41
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAAN II MODEL HIDROKARBON OLEH : NAMA : NURFIAH STAMBUK : A1C4 12 044 KELOMPOK : VI (ENAM) ASISTEN PEMBIMBING : LA ODE HARIMIN LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO

Model hidrokarbon

  • Upload
    tillapia

  • View
    2.957

  • Download
    12

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Model hidrokarbon

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK I

PERCOBAAAN II

MODEL HIDROKARBON

OLEH :

NAMA : NURFIAH

STAMBUK : A1C4 12 044

KELOMPOK : VI (ENAM)

ASISTEN PEMBIMBING : LA ODE HARIMIN

LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2013

Page 2: Model hidrokarbon

ABSTRAK

Beberapa konsep ilmu kimia khususnya pada skala molekuler dapat dipelajari dengan menggunakan model molekul, salah satu contohnya yaitu model struktur molekul. Senyawa hidrokarbon masing-masing memiliki bentuk molekul yang khas. Praktikum ini bertujuan untuk membuat model-model molekul senyawa organik, menggambarkan struktur molekul senyawa organik dalam tiga dimensi dan memberikan gambaran tentang isomer. Praktikum ini dilakukan dengan memvisualisasikan senyawa hidrokarbon yang dibentuk dengan menggunakan molimod. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil pembuatan dan penggambaran model-model molekul senyawa hidrokarbon dapat dilakukan dengan menggunakan molimod dan software kimia yang tersedia dan isomer merupakan Senyawa hidrokarbon memiliki isomer gugus fungsi seperti pada C2H5OH. Isomer gugus fungsi dari senyawa ini terdapat dalam bentuk alkohol dan eter.

Kata kunci : bentuk, stuktur molekul, hidrokarbon

Page 3: Model hidrokarbon

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan senyawa organik adalah

suatu senyawa yang unsur-unsur penyusunnya terdiri dari atom karbon dan atom-

atom hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen atau fosfor. Pada awalnya

senyawa karbon ini secara tidak langsung menunjukkan hubungannya dengan

sistem kehidupan. Namun dalam perkembangannya, ada senyawa organik yang

tidak mempunyai hubungan dengan sistem kehidupan. Hal ini terbukti pada abad

ke-19, senyawa organik dapat dibuat dari sumber-sumber yang tidak ada

kaitannya dengan kehidupan.

Di alam, struktur semua senyawa dalam tiga dimensi tertentu.Visualisas

struktur dapat menggunakan model molekul(molimod),atau ball and stick model.

Atom karbon memiliki orbital-hibrida sp3, sp2, dan sp.masing-masing sudut

ikatannya berbeda. Sudut ikatan sp3 109,5o; sp2 120o; dan sp 180o. dalam kimia

organik banyak molekul memiliki rumus molekul sama tetapi rumus struktur

berbeda. Kasus ini di namakam dengan isomer. Misalnya butana dan isobutana

(C4H10). Etanol dan dimetil eter (C2H6O). senyawa tersebut memiliki petaan atom

yang berbeda. Penggunaan model molekul akan membantu memvisualisasikan

isomer-isomer tersebut dalam tiga dimensi.

Page 4: Model hidrokarbon

Bentuk molekul adalah suatu gambaran geometris yang dihasilkan jika inti

atom-atom terikat dihubungkan oleh garis lurus. Ketika dua titik membentuk satu

garis lurus maka semua molekul diatomik berbentuk linear. Tiga titik membentuk

bidang, maka semua molekul triatomik bernemtuk datar dan bahkan linear

kadang-kadang ditemui. Akan tetapi, biasanya jumlah atom menentukan

gambaran tiga matra. Bentuk molekul tidak dapat diramalkan dari rumus empiris

jadi harus ditentukan secara percobaan.

II. Tujuan

Tujuan dari praktikum model hidrokarbon adalah :

1. Dapat membuat model-model molekul senyawa organik

2. Dapat menggambarkan struktur molekul senyawa organik dalam tiga dimensi

3. Memberikan gambaran isomer

III. Prinsip Praktikum

Praktikum model hidrokarbon adalah dilakukan berdasarkan visualisasi

terhadap model-model molekul senyawa hidrokarbon.

Page 5: Model hidrokarbon

BAB II

TEORI PENDUKUNG

Dalam mencapai kestabilan ikatan, setiap atom harus memenuhi aturan

oktet. Namun demikian, ada atom-atom yang mengalami pengecualian pada aturan

oktet, diantaranya adalah atom yang berasal dari unsur golongan dua dalam tabel

berkala (yaitu Be dan B). Pengecualian ini ditunjukan pada kurangnya elektron, yang

berpengaruh terhadap reaktifitasnya.

Gaya molekul mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap sifat-sifat

fisik suatu senyawa. Gaya ini berasal dari muatan listrik permanen maupun sementara

yang ada didalam struktur molekul. Salah satu sifat fisik molekul adalah momen

dipole. Sifat-sifat fisik yang lain adalah titik didih, titik leleh, atau kelarutan dalam

pelarut tersebut. Sebaliknya dengan melihat struktur suatu molekul, kita dapat

memperkirakan bagaimana sifat-sifat fisik dari molekul tersebut. Sifat fisik ini

bergantung pada besarnya gaya ikat atom-atom yang ada didalam molekul

(Riswayanto, 2009).

Beberapa konsep ilmu kimia khususnya pada skala molekuler dapat

dipelajari dengan menggunakan model molekul. Contoh hal ini adalah kajian tentang

ukuran atom dan periodisitas, bentuk geometri dari struktur molekul, stereokimia dan

lain-lain. molekul pada mulanya diajarkan dengan menggunakan model tiga

dimensional dengan menggunakan alat peraga berbentuk bola-bola dari bahan plastik

atau kayu. Saat ini dengan adanya perkembangan teknologi komputer baik dari segi

Page 6: Model hidrokarbon

perangkat keras maupun perangkat lunak memungkinkan untuk pemodelan molekul

dengan menggunakan komputer. Beberapa perangkat lunak yang tersedia di pasaran

saat ini dapat digunakan untuk keperluan visualisasi model molekul. Beranjak dari

kondisi tersebut di atas maka perlu dicoba praktek visualisasi model molekul oleh

siswa SMU sebagai alternatif pembelajaran yang diharapkan dapat lebih menarik

minat mahasiswa untuk mempelajari ilmu kimia secara lebih intensif (Tahir, 2003).

Bentuk molekul ditetapkan melalui percobaan atau dengan perhitungan

mekanika kuantum yang dikonfirmasi dengan percobaan. Hasil dari percobaan dan

perhitungan ini biasanya cocok dengan teori tolakan pasangan elektron kulit-valensi

(valance-shell electron-pair repulsion, VSEPR). Teori ini berfokus pada pasangan

elektron dalam kulit elektron valensi atom pusat dalam suatu struktur. Pasangan

elektron akan saling menolak, baik ketika electron-elektron tersebut berada dalam

ikatan kimia (ikatan pasangan) ataupun tidak digunakan bersama (pasangan bebas).

Pasangan elektron mengambil orientasi diseputar atom untuk meminimumkan

tolakan. Selain pada berfokus pada pasangan elekron tetapi juga pada gugus elekton.

Satu gugus elektron dapat berupa pasangan, baik pasangan bebas maupun pasangan

ikatan atau pula sebagai elektron tunggal yang tidak berpasangan pada atom dengan

oktet tak lengkap (Petrucci, 2008).

Senyawa organik menunjukkan sifat kimia dan fisika yang sangat berbeda

karena strukturnya yang berbeda, beberapa di antaranya berwujud padat, sebagaian

berwujud cair dan ada pula yang berwujud gas. Tiga prinsip sederhana yang dapat

memberikan pengenrtian dasar tentang struktur dan kimiawi molekul organic yaitu

Page 7: Model hidrokarbon

atom karbon dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom hydrogen, atom karbon

dapat membentuk ikatan kovalen dengan atom karbon yang lain untuk membangun

rantai karbon, dan atom karbon dapat dapat membentuk ikatan kovalen dengan unsur

lain, terutama oksigen, nitrogen, belerangm dan halogen. Hidrokrbon merupakan

senyawa yang struktur mokekulnya hanya terdiri dari hydrogen dan karbon.

Hidrokarbon yang paling sederhana adalah alkana, yaitu hidrokarbon yang hanya

mengandung ikatan kovalen tunggal. Molekul yang paling sederhan dari alkana

adalah metana, yang berupa gas pada tekanan beku dan merupakan komponen utama

gas alam. Teori tolakan pasangan elektron meramalkan bentuk tetrahedron untuk

molekul metana dan memiliki sudut ikatan sesbesar 109,5o (Antony,1992)

Orbital sp3 yang dihasilkan dari pencampuran 2s dan 2p berbentuk seperti

bola bowling, yaitu ada cuping besar dan cuping kecil (dariamplitudo yang

berlawanan) dengan simpul pada inti. Ujung yang kecil dari orbital hibrida tak

digunakan untuk ikatan karena tumpang tindih ujung yang lebih besar dengan orbital

lain memberikan tumpang tindih yang lebih lengkap dan menghasilkan ikatan yang

lebih kuat. Empat orbital hibrida sp3 mengelilingi inti karbon. Karena adanya tolakan

antara elektron dalam berbagai orbital, orbital sp3 ini terletak sejauh mungkin yang

satu dari yang lain sambil meluas keluar dari inti karbon yang sama. Artinya keempat

orbital menghadap pada ujung suatu tetrahedron biasa. Geometri ini memberikan

sudut ikatan teridealisasi sebesar 109,5o (Fessenden, 1986).

Page 8: Model hidrokarbon

Metana

Molimod

Digambarkan kedalam dua dimensi dengan subtituen atom H semua

Digambarkan kedalam dua dimensi dengan subtituen 2 atom H dan 2 atom C

Etuna

BAB III

METODE PRAKTIKUM

I. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum model hidrokarbon adalah

molimod.

II. Prosedur Kerja

a. Atom karbon tetrahedral

Page 9: Model hidrokarbon

Dibuat model untuk metanaDihilangkan satu atom H hingga menjadi metilDimasukkan atom bromida pada subtituen kosongDigambarkan struktur 2 dimensinyaDiberikan nama

Metil Bromida

Struktur dua dimensi metil bromid

Dipegang satu atom H, diputarDigambarkan struktur tiap perpindahan atom Br

Dibuat model untuk etanaDibuat posisi Stegger dan EkslipDigambarkan dalam dua dimensi

Gambar dua dimensiEtana posisi stegger dan ekslip

Dibuat model untuk butanaDibuat sehingga atom C2 dan C3 menjadi atom pusatDibuat posisi stegger dan ekslipDigambar dalam dua dimensi

Gambar dua dimensiButana posisi stegger dan ekslip

b. Alkana dan alkil

Molimod

Molimod

Molimod

Page 10: Model hidrokarbon

Dibuat model untuk pentanaDibuat isomer-isomernyaDigambarkan dalam dua dimensi

Gambar dua dimensiPentana dan isomernya

Etena

Dibuat model untuk C2H4Digambarkan dalam dua dimensiDiberikan nama

Dibuat model untuk C2H2Digambarkan dalam dua dimensiDiberikan nama

Etuna

Dibuat model senyawa dengan 4 atom karbon dan ikatan rangkap 2Dibuat kemungkinan isomernyaDiberikan nama

n-butena, 2-butena dan 2-metil propena

c. Alkena dan alkuna

Molimod

Molimod

Molimod

Molimod

Page 11: Model hidrokarbon

n-butuna dan 2-butuna

Dibuat model untuk senyawa dengan 4 atom karbon dan ikatan rangkap 3Dibuat kemungkinan isomernyaDiberikan nama

Dibuat model siklobutana

Dibuat model untuk benzenaDiganti satu atom H dengan CH3Diberikan nama

Metil benzena

Siklopentana>siklobutana>siklopropana

d. Sikloalkana

Molimod

Molimod

- Dibuat model siklopropana

- Digambarkan dalam dua dimensi

- Dibuat model Siklopentana

Model siklopropana

Model siklobutana

Model siklopentana

- Dibandingkan kedua sudutnya- Diperkirakan kestabilannya

- Dibandingkan ketiga sudutnya- Diperkirakan kestabilannya

Molimod

Page 12: Model hidrokarbon

Propanol, 2-propanol dan metoksi etana

Dibuat model untuk senyawa C3H8ODibuat kemungkinan isomernyaDiberikan nama

Etanol dan metoksi metana

Dibuat model untuk senyawa C2H6ODibuat kemungkinan isomernyaDiberikan nama

e. Isomer gugus fungsi

Molimod

Molimod

Page 13: Model hidrokarbon

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. Tabel Hasil Pengamatan

No NamaRumus

Molekul

Struktur Molekul

Dua Dimensi Tiga Dimensi1. Atom Karbon

Tetrahedrala. Metana CH4

b. Etuna C2H2

2. Alkana dan Alkila. Metana

b. Metil Bromida

CH4

CH3Br

H

H

C

H

H

H

H

H

H

H

C

C

C

C

H

H

H

H

H

H

H

C

H

H

Page 14: Model hidrokarbon

c. Etana

(Stegger)

(Ekslip)

d. Butana

(Stegger)

(Ekslip)

C2H6

C4H10

C5H12

Page 15: Model hidrokarbon

e. Pentana dan isomer-isonmernya- n-pentana

- 2-metil butana

- 2,2-dimetil propana

3. Alkena dan alkunaa. Etena

b. Butena dan isomernya- n-butena

- 2-butena

- 2-metil propena

c. Etuna

d. Butuna dan isomernya- n-butuna

C2H4

C4H8

C2H2

C4H6

H

H

C

H

HH

C

C

HH

HH

C

C

H

H

H

HH

C

HH

H

C

CH

H

H

CC

HH

HH

HH

H

C

H

H

C

H

H

C

C

H

H

C

H

H

H

Page 16: Model hidrokarbon

- 2-butuna

4. Sikloalkanaa. Siklopropana

b. Siklobutana

c. Siklopentana

d. Benzena

e. Metil benzena

f. Dimetil benzena

C3H6

C4H8

C5H10

C6H6

C7H8

C8H10

5. Isomer gugus fungsia. Propanol dan

isomernyaC3H8O

H

H

C

H

C

C

C

C

H

C

H

H

Page 17: Model hidrokarbon

- 2-propanol

- Metoksi etana

b. Metoksi metana dan isomernya

- etanol

C2H6O

II. Pembahasan

Gaya molekul mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap sifat-sifat

fisik suatu senyawa. Gaya ini berasal dari muatan listrik permanen maupun

sementara yang ada didalam struktur molekul. Salah satu sifat fisik molekul

adalah momen dipole. Sifat- sifat fisik yang lain adalah titik didih, titik leleh, atau

kelarutan dalam pelarut tersebut. Sebaliknya dengan melihat struktur suatu

molekul, kita dapat memperkirakan bagaimana sifat-sifat fisik dari molekul

tersebut. Sifat fisik ini bergantung pada besarnya gaya ikat atom-atom yang ada

didalam molekul.

Hidrokarbon jenuh mempunyai ikatan tunggal antar atom C dalam

molekulnya (alkana) sedangkan hidrokarbon tak jenuh mempunyai ikatan rangkap

dua atau tiga antar atom C dalam molekulnya (alkena dan alkuna).Ikatan tunggal

antar atom C atau rangkap dua dan rangkap tiga menentkan model molekul

senyawa tersebut terkait dengan perbedaan sudut ikatan dan panjang ikatan yang

Page 18: Model hidrokarbon

ditunjukkan.Bila dua atom C yang dihubungkan dengan ikatan kovalen dan

masing-masing atom C mengikat 2 atom H menyebabkan masing-masing atom C

baru memiliki 6 elektron pada kulit valensinya.

Pada praktikum kali ini bertujuan untuk membuat dan menggambarkan

struktur molekul dari senyawa organik. Senyawa organik yang dibuat adalah atom

karbon tetrahedral, alkana dan alkil, alkena dan alkuna, sikloalkana dan isomer

gugus fungsi. Pada pengamatan terhadap atom karbon tetrahedral dilakukan

terhadap senyawa metana dan etuna. Metana merupakan atom karbon yang

berbentuk tetrahedral. Metana memiliki empat ikatan tunggal dimana C berikatan

tunggal dengan 4 H. C yang mempunyai elekton valensi 4 menyumbangkan

keempat electron valensinya kepada H yang mempunyai 1 elektron valensi. Ikatan

yang terjadi antara C dan H dalam metana (CH4) ini merupakan ikatan kovalen

Hal ini dikarenakan atom-atom saling menyumbang electron valensinya

kemudian elektron valensi tersebut dipakai secara bersama-sama. Metana

memiliki orbital sp3. Karena adanya tolakan antara elektron dalam berbagai

orbital, orbital sp3 ini terletak sejauh mungkin yang satu dari yang lain sambil

meluas keluar dari inti karbon yang sama. Artinya keempat orbital menghadap

pada ujung suatu tetrahedron biasa. Geometri ini memberikan sudut ikatan

teridealisasi sebesar 109,5o.

Alkana adalah suatu didrokarbon jenuh yang mempunyai jumlah atom

hydrogen maksimum. Alkana mempunyai struktur CnH2n+2. Pada percobaan pada

senyawa alkana dan alkil dibuat model metana, metal bromida, etana, butana,

Page 19: Model hidrokarbon

pentana dan isomernya. Pada molekul metana, apabila 1 atom H dihilangkan dan

diganti dengan Br maka akan membentuk senyawa CH3Br (metil bromida). Sudut

ikatan antara metil bromida jauh lebih besar dibandingkan metana hal ini

dikarenakan Br jauh lebih elektronegatif jika dibandingkan dengan atom H dan Br

memiliki awan-awan electron yang lebih besar dibandingkan H.

Bentuk molekul mempengaruhi sifat-sifatnya. Bentuk molekul terbagi atas

staggerd dan eklips. Pada staggerd terdapat 2 konfirmasi bersilangan sedangkan

eklips terdapat konfirmasi berhimpit. Konformasi staggerd mempuyai energi yang

paling rendah dengan sudut dihedral 60o sedangkan pada konformasi eklips

mempunyai energi desakan sebesar 2,9 kkal/mol sehingga perbedaan energi di

antara kedua konformasi itu adalah 2,9 kkal/mol. Pada butana memiliki dua

konformasi yang umum yaitu konformasi steggerd dan eklips. Konformasi

steggerd pada butana ini ada dua yaitu staggerd ganche dan steggerd anti atau

staggerd trans. Staggerd ganche tarjadi pada pemutaran dengan sudut 60o dan 300o

sedangkan staggerd anti pada sudut 180o. Isomer adalah senyawa-senyawa yang

memiliki rumus molekul sama tetapi rumus strukturnya berbeda. Adanya

perbedaan rumus struktur tersebut menyebabkan sifat fisik dan kimianya berbeda

pula. Pentana dengan rumus molekul C5H12 memiliki tiga bentuk rumus struktur

atau 3 isomer.

Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai kekurangan dua

atom hidrogen dan mempunyai ikatan rangkap dua pada atom C=C. Alkena

mempunyai rumus struktur CnH2n dan sering dinamakan senyawa hidrokarbon tak

Page 20: Model hidrokarbon

jenuh. Hal ini dikarenakan adanya ikatan rangkap dua yang dimiliki alkena.

Selain itu, senyawa-senyawa alkena juga menunjukkan adanya keisomeran

geometeri (cis-trans), misalnya pada senyawa C2H4 terdapat 3 isomer yaitu 1

butena, 2 butena dan 2 metil 1 propena.

Alkuna mempunyai ikatan rangkap tiga dan mempunyai rumus umum

CnH2n-2. Alkuna berisomer dengan alkena yang mempunyai dua ikatan rangkap

dua atau suatu senyawa yang mempunyai satu ikatan rangkap dua dan satu siklik.

Alkuna juga menunjukkan reaksi adisi pada alkena , dan pada alkuna adisi terjadi

dua kali . misalnya etuna jika di adisi dengan H2 maka akan menghasilkan etena

dan jika di adisi lagi dengan H2 maka akan terbentuk etana. Selain alkena, alkana

juga dapat mengalami isomer geometri (cis-trans). Contoh senyawa alkuna adalah

C2H2 yang mempunyai isomer 2 butuna dan 1 butuna.

Selain terdapat rantai lurus, pada senyawa alkana juga terdapat rantai

bercabang dan rantai melingkar yang biasa disebut dengan siklo. Siklo propana

merupakan siklo rantai melingkar dengan 3 atom C, sudut yang terbentuk adalah

60o. Siklo propana kurang stabil karena sudut yang terbentuk sangat jauh

perbedaannya dengan sudut tetrahedral, sedangkan sudut tetrahedral merupakan

sudut yang paling stabil. Siklobutana juga merupakan alkana rantai melingkar

dengan 4 atom C. sudut ikatan C-C adalah 90o, kedua senyawa ini kurang stabil

karena interaksi antara atom H yang terikat pada atom C sangat kuat karena

jaraknya berdekatan sehingga ikatannya mudah putus atau patah.

Page 21: Model hidrokarbon

Keisomeran gugus fungsi juga dapat dimiliki oleh senyawa-senyawa

hidrokarbon terhadap sesamanya. Pada gugus fungsi, senyawa seperti alkohol

dan eter pada C2H6O mempunyai perbedaan pada letak atom O pada susunan

molekulnya. Hal ini berdampak pada penampakannya dimana terjadi perbedaan

bentuk terutama pada sudut dan panjang ikatan.

Page 22: Model hidrokarbon

BAB V

PENUTUP

I. Kesimpulan

Berdasarkan serangkaian percobaan yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa :

1. Pembuatan model-model molekul senyawa hidrokarbon dapat dilakukan

dengan menggunakan molimod.

2. Penggambaran struktur molekul senyawa organik secara tiga dimensi dapat

dilakukan dengan menggunakan software kimia yang tersedia. Struktur molekul

senyawa organik memiliki panjang ikatan dan sudut ikatan yang berbeda satu

sama lain tergantung pada molekul yang dibentuknya.

3. Isomer merupakan Senyawa hidrokarbon memiliki isomer gugus fungsi

seperti pada C2H5OH. Isomer gugus fungsi dari senyawa ini terdapat dalam

bentuk alkohol dan eter.

II. Saran

Saran yang dapat saya berikan pada percobaan kali ini yaitu agar dalam

satu penentuan senyawa hanya diwakili oleh satu model hidrokarbon saja.

Page 23: Model hidrokarbon

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Suminar. 1990. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat Edisi Keenam. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Antony,C.W., 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. ITB. Bandung

Fessenden, 1992. Kimia Organik I. Erlangga. Jakarta.

Petrucci, Ralph H., dkk. 2007. Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan Aplikasi Modern Edisi Kesembilan Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta

Pine, Stanley H. 1980.Organik Chemistry. McGraw-Hill Kokagusha. Tokyo.

Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Tahir, Iqmal. 2003. Pemanfaatan Software Kimia Komputasi untukPembelajaran Ilmu Kimia Tingkat SMUmelaluiVisualisasi Model Molekul. Jurnal Austrian-Indonesian Centre for Comptutational Chemistry.

Page 24: Model hidrokarbon

TUGAS SETELAH PRAKTIKUM

PERCOBAAN II

MODEL HIDROKARBO

OLEH :

NAMA : NURFIAH

STAMBUK : A1C4 12 040

KELOMPOK : VI (ENAM)

ASISTEN PEMBIMBING : LA ODE HARIMIN

LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2013

Page 25: Model hidrokarbon

TUGAS SETELAH PRAKTIKUM

1. Gambar rumus struktur dari :

a. 10-(1-merilpentil eikosana)

b. 5, 6 dietil – 3, 3, 7 trimetil 2 nonanol

Jawab :

2. Tuliskan struktur dan nama isomer dari C8H18

Jawab :

Page 26: Model hidrokarbon

3. Tuliskan struktur dan nama isomer dari C4H8O

Jawab :

Page 27: Model hidrokarbon

4. Gambarkan rumus bangun isomer 2,4 heksadiena.

Jawab :

Page 28: Model hidrokarbon

5. Mengapa atom C dapat membentuk ikatan tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga

dengan atom C yang lain ?

Jawab :

Atom C memiliki 4 elektron valensi pada kulit terluarnya. Keempat elektron ini

digunakan untuk berikatan dengan sesamanya atau dengan atom yang lain untuk

mencapai oktet. Keadaan ini memungkinkan atom C untuk melakukan hibridisasi

sp3, sp2, dan sp. Dalam setiap molekul, setiap atom karbon terikat pada empat

atom lain dalam keadaan hibrida sp3 dan keempat ikatan karbon inilah yang

dinamakan ikatan sigma. Bila karbon terikat pada empat atom lain hibridisasi

sp3membolehkan tumpang tindih maksimal dan menempatkan keempat atom

yang menempel pada jarak maksimum yang satu dari yang lain. Pada hibridisasi

sp2, setiap atom karbon yang terikat pada tiga atom lain memungkinkan adanya

orbital p pada karbon sp2 yang tumpang tindih dengan orbital p lain yang

Page 29: Model hidrokarbon

berdekatan, yang dapat berupa atom karbon lain atau suatu atom dari unsur lain.

Tumpang tindih orbital p inilah yang membentuk ikatan phi (τ ).

6. Mengapa butana dapat membentuk posisi stegert dan eklips ? Mana yang lebih

stabil dari posisi tersebut ? Terangkan

Jawab :

Karena dalam butana terdapat dua gugus metil yang relatif besar, terikat pada dua

karbon pusat. Dipandang dari kedua karbon pusat, hadirnya gugus-gugs metal ini

menyebabkan terjadinya dua macam konformasi goyang yang berbeda dalam hal

posisi gugus-gugus metil yang satu dengan yang lain. Konformasi inilah yang

disebut posisi stegart dan eklips.

Jika dibandingkan keduanya, posisi eklips lebih stabil dibandingkan posisi stegert

karena adanya tolak-menolak antar awan elektron atom H terhadap elektron

ikatan sehingga menyebabkan jarak ikatan antar atomnya mendekati sudut

kestabilan antar atom.

Page 30: Model hidrokarbon