20
ETIKA DALAM PENELITIAN DAN PENULISAN KARYA ILMIAH MATERI MINGGU KE-1

Minggu I TPI BIOKIMIA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknik Penulisan IlmiahBahasa Indonesia

Citation preview

PENULISAN KARYA ILMIAH

ETIKA DALAM PENELITIAN DAN PENULISAN KARYA ILMIAHMATERI MINGGU KE-1

PENULISAN KARYA ILMIAH

TUHAN MENCIPTAKAN MANUSIA Rasa Ingin Tahu Keingintahuan manusia yang tinggi Pengetahuan

Ilmu Pengetahuan : Pengetahuan yang diperoleh melalui suatu metode ilmiah

Metode Ilmiah : suatu cara untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.

2Hubungan Ilmu & PenelitianMenurut Almack (1930)Menurut Whitney (1960) Sejarah PenelitianSalah satu ciri manusia adl rasa ingin tahuPaul Leedy menyebutkan Man is Curious AnimalsSetelah tahu, ingin lebih tahu lagi, sehingga tdk sampai kepuasan mutlakSalah satu sebabnya krn yg dihadapan manusia adl kenyataan alamiah yg beraspek gandaAlam sbg aspek yg statis dan dinamis Pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan penelitian belum memasuki ranah sains yang sesungguhnya jika belum dipublikasikan dalam bentuk tulisan ilmiah yang kesahihannya dapat dinilai dan dievaluasi secara terbuka

Perbedaan karya ilmiah dan non-ilmiahPARADIGMA DALAM PENULISAN ILMIAHKarya ilmiah PT dicirikan oleh keringkasanPenghematan sumber dayaAnjuran mahasiswa mempublikasikan hasil penelitiannyaSekarang ini adalah abad teknologi informasi

ETIKAKonsep yang mengarah pada perilaku yang baik dan pantas berdasarkan nilai-nilai norma, moralitas, pranata, baik kemanusiaan maupun agama (Setiawan, 2011).Dalam dunia ilmiah, ada tiga jenis perbuatan tercela yang harus Dihindari, yaitu:

Fabrikasi : Data atau hasil penelitian dikarang atau dibuat- buat dan diumumkan tanpa pembuktian bahwa peneliti yang bersangkutan telah melaksanakan penelitian.

Falsifikasi : Data atau hasil penelitian dipalsu dengan mengubah atau melaporkan secara salah

Plagiarisme: Gagasan atau kata-kata orang lain digunakan tanpa memberi penghargaan atau pengakuan atas sumbernya

Cara Mengatasi Kecenderungan Plagiarisme dalam PenelitianMeningkatkan kejujuran dan rasa bertanggung jawabMeningkatkan pemahaman bahwa plagiarisme akan berimplikasi moralMeningkatkan kecermatan dan keseksamaan untuk memilah dan menentukan pustaka acuanMempunyai rasa percaya diri bahwa rencana penelitiannya bukan sontekanMemiliki keyakinan bahwa data yang diambil sahih dan cermatMenghargai sumbangan data atau informasi dari peneliti lain dengan menyatakan terima kasih atau menyebutkan sumber tulisan yang dikutipnyaMembuat catatan penelitian (logbook)

Cara mengatasi kecenderungan plagiarisme dalam penulisan:

Mengarsipkan sumber-sumber acuan yang asli sehingga terhindar dari kecerobohan yang disengaja

Memahami benar maksud tulisan orang lain agar tidak ada salah pengertian

Mahir membuat parafrasa untuk mengungkapkan rangkuman dari berbagai tulisan atau pemikiran orang lain dengan kata-kata sendiri dari sumber yang dibaca dan tetap mencantumkan sumber acuannya

Menghargai hak pengarang dan hak atas kekayaan intelektual

Menuliskan sumber acuan untuk gagasan atau hasil orang lain sebagai pengakuan dan penghargaanMELAKUKAN PLAGIATMengambil bukan haknya (AMORAL, MERUGIKAN ORANG LAIN, DOSA)ADA SANKSI(Bab VI, Permendiknas 17/2010)(Pencegahan & Penanggulangan Plagiat di PT)

15PLAGIASI (permendiknas No.17/2010)Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai;

Plagiator adalah orang perseorang atau kelompok orang pelaku plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok dan atas nama suatu badan;

Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi yang bertujuan agar tidak terjadi plagiat di lingkungan perguruan tingginya;

Penanggulangan plagiat adalah tindakan represif yang dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan perguruan tingginya yang bertujuan mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan;Lingkup dan PelakuLingkup :

Plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada :

mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau menyatakan sumber secara memadai;menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai;menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara memadai Sanksi Akibat Plagiarisme(Permendiknas No 17 tahun 2010)1 teguran2 peringatan tertulis3 penundaan pemberian hak mhs4 pembatalan nilai satu atau lebih beberapa m.k.pemberhentian dengan hormat pemberhentian tidak dengan hormatpembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus

JERMAN- Menteri Pendidikan Nasional Jerman Anette Schavan menghadapi dugaan bahwa sebagian dari tesisnya merupakan plagiat. Schavan diduga telah mencantumkan kutipan hasil penelitian Sigmund Freud yang diklaimnya melalui sumber asli. Padahal, politikus dari partai Demokrat ini mendapatkan kutipan tersebut dari literatur lain yang mengutip Freud. Artinya, Schavan mengutip Freud dari sumber sekunder.

Tuduhan yang dialamatkan ke beberapa halaman tesis Schavan ini memang tidak segamblang tuduhan plagiat yang dialamatkan ke Menteri Pertahanan Jerman Karl-Theodor zu Guttenberg tahun lalu. Akibat kasus tersebut, Guttenberg bahkan dipaksa mundur dari jabatannya.

http://krjogja.com/read/129058/mendiknas-jerman-terlibat-kasus-plagiat.kr

Presiden Hongaria Pal Schmitt meletakkan jabatan pada Senin (2/4/2012) setelah gelar doktornya pada 1992 dicabut sesudah adanya pernyataan ia menjiplak sebagian dari disertasi setebal 200 halaman. http://internasional.kompas.com/read/2012/04/03/07454695/Presiden.Hongaria.Mundur.karena.Kasus.Plagiat