34
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA “PutriBolsang” sebagaiPeluang Usaha Home IndustryKeripik yang Inovatif PKM – KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : 1. Miftah Fatmawati (6411412186/2012) 2. Anis Fitriani (6411412181/2012) 3. Ida Julina Muswanti (6411412182/2012) UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Miftah Fatmawati_Universitas Negeri Semarang(UNNES)_PKMK.docx

Embed Size (px)

Citation preview

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PutriBolsangsebagaiPeluang Usaha Home IndustryKeripik yang Inovatif

PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :1. Miftah Fatmawati (6411412186/2012)2. Anis Fitriani(6411412181/2012)3. Ida Julina Muswanti(6411412182/2012)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGSEMARANG2012

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PutriBolsangsebagaiPeluang Usaha Home IndustryKeripik yang Inovatif

PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh :4. Miftah Fatmawati (6411412186/2012)5. Anis Fitriani(6411412181/2012)6. Ida Julina Muswanti(6411412182/2012)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGSEMARANG2012

i

DAFTAR ISI

Halaman Sampul............................................................................................... iLembar Pengesahan..........................................................................................iiDaftar Isi .............................................................................................................iiiRingkasan ................................................................................................................ivBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ...................................................................1B. Perumusan Masalah .........................................................................2C. Tujuan ............................................................................................2D. Luaran yang Diharapkan ..................................................................3E. Kegunaan ........................................................................................3BAB II GAMBARAN UMUMA. Analisis Produk ...............................................................................3B. Analisis Pasar ..................................................................................4BAB III METODE PELAKSANAAN 1. Teknik Pelaksanaan..........................................................................61. Bahan dan Alat...............................................................................61. Tahapan Pekerjaan..........................................................................71. Pencapaian Tujuan Program.............................................................71. Evaluasi..........................................................................................8BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN1. Anggaran Biaya..............................................................................81. Jadwal Kegiatan..............................................................................10LAMPIRANLampiran 1. Biodata Ketua dan AnggotaLampiran 2. Justifikasi Anggaran KegiatanLampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

iiiLampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

RINGKASAN

PutriBolsangsebagaiPeluang Usaha Home IndustryKeripik yang Inovatif

Miftah Fatmawati, Anis Fitriani, Ida Julina MuswantiIlmu Kesehatan Masyarakat, S1, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri SemarangEmail: [email protected] Kesehatan Masyarakat, S1, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri SemarangEmail:[email protected] Kesehatan Masyarakat, S1, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri SemarangEmail:[email protected]

Bonggol pisang merupakan bagian yang paling jarang dimanfaatkan, apalagi untuk konsumsi. Selama ini masyarakat menggunakannya sebagai bahan makanan ternak atau dibuang begitu saja, bahkan membiarkannya membusuk di dalam tanah setelah pohon pisang ditebang. Hal tersebut sangat disayangkan karena sebenarnya bonggol pisang memiliki manfaat yang banyak, misalnya untuk obat atau suplemen dalam rangka peningkatan gizi masyarakat atau sebagai pengganti tepung terigu, daging, ataupun nasi/beras. Alasan mendasar kami untuk membuat keripik sebagai hasil olahan bahan dasar bonggol pisang karena tingkat konsumsi camilan masyarakat di wilayah Gunungpati cukup tinggi, baik masyarakat tingkat menengah ke bawah maupun menengah ke atas, dan dari usia anak-anak hingga usia dewasa. Kegiatan ngemil seperti menjadi budaya yang sudah melekat dalam diri mereka. Kelompok kami menemukan alternatif untuk membuat produk olahan keripik yang berbahan dasar bonggol pisang sebagai upaya pemanfaatan yang maksimal pada bonggol pisang. Hal ini juga dapat memberikan peluang bagi kami untuk berwirausaha dan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan. Meskipun kami melihat sudah banyak para penjual keripik dengan berbagai macam jenis di luar sana, tapi kami yakin produk kami tidak kalah bersaing dan justru dapat menggeser produk keripik sebelumnya. Karena tingginya tingkat konsumsi produk camilan di Gunungpati dan produk keripik berbahan dasar bonggol pisang masih sangat jarang dijual.

ivKata kunci : Bonggol pisang, keripik, konsumsi camilan, peluang berwirausaha

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahBonggol pisang merupakan bagian pohon pisang yang terdapat pada pangkal dari batang. Sebagian besar bagiannya memang berada di dalam tanah, namun sebagian masih terlihat di permukaan tanah dan menyatu dengan batang. Jenis akar pohon pisang adalah serabut sehingga tidak terlalu kuat. Bonggol pisang dapat dikatakan mirip dengan jenis umbi-umbian karena dalam bonggol tersebut terdapat karbohidrat yang mirip pada talas.Indonesia termasuk ke dalam Negara penghasil pisang terbesar di dunia. Produksi pisang nasional terus meningkat setiap tahun, misalnya dari 2.308.379 ton (tahun 2009) menjadi 2.417.760 ton (tahun 2010). Daerah penghasil pisang terbesar berada di Pulau Jawa. Namun, setiap kali panen batang atau bonggol pisang pasti tidak dimanfaatkan dan hanya dibuang saja. Padahal semua elemen pisang tersebut bisa dimanfaatkan.Dari segi pemanfaatan, selama ini masyarakat Indonesia masih memanfaatkan bagian buah, daun, jantung, dan pelepahnya saja, sedangkan bagian lainnya belum secara optimal termanfaatkan, terutama bagian bonggol. Bonggol pisang merupakan bagian yang paling jarang dimanfaatkan, apalagi untuk konsumsi. Selama ini masyarakat menggunakannya sebagai bahan makanan ternak atau dibuang begitu saja, bahkan membiarkannya membusuk di dalam tanah setelah pohon pisang ditebang. Hal tersebut sangat disayangkan karena sebenarnya bonggol pisang memiliki manfaat yang banyak, misalnya untuk obat atau suplemen dalam rangka peningkatan gizi masyarakat atau sebagai pengganti tepung terigu, daging, ataupun nasi/beras. Bonggol pisang dapat digunakan untuk mengatasi sesak napas (asma), air kernih (urin) mengandung darah, dan penyakit kulit. Untuk cairan dari bonggol digunakan untuk mengatasi berak darah karena panas dalam, disentri atau diare, wasir berdarah, perdarahan setelah melahirkan (perdarahan nifasi), pembersihan setelah melahirkan, rambut rontok dan beruban, radang ginjal, sifilis, dan digigit ular berbisa.

1Alasan mendasar kami untuk membuat keripik sebagai hasil olahan bahan dasar bonggol pisang karena tingkat konsumsi camilan masyarakat di wilayah Gunungpati cukup tinggi, baik masyarakat tingkat menengah ke bawah maupun menengah ke atas, dan dari usia anak-anak hingga usia dewasa. Kegiatan ngemil seperti menjadi budaya yang sudah melekat dalam diri mereka. Mereka sangat menggemari camilan,terutama untuk jenis keripik. Di samping kebutuhan konsumsi camilan mereka terpenuhi, mereka juga akan mendapatkan manfaat yang besar dari produk kami.Berdasarkan uraian masalah di atas, kelompok kami menemukan alternatif untuk membuat produk olahan keripik yang berbahan dasar bonggol pisang sebagai upaya pemanfaatan yang maksimal pada bonggol pisang. Hal ini juga dapat memberikan peluang bagi kami untuk berwirausaha dan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan. Namun hanya jenis pohon pisang tertentu yang baik untuk dijadikan keripik. Bonggol pisang batu merupakan bonggol pisang yang paling cocok digunakan untuk membuat produk olahan makanan keripik, karena mempunyai karakteristik yang tidak terlalu keras. Sehingga memudahkan dalam pengolahannya. Meskipun kami melihat sudah banyak para penjual keripik dengan berbagai macam jenis di luar sana, tapi kami yakin produk kami tidak kalah bersaing dan justru dapat menggeser produk keripik sebelumnya. Karena tingginya tingkat konsumsi produk camilan di Gunungpati dan produk keripik berbahan dasar bonggol pisang masih sangat jarang dijual.B. Perumusan MasalahDari latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah penting berikut ini:1. Alasan kami memilih keripik bolsang sebagai peluang berwirausaha kami.2. Keunggulan bonggol pisang sebagai bahan dasar dalam pembuatan keripik.3. Proses persiapan pembuatan keripik Bolsang.4. Tingkat konsumsi masyarakat terhadap produk keripik saat ini.5. Peluang usaha yang masih terbuka lebar dan sedikit yang menggunakan bahan dasar bonggol pisang sebagai bahan pembuatan keripik.6. Pemasaran keripik Bolsang kepada masyarakat.C. Tujuan

2Tujuan dari program ini adalah:1. Menciptakan produk baru yang lebih inovatif .2. Menampilkan keunggulan keripik dengan bahan dasar bonggol pisang.3. Masyarakat dapat mengetahui proses persiapan pembuatan keripik Bolsang.4. Menciptakan peluang untuk berwirausaha.5. Memperoleh profit yang menjanjikan melalui program penjualan keripik Bolsang.6. Dapat memasarkan keripik Bolsang kepada masyarakat lokal, nasional maupun internasional.D. Luaran Yang DiharapkanLuaran yang diharapkan dari program ini adalah kami dapat memanfaatkan bonggol pisang sebagai bahan baku pembuatan keripik yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai jual bonggol pisang yang selama ini dianggap tidak memiliki manfaat menjadi sebuah keripik yang lezat dan juga menyehatkan. Selain itu, keripik dari bonggol pisang ini, diharapkan dapat menembus pasar lokal, nasional maupun internasional.E. KegunaanKegunaan dari program ini meliputi :1. Mengubah persepsi masyarakat bahwa bonggol pisang juga memiliki manfaat dan dapat menjadi peluang untuk berwirausaha.2. Dari hasil produk kami tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi camilan bagi masyarakat.3. Memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk membuat usaha-usaha inovatif.BAB IIGAMBARAN UMUM RENCANA USAHAA. ANALISIS PRODUKa. Jenis, Nama Produk, dan Karakteristik Produk

3Produk yang dibuatdalam program ini adalah keripik Bolsang, yang mana keripik ini dibuat dari bahan dasar bonggol pisang. Karakteristik produk ini dengan keripik lainnya kami bedakan dalam hal bahan baku dan rasanya.Kami akanmembuatberbagaivarian rasa yang berbeda, sepertikeripik caramel, dancokelat. Sehinggamenciptakansensasi rasa yang unik, dimana di bagianluarterasamanisdan di dalamnyaterasagurih.b. Keunggulan Keripik Bolsang1. Harga yang ditawarkan relative murah, karena keripik ini menggunakan bahan baku berupa bonggol pisang dimana bonggol pisang ini sering kita dapatkan di setiap tempat termasuk di Sekaran.2. Rasanya lebih khas dibandingkan dengan keripik yang dibuat dari bahan baku lain seperti singgkong maupun dari talas. Selain itu kami juga akan menambahkan berbagai macam rasa sehingga keripik kami dapat dikenal oleh masyarakat3. Tekstur keripik ini lebih garing dan renyah karena meliha ttekstur bonggol pisang yang teksturnya juga tidak begitu padatc. Keterkaitan dengan produk lain dan perolehan bahan bakuKeripik ini berbahan baku dari bonggol pisang yang tentunya harganya lebih murah bahkan terkadang bias dapatkan dengan harga gratis karena biasanya bonggol pisang ini tidak terpakai dan hanya dijadikan sebagai limbah saja.B. ANALISIS PASAR1. Profil KonsumenTarget konsumen dari produk ini adalah seluruh mahasiswa di daerahSekaran, Banaran, dansekitarnya.2. Potensi dan Segmentasi PasarDi sini kami sudah membandingkan keripik yang ada dipasaran dengan keripik hasil olahan kami yang berbahan dasar bonggol pisang. Dan ternyata keripik kami harganya jauh lebih murah bahkan di daerah sendiri belum ada yang menjual keripik bonggol pisang ini.3. Pesaing dan Peluang Pasar

4Meskipun di masyarakat telah banyak produk keripik dengan berbagai macam olahannya dan bahan bakunya seperti singkong, pisang maupun talas, tapi tidak menutup peluang usaha program ini dimana kami menggunakan bahan baku bonggol pisang yang tidak ada satupun pesaingnya di wilayah Unnes yang insyaAllah nantinya bisnis keripik ini dapat bertahan di era konsumsi keripik saat ini.4. Media Promosi yang akan DigunakanUntuk memperkenalkan produk keripik berbahan bonggol pisang ini kepada masyarakat maka perlu diadakan promosi. Promosi yang digunakan yaitu menggunakan metode open house/ pameran pada saat awal pembukaan ditambah dengan bantuan website,sehingga diharapkan produk ini akan dikenal tidak hanya pada 1 teritorial saja tetapi seluruh masyarakat Indonesia dapat mengetahuinya.5. Rencana Penjualan Satu TahunRencana penjualan dari keripik adalah sebagai berikut:1 hari12,5 Kg = 50 bungkus dengan berat 2,5 ons per bungkus1 bulan 375 Kg = 1500 bungkus1 tahun4500 Kg = 18.000 bungkusTarget penjualan 90% dari total produksi 18.000 bungkus per tahun6. Strategi Pemasaran yang Akan DiterapkanStrategi pemasaran yang digunakan dalam usaha keripik bolsang ini memiliki analisis bauran sebagai berikut:a. Kebijakan ProdukUsaha ini bergerak dalam produksi barang yaitu berupa keripik bolsang yang berbahan dasar dari bonggol pisang sebagai alternatif solusi untuk limbah dari pohon pisang yang sudah ditebang di masyarakat.b. Kebijakan HargaHarga yang ditawarkan dari produksi keripik ini adalah Rp 7.500 / bungkus.c. Kebijakan PromosiUntuk meningkatkan penjualan maka perlu diadakan promosi. Promosi yang dilakukan yaitu dengan bantuan website, dimana lebih menyesuaikan era globalisasi saat ini sehingga dapat mudah tersebar luaskan lebih efektif. Selain itu bias juga secara langsung dan bias juga melalui kerja sama dengan pabrik lain atau perusahaan lain.d. Kebijakan Distribusi

5Distribusi hasil produksi produk ini yaitu secara langsung (pertemuan produsen dan konsumen) dan secara tidak langsung (paket via pos).BAB IIIMETODE PELAKSANAANA. TeknikPelaksanaanBisnis kami lakukandenganmetodepembagiankerja. Bisnis ini dikelola secara bersama-sama dan tiap orang mempunyai tugas masing-masing, misalkan dari 3 orang, 2 orang bertugas memproduksi keripik Bolsang sampai finishing dan 1orang bertugas di bagian dan pengawasan.B. Bahan Baku, Bahan Penunjang, dan Peralatan yang Digunakan1. Bahan Baku

a. Bonggol pisangb. Bumbu /rempah-rempahc. coklatbubukd. NatriumBisulfit

2. Bahan Penunjanga. Minyak gorengb. Plastik Kemasanc. Gas Elpijid. Tepungberase. Tepungmaizenaf. Gulatepungg. Soda kueh. Gulapasir3. Peralatan

a. Alat penggorengan(wajan)b. Tabung Gasc. Kompor Gasd. Pengaduke. Baskom besarf. Alat Penirisg. Pisauh. Pasah (alat untuk mencetakkeripik)i. Soletj. Tempat peniris (saringan besar)k. loyang

65C. Tahapan Pekerjaan

Pembuatan Bahan BakuProses Pemilihan Bahan

Proses menggoreng

Produksetengahjadi

Pemasaran

Barangjadi

D. Pencapaian Tujuan Program

7Melihat pemakaian internet masyarakat Indonesia saat ini, Via Website yang kami gunakan tentunya sangat mendukung program kami. Masyarakat menjadi lebih mudah mengakses produk kami dan kepercayaan pun bisa kami tumbuhkan dalam program kerja ini. Di samping itu dengan tumbuhnya ketertarikan masyarakat dengan produk ini, tentunya akan mengurangi akan dapat memanfaatkan limbah dari bonggol pisang yang biasanya hanya tergeletak sampai busuk saja. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih baik mencoba tetapi gagal daripada gagal mencoba.E. EvaluasiPada tahap ini, seluruh tahapan kegiatan dievaluasi keberhasilannya, meninjau kembali seluruh kegiatan yang sudah di laksanakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan itu dicapai, dan diadakan perbaikan-perbaikan pada proses yang dirasa belum optimal.BAB IVBIAYA DAN JADWAL KEGIATANA. AnggaranBiayaNoJenis Pengeluaran Jumlah Biaya

1Peralatan Penunjang Rp 3.840.000,00

2Bahan Habis PakaiRp 5.414.000,00

3Lain-lain Rp 470.000,00

TOTAL Rp 9.724.000,00

Penentuan Harga Pokok PenjualanPemakaian Bahan BakuRp670.000,00Pemakaian Bahan PenolongRp 3.692.500,00Harga Pokok PenjualanRp 4.362.500,00

LaporanLabaRugiselamasatubulanpertama, yaitu:Penjualan :90% x 1500 Bungkus x Rp. 7.500,00 Rp 10.125.000,00HargaPokokPenjualan(Rp4.362.500,00)LabaKotorRp 5.762.500,00

Beban-Beban Usaha:Beban PemasaranRp100.000,00Beban PenyusutanRp466.500,00

8Beban PerlengkapanRp50.000,00Beban Lain-lainRp20.000,00Jumlah Beban Usaha(Rp 636.500,00)Laba Bersih per bulanRp5.126.000,00

Analisis kelayakan Produksi 1 hari = 50 BungkusProduksi 1 bulan = 1500 BungkusProduksi 1 tahun 12x1.500= 18.000 BungkusHarga yang ditawarkan adalah Rp7.500,00 / BungkusHasil Penjualan 1 tahun = 90% x 18.000 x Rp7.500,00= Rp121.500.000,00Total biaya operasional 1 tahun = 12x Rp3.726.000,00= Rp44.712.000,00Keuntungan tiap tahun = Rp 121.500.000-44.712.000= Rp 76.788.000,00a.BEP (Break Even point) 1. BEP Volume Produksi = Biaya Operasional per BulanKeuntungan kotor unit = Rp 3.726.000,00 3841=970bungkusJadi, pada tingkat volume produksi 970 bungkus, usaha ini berada pada titik impas. BEP ini terjadi setelah berproduksi selama 1 bulan.2. BEP Harga Produksi = Total biaya per bulan____ Volume produksi per bulan = Rp 3.726.0001500= Rp. 2.484,00Jadi pada tingkat harga Rp 2.484,00 usaha ini berada pada titik impas.b.B/C Ratio B/C Ratio= Hasil penjualan Total biaya = 10.125.000,003.726.000= 2,71Karena B/C Ratio >1 maka usaha ini layak untuk dijalankan, artinya tiap satuan biaya yang dikeluarkan diperoleh hasil penjualan sebesar 2,71 kali c.ROI (Return On Investment) ROI =KeuntunganTotal Biaya = 5.126.000

93.726.000= 1,37= 137%Usaha ini layak untuk dikembangkan karena setiap pembiayaan sebesar Rp 100,00 diperoleh keuntungan Rp 137,00.B. JADWAL KEGIATANKETERANGANBULAN Ke-

12345

A. Persiapan

1. Mencari bahan-bahan yang diperlukanXX

B. Pelaksanaan Program

1. Membuat keripik sampai packingXXXX

2. Pembuatan website sebagai media pemasaranxx

3. Posting ke InternetXXXXXX

C. EvaluasiXX

D. Penyusunan laporan

1. Pembuatan Draft LaporanXX

2. Penyusunan laporan akhirXX

3. Pengiriman Laporan XX

10

Lampiran 2

Justifikasi Anggaran Kegiatan1. Rincian Biaya InvestasiNama BahanBanyakHarga SatuanJumlahUmur EkonomisPenyusutan per tahun

Biaya Investasi Peralatan :

Wajan besar5Rp 300.000,00 Rp1.500.000,00 3 Rp 70.000,00

Kompor Gas2 Rp 500.000,00 Rp1.000.000,00 5 Rp155.000,00

Tabung Gas2 Rp 275.000,00 Rp 550.000,00 5 Rp150.000,00

BaskomBesar5 Rp 20.000,00 Rp 100.000,00 5 Rp 18.000,00

solet5Rp 10 .000,00 Rp 50.000,00 2 Rp 3.000,00

Alat peniris5 Rp 10.000,00 Rp 50.000,00 3 Rp 6.000,00

Pengaduk10 Rp 5.000,00 Rp 50.000,00 4 Rp 5.000,00

Saringan besar5 Rp 15.000,00 Rp 75.000,00 3 Rp 30.000,00

Pisau10 Rp 5.000,00 Rp 50.000,00 5 Rp 4.500,00

Pasah3Rp 55.000,00Rp 165.000,001Rp 10.000,00

Loyang10Rp 25.000,00Rp 250.000,002Rp 15.000,00

Total Investasi Awal Rp3.840.000,00

Total Penyusutan Rp466.500,00

Biaya Produksi per Bulan

Bonggol pisang30 buah Rp 5.000,00 Rp 150.000,00

Bumbu20 kgRp 17.000,00 Rp 340.000,00

Natrium bisulfit( injet)30 kgRp 6.000,00Rp 180.000,00

Minyak goreng 50 kg Rp 15.500.00 Rp 775.000,00

Tepung beras30 kgRp 12.000,00Rp 360.000,00

Tepung maezena30 kgRp 10.000,00Rp 300.000,00

Gula tepung30 kgRp 15.000,00Rp 450.000,00

Gula pasir80 kgRp 12.000,00Rp 960.000,00

Coklat bubuk30 kgRp 20.000,00Rp 600.000,00

Soda kue15 kgRp 16.500,00Rp 247.500,00

Plastik Kemasan30 bungkus Rp 7.500,00 Rp 225.000,00

Gas Elpiji2 buah Rp 82.500,00 Rp 165.000,00

Biaya BBM Rp 170.000,00

Beban Penyusutan Rp 466.500,00

Beban Lain-lain Rp 25.000,00

Total Biaya Produksi per Bulan Rp5.414.000,00

Total Biaya Investasi Rp9.254.000,00

2. Lain-lainMaterialJuatifikasi PemakaianKuantitasHarga Satuan (Rp)Keterangan

Biaya AdministrasiPembuatan Laporan, proposal dll-- Rp 250.000,00

Beban PerlengkapanPemakaian Internet -- Rp 220.000,00

SUBTOTAL Biaya Lain-LainRp 470.000,00

TOTAL KESELURUHANRp 9.724.000,00

Lampiran 3

Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian TugasNoNama/NimProgram StudiBidang IlmuAlokasi Waktu (Jam/Minggu)Uraian Tugas

1Miftah Fatmawati /6411412186IKMFIK35Produksi, finishing

2Anis Fitriani /6411412181IKMFIK35Produksi, finishing

3Ida Julina M. /6411412182IKMFIK35Pengawasan, pemasaran