83
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEREKAM MEDIS DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 135/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional Perekam Medis dan Angka Kreditnya masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan di bidang pelayanan rekam medis informasi kesehatan sehingga perlu diganti; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia tentang Jabatan Fungsional Perekam Medis dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah dua kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-undang ….

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN … · epidemiologi, terminologi medis, biostatistik, prinsip hukum medis dan teknologi informasi). 4. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah

Embed Size (px)

Citation preview

MENTERI

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 30 TAHUN 2013

TENTANG

JABATAN FUNGSIONAL PEREKAM MEDIS DAN ANGKA KREDITNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara Nomor 135/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan

Fungsional Perekam Medis dan Angka Kreditnya masih

terdapat kekurangan dan belum dapat menampung

perkembangan di bidang pelayanan rekam medis informasi

kesehatan sehingga perlu diganti;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia tentang Jabatan Fungsional Perekam

Medis dan Angka Kreditnya;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-

pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor

169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3890);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah

dua kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor

12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-undang ….

- 2 -

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5063);

4. Undang–Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah

Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5072);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang

Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor

7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

2797);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang

Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547),

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5121);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang

Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3637);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang

Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4015), sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54

Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4332);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang

Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4016), sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11

Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4192);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang

Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017),

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4193);

11. Peraturan Pemerintah ….

- 3 -

11. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor

198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4019);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang

Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian

Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4263) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

164);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang

Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2010 Nomor 74,Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5135);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tentang

Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor

121,Tambahan lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor

5258);

15. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang

Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden

Nomor 97 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2012 Nomor 235);

16. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang

Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden

Nomor 91 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 141);

17. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta

Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I

Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dua kali

terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor

142);

18. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG JABATAN

FUNGSIONAL PEREKAM MEDIS DAN ANGKA KREDITNYA.

BAB I ….

- 4 -

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Jabatan fungsional Perekam Medis adalah jabatan yang

mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan

wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan rekam

medis informasi kesehatan yang diduduki oleh Pegawai

Negeri Sipil.

2. Perekam Medis adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi

tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh

oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan

pelayanan rekam medis informasi kesehatan pada sarana

kesehatan.

3. Pelayanan rekam medis informasi kesehatan adalah

kegiatan pelayanan penunjang secara profesional yang

berorientasi pada kebutuhan informasi kesehatan bagi

pemberi layanan kesehatan, administrator dan manajemen

pada sarana layanan kesehatan dan instansi lain yang

berkepentingan berdasarkan pada ilmu pengetahuan

teknologi rekam medis (sintesa ilmu-ilmu sosial,

epidemiologi, terminologi medis, biostatistik, prinsip

hukum medis dan teknologi informasi).

4. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau

tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya

pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif,

maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah,

Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat yang meliputi

Rumah Sakit, Balai Sanatorium, dan Puskesmas.

5. Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya adalah suatu alat

dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan

upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif,

kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh

Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat

selain Rumah Sakit, Balai Sanatorium, dan Puskesmas.

6. Jabatan fungsional Perekam Medis Terampil adalah jabatan

fungsional yang mempunyai kualifikasi teknis yang

pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan

penguasaan pengetahuan teknis dan prosedur kerja

tertentu di bidang pelayanan rekam medis informasi

kesehatan.

7. Jabatan fungsional Perekam Medis Ahli adalah jabatan

fungsional yang mempunyai kualifikasi profesional yang

pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan

penguasaan ilmu pengetahuan, metodologi, dan teknik

analisis tertentu di bidang pelayanan rekam medis

informasi kesehatan.

8. Tim Penilaian ….

- 5 -

8. Tim Penilai jabatan fungsional Perekam Medis adalah tim

yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang

dan bertugas menilai prestasi kerja Perekam Medis.

9. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan

dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus

dicapai oleh Perekam Medis dalam rangka pembinaan

karier yang bersangkutan.

10. Karya tulis ilmiah adalah tulisan hasil pokok pikiran,

pengembangan dan hasil kajian/penelitian yang disusun

oleh Perekam Medis baik perorangan atau kelompok, yang

membahas suatu pokok bahasan ilmiah di bidang

pelayanan rekam medis informasi kesehatan dengan

menuangkan gagasan tertentu melalui identifikasi, tinjauan

pustaka, diskripsi, analisis permasalahan, kesimpulan,

saran-saran, dan pemecahannya.

11. Penghargaan/tanda jasa adalah penghargaan/tanda jasa

Satya Lencana Karya Satya.

12. Organisasi profesi adalah organisasi profesi Perekam Medis.

BAB II

RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN, DAN TUGAS POKOK

Pasal 2

Jabatan fungsional Perekam Medis termasuk dalam rumpun

kesehatan.

Pasal 3

(1) Perekam Medis berkedudukan sebagai pelaksana teknis

fungsional di bidang pelayanan rekam medis informasi

kesehatan pada sarana kesehatan instansi pemerintah.

(2) Perekam Medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan jabatan karier.

Pasal 4

Tugas pokok Perekam Medis adalah melakukan kegiatan

pelayanan rekam medis informasi kesehatan yang meliputi

persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan dan evaluasi.

BAB III

INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA

Pasal 5

(1) Instansi Pembina jabatan fungsional Perekam Medis adalah

Kementerian Kesehatan.

(2) Instansi Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mempunyai tugas pembinaan, antara lain:

a. menyusun ketentuan pelaksanaan, ketentuan teknis

jabatan fungsional Perekam Medis;

b. menyusun pedoman formasi jabatan fungsional

Perekam Medis;

c. menetapkan ….

- 6 -

c. menetapkan standar kompetensi jabatan fungsional

Perekam Medis;

d. melakukan pengkajian dan pengusulan tunjangan

jabatan fungsional Perekam Medis;

e. melakukan sosialisasi jabatan fungsional Perekam

Medis;

f. menyusun kurikulum pendidikan dan pelatihan

fungsional/teknis jabatan fungsional Perekam Medis;

g. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

fungsional/teknis jabatan fungsional Perekam Medis;

h. mengembangkan sistem informasi jabatan fungsional

Perekam Medis;

i. memfasilitasi pelaksanaan jabatan fungsional Perekam

Medis;

j. memfasilitasi pembentukan organisasi profesi Perekam

Medis;

k. memfasilitasi penyusunan dan penetapan etika profesi

dan kode etik Perekam Medis; dan

l. melakukan monitoring dan evaluasi jabatan fungsional

Perekam Medis;

(3) Instansi pembina dalam rangka melaksanakan tugas

pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

menyampaikan hasil pelaksanaan pembinaan jabatan

fungsional Perekam Medis secara berkala sesuai dengan

perkembangan pelaksanaan pembinaan kepada Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

dengan tembusan Kepala Badan Kepegawaian Negara.

BAB IV

JENJANG JABATAN DAN PANGKAT, GOLONGAN RUANG

Pasal 6

(1) Jabatan fungsional Perekam Medis, terdiri atas:

a. Perekam Medis Terampil; dan

b. Perekam Medis Ahli.

(2) Jenjang jabatan fungsional Perekam Medis Terampil dari

yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi,

yaitu:

a. Perekam Medis Pelaksana;

b. Perekam Medis Pelaksana Lanjutan; dan

c. Perekam Medis Penyelia.

(3) Jenjang jabatan fungsional Perekam Medis Ahli dari yang

paling rendah sampai dengan yang paling tinggi, yaitu:

a. Perekam Medis Pertama;

b. Perekam Medis Muda; dan

c. Perekam Medis Madya.

(4) Jenjang ….

- 7 -

(4) Jenjang pangkat, golongan ruang jabatan fungsional

Perekam Medis Terampil sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) sesuai dengan jenjang jabatannya, yaitu:

a. Perekam Medis Pelaksana:

1. Pengatur, golongan ruang II/c; dan

2. Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d.

b. Perekam Medis Pelaksana Lanjutan:

1. Penata Muda, golongan ruang III/a; dan

2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.

c. Perekam Medis Penyelia:

1. Penata, golongan ruang III/c; dan

2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.

(5) Jenjang pangkat, golongan ruang Perekam Medis Ahli

sebagaimana dimaksud pada ayat (3), sesuai dengan

jenjang jabatannya, yaitu:

a. Perekam Medis Pertama:

1. Penata Muda, golongan ruang III/a; dan

2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.

b. Perekam Medis Muda:

1. Penata, golongan ruang III/c; dan

2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.

c. Perekam Medis Madya:

1. Pembina, golongan ruang IV/a;

2. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b; dan

3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.

(6) Pangkat, golongan ruang untuk masing-masing jenjang

jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5)

ditentukan berdasarkan jumlah angka kredit yang

ditetapkan.

(7) Penetapan jenjang jabatan untuk pengangkatan dalam

jabatan fungsional Perekam Medis ditetapkan

berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki setelah

ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan

angka kredit.

(8) Jenjang jabatan dan pangkat, golongan ruang dapat tidak

sesuai dengan jenjang jabatan dan pangkat sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5).

BAB V

UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN

Pasal 7

Unsur dan sub unsur kegiatan Perekam Medis yang dapat dinilai

angka kreditnya, terdiri dari:

1. Pendidikan ….

- 8 -

1. Pendidikan, meliputi:

a. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar;

b. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang pelayanan

rekam medis informasi kesehatan dan memperoleh Surat

Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau

sertifikat; dan

c. Pendidikan dan pelatihan prajabatan.

2. Pelayanan rekam medis informasi kesehatan, meliputi:

a. Perencanaan;

b. Pelaksanaan; dan

c. Pelaporan dan evaluasi.

3. Pengembangan profesi, meliputi:

a. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pelayanan

rekam medis informasi kesehatan.

b. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan lainnya di

bidang pelayanan rekam medis informasi kesehatan;

c. Pembuatan buku pedoman/ketentuan pelaksanaan/

ketentuan teknis di bidang pelayanan rekam medis

informasi kesehatan; dan

d. Pengembangan teknologi tepat guna di bidang pelayanan

rekam medis informasi kesehatan.

4. Penunjang tugas Perekam Medis, meliputi :

a. Pengajar/pelatih di bidang pelayanan rekam medis

informasi kesehatan;

b. Keikutsertaan dalam seminar/lokakarya di bidang

pelayanan rekam medis informasi kesehatan;

c. Keanggotaan dalam organisasi profesi;

d. Keanggotaan dalam Tim penilai jabatan fungsional

Perekam Medis;

e. Perolehan penghargaan/tanda jasa;

f. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya; dan

g. Pelaksanaan kegiatan penunjang lainnya.

BAB VI

RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI

DALAM PEMBERIAN ANGKA KREDIT

Pasal 8

(1) Rincian kegiatan jabatan fungsional Perekam Medis

Terampil sesuai dengan jenjang jabatan, sebagai berikut:

a. Perekam Medis Pelaksana, meliputi:

1. Mengidentifikasi kebutuhan formulir dalam

penyusunan SIM rekam medis manual (berbasis

kertas);

2. Mengidentifikasi ….

- 9 -

2. Mengidentifikasi kebutuhan isi dan data dalam

formulir dalam penyusunan SIM rekam medis

manual (berbasis kertas);

3. Mengklasifikasi kegiatan pelayanan dalam rangka

penyusunan alur pembentukan SIM rekam medis

(manual);

4. Merancang alur kegiatan pelayanan dalam rangka

penyusunan alur pembentukan SIM rekam medis

(manual);

5. Mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan

sebagai dasar pengambilan keputusan baik

internal maupun eksternal

6. Melakukan wawancara untuk mengisi identitas

pribadi data sosial pasien rawat jalan dalam

rangka pelaksanaan rekam medis di tempat

penerimaan pasien baru dan lama rawat jalan;

7. Membuat dan memutakhirkan Kartu Indeks Utama

Pasien (KIUP) rawat jalan dalam rangka

pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan

pasien baru dan lama rawat jalan;

8. Melakukan wawancara untuk mengisi identitas

pribadi data sosial pasien rawat inap dan

menginformasikan ke ruang perawatan dalam

rangka pelaksanaan rekam medis di tempat

penerimaan pasien baru dan lama rawat inap;

9. Menyiapkan rekam medis rawat inap serta

meminta rekam medis rawat inap ke petugas

rekam medis bagian penyimpanan dalam rangka

pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan

pasien baru dan lama rawat inap;

10. Membuat, menyimpan dan memutakhirkan Kartu

Kendali (KK) dalam rangka pelaksanaan rekam

medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama

rawat inap;

11. Mengisi buku registerasi pendaftaran pasien rawat

jalan melalui pencatatan/registrasi pasien;

12. Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat jalan

melalui pencatatan/registrasi pasien;

13. Membuat dan memutakhirkan Indeks Utama

Pasien (IUP) rawat jalan melalui pencatatan/

registerasi pasien;

14. Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis

dan indeks dokter pasien rawat jalan melalui

pencatatan/registerasi pasien;

15. Mengisi ….

- 10 -

15. Mengisi buku registrasi pendaftaran pasien rawat

inap melalui pencatatan/registrasi pasien;

16. Membuat dan memutakhirkan KIUP rawat inap

melalui pencatatan/registrasi pasien;

17. Membuat dan memutakhirkan IUP rawat inap

melalui pencatatan/registrasi pasien;

18. Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis

dan indeks dokter pasien rawat inap dalam rangka

pelaksanaan rekam medis melalui pencatatan/

registrasi pasien;

19. Menerima data rekam medis dalam rangka

asembling rekam medis rawat jalan berdasarkan

Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada;

20. Mencatat buku ekspedisi dalam rangka asembling

rekam medis rawat jalan berdasarkan SOP yang

ada;

21. Menyeleksi rekam medis incomplete dalam rangka

asembling rekam medis rawat jalan berdasarkan

SOP yang ada;

22. Menyisipkan slip lembar kekurangan dalam rangka

asembling rekam medis rawat jalan berdasarkan

SOP yang ada;

23. Membuat laporan incomplete dalam rangka

asembling rekam medis rawat jalan berdasarkan

SOP yang ada;

24. Menerima rekam medis dalam rangka asembling

rekam medis rawat inap berdasarkan SOP yang

ada;

25. Mencatat buku ekspedisi dalam rangka asembling

rekam medis rawat inap berdasarkan SOP yang

ada;

26. Mengidentifikasi data dalam rangka penyusunan

katalog jenis formulir rekam medis secara manual;

27. Mengklasifikasi data dalam rangka penyusunan

katalog jenis formulir rekam medis secara manual;

28. Mengolah data katalog jenis formulir rekam medis

secara manual dalam rangka penyusunan katalog

jenis formulir rekam medis secara manual;

29. Membuat laporan data katalog catatan mutu

formulir rekam medis secara manual;

30. Memasukkan data demografi pasien, kode

diagnosa dan tindakan medis pasien rawat jalan ke

dalam soft ware case mix.

31. Memasukkan ….

- 11 -

31. Memasukkan data demografi pasien, kode

diagnosa dan tindakan medis pasien rawat inap ke

dalam soft ware case mix;

32. Memproses grouping untuk menentukan tarif case

mix;

33. Menyiapkan dan menyerahkan laporan hasil

grouping dalam bentuk txt ke bagian akuntansi

untuk diverifikasi internal;

34. Menerima kembali berkas klaim/file txt hasil

koreksi dari bagian akuntansi;

35. Melakukan input ulang hasil koreksi kedalam

software case mix;

36. Menyortir rekam medis rawat jalan dalam rangka

penyimpanan rekam medis;

37. Menyimpan rekam medis rawat jalan dan menjaga

agar penyimpanan rekam medis aman, rahasia,

tidak dapat diakses oleh orang yang tidak

berkepentingan;

38. Menyimpan rekam medis rawat jalan inaktif yang

bernilai guna dengan media tertentu;

39. Menyeleksi rekam medis yang akan disusutkan

dalam rangka proses retensi;

40. Membuat daftar pertelaan rekam medis yang akan

disusutkan;

41. Mendistribusikan rekam medis ke unit terkait;

42. Mengumpulkan data untuk penyusunan laporan

cakupan pelayanan pada sarana pelayanan

kesehatan;

43. Mengumpulkan data penyakit dan tindakan medis

untuk penyusunan laporan morbiditas dan

mortalitas pasien rawat inap;

44. Mengumpulkan data penyakit menular untuk

penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas

pasien rawat jalan;

45. Menghitung angka ketidakkelengkapan pengisian

informed consent;

46. Mengidentifikasi data formulir analisis mutu

sistem pengembalian berkas rekam medis;

47. Mengumpulkan data analisis mutu sistem

pengembalian berkas rekam medis;

48. Mengidentifikasi keabsahan data rekam medis

secara manual dalam rangka evaluasi rekam medis

pasien rawat inap; dan

49. Mengobservasi ….

- 12 -

49. Mengobservasi data pada setiap lembaran rekam

medis dalam rangka evaluasi keabsahan data.

b. Perekam Medis Pelaksana Lanjutan, meliputi:

1. Memvalidasi kebenaran data kelengkapan

pengisian identitas pribadi data sosial pasien rawat

inap serta membuat kartu pasien dalam rangka

pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan

pasien baru dan lama rawat jalan;

2. Menyiapkan rekam medis serta meminta rekam

medis rawat jalan ke petugas rekam medis bagian

penyimpanan dalam rangka pelaksanaan rekam

medis di tempat penerimaan pasien baru dan lama

rawat jalan;

3. Memvalidasi kebenaran data kelengkapan

pengisian identitas pribadi data sosial pasien rawat

inap serta membuat kartu pasien dalam rangka

pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan

pasien baru dan lama rawat inap;

4. Menyeleksi rekam medis incomplete dalam rangka

assembling rekam medis rawat inap berdasarkan

SOP yang ada;

5. Menyisipkan slip lembar kekurangan dalam rangka

assembling rekam medis rawat inap berdasarkan

SOP yang ada;

6. Membuat laporan incomplete dalam rangka

assembling rekam medis rawat inap berdasarkan

SOP yang ada;

7. Mengidentifikasi data untuk analisa kuantitatif

rekam medis secara manual;

8. Mengklasifikasi data untuk analisa kuantitatif

rekam medis secara manual;

9. Mengklasifikasi data katalog jenis formulir rekam

medis secara manual;

10. Memilih, mengkode dan mengindeks seluruh

diagnosa penyakit pasien rawat jalan sesuai buku

pedoman yang telah ditentukan;

11. Memberi kode dan indeks tindakan medis pasien

rawat jalan sesuai buku pedoman yang ditentukan;

12. Memberi kode dan indeks tindakan medis pasien

rawat inap sesuai buku pedoman yang ditentukan;

13. Memproses permintaan surat keterangan medis,

baik untuk pengadilan maupun non pengadilan;

14. Memproses pembuatan resume/abstraksi rekam

medis;

15. Mensortir ….

- 13 -

15. Mensortir rekam medis rawat inap;

16. Menyimpan rekam medis rawat inap dan menjaga

agar penyimpanan rekam medis aman, rahasia,

tidak dapat diakses oleh orang yang tidak

berkepentingan;

17. Menyimpan rekam medis rawat inap inaktif yang

bernilai guna dengan media tertentu dan menjaga

kerahasiaan isi rekam medis sesuai Peraturan

Pemerintah Nomor 10 tahun 1966 dan peraturan

RS/PKM;

18. Memantau pelaksanaan sistem penyimpanan

rekam medis rawat jalan dan menjaga kerahasiaan

isi rekam medis sesuai Peraturan Pemerintah

Nomor 10 tahun 1966 dan peraturan RS/PKM;

19. Menyusun rancangan jadwal retensi rekam medis;

20. Melaksanakan pemusnahan rekam medis;

21. Memberikan layanan jasa peminjaman rekam

medis termasuk menyediakan data untuk

penelitian, pendidikan tenaga kesehatan;

22. Mencatat rekam medis yang dipinjam/dikeluarkan;

23. Memvalidasi rekam medis yang telah kembali

sesuai peminjaman;

24. Melakukan analisa kuantitatif rekam medis (QA);

25. Mengumpulkan data untuk penyusunan laporan

efisiensi pelayanan pada sarana pelayanan

kesehatan;

26. Mengumpulkan data penyakit dan tindakan medis

untuk penyusunan laporan morbiditas dan

mortalitas pasien rawat jalan;

27. Mengumpulkan data penyakit tertentu untuk

penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas

pasien rawat jalan;

28. Mengumpulkan data penyakit tertentu untuk

penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas

pasien rawat inap;

29. Melakukan analisis kuantitatif rekam medis;

30. Merekapitulasi data penyakit dan tindakan medis

dalam rangka pengumpulan data untuk

penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas

pasien rawat inap;

31. Merekapitulasi data penyakit menular dalam

rangka pengumpulan untuk penyusunan laporan

morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap;

32. Merekapitulasi ….

- 14 -

32. Merekapitulasi data penyakit tertentu dalam

rangka pengumpulan untuk penyusunan laporan

morbiditas dan mortalitas pasien rawat inap;

33. Merekapitulasi data dalam rangka pengumpulan

untuk penyusunan laporan cakupan pelayanan

pada sarana pelayanan kesehatan;

34. Merekapitulasi data dalam rangka pengumpulan

untuk penyusunan laporan mutu pelayanan pada

sarana pelayanan kesehatan;

35. Merekapitulasi data dalam rangka pengumpulan

untuk penyusunan laporan efisiensi pelayanan

pada sarana pelayanan kesehatan;

36. Menyusun laporan mutu pelayanan pada sarana

pelayanan kesehatan/statistik rumah sakit dalam

rangka penyusunan laporan rekam medis;

37. Menyusun laporan morbiditas dan mortalitas

pasien rawat jalan dalam rangka penyusunan

laporan rekam medis;

38. Menyusun laporan morbiditas dan mortalitas

penyakit pasien rawat inap dalam rangka

penyusunan laporan rekam medis;

39. Menyusun laporan morbiditas dan mortalitas

penyakit menular pasien rawat jalan dalam rangka

penyusunan laporan rekam medis;

40. Menyusun laporan morbiditas dan mortalitas

penyakit menular pasien rawat inap dalam rangka

penyusunan laporan rekam medis;

41. Melakukan monitoring analisis mutu sistem

pengembalian rekam medis manual;

42. Merekapitulasi rekam medis masuk/keluar;

43. Memverifikasi data yang dimanipulasi terhadap

otorisasi akses dalam rangka keabsahan data; dan

44. Mengidentifikasi keabsahan data rekam medis

rawat jalan secara manual.

c. Perekam Medis Penyelia:

1. Mengusulkan hasil rancangan alur kegiatan

pelayanan dalam rangka menyusun alur

pembentukan SIM rekam medis (manual);

2. Melakukan komunikasi/sosialisasi alur kegiatan

pelayanan dalam rangka menyusun alur

pembentukan SIM rekam medis (manual);

3. Mengusulkan ….

- 15 -

3. Mengusulkan rekomendasi sebagai dasar

pengambilan keputusan dalam rangka menyiapkan

pengumpulan data rekam medis;

4. Membuat usulan bentuk formulir untuk pengolahan

data kegiatan pelayanan medis dan panduan

pengisian rekam medis dalam rangka persiapan

pengumpulan;

5. Mengolah data analisa kuantitatif rekam medis

secara manual;

6. Membuat laporan data analisa kuantitatif rekam

medis secara manual;

7. Mengklarifikasi data analisa kuantitatif rekam medis

secara manual;

8. Memberi kode dan indeks penyakit dan kode

tindakan medis dan kematian pasien rawat inap

sesuai buku pedoman yang telah ditentukan dalam

rangka pengolahan data rekam medis;

9. Memantau pelaksanaan sistem penyimpanan rekam

medis rawat inap dan menjaga kerahasiaan isi

rekam medis sesuai Peraturan Pemerintah Nomor

10 tahun 1966 dan peraturan RS/PKM dalam

rangka penyimpanan rekam medis;

10. Menilai rancangan jadwal retensi rekam medis

dalam rangka penyusutan/retensi rekam medis;

11. Menilai rekam medis yang akan disusutkan dalam

rangka penyusutan/retensi rekam medis;

12. Membuat berita acara pemusnahan rekam medis

dalam rangka penyusutan/retensi rekam medis;

13. Mengidentifikasikan informasi yang dibutuhkan

sebagai dasar pengambilan keputusan, baik pihak

intern maupun sarana pelayanan kesehatan ekstern

dalam rangka persiapan pengumpulan data rekam

medis;

14. Membuat laporan sebagai dasar pengambilan

keputusan dalam rangka persiapan pengumpulan

data rekam medis;

15. Membuat usulan bentuk formulir untuk pengolahan

data kegiatan pelayanan medis dan panduan

pengisiannya dalam rangka persiapan pengumpulan

data rekam medis;

16. Mengevaluasi formulir rekam medis yang digunakan

dalam rangka persiapan pengumpulan data rekam

medis;

17. Memperbaiki ….

- 16 -

17. Memperbaiki bentuk formulir untuk pengolahan

data kegiatan pelayanan medis dan panduan

pengisiannya dalam rangka persiapan pengumpulan

data rekam medis;

18. Mengumpulkan data penyakit menular untuk

penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas

pasien rawat inap dalam rangka pengumpulan data

rekam medis;

19. Merekapitulasi data penyakit dan tindakan medis

untuk penyusunan laporan morbiditas dan

mortalitas pasien rawat jalan dalam rangka

pengumpulan data rekam medis;

20. Merekapitulasi data penyakit menular untuk

penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas

pasien rawat jalan dalam rangka pengumpulan data

penyakit dan tindakan medis;

21. Merekapitulasi data penyakit tertentu untuk

penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas

pasien rawat jalan dalam rangka pengumpulan data

penyakit dan tindakan medis;

22. Menyusun laporan cakupan pelayanan pada sarana

pelayanan kesehatan/statistik rumah sakit;

23. Menyusun laporan efisiensi pelayanan pada sarana

pelayanan kesehatan/statistik rumah sakit;

24. Menyusun laporan morbiditas dan mortalitas

penyakit tertentu rawat jalan;

25. Menyusun laporan morbiditas dan mortalitas

penyakit tertentu rawat inap;

26. Memvalidasi surat keterangan medis baik untuk

pengadilan maupun non pengadilan dalam rangka

penyusunan laporan rekam medis;

27. Memberikan informed consent pelepasan informasi

atas data medis yang akan dikeluarkan rumah sakit

dalam rangka penyusunan laporan rekam medis;

28. Melakukan koordinasi pihak yang terkait data yang

menyimpang/tidak sesuai dalam rangka evaluasi

keabsahan data rekam medis secara manual (rawat

inap);

29. Membuat kesimpulan dan saran dalam rangka

evaluasi keabsahan data rekam medis rawat inap

secara manual;

30. Melakukan ….

- 17 -

30. Melakukan observasi data pada setiap lembaran

rekam medis dalam rangka evaluasi keabsahan data

rekam medis secara manual (rawat jalan);

31. Melakukan verifikasi data yang dimanipulasi

terhadap otorisasi akses dalam rangka evaluasi

keabsahan rekam medis rawat jalan secara manual;

32. Melakukan koordinasi pihak yang terkait data yang

menyimpang/tidak sesuai dalam rangka evaluasi

keabsahan data rekam medis rawat jalan secara

manual; dan

33. Membuat kesimpulan dan saran dalam rangka

evaluasi keabsahan data rekam medis rawat jalan

secara manual.

(2) Rincian kegiatan jabatan fungsional Perekam Medis Ahli

sesuai dengan jenjang jabatan, sebagai berikut:

a. Perekam Medis Pertama, meliputi:

1. Menyusun rencana 5 tahunan dalam rangka

pengumpulan data bahan perencanaan;

2. Menyusun rencana tahunan dalam rangka

pengumpulan data bahan perencanaan;

3. Menyusun rencana triwulan manajemen mutu

dalam rangka pengumpulan data bahan

perencanaan;

4. Menyusun rencana triwulan surveilans kasus

tertentu (penyakit menular, tidak menular, kronik,

KLB) dalam rangka pengumpulan data bahan

perencanaan;

5. Menyusun rencana triwulan audit koding dalam

rangka pengumpulan data bahan perencanaan;

6. Menyusun rencana triwulan logistik dalam rangka

pengumpulan data bahan perencanaan;

7. Menyusun jadwal kerja (pembagian tugas) dalam

rangka pengumpulan data bahan perencanaan;

8. Mengidentifikasi struktur dan butiran data untuk

kebutuhan SIM rekam medis dalam rangka

kebutuhan SIM rekam medis dalam komputerisasi;

9. Mengidentifikasi keterkaitan butiran data pada

SIM rekam medis dalam rangka kebutuhan SIM

rekam medis dalam komputerisasi;

10. Mengidentifikasi koneksi data awal yang terproses

menjadi informasi untuk keputusan manajemen

dalam rangka kebutuhan SIM rekam medis dalam

komputerisasi;

11. Mengidentifikasi ….

- 18 -

11. Mengidentifikasi struktur dan butiran data untuk

kebutuhan SIM rekam medis rangka kebutuhan

SIM rekam medis hybrid;

12. Mengidentifikasi keterkaitan butiran data pada

SIM rekam medis rangka kebutuhan SIM rekam

medis hybrid;

13. Mengidentifikasi koneksi data awal yang terproses

menjadi informasi untuk keputusan manajemen

rangka kebutuhan SIM rekam medis hybrid;

14. Mengidentifikasi hak akses user/pengguna rangka

kebutuhan SIM rekam medis hybrid;

15. Mengklasifikasi kegiatan pelayanan dalam rangka

menyusun alur pembentukan SIM rekam medis

(komputerisasi, hybrid);

16. Merancang alur kegiatan pelayanan dalam rangka

menyusun alur pembentukan SIM rekam medis

(komputerisasi, hybrid);

17. Membuat usulan hasil rancangan alur kegiatan

pelayanan dalam rangka menyusun alur

pembentukan SIM rekam medis (komputerisasi,

hybrid);

18. Melakukan komunikasi/sosialisasi alur kegiatan

pelayanan dalam rangka menyusun alur

pembentukan SIM rekam medis (komputerisasi,

hybrid);

19. Melakukan identifikasi dalam rangka rancangan

format penggantian biaya/klaim diagnosa dan

tindakan pasien rawat jalan dan rawat inap;

20. Membuat klasifikasi dalam rangka rancangan

format penggantian biaya/klaim diagnosa dan

tindakan pasien rawat jalan dan rawat inap;

21. Mengidentifikasi data penggantian biaya/klaim

dalam menjamin validitas data berbagai register

sebagai dasar outcome dalam rangka rancangan

modul aplikasi;

22. Mengklasifikasi data penggantian biaya/klaim

dalam menjamin validitas data berbagai register

sebagai dasar outcome dalam rangka rancangan

modul aplikasi;

23. Mengidentifikasi dalam rangka rancangan tampilan

formulir pendaftaran rawat jalan;

24. Mengklasifikasi dalam rangka rancangan tampilan

formulir pendaftaran rawat jalan;

25. Mengidentifikasi ….

- 19 -

25. Mengidentifikasi dalam rangka rancangan tampilan

formulir pendaftaran rawat inap;

26. Mengklasifikasi dalam rangka rancangan tampilan

formulir pendaftaran rawat inap;

27. Mengidentifikasi dalam rangka rancangan tampilan

analisis mutu sistem pengembalian Rekam Medis

Informasi Kesehatan (RMIK);

28. Mengklasifikasi dalam rangka rancangan tampilan

analisis mutu sistem pengembalian RMIK;

29. Mengidentifikasi data dalam rangka rancangan

tampilan analisis kuantitatif RMIK secara

elektronik;

30. Mengklasifikasi data dalam rangka rancangan

tampilan analisis kuantitatif RMIK secara

elektronik;

31. Mengidentifikasi data dalam rangka rancangan

tampilan analisis kualitatif rekam medis secara

manual;

32. Mengklasifikasi data dalam rangka rancangan

tampilan analisis kualitatif rekam medis secara

manual;

33. Mengidentifikasi data dalam rangka rancangan

format formulir dalam rancangan alat bantu

monitoring keakuratan koding klinis;

34. Mengklasifikasi data dalam rangka format formulir

dalam rancangan alat bantu monitoring

keakuratan koding klinis;

35. Mengidentifikasi data dalam rangka rancangan

sistem indeks penyakit, kode tindakan medis,

indeks dokter dan kematian komputerisasi;

36. Mengklasifikasi data dalam rangka rancangan

sistem indeks penyakit, kode tindakan medis,

indeks dokter dan kematian komputerisasi;

37. Mengidentifikasi data dalam rangka rancangan

sistem seleksi rekam medis yang akan disusutkan;

38. Mengklasifikasi data format formulir dalam rangka

rancangan sistem seleksi rekam medis yang akan

disusutkan;

39. Mengidentifikasi data format formulir dalam

rangka rancangan desain aplikasi pelaporan sesuai

kebutuhan rekam medis;

40. Mengklasifikasi ….

- 20 -

40. Mengklasifikasi format formulir dalam rangka

rancangan desain aplikasi pelaporan sesuai

kebutuhan rekam medis;

41. Mengidentifikasi kebutuhan modul RMIK;

42. Mengidentifikasi variabel data dalam rangka

membuat konsep/rancangan tampilan analisa

kelengkapan pengembalian RMIK untuk

dikomputerisasikan;

43. Mengklasifikasi variabel data dalam rangka

membuat konsep/rancangan tampilan analisa

kelengkapan pengembalian RMIK untuk

dikomputerisasikan;

44. Mengidentifikasi tampilan isian dalam rangka

rancangan tampilan isian rekam medis secara

elektronik;

45. Mengklasifikasi tampilan isian dalam rangka

rancangan tampilan isian rekam medis secara

elektronik;

46. Mengidentifikasi data tampilan dalam rangka

rancangan tampilan analisis kualitatif rekam

medis secara elektonik;

47. Mengklasifikasi data tampilan dalam rangka

rancangan tampilan analisis kualitatif rekam

medis secara elektonik;

48. Mengidentifikasi dalam rangka rancangan tampilan

data/butiran informasi demografi pasien rawat

jalan dan rawat inap;

49. Mengklasifikasi dalam rangka rancangan tampilan

data/butiran informasi demografi pasien rawat

jalan dan rawat inap;

50. Mengidentifikasi tampilan dalam rangka rancangan

register rawat jalan dan rawat inap;

51. Mengklasifikasi tampilan dalam rangka rancangan

register rawat jalan dan rawat inap;

52. Mengidentifikasi tampilan dalam rangka rancangan

IUP rawat jalan;

53. Mengklasifikasi tampilan dalam rangka rancangan

IUP rawat jalan;

54. Mengidentifikasi data untuk sistem retensi rekam

medik dalam rangka merancang tampilan format

seleksi rekam medis yang akan disusutkan;

55. Mengklasifikasi ….

- 21 -

55. Mengklasifikasi data untuk sistem retensi rekam

medik dalam rangka merancang tampilan format

seleksi rekam medis yang akan disusutkan;

56. Mengidentifikasi butiran data analisis rancangan

sistem aplikasi rekam medis rawat jalan dan rawat

inap;

57. Mengklasifikasi butiran data dalam rangka analisis

rancangan sistem aplikasi rekam medis rawat jalan

dan rawat inap;

58. Mengidentifikasi data catatan mutu formulir dalam

rangka penyusunan katalog tampilan rekam medis

secara komputerisasi;

59. Mengklasifikasi data catatan mutu formulir dalam

rangka penyusunan katalog tampilan rekam medis

secara komputerisasi;

60. Menganalisis kode penyakit rawat jalan termasuk

gawat darurat dalam rangka audit kodifikasi

penyakit dan tindakan secara elektronik;

61. Mengidentifikasi menu atau modul dalam rangka

menganalisis data tampilan kelengkapan

pengendalian RMIK;

62. Menguji coba roses jalannya modul dalam rangka

menganalisis data tampilan kelengkapan

pengendalian RMIK;

63. Memverifikasi hasil uji coba menu atau modul

dalam rangka menganalisis data untuk tampilan

kelengkapan pengendalian RMIK;

64. Membuat sosialisasi pelaksanaan uji coba menu

atau modul dalam rangka menganalisis data untuk

tampilan kelengkapan pengendalian RMIK;

65. Melakukan pemantauan isian rekam medis secara

elektronik terhadap monitoring laporan hasil

pemeriksaan penunjang;

66. Melakukan pemantauan isian rekam medis secara

elektronik terhadap monitoring transfer pasien;

67. Melakukan pemantauan isian rekam medis secara

elektronik terhadap monitoring laporan anestesi;

68. Melakukan pemantauan isian rekam medis secara

elektronik terhadap monitoring infeksi nosokomial;

69. Melakukan pemantauan isian rekam medis secara

elektronik terhadap monitoring resume

keperawatan;

70. Melakukan ….

- 22 -

70. Melakukan pemantauan isian rekam medis secara

elektronik terhadap monitoring resume pasien

pulang;

71. Mencari data untuk audit klinis dalam indeks

penyakit dan tindakan dalam rangka pengumpulan

data untuk pengkajian (kebutuhan khusus) proyek

riset klinis;

72. Menganalisi data sesuai dengan keperluan audit

klinis dalam rangka pengumpulan data untuk

pengkajian (kebutuhan khusus) proyek riset klinis;

73. Menyajikan data untuk keperluan audit klinis

dalam rangka pengumpulan data untuk

pengkajian (kebutuhan khusus) proyek riset klinis;

74. Mengidentifikasi dalam rangka evaluasi keabsahan

data rekam medis secara elektronik (rawat jalan);

dan

75. Mengidentifikasi dalam rangka evaluasi keabsahan

data rekam medis secara elektronik (rawat inap).

b. Perekam Medis Muda, meliputi:

1. Menyusun kebutuhan bahan terkait SIM rekam

medis;

2. Menyusun kebutuhan SIM rekam medis dalam

TOR/KAK;

3. Membuat modul sebagai usulan rancangan

program dalam rangka penyediaan bahan

rancangan SIM rekam medis;

4. Mengkoordinasikan dengan tim IT dalam rangka

penyediaan bahan rancangan SIM rekam medis;

5. Membuat usulan dalam rangka pembuatan modul

RMIK;

6. Merencanakan SOP audit koding diagnosa

penyakit dan tindakan medis;

7. Merencanakan program audit koding diagnosa

penyakit dan tindakan medis;

8. Merencanakan data audit koding diagnosa

penyakit dan tindakan medis;

9. Merencanakan uji coba audit diagnosa penyakit

dan tindakan medis sesuai dengan dokumen

rekam medis;

10. Merencanakan validasi kode diagnosa penyakit dan

tindakan medis;

11. Merencanakan daftar catatan hasil kode yang tidak

sesuai diagnosa penyakit dan tindakan medis;

12. Merencanakan ….

- 23 -

12. Merencanakan laporan hasil audit diagnosa

penyakit dan tindakan medis;

13. Merencanakan katalog data pasien yang ada pada

aplikasi secara sampling diagnosa penyakit dan

tindakan medis;

14. Merencanakan validasi kode penyakit dan

tindakan pasien rawat jalan diagnosa penyakit dan

tindakan medis;

15. Merencanakan validasi kode penyakit dan

tindakan pasien rawat inap diagnosa penyakit dan

tindakan medis;

16. Melakukan infomed concent masuk rawat inap di

TPP pasien rawat inap dalam rangka pelaksanaan

rekam medis;

17. Melakukan analisis data entri dalam rangka

kegiatan penerimaan pasien rawat jalan dan rawat

inap secara manual;

18. Menyusun laporan analisis data entri dalam

rangka penerimaan pasien pelayanan rekam medis

rawat jalan dan rawat inap;

19. Melakukan penyempurnaan data dalam rangka

kegiatan penerimaan pasien rekam medis rawat

jalan dan rawat inap secara manual;

20. Melakukan analisis kegiatan dalam rangka

pelayanan RMIK rawat jalan dan rawat inap secara

komputerisasi;

21. Menyusun data kegiatan pelayanan rekam medis

rawat jalan dan rawat inap secara komputerisasi;

22. Melakukan penyempurnaan data kegiatan

pelayanan rekam medis rawat jalan dan rawat inap

secara komputerisasi;

23. Mengajukan katalog catatan mutu formulir rekam

medis dalam rangka penyusunan secara

komputerisasi;

24. Melakukan verifikasi tindakan pasien rawat jalan

termasuk gawat darurat dalam rangka mengaudit

kodifikasi penyakit dan tindakan secara elektronik;

25. Melakukan validasi kode penyakit pasien rawat

jalan termasuk gawat darurat dalam rangka

mengaudit kodifikasi penyakit dan tindakan

secara elektronik;

26. Melakukan evaluasi kode penyakit rawat jalan

termasuk gawat darurat dalam rangka mengaudit

kodifikasi penyakit dan tindakan secara elektronik;

27. Melakukan ….

- 24 -

27. Melakukan analisis kode penyakit dan tindakan

pasien rawat inap dalam rangka mengaudit

kodifikasi penyakit dan tindakan secara elektronik;

28. Melakukan verifikasi kode tindakan pasien pasien

rawat inap dalam rangka mengaudit kodifikasi

penyakit dan tindakan secara elektronik;

29. Melakukan validasi kode tindakan pasien pasien

rawat inap dalam rangka mengaudit kodifikasi

penyakit dan tindakan secara elektronik;

30. Melakukan evaluasi kode penyakit pasien rawat

inap dalam rangka mengaudit kodifikasi penyakit

dan tindakan secara elektronik;

31. Melakukan persiapan/pengumpulan data yang

akan diaudit dalam rangka mengaudit kodifikasi

penyakit dan tindakan secara manual;

32. Menyusun kriteria penyakit dan tindakan yang

akan diaudit dalam rangka mengaudit kodifikasi

penyakit dan tindakan secara manual;

33. Melakukan verifikasi penyakit pasien rawat jalan

termasuk gawat darurat dalam rangka mengaudit

kodifikasi penyakit dan tindakan secara manual;

34. Melakukan verifikasi kode penyakit dan tindakan

pasien rawat inap dalam rangka mengaudit

kodifikasi secara manual;

35. Melakukan validasi kode penyakit dan tindakan

pasien rawat jalan termasuk gawat darurat dalam

rangka mengaudit kodifikasi secara manual;

36. Melakukan validasi kode penyakit dan tindakan

pasien rawat inap dalam rangka mengaudit

kodifikasi secara manual;

37. Melakukan analisa kode penyakit dan tindakan

pasien rawat jalan dan atau gawat darurat dalam

rangka mengaudit kodifikasi secara manual;

38. Melakukan analisa kode penyakit dan tindakan

pasien rawat inap dalam rangka mengaudit

kodifikasi secara manual;

39. Melakukan evaluasi kode tindakan pasien rawat

jalan termasuk gawat darurat dalam rangka

mengaudit kodifikasi secara manual;

40. Melakukan evaluasi kode penyakit dan tindakan

pasien rawat inap dalam rangka mengaudit

kodifikasi secara manual;

41. Menyajikan ….

- 25 -

41. Menyajikan hasil evaluasi audit kode penyakit dan

tindakan dalam rangka mengaudit kodifikasi

secara manual;

42. Mengidentifikasi menu atau modul dalam rangka

mengevaluasi KAK SIM rekam medis;

43. Mengobservasi jalannya setiap modul dalam

rangka mengevaluasi KAK SIM rekam medis;

44. Memverifikasi hasil observasi yang tidak sesuai

dalam rangka mengevaluasi KAK SIM rekam

medis;

45. Membuat kesimpulan dan saran hasil observasi

dalam rangka mengevaluasi KAK SIM rekam

medis;

46. Mengusulkan rekomendasi dalam rangka evaluasi

KAK SIM rekam medis;

47. Membuat kesimpulan dan saran dalam rangka

menganalisis data untuk tampilan modul

kelengkapan pengendalian RMIK;

48. Memvalidasi isi tampilan komputer dalam rangka

melakukan pemantauan isian rekam medis secara

elektronik;

49. Melakukan audit isian dalam rangka melakukan

pemantauan isian rekam medis secara elektronik;

50. Melakukan autentifikasi dalam rangka melakukan

pemantauan isian rekam medis secara elektronik;

51. Melakukan otorisasi dalam rangka melakukan

pemantauan isian rekam medis secara elektronik;

52. Melakukan monitoring laporan operasi dalam

rangka melakukan pemantauan isian rekam medis

secara elektronik;

53. Melakukan pengamanan back-up data dalam

rangka mengoreksi dan menilai akses data;

54. Mengkaji kebutuhan informasi sistem pelayanan

rekam medis dalam rangka mengoreksi dan

menilai akses data;

55. Melakukan pemeriksaan secara komputerisasi

kegiatan pelayanan rawat jalan dan rawat inap

dalam rangka mengoreksi dan menilai akses data;

56. Melakukan pemeriksaan secara komputerisasi

kegiatan pengolahan berkas rekam medis dalam

rangka mengoreksi dan menilai akses data;

57. Mengidentifikasi ….

- 26 -

57. Mengidentifikasi pelayanan rekam medis dalam

pelaksanaan SIM-RS/elektronik rekam medis yang

terkait aturan perundangan dalam rangka

evaluasi;

58. Mengobservasi pelayanan rekam medis dalam

pelaksanaan SIM-RS/elektronik rekam medis yang

terkait aturan perundangan dalam rangka

evaluasi;

59. Memverifikasi pelayanan rekam medis pelaksanaan

SIM-RS/elektronik rekam medis yang terkait

aturan-perundangan dalam rangka evaluasi;

60. Membuat kesimpulan dan saran hasil observasi

dalam rangka mengevaluasi pelayanan rekam

medis dalam pelaksanaan SIM-RS/elektronik

rekam medis yang terkait aturan perundangan;

61. Mengusulkan rekomendasi dalam rangka evaluasi

pelayanan rekam medis dalam pelaksanaan SIM-

RS/elektronik rekam medis yang terkait aturan

perundangan;

62. Melakukan observasi data pada setiap lembaran

rekam medis dalam rangka evaluasi keabsahan

data rekam medis secara elektronik (rawat jalan);

63. Melakukan verifikasi data yang dimanipulasi

terhadap otorisasi akses dalam rangka evaluasi

keabsahan data rekam medis secara elektronik

(rawat jalan);

64. Melakukan observasi data pada setiap lembaran

rekam medis dalam rangka evaluasi keabsahan

data rekam medis secara elektronik (rawat inap);

65. Melakukan verifikasi data yang dimanipulasi

terhadap otorisasi akses dalam rangka evaluasi

keabsahan data rekam medis secara elektronik

(rawat inap);

66. Melakukan koordinasi pihak yang terkait data yang

menyimpang/tidak sesuai dalam rangka evaluasi

keabsahan data rekam medis secara elektronik

(rawat inap); dan

67. membuat kesimpulan dan saran dalam rangka

evaluasi keabsahan data rekam medis secara

elektronik (rawat inap).

c. Perekam Medis Madya, meliputi :

1. Menyusun rencana 5 tahunan dalam rangka

pengelolaan data menjadi informasi;

2. Menyusun ….

- 27 -

2. Menyusun rencana tahunan dalam rangka

pengelolaan data menjadi informasi;

3. Menyusun rencana triwulan manajemen mutu

dalam rangka mengelola data menjadi informasi;

4. Menyusun rencana triwulan surveilans kasus

tertentu (penyakit menular, tidak menular, kronik,

KLB) dalam rangka mengelola data menjadi

informasi;

5. Menyusun rencana triwulan audit koding dalam

rangka mengelola data menjadi informasi;

6. Menyusun rencana triwulan logistik dalam rangka

mengelola data menjadi informasi;

7. Menyusun jadwal kerja (pembagian tugas) dalam

rangka mengelola data menjadi informasi;

8. Mengusulkan format sistem dalam rangka

merancang penggantian biaya/ klaim diagnosa dan

tindakan pasien rawat jalan dan rawat inap;

9. Melakukan komunikasi ke IT tentang format

aplikasi dalam rangka merancang format

penggantian biaya/klaim diagnosa dan tindakan

pasien rawat jalan dan rawat inap;

10. Membuat usulan modul aplikasi dalam rangka

merancang format penggantian biaya/klaim

diagnosa dan tindakan pasien rawat jalan dan

rawat inap dalam bentuk menjamin validitas data

berbagai register sebagai dasar outcome;

11. Melakukan komunikasi modul aplikasi dalam

rangka merancang format penggantian biaya/klaim

diagnosa dan tindakan pasien rawat jalan dan

rawat inap dalam bentuk menjamin validitas data

berbagai register sebagai dasar outcome;

12. Membuat usulan desain tampilan dalam rangka

merancang formulir pendaftaran rawat jalan;

13. Mengkomunikasikan desain aplikasi dalam rangka

merancang formulir pendaftaran rawat jalan;

14. Membuat usulan desain tampilan dalam rangka

merancang formulir pendaftaran rawat inap;

15. Melakukan komunikasi desain aplikasi dalam

rangka merancang formulir pendaftaran rawat

inap;

16. Membuat usulan desain tampilan dalam rangka

merancang tampilan analisis mutu sistem

pengembalian RMIK;

17. Melakukan ….

- 28 -

17. Melakukan komunikasi desain aplikasi dalam

rangka merancang tampilan analisis mutu sistem

pengembalian RMIK;

18. Membuat usulan disain tampilan dalam rangka

merancang tampilan analisis kuantitatif RMIK

secara elektronik;

19. Melakukan komunikasi disain aplikasi dalam

rangka merancang tampilan analisis kuantitatif

RMIK secara elektronik;

20. Membuat usulan disain aplikasi tampilan dalam

rangka merancang tampilan analisis kualitatif

rekam medis secara manual;

21. Melakukan komunikasi disain aplikasi dalam

rangka merancang tampilan analisis kualitatif

rekam medis secara manual;

22. Membuat usulan disain format dalam rangka

merancang format formulir sebagai alat bantu

untuk digunakan memonitor keakuratan koding

klinis;

23. Melakukan komunikasi disain aplikasi dalam

rangka merancang format formulir sebagai alat

bantu untuk digunakan memonitor keakuratan

koding klinis;

24. Membuat usulan disain sistem dalam rangka

merancang sistem indeks penyakit, kode tindakan

medis, indeks dokter dan kematian komputerisasi;

25. Melakukan komunikasi disain aplikasi dalam

rangka merancang sistem indeks penyakit, kode

tindakan medis, indeks dokter dan kematian

komputerisasi;

26. Membuat usulan disain format formulir dalam

rangka merancang sistem seleksi rekam medis

yang akan disusutkan;

27. Melakukan komunikasi disain aplikasi format

formulir dalam rangka merancang sistem seleksi

rekam medis yang akan disusutkan;

28. Membuat usulan disain format formulir pelaporan

dalam rangka merancang desain aplikasi

pelaporan sesuai kebutuhan rekam medis;

29. Melakukan komunikasi disain aplikasi format

formulir pelaporan dalam rangka merancang

desain aplikasi pelaporan sesuai kebutuhan rekam

medis;

30. Membuat ….

- 29 -

30. Membuat usulan variabel data analisa

kelengkapan dalam rangka membuat konsep/

rancangan tampilan analisa kelengkapan

pengembalian RMIK untuk dikomputerisasikan;

31. Melakukan komunikasi variabel data analisa

dalam rangka membuat konsep/rancangan

tampilan analisa kelengkapan pengembalian RMIK

untuk dikomputerisasikan;

32. Membuat usulan tampilan dalam rangka

merancang tampilan isian rekam medis secara

elektronik;

33. Melakukan komunikasi tampilan isian dalam

rangka merancang tampilan isian rekam medis

secara elektronik;

34. Melakukan komunikasi disain aplikasi dalam

rangka merancang tampilan analisis kualitatif

rekam medis secara elektonik;

35. Membuat usulan desain tampilan dalam rangka

merancang tampilan data/butiran informasi

demografi pasien rawat jalan dan rawat inap;

36. Melakukan komunikasi desain aplikasi dalam

rangka merancang tampilan data/butiran

informasi demografi pasien rawat jalan dan rawat

inap;

37. Membuat usulan desain tampilan dalam rangka

merancang tampilan register rawat jalan dan rawat

inap;

38. Melakukan komunikasi desain aplikasi tampilan

dalam rangka merancang tampilan register rawat

jalan dan rawat inap;

39. Membuat usulan desain tampilan dalam rangka

merancang tampilan IUP rawat jalan;

40. Melakukan komunikasi desain tampilan dalam

rangka merancang tampilan IUP rawat jalan;

41. Membuat usulan disain aplikasi pada pihak ketiga

dalam rangka merancang tampilan format seleksi

rekam medis yang akan disusutkan;

42. Melakukan koordinasi disain aplikasi untuk sistem

seleksi dalam rangka merancang tampilan format

seleksi rekam medis yang akan disusutkan;

43. Membuat usulan butiran data dalam rangka

membuat analisis rancangan sistem aplikasi rekam

medis rawat jalan dan rawat inap;

44. Melakukan ….

- 30 -

44. Melakukan koordinasi butiran data untuk analisis

rancangan dalam rangka membuat analisis

rancangan sistem aplikasi rekam medis rawat jalan

dan rawat inap;

45. Membuat usulan hasil analisis perancangan dalam

rangka membuat analisis perancangan bridging

sistem aplikasi RMIK dengan SIMRS;

46. Membuat usulan hasil analisis perancangan

bridging sistem dalam rangka membuat analisis

perancangan bridging sistem aplikasi RMIK dengan

SIMRS;

47. Membuat rekomendasi data kegiatan penerimaan

pasien dalam rangka melakukan kegiatan

penerimaan pasien rawat jalan dan rawat inap

secara manual;

48. Membuat rekomendasi data kegiatan pelayanan

dalam rangka melakukan kegiatan pelayanan

rawat jalan dan rawat inap secara komputerisasi;

49. Melakukan koordinasi disain aplikasi untuk

katalog catatan mutu formulir rekam medis secara

komputerisasi dalam rangka menyusun katalog

tampilan rekam medis;

50. Melakukan koordinasi pihak yang terkait data yang

menyimpang/tidak sesuai dalam rangka

mengevaluasi keabsahan data rekam medis secara

elektronik (rawat inap); dan

51. Membuat kesimpulan dan saran dalam rangka

mengevaluasi keabsahan data rekam medis secara

elektronik (rawat inap).

(3) Perekam Medis Pelaksana sampai dengan Perekam Medis

Penyelia yang melaksanakan kegiatan pengembangan

profesi, dan penunjang tugas Perekam Medis diberikan nilai

angka kredit sebagaimana tercantum dalam Lampiran I

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Menteri ini.

(4) Perekam Medis Pertama sampai dengan Perekam Medis

Madya yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi,

dan penunjang tugas Perekam Medis diberikan nilai angka

kredit sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri

ini.

Pasal 9 ….

- 31 -

Pasal 9

Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Perekam Medis

yang sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan

kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) atau

ayat (2), maka Perekam Medis lain yang berada satu tingkat di

atas atau di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan

kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis dari

pimpinan unit kerja yang bersangkutan.

Pasal 10

Penilaian angka kredit pelaksanaan kegiatan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9 ditetapkan, sebagai berikut:

a. Perekam Medis yang melaksanakan kegiatan pelayanan

rekam medis informasi kesehatan satu tingkat di atas

jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh

ditetapkan sebesar 80 % (delapan puluh persen) dari

angka kredit setiap butir kegiatan, sebagaimana

tercantum dalam Lampiran I atau Lampiran II yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri

ini.

b. Perekam Medis yang melaksanakan kegiatan pelayanan

rekam medis informasi kesehatan di bawah jenjang

jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan yaitu

100 % (seratus persen) dengan angka kredit dari setiap

butir kegiatan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran I

atau Lampiran II Peraturan Menteri ini.

Pasal 11

(1) Pada awal tahun, setiap Perekam Medis wajib menyusun

Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang akan dilaksanakan dalam

1 (satu) tahun berjalan.

(2) SKP disusun berdasarkan tugas pokok Perekam Medis yang

bersangkutan sesuai dengan jenjang jabatannya.

(3) Perekam Medis yang melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9 dalam penyusunan SKP dihitung

sebagai tugas tambahan.

(4) SKP yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) harus disetujui dan ditetapkan oleh Pimpinan Unit Kerja.

(5) Untuk kepentingan dinas, SKP yang telah disetujui dapat

dilakukan penyesuaian.

Pasal 12

(1) Unsur kegiatan yang dinilai dalam pemberian angka

kredit, terdiri dari:

a. Unsur ….

- 32 -

a. Unsur utama; dan

b. Unsur penunjang.

(2) Unsur utama terdiri dari:

a. Pendidikan;

b. Pelayanan rekam medis informasi kesehatan; dan

c. Pengembangan profesi.

(3) Unsur penunjang terdiri dari:

a. Pengajar/pelatih di bidang pelayanan rekam medis

informasi kesehatan;

b. Keikutsertaan dalam seminar/lokakarya di bidang

pelayanan rekam medis informasi kesehatan;

c. Keanggotaan dalam organisasi profesi;

d. Keanggotaan dalam Tim penilai jabatan fungsional

Perekam Medis;

e. Perolehan penghargaan/tanda jasa;

f. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya; dan

g. Pelaksanaan kegiatan penunjang lainnya.

(4) Rincian kegiatan Perekam Medis dan angka kredit

masing-masing unsur sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) untuk Perekam Medis Terampil sebagaimana

tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini, dan Perekam

Medis Ahli sebagaimana tercantum dalam Lampiran II

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Menteri ini.

Pasal 13

(1) Jumlah angka kredit kumulatif paling rendah yang harus

dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat

diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat

Perekam Medis, untuk:

a. Perekam Medis Terampil dengan pendidikan Diploma

III sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Menteri ini;

b. Perekam Medis Ahli dengan pendidikan Sarjana

(S.1)/Diploma IV (D.IV) sebagaimana tercantum dalam

Lampiran IV yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;

c. Perekam Medis Ahli dengan pendidikan Magister (S.2)

sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Menteri ini; dan

d. Perekam ….

- 33 -

d. Perekam Medis Ahli dengan pendidikan Doktor (S.3)

sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Menteri ini.

(2) Jumlah angka kredit kumulatif minimal sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Paling rendah 80% (delapan puluh persen) angka

kredit berasal dari unsur utama, tidak termasuk sub

unsur pendidikan; dan

b. Paling tinggi 20% (dua puluh persen) angka kredit

berasal dari unsur penunjang.

Pasal 14

(1) Perekam Medis yang memiliki angka kredit melebihi angka

kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat

setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut

diperhitungkan untuk kenaikan pangkat berikutnya.

(2) Perekam Medis pada tahun pertama telah memenuhi atau

melebihi angka kredit yang dipersyaratkan untuk

kenaikan pangkat dalam masa pangkat yang

didudukinya, maka pada tahun kedua wajib

mengumpulkan paling kurang 20% (dua puluh persen)

angka kredit dari jumlah angka kredit yang

dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih

tinggi yang berasal dari tugas pokok Perekam Medis.

Pasal 15

(1) Perekam Medis Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I,

golongan ruang III/b yang akan naik jenjang jabatan dan

pangkat menjadi Perekam Medis Muda, pangkat Penata,

golongan ruang III/c angka kredit yang disyaratkan harus

terdapat 2 (dua) angka kredit dari unsur pengembangan

profesi.

(2) Perekam Medis Muda, pangkat Penata, golongan ruang

III/c yang akan naik pangkat menjadi Penata Tingkat I,

golongan ruang III/d angka kredit yang disyaratkan harus

terdapat 4 (empat) angka kredit dari unsur pengembangan

profesi

(3) Perekam Medis Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan

ruang III/d yang akan naik jenjang jabatan dan pangkat

menjadi Perekam Medis Madya, pangkat Pembina,

golongan ruang IV/a angka kredit yang dipersyaratkan

harus terdapat 6 (enam) angka kredit dari unsur

pengembangan profesi.

(4) Perekam Medis ….

- 34 -

(4) Perekam Medis Madya, pangkat Pembina, golongan ruang

IV/a yang akan naik pangkat menjadi Pembina Tingkat I,

golongan ruang IV/b angka kredit yang dipersyaratkan

harus terdapat 8 (delapan) angka kredit dari unsur

pengembangan profesi.

(5) Perekam Medis Madya, pangkat Pembina Tingkat I,

golongan ruang IV/b yang akan naik pangkat menjadi

Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c angka kredit

yang dipersyaratkan harus terdapat 10 (sepuluh) angka

kredit dari unsur pengembangan profesi.

Pasal 16

(1) Perekam Medis Penyelia, pangkat Penata Tingkat I,

golongan ruang III/d, setiap tahun sejak menduduki

pangkatnya wajib mengumpulkan paling kurang 10

(sepuluh) angka kredit dari tugas pokok.

(2) Perekam Medis Madya, pangkat Pembina Utama Muda,

golongan ruang IV/c, setiap tahun sejak menduduki

pangkatnya wajib mengumpulkan paling kurang 20 (dua

puluh) angka kredit dari kegiatan tugas pokok dan

pengembangan profesi.

Pasal 17

(1) Perekam Medis yang secara bersama-sama membuat

karya tulis/karya ilmiah di bidang pelayanan rekam medis

informasi kesehatan, diberikan angka kredit dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis maka

pembagian angka kreditnya adalah 60% (enam puluh

persen) bagi penulis utama dan 40% (empat puluh

persen) bagi penulis pembantu;

b. apabila terdiri dari 3 (tiga) orang penulis maka

pembagian angka kreditnya adalah 50% (lima puluh

persen) bagi penulis utama dan masing-masing 25%

(dua puluh lima persen) bagi penulis pembantu; dan

c. apabila terdiri dari 4 (empat) orang penulis maka

pembagian angka kreditnya adalah 40% (empat puluh

persen) bagi penulis utama dan masing-masing 20%

(dua puluh persen) bagi penulis pembantu.

(2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) paling banyak 3 (tiga) orang.

BAB VII ….

- 35 -

BAB VII

PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

Pasal 18

(1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit,

setiap Perekam Medis wajib mencatat dan

menginventarisasi seluruh kegiatan yang dilakukan.

(2) Penilaian dan penetapan angka kredit terhadap Perekam

Medis dilakukan paling kurang 1 (satu) kali dalam

setahun.

(3) Perekam Medis yang dapat dipertimbangkan kenaikan

pangkatnya, penilaian dan penetapan angka kredit

dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan

pangkat Pegawai Negeri Sipil.

BAB VIII

PEJABAT YANG BERWENANG MENETAPKAN ANGKA KREDIT, TIM PENILAI

JABATAN FUNGSIONAL PEREKAM MEDIS, DAN PEJABAT YANG

MENGUSULKAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

Bagian Kesatu

Pejabat Yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit

Pasal 19

Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, yaitu:

a. Direktur Jenderal yang membidangi bina upaya kesehatan

Kementerian Kesehatan bagi Perekam Medis Madya,

pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b dan

pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c di

lingkungan Kementerian Kesehatan, instansi pusat selain

Kementerian Kesehatan, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.

b. Direktur yang membidangi bina pelayanan keteknisian

medik Kementerian Kesehatan, bagi Perekam Medis

Madya pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di

lingkungan Rumah Sakit Kementerian Kesehatan.

c. Direktur Rumah Sakit Kementerian Kesehatan bagi

Perekam Medis Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan

ruang II/c sampai dengan Perekam Medis Penyelia,

pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dan

Perekam Medis Pertama, pangkat Penata Muda, golongan

ruang III/a sampai dengan Perekam Medis Muda, pangkat

Penata Tingkat I, golongan ruang III/d di lingkungan

Rumah Sakit Kementerian Kesehatan.

d. Pejabat ….

- 36 -

d. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan instansi

pusat selain Kementerian Kesehatan bagi Perekam Medis

Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan ruang II/c sampai

dengan Perekam Medis Penyelia, pangkat Penata Tingkat

I, golongan ruang III/d dan Perekam Medis Pertama,

pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai

dengan Perekam Medis Madya, pangkat Pembina golongan

ruang IV/a di lingkungan Rumah Sakit instansi pusat

selain Kementerian Kesehatan.

e. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Provinsi bagi

Perekam Medis Madya pangkat Pembina, golongan ruang

IV/a di lingkungan Rumah Sakit Provinsi.

f. Direktur Rumah Sakit Provinsi bagi Perekam Medis

Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan ruang II/c sampai

dengan Perekam Medis Penyelia, pangkat Penata Tingkat

I, golongan ruang III/d dan Perekam Medis Pertama,

pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai

dengan Perekam Medis Muda, pangkat Penata Tingkat I,

golongan ruang III/d di lingkungan Rumah Sakit Provinsi.

g. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Kabupaten/

Kota bagi:

1) Perekam Medis Madya, pangkat Pembina, golongan

ruang IV/a di lingkungan Rumah Sakit dan Balai

Sanatorium Kabupaten/Kota; dan

2) Perekam Medis Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan

ruang II/c sampai dengan Perekam Medis Penyelia,

pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dan

Perekam Medis Pertama, pangkat Penata Muda,

golongan ruang III/a sampai dengan Perekam Medis

Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di

lingkungan Puskesmas dan fasilitas pelayanan

kesehatan lainnya Kabupaten/Kota.

h. Direktur Rumah Sakit/Kepala Balai Sanatorium

Kabupaten/Kota bagi Perekam Medis Pelaksana, pangkat

Pengatur, golongan ruang II/c sampai dengan Perekam

Medis Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang

III/d dan Perekam Medis Pertama, pangkat Penata Muda,

golongan ruang III/a sampai dengan Perekam Medis

Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d di

lingkungan Rumah Sakit/Balai Sanatorium Kabupaten/

Kota.

Bagian Kedua

Tim Penilai Jabatan Fungsional Perekam Medis

Pasal 20

Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 19, dibantu oleh:

a. Tim Penilai ….

- 37 -

a. Tim Penilai jabatan fungsional Perekam Medis Direktorat

Jenderal yang membidangi bina upaya kesehatan

Kementerian Kesehatan bagi Direktur Jenderal yang

membidangi bina upaya kesehatan Kementerian

Kesehatan yang selanjutnya disebut Tim Penilai Pusat.

b. Tim Penilai jabatan fungsional Perekam Medis Direktorat

yang membidangi bina pelayanan keteknisian medik

Kementerian Kesehatan bagi Direktur yang membidangi

pelayanan keteknisian medik Kementerian Kesehatan

yang selanjutnya disebut Tim Penilai Unit Kerja.

c. Tim Penilai jabatan fungsional Perekam Medis Rumah

Sakit Kementerian Kesehatan, bagi Direktur Rumah Sakit

Kementerian Kesehatan yang selanjutnya Tim Penilai Unit

Pelaksana Teknis Pusat.

d. Tim Penilai jabatan fungsional Perekam Medis unit kerja

eselon II yang membidangi kesehatan instansi pusat

selain Kementerian Kesehatan bagi pejabat eselon II yang

membidangi kesehatan instansi pusat selain Kementerian

Kesehatan yang selanjutnya disebut Tim Penilai Instansi.

e. Tim Penilai jabatan fungsional Perekam Medis Dinas yang

membidangi kesehatan Provinsi bagi Kepala Dinas yang

membidangi kesehatan Provinsi yang selanjutnya disebut

Tim Penilai Provinsi.

f. Tim Penilai jabatan fungsional Perekam Medis Rumah

Sakit Provinsi bagi Direktur Rumah Sakit Provinsi yang

selanjutnya disebut Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis

Daerah Provinsi.

g. Tim Penilai jabatan fungsional Perekam Medis Dinas yang

membidangi kesehatan Kabupaten/Kota bagi Kepala

Dinas yang membidangi kesehatan Kabupaten/Kota yang

selanjutnya disebut Tim Penilai Kabupaten/Kota.

h. Tim Penilai jabatan fungsional Perekam Medis Rumah

Sakit/ Balai Sanatorium Kabupaten/Kota bagi Direktur

Rumah Sakit/Kepala Balai Sanatorium Kabupaten/Kota

yang selanjutnya Tim Penilai Unit Pelayanan Teknis

Daerah Kabupaten/Kota.

Pasal 20

(1) Tim Penilai jabatan fungsional Perekam Medis terdiri dari

unsur teknis yang membidangi rekam medis informasi

kesehatan.

(2) Susunan keanggotaan Tim Penilai jabatan fungsional

Perekam Medis, sebagai berikut:

a. seorang Ketua merangkap anggota;

b. seorang Wakil Ketua merangkap anggota;

c. seorang ….

- 38 -

c. seorang Sekretaris merangkap anggota; dan

d. paling kurang 4 (empat) orang anggota.

(3) Susunan Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

harus berjumlah ganjil.

(4) Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c

harus berasal dari unsur kepegawaian.

(5) Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d,

paling sedikit 2 (dua) orang dari pejabat fungsional

Perekam Medis.

(6) Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d,

apabila lebih dari 4 (empat) orang harus berjumlah genap.

(7) Syarat untuk menjadi Anggota, harus:

a. menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama

dengan jabatan/pangkat Perekam Medis yang dinilai;

b. memiliki keahlian serta mampu untuk menilai prestasi

kerja Perekam Medis; dan

c. dapat secara aktif melakukan penilaian.

(8) Apabila jumlah Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) huruf d tidak dapat dipenuhi dari Perekam Medis,

maka anggota Tim Penilai jabatan fungsional Perekam

Medis dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil lain yang

memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja

Perekam Medis.

Pasal 22

(1) Apabila Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis Daerah

Kabupaten/Kota belum dapat dibentuk, penilaian angka

kredit Perekam Medis dapat dimintakan kepada Tim

Penilai Unit Pelaksana Teknis Daerah Kabupaten/Kota

lain terdekat, atau Tim Penilai Kabupaten/Kota, atau Tim

Penilai Provinsi yang bersangkutan, atau Tim Penilai Unit

Pelaksana Teknis Pusat.

(2) Apabila Tim Penilai Kabupaten/Kota belum dapat

dibentuk, penilaian angka kredit Perekam Medis dapat

dimintakan kepada Tim Penilai Kabupaten/Kota lain

terdekat, Tim Penilai Provinsi yang bersangkutan, atau

Tim Penilai Unit Kerja.

(3) Apabila Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis Daerah Provinsi

belum dapat dibentuk, penilaian angka kredit Perekam

Medis dapat dimintakan kepada Tim Penilai Unit

Pelaksana Teknis Daerah Provinsi lain terdekat atau Tim

Penilai Provinsi yang bersangkutan, atau Tim Penilai Unit

Pelaksana Teknis Pusat.

(4) Apabila ….

- 39 -

(4) Apabila Tim Penilai Provinsi belum dapat dibentuk,

penilaian angka kredit Perekam Medis dapat dimintakan

kepada Tim Penilai Provinsi lain terdekat atau Tim Penilai

Unit Kerja.

(5) Apabila Tim Penilai Instansi belum dapat dibentuk,

penilaian angka kredit Perekam Medis dapat dimintakan

kepada Tim Penilai Unit Kerja.

(6) Apabila Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis Pusat belum

dapat dibentuk, penilaian angka kredit Perekam Medis

dapat dimintakan kepada Tim Penilai Unit Pelaksana

Teknis Pusat lain terdekat, atau Tim Penilai Unit Kerja.

(7) Pembentukan dan susunan anggota Tim Penilai Penilai

jabatan fungsional Perekam Medis ditetapkan oleh:

a. Direktur Jenderal yang membidangi bina upaya

kesehatan Kementerian Kesehatan untuk Tim Penilai

Pusat;

b. Direktur yang membidangi bina pelayanan keteknisian

medik Kementerian Kesehatan untuk Tim Penilai Unit

Kerja;

c. Direktur Rumah Sakit Kementerian Kesehatan untuk

Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis Pusat;

d. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan instansi

pusat selain Kementerian Kesehatan untuk Tim Penilai

Instansi;

e. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Provinsi

untuk Tim Penilai Provinsi;

f. Direktur Rumah Sakit Provinsi untuk Tim Penilai Unit

Pelaksana Teknis Daerah Provinsi;

g. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan

Kabupaten/Kota untuk Tim Penilai Kabupaten/Kota;

dan

h. Direktur Rumah Sakit/Kepala Balai Sanatorium

Kabupaten/Kota untuk Tim Penilai Unit Pelaksana

Teknis Daerah Kabupaten/Kota.

Pasal 23

(1) Masa jabatan anggota Tim Penilai jabatan fungsional

Perekam Medis adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat

kembali untuk masa jabatan berikutnya.

(2) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi anggota Tim

Penilai jabatan fungsional Perekam Medis dalam 2 (dua)

masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali

setelah melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa

jabatan.

(3) Dalam ….

- 40 -

(3) Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai jabatan fungsional

Perekam Medis yang ikut dinilai, maka Ketua Tim Penilai

dapat mengangkat anggota Tim Penilai pengganti.

Pasal 24

Tata kerja Tim Penilai jabatan fungsional Perekam Medis dan

tata cara penilaian angka kredit jabatan fungsional Perekam

Medis ditetapkan oleh Menteri Kesehatan selaku pimpinan

instansi pembina.

Bagian Ketiga

Pejabat Yang Mengusulkan Penetapan Angka Kredit

Pasal 25

Usul penetapan angka kredit Perekam Medis diajukan oleh:

a. Direktur Rumah Sakit Kementerian Kesehatan, Pejabat

eselon II yang membidangi kesehatan instansi pusat

selain Kementerian Kesehatan, Direktur Rumah Sakit

Provinsi, Kepala Puskesmas/Kepala fasilitas pelayanan

kesehatan lainnya Kabupaten/Kota, Direktur Rumah

Sakit/Kepala Balai Sanatorium Kabupaten/Kota kepada

Direktur Jenderal yang membidangi bina upaya kesehatan

Kementerian Kesehatan untuk angka kredit Perekam

Medis Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang

IV/b dan pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang

IV/c, di lingkungan Kementerian Kesehatan, instansi

pusat selain Kementerian Kesehatan, Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

b. Direktur Rumah Sakit Kementerian Kesehatan kepada

Direktur yang membidangi bina pelayanan keteknisian

medik Kementerian Kesehatan untuk angka kredit

Perekam Medis Madya, pangkat Pembina, golongan ruang

IV/a di lingkungan Rumah Sakit Kementerian Kesehatan.

c. Pejabat paling randah eselon IV yang membidangi

kepegawaian kepada Direktur Rumah Sakit Kementerian

Kesehatan untuk angka kredit Perekam Medis Pelaksana,

pangkat Pengatur, golongan ruang II/c sampai dengan

Perekam Medis Penyelia, pangkat Penata Tingkat I,

golongan ruang III/d dan Perekam Medis Pertama,

pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai

dengan Perekam Medis Muda, pangkat Penata Tingkat I,

golongan ruang III/d di lingkungan Rumah Sakit

Kementerian Kesehatan.

d. Pejabat ….

- 41 -

d. Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian kepada

Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan instansi

pusat selain Kementerian Kesehatan untuk angka kredit

Perekam Medis Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan

ruang II/c sampai dengan Perekam Medis Penyelia,

pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dan

Perekam Medis Pertama pangkat Penata Muda, golongan

ruang III/a sampai dengan Perekam Medis Madya,

pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan

Rumah Sakit instansi pusat selain Kementerian

Kesehatan.

e. Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian kepada

Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Provinsi untuk

angka kredit Perekam Medis Madya, pangkat Pembina,

golongan ruang IV/a di lingkungan Rumah Sakit Provinsi.

f. Pejabat paling rendah eselon IV yang membidangi

kepegawaian kepada Direktur Rumah Sakit Provinsi

untuk angka kredit Perekam Medis Pelaksana, pangkat

Pengatur, golongan ruang II/c sampai dengan Perekam

Medis Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang

III/d dan Perekam Medis Pertama, pangkat Penata Muda,

golongan ruang III/a sampai dengan Perekam Medis

Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d di

lingkungan Rumah Sakit Provinsi.

g. Direktur Rumah Sakit/Kepala Balai Sanatorium/Kepala

Puskesmas/Kepala fasilitas pelayanan kesehatan lainnya

kepada Kepala Dinas yang membidangi kesehatan

Kabupaten/Kota untuk angka kredit:

1. Perekam Medis Madya, pangkat Pembina, golongan

ruang IV/a di lingkungan Rumah Sakit dan Balai

Sanatorium Kabupaten/Kota; dan

2. Perekam Medis Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan

ruang II/c sampai dengan Perekam Medis Penyelia,

pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d dan

Perekam Medis Pertama, pangkat Penata Muda,

golongan ruang III/a sampai dengan Perekam Medis

Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di

lingkungan Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya

Kabupaten/Kota.

h. Pejabat….

- 42 -

h. Pejabat paling rendah eselon IV yang membidangi

kepegawaian kepada Direktur Rumah Sakit/Kepala Balai

Sanatorium Kabupaten/Kota untuk angka kredit Perekam

Medis Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan ruang II/c

sampai dengan Perekam Medis Penyelia, pangkat Penata

Tingkat I, golongan ruang III/d dan Perekam Medis

Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a

sampai dengan Perekam Medis Muda, pangkat Penata

Tingkat I, golongan ruang III/d di lingkungan Rumah

Sakit/Balai Sanatorium Kabupaten/Kota.

Pasal 26

(1) Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang

berwenang menetapkan angka kredit, digunakan untuk

mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan atau

kenaikan jabatan/pangkat Perekam Medis sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

(2) Keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka

kredit tidak dapat diajukan keberatan oleh Perekam Medis

yang bersangkutan.

BAB IX

PENGANGKATAN DALAM JABATAN

Pasal 27

Pejabat yang berwenang mengangkat Pegawai Negeri Sipil

dalam jabatan fungsional Perekam Medis yaitu pejabat yang

berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 28

(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali

dalam jabatan fungsional Perekam Medis Terampil harus

memenuhi syarat:

a. berijazah paling rendah Diploma III (D.III) rekam medis

informasi kesehatan;

b. pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang II/c;

c. Memiliki Surat Tanda Regristasi (STR) Perekam Medis

yang masih berlaku; dan

d. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1

(satu) tahun terakhir.

(2) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali

dalam jabatan fungsional Perekam Medis Ahli harus

memenuhi syarat:

a. berijazah ….

- 43 -

a. berijazah paling rendah Sarjana (S.1)/Diploma IV

(D.IV) rekam medis informasi kesehatan;

b. Memiliki Surat Tanda Regristasi (STR) Perekam Medis

yang masih berlaku;

c. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang

III/a; dan

d. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1

(satu) tahun terakhir.

(3) Pengangkatan pertama kali sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dan ayat (2) adalah pengangkatan untuk mengisi

lowongan formasi dari Calon Pegawai Negeri Sipil.

(4) Calon Pegawai Negeri Sipil dengan formasi jabatan

Perekam Medis setelah ditetapkan sebagai Pegawai Negeri

Sipil paling lama 1 (satu) tahun harus diangkat dalam

jabatan fungsional Perekam Medis.

Pasal 29

(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke

dalam jabatan fungsional Perekam Medis dapat

dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal

28 ayat (1) atau ayat (2);

b. Memiliki pengalaman di bidang pelayanan rekam

medis informasi kesehatan paling kurang 1 (satu)

tahun terakhir sebelum pengangkatan;

c. Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;

d. Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1

(satu) tahun terakhir; dan

e. Tersedia formasi untuk jabatan fungsional Perekam

Medis.

(2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sama dengan

pangkat yang dimilikinya, dan jenjang jabatan ditetapkan

sesuai dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh

pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.

(3) Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang.

Pasal 30

(1) Perekam Medis Terampil yang memperoleh ijasah Sarjana

(S.1)/Diploma IV (D.IV) dapat diangkat dalam jabatan

fungsional Perekam Medis Ahli, apabila memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

a. Memiliki ….

- 44 -

a. Memiliki ijazah Sarjana (S.1)/Diploma IV (D.IV) rekam

medis informasi kesehatan;

b. Memiliki Surat Tanda Regristasi (STR) Perekam Medis

yang masih berlaku;

c. Tersedia formasi untuk jabatan fungsional Perekam

Medis Ahli; dan

d. Memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang

ditentukan.

(2) Perekam Medis Terampil yang akan diangkat menjadi

Perekam Medis Ahli diberikan angka kredit sebesar 65%

(enam puluh lima persen) angka kredit kumulatif dari

diklat, tugas pokok, dan pengembangan profesi ditambah

angka kredit ijazah Sarjana (S.1)/Diploma IV (D.IV) di

bidang rekam medis informasi kesehatan yang sesuai

kompetensi, dengan tidak memperhitungkan angka kredit

dari unsur penunjang.

BAB X

KOMPETENSI

Pasal 31

(1) Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme

Perekam Medis yang akan naik jenjang jabatan setingkat

lebih tinggi, yang bersangkutan harus mengikuti dan

lulus uji kompetensi.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai uji kompetensi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh

Menteri Kesehatan selaku pimpinan Instansi Pembina

jabatan fungsional Perekam Medis.

BAB XI

FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PEREKAM MEDIS

Pasal 32

(1) Di samping persyaratan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 28, Pasal 29, dan Pasal 30, pengangkatan Pegawai

Negeri Sipil dalam jabatan fungsional Perekam Medis

dilaksanakan sesuai formasi jabatan fungsional Perekam

Medis dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam

jabatan fungsional Perekam Medis dilaksanakan

sesuai dengan formasi jabatan fungsional Perekam

Medis yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung

jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara

setelah mendapat pertimbangan Kepala Badan

Kepegawaian Negara.

b. Pengangkatan ….

- 45 -

b. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam

jabatan fungsional Perekam Medis dilaksanakan

sesuai dengan formasi jabatan fungsional Perekam

Medis yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-

masing setelah mendapat persetujuan tertulis dari

Menteri yang bertanggung jawab di bidang

pendayagunaan aparatur negara dan memperoleh

pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara.

(2) Penetapan formasi jabatan fungsional Perekam Medis

didasarkan pada indikator, antara lain:

a. Kelas/tipe sarana kesehatan;

b. Jenis pelayanan kesehatan;

c. Jumlah tempat tidur sarana kesehatan;

d. Jumlah kunjungan pasien;

e. Jumlah klaim penggantian pembayaran; dan

f. Jam kerja pelayanan rekam medis dan informasi

kesehatan 24 jam.

(3) Formasi jabatan fungsional Perekam Medis sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b, diatur

sebagai berikut:

a. Di lingkungan Rumah Sakit Umum, meliputi:

1) Rumah Sakit Umum Kelas A:

(a) Terampil 70 (tujuh puluh) orang; dan

(b) Ahli 20 (dua puluh) orang.

(2) Rumah Sakit Umum Kelas B:

(a) Terampil 45 (empat puluh lima) orang; dan

(b) Ahli 10 (sepuluh) orang.

(3) Rumah Sakit Umum Kelas C:

(a) Terampil 30 (tiga puluh) orang; dan

(b) Ahli 6 (enam) orang.

(4) Rumah Sakit Umum Kelas D:

(a) Terampil 15 (lima belas) orang; dan

(b) Ahli 4 (empat) orang.

b. Di lingkungan Rumah Sakit Khusus, meliputi:

1) Rumah Sakit Khusus Kelas A:

(a) Terampil, 40 (empat puluh) orang; dan

(b) Ahli, 15 (lima belas) orang.

2) Rumah Sakit Khusus Kelas B:

(a) Terampil, 25 (dua puluh lima) orang; dan

(b) Ahli, 10 (sepuluh) orang.

3) Rumah ….

- 46 -

3) Rumah Sakit Khusus Kelas C:

(a) Terampil, 20 (dua puluh) orang; dan

(b) Ahli, 5 (lima) orang.

c. Di lingkungan Balai Sanatorium:

1) Terampil 10 (sepuluh) orang;

2) Ahli 5 (lima) orang; dan

d. Di lingkungan Puskesmas:

1) Terampil 5 (lima) orang; dan

2) Ahli 2 (dua) orang.

e. Di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya:

1) Terampil 2 (dua) orang; dan

2) Ahli 1(satu) orang.

(4) Formasi jabatan fungsional Perekam Medis sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) didasarkan pada analisis jabatan

dan analisis beban kerja di bidang pelayanan rekam

medis informasi kesehatan.

BAB XII

PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI,

DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN

Bagian Kesatu

Pembebasan Sementara

Pasal 33

(1) Perekam Medis Pelaksana, pangkat Pengatur, golongan

ruang II/c sampai dengan Perekam Medis Penyelia,

pangkat Penata, golongan ruang III/c dan Perekam Medis

Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a

sampai dengan Perekam Medis Madya, pangkat Pembina

Tingkat I, golongan ruang IV/b, dibebaskan sementara

dari jabatannya, apabila dalam jangka waktu 5 (lima)

tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir

tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan

jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.

(2) Perekam Medis Penyelia, pangkat Penata Tingkat I,

golongan ruang III/d, dibebaskan sementara dari

jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam

pangkatnya tidak dapat mengumpulkan paling kurang 10

(sepuluh) angka kredit dari tugas pokok.

(3) Perekam ….

- 47 -

(3) Perekam Medis Madya, pangkat Pembina Utama Muda,

golongan ruang IV/c dibebaskan sementara dari

jabatannya apabila setiap tahun sejak diangkat dalam

pangkatnya tidak dapat mengumpulkan paling kurang 20

(dua puluh) angka kredit dari kegiatan tugas pokok dan

pengembangan profesi.

(4) Di samping pembebasan sementara sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Perekam

Medis dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila:

a. Diberhentikan dari jabatan negeri;

b. Ditugaskan secara penuh di luar jabatan fungsional

Perekam Medis;

c. Menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau

d. Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.

Bagian Kedua

Pengangkatan Kembali

Pasal 34

(1) Perekam Medis yang dibebaskan sementara karena tidak

dapat memenuhi angka kredit sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 33 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), diangkat

kembali dalam jabatan fungsioanl Perekam Medis setelah

memenuhi angka kredit yang ditentukan.

(2) Pejabat fungsional Perekam Medis yang dibebaskan

sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (4)

huruf a, dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional

Perekam Medis apabila pemeriksaan oleh yang berwajib

telah selesai atau telah ada putusan pengadilan yang

telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan

ternyata bahwa yang bersangkutan tidak bersalah.

(3) Pejabat fungsional Perekam Medis yang dibebaskan

sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (4)

huruf b, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan

fungsional Perekam Medis paling tinggi berusia 54 (lima

puluh empat) tahun.

(4) Perekam Medis yang telah selesai menjalani pembebasan

sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (4)

huruf c, dapat diangkat kembali dalam jabatan fungsional

Perekam Medis.

(5) Perekam Medis yang telah selesai menjalani pembebasan

sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (4)

huruf d, diangkat kembali dalam jabatan fungsional

Perekam Medis.

(6) Pengangkatan ….

- 48 -

(6) Pengangkatan kembali dalam jabatan fungsional Perekam

Medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat

(3), ayat (4), dan ayat (5) dengan menggunakan angka

kredit terakhir yang dimilikinya dan dapat ditambah

angka kredit dari tugas pokok yang diperoleh selama

pembebasan sementara.

Bagian Ketiga

Pemberhentian dari Jabatan

Pasal 35

Perekam Medis diberhentikan dari jabatannya, apabila:

a. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan

sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 33 ayat (1), tidak dapat mengumpulkan angka

kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat

setingkat lebih tinggi.

b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan

sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3), tidak dapat mengumpulkan

angka kredit yang ditentukan.

c. Dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari

jabatan.

Pasal 36

Pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan

pemberhentian dari jabatan fungsional Perekam Medis

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Pasal 34, dan Pasal 35

ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

BAB XIII

PENURUNAN JABATAN

Pasal 37

(1) Perekam Medis yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat

berat berupa pemindahan dalam rangka penurunan

jabatan, melaksanakan tugas sesuai jenjang jabatan yang

baru.

(2) Penilaian prestasi kerja dalam masa hukuman disiplin

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dinilai sesuai

dengan jabatan yang baru.

BAB XIV ….

- 49 -

BAB XIV

PENYESUAIAN/INPASSING DALAM JABATAN DAN ANGKA KREDIT

Pasal 38

(1) Pegawai Negeri Sipil yang pada saat ditetapkan Peraturan

Menteri ini telah dan masih melaksanakan tugas di

bidang pelayanan rekam medis informasi kesehatan

berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang, dapat

disesuaikan/inpassing dalam jabatan fungsional Perekam

Medis Ahli, harus memuhi syarat:

a. Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/DIV Program

Studi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan/Rekam

Medik/Manajemen Informasi Kesehatan/Informatika

Rekam Medik dan Kesehatan Masyarakat dengan latar

belakang D3RMIK/Rekam Medik ;

b. Pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang

III/a;

c. Memiliki Surat Tanda Regristasi (STR) Perekam Medis

yang masih berlaku; dan

d. Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1

(satu) tahun terakhir

(2) Angka kredit kumulatif untuk penyesuaian/inpassing

dalam jabatan fungsional Perekam Medis sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum dalam

Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan

dari Peraturan Menteri ini.

(3) Angka kredit kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat

(2), hanya berlaku selama masa penyesuaian/inpassing.

(4) Untuk menjamin keseimbangan antara beban kerja dan

jumlah Pegawai Negeri Sipil yang akan disesuaikan/

diinpassing sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka

pelaksanaan penyesuaian/inpassing harus

mempertimbangkan formasi jabatan.

BAB XV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 39

Ketentuan pelaksanaan Peraturan Menteri ini diatur lebih

lanjut oleh Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawaian

Negara.

Pasal 40 ….

- 50 -

Pasal 40

Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, semua Peraturan

yang merupakan ketentuan pelaksanaan Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

135/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan Fungsional

Perekam Medis dan Angka Kreditnya, dinyatakan tetap berlaku

sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri ini.

Pasal 41

Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

135/KEP/M.PAN/12/2002 dicabut dan dinyatakan tidak

berlaku.

Pasal 42

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 14 Agustus 2013

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd AZWAR ABUBAKAR

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 5 September 2013

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd AMIR SYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 1097

Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN PANRB

Plt. Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik

Otok Kuswandaru

- 1 -

LAMPIRAN I

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 30 TAHUN 2013

TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEREKAM MEDIS

DAN ANGKA KREDITNYA

UNSUR

1 2 3 5 6 7

I PENDIDIKAN A Pendidikan sekolah dan memperoleh

gelar/ijazahIjasah 60 Semua jenjang

B 1 Sertifikat 15 Semua jenjang

2 Sertifikat 9 Semua jenjang

3 Sertifikat 6 Semua jenjang

4 Sertifikat 3 Semua jenjang

5 Sertifikat 2 Semua jenjang

6 Sertifikat 1 Semua jenjang

7 Sertifikat 0.5 Semua jenjang

C Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Sertifikat 1.5 Semua jenjang

II A Perencanaan 1

a Mengidentifikasi kebutuhan formulir dalam

penyusunan SIM rekam medis manual (berbasis

kertas)Laporan 0.021 Pelaksana

b Mengidentifikasi kebutuhan isi dan data dalam

formulir dalam penyusunan SIM rekam medis

manual (berbasis kertas)Laporan 0.022 Pelaksana

2

4

Pendidikan dan pelatihan fungsional di

bidang pelayanan rekam medis informasi

kesehatan dan memperoleh Surat Tanda

Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)

atau sertifikat

Lamanya lebih 960 jam

Lamanya antara 641-960 jam

Lamanya antara 481-640 jam

Lamanya antara 161-480 jam

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAM MEDIS TERAMPIL DAN ANGKA KREDITNYA

NO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

PELAKSANA

KEGIATAN

Lamanya antara 81-160 jam

Lamanya antara 20- 80 jam

Lamanya antara 10 - 29 jam

Pendidikan dan pelatihan Prajabatan tingkat II

PELAYANAN REKAM MEDIS

INFORMASI KESEHATAN

Diploma III (D.III)

Mengidentifikasi kebutuhan SIM rekam medis manual

(berbasis kertas):

Menyusun alur pembentukan SIM rekam medis

(manual):

- 2 -

UNSUR

1 2 3 5 6 74

NO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

PELAKSANA

KEGIATAN

a Mengklasifikasi kegiatan pelayanan dalam rangka

penyusunan alur pembentukan SIM rekam medisLaporan 0.017 Pelaksana

b Merancang alur kegiatan pelayanan dalam rangka

penyusunan alur pembentukan SIM rekam medis Laporan 0.019 Pelaksana

c Mengusulkan hasil rancangan alur kegiatan

pelayanan SOP 0.083 Penyelia

d Melakukan komunikasi/sosialisasi alur kegiatan

pelayananSOP 0.056 Penyelia

3

a Mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan sebagai

dasar pengambilan keputusan internal maupun

eksternal.Laporan 0.015 Pelaksana

b Rekomendasi sebagai dasar pengambilan

keputusan. Laporan 0.081 Penyelia

c Usulan bentuk formulir untuk pengolahan data

kegiatan pelayanan medis dan panduan

pengisiannya.Laporan 0.080 Penyelia

B Pelaksanaan 1

a Melakukan wawancara untuk mengisi identitas

pribadi data sosial pasien rawat jalan. Tiap 10 Pasien 0.006 Pelaksana

b Memvalidasi kebenaran data kelengkapan pengisian

identitas pribadi data sosisl pasien rawat inap serta

membuat membuat kartu pasien. Tiap 10 Pasien 0.016 Pelaksana Lanjutan

c Menyiapkan rekam medis serta meminta rekam

medis rawat jalan ke petugas rekam medis bagian

penyimpanan.Tiap 10 Pasien 0.016 Pelaksana Lanjutan

d Membuat dan memutakhirkan kartu indeks utama

pasien rawat jalan. Tiap 10 Pasien 0.006 Pelaksana

2 Pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien

baru dan lama rawat inap:

Menyiapkan pengumpulan data rekam medis:

Pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien

baru dan lama rawat jalan:

- 3 -

UNSUR

1 2 3 5 6 74

NO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

PELAKSANA

KEGIATAN

a Melakukan wawancara untuk mengisi identitas

pribadi data sosial pasien rawat inap dan

menginformasikan keruang perawatan.Tiap 10 Pasien 0.007 Pelaksana

b Memvalidasi kebenaran data kelengkapan pengisian

identitas pribadi data sosial pasien rawat inap serta

membuat kartu pasien.Tiap 10 Pasien 0.017 Pelaksana Lanjutan

c Menyiapkan rekam medis rawat inap serta meminta

rekam medis rawat inap ke petugas Rekam Medis

bagian penyimpanan.Tiap 10 Pasien 0.006 Pelaksana

e Membuat, menyimpan dan memutakhirkan kartu

kendali. Tiap 10 Pasien 0.006 Pelaksana

3

a Mengisi buku registrasi pendaftaran pasien rawat

jalan. Tiap 10 buku 0.006 Pelaksana

b Membuat dan memutakhirkan kartu indeks utama

pasien rawat jalan. Kartu 0.006 Pelaksana

c Membuat dan memutakhirkan indeks utama

pasien rawat jalan. Tiap 10 kartu 0.007 Pelaksana

d Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis

dan indeks Dokter pasien rawat jalan. Kartu 0.006 Pelaksana

4

a Mengisi buku registrasi pendaftaran pasien rawat

inap. Kartu 0.007 Pelaksana

b Membuat dan memutakhirkan kartu indeks utama

pasien rawat inap . Tiap 10 kartu 0.007 Pelaksana

c Membuat dan memutakhirkan indeks utama

pasien rawat inap. Kartu 0.007 Pelaksana

d Membuat indeks penyakit, indeks tindakan medis

dan indeks Dokter pasien rawat inap. Kartu 0.007 Pelaksana

5

a Menerima rekam medis. Rekam Medis 0.007 Pelaksana

b Mencatat buku ekspedisi. Rekam Medis 0.007 Pelaksana

Pelaksanaan rekam medis melalui pencatatan/registrasi

pasien rawat inap:

Asembling rekam medis rawat jalan berdasarkan SOP

yang ada:

Pelaksanaan rekam medis melalui pencatatan/registrasi

pasien rawat jalan:

- 4 -

UNSUR

1 2 3 5 6 74

NO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

PELAKSANA

KEGIATAN

c Menyeleksi rekam medis incomplete. Rekam Medis 0.007 Pelaksana

d Menyisipkan slip lembar kekurangan. Rekam Medis 0.007 Pelaksana

e Membuat laporan incomplete. Laporan 0.013 Pelaksana

6

a Menerima rekam medis. Rekam Medis 0.006 Pelaksana

b Mencatat buku ekspedisi. Rekam Medis 0.006 Pelaksana

c Menyeleksi rekam medis incomplete. Rekam Medis 0.015 Pelaksana Lanjutan

d Menyisipkan slip lembar kekurangan. Rekam Medis 0.015 Pelaksana Lanjutan

e Membuat laporan incomplete.Laporan 0.031 Pelaksana Lanjutan

7

a Identifikasi data untuk analisa kuantitatif rekam

medis. Laporan 0.018 Pelaksana Lanjutan

b Klasifikasi data untuk analisa kuantitatif rekam

medis. Laporan 0.018 Pelaksana Lanjutan

c Olahan data analisa kuantitatif rekam medis. Laporan 0.035 Penyelia

d Laporan data analisa kuantitatif rekam medis. Laporan 0.063 Penyelia

e Klarifikasi data analisa kuantitatif rekam medis.Notulen 0.036 Penyelia

8

a Identifikasi data Formulir 0.005 Pelaksana

b Klasifikasi data Laporan 0.013 Pelaksana

c Olah data katalog jenis formulir rekam medis Laporan 0.013 Pelaksana

d Laporan data katalog catatan mutu formulir rekam

medis . Laporan 0.013 Pelaksana

e Klasifikasi data katalog jenis formulir rekam medis Laporan 0.031 Pelaksana Lanjutan

9

Menyusun katalog jenis formulir rekam medis secara

manual.

Pengolahan data rekam medis:

Melakukan analisa kuantitatif rekam medis secara

manual:

Asembling rekam medis rawat inap berdasarkan SOP

yang ada:

- 5 -

UNSUR

1 2 3 5 6 74

NO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

PELAKSANA

KEGIATAN

a Memilih, mengkode dan mengindeks seluruh

diagnosa penyakit pasien rawat jalan sesuai buku

pedoman yang telah ditentukan.Tiap 10 laporan 0.018 Pelaksana lanjutan

b Memberi kode dan indeks tindakan medis pasien

rawat jalan sesuai buku pedoman yang ditentukan. Rekam Medis 0.016 Pelaksana lanjutan

c Memberi kode dan indeks penyakit dan kode

tindakan medis dan kematian pasien rawat inap

sesuai buku pedoman yang telah ditentukan. Tiap 10 rekam medis 0.035 Penyelia

d Memberi kode dan indeks tindakan medis pasien

rawat inap sesuai buku pedoman yang ditentukan. Rekam Medis 0.020 Pelaksana lanjutan

e Memproses permintaan surat keterangan medis,

baik untuk pengadilan maupun non pengadilan. Rekam Medis 0.017 Pelaksana lanjutan

f Memproses pembuatan resume / abstraksi Rekam

Medis. Rekam Medis 0.016 Pelaksana lanjutan

10

a Memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa

dan tindakan medis pasien rawat jalan ke dalam

soft ware case mix.Tiap 10 rekam medis 0.006 Pelaksana

b Memasukkan data demografi pasien, kode diagnosa

dan tindakan medis pasien rawat inap ke dalam soft

ware case mix.Tiap 10 rekam medis 0.006 Pelaksana

c Proses gruping untuk menentukan tarif casemix.Tiap 10 rekam medis 0.010 Pelaksana

d Penyiapan dan menyerahkan laporan hasil gruping

dalam bentuk txt ke bagian akuntansi untuk

diverifikasi internal.Laporan 0.013 Pelaksana

e Penerimaan kembali berkas klaim/ file txt hasil

koreksi dari bagian akuntansi. Rekam Medis 0.006 Pelaksana

f Input ulang hasil koreksi kedalam software casemix.Rekam Medis 0.006 Pelaksana

11

Mengolah data casemix:

Penyimpanan rekam medis :

- 6 -

UNSUR

1 2 3 5 6 74

NO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

PELAKSANA

KEGIATAN

a Mensortir rekam medis rawat jalan. Tiap 10 rekam medis 0.006 Pelaksana

b Mensortir rekam medis rawat inap. Tiap 10 rekam medis 0.016 Pelakasana lanjutan

c Menyimpan rekam medis rawat jalan dan menjaga

agar aman, rahasia, tidak dapat diakses oleh orang

yang tidak berkepentingan.Tiap 10 rekam medis 0.006 Pelaksana

d Menyimpan rekam medis rawat inap dan menjaga

agar penyimpanan rekam medis aman, rahasia,

tidak dapat diakses oleh orang yang tidak

berkepentingan.

Rekam Medis 0.016 Pelakasana lanjutan

e Menyimpan rekam medis rawat jalan inaktif yang

bernilai guna dengan media tertentu. Rekam Medis 0.006 Pelaksana

f Menyimpan rekam medis rawat inap inaktif yang

bernilai guna dengan media tertentu dan menjaga

kerahasiaan isi rekam medis sesuai PP 10/1966

dan peraturan RS/PKM.

Rekam Medis 0.016 Pelakasana lanjutan

g Memantau pelaksanaan sistem penyimpanan rekam

medis rawat jalan dan menjaga kerahasiaan isi

rekam medis sesuai PP 10/1966 dan peraturan

RS/PKM.

Laporan 0.032 Pelakasana lanjutan

h Memantau pelaksanaan sistem penyimpanan rekam

medis rawat inap dan menjaga kerahasiaan isi

rekam medis sesuai PP 10/1966 dan peraturan

RS/PKM.

Laporan 0.083 Penyelia

12

a Menyusun rancangan jadwal retensi rekam medis.Laporan 0.041 Pelaksana Lanjutan

b Menilai rancangan jadwal retensi rekam medis. Laporan 0.065 Penyelia

c Menilai rekam medis yang akan disusutkan. Laporan 0.061 Penyelia

d Menseleksi rekam medis yg akan disusutkan dalam

rangka proses retensi Tiap 10 rekam medis 0.012 Pelaksana

e Membuat daftar pertelaan rekam medis yang akan

disusutkan. Tiap 10 rekam medis 0.013 Pelaksana

f Melaksanakan pemusnahan rekam medis.Rekam Medis 0.034 Pelaksana Lanjutan

Penyusutan/retensi rekam medis:

- 7 -

UNSUR

1 2 3 5 6 74

NO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

PELAKSANA

KEGIATAN

g Membuat berita acara pemusnahan rekam medis.Rekam Medis 0.063 Penyelia

13

a Memberikan layanan jasa peminjaman rekam medis

termasuk menyediakan data untuk penelitian,

pendidikan tenaga kesehatan.

Rekam Medis 0.031 Pelaksana Lanjutan

b Mencatat rekam medis yang dipinjam/ dikeluarkan. Rekam Medis 0.031 Pelaksana Lanjutan

c Mendistribusikan rekam medis ke unit terkait. Tiap 10 rekam medis 0.012 Pelaksana

d Memvalidasi rekam medis yang telah kembali sesuai

peminjaman. Rekam Medis 0.042 Pelaksana Lanjutan

C 1

a Mengidentifikasikan informasi yang dibutuhkan

sebagai dasar pengambilan keputusan, baik pihak

intern maupun sarana pelayanan kesehatan

ekstern.

Laporan 0.083 Penyelia

b Membuat laporan sebagai dasar pengambilan

keputusan.Formulir 0.104 Penyelia

c Membuat usulan bentuk formulir untuk pengolahan

data kegiatan pelayanan medis dan panduan

pengisiannya. Formulir 0.100 Penyelia

d Mengevaluasi formulir rekam medis yang

digunakan.Formulir 0.093 Penyelia

e Memperbaiki bentuk formulir untuk pengolahan

data kegiatan pelayanan medis dan panduan

pengisiannya.

Tiap 10 rekam medis 0.069 Penyelia

2 Pengumpulan data rekam medis:

a Mengumpulkan data untuk penyusunan laporan

cakupan pelayanan pada sarana pelayanan

kesehatan.Rekam Medis 0.013 Pelaksana

b Melakukan analisa kuantitatif rekam medis (QA).Tiap 10 rekam medis 0.031 Pelaksana Lanjutan

c Mengumpulkan data untuk penyusunan laporan

efisiensi pelayanan pada sarana pelayanan

kesehatan.Tiap 10 rekam medis 0.046 Pelaksana Lanjutan

Pengambilan kembali rekam medis:

Persiapan pengumpulan data rekam medis:Pelaporan dan evaluasi

- 8 -

UNSUR

1 2 3 5 6 74

NO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

PELAKSANA

KEGIATAN

d Mengumpulkan data penyakit dan tindakan medis

untuk penyusunan laporan morbiditas dan

mortalitas pasien rawat jalan .Laporan 0.031 Pelaksana Lanjutan

e Mengumpulkan data penyakit dan tindakan medis

untuk penyusunan laporan morbiditas dan

Mortalitas pasien rawat inap.Laporan 0.033 Pelaksana

f Mengumpulkan data penyakit menular untuk

penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas

pasien rawat jalan.Laporan 0.023 Pelaksana

g Mengumpulkan data penyakit menular untuk

penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas

pasien rawat inap.Laporan 0.198 Penyelia

h Mengumpulkan data penyakit tertentu untuk

penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas

pasien rawat jalan.Laporan 0.097 Pelaksana Lanjutan

i Mengumpulkan data penyakit tertentu untuk

penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas

pasien rawat inap.Laporan 0.041 Pelaksana Lanjutan

j Malakukan analisis kuantitatif rekam medis.Laporan 0.093 Pelaksana Lanjutan

3

a Merekapitulasi data penyakit dan tindakan medis

untuk penyusunan laporan morbiditas dan

mortalitas pasien rawat jalan.

Laporan 0.189 Penyelia

b Merekapitulasi data penyakit dan tindakan medis

untuk penyusunan laporan morbiditas dan

mortalitas pasien rawat inap.

Laporan 0.095 Pelaksana Lanjutan

c Merekapitulasi data penyakit menular

untukpenyusunan laporan morbiditas dan

mortalitas pasien rawat jalan.

Laporan 0.081 Penyelia

d Merekapitulasi data penyakit menular untuk

penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas

pasien rawat inap.

Laporan 0.089 Pelaksana Lanjutan

e Merekapitulasi data penyakit tertentu untuk

penyusunan laporan morbiditas dan mortalitas

pasien rawat jalan.

Laporan 0.132 Penyelia

Pengumpulan data penyakit dan tindakan medis rawat

jalan dan rawat inap:

- 9 -

UNSUR

1 2 3 5 6 74

NO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

PELAKSANA

KEGIATAN

f Merekapitulasi data penyakit tertentu

untukpenyusunan laporan morbiditas dan

mortalitas pasien rawat inap.

Laporan 0.093 Pelaksana Lanjutan

g Merekapitulasi data untuk penyusunan laporan

cakupan pelayanan pada sarana pelayanan

kesehatan.

Laporan 0.088 Pelaksana Lanjutan

h Merekapitulasi data untuk penyusunan laporan

mutu pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan. Laporan 0.089 Pelaksana Lanjutan

i Merekapitulasi data untuk penyusunan laporan

efisiensi pelayanan pada sarana pelayanan

kesehatan.

Laporan 0.094 Pelaksana Lanjutan

4

a Laporan cakupan pelayanan pada sarana

pelayanan kesehatan/ statistik RS. Laporan 0.184 Penyelia

b Laporan mutu pelayanan pada sarana pelayanan

kesehatan/ statistik RS. Laporan 0.057 Pelaksana Lanjutan

c Laporan efisiensi pelayanan pada sarana pelayanan

kesehatan/ statistik RS. Laporan 0.080 Penyelia

d Laporan morbiditas dan mortalitas pasien rawat

jalan. Laporan 0.078 Pelaksana Lanjutan

e Laporan morbiditas dan mortalitas penyakit pasien

rawat inap. Laporan 0.073 Pelaksana Lanjutan

f Laporan morbiditas dan mortalitas penyakit

menular pasien rawat jalan. Laporan 0.033 Pelaksana Lanjutan

g Laporan morbiditas dan mortalitas penyakit

menular pasien rawat inap. Laporan 0.035 Pelaksana Lanjutan

h Laporan morbiditas dan mortalitas penyakit

tertentu rawat jalan. Laporan 0.094 Penyelia

i Laporan morbiditas dan mortalitas penyakit

tertentu pasien rawat inap. Laporan 0.097 Penyelia

j Memvalidasi surat keterangan medis baik untuk

pengadilan maupun non pengadilan. Rekam Medis 0.063 Penyelia

k Memberikan Informed Consent pelepasan informasi

atas data medis yang akan dikeluarkan rumah

sakit.

Laporan 0.082 Penyelia

Menyusun laporan rekam medis:

- 10 -

UNSUR

1 2 3 5 6 74

NO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

PELAKSANA

KEGIATAN

5Rekam Medis 0.014 Pelaksana

6

a Identifikasi data formulir analisis mutu sistem

pengembalian rekam medis.Rekam Medis 0.007 Pelaksana

b Kumpulan data analisis mutu sistem pengembalian

rekam medis.Rekam Medis 0.007 Pelaksana

c Monitoring analisis mutu sistem pengembalian

rekam medis. Laporan 0.041 Pelaksana Lanjutan

d Rekapitulasi rekam medis masuk/keluar. Laporan 0.039 Pelaksana Lanjutan

7

a Identifikasi keabsahan data rekam medis Rekam Medis 0.007 Pelaksana

b Observasi data pada setiap lembaran rekam medis

dalam rangka evaluasi keabsahan dataRekam Medis 0.007 Pelaksana

c Verifikasi data yang dimanipulasi terhadap otorisasi

akses. Laporan 0.041 Pelaksana Lanjutan

d Koordinasi pihak yang terkait data yang

menyimpang/tidak sesuai. Laporan 0.063 Penyelia

e Buat kesimpulan dan saran. Laporan 0.067 Penyelia

8

a Identifikasi keabsahan data rekam medis secara

manual.Rekam Medis 0.016 Pelaksana Lanjutan

b Observasi data pada setiap lembaran rekam medis.Rekam Medis 0.031 Penyelia

c Verifikasi data yang dimanipulasi terhadap otorisasi

akses.Laporan 0.062 Penyelia

d Koordinasi pihak yang terkait data yang

menyimpang/tidak sesuai.Laporan 0.084 Penyelia

e Buat kesimpulan dan saran. Rekam Medis 0.064 Penyelia

III PENGEMBANGAN PROFESI A Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di

bidang pelayanan rekam medis informasi

kesehatan

1

Evaluasi keabsahan data rekam medis secara manual

(rawat inap):

Evaluasi keabsahan data rekam medis secara manual

(rawat jalan):

Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian,

pengkajian, survey, dan evaluasi di bidang pelayanan

rekam medis informasi kesehatan yang dipublikasikan :

Menghitung angka ketidaklengkapan pengisian

informed consent .

Menganalisis mutu sistem pengembalian berkas rekam

medis manual:

- 11 -

UNSUR

1 2 3 5 6 74

NO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

PELAKSANA

KEGIATAN

a Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan

secara nasionalBuku 12.5 Semua jenjang

b Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI Naskah 6 Semua jenjang

2

a Dalam bentuk buku Buku 8 Semua jenjang

b Dalam bentuk makalah Naskah 4 Semua jenjang

3

a Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan

secara nasionalBuku 8 Semua jenjang

b Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh LIPINaskah 4 Semua jenjang

4

a Dalam bentuk buku Buku 7 Semua jenjang

b Dalam bentuk makalah Makalah 3.5 Semua jenjang

5

Naskah 2 Semua jenjang

6

Naskah 2.5 Semua jenjang

B. 1

a Buku yang diterbitkan atau diedarkan secara

nasionalBuku 7 Semua jenjang

b Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh instansi

yang berwenangMajalah 3.5 Semua jenjang

Penerjemahan/penyaduran buku dan

bahan-bahan lainnya di bidang pelayanan

rekam medis informasi kesehatan.

Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan

lainnya di bidang pelayanan rekam medis informasi

kesehatan yang dipublikasikan dalam bentuk:

Membuat karya ilmiah/karya ilmiah hasil penelitian,

pengkajian survey, dan evaluasi di bidang pelayanan

rekam medis informasi kesehatan yang tidak

dipublikasikan:

Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan dan

atau ulasan ilmiah di bidang pelayanan rekam medis

informasi kesehatan pada pertemuan ilmiah

Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau

ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri di bidang

pelayanan rekam medis informasi kesehatan yang

dipublikasikan :

Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau

ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri di bidang

pelayanan rekam medis informasi kesehatan yang tidak

dipublikasikan:

Membuat tulisan ilmiah populer di bidang pelayanan

rekam medis informasi kesehatan yang disebarluaskan

melalui media massa.

- 12 -

UNSUR

1 2 3 5 6 74

NO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

PELAKSANA

KEGIATAN

2

a Buku Buku 3 Semua jenjang

b Makalah Naskah 1.5 Semua jenjang

3Naskah 2 Semua jenjang

C 1Pedoman 2 Semua jenjang

2Juklak 2 Semua jenjang

3Juknis 2 Semua jenjang

D Pengembangan teknologi tepat guna di

bidang pelayanan rekam medis informasi

kesehatan

Produk teknologi 5 Semua jenjang

IV PENUNJANG TUGAS

PEREKAM MEDIS

A Pengajar/pelatih di bidang pelayanan

rekam medis informasi kesehatan jpl 0.3 Semua jenjang

B. 1.

a. Pemrasaran Kali 3 Semua jenjang

b. Pembahas/moderator/narasumber Kali 2 Semua jenjang

c. Peserta Kali 1 Semua jenjang

2. Mengikuti delegasi ilmiah sebagai:

a. Ketua Kali 1.5 Semua jenjang

b. Anggota Kali 1 Semua jenjang

C.

a. Pengurus aktif Kali 1 Semua jenjang

b. Anggota aktif Kali 0.75 Semua jenjang

D.

a. Ketua/Wakil Ketua Tahun 1 Semua jenjang

b. Anggota Tahun 0.75 Semua jenjang

E. Perolehan penghargaan/tanda jasa

a. 30 (tiga puluh) tahun Piagam 3 Semua jenjang

b. 20 (dua puluh) tahun Piagam 2 Semua jenjang

Membuat ketentuan pelaksanaan di bidang pelayanan

rekam medis informasi kesehatan

Membuat ketentuan teknis di bidang pelayanan rekam

medis informasi kesehatan

Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pelayanan

rekam medis informasi kesehatan

Keikutsertaan dalam seminar / lokakarya

di bidang pelayanan rekam medis informasi

kesehatan

Keanggotaan dalam organisasi profesi

Pembuatan buku pedoman/ketentuan

pelaksanaan/ketentuan teknis di bidang

pelayanan rekam medis informasi

kesehatan

Keanggotaan dalam Tim Penilai jabatan

fungsional Perekam Medis

Menjadi anggota organisasi profesi, sebagai

Mengajar/melatih di bidang pelayanan rekam medis informasi

kesehatan

Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan

lainnya di bidang pelayanan rekam medis informasi

kesehatan yang tidak dipublikasikan dalam bentuk:

Membuat abstrak tulisan ilmiah di bidang rekam medis

informasi kesehatan yang dimuat dalam penerbitan

Membuat buku pedoman di bidang pelayanan rekam

medis informasi kesehatan

Menjadi anggota Tim Penilai jabatan fungsional Perekam

Medis, sebagai:

Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalancana Karya

Satya:

Mengikuti seminar/lokakarya internasional/ nasional

sebagai:

- 13 -

UNSUR

1 2 3 5 6 74

NO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

PELAKSANA

KEGIATAN

c. 10 (sepuluh) tahun Piagam 1 Semua jenjang

F.

a. Ijazah 5 Semua jenjang

b. Magister (S2) Ijazah 10 Semua jenjang

c. Doktor (S3) Ijazah 15 Semua jenjang

G Pelaksanaan kegiatan penunjang lainnya Sebagai koordinator pejabat fungsional Perekam MedisSK 0.5 Semua jenjang

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd

AZWAR ABUBAKAR

Salinan sesuai dengan aslinya

KEMENTERIAN PANRB

Plt. Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik

Otok Kuswandaru

Perolehan gelar kesarjanaan lainnya Memperoleh ijazah/gelar yang tidak sesuai dalam bidang

tugasnya :

Sarjana (S1)/Diploma IV (D.IV)

- 1 -

LAMPIRAN II

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 30 TAHUN 2013

TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEREKAM MEDIS

DAN ANGKA KREDITNYA

UNSUR

1 2 3 5 6 7

I PENDIDIKAN A 1 Ijasah 200 Semua jenjang

2 Ijasah 150 Semua jenjang

3 Ijasah 100 Semua jenjang

B 1 Sertifikat 15 Semua jenjang

2 Sertifikat 9 Semua jenjang

3 Sertifikat 6 Semua jenjang

4 Sertifikat 3 Semua jenjang

5 Sertifikat 2 Semua jenjang

6 Sertifikat 1 Semua jenjang

7 Sertifikat 0.5 Semua jenjang

C Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Sertifikat 2 Semua jenjang

II PELAYANAN REKAM MEDIS

INFORMASI KESEHATAN

A Perencanaan 1

a Pengelola data menjadi informasi Laporan 0.205 Madya

b Pengumpul data sebagai bahan perencanaan Laporan 0.069 Pertama

2

a Pengelolaan data menjadi informasi Laporan 0.203 Madya

b Pengumpul data sebagai bahan perencanaan Laporan 0.073 Pertama

3

a Pengelolaan data menjadi informasi Laporan 0.205 Madya

b Pengumpul data sebagai bahan perencanaan Laporan 0.067 Pertama

PELAKSANA KEGIATAN

Lamanya antara 161-480 jam

Doktor (S3)

Magister (S2)

Lamanya lebih 960 jam

Lamanya antara 641-960 jam

NO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

4

Lamanya antara 481-640 jam

Lamanya antara 81-160 jam

Lamanya antara 20- 80 jam

Lamanya antara 10 - 29 jam

Pendidikan dan pelatihan Prajabatan tingkat III

Menyusun rencana 5 tahunan:

Menyusun rencana tahunan:

Menyusun rencana triwulan manajemen mutu:

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAM MEDIS AHLI DAN ANGKA KREDITNYA

Pendidikan dan pelatihan fungsional

dibidang pelayanan rekam medis

informasi kesehatan dan memperoleh

Surat Tanda Tamat Pendidikan dan

Pelatihan (STTPP) atau sertifikat

Pendidikan sekolah dan memperoleh

gelar/ijazah

Sarjana (S1)/Diploma IV (D.IV)

- 2 -

UNSUR

1 2 3 5 6 7

PELAKSANA KEGIATANNO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

4

4

a Pengelolaan data menjadi informasi Laporan 0.236 Madya

b Pengumpul data sebagai bahan perencanaan Laporan 0.073 Pertama

5

a Pengelolaan data menjadi informasi Laporan 0.152 Madya

b Pengumpul data sebagai bahan perencanaan Laporan 0.069 Pertama

6

a Pengelolaan data menjadi informasi Laporan 0.198 Madya

b Pengumpul data sebagai bahan perencanaan Laporan 0.051 Pertama

7

a Pengelola data menjadi informasi Laporan 0.155 Madya

b Pengumpul data sebagai bahan perencanaan Laporan 0.051 Pertama

8

a Struktur dan butiran data untuk SIM rekam medis Laporan 0.054 Pertama

b Keterkaitan butiran data pada SIM rekam medis Laporan 0.059 Pertama

c Koneksi data awal yang terproses menjadi informasi

untuk keputusan manajemen; Laporan 0.053 Pertama

9

a Struktur dan butiran data untuk SIM rekam medis Laporan 0.053 Pertama

b Keterkaitan butiran data pada SIM rekam medis Laporan 0.054 Pertama

c Koneksi data awal yang terproses menjadi informasi

untuk keputusan manajemen; Laporan 0.077 Pertama

d Hak akses user / pengguna. Laporan 0.076 Pertama

10

a Klasifikasi kegiatan pelayanan Laporan 0.029 Pertama

b Rancangan alur kegiatan pelayanan SOP 0.033 Pertama

c Usulan hasil rancangan alur kegiatan pelayanan SOP 0.023 Pertama

d Komunikasi/sosialisasi alur kegiatan pelayanan SOP 0.046 Pertama

Mengidentifikasi kebutuhan SIM rekam medis hybrid:

Menyusun alur pembentukan SIM rekam medis

(komputerisasi, hybrid):

Menyusun rencana triwulan surveilans kasus tertentu

(penyakit menular, tidak menular, kronik, KLB):

Menyusun rencana triwulan audit koding:

Menyusun rencana triwulan logistik:

Menyusun jadwal kerja (pembagian tugas):

Mengidentifikasi kebutuhan SIM rekam medis dalam

komputerisasi:

- 3 -

UNSUR

1 2 3 5 6 7

PELAKSANA KEGIATANNO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

4

11TOR 0.080 Muda

12TOR 0.086 Muda

13

a Membuat modul sebagai usulan rancangan program SIM

rekam medis. Modul 0.090 Muda

b Mengkoordinasikan dengan Tim IT untuk SIM rekam

medisNotulen 0.089 Muda

14

a Identifikasi format untuk penggantian biaya/klaim

diagnosa dan tindakan pasien rawat jalan dan rawat

inap.Laporan 0.051 Pertama

b Klasifikasi format untuk penggantian biaya/klaim

diagnosa dan tindakan pasien rawat jalan dan rawat

inap.Laporan 0.051 Pertama

c Usulan format sistem penggantian biaya/klaim diagnosa

dan tindakan pasien rawat jalan dan rawat inap. Laporan 0.104 Madya

d Komunikasi ke IT format aplikasi untuk penggantian

biaya/klaim diagnosa dan tindakan pasien rawat jalan

dan rawat inap.Notulen 0.130 Madya

15

a Identifikasi data penggantian biaya/klaim dalam

menjamin validitas untuk berbagai register sebagai

dasar outcomeLaporan 0.049 Pertama

b Klasifikasi data penggantian biaya/klaim dalam

menjamin validitas untuk berbagai register sebagai

dasar outcome

Laporan 0.069 Pertama

c Usulan modul aplikasi penggantian biaya/klaim Modul 0.215 Madya

d Komunikasi modul aplikasi untuk penggantian

biaya/klaim dalam menjamin validitas data untuk

berbagai register sebagai dasar outcome .Notulen 0.120 Madya

16

a Identifikasi tampilan formulir pendaftaran rawat jalan.Laporan 0.026 Pertama

Menyusun kebutuhan bahan terkait SIM rekam medis.

Menyusun kebutuhan SIM rekam medis dalam TOR/KAK.

Penyediaan bahan rancangan SIM rekam medis:

Merancang format penggantian biaya/klaim diagnosa dan

tindakan pasien rawat jalan dan rawat inap:

Merancang modul untuk aplikasi penggantian biaya/klaim

dalam menjamin validitas data berbagai register sebagai

dasar outcome :

Merancang formulir pendaftaran rawat jalan:

- 4 -

UNSUR

1 2 3 5 6 7

PELAKSANA KEGIATANNO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

4

b Klasifikasi tampilan formulir pendaftaran rawat jalan.Laporan 0.034 Pertama

c Usulan desain tampilan formulir pendaftaran rawat

jalan. Laporan 0.079 Madya

d Komunikasi desain aplikasi tampilan formulir

pendaftaran rawat jalan. Notulen 0.116 Madya

17

a Identifikasi tampilan formulir pendaftaran rawat inap.Laporan 0.027 Pertama

b Klasifikasi tampilan formulir pendaftaran rawat inap.Laporan 0.029 Pertama

c Usulan desain tampilan formulir pendaftaran rawat

inap. Laporan 0.086 Madya

d Komunikasi desain aplikasi tampilan formulir

pendaftaran rawat inap. Notulen 0.080 Madya

18

a Identifikasi tampilan analisis mutu sistem pengembalian

RMIK. Laporan 0.027 Pertama

b Klasifikasi tampilan analisis mutu sistem pengembalian

RMIK. Laporan 0.043 Pertama

c Usulan desain tampilan analisis mutu sistem

pengembalian RMIK. Laporan 0.084 Madya

d Komunikasi desain aplikasi tampilan analisis mutu

sistem pengembalian RMIK. Notulen 0.081 Madya

19

a Identifikasi data tampilan analisis kuantitatif RMIK;.Laporan 0.027 Pertama

b Klasifikasi data tampilan analisis kuantitatif RMIK.Laporan 0.043 Pertama

c Usulan disain tampilan analisis kuantitatif RMIK. Laporan 0.126 Madya

d Komunikasi disain aplikasi tampilan analisis kuantitatif

RMIK.Notulen 0.079 Madya

20

a Identifikasi data tampilan analisis kualitatif rekam

medis. Laporan 0.027 Pertama

Merancang tampilan pendaftaran rawat inap:

Merancang tampilan analisis mutu sistem pengembalian

RMIK:

Merancang tampilan analisis kuanitatif RMIK secara

elektronik :

Merancang tampilan analisis kualitatif rekam medis secara

manual :

- 5 -

UNSUR

1 2 3 5 6 7

PELAKSANA KEGIATANNO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

4

b Klasifikasi data analisis kualitatif rekam medis. Laporan 0.042 Pertama

c Usulan disain aplikasi tampilan data analisis kualitatif.Laporan 0.129 Madya

d Komunikasi disain aplikasi untuk tampilan analisis

kualitatif rekam medis. Notulen 0.112 Madya

21

a Identifikasi data format formulir sebagai alat bantu

monitoring keakuratan koding. Laporan 0.028 Pertama

b Klasifikasi data format formulir sebagai alat bantu

monitoring keakuratan koding. Laporan 0.043 Pertama

c Usulan disain format formulir alat bantu monitoring

keakuratan koding. Laporan 0.129 Madya

d Komunikasi disain aplikasi format formulir sebagai alat

bantu keakuratan koding. Notulen 0.082 Madya

22

a Identifikasi data Laporan 0.028 Pertama

b Klasifikasi data Laporan 0.030 Pertama

c Usulan disain Laporan 0.089 Madya

d Komunikasi disain aplikasi Notulen 0.083 Madya

23

a Identifikasi data format formulir sistem seleksi rekam

medis yang akan disusutkan. Laporan 0.033 Pertama

b Klasifikasi data format formulir sistem seleksi rekam

medis yang akan disusutkan. Laporan 0.041 Pertama

c Usulan disain format formulir sistem seleksi rekam

medis yang akan disusutkan. Laporan 0.123 Madya

d Komunikasi disain aplikasi format formulir sistem

seleksi rekam medis yang akan disusutkan. Notulen 0.105 Madya

24

a Identifikasi data format formulir Laporan 0.026 Pertama

b Klasifikasi data format formulir Laporan 0.041 Pertama

Merancang format formulir sebagai alat bantu untuk

digunakan memonitor keakuratan koding klinis:

Merancang sistem indeks penyakit, kode tindakan medis,

indeks dokter dan kematian komputerisasi:

Merancang sistem seleksi rekam medis yang akan

disusutkan:

Merancang desain aplikasi pelaporan sesuai kebutuhan

rekam medis:

- 6 -

UNSUR

1 2 3 5 6 7

PELAKSANA KEGIATANNO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

4

c usulan disain format formulir Laporan 0.124 Madya

d Komunikasi disain aplikasi format formulir Notulen 0.076 Madya

25

a Identifikasi kebutuhan modul RMIK. Modul 0.047 Pertama

b Usulan modul RMIK. Laporan 0.051 Muda

26

a Identifikasi variabel data analisa kelengkapan

pengembalian RMIK untuk dikomputerisasikan. Laporan 0.026 Pertama

b Klasifikasi variabel data analisa kelengkapan

pengembalian RMIK untuk dikomputerisasikan.Laporan 0.037 Pertama

c Usulan variabel data analisa kelengkapan pengembalian

RMIK untuk dikomputerisasikan.Laporan 0.088 Madya

d Komunikasi variabel data analisa kelengkapan

pengembalian RMIK untuk dikomputerisasikan. Notulen 0.077 Madya

27

a Identifikasi tampilan isian rekam medis secara

elektronik. Laporan 0.026 Pertama

b Klasifikasi tampilan isian rekam medis secara elektronik.Laporan 0.028 Pertama

c Usulan tampilan isian rekam medis secara elektronik.Laporan 0.089 Madya

d Komunikasi tampilan isian rekam medis secara

elektronik. Notulen 0.074 Madya

28

a Identifikasi data tampilan analisis kualitatif rekam

medis. Laporan 0.025 Pertama

b Klasifikasi data tampilan analisis kualitatif rekam medis.Laporan 0.030 Pertama

c Komunikasi disain aplikasi tampilan analisis kualitatif

rekam medis. Notulen 0.092 Madya

29

Merancang tampilan analisis kualitatif rekam medis secara

elektonik:

Merancang tampilan data/butiran informasi demografi

pasien rawat jalan dan rawat inap:

Merancang tampilan isian rekam medis secara elektronik :

Membuat modul RMIK:

Membuat konsep/rancangan tampilan analisa kelengkapan

pengembalian RMIK untuk dikomputerisasikan:

- 7 -

UNSUR

1 2 3 5 6 7

PELAKSANA KEGIATANNO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

4

a Identifikasi tampilan data/butiran informasi demografi

pasien rawat jalan dan rawat inap. Laporan 0.032 Pertama

b Klasifikasi tampilan data/butiran informasi demografi

pasien rawat jalan dan rawat inap. Laporan 0.038 Pertama

c Usulan desain tampilan data/butiran informasi

demografi pasien rawat jalan dan rawat inap. Laporan 0.114 Madya

d Komunikasi desain aplikasi data/butiran informasi

demografi pasien rawat jalan dan rawat inap. Notulen 0.091 Madya

30

a Identifikasi tampilan register rawat jalan dan rawat

inap. Laporan 0.033 Pertama

b Klasifikasi tampilan register rawat jalan dan rawat

inap. Laporan 0.040 Pertama

c Usulan desain tampilan register rawat jalan dan rawat

inap. Laporan 0.121 Madya

d Komunikasi desain aplikasi tampilan register rawat

jalan dan rawat inap. Notulen 0.079 Madya

31

a Identifikasi tampilan indeks utama pasien rawat jalan.Laporan 0.026 Pertama

b Klasifikasi tampilan indeks utama pasien. Laporan 0.039 Pertama

c Usulan desain tampilan indeks utama pasien rawat

jalan. Laporan 0.114 Madya

d Komunikasi desain tampilan aplikasi indeks utama

pasien rawat jalan. Notulen 0.108 Madya

32

a Identifikasi data untuk sistem retensi rekam medis.Laporan 0.040 Pertama

b Klasifikasi data untuk retensi rekam medis. Laporan 0.040 Pertama

c Usulan disain aplikasi pada pihak ketiga. Laporan 0.118 Madya

d Koordinasi disain aplikasi untuk sistem seleksi rekam

medis yang akan diretensi. Notulen 0.120 Madya

Merancang tampilan format seleksi rekam medis yang akan

disusutkan:

Merancang tampilan register rawat jalan dan rawat inap:

Merancang tampilan indeks utama pasien rawat jalan:

- 8 -

UNSUR

1 2 3 5 6 7

PELAKSANA KEGIATANNO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

4

33

a Identifikasi butiran data untuk analisis rancangan

sistem aplikasi rekam medis rawat jalan dan rawat inap. Laporan 0.053 Pertama

b Klasifikasi butiran data untuk analisis rancangan sistem

aplikasi rekam medis rawat jalan dan rawat inap. Laporan 0.052 Pertama

c Usulan butiran data untuk analisis rancangan sistem

aplikasi rekam medis rawat jalan dan rawat inap. Laporan 0.053 Madya

d Koordinasi butiran data untuk analisis rancangan

sistem aplikasi rekam medis rawat jalan dan rawat inap. Notulen 0.052 Madya

34

a Usulan hasil analisis perancangan sistem aplikasi rekam

medis rawat jalan dan rawat . Laporan 0.131 Madya

b Usulan hasil analisis perancangan bridging sistem

aplikasi rekam medis dengan SIMRS. Laporan 0.131 Madya

35

a SOP audit koding. SOP 0.087 Muda

b Program audit koding. TOR 0.083 Muda

c Data audit koding. Laporan 0.052 Muda

d Uji coba audit dengan dokumen rekam medis. Rekam Medis 0.051 Muda

e Validasi kode penyakit dan tindakan. Kode 0.069 Muda

f Daftar catatan hasil kode yang tidak sesuai. Laporan 0.070 Muda

g Laporan hasil audit. Laporan 0.087 Muda

h Katalog data pasien yang ada pada aplikasi secara

sampling.Kartu 0.034 Muda

i Validasi kode penyakit dan tindakan pasien rawat jalan.Kode 0.038 Muda

j Validasi kode penyakit dan tindakan pasien rawat inap.Kode 0.050 Muda

B Pelaksanaan 1

Membuat analisis rancangan sistem aplikasi rekam medis

rawat jalan dan rawat inap:

Membuat analisis perancangan bridging sistem aplikasi

RMIK dengan SIMRS:

Merencanakan audit kode diagnose penyakit dan tindakan

medis:

Pelaksanaan rekam medis di tempat penerimaan pasien

baru dan lama rawat inap:

- 9 -

UNSUR

1 2 3 5 6 7

PELAKSANA KEGIATANNO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

4

- Melakukan infomed concent masuk rawat inap di TPP

pasien rawat inap. Tiap 10 pasien 0.033 Muda

2

a Analisis data entry penerimaan pasien RMIK rawat jalan

dan rawat inap.Tiap 10 pasien 0.048 Muda

b Susun laporan analisis data entry penerimaan pasien

pelayanan rekam medis rawat jalan dan rawat inap. Laporan 0.086 Muda

c Rekomendasi data kegiatan penerimaan pasien rekam

medis rawat jalan dan rawat inap.Laporan 0.123 Madya

d Penyempurnaan data kegiatan penerimaan pasien

rekam medis rawat jalan dan rawat inap.Laporan 0.062 Muda

3

a Analisis kegiatan pelayanan RMIK rawat jalan dan rawat

inap. Tiap 10 pasien 0.036 Muda

b Susun data kegiatan pelayanan rekam medis rawat jalan

dan rawat inap. Laporan 0.083 Muda

c Rekomendasi data kegiatan pelayanan rekam medis

rawat jalan dan rawat inap. Laporan 0.122 Madya

d Penyempurnaan data kegiatan pelayanan rekam medis

rawat jalan dan rawat inap. Laporan 0.061 Muda

4

a Identifikasi data untuk katalog catatan mutu formulir

rekam medis secara komputerisasi. Tampilan 0.041 Pertama

b Klasifikasi data untuk katalog catatan mutu formulir

rekam medis secara komputerisasi . Tampilan 0.041 Pertama

c Ajukan katalog catatan mutu formulir rekam medis

secara komputerisasi. Tampilan 0.063 Muda

d Koordinasi disain aplikasi untuk katalog catatan mutu

formulir rekam medis secara komputerisasi. Tampilan 0.095 Madya

5

a Analisis kode penyakit rawat jalan termasuk gawat

darurat. Laporan 0.016 Pertama

b Verifikasi tindakan pasien rawat jalan termasuk gawat

darurat. Laporan 0.053 Muda

Mengaudit kodifikasi penyakit dan tindakan secara

elektronik:

Menyusun katalog tampilan rekam medis secara

komputerisasi :

Melakukan kegiatan pelayanan RJ dan RI secara

komputerisasi:

Melakukan kegiatan penerimaan pasien rawat jalan dan

rawat inap secara manual:

- 10 -

UNSUR

1 2 3 5 6 7

PELAKSANA KEGIATANNO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

4

c Validasi kode penyakit pasien rawat jalan termasuk

gawat darurat. Laporan 0.054 Muda

d Evaluasi kode penyakit rawat jalan termasuk gawat

darurat. Laporan 0.034 Muda

e Analisis kode penyakit dan tindakan pasien rawat inap.Laporan 0.034 Muda

f Verifikasi kode tindakan pasien pasien rawat inap.Laporan 0.033 Muda

g Validasi kode tindakan pasien pasien rawat inap. Laporan 0.033 Muda

h Evaluasi kode penyakit pasien rawat inap. Laporan 0.034 Muda

6

a Persiapan/pengumpulan data yg akan diaudit. Rekam Medis 0.036 Muda

b Kriteria penyakit dan tindakan yang akan diaudit. Rekam Medis 0.079 Muda

c Verifikasi penyakit pasien rawat jalan termasuk gawat

darurat.Rekam Medis 0.085 Muda

d Verifikasi kode penyakit dan tindakan pasien rawat inap.Rekam Medis 0.084 Muda

e Validasi kode penyakit dan tindakan pasien rawat jalan

termasuk gawat darurat. Rekam Medis 0.078 Muda

f Validasi kode penyakit dan tindakan pasien rawat inap.Rekam Medis 0.116 Muda

g Analisa kode penyakit dan tindakan pasien rawat jalan

dan atau gawat darurat. Laporan 0.080 Muda

h Analisa kode penyakit dan tindakan pasien rawat inap.Laporan 0.077 Muda

i Evaluasi kode tindakan pasien rawat jalan termasuk

gawat darurat. Laporan 0.077 Muda

j Evaluasi kode penyakit dan tindakan pasien rawat inap.Laporan 0.080 Muda

k Sajian hasil evaluasi audit kode penyakit dan tindakan.Laporan 0.062 Muda

C 1

a Identifikasi menu atau modul. Laporan 0.080 Muda

b Observasi jalannya setiap modul. Laporan 0.062 Muda

c Verifikasi hasil observasi yang tidak sesuai. Laporan 0.084 Muda

Mengevaluasi KAK SIM rekam medis:

Mengaudit kodifikasi penyakit dan tindakan secara manual:

Pelaporan dan evaluasi

- 11 -

UNSUR

1 2 3 5 6 7

PELAKSANA KEGIATANNO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

4

d Buat kesimpulan dan saran hasil observasi. Laporan 0.082 Muda

e Usulan rekomendasi. Laporan 0.083 Muda

2

a Identifikasi menu atau modul. Laporan 0.027 Pertama

b Uji coba proses jalannya modul. Laporan 0.027 Pertama

c Verifikasi hasil uji coba. Laporan 0.027 Pertama

d Sosialisasi pelaksanaan. Laporan 0.027 Pertama

e Kesimpulan dan saran. Laporan 0.053 Muda

3

a Validasi isi tampilan komputer. Laporan 0.084 Muda

b Audit isian. Laporan 0.084 Muda

c Autentifikasi. Laporan 0.086 Muda

d Otorisasi. Laporan 0.028 Muda

e Melakukan monitoring laporan operasi. Rekam Medis 0.029 Muda

f Melakukan monitoring laporan hasil pemeriksaan

penunjang.Rekam Medis 0.016 Pertama

g Melakukan monitoring transfer pasien. Rekam Medis 0.016 Pertama

h Melakukan monitoring laporan anestesi. Rekam Medis 0.016 Pertama

i Melakukan monitoring infeksi nosokomial. Laporan 0.016 Pertama

j Melakukan monitoring resume keperawatan. Laporan 0.039 Pertama

k Melakukan monitoring resume pasien pulang. Formulir 0.039 Pertama

4

a Pengamanan back-up data. Laporan 0.082 Muda

b Kebutuhan informasi dalam sistem pelayanan rekam

medis. Laporan 0.085 Muda

c Pemeriksaan secara komputerisasi kegiatan pelayanan

rawat jalan dan rawat inap. Laporan 0.061 Muda

d Pemeriksaan secara komputerisasi kegiatan pengolahan

berkas rekam medis. Rekam Medis 0.061 Muda

5

Menganalisis data untuk tampilan modul kelengkapan

pengendalian RMIK :

Mengoreksi dan menilai akses data:

Mengevaluasi pelayanan rekam medis dalam pelaksanaan

SIM-RS/elektronik rekam medis yang terkait aturan-

perundangan:

Melakukan pemantauan isian rekam medis secara

elektronik terhadap:

- 12 -

UNSUR

1 2 3 5 6 7

PELAKSANA KEGIATANNO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

4

a Identifikasi pelayanan rekam medis dalam pelaksanaan

SIM-RS/elektronik rekam medis yang terkait aturan-

perundangan.Laporan 0.077 Muda

b Observasi pelayanan rekam medis dalam pelaksanaan

SIM-RS/elektronik rekam medis yang terkait aturan-

perundangan.Laporan 0.082 Muda

c Verifikasi pelayanan rekam medis dalam pelaksanaan

SIM-RS/elektronik rekam medis yang terkait aturan-

perundangan.Laporan 0.051 Muda

d Buat kesimpulan dan saran hasil observasi. Laporan 0.047 Muda

e Usulan rekomendasi. Laporan 0.026 Muda

6

a Mencari data untuk audit klinis dalam indeks penyakit

dan tindakan.Laporan 0.016 Pertama

b Menganalisi data sesuai dengan keperluan audit klinis.Laporan 0.039 Pertama

c Menyajikan data untuk keperluan audit klinis. Rekam Medis 0.033 Pertama

7

a Identifikasi keabsahan data rekam medis secara

elektronik. Laporan 0.016 Pertama

b Observasi data pada setiap lembaran rekam medis. Laporan 0.031 Muda

c Verifikasi data yang dimanipulasi terhadap otorisasi

akses. Laporan 0.067 Muda

d Koordinasi pihak yang terkait data yang

menyimpang/tidak sesuai. Laporan 0.129 Madya

e Buat kesimpulan dan saran. Rekam Medis 0.092 Madya

8

a Identifikasi keabsahan data rekam medis secara

elektronik. Laporan 0.015 Pertama

b Observasi data pada setiap lembaran rekam medis. Laporan 0.031 Muda

c Verifikasi data yang dimanipulasi terhadap otorisasi

akses. Laporan 0.066 Muda

d Koordinasi pihak yang terkait data yang

menyimpang/tidak sesuai. Laporan 0.066 Muda

Mengumpulkan data untuk pengkajian (kebutuhan khusus)

proyek riset klinis:

Evaluasi keabsahan data rekam medis secara elektronik

(rawat jalan):

Evaluasi keabsahan data rekam medis secara elektronik

(rawat inap):

- 13 -

UNSUR

1 2 3 5 6 7

PELAKSANA KEGIATANNO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

4

e Buat kesimpulan dan saran. Rekam Medis Muda

III PENGEMBANGAN PROFESI A Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di

bidang pelayanan rekam medis informasi

kesehatan

1

a Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan

secara nasionalBuku 12.5 Semua jenjang

b Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh LIPI Naskah 6 Semua jenjang

2

a Dalam bentuk buku Buku 8 Semua jenjang

b Dalam bentuk makalah Naskah 4 Semua jenjang

3

a Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan

secara nasional Buku 8 Semua jenjang

b Dalam bentuk majalah ilmiah yang diakui oleh LIPINaskah 4 Semua jenjang

4

a Dalam bentuk buku Buku 7 Semua jenjang

b Dalam bentuk makalah Makalah 3.5 Semua jenjang

5

Naskah 2 Semua jenjang

6

Naskah 2.5 Semua jenjang

B. 1

a Buku yang diterbitkan atau diedarkan secara nasionalBuku 7 Semua jenjang

b Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh instansi yang

berwenangMajalah 3.5 Semua jenjang

Penerjemahan/penyaduran buku dan

bahan-bahan lainnya di bidang pelayanan

rekam medis informasi kesehatan.

Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan lainnya

di bidang pelayanan rekam medis informasi kesehatan yang

Membuat karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian,

pengkajian, survey, dan evaluasi di bidang pelayanan rekam

medis informasi kesehatan yang dipublikasikan :

Membuat karya ilmiah/karya ilmiah hasil penelitian,

pengkajian survey, dan evaluasi di bidang pelayanan rekam

medis informasi kesehatan yang tidak dipublikasikan:

Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau

ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri di bidang pelayanan

rekam medis informasi kesehatan yang dipublikasikan :

Membuat karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau

ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri di bidang pelayanan

rekam medis informasi kesehatan yang tidak dipublikasikan:

Membuat tulisan ilmiah populer di bidang pelayanan rekam

medis informasi kesehatan yang disebarluaskan melalui

media massa.

Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan dan atau

ulasan ilmiah di bidang pelayanan rekam medis informasi

kesehatan pada pertemuan ilmiah

- 14 -

UNSUR

1 2 3 5 6 7

PELAKSANA KEGIATANNO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

4

2

a Buku Buku 3 Semua jenjang

b Makalah Naskah 1.5 Semua jenjang

3

Naskah 2 Semua jenjang

C 1Pedoman 2 Semua jenjang

2Juklak 2 Semua jenjang

3Juknis 2 Semua jenjang

D Pengembangan teknologi tepat guna di

bidang pelayanan rekam medis informasi

kesehatanProduk teknologi 5 Semua jenjang

IV A Pengajar/pelatih di bidang pelayanan

rekam medis informasi kesehatanjpl 0.3 Semua jenjang

B. 1.

a. Pemrasaran Kali 3 Semua jenjang

b. Pembahas/moderator/narasumber Kali 2 Semua jenjang

c. Peserta Kali 1 Semua jenjang

2. Mengikuti delegasi ilmiah sebagai:

a. Ketua Kali 1.5 Semua jenjang

b. Anggota Kali 1 Semua jenjang

C.

a. Pengurus aktif Kali 1 Semua jenjang

b. Anggota aktif Kali 0.75 Semua jenjang

D.

a. Ketua/Wakil Ketua Tahun 1 Semua jenjang

b. Anggota Tahun 0.75 Semua jenjang

E.Perolehan penghargaan/tanda jasa

a. 30 (tiga puluh) tahun Piagam 3 Semua jenjang

b. 20 (dua puluh) tahun Piagam 2 Semua jenjang

c. 10 (sepuluh) tahun Piagam 1 Semua jenjang

Pembuatan buku pedoman/ketentuan

pelaksanaan/ketentuan teknis di bidang

pelayanan rekam medis informasi

kesehatan

Membuat buku pedoman di bidang pelayanan rekam medis

informasi kesehatan

Membuat ketentuan pelaksanaan di bidang pelayanan

rekam medis informasi kesehatan

Membuat ketentuan teknis di bidang pelayanan rekam

medis informasi kesehatan

Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pelayanan rekam

medis informasi kesehatan

Keikutsertaan dalam seminar / lokakarya

di bidang pelayanan rekam medis

informasi kesehatan

Mengajar/melatih di bidang pelayanan rekam medis informasi

kesehatan

PENUNJANG TUGAS PEREKAM

MEDIS

Keanggotaan dalam organisasi profesi

Mengikuti seminar/lokakarya internasional/ nasional

sebagai:

Menjadi anggota organisasi profesi, sebagai

Memperoleh penghargaan/tanda jasa Satyalancana Karya Satya:

Keanggotaan dalam Tim Penilai jabatan

fungsional Perekam Medis

Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan lainnya

di bidang pelayanan rekam medis informasi kesehatan yang

tidak dipublikasikan dalam bentuk:

Membuat abstrak tulisan ilmiah di bidang rekam medis

informasi kesehatan yang dimuat dalam penerbitan

Menjadi anggota Tim Penilai jabatan fungsional Perekam Medis,

sebagai:

- 15 -

UNSUR

1 2 3 5 6 7

PELAKSANA KEGIATANNO SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN SATUAN HASILANGKA

KREDIT

4

F.

a. Ijazah 5 Semua jenjang

b. Magister (S2) Ijazah 10 Semua jenjang

c. Doktor (S3) Ijazah 15 Semua jenjang

G Pelaksanaan kegiatan penunjang lainnya Sebagai koordinator pejabat fungsional Perekam MedisSK 0.5 Semua jenjang

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd

AZWAR ABUBAKAR

Salinan sesuai dengan aslinya

KEMENTERIAN PANRB

Plt. Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik

Otok Kuswandaru

Perolehan gelar kesarjanaan lainnya Memperoleh ijazah/gelar yang tidak sesuai dalam bidang tugasnya

:

Sarjana (S1)/Diploma IV (D.IV)

LAMPIRAN IIIPERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 30 TAHUN 2013

TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEREKAM MEDIS

DAN ANGKA KREDITNYA

II/c II/d III/a III/b III/c III/d

1 UNSUR UTAMA

A. Pendidikan

1. Pendidikan sekolah 60 60 60 60 60 60

2. Diklat

B. Pelayanan rekam medis informasi kesehatan

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan ≥ 80% - 16 32 72 112 192

3. Pelaporan dan Evaluasi

C. Pengembangan Profesi

2 UNSUR PENUNJANG

Kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas Perekam Medis ≤ 20% - 4 8 18 28 48

JUMLAH 100% 60 80 100 150 200 300

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd

AZWAR ABUBAKAR

PRESENTASE

Salinan sesuai dengan aslinya

KEMENTERIAN PANRB

Plt. Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik

Otok kuswandaru

PELAKSANA PELAKSANA LANJUTAN PENYELIA

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL

UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PEREKAM MEDIS

DENGAN PENDIDIKAN DIPLOMA III

JABATAN FUNGISONAL PEREKAM MEDIS

JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT

NO UNSUR

LAMPIRAN IV

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 30 TAHUN 2013

TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEREKAM MEDIS

DAN ANGKA KREDITNYA

III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c

1 UNSUR UTAMA

A. Pendidikan

1. Pendidikan sekolah 100 100 100 100 100 100 100

2. Diklat

B. Pelayanan rekam medis informasi kesehatan

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan ≥ 80% - 40 80 160 240 360 480

3. Pelaporan dan Evaluasi

C. Pengembangan Profesi

2 UNSUR PENUNJANG

Kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas Perekam Medis ≤ 20% - 10 20 40 60 90 120

JUMLAH 100% 100 150 200 300 400 550 700

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd

AZWAR ABUBAKAR

Salinan sesuai dengan aslinya

KEMENTERIAN PANRB

Plt. Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Infromasi Publik

Otok Kuswandaru

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL

NO UNSUR

DENGAN PENDIDIKAN SARJANA (S1)/DIPLOMA IV

JABATAN FUNGISONAL PEREKAM MEDISPRESENTASE

JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT

UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PEREKAM MEDIS

PERTAMA MUDA MADYA

LAMPIRAN V

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 30 TAHUN 2013

TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEREKAM MEDIS

DAN ANGKA KREDITNYA

PERTAMA

III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c

1 UNSUR UTAMA

A. Pendidikan

1. Pendidikan sekolah 150 150 150 150 150 150

2. Diklat

B. Pelayanan rekam medis informasi kesehatan

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan ≥ 80% - 40 120 200 320 440

3. Pelaporan dan Evaluasi

C. Pengembangan Profesi

2 UNSUR PENUNJANG

Kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas Perekam

Medis≤ 20% - 10 30 50 80 110

JUMLAH 100% 150 200 300 400 550 700

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd

AZWAR ABUBAKAR

Salinan Sesuai dengan aslinya

KEMENTERIAN PANRB

Plt. Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik

Otok Kuswandaru

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL

JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT

MUDA MADYANO UNSUR

UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PEREKAM MEDIS

DENGAN PENDIDIKAN MAGISTER (S2)

PRESENTASEJABATAN FUNGISONAL PEREKAM MEDIS

LAMPIRAN VI

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 30 TAHUN 2013

TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEREKAM MEDIS

DAN ANGKA KREDITNYA

III/c III/d IV/a IV/b IV/c

1 UNSUR UTAMA

A. Pendidikan

1. Pendidikan sekolah 200 200 200 200 200

2. Diklat

B. Pelayanan rekam medis informasi kesehatan

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan ≥ 80% 80 160 280 400

3. Pelaporan dan Evaluasi

C. Pengembangan Profesi

2 UNSUR PENUNJANG

≤ 20% 20 40 70 100

JUMLAH 100% 200 300 400 550 700

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd

AZWAR ABUBAKAR

PRESENTASE

Salinan sesusai dengan aslinya

KEMENTERIAN PANRB

Plt. Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik

Otok Kuswandaru

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL

UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT PEREKAM MEDIS

DENGAN PENDIDIKAN DOKTOR (S3)

JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT

JABATAN FUNGISONAL PEREKAM MEDIS

Kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas Perekam

Medis

MADYAMUDANO UNSUR

LAMPIRAN VII

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 30 TAHUN 2013

TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEREKAM MEDIS

DAN ANGKA KREDITNYA

KURANG 1 TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN/LEBIH

1 III/a SARJANA (S1)/D-IV 100 112 124 136 148

SARJANA (S1)/D-IV 150 162 174 186 197

MAGISTER (S2) 150 163 177 188 199

SARJANA (S1)/D-IV 200 224 247 271 294

MAGISTER (S2) 200 226 249 273 296

DOKTOR ( S3) 200 228 251 275 298

SARJANA (S1)/D-IV 300 322 345 368 391

MAGISTER (S2) 300 325 347 370 393

DOKTOR ( S3) 300 327 349 372 395

SARJANA (S1)/D-IV 400 434 468 502 536

MAGISTER (S2) 400 437 471 505 539

DOKTOR ( S3) 400 440 474 508 542

SARJANA (S1)/D-IV 550 584 618 652 686

MAGISTER (S2) 550 587 621 655 689

DOKTOR ( S3) 550 590 624 658 692

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd

AZWAR ABUBAKAR

Salinan sesuai dengan aslinya

KEMENTERIAN PANRB

Plt. Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik

Otok Kuswandaru

7007007 IV/c SARJANA (S1) S/D DOKTOR (S3) 700 700700

2

3 III/c

4 III/d

5 IV/a

6 IV/b

ANGKA KREDIT KUMULATIF

UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING BAGI JABATAN FUNGSIONAL PEREKAM MEDIS

NOGOLONGAN

RUANGSTTB/IJAZAH ATAU YANG SETINGKAT

ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN

III/b