153

Metode Fasilitasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Fasilitasi

Citation preview

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF i

    Metode FasilitasiPengambilan Keputusan Partisipasif

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIFii

    METODE FASILITASIPEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF

    Edisi Revisi

    Penyusun:Ilham Cendekia

    Kontributor:Sad Dian Utomo, Dini Mentari, Anwar Holid,

    Yusriani Manurung, Ambar Dwi Cahyani,Maya Rostanty, Rohidin Sudarno, Saifullah

    Cetakan II, Desember 2010

    ISBN

    Buku diterbitkan atas kerjasama:PATTIRO dan The Ford Foundation

    PATTIRO (Pusat Telaah dan Informasi Regional)Jl. Tebet Timur Dalam VIII No. 39, Jakarta Selatan,

    Telp./Faks.: 62-21 8297954Email:[email protected]; [email protected]

    www.pattiro.org

    http://www.pattiro.org

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF iii

    Perkenalan

    Metode yang digunakan dalam buku ini adalahTechnology of Participation (TOP), dalam buku iniditerjemahkan menjadi Teknologi Parsipasi. ToP merupakanmetode fasilitasi kelompok yang hak ciptanya dimiliki olehInstitute of Cultural Affairs (ICA).

    Kemudian ICA member izin pada Associates ini RuralDevelopment/Governance and Local Democracy (ARD/GOLD) Project, suatu proyek yang didanai USAID diFilipina, untuk menerbitkan suatu manual tentang ToPyang bertitel Technology of Partipation (TOP) : basic GroupFacilitation Method Manual. Berdasarkan aturan USAID,semua material yang dihasilkan oleh proyek yang didanaiUSAID adalah milik publik, maka ToP dapat digunakanuntuk keperluan public. Dari buku manual tersebut metodeToP diperoleh dan dipergunakan dalam buku ini.

    Buku ini diterbitkan oleh Pusat Telaah dan InformasiRegional (PATTIRO) dalam usaha untuk memperkayabahan-bahan penguatan masyarakat sipil di Indonesia.Dana untuk penerbitan buku ini hasil kerjasama PATTIRO,dan The Ford Foundation.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIFiv

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF v

    Daftar Isi

    PERKENALAN iii

    DAFTAR ISI v

    TENTANG BUKU INI ix

    SEBUAH AWAL xi

    BAB 1. TEKNOLOGI PARTISIPASI 1

    Sekilas tentang Teknologi Partisipasi 1

    Kepemimpinan Fasilitatif 2

    Nilai Dasar dalam Kepemimpinan Fasilitatif 3

    Metode Dasar Teknologi Partisipasi 7

    BAB 2. METODE DISKUSI DENGAN

    PENDEKATAN ORID 9

    Diagram Alur Proses Diskusi ORID 11

    Alur Proses Diskusi ORID 12

    a. Mendefinisikan Tujuan 12

    b. Pembukaan/Penjelasan Konteks Masalah 12

    c. Tahap Obyektif 13

    d. Tahap Reflektif 13

    e. Tahap Interpretatif 15

    f. Tahap Decisional 16

    g. Konfirmasi dan Penutupan 17

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIFvi

    Contoh Diskusi ORID 18

    a. Tujuan Obyektif 18

    b. Tujuan Eksprimental 19

    c. Pembukaan/Penjelasan Konteks Masalah 19

    d. Tahap Reflektif 20

    e. Tahap Obyektif 20

    f. Tahap Interpretatif 20

    g. Konfirmasi dan Penutupan 20

    BAB 3. METODE WORKSHOP 23

    Langkah-langkah Workshop 23

    Alur Metode Workshop 28

    a. Menentukan Tujuan 28

    b. Tahap konteks 29

    c. Tahap Brainstorming 31

    d. Tahap Kategorisasi 33

    e. Tahap Penamaan 34

    f. Tahap Refleksi 36

    Contoh Workshop 37

    a. Menentukan Tujuan 37

    b. Tujuan Eksprimental 37

    c. Tahap Konteks 38

    d. Tahap Brainstorming 38

    e. Tahap Kategorisasi 39

    f. Tahap Penamaan 41

    g. Tahap Refleksi 42

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF vii

    BAB 4. METODE PERENCANAAN TINDAKAN 43

    Menentukan Tujuan Kelompok 45

    Melakukan Identifikasi Kondisi Obyektif 46

    Menentukan Rencana Tindakan 46

    Overview Perencanaan Tindakan 47

    Alur Metode Perencanaan Tindakan 49

    a. Tahap Konteks 49

    b. Tahap Lingkaran Sukses 50

    c. Tahap Kondisi Obyektif 53

    d. Tahap Komitmen 54

    e. Tahap Workshop 55

    f. Tahap Penjadwalan dan Penugasan 60

    g. Tahap Refleksi 61

    Contoh Perencanaan Tindakan 61

    a. Tahap Konteks 61

    b. Tahap Lingkaran Sukses 62

    c. Tahap Kondisi Obyektif 63

    d. Tahap Komitmen 63

    e. Tahap Workshop 64

    Workshop Konteks 64

    Workshop Brainstorming 64

    Workshop Kategorisasi 65

    Workshop Penamaan 66

    Workshop Diskusi Tim Kecil 67

    f. Tahap Penjadwalan dan Penugasan 68

    g. Tahap Refleksi 76

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIFviii

    BAB 5. CONTOH-CONTOH PRAKTIS

    PENGGUNAAN TEKNOLOGI PARTISIPASI 77

    BAB 6. PENTUTUP 133

    REFERENSI 135

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF ix

    OverviewBuku ini terdiri dari 4 (empat) bab yang meliputi:

    Bab 1 Teknologi ParsipipasiMengulas secara garis besar latar belakang terminolgi

    teknik partisipasi, hubungannya dengan kepemimpinanfasiltatif, sifat-sifat kepemimpinan fasilitatif, kegunaanteknologi partisipasi, dan sekilas metode-metode dalamteknologi partisipasi.

    Bab 2 Metode Diskusi ORIDMembahas bagaimana cara menyelenggarakan diskusi

    secara sistematis dengan metode ORID (Objective ReflektifIntermediative Decisional). Paparan mengenai metode,contoh penggunaan dan beberapa tips untuk diskusi ORIDakan dibahas dalam Bab 2.

    Bab 3 Metode WorkshopMembahas bagaimana cara menyelenggarakan

    workshop dengan pendekatan Teknologi Partisipasi.Paparan mengenai metode, contoh penggunaan danbeberapa tips untuk workshop akan dibahas dalam Bab 3.

    Tentang Buku Ini

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIFx

    Bab 4. Metode Perencanaan TindakanMembahas bagaimana merencanakan kegiata-kegiatan

    atas suatu agenda. Dalam bab ini akan dipaparkan metodePerencanaan Partisipasi beserta beberapa tips yang relevandan dibahas pula contoh penerapannya.

    Bab 5 . Beberapa Contoh Praktis PenggunaanTeknologi Partisipasi

    Menyajikan contoh penggunaaan metode TeknologiPartisipasi untuk secara lebih praktis. Misalnya, penerapanteknologi partisipasi pada beberapa keperluan praktis, sepertidiskusi dengan komunitas, merencanakan programbersama, penyusunan strategic organisasi dan sebagainya.

    Sumber AcuanAcuan dasar buku ini merupakan metode Teknologi

    Partisipasi dalam buku Technology of Participation (ToP) :Basic Group Facilitation Methods Manual yang dipubli-kasikan oleh Associate in Rural Development, Inc.Governance and Local Democracy Project (ARD/GOLD).

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF xi

    Sebuah Awal

    Terminologi partisipasi di Indonesia walau sejak tahun70-an sudah sering terdengar, tetapi sebenarnya polakehidupan kenegaraan yang partisipatif belum banyakditerapkan. Sampai saat ini, termasuk setelah Reformasi 98,proses pengambilan keputusan publik sebagian besar masihberjalan searah : atas yang menentukan, bawah yangtanggung-jawab. Ini bukan suatu sistem yang baik dan adil.Ketiadaan partisipasi berperan pada hancurnya berbagaitatanan politik, jatuhnya berbagai kebanggaan, merosotnyataraf kehidupan dan martabat bangsa ini. Tanpa partisipasiakan banyak pengambilan keputusan publik yangmendatangkan konflik dan penentangan (meskipun dalambentuk laten). Keputusan yang diambil tanpa melibatkanpikiran, persepsi dan suara dari orang-orang yang bakalterkena dampak, sering tidak sensitif, tidak akuntabel dankalau susah dikontrol publik.

    Saat ini pemahaman bahwa keputusan adalah urusandan wewenang pimpinan atau selingkaran kecil penguasasudah tidak lagi relevan. Juga tidak lagi relevan keputusanhanya dimiliki oleh para pakar, jago forum atau ahli

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIFxii

    lobi. Paradigma partisipasi menuntut dilibatkannya orangsebanyak mungkin dalam pengambilan keputusan,terutama orang yang akan terkena langsung dampak darikeputusan tersebut. Paradigma partisipasi menuntutpelibatan tersebut baik pada level organisasi maupun padalevel publik. Dengan itu, maka akan lebih mungkin diperolehkeputusan memuaskan bagi banyak orang. Sehingga akansemakin banyak orang yang merasa bertanggung-jawabatas suatu keputusan.

    Keinginan untuk mengimplementasikan proses-prosespartisipatif pada tingkat praktis memerlukan metode,sementara pada tingkat kebijakan publik memerlukanpengakuan formal (legal). Buku ini hanya akan membahasmengenai satu metode yang dibutuhkan untuk fasilitasipembuatan keputusan secara partisipatif. Sementara itu,kami juga sedang menyusun buku mengenai bagaimanapengakuan formal terhadap partisipasi bisa dilakukan.

    Saat ini sebenarnya telah cukup banyak metode untukmemfasilitasi pengambilan keputusan secara partisipatif.Buku ini ingin melengkapi khasanah metode tersebut danberusaha menjadi satu alternatif bagi metode fasilitasipengambilan keputusan secara partisipatif. Buku ini adalahpanduan bagi fasilitator dalam suatu organisasi atau forum.Secara khusus, buku ini diharapkan dapat membantuorganisasi non-pemerintah (Ornop), baik untukmemfasilitasi perencanaan kegiatan internal organisasi itusendiri, program-program pendampingan masyarakat,jaringan / koalisi antar ornop, maupun untuk digunakanpada perencanaan kegiatan basis dampingannya. Metode

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF xiii

    dalam buku ini dapat juga digunakan untuk lembaga-lembaga pemerintah, lembaga profit, koperasi, organisasimahasiswa yang hendak melakukan pengambilankeputusan secara partisipatif.

    Buku ini disusun dari berbagai sumber. Salah satusumber yang sangat penting dalam penyusunan buku iniadalah Technology of Participation (ToP) : Basic GroupFacilitation Methods Manual, terbitan dari Associates inRural Development, Inc. Governance and Local DemocracyProject (GOLD). Dari sumber tersebut Technology ofParticipation (ToP) diadopsi untuk proses-proses fasilitatifdalam buku ini, yang kemudian disebut TeknologiPartisipasi. Teknologi Partisipasi sebenarnya telahdigunakan secara luas di berbagai negara (misalnya :Filipina, Afrika Selatan, Inggris, dsb) oleh para promotordemokrasi (misalnya : IDS / Institute for DevelopmentStudies). Sementara di Indonesia, Teknologi Partisipasimulai diperkenalkan oleh beberapa lembaga internasionalpromotor demokrasi (The Ford Foundation, The AsiaFoundation dan Institute for Development Studies) sertaoleh beberapa NGO lokal.

    Dengan metode Teknologi Partisipasi, kami telahmelakukan fasilitasi pada berbagai forum, baik forum-forum diskusi maupun pertemuan untuk pengambilankeputusan-keputusan strategis. Buku ini adalah merupakanperpaduan antara panduan metode Teknologi Partisipasiyang diambil dari referensi dengan catatan-catatan daribeberapa pengalaman praktis kami dalam memfasilitasidengan menggunakan metode tersebut.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIFxiv

    Pengambilan keputusan secara partisipatif seringkaliterhambat karena sebagian besar masyarakat di Indonesiabelum memiliki budaya dan skill partisipasi. Ketikasekelompok warga biasa didudukan satu meja denganpejabat, yang seringkali terjadi adalah warga tersebut tetappada posisi diam dan mendengar segala petuah dari sangpejabat tanpa memiliki keberanian dan kesempatanberbicara. Baru setelah pertemuan selesai, segala protesdan kritik dari warga terhadap sang pejabat muncul.Keberanian dan sikap kritis yang muncul terlambat!

    Teknologi Partisipasi berusaha mengatasi berbagaihambatan dan kerumitan dalam diskusi dan pertemuanuntuk pengambilan keputusan. Pembicaran bertele-tele,adanya sekelompok orang tertentu yang sangat inginmendominasi forum, atau tidak dapat bersuaranya sebagianorang dalam forum adalah fenomena umum yang seringmenghambat diskusi/pertemuan. Sehingga diskusi/pertemuan tidak mudah menghasilkan kesepahaman ataukeputusan. Karena itu, seringkali diskusi/pertemuan hanyamembawa kita pada keputusan-keputusan normatif (tidakoperasional) dan kesepahaman-kesepahaman semu.Seringkali pula terjadi, dalam diskusi /pertemuan hanyasekelompok orang yang dapat berbicara, sementara yanglain hanya mengiyakan. Ini sering terjadi, misalnya, dalamdiskusi yang diadakan oleh kantor-kantor pemerintahkarena ada budaya birokrasi yang mencegah orang untukmenyuarakan pendapatnya secara terbuka.

    Masalah-masalah tersebut terjadi di berbagai diskusi/pertemuan, mulai dari diskusi/pertemuan di organisasi-

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF xv

    organisasi besar sampai diskusi informal di masyarakatbawah (tingkat akar rumput). Tanpa mengatasi kerumitan-kerumitan tersebut partisipasi anggota kelompok dalampembuatan keputusan akan banyak mengalami hambatan.Suatu diskusi /pertemuan yang didominasi beberapa orangsaja dari kelompok tersebut, pasti hanya akan menghasilkankeputusan atau pemahaman sepihak.

    Teknologi Partisipasi berusaha mengatasi masalah-masalah tersebut. Keputusan mengikat semua, dan karenaitu harus diambil secara bersama-sama adalah filosofi dasardari Teknologi Partisipasi. Untuk itu Teknologi Partisipasimengembangkan suatu pendekatan yang membuat seluruhanggota kelompok (peserta diskusi/pertemuan) memilikikesempatan yang sama untuk mengemukakan ide danmenolong setiap orang untuk mampu mengapresiasi ide dariorang lain.

    Teknologi Partisipasi pada dasarnya adalah sistema-tisasi, strukturisasi dan visualisasi proses pengambilankeputusan untuk menyeimbangkan kesempatan bagi semuaorang untuk terlibat aktif. Pendekatan tersebut memung-kinkan orang tidak harus pintar bicara untuk dapatberperan dalam pembuatan keputusan. Karena itu,Teknologi Partisipasi akan sangat berguna untuk mem-fasilitasi pertemuan-pertemuan antar orang orang yangmemiliki kemampuan berbicara tidak sama.

    Dengan itu, Teknologi Partisipasi baik untuk digunakandalam berbagai kebutuhan. Pada diskusi-diskusi wacanauntuk menghasilkan kesepahaman teknik Diskusi ORID(Objective-Reflective-Interpretative-Decisional) cocok

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIFxvi

    digunakan. Sedangkan pada pertemuan yang mengharap-kan terjadinya konsensus teknik Workshop akan sangatmembantu. Sementara itu, metode Teknologi Partisipasijuga menyediakan teknik Perencanaan Aksi yang dapatmembantu forum untuk menghasilkan rancangan kegiatanoperasional.

    Salam,

    Penyusun

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 1

    Sekilas Teknologi PartisipasiTeknologi Partisipasi atau lebih dikenal dengan

    Technology of Particiption merupakan metode fasilitasiuntuk membantu kelompok dalam pengambilankeputusan secara partisipasif. Dalam melakukan fasilitasipada kelompok, Teknologi Partisipasi mengeksplorasimunculnya inisiatif-inisiatif, sikap kepemimpinan,keputusan dan tanggung jawab dari seluruh anggotakelompok. Sekali lagi ditekankan, dari seluruh anggotakelompok!

    Untuk itu, Teknologi Partisipasi merupakan metodeyang berusaha:

    Melakukan resolusi atas perbedaan, tetapi bukanmeniadakannya;

    Mengeksplorasi perbedaan, tetapi tidak mengeksploitasi;

    Membuat masalah semudah mungkin dipahami;

    Bab 1.

    Teknologi Partisipasi

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF2

    Menjadikan berharga semua pendapat/opini yangmuncul dari setiap anggota;

    Menjadikan semua angota kelompok sebagai pengambilkeputusan.

    Dari itu semua dapat dikatakan Teknologi Partisipasimerupakan alat untuk mencapai kepemimpinan yangfasilitatif.

    Kepemimpinan Fasilitatif (Facilitative Leadership)Kepemimpinan fasilitatif merupakan satu model

    kepemimpinan untuk mengembangkan dan mendorongmunculnya partisipasi dari setiap anggota kelompokmaupun organisasi. Pengembangan partisipasi ini dilakukantanpa meninggalkan tujuan kelompok maupun organisasi.

    Konsep Kepemimpinan Fasilitasi berbeda dengan konsepkepemimpinan konvensional. Secara konvensional,pemimpin memiliki persepsi yang harus digunakan sebagaiacuan, dianggap mengetahui segala masalah dan solusinya,serta selalu mencari keputusan (yang dianggapnya) benar.Dalam hal ini, kemampuan individual seorang pemimpinadalah mutlak menentukan keberhasilan kelompokmaupun organisasi.

    Sementara, pada konsep kepemimpinan fasilitatif,pemimpin harus dapat mengapresiasi berbagai persepsi yangberagam. Pemimpin tidak dianggap mengetahui segalapermasalahan dan solusinya, tetapi dapat memberikanmetode untuk bersama-sama menyampaikan danmengurai permasalahan untuk mencari solusinya. Pemim-pin tidak sekedar memutuskan yang menurutnya benar,

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 3

    tetapi secara bersama-sama membuat keputusan yangditerima sekuruh anggota kelompok. Dalam kepemimpinanfasilitatif, kemampuan kelompok adalah fondasi dasarkelompok maupun organisasi.

    Secara garis besar, perbedaan antara kedua tipekepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut:

    Perspektif

    Pengetahuan

    Solusi yangdiinginkan

    Bergantungpada

    Konvensional

    Perspektif mengenaimasalah mutlakditentukan olehPemimpin

    Pemimpin mengetahuiseluruh masalah dansolusinya

    Solusi yang benarmenurut pemimpin

    Kemampuan individualpemimpin

    Fasilitatif

    Pemimpin mengapresiasiberbagai perspektifmengenai masalah yangdatang dari anggota

    Pemimpin mengetahuimetode untuk menggalimasalah dan merumuskansolusi secara bersama-sama

    Solusi yang dibuat daridimiliki secara bersama

    Kemampuan kelompoksecara bersama

    Nilai Dasar dalam Kepemimpinan FasilitatifNilai Dasar dalam Kepemimpinan Fasilitatif adalah:

    Partisipasi

    Setiap anggota kelompok memeiliki kesempatan yangsama dalam memberikan kontribusi penting padaproses-proses keputusan;

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF4

    Kerjasama Kelompok

    Kerjasama kelompok akan membantu terjadinyaproses yang efektif, efisien dan ekonomis, di sampinguntuk menumbuhkan perasaan kepemilikan ide dalamkelompok;

    Kreatifitas

    Proses fasilitasi membutuhkan adanya kemampuanrasional dan intuitif dalam kelompok. Setiap anggotadari kelompok didorong untuk melakukan improvisasisituasi kelompok dengan menggunakan otak danhatinya;

    Konsensus

    Consensus adalah cara agar berbagai persepsi danusulan dapat diterima bersama dan dengan itu dapatdilakukan langkah-langkah yang lebih konkrit;

    Refleksi

    Refleksi dalam kepemimpinan partisipasi diperlukanagar setiap keputusan yang akan diambil dipahami dandihayati benar oleh setiap anggota kelompok, sehinggakeputusan tersebut dapat benar-benar dimilikibersama.

    Dekat dengan Aksi

    Kepemimpinan fasilitatif bertujuan membantukelompok untuk dapat keputusan yang dekat pada aksi.Karena itu dalam proses kepemimpinan fasilitatif perluselalu ditekankan kepada anggota kelompok bahwaproses pengambilan keputusan adalah untuk aksi!

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 5

    AWAS BEBERAPA MITOSTENTANG FASILITASI!

    Fasilitasi bukan kegiatan karikatifpemberian fasilitas!

    Fasilitasi merupakan media yang diciptakan agarsemua orang dapat berperanserta dalampengambilan keputusan, bukan sekedar menerimafasilitas.

    Fasilitasi bukan pelatihan!

    Pelatihan membawakan informasi dari Pelatih kePeserta, sedangkan Fasilitator menggali informasidari Peserta dengan menggunakan metode maupunteknik yang tepat.

    Fasilitasi bukan sekedar membiarkanmengalir!

    Menggali pendapat dari anggota kelompok danmendiskusikan perbedaan-perbedaan persepsi adalahpekerjaan serius, dan membutuhkan metode yangtepat. Fasilitasi meletakkan kreatifitas dan inisiatifdalam kerangka metode, tidak membiarkannyaberkembang liar.

    Fasilitasi tidak membiarkan orang tersesatdi hutan ide!

    Membiarkan segala ide dan pendapat mengalir takterkendali akan menyebabkan peserta terjebak dalamketidakpastian. Fasilitator harus menjaga agar segalaide mengarah pada solusi bagi kelompok.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF6

    Fasilitasi bukan kuis tanya-jawab!

    Fasilitator tidak dapat membiarkan terjadinyatanya jawab tanpa arah yang jelas antar peserta.Fasilitasi harus memiliki metode yang jelas agarinteraksi antar peserta menghasilkan output yangsolutif.

    Fasilitasi bukan sulap!

    Membawa satu kelompok secara bersama-samamengambil keputusan, tidak dapat dilakukan tanpamelakukan asistensi. Fasilitator adalah pemimpindalam proses tersebut, tetapi sekaligus sebagaipelayan metodologi.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 7

    Digunakan untuk diskusi dengan topicyang umum;

    Untuk berbagi pengalaman; Untuk berbagi perspektif yang tidak rawan

    konfrontasi; Untuk memperdalam wawasan peserta

    atas suatu masalah; Dapat digunakan untuk peninjauan ulang

    consensus-consensus sebelumnya yangdianggap tidak relevan lagi.

    Berfokus pada keputusan dan tindakan; Untuk membangun consensus kelompok; Menghasilkan rencana tindakan atau

    kesepahaman mengenai akar masalah(secara global).

    Hanya dapat dilakukan jika telah adakesepakatan;

    Menghasilkan rencana tindakan konkrit(rinci);

    Mengandung mekanisme untukakuntabilitas;

    Menghasilkan system manajemen untuktindakan.

    Metode Dasar Teknologi PartisipasiTerdapat 3 (tiga) metode dasar dalam Teknologi

    Partisipasi, yaitu (1) Metode Diskusi; (2) Metode Workshop;dan (3) Metode Perencanaan Tindakan (Action Plan).

    MetodeDiskusi

    MetodeWorkshop

    MetodePerencanaan

    Tindakan

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF8

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 9

    Diskusi dalam Teknologi Partisipasi dilakukan denganmenggunakan pendekatan ORID (Objective ReflektifInterpretatif Decisonal). Sesuai namanya, pendekatan inimenitikberatkan pada diskusi dalam proses mengalir daripembahasa pada tahap obyektif hingga tahap Decision.

    Metode diskusi ORID digunakan untuk mempermudahkomunikasi dalam suatu kelompok. Metode ini akanmemungkinkan:

    Setiap anggota kelompok memberikan kontribusi (ide,masalah, usulan, dan sebagainya);

    Terjadinya proses diskusi yang terfokus dan bermakna;

    Hadirnya berbagai perspektif mengenai topic dalamdialog yang tidak konfrontatif;

    Terjadinya kedalaman pemahaman secara bersama-sama dalam kelompok;

    Dihasilkannya solusi dan rencana aksi spesifik, realistisdan logis.

    Bab 2.

    Metode Diskusi denganPendekatan ORID

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF10

    Metode ini juga sekaligus menghindari:

    Terjadinya dominasi satu atau beberapa anggotakelompok dalam forum;

    Terjadinya pembicaraan yang berlarut-larut, takterfokus dan membosankan;

    Adanya anggota kelompok yang tidak dapat menyam-paikan pendapat, misalnya karena kemampuan verbalyang minim;

    Terjadinya kesulitan untuk menemukan kata sepakatdalam forum.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 11

    Diagram Alir Proses Diskusi ORID

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF12

    Alur Proses Diskusi ORID

    A. Mendefinisikan Tujuan

    Sebelum proses diskusi berlangsung, terlebih dahuludefinisikan (1) tujuan obyektif dan (2) tujuan eksperimentaldiskusi. Tujuan obyektif meliputi apa saja yang hendakdiketahui, dipahami atau diputuskan dalam diskusi;sementara tujuan eksperimental meliputi bagaimana situasidan interaksi antar peserta yang ingin dialami oleh pesertaselama proses diskusi; atau isu atau pengalaman apa yangingin dialami oleh kelompok?

    Pada prinsipnya, butir-butir pertanyaan dari keduatujuan tersebut ditetapkan bersama-sama oleh seluruhkelompok. Tetapi seringkali, fasilitator harus mengambilinisiatif awal sebagai pemantik. Fasilitator juga dapatmenuliskan terlebih dahulu pertanyaan kunci di papantulis maupun media lain yang mudah dilihat dan dibacasemua peserta di forum.

    Sebelum tujuan diskusi benar-benar ditetapkan,hendaknya tujuan tersebut dikonfirmasikan dahalu ke setiappeserta forum. Apakah peserta keberatan dengan tujuantersebut atau tidak? Jika sudah tidak ada lagi keberatandari peserta, maka ditetapkanlah tujuan obyektif daneksperimental yang kemudian ditempel di papan tulis ataumedia lain untuk dijadikan acuan bersama.

    B. Pembukaan dan Penjelasan Konteks Masalah

    Pastikan bahwa semua peserta terlibat (involve) dalamproses diskusi. Sedapat mungkin semua orang dapat melihatpeserta yang lain.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 13

    Jelaskan kepada peserta konteks maslah maupun topicyang akan didiskusikan. Cukup global saja dan janganterlalu detail. Penjelasan yang terlalu detail dapat meng-akibatkan kerangka berfikir peserta terbatasi dan cepatbosan.

    Lakukan diskusi pemanasan dengan pancingan-pancingan diskusi ringan, jauhkan dari hal-hal yangmengganggu proses diskusi, misalnya telepon genggam,atau pekerjaan-pekerjaan yang belum selesai. Ciptakan danselingan suasana humor di forum, dan yang terpentingadalah pelibatan peserta, baik secara fisik, pikiran dan emosi.

    C. Tahap ObyektifPertanyaan yang diajukan fasilitator dalam tahap

    obyektif adalah:

    Apa yang diketahui, dilihat, didengar, dibaca atau diingatoleh peserta mengenai topic yang dibahas (berupa faktadan data);

    Pengalaman apa yang pernah dialami oleh peserta danrelevan dengan topic yang dibahas (kapan, kejadianapa, di mana);

    Fasilitator meminta pada peserta untuk memberikanjawaban secara spesifik, detail, tidak menimbulkaninterpretasi ganda tetapi harus pendek dan tidak bertele-tele. Selain itu, penting untuk tahap ini mengajak semuaorang menyampaikan ide dalam proses ini, meskipun dalamsatu dua kata.

    Diskusi dalam tahap obyektif bertujuan untuk mendapatfakta dan data secara jelas dari setiap peserta. Klarifikasiatas fakta dan data yang diberikan peserta penting! Tetapi

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF14

    hindari terjadinya adu argumentasi dalam tahap ini. Jikaitu terjadi, mintalah peserta untuk menunda perdebatannyapada tahap berikutnya.

    PENTING!

    Bagaimana Memfasilitasi Ide di ForumPada setiap tahap, fasilitator bertugas membantu pesertadalam menyampaikan ide atau jawaban. Seringkali pesertamenyampaikan ide secara berbelit-belit, tidak spesifik dantidak jelas apa maksudnya. Dalam keadaan demikian,fasilitator harus mendengar dan menganalisis kalimat yangdisampaikan peserta. Buatlah ide tersebut menjadi kalimatpendek (maksimal 7 tujuh kata), spesifik dan tidakmenimbulkan interpretasi ganda. Kecerdasan fasilitatormemilih dan mengolah kata (kalimat) yang dibuat pendekdan tidak menimbulkan interpretasi, diperlukan dalamproses ini.

    Menulis itu PentingMenulis setiap ide dari peserta merupakan hal esensial dariTeknologi Partisipasi. Tulisan tersebut di temple atau ditulisdi tempat yang dapat dilihat peserta, sebagai acuan atasapa saja yang telah tercapai dalam proses diskusi. Denganitu, dapat dihindari terjadinya pengulangan-pengulangantema.

    Pertanyaan dari PesertaAdanya pertanyaan dari peserta merupakan indikasi yangbaik, bahwa forum berjalan dialogis (dua arah). Pada tahapobyektif, fasilitator dapat melakukan hal [1] Menjawablangsung pertanyaan tersebut (jika pertanyaan itu dapatmembuat diskusi bertele-tele; [2] Mengajukan pertanyaanke forum (jika pertanyaan tersebut sesuai dengan tahapandiskusi yang sedang berlangsung).

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 15

    D. Tahap Reflektif

    Pada tahap reflektif, pertanyaan yang diajukan adalahmengenai respon emosional peserta atas fakta dan data yangtelah didapat pada tahap obyektif. Pada tahap ini, sikappeserta terhadap topic diskusi yang berkembang akan mulaiterlihat. Pertanyaan-pertanyaan berasosiasi denganpengalaman peserta sangat baik untuk menerangkan responemosional dengan pengalaman peserta terhadap topicdiskusi.

    Ajukan terlebih dahulu pertanyaan, dimulai denganyang paling mudah, bersifat spontan dan menimbulkanantusiasme positif. Setelah itu baru diajukan pertanyaan-pertanyaan sulit dan membutuhkan konsentrasi.

    Indikator dari tahap ini adalah peserta memilikikonsentrasi emosional pada topic yang dibahas. Dalam halini, peserta telah memiliki sikap, jika hal ini tercapai, diskusidapat dilanjutkan pada tahap berikutnya.

    E. Tahap Interpretatif

    Tujuan dari Tahap Interpretatif adalah mengetahuiesensi topic yang dibahas. Pertanyaan-pertanyaan dalamtahap ini, misalnya apakah inti masalahnya? Apakahdampak dari masalah itu? Apakah signifikansi maslah itubagi kita? Dan sebagainya.

    Pada tahap ini, pertanyaan-pertanyaan untukmenumbuhkan pemikiran kritis peserta mulai diajukan.Kelompok mulai harus difokuskan untu secara serus dankrtis menelaah fakta dan data yang diperoleh dari tahap-tahap sebelumnya. Peserta diharapkan bias memberikan

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF16

    jawaban yang mengisi kekosongan atas fakta dan data yangdiberikan. Misalnya, Bagaimana hubungan sebab akibat stufakta dengan fakta lainnya?

    Fasilitator dalam hal ini mulai membumikan diskusidengan mengaitkan pembicaraan pada permasalahankonkrit di lapangan. Pembicaraan sebaiknya mulaimengarah pada pembuatan keputusan-keputusan (bukansekedar kesimpulan), persiapan untuk aksi dan penguatankomitmen kelompok atas suatu topic maupun isu yangberkembang.

    Perbedaan pendapat dan perdebatan sangat mungkinterjadi dalam tahap ini. Sebaiknya fasilitator tidak terjebakmenghabiskan energi dan waktu untuk mendamaikanperbedaan. Fungsi fasilitator dalam hal ini adalahmengapresiasi pentingnya berbagai perspektif berkembangdalam diskusi. Serahkan pada kelompok perbedaan danperdebatan itu untuk diselesaikan sendiri. Fasilitator harusmenjada kelompok agar tetap terfokus pada isu maupuntopic diskusi yang sedang dibahas. Harus dihindari terjadinyaperdebatan abstrak normative maupun debat kusir yangberkepanjangan, perdebatan yang difasilitasi adalahmengarah pada solusi dan rencana aksi.

    F. Tahap Decisional

    Review poin-poin penting dari diskusi dan ingatkanpeserta pada tujuan obyektif yang harus dicapai. Dalamtahap ini, fasilitator mengajak dan memotivasi kelompokuntuk membuat keputusan berdasar hasil diskusi padatahap-tahap sebelumnya.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 17

    Fasilitator hendaknya memberi pertanyaan-pertanyaanyang memberi inspirasi pada peserta untuk membuatkeputusan. Misalnya, Apa yang harus kita lakukan?Bagaimana komitmen kita terhadap masalah ini? Dansebagainya.

    Hindari Dominasi Fasilitator!

    Dalam tahap decisional, seringkali fasilitator tergoda untukmengajukan inisiatifnya sendiri. Terutama jika dari pesertatidak segera muncul inisiatif. Hal itu harus sebisa mungkindihindari, kecuali sangat terpaksa. Yang harus dilakukanadalah memancing peserta dengan pertanyaaan-pertanyaan kreatif. Perhatikan: jika inisiatif dari peserta sendiri, akan munculrasa tanggungjawab atas apa yang diusulkan.

    G. Konfirmasi dan Penutupan

    Lakukan review sekali lagi pada setiap poin-poinpenting yang disepakati maupun diterima dalam diskusi.Tuliskan kembali poin-poin tersebut di kertas plano besar-besar. Telusuri sejarahnya, mulai dari bagaimana pointersebut diusulkan, dibahas dan disepakati. Tanyakan padaforum apakah ada yang salah atau kurang memuaskandalam proses diskusi? Catat setiap keberatan.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF18

    CONTOH DISKUSI DENGAN METODE ORID

    Contoh 1

    Topik: Diskusi mengenai Peran Warga danPencegahan Kemiskinan

    Umpamakan kita tengah melakukan diskusi padasekelompok Community Center (Pusat Komunitas) yangmemiliki perhatian dan kepedulian terhadap transparansianggaran dan upaya pencegahan kemiskinan. Peserta terdiridari beberapa kelompok warga miskin (perempuan dan laki-laki). Sebagian peserta lebih tertarik pada isu atas aksespendidikan, sebagian lainnya lebih tertarik pada isu-isutransparansi anggaran.

    Pada contoh ini, diskusi dilakukan bersama beberapakelompok warga miskin yang menjadi sasaran programPNPM.

    Catatan: Community Center merupakan forum yangdidirikan oleh dan atas inisiatif warga (dalam suatu komu-nitas tertentu) yang memiliki perhatian dan kepeduliankhusus pada upaya perbaikan pelayanan publik pada sektortertentu yang berkembang di lingkungan mereka.

    A. Tujuan Obyektif

    Memahami kondisi nyata peran warga dalam prosespenganggaran sekolah;

    Mendapatkan gagasan dan pandangan mengenaikondisi ideal peran komunitas dalam proses peng-anggaran di sekolah;

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 19

    Menyusun agenda untuk meningkatkan perankomunitas .

    B. Tujuan Eksperimental

    Memahami pentingnya peran warga dalam mendorongakses pendidikan dan transparansi anggaran sekolah;

    Menumbuhkan motivasi dan perhatian warga,khususnya orang tua murid dalam partisipasipenganggaran sekolah.

    C. Pembukaan / Penjelasan Konteks Masalah

    Fasilitator membuka diskusi misalnya dengan:

    Selamat datang Bapak Ibu, senang kita bisa berjumpadalam diskusi ini. Sekarang kita akan membahas Peranwarga dalam pencegahan kemiskinan. Santai saja, marikita mulai diskusi kita!

    D. Tahap Obyektif

    Fasilitator mengajukan pertanyaan-pertanyaan:

    Apa saja permasalahan yang terdapat dalam aksespendidikan dan transparansi anggaran?

    Apa saja permasalahan yang menghambat pengem-bangan community center?

    Apa saja yang sudah dilakukan community center dalammendorong akses siswa miskin di lingkungan Anda?

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF20

    E. Tahap Reflektif

    Fasilitator mengajukan pertanyaan-pertanyaan:

    Bagaimana menurut Anda, apakah situasi tersebutsudah cukup baik? Bagaimana seharusnya?

    Bagaimana yang Anda rasakan mengenai anak-anakyang putus sekolah? Apakah Anda cukup puas dengankondisi sekarang?

    F. Tahap Interpretatif

    Fasilitator mengajukan pertanyaan-pertanyaan:

    Bagaimana cara mengkoordinasi segala sumber yangdimiliki community center dalam menyikapi trans-paransi anggaran di lingkungan Anda

    Apa saja langkah-langkah yang seharusnya dilakukanuntuk mencapai kondisi ideal di aas, kapan dilakukan,mana saja isu yang harus diprioritaskan?

    Apa perlu ada pertemuan lanjutan? Kapan? Di mana?

    G. Refleksi/ Penutupan

    Fasilitator menuliskan poin-poin penting yangdipahami bersama atau disepakati oleh peserta dalam kertasplano / papan tulis. Kemudian fasilitator menutup diskusidengan:

    Diskusi yang hebat! Terima kasih atas segala ide,masukan maupun argumentasi yang Anda sampaikan.Sekarang kita telah mencapai poin-poin penting sepertiini (lalu ajak peserta mengecek kembali poin-poin yangditulis di kertas plano/papan tulis). Apakah ada yang

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 21

    perlu direvisi dari catatan-catatan ini? (Jika ada tulisrevisi-revisi dari peserta sebagai catatan). Yangterpenting dari diskusi ini adalah menindaklanjuti isu-isu yang telah diskusikan tadi. Sekali lagi terima kasih,dan mari kita lanjutkan perjuangan ini!)

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF22

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 23

    Metode workshop digunakan untuk pembuatankeputusan dalam kelompok. Dalam hal itu dibutuhkankeputusan mengenai langkah-langkah apa saja apa yangharus dilakukan, bagaimana mengorganisasi langkah-langkah tersebut, dan bagaimana mengevaluasi langkah-langkah tersebut secara bersama dalam kelompok.

    Metode workshop terutama digunakan bila:

    Kelompok menginginkan adanya keputusan yangmengikat untuk suatu masalah atau rencanatindakan;

    Dalam kelompok terdapat beberapa kepentingan(stakeholdership) yang ingin terakomodasi dalamkeputusan;

    Dibutuhkan diskusi yang sangat terarah, produktif danmenghasilkan konsensus;

    Dibutuhkan proses pembuatan keputusan yang dapatmengakomodasi kepentingan orang yang tidak pandaiberbicara;

    Bab 3.

    Metode Workshop

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF24

    Metode workshop digunakan untuk:

    Memberi ruang bagi setiap anggota kelompok untukberkontribusi dalam proses pembuatan keputusan;

    Merangsang kreatifitas dan energi dalam waktu yangsingkat;

    Membangun konsensus praktis dalam kelompok;

    Menyatukan dan mensistematisasi ide-ide menjadisuatu pemikiran integral;

    Memfasilitasi formulasi dari berbagai inisiatif menjadisolusi bagi masalah dan isu yang dihadapi;

    Memberi kesadaran responsibiltiy (tanggung jawab)dan stakeholdership (multi kepentingan).

    Langkah-Langkah WorkshopProses Workshop pada dasarnya adalah mengajak

    seluruh anggota kelompok untuk mencurahkan ide, dimulaidari setiap individu, kemudian per kelompok kecil dan padaakhirnya bersama-sama seluruh peserta. Setiap individu,kelompok kecil dan juga seluruh peserta bertanggung jawabterhadap ide-ide yang berkembang. Karena itu padaakhirnya, ide-ide yang disepakati bersama akan menjadikonsensus kelompok.

    Terdapat lima langkah/tahap dalam melaksanakanworkshop, yaitu:

    1. Tahap CONTEXT: membawa peserta pada konteksmasalah, dilakukan dengan mengajukan pertanyaanfokus.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 25

    2. Tahap BRAINSTORMING (CURAH IDE): mengajakpeserta menjawab peserta fokus tersebut dalam tigatingkatan:

    a. Tingkat I (individual): peserta menuliskan bebe-rapa ide kedalam beberapa kartu kecil (kertasmetaplan).

    b. Tingkat II (kelompok kecil): peserta membawakartu kecil yang berisi ide-ide individual untukdidiskusikan di kelompok kecil, satu kelompok kecilberdiskusi dan menghasilkan beberapa ide yangdipilih dari kartu-kartu ide individual (Perhatikan:ide yang dihasilkan oleh suatu kelompok kecil adalahkonsensus dalam kelompok kecil tersebut, fasilitatorharus rajin mengingatkan ini pada setiap anggotakelompok kecil).

    c. Tingkat III (pleno/kelompok besar): setiapkelompok kecil membawa beberapa kartu kecil yangberisi ide dan ditempel di papan tulis (perhatikan:seperti pada kelompok kecil, ide yang dihasilkan olehpleno adalah konsensus bersama antar peserta,fasilitator harus rajin mengingatkan ini padapeserta).

    3. Tahap KATEGORISASI (CLUSTERING): menge-lompokan setiap ide ke dalam beberapa kelompokkategori, sesuai kemiripan masing-masing jawaban;

    4. Tahap PENAMAAN (TITLE): memberi judul padasetiap kelompok kategori sesuai maksud dominan yangdikandung oleh setiap ide dalam setiap kategori.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF26

    5. Tahap REFLEKSI: mengingatkan bahwa apa yangtelah tertulis adalah konsensus kelompok, mengajakpeserta melihat implikasi dari setiap konsensus, jikaperlu meninjau kembali, dan akhirnya menguatkansebagai konsensus yang dipahami bersama.

    Bangun Situasi

    Situasi sangat menentukan keberhasilan / kegagalanWorkshop. Situasi yang menyenangkan, akrab, tidakterlalu formal, dan menantang ide-ide baru akanmembantu peserta untuk berpikir kreatif, salingmembantu antar peserta untuk menemukan solusi yanginovatif.

    Ajak peserta untuk masuk dalam konteks masalah; Buat PERTANYAAN FOKUS; Minta peserta mulai diskusi dengan memikirkan

    PERTANYAAN FOKUS yang diajukan; Terangkan seluruh (overview) proses Workshop

    yang akan dilakukan; Mintalah setiap peserta untuk berpartisipasi aktif

    dalam Workshop.

    Bangkitkan IDE dan bagi diskusi kedalam tahap individual,tahap kelompok kecil dan tahap pleno. Mintalah setiap peserta, secara individual,

    menuliskan list jawaban (ide) atas PERTANYAANFOKUS pada kartu-kartu kecil;

    Buatlah diskusi dalam beberapa kelompok kecil,diskusikan setiap ide individual dalam kelompokkecil tersebut. Pada setiap kelompok kecil tentukan5-6 ide yang disepakati oleh kelompok kecil, tuliskanke dalam kartu-kartu. (ingat ide ini adalahkonsensus dari kerlompok kecil);

    Ambil setiap kartu dari setiap kelompok kecil dantempelkan di papan tulis. Pastikan tiap anggotakelompok jelas dengan ide-ide dari kelompok kecil lain.

    TahapKONTEKS

    TahapBRAINS-TORMING

    Overview Metode Workshop

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 27

    Lanjutan Overview Metode Workshop

    Buatlah HUBUNGAN baru, seluruh anggota kelompokbersama-sama mencurahkan ide. Minta seluruh anggota kelompok mengkategorikan

    ide-ide yang tertulis di kartu ke dalam beberapakelompok kategori secara intuitif;

    Berilah judul sementara pada setiap kategori; Amati lagi setiap kelompok kategori, tanyakan pada

    seluruh anggota kelompok apakah susunan ide-idedalam kelompok kategori tersebut telah logis,mintalah komentar dari forum. Adakah ide "aneh"dalam kelompok kategori tersebut, jika ada apakahperlu dikeluarkan dan dibuatkan kelompok kategorikhusus atau dikirim ke kelompok kategori yang lain.

    Amati IDE KOLEKTIF yang terbangun. Nyatakan telahterjadi KONSENSUS KELOMPOK. Pada setiap cluster, tanyakan pada forum: Apa

    yang dimaksud oleh ide-ide di kelompok kategoriini? Apa IDE KOLEKTIF yang terkandung dikelompok kategori ini?

    Pada setiap kelompok kategori, beri judul yangsesuai dengan maksud (ide kolektif) yangdikandungnya.

    Tanyakan kembali / konfirmasikan kepada pesertakeputusan kelompok.

    Diskusikan arti penting dari proses yang dilakukan; Bantulah kelompok dalam membuat KONSENSUS

    KELOMPOK; Buatlah diskusi singkat untuk membahas rencana

    tindak lanjut.

    TahapKATEGO-RISASI

    TahapPENAMAAN

    TahapREFLEKSI

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF28

    Perhatikan:Satu Kartu Satu Jawaban Singkat

    Jawaban pada setiap kartu kecil hanya terdiri dari satukalimat singkat (5-7 kata) yang mengandung makna jelasdan ditulis besar-besar (agar kelihatan waktu ditempel dipapan tulis).Peserta dalam menulis jawaban di kartu hendaknya hanyamenuliskan garis besar dari ide-idenya, jangan terlaludetail.Jika peserta memiliki beberapa jawaban, berilah beberapalembar kartu kecil, mintalah hanya satu jawaban per kartu(satu kartu-satu ide).

    Alur Metode Workshop

    A. Menentukan Tujuan

    Seperti halnya pada metode diskusi ORID, pada metodeWorkshop ditentukan Tujuan Obyektif dan TujuanEksperimental.

    1. Tujuan Obyektif meliputi:

    Apa saja yang hendak diketahui, dipahami ataudiputuskan dalam workshop;

    2. Tujuan Eksperimental meliputi:

    Bagaimana situasi dan interaksi antar peserta yangingin dialami oleh peserta selama proses workshop.

    Isu apa atau pengalaman apa yang ingin didalami olehkelompok.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 29

    B. Tahap KonteksBuka workshop dengan menjelaskan konteks dari

    masalah yang akan dibahas dalam Workshop, bagaimanaalur proses Workshop, dan hasil apa yang mungkin dicapai.Untuk mencapai itu, fasilitator perlu mengajak pesertaberdiskusi mengenai: perlunya peran-aktif setiap peserta,bagaimana peran fasilitator, dan aturan-aturan yangdisepakati bersama.

    Pada tahap ini, fasilitator mulai membuka PERTA-NYAAN FOKUS yang ditulis di papan tulis / kertas plano.Fasilitator mengajak peserta untuk memikirkan pertanyaantersebut.

    PERTANYAAN FOKUSHarus Pertanyaan Terbuka dan Kreatif

    Pertanyaan fokus tujuannya untuk memancing kreatifitasdan tumbuhnya ide dari peserta. Karena itu jangan ajukanpertanyaan fokus yang bersifat: benar-salah, ya-tidak,setuju-tidak setuju, menguji, atau multi-interpretasi.Sebaiknya pertanyaan fokus bersifat: menantang,investigatif dan kreatif. Jika fasilitator mengerti benar latarbelakang peserta buatlah pertanyaan fokus yang mem-bangkitkan ingatan dan pengalaman peserta(mengenai tema yang didiskusikan).

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF30

    CONTOH PERTANYAAN FOKUS

    Orientasi Workshop Terkandungdalam Pertanyaan Fokus

    Jika workshop berorientasi pada menemukan akarmasalah, buatlah pertanyaan fokus yang investigatifuntuk menggali fakta dari peserta. Pertanyaan-pertanyaan yang mengandung frasa tanya seperti: apasebab atau mengapa adalah cocok untuk ini.

    Jika workshop berorientasi menghasilkan rekomendasitindakan, buatlah pertanyaan fokus yang lebih praksisdan memancing jawaban aksi. Pertanyaan-pertanyaanyang mengandung frasa: Bagaimana atau apa yangharus dilakukan agar cocok untuk ini?

    YA!

    Mengapa warga perlumemiliki organisasiindependen?

    Apa saja tindakan yang perlukita lakukan untuk dapatberperan aktif dalampengawasan kebijakan?

    Komitmen apa saja yangdibutuhkan untukmemperkuat organisasikita?

    JANGAN!

    Apakah warga perlu memilikiorganisasi independen?

    Apa kita masih perlu berperanaktif dalam pengawasankebijakan?

    Bagaimana komitmen andauntuk memperkuat organisasikita?

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 31

    C. Tahap BrainstormingFasilitator memulai tahap brainstorming dengan

    mengajak peserta membaca PERTANYAAN FOKUS. Beribeberapa contoh ide (jawaban) atas PERTANYAAN FOKUSuntuk memancing kreatifitas peserta. Mintalah pada pesertauntuk memikirkan ide (jawaban) atas PERTANYAANFOKUS tersebut. Mintalah peserta mengasosiasikan danmemikirkan kembali pengalamannya yang relevan denganPERTANYAAN FOKUS.

    Perhatikan Tidak Ada Jawaban yang Salah

    Jawaban (ide) atas PERTANYAAN FOKUS bukanmerupakan jawaban yang benar-salah, melainkanjawaban (ide) terbuka yang merupakan gambaran daripemahaman/ persepsi peserta atas realita / wacanayang dipahaminya.

    Mintalah peserta secara individual mencurahkanjawaban/idenya pada beberapa lembar kartu yang telahdisediakan. Beri waktu yang cukup (jangan terlalu cepatdan terlalu lama) untuk setiap perserta untuk berpikir. Setiaporang minimal memberi satu jawaban/ide dan maksimal 5buah ide.

    Fasilitator membagi peserta secara acak menjadibeberapa kelompok kecil. Setiap kelompok kecil sebaiknyatidak lebih dari 10 orang. Di kelompok kecil dilakukanbrainstorming kolektif, yaitu membahas kembali mengenaiPERTANYAAN FOKUS secara kolektif dengan diskusi.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF32

    Berilah waktu yang cukup bagi kelompok kecil untukmelakukan diskusi. Diskusi dalam kelompok kecil dilakukandengan membahas setiap jawaban / ide individual darisetiap orang (yang telah dituliskan dalam kartu).Selanjutnya kelompok kecil akan memilih 5 7 jawaban /ide, yang dianggap terbaik, sebagai jawaban / ide darikelompok kecil. Mintalah setiap kelompok kecilmengkonfirmasikan kembali pilihan 5 7 jawaban tersebutkepada setiap anggotanya.

    (Perhatikan: ketika kelompok kecil memilih 5 7 jawaban / ide, maka sebenarnya telah terjadikonsensus dalam kelompok kecil. Jelaskan inikepada peserta.)

    Tempelkan secara acak kartu jawaban / ide dari setiapkelompok kecil di papan tulis di muka kelas. Bacakan padaseluruh peserta, berilah apresiasi pada setiap jawaban / idedengan komentar sederhana (ingat: jangan sekali-kalimenyatakakan suatu jawaban / ide salah!!!). Jika adajawaban / ide yang kurang jelas bagi fasilitator atau pesertatanyakakanlah kepada kelompok kecil dimana jawaban /ide tersebut berasal. Jangan biarkan Anda, sebagaifasilitator, dan peserta lain memberi interpretasi sendiri atassuatu jawaban / ide. Pertanyaan yang diajukan adalahpertanyaan konfirmatif, bukan pertanyaan yang memaksaorang untuk bersikap defensif.

    Tahap brainstorming selesai ketika semua jawaban /ide yang tertempel di papan tulis dipahami oleh setiappeserta. Selanjutnya kita akan masuk pada tahapkategorisasi.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 33

    D. Tahap KategorisasiTujuan dari tahap kategorisasi adalah mengorgani-

    sasikan jawaban / ide kolektif yang terserak di papan tulismenjadi kelompok-kelompok kategori ide yang memilikimakna.

    Mintalah kepada setiap peserta untuk melihat kembalipada PERTANYAAN FOKUS. Review setiap kartu ide yangtertempel di papan tulis dengan mengacu pada PER-TANYAAN FOKUS. Lakukan langkah-langkah ini:

    1. Pilihlah salah satu kartu ide secara acak. Tempatkanpada satu tempat tersendiri di papan tulis.

    2. Mintalah pada semua peserta untuk mencari kartu-kartu ide lain yang kandungan jawaban / ide miripdengan yang terkandung pada kartu ide yang dipilihpada nomor 1 tersebut.

    3. Tanyakan pada peserta, mengapa kartu ide tersebutmasuk dalam suatu kelompok kategori, tinjaulah secaraselintas kemiripan kartu ide tersebut dengan kartu-kartuide lain dalam kelompok kategori yang sama.

    4. Susunlah kartu-kartu yang mirip pada satu kelompok.

    5. Lakukan langkah (2), (3) dan (4) sampai tidak ada lagikartu yang mengandung jawaban / ide mirip.

    6. Berilah judul sementara pada setiap kelompok kategori.

    7. Lakukan lagi seluruh langkah mulai langkah (1) denganmembuat kelompok kategori baru sampai seluruh kartuide masuk.

    Perhatikan kelompok-kelompok kategori yang tersusundari kartu-kartu ide. Setiap kelompok kategori menyatakansatu ide kolektif dari peserta.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF34

    Sangat mungkin terjadi pada satu kelompok memilikijumlah kartu ide yang sangat banyak. Hal ini berarti adabanyak ide yang sama, atau terjadi suatu konsensus luasatas suatu ide. Sebaiknya, untuk mempermudah padatahap-tahap selanjutnya, kelompk tersebut dipecah menjadi2 3 kelompok. Bagilah kartu-kartu ide ke dalam beberapakelompok yang baru, masukan sesuai kemiripan ide darisetiap kartu.

    Sekali lagi mintalah peserta memperhatikan setiapkelompok kategori yang tersusun. Konfirmasikan padapeserta apakah setiap kartu ide telah menempati kelompokkategori yang benar. Pindahkan ke kelompok kategori lainjika perlu, atau buat kelompok kategori baru jika ide dalamkartu tersebut benar-benar berbeda.

    Sampai disini kita telah melewati proses kategorisasi.Tahap berikutnya adalah memberi makna pada setiapkelompok kategori dan mencari konsensus lebih luas lagi.

    E. Tahap Penamaan

    Tujuan dari tahap penamaan adalah mengajak pesertalebih mendalami konsensus yang telah dihasilkan. Dalamhal ini, konsensus kelompok termuat menjadi judul darisetiap kelompok kategori. Pada tahap ini, peserta diberikesempatan melakukan kritisi terhadap konsensus-konsensus sebelumnya yang dicapai pada tahap-tahapsebelumnya.

    Pada akhir dari tahap ini, diharapkan telah didapatkonsensus yang kuat dan dipahami bersama oleh kelompok.Peserta memberi NAMA pada setiap kelompok kategori

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 35

    sesuai makna yang dikandung dari ide-ide di dalamnya.NAMA yang diberikan pada setiap kelompok kategoriberbentuk satu kalimat lengkap.

    Untuk mempermudah visualisasi dari kategorisasi,tempatkan setiap kelompok kategori menjdai satu kolom.Tempatkan NAMA kelompok kategori tersebut pada bagianatas kolom.

    Langkah-langkah:

    1. Mulailah tahap ini dengan melihat kelompok kategoriyang memiliki kartu paling banyak. Kelompok kategoriini mengandung ide yang paling disepakati oleh seluruhpeserta.

    2. Baca seluruh kartu ide dalam kelompok kategoritersebut dan ingatkan peserta kepada PERTANYAANFOKUS. Ingatkan pula pada peserta mengenai realitalapangan yang diamati.

    3. Berdasar hal di atas, minta peserta memahami ataumenangkap maksud/ makna / ide kolektif dari kelom-pok kategori tersebut. Minta peserta mengungkapkanhal ini.

    4. Selanjutnya beri NAMA pada setiap kelompok kategoriberdasar maksud / makna / ide kolektif yang terkandungdari setiap kelompok kategori yang diajukan peserta.NAMA tersebut sekaligus menggantikan judulsementara yang diberikan pada tahap kategorisasi.

    5. Lakukan langkah yang sama untuk kelompokkategorisasi lainnya.

    Selesai tahap ini telah diperoleh hasil dari prosesworkshop ini.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF36

    Perhatikan hasil dari workshop adalah:

    NAMA dari setiap kelompok kategori menyatakan inti/akar masalah atau rekomendasi tindakan dari temaworkshop.

    IDE-IDE yang terkandung dari suatu kelompokkategori menyatakan detail penjelasan akar masalahatau rekomendasi tindakan dari tema workshop.

    Jawaban / Ide yang Terbaik

    Jawaban / Ide yang terbaik dilihat berdasar bagaimanaresponnya terhadap PERTANYAAN FOKUS. Semakinmenjawab pada PERTANYAAN FOKUS, semakin baikjawaban / ide tersebut.

    F. Tahap RefleksiTujuan dari tahap ini adalah untuk menjelaskan poin-

    poin (hasil) yang dicapai dari workshop dan mengingatkankembali pada peserta bahwa yang telah dicapai adalahkonsensus kelompok agar setiap orang memahami maknadari konsensus yang dihasilkan.

    Akhiri workshop dengan REFLEKSI pada beberapa poinyang telah menjadi KONSENSUS. Beberapa cara yang dapatdilakukan dalam tahap ini adalah:

    Minta seluruh anggota kelompok untuk menentukanprioritas dari poin-poin yang dihasilkan; mana yangharus diatasi / ditindak-lanjuti lebih dahulu;

    Minta seluruh anggota kelompok untuk mencari relasiantar poin-poin yang dihasilkan;

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 37

    Minta seluruh anggota mencari hubungan antar poin-poin tersebut, apakah ada hubungan sebab-akibat antarpoin-poin tersebut.

    Catat respon dari peserta di suatu kertas besar di depan.Pada akhir dari proses ini lakukan diskusi ORID secarasingkat. Tanyakan pada peserta langkah tindak lanjuat apalagi yang diperlukan?

    Contoh Workshop

    Topik: Peran Petani dalam Peningkatan HasilPanen melalui Pemanfaatan Pupuk Subsidi

    A. Tujuan Obyektif

    Memahami kondisi nyata peran petani dan penyebabgagal panen.

    Mendapatkan gagasan dan pandangan mengenaikondisi ideal peran petani untuk mengantisipasi gagalpanen.

    Menyusun agenda untuk peningkatan hasil panenmelalui pemanfaatan pupuk subsidi.

    B. Tujuan Eksprimental

    Memahami pentingnya peran petani dalampeningkatan hasil Panen melalui pemanfaatan pupuksubsidi.

    Menumbuhkan motivasi antar petani untuk berusahamemperbaiki peningkatan hasil panen.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF38

    C. Tahap Konteks

    Pertanyaan fokus perencanaan aksi workshop:Mengapa petani di desa kita selalu gagal panen?

    Catatan: workshop ini adalah untuk mencari akar masalahdari tema, bukan mencari rekomendasi tindakan. Jika inginmenghasilkan rekomendasi tindakan, pertanyaan fokus bisadiubah, misalnya menjadi: Bagaimana agar petanimendapatkan hasil panen yang berlimpah? Atau bagaimanaagar pupuk subsidi dapat dibeli dengan murah?

    D. Tahap Brainstorming

    petani tidak memiliki modal cukup untuk menggarapladang

    petani sulit mendapatkan pupuk berkualita denganharga murah

    petani banyak yang kerja serabutan ladang yang digarap tidak milik sendiri pengelolaan bergantung perintah majikan petani tak punya akses ke agen/distributor pupuk hasil panen untuk membayar hutang pembelian pupuk

    (ganti modal) bibit yang bagus harganya mahal air tercemar limbah industri tanah garapan sudah tidak produktif banyak aupan zat kimia yang merusak ladang/tanah hasil panen dijual dengan harga murah biaya produksi tak sebanding dengan hasil panen harga hasil panen sedang jatuh perubahan musim mengganggu produktifitas pertanian kelompok petani kurang bersatu

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 39

    prosedur pinjaman ke bank berbelit pengelolaan lahan masih tradisional pengadaan pupuk masih dikuasai oknum agen kurangnya pembinaan dari pemerintah kapasitas orang pertanian sangat rendah pola pembibitan antar ladang yang satu mempengaruhi

    ladang lainnya penggunaan alat modern mahal pemerintah tidak memberikan modal ke petani petani banyak yang terjerat hutang ke renteiner kualitas pupuk subsidi tidak bagus tingginya kebutuhan pupuk selain pupuk yang disubsidi

    E. Tahap Kategorisasi

    HAMBATAN AKSES dan PERMODALAN petani tidak memiliki modal cukup untuk menggarap

    ladang ladang yang digarap tidak milik sendiri biaya produksi tak sebanding dengan hasil panen pemerintah tidak memberikan modal ke petani petani sulit mendapatkan pupuk berkualitas dengan

    harga murah petani tak punya akses ke agen/distributor pupuk petani banyak yang terjerat hutang ke pada rentenir

    HAMBATAN KAPASITAS dan TEKNOLOGI penggunaan alat modern mahal hasil panen untuk membayar hutang pembelian pupuk

    (ganti modal) kualitas pupuk subsidi tidak bagus

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF40

    bibit yang bagus harganya mahalMASALAH MANAJEMEN DAN PERILAKU PETANI petani banyak yang kerja serabutan

    pengelolaan bergantung perintah majikan

    kapasitas orang pertanian sangat rendah

    pengelolaan lahan masih tradisional

    kelompok petani kurang bersatu

    tanah garapan sudah tidak produktif

    banyak asupan zat kimia yang merusak ladang/tanah

    pola pembibitan antar ladang yang satu mempengaruhiladang lainnya

    prosedur pinjaman ke bank berbelit

    kurangnya pembinaan dari pemerintah

    TANTANGAN PANGSA PASAR pengadaan pupuk masih dikuasai oknum agen

    tingginya kebutuhan pupuk selain pupuk yang disubsidi

    hasil panen dijual dengan harga murah

    harga hasil panen sedang jatuh

    ANCAMAN LINGKUNGAN perubahan musim mengganggu produktifitas pertanian air tercemar limbah industri

    Setelah melakukan kategorisasi, kartu-kartu ide dalamsatu kelompok kategori dapat ditempel menjadi bentukkolom-kolom. Satu kolom untuk satu kelompok kategori!

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 41

    F. Tahap Penamaan

    Budaya danPerilakuPetaniMenghambatProduktifitasKerja

    petani banyakyang terjerathutang kerenteiner

    petani banyakyang kerjaserabutan

    pengelolaanlahan masihtradisional

    kelompokpetani kurangbersatu

    pengelolaanbergantungperintahmajikan

    Keterbatasan Relasi danKapasitas PetaniMenyulitkan Pembiayaandan Pangsa Pasar

    petani tidak memiliki modalcukup untuk menggarapladang

    petani tak punya akses keagen/distributor pupuk

    petani sulit mendapatkanpupuk berkualitas denganharga murah

    penggunaan alat modernmahal

    hasil panen untuk membayarhutang pembelian pupuk(ganti modal)

    ladang yang digarap tidakmilik sendiri

    biaya produksi tak sebandingdengan hasil panen

    bibit yang bagus harganyamahal

    hasil panen dijual denganharga murah

    prosedur pinjaman ke bankberbelit

    pengadaan pupuk masihdikuasai oknum agen

    tingginya kebutuhan pupukselain pupuk yang disubsidi

    harga hasil panen sedangjatuh

    PerubahanMusim danKeberadaanIndustriMenggangguPertanian

    perubahanmusimmenggangguproduktifitaspertanian

    air tercemarlimbah industri

    banyak asupanzat kimia yangmerusak ladang/tanah

    tanah garapansudah tidakproduktif

    KurangnyaPembinaanPemerintahterhadapSektorPertanian

    kurangnyapembinaan daripemerintah

    kualitas pupuksubsidi tidakbagus

    pola pembibitanantar ladangyang satumempengaruhiladang lainnya

    kapasitas orangpertanian sangatrendah

    pemerintah tidakmemberikanmodal ke petani

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF42

    Sampai tahap ini kita teridentifikasi AKAR MASALAHdari topic yang dibahas. Akar masalah tersebut terdapatpada NAMA (judul) dari setiap kolom. Sementara kartu-kartu ide di bawah NAMA menyatakan penjelasan dari akarmasalah tersebut.

    G. Tahap Refleksi

    Fasilitator dapat menyatakan kepada peserta refleksidari workshop ini sebagai berikut:

    Pada akhirnya, setelah melalui proses yang melelah-kan, kita telah mendapatkan akar permasalahan dari PeranPetani dalam Pemanfaatan Subsidi Pupuk. Mari kita sama-samamasalah yang menghambat Peran Petani dalamPemanfaatan Subsidi Pupuk yaitu:

    1) Budaya dan perilaku petani menghambat produktifitaskerja;

    2) Keterbatasan relasi dan kapasitas petani menyulitkanpembiayaan dan pangsa pasar;

    3) Perubahan musim dan keberadaan industri meng-ganggu pertanian;

    4) Kurangnya pembinaan pemerintah terhadap sektorpertanian.

    Sebelum benar-benar kita akhiri acara kita, silahkandiperiksa apakah ada keberatan dengan apa yang kita capaihari ini?

    Apakah Anda melihat, di antara poin-poin tersebutmana yang menjadi akar masalah, silahkan ini menjadipekerjaan rumah kita.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 43

    Bab 4.

    Metode PerencanaanTindakan

    Metode perencanaan tindakan digunakan untukmembuat rencana rinci tindakan yang akandilakukan oleh kelompok. Prasyarat untuk melakukanmetode ini adalah, telah diperolehnya consensus kelompokuntuk melakukan kegiatan. Selain untuk mem-breakdownkegiatan, hal penting dari metode Perencanaan Kegiatanadalah: memastikan siapa yang bertanggung-jawabmelaksanakan tugas / pekerjaan dan memastikan bahwaorang yang diserahi tugas mampu melaksanakannya (tidaksedang overload pekerjaan yang lain).

    Metode Perencanaan Tindakan memanfaatkan metodeworkshop seperti yang dijelaskan sebelumnya. Dalammetode ini, hasil yang dicapai dengan metode workshopakan lebih distrukturkan, sehingga dapat aplikatif(operasional).

    Metode perencanaan tindakan memungkinkan untuk:

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF44

    1. Seluruh anggota kelompok berpartisipasi danberkontribusi.

    2. Dihasilkannya rencana yang realistis dan dapatdilaksanakan.

    3. Dapat dihasilkannya buah pemikiran yang integratifmelalui proses rasional dan intuitif.

    4. Terbangunnya konsensus praksis dalam kelompok.

    5. Terbangunnya kesadaran multi-pihak / multi-kepentingan (stakeholderships) pada anggotakelompok.

    6. Teridentifikasinya mekanisme pertanggung-jawabantugas dalam kelompok.

    7. Teridentifikasinya informasi ketersediaan sumber dayadalam kelompok sehingga memudahkan pengalo-kasiannya.

    8. Adanya mekanisme monitoring.

    Metode Perencanaan Tindakan menekankan agar prosestidak berhenti hanya pada perencanaan. Tetapi, yang lebihpenting, adalah rencana yang dihasilkan dijamin dapatdiimplementasikan. Filosofi dari metode ini adalah meng-ajak peserta untuk menjawab 3 (tiga) pertanyaan sebagaiberikut:

    Kemana kita akan menuju?

    Berada di mana kita saat ini?

    Bagaimana kita mencapai tujuan?

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 45

    Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut me-ngandung makna sebagai berikut:

    Menentukan Tujuan KelompokPada awal dari proses Perencanaan Tindakan sangat

    penting menentukan tujuan kelompok. Ingat: tujuankelompok bukan tujuan fasilitator. Tujuan tersebut harusdiperoleh secara partisipatif.

    Pertanyaan kemana kita menuju adalah dalam rangkauntuk mendapat klarifikasi dari seluruh anggota kelompokmengenai: apa yang diinginkan dan diharapkan oleh setiaporang, apa yang menjadi konsep keberhasilan (padakeadaan apa pekerjaan dianggap berhasil), kepuasan apayang diharapkan (ketika pekerjaan dianggap berhasil) oleh

    HASIL YANGINGIN DIPEROLEH

    Tujuan kelompok

    Kondisi obyektifkelompok

    Rencana Tindakan

    PERTANYAAN

    Kemana kitamenuju?

    Berada di manakita saat ini?

    Bagaimana kitamencapaitujuan?

    HAL YANGDIPERHATIKAN

    Apa yang diinginkan oleh setiaporang, apa makna / persepsitentang sukses / keberhasilan,apa visi dan misi dari setiaporang, apa kepuasan yangdiharapkan.

    Kondisi saat ini, keterbatasansetiap orang dan sumber dayalain, beban kerja saat ini,tanggung jawab dari setiaporang terhadap pekerjaan lain,kapasitas (kemampuan, skill,spesialisasi) setiap orang, dsb.

    Kegiatan-kegiatan yangdiperlukan, jadwal, penugasan(siapa melakukan apa).

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF46

    kelompok, dan sebagainya.

    Tujuan kelompok ditentukan berdasar tujuan darisetiap anggota kelompok. Klarifikasi mengenai tujuan inipenting, agar setiap orang merasa terlibat (involved) dalamkelompok, dan dengan itu setiap orang akan bertanggung-jawab untuk mencapai tujuan kelompok.

    Melakukan Identifikasi Kondisi ObyektifTujuan dari penentuan kondisi obyektif ini adalah agar

    proses Rencana Tindakan yang dihasilkan dapatdiimplementasikan. Kondisi obyektif yang diidentifikasiadalah: ketersediaan sumber-daya, beban kerja dari setiapanggota kelompok, ketersediaan orang untuk melakukantugas, kapasitas (kemampuan, skill dan spesialisasi) darisetiap orang untuk melakukan pekerjaan dan sebagainya.

    Dengan telah teridentifikasinya kondisi obyektiftersebut, maka Rencana Tindakan yang akan dibuatmemiliki pedoman. Rencana Tindakan yang akan dibuathendaknya tidak melebihi ketersediaan sumber-daya. Jugajangan sampai orang yang sedang punya banyak pekerjaanatau tanggung-jawab di tempat lain, dikenai tugas beratdalam rencana yang akan disusun.

    Menentukan Rencana TindakanRencana atas suatu tindakan perlu disusun sehingga

    akan ada langkah-langkah panduan yang dapatdiimplementasikan. Dalam hal ini, terjadinya prosesbertujuan untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana kitamencapai tujuan?

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 47

    Keluaran (output) dari proses ini berupa:

    Rekomendasi tindakan-tindakan yang harus dilakukan;

    Klasifikasi dari tindakan-tindakan tersebut;

    Siapa yang bertanggung jawab atas apa?

    Kapan dilakukan tindakan-tindakan tersebut

    Untuk menentukan rencana tindakan, metodeWorkshop akan sangat membantu. Karena dalam metodetersebut digali inisiatif-inisiatif tindakan dari peserta.

    Overview Perencanaan TindakanMetode Perencanaan Tindakan dalam metode ini

    meliputi 7 (tujuh) langkah, yang meliputi:

    TahapKONTEKS

    TahapLINGKARANSUKSES

    TahapKONDISIOBYEKTIF

    Jelaskan event atau aktivitas yang direncanakan; Jelaskan proses yang akan dilakukan dan hasil yang

    diharapkan; Jelaskan rentang waktu untuk aktivitas yang akan

    dijalankan; Pancing partisipasi peserta.

    Definisikan apa arti SUKSES. Tanyakan pada kelompok: Kondisi apa yang ingin dicapai ketika suatu aktivitas

    selesai; Apa yang ingin dirasakan, dilihat atau didengar dari

    orang lain ketika aktivitas selesai; Buat daftar respon yang di dapat dari diskusi. Sebut ini

    LINGKARAN SUKSES.

    Bawa peserta pada REALITAS saat ini. Tanyakan pada kelompok: Kekuatan dan kelemahan dari kelompok pada saat ini; Potensi / kemungkinan keuntungan dan kerugian yang

    akan dialami kelompok sebagai akibat dari rencana yangakan dijalankan;

    Buat daftar respon yang di dapat dari diskusi, sebutKONDISI OBYEKTIF.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF48

    TahapKOMITMEN

    TahapWORK-SHOP

    TahapPENJAD-WALANDANPENU-GASAN

    TahapREFLEKSI

    Bangun MISI dari kegiatan, dan PERNYATAAN keterlibatan daripeserta: Minta peserta membaca kembali KONDISI OBYEKTIF yang

    telah dibuat, pikirkan implikasi dari hal tersebut padaRencana Tindakan yang akan dibuat;

    Minta peserta membuat KOMITMEN untuk berperan dalammencapai tujuan kegiatan;

    Catat komitmen tersebut dalam KERTAS KOMITMEN; Formulasikan suatu statemen / pernyataan (satu atau

    beberapa kalimat) mengenai RUANG LINGKUP dan HASILyang akan dicapai.

    Lakukan pengidentifikasian AGENDA TINDAKAN: Lakukan workshop untuk mengidentifikasi semua AGENDA

    TINDAKAN (seperti metode workshop yang dilakukansebelumnya);

    Bentuk beberapa KELOMPOK KECIL sesuai AgendaTindakan yang diperoleh

    Minta setiap kelompok kecil untuk melakukan pengecekanulang atas ide-ide kegiatan yang dihasilkan workshop;

    Minta setiap kelompok kecil memperbaiki atau menseleksiide-ide kegiatan tesebut sehingga setiap ide kegiatanmenjadi masuk akal untuk dikerjakan;

    Minta kelompok kecil menyusun rencana tindakan berdasaride-ide kegiatan menjadi rencana kegiatan yang tersusunsecara logis dan kronologis;

    Minta kelompok kecil mengklasifikasikan rencana tindakantersebut dalam kategori-kategori: Agenda Tindakan,Aktivitas per Periode dan tentukan pula IndikatorKeberhasilan (lihat di tabel kalender kegiatan);

    Hasil dari kerja kelompok kecil adalah RINCIAN TUGAS.

    Lakukan diskusi pleno: Buat Tabel Kalender Kegiatan (lihat di tabel kalender

    kegiatan); Minta peserta menyusun kartu-kartu ide tersebut dalam

    tabel kalender kegiatan. Minta seorang perwakilan dari setiap kelompok kecil

    menjelaskan setiap kegiatan (yang ditempelkan dikalendar);

    Minta kepada forum untuk menilai secara kritis: kegiatanapa yang diperlukan tetapi belum di-cover, tambahkankegiatan yang diperlukan tersebut pada tabel kalenderkegiatan;

    Konfirmasikan hasil yang dicapai: Tanyakan kepada seluruh peserta: apakah diskusi telah

    berjalan sesuai metode ORID (Objective - Reflective -Interpretative - Decisioanal);

    Diskusikan secara singkat langkah-langkah lanjutan yangdiperlukan.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 49

    ALUR METODE PERENCANAAN TINDAKAN

    A. Tahap KONTEKS

    Seperti halnya pada metode diskusi ORID danWorkshop, pada metode Perencanaan Tindakan ditentukanTujuan Rasional dan Tujuan Eksperimental.

    1. Tujuan Obyektif meliputi:

    Apa saja yang hendak diketahui, dipahami ataudiputuskan dalam proses Perencanaan Tindakan;

    Isu apa atau pengalaman apa yang ingin didalami olehkelompok.

    2. Tujuan Eksperimental meliputi: Bagaimana situasi dan interaksi antar peserta yang

    ingin dialami oleh peserta selama proses PerencanaanTindakan.Pada tahap ini juga harus disepakati Deskripsi

    Aktivitas. Deskripsi aktivitas tersebut ditentukan denganmenjawab pertanyaan 5W+1H (What, When, Where, Why,Whom, dan Who).

    What (Apa)

    When (Kapan)

    Where(Dimana)

    Why(Mengapa)

    How(Bagaimana)

    Whom (OlehSiapa)

    Nama kegiatan / aksi yang menjadi direncanakan(deskripsi singkat)

    Durasi rencana yang dihasilkan akan dilakukan.

    Di mana rencana akan direalisasikan / Kelompok sasaranmana yang dipilih

    Alasan-alasan mengapa kegiatan tersebutdiselenggarakan.

    Gambaran besar mengenai apa saja yang akan dilakukanuntuk mencapai tujuan.

    Siapa yang akan melakukan kegiatan tersebut.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF50

    Buatlah kondisi yang menyenangkan bagi peserta untukmemulai proses. Adanya keterbukaan, humor dan adanyatantangan bagi peserta untuk berproses, akan memudahkanproses ini.

    Ciptakan situasi di mana peserta yakin bahwa apa yangakan dilakukan adalah penting. Jelaskan mengenai:bagaimana proses akan berlangsung, apa yang akandihasilkan, bagimana peserta berpartisipasi dan peranfasilitator dalam proses. Tetapkan pula waktu yang akandigunakan untuk proses ini.

    Tips: Jangan Tulis Berkali-kaliSatu Hal yang Sama

    Seringkali peserta berkali-kali mengajukan pendapat yangsama. Dalam hal ini, fasilitator jangan menuliskan semuaitu dalam kertas. Cukup tulis satu pendapat satu kali saja.Jika ada peserta yang mengajukan pendapat yang sama(mirip) dengan yang telah ada, mintalah klarifikasi: "Apakahyang anda maksud seperti ini?"

    B. Tahap LINGKARAN SUKSESTujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan

    pengertian mengenai SUKSES dari aktivitas yang akandirencanakan. Pertanyaan esensial yang harus dijawabadalah: ke mana kita menuju?

    Langkah-langkah dalam tahap ini meliputi:

    1. Menggali asumsi / kesepakatan awal dari kelompokmengenai aktivitas yang akan dijalankan. Dalam halini, pertanyaan yang dapat diajukan, misalnya: apa

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 51

    pendapat Anda mengenai aktivitas ini, BagaimanaAnda memandang aktivitas ini, dan sebagainya.

    2. Menanyakan kepada kelompok apa yang dibayangkanketika kegiatan-kegiatan yang direncanakan telahselesai dilakukan. Meliputi: apa yang dilihat, apa yangdirasakan, apa yang dipikirkan atau apa didengar. Apapula yang dibayangkan mengenai orang-orang yangdiharapkan mendapat manfaat dari kegiatan(kelompok sasaran kegiatan), apa yang merekarasakan, apa yang mereka pikirkan, dan apa yangmereka nikmati.

    3. Mencatat semua pendapat dari peserta dalam suatukertas, namai LINGKARAN SUKSES.

    Dalam tahap Lingkaran Sukses ini yang harus dicapaiadalah tergalinya tujuan-tujuan individual dari setiappeserta, dan formulasi tujuan-tujuan itu menjadi tujuankelompok. Pada akhir dari tahap ini, kelompok telahmemiliki motivasi yang tinggi untuk meneruskan proses,untuk mencapai tujuan yang disepakati bersama.

    Salah satu cara untuk memeriksa kualitas dari tujuanyang ditetapkan adalah menggunakan kriteria SMART(Specific - Measureable - Achievable - Realistic - Timebond).Dalam metode ini kelompok memeriksa apakah tujuannyatelah memenuhi kriteria SMART.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF52

    SMART = Specific - Measureable -Achievable - Timebond

    Tujuan tersebut harus jelas, tidak mengambang, tidakmenimbulkan persepsi ganda.

    Tujuan tersebut harus dapat diukur dengan suatuindikator. Tujuan seperti "tumbuhnya kesadaran"sebaiknya dihindari, karena seringkali tidak ada indikatoruntuk mengukur "tumbuhnya kesadaran".

    Tujuan tersebut dapat dicapai dengan sumber-daya(manusia, dana, daya dukungan lingkungan, dsb) yangada. Jangan menetapkan tujuan yang terlalu revolusionerjika sumber-daya tidak mencukupi. Seringkali orangmenentukan "tujuan yang tidak pernah" tercapai, karenadengan itu selalu ada maaf untuk kegagalan.

    Tujuan tersebut masuk akal, dapat diterima semua orangdalam forum.

    Tujuan tersebut dapat dicapai dalam batas waktu yangditetapkan.

    Specific

    Measureable

    Achievable

    Realistic

    Timebond

    Tip: Menulis Besar-Besar dan Singkat

    Semua pendapat dari peserta ditulis besar-besar dan meng-gunakan kalimat singkat. Ini penting, karena kertasLINGKARAN SUKSES digunakan untuk klarifikasi tujuanbersama. Karena itu harus mudah dilihat dan dipahami.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 53

    C. Tahap KONDISI OBYEKTIFTahap ini adalah tahap untuk mengidentifikasi

    kenyataan yang ada saat rencana dibuat. Pengetahuanmengenai hal itu penting agar seluruh peserta memahamiakan ketersediaan dan keterbatasan sumber daya (SDM,dana, dan sumber-sumber pendukung lain). Pada tahapini pertanyaan yang harus dijawab adalah: "berada di manakita saat ini?"

    Langkah-langkah:

    1. Buat dalam kertas kosong KONDISI OBYEKTIF.Dalam KONDISI OBYEKTIF terdapat empat kategorirealitas, yaitu: KEKUATAN, KELEMAHAN, MANFAATdan BAHAYA. (lihat gambar di bawah).

    2. Tanyakan pada kelompok apa saja kekuatan dankelemahan kelompok, khususnya yang dianggap akanmempengaruhi rencana yang akan dibuat.

    3. Tanyakan pada kelompok potensi manfaat dan potensikerugian (bahaya) apa saja yang akan didapat, jikarencana direalisasikan.

    4. Tulis respon peserta, masukan ke dalam KONDISIOBYEKTIF.

    Jika terdapat pendapat yang sama dari peserta,klarifikasikan dan tanyakan ke peserta apakah pendapattersebut sama dengan yang telah ada sebelumnya.

    Pada akhir dari tahap ini, ajak peserta meninjauimplikasi dari setiap kategori realitas terhadap rencana yangakan dibuat. Ingatkan pada kelompok apakah kelompoktelah menjawab pertanyaan "di mana kita berada saat ini?"dan apakah semua kelompok telah dapat mengidentifikasi:

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF54

    ketersediaan dan keterbatasan sumber daya untukmelakukan tindakan? Minta pula kelompok untuk selalumengacu pada kertas KONDISI OBYEKTIF dalam mem-buat Rencana Tindakan selanjutnya.

    D. Tahap KOMITMENTujuan dari tahap komitmen adalah untuk memastikan

    bahwa kelompok benar-benar ingin dan dapatmelaksanakan rencana yang akan disusun. Sekalikomitmen dilahirkan, kelompok harus bertanggung jawabatas rencana yang akan dibuat.

    Langkah-langkah:

    1. Minta seluruh anggota kelompok membaca kembalikertas KONDISI OBYEKTIF. Ingatkan bahwa yangtertulis disana adalah kenyataan yang ada padakelompok saat ini.

    2. Minta pula kelompok membaca kembali kertasLINGKARAN SUKSES. Ingatkan bahwa kesuksesantidak dapat dicapai tanpa ada yang bertanggung jawab

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 55

    melaksanakan rencana.

    3. Tantang seluruh anggota kelompok untuk menyatakanKOMITMEN, yaitu komitmen untuk bertanggung-jawab pada rencana yang akan disusun.

    4. Tulis kedalam kertas di depan kelas semua respon yangmuncul dari anggota kelompok.

    5. Klasifikasikan mana di antara semua respon tersebutyang dapat membentuk komitmen kelompok.

    6. Secara bersama-sama susun satu atau beberapa kalimatyang menyatakan komitmen kelompok terhadapkegiatan. Komitmen kelompok telah tercapai. Tuang-kan ini ke dalam kertas KOMITMEN.

    Ketika komitmen telah tercapai, suatu kontrakkelompok telah dihasilkan. Langkah ini dapat dilanjutkandengan meminta anggota kelompok membubuhkan tandatangan dalam kertas KOMITMEN.

    Fasilitator sebaiknya selalu membantu untukmemperkuat komitmen tersebut, misalnya denganmenyatakan pentingnya komitmen itu, dsb.

    E. Tahap WORKSHOPTujuan dari workshop ini adalah untuk mengidentifikasi

    tindakan-tindakan apa saja yang dibutuhkan untukmencapai tujuan. Proses workshop ini menggunakanMETODE WORKSHOP yang telah dijelaskan sebelumnya.

    Langkah-langkah:

    1. Mulai workshop dengan mengajak peserta menjawabPertanyaan Fokus: "TINDAKAN apa saja yang harusdilakukan untuk merealisasikan KEGIATAN [detail

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF56

    kegiatan] dalam JANGKA WAKTU [jadwal darikegiatan]?"

    Catatan: dalam perencanaan-tindakan pertanyaanfokus harus memencing peserta untuk mengemu-kakan usulan tindakan.

    2. Lakukan workshop seperti yang diterangkan padaMETODE WORKSHOP sebelumnya:

    a. Pada tahap BRAINSTORMING dari METODEWORKSHOP tersebut, minta peserta untukmenggunakan KALIMAT KERJA dalammengemukakan pendapatnya / ide. Dalam hal iniide-ide berupa usulan-usulan kegiatan.

    Catatan: penggunaan kata kerja pada tahapBRAINSTORMING dalam metode WORKSHOPmengindikasikan bahwa yang ingin dicapai dariworkshop adalah serangkaian Agenda Tindakan,bukan sedang mencari akar masalah (seperti yangdiberikan pada contoh sebelumnya).

    a. Pada tahap KATEGORISASI yang dilakukan adalahmengelompokan berbagai ide kegiatan menjadibeberapa kelompok kategori ide kegiatan.

    b. Pada tahap PENAMAAN, lakukanlah diskusipendalaman mengenai tindakan yang dibutuhkan.Tanyakan pada kelompok: apakah seluruh idekegiatan telah mencakup semua kebutuhan atastindakan? apakah ada ide kegiatan yang belumcukup operasional atau masih mengambang?

    c. Tahap REFLEKSI, jangan dulu dilakukan di sini,karena masih ada beberapa kegiatan dalam prosesini. Lakukan pada akhir proses.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 57

    Tip: Minta pada peserta untuk tidak merekomendasikantindakan seperti "Membentuk Tim Baru", ini tidak akanmenjadi tindakan yang terdefinisi jelas. Jika ada kebutuhanseperti pembentukan "tim baru", yang harus dilakukandalam workshop adalah meminta peserta memberikanpendapat mengenai rekomedasi tindakan apa saja yangmenjadi tugas "tim baru" tersebut.

    3. Workshop yang telah dilakukan menghasilkan beberapaAgenda Tindakan. Minta setiap anggota kelompokuntuk memilih salah satu Agenda Tindakan, untuk ditindak-lanjuti. Biarkan peserta memilih sendiri sesuaiminat dan kemampuannya, jangan ditunjuk!

    Tip: Agar setiap orang dapat memilih kelompok tanpaterpengaruh oleh pilihan orang lain, bagikan kartu-kartukecil ke seluruh peserta. Buatlah kolom-kolom kelompokdi dapan kelas. Minta mereka menuliskan namanya di kartudan menempelkan di depan ke dalam kolom kelompok yangdipilihnya.

    4. Bentuk kelompok-kelompok kecil berdasarkan AgendaTindakan. Pastikan bahwa minimal ada 2 orang beradadalam satu kelompok kecil.

    5. Minta setiap kelompok memeriksa ide-ide kegiatan(yang tertulis dalam kartu-kartu ide) yang termasukdalam kelompoknya. Bawa kartu-kartu ide kegiatantersebut ke dalam kelompok kecil, sebagai bahan diskusi.Dalam diskusi ini, setiap kelompok memeriksa kembalisetiap kartu-kartu ide kegiatan, memeriksa pada kertas

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF58

    LINGKARAN SUKSES dan kertas DAFTAR REALITA.Kemudian pertanyakan kembali dalam kelompok kecil:

    a. apakah ide-ide kegiatan tersebut dapat mendukungtercapainya tujuan;

    b. apakah sumber-daya yang tersedia memungkinkanuntuk melakukan kegiatan tersebut;

    c. apakah ide kegiatan tersebut dapat dilaksanakanpada kerangka waktu yang ditetapkan;

    d. dan apakah ide kegiatan tersebut sudah cukup jelas/operasional.

    Tugas Kelompok Kecil:

    1) Memperbaiki ide-ide kegiatan tersebut sehinggasetiap tindakan yang akan dilakukan: mendukungtercapainya tujuan, menggunakan sumber dayayang ada, dapat dilakukan pada waktu yangditetapkan dan jelas / operasional.

    2) Memeriksa apakah ada ide-ide kegiatan yangdouble, berulang atau mirip, jika ada ide-idetersebut dijadikan satu.

    3) Menambahkan kegiatan-kegiatan yang relevan,sehingga tugas yang akan disusun dapat memenuhiAgenda Tindakan.

    6. Minta kelompok kecil menyusun RINCIAN TUGASagar dapat dilakukan tindakan yang dibutuhkan.Rincian tugas tersebut adalah item-item tugas yangperlu dilakukan agar suatu Agenda Tindakan dapat

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 59

    dipenuhi. Rincian tugas tersebut disusun berdasar ide-ide kegiatan dan batas-batas yang ada (waktu, SDM,biaya, dan sebagainya).

    Minta kelompok kecil menyusun rincian tugas denganmendefinisikan Agenda Tindakan, Aktivitas per Periode(beberapa), dan Indikator Keberhasilan.

    Rincian Tugas

    Agenda Tindakan: kebutuhan-kebutuhantindakan yang diperlukan untuk menjawabpertanyaan fokus dari workshop.

    Aktivitas per Periode: merupakan rincian tindakandari Agenda Tindakan yang harus dilakukan perperiode. Antar aktivitas dari satu periode ke periodeselanjutnya harus tersusun dalam suatu urutanlogis kegiatan.

    Indikator Keberhasilan: apa saja yang akan terjadiketika keberhasilan dicapai.

    Tuliskan Agenda Tindakan, Aktivitas per Periode danIndikator Keberhasilan ke dalam kartu-kartu kecil (sepertiyang digunakan sebelumnya).

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF60

    F. Tahap PENJADWALAN DAN PENUGASANTujuan dari tahap ini adalah menentukan apa saja tugas

    yang harus dilaksanakan, kapan pelaksanaan tugas-tugasitu dilaksanakan dan oleh siapa.

    Langkah-langkah:

    1. Isikan kartu-kartu Rincian Tugas yang telah dibuat olehsetiap kelompok kecil ke dalam Tabel Kalender Kegiatan.

    2. Letakkan susunan kartu-kartu Rincian Kegiatan sesuaijudul kolom dalam Tabel Rencana Kegiatan.

    Tabel Kalender Kegiatan

    Anggota AgendaTindakanAktivitas per Periode Indikator

    Keberhasilan

    Tim Kerja I

    Tim Kerja II

    Tim Kerja III

    Tim Kerja IV

    Bulan 1

    Bulan 2

    Bulan3

    Bulan4

    Bulan5

    3. Minta perwakilan dari setiap kelompok kecil (dalamtahap ini berganti nama menjadi Tim Kerja) untukmempresentasikan Rincian Tugas yang telah disusun.

    4. Minta kepada forum untuk memberi tanggapan ataspresentasi tersebut. Mulai dari: apakah tugas-tugastersebut telah disusun secara benar, kemudian mintalahtanggapan mengenai jadwal dari pelaksanaan tindakan-tindakan tersebut.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 61

    G. Tahap REFLEKSIPada akhir dari proses Perencanaan Tindakan, ajak

    peserta untuk merefleksikan segala yang telah dilakukan.Tanyakanlah kepada semua anggota kelompok: Apa pendapat Anda mengenai Tabel Kalender Kegiatan

    yang telah disusun? Apakah agenda yang disusun dalam Tabel Kalender

    Kegiatan tersebut dirasa memberatkan? Ataumemudahkan?

    Apa tindak lanjut setelah ini?

    CONTOH PERENCANAAN AKSI

    Topik: Peran warga miskin dalam mempromosikanModel Tata Kelola Program Pupuk Subsidi di Kabu-paten Melankolis yang Pro poor

    Contoh Perencanaan Aksi Tahap I: KONTEKS

    What

    When

    Where

    Why

    How

    By Whom

    Promosi model tata kelola program pupuk subsidi diKabupaten Melankolis yang pro poor.

    Januari s.d. Desember 2011

    Beberapa desa di Kabupaten Melankolis (ditentukankemudian)

    (1) Selama ini penentuan sasaran program pupuk subsiditidak berpihak pada warga miskin;

    (2) Warga miskin tidak mendapatkan manfaat langsungdari adanya program-program pupuk subsidi didaerah.

    Melakukan proses-proses penguatan kapasitas danpenyadaran para petani miskin mengenai hak-haktersebut, mempengaruhi kebijakan dan melakukantindakan-tindakan pendukung lainnya.

    Beberapa LSM dan warga miskin.

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF62

    Tujuan Obyektif

    Menentukan langkah-langkah apa saja yang perludilakukan dalam satu tahun ini untuk mempromosi-kan model tata kelola program pupuk subsidi diKabupaten Melankolis yang pro poor.

    Tujuan Eksperimental

    Menumbuhkan motivasi, rasa keterlibatan dan antusi-asme peserta terhadap kegiatan yang akan dilaksa-nakan.

    Contoh Perencanaan Aksi Tahap II:LINGKARAN SUKSES

    Warga miskin kritismenyikapi

    penyalahgunaanprogram pengentasankemiskinan di daerah

    Konsep yang jelasuntuk partisipasi

    warga miskin dalamperumusan teknis

    pelaksanaan programpupuk subsidi

    Adanya kemauan daripemerintah daerahuntuk melibatkan

    warga miskin dalampenentuan sasaran

    program

    Adanya informasi terbukamengenai perumusan

    mekanisme distribusi danpenentuan sasaran

    program

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 63

    Contoh Perencanaan Aksi Tahap III:KONDISI OBYEKTIF

    Kekuatan: NGO (peserta) telah memiliki

    pengalaman dalampelaksanaan programkemiskinan.

    NGO memiliki kemauan untukpencegahan terjadinyatindakan korupsi di daerah.

    Ada jaringan/contact person dibirokrasi daerah.

    Memiliki akses ke media massa,DPRD dan local goverment.

    Kelemahan Komitmen peserta sering tidak

    konsisten terhadap rencanayang akan disusun.

    Kordinasi antar NGO masihlemah.

    Kesibukan NGO tinggi. Dana terbatas.

    Manfaat: Masyarakat sebagai penerima

    manfaat langsung, juga dapatmengusulkan sasaran danmonitoring program pupuksubsidi.

    Mencegah tindakanpenyalahgunaan wewenangpihak manajemen.

    Bahaya: Proses pengusulan sasaran

    program dapat menimbulkankonflik kepentingan antarberbagai pihak;

    Belum ada aturan operasionalyang secara khusus mengaturhak warga miskin dalampenentuan sasaran programpupuk bersubsidi

    Contoh Perencanaan Aksi Tahap IV:KOMITMEN

    Kami dalam waktu satu tahun ini akanmelaksanakan rencana kegiatan yang

    disepakati untuk mengintegrasikanperan warga dalam mempromosikan

    tata kelola program pupuk subsidiyang propoor dan mendorong

    pemerintahan daerah yang transparandan akuntabel.

    (tanda tangan dari seluruh peserta)

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF64

    Contoh Perencanaan Aksi Tahap V :WORKSHOP

    Contoh Perencanaan Aksi - Workshop TahapCONTEXT

    Pertanyaan Fokus Perencanaan Aksi - WorkshopApa saja AGENDA yang harus kita lakukan agar program pupuksubsidi memberi manfaat langsung bagi petani miskin?

    Perencanaan Aksi - Workshop TahapBRAINSTORMING

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF 65

    Contoh Perencanaan Aksi - WorkshopTahap CLUSTERING

  • METODE FASILITASI PEMBUATAN KEPUTUSAN PARTISIPASIF66

    Con

    toh P

    erencan

    aan A

    ksi - Worksh

    op T

    ahap

    TIT

    LE

    PengelolaanBasis Data dan

    Kajian

    Mengum

    pulkanartikel dan beritam

    engenai pupuksubsidi

    Kliping kasus-kasus

    distibusi/penyalahgunaanpupuk subsididaerah

    Studi m

    engenaim

    odel pelayananpublik

    Mendata tokoh

    masyarakat yang

    peduli dan pro warga

    miskin

    Mengum

    pulkan datam

    asyarakat yangterkena kasus pupuksubsidi

    Melakukan Publikasi

    dan PenyelenggaraanEvent-event

    PenguatanM

    asyarakatBasis

    Menggalang

    Dukungan padaProgram

    Organisasi

    Mem

    bangunM

    odelPelayanan

    PerbaikanSistem

    Manajem

    en

    Melakukan

    Rekruitmen dan

    Pelatihan SDMO

    rganisasi

    Menyelenggarakan

    seminar penguatan

    masyarakat sipil

    Mem

    buat tulisan/artikel di koran

    Mem

    publikasikanbahan-bahanpenguatanm

    asyarakat sipil

    Melobi pers daerah

    untuk meliput kasus

    pelayanan

    Melakukan

    pendampingan di

    basis

    Mengadakan

    workshop tingkat

    basis

    Mengadakan

    beberapa kajian tatakelola programsubsidi

    Melatih kom

    unitasbasis

    Menjalin hubungan

    dengan beberapastakeholder

    Mencari dukungan para

    pelaksana programkem

    iskinan di daerah

    Mendata pejabat yang

    concern pada civil-society

    Mendekati pejabat yang

    concern pada civilsociety

    Mem

    buat danm

    emperkuat jaringan

    antar