20
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II Kelompok 1 Oriza Stepanus Delinda Zai Gladyes Moe Universitas Advent Indonesia

Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode Jigsaw

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bahan Presentasi

Citation preview

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE JIGSAW

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW IIKelompok 1

Oriza StepanusDelinda ZaiGladyes Moe

Universitas Advent Indonesia

PembahasanPengertianTujuanSejarahKonsepLangkah-langkah dalam penerapan Tipe Jigsaw Kelebihan dan kekuranganDaftar Pustaka1. PengertianModel pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok.

Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.2. TujuanTujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial.3. SejarahTeknik jigsaw adalah salah satu teknik cooperative learning yang pertama kali diterapkan oleh Aronson tahun 1971 dan dipublikasin tahun 1978.

Pada awalnya penelitiannya kelas jigsaw ini dipakai untuk tujuan agar mengurangi rasa kompetisi pembelajar dan masalah ras yang terdapat di sebuah kelas yang berada di Austin, Texas.

Beberapa tipe model pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain Slavin (1985), Lazarowitz (1988) atau Sharan (1990) dalam Rachmadi (2006).

4. KonsepSuatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Heterogen

Mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Eggen dan Kauchak dalam Wardhani(2005), model pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran.

Diharapkan adanya Perubahan dari mengingat (memorizing) atau menghapal (rote learning) ke arah berpikir (thinking) dan pemahaman (understanding) Dari model ceramah ke pendekatan discovery learning atau inquiry learning, dari belajar individual ke kooperatif, serta dari subject centered ke clearer centered atau terkonstruksinya pengetahuan siswa (Setiawan, 2005).

Konsep utama dari belajar kooperatif menurut Slavin (1995) adalah sebagai berikut:1. Penghargaan kelompok, yang ak an diberikan jika kelompok mencapai kriteria yang ditentukan.2. Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung pada belajar individual semua anggota kelompok. Tanggung jawab ini terfokus dalam usaha untuk membantu yang lain dan memastikan setiap anggota kelompok telah siap menghadapi evaluasi tanpa bantuan yang lain.3. Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah membantu kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri. Hal ini memastikan bahwa siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah sama -sama tertantang untuk melakukan yang terbaik dan bahwa kontribusi semua anggota kelompok sangat bernilai.5. Langkah-langkah dalam Penerapan Tipe JigsawGuru membagi suatu kelas menjadi beberapa kelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari 4 - 6 siswa. Semua siswa dengan materi pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang disebut kelompok ahli (Counterpart Group/CG).

Bagan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

KELOMPOK ASAL IKELOMPOKASAL IIKELOMPOK ASAL IIKELOMPOK ASAL IVKELOMPOKAHLI IIKELOMPOKAHLI IIIKELOMPOKAHLI IKELOMPOKAHLI IVBELAJAR MATERI IBELAJARMATERI IIBELAJARMATERI IIIBELAJARMATERI IVb. Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal, selanjutnya dilakukan presentasi masing-masing kelompok atau dilakukan pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan.

c. Guru memberikan kuis untuk siswa secara individual.

d. Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini).

e. Materi sebaiknya secara alami dapat dibagi menjadi beberapa bagian materi pembelajaran.

f. Perlu diperhatikan bahwa jika menggunakan jigsaw untuk belajar materi baru maka perlu dipersiapkan suatu tuntunan dan isi materi yang runtut serta cukup sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.6. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan1. Kelompok kecil memberikan dukungan sosial untuk belajar matematika.

2. Kelompok kecil menawarkan kesempatan untuk sukses bagi semua siswa dalam matematika.

3. Masalah matematika idealnya cocok untuk diskusi kelompok, sebab memiliki solusi yang dapat didemonstrasikan secara objektif.

4. Siswa dalam kelompok dapat membantu siswa lain untuk menguasai masalah-masalah dasar dan prosedur perhitungan yang perlu dalam konteks permainan, teka-teki, atau pembahasan masalah-masalah yang bermanfaat.

5. Ruang lingkup matematika dipenuhi oleh ide-ide menarik dan menantang yang bermanfaat bila didiskusikanb). KekuranganBeberapa hal yang mungkin bisa menjadi pengganjal aplikasi metode ini dilapangan yang harus kita cari jalan keluar atau solusinya, menurut (Roy Killen, 1996) adalah:1. Prinsip utama pola pembelajaran ini adalah peer teaching.

2. Dirasa sulit, jika siswa tidak punya rasa percaya diri.

3. Rekod siswa tentang nilai, kepribadian, perhatian siswa harus sudah dimiliki oleh pendidik dan ini biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengenali tipe-tipe siswa dalam kelas tersebut.

4. Awal penggunaan metode ini biasanya sulit dikendalikan, biasanya butuh waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.

5. Aplikasi metode ini pada kelas yang besar (lebih dari 40 siswa) sangatlah sulit. Tapi bisa diatasi dengan model team teaching.

7. Daftar Pustakahttp://id.shvoong.com/social-sciences/education/2254204-sejarah-dan-pengertian-teknik-jigsaw/http://sunartombs.wordpress.com/2009/06/15/pengertian-dan-penerapan-metode-jigsaw/http://sriyandi.wordpress.com/2010/05/13/metode-belajar-jigsaw/http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/22/strategi-pembelajaran-kooperatif-cooperative-learning/http://funmatika.wordpress.com/2012/01/08/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-jigsaw/