58

Menopause Dan Permasalahannya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

menopause serta permasalahannya

Citation preview

Page 1: Menopause Dan Permasalahannya
Page 2: Menopause Dan Permasalahannya

Postmenopause

Perimenopause

MENARCHEMENARCHE

Puberty

Page 3: Menopause Dan Permasalahannya

Definisi perimenopause

• Perimenopause: periode sejak mulai munculnya

gejala-gejala klinis, biologis dan endokrinologis

pertama kali menjelang menopause sampai 12

bulan setelah mentruasi terakhir (last menstrual

period/final menstrual period)

Page 4: Menopause Dan Permasalahannya

MENOPAUSE

• Definisi WHO menopause adalah berhentinya

menstruasi secara permanen akibat tidak bekerjanya folikel ovarium.

Masa klimakterik selama 30 tahun (usia 35-65 tahun), dibagi menjadi 3 bagian untuk kepentingan klinis, yaitu: klimakterik awal (35-45 tahun), perimenopause (46-55 tahun) dan klimakterik akhir (56-65 tahun).

Page 5: Menopause Dan Permasalahannya

Definisi pascamenopause

• Pascamenopause seharusnya ditetapkan sejak final menstrual period, namun masa pascamenopause tersebut tidak dapat ditentukan hingga terlampaui 12 bulan amenorea

Page 6: Menopause Dan Permasalahannya

Proyeksi populasi usia 60 tahun atau lebih

0

200

400

600

800

1000

1200

1950 1975 2000 2025

( juta )DUNIA

NEGARA BERKEMBANG

Page 7: Menopause Dan Permasalahannya

Masalah kesehatan pd usia menopause

Defisithormonal

Defisithormonal

PenyakitPd usia lanjut

PenyakitPd usia lanjut

PsikososialPsikososial

Page 8: Menopause Dan Permasalahannya

Pathogenesis

•Aging process/ Natural• Apoptosis• Degenerative process

Oavrian function ↓Sex steroid hormon ↓

Imunology ↓Cell function ↓

Cyclic activity of hypothalamus, hypophyse, parasymphaticnerve, central nervous system ↓↓

Disorder of : neurovegetative, neuropsychology,Neuromotoric, metabolic system

Sympton of climacterium

Page 9: Menopause Dan Permasalahannya

Fungsi ovariummenurun

Produksi estrogenmenurun

Gejala menopause

18 % tanpa gejala56 % dg keluhan dl 1-5 th

26 % stl lebih dr 5 th

Defisit hormonal

Page 10: Menopause Dan Permasalahannya

Mulai menurun ,rendah dan sangat rendah estradiol

35 KLIMAKTERIUM 6535 45 56 65Klimak. awal Klimak. akhir

Perimenopause 46 50 55

Prem (Menop) Post M

Gangguan haid - Vasomotor - Gangguan otakHipermenorea - Konstitusional AlzheimerHipomenorea - Psikiastenik - ArterosklerosisPUD neurotik - Gangguan jantung

- Vaginal - Osteoporosis tract urin - Ancaman Ca colon osteopenia (limbic – emosi osteoporosis hipokarpus-memori)- Perubahan genital,

Page 11: Menopause Dan Permasalahannya

Keluhan sindroma klimakterium bervariasi diantarawanita satu dengan lainnya , dan hal ini dipengaruhi oleh :

■ Kultur ■ Ras

■ Gaya hidup■ Genetik■ Psikologi/keluarga/hubungan dg suami■ Lingkungan■ Lamanya terpapar akibat defisit estrogen

Page 12: Menopause Dan Permasalahannya

Gangguan siklus haid

Amenorhea 10 %

Polymenorhea

Oligomenorhea

Metrorrhagia

Page 13: Menopause Dan Permasalahannya

Patofisiologi menstruasi

tidak teratur

Fungsi ovarium Estrogen rendahStimulasi kronis endometrium oleh estrogen rendah

PUD

Page 14: Menopause Dan Permasalahannya

Gejolak panas70 %

Pusing,sakit kepalaKeringat banyak70 %Jantung berdebar 40 %

Page 15: Menopause Dan Permasalahannya

PATOFISIOLOGI

Hot flush

Estrogen Gangguan pusat termoregulator

Aktifitas vasomotor (vasodilatasi & berkeringat)

Hot flush

Page 16: Menopause Dan Permasalahannya

GANGGUAN UROGENITAL

Nyeri senggama ( 25 % )

Vagina kering ( 42 % )

Predarahan pasca senggama

Keputihan / infeksi

Prolap uteri / vagina

Infeksi saluran kemih ( 10 % )

Nyeri berkemih

Inkontinensia urin ( 50 % )

Page 17: Menopause Dan Permasalahannya

PATOFISIOLOGI

Atrofi urogenital

Epitel pada organ urogenital (kaya reseptor)

ESTROGEN

Atrofi epitel

gejala vagina kering, rasa seperti terbakar,

gatal, disuria, dispareunia

Page 18: Menopause Dan Permasalahannya

GANGGUAN KULIT MATA DAN RAMBUTGANGGUAN KULIT MATA DAN RAMBUT

Kulit kering dan menipis

Kulit gatal - gatal

Kulit keriput

Kuku rapuh dan kuning

Kerato konjungtivitis

Rambut menipis

Page 19: Menopause Dan Permasalahannya

Patofisiologi perubahan pada kulit

• Epidermis: keratinosit menurun ketinggiannya berkurang kekuatan adesinya

mudah terjadi kerusakan• Dermis:

produksi kolagen, elastin dan mukopolisakarida oleh fibroblas turun elastisitas turun

sintesis asam hyaluronidase turun kadar air pada lapisan dermis turun kulit kering

Page 20: Menopause Dan Permasalahannya

GANGGUAN METABOLISME LEMAK

Koleserol dan LDLmeningkat

HDL menurun

Risiko PJK meningkat 2 kali

Pd usia 45 th

Page 21: Menopause Dan Permasalahannya

GANGGUAN METABOLISME KALSIUM

Kehilangan kalsium 3 % / th

Nyeri otot dan tulangOsteoporosis

Fraktur bila kehilangan masa Tulang 35 – 50 %

Hip fraktur 16 %Wrist fraktur 15 %

Vertebral fraktur 32 %

Page 22: Menopause Dan Permasalahannya

OSTEOPOROSIS

Produksi 1,25 (OH)2 vit. D

Absorbsi Ca

PTH

Usia bertambah

Estrogen turun

Fungsi osteoblas

Pembentukan tulang turun

Resorbsi masa tulang

Kehilangan masa tulang

OSTEOPOROSIS

Page 23: Menopause Dan Permasalahannya

GANGGUAN PSIKOLOGISsusah tidur 50 %

Libido menurun 30 %

Perasaan takut, gelisahMudah tersinggungLekas marah, susah tidurTidak konsentrasiDepresi, gangguan libidoPerubahan prilaku

GANGGUAN KEJIWAAN

Kehilangan rasa feminimSuami mulai mencintai…..Anak mulai meninggalkan rumah

Page 24: Menopause Dan Permasalahannya

Patofisiologi perubahan psikologis

• Mekanisme pasti belum jelas

• Dugaan: penurunan kadar estrogen

Gangguan tidur

Gangguan psikologis

Page 25: Menopause Dan Permasalahannya

PENYAKIT PADA USIA LANJUT

Sarjana Shock : umur 30-75Penurunan fungsi organ

Paru menurun 60 %Jantung menurun 30%Ginjal menurun 31 %

Indra pengecap (lidah) 64 %

Penyakit lain :D M

Tumor ganas :Ca cervik

Ca ovariumCa usus besar

Page 26: Menopause Dan Permasalahannya

DIAGNOSIS MENOPAUSEDIAGNOSIS MENOPAUSE

Timbul keluhan klimakterik Usia menopause alami 49 – 51 thn Haid mulai tak teratur Darah haid mulai sedikit atau banyak Haid berhenti sama sekali Tanpa keluhan klimakterik Pemeriksaan hormon FSH dan E2 Densitometer melihat densitas tulang

Page 27: Menopause Dan Permasalahannya

DIAGNOSIS PASTI

Usia > 40 tahun

Tidak haid > 6 bulan

Dgn / tanpa keluhan klimakterik

Kadar FSH > 30 mIU/ml

Kadar E 2 < 40 pq /ml

Usia < 40 th menopause prekok

Page 28: Menopause Dan Permasalahannya

PRINSIP

MEMPERTAHANAN KESEHATAN

PENEMUAN DINI DAN MENGOBATI PENYAKIT KRONIS

SKRINING KANKER

MENGOBATI KELUHAN/ GEJALAAKIBAT DEFISIT HORMONAL

HOLISTIK ( MEDIKO, PSYCHO,SOSIO, KULTURAL )

Page 29: Menopause Dan Permasalahannya

1 OLAH RAGA

Jalan kaki :3 – 5 Km / 30 – 45 mt

Tiga kali / mingguTai Chi

Senam osteoorosisRenang

Page 30: Menopause Dan Permasalahannya

2 MENGATUR MAKANAN

Gizi seimbangTerutama nutrisi kalsium

800 – 1200 mg / hr

Susu, Keju, Brokoli, TempeTahu, pepaya, Bengkuang,

Rendah lemak, cukup protein

Hindari :Cafein, Merokok, AlkoholCocacola, makanan bergula

Page 31: Menopause Dan Permasalahannya

3 Menghindari emosi-emosinegatip

Rasa cemas, rasa takut, depresiRasa marah, rasa benci, rasa

Dengki, rasa sedih

Pupuk emosi-emosi yangpositip

Rasa gembira, rasa kasih sayangRasa sabar, rasa bersyukur

Page 32: Menopause Dan Permasalahannya

Pemeriksaan kesehatansecara periodik

Secarafisik

Secara laboratorik

Mengetahui fungsi organJantung,Hati,Ginjal,Tekanan

Darah,kadar gula

Page 33: Menopause Dan Permasalahannya

Gejala diniTumor ganas

Benjolan yg mencurigakanPerdarahan abnormal

Perubahan kebiasaan berakPerubahan suara

Gangguan pendengaran

Pemeriksaankhusus

Pemeriksaan gineklogisPAP Smear

Laparoskopi diagnostik

Page 34: Menopause Dan Permasalahannya

Terapi Sulih hormonal TUJUANNYA

Bukan supaya haid lagi

Bukan mencegah tua

Meningkatkan kwalitas hidup

Page 35: Menopause Dan Permasalahannya

TERAPI SULIH HORMON • Epidemiologi

– Survei terbaru di Amerika Serikat dan Inggris menunjukkan 40-55% dan 60% wanita pascamenopause menggunakannya ,lebih banyak pada wanita yang telah menjalani histerektomi

• Definisi – Terapi menggunakan hormon yang diberikan untuk mengurangi efek

defisiensi hormon.– Pemberian hormon (estrogen, progesteron atau keduanya) pada

wanita pascamenopause atau wanita yang ovariumnya telah diangkat, untuk menggantikan produksi estrogen oleh ovarium.

– Terapi menggunakan estrogen atau estrogen dan atau progesteron yang diberikan pada wanita pascamenopause atau wanita yang menjalani ovarektomi, untuk mencegah efek patologis dari penurunan produksi estrogen

Page 36: Menopause Dan Permasalahannya

TERAPI SULIH HORMON

• Indikasi – NAMS : indikasi primer pemberian terapi sulih hormon

adalah adanya keluhan menopause seperti gejala vasomotor berupa hot flush dan gejala urogenital

– Di Indonesia, terapi sulih hormon diberikan hanya pada pasien menopause dengan keluhan terkait defisiensi estrogen yang mengganggu atau adanya ancaman osteoporosis dengan lama pemberian maksimal 5 tahun

• Kontra Indikasi

Page 37: Menopause Dan Permasalahannya

Kontra indikasiabsolut

Kanker payudaraKanker endometrium

Perdarahan per vag. yg tak jelasKerusakan hati yg berat

Trombo emboli aktif

Kontra indikasi relatif

Myoma uteriEndometriosis

Tumor jinak payudaraBatu empedu, DM, VarisesHiperplasia endometrium

Infark myokardAsma, Bronchitis

Page 38: Menopause Dan Permasalahannya

TERAPI SULIH HORMON

• Beberapa Cara Pemberian Terapi Sulih Hormon

– Rejimen I, yang hanya mengandung estrogen– Rejimen II, yang mengandung kombinasi

antara estrogen dan progesteron.

• Bentuk Sediaan – Oral, transdermal

Page 39: Menopause Dan Permasalahannya

TERAPI SULIH HORMON

• Sediaan Kombinasi Estrogen dan Progesteron Estrogen, Progestogen, Sediaan kombinasi estrogen dan progestogen sekuensial Sediaan kombinasi estrogen dan progestogen kontinyu Sediaan yang bersifat estrogen, progesteron dan

androgen sekaligus, yaitu tibolon Sediaan plester maupun krim Sediaan estrogen dalam bentuk krim vagina

Page 40: Menopause Dan Permasalahannya

TERAPI SULIH HORMON

• Lama Penggunaan

Mengacu pada hasil penelitian terbaru dari WHI, lama pemakaian terapi sulih hormon di Indonesia maksimal 5 tahun. Hal ini ditentukan berdasarkan aspek keamanan penggunaan terapi sulih hormon jangka panjang

Page 41: Menopause Dan Permasalahannya

TERAPI SULIH HORMON

• Efek Samping Terapi Sulih Hormon– Efek samping terkait estrogen berupa mastalgia

(nyeri pada payudara), retensi cairan, mual, kram pada tungkai dan sakit kepala.

– Efek samping terkait progestin antara lain retensi cairan, kembung, sakit kepala dan mastalgia, kulit berminyak dan jerawat, gangguan mood dan gejala seperti gejala pramenstrual.

Page 42: Menopause Dan Permasalahannya

Efek Pemberian Terapi Sulih Hormon

1. Apakah terapi sulih hormon bermanfaat untuk menghilangkan gejala menopause?

Ya (Level of evidence 1a) Untuk keluhan urogenital : Ya (Level of evidence 1b) Untuk inkontinensia : Tidak (Level of evidence 1a)

2. Apakah pemberian terapi sulih hormon pada wanita perimenopause dapat menurunkan risiko terjadinya osteoporosis pascamenopause?Ya (Level of evidence 1a)

Page 43: Menopause Dan Permasalahannya

Efek Pemberian Terapi Sulih Hormon

3. Apakah pemberian terapi sulih hormon pada wanita perimenopause dapat memperbaiki profil lipid?

Ya (Level of Evicence 1b )

4. Apakah pada wanita perimenopause pemberian terapi sulih hormon dapat menurunkan risiko kanker kolorektal?

Ya (Level of Evicence 1b )

Page 44: Menopause Dan Permasalahannya

Efek Pemberian Terapi Sulih Hormon

5. Apakah pada wanita perimenopause pemberian terapi sulih hormon dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular?

Sebagai pencegahan primer :Tidak (level of evidence 1a)

Sebagai pencegahan sekunder : Tidak (level of evidence 1a)

6. Apakah pada wanita perimenopause pemberian terapi sulih hormon dapat menurunkan risiko terjadinya stroke?

Tidak (level of evidence 1 a), justru meningkatkan

Page 45: Menopause Dan Permasalahannya

Efek Pemberian Terapi Sulih Hormon

7. Apakah pada wanita perimenopause pemberian terapi sulih hormon dapat menurunkan risiko demensia?

Tidak (level of evidence Ib)

8. Apakah pada wanita pascamenopause pemberian terapi sulih hormon dapat menghilangkan sindrom mata kering?

Tidak (Level of evidence IIb), justru meningkatkan

risiko

Page 46: Menopause Dan Permasalahannya

Efek Pemberian Terapi Sulih Hormon

9. Apakah pada wanita perimenopause pemberian terapi sulih hormon dapat meningkatkan risiko tromboemboli vena?

Ya (level of evidence 1a)

10. Apakah pada wanita perimenopause pemberian terapi sulih hormon dapat meningkatkan risiko kanker payudara?

• kombinasi estrogen-progestin meningkatkan risiko kanker payudara. (level of evidence Ib)

• estrogen saja menurunkan risiko kanker payudara. (level of evidence Ib)

Page 47: Menopause Dan Permasalahannya

Efek Pemberian Terapi Sulih Hormon

11. Apakah pada wanita perimenopause pemberian terapi sulih hormon dapat meningkatkan risiko kanker endometrium?

• Terapi sulih hormon yang mengandung estrogen saja selama 6 bulan sampai 3 tahun tidak meningkatkan risiko kanker endometrium (Level of evidence Ia)

• Terapi sulih hormon yang mengandung estrogen saja selama 1 sampai 5 tahun dan seterusnya meningkatkan risiko kanker endometrium (Level of evidence IIb)

• Bukti ilmiah yang ada tidak cukup untuk menerangkan hubungan terapi sulih hormon kombinasi estrogen-progestin dengan kanker endometrium, studi yang ada memberikan hasil yang inkonsisten.

Page 48: Menopause Dan Permasalahannya

Efek Pemberian Terapi Sulih Hormon

12. Apakah pada wanita perimenopause pemberian terapi sulih hormon dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker ovarium?

Bukti ilmiah yang ada belum cukup untuk dapat menerangkan hubungan terapi sulih hormon yang mengandung estrogen saja ataupun kombinasi estrogen-progestin dengan risiko kanker ovarium, penelitian yang ada memberikan hasil yang inkonsisten.

Page 49: Menopause Dan Permasalahannya

Efek Pemberian Terapi Sulih Hormon

13. Apakah pada wanita perimenopause pemberian terapi sulih hormon dapat mencegah penurunan fungsi kognitif?

Belum ada bukti ilmiah yang mendukung penggunaan terapi sulih hormon untuk mencegah penurunan fungsi kognitif

Page 50: Menopause Dan Permasalahannya

REKOMENDASI

1. Batasan terapi sulih hormon:

Terapi sulih hormon adalah pemberian hormon (estrogen atau kombinasi estrogen-progesteron) pada wanita usia perimenopause yang bertujuan mengobati seorang wanita dari dampak negatif yang timbul akibat penurunan kadar hormon tersebut. Penurunan kadar hormon dapat terjadi secara fisiologis maupun non fisiologis.

Page 51: Menopause Dan Permasalahannya

REKOMENDASI

2. Batasan masa klimakterium Berdasarkan perkembangan aging process, penurunan kadar hormon estrogen mulai terjadi sejak usia 35 tahun. Penurunan kadar hormon tersebut, secara klinis akan menyebabkan gangguan haid yang berlangsung sampai umur 45 tahun (Klimakterik awal). Gejala gangguan haid ini makin nyata ketika memasuki usia menopause (49-51 tahun) yang berlanjut sampai umur 55 tahun (masa perimenopause, 46–55 tahun). Selanjutnya wanita masuk ke masa klimakterium akhir (56-65 tahun)

Page 52: Menopause Dan Permasalahannya

REKOMENDASI3. IndikasiMengingat pemberian sulih hormon dapat menimbulkan efek samping yang merugikan, maka sulih hormon hanya diberikan apabila diperlukan. Pemberian sulih hormon untuk pengobatan gejala klinis yang mengganggu, hendaknya memperhatikan faktor-faktor negatif yang bisa terjadi

• Pemberian sulih hormon dapat dimulai pada masa klimakterium awal, yang dapat dilanjutkan sampai masa perimenopause, bahkan sampai masa pascamenopause (Rekomendasi C)

• Pemberian sulih hormon untuk tujuan pencegahan hanya diberikan apabila memang sangat diperlukan (Rekomendasi C)

• Pemberian sulih hormon (untuk pengobatan ataupun pencegahan) harus disertai informed consent (IC). (Rekomendasi C)

Page 53: Menopause Dan Permasalahannya

REKOMENDASI

4. Pemilihan sediaan dan cara pemberian • Hendaknya diberikan preparat estrogen atau

kombinasi estrogen-progesteron alamiah.• Wanita yang masih memiliki uterus diberi

kombinasi estrogen-progesteron, sedangkan yang tidak diberi sediaan estrogen saja.

Page 54: Menopause Dan Permasalahannya

REKOMENDASI

5. Dosis

Dimulai dengan pemberian dosis terendah yang paling

efektif (disesuaikan dengan keluhan klinis).

6. Lama pemberianSulih hormon diberikan selama pasien memerlukan disertai pemantauan yang teratur (sitologi serviks {pap smear}, mammografi / USG payudara, pemeriksaan densitas mineral tulang) pembatasan 5 – 7 tahun –usia > 65 thn

Page 55: Menopause Dan Permasalahannya

REKOMENDASI

Cara pemberian Sulih hormon dapat diberikan peroral, topikal

(masalah di tropis) atau injeksi. Sulih hormon peroral dapat diberikan sekuensial

atau kontinyu.• Sekuensial : Diberikan bagi wanita usia

perimenopause yang masih menginginkan menstruasi

• Kontinyu : Diberikan bagi wanita usia menopause yang tidak lagi menginginkan menstruasi

Page 56: Menopause Dan Permasalahannya

REKOMENDASIGejala Menopause

Faktor risiko osteoporosis

lain (+)

Faktor risiko osteoporosis

lain (-)

Diskusikan dengan pasien perlunya

penggunaan HRT (IC)

Periksa densitas mineral tulang

Densitas tulang Normal

Densitas tulang rendah

Menolak HRT Setuju HRT

Diet dan gaya hidup sehat

Pilihan HRT atau alternatif

(bifosfonat, SERM)

Pilihan terapi lain(fitoestrogen,

SERM)

Riwayat Kanker payudara

Tidak perlu HRT,tapi

perlu konseling

Ada dan menggangguTidak ada keluhan /

Ada tapi tidak mengganggu

HRT jangka pendekDiskusikan terapi

lain(Fitoestrogen,

SERM)

Riwayat Keluarga dengan Kanker

Payudara

Page 57: Menopause Dan Permasalahannya

Stl 1 bl Keluhan pengobatan

Stl 3 blEfek samping, tekanan darah,

perdarahan

Stl 6 – 12 blKeberhasilan pengobatanPAP Smear, efek samping

Stl 12 bl Mamografi diulang setiap 2 th

Page 58: Menopause Dan Permasalahannya