Click here to load reader
Upload
anindita-kusuma-listya
View
184
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
LECTURE NOTESMETODE PENELITIAN SOSIALAnindita Kusuma Listya 1006664666Dosen: Erwin InderadjaSemester 4 Tahun Ke-III, 20121st LectureSenin, 16 April 2012Penelitian KualitatifDEFINISI Pendekatan Penelitian Kualitatif, menurut Dr. Prasetya Irawan, memiliki karakteristik utama sebagai berikut: Bukan Data Kualitatif Tidak semata-mata dicirikan dengan adanya data kualitatif dalam suatu penelitian Karena, pendekatan kuantitatif pun, ada yang melengkapi datanya dengan data kualitatif D
Citation preview
METODE
PENELITIAN SOSIALAnindita Kusuma Listya
1006664666
Dosen:
Erwin Inderadja
Semester 4
Tahun Ke-III, 2012
1st Lecture
Senin, 16 April 2012
Penelitian Kualitatif
DEFINISI
Pendekatan Penelitian Kualitatif, menurut Dr. Prasetya Irawan, memiliki karakteristik utama sebagai
berikut:
Bukan Data Kualitatif
- Tidak semata-mata dicirikan dengan adanya data kualitatif dalam suatu penelitian
- Karena, pendekatan kuantitatif pun, ada yang melengkapi datanya dengan data kualitatif
Dikaitkan dengan Verstehen
Verstehen berasal dari Bahasa Jerman, yang berarti “memahami,” istilah yang berasal dari Max
Weber
Dikaitkan dengan Participant Observation
Dikaitkan dengan hal ini, karena didasari pada asumsi dasar dan karakteristik kualitatif:
1. Role of Research
Tujuan penelitian, adalah untuk mengetahui bagaimana tiap aktor menginterpretasikan
sebuah realitas
2. Relations between researcher and subject
Relasi antara peneliti dan subjek, menurut kualitatif harus dekat (close), sehingga peneliti
bisa benar-benar paham. Dengan kedekatan ini, kualitatif berusaha agar interpretasi
aktor bisa dipahami. Kalau jauh, tidak akan terlihat yang sebenarnya
3. Researcher’s stance in relation to subject
Hubungan peneliti terhadao subjek adalah sebagai insider
- Kebanyakan orang, jika bicara tentang kualitatif, selalu dikaitkan dengan observasi
partisipatoris ini
- Ada bidang-bidang kajian yang tidak bisa menggunakan metode ini, yaitu terutama bidang
historis, karena tidak bisa terlibat langsung dengan apa yang dikaji
Dikaitkan dengan Studi Kasus
- Apa yang dikaji, disebut gejala / objek kajian / sistem peristiwa. Bukan merupakan peristiwa
majemuk, yang merupakan kumpulan kejadian yang memiliki karakteristik sama
- Studi kasus:
1. Sering ditafsirkan sebagai kejadian tunggal
2. Sifatnya tunggal
3. Dipahami secara utuh, menyeluruh
- Studi kasus digunakan oleh kualitatif, karena objek penelitiannya unik, kasuistik, tidak ada
duanya
- Perbedaan dengan kuantitatif:
- Unik, merupakan ciri yang selalu terdapat dalam fenomena yang dipelajari dalam penelitian
kualitatif
- Unik, berbicara tentang kekhasan masing-masing objek dan fenomena, sehingga
meninggalkan ciri umumnya. Hal inilah yang membuat pendekatan ini disebut kualitatif,
karena tujuannya bukan untuk memperoleh pemahaman umum
Disebut juga Etnografi, Etnometodologi, Fenomenologi
- Karena mengkaji perilaku manusia, kebudayaan, termasuk interaksi antar bangsa
- Berbeda-beda cara mendapatkan pengetahuannya
Disebut Natural Inquiry atau Interpretive Inquiry
- Natural Inquiry
Karena konteksnya natural, bukan artificial
- Interpretive Inquiry
Karena banyak melibatkan aktor-aktor subjektif, baik dari informasn, subjek penelitian, juga
peneliti sendiri
- Interpretive Inquiry mengandalkan pemahaman. Metode yang digunakan, antara lain:
1. Semiotika
2. Hermenitika
3. Linguistik
4. Pemahaman
EPISTEMOLOGI
Bagaimana. Pengetahuan tentang bagaimana suatu science dibangun atau dibentuk.
Kuantitatif
Umum
Kualitatif
Unik
"dibangun"
Kumpulan Informasi (Data)
Data : Sebuah istilah untuk satuan majemuk, merupakan kumpulan | Datum : Satuan tunggal
Kerja Metodologi
Kumpulan informasi merupakan bagian dari kerja metodologi. Akan berhubungan dengan
pengelolaan data, seperti penyusunan data (kesimpulan), dll.
Kuantitatif
Semua informasi berasal dari hal yang serupa, jadi informasinya akan memiliki pola yang teratur,
sehingga akan sangat mudah untuk dikenali
Kualitatif
Tidak semua hal demikian, dianggap memiliki pola yang serupa. Karena yang diperhatikan dan
ingin dipahami adalah keunikannya
Pengelolaan Data
Berkaitan dengan penelitian dengan Prinsip-prinsip ilmiah
VERSTEHEN
Tujuan penelitian kualitatif, untuk memahami
Kuantitatif
Cirinya, pengukuran terhadap Validitas dan Reliabilitas
- Konfirmasi, antara konsep yang ingin diukur dengan faktanya
Kualitatif
- Secara mainstream, tidak menggunakan validitas dan reliabilitas
- Induksi
Dibangun dari pengetahuan yang kecil, menjadi pengetahuan yang lebih besar. Ilustrasi:
Kesimpulan Umum
Khusus 1 Khusus 2 Khusus 3 Khusus 4
Kesimpulan Umum
Quant.
Qual.
Idealisasi, Abstraksi
Konfirmasi
- Hasil penelitian kualitatif kemudian akan bisa dibuktikan, digunakan, atau diujikan kembali oleh penelitian kuantitatif
2nd Lecture
Senin, 23 April 2012
Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif (Neuman) - I
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
Menentukan Topik Menentukan Fokus Pertanyaan (Membuat Pertanyaan Penelitian)
Menyusun Rencana Penelitian Mengumpulkan Data Menganalisis Data Interpretasi Data
Penulisan Laporan
Langkah-langkah ini biasanya dibagi menjadi 3 bagian atau langkah, yaitu:
Bagian 1 (Mempersiapkan Rancangan Penelitian)
1. Menentukan Topik
2. Menentukan Fokus Pertanyaan
3. Menyusun Rencana Penelitian
Bagian 2
Mengumpulkan Data
Bagian 3
1. Menganalisis Data
2. Interpretasi Data
3. Penulisan Laporan
Dalam penelitian kuantitatif, ketiga bagian tersebut bentuknya mengikuti prinsip anak tangga,
merupakan step-step bertingkat yang harus dijalankan satu per satu.
TAHAPAN PENELITIAN KUALITATIF (SPRADLEY)
Bentuknya tidak seperti anak tangga, melainkan berbentuk spiral, karena memungkinkan
untuk kembali ke tahapan-tahapan sebelumnya, yang dilakukan untuk peninjauan ulang, apakah
sudah tepat informasinya? Revisi bisa dimungkinkan dalam tahapan-tahapannya, namun yang tidak
boleh diubah adalah topiknya. Topik harus tetap,
Polanya bergerak dari bawah ke atas. Proses melakukan penelitian, akan menentukan
apakah BAB I-nya harus direvisi atau tidak (masih bisa direvisi). Penelitian kualitatif bukan untuk
membuktikan, sehingga BAB I-nya tidak harus kuat (memungkinkan adanya perubahan).
3 HAL YANG MENJADI PEDOMAN MEMBANTU DALAM MENGARAHKAN PENELITIAN
1. Social Problem
Masalah yang diangkat harus masalah sosial, dan memiliki pengetahuan tentang masalah
tersebut. Social problem, defined as condition that...
Is widely regarded as undesirable or as source of difficulties
Is caused by the actions or inactions of people or society
Affects or is thought affects a large number of people
2. Social Research
Untuk mengetahui masalah itu tergolong masalah sosial atau tidak, harus dibuktikan melalui
riset sosial, apakah issue ini sudah pernah ada penelitian tentangnya sebelumnya (melalui studi
pustaka). Hal ini akan membantu memahami persoalan yang akan dibahas. Akan lebih baik jika
masalah tersebut sudah menggejala dalam masyarakat.
3. Research Question
Dari persoalan yang didapat dari riset sosial tersebut, baru bisa mengembangkan pertanyaan
penelitian. Karena seringkali sudah banyak hal yang telah terjawab dari masalah tersebut.
Filsafat Perspektif (Asal Mula Epistimologi Positivis dan Post-Positivisme)
1. Cara Pandang Plato (Idealisme, Kualitatif)
Idealisme. “Jika aku berfikir, maka aku ada.” Yang membuat sesuatu menjadi “ada” adalah
pikiran.
2. Cara Pandang Aristotle (Realisme, Positivis, Kuantitatif)
Yang kita ketahui dari sesuatu di luar diri kita merupakan hal yang riil, bukan dari pikiran
yang abstrak. Karena yang dilihat adalah sesuatu yang riil, maka sifat-sifat yang diteliti akan
cenderung sama.
Kedua hal ini dangat berpengaruh kuat bagi ilmu pengetahuan hingga saat ini.
CARA PANDANG KUALITATIF TERHADAP KEBENARAN
“Sesuatu yang ada / wujud / terjadi / riil / nyata.” Apa yang kita yakini, kita anggap ada dan
berlaku. Realisme mempelajari fenomena-fenomena yang menurutnya riil dan ada. Realis melihat
ada ciri keberulangan (pola dan gejala yang sama), yang membuatnya menjadi umum.
“Sesuatu yang berlaku”
= Kuantitatif
“Kebenaran yang dibangun dari jalinan berbagai faktor yang bekerja bersama-sama, seperti
budaya dan sifat-sifat unik dari indivisu-indivisu manusia.” Gejala yang dipelajari bukan sesuatu
yang bersifat umum karena tidak mempunyai ciri keberulangan. Kebenaran dari kualitatif
merupakan hasil “penyikapan” dari subjek penelitian dan adanya determinasi dari penelti sendiri
(interpretasi). Karena itulah disebut interpretisism, karena menurut peneliti kualitatif,
pemahaman tersebut tidak hanya diperoleh dari peneliti, tetapi juga subjek penelitian.
Dalam kualitatif kebenaran adalah Kebenaran-Intersubjektif. Menurut kualitatif, subjektif
merupakan objektivitas yang diberikan oleh masing-masing pihak, kecuali objek penelitiannya
tidak bisa memberikan sikap.
Kaitan Fakta dengan Teori
Kebenaran bisa dipengaruhi oleh keterkaitan antara fakta dan teori. Kalau tidak memiliki
referensi apa pun, maka kita tidak bisa mengetahui apa yang ada di hadapan kita sebagai fakta.
“Semua fakta tidak mungkin terlepas dari teori” – Thomas Kuhn, 1970
Kaitan Kebenaran dengan Konteks
“Pemahaman kita terhadap suatu kebenaran tidak mungkin lepas dari konteks. Dengan demikian,
makna suatu kebenaran akan terus berkembang dan lebih kaya, sesuai dengan konteks yang ada
di dalam benak kita” -
"Pencarian kebenaran bukanlah sekedar masalah "menemukan" kebenaran itu sendiri, tetapi
mencari cara-cara paling tepat untuk menyikapinya." - Rorry, 1986
Tahap-Tahap Penelitian Kualitatif (S. Nasution, 1988)
Kumpul data
Analisis data
Verifikasi
Laporan berdasarkan
catatan, ingatan
Pertanyaan baru
Topik umum
Pertanyaan umum
Informasi yang
diperlukan
Memilih metode
pengumpulan data
Masuk lapangan
Kumpul data
Keterangan:
Bagian 1
Merupakan bagian
pendahuluan dalam penelitian.
Pemilihan topik bisa dimulai
melalui studi pustaka,
dokumen, atau wawancara
langsung dengan narasumber
Bagian 2
Bagian 3
3rd Lecture
Senin, 30 April 2012
Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif (Neuman) - I
PERMASALAHAN PENELITIAN
Tiap penelitian, selalu dipengaruhi pertimbangan-pertimbangan tertentu seperti ilustrasi di atas,
yaitu:
- Practical Consideration
Berhubungan dengan tingkat pendidikan (penelitian S1 berbeda tingkat kesulitannya dengan
tingkat S2)
- Epistimologi
- Ontologi
Terkait ilmu yang dipelajarinya. Jika ilmu yang dipelajari sudah matang, maka pemilihan
metode yang ada di bidang ilmunya akan lebih mudah
- Teori
Wawasan yang mendasari seseorang untuk merumuskan permasalahan. Dalam proses
merumuskan masalah, teori yang dimilikinya akan sangat membantu. Pengalaman dalam
kehidupan, juga menjadi latar belakang. Jika tidak memiliki teori sama sekali, peneliti akan
berada dalam keadaan “misteri”
- Value
Berkaitan dengan pilihan baik dan buruk. Topik-topik yang dipilih bisa banyak, tergantung
peneliti menempatkan teori tersebut terhadap konteks. Jadi, value yang dianut akan
mempengaruhi dalam proses penelitian
Social Research
Practical ConsiderationEpistimologi
Ontologi
Teori
Value
KERANGKA KONSEP / PEMIKIRAN
Dalam kualitatif, ada perdebatan tentang penggunaan teori
- Pro Teori : Teori diperlukan sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data dalam
kualitatif. Mengikuti logika positivisme, yang mengatakan bahwa teori digunakan sebagai
jawaban sementara atas permasalahan penelitian
- Kontra Teori : Dalam kualitatif, yang ada justru pertanyaan sementara
Dalam kerangka konsep / pemikiran, ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu:
Tinjauan Kepustakaan
- Sebagai upaya untuk membuktikan orisinalitas dari karya atau penelitian yang dilakukan.
Sebab dalam kualitatif, tidak boleh ada penelitian yang sama. Harus bisa membuktikan bahwa
penelitian yang dilakukan tidak termasuk dalam titik-titik yang sudah dibahas.
- Fungsi tinjauan kepustakaan, antara lain:
a. Untuk lmeningkatkan kepercayaan peneliti terhadap hal yang diteliti
b. Memperlihatkan suatu pengenalan yang baik tentang bangunan pengetahuan dan
memantapkan kredibilitas
c. Memperlihatkan jalan / cara penelitian sebelumnya yang lebih dahulu, dan bagaimana
suatu penelitian yang ada dan terkait dengan penelitian tersebut
d. Meringkaskan dan mengintegrasikan hal yang diketahj dakam suatu area kajian sejenis
e. Mendapatkan pelajaran dari penelitian-penelitian lain, dan mendorong / merangsang
munculnya ide-ide baru
- Tinjauan Kepustakaan menyangkut 4 (empat) bentuk, yaitu:
a. Kajian Historis
Perbandingan topik, dengan topik yang pernah ada
b. Kajian Teoritis
c. Kajian Metodologis
Apa saja metode-metode yang bisa digunakan, bagaimana penggunaan metode pada
penelitian sebelumnya
d. Konklusi Review Integratif
Membahas suatu karangan, mengikuti suatu pola tertentu
- Dengan adanya tinjauan kepustakaan, menunjukkan bahawa penelitian kualitatif sangat
kompleks dan tidak simpel, karena membutuhkan usaha dari peneliti untuk benar-benar
mempelajari penelitian lain yang berhubungan dengan topik yang diangkat
Definisi Konsep
- Pertanyaan Penelitian
Dengan mendefiniskan konsep dalam pertanyaan penelitian, dapat membantu proses
pengumpulan data
- Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian juga penting untuk membantu dalam proses pengumpulan data,
mempengaruhi kedalaman informasi yang akan dicari. Namun ada pula penelitian kualitatif
yang tidak menuliskan tujuan penelitiannya, tetapi hanya membuat “pertanyaan bawahan”
dari pertanyaan penelitian utama. Dalam HI, cenderung menggunakan tujuan penelitian
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
1. Kualitatif
2. Field Research
Objek penelitian ada di luar. Peneliti mempelajari objek yang ada di luarnya secara langsung
Non-Field Research
Peneliti mempelajari objek melalui media, tidak secara langsung, yaitu:
- Studi dokumen
- Studi laboratorium
Jenis Penelitian
1. Eksplanatif : Dalam penelitian kualitatif, tidak ada eksplanatif, karena penjelasan
mengenai hubungan sudah ada di deskriptif
2. Deskriptif : Menjelaskan yang sudah ada menjadi lebih jelas.
3. Eksploratif : Menemukan, apa yang tidak ada
Teknik Pengumpulan Data
Manusia : Penglihatan, pendengaran, mulut
Non-Manusia : Penglihatan, pendengaran
Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif, sumber pemberi informasi disebut informan, bukan responden.
Karena responden adalah yang memberikan tanggapan terhadap apa yang ingin kita ketahui.
Orang yang paling mengerti, disebut key informant.
4th Lecture
Senin, 7 Mei 2012
Pengumpulan Data Kualitatif
Pengumpulan data kualitatif, dapat dilakukan melalui:
1. Etnografi
2. Focus Group Discussion
3. Studi Dokumen
4. Triangulasi
5. Komparasi Historis
METODE PENELITIAN KUALITATIF
Metode penelitian kualitatif, tidak harus selalu ditulis dalam karya tulis kualitatif. Sementara hal
yang perlu ditulis dalam penelitian, antara lain:
- Pendekatan penelitian / Metodologi penelitian
- Jenis Penelitian:
1. Kuantitatif
- Eksplorasi
- Deskripsi
- Eksplanasi
2. Kualitatif. Tidak memiliki acuan baku, tetapi umumnya hanya memiliki dua jenis, yaitu:
- Eksplorasi
- Deskripsi
Eksplanasi umumnya memiliki 2 (dua) tujuan, yaitu untuk menunjukkan ada atau tidaknya
hubungan, dan juga seberapa kuat hubungan tersebut.
- Populasi Sampel
1. Kuantitatif
Dalam kuantitatif, populasi sampel harus ditulis, karena objek yang diteliti terdiri atas
gabungan dari fenomena-fenomena kecil yang memiliki pola sama / serupa
2. Kualitatif
Kualitatif menganggap fenomena sebagai sesuatu yang unik, tunggal, sehingga harus
dipahami secara holistik dan menyeluruh. Logika kualitatif, tidak melihat sesuatu yang
dipelajari sebagai sesuatu yang umum, sehingga teknik penarikan sampel menjadi kurang
relevan digunakan dalam penelitian kualitatif
PENGUMPULAN DATA KUALITATIF
Etnografi
Bisa berkaitan dengan 2 (dua) hal, yaitu:
- Berkaitan dengan perilaku manusia
- Berkaitan dengan hasil / produk dari perilaku manusia (karya budaya, etc.)
Konsekuensinya, metodologi yang digunakan untuk dua hal tersebut juga berbeda, antara
perilaku dan produk hasil perilakunya. Karena itulah ada etnometodologi.
Etnometodologi
Sebuah kajian ilmiah yang mempelajari terjadinya gejala-gejala sosial, dengan menggunakan
metode yang tepat
Konstruktivisme
Memiliki keyakinan dan prinsip bahwa pengetahuan itu dibangun dan dibentuk (constructed)
Menggabungkan berbagai metode yang ada, tergantung objek yang diteliti
Naturalisme
Yang dianggap penting dan dijadikan fokus, adalah keaslian (orisinalitas) dari setting. Contoh
yang paling relevan dan sering menggunakannya ialah kajian historis
Karena, pemahamannya harus dipahami dengan konteks saat itu, bukan konteks kekinian.
Sehingga, konteks sangat diprioritaskan oleh kualitatif naturalisme
Interpretisme
Berdasarkan pada pemahaman
METODE-METODE PENELITIAN KUALITATIF
Menurut Prasetya Irawan, ada 6 metode, yaitu..
1. Metode Wawancara
2. Metode Observasi
3. Metode Kepustakaan
4. Metode Historis
5. Metode Studi Kasus
6. Metode Evaluasi
Keenam metode ini memiliki kesamaan, yaitu adanya penggunaan panca indera. Ada yang
menggunakan salah satu panca indera, ada pula yang mengkombinasikan beberapa panca indera.
Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara berdialog antara peneliti dan sumber
informasi atau objek peneliti
Manusia atau peneliti adalah instrumen utama dari pengumpulan data. Sehingga dalam
kualitatif, peran sebagai peneliti tidak boleh digantikan
Wawancara terbagi atas 3 jenis, yaitu:
- Terstruktur
Pertanyaan disiapkan dalam suatu susunan yang cukup lengkap. Tidak sama dengan
terstruktur dalam kuantitatif, tetapi ada kesamaan, yaitu hal ingin ditanyakan itu
diungkapkan. Namun, dalam kualitatif hanya yang pokok saja, karena nanti akan
dikembangkan atau malah berkembang sendiri dalam pertanyaan dan saat melakukan
wawancara
- Semi Terstruktur
Pertanyaan disiapkan, yang penting / pokok saja. Sehingga mungkin untuk dikembangkan lagi
- Tak Terstruktur
Pertanyaan tidak disiapkan
Observasi
Observasi memiliki 2 jenis, yaitu:
- Langsung
Objek didatangi, lalu dipelajari
- Tidak Langsung
Kehadiran kita mengganggu, atau memang tidak bisa dihadiri oleh peneliti (contoh: rapat
negosiasi tertutup antar negara)
Observasi Terstruktur
Biasanya dilakukan dengan cara membuat tabel. Contoh:
Deskripsi Refleksi Komentar
Delegasi Indonesia berbicara
pelan dalam pembukaan
pidatonya
Suara yang pelan menunjukkan
delegasi Indonesia tidak yakin
Ada gangguan pada pengeras
suara, keterlambatan delegasi
dari negara lain
(Komentar adalah hal-hal yang
perlu ditulis, berkaitan dengan
situasi dan kendala ketika
sedang meneliti)
Focus Group Discussion
Merupakan pengumpulan data dari orang-orang atau sumber yang dianggap relevan dengan apa
yang ingin diketahui