367

Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah
Page 2: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

ii Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta

Pasal 72

1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat

(2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu)

bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau

pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling paling

banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau

menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta

atau hak terkait sebagai dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana

penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp.

500.000.000, 00 (lima ratus juta rupiah).

Page 3: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

iii Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Waluyo Jati, dkk

Merajut

O P T I M I S M E

Ditengah COVID 19

Penerbit Desanta Muliavisitama

2020

Page 4: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

iv Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Merajut Optimisme di tengah Covid 19 @copyright. Jati, Waluyo.2020

ISBN: 978-623-7908-22-7

Penulis

Waluyo Jati, dkk

Editor

Nina Gantina

Design Cover

Novrendina P Tyas

Penerbit

DESANTA MULIAVISITAMA Anggota IKAPI Daerah Banten No. 043/BANTEN/2020

Redaksi: Jl. Raya Jakarta KM 6,5 Kota Serang Banten Telp:081295422174

Email. [email protected] https://desantapublisher.com

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

Dilarang menyebarluaskan, mengutip sebagian atau keseluruhan isi buku ini

tanpa seizin tertulis dari penerbit

All Right Reserved

Cetakan Pertama, Agustus 2020

Jumlah halaman; i-xvi, + 351

Isi Diluar Tanggungjawab Penerbit

Page 5: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

v Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Prakata Editor

Salam Literasi,

Buku yang ada ditangan pembaca ini merupakan buku

kedua dari seri Bunga Rampai yang diluncurkan oleh

Universitas Pamulang (Unpam). Seri buku yang akan Anda

baca ini berjudul: Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Dalam buku ini terdapat 41 artikel yang berasal dari

Dosen-dosen Unpam, khususnya yang bernaung di Fakultas

Ekonomi. Artikel dalam buku ini sebuah gagasan dan tawaran

ide tentang bagaimana merajut optimism ditengah Covid 19

yang belum juga ada kejelasan sampai kapan masa pandemic

ini akan berakhir.

Kita memhami bagaimana sulitnya keluar dari kondisi

krisis saat ini, bukan saja krisis pandemic covid 19, tetapi yang

lebih berat adalah krisis ekonomi pun ikut terpuruk.

Pemutusan Hubungan kerja (PHK) merajelela dimana-mana,

pemotongan gaji pegawai terjadi disemua lini, harga barang

kebutuhan rumah tangga semakin menggila, dan juga yang

tidak kalah pentingnya adalah kondisi anak-anak sekolah yang

mengalami titik jenuh dengan metode pembelajaran Daring

(Online) selama ini.

Beruntung, sebagian Dosen-dosen tidak mengalami hal

yang demikian, ada saja celah bagi dosen untuk

Page 6: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

vi Merajut Optimisme di tengah Covid 19

memanfaatkan waktu dimasa pandemic ini dengan kegiatan-

kegiatan yang positif. Walaupun kelompok Dosen ini juga

sama seperti masyarakat lainnya mengalami kejenuhan

dengan situasi dan kondisi seperti ini.

Hadirnya buku ini merupakan bagian kecil yang

dilakukan oleh dosen Unpam dalam mengisi waktu disaat

masa pandemic dan perkuliahan berjalan secara daring.

Sesederhana apapun artikel yang ada dalam buku ini, kami

mengapresiasi dengan sangat baik, yang menandakan bahwa

Dosen tetap dapat berkontribusi sesuai dengan misi tri darma

perguruan tingginya masing-masing.

Akhirnya, kami ucapkan selamat membaca dan

menjadikan buku ini sebagai teman diskusi Anda dalam setiap

kesempatan, kita harus menjadikan Buku ada dimana kita

berada. Karena dengan membaca buku, kita bisa melihat

dunia baru.

Wassalam,

Editor

Page 7: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

vii Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Sambutan Rektor

lhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Swt, atas

izin dan ridha-Nya, kami dapat kembali

menerbitkan buku Bunga Rampai ke 4 yang kami

beri judul; Merajut Optimisme ditengah Covid 19. Shalawat

serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad

SAW, manusia mulia yang ditakdirkan sebagai juru selamat

bagi hidup dan kehidupan umat manusia di dunia dan di

akhirat kelak. Dan semoga kita termasuk umatnya yang

mendapatkan syafaatnya kelak di hari Kiamat.

Pandemi Covid-19 secara resmi sudah ditetapkan

sebagai bencana nasional oleh Presiden Republik Indonesia

Joko Widodo. Perusahaan dituntut untuk tetap bertahan di

tengah situasi pandemik ini. Dampaknya, banyak yang harus

melakukan hiring freeze dan juga Work From Home (WfH).

Perguruan tinggi sebagai entitas pendidikan tinggi termasuk

yang terkena dampak langsung dari berlangsungnya Covid 19

yang sudah berlangsung hampir 3 bulan. Proses pembelajaran

dan kegiatan akademik berlangsung secara daring. Dosen dan

mahasiswa melaksanakan perkuliahan secara online dengan

menggunakan aplikasi yang tersedia; dan para pegawai secara

bergiliran di kenakan aturan bekerja dengan konsep Work

from Home (WFH).

A

Page 8: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

viii Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Menurut Szlezak, Reeves, dan Swartz (2020), yang

dikutip oleh Faisal Dudayef Payumi Padma, krisis ekonomi

sebagai dampak dari pandemi Covid-19 akan menghasilkan

pola pemulihan ekonomi berbeda antarnegara. Umumnya

pola pemulihan tersebut terbagi menjadi empat. Pertama,

bentuk V (V-shape), di mana pandemi menyebabkan

perekonomian anjlok yang ditandai dengan pertumbuhan

ekonomi menurun tajam dan pengangguran melonjak, tapi

dalam waktu singkat bisa pulih kembali pada posisi sebelum

krisis.

Sedangkan, kedua, bentuk U, di mana pertumbuhan

turun drastis dan pengangguran meningkat. Tingkat

pertumbuhan ekonomi untuk pulih membutuhkan waktu

lama, kesenjangan antara jalur pertumbuhan ekonomi lama

dan baru tetap besar. Ini menunjukkan kerusakan pada sisi

suplai ekonomi, output yang hilang besar dan membutuhkan

waktu yang jauh lebih panjang untuk kembali pada kondisi

sebelum krisis.

Kemudian, ketiga, bentuk L sebagai bentuk yang

terburuk. Di mana tidak hanya pertumbuhan ekonomi negara

tidak pernah memulihkan jalur output sebelumnya, tetapi

juga tingkat pertumbuhannya menurun. Jarak antara jalur

lama dan baru dari pertumbuhan semakin lebar, dengan

output yang hilang terus berlanjut. Ini berarti krisis telah

meninggalkan kerusakan struktural permanen pada sisi suplai.

Page 9: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

ix Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Pola atau bentuk L ini adalah bentuk yang paling merusak

akibat dari krisis. Dan keempat, bentuk W, multiple, atau

perulangan pola. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya

outbreak gelombang kedua dan seterusnya. Bentuk ini juga

tergolong bentuk buruk dari proses pemulihan ekonomi suatu

negara

Dalam kontek optimism, menumbuhkan sifat optimis di

tengah pandemi sangat dibutuhkan di semua komunitas

termasuk lingkungan perusahaan Anda. Ketika Anda ingin

membangun optimisme di lingkungan perguruan tinggi, Anda

sebaiknya fokus kepada para jajaran civitas akdemika yang

ada. Alasannya karena para pemimpin ini dapat membuat

situasi di perguruan tinggi menjadi lebih tenang ketika masa

krisis datang. Lalu bagaimana caranya agar para civitas

akademika dapat menyalurkan sifat optimis kepada

komunitasnya?

Buku yang ada ditangan pembaca ini adalah salah satu

hasil dari proses WFH yang dilakukan oleh para Dosen secara

berseri, khususnya Dosen fakultas Ekonomi di Universitas

Pamulang. Dan buku ini merupakan seri kesatu yang sudah

dihasilkan oleh Dosen-dosen Unpam. Semoga kehadiran buku

ini memberikan pencerahan kepada pembaca tentang

bagaimana membangun sikap Optimsime Dosen, Mahasiswa

dan Masyarakat di masa Covid 19.

Page 10: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

x Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Kehadiran buku ini merupakan sebuah oase ditengah

padang pasir yang gersang akan pemikiran dan gagasan cerdas

para Dosen selama berlangsungnya masa Pandemi. Dan

semoga dengan hadirnya buku ini menjadi pemantik bagi kita

semua untuk terus optimis menjalani hidup dan kehidupan

yang akan datang. Saya ucapkan terima kasih kepada semua

pihak, khususnya Dekan dan Prodi dilingkungan fakultas

Ekonomi yang sudah menghadirkan buku luarbiasa ini.

Selamat membaca.

Tangerang, Juli 2020

Rektor,

Dr. H. Dayat Hidayat, MM

Page 11: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

xi Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Daftar Isi

Prakata Editor ................................................................................... v

Sambutan Rektor ............................................................................ vii

Daftar Isi .......................................................................................... xi

1. AGENDA BAGI PARA PEBISNIS DI MASA PANDEMI COVID 19 ... 1

Oleh: Waluyo Jati

2. PERUBAHAN ITU SELAMANYA ................................................... 6

Oleh: Intan Sari Budhiarjo

3. MULUTMU MEMANG HARIMAUMU ....................................... 14

Oleh: Mahnun Mas’adi

4. MENJAGA KESEHATAN MENTAL DAN FISIK AGAR TETAP

PRODUKTIF SAAT PANDEMI COVID 19 .................................... 20

Oleh: Karolina

5. KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PERKULIAHAN SELAMA MASA

PANDEMI.................................................................................. 26

Oleh: Hira Maulida

6. ASIMILASI NAPI DAN MANAJEMEN PENANGGULANGAN

BENCANA COVID-19 ................................................................. 32

Oleh: Chandra Fitra Arifianto

Page 12: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

xii Merajut Optimisme di tengah Covid 19

7. COVID-19 DAN PEREKONOMIAN NASIONAL ............................ 40

Oleh: Agus

8. TENTANG KATA “PERTAMA” DI MASA PANDEMIC COVID-19 . 48

Oleh: Rima Handayani

9. PANDEMI INI MEMBAWA KITA KEMBALI KEPADA AJARAN

RASULULLAH SAW .................................................................... 57

Oleh: Vega Anismadiyah

10. PENGENALAN DENGAN BP TAPERA ......................................... 64

Oleh: Dewi Nari Ratih Permada

11. CO-WORKING SPACE VS HOME-WORKING SPACE ................... 72

Oleh: Retno Wulansari

12. TANTANGAN MENJALANI BISNIS DI MASA PANDEMI VIRUS

CORONA ................................................................................... 80

Oleh: Didi Sunardi

13. MEMANFAATKAN WORK FROM HOME (WFH) MELALUI

PEMBELAJARAN ONLINE DI MASA PANDEMIC COVID-19 ........ 89

Oleh: Munarsih

14. COVID-19: AMBIL POSITIFNYA DAN ATASI NEGATIFNYA ......... 95

Oleh: Anah Furyanah

15. MENGOPTIMALKAN FUNGSI SOSIALISASI DALAM KELUARGA DI

MASA COVID-19 .................................................................... 105

Oleh: Sairin

Page 13: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

xiii Merajut Optimisme di tengah Covid 19

16. HARUSKAH BI CETAK UANG SAAT PANDEMI COVID-19? ...... 115

Oleh: Siti Nuraidawati

17. ENGAGEMENT DOSEN- MAHASISWA DI MASA COVID-19 .... 123

Oleh: Aprilia Astuti

18. PENERAPAN ILMU MANAJEMEN DI TEMPAT IBADAH DI MASA

COVID-19................................................................................ 131

Oleh: Agus Supriatna

19. NASIB UMKM DI ERA PANDEMI ............................................. 139

Oleh: H. Hastono

20. KNOWLEDGE SHARING “NGOBROL” ALA COMMUNITY OF

PRACTICE (CoP) ...................................................................... 147

Oleh: Risza Putri Elburdah

21. PSBB : KERJASAMA PEMKOT DAN MASYARAKAT .................. 154

Oleh: Adji Widodo

22. MENUMBUHKAN SEMANGAT ANAK DALAM BELAJAR DI

RUMAH DI MASA COVID-19 ................................................... 162

Oleh: Elizabeth Tika Kristina Hartuti

23. STRATEGI MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA DI MASA

PANDEMI................................................................................ 170

Oleh: Rachmawaty

24. TANTANGAN KEMANUSIAAN DI MASA COVID-19 ................. 178

Oleh: Indrani Dewi Anggraini

Page 14: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

xiv Merajut Optimisme di tengah Covid 19

25. MENDISAIN STRATEGI MERK AGAR DAPAT BERTAHAN DI ERA

PANDEMI ................................................................................ 187

Oleh: Suharni Rahayu

26. JARAK BOLEH TERPISAH, KEBERSAMAAN TETAP TERJAGA .... 195

Oleh: Rini Dianti Fauzi

27. MENGAHADAPI NEW NORMAL DALAM SEKTOR PENDIDIKAN

................................................................................................ 201

Oleh: Puji Harjianto

28. DILEMA KESEHATAN DAN KEMISKINAN DI ERA NEW NORMAL

................................................................................................ 212

Oleh: H. Abdus Somad

29. PENGARUH NEW NORMAL DAN SEKTOR INDUSTRI, DUNIA

ENTREPRENUERSHIP .............................................................. 218

Oleh: Udin Ahidin

30. NEW NORMAL DAN BISNIS KULINER ONLINE ........................ 227

Oleh: Angga Pratama

31. NARASI NEW NORMAL DI TENGAH MASYARAKAT ................ 235

Oleh: Lilis Suryani

32. PELUANG WIRAUSAHA DALAM SITUASI NEW NORMAL ....... 242

Oleh: Paeno

33. DAMPAK NEW NORMAL PADA SEKTOR PENDIDIKAN ........... 247

Oleh: Sutrisno

Page 15: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

xv Merajut Optimisme di tengah Covid 19

34. NEW NORMAL DAN TANTANGAN BAGI PELAKU BISNIS DI

INDONESIA ............................................................................. 255

Oleh: Kasmad

35. JAKARTA ABNORMAL, BERSANDING NEW NORMAL ............. 263

Oleh: Hadiwinata

36. TRANSISI MENUJU NEW NORMAL ......................................... 270

Oleh: Komarudin

37. WAJAH PENEGAKAN HUKUM DI PENGADILAN ..................... 277

Oleh: Susanto

38. MEMBANGUN OPTIMISME EKONOMI DITENGAH BADAI

CORONA ................................................................................. 285

Oleh: Denok Sunarsi

39. SELAMATKAN KELUARGA DENGAN POLA HIDUP SEHAT ....... 291

Oleh: Bulan Oktrima

40. KIAT BERINVESASI DI ERA PANDEMI ...................................... 296

Oleh: Pranoto

41. MENGEMBANGKAN SIKAP OPTIMIS DIMASA KRISIS ............. 302

Oleh: Mulyadi

42. MENGGAGAS INDUSTRIALISASI DESA.................................... 306

Oleh: Rudi Salam

43. SAATNYA UKM DAN KOPERASI BANGKIT .............................. 319

Oleh: Ahmad Khoiri

Page 16: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

xvi Merajut Optimisme di tengah Covid 19

44. CSR DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ............................. 325

Oleh: Yanurianto

45. MERATAS BUDAYA KERJA DI ERA NEW NORMAL .................. 332

Oleh: Jasmani

46. MENATA ETIKA BISNIS DI ERA NEW NORMAL ....................... 338

Oleh: Dodi Prasada

47. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG SEHAT ................ 344

Oleh: Lily Setyawati Kristianti

Page 17: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

1 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

AGENDA BAGI PARA PEBISNIS DI MASA PANDEMI

COVID 19

Oleh: Waluyo Jati

engenal istilah “Era New Normal” yang diutarakan

oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam

konferen pers di BNPB senin tanggal 25 Mei 2020,

jika Anda mempelajari dalam manajemen krisis kondisi

tersebut sama diartikan dengan tahap resolusi atau tahap

penyembuhan. Dimana tahap tersebut dilakukan upaya-upaya

perbaikan dan pencegahan dari masa penyembuhan terhadap

virus corona covid-19 dikatakan sampai benar-benar kondisi

pulih semula.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah

menyusun skenario tahapan new normal. Tahap pertama

dimulai 1 Juni 2020 dengan dapat beroperasinya sektor

industri dan jasa. Dilanjutkan dengan tahap kedua sampai

keempat pembukaan kegiatan ekonomi secara bertahap.

Tahap kelima pada 20-27 Juli 2020 adalah evaluasi keempat

tahap sebelumnya dan pembukaan tempat-tempat atau

kegiatan ekonomi dan sosial berskala besar. Diharapkan akhir

Juli atau awal Agustus 2020 seluruh kegiatan ekonomi sudah

dibuka.

M

Page 18: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

2 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Kunci keberhasilan untuk melewati fase new normal

pada bisnis adalah persiapan, ketangkasan, data yang akurat,

dan kesediaan untuk menghasilkan ide-ide bagus dari setiap

lapisan dan divisi perusahaan. Banyak bisnis menghabiskan

beberapa minggu pertama krisis untuk meninjau rencana

kesinambungan, mendirikan pusat komando krisis, dan

memastikan keselamatan dan keamanan pekerja mereka.

Dengan demikian, kita berharap semua bisnis

memasuki gelombang “stabil” dari model krisis tiga

gelombang (lihat “Tiga gelombang respons krisis COVID-19

pada gambar dibawah”), di mana perusahaan belajar untuk

beroperasi dalam fase “new normal”. Sebagian besar fokus

dalam gelombang stabilisasi adalah pada penerapan langkah-

langkah taktis untuk mempertahankan nilai bisnis, termasuk

analisis likuiditas, perencanaan skenario operasional, dan

penilaian berbagai program stimulus pemerintah.

Berikut beberapa hal yang perlu di perhatikan oleh

pebisnis di era new normal yang akan di terapkan:

1. Manajemen krisis

Memiliki tim manajemen krisis yang berdedikasi untuk

membebaskan para karyawan dari efek yang di sebabkan oleh

virus ini. Ini akan menjadi peran tim untuk memastikan semua

stakeholder, pelanggan dan pemasok hingga manajemen

internal, mendapat informasi hingga keputusan pada bisnis.

Jika sebuah pusat komando sudah ada, sekarang adalah waktu

Page 19: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

3 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

yang tepat untuk menilai titik-titik pada risiko dan melakukan

penyesuaian yang diperlukan dalam bisnis

2. Tenaga kerja

Karyawan adalah asset terbesar di suatu perusahaan,

pada saat ini para karyawan sangat khawatir tentang

pekerjaan dan masa depan mereka. Oleh karena itu

perusahaan perlu berkomunikasi kepada karyawan dan

mengatakan yang sebenarnya keadaan perusahaan saat ini,

setelah itu perusahaan membuat kelompok kegiatan produksi

yang masih bisa beroperasi dan menetapkan karyawan yang

melakukan pekerjaan tersebut. Selebihnya akan dilakukan

kebijakan WFH agar tidak terjadi kesenjangan oleh para

karyawan.

3. Rantai pasok

Dalam dunia manufaktur global, banyak sekali pebisnis

yang terperangkap dan merugi akibat COVID – 19 yang

mengganggu rantai pasok bisnis. Oleh karena itu perusahaan

harus bertindak cepat untuk memastikan bahwa proses

produksi dan pengolahaan stok tidak terpengaruh oleh zona

karantina. Kami akan menyarankan bisnis untuk

menggunakan semua teknologi yang tersedia untuk secara

proaktif memodelkan operasi rantai suplai dan mencari untuk

mengumpulkan data terbaru, contohnya adalah dengan

menggunakan software pembukuan yang memiliki fitur

pengelolaan stok, bahan baku, dan multi gudang.

Page 20: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

4 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

4. Strategi dan merk

Memasukkan cara-cara baru yang sukses dan berhasil

selama masa pandemi sebelumnya, misalnya menjual produk

Anda secara online atau menerapkan pengiriman pesanan

gratis. Selain itu perusahaan juga harus mengoptimalkanlah

segala sumber daya yang ada termasuk menggunakan

teknologi untuk meningkatkan efisiensi pada bisnis Anda dan

membuat inovasi terhadap merk untuk lebih menarik

perhatian konsumen.

5. Mempersiapkan diri untuk skenario terburuk

Sebagai langkah antisipasi, buatlah business plan yang

juga memuat proyeksi atau forecast atas keberlanjutan usaha

Anda paling tidak hingga setahun ke depan. Misalnya, proyeksi

dari sisi pendapatan usaha, tingkat pengeluaran, kelanjutan

permodalan dan sebagainya.

6. Genjot penjualan dengan cara yang paling murah

Wabah COVID-19 mengharuskan banyak orang

menghindari kerumunan untuk mengerem penyebaran virus.

Terapkan strategi yang paling tepat agar penjualan tetap

mencapai target dengan biaya termurah. Misalnya, bisnis

Anda adalah sektor F&B yang tadinya mengandalkan

kunjungan customer secara langsung. Dalam situasi sekarang,

hal itu jelas sulit terjadi. Geser strategi untuk mengoptimalkan

layanan delivery order, drive thru atau menggencarkan promo

berlangganan.

Page 21: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

5 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Waluyo Jati. lahir di Jakarta, 21 Oktober

1959. Menyelesaikan pendidikan Diploma

Tiga di Akademi Ahli Gizi Jakarta (1983),

Menyelesaikan Pendidikan Sarjana di

Universitas Islam Jakarta (1989), kemudian

melanjutkan ke Magister Manajemen di

Universitas Budi Luhur Jakarta (2002), dan

sejak tahun 2018 menempuh Program Doktoral di Universitas

Pakuan Bogor. Pekerjaan yang pernah diheluti adalah pernah

menjadi Kepala Bagian SDM RS PELNI (1993), Kepala Bagian

Akuntansi (2004), Kepala Divisi Keuangan (2007), Kepala Divisi SDM

dan Umum RS PELNI (2012). Tahun 2011 menjadi Dosen di STMIK

Global, dan Tahun 2012 menjadi Dosen Tetap di Universitas

Pamulang (Unpam) Tangerang. Dan sejak tahun 2019, penulis

diangkat menjadi Sekretaris Program Studi Manajemen S1 Unpam.

Page 22: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

6 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

PERUBAHAN ITU SELAMANYA

Oleh: Intan Sari Budhiarjo

epekan terakhir ini kata “New Normal” menjadi topik

perbincangan publik. New Normal atau tatanan hidup

baru di masa pandemi Corona (Covid-19) segera

diterapkan di beberapa daerah di Indonesia. Tepatnya dimulai

saat Presiden Jokowi disebutkan berencana mengecek

persiapan New Normal di Bekasi. "Meninjau Kota Bekasi

dalam rangka persiapan penerapan prosedur New Normal

setelah PSBB, di sarana publik," ujar Kabag Humas Pemkot

Bekasi Sayekti Rubiah, ketika dihubungi detik.com, Selasa

(26/5/2020). Sayekti menuturkan Kota Bekasi menjadi

percontohkan penerapan New Normal.

Konsep New Normal ini pertama kali diumumkan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai cara agar

masyarakat bisa beraktivitas kembali di masa wabah Covid-

19 sehingga tetap produktif. Alasannya, Organisasi

Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan meski kurva kasus

positif Covid-19 menurun, virus Corona tidak akan hilang.

Dalam fase New Normal alias tatanan hidup baru, pusat

perbelanjaan, transportasi, tempat ibadah hingga tempat

S

Page 23: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

7 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

hiburan dapat kembali beroperasi dengan menerapkan

protokol kesehatan.

Belum lagi pernyataan Presiden Jokowi mengenai

“Hidup Berdamai dengan Corona”, membuat masyarakat

khawatir Indonesia belum siap sepenuhnya melakukan New

Normal karena grafik penyebaran terus meningkat dibeberapa

daerah di Indonesia. Namun, rencana menjalankan New

Normal oleh pemerintah tidak dilakukan dengan

sembarangan. Tetap mempertimbangkan kesiapan regional

dalam menghadapi penyebaran virus. Pandemi Covid-19 telah

memunculkan perilaku baru di masyarakat, yaitu jauh lebih

peduli terhadap faktor-faktor kebersihan, kesehatan, dan

keamanan, termasuk untuk destinasi pariwisata. Hingga hari

ini, beberapa perubahan kebiasaan baru dan gaya hidup

selama pandemik COVID-19 seperti menggunakan masker,

cuci tangan, hidup bersih dan sehat menjadi kebiasaan baru

bagi kita semuanya.

Kemudian sejak pemerintah resmi mengizinkan

pelaksanaan ibadah di tempat-tempat ibadah seperti masjid,

gereja, dan tempat ibadah lainnya kembali dikunjungi.

Pemerintah Kota Tangerang pun mulai memberlakukan

pelonggaran PSBB menjelang fase New Normal dengan

membuka rumah ibadah. Namun pembukaan kembali

masjid dan gereja ini dengan tetap menerapkan protokol

kesehatan.

Page 24: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

8 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah mengimbau

para pemuka agama agar dapat menyampaikan pada

jamaahnya untuk dapat mengikuti protokol kesehatan yang

diberlakukan di rumah ibadah baik di masjid dan gereja.

"Terdapat langkah-langkah yang harus kita terapkan untuk

dapat memasuki rumah ibadah pada masa pandemi Covid-

19 dewasa ini, seperti menyiapkan petugas untuk melakukan

pengawasan penerapan protokol kesehatan, membatasi

jumlah pintu masuk dan ke luar rumah ibadah dan beberapa

langkah lainnya,"

Sedangkan, di Jakarta, masyarakat mulai ramai kembali

berangkat ke Kantor menggunakan kereta Commuter Line

alias KRL. Para penumpang bahkan berdesakan di dalam

kereta demi berangkat ke lokasi kerjanya. Walaupun tidak

sepadat sebelum corona, ini tetap saja ramai.

Beberapa hari terakhir ini terpantau kondisi di KRL

memang lebih tertib sejak diberlakukannya protokol

kesehatan. VP Corporate Communications PT. KCI, Anne

Purba mengatakan menjelang New Normal memang terjadi

penambahan penumpang kereta yang cukup signifikan.

Meskipun begitu, KCI tetap tegas menerapkan aturan PSBB,

seperti membatasi jumlah penumpang KRL di peron dan

kereta, social distancing saat antri, hingga wajib memakai

masker. Masyarakat yang akan membeli tiket harus antri

dengan menjaga jarak sekitar 1 meter, mengenakan masker

Page 25: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

9 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

dan terdapat petugas keamanan stasiun yang selalu

mengingatkan para penumpang untuk menjaga jarak.

Tetapi, masih terlihat banyak yang berebut masuk kedalam

gerbong kereta karena takut telat masuk kerja padahal

jumlah yang masuk peron sudah dibatasi.

Dalam dunia pendidikan Presiden mencatat ada 4

negara yang setidaknya dapat menjadi patokan bagi

Indonesia. “Untuk itu dilakukan benchmarking pada negara-

negara yang telah berhasil mengadaptasi sistem pendidikan

untuk memenuhi kebutuhan perubahan di masa depan

seperti di Australia untuk pendidikan anak usia dini, Finlandia

untuk pendidikan dasar dan menengah, Jerman untuk

pendidikan vokasi, Korea Selatan untuk pendidikan tinggi,”

kata Jokowi membuka rapat terbatas peta jalan pendidikan

tahun 2020-2035 melalui video conference, Kamis (4/6/2020).

(Kabar24.bisnis.com)

Selain itu, Gubernur DKI Jakarta mulai memperbolehkan

restoran beroperasi dan menerima pelanggan pada 8 Juni

2020. Instruksi ini diatur melalui Keputusan Gubernur DKI

Jakarta No. 563 Tahun 2020 tentang Pemberlakuan, Tahapan

dan Pelaksanaan Kegiatan atau Aktivitas PSBB Pada Masa

Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman dan Produktif.

PSBB transisi di Jakarta sudah mulai diberlakukan. PSBB

transisi sendiri ditetapkan Anies mulai Jumat (5/6) kemarin.

Kendati masih berjudul PSBB, sejumlah aktivitas dan fasilitas

Page 26: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

10 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

umum mulai diperbolehkan beroperasi secara bertahap pada

periode ini.

Berdasarkan informasi tersebut, pemerintah sepertinya

perlu memastikan kembali kesiapan sekolah, pusat

perbelanjaan, sarana transportasi publik, tempat ibadah,

tempat makan atau restoran, hingga tempat hiburan dan

kegiatan perekonomian lainnya. Apakah persiapan dan

verifikasi implementasi SOP Clean, Health, and Safety (CHS)

sudah berjalan dengan baik dan benar sesuai standarisasi yang

ditetapkan. Secara disiplin melakukan protokol kesehatan

seperti menyediakan hand sanitizer, pengecekan suhu,

menyediakan bilik sterilisasi hingga penggunaan masker. Serta

membatasi orang di dalam ruangan, penggunaan eskalator,

lift, dan mengenakan APD bagi karyawan selama bekerja yang

dilengkapi dengan face shield.

Setelah semua SOP dilakukan diharapkan masyarakat

dapat bertindak disiplin untuk berkontribusi mendukung

langkah pemerintah ini. Tidak hanya itu, adanya kekhawatiran

masyarakat membuat mereka mengubah perilaku menjadi

lebih peduli akan kebersihan dan kesehatan. Dilihat dari hasil

survei, 85 persen masyarakat lebih memerhatikan kebersihan

tangan, 55 persen lebih sering mengonsumsi air putih. Lebih

lanjut, 47 persen lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah

dan 18 persen lebih sering berolahraga.

Page 27: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

11 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Pemerintah juga dianggap perlu melakukan sosialisasi

secara terus-menerus terkait dengan penerapan PSBB transisi

dan protokol kesehatan. Untuk mendorong kedisiplinan dan

kepatuhan dari masyarakat, pemerintah pun sudah mulai

memberlakukan sanksi yang tegas dan bukan sekedar

memberikan imbauan seperti yang selama ini sudah

dilakukan. Untuk itu, saat ini sejumlah sanksi telah diterapkan

bagi mereka yang terus tidak mematuhi imbauan pemerintah.

Dimana hal ini sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub)

Nomor 41 Tahun 2020 tentang Pengenaan Sanksi terhadap

Pelanggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Contohnya, memberikan sanksi bagi mereka yang tidak

menggunakan masker akan di denda. Sesuai dengan Pasal 4

Pergub DKI 41/2020 tersebut yang mengatur tentang sanksi

pembatasan aktivitas di luar rumah. Yang mana dalam pasal

ini, seluruh warga diwajibkan menggunakan masker dan

menjaga jarak fisik saat berkegiatan di luar rumah.

Apabila protokol ini dilanggar, masyarakat akan diberi

sanksi administrasi tertulis, kerja sosial membersihkan fasilitas

atau sarana umum sambil mengenakan rompi, atau denda

minimal Rp. 100 ribu dan maksimal Rp. 250 ribu. Ayat 2 dalam

pasal ini menyebutkan, pihak yang memberikan sanksi bagi

pelanggar PSBB adalah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Dalam semua aspek kita harus mulai bersiap melakukan

antisipasi perubahan-perubahan yang akan terjadi atau belum

Page 28: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

12 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

terjadi, seperti perubahan demografi, profil sosial ekonomi

dari populasi, termasuk perubahan dalam pasar tenaga kerja

yang lebih fleksibel, perubahan lingkungan, hingga perubahan

struktural yang sangat cepat akibat pandemi Covid-19.

Page 29: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

13 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Intan Sari Budhiarjo, Lahir di Jakarta, 13

Januari 1992. Saat ini penulis tercatat

sebagai dosen aktif di Universitas

Pamulang, Prodi Manajemen S1. Penulis

berdomisili di Ciputat Tangerang

Selatan, Ibu dari satu orang anak.

Aktivitas lain sebagai dosen, penulis juga

adalah wirausaha.

Ilmu terbaik adalah yang diamalkan. Waktu terbaik, yang di

optimalkan. Manusia terbaik, yang bermanfaat bagi manusia

lain.

Page 30: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

14 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

MULUTMU MEMANG HARIMAUMU

Oleh: Mahnun Mas’adi

ahsyatnya! Sepenggal kata dari lirik lagu dangdut

terkenal di era 90-an, dengan judul Senyum

Membawa Luka, yang dibawakan Almarhum Meggy Z,

ternyata lebih saya kenal daripada judulnya. Di mesin

pencarian daring saya terlebih dahulu memasukan kata

dahsyat, sebelum ingat judul lagunya. Suatu kata dalam ilmu

pemasaran bisa sangat berpengaruh dalam penjualan

produknya, bahkan pengolahan kata kata termasuk strategi

marketing yang bisa menarik konsumen. Misalnya, “Madu Asli

dari sarangnya”, atau “aroma rasa kaldu ayam yang

menggugah”, atau kata kata yang berkesan negatif tapi bisa

juga menarik perhatian calon konsumen, misalnya, “jangan

tengok sebelah kanan!”, atau “budayakan malas mencuci

dirumah karena mencuci adalah tugas kami! dan masih

banyak lagi pengolahan kata kata yang menarik konsumen

untuk sekedar mencari tahu apa produk yang ditawarkan oleh

pemasar.

Sebenarnya tehnik atau strategi marketing lewat kata

kata ini sudah berjalan sangat lama dan berjalan di luar

D

Page 31: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

15 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

kesadaran manusia, tehnik ini dinamakan Word of mouth

communication (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut,

yaitu merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian

rekomendasi baik secara individu maupun kelompok terhadap

suatu produk atau jasa yang bertujuan untuk memberikan

informasi secara personal (Kotler dan Keller, 2012), pengertian

lainnya menurut Lupiyoadi (2006:238), word of mouth adalah

suatu bentuk promosi yang berupa rekomendasi dari mulut ke

mulut tentang kebaikan dalam suatu produk.

Word of mouth communication (WOM) atau

komunikasi dari mulut ke mulut, merupakan strategi atau

taktik marketing yang sangat murah yang bisa dilakukan oleh

pemasar. Secara tidak sadar, ibu ibu yang belanja sayuran di

tukang sayur dorong, pun berkontribusi bagi promosi suatu

produk, apapun produknya. Ibu ibu biasanya belanja sayuran,

sambil bercerita apapun itu, sekolah anaknya, prestasi

anaknya, harga harga sayuran yang naik tapi langka, lalu

produk produk yang pernah dibeli, jelek atau bagus nya

produk tersebut pasti terucap, sehingga secara tak sadar

“nilai” produk yang dibicarakan berpindah ke orang lain.

Dasar inilah yang dipakai para ahli pemasaran untuk

dikembangkan menjadi suatu strategi marketing yang lebih

terarah. Pemasar atau perusahaan harus menciptakan

kualitas produk atau layanan yang mampu membuat sensasi

dan pengalaman yang tak terlupakan (sensasi yang tak

Page 32: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

16 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

terlupakan) di sisi emosional pelanggan, disebut sebagai

pemasaran Experiential. Experiential marketing adalah konsep

pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan pelanggan

yang loyal dengan menyentuh kepuasan pelanggan dan

memberikan perasaan positif pada layanan dan produk

(Kartajaya, 2010). Pemasaran eksperimental muncul dari ide

Schmitt (1999). Selain itu, Smilansky (2009) menyatakan

bahwa pemasaran Experiential memiliki banyak manfaat bagi

perusahaan, seperti untuk bertahan dalam persaingan yang

ketat, untuk menghindari perang harga, untuk mendapatkan

keuntungan dari pelanggan yang setia dan untuk mendorong

pelanggan untuk melakukan WOM.

Di era digital, ecommerce semakin memiliki daya saing

bagi pasar yang masih konvensional, apalagi Indonesia

khususnya sedang menghadapi pandemi Covid 19 yang belum

tau kapan bisa mereda. Survei dari Kantar, hampir 80%

masyarakat Indonesia menghabiskan waktu di rumah selama

masa karantina. Menariknya, tren ini tidak hanya terjadi di

kota besar yang rata-rata termasuk zona merah namun juga

diikuti oleh kota-kota kecil. Pergeseran perilaku konsumen ke

arah pembelian online terhadap barang kebutuhan sehari-hari

seperti groceries, sembako, maupun daily needs akan

meningkatkan volume pasar online secara sangat signifikan.

Ini sejalan dengan apa yang ditulis oleh Hermawan

Kertajaya dan Iwan Setiawan di buku yang berjudul Marketing

Page 33: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

17 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

4.0 “bergerak dari tradisional ke digital”. Dari judulnya

berkesan kalau pemasaran tradisional akan usang, itu tidak

benar. Bahkan di buku tersebut dibahas pemasaran

tradisional, akan berjalan beriringan dengan pemasaran

digital, khususnya dalam perjalanan pelanggan atau customer

path. Perjalanan pelanggan atau customer path di era digital

sudah berubah, dari era 4A (Aware, Atitude, Act dan Act

Again), sekarang menjadi 5A (Aware, Appeal, Ask, Act dan

Advocate) (Hermawan Kertajaya dan Iwan Setiawan, 2019).

Customer path 5A ini bisa jadi perpaduan antara

pemasaran tradisional dan digital, ketika seorang ibu rumah

tangga melihat (aware) iklan produk kosmetik, atau produk

kebersihan rumah di Televisi atau majalah, dan dipikir dia suka

(appeal), bisa jadi si ibu tersebut mencari informasi (ask),

lewat media sosial online, si ibu tersebut mencari word of

mouth (wom), secara daring. Ketika informasi didapat dan

merasa suka dan cocok akan produk tersebut si ibu akan

melakukan pembelian (act) terhadap produk tersebut. Setelah

menggunakan produk yang dibeli tadi, misalnya kosmetik, dan

merasa suka dan cocok, si ibu akan merekomendasikan

(advocate) ke komunitas online nya (misal: WA GRUP, IG,

Facebook dll), bahkan ke komunitas off line nya (arisan,

belanja sayuran di tukang sayur dorong, kumpulan pengajian

dll).

Page 34: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

18 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Apa yang ibu ini lakukan baik secara sadar dan tidak

sadar telah membantu promosi bagi produk kosmetik yang

telah dibelinya. Perpaduan antara word of mouth tradisional

dan word of mouth daring, bisa dibilang berhasil. Perubahan

pola inilah yang harus ditangkap dengan jeli oleh pemasar,

pola belanja komunitas, pola belanja yang harus melihat

berapa komen positif dari suatu produk online terlebih dahulu

sebelum membelinya, membuktikan bahwa pemasaran

tradisional “getok tular” atau dalam bahasa kerennya word of

mouth, ternyata masih bisa digunakan. Perpaduan antara

mulut (tradisional) dan jari (digital) adalah bentuk keuntungan

dari pelanggan yang setia dan untuk mendorong pemasar

melakukan inovasi inovasi dalam pemasaran.

Pepatah “mulut mu harimau mu” memang tepat untuk

menuliskan keadaan dunia marketing sekarang. Selain mulut

mu harimau mu sekarang ber evolusi menjadi jari mu harimau

mu. Harimau bagi pemasar dan produk produk yang

dipasarkan. [*]

Page 35: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

19 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Mahnun Mas’adi, Lahir di Yogyakarta,

26 Mei 1980. Saat ini penulis tercatat

sebagai dosen aktif di Universitas

Pamulang, Prodi Manajemen S1.

Penulis berdomisili di Serpong

Tangerang Selatan, Aktivitas lain

sebagai dosen, penulis juga adalah

wirausaha.

Page 36: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

20 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

MENJAGA KESEHATAN MENTAL DAN FISIK AGAR

TETAP PRODUKTIF SAAT PANDEMI COVID 19

Oleh: Karolina

abah infeksi virus Corona atau COVID-19 semakin

meluas dan telah menjangkit keseluruh negara

termasuk negara Indonesia. Virus corona yang

setiap harinya selalu meningkat membuat kekhawatiran bagi

semua kalangan masyarakat, kasus virus corona yang muncul

data per juni 2020sudah sekitar 31.186 orang, hal tersebut

tentu dapat menimbulkan rasa takut dan panik. Apalagi

anjuran untuk diam di rumah serta kebijakan social distancing,

yang kini disebut physical distancing, sedikit banyak

menimbulkan jarak secara emosional antara keluarga,

sahabat, rekan kerja, teman, atau umat persekutuan di

tempat ibadah yang dapat saling memberi dukungan.Bagi

sebagian orang, hal ini bisa dirasakan sebagai suatu tekanan

atau beban yang sangat besar. Bila tidak dikendalikan, tekanan

tersebut akan berdampak negatif pada kesehatan mental.

Dan kita juga khawatir karena kita nggak pernah tahu

kapan wabah virus corona ini akan berakhir, sehingga kita bisa

leluasa bertemu dengan orang yang dicintai, dan bisa kembali

ke kehidupan ‘normal’. Seolah tak cukup sampai di situ,

W

Page 37: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

21 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

kondisi ekonomi dunia yang memburuk juga menambah

pikiran, membuat kita mengkhawatirkan soal mata

pencaharian dan ketersediaan uang, yang saat ini banyak

karyawan yang di PHK. Sehingga ketika menghadapi situsi

seperti ini sikap mental yang sehat dan positif sangat

diperlukan, agar kita bisa tetap bisa menjalani kehidupan ini

dengan selalu bersyukur kepada Tuhan.

Kekhawatiran yang dirasakan saat ini karna virus

corona ini dapat mengakibatkan kematian dan belum ada

vaksin yang bisa menyembuhkan penyakit ini. Berbagai

langkah pun sudah dilakukan untuk berupaya menekan

penyebaran virus tersebut, termasuk dengan menjalani

peraturan social distancing, menggelar rapid test Corona,

hingga memberlakukan pembatasan sosial berskala besar

(PSBB) di berbagai daerah. Namun dalam hal pencegahan

penyebaran virus corona ini masih banyak masyarakat di

Indonesia yang masih bandel dan tidak mematuhi peraturan

yang dibuat pemerintah seperti masih ada sebagian masyakat

yang tidak menggunakan masker, tidak menerapkan social

distancing, Tentunya dalam hal ini akan menimbulkan resiko

besar bagi semua kalangan. Kita mungkin mengkhawatirkan

soal kesehatan fisik, dimana kita juga harus selalu

meningkatkan sistem kekebalan tubuh, seperti halnya dalam

menjalani gaya hidup yang sehatmemang sangat diperlukan

dalam situasi seperti ini contohnya berolah raga dirumah,

Page 38: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

22 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

mengkonsumsi makanan yang bergizi, menjaga kebersihan. Di

samping semua yang kamu lakukan untuk membuatmu tetap

produktif, jangan lupa untuk melengkapi kebutuhan vitamin.

Penting juga untuk melengkapi kesehatan kita dengan

mengonsumsi suplemen atau multivitamin.

Selain itu berpikir positif menjadikan kita memiliki

pikiran yang jernih, tenang dan memiliki rasa percaya diri yang

tinggi sehinggamemiliki manfaat untuk kesehatan jiwa dan

raga kita saat iniserta hati yang gembira bisa menjadi obat

yang manjur dalam kita menghadapi setiap situasi, dengan

kita selalu memikirkan hal – hal yang positif tentunya itu akan

menjadi semangat kita untuk bisa melakukan sesuatu hal yang

baik.

Perkataan yang kita dengar memang tidak bisa kita

pilih. Ada perkataan yang menyenangkan maupun perkataan

yang justru mematahkan semangat kita. Untuk perkataan

yang menyenangkan tidak akan jadi masalah buat kesehatan

maupun mental kita, namun perkataan yang menyakitkan

bisa sangat mempengaruhi kesehatan dan mental kita, untuk

itu buatlah suasana hati kita menyenangkan dengan

mendengarkan hal – hal yang mampu membuat kita sukacita

dan memiliki semangat tinggi untuk menjalani hari – hari

ini.Disaat kita memiliki sikap mental dan fisik yang sehat

tentunya kita mampu menggunakan pikiran kita untuk tetap

melakukan hal – hal yang produktif yang menyenangkan hati

Page 39: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

23 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

dan pikiran kita semua didasari oleh apa yang kita pikirkan

untuk bisa melawan kekhawatiran, kejenuhan, kebosanan

dalam menghadapi situasi seperti ini.

Banyak masyarakat yang menggunakan waktunya

pada saat dirumah saja untuk melakukan kegiatan secara

rutinitas seperti menonton, mengerjakan pekerjaan rumah,

maen games, dan mendengarkan music. Namun, ternyata di

tengah pandemi ini kita bisa menjadi lebih produktif, lho,

mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, ingin terus

berkarya, yang hasilnya kemudian bisa bermanfaat bagi

dirinya maupun orang lain. Produktivitas yang bisa kita

lakukan di masa pandemi covid 19, yaitu bagaimana kita

memanfaatkan kemampuan kita dalam mengambil peluang

bisnis untuk meningkatkan financial kita, namun dalam hal lain

kita bisa mengisi waktu yang bermanfaat untuk dapat

meningkatkan kualitas individu seperti menjadi penulis

sebuah artikel, menciptakan sebuah karangan, mendesain

sebuah objek benda ataupun membuat animasi dll. Dengan

begitu, waktu yang kita gunakan saat ini bisa juga untuk

menghasilkan karya–karya yang indah dan terbaik. Pada saat

itulah pikiran kitapun bisa lebih tertantang untuk menciptakan

sesuatu yang berbeda dan ada kepuasan tersendiri ketika

karya yang kita hasilkan bisa dinikmati oleh orang laen.

Adapun kiat-kiat untuk kita sebagai individu agar bisa

terus produktif selama berkegiatan di rumah.

Page 40: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

24 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

1. Harus bisa mengambil peluang yang ada untuk bisa

menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, karena dari

kesempatan itulah kita mampu mengembangkan sesuatu

yang sudah ada di dalam pikiran kita.

2. Buat agenda/catatan, jika ingin tetap produktif selama di

rumah, mulailah dari penjadwalan. Buat jadwal kegiatan

untuk seminggu kedepan untuk mengetahui apa saja

target yang sudah dicapai setiap harinya, mulai dari

kegiatan yang sederhana sampai kegiatan yang memang

kita bisa melakukan kegiatan tersebut dengan

menghasilkan nilai tambah.

3. Lakukanlah sesuatu yang positif. Cobalah memberikan

waktu untuk diri sendiri. Lakukan sesuatu kegiatan yang

menurut kita positif dan bisa bermanfaat bagi diri sendiri

maupun orang laen meski seminim apapun.

Namun, semua itu kembali lagi pada masing-masing

individu terkait produktivitas. Ada yang mengambil hikmah

dari pandemi ini untuk tetap berproduktif, ada juga yang tetap

melakukan rutinitas sehari–hari sampai kejenuhan itu

dirasakan. Manfaatkanlah waktu seperti kondisi sekarang

dengan sebaik-baiknya untuk menjadikan kita tetap

produktivitas dan terus berkarya.

Page 41: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

25 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Karolina, lahir di Tangerang, tanggal 22

Juli 1992. Saat ini penulis sebagai dosen

aktif di Universitas Pamulang, Prodi

Manajemen S1. Penulis berdomisili di

Pamulang 2kota Tangerang Selatan.

Aktivitas lain sebagai dosen, penulis

sebagai karyawan swasta di sebuah

perusahaan perbankan.

Page 42: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

26 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PERKULIAHAN

SELAMA MASA PANDEMI

Oleh: Hira Maulida

emenjak diumumkannya kasus positif Covid-19 di

Indonesia, tidak lama setelah itu pemerintah

menghimbau agar masyarakat menerapkan social

distancing. Satu persatu area publik ditutup, mulai dari tempat

hiburan, restoran, perkantoran, hingga sekolah-sekolah.

Begitupun universitas yang harus menerapkan study at home

selama pandemi ini. Kami pun harus sabar menunggu hingga

normal kembali dan perkuliahan berjalan seperti sedia kala.

Bersyukur di masa sekarang ini teknologi sudah

memudahkan kita dalam berinteraksi, namun bukan berarti

tanpa kendala. Seperti halnya yang dirasakan dosen dan

mahasiswa, banyak yang merasakan study at home atau

perkuliahan online tidak seefektif perkuliahan offline atau

tatap muka di kelas. Namun kita harus tetap menjalaninya dan

berusaha agar perkuliahan ini tetap efektif. Kuncinya adalah

menjaga komunikasi, komunikasi yang efektif antara dosen

dan mahasiswa agar ilmu tersampaikan dengan baik dan

perkuliahan tetap efektif.

S

Page 43: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

27 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Dosen memiliki tanggung jawab untuk memberikan

ilmu kepada mahasiswa, namun tidak sekedar hal itu saja,

relationship antara dosen dan mahasiswa harus dibangun dan

dijaga dengan baik agar mahasiswa merasa nyaman,

semangat dan termotivasi untuk belajar. Apa artinya teknologi

internet, whatsapp, email, e-learning, zoom, google meet, jika

mahasiswa tidak merasa nyaman dan maksimal atas apa ilmu

yang diberikan dosen. Penggunaan teknologi akan lebih

maksimal apabila didasari oleh efektivitas penggunanya. Dan

yang terpenting adalah komunikasi yang baik antara dosen

dan mahasiswa dikarenakan tanpa adanya tatap muka maka

sangat dekat sekali dengan miskomunikasi.

Pada perkuliahan dalam masa pandemi ini, sebagai

dosen bukan hanya sekedar memberi tugas. Kita juga harus

melihat dari sisi mahasiswa, banyak sekali mahasiswa yang

mengeluh mengenai koneksi internet, server down, kendala

pengerjaan soal, hingga kesulitan untuk membeli paket kuota

dikarenakan banyaknya yang di PHK. Tidak bisa dipungkiri

dampak dari masa pandemi ini menimbulkan rasa stress dan

bad mood di setiap orang, selain harus lebih ekstra dalam

menjaga kesehatan.

Untuk menyikapinya, sebagai dosen harus lebih peka

dan care terhadap mahasiswa, segala informasi terkait

perkuliahan bukan hanya harus disampaikan kepada ketua

kelas saja, namun harus siap melayani pertanyaan bagi siapa

Page 44: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

28 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

saja mahasiswa yang ingin bertanya atau memiliki kendala

dalam perkuliahan. Hal ini akan dapat memberikan kesan baik

antara mahasiswa terhadap dosen dan dapat memberikan

rasa nyaman untuk mahasiswa agar menjadi lebih terbuka

dengan dosen. Sehingga lebih memudahkan dosen untuk

memberi semangat dan motivasi kepada mahasiswa agar

segala kendala yang dialami dalam masa pembelajaran selama

pandemi lebih efektif. Miskomunikasi antara dosen dan

mahasiswa pun mengenai pembelajaran dapat diminimalisir.

Agar lebih efektif dalam kegiatan e-learning, tidak

hanya memberikan sekedar soal saja, namun alangkah

baiknya jika disertai dengan pemberian video atau file yang

berisi penjelasan mengenai materi yang akan disampaikan.

Kemudian mempersilahkan kepada siapa saja yang ingin

bertanya terkait materi hingga mahasiswa merasa puas.

Apabila mahasiswa masih memiliki kendala dalam

pembelajaran dipersilahkan untuk berkomunikasi dengan

dosen melalui whatsapp ataupun email namun tetap dengan

cara yang sopan.

Meeting online antara dosen dan mahasiswa dengan

aplikasi zoom atau google meet baik diadakan secara berkala

namun biasanya kendala yang sering dihadapi adalah

mengenai waktu dan koneksi internet. Komunikasikan dengan

pasti kapan akan diadakan meeting online, usahakan waktu

diadakannya pertemuan dengan aplikasi zoom dan google

Page 45: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

29 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

meet ini sesuai dengan jam biasanya kuliah tatap muka di

kelas untuk antisipasi jika mahasiswa ada yang bekerja atau

kegiatan lain, biasanya jika mengadakan meeting online sesuai

jam kuliah semuanya akan lebih kompak untuk bisa hadir

karna sesuai dengan waktu perkuliahan yang mahasiswa pilih.

Sebagai contoh, jangan mengadakan meeting online pada

pagi/siang hari untuk mahasiswa yang kuliah malam karena

biasanya mahasiswa yang kuliah malam masih ada kegiatan

atau pekerjaan pada pagi/siang hari.

Pandemi ini memberikan dampak yang luar biasa

terhadap perekonomian masyarakat, banyak karyawan yang

di PHK dan juga banyak bidang usaha yang tidak dapat

beroperasi dikarenakan pembatasan sosial skala besar dan

social distancing. Tidak jarang mahasiswa yang mengeluh

mengenai kesulitan untuk membayar biaya kuliah atau

kesulitan untuk membeli kuota internet, tidak bisa dipungkiri

metode pembelajaran selama masa pandemi ini sangat

mengandalkan internet untuk efektivitasnya. Sehingga

pengeluaran untuk kuota internet semakin tinggi.

Di masa ini kita harus lebih saling memahami, saling

menjaga, dan saling memotivasi. Sebagai dosen tak henti

untuk memberi perhatian kepada mahasiswa agar tetap

menjaga kesehatan, rajin cuci tangan, makan yang bergizi

serta istirahat yang cukup. Serta tidak lelah untuk terus

memotivasi mahasiswa agar tetap semangat menjalani

Page 46: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

30 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

perkuliahan selama masa pandemi ini maupun seterusnya.

Jangan sampai keadaan pandemi ini memupuskan harapan

anak-anak kita dalam upaya meraih cita-citanya. Tetap selalu

berdoa kepada tuhan agar tetap tenang dan sabar dalam

menjalani masa pandemi ini. Pada akhirnya kita harus terus

bersabar, sabar tiada batas. Semoga pandemi ini cepat berlalu

dan kita semua selalu sehat, sehat jasmani dan rohani hingga

new normal dan kehidupan kita di masa mendatang akan lebih

baik lagi. Semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat. (*)

Page 47: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

31 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Hira Maulida, lahir di Jakarta, September

1990. Penulis berdomisili di Pamulang dan

saat ini tercatat sebagai dosen aktif di

Universitas Pamulang. Semoga karya

penulis dapat bermanfaat bagi pembaca.

Tetap semangat dan jangan pernah lelah

mencari ilmu.

Page 48: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

32 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

ASIMILASI NAPI DAN MANAJEMEN

PENANGGULANGAN BENCANA COVID-19

Oleh: Chandra Fitra Arifianto

elama pandemi Covid-19, pemerintah telah

membebaskan narapidana melalui program asimilasi

dan integrasi sebanyak 39.193 orang seluruh Indonesia.

Hal tersebut tentulah mencengangkan bagi publik. Namun

kebijakan tersebut telah diambil oleh pemerintah untuk

melakukan penghematan sebesar Rp. 341 miliar (Mahardhika,

2020). Anggaran sebesar itu, niscaya lebihlah elok digunakan

untuk mengurusi kebutuhan sosial lainnya yang lebih

membutuhkan dibandingkan mengurusi narapidana. Terlebih

lagi di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Tentu saja di

setiap kebijakan pasti ada kekurangannya. Inilah yang akan

diulas lebih lanjut lagi.

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini

memang memukul berbagai sektor, tak terkecuali hukum.

Banyak regulasi yang harus ditunda pembahasannya karena

pemerintah terfokus untuk mengurus penanganan pagebluk

ini. Bahkan anggaran lembaga-lembaga hukum juga turut

berkorban dengan dilakukannya pengurangan anggaran.

Anggaran Kejaksaan Agung dipangkas Rp 1,041 triliun,

S

Page 49: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

33 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Mahkamah Agung harus rela dikurangi Rp 453,518 miliar,

Kepolisian Republik Indonesia dikurangi sebesar Rp 8,577

triliun, dan Komisi Pemberantasan Korupsi disunat Rp 62,6

miliar (Rastika, 2020).

Dengan banyaknya pemangkasan anggaran, serta

merta Kementerian Hukum dan HAM juga perlu untuk

melakukan penghematan. Salah satu yang diambil ialah

kebijakan pembebasan narapidana (Napi). Penghematan itu

terjadi karena setelah 30 narapidana dan anak mendapatkan

asimilasi di rumah serta mendapat hak integrasi berupa

Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti

Bersyarat (Abdi, 2020). Tapi itu memang pilihan yang diambil

karena tekanan anggaran setelah ‘ditekan’ oleh Covid-19.

Asimilasi sendiri ialah proses pembinaan narapidana dan anak

didik pemasyarakatan dengan membaurkan mereka ke dalam

kehidupan masyarakat (Jufri & Anisariza, 2017).

Namun, penghematan yang dilakukan tersebut

berdampak terhadap aspek lainnya. Di masa pandemi Covid-

19 ini, muncul sikap fear of crime. Garofalo (1981)

menggambarkan fear of crime adalah rasa takut akan

kejahatan, yang merupakan bentuk emosional dengan

diindikasikannya perasaan terancam bahaya dan kecemasan

terutama yang berkaitan secara fisik. Ini diperkirakan

kemunculannya berasal dari lingkungannya. Hal ini terjadi

karena masih adanya stigma terhadap napi di masyarakat,

Page 50: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

34 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

bahkan keluarga sendiri. Terlebih lagi dalam suasana PSBB

(Pembatasan Sosial Berskala Besar) ini, masyarakat merasa

cemas dengan kondisi di luar rumah. Virus corona mengancam

dan pekerjaan yang telah hilang, semakin menambah

kecemasan masyarakat. Ditambah lagi pembebasan

narapidana. Lengkaplah alasan untuk semakin betah tinggal di

dalam rumah.

Alih-alih bersikap baik dan menyatu dengan

masyarakat, sebagian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)

yang dibebaskan melalui asimilasi kembali berulah. Meskipun

dari 38 ribu napi yang dibebaskan, hanya 6 orang yang

melakukan pelanggaran di Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh

Plt. Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham

(Mardiyansyah, 2020). Permasalahannya bukan berapa yang

berulah, akan tetapi kembali berulahnya mereka memicu

tindakan kriminal lainnya di masa PSBB ini. Memang Bonger

(1982) membagi kriminal/kejahatan itu terbagi atas 2, yaitu;

sosiologis dan yuridis. Secara sosiologis, kejahatan merupakan

hasil perilaku yang dibentuk oleh masyarakat. Tapi umumnya

yang terjadi ialah tindakan ilegal karena menginginkan lebih

ketimbang dia mendapatkan sedikit saat mengikuti aturan.

Tapi hal tersebut begitu sulit untuk dijabarkan.

Purwanti & Widyaningsih (2019) menyatakan

peningkatan jumlah kriminalitas diduga paling banyak

disebabkan oleh beberapa faktor ekonomi, seperti

Page 51: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

35 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

pertumbuhan ekonomi, pengangguran, kemiskinan, dan

kepadatan penduduk. Apalagi di masa epidemi Covid-19 ini,

banyak sektor yang terkena dampak terutama ekonomi dan

sosial. Dampak tersebut tentu saja membuat faktor-faktor di

atas semakin parah. Meskipun tidak memicu secara langsung,

namun lambat laun dipercaya tindakan kriminal akan muncul.

Bukti nyata banyaknya bermunculan tindakan kriminal di

lokasi-lokasi yang sebelumnya bertahun-tahun nihil kriminal.

Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Asep Adi Saputra

menyatakan bahwa angka kejahatan jalanan meningkat.

Selama bulan Maret 2020, terjadi 19.128 kasus dan selama

bulan April 2020, terjadi 15.322. Memang secara umum angka

kriminalitas menurun, tetapi angka kejahatan jalan

meningkat. Kejahatan berupa penjambretan, perampokan,

pencurian bermotor, dan pembongkaran beberapa mini

market (Batubara, 2020).

Jadi memanglah tidak dapat dipungkiri, kebutuhan

hidup (baca: ekonomi) memang semakin tertekan tatkala

pandemi Covid-19 menyambangi Indonesia. Banyak

masyarakat yang akhirnya bertumbangan (bukan secara

fisik/kesehatan) dan membutuhkan segera suntikan ekonomi

untuk memulihkan kondisi mereka. Terlebih lagi para

narapidana pembebasan asimilasi yang memerlukan tak

hanya secara ekonomi, tetapi juga sosial. Bentuk dukungan

keluarga dan masyarakat mutlak diperlukan. Merekapun juga

Page 52: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

36 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

bisa diberdayakan seperti: membantu polisi lalu lintas

mengatur lalu lintas di Meulaboh (Santoso, 2020); membuat

Alat Pelindung Diri (APD) di Pahang, Malaysia; memproduksi

masker di Thailand; menjahit masker dan membuat sanitizer

di Uttar Pradesh, India; memproduksi masker di Turki; dan

membuat masker di Taiwan (Fahzry, 2020).

Hal tersebut perlu dilakukan karena ternyata para

narapidana memiliki potensi dan sisi kreativitas yang perlu

untuk diberdayakan. Memang tidak dipungkiri keterlibatan

petugas lapas dalam mendidik mereka walau dengan segala

keterbatasan yang ada di lapas (Syamsudin, 2015).

Jadi ada benarnya jika mereka dapat diberdayakan

kembali untuk membantu masyarakat atau pihak kepolisian.

Pemberdayaan sendiri bukan hanya semata-mata seperti aset

ekonomi atau keterampilan yang harus melekat ke

keterampilan kerja sosial lainnya dalam bekerja dengan orang-

orang. Pemberdayaan sebagai pendekatan untuk keadilan

sosial dan partisipasi inklusif lebih diutamakan (Albuquerque

dkk., 2016). Saran penulis hendaknya pemberdayaan

narapidana asimilasi perlu diberikan dukungan ekonomi dan

sosial sesuai potensinya dengan melihat aspek keadilan sosial.

Di dalam konsep SDM, kebutuhan utama yang

mendesak untuk segera dipenuhi ialah kebutuhan fisiologis

(Maslow, 1970, dalam Mathes). Namun dengan keadaan yang

awalnya para napi tersebut sudah terbiasa mendapatkan

Page 53: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

37 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

makanan tanpa perlu ada ‘usaha’ untuk mencari ataupun

membelinya, sekarang mereka ‘dipaksa’ untuk memenuhinya

dengan mencari atau membeli. Karena kebutuhan mendesak

ini segera harus dipenuhi, terpaksa mereka melakukan

kembali tindakan kriminal. Lain cerita apabila mereka

diberikan dukungan moral dari berbagai pihak. Muncul

perasaan belongingness (kepemilikan) sebagai bagian dari

kelompok dalam diri mereka. Meskipun masih membutuhkan

waktu untuk saling menerima satu sama lain.

Untuk itulah, perlu ada pendampingan dan konseling

selama masa asimilasi tersebut. Kebutuhan fisiologis dan

sosial harus terpenuhi dahulu sembari menunggu kesiapan

lingkungan dalam menerima para napi asimilasi tersebut.

Bentuk rekayasa sosial seperti inilah yang perlu digalakkan.

Pemberdayaan napi asimilasi sendiri adalah contoh dari

bentuk rekayasa sosial tersebut. Menghilangkan stigma

pelaku kriminal menjadi orang yang mampu berbagi dan mau

menolong dengan lainnya adalah tujuan awalnya. Sedangkan

titik akhir yang ingin dituju adalah ketentraman dan kenyaman

antara mantan napi dengan lingkungannya.

Fungsi konseling sendiri ialah untuk mengawasi dan

memberikan bantuan psikologis ketika ternyata para napi

asimilasi tersebut mengalami kegagalan dalm penerimaan

atas diri mereka. Pendampingan secara berkala hendaknya

tetap dilakukan untuk melihat perkembangan mereka saat

Page 54: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

38 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

berbaur dengan lingkungannya. Memang tidak dapat

dipungkiri adanya keterbatasan sumber daya yang harus

dihadapi. Namun fungsi konseling sendiri bisa juga diberikan

kepada kepala desa, lingkungan atau bahkan kepala RT.

Namun perlu ada kesinergian antara perangkat lingkungan

(desar, RW atau RT) dengan pihak kepolisian.

Kolaborasi pihak kepolisian, masyarakat dan perangkat

lingkungan sejatinya dapat dijalankan ketika harus diatur ke

dalam undang-undang. Ketika itu sudah menjadi sebuah

hukum, maka pelaksanaannya akan menjadi terarah dan

mudah. Sehingga diharapkan perilaku yang kembali ‘kumat’

karena faktor ekonomi tidak bermunculan. Bahkan selama

pagebluk Covid-19 ini, mereka dapat berperan serta dalam

menjaga kestabilan sosial di dalam masyarakat. Kita juga bisa

belajar dari pandangan psikologi humanistik yang melihat

manusia sebagai makhluk bebas dan akan selalu mengarah ke

potensi yang dimilikinya, selama lingkungan selalu

mendukungnya.

Page 55: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

39 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Chandra Fitra Arifianto, lahir dan besar di

Jawa Timur. Setelah berkecimpung selama

10 tahun di dunia profesionalisme, saat ini

mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar di

Prodi Manajemen, Universitas Pamulang.

Latar belakang psikologi dan manajemen

CSR menjadikannya tertarik di ruang lingkup

sosio-ekonomi dan SDM. Ada beberapa karya ilmiah yang

telah dihasilkannya.

Page 56: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

40 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

COVID-19 DAN PEREKONOMIAN NASIONAL

Oleh: Agus

ejak adanya covid-19 di Indonesia pada awal Maret

2020, telah banyak berpengaruh terhadap sektor

perekonomian di Indonesia, baik di sektor industri, pariwisata,

perhotelan, transportasi, perdagangan dan kuliner.

Sebelumnya covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan,

China pada bulan Desember 2019. Organisasi Kesehatan

Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020, menyatakan

bahwa covid-19 telah menjadi pandemi global, karena telah

menyebar ke lebih dari 121 negara.

Pada awal adanya covid-19 di Indonesia, sektor

pendidikan terkena dampak pertama kali dengan ditutupnya

sementara sekolah-sekolah, yang kemudian dilanjutkan

dengan penutupan sementara pusat-pusat perbelanjaan

seperti mall dan adanya pemberlakuan PSBB (Pembatasan

Sosial Berskala Besar) yang mulai dilakukan pada tanggal 10

April di DKI Jakarta, yang kemudian diikuti oleh daerah

penyangga Ibukota seperti Bogor, Depok, Tangerang dan

Bekasi. Dimana dalam PSBB ini, hanya ada sekitar 11 sektor

usaha yang boleh beroperasi yaitu kesehatan, bahan pangan,

energi, komunikasi dan teknologi informasi, keuangan,

S

Page 57: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

41 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis, pelayanan

dasar dan kebutuhan sehari-hari.

Kebijakan PSBB lainnya adalah wajib memakai masker

di luar rumah, penutupan sementara sekolah dan perguruan

tinggi (belajar dari rumah), aktivitas perkantoran dihentikan

dan dipindah ke rumah (work from home), kegiatan

keagamaan, politik, sosial dan budaya terutama yang

melibatkkan banyak orang dihentikan, dilarang berkumpul

dengan jumlah lebih dari 5 orang di tempat umum, ojek online

atau daring hanya untuk mengangkut barang, dan mobil

pribadi hanya boleh mengangkut maksimal 50% kapasitas

pernumpang.

Dengan tidak beroperasinya sekolah-sekolah, maka

penghasilan dari para pengemudi ojek online dan penyedia

transportasi lainnya menjadi menurun juga. Karena ada

kebijakan work from home (kerja dari rumah) akibatnya

penghasilan rumah makan atau orang-orang yang berjualan

makanan di sekitar pabrik menjadi menurun juga. Penghasilan

pekerja pun menjadi menurun, jika selama work from home

gajinya dikurangi. Dengan ditutupnya pusat-pusat

perbelanjaan (mall), maka orang-orang yang bekerja di mall

dan sekitarnya akan hilang juga penghasilannya.

Karena penghasilan masyarakat menurun, maka

konsumsi masyarakat akan menurun juga, akibatnya

penyediaan barang dan jasa tidak dapat terserap oleh

Page 58: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

42 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

masyarakat, dan persediaan barang dan jasa akan menurun

juga karena proses produksi dan distribusi terganggu,

sehingga akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan data Kemenaker, PHK sebagai dampak dari covid-

19 sudah mencapai 2 juta orang (kompas.com, 23 April 2020).

Sri Mulyani, selaku Menteri Keuangan, juga

mengatakan bahwa penurunan kegiatan ekonomi juga terjadi

pada UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), dimana para

pelaku usaha tidak dapat menjalankan kegiatan ekonomi nya

sebaik seperti dahulu, sehingga kemampuan untuk

mengangsur pembayaran kredit akan terganggu dan hal ini

dapat meningkatkan NPL (Non Performing Loan) atau kredit

macet perbankan.

Masalah perekonomian, diantaranya mencakup

masalah pertumbuhan ekonomi, ketidakstabilan kegiatan

ekonomi, pengangguran, inflasi dan neraca perdagangan.

Menurut BPS, pada akhir tahun 2019, kondisi perekonomian

Indonesia adalah pertumbuhan ekonomi 5,02% dan inflasi

sebesar 2,72%. Pada awal tahun 2020 ini, menurut BPS,

jumlah pengangguran di Indonesia adalah 6,88 juta orang

pada Februari 2020 dan inflasi 0,66% . Sedangkan menurut

Bank Indonesia pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir

kuartal I tahun 2020 adalah 2,97%. Negara-negara lain juga

banyak yang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi

pada kuartal I tahun 2020, bahkan ada yang lebih besar

Page 59: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

43 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

penurunannya dibanding Indonesia. Berdasarkan prediksi dari

Bank Indonesia, LPS dan OJK, pertumbuhan ekonomi

Indonesia bisa mencapai negatif 0,4% jika pandemi covid-19

terus berlangsung untuk jangka waktu yang panjang.

Penerimaan pajak pada kuartal I tahun 2020, tercatat

mengalami kontraksi atau minus hingga 2,5%. Menurut BPS,

jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia

pada triwulan 1 2020 juga turun drastis, hanya sejumlah 2,61

juta kunjungan, berkurang 34,9 persen dibanding tahun lalu

(kompas.com 10 mei 2020), seiring dengan adanya larangan

penerbangan antar negara mulai pertengahan Februari 2020.

Dengan menurunnya kegiatan sektor pariwisata, maka

berdampak juga terhadap sektor yang lainnya seperti

perhotelan, transportasi dan kuliner.

Untuk mengatasi kondisi perekonomian yang semakin

menurun, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang

berhubungan dengan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.

Menurut Sadono Sukirno (Makro Ekonomi, 2012), kebijakan

fiskal adalah usaha pemerintah mempengaruhi kegiatan

ekonomi dengan membuat perubahan dalam pengeluarannya

dan dalam sistem perpajakan, sedangkan kebijakan moneter

adalah langkah pemerintah yang dijalankan melalui Bank

Sentral untuk mempengaruhi kegiatan perekonomian dengan

membuat perubahan dalam penawaran uang dan suku bunga.

Page 60: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

44 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Untuk mengatasi dampak penyebaran covid-19,

pemerintah menerbitkan Perpu No: 1 tahun 2020 tentang

Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan

yang diterbitkan pada tgl 31 Maret 2020 dan kemudian

ditetapkan menjadi Undang-Undang oleh DPR pada tanggal 12

Mei 2020. Isi dari Perpu ini diantaranya adalah adanya

tambahan belanja dan pembiayaan APBN untuk penanganan

Covid-19 sebesar Rp 405,1 triliun, pengalokasiannya adalah Rp

110 triliun untuk jaring pengaman sosial (diantaranya

pembebasan tagihan listrik selama 3 bulan untuk pelanggan

450 VA dan diskon 50% selama 3 bulan untuk pelanggan 900

VA), Rp 75 triliun untuk belanja bidang kesehatan (seperti

pengadaan alat pelindung diri untuk tenaga medis), Rp 70,1

triliun untuk insentif/ relaksasi perpajakan dan stimulus kredit

usaha rakyat, serta Rp 150 triliun untuk pembiayaan program

pemulihan ekonomi nasional, seperti untuk bantuan langsung

tunai desa (Bisnis.com, 12 Mei’20). Menteri Keuangan, Sri

Mulyani juga mengatakan bahwa bantun langsung tunai desa

juga akan dinaikkan dari Rp 1,8 juta/ Keluarga Penerima

Manfaat (KPM) menjadi Rp 2,7 juta/KPM, dimana

pemberiannya ditambah dari 3 bulan menjadi 6 bulan (detik

finance, 23 Mei 2020).

Pemerintah juga melakukan penurunan tarif PPh

badan dari 25% menjadi 22%. Bertambahnya belanja APBN

sebesar Rp 405,1 triliun akan menyebabkan defisit anggaran

Page 61: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

45 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

sebesar 5,07% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini

melampaui batas ketentuan undang-undang yang dipatok di

3% dari PDB. Targetnya angka defisit hingga 5% itu hanya

untuk jangka waktu tiga tahun. Pada tahun 2023, pemerintah

akan kembali memakai angka fiskal batas maksimal yang telah

ditetapkan undang-undang yaitu defisit 3%.

Menurut data BPS, PDB Indonesia pada tahun 2019

adalah Rp 15.833,9 triliun, sedangkan defisit anggaran tahun

2019 adalah Rp 269,4 triliun atau 2,2%. Stimulus fiskal ini

diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap

perekonomian Indonesia di tahun 2020, sebesar 3,24%.

Pemerintah juga sudah mengambil kebijakan agar driver ojek

on line diberikan relaksasi atau keringanan kredit motor

selama satu tahun. Pemerintah juga memberikan relaksasi

bagi pelaku usaha yang ingin merestrukturisasi hutangnya

kepada perbankan, khususnya untuk UMKM, untuk kredit

dengan nilai maksimal Rp 10 miliar (sindonews.com, 13 Maret

2020).

Sedangkan stimulus moneter yang dilaksanakan

diantaranya adalah menurunkan tingkat bunga acuan dan dan

pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) yaitu simpanan

minimum yang harus dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo

rekening Giro pada Bank Indonesia (Slamet Riyadi, Banking

Management 2003).

Page 62: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

46 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Dengan adanya penurunan kondisi perekonomian

Indonesia akibat covid-19 ini, marilah kita berusaha bersama-

sama untuk menghentikan penyebaran covid-19 ini dengan

mengikuti protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh

pemerintah dan berusaha untuk tidak boros, agar tetap dapat

survive, belajar dan bekerja sebaik-baiknya serta berusaha

membantu sesama yang terdampak covid-19 baik secara

materi maupun non materi, agar kehidupan dan

perekonomian dapat berjalan dengan baik dan normal

kembali.(*)

Page 63: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

47 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Agus, Lahir di Tangerang, 14 Agustus 1977.

Pekerjaan saat ini adalah sebagai Dosen

Universitas Pamulang, dan pegawai Swasta

di PT. Mulya Adhi Paramita. Status Menikah

dengan dikaruniai dua putra. Saat ini

bertempat tinggal di Perumahan Cluster

Kedaung, Kota Tangerang Banten

Page 64: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

48 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

TENTANG KATA “PERTAMA” DI MASA PANDEMIC

COVID-19

Oleh: Rima Handayani

aret 2020, tidak ada yang menyangka akan

terjadinya kondisi seperti sekarang ini, suatu

kondisi yang menyebabkan close down di berbagai

bidang kehidupan, di mana virus corona atau dengan nama

kerennya covid-19 telah menjadi pandemic yang luar biasa

karena telah merubah tatanan kehidupan normal dan hampir

meluluh lantakan perekonomian negara. Virus yang tidak

terlihat oleh mata namun dapat mematikan jutaan manusia,

saat ini menjadi musuh yang harus dibinasakan dari muka

bumi ini, namun ternyata sangat sulit untuk

membinasakannya tak semudah melawan musuh seperti

dalam peperangan. Sungguh disini kita bisa membuktikan

akankebesaran Allah SWT, “kun fayakun” maka terjadilah apa

yang Allah kehendaki atas izinNya. Mahluk yang sangat kecil

dan kasat mata hadir ke dunia merubah banyak hal dalam

kehidupan, selain banyak berdoa dan mendekatkan diri

kepada-Nya kita juga harus dapat mengambil banyak hikmah

positif dari kejadian yang luar biasa ini. Maka muncul

M

Page 65: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

49 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

pertanyaan perubahan apa saja yang terjadi di masa pandemic

covid-19 ini?

Terjadinya pandemic ini, kata “pertama” mewarnai

perubahan yang terjadi di muka bumi ini, tentang kata

“pertama” mari kita simak dan renungkan!

1. Pertama kalinya dunia pendidikan meliburkan pelajar dan

tenaga pengajar dalam jangka waktu yang cukup panjang

dan belum ada kepastian kapan kegiatan belajar

mengajar tatap muka mulai diaktifkan kembali. Hal ini

tentunya menunggu hingga covid-19 pergi menjauh dari

kehidupan. Selama pandemic kegiatan belajar mengajar

berubah menjadi belajar online di rumah, hal ini tentunya

semakin meningkatkan penggunaan media online melalui

smartphone, internet, komputer dan lain-lain. Dalam

pengajaran online ini tentunya ada pula kendala-kendala

yang terjadi, misalnya tidak semua pelajar memiliki

fasilitas belajar online, jaringan internet di pelosok

daerah juga menjadi kendala, dan sulitnya

perekonomiaan orang tua sehingga tidak mampu untuk

membeli kuota internet. Disamping kendala tersebut ada

pula kebaikan-kebaikan dalam belajar online yaitu dapat

menimbulkan kemandirian dan kreatifitas dalam belajar.

2. Pertama kalinya banyak perkantoran yang meliburkan

karyawannya, dan melakukan work from home.

Page 66: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

50 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Sebagai upaya agar tidak semakin luasnya pandemic

covid-19. Tentunya penggunaan media online yang

digunakan untuk melaksanakan pekerjaan kantor dari

rumah. Di sela waktu senggangnya para orang tua yang

work from home juga dapat membantu dan memantau

anak-anaknya yang sedang belajar online, maka suasana

hangat kekeluargaan semakin erat terjalin, hal ini

tentunya jarang sekali orang tua lakukan karena

waktunya banyak tersita kesibukan kantor.

3. Pertama kalinya pusat perbelanjaan dihimbau untuk tidak

beraktivitas, guna memutus mata rantai penyebaran

virus covid-19. Karena pusat perbelanjaan selalu menjadi

pusat keramaian, sehingga semasa pandemic dihimbau

untuk tidak beroperasi. Imbasnya banyak restoran yang

memberhentikan karyawannya, dan pengangguran

semakin bertambah. Hikmah positifnya banyak

masyarakat yang berkreativitas dan berinovasi guna

bertahan hidup keluar dari zona kesulitan.

4. Pertama kalinya bandara nasional maupun internasional

ditutup, terbayang bandara yang sangat luas menjadi sepi

tak berpenghuni. Hal ini menjadi langkah yang tepat agar

penyebaran covid-19 tidak semakin meluas. Tentunya hal

ini dapat menurunkan tingkat perekonomiaan negara,

maskapai penerbangan banyak yang merugi karena

banyak terjadi pembatalan penerbangan dan tidak

Page 67: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

51 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

diijinkan beroperasi dalam waktu yang belum ada

kepastian.

5. Pertama kalinya semua sektor pariwisata dan perhotelan

mengalami penutupan, guna menekan jumlah penderita

akibat virus covid-19. Masyarakat dihimbau untuk

beraktivitas di rumah saja, menahan diri dari keinginan

mencari hiburan di luar rumah. Tentunya sektor

pariwisata dan perhotelan menjadi lumpuh, tidak

menutup kemungkinan terjadilah peningkatan

pengangguran dan penurunan perekonomian negara.

6. Pertama kalinya beberapa transportasi dibatasi

operasinya. Kereta api yang biasanya beroperasi dari

subuh hingga tengah malam, dikurangi menjadi hingga

sampai sore hari. Bus-bus pariwisata tidak ada yang

beroperasi karena lumpuhnya sektor pariwisata.

Angkutan umum sepi penumpang karena tidak ada

aktivitas anak sekolah dan pegawai kantor yang

menggunakan jasa mereka. Transportasi online yang

umumnya banyak digunakan anak sekolah dan pegawai

kantor juga menjadi mati suri. Banyak pengemudi yang

mengeluh namun apa mau dikata pandemic ini telah

merubah banyak hal. Manusia hanya dapat berdoa dan

berusaha agar dapat segera keluar dari himpitan

kesulitan.

Page 68: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

52 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

7. Pertama kalinya tempat ibadah dilarang dibuka,

masyarakat dihimbau untuk melakukan ibadah dirumah

saja. Sepinya masjid tidak ada umat yang shalat

berjamaah, tidak adanya shalat jumat, tidak adanya

alunan salawat dan ayat suci. Sungguh suasana yang

membuat kita sedih, namun semua memang harus

dijalani karena berkumpulnya banyak orang juga dapat

membahayakan terjangkitnya tubuh kita dari virus yang

berbahaya. Yang terpenting ibadah tetap dilakukan

meskipun di rumah saja dan kesehatan diutamakan.

8. Pertama kalinya pemerintah melarang masyarakat untuk

mudik di hari Raya Idul Fitri. Dimana mudik di Indonesia

sudah menjadi tradisi masyarakat di Indonesia, rasanya

tidak afdol hari raya tanpa mudik. Namun apa mau dikata

bagaimanapun kita harus mematuhi larangan tersebut,

demi kebaikan kita bersama. Banyak kejadian mereka

yang memaksakan diri untuk mudik dengan berbagai

cara, pada akhirnya membawa mereka putar balik ke arah

pulang karena ketatnya penjagaan agar masyarakat tidak

mudik. Akhirnya hari Raya Idul Fitri dilalui tidak seperti

biasanya, tanpa suasana kumpul bersama keluarga yang

jauh di kampung. Banyak masyarakat yang

memanfaatkan media komunikasi online untuk sekedar

bertegur sapa silahturahmi dengan orang tua maupun

sanak keluarga. Suasana menjadi mengharu biru, covid-

Page 69: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

53 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

19 telah menciptakan jarak untuk berkumpul dengan

keluarga. Yang menyedihkan lagi jika terkena imbas phk,

tidak ada penghasilan, ingin pulang kampung tidak

diperbolehkan, akhirnya terlunta-lunta menyambung

hidup, pandemic covid-19 benar-benar telah merubah

tatanan kehidupan normal.

9. Pertama kalinya ibadah umroh dan haji tahun ini

ditiadakan. Impian umat muslim untuk umroh dan haji

tahun ini sirna sudah, guna mengantisipasi terjangkitnya

covid-19 pemerintah menunda dan meniadakan umroh

dan haji di tahun ini. Semua sudah terjadi, kita hanya

dapat memaknai semua ini dengan positif, selalu berdoa

dan tak henti berharap agar pandemic ini segera berlalu

dan kembali ke tatanan kehidupan normal.

Tentang kata “pertama” menjadi gambaran khas yang

terjadi saat ini, pandemic covid-19 telah menciptakan banyak

keterbatasan, ketidakpastian, ketidaknomalan, kecemasan

bahkan kesedihan. Kita juga mengenal beberapa istilah fase-

fase selama pandemic ini, seperti social distancing, physical

distancing, lockdown, Pembatasan Sosial Berskala Besar

(PSBB), Herd immunity dan new normal. Di masa pandemic

covid-19 banyak kegiatan positif yang bisa kita lakukan, jangan

sampai pandemic ini menghalangi kita untuk melakukan hal

positif. Apa saja kegiatan positif itu?

Page 70: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

54 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

a. Menumbuhkan minat dan hobi, masing-masing individu

tentunya memiliki minat atau hobi tertentu, di sela work

from home kita bisa menggali hobi seperti menulis,

melakukan penelitian sehingga menghasilkan karya yang

fenomenal. Dapat pula melakukan ketahanan pangan

yang banyak dilakukan masyarakat dengan

memanfaatkan halaman rumah dengan berbudi daya lele

dan kangkung di dalam ember, sehingga hasilnya dapat

untuk dikonsumsi sendiri ataupun dijual. Masih banyak

minat dan hobi lain yang bermanfaat yang dapat

disalurkan.

b. Melakukan kegiatan sosial, seperti kita ketahui di masa

pandemic ini banyak orang yang kehilangan pekerjaan,

kita dapat melakukan kegiatan sosial dengan

penggalangan dana untuk disalurkan kepada mereka

yang membutuhkan.

c. Mendukung bisnis local, pandemic covid-19 memberikan

dampak luas bagi dunia bisnis, seperti banyaknya

restoran, kafe, supermarket ditutup sementara bahkan

ada yang gulung tikar. Namun ada beberapa usaha lokal

seperti warung, kedai pinggir jalan, mereka tak punya

pilihan untuk bertahan hidup. Untuk itu biasakan

berbelanja di bisnis lokal guna membantu

perekonomiaan lokal.

Page 71: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

55 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

d. Menjaga komunikasi, di masa pandemic ini bukan

menjadi penghalang untuk tetap berkomunikasi, meski

tidak bisa bertemu secara fisik namun tetap bisa

bercengkrama melalui teknologi digital. Saling menjaga

komunikasi dapat memberi ketenangan bagi diri,

mencegah dari stress dan depresi dari sulitnya kehidupan

Saat ini pemerintah menetapkan fase new normal dimana

perekonomiaan perlahan mulai dibangkitkan kembali agar

negara tidak mengalami chaos berkepanjangan. Namun

kewaspadaan terhadap kesehatan dan kebersihan tetap harus

dinomor satukan, karena seperti kita ketahui pandemic belum

mencapai flattening the curve, hingga detik ini setiap harinya

jumlah penderita akibat covid-19 meningkat. New normal

boleh-boleh saja tetapi kita harus bijak mencerna baik-baik

dengan akal sehat dan kenyataan yang ada. Cukup sekali saja

di tahun ini tentang kata “pertama” selanjutnya dengan penuh

keyakinan kita katakan “covid-19 pasti akan segera

berlalu….pergi sejauh-jauhnya dari muka bumi ini”.

Page 72: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

56 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Rima Handayani, penulis lahir 21 Maret

1971 di kota Surabaya. Sejak tahun 2012

sampai sekarang penulis menjadi dosen

tetap di Fakultas Ekonomi Prodi

Manajemen Universitas Pamulang. Penulis

saat ini berdomisili di Bojonggede, Bogor.

“Small changes can make a big difference”

Page 73: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

57 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

PANDEMI INI MEMBAWA KITA KEMBALI KEPADA

AJARAN RASULULLAH SAW

Oleh: Vega Anismadiyah

idak bisa dipungkiri lagi, pandemiCovid-19 ini

membuat kita kembali kepada pola hidup Rasulullah.

Sebelumnya, sebagian kita mungkin abai pada kebersihan.

Tidak membiasakan mencuci tangan sebelum dan setelah

beraktivitas. Tapi sekarang, siapa yang tidak rajin mencuci

tangan? Iklan dan pamflet “Cara Mencuci Tangan Yang Benar”

bertebaran di mana-mana. Padahal dalam Islam, mencuci

tangan adalah aktivitas yang dianjurkan. Minimal 5 kali dalam

sehari, disela-sela aktivitas hariannya, umat muslim selalu

mencuci tangan dan Rasulullah SAW pun telah mencontohkan

hal ini.

Dalam sebuah kisah yang disampaikan oleh istri

Baginda Nabi, Ummul Mukminin Aisyah

radhiallahu’anhu, Rasulullah senantiasa mencuc i

kedua tangannya apabila beliau hendak makan.

Dalam sebuah hadits lain Rasulullah SAW mengatakan,

“Jika salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya,

maka jangan mencelupkan tangannya ke dalam bejana

sebelum ia mencucinya tiga kali. Karena ia tidak mengetahui

T

Page 74: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

58 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

dimana letak tangannya semalam.” (HR. Bukhari no. 162,

Muslim no. 278).

Hadits ini mengingatkan kita tentang pentingnya

mencuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas untuk

mengurangi risiko virus dan bakteri menginfeksi tubuh.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Dr.

Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) mengatakan bahwa mencuci

tangan menjadi hal yang paling efektif dalam mencegah

penularan Virus Corona.“Dari mencuci tangan ini tingkat

efektivitasnya cukup tinggi, bisa sampai 80 persen lebih.

Kadang-kadang tangan kita memegang sesuatu terutama saat

di rumah sakit. Sebelum pandemi, tidak banyakorang yang

memperhatikan masalah bersin. Padahal sejumlah literatur

medis menyatakan bahwa bersin merupakan salah satu cara

alami yang dilakukan tubuh untuk mengeluarkan virus atau

bakteri yang dapat menimbulkan penyakit. Artinya, cairan

yang keluar saat bersin mengandung virus dan bakteri.

Saat beraktivitas, udara yang bercampur dengan debu

dan kotoran akan terhirup oleh hidung. Saat menyentuh bulu

hidung, otak menerima sinyal dari sel saraf dan segera

memproduksi histamin yang membuat hidung terasa gatal.

Bersamaan dengan itu, otak akan mengirimkan sinyal ke otot

tenggorokan dan paru-paru untuk mengeluarkan udara kotor

tersebut melalui tenggorokan. Inilah proses terjadinya bersin.

Terkadang ingus atau lendir lunak yang berada dalam rongga

Page 75: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

59 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

hidung akan turut keluar jika tekanan bersin terlalu kuat. Ingus

ini membawa serta partikel kotoran yang terdapat pada

hidung. (https://www.halodoc.com/serba-serbi-bersin-ini-

yang-perlu-diketahui)

Dalam sebuah hadis riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi,

disebutkan bahwa saat hendak bersin, Nabi SAW menutup

mulutnya dengan tangan atau baju beliau. Tujuannya agar

suara bersinnya tidak terlampau keras sekaligus menjaga

cairan mulut tidak keluar serta mencegah virus dan bakteri

berpindah ke benda atau orang yang ada disekitarnya.

Sebelum pandemi ini sering kita lihat orang bersin tanpa

menutup mulutnya. Tetapi sekarang, hampir semua orang

menutup mulutnya saat bersin.

Sebelum Covid-19 melanda dunia, sebagian kita

mungkin tidak terlalu memperhatikan kesehatan. Jarang

sekali kita mengkonsumi makanan dan minuman sehat seperti

jamu-jamuan. Kita lebih sering makan makanan olahan dan

minum minuman instan. Padahal makanan dan minuman

tersebut dapat menurunkan kekebalan tubuh karena minim

kandungan gizi. Tapi saat ini, masyarakat seperti diingatkan

kembali pentingnya mengkonsumsi makanan dan minuman

bergizi dan dapat meningkatkan imunitas tubuh. Artinya,

masyarakat sudah mulai memperhatikan makanan dan

minuman yang menyehatkan raga.

Page 76: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

60 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Prof. Dr. C.A. Nidom, Guru besar Biologi Molekular

Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengatakan,

masyarakat Indonesia bisa memanfaatkan tanaman rimpang

atau empon-empon seperti kunyit, temulawak, temu putih,

temu mangga, temu hitam, dan jahe untuk membantu

menjaga kekebalan tubuh. Hasil penelitian Nidom

menjelaskan khasiat empon-empon untuk menangkal efek Flu

Burung pada 2007 lalu. Nidom menjelaskan, jika efek yang

ditimbulkan virus corona sama halnya dengan flu burung.

Yakni dapat menyebabkan gangguan pernafasan hingga

pneumonia berat.

Karena virus-virus tersebut akan menginfeksi paru-

paru, sehingga menyebabkan keluarnya zat yang disebut

sitokin. Ketika sitokin keluar, bukan hanya virus yang mati,

tetapi sitokin tersebut juga merusak sel paru. Empon-empon

ini bisa digunakan untuk menyetop produksi sitokin. Karena

empon-empon memiliki kandungan curcuma yang baik bagi

tubuh. Dengan adanya penelitian itu, diharapkan masyarakat

Indonesia untuk kembali menggunakan empon-empon atau

rempah-rempah saat memasak atau menyeduh minuman

bubuk.

Beberapa ayat Al Qur’an-pun memerintahkan kita

untuk makan hanya yang baik saja, diantaranya dalam surat

Al-Baqarah ayat 162 yang artinya; “Wahai manusia! Makanlah

dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi,

Page 77: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

61 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.

Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.” serta ayat 172

yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di

antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu

dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya

kamu menyembah."

Sebelum pandemi, manusia bebas berinteraksi dan

melakukan kontak fisik, baik dengan sesama jenis maupun

dengan lain jenis. Kontak fisik yang dilakukan baik bersalaman

maupun berpelukan menjadi hal biasa dan lumrah dalam

keseharian. Padahal Islam mengajarkan batasan sentuhan fisik

terutama dengan lawan jenis. Namun selama ini, atas nama

profesionalisme, ajaran tersebut diabaikan bahkan yang teguh

memegang ajaran tersebut dicap fanatik dan sok suci. Tetapi,

setelah ada pandemi ini dengan penuh kesadaran kita

membatasi kontak fisik karena alasan kesehatan. Membatasi

kontak fisik dengan tidak berjabat tangan ternyata bisa

mencegah penularan Covid-19 dan juga virus influenza.

Sebelum kasus Covid-19 merebak, Dr. Mark Slansky,

seorang profesor pediatric di David Geffen School Of Medicine

di Univercity of California, Los Angeles pernah melakukan

eksperimen mengenai pencegahan penyebaran virus dengan

menghindari jabat tangan. Eksperimen ini dipicu oleh

cepatnya penularan penyakit di rumah sakit. Dr. Slansky

melarang pengunjung melakukan salam dengan berjabat

Page 78: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

62 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

tangan di area tertentu di rumah sakit. Meskipun berjabat

tangan tidak secara langsung menunjukkan hubungan dengan

penurunan jumlah orang yang terinfeksi atau tertular

penyakit, percobaan tersebut setidaknya membuat pekerja

dan pengunjung rumah sakit mulai menyadari pentingnya

menghindari jabat tangan untuk mencegah penyebaran virus

dan bakteri.

Sudah sepantasnyalah Rasulullah SAW menjadi teladan

di semua sisi kehidupan. Perkataan dan perbuatan beliau

berabad-abad lalu, kini bisa dibuktikan secara ilmiah oleh para

pakar. Benarlah firman Allah SWT di dalam Al Qur’an surat Al-

Ahzab ayat 21 yang artinya: "Sesungguhnya telah ada pada

(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi

orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari

kiamat dan dia banyak menyebut Allah."(QS. Al-Ahzab:21).

Sekarang saatnya kita kembali mengikuti ajaran

Rasulullah, manusia terbaik sepanjang masa. Karena apa yang

beliau contohkan dan ajarkan sejatinya adalah untuk kebaikan

manusia itu sendiri.

Page 79: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

63 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Vega Anismadiyah, lahir di Jakarta tahun

1981. Terlibat aktif di dunia pendidikan

sejak tahun 2010 sebagai guru SMP dan

SMK. Saat ini penulis tercatat sebagai

dosen aktif di Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang.

“Barang siapa yang menunjuki kepada kebaikan, maka ia

akan mendapatka pahala seperti pahala orang yang

mengerjakannya.” H.R. Muslim.

Page 80: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

64 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

PENGENALAN DENGAN BP TAPERA

Oleh: Dewi Nari Ratih Permada

udah hampir 75 tahun Rakyat Indonesia menikmati

kemerdekaan, sejak diproklamirkan oleh Bapak Presisen RI

pertama, Ir. Soekarno dan wakilnya Muhammad Hatta tanggal

17 Agustus 1945 silam. Namun bagaimanakah wajah

Indonesia setelah sekian lama merdeka? Apakah seluruh

rakyat Indonesia sudah mentas dari kemiskinan? Jawaban

sangatlah mudah, lihatlah sekeliling kita, apakah semua sudah

sejahtera? Apakah semua sudah tercukupi kebutuhan

pokoknya? Apakah semua sudah terjamin kehidupan

sosialnya? Jadi tak perlu tanya ke orang lain untuk mencari

jawaban yang tepat karena kita bisa melihat dari barometer

kehidupan sekeliling kita.

Sengaja penulis bahas mengenai BP Tapera biar agak

beda dengan artikel lain yang banyak membahas pandemi

covid-19 yang melanda hampir semua negara saat ini. Baiklah

balik lagi ke BP Tapera, apa sih BP Tapera itu? Buat apa ada BP

Tapera? Sebelum jauh kita bahas mengenai BP Tapera mari

kita telisik lebih jauh tujuan pendirian Negara Republik

Indonesia ini dulu. Dulu para pahlawan kita telah berjuang

selama kurang lebih 350 tahun melawan penjajah, nah

S

Page 81: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

65 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

sekarang sudah zaman merdeka, maka tugas kita semua

sebagai warga negara adalah bagaimana melawan

kemiskinan, ketidakberdayaan sumber daya, ketidakadilan

perlakuan hukum, keterpurukan kehidupan ekonomi dan lain

sebagainya. Rasanya menjadi pekerjaan rumah (PR) berat

buat siapapun yang menjadi pejabat di negeri ini pun untuk

rakyatnya.

BP Tapera adalah Badan Pengelolan Tabungan

Perumahan Rakyat. BP Tapera berdiri berdasarkan Undang-

Undang Nomor 4 Tahun 2016. Kenapa BP Tapera harus ada?

BP Tapera ada sebagai salah satu Badan Jaminan Sosial

Nasional selain BPJS kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Apa fungsinya? BP Tapera ada karena negara menjamin

pemenuhan kebutuhan warga negara atas tempat tinggal

yang layak dan terjangkau dalam rangka membangun manusia

Indonesia seutuhnya, berjati diri, mandiri, dan produktif

berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945.

Salah satu tujuan dibentuk BP Tapera karena belum

tersedianya dana murah jangka panjang yang berkelanjutan

(sustainable) di luar APBN untuk mengatasi masalah

perumahan di Indonesia. Kalau kita lihat kondisi yang ada

sekarang adalah masih banyak yang belum memiliki rumah;

trend urbanisasi yang terus meningkat menambah

masyarakatyang belum memilikiperumahan; peningkatan

Page 82: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

66 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

jumlah usia produktif/bonus demografi Indonesia; serta

kemampuan APBN terbatas. Dalam pasal 28 H UUD 1945

berbunyi “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin,

bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang

baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan

kesehatan”.

Tapera menjadi solusi untukpenyediaandana murah

jangka panjang dan berkelanjutan untuk pembiayaan

perumahan yang layak. Disinilah peran BP Tapera nantinya

setelah resmi beroperasi tahun 2021. Kalau ada pertanyaan

lagi, UU BP Tapera terbentuk tahun 2016, kenapa baru

beroperasi tahun 2021? Pertanyaan bagus sekali..! Baiklah

penulis coba jawab ya, BP Tapera memang terbentuk resmi

tahun 2016 namun Pemerintah saat itu belum menyiapkan

perangkatnya sehingga Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016

tersebut tidak bisa langsung dijalankan.

Dalam pasal 1 Ketentuan Umum dari UU Tapera

mengatakan bahwa Tapera adalah Tabungan Perumahan

Rakyat yang selanjutnya disingkat Tapera adalah

penyimpanan yang dilakukan oleh peserta secara periodik

dalam jangka waktu tertentu yang hanya dapat dimanfaatkan

untuk pembiayaan perumahan dan/atau dikembalikan berikut

hasil pemupukannya setelah kepesertaan berakhir.

Dana Tapera adalah dana amanat milik seluruh peserta

yang merupakan himpunan simpanan beserta hasil

Page 83: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

67 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

pemupukannya. Peserta Tapera yang selanjutnya disebut

Peserta adalah setiap warga negara Indonesia dan warga

negara asing pemegang visa dengan maksud bekerja di

wilayah Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan yang telah

membayar simpanan. Nah karena pesertanya adalah setiap

warga negara, maka penulis coba menjelaskan karena mau

tidak mau, suka tidak suka kita semua akan menjadi peserta

Tapera ini yang diselenggarakan oleh BP Tapera.

Bagaimana pengelolaan BP Tapera? Dalam UU No. 4

Tahun 2016 pasal 6 menjelaskan BP Tapera bertanggung

jawab kepada Komite Tapera. Pasal 52 mengatakan dalam

rangka pembinaan pengelolaan Tapera, berdasarkan Undang-

Undang ini dibentuk Komite Tapera. Pasal 53 mengatakan

Komite Tapera bertanggung jawab kepada Presiden. Dan pasal

54 mengatakan Komite Tapera beranggotakan: 1) Menteri

yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

perumahan dan kawasan permukiman; 2) Menteri yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan;

3) Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang ketenagakerjaan; 4) Komisioner Otoritas Jasa

Keuangan; dan 5) Seorang dari unsur profesional yang

memahami bidang perumahan dan kawasan permukiman.

Intinya dalam pengelolaan BP Tapera, Komite Tapera

bertugas merumuskan dan menetapkan kebijakan strategis;

mengevaluasi pengelolaan serta melaporkan laporan hasil

Page 84: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

68 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

evaluasi kepada Presiden. Mungkin karena struktur BP Tapera

yang menyangkut banyak pihak terkait inilah yang

menyebabkan Pemerintah baru menetapkan perangkat

pelaksanaan Undang-Undang Tapera ini seperti Peraturan

Presiden yang baru saja di launching bulan lalu yaitu: PP 25

Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tapera ditetapkan di

Jakarta oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 20 Mei 2020.

PP ini diundangkan oleh Menkumham Yasonna H. Laoly

pada tanggal 20 Mei 2020 di Jakarta. Setelah PP ini terbentuk

maka perlu dibuat PMK (Peraturan Menteri Keuangan) terkait

potongan peserta yang wajib disetor ke Tapera. Setelah PMK

mungkin perlu Petunjuk Teknis (Juknis) dari PMK tersebut.

Baiklah kita tunggu saja Pemerintah RI mengeluarka perangkat

lengkap untuk beroperasinya BP Tapera.

Garis besar implementasi PP Penyelenggaraan Tapera

sebagai berikut: Tahun 2020–2021 membangun kredibilitas;

pengalihan program Taperum-PNS ke BP Tapera; operasional

Tapera dengan fokus pada layanan ASN; pengalihan program

FLPP ke BP Tapera. Tahun 2022 - 2023perluasan kepesertaan

pada segmen BUMN/BUMD/BUMDes dan TNI/Polri;

pengembangan layanan Tapera melalui aplikasi digital

platform. Tahun 2024 BP Tapera menjadi institusi yang

kredibel dan berkelas dunia. Segmentasi peserta Tpaera

adalah seluruh pekerja dan pekerja mandiri menjadi target

segmen pengerahan dana Tapera. Segmen peserta yang

Page 85: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

69 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

menerima manfaat berupa pembiayaan perumahan adalah

masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pengerahan Dana

dari masyarakat adalah masyarakat yang memiliki penghasilan

paling sedikit sebesar upah minimum maka wajib menjadi

peserta, sedangkan bagi masyarakat berpenghasilan di bawah

upah minimum dapatmenjadi peserta.

Manfaat pembiayaan perumahan bentuk kepemilikan

perumahan, pembangunan perumaha jika memiliki lahan

sendiri, dan renovasi rumah. Syarat penerima manfaat kurang

lebih: 1) MBR; 2) Untuk rumah pertama; 3) Masa kepesertaan

minimal 12 bulan; 4) Mengikuti prosedur pemberian kredit

yang berlaku. Sedangkan peserta lain yang tidak memenuhi

syarat ini, dana yang rencananya dipotong sebesar 2,5% dari

pekerja dan 0,5% dari pemberi kerja itu akan dikembalian

Tabungan dan Hasil Pemupukannya setelahberhenti menjadi

peserta (pensiun).

Aktivitas utama BP Tapera antara lain pengerahan dana

dari peserta; pemupukan dana; pemanfaatan dana untuk

peserta; penyediaan tanah melalui instrumen investasi;

Kerjasama denganstakeholders di bidang perumahan. Lalu

apa yang disiapkan oleh BP Tapera dalam menjalankan

fungsinya? Tools untuk memastikan BP-TAPERA yang kredibel

dan menjalankan prinsipgood corporate governance antara

lain : 1) Audit Eksternal dari KAP standar global; 2) Audit

Internal; 3) Implementasi GCG; 4) Customer & Service Quality

Page 86: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

70 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Survey; 5) Mitra yang Profesional pada Bidangnya (BK, MI &

Bank/Perusahaan Penyalur); 6) Benchmark SOP kepadaBest

Practices Institusi Utama Indonesia dan ISO-based. Tidak saja

Tools namun BP Tapera menyiapkan Fungsi Pendukung

Strategis (FPS) dalam menjalankan pengelolaannya, yaitu : 1)

Regulasi yang aman; 2) Organisasi yang efisien dan efektif; 3)

SDM yang handal; 4) Mitra kerja yang mumpuni; 5) Sistem TI

& data base yang bisa diandalkan; 6) sistem SOP dan

monitoring/evaluasi; 7) Infrastruktur fisik; 8) Peta manajemen

risiko yang tepat; 9) Tata Kelola yang baik (GCG); 10)

Komunikasi dan sosialiasi yang baik dan memuaskan; 11)

Pengembangan produk yang memenuhi kebutuhan peserta.

Dari uraian penjelasan mengenai BP Tapera, mari kita

siapkan diri kita untuk menyukseskan program pemerintah RI

dalam rangka menjalankan amanat Undang-Undang 1945

yaitu negara menjamin pemenuhan kebutuhan warga negara

atas tempat tinggal yang layak dan terjangkau dalam rangka

membangun manusia Indonesia seutuhnya, berjati diri,

mandiri, dan produktif berdasarkan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Asas gotong royong

harus kita bangun bersama agar rakyat Indonesia dapat hidup

lebih baik, yang kuat membantu yang lemah, dan semoga

semua berkah karena dana yang kita salurkan bisa bermanfaat

lebih baik lagi, aamiin. (*)

Page 87: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

71 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Dewi Nari Ratih Permada, lahir di

Jakarta, Maret 1973. Saat ini penulis

tercatat sebagai dosen aktif di

Universitas Pamulang, Prodi Manajemen

S1. Penulis berdomisili di Jakarta

Selatan, Ibu dari dua orang anak dan

terlahir dari keluarga sederhana yang

saat ini sedang menjalani kuliah program

Doktoral Universitas Brawijaya Jakarta

Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Mohon doa restunya agar lancar

meraih gelar doktornya, aamiin. Aktivitas lain selain dosen,

penulis juga adalah karyawan swasta salah satu badan

dibawah naungan Pemerintah untuk sektor non profit.

Motto : “Berusahalah seoptimal anda mampu selebihnya

serahkan kepada Allah Azza wa Jalla”

Page 88: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

72 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

CO-WORKING SPACE VS HOME-WORKING SPACE

Oleh: Retno Wulansari

aryawan adalah asset dan portofolio perusahaan,

investasi yangdialokasikan untuk karyawan, tentunya

memerlukan dana yang tidak sedikit, dengan harapan

mendapatkan return dari investasi tersebut yaitu produktifitas

dari karyawan. Adanya wabah Covid-19, social distancing

diberlakukan, sehingga karyawan harus bekerja dari rumah

dengan istilah WFH (work from home). Apakah WFH

menghasilkan produktivitas yang diharapkan oleh

perusahaan? Apa saja aspek-aspeknon tradional workspace

yang dapat meningkatkan produktivitas kerja?Terutama

saatnew normal pasca social distancing Covid-19. Pilihannya

adalah coworking space atau home working space?

Memindahkan lingkungan kerja dari kantor ke rumah,

bukanlah perkara mudah untuk perusahaan-perusahaan yang

masih menganut traditional workspace, bukan hanya

instrastruktur yang harus difasilitasi, tetapi kesiapan dari

karyawan itu sendiri untuk beradaptasi dengan perubahan. 23

tahun lalu saat orientasi karyawan baru, senior mengatakan

bahwa, tidak ada yang pasti, semua terus berubah, dan yang

pasti adalah perubahan itu sendiri. Siapkan diri untuk terus

K

Page 89: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

73 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

bisa beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang semakin

cepat. Ini adalah salah satu perubahan besar di dunia

lingkungan kerja (workspace), dimana workspace lebih di

artikan lingkungan kerja kantor atau office yang menganut

asas traditional workspace kemudian shifting kearah non

tradional workspace.

Non traditional workspacedapat berupa coworking

space dan home working space. Sejak 5 tahun belakangan,

trend coworking space sudah dikenal di Indonesia, dimulai di

daerah Bali, dan booming pada tahun 2018.Coworking space

adalah tempat kerja yang diperuntukkan untuk orang-orang

pribadi atau organisasi yang berbeda untuk berbagi ruangan

mereka bekerja dan sarana penunjang, untuk meningkatkan

produktivitas kerja berdasarkan konsep mobile working.

Coworking space mempunyai bermacam-macam tipe, salah

satunya adalah kedai kopi plus office. Kedai kopi ini popular

dan menjadi lifestyle dikalangan mahasiswa, karyawan,

pengusaha dan para sosialita, mereka tidak sekedar

menikmati secangkir kopi, mereka juga dapat berdiskusi,

bekerja dan menghasilkan deal bisnis. Kebutuhan ini

diakomodasi dengan menyediakan fasilitas pendukung,

seperti wi-fi, suasana kedai yang nyaman dan fasilita

pendukung lainnya, seperti disediakan ruangan meeting

khusus atau private room meeting, lengkap dengan fasilitas

meeting seperti digital projector, TV screen, digital telephone

Page 90: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

74 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

untuk keperluan conference call. Kedai menyediakan printer

dan scan yang dapat diaktifkan secara digital, saat pelanggan

menikmati secangkir kopi, dengan cepat teknologi

menghubungkan file dari laptop pelanggan terhubung dengan

printer. Hal ini tentunya keluar dari kebiasaan tradisional,

mengerjakan perkerjaan di kantor. Rutinitas kerja sejak jam 8

sampai dengan jam 5, tentunya sangat menguras emosi,

banyak karyawan mencari ide dan hanya sekedar refresing,

dan membawa laptop mereka pergi ke kedai kopi untuk

mendapatkan ide-ide baru dan energi. The coffice ini tumbuh

untuk mengakomodasi kebutuhan ini.

Home workingspace, beberapa perusahaan IT

(Informasi Tekhnologi), dan perusahaan Start upsudah

memberlakukan mobile working, konsep ini menerapkan

karyawan, dapat bekerja tidak hanya dari kantor saja, tetapi

dapat bekerja dari tempat yang dianggap ideal oleh karyawan,

salah satunya adalah dari rumah. Karyawan dapat bekerja,

menghasilkan produktivitas dan kreativitas walaupun di

rumah. Dimana sebelumnya, perusahaan berusaha

menjadikan office environment seperti suasana di rumah,

kemudian shifting mengkondisikan rumah menjadi ruangan

kerja yang ideal, menunjang WFH.

Workspace atau lingkungan kerja dapat dikategorikan

ke dalam 2 jenis, yaitu lingkungan kerja non fisik dan

lingkungan kerja secara fisik (Nurhaida, 2010; Novita, 2013),

Page 91: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

75 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

dan Lingkungan kerja non fisik mencakup hubungan kerja

yang terbina dalam perusahan (Sedarmayanti, 209).

Seseorang bekerja di dalam perusahan tidaklah seorang diri,

dan dalam melakukan aktivitas, orang tersebut juga

membutuhkan bantuan orang lain.

(Sarwono, 2005) mengatakan, “Lingkungan kerja

adalah lingkungan di mana karyawan melakukan

pekerjaannya sehari-hari”. Lingkungan kerja yang kondusif

memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai

untuk dapat berkerja optimal. Lingkungan kerja dapat

mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai menyenangi

lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai

tersebut akan betah di tempat kerjanya untuk melakukan

aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif

dan optimis prestasi kerja pegawai juga tinggi. Lingkungan

kerja tersebut mencakup hubungan kerja yang terbentuk

antara sesama pegawai dan hubungan kerja antar bawahan

dan atasan serta lingkungan fisik tempat pegawai bekerja.

Lingkungan kerja fisik adalah tempat kerja

pegawai melakukan aktivitasnya”. Lingkungan kerja fisik

mempengaruhi semangat dan emosi kerja para karyawan.

Desain ruang kerja sangat penting, untuk menunjang

ruang kerja yang nyaman dan mendukung kreativitas dan

produktivitas. Desain ruang kerja non tradisional ini mulai

tumbuh dan menjadi trend tersendiri. Bisa kita lihat,

Page 92: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

76 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

bagaimana kaum milenial maupun Gen Z, memposting

kegiatan kerja mereka di sosial media, dengan menampilkan

latar belakang ruangan kerja yang tertata sesuai dengan

kenyamanan menurut versi mereka. Tata ruang kerja, warna

dinding, jenis meja, mungkin tampak remeh, tetapi pernak-

pernik ini dapat memberikan motivasi langsung untuk mereka

bekerja lebih produktif dan memaksimalkan hasil secara

keseluruhan.

Menurut Rocket Space (2017), ada 4 hal dari lingkungan

kerja fisik yang dapat meningkatkan produktivitas, yaitu:

1. Meningkatkan mood kerja dengan warna, warna dinding

ruangan kerja dapat mempengaruhi suasana kerja.

Menurut studi dari Universitas Texas, hasil analisa untuk

warna abu-abu, putih dan krem, akan menyebabkan

perasaan sedih dan depresi, warna biru dan hijau akan

meningkatkan effesiensi dan fokus dalam bekerja, warna

kuning akan menciptakan rasa bahagia dan kreativitas.

Warna merah akan meningkatkan detak jantung dan

meningkatkan energi. Ruangan kerja yang menampilkan

beragam corak dan warna cerah, membantu mencerahkan

suasana dan meningkatkan produktivitas.

2. Tersedia ruangan untuk bersantai atau relaksasi, ruangan

ini dimaksud adalah area untuk bersantai sejenak,

bermeditasi, maupun tidur siang (power nap), sehingga

dapat meningkatkan energi kembali

Page 93: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

77 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

3. Tersedia ruangan inovasi dan meeting, Ruangan ini dapat

diartikan ruangan hening ataupun denga musik,

tergantung dengan gaya kerja, dan terdapat ruangan yang

dapat menunjang untuk meeting, dengan suasana tenang

dan tidak ada kebisingan

4. Meningkatkan produktivitas dengan memperhatikan

ergonomic. Terlalu lama duduk, akan menyebabkan

kesehatan yang buruk, dapat mengakibatkan nyeri tulang

punggung, dan sistem syaraf lainnya. Kursi kerja, meja

kerja yang kurang nyaman dan tidak mendukung

ergonomis, cara duduk yang salah, serta posisi keyboard

akan menyebabkan gangguan kesehatan dan

menyebabkan penurunan produktivitas. Hal ini yang

sering diabaikan oleh karyawan, terutama saat harus

bekerja di rumah atau WFH.

Produktivitas karyawan yang diharapkan oleh

perusahaan, dapat diartikan kinerja yang dihasilkan dengan

fasilitas dan biaya yang diberikan oleh perusahaan. Di

manapun karyawan tersebut bekerja, selama tetap

menghasilkan produktivitas yang tinggi, tentunya tidak akan

menjadi kendala untuk dapat menjalankan mobile working di

coworking space atau home working space.

Pada New Normal ini, coworking space dan home

working space merupakan pilihan, dengan

Page 94: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

78 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

mempertimbangkan lingkungan kerja di atas yang dapat

mendukung produktivitas kerja. WFH, dapat dilakukan jika

semua ketentuan untuk dapat menjalankan pekerjaan dengan

nyaman dan lebih produktiv, terhindar dari kebisingan

maupun tetap fokus pada pekerjaan kantor, professional

walaupun, berada di rumah. Jika kondisi lingkungan kerja

rumah belum mendukung, pilihan coworking space yang

letaknya berdekatan dengan rumah dan lingkungan anda bisa

menjadi pilihan.

Bisnis coworking space pada daerah suburb area

atau pinggiran kota, seperti daerah Pamulang, Bintaro, BSD,

Bekasi dan Depok, dimana para pekerja berdomisili, biasanya

dekat dengan perumahan-perumahan atau real estate, akan

menjadi peluang usaha yang booming di era new normal.

Karyawan dapat berkerja dengan tenang dan fokus dengan

fasilitas kantor yang mendukung serta memadai. Bisnis

furniture dan design interior untuk kelengkapan kebutuhan

home working space, di rumah-rumah karyawan dan

pengusaha akan menjadi trend, yang tentunya dapat

memfasilitasi karyawan untuk dapat berkerja dengan

produktivitas yang tinggi.

Page 95: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

79 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Retno Wulansari, lahir di Jakarta, tahun

1973. Praktisi dan konsultan. Dosen

Fakultas Ekonomi pada Universitas

Pamulang (UNPAM). Founder dari

BlindCoding ID, Penulis, artikel manajemen

dan bisnis.

Page 96: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

80 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

TANTANGAN MENJALANI BISNIS DI MASA

PANDEMI VIRUS CORONA

Oleh: Didi Sunardi

udah hampir tiga bulan yang lalu kita semua dikejutkan

dengan sebuah wabah virus yaitu Virus Corona yang

telah mencuri perhatian seluruh warga dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi

mengumumkan Corona Virus atau Covid-19 tersebut sebagai

pandemi atau wabah global. Munculnya Virus Corona tentu

berdampak pada berbagai macam sektor kehidupan, baik itu

pendidikan, sosial budaya, keagamaan, rutinitas pekerjaan di

sektor swasta maupun pemerintahan, dan perekenomian

termasuk aktivitas para pelaku bisnis usaha kecil dan

menengah (UKM).

Dengan adanya berbagai macam upaya pencegahan

penyebaran Virus Corona ini membuat banyak masyarakat

terganggu aktivitas rutin yang biasa dilakukan. Dunia

pendidikan tidak menyelenggarakan secara langsung

pertemuan antara murid dan guru, dosen dan mahasiswanya,

sekolah-sekolah dan kampus semuanya tidak menjalankan

aktivitasnya seperti biasa. Namun dalam upaya menjalankan

pengajaran kepada siswa sekolah dan mahasiswa di kampus,

S

Page 97: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

81 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

penyelenggaran pendidikan dapat dilakukan secara virtual

online, apakah dengangoogle classrom, meeting online, e-

learning.

Selain dunia pendidikan kehidupan sosial

bermasyarakat terganggu dengan adanya pembatasan sosial

berskala besar (PSBB), dimana aktivitas manusia sebagian

besar dilakukan di dalam rumah. Kewajiban-kewajiban

beribadah kepada maha pencipta Allah SWT juga terkena

dampak dimana tidak lagi diselenggarakan secara berjamaah,

baik Masjid, Gereja, Vihara dan tempat-tempat ibadah lainnya

dikosongkan sementara waktu. Masyarakat disiplin untuk

tidak melakukan ativitas di luar rumah, semua dilakukan di

dalam rumah. Namun dengan keterbatasan tersebut untuk

dapat melakukan kegiatan sosial bermasyarakat dan

beribadah yang dilakukan di dalam rumah, membuat manusia

berfikir bagaimana caranya untuk dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya dari mulai makan, minum, olah raga dan

kebutuhan bermasyarakat, salah satu cara dapat dilakukan

secara virtual online.

Begitu juga dengan dunia kesehatan dimana dengan

adanya wabah ini bagaimana caranya membuat perlengkapan

dan peralatan yang dapat meminimalisir penyebaran Virus

Covid-19 tersebut. Semua aktivitas medis menggunakan alat

pengaman diri (APD) lengkap. Semua masyarakat dihimbau

untuk selalu melakukan pola hidup sehat, menggunakan

Page 98: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

82 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

masker, bercuci tangan secara periodik, mengkonsumsi

makanan dan minuman sehat dan mengkonsumsi makanan

suplemen/ multivitamin.

Tidak kalah penting juga Virus Corona/ Covid-19

dianggap menghambat proses bisnis karena pekerjaan yang

biasanya dilakukan dengan bertatap muka secara langsung

menjadi sulit dilakukan. Sejumlah pelaku bisnis terutama

usaha kecil dan menengah (UKM) pastinya kesulitan untuk

mencapai target-target yang sudah direncanakan dan harus

dicapai saat perekonomian Nasional terganggu akibat Corona.

Selain kesulitan mencapai target tertentu, pelaku bisnisbaik

itu usaha skala besar ataupun usaha kecil menengah tidak bisa

melakukan ekspansi.

Mewabahnya Virus Corona membuat perekonomian

secara Nasional lesu dan sulit melakukan promosi dan

pemasaran produk di dalam maupun ke luar negeri. Para

pelaku bisnis UKM baru bisa bergerak untuk mulai melakukan

bisnisnya dan proses ekspansi setelah wabah Virus Corona

mulai reda.Pasar yang lesu akibat dampak dari Virus Corona

tidak mampu mendongkrak angka penjualan para pelaku

bisnis UKM.

Dari semua itu imbasnya pendapatan yang diterima

perusahaan tidak sesuai dengan yang direncanakan. Hal ini

menyebabkan keseimbangan keuangan perusahaan

terganggu. Dampak terburuknya, bisnis yang dijalankan bisa

Page 99: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

83 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

saja gulung tikar akibat dana yang ada habis sebelum bisnis

tersebut berkembang atau balik modal.

Menjalankan bisnis usaha kecil dan menengah (UKM)

saat perekonomian Indonesia terdampak Virus Corona sangat

sulit, ada beberapa sektor usaha hampir mengalami

kelumpuhan dan beberapa pekerja dirumahkan, bahkan ada

beberapa perusahan melakukan pemutusan hubungan kerja

(PHK) kepada karyawannya. Dan akhirnya akan

mempengaruhi perekonomian negara dan menyebabkan

melambatnya aktivitas ekonomi secara global.

Pada akhirnya, pelaku bisnis usaha kecil dan menengah

(UKM) harus banyak belajar dan bangkit dari keterpurukan ini

untuk menjaga kondisi perusahaannya agar tetap berjalan,

tanpa perlu saling bertatap muka dengan konsumen dan

khawatir dengan penyebaran Virus Corona. Untuk mengatasi

persoalan ini, para pelaku bisnis bisa menjalankan sejumlah

strategi agar bisnis tetap berjalan lancar di tengah kondisi

resesi ekonomi akibat Corona, antar lain:

1. Metode Penjualan Secara Online

Kondisi dimana produsen dan konsumen tidak bisa bertemu

cara yang paling efektif adalah bisnis secara online, untuk

memiliki bisnis online yang baik dan menghasilkan diperlukan

berbagai cara, namun semua semakin mudah apabila

dilakukan secara online. Karena itu untuk memiliki bisnis yang

Page 100: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

84 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

lebih baik dan dikenal orang banyak, pastikan bisnis yang kita

lakukan menggunakan metode secara online.

Untuk itu ada beberapa tips untuk menjalankan bisnis

dalam kondisi seperti ini, yaitu:

a. Buatkan Website

Masyarakat saat ini banyak yang mengakses dan

menggunakan internet, setiap harinya dapat dimaksimalkan

oleh para pelaku bisnis dengan membangun sebuah

bisnis berbasis online. Website merupakan hal yang wajib

dimiliki oleh para pebisnis, membangun website tidak hanya

ditujukan untuk mereka yang memiliki produk seperti pakaian

dan aksesoris lainnya. Tetapi, mereka yang memiliki bisnis

apapun juga, memerlukan website sebagai media untuk

melakukan promosi kepada calon pelanggan.

Dalam website diperlukan tampilan yang menarik

sehingga masyarakat atau calon konsumen kita akan melihat

dan tertarik dengan tampilan yang nyaman dan user friendly

dalam penggunaannya. Sebagian besar orang di era digital ini

melakukan segalanya menggunakan smartphone yang

dimilikinya. Di kantor, dalam perjalanan umum maupun

pribadi. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa untuk

mengoptimalkan sebuah usaha yang sudah memiliki website,

tentu website tersebut juga harus yang mobile friendly

dantentu akan membuat semakin nyaman para user untuk

Page 101: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

85 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

membaca hingga mengaksesnya dengan menggunakan

smartphone.

Selain memiliki website, bisnis kita juga memiliki media

sosial untuk menjangkau sekaligus berkomunikasi melalui

media tersebut. Media sosial tersebut perlu dioptimalkan

yang efektif dan sesuai dengan pasar dari produk yang kita

miliki, seperti Instagram, Facebook dan banyak lagi yang

lainnya.

b. Gunakan E-Commerce

Selain website cara meningkatkan bisnis secara online,

dapat dilakukan dengan lebih mudah dengan menggunakan e-

commerce untuk memasarkan bisnis. Berikut ini rekomendasi

e-commerce yang digunakan untuk memasarkan bisnis yaitu;

Tokopedia, Shopee, Bukalapak, BliBlicom, Lazada dan lainya.

c. Pangkas Anggaran dan RencanakanUlang Pendapatan

Dalam rangka evaluasi kinerja bisnis, terutama bidang

anggaran dalam kondisi seperti ini kita harus melakukan

evaluasi secara rutin apakah bisnis ini berjalan

menguntungkan atau justru merugikan. Situasi ekonomi

terpuruk saat ini akibat Virus Corona, pelaku bisnis harus

benar-benar teliti dan cepat dalam mengambil keputusan.

Diperlukan pengelolaan pembukuan perusahaan yang rapih,

transaksi keuangan, baik pemasukan, pengeluaran, dan

transaksi lainnya harus terdokumentasi dengan baik. Dengan

Page 102: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

86 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

pembukuan yang baik para pelaku bisnis bisa menganalisa

dengan tepat mana pos-pos yang biayanya besar dan perlu

dikontrol pengeluarannya. Sehingga dapat mengambil

keputusan dalam pemangkasan biaya secara tepat.

d. Monitor Transaksi Bisnis Secara Rutin

Monitoring transaksi bisnis dalam kondisi saat ini

sangat diperlukan, kita harus mengambil keputusan yang

cepat dan tepat dimana menyeseuaikan dalam kondisi

lingkungan perekonomian secara Nasional. Kebutuhan

masyarakat akan sebuah produk dengan cara yang mudah dan

nyaman tentunya akan membuat para pelaku bisnis harus

selalu memonitor transaksi yang sedang berjalan.

e. Monitor persediaan atau stok barang

Dalam kondisi perekonomian yang tidak stabil akibat

penyebaran Virus Corona, dimana kebutuhan masyarakat

selalu berubah harus terpenuhi secara cepat, langkah yang

diperlukan para pelaku bisnis adalah memeriksa status

persediaan barang secara berkala. Untuk memudahkan

monitoring persediaan bisa menggunakan system Inventory

dari Jurnal, sehingga dapat memonitor stok barang secara real

time tanpa perlu melihat ke gudang persediaan. Tak hanya

menghitung persediaan barang, tetapi juga mengetahui harga

Page 103: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

87 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

jual beli rata-rata, dan menginformasikan ketersediaan stok

yang ada.

Demikian ulasan terkait pelaku bisnis usaha kecil dan

menengah dalam kondisi Pandemi Corona, dimana sebagai

pelaku bisnis usaha kecil dan menengah (UKM) tidak perlu

khawatir. Pastikan bisnis yang anda lakukan tetap berjalan dan

mampu bertahan pada saat kondisi pandemi dan selalu

melakukan inovasi untuk tetap mempertahankan bisnis yang

dilakukan. (*)

Page 104: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

88 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Didi Sunardi, Lahir di Kuningan, 18 Mei

1970, pekerjaan Dosen S1 Program Studi

Manajemen Universitas Pamulang.

Penulis berdomisili di Perumahan Bumi

Puspiptek Asri, Tangerang

Page 105: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

89 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

MEMANFAATKAN WORK FROM HOME (WFH)

MELALUI PEMBELAJARAN ONLINE DI MASA

PANDEMIC COVID-19

Oleh: Munarsih

angsa Indonesia menghadapi tantangan yang sangat

besar dalam menangani berbagai permasalahan yang

muncul di masa pandemik Covid-19. Covid-19 atau

dikenal dengan Virus Corona adalah penyakit menular yang

disebabkan oleh sejenis virus corona yang baru ditemukan dan

wabah tersebut mulai tersebar pada bulan Desember tahun

2019 di Wuhan, Tiongkok. Bahkan, Organisasi Kesehatan

Dunia (World Health Organization/WHO) menyatakan bahwa

wabah penyebaran virus sebagai pandemik dunia, karena

wabah ini sangat cepat menyebar dibeberapa negara di dunia

termasuk Indonesia.

Dalam menanggulangi penyebaran Virus Covid-19,

pemerintah Indonesia mempunyai beberapa kebijakan untuk

memutus mata rantai penyebaran virus, diantaranya:

menghimbau agar masyarakat Indonesia melakukan

penerapan social distancing atau physical distancing

(menjaga jarak fisik). Penerapan kebijakan ini dilaksanakan

B

Page 106: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

90 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

dengan cara menjaga jarak fisik 1-2 meter dengan orang lain

serta menghindari kerumunan banyak orang.

Penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala

BesarPSBB) peraturan yang diterbitkan Kementerian

Kesehatan (Kemenkes) dalam rangka Percepatan Penanganan

Covid-19 yang harus dilaksanakan di berbagai daerah. Aturan

PSBB berada dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9

Tahun 2020.

Kemudian pemerintah menghimbau agar kegiatan

pekerjaan dilakukan di rumah melalu ipenerapan Work From

Home (WFH). Dengan adanya beberapa kebijakan pada masa

pandemic, tentunya kita harus menyikapi dengan bijak.

Diantaranya dengan memanfaatkan kebijakan Work From

Home (WFH) melalui penerapan kegiatan yang positif yang

bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Ada beberapa aspek yang berubah dengan adanya

wabah covid-19 yang terjadi di Indonesia, antara lain:

perubahan aspek di bidang teknologi, ekonomi, politik sampai

pendidikan. Dari beberapa aspek tersebut, yang menarik

menurut penulis adalah aspek pendidikan. Karena penulis

sudah sejak lama aktif di dalam dunia pendidikan.

Pada aspek pendidikan di Indonesia,Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memberikan

kebijakan baru dalam instansi Pendidikan melalui

pembelajaran online yang dikerjakan di rumah oleh siswa

Page 107: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

91 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

maupun guru serta meniadakan Ujian Nasional yang

sebelumnya diselenggarakan setiap tahun sebagai salah satu

syarat kelulusan siswa.

Sebelum masa pandemik sistem pembelajaran

diterapkan melalui tatap muka yaitu KBM (Kegiatan Belajar

Mengajar). Meskipun sistem pembelajaran online sudah

diterapkan sebelum pandemic, tetapi penerapannya tidak

dilakukan secara terus menerus atau continue seperti di masa

pandemic.

Dengan adanya virus corona, kegiatan pembelajaran

tatap muka diganti dengan sistem pembelajaran online atau

pembelajaran dalam jaringan (daring). Padahal, kalau dilihat

secara teknis maupun secara sistem sebenarnya siswa

maupun guru belum siap, karena banyak metode belajar yang

berubah dengan adanya system pembelajaran online.

Dampak negatif yang terjadi dengan adanya sistem

pembelajaran online yang dihadapi pada masa pandemic

Covid-19, antara lain: guru memberikan tugas yang banyak

karena materi pelajaran yang belum tersampaikan untuk

siswa. Sehingga, siswa merasa terbebani dalam mengerjakan

tugas. Belum lagi kendala sinyal yang lambat untuk mengakses

informasi dalam jaringan (daring). Bahkan memoryfull pada

handphone atau gadget karena banyak video maupun fhoto

yang tersimpan pada handphone/gadget. Selain itu, metode

pembelajaran tatap muka yang berubah menjadi metode

Page 108: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

92 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

pembelajaran online membuat guru merasa kesulitan dalam

menentukan model pembelajaran apa yang tepat untuk

diterapkan dalam menyampaikan materi pelajaran melalui

sistem online.

Tidak jarang pembelajaran online membuat orangtua

siswa merasa kesulitan untuk mendampingi anak-anak

mereka untukbelajar di rumah, karena mereka harus terbiasa

menggunakan handphone/gadget melalui media

pembelajaran online yang direferensikan oleh guru. Dibalik itu

semua, ternyata banyak hikmah yang dirasakan oleh guru,

siswa maupun orangtua siswa. Diantaranya; guru maupun

siswa secara langsung dapat mempraktekkan dan menguasai

teknologi informasi dengan menggunakan media

pembelajaran melalui digital online. Kemudian, baik guru

maupun siswa dapat menggunakan media pembelajaran jarak

jauh sebagai fasilitas pembelajaran online, media

pembelajaran yang digunakan melalui media sosial

WhatsApp, youtube, e-learning, aplikasi zoom, google

classroom dan sebagainya. Media digunakan agar materi

pembelajaran tersampaikan secara efektif dan efisien yang

diberikan oleh guru kepada siswa.

Penggunaan media tersebut membuat guru dan siswa

akan lebih kreatif dan dapat mengembangkan kualitas diri

dengan menambah wawasan maupun ilmu pengetahuan.

Yang paling pentingadalah dengan pembelajaran online, dapat

Page 109: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

93 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

mengatasi kejenuhanbagi para guru maupun siswa karena

diterapkan kebijakan WFH (Work From Home) yang dilakukan

secara terus menerus/continue selama masa pandemik.

Kemudian, ada hikmah lain yang dapat dirasakan oleh

orangtua siswa, diantaranya: orangtua dapat membimbing

anak secara langsung di rumah. Sehingga, orangtua dapat

mengetahui serta mengawasi perkembangan anak dalam

melaksanakan pembelajaran online. Selain itu, hubungan

antara orangtua dengan anak semakin erat serta komunikasi

tersampaikan dengan baik. Dengan pengawasan orangtua

akan mengurangi penggunaan handphone/gadget yang dirasa

kurang bermanfaat dan kurang baik bagi perkembangan anak.

Dampak pandemik Covid-19 tidak hanya berpengaruh

negatif pada aspek pendidikan, tetapi memberikan dampak

positif juga pada aspek pendidikan, seperti yang dirasakan

oleh guru, siswa maupun orang tua siswa. Melalui penerapan

pembelajaran online selama masa pandemik, kesadaran akan

penggunaan teknologi informasi semakin meningkat. Guru

dan siswa menjadi lebih kreatif dan dapat mengembangkan

kualitas diri dengan mengakses berbagai sumber ilmu

pengetahuan. Sehingga, dapat memperluas wawasan serta

menambah ilmu pengetahuanyang kelak akan menghasilkan

sebuah karya yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang

lain. (*)

Page 110: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

94 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Munarsih, lahir di Bogor pada tanggal

15 Januari 1983. Saat ini penulis aktif

sebagai Dosen Prodi Manajemen S-1

Universitas Pamulang serta sebagai

guru dan Wakil Kepala Sekolah bidang

Kurikulum pada SDIT Bina Cendekia.

Penulis juga berperan dalam program

donasi di Rumah Sedekah serta aktif

mengajar di SMA Terbuka Gratis PKBM. Sedekah Mulia

Mandiri Bojongsari-Depok. Terima kasih salam sehat dan

salam semangat.

“Jadilah manusia yang bermanfaat bagi orang lain dalam hal

kebaikan, jangan pernah lelah menuntut ilmu dan jangan

pernah menyerah atas segala rintangan yang dihadapi,

percayalah Allah maha kuasa atas segala-galanya”

Page 111: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

95 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

COVID-19: AMBIL POSITIFNYA DAN ATASI

NEGATIFNYA

Oleh: Anah Furyanah

ndonesia dilanda Covid-19 menggemparkan seluruh

elemen masyarakat, dari mulai lapisan bawah sampai

dengan lapisan atas semua terkena dampaknya dan semua

melakukan perlindungan dengan caranya masing masing

sesuai anjuran pemerintah. Semua aturan dikeluarkan oleh

pemerintah untuk menanggulangi penyebaran covid-19 di

Indonesia.Masyarakat langsung berubah haluan dari berbagai

kebiasaannya demi terhindar dari virus covid-19.

Kebijakan pemerintah dikeluarkan untuk menutup

berbagai perkantoran dan tempat usaha dengan alasan

pemutusan peyebaran covid untuk terhindar dari kerumunan

banyak orang. Orang-orang mulai beraktifitas dari rumah yang

dapat dilakukan pekerjaannya dari rumah seperti bidang

pendidikan, dan marketing online. Berbeda dengan orang

yang pekerjaannya tidak bisa dilakukan dari rumah memilih

tutup dan banyak memberhentikan karyawan. Berjalannya

waktu belum reda covid-19 maka penghasilan berbagai

perusahaan menurun banyak PHK dimana-mana, pemotongan

gaji karyawan dan banyak hal lainnya yang menurunkan daya

I

Page 112: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

96 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

beli masyarakat karena keterbatasan pendapatan

masayarakat. Berjalannya waktu semua kebutuhan pokok

diperlukan sekali oleh masayarakat setiap saat tetapi

pendapatan masayarakat menurun drastis maka terjadilah

ketimpangan perekonomian dimasyarakat.

Dilema terjadi di masayarakat dengan adanya bekerja

dari rumah dan belajar dari rumah. Para ibu berusaha

maksimal untuk mendampingi anaknya belajar dari rumah

dengan karakter anak yang berbeda dan suasana yang santai

dirumah sangat berat sekali membangkitkan semangat anak

belajarnya dari rumah. Melalu online para ibu harus selalu

stay tune di whatsapp grup sekolah setiap hari agar tidak

terlewat dari tugas gurunya masing-masing. Satu keluarga bisa

lebih dari satu anak dengan berbagai tugas dan berbagai grup

dengan tugasnya yang berbeda-beda semua dikerjakan dari

rumah. Usia yang masih sekolah dasar benar benar membuat

orang tuanya belajar lagi. Adanya interaksi orang tua dan anak

sebetulnya semakin dekat keterikatan hubungan dengan

anak. Hikmah dari belajar dirumah sangat dirasakan oleh para

Ibu atau orang tua disini. Para orang tua semakin pintar karena

dapat mengulang lagi pelajaran dengan ikut belajar bersama

anaknya masing-masing. Semakin harmonisnya keluarga

karena banyak sekali interaksi kesehariannya bersama-sama.

Dilema bekerja dari rumah terjadi kepada para pekerja,

dapat dikatakan berkomunikasi hanya via virtual dan pasti

Page 113: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

97 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

akan merasakan serba terbatas karena tidak se ekpresif

apabila bertatap muka. Mahasiswa dan para murid sekolah

menengah pun mungkin akan merasakan hal yang sama

dengan materi yang diterima kurang maksimal. Selain dari itu

kuota dan pulsa harus selalu siap untuk keberlangsungan

belajar online. Bagi yang belum terbiasa dengan belajar online

pasti akan merasakan kekurangnyamanan dalam hal

pembelajaran.

Semua harus bisa dilewati, dijalankan, diterima,

dinikmati dan disyukuri dan dijadikan kebiasaan dan selalu

siap dalam segala perubahan. Semua perubahan apabila

disikapi dengan lapang dada dan selalu mencari solusi dan

inovasi pasti akan terasa mudah dan cepat menyesuaikan dan

segera dilaksanakan. Berbeda halnya dengan sesuatu

perubahan baru disikapi dengan suasana yang terpaksa dan

selalu negative maka aura dari kita juga akan selalu kurang

bagus. Sesuai dengan firman Allah SWT, “Allah itu sesuai

dengan prasangka hambanya”. Berfikirlah positif dan

bertindak postif, karena tidak mungkin Sang Pencipta

memberikan masalah tidak ada solusi dan hikmahnya.

Pengusaha atau pelaku bisnis banyak mengalami

kemunduran dalam usahanya tetapi bagi pelaku bisnis yang

berkreasi dan mampu melihat pasar dia akan menyesuaikan

pasar dan survey kebutuhan pasar sehingga peluang apapun

akan dimanfaatkan untuk membuka usaha tersebut. Banyak

Page 114: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

98 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

contoh diluar sana adalah pembuat jamu alami “empon-

empon”, pedagang rempah semakin naik permintaannya dan

adanya harga yang naik yang disebabkan oleh permintaan

tinggi dengan manfaatnya untuk anti oksidan. Petani buah

kebanjiran order dengan adanya permintaan tinggi dikalangan

masyarakat utuk hidup “back to nature”.

Pengusaha alat kesehatan, pengusaha obat, pengusaha

masker dan lainnya yang dibutuhkan di masa covid-19 ini

semakin bagus usahanya. Maka dari itu sebagai pelaku bisnis

harus selalu melihat kepasar dan pandai dalam menganalisa

pasar dengan perubahan-perubahan situasi dilapangan.

Apalagi dengan teknologi yang semakin maju, para pelaku

ekonomi wajib untuk beradaptasi dengan kondisi ini.

Para pelaku bisnis dalam memasarkan pasarnya di masa

pandemic ini banyak dilakukan dengan digital marketing.

Tidak bersentuhan dan tidak berkumpul dengan masyarakat

banyak maka cara memasarkan dengan marketing online

sangat efektif sekali. Aplikasi online dan belanja online serta

usaha jasa antar paket sangat booming sekali untuk sekarang

ini. Di tengah usaha lesu jasa kirim barang ini naik daun karena

hampir semua belanja online dari rumah. Pelaku bisnis

semakin sadar bahwa dalam berbisnis harus pandai melihat

situasi dilapangan dan survey serta terus berinovasi dan

berkreasi menyesuaikan alam keadaan yang tak menentu ini.

Page 115: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

99 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Apabila bisnis kita sudah bagus maka jangan terlena

dengan kenyamanan tersebut tetapi pengembangan pasar

dan pengembangan produk harus selalu dilakukan dengan

melihat ke pasar dan mengadakan komunikasi langsung

dengan pelanggan langsung. Dengan adanya digital marketing

para pelaku bisnis dapat melakukan komunikasi langsung

dengan para konsumennya, sehingga dapat mengetahui apa

yang dibutuhkan oleh konsumen dan keluhan ataukomplain

dari pelanggan. Dan informasi-informasi tersebut sangat

dibutuhkan sekali oleh pelaku bisnis untuk mengevaluasi dan

memajukan serta upgrade produk yang dikembangkan.

Pandemic covid-19 ini tidak hanya menyusahkan

manusia dengan angka kematian yang terus meningkat tetapi

melahirkan para generasi kreatif yang berangkat dari

keterbatasan dan kebutuhan yang meningkat sedangkan

banyak penghasilan yang menurun bahkan terhenti maka

kreatifitas banyak bermunculan. Banyak yang memulai dari

bisnis kuliner dari rumah dengan pemasaran marketing online.

Makanan frozen atau beku sekarang banyak diminati oleh

para pelaku bisnis yang dioperasikan dari rumah mulai dari

ayam beku, kebab, sosis, ikan beku, risoles dll. Selain dari

makanan beku, banyak bisnis masakan dan kue, kripik,

minuman dll dan banyak diminati oleh masayrakat. Banyak di

komplek perumahan ojek online berseliweran mengambil dan

mengantar produk hasil olahan para pembisnis kuliner yang

Page 116: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

100 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

buka dari rumah. Rasa dan kualitas tidak kalah jauh dari

pengusah-pengusaha yang sudah lama ada. Semoga gairah

bisnis masyarakat Indonesia bangkit menjadi pengusaha yang

dapat memasarkannya secara luas dan berkesinambungan

sampai dengan maju dan covid-19 berlalu.

Selain dari bisnis kuliner, banyak juga para penulis yang

menghasilkan karya-karya tulisannya yang lebih inspiratif dan

bermanfaat untuk masyarakat luasyang dilahirkan dari rumah

selama masa pandemic. Selain dari penulis juga ada para

musisi yang melahirkan karya lagu-lagunya serta para kreator

lainnya yang selama edisi di rumah aja banyak mengahasilkan

karya yang bernilai dan bermanfaat untuk orang banyak.

Ketergantungan impor semoga segera teratasi dengan

lahirnya para pengusaha Indonesia yang kaya akan sumber

daya alam yang dapat diolah menjadi produk yang bernilaidan

dapat di ekspor sehingga akan mendapatkan devisa negara

dan mensejahtrakan pengusaha-pengusaha Indonesia. Para

pengusaha, pemerintah dan dunia pendidikan bersatu untuk

melahirkan anak-anak Indonesia yang mampu mengolah

Indonesia dengan kekayaan yang tersedia dan merupakan

anugerah Tuhan YME.

Covid-19 bersamaan dengan datang nya bulan suci

Ramadan, ada kebiasaan umat muslim yang terlewati karena

adanya pandemic yaitu buka bersama dan taraweh bersama

dimasjid. Semuanya dilakukan dirumah sampai dengan

Page 117: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

101 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

tibanya solat hari raya idul fitri pun dilakukan di rumah untuk

zona merah. Banyak sekali yang terlewatkan dalam masa

pandemic ini, termasuk adanya pelarangan mudik yang biasa

dilakukan untuk berkumpul dengan keluarga besar pun tidak

dilakukan. Tetapi semua itu harus diambil hikmahnya yang

kemungkinan hikmah tersebut akan lebih besar untuk

perubahan manusia menuju yang lebih baik.

Covid-19 sangat banyak memberikan inspirasi dan

motivasi bagi banyak manusia. Hal tersebut yaitu pertama,

menambah kereligiusan manusia dengan Sang Pencipta.

Banyak dilakukan ibadah dari rumah, mendalami ilmu-ilmu

agama melalui belajar online karena dunia ini hanya sebatas

persimpangan sejatinya adalah akhirat tempat terakhir.

Kedua, meningkatkan kesadaran dan penjagaan kesehatan

serta kebersihan. Sangat penting kesehatan tubuh yang

dijadikan modal awal dari segala aktifitas maka banyak

mencari informasi untuk konsumsi makanan supaya sehat dan

selalu melakukan protocol kesehatan vaitu selalu mencuci

tangan dengan sabun, memakai masker agar terhindar dari

virus yang membawa penyakit. Ketiga, meningkatkan

keharmonisan keluarga. Dengan adanya bekerja dan belajar

dari rumah selama dua bulan lebih adanya interaksi dan

komunikasi 24 jam sehari antar anggota keluarga untuk

melaksanakan pekerjaan yang awalnya dirasa sulit menjadi

mudah karena dikerjakan bersama-sama. Dan ada pepatah

Page 118: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

102 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

yang mengatakan susah senang bosen dilakukan bersama.

Suasana seperti itu biasanya akan dikenang sepanjang masa.

Keempat, melahirkan generasi kreatif, kuat dan mandiri.

Era new normal adalah masa yang harus dilalui oleh

berbagai manusia khususnya di Indonesia setelah covid 19

menghampiri manusia dibelahan bumi. Hal yang tidak biasa

akan menjadi biasa. Wilayah sudah banyak dibuka kembali

dengan tetap adanya physical distancing untuk menghindari

virus covid-19. Apabila manusia terus terlena dengan covid 19

maka kehidupan manusia semakin ngedrop, maka untuk

memulihkan kondisi kehidupan manusia, pemerintah

menerapkan era new normal untuk membangkitkan lagi

berbagai sektor di negaranya. Dalam hal ini penjagaan dari

covid-19 dilakukan atas dasar kesadaran diri masing-masing.

Berbagai sektor usaha akan dibuka lagi dengan standar

protocol kesehatan yang sudah ditetapkan. Harus dipahami

dan dilaksanakan agar tetap fit ditengah covid 19 sesuai

anjuran dari dokter spesialis paru R.S Persahabatan dr Erlina

Burhan. Pertama, membiasakan untuk pola hidup bersih dan

sehat (PHBS). Kedua, sering mencuci tangan pakai sabun

(CTPS) dan tidak menyentuh daerah wajah. Ketiga, makan

yang bergizi dan konsumsi suplemen (vit E, C, multivitamin,

Zink). Keempat, istirahat yang cukup. Kelima, aktivitas fisik

rutin. Keenam, menggunakan masker bila keluar rumah.

Ketujuh, jaga jarak aman (1-2 meter). Dengan hidup sehat

Page 119: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

103 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

dapat terus produktif dan berkinerja baik untuk diri sendiri,

keluarga, sekolah, lingkungan masyarakat, bangsa dan negara.

(*)

Page 120: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

104 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Anah Furyanah adalah anak pertama dari

pasangan Bapak Ejob dan Ibu Rasih,

dilahirkan di Jakarta tanggal 12 Januari

1983 dan mempunyai seorang adik.

Sekarang tinggal di Tangerang Selatan

Banten dan sudah dikaruniai dua orang

anak putra dan putri. Aktifitas sehari-hari

sebagai dosen di Universitas Pamulang Tangerang mulai tahun

2016 selain itu sebagai Asesor di lembaga sertifikasi Profesi

Unpam dan sekarang sedang merintis usaha kuliner di daerah

Tangerang Selatan yaitu Nasi Pecel Soto “Bu Anah” dan

marketing produk pertanian yaitu gula aren dan kopi serta

reseller produk fashion. Sebelum mengajar di Unpam selama

10 tahun berkesempatan bekerja di perusahaan otomotif di

Jabodetabek.

Page 121: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

105 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

MENGOPTIMALKAN FUNGSI SOSIALISASI DALAM

KELUARGA DI MASA COVID-19

Oleh: Sairin

andemi covid-19 sudah berlangsung di Indonesia

selama tiga bulan sejak pertama kali dikonfirmasukan

oleh Presiden Joko Widodo. Semenjak hal tersebut,

banyak aktivitas lazim di masyarakat yang mengalami

penyesuaian, seperti bekerja dirumah, ibadah dirumah,

belajar dirumah, memakai masker, hingga larangan untuk

mudik. Dampak yang dirasakan masyarakat akibat pandemi ini

pun tidak hanya berkaitan dengan kesehatan semata

melainkan juga menyasar ke sektor ekonomi. Berdasarkan

data Kemenaker pada bulan April 2020, terdapat 2.084.593

pekerja dari 116.370 perusahaan dirumahkan dan di PHK.

Akibat dari hal tersebut tentu membuat jumlah pengangguran

di Indonesia meningkat dibanding sebelum pandemi terjadi.

Bagi keluarga yang kehilangan mata pencaharian

tersebut tentu akan berakibat pada disfungsinya fungsi

ekonomi dalam keluarga yang dampaknya adalah

terganggunya stabilitas keluarga semisal akan kesulitan untuk

memberikan hak pangan untuk anak-anaknya, kesulitan

membiayai pendidikan dan sebagainya.

P

Page 122: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

106 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Meskipun pemerintah mengkonfirmasi memberikan

bantuan bagi keluarga yang terdampak pandemi, bukan

berarti kita dipersilahkan untuk berdiam diri saja. Sebagai

makhluk yang homo socious tentu kita juga harus

berpartisipasi untuk meringankan beban mereka yang

ekonomi nya terganggu akibat pandemi ini, terlebih nilai luhur

bangsa kita ini adalah “semangat gotong royong”. Salah satu

agen yang dapat mensosialisasikan semangat gotong royong

untuk mengatasi dampak pandemi di sektor ekonomi mikro

masyarakat adalah keluarga.

Keluarga dianggap sebagai suatu sistem sosial yang di

dalamnya terdapat unsur-unsur mencakup kepercayaan,

perasaan, tujuan, kaidah-kaidah, kedudukan dan peranan,

tingkatan atau jenjang, sanksi, kekuasaan dan fasilitas (Fitri

Yulia, 2018: 3). Salah satu fungsi keluarga adalah fungsi

sosialisasi yang berkaitan dalam hal membentuk

kelangsungan hidup bermasayarakat, maksudnya adalah

memberikan pembelajaran pada anak mengenai apa yang

boleh dan tidak boleh dilakukan di masyarakat sebagai bentuk

adaptasi seorang anak sebelum terjun ke masyarakat.

Mengapa anak perlu diberikan sosialisasi? Hal ini karena

seorang anak lahir ke dunia tanpa memiliki bekal sosial,

sehingga orang tua memiliki kewajiban untuk memberikan

pembelajaran mengenai nilai yang berlaku di masyarakat.

Page 123: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

107 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Dalam masa pandemi seperti saat ini, merupakan

waktu yang tepat bagi orang dewasa (orang tua) untuk

menanamkan sikap volunteering kepada anak-anaknya

sebagai cerminan dari semangat gotong royong. Hal ini karena

pembelajaran yang dilakukan tersebut dapat diterapkan

kepada anak berupa praktik langsung tidak hanya sekedar

teori saja. Pada dasarnya, volunteering atau kesukarelaan

merupakan tindakan untuk membantu atau menolong orang

lain atas dasar kesukarelaan dan di bangun atas dasar

kebutuhan serta kesadaran untuk saling keterhubungan

(connectedness).

John Wilson (2000) juga mengungkapkan bahwa

volunteering dimaknai sebagai kegiatan dimana seseorang

memberikan waktunya untuk melakukan sesuatu demi

menolong orang lain atau kelompok tertentu secara sukarela

tanpa mengharapkan imbalan. Pemaknaan dari memberikan

pertolongan ini pun dapat diberikan dalam bentuk apapun,

tidak terpaku dalam bentuk materi (seperti uang atau barang)

namun juga bisa dalam bentuk jasa. Berdasarkan definisi

tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam volunteering

terdapat sebuah hakikat yang melibatkan hubungan sosial dan

interaksi antar individu/kelompok atas dasar kesukarelaan

dan dibuktikan dengan sebuah aksi nyata di masyarakat.

Berdasarkan hal tersebut, pengoptimalan fungsi

sosialisasi dalam keluarga menjadi sangat penting untuk

Page 124: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

108 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

menumbuhkan sikap volunteering di tengah situasi pandemi

seperti saat ini karena selain dapat berdampak positif pada diri

keluarga itu sendiri (dalam hal ini anak) juga dapat berdampak

positif bagi masyarakat sekitar terutama masyarakat yang

terdampak pandemi. Hal tersebut dapat dijelaskan dalam

skema 1 berikut.

Skema 1

Mengoptimalkan Fungsi Sosialisasi dalam Keluarga di

tengah Pandemi

Sumber: hasil analisis penulis (2020)

Berdasarkan skema 1 tersebut dapat dijelaskan bahwa

pengoptimalan fungsi sosialisasi dalam keluarga ini dibagi

menjadi tigaunsur yaitu sosialisasi secara lisan, sosialisasi

secara praktik dan pemberian motivasi. Sosialisasi secara lisan

Fungsi Sosialisasi

DalamKeluarga

Sosialisasi secara Lisan

Pemberian Motivasi

Sosialisasi secara Praktik

Dampak 1. Bagi

keluarga itu sendiri

2. Bagi masyarakat sekitar

Page 125: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

109 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

dan pemberian motivasi berguna sebagai stimulus awal

penanaman dalam diri anak mengapa dirinya harus

menerapkan hal tersebut (menumbuhkan sikap volunteering),

sementara sosialisasi secara praktik merupakan tindak lanjut

yang dilakukan orang tua terhadap anak setelah seorang anak

diberikan stimulus awal.

Dampak dari fungsi sosialisasi tersebut nantinya akan

dirasakan keluarga yang mengoptimalisasikan fungsi

sosialisasi ini (terutama untuk seorang anak) serta dirasakan

oleh masyarakat (terutama bagi yang terdampak pandemi).

Penulis akan menjelaskan secara lebih rinci sebagai berikut

Pertama, sosialisasi secara lisan dilakukan oleh orang

tua kepada anak-anaknya bertujuan untuk memberikan

pemahaman dasar mengenai alasan dasar seorang anak harus

melakukan sikap volunteering. Misalnya melalui pendekatan

keagamaan, bahwa tolong menolong antar sesama dan dalam

kebaikan itu merupakan anjuran dalam agama. Nilai-nilai

agama dapat menjadikan manusia bersemangat dalam

melakukan sesuatu, spirit keagamaan ditengarai membuat

orang bisa bekerja ikhlas tanpa pamrih. Hal ini terjadi karena

keyakinan mereka bahwa apa yang mereka lakukan agar

diganjar dengan setimpal oleh Tuhan (Abdi Rahmat, 2014: 40).

Kedua, pemberian motivasi, Motivasi adalah suatu

kondisi dimana terdapat dorongan yang memengaruhi

individu untuk mencapai tujuan yang menyebabkan timbulnya

Page 126: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

110 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

kekuatan untuk individu tersebut bertindak dengan

mempertimbangkan kemungkinan keuntungan dan kerugian

yang akan dialami individu tersebut dalam tindakan yang

dilakukannya (Rifqi, 2018: 3). Dorongan ini terbagi menjadi

intrinsik (dalam diri individu) ataupun ekstrinsik (dari luar diri

individu).

Dalam hal ini misalnya orang tua menumbuhkan

motivasi tersebut berkaitan pada apa yang akan didapatkan

seorang anak setelah mereka menerapkan sikap volunteering

ini. Misal dalam hal intrinsik, orang tua menjelaskan kepada

anak bahwa dengan melakukan volunteering, individu akan

mengalami kepuasaan dan ketentraman jiwa karena telah

membantu meringankan beban orang lain. Hal ini pun

diperkuat oleh pendapat Pauline dan Pauline bahwa dua motif

yang mendasari seseorang untuk mengikuti kegiatan

volunteering di antaranya adalah memberikan sesuatu yang

berharga kepada masyarakat dan melayani komunitas (dalam

Intan dan Sitio, 2016: 79). Sementara faktor ekstrinsik

berkaitan dengan kompetensi sosial yang akan didapat oleh

seorang anak setelah melakukan volunteering ini dimana

dirinya jadi lebih mudah beradaptasi di masyarakat dan lebih

peka terhadap realita di masyarakat semenjak dia masih kecil.

Ketiga, sosialisasi secara praktik merupakan unsur

yang terpenting karena sudah mengarah pada tindakan nyata

Page 127: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

111 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

yang harus dilakukan anak untuk membuktikan sikap

volunteering nya.

Agar anak dapat melakukan volunteering sebagaimana

mestinya, tentu orang tua harus memberikan contoh

volunteering terlebih dahulu itu sendiri kepada seorang anak.

Hal ini dikarenakan seorang anak akan meniru semua yang

dilakukan oleh keluarga yang merupakan tempat anak

bersosialisasi pertama kali. Perlu diketahui bahwa kepribadian

seorang itu diletakan pada waktu yang sangat muda dan yang

berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian seseorang

adalah keluarga khususnya ibu (Narwoko dan Suyanto, 2010:

235).

Cara yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan

cara mengajak anak ke masyarakat yang terdampak pandemi

lalu memberikan bantuan, atau dengan cara mengajarkan

anak untuk menyisihkan uang jajan nya dan bila sudah

terkumpul, uang tabungannya itu disalurkan ke lembaga yang

berwenang untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat

yang terdampak pandemi.

Penerapan sikap volunteering yang telah dilakukan

oleh seorang anak setelah ditanamkan oleh orang tuanya akan

memberikan dampak positif bagi keluarga nya khususnya si

anak maupun bagi masyarakat sekitar khususnya yang

terdampak pandemi. Bagi keluarga khususnya si anak bila

Page 128: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

112 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

sikap volunteering ini berhasil di sosialisasikan maka akan

membuat volunteering menjadi kebiasaan dalam diri si anak.

Sehingga dalam hal ini dapat dikatakan bahwa seorang

anak sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan

masyarakatnya. Sementara dampak yang berkaitan dengan

masyarakat di sekitarnya tentu dapat meringankan beban

masyarakat yang terdampak pandemi selain itu sikap

volunteering ini juga dapat menciptakan harmonisasi sosial di

masyarakat dalam bentuk integrasi fungsional. Integrasi

fungsional adalah integrasi yang terbentuk sebagai akibat

adanya fungsi-fungsi tertentu di masyarakat (Muhsin, 2015:

8). Maksudnya adalah dalam hal ini masyarakat menjalankan

fungsinya untuk menciptakan keharmonisan antar sesama,

dimana masyarakat yang mampu menolong masyarakat yang

lemah tanpa melihat latar belakang siapa yang akan ditolong.

Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa

di tengah-tengah pandemi seperti saat ini, keluarga dapat

mengoptimalkan fungsi yang dimilikinya yakni fungsi

sosialisasi, melalui fungsi sosialisasi dalam keluarga dapat

menumbuhkan sikap volunteering yang merupakan cerminan

dari semangat gotong royong. Fungsi sosialisasi dalam

keluarga untuk menumbuhkan sikap volunteering ini dapat

dilakukan oleh orang tua kepada anaknya melalui tiga unsur

yakni sosialisasi lisan, sosialisasi praktik dan pemberian

motivasi. Dampak dari berjalannya sikap volunteering ini

Page 129: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

113 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

dapat menjadi pembiasaan dan kepribadian dalam diri

individu dan dapat meringankan beban masyarakat yang

terdampak pandemi serta dapat menciptakan harmonisasi

sosial antar sesama masyarakat.

Page 130: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

114 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Sairin, Lahir di Tegal, 13 Oktober

1965. Saat bekerja sebagai Dosen

Universitas Pamulang. Penulis

beralamat Jl. Cisokan 6 No. 188

Depok Timur.

Page 131: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

115 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

HARUSKAH BI CETAK UANG SAAT PANDEMI COVID-

19?

Oleh: Siti Nuraidawati

alah satu poin rekomendasi dari Badan Anggaran

(Banggar) DPR RI yang ditujukan pada pemerintah dan

Bank Indonesia (BI) untuk menyelamatkan ekonomi

Indonesia dari dampak yang ditimbulkan wabah corona virus

disease (Covid-19), “Bank Indonesia mencetak uang dengan

jumlah Rp400-600 triliun sebagai penopang dan opsi

pembiayaan yang dibutuhkan oleh pemerintah. Mengingat,

dalam situasi global yang ekonominya slowing down, tidak

mudah mencari sumber sumber pembiayaan, meskipun

dengan menerbitkan global bond dengan bunga besar. Bank

Indonesia dapat menawarkan yield sebesar 2-2,5 persen,

sedikit lebih rendah dari global bond yang dijual oleh

pemerintah.”

Apakah dalam kondisi saat ini, pencetakan uang oleh

Bank Sentral dalam hal ini Bank Indonesia (BI) menjadi pilihan

terbaik dan paling relevan? Usulan Badan Anggaran DPR RI

yang menginginkan Bank Indonesia mencetak uang sampai

Rp600triliun untuk membantu masyarakat yang

terdampak Covid-19 menuai pro dan kontra.Hampir semua

S

Page 132: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

116 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

pihak memberikan pernyataan bahwa ekonomi Indonesia saat

ini berada pada kondisi yang sangat berisiko dan efeknya

sangat besar. Pandemi Covid-19 telah mengguncang di

berbagai sektor dan rantai pasok global sehingga berdampak

ke hampir seluruh sektor usaha.

Sebelumnya Bank Indonesia (BI) menegaskan

perlambatan ekonomi akibat penyebaran virus corona tidak

mempengaruhi kesehatan perbankan nasional dengan kata

lain tidak berdampak pada perbankan, karenasaat ini rasio

kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) berada di

23%, kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) terjaga

rendah di 2,5% gross atau 1,3% nett. Namun ada beberapa isu

yang perlu menjadi perhatian, misalnya risiko NPL karena

perlambatan ekonomi membuat kinerja perusahaan dan

UMKM ikut turun. UMKM tidak bisa berjalan dan pendapatan

berkurangkarena mereka tidak bisa bekerja.

Pada sisi lain, pemerintah memiliki anggaran yang

sangat terbatas, baik untuk menyelesaikan masalah pandemi

maupun untuk mengantisipasi berbagai efek domino yang

ditimbulkannya terutama efek terhadap sistem perekonomian

nasional. Pemerintah telah menetapkan anggaran dalam

penyelesaian krisis pandemi Covid-19, jaring pengaman sosial,

dan penanganan krisis ekonomi sebesar Rp 405,1 triliun.

Anggaran ini bisa saja membengkak jika pandemi berlangsung

lama. Besarnya kebutuhan pembiayaan APBN yang tidak

Page 133: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

117 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

mudah ditopang dari pembiayaan utang melalui skema global

bond, maupun pinjaman internasional melalui berbagai

lembaga keuangan. Defisit APBN melebar di atas 5% dari

sebelumnya hanya 1,75%. Namun apakah dengan kondisi

tersebut bisa dijadikan argumen yang kuat untuk pencetakan

uang oleh BI?

Ada kekhawatiran akan dampak yang terjadi jika

pemerintah dan BI mencetak uang baru di saat pandemi.

Salah satu dampak tersebut adalah inflasi. Peredaran uang

yang tinggi namun tidak dibarengi pasokan produksi bisa

membuat harga barang melonjak dan daya beli turun.

Inflasi menurunkan daya beli, terutama oleh masyarakat

yang tidak memiliki tabungan untuk meng-hedge inflasi,

distribusi pendapatan melebar, inflasi yang tinggi

menghambat investasi produktif karena tingginya

ketidakpastian, dan dalam jangka panjang pertumbuhan

ekonomi terhambat.

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang

(Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 resmi menjadi undang-undang

(UU) yang berisi tentang Kebijakan Keuangan dan Stabilitas

Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid-19.

Perppu tersebut menjadi payung hukum untuk memberikan

ruang gerak kepada pemerintah dalam menggerakan seluruh

sumber daya yang dimiliki guna menyelesaikan pandemi

Covid-19. Salah satu hal yang diatur di dalam Perppu tersebut

Page 134: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

118 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

adalah penguatan kewenangan BI dalam rangka untuk ikut

membeli surat berharga negara jangka panjang dalam

pendanaan APBN yang mengalami tekanan luar biasa dan di

dalam pemulihan ekonomi, sedangkan penguatan

kewenangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga

Penjamin Simpanan (LPS) dalam rangka mencegah risiko yang

membahayakan stabilitas sistem keuangan terutama di

bidang perbankan dan perlindungan nasabah perbankan.

Pada kondisi normal, dalam melaksanakan kebijakan

moneter, Bank Indonesia menganut kerangka kerja yang

dinamakan Inflation Targeting Framework (ITF) yang

dibangun berdasarkan 5 (lima) elemen pokok, yaitu:

1. Inflasi tetap merupakan target utama kebijakan moneter.

2. Pengintegrasian kebijakan moneter dengan kebijakan

makroprudensial untuk memperkuat transmisi kebijakan

dan mendukung stabilitas makroekonomi.

3. Penguatan kebijakan nilai tukar dan arus modal dalam

mendukung stabilitas makroekonomi.

4. Penguatan koordinasi kebijakan antara Bank Indonesia

dengan Pemerintah baik untuk pengendalian inflasi

maupun stabilitas sistem keuangan.

5. Penguatan komunikasi kebijakan sebagai bagian dari

instrumen kebijakan.

Perluasan kewenangan BI di dalam Perppu No. 1 Tahun

2020 sangatlah besar. Pemerintah memberikan kewenangan

Page 135: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

119 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

kepada BI untuk membeli Surat Utang Negara (SUN) dan/atau

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) berjangka panjang di

pasar perdana. Bahkan di dalam Perppu tersebut BI memiliki

kewenangan untuk memberikan akses pendanaan kepada

korporasi/swasta dengan cara repo Surat Utang Negara atau

Surat Berharga Syariah Negara yang dimiliki korporasi atau

swasta melalui perbankan yang diperuntukkan sebagai

sumber pendanaan bagi pemerintah, sehingga melalui

mekanisme tersebut pemerintah memperoleh dana segar

untuk menutupi defisit anggaran.

Melalui perluasan kewenangan BI ini, secara langsung

BI telah menciptakan uang di luar mekanisme penciptaan

uang sebelumnya. Dengan kewenangan memberikan

pembiayaan secara langsung kepada pemerintah, BI juga telah

menambah jumlah uang beredar di masyarakat. Jika

pemerintah tidak menggunakan uang tersebut sebagaimana

mestinya maka akan mendorong inflasi pada tingkat yang

lebih tinggi. Dalam kondisi ini maka permintaan pencetakan

uang oleh BI menjadi tidak relevan dan bukan pilihan yang

terbaik.

Di masa perlambatan perekonomian saat ini,

pencetakan uang baru bukan hanya berpotensi menciptakan

inflasi namun lebih jauhnya adalah terjadinya stagflasi

(stagflation) yaitu suatu kondisi ketika pertumbuhan ekonomi

lambat, pengangguran tinggi, dan inflasi tinggi terjadi secara

Page 136: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

120 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

bersamaan. Penurunan agregat supply yang dibarengi dengan

penurunan agregat demand akan memacu inflasi lebih tinggi.

Jika penciptaan uang dilakukan maka kenaikan inflasi akan

menjadi berlipat sehingga lebih tinggi dari yang diperkirakan.

Inflasi dapat berdampak buruk jika tidak segera dilakukan

pencegahan dan kebijakan yang tepat.

Terkait inflasi, Bank Indonesia memprakirakan inflasi

pada periode April-Mei 2020 akan lebih rendah dari pola

historisnya. Ada 4 faktor yang mendasari hal tersebut, yaitu:

1. Permintaan konsumsi akan lebih rendah terkait berbagai

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai

daerah. Hal itu mengurangi mobilitas sosial

yang berdampak pada berkurangnya aktivitas fisik

sehingga mengurangi pola konsumsi.

2. Pemerintah akan memastikan pasokan barang

kebutuhan pokok, termasuk melalui peran Tim

Pengendalian Inflasi (TPI) dan Tim Pengendalian Inflasi

Daerah (TPID).

3. Kondisi ekonomi secara keseluruhan menurun sehingga

berdampak pada ekspektasi inflasi yang rendah.

4. Nilai tukar stabil dengan harga komoditas rendah

sehingga exchange rate pass through dan imported

inflation rendah.

BI menginjeksi likuiditas dengan melakukan

Quantitative Easing (QE) atau pelonggaran kuantitatif yaitu

Page 137: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

121 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

kebijakan yang digunakan oleh bank sentral untuk

mencegah penurunan pasokan uang rupiah guna

mencukupi ketersediaan likuiditas perbankan di tengah

pelemahan ekonomi akibat pandemi corona. Selama

Januari hingga Mei 2020, BI sebagai otoritas moneter telah

menggelontorkan dana sebesar Rp.503,8 triliun melalui

langkah quantitative easing, terdiri dari pembelian Surat

Berharga negara (SBN) yang telah dilepas asing di pasar

sekunder, term repo perbankan, penurunan Giro Wajib

Minimum (GWM) rupiah dan swap valuta asing (valas).

Perluasan kewenangan BI yang terdapat di dalam

Perppu sudah lebih dari cukup untuk membiayai defisit

anggaran yang ditetapkan pemerintah. Bahkan sebenarnya

perluasan tersebut mengandung risiko tinggi karena jika tidak

dikendalikan, dikelola dan diawasi dengan baik dapat

menimbulkan moral hazard (bahaya moral atau aji

mumpung). Pembahasan berbagai permasalahan dan sinergi

serta koordinasi kebijakan dengan tata kelola yang baik (good

governance) antara pemerintah, BI, OJK dan LPS sangat

diperlukan untukmempercepat pertumbuhan ekonomi yang

berkelanjutan dan memperkuat stabilitas makroekonomi

serta kesejahteraan masyarakat, sehingga tidak perlu ada

pencetakan uang baru oleh Bank Indonesia karena akan

menimbulkan inflasi tinggi (hyperinflation) dan moral hazard.

(*)

Page 138: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

122 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Siti Nuraidawati adalah anak bungsu

dari sepuluh bersaudara dari pasangan

alm Bapak H. Agus Bakri dan almh Ibu

Hj. Momoh, merupakan istri dari

Bambang Tri Tjahjadi, ST. Dilahirkan di

Garut, 22 Februari 1971, berdomisili di

Pamulang Village. Aktivitas sehari-hari

sebagai dosen di Universitas Pamulang

Program Studi Manajemen mulai 2016

selain itu sebagai Asesor Badan Akreditas Nasional Pendidikan

Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal (BAN PAUD dan

PNF) dan Kepala Sekolah di Taman Pendidikan Al-Qur’an Al

Mubarok Pamulang Village. Sebelum mengajar di Universitas

Pamulang selama 12 tahun bekerja pada salah satu

perusahaan pelayaran di Jakarta Pusat

Page 139: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

123 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

ENGAGEMENT DOSEN- MAHASISWA DI MASA

COVID-19

Oleh: Aprilia Astuti

aat ini dunia dikejutkan dengan mewabahnya suatu

penyakit yang disebabkan oleh sebuah virus yang

bernama corona atau dikenal dengan istilah covid-19.

Virus yang disinyalir mulai mewabah 31 Desember 2019 di

kota Wuhan Provinsi Hubei Tiongkok, saat ini menyebar

hampir keseluruh penjuru dunia dengan sangat cepat,

sehingga WHO pada tanggal 11 maret 2020 menetapkan

wabah ini sebagai pandemi global.

Indonesia menjadi salah satu negara positif corona

(covid-19). Kasus pertama yang terjadi di Tanah Air menimpa

dua warga Depok, Jawa Barat. Hal ini di umumkan langsung

Presiden Joko Widodo di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin

02 Maret 2020. Berbagai upaya dilakukan pemerintah, baik

pusat maupun daerah untuk menghentikan penyebaran virus

corona di Indonesia. Sejak kasus pertama di umumkan pada

Senin, 02 Maret 2020, Indonesia telah melaporkan 33.076

kasus virus corona dengan 1.923 kematian dan 1.414 pasien

sembuh pertanggal 09 juni 2020.

S

Page 140: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

124 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Jumlah kasus yang terus bertambah membuat

sejumlah wilayah daerah menerapkan kebijakan local

lowkdown, selain physical distancing. Pembatasan interaksi

sosial masyarakat dapat menghambat laju pertumbuhan dan

kemajuan berbagai bidang kehidupan, namun tidak ada

pilihan lain, karena cara ini adalah yang paling efektif.

Kebijakan social distancing berakibat fatal terhadap roda

kehidupan manusia, masalah ekonomi yang paling terasa

dampaknya, karena hal ini menyentuh berbagai lapisan

masyarakat, tersendatnya laju ekonomi mengakibatkan

tertutupnya kebutuhan primer manusia untuk memenuhinya,

karena negara akan sangat terbebani kalau harus

menanggung segala kebutuhan pokok setiap penduduknya.

Tak terkecuali bidang pendidikan ikut juga terdampak

kebijakan ini. Keputusan pemerintah yang mendadak

meliburkan atau memindahkan proses pembelajaran dari

sekolah/kampus menjadi dirumah, membuat kelimpungan

banyak pihak. Ketidaksiapan citivis akademik untuk shifting

dari fisik ke virtual. Peralihan cara belajar ini memaksa

berbagai pihak untuk mengikuti alur yang sekiranya bisa

ditempuh agar pembelajaran dapat berlangsung, dan yang

menjadi pilihan adalah pemanfaatan teknologi sebagai media

pembelajaran daring. Penggunaan teknologi ini juga

sebenarnya bukan tanpa masalah, banyak faktor yang

Page 141: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

125 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

menghambat terlaksananya efektivitas pembelajaran. Lalu

efektifkah pola belajar dengan teknologi?

Kini pembelajaran yang biasanya on-site menjadi

online. Biasanya tatap muka menjadi tatap layar. Semua

interaksi menjadi serba digital. Jaringan internet dan tentunya

keberadaan kuota menjadi tulang punggung semua proses

tersebut. Kondisi work from home dan study from home

memaksa semua pihak untuk berupaya memaksimalkan

proses pembelajaran, karena menunggu sampai batas waktu

yang tidak dapat ditentukan dengan pasti kapan akan

berakhir. Maka semua pihak harus memutar otak mencari

cara menggunakan alternatif proses kegiatan belajar-

mengajar yang dirasa terkesan “mendadak” serba digital. Siap

tidak siap harus dihadapi. Walaupun di dunia pendidikan

semestinya hal ini bukan hal baru, mungkin hanya saja kita

yang terlambat mengetahui dan mengaplikasikan.

Pendidik harus memastikan kegiatan belajar mengajar

tetap berjalan, meskipun peserta didik berada dirumah.

Solusinya, pendidik dituntut mendesain media pembelajaran

sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring/ online.

Ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan kebudayaan

Republik Indonesia terkait surat edaran nomor 4 tahun 2020

tentang pelaksanaan pendidikan dalam masa darurat

penyebaran corona virus disease. Sistem pembelajaran

dilaksanakan melalui perangkat personal computer atau

Page 142: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

126 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet.

Pendidik dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu

yang sama menggunakan whatsapp, telegram, instagram,

aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media

pembelajaran. Dengan demikian, pendidik dapat memastikan

peserta didik mengikuti pembelajaran dalam waktu

bersamaan, meskipun ditempat berbeda. Pendidik pun dapat

memberi tugas terukur sesuai dengan tujuan materi yang

disampaikan kepada peserta didik.

Pendidik menyakini bahwa mahasiswa milenial tidak

asing dengan kehidupan serba digital bahkan sejak lahir sudah

terpapar dengan teknologi digital ini, ternyata peserta didik

sangat mudah beradaptasi. Bahkan dengan sendirinya mereka

mampu menyelesaikan segala tugas dari gawai cerdas

digenggaman. Justru tantangan ada para pendidik yang mesti

segera beradaptasi dengan era digital. Selaku pendidik

ternyata kita harus menyadari bahwa kalaulah hanya ilmu

yang ingin kita berikan kepada peserta didik, ternyata semua

hal mereka bisa dapatkan dari genggaman tangan mereka

dengan cepat semua informasi bisa mereka peroleh dari

berselancar di mesin pencarian bahkan tutorial dan

penjelasan materi, informasi dan gudang ilmu sangat terbuka

luas di media social seperti youtube dan sebagainya.

Plus dan minus atau kelebihan dan kekurangan

teknologi informasi. Istilah teknologi informasi dan

Page 143: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

127 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

komunikasi sudah sering digunakan di dalam kehidupan

sehari-hari termasuk dalam dunia kegiatan pembelajaran.

Bahkan ada sebagian orang yang agak berlebihan

pemahamannya, yaitu yang mengidentikkan TIK itu dengan

komputer atau internet saja. Akibatnya, setiap ada

pembicaraan mengenai TIK, maka yang terlintas di dalam

pemikiran yang bersangkutan adalah komputer atau internet.

Dengan berkembangnya teknologi ini membawa kelebihan

dan kekurangan bagi dunia pendidikan. Efektifkah pola belajar

dengan teknologi?

Belajar dirumah dengan memanfaatkan teknologi

menurut saya sendiri sebagai dosen kurang efektif, karena

komunikasi yang terjadi hanya satu arah, saya sulit

mengontrol mana mahasiswa yang serius belajar dan tidak,

interaksi dengan dosen dan sesama mahasiswa juga terbatas

selain itu, kemampuan teknologi dan ekonomi mahasiswa

berbeda-beda, tidak semua mahasiswa memiliki fasilitas yang

menunjang kegiatan belajar jarak jauh ini. Koneksi internet

lemot, gawai yang tidak mumpuni, dan kuota internet yang

mahal menjadi hambatan nyata. Selain itu jika belajar

dikampus ada sesuatu yang sulit dimengerti atau terjadi

perbedaan pendapat mungkin akan lebih mudah di diskusikan,

namun dalam hal belajar online akan terasa sulit, karena

dalam cara belajar tersebut jika ada satu yang bicara, ada

kemungkinan yang lain bicara dan dosen sulit untuk

Page 144: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

128 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

mengontrol situasi ketika banyak yang bicara, dengan kata lain

suara dalam video pertemuan saling tumpang tindih sehingga

bisa merusak audio. Selain itu, masalah lain yang perlu

diperhatikan adalah para mahasiswa juga akan mengalami

kesulitan untuk melakukan konsultasi dengan dosen terutama

untuk mata kuliah yang di anggap membutuhkan penjelasan

dan pemahaman yang lebih mendalam.

Namun ada beberapa peserta didik yang menerima

model pembelajaran daring alasannya karena model

pembelajaran daring lebih santai, menyenangkan, fleksibel,

efisien, singkat, praktis, cepat, aman, mudah, hemat waktu,

hemat tenaga. Cara itu juga bisa diakukan jarak jauh tanpa

berkumpul ditempat yang sama. Selain itu manfaat lain dari

model pembelajaran dalam jaringan adalah orang tua bisa

mengawasi anak-anaknya belajar, membuat mahasiswa atau

guru menjadi melek teknologi, mempercepat era 5.0,

meningkatkan kemampuan dibidang ilmu teknologi.

Mahasiswa juga menjadi lebih kreatif dalam

menyelesaikan tugas, dan mahasiswa dapat mengkondisikan

diri senyaman mungkin untuk belajar tanpa aturan yang

formal. Kecepatan mereka dalam mengoperasikan teknologi

untuk mencari informasi dan melakukan komunikasi secara

instan sangat luar biasa, tanpa perlu di ajari, mereka bisa

mempelajarinya sendiri. Oleh sebab itu mereka tidak hanya

menjadikan dosen dan buku dikampus sebagai satu-satunya

Page 145: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

129 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

sumber belajar, tetapi internet akan menjadi tempat

berselancar sebagai sumber belajar.

Dengan adanya sistem belajar seperti ini setidaknya

pendidikan di Indonesia lebih maju walaupun sedikit. Salah

satu kemajuannya, yaitu pendidikan Indonesia sudah bisa

memanfaatkan teknologi yang ada dan cara belajar

pendidikan di Indonesia lebih bervariatif dengan adanya

belajar online. Kegiatan belajar online saat ini dibilang cukup

berhasil dalam masa pandemi ini. Tapi tetap saja kita semua

berharap supaya pandemi ini segera berakhir sehingga kita

semua bisa beraktivitas normal lagi seperti sebelumnya. Dan

untuk saat ini mari kita sama-sama untuk tetap masih dirumah

saja, supaya kita bisa membantu menghambat/memutus

rantai penularan virus corona, sehingga pandemi ini segera

berakhir. (*)

Page 146: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

130 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Aprilia Astuti, lahir di Kebumen, 30 April

1990. Seorang dosen di Universitas

Pamulang. Mempunyai seorang anak

dan saat ini tinggal dijakarta barat.

Selain sebagai dosen juga adalah

pembisnis skincare. Dan sebelumnya

adalah HRD diperusahaan Swasta

didaerah Tangerang

Page 147: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

131 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

PENERAPAN ILMU MANAJEMEN DI TEMPAT

IBADAH DI MASA COVID-19

Oleh: Agus Supriatna

badah merupakan Hak Asasi Manusia (HAM) setiap warga

negara, sehingga pemerintah menjamin kelangsungan

kegitan tersebut untuk dapat terlaksana dengan baik.

Sedangkan bagi yang meyakini atau memeluk suatu agama

sangat berharap bisa melakukan ibadah dengan tenang dan

khusu, untuk pelaksanaan kegiatan tersebut pada umumnya

perlu ada suatu tempat khusus yang disediakan, maka

berdirilah tempat tempat ibadah disekitar kita seperti Mesjid,

Gereja, Pura, Wihara dan tempat ibadah lainnya.

Dalam kehidupan sehari hari masyarakat pada kondisi

normal dapat melaksankan kegiatan ibadah dtempat tempat

ibadah tersebut dengan tidak mengalami hambatan apapun,

namun beda ketika terjadi suatu keadaan yang memerlukan

perhatian khusus, misalnya kondisi dalam keadaan tidak aman

atau sedang dilanda wabah penyakit.

Saat ini dunia sedang dilanda Pandemi COVID-19 yang

terjadi sejak akhir Desember 2019 hingga bulan Mei 2020,

maka timbul suatu ketakutan yang mencekam dikalangan

I

Page 148: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

132 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

masyarakat terhadap penularan virus tersebut sehingga

berdampak pula pada kegiatan kegiatan bersifat

pengumpulan masa yang memungkinkan terjadinya interaksi

satu sama lain, salah satunya yaitu kegiatan ritual ibadah di

tempat ibadah.

Dari pantauan saat ini kasus penyebaran Covid-19

bersifat luar biasa dengan ditandai jumlah kasus dan jumlah

kematian meningkat serta meluas lintas wilayah dan lintas

negara juga berdampak pada aspek politik, ekonomi, sosial,

budaya, pertahanan dan keamanan, serta kesejahteraan

masyarakat di Indonesia. Hal tersebut sangat mendasar

karena badan dunia yang bergerak dibidang kesehatan yaitu

World Health Organization (WHO) dan pemerintah Indonesia

sudah hampir 3 bulan ini mengeluarkan himbauan untuk

melakukan segala kegiatan di rumah saja dan menetapkan

pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dikarenakan

pendemi virus COVID-19 yang terus meningkat setiap

bulannya.

Karena kegiatan ibadah merupakan Hak Asasi maka

pemerintahan sangat menjamin kelangsungan kegiatan

tersebut. Oleh karena itu melalui badan keagaman yang ada

terutama bagi pemeluk agama islam pemerintah meminta

Majelis Ulama (MUI) untuk mengeluarkan Fatwanya guna

kegiatan ibadah tersebut tidak terhambat atau terganngu

kelangsungannya karena dalam kegiatan ibadah umat islam

Page 149: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

133 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

adanya ketentuan secara syariat untuk shalat berjamaah dan

Shalat Jumat di Mesjid. Ibadah ini mengakibatan adanya

pengumpulan masa disuatu tempat yaitu masjid yang

dikwatirkan terjadi penyebaran Virus Corona karena

berkumpulnya beberapa orang yang saling berinteraksi.

Dalam isi rekomendasi Fatwa MUI No.31 tahun 2020

yang dikeluarkan 4 juni 2020 salah satunya menyatakan

bahwa ”pelaksanaan shalat jumat dan berjamaah perlu tetap

mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker,

membawa sajadah sendiri, wudlu dari rumah dan menjaga

jarak aman”. Pedoman umat yang di buat MUI ini kelihatan

mudah namun kadang kala ditingkat pelaksanaan sulit untuk

dilakukan mengingat kemajemukan karakter masyarakat pada

umumnya, contoh pakai masker dan jaga jarak sering

dtemukan dibeberapa mesjid tidak melaksanakannya.

Kondisi masyarakat tersebut mungkin terjadi karena

kurangnya sosialisasi Pedoman Pencegahan dan Pengendalian

Covid-19 kepada masyarakat, sehingga banyak yang tidak

mengetahui bahwa dirinya adalah Orang Dalam Pemantauan

(ODP), Pasien dalam Pengawasan (PDP) tapi mereka merasa

sehat dan masih keluar masuk rumah dan tempat ibadah

sehingga tanpa disadari sudah membawa virus Covid-19.

Masih banyak juga masyarakat yang tidak mentaati peraturan

pemerintah untuk di rumah saja menjadi bagian penyebab

kenaikan penularan yang terjadi.

Page 150: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

134 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Hal seperti ini bisa menyebabkan kenaikan kasus yang

terinfeksi Covid-19 kalau dilihat dari data di 193 negara yang

terinfeksi Covid-19 per tanggal 14 April 2020 sebanyak

1.920.057 orang, sembuh 443.732 orang dan meninggal

119.403. Data yang diperoleh per tanggal 14 April 2020 jumlah

yang terinfeksi di Indonesia terus meningkat dengan total

4.839 kasus, dirawat sebanyak 3.954, meninggal 459 dan

sembuh sebanyak 426 orang.

Maka agar tujuan ibadah di tempat ibadah yaitu mesjid

bisa dilaksanakan dengan baik tanpa menyebabkan

kekwatiran akan terjadi penyebebaran virus corona dan Fatwa

MUI sebagai rujukan syariat untuk umat islam bisa dijalankan

perlu kiranya sebuah pengelolaan atau manajemen tempat

ibadah yang berdasarkan keilmuan. Untuk itu perlu adanya

pemaham yang benar tentang ilmu manajeman.

Sekedar membuka wawasan maka tidak ada salahnya

jika mengutip teori manajeman yang dikemukan oleh Anton

Mulyono (2014:22) bahwa “manajemen adalah suatu proses

atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau

pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-

tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata”. Dan

dalam pelaksanaannya ada empat fungsi manajemen yang

banyak dikenal masyarakat dengan istilah POAC yaitu fungsi

perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian

Page 151: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

135 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

(organizing), fungsi pengarahan (Actuating), dan fungsi

pengendalian (controlling).

Fungsi-fungsi tersebut bisa diterapkan dalam

manajemen tempat ibadah atau Mesjid oleh pengurus atau

pihak DKM, pertama sebelum acara kegiatan ibadah

dilaksanakan pengurus Mesjid mengindefikasikan terlebih

dahulu kegiatan apa yang akan dilaksanakan, misalkan shalat

Jumat, maka DKM membuat strategi guna menerapkan

protokol kesehatan seperti stategi apa yang harus dilakukan

dalam mengatur kedatangan jemaah yang biasanya banyak

agar tidak berdesakan pada waktu masuk dan keluar mesjid

dan jaga jarak aman serta disiapkan pula masker jika

kedapatan ada jemaah yang tidak pakai. Dengan demikian

Fungsi Planning telah dilaksanakan.

Dalam rangka memastikan stategi yang dibuat berjalan

lancar maka Ketua DKM melakukan penunjukan beberapa

petugas untuk memastikan bahwa jemaah melakukan jarak

aman waktu ibadah berlangsung, pada saat masuk dan keluar

dari mesjid serta untuk memastikan penggunaan masker bila

perlu dilakukan pengetesan suhu tubuh pada jemaahan yang

datang, hal ini DKM telah melaksanakan fungsi Organizingang.

Sedangkan fungsi Actuating dapat dicerminkan oleh

Ketua DKM dengan memberi arahan yang baik kepada

petugas petugas yang ditunjuk agar mereka tergerak dengan

Page 152: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

136 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

iklas dan penuh tanggaungjawab sehingga melaksanakan

tugas dengan sebaikbaiknya.

Tahap terkahir Fungsi Controlling bisa dilakukan oleh

DKM dengan memastikan semua kegiatan berjalan lancar

dengan memastikan juga strategi yang telah dibuat berjalan

sesuai rencana sehingga protokol kesehatan dapat ditaati oleh

para jemaah mesjid yang melaksanakan ibadah Shalat Jumat.

Dengan menerapkan manajemen yang baik diaharapkan

pelaksanaan ibadah ditempat ibadah atau Mesjid bisa berjalan

dengan baik dan terus bisa dilaksanakan walaupun masih

dalam masa pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan

berakhirnya

Sebagai bahan renungan bersama mari kita kutip

penjelasan atau tuntunan syariat tentang hubungan ibadah di

Mesjid dengan wabah yang meninpa suatu negeri. Yaitu

sebuah hadist dari Anas bin Malik Nabi Muahammad SAW

bersabda “Sesungguhnya apabila Allah ta’ala menurunkan

penyakit dari langit kepada penduduk bumi maka Allah

menjauhkan penyakit itu dari orang orang yang meramaikan

Mesjid” (Hadist riwayat Ibnu Asakir, juz 17 hal. 11 dan ibnu

Adi, juz 3 hal. 232)

Page 153: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

137 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Agus Supriatna. Saat ini penulis

tercatat sebagai Dosen aktif di

Universitas Pamulang, Program Studi

Manajemen S1. Berdomilsi di Kota

Tangerang.

Page 154: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

138 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Page 155: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

139 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

NASIB UMKM DI ERA PANDEMI

Oleh: H. Hastono

ecara global dampak Covid-19 telah merusak rantai

pasokan, menjatuhkan harga komoditas, hingga

meningkatnya risiko kehancuran ekonomi global.

Secara domestik dampak Covid -19 telah mengurangi

pengeluaran diskresioner, penutupan pabrik, hingga larangan

berpergian,” Berbagai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(UMKM) yang notabene adalah usaha produktif yang dimiliki

perseorangan atau badan usaha yang telah memenuhi kriteria

sebagai usaha mikro dengan aset kurang dari 50 juta dan

beromzet maksimal 300 juta, Pada beberapa tahun terakhir

perkembangan UMKM di Indonesia mencapai 99,8 persen dari

total unit usaha di Indonesia.

Jumlah UMKM yang tersebar di seluruh kepulauan

Indonesia sebanyak lebih dari 62,5 juta unit meliputi seperti

usaha-usaha kuliner, kerajinan tangan, agrobisnis,

peternakan, perikanan dan lain-lain. Berkembangnya UMKM

di Indonesia tidak lepas dari faktor–faktor yang

mendorongnya antara lain, pemanfaatan perkembangan

teknologi terbarukan terutama teknologi informasi dan

S

Page 156: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

140 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

komunikasi, kemudahan peminjaman permodalan usaha,

serta menurunnya tarif PPH final.

Namun demikian, pertumbuhan tersebut dirasa masih

jauh dari harapan karena berbagai faktor tersebut dinilai

belum selaras dengan berbagai dorongannya, salah satunya

dibagian perpajakan usaha. Ditengah perkembangan UMKM

yang belum terlalu baik di awal tahun 2020, ditambah lagi

UMKM di Indonesia kembali diuji dengan munculnya wabah

Covid-19 ditengah masyarakat Indonesia di awal tahun 2020.

Wabah Covid-19 bermula muncul di Kota Wuhan, Provinsi

Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan

sebagai pandemi oleh organisasi kesehatan dunia WHO.

Sampai tanggal 7 juni 2020 sudah lebih 3,23 juta kasus telah

dilaporkan di lebih dari 190 negara, Berdasarkan data Gugus

Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dirilis pada 7

Juni 2020, total jumlah kasus positif corona di Indonesia saat

ini sudah sebanyak 31.186 pasien terkonfirmasi positif dan

masih dalam perawatan. Sedangkan 10.498 pasien positif

corona lainnya telah dinyatakan sembuh.

Mengambil pelajaran dari booming case negara –

negara Amerika, Italia, Perancis dan lain lain dalam ini

pemerintah Indonesia sudah menerapan social distancing,

physical distancing, Pembatasan social bersekala besar (PSBB)

sampai 4 kali dan pelarangan mudik disaat moment Idul fitri

1441 Hijriah guna mencegah penyebarannya Virus Covid -19.

Page 157: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

141 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Dampak yang dirasakan sangat jelas, penulis

mengamati secara micro environment di komplek Bukit

Pamulang Indah Tangerang Selatan Penyebaran virus Covid-19

dirasakan salah satunya oleh Ismet pemilik warung “Tanjakan

Turki” yang usahanya ayam bakar, nasi uduk dan warung kopi.

Ismet mengaku transaksi yang ia dapatkan menurun secara

terus menerus sejak Januari 2020 sampai dengan diterapkan

PSBB tanggal 5 juni 2020 turun drastic sampai dengan 50%.”

Saya nggak ngerti kenapa wabah corona menyebabkan

warung saya ikut terimbas juga yaa? padahal orang kan butuh

makan setiap hari”? keluh bang Ismet yang biasanya beromzet

1,5 juta perhari, yang dengan terpaksa merumahkan 2

karyawannya, tinggal Dia dan Istrinya. inilah gambaran umum

usaha mikro di seluruh Indonesia dan akibatnya PHK dan

terjadilah eksodus dini, pulang kampung sebelum waktunya

(lebaran Idul Fitri) yang merepotkan pemerintah provinsi, kota

dan desa tujuan.

Kalau boleh penulis membandingkan kondisi saat

Krisis moneter 1998 dengan era Pandemi Covid -19, pada

Krismon 98 UMKM masih mampu bertahan karena berkaitan

erat hanya dengan masalah ketimpangan ekonomi masalah

suku bunga yang tinggi, amsalah utang luar negeri yang

membengkak, masalah nilai tukar yang terdepriasi sampai

800% , beda dengan pandemic Covid-19 ini masalah murni

kesehatan bukan masalah suku bunga kredit yang tinggi dan

Page 158: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

142 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

lain sebagainya , impact Covid-19 yang berimbas ke seluruh

sector perkonomian dan kegiatan lainnya,

Meskipun begitu hebatnya dampak yang

ditumbulkan, penulis mengamati masih ada beberapa faktor

yang membuat UMKM masih bisa bertahan ditengah wabah

Covid-19. Pertama, pada dasarnya UMKM kebanyakan

menghasilkan barang konsumsi dan jasa yang dekat dengan

kebutuhan masyarakat. Penghasilan masyarakat yang turun

drastis belum tentu serta merta berimbas banyak terhadap

permintaan barang dan jasa yang dihasilkan. UMKM malah

bisa bergerak dan menyerap tenaga kerja meski jumlahnya

terbatas dan dalam situasi Covid-19. Kedua, pelaku usaha

UMKM umumnya memanfaatkan sumber daya lokal, baik

sumber daya manusia, modal, bahan baku, maupun peralatan,

maksudnya sebagian besar kebutuhan UMKM tidak

mengandalkan barang -barang impor. ketiga, umumnya bisnis

UMKM tidak ditopang dana pinjaman dari bank, melainkan

dari dana sendiri.

Peran pelaku UMKM ditengah wabah pandemic

Internasional diupayakan agar tetap menjaga keberadaannya

menjadi sangat penting. Untuk itu, UMKM perlu menguasai

kunci atau tips untuk menghadapi hal itu. Tips Pertama, fokus

pada kebutuhan konsumen. Kedua, terus berinovasi dan

berkreasi, baik di level produk maupun pelayanan sesuai

perubahan preferensi dan perilaku konsumen. ketiga

Page 159: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

143 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

kembangkan penelitian dan pengembangan untuk

meningkatkan daya tahan ketika krisis melanda. Keempat

tidak boleh cepat berpuas diri karena persaingan akan

semakin keras. Kelima, persiapkan generasi berikutnya untuk

menjadi pemimpin UMKM masa depan yang lebih

tangguh. Keenam, jaga hubungan baik timbal balik dengan

vendor, supplier dan distributor. Ketujuh, berhimpun dalam

organisasi UMKM sebagai sarana mengembangkan jejaring

dan bisnis. Kedelapan, kolaborasi dengan perbankan sebagai

mitra strategis untuk sumber pembiayaan, informasi, dan

pendampingan pengembangan usaha.

Bagaimana agar supaya UMKM tidak terus terpuruk?

pertama, harus kreatif dan inofatif. ini merupakan kunci dalam

menghadapi wabah Covid-19. UMKM harus memahami

bahwa durasi penyebaran pandemi Covid-19 tidak dapat

diduga secara pasti, untuk itu tidak perlu panik dan segera

lakukan tindakan penyesuaian. kedua memastikan arus kas

terjaga dengan sehat. Cash flow menjadi unsur paling penting

dalam usaha sehingga pengusaha harus mampu mengelola

uang tunai secara optimal. Ketiga, UMKM harus memahami

perubahan perilaku konsumen. Konsumen tidak menghilang,

yang terjadi adalah perubahan tempat dan perilaku. keempat

UMKM harus me-review produknya termasuk customer

profile; kelima, menyesuaikan strategi customer relations dan

kanal penjualan; keenam adalah dengan merencanakan ulang

Page 160: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

144 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

pendapatan dan memangkas anggaran biaya. dan ketujuh

UMKM dalam konsisi pandemi Covid-19 harus berkolaborasi,

kerjasama usaha hingga dapat meningkatkan efisiensi, berbagi

beban kerja dan bahkan mendapatkan ide yang baru dari

sesama pengusaha.

Yang perlu dilakukan pemerintah saat ini adalah

mengurangi atau menahan penyebaran Covid-19 yang

mengglobal dan masif, karena sampai saat ini di seluruh

wilayah Indonesia pergerakan wabah masih fluktuatif, yang

pada akhirnya akan berpengaruh terhadap perekonomian

secara berkelanjutan. Sementara hal yang perlu dicermati

adalah sampai kapan UMKM bisa bertahan, meskipun mulai

tanggal 5 juni 2020 pemerintah DKI sudah menerapkan

pelonggaran PSBB transisi sebagai new Normal namun banyak

pelaku UMKM yang mampu me recovery usahanya?

Pemerintah pusat perlu melakukan giant step action dalam

memberikan perlindungan kepada sector UMKM yang terkena

dampak Covid-19 langsung.

Semoga pandemic Covid-19 segera berakhir di bumi

Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya aamiin.

Page 161: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

145 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

H. Hastono, lelaki kelahiran Purworejo,

Pendidikan S1 di Universitas Islam

Djakarta (UID), S2 Di Unversitas

Krisnadwipayana (Unkris), sebelum jadi

Dosen Universitas Pamulang pernah

tercatat sebagai pegawai di PT

Telekomunikasi Indonesia, Entrepreneur, pemilik Kennu

Rumah Kost di Yogjakarta.

Page 162: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

146 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Page 163: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

147 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

KNOWLEDGE SHARING “NGOBROL” ALA

COMMUNITY OF PRACTICE (CoP)

Oleh: Risza Putri Elburdah

Ngobrol?” iya ngobrol, salah satu aktivitas

interaksi makhluk hidup yang paling

menyenangkan. Dikatakan menyenangkan

karena dilakukan atas dasar suka sama suka, tanpa ada

paksaan. Sedikit menggelitik jika membaca kembali tafsiran

kata “ngobrol” versi saya tersebut, tentunya terdapat alasan

mengapa memilih kata tersebut. Tepat banget! salah satu

alasannya adalah untuk menghilangkan kekakuan atau

keformalan. Sebagai contoh jika kita diajak diskusi, dapat

dipastikan tingkat ketegangannya cukup tinggi. Berbeda

ketika diajak ngbrol “eh, ngbrol yuk” suasana yang terjadi

cukup hangat dan santai. Menurut penelitian apabila

seseorang dalam keadaan santai, tubuh akan merespon hal-

hal dengan cepat, terkadang apa yang tidak terpikirkan bisa

mengalir sendiri. Lantas apa hubungannya ngbrol disini

dengan Knowledge Management (KM)? Knowledge

(pengetahuan) merupakan salah satu intangible asset (aset

Page 164: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

148 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

yang tidak beruwujud) yang harus dikelola oleh suatu

organisasi.

Pengetahuan ini berada pada setiap individu, masing-

masing individu memiliki pengetahuan yang beragam dengan

porsi yang berbeda pula. Semakin tinggi jam terbang dan

pengalaman akan berbanding lurus dengan pengetahuan yang

dimiliki. Bukan benda canggih atau investasi fisik yang

menjadi jaminan sebuah organisasi akan sukses, melainkan

sebuah pengetahuan yang ada didalamnya. Saat ini

pengetahuan menjadi tolak ukur kekuatan bagi suatu

organisasi. Sangat pentingnya sebuah pengetahuan ini mulai

menjadi hal prioritas bagi organisasi untuk menggali lebih

dalam dan mengelola pengetahuan yang dimiliki agar dapat

digunakan secara optimal dan memberikan keuntungan pada

organisasi. Proses menggali dan mengelola pengetahuan

inilah yang dikenal dengan istilah Knowledge Management

(KM) atau Manajemen Pengetahuan (MP).

Pengetahuan harus digali dengan tujuan organisasi

mampu mengetahui sejauh mana setiap individu yang berada

didalamnya memiliki tingkat penguasaan terhadap

pengetahuan tersebut (knowledge to wisdom). Selanjutnya

pengetahuan yang dimiliki ini harus dikelola agar tidak hilang

begitu saja artinya individu yang memiliki pengetahuan

tersebut mau meningkatkan pengetahuanya serta mau

berbagi dengan individu lainnya. Mengutip salah satu

Page 165: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

149 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

penjelasan yang menarik bagi saya dari salah satu expert KM

di Indonesia yang juga mengelola sebuah blog khusus

mengenai KM, yakni Mr. Iqbal “Pengetahuan layaknya seperti

air, dia akan menyesuaikan sesuai dengan tempat yang

disediakan.

Jika wadahnya kecil isi didalamnya juga sedikit, namun

apabila pengetahuan ini dialirkan dalam bentuk “ngobrol”

(sharing) maka pengetahuan akan berjalan dan bertambah

seiring dengan menyatunya pengetahuan lainnya. Dengan

mengobrol sebenarnya kita telah berbagi pengetahuan

(Knowledge Sharing) dan akan menjadikan pengetahuan

tersebut menjadi pengetahuan yang baru, namun dalam

implementasi KM disini pengetahuan yang layaknya air ini

harus tetap diarahkan agar berakhir pada tempat yang tepat

dan tidak terbuang sia-sia, artinya pengetahuan ini harus

dapat membawa dampak bagi kemajuan sebuah organisasi.

Salah satu organisasi yang terdapat pada sebuah

lembaga pendidikan di tingkat universitas adalah organisasi

kemahasiswaan. Organisasi ini dapat berupa himpunan

mahasiswa dari suatu program studi maupun unit kegiatan

mahasiswa yang memiliki minat yang sama. Keduanya adalah

organisasi kemasiswaan yang memiliki kesamaan yakni sama-

sama bertujuan ingin memajukan kualitas organisasi tersebut

agar semakin maju. Didalam organisasi tentu memiliki

beragam pengetahuan yang dibawa masing-masing individu.

Page 166: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

150 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Pengetahuan harus dijaga dan dikelola dengan baik agar tidak

hilang dan bisa dijadikan pelajaran bagi individu (anggota)

lainnya.

Pengetahuan-pengetahuan inilah yang kemudian

mengelompokan setiap individu dalam suatu jabatan atau

divisi yang sesuai dengan keahliaanya. Misalnya seorang

anggota memiliki pengetahuan bahkan sudah sangat ahli

(expert to be wisdom) dalam bidang pemasaran sekaligus

sangat menyukai interaksi yang berbau sosial, karenanya

individu tersebut memilih divisi public relation and social

activity. Pengetahuan yang dimiliki ini harus dibagi (sharing)

kepada anggota lainnya tujuannya pada saat individu tersebut

selesai masa jabatannya pengetahuan yang dimiliki tetap ada

pada organisasi tersebut dalam bentuk baru yang telah

dikuasai anggota.

Begitu seterusnya pengetahuan ini akan terus dialirkan

layaknya air, tidak dibiarkan tersimpan hanya pada satu

wadah. Bayangkan berapa biaya yang harus dikelurakan ada

sebuah organisasi, jika salah satu pegawainya resign dan

membawa pengetahuan yang terdapat pada dirinya,

kemudian organisasi tersebut harus merekrut orang baru dan

melatihnya. Berbagi pengetahuan ala “Ngobrol” ini sangat

efektif untuk mereduksi biaya tersebut.

Berbagi pengetahuan ini (knowledge sharing) dengan

tata cara tertentu dikenal dengan istilah “Community of

Page 167: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

151 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Practice” (CoP) dalam KM. Tujuannya satu agar “ngobrol”

tersebut menjadi terarah dan menjadi aset bagi sebuah

organisasi. Bagi Organisasi kemahasiswaan yang tentunya

diisi oleh generasi milenial saat ini, generasi yang

menginginkan kebebasan tanpa banyak aturan, CoP layak

dijadikan salah sau alternatif untuk meningkatkan kapasitas

sumber daya manusia.

Komunitas praktisi merupakan cara belajar secara

sosial. Lagi-lagi Mr. Iqbal mampu membuat saya terkagum-

kagum dengan penjelasannya bahwa CoP itu asik banget

semua anggota itu sama, tidak ada yang mendominasi atau

menggurui karena kita berbagi, sehingga ini yang membuat

nyaman. “Alasan kita bisa nyaman bertanya tanpa takut atau

meminta penjelasan yang lebih lambat karena ada kedekatan

sosial dan emosi antara anggota kelompok. Hal ini yang

membuat kita belajar lebih cepat dan mau saling berbagi ilmu

karena tingkat kepercayaan yang tinggi antara satu sama lain,

selain itu kita juga merasa ada kesamaan derajat” ujarnya

dalam pertemuan sore itu.

Berarti Himpunan mahasiswa tersebut adalah

komunitas praktisi? Belum tentu, Himpunan Mahasiswa

maupun Unit Kegiatan Mahasiswa dapat dikatakan sebagai

“Community Of Interest” komunitas yang terbentuk karena

adanya kesamaan ketertarikan, sepeti komunitas bersepeda,

komunitas pendaki gunung yang terbentuk karena

Page 168: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

152 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

ketertarikan hobi yang sama. Disini kita menyebut bahwa

HIMA dan UKM adalah CoI terhadap Organisasi, kesamaan

ketertarikan pada hobi berorganisasi.

Sedangkan yang dikatakan dengan CoP adalah pada

saat anggota HIMA dan UKM tersebut menjadi komunitas

yang diisi dengan kegiatan berbagi pengetahuan tentang

keahlian inti yang dibutuhkan didalam menjalankan

organisasi. Singkatnya, Komunitas praksiti akan fokus pada

topik-topik yang berhubungan dengan roda pergerakan

organisasi dan bagaimana cara melakukannya dengan lebih

efektif.

Page 169: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

153 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Risza Putri Elburdah, lahir di Pekanbaru, 23

Januari 1987 Saat ini penulis tercatat

sebagai dosen Tetap di Universitas

Pamulang, Prodi Manajemen S1, serta aktif

pada sub divisi Pelatihan dan

Pengembangan Bidang Kemahasiswaan

Universitas Pamulang. Penulis berdomisili

di Depok Jawab Barat.

.

Page 170: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

154 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

PSBB: KERJASAMA PEMKOT DAN MASYARAKAT

Oleh: Adji Widodo

ada 4 Juni 2020 pemerintah DKI Jakarta telah

menetapkan pemberlakuan PSBB tahap ke empat atau

tahap terakhir untuk menuju era New Normal,

walaupun menurut data masih terdapat 7,000 warga positif,

560 orang meninggal, dan 2,600 orang telah sembuh dari virus

Corona. Beberapa kelonggaran akan diberlakukan yaitu pada

tanggal 5 Juni 2020 tempat-tempat ibadah diperbolehkan

untuk dibuka kembali, pertokoan pribadi pada tanggal 8 Juni

2020, dan Pusat perbelanjaan seperti Mall mulai tanggal 15

Juni 2020 akan mulai dibuka untuk umum. Namun pembukaan

fasilitas tersebut hanya dengan kapasitas 50%, demikian

disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada

Kompas TV, 4 Juni 2020.

Menurut Ede Surya Darmawan, Ketua Ikatan Ahli

Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), memberikan

apresiasi bahwa PSBB yang dijalankan oleh pemerintah DKI

Jakarta dinilai sangat bijak. Program pencegahan dan

perbaikan tetap harus dijalankan, penyadaran kepada

masyarakat terus disampaikan terutama kepada 66 Wilayah

Pengendalian Ketat (WPK), tetap menjaga prilaku sehat dan

P

Page 171: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

155 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

jangan sampai melepaskan ke wilayah lainnya. Warga di 66

wilayah WPK itu harus tetap stay at home, dan melakukkan

pembatasan wilayah kecil dalam 14 hari ke depan.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Anton

J. Supit, menegaskan bahwa PSBB transisi ini tetap harus

dijalankan sama sebagaimana PSBB sebelumnya, masyarakat

harus memakai masker, dan membiasakan cuci tangan.

Protokol kesehatan memang harus dijalankan, bagaimanapun

beratnya, tetapi kita harus bisa menjaga napas, dikhawatirkan

jika terjadi outbreak kedua akan lebih membahayakan, akan

bisa lebih banyak lagi korban. Pada pemberlakuan PSBB

perekonomian akan menurun, kesehatan masyarakat juga

akan menurun.

Jadi jangan ada dikotomi antara kesehatan dan

ekonomi. Masing-masing ekonomi memmerlukan protokol

kesehatan, lalu bagaimana supaya protokol kesehatan dapat

berjalan tentunya harus ada reward dan punishment, dalam

hal ini pemerintah yang mempunyai wewenang. Apindo hanya

dapat menghimbau kepada para pengusaha untuk dapat

kembali beraktifitas tetapi dengan menjaga protokol

kesehatan yang berlaku.

Jika kita lihat penjelasan Gubernur Anies Baswedan,

pada saat bulan Maret 2020, angka reproduksi virus pada Nilai

Rt = 4, artinya jika satu orang suspect virus Corona, maka akan

menularkan pada 4 orang. Menurut kurva, pada akhir Maret

Page 172: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

156 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

juga sudah menurun tetapi masih masih di atas 1 (Rt > 1), dan

pada awal Juni 2020 ini Nilai reproduksi sudah pada angka Rt

= 0,99. Nilai ini menunjukkan sudah terkendali, tetapi tetap

diwaspadai, jangan sampai naik lagi jika kita gagal

menerapkan PSBB.

Jika pada PSBB transisi diberikan kelonggaran,

biasanya akan terjadi uforia, karena sudah merasa bebas.

Memerlukan peranan pemerintah untuk menerapkan dengan

ketat protokol kesehatan. Jangan gembar-gembor sudah

selesai, walaupun semua menjaga napas, tetap dijalankan tes

CPR, dan Rapid Test dilanjutkan, dengan teliti dan konsisten,

karena ini menyangkut kuantitatif, demikian menurut Anton J.

Supit.

Ede Surya Darmawan menambahkan, dari data

kepatuhan kondisi DKI Jakarta saat ini sudah membaik, sudah

melakukan PSBB, namun jika terjadi ketidaktaatan masyarakat

adalah wewenang pemerintah untuk menindak. Dengan Nilai

Rt = 0,99 kemampuan orang untuk menularkan sudah

menurun kurang dari satu artinya sudah terkendali,

diharapkan ke depan harus terus menurun. Perkuat Rt dengan

pelaporan kasus per hari selama 14 hari ke depan. Karena

dikhawatirkan masih adanya orang tanpa gejala (OTG), artinya

orang tersebut sudah terkena virus tetapi karena kondisi

kesehatannya masih kuat dia tidak jatuh sakit.

Page 173: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

157 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Jika ditanya harapannya, Anton J. Supit menyatakan

walaupun kondisi DKI Jakarta sudah membaik, tetapi

penerapan protokol kesehatan jangan melonggar, antara

pemerintah, sosial, sekolah, masyarakat, hasus konsisten

jangan sampai menabrak protokol kessehatan. Bantuan tunai

langsung (BLT) terus disampaikan kepada masyarakat yang

membutuhkan. Ede menyampaikan kepada warga DKI Jakarta

selamat menempuh hidup baru, dengan perubahan yang

sudah baik jangan sampai kembali lagi ke masalah yang lalu,

pelan tapi pasti, dengan perilaku sehat, dengan semangat

baru, Indonesia harus menang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Reza Patria

menambahkan, ada perasaan senang dengan penurunan

angka reproduksi Rt = 0,99. Tetapi apakah dengan nilai itu

sudah aman? Tetap diperlukan kerjasama semua pihak agar

tidak terjadi gelombang kedua. Pemerintah dengan Gugus

Tugas dibantu masyarakat harus tetap tegas memberlakukan

PSBB, bahkan lebih ketat lagi. Jika terjadi pelanggaran tidak

pakai masker, atau restoran membuka melebihi kapasitas,

yang sebelumnya hanya diberikan sangsi administrasi dan

sangsi sosial, ditingkatkan dengan denda Rp.250.000 atau

sangsi pidana.

Maka dari itu, pada masa PSBB transisi ini jangan ada

kerumunan, masyarakat harus tetap di rumah, kerja di rumah,

belajar juga di rumah. Adapun kelonggaran pada masa transisi

Page 174: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

158 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

dilakukan dengan penerapan pembukaan tempat ibadah

hanya 50%, pertokoan pribadi membuka 50%, demikian pusat

perbelanjaan juga dibuka hanya 50%. Untuk keberhasilan

PSBB itu dibutuhkan manajemen bersama yang baik antara

pemerintah, aparat di lapangan dan masyarakat semua.

Adapun dengan dibukanya kembali rumah ibadah,

Menteri Agama Fachrul Razi memberikan panduan dalam

menjalankan kegiatan di Rumah Ibadah pada PSBB transisi

menuju masa New Normal. Hal ini disampaikan untuk

merespons kerinduan umat beragama beribadah dengan

tetap mentaati protokol kesehatan selama kondisi pandemic

Covid-19. Hal ini diatur menurut Surat Edaran Menteri Agama

No. 15 tahun 2020 tentang panduan penyelenggaraan

kegiatan di rumah ibadah agar tetap menjadikan masyarakat

yang produktif dan aman di masa Covid-19, (Indonesia.go.id,

1 Juni 2020).

Berikut adalah kewajiban jamaah rumah ibadah sesuai surat

edaran Menteri Agama:

1. Jamaah dalam kondisi sehat

2. Diyakini bahwa rumah ibadah yang digunakan telah

memiliki surat keterangan aman Covid-19 dari pihak yang

berwenang setempat

3. Menggunakan masker sejak keluar rumah dan selama

berada di area rumah ibadah

Page 175: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

159 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

4. Menjaga kebersihan tangan dengan sering cuci tangan

menggunakan sabun atau hand sanitizer

5. Menghindari kontak fisik, seperti bersalaman atau

berpelukan

6. Jaga jarak antar jamaah minimal satu meter

7. Menhindari berkumpul lama di rumah ibadah selain untuk

ibadah yang wajib

8. Melarang hadir pada rumah ibadah, bagi anak-anak dan

warga lanjut usia yang rentan tertular penyakit, serta orang

dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi terhadap Covid-

19

9. Ikut peduli terhadap penerapan pelaksanaan protokol

kesehatan di rumah ibadah sesuai dengan ketentuan

Adapun kewajiban pengurus atau penyelenggara rumah

ibadah sebagai berikut :

1. Menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi

penerapan protokol kesehatan di area rumah ibadah

2. Melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala di

area rumah ibadah

3. Membatasi sejumlah pintu keluar/ masuk rumah ibadah

guna memudahkan penerapan dan pengawasan protokol

kesehatan

4. Menyediakan fasilitas cuci tangan/ sabun/ hand sanitizer di

pintu masuk dan pintu keluar

Page 176: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

160 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

5. Menyediakan alat pengecekan suhu tubuh di pintu bagi

seluruh pengguna. Jika ditemukan pengguna dengan suhu

> 37.5oC tidak diperkenankan memasuki area rumah ibadah

6. Pembatasan jarak dengan memberikan tanda khusus di

lantai minimal 1 meter

7. Pengaturan jumlah jamaah dalam waktu bersamaan untuk

memudahkan pembatasan jaga jarak

8. Mempersingkat waktu pelaksanaan ibadah tanpa

mengurang ketentuan dan kesempurnaan ibadah

9. Memasang himbauan penerapan protokol kesehatan pada

tempat yang mudah terlihat

10. Membuat surat pernyataan kesiapan penerapan protokol

kesehatan yang telah ditentukan

11. Memberlakukan penerapan protokol kesehatan secara

khusus bagi jamaah tamu yang datang dari luar

Page 177: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

161 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Adji Widodo, merupakan Dosen Tetap

Prodi Manajemen di Fakultas Ekonomi

Universitas Pamulang

Page 178: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

162 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

MENUMBUHKAN SEMANGAT ANAK DALAM

BELAJAR DI RUMAH DI MASA COVID-19

Oleh: Elizabeth Tika Kristina Hartuti

alam masa pandemi Covid saat ini banyak pola

kehidupan banyak yang berubah, kebiasaan dan

rutinitas dalam menjalankan aktivitas sehari-hari pun

menjadi sangat terbatas dan pemerintah menganjurkan untuk

stay at Home atau dirumah saja. Hal ini berpengaruh terhadap

dunia pendidikan, bahwa Sistem pembelajaran mengalami

perubahan yaitu dari pembelajaran tatap muka beralih ke

daring atau sistem online. Disinilah beralihnya peran orang tua

di masa pandemi covid-19 ini, dimana mengharuskan orang

tua berperan penuh terhadap keberhasilan belajar anak

dirumah.

Membangun kedekatan antara orang tua dan anak

merupakan kunci keberhasilan anak belajar dirumah, pola

asuh dan dinamika keluarga serta lingkungan akan membawa

kemampuan anak secara umum berperilaku meliputi aspek

kemampuan berfikir, kondisi emosi, kemampuan motorik,

kemampuan berbahasa, kemampuan sosial, dan

pembentukan karakter.

D

Page 179: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

163 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Dalam pembelajaran secara online ini bahkan

menimbulkan polemik yang berkembang pada masa pandemi

covid-19, ungkapan berkembang "Guru makan gaji buta".

Murid hanya diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah, tetapi

guru sendiri kurang diberdayakan untuk mengajar secara

online dan yang mengajar dan membimbing justru orang tua.

Hal ini terkadang masih belum dirasakan maksimal oleh para

orang tua dan siswa dalam pembelajaran dirumah.

Peran orang tua menjadi kunci penuh atas

keberhasilan anak dalam belajar selama pandemi covid-19.

Masalah yang dihadapi atau kendala para orang tua dan anak

saat pembelajaran secara daring selama masa pandemi covid-

19 ini diantaranya kurangnya fasilitas seperti Smartphone

yang kurang mendukung, tidak ada sinyal yang kuat bahkan

tidak ada smartphone dan minimnya kuota. Dengan kendala

tersebut maka orangtua diharapkan lebih mengajar anak

untuk ikut dalam berkegiatan yang positif misalnya dengan

berbagai praktek - praktek edukasi secara langsung dengan

menggunakan bahan-bahan yang tersedia dirumah, sehingga

ketrampilan dan kreatifitas orang tua yang diberikan kepada

anak dapat mengurangi kejenuhan anak dimasa pandemi

covid-19.

Banyak pertanyaan orang tua untuk metode

pembelajaran yang terbaik untuk anak-anak usia PAUD pun

menjadi kendala dan tantangan bagi pada orang tua. Belum

Page 180: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

164 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

lagi kondisi anak sediri yang terkadang lebih suka main

handphone sehingga malas untuk belajar. Sikap positif

orangtua dan memahami karakter anak dengan baik sangat

dibutuhkan sehingga anak termotivasi untuk belajar secara

daring atau online. Hal ini juga tidak jauh berbeda dengan

orangtua dalam mengajarkan dan mendampingi anak yang

memiliki kebutuhan khusus, harus dengan kasih sayang dan

penuh kesabaran.

Bagaimana strategi kita sebagai orang tua saat anak

mengeluh pembelajaran selama pandemi mengalami

kejenuhan dan terkadang orang tua kurang mendukung anak

dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah sehingga anak

merasa tidak sejahtera sehingga secara psikologis anak.

Kesejahteraan psikologis merupakan individu merasa

kehidupannya bermakna ketika dirinya dapat melakukan

penerimaan diri, penguasaan lingkungan, hubungan

interpersonal yang positif, pengembangan diri, dan otonomi

diri. Saat ini, bagaimana menghadapi tantangan dalam

mengajar anak didik di era industri 4.0 dimana anak didik

sangat dipengaruhi gadget. Untuk itu dibutuhkan kesiapan

orang tua dan anak sehingga dapat memanfaatkan teknologi

dengan baik.

Diperlukan Kekonsistenan orang tua dalam

memberikan penerapan pembelajaran kepada anak. Orang

tua dan guru harus pintar dan kreatif mencari cara agar anak

Page 181: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

165 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

yang belajar dirumah tetap memahami materi ajar sekaligus

tetap menyenangkan dan menarik bagi anak untuk belajar

dirumah.

1. Dalam konten pembelajaran siapkan bahan-bahan yang

diperlukan diutamakan yang disukai anak terlebih dahulu.

2. Persiapkan kesiapan mental orangtua dan guru dalam

melakukan pembelajaran kepada anak.

3. Saat akan melakukan pembelajaran perhatikan dan jaga

"mood" anak.

4. Orang tua sebaiknya memilih kata "positif" dalam proses

pembelajaran (menghargai diri anak, pujian yang tulus,

melihat "kekuatan" anak/jauhi kata-kata yang negatif.

5. Orang tua dan guru sebaikanya jaga suasana

menyenangkan dan terarah. Mulailah dengan kesukaan

anak dalam belajar dan tidak memaksakan terhadap

materi tertentu.

6. Anak diajak membuat jadwal khusus, namun tidak kaku.

Pengarahan stimulus kepada anak untuk tetap

konsisten untuk belajar selama pandemi menuntut para orang

tua dan guru untuk mengajarkan kepada anak mengenai

manajemen waktu yang baik. Kebiasaan yang telah dilakukan

sebelum pandemi covid seperti anak berangkat ke sekolah

tepat waktu juga bisa diaplikasikan saat belajar dirumah. Anak

tetap diajarkan kedisiplinan disaat pandemi covid ini dengan

Page 182: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

166 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

memberikan jadwal belajar di setiap harinya sehingga anak

tetap produktif.

Aspek karakter juga sangat mempengaruhi

keberhasilan orangtua dan guru dalam memberikan

pembelajaran dirumah. Dimana hal ini berkaitan dengan

watak, tabiat, sifat, batin, maupun budi pekerti anak. Hal ini

membuat peran penuh orang tua dimasa pandemi, bahkan

orang tua dan guru ditantang terus melakukan pendampingan

disaat era new normal.

Tidak jarang apabila anak merasa bosan selama

pandemi covid ini, dan banyak keluhan anak dikarenakan

kurangnya fasilitas yang mendukung dirumah. Kebutuhan

pendampingan akan berbeda-beda terhadap masing-masing

anak dari anak PAUD, SD, SLTP, dan SLTA. Orang tua harus

mendampingi secara penuh walaupun terkadang orang tua

juga harus WFH (Work from Home). Dan yang paling penting

jangan menyamaratakan semua anak dalam proses

pembelajaran dan memperhatikan semua kondisi yang ada di

lingkungan anak.

Selama pandemi belajar dirumah, pembelajaran harus

tetap berlangsung tanpa menargetkan pencapaian kurikulum

dan usahakan tidak seperti memindahkan sekolah ke dalam

pembelajaran rumah. Misalnya pembelajaran di level PAUD

bertujuan dalam pengembangan karakter mulia dilingkungan

keluarga anak terhadap ibu atau ayah, membangun kreativitas

Page 183: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

167 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

anak, mendorong seni dan bakat anak, dan menumbuhkan

mentalitas anak usia dini. Untuk itu tips bagi orang tua dengan

anak PAUD ada beberapa hal pastikan anak dalam keadaah

kenyang atau sudah makan dan perhatikan kebugaran tubuh

apakah sudah mandi atau belum, ciptakan kondisi yang

menyenangkan atau gembira, konten materi pembelajaran

yang menarik ambil dari youtube atau bahkan dari mainan

anak atau ambil tokoh yang disukai anak untuk berdongeng,

dan pertahankan suasana bermain. Apabila kondisi tidak

memungkinkan, anak sudah mulai stress atau jenuh agar tidak

meneruskan pembelajaran.

Para orang tua mengarahkan bagaimana belajar

dirumah bagi anak SD, SMP, dan SMA agar tetap efektif dapat

dilakukan dengan cara menentukan tempat untuk belajar

usahakan pencahayaannya baik atau terang, buatlah jadwal

belajar layaknya sekolah seperti hari biasa dan mulailah

belajar pada jam seperti saat di sekolah. Begitu juga dengan

mata pelajaran yang harus dipelajari, harus disesuaikan

dengan mata pelajaran yang berlaku. Pada siswa SD, SMP, dan

SMA bisa menggunakan aplikasi belajar untuk mempermudah

anak belajar dari rumah. Aplikasi belajar online saat ini banyak

tersedia baik yang di fasilitasi oleh pemerintah seperti Rumah

Belajar di laman belajar kemendikbud.go.id yang dapat

dimanfaatkan oleh semua pelajar Indonesia.

Page 184: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

168 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Tak kalah penting dalam pembelajaran di rumah ini

sebaiknya agar anak tetap terhubung dengan teman dan guru

sehingga saling memotivasi dalam belajar walaupun secara

daring atau online menjadi efektif. Komunikasi yang baik dari

guru juga bisa mendorong siswa untuk tetap semangat dalam

belajar bisa melalui whatsapp dengan vidoe call, e-mail, e-

learning, aplikasi zoom atau google meet.

Semoga kita semua mampu menjadi orang tua terbaik

untuk anak-anak kita dalam mendampingi dalam belajar

selama masa pandemi covid-19 ini. Salam semangat untuk

para orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah.

Salam semangat untuk hidup sehat dan patuhi protokol

kesehatan di era new normal ini.

Page 185: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

169 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Elizabeth Tika Kristina Hartuti Penulis lahir di

Banyumas Jawa Tengah, Juni 1985. Saat

ini penulis tercatat sebagai dosen aktif di

Universitas Pamulang Tangerang, Prodi

Manajemen S1. Terima kasih, semoga apa

yang disampaikan dapat bermanfaat.

Page 186: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

170 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

STRATEGI MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA DI

MASA PANDEMI

Oleh: Rachmawaty

nfeksi virus Corona tersebut dinamakan COVID-19 (Corona

Virus Disease 2019) pertama kali ditemukan di kota

Wuhan, China pada akhir Desember 2019 yang selanjutnya

menyebar ke hamper seluruh Negara di awal tahun 2020.

Tingkat penularan yang sangat cepat, mudah dan hingga saat

ini belum ditemukan vaksin anti virus. Sejak pasien 01

diumumkan oleh Presiden Indonesia pada 7 April 2020 hingga

8 Juni 2020 jumlah kasus terkonfirmasi positif adalah 32.033

orang dengan jumlah kematian 1.883 orang, adapun di dunia

tercatat 7.017.519 jumlah kasus terkonfirmasi positi dan

402.894 jumlah kematian (Gugus Tugas Percepatan

Penanganan COVID-19).

Berbagai strategi diambil oleh Negara-Negara untuk

menghadapi COVID-19, salah satunya herd community

(kekebalan dalam suatu kawanan/kelompok) seperti yang

diterapkan di Swedia dimana kebijakan yang berlaku adalah

membiarkan penularan COVID-19 secara alami dan berharap

kekebalan pada virus akan tercipta di kelompok tersebut

sehingga dapat mencegah penyebaran yang lebih luas. Pada

I

Page 187: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

171 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

kebijakan herd community seluruh fasilitas dan sarana umum

tetap berfungsi, kegiatan ekonomi, ibadah dan pendidikan

tetap berjalan sebagaimana biasanya. Sekolah, Kantor, Mal

dan pasar tetap ramai dikunjungi, sehingga tidak ada

pembatasan kegiatan dalam kebijakan tersebut. Adapun

strategi lainnya adalah dengan memutus mata rantai

penularan COVID-19 melalui kebijakan lock down atau di

Indonesia dikenal sebagai Pembatasan Sosial Berskala Besar

(PSBB), merujuk ke Permenkes No 9 Tahun 2020 maka seluruh

kegiatan usaha ditutup dikecualikan bagi kantor atau instansi

strategis yang memberikan pelayanan terkait pertahanan dan

keamanan, ketertiban umum, kebutuhan pangan, bahan

bakar minyak dan gas, pelayanan kesehatan, perekonomian,

keuangan, komunikasi, industri, ekspor dan impor, distribusi,

logistik, dan kebutuhan dasar lainnya

Pemberlakuan PSBB tersebut berdampak kepada

aktivitas dunia usaha, Kementrian Tenaga Kerja (Kemenaker)

melaporkan tenaga kerja terdampak Covid-19 sekitar 3,05

juta orang (per 2 Juni 2020) dan memperkirakan tambahan

pengangguran bisa mencapai 5,23 juta. Pemotongan gaji

pegawai hingga THR (Tunjangan Hari Raya). Dampak terhadap

wiraswasta atau petani seperti berkurangnya omset

penjualan, sulitnya distribusi produk pertanian mengingat

adanya pembatasan kegiatan. Mengacu survei Badan Pusat

Statistik (BPS), kelompok yang paling terdampak dari Covid-

Page 188: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

172 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

19 adalah penduduk perpendapatan rendah dan pekerja di

sektor informal. Adapun di perkotaan yang terdampak

adalah bisnis perdagangan. Kondisi tersebut membuat

masyarakat menjadi resah dan kesulitan mengelola keuangan.

Beberapa strategi dalam mengelola keuangan selama

pandemic COVID-19 dapat dilakukan melalui managemen

keuangan keluarga.

Manajemen keuangan keluarga ini tidak hanya berlaku

untuk keluarga yang terkena dampak ekonomi namun juga

berlaku sebagai mitigasi bagi keluarga yang memiliki tingkat

kemapanan sehingga memiliki cadangan harta yang perlu

diinvestasikan selama masa pandemi. Beberapa strategi

mengoptimalkan effisiensi keuangan keluarga dilakukan

dengan penerapan beberapa cara berikut.

1. Perioritas Daftar Kebutuhan.

Prinsip utama dalam manajemen keuangan adalah

hindari pengeluaran yang melebihi pemasukan atau besar

pasak daripada tiang. Buatlah daftar kebutuhan

berdasarkan skala perioritas, utamakan yang pokok dan

penting untuk menunjang kehidupan saat ini dan jangka

panjang. Kebutuhan makanan, kesehatan, pendidikan

serta tempat tinggal adalah yang utama dan perlu

didahulukan, dalam pemilihan barang atau alat untuk

memenuhi kebutuhan kebutuhan tersebut usahakan

untuk mempertimbangkan fungsi utama bukan merk atau

Page 189: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

173 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

gaya hidup. Misal untuk kebutuhan perlengkapan mandi,

belilah sabun atau shampoo bukan karena merk namun

berdasarkan fungsi barang tersebut. Apabila kebutuhan

utama telah dipenuhi, pertimbangkan kembali apakah

diperlukan untuk menambah daftar kebutuhan

pendamping misalnya membeli pakaian atau mainan

anak, jika perlu ditunda dan dapat dialokasi dana tersebut

untuk tabungan.

2. Atur Anggaran

Setelah dibuat perioritas daftar kebutuhan, susunlah

anggaran belanja kebutuhan. Analisa dengan baik apakah

anggaran yang telah dibuat telah effektif atau terlampau

boros karena ada pengeluaran yang tidak perlu, misalnya

untuk anggaran kebutuhan makanan, dapat

dipertimbangkan untuk lebih sering masak dirumah

dibandingkan belanja makanan jadi diluar. Pengeluaran

untuk listrik dan air juga perlu untuk diteliti kembali

apakah terdapat penggunaan yang berlebihan seperti

kipas angina atau lampu yang menyala namun tidak

diperlukan.

3. Tidak Panik dalam Belanja

Issue kelangkaan barang dan kenaikan harga barang

ketika masa pandemi merupakan hal yang wajar, dalam

berbelanja ingatlah akan daftar kebutuhan dan belanja

Page 190: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

174 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

sesuai dengan kebutuhan. Stock makanan diperlukan

namun tidak perlu berlebihan karena kawatir tidak

tersedia kembali barang di pasar. Panik dalam belanja

cenderung membuat pembelian berlebihan sehingga

menambah anggaraan.

4. Siapkan Dana Darurat (Emergency Fund)

Tidak ada yang apa yang terjadi dengan keberlangsungan

usaha hal ini berdampak dalam kepastian sumber

penghasilan. Seorang pegawai memiliki resiko

pengurangan gaji atau bahkan pemutusan hubungan

kerja sedangkan seorang wiraswasta memiliki resiko

berkurangnya penjualan atau bahkan berhentinya usaha.

Sehubungan hal tersebut diperlukan dana darurat yang

besarnya tergantung dengan kebutuhan keluarga.

Beberapa hal yang mempengaruhi besaran dana darurat

adalah jumlah anggota keluarga, besar minimal

kebutuhan utama keluarga dan prediksi kemungkinan

akan mendapatkan pekerjaaan. Secara umum besarnya

dana darurat adalah 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan.

5. Manfaatkan semua potensi yang ada.

Kebutuhan yang utama adalah makanan yang sehat untuk

menunjang kehidupan dan menjaga kesehatan. Sayur-

mayur, bumbu dapur dapat dihasilkan sendiri oleh setiap

keluarga dengan memanfaatkan pekarangan rumah

namun apabila tidak pekarangan maka teknik budidaya

Page 191: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

175 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

hidroponik dapat menjadi pilihan dengan demikian akan

tercipta ketahanan pangan dimasing-masing keluarga.

Saat pandami dimana sekolah dilakukan secara online

maka libatkan dan berdayakkan anak-anak untuk lebih

membantu pekerjaan rumah dan ajari mereka untuk

mengisi luang dengan hal-ha kreatif dan bermanfaat.

6. Cerdas Berbelanja

Buat daftar belanjad dan disiplin terhadap daftar belanja

tersebut, sebelum berbelanja lakukan perbandingan harga

dan kualitas antar toko atau merchant. Dengan adanya

belanja online hal tersebut dimungkinkan, manfaatkan

masa promo untuk mendapakkan harga yang lebih murah.

Namun harus diingat, belanja sesuai kebutuhan sehingga

tidak perlu berbelanja berlebihan hanya karena sedang

ada promo. Pengecekan promo barang dilakukan jika

memang diperlukan hal ini untuk menghindari nafsu

membeli barang-barang yang tidak sesuai kebutuhan atau

berlebihan hanya karena harga murah/ promo.

Penggunaan alat kesehatan seperti masker yang saat ini

menjadi kebutuhan utama dipilih yang dapat dipakai ulang

namun tetap memperhatikan factor tingkat keamanan

dan syarat protokol kesehatan. Penggunaan masker kain

dapat dipertimbangkan dibandingkan penggunaan masker

bedah disamping secara ekonomi lebih hemat juga dapat

mengurangi limbah lingkungan.

Page 192: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

176 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

7. Bersedekah, investasi dunia dan akhirat.

Dengan banyak memberi maka banyak pula yang akan

kita peroleh. Bersedekah membuat kita bersyukur dan

terhindar dari hal-hal yang bersifat boros. Sedekah ini

juga merupakan investasi kita untuk akhirat, dalam semua

agama bersedekah atau berbagi dengan sesama sangat

dianjurkan dan akan mendapat pahala.

Strategi mengoptimalkan keuangan keluarga bukanlah

merupakan tanggung jawab satu pihak seperti ibu atau bapak

seorang tapi merupakan tanggung jawab semua anggota

keluarga termasuk apabila terdapat pembantu di keluarga

tersebut. Dengan adanya pemahaman tanggung jawab

bersama maka penerapan strategi keuangan dapat diterapkan

secara optimal dan menjadi budaya dalam keluarga tersebut

untuk lebih berpikir dan bertindak yang lebih bijak dalam

mengelola keuangan keluarga.

Page 193: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

177 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Rachmawaty, dosen tetap prodi

Manajemen S1 di Universitas Pamulang,

Prodi Manajemen S1 dan dosen luar di

Sekolah Tinggi Ekonomi Islam TAZKIA-

Sentul. Penulis lahir di Mentok Bangka, 18

Januari 1977 dan tinggal di Bogor. Aktivitas

lain sebagai dosen, penulis juga adalah

collector dan pembudidaya anggrek.

Page 194: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

178 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

TANTANGAN KEMANUSIAAN DI MASA COVID-19

Oleh: Indrani Dewi Anggraini

ada tanggal 9 Juni 2020 menurut berita Kompas kasus

virus corona di dunia mencapai 7.080.534. Dari jumlah

tersebut, terjadi 405.048 kematian dan 3.453.492 (3,4

juta) pasien telah dinyatakan sembuh. Sedangkan di Indonesia

data hari ini, berita Antara mencatat pada tanggal 9 Juni 2020

menunjukkan 33076 kasus dengan rincian sebagai

berikut19739 dirawat, 11414 sembuh, dan yang meninggal

berjumlah 1923 orang. Angka ini pun cenderung meningkat,

sehingga pemerintah pusat dan daerah memberlakukan

kelonggaran PSBS untuk mengatasi penularan virus

“Mahkota” ini merajai kekuasaannya dalam merenggut jiwa

manusia dan meluluhlantakkan semua aspek kehidupan

manusia.

Dalam keadaan yang demikian mencemaskan dan

mencekam semua manusia berjuang untuk sintas sesuai

nalurinya untuk bertahan hidup. Dalam usahanya

mempertahankan naluri hidupnya, setiap manusia berjuang

untuk selamat dan aman secara individu maupun sosial dari

ancaman mahluk yang tidak terlihat oleh kasat mata, masif,

agresif, dan destruktif, serta mematikan.

P

Page 195: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

179 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Manusia akan mempertahankan kehidupannya dari

bahaya dan ancaman tidak saja untuk dirinya sendiri, tetapi

juga ia akan memperjuangakannya manusia lainnya, terutama

bagi orang-orang tercinta terdekatnya, dan masyarakat serta

bangsanya. Sebagai mahluk sosial, manusia tidak dapat

melepaskan dirinya dari keterlibatannya dengan manusia lain.

Apalagi, manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha

Esa, diberikan potensi, pikir, rasa, karsa dan cipta. Karena

potensi ini manusia mempunyai, menempati kedudukan dan

martabat yang tinggi untuk mempertahankan kehidupannya

berdasarkan nlai-nilai kemanusiaan yang merupakan sebuah

sikap universal yang harus dimiliki setiap umat manusia di

dunia yang dapat melindungi dan memperlakukan manusia

sesuai dengan hakikat manusia yang bersifat manusiawi.

Nilai-nilai kemanusiaan tersebut menurut Institute of

Satya Sai Education terdiri dari lima macam yang terdiri dari

(1) Nilai Kebenaran, (2) Nilai Kedamaian, (3) Nilai Cinta Kasih,

(4) Nilai Kebajikan, dan (5) Nilai Tanpa Kekerasan. Penjelasan

singkat dari kelima nilai tersebut sebagai berikut:

1. Kebenaran adalah sesuatu yang kekal yang diungkapkan

dalam sikap ingin tahu yang sebenarnya, mencari

pengetahuan, semangat menyelidiki, suka terhadap

kebenaran, adil.

2. Kedamaian adalah ketenangan yang muncul dari dalam

diri karena ontropeksi diri dan perenungan pengalaman

Page 196: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

180 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

untuk menata pikiran dan hati. Oleh karenanya kedamaian

yang hakiki memerlukan suatu usaha tanpa harus

memperhitungkan untung dan rugi, kepedihan dan

kebahagiaan, berhasil atau gagal. Unsur-unsur kedamaian

mencakup ketabahan, kesucian, disiplin diri, ketenangan,

kosentrasi, dan menghormati diri sendiri.

3. Cinta Kasih mengacu pada sikap belas kasih yang

mendorong pelayanan tanpa pamrih demi kebaikan bagi

orang lain. Unsur-unsur nilai ini mencakup toleransi,

kepedulian, empati, simpati, kesabaran, dan

persahabatan.

4. Kebajikan merupakan perilaku yang benar dan baik.

Unsur-unsur nilai kebajikan terdiri dari anata lain

semangat juang, kewajiban, tujuan, kebersihan, kejujuran,

dan pelayanan dan kesetiaan terhadap orang lain.

5. Tanpa kekerasan atau paksaan yang diwujudkan dalam

ketaatan dan menghormati hukum alam, hukum, dan

peraturan yang disepakati bersama sesame manusia,

sehingga terciptanya integritas dan moralitas. Unsur-

unsur dari nilai tanpa kekerasan ini berupa kesadaran atas

tanggungjawab dan kewajiban sebagai warga negara dan

dunia, kasih sayang, mempertimbangkan orang lain, tidak

membahayakan, suka menolong, dan keadilan.

Wabah pandemi Virus Covid-19 telah mengoyak-

ngoyak, menghianati, dan bahkan mematikan nilai-nilai

Page 197: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

181 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

kemanusian tersebut oleh sifat serakah, egois, tidak peduli,

sombong, putus asa, dan tidak bertanggungjawab. Dengan

merebaknya pandemic virus yang mematikan ini ada

kelompok manusia yang menggunakan kesempatan dalam

kesempitan, mengeruk keuntunagan dakam kekeruhan

suasana kepanikan dengan mencoba menimbun alat-alat

kebersihan dan kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh

masyarakat untuk terhindar dari penularan Covic 19.

Ketidakpuasaan dan keserakahan untuk memperoleh

keuntungan sebanyak-banyaknya di atas penderitaan orang

lain merupakan perbuatan tidak berperikemanusiaan. Begitu

juga dengan ada kelompok manusia yang suka menyebarkan

berita-berita kepalsuan dan ujar kebensian dengan maksud

mendiskritkan usaha-usaha kegiatandan dan kebijakan

kebaikan pencegahan pandemic. Kelompok ini telah

mengikuti hawa nafsu keegosian, ketidak pedulian atas

dampak perbuatannya, serta tidak bertanggungjawab.

Sifat-sifat tersebut juga terjadi pada penolakan

penguburan jenazah perawat pasien Covid 19 yang meninggal

dalam menjalankan tugasnya. Karena kekwatiran dan

ketidakpedulian, serta keegoisan, dan tidak berpijak pada

kebenaran, mereka menolak menerima jenazah untuk

dimakamkan di daerah mereka, padahal penanganan jenazah

sudah sesuai dengan prosuder kesehatan dan syariah agama.

Page 198: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

182 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Sikap yang tidak berperikemanusiaan seperti ini sebenarnya

akan merugikan semua pihak.

Hal ini juga sudah terbukti di negara Amerika Latin,

tepatnya Uruguway yang karena masyarakatnya bersikap

egois, tidak peduli, tidak disiplin dalam pencegahan penularan

virus Corona, beribu ribu jenazah tergeletak begitu saja di jaln-

jalan, di rumah sakit, dan di rumah-rumah tanpa bias diurus

dengan semustinya. Mereka yang masih hisup tidak mampu

lagi untuk menguburkan jenazah-jenasah tersebut karena

keadan yang serba tidak memungkinkan. Melawan

perikemanusiaan akan lebih memperburuk kemanusiaan itu

sendiri, bagai pasir hidup, semakin bertambah beban, semakin

tenggelam ke dalam tanpa batas dasar.

Namun demikian, kita masih sangat bersyukur dan

optimis bahwa pandemic Covic 19 yang mengglobal,

mematikan, masif, dan agresif, malah memacu,

meningkatkan, mempertebal solidaritas kemanusiaan

melalui kegaiatan-kegiatan yang diawali di rumah, diperluas di

masyarakat dan di tataran pemerintahan, bahkan ditingkat

dunia. Nilai-nilai kemanusiaan di rumah dilaksanakan dengan

adanya lebih perhatian kepada anggota keluarga. Anak-anak

yang semula bergiat di rumah dan sekolah tanpa orang yang

sibuk dengan pekerjaan di luar rumah, denggan adanya

pandemic Covid 19 semua anggota keluarga Bersatu di rumah

Page 199: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

183 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

melaksanakan kegiatan belajar dan juga kegiatan kantor dari

rumah.

Dengan kebersamman yang intensif ini menguatkan

rasa kasih saying dan ikatan kekeluargaan yang sebelumnya

terbagi dengan adanya waktu yang terpakai oleh kegiatan di

luar rumah. Bagi mereka yang tidak lagi serumah dengan

orang tuanya, rasa was-was akan kerentanan orang tuanya

terinfeksi mendorong putra- putranya untuk lebih

memperhatikan orang tuanya sekalipun itu melalui alat

tehnologi.

Demikian juga hubungan dengan para tetangga

menjadi lebih erat dengan memperhatikan satu dengan yang

lain atas Kesehatan tetangganya. Semangat gotong royong

terlihat begitu kental terjalin, terutama perhatian bagi mereka

yang terindikasi terinfeksi dan harus mengisolasi diri, maka

para tetangga membantu memberikan kebutuhan sehari-hari

tetangganya yang terinfeksi. Protokol kesehatan dengan

menjada jarak fisik tidak menjadi halangan unuk membantu

sesame yang membutuhkannya.

Bermuncullah para sukarelawan untuk menjaga

Kesehatan lingkungan dengan menyemprot disinfektan di

lingkuang dengan alat yang cukup berat digendong

dipunggung mereka, dan dengan pakaian APD yang cukup

mengucurkan keringat dan masker yang bisa memberat

hiruspan nafas dalam waktu yang lama. Gerakan

Page 200: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

184 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

kemanusiaan dilaksanakan dengan penuh keikhlasan dengan

menghimpun dana dan memberikan kebutuhan pangan bagi

pekerja disektor informal. Para pengusaha menyumbangkan

Sebagian besar keuntungannya untuk keperluaan medis juga

paramedic yang menjadi garda pertama dalam menangani

pandemic Covid ini.

Di tataran pemerintah, Gerakan kemanusiaan

dijewantahkan dalam bentuk bantuan perawatan secara

Cuma-Cuma bagi penderita covid 19, disamping itu juga

bantuan dana sosial bagi mereka yang terdampak kehilangan

pekerjaan karena dengan adanya berdiam di rumah

pergerakan ekonomi dari sektor informal mengalami

kelumpuhan. Sedangkan di negara maju, seperti di Jerman.

bantuan kemanusiaan diberikan agar kesejahteraan rakyatnya

terjamin di tengan pandemic ini.

Pemerintah Jerman memberi stimulus yang sangat

menakjubkan dengan tiga pilar kosep kemanusiaannya yaitu

1) pemberian uang sewa rumah, sehingga tidak ada

kehilangan rumah karena dampak pandemic. Dengan

demikian mereka tetap bisa bekerja dari rumah untuk

terhindar dan menghindar dari yertular virus Covid, 2)

Pembebasan Pajak sampai covid 19 berlalu, dan 3)

Pemberianhibah bagi para pekerja di sector informal.

Fenomena kegiatan manusia tersebut di atas

menunjukkan bahwa manusia tertantang untuk menjadi lebih

Page 201: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

185 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

peduli dan memberikan kasih saying kepada sesamanya dalam

pandemic karena rasa kemanusian yang sudah diberikan dari

Sang Khalik yang Maha Penyayang dan Pengasih. Di tengan

ketidakpastian, perubahan yang terjadi setiap saat dan

kematian yang pasti, manusia selalu menedepankan nilai-nilai

kemanusiaannya. Menyadari tiga hal yang mutlak yaitu

perubahan, ketidakpastian, dan kematian manusia tetap

berpijak pada nilai-nilai kemanusiaannya.

Page 202: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

186 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profile Penulis

Indrani Dewi Anggraini terlahir sebagai anak pertama pasangan Imans Sardjono dan Suhaeni Marjam. Ia menjadi dosen sejak tahun 1986 diawali di FS Untag 45 Surabaya, kemudian di FS Universitas Pamulang tahun 2008, karena mengikuti mutasi kedinasan suaminya ke Jakarta. Ia menulis beberapa buku monograf berjudul Novel Life Writing Resistensi Simbolik Generasi Aborigine-Australia yang Tercerabut (2019), Perjuangan Melawan Dehumansasi oleh Generasi Aborigine Australia yang Tercerabut (2020), Pengajaran Bahasa dan Sastra di Era 4.0 Revolusi Industri (2020), Korona Bunga Rampai Dosen FS Unpam (2020), Kegiatan Peningatan Kemampuan Literasi berbasis PAKEM dan PAKAR di Taman Bacaan Masyarakat Kolong Jalan Layang Ciputat (2020).

Page 203: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

187 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

MENDISAIN STRATEGI MERK AGAR DAPAT

BERTAHAN DI ERA PANDEMI

Oleh: Suharni Rahayu

eperti yang telah semua orang ketahui bahwa dampak

wabah Covid-19 sangat terasa di segala aspek bisnis dan

ekonomi serta perubahan perilkau konsumen yang

merubah gaya konsumsinya dari want menjadi need yang

tentu saja berdampak pada strategi pemasaran dan promsi

pada beberapa jenis produk yang dibutuhkan masyarakat di

masa pandemi ini. Hanya dalam hitungan hari, tren pejualan

dan pemasaran berubah dengan sangat cepatnya, lebih lebih

tatkala semua semua wilayah zona merah memberlakukan

kebijakan social distancing atau Pembatasan Sosial Berskala

Besar (PSBB).

Semenjak diumumkannya Civid-19 menjadi pandemi

dunia oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) banyak merubah

perilaku konsumen. Diberbagai sector bisnis. Perubahan

perilaku konsumen juga mempenagruhi perubahan strategi

bisnis dan strategi pemassaran para pelaku bisnis dan

marketer. Sudah kurang lebih tiga bulan ini guncangan

ekonomi begitu hebatnya melanda dunia termasuk Indonesia.

Keterupurkansektori ekonomi mempengaruhi dan berdampak

S

Page 204: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

188 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

pada sektor lainnya seperti sektor pendidika, sektor

perbankan, sektor pertanian juga sektor Kesehatan dan

beberapa sector lainnya yang mempengaruhi system

ekonomi.

Salesman/marketer mulai puyeng dan terus memutar

otak memikirkan bagaimana produk dijualnya bisa dibeli

konsumen sebagai strategi mempertahankan merk produk di

tengah pandemi virus corona terlebih pada produk yang

sifatnya bukan produk kebutuhan pokok. Pelaku -pelaku bisnis

memaksimalkan pemasaran online serta digital branding

sebagai sarana komunikasinya dengan target kebutuhan dan

keinginan konsumen potensialnya.

Dampak dari bencana wabah virus corona,

kenyataannya memang benar benar memukul banyak sektor

bisnis di Indonesia. Beberapa sektor bisnis yang berpotensi

mengalami penurunan penjualan dari stagnansi kegitannya

seperti bengkel, restoran, salon/ spa, properti, tour & travel,

perhotelan, transportasi darat laut, kereta api, penerbangan,

mall, fashion dan beberapa sektor bisnis lainnya.

Hal yang perlu diketahui dari dampak Covid-19 ini

seberapa besar dan seberapa parah dampak krisis pada

beberapa sektor bisnis. Apakah semua semua sektor terkena

dampak negatif? Meskipun demikian ada beberapa sektor

bisnis yang berpotensi stabil dan bahkan mengalami

pertumbuhan seperti produk kesehatan dan sembako yang

Page 205: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

189 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

sangat dibutuhkan di saat pandemic. e-commerce,

minimarket, apotek, toko jamu, provider internet, jasa

penyedia video conference, aplikasi belajar dari rumah, dan

lainnya.

Melihat hal tersebut diatas, para pemilik merek produk

harus menyikapinya dengan cepat dan tepat untuk merubah

strategi penjualannya. Sehingga harapannya tidak terjadi

penurunan penjualan yang signifikan saat diberlakukannya

social distancing. Untuk tetap dapat bertahan di tengah

pandemi ini, para pemilik merek produk mesti bisa

mensiasatinya. yaitu merubah cara penjualan

konvensionalnya menjadi fokus ke pemasaran digital melalui

website yang dijadikan e-commerce, social media, search

engine, penjualan melalui marketplace dan bentuk tim

reseller untuk menjual produk - produknya.

Penulis melihat bahwa di tengah pandemi Covid-19

ada ancaman sekaligus ada juga peluang. Bagi salesman dan

pemasar, tentunya harus dapat menangkap peluang ini

menjadi hal yang mutlak harus dilakukan agar target

penjualan tidak terjun bebas. Seperti diketahui bersama saat

ini korban PHK yang diakibatkan pandemi covid-19 sudah

mencapai lebih dari satu juta pekerja baik yang formal atau

informal. Solusinya bagi para korban PHK agar tetap bertahan

hidup dengan jalan mencari alternatif lain dengan menjadi

Page 206: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

190 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

reseller atau penjual dari produk-produk yang dibutuhkan saat

masa pandemi ini.

Sementara bagi salesman/marketer, mereka dapat

melakukan aksi sosial dengan membuka pola peluang usaha

seperti membuka kerjasama reseller, dropship atau lainnya

untuk menjual produknya secara masif kepada masyarakat.

Dalam masa pandemi Covid-19, salesman/marketer ya harus

bisa cepat beradaptasi seiring dengan diberlakukannya social

distancing. Karena sudah pasti hal ini sangat mempengaruhi

perubahan yang sangat besar tren perilaku konsumen dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Strategi merek produk dalam bertahan di tengah wabah

covid-19. Seperti apa?

Cepatnya penyebaran Covid-19 dirasakan berdampak

pada berubahnya interaksi pebisnis dan pelanggan. Pebisnis

mulai banyak merasakan adanya penurunan penjualan yang

sangat drastis bahkan bisa jadi ada yang sudah tidak memiliki

pelanggan sama sekali dikarenakan banyak aktivitas yang

biasa dilakukan di luar rumah saat ini banyak yang melakukan

aktivitas di rumah.

Sementara untuk pebisnis harus tetap ada

keberlanjutan aktifitas bisnisnya agar dapat

memepetahanakan bisnisnya. Hal ini artinya bahwa harus

Page 207: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

191 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

memperjuaangkan penjualan (salling) di masa pandemic

covid-19 walaupun pastinya tidak mudah melakukannya.

Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk dapat

mempertahankan bisnis adalah dengaan cara:

1. Perkuat hubungan dengan pelanggan, dengan

memberikan dukungan dan perhatian di masa pendemi

covid-19 dengan kata-kata yang membuat pelanggan

merasa diperhatikan’

1. Promosi penjualan yang tepat, denganncara

menggunakan media digital dalam melakukan promosi

produk karena pelanggan lebih banyak beraktifitas

emnggunakan gadgetnya di rumah.

2. Membuat strategi pemasaran yang kreatif, denagn cara

membuat video yang unik dan menarik pelanggan dan

harus diingat bahwa beda target pasar maka juga harus

dibuat video

Produk makanan cepat saji McDonald misalnya, sudah

menutup makan ditempat (ready to eat) diganti take away

menambah strategi yang lama layanan belanja dari rumah.

Begitu juga bisnis ritel dapat membuka layanan pesan pesan

antar untuk dioptimalkan. Bahkan, ada perusahaan kosmetik

yang meluncurkan produk hand sanitizer dan langsung

dipasarkan secara nasional melalui jaringan ritel modern dan

marketplace.

Page 208: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

192 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Sementara untuk bisnis pendidikan, kini telah membuat

layanan belajar dari rumah (e- learning). Dimana siswa dan

mahasiswa diberi akses untuk belajar dari rumah melalui

aplikasi. Begitu juga dengan bisnis lain seperti bengkel

misalnya, kini mulai melakukan layanan perbaikan

motor/mobil di rumah konsumen.

Untuk bisnis training, bisa langsung beradaptasi

dengan membuat pelatihan atau webinar yang bisa diakses

melalui aplikasi video conference, zoom dan google meet dan

lain sebagainya. Dan beberapa hotel kini malah telah merubah

fasilitas kamar hotel sebagai tempat istirahat bagi para tenaga

medis yang harga sewa kamarnya diturunkan sampai titik

terendah agar operasional tetap berjalan.

Di tengah pandemi ini, para pemilik merek produk

harus cerdas bijak dalam mengalokasikan dana promosinya.

Dimana kreatifitas saat mem branding itu harus tetap

dilakukan. Kegiatan branding yang dilakukan pun beragam,

mulai dari kegiatan CSR terkait pandemik Covid-19, promosi

belanja dari rumah saja, branding melalui media online, media

sosial, website official, membuat online festival dengan

memberikan diskon khusus dan lainnya.

Harapan penulis semoga dalam keterbatasan aktifitas

semua dapat berjalan dengan new normal yang tentukan

tanpa mengabaikan protokol kesehatan, pelaku bisnis bisa

mencapai target yang diharapkan denga jalan ada koordinasi

Page 209: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

193 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

secara intens dengan mitra-mitra bisnisnya, semoga Pandemi

Covid-19 segera berakhir dan semua kegiatan manusia

berjalan secara normal seperti sedia kala aamiin.

Page 210: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

194 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Suharni Rahayu, lahir di Jakarta, Mei

1967. Sampai saat ini tercatat sebagai

dosen aktif di Universitas Pamulang, Prodi

Manajemen S1. Penulis berdomisili di

Pamulang. Saat ini sedang menyelesaikan

Program Doktoral Ilmu Manajemen di

Universitas Pakuan Bogor.

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang dapat bermanfaat bagi

orang lain”

Page 211: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

195 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

JARAK BOLEH TERPISAH, KEBERSAMAAN TETAP

TERJAGA

Oleh: Rini Dianti Fauzi

etelah hampir tiga bulan dari semenjak mewabahnya

pandemi Covid-19 ini, pertengahan Maret sampai

dengan awal Juni 2020 semua aktivitas dilakukan dari

rumah. Melaksanakan ibadah puasa dan menikmati lebaran

di rumah saja, ada kerinduan untuk saling bersua dan bertatap

muka. Namun hal ini sulit terjadi, untuk memutus mata rantai

Covid-19 maka kita harus beradaptasi dengan kemajuan

tehnologi dan aplikasi yang ada untuk bisa terus menjalin

komunikasi dan silaturrahmi.

Praktis, semua hal sekarang dikendalikan dari rumah

(Bekerja, beribadah, belajar, dan bersosialisasi). Tidak bisa kita

terus berada di rumah, menjadi kaum rebahan yang ”mager” ,

akan ada fase semua harus kembali berjalan sedikit normal,

yang dulu kita lakukan dengan tatap muka tapi kini semua

berubah menjadi aktivitas virtual . Banyak aktivitas yang bisa

kita lakukan walaupun hanya di rumah saja : Kuliah online,

sekolah dari rumah, seminar online, pengajian online, tadarus

online, sidang skripsi online , wisuda online, olah raga online,

S

Page 212: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

196 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

belanja online, silaturrahim online, bekerja dari rumah, arisan

online, halal bil halal online, dll

Hampir semua berjalan dengan menggunakan

Teknologi yang sejak lama adanya. Sejatinya aplikasi berbasis

teknologi hadir untuk mempermudah aktivitas yang dulu

hanya menjadi hiasan, kini dengan adanya Covid-19 sudah

menjadi sangat penting dan bahwa sudah menjadi kebutuhan.

Sebagai mahluk sosial, kita memerlukan manusia lain

dalam menjalani kehidupan. Berinteraksi, komunikasi dan

menjalin hubungan antar sesama menjadi sebuah keharusan.

Menjalin hubungan yang baik guna membangun

persaudaraan, sering kita kenal dengan istilah silaturahmi.

Dalam situasi saat ini, berjarak bukan berarti tidak bersilaturahmi.

Walau tidak bertatap muka secara langsung, komunikasi yang

berlangsung haruslah tetap baik menjaga hal- hal yang tidak

menorehkan kesan yang kurang baik.

Komunikasi menjadi salah suatu bagian terpenting

bagi kehidupan manusia. dalam menjalin hubungan dengan

orang lain. Kita kerap kali diingatkan untuk "hati-hati dalam

berkata" dan itu benar adanya. Banyak bukti yang

menunjukkan bahwa kepribadian kita tergambar jelas lewat

bahasa yang kita gunakan, lewat cuitan yang kita tulis, atau

melalui sosial media yang kita posting. Walaupun memiliki

banyak fungsi untuk kebaikan, berbicara juga berpeluang

menimbulkan kemudharatan. Berbicara bisa menguntungkan

Page 213: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

197 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

bagi orang lain, bisa juga merugikan jika kita salah berbicara,

bukannya mendapat simpati, tapi malah mendapat caci maki.

Oleh karena itu, mengingat pentingnya komunikasi,

seiring berkembangnya kehidupan manusia muncul yang

namanya teori komunikasi. Teori Komunikasi merupakan

suatu pemikiran mengenai sistem penyampaian pesan yang

didalamnya terdiri atas komponen-komponen berupa unsur

komunikasi. Komponen–komponen tersebut saling terikat

demi tersampainya pesan dari komunikator kepada

komunikan. Teori Komunikasi Lasswell mengemukakan model

komunikasi yang sederhana dan hingga saat ini model

tersebut masih diterapkan sebagai model komunikasi dasar.

Model yang dicetuskannya seperti ini: Who (Siapa) – Says

What (Berbicara apa) – In Which Channel (Dengan Media Apa)

– To Whom (Kepada Siapa) – With What Effect (Dengan efek

apa)

Oleh karena itu untuk menjaga komunikasi supaya

tetap baik, dan silaturahmi pun terus terjalin, maka ada

baiknya kita memahami fungsi dari komunikasi . Onong

Uchjana Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan

Praktek, 1997, mengemukakan bahwa fungsi komunikasi

adalah:

1. Menginformasikan (to inform) Adalah memberikan

informasi kepada masyarakat, memberitahukan

kepada masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi,

Page 214: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

198 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

ide (pikiran dan tingkah laku orang lain), serta segala

sesuatu yang disampaikan orang lain.

2. Mendidik (to educated) Adalah komunikasi merupakan

sarana pendidikan. Dengan komunikasi, manusia

dapat menyampaikan ide dan pikirannya kepada orang

lain, sehingga orang lain mendapatkan informasi dan

ilmu pengetahuan.

3. Menghibur (to entertain) Adalah komunikasi selain

berguna untuk menyampaikan komunikasi. Pendidikan

dan mempengaruhi juga berfungsi untuk

menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain.

4. Mempengaruhi (to influnce) Adalah fungsi

memperngaruhi setiap individu yang berkomunikasi,

tentunya berusaha saling mempengaruhi jika pikiran

komunikan dan lebih jauh lagi berusaha merubah sikap

dan tingkah laku komunikan sesuai dengan yang

diharapkan.

Untuk itu berbicara haruslah berhati-hati apabila kita

merasa sebagai orang terdidik yang setiap harinya

berkecimpung dalam urusan pendidikan seperti sekolah,

kuliah, pegawai instansi pemerintah dan swasta, jagalah

ucapan-ucapan kita yang merupakan kualitas diri kita. Kata-

katamu adalah kualitas dirimu, untuk itu berbicaralah dengan

cara yang baik dan jujur, sopan santun yang merupakan

cerminan sikap mulia yang patut kita terapkan dalam

Page 215: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

199 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

kehidupan sehari-sehari. Berbicaralah yang baik yang

menunjukan cerminan jika dirimu sangatlah berkualitas.

Lidah orang yang cerdas berada di belakang hatinya, ketika

dia ingin berbicara dia berpikir terlebih dahulu. Jika kata-

katanya akan bermanfaat untuk kebaikannya, dia

mengatakannya, dan jika merugikannya, dia tidak akan

berbicara. Sementara hati orang yang bodoh berada di

belakang lidahnya: ketika dia hanya berpikir untuk

mengatakan sesuatu, dia mengatakannya begitu saja, tanpa

peduli apakah itu bermanfaat ataukah tidak (kata bijak Hasan

Al-Bashri - Ulama Besar dari Irak). Hendaknya setiap kita

senantiasa menjaga diri dari berbicara atau menuliskan

komentar yang tidak jelas manfaatnya. “Bahasa menunjukkan

kualitas pembicara”, sehingga semakin baik bahasa yang

digunakan semakin baik pula kualitas orang yang berbicara

tersebut. “mulutmu harimaumu” ungkapan ini mengajak kita

untuk berhati-hati dalam berbicara.

Semoga kita semua bisa menjaga lisan, bertutur santun

dan elegant. Semoga kita senantiasa dapat menjaga

silaturahmi antar kerabat dan sahabat, baik secara langsung

maupun tidak langsung, Niatkan setiap silaturahmi tersebut

karena Allah, wujud usaha kita menjaga hubungan baik

dengan manusia lainnya.

Page 216: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

200 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Rini Dianti Fauzi, adalah dosen tetap di

Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi,

Universitas Pamulang. Ibu dari sepasang

putra putri yang beranjak dewasa dan juga

aktif di Forum Silaturrahmi Istri Karyawan

Telkom (FORSIKATEL) group Telkom

Akses. Berdomisili di Ciputat – Tangerang

Selatan.

“ Jalani prosesnya , Nikmati hasilnya “

Page 217: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

201 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

MENGAHADAPI NEW NORMAL DALAM SEKTOR

PENDIDIKAN

Oleh: Puji Harjianto

ew Normal adalah perubahan perilaku untuk tetap

menjalankan aktivitas normal, namun dengan

menerapkan protokol kesehatan. New Normal juga

merupakan habitual baru yang muncul atas penyesuaian pada

kondisi sebelumnya. New normal memang merupakan

langkah awal yang tak mudah sebab meski aktivitas atau

sektor industri kembali di buka, semua takkan persis sama

seperti sedia kala. Kuncinya adalah sikapi dengan bijaksana

jika ingin melalui ini semua dengan segera.

Jika memang diberlakukan new normal, ada beberapa

industri yang seharusnya segera dibuka terlebih dahulu guna

membantu melonjakkan perekonomian bangsa adalah wisata

(khususnya di daerah-daerah sehingga memancing

pertumbuhan ekonomi), perdagangan dan jasa, serta

transportasi. Sejak digaungkannya “New normal”, memang

tak sedikit yang mendukung pelaksanaannya, namun tak

sedikit pula yang menentang sebab berkaca pada fenomena

yang ada. Pada saat PSBB saja masih banyak yang melanggar

protokol keselamatan dan kesehatan yang dianjurkan, apalagi

N

Page 218: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

202 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

dengan diberlakukannya new normal pada kondisi yang

belum aman ini, khawatir justru terjadi pelonjakan kasus

positif corona di negeri ini. Tak sedikit yang masih bertanya-

tanya apa itu “new normal” dan karena ketidaktahuannya

tersebut cenderung mereka bertindak untuk menolak.

Perlunya evaluasi dari kebijakan sebelumnya yaitu

PSBB harus menjadi dasar sebelum diterapkannya new

normal. Banyak pelanggaran yang dilakukan masyarakat di

masa PSBB padahal kebijakan ini diperuntukan bagi orang

dewasa. Bagaimana nanti jika new normal diterapkan di

bidang pendidikan melihat anak-anak lebih rentan melakukan

pelanggaran. Saat ini terdapat 7,5 juta mahasiswa dan hampir

45 juta pelajar di Indonesia yang harus belajar di rumah sesuai

dengan arahan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim.

Kemendikbud juga menghadirkan program “Belajar dari

rumah” melalui media televisi Nasional yaitu TVRI. Namun,

media televisi merupakan media satu arah dirasa belum dapat

menjawab kualitas capaian pembelajaran yang diinginkan.

Banyak guru, mahasiswa, pelajar dan orangtua mengalami

“cultural lag” dalam bidang pendidikan ditengah pandemi

Covid-19 ini.

Dalam dunia pendidikan, banyak hal yang juga berubah

akibat dari pandemi ini. Bukan hanya negatif, namun justru

banyak melahirkan hal positif karenanya. Pandemi telah

menjadikan pendidikan Indonesia semakin penuh inovasi dan

Page 219: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

203 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

menumbuhkan kreativitas diri. Proses belajar pada masa

pandemi juga telah mengarahkan penidikan ke arah yang lebih

positif, bukan hanya dari penguasaan materi baru, namun juga

melatih kemampuan problem solving dan critical thinking.

Namun, pendidik juga harus menyikapi keingintahuan dan

jiwa kritis peserta didik dengan bijak dan benar, bukan malah

sakit hati atau benci dengan sikap tersebut.

Anak-anak rentan terkena Covid-19, proses kegiatan

belajar mengajar dapat menjadi sebab banyaknya kasus

penularan virus ini. Hal ini bisa kita lihat dengan intensnya

interaksi sosial di sekolah, guru tidak dapat memantau semua

muridnya agar mematuhi protokol kesehatan. Apalagi di

sekolah itu dunia main bagi anak-anak, kontak langsung antar

anak tidak dapat dihindari dengan mudah. Tidak hanya kontak

dengan teman sekelas, anak-anak juga dapat tertular dari

kegiatan selama bersekolah, seperti ketika berangkat dan

pulang sekolah dengan kendaraan umum, penularan virus

juga dapat terjadi ketika ia membeli jajan. Kesiapan protokol

kesehatan di lingkungan sekolah masih jauh dari kata aman,

tidak semua tingkatan usia pelajar dapat mengerti dan

mengikuti protokol kesehatan jika new normal diterapkan di

sekolah.

Sebaiknya new normal diterapkan di tingkat SMA dan

perguruan tinggi karena mereka sudah bisa mengerti dan

menjalankan skema ini. Untuk tingkat pendidikan TK, SD dan

Page 220: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

204 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

SMP diharapkan masih menerapkan proses belajar dari

rumah. Penerapan new normal di bidang pendidikan tidak

boleh terburu-buru karena daerah yang rencananya

menerapkan skema ini merupakan daerah yang pada

gelombang pertama menyebabkan kasus Covid-19 menyebar

dengan sangat cepat.

Memang akan ada beberapa hal yang akan menjadi

habitual baru dalam dunia pendidikan setelah ini, seperti

menyeimbangkan antara proses pembelajaran offline dengan

pembelajaran online, entah dari pemberian tugas ataupun

pelaksanaan kuis dan lainnya. Nantinya dengan sendirinya

akan ada beberapa perubahan yang dilakukan pendidik saat

sekolah dibuka kembali, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan online learning secara lebih rutin dalam

pemberian tugas atau materi lainnya.

2. Berhenti menilai tugas peserta didik berdasarkan hasil tes

teori semata.

3. Memberikan projek dan ujian yang lebih kepada home-

based performance,

4. Berkolaborasi lebih dengan para profesional untuk berbagi

ilmu dan informasi terkini terkait dengan materi yang

dipelajari.

5. Mengatur jadwal yang lebih fleksibel.

6. Serta mengarahkan peserta didik untuk kembali

memberdayakan “old people” technology sebab tak

Page 221: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

205 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

sedikit peserta didik yang belum tahu cara atau etika

berkomunikasi menggunakan email karena mereka

terbiasa berkomunikasi menggunakan platform media

masa kini yang condong tanpa mengedepankan etika

namun ego semata.

Pada era “New Normal” ini memang dibutuhkan

kemampuan komunikasi yang mempunyai agar tak terjadi

salah salah persepsi atau bahkan ada yang sampai sakit hati.

Ada pula beberapa sektor yang mungkin bisa ditunda dahulu

operasionalnya hingga kondisi memang benar-benar aman,

salah satunya yaitu investasi karena investor cenderung masih

menahan hasratnya untuk berinvestasi di masa yang belum

stabil ini dan publik cenderung lebih memprioritaskan

pemenuhan kebutuhan dasarnya.

Masyarakat mau tidak mau harus mengupayakan

adaptasi dalam tatanan aktifitasnya. Pemerintah telah

mengumumkan bahwa kebijakan new normal akan segera

diterapkan di Indonesia. Upaya adaptasi yang dapat dilakukan

oleh masyarakat antara lain dengan cara mengurangi kontak

fisik, menghindari kerumunan, dan menerapkan pola hidup

sehat. Pola adaptasi tersebut secara lengkap terdapat dalam

aturan protokol kesehatan yang telah disosialisasikan oleh

pemerintah dalam berbagai media.

Salah satu kunci sukses dalam menghadapi Covid-19

adalah dengan menerapkan protokol kesehatan dari

Page 222: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

206 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

pemerintah sebagai pola adaptasi perilaku. Perihal tersebut

tentu sudah seharusnya untuk diterapkan pula pada sektor

pendidikan. DR. Seto Mulyadi, S Psi., M.Si. Yang dikenal

dengan Kak Seto telah mendalami bidang psikologi anak. Kak

Seto yang juga menjabat sebagai Ketua LSM LPAI memutuskan

memang anak harus kembali belajar di sekolah, akan tetapi

keputusan tersebut jangan terlalu buru-buru. Perlu dilakukan

koordinasi semua pihak terutama dengan pihak KPAI. Dalam

masa pandemik Covid-19 ini, sebaiknya bukan hanya

memikirkan masalah target kurikulum pendidikan, melainkan

juga harus memperhatikan masalah kesehatan dan

keselamatan hidup sang anak.

“Siswa harus siap mental. Lakukan koordinasi terus

menerus melibatkan peran serta orangtua. Perlu kerjasama

kedua unsur, harus ada panduan dinas pendidikan. untuk saat

ini pemerintah belum bisa memungkiri berdasarkan skenario

yang telah dirancang sebelumnya kemungkinan fasilitas

pendidikan akan kembali dapat beroperasi seperti sekolah dan

perguruan tinggi akan dibuka pada akhir tahun atau bahkan

awal tahun baru.

Pemerintah menegaskan bahwa tidak ingin tergesa-

gesa dalam memutuskan sekolah atau kampus akan dibuka

karena masih memikirkan dampak yang ditimbulkan ditengah

new normal. Selain itu, pihak sekolah bekerjasama dengan

orangtua dan pelajar akan menyusun perencanaan skema

Page 223: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

207 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

persiapan menuju new normal. Sekaligus simulasi

implementasi sekolah new normal dengan menggunakan

protokol kesehatan seperti kontrol masker, jaga jarak,

menghindari kerumunan.

Terdapat berbagai tanggapan pro dan kontra dalam

wacana kebijakan Pemerintah Indonesia dibidang pendidikan.

Aktivitas belajar telah dilaksanakan kurang lebih dua bulan

yang lalu hingga saat ini dilakukan dengan model

pembelajaran daring (online) di rumah. Pada saat pemerintah

mengumumkan penerapan new normal nanti, maka ada

kemungkinan juga akan dirumuskan rancangan new normal

dalam bidang pendidikan terutama dunia sekolah dan

perkuliahan. Pada saat tersebut para siswa dan mahasiswa

harus sigap dalam persiapan implementasi new normal

dengan selalu waspada dan taat terhadap kebijakan protokol

kesehatan dari pemerintah.

Sebelum diberlakukan new normal pada sektor

pendidikan di Indonesia, kita bisa menilik negara tetangga

yang sudah menerapkan new normal, misal di negara

Singapura, Australia, Jerman, Korea selatan dan Vietnam, di

negara tersebut siswa atau mahasiswa datang ke sekolah atau

kampus hanya dalam waktu seminggu sekali sesuai dengan

jadwal rotasi pembelajaran daring (online) dan secara

langsung, selain itu mereka datang ke sekolah hanya untuk

melaksanakan ujian akhir. Setiap individu yang akan

Page 224: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

208 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

memasuki kelas diharuskan mengenakan masker, mencuci

tangan terlebih dahulu, dan mengatur jarak dalam

berinteraksi lebih dari satu meter. Kegiatan penunjang lain

seperti ekstrakulikuler, wisuda, dan lain-lain ditiadakan,

kecuali jika ada hal yang mendesak, maka dilakukan dengan

cara diwakilkan dari beberapa pelajar saja yang diharuskan

hadir.

Siswa atau mahasiswa di Indonesia mau tidak mau

harus beradaptasi dalam menghadapi new normal. Mereka

harus mempersiapkan fisik dan mental dalam menghadapi

masa ini. Kita bisa belajar dari protokol kesehatan berbagai

negara yang diperkirakan sesuai untuk diimplementasikan

seperti mencuci tangan dan terbiasa memakai masker saat di

sekolah atau di kampus. Area sekolah atau kampus wajib

disiplin dalam melakukan protokol kesehatan. Selain

kebersihan, pemeriksaan kesehatan juga perlu diperhatikan

untuk setiap siswa atau mahasiswa. Selain itu sterilisasi area

juga wajib dilakukan dengan penyemprotan disinfektan secara

rutin.

Penerapan new normal pada bidang pendidikan

dengan cara pengaturan jarak antar pelajar yaitu lebih dari

satu meter atau diterapkannya physical distancing baik pada

saat antre maupun pada saat kegiatan pembelajaran di dalam

ruangan. Pemeriksaan kesehatan kepada setiap pelajar yang

akan masuk ke dalam lingkungan sekolah atau kampus.

Page 225: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

209 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Apabila ada yang demam, batuk, flu, sakit kepala, dll. Maka

dilarang mengikuti aktifitas pembelajaran secara langsung,

dilakukan penjadwalan ketat untuk menghindari sekolah atau

kampus terlalu ramai dengan mengatur supaya waktu

bertatap muka secara langsung dilakukan dengan seminimal

mungkin.

Kita semua belum tahu, apakah keputusan pemerintah

untuk menerapkan new normal dibidang pendidikan dapat

terealisasi dengan efektif, atau malah mengakibatkan wabah

menyebar karena resiko dapat terjadi pada setiap individu.

Sepertinya perlu diadakan simulasi new normal dibidang

pendidikan sebelum hal tersebut diterapkan secara massal.

Simulasi tersebut juga perlu dilakukan secara eksklusif

mengingat tiap lembaga pendidikan memiliki karakteristik

yang unik. Dengan demikian resiko dan efektifitas kebijakan

dapat diukur dan dievaluasi dengan baik.

Pemerintah harus mendukung startup teknologi

pendidikan dengan terus bekerja sama memaksimalkan

proses belajar siswa, bukan berarti di situasi normal nanti

segala kegiatan sekolah dialihkan ke daring dan fungsi ruang

kelas hilang, namun butuh upaya untuk mengkolaborasikan

antara sistem pendidikan konvensional dan digital. Startup

teknologi pendidikan juga harus memiliki inovasi agar konten

belajarnya dapat dicintai oleh siswa/i yang melihat, seperti

inovasi memberikan karakter animasi yang lucu untuk jenjang

Page 226: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

210 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

pendidikan SD sampai SMP dan karakter serta alur cerita korea

untuk siswa/i SMA, inovasi diperlukan untuk mengikuti trend

di setiap tingkat pendidikan yang ada, karena dasar anak

mencintai konten belajar itu tergantung konten yang menjadi

kebutuhannya.

Hambatan-hambatan proses belajar secara daring

seperti fasilitas teknologi, jaringan internet, kesiapan guru dan

konten belajar yang baik harus segera dicarikan solusinya.

Sebelum pemerintah mengorbankan anak-anak yang rentan

terkena virus jika diterapkan skema new normal di semua

tingkat pendidikan, lebih baik pemerintah khususnya

Kementerian Pendidikan terus bekerja memperbaiki sistem

pendidikan ke arah yang lebih maju.

Page 227: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

211 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Puji Harjianto, Lahir di Sukoharjo – Jawa

Tengah, 7 Oktober 1960. Menyelesaikan

Pendidikan S1 di IKIP Negeri Jogjarta

(sekarang UNY), kemudian melanjutkan

ke jenjang S2 di LPMI Jakarta. Hobi

Olahraga dan Membaca. Penulis saat ini

menjadi Dosen Tetap di Universitas

Pamulang. Moto hidupnya; Harus Selalu

Semangat.

Page 228: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

212 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

DILEMA KESEHATAN DAN KEMISKINAN DI ERA

NEW NORMAL

Oleh: H. Abdus Somad

eberapa persoalan Covid-19 ini juga terasa semakin

serius, terutama pada perekonomian global. Kondisi

sulit ini memberikan sejumlah pelajaran yang dapat

dipetik untuk mendorong bisnis jasa hukum Indonesia ke

depan. Dengan landasan Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2018 tentang Karantina Kesehatan, Presiden Joko Widodo

telah memutuskan opsi Pembatasan Pembatasan Sosial

Berskala Besar (PSBB). Opsi ini diambil agar penerapan social

distancing dan physical distancing terkait situasi pandemi

Covid-19 dapat diterapkan secara maksimal. Ketua Umum

Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia

(DPN Peradi), Prof. Dr. H. Fauzie Yusuf Hasibuan. S.H, M. Hum.

mengatakan, meski tanda naik-turunnya dampak Covid-19

belum memadai, pemerintah mulai beralih pada terminologi

‘New Normal’ (atau selanjutnya disebut dengan kenormalan

baru).

Kenormalan baru sebenarnya merupakan satu cara

yang diperkenalkan oleh WHO sejak 12 Maret 2020 untuk

mengendalikan aktivitas manusia, setelah periode

B

Page 229: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

213 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

penanganan Covid-19 sebelumnya dapat diukur dan

dikendalikan di berbagai negara. Metode ini berasal dari

benua Eropa—manakala WHO telah mengambil kesimpulan

secara empiris, bahwa negara-negara di sana telah

menunjukkan kemajuan besar dalam penanggulangan dan

penanganan Covid-19. Kemajuan tersebut dinilai signifikan,

mengingat jumlah kasus sembuh cenderung naik di atas 50%,

sedangkan angka kematian dapat diperkecil dengan angka

banding sebelumnya melebihi 9,0%.

Adapun kondisi tersebut telah menjadi inspirasi

sejumlah negara Eropa untuk menghentikan lockdown,

melonggarkan pembatasan, dan membuka kembali ruang

pertumbuhan ekonomi yang sudah terpuruk. Sebagaimana

ditegaskan oleh Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans

Henri P. Kluge, panduan penerapan metode ‘kenormalan

baru’ yang sama juga akan dipakai sebagai pedoman di

wilayah WHO Asia Tenggara.

Kendati memiliki perbedaan data dan cara, Fauzie

menilai, kebijakan Kenormalan Baru yang dicontoh

pemerintah Indonesia secara ideal harus dilihat sebagai upaya

menjaga keseimbangan dan mempertahankan ketahanan di

bidang kesehatan maupun ekonomi. Pada 15 Mei 2020,

Presiden Jokowi menyebutnya sebagai suatu keniscayaan dan

merupakan pilihan sulit dengan banyak risiko. Tidak

terkecuali, risiko gagal dan justru memperburuk keadaan.

Page 230: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

214 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Hanya saja, menurut Fauzie, pada kenyataannya di

Indonesia, Covid-19 telah memberikan dampak yang begitu

besar. Ditambah, meski disusun dan terinspirasi dari pola

transmisi dan virulensi (keganasan) Covid-19 yang dituangkan

ke dalam satu kebijakan yang terukur, kebijakan ‘New Normal’

akan berhadapan dengan masalah kesehatan seperti

gangguan kejiwaan, mental, komplikasi penyakit penyerta

(komorbid), hingga risiko penyakit kronis/tidak menular

seperti jantung, paru, ginjal, diabetes, dan lain-lain yang

selama ini kurang mendapatkan perhatian dan ruang

konsultasi dokter. “Efek Covid-19 telah merusak tatanan

pergerakan ekonomi nasional yang kemudian memicu proses

kemiskinan kota dan desa yang hari kehari menjerit mencari

kepastian besok harus makan mendapatkan dari mana?

Belum habis jeritan yang satu, datang lagi teori baru ‘New

Normal’.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

(Bappenas), Suharso Monoarfa berteori, krisis Covid-19

memerlukan unprecedented policies. Ini adalah kebijakan

yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana kebijakan

pemutusan sebaran virus dikombinasikan dengan kebijakan

ekonomi. “Kecepatan pemulihan ekonomi tergantung kepada

kombinasi kebijakan yang pas antara kebijakan pemutusan

sebaran virus yang mematikan dan intervensi kebijakan

ekonomi,” tutur dia.

Page 231: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

215 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data

ketenagakerjaan terkini dan menemukan bahwa tingkat

pengangguran pada Februari 2020 berada di bawah lima

persen atau terendah sejak era 1990-an. Namun, keadaan

telah berubah drastis seiring banyaknya orang yang

kehilangan pekerjaan atau usahanya terhenti akibat

pembatasan sosial mulai Maret 2020. BPS lantas mencatat,

jumlah pengangguran terbuka mencapai 6,68 juta orang pada

Februari 2020. Ini artinya, tingkat pengangguran adalah 4,8%

dari total angkatan kerja yang sebanyak 137,91 juta orang.

Sementara itu, Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah,

mengingatkan seluruh perusahaan dan dunia usaha untuk

menjadikan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai langkah

terakhir dalam menghadapi dampak Covid-19. Ida mengimbau

perusahaan untuk melakukan berbagai langkah alternatif

untuk menghindari PHK, seperti mengurangi upah dan fasilitas

pekerja golongan atas seperti manajer dan direktur;

mengurangi shift kerja; membatasi/menghapus lembur;

mengurangi jam kerja; mengurangi hari kerja; dan meliburkan

atau merumahkan pekerja untuk sementara waktu. “Situasi

dan kondisinya memang berat. Tapi inilah saatnya

pemerintah, pengusaha, dan pekerja bekerja sama mencari

solusi untuk mengatasi dampak Covid-19," katanya.

Adapun upaya lain yang dapat dilakukan yaitu tidak lagi

memperpanjang kontrak bagi pekerja yang sudah habis masa

Page 232: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

216 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

kontraknya dan memberikan pensiun bagi yang telah

memenuhi syarat. Paling penting, berbagai kebijakan itu harus

dibahas terlebih dulu dengan serikat buruh atau perwakilan

buruh di perusahaan yang bersangkutan. Ida mencatat, per 7

April 2020, 39.977 perusahaan yang terkena dampak Covid-19

telah merumahkan sekitar 873.090 pekerja dan melakukan

PHK terhadap 137.489 buruh.

Untuk sektor informal, 34.453 perusahaan terkena

dampak Covid-19 dengan jumlah pekerja terdampak 189.452

orang. Namun, badai apa pun yang terjadi, masyarakat harus

memahami dan terlibat dalam perjuangan menghadapi virus

Covid-19 dengan meningkatkan ketahan kesehatan dan tetap

berupaya untuk bekerja. Untuk itulah, Menteri Kesehatan

telah mengeluarkan Keputusan No. 328 Tahun 2020, tentang

Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat

Kerja Perkantoran dan Industri.

Page 233: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

217 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

H. Abdus Somad, S.Sos, M.Si. Lahir 07

Januari 1961. Menyelsaikan Pendidikan

S1 di STIA Menarasiswa Bogor,

kemudian melanjutkan Pendidikan S2 di

kampus yang sama. Saat ini penulis

merupakan Dosen Tetap di Universitas

Pamulang. Penulis memiliki Hobi

Olahraga. Moto Hidupnya: Dosen

pahlawan Kusuma Bangsa.

Page 234: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

218 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

PENGARUH NEW NORMAL DAN SEKTOR

INDUSTRI, DUNIA ENTREPRENUERSHIP

Oleh: Udin Ahidin

ebelumnya saya akan menjelaskan dulu apa itu covid-

19, sejak beberapa bulan terakhir ini tentunya kita

sudah tidak asing lagi dengan istilah pandemic covid-19

atau biasanya disebut dengan virus Corona. Sebelumnya virus

ini muncul dari pathogen SARS-CoV-2 yang mampu melompat

dari binatang inang ke manusia di pasar ikan Huanan di wuhan

pada kala itu, dan kemudian virus itu menyebar dengan cepat

pada populasi warga di wuhan dan kawaan sekitar. Setelah

banyaknya warga Huanan di wuhan yang terkena dampak

virus covid-19 ini akhirnya virus itu kemudian menyebar keluar

daerah dan masuk ke Negara lain, dan setelah beberapa bulan

kemudian hingga pada akhirnya virus covid-19 itu menyebar

di Indonesia mungkin karena adanya orang luar negeri yang

masih keluar masuk Indonesia dan ini sebelum

diberlakukannya lockdown di Indonesia.

Mungkin bisa jadi tanpa sepengetahuan kita orang

yang datang dari luar negeri itu membawa virus yang

berbahaya yang pada akhirnya virus tersebut menular,

meskipun dari gejalanya itu hampir mirip dengan flu pada

S

Page 235: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

219 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

umumnya sehingga kita tidak bisa membedakannya mana itu

gejala flu dan gejala terkena virus covid-19.

Dan virus ini bisa menular dari droplet atau biasa kita

sebut sebagai percikan dahak yang dihasilkan dari orang yang

terinfeksi batuk, bersin atau orang yang sedang menghelakan

nafas, namun droplet atau percikan dahak ini sangat kuat

sehingga tidak bisa bertahan lama di udara, percikan itu

sangat mudah jatuh dan menempel pada lantai ataupun

permukaan lainnya sehingga dengan mudahnya kita dapat

tertular saat menghirup udara yang mengandung virus ketika

kita berada terlalu dekat dengan orang yang sudah positif

terkena virus covid-19 dan penularan ini pun bisa terjadi pada

saat kita menyentuh permukaan atau benda yang

terkontaminasi dan setelah itu kita menyentuh mata, hidung

ataupun mulut dengan tidak melakukan cuci tangan terlebih

dahulu atau lebih mudahnya kita bisa membawa handsanitizer

untuk membunuh bakteri agar tidak terkontaminasi. Akan

tetapi saya sendiri tidak tahu mengenai penyebaran

tertularnya virus ini melalui apa.

Setelah banyaknya warga Indonesia yang terkena virus

covid-19 dan sudah dinyatakan postif dengan melakukan test

covid-19 maka dari itu pemerintah memutuskan untuk

melakukan Lockdown dan wajib menggunakan masker di

setiap daerah untuk menghindari terjadinya mata rantai

penyebaran virus covid-19 ini dan juga dibeberapa daerah

Page 236: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

220 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

menyediakan tempat cuci tangan biasanya mereka simpan di

pinggir jalan atau disetiap sudut gang, namun sangat

disayangkan warga Indonesia ini sangat sulit untuk mematuhi

peraturan yang berlaku, padahal peraturan itu dibuat untuk

kebaikan bersama.

Berjalannya waktu setelah diberlakukannya Lockdown

di berbagai daerah tentu saja belum ada perubahan justru

malah penyebaran virus itu semakin meningkat karena

mungkin dibeberapa daerah belum melakukan lockdown

sehingga masih banyak berpergian, semisal masih ada yang

masuk bekerja atau sekolah. Warga Indonesia sendiri pun

masih belum bisa mengikuti aturan protocol kesehatan yang

sudah diberlakukan oleh pemerintah, seperti halnya tidak

mengenakan masker pada saat berpergian.

Karena semakin hari tingkat pasien postif covid-19

meningkat atau semakin banyaknya zona merah di wilayah

Indonesia, maka pemerintah kembali membuat atau

memberlakukan peraturan yang disebut PSBB (Perbatasan

Sosial Berskala Besar) yang bertujuan untuk menekan laju

penularan dan penyebaran covid-19 di Indonesia ini. Dan

setelah diberlakukan maka sejumlah kegiatan yang

melibatkan public dibatasi, seperti perkantoran, atau instansi

diliburkan, begitu juga dengan pembatasan kegiatan

keagamaan dan pembatasan trasnportasi umum.

Page 237: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

221 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

PSBB ini berbeda halnya dengan istilah lockdown,

mengapa dikatakan berbeda karena PSBB tidak nebutup

semua kegiatan atau aktivitas sosial, namun dalam

penerapannya ada kegiatan yang dibatasi dan tidak boleh

dilakukan. Adapun yang dibatasi itu seperti pembatasan

kegiatan di fasilitas umum seperti tempat kuliner, pusat

perbelanjaan dan sejenisnya yang yang dimana tempat itu

dilarang untuk berkumpul ditempat public, apabila melakukan

pelanggaran dengan berkumpul ditempat public tadi maka

akan mendapat teguran keras dan sanksi dari pihak yang

berwajib.

Adapula pemberlakuan PSBB pada kegiatan

pendidikan yang sebelumnya mereka sudah diliburkan dan

kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online, dan

setelah berlakunya peraturan PSBB ini kegiatan pendidikan

seperti ini diperpanjang karena dunia pendidikan bisa

dikatakan tempat berkumpulnya orang banyak yang dimana

kita tahu siapa saja yang terkontaminasi dengan virus

tersebut. Sehingga siswa/i bahkan mahasiswa/i yang lulus

pada tahun ini sering disebut dengan lulusan corona atau

angkatan corona, karena di sisi lain mereka tidak ada Ujian

Nasional bagi tingkat SD s/d SMK dan tidak ada acara

perpisahan atau wisuda pada umumnya.

Dan tidak lupa pula dengan diberlakukannya

pembatasan sosial budaya seperti pernikahan, dimana semua

Page 238: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

222 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

prosesnya diperbolehkan dengan syarat tertentu seperti

hanya melakukan akad nikah dan hanya beberapa orang saja

yang boleh mendampingi, tetapi masih banyak saja orang

yang ingin melangsungkan resepsi didalam rumah yang jelas

jelas sebelumnya sudah dilarang oleh pemerintah selama

masa pandemic covid-19 ini.

Kemudian untuk pembatasan mode trasnportasi ini

dimana diatur agar dalam sector ini jumlah dibatasi termasuk

penumpang dibatasi tidak lupa untuk menjaga jarak agar tidak

terkontaminasi dengan orang yang sudah terinfeksi virus

covid-19 ini, dan disinilah physical distancing diterapkan. Dan

pada masa PSBB inipun mode transportasi grabride atau

goride di hilangkan dari aplikasi, dan mereka yang terbiasa

menggunkan mode transportasi ini beralih ke grabcar atau

gocar dan untuk penumpangpun dibatasi. Ada lagi

pembatasan kegiataan keagamaan dimana Majelis Ulama

Indonesia (MUI) memberikan surat edaran bahwa

peribadahan atau shalat di masjid di hentikan untuk

sementara dan digantikan dengan shalat di rumah masing

masing, dan ini tidak hanya berlaku untuk umat islam bagi

agama lainpun dilarang beraktivitas yang mengundang banyak

orang.

Setelah pusat perbelanjaan diperintahkan untuk

menutup semua sarana maka dari itu mungkin sebagian besar

mereka menanggung kerugian besar karena PSBB ini

Page 239: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

223 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

diberlakukan kurang lebih 3 bulan, dan kebetulan saya bekerja

sebagai administrasi dibidang retail yang bertempat pada

pusat perbelanjaan Tanah Abang. Sebelum penutupan total

pada tanggal 27 Maret 2020 sebelumnya pusat perbelanjaan

Tanah Abang beroperasi dari jam 08.00 s/d 14.00 selama

beberapa hari dan pada saat itu perusahaan kami merasakan

penurunan omzet karena memang sebelum adanya PSBB

sudah ada istilah Lockdown atau karantina diri disetiap

daerah, jadi pengunjung dari luar kota tidak bisa berkunjung

karena memang pusat perbelanjaan Tanah Abang mayoritas

pengunjungnya itu dari luar daerah.

Tanggal 27 maret 2020 mulainya penutupan pusat

perbelanjaan Tanah Abang dan pada akhirnya kami hanya

mengandalkan orderan via online selagi ekspedisi masih

banyak yang buka, dan beberapa karyawan dirumahkan dan

digaji 40%. Pada saat itu ada sekitar 15 orang karyawan yang

bertugas di Tanah Abang setelah penutupan tersebut maka

kami hanya memanggil paling banyak 5 orang karyawan untuk

mengelola pesanan online, agar pendapatan atau kerugian

kami tidak turun drastis. Belum lagi cabang kami yang

berbentuk Butik di Jakarta timur pun diberlakukan PSBB

sehingga pemasukan omzet semakin turun.

Mendekati ramadhan pun datang yang biasanya kami

banyak dikunjungi pelanggan offline sekarang ini kami hanya

mengandalkan via online yang peminatnya tidak sebanyak

Page 240: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

224 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

offline, dan untungnya kami punya banyak langganan yang

sudah biasa pembelian grosir. 1 bulan kemudian sempat ada

info bahwa Tanah Abang akan kembali beroperasi tetapi

dengan mentaati protocol kesehatan dan jam operasional

dikurangi, tapi ternyata masa PSBB ini diperpanjang dan pada

akhirnya kami memutuskan untuk membuka cabang butik

yang terletak di Jakarta timur, karena memang sudah

banyaknya orang orang yang tidak melakukan PSBB.

Setelah mendekati hari raya idul fitri saya dan atasan

saya menghitung perbandingan omzet tahun 2019 lalu dan

tahun ini sungguh sangat terlihat penurunannya kurang lebih

45% belum lagi kewajiban kita untuk membayar sewa gedung

atau bangunan. Tapi beruntungnya karyawan masih digaji

karena saya dapat info dari beberapa instansi yang sama sekali

tidak digaji karena terkena dampaknya covid-19. Mungkin

sebagian besar perusahaan mereka tidak ada pemasukan

sehingga ada perusahaan yang melakukan PHK terhadap

karyawannya.

Semenjak adanya covid-19 ini mungkin angka kenaikan

pengangguran semakin bertambah dan peluang lapangan

kerja tidak seimbang dengan banyaknya karyawan yang

terkena PHK oleh perusahaannya. Dan perekonomian

Indonesia ini turun drastis sejak adanya wabah covid-19 ini.

Dan saat ini sudah diberlakukan New normal sehingga para

pekerja sudah bisa melakukan aktivitasnya kembali, meskipun

Page 241: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

225 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

jadwalnya masih bergantian atau belum stabil seperti

biasanya dan masih dibatasi. Ada beberapa tempat publik juga

yang sudah mulai beroperasi seperti mall dan tempat liburan,

tetapi dengan selalu mentaati protocol kesehatan dengan

menggunakan masker dan jangan lupa cuci tangan atau lebih

mudahnya dengan membawa handsanitizer.

Semoga masa ini cepat berlalu dan kita bisa melakukan

segala kegiatan seperti sedia kala, semoga kerugian yang kita

alami sekarang ini bisa tergantikan nanti setelah masa covid-

19 ini berakhir.

Page 242: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

226 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Dr. Udin Ahidin, SE., MM., CMA.

menyelesaikan Pendidikan S1 tahun

2010 Prodi Manajemen S1 Fakultas

Ekonomi Unpam, kemudian

melanjutkan ke jenjang S2 tahun 2012

Pascasarjana Prodi Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi Unpam. Tahun 2017

lulus dari program S3 Program Doktor Ilmu Manajemen

Fakultas Ekonomi UPI-YAI Jakarta.penulis memiliki hobi

Gowes, nonton film dan menulis.

Moto hidupnya;

1. Tidak ada orang yg sempurna di dunia ini, maka jangan

pernah meremehkan orang lain.

2. Kesungguhan niat, bukannya otak yang menentukan

keberhasilan dalam hidup.

Keberhasilan bukan diukur dari hasil, tetapi seberapa besar

usaha yang kita lakukan untuk mencapainya.

Page 243: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

227 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

NEW NORMAL DAN BISNIS KULINER ONLINE

Oleh: Angga Pratama

ita tahu perekonomian negara indonesia masih

dikatakan belum stabil. Mengingat semenjak covid-19

yang terjadi pada awal bulan februari kemaren sampai

sekarang belum selesai juga. Banyak sektor yang terdampak

oleh wabah covid-19 ini. Diantaranya adalah sektor pertanian,

pertambangan, kimia, industri, properti, finansial, infrastuktur

dan perdagangan,jasa dan investasi. Omzet penjualan dari

berbagai sektor banyak yang mengalami penurunan dratis.

Salah satunya dari usaha mikro kecil menengah yang dijalani

seluruh masyarakat indonesia. Pemerintah memberi aturan

untuk semua kegiatan dilakukan dirumah saja,diantranya

ibadah dirumah,belajar dirumah, belanja dari rumah,

melakukan organisai dari rumah,meeting dengan klien harus

dilakukan di rumah. Hal ini membuat bingung umkm bingung

mencari pengasilan kemana lagi.

Orang-orang yang mempunyai nama yang sudah

banyak dikenal khalayak ramai mungkin saja ekonominya

masih stabil tidak terlalu menurun walaupun ditengah

pandemi dan ada aturan baru new normal. Kegiatannya juga

tidak usaha saja tapi beralih ke youtube yang berpotensi

K

Page 244: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

228 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

mendapat penghasilan yang lumayan besar. Mereka enak

melakukan apa saja dikesehariannya lalu diupload ke youtube

mendapat penonton dan subcribe dengan gampangnya.

Belum lagi ada endorsan yang melunjank, itu salah satu cara

nambah penghasilan juga. Jadi kegiatan apa saja yang

dilakukan orang-orang besar bisa menopang perekonomian

hidup mereka.

Nah dibandingkan dengan rakyat biasa yang

keseharianya berjualan kaki lima di pinggir jalan yang

untungnya tidak terlalu besar, mereka bersyukur banget

dengan pendapatan yang bisa dibilang cukup buat makan

sehari-hari. Jika dagangan kurang laris mereka harus berfikir

bagaimana mencari modal untuk besok berjualan lagi. Apalagi

ditengah pandemi yang belum berakhir ini, masalah banyak

yang dikeluhkan yaitu biasa berjualan kali lima untuk

menghidupi keluarga selain itu ada yang dipikirkan yaitu bayar

rumah kontrakkan,cicilan motor maupun biaya sekolah yang

belum terselesaikan.

Awalnya saat pandemi makin melonjak, memang

pemerintah melarang pedagang kali lima berjualan mengingat

akan terjadi kerumunan banyak orang yang dapat

menimbulkan kontak fisik bersentuhan. Setelah itu seluruh

pedagang kaki lima mengikuti anjuran pemerintah untuk

berjualan di rumah saja, sampai ada aturan baru lagi yaitu

boleh berjualan seperti biasanya namun ada batas maksimum

Page 245: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

229 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

pembeli di setiap outlet jualan. Mereka keluhkan bahan baku

untuk jualan yang mereka beli sedikit melonjak tidak seperti

sebelum corona. Selain itu pembeli jadi berkurang dan omzet

penjualan kian menurun. Berbeda jauh dengan omzet

sebelum corona terjadi,bisa jutaan sekarang aja boro-boro

untuk makan aja sudah lebih dari cukup.

Muncul aturan baru dari pemerintah setempat yaitu

new normal/memulai kondisi yang baru. Menurut saya New

normal ini adalah keadaan yang terjadi di suatu tempat karena

ada wabah yang belum ditangani secara cepat sehingga

muncullah pola,cara,kebiasaan,perilaku masyarkat untuk

menjalani hidup yang baru. Kebijakan new normal ini sangat

berdampak pada umkm Indonesia agar terus berkembang dan

produknya dapat dikenal luas sampe Luar Negri.

Roda terus berputar perekonomian Indonesia akan

mengalami naik turun.Kita lihat umkm indonesia sekarang ini

melesat dibanding kerja kantoran. Saya pribadi mengetahui

tetangga saya kantoran di PHK karena pembatasan karyawan

di pabrik. Sehingga tidak mempunyai penghasilan setiap

bulannya. Akhirnya mencari penghasilan dengan berjualan

online. Kalo umkm basicnya memang menjual produk yang

ditawarkan ke customer untuk dikonsumsi. Tetapi

pendapatan tidak selalu naik kadang omzet menurun karena

suatu hal. Contohnya selama pandemi diberi aturan

Page 246: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

230 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

pemerintah utuk berjualan di rumah, umkm memasarkan

produknya melalui online saja.

Sedangkan adanya aturan new normal umkm kembali

berjualan kali lima dengan membatasi pelanggan yang datang

dan memenuhi syarat yaitu memakai masker, faceshield, dan

selalu cuci tangan setelah kegiatan dan jaga jarak antar

pelanggan lainnya serta melayani pembeli jika makananya

dibungkus untuk pencegahan penularan covid-19 yang masih

mewabah. Tak hanya itu umkm memasarkan produknya

melalui online contohnya sosial media whatssapp,

instagram,website dengan pengiriman menggunkan jasa grab

food/ go food/paxel day, sehingga memudahkan pembeli jika

tidak mau datang ke outlet/warung.

Hal yang harus diperhatikan pengusaha mikro kecil

dalam membuat produk untuk dijual online pada aturan new

normal ini yaitu pemilik usaha selalu menjaga kebersihan (cuci

tangan), menjaga kesterilan wadah seperti panci,baskon.sotel

dll. Selain itu pilih bahan baku yang masih fresh jangan layu

dan memastikan kemasaran selalu bersih sebelum

memasukkan produk, memberikan tenggat waktu disetiap

produk makanan maksimal 1 bulan agar konsumen dapat

mengkonsumi dengan baik.

Ketika produk sudah jadi waktunya dipasarkan melalui

online. Pada generasi milenial ini berbagai cara yang bisa

dilakukan untuk memasarkan produk. Contohnya paid

Page 247: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

231 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

promote dengan selegram/artis ternama yang followers

banyak,walaupun kita merogoh kocek agak mahal namun

feedbacknya terhitung lumayan untuk sekali posting. Tetapi

ada juga yang saya lihat di instagram artis ashanty/selegram

lainnya ingin membantu umkm yang masih dilanda sepi

pembeli karena wabah corona makanya artis tersebut

menggratiskan paid promote selama akhir mei kemaren,

namun sampai sekarang belum diketahui masih melanjutkan

endorse gratis itu. Kita tunggu kabar baiknya untuk membantu

umkm agar terus berkembang meski masih dilanda covid-19.

Setelah itu saya lihat postingan di selegram juga

terinspirasi dengan artis ternama untuk melanjutkan kebaikan

membantu umkm semua,perekonomian yang ekonominya

kian tergerus. Terdapat cara kedua memasarkan produk yaitu

membuat iklan yang menarik pembeli untuk tertarik dengan

produk kita. Mengadakannya promo besar-besaran sehari

setelah launching produk pada aturan new normal. Misalnya

buy 1 get 1 atau promo beli maksimal 2 gratis antar ke rumah.

Nah rame tuh produk yang kita tawarkan dalam sehari,itu cara

mengenalkan produk sekaligus produk cepat laku dipasaran.

Cara ketiga yang dapat dilakukan adalah membuat

artikel pemasaran,biasanya memakai blog/website agar

mudah dijangkau orang banyak saat mencari produk kita. Cara

keempat dengan menggaet food influencer yaitu memberikan

produk kita secara gratis lalu memasarkan dengan bahasa

Page 248: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

232 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

mudah dipahami sehingga menarik konsumen untuk membeli

produk kita. Cara ke lima adalah membuka toko online, ada

banyak marketplace yang sering digunakan untuk berjualan

misalnya shopee, lazada, tokopedia. Pilih foto produk terbaik

lalu posting dan tunggu akan banyak orderan yang masuk.

Begitu mudah bukan menggunakan media internet. Jaman

sekarang dipermudah banget melakukan penjualan ,waktunya

fleksibel bisa diatur semau kita. Apalagi bisnis makanan

digandrungi semua kalangan muda maupun tua. Terlebih ada

yang gamau ribet masak inginnya belanja makanan lewat

online saja.

Menjadi peruntungan bagi umkm seluruh indonesia

bisa memulai bisnis dengan olahan makanan siap saji tanpa

perlu masak lagi. Mengenai omzet memang tidak terlalu besar

namun bisa menutupi buat keperluan lainnya. Di aturan new

normal ini pedagang kecil masih berjualan online maupun

offline ditengah kondisi masih pandemi belum berakhir. Kita

doakan saja wabah covid-19 semoga cepat berlalu dan

keadaan ekonomi negara Indonesia stabil seperti sedia kala.

Ekonomi indonesia semakin maju dan produk olaham

umkm kita dapat dikenal luas sampai manca negara. Oh iya

bantulah perekonomian teman/tetangga kita dengan

membeli produknya, sedikit atau banyak produk yang kita beli

dapat meringankan kebutuhan keluarganya kita tidak pernah

tahu kebutuhannya untuk bayaran sekolah anaknya atau

Page 249: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

233 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

membeli susu anaknya, tujuannya agar umkm seluruh

insonesia terus berkembang dan ekonomi stabil. aamiin

Page 250: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

234 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Dr. Angga Pratama, SE., MM. Lahir di

Jakarta, 17 Juni 1989. Menyelesaikan

pendidikan S1 di Universitas Trisakti

Jakarta. Kemudian melanjutkan

pendidikan ke jenjang S2 di Universitas

Pamulang. Dan terakhir menyelesaikan

Pendidikan S3 di Universitas Pasundan

Bandung. Penulis termasuk yang hobi naik

gunung ini memiliki moto: “Pekerjaanmu merupakan

ibadahmu.”

Page 251: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

235 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

NARASI NEW NORMAL DI TENGAH MASYARAKAT

Oleh: Lilis Suryani

arasi ‘new normal’ atau kenormalan baru, jika tidak

didasarkan atas pondasi yang kuat tentu akan

menjadi catatan yang buruk bagi sejarah. Begitu juga,

dapat dipastikan praktik wacana ‘new normal’ tidak akan

pernah berhasil jika abai akan konsep dan teori atau pijakan

yang mendasarinya. Paradoks istilah new normal perlu

dicermati. Wacana pemerintah begitu kuat akan narasi ‘new

normal’, bahkan Presiden dan Gubernur DKI Jakarta

melakukan konferensi pers setelah meninjau skenario

penerapannya di Jakarta (26/5). Hal ini dilakukan di tengah

ketidakpastian pemerintah, menjamin kesehatan masyarakat

terbebas dari belenggu Covid-19. Ditandai dengan terus

bertambahnya kasus positif Covid-19, sebagaimana laporan

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Namun skenario ‘new normal’ tetap akan menjadi

pilihan pemerintah. Bahkan pemerintah melalui Kemenkes

telah menerbitkan protokol ‘new normal’. Apa sebenarnya

yang dimaksud dengan ‘new normal’? Jika mengamati

argumentasi pemerintah diberbagai media massa, ‘new

normal’ adalah kegiatan membuka, melonggarkan (relaksasi)

kebijakan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB). Aktivitas

N

Page 252: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

236 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

bekerja, belajar dan ibadah dari rumah, akan mengalami hal

normal, seperti kerja di kantor atau tempat usaha, belajar di

sekolah/perguruan tinggi, dan ibadah di fasilitas rumah

ibadah.

Proses pembukaan situasi ini dianggap sesuatu yang

baru ‘new’ dari kenormalan biasanya. Sesuatu yang ‘new’ yang

menjadi catatan penting kita adalah persoalan penerapan

menjaga kebersihan tidak hanya di rumah tetapi di ruang

publik dan tempat kerja, ibadah dan sekolah. Ngotot-nya

usaha membuka ‘new normal’ juga bermotif untuk

menggerakan perokonomian. Sebagaimana yang diutarakan

menteri kordinator perokonomian sebagai usaha untuk

memulihkan dan meningkatkan perekonomian nasional. Hal

ini dinilai sebagai upaya untuk menghindari dari resesi

ekonomi nasional yang berkepanjangan.

Indikator apa yang digunakan agar daerah dapat

melalukan pelonggaran atau pembukaan PSBB. Setidaknya

ada tiga indikator penilaian yang di paparkan Gugus Tugas

yaitu gambaran epidemiologi yaitu berkaitan dengan melihat

perbandingan atau penurunan kasus covid 19. Selanjutnya

soal sirveilens kesehatan masyarakat dan fasilitas pelayanan

kesehatan.

Secara singkat, ‘new normal’ bukanlah sesuatu

keputusan yang menggembirakan, bukan sesuatu yang harus

dipuja-puja. ‘now normal’ adalah kondisi biasa saja. ‘New

Page 253: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

237 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

normal’ sebatas ketidakmampuan pemerintah untuk

memutus rantai Covid-19 menjadi 0, sehingga menggunakan

‘new normal’ dengan bumbu-bumbu agar masyarakat

beraktivitas diluar rumah sesuai protokol kesehatan ‘new

normal’.

Paradoks New Normal

Kenormalan baru menjadi paradoks baru.

Sebelumnya, pemberitaan Covid-19 begitu menakutkan,

bahwa virus ini menular melalui individu ke individu hingga

dapat hidup di benda selama beberapa hari. Tak main-main,

ada dokter yang mengatakan bahwa Covid-19 akan merusak

paru-paru, walau pasien dikatakan sembuh. Saat Covid-19

dinyatakan sebagai bencana non-alam oleh Presiden.

Imbauan pemerintah hanya sebatas, yuk jaga jarak,

phisycal/social distancing. Saat itu pula pemerintah

menghimbau agar semua aktivitas dialihkan di rumah saja.

Pada saat kondisi positif Covid-19 terus meningkat, kebijakan

PSBB baru diputuskan.

Masyarakat mau tidak mau harus mengikuti aturan

pemerintah untuk tetap di rumah. Namun demikian, selama

lebih dari dua bulan, perkembangan kasus positif terus

mengalami peningkatan secara nasional. Saat itu pula

kebijakan ‘new normal’ dipromosikan. Mengamati hal

tersebut, tentu ini menjadi produk paradoks yang pertama.

Page 254: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

238 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

‘New normal’ diterapkan saat masyarakat masih

terjamin tertular virus Covid-19. Menjamin setiap jiwa warga

negara jauh lebih penting, karena nyawa hanya sekali

bersemayam dalam tubuh manusia. Perihal soal pemulihan

ekonomi, bisa dibicarakan kemudian. Negeri yang komunis

saja, menjamin warganya selamat. Wuhan membuka

Lockdown saat memastikan 0 orang yang terjangkit virus

Covid-19, baru membicarakan yang lainnya.

Paradoks kedua, yaitu akibat PSBB pelaku UMKM

nyaris tercekik, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang

mencapai lebih dari dua juta tidak bisa dikatakan sebagai

sesuatu yang ‘new normal’. Dua contoh kasus ini, memang

merupakan kejadian baru ‘new’, namun bukan sesuatu yang

normal.

Mereka tidak bisa masuk kantor, mereka harus

mencari modal untuk dapat beraktivitas kembali. Inilah

kondisi baru yang tidak membahagiakan. Pembuangan

anggaran sia-sia di tengah Covid-19 juga terjadi, saat semua

dalam kondisi susah, pemerintah memberlakukan prakerja

secara online. Kebijakan di tengah pendemi ini menjadi sia-sia,

mereka yang mendapat pelatihan tentu akan kesulitan

mempraktekkan di tengah pendemi.

Paradoks yang ketiga, pemerintah untuk mendukung

‘new normal’ membutuhkan sokongan anggaran yang tidak

sedikit. Lagi-lagi yang dilakukan dengan cara paling mudah,

Page 255: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

239 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

yaitu berhutang. Kementrian keuangan, melansir kebutuhan

hutang mencapai 1.439 Triliun. Negara juga akan terbitkan

hutang senilai 990 Triliun untuk pemulihan ekonomi. Covid-19

telah menjadi argumen untuk melalukan penambahan utang

negara.

Belum lagi dinilai secara substansi, apakah

keperuntukan untang tersebut untuk pembedayaan UMKM

dan koprasi, atau untuk penguatan korporasi besar. Unit bisnis

pemerintah konon mendapat suntikan anggaran dari

pemerintah, seperti perbankan. Jika demikian jelas, bahwa

akses ke perbankan mereka yang memiliki jaminan dan lebih

berpihak pada korporasi besar.

Pasca Covid-19

Inilah akibat dari semua kebijakan pemerintah yang

setengah-setengah sejak penerapan penanganan Covid-19.

Mungkin lain halnya jika menerapkan karantina wilayah

(lockdown), tentu akan berbeda pula hasilnya. Kebijakan

phycical/social distanting, di rumah saja, PSBB belum mampu

menghambat sepenuhnya Covid-19, maka hal yang wajar jika

negara ngotot melaksanakan ‘new normal’.

Kebijakan ‘new normal’ pada akhirnya menjadi produk

lanjutan yang membingungkan tanpa memberikan solusi atas

kehidupan pasca covid 19, seperti mereka yang kehilangan

pekerjaan, mereka yang gulung tikar, mereka yang bingung

Page 256: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

240 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

modal, dan lain sebagainya. Harusnya kebijakan atas

kehidupan pasca covid 19 dipertimbangkan secara matang

oleh pemerintah pusat dan daerah. Seperti tidak

menggunakan istilah ‘new normal’ jika pemaknaannya hanya

sebatas mencuci tangan, pakai masker, karena selama Covid-

19 itu juga sudah dilakukan.

Begitu juga ‘new normal’ dilaksanakan saat 24 ribu

lebih orang positif Covid-19. Pemerintah harus

mempertimbangkan kebijakan yang melindungi segenap

warganegara, baik dari hal kesehatan, sosial dan ekonomi.

Pemerintah seharusnya memastikan berakhirnya Covid-19

dengan cepat hingga 0 kasus, selanjutnya membuka jalan baru

bagi kehidupan yang normal.

Page 257: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

241 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

N. Lilis Suryani, Lahir di Jakarta 28

Maret 1969. Menyelesaikan pendidikan

Sarjana di STIE Ahmad Dahlan Ciputat

(1994), kemudian melanjutkan ke

jenjang S2 di Universitas Pamulang

Tangerang (2011). Penulis pernah

mengikuti pendidikan non formal

Training Problem Solving & Decision Making (2016), Training

Excellent Management (2015), Trainer Management Training

(2014), dan Training Supervisor Skill (2013). Pengalaman

pekerjaan penulis adalah pernah bekerja di Bank Artamas

sebagai Head Collection (1990-2000), Analis Kredit, HRD

(1986-1990), pernah juga sebagai Teller (1985-1986), dan

pernah Bekerja di PT. Cakrawala Citramega Multifinance

dengan Jabatan Manajer HRD (2000-2018). Saat ini tercatat

sebagai Dosen tetap di Universitas Pamulang (Unpam)

Tangerang, dan sedang menempuh pendidikan Program

Doktoral Manajemen di Universitas Pakuan (Unpak) Bogor

(2018- sekarang)

Page 258: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

242 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

PELUANG WIRAUSAHA DI MASA NEW NORMAL

Oleh: Paeno

enyebaran COVID-19 mengubah cara hidup kita

begitupun cara bekerja kita semua aktivitas yang

berada diluar ruangan atau rumah harus kita hindari

untuk pencegahan terularnya COVID-19. Dalam situasi new

normal ini bekerja, berbisnis atau berwirausaha dari rumah

merupakan cara yang lebih baik untuk meningkatkan

perekonomian kita. Kunci keberhasilan untuk menghadapi

new normal dalam berwirausaha harus adanya persiapan yang

matang dan kesedian untuk menghasilkan ide-ide baru untuk

meningkatkan dan mempertahankan usaha yang telah kita

buat. Seperti yang kita tahu banyak pengusaha yang terpaksa

untuk menutup usaha mereka guna mencegah penyebaran

COVID-19. Dalam situasi new normal ini mereka harus berfikir

keras untuk menigkatkan kondisi usaha nereka kembali.

Seorang Entrepreneur harus memiliki jiwa percaya diri,

gigih, pantang menyerah, menyukai tantangan, inovasi dan

kreatif dalam mengembangkan usaha. Semangat yang perlu

ditanamkan dalam Entrepreneur bukan hanya menjadi

pengusaha sukses tetapi juga hars berguna untuk masyarakat

lain.

P

Page 259: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

243 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Dalam situasi ini banyak para pekerja yang dirumahkan

atau di PHK yang menyababkan angka pengangguran di

Indonesia semakin meningkat. Disini kita dapat mengetahui

pentingnya menanamkan jiwa Entrepreneur dalam diri kita

sendiri. Jika didalam diri kita telah tertanam jiwa Entrepreneur

kita akan lebih muda mengadapi situasi seperti ini. Seperti

yang kita ketahui saat ini kita sedang menerapkan social

distancing untuk menghindari perkumpulan lebih dari tiga

orang, dan adanya lockdown dimana segala sesuatunya sebisa

mungkin kita lakukan didalam rumah. Banyak Pertokoan, Mall,

Tempat Ibadah dan Tempat-tempat yang menimbulkan

kerumunan di tutup.

Dari sini kita dapat mengambil peluang bisnis yang

dapat kita lakukan dirumah dengan berjualan online misalnya

kita sebagai mahasiswa yan kuliah sambil bekerja dan disituasi

pandemi ini kita dirumahkan sementara sedangkan kita perlu

uang untuk membayar kuliah kita, disini kita dapat

menggambil peluang berbisnis atau berwirausaha bisa dengan

cara membuat masker kain homemade, membuat makanan

sehat seperti salad dan kita juga bisa membuat online shop

sesuai keinginan kita. Dengan begitu kebutuhan ekonomi kita

akan terbantu.

Untuk menjadi wiraussahawan/entrepreneur yg

sukses kita sebagai mahasiswa harus mempunyai langkah-

langkah yang pas untuk melancarkan usaha kita. Pertama, kita

Page 260: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

244 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

harus memiliki kemauan maksudnya adalah dalam

berwirausaha harus memiliki rasa kemauan, memang dalam

berwirausaha kita harus mulai dari yang sederhana kecuali jika

kita memang memiliki modal besar.

Terkadang orang berpikir para usahawan adalah orang

yang sudah mapan dan memiliki banyak dana untuk

menjalankan usahanya. Tapi apakah memang selalu seperti itu

keadaanya? Tentu saja tidak. Dunia wirausaha kini tidak hanya

menjadi dunia bagi orang yang mapan dan memiliki banyak

modal akan tetapi berwirausaha saat ini dapat juga dilakukan

orang-orang kecil bahkan mahasiswa pun bisa melakukannya.

Kedua, memiliki visi atau tujuan, seeorang wirausaha

yang memiliki visi tidak akan takut gagal. Ia sadar akan risiko

yang akan dihadapinya tetapi ia tidak mudah menyerah.

Ketiga, Memiliki motivasi yang tinggi, salah satu sumber

keberhasilan seorang wirausaha terletak pada adanya

motivasi dalam dirinya untuk tetap maju. Dan yang Keempat,

hal yang juga sangat utama dalam berwirausaha adalah sikap

terhadap uang.

Seorang wirausaha tidak hanya tertantang untuk

mendapat uang, tetapi harus bisa memutar bahkan

mengumpulkan uang. Disaat ini tidak ada jaminan bahwa

setelah kita menjadi sarjana kita akan langsung mendapat

pekerjaan. Hal ini dikarenakan minimnya lapangan perkerjaan

yang tesedia diindonesia.

Page 261: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

245 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Jika kita telah menanamkan jiwa entreprenur dan

menerapakannya dalam diri kita disituasi kali ini kita akan

tetap medapatkan penghasilan dan secara tidak langsung kita

ikut andil dalam mengurangi pengangguran di Indonesia.

Dengan menumbuhkan jiwa entrepreneur bukan kita yang

mencari pekerjaan tetapi kita bisa menciptakan lapangan

pekerjaan sendiri bahkan juga untuk orang lain. Semakin kita

bisa menciptakan lapangan pekerjaan pasti bisa mengurangi

pengangguran di negara kita inii.

Berarti kewirausahaan sangat penting untuk dilakukan

dan dikembangkan bukan saja pada masyarakat luas tetapi

dikalangan mahasiswa maupun pelajar sangat perlu

dikembangkan dan di lakuan.dan melalui berwirausaha kita

dapat belajar untuk berpikir yang kreatif dalam berbisnis.

Bahkan kita bisa mengambil hikmahnya jika situasi sudah

normal kembali seperti dulu kita masih tetap bisa

menjalankan usaha yang kita buat pada masa pandemi untuk

menambah penghasilan kita. Jadi, uang dari hasil usaha yang

kita buat dapat kita tabungkan untuk keperluan kita nantinya

dan bisa kita gunakan untuk masa depan kita nantinya.

Page 262: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

246 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Paeno, SE., MM. Lahir di Jogjakarta

1 Agustus 1971. Menyelesaikan

pendidikan S1 di Universitas

Pamulang (2013), kemudian

melanjutkan ke jenjang S2 di

kampus yang sama (Unpam, tahun

2013-2015). Pekerjaan yang pernah

ditekuni adalah sebagai Office

Assistant di BUT. NIKO ASIA LTD (2010-2015), Office Assisten

di Niko Resources (Sunda Strait Ltd) di Beltway Office Park

Simatupang (2015); sebagai Business Service di PT. Agra Energi

Indonesia Ltd July, 2015-skrng), Saat ini penulis adalah Dosen

Tetap di Universitas Pamulang (Unpam) Tangerang. Penulis

berdomisili di Jl. Kav. Keuangan II. Kampung Bulak barat,

Kedaung Rt. 09/01, Ciputat Tangerang Selatan Kec. Pamulang,

Tangerang Selatan - Banten 15415 Nomor Hp yang dapat

dihubungi +6281311484230 dan E-mail

[email protected]

Page 263: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

247 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

DAMPAK NEW NORMAL PADA SEKTOR

PENDIDIKAN

Oleh: Sutrisno

enyebaran covid-19 masih menjadi ancaman global,

termasuk di indonesia. Direktur Jenderal Organisasi

Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom

Ghebreyesus menyebutkan, lebih dari 7,2 juta orang terinfeksi

covid-19 dan menyebabkan lebih dari 400.000 orang

meninggal. Meski kondisi setiap negara berbeda, ada yang

dalam tren membaik, secara global Dirjen WHO menilai

kondisinya masih memburuk.

Kondisi Indonesia bervariasi, selasa, 9 juni 2020, secara

nasional ada tambahan 1.043 orang yang positif covid-19,

tertinggi dalam sehari. Di Jakarta, ada tambahan 232 kasus,

juga tertinggi dalam sehari sehingga total 33.076 orang

tekonfirmasi positif, dengan 19.246 orang dirawat, 11.414

orang sembuh, dan 1.923 meninggal dunia.

Dengan peristiwa yang sudah terjadi dan angka

kesembuhan meningkat, pemerintah menyambut era The

New Normal. Pemerintah berupaya melakukan serangkaian

pendekatan kepada segmen-segmen masyarakat. Pemerintah

menyiapkan protokol kesehatan yang artinya kita mulai bisa

P

Page 264: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

248 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

beraktifitas sesuai dengan protokol/pengawasan. Masyarakat

dihimbau agar mempersiapkan diri memasuki kebijakan The

New Normal atau kenormalan baru, dengan harapan,

masyarakat bisa melakukan aktifitas seperti biasanya dan

perekonomian di indonesia bisa meningkat kembali.

Dengan adanya pandemi covid-19 ini tentunya banyak

sekali dampak yang akan terjadi salah satunya dari sektor

pendidikan. Sudah tiga bulan lebih anak-anak di indonesia

terkurung di rumah, sekolah, bermain, ibadah, bersosialisasi

semua dilakukan di rumah. Sistem pembelajaran jarak jauh,

semua kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan sistem

online, dengan berjalannya sistem online ini pada akhirnya

orang tua pun harus mengajari anaknya untuk belajar di

rumah dan mau tak mau harus ada yang belajar lagi orang

tuanya untuk mengerjakan tugas online yang diberikan oleh

gurunya kepada anaknya.

Beruntung, bagi para guru di kota dengan fasilitas

internet memadai. Mereka punya banyak pilihan. Berbagai

model pembelajaran dapat diuji coba sesuai kebutuhan.

Pengelolaan PJJ secara kreatif memang semakin

dimungkinkan karena kini kian banyak aplikasi belajar daring

yang sebagian dikembangkan dalam negeri sebut saja Simak

online dan Sekolah.mu. aplikasi itu menawarkan solusi

pembelajaran virtual.

Page 265: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

249 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Sistem yang berjalan hampir 3 bulan terakhir,

kemungkinan besar akan tetap dilanjutkan saat tahun ajaran

baru pada pertengahan Juli 2020. Pilihan ini lebih aman bagi

semua warga sekolah, terutama di zona merah dengan kasus

infeksi covid-19 tinggi. Namun, pemerintah diminta mengatasi

keterbatasan jaringan internet dan kebutuhan kurikulum yang

mendukung sistem belajar dari rumah. Kepala Biro Kerja Sama

dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Evi Mulyani mengatakan, jadwal aturan tahun

ajaran baru masih tetap pada pekan ketiga pada juli 2020.

Namun, itu tidak berarti sekolah otomatis dibuka untuk

kegiatan belajar tatap muka langsung.

Metode pembelajaran bergantung pada

perkembangan covid-19. Sebagian besar sekolah akan tetap

melanjutkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pembelajaran bisa

dengan berbagai alternatif, yakni lewat internet, stasiun

televisi, radio, dan banyak modul yang dapat digunakan atau

dipelajari secara mandiri. Pilihan atas PJJ itu sesuai dengan

aspirasi mayoritas orang tua murid dam sejumlah asosiasi

guru, seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Contoh berikutnya yaitu komunikasi informasi apakah

pandemi covid-19 ini berpengaruh pada sektor komunikasi

informasi? Menurut saya pribadi tentu saja berpengaruh,

karena pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB yang sama

Page 266: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

250 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

kita ketahui, sehingga kegiatan bersosialisasi kita kepada

sesama menjadi dibatasi karena pandemi ini.

Hal ini tentunya membuat keseharian kita terganggu

dan terasa berbeda, apa lagi pandemi ini kita lalui pada saat

umat mayoritas di indonesia melaksanakan ibadah puasa dan

berlanjut sampai Hari Raya Idul Fitri yang pada akhirnya kita

laksanakan dirumah dan bersilaturahmi dengan telepon

genggam.

Pandemi covid-19 ini terasa begitu heboh, karena era

digital yang saat ini yang luar biasa, berbagai macam informasi

yang sangat mudah tersebar hanya dengan menshare

informasi tersebut baik itu informasi yang benar maupun

hoax, begitupun hampir di semua stasiun televisi terus

menerus memberitakan peristiwa ini, hingga banyak

masyarakat yang sangat ketakutan berlebihan dan

menganggap pandemi ini sangat berbahaya, sampai ada

peristiwa di dalam suatu daerah tidak menerima dengan baik

orang meninggal dunia yang terkena covid-19 ini, tentu saja

kejadian tersebut sangat memprihatinkan bagi keluarga yang

ditinggalkan.

Negara-negara dengan tingkat kemajuan ekonomi dan

teknologi sudah mapan serta didukung sistem pelayanan

kesehatan yang baik pun tergagap-gagap di awal penanganan

bencana non alam ini. Sistem manajemen standar yang sudah

lama dibangun terasa kehilangan relevansinya dan karena itu

Page 267: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

251 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

pemerintah terkesan lambat dengan kebijakan-kebijakanyang

bersifat trial and error dalam penanganan pada awal

masuknya pandemi ini ke indonesia.

Kondisi ini di perparah oleh adanya sistem pelayanan

kesehatan yang masih terbatas, serta sikap abai terhadap ilmu

pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain pandemi covid-19 di

indonesia menggugah partisipasi publikyang luar biasa untuk

secara bersama-sama bergotong royong saling membantu

mengatasi.

Hal ini meyakinkan kita, bangsa indonesia memiliki

modal sosial yang kuat yang selalu bangkit ketika bangsa ini

menghadapi masalah bersama. Kreativitas dan inovasi anak

bangsa bermunculan dengan adanya paksaan dari covid-19.

Berbagai produk hasil kreatifitas kampus bekerja sama dengan

pelaku usaha dan pemerintah bermunculan, seperti

emergency ventilator, rapid diagnostics test-kit, robot pasien

covid-19, bilik swab, face shield, portable sink, air purification

device, dan virus transport media (VTM) untuk polymerase

chain reaction (PCR).

Beberapa produksi hasil inovasi dalam negeri yang

dihasilkan Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 telah

diluncurkan Presiden Jokowi melalui telekonferensi, 20 mei

2020, tepat pada peringatan Kebangkitan Nasional. Ini sangan

menggembirakan dan membanggakan. Selama ini masih

Page 268: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

252 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

banyak komponen alat dan bahan baku obat yang masih harus

diimpor.

Sebenarnya pemerintah telah mencanangkan program

percepatan pengembangan industri farmasi dan alat

kesehatan (alkes) yang dituangkan dalam inpres No 6/2016

serta rencana aksi pengembangan industri farmasi dan alkes

yang dituangkan dalam Perrmenkes No 17/2017. Tujuannya,

tercipta kemandirian industri farmasi dan alkes pada 2025.

Langit di hari Idul Fitri tahun ini sangat cerah untuk di

wilayah Jakarta dan sekitarnya. Di siang hari, matahari sangan

terik dan membuat pusing jika keluar rumah tanpa penutup

kepala. Cuaca panas memang cocok makan buah-buah segar.

Apalagi setelah sebulan berpuasa Ramadhan istimewa karena

berada di tengah oandemi covid-19 ini. Pemandangan ini

tentu sangat berbeda sebelum atau di awal masa pembatasan

sosial berskala besar (PSBB). Langit dan udara Jakarta di

anggap penuh polusi dan suli melihat langit biru di Jakarta

seindah hari pertama lebaran tahun ini.

Pemerintah DKI Jakarta atau pun pemerintah pusat

mungkin sudah berusaha menurunkan tingkat polusi di

Jakarta, penerapan ganjil genap kendaraan pun dilakukan,

namun belum berhasil. Tetapi, di saat pandemi ini, justru

langit dan udara menjadi lebih baik. Ketika tangan manusia tak

mampu, kita harus mengakui bahwa tuhan sangat mudah

Page 269: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

253 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

mengubah segala sesuatu yang sulit bagi manusia. Tuhan

sedang menunjukkan kuasa-Nya.

Semoga saja pandemi ini segera usai, dan setiap yang

wafat mendapat yang terbaik di sisi-Nya. Aamiin.

Page 270: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

254 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Drs. H. Sutrisno, MM. Lahir di Pacitan

2 Juni 1961. Menyelesaikan pendidikan

S1 di IKIP Jakarta Tahun 1988,

kemudian menyelesaikan Pendidikan

Strata Dua (S2) di LPMI Jakarta. Saat ini

sebagai Dosen Tetap di Universitas

Pamulang (Unpam) Tangerang. Penulis

dapat dihubungi melalaui Email;

[email protected] dan no Hp:

081388355875/087877259299

Page 271: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

255 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

NEW NORMAL DAN TANTANGAN BAGI PELAKU

BISNIS DI INDONESIA

Oleh: Kasmad

alam kehidupan new normal yang akan terjadi para

pelaku usaha harus berani menghadapi babak baru

dalam usaha bisnis yang sudah dijalanin maupun yang

akan dijalani dengan strategi protokol program pemerintah

demi mementingkan kesehatan konsumen dan para pelaku

usaha. Virus Covid-19 banyak mengalami perubahan yang

signifikan terhadap industri bisnis, kegiatan sosial, dan

perekonomian. Di masa PSBB banyak pelaku usaha yang

mengalami kemunduruan usaha dan menyebabkan gulung

tikar terhadap usaha bisnisnya dan ada juga yang masih

menjalankan usaha bisnisnya dengan cara melakukan usaha

memasarkan produk dan jasa melalui media sosial dan

sebagainya dengan menerapkan standar keamanan yang telah

ditetapkan oleh pemerintah untuk membantu para konsumen

dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Para pelaku bisnis mulai memasuki babak baru dalam

dunia usaha bisnis. Sebelum memasuki new normal, para

pelaku bisnis di Indonesia banyak mengalami kerugian yang

sangat signifikan pada sektor ekonomi. Banyak kegiatan

D

Page 272: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

256 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

produksi yang terhambat sampai terhenti dikarenakan usaha

bisnis banyak yang belum siap dalam kegiatan supply dan

demand barang secara keseluruhan. Sementara vaksin untuk

virus Covid-19 masih belum ditemukan dan masyarakat

maupun pelaku bisnis harus bisa menjalani kegiatan dan hidup

berdampingan dengan pandemi virus Covid-19 ini.

Persiapan untuk keseluruhan para pelaku usaha dalam

menghadapi pelonggaran PSBB sangat diutamakan untuk

membangun kembali usaha bisnis yang sempat terhenti. Para

pelaku usaha bisnis dalam memasuki kehidupan new normal

harus banyak memikirkan strategi jangka panjang untuk

membuat usaha bisnisnya berkembang lagi untuk

mendapatkan keuntungan kembali dengan tetap menerapkan

protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh

pemerintah, seperti penggunaan masker, social distancing

dan wajib rajin mencuci tangan sebelum dan setelah kontak

langsung dengan masyarakat umum dan para pelaku bisnis.

Selanjutnya strategi para pelaku bisnis dalam

menerapkan riset pemasaran kepada seluruh konsumen agar

produk bisa tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari. Riset

pemasaran terletak pada integrasi, para pelaku usaha bisnis

memiliki manajemen stock produk yang terintegrasi dengan

pembelian dan penjualan, sehingga dapat memantau

persediaan barang yang ada digudang dengan cepat dan tepat

sasaran.

Page 273: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

257 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Dalam memasuki tahap new normal setelah

PSBB, kebijakan pemeberlakuan kembali aktifitas dalam

sektor perkantoran, mall dan yang menyangkut kegiatan

bisnis usaha akan dibuka, para pelaku usaha berupaya

memperbaiki kondisi perekonomian dengan perlahan sampai

dikatakan benar-benar pulih semua.

Menyikapi new normal pada pelaku bisnis di Indonesia

Pada saat ini Indonesia memasuki tahap kehidupan

new normal setelah masa pandemi Virus Covid-19. Para

pelaku bisnis mulai memasuki babak baru dalam dunia usaha

bisnis. Sebelum memasuki new normal, para pelaku bisnis di

Indonesia banyak mengalami kerugian yang sangat signifikan

pada sektor ekonomi. Banyak kegiatan produksi yang

terhambat sampai terhenti dikarenakan usaha bisnis banyak

yang belum siap dalam kegiatan supply dan demand barang

secara keseluruhan. Sementara vaksin untuk virus Covid-19

masih belum ditemukan dan masyarakat maupun pelaku

bisnis harus bisa menjalani kegiatan dan hidup berdampingan

dengan pandemi virus Covid-19 ini.

Persiapan untuk keseluruhan para pelaku usaha dalam

menghadapi pelonggaran PSBB sangat diutamakan untuk

membangun kembali usaha bisnis yang sempat terhenti.

Sebelum diberlakukannya new normal, pemerintah telah

menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama

Page 274: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

258 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

kurang lebih 3 bulan lamanya baik kegiatan perekonomian,

sosial, budaya, keagamaan, dan pendidikan. Dengan

ditetapkannya PSBB ini bertujuan untuk memutus mata rantai

virus Covid-19.

Para pelaku usaha bisnis dalam memasuki kehidupan

new normal harus banyak memikirkan strategi jangka panjang

untuk membuat usaha bisnisnya berkembang lagi untuk

mendapatkan keuntungan kembali dengan tetap menerapkan

protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh pemerintah,

seperti penggunaan masker, social distancing dan wajib rajin

mencuci tangan sebelum dan setelah kontak langsung dengan

masyarakat umum dan para pelaku bisnis.

Selanjutnya strategi para pelaku bisnis dalam

menerapkan riset pemasaran kepada seluruh konsumen agar

produk bisa tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari. Riset

pemasaran terletak pada integrasi, para pelaku usaha bisnis

memiliki manajemen stock produk yang terintegrasi dengan

pembelian dan penjualan, sehingga dapat memantau

persediaan barang yang ada digudang dengan cepat dan tepat

sasaran. Pelaku usaha mempunyai sistem komunikasi yang

baik terhadap para konsumen loyal maupun konsumen baru

dalam memasarkan produk-produk yang mereka jual dengan

menggunkan komunikasi secara online baik melalui media

sosial dan sebagainya dan menerapkan sistem pembayaran

online banking. Kemudian pelaku usaha menyediakan

Page 275: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

259 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

pengiriman barang produksi menggunakan jasa pengiriman

contohnya seperti JNE, TIKI, FEDEX, dan OJEK ONLINE.

Para pelaku usaha memikirkan orientasi terhadap

konsumen dalam membeli produk dan jasa dengan

memberikan hal positif terhadap kesehatan dan kepuasan

konsumen, seperti halnya kemasan produk yang higienis, dan

produk yang baik. Kemudian para pelaku usaha harus

memikirkan keamanan dalam produk yang mereka pasarkan

terhadap konsumen, seperti halnya meminimalisir resiko

tertular ketika melakukan transaski dan menikmati produk

maupun layanan.

Dalam memasuki tahap new normal setelah PSBB,

kebijakan pemeberlakuan kembali aktifitas dalam sektor

perkantoran, mall dan yang menyangkut kegiatan bisnis usaha

akan dibuka, para pelaku usaha berupaya memperbaiki

kondisi perekonomian dengan perlahan sampai dikatakan

benar-benar pulih semua. Banyak masalah yang perlu

dipertimbangkan, seperti kestabilan finansial, pola pikir

konsumen dan pemasok, bagaimana memotivasi dan

memastikan keselamatan pekerja, seberapa cepat permintaan

pasar akan kembali.

- Pembuatan ulang usaha bisnis setalah pandemi

- Meyakinkan konsumen bahwa produk atau jasa

memiliki tingkat keamanan sesuai protokol kesehatan.

- Menjamin kesehatan dan keselamatan karyawan.

Page 276: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

260 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

- Menghidupkan kembali kegiatan perdagangan.

Fase new normal pada usaha bisnis adalah persiapan,

data yang akurat, dan strategi yang tepat dari setiap pelaku

bisnis. Meninjau kembali rencana kesinambungan demi

memastikan keselamatan, kesehatan, keamanan usaha bisnis.

Dari sedemikian rupa usaha yang dilakukan para pelaku bisnis

diharapkan semua bisnis memasuki gelombang kestabilan

ekeonomi. Sebagian besar pelaku usaha memfokuskan pada

penerapan langkah-langkah untuk mempertahankan nilai

bisnis termasuk analisis likuiditas, perancangan skenario

operasional, dan program-program pemerintah.

Situasi saat ini dalam mempersiapkan kondisi new

normal, ada beberapa poin penting yang harus diutamakan

pada usaha bisnis diantaranya yaitu manajemen krisis, tenaga

kerja, rantai pasokan, pajak dan perdagangan, keuangan dan

likuiditas, dan strategi dan merek.

Banyak pelaku bisnis di Indonesia melakukan PHK

massal pada tenaga kerja dan adapula yang dirumahkan

dengan status yang belum ada kepastian. Hal ini sangat

memberikan pengaruh besar terhadap perekonomian di

Indonesia ini menjadi dasar gencarnya wacana new normal

untuk bisnis demi menstabilkan perekonomian di Indonesia.

Dalam kehidupan new normal perusahan-perusahaan dan

para pelaku usaha bisnis harus berani menghadapi perubahan

untuk dapat mempertahankan usaha bisnis yang sudah

Page 277: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

261 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

dijalani untuk perencanaan perekonomian jangka panjang.

Sumber daya yang ada dapat meningkatkan efisiensi pada

pelaku bisnis.

Bisnis di era pandemi dan new normal akan

memberikan keuntungan yang sangat besar jika dioptimalkan

dengan tekhnologi informasi dan sosial media untuk

memasarkan produk-produk yang dapat menarik konsumen

dan keuntungan menggunakan metode pembayaran online

dalam bertransaksi dan memaksimalkan influencer dalam

pemasarannya.

Page 278: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

262 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Dr. Kasmad, MM. Lahir di Purbalingga,

Jawa Tengah, 02 April 1968. Menyelesaikan

Pendidikan S1 di Universitas Terbuka (UT),

kemudian menyelesaikan Strata Dua di

Universitas Pamulang. Gelar Doktoral (S3)

di peroleh di Universitas Persada Indonesia

(YAI) Jakarta. Penulis memiliki hobi

olahraga dan membaca. Dalam keseharian, penulis memegang

prinsip/moto hidup: Hidup sehat itu nikmat dan jadilah orang

yang suka berbagi, karena berbagi itu Indah.

Page 279: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

263 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

JAKARTA ABNORMAL, BERSANDING NEW NORMAL

Oleh: Hadiwinata

idup semakin pelik untuk senantiasa berpeluk pada

Jakarta yang kian sakit. Katanya, Jakarta lebih kejam

dari ibu tiri, lalu bagaimana dengan orang yang

bahkan tidak pernah merasakan kasih sayang dari seorang ibu

menganalogikan kalimat itu. Beruntungnya Saya, lahir dan

bertumbuh dengan sosok ibu hingga kini. Tapi Saya tetap

beranggapan bahwa Jakarta lebih kejam dari apapun, terlebih

ibu tiri sekalipun. Bagaimana cara banyak manusia menahan

rasa sakit? Atau mereka menikmatinya? Tinggal di Jakarta

bukan semata-mata hidup ditengah kota, tapi juga menelan

lukanya. Faktanya yang Saya rasakan sedari lahir kesan dari

Jakarta seringkali hanyalah berita berdarah dan keluh kesah

kemiskinan. Bisa jadi tragedi di Indonesia sebagian besar dari

Jakarta.

Rasa sakit yang seringkali Saya lihat berangkat dari

individu yang muram disetiap jalan, terlihat orang dengan

amplop coklat yang muram entah lamaran kerja berapa yang

sudah ia sebar, hingga pengamen anak kecil yang sembari

mengamen menjajakan dagangan tisunya kesetiap kendaraan

H

Page 280: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

264 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

dilampu merah dengan kondisi bisa tertawa riang padahal

dikejar setoran.

Cara Saya bersyukur adalah ketika menyadari bahwa

cukup beruntung ada diposisi ini, lebih bersyukur lagi saat

tidak terpikirkan alasan untuk mengeluh dan ditengah itu

mampu membantu orang yang sedang membutuhkan.

Begitulah seharusnya, semua akan tercukupi berangkat dari

kita mencukupi.

Namun, saat ini semuanya mendadak berubah. Tak

terlihat lagi seorang yang muram ditepi jalan atau anak

pedagang tisu itu lagi dilampu merah. Tidak ditelan bumi

namun lenyap. Tak pernah disangka bahwa jasmani dan

rohani manusia disini bisa goyah oleh mahkluk berukuran

mikro, COVID-19.

COVID-19 adalah sebuah virus yang lahir kedunia

diakhir tahun 2019, hingga kini. Entah memang baru lahir atau

keberadaaan sudah ada sejak lama namun baru menjadi

mematikan akhir-akhir. Seketika kehidupan banyak orang

berubah, flyer pekerjaan yang dihiraukan dinotifikasi grup

whatsapp menjadi penting untuk diburu orang yang baru saja

dirumahkan, menyusun rencana untuk bertahan hidup dari

kebiasaan yang mendadak banting stir, kegiatan belajar dan

mengajar menjadi dirumahkan agar bisa terus berjalan namun

tidak dengan para murid yang tidak memiliki fasilitas memadai

dirumahnya. Lahir para penimbun masker yang membuat

Page 281: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

265 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

harga tak masuk akal pada barang dagangannya. Tak luput

orang-orang baik yang bermunculan, dan tak lupa kejahatan

disini juga masih terus berlanjut.

Yang terdampak bukan hanya jasmani, ekonomi juga

ikut terbunuh perlahan. Mau bagaimana lagi, siklus

perputaran uang rakyat kecil di Indonesia bergantung pada

hari bekerja untuk besok makan kemudian kerja lagi esoknya.

Itulah mengapa masih banyak yang terpaksa ada diluar rumah

meskipun anjuran pemerintah harusnya masyarakat tetap

untuk dirumah sementara waktu. Amat beresiko memang.

3 bulan telah berlalu dan perubahan tidak signifikan

untuk pandemi di negeri ini. Justru akhir ini semakin

bertambah pesat. Terlebih lagi dengan keputusan ceroboh

pemerintah seputar new normal yang cenderung lebih ke arah

ikut-ikutan negara lain yang sejati sudah siap dengan protokol

yang memadai dan kasus di negaranya sudah melewati masa

klimaks. Berbeda dengan di negara Saya, entah berangkat dari

apa namun dengan berani memutus kampanye #dirumahaja,

menjadi new normal yang faktanya tak terlihat definisi normal

yang dimaksud. Ajaib.

Tak pernah Saya melihat fenomena ini di negarapun.

Disini ketika sedikit kasus semua justru parno tak berujung,

sedangkan ketika kasus sedang curamnya keadaan malah

tenang saja. Seperti memang terbiasa dengan kondisi yang

sulit.

Page 282: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

266 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Dari semua sudut hanya tafsir yang membingunkan

bagaimana cara keluar dari masalah yang semua orang

mengalaminya. Bimbang lantaran pekerjaan menjadi

rumahkan, riskan sebab apakah akan seberapa lama lagi ini

berlalu. Cicilan listrik dan iuran bulanan tak melulu dapat

diajak kompromi. Berita di televise pun tipikal.

Segal acara dilakukan, saling mendukung bila ada yang

kesulitan, sesederhana membeli barang dagangan milik teman

agar ia dapat memutar ekonominya. Sosial media seringkali

sebatas untuk hiburan, kini itu menjadi penting. Melihat

berita, mempromosikan jajakan produk orang atau teman

yang tetap bertahan ditengah pandemi ini.

Rasanya ingin terus meluapkan kekesalan yang ada,

selain ekonomi bahkan silaturahmi juga sulit terealisasikan

terlebih saat momen Ramadhan. Mengingat larangan mudik

dimana-mana, dijalan, social media, televisi. Saya takut jika

mencoba memaksa kehendak tetap berangkat mudik. Namun

apa boleh buat, Saya sudah menahan diri untuk tidak pulang

kampong tapi masih saja banyak masyarakat yang mencoba

membantah aturan tersebut. Alhasil, penyebaran virus tak

terbendung.

Kalau ini sudah terjadi siapa yang bertanggung jawab?

Masa sih, melulu menyalahkan pemerintah. Ya, bisa saja.

Keputusan mereka melakukan new normal adalah tindakan

yang cukup berani. Sudah jelas itu keputusan pemerintah,

Page 283: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

267 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

bukan dari tukang tisu dilampu merah. Mediumnya juga,

terlalu mudah menelan mentah-mentah apa yang diangkat

menjadi berita. Ada yang bilang konspirasi, memang musibah,

ada yang beranggapan hanya “lebay”.

New normal namun protokolnya abnormal. Singkat

saja, orang yang memakan masker berkurang, spot cuci

tangan atau hand sinitizer ikut melebur bersamanya. Disatu

waktu Saya berpikir andai saja orang yang pertama

menemukan virus ini lekas membasminya. Terlintas lagi, atau

bahkan ia yang pertama menemukan adalah yang pertama

terbunuh oleh ini.

Apa kita perlu menyalahkan keterlambatan

penanganan wabah oleh pemerintah Wuhan mulai dipahami

di China. Banyak masyarakat memikirkan peringatan din yang

disebarkan dari delapan orang itu bisa menyelamatkan

ratusan nyawa. Pada saat kemarahan publik tengah

meningkat, kegilaan tak kunjung usai. Dari banyak hal yang

Saya cari tahu, ada yang paling melekat dikepala Saya dalam

bacaan akhir ini, bertuliskan:

Salah seorang Ulama besar islam pernah memberikan

firasat sekitar puluhan tahun lalu. Beliau merupakan

keturunan langsung Nabi besar umat islam yaitu Muhammad

S.A.W. beliau bernama Abu Bakar AL masyur. Beliau

memaparkan bahwa ia memiliki firasat buruk. firasat tersebut

berbunyi kurang lebih seperti ini: menjelangkan akhir zaman

Page 284: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

268 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

akan ada penyakit-penyakit baru yang muncul, penyakit-

penyakit baru yang sebelumnya seperti “HIV, FLUU BURUNG,

FLUU BABI, CORONA/COVID-19” yang hal-hal ini dijelaskan

didalam bukunya yang berjudul Al-Usus Wal-Munthalaqat

(Fenomena-fenomena akhir zaman)

Sangat berhasil sekali pandemic ini memukul telak

kehidupan manusia.

Page 285: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

269 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Hadi Winata, S.Pd., MM. Lahir di

Tangerang, 23 Maret 1974.

Menyelesaikan Pendidikan S1 di

Universitas Muhammadiyah Dr.

Hamka (UHAMKA) Jakarta, kemudian

melanjutkan ke jenjang S2 di

Universitas Indraprasta (Unindra)

Jakarta. Saat ini penulis merupakan

Dosen Tetap di Universitas Pamulang

pada Fakultas Ekonomi.

Page 286: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

270 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

TRANSISI MENUJU NEW NORMAL

Oleh: Komarudin

ahun 2020 menjadi tahun yang banyak menggunakan

kata pertama, di antaranya pertama kali semua sarana

transportasi tidak beroperasi seperti bandara, dan

terminal, pertama kali orang-orang dilarang untuk

bersosialisasi dan dianjurkan untuk dirumah saja,pertama kali

orang-orang dilarang mudik saat lebaran. Penyebaran virus

korona (covid-19) hingga saat ini masih menjadi isu hangat di

dunia internasional, termasuk di Indonesia. Organisasi

Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (11/3) secara resmi

menyatakan wabah korona sebagai pandemi global. Hal itu

didasari oleh cepat dan masifnya penyebaran virus ini ke

sejumlah negara.

Dalam waktu kurang dari tiga bulan, telah terdapat 118

ribu kasus di 114 negara, termasuk Indonesia. Di negeri ini

warga negara yang dinyatakan positif terjangkit virus korona

pun terus bertambah jumlahnya. Tentunya hal ini

memberikan dampak terhadap mobilisasi dan produktivitas,

baik bagi profesional ataupun masyarakat umum. Berbagai

situasi dan kondisi yang saya hadapi dalam perjalanan hidup,

telah banyak mengajarkan dan memberikan pelajaran sangat

berharga. Begitu juga terkait isu kesehatan yang sedang kita

T

Page 287: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

271 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

hadapi bersama belakangan ini dan isu penyebarannya. Situasi

dan kondisi ini menjadi masalah serius di seluruh dunia yang

perlu penanganan tepat dan seksama, termasuk di Indonesia.

Saya sangat prihatin dan berempati terhadap

penyebaran covid-19 termasuk keadaan mereka yang

dinyatakan positif terjangkit virus ini, baik dari aspek

kesehatan maupun psikologis. Namun sayangnya, belum

banyak bantuan yang dapat diberikan kepada mereka sampai

penanganannya mampu dan berhasil dikembangkan para ahli.

Sehingga hanya tindakan pencegahan yang bisa kita lakukan

hingga saat ini. Beruntungnya, berkat adanya media sosial,

informasi seputar pencegahan virus korona dapat dengan

mudah dan cepat tersebar ke seluruh masyarakat.

Februari tahun 2020 awal mula virus covid-19 yang

berasal dari Wuhan Cina menyebar sampai Indonesia. Sejak

saat itu semua orang dilarang untuk bersosialisasi (Sosial

Distancing) satu sama lain, dengan maraknya wabah virus

covid-19 ini pemerintah Indonesia melakukan sistem PSBB

(Pembatasan Sosial Berskala Besar) yakni pembatasan

kegiatan tertentu para penduduk dalam suatu wilayah yang

diduga terinfeksi Covid-19 untuk mencegah penyebaran virus

corona.

PSBB ini akan dilakukan selama masa inkubasi

terpanjang, yaitu 14 hari. Namun, apabila masih ada bukti

adanya kasus baru, dapat diperpanjang dalam masa 14 hari

Page 288: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

272 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

sejak ditemukannya kasus baru.Hal ini berdasarkan pada PP

Nomor 21 Tahun 2020 dan status PSBB Corona ini dikeluarkan

langsung oleh Menteri Kesehatan.Tapi penerapan PSBB ini

tidak membuat penyebaran virus covid-19 di Indonesia

berkurang atau bahkan hilang,setiap hari kasusnya semakin

bertambah dan semakin banyak orang-orang yang terinfeksi

virus yang menjadi pandemi di seluruh dunia ini,Melihat kasus

yang semakin hari semakin bertambah pemerintah

mengeluarkan peraturan lagi untuk memotong rantai

penyebaran virus covid-19 ini yaitu penerapan lockdown

dibeberapa daerah untuk memutus rantai penyebaran covid-

19.

Kritik yang mengatakan pemerintah terlambat

mengantisipasi COVID-19 itu ada benarnya. Buktinya korban

terus berjatuhan, Alat Pelindung Diri (APD) untuk dokter

terbatas, sehingga sejumlah dokter meninggal, dan yang

terpapar terus bertambah. Hingga Minggu malam 14 Juni

2020 sudah ada 38.277 yang positif terinfeksi Corona, 14.531

sembuh, 2.134 meninggal dunia. Setiap hari jumlah yang

terinfeksi dan meninggal terus bertambah.

Nasi sudah menjadi bubur. Begitu pepatah

mengatakan. Lalu apa yang harus dilakukan saat ini?

Cukupkah kebijakan Social Distancing, anjuran jaga jarak, kerja

di rumah, belajar di rumah tapi manusia masih boleh hilir

mudik? Ini berisiko, jumlah korban terus akan bertambah.

Page 289: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

273 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Kebijakan itu tidak efektif untuk sepenuhnya memutus mata

rantai penyebaran COVID-19. Di saat yang sama masyarakat

kita juga belum sampai pada tahap masyarakat rasional secara

utuh, sehingga himbauan Presiden untuk bekerja di rumah,

ibadah di rumah tidak ditaati. Lockdown lokal menurut

Undang Undang nomor 6 tahun 2018 disebut Karantina

Wilayah.

Lockdown di daerah yang terkena COVID-19 dengan

korban terbanyak adalah solusi terbaik untuk memutus mata

rantai penyebaran. Argumennya banyak, di antaranya

kecepatan penyebaran virus lebih cepat dari kemampuan

pemerintah mendeteksi mereka yang terpapar. Selain itu

wilayah yang terpapar terbanyak juga sudah jelas wilayahnya

saat ini, yaitu wilayah Jawa Timur lebih tepatnya daerah

Surabaya. Undang-Undang nomor 6 tahun 2018 juga

memerintahkan untuk lockdown dalam situasi wabah yang

meluas dan terus berjatuhan korban.

Kalau lockdown lokal bagaimana nasib rakyat yang

berpenghasilan harian dan rendah? Pada kondisi seperti ini

orang-orang tertentu masih saja memanfaatkan situasi ini

dengan menimbung masker dan handsanitizier dan

menjualnya dengan harga yang sangat mahal sehingga orang-

orang yang kurang mampu tidak dapat membeli masker

ataupun handsanitizer yang menjadi perlindungan utama bagi

kita agar tidak terpapar virus covid-19 ini. Tapi ada saja

Page 290: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

274 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

manusia-manusia yang tidak berperi kemanusiaan dan

memanfaatkannya sebagai lapak usaha.

Dengan adanya pembatasan berskala ini banyak sekali

masyarakat Indonesia yang terkena dampak salah satunya

adalah para pelaku bisnis dan usaha yang harus terpaksa

mengurangi kapasitas orang-orang yang boleh membeli dan

berkunjung ditoko mereka dikarenakan adanya peraturan

pemerintah untuk menghindari keramaian bahkan ada yang

terpaksa menutup usahanya karena anjuran dari pemerintah.

Pandemi virus korona (covid-19) memiliki dampak

negatif terhadap keberlangsungan sektor industri. Banyak

pengusaha-pengusaha yang mengeluh omset mereka

menurun dengan adanya virus covid-19 ini,sampai mereka

tidak mampu membayar gaji para karyawannya sehingga

terpaksa diberhentikan sementara atau bahkan ada yang

sampai di phk Padahal saat itu sebentar lagi akan memasuki

bulan puasa ramadhan bagi para umat islam, bulan puasa

tahun ini sangat berbeda sekali dengan tahun-tahun

sebelumnya, tidak ada sahur on the road,tarawih,buka

bersama teman-teman atau kerabat-kerabat yang jarang

ketemu bahkan tidak bisa mudik ke kampung halaman untuk

bersilaturahmi dengan keluarga-keluarga dikampung yang

jarang ketemu, ada sebagian orang yang menjadikan momen

lebaran adalah momen dimana dapat berkumpul dengan

keluarga yang lama tidak ketemu tetapi dengan adanya virus

Page 291: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

275 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

ini semua jadi berbeda dengan kebiasaan-kebiasaan tahun

sebelumnnya.

Herannya masyarakat yang ada diperantauan tidak

diperbolehkan untuk mudik lebaran tetapi sarana trasnportasi

masih disediakan, jelas-jelas penyakit orang Indonesia selama

masih ada peluanag disitu mereka akan menjalankan

keinginannya. Lagipula kasihan juga dengan karyawan-

karyawan yang terpaksa dirumahkan padahal mereka harus

membayar sewa kontrakan, untuk makan dan menyambung

hidup disini sendiri karen jauh dari keluarga, terpaksa mereka

harus pulang kampung dengan kondisi yang pada saat itu tidak

memiliki pekerjaan ditanah orang, setidaknya jika tidak punya

pekerjaan tetapi dikampung sendiri dan dekat dengan

keluarga untuk bisa ddimintai bantuan jika terjadi apa-apa.

Setiap ada dampak negatif pasti ada positifnya, bagi

para pengusaha-pengusaha kecil seperti online shop dan

sebagainnya dengan adanya kondisi ini justru omset mereka

semakin naik karena banyak sekali masyarakat yang

menggunakan jasa online shop untuk berbelanja dan

memenuhi kebutuhan sehari-hari karena banyak mall dan

pusat perbelanjaan yang tutup sehingga otomatis mereka

akan lebih sering berbelanja online. [*]

Page 292: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

276 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

H. Komarudin, MM Pendidikan S1 di

Universitas Muhammadiyah Ahmad

Dahlan Jakarta, kemudian melanjutkan

Pendidikan ke jenjang S2 di Universitas

Pamulang. Saat ini penulis tercatat

sebagai Dosen Tetap di Universitas

Pamulang (Unpam). Hobi yang diheluti

oleh penulis adalah berolahraga. Moto

Hidupnya: Tiada Hari tanpa

kebahagiaan dan selalu berpikir positif.

Page 293: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

277 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

WAJAH PENEGAKAN HUKUM DI PENGADILAN

Oleh: Susanto

elaksanaan hukum di dalam masyarakat selain

tergantung pada kesadaran hukum masyarakat juga

sangat banyak ditentukan oleh aparat penegak hukum,

oleh karena sering terjadi beberapa peraturan hukum tidak

dapat terlaksana dengan baik oleh karena ada beberapa

oknum penegak hukum yang tidak melaksanakan suatu

ketentuan hukum sebagai mana mestinya. Hal tersebut

disebabkan pelaksanaan oleh penegak hukum itu sendiri yang

tidak sesuai dan merupakan contoh buruk dan dapat

menurunkan citra.

Selain itu teladan baik dan integritas dan moralitas

aparat penegak hukum mutlak harus baik, karena mereka

sangat rentan dan terbuka peluang bagi praktik suap dan

penyelahgunaan wewenang. Uang dapat mempengaruhi

proses penyidikan, proses penuntutan dan putusan yang

dijatuhkan. Dalam struktur kenegaraan modern, maka tugas

penegak hukum itu dijalankan oleh komponen yudikatif dan

dilaksanakan oleh birokrasi, sehingga sering disebut juga

birokrasi penegakan hukum. Eksekutif dengan birokrasinya

merupakan bagian dari bagian dari mata rantai untuk

P

Page 294: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

278 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

mewujudkan rencana yang tercantum dalam (peraturan)

hukum.

Kebebasan peradilan merupakan essensilia daripada

suatu negara hukum saat ini sudah terwujud dimana

kekuasaan Kehakiman adalah merdeka yang bebas dari

pengaruh unsur eksekutif, legislatif. serta kebebasan

peradilan ikut menentukan kehidupan bernegara dan tegak

tidaknya prinsip Rule of Law.

Proses Penegakan Hukum di lingkungan Peradilan

Peradilan sebagai salah satu institusi penegak hukum,

oleh karenanya aktivitasnya tidak terlepas dari hukum yang

telah dibuat dan disediakan oleh badan pembuat hukum itu.

Dalam hal ini ada perbedaan peradilan dan pengadilan,

peradilan menunjukan kepada proses mengadili, sedangkan

pengadilan adalah merupakan salah satu lembaga dalam

proses tersebut, lembaga-lembaga lain yang terlibat dalam

proses mengadili adalah kepolisian, kejaksaan dan advokat.

Berjalannya proses peradilan tersebut berhubungan erat

dengan substansi yang diadili yaitu berupa perkara perdata

atau pidana, keterlibatan lembaga-lembaga dalam proses

peradilan secara penuh hanya terjadi pada saat mengadili

perkara pidana.

Dalam perkembangannya terbentuklah beberapa badan

peradilan dalam lingkup Peradilan Umum, Peradilan Agama,

Page 295: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

279 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara,

Pengadilan perpajakan dimana masing-masing mempunyai

kewenangan untuk mengadili perkara sesuai dengan

kewenangan masing-masing peradilan tersebut.

Menurut hemat penulis peranan lembaga peradilan

dalam mewujudkan pengadilan yang mandiri, tidak

dipengaruhi oleh pihak manapun, bersih dan profesional

belum berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut

tidak hanya disebabkan oleh:

a. adanya intervensi dari pemerintah dan pengaruh dari

pihak lain terhadap putusan pengadilan, tetapi juga karena

kualitas profesionalisme, moral dan akhlak aparat penegak

hukum yang masih rendah. Akibatnya kepercayaan

masyarakat terhadap lembaga peradilan sebagai benteng

terakhir untuk mendapatkan keadilan semakin menurun.

b. lemahnya penegakan hukum juga disebabkan oleh kinerja

aparat penegak hukum lainnya seperti Hakim, Polisian,

Jaksa, Advokat dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)

yang belum menunjukan sikap yang profesional dan

integritas moral yang tinggi.

Kondisi sarana dan prasarana hukum yang sangat

diperlukan oleh aparat penegak hukum juga masih jauh dari

memadai sehingga sangat mempengaruhi pelaksanaan

penegakan hukum untuk berperan secara optimal dan sesuai

dengan rasa keadilan di dalam masyarakat. Sebagai upaya

Page 296: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

280 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

untuk meningkatkan pemberdayaan terhadap lembaga

peradilan dan lembaga penegak hukum lainnya

langkahlangkah yang perlu dilakukan yaitu:

a. Peningkatan kualitas dan kemampuan aparat penegak

hukum yang lebih profesioanal, berintegritas,

berkepribadian, dan bermoral tinggi.

b. Perlu dilakukan perbaikan–perbaikan sistem perekrutan

dan promosi aparat penegak hukum, pendidikan dan

pelatihan, serta mekanisme pengawasan yang lebih

memberikan peran serta yang besar kepada masyarakat

terhadap perilaku aparat penegak hukum.

c. Mengupayakan peningkatan kesejahteraan aparat

penegak hukum yang sesuai dengan pemenuhan

kebutuhan hidup.

Krisis kepercayaan masyarakat terhadap hukum

disebabkan antara lain karena masih banyaknya kasus korupsi,

kolusi dan nepotisme (KKN) dan pelanggaran hak asasi

manusia (HAM) yang belum tuntas penyelesaiannya secara

hukum. Dalam rangka memulihkan kembali kepercayaan

masyarakat terhadap hukum, upaya yang harus dilakukan

adalah:

a. Menginventarisasi dan menindak lanjuti secara hukum

berbagai kasus KKN dan HAM.

Page 297: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

281 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

b. Melakukan pemberdayaan terhadap aparat penegak

hukum, khususnya aparat kepolisian, kejaksaan,

pengadilan dan masyarakat.

c. Pemberian bantuan hukum kepada masyarakat yang tidak

mampu. Adanya kekerasan horizontal dan vertikal pada

dasarnya disebabkan melemahnya penerapan nilai-nilai

budaya dan kesadaran hukum masyarakat yang

mengakibatkan rendahnya kepatuhan masyarakat

terhadap hukum dan timbulnya berbagai tindakan

penyalahgunaan wewenang.

Demikian juga kurangnya sosialisasi peraturan

perundang-undangan baik sebelum maupun sesudah

diterapkan baik kepada masyarakat umum maupun kepada

penyelenggara negara termasuk aparat penegak hukum.

Upaya yang akan dilakukan adalah dengan meningkatkan

pemahaman dan kesadaran hukum di semua lapisan

masyarakat terhadap pentingnya hak-hak dan kewajiban

masing-masing individu yang pada akhirnya diharapkan akan

membentuk budaya hukum yang baik.

Penegakan hukum sangat dipengaruhi oleh keadaan dan

interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat, dapat

dicantumkan dalam masyarakat yang memelihara atau

mengembangkan sistem hak-hak berdasarkan atas status,

atau suatu masyarakat dengan perbedaan yang tajam antara

“ the have “ dan “the have not “, atau suatu masyarakat yang

Page 298: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

282 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

berada dalam lingkungan kekuasaann otoriter, akan

menempatkan sistem penegakan hukum yang berbeda

dengan masyarakat yang terbuka dan egaliter. Dengan kata

lain penegakan hukum yang benar dan adil ditentukan oleh

kehendak dan partisipasi anggota masyarakat, bukan semata-

mata keinginan pelaku penegak hukum.

Page 299: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

283 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Dr. Susanto, SH, MM, MH. Lahir di

Purworejo, 16 Juli 1981. Menyelesaikan

pendidikan Sarjana (S1) di Fakultas Hukum

Universitas Jenderal Soedirman

Purwokerto (2004), melanjutkan studi S2

di Program Magister Manajemen di

Universitas Pamulang (2013), dan Juga

mengikuti Program Magister Hukum di

Universitas Pamulang (2015), dan menyelesaikan Pendidikan

Doktoral di Universitas Jayabaya Jakarta (2018). Pengalaman kerja

yang pernah dan sampai saat ini digeluti adalah Asisten Advokat

pada Kantor Hukum Harimurti Agung Purwanto & Rekan,

Yogyakarta, sejak tahun Tahun 2004 – 2005 dan juga tercatat pada

Kantor Hukum Harimurti Agung Purwanto & Rekan, Yogyakarta,

Tahun 2004 – 2005 sebagai asisten advokat. Tahun 2005-2010

bekerja sebagai Supervisor Personalia & Umum pada PT. Keramindo

Megah Pertiwi, Tangerang. Tahun 2010-2012 menjabat sebagai

Assistant Managing Partner di kantor Global Law Firm, Jakarta

Selatan. Kemudian sebagai Partner di kantor Irfan Susanto & Rekan,

Kota Tangerang, Tahun 2011 s/d Sekarang. Dan sejak tahun 2012

sampai sekarang juga tercatat di kantor Susanto Law Firm, Depok

sebagai Managing Partner. Sejak tahun 2015 sampai sekarang

tercatat sebagai Dosen Tetap di Universitas Pamulang dengan

Jabatan Fungsional Lektor

Page 300: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

284 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Page 301: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

285 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

MEMBANGUN OPTIMISME EKONOMI DITENGAH

BADAI CORONA

Oleh: Denok Sunarsi

assim Nicholas Thaleb dalam sebuah kesempatan

pernah mengatakan, Pada awal 2020, sumber

utama risiko industri perbankan nasional bukanlah

dari gejolak di pasar keuangan, melainkan dari sektor

kesehatan. Penyebaran virus corona Covid-19 merupakan

sesuatu yang tidak diprediksi sebelumnya, atau "angsa

hitam". Bank Dunia telah memprediksi bahwa pandemi

global ini akan menyebabkan turunnya output sebesar 5

persen dari total produk domestik bruto (PDB) dunia.

Sebagaimana penyebaran sindrom saluran pernapasan akut

(SARS) pada 2003, dampak corona akan dimulai dari

perlambatan ekonomi Cina. Setali tiga uang, S&P Global

Ratings memprediksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok akan

turun ke level di bawah 5 persen year-on-year pada kuartal

pertama tahun ini.

Sebagai negara mitra dagang terbesar Indonesia,

perlambatan ekonomi Cina diperkirakan akan berdampak

terhadap perekonomian domestik. Penurunan produktivitas

manufaktur negeri itu dapat menurunkan ekspor Indonesia

N

Page 302: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

286 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

ke sana dengan porsi terbesar, seperti batu bara, gas, dan

minyak sawit. Bloomberg Economics memprediksi bahwa

pada kuartal pertama 2020, penyebaran Covid-19 akan

menurunkan pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 0,26

persen dari proyeksi awal.

Dampak langsung wabah telah dirasakan oleh industri

pariwisata. Pada 2019, dari total 16,11 juta wisatawan asing

ke Indonesia, 12,86 persen atau sekitar dua juta orang

berasal dari Cina. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

menyampaikan bahwa jumlah devisa yang didapat Indonesia

dari wisatawan Cina mencapai US$ 2,8 miliar. Risiko

hilangnya potensi devisa tersebut dapat lebih besar apabila

juga memperhitungkan penurunan volume wisatawan

global.

Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan beberapa

insentif, seperti penurunan harga tiket pesawat. Selain untuk

menjaga sektor riil, insentif tersebut diharapkan akan

memitigasi dampak corona terhadap stabilitas sektor jasa

keuangan dalam negeri, termasuk industri perbankan.

Sebagaimana pada sektor riil, dampak Covid-19 terhadap

sektor perbankan akan berasal dari kinerja intermediasi dan

risiko kredit pada sektor akomodasi dan pertambangan serta

kredit orientasi ekspor-impor. Dampak corona pada risiko

pasar dan likuiditas diperkirakan akan jauh lebih kecil.

Page 303: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

287 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Sejalan dengan harapan semakin meningkatnya

jumlah wisatawan internasional hingga akhir 2019,

pertumbuhan kredit pada sektor akomodasi masih cukup

signifikan sebesar 10,12 persen year-on-year, lebih tinggi

dibanding pertumbuhan kredit industri perbankan (6,08

persen year-on-year). Namun risiko kredit sektor akomodasi

masih cukup moderat, yang tecermin dari rasio kredit

bermasalah (NPL) yang berada di ambang batas ketentuan.

Insentif keringanan harga tiket pesawat diharapkan akan

berdampak positif terhadap industri pariwisata sehingga

dapat menjaga risiko kredit hotel berbintang, penerima porsi

terbesar kredit akomodasi.

Sementara itu, risiko kredit pertambangan telah

membaik dalam beberapa tahun terakhir, yang tecermin dari

rasio NPL yang turun mencapai 3,58 persen pada 2019.

Penyaluran kredit di sektor pertambangan juga kembali

berada pada tren peningkatan. Untuk menekan naiknya

risiko kredit pertambangan akibat dampak corona, industri

dan otoritas dapat kembali meningkatkan intensitas

pemantauan kredit kualitas rendah pada sektor ini.

Terakhir, kredit untuk perdagangan internasional kini

berjumlah Rp 214 triliun hingga Desember 2019, dengan

rasio NPL yang relatif rendah pada level 2,24 persen.

Penurunan ekspor ke Cina dalam jangka pendek diperkirakan

tidak akan berdampak signifikan terhadap penyaluran dan

Page 304: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

288 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

risiko kredit orientasi ekspor dan impor. Pemulihan sektor

manufaktur Cina pada kuartal kedua dan ketiga tahun ini

diharapkan akan segera memulihkan volume perdagangan

antara Indonesia dan negeri itu. Hal ini sejalan dengan

perkiraan Bank Indonesia bahwa dampak corona terhadap

perekonomian domestik akan berbentuk V-shape atau

guncangannya hanya akan bersifat temporer dan kembali

lagi.

Selain tetap konsisten mengawasi risiko kredit,

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyiapkan beberapa

kebijakan counter-cyclical untuk menjaga kinerja

intermediasi dan risiko kredit perbankan. Insentif pertama

berupa pelonggaran ketentuan kualitas kredit dengan jumlah

hingga Rp 10 miliar, hanya berdasarkan ketepatan membayar

pokok/bunga. Kedua adalah pengaturan restrukturisasi

kredit kepada sektor-sektor yang terkena dampak corona.

Ketiga, pelonggaran tersebut diberikan kepada sektor-sektor

ekonomi yang juga mendapat insentif dari pemerintah

selama satu tahun, dan dapat diperpanjang.

Wabah Covid-19 diperkirakan tidak akan berdampak

signifikan terhadap kinerja intermediasi dan profitabilitas

industri perbankan. Sebagaimana pernyataan Perdana

Menteri Singapura, "Fear can do more harm than virus itself",

pesimisme dapat berdampak lebih buruk dibanding risiko itu

sendiri. Untuk itu, penanganan wabah harus terus didukung

Page 305: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

289 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

oleh semua pihak, termasuk sektor perbankan, melalui

optimisme peningkatan kinerja, termasuk dengan

konsolidasi dan digitalisasi perbankan. Hal ini akan

membuktikan kembali ketahanan industri perbankan

nasional menghadapi sang "angsa hitam".

Page 306: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

290 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Denok Sunarsi, Lahir di Bandung, 29

Nopember 1979. Penulis menyelesaikan

pendidikan S1 di Universitas Indraprasta

PGRI Jakarta tahun 2011. Menyelesaikan

pendidikan S2 di Universitas Pamulang

lulus tahun 2015. Tahun 2014

mendapatkan gelar non akademik Certified of Hiypnosos (CH)

dan Certified of Hipnotherapy (CHt). Penulis pernah mengajar

di Play Group, TK, SD, SMP dan SMA. Saat ini penulis tercatat

sebagai Dosen Tetap di Universitas Pamulang. Motto hidup

penulis adalah; Cinta mengajar dan mendalami ilmu or teknik

mengajar. Selain sebagai Dosen, penulis juga aktif di dunia

training sebagai co trainer di Yayasan Indonesian Setya

Hipnotherapy (ISH).

Page 307: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

291 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

SELAMATKAN KELUARGA DENGAN POLA HIDUP

SEHAT

Oleh: Bulan Oktrima

udah sekitar 3 bulan warga diindonesia dirumah saja

dan mulai tanggal 8 juni 2020 pemerintah

memberlakukan aturan new normal untuk

mengembalikan perekonomian Indonesia yang sempat

terpuruk karena adanya virus ini padahal kasus covid-19 ini

belum berkurang dan bahkan msih terus bertambah setiap

harinya, para pelaku-pelaku usaha sudah mulai berjualan

kembali dan masyarakat Indonesia juga mulai kembali

melakukan aktifitasnya seperti bekerja diperkantoran

ataupun berjualan, dan tanggal 15 juni 2020 akan ada

peningkatan lagi dengan dibukanya beberapa mall dibeberapa

daerah.

Tetapi sarana pendidikan seperti sekolah-sekolah dan

kampus masih belum dibuka lagi, seluruh mahasiswa dan

mahasiswi masih belajar dirumah dengan cara online karena

sekolah dan kampus-kampus merupakan sasaran empuk bagi

virus corona jika dibuka saat kondisi masih seperti ini akan

sangat berbahaya melihat dari banyaknya mahasiswa-

S

Page 308: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

292 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

mahasiswi yang ada pastinya akan susah untuk menghindari

kebiasaan berkumpul ataupun nongkrong bagi mereka.

Meski pemerintah sudah mengambil berbagai langkah

strategis, tapi peran kaum muda untuk aktif memastikan

advokasi kesehatan masyarakat disebut penting. Kaum muda

menjadi kelompok masyarakat sipil yang memiliki jangkauan

luas dan sumber daya potensial untuk mendorong kebijakan

yang efektif dalam memastikan pencegahan dan

pengendalian Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia.

Perjuangan yang sama sedang disiarkan ke dalam

ruang tamu kita setiap hari. Kita melihat rekaman perawat dan

dokter yang mengenakan APD, mencoba untuk menjaga agar

pasien Covid-19 tetap hidup, ditutupi dengan alat pelindung

yang makin menyulitkan koneksi manusia. Setiap pandemi

adalah ruang kelas, setiap wabah mengajarkan pelajaran baru.

Pandemi virus corona saat ini adalah kesempatan pertama

bagi lembaga kesehatan untuk mempelajari bagaimana

seluruh negara beradaptasi dengan isolasi yang diperpanjang.

Masyarakat haruslah meningkatkan daya imun tubuh

dengan disiplin menerapkan pola hidup sehat. Resiko terkena

virus korona bisa diminimalisir dengan sering mencuci tangan

dengan bersih, menghindari menyentuh wajah, hidung, atau

mulut, menghindari kontak langsung atau berdekatan dengan

orang yang sakit, menutup hidung dan mulut ketika bersin

atau batuk, sementara hindari keramaian, menjaga jarak

Page 309: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

293 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

dengan orang lain, menggunakan masker saat sakit, dan tidak

bepergian saat sakit kecuali ke dokter.

Solusi awal untuk menghindari virus ini adalah

menyanyangi tubuh dengan kembali menerapkan pola hidup

sehat yaitu dengan makan makanan yang bergizi, bersih dan

sehat. Masyarakat harus saling mengingatkan dan menjaga

kebersihan lingkungan. Agar wabah virus corona ini cepat

hilang dan masyarakat dapat melakukan aktifitas seperti biasa

agar perekonomian mereka bisa teratasi dan stabil Kembali.

Menyikapi New Normal

Isu new normal masih jadi pembahasan yang cukup

menarik di Indonesia. Banyak orang yang menyambut positif

new normal, namun ada juga yang justru khawatir new normal

dapat memicu kasus infeksi yang lebih besar, mengingat

hingga kini belum ada vaksin untuk Covid-19. Namun siap

tidak siap, new normal harus kita sambut. Berikut merupakan

beberapa tips untuk menyikapi new normal yang sebentar lagi

akan diberlakukan di Indonesia.

New normal merupakan kehidupan normal baru,

ketika Anda diizinkan untuk melakukan aktivitas seperti biasa,

mulai dari bekerja, sekolah, menggunakan transportasi

umum, dan lainnya. Bedanya, Anda diwajibkan untuk tetap

taat pada protokol kesehatan yang selama ini berlaku.

Misalnya, tetap menjaga jarak aman dengan orang lain alias

Page 310: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

294 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

physical distancing, mengenakan masker, rajin mencuci

tangan, dan lainnya. Selama new normal, Anda pun dituntut

untuk menjauhi kerumunan demi menurunkan resiko

penularan Covid-19.

Selama new normal, Anda diwajibkan untuk

mempersiapkan imun tubuh dengan cara konsumsi makanan

sehat, rajin berolahraga dan istirahat yang cukup. Jika

dibutuhkan, konsumsi suplemen multivitamin untuk menjaga

sistem kekebalan tubuh tetap maksimal. Jika sedang flu, atau

tubuh merasa sedang drop, jangan memaksakan diri

melakukan aktivitas di luar rumah. Sebaiknya istirahat dan

fokus kepada kesehatan Anda. Jika lebih dari 3 hari kondisi

Anda masih drop, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke

dokter.

Page 311: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

295 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Bulan Oktrima, S.Si, MM. Lahir di

Padang 11 Oktober 1984.

Menyelesaikan S1 di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta; kemudian melanjutkan ke

jenjang S2 di Universitas Mercu Buana

Jakarta. Saat ini penulis tercatat

sebagai Dosen Tetap di Universitas

Pamulang (Unpam).

Page 312: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

296 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

KIAT BERINVESASI DI ERA PANDEMI

Oleh: Pranoto

rganisasi Kesehatan Dunia/World Health

Organization (WHO) secara resmi menetapkan virus

Covid-19 sebagai pandemi. Penyebaran virus yang

cepat nyatanya berdampak sangat dalam, tidak terkecuali bagi

perekonomian global yang terus menunjukkan volatilitas,

bahkan cenderung menurun. Ketidakpastian atas jangka

waktu redanya pandemi ini juga membuat pergerakan pasar

modal di hampir seluruh negara mengalami koreksi dalam.

Imbauan pemerintah pusat dan daerah untuk mulai

mengurangi aktivitas luar rumah tentu memberikan dampak

signifikan bagi pergerakan ekonomi yang tercermin dalam

pergerakan pasar modal dalam satu bulan belakangan. Hingga

pekan ke-3 di bulan Maret, Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG) telah terkoreksi sebesar -33,41 persen ke level 4.194

sejak awal tahun. Bahkan, selama 2 pekan terakhir saja IHSG

telah mengalami setidaknya 4 kali suspensi perdagangan

sementara (trading suspension) secara otomatis karena

mengalami pelemahan hingga -5 persen dalam satu hari.

O

Page 313: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

297 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Hal ini tentu menimbulkan keresahan bagi investor dan

masyarakat pada umumnya, terutama dalam membangun

kembali optimisme di tengah terhambatnya arus

perekonomian. Pemerintah Melalui Kementerian Keuangan

bahkan telah mulai mendorong Kementerian dan Lembaga

(K/L) serta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengakselerasi

belanja terutama pada jadwal Kuartal I 2020.

Hal ini dilakukan untuk mengurangi tekanan terhadap

pertumbuhan ekonomi Indonesia akibat pandemik Covid-19,

serta penurunan harga-harga komoditas. Selanjutnya,

pemerintah juga melakukan re-focusing penganggaran dan

meluncurkan paket Stimulus Fiskal jilid I dan jilid II yang

diharapkan mendukung bergeraknya sektor riil. Upaya

pemerintah untuk menjaga ekonomi nasional layaknya

diapresiasi dengan bijaknya masyarakat dalam mengelola

strategi keuangannya.

Director Chief Investment Officer PT Jagartha Penasihat

Investasi (Jagartha Advisors) Erik Argasetya berpendapat,

masyarakat perlu lebih bijak dalam mengatur keuangannya,

baik mereka yang aktif sebagai investor, maupun publik yang

belum familiar dengan aktivitas transaksi di pasar modal. Erik

merekomendasikan perlakuan keuangan selama pandemi

Covid-19 dengan beberapa hal berikut:

Page 314: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

298 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Pertama, tingkatkan dana darurat. Para ahli kesehatan

memperkirakan, diperlukan waktu yang tidak sebentar hingga

pandemi mereda sampai mencapai titik normal. Karenanya,

investor perlu mengalokasikan lebih banyak dana darurat

untuk berjaga di rentang waktu sekitar tiga hingga enam bulan

ke depan. Dana darurat dapat dengan memegang cash secara

langsung atau dialokasikan di tabungan, deposito atau reksa

dana pasar uang.

Lakukan review portofolio secara berkala wajib

dilakukan sesuai dengan tujuan investasi masing-masing

investor. Saat menentukan tujuan investasi di awal, maka

alokasi aset ditentukan dengan mengisi sebuah set

pertanyaan investment risk profiler. Namun, satu hal yang

harus diingat risk profile seorang investor pun dapat berubah

sesuai dengan tujuan investasi yang berubah, usia, kondisi

finansial dan juga kondisi pasar seperti yang terjadi saat ini.

Sehingga, investor pun direkomendasikan untuk melakukan

review dan rebalance kembali portofolionya apakah masih

sesuai dengan kondisi saat ini.

Jika sudah melakukan Review & Rebalancing Portfolio

dan memang masih ada sisa dana yang dapat diinvestasikan,

maka tidak ada salahnya pula untuk mulai dapat melakukan

momentum investing. Penurunan pasar saham yang sudah

'diskon besar-besaran' memberikan banyak kesempatan bagi

para investor untuk mulai membangun portofolionya.

Page 315: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

299 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Aksi beli, jika dilakukan secara tepat dengan modal

pengetahuan yang cukup, akan sangat berpeluang

memberikan keuntungan. Meskipun masih dilanda

kekhawatiran, secara historis ada beberapa sektor yang

cenderung bersifat defensif seperti sektor Konsumer dan

Kesehatan. Menariknya, karena adanya himbauan pemerintah

untuk bekerja, belajar dan beribadah dari rumah, maka ada

beberapa emiten telekomunikasi yang mungkin dapat

diuntungkan dengan tingginya permintaan data internet. Jika

dilihat secara jangka panjang pun, pasar saham akan selalu

kembali rebound setelah adanya sebuah epidemi (epidemi

cenderung lebih terpusat di daerah tertentu dibandingkan

pandemi pandemi terakhir adalah tahun 2009).

Sehingga, dengan melihat kondisi pasar terkini, investor

juga dapat memanfaatkan situasi ini untuk membeli produk

investasi berbasis saham karena harga saham yang rendah

dan membiarkannya hingga kondisi pasar kembali membaik.

"Diversification is Key in Investing". Saat ini sudah banyak

pilihan lain untuk berinvestasi selain di instrumen pasar modal

modal seperti saham, obligasi dan reksa dana.

Diversifikasi investasi melalu investasi alternatif yang

marak ditawarkan oleh platform-platform fintech misalnya

seperti Equity Crowdfunding (ECF), Project Financing dan

Peer-to-Peer (P2P) Lending dapat menjadi pilihan diversifikasi

yang baik bagi para investor. Pastikan investor untuk

Page 316: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

300 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

berinvestasi hanya di produk investasi dan penyelenggara

yang menyediakan produk investasi yang telah terdaftar dan

mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Page 317: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

301 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Dr. Pranoto, SE., MM. Menyelesaikan

pendidikan Sarjana di Universitas Pelita

Harapan (2010), kemudian melanjutkan

pendidikan Magister di Universitas

Pamulang (Unpam) Tangerang (2013)

dan menyelesaikan pendidikan

Doktoral di Universitas Persada

Indonesia YAI Jakarta (lulus tahun

2017). Pengalaman kerja penulis, sejak tahun 2010 sebagai

Bendahara Yayasan Sasmita Jaya sekaligus Kepala Bagian

Pusat Teknologi Informasi Sasimta Jaya Group. Tahun 2010

penulis juga menjadi Bendahara Yayasan Widya Dharma,

Tahun 2012 menjadi bendahara Yayasan Kharisma Persada,

Tahun 2015 menjadi Bendahara Yayasan Ben Arif. Saat ini

tercatat sebagai Dosen Tetap di Universitas Pamulang

(Unpam) Tangerang. Penulis saat ini berdomisili di Pamulang

Permai AX2/1, Pamulang-Tangerang, Indonesia, dan dapat

dihubungi melalui Email: [email protected]

Page 318: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

302 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

MENGEMBANGKAN SIKAP OPTIMIS DIMASA KRISIS

Oleh: Mulyadi

abah Virus Corona yang juga biasa disebut sebagai

Covid-19 yang kini tengah menerpa hampir di

semua negara dunia kali ini benar-benar

membawa badai kencang bagi perekonomian negara kita.

Sebelum wabah melanda pun, kondisi perekonomian negara

kita juga tidaklah terlalu menggembirakan, sehingga

gelombang PHK pun kini mulai terjadi dan cukup menghantui

banyak orang di tengan wabah besar ini. Fenomena yang

terjadi saat memasuki kwartal kedua tahun ini tentunya harus

membuat kita berpikir dan merenung. Kita tentunya tidak

berharap hal tersebut akan menerpa kita juga. Namun misteri

hidup siapa yang tahu. Lalu bagaimana kira-kira langkah

antisipatif yang dapat kita lakukan bila keadaan demikian

menerpa kita? Setidaknya kita bisa tetap mampu bertahan di

tengah badai kencang ini dengan tetap bisa produktif,

menemukan peluang sekecil apapun itu.

Ilmu akan menjaga kita, sementara uang belum tentu.

Begitulah pesan orang tua kita dahulu. Entah apapun keahlian

itu, yang jelas harus kita miliki. Begitu pun dengan jaringan

kerja dan mengusahakan diri kita untuk bisa up to

date dengan perkembangan teknologi serta kita juga harus

W

Page 319: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

303 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

bisa bersikap kompromis dengan keadaan agar terhindar dari

rasa cemas.

Kecemasan tumbuh subur pada hal-hal yang tidak

diketahui. Secara umum, terlepas dari semua pasang surut

secara geopolitik, kita semua menjadi terbiasa dengan

stabilitas dan prediktabilitas yang relatif. Namun sekarang,

dunia kita yang terus berubah memastikan adanya aturan

baru, batasan, dan perubahan. Setelah titik tertentu,

kecemasan kita dapat membawa kita ke beberapa ruang

mental yang gelap.

Otak cemas, dalam upaya putus asa untuk mencapai

rasa kepastian, mengisi ketidakpastian dengan skenario kasus

terburuk, bahkan jika skenario ini didasarkan pada informasi

yang paling tipis. Meskipun hal ini dilakukan untuk membuat

kita tetap waspada terhadap bahaya potensial, berharap kita

akan melihat mereka datang dan menghindarinya, itu sering

kali dapat membuat kita panik, menghindari, membuat

keputusan yang terburu-buru, atau jatuh ke dalam lubang

kesedihan.

Jika Anda mengalaminya, Anda mungkin kadang-kadang

jatuh ke poin yang terakhir. Depresi dan kecemasan berjalan

seiring. Jika yang bisa kita pikirkan adalah hasil yang

mengerikan, kegagalan, dan perjuangan tanpa rasa pelarian

atau hak pilihan, tentu saja kita akan merasa tertekan. Itu

menguras energi kita untuk bekerja, itu membatasi rasa

Page 320: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

304 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

harapan kita bahwa segala sesuatu akan menjadi lebih baik,

dan itu mengalahkan keadaan pikiran rasional kita.

Percayalah bahwa harapan itu ada.

Meskipun otak Anda terus menyoroti hal yang

mengerikan, dan meskipun depresi Anda menguras rasa

optimisme sejak hari itu, Anda dapat menemukan harapan di

tengah-tengah pandemi. Dengan upaya yang disengaja, Anda

dapat belajar dan melatih beberapa keterampilan yang akan

meningkatkan rasa percaya diri Anda meskipun ada krisis,

memelihara optimisme, dan membangun fleksibilitas

emosional sehingga Anda dapat menangani ketidakstabilan

Menjaga optimisme dan berpikir positif adalah sebuah

formula untuk memandang sesuatu dari segi baiknya saja,

kendati orang lain menganggap sebaliknya. Mereka yang

tenang dan optimis biasanya lebih mungkin bisa mencapai apa

yang diinginkan daripada mereka yang pesimis, yaitu orang

yang melihat sesuatu dari sisi buruknya saja. Orang pesimis

telah gagal, bahkan sebelum mulai sesuatu. Orang pesimis

sebenarnya “telah mati” sebelum ia mati. Sebaliknya, orang

optimis telah berhasil, bahkan sebelum ia memulai

pekerjaannya. Orang optimis selalu berkeyakinan bahwa akan

ada jalan baginya. Dan yang lebih terpenting adalah dengan

tetap berprasangka positif kepada Allah SWT.

Page 321: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

305 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Mulyadi, S.Ag., MM. lahir di Indramayu,

17 September 1968. Menyelesaikan

Pendidikan S1 di IAIN Syarif Hidayatullah

Jakata Lulus 1995/ Jurusan Bahasa

Inggris. Kemudian melanjutkan ke

jenjang S2 mengambil konsentrasi

MSDM di Unversitas Pamulang 2011.

Saat ini tercatat sebagai Dosen Tetap di

Universitas Pamulang. Penulis memiliki Hobi Watching

Cinema, Reciting Alquran. Dan Motto hidupnya adalah:

“Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang

lain”

Page 322: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

306 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

MENGGAGAS INDUSTRIALISASI DESA

Oleh: Rudi Salam

trategi pembangunan yang didasarkan kepada doktrin

pertumbuhan "leading-sectors" telah membuat hancur

banyak industri kecil di pedesaan. Doktrin

pertumbuhan sebagai adopsi pencangkokan sistem kapitalis,

dan metode produksi modern ke dalam masyarakat desa

Indonesia, cenderung memarginalisasi masyarakat dari

sistem produksi dan proses pemanfaatan hasil-hasil produksi.

Resikonya, hal ini tidak berhasil mengatasi problem-problem

pokok yang berada di tengah masyarakat. Terjadinya perpindahan tenaga kerja dari desa ke kota

secara massif ternyata tidak dapat ditampung secara

memadai oleh struktur ekonomi perkotaan sebagai

manifestasi dari perekonomian modern. Ini akan memicu

terjadinya ketimpangan perputaran uang di pedesaan dengan

perkotaan, sumber-sumber ekonomi lebih banyak disediakan

oleh struktur ekonomi perkotan ketimbang desa.

Kondisi sejauh ini Sejauh ini terdapat skema besar dalam industrialisasi

desa yaitu :

S

Page 323: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

307 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Pertama, pembangunan desa yang dibimbing langsung

oleh negara. Sebagai aktor utama, negara telah melancarkan

pembangunan dan pemberdayaan melalui skema

“pembangunan nasional” dan “pembangunan daerah”,

sebagai “master plan” yang direncanakan secara sentralistik

(terpusat), birokratis (dikendalikan oleh institusi dan

prosedur birokrasi) dan teknokratis (dirancang oleh para ahli).

Partisipasi masyarakat tidak dikenalkan kepada masyarakat,

program terprogram dari pusat ke daerah, yang seperti ini

terjadi pada rejim orde baru. Sehingga kekuatan terletak pada

pemerintah pusat tidak pada kemampuan masyarakat desa.

Kedua, pembangunan yang digerakkan oleh

masyarakat. Di satu sisi warga masyarakat, orang per orang,

mengembangkan prakarsa dan potensi dirinya masing-

masing tanpa digerakkan secara langsung oleh negara. Ada

warga yang mengembangkan pertanian, ada yang berbisnis,

ada yang berdagang, ada yang membangun industri rumah

tangga, ada yang bersekolah, ada yang merantau ke kota, dan

seterusnya. Banyak warga masyarakat desa yang sukses

mendongkrak mobilitas sosial, karena usaha mereka sendiri

atau karena memanfaatkan dampak positif pembangunan

yang digerakkan negara. Ketiga skema peran pemerintah daerah dan

masyarakat, model seperti ini sekaran diterapkan dengan

adanya semangat otonomi daerah melalui penerapan UU 32

Page 324: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

308 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

tahun 2004, kebijakan pemerintah ini didukung oleh kalangan

industri dengan menggunakan dana comodity development.

Secara umum pembangunan dan industrialisasi desa

memang telah menciptakan mobilitas sosial (kemajuan dan

kemakmuran) warga desa. Mobilitas sosial bisa kita ukur dari

indikator perubahan wajah fisik desa, perbaikan perumahan

penduduk, peningkatan derajat pendidikan, perubahan

struktur okupasi, perbaikan sarana dan prasarana

transformasi penduduk desa, peningkatan kepemilikan

perlengkapan moderen. Jika melihat indikator ini, desa jauh

lebih maju dan makmur, karena pembangunan dan

industrialisasi desa.

Karakter Industri Pedesaan Pertama, sikap dasar pengusaha dalam perusahaan

kecil dan menengah ditandai oleh pendekatan otokratik. Hal

ini dapat dilihat dari strukur pimpinan perusahaan sangat

sederhana, mutu kepemimpinan hanya mengandalkan pada

seseorang sehingga keterlibatan akan tenaga kerja sangat

kurang.

Kedua, kurangnya keterampilan dasar yang diperlukan

untuk mengelola suatu usaha agar berhasil. Dalam industri

kecil, dapat dikatakan terdapat kekurangan manajemen

usaha. Kekurangan ini di semua bidang dunia usaha, tetapi

bukan pengetahuan yang baik mengenai produk, atau

Page 325: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

309 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

metode pembuatannya karena kedua hal inilah sebenarnya

yang mendorong pengusaha untuk berdiri sendiri. Ketiadaan

atau kekurangan pengetahuan ini dapat dilihat di bidang-

bidang seperti tata buku, aspek keuangan, aspek pemasaran,

aspek distribusi, pengelolaan sumber daya, dan sebagainya.

Lebih lanjut hal ini akan membuat pihak investor atau bank

tidak bersedia menyediakan kredit. Artinya pengusaha kecil

akan tetap kesulitan dalam usahanya meningkatkan modal

untuk perluasan dan pembesaran modal dan produksi. Ketiga, keengganan pengusaha kecil untuk mencari

informasi tentang lembaga-lembaga yang dapat

membantunya. Akses terhadap sumber-sumber keuangan

sangat lemah. Juga keengganan pengusaha-pengusaha kecil

menjadi anggota atau himpunan produsen dan perserikatan-

perserikatan bebas lainnya dalam ekonomi, atau sekedar

meminta nasehat kepada mereka. Bahkan juga untuk

mengikuti pelatihan-pelatihan baik niaga maupun yang

teknis. Terakhir dalam kaitan problem dan kecenderungan

perubahan yang tengah terjadi itulah, pergerakan

industrialisasi desa tentu perlu dipahami sebagai tantangan

mendasar yang perlu dijawab secara antisipatif-kritis saat ini

dan di masa-masa mendatang untuk memadukan

industrialisasi desa dan kesejahteraan warga. Semoga.

Page 326: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

310 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Rudi Salam, Lahir di Gowa, 12 Mei 1987. Menyelesaikan

Pendidikan S1 di Universitas Negri Makasar (2009), kemudian

melanjutkan ke jenjang S2 di kampus yang sama, lulus tahun

2104. Saat ini tercatat sebagai Dosen Tetap di Universitas

Negeri Makasar, dengan pangkat Penata Muda Tingkat I/IIIb,

dengan Jabatan Akademik Asisten Ahli.

Page 327: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

311 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

URGENSI PERDA CSR BAGI KESEJAHTERAAN

MASYARAKAT

Oleh: Edian Fahmi

i beberapa minggu yang lalu penulis pernah

mengangkat tentang peran CSR, subtansinya adalah

merupakan komitmen dari bisnis atau perusahaan

untuk berprilaku etis dan berkontribusi terhadap

pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya

meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluargannya,

komunitas lokal dan masyarakat luas (World Business Council

on Sustainable Development). Artinya CSR merupakan upaya

yang dilakukan secara sungguh-sungguh dari perusahaan

karena komitmen terhadap social kemasyarakat, yang

diakibatkan proses produksi dilingkungan sekitarnya.

Kemampuan perusahaan untuk mendatang profit bagi

usahanya, dan dalam proses aktivitasnya itu memiliki sisi sisi

dampak negative yang akan muncul dan diterima masyarakat

atau komunitas lingkungnya.

Masih banyak perusahaan tidak mau menjalankan

program-program CSR karena melihat hal tersebut hanya

sebagai pengeluaran biaya (cost center). CSR memang tidak

memberikan hasil secara keuangan dalam jangka pendek.

D

Page 328: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

312 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Namun CSR akan memberikan hasil baik langsung maupun

tidak langsung pada keuangan perusahaan di masa

mendatang. Dengan demikian apabila perusahaan melakukan

program-program CSR diharapkan keberlanjutan perusahaan

akan terjamin dengan baik. Oleh karena itu, program-program

CSR lebih tepat apabila digolongkan sebagai investasi dan

harus menjadi strategi perusahaan itu sendiri.

Menurut Philps Kotler dalam evolusi pemasaran

terdapat lima konsep yang selalu mengalami perubahan dari

waktu ke waktu. Pertama adalah konsep produksi dimana

konsumen akan membeli suatu produk apabila harganya

murah dan mudah didapat. Kedua, konsep produk yaitu

konsumen akan menyukai produk yang mempunyai mutu

terbaik, kinerja terbaik dan sifat paling inovatif. Ketiga, konsep

penjualan dimana konsumen akan membeli produk apabila

ada usaha penjualan dan promosi dalam skala besar.

Keempat, konsep pemasaran dimana pencapaian tujuan

organisasi tergantung penentuan kebutuhan dan keinginan

konsumen dan memuaskannya lebih efektif dan efisien dari

pada saingan. Kelima, pemasaran berwawasan social dimana

pencapaian tujuan organisasi tergantung penentuan

kebutuhan dan keinginan konsumen memenuhinya lebih

efisien dari pada saingan melalui peningkatan kesejahteraan

konsumen dan masyarakat.

Page 329: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

313 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Pada saat sekarang ini konsep pemasaran sudah

berada pada tahap kelima dimana konsumen dalam membeli

produk suatu perusahaan tidak hanya sekedar

memperhatikan suatu produk apakah bisa memenuhi

kebutuhan mereka secara lebih efisisen dari pada saingan tapi

juga dengan kritis melihat apakah keberadaan perusahaan

telah berkontribusi positif terhadap peningkatan

kesejahteraan masyarakat dan juga apakah keberadaan

perusahaan tidak menjadi bencana di tengah masyarakat baik

jangka pendek maupun jangka panjang.

CSR akan menjadi strategi bisnis yang inheren dalam

perusahaan untuk menjaga atau meningkatkan daya saing

melalui reputasi dan kesetiaan merek produk (loyalitas) atau

citra perusahaan. Kedua hal tersebut akan menjadi

keunggulan kompetitif perusahaan yang sulit untuk ditiru oleh

para pesaing. Di lain pihak, adanya pertumbuhan keinginan

dari konsumen untuk membeli produk berdasarkan kriteria-

kriteria berbasis nilai-nilai dan etika akan merubah perilaku

konsumen di masa mendatang. Implementasi kebijakan CSR

adalah suatu proses yang terus menerus dan berkelanjutan.

Dengan demikian akan tercipta satu ekosistem yang

menguntungkan semua pihak (true win win situation) –

konsumen mendapatkan produk unggul yang ramah

lingkungan, produsen pun mendapatkan profit yang sesuai

Page 330: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

314 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

yang pada akhirnya akan dikembalikan ke tangan masyarakat

secara tidak langsung.

Peran CSR semakin menguat terutama setelah

dinyatakan dengan tegas dalam UU PT No.40 Tahun 2007.

Disebutkan bahwa PT yang menjalankan usaha di bidang

dan/atau bersangkutan dengan sumber daya alam wajib

menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Pasal 74

ayat 1).UU PT tidak menyebutkan secara rinci berapa besaran

biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk CSR serta

sanksi bagi yang melanggar.

Pada ayat 2, 3 dan 4 hanya disebutkan bahwa CSR

”dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan

yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan

kepatutan dan kewajaran”. Peraturan lain yang menyentuh

CSR adalah UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Pasal 15 (b) menyatakan bahwa” Setiap penanam modal

berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial

perusahaan.”

Meskipun UU ini telah mengatur sanksi-sanksi secara

terperinci terhadap badan usaha atau usaha perseorangan

yang mengabaikan CSR (Pasal 34), UU ini baru mampu

menjangkau investor asing dan belum mengatur secara tegas

perihal CSR bagi perusahaan nasional. Jika dicermati,

peraturan tentang CSR yang relatif lebih terperinci adalah UU

No.19 Tahun 2003 tentang BUMN. UU ini kemudiaan

Page 331: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

315 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

dijabarkan lebih jauh oleh Peraturan Menteri Negara BUMN

No.4 Tahun 2007 yang mengatur mulai dari besaran dana

hingga tatacara pelaksanaan CSR. Seperti kita ketahui, CSR

milik BUMN adalah Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(PKBL).

Model CRS

Selama ini masih dua pola dana CSR dilakukan, yang

pertama adalah perusahaan mengeluarkan dana CSR sendiri,

memberikan santunan kepada masyarakat, memberikan

pengobatan gratis kepada masyarakat sekitar pabrik,

melakukan pemberdayaan masyarakat dengan membantu

sector usaha kecil masyarakat, dan yang kedua dengan cara

Sebagian besar perusahaan di Indonesia menjalankan CSR

melalui kerjasama dengan mitra lain, seperti LSM, perguruan

tinggi atau lembaga konsultan. Beberapa perusahaan ada pula

yang bergabung dalam sebuah konsorsium untuk secara

bersama-sama menjalankan CSR.

Kedua pola ini belum maksimal, beberapa perusahaan

melakukan perguliran dan CSR sendiri- sendiri, menggunakan

pola sendiri, target sasaran CSR sendiri, sehingga seharusnya

dana itu bisa dimanfaatkan sekitar industry itu sendiri, yang

jelas-jelas mereka terkena imbas dari proses produksi, tapi

pemanfaatnya keluar jauh dari lingkungan tempat industry

tersebut beroperasi. Dan banyak pula perusahaan belum

mengeluarkan dana CSRnya disebabkan beberapa hal,

Page 332: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

316 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

diantaranya; tidak ada sangsi terhadap mereka yang tidak

mengeluarkan dana CSR dan belum ada peraturan yang

mengatur secara terperinci tentang CSR.

Dalam proses perjalanan CSR banyak masalah yang

dihadapinya, di antaranya adalah ; Program CSR belum

tersosialisasikan dengan baik di masyarakat, masih terjadi

perbedaan pandangan antara departemen hukum dan HAM

dengan departemen perindustrian mengenai CSR dikalangan

perusahaan dan Industri, dan belum adanya aturan yang jelas

dalam pelaksanaan CSR dikalangan perusahaan. Untuk itu

perlunya aturan yang mendukung guna mempercepat dan

mengoptimalkan peran CSR bagi masyarkat, jika itu

dimungkinkan pemerintah membuat PERDA tentang CSR akan

lebih baik, agar tidak ada kegamangan perusahaan dan

masyarkat tentang penggunaan dana CSR tersebut untuk

kepentingan kesejahteraan masyarakat.

Terakhir, kepedulian perusahaan yang menyisihkan

sebagian keuntungannya (profit) bagi kepentingan

pembangunan manusia (people) dan lingkungan (planet)

secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedure) yang

tepat dan professional merupakan wujud nyata dari

pelaksanaan CSR di Indonesia dalam upaya penciptaan

kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Perusahaan harus

memiliki kearifan lokal atau daerah dalam menjalankan

program CSRnya, maka perlu pemerintah daerah untuk

Page 333: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

317 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

membuat peraturan daerah dalam pengelolaan CSR, agar

lebih baik, lebih transparan dan berdaya guna bagi masyarakat

sekitar.

Page 334: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

318 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Edian Fahmy Penulis lahir di Tanjung Enim,

Sumatera Selatan. Saat ini sebagai Dosen

Tetap Universitas Pamulang. Penulis aktif

sebagai Pengurus Pusat dibeberapa

Asosiasi Perbankan seperti Banker of

Association for Risk Management (BARa),

Asosiasi Bank Syariah Indonesia

(ASBISINDO). Penulis saat ini berprofesi

sebagai Asesor Manajemen Risiko Perbankan (Reg

MET.000.000120 2016 Badan Nasional Setifikasi Profesi

/BNSP Republik Indonesia), di Lembaga Sertifikasi Profesi

Keuangan Syariah (LSPKS). Penulis saat ini sebagai praktisi

perbankan dan penulis Modul Manajemen Risiko di

ASBISINDO serta sebagai fasilitator materi Manajemen Risiko

Perbankan di berbagai lembaga pelatihan.

SERTIFIKASI

1. PEMEGANG SERTIFIKAT ASESOR KOMPETENSI MANAJEMEN

RISIKO – BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI (BNSP)

REPUBLIK INDONESIA – NO REG. MET.000.000120 2016

2. PEMEGANG SERTIFIKAT MANAJEMEN RISIKO LEVEL 4 - BSMR

– APRIL 2018

3. PEMEGANG SERTIFIKAT “Design and Develop Assessment

Tools" – AAMC Australia, 2017

Page 335: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

319 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

SAATNYA UKM DAN KOPERASI BANGKIT

Oleh: Ahmad Khoiri

erkembangan industri merupakan keniscayaan bagi

sebuah negara karena industri merupkan lokomotif

perekonomian yang diharapkan mampu untuk menarik

gerbong sektor yang lain, baik pertanian, sektor riil dan

perbankan. Industri tidak dapat berdiri sendiri tapi juga dalam

perkembanganya harus mnyertakan sektor usaha lain guna

memperkuat basis industri dalam sebuah negara. Industri

merupakan sekumpulan usaha yang sejenis atau jika dilihat

dalam proses produksinya adalah memproses bahan-bahan

menjadi barang jadi atau setengah jadi. Dalam proses

produksi, industri membutuhkan suply berbagai komponen

agar dapat berjalan dengan baik, maka dibutuhkan

sumberdaya yang memadai, baik sumber daya alam , sumber

daya manusia, teknologi dan juga suply-suply yang lain yang

dibutuhkan dalam industri itu.

Hakikat dari indutrstrialisasi jauh dari sekadar jajaran

pilar-pilar pabrik yang menyeburkan asap. Bukan pula sosok

kecanggihan teknologi, apalagi yang berbasis lemah, sehingga

mudah lunglai diterpa badai. Lebih dari itu, industrialisasi

adalah suatu proses rekayasa sosial yang memungkinkan

P

Page 336: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

320 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

suatu masyarakat siap menghadapi ternsformasi di berbagai

bidang kehidupan untuk mampu meningkatkan harkat dan

martabat kehidupanya sebagai mahkluk sosial di tengah

perubahan dan tantangan-tantangan yang selalu muncul silih

berganti.

Industrialisasi dalam arti luas, bisa kita pahami sebagai

suatu proses keniscayaan menuju masyarakat industrial untuk

mengaktulisasikan segala potensi yang dimiliki suatu

masyarakat dalam upayanya untuk mencapai kehidupan yang

lebih baik dari waktu ke waktu. Jadi, industrialisasi bukan

sekadar membangun wujud fisik semata, melainkan juga

bentuk masyarakat untuk siap menghadapi realitas baru serta

mengembangkan seperangkat infrastruktur yang menopang

kehidupan industrial yang semakin pelik dan

multidemensional.

Ternyata insutrialisasi tidak mampu menghadapi krisis

ekonomi yang berkepanjangan ini, banyak sekali industri dan

sektor andalan kebangkitan perekonomian bangsa ini, dengan

rela aset bangsa ini dijual ke pihak asing sebut saja PT. Telkom

dan masih banyak lagi BUMN yang memilki nilai strategis bagi

keberlangsungan dan keamanan bangsa ini dijual. Kini giliran

UKM dan koperasi untuk diperhatikan lebih, karena jelas-jelas

usaha besarlah yang telah membangkrutkan perekonomian;

sedang UKM dan koperasi yang justru dikesampingkan oleh

Page 337: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

321 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

kebijakan-kebijakan pemerintah masih tetap bertahan dan

tangguh.

Salah satu prinsip pemberdayaan ekonomi rakyat adalah

nestapa yang dialami oleh UKM di masa lalu. Sepanjang

Pemerintahan Orde Baru, usaha-usaha besar sangat diberikan

keleluasaan dalam berbagai hal, termasuk dalam penyaluran

kredit. Persoalan kesenjangan tingkat kesejahteraan pada

umumnya dan kesenjangan usaha besar-kecil telah menjadi

perdebatan sengit dan berkepanjangan.

Meskipun demikian, mengapa UKM dan Koperasi tidak

setepuruk usaha besar dalam krisis ini? Ada beberapa alasan

yaitu: Pertama, sebagian besar UKM menghasilkan barang-

barang konsumsi, khususnya yang tahan lama; kedua,

Mayoritas usaha kecil lebih mengandalkan pada nonbanking

financing dalam aspek pendanaan usaha; Ketiga, Pada

umumnya UKM melakukan spesalisasi pruduksi yang ketat,

dalam artian hanya memproduksi barang atau jasa tertentu

saja; dan Kempat, Terbentuknya usaha kecil, terutama

disektor informal, sebagai akibat dari banyaknya pemutusan

hubungan kerja di sektor formal akibat krisis ekonomi yang

berkepanjangan.

Pemerintah pusat dan dearah seharusnya lebih banyak

memiliki respon dan keberpihakan yang jelas terhadap

koperasi dan UKM jika ingin mengatasi kemiskinan dan

pengangguran. Sedikitnya tiga penyakit ekonomi yang

Page 338: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

322 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

mendera bangsa ini, pertama; Inflasi, yang merupakan

penguatan harga-harga barang industri dan konsumsi,

sehingga membuat masyarakat tidak memilki daya beli yang

kuat untuk membeli kebutuhan sehari, salah satunya adalah

disebabkan kenaikan harga BBM yang memilki efek domino

bagi kenaikan sector lainnya. Kedua; Korupsi, inilah salah satu

penyakit kronis yang dialami bangsa ini, yang jika tidak dapat

diberantas akan menyebabkan kebangkrutan Negara. Ketiga;

Kemiskinan, penyakit ini sudah mendara bangsa ini cukup

lama, tapi belum juga untuk dapat dientaskan oleh

pemerintah karena jumlahnya cukup banyak sekali.

Menurut BPS angka kemiskinan orang Indonesia

mengalami penurunan lebih dari satu persen, yaitu dari 39.30

juta orang miskin pada Maret 2006(17,75%) menjadi 37,17

juta orang pada Maret 2007 (16,58%). Demikian pula dengan

tingkat pengangguran yang menurun menjadi 9,75 persen dari

tingkat pengangguran tahun 2006 sebesar 10,4 persen. Jika

dihitung jumlah usaha mikro di Negara ini sangat luar biasa

banyaknya hampir 47 juta atau sekitar 96,2% sedangkan usaha

konglemarasi yang selalu menjadi andalan pemerintah dalam

program penyalamatan perekonomian hanya berkisar 0,007

juta atau 0,01%, tapi begitu aneh yang sedikit tersebut

menguasai tatanan perekonomian Indonesia, dan pemerintah

rupanya banyak memberikan fasilitas investasi dan keuangan

bagi perusahaan-perusahaan kelas kakap tersebut.

Page 339: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

323 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Lihat saja kasus BLBI sampai sekarang belum tuntas,

yang merugikan Negara triliunan rupiah. Saatnya pemerintah

pusat dan dearah harus mampu membuat formulasi kebijakan

untuk mengembangkan UKM dan koperasi. Memang banyak

sekali UKM dan koperasi yang mati suri karena pemerintah

membantu membangkit perkembanganya setengah hati

dalam arti tidak mengerti apa yang mereka butuhkan dan

perlukan dalam proses pemberdayaannya. Wallahu’alam

Page 340: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

324 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Ahmad Khoiri, lahir di Wonosobo, 10

November 1990. Merupakan Dosen

Pendidikan Fisika di Universitas Sains Al-

Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah. Riwayat

Pendidikan dimulai dari level SD sampai

dengan SMA, S1 Pendidikan Fisika UNSIQ

lulus Tahun 2011, S2 Pendidikan IPA

konsentrasi Fisika UNNES lulus Tahun 2014, dan saat ini

sebagai Kandidat Doktor Pendidikan IPA UNS. Penghargaan

yang diperoleh sebagai Wisuda Terbaik S1 Pendidikan Fisika,

Peringkat 1 Sinta Universitas Tahun 2019, Peringkat 2 sinta

Universitas Tahun 2020, Reviewer di beberapa Jurnal

terakreditasi Sinta. Penerima Hibah Dikti dan Diktis

diantaranya: Cooperative Academic Education Programs

(COOP) Dirjend Belmawa Tahun 2016-2017, Penerima Hibah

Dosen Dikti Tahun 2018, 2019, 2020, Penerima Hibah PkM

Tahun 2017-2018, Dosen Pembimbing PkM lolos Pimnas

Tahun 2019. Buku yang telah ditulis: Buku Daras AL-Qur’an

dan Sains Modern (2017), Buku Dasar Teori dan Praktik: Optik

(2018), Buku Pengukuran Efisiensi Pendidikan Pesantren

(2020). Publikasi karya ilmiah yang telah terindex di Google

scholar, Sinta 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Terindex di Elsevier, Scopus,

Web of Science dengan ID scopus 57205058900.

Page 341: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

325 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

CSR DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Oleh: Yanurianto

orporate Social Responsibility atau biasa disingkat CSR

merupakan komitmen pelaku dunia usaha untuk

memiliki peran dan fungsi terhadap

pengengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar

bisnisnya. Dengan kata lain CSR merupakan upaya sungguh-

sungguh entitas bisnis untuk meminimumkan dampak negatif

dan memaksimumkan dampak positif operasi perusahaan

terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam bidang

ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mencapai tujuan

pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, perusahaan

seharusnya mengetahui secara mendetail dampak operasinya

terhadap semua pemangku kepentingannya dan seluruh

regulasi pemerintah yang relevan sebagai batas kinerja

minimum, dan berupaya sedapat mungkin untuk

melampauinya berlandaskan norma etika berlomba menjadi

yang terbaik.

Beberapa yang melatarbelakangi CRS adalah

Munculnya dampak negatif aktivitas usaha pada kondisi

lingkungan dan social, dan munculnya Paradigma

Pembangunan berkelanjutan pada Konferensi Tingkat Tinggi

C

Page 342: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

326 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Bumi (Earth Summit) di Rio de Jeneiro Brazilia 1992, Deklarasi

pada Global Govermance Initiative menggelar World Business

Council For Sustainablle Development di New York pada tahun

2005, yang menyatakan bahwa CSR jadi wujud komitmen

dunia usaha untuk membantu PBB dalam merealisasikan

Millennium Development Goalds (MDGs).

Harapan yang muncul dari CSR adalah keperpihakan

perusahaan untuk memberikan manfaat masyarakat sekitar

melalui program pemberdayaan masyarakat sehingga

terbebas dari kemiskinan. Sementara dari sisi perusahaan,

jelas agar operasional berjalan lancar tanpa gangguan untuk

menjamin keberlangsungan bisnis perusahaan dalam jangka

panjang. Jika hubungan antara perusahaan dan masyarakat

tidak harmonis, bisa dipastikan ada masalah. Memang dalam

pelaksanaanya program CSR belum sepenuhnya diterima oleh

masyarakat karena masih minimnya perhatian perusahaan

terhadap pelaksanaan CSR.

Dari uraian tersebut manfaat CSR bagi perusahaan

antara lain : a) Mempertahankan dan mendongkrak reputasi

serta citra merek perusahaan; b) Mendapatkan lisensi untuk

beroprasi secara sosial; c) Mereduksi risiko bisnis perusahaan;

d) Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha; e)

Membuka peluang pasar yang lebih luas; f) Mereduksi biaya

misalnya terkait dampak lingkungan; g) Memperbaiki

hubungan dengan stakeholders; h) Meningkatkan semangat

Page 343: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

327 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

dan produktivitas karyawan; i) peluang mendapatkan

penghargaan.

Kajian tentang CSR pernah dilakukan oleh Michael

Porter (The Competitive Advantge of Corporate Philantropy)

menunjukan adanya korelasi positif antara profit dan CSR,

atau tujuan finansial dan tujuan sosial perusahaan.

Perusahaan yang mencatat laba tertinggi adalah para pioner

dalam CSR. Konsumen sekarang tidak lagi bodoh dan semakin

melek serta bertanggung jawab dalam menentukan pilihan

konsumsi mereka. Pertimbangan teknis bukan lagi faktor

terpenting dalam mengkonsumsi barang atau jasa, tergusur

oleh kualitas sosial. Sebagai gambaran, di Inggris tahun 2004,

nilai konsumsi masyarakat didasrkan pada pertimbangan etika

sosial perusahaan lebih dari 44 miliar dolar AS. Dua pertiga

dari 25.000 konsumen di 23 negara yang disurvey The

Millinium Poll on Corporate Social Responsibility juga

menyebutkan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai

faktor penting konsumsi mereka.

Perusahaan memang tidak akan mendapatkan profit

kentungan secara langsung dari pelaksanaan CSR, yang

diharapkan dari kegiatan CSR adalah benefit berupa citra

perusahaan yang baik dimata stakeholder yang menjamin

keberlangsungan bisnis jangka panjang. Beragam bentuk dan

sasaran perusahaan melaksanakan CSR merupakan fenomena

positif dalam lingkungan bisnis. Kondisi tersebut menunjukan

Page 344: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

328 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

telah meningkatnya kesadaran jika ingin perusahaan tumbuh

secara berkelanjutan maka perusahaan tidak semata-mata

mengejar keuntungan tapi harus menjaga keseimbangan

dengan aspek sosial dan lingkungan.

Beberapa peran yang dilakukan dalam implementasi

CSR; Peran Pemerintah dalam hal ini mempunyai peranan

penting dalam mengatur dan mengontrol kegiatan produksi

perusahaan, Peran Perusahaan berperan dalam melakukan

kegiatan produksi, pengoptimalisasian dan peduli terhadap

lingkungan, Peran Masyarakat adalah mengawasi dan

memberikan umpan balik tentang hasil program CSR. Pada saat

ini telah banyak perusahaan di Indonesia, khususnya perusahaan

besar yang telah melakukan berbagai bentuk kegiatan CSR, apakah

itu dalam bentuk community development, charity, atau kegiatan-

kegiatan philanthropy. Timbul pertanyaan apakah yang menjadi

perbandingan/perbedaan antara program community

development, philanthropy, dan CSR dan mana yang dapat

menunjang berkelanjutan (sustainable)?

Selain itu program CSR baru dapat menjadi

berkelanjutan apabila, program yang dibuat oleh suatu

perusahaan benar-benar merupakan komitmen bersama dari

segenap unsur yang ada di dalam perusahaan itu sendiri.

Tentunya tanpa adanya komitmen dan dukungan dengan

penuh antusias dari karyawan akan menjadikan program-

program tersebut bagaikan program penebusan dosa dari

pemegang saham belaka. Dengan melibatkan karyawan

Page 345: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

329 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

secara intensif, maka nilai dari program-program tersebut

akan memberikan arti tersendiri yang sangat besar bagi

perusahaan.

Program CSR yang berkelanjutan diharapkan akan

dapat membentuk atau menciptakan kehidupan masyarakat

yang lebih sejahtera dan mandiri. Setiap kegiatan tersebut

akan melibatkan semangat sinergi dari semua pihak secara

terus menerus membangun dan menciptakan kesejahteraan

dan pada akhirnya akan tercipta kemandirian dari masyarakat

yang terlibat dalam program tersebut.

CSR akan menjadi strategi bisnis yang inheren dalam

perusahaan untuk menjaga atau meningkatkan daya saing

melalui reputasi dan kesetiaan merek produk (loyalitas) atau

citra perusahaan. Kedua hal tersebut akan menjadi

keunggulan kompetitif perusahaan yang sulit untuk ditiru oleh

para pesaing. Di lain pihak, adanya pertumbuhan keinginan

dari konsumen untuk membeli produk berdasarkan kriteria-

kriteria berbasis nilai-nilai dan etika akan merubah perilaku

konsumen di masa mendatang. Implementasi kebijakan CSR

adalah suatu proses yang terus menerus dan berkelanjutan.

Dengan demikian akan tercipta satu ekosistem yang

menguntungkan semua pihak (true win win situation)–

konsumen mendapatkan produk unggul yang ramah

lingkungan, produsen pun mendapatkan profit yang sesuai

yang pada akhirnya akan dikembalikan ke tangan masyarakat

Page 346: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

330 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

secara tidak langsung. Terakhir tugas pemberdayaan

masyarakat bukan hanya tugas pemerintah saja, tapi peran

serta perusahaan untuk itu sangat potensial, karena pada

dasar ekskitensi perusahaan akan tergantung pada

linmgkungan sekitarnya, dan lingkungan tersebut adalah

masyarakat sekitar perusahaan tersebut.

Page 347: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

331 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Yanurianto, lahir di Klaten–Jawa Tengah,

04 April 1966. Menyelesaikan pendidikan

S1 di STKIP Purnama Jakarta, kemudian

melanjutkan ke jenjang S2 di STIE BI

Jakarta. Penulis memiliki hobi olahraga

Bola volley. Motto hidup: “Lihat dirimu

sebelum melihat orang lain“.

Page 348: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

332 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

MERATAS BUDAYA KERJA DI ERA NEW NORMAL

Oleh: Jasmani

i Era New Normal, pemerintah dan aparatur

pemerintah harus menjaga kredibilitas dan

kewibawaannya yang tinggi agar dihormati oleh

masyarakat yang dilayaninya. Aparatur pemerintah yang

memiliki etika dan moralitas yang tinggi dalam mennjalankan

tugasnya, tentu memiliki akuntabilitas dan penghormatan

yang tinggi pula terhadap tuntutan aspirasi dan kepentingan

masyarakat yang dilayani itu. Dalam pemerintahan yang

demikian itu pula iklim keterbukaan, partisipasi aktif dan

pemberdayaan masyarakat akan dapat terwujudkan, sebagai

manifestasi dari gagasan yang dewasa ini mulai

dikembangkan, yaitu kepemerintahan yang baik (good

governance).

Pemahaman mengenai etika dan moralitas dalam

pemerintahan merupakan kompetensi dasar yang penting dan

strategis yang harus dimiliki dan dipraktekkan secara

konsisten oleh setiap individu sebagai perilaku pegawai

pemerintah selaku unsur aparatur Negara, abdi Negara dan

abdi masyarakat dalam praktek penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada

masyarakat.

D

Page 349: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

333 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Disamping perilaku pegawai yang mengedepankan

etika dan moralitas, perlu adanya suatu strategi untuk berubah

atau hanya dengan menetapkan sasaran-sasaran kinerja.

Karena, perubahan adalah perlakuan terhadap orang-orang

yang membiasakan terhadap kestabilan dan kontinuitas.

Manajemen harus mengubah semua sistem yang dianggap

sudah tidak layak serta perubahan dengan cara yang sesuai

untuk mempengaruhi harapan. Oleh karena itu, perilaku

manajemen harus juga mempengaruhi secara langsung nilai-

nilai, kepercayaan dan norma-norma yang terkait dalam

organisasi secara bersama-sama dan bertingkah laku di

dalamnya dengan membentuk suatu budaya kerja dalam

organisasi.

Budaya sangat mendasar berada dalam suatu

organisasi, kualitas kejiwaan, kesepakatan yang tampak,

implisit maupun eksplisit, tentang bagaimana keputusan dan

masalah didekati. Itu adalah asumsi dasar di mana kelompok

ditemukan, dikembangkan dalam belajar untuk mengatasi

masalah-masalahnya yang teradaptasi secara eksternal dan

terintegrasi secara internal, dan telah melekat dengan baik

seperti cara yang pas untuk merasa, berpikir dan berperasaan

dalam kaitan masalah-masalah tersebut. Di sini budaya sebagai

senjata ampuh yang kompetitif. Bila seseorang menyebarkan

nilai dan kepercayaan umum, dan hidup dengan norma

Page 350: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

334 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

perilaku umum, maka ia dapat memperoleh hasil yang

memuaskan.

Budaya dapat diubah untuk mendukung strategi

kinerja. Komunikasi atas tugas, pokok dan fungsi organisasi

adalah hanya langkah pertama dalam proses ini. Dalam

organisasi yang fleksibel, praktik-praktik manajemen dibawa

ke dalam tanggungan kekuatan perilaku, sehingga mereka

mungkin dapat menjadi efektif, karena; struktur organisasi

mengakomodasi dan memelihara hubungan informal dan

jaringan kerja yang memberikan aliran dan pengaruh

informasi yang efektif, desain kerja menyediakan

pendelegasian wewenang bagi para pegawai untuk bertindak

dan dengan demikian mengakomodasi serta memelihara kerja

team, kerja sama dan persaingan.

Suatu keberhasilan kerja, berakar pada nilai-nilai yang

dimiliki dan perilaku yang menjadi kebiasaannya. Nilai-nilai

tersebut bermula dari adat kebiasaan, agama, norma dan

kaidah yang menjadi keyakinannya menjadi kebiasaan dalam

perilaku kerja atau organisasi. Nilai-nilai yang telah menjadi

kebiasaan tersebut dinamakan budaya. Oleh karena budaya

dikaitkan dengan mutu atau kualitas kerja, maka dinamakan

budaya kerja.

Tujuan fundamental budaya kerja adalah untuk

membangun sumber daya manusia seutuhnya agar setiap

orang sadar bahwa mereka berada dalam suatu hubungan

Page 351: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

335 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

sifat peran pelanggan, pemasok dalam komunikasi dengan

orang lain secara efektif dan efisien serta menggembirakan.

Budaya kerja berupaya mengubah komunikasi tradisional

menjadi perilaku manajemen modern, sehingga tertanam

kepercayaan dan semangat kerjasama yang tinggi serta

disiplin.

Berdasarkan pandangan mengenai manfaat budaya

kerja, dapat ditarik suatu deskripsi sebenarnya bahwa

manfaat budaya kerja adalah untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia, kualitas hasil kerja, kuantitas hasil kerja

sehingga sesuai yang diharapkan.

Menurut Taliziduhu Ndraha, budaya kerja dapat

dibagi menjadi dua unsur, yaitu: pertama, Sikap terhadap

pekerjaan, yakni kesukaan akan kerja dibandingkan dengan

kegiatan lain, seperti bersantai, atau semata-mata

memperoleh kepuasan dari kesibukan pekerjaannya sendiri,

atau merasa terpaksa melakukan sesuatu hanya untuk

kelangsungan hidupnya; kedua, Perilaku pada waktu bekerja,

seperti rajin, berdedikasi, bertanggung jawab, berhati-hati,

teliti, cermat, kemauan yang kuat untuk mempelajari tugas

dan kewajibannya, suka membantu sesma pegawai, atau

sebaliknya.

Untuk mencapai tingkat kualitas yang makin baik

tersebut diharapkan bersumber dari perilaku setiap individu

yang terkait dalam organisasi kerja itu sendiri. Menurut

Page 352: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

336 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Triguno unsur-unsur dalam budaya organisasi, antara lain: 1),

Falsafah, berupa nilai-nilai luhur Pancasila, UUD 1945, agama,

tradisi, dan teknologi. 2), Kualitas, yakni dimensi yang meliputi

performance, features, conformance, durability, serviceability,

aesthetics, perseived quality, value, responveness, humanity,

security, dan competency. dan 3), Nilai-nilai instrumen, yakni

standar mutu, hubungan pemasok-pelanggan, orientasi

pencegahan, mutu dan setiap sumber, dan penyempurnaan

terus-menerus.

Adapun indikator-indikator budaya kerja menurut

Taliziduhu Ndraha dapat dikategorikan tiga Yaitu: pertama,

Kebiasaan; kedua, Peraturan; dan ketiga, Nilai-nilai. Diera

new Normal, setiap organisasi akan menghadapi situasi dan

suasana kerja yang baru dengan menggunakan protokol

kesehatan yang ketat. Jika tidak dimulai dari yang terkecil,

maka sangat sulit untuk mendapatkan suasana budaya kerja

yang efektif dan efisien. Oleh karena itu diharapkan setiap

pegawai dapat menjalankan protokol kesehatan tersebut

dengan disiplin yang tinggi, sehingga pada akhirnya dapat

membantu terwujudnya kinerja organisasi yang lebih baik.

Page 353: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

337 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Jasmani Lahir di Jogjakarta 07 Agustus 1967. Saat ini mengabdi

sebagai Dosen tetap di Universitas Pamulang (Unpam) pada

Prodi manajemen Fakultas Ekonomi dengan fokus keahlian

pada bidang Ilmu Pemasaran dan Keuangan. Saat ini sedang

menempuh program Doktoral di Universitas Pasundan

Bandung. Moto Hidupnya; if you don;t try anything you well

get nothing

Page 354: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

338 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

MENATA ETIKA BISNIS DI ERA NEW NORMAL

Oleh: Dodi Prasada

elakangan dilaporkan oleh media massa tentang

praktek kecurangan yang dilakukan oknum-oknum

terentu untuk melipat gandakan keuntungan. Praktek

kecurangan tersebut semakin menjadi-jadi karena kurang

ketatnya pengawasan maupun regulasi berupa peraturan

perundang-undangan daripenegak hukum atau instansi-

instansi terkait, kecurangan tersebut bermuara karena

kurangnya wawasan etika dalam bisnis alhasil merugikan

orang lain bahkan lingkungan sekitarnya. Praktek kecurangan

di indonesia tidak terhitung jumlahnya banyak yang mengaku

menjadi korban baik itu perorangan sampai perusahaan besar

maupun kecil.

Kurangnya harmonisasi antara pemerintah, pembisnis

dan masyarakat menjadikan etika bisnis untuk ekonomi yang

lebih sehat tanpa ada kecurangan sulit direalisasikan.

Pandangan masyarakat terhadap aparat penegak hukumpun

maupun isntansi pemerintahan semakin buruk dengan banyak

terungkapnya kasus-kasus korupsi yang menjerat mereka.

Etika merupakan suatu konseptual yang tercipta di

tengah masyarakat di mana berisi tentang nilai-nilai mengenai

benar atau buruknya suatu perbuatan. Etika tidak dapat

B

Page 355: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

339 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

dipisahkan dengan kita, pasalnya etika diajarkan dari kita

masih kecil (dalam arti anak-anak) hingga dewasa dan proses

pembelajarannya pun terus berlanjut hingga ajal menjemput.

Etika teripta dan terbentuk serta bersumber dari perpaduan

antara wawasan agama, lingkungan pergaulan, keluarga,

budaya, jenjang pendidikan, figur idola, dsb

Etika adalah dogma yang diajarkan dan diwariskan dari

satu generasi ke generasi lainnya tapi tidak menutup

kemungkinan terbentuk atau terciptanya peraturan tak

tertulis ini(etika) dapat berubah bahkan rusak karena

generasinya sendiri selain dalam bermasyarakat kita harus

mempunyai etika dalam bisnis pun demikian. Kenapa bisnis

harus ada etika dalam prakteknya. Karena etika bagaikan

pondasi atau basic dari semua perbuatan dan niat. pada

dasarnya bisnis mempunyai arti luhur yakni menyediakan

barang maupun jasa unuk memenuhi kebetuhan hidup.

Kemudian diembel-embeli dengan tujuan untuk mendapat

profit atau keuntungan.

Dalam menyediakan barang atau jasa seorang pembisnis

harus bersikap sesuai dengan etika dalam masyarakat, salah

satunya adalah tidak berbuat kecurangan. Sayangnya masih

ada oknum yang berbuat curang dan merusak tatanan etika

dalam masyarakat contohnya di Indonesia banyak praktek

kecurangan bisnis baik dalam penyediaan barang maupun

jasa. Bahkan bukan disebut oknum lagi karena oknum

Page 356: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

340 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

merupakan perseorangan atau individu saja tapi di indonesia

hampir mayoritas masyarakatnya pelaku praktek kecurangan

dalam bisnis di sektor manapun. Sungguh miris bukan.

Memang negara kita sangat rendah akan wawasan atau

insigh etika dalam bisnis jika dibandingkan dengan negara-

negara yang maju perekonomiannya. Contoh kasusnya sangat

banyak di lapangan, misalnya kasus bakso yang komposisinya

terdapat daging babi, boraks, dan bahan kimia lainnya yang

notabene mayoritas warga negara indonesia adalah pemeluk

agama islam yang melarang umatnya untuk memakan daging

babi serta bahan-bahan kimia yang dapat merusak tubuh, dan

masih banyak lagi contoh bisnis di sektor kuliner yang

menyalahi etika bisnis, jika dituliskan semua mungkin bisa

berpuluh-puluh halaman.

Contoh dibidang jasa yakni permasalah di sektor

perfilman, sofware, dsb. Untuk perfilman sendiri banyak

pelaku pembajak yang mengabaikan peraturan-peraturan

tentang hak siar, pendistribusian dan peng-copian film.

Mereka(pembajak) hanya memikirkan keuntungan secara

sepihak tanpa melihat pihak yang dirugikan dan parahnya lagi

pembajak-pembajak terebut di dukung oleh masyarakat

indonesianya sendiri, alasan mereka (masyarakat indonesia)

memilih barang bajakan karena lebih murah dari harga

semestinya.

Page 357: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

341 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Praktek bisnis non etikal ini bukan hanya dilakukan oleh

bisnis kecil saja melainkan juga binis-bisnis besar terutama

industri. Banyak perusahaan industri yang membung hasil

akhir produksi dapat diartikan juga limbah secara asal asalan

tanpa memperhitungkan dampak yang dihasilkan baik bagi

masyarakat maupun lingkungan, limbah yang merupakan zat

sisa tersebut tidak diolah terlebih dahulu tetapi langsung

dibuang begitu saja yang biasanya dibuang langsung ke aliran

sungai. Didalam zat sisa tersebut bisa saja mengandung toksik

atau racun yang berdampak negatif baik untuk manusianya

sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Limbahcair industri

paling sering menimbulkan masalah bagi lingkungan contoh

kasusnya banyak terjadi di surabaya yang menyeret lima

perusahaan besar disana.

Lima perusahaan besar tersebut melakukan praktek

pembuangan limbah sepanjang bantaran kali surabaya yang di

indikasikan membuang limbah secara langsung tanpa diolah

terlebih dahulu. Hal ini meyorot pada pemerintah daerah yang

harus lebih serius dan tegas dalam menggarap peraturan yang

ketat mengenai pengolahan limbah yang ramah lingkungan.

Kencendrungan penerapan etika bisnis di indonesia saat ini

sungguh memprihatinkan, sebagaimana yang sering

dilaporkan oleh media massa.

Memang sangat menyedihkan karna moralitas

pengusaha kita masih rendah didukung dengan carut

Page 358: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

342 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

marutnya peraundang-undangan serta hilangnya wibawa

aparat penegak keadilan karena kasus korupsi yang menjerat

insitusi-insitusi negara ini. Belakangan indonesia dilanda

bencana kebakaran hutan karena ulah oknum-oknum nakal

pengusaha untuk memperluas lahan dan dikukuhkannya

lahan tersebut untuk jadi miliknya sehingga dampak kerugian

dari terbakarnya hutan tersebut menyentuh berbagai sektor

penting bahkan negara tetangga seperti Malaysia dan

Singapura terkena imbas nya.

Sudah sepatutnya kita mencontoh negara-negara yang

maju perekonomiannya karena didalamnya terdapat

harmonisasi antara pemerintah yang berupa regulasi yang

kuat dan ketat, pengusaha yang berpengang teguh pada

prinsip-prinsip dalam etika bisnis, dan konsumen selaku

pengguna produk sehingga dari masing masing yang

bersangkutan saling terintegrasi menciptakan lingkungan atau

atmosfer ekonomi yang sehat dan sama-sama mendapatkan

keuntungan bagaikan simbiosi mutualisme.

Page 359: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

343 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Dodi Prasada, Penulis lahir di Tangerang,

Maret 1980. Saat ini penulis tercatat

sebagai dosen aktif di Universitas

Pamulang, Prodi Manajemen S1. Penulis

berdomisili di Serpong Tangerang Selatan,

Ayah dari tiga orang anak dan terlahir dari

keluarga yang sebagaian besar berprofesi

sebagai tenaga pengajar/guru. Aktivitas

lain sebagai dosen, penulis juga adalah karyawan swasta yang

berlokasi di BSD Tangerang Selatan.

Page 360: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

344 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

MENCIPTAKAN LINGKUNGAN KERJA YANG SEHAT

Oleh: Lily Setyawati Kristianti

uman Resource Development juga biasa dikenal

dengan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) yang

biasanya bertanggung jawab menangani

pengelolaan karyawan di dalam sebuah perusahaan.

Pengelolaan yang berada di bawah wewenang HRD biasanya

ruang lingkupnya meliputi perencanaan dan pengembangan

SDM, proses seleksi rekrutmen, penentuan gaji dan

kompensasi serta manajemen kerja termasuk lingkungan

kerja, hingga menumbuhkan hubungan kerja antar

karyawan.

Lingkungan kerja merupakan salah satu aspek penting

yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Hubungan

lingkungan kerja dengan pengelolaan HRM dapat dilihat

dengan adanya lingkungan kerja yang lebih baik dan kondusif

maka karyawan bisa aman, nyaman dan begitu juga

sebaliknya jika lingkungan kerja tidak mendukung maka

karyawan tidak bisa aman dan nyaman dalam bekerja.

Lingkungan kerja dapat menambah kenyamanan dan

konsentrasi karyawan sehingga mampu meningkatkan

kinerja yang dimiliki.

H

Page 361: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

345 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Sedangkan lingkungan kerja yang kurang nyaman bagi

karyawan dan dianggap tidak memadai akan dapat

menimbulkan penurunan kinerja karyawan, karyawan akan

merasa tidak betah dan tidak bersemangat dalam

menjalankan kewajibannya dan menyelesaikan pekerjaan-

pekerjaan yang diberikan. Hal ini akan berdampak buruk bagi

perusahaan. Seorang karyawan yang bekerja di lingkungan

kerja yang mendukung dia untuk bekerja secara optimal akan

menghasilkan kinerja yang baik, sebaliknya jika seorang

karyawan bekerja dalam lingkungan kerja yang tidak

memadai dan tidak mendukung untuk bekerja secara optimal

akan membuat karyawan yang bersangkutan menjadi malas,

cepat lelah sehingga kinerjanya akan rendah.

Berikut ini beberapa alernatif dalam mendisain Strategi

Penerapan Lingkungan Kerja, yaitu;

Membangun Komunikasi yang Baik

Komunikasi yang baik adalah dasar dari sebuah

kerjasama. Sebuah tim tidak akan bisa bekerjasama jika tidak

ada komunikasi di antara anggotanya. Jika komunikasi baik

sudah tercipta, maka hubungan antar rekan kerja akan

seperti teman bahkan sahabat. Atasan harus mampu

menerima masukan dari stafnya, sebaliknya, staf pun akan

menerima setiap kritik yang membangun dari atasannya. Jika

komunikasi yang baik sudah terjalin, maka akan tercipta

keharmonisan. Kalau sudah harmonis, rintangan apa pun

Page 362: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

346 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

bisa diatasi dengan baik oleh tim dan target juga akan

tercapai.

Merancang Tempat Kerja yang Nyaman

Bagus tidaknya hasil kerja seorang karyawan terkadang

ditentukan apakah dia nyaman dengan tempat (ruangan)

kerjanya. Selaku HR, berikan kebebasan karyawan untuk

menata meja kerja dan ruangannya sendiri. Mungkin

karyawan akan membawa poster penyanyi idola atau

membawa pot bunga mungil nan cantik untuk memompa

semangatnya dalam bekerja. Biarkan juga karyawan

mendengarkan musik, selama tidak mengganggu karyawan

lainnya. Tentunya untuk beberapa bidang industri kerja hal

tersebut mungkin tidak bisa dilakukan. Namun untuk industri

lain, misalnya industri kreatif, hal tersebut mudah untuk

dilakukan.

Dukungan dari Pihak Manajemen

Kenyamanan kerja para karyawan harus pula didukung

oleh pihak manajemen. Hal ini berkaitan dengan peraturan

kerja dan kesejahteraan bagi karyawan. Caranya, dengan

memberikan semua fasilitas yang telah dijanjikan pada

karyawan. Misalnya jika pada kesepakatan semula pihak

manajemen berjanji memberikan tunjangan komunikasi,

maka berikanlah. Jika pada kesepakatan semula, ada rewards

Page 363: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

347 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

bagi yang bekerja melampaui target perusahaan, maka

tunaikanlah rewards tersebut.

Lingkungan Kerja yang Berorientasi Pada Hasil

Di dalam sebuah lingkungan kerja yang beriorientasi

pada hasil, karyawan bebas melakukan apa pun sepanjang ia

memenuhi target sesuai tenggat waktu yang ditentukan

perusahaan. Jadi, sekali-kali bebaskanlah karyawan untuk

keluar saat jam kerja. Hal itu mungkin bermanfaat untuk

mengurangi kepenatan bekerja. Bisa juga siapkan sofa atau

tempat tidur untuk karyawan beristirat tidur siang sebentar

atau juga untuk beristirahat sebentar ketika sampai larut

malam mengerjakan deadline. Cara yang lain misalnya, sekali-

kali mengadakan meeting di luar kantor, misalnya di kafe atau

restoran, sebagai penyegaran. Mungkin dengan begitu, ide-

ide baru nan segar akan bermunculan.

Ciptakan Kebersamaan

Terakhir, ciptakanlah kebersamaan dalam perusahaan

sebagai sebuah tim. Banyak hal yang dapat dilakukan.

Misalnya dengan mengadakan office gathering atau team

building. Perusahaan besar tentunya sudah memiliki budget

tersendiri untuk itu. Namun tidak ada salahnya bila memilih

tempat yang tidak begitu jauh supaya menghemat

pengeluaran. Hal paling sederhana yang bisa dilakukan adalah

Page 364: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

348 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

mengadakan acara makan siang bersama. Ataupun juga

mengadakan pesta kejutan sederhana bagi karyawan yang

sedang berulang tahun.

Rekomendasi

Agar bisa mengurangi dampak terhadap pengaruh dari

lingkungan fisik kepada karyawan, maka langkah awal yang

harus diperhatikan dan dipelajari yakni manusia itu sendiri,

dengan mengenal fisik serta tingkah laku manusia tersebut,

dan inilah yang digunakan sebagai dasar pemikiran terhadap

lingkungan kerja fisik yang cocok. Kesesuaian dari lingkungan

kerja dampaknya bisa dilihat dalam jangka waktu yang lama,

dan juga lebih jauh lagi dari lingkungan kerja yang kurang

baik bisa menuntut tenaga kerja dan juga waktu yang

digunakan lebih banyak serta tidak mendukung diperolehnya

rancangan sistem kerja yang efisien.

Page 365: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

349 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Profil Penulis

Lily Setyawati Kristianti, Penulis lahir di

Wonogiri, Juni 1991. Saat ini penulis

tercatat sebagai dosen aktif di

Universitas Pamulang, Prodi Manajemen

S1. Penulis berdomisili di Serua, Depok,

Jawa Barat, Aktivitas lain sebagai dosen,

penulis juga adalah pengusaha online

shop, dan komisaris PT. Langgeng Dua

Putri yang bergerak dalam bidang property.

“Hidup ini terlalu singkat jika hanya untuk mengeluh, doa dan

usaha tidak akan menghianati hasilnya”

Page 366: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

350 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Epilog

Dengan segala kerendahan hati, dan diiringi dengan niat

tulus untuk saling bersinergi dan berkolaborasi dengan semua

unsur, izinkan kami mengucapkan terimakasih dan

penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah berkontribusi dalam proses penerbitan buku bunga

rampai series yang diinisiasi oleh Prodi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Pamulang. semoga buku ini dapat

dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas dan

kapasitas Dosen, khususnya dalam Literasi.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih

kepada;

1. Rektor Universitas Pamulang dan jajarannya 2. Dekan Fakultas EKonomi dan Jajarannya 3. Ketua Program Studi Manajemen dan jajarannya 4. Prof. Dr. Lili Romli, M.Si selaku Ketua ICMi Orwil Banten, 5. Achmad Rozi El Eroy, SE.MM Ketua Ikatan Dosen Republik

Indonesia (IDRI) Banten 6. Andi S Trisnahdi, SE, Ketua IKAPI Daerah Banten 7. Tb. Guruh Ramadhan, SE., MM selaku Direktur PT. Desanta

Muliavisitama 8. Para Dosen dan seluruh sivitas akademika Universitas

Pamulang (UNPAM) 9. Dan kepada Crew penerbit yang sudah bekerja keras untuk

meracik dan Menyusun artikel-artikel dosen Unpam menjadi sebuah buku yang layak dibaca.

Page 367: Merajut Optimisme di tengah Covid 19 - Universitas Pamulangeprints.unpam.ac.id/8680/2/Bunga Rampai 3 Merajut...Merajut Optimisme di tengah Covid 19 vii Sambutan Rektor lhamdulillah

351 Merajut Optimisme di tengah Covid 19

Atas kerjasama dan kolaborasinya sehingga penerbitan buku Bunga Rampai dini dapat diselesaikan secara baik.