6

Click here to load reader

MODEL: SISTEM INFORMASI PARIWISATA KOTA …. chantal.pdf · Kalimantan Barat yang memiliki potensi sektor pariwisata yang besar untuk dikembangkan. ... Singkawang menjadi destinasi

  • Upload
    tranbao

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MODEL: SISTEM INFORMASI PARIWISATA KOTA …. chantal.pdf · Kalimantan Barat yang memiliki potensi sektor pariwisata yang besar untuk dikembangkan. ... Singkawang menjadi destinasi

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4

95

MODEL: SISTEM INFORMASI PARIWISATA KOTA

SINGKAWANG DENGAN PENDEKATAN CITIZEN CENTRIC

Chantal Novyanti1, Achmad Djunaidi

2, Hanung Adi Nugroho

3

123Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Email: [email protected],[email protected],[email protected]

ABSTRAK Kota Singkawang yang memiliki beranekanaragam kekayaan budaya, keindahan alam serta aneka ragam kuliner merupakan suatu potensi besar yang perlu dikembangkan oleh masyarakat di Singkawang. Aneka potensi yang

dimiliki Kota Singkawang perlu dipromosikan kepada wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Untuk

memperkenalkan potensi tersebut diperlukan media promosi yang tepat agar dapat memenuhi kebutuhan serta

keinginan wisatawan yang berkunjung ke Singkawang. Sistem Informasi Pariwisata dengan Pendekatan Citizen Centric merupakan media promosi untuk memperkenalkan dan memasarkan event–event yang ada di Singkawang

kepada wisatawan domestik maupun mancanegara agar para wisatawan tersebut dapat merencanakan perjalanan

wisata jauh sebelumnya. Didalam Sistem Informasi Pariwisata dengan Pendekatan Citizen Centric ini dapat dijadikan sebagai referensi sekaligus pedoman bagi wisatawan dalam merencanakan perjalanan wisata ke Kota

Singkawang.

Kata Kunci: Citizen centric, Sistem Informasi Pariwisata, Model

1. PENDAHULUAN

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya budaya, memiliki beragam

budaya, suku bangsa, dan agama. Apabila semua hal itu dikelola dengan baik, maka dapat menjadi

potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Prospek industri pariwisata untuk

berkembang ditahun-tahun yang akan datang juga semakin terlihat

Banyak daerah di Indonesia yang pesonanya menarik. Begitu halnya dengan Kota Singkawang,

Kalimantan Barat yang memiliki potensi sektor pariwisata yang besar untuk dikembangkan. Dengan

anugerah alam yang indah, sesuai mitologi Thiong hou, Singkawang berasal dari kata San Kew Jong yang

berarti sungai, gunung, dan muara laut, menjadikan daerah ini demikian potensial. Di sisi lain

keberagaman etnis yang hidup berdampingan menjadikan Kota Singkawang sebagai kota budaya yang

unik.

Singkawang menjadi destinasi unggulan untuk pariwisata di Kalimanatan Barat. Jadi sudah sepantasnya

jika Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Singkawang memiliki

visi „Mewujudkan Singkawang Sebagai Kota Jasa Wisata Internasional”, dengan misi yang dijalankan,

yaitu: a) Mengoptimalkan dan meningkatkan kualitas SDM untuk menghasilkan pelayanan prima (service

excelent) bagi PNS maupun masyarakat pelaku usaha jasa di bidang Kebudayaan dan Pariwisata, b)

Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana penunjang untuk penguatan pencitraan sehingga

menjadi daya saing di bidang Kebudayaan dan Pariwisata, c) Meningkatkan penyelenggaraan even atraksi

budaya baik oleh pemerintah maupun masyarakat, d) Meningkatkan kerjasama, koordinasi dan investasi

bidang kebudayaan dan pariwisata dan strategi pemasaran destinasi pariwisata dan kebudayaan dengan

meningkatkan pemanfaatan kemajuan IPTEK dalam pembangunan kebudayaan dan pariwisata.

Data Disbudparpora Kota Singkawang menunjukan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dari tahun

ke tahun sejak pemerintah menetapkan Cap Go Meh sebagai event nasional 2009. Pada tahun 2010

jumlah kunjungan wisatawan tercatat 459.448 orang. Angka itu meningkat menjadi 493.637 orang pada

tahun 2013. Tidak hanya wisatawan dalam negeri, kunjungan wisatawan asing juga mengalami

peningkatan meski tidak signifikan. Jika pada kunjungan wisman mencapai 1.133 orang, pada 2013

sedikit meningkat menjadi 1.183 orang. Diharapkan pada tahun 2014, jumlah kunjungan wisatwan asing

akan meningkat seiring dengan prestasi event Cap Go Meh yang memperoleh predikat Wonderful of The

World 2013 [1]. Rangkaian festival Cap Go Meh ini sangat memberikan kontribusi terhadap sektor

pariwisata yang setidaknya menyumbangkan 10 persen pendapatan daerah Kota Singkawang.

Bertambahnya kunjungan wisatawan secara umum berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan

masyarakat, terutama yang berasal dari pelayanan jasa penginapan dan kuliner.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat wisatawan berkunjung ke sebuah objek wisata

diantaranya Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW), prasana wisata, saran wisata, tata laksana

(pelayanan, keaman, dan kenyamanan), dan masyarakat atau lingkungan [2]. Promosi merupakan salah

satu bentuk kegiatan produk atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen atau wisatawan yang

dijadikan target pasar. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat pesat,

Page 2: MODEL: SISTEM INFORMASI PARIWISATA KOTA …. chantal.pdf · Kalimantan Barat yang memiliki potensi sektor pariwisata yang besar untuk dikembangkan. ... Singkawang menjadi destinasi

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4

96

khususnya Internet memberikan peluang kepada pengelola wisata (pemerintah, pengusaha, dan

masyarakat) untuk memanfaatkan media ini dalam melakukan promosi.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berimbas cukup besar terhadap implementasi dan

pemanfaatan dari teknologi itu sendiri. Peran strategi dari teknologi informasi juga dimanfaatkan oleh

lembaga pemerintahaan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Sebagai salah satu contohnya

adalah implementasi eletronic government atau yang lebih sering kita kenal dengan e-government.

Salah satu tantangan terbesar dalam keberhasilan implementasi e-government adalah bagaimana

menyediakan informasi dan layanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Salah satu media informasi

dan komunikasi yang digunakan adalah portal pemerintah. Situs adalah aplikasi berbasis web yang

menyediakan akses titik tunggal dari informasi online terdistribusi, seperti dokumen yang didapat melalui

pencarian, kanal berita, dan link ke situs khusus. Untuk memudahkan pengguna biasanya disediakan

kemampuan pencarian dan pengorganisasian informasi [3]. Kota Singkawang selama ini mempromosi

sektor pariwisata lebih banyak dilakukan secara langsung, seperti melalui penyebaran leaflet, pamflet,

atau dengan stand promosi yang mendompleng event besar di daerah lain. Promosi semacam ini tentu

memakan biaya yang tidak sedikit apabila dibandingkan dengan investasi di bidang Teknologi Informasi

(TI), misalnya melalui website. Sejalan dengan perkembangan pariwisata sebagai sebuah industri,

pemanfaatan jaringan internet di era ini untuk berbagai kegiatan promosi menjadi sangat efektif.

Melalui website, pariwisata dan kebudayaan Kota Singkawang dapat diperkenalkan kepada seluruh

masyarakat, bahkan hingga pelosok dunia dalam bentuk media gambar, suara, atau video dan dapat

hyperlink ke website pengunjung lainnya. Pemanfaatan jaringan internet semacam ini, di era sekarang

menjadi lebih efektif terutama dalam mencapai tujuan promosi, dan hal ini sejalan dengan perkembangan

pariwisata yang terus menuju sebagai sebuah industri.

Pendekatan layanan dari government centric ke citizen centric menjadi dasar pemodelan Sistem Informasi

Pariwisata Kota. Perubahan pendekatan layanan akan mengakibatkan perubahan cara pandang terhadap

pemerintah. Dari cara pandang ini kemudian akan menjadi dasar mendesain site map dari web yang akan

dibuat. Desain tersebut akan dituangkan dalam sebuah model desain konseptual yang bersifat umum dan

desain web secara detail yang khusus dikembangkan Kota Singkawang.

2. METODE

2.1. Tinjauan Pustaka

Berikut ini beberapa penelitian terkait dengan Sistem Informasi Pariwisata (SIP) dan metode citizen

centric untuk memberikan rekomendasi dalam bidang pariwisaata anatar lain:

1) Sayuri Egaravanda tentang layanan dengan pendekatan citizen centric. Penulis mengkritisi tentang

pelayanan publik di DIY yang belum maksimal dan didasarkan atas framework government centic.

Penelitian ini menjelaskan perubahan pendekatan layanan didasarkan pada hasil evaluasi existing

website dengan metode FGD (Forum Discussion Group). Rancangan desain yang dibuat belum

diujikan pada masyarakat dimana sebagai fokus utama untuk evaluasi [5].

2) Penelitian dari Lia Farokhah tentang mendesain kebutuhan citizen centric akan informasi publik yang

lebih dinamis, cepat mudah, dan mendidik masyarakat dalam mengklasifikasi informasi sehingga

bisa menjadi tujuan learning citizen. Penelitian ini melalui tahap perancangan kebutuhan desain,

pembuatan desain sampai pengujian desain dengan menggunakan metode use-centered design

dengan Quisioner dan interview [6].

3) Ehsan Safar Khorasani, dkk. melakukan penelitian dengan memanfaatkan kelebihan dari data

mining, web mining, dan teknik mengelola pengetahuan untuk menciptakan sebuah keranga cerdas

portal e-tourism. Tujuan dari penelitian ini untuk membantu wisatawan menemukan informasi secara

akurat berdasarkan karakteristik, kebutuhan dan harapan sehingga dapat mempersingkat waktu

mereka berselancar di internet [7].

4) Penelitian lain yang dilakukan oleh Gupta tentang sistem tata kelola berbasis citizen centric dimana

memberikan kerangka kerja untuk sistem e-governance berbasis citizen centric dan juga menyajikan

sebuah studi kasus tentang kebutuhan warga belajar yang dapat memberikan wawasan untuk

merancang proyek e-governance yang baik. Pendekatan ini akan memungkinankan pemerintah untuk

mencapai peningkatan efisiensi esensial dan meningkatkan tingkat pelayanan, meningkatkan

kepuasan warga dengan pelayanan pemerintah, dan meningkatkan kualitas hidup. Penelitian ini

berfokus pada studi perbandingan dan analisis keuntungan pemakai layanan publik berbasis citizen

centric melalui portal pemerintah [8].

Page 3: MODEL: SISTEM INFORMASI PARIWISATA KOTA …. chantal.pdf · Kalimantan Barat yang memiliki potensi sektor pariwisata yang besar untuk dikembangkan. ... Singkawang menjadi destinasi

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4

97

Penelitian ini difokuskan pada membuat model desain portal atau web Dinas Kebudayaan, Pariwisata,

Pemuda, dan Olahraga Kota Singkawang dengan pendekatan citizen centric. Penelitian sejenis ini belum

pernah dilakukan di lingkungan Pemerintah Kota Singkawang.

2.2. Metode

Dalam penelitian ini menggunakan metode seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Metode penelitian.

Observasi Awal

Tahapan ini terdiri dari tiga aktivitas antara lain:

1) Mempelajari Teori/Konsep

Salah satu solusi untuk memecahkan sebuah permasalahan adalah dengan mempelajari teori atau

konsep yang terkait dengan permasalahan tersebut. Tujuannya supaya solusi yang diterapkan sesuai

dengan teori atau konsep yang sudah diuji kebenarannya. Beberapa sumber informasi yang

digunakan seperti buku-buku dan paper-paper. Pada penelitian ini mengkaji beberapa landasan teori

pendukung antara lain:

Pariwista

Terdapat empat layanan dalam industri pariwisata antara lain: transportasi, layanan perjalanan

(agen travel dan tour operator), akomodasi (hotel dan rumah makan) serta atraksi wisata (objek

wisata), dan hiburan [9]. Selain ke empat model layanan pariwisata yang sudah dijelaskan

sebelumnya terdapat tiga model bisnis dalam layanan pariwisata antara lain transaksi business-to-

business (B2B), business-to-customer (B2C), dan customer-to-costumer (C2C). Penerapan

teknologi pada sistem B2B dan B2C menggunakan web-based systems, sedangkan C2C lebih

mengarah ke suatu komunitas yang memanfaatkan layanan yang disediakan oleh internet seperti

social network [10].

Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari

suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan

[11]. Sistem Informasi yang didefinisikan menurut Lani [12], “Sebuah sistem informasi buatan

manusia yang berisi himpunan terintegrasi dari komponen-komponen manual dan komponen-

komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data, memproses data, dan

menghasilkan informasi untuk pemakai.

Citizen Centric

Pada proses pengembangan sebuah portal dengan pendekatan citizen centric, (Accenture, 2005)

memberikan empat elemen yang berbeda untuk mendefinisikan tingkat kematangan interaksi

dengan pengguna, yaitu: (1) interaksi yang berorientasi pada masyarakat, (2) interkasi antar

lembaga pemerintah, (3) interaksi dengan lembaga lain/instansi lain (multi-channel), dan (4)

komunikasi dan edukasi yang proaktif.

Penelitian yang dilakukan oleh [13] mendefinisikan model konseptual dari sebuah portal dengan

pendekatan citizen centric. Model konseptual yang dimaksud menggambarkan bahwa proses

interaksi antara masyarakat dengan pemerintah didasarkan atas event (peristiwa) yang dialami oleh

seorang pengguna portal (citizen, visitor atau bussiness) berupa permintaan (request) terhadap

suatu layanan. Untuk merespon permintaan tersebut, satu atau beberapa unit kerja yang berbeda

akan berkolaborasi untuk memberikan layanan sesuai yang dibutuhkan pengguna. Sebagai contoh

jika seorang pengguna dalam hal ini penduduk (citizen) ingin mendapatkan layanan pengurusan

pajak, pengguna tersebut memberikan permintaan layanan kepada portal pemerintah untuk

penggurusan pajak tanpa harus mengunjungi langsung alamat website dari kantor pajaknya.

Pemerintah dari pengguna diteruskan oleh portal menggunakan link atau database yang

Page 4: MODEL: SISTEM INFORMASI PARIWISATA KOTA …. chantal.pdf · Kalimantan Barat yang memiliki potensi sektor pariwisata yang besar untuk dikembangkan. ... Singkawang menjadi destinasi

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4

98

hubungannya dengan permintaan tersebut. Portal akan menyampaikan kembali tanggapan atas

permintaan dari pengguna, tanpa harus ada tuntutan bagi pengguna untuk memahami proses

apapun yang terjadi dan mekanisme ada yang dijalankan.

Untuk mendapatkan pendekatan terhadap sebuah model layanan portal citizen centric, beberapa

penelitian menjelaskan sebuah konsep siklus hidup manusia (life event) sebagai dasar untuk

mendefinisikan layanan apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat. Menurut penelitian yang

dilakukan oleh Todorovski [14], model life event merupakan gambaran formal dari rangkaian

kejadian yang dialami oleh seorang individu.

Model

Keberhasilan pemodelan ditentukan oleh tiga unsur yang dikenal sebagai triangle of success

seperti pada Gambar 2. Ketiga unsur tersebut antara lain: metode pemodelan (notation), proses dan

tool.

Gambar 2. Triangle of Success.

Ketiganya saling berhubungan artinya memahami notasi pemodelan perlu juga mengetahui cara

pemakaian dari pemodelan tersebut kemudian disempurnakan dengan penggunaan tool yang tepat

membuat proyek yang direncanakan akan berjalan dengan baik

2) Melakukan Kajian Pustaka

Berdasarkan kajian pustaka yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa, Terdapat beberapa metode

yang digunakan dalam Sistem Informasi Pariwisata (SIP) yang pernah dilakukan oleh peneliti-

peneliti terdahulu; Konsep personalisasi sangat penting dalam Sistem Informasi Pariwisata dengan

pendekatan Citizen Centric karena informasi yang ditampilkan sesuai dengan keinginan dan

kebutuhan dari pengguna; Penelitian ini akan menggunakan sebuah situs yang dikembangkan

dengan life event model

3) Melakukan Studi Best Practice

Tahap pelaksanaan penelitian diawali dengan melakukan kajian terhadap contoh pratik terbaik (best

practies) dari beberpa pemerintah yang telah menerapkan konsep layanan portal dengan pendekatan

citizen centric. Kajian best practies dilakukan beberapa negara seperti Singapura, India, dan Filipina

yang telah menerapkan konsep layanan dengan pendekatan citizen centric.

Rancangan Awal Model

Setelah mempelajari konsep dan teori serta melakukan kajian pustaka dan studi best practice maka

langkah selanjutnya adalah merancang usulan model Sistem Informasi Periwisata dengan pendekatan

Citizen Centric.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengembangan sistem informasi pariwisata Singkawang diarahkan pada pendekatan penyajian informasi

atas dasar kebutuhan dari user (pengguna) yang dibangun sejalan dengan proses kehidupan (life event)

masyarakat. Life event memberikan gambaran mengenai kejadian yang dialami oleh individu, yang

kemudian dapat membantu pemerintah untuk mengembangkan sebuah sistem berdasarkan peristiwa

tersebut.

Konsep life event menyediakan sebuah perubahan bentuk sistem yang semula berdasarkan ketersediaan

organisasi (goverment centric) berubah menjadi pendekatan dari sisi masyarakat (citizen centric). Sesuai

dengan konsep citizen centric, kebutuhan yang timbul dan siapakah pengguna layanan merupakan faktor

yang menentukan jenis sistem apa yang akan diberikan, seperti yang dijelaskan pada Gambar 3.

Page 5: MODEL: SISTEM INFORMASI PARIWISATA KOTA …. chantal.pdf · Kalimantan Barat yang memiliki potensi sektor pariwisata yang besar untuk dikembangkan. ... Singkawang menjadi destinasi

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4

99

Gambar 3. Layanan citizen centric dan life event model.

Gambar 3 menjelaskan hubungan antara konsep life event dengan pengembangan model layanan portal

dengan pendekatan citizen centric. Domain event (peristiwa) yang dialami setiap individu terbagi atas

tentang Singkawang, Destinasi, Event, Disbudparpora, dan kontak. Domain I am... (saya adalah)

menjelaskan pembedaan masyarakat pengguna sistem yang terdir dari traveler, investor, researsher,

travel agent dan event organiser. Domain My context menjelaskan tujuan dari seorang user (pengguna)

ketika mengkases sebuah sistem melalui situs seperti mencari informasi, memberikan informasi, meminta

layanan dari pemerintah, komunikasi dengan pemerintah atau antar masyarakat dan tujuan lain.

Berbeda dengan situs yang menggunakan pendekatan government centric, proses penyediaan layanan dan

informasi pada situs citizen centric tidak melibatkan user (pengguna) secara detail. Artinya, pengguna

tidak perlu mengetahui proses apa saja yang terjadi disisi dengan permintaan yang diberikan, tanpa

membutuhkan usaha yang cukup panjang dan waktu yang cukup lama.

Dengan pertimbangkan model life event dan model konseptual sebuah situs dengan pendekatan citizen

centric, maka diajukan sebuah model situs yang bersifat generic, yang menggunakan pendekatan citizen

centric dalam penyedian layananya. Model yang diajukan secara garis besar digambaran pada site map

situs citizen centric. Gambar 4 merupakan usulan sitemap web dengan pendekatan citizen centric.

Gambar 4. Usulan sitemap sistem informasi pariwisata.

4. SIMPULAN

Model usulan Sistem Informasi Pariwisata dengan pendekatan citizen centric ini berdasarkan pada kajian

pustaka dan studi best practice terhadap beberapa negara seperti Singapura, India, dan Filipina yang telah

menerapkan konsep layanan dengan pendekatan citizen centric. Oleh karena itu, perlu dilakukan

pengujian terhadap model yang diusulkan melalui prototipe atau FGD (focus group discussion) untuk

mengetahui apakah model yang diusulkan dapat dimplementasikan atau tidak.

SITEMAP

About

Overview

History of Singkawang

Virtual Tour

Map

I am a...

Traveler

Investor

Researcher

Travel Agent

Event Organiser

Destination

Nature

Beach

Attraction

Culture

Event

Shooping

Accomodation

Food

Hotel

Disbudpar

Data & Statistics

Organization

Press Release

Download

Contact

Page 6: MODEL: SISTEM INFORMASI PARIWISATA KOTA …. chantal.pdf · Kalimantan Barat yang memiliki potensi sektor pariwisata yang besar untuk dikembangkan. ... Singkawang menjadi destinasi

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4

100

5. REFERENSI

[1]Tribun. 2014. Cap Go Meh Singkawang raih Wonderfull of The World.(Online),

(http://www.tribunnews.com/regional/2014/01/02/cap-go-meh-singkawang-raih-wonderfull-of-

the-world-paling-wowo, diakses pada 10 September 2015).

[2] Gamal, S. 1997. Dasar-Dasar Pariwisata. Andi Publisher, Yogyakarta.

[3] Misra, D. C. dan Retd, I.A.. 2006. Defining e-government: a citizen centric criteria-based approach

by. ______: 1-11.

[4] Yueh, Y. T., Chiu, D. K., Leung, H., dan Hung, P. C. 2007. A Viryual Travel Agent System For m-

Tourism With Semantic Web Service Based Int. Conf. ____: 142-149.

[5] Egaravanda, S. 2008. Transformasi pelayanan publik melalui portal Pemerintah Daerah Provinsi

DIY dengan pendekatan citizen centric. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

[6] Syamsumar, L. D. 2013. Evaluasi Penerapan Website Citizen Centric sebagai Sarana Informasi

Pelayanan Publik Pada Web Portal Pemerintah D.I.Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

(Online), diakses pada 12 September 2015)

[7] Farokhah, L. L. 2015. Perancangan Prototype Public Information Service Bidang Pendidikan

Berbasis Citizen centric (Studi Kasus: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta).

[8] Nath, G. D. 2010. Citizen-centric Approach for e-Governance. ___:. 39-54.

[9] Pease, W., Rowe, M., dan Cooper, M. (Eds.). 2007. Information and Communication Technologies in

Support of the Tourism Industry: IGI Global Retrieved.(Online), (http://services.igi-

global.com/resolvedoi/resolve.aspx?doi=10.4018/978-1-59904-159-9, diakses pada 12

September 2015).

[10]Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun 2007-2011.(Online), (http:/www.budpar.go.id/

userfiles/file/perkembanganwisman 2007-2011.pdf, diakses pada 10 September 2015).

[11] Jogiyanto, H. M. 1999. Pengenalan Komputer. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

[12] Lani, S. 1995. Pengantar Sistem Informasi Komputer. PT.ELEX Media Komputindo, Jakarta.

[13] Janssen, W., Instituut, T., dan Zeef, P.. 2006. Vision and Valuation of a Citizen-Centric Shared

Information Portal.

[14] Todorovski, D. 2006. Developing a ICT Strategy for the State Authority for Geodetic Works in the

Republic of Macedonia Developing a ICT Strategy for the State Authority for Geodetic Works

in the Republic of Macedonia.