Minpro Cya Langsa Timur

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    1/34

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Diare masih menjadi masalah kesehatan dunia sampai saat ini terutama di

    negara berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka

    kesakitan dan kematian akibat diare. World Health Organization (WHO)

    memperkirakan 4 milyar kasus terjadi di dunia pada tahun 2000 dan 2,2 juta

    diantaranya meninggal, sebagian besar anakanak diba!ah umur " tahun

    (#arashar et al., 200$). WHO (200%) juga men&atat bah!a diare menyebabkan

    dua juta anak di dunia meninggal setiap tahun. 'eskipun di negara maju sudah

    terjadi perbaikan kesehatan dan eknmi masyarakat, akan tetapi kasus diare

    masih tetap tinggi dan masih menjadi masalah.

    Di ndnesia, diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan

    masyarakat utama. Hal ini terlihat dengan masih tingginya angka kesakitan akibat

    penyakit diare. Berdasarkan pla penyebab kematian pada semua umur, diare

    merupakan penyebab kematian peringkat ke*$ dengan prprsi $,"+. edangkan

    berdasarkan penyakit menular, diare merupakan penyebab kematian peringkat

    ketiga setelah -uberkulsis dan #neumnia. elain itu, diare juga merupakan

    penyebab kematian bayi (usia 2 hari** bulan) yaitu ($*,4+). dan anak balita

    usia (*" tahun) yaitu (2",2+) (/emenkes , 200).

    Berdasarkan /emenkes (200%) diketahui pre1alensi diare nasinal adalah

    ,0+ dengan pre1alensi tertinggi di #r1insi 3D (*,+). 5umlah kasus diare di

    #rpinsi 3&eh tahun 200% seluruhnya adalah 6.4" dan pada tahun 200

    seluruhnya adalah %%.20. Data penyakit diare di /ta Banda a&eh dan 3&ehBesar pada tahun 200% seluruhnya ada 4.%%0 kasus diare, dengan umur 7* tahun

    adalah sebanyak "% kasus, umur *4 tahun sebanyak *.$$% kasus, sedangkan

    pada umur 8" tahun adalah 2."" kasus. edangkan pada tahun 200 seluruhnya

    sudah men&apai 6.0**. /asus diare dengan umur 7* tahun adalah sebanyak "2

    kasus, umur *4 tahun sebanyak *.6* kasus, sedangkan umur 8" tahun adalah

    $.64 kasus. Di /ta Banda 3&eh jumlah pasien diare pada anak sebanyak ".%"

    rang (Dinas /esehatan #r1insi 3&eh, 20*0).

    1

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    2/34

    #re1alensi diare dalam iskerdas 200%, diare tersebar di semua kelmpk

    umur dengan pre1alensi tertinggi terdeteksi pada anak balita (*4 tahun) yaitu

    *6,%+. edangkan menurut jenis kelamin pre1alensi lakilaki dan perempuan

    hampir sama, yaitu ,+ pada lakilaki dan ,*+ pada perempuan (/ementerian

    kesehatan . 20**. Buletin jendela data dan in9rmasi kesehatan, 1lume ).

    Banyak 9aktr yang mempengaruhi diare akut antara lain penyakit

    penyerta yang diderita anak, usia anak, tidak mendapat 3ir usu bu (3), status

    dehidrasi dan higiene (#utra, 200: 3riant, 200: #alupi et al, 200).

    Dikarenakan banyaknya penderita diare akut tersebut, maka diperlukan data untuk

    menunjang langkahlangkah penanganan serta pen&egahan juga edukasi yang

    tepat pada penderita diare akut.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian

    ini adalah untuk mengetahui ;#re1alensi Diare #ada Balita

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    3/34

    *.4.2 'an9aat 3plikati9

    Bahan e1aluasi dika!asan #uskesmas =angsa -imur untuk tahun 20*4 dan

    bagi para peneliti diharapkan mini prjek ini bisa menjadi salah satu

    sumber re9erensi untuk penelitian selanjutnya.

    3

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    4/34

    BAB II

    TIN#AUAN PU$TA%A

    2.1 Dare Akut

    2.*.* De9inisi

    Diare adalah buang air besar dengan knsistensi lembek atau &air, bahkan

    dapat berupa air saja dengan 9rekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau

    lebih) dalam sehari (/emenkes , 20**). 'enurut #uspnegr et al. (2004),

    diare akut dide9inisikan sebagai buang air besar lebih dari $ kali dalam 24 jam

    dengan knsistensi &air dan berlangsung kurang dari * minggu.

    Diare akut pada anak dide9enisikan sebagai perubahan kebiasaan buang air

    besar yang nrmal yakni peningkatan 9rekuensi (8*0m=>kgbb>hari pada bayi dan

    anak) dan>atau penurunan knsistensi 9eses (8$ kali dalam sehari) ('anpp,

    20*0).

    2.*.2 ?tilgi

    Diare akut dapat disebabkan leh beberapa hal sebagai berikut ('ansjer

    et al.2000) @

    *. n9eksi @ 1irus, bakteri, dan parasit.

    a. Alngan 1irus@ Rotavirus, Adenovirus, Virus Norwalk, Astrovirus,

    Calicivirus, Coronavirus, Minirotavirus.

    b. Alngan bakteri@ Shigella s., Sal!onella s., "scherecia coli, Vi#rio

    cholera, Vi#rio arahae!oliticus, Aero!onas hidrohilia, $acillus cereus,

    Ca!%lo#acter &e&uni, Clostridiu! di''icile, Clostridiu! er'ringens,

    Stah%lococcus aureus, (ersinia enterocolitica.&. Alngan parasit, prta@ "nta!oe#a histol%tica, )iardia la!#lia,

    $alantidiu! coli : &a&ing perut@Ascariasis, *richuris truchiura, Strongiloides

    stercoralis

    2. 'alabsrpsi@ karbhidrat (intleransi laktsa), lemak terutama trigliserida

    rantai panjang, atau prtein seperti betalaktglbulin.

    $. 'akanan@ makanan basi, makanan bera&un. Diare karena kera&unan makanan

    terjadi akibat dua hal yaitu makanan mengandung at kimia bera&un atau

    4

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    5/34

    makanan mengandung mikrrganisme yang mengeluarkan tksin, antara lain

    Clostridiu! er'ringens, Stah%lococcus.

    4. 3lergi terhadap makanan @ terutama disebabkan leh Cow+s Milk rotein

    Sensitive "nteroath% -CMS", dan juga dapat disebabkan leh makanan

    lainnya.

    ". munde9isiensi, diare akibat imunde9isiensi ini sering terjadi pada penderita

    3D.

    6. #siklgis@ rasa takut dan &emas.

    2.*.$ #atgenesis diare

    'enurut Auandalini et al.(2004), diare terjadi karena adanya gangguan

    prses absrpsi dan sekresi &airan serta elektrlit di dalam saluran &erna. #adakeadaan nrmal, usus halus akan mengabsrpsi aC,l, HO$

    . -imbulnya

    penurunan dalam absrpsi dan peningkatan sekresi mengakibatkan &airan

    berlebihan melebihi kapasitas kln dalam mengabsrpsi. (iedel dan Aishan,

    *6) juga menambah bah!a mekanisme tersebut sangat dipengaruhi leh 9aktr

    muksa maupun 9aktr intra luminal saluran &erna. Eaktr muksa dapat berupa

    perubahan dinamik muksa yaitu adanya peningkatan cell turnover dan 9ungsi

    usus yang belum matang dapat menimbulkan gangguan absrpsi sekresi dalam

    saluran &erna. #enurunan area permukaan muksa karena atr9i 1ilus, jejas pada

    #rush #order serta pemtngan usus dapat menurunkan absrpsi. elain itu,

    gangguan pada sistem pen&ernaan (enim spesi9ik) atau transprt berupa

    de9isiensi enim disakaridase dan enterkinase serta kerusakan pada in transprt

    (aC >HC, l >HO$)juga menimbulkan gangguan absrpsi. Eaktr 9aktr dalam

    intraluminal sendiri juga ikut berpengaruh, seperti peningkatan smlaritas akibat

    malabsrpsi (de9isiensi sakaridase) dan ba&terial 1ergr!th. nsu9isiensi

    pankreatik ekskrin, de9isiensi garam empedu dan parasit adalah 9aktr intra

    luminal lain penyebab penurunan absrpsi. edangkan peningkatan sekresi

    disebabkan leh tksin bakteri (tksin &hlera,". coli) mediatr in9lamasi, asam

    empedu dihidrksi, asam lemak hidrksi dan batbatan.

    #enyebab tersering diare pada anak adalah disebabkan leh rta1irus.

    Firus ini menyebabkan 4060+ dari kasus diare pada bayi dan anak. etelah

    terpapar dengan agen tertentu, 1irus akan masuk ke dalam tubuh bersama dengan

    makanan dan minuman. /emudian 1irus itu akan sampai ke selsel epitel usus

    5

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    6/34

    halus dan akan menyebabkan in9eksi dan merusakkan selsel epitel tersebut. el

    sel epitel yang rusak akan digantikan leh sel entersit baru yang berbentuk

    kubid atau sel epitel gepeng yang belum matang sehingga 9ungsi selsel ini

    masih belum bagus. Hal ini menyebabkan 1ili1ili usus halus mengalami atr9i

    dan tidak dapat menyerap &airan dan makanan dengan baik. airan dan makanan

    tadi akan terkumpul di usus halus dan akan meningkatkan tekanan smtik usus.

    Hal ini menyebabkan banyak &airan ditarik ke dalam lumen usus dan akan

    menyebabkan terjadinya hiperperistaltik usus. airan dan makanan yang tidak

    diserap tadi akan didrng keluar melalui anus dan terjadilah diare (/liegman et

    al., 2006).

    2.*.4 Aejala klinis

    'ulamula pasien &engeng, suhu tubuh biasanya meningkat, na9su makan

    berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. -inja &air, mungkin disertai

    lendir atau darah. Warna tinja makin lama berubah kehijauhijauan karena

    ber&ampur dengan empedu. 3nus dan daerah sekitarnya timbul le&et karena sering

    de9ekasi dan tinja makin lama makin asam karena makin banyak asam laktat yang

    berasal dari laktsa yang tidak diabsrbsi dari usus selama diare. Aejala muntah

    dapat timbul sebelum atau sesudah diare dan dapat disebabkan leh lambung turut

    meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa dan elektrlit. Bila

    pasien telah banyak kehilangan &airan dan elektrlit, gejala dehidrasi mulai

    tampak yaitu berat badan turun, turgr berkurang, mata dan ubunubun besar

    menjadi &ekung (pada bayi), selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak

    kering. Berdasarkan banyaknya &airan yang hilang dapat dibagi menjadi dehidrasi

    ringan, ringansedang dan berat. Bila berdasarkan tnisitas plasma dibagi menjadi

    hiptnik, istnik, dan hipertnik. #asien diare yang dira!at biasanya sudah

    dalam keadaan dehidrasi berat dengan ratarata kehilangan &airan *2,"+. #ada

    dehidrasi berat, 1lume darah berkurang sehingga dapat terjadi renjatan

    hip1lemik dengan gejala denyut jantung menjadi &epat, nadi &epat dan ke&il,

    tekanan darah menurun, pasien sangat lemah, kesadaran menurun (apatis,

    smnlen, kadang sampai stupr) (WHO, 200%).

    6

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    7/34

    'enurut /ementerian /esehatan (20**) derajat dehidrasi pada anak

    dinilai berdasarkan gejala dan tanda klinis yang ditemukan seperti terlihat pada

    tabel 2.* berikut ini @

    Ta&el 2.1Penlaan Derajat Deh'ras

    N( Penlaan A B )

    Bla ter'a*at 2 tan'a atau le&h

    * /eadaan umum

    'ata

    asa haus

    Baik, sadar

    rmal

    'inum biasa,

    tidak haus

    Aelisah, re!el

    ekung

    Haus, ingin

    minum banyak

    =esu, lunglai atau

    tidak sadar

    angat &ekung dan

    kering

    'alas minum atau

    tidak bisa minum2 -urgr kulit /embali &epat /embali lambat /embali sangat

    lambat

    $ Derajat

    dehidrasi

    -anpa

    dehidrasi

    Dehidrasi

    ringan > sedang

    Dehidrasi berat

    4 en&ana

    pengbatan

    en&ana

    terapi 3

    en&ana terapi

    B

    en&ana terapi

    umber @ /ementerian /esehatan (20**)

    2.*." #emeriksaan penunjang

    'enurut 'ansjer et al.(2000) pemeriksaan penunjang pada diare akut

    meliputi@

    *. #emeriksaan tinja @ makrskpik dan mikrskpik, pH dan kadar gula jika

    diduga ada intleransi gula (sugar intolerance), biakan kuman untuk men&ari

    kuman penyebab dan uji resistensi terhadap berbagai antibitika.

    2. #emeriksaan darah @ darah peri9er lengkap, analisis gas darah dan elektrlit

    (terutama a, /, a, dan # serum pada diare yang disertai kejang).

    $. #emeriksaan kadar ureum dan kreatinin darah untuk mengetahui 9aal ginjal

    4. /uodenal intu#ation, untuk mengetahui kuman penyebab se&ara kuantitati9

    dan kualitati9.

    2.*.6 #enatalaksanaan

    7

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    8/34

    /ementerian /esehatan (20**) menyebutkan bah!a prinsip

    penatatalaksanaan diare terdiri atas lima langkah yang lebih dikenal dengan

    =-3 D3? ( =ima =angkah -untaskan Diare) yaitu @

    *. ehidrasi menggunakan ralit smralitas rendah

    Oralit adalah &ampuran garam elektrlit yang terdiri atas atrium /lrida

    (al) /alium /lrida (/=), sitrat dan gluksa. 'an9aat ralit untuk men&egah

    dan mengbati dehidrasi sebagai pengganti &airan dan elektrlit yang terbuang

    saat diare. ejak tahun 2004, WHO dan

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    9/34

    ekslusi9, karena 3 memiliki antibdi yang penting untuk meningkatkan

    kekebalan tubuh bayi, (4) setelah diare berhenti pemberian makanan ekstra

    diteruskan selama 2 minggu untuk membantu pemulihan berat badan.

    4. 3ntibitik selekti9

    5angan berikan antibitik ke&uali atas indikasi misalnya pada diare

    berdarah dan klera, pemberian antibitik yang tidak tepat akan memperpanjang

    lamanya diare karena akan mengganggu 9lra usus.

    ". ?dukasi kepada rang tua atau pengasuh.

    asihat atau edukasi diberikan kepada rang tua atau pengasuh bagaimana

    memberikan pengbatan dan pemberian makanan dirumah, dan segera kembali ke

    petugas kesehatan atau puskesmas bila terdapat tanda bahaya yang berupa

    demam, tinja berdarah, muntah berulang, makan atau minum sedikit, sangat haus

    dan diare makin sering.

    2.*.% #en&egahan

    'enurut /ementrian kesehatan (20**), diare dapat di&egah dengan

    beberapa &ara sebagai berikut@

    *. 'emberikan 3 eksklusi9 selama 6 bulan dan diteruskan sampai 2 tahun

    2. 'emberikan makanan pendamping 3 sesuai umur

    $. 'emberikan minum air yang sudah direbus dan menggunakan air bersih yang

    &ukup

    4. 'en&u&i tangan dengan air dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air

    besar

    ". Buang air besar di jamban6. 'embuang tinja bayi dengan benar

    %. 'emberikan imunisasi &ampak

    2.2 +akt(r ,ang Mem*engaruh Lama Ra-atan Pasen Dare

    Eaktr 9aktr yang mempengaruhi lama ra!atan pasien diare pada anak

    adalah sebagai berikut @

    9

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    10/34

    2.2.*

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    11/34

    2.2.2 -idak mendapat 3ir usu bu (3)

    3ir usu bu (3) selain mengandung gii yang &ukup lengkap,

    mengandung imun untuk kekebalan tubuh bayi. /eunggulan lainnya, 3

    disesuaikan dengan sistem pen&ernaan bayi sehingga at gii &epat terserap.

    Berbeda dengan susu 9rmula atau makanan tambahan yang diberikan se&ara dini

    pada bayi. usu 9rmula sangat susah diserap usus bayi. #ada akhirnya, bayi sulit

    buang air besar. 3pabila pembuatan susu 9rmula tidak steril, bayi pun ra!an

    diare. /andungan giinya pun tidak sama dengan kandungan gii pada 3.

    /eadaan ini juga memba!a pengaruh buruk terhadap kejadian diare pada anak

    (3riant, 200).

    #urnamasari (20**) menambahkan bah!a bayi yang diberi 3 lebih

    terlindungi terhadap penyakit in9eksi terutama diare. Hal ini dikarenakan adanya

    9aktr peningkatan pertumbuhan sel usus sehingga 1ilus dinding usus &epat

    mengalami penyembuhan setelah rusak karena diare. 3 mengandung antibdi

    terutama imunglbulin yang dapat melumpuhkan bakteri pathgen ".coli dan

    berbagai 1irus dalam saluran pen&ernaan. 3, terutama klstrum sangat kaya

    akan secrete i!unoglo#ulin A (g3). 3 juga mengandung la&t9erin dan

    lysim, yaitu suatu prtein dan enim yang merupakan kmpnen at kekebalan

    dalam saluran pen&ernaan.

    2.2.$ Dehidrasi

    Dehidrasi terjadi karena kehilangan air lebih banyak dari pada pemasukan

    air. Eaktr yang mempengaruhi kejadian dehidrasi lebih sering dijumpai pada

    kelmpk pasien dengan status gii kurus sekali dan kurus karena terjadinya atr9i

    1ilus usus halus yang akan mengakibatkan gangguan penyerapan &airan pada usus

    yang akhirnya dapat memperberat dehidrasi. elain itu, pada anak dengan gii

    buruk terjadi juga atr9i muksa kln yang permukaannya berubah menjadi datar

    kemudian diin9iltrasi sel plasma dan keadaan kln seperti ini akan

    memperlihatkan gangguan 9ungsi berupa menurunnya kapasitas reabsrbsi air dan

    elektrlit. emakin berat dehidrasi, maka makin buruk pula kndisi pasien diare

    (#alupi et al., 200).

    11

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    12/34

    2.2.4 Higiene

    Higiene lingkungan (air bersih yang dimasak, btl susu, atau alat lain

    yang steril) merupakan hal penting yang perlu diperhatikan untuk menghindari

    kntaminasi makanan leh kuman, sehingga dapat di&egah berulangnya in9eksi

    atau diare dan lama penyembuhannya. Higiene yang buruk dapat berakibat

    masuknya bakteri se&ara berlebihan kedalam usus, sehingga dapat mengalahkan

    pertahanan tubuh nrmal (#alupi et al., 200).

    2.2." #enyakit penyerta

    #utra (200) menyebutkan bah!a anak yang menderita diare bisa saja

    disertai dengan penyakit lain, sehingga dalam menangani diarenya juga perlu

    diperhatikan penyakit penyerta yang ada. Beberapa penyakit penyerta yang sering

    terjadi bersamaan dengan diare antara lain @ in9eksi saluran na9as, in9eksi saluran

    kemih, in9eksi susunan sara9 pusat, in9eksi sistemik lain (&ampak, sepsis), kurang

    gii, penyakit jantung dan penyakit ginjal. 'eilyana et al. (20*0) dalam

    penelitiannya yang menemukan bah!a penyakit penyerta merupakan salah satu

    9aktr yang mempengaruhi lama ra!atan pasien anak.

    2.2.6 tatus gii

    tatus gii adalah keadaan tubuh akibat knsumsi makanan dan pengunaan

    atat gii (3lmatsir, 2004). 'enurut pendapat lain status gii yaitu ekspresi dari

    keadaan keseimbangan dalam bentuk 1ariabel tertentu atau per!ujudan dari

    nutriture dalam bentuk 1ariabel tertentu. nth@ Aii kurang merupakan keadaantidak seimbangnya knsumsi makanan dalam tubuh seserang (upariasa et al.,

    2002).

    'enentukan klasi9ikasi status gii harus ada ukuran baku yang sering

    disebut re'erence. Baku antrpmetri yang sering digunakan di ndnesia adalah

    World Health Organization 0 National Centre 'or Health Statistic (WHOH).

    Berdasarkan baku WHOH status gii diklasi9ikasikan menjadi 4 (empat)

    tingkatan yaitu@

    12

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    13/34

    *. Aii =ebih (over weight), termasuk kegemukan dan besitas@ Iaitu jumlah

    asupan (intake) at gii lebih banyak dari jumlah gii yang dibutuhkan.

    2. Aii Baik (well nourished)@ Iaitu jumlah asupan (intake) at gii seimbang

    dengan jumlah gii yang dibutuhkan.

    $. Aii /urang (under weight)@ Iaitu jumlah asupan (intake) at gii lebih ke&il

    dari jumlah gii yang dibutuhkan, yaitu men&akup kekurangan kalri dan

    prtein (//#).

    4. Aii Buruk@ Iaitu jumlah asupan (intake) at gii lebih ke&il dari jumlah gii

    yang dibutuhkan, termasuk !aras!us, kwashiorkor dan !aras!us1

    kwashiorkor.

    tatus gii ini menjadi penting karena merupakan salah satu 9aktr risik

    untuk terjadinya kesakitan dan kematian. tatus gii yang baik bagi seserang

    akan berkntribusi terhadap kesehatannya dan juga terhadap kemampuan dalam

    prses pemulihan. tatus gii masyarakat dapat diketahui melalui penilaian

    knsumsi pangannya berdasarkan data kuantitati9 maupun kualitati9 (3&hadi,

    200%).

    $tatus gii mempengaruhi lama ra!atan pasien diare akut pada anak.

    #asien yang termasuk dalam kelmpk status gii kurus sekali dan kurus memiliki

    rerata lama diare lebih lama dibandingkan dengan pasien yang berstatus gii

    nrmal dan gemuk. 'akin buruk status gii pasien, makin lama pula diare yang

    diderita pasien (#alupi et al., 200). inthamurni!aty (2006) menambahkan,

    semakin buruk keadaan gii anak, semakin sering dan berat diare yang diderita.

    Diduga bah!a muksa penderita malnutrisi sangat peka terhadap in9eksi karena

    daya tahan tubuh yang kurang.

    erangan diare pada penderita malnutrisi terjadi lebih sering dan lebihlama. emakin buruk keadaan gii anak, semakin sering dan berat diare yang

    dideritanya. -raktus gastrintestinal sangat rentan terhadap malnutrisi. 'alnutrisi

    mengakibatkan kerusakan barier muksa sehingga meningkatkan kerentanan

    terhadap in9eksi. 'alnutrisi juga mengganggu prduksi dan maturasi dari

    entersit baru sehingga merubah mr9lgi intestinal (Bre!ster, 2000).

    'enurut Hariant (2004), status gii buruk yang sudah terjadi sebelumnya

    membuat keadaan menjadi kurang menguntungkan, seperti jumlah masukan

    13

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    14/34

    makanan yang kurang serta gangguan keseimbangan elektrlit. Buruknya keadaan

    gii serang anak akan mempengaruhi lamanya diare dan kmplikasi yang

    mungkin diderita. 3nak dengan status kurang kalri prtein akan mengalami

    gangguan keseimbangan elektrlit memper&epat prses diare.

    'alnutrisi terjadi melalui beberapa mekanisme, meliputi penekanan 9aktr

    imunitas, perubahan struktur muksa usus serta de9isiensi mikrnutrien seng dan

    1itamin 3. eng berperanan dalam imunitas tubuh melalui peranannya dalam

    prses limphprli9erati9 maupun e9ek antiksidan. erta berperan pula dalam

    pertumbuhan sel terutama dalam pembelahan sel yang berkaitan dengan perbaikan

    jaringan rusak maupun penyembuhan luka. 3danya de9isiensi seng

    memperpanjang mekanisme penyembuhan luka pada saluran &erna menyebabkan

    abnrmalitas mr9lgi muksa, sehingga 9ungsi absrpsi nutrisi dalam lumen

    usus terganggu dan meningkatkan permeabilitas usus terhadap makanan atau

    antigen mikrba. De9isiensi 1itamin 3 pada malnutrisi akan mengganggu respn

    imun terhadap in9eksi saluran &erna. Hal ini dikarenakan terganggunya respn

    antibdi dan cell 0 !ediated. Di sisi lain, keadaan malnutrisi menyebabkan

    perubahan struktur muksa berupa atr9i 1ili, akti1itas enim disakaridase

    terganggu, gangguan absrpsi mnsakarida, mtilitas usus abnrmal dan

    perubahan 9lra usus (#urnamasari, 20**).

    *. #enilaian tatus Aii

    /eadaan gii merupakan bagian dari pertumbuhan anak pada pemeriksaan

    di lapangan dipakai &ara penilaian yang disepakakati bersama untuk keseragaman

    baik dalam &aranya maupun baku patkan yang menjadi bahan pertimbangan.

    edangkan dalam klinik atau dalam menangani suatu kasus tidak &ukup hanyaberdasarkan antrpmetri saja, tetapi diperlukan anamnesa yang baik,

    pemeriksaan 9isik dan pemeriksaan penunjang lainnya. ehingga kita dapat

    mendeteksi se&ara dini kelainan gangguan pertumbuhan, selanjutnya men&ari

    penyebab dan mengusahakan pemulihannya (etjiningsih, 2004).

    Suariasa et al. (2002) menyatakan bah!a penilaian status gii dapat

    dilakukan dengan &ara langsung dan &ara tidak langsung@

    a. #enilaian satus gii se&ara langsung

    14

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    15/34

    #enilaian ini terdiri dari@ antrpmetri, klinis, bikimia dan bi9isik.

    *) 3ntrpmetri

    e&ara umum antrpmetri artinya ukuran tubuh. Ditinjau dari sudut

    pandang gii, maka antrpmetri gii berhubungan dengan berbagai ma&am

    pengukuran dimensi tubuh dan kmpsisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan

    tingkat gii. 3ntrpmetri se&ara umum digunakan untuk melihat

    ketidakseimbangan asupan prtein dan energi. /etidakseimbangan ini terlihat

    pada pla pertumbuhan 9isik dan prprsi jaringan tubuh seperti lemak, tt dan

    jumlah air dalam tubuh.

    2) /linis

    #emeriksaan klinis merupakan metde yang sangat penting untuk menilai

    status gii masyarakat. 'etde ini didasarkan atas perubahanperubahan yang

    terjadi yang dihubungkan dengan ketidak&ukupan gii. Hal ini dapat dilihat pada

    jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, muksa ral atau pada rganrgan

    yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tirid. #enggunaan metde

    ini umumnya untuk sur1ei klinis se&ara &epat (raid clinical surve%s). ur1ey ini

    diran&ang untuk mendeteksi se&ara &epat tandatanda klinis umum dari

    kekurangan salah satu atau lebih at gii. Disamping itu digunakan untuk

    mengetahui tingkat status gii seserang dengan melakukan pemeriksaan 9isik

    yaitu tanda (sign) dan gejala (s%!to!) atau ri!ayat penyakit.

    $) Bikimia

    #enilaian status gii dengan bikimia adalah pemeriksaan seci!en yang

    diuji se&ara labratris yang dilakukan pada berbagai ma&amjaringan tubuh.

    5aringan tubuh yang digunakan antara lain@ darah, urin, tinja dan juga beberapa

    jaringan tubuh seperti hati dan tt. 'etde ini digunakan untuk peringatanbah!a kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi.

    Banyak gejala klinis yang kurang spesi9ik, maka penetuan kimia 9aal dapat lebih

    banyak menlng untuk menentukan kekurangan gii yang spesi9ik.

    4) Bi9isik

    #enentuan status gii se&ara bi9isik adalah metde penentuan status gii

    dengan melihat kemampuan 9ungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan

    struktur dari jaringan.

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    16/34

    kejadian buta senja epidemi& -eide!ic o' night #lindnes, &ara yang digunakan

    adalah tes adaptasi gelap.

    b. #enilaian satus gii se&ara langsung

    #enilaian status gii se&ara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu sur1ei

    knsumsi pangan, statistik 1ital, dan 9aktr eklgi.

    *) ur1ei knsumsi pangan

    ur1ei knsumsi pangan adalah metde penentuan status gii se&ara tidak

    langsung dengan melihat jumlah dan jenis at gii yang diknsumsi.

    #engumpulan data knsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang

    knsumsi berbagai at gii pada masyarakat, keluarga dan indi1idu. ur1ei ini

    dapat mengidenti9ikasikan kelebihan dan kekurangan at gii.

    2) tatistik 1ital

    #engukuran status gii dengan statistik 1ital adalah dengan menganalisis

    data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka

    kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang

    berhubungan dengan gii. #enggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari

    indikatr tidak langsung pengukuran status gii masyarakat.

    $) Eaktr ?klgi

    Benga mengungkapkan bah!a malnutrisi merupakan masalah eklgi

    sebagai hasil interaksi beberapa 9aktr 9isik, bilgis dan lingkungan budaya.

    5umlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan eklgi seperti

    iklim, tanah, irigasi dan lain lain. #engukuran 9aktr eklgi dipandang sangat

    penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar

    untuk melakukan prgram inter1ensi gii.

    2. 3ntrpmetri Aii

    'enurut upariasa et al. (2002), 3ntrpmetri berasal dari kata antroos

    dan !etros.Antroosartinya tubuh dan !etrosartinya ukuran. 5adi antrpmetri

    adalah ukuran dari tubuh. 3ntrpmetri gii adalah berhubungan dengan berbagai

    ma&am pengukuran dimensi tubuh dan kmpsisi tubuh dari berbagai tingkat

    umur dan tingkat gii. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain@ berat badan, tinggi

    16

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    17/34

    badan, lingkar lengan atas, dan tebal lemak diba!ah kulit. 3ntrpmetri sangat

    umum di gunakan untuk mengukur status gii dari berbagai ketidakseimbangan

    antar asupan prtein dan energi yang biasanya gangguan ini terlihat dari pla

    pertumbuhan 9isik dan prprsi jaringan tubuh seperti lemak, tt dan jumlah

    &airan dalam tubuh.

    Beberapa keunggulan antrpmetri gii meliputi@

    a. #rsedur sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam sampel yang besar.

    b. elati9 tidak membutuhkan tenaga ahli, tetapi &ukup dilakukan leh tenaga

    yang sudah dilatih dalam !aktu singkat.

    &. 3latnya murah, mudah diba!a, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat di daerah

    setempat.

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    18/34

    3ntrpmetri sebagai indikatr status gii dapat dilakukan dengan

    mengukur beberapa parameter. #arameter adalah ukuran dari tubuh manusia,

    antara lain umur, berat badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada,

    lingkar pinggul dan tebal lemak di ba!ah kulit (upariasa et al.,2002).

    4. ndeks 3ntrpmetri Aii

    'enurut Suariasa et al. (2002), di ndnesia jenis antrpmetri yang

    banyak digunakan baik dalam prgram maupun penelitian adalah berat badan dan

    tinggi badan yang menjadi bjek pengukuran antrpmetri bagi anakanak balita.

    />20*0 maka indikatr BB>< dikelmpkkan atas gii lebih

    jika nilai G s&re 8 C 2 D, gii baik jika nilai G s&re diantara 2 D s>d C 2 D,

    gii kurang jika nilai G s&re diantara 8 $D s>d 7 2 D dan gii buruk jika

    nilai G s&re 7 $ D ('enkes , 20**).

    /elebihan ndeks BB>-B)

    Berat badan memiliki hubungan yang linier dengan tinggi badan. Dalam

    keadaan nrmal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan

    berat badan dengan ke&epatan tertentu. ndeks BB>-B merupakan indikatr yang

    baik untuk menilai status gii saat kini.

    'enurut standar /eputusan 'enteri /esehatan nmr.

    *">'?/?>/>20*0 maka indikatr BB>-B dikelmpkkan atas gii gemuk

    jika nilai G s&re 8 C 2 D, gii nrmal jika nilai G s&re diantara 2 D s>d C 2

    D, gii kurus jika nilai G s&re diantara 8 $D s>d 7 2 D dan gii sangat

    kurus jika nilai G s&re 7 $ D ('enkes , 20**).

    /euntungan ndeks BB>-B @

    *) -idak memerlukan data umur

    2) Dapat membedakan prprsi badan (gemuk, nrmal dan kurus).

    /elemahan ndeks BB>-B @

    *) -idak dapat memberikan gambaran apakah anak tersebut pendek, &ukup tinggi

    badan atau kelebihan tinggi badan menurut umurnya, karena 9aktr umur tidak

    dipertimbangkan

    2) Dalam praktek sering mengalami kesulitan dalam melakukan pengukuran

    tinggi badan kelmpk balita

    $) 'embutuhkan dua rang dalam melakukan pengukuran

    4) ering terjadi kesalahan dalam pemba&an hasil pengukuran

    ") 'embutuhkan dua ma&am alat ukur

    6) #engukuran relayi9 lama (upariasa et al., 2002).'enurut /emenkes (20**) kategri dan ambang batas status gii anak

    adalah sebagaimana terdapat pada tabel 2.2 yaitu @

    Ta&el 2.2 %ateg(r 'an Am&ang Batas $tatus / Anak Ber'asarkan In'eks

    ndeks/ategri status

    gii

    3mbang Batas

    (G&re)

    Berat Badan 'enurut

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    21/34

    Aii =ebih 82 D

    #anjang badan menurut umur

    (#B>#B) atau

    Berat badan menurut tinggi

    badan (BB>-B)

    3nak umur 060 bulan

    angat kurus 7 $ D

    /urus $ D sampai dengan 72 D

    rmal 2 D sampai dengan 2 D

    Aemuk 82 D

    ndeks massa tubuh menurut

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    22/34

    3.2 L(kas 'an aktu Pr(jet

    3.2.1.L(kas Peneltan=kasi yang dipilih sebagai tempat penelitian tentang #re1alensi Diare

    #ada Balita

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    23/34

    am&ar 3.1 Alur *eneltan

    3. Met('e Pengum*ulan 'ata

    #engumpulan data dilakukan dengan mengambil data sekunder. Data

    sekunder dikumpulkan dengan mempelajari dkumentasi puskesmas yaitu lapran

    jumlah kunjungan balita penderita Diare di #uskesmas =angsa -imur tahun 20*4.

    BAB I4

    HA$IL PENELITIAN DAN PEMBAHA$AN

    !.1 Pr("l %(muntas Umum

    #uskesmas =angsa -imur merupakan puskesmas yang berdmilisi di

    ke&amatan =angsa -imur /ta =angsa dengan jumlah penduduk *4."*2 ji!a,

    dengan jumlah penduduk lakilaki %.4"* ji!a dan perempuan %.06* ji!a. 5umlah

    penduduk ini tersebar dalam *6 desa.

    -abel 4.*. /arakteristik kunjungan pasien berdasarkan umur -ahun 20*4.

    23

    3'#?= #O5?-

    D3-3 B3=-3 I3A

    -?/?3 D3?

    D3 -3H

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    24/34

    N( Umur 5tahun6 #umlah Persentase 576

    * 0 * $ 2.%

    2 * 4 *6"$ *2.6

    $ " *$$% *0.2"

    4 *0 *4 %$ ".66

    " *" * 604 4.6$

    6 20 44 $40 26.6

    % 4" "4 *"4% **.6

    "" " *200 .20

    60 6 *$" *0.42

    *0 J %0 %$0 ".60

    T(tal 13839 188

    0.00%

    5.00%

    10.00%

    15.00%

    20.00%

    25.00%

    30.00%

    Aambar 4.*@ Ara9ik karakteristik kunjungan pasien berdasarkan umur -ahun 20*4

    24

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    25/34

    -abel 4.2 /arakteristik kunjungan pasien menurut *0 penyakit terbanyak dari

    -ahun 20*4

    #enyakit 5umlah #ersentase* #3 24"$ *.2+

    2 eumatik *20 .2 +

    $ Aastritis *242 ."$ +

    4 Hipertensi *06 .20 +

    " mmn ld %." +

    6 Dermatitis %** ".4" +

    % Diare "44 4.*% +

    Hiptensi 4$ $.%* +

    Diabetes 'ellitus 4% $.6% +

    *0 3sma Brnkial 262 2.0* +

    ** #enyakit =ain $"2" 2%.04 +

    -tal *$0$6 *00 +

    #uskesmas =angsa -imur melayani pasien umum, pasien 3/?,

    53'/?'3 maupun 5/3 di mana semuanya mendapatkan pengbatan se&ara

    gratis.

    -abel 4.$ /arakteristik /unjungan #asien Berdasarkan 5aminan /esehatan dan

    jenis kelamin -ahun 20*4

    OBulan

    3skes 5/3 5amkesmas

    =k #r -tal =k #r -tal =k =#r -tal

    * 5anuari *40 *% $$% *"%" 6 2"44 *2%2 *64* 2*$

    2 Eebruari *$% 2*0 $4% "6 * *404 %0 *"$ 224%

    $ 'aret *6 2*2 $* "$ %% *$%2 %*4 *26 *2

    4 3pril *$0 *0 $20 4" %0 **$ 6% **2 **6

    " 'ei *2% 20$ $$0 4"6 62$ *0% "%4 *0*0 *"4

    6 5uni *$6 *%4 $*0 $0 420 *4%% 4 $" *$$$

    % 5uli *$ *4 26 40 "$" **6% 60$ *02 *6"

    3gustus *** *4 2" 4 4"* 4 "44 4 *"2

    -tal*02

    "

    *4

    22"%0 42 "$0$ *02" "600 4

    *"0

    =k@ =akilaki, #r@ #erempuan

    !.2 Data e(gra"s

    25

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    26/34

    #uskesmas =angsa -imur merupakan salah satu #uskesmas dengan ra!at

    inap dijajaran Dinas /esehatan kta =angsa. 3dapun luas !ilayah kerja

    #uskesmas =angsa -imur adalah km2, yang terdiri dari *6 desa, yaitu @

    *. 3lur #inang

    2. 3lur 'erbau

    $. Bukit 'eutuah

    4. Bukit 'edang 3ra

    ". Bukit #ul

    6. Bukit ata

    %. inta aja

    . 'atang engai

    . 'atang tui

    *0. 'atang #anyang

    **. enebk 3ntara

    *2. ungai =eung

    *$. ukarej

    *4. impang Wie

    *". 3lur #inang -imur

    *6. /appa

    !.3 Data Dem(gra"

    #uskesmas /embang -anjung terletak di /e&amatan =angsa -imur /ta

    =angsa. Wilayah kerja puskesmas meliputi *6 Desa yang tersebar dalam

    ke&amatan =angsa -imur.

    3dapun batasbatas !ilayahnya adalah @

    a. ebelah utara berbatasan dengan Desa ukarej.

    b. ebelah selatan berbatasan dengan alur #inang Barat.

    &. ebelah timur berbatasan dengan 3lur #inang Barat.

    d. ebelah barat berbatasan dengan 3lur #inang Barat.

    #uskesmas =angsa -imur memiliki luas !ilayah km2 danluas bangunan %6

    m2 serta telah mengalami ren1asi sebanyak satu kali pada tahun 20*0.

    arana yang dimiliki leh #uskesmas adalah @

    a. Bangunan #uskesmas * (satu) unit, meliputi ruang kepala puskesmas,

    ruang administrasi,ruang prgram,ruang pera!atan dan ruang penunjang

    b. #uskesmas #embantu (#ustu) 2 unit

    26

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    27/34

    &. #lindes *$ unit

    d. umah dinas paramedis $ unit

    5umlah penduduk di !ilayah kerja puskesmas kembang tanjung, yaitu

    *4."*2 ji!a yang.

    !.! $um&er 'a,a %esehatan ,ang a'a

    !.!.1 Tenaga %esehatan

    #uskesmas /embang -anjung memiliki tenaga kesehatan sebanyak *"

    rang, yang terdiri dari@

    -abel 4.4 5enis #ega!ai /esehatan #uskesmas =angsa -imur -ahun 20**

    N(. #ens Pega-a #umlah

    *. # %$ rang

    2. #-- *" rang

    $ Hnr rang

    4 Bakti 6 rang

    T(tal *" rang

    !.!.2 +asltas Penunjang

    #uskesmas /embang -anjung memiliki 9asilitas penunjang dalam mendukung

    tugastugas perasinal dan agar jangkauan pelayanan puskesmas lebih luas dan

    merata hingga dapat men&akup ke seluruh !ilayah kerjanya. 3dapun 9asilitas

    penunjang tersebut adalah sebagai berikut@

    *. atu unit #ustu (#uskesmas pembantu), yaitu@

    a. #ustu 3lur 'erbau

    b. #ustu 3lur #inang

    2. Dua unit #usling (#uskesmas keliling) dengan kendaraan rda empat

    (3mbulan&e) yang kegiatannya@

    a. 'emberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui #syandu.

    27

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    28/34

    b. 'elakukan penyuluhan kesehatan.

    &. 'elakukan rujukan medik bagi kasus ga!at darurat

    d. 'elakukan penyelidikan terhadap /=B (/ejadian =uar Biasa).

    e. 'elakukan knsultasi dan krdinasi ke Dinas /esehatan /ta Banda 3&eh.

    $. ?nam belas unit kendaraan rda dua, enam unit berada di #uskesmas dan dua

    unit berada di #ustu yang kegiatannya untuk@

    a. arana perasinal prgram sur1eillan&e.

    b. arana transprtasi administrasi #uskesmas .

    &. arana transprtasi petugas dari #ustu ke #uskesmas atau sebaliknya.

    d. arana perasinal pendataan peserta 5amkesmas>3skes>5/3.

    e. arana perasinal dalam memnitr status gii bayi dan balita yang ada di

    !ilayah kerja #uskesmas =angsa -imur.

    !. $arana *ela,anan %esehatan ,ang a'a

    3dapun * kegiatan pkk yang dijalankan leh #uskesmas =angsa -imur

    adalah sebagai berikut@

    *.

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    29/34

    a. =abratrium sederhana

    b. #en&egahan in9eksi

    &. #2-#

    !.9 Hasl Peneltan

    etelah penelitian dilakukan, ditemukan "44 penderita Diare di #uskesmas

    =angsa -imur /ta =angsa pada -ahun 20*4. Data yang telah dikumpulkan,

    dilah dan dianalisa berdasarkan lapran hasil !edical record #uskesmas =angsa

    -imur -ahun 20*4 yaitu sebagai berikut @

    !.9.1 Pre:alens Dare *a'a &alta usa 8; tahun ' Puskesmas Langsa Tmur

    281!

    5umlah kunjungan pasien balita dengan diagnsa Diare pada -ahun 20*4

    yaitu sebesar 4,*%+ atau "44 balita dari ttal seluruh pasien di #uskesmas

    =angsa -imur sebanyak *$0$6. =ihat di table 4.*.

    Balita dengan

    diagnosa DiareTotal pasien tahun

    2014

    -abel 4.*. #ersentase balita dengan diagnse Diare pada -ahun 20*4

    !.9.2. Pre:alens Dare *a'a &alta usa 8; tahun ' Puskesmas Langsa

    Tmur 281! &er'asarkan usa

    Tabel 4.2. enderita Diare tahun 2014 berdasar!an usia

    No. Kategori Frekuensi Persentase

    (%)

    1 "sia 0 # $2 tahun 356 6540 %

    2 "sia 2# 5 tahun 188 3460 %

    Total 544 10000 %

    29

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    30/34

    -tal kunjungan pasien balita dengan diagnsa Diare tertinggi padarentang usia 0 72 tahun yaitu sebanyak $"6 balita dari ttal kunjungan

    pasien Diare pada usia balita -ahun 20*4 atau sebesar 6",40+. (=ihat

    ditabel 4.2.*).

    0 # $2 tahun

    2 # 5 tahun

    -abel 4.2.* #ersentase kunjungan balita dengan diagnse Diare

    berdasarkan usia

    !.9.3. Pre:alens Dare *a'a &alta usa 8; tahun ' Puskesmas Langsa

    Tmur 281! &er'asarkan jens kelamn

    T Tabel 4.2. enderita Diare tahun 2014 berdasar!an &enis !ela'in

    No. Kategori Frekuensi Persentase

    (%)

    1 (a!i#la!i 279 51.29 %2 ere'puan 265 48.71 %

    Total 544 10000 %

    -tal kunjungan pasien balita dengan diagnsa Diare tertinggi pada jenis

    kelamin perempuan yaitu sebanyak 2% balita dari ttal kunjungan pasien

    Diare pada usia balita -ahun 20*4 atau sebesar 2*.2+. (=ihat ditabel

    4.2.2).

    30

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    31/34

    pere'puan

    la!i#la!i

    47%

    48%

    49%

    50%

    51%

    52%

    -abel 4.2.2 #ersentase kunjungan balita dengan diagnsa Diare

    berdasarkan jenis kelamin

    !.< Pem&ahasan

    4.%.* Berdasarkan

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    32/34

    ditemukan pada rentang umur ** 20 bulan ( "4 + ) serta #alupi et al.(200),

    dimana pre1alensi diare tertinggi terjadi pada kelmpk umur *22$ bulan.

    -ingginya kejadian pada kelmpk umur tersebut karena kekebalan alami

    pada anak diba!ah umur 24 bulan belum terbentuk, sehingga kemungkinan

    terjadinya in9eksi lebih besar. Hal ini dapat terjadi karena penyapihan atau

    pemberian makanan tambahan yang dimulai ketika umur anak kurang dari 24

    bulan, sehingga anakanak sudah terpapar pada pengganti air susu ibu dan

    makanan tambahan yang kemungkinan penglahannya kurang higienis (#alupi et

    al., 200).

    4.%.2 Berdasarkan 5enis /elamin

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperleh hasil bah!a

    penderita diare pada balita usia 0" tahun di #uskesmas =angsa -imur -ahun 20*4

    mayritas terjadi pada balita jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 2% rang

    ("*.2+) dan minritas tejadi pada balita jenis kelamin lakilaki yaitu sebanyak

    26" rang (4,%*+).

    Hal ini sesuai dengan iskerdas 200% yang mengatakan bah!a angka

    kejadian penyakit diare tidak ada perbedaan antara lakilaki dan perempuan,

    karena memiliki resik yang sama, yaitu ,+ pada lakilaki dan ,*+ pada

    perempuan (/ementerian kesehatan . 20**. Buletin jendela data dan in9rmasi

    kesehatan, 1lume ).

    32

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    33/34

    BAB 4I

    %E$IMPULAN DAN $ARAN

    .1 %esm*ulan

    Berdasarkan hasil dari pelaksanaan mini prjek dapat disimpulkan bah!a @

    *. 5umlah kunjungan pasien balita dengan diagnsa Diare pada -ahun 20*4

    yaitu sebesar 4,*%+ atau "44 balita dari ttal seluruh pasien di #uskesmas

    =angsa -imur sebanyak *$0$62.

    2. -tal kunjungan pasien balita dengan diagnsa Diare tertinggi pada

    rentang usia 0 72 tahun yaitu sebanyak $"6 balita dari ttal kunjungan

    pasien Diare pada usia balita -ahun 20*4 atau sebesar 6",40+.

    3. -tal kunjungan pasien balita dengan diagnsa Diare tertinggi pada jenis

    kelamin perempuan yaitu sebanyak 2% balita dari ttal kunjungan pasien

    Diare pada usia balita -ahun 20*4 atau sebesar 2*.2+

    .2 $aran

    *. Diharapkan kepada peneliti untuk dapat menambah !a!asan,

    pengetahuan dan kemampuannya sendiri serta dapat mengembangkannya

    dengan memberikan ilmu yang telah didapat selama meneliti kepada

    masyarakat luas yang membutuhkannya.

    2. Diharapkan bagi masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan dan

    memperhatikan kebersihan lingkungan serta pla makan yang sehatsebagai upaya pen&egahan dari penyakit diare.

    $. Diharapkan bagi tenaga kesehatan agar !aspada terhadap kehadiran

    mani9estasi klinis dan labratris penyakit diare, serta dapat melakukan

    tindakan yang tepat apabila menjumpai kasus diare termasuk dalam

    menetapkan kasus yang membutuhkan dirujuk ke sentra kesehatan yang

    lebih lengkap 9asilitasnya.

    33

  • 7/26/2019 Minpro Cya Langsa Timur

    34/34

    4. Diharapkan bagi rang tua penderita diare agar dapat saling bekerja sama

    dengan tenaga kesehatan dan berbat se&ara teratur untuk lebih

    berhasilnya dalam pelaksanaan terapi.

    ". Diharapkan kepada pihak #uskesmas =angsa -imur agar dapat

    melengkapi data pasien dalam melakukan rekam medik -!edical record

    agar semua data pasien dapat diketahui se&ara lengkap.