12
MIKROBA FLORA NORMAL DAN MIKROBA PATOGEN ORGAN REPRODUKSI

Mikroba Flora Normal Dan Mikroba Patogen Organ Reproduksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Mikroba Flora Normal Dan Mikroba Patogen Organ Reproduksi

Citation preview

MIKROBA FLORA NORMAL DAN MIKROBA PATOGEN ORGAN REPRODUKSI

1. Flora normal organ reproduksi

1.1 Pengertian flora normal

Flora normal adalah kumpulan organism yang umum ditemukan pada orang sehat dan normal dalam hubungan yang seimbang dengan host-nya. Kebanyakan flora normal adalah bakteri. Beberapa virus, jamur, dan protozoa juga dapat ditemukan pada orang sehat. Organisme flora normal biasanya ditemukan pada bagian-bagian tubuh yang kontak dengan lingkungan, seperti kulit, hidung, mulut, usus, saluran urogenital, dan saluran reproduksi.Flora normal diperoleh dengan cepat selama dan segera setelah lahir, selanjutnya terjadi perubahan secara terus menerus selama pertumbuhan terkait dengan umur, gizi, dan lingkungan individu. Misalnya pada bayi baru lahir yang diberi ASI langsung dapat ditemukan streptococcus dan lactobacilli pada saluran pencernaannya, sedangkan yang diberi botol menunjukkan rentang organism yang lebih luas dan banyak.1.2 Fungsi flora normal

Flora normal mampu mencegah kolonisasi bakteri pathogen potensial, dengan cara melepaskan faktor antibakteri (bacteriocins, colicins) dan produk-produk limbah metabolic bersama dengan berkurangnya oksigen yang tersedia atau dengan cara mencegah pembentukan spesies lainnya. Misalnya, bakteri lactobacilli menjaga supaya lingkungan mereka tetap asam sehingga dapat menekan pertumbuhan organism lainnya.

1.3 Masalah yang ditimbulkan oleh flora normal

Terdapat potensi risiko menyebar ke daerah tubuh yang normalnya steril pada berbagai situasi, misalnya saat usus berlubang, saat cedera kulit, saat pencabutan gigi, Escheria coli dari perianal naik ke uretra, dan perlukaan saat proses persalinan. Pertumbuhan berlebih dari flora normal dapat terjadi ketika sistem imun tidak efektif.

1.4 Flora normal pada organ reproduksi

1.4.1 Flora vagina

Flora vagina mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Sebelum pubertas, flora dominan adalah staphylococcus, streptococcus, diphtheroid, dan escheria coli. Setelah pubertas, aerophilus lactobacillus mendominasi, fermentasi glikogen oleh bakteri berperan untuk menjaga pH asam yangmencegah pertumbuhan baerlebihan dari organism vagina lainnya. Beberapa jamur, termasuk candida dapat berkembang biak menjadi kandidiasis jika pH vagina meningkat dan menurunkan daya bersaing. Bakteri protozoa: Trichomonas vaginalis dapat ditemukan pada wanita yang sehat.

1.2 Mikroba patogen organ reproduksi1.2.1 Pengertian mikroba patogenPengertian Mikroba Patogen adalah mikroba yang dapat menyebabkan penyakit, dapat ditemukan diberbagai tempat, tersebar luas di tanah, air, udara, tanaman, hewan dan manusia. Mikroba tersebut dapat terbawa oleh pangan atau tangan dan peralatan masak yang dapat mencemari pangan sehingga menyebabkan penyakit. Pangan mentah terutama daging sapi, unggas, seafood dan cairan yang ditimbulkannya dapat mengandung mikroba patogen yang dapat mencemari pangan lainnya selama pengolahan dan penyimpanan.

Umumnya mikroba patogenyang menyebabkan penyakit pada manusia adalah mikroba yang mempunyai pertumbuhan optimal pada suhu 20-40 derajat Celcius. Bakteri memperbanyak diri dengan membelah satu menjadi dua dan seterusnya, pada kondisi yang paling optimal satu bakteri dapat memperbanyak diri menjadi satu juta dalam waktu kurang dari 4 jam. Memasak pangan dengan tepat dapat membunuh mikroba pathogen. Pangan yang dimasak dengan suhu internal 70 derajat Celcius dapat memberi kepastian pangan aman untuk dikonsumsi. Mikroba dapat berkembang dengan cepat pada suhu ruang. Pertumbuhan mikroba akan melambat atau terhenti apabila dijaga pada suhu dibawah 5 derajat Celcius atau diatas 60 derajat Celcius. Beberapa mikroba pathogen daa yang dapat tumbuh pada suhu dibawah 5 derajat Celcius.Banyak penelitian-penelitian yang bergerak di bidang antimikroba menggunakan mikroba uji seperti E. coli mewakili bakteri Gram-negatif, S. aureus atau S. mutans mewakili bakteri Gram-positif (Ceylan et al. 2008; El-Mahmood et al. 2010), serta C. albicans mewakili kamir (Nanjwade et al. 2010), Fusarium sp. dan Ganoderma sp. mewakili jamur berfilamen atau kapang. Mikroba tersebut bersifat pathogen terhadap berbagai macam inang.

Escherichia coli berbentuk batang pendek termasuk bakteri Gram-negatif yang membentuk rantai. Dalam keadaan pembiakan yang tidak cocok dapat terjadi bentuk filamen yang panjang, bersifat aerob atau anaerob fakultatif jarang terdapat kapsul, terjadi pengerakan pada sebagian strain E. coli. Bakteri E. coli merupakan kelompok Enterobacteriaceae yang hidup di dalam saluran pencernaan manusia sebagai penghuni usus (enteron) dan bersifat pathogen (Ajizah et al. 2007).Staphyloccos aureus merupakan bakteri patogenutama pada manusia yang menyebabkan berbagai penyakit secara luas yang berhubungan dengan toxic shock syndrome sebagai akibat dari keracunan pangan. Bakteri ini dapat membuat enterotoksin yang dapat menyebabkan keracunan makanan (Ajizah et al. 2007).

Candida albicans merupakan jamur dimorfik karena kemampuannya untuk tumbuh dalam dua bentuk yang berbeda yaitu sebagai sel tunas yang akan berkembang menjadi blastospora dan menghasilkan kecambah yang akan membentuk hifa semu. C. albicans dapat tumbuh pada variasi pH yang luas, tetapi pertumbuhannya akan lebih baik pada pH antara 4,5-6,5. Pada manusia, C. albicans sering ditemukan di dalam mulut, feses, kulit dan di bawah kuku orang sehat. C. albicans juga dapat membentuk biofilm pada permukaan peralatan medis yang dapat menjadi penyebab infeksi lokal dan sistemik (Harriott & Noverr 2009).1.2.2 Jenis mikroba patogen organ reproduksi

1. Neisseria gonorrhoeae

Bakteri pathogen ini menjadi penyebab dari penyakit gonorrhoeae/ gonore atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit kencing nanah. Penyakit gonore adalah salah satu jenis penyakit menular seksual (PMS) karena penularannya bisa melalui hubungan seksual, yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae, bakteri ini menyerang lapisan dalam saluran kandung kemih, uretra, rectum, bagian serviks atau leher rahim,tenggorokan, dan bagian mata.Penyakit ini bisa juga menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah seperti menyebar pada bagian kulit luar dan persendian.Di indonesia penyakit penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan penyakit kencing nanah karena memang gejala dan ciri-ciri penyakit gonore yaitu mengeluarkan nanah dari saluran kencing. Pada wanita biasanya akan menyebabkan rasa nyeri pada panggul dan gangguan reproduksi,selain itu bahaya penyakut gonore juga bisa menular pada bayi baru lahir sekalipun dari ibunya yang mengalami penyakit ini selama proses kehamilan. Seorang bayi yang terkena penyakit gonoreditandai dengan adanya pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan mengeluarkan nanah. apabila tidak segera di tangani dan diobati hal ini bisa menyebabkan gangguan penglihatan pada anakserta kebutaan.

Tanda dan gejala penyakit gonore

Tanda dan gejala gonore/ kencing nanah pada pria sangat mudah di ketahui yaitu terasa nyeri pada saat berkemih, rasa nyeri ini benar-benar khas dan tak tertahan kan seperti panas dan terbakar. selain itu akan keluar cairan putih atau agak kehijauan dari saluran kencing seperti nanah. jika terdapat tanda-tanda diatas kemungkinan anda telah terinfeksi penyakit ini. Sementara tanda dan gejala penyakit gonore pada wanita sedikit lebih sulit di ketahui, karena gejala awal baru muncul antara 7-21 hari setelah penyakit terinfeksi. bahkan terkadang penderita malahan tidak merasakan gejala apapun selama beberapa minggu, dan baru baru mengetahui dirinya menderita penyakit tersebut setelah pasangan hubungan seksual nya ikut tertular. Namun ada juga yang menimbulkan gejala tetapi cenderung bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang sangat berat seperti rasa nyeri saat kencing, demam, nyeri pinggul saat berhubungan intim dan keluar cairan seperti nanah melalui saluran kemih, Infeksi penyakit ini bisa menyerang serviks, bagian rahim, dan saluran indung telur serta menyebabkan gangguan sistem reproduksi wanita.2. Pelvic Inflammatory Disease (PID)Merupakan infeksi bakteri pada organ panggul wanita, khususnya menyerang sistem reproduksi. PID disebabkan oleh N. gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, dan bakteri lain yang menyerang saluran uterus.

3. SifilisDisebabkan oleh bakteri spiroceta gram negative Treponema pallidum. Yang ditransmisikan dengan kontak langsung, T. pallidum dapat secara langsung penetrasi ke dalam membrane mukosa dan kulit.Lesi primer pada sifilis bentuknya kecil, dengan dasar keras pada tempat infeksinya dan pada tahap sekundernya ditandai dengan ruam yang tersebar luas (mengandung spiroceta) pada kulit dan selaput lender.

4. Limfogranuloma venerumDisebabkan oleh bakteri Chlamidia trachomatis dan penyakit ini banyak terjadi pada daerah tropis dan subtropics. Lesi primer yang muncul pada daerah genital dan dapat sembuh tanpa bekas.5. Bacterial vaginosisDisebabkan oleh Gardnerella vaginitis, bakteri ini merupakan pathogen yang oportunistik pada vagina, peyakit ini bisa muncul ketika pH 5-6. Yang ditandai keputihan tipis yang berwarna hijau-putih berbusa, berbau amis dan terdapat clue cells.Penyebab lain dari vaginitis adalah Candida albicans dan Trichomonas vaginalis.6. CandidiasisCandidiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur Candida albicans yang menyebabkan non-gonorea uretritis pada laki-laki dan vulvovaginal candidiasis pada wanita. Vulvovaginal candidiasis ditandai dengan lesi yang gatal, berbau kecut dan terdapat keputihan berwarna putih kekuningan. Faktor predisposisinya adalah hamil, diabetes mellitus, tumor, dan pemakaian antibiotic spectrum luas.7. Trichomoniasis

Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis, penyakit ini dapat terjadi jika pH vagina meningkat. Penyakit ini disebarkan oleh hubungan sex atau dengan infeksi oportunistik. Gejalanya berupa gatal pada vagina dan keputihan berwarna kuning kehijauan yang berbau busuk.