23
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PERBEDAAN TOKOH DAN PENOKOHAN TOKOH UTAMA DALAM FILM RED CLIFF I˄赤壁CHÌBÌ˅DENGAN NOVEL ROMANCE OF THE THREE KINGDOMS (三国演义SĀNGUÓ YǍNYÌ): SEBUAH KAJIAN ALIH WAHANA MAKALAH NON SEMINAR NENENG NURUL KHOTIMAH 1106078460 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI CINA DEPOK APRIL 2016 Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

  • Upload
    vutruc

  • View
    241

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS PERBEDAAN TOKOH DAN PENOKOHAN TOKOH UTAMA

DALAM FILM RED CLIFF I 赤壁CHÌBÌ DENGAN NOVEL ROMANCE OF

THE THREE KINGDOMS (三国演义SĀNGUÓ YǍNYÌ): SEBUAH KAJIAN

ALIH WAHANA

MAKALAH NON SEMINAR

NENENG NURUL KHOTIMAH

1106078460

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA

PROGRAM STUDI CINA

DEPOK

APRIL 2016

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 2: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 3: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 4: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 5: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 6: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

1

ANALISIS PERBEDAAN TOKOH DAN PENOKOHAN TOKOH UTAMA

DALAM FILM RED CLIFF I 赤壁 CHÌBÌ DENGAN NOVEL ROMANCE

OF THE THREE KINGDOMS ( 国演义 SĀNGUÓ YǍNYÌ): SEBUAH

KAJIAN ALIH WAHANA

Neneng Nurul Khotimah (1106078460)

Program Studi Cina, FIB, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia

E-mail: [email protected]

Abstrak

Film merupakan salah satu wadah bagi para insan perfilman untuk menuangkan gagasan-

gagasannya. Tak sedikit film yang dibuat berdasarkan cerita dari novel maupun wahana lain.

Inilah yang disebut dengan ekranisasi atau alih wahana yang merupakan pemindahan suatu karya

seni dari satu wahana ke wahana lain. Film Red Cliff I adalah salah satu film yang

mengalihwahanakan cerita dari novel Romance of the Three Kingdoms ke dalam film, khususnya

salah satu kejadian dalam cerita yaitu Battle of Red Cliff. Berdasarkan teori alih wahana, adanya

perbedaan dari pemindahan dari satu wahana ke wahana lain ini diharuskan demi mencapai

keperluan wahana tersebut. Perbedaan yang dianalisis dalam tulisan ini adalah mengenai tokoh

dan penokohan tokoh utama dalam film yaitu Zhuge Liang.

Kata kunci: film, penokohan, alih wahana, Red Cliff I

AN ANALYSIS ON THE DIFFERENCE OF CHARACTERS AND

CHARACTERIZATION OF THE MAIN CHARACTER WITHIN THE

FILM RED CLIFF I 赤壁 CHÌBÌ AND THE NOVEL ROMANCE OF

THE THREE KINGDOMS ( 国演义 SĀNGUÓ YǍNYÌ): A STUDY OF

ECRANISATION

Abstract

Film is a medium of expression by its makers. Many films are made based upon stories taken

from a novel or other media. This is called ecranization: the movement of an art work from a

medium to another medium. The first Red Cliff film is such an example; it moves the novel

Romance of the Three Kingdoms to the screen, particularly the Battle of Red Cliff part.

According to ecranization theory, the existence of movement from one media to another is

necessary to attain the media’s total sum. This paper analyzes the differences of character and characterization of the main character, Zhuge Liang, within the film.

Keywords: film, characterisation, ecranisation, Red Cliff I

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 7: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

2

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Film adalah suatu alat untuk menyampaikan

berbagai pesan kepada khalayak melalui

sebuah media cerita. Film juga merupakan

medum ekspresi artistik sebagai suatu alat

bagi para pekerja seniman dan insan

perfilman dalam rangka mengutarakan

gagasan-gagsan dan ide cerita yang

dimilikinya (Wibowo, 2006:196). Film

merupakan medium komunikasi massa yang

ampuh sekali, bukan saja untuk hiburan,

tetapi juga untuk penerangan dan pendidikan

(Effendy, 2000:209). Film merupakan media

komunikasi massa yang mampu

menimbulkan dampak pada masyarakat,

karena film selalu mempengaruhi dan

membentuk masyarakat berdasarkan muatan

pesan dibaliknya tanpa pernah sebaliknya.

Film selalu merekam realitas yang tumbuh

dan berkembang dalam masyarakat dan

kemudian memproyeksikannya ke atas layar

(Sobur, 2006:127).

Di dalam film, genre diartikan sebagai jenis

atau klasifikasi dari sekelompok film yang

memiliki karakter atau pola yang sama

seperti setting, isi, subyek cerita, tema,

struktur cerita, aksi atau peristiwa, periode,

gaya, situasi, ikon, mood, serta karakter.

Sedangkan fungsi utama dari genre adalah

membantu kita mengklasifikasikan film-film

yang ada sehingga lebih mudah untuk

mengenalinya (Pratista, 2008). Ada banyak

genre film, beberapa diantaranya yaitu genre

aksi, drama, epik sejarah, horor, komedi,

dan perang.

Film Red Cliff I adalah film dengan genre

aksi, petualangan, drama, epik sejarah dan

perang.1

Film ini merupakan film Cina

dengan biaya termahal di Asia sepanjang

masa2 dan meraih pendapatan kotor hingga

124 juta dolar AS di Asia, mengalahkan

rekor box office3 film fenomenal Titanic di

Cina.4 Fenomena ini tidak diragukan lagi

karena film ini digarap oleh salah satu

sutradara film laga terbaik di dunia dan juga

dibintangi oleh para aktor ternama Cina.

Aktor-aktor tersebut diantaranya adalah

Tony Leung (梁朝偉 Liángc Cháowěi),

Takeshi Kaneshiro (金城武 Jīn Chéngwǔ),

1 http://www.imdb.com/title/tt0425637/ diunduh pada

tanggal 14 November 2015, pukul 08.53 WIB 2

http://www.filmjabber.com/movie-preview/red-

cliff.html diunduh pada tanggal 14 November 2015,

pukul 08.55 WIB 3Total penerimaan hasil tiket masuk gedung bioskop,

baik dari segi penjualan karcis maupun jumlah

penonton.

http://lensamultimedia.blogspot.co.id/2012/01/istilah-

istilah-perfilman.html diunduh pada tanggal 14

November 2015, pukul 14.00 WIB 4http://www.boxofficemojo.com/intl/weekend/yearly/

?yr=2008&p=.htm diunduh pada tanggal 14

November 2015, pukul 14.48 WIB

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 8: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

3

Zhang Fengyi (张丰毅 Zhāng Fēngyì),

Chang Chen (张震 Zhāng Zhèn), Hu Jun (胡

军 Hú Jūn), Lin Chi-ling (林志玲 Lín

Zhìlíng), dan Zhao Wei (赵薇 Zhào Wēi).

Beberapa hal yang disebutkan tersebut

menjadi alasan mengapa penulis memilih

film Red Cliff I sebagai bahan penulisan

jurnal ini. Mengenai pemilihan film Red

Cliff yang terbagi menjadi dua bagian

sebagai bahan penulisan jurnal, penulis

menganggap bahwa tokoh dan penokohan di

film Red Cliff I saja sudah cukup untuk

dijadikan bahan untuk dianalisis. Karena di

film Red Cliff I, tiga tokoh utamanya telah

menunjukkan penokohannya dengan cukup

jelas untuk dijadikan pembanding dengan

karakter tokoh di novel Romance of the

Three Kingdoms. Hal ini yang menjadi

penentu penulis memilih film tersebut.

Film yang berlandaskan dari cerita novel

Romance of the Three Kingdoms ini

tentunya memiliki persamaan dan perbedaan

dalam penyajian cerita maupun

penokohannya. Perbedaan, penciutan,

perluasan cerita ataupun penokohannya itu

tentunya ada karena film ini merupakan

suatu ekranisasi, yaitu pemindahan cerita di

novel ke dalam film. Terlebih lagi, sang

sutradara sendiri menjelaskan dalam

wawancaranya dengan David Stratton

bahwa cerita dalam film ini hanya lima

puluh persen saja yang berdasarkan fakta

sejarah. John Woo menganggap bahwa ia

tidak sepenuhnya menggunakan cerita dalam

novel Romance of the Three Kingdoms

karena enam puluh persen cerita dalam

novel itu juga merupakan rekayasa dan

fiksional. John Woo ingin tetap

mengenalkan cerita mengenai Tiga Negara

ini namun dengan gaya berbeda yang dapat

dinikmati oleh banyak orang.5

Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis

ini adalah melakukan perbandingan tiga

tokoh utama dalam film Red Cliff I dengan

berlandaskan dari penelitian dari sebuah

jurnal karya Ratih Ayu Wulandari,

mahasiswi Universitas Indonesia, pada

tahun 2015 yang berjudul Tokoh Sentral dan

Penokohannya dalam Novel Sam Kok ( 国

演义 ) Karya Luo Guanzhong (罗贯中 ).

Penulis menggunakan jurnal tersebut

sebagai sumber data yang menjadi bahan

dalam melakukan analisis alih wahana film

Red Cliff I.

5http://www.abc.net.au/atthemovies/txt/s2616304.htm

diunduh pada tanggal 14 November 2015, pukul

14.52 WIB

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 9: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

4

1.2 John Woo dan karyanya

John Woo (吴宇森 Wú Yǔsēn) adalah

seorang sutradara terkenal baik di daratan

Cina maupun di Hollywood. Ia lahir pada

tanggal 1 Mei 1946 di Guangzhou, Cina.

Saat ia berusia 5 tahun, keluarganya pindah

ke Hongkong karena pada saat itu di Cina

sedang didominasi oleh komunisme.

Dikatakan bahwa kehidupan masa kecilnya

cukup berat, ia bahkan pernah menyaksikan

seorang pria tewas tertembak persis di depan

rumahnya.

John Woo mulai tertarik dengan dunia

perfilman ketika ibunya yang merupakan

seorang penggemar film barat sering

mengajaknya menonton film ke bioskop.

Film pertama yang ditonton John Woo saat

masa kecilnya adalah Wizard of Oz.6

Meskipun tidak memiliki dasar pengetahuan

apapun mengenai film, John Woo sering

berkumpul dengan para pemuda yang

menyukai film dan berita untuk bersama-

sama menyewa dan menonton film lalu

mendiskusikannya. Tak hanya itu, John

Woo juga dikatakan mencuri buku tentang

film dari perpustakaan dan toko buku untuk

mempelajari teori film. Hal ini membuatnya

6 http://www.tribute.ca/people/john-woo/2038/

diunduh pada tanggal 19 Desember 2015, pukul

08:44 WIB

memiliiki pengetahuan yang cukup

mengenai dunia perfilman.7

Pada tahun 1969, John Woo bekerja sebagai

asisten produksi dan pengawas naskah di

Cathay Studios. Pada tahun 1971, ia pindah

ke Shaw Brothers dan menjadi asisten

sutradara untuk seorang ahli bela diri dan

juga sutradara bernama Chang Cheh8 yang

memiliki pengaruh besar dalam karir

perfilman John Woo ke depannya. Dua

tahun kemudian, ia berhasil membuat film

pertamanya berjudul The Young Dragons.

Namun film ini dilarang tayang karena

terlalu banyak kekerasan dan ditunda hingga

dua tahun untuk melalui proses editing

hingga pada akhirnya film ini dirilis pada

tahun 1975 oleh Golden Harvest. Hingga

pada tahun 1980-an, karir John Woo tidak

terlalu berjalan mulus. Namun kemudian

rekannya bernama Tsui Hark9 menawarinya

7 Ibid

8 Chang Cheh (张彻) adalah sutradara terkenal asal

Hong Kong yang lahir di Hangzhou pada tanggal 10

Februari 1923. Ia dikenal dengan sebutan “The Godfather of Hong Kong Cinema” karena telah

membuat hampir 100 film selama karirnya.

Karyanya yang terkenal adalah Chinese Vengeance

(1973) dan Five Deadly Venoms (1978).

http://www.imdb.com/name/nm0151653/bio?ref_=n

m_ov_bio_sm diunduh pada tanggal 30 Desember

2015, pukul 15.51 WIB 9 Tsui Hark (徐克 Xú Kè) adalah sutradara terkenal

asal Vietnam yang lahir pada tanggal 15 Februari

1950. Ia dikenal sebagai sutradara yang telah

membuat banyak film laga Hong Kong. Karyanya

yang terkenal adalah A Better Tommorow (1986);

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 10: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

5

pekerjaan di sebuah rumah produksi yaitu

Film Workshop. Film pertama hasil garapan

mereka berdua yaitu A Better Tomorrow

(1986) yang merupakan film dengan

pendapatan kotor tertinggi pada tahun itu

dan juga mengangkat nama kedua aktor

utama film itu, yaitu Leslie Cheung dan

Chow Yun Fat sebagai bintang laga.

John Woo dikenal sebagai sutradara yang

ahli dalam membuat film laga bernuansa

baku tembak dan Kung Fu yang pada saat

itu merupakan film yang digemari oleh para

penikmat film. Dalam pembuatan film, John

Woo memiliki beberapa ciri khas yang

sering ditampilkan dalam film-film karyanya.

Beberapa ciri khasnya yaitu penggunaan

senjata pistol di kedua tangan saat bertarung,

Mexican standoffs, penggunaan burung

dalam adegan film, penggunaan tampilan

religi atau musik, penggunaan efek slow

motion, penggunaan efek freeze frame,

penggunaan efek wipes, dan film yang

bertemakan mengenai martabat,

persahabatan dan pembalasan dendam. Ciri

khasnya ini tetap dipertahankannya bahkan

yang dibuat bersama rekannya John Woo, The

Swordsman (1990), Dragon Inn (1992), dan Once

Upon a Time in China (1991).

http://www.imdb.com/name/nm0007139/bio?ref_=n

m_ov_bio_sm diunduh pada tanggal 30 Desember

2015, pukul 16.01 WIB

hingga ia pindah ke Hollywood pada tahun

1992. 10

Setelah John Woo pindah ke Amerika

Serikat, ia dipercaya untuk menggarap film

produksi Amerika. Film Hollywood

pertamanya yaitu Hard Target (1993) yang

dibintangi oleh Jean-Claude Van Damme.

Kemudian setelah itu, ia menggarap

beberapa film laga yang cukup mendulang

sukses di Hollywood yaitu Broken Arrow

(1996), Face Off (1997) yang dibintangi

oleh John Travolta dan Nicholas Cage. Film

Face Off ini merupakan filmnya yang

berhasil di dunia internasional dan mendapat

respon baik dari penonton maupun kritikus.

Tak hanya itu, ia juga menggarap film

Mission: Impossible II (2000) yang

dibintangi oleh Tom Cruise, film ini berhasil

menjadi box office. 11

Kemudian pada tahun

2008, John Woo kembali menggarap film

Cina yaitu Red Cliff yang dibagi menjadi

dua bagian. Film Red Cliff adalah film

berbahasa mandarin pertamanya setelah film

Hard Boiled (1992). Film ini juga

mendulang sukses baik di Cina maupun

internasional.

10

http://www.hkfilm.net/woobio.htm diunduh pada

tanggal 19 Desember 2015, pukul 08:43 WIB 11

Ibid.

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 11: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

6

Karya-karya hasil garapan John Woo telah

mendapatkan banyak penghargaan seperti

Hong Kong Film Award for Best Film untuk

film A Better Tomorrow (1986), Hong Kong

Film Award for Best Director untuk film

The Killer (1989), Saturn Award for Best

Direction untuk film Face Off (1997). Tak

hanya itu, John Woo juga mendapatkan

beberapa penghargaan personal

seperti CineAsia Lifetime Achievement in

Filmmaking Award pada tahun 1996

dan Golden Lion Award for Lifetime

Achievement di Festival Film Venice pada

tahun 2010. Serangkaian prestasi John Woo

ini membuatnya dikenal sebagai salah satu

sutradara film laga terbaik di dunia.

1.3 Rumusan Masalah

Permasalahan yang ingin diangkat oleh

penulis adalah mengenai perbedaan

penokohan antara tokoh utama dalam film

Red Cliff I dengan tokoh dalam novel

Romance of the Three Kingdoms.

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan jurnal ini adalah untuk

memaparkan perbedaan tokoh dan

penokohan tokoh utama dalam film Red

Cliff I dengan novel Romance of the Three

Kingdoms.

1.5 Metode Penelitian

Dalam penulisan jurnal ini, penulis

menggunakan metode penelitian kualitatif.

Metode penelitian kualitatif adalah metode

penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami subjek

penelitian misalnya perilaku, persepsi,

motivasi, tindakan dan lain-lain secara

holistik dan dengan cara deskripsi dalam

bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode ilmiah

(Moleong, 2010).

2. Analisis dan Pembahasan

2.1 Dasar Teori

Penokohan lebih luas pengertiannya

daripada “tokoh” dan “perwatakan” sebab ia

sekaligus mencakup masalah siapa tokoh

cerita, bagaimana perwatakan, dan

bagaimana penempatan dan pelukisannya

dalam sebuah cerita sehingga sanggup

memberikan gambaran yang jelas kepada

pembaca. Penokohan sekaligus menyaran

pada teknik pewujudan dan pengembangan

tokoh dalam sebuah cerita (Nurgiyantoro,

2013:166).

Tokoh utama merupakan tokoh yang paling

banyak diceritakan, baik sebagai pelaku

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 12: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

7

kejadian maupun yang dikenai kejadian.

Karena tokoh utama paling banyak

diceritakan dan selalu berhubungan dengan

tokoh-tokoh lain, ia sangat menentukan

perkembangan plot secara keseluruhan

(Nurgiyantoro, 2013:177).

Alih wahana adalah perubahan karya seni

dari satu wahana ke wahana lain. Lebih

lanjut disebutkan bahwa di dalam alih

wahana akan terjadi perubahan. Dengan kata

lain, akan tampak perbedaan antara karya

yang satu dan karya hasil alih wahana

tersebut. Alih wahana novel ke film

misalnya, tokoh, latar, alur, dialog, dan lain-

lain harus diubah sedemikian rupa sehingga

sesuai dengan keperluan jenis wahana lain

(Sapardi, 2005:96).

Dalam film Red Cliff I, tokoh utama yang

akan dianalisis oleh penulis adalah Zhuge

Liang. Pada sub bab analisis, penulis akan

memaparkan tentang karakter dari tokoh

tersebut melalui beberapa karakteristik

seperti sifat dan ciri fisik dari masing-

masing tokoh yang dibuktikan dengan

dialog dalam adegan film maupun dalam

novel.

2.2 Sinopsis Film Red Cliff I

Film Red Cliff I merupakan sebuah film

perang garapan sutradara asal Hong Kong,

John Woo. Film ini berlatar pada tahun 208

masehi, pada masa akhir Dinasti Han yang

juga merupakan awal mula terbentuknya

masa Tiga Kerajaan di Cina. Film ini

berdasarkan salah satu kejadian pada masa

itu yaitu Battle of Red Cliff.

Cerita diawali ketika Cao Cao yang pada

saat itu menjadi Perdana Menteri dan

mendesak Kaisar untuk memberinya kuasa

agar dapat melakukan penyerangan terhadap

Panglima Perang yang menguasai bagian

selatan Cina yaitu Liu Bei dan Sun Quan.

Kaisar pada akhirnya memberikan

persetujuan untuk melakukan penyerangan.

Cao Cao yang mengaku memiliki lebih dari

800.000 pasukan dibawah perintahnya

berhasil menguasai Provinsi Jing. Kemudian

pasukannya mulai bergerak untuk

menyerang daerah di bawah perlindungan

Liu Bei yang dikenal dengan sebutan Battle

of Changban. Kekuatan pasukan Cao Cao

sangatlah kuat sehingga membuat Liu Bei

dan para pengikutnya terpukul mundur.

Namun jenderal-jenderal perang di bawah

pimpinannya berhasil menahan serangan

pasukan Cao Cao sehingga warga sipil dapat

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 13: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

8

diselamatkan. Namun sayangnya, istri Liu

Bei tidak terselamatkan dari serangan

pasukan Cao Cao.

Kekalahan Liu Bei ini tak membuatnya

putus asa. Zhuge Liang yang merupakan

penasihat perang Liu Bei menyarankan

untuk membentuk aliansi dengan Sun Quan

untuk melawan Cao Cao yang ingin

menginvasi daerah selatan Cina. Zhuge

Liang pada akhirnya berangkat ke Jiangdong

untuk bertemu dengan Sun Quan.

Sesampainya disana, Sun Quan dilanda

kebimbangan apakah harus menyerah atau

melawan Cao Cao dengan membentuk

aliansi dengan Liu Bei. Melihat kondisi ini,

Zhuge Liang bergegas menemui Zhou Yu

selaku Jenderal Perang kepercayaan Sun

Quan. Berkat dorongan Zhuge Liang,

akhirnya Zhou Yu bersedia untuk melawan

balik Cao Cao. Namun, kendala yang

mereka hadapi sekarang adalah Sun Quan

yang masih merasa bimbang atas keputusan

yang harus diambilnya. Berkat bantuan

Zhou Yu dan adik perempuan Sun Quan;

Sun Shangxiang, pada akhirnya Sun Quan

menyetujui untuk melakukan serangan untuk

melawan Cao Cao..

Setelah aliansi Liu Bei dan Sun Quan

terbentuk, Zhuge Liang dan Zhou Yu yang

keduanya merupakan ahli dalam strategi

perang segera melakukan pertemuan untuk

melawan pasukan Cao Cao yang diketahui

akan menyerang Red Cliff baik dari darat

maupun laut. Strategi yang direncanakan

oleh mereka berdua membuahkan hasil

kemenangan pihak aliansi Liu Bei dan Sun

Quan saat Cao Cao melakukan penyerangan

dari darat. Meskipun Cao Cao berhasil

dikalahkan, namun ia masih mempunyai

ratusan ribu pasukan yang siap menyerang

melalui laut. Pihak aliansi Liu Bei dan Sun

Quan juga mulai bersiap menyiapkan

strategi serangan berikutnya, salah satunya

dengan rencana penyelundupan Sun

Shangxiang ke markas Cao Cao untuk

memata-matai pergerakan pasukan Cao Cao.

2.3. Analisis Perbedaan Tokoh dan

Penokohan Tokoh Utama dalam

film Red Cliff dengan Novel

Romance of the Three Kingdoms

2.3.1 Zhuge Liang (诸葛亮 Zhūgé Liàng)

Zhuge Liang memiliki nama kesopanan12

yaitu Kongming (孔明 Kǒngmíng). Ia lahir

12

Nama kesopanan (字) merupakan nama yang

diberikan sebagai simbol kehormatan dan

kedewasaan seseorang. Nama ini digunakan

khususnya ditulis di batu nisan atau di surat-surat.

http://www.chinaknowledge.de/History/Terms/titles.

html diunduh pada tanggal 16 Januari 2016, pukul

13.37 WIB

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 14: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

9

di Yangdu (羊肚 Yángdǔ), daerah Langya

(狼牙 Lángyá) sekarang merupakan kota

Yinan (沂南 Yínán), provinsi Shandong (山

东 省 Shāndōng shěng). Sejak kecil ia

menjadi yatim piatu dan dibesarkan oleh

pamannya, Zhuge Xuan (诸葛宣 Zhūgé

Xuān). Ia mengikuti pamannya untuk hidup

di daerah Jingzhou (荆州 Jīngzhōu) dibawah

pimpinan Liu Biao (刘表 Liú Biǎo). Setelah

pamannya meninggal, Zhuge Liang beserta

saudara-saudaranya tinggal di Wolong gang

(卧龙岗 Wòlóng gǎng) sekarang merupakan

Provinsi Henan (河南省 Hénán shěng).

Setelah pamannya meninggal, ia mulai

hidup sendiri dan pindah ke daerah

Longzhong (隆中 Lóngzhōng) di Xiangyang

(襄阳 Xiāngyáng), Provinsi Hubei (湖 省

Húběi shěng). Disana ia bekerja sebagai

petani sambil belajar. Dalam waktu 10 tahun

dalam pengasingan, ia bertemu dengan

sekelompok orang yang sebaya dengannya

termasuk didalamnya ada Xu Shu (徐庶 Xú

Shù), Pang Tong (庞统 Páng Tǒng) dan

Sima Hui (司马惠 Sīmǎ Huì). Orang-orang

tersebut merupakan orang-orang paling

cerdas di masa itu.

Melalui pembelajaran yang tekun, Zhuge

Liang pun akhirnya menjadi seorang yang

ahli dalam bidang astronomi, geografi,

strategi militer dan taktik, juga mampu

menganalisis situasi politik. Ia gemar

membaca Liangfu Yin (梁 父 吟)13

dan juga

menjalin persahabatan dengan sastrawan

lokal, seperti Xu Shu (徐庶 Xú Shù) dan Shi

Tao (石涛 Shítāo). Ia juga memelihara

hubungan dekat dengan intelektual lain

seperti Sima Hui (司马惠 Sīmǎ Huì), Pang

Degong (庞德 Páng Dégōng) dan Huang

Chengyan (黃承彥 Huáng Chéngyàn). Ia

tak hanya menjadi seorang ahli strategi

militer penting dan negarawan, namun juga

berhasil menjadi seorang sarjana dan

penemu. Dengan reputasinya sebagai

seorang sarjana cerdas yang tumbuh di

pengasingan membuatnya mendapat julukan

Wolong (卧龙 Wòlóng) atau Fulong (富龙

Fùlóng) yang secara harfiah memiliki arti

“Naga Tidur”.

Di dalam novel Romance of the Three

Kingdoms, perawakan Zhuge Liang

dideskripsikan oleh Xuande14

saat ia hendak

menemui Zhuge Liang untuk memintanya

agar menjadi penasihatnya. Deskripsi

13

Sebuah lagu rakyat yang populer di Provinsi

Shandong. 14

Xuande (玄德 Xuándé) merupakan nama kesopanan

dari panglima Liu Bei (刘备 Liú Bèi).

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 15: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

10

mengenai perawakan Zhuge Liang oleh

Xuande dapat dilihat dari kutipan berikut.

玄德见孔明身长 尺, 面如冠玉,头戴纶巾,身披鹤

氅,飘飘然就有神仙之气概。15

Xuándé jiàn Kǒngmíng shēncháng bā chǐ, miàn rú guān yù,

tóu dài guān jīn, shēn pī hè chǎng, piāopiāorán jiù yǒu

shénxiān zhī qìgài.

Xuande melihat Kongming berperawakan tinggi delapan

chi 16 , wajahnya tampan, mengenakan guanjin 17 di

kepalanya, mengenakan jubah Taoisme 18 , berpuas diri

seperti memiliki semangat yang abadi.

Di dalam novel Romance of the Three

Kingdoms juga dijelaskan bahwa Zhuge

Liang merupakan seseorang yang ahli dalam

hal strategi perang serta ahli meramal.

Zhuge Liang tahu apa yang harus dilakukan

Liu Bei agar tidak lagi terombang-ambing,

maka memerlukan seorang penasihat yang

cocok disampingnya. Dia juga bisa tahu

alasan kenapa Liu Bei datang menemuinya.

Hal ini membuat Liu Bei kagum padanya.

15

童话大王:讲经典“ 国演义” halaman 181-182. 16

Satuan panjang tradisional Cina, satu chi

hitungannya sama dengan satu per tiga meter. 17

Sejenis sapu tangan sutra yang dikenakan di kepala

oleh pria zaman dahulu. 18

Jubah yang dikenakan pada zaman dinasti Han.

Pola yang digunakan adalah burung bangau, pola ini

sering digunakan oleh ajaran Taoisme.

http://baike.baidu.com/view/632089.htm diunduh

pada tanggal 16 Januari 2016, pukul 15.10 WIB

Kekaguman Liu Bei terhadap Zhuge Liang

dapat dilihat dari kutipan berikut.

诸葛亮从董卓专权谈起,谈到目前的天 大势,推测

了今 的变 ,把几十年来的 混乱局面说得清清楚

楚。刘备拱手听着, 越听越是佩服。19

Zhūgéliàng cóng dǒngzhuō zhuānquán tán qǐ, tán dào

mùqián de tiānxià dàshì, tuīcèle jīnhòu de biànhuà, bǎ jǐ

shí niánlái de hǔnluàn júmiàn shuō dé qīng qīngchǔ chǔ.

Liúbèi gǒngshǒu tīngzhe, yuè tīng yuè shì pèifú.

Zhuge Liang menceritakan sejak monopoli kekuasaan

Dongzhuo hingga situasi politik saat ini, menerka

perubahan yang akan terjadi mulai saat ini, membicarakan

dengan jelas situasi kekacauan beberapa tahun belakangan

ini. Liu Bei mendengarkan dengan hormat, semakin lama

mendengar semakin mengaguminya.

Zhuge Liang juga dijelaskan sebagai

seseorang yang cerdik dan tidak mudah

percaya dengan perkataan orang lain,

terutama musuhnya. Hal ini dilakukannya

untuk memastikan apakah kabar itu benar

atau tidak dan apakah kabar itu merupakan

sebuah jebakan yang dapat mengancam

nyawa. Karena kecerdikannya ini, ia sangat

disukai oleh Liu Bei. Perihal kecerdikan

Zhuge Liang dapat dilihat dari kutipan

berikut.

19国演义 (中国连环画 秀作品读本) halaman 83

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 16: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

11

诸葛亮 张借吊丧 ,亲自到江东去探 探虚实。刘

备却不伤心。20

Zhūgéliàng zhǔzhāng jiè diàosàng wèi míng, qīnzì dào

jiāngdōng qù tàn tàn xūshí. Liúbèi què bù shāngxīn.

Zhuge Liang berpendapat menggunakan pernyataan bela

sungkawa sebagai popularitas, ia datang sendiri ke

Jiangdong untuk menyelidiki kebenarannya. Liu Bei justru

tidak sakit hati.

Karena sifat cerdik dan penuh kehati-hatian

sebelum bertindak, Zhuge Liang tentunya

merupakan seorang pemikir. Ia suka

merenung untuk mencari jalan keluar dari

suatu masalah. Sifatnya yang pendiam juga

memberikannya banyak waktu untuk

berpikir. Pikirannya selalu tepat dan luar

biasa hebat hingga mampu memberikan

masukan yang baik bagi para pejabat pada

masa itu. Penjelasan mengenai sifatnya ini

dapat terlihat dari kutipan berikut.

诸葛亮沉思 刻,便领 官走 城头,远 远望去,果

然尘土飞扬,魏兵分两路杀 来。21

Zhūgéliàng chénsī piànkè, biàn lǐng zhòng guān zǒu shàng

chéng tóu, yuǎn yuǎn wàng qù, guǒrán chéntǔ fēiyáng, wèi

bīng fēn liǎng lù shā lái.

20国演义 (中国连环画 秀作品读本) halaman

194 21国演义 (中国 连环画 秀作品读本) halaman

303

Zhuge Liang merenung sejenak, segera mengantarkan

banyak pejabat berjalan ke menara gerbang kota,

memandang dari kejauhan, ternyata debudebu berterbangan,

prajurit negara Wei membagi dua jalan lalu mulai

membunuh.

Dari penjelasan sebelumnya kita dapat

mengetahui secara garis besar mengenai

penokohan Zhuge Liang dalam novel

Romance of the Three Kingdoms. Zhuge

Liang merupakan seseorang dengan

perawakan tinggi, cerdas, cerdik, pendiam,

ahli dalam strategi perang, ahli meramal dan

juga dikagumi banyak orang. Berikutnya

penulis menganalisa penokohan tokoh

Zhuge Liang dalam film Red Cliff I untuk

mengetahui perbedaan antara penokohan

Zhuge Liang dalam novel Romance of the

Three Kingdoms dengan film Red Cliff I.

Gambar 1. Zhuge Liang dan yang lainnya

sedang mendiskusikan strategi perang

01:33:28

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 17: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

12

Pengambilan gambar pada adegan di gambar

1 menggunakan teknik full shoot22

. Adegan

tersebut menunjukkan ketika Zhuge Liang,

Zhou Yu, Liu Bei, Sun Quan, Zhang Fei dan

yang lainnya berdiskusi untuk menentukan

strategi perang seperti apa yang mesti

dilakukan untuk melawan invasi pasukan

Cao Cao yang hendak menyerang Red Cliff.

Pada gambar tersebut dapat diketahui

perawakan Zhuge Liang yang tinggi dan

juga pakaian yang digunakannya yaitu jubah

Taoisme, kain sutra yang diikat di kepala

serta kipas bulu bangau miliknya. Tak hanya

perawakannya saja, dalam adegan itu juga

ditunjukkan penokohan Zhuge Liang yang

cerdas dan ahli dalam strategi perang.

Dalam adegan tersebut juga terlihat bahwa

Zhuge Liang seorang pemikir dan ia juga

terlihat sempat merenung untuk menentukan

strategi apa yang cocok untuk melawan

invasi pasukan Cao Cao ke daerah selatan.

Karena keahliannya dalam strategi perang,

rekan-rekannya yang lain juga dalam adegan

ini menunjukkan kekaguman terhadapnya.

22

Full shoot merupakan teknik pengambilan gambar

dari kepala hingga kaki yang berfungsi

memperlihatkan objek dengan lingkungannya.(Rajaq,

2011)

Gambar 2. Zhou Yu bertanya mengenai

kemampuan Zhuge Liang dalam

membantu kelahiran hewan

00:52:17

Gambar 3. Zhuge Liang menjawab

pertanyaan Zhou Yu

00:52:18

Pada gambar 2 dan 3 terdapat dialog:

周瑜:”这个你也懂?”

诸葛亮: 劣懂。我帮有牛结果生。马,我想应该也一

样吧。”

Zhōuyú: “Zhège nǐ yě dǒng?”

Zhūgé liàng:“ Liè dǒng. Wǒ bāng yǒu niú jiéguǒ shēng. Mǎ,

wǒ xiǎng yīnggāi yě yīyàng ba.”

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 18: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

13

Zhou Yu: “Anda tahu mengenai ini (membantu kelahiran

hewan) juga?”

Zhuge Liang: “Sedikit. Saya pernah membantu sapi

melahirkan. Kuda, saya rasa seharusnya sama saja.”

Gambar 2 dan 3 menggunakan teknik

pengambilan gambar medium close up23

.

Kedua gambar tersebut adalah percakapan

antara Zhuge Liang, Zhou Yu, Xiao Qiao

dan Lu Su. Dialog yang dikutip diambil dari

adegan ketika salah satu kuda milik Zhou

Yu dan istrinya sedang melahirkan dan

sudah dua hari anak kudanya belum keluar.

Dilihat dari posisi kelahiran kuda, posisinya

sungsang yaitu saat di jalan lahir posisi anak

kuda tidak dalam posisi kepala yang keluar

terlebih dahulu melainkan kakinya yang

sudah keluar terlebih dahulu. Hal ini

menyebabkan terjadinya kesulitan dalam

proses kelahiran kuda tersebut. Zhuge Liang

datang untuk membantu proses kelahiran

kuda tersebut dan berhasil. Dari dialog

diatas kita dapat mengetahui bahwa Zhuge

Liang mengetahui dan mampu membantu

hewan dalam proses melahirkan.

Kemampuannya ini tidak dijelaskan di

dalam novel Romance of the Three

23

Medium close up merupakan teknik pengambilan

gambar dari dada hingga kepala untuk menegaskan

gestur dan ekspresi tokoh . (Bordwell et al, 1993).

Kingdoms. Dalam film Red Cliff I tak hanya

menjelaskan bahwa Zhuge Liang

mengetahui mengenai proses kelahiran

hewan, ia juga dijelaskan mengetahui

banyak hal mengenai bidang musik. Hal

tersebut dapat kita ketahui dari dialog di

adegan yang ditunjukkan di gambar 4 dan 5

berikut.

Gambar 4. Zhou Yu mengajak Zhuge

Liang bermain musik bersama

00:55:35

Gambar 5. Zhuge Liang merespon

perkataan Zhou Yu mengenai

kemampuannya dalam memainkan alat

musik

00:55:39

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 19: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

14

Pada gambar 4 dan 5 terdapat dialog:

周瑜: 先生懂音乐,何不要合奏一起?

诸葛亮: 我只是。。。劣懂。”

周瑜:”你懂。”

Zhōuyú:“Xiānshēng dǒng yīnyuè, hé bùyào hézòu yīqǐ?”

Zhūgé liàng:“Wǒ zhǐshì... Liè dǒng.”

Zhōuyú:” Nǐ dǒng.”

Zhou Yu: “Karena Tuan Zhuge mengetahui soal musik,

bagaimana kalau kita memainkan sebuah lagu bersama?”

Zhuge Liang: “Saya hanya tahu… sedikit.”

Zhou Yu: “Anda tahu banyak.”

Setelah membantu proses kelahiran kuda

milik Zhou Yu dan istrinya, Zhou Yu

menjamu Zhuge Liang di kediamannya.

Adegan itu menunjukkan Zhou Yu sedang

memainkan Guzheng (古筝)24

dan Zhou Yu

yang sudah mengetahui bahwa Zhuge Liang

bisa memainkan alat musik lalu

mengajaknya untuk memainkan sebuah lagu

dengan Guzheng bersama. Dari kedua

adegan yang ditunjukkan di gambar 3 dan 4

serta gambar 5 dan 6, dapat menyimpulkan

24

Alat musik petik tradisional Cina yang memiliki

16-26 senar.

bahwa Zhuge Liang tak hanya ahli dalam

strategi militer dan juga meramal, namun

juga ia mengetahui mengenai proses

kelahiran hewan dan juga ahli dalam bidang

musik. Apabila dilihat dari respon Zhuge

Liang di kedua adegan yang tersebut, dapat

disimpulkan bahwa Zhuge Liang juga

merupakan seorang yang rendah diri. Tiga

hal ini merupakan penokohan Zhuge Liang

yang tidak dijelaskan dalam novel Romance

of the Three Kingdoms.

Kesimpulan

Film merupakan sebuah wadah bagi para

insan perfilman untuk menuangkan segala

gagasan dan ide-ide yang dimilikinya. Film

yang berdasarkan cerita dari novel termasuk

dalam kategori ekranisasi atau alih wahana.

Alih wahana adalah pemindahan suatu karya

dari satu wahana ke wahana lain. Adanya

beberapa perubahan dalam proses

pemindahan suatu karya merupakan hal

yang diharuskan demi kepentingan tujuan

wahana tersebut. Perbedaan tersebut dapat

berupa perbedaan dalam segi alur, tokoh,

latar, dialog dan sebagainya. Jurnal ini

membahas mengenai perbedaan yang ada

dalam segi tokoh dan penokohan.

Tokoh yang dianalisis oleh penulis adalah

tokoh utama dalam film yaitu Zhuge Liang.

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 20: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

15

Zhuge Liang merupakan tokoh yang sering

diceritakan dan berhubungan dengan tokoh-

tokoh lain. Tokoh utama menjadi penentu

berjalannya plot cerita. Berdasarkan analisis

penulis mengenai perbedaan yang ada dari

tokoh dan penokohan di film Red Cliff I dan

novel Romance of the Three Kingdoms,

terdapat beberapa perbedaan yang

ditunjukkan dalam film. Beberapa

perbedaan tersebut akan ditunjukkan dalam

tabel berikut ini.

Film Novel

1) Umur pemeran

Zhuge Liang yaitu

Takeshi Kaneshiro

pada saat film ini

dirilis yaitu 35

tahun.

1) Umur Zhuge

Liang saat Battle of

Red Cliff

berlangsung yaitu 28

tahun.

2) Tokoh Zhuge

Liang yang

ditunjukkan dalam

film lebih ekspresif.

Misalnya ketika

adegan perang

terlihat ekspresi

kekhawatiran saat ia

menyusun strategi

berikutnya.

2) Tokoh Zhuge

Liang yang

dijelaskan dalam

novel terkesan jauh

lebih tenang.

3) Dalam film

terdapat adegan

dimana Zhuge Liang

memiliki

kemampuan dalam

membantu kelahiran

hewan.

3) Dalam novel

tidak dijelaskan

Zhuge Liang mampu

membantu kelahiran

hewan.

4) Dalam film

terdapat adegan

dimana Zhuge Liang

dan Zhou Yu

bermain musik

bersama.

4) Dalam novel

tidak dijelaskan

bahwa Zhuge Liang

memiliki

kemampuan bermain

alat musik.

Tokoh Zhuge Liang di dalam novel

Romance of the Three Kingdoms merupakan

seorang ahli strategi militer yang jenius, ahli

meramal, penemu, dan penasihat Liu Bei

yang dikagumi dan dihormati banyak orang.

Ia adalah orang yang baik, agung, sopan,

dan pendiam. Dikatakan juga bahwa ia

memiliki perawakan tinggi dan

menggunakan jubah Taoisme dan membawa

kipas tangan yang terbuat dari bulu bangau.

Dalam film Red Cliff I, tokoh Zhuge Liang

diperankan oleh seorang aktor ternama

Takeshi Kaneshiro.

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 21: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

16

Berdasarkan analisis penulis yang telah

ditunjukkan dari tabel di atas, dapat

disimpulkan bahwa terdapat beberapa

perbedaan penokohan antara tokoh Zhuge

Liang di film apabila dibandingkan dengan

tokoh Zhuge Liang dalam novel. Poin

pertama di tabel menjelaskan perbedaan

umur pemeran tokoh Zhuge Liang dengan

umur Zhuge Liang pada saat Battle of Red

Cliff berlangsung. Aktor yang memerankan

tokoh Zhuge Liang dalam film yaitu Takeshi

Kaneshiro yang lahir pada tahun 1973. Film

ini dirilis pada tahun 2008, sehingga umur

Takeshi Kaneshiro adalah 35 tahun.

Sedangkan tokoh Zhuge Liang dalam novel

lahir pada 181 AD dan Battle of Red Cliff

berlangsung pada sekitar tahun 208/209 AD,

umur Zhuge Liang yaitu sekitar 27 tahun.

Perbedaan dalam perihal umur ini memang

tidak terlalu signifikan karena aktor Takeshi

Kaneshiro yang dipilih oleh John Woo sang

sutradara memiliki wajah yang tampan dan

juga masih terlihat muda. Sutradara memilih

Takeshi Kaneshiro untuk memerankan tokoh

Zhuge Liang merupakan suatu keputusan

yang cukup tepat karena memang tujuan dari

film adalah menarik minat penonton,

terlebih lagi film Red Cliff I dan Red Cliff II

ini memang bertaburkan banyak aktor

ternama yang ikut berpartisipasi di

dalamnya.

Pada poin kedua dijelaskan mengenai

ekspresi kekhawatiran yang ditunjukkan

oleh Zhuge Liang dalam film, padahal

dalam novel tidak dijelaskan dengan detail

mengenai hal ini. Penunjukkan ekspresi

yang terdapat di film bertujuan untuk

memberikan kesan dramatis karena jika

dilihat dari genre film itu sendiri yaitu genre

aksi, petualangan, drama, epik sejarah dan

perang. Unsur dramatis yang ditunjukkan

dari ekspresi merupakan suatu hal yang

penting untuk memberikan nilai tambahan

bagi film ini.

Pada poin ketiga dijelaskan bahwa Zhuge

Liang memiliki kemampuan membantu

kelahiran hewan dalam film, sedangkan

dalam novel tidak dijelaskan detail

mengenai hal ini. Penulis beranggapan

bahwa kemampuan Zhuge Liang ini

bertujuan untuk lebih menegaskan bahwa

Zhuge Liang memang berpengetahuan luas.

Hal ini ditunjukkan dengan menunjukkan

kemampuan tersebut di dalam film. Tak

hanya itu, adegan dimana Zhuge Liang

membantu kelahiran kuda milik Xiao Qiao

yang merupakan istri Zhou Yu merupakan

suatu adegan kunci yang nantinya

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 22: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

17

berhubungan dengan hubungan kedua tokoh

utama ini di akhir film Red Cliff II.

Pada poin terakhir dijelaskan bahwa Zhuge

Liang dalam film memiliki kemampuan

bermain musik, sedangkan dalam novel

tidak dijelaskan detail mengenai hal ini.

Dalam catatan sejarah hanya dijelaskan

bahwa Zhuge Liang gemar menyanyikan

Liangfu Yin (梁父吟 ) yaitu lagu rakyat

populer dari Shandong yang merupakan

tempat kelahiran Zhuge Liang. Penulis

beranggapan bahwa sutradara film

menunjukkan hal ini untuk menunjukkan

kemampuan seni yang dimiliki Zhuge Liang.

Apabila sutradara menunjukkan kemampuan

menyanyi Zhuge Liang, hal itu akan cukup

sulit karena lagu yang dinyanyikan adalah

lagu zaman dahulu apalagi oleh Takeshi

Kaneshiro yang merupakan seorang aktor

dan tidak memiliki latar belakang penyanyi

sebelumnya. Perbedaan ini juga tidak terlalu

signifikan karena kemampuan bermain alat

musik dan bernyanyi pada umumnya

merupakan sebuah seni. Penulis juga

beranggapan bahwa kemampuan bermain

alat musik yang ditunjukkkan sutradara

dalam film juga bertujuan untuk

menyesuaika dengan kemampuan Zhou Yu

yang memang dijelaskan memiliki

kemampuan bermusik.

Kesimpulan akhirnya adalah tokoh Zhuge

Liang dalam film dan novel tidak memiliki

terlalu banyak perbedaan. Sutradara John

Woo menunjukkan tokoh Zhuge Liang

dalam film sebagian besar berlandaskan

dengan tokoh Zhuge Liang yang terdapat

dalam novel maupun yang dijelaskan dalam

catatan sejarah. Perbedaan-perbedaan yang

ada ditunjukkan semata-mata demi

kepentingan penikmat film agar lebih

menarik perhatian penonton dan

menyesuaikan dengan genre cerita.

Daftar Referensi

Film: Red Cliff I. 2008. Lion Rock

Production. John Woo.

Sumber Buku:

罗,贯中。 2010 。 国演义 中国

连环画 秀作品读本 。 海: 海人

民美术出 社。

罗,贯中。 2011 。童话大王:将经典

国演义 。江西:二十一世纪出

社。

Damono, Sapardi Djoko. 2005. Pegangan

Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta: Pusat

Bahasa.

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016

Page 23: MK-Neneng Nurul Khotimah.pdf

18

Nio, Joe Lan. (2004). Puncak-puncak “Kisah

Tiga Negara” (Sam Kok). Jakarta: Gramedia.

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori

Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Sobur, Alex. 2006. Semiotika Komunikasi.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Wulandari, Ratih Ayu. 2015. Tokoh Sentral

dan Penokohannya dalam Novel Sam Kok

( 国演义) Karya Luo Guanzhong (罗贯中).

Depok: FIB UI. (Makalah Non Seminar)

Sumber Internet:

http://www.abc.net.au/atthemovies/txt/s2616

304.htm (diunduh pada tanggal 14

November 2015, pukul 14.52 WIB)

http://baike.baidu.com/view/632089.htm

(diunduh pada tanggal 16 Januari 2016,

pukul 15.10 WIB)

http://www.boxofficemojo.com/intl/weeken

d/yearly/?yr=2008&p=.htm (diunduh pada

tanggal 14 November 2015, pukul 14.48

WIB)

http://www.chinaknowledge.de/History/Ter

ms/titles.html (diunduh pada tanggal 16

Januari 2016, pukul 13.37 WIB)

http://www.hkfilm.net/woobio.htm (diunduh

pada tanggal 19 Desember 2015, pukul

08:43 WIB)

http://www.imdb.com/name/nm0007139/bio

?ref_=nm_ov_bio_sm (diunduh pada

tanggal 30 Desember 2015, pukul 16.01

WIB)

http://www.imdb.com/name/nm0151653/bio

?ref_=nm_ov_bio_sm (diunduh pada

tanggal 30 Desember 2015, pukul 15.51

WIB)

http://www.imdb.com/title/tt0425637/

(diunduh pada tanggal 14 November 201,

pukul 08.53 WIB)

http://lensamultimedia.blogspot.co.id/2012/0

1/istilah-istilah-perfilman.html (diunduh

pada tanggal 14 November 2015, pukul

14.00 WIB)

http://www.tribute.ca/people/john-

woo/2038/ (diunduh pada tanggal 19

Desember 2015, pukul 08:44 WIB)

Analisis Perbedaan ..., Neneng Nurul Khotimah, FIB UI, 2016