Upload
vutruc
View
241
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS PERBEDAAN TOKOH DAN PENOKOHAN TOKOH UTAMA
DALAM FILM RED CLIFF I 赤壁CHÌBÌ DENGAN NOVEL ROMANCE OF
THE THREE KINGDOMS (三国演义SĀNGUÓ YǍNYÌ): SEBUAH KAJIAN
ALIH WAHANA
MAKALAH NON SEMINAR
NENENG NURUL KHOTIMAH
1106078460
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
PROGRAM STUDI CINA
DEPOK
APRIL 2016
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
1
ANALISIS PERBEDAAN TOKOH DAN PENOKOHAN TOKOH UTAMA
DALAM FILM RED CLIFF I 赤壁 CHÌBÌ DENGAN NOVEL ROMANCE
OF THE THREE KINGDOMS ( 国演义 SĀNGUÓ YǍNYÌ): SEBUAH
KAJIAN ALIH WAHANA
Neneng Nurul Khotimah (1106078460)
Program Studi Cina, FIB, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstrak
Film merupakan salah satu wadah bagi para insan perfilman untuk menuangkan gagasan-
gagasannya. Tak sedikit film yang dibuat berdasarkan cerita dari novel maupun wahana lain.
Inilah yang disebut dengan ekranisasi atau alih wahana yang merupakan pemindahan suatu karya
seni dari satu wahana ke wahana lain. Film Red Cliff I adalah salah satu film yang
mengalihwahanakan cerita dari novel Romance of the Three Kingdoms ke dalam film, khususnya
salah satu kejadian dalam cerita yaitu Battle of Red Cliff. Berdasarkan teori alih wahana, adanya
perbedaan dari pemindahan dari satu wahana ke wahana lain ini diharuskan demi mencapai
keperluan wahana tersebut. Perbedaan yang dianalisis dalam tulisan ini adalah mengenai tokoh
dan penokohan tokoh utama dalam film yaitu Zhuge Liang.
Kata kunci: film, penokohan, alih wahana, Red Cliff I
AN ANALYSIS ON THE DIFFERENCE OF CHARACTERS AND
CHARACTERIZATION OF THE MAIN CHARACTER WITHIN THE
FILM RED CLIFF I 赤壁 CHÌBÌ AND THE NOVEL ROMANCE OF
THE THREE KINGDOMS ( 国演义 SĀNGUÓ YǍNYÌ): A STUDY OF
ECRANISATION
Abstract
Film is a medium of expression by its makers. Many films are made based upon stories taken
from a novel or other media. This is called ecranization: the movement of an art work from a
medium to another medium. The first Red Cliff film is such an example; it moves the novel
Romance of the Three Kingdoms to the screen, particularly the Battle of Red Cliff part.
According to ecranization theory, the existence of movement from one media to another is
necessary to attain the media’s total sum. This paper analyzes the differences of character and characterization of the main character, Zhuge Liang, within the film.
Keywords: film, characterisation, ecranisation, Red Cliff I
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
2
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Film adalah suatu alat untuk menyampaikan
berbagai pesan kepada khalayak melalui
sebuah media cerita. Film juga merupakan
medum ekspresi artistik sebagai suatu alat
bagi para pekerja seniman dan insan
perfilman dalam rangka mengutarakan
gagasan-gagsan dan ide cerita yang
dimilikinya (Wibowo, 2006:196). Film
merupakan medium komunikasi massa yang
ampuh sekali, bukan saja untuk hiburan,
tetapi juga untuk penerangan dan pendidikan
(Effendy, 2000:209). Film merupakan media
komunikasi massa yang mampu
menimbulkan dampak pada masyarakat,
karena film selalu mempengaruhi dan
membentuk masyarakat berdasarkan muatan
pesan dibaliknya tanpa pernah sebaliknya.
Film selalu merekam realitas yang tumbuh
dan berkembang dalam masyarakat dan
kemudian memproyeksikannya ke atas layar
(Sobur, 2006:127).
Di dalam film, genre diartikan sebagai jenis
atau klasifikasi dari sekelompok film yang
memiliki karakter atau pola yang sama
seperti setting, isi, subyek cerita, tema,
struktur cerita, aksi atau peristiwa, periode,
gaya, situasi, ikon, mood, serta karakter.
Sedangkan fungsi utama dari genre adalah
membantu kita mengklasifikasikan film-film
yang ada sehingga lebih mudah untuk
mengenalinya (Pratista, 2008). Ada banyak
genre film, beberapa diantaranya yaitu genre
aksi, drama, epik sejarah, horor, komedi,
dan perang.
Film Red Cliff I adalah film dengan genre
aksi, petualangan, drama, epik sejarah dan
perang.1
Film ini merupakan film Cina
dengan biaya termahal di Asia sepanjang
masa2 dan meraih pendapatan kotor hingga
124 juta dolar AS di Asia, mengalahkan
rekor box office3 film fenomenal Titanic di
Cina.4 Fenomena ini tidak diragukan lagi
karena film ini digarap oleh salah satu
sutradara film laga terbaik di dunia dan juga
dibintangi oleh para aktor ternama Cina.
Aktor-aktor tersebut diantaranya adalah
Tony Leung (梁朝偉 Liángc Cháowěi),
Takeshi Kaneshiro (金城武 Jīn Chéngwǔ),
1 http://www.imdb.com/title/tt0425637/ diunduh pada
tanggal 14 November 2015, pukul 08.53 WIB 2
http://www.filmjabber.com/movie-preview/red-
cliff.html diunduh pada tanggal 14 November 2015,
pukul 08.55 WIB 3Total penerimaan hasil tiket masuk gedung bioskop,
baik dari segi penjualan karcis maupun jumlah
penonton.
http://lensamultimedia.blogspot.co.id/2012/01/istilah-
istilah-perfilman.html diunduh pada tanggal 14
November 2015, pukul 14.00 WIB 4http://www.boxofficemojo.com/intl/weekend/yearly/
?yr=2008&p=.htm diunduh pada tanggal 14
November 2015, pukul 14.48 WIB
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
3
Zhang Fengyi (张丰毅 Zhāng Fēngyì),
Chang Chen (张震 Zhāng Zhèn), Hu Jun (胡
军 Hú Jūn), Lin Chi-ling (林志玲 Lín
Zhìlíng), dan Zhao Wei (赵薇 Zhào Wēi).
Beberapa hal yang disebutkan tersebut
menjadi alasan mengapa penulis memilih
film Red Cliff I sebagai bahan penulisan
jurnal ini. Mengenai pemilihan film Red
Cliff yang terbagi menjadi dua bagian
sebagai bahan penulisan jurnal, penulis
menganggap bahwa tokoh dan penokohan di
film Red Cliff I saja sudah cukup untuk
dijadikan bahan untuk dianalisis. Karena di
film Red Cliff I, tiga tokoh utamanya telah
menunjukkan penokohannya dengan cukup
jelas untuk dijadikan pembanding dengan
karakter tokoh di novel Romance of the
Three Kingdoms. Hal ini yang menjadi
penentu penulis memilih film tersebut.
Film yang berlandaskan dari cerita novel
Romance of the Three Kingdoms ini
tentunya memiliki persamaan dan perbedaan
dalam penyajian cerita maupun
penokohannya. Perbedaan, penciutan,
perluasan cerita ataupun penokohannya itu
tentunya ada karena film ini merupakan
suatu ekranisasi, yaitu pemindahan cerita di
novel ke dalam film. Terlebih lagi, sang
sutradara sendiri menjelaskan dalam
wawancaranya dengan David Stratton
bahwa cerita dalam film ini hanya lima
puluh persen saja yang berdasarkan fakta
sejarah. John Woo menganggap bahwa ia
tidak sepenuhnya menggunakan cerita dalam
novel Romance of the Three Kingdoms
karena enam puluh persen cerita dalam
novel itu juga merupakan rekayasa dan
fiksional. John Woo ingin tetap
mengenalkan cerita mengenai Tiga Negara
ini namun dengan gaya berbeda yang dapat
dinikmati oleh banyak orang.5
Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis
ini adalah melakukan perbandingan tiga
tokoh utama dalam film Red Cliff I dengan
berlandaskan dari penelitian dari sebuah
jurnal karya Ratih Ayu Wulandari,
mahasiswi Universitas Indonesia, pada
tahun 2015 yang berjudul Tokoh Sentral dan
Penokohannya dalam Novel Sam Kok ( 国
演义 ) Karya Luo Guanzhong (罗贯中 ).
Penulis menggunakan jurnal tersebut
sebagai sumber data yang menjadi bahan
dalam melakukan analisis alih wahana film
Red Cliff I.
5http://www.abc.net.au/atthemovies/txt/s2616304.htm
diunduh pada tanggal 14 November 2015, pukul
14.52 WIB
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
4
1.2 John Woo dan karyanya
John Woo (吴宇森 Wú Yǔsēn) adalah
seorang sutradara terkenal baik di daratan
Cina maupun di Hollywood. Ia lahir pada
tanggal 1 Mei 1946 di Guangzhou, Cina.
Saat ia berusia 5 tahun, keluarganya pindah
ke Hongkong karena pada saat itu di Cina
sedang didominasi oleh komunisme.
Dikatakan bahwa kehidupan masa kecilnya
cukup berat, ia bahkan pernah menyaksikan
seorang pria tewas tertembak persis di depan
rumahnya.
John Woo mulai tertarik dengan dunia
perfilman ketika ibunya yang merupakan
seorang penggemar film barat sering
mengajaknya menonton film ke bioskop.
Film pertama yang ditonton John Woo saat
masa kecilnya adalah Wizard of Oz.6
Meskipun tidak memiliki dasar pengetahuan
apapun mengenai film, John Woo sering
berkumpul dengan para pemuda yang
menyukai film dan berita untuk bersama-
sama menyewa dan menonton film lalu
mendiskusikannya. Tak hanya itu, John
Woo juga dikatakan mencuri buku tentang
film dari perpustakaan dan toko buku untuk
mempelajari teori film. Hal ini membuatnya
6 http://www.tribute.ca/people/john-woo/2038/
diunduh pada tanggal 19 Desember 2015, pukul
08:44 WIB
memiliiki pengetahuan yang cukup
mengenai dunia perfilman.7
Pada tahun 1969, John Woo bekerja sebagai
asisten produksi dan pengawas naskah di
Cathay Studios. Pada tahun 1971, ia pindah
ke Shaw Brothers dan menjadi asisten
sutradara untuk seorang ahli bela diri dan
juga sutradara bernama Chang Cheh8 yang
memiliki pengaruh besar dalam karir
perfilman John Woo ke depannya. Dua
tahun kemudian, ia berhasil membuat film
pertamanya berjudul The Young Dragons.
Namun film ini dilarang tayang karena
terlalu banyak kekerasan dan ditunda hingga
dua tahun untuk melalui proses editing
hingga pada akhirnya film ini dirilis pada
tahun 1975 oleh Golden Harvest. Hingga
pada tahun 1980-an, karir John Woo tidak
terlalu berjalan mulus. Namun kemudian
rekannya bernama Tsui Hark9 menawarinya
7 Ibid
8 Chang Cheh (张彻) adalah sutradara terkenal asal
Hong Kong yang lahir di Hangzhou pada tanggal 10
Februari 1923. Ia dikenal dengan sebutan “The Godfather of Hong Kong Cinema” karena telah
membuat hampir 100 film selama karirnya.
Karyanya yang terkenal adalah Chinese Vengeance
(1973) dan Five Deadly Venoms (1978).
http://www.imdb.com/name/nm0151653/bio?ref_=n
m_ov_bio_sm diunduh pada tanggal 30 Desember
2015, pukul 15.51 WIB 9 Tsui Hark (徐克 Xú Kè) adalah sutradara terkenal
asal Vietnam yang lahir pada tanggal 15 Februari
1950. Ia dikenal sebagai sutradara yang telah
membuat banyak film laga Hong Kong. Karyanya
yang terkenal adalah A Better Tommorow (1986);
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
5
pekerjaan di sebuah rumah produksi yaitu
Film Workshop. Film pertama hasil garapan
mereka berdua yaitu A Better Tomorrow
(1986) yang merupakan film dengan
pendapatan kotor tertinggi pada tahun itu
dan juga mengangkat nama kedua aktor
utama film itu, yaitu Leslie Cheung dan
Chow Yun Fat sebagai bintang laga.
John Woo dikenal sebagai sutradara yang
ahli dalam membuat film laga bernuansa
baku tembak dan Kung Fu yang pada saat
itu merupakan film yang digemari oleh para
penikmat film. Dalam pembuatan film, John
Woo memiliki beberapa ciri khas yang
sering ditampilkan dalam film-film karyanya.
Beberapa ciri khasnya yaitu penggunaan
senjata pistol di kedua tangan saat bertarung,
Mexican standoffs, penggunaan burung
dalam adegan film, penggunaan tampilan
religi atau musik, penggunaan efek slow
motion, penggunaan efek freeze frame,
penggunaan efek wipes, dan film yang
bertemakan mengenai martabat,
persahabatan dan pembalasan dendam. Ciri
khasnya ini tetap dipertahankannya bahkan
yang dibuat bersama rekannya John Woo, The
Swordsman (1990), Dragon Inn (1992), dan Once
Upon a Time in China (1991).
http://www.imdb.com/name/nm0007139/bio?ref_=n
m_ov_bio_sm diunduh pada tanggal 30 Desember
2015, pukul 16.01 WIB
hingga ia pindah ke Hollywood pada tahun
1992. 10
Setelah John Woo pindah ke Amerika
Serikat, ia dipercaya untuk menggarap film
produksi Amerika. Film Hollywood
pertamanya yaitu Hard Target (1993) yang
dibintangi oleh Jean-Claude Van Damme.
Kemudian setelah itu, ia menggarap
beberapa film laga yang cukup mendulang
sukses di Hollywood yaitu Broken Arrow
(1996), Face Off (1997) yang dibintangi
oleh John Travolta dan Nicholas Cage. Film
Face Off ini merupakan filmnya yang
berhasil di dunia internasional dan mendapat
respon baik dari penonton maupun kritikus.
Tak hanya itu, ia juga menggarap film
Mission: Impossible II (2000) yang
dibintangi oleh Tom Cruise, film ini berhasil
menjadi box office. 11
Kemudian pada tahun
2008, John Woo kembali menggarap film
Cina yaitu Red Cliff yang dibagi menjadi
dua bagian. Film Red Cliff adalah film
berbahasa mandarin pertamanya setelah film
Hard Boiled (1992). Film ini juga
mendulang sukses baik di Cina maupun
internasional.
10
http://www.hkfilm.net/woobio.htm diunduh pada
tanggal 19 Desember 2015, pukul 08:43 WIB 11
Ibid.
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
6
Karya-karya hasil garapan John Woo telah
mendapatkan banyak penghargaan seperti
Hong Kong Film Award for Best Film untuk
film A Better Tomorrow (1986), Hong Kong
Film Award for Best Director untuk film
The Killer (1989), Saturn Award for Best
Direction untuk film Face Off (1997). Tak
hanya itu, John Woo juga mendapatkan
beberapa penghargaan personal
seperti CineAsia Lifetime Achievement in
Filmmaking Award pada tahun 1996
dan Golden Lion Award for Lifetime
Achievement di Festival Film Venice pada
tahun 2010. Serangkaian prestasi John Woo
ini membuatnya dikenal sebagai salah satu
sutradara film laga terbaik di dunia.
1.3 Rumusan Masalah
Permasalahan yang ingin diangkat oleh
penulis adalah mengenai perbedaan
penokohan antara tokoh utama dalam film
Red Cliff I dengan tokoh dalam novel
Romance of the Three Kingdoms.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk
memaparkan perbedaan tokoh dan
penokohan tokoh utama dalam film Red
Cliff I dengan novel Romance of the Three
Kingdoms.
1.5 Metode Penelitian
Dalam penulisan jurnal ini, penulis
menggunakan metode penelitian kualitatif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan dan lain-lain secara
holistik dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah
(Moleong, 2010).
2. Analisis dan Pembahasan
2.1 Dasar Teori
Penokohan lebih luas pengertiannya
daripada “tokoh” dan “perwatakan” sebab ia
sekaligus mencakup masalah siapa tokoh
cerita, bagaimana perwatakan, dan
bagaimana penempatan dan pelukisannya
dalam sebuah cerita sehingga sanggup
memberikan gambaran yang jelas kepada
pembaca. Penokohan sekaligus menyaran
pada teknik pewujudan dan pengembangan
tokoh dalam sebuah cerita (Nurgiyantoro,
2013:166).
Tokoh utama merupakan tokoh yang paling
banyak diceritakan, baik sebagai pelaku
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
7
kejadian maupun yang dikenai kejadian.
Karena tokoh utama paling banyak
diceritakan dan selalu berhubungan dengan
tokoh-tokoh lain, ia sangat menentukan
perkembangan plot secara keseluruhan
(Nurgiyantoro, 2013:177).
Alih wahana adalah perubahan karya seni
dari satu wahana ke wahana lain. Lebih
lanjut disebutkan bahwa di dalam alih
wahana akan terjadi perubahan. Dengan kata
lain, akan tampak perbedaan antara karya
yang satu dan karya hasil alih wahana
tersebut. Alih wahana novel ke film
misalnya, tokoh, latar, alur, dialog, dan lain-
lain harus diubah sedemikian rupa sehingga
sesuai dengan keperluan jenis wahana lain
(Sapardi, 2005:96).
Dalam film Red Cliff I, tokoh utama yang
akan dianalisis oleh penulis adalah Zhuge
Liang. Pada sub bab analisis, penulis akan
memaparkan tentang karakter dari tokoh
tersebut melalui beberapa karakteristik
seperti sifat dan ciri fisik dari masing-
masing tokoh yang dibuktikan dengan
dialog dalam adegan film maupun dalam
novel.
2.2 Sinopsis Film Red Cliff I
Film Red Cliff I merupakan sebuah film
perang garapan sutradara asal Hong Kong,
John Woo. Film ini berlatar pada tahun 208
masehi, pada masa akhir Dinasti Han yang
juga merupakan awal mula terbentuknya
masa Tiga Kerajaan di Cina. Film ini
berdasarkan salah satu kejadian pada masa
itu yaitu Battle of Red Cliff.
Cerita diawali ketika Cao Cao yang pada
saat itu menjadi Perdana Menteri dan
mendesak Kaisar untuk memberinya kuasa
agar dapat melakukan penyerangan terhadap
Panglima Perang yang menguasai bagian
selatan Cina yaitu Liu Bei dan Sun Quan.
Kaisar pada akhirnya memberikan
persetujuan untuk melakukan penyerangan.
Cao Cao yang mengaku memiliki lebih dari
800.000 pasukan dibawah perintahnya
berhasil menguasai Provinsi Jing. Kemudian
pasukannya mulai bergerak untuk
menyerang daerah di bawah perlindungan
Liu Bei yang dikenal dengan sebutan Battle
of Changban. Kekuatan pasukan Cao Cao
sangatlah kuat sehingga membuat Liu Bei
dan para pengikutnya terpukul mundur.
Namun jenderal-jenderal perang di bawah
pimpinannya berhasil menahan serangan
pasukan Cao Cao sehingga warga sipil dapat
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
8
diselamatkan. Namun sayangnya, istri Liu
Bei tidak terselamatkan dari serangan
pasukan Cao Cao.
Kekalahan Liu Bei ini tak membuatnya
putus asa. Zhuge Liang yang merupakan
penasihat perang Liu Bei menyarankan
untuk membentuk aliansi dengan Sun Quan
untuk melawan Cao Cao yang ingin
menginvasi daerah selatan Cina. Zhuge
Liang pada akhirnya berangkat ke Jiangdong
untuk bertemu dengan Sun Quan.
Sesampainya disana, Sun Quan dilanda
kebimbangan apakah harus menyerah atau
melawan Cao Cao dengan membentuk
aliansi dengan Liu Bei. Melihat kondisi ini,
Zhuge Liang bergegas menemui Zhou Yu
selaku Jenderal Perang kepercayaan Sun
Quan. Berkat dorongan Zhuge Liang,
akhirnya Zhou Yu bersedia untuk melawan
balik Cao Cao. Namun, kendala yang
mereka hadapi sekarang adalah Sun Quan
yang masih merasa bimbang atas keputusan
yang harus diambilnya. Berkat bantuan
Zhou Yu dan adik perempuan Sun Quan;
Sun Shangxiang, pada akhirnya Sun Quan
menyetujui untuk melakukan serangan untuk
melawan Cao Cao..
Setelah aliansi Liu Bei dan Sun Quan
terbentuk, Zhuge Liang dan Zhou Yu yang
keduanya merupakan ahli dalam strategi
perang segera melakukan pertemuan untuk
melawan pasukan Cao Cao yang diketahui
akan menyerang Red Cliff baik dari darat
maupun laut. Strategi yang direncanakan
oleh mereka berdua membuahkan hasil
kemenangan pihak aliansi Liu Bei dan Sun
Quan saat Cao Cao melakukan penyerangan
dari darat. Meskipun Cao Cao berhasil
dikalahkan, namun ia masih mempunyai
ratusan ribu pasukan yang siap menyerang
melalui laut. Pihak aliansi Liu Bei dan Sun
Quan juga mulai bersiap menyiapkan
strategi serangan berikutnya, salah satunya
dengan rencana penyelundupan Sun
Shangxiang ke markas Cao Cao untuk
memata-matai pergerakan pasukan Cao Cao.
2.3. Analisis Perbedaan Tokoh dan
Penokohan Tokoh Utama dalam
film Red Cliff dengan Novel
Romance of the Three Kingdoms
2.3.1 Zhuge Liang (诸葛亮 Zhūgé Liàng)
Zhuge Liang memiliki nama kesopanan12
yaitu Kongming (孔明 Kǒngmíng). Ia lahir
12
Nama kesopanan (字) merupakan nama yang
diberikan sebagai simbol kehormatan dan
kedewasaan seseorang. Nama ini digunakan
khususnya ditulis di batu nisan atau di surat-surat.
http://www.chinaknowledge.de/History/Terms/titles.
html diunduh pada tanggal 16 Januari 2016, pukul
13.37 WIB
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
9
di Yangdu (羊肚 Yángdǔ), daerah Langya
(狼牙 Lángyá) sekarang merupakan kota
Yinan (沂南 Yínán), provinsi Shandong (山
东 省 Shāndōng shěng). Sejak kecil ia
menjadi yatim piatu dan dibesarkan oleh
pamannya, Zhuge Xuan (诸葛宣 Zhūgé
Xuān). Ia mengikuti pamannya untuk hidup
di daerah Jingzhou (荆州 Jīngzhōu) dibawah
pimpinan Liu Biao (刘表 Liú Biǎo). Setelah
pamannya meninggal, Zhuge Liang beserta
saudara-saudaranya tinggal di Wolong gang
(卧龙岗 Wòlóng gǎng) sekarang merupakan
Provinsi Henan (河南省 Hénán shěng).
Setelah pamannya meninggal, ia mulai
hidup sendiri dan pindah ke daerah
Longzhong (隆中 Lóngzhōng) di Xiangyang
(襄阳 Xiāngyáng), Provinsi Hubei (湖 省
Húběi shěng). Disana ia bekerja sebagai
petani sambil belajar. Dalam waktu 10 tahun
dalam pengasingan, ia bertemu dengan
sekelompok orang yang sebaya dengannya
termasuk didalamnya ada Xu Shu (徐庶 Xú
Shù), Pang Tong (庞统 Páng Tǒng) dan
Sima Hui (司马惠 Sīmǎ Huì). Orang-orang
tersebut merupakan orang-orang paling
cerdas di masa itu.
Melalui pembelajaran yang tekun, Zhuge
Liang pun akhirnya menjadi seorang yang
ahli dalam bidang astronomi, geografi,
strategi militer dan taktik, juga mampu
menganalisis situasi politik. Ia gemar
membaca Liangfu Yin (梁 父 吟)13
dan juga
menjalin persahabatan dengan sastrawan
lokal, seperti Xu Shu (徐庶 Xú Shù) dan Shi
Tao (石涛 Shítāo). Ia juga memelihara
hubungan dekat dengan intelektual lain
seperti Sima Hui (司马惠 Sīmǎ Huì), Pang
Degong (庞德 Páng Dégōng) dan Huang
Chengyan (黃承彥 Huáng Chéngyàn). Ia
tak hanya menjadi seorang ahli strategi
militer penting dan negarawan, namun juga
berhasil menjadi seorang sarjana dan
penemu. Dengan reputasinya sebagai
seorang sarjana cerdas yang tumbuh di
pengasingan membuatnya mendapat julukan
Wolong (卧龙 Wòlóng) atau Fulong (富龙
Fùlóng) yang secara harfiah memiliki arti
“Naga Tidur”.
Di dalam novel Romance of the Three
Kingdoms, perawakan Zhuge Liang
dideskripsikan oleh Xuande14
saat ia hendak
menemui Zhuge Liang untuk memintanya
agar menjadi penasihatnya. Deskripsi
13
Sebuah lagu rakyat yang populer di Provinsi
Shandong. 14
Xuande (玄德 Xuándé) merupakan nama kesopanan
dari panglima Liu Bei (刘备 Liú Bèi).
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
10
mengenai perawakan Zhuge Liang oleh
Xuande dapat dilihat dari kutipan berikut.
玄德见孔明身长 尺, 面如冠玉,头戴纶巾,身披鹤
氅,飘飘然就有神仙之气概。15
Xuándé jiàn Kǒngmíng shēncháng bā chǐ, miàn rú guān yù,
tóu dài guān jīn, shēn pī hè chǎng, piāopiāorán jiù yǒu
shénxiān zhī qìgài.
Xuande melihat Kongming berperawakan tinggi delapan
chi 16 , wajahnya tampan, mengenakan guanjin 17 di
kepalanya, mengenakan jubah Taoisme 18 , berpuas diri
seperti memiliki semangat yang abadi.
Di dalam novel Romance of the Three
Kingdoms juga dijelaskan bahwa Zhuge
Liang merupakan seseorang yang ahli dalam
hal strategi perang serta ahli meramal.
Zhuge Liang tahu apa yang harus dilakukan
Liu Bei agar tidak lagi terombang-ambing,
maka memerlukan seorang penasihat yang
cocok disampingnya. Dia juga bisa tahu
alasan kenapa Liu Bei datang menemuinya.
Hal ini membuat Liu Bei kagum padanya.
15
童话大王:讲经典“ 国演义” halaman 181-182. 16
Satuan panjang tradisional Cina, satu chi
hitungannya sama dengan satu per tiga meter. 17
Sejenis sapu tangan sutra yang dikenakan di kepala
oleh pria zaman dahulu. 18
Jubah yang dikenakan pada zaman dinasti Han.
Pola yang digunakan adalah burung bangau, pola ini
sering digunakan oleh ajaran Taoisme.
http://baike.baidu.com/view/632089.htm diunduh
pada tanggal 16 Januari 2016, pukul 15.10 WIB
Kekaguman Liu Bei terhadap Zhuge Liang
dapat dilihat dari kutipan berikut.
诸葛亮从董卓专权谈起,谈到目前的天 大势,推测
了今 的变 ,把几十年来的 混乱局面说得清清楚
楚。刘备拱手听着, 越听越是佩服。19
Zhūgéliàng cóng dǒngzhuō zhuānquán tán qǐ, tán dào
mùqián de tiānxià dàshì, tuīcèle jīnhòu de biànhuà, bǎ jǐ
shí niánlái de hǔnluàn júmiàn shuō dé qīng qīngchǔ chǔ.
Liúbèi gǒngshǒu tīngzhe, yuè tīng yuè shì pèifú.
Zhuge Liang menceritakan sejak monopoli kekuasaan
Dongzhuo hingga situasi politik saat ini, menerka
perubahan yang akan terjadi mulai saat ini, membicarakan
dengan jelas situasi kekacauan beberapa tahun belakangan
ini. Liu Bei mendengarkan dengan hormat, semakin lama
mendengar semakin mengaguminya.
Zhuge Liang juga dijelaskan sebagai
seseorang yang cerdik dan tidak mudah
percaya dengan perkataan orang lain,
terutama musuhnya. Hal ini dilakukannya
untuk memastikan apakah kabar itu benar
atau tidak dan apakah kabar itu merupakan
sebuah jebakan yang dapat mengancam
nyawa. Karena kecerdikannya ini, ia sangat
disukai oleh Liu Bei. Perihal kecerdikan
Zhuge Liang dapat dilihat dari kutipan
berikut.
19国演义 (中国连环画 秀作品读本) halaman 83
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
11
诸葛亮 张借吊丧 ,亲自到江东去探 探虚实。刘
备却不伤心。20
Zhūgéliàng zhǔzhāng jiè diàosàng wèi míng, qīnzì dào
jiāngdōng qù tàn tàn xūshí. Liúbèi què bù shāngxīn.
Zhuge Liang berpendapat menggunakan pernyataan bela
sungkawa sebagai popularitas, ia datang sendiri ke
Jiangdong untuk menyelidiki kebenarannya. Liu Bei justru
tidak sakit hati.
Karena sifat cerdik dan penuh kehati-hatian
sebelum bertindak, Zhuge Liang tentunya
merupakan seorang pemikir. Ia suka
merenung untuk mencari jalan keluar dari
suatu masalah. Sifatnya yang pendiam juga
memberikannya banyak waktu untuk
berpikir. Pikirannya selalu tepat dan luar
biasa hebat hingga mampu memberikan
masukan yang baik bagi para pejabat pada
masa itu. Penjelasan mengenai sifatnya ini
dapat terlihat dari kutipan berikut.
诸葛亮沉思 刻,便领 官走 城头,远 远望去,果
然尘土飞扬,魏兵分两路杀 来。21
Zhūgéliàng chénsī piànkè, biàn lǐng zhòng guān zǒu shàng
chéng tóu, yuǎn yuǎn wàng qù, guǒrán chéntǔ fēiyáng, wèi
bīng fēn liǎng lù shā lái.
20国演义 (中国连环画 秀作品读本) halaman
194 21国演义 (中国 连环画 秀作品读本) halaman
303
Zhuge Liang merenung sejenak, segera mengantarkan
banyak pejabat berjalan ke menara gerbang kota,
memandang dari kejauhan, ternyata debudebu berterbangan,
prajurit negara Wei membagi dua jalan lalu mulai
membunuh.
Dari penjelasan sebelumnya kita dapat
mengetahui secara garis besar mengenai
penokohan Zhuge Liang dalam novel
Romance of the Three Kingdoms. Zhuge
Liang merupakan seseorang dengan
perawakan tinggi, cerdas, cerdik, pendiam,
ahli dalam strategi perang, ahli meramal dan
juga dikagumi banyak orang. Berikutnya
penulis menganalisa penokohan tokoh
Zhuge Liang dalam film Red Cliff I untuk
mengetahui perbedaan antara penokohan
Zhuge Liang dalam novel Romance of the
Three Kingdoms dengan film Red Cliff I.
Gambar 1. Zhuge Liang dan yang lainnya
sedang mendiskusikan strategi perang
01:33:28
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
12
Pengambilan gambar pada adegan di gambar
1 menggunakan teknik full shoot22
. Adegan
tersebut menunjukkan ketika Zhuge Liang,
Zhou Yu, Liu Bei, Sun Quan, Zhang Fei dan
yang lainnya berdiskusi untuk menentukan
strategi perang seperti apa yang mesti
dilakukan untuk melawan invasi pasukan
Cao Cao yang hendak menyerang Red Cliff.
Pada gambar tersebut dapat diketahui
perawakan Zhuge Liang yang tinggi dan
juga pakaian yang digunakannya yaitu jubah
Taoisme, kain sutra yang diikat di kepala
serta kipas bulu bangau miliknya. Tak hanya
perawakannya saja, dalam adegan itu juga
ditunjukkan penokohan Zhuge Liang yang
cerdas dan ahli dalam strategi perang.
Dalam adegan tersebut juga terlihat bahwa
Zhuge Liang seorang pemikir dan ia juga
terlihat sempat merenung untuk menentukan
strategi apa yang cocok untuk melawan
invasi pasukan Cao Cao ke daerah selatan.
Karena keahliannya dalam strategi perang,
rekan-rekannya yang lain juga dalam adegan
ini menunjukkan kekaguman terhadapnya.
22
Full shoot merupakan teknik pengambilan gambar
dari kepala hingga kaki yang berfungsi
memperlihatkan objek dengan lingkungannya.(Rajaq,
2011)
Gambar 2. Zhou Yu bertanya mengenai
kemampuan Zhuge Liang dalam
membantu kelahiran hewan
00:52:17
Gambar 3. Zhuge Liang menjawab
pertanyaan Zhou Yu
00:52:18
Pada gambar 2 dan 3 terdapat dialog:
周瑜:”这个你也懂?”
诸葛亮: 劣懂。我帮有牛结果生。马,我想应该也一
样吧。”
Zhōuyú: “Zhège nǐ yě dǒng?”
Zhūgé liàng:“ Liè dǒng. Wǒ bāng yǒu niú jiéguǒ shēng. Mǎ,
wǒ xiǎng yīnggāi yě yīyàng ba.”
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
13
Zhou Yu: “Anda tahu mengenai ini (membantu kelahiran
hewan) juga?”
Zhuge Liang: “Sedikit. Saya pernah membantu sapi
melahirkan. Kuda, saya rasa seharusnya sama saja.”
Gambar 2 dan 3 menggunakan teknik
pengambilan gambar medium close up23
.
Kedua gambar tersebut adalah percakapan
antara Zhuge Liang, Zhou Yu, Xiao Qiao
dan Lu Su. Dialog yang dikutip diambil dari
adegan ketika salah satu kuda milik Zhou
Yu dan istrinya sedang melahirkan dan
sudah dua hari anak kudanya belum keluar.
Dilihat dari posisi kelahiran kuda, posisinya
sungsang yaitu saat di jalan lahir posisi anak
kuda tidak dalam posisi kepala yang keluar
terlebih dahulu melainkan kakinya yang
sudah keluar terlebih dahulu. Hal ini
menyebabkan terjadinya kesulitan dalam
proses kelahiran kuda tersebut. Zhuge Liang
datang untuk membantu proses kelahiran
kuda tersebut dan berhasil. Dari dialog
diatas kita dapat mengetahui bahwa Zhuge
Liang mengetahui dan mampu membantu
hewan dalam proses melahirkan.
Kemampuannya ini tidak dijelaskan di
dalam novel Romance of the Three
23
Medium close up merupakan teknik pengambilan
gambar dari dada hingga kepala untuk menegaskan
gestur dan ekspresi tokoh . (Bordwell et al, 1993).
Kingdoms. Dalam film Red Cliff I tak hanya
menjelaskan bahwa Zhuge Liang
mengetahui mengenai proses kelahiran
hewan, ia juga dijelaskan mengetahui
banyak hal mengenai bidang musik. Hal
tersebut dapat kita ketahui dari dialog di
adegan yang ditunjukkan di gambar 4 dan 5
berikut.
Gambar 4. Zhou Yu mengajak Zhuge
Liang bermain musik bersama
00:55:35
Gambar 5. Zhuge Liang merespon
perkataan Zhou Yu mengenai
kemampuannya dalam memainkan alat
musik
00:55:39
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
14
Pada gambar 4 dan 5 terdapat dialog:
周瑜: 先生懂音乐,何不要合奏一起?
诸葛亮: 我只是。。。劣懂。”
周瑜:”你懂。”
Zhōuyú:“Xiānshēng dǒng yīnyuè, hé bùyào hézòu yīqǐ?”
Zhūgé liàng:“Wǒ zhǐshì... Liè dǒng.”
Zhōuyú:” Nǐ dǒng.”
Zhou Yu: “Karena Tuan Zhuge mengetahui soal musik,
bagaimana kalau kita memainkan sebuah lagu bersama?”
Zhuge Liang: “Saya hanya tahu… sedikit.”
Zhou Yu: “Anda tahu banyak.”
Setelah membantu proses kelahiran kuda
milik Zhou Yu dan istrinya, Zhou Yu
menjamu Zhuge Liang di kediamannya.
Adegan itu menunjukkan Zhou Yu sedang
memainkan Guzheng (古筝)24
dan Zhou Yu
yang sudah mengetahui bahwa Zhuge Liang
bisa memainkan alat musik lalu
mengajaknya untuk memainkan sebuah lagu
dengan Guzheng bersama. Dari kedua
adegan yang ditunjukkan di gambar 3 dan 4
serta gambar 5 dan 6, dapat menyimpulkan
24
Alat musik petik tradisional Cina yang memiliki
16-26 senar.
bahwa Zhuge Liang tak hanya ahli dalam
strategi militer dan juga meramal, namun
juga ia mengetahui mengenai proses
kelahiran hewan dan juga ahli dalam bidang
musik. Apabila dilihat dari respon Zhuge
Liang di kedua adegan yang tersebut, dapat
disimpulkan bahwa Zhuge Liang juga
merupakan seorang yang rendah diri. Tiga
hal ini merupakan penokohan Zhuge Liang
yang tidak dijelaskan dalam novel Romance
of the Three Kingdoms.
Kesimpulan
Film merupakan sebuah wadah bagi para
insan perfilman untuk menuangkan segala
gagasan dan ide-ide yang dimilikinya. Film
yang berdasarkan cerita dari novel termasuk
dalam kategori ekranisasi atau alih wahana.
Alih wahana adalah pemindahan suatu karya
dari satu wahana ke wahana lain. Adanya
beberapa perubahan dalam proses
pemindahan suatu karya merupakan hal
yang diharuskan demi kepentingan tujuan
wahana tersebut. Perbedaan tersebut dapat
berupa perbedaan dalam segi alur, tokoh,
latar, dialog dan sebagainya. Jurnal ini
membahas mengenai perbedaan yang ada
dalam segi tokoh dan penokohan.
Tokoh yang dianalisis oleh penulis adalah
tokoh utama dalam film yaitu Zhuge Liang.
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
15
Zhuge Liang merupakan tokoh yang sering
diceritakan dan berhubungan dengan tokoh-
tokoh lain. Tokoh utama menjadi penentu
berjalannya plot cerita. Berdasarkan analisis
penulis mengenai perbedaan yang ada dari
tokoh dan penokohan di film Red Cliff I dan
novel Romance of the Three Kingdoms,
terdapat beberapa perbedaan yang
ditunjukkan dalam film. Beberapa
perbedaan tersebut akan ditunjukkan dalam
tabel berikut ini.
Film Novel
1) Umur pemeran
Zhuge Liang yaitu
Takeshi Kaneshiro
pada saat film ini
dirilis yaitu 35
tahun.
1) Umur Zhuge
Liang saat Battle of
Red Cliff
berlangsung yaitu 28
tahun.
2) Tokoh Zhuge
Liang yang
ditunjukkan dalam
film lebih ekspresif.
Misalnya ketika
adegan perang
terlihat ekspresi
kekhawatiran saat ia
menyusun strategi
berikutnya.
2) Tokoh Zhuge
Liang yang
dijelaskan dalam
novel terkesan jauh
lebih tenang.
3) Dalam film
terdapat adegan
dimana Zhuge Liang
memiliki
kemampuan dalam
membantu kelahiran
hewan.
3) Dalam novel
tidak dijelaskan
Zhuge Liang mampu
membantu kelahiran
hewan.
4) Dalam film
terdapat adegan
dimana Zhuge Liang
dan Zhou Yu
bermain musik
bersama.
4) Dalam novel
tidak dijelaskan
bahwa Zhuge Liang
memiliki
kemampuan bermain
alat musik.
Tokoh Zhuge Liang di dalam novel
Romance of the Three Kingdoms merupakan
seorang ahli strategi militer yang jenius, ahli
meramal, penemu, dan penasihat Liu Bei
yang dikagumi dan dihormati banyak orang.
Ia adalah orang yang baik, agung, sopan,
dan pendiam. Dikatakan juga bahwa ia
memiliki perawakan tinggi dan
menggunakan jubah Taoisme dan membawa
kipas tangan yang terbuat dari bulu bangau.
Dalam film Red Cliff I, tokoh Zhuge Liang
diperankan oleh seorang aktor ternama
Takeshi Kaneshiro.
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
16
Berdasarkan analisis penulis yang telah
ditunjukkan dari tabel di atas, dapat
disimpulkan bahwa terdapat beberapa
perbedaan penokohan antara tokoh Zhuge
Liang di film apabila dibandingkan dengan
tokoh Zhuge Liang dalam novel. Poin
pertama di tabel menjelaskan perbedaan
umur pemeran tokoh Zhuge Liang dengan
umur Zhuge Liang pada saat Battle of Red
Cliff berlangsung. Aktor yang memerankan
tokoh Zhuge Liang dalam film yaitu Takeshi
Kaneshiro yang lahir pada tahun 1973. Film
ini dirilis pada tahun 2008, sehingga umur
Takeshi Kaneshiro adalah 35 tahun.
Sedangkan tokoh Zhuge Liang dalam novel
lahir pada 181 AD dan Battle of Red Cliff
berlangsung pada sekitar tahun 208/209 AD,
umur Zhuge Liang yaitu sekitar 27 tahun.
Perbedaan dalam perihal umur ini memang
tidak terlalu signifikan karena aktor Takeshi
Kaneshiro yang dipilih oleh John Woo sang
sutradara memiliki wajah yang tampan dan
juga masih terlihat muda. Sutradara memilih
Takeshi Kaneshiro untuk memerankan tokoh
Zhuge Liang merupakan suatu keputusan
yang cukup tepat karena memang tujuan dari
film adalah menarik minat penonton,
terlebih lagi film Red Cliff I dan Red Cliff II
ini memang bertaburkan banyak aktor
ternama yang ikut berpartisipasi di
dalamnya.
Pada poin kedua dijelaskan mengenai
ekspresi kekhawatiran yang ditunjukkan
oleh Zhuge Liang dalam film, padahal
dalam novel tidak dijelaskan dengan detail
mengenai hal ini. Penunjukkan ekspresi
yang terdapat di film bertujuan untuk
memberikan kesan dramatis karena jika
dilihat dari genre film itu sendiri yaitu genre
aksi, petualangan, drama, epik sejarah dan
perang. Unsur dramatis yang ditunjukkan
dari ekspresi merupakan suatu hal yang
penting untuk memberikan nilai tambahan
bagi film ini.
Pada poin ketiga dijelaskan bahwa Zhuge
Liang memiliki kemampuan membantu
kelahiran hewan dalam film, sedangkan
dalam novel tidak dijelaskan detail
mengenai hal ini. Penulis beranggapan
bahwa kemampuan Zhuge Liang ini
bertujuan untuk lebih menegaskan bahwa
Zhuge Liang memang berpengetahuan luas.
Hal ini ditunjukkan dengan menunjukkan
kemampuan tersebut di dalam film. Tak
hanya itu, adegan dimana Zhuge Liang
membantu kelahiran kuda milik Xiao Qiao
yang merupakan istri Zhou Yu merupakan
suatu adegan kunci yang nantinya
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
17
berhubungan dengan hubungan kedua tokoh
utama ini di akhir film Red Cliff II.
Pada poin terakhir dijelaskan bahwa Zhuge
Liang dalam film memiliki kemampuan
bermain musik, sedangkan dalam novel
tidak dijelaskan detail mengenai hal ini.
Dalam catatan sejarah hanya dijelaskan
bahwa Zhuge Liang gemar menyanyikan
Liangfu Yin (梁父吟 ) yaitu lagu rakyat
populer dari Shandong yang merupakan
tempat kelahiran Zhuge Liang. Penulis
beranggapan bahwa sutradara film
menunjukkan hal ini untuk menunjukkan
kemampuan seni yang dimiliki Zhuge Liang.
Apabila sutradara menunjukkan kemampuan
menyanyi Zhuge Liang, hal itu akan cukup
sulit karena lagu yang dinyanyikan adalah
lagu zaman dahulu apalagi oleh Takeshi
Kaneshiro yang merupakan seorang aktor
dan tidak memiliki latar belakang penyanyi
sebelumnya. Perbedaan ini juga tidak terlalu
signifikan karena kemampuan bermain alat
musik dan bernyanyi pada umumnya
merupakan sebuah seni. Penulis juga
beranggapan bahwa kemampuan bermain
alat musik yang ditunjukkkan sutradara
dalam film juga bertujuan untuk
menyesuaika dengan kemampuan Zhou Yu
yang memang dijelaskan memiliki
kemampuan bermusik.
Kesimpulan akhirnya adalah tokoh Zhuge
Liang dalam film dan novel tidak memiliki
terlalu banyak perbedaan. Sutradara John
Woo menunjukkan tokoh Zhuge Liang
dalam film sebagian besar berlandaskan
dengan tokoh Zhuge Liang yang terdapat
dalam novel maupun yang dijelaskan dalam
catatan sejarah. Perbedaan-perbedaan yang
ada ditunjukkan semata-mata demi
kepentingan penikmat film agar lebih
menarik perhatian penonton dan
menyesuaikan dengan genre cerita.
Daftar Referensi
Film: Red Cliff I. 2008. Lion Rock
Production. John Woo.
Sumber Buku:
罗,贯中。 2010 。 国演义 中国
连环画 秀作品读本 。 海: 海人
民美术出 社。
罗,贯中。 2011 。童话大王:将经典
国演义 。江西:二十一世纪出
社。
Damono, Sapardi Djoko. 2005. Pegangan
Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Pusat
Bahasa.
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016
18
Nio, Joe Lan. (2004). Puncak-puncak “Kisah
Tiga Negara” (Sam Kok). Jakarta: Gramedia.
Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Sobur, Alex. 2006. Semiotika Komunikasi.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wulandari, Ratih Ayu. 2015. Tokoh Sentral
dan Penokohannya dalam Novel Sam Kok
( 国演义) Karya Luo Guanzhong (罗贯中).
Depok: FIB UI. (Makalah Non Seminar)
Sumber Internet:
http://www.abc.net.au/atthemovies/txt/s2616
304.htm (diunduh pada tanggal 14
November 2015, pukul 14.52 WIB)
http://baike.baidu.com/view/632089.htm
(diunduh pada tanggal 16 Januari 2016,
pukul 15.10 WIB)
http://www.boxofficemojo.com/intl/weeken
d/yearly/?yr=2008&p=.htm (diunduh pada
tanggal 14 November 2015, pukul 14.48
WIB)
http://www.chinaknowledge.de/History/Ter
ms/titles.html (diunduh pada tanggal 16
Januari 2016, pukul 13.37 WIB)
http://www.hkfilm.net/woobio.htm (diunduh
pada tanggal 19 Desember 2015, pukul
08:43 WIB)
http://www.imdb.com/name/nm0007139/bio
?ref_=nm_ov_bio_sm (diunduh pada
tanggal 30 Desember 2015, pukul 16.01
WIB)
http://www.imdb.com/name/nm0151653/bio
?ref_=nm_ov_bio_sm (diunduh pada
tanggal 30 Desember 2015, pukul 15.51
WIB)
http://www.imdb.com/title/tt0425637/
(diunduh pada tanggal 14 November 201,
pukul 08.53 WIB)
http://lensamultimedia.blogspot.co.id/2012/0
1/istilah-istilah-perfilman.html (diunduh
pada tanggal 14 November 2015, pukul
14.00 WIB)
http://www.tribute.ca/people/john-
woo/2038/ (diunduh pada tanggal 19
Desember 2015, pukul 08:44 WIB)
Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016