of 16 /16
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK. INDONESIA NOMOR 409 /KMK.08/2019 TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE PENUGASAN KHUSUS EKSPOR TAHUN 2019 Menimbang Mengingat MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, : a. bahwa Komite Penugasan Khusus Ekspor Tahun 2018 yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 153/KMK.08/2018 tentang Pembentukan Komite Penugasan Khusus Ekspor Tahun 2018 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 777/KMK.08/2018 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 153/KMK.08/2018 Tentang Pembentukan Komite Penugasan Khusus Ekspor Tahun 2018, telah berakhir masa kerjanya pada tanggal 31 Desember 2018; b. bahwa dalam rangka kesinambungan pelaksanaan tugas Komite sebagaimana dimaksud dalam huruf a, serta dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 8 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 198/PMK.08/2017 tentang Penugasan Khusus Kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, perlu membentuk Komite dimaksud untuk tahun 2019; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Pembentukan Komite Penugasan Khusus Ekspor Tahun 2019; : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4957); 2. Keputusan Presiden Nomor 83/P/2016 Tahun 2016 tentang Penggantian Beberapa Menteri Negara Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019; 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 198/PMK.08/2017 tentang Penugasan Khusus Kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1883); : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun Anggaran 2019; Memperhatikan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN …jdih.kemenpar.go.id/asset_admin/assets/uploads/media/pdf/regulatio… · Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan

  • Author
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Text of MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN...

  • MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    SALINAN

    KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK. INDONESIA

    NOMOR 409 /KMK.08/2019

    TENTANG

    PEMBENTUKAN KOMITE PENUGASAN KHUSUS EKSPOR TAHUN 2019

    Menimbang

    Mengingat

    MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

    : a. bahwa Komite Penugasan Khusus Ekspor Tahun 2018 yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 153/KMK.08/2018 tentang Pembentukan Komite Penugasan Khusus Ekspor Tahun 2018 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 777/KMK.08/2018 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 153/KMK.08/2018 Tentang Pembentukan Komite Penugasan Khusus Ekspor Tahun 2018, telah berakhir masa kerjanya pada tanggal 31 Desember 2018;

    b. bahwa dalam rangka kesinambungan pelaksanaan tugas Komite sebagaimana dimaksud dalam huruf a, serta dalam rangka memenuhi ketentuan Pasal 8 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 198/PMK.08/2017 tentang Penugasan Khusus Kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, perlu membentuk Komite dimaksud untuk tahun 2019;

    c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Pembentukan Komite Penugasan Khusus Ekspor Tahun 2019;

    : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4957);

    2. Keputusan Presiden Nomor 83/P/2016 Tahun 2016 tentang Penggantian Beberapa Menteri Negara Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019;

    3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 198/PMK.08/2017 tentang Penugasan Khusus Kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1883);

    : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) DirektoratJenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko TahunAnggaran 2019;

    Memperhatikan

  • MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    - 2 -

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan

    PERTAMA

    KEDUA

    KETIGA

    : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE PENUGASAN KHUSUS EKSPOR TAHUN 2019.

    : Membentuk Komite Penugasan Khusus Ekspor yang selanjutnya disebut Komite, dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

    : Komite mempunyai tugas sebagai berikut:

    1. melakukan penilaian hasil kajian aspek ekonomi atasprogram ekspor yang diusulkanKementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian untuk dijadikan penugasan khusus:

    2. melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk memperoleh masukan dalam perumusan hasil kajian aspek ekonomi program ekspor yang akan diusulkan menjadi penugasan khusus;

    3. menyusun rekomendasi atas usulan sektor ekonomi, komoditas, negara tujuan, kriteria pelaku ekspor, bentuk fasilitas, dan besaran dana atas program yang akan diusulkan menjadi penugasan khusus;

    4. melakukan sosialisasi kepada Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian potensial dan pihak lain terkait penugasan khusus;

    5. melakukan pemantauan dan evaluasi terhadappelaksanaan penugasan khusus; dan

    6. melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan.

    : Komite mempunyai wewenang sebagai berikut:

    1. meminta kelengkapan data dan informasi Usulan Program Ekspor kepada Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian pengusul;

    2. meminta pendapat pihak lain sesuai keahliannya;3. merekomendasikan Penugasan Khusus kepada

    Menteri Keuangan;4. merekomendasikan perubahan, penghentian, atau

    penundaan pelaksanaan Penugasan Khusus berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi; dan/atau

    5. meminta laporan pelaksanaan Peugasan Khususkepada LPEI selain laporan periodik.

  • KEEMPAT

    KELIMA

    KEENAM

    KETUJUH

    KEDELAPAN

    KESEMBILAN

    KESEPULUH

    MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    - 3 -

    Untuk memperoleh masukan terkait kebijakan kementerian sektor, dibentuk Kelompok Advisori yang merupakan perwakilan dari Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

    Dalam rangka pelaksanaan tugas Komite, dibentuk Tim Teknis Penugasan Khusus Ekspor Tahun 2019 yang selanjutnya disebut Tim Teknis, dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

    Tata Kerja Komite ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

    Komite bertanggung jawab dan melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Menteri Keuangan.

    Masa kerja Komite, Kelompok Advisori, dan Tim Teknis ditetapkan selama 12 (dua belas) bulan terhitung mulai 1 Januari 2019 sampai dengan 31 Desember 2019.

    Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan Menteri ini dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Tahun Anggaran 2019.

    Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

    Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:

    1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;2. Menteri Perdagangan;3. Menteri Perindustrian;4. Menteri Luar Negeri;

    Menteri Pariwisata;6. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah;7. Menteri Kelautan dan Perikanan;8. Sekretaris Jenderal, Kementerian Keuangan;9. Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara, Kementerian

    Keuangan;10. Inspektur Jenderal, Kementerian Keuangan;

  • MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    - 4 -

    11. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan;

    12. Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan;

    13. Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan;

    14. Kepala Biro Hukum, Kementerian Keuangan;15. Direktur Eksekutif Lembaga Pembiayaan Ekspor

    Indonesia;16. Yang Bersangkutan untuk diketahui dan

    dilaksanakan.

    Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Mei 2019

    MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

    ttd.

    SRI MULYANI INDRAWATISalinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Umum

    u.b.Kepala Bagian T.U. Kementerian

    Z'-

  • LAMPIRANKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 409 /KMK.08/2019 TENTANG PEMBENTUKAN KOMITE PENUGASAN KHUSUS EKSPOR TAHUN 2019

    MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    - 5 -

    I. SUSUNAN KEANGGOTAAN KOMITE PENUGASAN KHUSUS EKSPOR TAHUN 2019.

    1. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan

    2. Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan

    3. Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan

    4. Sekretaris Jenderal, Kementerian Keuangan

    5. Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan

    6. Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara, Kementerian Keuangan

    7. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan

    8. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan

    9. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian

    10. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional, Kementerian Perindustrian

    11. Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri

    12. Deputi Bidang Pembiayaan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

    13. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Kementerian Pariwisata

    14. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan

    Ketuamerangkap Anggota

    Wakil Ketua I merangkap Anggota

    Wakil Ketua II merangkap Anggota

    Wakil Ketua III merangkap Anggota

    Sekretaris merangkap Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    t

  • MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    - 6 '

    II. SUSUNAN KEANGGOTAAN KELOMPOK ADVISORI KEBIJAKAN PENUGASAN KHUSUS EKSPOR TAHUN 2019

    Kelompok Advisori Kementerian Keuangan1 . Kepala Subdirektorat Mitigasi Risiko Lembaga Keuangan

    dan Instrumen Mitigasi Risiko, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    Ketua

    2. Kepala Seksi Risiko Lembaga Keuangan II, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    Wakil Ketua

    3. Kepala Subdirektorat Mitigasi Risiko APBN, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    Anggota

    4. Kepala Subdirektorat Mitigasi Risiko BUMN, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    Anggota

    5. Kepala Bagian Hukum Kekayaan Negara, Perusahaan, dan Informasi Hukum, Biro Hukum, Sekretariat Jenderal

    Anggota

    6. Kepala Subdirektorat Kekayaan Negara Dipisahkan III, Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan

    Anggota

    7. Kepala Bidang Analisis Moneter dan Neraca Pembayaran, Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan

    Anggota

    8. Kepala Seksi Peraturan Mitigasi Risiko, . Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    Kelompok Advisori Kementerian Perdagangan

    Anggota

    1 . Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional

    Anggota

    2. Direktur Fasilitasi Ekspor Impor, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri

    Anggota

    3. Kepala Subdirektorat Kerja Sama Antarlembaga, Direktorat Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional

    Anggota

    4. Kepala Subdirektorat Sistem Pembiayaan dan Pembayaran, Direktorat Fasilitasi Ekspor Impor, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri

    Anggota

    5. Kepala Seksi Pemerintah, Direktorat Kerja Sama Pengembangan Ekspor, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional

    Anggota

    A

  • MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    - 7 -

    6. Kepala Seksi Sistem Pembiayaan, Direktorat Fasilitasi AnggotaEkspor Impor, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri

    Kelompok Advisori Kementerian Perindustrian1. Direktur Ketahanan dan Iklim Usaha Industri, Direktorat Anggota

    Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional

    2. Kepala Subdirektorat Fasilitas Non Fiskal Industri, AnggotaDirektorat Ketahanan dan Iklim Usaha Industri, DirektoratJenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional

    3. Kepala Seksi Akselerasi Industri, Direktorat Ketahanan dan Anggota Iklim Usaha Industri, Direktorat Jenderal Ketahanan,Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional

    Kelompok Advisori Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

    1. Direktur Asia Selatan dan Tengah, Direktorat Jenderal Asia Anggota Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri

    2. Asisten Deputi Pembiayaan NonBank dan Perpajakan, AnggotaDeputi Bidang Pembiayaan, Kementerian Koperasi danUsaha Kecil dan Menengah

    Kelompok Advisori Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kelautan dan Perikanan

    1. Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur dan AnggotaEkosistem, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi danIndustri Pariwisata, Kementerian Pariwisata

    2. Direktur Pemasaran, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Anggota Saing Produk Kelautan dan Perikanan, KementerianKelautan dan Perikanan

  • MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    ' 8 -

    III. SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM TEKNIS PENUGASAN KHUSUS EKSPOR TAHUN 2019

    1. Kepala Subdirektorat Pegelolaan Risiko Aset dan Kewajiban Negara, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    2. Kepala Seksi Instrumen Mitigasi Risiko, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    3. Kepala Seksi Risiko Lembaga Keuangan I, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    4. Kepala Subbidang Transaksi Berjalan, Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal

    5. Kepala Seksi Kekayaan Negara Dipisahkan IIIB, Direktorat Kekayaan Negara Dipisahkan, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

    6. Kepala Subbagian Hukum Kekayaan Negara Dipisahkan dan Perusahaan, Biro Hukum, Sekretariat Jenderal

    7. Kepala Seksi Pengungkapan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    8. Kepala Seksi Risiko Penugasan Non PSO dan Investasi pada BUMN, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    9. Kepala Seksi Analisis Risiko Aset dan Kewajiban Lintas Generasi, Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    10. Rahmad Budiarto, Pelaksana pada Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    11. Moh. Kharis Syukron, Pelaksana pada DirektoratPengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    12. Almitra Indira, Pelaksanan pada Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    13. Samratul ‘Aini Nabila, Pelaksana pada DirektoratPengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    14. Puspa Kusuma Pertiwi, Pelaksana pada DirektoratPengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    Ketua

    Wakil Ketua I

    Wakil Ketua II

    Sekretaris

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    h

  • MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    - 9 -

    15. David, Pelaksanan pada Direktorat Pengelolaan RisikoKeuangan Negara, Direktorat Jenderal PengelolaanPembiayaan dan Risiko

    16. Alfian Prihanadi, Pelaksana pada Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    17. Aulia Putra Hardiwiboowo, Pelaksana pada Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    18. Siti Ma’rifah, Pelaksana pada Direktorat Pengelolaan RisikoKeuangan Negara, Direktorat Jenderal PengelolaanPembiayaan dan Risiko

    19. Nurul Fadhilah Rahandi, Pelaksana pada Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    20. M. Sharaqi Zaman, Pelaksana pada Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    21. Tulus Widagdo, Pelaksana pada Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    22. May Putri Bahari Mirahadi, Pelaksana pada Direktorat Pengelolaan Risiko Keuangan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko

    23. Syarif Hidayat, Pelaksana pada Biro Hukum, Sekretariat Jenderal

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    Anggota

    h

  • MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    - 10 -

    IV. TATA KERJA KOMITE PENUGASAN KHUSUS EKSPOR

    A. PENDAHULUAN

    Komite Penugasan Khusus Ekspor, selanjutnya disebut Komite, bertugas

    memberikan rekomendasi kepada Menteri Keuangan dalam merumuskan

    kebijakan fiskal untuk mendorong peningkatan ekspor nasional. Komite

    melakukan kajian dalam hal Menteri Keuangan memerlukan masukan dan

    pendapat mengenai kebijakan Pembiayaan Ekspor Nasional dan peran fiskal

    Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia sebagai lembaga yang mewakili

    Pemerintah. Untuk menghasilkan rekomendasi, Komite- melakukan kajian

    secara objektif dan independen serta dalam jangka waktu yang wajar. Untuk

    itu, diperlukan suatu tata kerja yang digunakan sebagai pedoman bagi

    seluruh anggota Komite dalam melaksanakan tugasnya.

    B. PEDOMAN UMUM

    Dalam perumusan penugasan khusus, Komite mengikuti pedoman umum ,

    sebagai berikut:

    1. seluruh komitmen yang telah dibuat dalam rangka kebijakan fiskal

    untuk mendorong peningkatan ekspor nasional agar

    diimplementasikan secara konsisten dan berkesinambungan, guna

    memberikan kepastian hukum dan kepastian berusaha bagi pelaku

    ekspor.

    2. penetapan penugasan khusus dilakukan dengan mempertimbangkan

    kepentingan nasional, meningkatkan daya saing, dan menciptakan

    value added produk ekspor nasional.

    C. PROSEDUR KERJA

    Secara umum prosedur kerja Komite ditetapkan sebagai berikut:

    1. Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian menyampaikan

    usulan program ekspor kepada Menteri c.q. Ketua Komite dengan

    melampirkan hasil kajian aspek ekonomi.

    2. Ketua Komite menugaskan Sekretaris Komite untuk memeriksa

    kelengkapan administrasi dari usulan program ekspor.

  • MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    - 11 -

    3. Dalam hal usulan dinyatakan lengkap, Ketua Komite/Sekretaris Komite

    menugaskan Tim Teknis untuk melakukan penelitian atas kajian aspek

    ekonomi sebagaimana dimaksud pada angka 1.

    4. Tim Teknis melakukan penelitian atas kajian aspek ekonomi secara

    komprehensif berkaitan dengan kriteria program ekspor yang akan

    mendapatkan penugasan khusus.

    5. Dalam hal diperlukan, Tim Teknis dapat:

    a. melakukan penelitian lapangan agar data/informasi yang

    diperoleh lebih akurat dan akuntabel;

    b. mengundang narasumber dan/atau konsultan sesuai dengan

    kepakaran/bidang keahliannya;

    c. melakukan konsultasi dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor

    Indonesia;

    d. meminta pendapat Tim Advisori.

    6. Hasil penelitian Tim Teknis dilaporkan dalam rapat pleno untuk

    mendapatkan keputusan.

    7. Dalam hal diperlukan, Komite dapat menyelenggarakan dengar

    pendapat umum (public hearing)

    8. Rapat pleno dianggap memenuhi quorum apabila dihadiri para pejabat

    yang mewakili instansi terkait, paling sedikit:

    a. pejabat yang mewakili Kementerian/Lembaga Pemerintah

    Nonkementerian pengusul Program Ekspor;

    b. wakil Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko,

    Kementerian Keuangan;

    c. wakil Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri dan/atau

    Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional,

    Kementerian Perdagangan;

    d. wakil Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan/atau

    Direktorat Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses

    Industri Internasional, Kementerian Perindustrian;

    e. wakil Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan;

    f. wakil Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.

  • MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    - 12 -

    9. Dalam hal Anggota Komite berhalangan menghadiri rapat pleno,

    Anggota Komite memberikan kuasa atau penugasan kepada pejabat

    yang ditunjuk untuk menghadiri dan mewakilinya.

    10. Pejabat yang mewakili sebagaimana dimaksud dalam angka 9 harus

    membawa surat kuasa atau surat tugas dari anggota Komite instansi

    terkait.

    11. Surat kuasa atau surat tugas sebagaimana dimaksud pada angka 10

    harus memenuhi paling kurang:

    a. kop surat Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian;

    b. nama dan jabatan pejabat Anggota Komite yang memberikan

    kuasa atau penugasan;

    c. nama dan jabatan pejabat yang diberikan kuasa atau penugasan

    untuk mewakili dan menghadiri rapat pleno;

    d. tanda tangan pejabat yang memberikan kuasa atau penugasan

    dan pejabat yang diberikan kuasa atau penugasan.

    12. Pengambilan keputusan dalam rapat pleno dilaksanakan berdasarkan

    musyawarah mufakat.

    13. Dalam hal musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada angka

    12 tidak tercapai, anggota Komite dan pejabat yang mewakili dari

    Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian pengusul program

    ekspor memiliki hak voting untuk memberikan persetujuan terhadap

    rekomendasi program ekspor.

    14. Hasil keputusan berupa persetujuan atau penolakan dalam rapat pleno

    ditindaklanjuti dengan perumusan rekomendasi kebijakan penugasan

    khusus yang ditandatangani oleh Ketua Komite/Direktur Jenderal

    Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko untuk disampaikan kepada

    Menteri Keuangan.

    15. Dalam hal Menteri Keuangan menyetujui rekomendasi sebagaimana

    dimaksud pada angka 14, maka akan diterbitkan Keputusan Menteri

    Keuangan atau Surat Penolakan.

  • MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    - 13 -

    16. Dalam hal Menteri Keuangan tidak menyetujui hasil rekomendasi

    Komite sebagaimana dimaksud pada angka 14, Menteri Keuangan

    mengembalikan rekomendasi kepada Komite untuk melakukan analisis

    lebih lanjut.

    17. Atas pengambilan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada angka 16,

    dalam hal diperlukan penyesuaian atas rekomendasi, Ketua Komite

    dapat melakukan penyesuaian rekomendasi sesuai arahan Menteri

    untuk disampaikan kembali kepada Menteri untuk mendapat

    penetapan.

    18. Atas pengambilan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada angka

    16, dalam hal diperlukan analisis lebih lanjut, Komite dapat

    menugaskan tim teknis untuk melakukan analisis dan hasil akhirnya

    dilaporkan dalam rapat pleno untuk mendapatkan keputusan.

    19. Hasil keputusan dalam rapat pleno sebagaimana dimaksud pada angka

    18 ditindaklanjuti dengan perumusan rekomendasi kebijakan

    penugasan khusus yang ditandatangani oleh Ketua Komite/Direktur

    Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko untuk disampaikan

    kepada Menteri Keuangan.

    20. Menteri Keuangan memutuskan untuk menyetujui atau menolak

    rekomendasi Komite sebagaimana dimaksud pada angka 19, dan

    menindaklanjuti dengan menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan

    atau Surat Penolakan

    21. Kebijakan Penugasan Khusus yang telah ditetapkan Menteri Keuangan

    sebagaimana dimaksud pada angka 15, angka 17, dan angka 20,

    ditindaklanjuti dengan melakukan:

    a. sosialisasi kebijakan penugasan khusus kepada

    stakeholer/kelompok sasaran;

    b. monitoring dan evaluasi atas implementasi Kebijakan penugasan

    khusus;

    c. penyediaan informasi kebijakan penugasan khusus kepada

    instansi lain dan masyarakat.

    oleh setiap Kementerian/Lembaga Nonkementerian yang menjadi

    anggota Komite.

  • MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    - 14 -

    D. BATAS WAKTU PENYELESAIAN

    1. Secara umum, Komite harus menyelesaikan perumusan kebijakan

    penugasan khusus paling lama 40 (empat puluh) hari kerja sejak

    diterimanya usulan program ekspor.

    2. Dalam hal kesepakatan dalam tahap pembahasan teknis tidak tercapai,

    Komite dapat mengirimkan surat permintaan data atau bahan kajian

    lanjutan kepada Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian

    pengusul.

    3. Waktu penyelesaian diperhitungkan kembali mulai dari disposisi atas

    surat permintaan data atau bahan kajian lanjutan dari

    Kementerian/Lembaga Pemerintah Nonkementerian pengusul

    dimaksud.

    4. Dalam hal Menteri Keuangan tidak menyetujui hasil rekomendasi

    sebagaimana tercantum pada huruf C angka 16, Komite menyelesaikan

    perumusan kebijakan paling lama 40 (empat puluh) hari kerja sejak

    diterimanya disposisi Menteri Keuangan.

    E. TATA TERTIB ANGGOTA KOMITE

    Setiap anggota wajib mematuhi ketentuan yang ditetapkan Komite, antara

    lain:

    1. menghadiri rapat-rapat sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan;

    2. menyelesaikan tugas yang diberikan dalam jangka waktu yang telah

    disepakati;

    3. memegang kerahasiaan tentang kebijakan penugasan khusus yang

    belum ditetapkan Menteri Keuangan, dan menghindari kepentingan

    individu/kelompok; dan

    4. melaporkan hasil rapat Komite kepada atasan masing-masing.

  • MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    15

    V. Prosedur Operasi Standar Penetapan Penugasan Khusus Ekspor

    SRI MULYANI INDRAWATISalinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Umum

    u.b.Kepala Bagian T.U. Kementerian

    ARIF BINTARTGf Vuwdi^O 'NIP 19710912199703100r

  • 4