21
METODE PELAKSANAAN Peningkatan Jalan dan Pembangunan Talud Desa Sidaurip - Desa Gandrungmanis - Desa Layansari Kec.Gandrungmangu Dengan jangka waktu pelaksanaan 90 (Sembilan Puluh) hari kalender sejak terbitnya Surat Perintah Kerja (SPMK ). Lokasi pekerjaan terletak di Lokasi pekerjaan terletak Kecamatan Kawunganten BAB. I LATAR BELAKANG Sehubungan dengan keadaan jalan ujungmanik - Cigintung mengalami kerusakan maka perlu perbaikan guna untuk memperlancar arus lalulintas pengguna jalan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat, maka diperlukan peningkatan sarana jalan yang memadai guna mendukung kelancaran arus barang dan jasa, meningkatkan kapasitas jalan, memperlancar arus lalu lintas . Rencana metoda pelaksanaan ini disusun oleh CV.PURNAMA KARYA untuk menerapkan sistem Jaminan mutu terhadap rencana pekerjaan peningkatan Jalan kuripan-jangrana agar pelaksanaanya sesuai dengan persyaratan yang diterapkan (spesifikasi Teknik) dan hasil pekerjaan dapat berpungsi sebagaimana yang diharapkan. METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN A. Pekerjaan Persiapan : Didalam pekerjaan persiapan terdapat berbagai kegiatan yang harus diprogram dengan baik, karena akan sangat berkaitan terhadap berhasil dan tidaknya didalam pengelolaan suatu pekerjaan. Hal tersebut meliputi prosedure administrasi, tahapan kegiatan yang diwajibkan sesuai yang tertuang didalam Dokumen Pelelangan, Sosialisasi terhadap lingkungan dan pekerjaan persiapan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan pelaksanaan. Dimana hal tersebut meliputi : a. Pre Construction Meeting : Pre Construction Meeting/Pra Pelaksanaan merupakan kegiatan/rapat yang membahas tentang persiapan sebelum kegiatan dilapangan antara lain mencakup : METODE PELAKSANAAN

Metode Pekerjaan Bina Marga PMK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Metode kerja Dinas Bina Marga

Citation preview

Page 1: Metode Pekerjaan Bina Marga PMK

METODE PELAKSANAAN

Peningkatan Jalan dan Pembangunan Talud Desa Sidaurip - Desa Gandrungmanis - Desa Layansari Kec.Gandrungmangu

Dengan jangka waktu pelaksanaan 90 (Sembilan Puluh) hari kalender sejak terbitnya Surat Perintah Kerja (SPMK ).

Lokasi pekerjaan terletak di Lokasi pekerjaan terletak Kecamatan Kawunganten

BAB. I LATAR BELAKANGSehubungan dengan keadaan jalan ujungmanik - Cigintung mengalami kerusakan maka perlu perbaikan

guna untuk memperlancar arus lalulintas pengguna jalan untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian

masyarakat, maka diperlukan peningkatan sarana jalan yang memadai guna mendukung kelancaran

arus barang dan jasa, meningkatkan kapasitas jalan, memperlancar arus lalu lintas . Rencana metoda

pelaksanaan ini disusun oleh CV.PURNAMA KARYA untuk menerapkan sistem Jaminan mutu terhadap

rencana pekerjaan peningkatan Jalan kuripan-jangrana agar pelaksanaanya sesuai dengan persyaratan

yang diterapkan (spesifikasi Teknik) dan hasil pekerjaan dapat berpungsi sebagaimana yang diharapkan.

METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN

A. Pekerjaan Persiapan :

Didalam pekerjaan persiapan terdapat berbagai kegiatan yang harus diprogram dengan baik,

karena akan sangat berkaitan terhadap berhasil dan tidaknya didalam pengelolaan suatu pekerjaan.

Hal tersebut meliputi prosedure administrasi, tahapan kegiatan yang diwajibkan sesuai yang tertuang

didalam Dokumen Pelelangan, Sosialisasi terhadap lingkungan dan pekerjaan persiapan lainnya

yang berkaitan dengan pekerjaan pelaksanaan.

Dimana hal tersebut meliputi :

a. Pre Construction Meeting :

Pre Construction Meeting/Pra Pelaksanaan merupakan kegiatan/rapat yang membahas tentang

persiapan sebelum kegiatan dilapangan antara lain mencakup :

Pembahasan struktur organisasi Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa dan masing masing

tugas dan tanggung jawabnya

Pembahasan Rencana Mutu Kontrak, dimana Penyedia Jasa akan memaparkan RMK yang

telah kami susun, dan apabila masih ada kekurangan kami sebagai penyedia jasa akan

menyempurnakan, dan setelah disepakati akan kami jilid dan kami delegasikan sebanyak

yang dipersyaratkan.

b. Sosialisasi :

Sebelum mengadakan kegiatan dilapangan, terlebih dahulu kami menyampaikan

pemberitahuan kepada Pengguna Jasa secara tertulis untuk diadakannya sosialisasi. Didalam

sosialisasi yang dikuti oleh instansi terkait dan tokoh masyarakat, serta team dari Pengguna Jasa

akan menjelaskan secara umum tentang pelaksanaan Pekerjaan antara lain :

METODE PELAKSANAAN

Page 2: Metode Pekerjaan Bina Marga PMK

Penggunaan jalan desa untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan

Penebangan pepohonan yang mengangu untuk akses jalan masuk ( Jika di Perlukan)

Pemberitahuan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dilokasi pekerjaan

Pemberitahuan secara tertulis ke instansi terkait tentang dimulainya pelaksanaan pekerjaan

Pembahasan lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan serta keperluan masyarakat

setempat

Pembuatan Berita Acara Sosialisasi Pelaksanaan pekerjaan yang sudah disepakati dan

ditandatangani oleh peserta sehingga masyarakat bisa memahami maksud dan tujuan

pelaksanaan pekerjaan.

Setelah kegiatan sosialisasi dan surat pemberitahuan dimulainya pekerjaan dikirimkan ke instansi

terkait, Penyedia Jasa mulai melaksanakan pekerjaan persiapan lainnya yang dilaksanakan secara

bersamaan meliputi antara lain :

a. Mobilisasi & Demobilisasi

Dalam kegiatan mobilisasi adalah mendatangkan semua peralatan sebagaimana yang

dipersyaratkan, dan mempioritaskan jenis alat yang akan digunakan dalam awal pekerjaan

direncanakan pelaksanaannya

Adapun demobilisasi akan dilaksanakan apabila pekerjaan dianggap sudah selesai dan

diterima oleh Pengguna Jasa serta diijinkan oleh Direksi pekerjaan.

b. Pembuatan Kantor Lapangan/Barak Kerja

Kantor lapangan bertempat disekitar lokasi pekerjaan dengan persetujuan Direksi

Pekerjaan, kantor lapangan dibuat sesuai ukuran/kebutuhan di lapangan dengan dilengkapi sesuai

yang dipersyaratkan dalam Dokumen pelelangan yang meliputi meja tulis, kursi, peralatan-

peralatan administrasi, papan tempel untuk menempelkan gambar pelaksanaan, grafik-grafik

pelaksanaan pekerjaan dan data-data lainya, serta buku direksi, buku tamu dan buku monitoring

cuaca, dan peralatan PPK.

Selain hal tersebut diatas dilengkapi juga ruang kerja minimal Ruangan Komputer dan

sarana untuk pelaksanaan pekerjaan administrasi serta pembuatan gambar pelaksanaan.

c. Gudang

Gudang dibuat disekitar lokasi pekerjaan dengan tempat dan ukuran sesuai persetujuan

Direksi. Gudang yang merupakan tempat penyimpanan logistik/bahan matrial, yang perlu dijaga

baik kualitas dan keamanannya dibuat sedemikian rupa sehingga bahan bakar dan pelumas

terhindar dari bahaya kebakaran, suku cadang terhindar dari kerusakan serta Semen diberi alas

supaya kualitas tetap terjaga.

d. Papan Nama Proyek

Papan nama proyek dibuat sesuai dimensi, jumlah, serta format sebagaimana yang

dipersyaratkan dan dipasang pada lokasi pekerjaan/sesuai petunjuk Direksi.

Program Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan.

Sebelum mulai Pelaksanaan Pekerjaan fisik, terlebih dahulu mengadakan pengukuran yang

disaksikan Oleh Pengawas pada kondisi 0% sebagai data untuk pembuatan Gambar

METODE PELAKSANAAN

Page 3: Metode Pekerjaan Bina Marga PMK

Pelaksanaan . Gambar Pelaksanaan disiapkan dan harus ditandatangani oleh Pengawas ,Pejabat

Pelaksana Teknis kegiatan serta oleh kepala bidang terkait.

Membuat patok-patok sementara dari kayu usuk atau bambu sebagai titik unizet, dipasang

pada setiap 50m atau 10m pada lokasi, dengan dicat warna merah serta diberi nomor patok.

Dibuatlah profil-profil tersebut sampai pekerjaan selesai,dimana titik unizet dan profil-profil

tersebut sampai pekerjaan selesai ,dimana titik unizet ini sebagai titik bantu didalam pelaksanaan

pekerjaan baik oleh pengawas maupun Tim Pemeriksa Serah terima pekerjaan.

a. Setelah pelaksanaan pekerjaan fisik selesai ,maka Penyedia Jasa yang disaksikan oleh

pengawas mengadakan Pengukuran 100% untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenenarnya

dilaksanakan atau gambar Purnabangun (As-Built Drawing) untuk digunakan sebagai dasar

perhitungan volume pekerjaan yang dilaksanakan , dengan ketentuan bahwa perhitungan volume

berdasarkan garis rencana yang telah ditetapkan :

Bilamana dalam pelaksanaan terjadi kurang dari rencana yang telah ditetapkan, maka wajib

menyelesaikan sampai garis rencana.

Bilamana didalam pelaksanaan terjadi melebihi garis rencana yang telah ditetapkan ,maka

volume dihitung berdasarkan garis rencana.

Sebelum Pelaksanaan untuk dapat membuat target, informasi berikut perlu diketahui:

standar teknis yang akan dicapai

standar kwalitas yang akan dicapai

jumlah dan kesulitan pekerjaan

kecepatan pekerjaan dan produktivitas

tersedianya sumber daya yang dibutuhkan dan tersedia (tenaga kerja, material dan

transportasi, dll.)

Ketika menghitung waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan, perencana harus memasukkan mobilisasi dan

waktu persiapan untuk memulai, dan penyelesaian akhir termasuk pembersihan lokasi.

Pelaksanaan harus dimulai secara berurutan. Beberapa aktivitas harus dimulai pertama sebelum aktivitas

yang lainnya. Tenaga kerja harus dipekerjakan sesuai dengan kebutuhan dan peningkatan aktivitas pada

tingkat lokal/site.Pekerjaan akhir termasuk pembersihan lokasi kerja, membongkar direksi kit dan barak

kerja, dan akhirnya acara serah terima (peresmian). sehingga staf pengawas pada setiap level dapat

mempersiapkan setiap tanggungjawabnya untuk melakukan pekerjaan tepat waktu dalam keseluruhan

perencanaan.

Persiapan dan Fasilitas Pekerjaan :

Alat Komunikasi agar bisa berkomunikasi dua arah untuk pengaturan lalu lintas.

Kantor Direksi dan gudang

Inspeksi dan Pengujian di laboratorium untuk memeriksa pekerjaan yang telah selesai apakah telah

memenuhi mutu bahan, kepadatan dari pemadatan dan setiap ketentuan lanjutan yang menjadi

diperlukan selama pelaksanan pekerjaan

Papan nama proyek

METODE PELAKSANAAN

Page 4: Metode Pekerjaan Bina Marga PMK

Rencana kerja harian

Pengawas harus selalu punya rencana ke depan paling tidak satu hari. Setelah para pekerja

menyelesaikan pekerjaan untuk satu hari, pengawas merekam hasil kerja (output) yang dicapai untuk setiap

jenis pekerjaan. Berdasarkan hasil yang dicapai dan rencana kerja keseluruhan, rencana untuk hari

berikutnya disiapkan.

Untuk menyiapkan rencana kerja secara baik, pengawas perlu tahu apa yang terjadi di lapangan

selama hari-hari sebelumnya. Tanpa adanya informasi yang baik, seperti suatu sumber dibutuhkan untuk

menghasilkan sesuatu, mengapa target tidak dicapai, dll. sangat tidak mungkin untuk mendapatkan hasil

yang baik. Untuk mendapatkan informasi tepat waktu, fungsi dari sistem pelaporan dibutuhkan.

Program Laporan dan Dokumentasi.

Dalam melaksanakan kegiatan membuat laporan harian dan laporan mingguan.Untuk keperluan

pengendalian dan pengawasan pelaksanaan dilapangan dibuatlah buku harian. Buku harian diisi dilapangan

oleh pelaksana lapangan dan diketahui oleh pengawas, mencatat seluruh rencana dan realisasi aktifitas

pekerjaan sebagai bahan laporan harian.

Laporan harian berisi :

Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan.

Jenis dan kuantitas bahan dilapangan.

Jenis, kapasitas , jumlah dan kondisi peralatan dilapangan.

Jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan.

Cuaca dan peristiwa alam lainya yang mempengaruhi pelaksanakan pekerjaan.

Perintah dan persetujuan untuk melaksanakan pekerjaan.

Perubahan atau kemajuan desain gambar kerja dan realisasi pekerjaan dibandingkan dengan

rencana.

Foto-foto pelaksanaan pekerjaan.

Catatan lain yang dianggap perlu.

Dari laporan harian harus dapat diperoleh informasi sebab-sebab terjadinya keterlambatan pelaksanaan

pekerjaan, apakah disebabkan karena kerusakan peralatan, penyediaan personil/bahan/peralatan terlambat,

atau disebabkan keadaan cuaca buruk.

Laporan dibuat sekurang-kuranya dalam 3 rangkap Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian

dan berisi hasil pekerjaan mingguan serta catatan yang dianggap perlu.

Laporan mingguan

dibuat oleh pelaksana lapangan dan diperiksa oleh pengawas dan Koordinator Pengawas.

Dokumentasi

a. Membuat dan menyerahkan foto-foto dokumentasi pekerjaan untuk laporan progres pekerjaan pada

lokasi yang ditentukan.

METODE PELAKSANAAN

Page 5: Metode Pekerjaan Bina Marga PMK

b. Minimum 3 (tiga) gambar yang harus diambil pada lokasi yang memperlihatkan keadaan keadaan

sebelum mulai pelaksanaan 0% , keadaan dalam tahap 50% dan keadaan penyelesaiaan hasil akhir

pelaksanaan 100% . Foto – foto pada tiap lokasi harus diambil dengan arah dan titik yang sama.

c. Foto – foto sebagaimana tersebut diatas mengunakan kamera digital, dicetak dan dipasang dalam

3 rangkap dan data foto tersebut diatas disimpan dalam CD.

Program Pemeriksaan dan Penyerahan Lapangan.

a. Pada awal pelaksanaan Kontrak , setelah penerbitan SPMK, Pengawas bersama-bersama dengan

Peniliti Pelaksanaan Kontrak melaksanakan pemeriksaan Lapangan bersama dengan melakukan

pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan untuk setiap rencana mata pembayaran guna

menetapkan kuantitas awal.

b. Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara. Selanjutnya pemeriksaan

lapangan bersama terhadap setiap mata pembayaran harus dilakukan oleh pengawas dan Panitia

peniliti kontrak. Untuk menetapkan kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan guna pembayaran

hasil pekerjaan.

c. Sebelum penyerahan lapangan ,Pejabat Pelaksana Kegiatan bersama bersama melakukan

pemrikaan lapangan berikut bangunan , bangunan pelengkap dan seluruhb aset milik Pejabat

Pelaksana Kegiatan yan akan menjadi tanggung jawab penyedia jasa, untuk dimanfaatkan dijaga

dan dipelihara.

d. Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan dalam berita acara serah terima lapangan yang

ditandatangani kedua belah Pihak.

Metode Pengaturan Lalu lintas

Secara umum pengertian rambu-rambu lalu lintas adalah tanda-tanda, alat, benda yang

digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai piranti pengaturan lalu lintas jalan.

Rambu yang memperingatkan adanya bahaya agar para pengemudi berhati hati dalam

menjalankan kendaraannya

Tanda Pengaman lalu lintas untuk setiap grup kerja rambu sebanyak dua buah , ukuran 60

x 90 cm. batas tripleks / papan dengan kerangka kaso 5/7 , warna kuning, huruf hitam yang

menyatakan jenis proyek pekerjaan.

Pemasangan Kerucut lalu lintas (traffic cone) warna dasar jingga dengan atau tanpa

strip/garisputih.

KOSISTENSI DAN KEWAJARAN TEKNIS

METODE PELAKSANAAN

Page 6: Metode Pekerjaan Bina Marga PMK

Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Waktu pelaksanaan Kontrak : 90 (Sembilan Puluh) hari kalender

Masa pemeliharaan : 180 (Seratus Delapan puluh) hari kalender

Jam kerja efektif

Jam kerja pada pekerjaan ini ditetapkan sebagai berikut :

Hari Senin s/d Minggu : jam 08.00 s/d 17.00 WIB

Waktu istrirahat : jam 12.00 s/d 13.00 WIB

Istirahat hari Jumat : jam 11.30 s/d 13.00 WIB

METODE PEKERJAAN UTAMA

PEKERJAAN TURAP Galian Tanah Biasa ,

Apabila Bouwplank sudah siap dan pengeringan dengan menggunakan pompa air kami akan memulai

melaksanakan Galian Tanah Biasa, sesuai gambar rencana dengan terlebih dahulu meminta ijin ke

Direksi pekerjaan.

Adapun cara pelaksanaanya sebagai berikut :

Sebelum pelaksanaan pekerjaan di mulai, harus memperhatikan dan mempelajari bagian pekerjaan sesuai

dengan gambar rencana dan kondisi lapagan.

Pada Lokasi yang akan dilakukan pengalian, sebelumnya harus diberi tanda berupa patok dan di beri peil

galian sesuai dengan kedalaman rencana. Untuk daerah dengan kedalaman tertentu , dibuat patok dengan

warna tertentu pula.

Untuk galian tanah yang terdapat sumber mata air dibawahnya maka harus disiapkan mesin pompa air

untuk mengeluarkan air tersebut. Begitu juga apabila galian menampung air hujan maka meneruskan

pekerjaan selanjutnya air di buang terlebih dahulu.

Untuk jenis tanah berlumpur, kemungkinan terjadinya longsor / runtuhan tanah cukup besar maka dibuat

galian sisi miring dan lebar galian dibuat lebih besar ukuran dimensi tapak.

Selama proses penggalian ,harus memperhatikan keselamatan pekerja yang ada di dalam galian dan harus

memastikan tersedia orang yang membuang tumpukan tanah dipinggir galian supaya tanah tidak

bertumpuk. Hal ini untuk menghindari longsoran dimana tanah galian tidak masuk kembali.

Pengerjaan tanah galian ini dikerjakan dengan cara manual/tenaga manusia dengan peralatan bantu yang

sesuai seperti cangkul, garpu, singkup dll;

Dimensi dan elevasi galian sebagaimana gambar rencana dan petunjuk Direksi

Pengerjaan arah memanjang galian tanah ini disesuaikan dengan kemampuan memasang pasangan batu

untuk masing-masing grup, dengan tujuan pekerjaan pasangan batu tidak terhambat oleh pekerjaan galian

dan panjang penanganan galian tidak berlebihan untuk menghindari genangan air apabila terjadi hujan.

METODE PELAKSANAAN

Page 7: Metode Pekerjaan Bina Marga PMK

Dasar semua galian harus waterpass, bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar – akar

tanaman atau bagian – bagian gembur , maka harus di gali keluar sedang berlubang – lubang diisi kembali

dengan pasir ,disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass.

Hasil galian akan di buang ketempat –tempat yang telah disetujui oleh direksi, dan tanah hasil galian yang

memenuhi syarat untuk urugan kembali akan kami letakan ditempat – tempat timbunan sementara sesuai

petunjuk direksi.

Pekerjaan ini dimulai minggu ke.03 sampai 07 dengan waktu 35 Hari. Dengan

volume 135,0 m3

Kebutuhan Tenaga untuk menyelesaikan pekerjaan:

Tukang Gali : 211,14 OH

Mandor : 7,19 OH

Peralatan yang digunakan

- Cangkul

- Ember

- Garpu

Pekerjaan Pasangan Batu Dengan Mortar

a. Bahan material yang digunakan batu belah, pasir pasang dan semen.

b. Lokasi pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.

c. Prosedur pekerjaan :

Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu rencana dan dan diserahkan kepada direksi untuk

disetujui.

Menyerahkan hasil pengujian material (mix design) mortar yang akan digunakan dan harus sesuai

Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.

Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan

Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi apakah lokasi pekerjaan sudah mememenuhi

syarat untuk dilaksanakan pekerjaan tersebut.

Bahan material yang digunakan adalah batu belah yang sudah dicuci/dibersihkan , pasir pasang dan

semen.

Bahan material untuk pembuatan mortar adalah pasir dan semen.

Material tersebut dicampur dengan mengunakan concerte mixer dan diberi air bersih dengan alat water

tank truck.

Komposisi campuran pasir, semen dan air sesuai dengan spesifikasi teknik.

Sebelum pemasangan harus dibuatkan profil terlebih dahulu untuk memudahkan pemasangan sesuai

dengan gambar.

Pekerjaan Pasangan Batu akan kami pergunakan material yang memenuhi syarat spefikasi teknis;

Pencampuran mortar menggunakan Beton Molen

Dalam pencampuran setelah air dimasukan tidak boleh lebih dari 2 menit

Mortar digunakan kurang dari 30 menit

METODE PELAKSANAAN

Page 8: Metode Pekerjaan Bina Marga PMK

Batu diletakan dengan hati–hati; selanjutnya antara batu dengan batu dipasang mortar sebagai perekat

dengan campuran yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis, dengan tebal adukan tidak kurang dari

10 mm.

Didalam pengerjaan pasangan batu, kami akan menyatukan batu belah yang dipasang, paling sedikit

satu batu pengikat setiap meter persegi, serta naik secara bersama – sama dengan pasangan bagian

dalam agar batu pengikat dapat terpasang dengan baik.

Untuk permukaan bagian luar Pasangan Batu (yang kelihatan) akan kami pasang dengan rata serta

bersih dari ceceran adukan,

Setelah ketinggian pasangan batu sampai ketinggian aman dari genangan air apabila terjadi hujan,

dilanjutkan memasang ke arah atas secara bertahap.

Ketinggian pasangan batu kearah atas, untuk setiap tahap akan kami pasang maksimum 1.5 m untuk

menghindari keruntuhan

Weep Hole PVC Ø 2” akan kami pasang 1 ( satu ) buah setiap 1m2/sesuai gambar pelaksanaan dan

bagian belakang diberi filter dari ijuk dan kerikil

Untuk permukaan bagian luar Pasangan Batu (yang kelihatan) akan kami pasang dengan rata serta

bersih dari ceceran adukan,

Pekerjaan ini dimulai minggu ke.04 sampai 08 dengan waktu 35 Hari. Dengan

volume 351,0 m3

Kebutuhan Tenaga untuk menyelesaikan :

Pekerja : 1.409 Jam

Tukang batu : 422 Jam

Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan

Pasir Pasang : 178 m3

Portland Cement (PC) : 61.776 kg

Batu Belah :410 m3

Kebutuhan peraltan untuk menyelesaikan

Concrete : 140 Jam

Water Tangker : 1 Jam

Pada ketingiian pemasangan batu belah pada minimal ketinggian 1,5 m di perlukanya Pemasangan pipa

PVC 2” sebagai pembuang air tanah . Bagian dalam dari setiap sambungan pipa harus diratakan

sehingga muka dalam pipa menjadi rata. Pipa yang digunakan bersih dan bebas dari jatuhan adukan.

Pemasangan pipa dipasang dengan teliti menurut arah ketinggian yang ditentukan pada petunjuk gambar

.Bagian dalam pipa harus diratakan sehingga muka dalam pipa menjadi rata. Pipa bagian dalam harus

bersih dan bebas dari kotoran.

Untuk penyelesaian sambungan kecuali jika ditentukan lain, sambungan yang kelihatan harus disiar rata

dan halus dengan adukan 1 PC : 2 Pasir, pada waktu pekerjaan sedang berlangsung, dengan menjaga

supaya dijamin adanya keseragaman warna. Selanjutnya sambungan yang tidak kelihatan harus diisi

rata dengan adukan

METODE PELAKSANAAN

Page 9: Metode Pekerjaan Bina Marga PMK

Setiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu

pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm, serta tidak boleh ada batu yang berimpit

satu sama lain.

Pekerjaan ini dimulai minggu ke.04 sampai 08 dengan waktu 35 Hari. Dengan

volume 53,5 m’

Kebutuhan Tenaga untuk menyelesaikan :

Pekerja : 3,3 Oh

Tukang batu : 0,19 Oh

Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan

Pipa PVC 2’ : 26 m’

Ijuk : 8 kg

Pekerjaan Plesteran 1Pc : 3Psr

Untuk pasangan batu yang ketinggian sudah memenuhi syarat (bisa di plester) kami akan minta ijin

kepada Direksi untuk memulai pengerjaan dengan jenis pekerjaan Plesteran 1 Pc : 3 Ps, dengan

menggunakan semua material sebagaimana yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis, dengan

metode kerja sbb :

Pencampuran mortar sesuai yang dipersyaratkan dalam spesifikasi teknis dengan pengadukan

menggunakan Beton Molen

Sebelum di plester semua permukaan akan kami bersihkan dari segala macam kotoran,

Plesteran akan kami kerjakan satu lapis sampai ketebalan 1,5 cm dan kemudian dihaluskan dengan

air semen

Untuk permukaan yang masih basah setiap akhir pekerjaan mengantisipasi turun hujan dilindungi

supaya tidak rusak

Setelah kelabangan cukup mengeras maka pekerjaan pelokan pada plesteran pada dinding dengan

menggunakan adukan yang cukup kental dan homogen dapat dilakukan jalur demi jalur yang

dimulai dari bagian bawah ke atas dengan mempergunakan sendok adukan bulat besar.

Setelah pelapokan adukan plesteran pada dinding mencapai ketinggian 100 cm di susul dengan

melakukan perataan permukaaan plesteran memakai jidar panjang yang ditempelkan pada dua

permukaan permukaan kelabangan sambil mengosok – gosokan ke arah bagian atas, kemudian

dipadatkan dengan cara gosokan arah memutar mempergunakan roskam besar.

Setelah plesteran selesai dan pengeringan sudah cukup , dilanjutkan dengan acian dengan cara

membuat campuran semen dan air lalu diaduk sampai menjadi bubur kental dan dibuat seperlunya

agar tak cepat mengering . Lalu permukaan plesteran dibasahi dengan air sebelum melepokan tipis

– tipis acian dan selanjutnya di gosok – gosok arah memutar memakai roskam serat diolesi air

dengan kuas agar merata.

Pekerjaan Acian Perisapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas bekas zak

semen dan bahan-bahan lainya sesuai kebutuhan.

Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember bekas tempat cat

atau tempat lainya yang dapat digunakan untuk menampung air acian.

METODE PELAKSANAAN

Page 10: Metode Pekerjaan Bina Marga PMK

Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak boleh

diaduk karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering sehingga

tidak dapat digunakan untuk bahan acian dinding.

menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini dimaksudkan agar

nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.

Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan

menggunakan cetok.

Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan benar-

benar rata dan halus.

Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram air.

karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.

Pekerjaan ini dimulai minggu ke.05 sampai 09 dengan waktu 35 Hari. Dengan

volume 810 m2

Kebutuhan Tenaga untuk menyelesaikan :

Pekerja : 311 Oh

Tukang batu : 153 Oh

Kepala Tukang : 15 Oh

Mandor : 15 Oh

Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan

Pasir Pasang : 18 m3

Portland Cement : 6.298 kg

Pekerjaan Acian

1. Perisapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas bekas zak semen dan

bahan-bahan lainya sesuai kebutuhan.

2. Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember bekas tempat

cat atau tempat lainya yang dapat digunakan untuk menampung air acian.

3. Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak

boleh diaduk karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering

sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan acian dinding.

4. menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini dimaksudkan

agar nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.

5. Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan

menggunakan cetok.

METODE PELAKSANAAN

Page 11: Metode Pekerjaan Bina Marga PMK

6. Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan

benar-benar rata dan halus.

7. Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram

air. karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.Pekerjaan ini dimulai minggu ke.09 sampai 11 dengan waktu 21 Hari. Dengan

volume 810 m2

Kebutuhan Tenaga untuk menyelesaikan :

Pekerja : 162 Oh

Tukang batu : 81 Oh

Kepala Tukang : 8,1 Oh

Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan

Portland Cement : 2.632 kg

Pekerjaan Timbunan Tanah Dipadatkan/m3

Bila pasangan batu sudah mengalami ketinggian agar pasangan batu kali aman terhadap roboh akibat air masuk pada

belakang pasangan pada saat penghujan , maka bersamaan juga pekerjaan timbunan tanah kembali yang dihasilkan

dari pekerjaan galian tanah. Pekerjaan Timbunan Tanah kembali menyesuiakan dari tingginya pasangan batu yang

sudah dikerjakan

Seluruh timbunan harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm dari bahan bergradasi

menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5 cm serta mampu mengisi rongga-

rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut

Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus memiliki kelandaian

yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas

Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kadar airnya yang

disyaratkan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut, dilanjutkan dengan penyemprotan

air secukupnya dan dicampur seluruhnya dengan menggunakan motor grader atau peralatan lain

yang disetujui.

Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti dinyatakan dalam batas-batas kadar air

yang disyaratkan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut dengan menggunakan motor

grader atau alat lainnya secara berulang-ulang dengan selang waktu istirahat selama penanganan,

dalam cuaca cerah. Alternatif lain, bilamana pengeringan yang memadai tidak dapat dicapai dengan

menggaru dan membiarkan bahan gembur tersebut, bahan tersebut dikeluarkan dari pekerjaan dan

diganti dengan bahan kering yang lebih cocok.

Bilamana tinggi timbunan satu meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan

(termasuk penggemburan dan pengeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai 15 cm bagian

permukaan atas dasar pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan untuk timbunan yang

ditempatkan diatasnya.

METODE PELAKSANAAN

Page 12: Metode Pekerjaan Bina Marga PMK

Pekerjaan ini dimulai minggu ke.10 dan 13 dengan waktu 14 Hari. Dengan

volume 82 m3

Kebutuhan Tenaga untuk menyelesaikan :

Pekerja : 3,25 Jam

Mandor : 1 Jam

Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan

Tanah Urug : 98,4 m3

Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan

Excvator : 1,47 Jam

Dumptruk : 41,9 Jam

PEKERJAAN JALAN

Lapis Pondasi Agregat Kelas C

Setelah Pekerjaan Pemasangan Talud sudah hampir selesai kami lanjutkan ke

pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas C

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk

disetujui

Lokasi perbaikan pondasi dibentuk dan di gali sesuai dengan ukuran rencana perbaikan pondasi.

Material agregat kelas C dihampar dengan tenaga manusia dan dengan ketebalan bervariasi.

Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum

pemadatan) dan di padatkan dengan menggunakan stamper.

Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan

dengan menggunakan alat bantu.

Pekerjaan ini dimulai minggu ke.08 sampai 10 dengan waktu 14 Hari. Dengan

81,0 m3

Kebutuhan Tenaga untuk menyelesaikan :

Pekerja : 4 Jam

Mandor : 0,58 Jam

Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan

Aggregat Kelas C : 101,95 m3

Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan

Tandem Roller : 0,87 Jam

Water tanker Trcuk : 0,87 Jam

Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Setelah Pekerjaan Kelas C selesai kami lanjutkan pekerjaan Lapis Pondasi kelas B.

Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

METODE PELAKSANAAN

Page 13: Metode Pekerjaan Bina Marga PMK

Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuki untuk

disetujui

Lokasi perbaikan pondasi dibentuk dan di gali sesuai dengan ukuran rencana perbaikan pondasi.

Material agregat kelas B dihampar dengan tenaga manusia dan dengan ketebalan bervariasi.

Hamparan pondasi agregat disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum

pemadatan) dan di padatkan dengan menggunakan stamper.

Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan

dengan menggunakan alat bantu.

Dengan Mengunakan Peralatan ;

Pedestrian Roller

Water Tanker

Alat bantu ; Belincong, Gerobak dorong

Bahan mengunakan ;

Agregat Kelas B (ukuran 3/5)

Pekerjaan ini dimulai minggu ke.09 sampai 11 dengan waktu 14 Hari.

Kebutuhan Tenaga untuk menyelesaikan :

Pekerja : 4 Oh

Mandor : 0.5 Oh

Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan

Aggregat Kelas B : 100 m3

Aggregat Halus : 24 kg

Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan

Dumptruck : 0,43 Jam

Water Tanker : 1.13 Jam

Pekerjaan Timbunan Tanah Dipadatkan/m3

Bila pasangan batu sudah mengalami ketinggian agar pasangan batu kali aman terhadap roboh akibat air masuk pada

belakang pasangan pada saat penghujan , maka bersamaan juga pekerjaan timbunan tanah kembali yang dihasilkan

dari pekerjaan galian tanah. Pekerjaan Timbunan Tanah kembali menyesuiakan dari tingginya pasangan batu yang

sudah dikerjakan

Seluruh timbunan harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal 20 cm dari bahan bergradasi

menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5 cm serta mampu mengisi rongga-

rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut

Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus memiliki kelandaian

yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas

Timbunan yang terlalu kering untuk pemadatan, dalam hal batas-batas kadar airnya yang

disyaratkan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut, dilanjutkan dengan penyemprotan

air secukupnya dan dicampur seluruhnya dengan menggunakan motor grader atau peralatan lain

yang disetujui.

Timbunan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti dinyatakan dalam batas-batas kadar air

yang disyaratkan, harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut dengan menggunakan motor

METODE PELAKSANAAN

Page 14: Metode Pekerjaan Bina Marga PMK

grader atau alat lainnya secara berulang-ulang dengan selang waktu istirahat selama penanganan,

dalam cuaca cerah. Alternatif lain, bilamana pengeringan yang memadai tidak dapat dicapai dengan

menggaru dan membiarkan bahan gembur tersebut, bahan tersebut dikeluarkan dari pekerjaan dan

diganti dengan bahan kering yang lebih cocok.

Bilamana tinggi timbunan satu meter atau kurang, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan

(termasuk penggemburan dan pengeringan atau pembasahan bila diperlukan) sampai 15 cm bagian

permukaan atas dasar pondasi memenuhi kepadatan yang disyaratkan untuk timbunan yang

ditempatkan diatasnya.

Pekerjaan ini dimulai minggu ke.10 sampai 11 dan dilanjutkan kembali setelah

lebaran di minggu 12 dengan waktu 21 Hari. Dengan volume 53,5 m3

Kebutuhan Tenaga untuk menyelesaikan :

Pekerja : 3 Oh

Mandor : 1,5 Oh

Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan

Tanah Urug : 64,2 m3

Kebutuhan Bahan untuk menyelsaikan

Excvator : 1,47 Jam

Dumptruk : 41,9 Jam

METODE URAIAN PEKERJAAN PENUNJANG

a. Komunikasi Manusia mengunakan Alat Media dan Komunikasi

Komunikasi manusia dengan manusia melalaui alat/media komunikasi seperti telpon, buliten ,poster,

spanduk,saftey letter dan lainya, Komunikasi ini banyak digunakan dilingkungan kerja misalnya

komunikasi antara petugas diruangan control dengan petugas dilapagan , komunikasi antara

petugas K3 dengan para pekerja .Komunikasi K3 antara manusia dengan manusia dengan manusia

dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Komunikasi internal, yaitu komunikasi di lingkungan organisasi baik secara horisontal ,vertikal

dari bawah keatas kebawah di seluruh jajaran organisasi.

2. Komunikasi Eksternal, yaitu aliran komunikasi antara organisasi dengan semua unsure diluar

perusahaan seperti konsumen ,instansi terkait, pemasok, asosiasi profesi, media massa dan

lainya.

b. Komite Keselamatan Kerja

Bekerja berdasarkan agenda yang harus di distribusikan paling tidak seminggu dalam pertemuan,

memiliki prosedur baku untuk mengangkat permasalahan . mengembangkan system untuk

mengukur keefektifan dengan cara sebagai berikut :

1. Mencatat semua masalah yang diangkat

2. Mencatatat dalam jumlah pekerjaan yang di selesaikan sejak pertemuan terakhir

METODE PELAKSANAAN

Page 15: Metode Pekerjaan Bina Marga PMK

3. Meminta program – program inspeksi dan meminta laporanya

4. Berkomitmen meningkatkan standar K3

c. Kelengkapan Administrasi K3

Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi

kelengkapan administrasi K3, meliputi:

Pendaftaran proyek ke departemen tenaga kerja setempat

Pendaftaran dan pembayaran asuransi tenaga kerja (BPJS Kesehatan)

Pendaftaran dan pembayaran asuransi lainnya

Ijin dari kantor kimpraswil tentang penggunaan jalan atau jembatan yang menuju lokasi

untuk lalu-lintas alat berat

Keterangan layak pakai untuk alat berat maupun ringan dari instansi yang berwenang

memberikan rekomendasi Pemberitahuan kepada pemerintah atau lingkungan setempat

d. Pelaksanakan Kegiatan K3 di Lapangan

Pelaksanaan kegiatan K3 di lapangan meliputi:

Kegiatan K3 di lapangan berupa pelaksanaan safety plan, melalui kerja sama dengan instansi yang

terkait K3, yaitu desnaker, polisi dan rumah sakit .Pengawasan pelaksanaan K3, meliputi kegiatan:

o Safety patrol, yaitu suatu tim K3 yang terdiri dari 2 atau 3 orang yang melaksanakan patroli

untuk mencatat hal-hal yang tidak sesuai ketentuan K3 dan yang memiliki resiko kecelakaan.

o Safety supervisor; adalah petugas yang ditunjuk manajer proyek untuk mengadakan

pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilihat dari segi K3

o Safety meeting; yaitu rapat dalam proyek yang membahas hasil laporan safety patrol

maupun safety supervisor

Pelaporan dan penanganan kecelakaan, terdiri dari:

− Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan

− Pelaporan dan penanganan kecelakaan dengan korban meninggal

− Pelaporan dan penanganan kecelakaan peralatan berat

PENUTUP

Saran dan Usulan

Rencana pelaksanaaan sangat penting untuk di rencanakan dan dipikirkan sedemikian rupa untuk

meminimalkan kesalahan-kesalahan di lapangan yang mungkin terjadi dalam mendukung tercapainya hasil

akhir yang memenuhi aspek-aspek penilaian keberhasilan suatu konstruksi. Di dalam rencana pelaksanaan

METODE PELAKSANAAN

Page 16: Metode Pekerjaan Bina Marga PMK

tersebut mengandung skema urutan dan tahap-tahap pekerjaan yang harus dilaksanakan karena adanya

suatu keterikatan antar pekerjaan.

Mengingat begitu kompleksnya pekerjaan dimana tidak hanya konstruksi sendiri yang akan

dilaksanakan tetapi juga konstruksi pendukungnya, dimana pekerjaan konstruksi sangat terkait dengan

keberhasilan pelaksanaan konstruksi sistem dewateringnya dalam memenuhi fungsinya sebagai konstruksi

pendukung. Hal ini tentu saja membutuhkan suatu analisa perencanaan yang tepat dari awal sampai akhir

dengan tidak hanya bergantung pada teori-teori perhitungan tetapi juga harus memperhatikan kondisi real di

lapangan. Harapan kami, laporan yang kami sajikan ini dapat memberikan sedikit manfaat terkait hal-hal

tersebut di atas walaupun dengan segala kekurangannya.

Demikian Metode Pelaksanaan Kerja ini dibuat untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan

di lapangan. Diluar Metode ini masih berlaku Metode yang lainnya dengan memperhatikan Filling

Pelaksanaan dilapangan yang perlu mendapat persetujuan pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen.

Cilacap, 10 April 2015CV. FEODA

MUGIN YAHYADirektur

METODE PELAKSANAAN