20
MODEL PEMBINAAN NU, MUHAMMADIYAH DAN ALWASHLIYAH DALAM MENGANTISIPASI BERKEMBANGNYA FAHAM TERORISME Kajian Analisis Pergerakan Organisasi Keagamaan di Sumatera Utara Ahmad Calam #1 , Muhammad Dahria #2 , Sobirin #3 STMIK Triguna Dharma Jl. A.H. Nasution No. 73F Medan Sumatera Utara Telp. (061) 8289106 Fax. (061) 8224051 Laman: www.trigunadharma.ac.id Email: [email protected] Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya Organisasi keagamaan terbesar di Sumatera Utara yang mampu membina masyarakat dalam keberagamaan sehingga masyarakat Sumatera Utara mampu menampilkan perilaku keberagamaan khususnya pemeluk agama Islam dan tidak dinodai oleh faham-faham yang sesat terutama terorisme, tiga organisasi keagamaan yaitu Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan Al Jam’iyatul Washliyah berusaha memberikan pembinaan walaupun belum maksimal, karena masih ada wilayah yang ada pemeluk agama Islam belum secara optimal dilakukan pembinaan keagamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melakukan pembinaan keberagamaan kepada jama’ah (masyarakat) diperlukan sebuah organisasi yang formal dan bersinergi dengan instansi pemerintahan dan masyarakat, hal seperti ini yang dilakukan oleh tiga organisasi keagamaan dengan mengadakan berbagai kegiatan melalui; pertama, penguatan kesadaran berorganisasi bagi ummat Islam sehingga mampu menjalankan roda organisasi dengan stabil, kedua, upaya tiga organisasi keagamaan untuk membuat suatu kegiatan bersama antar instansi pemerintahan maupun pihak swasta dan masyarakat dalam bentuk pengajian, seminar, maupun kerjasama yang rutin dibidang keagamaan, pertanian, ekonomi, pemerintahan maupun kesehatan adanya dialogis antar ulama membahas tentang permasalahan ummat, ketiga, secara rutinitas tiga organisasi keagamaan melakukan pembinaan kepada jama’ah (masyarakat) dengan berbagai aktivitas seperti pendidikan (dalam bentuk sekolah, pesantren maupun perguruan tinggi), kesehatan (adanya rumah sakit, klinik bersalin maupun umum), perekonomian (adanya koperasi, toko), dan pengkaderan (regenerasi kepemimpinan), keempat, Adanya hubungan antara usaha yang dilakukan oleh para pimpinan organisasi dengan perilaku keberagamaan jama’ah (masyarakat) terhadap pelaksanaan pengamalan ajaran agama Islam yang baik dan benar serta terhindar dari pemahaman ajaran agama yang sesat (terorisme). Kata kunci: Organisasi Keagamaan, Pembinaan, Ajaran Islam, Terorisme. Abstract The background of This research by the existence of religious largest Organisasi in North Sumatra that able to develop society in religion until North Sumatera society able featuring especially religion behaviour Islamic religion converters and not stained by concept-concept that lost especially terrorism, three religious organization are Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah and Al Jam'iyatul Washliyah try to give construction although not yet maximal, because still there is province that there is religion converters Islamic not yet by optimal carried out religious construction. Result of the research show bahwa in doing construction to kind of community (society) needed an organization that formal and synergetic with instance goverment and society, such as which is done by three religious organization by hold various activity through; first, aware amplification organized for follower Islamic until capable of operating organization wheel with steady, second, the effort of three religious organization to be doing a activity together between instance goverment though rule private and society in form learning, seminar, though cooperation that routine religious, agriculture, economy, although healthy rule the existence of dialogue theologian between debate on follower problem, third, by rutinitas three religious organization do construction to community(society) with various activity like education (in form of school, pesantren also high school), healthy (the existence of hospital, though maternity clinic announce), economy (the existence of co-operative, shop), and forming of cadres (leadership regeneration), fourth, there are the relationship between effort which is done by organization leaders with religion behaviour community (society) on Islamic teachings of the religion implementation that good and true and elude from teachings of the religion understanding that lost (terrorism). Keywords: Religious Organization, Construction, The Teaching Of Islam, Terrorism.

MODEL PEMBINAAN NU, MUHAMMADIYAH DAN … 11_2... · MODEL PEMBINAAN NU, MUHAMMADIYAH DAN ALWASHLIYAH ... Kata kunci: Organisasi Keagamaan, Pembinaan, Ajaran Islam, Terorisme. Abstract

Embed Size (px)

Citation preview

MODEL PEMBINAAN NU, MUHAMMADIYAH DAN ALWASHLIYAHDALAM MENGANTISIPASI BERKEMBANGNYA FAHAM TERORISME

Kajian Analisis Pergerakan Organisasi Keagamaan di Sumatera Utara

Ahmad Calam#1, Muhammad Dahria#2, Sobirin#3

STMIK Triguna DharmaJl. A.H. Nasution No. 73F Medan Sumatera Utara

Telp. (061) 8289106 Fax. (061) 8224051 Laman: www.trigunadharma.ac.idEmail: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya Organisasi keagamaan terbesar di Sumatera Utara yang mampu membinamasyarakat dalam keberagamaan sehingga masyarakat Sumatera Utara mampu menampilkan perilaku keberagamaankhususnya pemeluk agama Islam dan tidak dinodai oleh faham-faham yang sesat terutama terorisme, tiga organisasikeagamaan yaitu Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan Al Jam’iyatul Washliyah berusaha memberikan pembinaanwalaupun belum maksimal, karena masih ada wilayah yang ada pemeluk agama Islam belum secara optimal dilakukanpembinaan keagamaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam melakukan pembinaan keberagamaan kepadajama’ah (masyarakat) diperlukan sebuah organisasi yang formal dan bersinergi dengan instansi pemerintahan danmasyarakat, hal seperti ini yang dilakukan oleh tiga organisasi keagamaan dengan mengadakan berbagai kegiatanmelalui; pertama, penguatan kesadaran berorganisasi bagi ummat Islam sehingga mampu menjalankan roda organisasidengan stabil, kedua, upaya tiga organisasi keagamaan untuk membuat suatu kegiatan bersama antar instansipemerintahan maupun pihak swasta dan masyarakat dalam bentuk pengajian, seminar, maupun kerjasama yang rutindibidang keagamaan, pertanian, ekonomi, pemerintahan maupun kesehatan adanya dialogis antar ulama membahastentang permasalahan ummat, ketiga, secara rutinitas tiga organisasi keagamaan melakukan pembinaan kepada jama’ah(masyarakat) dengan berbagai aktivitas seperti pendidikan (dalam bentuk sekolah, pesantren maupun perguruan tinggi),kesehatan (adanya rumah sakit, klinik bersalin maupun umum), perekonomian (adanya koperasi, toko), danpengkaderan (regenerasi kepemimpinan), keempat, Adanya hubungan antara usaha yang dilakukan oleh para pimpinanorganisasi dengan perilaku keberagamaan jama’ah (masyarakat) terhadap pelaksanaan pengamalan ajaran agama Islamyang baik dan benar serta terhindar dari pemahaman ajaran agama yang sesat (terorisme).

Kata kunci: Organisasi Keagamaan, Pembinaan, Ajaran Islam, Terorisme.

Abstract

The background of This research by the existence of religious largest Organisasi in North Sumatra that able to developsociety in religion until North Sumatera society able featuring especially religion behaviour Islamic religion convertersand not stained by concept-concept that lost especially terrorism, three religious organization are Nahdlatul Ulama,Muhammadiyah and Al Jam'iyatul Washliyah try to give construction although not yet maximal, because still there isprovince that there is religion converters Islamic not yet by optimal carried out religious construction. Result of theresearch show bahwa in doing construction to kind of community (society) needed an organization that formal andsynergetic with instance goverment and society, such as which is done by three religious organization by hold variousactivity through; first, aware amplification organized for follower Islamic until capable of operating organizationwheel with steady, second, the effort of three religious organization to be doing a activity together between instancegoverment though rule private and society in form learning, seminar, though cooperation that routine religious,agriculture, economy, although healthy rule the existence of dialogue theologian between debate on follower problem,third, by rutinitas three religious organization do construction to community(society) with various activity likeeducation (in form of school, pesantren also high school), healthy (the existence of hospital, though maternity clinicannounce), economy (the existence of co-operative, shop), and forming of cadres (leadership regeneration), fourth,there are the relationship between effort which is done by organization leaders with religion behaviour community(society) on Islamic teachings of the religion implementation that good and true and elude from teachings of thereligion understanding that lost (terrorism).

Keywords: Religious Organization, Construction, The Teaching Of Islam, Terrorism.

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

PENDAHULUAN

Pendidikan Islam sebagai Fondasikeberagamaan ummat Islam terutama dalammemahami dan menjalankan ajaran agama yangsifatnya non formal digerakkan oleh organisasikeagamaan baik pimpinan maupun anggotasecara pribadi dan sosial akan membentukpribadi yang sholeh dalam menjalankan aturankehidupan. Namun kenyataannya, masih adabeberapa kelompok masyarakat yang terbawafaham terorisme dimana faham tersebutcenderung menonjolkan kebencian kepadapengambil kebijakan atau kebijakan yangmuncul dari ‘barat‘ sehingga terjadi tragedi“Jihad“ yang memilukan. Prilaku Organisasiadalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam organisasiatau suatu kelompok tertentu. Aspek pertamameliputi pengaruh organisasi terhadap manusia,aspek kedua pengaruh manusia terhadaporganisasi. Organisasi kegamaan yeng terbesardiwilayah propinsi Sumatera Utara adalahNahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan JamiatulAl-Washliyah, yang hampir 75 % ummat Islammenjadi anggota dalam tiga organisasi besartersebut. 25 % mengikuti organisasi keagamaanlain seperti; LDII, Hizbut Thahrir, JamaahTabligh, MTA, Persis, Tareqat, dll. Melihatadanya aksi-aksi teroris yang memberikan kesanpada simbol Islam sebagai pelakunya, kelihatansepintas adanya perbedaan pemahaman dalammelaksanakan ajaran Islam dikalangan ummatIslam, padahal keberadaan ummat Islam diIndonesia dikenal dengan kehidupan yangharmonis baik sesama kaum muslim maupundengan ummat lain, hal ini ditengarai karenaadanya beberapa organisasi keagamaan yangmampu menghimpun kegiatan ummat Islam,baik dalam kegiatan sosial maupun ibadah.

Abd. Sidiq Notonegoro (2011),menjelaskan bahwa Islam bukan sistemteokrasi, bukan pula cara berfikir yang di dikteoleh teologi.Nilai-nilai Islam pada dasarnyabersifat merangkul semua (all-embracing) bagipenataan kehidupan sosial, politik, ekonomi danbudaya.

Penulis menyadari bahwa begitu sulitmembedakan ajaran agama dengankeberagamaan sehingga hampir sulit dipilahmana ajaran agama yang murni dan mana ajaranyang dilakukan oleh manusia sebagai bentukkeberagamaan seseorang yang tidak menutupkemungkinan sedikit dibalut oleh emosi yangbersifat tendensius. Persoalan keberagamaanseseorang seringkali memunculkan perilakuyang berbeda antar pemeluk agama bahkandalam satu agama, Islam umpamanya seringmemunculkan perilaku yang berbeda dalammengamalkan salahsatu ajaran Islam, makatidak aneh ketika ada yang menyebut „Islamwarna warni“ yang walaupun sebenarnya bukanIslam yang warna warni, Islam tetap satu ajaranyang murni yang warna warni adalah perilakuummat Islam sebagai pengamal ajaran Islam.

METODE PENELITIAN1. Jenis Pendekatan

Penelitian ini menggunakan pendekatankualitatif dengan metode Partisipatoriksedangkan teknik pengumpulan samplemenggunakan snow ball sampling (bola salju)dan sebagian menggunakan teknik Purposivesampling, menggunakan metode ini disebabkankarena objek penelitian memiliki karakteristikdan watak yang unik dan objeknya terbatassehingga memungkinkan peneliti dapatmenemukan mutiara dari persoalan fundamentalyang sedang dikaji.2. Lokasi Penelitian

Yang menjadi lokasi penelitian tahunpertama dalam penelitian ini adalah pimpinanwilayah Organisasi keagamaan (UN,Muhammadiyah dan Al Jamiyatul washliyah)yang ada di wilayah propinsi Sumatera Utara.3. Sumber Data

Yang menjadi Sumber data dalampenelitian ini adalah: Para pimpinan wilayah(NU, Muhammadiyah dan Al Washliyah),Anggota Jamaah/masyarakat, PejabatPemerintah.4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang refresentatifdalam penelitian ini, maka digunakan teknikpengumpulan data sebagai berikut;

102

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

1. Observasi2. Interview3. Rekaman Arsip4. Dokumentasi

5. Analisis DataKegiatan analisis data ini dilakukan sejak

mulai, selama dan sesudah penetapan masalah,adapun langkah-langkah analisis data dalampenelitian ini adalah;1) Pengumpulan data dimulai setelah peneliti

memahami fenomena sosial yang sedangditeliti dan setelah itu data dapat dianalisis,

2) Penyajian Data, yaitu menyajikansekumpulan informasi yang tersusun yangakan memberikan kemungkinan adanyapenarikan kesimpulan dan pengambilantindakan,

3) Menarik kesimpulan/Verifikasi, hal inisebenarnya hanya merupakan suatu kegiatandari konfigurasi yang utuh, dimanakesimpulan-kesimpulan juga diferifikasiselama kegiatan berlangsung dan sesudahpengumpulan data. Verifikasi ini tidak terlalupanjang hanya meninjau ulang pada catatan-catatan lapangan.

6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan DataAgar data yang diperoleh memiliki validitas

dan obyektivitas yang tinggi makamenggunakan teknik pemeriksaan keabsahandata dengan teknik Triangulasi (Sumber data,peneliti dan metode), yaitu teknik pemeriksaankeabsahan data dengan memanfaatkan sesuatuyang lain dari luar data untuk keperluanpengecekan atau sebagai pembanding terhadapdata tersebut, dan triangulasi dalampemeriksaan melalui sumber data lainnya.Dalam hal ini peneliti menanyakan hal yangsama terhadap sumber yang berbeda yakniterhadap warga masyarakat sekitar, begitu jugatriangulasi dengan metode yaitu mengecekderajat kepercayaan beberapa sumber datadengan metode yang sama.

HASIL DAN PEMBAHASAN1. Model Pembinaan Nahdlatul Ulama

(NU)

Peran yang dilakukan oleh pimpinanWilayah NU Sumatera Utara pada intinyaterbagi dalam 2 (dua) bidang yaitu, pertama,bidang pendalaman dan sosialisasi ajaran Islampada pimpinan dan anggota, kedua, bidangkegiatan yang merupakan aplikasi dari ajaranIslam.

Pokok ajaran Islam ada 3, yaitu: Islam,Iman dan Ihsan. Dasarnya adalah hadits sebagaiberikut:

Pertama, Islam, sebagaimana dijelaskanoleh rasulullah SAW Pada suatu hari kami(Umar Ra dan para sahabat Ra) duduk-dudukbersama Rasulullah SAW. Lalu muncul dihadapan kami seorang yang berpakaian putih.Rambutnya hitam sekali dan tidak tampaktanda-tanda bekas perjalanan. Tidak seorangpunyang mengenalnya. Dia langsung dudukmenghadap Rasulullah SAW. Kedua kakinyamenghempit kedua kaki Rasulullah, dari keduatelapak tangannya diletakkan di atas pahaRasulullah SAW, seraya berkata, “YaMuhammad, beritahu aku tentang Islam.” LaluRasulullah SAW menjawab, “Islam adalahbersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecualiAllah dan Muhammad Rasulullah, mendirikanshalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, danmengerjakan haji apabila mampu.”

Ada pun rukun Islam terdiri dari 5 perkara.Barang siapa yang tidak mengerjakannya makaIslamnya tidak benar karena rukunnya tidaksempurna. Rukun Islam pertama yaitu bersaksibahwa tidak ada Tuhan selain Allah danMuhammad adalah utusan Allah. Asyhaadu allailaaha illallaahu wa asyhaadu annamuhammadar rasuulullaah. Artinya meyakinihanya Allah Tuhan yang wajib dipatuhi perintahdan larangannya. Jika ada perintah dan larangandari selain Allah, misalnya manusia, yangbertentangan dengan perintah dan laranganAllah, maka Allah yang harus dipatuhi. Ada punMuhammad adalah utusan Allah yangmenjelaskan ajaran Islam. Untuk mengetahuiajaran Islam yang benar, diwajibkanmempelajari dan mengikuti ajaran NabiMuhammad. Konsekwensi dari 2 kalimatsyahadat adalah harus mempelajari danmemahami Al Qur’an dan Hadits yang sahih.

103

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

Rukun Islam kedua adalah shalat 5 waktu, yaitu:Subuh 2 rakaat, Dzuhur dan Ashar 4 raka’at,Maghrib 3 rakaat, dan Isya 4 raka’at. Shalatadalah tiang agama barang siapameninggalkannya berarti merusak agamanya.Rukun Islam ketiga adalah puasa di BulanRamadhan. Yaitu menahan diri dari makan,minum, hubungan seks, bertengkar, marah, dansegala perbuatan negatif lainnya dari subuhhingga maghrib. Rukun Islam keempat adalahmembayar zakat bagi para muzakki. Ada punorang yang mustahiq. Zakat merupakan hakorang miskin agar harta tidak hanya beredar diantara orang kaya saja. Rukun Islam yang kelima adalah berhaji ke Mekkah jika mampu.Sebelum berhaji, hutang yang jatuh tempo harusdibayar dan keluarga yang ditinggalkan harusdiberi bekal yang cukup. Nabi berkata barangsiapa yang mati tapi tidak berhaji padahal diamampu, maka dia mati dalam keadaan munafik.

Kedua, Iman, sebagaimana dijelaskan olehrasulullah dalam lanjutan dialog. Kemudian diabertanya lagi, “Kini beritahu aku tentang Iman.”Rasulullah SAW menjawab, “Beriman kepadaAllah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepadaQodar baik dan buruknya.” Orang itu lantasberkata, “Benar. Kini beritahu aku tentangIhsan.” Rasulullah berkata, “Beribadah kepadaAllah seolah-olah anda melihat-Nya walaupunanda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnyaAllah melihat anda. Dia bertanya lagi, “Beritahuaku tentang Assa’ah (azab kiamat).” Rasulullahmenjawab, “yang ditanya tidak lebih tahu dariyang bertanya.” Kemudian dia bertanya lagi,“Beritahu aku tentang tanda-tandanya.”Rasulullah menjawab, “Seorang budak wanitamelahirkan nyonya besarnya. Orang-orangtanpa sandal, setengah telanjang, melarat danpenggembala unta masing-masing berlombamembangun gedung-gedung bertingkat.”Kemudian orang itu pergi menghilang daripandangan mata. Lalu Rasulullah SAWbertanya kepada Umar, “Hai Umar, tahukahkamu siapa orang yang bertanya tadi?” Lalu aku(Umar) menjawab, “Allah dan rasul-Nya lebihmengetahui.” Rasulullah SAW lantas berkata,

“Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agamakepada kalian.” (HR. Muslim).

Iman adalah keyakinan kita pada 6 rukunIman. Islam adalah pokok-pokok ibadah yangwajib dikerjakan. Ada pun Ihsan adalah caramendekatkan diri kepada Allah. Tanpa Imansemua amal perbuatan baik akan sia-sia. Tidakada pahalanya di akhirat, sebagaimana firmanAllah dalam al-Quran Surah An Nuur: 39 danSurah Ibrahim:18;

Iman ini harus dilandasi ilmu yang mantapsehingga bisa menjelaskannya kepada oranglain. Bukan sekedar taqlid atau ikut-ikutan.Sebagaimana hadits di atas, rukun Iman ada 6.Pertama Iman kepada Allah. Artinya meyakiniadanya Allah dan tidak ada Tuhan selain Allah.Rukun Iman yang kedua adalah Iman kepadaMalaikat-malaikat Allah. Harus yakin bahwaMalaikat adalah hamba Allah yang selalu patuhpada perintah Allah. Rukun Iman yang ketigaadalah beriman kepada Kitab-kitab-Nya. harusyakin bahwa Allah telah menurunkan Tauratkepada Musa, Zabur kepada Daud, Injil kepadaIsa, dan al Qur’an kepada Nabi Muhammad.Namun harus yakin juga bahwa semua kitab-kitab suci di atas telah dirubah oleh manusiasehingga Allah kembali menurunkan Al Qur’anyang dijaga kesuciannya sebagai pedomanhingga hari kiamat nanti, sebagaimanadijelaskan dalam al-Quran Surah Al Baqarah:79dan 2.

Rukun Iman yang keempat adalah berimankepada Rasul-rasul (Utusan) Allah. Rasul/Nabimerupakan manusia yang terbaik dan pantasdijadikan suri teladan yang diutus Allah untukmenyeru manusia ke jalan Allah. Ada 25 Nabiyang disebut dalam Al Qur’an yang wajibdiimani di antaranya Adam, Nuh, Ibrahim,Musa, Isa, dan Muhammad. Karena ajaranNabi-Nabi sebelumnya telah dirubah ummatnya,kita harus meyakini bahwa Nabi Muhammadadalah Nabi terakhir yang harus diikutiajarannya, sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran Surah Al-Ahzab : 40.

Rukun Iman yang kelima adalah berimankepada Hari Akhir (Kiamat/Akhirat). Harusyakin bahwa dunia ini fana’. Suatu saat akantiba hari Kiamat. Pada saat itu manusia akan

104

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

dihisab. Orang yang beriman dan beramal salehmasuk ke surga. Orang yang kafir masuk keneraka. Selain kiamat besar juga harus yakinakan kiamat kecil yaitu mati. Setiap orang pastimati. Untuk itu harus selalu hati-hati dalambertindak. Rukun Iman yang keenam adalahpercaya kepada Takdir/qadar yang baik atau punyang buruk. Meski manusia wajib berusaha danberdoa, namun apa pun hasilnya harusmenerima dan mensyukurinya sebagai takdirdari Allah.

Ketiga, Ihsan, (Mendekatkan Diri kepadaAllah), Ada pun Ihsan adalah cara agar bisakhusyu’ dalam beribadah kepada Allah.Beribadah seolah-olah melihat Allah. Jika tidakbisa, harus yakin bahwa Allah SWT yang MahaMelihat selalu melihat manusia. Ihsan ini harusditerapkan dalam kehidupan sehari-harisehingga jika berbuat baik, maka perbuatan ituselalu diniatkan untuk Allah. Sebaliknya jikaterbersit niat untuk berbuat keburukan, tidakmengerjakannya karena Ihsan tadi. Orang yangihsannya kuat akan rajin berbuat kebaikankarena dia berusaha membuat senang Allahyang selalu melihatnya. Sebaliknya dia maluberbuat kejahatan karena dia selalu yakin Allahmelihat perbuatannya.

Di samping ajaran pokok adalah Islam,Iman dan Ihsan, dikenal juga istilah “Jihad”yang banyak kalangan dan organisasikeagamaan mentafsirkan arti jihad, di bawah inipenulis jabarkan pemahaman Nahdlatul Ulamadalam memahami Jihad. Dalam istilah bahasa,jihad datangnya dari perkataan `jahada' yangbermakna "menggunakan segala usaha denganbersungguh-sungguh untuk mendapatkansesuatu". Dengan istilah ini, manusiadimungkinkan berjihad ketika belajar denganmenghadapi persoalan, berjihad ketika mencarinafkah, berjihad ketika berkarya dan kegiatanlain yang sifatnya bersungguh-sungguh. Tetapi"Jihad" dalam definisi syari'ah hanya ada satumakna yaitu "menentang orang kafir di medanpertempuran.

Dalam sejarah Islam, Jihad adalah alat yangdigunakan oleh Daulah Islam untukmenyebarkan serta menyampaikan syi'ar Islam.Digunakan sebagai tindakan fisikal

menghapuskan segala halangan kepada dakwahIslam dan dengan cara ini Islam dibawa keseluruh kawasan Daulah Islam baik pada zamanRasulullah maupun di zaman khulafa' urRasyidin dan seterusnya, dengan tingkatan,penduduk di suatu kawasan itu akan diajakmemeluk Islam, dan mereka akan diberi waktuuntuk mengkaji dan memahami Islam; sekiranyamereka menolak mereka akan diperlakukanmenjadi rakyat Daulah Islam dengan membayar`jizyah' dan Islam akan diimplimentasikan keatas mereka, dan mereka akan diberikan hak -hak yang sama seperti umat Islam yang lain.Sekiranya perlakuan ditolak juga, maka barutentera Islam akan berjihad. Sebagaimanadijelaskan oleh Abdullah Nasution, wakil ketuaTanfidziah PWNU Sumatera Utara;

“Kita memahami Jihad denganpengertian bersungguh-sungguh, bisabersungguh-sungguh dalam pekerjaan,dalam belajar, dalam dakwahmenyebarkan ajaran islam dan yangpaling penting adalah bersungguh-sungguh melawan hawa nafsu Setan,bukan nabi pernah menjawab bahwaberjihad yang paling besar adalah jihadmelawan hawa nafsu”

Untuk merealisasikan pemahaman ajaranIslam dikalangan pimpinan dan anggotaNahdlatul Ulama adalah melalui aplikasiprogram kerja yang sudah disepakati olehPengurus Wilayah NU Sumatera Utara, sepertimaksimalisasi peran pesantren, sekolah, tempat-tempat pengajian dan juga melalui kegiatanyang sifatnya seremonial.

Kegiatan-kegiatan yang bersifat seremonialjuga dilakukan dalam momen-momen tertentu,seperti dalam acara pengajian terbuka untukumum dengan thema:”Membentengi Keluargadari faham Sesat dalam Pandangan Islam”,Ketua Tanfidziah Pimpinan wilayah NU H.Ashari Tambunan menjelaskan: Upayamembentengi anak dari pengaruh faham yangsesat dimulai dari keluarga, karena padadasarnya anak-anak sekolah bahkan mahasiswamemiliki pemikiran yang masih labil terutamadalam persolan agama. Hal senada jugaditerangkan oleh nara sumber dalam pengajian

105

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

tersebut, H. Syahrinal Azhar Lubis: Saat inibanyak aliran sesat yaitu aliran yang maumemisahkan diri dari jama’ah Islam, merekahanya mau bergaul dengan kelompoknyasendiri, ibadah sendiri dan tidak mau sholat diMasjid kaum muslim yang lain, solusinyaadalah sebagaimana ditegaskan oleh rasulullahSAW “Aku tinggalkan ditengah-tengah kaliandua hal, kalian tidak akan sesat jika berpegangteguh pada keduanya, yaitu Kitabullah (al-Quran dan Sunnah (Hadits)”.

Ketika berbicara soal pembinaan akhlakbangsa ini, maka PWNU Sumatera utara jugaikut mempelopori bagaimana peran ulamadalam mensikapi masalah keummatan,disampaikan oleh H. Ashari Tambunan ketikamempersiapkan pertemuan ulama SumateraUtara di Brastagi 12 Mei 2011, mengatakan:“Pokok-pokok fikiran yang akan dirumuskansalah satunya adalah bagaimana ulama sebagaipemimpin ummat dan Nahdlatul Ulama untukbersama-sama menyampaikan pesan-pesankeagamaan kepada umat”.

Acara pertemuan ulama NU SumateraUtara dibuka oleh Plt Gubernur Sumatera UtaraH. Gatot Pujo Nugroho mengarahkan“pertemuan ini hendaknya menjadi tonggaksejarah para alim ulama NU dalammeningkatkan peran dan potensi ulama dalamkehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsadan bernegara”. Persoalan yang sangat urgenadalah bagaimana memperbaiki akhlak generasimuda, pembahasan akhlak bukan saja terbataspada konteks etika dan sopan santun akan tetapiberkaitan hubungan manusia dengan Tuhan,artinya bahwa manusia harus memilikihubungan dengan Tuhan apa yang disebutAqidah, dan yang perlu dibahas dalam kegiatanini adalah bagaimana mnumbuhkan danmemantapkan Aqidah yang benar sehinggatidak terjerumus pada aqidah yang sesat ataumenyimpang.

Penulis melihat begitu respek gubernurSumatera Utara dalam memahami danmemperhatikan munculnya penyimpanganakhlah dikalangan generasi muda, yang dikenalistilah terorisme yang marak terjadi di Indonesiajuga sebagian besar mengaku dari kalangan

ummat Islam, yang walaupun sebenarnya perludi cek keberagamaan mereka, yang sebagianbesar generasi muda.

Dalam acara tersebut ditutup oleh PBNU H.Marsudi Suhud yang menjelaskan: “Sejarahtelah mencatat bahwa NU sebagai salah satuormas keagamaan paling tua di Indonesia, Nutelah menorehkan banyak kontribusi bagikelangsungan bangsa dan Negara Indonesia, takada keraguan bahwa NU adalah ormaskeagamaan yang memiliki komitmen tinggi bagitegaknya NKRI dibawah tenda besar bernamaPancasila. Di tengah-tengah resistensi yang kuatdari sebagian umat Islam terhadap Pancasilamelalui Muktamar yang ke-27 NU menyatakanbahwa bentuk Negara kesatuan republicIndonesia adalah keputusan final”. MaksudnyaNU sudah sepakat untuk tidak menerima bentukNegara selain NKRI.

Bukan hanya persoalan keagamaan danakhlak, PWNU menjalin kemitraan dalambidang kesehatan dengan Rumah SakitTropicana Kota Damansara Selangor Malaysia,kegiatan kerjasama yang adakan di Brastagidihadiri, General Manager dan area Branchmanager PT Stem Tech Life Sciences Indonesia,Andrew B Doloksaribu dan Hj. Darmilawati,Suriyah PWNU H. Musaddad Lubis, KetuaPWNU H. Ashari Tambunan dan SekretarisPWNU Misran Sihaloho, Ashari Tambunanmengatakan:”Kesehatan adalah hal yang sangatprinsip dan penting bagi semua manusia baikkesehatan jasmani maupun kesehatan rohani”.

Yang paling penting dalam melakukanpembinaan terhadap jama’ah/masyarakatPWNU lebih kepada pemantapan ideologyorganisasi dan implementasi program kerja yangdidukung oleh perangkat organisasi, sehinggamampu mengembangkan dakwah Islamditengah-tengah masyarakat secara sistematis.

2. Model Pembinaan Muhammadiyah

Penguatan Pemahaman OrganisasiSecara Bahasa Muhammadiyah berasal dari

bahasa Arab “Muhammad” yaitu NabiMuhammad SAW. Kemudian ditambah ‘ya’nisbah yang artinya menjeniskan. Jadi

106

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

Muhammadiyah berarti umat “MuhammadSAW atau pengikut Muhammad SAW, secaraetimologis semua orang yang mengikuti ajaranNabi Muhammad SAW adalah orangMuhammadiyah. Secara IstilahMuhammadiyah adalah sebuah Persyarikatanyang didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlanpada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyahbertepatan tanggal 18 November 1912Miladiyah di Yogyakarta untuk jangka waktutidak terbatas. Muhammadiyah adalah GerakanIslam, Dakwah amar ma’ruf nahi munkar danTajdid yang bersumber pada al-Qur’an dan asSunnah. Kelahiran Muhammadiyah tidak lainkerena diilhami, dimotivasi dan disemangatioleh ajaran-ajaran al Qur’an. Pada dasarnya apayang digerakkan oleh Muhammadiyah tidak adamotif lain kecuali semata-mata untukmerealisasikan prinsip-prinsip ajaran Islamdalam kehidupan yang riil dan konkrit. GerakanMuhammadiyah hendak berusaha untukmenampilkan wajah Islam dalam wujud yangriil, konkrit dan nyata, yang dapat dihayati,dirasakan dan dinikmati oleh umat sebagairahmatan lil ‘alamin, oleh alasan tersebutMuhammadiyah disebut sebagai gerakan Islam.Di samping itu, Muhammadiyah juga memilikiidentitas sebagai gerakan Dakwah maksudnyaadalah: Pertama, Muhammadiyah meletakkankhittah atau strategi dasar perjuangannya yaitudakwah Islam, amar makruf nahi munkardengan masyarakat sebagai medan atau kancahperjuangannya. Kedua, Muhammadiyahberkiprah di tengah-tengah masyarakat bangsaIndonesia dengan membangun berbagai amalusaha yang benar-benar dapat menyentuh hajathidup orang banyak seperti berbagai macamragam lembaga pendidikan mulai dari tingkatTK sampai Perguruan Tinggi, membangunRumah Sakit, Panti Asuhan dan sebagainya.Seluruh amal usaha Muhammadiyah itumerupakan manifestasi atau perwujudandakwah Islamiyah.

Semua amal usaha diadakan dengan niatdan tujuan yang tunggal, yaitu untuk dijadikansarana dan wahana dakwah Islam sebagaimanayang diajarkan al-Quran dan as-SunnahShahihah. Ketiga, Muhammadiyah adalah

gerakan tajdid, maksudnya adalahMuhammadiyah sebagai gerakan pembaharuanatau gerakan reformasi. Secara istilah tajdidmemiliki pengertian pemurnian danpeningkatan, pengembangan, modernisasi, danyang semakna dengannya. Pemurnianmaksudnya adalah pemeliharaan matan ajaranIslam yang berdasarkan kepada al-Quran danas-Shahihah. Keempat, Muhammadiyahmeyakini matan ajaran Islam yang harusdipelihara sebagaimana yang terdapat dalam al-Quran dan as-Sunnah adalah yang berkaitandengan Aqidah dan Ibadah. Dalam sejarahperkembangan umat Islam ditemukan praktekpercampuran ajaran Islam, antara Aqidahdengan yang bukan Aqidah, misalnyamengkeramatkan kuburan, mengkeramatkanulama, dan sebagainya. Padahal dalam ajaranIslam yang harus dikeramatkan itu hanya AllahSWT. Hal ini yang menjadi tugas Muham-madiyah untuk memurnikan Aqidah Islamkembali. Dalam masalah aqidah (tauhid), hanyadigunakan dalil-dalil yang mutawatir. Pening-katan, pengembangan dan modernisasimaksudnya adalah penafsiran pengamalan danperwujudan ajaran Islam dengan tetapberpegang teguh kepada al Qur’an dan alSunnah shahihah.

Penulis memahami bahwa Muhammadiyahsebagai gerakan puritan yang menjadikan fokusutamanya adalah ”pemurnian” atau pembersihanajaran-ajaran Islam dari singkretisme danbelenggu formalisme. Makna tajdid dalam artipemurnian (purifikasi) menuju pada tigasasaran, yaitu: I’adah atau pemulihan; yaitumembersihkan ajaran Islam yang tidak murnilagi dan Ihanah atau memisahkan; yaitumemisah-misahkan secara cermat oleh ahlinya,mana yang sunnah dan mana pula yang bid’ah,serta Ihya’ atau menghidup-hidupkan; yaitumenghidupkan ajaran-ajaran Islam yang belumterlaksana atau yang terbengkalai.

Penulis telusuri bahwa sejak lahirnyaMuhammadiyah memang sudah dapat diketahuiasas gerakannya, namun pada tahun 1938-1942di bawah kepemimpinan Kyai Mas Mansurmulai dilembagakan idiologi Muhammadiyah,yaitu dengan lahir konsep Dua Belas langkah

107

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

Muhammadiyah. Yaitu memperdalam iman,memperluas faham keagamaan, memper-buahkan budi pekerti, menuntun amalan intiqad,menguatkan persatuan, menegakkan keadilan,melakukan kebijaksanaan, menguatkan tanwir,mengadakan musyawarah, memusyawaratkanputusan, mengawasi gerakan kedalam danmemperhubungkan gerakan keluar. Denganlahirnya konsep ini maka Muhammadiyahtumbuh menjadi paham dan kekuatan sosial-keagamaan dan sosial politik tertentu diIndonesia. Pada tahun 1942-1953 dibawahkepemimpinan Ki Bagus Hadikusumodirumuskan konsep idiologi Muhammadiyahsecara lebih sistematik yaitu ditandai denganlahirnya Muqaddimah Anggaran DasarMuhammadiyah yang berisi pokok-pokokpikiran sebagai berikut: Hidup manusia harusberdasar Tauhid, hidup manusia bermasyarakat,hanya ajaran Islam satu-satunya ajaran hidupyang dapat dijadikan sendi pembentuk pribadiutama dan mengatur ketertiban hidup bersamamenuju hidup bahagia sejahtera yang hakiki didunia dan akhirat, berjuang menegakkan danmenjunjung tinggi agama Islam untukmewujudkan masyarakat utama, adil danmakmur yang diredhai Allah SWT adalah wajib,sebagai ibadah kepada Allah dan berbuat ihlahdan ihsan kepada sesama manusia, perjuanganmenegakkan dan menjunjung tinggi agamaIslam hanyalah akan berhasil bila denganmengikuti jejak perjuangan para nabi terutamaperjuangan nabu Muhammamd SAW.Perjuangan mewujudkan pokok-pokok pikiranseperti diatas hanya dapat dilaksanakan dengansebaik-baiknya dan akan berhasil bila dengancara berorganisasi, dan seluruh perjuangandoarahkan tercapainya tujuan Muhammadiyah,yaitu terwujudnya masyarakat Islam yangsebenar-benarnya. Pada tahun 1968 dalammuktamar Muhammadiyah ke 37 diYogyakarta perumusan idiologi Muhammadiyahsemakin mengental, ditandai dengan lahirnyaMatan Keyakinan dan Citra-cita Hidup WargaMuhammadiyah, yang berisi pokok-pokokpikiran sebagai berikut; pertama;Muhammadiyah adalah Gerakan yang berasasIslam, bercita-cita dan bekerja untuk

terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, kedua; Muhammadiyah adalahberkeyakinan bahwa Islam ada;ah Agama Allahyang diwahyukan kepada mulai Nabi Adamsmpai kepada Nabi Muhammad SAW. Ketiga;Muhammadiyah dalam mengamalkan ajaranIslam berdasarkan al Qur’an, dan SunnahRasul, keempat; Muhammadiyah bekerja untukterlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputibidang-bidang Aqidah, Akhlak, Ibadah danMuamalat Diniawiyat dan yang kelima;Muhammadiyah mengajak segenap lapisanbangsa Indonesia untuk berusaha bersama-samamenjadikan suatu Negara yang adil makmur dandiridhai Allah SWT. Maksud dan tujuanMuhammadiyah sebagaimana hasil rumusanMuktamar Muhammadiyah ke 45 di Malangyang berlaku saat ini adalah menegakkan danmenjunjung tinggi agama Islam sehinggaterwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Dalam sejarah perjalanan Muham-madiyah sudah terdapat beberapa kalipergantian rumusan maksud dan tujuanMuhammadiyah, sebagai berikut:1) Tahun 1914: Menyebarkan pengajaran

Kanjeng Nabi Muhammad SAW kepadapenduduk bumi putra, di dalam residensiYogyakarta dan Memajukan hal agamaIslam kepada anggota-anggotanya.

2) Tahun 1920: Memajukan dan menggem-birakan pengajaran dan pelajaran agamaIslam di Hindia Belanda dan Memajukandan menggembirakan hidup sepanjangkemauan agama Islam kepada sekutu-sekutunya.

3) Tahun 1942: Hendak menyiarkan agamaIslam, serta melatihkan hidup yang selarasdengan tuntunannya dan Hendakmelakukan pekerjaan kebaikan umum sertaHendak memajukan pengetahuan dankepandaian serta budi pekerti yang baikkepada anggota-anggotanya.

4) Tahun 1950: Menegakkan dan menjunjungtinggi Agama Islam sehingga dapatmewujudkan masyarakat Islam yangsebenar-benarnya.

5) Tahun 1959: Menegakkan danmenjunjung tinggi Agama Islam sehingga

108

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

6) Tahun 1985: Menegakkan dan menjunjungtinggi Agama Islam sehingga terwujudmasyarakat utama, adil dan makmur yangdiridhai Allah SWT.

7) Tahun 2000: Menegakkan dan menjunjugtinggi Agama Islam sehingga terwujudmasyarakat Utama, Adil dan Makmur yangdiridhai Allah SWT.

8) Tahun 2005: Menegakkan dan menjunjungtinggi Agama Islam sehingga terwujudmasyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Dari perjalanan sejarah perumusan maksuddan tujuan Muhammadiyah, ternyata sudahmengalami perubahan redaksi sebanyak 8 kaliperubahan. Namun bila diperhatikan denganteliti maka sebenarnya tidak ada yang substansimengalami perubahan. Pada prinsipnyakesemua redaksional tersebut tetap istiqamahdalam prinsip bahwa maksud dariMuhammadiyah adalah Menegakkan AgamaIslam. Sedangkan Tujuan Muhammadiyahadalah Kehidupan Islami. Muhammadiyahmemahami bahwa ajaran Islam itu mencakupAqidah, Akhlak, Ibadah dan MuamalatDuniawiyat bergerak di bidang keislamanadalah sebuah ungkapan yang menunjukkanbahwa Muhammadiyah bergerak dalam segalaaspek kehidupan manusia baik untukkebahagiaan hidup di dunia maupun untukpersiapan hidup bahagia di akhirat. Oleh sebabitu, untuk mencapai maksud dan tujuan,Muhammadiyah melaksanakan Dakwah AmarMakruf Nahi Munkar dan Tajdid yangdiwujudkan dalam usaha di segala bidangkehidupan. Usaha Muhammadiyah yangdiwujudkan dalam bentuk amal usaha, programdan kegiatan meliputi:1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan

memperluas pemahaman, meningkatkanpengamalan, serta menyebar-luaskan ajaranIslam dalam berbagai aspek kehidupan.

2. Memperdalam dan mengembangkanpengajian ajaran Islam dalam berbagai aspekkehidupan untuk mendapatkan kemurniandan kebenaran.

3. Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat,infak, wakaf, shadaqah, hibah, dan amalshalih lainnya.

4. Meninkatkan harkat, martabat, dan kualitassumberdaya manusia agar berkemampuantinggi serta berakhlak mulia.

5. Memajukan pendidikan, perekonomian,kesehatan, lengkungan, kesejahteraan danlain sebagainya.

Untuk mengemban amanah yang cukupberat dari persyarikatan Muhammadiyah makadibutuh karakter pimpinan yang mumpuni,sehingga dia menggerakkan dakwah Islamdalam Muhammadiyah maka menjadipersyaratan bagi calon pimpinan Muhamma-diyah adalah taat beribadah dan mengamalkanajaran Islam, setia pada prinsip perjuanganMuhammadiyah dan dapat menjadi teladandalam Muhammadiyah. Pimpinan yang me-menuhi kriteria diharapkan dapat melaksanakantugasnya dengan sukses dan dapat membinananggotanya untuk menuju masyarakat Islamyang sebenar-benarnya. Sebagai sarana pem-binaan anggota Muhammadiyah makadisyaratkan Ranting dan Cabang merupakanpusat pembinaan anggota Muhammadiyah.Atas dasar itu maka menjadi syarat untukmendirikan sebuah Ranting Muhammadiyahyaitu harus ada pengajian/kursus anggotaberkala sekurang-kurangnya sekali dalam se-bulan, pengajian/kursus umum berkalasekurang-kurangnya sekali dalam sebulanselanjutnya disesuaikan dengan kebutuhanmasyarakat terhadap pembinaan keagamaan.

Penguatan Faham Keagamaan dalamMuhammadiyah

Yang dimaksud keagamaan disini adalahAgama Islam (al-Din al-Islam). PengertianAgama dikalangan Ulama adalah bentuk normayang berasal dari Tuhan, yang mengajak orang-orang yang berakal menuju kepadakemaslahatan dunia dan akhirat.

Menurut rumusan Majelis Tarjihberdasarkan keputusan yang ditanfidzkan olehPP. Muhammadiyah tahun 1955, Agama adalahagama Islam yang dibawa oleh NabiMuhammad SAW adalah apa yang diturunkan

109

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

Allah di dalam Al Qur’an dan yang tersebutdalam al-Sunnah yang shahih, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjukuntuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat.Agama adalah apa yang disyariatkan Allahdengan perantaraan nabi-nabiNya, berupaperintah-perintah dan larangan-larangan sertapetunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia didunia dan akhirat. Dalam rumusan pertamatentang agama menurut Muhammadiyah dititikberatkan pada sumber al Islam yakni al Qur’andan al Sunnah as Shahihah yang dibawa olehNabi Muhammad SAW. Adapun isinya adalahperintah-perintah dan larangan dan wajib ditaatidan petunjuk-petunuk yang perlu dipedomani.Sedang tujuan Agama adalah untuk ke-maslahatan manusia di dunia dan akhirat.

Titik berat pengertian agama disini adalahpada pokok sumbernya al Qur’an dan as Sunah,Pengertian Islam yang pertama didasarkan padaayat al-Quran surat Ali Imran: 19.

Muhammadiyah dalam melakukankiprahnya di berbagai bidang kehidupan untukkemajuan umat, bangsa dan dunia kemanusiaandilandasi oleh keyakinan dan pemahamankeagaamaan bahwa Islam sebagai ajaran yangmembawa misi kebenaran Ilahiah harusdidakwahkan sehingga menjadi rahmatan lilalamin dimuka bumi ini. Islam sebagai wahyuAllah yang dibawa oleh para Rasul hinggaRasul akhir zaman Muhammad SAW. adalahajaran yang mengandung hidayah, penyerahandiri, rahmat, kemasalahatan, keselamatan, dankebahagiaan hidup umat manusia di dunia danakhirat. Keyakinan dan paham Islam yangfundamental itu diaktualisasikan oleh Muham-madiyah dalam bentuk gerakan Islam yangmenjalankan misi dakwah dan tajdid untukkemaslahatan hidup seluruh umat manusia.

Misi dakwah Muhammadiyah yangmendasar itu merupakan perwujudan darisemangat awal dari persyarikatan ini sejakdidirikannya yang dijiwai oleh pesan Allahdalam al Qur’an surat Ali Imran 104, yangartinya: dan hendaklah ada di antara kamusegolongan umat yang menyeru kepadakebajikan, menyuruh kepada yang makruf danmencegah dari yang mungkar, itulah orang-

orang yang beruntung. Kewajiban danpanggilan dakwah yang luhur itu menjadikomitmen utama Muhammadiyah sebagaiikhtiar untuk menjadi kekuatan khaira ummahsekaligus dalam membangun masyarakat Islamyang ideal, sebagaimana pesan Allah dalam alQur’an surat Ali Imran 110 yang artinya: Kamuadalah umat yang terbaik yang dilahirkan untukmanusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, danmencegah dari yang munkar, dan berimankepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman,tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antaramereka ada yang beriman, dan kebanyakanmereka adalah orang-orang yang fasik. Denganmerujuk pada firman Allah dalam surat AliImran ayat 104 dan 110, Muhammadiyahmenyebarluaskan ajaran Islam yangkomprehensif dan muliti aspek melalui dakwahuntuk mengajak pada kebaikan (Islam), al amrbil al makruf wa al nahi al munkar (mengajakkepada yang makruf dan mencegah dari yangmunkar) sehingga umat manusi memperolehkeberuntungan lahir dan bathin dalamkehidupan ini. Dakwah yang demikian itumengandung makna bahwa Silam sebagai ajaranselalu bersifat tranformasional; yakni dakwahyang membawa perubahan yang bersifatkemajuan, kebaikan, kebenaran, keadilan dannilai-nilai keutamaan lainnya untukkemaslahatan serta keselamatan hidup umatmanusia tanpa membeda-bedakan ras, suku,golongan, agama dan lain-lain. K.H. AmadDahlan sebagai pendiri Muhammadiyah dikenalsebagai pelopor gerakan Tajdid (gerakanpembaharuan). Tajdid yang dilakukan pendiriMuhammadiyah itu bersifat pemurnian(purifikasi) dan perubahan ke arah kemajuan(dinamisasi) yang semuanya berpijak padapemahaman tentang Islam yang kokoh dan luas.Dengan pandangan yang demikian, KiyaiDahlan tidak hanya berhasil melakukanpembinaan yang kokoh dalam Aqidah, Ibadahdan akhlak kaum muslimin, tetapi sekaligusmelakukan pembaharuan dalam amaliahmuamalah duniawiyah sehingga Islam menjadiagama yang menyebarkan kemajuan. SemangatTajdid Muhammadiyah tersebut didoronganatara lain oleh sabda Nabi Muhammad SAW:

110

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

“Sesungguhnya Allah mengutus kepadaumat manuisa pada setiap kurun waktu100 tahun untuk memperbaharui ajaranagamanya “ (HR Abu Daud dari AbuHurairah).

Karena itu melalui Muhammadiyah telahdiletakkan suatu pandangan keagamaan yangkokoh dalam bangunan keimanan yangberlandaskan pada al Qur’an dan as Sunnahsekaligus mengemban tajdid yang mampumembebasakan manusia dari keterbelakanganmenuju kehidupan yang berkemajuan danberkeadaban. Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yang menjadi tujuan gerakanmerupakan wujud aktualaisasi ajaran Islamdalam struktur kehidupan kolektif manusia yangmemiliki corak masyarakat pertengahan(ummatan wasaththan) yang berkemajuan baikdalam wujud sistim nilai sosial budaya, sistimsosial dan lingkungan fisik yang dibangunnya.Masyarakat Islam adalah masyarakat yangmemiliki keseimbangan antara kehidupanlahiriah, dan batiniah, rasionalitas danspritualitas, aqidah dan muamalat, individualdan sosial, duniawi dan ukhrawi, sekaligusmenampilkan corak masyarakat yang meng-amalkan nilai-nilai keadilan, kejujuran,kesejahteraan, kerjasama, kerjakeras, ke-disiplinan, dan keunggulan dalam segalalapangan kehidupan. Dalam menghadapi dina-mika kehidupan, masyarakat Islam selalubersedia bekerjasama dan berlomba-lombadalam serba kebaikan di tengah persainganpasar-bebas di segala lapangan kehidupan dalamsemangat “berjuang dalam mengahadapitantangan” (al-jihad li al-muwajjahah) lebihdari sekedar “berjuang melawan musuh” (al-jihad li al-mu’aradhah). Masyarakat Islamyang dicita-citakan Muhammadiyah memilikikesamaan karakter dengan masyarakat madani,yaitu masyarakat kewargaan (civil-society) yangmemiliki keyakinan yang dijiwai nilai-nilaiIlahiah, demokratis, berkeadilan, otonom,berkemajuan, dan berakhlak-mulia (al-akhlaqal-karimah).

Penulis melihat masyarakat Islam yangsemacam itu berperan sebagai syuhada ‘ala al-nas di tengah berbagai pergumulan hidup

masyarakat dunia. Karena itu masayarakatIslam yang sebenar-benarnya yang bercorak“madaniyah” tersebut senantiasa menjadimasyarakat yang serba unggul atau utama(khaira ummah) dibandingkan denganmasyarakat lainnya. Keunggulan kualitastersebut ditunjukkan oleh kemampuanpenguasaan atas nilai-nilai dasar dan kemajuandalam kebudayaan dan peradaban umatmanusia, yaitu nilai ruhani (spritualitas), nilai-nilai pengetahuan (ilmu pengetahuan danteknologi), nilai-nilai materi (ekonomi), nilai-nilai kekuasaan (politik), nilai-nilai keindahan(kesenian), nilai-nilai normative berprilaku(hukum), dan nilai-nilai kemasyarakatan(budaya) yang lebih berkualitas. MasyarakatIslam yang sebenar-benarnya bahkan senantiasamemiliki kepedulian tinggi terhadapkelangsungan ekologis (lingkungan hidup) dankualitas martabat hidup manusia baik laki-lakimaupun perempuan dalam relasi yangmenjunjung tinggi kemaslahatan, keadilan, danserba kebajikan hidup. Masyarakat Islam yangdemikian juga senantiasa menjauhkan diri dariperilaku yang membawa pada kerusakan (fasadfi al-ardhi), kedhaliman, dan hal-hal lain yangbersifat menghancurkan kehidupan.Penguatan Ideologi Organisasi

Setiap organisasi, termasuk Muham-madiyah, tentu memiliki misi tertentu yangdiembannya. Sejak sebuah organisasi didirikan,para pendirinya sudah merancangkan langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan, agarcita-cita yang ingin dicapai dengan mendirikanorganisasi itu bisa diwujudkan. Misi yangmerupakan tugas utama organisasi yang sifatnyamendasar dan fundamental, mempunyai posisidan peranan yang sangat penting dan strategisbagi sebuah organisasi. Di samping misi itumenjadi semacam “petunjuk jalan” bagi semuakomponen organisasi kearah pencapaian tujuanyang telah ditetapkan, bahkan dapat menjadipembeda antara organisasi yang satu denganorganisasi lainnya yang bergerak di bidang yangsama. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam,dakwah amar ma’ruf nahi munkar memilikimisi:

111

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

a. Menegakkan keyakinan tauhid yang murnisesuai dengan ajaran Allah SWT yangdibawa oleh para Rasul sejak Nabi AdamAS, hingga Nabi Muhammad SAW.

b. Memahami agama dengan menggunakanakal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islamuntuk menjawab dan menyelesaikanpersoalan-persoalan kehidupan.

c. Menyebar luaskan ajaran Islam yangbersumber pada Al-Qur’an sebagai kitabAllah terakhir dan Sunnah Rasul untukpedoman hidup umat manusia.

d. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalamkehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat

Untuk mengemban misi ini PimpinanMuhammadiyah secara solid menjalankannyadalam gerakan organisasi yang didukung olehpengurus Pimpinan Wilayah (yang dipilihmelalui Musyawarah Wilayah), PengurusMajelis dan lembaga (sebagai pembantuPimpinan Wilayah) dan Badan otonom (sebagaiperangkat organisasi Muhammadiyah).Penguatan Ajaran Islam yang Murni

Secara garis besar ajaran Muhammadiyahtertuang dalam ideology dan strategiMuhammadiyah. Ideologi Muhammadiyahsebagian tertuang dalam muqodimah AnggaranDasar yang memberi gambaran tentangpandangan Muhammadiyah mengenaikehidupan manusia di muka bumi ini, cita-citayang ingin diwujudkan dan cara-cara yangdipergunakan untuk mewujudkan cita-citatersebut. Muqodimah Anggaran dasar tersebutberbunyi;

“Dengan nama Allah Yang Maha Pemurahdan Penyayang. Segala puji bagi Allah yangmengasuh semua alam, yang Maha Pemurahdan Maha Penyayang, Yang memegangpengadilan pada hari kemudian. Hanyakepada Engkau hamba menyembah, dan hanyakepada Engkau, kami mohon pertolongan.Berilah petunjuk kepada hamba akan jalanyang lempang, jalan orang-orang yangtelah Engkau beri kenikmatan, yang tidakdimurkai dan tidak tersesat.”

"Saya ridla: ber-Tuhan kepada ALLAH,ber-Agama kepada ISLAM dan ber-Nabi

kepada MUHAMMAD RASULULLAHShalallahu 'alaihi wassalam".

AMMA BA’DU, bahwa sesungguhnyake-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata. Ber-Tuhan dan beribadah serta tundukdan tha'at kepada Allah adalah satu-satunyaketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk,terutama manusia.

Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah(hukum qudrat iradat) Allah atas kehidupanmanusia di dunia ini. Masyarakat yangsejahtera, aman damai, makmur dan bahagiahanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan,kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong,bertolong-tolongan dengan bersendikanhukum Allah yang sebenar-benarnya, lepasdari pengaruh syaitan dan hawa nafsu.

Agama Allah yang dibawa dan diajarkanoleh sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwasuci, adalah satu-satunya pokok hukum dalammasyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripadahukum yang manapun juga, adalah kewajibanmutlak bagi tiap-tiap orang yang mengakuber-Tuhan kepada Allah.

Agama Islam adalah Agama Allah yangdibawa oleh sekalian Nabi, sejak Nabi Adamsampai Nabi Muhammad SAW, dan diajarkankepada umatnya masing-masing untukmendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat.

Syahdan, untuk menciptakan masyarakatyang bahagia dan sentausa sebagai yangtersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutamaumat Islam, umat yang percaya akan Allah danHari Kemudian, wajiblah mengikuti jejaksekalian Nabi yang suci: beribadah kepadaAllah dan berusaha segiat-giatnya mengumpul-kan segala kekuatan dan menggunakannyauntuk menjelmakan masyarakat itu di Dunia ini,dengan niat yang murni-tulus dan ikhlaskarena Allah semata-mata dan hanya meng-harapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka,serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadiratAllah atas segala perbuatannya, lagi pulaharus sabar dan tawakal bertabah hatimenghadapi segala kesukaran atau kesulitanyang menimpa dirinya, atau rintangan yangmenghalangi pekerjaannya, dengan penuh

112

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

pengharapan perlindungan dan pertolonganAllah Yang Maha Kuasa.

Untuk melaksanakan terwujudnyamasyarakat yang demikian itu, makadengan berkat dan rahmat Allah didorong olehfirman Allah dalam Al-Qur'an: Adakanlah darikamu sekalian, golongan yang mengajak kepadake-Islaman, menyuruh kepada kebaikandan mencegah daripada keburukan. Merekaitulah golongan yang beruntung berbahagia"(QS Ali-Imran:104)

Pada tanggal 8 Dzulhiijah 1330 Hijriyahatau 18 Nopember 1912 Miladiyah, olehalmarhum KHA. Dahlan didirikan suatupersyarikatan sebagai "gerakan Islam" dengannama "MUHAMMADIYAH" yang disusundengan Majelis-Majelis (Bahagian-bahagian)-nya, mengikuti peredaran zaman sertaberdasarkan "syura" yang dipimpin olehhikmah kebijaksanaan dalam permusyawatanatau Muktamar.

Kesemuanya itu. perlu untuk menunaikankewajiban mengamalkan perintah-perintahAllah dan mengikuti sunnah Rasul-Nya,Nabi Muhammad SAW., guna mendapatkarunia dan ridla-Nya di dunia danakhirat, dan untuk mencapai masyarakatyang sentausa dan bahagia, disertainikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehingga merupakan: "Suatu negarayang indah, bersih suci dan makmur dibawah perlindungan Tuhan Yang MahaPengampun".

Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam dapatlah diantarkan kegerbang pintu surga “Jannatun Na’im” dengankeridloan Allah yang maha Rahman dan Rahim.Maksimalisasi Kegiatan

Muhammadiyah sebagai Gerakan Islamdalam rentang satu abad dapat menjalankandakwah dan tajdid untuk membawa keselamatanhidup umat manusia di dunia dan akhirat.Gerakan dakwah dan tajdid yang dijalankanoleh Muhammadiyah diwujudkan melaluiberbagai usaha yang kemudian diterjemahkankedalam program dan kegiatan yang tujuanutamanya menuju tercapainya masyarakat Islamyang diridhoi Allah SWT. Dalam jangkauan

yang lebih luas misi dakwah dan tajdidMuhammadiyah itu tidak lain sebagaiperwujudan mengemban risalah Islam sebagairahmat bagi semesta alam.

Sebagaimana dijelaskan oleh ketuaPimpinan Pusat Muhammadiyah dalam acarata’aruf Pimpinan Daerah Muhammadiyahlangkat, 3 Juli 2011, HM. Muqoddasmengatakan: Muhammadiyah hanya mengenalakhlak al-Quran dan Sunnah sebagai landasanorganisasi dan tidak mengenal akhlakSituasional, Muhammadiyah sebagai salah satuorganisasi ummat Islam terbesar di Indonesiayang mengedepankan syiar Islam dan dakwah,tegas dalam mengedepankan kebenaran sesuaidengan dinnul Islam serta tetap menghormatiberbagai mazhab yang ada di masyarakatsepanjang tidak melenceng dari ajaran al-Qurandan Hadits.

Masyarakat Islam yang diridhoi Allah SWTmenjadi tujuan Muhammadiyah, dimana haltersebut merupakan cita-cita luhur yang tidakakan terwujud secara ideal, tetapi sebagaisuatu perjuangan gerakan Islam hal itu harusterus diusahakan sehingga setidaknya mendekatipencapaian masyarakat yang diidam-idamkan.

Muhammadiyah dalam mencapai tujuanterwujudnya masyarakat Islam yang diridhoiAllah SWT melakukan perjuangan melaluiusaha yang diwujudkan ke dalam program, amalusaha, dan kegiatan. Dalam menjalankan usahaitu Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yangmenjalankan misi dakwah dan tajdid senantiasadilandasai, dijiwai, dan diarahkan oleh ajaranIslam yang antara lain menyuruh mengajakkepada kebaikan, mengajak kepada yangma’ruf, mencegah dari yang munkar,menunaikan risalah Tuhan, dan berjihad dijalan-Nya, sebagaimana pesan Allah SWTdalam al-Quran: surah Ali Imran: 104, Al-Hajj:41, As-Syura: 38, Al-Ankabut: 69.

Muhammadiyah didirikan dengan maksuddan tujuan untuk menegakkan danmenjunjungtinggi Agama Islam sehinggaterwujud masyarakat Islam yang diridhoi AllahSWT. Dalam mewujudkan tujuan atau visiideal itu Muhammadiyah melakukan usaha yangdilaksanakan secara tersistem. Usaha Muham-

113

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

madiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha,program, dan kegiatan yang meilputi: (1)Menanamkan keyakinan, memperdalam danmemperluas pemahaman, meningkatkanpengamalan, serta menyebarluaskan ajaranIslam dalam berbagai aspek kehidupan; (2)Memperdalam dan mengembangkan pengkajianajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupanuntuk mendapatkan kemurnian dankebenarannya; (3) Meningkatkan semangatibadah, jihad, zakat, infak, wakaf, shadaqah,hibah, dan amal shalih lainnya; (4)Meningkatkan harkat, martabat, dan kualitassumberdaya manusia agar berkemampuan tinggiserta berakhlaq mulia; (5) Memajukan danmemperbaharui pendidikan dan kebudayaan,mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi,dan seni, serta meningkatkan penelitian; (6)Memajukan perekonomian dan kewirausahaanke arah perbaikan hidup yang berkualitas; (7)Meningkatkan kualitas kesehatan dankesejahteraan masyarakat; (8) Memelihara, me-ngembangkan, dan mendayagunakan sumberdaya alam dan lingkungan untuk kesejahteraan;(9) Mengembangkan komunikasi, ukhuwah, dankerjasama dalam berbagai bidang dan kalanganmasyarakat dalam dan luar negeri; (10)Memelihara keutuhan bangsa serta berperanaktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;(11) Membina dan meningkatkan kualitas sertakuantitas anggota sebagai pelaku gerakan; (12)Mengembangkan sarana, prasarana, dan sumberdana untuk mensukseskan gerakan; (13)Mengupayakan penegakan hukum, keadilan,dan kebenaran serta meningkatkan pembelaanterhadap masyarakat; dan (14) Usaha-usaha lainyang sesuai dengan maksud dan tujuanMuhammadiyah sebagaimana tercantum dalamART pasal 3.

Perwujudan usaha dalam mencapai tujuanMuhammadiyah dilaksanakan melalui programyang dirumuskan pada setiap Muktamar,sebagai suatu rancangan kegiatan yang harusdilaksanakan pada setiap tahapan baik yangbersifat jangka menengah (pada setiap periodelima tahunan) maupun dalam jangka panjangsesuai dengan visi dan misi pengembangan yangditetapkan organisasi. Muhammadiyah sebagai

gerakan Islam baik dalam melaksanakanprogram maupun keberadaan, peran, dankiprahnya tidak lepas dari kondisi atau kontekskeberadaan gerakan Islam ini dalam berbagailingkungan. Kondisi yang dihadapiMuhammadiyah tersebut mempengaruhi dina-mika gerakan, khususnya dalam melaksanakanprogram untuk mencapai tujuan.

Dengan melihat sejarah pertumbuhan danperkembangan persyarikatan Muhammadiyahsejak kelahirannya, memperhatikan faktor-faktor yang melatar belakangi berdirinya,aspirasi, motif, dan cita-citanya serta amal usahadan gerakannya, nyata sekali bahwa didalammya terdapat ciri-ciri khusus yangmenjadi identitas dari hakikat atau jati diriPersyarikatan Muhammadiyah. Secara jelasdapat diamati dengan mudah oleh siapapunyang secara sepintas mau memperhatikan ciri-ciri perjuangan Muhammdiyah itu adalahsebagai berikut.

1) Muhammadiyah adalah gerakan Islam2) Muhammadiyah adalah gerakan dakwah

Islam amar ma’ruf nahi munkar3) Muhammadiyah adalah gerakan tajdid

a. Muhammdiyah sebagai Gerakan IslamPersyarikatan Muhammadiyah dibangun

oleh KH Ahmad Dahlan sebagi hasil kongkritdari telaah dan pendalaman (tadabbur) terhadapAlquranul Karim. Faktor inilah yang sebenarnyapaling utama yang mendorong berdirinyaMuhammadiyah, sedang faktor-faktor lainnyadapat dikatakan sebagai faktor penunjang ataufaktor perangsang semata. Dengan ketelitiannyayang sangat memadai pada setiap mengkajiayat-ayat Alquran, khususnya ketika menelaahsurat Ali Imran, ayat: 104, maka akhirnyadilahirkan amalan kongkret, yaitu lahirnyaPersyarikatan Muhammadiyah. Kajian serupaini telah dikembangkan sehingga dari hasilkajian ayat-ayat tersebut oleh KHR Hadjiddinamakan “Ajaran KH Ahmad Dahlan dengankelompok 17, kelompok ayat-ayat Alquran”,yang didalammya tergambar secara jelas asal-usul ruh, jiwa, nafas, semangat Muhammadiyahdalam pengabdiyannya kepada Allah SWT.

Dari latar belakang berdirinyaMuhammadiyah seperti di atas jelas bahwa

114

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

sesungguhnya kelahiran Muhammadiyah itutidak lain karena diilhami, dimotivasi, dandisemangati oleh ajaran-ajaran Al-Qur’ankarena itupula seluruh gerakannya tidak adamotif lain kecuali semata-mata untukmerealisasikan prinsip-prinsip ajaran Islam.Segala yang dilakukan Muhammadiyah, baikdalam bidang pendidikan dan pengajaran,kemasyarakatan, kerumahtanggaan, perekono-mian, dan sebagainya tidak dapat dilepaskandari usaha untuk mewujudkan dan melaksankanajaran Islam. Tegasnya gerakan Muhammadiyahhendak berusaha untuk menampilkan wajahIslam dalam wujud yang riil, kongkret, dannyata, yang dapat dihayati, dirasakan, dandinikmati oleh umat sebagai rahmatanlil’alamin.b. Muhammadiyah sebagai Gerakan

Dakwah IslamCiri kedua dari gerakan Muhammadiyah

dikenal sebagai gerakan dakwah Islamiyah. Ciriyang kedua ini muncul sejak dari kelahirannyadan tetap melekat tidak terpisahkan dalam jatidiri Muahammadiyah. Sebagaimana telahdiuraikan dalam bab terdahulu bahwa faktorutama yang mendorong berdirinyaPersyarikatan Muhammadiyah berasal dari pen-dalaman KHA Dahlan terdapat ayat-ayatAlquran Alkarim, terutama sekali surat AliImran, Ayat: 104. Berdasarkan Surat Ali Imran,ayat: 104 inilah Muhammadiyah meletakkankhittah atau strategi dasar perjuangannya, yaitudakwah (menyeru, mengajak) Islam, amarma’ruf nahi munkar dengan masyarakat sebagaimedan juangnya. Gerakan Muhammadiyahberkiprah di tengah-tengah masyarakat bangsaIndonesia dengan membangun berbagai ragamamal usaha yang benar-benar dapat menyentuhhajat orang banyak seperti berbagai ragamlembaga pendidikan sejak taman kanak-kanakhingga perguruan tinggi, membangun sekianbanyak rumah sakit, panti-panti asuhan dansebagainya. Semua amal usaha Muhammadiyahseperti itu tidak lain merupakan suatumanifestasi dakwah islamiyah. Semua amalusaha diadakan dengan niat dan tujuan tunggal,yaitu untuk dijadikan sarana dan wahanadakwah Islamiyah.

c. Muhammadiyah sebagi Gerakan TajdidCiri ke tiga yang melekat pada

Persyarikatan Muhammadiyah adalah sebagaiGerakan Tajdid atau Gerakan Reformasi.Muhammadiyah sejak semula menempatkan dirisebagai salah satu organisasi yang berkhidmatmenyebarluaskan ajaran Agama Islamsebagaimana yang tercantum dalam Alqurandan Assunah, sekaligus memebersihkanberbagai amalan umat yang terang-tranganmenyimpang dari ajaran Islam, baik berupakhurafat, syirik, maupun bid’ah lewat gerakandakwah. Muhammadiyah sebagai salah satumata rantai dari gerakan tajdid yang diawalioleh ulama besar Ibnu Taimiyah sudah barangtentu ada kesamaaan nafas, yaitu memerangisecara total berbagai penyimpangan ajaranIslam seperti syirik, khurafat, bid’ah dan tajdid,sbab semua itu merupakan benalu yang dapatmerusak akidah dan ibadah seseorang.

Sifat Tajdid yang dikenakan pada gerakanMuhammadiyah sebenarnya tidak hanya sebataspengertian upaya memurnikan ajaran Islam dariberbagai kotoran yang menempel padatubuhnya, melainkan juga termasuk upayaMuhammadiyah melakukan berbagaipembaharuan cara-cara pelaksanaan Islamdalam kehidupan bermasyarakat, semacammemperbaharui cara penyelenggaraan pendidik-an, cara penyantunan terhadap fakir miskin dananak yatim, cara pengelolaan zakat fitrah danzakat harta benda, cara pengelolaan rumah sakit,pelaksanaan sholat Id dan pelaksanaan kurbadan sebagainya.

Untuk membedakan antara keduanya makatajdid dalam pengertian pemurnian dapatdisebut purifikasi (purification) dan tajdiddalam pembaharuan dapat disebut reformasi(reformation). Dalam hubungan dengan salahsatu ciri Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid,maka Muhammadiyah dapat dinyatakan sebagaiGerakan Purifikasi dan Gerakan Reformasi.

Islam adalah agama yang sempurna danlengkap dengan sistem yang dibutuhkan bagikehidupan umat Islam. Islam sebagai suatusistem kehidupan tidak saja meliputi tuntunanmoral dan peribadatan, tetapi termasuk sistempolitik, ekonomi, dan social, seperti yang telah

115

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

diterapkan Nabi MuhammadSAW. Islam sebagai agama yang serba lengkapdan memadai terungkap dalam Al-Qur'an surahAl-An’am: 38;

"Tiada seekor binatang pun di bumiataupun unggas yang terbang dengansayapnya, tiada lain adalah masyarakatjuga seperti kamu. Tidak ada suatu apapun yang Kami abaikan dalam Kitab.Kemudian kepada Tuhan merekadikumpulkan"(Departemen Agama RI,2005: 177).

Bangsa Indonesia terdiri dari beberapasuku, agama, dan golongan. Sungguhpunberbedabeda, tetapi satu tujuan, yaitu meraihkebahagiaanhidup di dalam bingkai persaudara-an sesama manusia, sebangsa dan se-Tanah Air,dan sesama pemeluk agama.

Penulis melihat bahwa persaudaraan dankebahagiaan hidup adalah kerukunan sesamawarga tanpa memandang perbedaan latarbelakang suku, agama dan golongan, karena halitu adalah Sunnantullah. Kerukunan adalahkesepakatan yang didasarkan pada kasih sayang.Kerukunan mencerminkan persatuan danpersaudaraan. Allah SWT berfirman,sebagaimana Allah jelaskan dalam al-Quransurah Al-Hujurat: 13.

Ayat tersebut ditujukan kepada umatmanusia seluruhnya, tak hanya kepada kaumMuslimin. Manusia diturunkan dari sepasangsuami-istri. Suku, ras dan bangsa merekamerupakan nama-nama saja untuk memudah-kan, sehingga dengan itu kita dapat mengenaliperbedaan sifat-sifat tertentu. Di hadapan AllahSWT mereka semua satu, dan yang paling muliaadalah yang paling bertakwa. Ketika pem-bukaan kota Makkah, Bilal naik ke atas Ka’bahuntuk adzan. Seseorang berkata, “Pantaskahbudak hitam adzan di atas Kakbah?” “Jika AllahSWT membenci dia, pasti Ia menggantinya”,sahut yang lain. Maka turunlah ayat itu.Menurut riwayat lain, ayat itu turun berkenaandengan Abu Hind yang akan dikawinkan olehRasulullah SAW dengan seorang wanita BaniBayadhah. Bani Bayadhah pun berkata,“WahaiRasulullah, pantaskah kami mengawinkan putri

kami dengan bekas budak kami?” Makaturunlah ayat tersebut.3. Model Pembinaan Al-WashliyahPenguatan Ajaran Islama. Dakwah

Al-washliyah dalam melaksanakan amanahsebagai suatu organisasi keagamaan memilikipemahaman tentang dakwah dan jihad,sebagaimana dijelaskan El-Hadidhy, dkk dalambuku Panduan Belajar PendidikanKealwashliyahan jilid 2 untuk tingkat SMAsederajat: Dakwah yang dalam bahasa arabdiartikan mengajak, menyerukan orang lain agarmereka menjadi orang yang sukses, selamat dansejahtera dalam lindungan dan kasih sayangAllah SWT dengan cara melaksanakan perintah-Nya.

Di dalam kehidupan masyarakat Islamhendaklah ada 3 (tiga) golongan umat yang satusama lainnya saling mengisi dan membantuuntuk mencapai suatu kemenangan, ketigagolongan tersebut adalah: pertama, satugolongan yang senantiasa menyampaikan danmengajak pada perbuatan kebaikan, golonganini adalah para pendakwah (muballigh), ustadzdan cendikiawan, kedua, golongan yangmengatur, memerintah dan melaksanakankebaikan dan perbuatan amar ma’ruf, orang-orang yang memberikan kepercayaan untukmengatur kehidupan di masyarakat(pemerintah/birokrasi), ketiga, suatu golonganyang tugasnya mencegah orang lain untuk tidakmembuat kemunkaran, mereka adalah penegakhukum yang memberikan sanksi terhadap orangyang bersalah dan menjadi hakim yang adil.

Ketiga hal di atas adalah satu kelompokkerja yang tidak dapat dipisahkan dalam satukesatuan untuk mencapai cita-cita, sebagaimanafirman Allah SWT dalam al-Qur’an surah AliImran:104; “Dan hendaklah ada satu golongandiantara kamu yang menyeru kepada cita-citamulia, yang menyuruh berbuat kebaikan danmencegah berbuat kejahatan. Mereka itu orang-orang yang mendapat kemenangan”(Departemen Agama RI, 2005: 79).b. Jihad

Dalam mengartikan “Jihad” yang berasaldari bahasa arab Juhdun yang artinya

116

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

memberikan segala kemampuan dalammelaksanakan sesuatu yang dikerjakan, dalamkonsep al-Washliyah Jihad adalah bersungguh-sungguh mencurahkan segenap pikiran dankekuatan melawan hawa nafsu, syaithon,kebathilan dan menghancurkan musuh-musuhyang nyata. Hal ini yang dijadikan dasarperjuangan al-Washliyah salah satunya adalahJihad fii sabilillah yaitu berjuang di jalan AllahSWT sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’ansurah asy-Syaf 10-11; “Hai orang-orang yangberiman, maukah kamu Aku tunjukkan suatuperniagaan yang dapat menyelamatkan kamudari azab yang maha pedih ? yaitu berimanlahkamu kepada Allah SWT dan rasulullah danberjihad di jalan Allah dengan segenap hartadan jiwa raga. Inilah yang terbaik bagi kamujika kamu mengetahui” (Departemen Agama RI,2005: 806).

Memahami berjihad melawan musuh yangnyata pada dasarnya terdiri dari 2 (dua) macam,yaitu; Jihad terhadap unsur-unsur yang dapatmerusak masyarakat dan merugikan orangbanyak, seperti kemaksiatan, kejahatan dankezhaliman, dan Jihad terhadap kaum kafir yangdapat menghancurkan agama Islam.

Berdakwah dan berjihad adalah dua katayang tidak dapat dipisahkan, karena keduanyamerupakan perbuatan yang wajib bagi setiappribadi muslim. Secara pokok ada 4 (empat)tahap bagi seorang muslim dalam berdakwahdan berjihad, yaitu; pertama, Bersungguh-sungguh mempelajari pokok-pokok ajaranIslam, yang pada dasarnya mengandung nilai-nilai kebenaran. Pengaruh ajaran itu terhadapjiwa harus mantap, sehingga ia mempunyaikepercayaan yang mutlak bahwa ajaran agamaitu dapat memberikan kebahagiaan dunia danakhirat, kedua, bersungguh-sungguh melak-sanakan dan mengamalkan ajaran agama dalamkehidupan. Sebab kalau tidak diamalkan, makatidak ada artinya sama sekali, ketiga,bersungguh-sungguh menyebarkan/menyampai-kan ajaran itu kepada orang lain, sebab manusiahidup ini selain mempunyai kewajiban terhadapdiri sendiri juga mempunyai kewajiban kepadaorang lain, keempat, bersungguh-sungguh dalammenghadapi akibat yang timbul, akibat

berdakwah dan berjihad suatu keyakinan bahwayang dilakukan itu semata-mata karena AllahSWT.c. Sibghah

Sibghah artinya sesuatu yang merupakankebiasaan (ciri khas) yang biasa dilakukan olehwarga al-Washliyah, yaitu;1. Ahli ibadah, ibadah yang merupakan

perbuatan manusia dalam rangkapengabdiannya kepada Allah SWT, setiappekerjaan dijadikan sebagai ibadah sehinggamanusia dapat pahala dari Allah SWT yangmemang merupakan kewajiban manusia,sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’ansurah QS. Adz-Dzariyat: 56. “Aku tidakmenciptakan jin dan manusia melainkan agarmereka beribadah kepadaku” (DepartemenAgama RI, 2005: 79).

2. Mengucap Salam, saat bertemu atau berpisahdengan saudaranya sesama muslim,mengucapkan salam memiliki fungsi untukmerapatkan hubungan persaudaraan sesamaorang Islam, hubungan jiwa semakin dekat,hati bertemu hati, sehingga hubungan sesamamuslim akan terjalin dengan baik.

3. Bersilaturahmi, dengan saling kinjungmengunjungi antar sesama terutama anakberkunjung kepada orang tua, jama’ahberkunjung kepada tuan guru, muridberkunjung kepada ustadz, silaturahmi akanmenjadikan keakraban antar sesama muslimlainnya, sebagimana dijelaskan dalam al-Qur’an surah An-Nisaa ayat 1;

“Dan bertaqwalah kepada Allah denganmempergunakan nama-Nya kamu salingmeminta satu sama lain. Dan peliharalahhubungan silaturahmi. SesungguhnyaAllah selalu menjaga dan mengawasikamu” (Departemen Agama RI, 2005:99).

4. Pandai membaca al-Qur’an, karena warga al-Washliyah diajarkan membaca al-Qur’ansejak anak-anak ketika sekolah di al-Washliyah atau madrasah.

5. Pandai berpidato, karena dalam pengkaderanselalu diajarkan atau dilatih untuk dapatberpidato dengan baik dan menarik. Ciri khaspidato warga al-Washliyah adalah diawali

117

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

dengan ucapan salam, alhamdulillah,sholawat nabi, membaca al-Qur’an surahasy-Syaaf ayat 10-11, dan sebelum menutuppidato diakhiri dengan do’a: ”Robbana atinafiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina ‘adzabannaar”.

6. Pendidikan kealwashliyahan, yang materinyaadalah: akhlak, budi pekerti, keorganisasian,sejarah dan petualangan para pendiri, dasar-dasar perjuangan, khitah, wijhah, sibghahserta perkembangan al-Washliyah.

7. Suka berinfaq/shodaqoh kepada fakir miskindan anak yatim piatu.

d. Ukhuwah IslamiyahUkhuwah berasal dari bahasa Arab yang

artinya “Persaudaraan” jadi ukhuwah Islamiyahberarti ikatan persaudaraan sesama muslimdisebabkan se-iman dan se-aqidah, karenaaqidahyang sama menyebabkan timbulnyatujuan dan pandangan hidup yang sama antarasesama muslim.Kesamaan tujuan danpandangan, maka timbulah perilaku yang salingmenghargai, menghormati, mempertemukanhati dengan hati, memperhubungkan jiwadengan jiwa, demikian juga aktivitasperbuatannya terdapat irama yang sama, karenasama-sama mengabdi kepada Allah SWT,sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an surahAl-Hujarat ayat 10; Dan juga hadis nabiMuhammad SAW; “Orang mukmin yang satudengan mukmin lainnyabagaikan bangunanyang antara bagian-bagian satu sama lainnyasaling kuat menguatkan” (HR. BukhoriMuslim).

“Hak antara muslim dengan muslimlainnya ada lima perkara: menjawabsalam, menjenguk orang sakit,mengantarkan jenazah, memenuhiundangan dan mendo’akan orang yangbersin” (HR. Bukhori-Muslim).

e. Akhlak al-KarimahAkhlak pribadi terhadap Allah SWT dansesama manusia lainnya.

Akhlak berasal dari bahasa arab yangartinya perilaku, watak, sopan santun atautabiat, jadi akhlak adalah ungkapan tentangsikap jiwa yang menimbilkan perbuatan dengantidakmemerlukan pertimbangan atau pemikiran

terlebih dahulu.Sikap atau tingkah laku yangmulia tiombul karena adanya hubungan yangbaik antara Sang Pencipta dengan ciptaannya,demikian juga hubungan manusia denganmanusia lainnya, dengan modal dasar ilmu,iman, amal dan akhlak. Akhlak warga al-Washliyah harus mencontoh akhlaknyarasulullah SAW seperti; Amanah atau memegang teguh

kepercayaan Bijaksana dalam memecahkan masalah Berani dalam berbuat Berpendirian tetap (istiqomah) Jujur dan Adil Rajin Belajar agar memiliki pengetahuan

yang luas Rajin beribadah Berperilaku baik kepada siapa saja Ikhlas dalam berjuang Rendah hati dan pemaaf.

Patuh terhadap orang tuaOrang tua adalah orang yang melahirkan

dan membesarkan dengan penuh kasih saying.Perintah untuk berbuat baik kepada kedua orangtua telah dijelaskan dalam al-Qur’an surahLukman ayat 14;Menghormati Guru dan Pemimpin

Guru adalah orang yang mengajarkan ilmupengetahuan kepada orang lain. Guru memilikijasa yang besar terhadap masyarakat karenatelah mencerdaskan umat manusia. Bangsa yangbesar adalah bangsa yang menghormatipahlawan, guru adalah pahlawan ditengah-tengah kehidupan manusia, memimpin anak-anak bangsa hingga menjadi manusia yangberguna dan mampu memimpin bangsa.Cinta kepada Organisasi (almamater)

Organisasi adalah tempat untukmenyalurkan aspirasi. Melalui organisasi orangdapat menyampaikan dan berbuat sesuatu untukmencapai suatu tujuan. Bukti mencintaiorganisasi (almamater) adalah; Membantu kegiatan organisasi Menyebarluaskan organisasi tersebut

kepada orang lain Ikut berpartisipasi aktif menjadi pengurus

118

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

Memberikan semangat kepada seluruhunsure organisasi Ikut bertanggungjawab terhadap kemajuan

organisasi.f. Amar Ma’ruf Nahy Munkar

Secara bahasa Amar Ma’ruf Nahy Munkaradalah menyuruh kepada kebaikan, mencegahdari kejahatan. Uraian kata-kata tersebut adalah;Ma’ruf artinya kebaikan, secara syariat terbagimenjadi tiga katagori yaitu; Fardhu/wajib,yakni berpahala jika dikerjakan dan berdosa jikaditinggalkan, Sunnat/Mathlub, yakni mendapatpahala jika dikerjakan dan tidak berdosa jikaditinggalkan, dan Mubah, yakni tidak berpahalajika dikerjakan dan tidak berdosa jikaditinggalkan.

Munkar artinya kejahatan, secara syariatdigolongkan kepada dua katagori yaitu Haram,yakni segala sesuatu yang dilarang secaramutlak, dan Makruh, yakni segala sesuatu yangtermasuk kepada hal-hal yang tidak disenangijika dikerjakan tidak mendapat dosa, tetapi jikaditinggalkan mendapat pahala.

Adapun dasar-dasar pelaksanaan AmarMa’ruf Nahy Munkar telah dijelaskan di dalamal-Qur’an surah. Ali Imran ayat 104 dan 110,An-Nahl ayat 125;Optimalisasi Kegiatan

Dalam mengoptimalkan kegiatan AlWashliyah lebih kepada mengontrol agendakerja yang sudah disepakati oleh PimpinanWilayah Al Jam’iyatul washliyah, disampingada kegiatan-kegiatan yang sifatnyaseremonial, seperti kegiatan buka puasabersama dengan masyarakat umum yangdisediakan dikantor Pimpinan Wilayah AlWashliyah Sumatera Utara. Kegiatan ini bukanhanya dilakukan oleh Pimpinan Wilayah AlWashliyah secara langsung akan tetapididukung oleh badan otonom.

Secara rutin, penulis perhatikan AlWashliyah lebih intens terhadap upayapenyelesaian persoalan-persoalan ummat,sebagaimana yang dilakukan Pimpinan WilayahAl Washliyah, sebagaimana disampaikan olehwakil Bupati Deli serdang, Zainuddin Mars; “AlJam’iyatul Washliyah ditengah-tengahperubahan dan dinamika perjalanan sejarah

bangsa telah memainkan peran dalam memberkonstribusi yang berarti bagi penyelesaianberbagai masalah ummat khususnya dalampembinaan moral bangsa”.

Selain itu Al Washliyah ikut aktifmembangun bangsa Indonesia melaluimeningkatan kebersamaan membangkitkanperjuangan kader Al Washliyah, sebagaimanadisampaikan oleh Wakapolres tebing Tinggidalam sambutannya ketika Pembukaan AcaraMusda ke XI Al Jam’iyatul Washliyah TebingTinggi, 24 Mei 2011, Kompol Syafwan Hayatmengatakan: Al Washliyah sebuah organisasiyang juga mengikuti faham kebangsaan. KarenaAl Washliyah juga adalah orang-orang yangberjuang ingin menegakkan amar makruf nahymunkar. Kebangsaan sebuah sikap komitmenyang tidak bias ditawar tawar lagi, kebangsaansalah satu dari empat pilar dari Indonesia ini,yaitu Pembukaan UUD 1945, Pancasila,Bhineka Tunggal Ika dan Negara kesatuanrepublic Indonesia, keempat pilar tersebut adayang membentengi yaitu Al jam’iyatulWashliyah.

SIMPULAN1. Model Pembinaan yang digunakan para

pimpinan organisasi keagamaan dalammemberikan ajaran Agama pada anggotajamaahnya melalui penguatan kesadaranberorganisasi bagi ummat Islam sehinggamampu menjalankan roda organisasi denganstabil,

2. Upaya para pimpinan organisasi keagamaandalam mengantisipasi berkembangnya fahamterorisme yang saat ini sedang marak terjadidilakukan oleh sekelompok kaum muslim,berkenaan dengan hal tersebut tiga organisasikeagamaan secara masing-masing membuatsuatu kegiatan bersama antar instansipemerintahan maupun pihak swasta danmasyarakat dalam bentuk kegiatan yang rutintiga organisasi keagamaan melakukanpembinaan kepada jama’ah (masyarakat)dengan berbagai aktivitas seperti pendidikan(dalam bentuk sekolah, pesantren maupunperguruan tinggi), kesehatan (adanya rumahsakit, klinik bersalin maupun umum),

119

Ahmad Calam dan Sobirin: Model Pembinaan NU, Muhammadiyah…

Jurnal SAINTIKOMVol. 11 / No. 2 / Mei 2012

perekonomian (adanya koperasi, toko), danpengkaderan (regenerasi kepemimpinan), danmelakukan pemantauan dan memberikansolusi terhadap permasalahan ummat,

3. Respon jamaah (masyarakat) terhadap upayapimpinan organisasi keagamaan, baikdengan bentuk sikap sehari-hari maupunyang berbentuk tindakan secara formal,dalam masalah respon masyarakat belumbegitu terlihat dengan jelas hubungan antarausaha yang dilakukan oleh para pimpinanorganisasi dengan perilaku keberagamaanjama’ah (masyarakat) terhadap pelaksanaanpengamalan ajaran agama Islam yang baikdan benar serta terhindar dari pemahamanajaran agama yang sesat (terorisme).

DAFTAR PUSTAKAAl-Qur’an al-Kariem.Ahmad Jaiz Hartono, 2007. Aliran dan Paham

Sesat di Indonesia. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.

Azra, Azyumardi. 2000. Pendidikan Islam: Tradisidan Modernisasi menuju Milenium Baru.Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Bililgrami, Hasan & Asyraf, Ali 1999. KonsepUniversitas Islam. Yogyakarta: TiaraWacana.

Departemen Agama RI. 2006. Al-Qur’an danTerjemahannya. Surabaya: Duta IlmuSurabaya.

Deni al Asy’ari. 2009. SelamatkanMuhammadiyah. Yogyakarta: Kibar Press.

Eriyanto, 2007. Teknik Sampling: Analisis OpiniPublik. Yogyakarta: LkiS.

http://mpk.muhammadiyah.or.id/muhfile/mpk/download/Tafsir%20Muqaddimah%20AD%20Muhammadiyah-M_%20Wiharto.pdf

Hambali Hamdan, 2008. Ideologi dan StrategiMuhammadiyah. Yogyakarta: SuaraMuhammadiyah.

Jajang Jahroni dan Jamhari Makruf, 2004. GerakanSalafi Radikal di Indonesia, Jakarta: PTGRafindo Persada.

Kamal Pasha Mstafa dan Adaby Darban Ahmad.2003. Muhammadiyah sebagai GerakanIslam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kontowijoyo. 1998. Paradigma Islam:Interpretasi untuk Aksi. Bandung:Mizan.

Mastuhu. 1999. Memberdayakan SistemPendidikan Islam. Jakarta: Logos WacanaIlmu.

Moleong J. Lexy. 1996. Metodologi PenelitianKualitatif. Bandung: Generasi MudaRosdakarya.

Nasir Abbas, 2006. Membongkar Jamah IslamiyahPengakuan Mantan Anggota Jamah Islamiyah,Jakarta: Grafindo, 2006.

PP Muhammadiyah, 2005. Himpunan PutusanMajelis tarjih Muhammadiyah.Yogyakarta: Majelis tarjih.

Arhami, Muhammad . 2005. Konsep Dasar SistemPakar. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Hermawan, Arief. 2006. Jaringan Saraf Tiruan(Teori dan Aplikasinya). Yogyakarta: PenerbitANDI.

120