178

Click here to load reader

Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Kekeringan, kebanjiran, kerusakanlingkungan, kebakaran hutan, polusi,pembalakan liar, es kutub mencari, lapisan ozoneberlubang, dan sederet lagi dengan persoalanlingkungan hidup yang terjadi dewasa inimungkin membuat kamu termangu, gelisah,kuatir, gemas, dan ingin melakukan sesuatu.Tapi, apa dan bagaimana? Buku MenjadiEnvironmentalis Itu Gampang! ini akanmenjawab semua pertanyaan kegelisahanmu,sekaligus membukakan sejuta kemungkinanuntukmu berbuat sesuatu.

Buku ini untuk kaum muda yang optimis,bersemangat, tak henti bertanya, serta mencintaiPlanet Bumi dan bersedia membelanya dengancara apapun, demi kepetingan generasimendatang.

“Alarm planetkita sudah

berbunyi, iniwaktunya

bangun danambil

tindakan.”

“Kalau kamu yakin, sungguh-sungguh yakin,akan jalan yang telah kamu pilih,maka alam semesta akan membukakan jalanuntukmu.”Paulo CoelhoPenulis asal Brasil

Leonardo DiCaprioEnvironmentalis

dan Aktor Hollywood

www.walhi.or.id

Wahana Lingkungan Hidup IndonesiaFriends of the Earth Indonesia

Jl. Tegal Parang Utara No.14 Mampang, Jakarta Selatan 12790Telepon (021) 7941672 Fax (021) 7941673 E-mail [email protected] 978-979-8071-71-3

Page 2: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Panduan ini didedikasikan kepada kaum muda,mahasiswa dan aktivis muda yang ingin mewujudkan

bumi yang damai dan hijau.Panduan ini ditulis sebagai media pilihan untuk siapa saja

yang ingin mempertanyakan dan menantang mitos-mitospembangunan ekonomi, kemiskinan dan globalisasi.

Panduan ini hanya pembuka pikiran bagi paraenvironmentalis muda. Selanjutnya, kamu harus terus belajar,

belajar dan pada akhirnya berjuangmewujudkan demokrasi bumi.

Un bel domani.

Mengutip, memperbanyak dan menerjemahkansebagian atau seluruh isi buku ini

untuk kepentingan masyarakat luas dapat dilakukantanpa seijin tertulis penerbit

dan sepanjang mencantumkan sumbernya.

Foto

: Ti

mu

r A

ng

in/D

ok.

Key

wo

rd I

nn

ova

tive

Co

mm

un

ica

tion

Page 3: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Cetakan pertama, April 2008Hak Cipta pada WALHI

Perpustakaan Nasional RI: Katalok dalam Terbitan (KDT)Munggoro, Dani., (ed.)

Menjadi Enviromentalis itu Gampang!:Sebuah Panduan bagi pemula, editor: Dani Munggoro, Jakarta: WALHI:2007

352+xiii; 19 cm x 20,5 cmISBN 978-979-8071-71-3

Menjadi Enviromentalis itu Gampang!Sebuah Panduan bagi Pemula

MENJADI ENVIROMENTALISITU GAMPANG!

Sebuah Panduan bagi Pemula

TIM PENULISDANI WAHYU MUNGGORO

ANDY ARMANSYAHEditor

DJUHENDI TADJUDIN“Pangan, Energi dan Kemiskinan”

FARID GABAN“Globalisasi dan Lingkungan Hidup”

NUR HIDAYATI“Korporasi dan Lingkungan Hidup”

DICKY LOPULALANPenyelaras AkhirDITO SUGITODesainer Grafis

Page 4: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Julia Butterfly Hill, Enviromentalis

“Aku bangundi pagi hari

dan bertanya padadiriku sendiri,

apa yang bisa akulakukan hari ini,gimana caranya

agar akudapat menolongdunia hari ini.”

Page 5: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Pramoedya Ananta Toer,Anak Semua Bangsa

Foto

: Ti

mu

r A

ng

in/D

ok.

Key

wo

rd I

nn

ova

tive

Co

mm

un

ica

tion

“Kau pribumiterpelajar!Kalau merekaitu, pribumi itu,tidak terpelajar,kau harus bikinmerekajadi terpelajar.Kau harus,harus,harus bicarapada mereka,dengan bahasayang merekatahu.”

Page 6: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

DAFTAR ISI

BAGIAN 2 PANGANDAN LINGKUNGAN HIDUP 99Pertikaian Teknologi 105

‘Solusi’ Revolusi Hijau 107

Prasyarat Kearifan Lokal 111

Teknologi Alternatif 115

Ketimpangan Kelembagaan 119

Akses pada Lahan dan Air 121

Distribusi Pangan yang Tidak Adil 123

Mitos dan Realitas tentang Pangan 125

Kemana Keanekaragaman Pangan Kami 129

Tantangan bagi Environmentalis 133

DAFTAR ISI viiiKATA PENGANTAR 3BAGIAN PEMBUKA 19MENGENAL WALHI 29

Gerakan Lingkungan di Indonesia 29

Kisah Kelompok Sepuluh 37

Pertemuan Oktober 1980 41

Daur Pertama: Pendidikan Kesadaran Publik 47

Daur Kedua: Demokratisasi Kekayaan Alam 53

Daur Ketiga: Perluasan Gerakan Lingkungan 57

BAGIAN 1 MENDEDAH ENVIRONMENTALISME 61Apa itu Environmentalisme 65

Siapa itu Kaum Environmentalis? 67

Apa itu Gerakan Lingkungan 69

Fokus Pembaruan pada Aksi Lokal 75

Kritik pada Environementalisme 77

Deep Ecology 81

Eco-Anarkisme 89

Optimisme Ekologi Modernisasi 91

Empat Pilar Politik Hijau 93

Syarekat Hijau 97

“Apa yang kita lakukan atas hutan-hutan di dunia adalah refleksi

cermin dari apa yang kita lakukanpada diri kita sendiri dan sesama.”

Mahatma Gandhi

Pemimpin spiritual India

“Tersebutlahperkataan

Suku Indiandi Amerika

Utara:Langit

disanggaoleh

pepohonan.Jika hutan

hilang,atap langitdunia akan

runtuh.Alam danmanusia

akanbinasa

bersama-sama.”

M.S. Swaminathan

DAFTAR ISI ixviiiMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG!

Page 7: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

“Energi” Masa Depan 195

Situasi Energi di Indonesia 199

Arah Perkembangan Energi 201

Tantangan Para Environmentalis 203

Evaluasi Diversifikasi Energi 207

Kebijakan Energi Terbarukan 209

Keunggulan Energi Lokal 211

DAFTAR ISI

BAGIAN 3 KEMISKINANDAN LINGKUNGAN HIDUP 137Gaya Pembangunan Tak Berubah 147

Kota Sentris 151

Pembangunan= “Mimpi” Para Elir 153

Kemiskinan 155

Kemiskinan Struktural 156

Kemiskinan Kultural 157

Thailand: Penataan Evolutif 159

Kuba: Revolusi yang Sukses 165

Tantangan bagi Environmentalis 169

Menemukan Identitas Kebangsaan 171

Memelihara Forum yang Cerdas 173

Penciptaan Ekonomi yang tidak Mengecoh 175

Pembaruan Desa 177

“Kami berikhtiarsupaya kami

teguh sungguh,sehingga kamisanggup diri

sendiri.Menolong diri

sendiri.Menolong diri

sendiri itu kerapkali lebih sukar

dari padamenolong oranglain. Dan siapa

yang dapatmenolong dirinya

sendiri, akandapat menolong

orang laindengan lebih

sempurna pula.”

R.A. Kartini

Surat kepadaNyonya Abendadon,12 Desember 1902

“Kita sedangmemotongginjal kita

untukmembesarkan

perut kita.”

Eric Freyfogle

Profesor hukumasal Illinois, AS.

BAGIAN 4 ENERGIDAN LINGKUNGAN HIDUP 179Kecenderungan Energi Dunia 181

Energi Terbarukan 185

BAGIAN 5 KORPORASIDAN LINGKUNGAN HIDUP 213Negara, Korporasi, dan Rakyat 219

Demokrasi Tidak Ada Harapan 231

Kamuflase Korporasi Hijau 235

Akuntabilitas Korporasi 241

BAGIAN 6 GLOBALISASIDAN LINGKUNGAN HIDUP 245Dari Mana Datangnya Utang? 253

Resep Beracun Bank Dunia dan IMF 257

Benalu yang Tak Mau Pergi 261

Gerakan Anti-Neoliberal 265

Globalisasi, Mitos dan Realitas 269

DAFTAR ISI xixMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG!

Page 8: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

DAFTAR ISI

“Revolusi itumenciptakan!!”

Tan Malaka

Aksi Massa 1926

BAGIAN 7 MENUJU DEMOKRATISASI BUMI 275

Zamrud Khatulistiwa, No More! 277

Suku Indian, Schumacher dan Hatta 285

Demokrasi Bumi, Berpikir, dan Bertindak Berbeda 289

Sepuluh Prinsip Demokrasi Bumi 293

BAGIAN AKHIRMENJADI ENVIRONMENTALISITU GAMPANG 297Cara Mudah Menjadi Environmentalis 309

Langkah Pertama: Nilailah Situasi di Sekitarmu 314

Langkah Kedua: Rencanakan Pendekatanmu 315

Langkah Ketiga: Laksanakan Rencanamu 318

Langkah Keempat: Selalu Belajar dari Pengalaman 328

Kamu Muda Bergerak 320

BAHAN DISKUSI DAN BACAAN LANJUTAN 331

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! xii

Page 9: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

oleh Chalid Muhammad

KATA PENGANTAR

Perubahan iklim dandampaknya yang meresahkanitu adalah buah dari prilakuburuk kekuasaan politik dan

ekonomi global.

Page 10: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

“Semua yangterjadi dikolong langitini adalahurusan setiaporang yangberfikir.”

Pramoedya Ananta Toer

Anak Semua Bangsa

Page 11: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

yang di selenggarakan oleh United NationsFramework Convetion on Climate Change(UNFCCC) itu diharapkan lahirkan kesepa-katan global yang mengikat untuk atasipetaka bagi bumi dan penghuninya akibatpemanasan global dan perubahan iklim.Hasil pertemuan Bali yang dituangkandalam Bali Roadmap oleh banyak kalangandipandang belum lahirkan kesepakatan-kesepakatan berarti untuk dibawah padaputaran perundingan berikutnya di Warsawa(Polandia) dan Copenhagen (Denmark) tahun2009. Walau demikian, pertemuan Balisukses menarik perhatian publik akan isupemanasan global dan perubahan iklimyang lima belas tahun terakhir hanya menjadiconsern para ilmuan dan aktivis lingkunganhidup saja.

Kini semakin banyak orang yakin bahwapemanasan global yang memicu perubahaniklim adalah suatu keniscayaan dan bukanrekayasa para ilmuan. Tanda dan buktinyadengan mudah dapat dilihat dan dirasakan.Laporan Intergovernmental Panel on Cli-mate Change (IPCC) tahun 2007 menyebut-kan pemanasan sistem klimat adalah halyang nyata, dan terbukti dari sejumlah pe-ngamatan atas meningkatnya suhu udaradan samudra, meluasnya salju dan es yangmeleleh serta naiknya muka air laut rata-rata. IPCC juga melaporkan telah terjadi

BULAN Desember tahun 2007 jutaanpasang mata penduduk bumi tertujupada pertemun tingkat tinggi tentangperubahan iklim di Bali. Pertemuan

kenaikan temperatur global 0.76 Cº antaratahun 1850 dan 2005. Sepanjang abad ke20, benua Asia telah mencatat rekorkenaikan tertinggi 1 derajat C. Karena emisiakan tetap berada di atmosfer dalam waktulama, IPCC memprediksikan pemanasan 10tahunan sebesar 0.2 derajat C hingga 2030,yang mengindikasikan kenaikan suhu rata-rata 0.6 derajat C (IPCC WGI 2007).

Berbagai predisksi dampak perubahaniklim juga dinyatakan dalam laporan IPCCtahun 2007. Perubahan iklim memilikikemungkinan tinggi dalam merubah keterse-diaan sumber air, yang didorong oleh menu-runnya curah hujan dan limpasan di AsiaSelatan dan Asia Tenggara serta meningkat-nya limpasan di daerah lain, terutama diPulau-pulau Pasifik. Ketersediaan air danlimpasan diperkirakan akan turun hingga 10-30 % pada ketinggian lintang rendah dandaerah tropika kering. Ketersediaan air tawardi Asia Tengah, Timur, Selatan, dan Teng-gara terutama di DAS yang luas akan ber-kurang. Menurunnya ketersediaan air tawarakan berakibat tak terbendung pada miliaranorang pada tahun 2050

Perubahan iklim juga memberikandampak sangat berarti pada duniapertanian. Berubahnya musim dan me-nurunnya ketersedian air dapat menye-babkan petani mengalami gagal pa-nen dan gagal tanam secara sistema-tik. Kelangkaan pangan dan kelaparanmeningkat seiring dengan perubahaniklim secara ekstrem.

KATA PENGANTAR

Orasi direktur WALHIpada aksi Hari Bumi

22April 2007,Jakarta

Foto: Dok. WALHI

7

Page 12: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

United Nations Food and AgricultureOrganisation (FAO) menduga bahwa per-ubahan iklim menghasilkan hilangnya pro-duksi sereal sebesar 280 juta ton di 65 nega-ra selatan. Di negara-negara selatan,perubahan iklim mereduksi produksi perta-nian yang tergantung hujan sebesar 11% ditahun 2080 (CANA 2006). Ilmuwan-ilmuwanInternational Rice Research Institute (IRRI) diManila menemukan bahwa setiap derajatkenaikan temperatur akan mengurangi 10persen produksi beras. Beragam dampak lainjuga telah diprediksi oleh banyak kalangan,termasuk kemungkinan tengelamnya pulau-pulau kecil dan kota-kota serta pemukimanyang secara geografis berada di pinggiranpantai. Naiknya permukaan laut sebagaikonsekuensi dari mencairnya es di kutubsebagai penyebabnya.

Perubahan iklim dan dampaknya yangmeresahkan itu adalah buah dari prilakuburuk kekuasaan politik dan ekonomi glo-bal. Dalam rentang waktu panjang, negara-negara industeri maju (utara) telah melaku-kan pemujaan sempurna terhadap pertum-buhan ekonomi. Akumulasi kapital menjaditarget utama dan pembangunan dipuja ba-gai ajaran suci. Konsumsi enegi fosil (batu-bara, minyak dan gas bumi) terus meningkatdan lahirkan emisi gas buang secara besar-besaran. Pola konsumsi dan produksi ber-ubah secara mendasar. Makin tinggi kon-sumsi setiap orang, makin besar emisi gasbuang terlepas ke atmosfir. Akumulasi emisigas buang itu menjadi penyebab utama

Makin tinggikonsumsi setiap

orang, makinbesar emisi gasbuang terlepas

ke atmosfir.Akumulasi emisi

gas buang itumenjadi penyebabutama pemanasan

global danperubahan iklim.

Dunia kini terjebakdalam

keserakahankapital.

Neoliberalismeekonomi semakin

meneguhkanjebakan itu.

KATA PENGANTAR

pemanasan global dan perubahan iklim.Dunia kini terjebak dalam keserakahan ka-pital. Neoliberalisme ekonomi semakinmeneguhkan jebakan itu.

Tak dapat dipungkiri relasikuasa yang selama ini dibangundan langgeng oleh negara-negara Utara telah menimbul-kan ketidak adilan global.Negara-negara utara melipat-gandakan kekayaan dengan”menyedot” sumberdaya nega-ra-negara berkembangan (sela-

tama pemujaan atas pertumbuhan ekonomilewat konsumsi setinggi-tingginya oleh indi-vidu, dan persaingan demi mencapai tingkatkonsumsi yang tinggi. Kedua, berlanjutnyapembagian kerja antara negara-negaramaju dan berkembang, dimana negaraberkembang diletakkan sebagai penyediabahan mentah dan industri kotor bagi kon-sumsi boros dan berlebihan di negara-negara maju. Ketiga, pemaksaan utang luarnegeri ke negara-negara berkembang yangmenjebak negara-negara tersebut dalamkemiskinan dan keterbelakangan karenautang digunakan demi melegitimasi eksporbahan mentah secara murah ke luar negeri.Keempat, standar ganda oleh negara majudalam pemeliharaan lingkungan demi mem-pertahankan pasokan bahan mentah murahyang menghancurkan sosio-ekosistem pentingdi negara-negara selatan. Kelima, diletak-kannya perdagangan sebagai aturan utamahubungan antar negara-bangsa saat ini yangmerendahkan integritas kerekatan sosial danberlanjutnya pelayanan ekosistem demimempertahankan kehidupan didalamnya.Keenam, semakin kayanya korporasi diban-dingkan negara yang mempertahankan se-makin tingginya tingkat akumulasi para pe-megang saham atas biaya manusia dan ling-kungan yang rusak. Keseluruhannya memba-ngun aristokrasi modernitas baru di utara,segelintir elit korup dan otoriter di negara-negara selatan, yang gagal mengangkat har-kat hidup mayoritas populasi di negara-negara selatan (CSO Forum, 2007).

tan). Beragam cara digunakan negaraUtara untuk akselerasi akumulasi kapitalnya.Bersama perusahaan multi dan transnasionalserta institusi keuangan internasional semisalWorld Bank, International Monetary Fund,Asian Development Bank dan lain sebagai-nya, beragam paket kebijakan moneter, fis-kal dan pemanfaatan sumberdaya alam”ditawarkan” pada negara-negara berkem-bang. Alhasil negara berkembang taklukdalam dominasi mereka. Praktik yang tidakadil itu hanyalah bagian dari kegagalanmodel pembangunan global sebagai pemi-cu perubahan iklim.

Dalam kertas posisi menuntut keadilaniklim (climate justice) yang disiapkan CivilSociety Organization Forum (CSOF) Indo-nesia, menyebutkan ada enam ciri modelpembangunan global yang gagal, yaitu: per-

9MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 8

Page 13: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

BENCANA EKOLOGISIndonesia sebagai negera kepulauan

terbesar di dunia telah jadi korban dari ke-tidak adilan global itu. Kekayaan alam Indo-nesia yang harusnya dapat dimanfaatkansecara arif demi kesejahteraan rakyatnya telahberubah menjadi kutukan. Kini Indone-siaterancam bencana ekologis. Yaitu suatu ben-cana berupa akumulasi dari krisis ekologisakibat dari ketidak-adilan (un-justice) dangagalnya sistem pengurusan alam yang telahmenyebabkan kolapsnya pranata kehidupanrakyat.

Sampai dengan tahun 2007 WALHI ti-dak melihat ada terobosan yang berartidilakukan negara untuk mereduksi kehancur-an ekologis dan ketidakadilan sosial ekonomiyang makin membesar di negeri ini. Pengurusnegara cenderung mengabaikan fakta bahwaIndonesia sedang dalam fase kritis, baik darisegi ekologis maupun kemampuan bertahanhidup mayoritas rakyat terkena dampakpembangunan. Praktik ekploitasi alam terusmenjadi pilihan walau beragam peringatantelah diberikan oleh organisasi dan pemer-hati lingkungan hidup dalam dan luar negeri.

Konversi kawasan-kawasan hutan terusdilakukan untuk perkebunan swasta skalabesar, pertambangan, dan kebutuhan indus-tri. Di hulu, hutan sebagai kawasan pemasokair terus mengalami penggundulan hinggamencapai 2,7 juta hektar/tahun. Di hilir, eko-sistem mangrove terus mengalami penyem-pitan, hingga menyisakan kurang dari 1,9juta hektar disepanjang pesisir Indonesia.

Tujuh puluh lima persen (75%) dari 12.000varietas padi lokal harus musnah, dan me-maksa petani untuk tergantung pada pupukdan pestisida kimia dari perusahaan-perusahaan lintas negara (Transnational Cor-porations/TNC’s). Sepuluh negara yangsering melakukan pencurian ikan di laut In-donesia dalam kurun waktu 15 tahun ter-akhir, terus beroperasi di tahun 2007. Sekitar2-4 juta ton ikan dari perairan Indonesia-pun terus dicuri. Perusahaan-perusahaanlintas negara telah menguasai lebih dari 90%ladang-ladang minyak dan gas bumi Indo-nesia. Sementara sekitar 60% total produksigas bumi dan lebih dari 80% batubarapertahun terus di ekspor.

Hasilnya di 2007, lebih dari 37 jutaorang masih berada pada kategori miskindan angka pengangguran masih beradapada kisaran 10%. Beban utang negara punterus bertambah. Hingga Januari 2008, un-tuk outstanding Surat Utang Negara (SUN)saja sudah hampir menyentuh angka Rp 900triliyun. Belum lagi beban utang luar negeriyang pada triwulan kedua tahun 2007,sedikitnya sudah tercatat US$ 79 milyar.

Demikian pula dengan bencana eko-logis, yang belum juga dapat diminimalisir,tapi justru semakin mengkhawatirkan.Terakhir, periode tahun 2006-2007, tercatattelah terjadi 840 kejadian bencana, denganmenelan korban 7.303 jiwa meninggal duniadan 1.140 orang dinyatakan hilang; sedikit-nya 3 juta orang menjadi pengungsi dan750.000 unit rumah rusak atau terendam

Sampai dengan tahun 2007WALHI tidak melihat ada

terobosan yang berarti dilakukannegara untuk mereduksikehancuran ekologis dan

ketidakadilan sosial ekonomi yangmakin membesar di negeri ini.Pengurus negara cenderungmengabaikan fakta bahwa

Indonesia sedang dalam fasekritis, baik dari segi ekologis

maupun kemampuan bertahanhidup mayoritas rakyat terkenadampak pembangunan. Praktikekploitasi alam terus menjadi

pilihan walau beragam peringatantelah diberikan oleh organisasi

dan pemerhati lingkungan hidupdalam dan luar negeri.

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 10

Page 14: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

haan Perairan Pesisir (HP-3). Dalam catatanpanjang sejarah Indonesia, ini merupakankali pertama negara memberikan landasanhukum atas pengusahaan wilayah perairan,pesisir dan pulau-pulau kecil, dengan masapenguasaan selama 20 tahun dan dapatdiperpanjang untuk 20 tahun berikutnya.

Demikian juga terjadi pada sektorperkebunan. Perluasan perkebunan sawitsudah jauh dari kebutuhan domestik akansawit. Hal ini bukan hanya disebabkan olehluasan lahan yang cocok dan berpotensi

untuk ditanami sawit, namun juga olehkebijakan yang telah disiapkan oleh pe-merintah, diantaranya program kredit khususguna mendukung revitalisasi perkebunandengan menjanjikan kredit modal usahadengan bunga hanya 10% bagi para inves-tor. Tidak hanya dari aspek permodalan,ber-dasarkan Peraturan Menteri PertanianNo.26 Tahun 2007, pengusaha perkebunankelapa sawit kini diberi keleluasaanmenguasai areal hingga 100.000 hektar di

satu wilayah propinsi atau kabupaten. Sebe-lumnya, swasta hanya diperkenankan memilikikebun seluas 20.000 hektar (SK MenteriPertanian No.357 Tahun 2002).

Teranyar, dalam isu perubahan iklim,kegentingan ekosistem hutan Indonesia, tidakdijawab dengan kebijakan jeda tebang (mo-ratorium logging). Pemerintah Indonesia jus-tru mempercayakan pengelolaan hutan Indo-nesia pada mekanisme pasar global mela-lui proposal REDD-I (Reduce Emission fromDeforestation and Degradation in Indonesia).

Proposal ini tidak saja telah menunjukkanlemahnya kualitas diplomasi Indonesia, na-mun dalam saat yang bersamaan terkesantelah menggadaikan kedaulatan rakyat Indo-nesia atas sumberdaya hutan, sekaligus me-napikan kepentingan masyarakat yang ting-gal disekitar hutan terhadap ekosistem hutan.

Bahkan, inisiatif progresif dari masya-rakat sipil yang berpegang dan percaya ataskeberpihakan hukum di Indonesia, justrudicederai dengan berbagai keputusan yang

Kekayaan alam Indonesia yang harusnya dapatdimanfaatkan secara arif demi kesejahteraan rakyatnya telahberubah menjadi kutukan. Kini Indonesia terancam bencanaekologis. Yaitu suatu bencana berupa akumulasi dari krisis

ekologis akibat dari ketidak-adilan (un-justice) dan gagalnyasistem pengurusan alam yang telah menyebabkan kolapsnya

pranata kehidupan rakyat.

KATA PENGANTAR

Negara-negara utara

melipatgandakankekayaandengan

”menyedot”sumberdaya

negara-negaraberkembangan

(selatan).Beragam cara

digunakannegara Utara

untukakselerasiakumulasikapitalnya.

banjir. Akibat dari intensitas dan luasan ben-cana yang terus bertambah sembilan bulandalam setahun Indonesia menghabiskansumberdaya-nya hanya untuk mengurus ben-cana (www.walhi.or.id)!

JAWABAN ATAS KRISISTabiat pengurus negara untuk memper-

dagangkan kekayaan bumi Indonesia secaracepat, murah, marak, dan mudah justru se-makin diperteguh dari tahun ke tahun. Dita-hun 2007, pemerintah dan parlemen kemba-li membuat beberapa peraturan perundang-an yang semakin menjebak Indonesia dalamrelasi yang tidak adil secara global itu. Salahsatunya adalah Undang-undang No.25 Ta-hun 2007 tentang Penanaman Modal(UUPM). Undang-undang ini memberikanberbagai keleluasaan dan keistimewaankepada pemodal (private sector) untukmemperoleh manfaat dari bumi Indonesia;diantaranya Hak Guna Usaha (HGU) yangmencapai 95 tahun, keringanan berbagaibentuk pajak, hingga terbebas dari ancamannasionalisasi.

Belum selesai dengan pro-kontraUUPM, masyarakat Indonesia kembali di ke-jutkan dengan lahirnya Undang-undangPengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulauKecil (UUPWP-PPK), yang disahkan padatanggal 26 Juni 2007 lalu. Tidak jauh ber-beda dengan UUPM, UUPWP-PPK-pun men-jadi landas kebijakan untuk memprivatisasiwilayah perairan, pesisir (termasuk kolom air)dan pulau-pulau kecil, melalui Hak Pengusa-

13MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 12

Page 15: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

dustri perkebunan, ditambah lagi denganpraktek illegal dan destructive logging yangbelum juga terselesaikan, maka kemusnahanhutan alam Indonesia adalah sebuah reali-tas. WALHI memperkirakan seluruh hutanalam dataran rendah Indonesia akan mus-nah pada tahun 2022.

Di laut, kebijakan revitalisasi perikanan,dengan bertumpu pada peningkatan jumlahekspor produk perikanan Indonesia ke ber-bagai negara di dunia diperburuk lagi de-ngan aktivitas pencurian ikan yang belumjuga teratasi dipastikan sebelum 2015 In-donesia akan masuk pada paradoks baru,yakni krisis ikan Indonesia. Sebagai konse-kuensinya, konflik perikanan akan semakinkerap terjadi, sejumlah ikan-ikan konsumsiakan sulit ditemukan dipasaran, harga ikandi pasar akan terus mengalami kenaikan,dan volume impor perikanan akan terus me-ningkat untuk memenuhi kebutuhan konsumsidomestik.

Industri-industri strategis yang sangatdekat dengan pemenuhan kebutuhan men-dasar rakyat seperti pangan dan energi akansemakin banyak dimiliki asing, dengan ren-tang waktu penguasaan yang semakin pan-jang. Kawasan-kawasan akses terbuka danmerupakan wilayah yang rentan terhadapbencana, seperti wilayah pesisir, akan terusdikonversi dan berubah menjadi kawasan-kawasan private. Ruang hidup dan ruang ke-lola rakyat pun akan semakin sempit danterus menyempit.

diambil oleh lembaga peradilan. LolosnyaAdelin Lis atas kasus pembalakan hutan diSumatera Utara melalui Keputusan Peng-adilan Negeri Medan No.2240/Pid.B/2007tanggal 5 November 2007; ditolaknyagugatan WALHI atas PT. Newmont MinahasaRaya (NMR) terkait pembuangan limbah B3(tailing) ke Teluk Buyat melalui KeputusanPengadilan Negeri Jakarta Selatan No.548/Pdt.G/2007 pada 18 Desember 2007; sertadiabaikannya kesalahan PT Lapindo Brantasdengan menyebutkan tragedi lumpur panasLapindo sebagai bencana alam melalui Ke-putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,No.284/Pdt.G/2007 pada 27 Desember2007 lalu, adalah tiga kasus yang secaraterang-terangan mencederai rasa keadilandan kebutuhan akan keberlanjutan lingkung-

an hidup di Indonesia.Bencana ekologis yang tidak juga ter-

atasi telah membawa Indonesia keambangkehancuran yang cukup serius. Hilangnya ke-percayaan dan semangat optimisme rakyat-pun turut melengkapi kemerosotan mentaldan harga diri bangsa.

PREDIKSI KEDEPANRespon negara yang ada hingga hari

ini tentu tidak cukup kuat untuk menyela-matkan Indonesia. Bahkan, inisiatif-inisiatifpe-ngurus negara terkini antara lain: UUPM,UUPR, UUPWP-PPK, justru menunjukkanpeluang kehancuran yang lebih masif ke-depannya.

Sejalan dengan insentif yang diberikannegara pada perbaikan dan perluasan in-

Respon negarayang ada hingga

hari ini tentutidak cukup kuat

untukmenyelamatkan

Indonesia.Bahkan, inisiatif-inisiatif pengurus

negara terkiniantara lain:

UUPM, UUPR,UUPWP-PPK,

justrumenunjukkan

peluangkehancuran yang

lebih masifkedepannya.

Tabiat pengurus negara untukmemperdagangkan kekayaan bumiIndonesia secara cepat, murah, marak,

dan mudah justru semakin diperteguhdari tahun ke tahun. Ditahun 2007,pemerintah dan parlemen kembali

membuat beberapa peraturanperundangan yang semakin menjebak

Indonesia dalam relasi yang tidak adilsecara global itu.

KATA PENGANTAR 15MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 14

Page 16: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

JADILAH ENVIROMENTALISKondisi Indonesia hari ini sudah jauh dari cita-

cita para pendiri bangsa, yakni, untuk Indonesiayang berdaulat dan bermartabat. Berdaulat atas

setiap jengkal bumi pertiwi, dan bermartabatsebagai bangsa dan negara dihadapan bangsa-

bangsa lain di dunia.Darurat Indonesia! Ini harus segera diakhiri.Sudah saatnya Indonesia bangkit dengan

kecerdasan dan kekuatan kolektif rakyat, denganmenekankan kepada 2 (dua) pemikiran mendasar:

Pertama, situasi darurat Indonesiamembutuhkan sebuah kepemimpinan nasional

yang kuat, efektif dan berpihak pada kepentinganrakyat, yang bercirikan: berani untuk mendorongpenghapusan utang negara, serta berani menagih

utang ekologis yang telah menyebabkanmenurunnya kualitas hidup rakyat. Kepemimpinan

yang dimaksud juga harus anti terhadappendekatan sektoral, karena telah nyata terbuktigagal dalam mengurus sumberdaya alam dan

lingkungan hidup Indonesia secara efektif, adil danlestari. Sebagai konsekuensi, diperlukan pula

keberanian politik untuk meninjau-ulang seluruhkebijakan yang berpotensi menghancurkan

ekologis dan kepentingan keberlanjutankehidupan dan penghidupan rakyat.

Kedua, membangun rakyat kritis (critical mass)sebagai wujud dari percepatan perjuangan

lingkungan hidup yang sejati menjadi mutlakdiperlukan; untuk menahan dan melawan lajuketidakadilan lingkungan di bumi Indonesia.Rakyat kritis yang dimaksud adalah rakyat yangmengetahui sedang hidup dalam ancaman

ekologis, siap berbuat untuk keselamatan kolektif,dan berani untuk membangun kekuatan politik

alternatif, yang anti terhadap modelpembangunan neolibaralisme yang telah

menghancurkan ekologis dan melanggengkanpelanggaran HAM dibumi pertiwi. Hanya denganrakyat kritis-lah percepatan terjadinya perubahan

Indonesia yang berdaulatdan bermartabat dapat tercapai.

Jakarta, 21 Januari 2007

Chalid MuhammadDirektur Eksekutif Nasional WALHI

Untuk itu jadilah enviromentalis,karena menjadi enviromentalis itu

sesungguhnya gampang.

Page 17: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Lingkungan hiduptak pernah menjadi agendautama bangsa Indonesia.

Lingkungan hiduphanya menjadi

etalase pembangunanselama tiga dekade terakhir.

Kini saatnya mengubah sejarahdan haluan bangsa kita!

oleh Emil Salim

BAGIAN PEMBUKA

MEROMBAKPARADIGMA PEMBANGUNAN

Page 18: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Pertama 1968-1973, saya merasa betapasulit memobilisasi dana untuk pembangunan.Indonesia sedang menghadapi krisis politikdan ekonomi yang berat. Di bidang politik,sedang berlangsung peralihan pimpinan dariPresiden Soekarno kepada Presiden Soehar-to. Di bidang ekonomi sedang ditempuhrehabilitasi dan stabilisasi ekonomi.

Masyarakat sangat mengharapkan per-ubahan. Tetapi dana pembiayaan pem-bangunan tidak cukup. Laju inflasi yang tinggitelah menggerogoti sumber pembiayaan da-lam negeri. Sedangkan sumber pembiayaanluar negeri terhambat oleh utang luar negeriyang dikemplang tempo hari. Investor dalammaupun luar negeri cenderung menanti sam-pai keadaan politik lebih terang dan tenang.

Dalam kondisi seperti ini, peranan fo-rum Inter-Governmental Group on Indone-sia (IGGI) sebagai wadah kerjasama negarasahabat membantu pulihnya keadaanekonomi Indonesia, menjadi penting. Pada1970-an Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)menuntut agar 0,7% Produk Domestik Bruto(PDB) tiap negara maju dialihkan ke negaraberkembang untuk mengatasi ketimpanganpembangunan antara negara maju dengannegara berkembang.

Bantuan dana pembangunan memangdiberikan, namun tak sampai 0,7% PDB.Pokok masalahnya terletak pada syarat-syarat

K ETIKA bertugas di Badan Perenca-naan Pembangunan Nasional (BAP-PENAS) ikut menyusun Rencana Pem-bangunan Lima Tahun (REPELITA)

(conditionality) pinjaman yang dikenakankepada negara berkembang, seperti danapinjaman harus dibelanjakan di negara yangmemberikannya (dikenal dengan “tied-aid”);perlunya konsultan asing menyusun studikelayakan dan mengawasi pembangunan(pembiayaan diambil dari pinjaman);besarnya suku bunga, masa tenggang tanpa-bayar dan jangka waktu pinjaman. Karenaitu, fokus negosiasi terpusatkan pada ikhtiarmemperkecil berbagai syarat-syarat ini demikeuntungan negara kita.

Setiap perkembangan dunia yang bisamengakibatkan munculnya syarat-kondisibaru dalam pembiayaan pembangunan pun,mau tidak mau, selalu ditanggapi secarahati-hati dan kritis. Dalam suasana begitulahIndonesia diundang menghadiri United Na-tions Conference on Human Environment diStockholm, Swedia, Juni 1972.

Saya memimpin delegasi Indonesia kekonferensi ini. Dan, saya berangkat denganpertanyaan mengenai apa dan mengapa“lingkungan hidup” itu dimunculkan. Akankahkonsep ini berkembang menjadi semacamsyarat kondisi pembangunan baru?

Ada dua hal yang menarik perhatiansaya selama Konferensi Stockholm itu, yaitu:

Pertama, timbul semacam pelangi pen-dapat mengenai substansi permasalahanlingkungan hidup. Semua negara maju men-dukung usaha institusi internasional dalamlingkungan PBB untuk menanggulangi masa-lah lingkungan secara global. Sebaliknya,Brasil memelopori negara-negara berkem-

Aksi WALHI di pertemuan internasionalUNFCC Bali Desember 2007

MEROMBAK PARADIGMA PEMBANGUNAN

Foto: Dok. WALHI

21

Page 19: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

bang untuk bersikap kritis. Mereka curigacuriga pada “pembangkitan” isu lingkungan.Ini dilihat sebagai ikhtiar negara maju untukmenghambat proses industrialisasi negaraberkembang. Itu yang membuat, dari podi-um pembicara, sang Menteri Brasil mengun-dang investor untuk membangun industri dinegerinya. Beliau tak ambil peduli pada ke-mungkinan timbulnya polusi dengan berseru:“for the sake of development, we welcomepollution!”. Beberapa negara berkembang

adalah perusak utamalingkungan”. Karena itu usahapenanggulangan lingkunganharus dimulai denganpemberantasan kemiskinan.

Dalam kemelutperkembangan aneka aliranpikiran ini, Indonesia yangbaru keluar dari krisis danmulai menata negara untukmerintis pembangunan,mengambil sikap hati-hati danmembuka diri untuk bekerjasama dengan berbagai pihakmerintis jalan “membanguntanpa merusak lingkungan.”Dan sejak itu tumbuhberkembang keinginan untukmencari pola “pembangunanberwawasan lingkungan.”

Kedua, kehadiran dan peranan NGO(non-governmental organization). Ini adalahkonferensi PBB pertama yang melibatkanNGO berbagai negara. Mereka membantupenyiapan konsep, penyelenggaraan dankegiatan konferensi dengan dukungan penuhdari Maurice Strong, Sekretaris Jenderal Kon-ferensi ini. Para pemimpin NGO ini mem-punyai pendekatan permasalahan non-konvensional dan berpikir “di luar kotak”

lainnya bisa menerimanya dengan syarat jikadiikuti penambahan bantuan (new and ad-ditional aid).

Indira Gandhi adalah satu-satunya kepala pemerintahandari negara berkembang yangmenghadiri KonferensiStockholm ini. Pendapat Indiapada waktu itu, “kemiskinan

(outside the box thinking). Menurut pandan-gan mereka, pembangunan konvensionalsudah tidak memadai lagi. Saya memper-oleh banyak hal-hal baru di luar buku teksekonomi sehingga meluaskan cakrawalapembangunan. Dan, dari Maurice Strong,saya peroleh banyak kiat dan pengetahuantentang hal-ihwal NGO ini. Sungguh punbegitu, dalam pikiran saya belum terjawabpertanyaan apa, mengapa dan untuk apaperanan NGO dalam pembangunan?

Ketika bertugas selaku menteri di bidanglingkungan hidup (1978-1993) saya menda-pat kesempatan untuk lebih mendalami ma-salah lingkungan dan hal-ihwal NGO. Masabelajar yang sangat berarti ketika saya ikutiWorld Commission on Environment and De-velopment (WCED) atau lebih dikenaldengan Brundtland Commission selamaOktober 1984 hingga Maret 1987, yangdipimpin Perdana Menteri Norwegia GroHarlem Brundtland. Menariknya, saat bersi-dang di Jakarta (Maret 1985) untuk pertamakali dilaksanakan acara public hearings de-ngan berbagai kelompok masyarakat, pe-ngusaha dan wakil Pemerintah. Melihatmanfaatnya, pola sidang ini kemudian di-jadikan model pendekatan kerja WCED danditerapkan juga di Brasil, Zimbabwe, UniSovyet, Jepang, Kanada dan Norwegia.

Pembelajaran berharga kedua, ketikasaya mengikuti rangkaian pertemuan inter-nasional, seperti Konperensi Tingkat Tinggi“Sepuluh tahun sesudah Stockholm” (Nairobi,1982), KTT Bumi Rio (1992), KTT Pem-

MEROMBAK PARADIGMA PEMBANGUNAN

Foto

: H

enry

Lo

pu

lala

n

23

Page 20: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Pola pembangunan konvensional gagaldalam mengembangkan dimensi sosial danlingkungan karena kedua dimensi ini gagal

untuk berfungsi utuh dalam pasar. Biaya yangmelekat pada kegiatan sosial dan lingkungan

tidak terekam baik oleh mekanisme hargadalam pasar, sehingga mencuatlah“kegagalan pasar” (market failure).

Foto

: H

enry

Lo

pu

lala

n

bangunan Berkelanjutan (Johannesburg,2002), serta berbagai seminar, workshopjuga konferensi regional dan internasionallainnya. Diskusi dengan berbagai pihak diforum internasional ini memperluas wawasansaya tentang pengkaitan pembangunandengan lingkungan.

Hasil pengalaman berkecimpungdalam lingkungan melahirkan keyakinan,pola pembangunan konvensional yangditerapkan selama 1950-2000 perlu diubahmenjadi pola pembangunan berkelanjutan.Pengubahan pola mencakup:

l Proses pembangunan satu jalur (singletrack) “ekonomi saja” menjadiproses banyak jalur (multi track)“ekonomi, sosial dan lingkung-an”;

l Pengutamaan sasaran jangka pendekmenjadi pencapaian sasaranjangka panjang melalui keber-lanjutan ekonomi, sosial danlingkungan;

l Perlakuan “ekonomi sebagai kendalautama” menjadi “ekologi sebagaikendala utama”;

l Dari pola pembangunan kovensionalmengejar kenaikan pendapatanmateri, melalui usaha privat indi-vidual menjadi pola pembangun-an berkelanjutan mengejar ke-seimbangan equilibrium materiekonomi, kehidupan sosial danalam (tri hita karana) melaluikesetaraan kerja antara peme-

rintah, pengusaha dan masya-rakat Madani;

l Memprioritaskan maksimalisasi kese-jahteraan pribadi menjadi maksi-malisasi keadilan sosial mela-lui pengutamaan pemberan-tasan kemiskinan.

Perubahan paradigma pembangunanini adalah konsekuensi logis dari perubahantantangan pembangunan. Pembangunankonvensional telah berhasil menaikkan pen-dapatan materi penduduk dunia pada tahun2000 sampai tujuh kali keadaan pada 1950.Hidup manusia sekarang kelimpahan keka-yaan materi yang lebih banyak, lebih bera-gam dan lebih baik dibandingkan setengahabad tahun lalu.

Namun pembangunan konvensional te-lah gagal memberantas kemiskinan, mence-gah konflik sosial yang sekarang meletus dibanyak negara, dan mengurangi ketidak-adilan sosial yang semakin dalam antaranegara maju dengan negara berkembang,serta antara masyarakat di dalam negaramasing-masing.

Pembangunan konvensional juga gagalmembendung proses kerusakan dan degra-dasi lingkungan. Akibatnya, sistem penunjangkehidupan alami sekarang terancam seriusoleh jebolnya lapisan ozone, naiknya suhubumi, berubahnya cuaca iklim, naiknya per-mukaan laut sehingga mampu menengge-lamkan pulau dalam Musim Angin Barat,meningkatnya frekuensi banjir di musim hujandan mengering-gersangkan alam di musim

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 24

Page 21: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

kemarau, menciutnya hutan, menyempitnyakeanekaragaman hayati, meluasnya tanahkering gersang, meningkatnya evaporasi airpermukaan dan berkurangnya secara kritisvolume air, serta meluasnya pencemaranudara, laut, sungai dan tanah.

Pola pembangunan konvensional gagaldalam mengembangkan dimensi sosial danlingkungan karena kedua dimensi ini gagaluntuk berfungsi utuh dalam pasar. Biaya yangmelekat pada kegiatan sosial dan lingkung-an tidak terekam baik oleh mekanisme hargadalam pasar, sehingga mencuatlah “kega-

“masyarakat madani” yang sifatnya “bukan pengusaha” dan “bukan pemerintah”.Masyarakat madani dengan kedua ciri pokok ini memungkinkan proses ekuilibrium dalammengembangkan pembangunan tiga jalur: ekonomi, sosial dan lingkungan.

Tantangan pembangunan abad ke-21 kinitidak bisa hanya ditanggapi oleh pemerintahatau pengusaha saja. Ancaman kooptasi yangsatu oleh yang lain akan menimbulkankorupsi dan kolusi yang merugikanpembangunan sehingga tidak bisa berlanjut.

Tantangan ini harus ditanggulangi secarabersama dan serentak dalam hubungan kerjayang setara antara pemerintah, pengusahadan masyarakat sipil dalam polapembangunan berkelanjutan. Pelaksanaanyasendiri, dengan mengoreksi pasar agar aruspembangunan terkelola menuju cita-citapembangunan manusia yang fitri denganmasyarakat sosial yang adil sejahtera dalamruang lingkup lingkungan hidupyang alami dan lestari.

Emil Salim,mantan Menteri Lingkungan Hidup

Republik Indonesia 1978-1993dan salah satu pendorong utama

berdirinya Wahana Lingkungan Hidup Indonesia(WALHI)

galan pasar” (market failure).Kegagalan pasar ini harus dan perlu

dikoreksi oleh pentadbiran (governance) yangbaik, di sektor pemerintahan (good gover-nance) dan di sektor pengusaha (good cor-porate governance). Namun sering-sering pu-la kita menderita “kegagalan pentadbiran”di sektor pemerintahan (governance failures)dan pengusaha (corporate governance fail-ures).

Untuk mengatasi “kegagalan pasar”dan “kegagalan pentadbiran” ini diperlukan-lah kekuatan pengimbang dalam wujud

MEROMBAK PARADIGMA PEMBANGUNAN

Foto

: Is

tim

ewa

27MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 26

Page 22: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

MENGENAL WALHI

Wahana Lingkungan Hidup(WALHI) menjadi pelopor gerakan

lingkungan hidup di Indonesiaselama seperempat abad.

Mengalami pasang surut, WALHImelakukan serangkaian kegiatan,mulai dari kampanye penyadaran

kelestarian lingkungan hidup,advokasi kebijakan, sampai

dengan perjuangan padakeadilan lingkungan hidup.

GERAKAN LINGKUNGANDI INDONESIA

Page 23: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Soekarno,Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945“Apakah kita mau

Indonesia merdeka yangkaum kapitalisnya

merajalela, ataukah yangsemua rakyatnya

sejahtera, yang semuaorang cukup makan,cukup pakaian, hidupdalam kesejahteraan,merasa dipangku olehIbu Pertiwi yang cukup

memberi sandangpangan kepadanya?”

Page 24: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Menteri PPLH Emil Salim, Menteri Lingkungan Hidup Sabah-Malaysia, GubernurDKI Tjokropranolo

Emil Salim di Pertemuan di Gedung YTKI pada Oktober 1980

Dok

. W

ALH

I

Dok

. W

ALH

I

Witoelar, Rio Rahwartono, Lembaga IlmuPengetahuan Indonesia (LIPI) dan Tjokropra-nolo, Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI)Jakarta saat itu. Emil Salim ingin lingkunganhidup menjadi sebuah gerakan masyarakatdi Indonesia.

DUA bulan menjadi MenteriLingkungan Hidup, pada 1978 EmilSalim berdialog dengan beberapakawan, seperti Bedjo Rahardjo, Erna

“Saya ingin bola saljugerakan lingkungan hidupbisa cepat membesar,” kataEmil saat itu. Bukan hanya itu,Emil Salim juga merasa harusbelajar banyak tentang ihwallingkungan. Ia seorangekonom dan sama sekali buta

dengan isu lingkungan.Emil Salim sebenarnya

ingin terjun langsung ketengah-tengah masyarakatagar persoalan-persoalanlingkungan bisa diketahui dandicarikan solusi. Sayangnya, iatidak punya kaki tangan di

daerah-daerah. Karena itulah,ia mencari akal agar “bolasalju lingkungan” itu bisamenggelinding lebih cepat.

Dalam diskusi-diskusi informal, EmilSalim tahu, ia tidak punya pilihan lain kecualiminta bantuan NGO lingkungan dan pecintaalam. Ia berharap, kelompok NGO ling-kungan dan pecinta alam dapat membantu

GERAKAN LINGKUNGAN DI INDONESIA 33

Page 25: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

mengatasi pelbagai persoalan lingkungan.Ia menilai kedua kelompok ini memiliki kede-katan dengan masyarakat. Sehingga, peme-rintah bisa menyampaikan program lingkung-an kepada masyarakat. Sebaliknya, masya-rakat bisa menyampaikan tuntutannya kepa-da pemerintah dengan cepat melalui peranfasilitasi NGO lingkungan dan pencintaalam.

Keinginan Emil Salim yang begitu besarmembuat Gubernur Tjokropranolo menawar-kan sebuah ruangan untuk arena pertemuankelompok NGO lingkungan. Gayung ber-sambut, tanpa pikir panjang Emil Salim lang-sung menerima tawaran Tjokropranolo untukmelakukan pertemuan NGO seluruh Indo-nesia. Pertemuan tersebut dilakukan di Lantai13, Balaikota, Kantor Gubernur DKI Jakarta,Jalan Merdeka Selatan, Jakarta.

Tak disangka, pertemuan itu dihadirisekitar 350 lembaga swadaya masyarakatyang terdiri dari lembaga profesi, hobi, ling-

kungan, pecinta alam, agama, riset, kam-pus, jurnalis, dan lain sebagainya. Arena itumenjadi ajang “curhat” Emil Salim kepadakomunitas NGO. Ia ingin lingkungan hidupmenjadi arus utama dalam menjamin masadepan yang lebih baik dan berkelanjutan.

Dalam pertemuan iniMenteri Pemuda danOlahraga Abdul Gafursempat hadir sebentar.Boleh jadi ia menilaiKelompok NGO danPecinta Alam seharusnyatetap berada dalamkendali kementeriannya.Ia ingin cari tahu apasebenarnya akandikerjakan oleh kalanganNGO lingkungan.

Pada akhir pertemuan disepakati sepu-luh NGO akan membantu program-pro-gram pemerintah dalam bidang lingkunganhidup. Ke-sepuluh organisasi itu kemudiandikenal dengan nama Kelompok 10.

Awalnya, kelompok ini akan bernamaSekretariat Bersama (Sekber) Kelompok Se-puluh. Namun,George Aditjondro menolaknama “Sekber”, ia menilai nama ini amatdekat dengan partai yang berkuasa padamasa itu, Golongan Karya (Golkar). Akhir-nya, George mengusulkan nama Kelompok10. Di Lantai 13, Gedung Balai Kota Jakartaitulah, lahir Kelompok 10 yang dua tahunkemudian berubah menjadi WALHI.

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Foto

: D

ok.

WA

LHI

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 34

Page 26: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

“Dua puluh tahundari sekarang,kita akan lebih

menyesali hal-halyang tidak

kita lakukandibandingkan

yang telah kitalakukan.”

KISAH KELOMPOK SEPULUH

Di Pulau Kyusu, Jepang, seorang ibu sedang memandikan anakperempuan, Tamoko Uemura (16) yang keracunan limbah logam.Tubuhnya

mengerut, cacat fisik dan buta sejak dilahirkan dikarenakan racun merkuriindustri yang meracuni persediaan air di Minamata, Jepang.

pendiri Greenpeace

David McTaggart

mengenai masalah lingkungan hidup di In-donesia maupun dunia.Anggota Kelompok Sepuluh yaitu:

1. Ikatan Arsitek Landsekap Indonesia(IALI), Ketua: Ir. Zein Rachman

2. Yayasan Indonesia Hijau (YIH), Ketua:Dr Fred Hehuwed

3. Biologi Science Club (BCS), Ketua:Dedy Darnaedi

4. Gelanggang Remaja Bulungan,Ketua: Bedjo Raharjo

5. Perhimpunan Burung Indonesia (PBI),Ketua H. Kamil Oesman

6. Perhimpunan Pecinta Tanaman (PPT),Ketua Ny. Mudiati Jalil

7. Grup Wartawan Iptek, KetuaSoegiarto PS

8. Kwarnas Gerakan Pramuka, KetuaDrs. Poernomo

9. Himpunan Untuk KelestarianLingkungan Hidup (HUKLI),George Adjidjondro,

10. Sekolah Tinggi Publisistik, Srutaman-dala

Kelompok 10 kemudian menambahanggota untuk menguatkan kelompok,antara lain Yayasan Pendidikan Kelestarian

Foto

: W

illlia

m E

ug

enes

mith

, 1

97

3/D

ok.

WA

LHI

KELOMPOK Sepuluh (dideklarasikanpada 23 Mei 1978) menjadi wadahtukar informasi, tukar pikiran, danpenyusunan program bersama

Alam yang diketuai oleh Ibu Aziz Saleh, Ya-yasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)yang diketuai oleh Zumrotin, Persatuan Ra-dio Swasta Niaga Indonesia (PRSSNI),Lembaga Penelitian Pendidikan dan Pene-rangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) yang di-ketuai oleh Ismed Hadad, Ikatan Arsitek In-donesia (IAI), dan Harian Sinar Harapanyang diwakili oleh Winarta Adisoebrata.

Meskipun keanggotaannya tidak lagisepuluh organisasi, namun nama Kelompok10 tetap dipertahankan untuk memberikanpenghargaan kepada sepuluh organisasipendirinya.

Kelompok ini diketuai oleh Zein Rach-man (IALI), dengan Sekretaris I Dedy Darna-edi (BSCc) dan Sekretaris II Bedjo Rahardjo(GRJS-Bulungan). Untuk menjalankan kegiat-annya, kelompok ini menempati sebuahruangan di kantor PPLH, Jalan MerdekaBarat, Jakarta. Kelompok ini bertugasmenjadi jembatan antara pemerintah danNGO. Beberapa NGO ini menawarkanbantuan kepada Emil Salim untuk membantumenjadi sukarelawan Kantor KementerianNegara Lingkungan Hidup.

Pada medio 1980, berita pencemaranTeluk Jakarta disiarkan media massa me-ngejutkan banyak orang, termasuk aktivislingkungan. Kasus ini mendapatkan responluar biasa dari masyarakat, terlebih ketika

GERAKAN LINGKUNGAN DI INDONESIA 37

Page 27: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Komplek perusahaan kimia Chisso diMinamata, Jepang. Setiap harinya,

limbah kimia dibuang ke teluk,meracuni air dan bahan makanan

masyarakat dan menyebabkan apayang disebut dengan Penyakit

Minamata.

Foto

: Will

liam

Eu

gen

esm

ith,1

97

2/D

ok.

WA

LHI

hasil penelitian terhadap kematian beberapaanak di Teluk Jakarta diindikasikan samadengan kejadian di Minamata, Jepang. Me-reka tewas akibat keracunan logam berat,merkuri.

Selepas kejadian itu, NGO lingkunganmenyelenggarakan seminar berkaitan de-ngan pencemaran di Teluk Jakarta. Semi-nar ini mengundang Profesor Harada dariJepang dan Dr. Meizer, seorang dokter yangmelakukan pengamatan di Teluk Jakartabersama Kelompok Sepuluh.

Laporan seminar ini direspon dari Ko-misi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik In-donesia (DPR-RI), Menteri Negara PPLH, Pe-merintah Daerah (Pemda) DKI, dan paradokter. Kelompok Sepuluh kemudian diun-dang ke Jepang untuk mempelajari kasus

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Teluk Jakarta

Minamata di Jepang.Selain menangani Teluk Jakarta, Kelom-

pok Sepuluh juga melakukan kegiatan pene-litian dan pendampingan masyarakat di Du-kuh Tapak, Semarang. Kasusnya, pencemar-an air oleh limbah pabrik. Itu mengakibatkanlahan pertanian, air tanah dan tambak ma-syarakat tercemar logam berat.

Semakin maraknyamasalah lingkungan,mendorong Kelompok Sepuluhberniat memperluas dampakprogramnya denganmenyelenggarakan PertemuanNasional Lingkungan Hidup(PNLH) I. Di sinilah WALHIdicetuskan.

Foto-foto korban"Penyakit Minamata"

Foto

-fot

o: D

ok.

WA

LHI

GERAKAN LINGKUNGAN DI INDONESIA 39

Page 28: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

“Caraterbaikuntuk

memprediksimasadepanadalahdengan

menciptakannya.”

Peter F. Drucker

menyatakan, mendukung inisiatif KelompokSepuluh menyelenggarakan PertemuanNasional Lingkungan Hidup (PNLH) I bagikalangan NGO Lingkungan di Indonesia.

Kemudian, Emil Salim dan ErnaWitoelar sepakat menggabungkanPertemuan PNLH dan Konferensi Pusat StudiLingkungan (PSL) yang pertama di Jakarta.Untuk acara ini, Emil Salim melapor kepadaPresiden Soeharto. Ini kebiasaan paramenteri tetapi memiliki aura lain saatberbicara lingkungan pada masa itu.

Pertemuan ini disponsori oleh YayasanPembinaan Suaka Alam dan IndonesiaWildlife Fund Selain itu, juga munculbeberapa nama yang memberikandukungan, seperti Menteri Pekerjaan UmumPurnomo, Menteri Kehutanan Soedjarwo danMenteri Lingkungan Hidup Emil Salim.

Mereka memberikan bantuan danayang digabungkan dengan hasil “bantingan”antar-kawan, berhasil terkumpul sekitarsepuluh juta rupiah. Erna Witoelar danNasihin Hasan mengambil dana sumbanganitu dari World Wild Fund (WWF) yangdiserahkan oleh Soedjarwo (MenteriKehutanan sekaligus bendahara WWF).

PNLH Pertama berlangsung pada 13-15 Oktober 1980, di Gedung YTKI, Jakartabersamaan dengan berlangsungnyaKonferensi PSL se-Indonesia. Pertemuan inidiikuti oleh 130 peserta dari 78 organisasi,kelompok masyarakat, organisasi pecinta

KETUA Indonesia Wildlife Fund Sul-tan Hamengku Buwono IXmeberikan dukungan politik yangluar biasa pada akhir 1970. Ia

PERTEMUAN OKTOBER 1980

GERAKAN LINGKUNGAN DI INDONESIA 41

Page 29: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

alam, dan organisasi profesi.Tokoh yang dianggap menonjol saat itu,

antara lain George Junus Aditjondro (BinaDesa) M.S. Zulkarnaen (Yayasan MandiriBandung), Satjipto Wirosardjono (PKBI) RudyBadil (Mapala UI), dan Zen Rahman (IAI).Dari kalangan PSL kampus tercatat namaOtto Soemarwoto, Hasan Poerbo, SoeratnoPartoatmodjo, Abu Dardak, dan lain-lain.

Pertemuan ini dilaporkan berjalan alot

nik, mondar-mandir sambil sesekali menyekakeringat di kening dan pipinya. Sesaat setelahmasuk ruangan, Erna kembali keluar, kaliini matanya merah, ia menangis. “Tidak...ki-ta harus putuskan sekarang, pertemuan iniharus menghasilkan sesuatu,” katanya sambilterbata-bata.

Pemilihan nama itu memakan waktu cu-kup lama. Setelah sidang dilanjutkan, saatitulah lobi tahap kedua dilanjutkan. Kali ini,

depan, terjadi percakapan antara Erna de-ngan Zen Rachman dan Wicaksono Noeradi.Yang penting bentuknya bukan federasi ataufusi.

“Mengapa tidak sekretariat bersamayang dalam bahasa Inggrisnya, Coordinat-ing Secretariate?” katanya.

“Tidak bisa,” jawab Erna. “Sebab miripSekber Golkar!”

Mereka mengusulkan nama “Forum”

“Artinya, vehicle atau means.” Entah karena terdesak waktu atau me-

mang sepakat, Erna melesat masuk keruangan, kemudian duduk di depan sidang.Ia menawarkan nama “Wahana” dilengkapipenjelasan arti– sehingga namanya menjadiWahana Lingkungan Hidup Indonesia ataudisingkat WALHI.

Nama ini dianggap independen, tidakberbau parpol, serta mencerminkan nama

Para peserta Pertemuan Nasional LingkunganHidup (PNLH) I

Foto

: D

ok.

WA

LHI

karena beberapa NGO lingkungan pecintaalam alergi dengan gerak pemerintah yangselalu ingin membentuk organisasi payung,mirip KNPI (Komite Nasional Pemuda In-donesia). Kelompok pecinta alam yang terke-nal dengan sikap independen menolak kerasusaha kooptasi semacam itu.

Kamis sore, menjelang penutupan tetapbelum diperoleh sebuah nama. ErnaWitoelar, salah seorang panitia tampak pa-

Erna Witoelar menyambut parapeserta PNLH-I

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Emil Salim dan para peserta PNLH-I

Foto

: D

ok.

WA

LHI

cukup baik. Namun, Erna menjawab “Tidakcukup.” Mereka berdua malah sudah menye-butkan nama Forum Komunikasi.

Erna tetap tidak setuju, “Tidak mungkin,sebab mirip forum komunikasi putra-putripurnawirawan ABRI dan putra-putri ABRI.”

Setelah lama termenung-menung, wa-laupun agak pesimis “Bagaimana kalau Wa-hana?” usul Wicaksono.

“Apa artinya itu?” tanya Erna.

lobi difokuskan untuk mendekati kelompokmuda yang terdiri dari pecinta alam dankelompok agama yang takut terkooptasiideologinya.

Menjelang senja, Erna masih gelisah.Ia tahu sidang akan ditutup dua jam lagi,sementara sidang belum beranjak soal namaforum nasional yang akan menghimpunNGO Lingkungan Hidup.

Dalam percakapan di pojok ruangan

khas Indonesia (bukan nama asing). Pesertamulai riuh kembali. Saling tanya dan bercele-tuk tentang nama tersebut.

George Aditjondro yang paling vokalsoal nama mengacungkan jari dan menyata-kan setuju dengan nama Wahana Lingkung-an Hidup Indonesia. Beberapa lembagakemudian juga mengacungkan jari tandasetuju. Ketika Erna menawarkan penggambil-an keputusan untuk menggunakan nama

Nama ini dianggapindependen, tidakberbau parpol, sertamencerminkan namakhas Indonesia (bukannama asing). Pesertamulai riuh kembali.Saling tanya danberceletuk tentang namatersebut.

GERAKAN LINGKUNGAN DI INDONESIA 43MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 42

Page 30: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, mayoritas menyatakan setuju.Tok...tok…, Kamis malam, 15 Oktober 1980, palu diketok. Nama

disepakati menggunakan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia(WALHI). Suasana haru mendominasi malam itu, terutama ketikapeserta bergandeng tangan sambil menyanyikan lagu Indonesia Rayasebelum penutupan.

Erna menutup pertemuan dengan meniup lilin sebagai simbolkelahiran WALHI. Deklarasi dilakukan bersamaan dengan penutupanKonferensi PSL seluruh Indonesia. Selain memutuskan pembentukanWALHI juga disepakati pertemuan sejenis akan dilakukan secaraperiodik setiap dua tahun. Duet Erna dan Zen Rachman mengantarWALHI pada periode 1980-1982.

Untuk mencegah kooptasi pemerintah, WALHI mengusung tigaasas organisasi, yakni: Asas Kemandirian, Asas Bekerjasama TanpaIkatan, dan Asas Kerja Nyata untuk Masyarakat. Untuk itulah paraaktivis NGO mendeklarasikan WALHI sebagai organisasi jaringan.Forum komunikasi dipandang sebagai bentuk paling tepat saat itu ditengah sistem politik yang tidak demokratis.

Untuk memudahkan koordinasi, WALHI membentuk presidium yangdijalankan oleh seorang sekretaris eksekutif. Tugas presidium WALHIdalam masa dua tahun pertama adalah melakukan fungsi-fungsikehumasan organisasi.

Hubungan dengan lembaga pemerintah dijelaskan sebagaihubungan yang tetap dijaga jaraknya dan bersifat timbal balik. Denganalasan tetap menjaga jarak, para aktivis itu menyatakan tidak meng-gabungkan diri atau membantu Emil Salim di kementerian sebagaistaf. Hanya Linus Simanjuntak yang kemudian menjadi SekretarisMenteri.

Pada 18 Oktober 1980, tiga hari setelah Deklarasi WALHI, paraaktivis ini diundang ke Bina Graha oleh Presiden Soerharto. MenurutZen Rachman, Presiden Soeharto mengatakan tidak semua hal tentangkeles-tarian lingkungan hidup dapat dikerjakan oleh pemerintah.Dengan kehadiran NGO lingkungan dan pecinta alam, Presidenberharap penanggulangan masalah dan pelestarian lingkungan hidupdapat dijalankan lebih cepat. Fo

to:

Isti

mew

a

Page 31: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

“…Sekarang matahari,

semakin tinggi.Lalu akan bertahta juga di

atas puncak kepala.Dan di dalam udara yangpanas, kita juga beranya:

Kita ini dididik untukmemihak yang mana?

Ilmu-ilmu yang diajarkandi sini akan menjadi

alat pembebasan,ataukah alat penindasan?

…”

DAUR PERTAMA:PENDIDIKAN KESADARAN PUBLIK

pat. Ini di luar perkiraan rezim otoriter masaitu. Sekaligus, menjadi waspada pada sepakterjang kampanye lingkungan WALHI.

Pemerintah pantas kuatir dengan per-kembangan WALHI. Bayangkan saja, dalamwaktu dua tahun anggota WALHI melonjakdari 80-an NGO lingkungan pada 1980,menjadi 320 organisasi pada 1982. Tigatahun berikutnya, 1985, anggota WALHI su-dah berjumlah 400 organisasi dari seluruhIndonesia. Pada 1986, PNLH III mencatatdari 486 NGO lingkungan yang ada di Indo-nesia, 350 organisasi menggabungkan dirike WALHI.

Pada masa awal kerja, WALHI lebihmemfokuskan diri pada promosi diri. Mem-perkenalkan keberadaannya ke seluruh la-pisan masyarakat di Indonesia. Kegiatan uta-ma WALHI pada saat itu, kampanye kesadar-an pelestarian lingkungan hidup. Antaralain, pendidikan konservasi alam dan kam-panye lingkungan bersama para seniman,seperti Iwan Fals, Sam Bimbo, Ully Sigar Ru-sady, dan lain-lain. Pendidikan konservasiini kebanyakan diselenggarakan di kampus-kampus.

Meski kegiatan pendidikan dan kampa-

nye ini membuat WALHI dikenal publik, tapiWALHI juga melakukan kerja-kerja lain.Misalnya, terlibat aktif dalam setiap pemba-hasan Undang-Undang Lingkungan Hidup(UULH) mulai dari draft akademik sampaipada tahap akhir saat diserahkan kepadaSekretariat Negara. Usulan WALHI yang

Sajak Pertemuan Mahasiswa

W.S. Rendra

W ALHI telah lahir dan kekuatan-nya sebagai forum komunikasisangatlah besar. Keanggota-an WALHI mekar dengan ce-

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Poster kampanye awalWALHI karya Wedha

GERAKAN LINGKUNGAN DI INDONESIA 47

Page 32: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

penting terlihat di Pasal 6 UULH dengandicantumkannya “partisipasi masyarakat”dalam pembangunan lingkungan hidup.Karena itu pula, DPR mengundang WALHIhadir pada acara dengan pendapat tentangUULH.

Pemerintah belum mengganggueksistensi WALHI. Kemenangan gemilangGolkar pada Pemilihan Umum (Pemilu) 1982juga tidak mengubah konjungtur politik.

Indonesia Angkatan Darat di Bandung, JawaBarat. Jangan bayangkan hal seperti ini bisaterjadi sekarang.

Selain dapat dukungan dana daripemerintah, WALHI coba menggalang danalewat pendirian Yayasan Dana MitraLingkungan (DML) pada 27 Oktober 1983.Yayasan ini didirikan oleh beberapa tokohnasional, seperti Soemitro Djojohadikusumo,Jakob Oetama, Erna Witoelar dan Haroes

Bahkan, WALHI menjadi tempat berkiprahpara aktivis kampus yang “dibabat” pada1978.

Pada masa itu, NGO ingin bekerjanyata untuk rakyat tanpa afiliasi denganpartai politik dan kelompok agama tertentu.Tidak heran, PNLH II bisa diselenggarakandi Sekolah Calon Perwira Tentara Nasional

Al Rasjid. Strategi ini relatif berhasil meng-galang dana dan berkontribusi cukupsignifikan untuk pertumbuhan WALHI di masaawal itu.

Kampanye WALHI mendapatkandukungan pemerintah, masyarakat dan me-dia massa. Media Massa bahkan mulaimenempatkan lingkungan hidup sebagai isu

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Foto

-fot

o: D

ok.

WA

LHI

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 48

Page 33: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

utama. Misalnya saja, liputan pencemaranmerkuri di Teluk Jakarta pada 1980 menjadiberita sampul majalah Tempo.

Pada 1984, WALHI menerbitkan bukuNeraca Tanah Air. Isinya, kondisi lingkunganhidup secara komprehensif. Buku inimenjadikan WALHI disegani di kalanganakademisi dan media massa. Pada tahunyang sama, WALHI menerbitkan WartaTanah Air secara reguler.

Emil Salim dalam pembukaan PNLH IIIkembali mengulang keinginan pemerintahterhadap peran WALHI sebagai perekatantara masyarakat, komunitas NGO danpemerintah. Peringatan ini sebagai responatas sikap kritis kalangan NGO padakebijakan pembangunan yang ekspansif danekstraktif.

Pada akhir 1980-anterjadi pergulatan dalamjaringan WALHI, terutama di

antara NGO lingkunganyang mulai beranimelakukan kampanye isu-isu lingkungan yang panasdan NGO lingkungan ingintetap murnimengkampanyekankelestarian lingkunganhidup tanpa embel-embelkepentingan politik.Memang, situasi pada saatitu sedang panas, misalnyasaja rencana Scott Papermenanam investasi di Papuadan meluasnya demonstrasimahasiswa menentangproyek-proyekpembangunan, sepertiPembangunan BendunganKedung Ombo.

WALHI berada dipersimpangan jalan.Advokasi keras atauadvokasi lembut?

Iwan Fals yangikutberkontribusipada masaawalperjuanganWALHI, pada2003 dipilihMajalah Timesebagai salahsatu tokohberpengaruhdi Asia,"PahlawanAsia". Fo

to:

Rep

ro T

ime,

Ap

ril

20

03

Foto

: D

ok.

WA

LHI

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 50

Page 34: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

“Aku bukanseorang

pembebas.Pembebas itu

tidak ada.Rakyat

membebaskandirinya

sendiri.”

Tambang Freeport

menggunakan Dana Reboisasi (DR) untukmembiayai industri pesawat terbang. Inipelanggaran kewenangan dan pelanggaranhukum, kata WALHI. Ini sebuah sikap danpilihan strategi baru WALHI. Dengan pilihan-nya ini, WALHI senantiasa berada di gardaterdepan untuk melakukan protes keras terha-dap kebijakan pemerintah yang nyata-nyatamengancam kedaulatan rakyat atas sumber-daya alam.

Sejalan pilihan strategi barunya, WALHImelawan PT. Freeport Indonesia. WALHI me-negaskan diri tidak berkompromi kepadapara perusak lingkungan di Indonesia.

Pada Desember 1989, WALHI memu-tuskan menggugat enam pejabat negarakarena mengijinkan pembangunan pabrikpulp dan rayon, PT Inti Indorayon Utama diPorsea. Dalam sejarah hukum negeri ini, iniuntuk pertama kalinya legal standing diaju-kan oleh NGO. Ini jadi catatan pembaruanhukum, karena sebelumnya Indonesia me-nganut “asas tiada gugatan tanpa kepen-tingan hukum”. Artinya, kepentingan hukumbiasanya dikaitkan dengan kepentingankepemilikan atau kerugian yang dialamilangsung oleh penggugat

Ernesto Che Guevara

DAUR KEDUA:DEMOKRATISASI KEKAYAAN ALAM

Legal standing WALHI selalu saja di-perdebatkan saat WALHI melakukan gugat-an kepada subyek hukum. Tapi dalam perja-lanannya, legal standing Lembaga SwadayaMasyarakat (LSM) ini akhirnya diterima dandimasukkan dalam UU Nomor 23 Tahun1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hi-dup. Ini dikenal dengan nama Hak GugatOrganisasi Lingkungan.

PADA awal dekade 1990-an, WALHIbenar-benar mengambil sikap berse-berangan dengan pemerintah. WALHImenggugat Presiden Soeharto karena

GERAKAN LINGKUNGAN DI INDONESIA

Foto

: Is

tim

ewa

53

Page 35: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Pesawat CN-235

Aksi menolak Indorayon PorseaPabrik Indorayon

Aksi Freeport di depan pengadilan

Tercatat ada 10 gugatan yang dilakukanWALHI pada periode 1988 – 2000. Antaralain, menggugat Analisis Mengenai DampakLingkungan (AMDAL) PT. Inti IndorayonUtama (1988), Dana Reboisasi (1999), AmdalPT. Freeport Indonesia, (1995), Pencemaranair di Surabaya (1995), Penyelewengan danaReboisasi oleh PT. Kiani Kertas (1997),Kebakaran Hutan di Sumsel (1998), ProyekPengembangan Lahan Gambut 1 Juta Hektar(1999), Hak Atas Informasi yang diberikan PT.Freeport (2000), Hak Penguasaan Hutan diPalu (2001), dan Banjir di Sumatera Utara(2002).

Dari 10 kasus gugatan lingkungan itu, adasatu kasus yang berhasil dimenangkan, yaituHak Atas Informasi. Dalam putusannya,Majelis hakim hanya mengabulkan gugatanWALHI sebagian dan mengakui bahwa PTFreeport Indonesia telah melakukanperbuatan melawan hukum. Kemenangan inimenjadi catatan sejarah, bahwa lingkungandapat dimenangkan meskipun harus melewatiperjalanan panjang. Fo

to:

Isti

mew

a

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Foto: Dok. WALHI

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 54

Page 36: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

“Bumi memang tidaksebatas pandang

dan udara luas menunggunamun kalian

tidak bisa menyingkirkemanapun melangkah

kalian pijakair mata kami

kemanapun terbangkalian temukanair mata kami

kemanapun berlayarkalian arungi

air mata kamibahkan nafas

yang kalian reguktumbuh dari uap

airmata kami

Kalian sudah terkepungTak bisa kemana pergi

Maka menyerahlahke dalam airmata kami

DAUR KETIGA:PERLUASAN GERAKAN LINGKUNGAN

kungan di Indonesia. “Pada dasarnya, semuakerusakan lingkungan diakibatkan oleh kebi-jakan-kebijakan yang sarat dengan kepen-tingan politik.” Begitu kira-kira sikap analisisWALHI saat itu.

WALHI memang selalu kritis pada per-soalan-persoalan politik. Tak ada yang bisamemungkirinya. Sikap kritis itu bersumberpada Statuta WALHI yang memberi mandatuntuk menjadi bagian dari upaya keseim-bangan antara pertumbuhan ekonomi danperlindungan lingkungan. WALHI sadar, rin-tangan terbesar ada di depan mata, yaknisistem politik Indonesia yang otoriter. Terma-suk, keterlibatan militer yang sangat besar danruang sangat kecil bagi gerakan politik dandemokratisasi. Pada April 1998, WALHI kemudian mengubah prioritas enam bulananmenjadi 70% politik dan 30% re-guler.

Pada Juli 1999, WALHI mendaftar se-bagai Utusan Golongan di MPR. Tujuannya,agar isu lingkungan hidup dan pengelolaansumberdaya alam menjadi isu sentral di par-lemen. Tapi, batal karena anggota WALHIyang hadir dalam PNLH ke - VII di Banjarma-sin tidak mengijinkan WALHI masuk dalamparlemen.

BEGITU bikin advokasi, sesungguhnya,WALHI sudah bersentuhan denganpolitik. Ini terutama berdasar padapenilaian WALHI atas persoalan ling-

Sutardji Calzoum Bachri

Tanah Airmata

GERAKAN LINGKUNGAN DI INDONESIA

Aksi petani perempuandi Kontu Sultra melawan

kekejaman aparat pemdayang menggusur

lahan adat merekaFoto: Dok. WALHI

57

Page 37: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Hasil Riset WALHI pada 1999menunjukkan, dari 48 partai politikpeserta Pemilu, hanya ada empat partaipolitik yang menempatkan lingkungansebagai agenda utama, yaitu PartaiDemokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan,Partai Amanat Nasional (PAN), PartaiKeadilan (PK), dan Partai KedaulatanBangsa (PKB). Sayangnya, tidak satupartai pun yang merealisasikan agendatersebut, termasuk PDI Perjuangan,sebagai partai pemenang Pemilu 1999.

Dalam PNLH ke VIII di Parapat, Su-matera Utara, akhir Juni 2002, anggotaWALHI memutuskan untuk fokus padapembenahan organisasi. Soalnya, di depansana, perjuangan merebut dan memperta-hankan kelestarian lingkungan dan sumber-sumber kehidupan itu akan semakin berat.Pilihannya, WALHI harus menjadi organisasiyang profesional dan didukung publik luas.

Transformasi berikutnya, WALHI menca-nangkan diri jadi organisasi publik. Implika-sinya ada pada strategi dan taktik perjuang-an WALHI menyelamatkan lingkungan danmenjaga kedaulatan rakyat atas kekayaanalamnya.

Pada 2003 WALHI resmi menolak ban-tuan kerjasama dari Pemerintah Inggris danPemerintah AS. Dua negara tersebut, dalampandangan WALHI, telah terang-terangan

Tata

n Sy

ufla

na/A

FP/R

epro

kat

alog

Pam

eran

Kar

ya P

ewar

ta F

oto

Indo

nesi

a: S

uara

Rak

yat)

Pada Pemilu 1999, WALHI hampir mendaftarsebagai Utusan Golongan di MPR

melanggar hak asasi manusia dan penggu-naan kekuatan militer besar-besaran dalammencapai misi politik dan ekonomi di TimurTengah. Itu ditandai dengan serangan keAfghanistan dan Irak.

Penolakan ini realisasi dari nilai-nilaiWALHI yang menolak bantuan dari peme-rintah dan korporat yang terang-terangan antilingkungan dan anti hak asasi manusia. Se-bagai gantinya, WALHI telah mencanangkanpenggalangan dana publik dengan berba-gai bentuk kegiatan. Misalnya saja, kam-panye publik bersama, rekrutmen SahabatWALHI, penjualan produk-produk “hijau”,pendidikan publik yang luas, pengembanganlembaga kajian strategis dan gagasan Ru-mah Komunitas WALHI di Jakarta.

WALHI masa depan adalah organisasipublik yang terkemuka, bermartabat danselalu konsisten pada pilar keberlanjutanekologi, keadilan sosial, demokrasikerakyatan dan anti kekerasan..... Ini semuauntuk menjamin kedaulatan rakyat ataskekayaan alam dan sumber-sumber agrarialainnya.

Direktur Eksekutif WALHIperiode 1986–1989 AgusPurnomo mengungkapkan,NGO lingkungan tumbuhdalam “keanekaragamanhayati” dengan aneka bentukdan ukuran, jenis, sertakegunaan. Belajar dariekologi hutan tropis,keragaman, konflik internal,bahkan persainganantarkomunitas bukanfaktor yang memperlemahkehidupan di hutan.

WALHI pun tidak malu-malu mendorong perluasan kekuatan “Kaum Green” de-nganmelemparkan wacana Partai Hijau di Indonesia. Wacana ini penting untuk menilai seberapaluas eksistensi “Kaum Green” di Indonesia dan seberapa strategis cita-cita “politik hijau”bisa diwujudkan di Indonesia.

Di masakepengurusanLonggenaGinting,WALHImenolakdanabantuan dariAS danInggris yangmemotoripenyeranganAfghanistandan IrakD

ok.

WA

LHI

GERAKAN LINGKUNGAN DI INDONESIA 59MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 58

Page 38: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Gerakan lingkungan mencapaipuncak perjuangannya

pada Pertemuan Rio de Jenairo,Brasil, 1992.

Selepas itu gerakan inibermetamorfosa

menjadi gerakan anti globalisasidan gerakan anti korporasi.

MENDEDAHENVIRONMENTALISME

BAGIAN 1

Page 39: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Peribahasa Ethiopia

juangan menyelamatkan lingkungan hidupdi Indonesia. Dan, WALHI telah mencanang-

Foto

: D

ok.

WA

LHI

T ONGGAK gerakan lingkunganhidup di Indonesia adalah WALHI.Selama seperempat abad, WALHItelah melekat sebagai wahana per-

Intinya, menjadi Environmentalisitu mudah!

“Jika laba-laba bersatu,mereka dapat merobohkan

seekor singa.”

kan akan melakukan pendidikan envinronmentalisme. Gunanya,mengajak kaum muda terlibat aktif dalam gerakan penyelamat-an lingkungan hidup di Indonesia. Dan, untuk itulah Panduan inidibuat.

Panduan ini tak memaparkan seberapa besar kerusakanlingkungan hidup di Indonesia, melainkan memperkenalkan caraberpikir “Kaum Environmentalis” dalam membaca keadaan alamsekitar dan kaitannya dengan keberlanjutan perikehidupan ko-munitaskomunitas di perdesaan dan perko-taan.

Pada bagian ini, Panduan menjelaskan

beberapa istilah yang sering dipadankan de-ngan gerakan lingkungan. Bagian-bagian se-lanjutnya adalah teladan bagaimana KaumEnvironmentalis memadang alam, negaradan dunia. Pada bagian akhir dipaparkankiat-kiat menjadi environmentalis. Intinya,menjadi Environmentalis itu mudah!

Seattle,1999

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Selama 738 hari Environmentalis Julia Butterflytinggal di kanopi pohon Reedwood,dinamai Luna, di Kalifornia bagian utara.

Foto

-fot

o: D

ok.

WA

LHI

MENDEDAH ENVIRONMENTALISME 63

Page 40: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

NVIRONMENTALISME adalahgerakan sosial yang dimotori kaumpenyelamat lingkungan hidup. Gerak-an ini berusaha dengan segala cara,

Slogan Kaum Anarchist

APA ITU ENVIRONMENTALISME?

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Etanpa kekerasan — mulai dari aksi jalanan,lobi politik, hingga pendidikan publik —untuk melindungi kekayaan alam dan eko-sistem.

Kaum Environmentalis peduli pada isu-isu pencemaran air dan udara, kepunahanspesies, gaya hidup rakus energi, ancamanperubahan iklim dan rekayasa genetika padaproduk-produk makanan.

“Satu bumi, milikbersama, tanpa

batas, tanpa negara,tanpa tentara.”

Gerakan Environmentalisme saat initelah bermetamorfosa menjadi

Gerakan Antikorporasi dan GerakanAnti-Globalisasi. Mengapa? Karena,

penguasa dan perusaklingkungan terbesar di

dunia adalahperusahaan-perusahaan

transnasional.MENDEDAH ENVIRONMENTALISME

Aksi gugatanWALHIterhadap kasus

NEWMONT,2007

65

Page 41: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Environmentalis secara politik dikategorikansebagai “Greens” atau “Kaum Hijau”.

Kaum Environmentalis memiliki pan-dangan yang kuat atas isu-isu lingkunganhidup dan mengamalkan nilai-nilainya seba-gai aktivis, relawan, akademisi dan profe-sional.

Kaum environmentalis sering disamakandengan Kaum Konservasionis — kelompokyang berjuang melakukan pelestarian, resto-rasi dan peningkatan kualitas lingkunganhidup.

Kaum Environmentalis yang radikal se-ring dilabel sebagai Eco-Terrorism. Merekamelakukan cara-cara kekerasan, sabotase,vandalisme, perusakan properti dan intimi-dasi dengan terang-terangkan mengatasna-makan paham environmentalisme.

SIAPA ITU KAUM ENVIRONMENTALIS?

K AUM Environmentalis adalah sese-orang atau sekelompok orang yangmendukung setiap tujuan gerakanlingkungan hidup. Umumnya kaum

“Jika kita berakarpada hormat dancinta yang dalam

pada inter-koneksisetiap mahlukhidup, ini akanmenjadi sebuah

kegembiraan untukmembuat pilihan-

pilihan yangmenolong

kelangsunganhidup, ketimbang

menghancurkannya.”

Julia Butterfly

Foto

:Do

k. W

ALH

I

Aksi anti-konsumerisme di Seattle,1999 Aksi-aksi Kaum Environmentalis

Foto

-fot

o: D

ok.

WA

LHI

MENDEDAH ENVIRONMENTALISME

Aksi Bali

67

Page 42: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

APA ITU GERAKAN LINGKUNGAN?

GERAKAN Lingkungan adalahgerakan sosial dan politik yangdiarahkan untuk pelestarian,restorasi dan peningkatan

kualitas lingkungan hidup melaluipendidikan publik, advokasi perubahan gayahidup, perbaikan perencanaan komunitas,perubahan ekonomi uang serta perombakankebijakan negara.

Gerakan Lingkungan terdiri dariberbagai organisasi yang berbeda-beda danterpisah-pisah, baik organisasi yangmemiliki dana besar di tataran nasional daninternasional, sampai ribuan organisasilingkungan atau individu-individu yangbekerja nyata di tingkat lokal.

Sering dikatakan, Gerakan Lingkunganmuncul untuk merespon ramalan Malthuspada abad 18. Malthus adalah orangpertama yang mengingatkan kita akanbahaya keterbatasan persediaan pangandunia yang tak mampu mencukupi kebutuhanpenduduk dunia. Kemudian, TeddyRooservelt, inisiator konsep Taman Nasionaldi AS, adalah orang yang juga berpengaruh

pada Gerakan Lingkungan.Gerakan Lingkungan mulai berkembang

pada paruh awal abad 20 di era kebangkitanindustri di Barat. Gerakan Lingkungan mo-dern mulai memperoleh angin saat RachelCarson menulis The Silent Sprint— cerita ba-haya pestisida pada awal 1960-an. Bukuini memberikan pesan tentang kematian bu-mi atas ulah manusia sendiri.

Pada dekade 1970-an, saat level polusiindustri dan kendaraan mulai mengkuatirkan,

“Bagi mereka yangmembuat revolusi damai

tidak akan mungkinmelahirkan revolusi

kekerasan.”

John F. Kennedy

dikonversi menjadi waduk diSumatera Barat, dan Sungai Ajkwadi Timika, Papua Barat.

Di Indonesia,WALHI pernahsecara hukumbertindakmewakili pohon-pohon di hutanyang terbakar diRiau, gajah yanghabitatnyaH

enry

Lo

pu

lala

n

MENDEDAH ENVIRONMENTALISME

Aksi hari bumi 2007Foto:Dok.WALHI

69

Page 43: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Gerakan Lingkungan memberikan fokuspada pencemaran air dan udara. TekananGerakan Lingkungan hidup pada dekade itumampu mempengaruhi kebijakan pemerin-tah berkenaan dengan penyelamatan kawas-an lindung dan habitat satwa liar, serta perlin-dungan pada spesies langka. Di AS, peme-rintah juga mengeluarkan undang-undangpokok seperti Clean Water Act, Clean AirAct, Endangered Species Act dan NationalEnvironmental Policy Act. Undang-undang inikemudian menjadi pijakan dan standar baku

mutu lingkungan hidup di AS dan kemudiandiikuti banyak negara.

Meluasnya kesadaran publik dan ilmu-wan berkenaan dengan isu lingkungan, Ge-rakan Lingkungan hidup dan mulai melebar-kan isu ke arah konsep “Sustainability” atau“Keberlanjutan”. Konsep ini mengantarkanGerakan Lingkungan mulai peduli pada isu-isu dunia, seperti kerusakan lapisan ozone,perubahan iklim dan pencemaran bio-genetika.

Gerakan Lingkungan telah berkembangdan bercabang-cabang dengan mencipta-kan berbagai cara untuk bisa melakukan per-ubahan. Ada cabang politik dengan PartaiHijau. Ada organisasi ekologi yang radikalseperti Greenpeace yang melakukan aksijalanan menentang kerusakan lingkungan.

Pandangan ini mempengaruhi banyakorang, kelakuan orang serta berimplikasi pa-da politik, gaya hidup serta ilmu penge-

Sebuah laporan kondisilingkungan yang dipublikasikanpada 1972 oleh Club of Romeberjudul Limits to Growthmenjadi buku suci KaumEnvironmentalis. Laporan lainberjudul The Global 2000 Reportditerbitkan oleh The Council onEnvironmental Quality,melaporkan keprihatinan yangsama. Baru-baru ini laporan TheMillenium Ecocystem Assessmentmemberikan bukti-bukti yanglebih jelas.

“Ketika mahluk terakhir dariperlombaan ras bernafas

tiada, surga dan bumi mestiberlalu sebelum salah satu

menjadi.”

William Beebe

naturalis

tahuan ekologi. Gerakan Lingkungan menja-di payung bagi kelompok-kelompok yangberbeda baik ideologi maupun perilaku.

Banyak orang bingung dengan GerakanLingkungan dan kaitannya dengan PolitikHijau — yang memiliki kepedulian padakeadilan sosial melampaui ekologi. Karena,Partai Hijau, representasi Politik Hijau,memi-liki akar pemikiran dari GerakanLingkungan.

Dewasa ini, Gerakan Lingkungan kerap

Organisasi ekologi radikal melakukan aksijalanan menentang kerusakan lingkungan

Berbagai cara dilakukan,termasuk hadangan

barisan polisi, agarperubahan dapat terjadi.

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Foto

: H

enry

Lo

pu

lala

n

Foto

: D

ok.

WA

LHI

MENDEDAH ENVIRONMENTALISME 71MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 70

Page 44: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

sering menggunakan ide-de aksi jalanan.Sayap radikal Gerakan Lingkungan se-

lalu menentang dan berani melakukan sabo-tase kepada siapa saja yang dinilai sebagai“earth rapist”, pemerkosa bumi. KelompokGerakan Lingkungan radikal seperti Anar-chist Golfing Association dan Earth Libera-tion Front bahkan sering dituduh sebagaiteroris walau tidak ada bukti-bukti merekamerugikan ekologi atau nyawa manusia. Tin-dakan mereka memang benar-benar me-

HAK-HAK LINGKUNGAN HIDUPBanyak kasus-kasus lingkungan hidup akhir-akhir ini

bertanya siapa yang paling memiliki hak atas lingkunganhidup? Apakah hukum lingkungan hidup dibatasi oleh hak-hakpribadi? Apakah masyarakat luas memiliki hak melakukanintervensi? Esai Christopher D. Stone pada 1972 berjudul“Should tress have standing?” secara sungguh-sungguhmempertanyakan apakah obyek alam memiliki hak di matahukum termasuk hak berpartisipasi dalam kasus legal.

Stones menyatakan tak ada yang absurd dalam hal inikarena pada masa lalu pun perempuan dan anak-anak tidakmemiliki hak di mata hukum. Pertanyaan sejenis ini seringdianggap aneh atau sesat pikir oleh pemerintah yang berkuasadan masyarakat kebanyakan.

dikaitkan dengan gerakan moral, gerakankonfrontasi serta posisi radikal, seperti yangdiambil oleh Greenpeace dan kelompok-kelompok lain yang lebih radikal, misal EarthFirst atau Sea Shepherd. Pun begitu, dalamkaitannya dengan Precautionary Principledan mencegah dengan sungguh-sungguhhal-hal yang bisa memperburuk keadaanseperti biosafety, biosecurity dan biodiversity,sayap radikal ini amat menonjol sumbang-annya. Metode kerja kelompok-kelompok ini

ngancam keberadaan industri-industri besar.Salah satu tindakan yang dinilai tindakanpidana adalah keberanian mereka memba-kar kantor-kantor perusak lingkungan. Ge-rakan Lingkungan yang anarkis ini memangsering tidak diterima di kalangan GerakanEkologi utama. Bahkan badan-badan inteli-jen di Amerika Serikat mengkategorikan ke-lompok ini sebagai kelompok teroris terutamapada Earth Liberation Front.

Faksi lain dalam Gerakan Lingkungan,adalah individu dan kelompok yang percayapada proses-proses politik melalui lobi atauargumentasi sainstifik. Paling tidak sejakEarth Summit 1992 di Rio de Janeiro, Brasil,Gerakan Lingkungan telah mendiskusikankonsep pembangunan berkelanjutan dankonsep sustainabilitas yang kemudian seba-

gian pandangannya telah mengubah ideo-logi yang berorientasi pada ekologi. Gerak-an Lingkungan adalah pelopor pendirian Ge-rakan Anti-Globalisasi dunia pada akhir1990-an. Inilah metamorfosa Gerakan Eko-logi menjadi Gerakan Anti Neoliberalisme.

Aksi nelayan di depan Kantor DKP JakartaFebruari2008

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Sayap radikal GerakanLingkungan selalu beranimenentang siapa saja yangdianggap earth rapist(pemerkosa bumi)

Foto

: D

ok.

WA

LHI

MENDEDAH ENVIRONMENTALISME 73MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 72

Page 45: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Dewasa ini ilmu pengetahuan tentang ekologi memegang perankunci dalam menyatukan gerakan lingkungan hidup. Semuapihak bisa menerima penjelasan sainstifik pada beberapa leveluntuk mengambil kebijakan tentang biodiversitas danpemanfaatan kekayaan hutan. Ilmu konservasi biologi kinimenjadi lapangan pengetahuan yang penting.

FOKUS PEMBARUAN PADA AKSI LOKAL

bihan kelompok lingkungan lokal semacamini memiliki pilar kebudayaan dan nilai-nilaikepercayaan tempatan.

Mereka kebanyakan lebih peduli padaurusan-urusan lokal. Asal lingkungan di tem-pat bisa dipertahankan, maka gerakan itusudah puas. Sebagai contoh, beberapa ke-lompok masyarakat adat cenderung inginmemurnikan gerakan lingkungan sebagaigerakan pelestarian kebudayaan dan alamtempatan.

Pun begitu, ada beberapa kelompok lo-kal lainnya menemukan manfaat denganmelakukan kolaborasi antarpihak untukmenemukan konsensus atau mengandalkanpada ketersediaan hukum yang menjaminkeselamatan mereka.

Kelompok seperti TheBioregional Revolutionsedang bekerja dalammembangun konvergensiantara kelompok-kelompok gerakanlingkungan hidup danmasalah bumi manusiaabad 21: bersatumenentukan masadepan. WALHI juga kinimempromosikanperspektifbioregionalisme sebagaiupaya mempersatukangerakan lingkungandi Indonesia.

"Tahu kau mengapaaku sayangi kau lebih

dari siapa pun?Karena kau menulis.

Suaramu takkanpadam ditelan angin,

akan abadi,sampai jauh, jauh di

kemudian hari.”

Butet Manurung digelariAsia’s Heroes oleh Majalah Time

karena mendampingi Orang Rimbadi hutan Jambi.

Ro

y R

ub

ian

to/J

IWA

FOTO

/Rep

ro.T

ime

Pramoedya Ananta Toer

Anak Semua Bangsa

SAAT ini gerakan lingkungan di duniabertahan dalam bentuk kluster-kluster masyarakat peduli lingkung-an hidup yang bersifat lokal. Kele-

MENDEDAH ENVIRONMENTALISME 75

Page 46: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

“serangan” Kaum Environmentalis padaindustri dan globalisasi dilihat sebagai klaimpolitik dibandingkan benar-benar menyela-matkan alam sekitar. Cuma untuk dijadikantameng menyerang lawan politik, misalnya.

Sudah begitu, yang lebih memperburuklagi, teori dan prediksi kehancuran lingkung-an yang dikeluarkan Kaum Enviromentalisseringkali tidak terlalu akurat. Bahkan, ba-nyak rekomendasi Kaum Enviromentalis jus-tru memperburuk kondisi masyarakat alih-alih menyelamatkan alam sekitar.

Sekedar contoh, Rachel Carson, dalambukunya menyebutkan pestisida DDT seba-gai penyebab kanker dan akan menyebab-kan kehancuran ekosistem. Meski data pen-dukungnya lemah, banyak negara kemudianmelarang produksi dan peredaran DDT.Baru kemudian diketahui, penyebab kankerbukan hanya akibat penggunaan DDT, sertasedikit bukti DDT menyebabkan gangguanpada tanaman dan binatang. Satu yang di-ketahui kemudian hari, larangan DDT telahmenyebabkan nyamuk malaria semakin me-rajalela di Afrika dan menyebabkan kematianjutaan orang.

Belakangan ini muncul sejumlah teori

KRITIK PADA ENVIRONMENTALISME

“Jika orangmenghancurkanbenda bikinan

manusia,mereka disebut

vandal; jikamereka

menghancurkansesuatu yang tak

tergantikanbikinan Tuhan,mereka disebut

parapembangun.”

ISTILAH “gerakan lingkungan hidup”acapkali sudah membuat orang malas“bergerak”, dianggap berkaitan denganpolitik daripada ilmu pengetahuan. Banyak

Joseph Wood KrutchPelarangan penggunaan DDT menyebabkannyamuk malaria merajalela dan kematianjutaan orang di Afrika

Foto

: D

ok.

WA

LHI

MENDEDAH ENVIRONMENTALISME 77

Page 47: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

lingkungan yang kontroversial, seperti peni-pisan lapisan ozone dan pemanasan globalyang disebabkan emisi efek green house.Teori-teori ini ditopang oleh data-data yangakurat. Tapi, pada saat bersamaan, pe-ngumpulan data yang sama pun ditafsirkanuntuk kepentingan lain. Perdebatan seputarisu lingkungan pada galibnya perdebatanpolitik. Masing-masing pihak menggunakandata untuk memperkuat argumentasinya.Kasus ini menjadi tantangan bagi ilmuwanlingkungan hidup untuk benar-benar melaku-kan penelitan yang akurat dan tak terban-tahkan.

Seorang penulis anti gerakan lingkung-an ternama, Michael Crichton, lulusan Har-vard Medical School, menawarkan gagasandouble blind experimentation dalam risetlingkungan hidup. Pada proses double blindexperiment, para pihak bisa menentukan duakelompok peneliti independen. Kedua timyang berbeda melakukan penelitian yang sa-ma. Tujuannya agar hasil yang diperoleh ti-dak bias dan lebih berkualitas. Chrichton me-nyarankan, karena isu lingkungan hidup me-mang sangat politis, maka para pengambilkeputusan membutuhkan data-data yang ne-tral sebagai landasan keputusannya ketim-bang bertumpu pada retorika dan konjungturpolitik.

Dukungan dankritik pada gerakanlingkungan hidupadalah konsekuensi

dari keterbatasanpengetahuan kitatentang bumi.Kebanyakan studilingkungan hiduprelatif masih baru.Karenanya, penelitianlingkungan hidupbersifat terbatas danbelum mampu secaralengkap membacakecenderunganperubahanlingkungan dalamjangka panjang.

Keterbatasan ini mendorong sejumlahEnvironmentalis mendukung penggunaan theprecautionary principle dalam pengambilankebijakan. Prinsipnya lebih baik berjaga-jagasebelum kita mengetahui hal sebenar-nyayang akan berdampak pada lingkunganhidup.

Sebaliknya para penentang menolakprinsip jaga-jaga karena keputusan politikharus diambil bila kita telah memiliki infor-masi selengkap mungkin. Penolakan ini ba-nyak berasal dari kalangan industri, karenabila prinsip ini dipakai maka akan meng-ganggu kegiatan industri mereka di negara-negara dunia ketiga.

Burung-burung ini memakan ulat yang telahtersemprot DDT, kematian segera menjelang. Fo

to:

Do

k. W

ALH

I

MENDEDAH ENVIRONMENTALISME 79

Page 48: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

murni. Filsafat ini ditandai dengan tafsir barutentang identitas manusia dengan caramenghilangkan dualisme rationalistik antaramanusia dan lingkungannya. Karenanya,Deep Ecology menekankan pada nilai-nilaiintrisik pada spesies lain, sistem dan proses-proses yang terjadi di alam.

Posisi ini melahirkan pandangan sistemekosentrik pada etika lingkungan hidup.Deep Ecology menyebutkan dirinya sebagai“deep” karena ia mempertanyakan hal-halkompleks dan spiritual tentang peran manusiadi ekosfir.

Ekologi telah mempertontonkan kepadakita bahwa alam hanya hidup dalam keada-an keseimbangan dinamik dan hanya mam-pu menerima perubahan-perubahan kecil.Kaum Environmentalis percaya kegiatan umatmanusia yang begitu luas telah mendorongbiosfir tidak lagi dalam keadaan seimbangseperti gejala penurunan biodiversitas danperubahan iklim.

Konsekuensi dari cara pandang ini ada-lah ideologi peradaban barat telah menye-babkan hilangnya sumber-sumber kehidupan.Inilah yang melahirkan kebutuhan paradigmabaru seperti Deep Ecology yang mampu

DEEP ECOLOGY

“Selamapenderitaandatang dari

manusia, diabukan bencanaalam, dia pun

pasti bisadilawan oleh

manusia.”

Pramoedya Ananta Toer

Anak Semua Bangsamenjadi panduan kegiatan manusia meng-hindari kerusakan lingkungan yang lebihburuk.

Frasa “deep ecology” diungkap olehFilsuf Norwegia Arne Naess pada 1972 dania kemudian memberikan sebuah landasanteorinya. Naess menolak gagasan bahwasegala sesuatu bisa di-ranking sesuai nilai-nilai relatifnya. Seperti, manusia dinilai lebihtinggi dari binatang. Ia menyatakan semua

D EEP Ecology adalah filsafat baruatau Ecosophy yang bertumpupada perubahan dari antroposen-trik menjadi gerakan lingkungan

Srigala kutub, Greenland Foto

: D

ok.

WA

LHI

"Pada 2080,lapisan es di Kutub akan mencair hingga

menenggelamkan Terusan Panama.30 persen garis pantai di dunia akan lenyap.

Perang memperebutkan airakan terjadi"

Anggota Intergovernmental Panelon Climate Change (IPCC)

dalam konfrensi pers di Brussels,Belgia, 6 April 2007.

Edmundo de Alba

MENDEDAH ENVIRONMENTALISME 81

Page 49: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

bentuk kehidupan berhak hidup di dunia. Takada satu pun spesies yang memiliki hak lebihdari spesies lain.

Deep Ecology memperoleh dukunganilmiah dari lapangan ilmu ekologi dansistem dinamis. Naess tidak menggunakanlogika induksi dalam menyampaikan filsafat-nya tetapi secara langsung masuk padametafisika termasuk gagasan tentang “self”.Salah satu pikiran berpengaruh pada deepecology adalah “Hipotesis Gaia”.

Manusia bagian dari bumi dan takterpisahkan

Pokok spiritualitas Deep Ecology adalahspesies manusia bagian dari bumi dan tidakterpisahkan. Sebuah proses realisasi diri atau“re-earthing” digunakan bagi seseorang

untuk memperoleh intuisi perspektif ekosen-trik. Gagasannya adalah selama kita mam-pu meregangkan kedirian kita dan kemudianmenemukenali pihak lain (manusia, bina-tang, ekosistem), kita akan semakin menge-nal diri sendiri (transpersonal).

Tradisi lain yang mempengaruhi DeepEcology adalah Taoisme dan Buddhisme,terutama karena ajaran ini tidak mengenalpendekatan dualisme dalam memandangobyek dan subyek. Dalam kaitannya dengantradisi agama-agama besar lainnya, Naessberpandangan pada ajaran ini manusiatetap dinilai superior atas alam.

8 PRINSIP DEEP ECOLOGY

PARA pemikir Deep Ecology percaya bahwa duniabukan sumberdaya yang bisa secara bebas

dieksploitasi manusia. Etika Deep Ecology adalahsistem alam lebih superior dibandingkan manusia

atau bagian-bagiannya. Pandangan mereka memilikidelapan prinsip yakni:

Konsekuensi dari carapandang ini adalah ideologi

peradaban barat telahmenyebabkan hilangnya

sumber-sumber kehidupan.Inilah yang melahirkan

kebutuhan paradigma baruseperti Deep Ecology yangmampu menjadi panduan

kegiatan manusiamenghindari kerusakan

lingkungan yang lebihburuk.

1 Setiap hal baik benda maupunmahluk hidup di muka bumi pastimemiliki nilai pada dirinya (intrinsicvalue, ingerent value). Nilai inibersifat independen baik untukmanfaat manusia atau non manusia.

2 Kekayaan dan keragamanbentuk kehidupanmenyumbangkan pada realisasinilai-nilai intrinsik dan juga nilaiitu sendiri.

3 Manusia tidak memiliki hakmengurangi kekayaan dankeragaman kecuali untuk memenuhikebutuhan vital manusia.

4 Kehidupan manusia dan kebudayaanberkembang seiring denganpenurunan populasi manusia.Keberlanjutan kehidupan non manusiapun membutuhkan penurunanpopulasi manusia.

5 Gangguan manusia padadunia non manusia sangatdahsyat dan manusiacenderung memperburukkeadaan.

6 Kebijakan negara harus dirombaksecara mendasar karena kebijakannegara berdampak pada tatananekonomi dasar, struktur masyarakat,teknologi dan ideologi.

7 Perubahan ideologi untukmemberikan apresiasi padakualitas hidup— menghargaiinherent value— dibandingkandengan peningkatan standarkehidupan.

8 Siapa pun memiliki kewajiban baiklangsung dan tidak langsungmelakukan perubahan.

Foto

: D

ok.

WA

LHI

MENDEDAH ENVIRONMENTALISME 83MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 82

Page 50: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Green Movementmenjaga prinsip Deep Ecology

rintahan otoriter.Deep Ecology tidak didudukan sebagai

gerakan yang berbeda, melainkan bagiandari Green Movement. Gerakan Deep Ecol-ogy bisa dipetakan sebagai Green Move-ment yang menjaga prinsip-prinsip DeepEcology. Ia sering dilabel sebagai “Gaian”dan “Green” (sebuah terminologi politikyang lebih luas berkenaan dengan komit-mennya pada perdamaian).

Deep Ecology berpengaruhpada Green Movement denganmempersembahan platform eti-ka independen bagi Partai Hijau,Political Ecologist dan Kaum En-vironmentalis.

Filsafat Deep Ecology mem-bantu mengubah roh gerakanekologi modern dengan dekon-struksi istilah “environment”yang cenderung antroposentrikdan tegas-tegas menolak gagas-an manusia sebagai penjagalingkungan.

PADA tataran praktis, kaum Deep Eco-logist mendukung desentralisasi, eko-region, reformasi industri dari bentukyang sekarang serta menolak peme-

"Hidup adalahsoal keberanian,

menghadapi tanda tanyatanpa kita mengerti

tanpa kita bisa menawar,terimalah

dan hadapilah."

Mandalawangi-Pangarango19 Juli 1966

Soe Hok Gie

Filsafat Deep Ecology tegas-tegas menolakgagasan manusia sebagai penjaga lingkungan. Fo

to:

Do

k. W

ALH

I

“Cintaibumi seperti

kamumencintai

dirimusendiri.”

Penyanyi dan pencipta lagu

John Denver

Foto

: Ti

mu

r A

ng

in

MENDEDAH ENVIRONMENTALISME 85

Page 51: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

pada peran alam dalam epidemi penyakitdan kelaparan ditafsirkan secara negatif.

Kaum Deep Ecology berargumentasibahwa penurunan populasi dilakukan melaluikontrol kelahiran. Mereka akan beragumen-tasi juga bahwa kelangkaan akan mening-katkan nilai. Sebaliknya, populasi yang berle-bihan akan mengurangi nilai manusia seba-gai individu.

Prinsipnya mereka menghargai setinggi-tinggi semua ciptaan Tuhan di muka bumisebagai bagian dari alam. Hanya manusiayang teralienasi dari alam dan terlibat padaperusakan alam yang akan menjadi musuhbesar mereka.

Filsafat politik kaum Deep Ecology ba-nyak dikritik sebagai Eco-Fascism. Tuduhanini dibantah karena mereka memperjuang-kan suatu relasi yang baru antara manusiadan ekosfir, berjuang melawan otoritarianmelalui desentralisasi dan mendukung keke-rasan pada alam. Posisi ini sama sekali ber-lawanan dengan fasisme.

Kaum Ekologi Sosial menilai Deep Eco-logy gagal mengkaitkan antara krisis ling-kungan dengan konsep otoritarian danhirarki. Kaum Ekologi Sosial percaya bahwa

KRITIK PADA DEEP ECOLOGY

masalah lingkungan berakar pada interaksisosial manusia. Menurut mereka pada ma-syarakat yang ekologis berkelanjutan punmasih bisa terjadi eksploitasi sosial.

Kaum Deep Ecology menolak argumen-tasi perilaku ekologi berakar pada paradig-ma sosial (ini tetap warisan antroposentrik).Mereka melanjutkan perdebatan dengan ke-beratan Kaum Ekologi Sosial dengan argu-mentasi pada masyarakat yang egaliter puntetap akan melanjutkan eksploitasi padabumi.

Beberapa pihak mengkritik Kaum DeepEcology sebagai borjuis dalam cara merekamemperjuangkan gaya hidup karena yangditawarkan lebih mudah bagi orang-orangkaya. Beberapa kelompok masyarakat adattidak bisa melakukan cara makan yang di-tawarkan oleh Deep Ecologist karena merekaharus tetap berburu binatang. Pada kelom-pok masyarakat, semisal, berburu ikan pausadalah bagian kebudayaannya. Pada kasusini Deep Ecology dinilai Etnocentric atau Im-perialistic. Tindakan misantropi menyebab-kan Deep Ecologist dituduh menghancurkanras manusia. Sementara, Kaum Deep Ecolo-gist menerima pada kasus-kasus perburuanbinatang oleh masyarakat adat asal tidakmenyebabkan kelangkaan atau menjadiindustri besar.

D EEP Ecology dikritik memiliki ga-gasan misantropi yang bertujuanmenurunkan populasi manusia.Pandangan kaum Deep Ecology

Perburuan ikan paus oleh nelayan di pantai barat Islandia Foto

: A

da

m B

utle

r/A

FP P

ho

to

MENDEDAH ENVIRONMENTALISME 87

Page 52: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

[halaman baru][foto: anarchist desa.jpg, anarchist

circle A.jpg, anarchistgandhiahimsa.jpg, anarchist.jpg,anarchist1.jpg, anarchist2.jpg,anarchistgandhib.jpg

ECO-ANARCHISM: KEMBALI PADASEMANGAT KOMUNITAS

“Hidup sungguhsangat sederhana.Yang hebat-hebat

hanya tafsirannya.”

Pramoedya Ananta Toer

ECO-Anarchism berpendapat small eco-villages (tidak lebih dari 100 orang) ada-lah skala ruang hidup manusia yang pa-ling layak pada masyarakat yang ber-

Jejak Langkah

adab. Karenanya, infrastruktur dan sistem politikhendaknya ditata ulang agar memenuhi kebutuh-an Eco-villages. Secara umum, kaum Eco-An-archist menolak konsep manusia lebih superiordibandingkan dengan alam dan mendesak or-ganisasi-organisasi sosial dirancang sesuai de-ngan irama alam bukan melawannya.

Gerakan ini memadukan kecenderungangerakan lama seperti primitivism, tribalisme,bioregional democracy, eco-feminism, pacifismdan komunitas kecil.

Beberapa Eco-Anarchist mem-pertimbangkan desa atau sukuagar dipertahankan sebagai unitkehidupan manusia, dan menen-tang keluarga atau marga. Asumsitentang keluarga amat dipertim-bangkan oleh Eco-Anarchist diban-dingkan dengan peran kerja. Filsa-fat Eco-Anarchist bisa dijelaskan se-bagai tafsir antropologi dan kebe-naran biologi. Inilah sebabnya ke-lompok Eco-Anarchist senang me-ngacu pada organisasi sosial pri-mitif. Intinya kembali pada se-mangat komunitas.

Pemukiman Orang Punandi Kabupaten Berau,Kalimantan Timur

Kaum Eco-Anarchistmenolak konsepmanusia lebihsuperiordibandingkandengan alam.Foto-foto: Dok. WALHI

Foto: Timur Angin/Dok. Keyword Innovative Communication

Page 53: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

usaha penyelamatan lingkungan hidup.Teknologi tinggi bisa membantu pengurang-an konsumsi sumberdaya alam denganmeningkatkan efesiensi seperti pencegahanpencemaran. Umumnya mereka mengguna-kan eksternalitas pada sebuah proses tekno-logi sebagai input pada proses teknologiyang lain, agar buangan semakin efesien.Konsep ini amat dekat dengan gagasan Sus-tainable Development.

Frasa lain yang banyak dikenal adalancradle to cradle manufacturing sebagai opo-sisi dari format crade to grave of manufac-turing, di mana buangan dilepaskan tanpaterintegrasi dengan siklus produk selanjutnya.

Sebagai sebuah strategi perubahan, halini banyak dipromosikan oleh kelompok-ke-lompok bisnis. Tapi, prinsip-prinsip pasarbebas tidak dipertanyakan pada mazhabekologi modernisasi. Berbeda dengan stra-tegi banyak gerakan lingkungan yang justrumendudukan perdagangan bebas sebagaiakar penyebab kerusakan lingkungan hidup.

Negara dipandang sebagai fasilitatorbagi pasar untuk menciptakan teknologi ting-gi serta mengatur perusahaan agar menge-lola dan memanfaatkan limbah industrinya.Sebagai contoh, perusahaan mobil di Jerman

OPTIMISME EKOLOGI MODERNISASI

EKOLOGI Modernisasi adalah wacanalingkungan yang optimistik. Gagasan-nya, pembangunan ekonomi dansosial dapat seirama dengan usaha-

harus memanfaatkan bangkai-bangkai mobilbekas dalam siklus produksi mobil mereka.

Kritikus berpendapat Ekologi Moderni-sasi akan gagal menyelamatkan lingkungan.Pertanyaannya apakah teknologi tinggi sen-diri mampu menyelamatkan alam jika di-serahkan pada mekanisme pasar. Contoh,banyak teknologi ramah lingkungan telah ter-sedia tetapi tidak dimanfaatkan oleh kalang-an bisnis dengan alasan ekonomi. Variasipilihan antara teknologi pro-lingkungan ataupro-bisnis ekonomi tidak selalu otomatisdipilih secara sukarela.

Liberalisme HijauIstilah Green Liberalism ditujukankepada kaum liberal yang telahmemasukan kepedulian lingkunganpada ideologinya. Kelompok ini menilaibumi sebagai sebuah sistem yang hidup.Karenanya tidak perlu ada tindakankonservasi. Yang penting, mengurangikerusakan dan membantu prosesregenerasi alam. Dewasa ini GreenLiberalism dominan di beberapa negaraseperti Jerman dan sedikit di Inggris.Bagaimana pun apa yang diusung olehkelompok Green Liberal berbeda denganPartai Hijau. Partai Hijau lebih pasdisebut sebagai Green Social Democracyatau Green Left.

“Korporat harusmemperlihatkan

emosi membangunlebih banyak

ketimbang rasa takutdan rakus.”

Anita Roddick

Iklan ekologi modernisasi otomotif di majalah Time Foto

: R

epro

ikla

n T

ime

MENDEDAH ENVIRONMENTALISME 91MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 90

Page 54: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

terlibat dalam proses pembuatan kebijakan.Kaum Green ini mengaku banyak berkiblatpada perjuangan a la Gandhi. Yang tidakmereka ketahui, Mahatma Gandhi, yangmenjadi pelopor gerakan tanpa kekerasan,sejak muda aktif dalam perjuangan politik.

Kaum Green juga kerapkali mendukungpartai sosialis kiri atau partai kanan kapitalis,yang dikenal dengan aliansi “Merah Hijau”atau “Biru Hijau” untuk mencapai tujuan-tujuan taktis. Sekedar contoh, Gerakan Hijaumendukung calon presiden Al Gore dariPartai Demokrat dengan kampanye “Greenfor Gore”. Dan, tidak mendukung calon dariPartai Hijau Ralph Nader. Tujuannya, hanyauntuk memecah suara agar Gore kalah.Mereka berjuang melawan George W. Bush.

Partai Hijau seluruh dunia memegangprinsip empat pilar, yakni Ekologi (Ecologi-cal Wisdom atau Ecological Sustainability),Keadilan Sosial (Social Equality dan Eco-nomic Justice), Demokrasi Kerakyatan (Grass-roots Democracy) dan Tanpa Kekerasan(Non Violence)

Keempat pilar Partai Hijau ini berakardari empat gerakan terkemuka di dunia se-perti Gerakan Perdamaian, Gerakan Hak-

Arundhati Roy

EMPAT PILAR POLITIK HIJAU

T IDAK semua Political Ecologist orKaum Greens aktif di Partai Hijau.Banyak Kaum Green yang tidak sukapada politik praktis bahkan menolak

“…tak akanpernah adaperdamaiandi atas dunia

dengan adanyakaum

dominan…”

Foto

: Do

k. W

ALH

I

Al GoreGreen for Gore Fo

to:

Do

k.W

ALH

I

MENDEDAH ENVIRONMENTALISME 93

Page 55: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

hak Sipil, Gerakan Ling-kungan dan GerakanBuruh.

Ekologi atau “Eco-logical Wisdom” menja-di poros ajaran gerakanlingkungan yang bercita-cita mengurangi dampakburuk kegiatan manusia.Dalam hal ini bukan se-kadar menyelamatkankehidupan manusia me-lainkan mengubah caraberpikir antroposentrikatau pandangan yangmendudukan manusiapusat segalanya dan bu-mi dipersembahkan bagimanusia.

Keadilan sosial(“Social Squality” dan“Economic Justice”)mencerminkan peno-lakan terhadap berbagaidiskriminasi, misalnyalewat perjuangan klas,gender, etnisitas, ataukebudayaan. Ketidak-adilan sosial menjadiakar perusakan lingkung-an hidup oleh institusibuatan manusia sepertinegara dan korporat.

Demokrasi Kerak-yatan (“Grassroots De-

mocracy” atau “Participatory Democracy”)dipandang sebagai satu-satunya carapentadbiran untuk mencapai perubahansosial. Pandangan ini mengubah caramemandang kedudukan para pemimpin-pemimpin tradisional. Untuk itu, Kaum Hijaumenolak konstitusi yang mengakumulasikankekuatan dan kekuasaan pada organisasi.Kaum Hijau setuju dengan proses-prosesdesentralisasi dan devolusi pemerintahan.

Non Violence atau pandangan tanpakekerasan mencerminkan kebijakan GerakanHijau yang menolak setiap bentuk kekerasandalam mengelola lawan-lawan politiknya.Gerakan Anti Kekerasan ini mengadaptasitradisi perlawanan Gandhi di Indian danQuaker di Amerika Serikat. Tujuannya, mela-kukan advokasi untuk menghindari eskalasikekuatan dan tidak bekerjasama dengankelompok mana pun yang melakukankekerasan.

Keempat pilar ini berdiri saling bergan-tung dan menjadi sistem nilai yang ditegak-kan secara konsisten dalam tindakan sehari-hari. Artinya, pencapaian satu pilar amat ter-gantung dari pencapaian ketiga pilar yanglain.

Contoh, keadilan distribusi kekayaanbumi tidak mungkin menghasilkan kesepa-katan internasional bila tetap ada ketidak-adilan distribusi dengan cara melakukan ke-kerasan dan mengingkari proses-proses po-litik yang demokratik. Atau, struktur politiktradisional, yang berbasis pada pantronasesebagai model pentadbiran internal, tak

mampu melakukan negosiasi internasionaldan pula akan mengalami pengucilan secarainternasional.

Arundhati Roy menjelaskan keterkaitanantara Demokrasi, Perdamaian dan TanpaKekerasan:

”Where isoppression, it will

always bechallenged...I don’tbelieve that therecan ever be peace

withoutjustice...The two gotogether. And therecan not be peace in

the world withfull-spectrum

dominance.”(Bila ada tindakan opresif, ini selalu

harus ditantang, saya tidak percaya akan ter-jadi perdamaian tanpa keadilan. Keduanyaberjalan seiring. Dan, tak akan pernah adaperdamaian di atas dunia dengan adanyakaum dominan. Ini pendekatan yang mema-dukan antara gerakan perdamaian dangerakan ekologi).

Kekerasan aparat saatkejatuhan rezim Suharto

Foto

: A

chm

ad

Ib

rah

im/A

P

MENDEDAH ENVIRONMENTALISME 95MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 94

Page 56: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

metodologi, kaum ini dikaitkan denganAnarcho-Syndicalism dan Eco-Anarchism.Tapi, kelompok ini menolak anarkisme danMarxisme sebagai ideologi.

Penolakan pada semua ideologi ituberkaitan dengan tekanan gerakan ini padapendidikan, sertifikasi perdagangan danpengawasan pada penggunaan modal alamdalam pembangunan yang berkelanjutan.

Mereka menekankan pada kesadaranekologi, standar lingkungan hidup, kesehatanekologi dan kesehatan lingkungan hidup.Hal-hal ini ditunjukkan dengan munculnyaISO 14000, ISO 9000, Natural Step danNatural Capitalism. Intinya selalumempertanyakan kapital yang dimiliki privat,apakah kekayaan Anda dibangun dariperusakan alam? Pada kasus Indonesia,promosi ekolabel boleh jadi cabang darigerakan Syarekat Hijau.

Metodenya adalah fusi organisasiperdagangan melampaui sindikasi formaldan aksi-aksi demonstrasi (direct action) sertagerakan demokrasi di tempat-tempat kerja.Karenanya gerakan ini memang dekatdengan Gerakan Hijau, yang bersamanyamendesakkan agenda perdagangan yang

SYAREKAT HIJAU, GERAKANPERDAGANGAN BERKELANJUTAN

bertanggung jawab pada lingkungan.Gerakannya tak selalu membicarakan hal-hal besar melainkan memperjuangkanpekerja-pekerja tradisional, seperti petani-petani organik dan para pengrajin barang-barang tradisional.

Kaum Syarekat Hijau sering dikaitkandengan kelompok-kelompok atau gerakankembali ke alam, seperti kaum Amish, ma-syarakat Badui, yang tetap memper-tahankan teknologi dan produk-produkalami. Kelompok masyarakatseperti tidak berminat meng-adopsi teknologi baru dan tidakberminat jejaring dengan orga-nisasi internasional. Boleh jadiKaum Syarikat Hijau lebih dekatdihubungkan dengan eco-gas-tronomy movement yang pedulipada cara-cara berproduksiyang menjaga modal alam. Ke-lompok terakhir ini menolakmakanan yang berasal dari in-dustri peternakan, pertaniandan perikanan. Mereka lebihsuka makan yang bersumberdan hidup di alam.

G REEN Syndicalism adalahfilsafat Kaum Pedagang Hijauatau gerakan perdaganganyang berkelanjutan. Secara

“Jika perdaganganmenjadi tidak punyasimpati moral atau

perilaku yangterhormat,

maka Tuhan tolonglahkami semua.”

Pendiri The Body Shop Foundation

Anita Roddick

SustainabilitasPada 1987, Brundtland Re-port menjelaskan konsepsustainabilitas sebagaikonsep untuk memenuhikebutuhan generasisekarang tanpa mengurangipemenuhan kebutuhangenerasi masa depan. Inimirip pepatah nenek moyangyang harus menjaga alamhingga tujuh turunan.

Perkebunan Kaum Amishdi Pennsylvania, AS Fo

to-f

oto:

Do

k. W

ALH

I

MENDEDAH ENVIRONMENTALISME 97MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 96

Page 57: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

BAGIAN 2

Produksi pangan duniamelimpah.

Mengapa semakin banyakorang kelaparandi mana-mana?

Apa kaitan pangandan lingkungan hidup?

PANGANDAN LINGKUNGAN HIDUP

Page 58: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

kan kemungkinan adanya ancaman kelapar-an akibat kurang pangan. Tapi, itu meng-ganggu tidur Thomas Robert Malthus. Makapada 1798, Malthus dalam tulisannya Essayon Population berteori, bahwa pertumbuhanpenduduk itu berpola deret ukur, sedangkanpertumbuhan pangan itu berpola derethitung. Karena itu, bakal ada suatu titik: jum-lah penduduk dunia lebih besar dari pasokanpangan. Dan, kelaparan menjadi sebuahkeniscayaan.

Perang Dunia II (1939-1945) menebarteror. Orang-orang hidup penuh ketakutan.Ketika perang usai, orang cenderung hidupdamai di rumah. Hasilnya adalah ledakanpenduduk yang amat dahsyat.

Memasuki abad 20, ramalan Malthuscenderung menjadi kenyataan. Amerika La-tin, Afrika, dan Asia menjadi sentra-sentrakasus kelaparan dan kekurangan gizi, meskimata pencaharian pokok penduduk di wila-yah tersebut adalah pertanian, yang antaralain menghasilkan pangan. Ketika itu, se-mentara seseorang menghisap sebatang ro-kok, maka di suatu tempat lain telah terjadi100 kematian akibat kelaparan.

Dan kematian bukan menjadi akhirpenderitaan. Kelaparan telah memilin suatulingkaran setan menjadi lebih kejam. Kemis-kinan menciptakan kelaparan, kelaparanmembentuk manusia yang kurang produktif;

karena itu akan tercipta masyarakat yanglebih miskin, dan demikian menjadi lebihlapar.

Pada awal 1970-an telah dilakukansuatu studi di barak-barak pengungsi yangmenyebar dari Guetemala sampai India, da-ri Meksiko sampai Palestina. Studi terhadap500 anak yang cenderung kekurangan gizimenunjukkan, bahwa 62% anak memiliki IQdi bawah 80. Sementara itu, studi terhadap500 anak normal kelas menengah menun-jukkan, hanya 1% anak yang memiliki IQ dibawah 80. Jika dikaitkan dengan kenyataankurang gizi yang dialami banyak negara, ma-ka magnitut dampaknya amat masif. Anak-anak di bawah usia lima tahun di banyaknegara pada tahun 2000-an telah menga-lami kekurangan gizi, misalnya Afganistan(25%), Somalia (17%), Kamboja (15%), Laos(15%), Madagaskar (14%), Nigeria (14%),

W ILLIAM Godwin dan Antoinede Condorcet adalah pemikiroptimistik pada jamannya.Mereka cenderung mengabai-

“Jika kita dapatmenaklukan angkasaluar, seharusnya kitadapat menaklukan

kelaparananak-anak.”

Buzz Aldrin

Astronot AS

Anak kekurangan gizi, Indonesia

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Anak-anak lapar mencari seranggauntuk dimakan, Sudan Fo

to:

Do

k. W

ALH

I

PANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 101

Page 59: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Para pemimpin 186 negarapada World Food Summit 1996bersepakat akan mengurangiseparuh angka kelaparan duniapada 2015. Ini berartidiperlukan pengurangan 20juta orang miskin per tahun.Padahal, sejak pertemuan 1996itu, angka orang miskin didunia hanya berkurang 8 jutaorang.

Fakta

Srilangka (14%), dan Burkina Faso (13%).Anak-anak Indonesia juga mengalami-

nya, meski tidak pernah ada data yang trans-paran. Pemerintah Indonesia tidak pernahpunya kecerdasan pre-emptive. Alih-alih me-lakukan tindakan penggalangan partisipasimasyarakat secara masif sebagai responskasus kelaparan di banyak daerah; Peme-rintah Indonesia malah menyampaikan fatwa“tidak ada kelaparan, yang ada hanya kasusgizi buruk”, meski seorang anak di Tanger-ang harus makan tanah liat untuk mengatasirasa laparnya.

Kenyataan kelaparan sempat “mengge-lisahkan” dunia. Maka pada November1977 telah diselenggarakan suatu WorldFood Conference. Temanya, World Hunger:Causes and Remedies. Konferensi itu terbi-lang “sukses”, karena berhasil menelurkankesepakatan internasional dan segugussolusi.

Kelompok kritis justru mengecam konfe-rensi tersebut. Dikatakannya bahwa solusiyang ditawarkan dalam konferensi amat ber-bobot teknologi. Lebih menekankan padasisi produksi ketimbang soal distribusi pang-an yang lebih berkeadilan.

Lebih jauh dikatakannya, bahwa konfe-rensi telah menjadi “pasar induk” untuk me-masarkan teknologi pertanian yang mencip-takan ketergantungan. Negara industri telahmenjadikan sentra kelaparan sebagai pasarpangan dan produk industrinya melaluitransaksi-transaksi yang hegemonik.

Kecaman kelompok ini bukan tidak ber-

alasan. Karena mantan Sekretaris BidangPertanian Amerika Serikat ketika itu pernahberkata: “Jangan pernah ragu untuk mem-bicarakan soal pangan sebagai ‘senjata’dan sebagai ‘alat’ yang dahsyat dalam pe-rangkat negosiasi”. Bahkan CIA pernah ber-bisik rahasia, bahwa kelebihan cadanganpangan Amerika akan menjadikan “Wa-shington...memiliki kekuatan virtual atas hi-dup dan matinya pihak-pihak yang mem-butuhkan pangan.” Kemudian terbukti, bah-wa pangan telah digunakan sebagai alatuntuk menumpuk keuntungan, alat kontrolpolitik dan ekonomi, dan menjadi penjaminyang efektif untuk menjalankan dominasi atassebagian besar dunia.

Anak kekurangan gizidi dekat sawah penuhtanaman padi,Bangladesh

Foto

: D

ok.

WA

LHI

“Tidak adakesalahanyang lebih

besardaripada

berdiam diridi saat kita

mampumelakukan

sesuatu,meski kecil.”

Edith Wharton

Novelis pemenang Pulitzer

PANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 103

Page 60: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

ETELAH konferensi pangan itu, terjadidua medan pertikaian. Pada satusisi, negara industri (yang sekaligusjuga sebagai penghasil pangan

“Kita harusmengingatkan dan

mengorganisir masyarakatdunia untuk menekan para

pemimpin dunia agarmengambil langkah-langkah

spesifik untukmenyelesaikan dua akar

masalah krisis lingkungan –ledakan pertumbuhanpopulasi dan konsumsi

berlebih pada sumberdayaalam tak terbarukan.

Konsumsi dan populasiberlebih ada dibalik setiapmasalah lingkungan yang

kita hadapisekarang ini.”

Jika kita tidak bisa menyediakan pangan untuk 6 miliar warga dunia sekarang ini,lantas bagaimana dengan 8 miliar orang (atau lebih) pada 2030? Banyak ahlipercaya, tekanan populasi ini juga akan menghadirkan hal positif, selain kemiskinanyang meraja lela. Yaitu, ditemukannya teknologi-teknologi baru, manajemenlingkungan yang cerdas dan kebijakan-kebijakan yang sensitif sosial. Ketiganya iniakan menjadi kombinasi yang baik untuk melakukan sebuah revolusi ‘hijau’ baru.

Fakta

PERTIKAIAN TEKNOLOGI

Sutama dunia) telah menghegemoni negaraberkem-bang dengan kekuatan pangannya.Pada saat yang sama, hegemoni itu kianmenguat, karena mereka berhasil menjadi-kan negara berkembang sebagai pasarproduk industri dan teknologi yang terkaitdengan soal pangan.

Pada sisi lain, terdapat kelompok kritis,yang pada awalnya hanya bersifat menge-cam dan melakukan kampanye-kampanye

peneliti kelautanperlawanan. Namun aksi kelompok ini ke-mudian memasuki tataran praksis, denganmenawarkan dan mempraktekkan teknologi-teknologi dan pendekatan-pendekatan al-ternatif.

Jacques-Yves Cousteau

PANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Foto: Istimewa

Foto

: Is

tim

ewa

Foto

: D

ok.

WA

LHI

105

Page 61: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

pandai besi di Amerika, seperti CharlesNewbold (1979) dan John Deere (1830-an)berhasil menciptakan alat, yang kelakmenjadi cikal-bakal mesin pertanian. Mesinpenebar benih telah dikembangkan,melanjutkan temuan petani Inggris Jethro Tullpada awal 1700-an. Pada akhir 1800-anmesin-mesin uap mulai digunakan sebagaipenarik bajak pengganti tenaga hewan.Kehadiran mesin pertanian telah mendorongmanusia untuk mengelola lahan pertanianyang lebih luas.

Kedua, pada abad 19 muncul penemu-an tentang pupuk inorganik yang berkhasiatuntuk meningkatkan produktivitas pertanian.Justus von Liebeg berhasil membuat pupukposfat (TSP: triple super phosphate). Haberdan Bosch juga berhasil membuat pupukurea dari campuran udara dan batubara,yang sekarang dimodifikasi dengan me-manfaatkan gas alam. Aplikasi pupuk in-organik telah memacu pertumbuhan danproduksi tanaman melampau pertumbuhanalaminya.

Ketiga, temuan benih unggul yangdilakukan oleh ahli genetika tanamanAmerika yang bekerja di CIMMYT (Interna-

“SOLUSI” REVOLUSI HIJAU

tional Wheat and Maize Center) di Meksikopada 1943. Hasilnya, pada selang waktu1947-1967, produktifitas gandum berlipattiga kali dan jagung berlipat dua kali.

Merujuk pada kisah sukses tersebut,Rockefeller Foundation, pendana CIMMYT,bekerja sama dengan Ford Foundation men-dukung pembentukan IRRI (International RiceResearch Institute) di Filipina tahun 1962.Tujuh tahun kemudian, IRRI berhasil melun-curkan benih-unggul padi.

Hanya dalam kurun waktu tujuh tahun,areal pertanaman gandum-unggul di negaraberkembang meningkat dari 10,000 hektarmenjadi 17 juta hektar; areal pertanamanpadi-unggul meningkat dari 49,000 hektarmenjadi 16 juta hektar. Perluasan areal per-tanaman itu, selain didorong oleh pemerin-

R EVOLUSI Hijau dibangun dengantiga pilar utama. Pertama,perkembangan mekanisasi pertaniansejalan dengan revolusi industri. Para

“...jika dulusetiap usai

panen dapatmembeli sekian

gram emas,kini tak adaemas yang

mampu dibeli...malahan emas

yang adajustru

tergadaikanuntuk membeli

pupuk”.

“Semakin tinggi sekolahbukan berarti semakin

menghabiskan makananorang lain. Harus semakin

mengenal batas.”

Bumi Manusia

Pramoedya Ananta Toer

Kekeringan di Banten, Jawa BaratFoto

: Im

am

Su

kam

to/G

atr

a

PANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 107

Page 62: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

tah, juga karena terinsentif oleh peningkatanproduktivitas pertanian. Dari sisi ini, feno-mena itu mengisyaratkan suatu keberhasilan.

Namun demikian, keberhasilan itumengundang kritik yang kian tajam. Perta-ma, meski berhasil meningkatkan produkti-vitas dan produksi total pangan, yang meng-hasilkan kelimpahan pangan; namun hal itutidak serta merta menyelesaikan krisis pa-ngan. Kelaparan tetap berlangsung, kare-na kelimpahan pangan itu tidak bisa diaksesoleh setiap orang.

Manfaat kehadiran teknologi ini hanyabisa dinikmati oleh para pemilik tanah danmodal. Sementara para buruh tani tidak sertamerta menikmati peningkatan upah kerja.Malahan dalam banyak kasus telah terjadipenyusutan kesempatan kerja pedesaan.Panen padi sistem babat dengan mengguna-kan sabit, menggantikan sistem ketam (ani-ani), telah menyingkirkan tenaga kerjaperempuan. Serapan tenaga kerja dalamaktivitas panen pun menyusut 50-75%.Lapangan kerja tumbuk-padi manual jugamenghilang, seiring dengan kehadiran mesinpenggilingan padi.

Kedua, Revolusi Hijau dinilai telahmengeskalasi tingkat ketergantungan negaraberkembang pada negara industri. Semulapara petani hanya bergantung pada alamdengan mendayagunakan sumberdaya lokal.Kini mereka bergantung pada orang lainuntuk pengadaan sarana dan prasaranaproduksi: benih, pupuk, pestisida, herbisida,dan mesin-mesin pertanian. Itu semua meru-

Industrialisasi yang pesat di pelbagai negarapada tahun-tahun terakhir ini menyebabkanbanyak hutan yang dibuka dan diubah fungsinyamenjadi lahan-lahan pertanian. Negara-negarayang memiliki peringkat tertinggi kehilangankawasan hutan antara 1990 hingga 2000meliputi Brasil, Indonesia, Sudan, Zambia,Meksiko dan Republik Demokratik Kongo.

Faktapakan barang dagangan negara-negara in-dustri. Situasi itu kian diperparah tatkala nilaitukar produk pertanian terhadap produk per-kotaan kian mengecil. Artinya, ketika panenboleh jadi petani menerima uang dengannilai nominal yang lebih besar. Namun ke-mampuan uang itu untuk dibelanjakan kianmelemah. Perbandingan yang lazim dilaku-kan oleh petani adalah: “...jika dulu setiapusai panen dapat membeli sekian gramemas, kini tak ada emas yang mampu di-

beli...malahan emas yang ada justru terga-daikan untuk membeli pupuk”.

Ketiga, produktifitas tinggi yang dicapaioleh Revolusi Hijau bersifat artifisial. Ia hanyabenar jika ditinjau menurut satuan waktu atausatuan luas lahan yang diusahakan. Namunditinjau dari segi konversi erergi, pertanianRevolusi Hijau justru lebih tidak efisiendibanding dengan pertanian tradisional.Karena, untuk mencapai tingkat produktivitasdua kali lipat, misalnya, diperlukan inputenergi (benih, pupuk, dan pestisida) lebih daridua kali lipat dibanding dengan energi yangdibutuhkan praktek pertanian tradisional.Pemborosan energi itu, tentu saja, akan me-nimbulkan dampak lingkungan, yang kini be-lum diperhitungkan.

Keempat, praktek Revolusi Hijau ternyatatelah mendorong terjadinya krisis lingkunganyang serius. Pengolahan tanah telah mem-

bentuk struktur tanah yang lebih padat, yangmenghalangi infiltrasi air ke dalam tanah.Karena itu, air tanah yang telah dikuras dibanyak tempat, tidak dapat segera terisi-ulang. Selain itu, penurunan infiltrasi air ituakan meningkatkan volume aliran permuka-an, yang pada gilirannya dapat menimbul-kan erosi tanah.

Residu kimia pertanian telah mencemaribadan sungai serta mengganggu kesehatanhewan liar pemakan biji-bijian. Pada saatyang sama pestisida telah turut memusnah-kan organisme non-pengganggu-tanaman.Plasma nutfah lokal juga tergusur danmenghilang karena petani dipaksa untukmenggunakan benih-benih eksotik. Kini nya-ris mustahil untuk bisa memperoleh benihpadi bengawan, gede, dan padi bulu “pri-madona-primadona varietas padi lokal pa-da pertanian masa lalu.

Bibit unggul

Foto

: H

enry

Lo

pu

lala

n

PANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 109MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 108

Page 63: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

mereka berhasil menerapkan praktek per-tanian yang ramah lingkungan. Agroforest,perladangan gilir balik, dan praktek hidupeksklusif seperti yang dijalankan Suku Baduimerupakan contoh-contoh yang amat ma-syhur.

Banyak kalangan berharap, pemenuhanpangan dengan praktek-praktek indigenusmerupakan praktek pertanian masa depanyang tentu saja ramah lingkungan. Namunpraktek ini pun ternyata tidak luput dari kritik,terutama dari sudut pandang lingkungan.Praktek pertanian indigenus akan ramahlingkungan jika dan hanya jika memenuhitiga prasyarat berikut: (1) Motif produksinyaadalah subsisten; (2) Tekanan pendudukrendah; dan (3) Kelimpahan sumberdaya (re-sources endowment) tinggi. Jika salah satuprasyaratnya tidak terpenuhi, makakeseimbangan akan bergeser pada titik yangtidak ramah lingkungan.

Perladangan gilir balik, suatu praktekyang diterapkan di banyak daerah di Indo-nesia, semula berdaur 20 tahun. Artinya,dalam waktu 20 tahun, petani akan kembalike tanah bukaan yang sama. Waktu selamaitu cukup untuk memulihkan kesuburan tanah

PRASYARAT KEARIFAN LOKAL

“Alarmplanet kita

sudahberbunyi,

iniwaktunyabangun

dan ambiltindakan!”

M ASYARAKAT adat telah mem-pelajari perilaku lingkungan-nya selama puluhan dan bah-kan ratusan tahun. Karena itu,

Leonardo DiCaprio

aktor HollywoodPemukiman Orang Badui Luar Foto

: D

ok.

WA

LHI

PANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 110

Page 64: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

dan keanekaragaman flora secara alamiah.Namun saat ini, para petani bukan hanyabutuh makan. Mereka inginkan televisi dansepeda motor. Karena itu mereka buka lahanlebih luas. Tatkala lahan yang tersedia kianmenyusut, karena jumlah keluarga tani kianbanyak, maka siklus pun diperpendek. Kiniperladangan berpindah dengan siklus kurangdari lima tahun sudah lazim. Bahkan adayang mengelola lahan sebanyak dua petaksaja. Tahun ini mengolah lahan yang satu,tahun berikutnya mengolah lahan sebelahnyadan memberakan lahan lainnya. Tentu sajapraktek seperti itu secara radikal telah meng-

hilangkan hakekat ramah lingkungan.Suku Badui Dalam berhasil sampai

sekarang mempertahankan praktek pertanianramah lingkungan pada kondisi kelimpahansumberdaya yang konstan (areal tidak ber-tambah). Mereka berkonsentrasi untuk men-jalankan pertanian subsisten secara konsisten.Pada saat yang sama, mereka memilikimekanisme internal untuk mempertahankantekanan penduduk atas sumberdaya lahan-nya. Jumlah keluarga di lingkungan BaduiDalam dipertahankan secara konstan. Setiapada kelebihan keluarga atau ada keluargayang melakukan kesalahan substantif, makaselalu ada keluarga yang diekstradisi. Mere-ka tinggal di koridor permukiman Badui Da-lam, yang disebut sebagai Badui Luar danOrang Rawayan. Mekanisme tersebut telahberhasil mempertahankan praktek pertanianBadui Dalam yang ramah lingkungan. Na-mun praktek ini secara substantif telah meng-ekspor persoalan dampak lingkungan kewilayah lain.

Perladangan gilir balik, suatupraktek yang diterapkan di

banyak daerah di Indonesia,semula berdaur 20 tahun.

Artinya, dalam waktu 20tahun, petani akan kembali ke

tanah bukaan yang sama.Waktu selama itu cukup untukmemulihkan kesuburan tanah

dan keanekaragaman florasecara alamiah.

Foto

: K

ema

l Ju

fri/

Rep

ro

Orang Badui Dalam

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Perladangan gilir balik Orang Dayak di Kalimantan

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Perempuan Badui hendak ke ladang

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 112

Page 65: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

EVOLUSI Hijau dan praktek per-tanian selaras alam telah menjadipelajaran bagi sebagian orang.Manusia kian sadar, bahwa praktek

“Penggunaan minyaktanaman sebagai bahanbakar mungkin sekarang

ini belum dianggappenting. Tapi, ada

waktunya minyak tanamanakan menjadi sama

pentingnya seperti minyakdan batu barasekarang ini.”

Rudolf Diesel

Revolusi Hijau menimbulkan banyak perso-alan. Sementara itu praktek pertanianindigenus yang diaku sebagai ramahlingkungan pun ternyata mengandungimplikasi ketidak-ramahan.

Situasi itu telah memaksa orang untukmenemukan pilihan yang lebih cerdas. Padasaat yang sama lantas tumbuh kesadaran,bahwa setiap tindakan manusia senantiasa

R

penemu mesin disel, yangaslinya saat diciptakan

menggunakan bahan bakarminyak kacang

akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan. Keseimbanganlingkungan akan selalu bergeser pada titik baru, setiap kali ada intervensitindakan manusia atau ada fenomena alam yang mengganggukeseimbangan semula. Karena itu, muncul ukuran-ukuran penilaianlingkungan yang lebih praktikal: manfaat dan risiko yang dapat diterima.Manusia hanya mau memanen manfaat, jika risiko yang melekat padanyaada pada tataran yang dapat diterima.

Secara prakteknya, manusia menjadi lebih arif antara lain dengancara meninggalkan pelbagai dikotomi yang tidak substantif. Tujuanpelestarian tidak diadu dengan tujuan pemanfaatan, karena keduanyabisa berimpit pada suatu titik temu. Polarisasi titik pandang antara aktivislingkungan dengan para ilmuwan pun mulai mencair. Aktivis lingkungantidak secara kukuh hanya bersandar pada tujuan pelestarian. Begitu juga

TEKNOLOGI ALTERNATIF:Pertemuan akademis dan aktivis

para ilmuwan tidak mati kaku membela Revolusi Hijau. Parailmuwan pun segera sadar, bahwa kaidah ilmiah yang dianutnyapun sebenarnya mengakui adanya prinsip-prinsip kelestarian,yang selama ini terhegemoni oleh tujuan-tujuan produksi yangpragmatis.

Penulis dan konsultan kepemimpinan

“Setiap pilihan mendekatkan ataumenjauhkan kita dari sesuatu.

Untuk hidupmu,mana pilihan yang kamu ambil?”

Eric Allenbaugh

Pasar sekaligus kebun, Bolivia Foto

: D

ok.

WA

LHI

PANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 115

Page 66: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Semua pihak menyodorkan alternatifteknologi yang tidak eksklusif. Pertanianorganik merupakan teknologi yang banyakdisodorkan oleh aktivis lingkungan. Praktekini dijalankan secara masif terutama olehpetani-petani hortikultura di dataran tinggiyang tersebar di banyak daerah di Indone-sia. Kelompok ilmuwan mulai menyodorkanalternatif teknologi yang bersifat pro-biotik.Selanjutnya kedua kelompok secara ber-sama-sama menyodorkan pilihan pertaniandengan input eksternal rendah.

Di Denmark, biomassa digunakan sebagaisumber energi terbarukan. Limbahpertanian, mulai dari batang tebu sampaidebu beras, digunakan untuk bahanbakar, atau dijadikan gas untukkeperluan listrik. Di Brasil, ethanol telahmenggantikan sekitar 220.000 barrelminyak perhari, dan menghematpengeluaran negara sekitar 52 milyardollar AS. Investasi industri ethanolsendiri di Brasil sudah berjalan selama 22

Fakta

“Kunci masalah yang dihadapimanusia di abad mendatang

adalah bagaimana menghadirkankualitas hidup yang lebih baik –untuk delapan miliar orang atau

lebih – tanpa menghancurkanlingkungan.”

Edward O. Wilson

Ilmuwan,penerimahadiahPulitzer

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Energi matahari mulaibanyak digunakan untukmemperbaiki efisiensipemakaian energi.

Foto

: D

ok.

WA

LHI

PANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 117

Page 67: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

kinkan untuk digunakan sebagai lahanpertanian. Sisanya, wilayah potensial untukpertanian; sebagian sudah dimanfaatkan dansebagian lainnya masih merupakan daratanatau rawa bervegetasi hutan. Namun per-luasan pemanfaatan pada wilayah potensialini akan bertumbukan dengan dampak-dampak deforestasi, yang sudah dirasakandalam tiga puluh tahun terakhir ini.

Lagipula perluasan itu tidak dipercayaakan mampu mengentaskan masyarakat daribelenggu kemiskinan. Karena kelembagaanyang berlaku efektif saat ini justru tidakmemihak pada kelompok miskin. AmerikaSelatan, misalnya, 17% pemilik lahan me-nguasai 90% lahan. Meski situasi di Asiatidak sedramatik itu, karena penguasaanlahan relatif lebih merata; namun seperlima

Jejak Langkah

KETIMPANGAN KELEMBAGAAN,TIDAK MEMIHAK KAUM MISKIN

L

10,9 juta balitameninggal dinegara-negarasedangmembangunsetiap tahunnya.Kurang gizi danpenyakit yangberhubungandengan kelaparanjadi penyebab60% kematian.

Fakta

petani terkaya menguasai 3/5 lahan pertanianyang tersedia. Dengan kata lain, lebih darisepertiga petani di Amerika Latin hanyamenguasai 1% lahan; tiga perempat petanidi Afrika hanya menguasai akses terhadap4% lahan pertanian; dan secara keseluruhandi dunia, sepertiga dari populasi petanimalah tidak memiliki lahan sama sekali.

UAS daratan di bumi ini sekitar 13.5miliar hektar. Sebanyak 70% berpe-gunungan terjal, terlalu kering, atauterlalu dingin “yang tidak memung-

“Setiap hakyang

berlebihanadalah

penindasan.”

Pramoedya Ananta Toer

Riau

PANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Foto

: Is

tim

ewa

Foto

: G

reen

pea

ce I

nd

on

esia

119

Page 68: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

patan dan kemampuan untuk membangunsistem irigasi. Sementara itu, negaraberkem-bang banyak bersentuhan denganiklim yang ekstrem. Hanya seperdelapanlahan perta-niannya yang beririgasi, dansebagian besar tersebar di Asia; dan hanyaseparuhnya yang teririgasi secara efisien.

Soal akses pada lahan dan air ternyataakan menajamkan polarisasi kaya-miskin.Secara kuantum kelompok kaya menguasaisebagian besar lahan pertanian, dan me-ninggalkan kelompok mayoritas miskinmengeroyok lahan pertanian yang jauh lebihsempit. Lahan yang dikuasai oleh kelompokkaya adalah lahan-lahan bermutu, semen-tara lahan yang dikuasai oleh kelompokmiskin adalah lahan marjinal.

Kondisi struktural seperti itu, tidakmemungkinkan kelompok miskin bermutasimenjadi berkecukupan. Mereka akan akrabdengan persoalan kelaparan. Jumlah mere-ka akan semakin besar, karena ditambahdengan hasil proses pemiskinan pada seba-

Kofi Annan

AKSES PADA LAHAN DAN AIRFo

to:

Do

k. W

alh

i

SEBAGIAN besar negara maju dika-runiai iklim yang ramah dan curahhujan yang cukup. Jika iklimnya ter-lalu kering, mereka punya kesem-

“Ketika saya keliling dunia,orang pikir satu-satunyatempat yang berpotensikonflik dalam soal air

adalah Timur Tengah. Tapi,mereka benar-benar salah.Kita menghadapi masalah

air di seluruh dunia.”

Sekarang ini, ada 31 negara, terhitungkurang dari 8% populasi dunia,mengalami kondisi kekurangan airbersih yang sangat parah. Beberapanegara yang mengalami masalah airtersebut sampai 25 tahun mendatangantara lain: Ethiopia, India, Kenya, Ni-geria dan Peru. Negara-negara besar,macam China, malah sudahmenghadapi masalah air yang sangatkronis sekarang ini.

Fakta

gian kelompok kaya. Tingkat kemiskinannyapun akan memburuk, mengikuti hukumlingkaran tak berujung pangkal (kausasisirkular) seperti yang diungkapkan olehGunnar Myrdal.

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Sumur, Burkina Faso Sekjen PBB

Sawah kering

PANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 121

Page 69: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

an. Tidak seperti air yang mengalir dari da-taran tinggi ke dataran yang lebih rendah.Dalam soal ini berlaku norma “tidak adamakan siang gratis”.

Artinya, tidak tersedia mekanisme kepe-dulian sosial yang organik yang mampumelakukan redistribusi kecukupan pangansecara lebih berkeadilan. Pada saat yangsama, pemerintah tidak tergerak untukmengembangkan kebijakan yang afirmatif,yang secara substansial mampu mengen-taskan kelompok miskin dari skandal kela-paran.

“Kebebasanhanya bisa

dicapai ketikadominasi

ekonomi atasrakyat diakhiri.”

Distribusi Pangan Yang Tidak Adil

T IDAK ada hukum ekonomi yangmengatakan, bahwa pangan akanmengalir otomatis dari daerahberkelebihan ke daerah berkekurang-

Ernesto Che Guevara

Orang-orang di negara maju rata-rata minum air 10 kali lebihbanyak ketimbang orang-orang negara sedang membangun.Diperkirakan, rata-rata orang di negara maju menggunakan500-800 liter air per hari (300 m3 per tahun). Bandingkandengan penggunaan air di negara berkembang: 60-150 literper hari (20m3 per tahun).

Fakta

Tragedi Sudan Foto

: Ti

me

PANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 123

Page 70: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

MITOS DAN REALITASTENTANG PANGAN

MITOS 1TIDAK CUKUP PANGAN

UNTUK SEMUACadangan pangan itu sangat berlim-pah untuk memasok kebutuhan pa-ngan sebanyak 3,500 kalori/orang/hari. Bahkan cukup untuk membuatsetiap orang menjadi gembrot. Ca-dangan itu bahkan cukup tersedia dibeberapa negara yang dikenal sebagaisentra kelaparan, atau berposisi seba-gai net-exporter pangan dan komoditipertanian lainnya. Persoalan sesung-guhnya adalah banyak orang yangterlalu miskin untuk membeli panganyang berlimpah itu.

MITOS 2KELAPARAN KARENA ALAM

Banyak kasus kelaparan terjadi dalamlingkungan alam yang ekstrem, sepertikemarau panjang. Tapi, bukan kemarau ituyang membuat kelaparan karena kemarauyang sama ternyata tidak membuat pendu-duk daerah lain menjadi lapar.

Sungguh terlalu serampangan menya-lahkan alam (bencana alam) sebagai penye-bab kelaparan. Penyebab sesungguhnyaadalah kemiskinan, yang membuat pendudukdi daerah rawan pangan tidak punya pilihanuntuk bertempat tinggal di tempat lain.Mereka termarjinalkan dan terdesak ke

wilayah-wilayah ekstrem yang rawanbencana.

MITOS 3TERLALU BANYAK MANUSIA

Kepadatan penduduk bukan faktorutama penyebab kelaparan. KostaRika, yang rata-rata penguasaan lahanpertaniannya hanya separuh dari Hon-duras, justru memiliki taraf kehidupanyang lebih baik. Rata-rata harapan hi-dup penduduknya 11 tahun lebih pan-jang dibanding dengan Honduras,bahkan hampir setara dengan harapanhidup penduduk di negara maju.

Laju pertambahan penduduk yangtinggi dan kelaparan ditemukan secaraendemik pada negara-negara yangmemberikan akses penduduk yang re-latif buruk terhadap soal-soal pemilik-an lahan, pelayanan kesehatan, pen-didikan, dan jaminan hari tua. Kasus-

“Bumi ini cukup untukmemenuhi kebutuhan

semua orang, tapi tidakcukup untuk satu orang

serakah.”

pemimpin spiritual India

Mohandas K. Gandhi

Fakta

Setiap 5 detik, 1anak meninggalkarena lapar

PANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 125

Page 71: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

MITOS 6MEMERLUKAN SKALA USAHA BESAR

Kian besar skala usaha pertanian tidakselalu kian produktif. Dalam praktek, malahsebaliknya. Petani yang menguasai lahan le-bih sempit, justru mampu mencapai produkti-vitas empat sampai lima kali lipat per satuanluasnya, karena mereka mengelola lahansecara lebih intensif dan terintegrasi. Kasusdi Brasil, tatkala dilakukan redistribusipenguasaan lahan dengan luasan yang lebihsempit, justru telah meningkatkan hasilsebanyak 80%.

MITOS 7PASAR BEBAS

AKAN AKHIRI KELAPARANSekarang terdapat formula ekono-

mi, bahwa efisiensi pasar akan terciptadalam suatu pasar bebas. Kompetisisempurna akan tumbuh. Intervensi pe-merintah hanya akan membuat eko-nomi menjadi sakit.

Itu hanya benar jika semua pelakupunya kesempatan dan kemampuanyang sama. Nyatanya semua kesama-an itu hanya sebuah ilusi. Dunia justrupenuh dengan ketimpangan. Karenaitu, pasar bebas tidak akan mengakhirikelaparan. Privatisasi juga akan mem-perburuk ketimpangan. Skandal kela-paran butuh penanganan bijaksana,yang memungkinkan kelompok miskinmampu bangkit memberdayakan diri-nya sendiri.

MITOS 8PERDAGANGAN BEBAS

ADALAH JAWABANBrasil mampu menggenjot ekspor kedele

untuk menjadi pakan ternak di Jepang danEropa. Tapi pada saat yang sama, masalahkelaparan telah mengancam sepertiga sam-pai dua-pertiga penduduk Brasil. Mereka ter-lalu miskin untuk dapat membeli panganyang diproduksi di tanah airnya sendiri. Per-dagangan bebas hanya akan mensejahte-rakan kelompok yang memiliki kesiapan dankemampuan untuk berkompetisi. Dan tidakada logika yang membenarkan orang lum-puh akan memenangkan lomba lari melawanatlet profesional.

MITOS 9TERLALU LAPAR UNTUK

MEMPERJUANGKAN HAKOrang lapar harus didorong untuk

memperjuangkan hak-haknya. Jika ti-dak, hanya sebagian kecil saja yangakan bertahan hidup. Petani lapar diMeksiko dan India mampu berjuanguntuk itu. Jika kesadaran itu tidak tum-buh di kalangan mereka, harus adapihak yang menyadarkan dan menun-jukkan jalur yang benar bagi kehidup-an mereka. Semua pihak harus sadar,bahwa kelaparan bukanlah takdir,melainkan skandal.

MITOS 10BANTUAN LUAR NEGERI AKAN

AKHIRI KELAPARANMemang tersedia bantuan langsung un-

kasus Cina, Srilangka, dan Kolombia(yang sukses menurunkan laju pertam-bahan penduduknya) menunjukkan,bahwa kemiskinan perlu diperbaikiterlebih dahulu sebelum mereka me-mutuskan untuk memiliki jumlah anaklebih sedikit.

MITOS 4LINGKUNGAN VS PANGAN

Adalah benar bahwa krisis lingkunganakan mempengaruhi upaya-upaya penyedi-aan pangan. Namun upaya penyediaan pa-ngan tidak berkorelasi positif dengan peru-sakan lingkungan. Krisis lingkungan justruterjadi pada aktifitas korporasi yang mela-kukan pembalakan kayu atau mengubahhutan menjadi kawasan perkebunan.

Para petani organik di Amerika dan ne-gara maju lain menunjukkan, bahwa penga-daan pangan bisa sangat ramah lingkungan.Kuba pun mampu bangkit dari krisis panganmelalui aktivitas pertanian yang mandiri danberkelanjutan, dengan mengurangi inputpertanian kimiawi yang merusak lingkungan.

MITOS 5REVOLUSI HIJAU SEBAGAI JAWABAN

Adalah benar bahwa Revolusi Hi-jau telah mampu melipatgandakanproduksi pangan. Namun hal itu tidakmampu menyingkirkan kelaparan, ka-rena tatanan yang tercipta justru makinmemusatkan penguasaan kekuatanproduktif pada tangan-tangan yangkian jauh dari kelompok miskin.

tuk mengatasi kelangkaan pangan, termasukbantuan kemanusiaan ketika ada bencana.Tetapi bantuan itu hanya untuk mengatasirasa lapar sesaat. Kerangka global bantuan(pinjaman) justru tidak berperspektif mem-berdayakan. Malahan Susan George meng-gambarkan secara satirik, bahwa bantuanpangan itu cenderung menjadi “senjata”(ketimbang sebagai bantuan) yang dilakukanSi Kenyang untuk menghegemoni Si Lapar.

MITOS 11DIUNTUNGKAN OLEH KEMISKINAN

Tidak ada orang kaya yang bisadiuntungkan oleh kemiskinan. Ke-manfaatan hanya bisa diambil jikamasyarakat memiliki daya-beli yangtinggi, yang akan mendorong terjadi-nya transaksi dan pertukaran di pasar.Transaksi dan pertukaran yang adilitulah sebenarnya yang mampu mem-berikan keuntungan.

MITOS 12KEBIRI KEBEBASAN UNTUKMENGAKHIRI KELAPARAN

Tidak ada alasan teoritikal maupunpraktikal yang membenarkan bahwa pembe-basan akan mengganggu upaya-upaya pe-nanggulangan kelaparan. Ketika masyarakatmelakukan aksi menuntut hak-hak aksesnya,mereka tidak berhenti berproduksi dan tidakmerusak asset produktif untuk memproduksipangan. Pembebasan justru harus dimaknaisebagai upaya mematahkan pelbagai keti-dakadilan, yang menjadi penyebab utamakelaparan selama ini.

PANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUPMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 126 127

Page 72: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

KEMANA KEANEKARAGAMANPANGAN KAMI?

BAYANGKAN mangga - adamangga “endog”, bentuknya sedikitlonjong bulat seperti telur, kulitnyajuga hijau muda nyaris putih jika

masih mentah, kala matang akan berubahorangye menyala - harus matang benar barumanis. Jika tidak, aduh... asam rasanya.

Mangga “talijiwo” sering juga disebutmangga “kodok”. Bentuknya memang sedikitmirip kodok, warna kulitnya hijau tua danrasanya agak gurih sejak masih muda. Ketikamatang, warna kulitnya hanya bertambah tua- hijau tua sekali. Entah mengapa dinama-kan “talijiwo”, mungkin karena bentuknya ju-ga mirip hati, tempat di mana jiwa tertam-bat.

Satu yang aku sangat suka adalahmangga “santok-magetan”. Bentuknya me-manjang, ujungnya sedikit terjungkit “seksi’,tak terlalu besar dan punya aroma yangsangat khas.. Sayang, sekarang sulit dicari,hampir tak bisa ditemui di pasar ataupun disupermarket.

Demikian pula sawo. Ada sawo kecik,bentuk tajuknya mirip pohon cemara -mengerucut ke atas, rapi jail. Kini, banyakdijadikan pohon landscape tapi orang takmakan buahnya. Padahal, enak. Buahnyalonjong-lonjong berwarna merah tua, berkulittipis seperti anggur. Bila disobek, menge-lupas dia. Bagian dalamnya mirip ubi jalarFo

to:

Do

k.W

ALH

I

Sawo

Juwet Ungu

PANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Foto

-fot

o: D

ok.

WA

LHI

129

Page 73: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

kuning yang sudah direbus, rasanya manis.Pohon lain yang satu famili dengan sawo

kecik dan manilo adalah “sekar tanjung”.Bunganya mirip betul dengan bunga sawokecik. Juga baunya, harum yang “sedep”kata orang Jawa. Tidak menusuk hidungnamun menembus kalbu, membawaketenangan. Mungkin itu sebabnya pelatarankraton selalu banyak ditanami sawo kecik.

Banyak sekali keragaman buah asli In-donesia. Misalnya saja, juwet ungu dan juwetputih. keduanya agak “sepet” enak untukcampuran rujak. Masih ada lagi buahkecapi, buah sirsak, dan beraneka ragampisang (pisang emas, susu, raja, raja sereh,kepok, kepok pipit, ambon, tanduk, danmasih banyak lagi). Demikian juga, jambu,baik jambu biji maupun jambu air, memilikikeragaman yang tinggi.

Tapi cobalah ke pasar, kita akan sulitmendapatkan sebagian besar dari buah-buahan di atas. Tanpa kita sadari, kitamenggadai memori sejarah yang kita miliki,tentang budaya yang mengalir dalam darahdan DNA kita.

Hilangnya buah-buahan tersebutbukanlah hal yang sederhana. Itu menandaimatinya sebagian dari kultur kita, kultur,Jawa, Sunda, dan kebudayaan lainnya yangada di Nusantara. Kematian yang sepi,tanpa ada yang menangisi, bahkan hanyasedikit saja yang menyadarinya.

Jika merenungi ini, terasa menghunjambenar kata-kata bernas Gabriel Howearth,seorang pecinta keanekaragaman hayati

Hilangnya buah-buahan tersebut

bukanlah hal yangsederhana. Itu

menandai matinyasebagian dari kultur

kita, kultur, Jawa,Sunda, dan

kebudayaan lainnyayang ada di

Nusantara. Kematianyang sepi, tanpa ada

yang menangisi,bahkan hanya sedikit

saja yangmenyadarinya.

yang berjuang untuk menjaga kelangsunganbenih-benih asli. Begini katanya “Sayatertarik pada kebudayaan yang hampirmusnah. Kemusnahan ini biasanya akandiikuti oleh hilangnya sejumlah tanaman.Ada roh yang unik dalam makanan yangdimakan oleh orang-orang ini yang unikbagi kebudayaan mereka, dan bila Andadapat menanamkan kembali kesadarandengan menyebarkan kembali kebiasaanmengkonsumsi makanan itu ke dalammasyarakat mainstream, maka roh panganitu akan dapat hidup terus”.

(Chandra Kirana,baca sekaralas.blogspot.com)

KaumEnviron-mentalispercaya,

pengrusakanhutan

secara takterkendali

menyebab-kan

hancurnya

Foto

: D

ok.

WA

LHI

seluruhekosistem.Jika tidak

dihentikan,hutan akan

menjadipegunungantandus ataugurun pasir.Bukti ada di

depan mata!PANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Foto

: D

ok.

WA

LHI

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 130 131

Page 74: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

TANTANGANBAGI ENVIRONMENTALIS

P

Foto

: H

enry

Lo

pu

lala

n

Nasib anak bangsa

Selanjutnya, Environmentalis sejati perlumemahami implikasi-implikasi sebagaiberikut: Pertama, ketika perdebatan serbateknologi berlangsung, Environmentalis perlumengambil sikap yang adil. Boleh jadi,teknologi itu tidak ada yang seratus persenbaik. Kita membayangkan, bahwa pertanianorganik itu lebih ramah lingkungandibanding dengan pertanian konvensional.Itu benar! Tapi peneliti di Inggrismenemukan fakta, bahwa membeli panganlokal yang dihasilkan dengan teknologikonvensional, akan memberikan dampakpositif lebih besar dibanding denganmembeli pangan organik yang diproduksidi tempat lain.

Kedua, kita membayangkan bahwakelangkaan pangan telah menyebabkankelaparan. dunia masa kini justru sedangkelimpahan pangan. Itu telah mendorongharga pangan lebih rendah dan dengandemikian menekan pendapatan sektorpedesaan. Kelimpahan pangan juga telah

kalinya dalam sejarah (meningkat sekitar 9% dari tahun sebelumnya). Padasaat yang sama, jumlah kelaparan juga mencapai titik tertinggi sejak 1970.Kelaparan sekarang telah membunuh lima juta anak-anak setiap tahun.Sebuah paradoks alam nyata.

ARA environmentalis harus menyadari, bahwa memproduksi pangan itusatu soal, dan mendistribusikannya secara adil kepada seluruh masyarakatadalah soal lain. Keduanya sama-sama penting. Pada 2004, produksipangan dunia berhasil menembus angka dua miliar ton untuk pertama-

“Kau pribumiterpelajar! Kalau

mereka itu,pribumi itu, tidak

terpelajar, kauharus bikinmereka jadi

terpelajar. Kauharus, harus,

harus bicara padamereka, dengan

bahasa yangmereka tahu.”

Pramoedya Ananta Toer

“Satu hal yangpaling penting,jangan berhenti

bertanya.”

Albert Einstein

PANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 133

Page 75: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

mendorong praktek dumping: negaraprodusen pangan menjual pangan denganharga lebih rendah dibanding dengan biayaproduksinya.

Ketiga, kelebihan produksi panganutama merupakan faktor utama yangmendorong rendahnya tingkat pendapatanpedesaan, dan dengan demikianmenciptakan kemiskinan pedesaan.Kemiskinan pedesaan akan mendorongterciptanya kemiskinan perkotaan, karena diperkotaan terjadi kelebihan pasokan tenagakerja yang lari dari sektor pertanian.

Jadi, para Environmentalis dapatberinisiatif untuk mendorong bangsa inimemilih cara terbaik untuk mengatasipersoalan pangan dan kemiskinan. Pilihanitu bisa berupa replikasi dari praktek negaralain. Tapi, bisa juga hasil inovasi di dalamnegeri. Bukankah Kuba juga menemukanjurus jitu yang mirip dengan “berdikari” yang

Foto

: Y

C K

urn

ian

toro

Lapar mempengaruhi kelahiran.Setiap tahun, ada 17 juta anak yanglahir kurang bobot karena ibu merekakurang gizi.

Fakta

pernah jadi slogan Indonesia? Produksilahapa yang akan kita makan dan kitabutuhkan, dengan cara dan arah yang kitainginkan, menggunakan modal kita sendiri!

Produksilah apayang akan kitamakan dan kita

butuhkan,dengan cara danarah yang kita

inginkan,menggunakan

modalkita sendiri!

“Minatkupada masa depan

karena akuakan menghabiskansisa hidupku di sana

1876-1958, inovator di Amerika

Charles F. Kattering

PANGAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 135

Page 76: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

BAGIAN 3

Lingkungan rusak menyebabkankemiskinan atau kemiskinan

yang mengakibatkankerusakan lingkungan hidup?

Kemiskinan menjadi tema sentraldalam penyelamatan

lingkungan hidup di dunia.

KEMISKINANDAN LINGKUNGAN HIDUP

Page 77: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

berikut: Pertama, mengurangi tingkat pe-ngangguran dari 9.5% (2003) menjadi 6.7%(2009). Kedua, menurunkan tingkat kemis-kinan dari 16.6% (2003) menjadi 8.2%(2009). Ketiga, meningkatkan pertumbuhanekonomi dari 4.5% (2003) menjadi 7.2%(2009).

Sementara itu, angka kemiskinan ber-dasarkan data Badan Pusat Statistik pada2005 sudah mencapai 28.8% dari jumlahpenduduk Indonesia. Nilai aktual itu sudahmencapai tiga kali lipat dari dokumen ren-cana. Sementara itu, jumlah pengangguranpada 2005 mencapai 10.84% dari jumlahangkatan kerja, jauh lebih buruk dari angkadalam dokumen rencana. Dan angka itupasti kian memburuk akibat kenaikan hargaBBM pada akhir 2005, yang akan disusuldengan kenaikan harga jasa layanan umumlainnya pada 2006 ini.

“Aku tidakmengerti keadaandi Indonesia ini.Ada orang yangsudah sepuluh

tahun jadi tukangbecak. Tidak

meningkat-ningkat.Seorang tukangcukur bercerita

bahwa dia sudah20 tahun bekerjasebagai tukang

cukur.Penghasilannya

hampir tetap saja.Bagaimana ini?”

Catatan Harian 6 Juni 1969

DOKUMEN Rencana PembangunanJangka Menengah Nasional (2004-2009) mencatat tiga sasaran pem-bangunan bidang ekonomi sebagai

Ahmad WahibMemburu teroris lebih pentingdaripada mengatasi kelaparan

Foto

: R

end

ra P

rad

an

a/A

P-PH

OTO

/Tem

po

Foto

: H

enry

Lo

pu

lala

n

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 139

Page 78: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Dalam situasi seperti itu,nurani pemerintah belumtersentuh. Pemerintah(sekurang-kurangnya selamadua periode kepresidenanterakhir) lebih asyik memburuteror, yang foto pelakunyadipasang dalam pamflet-pamflet seperti dalam film cow-boy era 1970-an. Perhatianpemerintah justru berpalingdari teror yang lebih masif:kemiskinan yang amatmenggigit masyarakat,kerusakan sumberdaya alamyang berpotensi untuk kianmemiskinkan, dan kianmerosotnya daya belimasyarakat.

Aktivis HAM dan penulis

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Eldridge Clever

“Jika Andabukanbagian

dari solusi,makaAnda

bagiandari

masalah.”

Page 79: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

tas, jika nasib negara bangsa Indonesia di-serahkan bulat-bulat pada pasar, apa yangakan terjadi? Jawabannya: negara bangsaini akan ambruk, seperti rumah kardus diter-pa angin puting beliung. Argumennya bisadilacak pada konsep sewa tanah (land-rent),yang melekat dalam paham ekonomi kon-vensional.

Setiap sektor ekonomi memiliki kemam-puan yang berbeda untuk membayar nilaisewa tanah pada ruang tertentu. Perniagaanmerupakan sektor ekonomi yang mampumembayar sewa tanah paling tinggi. Karenaitu, sektor inilah yang mampu hadir di tengahperkotaan. Sedangkan sektor lainnya akanbergeser menjauhi pusat kota. Jika diurutkansektor ekonomi berdasarkan kemampuanmembayar sewa tanah, dimulai dari yangpaling kuat, maka akan diperoleh urutansebagai berikut: perniagaan, perkantoran,industri, perumahan, pertanian intensif,pertanian ekstensif, dan kehutanan.

Seseorang yang menanam kangkungdalam sebidang tanah di pusat kota, pastiakan dibilang gila. Karena secara obyektif,dia berkesempatan untuk memperoleh hasilyang lebih tinggi jika menyewakan tanah

Pemimpin Gereja Katolik

“PASAR ITU BAIK”

JARGON pembangunan ekonomikonvensional yang kerap didengung-kan, antara lain “pasar itu baik” dan“intervensi pemerintah itu buruk”. Lan-

tersebut untuk kegiatan lain seperti pertokoanatau perkantoran. Bahkan permukiman elitdi tengah kota pun, seperti di lingkunganMenteng dan Kebayoran Baru di Jakartaatau komplek Dago di Bandung, tidakmampu menangkal alih fungsi ruang daripermukiman menjadi ruang niaga.Fenomena itu dapat dilacak pada sejarahpertumbuhan kota mana pun di Indonesia,dari kota-kota metropolitan sampai dengankota-kota kecil.

Dalam konsep tersebut, tidak adafungsi ruang yang permanen. Sektor yang

“Masyarakat mo-dern tidak akan

menemukan solusiatas problem

ekologi, jika tidakmelihat secara

serius gaya hidupmereka.

Paus Johanes Paulus II

Hen

ry L

op

ula

lan

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 143

Page 80: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

lebih kuat akan mendominasi sektor yanglebih lemah. Perniagaan dan perkantoranakan membentuk mega-blok di pusat kota.Industri dan perumahan akan mendepak sek-tor pertanian jauh ke luar kota. Selanjutnyaaktifitas pertanian mulai merambah kawas-an-kawasan hutan. Maka proses deforestasipun terjadi sebagai sebuah keniscayaanmekanisme pasar.

Karena itu, sungguh jenaka jika peme-rintah, yang amat patuh pada ekonomi pa-sar, menghujat perambahan hutan sebagaisebuah kejahatan. Sebab jika masyarakatcukup cerdas, sebenarnya mereka bisa bi-lang: “Maaf, tuan pemerintah, ini hanya se-buah mekanisme pasar.” Dan masyarakatpun bisa kembalikan hal itu pada jargonbahwa “pasar itu baik.”

Mekanisme di atas, akan menimbulkan

Penjualan kopi ‘Fairtrade’ di Inggris meningkat 50% per tahunnya. Aslinya,perdagangan alternatif hanya memperdagangkan produksi pangan, tapisekarang ini meluas hingga ke pakaian dan perabot rumah tangga.Perdagangan alternatif sekarang ini mengalami pertumbuhan yangmenggembirakan. Banyak produknya tersedia di toko-toko besar dan super-market di negara-negara Barat. Di Indonesia, beberapa kelompok komunitaspetani di Bali telah bekerja sama dan mendapatkan sertifikasi dari The FairTrade Foundation.

Fakta

akan pergi ke kota, karena kota memberikankesempatan ekonomi yang lebih baik. Ka-rena itu, yang tertinggal di desa adalah sum-berdaya yang bermutu lebih rendah.

Ketiga, akan terjadi ketidak-pastianfungsi ruang, karena setiap saat akan terjadialih-fungsi ruang. Sektor perkotaan leluasamerancang masa depannya, karena merekamemiliki daya beli yang jauh lebih tinggi.Mereka hanya punya satu cara untuk hidup:ekspansi! Sementara itu pelaku pertanian,tidak ada yang merasa pasti untuk tinggaldan melakukan aktifitas ekonomi di suatukawasan. Setiap saat mereka harus tersingkirjauh ke luar kota.

Jika proses di atas dibiarkan secara liar,maka akan terjadi proses keruntuhan. Per-tumbuhan kota pada akhirnya akan mengha-silkan degradasi lingkungan yang akan di-akhiri dengan bencana-bencana, karenaaktifitas manusia di atasnya sudah melam-

paui daya-dukungnya. Bencana lingkunganitu dapat berupa polusi udara, pencemaranbadan sungai, infiltrasi air laut, pencemaranair tanah, tanah longsor, banjir, dan seba-gainya “yang kini sudah menjadi cerita nyatasehari-hari. Suatu ketika akan terjadi subsi-dens (tanah ambles) atau tanah longsor yangamat luas di perkotaan maupun di pede-saan, karena air tanah terpompa secara ber-lebihan tanpa ada kesempatan pengisian-ulang yang memadai melalui infiltrasi airhujan.

Skenario keruntuhan lainnya berdimensiekonomi. Kini kota masih mampu memerahmanfaat dari desa, karena desa masihmemiliki daya beli. Tapi suatu ketika, dayabeli masyarakat pedesaan akan merosot ketitik nol. Jika itu terjadi, maka akan terjadiperangkap permintaan (demand trap), yangsecara langsung akan meruntuhkan rodaekonomi.

dampak-dampak yang sangat masif. Per-tama, ukuran suatu kota akan kian mem-besar. Dulu ada empat kota bertetangga:Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Ke-empatnya merupakan entitas kota yang man-diri. Namun karena masing-masing kotamembesarkan ukurannya, maka keempatnyamenyatu menjadi sebuah mega-kota Jabo-tabek.

Teori ekonomi spasial menyebutkan,ada ukuran maksimum sebuah kota. Jikaukuran maksimum itu dilampaui, maka akanterjadi sejumlah ketidak-efisienan, antara lainyang disebabkan oleh kemacetan lalu-lintasdan meningkatnya biaya transportasi.

Kedua, akan terjadi proses pencuciansumberdaya pedesaan (backwash-effect).Sumberdaya manusia bermutu tinggi akanmengalir ke kota. Sarjana dan wirausahawan

Hen

ry L

op

ula

lan

Para pencari kerja

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUPMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 144 145

Page 81: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

motif pembangunan. Jika industri maju, ma-ka negara ini akan aman, karena industrimampu menyediakan lapangan kerja bagiseluruh warga negara.

Ini hanya sebuah mitos. Sektor industri(perbankan) yang justru menyedot dana ban-tuan pemerintah agar kehidupan bank bisabertahan. Kemudian pada masa krisis mo-neter tahun 1997, industri merupakan sektoryang langsung ambruk.

Namun bagi pemerintah, ini sudah men-jadi sebuah ideologi. Sayangnya, ideologiini dianut oleh bangsa yang tidak memilikikepercayaan diri. Indonesia hanya yakin in-dustrinya bisa kompetitif jika dan hanya jikaupah buruh ditekan serendah mungkin. Kare-na upah rendah itu merupakan satu-satunyakeunggulan komparatif bangsa ini. Dengankata lain, kemiskinan buruh itu merupakanmodal bangsa untuk membangun sebuahindustri.

Ideologi itu tercermin pada soal politikberas, yang amat mewakili seluruh politikekonomi nasional. Pemerintah berusaha ke-ras agar harga jual beras itu dapat ditekanserendah mungkin. Karena dengan hargaberas yang rendah, maka kesejahteraan rela-

Mantan Presiden Republik Indonesia

“Kita ini celaka. 70 persentanah air kita laut, tetapigaram saja impor. Kalaubodoh sih gak apa-apa,tapi kalau disengaja kokbodoh. Saya tahu imporsetiap satu ton dapat 10

dolar. Jadi impor ituhanya menguntungkan

yang impor saja.”

GAYA PEMBANGUNAN Tak berubah

SEJAK masa Orde Baru sampai seka-rang, mazhab pembangunan sebe-narnya tidak berubah. Pemerintah per-caya bahwa industri merupakan loko-

tif masyarakat bawah akan terdongkrak. Un-tuk itu pemerintah menyajikan data bahwasebagian besar penduduk miskin di Indone-sia adalah net consumers dan bukan net pro-ducers beras. Namun tidak pernah menjadiwacana yang mengemuka: Mengapa hargaeceran beras di Thailand (sebagai pengeks-por utama beras ke Indonesia) lebih tinggidibanding dengan harga eceran beras diIndonesia? Tidak juga pernah dipersoalkan:Apakah harga internasional beras itu

Abdurrahman Wahid

Hen

ry L

op

ula

lan

Berebut beras, 2007

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 147

Page 82: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

merupakan harga normal atau harga dump-ing?

Setiap argumentasi pemerintah pem-belaan yang militan pada sektor industri danpedagang. Sementara itu, dalam sebuahsurvei independen di Garut ketika terjadi ke-langkaan pupuk pada bulan Desember 2005ini, penulis menemukan argumentasi heroikpara petani. Semua petani menyatakan:

“Biarkan pupuktidak perludisubsidi, karenasubsidi hanyamenguntungkan

Fakta

Tiga dari lima orangdi wilayah pedesaanmasih sulitmengakses sanitasiyang lebih baik dan30% kesulitan untukmendapatkan airbersih.

para pedagangoportunis. Kamimampu beli pupukRp 1,500/kg(catatan: dariharga ecerantertinggi Rp 1,050/kg), asal beraskami dibeli denganharga normal.Biarkan semuapelaku usahamemperolehuntung dengancara terang-terangan, tidakusah sembunyi-sembunyimenimbunbarang”.

“Ketikamemakan

buah,selalulah

ingat padasiapa yangmenanam

pohonnya.”

Pepatah Vietnam

Petani di Boyolali,Jawa Tengah

Foto

: D

ok.

Tem

po

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 148

Page 83: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

penyanyi

kutnya (pertanian intensif, pertanian ekstensif,dan kehutanan) disebut sebagai wilayah pe-nunjang (hinterland), yang secara sederhanadikenal sebagai desa. Sejak pada tataranteori, konsep tersebut sudah mengandungarogansi perkotaan. Karena eksistensi desahanya sebagai pelayan kota.

Selanjutnya pemerintah membanguninfrastruktur ekonomi agar bisnis perkotaanberjalan lancar. Infrastruktur pedesaan hanyadiperbaiki dalam rangka melancarkan prosespengadaan bahan baku untuk industri ataubahan-bahan konsumsi lainnya yang dibu-tuhkan masyarakat kota.

Untuk membangun perkotaan, pemerin-tah meloloskan semua cara, termasuk koop-tasi sektor-sektor pertanian. Contoh terbaikadalah pertumbuhan kota-kota di pantaiutara Jawa Barat dan Banten. Bekasi, misal-nya, dibangun di atas sawah beririgasi teknis.Saluran irigasi primer (Kali Malang) pun kehi-langan fungsi-dasarnya. Kini bukan lagi se-bagai saluran irigasi, melainkan sebagai sa-luran pemasok air-baku untuk kebutuhan ber-sih penduduk kota.

Urbanisasi, yang implikasi logis darikebijakan pembangunan yang bersifat kotasentris, dianggap sebagai pengganggu.Maka Jakarta melakukan aktivitas pengusiranbagi pendatang haram yang tidak memiliki

KOTA SENTRIS

kartu penduduk Jakarta.Kebijakan yang kota sentris masih akan

memanen dampak negatif yang akan mem-bebani kota. Kuba pada masa pra-revolusi(1959) pernah memiliki distribusi pendudukyang memusat di Havana dan perkotaanlainnya (72%). Yang tinggal di desa hanya28%. Padahal pada tahun 1956, jumlahpenduduk pedesaan mencapai 56%. Itu me-nimbulkan segudang kesulitan terhadapekonomi Kuba.

Kota-kota di Indonesia pun akan (se-dang) menuai beragam kesulitan: kemacetanlalu lintas, ketidak-teraturan, peningkatan kri-minalitas, krisis air, krisis sampah, dan sa-ngat mungkin adalah amuk massa. Itu se-mua pintu gerbang chaos, yang bila tidakdirespons secara bijaksana, benar-benarakan meletupkan huru-hara yang liar.

RUANG yang diisi sektor perniagaan,perkantoran, industri, dan perumah-an dikenal sebagai kota (pusat per-tumbuhan). Sedangkan ruang beri-

Ale

x Su

ba

n

FaktaPertumbuhan populasi yang cepatdapat memaksa petani dan nelayanmelakukan eksploitasi ekosistem. Itujuga akan menaikkan tekanan padainfrastruktur dan layanan publik. Ituakan mempercepat angka urbanisasi,yang kerap kali memunculkanperumahan yang berbahaya, padat,dan tak terencana, dengan sanitasiyang buruk, kekurangan air bersih,dan udara yang tercemar.

“Harus seterkenalapa kamu sebelumsebuah kota dapatmengenalimu?”

Martha Reeves

Operasi pemeriksaan KTP di Jakarta

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 151

Page 84: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

ngunan, tidak banyak bergeser dari masaOrde Baru. Pembangunan disusun berdasar-kan “mimpi” para elit (eksekutif dan legis-latif).

Praktek desentralisasi dan otonomi dae-rah juga tidak merubah struktur elitis. Yangbergeser hanya pelakunya. Jika pada masaOrde Baru, yang berperan adalah elit Pusat;maka sekarang adalah elit pusat dan dae-rah. Masyarakat “diberi kesempatan” untukberteriak secara lantang di depan pagar-pagar tinggi kantor pemerintah.

Ada sedikit perubahaneufimistik dalam prosesperencanaan pembangunan. Jikadahulu melulu “dari atas”, kiniditumbuhkan proses “dari bawah”.Tapi proses itu amat verbal danartifisial. Rencana pembangunandiusulkan “dari bawah” oleh orang-orang yang belum siap memahami“kebutuhan masyarakat”. Karenaitu, hasilnya adalah layananpembangunan yang tidakmenyentuh kebutuhan masyarakat.

PEMBANGUNAN = “MIMPI” PARA ELIT

Foto

: Y

C.

Ku

rnia

nto

ro

R EFORMASI di Indonesia menghasil-kan keterbukaan dan penajaman per-tikaian kelompok kepentingan. Tapisoal perumusan kebijakan pemba- “Kota ini

seperti inikarena

warganyasepertiitu.”

Plato

Filsuf YunaniRicuh anggota DPR

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 153

Page 85: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Foto

-Fot

o: H

enry

Lo

pu

lala

n

Kemiskinanrupanya eksotisdan dapatmemunculkanpeluang usaha baru:wisata kemiskinan!...(PelabuhanSunda Kelapa, 2007)

KEMISKINAN

28.8% dari jumlah penduduk Indonesia,maka realitasnya boleh jadi dua kali lipatdari angka tersebut. Artinya, angka itumenunjukkan kemiskinan absolut menurutkriteria pemerintah. Sementara itu, orang-orang yang tidak memiliki daya beli yangcukup, namun mereka tidak masuk dalamkategori miskin, berjumlah jauh di atas angkaitu. Mereka tidak akan mampu mengakseslayanan pendidikan, kesehatan, dan jaminanhari tua yang layak –menurut standarkepatutan manusiawi. Jika tesis itu bisaditerima, maka kemiskinan itu soal sebagianbesar penduduk Indonesia.

Kemiskinan di Indonesia bisabersumber pada hal-hal strukturalmaupun kultural. Karena itu,pengentasan kemiskinan pun perludidekati sesuai dengan sumber-sumber kemiskinannya.Memberikan sebidang tanah padaorang yang memiliki kemiskinankultural, tidak akan membuat orangitu berdaya. Namun sangatmungkin, masyarakat miskin itumemiliki persoalan keduanya.

K EMISKINAN di Indonesia harusdipahami dalam tataran realitas.Jika data statistik menyebutkankemiskinan pada 2005 sebesar

“…ada kata baru kapitalis,

baru? Ah tidak, tidaksudah lama kita dihisapbukan kata baru, bukan

kita dibayar murahsudah lama, sudah

lama…”

Wiji Thukul

Bukan Kata Baru

Fakta

Lebih dari separuhperempuan hamiltidak dapat mencukupikebutuhan zat besi.Setiap hari, ada 300anak meninggal padasaat dilahirkan.

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 155

Page 86: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

aset produktif;● Penyumbatan akses masyarakat pada

informasi dan modal;● Penyumbatan akses kaum perempuan

pada layanan kredit perbankan; dan● Nilai tukar komoditi pertanian yang

kian merosot.Selain itu, fragmentasi lahan juga men-

jadi faktor percepatan kemiskinan di pedesa-an. Seorang ustadz di pesantren ternama diCianjur mengatakan: “Kakek saya punya la-han 10 hektar, hidup kami berkecukupan.Dari tanah tersebut, bapak saya memperolehwarisan 1.2 hektar, dan selanjutnya mewaris-kan kepada saya lahan seluas 0.15 hektar.Sungguh sulit hidup dengan mengandalkanhasil pertanian dari lahan sesempit itu.”

Fakta

Dunia memproduksi cukuppangan untuk setiap orang.Tapi, lebih dari 800 jutaorang berada dalamkelaparan yang sangatkronis.

“Harus hati-hati, banyak orang kita yang mis-kin, karena mereka tidak ingin kaya.” Pe-ringatan senada diungkapkan pula oleh us-tadz di Pesantren Cibadak Sukabumi pada1981, ketika berlangsung proses fasilitasipemberdayaan koperasi pondok pesantren.

Peringatan itu senada dengan pandang-an David McClelland, bahwa tiap kelompokmasyarakat itu memiliki virus n-Ach (kebutuh-an untuk berprestasi dan maju) yang berbeda.Bangsa Jepang dikatakan memiliki keinginanuntuk maju yang amat kuat. Sebaliknya,bangsa-bangsa terjajah boleh jadi tidak per-nah punya keinginan untuk merdeka. Karenaitu mereka terjajah dalam jangka waktu yangamat panjang.

Indikasi adanya persoalan kultural, per-nah terjadi di Sukabumi pada awal 1980-an. Di sana banyak tersedia lahan tidur (HGUterlantar) yang digarap oleh para petanisecara “liar”. Agar tidak terjadi konflik terbu-ka, dan didorong untuk lebih mensejahtera-kan masyarakat, pemerintah menyelenggara-kan proyek sertifikasi tanah (PRONA). Masya-rakat pun, yang semula adalah penggarapliar, berubah menjadi pemilik yang meme-gang sertifikat hak milik. Segera setelah serti-fikat diterima, terjadi proses perpindahanpemilikan. Masyarakat menjual sebagian

Fakta

HIV dan kelaparanbekerja tandem.Malnutrisimempercepatperkembangan HIV.HIV memperburukmalnutrisi.

KEMISKINAN STRUKTURAL KEMISKINAN Kulturaltanahnya. Sebagian digunakan untuk mem-bangun rumah, membeli motor, atau men-jadi modal untuk pergi ke Saudi Arabia.

Aspek kultural seperti itu, dalam bidangekonomi disebut sebagai rasionalitas terba-tas (bounded rationality). Rasionalitas sepertiini pernah dibongkar dalam proses pember-dayaan masyarakat Krui pada 1990-an.Ketika itu, masyarakat melakukan pemanen-an damar dengan siklus yang amat pendek,karena didesak kebutuhan ekonomi. Mutupanen damar pun rendah, yang tentu sajamemiliki harga jual yang rendah pula. “Ce-pat panen, karena butuh uang segera,” itu-lah bounded rationality. Konsep yang benaradalah: panen pada saat yang tepat, agardiperoleh mutu damar yang bagus, sehing-ga memiliki nilai jual yang tinggi. Melaluipencerahan, masyarakat ternyata bisamenjadi rasional!

DALAM kesempatan proses adaptasiteknologi tepat-guna tahun 1978 diPesantren Pabelan, Muntilan, se-orang ustadz memperingatkan:

ASALAH struktural yang lazimmenjadi sumber kemiskinanmasyarakat antara lain adalah:

● Ketimpangan distribusiM

Proses pemiskinanstruktural itu akan berjalancepat. Jika tidak ada prosesinnovatif, yang secaralangsung dapat membukalapangan kerja baru dipedesaan, maka kemiskinanakan benar-benar melekatpada bangsa Indonesia.

Tanah semakin sempit karena dibagi-bagisebagai warisan

Foto

-Fot

o: D

ok.

Wa

lhi

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUPMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 156 157

Page 87: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

secara sistematik. Berikut beberapa contohyang substansial. Pertama, pemerintah mela-kukan dukungan penuh untuk mengembang-kan sektor pertanian, yang menjadi basispemberdayaan ekonomi pedesaan, antaralain melalui hal-hal berikut:

Karena pertanian di desa, dituntut untukmenghasilkan produk bermutu, maka pe-merintah mengembangkan benih dan bibittanaman unggul, yang semuanya dilakukanmelalui pemuliaan tanaman di dalam ne-geri. Bibit buah-buahan bermutu tinggi di-bagikan menggantikan buah-buahan yangada. Namun tanaman bermutu rendah milikpetani tadi tidak dimusnahkan, melainkandikoleksi dalam suatu bank plasma nutfah.Hasilnya bahkan dirasakan oleh petani In-donesia. Buah apa pun yang bermutu baik,pasti diberi label “Bangkok” oleh petani.

Untuk meningkatkan daya beli petani,pemerintah membeli seluruh beras produksipetani dengan harga tinggi (sekitar Rp 3,750/kg). Kemudian, beras dipasarkan denganharga eceran sekitar Rp 4,500/kg. Dengancara itu, petani memperoleh insentif pro-duksi. Karena itu, produksi beras Thailandselalu berlimpah. Dan limpahan produksi

THAILAND: PENATAAN EVOLUTIF

T HAILAND secara bertahap dan kon-sisten melakukan langkah-langkahafirmatif. Persoalan ekonomi perko-taan dan pedesaan diselesaikan

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Jambu Bangkok

Pedagang perahuterapung mendapatdukungan modal daripemerintah

Foto

: D

ok.

WA

LHI

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 159

Page 88: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

itulah yang dijual dengan ‘harga murah’ diIndonesia “yang merangsang Bulog untukmenjadi tengkulak ketimbang menjalankanfungsi sejati sebagai lembaga penyangga.

Kedua, sektor informal memperolehruang hidup dan ruang usaha yang patut diperkotaan, tanpa mengganggu aktifitassektor formal:

Jalan-jalan utama di pusat kota, di-fungsikan untuk menjadi pedagang kaki limamulai pukul 19.00-24.00. Setiap pukul18.00toko-toko bersiap-siap untuk tutup, dan pe-dagang kaki lima bersiap-siap untuk menatadagangannya. Pada pukul 24.00 aktivitaspedagang kaki lima berakhir. Begitu peda-

gang sudah membereskan kios-kiosnya, pe-tugas kebersihan kota mulai bekerja.Dengan demikian, ketika pagi hari toko-tokomulai buka secara normal, karena jalanansudah bersih kembali.

Sektor informal memperoleh tempatyang patut dalam komplek perdaganganformal. Gerai makanan dijumpai di setiapmal, dan mereka dapat berjualan denganmenawarkan harga yang tergolong murah.Tukang pijat refleksi dapat membuka gerai-nya di pusat-pusat pertokoan, beberapa diantaranya berkombinasi dengan tukang cu-kur. Cerukan kecil di trotoar dialokasikan un-tuk pedagang kaki lima. Jumlahnya tidakboleh bertambah. Dan mereka hanya bolehberjualan dengan meminimalkan jumlahsampah buangan, misalnya kelapa mudadijajakan dalam keadaan telah terkupassabutnya.

Ketiga, penataan lingkungan dilakukansecara fasilitatif. Seperti di Jakarta, bantaransungai di Bangkok juga digunakan sebagaiareal permukiman. Ekstremnya, perumahanitu didisain untuk menggunakan jalan rayadan sungai sebagai jalan aksesnya. Adalahbenar bahwa pemerintah memasang rambu-rambu “dilarang buang sampah” disepanjang sungai; namun pada saat yangsama pemerintah juga menyediakan instalasiair bersih, septik-tank kolektif, dan tempatsampah. Penduduk terlayani dengan baik,sehingga tidak ada alasan bagi mereka untukmembuang kotoran dan sampah ke badansungai.

Pekerja wisata danwisatawan di Bangkok

Memperoleh ruang hidup yang patut di kota

Rakyat kecil tak terlupakanFoto

: D

ok.

WA

LHI

Foto

-fot

o: D

ok.

WA

LHI

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 161

Page 89: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Keempat, perguruan tinggi tidak dibiarkan men-jadi rumah hantu atau menara gading. Perguruantinggi difungsikan secara efektif sebagai “innovationcenter”. Semua pihak akan datang ke perguruantinggi jika butuh informasi inovatif, karena merekapunya informasi yang sangat baik.

Banyak aspek lainnya yang ditangani secara cer-das. Itu semua didukung dengan upaya yang masifdalam soal pembentukan karakter bangsa. Kesa-kralan puri kerajaan, yang berlokasi di bantaran su-ngai, dimanfaatkan sebagai “alasan” bagi masyara-kat untuk menjaga kebersihan sungai secara keselu-ruhan. Pada beberapa wilayah, masyarakat meng-anggap tabu untuk menangkap ikan patin di sungai,karena mereka berkeyakinan bahwa jika ikan patindibiarkan hidup di sungai, maka akan memberikanberkah bagi kehidupan ekonomi masyarakat (catatan:dan berkah itu memang efektif, karena ikan patin disungai pun bisa menjadi atraksi wisata bagi paraturis). Dalam soal meningkatkan kedisiplinan danrasa hormat pada kebersihan, semua orang di per-kotaan akan bilang “kami mungkin belum sebaikSingapura, tapi kami sedang menuju ke sana”. Disetiap tempat publik, akan dijumpai petunjuk: manatempat masuk dan mana tempat keluar, sehinggasecara otomatis orang akan antri dan tidak berdesak-desakan.

Kebijakan sektoral maupun regional dirancangsecara cerdas, sehingga tidak ada suatu kebijak-sanaan yang mengkanibal kebijakan lain. Suatu sek-tor mendukung sektor lainnya, dan suatu wilayahmendukung wilayah lainnya. Semua itu bukan keja-dian kebetulan, melainkan hasil suatu rancanganyang sistematik. Untuk itulah gunanya pemerintah.

"Kamimungkin

belum sebaikSingapura,tapi kamisedangmenuju

ke sana."

Foto

: D

ok.

WA

LHI

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUPMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 162 163

Page 90: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

pestisida serta separuh pasokan minyaknya.Situasi bertambah buruk, karena Amerikamelakukan embargo ekonomi. Tahun 1992,Aturan Torricelli disetujui, yang intinya mela-kukan blokade pengapalan pangan danobat-obatan oleh cabang perusahaan-peru-sahaan Amerika di luar negeri. Tahun 1996,keluar Akta Helms-Burton yang melaranginvestasi luar negeri di Kuba.

Situasi itu membuat Kuba melakukanperlawanan. Ketika Kuba didera dengan ting-kat inflasi produk pangan dan pertanian yangmencapai 1000%, pemerintah menggalangkekuatan dalam negeri (ilmuwan, LSM, danmasyarakat) untuk menyiapkan dasar-dasarperombakan radikal sistem perekonomian-nya yang berbasis pada sektor pertanian.Komponen revolusi pertanian itu antara lainadalah sebagai berikut:

Menerapkan sistem produksi “konsumsisendiri”. Petani di pedesaan maupun perko-taan didorong untuk melakukan aktifitas pro-duksi untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.Pangan diproduksi di pedesaan, sedangkanperkotaan memproduksi hortikultura.

Untuk merespons perubahan status hakgarap atas lahan yang semula dikuasai pe-

KUBA: REVOLUSI YANG SUKSES

K ETIKA hubungan dagang denganblok sosialis (COMECON) ambrukpada tahun 1990, Kuba kehilangan80% pasokan impor pupuk dan

Foto

: D

ok.

WA

LHI

“Jika kamumengubah

caraberpikir,

maka kamudapat

mengubahhidupmu"

Filsuf dan psikolog

William James

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Kebun sayur di Kuba Petani Santa Domingo

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 165

Page 91: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

merintah, diintroduksikan lembaga koperasiyang dibentuk secara partisipatif. Kerja lem-baga ini, selain melakukan kegiatan koor-dinasi produksi, juga untuk meredam gun-cangan sosial akibat merosotnya produksipertanian, termasuk gula. Produksi gula se-mula mencapai 7.8 juta ton (1983), turunmenjadi 7 juta ton (1992) dan 4.2 juta ton(1993).

Memecah unitproduksi menjadi unit-unit yang lebih kecil.Petani diberi hak garapatas lahan-lahan yangdikuasai oleh

tikultura, maka pertanian pedesaan lebihberkonsentrasi pada produksi pangan.

Melakukan penguatan kelembagaan.Praktek menunjukkan bahwa petani yangbekerja pada lahan garapnya sendiri sertakerja kolektif, telah mendukung kesuksesanpenerapan pertanian yang sejalan denganagro-ekologi.

Mendorong pertanian pedesaan untukberinteraksi dengan sistem-pasar. Harga pa-sar produk di sistem-pasar ternyata bisa lebihbagus dibanding dengan harga yang di-tawarkan di pasar pemerintah.

pemerintah. Sejumlahlahan diserahkanpengelolaannya kepadasatu kelompok petani,yang terdiri dari 4-5orang untuk menggaraplahan sekitar 13.4 hektaryang diikat denganaturan main yang jelas.

Melakukan debirokratisasi pemasaran.Produk bisa dijual langsung ke pasar tanpaharus melewati otoritas pemerintah sepertiyang dijalankan selama ini. Dalam kegiatanini dilibatkan suatu koperasi, yang menanga-ni masalah transportasi produk. Dengan ja-lan ini, produk pertanian lebih cepat sampaike pasar di kota-kota dibanding sebelumnya.

Melakukan liberalisasi pasar produkpertanian. “Pasar bebas” ternyata mampu‘membentuk’ harga lebih bagus dibandingdengan pasar yang dikontrol pemerintah.Pemerintah juga memperkenankan petanimenjual dengan harga berapa pun yang bisaditerima oleh pasar.

Untuk mendukung komponen revolusipertanian, pemerintah Kuba melakukan re-formasi pertanian pedesaan sebagai berikut:

Melakukan penguatan wilayah pedesa-an sesuai dengan kondisi agro-ekologinya.Pada awalnya, interpretasi pola pertaniansejalan dengan agro-ekologi adalah mene-rapkan teknologi input rendah, kemudianmenjadi proses minimisasi ketergantungan

pada input eksternal. Komponen reformasipertanian ini antara lain adalah: (i) Melaku-kan daur-ulang biomas di ladang; (ii) Me-ningkatkan kandungan bahan organik tanahdalam rangka meningkatkan kesuburan ta-nah dan memperbaiki kondisi biologi tanah;(iii) Menjalankan konservasi tanah dan air;(iv) Melakukan tumpang-sari, termasukmengintegrasikan usaha ternak dengan budi-daya tanaman; dan (v) Memperkaya keane-karagaman-hayati.

Karena pertanian perkotaan sudahmampu memenuhi kebutuhan konsumsi hor-

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Pertanian urban organik di Havana, Kuba

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUPMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 166 167

Page 92: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

TANTANGAN BAGI ENVIRONMENTALIS

orang jatuh miskin, kemudian tidak bersediauntuk mencoba bangkit atau dia tidak meli-hat cara untuk bangkit padahal secara obyek-tif bisa bangkit; itu adalah persoalan kultural.Namun jika dia berusaha bangkit, tapi seca-ra obyektif tidak ada cara masuk akal yangmemungkinkan dia bisa bangkit; maka ituadalah persoalan struktural.

Memahami soal itumenjadi prasyarat bagiseorang Environmentalisagar mampumendiagnosis persoalankemiskinan secara cerdas.Dan dengan demikian,mempunyai kesempatanyang baik untukmemfasilitasi masyarakatsecara benar. Contohkisah sukses negara lainperlu untuk studikomparatif, siapa tahuada yang bisa ditirusesuai dengan kebutuhannegeri kita sendiri.

“Kalau kamusangat

terganggudengan

ketidakadilan,maka kamu

kawansejatiku.

P ARA Environmentalis perlu memahamibahwa kemiskinan bukan soal takdirdan ketidak-berdayaan individual. Itusoal struktural dan kultural. Jika se-

Ernesto Che Guevara

“Jika kamutidak dapatmemberi

makan seribuorang, lantas

berilah makanseorangsaja.”

Ibu Teresa

Foto

: D

ok.

WA

LHI

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 169

Page 93: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

belenggu kultural dan struktural. Pada saatyang sama, masyarakat akan mampu ber-saing dengan “produk impor” meski secaraobyektif tidak memiliki keunggulan kom-paratif.

Di pasar buah-buahan, misalnya, di-jumpai jeruk Medan dan jeruk impor. Di-tinjau dari sudut tampilan dan rasa, jerukMedan kalah bersaing dibanding denganjeruk impor. Bahkan jika harganya hanya60% dibanding dengan jeruk impor, jerukMedan tetap akan jadi pilihan kedua. Ber-beda soalnya jika bangsa sudah memutuskan

[Foto-foto: starbuck.jpg dan warkop.jpg](Fotoi-foto: Henry Lopulalan)

MENEMUKAN IDENTITAS KEBANGSAAN

secara emosional, bahwa mengkonsumsiproduk dalam negeri itu merupakan “sum-bangan ekonomi” yang luar biasa; makajeruk Medan akan laku. Selanjutnya, karenaproduknya laku di pasaran, maka akantumbuh kesempatan petani untuk memper-baiki mutunya.

Environmentalis harus tampil di depanuntuk berkampanye membentuk karakter ba-ngsa. Jika sekarang kita bisa memilih untukminum kopi di kafe tertentu yang lebih pedulilingkungan –meski harganya lebih tinggi;mengapa kita tidak bisa menjadi konsumenproduk petani sendiri, meski mutunya sedikitlebih buruk dibanding dengan standar yangberedar di pasar? Pendekatan ini merupa-kan satu-satunya pilihan yang benar, karenamenangkal produk impor (dengan tarif atau-pun non tarif) tidak dibenarkan lagi.

“Pandanglah lingkungansebagai bagian dari dirisendiri. Jika lingkungan

sakit, maka kita juga akansakit. Bila lingkungan rusak,

kita akan hancur.”

Metro TV, 12 Maret 2007

KARAKTER yang kuat, amat dibu-tuhkan untuk membangun bangsa.Masyarakat harus punya virus n Achyang tinggi agar mampu keluar dari

Rieke Dyah-Pitaloka,

Foto

-Fot

o: H

enry

Lo

pu

lala

n

Bersantai di kedai kopi Amerika

Warung kopi di bawahjembatan penyebrangan

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 171

Page 94: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Makin Terang Bagi Kami

MEMELIHARA FORUM CERDAS

ILMU manajemen-bisnis modern meng-ingatkan: agar suatu bisnis bisa berke-lanjutan, maka power itu harus berimbangdengan social responsibility. Power meng-

gambarkan pemupukan keuntungan –yangsetiap usaha untuk memenuhinya merupakanassertiveness yang tinggi, sedang social re-sponsibility menggambarkan mekanismeredistribusi manfaat bagi masyarakat –yangsetiap usaha untuk meloloskannya merupakancooperativeness yang tinggi. Pedesaan danperkotaan akan berjuang untuk mencapaihal tersebut secara berimbang. Karena itu,cara terbaik bagi keduanya adalah mela-kukan kolaborasi.

Kerja kolaboratif itu tidak akan munculdengan sendirinya, karena kerakusan pasarlazimnya memiliki pengaruh yang amat kuat.Karena itu, para Environmentalis harus mam-pu memfasilitasi tersedianya forum dialogyang cerdas yang melibatkan banyak pihak.Forum tersebut mampu menyampaikanpandangan kritis dan solusi-solusi terbaik,meski solusi tersebut harus diterima secarapahit.

“…tempatpertemuan

kami sempittapi pikiran ini

makin luasmakin terang

bagi kamikegelapan

disibaktukar-

pikiran…”

Wiji Thukul

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUP

Foto: Dok. WALHI

173

Page 95: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

ADA saat ini, ekonomi Indonesiamenganut sistem yang mengecoh.Pedagang dari pedesaan banyak yangmampu berjualan di kota, karena

”...Ayah hanya punya kelas,tetapi tidak punya kehormatan.

Kenapa ayah berhak mendapatkankemewahan

yang sekarang ayah miliki ini?Hasil dari bekerja? Bekerja apa?

Apakah produksi dan jasaseorang birokratyang korupsi?…”

PENCIPTAAN EKONOMIYANG TIDAK MENGECOH

Puntuk pergi-pulangnya bisa menyelundupmenumpang kereta api secara gelap. Jikaharus membayar ongkos angkut, makaberjualan di kota menjadi tidak rasional.Pengusaha fotokopi di kota bisa menawarkanharga murah, karena dia mencuri sebagianbesar konsumsi listriknya. Selama ini,pemerintah membiarkan hal tersebut.Sehingga praktek yang terjadi di masyarakat,sama sekali tidak menggambarkan sinyalyang benar tentang nilai ekonomi suatuaktivitas.

Haji Ahmad menjadi pedagang pe-ngumpul ikan di Cirata. Dia menjualnya ke

Muara Karang, dan barang-jualannya diteri-ma oleh Haji Hasan. Di sini terlibat tigapelaku: petani ikan, Haji Ahmad, dan HajiHasan. Risiko bisnis yang terbesar adalahpetani ikan, tapi mereka menerima marjinpaling rendah. Sementara itu, Haji Hasansama sekali tidak memiliki resiko bisnis, tapijustru dialah yang menjadi penentu hargadan dengan demikian menerima marjinterbesar. Jika rangkaian transaksi bisnis ituterjadi, bukan berarti bahwa setiap pihakitu menerima situasi berkeadilan. Itu tidakbenar. Petani ikan maupun Haji Ahmad, ter-paksa menerima hal tersebut sebab merekatidak punya pilihan lain. Lagi-lagi ini adalahekonomi yang mengecoh.

Para Environmentalis perlumendorong semua pihak, agarekonomi berjalan secara trans-paran dan benar. Kenapa foto-kopi (dengan listrik curian) ha-rus bertarif Rp 150/lembar, jikabisnis jujur harus mematok tarifRp 200/lembar? Kenapa konsu-men harus menerima harga be-ras murah, jika harga murah ituharus dibayar dengan penderi-taan petani produsen?Fo

to:

Hen

ry L

op

ula

lan

Rendra

Sajak Potret Keluarga

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 175

Page 96: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Persoalan desa merupakan akar persoalan krisisperkotaan. Karena itu, perbaikan pedesaan akan

mengurangi persoalan perkotaan. Jika desa makmur,urbanisasi akan tertekan.

Para Environmentalis perlu mendorong jiwakepemimpinan dan wirausaha pedesaan. Sehinggamasyarakat desa mampu menemukan modus bisnis

yang selaras dengan sumberdaya alam dansumberdaya manusia setempat.

Pada saat yang sama, perlu dilakukan kampanyesimpatik kepada semua pihak, agar mereka

mendukung upaya-upaya afirmatif untukmemakmurkan desa. Tapi hendaknya tidak perluberhenti, jika pihak-pihak tersebut ternyata tidakmemiliki perhatian yang wajar terhadap soal ini.Hanya para Environmentalis sajalah yang punyakesempatan yang lebih baik untuk memahami

persoalan kemiskinan secara realistik.

“Mataharitidak lupapada desa

hanya karenaia kecil.”

PEMBARUAN DESAFo

to:

Do

k.W

ALH

I

Pribahasa Afrika

KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN HIDUP 177

Page 97: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

BAGIAN 4

Puncak produksi minyak bumitelah terlewati.

Kita hidup pada jamanpasca adiksi minyak bumi.

Bagaimana kitamelanjutkah kehidupan

di bumi?

ENERGIDAN LINGKUNGAN HIDUP

Page 98: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

KECENDERUNGAN ENERGI DUNIA

“Aku akanmenaruhuangku

pada energimatahari.

Sebuah sumberenergi yangluar biasa!

Saya harap kitatidak perlumenunggu

sampai minyakdan batubara

habis.”

ENERGI dunia terutama dipasok daribatubara sebelum 1965. Tapi, polakonsumsi kemudian beralih ke minyak.Perkembangan konsumsi minyak dunia

Thomas Edison

1847–1931

amat mencengangkan. Pada 1950 barumencapai 500 juta ton, dan selama 50 tahunberikutnya, konsumsi minyak meningkatsebanyak 2,500 juta ton menjadi 3,000 jutaton (2000). Namun dalam lima tahunkemudian (2005), meningkat sebanyak 1,000juta ton menjadi 4,000 juta ton.

Sumber pasokan energi dunia pada2002 adalah: minyak (35.0%), batubara(23.5%), gas (21.2%), nuklir (6.8%), danenergi terbarukan (13.5%). Berdasarkansumber pasokannya, energi terbarukan ituadalah biomas (10.8%), hidro (2.2%), danlainnya (0.5%). Sementara itu, sumber energiuntuk pembangkit tenaga listrik dunia pada2002 adalah batubara (39.1%), gas (19.1%),

"Perhatikangambar…buldozerlahdan bukan bom atomyang dapat digelarisebagai penemuan

paling menghancurkandi abad 20 ini.”

New York Times

Philip Shabecoff,

Reaktor nuklir

Foto

: D

ok.

Gre

enp

eace

Tambang batubara Foto

: D

ok.

Gre

enp

eace

ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP 181

Page 99: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

nuklir (16.6%), minyak (7.2%), dan energiterbarukan (18%).

Kuantum maupun laju pertumbuhankonsumsi energi itu amat mengerikan,apalagi ditambah dengan kebangkitanekonomi Cina bangkit tidak terbayangkan.Konsumsi Cina melaju: baja 26%, beras32%, kapas 37%, dan semen 47%. Bilapada 1990 Cina masih swasembadaminyak, maka pada 2005 dengan konsumsisudah mencapai 3.2 juta barrel per hari,Cina melejit menjadi importir minyak bumi

FaktaPada 1997, setiap warga

Amerika rata-ratamengonsumsi 12.133 kilowatt-jam listrik, hampir 9 kali lebihtinggi ketimbang rata-ratapenduduk dunia.

Orang-orang di negara maju rata-rata minum air 10 kali lebih banyakketimbang orang-orang negarasedang membangun. Diperkirakan,rata-rata orang di negara majumenggunakan 500-800 liter air perhari (300 m3 per tahun). Bandingkandengan penggunaan air di negarasedang membangun: 60-150 literper hari (20m3 per tahun).

Fakta

kedua setelah Amerika.Cina tidak sendirian. Karena ekonomi

India juga sedang menggeliat. Keduanyaadalah juara dalam soal jumlah pendudukdi dunia. Konsumsi minyak India saat ini,dua kali lipat dibanding 1992. Cina danIndia kini dikenal pula sebagai konsumenbatubara utama di dunia. Batubaradigunakan untuk memasok dua-pertigakebutuhan energi di Cina dan memasokkebutuhan energi di India. Untuk memenuhikebutuhan energinya, kini Cina dan Indiasecara agresif menjalin hubungan denganpemasok minyak baru, dari Venezuela danSiberia sampai ke Sudan. Bahkan juntamiliter Myanmar pun di ekatinya, meski Baratmenjauhinya.

Konsumsi minyak dunia akan meningkatdari posisi sekarang sebesar 85 juta barrel

menjadi 200 juta barrel per hari. Itu artinya,dunia hanya akan mampu memasok minyaksampai 2050 saja. Suatu krisis energi yangtak terelakkan. Minyak mulai menjadi baranglangka. Maka patutlah bila Presiden Boliviaterpilih, Evo Morales, dengan gagah bisamenuntut: “Perbaiki kontrak bagi hasil eks-ploitasi minyak di Bolivia, kalau tidak, sila-kan angkat kaki dan biarkan kami garapsendiri!” Tuntutan itu ternyata dikabulkan parakontraktor asing; karena mereka me-nyadaribahwa minyak sudah mulai langka.

Tambang Uranium Foto

: D

ok.

Gre

enp

eace

Foto

: H

enry

Lo

pu

lala

n

Presiden Bolivia Evo Morales

Foto

: D

ok.

WA

LHI

ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUPMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 182 183

Page 100: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

telah mendorong dua tren global, khususnyadi negara-negara barat. Pertama, negara-negara maju memperoleh alasan baru untukmenghegemoni negara berkembang, yaituminyak. Maka selama era 1990-an telahterjadi banyak pertikaian yang disebabkanoleh perebutan sumberdaya, termasukminyak bumi. Pada peristiwa itu, sebanyaklima juta orang terbunuh, dan 17-21 jutaorang tersingkirkan ke barak-barak pe-ngungsian. Sekitar 25% dari 50-an pe-perangan yang berlangsung pada masa itu,ternyata berakar pada soal pencaplokan

ENERGI TERBARUKAN

PADA era 1970-an, negara-negarapengekspor minyak (OPEC) melakukanembargo minyak ke negara-negarabarat. Dunia berguncang. Kejadian ituJohn Lennon

“Hidup adalah apa yangterjadi pada dunia

sekarang ini, sementarakamu sibuk membuat

rencana-rencana lain.”

sumberdaya alam seperti batu mulia, kayu,dan minyak. Dan semua peperangan ituterjadi di negara miskin. Namun para elitdan negara kaya justru memperoleh untung,sedangkan rakyat miskin kian menderita.

Kedua, barat mulai melakukan perbu-ruan energi terbarukan, sebagai alternatifenergi fosil (minyak dan batubara). Sejak1970-an berlangsung riset sangat intensif,terutama menyangkut: energi surya, energiangin, energi pasang surut dan gelombangair laut, serta biogas.

Selain itu, penelitian untuk menemukanenergi non-konvensional menjadi sangat

melebar, memasuki wilayah yang sebelum-nya masih dalam tataran teoritik. Memecahhidrogren dari air, energi berbasis biotek-nologi, eksplorasi energi kinetik, dan pening-katan efisiensi energi listrik.

Riset-riset seperti itu tampaknya tidak di-dorong berdasarkan pertimbangan lingkung-an. Perusahaan-perusahaan energi dan ne-gara-negara industri melakukan pencarianenergi alternatif lebih terdorong oleh motif-motif ekonomi baru, sebagai strategi ca-dangan jika energi fosil benar-benar sudahhabis. Nyatanya, riset-riset tentang energiramah lingkungan justru banyak dilakukan

Penulis lagu asal Inggris,anggota The Beatles

Foto

: H

enry

Lo

pu

lala

n

ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP

Foto

: Ti

mu

r A

ng

in/D

ok.

Key

wo

rd I

nn

ova

tive

Co

mm

un

ica

tion

185

Page 101: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

oleh pelaku perusakan lingkungan. Namundemikian, mereka menggunakan isu-isu ling-kungan sebagai konsideran-resmi pencarianenergi alternatif yang mereka kemukakankepada publik. Karena itu, ketika Environ-mentalis mengkhawatirkan efek pemanasanglobal, pihak industri menjadikan isu itusebagai landasan riset-riset dan pengem-bangan teknologinya.

Pemanasan global atau perubahaniklim dunia disebabkan oleh peningkatan ka-dar karbon-dioksida dan gas-gas polutiflainnya di dalam atmosfer. Gas itu (yangdihasilkan akibat pembakaran batubara, mi-nyak bumi, dan gas serta penebangan hutan)menyelimuti bumi, dan menjebak panas(yang dipancarkan matahari) di seputar per-mukaan bumi. Sekali emisi gas itu memasukiatmosfer akibat emisi gas rumah kaca yangditimbulkan dari pembakaran energi fosil,ia akan menetap di sana selama beberapatahun.

Sejak 1751, sebanyak 290 miliar tonkarbon dilepas ke atmosfer akibat pemba-karan energi fosil dan industri semen dunia.Separuhnya dihasilkan sejak pertengahan1970-an. Kenaikan yang sistematik jugaterjadi untuk wilayah Asia Timur Jauh. Pada1997-1998 terjadi penurunan emisi, yangkemungkinan besar karena terjadi penurunanaktifitas industri selama krisis ekonomi yangmenerpa wilayah ini. Emisi karbon-dioksidapada 2002, mencapai 798 juta ton, setaradengan 28 kali lipat dari emisi 1950.Peningkatan emisi itu ketika itu disumbang

terutama oleh India dan Korea Selatan, yangkeduanya secara kumulatif menyumbang56.9% emisi di wilayah ini. Tujuh negaralainnya menyumbang sekitar 40%, yaitu In-donesia, Taiwan, Thailand, Pakistan, Ma-laysia, Singapura, dan Filipina.

Pada 2002, Amerika, Jerman, Inggris,dan Jepang tercatat sebagai negara peng-hasil emisi gas karbon (salah satu gas peng-hasil efek rumah kaca terbesar) terbesar didunia. Dibandingkan juga, posisi Cina dan

“Ketika mesin-mesin dan komputer-komputer, motif-motif keuntungan dan

hak-hak kepemilikian lebih pentingketimbang manusia; tiga kekuatanraksasa rasisme, militerisme, dan

eksploitasi ekonomi tidak akan bisadihentikan. Revolusi nilai-nilai

sesungguhnya kemudian hari akanmenyebabkan kita bertanya tentang

keadilan dari banyak kebijakan politikyang kita putuskan hari ini.”

Pejuang kemanusiaan dan antirasialisme

Martin Luther King, Jr

PLTA skala kecil Foto

: D

ok.

WA

LHI

Foto

: D

ok.

Gre

enp

eace

Panel surya

ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP 187

Page 102: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

India ketika itu. Sekarang, dengan intensif-nya penggunaan minyak bumi dan terutamabatubara di Cina dan India, serta jumlahpenduduk yang sangat besar, Cina dan In-dia menjadi salah satu penghasil gas emisikarbon terbesar. Cina tercatat sebagai no-mor dua dan India nomor empat terbesar.Peringkat itu akan menguat, karena keduanyasedang memacu diri untuk produsen mobilterbesar di dunia. Karena itu, jika Cina danIndia terus memacu konsumsi energi fosilnya,kemudian mencapai tingkat emisi per kapitaseperti yang dicapai oleh Amerika; makadibutuhkan dua Bumi hanya untuk menopangdampak yang ditimbulkan oleh keduanya.

Penggunaan batubara yang masif diCina dan India, yang tidak disertai denganupaya pengurangan polusi, ternyata telahmenghasilkan polusi udara yang dampaknyaamat luas. Sebanyak 80 kota di Cina me-ngandung emisi sulfur dioksida dan nitro-gen dioksida di atas ambang yang ditetap-kan WHO. Meski polusi timbul di kota, tapidalam beberapa kasus bisa meluas ke dae-

rah yang amat jauh. Hujan asam yang me-ningkatkan kemasaman danau-danau diSkandinavia, misalnya, timbul karena polusiyang terjadi di Amerika.

Negara-negara industri secara kese-luruhan merupakan produser gas rumah ka-ca. Amerika, yang memiliki penduduksebanyak 5% dari penduduk dunia, mengha-silkan emisi 24%. Sedangkan Inggris denganjumlah penduduk hanya 1%, menghasilkanemisi 2.3%.

Efek rumah kaca menghasilkan pema-nasan global. Pada 2002 tercatat sebagaitahun terpanas kedua sejak 1880-an dengansuhu rata-rata dunia 14.52oC. Pemanasaranglobal menimbulkan kenaikan rata-rata

Konsumsi energi duniadiperkirakan meningkat 40%sampai 50% pada 2010, danperbandingan bahan bakarglobal – terbarukan (18%),nuklir (4%), dan fosil (78%)– diproyeksikan sama sepertisekarang. Emisikarbondioksida global jugameningkat 50% hingga 60%.

Fakta

Karena itu,jika Cina dan India terusmemacu konsumsi energi

fosilnya, kemudian mencapaitingkat emisi per kapita seperti

yang dicapai oleh Amerika;maka dibutuhkan dua Bumi

hanya untuk menopangdampak yang ditimbulkan

oleh keduanya.

BiomassaFo

to:

Do

k. W

ALH

I

ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP 189

Page 103: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

permukaan air laut, karena sebagian es didaerah kutub mencair. Banjir-banjir besar,kekeringan, kebakaran hutan, dan tumbuh-nya badai juga ditimbulkan oleh pemanasanglobal.

Dampak lainnya adalahtenggelamnya pulau-pulau

kecil, karena permukaan lautnaik sekitar 10-20 cm.

Penduduk yang tinggal dipulau kecil dengan ketinggian

sekitar 1 meter di ataspermukaan laut, sudah banyakyang dievakuasi. Aliran udarapanas juga terjadi di mana-

mana. Suhu yang lebih hangatjuga merangsang timbulnya

pelbagai penyakit.Malapetaka-malapetaka itu

banyak menimbulkan korbanjiwa. Dan kehancuran dahsyat

(katastropi) diduga akanterjadi pada tahun 2050.

Pemanasan global ternyata juga me-numbuhkan sikap positif dunia. Environmen-talis mendorong dunia agar mampu menu-runkan konsentrasi karbon dioksida dalamatmosfer sebesar 60-80%. Pada gilirannya,penggunaan energi alternatif yang terbaru-kan dan lebih ramah lingkungan, bukanhanya ada pada tataran wacana; namun

sudah dicoba di banyak negara adalahminyak canola, kedelai, buah jarak, danminyak kelapa sawit. Dianjurkan juga untukmemanfaatkan limbah minyak sayur(jelantah) untuk digunakan sebagai bahanbaku pembuat bio-diesel. Bio-diesel bia-sanya digunakan sebagai bahan campuran(20%) solar, yang kemudian bisa meng-hasilkan emisi yang lebih ramah lingkungan.Malaysia memberikan perhatian yang seriusterhadap pengembangan energi ini.

Energi angin. Energi angin. Energi angin. Energi angin. Energi angin. Total penggunaanenergi angin dunia pada 2004 diperkirakanmencapai 47,760 MW yang cukup untuk me-masok kebutuhan listrik rumah-tangga rata-rata di Eropa sebanyak 22 juta keluarga.Eropa merupakan wilayah terkemuka peng-guna energi ini, yang mencapai 72%konsumsi dunia. Di Asia, India yang majudi bidang ini mampu memasok listrik energiangin sebesar 875 MW (2004). Itu setaradengan 3% konsumsi energi nasional. Per-tumbuhan penggunaan energi angin di Cinajuga melonjak tajam. Pada 2004 mencapai770 MW; dan menargetkan angka 4,000MW pada 2010. Filipina membangun pem-bangkit listrik tenaga angin komersial terbe-sar di Asia Tenggara di Propinsi Ilocos Norte,terdiri dari 15 turbin angin dengan kapasitas25 MW. Amerika Latin juga mulai mengem-bangkan energi ini, misal Ekuador yangpunya instalasi dengan kapasitas 15 MW.

Energi gelombang dan pasang-Energi gelombang dan pasang-Energi gelombang dan pasang-Energi gelombang dan pasang-Energi gelombang dan pasang-surut lautsurut lautsurut lautsurut lautsurut laut. Konversi energi gelombang men-jadi energi listrik sudah mulai dikembang-

Fakta

Di seluruh dunia,ada 2 milyar orangyang tidak punyaakses ke energilistrik atau peralatanmodern.

sudah dipraktekkan.Bio-etanolBio-etanolBio-etanolBio-etanolBio-etanol, yaitu bahan bakar peng-

ganti premium yang terutama terbuat daritanaman gula-gulaan: tebu dan bit. Namunbisa juga terbuat dari singkong, biji-bijian,selulosa, dan sumber-sumber lainnya. Bio-etanol bisa digunakan 100% sebagai peng-ganti premium, namun bisa digunakan pulasebagai campuran yang berperan sebagaipembangkit nilai oktan bahan bakar minyak.Amerika, Uni Eropa, Amerika Latin, danbeberapa negara di Asia telah mengem-bangkan etanol secara besar-besaran. Kon-sumsi entanol Amerika sebagai penggantiBBM adalah 24.8 juta barrel (1992), mening-kat dua kali lipat menjadi 49.6 juta barrel(2002), dan tahun berikutnya meningkat 50%menjadi 67.6 juta barrel (2003). Kanadamenargetkan 35% konsumsi BBM pada 2010

sudah menggunakan etanol 10%. Uni Eropamenargetkan sumbangan etanol sebesar 2%(2005) dan meningkat menjadi 5.75% (2010).Beberapa negara Amerika Latin sudahmenjadi eksporter etanol, selain mengguna-kan untuk keperluannya sendiri di dalamnegeri. India, Thailand, dan Cina mendo-rong peningkatan penggunaan etanol dalamnegeri. Thailand dan Cina bahkan sudahmemiliki unit produksi dalam negeri dengankapasitas masing-masing 360,000 dan600,000 ton/tahun.

Bio-dieselBio-dieselBio-dieselBio-dieselBio-diesel, yaitu bahan bakar peng-ganti solar terbuat dari minyak nabati. Yang

Foto

: D

ok.

WA

LHI

ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUPMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 190 191

Page 104: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Fakta

Sumber-sumber energi terbarukanseperti biomassa, panas bumi,angin, matahari, gelombang laut,dan air menyumbang 2% darikonsumsi energi dunia. Meskipuntermasuk tumbuh cepat, tapidiperkirakan hanya mampumenyediakan 3% dari seluruhenergi pada 2020.

kan. Inggris telah melakukan pemetaankomprehensif untuk menentukan lokasi yangcocok untuk pengembangan energi gelom-bang di sepanjang garis pantai Inggris. Sela-ma ini dipercaya, bahwa energi ini teruta-ma sangat cocok dikembangkan di daerahsubtropika, yang memiliki gelombang tinggidan konstan. Tapi, daerah tropika pun memi-liki kriteria daerah yang sangat mungkin untukpengembangan energi laut.

Energi suryaEnergi suryaEnergi suryaEnergi suryaEnergi surya. Teknologinya terus dikem-bangkan, menyangkut pengembangkan sen-

sor penangkap radiasi matahari (foto-voltaik)sampai pengembangan batere penyimpanvanadium-bromida yang ternyata memilikiefisiensi yang lebih tinggi.

Hidrogen ramah lingkungan. Hidrogen ramah lingkungan. Hidrogen ramah lingkungan. Hidrogen ramah lingkungan. Hidrogen ramah lingkungan. Me-mecah molekul air untuk memperoleh hi-drogen biasanya terjadi pada suhu 2.500derajat Celsius. Para ahli Israel, Swiss, Swe-dia, dan Perancis di Weitzman Institute diIsrael, menemukan cara bahwa pemisahanitu bisa dilakukan pada suhu 350 derajatCelsius dengan menggunakan katalisatorseng murni. Sebagai catatan, seng merupa-kan logam yang berlimpah di alam, meru-pakan keempat terbesar setelah besi, alumu-nium, dan tembaga. Kategori ramah ling-kungannya adalah dalam hal pemisahansengoksida menjadi logam seng murni de-ngan menggunakan energi surya.

Terus menyembur ke udara sepanjang hari dan malam Foto

: A

lex

Sub

an

Foto

: Rep

ro T

ime

Iklan hydro-car versi Toyota

ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP 193

Page 105: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

“meski tidak semuanya tergolong energi ter-barukan, misalnya:

Pendayagunaan DesulfitobacteriaPendayagunaan DesulfitobacteriaPendayagunaan DesulfitobacteriaPendayagunaan DesulfitobacteriaPendayagunaan Desulfitobacteriauntuk mendaur ulang limbah kimia beracunpaling bermasalah seperti PCB (polychlori-nated biphenyl). Bakteri yang ditemukan olehCharles Milliken dan Harold May itu meman-faatkan limbah kimia beracun sebagai ma-kanannya, dan pada saat yang sama dapatmenghasilkan listrik yang dapat digunakanuntuk peralatan listrik berdaya-rendah.

Energi protein dari bahan organikEnergi protein dari bahan organikEnergi protein dari bahan organikEnergi protein dari bahan organikEnergi protein dari bahan organik.Shuguang Zhang, menemukan bahwa din-ding protein yang disebut detergent peptidesdapat dimanipulasi untuk menjaga kelang-sungan hidup protein. Kemudian protein (da-ri daun bayam) itu diletakkan pada semi-kondukter organik, dan mampu menghasil-kan listrik. Memang energi yang dihasilkan-nya masih kecil, tapi peluang pendayagu-naannya masih amat terbuka.

“ENERGI” MASA DEPAN

yang mampu menghasilkan energi kinetiksebesar 29.2 Joule serta panas rendah sebe-sar 31.2 Joule. Artinya, total output energi-nya hampir mencapai dua kali lipat inputenergi yang digunakan.

Beta-voltaic Battery. Beta-voltaic Battery. Beta-voltaic Battery. Beta-voltaic Battery. Beta-voltaic Battery. Alat temuan PaulBrown itu sudah dipatenkan. Batere ini men-dayagunakan energi isotop hidrogen, yangsetiap elektronnya mampu mengha-silkanenergi sebesar 5.7 keV, dan dapat bertahanselama 25 tahun tanpa recharge. Limbahyang timbul setelah habis masa pakainya,

P ADA saat yang sama, sedang dikem-bangkan penelitian terapan (setelahpenelitian dasarnya selesai) untuk me-ngembangkan “energi masa depan”

“Saya sangat berharap semua orang diseluruh dunia berdiri, dan meminta

pemimpin-pemimpin lokal mereka, jikabelum, untuk membeli mobil-mobil

yang lebih bersih, membangun fasilitasramah lingkungan, dan membeli energi

hijau seperti angin atau matahari.“

Aktor Hollywood

Leonardo DiCaprioCold Fog Accelerator. Cold Fog Accelerator. Cold Fog Accelerator. Cold Fog Accelerator. Cold Fog Accelerator. Dr. Peter Gra-

neau menemukan proses untuk memanfa-atkan energi potensial pada ikatan molekulair dengan menggunakan tembakan voltasetinggi dengan energi sebesar 39.8 Joule,Fo

to:

Do

k.G

reen

pea

ce

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Generatortenagabiomassa

ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUPMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 210 195

Page 106: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

(mega elektron volt) dapat berfungsi secaraefektif untuk mentransformasikan limbahnuklir menjadi isotop berumur-luruh pendek,yang memungkinkan limbah itu bisa ditim-bun secara aman di mana pun. Pada saatyang sama, proses itu dapat menghasilkanlistrik.

Motor Elektro-statik.Motor Elektro-statik.Motor Elektro-statik.Motor Elektro-statik.Motor Elektro-statik. Alat temuanDr. Oleg Jefimenko ini memanfaatkanprinsip Ben Franklin pada abad 18. Antenatajam alat ini mampu menyadap energilistrik dari atmosfer. Sebagai gambaran,potensi listrik atmosfer itu setara dengan

FaktaPembakaran bahan bakar fosil, untuk memproduksi energi, melepaskarbondioksida dan pelbagai gas penyebab pemanasan global ke atmosfir.Pemanasan global akan memunculkan berbagai wabah penyakit takterduga, kematian akibat gelombang panas, sinar terik, banjir, dankehancuran spesies.

200,000 megawatt.Gasifikasi biomasa. Gasifikasi biomasa. Gasifikasi biomasa. Gasifikasi biomasa. Gasifikasi biomasa. David Wallman

telah memantenkan alat ini. Denganmenggunakan input energi sebesar 1 kwH(setara dengan 3,300 BTU). Energi yangdihasilkannya 4,000-5,000 BTU, lebih tinggidibanding dengan input energinya.

Charge Clusters. Charge Clusters. Charge Clusters. Charge Clusters. Charge Clusters. Ken Shoulders telahmematenkan alat untuk membangkitkanenergi dari gugus elektron. Denganmenggunakan input energi 20 mikrojoule,dapat dihasilkan energi setara dengan25,000 derajat celcius.

Film Elektrolit. Film Elektrolit. Film Elektrolit. Film Elektrolit. Film Elektrolit. Temuan Dr GeorgeMiley ini adalah film elektrolit dari nikel,paladium, atau titanium yang amat tipis,mampu menghasilkan energi 10 kali lipatdibanding dengan input energinya.

Energi yang dibangkitkan dari ruangvakum, disebut zero point energy zero point energy zero point energy zero point energy zero point energy (ZPE).Prinsip kerjanya dikembangkan oleh puluhanahli. Meski belum operasional, energi iniamat menjanjikan, karena membukatersedianya energi yang tidak terbatas.

masih relatif lebihaman dibanding de-ngan limbah detek-tor asap.

R e m e d i a s iR e m e d i a s iR e m e d i a s iR e m e d i a s iR e m e d i a s iNuklir. Nuklir. Nuklir. Nuklir. Nuklir. Ini meman-faatkan prinsip Dr.Paul Brown, yangmenyatakan bahwaenergi photon padatingkatan 10 Mev

“Jika hatiberkehendak,

seorang manusiaakan menemukan

seribu jalan.Tapi, jika hati takberkenan maka iaakan menemukan

seribu alasan.”

Peribahasa Dayak

Foto

: Is

tim

ewa

Foto: Istimewa

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 196

Page 107: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

mengandalkan energi fosil (95%), yaituminyak bumi 54.4%, gas bumi 26.5%, danbatubara 14.1%. Energi lainnya hanyamenyumbang 5% saja, yaitu PLTA 3.4%,panas bumi 1.4%, dan energi lain 0.2%.

Indonesia masih konsumen murni energitidak terbarukan. Dengan pola konsumsienergi seperti itu, Indonesia merupakan salahsatu penghasil gas karbon dioksidaterkemuka di Asia. Merujuk pada aktifitaspembakaran energi fosil, aktifitas pabrik se-men, dan pembakaran gas di lapangan,kontribusi emisi gas karbon Indonesia adalahseperti yang disajikan pada tabel berikut.

SITUASI ENERGI DI INDONESIA

Fakta

Penggunaan tenaga angin di tingkatglobal mengalami pertumbuhansampai angka 30% setiap tahunnyapada dekade lalu. Turbin-turbinberkekuatan lebih dari 40.000 MWsekarang berputar di seluruh dunia,cukup untuk memenuhi 19 jutarumah-rumah orang Eropa (atau 9juta di AS). Tenaga angin sekarangmemenuhi 20% kebutuhan listrik diDenmark dan lebih dari 6% diJerman. Angin sekarang diliriksebagai penghasil listrik di 48negara.

BENTUK pemakaian energi final In-donesia pada 2003: BBM 63%, gas17%, listrik 10%, batubara 8%, danLPG 2%. Jenis energi masih

Sebenarnya, cadangan energi andalanIndonesia itu sudah semakin menipis.Apabila laju eksploitasi energi tetap sepertiyang berlangsung saat ini, cadangan minyakhanya cukup untuk 18 tahun, gas 61 tahun,

1890 4 1950 2,6831900 330 1960 5,8371910 1,071 1970 9,0461920 1,452 1980 25,8221930 2,292 1990 45,2221940 3,319 2000 61,818

Tahun Emisi Karbon (ton) Tahun Emisi Karbon (ton)

Foto

: D

ok.

Gre

enp

eace

Foto

: D

ok.

Gre

enp

eace

dan batubara 147 tahun. Cadangan ura-nium di daerah Kalimantan Barat cukup un-tuk produksi 3 gigawatt untuk masa 11 tahun.

Hasil kebakaran hutan di Riau

ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP 199

Page 108: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

dengan sedikit penurunan dari 94% (2005)menjadi 89.5% (2025). Jadi penurunan kom-posisi energi ini dalam 20 tahun ke depanhanya sebesar 4.5%. Dalam kurun waktu ter-sebut, terdapat pergeseran-pergeseran seba-gai berikut:

Batubara muncul sebagai sumber energiyang dominan, dari porsi penggunaan sebe-sar 14.1% (2005) menjadi 32.7% (2025).

Gas bumi tetap menempati posisi keduadengan peningkatan proporsi dari 26.5%(2005) menjadi 30.6% (2025).

Meski cadangan minyak nasional di-duga sudah terkuras habis pada 2023, na-mun proporsi konsumsi minyak nasional2025 masih tinggi (26.2%) meski menyusutsecara signifikan dibanding 54.4% padatahun 2005.

Sumber energi panas bumi meningkatdari 1.4% (2005) menjadi 3.8% (2025).

ARAH PENGEMBANGAN ENERGI

3.4% (2005) menjadi 2.4% (2025).Komposisi energi terbarukan di luar

PLTA meningkat secara amat tidak signifikandari 0.2% (2005) menjadi 2.31% (2025).

John Denver

“Perlombaan senjatanuklir seperti dua orangsedang duduk di kolam

bensin dan menghabiskanwaktu mereka dengan

menyalakan korek api.”Penyanyi dan pencipta lagu

P ADA 2005-2025, tidak ada perubah-an kebijakan keenergian nasionalsecara substansial. Sumber energi ma-sih mengandalkan pada energi fosil,

Sumber energi nuklir akan dioperasikanpada 2015, dan pada 2005 akan mem-berikan sumbangan sebesar 1.99%.

Meski dari segi kapasitas akan menga-lami sedikit kenaikan, namun proporsi sum-ber energi PLTA mengalami penurunan dariFo

to:

Do

k. G

reen

pea

ce

Post

er:

Do

k. W

ALH

I

ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP 201

Page 109: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

tangan dengan kecenderungan global yangmemberikan respek yang tinggi terhadapnilai-nilai lingkungan. Selain mengembang-kan bahan bakar organik, dunia kini malahmemberi perhatian untuk mengkonversi bio-masa menjadi energi, baik berupa panas,listrik, dan energi untuk transportasi. KotaVaxjo di selatan Swedia, misalnya, telah

TANTANGAN PARA ENVIRONMENTALIS

INDONESIA ternyata secara sungguh-sungguh tidak memiliki niat politik untukmengembangkan energi terbarukan yanglebih ramah lingkungan. Itu amat berten-

Ilmuwan, penerima hadiah Pulitzer

Edward O. Wilson

“Kunci masalah yang dihadapi manusiadi abad mendatang adalah bagaimana

menghadirkan kualitas hidupyang lebih baik – untuk delapan miliar

orang atau lebih –tanpa menghancurkan lingkungan.”

membangun unit pengolah biomasa berka-pasitas 77,000 MW. Targetnya adalahmenurunkan emisi gas karbon pada 2010menjadi separuh dari emisi pada 1993. Dansekarang, emisi gas karbon kota itu hanya3,680 kg/th dibandingkan dengan rata-rataSwedia yang mencapai 6,000 kg/th dan rata-rata Eropa 9,000 kg/tahun. Airport Oslo diNorwegia, dipasok dengan energi biomasaberkapasitas 50-60 GWH/tahun. Di EssentBelanda telah dibangun unit pengolahbiomasa berkapasitas 600,000 ton biomasa/th yang memanfaatkan limbah pertanian ser-ta cangkang kernel sawit. Inggris memba-ngun fasilitas pengolah litter (biomas keringsebagai alas kandang) pada unit usaha pe-ter-nakan unggas berkapasitas 38.5 MW,yang dapat memasok kebutuhan listrik

sebanyak 93,000 rumahtangga. KotaKohuku di Pulau Shihoku yang 84% arealnyaditutup hutan, membangun pusat pembangkittenaga biomas yang berasal dari limbahhutan.

Indonesia masa depan adalah peng-guna energi batubara dari semula minyakbumi. Maknanya, Indonesia telah memilihsumber energi fosil yang memiliki potensiemisi yang paling besar. Sebagai catatan,emisi karbon batubara (>80%), minyak bumi(70-80%), dan gas (60%). Selain emisi

Apakah Indonesiatidak tertarikuntukmemanfaatkansumberdayamatahari, angin,gelombang laut,air gravitasi, danbiomasa sebagaisumber penghasilenergi yangramahlingkungan.

Pembangunan PLTN di Indonesia Foto

: D

ok.

WA

LHI

ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP 203

Page 110: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

karbon, penggunaan energi batubaraberpotensi untuk menghasilkan partikel debu-debu radioaktif dalam bentuk debu karbon,debu silika, debu alumina, dan oksida besi.Jenis radioaktif yang timbul dari penggunaanbatubara disajikan pada tabel berikut.

Fakta

Lingkungan yang burukbertanggung jawablangsung pada sekitar25% dari persoalankesehatan dunia sekarangini, dan2/3 dari kasus kesehatantersebut menimpa anak-anak.

tubuh akan mengikuti jalur peredaran hatiyang amat membahayakan kesehatan. Ra-diasi beta merupakan jenis radiasi eksternadan internal. Sedangkan radiasi alpha meru-pakan radiasi internal. Radiasi eksternal arti-nya, sudah berbahaya meski berada di luartubuh manusia. Sedangkan radiasi internal,baru berbahaya tatkala unsur itu memasukitubuh manusia. Selain aspek kesehatantersebut, aspek lingkungan yang diakibatkandari pertambangan tersebut akan menimbul-kan kerusakan lingkungan yang tidak bisadiperbaharukan baik di darat maupun di laut, dimana di darat akan membuat gunung-gunung atau bukit-bukit yang mengandungunsur mineral dikeruk dan akan menjadi da-nau-danau raksasa, dan pembuangan “tail-ing” yang dibuang ke sungai dan akhirnya

mengalir kelaut akan berdampak pada mati-nya atau tercemarnya ekosistem biota airyang ada di sepanjang sungai dan laut terse-but. Pembuangan tailing akan mampumenghasilkan kerusakan di wilayah produktifberupa hutan, sungai, lahan basah danpesisir pantai dan laut.

Menghadapi situasi itu, para environ-mentalis perlu memberikan pandangan kritisterhadap jalur yang dipilih oleh pemerintah.Misalnya, pemanfaatan batubara harusbenar-benar diikuti dengan penerapan me-toda-metoda clean coal combustion, misal-nya melalui penggunaan teknologi FBC (flu-idized bed combustion) sebagai ganti dariteknologi PCC (pulverized coal combustion),FGD (flue-gas desulturization), dan EBM (elec-tron beam machine).

Pada saat yang sama, pemerintah perludiminta untuk menyampaikan argumentasi:kenapa memilih jalur pola pendayagunaanenergi seperti itu. Apakah Indonesia tidaktertarik untuk memanfaatkan sumberdaya

1. Timbal-210 Radiasi Beta 19.42. Polonium-210 Radiasi Alpha 138.33. Protactinium-231 Radiasi Alpha 3.43 x 104

4. Radium-226 Radiasi Alpha 1,6205. Thorium-232 Radiasi Alpha 1.39 x 1010

6. Uranium-238 Radiasi Alpha 4.5 x 109

7. Karbon-14 Radiasi Beta 5,730

Keterangan: * Satuan untuk Polonium adalah hari.

Nama Polutan Jenis Radiasi Waktu Paruh (tahun)*

matahari, angin, gelombang laut, air gravi-tasi, dan biomasa sebagai sumber peng-hasil energi yang ramah lingkungan.

Lebih jauh, semua pihak harus menya-dari, bahwa dunia sudah sepakat untuk me-reduksi jumlah emisi gas rumah kaca nomi-nal ke dalam atmosfer. Jika pola pengunaanenergi masa depan seperti pilihan Indone-sia itu akan meningkatkan neraca karbon diatmosfer, maka negara harus melakukanpelbagai kebijakan pengimbang untuk me-nurunkan neraca karbon, seperti program-program reforestasi serta penanaman tum-buhan lain secara masif. Tanpa hal lang-kah pengimbang itu, Indonesia bisa terjeru-mus menjadi negara yang harus “membeli”karbon; padahal Indonesia tidak memilikikemampuan ekonomi yang memungkinkandalam posisi seperti itu.

Salah satu sudut Bandara Oslo, Norwegia

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Penampungan ReaktorNuklir Hanford dekatRichland, Washington.Foto diambil padapertengahan 1940-an. Fo

to:

Do

k. W

ALH

I

ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP

Polutan radioaktif nomor 1-6 meru-pakan logam berat, yang apabila memasuki

205

Page 111: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

yang sedang trendy saat itu, diintroduksikandi banyak tempat. Tapi keduanya tidak per-nah benar-benar memasyarakat, sebab pen-dekatannya yang amat formal-keproyekan,tanpa sosialisasi yang memadai.

Setiap desa di daerah permukimantransmigrasi yang baru dibuka, sekurang-kurangnya terdapat satu panel pembangkitlistrik tenaga surya yang ditempatkan dikantor desa. Namun karena tidak disertaidengan sosialisasi cara pemeliharaan danperbaikannya, maka tatkala ada panel tena-ga surya yang rusak, masyarakat tidak termo-tivasi untuk memperbaiki atau memperba-haruinya.

EVALUASI DIVERSIFIKASI ENERGI

FaktaPemanas air tenaga suryamenawarkan penghematan yangsangat besar. Pemilik pemanastenaga surya akan menghemat50% hingga 85% tagihanrekening listrik dibandingkanjika menggunakan pemanas airtenaga listrik.

INDONESIA pernah mencoba untuk mela-kukan penganekaragaman penggunaanenergi pada masa lalu. Mikro-hidro danenergi surya sebagai sumber daya listrik,

Proyek listrik mikrohidropun hanya menempatkanmasyarakat sebagai konsumenlistrik. Pemeliharaan unitmerupakan tanggungjawab“proyek”. Maka ketika proyekberakhir, bangunan maupunalat-alat mikrohidro itu punpada akhirnya tidak berfungsi.

Pembangunan energi mataharidi Aceh pasca-tsunami Fo

to:

Gre

enp

eace

ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP

Masyarakat perlu tahubenar: mengapa energiterbarukan itu diperlukan, apakonsekuensinya jika tidakmemilih energi terbarukan,dan apa prasyarat agarpenerapan energi terbarukanitu benar-benar bisadirealisasikan. Masyarakat,peneliti, dan pihak-pihaklainnya perlu memperolehinsentif agar mereka tertarikuntuk mengadaptasi energiterbarukan.

207

Page 112: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

KEBIJAKAN ENERGI TERBARUKAN

FaktaSelama lima tahun, masyarakat di Propinsi Negros, Filipina, menentangsebuah proposal pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara dengankapasitas 50-MW karena akan merugikan lingkungan dan kesehatan wargalokal. Pada Agustus 2002, Departemen Energi Filipina akhirnyamengabulkan penolakan itu dan membangun pembangkit listrik tenagaterbarukan. Negros akan mendapatkan 100% energi dari sumber yang tidakmenimbulkan polusi, tidak akan habis dan tidak perlu mengimpor, energiterbarukan.

pemanfaatan sumber energi alternatif dapatdisimak pada tabel berikut. Namun demi-kian, agar potensi tersebut benar-benardapat dimanfaatkan dengan baik, diperlu-kan tindakan-tindakan pelestarian. Meles-tarikan daerah tangkapan hujan akan meme-lihara potensi tenaga air, baik PLTA maupunmikro-hidro.

Para environmentalis perlu mendorong semua pihak agarmemberikan perhatian yang patut terhadap masalah energi terbarukan

yang ramah lingkungan, kecuali biofuel yang melalui pembukaan hutandan nuklir. Semua pihak terkait akan melakukan aktifitas penelitian

dasar, penelitian terapan, proses adaptasi teknologi,dan investasi teknologi.

1. Tenaga Air 75.67 GW 4,200.00 MW2. Panas Bumi 27.00 GW 800.00 MW3. Mini/Micro hydro 458.75 GW 84.00 MW4. Biomasa 49.81 GW 302.40 MW5. Tenaga Surya 4.80 kwH/m2/hr 8.00 MW6. Tenaga Angin 9.29 GW 0.50 MW

Sumber: Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2005-2025 (2005)

Potensi dan Pemanfaatan Sumber Energi Alternatif di Indonesia

Jenis Sumber Potensi Kapasitas TerpasangNilai Satuan Nilai SatuanSECARA obyektif, Indonesia memiliki

cadangan sumber energi alternatifyang cukup besar, namun pemanfaat-annya masih relatif rendah. Tingkat

“Air, seperti agama dan ideologi,punya kekuatan untuk

memindahkan jutaan orang.Sejak masa kelahiran peradaban

manusia, orang-orang pindahuntuk mendekatkan diri pada air.

Orang-orang pindah ketika airterlalu sedikit. Mereka juga pindah

ketika air terlalu banyak.Orang-orang melakukan

perjalanan dengan menuruni air.Orang-orang menulis, menyanyi

dan menarikannya.Orang-orang berkelahi atasnya.

Dan semua orang,di manapun setiap hari,

memerlukannya.”

Pencetus “Glasnot” dan “Perestroika” di Uni Soviet

Mikhail Gorbachev

Foto

: D

ok.

WA

LHI

ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP 209

Page 113: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Tahun Padi Nasional 2004, suatu LSMmenca-nangkan untuk memasang 1,000buah kincir angin pompa air “Egra” (energigratis) di sepanjang jalur pantura dari Anyer(Banten) sampai Panarukan (Jatim). Tujuan-nya antara lain untuk memasyarakatkan tek-nologi sederhana, tepat guna, dan ramahlingkungan. Masyarakat dikenalkan denganmesin pompa air bertenaga angin yangdapat digunakan untuk mengairi sawah pa-da musim kemarau. Satu unit alat tersebut(dengan tambahan sebuah inverter untukmengubah arus DC menjadi AC 220 volt)dapat memasok listrik 1,000 watt jika anginbertiup selama 10 jam.

Tenaga ahli nasional tingkatan doktor,pernah menyajikan potensi silisium (anasiryang dijumpai dalam pasir) yang amat po-tensial untuk dijadikan sumber energi. Ga-gasan pemanfaatan biomasa, sebagai ke-bun energi sinar matahari, yang dapat di-manfaatkan sebagai sumber energi jugasudah diungkapkan pada tahun 2003.

Seorang siswi SMU di Singaraja jugamembuktikan, dirinya mampu mengkonversienergi gelombang menjadi energi listrik de-ngan peralatan sederhana. Baginya, pantai

KEUNGGULAN ENERGI LOKAL

INDONESIA bukan ruang hampa dari ga-gasan energi hijau. Ini adalah ruang yangmemberikan banyak kearifan lokal. Padakesempatan menyongsong Hari Bumi dan

Buleleng merupakan lautan energi terbaru-kan yang belum digali kemanfaatannya.

Itu semua merupakan contoh dari ke-unggulan lokal, yang sangat mungkin untukdikembangkan menjadi praktek-praktek pe-ngadaan energi ramah lingkungan. ParaEnvironmentalis perlu mendorong munculnyapikiran-pikiran unggul dalam negeri, baikorisinal maupun adaptasi; serta mendorongagar pikiran itu terus berkembang.

Para Environmentalis perlumendorong munculnyapikiran-pikiran unggul

dalam negeri, baikorisinal maupun adaptasi;

serta mendorong agarpikiran itu terus

berkembang.

“Onlytruly

radicalsfinance

therevolu-tion by

himself.”

Fast Company pembangkit mikrohidro menggunakanturbin model crossflowistrik

Ilust

rasi

: D

ok.

WA

LHI

Foto

: D

ok.

WA

LHI

ENERGI DAN LINGKUNGAN HIDUP 211

Page 114: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

BAGIAN 5

Pemerintah semakin imajinerdan minimalis.Ini kehendak

Washington Concensus.Lantas, bagaimana

mengendalikan kehidupanrakyat kebanyakan?

KORPORASIDAN LINGKUNGAN HIDUP

Page 115: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

“Segala hal di dunia ini ada dua. Di kepala kita, kita ada dua,baik dan jahat. Dengan mata kita, kita melihat dua hal, hal

yang adil dan hal yang buruk. Kita punya tangan kanan yangmemukul untuk kejahatan, dan kita punya tangan kiri yangpenuh dengan kebaikan, dekat dengan hati. Satu kaki kita

mungkin memimpin kita menuju jalan kejahatan, kaki yanglain mungkin membawa kita ke jalan yang baik.

Jadi semua hal ada dua, semua dua.”

(World Summit on Sustainable Development).Ketika perwakilan masing-masing negarayang hadir memberikan komentar, seoranglaki-laki yang mengaku berasal dari Shell,perusahaan raksasa minyak, berbicara atasnama Pemerintah Nigeria. Alih-alihmemberikan respon yang terkait dengan topikyang sedang didiskusikan, perwakilan Shellini mempromosikan apa yang Shell telah“sumbangkan” kepada Nigeria. Wakil resmiPemerintah Nigeria yang juga hadir dalamsidang itu hanya diam dan membiarkanpegawai lokal Shell tersebut meneruskanpidatonya.

Di belahan bumi lainnya, tepatnya diIndonesia, Dutabesar Kerajaan Inggris di In-donesia memberikan pernyataan yang dikutipberbagai media massa lokal dan nasionalagar Pemerintah DKI Jakarta menyetujuipermintaan perusahaan air Inggris, Thames,untuk menaikkan harga air bersih. Thamesmerupakan salah satu perusahaan multi-nasional yang diberi hak untuk melakukanpengelolaan air bersih di Jakarta.

Belum lama ini sejumlah petinggi Ke-dutaan Besar Australia di Jakarta mengakuidi depan parlemen Australia bahwa merekamelakukan serangkaian lobi kepada pe-jabat-pejabat pemerintahan Republik Indo-nesia. Hal tersebut dilakukan untuk melan-carkan usaha perusahaan-perusahaan per-

“Fasismeseharusnyalebih pantas

disebutsebagai

korporatismekarena ia hasilmerger antara

kekuatannegara dankorporat.”

Pemimpin fasis Italia

NEW YORK, 2001. Hari itu sidangresmi PBB dalam rangka persiapanmenuju Pertemuan Puncak tentangPembangunan Berkelanjutan

tambangan Australia yang ingin melakukanoperasi pertambangan di hutan-hutan lin-dung di Indonesia. Padahal, operasi sema-cam itu merupakan jenis kegiatan yang ter-larang dilakukan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 tahun

Benito Mussolini

Kepala suku Indian Pawnee

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Kepala Elang/Letakos-Lesa

KORPORASI DAN LINGKUNGAN HIDUP 215

Page 116: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Perusahaan-perusahaan besarjuga mengeluarkan banyak uanguntuk iklan-iklan mengkilap yang

mengampanyekan betapadalamnya komitmen atas persoalan

komunitas dan lingkungan. IklanShell pada Oktober 1999 di majalahNational Geographic, menampilkan

foto-foto hutan yang lebat danpernyataan komitmen Shell untukbekerja sama dengan masyarakat

adat dapat dijadikan sebagai contoh.

Shell seharusnya tahu, iklan-iklanmengkilat tidak mampu menghapus

ingatan tentang penggantunganpemimpin-pemimpin Ogoni oleh

pemerintah Nigeria karenamemprotes penghancuran hutanoleh Shell di kampung halamanmereka. Akan sungguh berbeda

hasilnya, jika mereka mau meng-gunakan uang itu untuk

membersihkan operasional kerjadan memperbaiki kehidupanmasyarakat yang berdiam di

wilayah yang terkena dampakkehadiran perusahaan.

1999 tentang Kehutanan. Dan akhir ceritamenunjukkan bahwa pemerintah Indonesiamengabulkan permintaan perusahaan-perusahaan pertambangan itu dan mengor-bankan hutan-hutan lindung yang merupakanwilayah penyangga terakhir yang dapatmenghindarkan rakyat banyak dari berbagaibencana.

Blokadegarasi Shelldi Inggris

korporasi terhadap negarayang berdaulat. Contoh-contohtersebut juga menggambar-kan bagaimana negarasebagai pemegang mandatrakyat –dan oleh karenanyaberkewajiban melindungikepentingan rakyat—telahbertindak untuk dan atas namakorporasi serta mengabaikankepentingan rakyat yang lebihbesar.

Dalam konteks yangberbeda-beda, ke-tiga situasidi atas merupakan potretkondisi mutakhir yangmenggambarkan kekuasaan

Sampah di Jakarta Foto

: H

enry

Lo

pu

lala

n

Foto: Dok. WALHI

Page 117: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

poration yang berasal dari bahasa Latin“corpus” yang berarti “badan”. Oxford En-glish Dictionary mengartikan corporationsebagai “a group of people authorized toact as an individual” (sekumpulan orangyang diberi kekuasaan (oleh negara) untukbertindak sebagaimana individu). Dalammelakukan aktifitasnya, korporasibertanggung jawab kepada segelintir orangyang menjadi pemegang sahamnya.

Keberadaan korporasi mendapatkanpengesahan dari negara. Namun demikian,seringkali negara bertindak dan mengeluar-kan berbagai kebijakan yang pada dasarnyamelayani kepentingan korporasi dan abaiterhadap kepentingan rakyatnya. Padahal,rakyat memberikan mandat kepada negarauntuk menyelenggarakan tata kelola (gover-nance) yang dapat menjamin terciptanyapenghormatan dan pemenuhan hak-hakwarga negara yang dijamin oleh konstitusi.

Sekarang ini ada lebih dari 40.000korporasi di seluruh dunia yang beroperasidi berbagai negara melalui 250.000afiliasinya. Dua ratus diantaranya menguasai25% dari seluruh aktifitas perekonomiandunia1. Beberapa raksasa korporasi global

NEGARA, KORPORASI DAN RAKYAT

“Apa yang disebut‘kapitalisme”

sesungguhnya sebuahsistem merkantilisme

korporat, dengan tiraniprivat yang tak terhitung

besar dan luasnyamengontrol ekonomi,

sistem politik, serta sosialdan budaya kehidupan,mengoperasikan usaha

tertutup, mendapatdukungan masif dari

negara yang berkuasadalam bidang ekonomi

domestik dan masyarakatinternasional.”

K ORPORASI adalah subyek hukumyang memiliki hak-hak yang serupadengan individu. Kata korporasidiadopsi dari bahasa Inggris cor-

bahkan memiliki kekuatan ekonomi yanglebih besar daripada negara. Philip Morris,misalnya, memiliki aktifitas ekonomi yangmelebihi New Zealand dan beroperasi di170 negara. Kekuatan ekonomi Mitsubishimelebihi Indonesia, negara yang menempati

Noam Chomsky

Ilmuwan dan kritikus AS

“Bukanlahtingkat

kemakmuranyang

mendatangkankebahagiaan,

tapi relasihati ke hati

dan cara kitamemandangdunia. Keduaperilaku iniada dalamkekuatan

kita.” Alexandr Solzhenitsyn

Foto

: Hen

ry L

opu

lala

n

KORPORASI DAN LINGKUNGAN HIDUP 219

Page 118: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Page 119: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

urutan ke-4 dari segi jumlah populasi dunia.Dari 100 kekuatan ekonomi terbesar di

dunia, 51 di antaranya korporasi dan sisanyaadalah negara. Dengan kekuatan ekonomisemacam ini korporasi memiliki kekuasaanuntuk mengontrol berbagai kebijakan di ber-bagai negara demi maksimalisasi keuntung-an (profit) yang merupakan tujuan utamamereka.

Korporasi multinasional (MultinationalCorporation, MNC)2 merupakan korporasiyang memiliki operasi di dua negara ataulebih. MNC memainkan peran yang sangatbesar dalam globalisasi yang mengusungideologi neoliberalisme3. Dengan jangkauanpengaruh dan kapital yang sangat besar,MNC memiliki keunggulan untuk berinvestasidi manapun di belahan bumi. Hal ini meng-akibatkan persaingan di antara negara-negara untuk dapat mengundang MNC ber-investasi di negara-negara tersebut. Negara-negara menawarkan berbagai keunggulankompetitif (competitive advantages) sepertipengurangan pajak, asistensi teknis, penyiap-an infrastruktur, serta standar lingkungan danburuh yang rendah.

Ideologi neoliberalisme secara sistema-tis diejawantahkan oleh tiga anak kandung-nya, yaitu WTO (World Trade Organization),Bank Dunia (World Bank dan bank-bankpembangunan multilateral lainnya, sepertiADB/Asian Development Bank, dll), serta IMF(International Monetary Fund). Ketiga anakkandung neo-liberalisme menjadi agen-agenyang memuluskan agenda korporasi melalui

an. Walaupun judulnya adalah “Sumber-daya Air”, namun dari segi substansi sebe-narnya UU SDA ini tidak jauh bergerak darisektor pengairan dan pengelolaan DaerahAliran Sungai (DAS).

Sejak Oktober 2001, DPR telah sibukmembahas RUU SDA. Proses ini jauh daripengawasan publik dan hanya melibatkanpemerintah sebagai satu-satunya narasumberdan mitra dalam pembahasannya. Sebagai-mana diungkapkan sebelumnya RUU ini disu-sun sebagai satu syarat pencairan utang dariBank Dunia, sehingga kerangka yang diba-ngun juga akan menyesuaikan dengan ke-rangka Bank Dunia yaitu promosi liberali-sasi sektor publik. Beberapa hal yang menja-di ciri liberalisasi sektor air di antaranyaadalah:

KUASA KORPORASI MENGUAT

pemaksaan berbagai kebijakan dengan im-balan diberikannya “akses pasar” serta “ban-tuan teknis dan finansial” (seringkali dalambentuk utang) kepada negara-negara peneri-ma “bantuan”. Alih-alih menjadi sejahtera,rakyat di negara penerima “bantuan” harusterjebak dalam jeratan utang dan mengalamibentuk baru dari kolonialisme korporasi.4

Lihatlah apa yang terjadi di Indonesia?Pada 1999 pemerintah Indonesia menanda-tangani paket utang dari Bank Dunia yangdisebut WATSAL (Water Sector StructuralAdjustment Loan) senilai US$ 300 juta.WATSAL salah satu dari empat paket pro-gram penyesuaian struktural (PRSAL II, SSNAL,dan Governace Reform Loan) sebagai im-balan dari pinjaman (utang) yang diberikanBank Dunia dalam upaya menanggulangikrisis ekonomi dan moneter yang melandaIndonesia sejak 1997.

Menurut Bank Dunia, restrukturisasi sek-tor air ini akan menghemat belanja negaradan mempercepat pemulihan makroekonomiIndonesia selepas krisis. Inefisiensi yang me-lekat pada pengelolaan sektor air diharap-kan juga akan hilang. Selain itu Bank Duniaakan memberikan keleluasaan yang besarbagi investasi asing dalam memasuki penge-lolaan di sektor air karena berbagai hambat-an regulasi akan dihilangkan.

Salah satu keluaran yang harus dihasil-kan oleh pemerintah sebagai syarat pencair-an utang adalah adanya suatu Undang-undang Sumberdaya Air (UU SDA) sebagaipengganti UU No.11/1974 tentang Pengair-

Perubahan mendasar yang terdapatdalam UU SDA bila dibandingkan denganUU NO.11/1974 adalah dibedakannya hakguna air menjadi dua kategori, yaitu hakguna pakai air dan hak guna usaha air. Hakguna pakai air adalah hak penggunaan airuntuk kebutuhan pokok sehari-hari atau non-komersial, sementara hak guna usaha airadalah hak untuk mengusahakan air bagitujuan-tujuan komersial. Hal ini secara eks-plisit telah menempatkan air sebagai barangkomoditi yang dapat diperjualbelikan.

Selain itu dalam UU SDA juga diperke-nalkan sistem kemitraan antara pihak penge-lola sumberdaya air (dalam hal ini pemerin- Fo

to:

Hen

ry L

op

ula

lan

KORPORASI DAN LINGKUNGAN HIDUPMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 222 223

Page 120: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

tah) dengan pihak swasta. Hal ini di kemudi-an hari dapat berpotensi menimbulkan kon-flik kepentingan (conflict of interest) di manaperusahaan atau swasta yang berorientasiprofit diberikan kewenangan untuk melaku-kan juga fungsi-fungsi sosial yaitu menyedia-kan air yang merupakan kebutuhan dasarmanusia dan makhluk hidup lainnya.

Pada 1997 saja, sedikitnya 20 investorasing dan nasional telah antri untuk melaku-kan investasi di sektor penyediaan air bersihdi berbagai kota di Indonesia dengan nilaitotal investasi sebesar Rp 3,68 triliun. Di an-tara investor asing yang terlibat dan tertarikdalam bisnis ini terdapat nama-nama yangsudah tidak asing lagi di kancah internasio-nal, antara lain Suez Lyonnaise Des Eaux(Perancis) dan Thames Water (Inggris). Duniaprivatisasi air global saat ini didominasi olehdua pemain utama yang keduanya berasaldari Perancis, yaitu Vivendi SA (yang memilikianak perusahaan Generale des Eaux) sertaSuez Lyonnaise des Eaux. Kedua korporasimulti/transnasional ini memiliki dan mengon-trol penyediaan air bersih di sekitar 120negara di lima benua.

AIR JADI KOMODITIDalam UU disebutkan bahwa sumber-

daya air yang dapat diusahakan meliputisumberdaya air yang terkandung pada airpermukaan (seperti sungai, danau, rawa, dansumber air permukaan lainnya), air tanahyang meliputi wilayah cekungan air tanah,

air hujan, serta air laut yang dimanfaatkandi darat.

Hal ini sangat mengkhawatirkan karenamembuka pintu bagi penguasaan dan pe-ngusahaan sumber-sumber air tanah (aqui-fer) bagi industri air dalam kemasan. Saatini di Indonesia, pasar air dalam kemasandikuasai oleh dua merk utama yaitu Aqua(yang dimiliki oleh Danone) serta Ades (yangdimiliki oleh Coca-Cola). Coca-Cola bahkanmemprediksikan bahwa dalam sepuluh tahunmendatang penjualan air dalam kemasan-nya akan melebihi penjualan minumanringannya. Menurut Harian Sinar Harapan,kedua korporasi multinasional tersebutmenyedot 2,73 miliar liter air tanah pada

Gaji CEO vs BuruhBerapa ongkos kerja dalam sehari? Tanyakan itu pada dirimu sambilmembandingkan gaji CEO korporat dengan upah harian pekerja di duniaketiga.

2001. Pasar air dalam kemasan memangsangat mencengangkan. Pada 1998, di selu-ruh dunia volume air dalam kemasan yangdiperdagangkan mencapai 18 miliar liter.Dapatlah dibayangkan berapa keuntunganyang didapatkan oleh korporasi multina-sional tersebut.

ONGKOS HIDUPSEMAKIN MAHAL

Prinsip full cost recovery pada dasarnyamembebankan biaya penyelenggaraanpenyediaan air untuk berbagai kebutuhantersebut kepada pengguna air (konsumen),tanpa membedakan apakah penggunanyadari kalangan yang tidak mampu atau pun

Foto

-fot

o: D

ok.

WA

LHI

Aksi anti privatisasi air di Brasil

KORPORASI DAN LINGKUNGAN HIDUP

Guatemala Rp3.367ElSavador Rp5.460Nikaragua Rp2.093Honduras Rp3.913Haiti Rp2.730]Meksiko Rp4.550China Rp2.548Indonesia Rp1.820Burma Rp364Bangladesh Rp1.183-Rp1.820Rumania Rp1.547-Rp3.367Rusia Rp1.001-Rp5.096Toko Kulit AS Rp27.300-Rp35.400Teritori AS di Saipan Rp27.300

Millard Drexler, GAP Rp6.006.000.000.000Phil Knight, Nike Rp27.300.000.000David Glass, Wal-Mart Rp364.000.000.000Kekayaan keluarga Walton Wal-Mart Rp614.250.000.000.000

Pendapatan CEO pada 1998 (termasuk gaji, bonus, saham)Gaji buruh/jam

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 224 225

Page 121: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

dari kalangan berduit.Di dalam UU SDA disebutkan, peng-

guna sumberdaya air dikenakan iuran untukmenanggung pembiayaan pengelolaansumberdaya air yang penentuannya didasar-kan atas perhitungan ekonomi rasional. Mes-kipun besarnya iuran harus mempertimbang-kan kemampuan ekonomi kelompok peng-guna namun tidak disebutkan mekanismepenghitungannya bagi kelompok yang tidakmampu.

Liberalisasi berbagai sektor yang me-nyangkut hajat hidup orang banyak tidakterlepas dari skema dominan dari globali-sasi ekonomi. Dampak yang sangat gam-blang adalah terjadinya suatu fenomena ev-erything is for sale, bahkan untuk hal-hal yangsemula dianggap keramat dan tidak mung-

kin dijual, seperti kesehatan, pendidikan, ke-arifan tradisional, kode genetik, bibit, dll.Demikian pula di sektor air. Beberapa pe-ngalaman di negara-negara yang sebelum-nya telah menerapkan liberalisasi sektor airmembuktikan bahwa telah terjadi berbagaidampak di antaranya sebagai berikut:

Terjadinya ketidakadilan sosial; satudampak utama dari globalisasi ekonomiadalah makin lebarnya jurang antara si kayadan si miskin. Seperlima (20%) populasi ter-kaya dunia mengkonsumsi 86% total sumber-daya yang ada di dunia. Liberalisasi di sektorair juga akan menyebabkan keterbatasan ak-ses bagi rakyat miskin untuk mendapatkanair dalam kualitas dan kuantitas yangmemadai. Liberalisasi air di berbagai

negara menunjukkan bahwa harga air yangdijual oleh korporasi makin lama mengalamipeningkatan, yang seringkali tidak diimbangidengan peningkatan kualitas. PrivatisasiPDAM di DKI Jakarta yang dimulai pada 1Februari 1998 ternyata tidak menunjukankinerja yang menggembirakan. Dari jajakpendapat yang dilakukan Majalah Tempoedisi 26 November 2000 di DKI Jakarta me-nunjukkan bahwa kualitas dan layanan pro-duksi PDAM belum bagus. Oleh karena itusebagian besar responden menolak kenaikantarif yang diusulkan oleh PDAM. Kesimpulanyang hampir mirip juga pernah dilakukanoleh Harian Republika edisi 26 Februari2000 yang mengatakan bahwa hasil jajakpendapat dari pemakai PDAM DKI Jakartamengeluhkan kualitas dan pelayanan yangbelum meningkat semenjak diswastanisasi-kan.

Hilangnya ketahanan dan kedaulatanpangan; ketika suatu DAS dikuasai olehkorporasi –sebagaimana yang dipersyarat-kan dalam WATSAL—petani skala kecil ti-dak lagi memiliki kedaulatan atas peman-faatan air bagi pertaniannya. Aliran air kesawah mereka dapat sewaktu-waktu diputusoleh korporasi penguasa DAS untuk kepen-tingan kelompok tertentu yang dapat mem-bayar lebih mahal. Ketika terjadi musim ke-ring di Meksiko bagian tengah (1995) peme-rintah Meksiko memutus suplai air ke petanidemi memenuhi kebutuhan industri asingyang beroperasi di wilayah tersebut. Di In-donesia, petani harus rela tidak mendapat-

kan air karena pintu air dari waduk Jatiluhurditutup untuk kepentingan penyelenggaraanPekan Olahraga Nasional (PON). Bayang-kan bila nantinya DAS tersebut dikuasi se-penuhnya oleh korporasi multinasional.

Kerusakan lingkungan; pengelolaansumberdaya air yang bertumpu pada kor-porasi multinasional akan lebih menguta-makan profit di atas fungsi-fungsi sosial dankelestarian. Apalagi ketika terjadi liberalisasidimana air akan dapat dijadikan komoditiuntuk ekspor. Paradigma pembangunanekonomi yang berorientasi ekspor akan me-nyebabkan terjadinya pengurasan sumber-sumber air secara besar-besaran tanpamempertimbangkan aspek kelestarian danfungsi-fungsi ekologisnya, seperti halnyayang telah terjadi di sektor kehutanan danpertambangan.

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK); Pe-ngalaman di berbagai negara menunjukkanbahwa seringkali privatisasi selalu diikuti de-ngan terjadinya PHK. Di Inggris, korporasimem-PHK sekitar 25% dari pekerjanya, yangmencakup sekitar 100.000 orang pekerja,ketika mereka memperoleh hak atas sistempengelolaan air. Di Eropa Timur, ketika ter-jadi privatisasi sektor air, mereka merumah-kan 30% dari pekerjanya dalam kurun waktubeberapa tahun saja. Demikian pula yangterjadi di Sidney, Australia. Ketika DewanAir diprivatisasi, ribuan pekerja kehilanganpekerjaannya dan harga air yang dibe-bankan kepada konsumen naik dua kali lipathanya dalam waktu 4 tahun.

KORPORASI DAN LINGKUNGAN HIDUP

Foto

: Is

tim

ewa

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 226 227

Page 122: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Pengelolaan air di kota Porto Alegre, ibukotaPropinsi Rio Grande do Sul di Brasil, satu contoh yangmenunjukkan bahwa publik dapat mengambil alihkembali domainnya. Departamento Municipal doAgua e Esgoto (DMAE), perusahaan pengelola air diPorto Alegre, mengalami transformasi ketika PartaiBuruh (Partido dos Trabalhadores, PT) meraih suaradalam Pemilu 15 tahun lalu. Setelahnya, DMAEmenunjukkan perubahan yang cukup mendasardalam hal partispasi dan kontrol publik secarademokratis atas operasi dan investasinya.

Suatu dewan yang terdiri atas perwakilan wargadibentuk dan bertugas melakukan pengawasan ataskinerja harian perusahaan. Selain itu, keputusan-keputusan mengenai operasi dan investasi DMAEdilakukan berdasarkan proses penganggaran (budget-ing) yang partisipatif. Seperti sektor-sektor publiklainnya di Porto Alegre, warga menentukan secaralangsung prioritas anggaran di dalam perusahaanpengelola air milik publik tersebut. Melalui proses-proses pertemuan publik, setiap warga memiliki hakuntuk menyuarakan aspirasinya. Model partispasisemacam ini memungkinkan terjaminnya akses airbersih bagi kaum miskin karena mereka terlibatsecara langsung dalam proses penentuan kebijakandan bisa mendapatkan prioritas. Pada saat ini, 99,5%warga kota Porto Alegre memiliki akses air bersih.

Berkaca pada Porto Alegre:Mengklaim Kembali Domain Publik

Eksekutif kepalaDisney Michael Eisnerdibayar 575,6 juta dollarAS pada 1998, 25.070dollar AS adalah gajirata-rata di Disney.

Aktivitas Ekonomi Dunia

Sebanyak 200korporat terbesardunia mengontrol28% aktivitasekonomi dunia.

Tapi, hanyamenampung kurang

dari 0,25% tenagakerja global

Kekayaan 84 orangterkaya di dunia lebih

besar daripada GDPChina dengan 1,3

milyar jiwa.

Page 123: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

[halaman baru][foto-foto: artega

kab_manokwari.jpg, VO_logo.jpg,VOC_ship_amsterdam.jpg]

[Foto: tambang rio tinto/repro]

di jurang kemiskinan, bercokol raksasa kor-porasi multinasional pertambangan PT.Freeport Indonesia (PTFI). Saham PTFI dikua-sai oleh Freeport McMoRan Copper andGold, Inc. (81,28%), satu korporasi multina-sional yang berkantor pusat di New Orleans,Amerika Serikat. Rio Tinto, satu raksasapertambangan Anglo-Australia, menguasai16,6% saham Freeport McMoRan dan 40%saham di operasi pertambangan PTFI.

Dan bayangkan kekayaan rakyat Papuayang dikuasai oleh korporasi multinasionaltersebut: 2,3 sampai 3 milyar ton bijih min-eral berharga yang mengandung 1,17%tembaga dan 1,18 ppm (satu bagianpersejuta) emas. Angka tersebut setaradengan 26,9 milyar kilogram sampai dengan35 milyar kilogram perak, dan 2,7 juta kilo-gram sampai 3,5 juta kilogram emas. Belumlagi berbagai logam dan mineral berhargalainnya yang kandungannya tidak sebesaremas dan perak namun jenisnya sangatberagam. Melalui sistem Kontrak Karya,pemerintah Republik Indonesia memberikankuasa penuh kepada PTFI berupa wilayahkonsesi seluas 2.160.182 hektar (kira-kiraseluas Belgia) yang mencakup wilayah

DEMOKRASI TAK ADA HARAPAN

DI ujung timur Nusantara, di satu pu-lau yang dikenal memiliki kekayaanalam yang sangat besar namun se-bagian besar penduduknya berada

“Militerisme…adalah tembok

pelindung utamakapitalisme.

Jika militerisme tidakmenyokong,kapitalismeakan jatuh.”

Helen Keller

pegunungan berketinggian 4.000 meter diatas permukaan laut sampai dengan wilayahpesisir di selatan.

Dan apakah kiranya yang didapat olehrakyat Papua? Hilangnya gunung-gunungyang merupakan tempat sakral komunitasadat dan danau-danau di pegunungan yangmenjadi tempat bersemayamnya arwah paraleluhur; tercemarnya sungai-sungai olehlimbah hasil proses pemurnian bijih (tailing);hilangnya sungai di dataran rendah yangdijadikan tempat pembuangan ratusan jutaton tailing; puluhan ribu hektar daratan danpuluhan ribu hektar lautan yang tercemar.Dan daftar ini masih terus berlanjut denganberbagai catatan kekerasan aparat kemanannegara yang selama puluhan tahun bertindakuntuk dan atas nama korporasi melakukanberbagai tindakan represi –penangkapan,

Kapal perang Amsterdam milik VOC Foto

: D

ok.

WA

LHI

Artega, Manokwari

Foto

: D

ok.

WA

LHI

KORPORASI DAN LINGKUNGAN HIDUP 231

Page 124: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

penyiksaan, pembunuhan, penculikan,perusakan harta benda— kepada warga Pa-pua yang bersuara menuntut tindakan yangsewajarnya dari tamu yang sedang bertan-dang ke rumahnya.5

Sejarah menunjukkan bahwa perjalananproses kapitalisme akan berujung padakolonialisme. Revolusi kapitalisme di Baratmulai tumbuh sejak kehancuran sistem feodaldan berekspansi secara cepat dan masif me-lalui sistem pasar kolonial yang lebih besar.Sistem ini melibatkan hubungan segitiga an-tara Eropa (pusat manufaktur), Afrika (sumbertenaga kerja), dan ‘Dunia Baru’ (sumberbahan mentah dan bahan baku) yang me-

ngalami proses ekstraksi dengan biayasemurah mungkin. Akumulasi dari sistem eko-nomi semacam ini membantu mempercepatproses industrialisasi di Barat. Proses pen-carian “Dunia Baru” sebagai bagian inte-gral dari sistem pasar global pada masa itumendorong perkembangan kolonialisme kor-porasi yang juga berfungsi sebagai pembukajalan bagi kolonialisme negara.

Sejarah penjajahan di Nusantara jugatidak terlepas dari peran dominan korporasidi dalamnya. The Dutch East India Com-pany atau lebih dikenal di Indonesia sebagaiVOC (Vereenigde Oostindische Compagnie)dibentuk pada 1602 ketika pemerintah Kera-

jaan Belanda memberikan hak monopoliuntuk menjalankan aktvitas kolonial di Asia.VOC merupakan korporasi multinasionalpertama di dunia. VOC juga merupakankorporasi pertama di dunia yang menjualsaham untuk mendapatkan modal. Padaparuh kedua abad ke-17 VOC merupakan

korporasi terkaya di dunia dengan kekayaanyang tak pernah terbayangkan sebelumnya.Kekayaan VOC mencakup 150 kapaldagang, 40 kapal perang, 50.000 pekerja,angkatan bersenjata berkekuatan 10.000tentara, dengan pembayaran dividen men-capai 40%.

Sejarahmenunjukkan bahwa

perjalanan proseskapitalisme akan

berujung padakolonialisme.

Revolusi kapitalismedi Barat mulaitumbuh sejak

kehancuran sistemfeodal dan

berekspansi secaracepat dan masif me-

lalui sistempasar kolonial

yang lebih besar.

Gerakan Swadeshi sebagai bagian dari gerakan kemerdekaan India, taklain strategi ekonomi yang berhasil mengusir penjajahan Inggris danmeningkatkan kondisi perekonomian India. Kaum nasionalis India percayabahwa penyebab kehancuran ekonomi India sebagian disebabkan olehkolonisasi Inggris. “Swadeshi” yang berarti “keswadayaan” digambarkanoleh Mahatma Gandhi sebagai “…seruan kepada konsumen agar menyadaribahwa dia juga melakukan penindasan melalui dukungan terhadapindustri-industri yang telah mengakibatkan pemiskinan, bahaya terhadappekerja, umat manusia dan makhluk lainnya”.

Gerakan Swadeshi dilakukan antara lain dengan memboikot produk-produk Inggris dan menghidupkan kembali produk-produk lokal yangdihasilkan sendiri serta menghidupkan teknik-teknik produksi yangditemukan oleh warga setempat. Swadeshi sebagai strategi merupakan fokusutama dari Mahatma Gandhi, yang menyebutnya sebagai jiwa dari Swaraj(penguasaan diri).

Gerakan Swadeshi juga memfokuskan gerakannya pada pemberdayaandesa atau kampung. Sebagaimana diucapkan oleh Mahatma Gandhi: “Indiasejatinya tidak ditemukan di beberapa kota yang ada, tetapi pada 700.000lebih kampung yang ada di India. Bila kampung-kampung tersebut hancur,maka India juga akan hancur”.

Swadeshi: Gerakan MelawanKolonialisme Korporasi

KORPORASI DAN LINGKUNGAN HIDUP

Foto

: Is

tim

ewa

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 232 233

Page 125: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

melakukan praktik-praktik kehumasan dankamuflase hijau (greenwash). Dalam banyakkesempatan korporasi menggambarkan diri-nya sebagai “sahabat lingkungan” serta“penyelamat kaum miskin”.

Strategi kamuflase hijau juga digunakanoleh korporasi untuk menjawab berbagaikritik yang dialamatkan kepadanya. Alih-alihmelakukan perbaikan secara sungguh-sung-guh atas berbagai kinerja operasinya, kor-porasi memilih mengeluarkan dana jutaandollar dan meminta konsultan kehumasanmenyiapkan berbagai kemasan iklan dankampanye untuk menutupi berbagai dampaknegatif yang diakibatkan oleh operasinya.

Menjelang dilaksanakannya KonferensiTingkat Tinggi (KTT) mengenai PembangunanBerkelanjutan pada 2002, korporasi dankelompok-kelompok lobi mereka telah mem-perbaiki keterampilan kamuflase hijau mere-ka dan berusaha meyakinkan pemerintahserta badan-badan global lainnya agar terusdapat mendominasi pasar global. Transfor-masi image dan peran dari industri (terutamaMNC) dilakukan untuk membajak agenda-agenda pembangunan berkelanjutan (sus-tainable development) yang dicetuskan pada

KAMUFLASE KORPORASI HIJAU

SALAH satu cara yang dipakai olehkorporasi untuk meluaskan pasarnyadan meningkatkan dominasinya atasekonomi global adalah dengan

KTT Bumi di Rio de Janeiro, Brazil pada tahun1992. Propaganda sistematis ini dilakukanoleh korporasi secara terus menerus sehinggaakhirnya publik percaya bahwa korporasi

“Ketika mesin-mesin dankomputer-komputer, mo-tif-motif keuntungan dan

hak-hak kepemilikianlebih penting ketimbangmanusia; tiga kekuatan

raksasa rasisme,militerisme, dan

eksploitasi ekonomi tidakakan bisa dihentikan.

Revolusi nilai-nilaisesungguhnya kemudianhari akan menyebabkan

kita bertanya tentangkeadilan dari banyakkebijakan politik yangkita putuskan hari ini.”

Martin Luther King, Jr

pejuang kemanusian danantirasialisme

KORPORASI DAN LINGKUNGAN HIDUP

Foto

: Is

tim

ewa

235

Page 126: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

memang memainkan peran penting dalammewujudkan pembangunan berkelanjutan,dan melupakan kenyataan bahwa merekaadalah bagian dari masalah.

Upaya pembajakan agenda pem-bangunan berkelanjutan ini dimulai padatahun 1990, ketika seorang industriawanSwiss, Stephan Schmidheiny, membentuk Fo-rum Bisnis bagi Pembangunan Berkelanjutan(Business Council for Sustainable Develop-ment, BCSD). Selanjutnya Schmidheiny ber-hasil meyakinkan 48 pemimpin bisnis darikorporasi-korporasi besar dunia untuk

bergabung dan mengembangkan WBCSD.Korporasi-korporasi ini, bersama dengan Ka-mar Dagang International (InternationalChambers of Commerce, ICC) dengan suk-sesnya mempromosikan agenda pasarbebas, teknologi baru, dan pertumbuhan eko-nomi sebagai faktor penting dalam mempro-mosikan pembangunan berkelanjutan. BCSDmerupakan salah satu sponsor utama yangikut mendanai KTT Bumi tahun 1992.

Walau berusaha menunjukkan berbagainiat baik dalam konteks pembangunanberkelanjutan, WBCSD dan ICC tidak dapat

menyembunyikan wajah mereka yangsebenarnya terkait dengan konferensi-konferensi PBB tentang Perubahan Iklim,Bahan Beracun Berbahaya, serta isu-isu yangterkait dengan krisis ekologi global. WBCSDdan ICC secara sistematis melakukan lobiuntuk menghambat ditetapkannya berbagaiaturan global yang lebih efektif. Yangmenjadi prioritas utama mereka adalah

mempertahankan aturan-aturan ekspansiperdagangan dan investasi global yangbersifat pro-bisnis.

Dan wajah sejati korporasi nampakdengan jelas ketika praktik-praktikpelanggaran terhadap aturan lingkunganhidup, pelecehan hak-hak pekerja, sertapelanggaran hak asasi manusia terusberlangsung di seluruh dunia.

Iklan Cevron dimajalahinternasional

Foto

: R

epro

Tim

e

Foto

: Rep

ro T

emp

o

IklanRiaupulpdi Tempo

Lumpur panas dampak kecerobohan PTLapindo Brantas menggenangi pemukiman diPorong, Sidoarjo, Jawa Timur Fo

to:

Gre

enp

eace

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 236

Page 127: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

serta propaganda sistematis yang digunakanoleh korporasi untuk melanggengkanpengambilalihan diam-diam (silent takeover) cara berpikir kita. Aksi semacam inibermain di wilayah ide dan gagasan, di manatujuan utamanya adalah mengekspos logikayang salah kaprah dan menawarkan carapandang baru. Aksi langsung di aras inisalah satu alat untuk mendekolonisasi caraberpikir kita yang selama ini terhegemonioleh propaganda korporasi yang sistemik.

Aksi pertama yang dilakukan olehjaringan ekologi radikal Earth First! satucontoh yang bagus untuk menggambarkanbagaimana aksi langsung menantangasumsi ini dilaksanakan. Pada 1981, ketikabanyak kelompok konservasi berkampanyemenentang pembangunan bendungan baru,Earth First! memasang spanduk raksasapada tembok bendungan Glen Canyon yangmenggambarkan retakan pada dinding damtersebut. Simbol yang sangat sederhana inimengirimkan pesan yang sangat kuat kepadakelompok-kelompok lainnya bahwa meng-hadang pembangunan dam baru tidaklahcukup. Kampanye harus dilakukan untukmembongkar dam-dam yang ada dan mela-kukan restorasi sungai menjadi seperti kondisialaminya semula.

Dalam paradigma industri yang men-dominasi alam, pertanyaan tentang pem-bongkaran dam raksasa merupakan satu halyang tak terpikirkan sebelumnya. Aksi tersebutkemudian menantang asumsi yang ada danmembuka ruang politik bagi wacana baruuntuk mendorong agenda tersebut. Dua de-kade berikutnya, di akhir 1990-an, peme-rintah Amerika Serikat ternyata benar-benarmelakukan pembongkaran dam tersebut.

Merdeka dari Belenggu Propaganda

STRATEGI aksi langsung menantangasumsi (direct action at the point ofassumption) ini menargetkan mitos-mitos, kebohongan, argumen irasional

Aksi Earth First! di Portland

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Menolak pembakaran batubara

Foto

: D

ok.

WA

LHI

KORPORASI DAN LINGKUNGAN HIDUP

Foto

: Is

tim

ewa

239

Page 128: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

[halaman baru][foto-foto: iklan CSR rio tinto, ]

mengatur akuntabilitas (tanggung gugat) kor-porasi multinasional merupakan aspek pen-ting dalam rangka mendorong agenda pem-bangunan berkelanjutan agar benar-benardapat terwujud.

Pertumbuhan korporasi multinasionalberskala global secara cepat dan masif yanglintas batas negara telah menyulitkankomunitas-komunitas lokal yang berusahamenuntut tanggung gugat korporasi. Korpo-rasi multinasional dalam hal ini dapat “ber-wajah ganda” sehingga sulit bagi pihak-pihak yang dirugikan untuk menentukan“kewarganegaraan” dari korporasi yang ber-sangkutan dan mengajukan tuntutan tang-gung gugat terhadapnya.

Dari waktu ke waktu, korporasi multi-nasional mengkonsolidasikan kekuasaan danpengaruhnya kepada pemerintah dan poli-tikus lokal dan nasional. Dengan kondisi ter-sebut, sulit terwujud keadilan dari sistem lokaldan nasional yang diharapkan oleh komuni-tas yang berusaha menuntut tanggung gugatkorporasi melalui mekanisme legal nasionalyang ada.

Menjawab tuntutan adanya kerangkalegal bagi tanggung gugat korporasi, PBB

AKUNTABILITAS KORPORASI

yang dipengaruhi oleh kelompok lobi kor-porasi lebih memilih untuk mengambilstrategi yang didasarkan pada inisiatif suka-rela dari koporasi. UN Global Compactdiciptakan untuk mendukung proses menujuinisiatif sukarela korporasi. Beberapa inisiatifregional lainnya juga dikembangkan yangkesemuanya merupakan mekanisme sukarelayang tidak menyediakan sarana dan meka-nisme tanggung gugat secara hukum yangmengikat.6

Sementara itu kelompok-kelompok bis-nis mempromosikan apa yang mereka sebutsebagai Corporate Social Responsibility(CSR). Dalam praktiknya, CSR lebih upayakehumasan korporasi yang memfokuskanupaya-upayanya pada aktifitas-aktifitaskaritatif dan tidak menjawab problem men-dasar yang menjadi keprihatinan utamakelompok-kelompok komunitas dan masya-rakat madani lainnya.

“Kita hidup di dunia benda,dan hubungan kita dengan benda

itu bahwa kita tahu caramemanipulasi atau

mengkonsumsi mereka.”BANYAK pemimpin negara menyadari

bahwa globalisasi harus mendukungupaya-upaya pembangunan berke-lanjutan. Suatu kerangka legal yang

Filsuf dan psikoanalis Jerman kelahiranAmerika,1900-1980

CSR Rio Tinto Foto

: R

epro

Rio

Tin

to R

evie

w

Erich Fromm

KORPORASI DAN LINGKUNGAN HIDUP 241

Page 129: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

JC Penny, Victoria’s Secret, IBM,Toys R Us, dan TWA adalahperusahaan-perusahan Amerika yangmendapatkan keuntungan denganmemerkerjakan para tahanan. Paratahanan yang dikenai hukumanpenjara panjang untuk kesalahanpenggunaan drug dalam skala kecil,sangat bias rasisme, dan penjara-penjara dijalankan olehperusahaan untuk mendapatkankeuntungan. Penjualan buruh-buruhmurah ke perusahaan-perusahaan,pengenaan tarif untuk tempat tidurdan kamar tahanan, maka kamuakan mendapati sebuah sistemmodern pekerja terbelenggu –sebuah kondisi sosial yang disebutjuga sebagai perbudakan.Fo

to:

Do

k. W

ALH

I

Page 130: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

BAGIAN 6

Semua sudah tandas.Negara tak punya apa-apa lagi.

Kita hanya budak dan harusmenanggung utang

yang tak kita nikmati.Republik kita telah tergadai.Inilah kisah kebangkrutan

sebuah negeri di khatulistiwa.

GLOBALISASIDAN LINGKUNGAN HIDUP

Page 131: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

“Tidak ada batasdalam perjuangan hidup mati. Kita

tidak bisamengabaikan apa

yang terjadi ditempat lain di

dunia ini. Sebuahkemenangan satu

negara atasimperialisme juga

berartikemenangan kitajuga. Kekalahansatu negara jugakekalahan kita

semua.”

adalah rumah tangga yang bangkrut.Dan jika kita bangkrut secara finansial

sangat mungkin kita juga bangkrut secarasosial, moral dan lingkungan (environt-men-tal).

Jangan silau pada mobil-mobil mewahyang berseliweran di sela-sela gedung per-kantoran mentereng Jakarta. Jangan pulapercaya begitu saja pada angka-angka per-tumbuhan ekonomi dan investasi yang di-paparkan presiden dan para menteri-nya.Angka-angka itu mengecoh.

Saatnya mengakui, Indonesia adalahsalah satu negeri pengutang terbesar didunia. Dan makin hari, makin besar jumlahutang kita, serta makin berat beban yangharus kita tanggung. Setiap tahun Indonesiaharus menyisihkan makin banyak dana untukmembayar cicilan pokok dan bunga utang.

Anggaran untuk membayar utangmengalahkan anggaran untuk membiayaipembangunan infrastruktur ekonomi dansosial, untuk membiayai pendidikan dankesehatan rakyatnya, untuk membiayaipemberantasan kemiskinan, serta untukmembiayai pemeliharaan lingkunganalamnya.

Lebih buruk dari itu. Seperti keluargayang terjerat utang kepada rentenir, Indone-sia kehilangan baik martabat, kendalimaupun kedaulatannya untuk mengurus diri-

sendiri. Ada banyak cerita di dunia nyatatentang bagaimana seorang ayah rela mela-kukan apa saja, termasuk menjual anak ga-disnya, karena jeratan utang yang meng-gunung. Analogi ini persis bisa diterapkanpada Indonesia.

Demi membayar utang, para pejabatnegara melakukan apa saja tanpa banyakpikir. Menjual murah perusahaan negarayang strategis dan sensitif seperti Indosat.Menjual murah nasib puluhan jutaan rak-yatnya dengan mencabut subsidi sosial danbahan bakar seperti belum lama ini dila-kukan. Menjual murah aturan hukum danperundangan—hukum perburuhan, perta-nahan, lingkungan, bahkan hukum yang me-lindungi hak asasi manusia—demi memikatinvestor swasta asing maupun domestik.

Besarnya beban pemba-yaran utang dan terlalu se-dikitnya dana serta subsidipembangunan, khususnyapembangunan sosial, telahmemperparah problem ke-miskinan dan pengang-guran di Indonesia.

Makin miskin negara dan bangsa, ma-kin sulit bangkit secara ekonomi dan makinbesar utangnya. Bahkan untuk membayarutang kini kita harus menambah utang baru.Indonesia sudah masuk ke ”debt trap”, ter-jerat dalam lingkaran setan utang terus-menerus yang membawa konsekuensi makinburuk bagi rakyatnya.

B AYANGKAN Indonesia sebuah ru-mah tangga. Dan, bayangkan ang-garan negara adalah anggaran ke-luarga. Kita akan tahu Indonesia

Ernesto Che GuevaraPraha, 2000 Fo

to:

Do

k. W

ALH

I

GLOBALISASI DAN LINGKUNGAN HIDUP 247

Page 132: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Dan Indonesia tidak termasuk dalam daftar.Negara miskin yang utangnya di-

ampuni: Benin, Bolivia, Burkina Paso,Kambodia, Ethiopia, Ghana, Guyana, Hon-duras, Madagaskar, Mali, Mozambik,Nikaragua, Niger, Rwanda, Sinegal,Tajikistan, Tanzania, Uganda dan Zambia.

Negeri-negeri itu dinilai punya bebanutang terlalu berat sehingga kemungkinankecil bisa bangkit, bahkan untuk memberimakan atau layanan dasar seperti kesehatandan pendidikan yang memadai bagi rakyat-nya. Seperti apakah negeri yang bisa dikate-gorikan ”sulit bangkit” itu?

IMF mengelompokkan negeri yangdihapuskan utangnya ke dalam kategori HIPC(heavily indebted poor countries). Merekaadalah negeri yang rasio utang terhadapekspornya lebih besar dari 150% dan rasiopembayaran bunga utangnya terhadapekspor lebih besar dari 15%.

Indonesia sebenarnya masuk dalam ka-tegori itu. Rasio Indonesia untuk duaindikator tadi bahkan lebih buruk dari rata-rata negeri HIPC. Pada 1998, rasio utangIndonesia terhadap ekspornya mencapai252% dan rasio bunga utang terhadap

ekspor mencapai 33%. Dalam beberapatahun terakhir, rata-rata separuh pengeluar-an pemerintah pusat dipakai untuk memba-yar utang.

Pada 2006, total pembayaran utangluar dan dalam negeri mencapai Rp 166,64triliun. Tidak ada negeri yang proporsi pem-bayaran utangnya terhadap anggaran tahun-an seberat Indonesia.

Tapi, Indonesia anehnya tidak masukkategori negeri yang utangnya bisa diha-puskan. Meski Bank Dunia dalam laporan”Global Development Finance 2000 dan2001” memasukkan Indonesia ke klasifikasinegeri termiskin, yakni SILIC (severely in-debted low income countries), Indonesiadikeluarkan dari daftar negeri yang diusulkanutangnya dihapuskan. Alasannya? Badan-badan keuangan dunia menilai jumlah utangIndonesia terlalu besar untuk bisa diampuni,yang jika dilakukan bakal membuat rugipara kreditor, yakni negeri-negeri maju.

Total utang 19 nega-ra yang diampuni tadihanya 5% dari utangluar negeri Indonesia.Boleh jadi Indonesiaadalah negeri miskinyang sombong dan ti-dak pernah belajar da-ri kemiskinannya.

Terlalu Besaruntuk Diampuni

T AHUN 2006 lalu, Dana MoneterInternasional (IMF) setuju mengha-puskan utang 19 negara miskin yangtotalnya mencapai US$ 3,3 miliar.

PADA 1967, utangpemerintah Indonesiahanya 2 miliar dollar AS(atau hanya Rp 2 triliun,dengan nilai dollar ASkala itu setara Rp 1.000).Selama Orde Baru danOrde Reformasi, Indonesiaterus menumpuk utangmakin besar, yang pada2005 nilainya mencapaiRp 1.282 triliun atausekitar 130 miliar dollarAS.

Sebelum KrisisEkonomi 1997,Pemerintah Indonesiatidak punya utangdomestik dalam valutarupiah. Namun, setelahmenerbitkan obligasidalam negeri untukmembiayai penyelamatandunia perbankan,pemerintah berutang baruRp 658 triliun.

Dalam beberapa tahunterakhir, pembayaran

utang asing maupundomestik sekitar 50% darianggaran, dan 60% daripendapatan pajak, atau52 persen dari produkdomestik bruto (PDB).

Pada 2004, pemerintahsetuju membayar seluruhcicilan pokok dan bungautang luar negeri senilaiRp 68,8 triliun (US$ 6,8miliar). Pada tahunberikutnya, Indonesiamengalokasikan Rp 71,98triliun (US$ 7,1 miliar)untuk membayar cicilanpokok dan bunga utangluar negeri.

Pada 2006 pemerintahharus membayarangsurang pokok danbunga utang luar negerisebesar Rp 91,71 triliundan Rp 74,93 triliun utangdalam negeri. Total utangharus dibayar sebesarRp 166,64 triliun.

Utang Negara yang Menggunung

Page 133: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

pemerintah kepada investor swasta makinbesar.

Pengusaha dan pemodal swasta, baikasing maupun domestik, diundang dan dipi-kat untuk membangun jalan, jembatan, ru-mah sakit, sekolah, jaringan listrik, layananair minum dan perumahan rakyat yang se-muanya dulu dipandang merupakan sektorpublik dan kewajiban pemerintah untukmenyelenggarakannya.

Dari sinilah muncul gagasan tentangprivatisasi. Dan privatisasi menuntut deregu-lasi. Privatisasi menuntut penyusutan perandan kewajiban pemerintah dalam melin-dungi hak-hak ekonomi-sosial masyarakat-nya, khususnya masyarakat yang termiskin.

Swasta berorientasi pada laba, dan pe-merintah harus menawarkan iming-imingyang menarik agar pengusaha dan investormau menanam modalnya ke sektor-sektorpublik tadi.

Iming-imingnya tidak hanya keringananpajak. Tapi juga mempermudah perizinan,memperluas konsesi monopolistik, melong-garkan sanksi dan aturan, termasuk aturanpelestarian lingkungan. Artinya, menuntutpemerintah melonggarkan aturan dan menu-runkan standar perlindungan kepada masya-rakatnya.

Dalam rangka memikat investor, peme-

rintah juga memberi wewenang swasta me-masang tarif ”sesuai pasar” bagi setiap pro-duk dan jasa yang dijual kepada publik,yang seringkali terlalu lebih mahal dan mem-buat orang miskin sulit mendapatkannya. In-donesia tidak sendirian dalam persainganmemikat investor. Banyak negara kini ber-lomba untuk menarik investasi yang jumlah-nya makin sedikit.

Dengan jumlah utang yang kelewat be-sar dan sangat dahaga akan dana untukpembangunan, Indonesia punya tantanganlebih besar dibanding banyak negara Asialain dalam memikat investor. Tawaran Indo-nesia harus sangat menarik. Akibatnya jelas:makin rendah standar dan kualitas sosial-ekonomi rakyatnya, serta makin rendah pulakualitas lingkungan hidupnya.

”A beggar can’t choose”. Seorang pe-ngemis tidak punya banyak pilihan, bahkantidak berhak memilih.

Indonesia mungkin masih memiliki wila-yah dan batas fisik yang jelas, dari Sabangsampai Merauke. Tapi, negeri ini sudah bu-kan lagi milik kita. Indonesia seisinya sudahtergadai.

Privatisasi: Perlombaan ke Dasar Sumur

Deputi Menko KesraBidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan

“Sepuluh orangIndonesia meninggal setiap

hari akibat kemiskinan”D ANA publik (negara) yang tersediauntuk pembangunan makin sedikitakibat beratnya beban pembayaranutang. Itu membuat ketergantungan

Sujana Royat

“Jika kamu hanya bisamenghadiahi satu hal

pada anak-anak, makahadiahkanlah

semangat hidup.”

Bruce Barton

Sekolah dasar di pedalaman Kalimantan Foto

: Ti

mu

r A

ng

in/K

eyw

ord

In

no

vativ

e C

om

mu

nic

atio

n

GLOBALISASI DAN LINGKUNGAN HIDUP 251

Page 134: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

berutang besar. Namun, ketergantunganpada utang yang terus membesar juga dipicuoleh strategi pembangunan ekonomi yangkeliru dan didiktekan badan-badankeuangan internasional seperti IMF (DanaMoneter Internasional) dan Bank Dunia.

Pada 1967, sebentar setelah jatuhnyaPresiden Soekarno, Indonesia bergabungdengan IMF. Langkah ini merupakan syarat

DARI MANA DATANGNYA UTANG?

K ORUPSI, kolusi dan nepotismeadalah salah satu penyakit serius In-donesia dan merupakan salah satufaktor yang membuat negeri ini

Penulis Jerman

“Utang adalahkemiskinanterparah”

Magnus Gottfried Lichtwerpinjaman dan bantuan yang diberikanlembaga itu untuk memulihkan ekonomi In-donesia yang rusak sepeninggal Soekarno.

Sejak itu, Indonesia berada di bawahkendali Inter-Governmental Group on Indo-nesia atau IGGI (belakangan diubah jadiThe Consultative Group on Indonesia atauCGI), sebuah badan yang berisi semuanegeri dan lembaga keuangan Barat,termasuk IMF. Badan asing itu memutuskanberapa besarnya utang yang dikucurkan,namun lebih dari itu, memiliki wewenangmenyetujui neraca anggaran Indonesia(belanja negara tak boleh lebih dari 10%terhadap PDB) dan mendiktekan arahkebijakan ekonomi negeri ini.

Lewat para ekonom dan menteri yang

kemudian dikenal sebagai ”Kelompok Ma-fia Berkeley”, IMF dan Bank Dunia antaralain mengarahkan Indonesia menjadi negeriprodusen barang ekspor atau yang dikenaldengan ”export-led growth development”.IMF dan Bank Dunia juga menarik Indone-sia lebih jauh untuk menerapkan konsepekonomi makin liberal yang dicirikan antaralain oleh privatisasi dan deregulasi.

Sejak itu standar kehidupan masyarakatIndonesia memang membaik, kemiskinanmenurun secara drastis, dan pendapatan per

kapita terus meningkat, meski semua iniditopang oleh utang. Namun, bahkan utangtadi tidak dinikmati secara merata oleh rakyatIndonesia.

Barat menilai Indonesia patut menjadicontoh sukses pembagunan ekonomi,kandati secara politik Orde Baru di bawahSoeharto berwatak represif dan korup.Negara-negara kreditor, bank serta lembagakeuangan internasional sangat senangmenawarkan pinjaman baru terus-menerusyang pada akhirnya membuat Indonesia kiantergantung pada utang.

Jumlah utang luar negeri meningkattajam menjelang akhir pemerintah Soeharto.

Suharto di PBBNew York,

1970-anFoto

: D

ok.

WA

LHI

GLOBALISASI DAN LINGKUNGAN HIDUP 253

Page 135: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Hanya dalam tempo lima tahun (1991-1995), utang luar negeri Indonesia melonjak50% dari US$ 72 miliar menjadi US$ 107miliar.

Pinjaman bahkan masih terus diberikanmeski Bank Dunia tahu bahwa dalam jumlahcukup besar pinjaman itu hilang ke liangkorupsi. Dalam sebuah laporannya setelahkejatuhan Soeharto, Bank Dunia mengata-kan sekitar 30% dari pinjamannya ke Indo-nesia telah dikorupsi.

Besarnya utang tidak dinik-mati secara merata oleh rakyatIndonesia. Meski angka kemis-kinan absolut turun menjadi se-kitar 20% pada dasawarsa1990-an, sekitar separoh pen-duduk Indonesia hanya beradasedikit saja di atas garis kemis-kinan. Hampir 100 juta orangmudah tergelincir menjadi mis-kin akibat guncangan inflasi se-dikit saja, apalagi setelah Krisis1997.

Setiap bayiyang baru lahir

di Indonesiatelah terbebani

utangsebanyak

Rp 7,3 juta. Badan Dunia untuk Anak-Anak(Unicef)

Foto

: Hen

ry L

opu

lala

n

Foto

: D

ok.

Wa

lhi

Page 136: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

utang Indonesia bengkak lebih besar lagimelalui beberapa cara.

Pertama, Indonesia harus berutang lebihbanyak untuk memulihkan diri dari krisis.utang luar negeri bertambah menjadi US$144 miliar pada 1998.

Kedua, penambahan jumlah utangdiikuti dengan memberatnya beban pemba-yaran utang akibat jatuhnya nilai rupiah ter-hadap dolar. Utang dibayar dalam bentukdolar yang nilainya naik lima kali lipat darisebelum krisis.

Ketiga, pemerintah Indonesia membia-yai dunia perbankan yang kolaps dengancara menerbitkan surat utang (obligasi). Mes-ki obligasi ini dalam bentuk rupiah dan diter-bitkan hanya di Indonesia, jumlahnya sangatbesar: Rp 600 triliun. Rakyat, lewat peme-rintah, harus membayar utang domestik inibaik pokok maupun bunganya.

Pada 1998, Indonesia menandatanganipaket keuangan darurat, pinjaman US$ 43miliar. Pemerintah Indonesia menyedikan diriuntuk menjalankan program penyesuaianstruktural (Structural Adjusment Program/SAP)yang meliputi liberalisasi perdagangan danmeretrukturisasi sektor kehutanan. Paket itu

RESEP BERACUN BANK DUNIA DAN IMF

juga menuntut penghapusan subsidi sosialpada bahan bakar dan makanan, menye-babkan kesulitan besar bagi orang miskin,menciptakan kekacauan sosial.

Krisis yang terjadi pada 1997 tidak bisadipisahkan dari resep-resep kebijakan IMFdan Bank Dunia yang keliru di masa lalu.

Di samping menutup mata terhadapkorupsi Orde Baru, IMF dan Bank Dunia terusmenekan Indonesia untuk makin jauh terlibatdalam ekonomi berbasis pasar. Padapertengahan 1980-an, misalnya, IMF danBank Dunia mendesakkan deregulasi(liberalisasi) perbankan yang sangat berisikodengan membuka seluas-luasnya sistemperbankan tanpa ada proteksi dan kontrol.

“Selama bertahun-tahun,negara-negara kaya dan

lembaga-lembaga kantongmereka seperti Bank Duniadan IMF melemparkan batuke negara-negara miskin,

meminta mereka untukmembayar hutang.”

Andrew Simms

Ketua Program Ekonomi Globaldi New Economics Foundation

K RISIS ekonomi 1997, tidak hanyamenciptakan inflasi yang memicupengangguran dan proses pemis-kinan. Krisis ini menambah jumlah

Kerusahan besar melandaJakarta 13-14 Mei 1998:penjarahan, pembakaran,dan pemerkosaan.Ratusan orang, mungkinribuan, tewasterpanggang di pusat-pusat pertokoan yangsengaja dibakar. Fo

to:

Bod

i C

h./

Do

k. D

&R

GLOBALISASI DAN LINGKUNGAN HIDUP 257

Page 137: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Bank Dunia Mengaku BersalahAkibat deregulasi, jumlah bank swastameningkat tajam seperti cendawan musimhujan. Kebijakan ini telah membuat ekonomiIndonesia rentan terhadap bencana finansialyang kemudian memang terjadi pada 1997.

Ketika krisis memagut, pada Oktober1997, tanpa pertimbangan masak IMF ber-balik arah: meminta Bank Indonesia menutup16 bank. Perintah tak bertanggungjawab inimemberi pukulan telak kepada seluruh bank.Dan pemerintah, lewat Bank Indonesia, di-paksa menyelamatkan situasi. Dengan me-nerbitkan obligasi rekap, pemerintah me-nambah utang baru sebesar Rp 600 triliununtuk menyuntik modal bank-bank itu, terma-suk bank-bank swasta milik konglomerat.

Pemerintah Indonesia kini memilikiutang luar negeri yang besar dan utang da-lam negeri yang sama besarnya. Dengandua beban itu, Indonesia sangat rawan ter-hadap guncangan ekonomi eksternal. Setiapguncangan ekonomi dunia potensial mem-perlemah rupiah dan sekaligus inflasimeningkat, yang keduanya bisa membuatpembayaran utang pemerintah meningkatsecara berlipat-lipat.

Besarnya pembayaran utang luar negeridipengaruhi oleh nilai rupiah. Jika rupiahjatuh maka beban utang luar negeri otomatismeningkat. Sementara besarnya pembayaranutang domestik tergantung pada tingkat sukubunga. Jika suku bunga meningkat akibatinflasi, seperti setelah pemerintah menaikkanharga bahan bakar belum lama ini, makabeban pembayaran otomatis meningkat.

kantong staf dan politisi Indonesia tanpa bisadipertanggungjawabkan.”

Beberapa bulan kemudian, pada Febru-ari 1999, Bank Dunia mengeluarkan laporanpengakuan dosa: para staf lembaga ke-uangan itu tidak berusaha mencegah—justruikut berkolusi—dalam korupsi Rezim OrdeBaru.

Selama 32 tahun pemerintahannya,Soeharto menerima US$ 25 miliar pinjamanBank Dunia. Dan selama itu pula, Bank Du-nia selalu membuat pujian terhadap situasiekonomi Indonesia yang disebutnya sebagai“keajaiban Asia”.

Para staf Bank Dunia di Jakarta, menurutlaporan tadi, berusaha memoles citra ke-ajaiban Indonesia terlalu lama demi menja-ga hubungan baik dengan salah satu klienterbaiknya.

Atau mungkin, kata laporan itu lagi, stafBank Dunia terlalu bersemangat untuk me-nunjukkan prestasi dirinya dengan membuatpenilaian bagus terhadap kerja mereka diIndonesia.

Para staf Bank Dunia memegang perankunci dalam setiap kebijakan ekonomi In-donesia, negeri yang ”secara luas dipersepsi-

Untuk mencapaikestabilan fiskal, pemerintahharus menjalankan surplusprimer. Konsekuensinyapemerintah harus menyunatpengeluaran, termasukmenghapus subsidi danmemangkas danapembangunan,meningkatkan pendapatanlewat pajak (yang jugamemberatkan rakyat) sertameminta tambahan utangbaru. Gali lubang tutuplubang. kan dalam lingkungan Bank Dunia sebagai

keajaiban dan simbol sukses lembaga itu.”Dengan kantor perwakilan yang besar,

staf Bank Dunia sebenarnya memiliki aksesyang mudah ke pejabat senior yang biasa-nya menyiapkan catatan kebijakan rahasiasehingga semestinya mereka bisa memilikiperan untuk mencegah korupsi. Tapi, itu takdilakukan.

Melaporkan korupsi hanya akan meru-sak reputasi Bank Dunia di Indonesia, sehing-ga para staf enggan “melihat secara telitimodel pembangunan Indonesia.”

Manajemen Bank Dunia cenderungmengumbar pepujian terus-menerus terha-dap kinerja pemerintah Indonesia dan secarasignifikan mendukung munculnya rasa puas-diri serta sikap toleran terhadap penyele-wengan. Hasilnya: korupsi terus menjadiproblem di Indonesia.

PADA Oktober 1998, sebuah laporaninter Bank Dunia menyebutkan “seti-daknya 20%-30% dari dana pemba-ngunan Indonesia masuk ke dalam

Suhartomenyatakan berhentidan menyerahkan kekuasaanpada Habibie,serta meninggalkanhutang segunung

Foto

: A

nta

ra

Kantor Bank Dunia

Foto

: D

ok.

WA

LHI

GLOBALISASI DAN LINGKUNGAN HIDUPMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 258 259

Page 138: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

kan. Sepanjang 2005, pemerintah menerbit-kan obligasi internasional (dalam bentukdolar) senilai Rp 25 triliun, dan ditambahobligasi serupa senilai Rp 25 tiliun lagi pada2006.

Utang kepada bank dan kreditor inter-nasional lain juga bertambah, meski penam-bahannya kecil. Pada awal 2006 ini, AsianDevelopment Bank (ADB) menyetujui utangbaru sebesar US$ 50 juta (atau Rp 0,5 triliun)yang akan dipakai untuk menyelenggarakanprogram infrastruktur pedesaan miskin.

Jika saja tidak membayar cicilan danpokok sebesar Rp 170 triliun pada 2006,Indonesia bisa membiayai programpemberantasan kemiskinan jauh lebih besardari pinjaman ADB tadi. Tanpa berutangbaru, Indonesia bahkan sebenarnya bisamembiayai peningkatan anggaran sosialsebanyak 6% dari PDB seperti yang pada2004 diusulkan UNDP (Badan PBB untuk Pro-gram Pembangunan). Indonesia adalahsalah satu negeri dunia yang anggaransosialnya untuk pendidikan dan kesehatansangat kecil: yakni 3%.

Meski Soeharto telah lama jatuh, kebi-jakan penanganan utang tidak berubah.

BENALU YANG TAK MAU PERGI

Pemerintah tetap memilih menambah utangbaru ketimbang meminta penguranganutang. Tradisi gali lubang tutup lubang masihlestari.

Para elit Indonesia memilih untukmenambah utang baru ketimbang memintapemotongan utang. Lingkaran setan utangini lestari karena adanya semacam simbiosismutualisme antara kaum elit Indonesia, yakniekonom dan politisinya, dengan para pejabatkeuangan dunia seperti Bank Dunia sertaIMF.

Kaum elit Indonesia menginginkan jalanpintas mendapatkan dana pembangunan,yang sebagian bisa dikorup. Mereka patuhmelaksanakan resep pembangunan ala IMF/Bank Dunia meski tahu resep itu beracun.

Di ujung lain, lembaga keuangan duniamembutuhkan ”customer” patuh seperti In-donesia. Dengan utangnya yang besar, In-donesia dikenal sebagai klien utama, dan

“Pemerintah memilihmemuaskan kreditordaripada melindungi

belanja sosialmasyarakat”

Koordinator Koalisi Anti Utang (KAU)

Kusfiardi

DIBAYANGI kurangnya dana pem-bangunan, Pemerintahan SusiloBambang Yudhoyono telah me-nambah utang baru secara signifi-

Foto

: H

enry

Lo

pu

lala

n

John Howard dan SBY

Foto

: D

ok.

WA

LHI

GLOBALISASI DAN LINGKUNGAN HIDUP 261

Page 139: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

selalu setia membayar utang tak peduli be-rapa ongkos yang diharus ditanggung publik.

Ini juga simbiosis yang tidak demokratis,sekaligus anomali dalam era reformasi In-donesia belakangan ini. Meski dalam aspeklain telah tersentuh keterbukaan politik,perundingan-perundingan tentang utang danapa konsekuensinya terhadap nasib jutaanorang tidak pernah menjadi perdebatanpublik yang transparan. Perundingan tentangutang tetap terbatas di kalangan elit.

Simbiosis mutualisme itu menjadi pa-rasit bagi publik. Utang akhirnya menjadisarana eksploitatif baik bagi kaum elit Indo-nesia maupun bagi lembaga keuangannegara maju. Beberapa studi menunjukkanbahwa alih-alih membantu negeri miskinseperti Indonesia, mekanisme utang justrutelah lebih banyak menyedot sumber dayake negeri-negeri Barat dan Utara. Koloni-alisme belum hilang meski banyak negaradi Asia maupun Afrika telah secara formalmerdeka.

Dalam konteks Indonesia, eksploitasi itudimungkinkan oleh kepatuhan yang nyaristotal ekonom dan politisi Indonesia terhadaplembaga-lembaga keuangan dunia, sepertiIMF dan Bank Dunia. Padahal, di banyakbelahan dunia lain, gelombang kritik terha-dap lembaga keuangan dunia ini sedangmengalami pasang naik.

IMF dan Bank Dunia tidak hanya di-pandang eksploitatif dalam soal utang negeriberkembang. Dua lembaga itu dinilai me-nyebarkan resep pembangunan, yakni

MENGENYAHKAN KONSEP”THE PUBLIC GOOD”

Mengurangitanggungjawab bersama danmenggantikannya dengan”kewajiban individu”.Membiarkan kaum termiskinuntuk menemukan solusisendiri atas mahalnya layanankesehatan, pendidikan dankeamanan sosial sertamenyebut mereka ”malas”jika mereka gagal.

neoliberalisme di bawah dalih globalisasi,yang implikasinya merusak. Bersama WTOdan forum seperti World Economic Forum,dua lembaga itu dituduh sebagai penyebabketimpangan dunia yang makin lebar, prosespemiskinan, eksploitasi dan kerusakanlingkungan dalam derajat serius.

Inti Pandangan NeoliberalismePASAR YANG BERKUASA

Mempreteli peran dankewajiban pemerintah, serta

membebaskan perusahaan”swasta” dari setiap ikatan

yang dikenakan olehpemerintah tak peduli

seberapa besar kerusakansosial yang bisadisebabkannya.

PANGKAS ANGGARANPUBLIK UNTUKLAYANAN SOSIAL

Kurangi anggaransosial seperti pendidikan,kesehatan, dan air bersih,semua itu atas namapengurangan perannegara.

DEREGULASIMemangkas hukum dan

aturan yang bisa mengurangipenciptaan laba, termasuk

ukuran-ukuran untukmelindungi hak buruh dan

pelestarian lingkungan hidup.

PRIVATISASIMenjual perusahaan,

barang dan layanan miliknegara kepada investorswasta. Walaupun dilakukanatas nama efisiensi yang lebihbesar, yang seringkali memangdibutuhkan, privatisasimengkonsentrasikankemakmuran kepada segelintirtangan dan membuat rakyatmiskin tak bisa mendapatkanbarang serta layanan yangmahal.

Tak bebas dari belenggu utang

Foto

: H

enry

Lo

pu

lala

n

GLOBALISASI DAN LINGKUNGAN HIDUPMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 262 263

Page 140: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

trasi. Mereka mewakili 700 organisasi diseluruh dunia. Sasaran demonstrasi merekaadalah Pertemuan Tingkat Menteri WTOyang berlangsung di kota itu, yang antaralain membicarakan penyatuan dunia menja-di satu kesatuan dagang, atau yang seringdisebut sebagai globalisasi. Para demons-tran berhadapan dengan pengamanan ketat.Bentrok tak terhindarkan. Demonstrasi damaiini berakhir ricuh, ribuan terluka dan ratusanlainnya dijebloskan ke tahanan.

Sampai beberapa tahun kemudian, pe-ristiwa itu dikenal sebagai ”The Battle of Se-attle” atau “Pertempuran Seattle”. Ini meru-pakan salah satu demonstrasi terbesar dikota Amerika sejak Perang Vietnam, danmenjadi simbol gerakan anti-globalisasi yangmenguat belakangan ini.

Hampir seperti ritual, demonstrasi besaryang militan kini mewarnai hampir setiapkali diselenggarakan perundingan WTO.Terakhir, belasan orang ditangkap dalamprotes terhadap sidang itu di Hongkong,Desember 2005.

Apa sebenarnya yang salah dengan glo-balisasi sehingga memperoleh penentanganyang demikian keras? Bukankah globalisasi

GERAKAN ANTINEOLIBERAL

adalah sesuatu yang mulia, menyatukan umatmanusia dalam kemakmuran kebersamaan?Tidakkah globalisasi sesuatu yang tak terhin-darkan ketika dunia menyusut dan batas-batas negara luruh akibat perkembanganteknologi dan sarana transportasi?

Tapi, yang lebih penting, kenapa glo-balisasi harus menjadi kepedulian kaum en-vironmentalis seperti kita? Dan di mana posi-si kita dalam hal ini?

Seperti setiap fenomena modern, glo-balisasi adalah tren yang penuh kontradiksi.Globalisasi menawarkan harapan, namunjuga merampok harapan. Globalisasi me-nyediakan potensi munculnya tatanan duniayang manusiawi, namun juga barbar.

Globalisasi sebagai simbol kerjasamabangsa-bangsa dunia dalam menuju ke-makmuran bersama secara bermartabattidak selayaknya ditolak. Namun, gelom-bang protes terhadap globalisasi sekarangini memang lebih terfokus terutama pada

“Manusia yang tahubahwa cukup adalah cukup

akan selalu cukup.”S EATTLE, Amerika Serikat, berderakpada 30 November 1999. Di jalan-an kota tempat Microsoft bermarkasitu sekitar 70.000 orang berdemons-

Lao-Tzu

Seattle, 1999 Foto

: D

ok.

WA

LHI

GLOBALISASI DAN LINGKUNGAN HIDUP 265

Page 141: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

aspek ekonomi yang terbukti merusak.Globalisasi ekonomi gagal meningkat-

kan kesejahteraan dunia seperti dijanjikan,dan justru sebaliknya menciptakan strukturyang timpang dan ekspoitatif. Kegagalan ituterletak terutama pada serangkaian kebi-jakan ekonomi neoliberal salah arah, namundipromosikan besar-besaran.

Kritik terhadap globalisasi akhirnyaidentik dengan kritik terhadap neoliberalisme,serangkaian kebijakan ekonomi yang efeknyasangat mencolok: si kaya makin kaya dan simiskin makin miskin. Neoliberalisme berciri-kan antara lain pada promosi lantang ten-tang liberalisasi perdagangan dan investasi,privatisasi dan deregulasi, kata-kata yangsetiap hari kita baca dan dengar di mediamassa.

Pandangan ini tidak hanya dipromosi-kan tapi dipaksakan secara tidak demokratis.Banyak negara berkembang, seperti Indone-sia, resep neoliberalisme merupakan bagianterpadu dari paket utang yang diberikan olehnegara-negara Barat dan Utara, oleh IMF,Bank Dunia dan ADB. Negara berkembangyang berutang, seperti Indonesia, tidak bisamerumuskan kebijakan ekonomi sendirisesuai kepentingan rakyatnya. Mereka tidakbisa memilih lain kecuali menerapkan rang-kaian kebijakan itu dirumuskan oleh elit eko-nomi dunia IMF dan Bank Dunia yang ber-markas di Washington, dan karenanya seringdisebut sebagai ”The Washington Consen-sus”.

IMF dan Bank Dunia menjadi semacam

negeri-negeri maju seperti Amerika, Je-pang dan Inggris, pemilik sahamterbesar. IMF juga bertindak sebagaipenyaring akses Indonesia ke keuangandan modal internasional. Untuk bisameminjam ke pasar modal dunia, ataumemperoleh pinjaman dari negeri maju,pertama-tama dia harus memperolehrestu dari IMF.

IMF sendiri mengakui membuat kesa-lahan ketika sebuah tim staf kecil IMF,hanya setelah dua pekan di Jakarta, me-minta Bank Indonesia menutup 16 bankpada 1 November 1997. Ongkos dariblunder ini telah berakibat pada mening-katnya beban utang domestik raksasasenilai 80 milyar dollar AS (Rp 700 triliun).Sebelum krisis ini, Indonesia tidak me-miliki beban utang domestik yang

lembaga ”supra pemerintah” dengan politisidan ekonom yang tidak pernah dipilih dantidak akuntabel meski kebijakannya punyapengaruh dahsyat di negara-negaraberkembang.

”The Washington Consensus” mencip-takan pengangguran dan proses pemiskinandengan resep-resep kebijakannya yangsecara patuh dilaksanakan para ekonomkita: memperketat belanja pemerintah de-

signifikan.IMF tidak hanya bertanggungjawab

atas utang yang menggunung. TekananIMF agar negeri-negeri pengutang meng-hapus subsidi bahan bakar, misalnya, jugatidak dipertimbangkan secara masak-ma-sak dan tidak akuntabel terhadap kekuatandemokratik. Kenaikan harga bahan bakarmerupakan alat bagi IMF untuk secaracepat mengumpulkan dana bagi anggar-an Indonesia, yang sebagian besar diantaranya untuk membayar utang.

Para pejabat IMF dan Bank Duniayang mewakili investor asing punya suaralebih kuat dari keputusan politisi Indone-sia yang dipilih secara demokratis.

Negosiasi IMF/Bank Dunia dan pe-merintah Indonesia hampir selalu besifatrahasia. Warga Indonesia tidak tahu persisapa yang dilakukan atas nama merekadan biaya besar yang berkaitan dengankebijakan yang dipaksakan oleh kreditorasing. Sangat tidak demokratis.

ngan memangkas anggaran sosial danmenghapus subsidi; membuka pasarnyauntuk impor, termasuk impor bahan panganyang berkibat pada kehancuran ekonomipertanian lokal; serta membuka lebar negeriuntuk modal asing meski itu harus dilakukandengan melonggarkan hukum dan undang-

I MF punya peran kunci dalam meng-gunungnya beban utang publik Indo-nesia, baik luar negeri maupun domes-tik. Lembaga itu didominasi oleh

undang yang melindungi rakyat setempat.Sesuai dengan namanya, “The Wash-

ington Consensus” juga seringkali menjadibagian integral dari kebijakan politik luarnegeri AS. Mengikuti secara buta resep IMFdan Bank Dunia artinya sama saja denganmenjadi orbit ekonomi-politik Amerika.

Peran IMF yang Tidak Demokratis

Foto

-fot

o: D

ok.

WA

LHI

GLOBALISASI DAN LINGKUNGAN HIDUPMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 266 267

Page 142: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

MITOS: Demokrasi dan kapitalismeberjalan seiringREALITAS: Demokrasi dan ekonomi pasaryang sehat memang cita-cita bagus karenamenjadi basis bagi berkembangnya masya-rakat yang mampu mengorganisasikan diridan memperlakukan anggotanya secara se-tara. Tapi, kapitalisme adalah pembunuhmaut bagi keduanya. Kapitalisme mencip-takan ilusi di dalam pikiran mereka yangberkuasa bahwa ideologi ini merupakan me-sin kemakmuran sementara faktanya meru-pakan mesin perusak dan pencipta ketim-pangan. Dalam definisi, desain dan praktek,kapitalisme adalah sistem yang akan meng-konsentrasikan kekuasaan ekonomi ke tangansegelintir orang dan mengenyampingkanbanyak orang, artinya tidak demokratis.

MITOS: Globalisasi akan mengakhirikemiskinanREALITAS: Globalisasi ekonomi menciptakankemakmuran, tapi hanya untuk segelintir elityang diuntungkan oleh konsolidasi kapital,merger, teknologi skala global, dan aktivitasfinansial seperti bursa saham dan bursauang. Pasang naik perdagangan bebas danglobalisasi semestinya ”mengangkat semuakapal” dan mengakhiri kemiskinan. Tapi,dalam setengah abad setelah diperkenalkan,lebih banyak kemiskinan di dunia ketimbang

GLOBALISASI: MITOS DAN REALITAS

sebelumnya, dan situasinya terus memburuk.

MITOS: Globalisasi akan mengakhirikelaparan duniaREALITAS: Globalisasi pertanian telah gagaldalam mengatasi krisis kelaparan di dunia.Pada kenyataannya, justru telah memper-buruk krisis. Selama dua dasawarsa terakhir,jumlah pangan di dunia terus meningkat,namun meningkat pula jumlah kelaparan.Sebuah studi PBB belum lama ini menun-jukkan bahwa dunia sebenarnya cukup akanpangan. Problemnya ada dalam distribusiyang tak merata. Globalisasi produksipangan telah meminggirkan petani kecil daritanahnya dan menggantinya dengan industri

Globalisasi ekonomimenciptakankemakmuran, tapihanya untuk segelintirelit yang diuntungkanoleh konsolidasikapital, merger,teknologi skala global,dan aktivitas finansialseperti bursa sahamdan bursa uang.

Foto

: D

ok.

WA

LHI

GLOBALISASI DAN LINGKUNGAN HIDUP 269

Page 143: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

pertanian kimiawi yang padat mesin.Globalisasi produksi pangan memproduksipangan yang salah dalam suatu proses yangmembuat jutaan petani kehilangan tanah,tak punya rumah, miskin uang, dan bahkantak bisa memberi makan sendiri.

MITOS: Globalisasi baik untuklingkunganREALITAS: Globalisasi secara inheren bersifatmerusak alam karena menuntut produk danjasa bergerak ribuan kilometer keliling dunia,melonjakkan ongkos lingkungan yang demi-kian mahal dalam bentuk polusi udara danair, peningkatan konsumsi energi, danpenggunaan bahan kemasan serta pengawetkimiawi yang tak terurai. Kemakmuran yangdiperoleh dari perdagangan dunia sangatsedikit yang dibelanjakan untuk program per-baikan lingkungan. IMF dan Bank Dunia justrupraktis memastikan perusakan lingkungan.

MITOS: Globalisasi ekonomi tidak bisadihindariREALITAS: Para pendukung globalisasiekonomi cenderung melukiskan globalisasisebagai proses yang tak terhindarkan, ataumenjadi muara logis dari seluruh benturangaya ekonomi dan teknologi yang berjalanselama berabad-abad. Mereka melihat glo-balisasi sebagai hukum alam. Tapi, globali-sasi ekonomi bukanlah evolusi yang natural.Lembaga-lembaga dunia seperti IMF, BankDunia, GATT, NAFTA dan WTO menempat-kan nilai ekonomi di atas nilai-nilai lainnya,

serta menindas kemampuan tiap negarauntuk melindungi lingkungan, buruh, dankonsumen. Globalisasi semacam itu bahkancenderung menolak kedaulatan sertademokrasi sebuah negeri jika negeri itunampak merintangi ”perdagangan bebas”.Tapi, tak satu pun dari itu tak bisa dihindari.Menyebut globalisasi sebagai tak terhindar-kan adalah upaya menghipnotis orang untukmeyakini bahwa tak ada yang bisa dilakukanuntuk mencegah globalisasi, sehingga men-ciptakan sikap pasrah dan pasif.

Globalisasiproduksi panganmemproduksipangan yangsalah dalam suatuproses yangmembuat jutaanpetani kehilangantanah, tak punyarumah, miskinuang, dan bahkantak bisa memberimakan sendiri.

Foto: Dok. WALHI

GLOBALISASI DAN LINGKUNGAN HIDUP

Foto: Dok. WALHIAksi Perempuan

271

Page 144: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

bekerja untuk kekuasaan korporat” atau yanglainnya.)

Lobby. . . . . Naikkan isu keadilan global dengansemua pengambil keputusan. Perubahaniklim dapat kamu bicarakan dengan ang-gota DPRD atau para birokrat pemerintahan

Ubah Gaya Hidupmu. . . . . Ukur jejak ekologidirimu dan keluargamu dan berusaha untukmenurunkannya hingga ke level sustainable.Fokuslah, baik pada hal-hal yang memberiperbedaan besar (bersepeda daripadaberkendara) maupun pada perbaikan-per-baikan kecil (seperti daur ulang) – lihat sajasitus People and Planet dan Best Foot For-ward.

Bikin Pilihan-Pilihan Etisssss. . . . . Setiap hendakmengkonsumsi sesuatu, biasakan untukmembuat pilihan-pilihan positif. Bergaya hi-dup organik. Beli produk fair trade. Kurangimakan daging. Hindari multinasional. Du-kung usaha lokal. Kunjungi pasar tradisional.

Jadilah Karyawan Pro-Aktif. Tingkatkanpraktek bisnis bertanggung jawab dengankaryawanmu – sekarang ini ada banyak con-toh praktek yang bagus dari perilaku korporatprogresif, seperti socially-responsiblesourcing, audit lingkungan, investasi etika,dan lain-lain. (Di bagian ini juga dapatmenjadi versi hard-core dari pesan, “jangan

Sebarkan pertanyaan..... Perubahan politikmembutuhkan perubahan kebiasaan masya-rakat awam. Bicaralah pada teman-temandan kolegamu tentang globalisasi – tunjuk-kan bahwa itu hal yang paling penting dihadapan ita sekarang ini. Gunakan pesan-pesan kunci, seperti “kita kehilangan etikaberpolitik,” atau “pelayanan kesehatan burukkarena hanya diurusi sedikit tangan, tanpamelibatkan publik.” Dan lain-lain. Dan kamutidak perlu punya semua jawaban – yangpenting melontarkan pertanyaan. Sebuahorganisasi bernama Ruckus menjalankan se-kolah perlawanan damai dan memilikibanyak ide bagaimana cara menyampai-kan pesan dengan aksi langsung tanpamenyertakan kekerasan. Tengok sajawww.ruckus.org

Kampanye. . . . . Dukung satu dari banyak kam-panye yang berusaha untuk mengontrolglobalisasi, seperti kampanye-kampanyeyang dilakukan The World DevelopmentMovement, People and Planet, Friends ofEarth, Sahabat Walhi, dan lain-lainnya.

desa, aturan perdagangan internasionaldengan pejabat pemerintahan dan anggotaparlemen, juga isu Protokol Kyoto (dan sikapAS atas protokol tersebut) yang pentingdiketahui para pengambil kebijakan di nega-ra ini. Agar mudah dipahami, kaitkan de-ngan isu-isu lokal dan nasional. Bagaimanaglobalisasi memberikan dampak di tingkatnasional dan lokal. Cara paling mudah darikesemuannya, mengirimkan surat progresifke lembaga-lembaga berkepentingan danmedia massa. Kamu bisa saja bergabungke kelompok-kelompok yang melakukan kam-

bahasa kamu sendiri).

Di atas semuanya, terhubung denganorang lain. Sangat sulit untuk belajar atauberaksi secara efektif jika kamu cumasendirian. Bergabunglah dengan kelompok-kelompok lain yang peduli pada isu-isu ling-kungan dan angkat isu tersebut dalam segalakonteks pekerjaanmu. Jika kamu seorang gu-ru atau pendidikan, masukkan isu-isu terse-but. Jika kamu aktif di organisasi perempuanlokal, katakan bagaimana globalisasi me-lukai perempuan-perempuan di dunia se-dang membangun.

panye isu-isu tertentu dengan menggunakane-mail.

Etis dalam investasi. . . . . Pastikan uangmu ti-dak melawan keadilan. Simpan dan investasisecara etis. Dan periksa baik-baik apa yangkamu maksudkan dengan etis itu (menurut

B a n y a kyang bisa

kamu lakukan

GLOBALISASI DAN LINGKUNGAN HIDUPMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 272 273

Page 145: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

BAGIAN 7

Indonesia bukan lagizamrud khatulistiwa.

Indonesia adalah negara budakyang tak punya apa-apa.

Saatnya kaum muda bangkitmenata Indonesia yang lebih baik

dan berkelanjutan.Kita bawa Indonesia

menuju demokrasi kerakyatanatau demokrasi bumi.

MENUJUDEMOKRASI BUMI

Page 146: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

melambai di pantai indah atau pohon ce-mara menuding langit di pengunungan. Kitatidak hanya membayangkan sebuah gugusanpulau yang kaya akan keragaman flora danfauna. Tapi, kita juga membayangkan se-buah negeri yang makmur, sejahtera, adildan damai.

Namun, menerapkan kata “ZamrudKhatulistiwa” untuk Indonesia hari-hari inimungkin hanya akan membuat kita sedih ser-ta frustrasi. Betapa jauh antara impian dankenyataan.

Penjarahan oleh industri perkayuan, me-luasnya kawasan penambangan mineral dankebakaran hutan mengancam keutuhan hu-tan tropis kita yang dinilai menjadi paru-paru bumi kedua setelah hutan Amazon diAmerika Latin. Penjarahan dan kebakaranitu makin gila dari tahun ke tahun, meng-habisi spesies flora dan fauna yang bahkanbelum sempat kita identifikasi.

Bencana banjir dan longsor makin seringdan makin luas terjadi, merusak ruang hidupjutaan petani di pedesaan. Pestisida dan pu-puk kimiawi mengerogoti lahan hidup danekosistem mereka. Perkebunan-perkebunanbesar dengan tanaman monokultur tumbuh

ZAMRUD KHATULISTIWA, NO MORE!

“Pada saat ini terlihatbahwa seluruh sikap-sikap

mental mengalamidegradasi di Indonesia,termasuk sikap mentalbertanggung jawab.

Beberapa orang yang padamulanya kelihatan sangat

potent untuk berwatakpenuh tanggung jawab,

ternyata menjadi pelempartanggung jawab. Ada suatubahaya bahwa masyarakat

Indonesia akan menjadisociety of responsibilityshifters. Karena itu dari

kalangan anak-anak mudadi samping orang-orang

tua, harus tampil beberapaorang yang berani

melawan arus ini danmenegakan suatumasyarakat yang

bertanggung jawab.”

K ETIKA kita menyebut Kepulauan In-donesia sebagai “Zamrud Khatulisti-wa”, kita tidak hanya membayang-kan sebuah negeri dengan nyiur

Ahmad Wahib

Catatan Harian 20 Februari 1970

Globalisasi ekonomimembuat masalah

menjadi makin kompleksbagi Indonesia.

Land clearing hutan di Riau Foto

: G

reen

pea

ce

MENUJU DEMOKRASI BUMI 277

Page 147: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

pesat tak hanya mematikan keanekaragam-an hayati serta mengguncang ekosistem, tapijuga merangsek perkampungan manusia,budaya dan kearifan tradisional mereka.

Hilangnya sumber kehidupan dan prosespemiskinan terus-menerus di pedesaan me-maksa orang pergi ke kota. Tapi, jutaanorang menemui jebakan sama di kawasanperkotaan: habitat yang tidak nyaman danmakin rendah kualitasnya sebagai penopangkehidupan. Kota-kota kita diwarnai kesemra-wutan tata ruang, kemacetan, polusi udara,mahalnya air bersih di musim kemarau sertabanjir di musim penghujan. Konsumsi energimeningkat drastis untuk produktivitas yang

makin rendah.Kemiskinan di pedesaan dan keruwetan

hidup di perkotaan telah memacu ketegang-an sosial dan segala penyakit ikutannya:kriminalitas, konflik, tawuran, penyalahguna-an narkotika, angka bunuh diri, dan semuajenis penyakit sosial lain yang menurunkanmartabat kemanusiaan.

Kita kehilangan pijakan hidup baik dipedesaan maupun di perkotaan. Desa dankota menjadi kanibal yang saling memakandalam perlombaan ke dasar sumur baikmartabat maupun standar hidup manusia.Makin hari kita makin kehilangan modal un-tuk kesejahteraan ekonomi bersama, yang

Kita kehilangan pijakan hidup baik di pedesaanmaupun di perkotaan. Desa dan kota menjadi

kanibal yang saling memakan dalamperlombaan ke dasar sumur baik martabat

maupun standar hidup manusia.Pameran bursa kerja

Foto

: H

enry

Lo

pu

lala

n

Petani tembakau di Jawa Tengah Foto

: Im

am

So

eka

mto

/Ga

tra

MENUJU DEMOKRASI BUMI 279

Page 148: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

membuat kita makin tak mampu untuk me-lindungi alam tempat hidup kita, bahkan—bagi banyak orang—untuk bisa sekadarmakan dan bertahan hidup.

Globalisasi ekonomi membuat masalahmenjadi makin kompleks bagi Indonesia.Apa yang terjadi suku-suku tradisional Papuadekat pertambangan Freeport di Timika,misalnya, tak bisa dipisahkan dari dinamikapolitik dan bisnis di Washington. Rezim per-dagangan bebas dunia telah memungkinkanperusahaan multinasional, misalnya, tak ha-nya menjarah mineral di tempat yang jauhtapi juga mempatenkan benih dan obat tra-disional, sedemikian sehingga kelak kita ha-rus membayar lisensi dari setiap tanamanpangan atau obat-obatan yang kita tumbuh-kan di halaman rumah kita.

Nasib petani di pedalaman Jawa danSumatera makin hari makin ditentukan olehpara juru runding WTO yang tak pernah me-reka kenal dan tak pernah mereka pilih seca-ra demokratis. Hidup dan kesejahteraannela-yan serta buruh industri makinditentukan oleh kebijakan ekonomi parabankir di Bank Du-nia dan Dana MoneterInternasional (IMF) yang anti-subsidi.Penduduk kumuh perkota-an kehilangan hakdasar mereka atas air bersih akibatprivatisasi dan deregulasi yang menyertaipromosi besar-besaran perda-ganganbebas dunia.

Kolonialisme model lama, yang bersifatfisik, sudah berakhir, namun kita tetap me-ngalami penjajahan dalam bentuk baru,alias neo-kolonialisme. Inti dari penjajahan

“Kita mestimemperlakukan air

sebagai benda palingberharga di dunia,

sumberdaya alam yangpaling bernilai.

Berhematlah dengan air!Jangan menyia-

nyiakannya! Kita masihpunya waktu untuk

melakukan sesuatu ataspersoalan ini sebelumterlampau terlambat.”

Mikhail Gorbachev

Foto

: G

atr

a

Des

ain

foto

: M

art

ha

Sa

kella

rio

us/

Ima

ge

Pho

tod

isc/

FOE

MENUJU DEMOKRASI BUMI 281

Page 149: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

adalah masing-masing kita tidak bisa me-nentukan nasib kita sendiri dan pilihan hidupkita sendiri.

Indonesia ibarat seekor ikan di kolam besar yang keruh, yang makin hari makinkehilangan kendali terhadap hidupnya sen-diri. Secara kolektif masyarakat Indonesia makinmiskin. Utang publik membengkak, sumber daya ekonomi menyusut, ketergan-tunganmakin besar terhadap dunia luar dan kerusakan habitat makin parah.

Saatnya untuk mengakui”Zamrud Khatulistiwa No More!”Bukan untuk bersikap pesimistis,namun untuk bersikap realistisdan merangsang renungantentang apa yang sebenarnyasalah dari semua ini. Denganmodel pembangunan baik fisik,ekonomi maupun sosial sepertisekarang, Indonesia sedangmelaju ke kiamat kecilnya sendiri.Model pembangunan yang adasekarang tidak sustainable, tidakberkelanjutan dan akan berakhirpada malapetaka baik sosial,ekonomi maupun ekologis.

Seorang ketua suku Indian Suquamish diAmerika pada 1848 mengucapkan sebuahpidato yang relevan kita dengar, justrusekarang-sekarang ini.

“Bagaimana kami bisa membeli dan menjuallangit, serta hangatnya tanah? Gagasan sepertiitu asing bagi kami.”

“Jika kami tak punya segarnya udara dangemericiknya air, bagaimana kami bisamembelinya?”

“Setiap bagian dari bumi adalah sakral bagikami. Setiap kilau pucuk pohon pinus, setiappantai berpasir, setiap embun di pepohonan,setiap dengung serangga adalah suci dalamingatan dan pengalaman rakyat kami. Cairanyang mengalir dalam setiap pohon membawaingatan orang-orang kami.”

“Inilah yang kami tahu: bumi bukan milikmanusia; manusialah milik bumi. Inilah yangkami pahami. Semua hal berhubungan sepertidarah yang menyatukan sebuah keluarga.Semua hal berhubungan.”

Pidato satu setengah abad lalu itu kinimenemukan gemanya dalam demonstrasi paraaktivis penentang globalisasi korporat: “Bumibukan milik manusia”, ”Bumi tidak dijual”, ”Airtidak dijual”.

Pidato yang Abadi

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 282

Page 150: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

SUKU INDIAN,SCHUMACHER DAN HATTA

penuh sampah di kawasan perkotaan. Bah-kan jika jumlahnya jutaan, pohon yang kitatanam tak sebanding dengan laju penebang-an yang berlangsung. Bahkan jika setiap harikita melakukannya, sampah di perkotaanakan terus datang dengan laju lebih tinggiakibat gaya hidup, pola konsumsi dan sistemekonomi yang kita anut.

Proses ekologi tak bisa dipisahkan dariproses sosial, ekonomi dan politik, yangberhubungan dan bertabrakan satu-sama-lain, yang tidak hanya berlangsung di tingkatlokal, tapi nasional dan bahkan global. Dan,sayangnya, kita tak bisa mengendalikan se-mua gaya tadi, apalagi dalam cakupan yangdemikian luas. Kita hidup dalam ruang danwaktu yang terbatas, ruang dan waktu lokal.Adakah cara untuk merujukkan dua dimensiini: apa yang kita lakukan secara lokal me-miliki dampak pembaruan di tingkat nasionalatau bahkan global?

Ada, dan untuk itu kita memerlukan per-ubahan cara berpikir yang lebih kompre-hensif, lebih holistik, meskipun untuk banyakhal kita hanya bisa bertindak di tingkat lokal,dalam dunia kita yang terbatas.

Banyak masyarakat tradisional, suku-

suku yang kita pandang primitif seperti SukuIndian Suquamish di Amerika, memiliki—dalam dunia sempit mereka—pandanganyang menyeluruh tentang planet kita. “Bumibukan milik manusia; manusialah milik bu-mi” dan “Semua hal berhubungan”.

Dalam dunia mereka yang sempit, yanglokal, mereka berpikir planet bumi dalamkeutuhannya, bahkan dalam kontinum antargenerasi—masa lalu, masa kini dan masadepan. ”Semua hal berhubungan, seperti da-rah yang menyatukan sebuah keluarga.”

Bandingkan kearifan yang makin tersisihitu dengan pandangan baru yang kini lazimdan terus dipopulerkan oleh para pendukung

Penyair Senegal

Foto: Dok. WALHI

M ELESTARIKAN habitat kita kinitak cukup hanya dengan gerak-an menanam ribuan pohon ataugerakan membersihkan sungai

“Pada akhirnya, kitahanya menjaga apa yang

kita cintai. Kita hanyamencintai apa yang kita

mengerti. Kita hanyamengerti apa yang

diajarkan pada kita.”

Baba Dioum

Aksi anti CGI di Jakarta

MENUJU DEMOKRASI BUMI 285

Page 151: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

globalisasi korporat. Perusahaan multinasio-nal memandang dunia hanya sesuatu yangbisa dimiliki, dan memandang pasar hanyasebuah sistem yang didorong oleh keun-tungan.

Kita tak bisa memutar jam ke masalalu. Namun, pada kenyataannya, kita takperlu hidup di abad lalu untuk bisa me-ngambil dan menerapkan filosofi hidup se-perti itu, yang sederhana namun mendalammaknanya.

Filosofi Suquamish bahkan bisa kitatemukan dalam buku Kecil itu Indah (Smallis Beautiful) karangan EF Schumacher yangterbit pada 1970-an. Tiga puluh tahun silamSchumacher telah mulai mempertanyakanarah pembangunan ekonomi global yangbersifat merusak seperti sekarang. Ekonomimodern, menurut dia, tidak mempertimbang-kan ongkos ekologis dalam proses produksidan konsumsi. Hutan, air bersih, flora danfauna, serta keseluruhan ekosistem tidak di-masukkan dalam kalkulasi ekonomi, melain-kan dianggap sebagai obyek jarahan yangmurah.

Schumacher mulai mempertanyakanskala, menggugat obsesi manusia padasesuatu yang serba besar yang justru meman-du umat manusia kepada kerusakan lebihbesar. Ketika komoditas pangan diproduksidalam skala besar untuk dikonsumsi olehmasyarakat di berbagai belahan dunia,misalnya, industri membutuhkan bahanpengawet kimiawi dan kemasan yang tahanlama, seperti plastik, yang tidak mudah

terurai. Bandingkan dengan bahan panganyang diperjualbelikan secara lokal, dalamkemasan daun pisang yang mudah diuraidan bersifat ramah lingkungan! Tak hanyamemicu penggunaan bahan yang merusaklingkungan, perdagangan dunia juga me-rangsang konsumsi bahan bakar transportasibarang dan jasa. Schumacher mengingatkankita pada keindahan dari yang kecil-kecil,dari yang bersifat lokal.

Dan andai saja kita mempelajari sertamenerapkan pemikiran Bung Hatta, salahsatu proklamator Indonesia, negeri ini mung-kin tidak serusak seperti sekarang. Tiga puluhatau empat puluh tahun lalu, Bung Hattabanyak menulis tentang konsep demokrasipolitik dan ekonomi. Seperti Schumacher,Hatta juga menekankan pada dimensi lokal.

Bagi Hatta, desa adalah perwujudandemokrasi yang paling hakiki, yakni ketikaindividu masyarakat terlibat menentukan ja-lan hidupnya, pilihan hidupnya. Hatta jugamenekankan kerjasama dan pemerataanekonomi yang dikenal sebagai demokrasiekonomi seperti tertuang dalam konsepkoperasi.

Namun, yang paling penting darisumbangan Hatta adalah pasal 33 dalamUUD 1945, konstitusi kita, yang menyatakanbahwa ”bumi, air dan seisinya dikelola olehnegara untuk kemaslahatan bersama”. Miripdengan pidato kepala suku Suquamish, Hat-ta berpandangan bumi dan air tidakdiperjualbelikan dan tidak boleh adakepemilikan privat atasnya.

Lucy Larcom

“Siapa yang menanampohon, sesungguhnyamenanam harapan”

Aksi kecil di tingkat lokal Foto

: H

enry

Lo

pu

lala

n

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 286

Page 152: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

desa kini menemukan gaungnya dalamgerakan semacam World Social Forum yangmakin luas. Berseberangan dengan pan-dangan globalisasi korporat, gerakan inimembela prinsip, baik di tingkat lokal mau-pun global, bahwa planet bumi adalah milikbersama.

Sebaliknya dari itu, filosofi hidupSuquamish mengajak kita kepada kesadarantentang keterhubungan semua hal di alam,serta hak dan tanggungjawab yang mengalirdalam hubungan-hubungan tadi. Penulis In-dia Vandana Shiva menyebut ini sebagaiembrio dari tatanan yang lebih besar:”Demokrasi Bumi”.

Berlawanan dengan pandangan bahwadunia itu sebuah supermarket global, tempatbarang dan jasa diproduksi dengan ongkosekologis, sosial dan ekonomi yang demikiantinggi namun dijual teramat murah, masya-rakat di berbagai belahan dunia kini makinsadar untuk menolak kerusakan biologis,keragaman budaya dan kehidupan mereka.

Berlawanan dengan ekonomi pasarbebas yang terglobalisasi dan bersifat bunuhdiri karena didasarkan pada penjarahanserta pencemaran sumberdaya vital di alam,

DEMOKRASI BUMI,BERFIKIR DAN BERTINDAK BERBEDA

yang mencerabut jutaan orang petani,perajin tradisional, dan buruh, masyarakatdi berbagai belahan dunia kini berkerasuntuk membela dan mendukung ekonomikehidupan yang melindungi bumi sertamendorong kreativitas.

Alih-alih menciptakan kelimpahruahan,globalisasi yang didorong keuntungan sema-ta telah menciptakan kultur pengasingan,kemiskinan dan kelangkaan. Barang yanglangka makin mahal harganya, dan makinmenguntungkan segelintir orang. Produksiglobal semua mahluk dan sumberdaya men-jadi komoditas telah merampok hak banyakspesies dan bangsa atas ruang-ruang eko-logis, kultural, ekonomi dan politik. ”Kepe-

“Saya memutuskanbahwa saya akan

bertahan dengan prinsip-prinsip saya. Lebih baik

diasingkan daripadamenyerah terhadap

kemunafikan.”

P ANDANGAN suku Indian, konsep”kecil itu indah” dari Schumacherserta konsep Bung Hatta tentangdemokrasi dan koperasi di tingkat

Soe Hok Gie

Catatan Seorang Demonstran

Berat sama dijinjing Foto

: Ti

mu

r A

ng

in/K

eyw

ord

In

no

vativ

e C

om

mu

nic

atio

n

MENUJU DEMOKRASI BUMI 289

Page 153: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

tinggi dari demokrasi ekonomi yang merupa-kan elemen dari Demokrasi Bumi.

”Demokrasi Bumi”, berbeda dengandemokrasi yang dipromosikan secara egoistikoleh sejumlah negeri industri maju, adalahdemokrasi di bawah atmosfir dialog danpenghargaan pada keragaman, di bawahatmosfir pluralisme dan kemitraan, serta at-mosfir kesediaan berbagi dan kesetiaka-wanan.

Mempromosikan ”Demokrasi Bumi” ti-dak hanya dilakukan dengan protes sertaaktivisme turun ke jalan, namun dengan me-nerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari, dalam realitas yang kita hadapi sehari-hari, serta dalam tindakan nyata mengubahyang global lewat perubahan di tingkat lokal.Perubahan di tingkat lokal mungkin hanyakecil namun memiliki dampak yang besardan luas karena mencerminkan evolusi dialam yang mengerahkan seluruh potensimanusia; karena perannya dalam perubahandari spiral kekerasan, yang di dalamnya bu-daya bunuh diri, ekonomi bunuh diri danpolitik bunuh diri saling mendukung satu-sama-lain, ke arah spiral perdamaian, yangdi dalamnya budaya kehidupan mendukungdemokrasi kehidupan dan ekonomi kehi-dupan.

Demokrasi Bumi bukanlah sekadar kon-sep. Dia dibentuk oleh beragam praktek dantindakan orang-orang yang menuntut balikbarang-barang milik bersama, sumber dayamereka, kehidupan mereka, kemerdekaan,martabat, identitas dan ruang hidup mereka.

milikan” segelintir orang kaya didasarkanpada ”ketidak-punyaan” yang miskin. Adalahbarang dan sumberdaya publik milik orangmiskin yang pada dasarnya kini banyakdiprivatisasi, yang akhirnya membuat simiskin tetap miskin secara ekonomi, politikdan budaya.

Sementara kolonialismedi masa lalu hanya mencurilahan, kini hampir semuaaspek kehidupan dikuasaisecara tertutup olehsegelintir orang—

pengetahuan, budaya, air,keragaman hayati danlayanan publik sepertikesehatan dan pendidikan.Lewat hak paten dan hakmilik intelektual, globalisasikorporat memonopoli semuaberkah alam dan kreatifitasseluruh umat manusia.

Kesadaran akan barang milik bersamadan kebersamaan merupakan ekspresi ter-

Generasi baru Nusantara Foto

: Ti

mu

r A

ng

in/K

eyw

ord

In

no

vativ

e C

om

mu

nic

atio

n

Foto

: Ti

mu

r A

ng

in/K

eyw

ord

In

no

vativ

e C

om

mu

nic

atio

n

"Kecil itu indah"

Page 154: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

1. SEMUA SPESIES, MANUSIA DANBUDAYA MEMILIKI NILAI SENDIRIYANG PENTING

Semua mahluk hidup adalah subyekyang memiliki integritas, kecerdasan danidentitas. Mereka bukan obyek kepemilikan,manipulasi dan eksploitasi dan penjarahan.Tak satupun manusia punya hak untukmenguasai spesies lain, manusia lain, ataupengetahuan dari budaya lain melalui patendan hak-hak milik intelektual.2. MASYARAKAT BUMI ADALAHSEBUAH SISTEM DEMOKRASI UNTUKSEMUA KEHIDUPAN

Kita semua anggota keluarga bumi,saling terhubung melalui jaring haluskehidupan planet ini. Kita semua memilikikewajiban untuk hidup dengan melindungiproses ekologis bumi, dan melindungi hakserta kesejahteraan semua spesies dansemua manusia. Tak satu pun manusia me-miliki hak untuk merusak ruang ekologis spe-sies lain dan orang lain, atau untuk memper-lakukannya secara kasar dan dengan jalankekerasan.3. KERAGAMAN HAYATI DANKERAGAMAN BUDAYA HARUSDIPERTAHANKAN

Keragaman hayati dan budaya memilikitujuan dalam dirinya. Keragaman hayatiadalah sebuah nilai dan sumber kekayaan,

baik material maupun budaya, yang mencip-takan kondisi bagi keberlanjutan. Keragam-an budaya menciptakan kondisi bagi perda-maian. Mempertahankan keragaman hayatidan budaya merupakan kewajiban umatmanusia.4. SEMUA MAHLUK HIDUP MEMILIKIHAK ALAMI UNTUK BERTAHAN HIDUP

Semua makhluk hidup di bumi, terma-suk seluruh umat manusia, memiliki hak untukbertahan hidup – hak terhadap air, terhadappangan, terhadap habitat yang aman danbersih, serta terhadap keamanan ruang eko-logisnya. Sumberdaya yang vital untuk berta-han hidup harus tetap merupakan barangbersama. Hak untuk bertahan hidup meru-pakan hak alamiah. Hak ini tidak diberikanoleh negara atau perusahaan, dan tidak bisadihilangkan oleh tindakan negara atau per-usahaan. Tak satu pun negeri atau korporasimemiliki hak untuk menggerogoti atau me-nindas hak-hak alamiah ini atau mengambil-alih hak ekseklusif barang bersama yangpenting untuk bertahan hidup.5. DEMOKRASI BUMI BERBASISPADA EKONOMI KEHIDUPAN DANDEMOKRASI EKONOMI

Demokrasi bumi didasarkan pada de-mokrasi ekonomi. Sistem ekonomi dalamDemokrasi Bumi melindungi ekosistem dankeutuhannya; sistem itu melindungi kehidupan

10 PRINSIP DEMOKRASI BUMI

Foto

: Ti

mu

r A

ng

in/K

eyw

ord

In

no

vativ

e C

om

mu

nic

atio

n

Melaju bersemangat menuju Demokrasi Bumi

MENUJU DEMOKRASI BUMI 293

Page 155: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

manusia dan memberikan kebutuhandasar kepada semua. Dalam ekonomi bumitidak ada orang yang terlantar dan tidakada spe-sies dan budaya yang bisadisingkirkan. Eko-nomi bumi adalah ekonomikehidupan. Eko-nomi ini didasarkan padasistem yang bera-gam, pluralistik danberkelanjutan yang me-lindungi alammaupun manusia, yang dipilih oleh manusia,dan bekerja untuk kemas-lahatan bersama.6. EKONOMI KEHIDUPAN BERTUMPUPADA EKONOMI LOKAL

Pelestarian sumberdaya bumi dan pem-bentukan kehidupan yang berkelanjutan sertamemuaskan bisa dicapai dalam wujud palingkasih, paling kreatif, paling efisien dan pa-ling merata hanya pada level lokal. Lokalisa-si ekonomi adalah keharusan sosial dan eko-logis. Hanya barang dan jasa yang tidakbisa diproduksi secara lokal—menggunakansumberdaya dan pengetahuan lokal—yangboleh diproduksi di luar daerah dan dipasar-kan dalam jarak yang jauh. Demokrasi Bumididasarkan pada ekonomi lokal yang bergai-rah, yang mendukung ekonomi nasional danglobal. Dalam Demokrasi Bumi, ekonomiglobal tidak merusak dan menghancurkanekonomi lokal, ataupun menciptakan orangyang terlantar. Ekonomi kehidupan mengakuikreatifitas semua umat manusia dan mencip-takan ruang untuk kreatifitas yang beragamdemi mencapai potensi penuh mereka. Eko-nomi kehidupan adalah ekonomi yang bera-gam dan terdesentralisasi.

7. DEMOKRASI BUMI ADALAHDEMOKRASI KEHIDUPAN

Demokrasi kehidupan didasarkan padademokrasi seluruh bentuk kehidupan dan de-mokrasi hidup keseharian. Dalam demokrasikehidupan manusia harus bisa mempenga-ruhi keputusan dan menentukan jenis panganyang dimakan, air yang diminum, dan layan-an kesehatan serta pendidikan yang dike-nyam. Demokrasi kehidupan tumbuh sepertipohon, dari bawah ke atas. Demokrasi Bumididasarkan pada demokrasi lokal, dengankomunitas lokal, yang terorganisasi di atasprinsip kebersamaan, keragaman dan tang-gungjawab ekologis serta sosial—memilikiotoritas tertinggi terhadap keputusan yangberkaitan dengan lingkungan dan sumber-daya alam dan terhadap keberlanjutan sertakehidupan manusia. Otoritas itu didelegasi-kan ke level pemerintahan yang lebih jauhatas prinsip subsider. Penentuan nasib sendiridan pemerintahan diri sendiri merupakanfondasi dari Demokrasi Bumi.8. DEMOKRASI BUMI DIDASARKANPADA BUDAYA KEHIDUPAN.

Budaya kehidupan mendukung per-damaian dan menciptakan ruang untukmempraktekkan agama yang berbeda danmengadopsi keyakinan serta identitas yangberbeda. Budaya sehari-hari memungkinkankeragaman budaya berkembang dari ba-wah, dari dasar kemanusiaan yang samadan hak yang sama sebagai anggotamasyarakat dunia.

9. BUDAYA KEHIDUPAN ADALAH KASIHTERHADAP KEHIDUPAN

Budaya kehidupan sehari-hari didasar-kan pada martabat dan penghargaan ke-pada semua kehidupan, manusia, bukanmanusia, semua jenis kelamin dan budaya,generasi sekarang dan yang akan datang.Budaya kehidupan karenanya budayaekologis yang tidak mempromosikan gayahidup atau pola produksi-konsumsi yangmenghancurkan kehidupan, atau peng-gunaan dan ekploitasi sumberdaya secaraberlebihan. Budaya kehidupan beragam dandidasarkan pada rujukan untuk kehidupan.Budaya kehidupan mengakui adanyakeragaman identitas yang didasarkan padasebuah identitas tempat dan masyarakatlokal—serta kesadaran kebumian yangmenghubungkan individu dengan bumi dansemua kehidupan di muka bumi.10. DEMOKRASI BUMI MERAWATPERDAMAIAN, KASIH DAN SAYANG

Demokrasi Bumimenghubungkan manusia dalamrantai kasih, kerjasama dan sayangketimbang membelah merekamelalui kompetisi dan konflik,ketakutan dan kebencian. Dihadapan sebuah dunia yang penuhkerakusan, ketimpangan dankonsumsi berlebihan, DemokrasiBumi mengglobalkan kasih,keadilan dan keberlanjutan.

Penentuan nasib sendiri danpemerintahan sendiri fondasi

Demokrasi Bumi Foto

: Ti

mu

r A

ng

in/K

eyw

ord

In

no

vativ

e C

om

mu

nic

atio

n

MENUJU DEMOKRASI BUMIMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 294 295

Page 156: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

BAGIAN AKHIR

Pilihan ada pada tanganmu.Bahu membahu menyelamatkan

bumi manusia.Atau, duduk menjadi penonton.

Indonesia masa depanmembutuhkan kecerdasan baru.

Berlatihlah berpikirdan bertindak berbeda

sejak dini.

MENJADIENVIRONMENTALIS

ITU GAMPANG

Page 157: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

segera setelah dipukul, akan terasa amatpanas. Dalam bahasa fisika dikatakan:“Energi kinetik dari ayunan tangandimanfaatkan untuk menancapkan paku.Tapi sebagian energi ayunan tangan adayang terbuang, berupa panas yang akhirnya‘terbang’ ke atmosfer”.

Di alam, setiap bentuk energi bisadiubah menjadi bentuk energi yang lain.Dinamo mengubah energi gerak menjadilistrik. Energi listrik diubah menjadi panas,seperti pada setrika. Energi listrik bisadiubah menjadi energi gerak, seperti padamixer atau blender.

Kini perhatikanlah fenomena alam:Semua yang terjadi di alam pada hakekatnyamerupakan proses transformasi energi.Matahari membakar cadangan nuklirnyauntuk diubah menjadi panas, yang kemudiandipancar-luaskan ke alam-raya, yang antaralain sampai ke permukaan bumi. Tanamanberfotosintesa untuk merubah energi sinarmatahari dan mineral tanah menjadi pati,gula, lemak, atau protein.

Setiap transformasi energi itu, termasukproses yang alamiah sekalipun, tidak adayang seratus persen efisien. Selalu ada energiyang terbuang. Karena itu, secara alamiah,energi-tersedia di alam ini akan semakinberkurang. Suatu ketika, alam-raya akanmengalami kehancuran alamiah “sebagai

ekspresi tidak cukupnya energi-tersedia untukmenopang kelangsungan hidup alam danmanusia, dengan ataupun tanpa intervensimanusia.

Menghadapi fenomena alam apapun,setiap orang merdeka untuk memilih:menjadi penonton atau penyelamat? Persisketika banjir secara reguler menerjangJakarta. Kita bisa cuma menonton sambilberkomentar: “Mengapa mereka bersikukuhuntuk tinggal di bantaran sungai, padahalpemerintah sudah menyediakan alternatifperumahan yang lebih layak?”

Kita juga bisa sekadar merenung:“Mestinya Jakarta mengalokasikan dananyauntuk memperbaiki tata-air mulai darihulunya di Gunung Salak; bukan sekedar

P ERNAH menancapkan paku padakayu dengan menggunakan palu?Paku dipukul dan akhirnya menancap.Ketika kita pegang kepala paku itu,

“Revolusi tidak sepertibuah apel yang jatuh

ketika masak.Kamu yang harusmenjatuhkannya.”

Ernesto Che Guevara

“Tindakanlebih nyaring

daripadaperkataan”

Foto

: H

enry

Lo

pu

lala

n

Slogan The Ruckus Society

MENJADI ENVIRONMENTALIS ITU GAMPANG 299

Page 158: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

menata bantaran Sungai Ciliwung yangmasuk wilayah Jakarta saja. Kalau mutulingkungan di gunung sana terjaga baik,tentu akan banyak air hujan yang meresapke dalam tanah, dan dengan demikian tidakterjadi banjir. Tapi apakah sudi Jakartamengalirkan dana ke daerah lain?”

Namun kita juga bisa menyikapinyadengan pelbagai aksi nyata. Ketika banjirtiba, bisa memberikan sumbangan pangan,obat-obatan, dan selimut. Pada kesempatanlain pergi ke gunung salak, melakukan aksiperbaikan mutu lingkungan; pergi ke Bogoruntuk memasyarakatkan penyediaan sumur

resapan pada setiap rumah di komplek-komplek perumahan menengah dan atas.Jika itu tidak sempat dilakukan, mungkin bisamelakukan kampanye kepada semua pihakagar mereka memberikan perhatian yangpatut terhadap masalah banjir.

Agaknya tidak ada etika yang pernahmembenarkan sikap hidup yang tidak peduli.Sebaliknya, ideologi dan agama apapunyang dianut seseorang, pasti menganjurkanuntuk menghormati dan menyayangi sesa-ma. Kita mengenal istilah filantropisme (rasasayang kepada sesama atau pihak lain) danaltruisme (kepedulian kepada pihak lain).Itu, sekurang-kurangnya, menjadi sikap yang

seharusnya dimiliki oleh setiap manusia. Se-baliknya, jika seseorang sama sekali tidakmemiliki rasa hormat dan sayang kepadasesama dan lingkungan, maka akan dinilaitidak patut oleh anggota masyarakat lainnya.Lingkungan akan menilainya sebagai super-egois, tidak peduli lingkungan, atau ndableg.

Karena itu, adalah amat patut apabilasetiap orang memilih bersikap berperan aktifterhadap persoalan lingkungan. Jika punyakemampuan dan kemauan yang baik, guna-kan kekuatan tangan dan kaki kita untukmenciptakan lingkungan yang lebih baik.Jika itu tak sanggup, gunakan kemampuankita untuk melakukan kampanye-kampanye

Foto

: R

epro

Tim

e

Suatu ketika, alam-rayaakan mengalami

kehancuran alamiah“sebagai ekspresi tidak

cukupnya energi-tersedia untuk

menopangkelangsungan hidupalam dan manusia,

dengan ataupun tanpaintervensi manusia.

Aksi pelajar menolak kenaikan BBM

Foto

: D

ok.

WA

LHI

Aksi petani Korea menolak perubahanperaturan impor beras yang merugikan.

MENJADI ENVIRONMENTALIS ITU GAMPANGMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 300 301

Page 159: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

lingkungan. Jika itu pun tak mampu kita laku-kan, maka duduklah dengan manis sambilberdoa: “Semoga ada orang lain yang me-nyelamatkan lingkungan dan hidup kita!” Ta-pi tetap harus diingat, bahwa peran aktif itumenunjukkan sebagus-bagusnya mutukemanusiaan seseorang.

Seseorang yang mulai tertarik untuk ber-buat baik terhadap lingkungan atau mulaiterganggu harga dirinya tatkala menemuaipersoalan lingkungan, boleh jadi ia sedangberproses untuk menjadi seorang environ-mentalis. Jika benar adrenalin environmen-talsme sedang mengalir, deras maupun ge-mericik, seyogyanya mulai memahami tigaperkara berikut:

Pertama, pahamilah persoalan ling-kungan itu secara holistik, karena lingkunganbukanlah suatu mosaik yang masing-masingpotongannya berdiri sendiri. Alam semestamerupakan organisme besar yang tersusundari organisme-organisme kecil. Organis-me-organisme itu saling berinteraksi mem-bentuk rantai keseimbangan yang rapuh. Jikaada gangguan atas alam, maka keseim-bangan akan bergeser ke titik yang tidak per-nah bisa diduga. Sebaliknya, jika gangguanitu diperbaiki secara “sempurna”, keseim-bangan itu tidak pernah akan kembali ketitik semula. Seperti goresan benda tajampada kulit tangan manusia, meski diobatidengan baik, kerap meninggalkan luka parutyang permanen. Tentu saja, perumpamaanini amat simplistik.

Jika alam terlanjur terganggu (rusak),maka upaya-upaya perbaikannya akan me-merlukan energi yang jauh lebih besardibanding dengan memeliharanya tatkala iabelum rusak. Bayangkan ada hamparan ta-nah pada bidang yang curam. Secara arifsetiap orang bisa memeliharanya dengancara menjaga vegetasi pepohonan agar te-tap tumbuh di atasnya, serta tidak mem-berikan beban berlebihan, misalnya tidakmenjadikan lahan seperti itu menjadi kom-plek permukiman. Secara teknis, itu bisadilakukan secara amat mudah. Namun tat-kala hamparan lahan itu sudah longsor, ma-ka mengembalikan lahan itu menempel padabentang alam semula, adalah pekerjaanyang memerlukan energi yang amat dahsyat. Fo

to:

Do

k. W

alh

i

Foto

: G

reen

pea

ce

Karena itu, adalahamat patut apabila

setiap orang memilihbersikap berperan aktif

terhadap persoalanlingkungan. Jika

punya kemampuandan kemauan yang

baik, guna-kankekuatan tangan dan

kaki kita untukmenciptakanlingkungan

yang lebih baik.

Banjir besar di Jakarta, 2007

Produk lokal pilihan utama KaumEnvironmentalis

MENJADI ENVIRONMENTALIS ITU GAMPANG 303

Page 160: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Kedua, alam itu memiliki daya-dukungyang terbatas. Meski pengetahuan manusiaatas batas-tegas daya dukung itu bisa salah,namun itu tidak menjelaskan bahwa daya-dukung alam itu tidak terbatas. Ahli demo-grafi, misalnya, pernah meramalkan bahwaPulau Jawa akan tenggelam jika dihuni pen-duduk sebanyak 100 juta. Kenyataannya,Pulau Jawa masih berkibar ketika pendu-duknya mencapai 150 juta. Namun tanda-tanda akan terlampauinya daya dukungalam, sudah tampak di beberapa daerah.Yang akan membatasi daya dukung ituantara lain: ketersediaan air, pangan, energi,udara segar, dan kemampuan lahan untukmenaham beban di atasnya.

Ketiga, manusia itu bagian tidak ter-pisahkan dari alam semesta. Tampaknya,manusia merupakan komponen alam yangmemiliki kekuatan untuk “melawan” dan“membuat kerusakan”. Harimau dan gajahSumatera lenyap ketika habitatnya dirusak.Burung bangau dan kuntul pun musnah tat-kala rawa-rawa tempat migrasinya dikonversimenjadi ruang aktifitas manusia. Tapi ma-nusia memiliki keluwesan yang amat dahsyatketika menghadapi kondisi lingkungannya,dan sekaligus memiliki kekuatan yang besaruntuk memengaruhi lingkungannya.

Dahulu, manusia desa mampu hidupberdampingan dengan flora dan fauna se-cara akrab. Suara burung kutilang terdengardari pohon-pohon di pekarangan rumah.Lebah-madu bersarang di atap rumah.Ayam-ayam peliharaan berkeliaran di peka-

rangan. Sesekali ayam itu hilang dimangsamusang; tapi pemiliknya hanya berujar “SiPutih dimangsa musang” tanpa disertaidendam untuk memusnahkan sang musang.

Situasi itu terjadi ketika manusia masihbersahabat dengan alam. Motif produksinyamasih subsistens (hanya untuk mencukupikebutuhan konsumsi keluarganya). Tekananpenduduk atas alam masih relatif rendah.Kepadatan penduduk masih amat kecil.Selain itu, kelimpahan sumberdaya jugamasih besar. Ikan deleg dan uceng masihbisa didapat di kali kecil belakang rumah.Belut dan uling pun masih bisa dipancing disungai atau danau.

Tapi manusia memiliki spektrum watakyang amat lebar; paling lebar dibandingdengan mahluk hidup lainnya. Manusia bisamenjadi amat arif, dan sebaliknya bisa men-jadi amat rakus. Sayangnya, kecenderunganalamiah manusia adalah hidup kian rakus

Jika alam terlanjurterganggu (rusak),maka upaya-upayaperbaikannya akanmemerlukan energi

yang jauh lebih besardibanding dengan

memeliharanyatatkala ia

belum rusak.

Manusia tidak terlepas dari lingkungannya Foto

: Ti

mu

r A

ng

in/K

eyw

ord

In

no

vativ

e C

om

mu

nic

atio

n

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 304

Page 161: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

dan egois. Motif produksi sekarang sudahmelampaui “kebutuhan subsistens”; karenamanusia ternyata butuh radio, televisi berwar-na, dan kendaraan. Rumah pun tidak seke-dar tempat bernaung, tetapi adalah gedungdengan aneka bentuk dan fungsi khususruangannya. Pada saat yang sama, jumlahpenduduk pun kian membesar. Semuanyamemberikan tekanan lebih dahsyat padalingkungan.

Jika hal itu dibiarkan secara liar, makaakan intervensi manusia secara berlebihanterhadap alam. Tentu saja hal itu akanmengakselerasi proses kehancuran alam.Sekarang penduduk Jakarta pada radiustertentu dari pantai (misal sampai denganSalemba dan Jatinegara), tidak bisa menik-mati air segar dari dalam tanah, karenapada kawasan itu telah terjadi intrusi air laut.Orang kota harus berkendaraan menempuhjarak 70 km hanya untuk bisa menghirupudara segar. Dan suatu ketika, kita akan ke-sulitan untuk menjelaskan sosok burung ke-pada anak-cucu kita, karena tidak terdapatlagi seokor burung pun yang bisa ditunjukkankepada mereka.

Kecenderungan liar itu tentu saja tidakbisa dibiarkan. Harus ada sejumlah perlaku-an yang lebih ramah. Proses kehancuran ituharus dihambat. Setiap orang hendaknyamelakukannya dengan cara apa pun yangmereka bisa; dimulai hari ini dan berawaldari diri sendiri. Dan para environmentalisyang menjadi pandu dalam proses-prosesramah lingkungan itu.

Kecenderungan liaritu tentu saja tidak

bisa dibiarkan.Harus ada sejumlah

perlakuan yang lebihramah. Proses

kehancuran itu harusdihambat. Setiap

orang hendaknyamelakukannya

dengan cara apapun yang mereka

bisa; dimulai hari inidan berawal

dari diri sendiri.Dan para

environmentalisyang menjadi pandu

dalamproses-proses ramah

lingkungan itu. Aksi Greenpeace di Jerman Foto

: D

ok.

WA

LHI

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 306

Page 162: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

skeptikal. Selalu bertanya, bertanya danbertanya pada apa yang kamu pikirkan,kamu lihat, kamu dengar dan kamu rasakan!

Pertama-tama coba kenali diri kamusendiri. Apakah kamu merasa senangdengan situasi lingkungan dan kehidupanmasyarakat di rumah, di kampung, dikampus dan di kampungmu? Apakah kamumerasa senang dengan koran yang kamubaca, radio yang kamu dengar, internet yangkamu jelajahi dan televisi yang kamu tonton?Apakah kamu senang dengan kebijakanpenguasa di kampus, di kota, di provinsidan di negaramu?

Bila kamu merasa senang, panduan initak perlu bagimu. Sebaliknya, bila kamumerasa frustasi atau gelisah dengan keadaandi sekelil ingmu, panduan ini akanmengantarkanmu pada perjuangan menujukehidupan di bumi yang lebih baik.

Sekali lagi teguhkan dirimu akanmenjadi penyelamat kehidupan di bumi.Menjadi Environmentalis lagi-lagi bukanbakat melainkan pilihan hidup. Alammengundang kamu menjadi pejuangnya.

Menjadi Environmentalis yang efektifpada abad 21 bukan dengan cara

CARA MUDAHMENJADI ENVIRONMENTALIS

mengikatkan dirimu pada sebuah pohon ataumenjadi laskar lingkungan yang bertempurdi garda wacana. Kaum Environmentalisbaru akan berpikir lokal dan bertindak lokal.Biasanya bergandeng tangan dengan mitrasejati yang memiliki kesamaan nilai-nilai

BILA kamu memutuskan menjadipenyelamat lingkungan tak perluberpikir rumit melainkan mulailahberani berpikir berbeda. Atau, berpikir

“Mungkin kamu dan akutidak bisa membuat hal-hal besar

Kita mungkin tidak mengubahdunia dalam satu hari

Tapi kita masih dapat mengubahbeberapa hal hari ini…Dalam cara kecil kita.”

Michael Jackson

Foto

: Ti

mu

r A

ng

in/K

eyw

ord

In

no

vativ

e C

om

mu

nic

atio

n

Foto

: Ju

lian

Sih

om

bo

ing

/Rep

ro h

ala

ma

n s

am

pu

l ka

talo

g P

am

era

n K

ary

a P

ewa

rta

Fo

to I

nd

on

esia

: "S

ua

ra R

aky

at"

MENJADI ENVIRONMENTALIS ITU GAMPANG 309

Page 163: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

perjuangan dan komitmen tinggi terlibat da-lam proses-proses yang berbasis komunitas.Teks berikut menerangkan bagaimana kamubisa mencoba memperjuangkan kelestarianlingkungan dan keselamatan komunitasmusendiri dengan cara-cara yang efektif danlangkah-langkah yang menjanjikan.

Garrett Hardin membantu menjelaskanistilah tragedy of the commons. Ia menulispada majalah Science pada 1968 tentangkecenderungan manusia menghancurkankekayaan alam (shared resources) sepertikayu di hutan, ikan di lautan. Pada kekayaanalam yang bersifat “commons”, hak milikpribadi dan peraturan pemerintah tidak ada.Pikiran Hardin kemudian diplintir untuk men-dorong privatisasi kekayaan alam dan pe-nguasaan sumberdaya alam oleh negara.Sekadar teladan, pemerintah Indonesiamemberikan hak-hak eksklusif kepada parajenderal untuk memperoleh hak pengusa-haan hutan sejak 1970-an.

Kemudian Hardin menciptakan mantrabaru pada 1985 lewat buku Filters againstFolly: How to Survive Despite Ecologists, Eco-nomists and the Merely Eloquent. Ia menulisjangan pernah meningkatkan eskalasi masa-lah ke tingkat global jika masih bisa disele-saikan di tingkat lokal. Ia menjelaskan sepu-luh tahun kemudian bahwa amat mudahmembuat komite-komite di tingkat globalatau nasional tetapi hasilnya adalah mala-petaka.

Ia menjelaskan bila di depan rumahmuada sebuah lubang besar menganga dan

kamu tidak bisa menimbunnya karena harusmemperoleh ijin dari sebuah komite globalyang berkedudukan ribuan kilometer darirumahmu. Karenanya, jangan bodoh, tim-bunlah lubang itu dengan tanganmu biarhidupmu lebih nyaman.

Ia bukan mengajak orang mundur kebelakang. Ia mengingatkan pembangunanekonomi tak mungkin berfungsi sempurnabila ongkos lingkungan menjadi beban publiksedangkan keuntungannya dinikmati olehperseorangan. Ilustrasinya, orang tak perlumemanggil PBB atau lembaga penyelamat-an lingkungan untuk menyelesaikan masalahlingkungan di halaman kita. Masalah ling-kungan di kampung halamanmu harus di-

Presiden ke-16 Amerikadan pembebas perbudakan.

“Perhatianutamaku bukanpada kegagalan

yang kamu alami,tapi bagaimanakamu memaknaikegagalan itu.”

Abraham Lincoln(1809-1865)

Foto

: Ti

mu

r A

ng

in/K

eyw

ord

In

no

vativ

e C

om

mu

nic

atio

n

Foto

: D

ok.

WA

LHI

MENJADI ENVIRONMENTALIS ITU GAMPANG 311

Page 164: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

selesaikan sendiri oleh komunitasmu.Bila kamu sama sekali tidak ada ke-

inginan menuntaskan masalah lingkunganhidup di rumah, komunitas dan kampusmumaka sulit untuk mulai melakukan penyela-matan. Kita harus selalu bertanya, bertanyadan bertanya. Dimana kita bisa memperolehtanah untuk menimbun lubang di depan ru-mah kita? Peralatan apa saja yang dibutuh-kan supaya kamu bisa menimbun denganbaik? Apa manfaat bagi orang-orang disekitarmu, bila lubang itu ditimbun? Berapabiaya menimbun lubang itu? Bisakah kamulakukan sendirian atau kamu membutuhkanbantuan orang lain? Bagaimana kamumemperoleh ijin dari pemerintah setempat?

Bila kamu ingin menjadi Environmen-talis, kamu harus sering bertanya padadirimu sendiri tentang lingkungan hidup dirumah, kampung dan kampusmu. Apa yangharus dilakukan pertama, kedua dan se-terusnya, ini pertanyaan harus selalu munculdalam benakmu. Baru kemudian kamu bisamenemukan isu lingkungan di sekitarmu. Takada buku teks untuk membangun gerakanlingkungan hidup yang berbasis masyarakat(Community-Based Environmentalism). Pe-nyelamatan lingkungan berbasis komunitasadalah menemukan solusi tempatan untukmenjawab masalah setempat dan dilakukanoleh komunitas setempat.

Environmentalisme seperti ini berbedadengan penyelamatan lingkungan yangmengandalkan peraturan pemerintah, prosesformal dan menggunakan aturan hukum yang

ada. Sedangkan “EnvironmentalismeTerlibat” (Hands-on Environmentalism) ber-akar pada kreativitas, kemampuan beradap-tasi dan kaya improvisasi dan sedikit sponta-nitas. Kegiatan penyelamatan lingkunganyang paling efektif bila ia unik baik tempatmaupun konteks sosialnya.

Seperti kegiatan-kegiatan lain, aktivitaspenyelamatan lingkungan yang berbasis ko-munitas harus diurus supaya benar-benar be-kerja. Ia harus punya kegiatan awal, tengah-tengah, akhir dan kemudian kembali ke awalyang baru. Berikut adalah model sederhanabagaimana membangun kegiatan bersamakomunitasmu baik kecil-kecilan maupunbesar-besaran.

Pertama, pahami situasi dan isu setem-pat. Kemudian, rencanakan pendekatanyang akan kamu lakukan. Lantas, laksanakanrencanamu. Akhirnya, evaluasi hasil dan la-kukan penyesuaian bila diperlukan. Inilahlangkah-langkah sederhana menjadi En-vironmentalis sejati.

Pikirkanlah keempat langkah dasar dimuka untuk menjadikan kedua tanganmubekerja menyelamatkan lingkungan hiduppada komunitas, kampung atau kampusmu.Atau, keempat langkah itu bisa dibayangkansebagai langkah-langkah untuk membangun“rumah bayangan”. Bahasa Yunani, rumahadalah “oikos”. Dan, ekologi modern ada-lah studi tentang “rumah” yang kita panggilsebagai “alam sekitar”. Berikut ini rincianbagaimana kelompok dan kaum environ-mentalis menyelamatkan rumah kita.

“Sebuah komunitas akantumbuh besar jika orang-orang

tua menanam pohon-pohonmeski tahu bahwa merekatidak akan pernah duduk dibawah kerindangannya.”

Pepatah Yunani

Kalimantan, 2007 Foto

: Ti

mu

r A

ng

in/K

eyw

ord

In

no

vativ

e C

om

mu

nic

atio

n

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 312

Page 165: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Langkah Pertama: Nilailah Situasi di Sekitarmu Langkah Kedua : Rencanakan Pendekatanmu

Aldo Leopold adalah penulis bukuekologi terkenal Gaia. Ia orang pertamayang berhasil mengartikulasikan perihal“etika tanah” - suatu kewajiban untukmenghargai hak tanah dan melindungikesehatan dengan merawat proses-prosesbiotiknya. Ringkasnya, Leopold mendesakorang untuk membuat sebuah alamberkait, untuk memahami bagaimanamanusia bisa dan seharusnya berinteraksidengan tanah supaya keduanya menerimamanfaat.

“Siapa sang tanah itu?” tanya

Perencanaan amat menentukan dalamkegiatanpenyelamatan lingkungan hidup. Bila kamu inginmelakukannya sendirian, tentu menjadi lebih sederhana.Namun, bila ingin melibatkan banyak orang, kamu harusmemilih rencana dan pendekatan yang sesuai dengan pihakyang ingin kamu ajak kerjasama.

Pada tahap penilaian, kamu menemukan siapa sajapihak yang potensial dijadikan mitra. Anda mengumpulkandan menguji berbagai fakta. Anda harus komunikasikan faktaitu pada segelintir pihak yang benar-benar dekat denganmu.

Pada tahap ini penting bagimu mengumpulkan parapendukung duduk dalam satu meja. Pertemuan sejenis iniamat penting untuk menciptakan lingkungan senyaman dansenetral mungkin. Tujuannya, agar setiap pihak yang ingindiajak dalam kerja-kerja penyelamatan lingkunganmenentukan perannya dengan pikiran terbuka dan hati yanglapang.

Beberapa pertanyaan yang penting diajukan : Apa tataaturan pertemuan? Nilai-nilai apa saja yang dibawa setiapmitra? Apa mereka akan mengharapkan imbalan —keuangan, kebudayaan dan lingkungan hidup— dalammembangun kolaborasi ke depan? Dapatkah anggotakelompok setuju dengan tujuan perjuangan secara umum?Bila tidak, bisakah mereka setuju dengan beberapa prosesyang sedang dibangun bersama?

Salah satu bagian dalam proses perencanaan adalahmerumuskan “pernyataan misi” atau “pernyataan maksud”yang mampu menciptakan hasrat berjuang bersama.Pernyataan misi yang bagus bila ia bisa menjawab mengapakita melakukan semua hal ini. Sebuah alasan unik mengapakita harus ada. Bentuk pernyataan misi hendaknya menjadi

Leopold. Tanah adalah kita, tapi tak lebihdari bunga-bunga yang beterbangan.Ekologi tanah boleh jadi titian antarakomunitas liar di satu sisi dan komunitasmanusia di sisi lain.

Menjadikan keduanya berhubungansebenarnya mudah. Biarkan tanah ituhidup, biarkan riak air itu mengalir,biarkan padang rumbut itu menghampar,biarkan pesisir itu rumah bertelur pagipenyu. Biarkan tanah itu menyuburkandirinya sendiri. Koneksi itu dimulai melaluisensasi kita, saat tangan kita bisamenyentuhnya, mata kita bisa melihatnya,hidung kita bisa menciumnya.

Kegiatan Environmentalisme selalumulai dengan suara alam dan iramaalam. Biasanya mulai denganmempertanyakan tentang tanah, air,tanaman dan binatang di lokasi itu. Baruselanjutnya kamu mulai melakukanapresiasi hubungan antara sejarah alamdan sejarah manusia; antara lansekaplokal dan komunitas lokal; keinginanmengatasi tujuan politik dan tujuanekonomi; hasrat menyimak dan berbagiinformasi yang diperoleh; dan tertarikmelakukan dialog dari hati ke hati. Tanpaempati seperti ini sulit melakukanpenyelamatan lingkungan hidup dan kamuhanya layak menjadi penonton.Fo

to:

Do

k. W

ALH

I

Foto

: D

ok.

WA

LHI

MENJADI ENVIRONMENTALIS ITU GAMPANGMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 314 315

Page 166: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

terompet tunggal dan konsisten disuarakan oleh kamu dansemua orang yang berada dalam barisanmu. Janganberharap menulis pernyataan misi dalam satu kalipertemuan. Lakukan beberapa kali agar menemukanpernyataan misi yang sederhana, tajam, kuat danmenggugah.

Mengevaluasi kembali fakta-fakta awal adalah satubagian dari proses perencanaan. Boleh jadi pihak-pihakyang kamu ajak bergabung memiliki cara pandang yangberbeda — mungkin dari aspek ilmu pengetahuan, politik,ekonomi, sosial dan kebudayaan. Reevaluasi seperti ini bisamembantu mengoreksi pandangan pertama pada sebuahfakta dan membangun informasi dasar yang bersuara.

Fakta-fakta itu menjadi satu set parameter untukmemantau secara terus menerus capaian usaha-usahapenyelamatan. Pada proses monitoring perlu hati-hati karenatidak semua fakta atau informasi penting diukur dansebaliknya informasi yang bisa diukur belum tentu pentingdiketahui. Jadi, pilih variabel-variabel yang benar-benarpenting dan bisa membantu kita menuju misi penyelamatanlingkungan hidup.

Fakta-fakta ini akan membantu kita merumuskanrencana bertindak. Perencanaan adalah perspektif, prosesdan sekaligus tahapan kita merengkuh apa yang kita cita-cita. Sebuah rencana yang baik hari ini lebih pentingdibandingkan perencanaan yang sempurna besok pagi.Ingatlah empat tahap perencanaan mulai dari penilaian,perencanaan, eksekusi dan evaluasi. Sebelum melaksanakanperencanaan secara penuh, kamu bisa istirahat beberapajenak untuk menilai kembali apakah semua perencanaan itubisa mengantarkan ke gerbang sukses yang besar bagisemua anggota kelompok. Pada proses ini setiap anggotakelompok tak perlu menggunakan kemampuan rasionalitasmelainkan kemampuan emosional dan intuisinya. Bilasemua setuju, lakukanlah apa yang telah direncanakan.

Langkah Ketiga: Laksanakan Rencanamu

Kamu telah menilai seberapa besar peluang dantantangan dalam menyelamatkan lingkungan hidup di rumah,kampung dan kampusmu. Kamu pun telah bertemu denganpara pendukung idemu dengan terbuka dan akrab. Kamutelah siap melaksanakan kata-katamu menjadi kenyataan.

Tak perlu terburu-buru. Bacalah selalu kondisi internalkelompokmu, siapa tahu beberapa orang belum jelas atauragu-ragu dengan ide perjuanganmu. Kamu harusmeyakinkan mereka mengapa ide penyelamatan lingkunganini penting dan mendesak dilakukan.

Buatlah sebuah nama. Kamu tak perlu menyewakonsultan strategi komunikasi yang mahal untuk membuatlogo dan nama perjuanganmu. Tapi, kamu harus hadirdengan nama yang menangkap misi, citra dan lokasi yangsedang kamu perjuangkan. Idealnya, nama sebuah upayaperubahan, hendaknya positif, deskriptif dan sederhana.Nama itu harus melukiskan sesuatu bukan melawan sesuatu.Kampanye kebersihan kampung lebih menarik dibandingkankampanye antisampah.

Nama perjuangan jangan lucu-lucuan dan juga janganmembosankan. Lawanmu akan menari-menari gembira bilakamu menggunakan nama perjuangan yang mudah diejek.Semisal Mahasiswa Bandung untuk Kelestarian TangkubanPerahu, nama singkatannya bisa menjadi Mabuk Tape.Nama amat penting karena konstruksi sosial bisa dibangundari produksi kata-kata.

Pilih status hukum kelompokmu. Bila kampanye yangakan kamu lakukan hanya bersifat temporer dan tidak butuhwaktu lama. Kamu bisa membentuk kelompok kerjasederhana yang bersifat adhoc, bila kegiatan telah dilakukan,lantas bubar dengan sendirinya. Tetapi, bila perjuangan atauFo

to:

Do

k. W

ALH

I

MENJADI ENVIRONMENTALIS ITU GAMPANGMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 316 317

Page 167: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Pada proses evaluasi dan monitoring, kamu bisamemeriksa apa yang telah dihasilkan tapi juga bisamempertanyakan hal-hal yang lebih mendasar. Prinsipnyalakukan yang terbaik yang kamu bisa.

Sambil melakukan keempat langkah mudah menjadienvironmentalis. Berikut ini akan disenaraikan beberapalangkah lain yang bisa kamu tempuh, seperti:

● Temukenali isu-isu lingkungan di rumah, kampung,kota dan kampusmu

● Tetapkan diri terlibat aktif dalam menggeluti isulingkungan pilihanmu?

● Temukan strategi yang jitu● Bangun koalisi dan perkawanan yang luas● Pengaruhi pemerintah setempat● Lakukan kampanye media● Galang sumberdana dan sumberdaya manusia● Lawan pengusaha yang tak bertanggung jawab● Kelola proses dengan cara-cara yang segar, inovatif

dan ingat selalu tanpa kekerasan.

proyek lingkunganmu membutuhkan durasi yang lebih lama,kamu perlu memikirkan status hukum kelompokmu. Kamubisa mendirikan yayasan atau perkumpulan atau perseroanterbatas. Bila proyek perjuanganmu membutuhkan dana daripihak lagi seperti lembaga donor atau donatur individual,kamu bisa menggunakan yayasan atau perkumpulan.Sebaliknya, bila proyek lingkunganmu membutuhkan modaldari pihak lain, bisa juga mendirikan perusahaan ataukoperasi. Semisal perusahaan atau koperasi pengolahanenergi dari sampah perkotaan. Perusahaan sejenis inibiasanya dikenal sebagai perusahaan sosial karena tidaksepenuhnya mengejar untung.

Langkah Keempat : Selalu Belajar dari Pengalaman

Banyak organisasi lingkungan hidup sukses karenamereka melakukan kampanye lingkungan dengan sebuahrancangan (environmental movement by design). Carabekerjanya mereka akan menentukan prioritas, kemudianmengembangkan strategi, lantas melakukan tindakan danakhirnya mengukur tingkat kesuksesan.

Mengukur kesuksesan tidak perlu selalu diukur saatseluruh kegiatan selesai. Kamu bisa melakukannya setiapsaat. Yang penting setiap keberhasilan atau kegagalanhendaknya selalu menjadi pelajaran untuk selalu berubah danmemperbaiki diri.

Biasanya evaluasi dilakukan dengan hasil yang mudahdiukur atau dirasakan. Kelompok penyelamat lingkunganhidup tak perlu merasa terancam atau frustrasi jikapekerjaannya dinilai gagal atau tidak sesuai dengan rencana.Karena, kerja menyelamatkan lingkungan bukan pekerjaanyang sekali jadi tapi membutuhkan keuletan, keteguhan dankonsisten pada misi perjuangan. Lumpur Lapindo

Foto: Greenpeace

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 318

Page 168: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

“Jadilah bambu. Janganjadi pisang. Daunnya lebar

membuat anaknya tidakkebagian sinar matahari.

Bambu lain: rela telanjangasal anaknya, rebung,pakaiannya lengkap.”

KAUM MUDA BERGERAK

B

Nurcholis Madjid

EGITU derap yang dikabarkan KaumEnvironmentalis di Jawa Timur.Visioning dan pelatihan yangdilakukan para penggiat di WALHI

Jawa Timur menjadi penggerak lahirnyaSpecial Generation yang bersemangatmelahirkan inovasi-inovasi baru. Keadilanlingkungan menjadi ruh Gerakan Environ-mentalis itu. Menurut Eksekutif DaerahWALHI Jawa Timur Ridho Saiful, sejakmelakukan visioning, WALHI Jawa Timurmenetapkan diri dengan sadar dan sepenuhhati melakukan tiga hal utama: promosigagasan keadilan lingkungan hidup, pendi-dikan environmentalisme dan sekretariat se-bagai learning hub.

“WALHI Jawa Timur, adalah walhi-iwalhi-iwalhi-iwalhi-iwalhi-i(walhi innovative-maupun impian). Rumahpucang di mana kami berada menjadi tem-pat bersama lingkar komunitas yang sepenuhhati peduli pada keadilan lingkungan hidup.Kami selalu bekerja dengan nilai-nilai baruW.A.L.H.I => Willy, Agile, Learning Ori-ented, Hub, Innovation,”ujar Ridho Saiful.Willy Willy Willy Willy Willy berarti setiap Environmentalis terlatihdan unggul dalam bidang yang diminatinya.Agile Agile Agile Agile Agile adalah setiap Environmentalis tangkasmenghadapi tantangan dan menjadikan tan-tangan sebagai peluang meraih perubahan.Learning Oriented Learning Oriented Learning Oriented Learning Oriented Learning Oriented adalah setiap Eviron-mentalis senantiasa terbuka pada hal-hal

baru dan menjadikan proses pengalamanadalah sumber pengetahuan. Hip Hip Hip Hip Hip setiapEnvronmentalis selalu mampu beradaptasidan mengenali kecenderungan-kecende-rungan sosial dan gaya hidup kelompoksasaran. Dan, InnovationInnovationInnovationInnovationInnovation adalah setiapEnvironmentalis tidak pernah berhenti men-ciptakan pembaruan sosial untuk memperce-pat terwujudnya keadilan lingkungan hidupserta selalu kreatif dan berani berfikir berbe-da untuk merengkuh masa depan yang lebihbaik.

“Kamubenar-benar

dapat mengubahdunia,

jika kamu cukupmempedulikannya.”

Pengacara, aktivis HAM dan pendiriChildren’s Defense Fund“

Marian WrightEdelman

Foto

-fot

o: D

ok.

WA

LHI

Jatim

MENJADI ENVIRONMENTALIS ITU GAMPANG 321

Page 169: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Hingga Maret 2007, Training for pact yang diselenggarakan WALHI Jawa Timurtelah menjangkau 300 anak muda (dari rencana 30.000 dalam tiga tahun) bersemangatdi beberapa kota di Jawa Timur. Desain awalnya, kelompok sasaran utama pelatihan itu“kaum muda terpelajar” dengan usia 18-22 tahun dan bersekolah (mahasiswa). Namunpada prakteknya, banyak permintaan dari beberapa kampung, pondok pesanteren,komunitas, dan pelajar SLTA. Meskipun mahasiswa tetap menjadi prioritas Green StudentMovement (GSM), tim di WALHI Jawa Timur melakukan perluasan gerakan environmentaliskaum muda dengan menggunakan identitas baru yang disebut Green Student Environ-mentalist (GSE). Dan, dalam perjalanannya yang tak sampai setahun, beberapa inisiasitelah telahirkan, sedang berkembang, dan terus mengembangkan kelompok serta jaringan,sehingga seperti sulur tanaman rambat yang menjalar ke mana-mana. Beberapa diantaranya sebagai berikut.

Green Light1 Menjangkau 10

Di kota Surabaya sekelompok Environmentalis mendedikasikanminatnya untuk mengembangkan penulisan dan menyebarkan informasitentang kondisi lingkungan hidup. Green Light adalah nama yangdipilih untuk buletin yang mereka terbitkan.

Melalui proses diskusi kelompok, komunitas ini menentukan rubrik,membuat jadwal peliputan, menuliskan menjadi bahan berita,mengedit, menataletak, hingga mencetak dan mendistribusikan kepadapemuda atau mahasiswa yang lain. Semuanya dilakukan secaramandiri. Terbitan perdana sebanyak 250 eksemplar yang berisikanberbagai artikel, mulai dari luapan Lumur Lapindo di Porong hinggaaneka kegiatan Environmentalist Community. Selain ajang pengkabaran,buletin ini juga memuat formulir pendaftaran calon anggota GSE baru.Sungguh menarik, Green Light sebagai sarana untuk menjangkauteman-temannya yang lain, dengan kesepakatan satu orangmenjangkau sepuluh orang muda baru. Ya, inilah metode penyebarangerakan yang tidak hanya berbasis produk, tetapi berbasis nilai daninformasi serta gerakan lingkungan melalui metode MLM (multi levelmovement).

Pada akhir Januari 2007, di Kota Batu dilakukan Training of TrainerEnvironmentalist Movement yang dikemas dalam topik Green YouthMovement (GYM). Kegiatan ini dibuat spesial dengan melalui tahappendaftaran, tahap wawancara, tahap seleksi dan penetuan. Memangsengaja ini dikemas bahwa yang terpilih adalah para calon trainerGYM andalan di Jawa Timur dan perluasan gerakan lingkungan diIndonesia.

Pada tahap seleksi dilakukan dengan acara yang menyenangkan.Dari 35 pendaftar, 24 peserta dinyatakan lolos menjadi calon pelatihandalan Gerakan Environmentalis. Mereka kemudian menetapkan diriuntuk membangun Environmental Trainer Club. Wilayahpengembangan komunitas ini sekarang menjangkau lima kabupatendan kota (Surabaya, Malang, Jombang, Lamongan dan Jember).Mereka berkomitmen untuk menyebarkan informasi, memasarkan “vi-rus ide”, merekrut, dan menyelengarakan pelatihan gratis di wilayah

Selain komunitas Green Light, berangkat dari tradisi nonton filmbersama di Rumah Pucang, terlahir Komunitas Green Movie. Komunitasini telah bersepakat untuk membuat film perjalanan GSE (aktivitas,dinamika dan efek). Tidak itu saja, komunitas ini juga memiliki keinginanyang kuat untuk melahirkan film-film lingkungan yang mampumenggugah kesadaran publik dan memercepat perubahan sosial.Harapannya, dengan film-film yang diproduksi secara mandiri olehkomunitas ini akan terciptakan alat penguat baru penyebaran “VirusEnvironmentalisme” di Jawa Timur. Audio-visual diyakini memiliki dayapikat dan tenaga yang kuat untuk memperluas GerakanEnvironmentalisme. Dan, memang begitu adanya.

Green Movie CommunityMenyebarkan “Virus Environmentalisme”

Environmental Trainer ClubTerus Meluaskan Gerakan

MENJADI ENVIRONMENTALIS ITU GAMPANGMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 322 323

Page 170: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

masing-masing. Menariknya, gerakan ini benar-benar mengalamipercepatan dengan terus digulirkannya pelatihan-pelatihan yangmelibatkan orang-orang muda dari kota dan kabupaten lain, sepertiPasuruan, Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, danBanyuwangi.

Ini ajang penyaluran minat dan bakat kaum muda yang percayapada jalur pendidikan anak. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukanmembuat pendidkan lingkungan ke beberapa sekolah-sekolah,misalnya sekolah Ibnu Husain di daerah Sidotopo, Kota Surabaya dansekolah Al-Uswah di kawasan Keputih, Kecamatan Sukolilo, KotaSurabaya. Alumni angkatan ke-1 di Kota Malang juga melakukanpendidikan untuk anak-anak adalah mengenalkan bencana dan caramenghadapinya jika terjadi. Perkembangan yang cukup menarik, inisiasimembuat proyek pendidkan ini diminati juga oleh beberapa calondonatur yang mau menyumbangkan lahannya untuk ditempati.

Forum Pemuda Pemudi untuk Lingkungan (FPPL) terbangun dariproses relasi ketika berhadapan dengan situasi sulit. Sejarah kelompokini dimulai ketika beberapa alumni GSM dan trainer GSM tinggal diwilayah Porong, mendampingi anak-anak muda korban LumpurLapindo, selama berbulan-bulan. Relasi terbangun di antara merekadan dirasakan perlunya membentuk wadah perjuangan. Terpilihlahnama FPPL. Para organiser ini melakukan berbagai proses pendidikandan pertemuan kampung untuk memperluas gerakan transformasi en-vironmental justice. Karena para pemuda-pemudi ini sudah kehilangan

Kids Environmental Network (KEN)Trainer Club

Terlahir karena kecerobohan korporat

harapan hidup, akibat seluruh tanah dan tempat tinggal merekaditenggelamkan lumpur panas yang tersembur ke muka bumi “berkat”kecorobohan PT Lapindo Brantas selaku perusahaan eksplorasi minyakdan gas. Mereka membuat selebaran, melakukan aksi-aksi demonstrasi,baik aksi massa sampai aksi teatrikal Manusia Lumpur BesertaKonspirasi Kasus ini di Surabaya. Mereka juga memperluaspengorganisasiannya ke Wilayah Kabupaten Bojonegoro yang sebentarlagi hendak dieksploitasi oleh Exxon mobile, serta Pulau Madura untukmerespon rencana pembangunan Proyek Pembangkit Listrik TenagaNuklir (PLTN).Diminati beberapa calon donatur

Forum Pemuda Pemudi untukLingkungan (FPPL)

Adalah komunitas yang mengedepankan apresiasi dan keseniandalam meramaikan Rumah Pucang (Sekretariat WALHI Jatim yangterletak di Jalan Pucang Anom Timur II No.21, Surabaya). Merekamengembangkan forum budaya dengan menjadikan Rumah Pucangsebagai rumah ekspresi dan tempat berinovasi kesenian. Menggelarpameran lukisan dan foto bertema Tiga Ruang Satu Dimensi mengawalikeberadaan rumah yang diharapkan menjadi ruang bertemu,berekspresi, dan belajar untuk Kaum Environmentalis. Kemudian yangkedua adalah menggelar seni lukis instalasi dan melukis model hidupdengan berbagai aliran pelukis (natural, surealis dan sketsa) mengiringilangkah-langkah perdana para penggiat Green Galery dan ForumBudaya. Selanjutnya, pameran foto bertema Seni Sebenarnya. Pameranfoto ini menampilkan hasil bidikan “spontan” kaum muda yang bertemudan beraktivitas di Rumah Pucang. Pameran ini diselenggarakanselama tiga minggu. Kelompok pengelola Forum Budaya jugamengembangkan konsepsi dan penyelenggaraan “street art” dalambentuk ekspresi bersama para pekerja seni jalanan di JalanDarmawangsa, Surabaya. Ini semacam upaya untuk menghidupkanjalan dengan nyawa kesenian dan menjadikannya sebagai ruang untukmenawarkan pesan pada publik. Kegiatan yang dilaksanakan berupa

Green Galery dan Forum BudayaRumah ekspresi dan tempat berinovasi

MENJADI ENVIRONMENTALIS ITU GAMPANGMENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 324 325

Page 171: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

pameran lukisan, foto, musik, sablon tematik dan berbagai ekspresilainnya, seperti puisi, seni instalasi, dll. Kegiatan Jalan Darmawangsaini dimulai pada April pada saat peringatan Hari Bumi sedunia 22april 2007.

Teguh, alumni GSE angkatan ke-7 di Surabaya, bersama kelompoknyasedang mengembangkan radio kampus yang akan mengangkat tema-tema lingkungan di sekitar kampus. Selain sebagai penyiar, Teguhjuga pemain gitar yang handal. Dalam waktu dekat dia akanmembentuk Green Music yang merupakan motor gerakan mengajak,mengritik dan menyuarakan keadilan lingkungan. Bermusik untuklingkungan.

Yuli, alumni TOT Environmentalis sedang menginisiasi danmembangun kelompok yang akan menjadi “Task Force Lahan KeringPerkotaan” dengan melakukan penghijauan. Saat ini, Yuli sedangmenyusun jadual penelusuran kawasan kota Surabaya yang kering danbutuh segera dihijaukan. Dia akan berbagi peran dengan kelompoknyauntuk mendata dan mengumpulkan bibit tanaman yang cocok untukditanam di Surabaya.

Selain dua Enviromentalis di atas, ada banyak alumni pelatihan yangsedang mempersiapkan inisiasi-inisiasi baru dengan tujuanmenyebarluaskan ideologi environtalisme. Bukan cuma di Surabaya,tapi juga di Malang, Jember, Banyuwangi, Madura, dan kota/kabupatendi Jawa Timur, denyut Gerakan Environmentalisme semakin terasa.Semakin hari, semakin kuat. Bagaimana dengan di tempatmu?

SEDANG DAN AKAN TERLAHIR

“Saya telah mempelajaribahwa orang-orangakan melupakan apayang kamu katakan,

orang-orang akan melupakanapa yang kamu lakukan,

tapi orang-orangtidak akan pernah melupakan

bagaimana kamumenyentuh

perasaan mereka.”

Foto

: Ti

mu

r A

ng

in/K

eyw

ord

In

no

vativ

e C

om

mu

nic

atio

n

Penyair dan penulis

Maya Angelou

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 326

Page 172: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

foto

: ko

rba

n d

ha

fur/

rep

ro.t

ime

“Manakalakamu ragu-ragu,cobalahlakukan tesini:munculkanwajah orangtermiskindanterlemahyangmungkinpernahkamu lihatdantanyakanpada dirimusendiri,adakah yangbisa kamulakukanuntukmereka.”

Mahatma Gandhi

Page 173: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

BAHAN DISKUSI DAN BACAAN LANJUTAN

Wahana Lingkungan Hidup Indonesiawww.walhi.or.idKunjungi selalu website Wahana Lingkungan Hidup In-donesia. Kamu bisa memperoleh berita lingkunganterkini, kampanye lingkungan terkini, kegiatan SahabatWALHI dan lain-lain. Kamu juga bisa meng-klik jaringanFriends of The Earth Internasional dari sini.

Greenpeacewww.greenpeace.orgGreenpeace adalah organisasi kampanye lingkunganindependen yang menggunakan prinsip antikekerasan dankonfrontasi yang kreatif untuk mengusung masalahlingkungan hidup global dan mendesakkan agendaperubahan menuju masa depan yang damai dan “hijau”.

O R G A N I S A S I

Foto

: Ti

mu

r A

ng

in/K

eyw

ord

In

no

vativ

e C

om

mu

nic

atio

n

Belajar!

BAHAN DISKUSI DAN BACAAN LANJUTAN

Friends of Earthwww.foe.orgKelompok lingkungan hidup internasional yang fokuspada dampak lingkungan dari globalisasi.

331

Page 174: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

Corporate Watchwww.corporatewatch.orgKelompok yang aktif memantau operasi perusahaan-perusahaan transnasional dan dampaknya pada sektorekonomi, sosial dan ekologi.

The World Watchwww.worldwatch.orgLembaga ini didedikasikan untuk mendorong evolusimasyarakat yang berkelanjutan dan berwawasanlingkungan hidup. Mereka punya prinsip kebutuhanmanusia dipenuhi tanpa mengorbankan alam dangenerasi mendatang.

Protest Netwww.protest.netWebsite ini menampilkan aksi-aksi protes di pelbagaibelahan dunia.

Reclaim the Streetswww.reclaimthestreets.netKelompok direct action telah mendapatkan pengakuanluas beberapa tahun belakangan ini. Aksi-aksi baikpemblokiran jalan untuk pesta di jalan, penyerangankantor-kantor korporat minyak, hingga mengorganisir aksipara pekerja, aksi-aksi dan ide-idenya telah menarikperhatian banyak orang dan dunia internasional.

The Ruckus Societywww.ruckus.orgSejak 1995 Ruckus menjadi kelompok training untuk paraaktivis. Website ini berisikan contoh lusinan organisasi-organisasi lingkungan dan HAM, bagaimana merekamerancang dan membuat aksi mereka menjadi dinamis,inspiratif, mendidik, dan punya nilai berita.

BAHAN DISKUSI DAN BACAAN LANJUTAN

Computer Professionals for Social Responsibilitywww.cpsr.orgKumpulan ilmuwan komputer yang peduli atas dampaktekonologi komputer pada komunitas.

Amnesty Internationalwww.amnesty.orgAmenesty International adalah gerakan kampanye duniayang mempromosikan hak-hak asasi manusia. AmnestyInternasional mengampanyekan pembebasan semuatahanan tak bersalah; memastikan peradilan yang adildan bersih bagi para tahanan politik; menghapuskanhukuman mati, penyiksaan dan perlakukan mengerikanpada para tahanan; mengakhiri politik pembunuhan danpenghilangan dan menolak pelecehan hak asasi-asaimanusia oleh kelompok-kelompok oposisi.Amnesty International memiliki sekitar satu juta anggotadan pendukung di 162 negara. Kegiatan-kegiatan yangdilakukan beragam, dari demonstrasi publik sampaimenulis surat, dari pendidikan HAM hingga konserpenggalangan dana, dari kemunculan individu hinggakampanye global pada isu tertentu.

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 332 333

Page 175: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

World Development Movementwww.wdm.org.uk

Institute for Local Self Reliancewww.islr.orgInstitute for Local Self Reliance (ILSR) adalah organisasipendidikan dan penelitian nirlaba yang menyediakan techni-cal assistance dan informasi atas stratefi-strategipembangunan ekonomi lingkungan. Sejak 1974, ILSR telahbekerja dengan kelompo-kelompok masyarakat, pemerintah,dan perusahaan swasta dalam pengembangan kebijakanyang menimba nilai-nilai maksimum sumberdaya lokal.

The Nationwww.thenation.com

WTO Watchwww.wtowatch.orgPusat informasi global tentang WTO, perdagangan, danpembangunan berkelanjutan. Di sini kamu bisa belajartentang isu-isu seputar WTO.

BAHAN DISKUSI DAN BACAAN LANJUTAN

Fair Trade Foundationwww.fairtrade.org.uk

Best Environmental Directorieswww.ulb.ac.be/ceese/meta/cds.htmlDirektori isu-isu lingkungan. Ada lebih 600 subyek diwebsite ini.

World Wildlife Fundwww.wwf.org

TNIwww.tni.orgDidirikan pada 1974, TNI adalah jaringan internasionalaktivis-akedemisi yang peduli pada analisis danpenemuan solusi yang mungkin atas masalah-masalahglobal seperti militerisme dan konflik; kemiskinan danmarginalisasi; ketidakadilan sosial; degradasi lingkungan.TNI jembatan akademisi dan aktivis.

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 334 335

Page 176: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

International Institutefor Environment & Developmentwww.iied.org

BAHAN DISKUSI DAN BACAAN LANJUTAN

Indymediawww.indymedia.orgIni sebuah kolektif organisasi media independen danratusan jurnalis yang menawarkan liputan akar rumput dannon-korporat. Indymedia adalah outlet media demokratisuntuk penciptaan radikalitas, akurasi, dan gairahmengatakan kebenaran.

Whole Earthwww.wholeearthmag.com

Institute for Policy Studieswww.ips.dc.orgPusat independen untuk penelitian dan pendidikanprogresif; termasuk proyek-proyek tentang ekonomi,perdamaian, dan keamanan global.

M A J A L A H

Adbusterswww.adbusters.orgMajalah Adbusters adalah kerja global jaringan seniman,aktivis, penulis, pranksters, pendidik, dan entrepreneuryang ingin meningkatkan gerakan aktivis sosial baru diera informasi seperti sekarang ini.

Mother Jones Onlinewww.motherjones.comIni majalah online yang dikelola secara independen dannon profit. Mother Jones memfokuskan pada isu-isukeadilan sosial, lingkungan, politik, dan budaya pop.Terkenal dengan laporan-laporan investigasinya, majalahini telah menerima delapan nominasi penghargaan Na-tional Magazine dan tiga National Magazine Awards, duakali digelari “Best in the Business” oleh American Journal-ism Review untuk laporan investigasinya danmemenangkan Alternative Press Award untuk GeneralExecellence.

Resurgencewww.resurgence.orgResurgence memublikasikan artikel-artikel pemikiranterbaru, memperkenalkan kreativitas, ekologi, danspiritualitas.

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 336 337

Page 177: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

CovertAction (Globalisasi)www.covertaction.org

Rabble (Globalisasi)www.rabble.ca

YES! A Journal of Positive Futureswww.yesmagazine.orgMajalah ini didipulikasikan empat kali setahun olehPositive Future Network, sebuah organisasi nirlaba,independen yang mendukung pembangunanberkelanjutan, evolusi keadilan, dan masa depan yanglebih bersemangat.

E-Magazinewww.emagazine.com

Foto

: Ti

mu

r A

ng

in/K

eyw

ord

In

no

vativ

e C

om

mu

nic

atio

n

MENJADI ENVIROMENTALIS ITU GAMPANG! 338

Page 178: Menjadi Environmentalis Itu Gampang

“Hasta la victoriasiempe!

Berjuang terussampai menang!”

Ernesto Che Guevara

Foto

: Ti

mu

r A

ng

in/D

ok.

Key

wo

rd I

nn

ova

tive

Co

mm

un

ica

tion