Author
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK. INDONESIA
NOMOR 409 /KMK.08/2019
TENTANG
PEMBENTUKAN KOMITE PENUGASAN KHUSUS EKSPOR TAHUN 2019
Menimbang
Mengingat
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
: a. bahwa Komite Penugasan Khusus Ekspor Tahun 2018 yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 153/KMK.08/2018 tentang Pembentukan Komite Penugasan Khusus Ekspor Tahun 2018 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 777/KMK.08/2018 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 153/KMK.08/2018 Tentang Pembentukan Komite Penugasan Khusus Ekspor Tahun 2018, telah berakhir masa kerjanya pada tanggal 31 Desember 2018;
b. bahwa dalam rangka kesinambungan pelaksanaan tugas Komite sebagaimana dimaksud dalam huruf a, serta dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 8 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 198/PMK.08/2017 tentang Penugasan Khusus Kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, perlu membentuk Komite dimaksud untuk tahun 2019;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Pembentukan Komite Penugasan Khusus Ekspor Tahun 2019;
: 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4957);
2. Keputusan Presiden Nomor 83/P/2016 Tahun 2016 tentang Penggantian Beberapa Menteri Negara Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019;
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 198/PMK.08/2017 tentang Penugasan Khusus Kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1883);
: Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) DirektoratJenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko TahunAnggaran 2019;
Memperhatikan
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 2 -
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
PERTAMA
KEDUA
KETIGA
: KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE PENUGASAN KHUSUS EKSPOR TAHUN 2019.
: Membentuk Komite Penugasan Khusus Ekspor yang selanjutnya disebut Komite, dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
: Komite mempunyai tugas sebagai berikut:
1. melakukan penilaian hasil kajian aspek ekonomi atasprogram ekspor yang diusulkanKementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian untuk dijadikan penugasan khusus:
2. melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk memperoleh masukan dalam perumusan hasil kajian aspek ekonomi program ekspor yang akan diusulkan menjadi penugasan khusus;
3. menyusun rekomendasi atas usulan sektor ekonomi, komoditas, negara tujuan, kriteria pelaku ekspor, bentuk fasilitas, dan besaran dana atas program yang akan diusulkan menjadi penugasan khusus;
4. melakukan sosialisasi kepada Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian potensial dan pihak lain terkait penugasan khusus;
5. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadappelaksanaan penugasan khusus; dan
6. melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan.
: Komite mempunyai wewenang sebagai berikut:
1. meminta kelengkapan data dan informasi Usulan Program Ekspor kepada Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian pengusul;
2. meminta pendapat pihak lain sesuai keahliannya;3. merekomendasikan Penugasan Khusus kepada
Menteri Keuangan;4. merekomendasikan perubahan, penghentian, atau
penundaan pelaksanaan Penugasan Khusus berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi; dan/atau
5. meminta laporan pelaksanaan Peugasan Khususkepada LPEI selain laporan periodik.
KEEMPAT
KELIMA
KEENAM
KETUJUH
KEDELAPAN
KESEMBILAN
KESEPULUH
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 3 -
Untuk memperoleh masukan terkait kebijakan kementerian sektor, dibentuk Kelompok Advisori yang merupakan perwakilan dari Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
Dalam rangka pelaksanaan tugas Komite, dibentuk Tim Teknis Penugasan Khusus Ekspor Tahun 2019 yang selanjutnya disebut Tim Teknis, dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
Tata Kerja Komite ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
Komite bertanggung jawab dan melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Menteri Keuangan.
Masa kerja Komite, Kelompok Advisori, dan Tim Teknis ditetapkan selama 12 (dua belas) bulan terhitung mulai 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019.
Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan Menteri ini dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun Anggaran 2019.
Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:
1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;2. Menteri Perdagangan;3. Menteri Perindustrian;4. Menteri Luar Negeri;
Menteri Pariwisata;6. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;7. Menteri Kelautan dan Perikanan;8. Sekretaris Jenderal, Kementerian Keuangan;9. Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara, Kementerian
Keuangan;10. Inspektur Jenderal, Kementerian Keuangan;
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 4 -
11. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan;
12. Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan;
13. Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan;
14. Kepala Biro Hukum, Kementerian Keuangan;15. Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia;16. Yang Bersangkutan untuk diketahui dan
dilaksanakan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Mei 2019
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATISalinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Umum
u.b.Kepala Bagian T.U. Kementerian
Z'-
LAMPIRANKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 409 /KMK.08/2019 TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE PENUGASAN KHUSUS EKSPOR TAHUN 2019
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 5 -
I. SUSUNAN KEANGGOTAAN KOMITE PENUGASAN KHUSUS EKSPOR TAHUN 2019.
1. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan
2. Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan
3. Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan
4. Sekretaris Jenderal, Kementerian Keuangan
5. Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan
6. Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara, Kementerian Keuangan
7. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan
8. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan
9. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian
10. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional, Kementerian Perindustrian
11. Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri
12. Deputi Bidang Pembiayaan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
13. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Kementerian Pariwisata
14. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan
Ketuamerangkap Anggota
Wakil Ketua I merangkap Anggota
Wakil Ketua II merangkap Anggota
Wakil Ketua III merangkap Anggota
Sekretaris merangkap Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
t
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 6 '
II. SUSUNAN KEANGGOTAAN KELOMPOK ADVISORI KEBIJAKAN PENUGASAN KHUSUS EKSPOR TAHUN 2019
Kelompok Advisori Kementerian Keuangan1 . Kepala Subdirektorat Mitigasi Risiko Lembaga Keuangan
dan Instrumen Mitigasi Risiko, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Ketua
2. Kepala Seksi Risiko Lembaga Keuangan II, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Wakil Ketua
3. Kepala Subdirektorat Mitigasi Risiko APBN, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Anggota
4. Kepala Subdirektorat Mitigasi Risiko BUMN, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Anggota
5. Kepala Bagian Hukum Kekayaan Negara, Perusahaan, dan Informasi Hukum, Biro Hukum, Sekretariat Jenderal
Anggota
6. Kepala Subdirektorat Kekayaan Negara Dipisahkan III, Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan
Anggota
7. Kepala Bidang Analisis Moneter dan Neraca Pembayaran, Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan
Anggota
8. Kepala Seksi Peraturan Mitigasi Risiko, . Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Kelompok Advisori Kementerian Perdagangan
Anggota
1 . Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
Anggota
2. Direktur Fasilitasi Ekspor Impor, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri
Anggota
3. Kepala Subdirektorat Kerja Sama Antarlembaga, Direktorat Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
Anggota
4. Kepala Subdirektorat Sistem Pembiayaan dan Pembayaran, Direktorat Fasilitasi Ekspor Impor, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri
Anggota
5. Kepala Seksi Pemerintah, Direktorat Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
Anggota
A
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 7 -
6. Kepala Seksi Sistem Pembiayaan, Direktorat Fasilitasi AnggotaEkspor Impor, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri
Kelompok Advisori Kementerian Perindustrian1. Direktur Ketahanan dan Iklim Usaha Industri, Direktorat Anggota
Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional
2. Kepala Subdirektorat Fasilitas Non Fiskal Industri, AnggotaDirektorat Ketahanan dan Iklim Usaha Industri, DirektoratJenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional
3. Kepala Seksi Akselerasi Industri, Direktorat Ketahanan dan Anggota Iklim Usaha Industri, Direktorat Jenderal Ketahanan,Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional
Kelompok Advisori Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
1. Direktur Asia Selatan dan Tengah, Direktorat Jenderal Asia Anggota Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri
2. Asisten Deputi Pembiayaan NonBank dan Perpajakan, AnggotaDeputi Bidang Pembiayaan, Kementerian Koperasi danUsaha Kecil dan Menengah
Kelompok Advisori Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kelautan dan Perikanan
1. Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur dan AnggotaEkosistem, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi danIndustri Pariwisata, Kementerian Pariwisata
2. Direktur Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Anggota Saing Produk Kelautan dan Perikanan, KementerianKelautan dan Perikanan
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
' 8 -
III. SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM TEKNIS PENUGASAN KHUSUS EKSPOR TAHUN 2019
1. Kepala Subdirektorat Pegelolaan Risiko Aset dan Kewajiban Negara, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
2. Kepala Seksi Instrumen Mitigasi Risiko, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
3. Kepala Seksi Risiko Lembaga Keuangan I, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
4. Kepala Subbidang Transaksi Berjalan, Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal
5. Kepala Seksi Kekayaan Negara Dipisahkan IIIB, Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
6. Kepala Subbagian Hukum Kekayaan Negara Dipisahkan dan Perusahaan, Biro Hukum, Sekretariat Jenderal
7. Kepala Seksi Pengungkapan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
8. Kepala Seksi Risiko Penugasan Non PSO dan Investasi pada BUMN, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
9. Kepala Seksi Analisis Risiko Aset dan Kewajiban Lintas Generasi, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
10. Rahmad Budiarto, Pelaksana pada Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
11. Moh. Kharis Syukron, Pelaksana pada DirektoratPengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
12. Almitra Indira, Pelaksanan pada Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
13. Samratul ‘Aini Nabila, Pelaksana pada DirektoratPengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
14. Puspa Kusuma Pertiwi, Pelaksana pada DirektoratPengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
Ketua
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
h
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 9 -
15. David, Pelaksanan pada Direktorat Pengelolaan RisikoKeuangan Negara, Direktorat Jenderal PengelolaanPembiayaan dan Risiko
16. Alfian Prihanadi, Pelaksana pada Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
17. Aulia Putra Hardiwiboowo, Pelaksana pada Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
18. Siti Ma’rifah, Pelaksana pada Direktorat Pengelolaan RisikoKeuangan Negara, Direktorat Jenderal PengelolaanPembiayaan dan Risiko
19. Nurul Fadhilah Rahandi, Pelaksana pada Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
20. M. Sharaqi Zaman, Pelaksana pada Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
21. Tulus Widagdo, Pelaksana pada Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
22. May Putri Bahari Mirahadi, Pelaksana pada Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
23. Syarif Hidayat, Pelaksana pada Biro Hukum, Sekretariat Jenderal
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
h
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 10 -
IV. TATA KERJA KOMITE PENUGASAN KHUSUS EKSPOR
A. PENDAHULUAN
Komite Penugasan Khusus Ekspor, selanjutnya disebut Komite, bertugas
memberikan rekomendasi kepada Menteri Keuangan dalam merumuskan
kebijakan fiskal untuk mendorong peningkatan ekspor nasional. Komite
melakukan kajian dalam hal Menteri Keuangan memerlukan masukan dan
pendapat mengenai kebijakan Pembiayaan Ekspor Nasional dan peran fiskal
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia sebagai lembaga yang mewakili
Pemerintah. Untuk menghasilkan rekomendasi, Komite- melakukan kajian
secara objektif dan independen serta dalam jangka waktu yang wajar. Untuk
itu, diperlukan suatu tata kerja yang digunakan sebagai pedoman bagi
seluruh anggota Komite dalam melaksanakan tugasnya.
B. PEDOMAN UMUM
Dalam perumusan penugasan khusus, Komite mengikuti pedoman umum ,
sebagai berikut:
1. seluruh komitmen yang telah dibuat dalam rangka kebijakan fiskal
untuk mendorong peningkatan ekspor nasional agar
diimplementasikan secara konsisten dan berkesinambungan, guna
memberikan kepastian hukum dan kepastian berusaha bagi pelaku
ekspor.
2. penetapan penugasan khusus dilakukan dengan mempertimbangkan
kepentingan nasional, meningkatkan daya saing, dan menciptakan
value added produk ekspor nasional.
C. PROSEDUR KERJA
Secara umum prosedur kerja Komite ditetapkan sebagai berikut:
1. Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian menyampaikan
usulan program ekspor kepada Menteri c.q. Ketua Komite dengan
melampirkan hasil kajian aspek ekonomi.
2. Ketua Komite menugaskan Sekretaris Komite untuk memeriksa
kelengkapan administrasi dari usulan program ekspor.
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 11 -
3. Dalam hal usulan dinyatakan lengkap, Ketua Komite/Sekretaris Komite
menugaskan Tim Teknis untuk melakukan penelitian atas kajian aspek
ekonomi sebagaimana dimaksud pada angka 1.
4. Tim Teknis melakukan penelitian atas kajian aspek ekonomi secara
komprehensif berkaitan dengan kriteria program ekspor yang akan
mendapatkan penugasan khusus.
5. Dalam hal diperlukan, Tim Teknis dapat:
a. melakukan penelitian lapangan agar data/informasi yang
diperoleh lebih akurat dan akuntabel;
b. mengundang narasumber dan/atau konsultan sesuai dengan
kepakaran/bidang keahliannya;
c. melakukan konsultasi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia;
d. meminta pendapat Tim Advisori.
6. Hasil penelitian Tim Teknis dilaporkan dalam rapat pleno untuk
mendapatkan keputusan.
7. Dalam hal diperlukan, Komite dapat menyelenggarakan dengar
pendapat umum (public hearing)
8. Rapat pleno dianggap memenuhi quorum apabila dihadiri para pejabat
yang mewakili instansi terkait, paling sedikit:
a. pejabat yang mewakili Kementerian/Lembaga Pemerintah
Nonkementerian pengusul Program Ekspor;
b. wakil Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko,
Kementerian Keuangan;
c. wakil Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri dan/atau
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional,
Kementerian Perdagangan;
d. wakil Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan/atau
Direktorat Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses
Industri Internasional, Kementerian Perindustrian;
e. wakil Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan;
f. wakil Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 12 -
9. Dalam hal Anggota Komite berhalangan menghadiri rapat pleno,
Anggota Komite memberikan kuasa atau penugasan kepada pejabat
yang ditunjuk untuk menghadiri dan mewakilinya.
10. Pejabat yang mewakili sebagaimana dimaksud dalam angka 9 harus
membawa surat kuasa atau surat tugas dari anggota Komite instansi
terkait.
11. Surat kuasa atau surat tugas sebagaimana dimaksud pada angka 10
harus memenuhi paling kurang:
a. kop surat Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian;
b. nama dan jabatan pejabat Anggota Komite yang memberikan
kuasa atau penugasan;
c. nama dan jabatan pejabat yang diberikan kuasa atau penugasan
untuk mewakili dan menghadiri rapat pleno;
d. tanda tangan pejabat yang memberikan kuasa atau penugasan
dan pejabat yang diberikan kuasa atau penugasan.
12. Pengambilan keputusan dalam rapat pleno dilaksanakan berdasarkan
musyawarah mufakat.
13. Dalam hal musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada angka
12 tidak tercapai, anggota Komite dan pejabat yang mewakili dari
Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian pengusul program
ekspor memiliki hak voting untuk memberikan persetujuan terhadap
rekomendasi program ekspor.
14. Hasil keputusan berupa persetujuan atau penolakan dalam rapat pleno
ditindaklanjuti dengan perumusan rekomendasi kebijakan penugasan
khusus yang ditandatangani oleh Ketua Komite/Direktur Jenderal
Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko untuk disampaikan kepada
Menteri Keuangan.
15. Dalam hal Menteri Keuangan menyetujui rekomendasi sebagaimana
dimaksud pada angka 14, maka akan diterbitkan Keputusan Menteri
Keuangan atau Surat Penolakan.
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 13 -
16. Dalam hal Menteri Keuangan tidak menyetujui hasil rekomendasi
Komite sebagaimana dimaksud pada angka 14, Menteri Keuangan
mengembalikan rekomendasi kepada Komite untuk melakukan analisis
lebih lanjut.
17. Atas pengambilan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada angka 16,
dalam hal diperlukan penyesuaian atas rekomendasi, Ketua Komite
dapat melakukan penyesuaian rekomendasi sesuai arahan Menteri
untuk disampaikan kembali kepada Menteri untuk mendapat
penetapan.
18. Atas pengambilan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada angka
16, dalam hal diperlukan analisis lebih lanjut, Komite dapat
menugaskan tim teknis untuk melakukan analisis dan hasil akhirnya
dilaporkan dalam rapat pleno untuk mendapatkan keputusan.
19. Hasil keputusan dalam rapat pleno sebagaimana dimaksud pada angka
18 ditindaklanjuti dengan perumusan rekomendasi kebijakan
penugasan khusus yang ditandatangani oleh Ketua Komite/Direktur
Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko untuk disampaikan
kepada Menteri Keuangan.
20. Menteri Keuangan memutuskan untuk menyetujui atau menolak
rekomendasi Komite sebagaimana dimaksud pada angka 19, dan
menindaklanjuti dengan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan
atau Surat Penolakan
21. Kebijakan Penugasan Khusus yang telah ditetapkan Menteri Keuangan
sebagaimana dimaksud pada angka 15, angka 17, dan angka 20,
ditindaklanjuti dengan melakukan:
a. sosialisasi kebijakan penugasan khusus kepada
stakeholer/kelompok sasaran;
b. monitoring dan evaluasi atas implementasi Kebijakan penugasan
khusus;
c. penyediaan informasi kebijakan penugasan khusus kepada
instansi lain dan masyarakat.
oleh setiap Kementerian/Lembaga Nonkementerian yang menjadi
anggota Komite.
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 14 -
D. BATAS WAKTU PENYELESAIAN
1. Secara umum, Komite harus menyelesaikan perumusan kebijakan
penugasan khusus paling lama 40 (empat puluh) hari kerja sejak
diterimanya usulan program ekspor.
2. Dalam hal kesepakatan dalam tahap pembahasan teknis tidak tercapai,
Komite dapat mengirimkan surat permintaan data atau bahan kajian
lanjutan kepada Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian
pengusul.
3. Waktu penyelesaian diperhitungkan kembali mulai dari disposisi atas
surat permintaan data atau bahan kajian lanjutan dari
Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian pengusul
dimaksud.
4. Dalam hal Menteri Keuangan tidak menyetujui hasil rekomendasi
sebagaimana tercantum pada huruf C angka 16, Komite menyelesaikan
perumusan kebijakan paling lama 40 (empat puluh) hari kerja sejak
diterimanya disposisi Menteri Keuangan.
E. TATA TERTIB ANGGOTA KOMITE
Setiap anggota wajib mematuhi ketentuan yang ditetapkan Komite, antara
lain:
1. menghadiri rapat-rapat sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan;
2. menyelesaikan tugas yang diberikan dalam jangka waktu yang telah
disepakati;
3. memegang kerahasiaan tentang kebijakan penugasan khusus yang
belum ditetapkan Menteri Keuangan, dan menghindari kepentingan
individu/kelompok; dan
4. melaporkan hasil rapat Komite kepada atasan masing-masing.
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
15
V. Prosedur Operasi Standar Penetapan Penugasan Khusus Ekspor
SRI MULYANI INDRAWATISalinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Umum
u.b.Kepala Bagian T.U. Kementerian
ARIF BINTARTGf Vuwdi^O 'NIP 19710912199703100r
4