16
METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL Ada 3 metode perhitungan : 1. METODE PRODUKSI (NILAI TAMBAH) Pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlah kan nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan o- leh setiap sektor produktif dalam suatu negara selama satu tahun. Jumlah nilai produksi barang dan jasa akhir yang diha- silkan sektor produkstif selama satu tahun fiskal dise- but Gross Domestic Product (GDP/PDB) atau Gross National Product (GNP/PNB). 2. METODE PENDAPATAN Pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlah kan pendapatan faktor-faktor produksi yang diguna- kan dalam memproduksi barang dan jasa.

METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONALbem.law.ui.ac.id/.../uploads/materi/metode-perhitungan-pendapatan.pdf · Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (Pen- ... INDIKATOR PEMBANGUNAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONALbem.law.ui.ac.id/.../uploads/materi/metode-perhitungan-pendapatan.pdf · Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (Pen- ... INDIKATOR PEMBANGUNAN

METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL Ada 3 metode perhitungan :

1. METODE PRODUKSI (NILAI TAMBAH)

Pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlah

kan nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan o-

leh setiap sektor produktif dalam suatu negara selama

satu tahun.

Jumlah nilai produksi barang dan jasa akhir yang diha-

silkan sektor produkstif selama satu tahun fiskal dise-

but Gross Domestic Product (GDP/PDB) atau Gross

National Product (GNP/PNB).

2. METODE PENDAPATAN

Pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlah

kan pendapatan faktor-faktor produksi yang diguna-

kan dalam memproduksi barang dan jasa.

Page 2: METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONALbem.law.ui.ac.id/.../uploads/materi/metode-perhitungan-pendapatan.pdf · Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (Pen- ... INDIKATOR PEMBANGUNAN

Faktor-faktor produksi : tanah, modal, tenaga kerja dan

wirasasta (entrepreneur) yang digunakan tersebut diberi

balas jasa yang masing-masing bernama sewa, bunga,

upah/gaji dan laba.

3. METODE PENGELUARAN

Pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlah-

kan seluruh pengeluaran dari masyarakat.

Pendapatan yang diterima oleh semua masyarakat akan

dibelanjakan pada berbagai barang dan jasa atau dita-

bung.

Dengan metode ini PENGELUARAN terdiri atas :

a. Pengeluaran konsumsi perorangan dan rumah tangga

tangga (Personal Consumption Expenditure) yang ter- diri dari : pengeluaran untuk barang-barang yang ta-

han lama (Durable Goods) dan yang tidak tahan lama.

Page 3: METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONALbem.law.ui.ac.id/.../uploads/materi/metode-perhitungan-pendapatan.pdf · Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (Pen- ... INDIKATOR PEMBANGUNAN

Pengeluaran ini biasanya disingkat C.

b. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (Government Ex-

penditure) disingkat G.

c. Investasi Domestik Bruto yang terdiri dari bangunan

baku, alat produksi baru dan tahan lama, dan persedi

aan barang oleh perusahaan. Investasi disingkat I.

d. Ekspor (x) dikurangi Impor (y).

Persamaan/Rumus Pendapatan Nasional dilihat dari si-

si pengeluaran : Y = C + I + G + (X - M)

LAJU PERTUMBUHAN PENDAPATAN NASIONAL

Pengertian pendapatan nasional dibedakan menjadi dua yaitu

1. Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (Pen-

dapatan Nasional) pada tahun yang bersangkutan.

Page 4: METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONALbem.law.ui.ac.id/.../uploads/materi/metode-perhitungan-pendapatan.pdf · Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (Pen- ... INDIKATOR PEMBANGUNAN

2. Pendapatan nasional menurut harga konstan (Pendapat-

an Nasional Riil) bisa ditentukan dengan cara mende-

flasikan pendapatan yang berlaku yaitu dengan menilai-

nya kembali berdasarkan atas harga-harga pada tahun

dasar tertentu (Base Year).

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendefla

sikan/menurunkan pendapatan nasional cara paling

sederhana menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK).

IHK merupakan indeks yang menunjukan perubahan har-

ga dari barang yang dikonsumsi masyarakat dari waktu

ke waktu.

Angka indeks pada tahun dasar perbandingan selalu di-

nyatakan dengan angka 100.

Page 5: METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONALbem.law.ui.ac.id/.../uploads/materi/metode-perhitungan-pendapatan.pdf · Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (Pen- ... INDIKATOR PEMBANGUNAN

INDIKATOR PEMBANGUNAN

1. TINGKAT PENDAPATAN PER KAPITA.

2. PERTUMBUHAN GDP RATA-RATA PER TAHUN.

3. TINGKAT INFLASI RATA-RATA PER TAHUN.

4. INDIKATOR KUALITAS PENDUDUK : ANGKA HARAP

AN HIDUP DAN PERSENTASE PENDUDUK DEWASA

YANG MELEK HURUF.

5. PERTUMBUHAN DAN KOMPOSISI SEKTOR PRODUK

SI.

6. PERSENTASE INVESTASI DAN TABUNGAN TERHA-

DAP GDP.

Page 6: METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONALbem.law.ui.ac.id/.../uploads/materi/metode-perhitungan-pendapatan.pdf · Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (Pen- ... INDIKATOR PEMBANGUNAN

PENDAPATAN PER KAPITA Pendapatan per kapita digunakan sebagai : 1. INDIKATOR PEMBANGUNAN 2. Untuk membedakan tingkat kemajuan ekonomi antar ne- gara-negara maju dengan NSB. 3. Memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan kese- jahteraan masyarakat di berbagai negara. 4. Perubahan corak perbedan tingkat kesejahteraan masya- rakat yang sudah terjadi diantara berbagai negara.

Page 7: METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONALbem.law.ui.ac.id/.../uploads/materi/metode-perhitungan-pendapatan.pdf · Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (Pen- ... INDIKATOR PEMBANGUNAN

Kelemahan Umum Pendekatan Pendapatan Perkapita : a. Masih ada beberapa faktor lain yang cukup penting dalam menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat, misalnya Faktor-faktor Non Ekonomis. Faktor-faktor seperti Non Ekonomis, seperti : - adat istiadat, - keadaan iklim dan alam sekitar - ada/tidaknya kebebasan mengeluarkan pendapat dan bertindak

Page 8: METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONALbem.law.ui.ac.id/.../uploads/materi/metode-perhitungan-pendapatan.pdf · Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (Pen- ... INDIKATOR PEMBANGUNAN

b. Kesejahteraan masyarakat itu meruakan suatu hal yang bersifat Subyektif, artinya tiap orang mempunyai pandangan hidup, tujuan hidup dan cara hidup yang berbeda. Dengan demikian memberikan nilai yang berbeda pula terhadap faktor-faktor yang menentukan TINGKAT KESEJAHTERAAN mereka. Ada sekelompok orang menekankan kepada penumpukan kekayaan dan memperoleh pendapatan tinggi sebagai unsur penting untuk mencapai kepuasan hidup lebih tinggi dan ada pula sekelompok orang yang lebih suka memperoleh waktu senggang yang lebih banyak dan enggan untuk bekerja lebih keras untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.

Page 9: METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONALbem.law.ui.ac.id/.../uploads/materi/metode-perhitungan-pendapatan.pdf · Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (Pen- ... INDIKATOR PEMBANGUNAN

DUALISME

Dalam waktu yang sama di dalam masyarakat terdapat dua

gaya sosial yang jelas berbeda satu sama lain, dan masing-

masing berkembang secara penuh serta saling mempenga-

ruhi

DUALISME EKONOMI

kegiatan-kegiatan ekonomi dan keadaan-keadaan ekonomi

serta keadaan-keadaan yang lain dalam suatu masa terten-

tu, atau dalam suatu sektor ekonomi tertentu memiliki me-

miliki sifat-sifat yang tidak seragam ini, dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu ekonomi tradisional (kegiatan-ke

giatan ataupun keadaan-keadaan ekonomi yang ada masih dikuasai oleh unsur ketradisionalan) dan ekonomi moder (berbagai kegiatan dan keadaan ekonomi yang sedang ber-

langsung dikuasai oleh unsur-unsur yang bersifat modern).

Page 10: METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONALbem.law.ui.ac.id/.../uploads/materi/metode-perhitungan-pendapatan.pdf · Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (Pen- ... INDIKATOR PEMBANGUNAN

BEBERAPA MACAM DUALISME :

1. Dualisme Sosial (Boeke)

Di dalam suatu masyarakat terdapat dua sistem yang

berbeda dan keduanya hidup saling berdampingan.

Pada satu bagian masyarakat terdapat sistem sosial

yang lebih modern yang terutama berasal dari barat

akibat hubungan dagang dengan luar negeri atau

dengan penjajah. Sedangkan pada sebagian masyara-

kat yang lain pada saat yang sama, keadaan sistem

sosialnya tidak mengalami perubahan yang berarti

atau tetap dalam suasana ketradisionalan (kuno).

ditemukan di sebagian besar Asia, Afrika dan Ame-

rika Latin.

2. Dualisme Teknologi (Myint dan Higgins)

Suatu keadaan dimana di dalam suatu bidang kegia-

tan ekonomi digunakan teknologi dan organisasi pro-

Page 11: METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONALbem.law.ui.ac.id/.../uploads/materi/metode-perhitungan-pendapatan.pdf · Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (Pen- ... INDIKATOR PEMBANGUNAN

duksi yang berbeda.

Pada sektor ekonomi yang lebih maju dan modern di-

gunakan teknologi canggih dan organisasi produksi

yang efisien hal ini dapat ditemukan pada industri tam

bang dan minyak, industri pengolahan, industri jasa

angkut modern, dunia perbankan dan jasa lembaga ke

uangan lain, dsb. Sedangkan pada kegiatan ekonomi

seperti kegiatan ekonomi sub sektor bahan makanan,

dan pertanian tradisional secara umum, dan jasa pela-

yanan tradisional menggunakan teknologi dan organi-

sasi produksi yang konvensional, rendah, satu lebih

rendah daripada kelompok pertama.

3. Dualisme Finansial (Myint)

Pasar uang di negara-negara berkembang dapat dipi-

sahkan ke dalam 2 golongan yaitu Organized Money

Market yaitu pasar uang yang terdiri dari bank-bank

Page 12: METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONALbem.law.ui.ac.id/.../uploads/materi/metode-perhitungan-pendapatan.pdf · Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (Pen- ... INDIKATOR PEMBANGUNAN

komersial dan badan-badan keuangan lainnya dan ter

dapat terutama di pusat-pusat perdagangan dan kota-

kota besar dan Unorganized Money Market yaitu pa-

sar uang yang terdiri dari tuan-tuan tanah, ceti-ceti de

sa, pedagang-pedagang perantara yang terdapat da-

lam daerah pertanian dan pedesaan.

4. Dualisme Regional

Ketidakseimbangan diantara tingkat pembangunan di-

berbagai daerah dalam suatu negara. Ketidak seim-

bangan yang dimaksud sebenarnya juga terdapat di

negara-negara maju tetapi keadaannya tidak separah

seperti yang terdapat di negara-negara berkembang.

Dualisme ini di negara-negara berkembang dapat dibe

dakan ke dalam 2 jenis yaitu dualisme antara daerah

perkotaan dan pedesaan serta dualisme antara pusat

pemerintah dan beberapa daerah industri dan perda-

Page 13: METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONALbem.law.ui.ac.id/.../uploads/materi/metode-perhitungan-pendapatan.pdf · Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (Pen- ... INDIKATOR PEMBANGUNAN

gangan dengan daerah-daerah lain dalam perekonomi-

an tersebut.

Konsep dualisme telah menjadi bahan pembicaraan secara lu

as dalam ekonomi pembangunan (Todaro) dan menun-

jukan adanya 4 elemen dalam ekonomi pembangunan :

1. Kendatipun ada perbedaan dari “yang merasa lebih” da-

lam banyak hal, ternyata dalam waktu-waktu tertentu da-

pat melakukan kerjasama.

Contoh : adanya kerjasama antara metode produksi mo-

dern dengan metode produksi tradisional da-

lam suatu proses produksi, kerjasama antara

kelompok elite kaya berpendidikan dengan ke-

lompok miskin yang tuna aksara, dsb.

2. Kerjasama (ko-eksistensi) bukanlah semata-mata transi-

si, hal ini berlangsung bukan karena fenomena sementa-

ra yang dalam beberapa waktu dapat menghapuskan per

Page 14: METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONALbem.law.ui.ac.id/.../uploads/materi/metode-perhitungan-pendapatan.pdf · Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (Pen- ... INDIKATOR PEMBANGUNAN

bedaan antara superior dan inferior. Kerjasama (interna- sional) bukan semata merupakan fenomena historis yang akan terhapus dalam beberapa waktu. 3. Tingkat superioritas dan inferioritas antar kelompok da- lam suatu negara dan antar negara bukan makin me- nyempit tetapi cenderung meningkat. Contoh : celah produksi antara negara kaya dengan du- nia ketiga yang makin lama makin melebar. 4. Interrelasi antara elemen-elemen superior dan inferior se demikian rupa sehingga dapat dikatakan elemen kelom- pok superior tidak “menarik keatas” elemen-elemen pa- da kelompok inferior> Akibatnya ketidakharmonisan ker- jasama ini semakin “membangun keterbelakangan”. 4 Faktor Melatar Belakangi/Menyebakan Lahirnya Dualisme : a. Adanya kebijakan yang memiliki 2 dimensi yaitu kebijak- an untuk mempertahankan agar surplus di sektor pertani an tetap berada di dalam negara daripada dibawa ke luar

Page 15: METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONALbem.law.ui.ac.id/.../uploads/materi/metode-perhitungan-pendapatan.pdf · Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (Pen- ... INDIKATOR PEMBANGUNAN

negeri seperti pada masa penjajahan dan kebijakan un-

tuk mengalihkan surplus sektor pertanian ke sektor in-

dustri (manufacturing), dan ekspor seperi semula.

b. Adanya pengaruh dari pola pertumbuhan ekonomi teruta

ma yang terjadi di negara Asia. Pertumbuhan penduduk

yang cepat untuk negara Philippina, Taiwan dan Korea

Selatan (2 - 3 % per tahun) “berdampingan” dengan mis-

kinnya pemilikan sumber-sumber alam. Ekspor hasil bu-

mi dapat dikatakan kecil dan tidak dapat mengimbangi

angka pertumbuhan penduduk. Sementara di daerah lain

akan ditemukan tekanan penduduk yang rendah tetapi

cukup memiliki sumber-sumber alam dan potensial un-

tuk mengadakan ekspor hasil bumi. Malahan ekspor ha-

sil bumi memainkan peranan penting dalam ekonomi na-

sional. Ini ditemukan di negara Thailand dan Malaysia.

c. Yang menyangkut ratio antara manusia dan tanah.

Di NSB kebanyakan dari masyarakat tingkat pemilikan ta

Page 16: METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONALbem.law.ui.ac.id/.../uploads/materi/metode-perhitungan-pendapatan.pdf · Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku (Pen- ... INDIKATOR PEMBANGUNAN

nahnya kecil. Ratio antara manusia dan tanah dapat men

capai 1000–1500 orang perkilometer persegi dengan 80%

nya lebih hidup di pedesaan dan bekerja pada sektor per

dan bekerja pada sektor pertanian tradisional.

d. Lemahnya perekonomian nasional.

Perekonomian nasonal negara yang memiliki dualisme

untuk pertumbuhan ekonominya, pada sebagian besar

NSB, biasanya tergantung perdagangan luar negeri, ban-

tuan luar negeri dan investasi asing. Dilihat dari stuktur

pasar dunia, mereka merupakan daerah pasaran industri

dan ekspor produk modern yang semula mengalir dari

sektor pertanian komersial ke sektor luar negeri. Hasil

yang diperoleh sektor pertanian dimanfaatkan untuk

pembentukan kapital sehingga akhirnya sektor pertanian

tradisional tetap terisolasi dan tetap kesubsistensiannya.