Upload
lynga
View
238
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR
MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA PEMBELAJARAN YANG MENARIKDI SD NEGERI 103 / IX LONDERANG
KECAMATAN KUMPE ILIR KABUPATEN MUARO JAMBI
USULAN PENELITIAN SKRIPSI
PROGRAM STUDI S-I PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
DIAJUKAN OLEH :
SRI PURWANI
A12D 108057
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING PROPOSAL
USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ,
DENGAN JUDUL
“MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR MATEMATIKA
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN YANG
MENARIK DI SD NEGERI 103 / IX LONDERANG
KECAMATAN KUMPE ILIR KABUPATEN MUARO JAMBI
NAMA : SRI PURWANI
NIM : A12D 108057
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN : ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TELAH DISETUJUI PEMBIMBING I DAN PEMBIMBING II UNTUK
DISEMINARKAN
PEMBIMBING I
Tanggal ……………………
NIP. …………………..
Tanggal ………………………
.PEMBIMBING II
ii
NIP. ……………………
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING PROPOSAL ………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ……………………………………………………… 1
1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………….. 2
1.3. Alternatif Pemecahan Masalah ……………………………………. 2
1.4. Tujuan Penelitian …………………………………………………… 3
1.5. Manfaat Hasil Penelitian …………………………………………… 3
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teoritis dan Empiris …………………………………………… 4
2.1. Makna Belajar Dan Tujuan Belajar ……………………………….. 4
2.2. Teori Tentang Belajar ………………………………………………. 6
2.3. Media Pembelajaran ………………………………………………… 6
2.4. Jenis – Jenis Media Pembelajaran …………………………………. 7
2.5. Optimalisasi Media Pembelajaran …………………………………. 8
2.6. Kerangka Berpikir …………………………………………………… 11
2.7. Hipotesis ……………………………………………………………… 12
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1. Subyek Penelitian …………………………………………………….. 13
3.2. Prosedur Penelitian ………………………………………………….. 13
3.2.1. Perencanaan ………………………………………………………… 14
3.2.2. Pelaksanaan Tindakan …………………………………………….. 14
3.2.3. Observasi ……………………………………………………………. 15
3.2.4. Refleksi ……………………………………………………………. 15
3.2.5. Jadwal Penelitian ……………………………………………………. 16
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 17
LAMPIRAN …………………………………………………………………. 18
iii
0
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Didalam Undang - Undang Dasar tahun 1945 pasal 31 ayat 1
berbunyi: tiap – tiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan,dan
pernyataan dalam TAP MPR RI No.IV/MPR/19999 tentang GBHN,
ditetapkan pemberdayaan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar
sekolah sebagai pusat pemberdayaan nilai sikap da kemampuan serta
meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh
sarana dan prasarana yang memadai.
Peningkatkan kualitas dan kuantitas mutu pendidikan khususnya
disekolah dasar terus menjadi perhatian dan sorotan dari berbagai pihak baik
dari lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat. Rendahnya nilai
ujian murni menjadi salah satu tolak ukur rendahnya mutu pendidikan.
Rendahnya mutu pendidikan dapat diartikan sebagai kurang berhasilnya
proses pembelajaran. Keberhasilan proses pembelajaran. Keberhasilan
proses pembelajaran juga dapat didukung dengan tenaga pengajar, media
pembelajaran, serta peran orang tua.
Di SDN NO. 103 / Londerang, khususnya pembelajaran matematika
saat ini sangat menjadi perhatian saya sebagai guru matematika kelas VI.
Rata-rata nilai siswa dalam pengerjaan tugas latihan yang tidak memuaskan
dan tugas kelompok yang hanya dikerjakan oleh beberapa orang saja dalam
satu kelompok ini dikarenakan siswa tidak seluruhnya mengerti dalam
penyelesaian soal matematika. Hal ini disebabkan siswa kurang
berkonsentrasi didalam pembelajaran matematika.
Saat pembelajaran matematika berlangsung di SDN NO 103 /
Londerang di kelas VI,siswa tidak memperhatikan dengan baik dan
mendengarkan penjelasan guru, hal ini dikarenakan siswa rebut, ada yang
mencoret – coret buku, ada yang melihat keluar, ada yang usilan teman,
bahkan ada beberapa siswa yang selalu keluar masuk ijin buang air. Ini
sangat berpengaruh kepada siswa lain yang ingin belajar matematika
1
menjadi terganggu kosentrasinya karena setengah dari siswa dikelas tidak
mengikuti proses pembelajaran dengan baik, yaitu 8 dari 14 siswa VI sulit
sekali berkosentrasi belajar matematika padahal sebentar lagi mereka akan
menghadapi ujian, setelah diberikan penjelasan oleh Guru. Setelah beberapa
kali pertemuan siswa tetap tidak dapat berkonsentrasi dalam pembelajaran
matematika. Kenyataan ini menunjukan bahwa minat belajar siswa terhadap
matematika tidak menarik minat siswa hal ini mungkin disebabkan oleh
media pembelajaran yang kurang tepat sehingga tidak menarik minat siswa
untuk mengikuti pelajaran tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, penulis termotivasi memilih judul
“Meningkatkan Kosentrasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan
Media Pembelajaran Yang Menarik di SDN No 103/IX Londerang”.
1.2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan masalah diatas yang sudah dikemukakan dalam latar
belakang yang menyebabkan kualitas belajar rendah, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana meningkatkan kosentrasi belajar
matematika di SD Negeri 103/Londerang dengan cara menggunakan media
pembelajaran yang menarik”.
1.3. Alternatif pemecahan masalah :
Pemecahan masalah ini adalah sebagai berikut :
Siklus I : memberikan motivasi dengan menyediakan media
pembelajaran agar siswaq lebih tertarik dan terfokus
pada pelajaran y7ang dijelaskan guru.
Silus II : Menggunakan alat peraga gambar yang menarik dan
konkrit melihat konsentrasi siswa dalam proses
belajar.
Siklus III :
Memberikan tugas latihan siswa dengan melihat
langsung cara kerja siswa pribadi.
2
Memberikan kerja kelompok, melihat seberapa
kompaknya siswa dalam mengerjakan tugas
kelompok.
Memberiokan respon / pujian untuk semua
siswa yang mengerjakan tugas dengan baik.
1.4. Tujuan Penelitian
Mengacu pada masalah yang telah dirumuskan dari latar belakang
maka tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan proses hasil konsentrasi
siswa pada pembelajaran matematika dengan media pembelajaran yang
menarik di kelas VI SDN No. 103 / Londerang.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkn dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi guru sebagai bahan masukan pada bidang study matematika dalam
proses pembelajaran.
2. Bagi siswa dapat meningkatkan kualitas dan prestasi belajar siswa
3. Bagi sekolah dapat meningkatkan prestasi sekolah dengan mutu yang lebih
baik.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kajian teoritas dan empiris
2.1. Makna belajar dan tujuan belajar
Usaha pemahaman mengenai makna belajar ini akan diawali dengan
mengemukakan beberapa defenisi tentang belajar. Ada beberapa defenisi
tentang belajar,antara lain dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Cranbach memberikan defenisi : Learning is shown by a change in
behavior as a result of experience
2. Harold Spears memberikan batasan : Learning is to abserve to read to
imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction.
3. Geoch, mengatakan : Learning is a change in performance as a result of
practice.
Dari ketiga definisi diatas, maka dapatlah diterangkan bahwa belajar itu
senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih
baik, kalau sisubjek belajar itu mengalami atau melakukannya,jadi tidak
bersifat verbalistik.
Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko -
fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti
sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya
kepribadian seutuhnya.
Ada beberapa teori yang berpendapat bahwa proses belajar pada
prinsipnya bertumpu pada struktur kognitif, yakni penataan fakta, konsep serta
prinsip-prinsip sehingga membentuk satu kesatuan yang memiliki makna bagi
subjek didik.
4
Untuk melengkapi pengertian mengenai makna belajar, perlu kiranya
dikemukakan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan belajar .dalam hal ini ada
beberapa prinsip yang penting untuk diketahui antara lain :
a. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan
kelakuannya.
b. Belajar memerlukan proses dan penahanan serta kematangan diri pada
siswa .
c. Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi,
terutama motivasi dari dalam.
d. Dalam banyak hal, belajar merupakan proses percobaan (dengan
kemungkinan berbuat keliru ) dan conditioning atau pembiasaan.
e. Kemampuan belajar seorang siswa harus diperhitungkan
f. Belajar dapat dilakukan tiga cara, yaitu :
1. diajar secara langsung
2. control, kontak penghayatan, pengalaman langsung.
3. pengenalan dan/atau peniruan.
g. Belajar melalui praktek atau mengalami secara langsung.
h. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak mempengaruhi
kemampuan belajar yang bersangkutan.
i. Bahan pelajaran yang bermakna / berarti lebih mudah dan menarik untuk
dipelajari .
j. Informasi tentang kelakuan baik pengetahuan, kesalahan serta
keberhasilan siswa, banyak membantu kelancaran dan gairah belajar.
k. Belajar sedapat mungkin diubah ke dalam bentuk anekaragam tugas.
Tujuan belajar antara lain :
3. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir, pemilikan pengetahuan dan
kemampuan berfikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan.
4. Penanaman Konsep Keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu
keterampilan – keterampilan jasmaniah keterampilan – keterampilan yang
5
dapat dilihat, diamati sehingga akan menitikberatkan pada keterampilan
gerak / penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar,
keterampilan rohani lebih rumit karena tidak selalu berurusan dengan
masalah – masalah keterampilan yang dapat dilihat
3. Pembentukan Sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, prilaku dan pribadi anak didik, guru
harus lebih hati-hati dalam pendekatannya .untuk itu dibutuhkan
kecakapan dalam mengarahkan motivasi dan berfikir dengan tidak lupa
menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model.
2.2.Teori tentang belajar
Beberapa teori tentang belajar pada mulanya teori dan belajar
dikembangkan oleh para ahli psikopologi dan dicobakan tidak langsung
kepada manusia di sekolah, melainkan menggunakan percobaan dengan
binatang. Mereka beranggapan bahwa hasil percobaannya akan dapat
diterapkan pada proses belajar mengajar untuk manusia.
Dalam hal ini secara global ada tiga teori yakni :
a) Teori belajar menurut ilmu Jiwa Daya
Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri bermacam macam daya masing
masing daya dapat dilatih dalam rangka memenuhi fungsinya. Contohnya
daya ingat.
b) Teori Belajar menurut Ilmu Jiwa Gestalt
Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari batgian
bagian unsure belajar bermula dari pengamatan.
c) Teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi.
Bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari perjumlahan / bagian
bagian.
2.3. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara atau penghantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian
media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat alat grafis,
6
fotografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun
kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai
segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan,
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa. Assosiation of
Education and Communication Technology (1997) memberikan batasan
media sebagai segala bentuk saluran yang dipergunakan untuk menyampaikan
pesan informasi.
secara umum ciri- ciri media pembelajaran adalah media itu dapat diraba,
dilihat, didengar dan diamati melalui panca indera. Disamping itu cirri cirri
media juga dapat dilihat menurut harganya, lingkup sasarannya dan control
oleh pemakaianya. Media pembelajaran juga dapat digunakan sebagai alat
Bantu dalam proses belajar mengajar, baik di dalam maupun diluar kelas.
untuk memilih jenis media yang akan digunakan ada beberapa kriteria
pemilihan media pembelajaran yaitu :
1. Tujuan
2. Ketepatgunaan
3. Keadaan siswa
4. Ketersediaaan
5. Biaya
Menurut Corei dan Clark, dasar pemilihan alat Bantu visual adalah
memilih alat Bantu yang sesuai dengan kematangan, minat dan kemampuan
kelompok, memilih alat Bantu yanjg tepat untuk kegiatan pembelajaran.
2.4. Jenis jenis media pembelajaran
Menurut Heinrich, molenda dan Rusul, jenis media pembelajaran yang
lazim dipergunakan dalam pembelajaran antara lain : media non proyeksi,
media audio, media gerak, media computer dan media jarak jauh.
Ada beberapa jenis media yang dapat digunakan dalam belajar
matematika yaitu :
1. media grafis, seperti gambar, fotografis, bagan diagram poster kartun dan
komik. Media grafis disebut juga media dua dimensi, yaitu media yang
memiliki ukuran panjang lebar.
7
2. media tiga dimensi yaitu media dalam bentuk model padat, monel
penampang model susun, model kerja diorama.
3. Media proyeksi diam, seperti slide, film, strips dan OHP.
4. Lingkungan sebagai media pembelajaran.
Media - media tersebut dapat membantu guru dalam proses
pembelajaran matematika. Dengan menggunakan media pembelajaran yang
sesuai anak akan tertarik dan menumbuhkan motivasi belajar pada anak anak.
2. 5. Optimalisasi Medai Pembelajaran
Robertus Antgkowo dan Kosasih mengungkapkan bahwa untuk
mengoptimalkan penggunakan media pembelajaran ada prinsip umum
penggunakan media yang perlu diperhatikan .
1. Prinsip umum penggunaan media
a. Media harus realistis dan digunakan sxecvara hati hati, karena media
yang amat rinci dengan realisme yang sulit dirposes dan dipelajari,
seringkali mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang
seharusnya diperhatikan
b. Media harus berfungsi untuk melukiskan perbedaan konsep konsep.
c. Apabila menggunakan media gambar, warna gambar harus digunakan
untuk perhatian dan membedaklan komponen - komponen.
2. Beberapa hal yang harus diperhatikan :
a. Media yang bagus, menarik, jelas, dan mudah dimengerti.
b. Apa yang digunakan sebagai media harus cukup penting dan cocok
untuk hal serupa jia dilihat pada keadaan yang sebenarnya.
c. Media harus benar dalam arti harus menggambarkan situasi yang
serupa jika dilihat pada keadaan yang sebenarnya.
d. Media memiliki keserhanaan dalam arti tidak rumit sehingga sulit
dipahami siswa.
e. Media harus sesuai dengan kecerdasan orang yang melihatnya.
f. Ukuran media harus diseuaikan dengan kebutuhan.
8
Agar siswa dapat berkonsentrasi dalam pembelajaran matematika
dengan baik, maka akan dibahas satu persatu sesuai dengan jenis media
pembelajaran yang akan digunakan.
1. Media grafis
Diantara media pendidiakn yang ada, media grafis adalah media
yang paling umum dipakai. Media ini berfungsi menyalurkan pesan dari
sumber informasi ke penerima pesan media gambar adalah penyajian
visual dua dimensi yang memanfaatkan rancangan gambar sebagai saran
pertimbangan mengenai kehidupan sehari hari. Misalnya menyangkut
manusia, peristiwa, benda benda, temp[at dan sebagainya. Media gambar
mewrupakan media sederhana, mudah dalam pembuatannya, dan ditinjau
dari pembiayaannya termasuk media yang murah harganya, media grafis
(gambar) terdiri atas gambar, bagan, digram, grafik, poster kartun dan
komik.
Kelebihan media gambar :
a. sifatnya konkrit
b. gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
c. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
d. Media gambar dapat memperjelas suatu makalah dalam bidang apa
saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah dan
membetulkan kesalahpahaman.
e. Media gambar murah harganya dan gamp-ang didapat serta digunakan
tanpa memerlukan peralatan khusus.
Kelemahan media gambar.
a. Gambar hanya menekankan persepsi indera mata.
b. Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
belajar.
c. Ukuran yang sangat terbatas, tidak memadai untuk kelompok besar.
9
Optimalisasi media gambar :
a. Gunakan gambar yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan
siswa (isi, kuran dan warna).
b. Soal memegang atau memperhatikan gambar usahakan gambar gamber
tersebtu jangan sampai bergerak.
c. Hindari penggunaan gambar dalam jumlah dan jenis yang terlalu
banyak, sebab hal ini cenderung membingungkan siswa.
d. Arahkan perhatian siswa pada sebuah gambar kemudian ajukan
beberapa pertanyaan langsung dengan gambar tersebut.
e. Jika ingin memperhatikan gambar pada siswa tanpa pengawasan khusu
dari guru usahakan agar dapat keterangan tertulis pada bagian bawah
dari gambar tersebut.
2. Media tiga dimensi
Media tiga dimensi adalah penyajian visual dengan memanfaatkan
rancangan bentuk – bentuk yang diperkecil sebai pertimbangan kehidupan
sehari hari. Dilaboratorium matematika sekolah sudah terdapat beberapa
macam benda benda tiga dimensi, meisalnya bentuk bentuk bagan ruang,
alat hitung, neraca, jam dan lain lain.
Kelebihan media tiga dimensi :
a. sifatnya konkrit, dapat diraba oleh siswa.
b. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
c. Media tiga dimensi dapat memperjelas suatu masalah.
Kelemahan media tiga dimensi :
a. Media tiga dimensi sulit mendapatkannya.
b. Hanya menekankan persepsi indera mata dan peraba.
Optimalisasi media tiga dimensi :
a. Media susuai dnegan perttumbuhan dan perkembangan siswa.
10
b. Saat memegang / meperlihatkan benda sebagai media usahakan agar
benda tersebut dapat terlihat oleh semua siswa.
c. Perlihatkan benda satu persatu agar perhatian siswa hanya tertuju pada
benda yang sedang diamati.
3. Media Proyeksi Dian
Pesan harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh
sasaran yang tyrermasuk media proyeksi dian antar lain slide, film,
teransparansi, transi, dan proyektor tak tembus cahaya, OHP, computer
dan lain lain.
Kelebihan media proyeksi dian.
1. Menarik perhatian anak, karena penyajiannya berbeda dengan yang
biasa dilakukan,
2. Dapat menyajikan berbagai gambar yang tidak disajikan oleh media
lain.
Kekurangan media proyeksi
1. Harga mahal
2. Bergantun pada alat lain.
3. Memerlukan keahlian guru.
Optimalisasi media proyeksi :
1. Guru perlu mahir mengoperasikan alat – alat yang akan digunakan.
2. Perlu perencanaan yang matang agar pembelajaran terlaksana dengan
baik.
3. Teruskan anak pada hal yang akan diajarkan.
2.6. Kerangka berpikir.
Agar siswa dapat berkonsentrasi di dalam proses pembelajaran
diperlukan seorang pendidik, menggunakan metode media atau cara tertentu
11
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu berhasil atau tidaknya
suatu perbuatan hanya tergantung pada media pembelajaran. Untuk dapat
menggunakan media yang baik, seorang guru harus bisa menggunakan media
sesuai dengan materi yang diajarkan, seperti pelajaran matematika kelas VI
SDN No. 103 / IX Londerang Kecamatan Kumpeh Ilir Kabupaten Muaro
Jambi. Dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik diharapkan
proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif dan siswa memiliki
sesuai dengan apa yang diharapkan dan dirumuskan dalam kurikulum
pendidikan.
2.7. Hipotesis
Hipotesis yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan
media pembelajaran menarik dapat meningkatkan konsentrasi belajar matematika
siswa kelas VI SDN No. 103./Londerang Kabupaten Muaro Jambi.
12
BAB III
METODE PENELITIAN
a. Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas VI SDN No. 103 / IX Londerang
Kecamatan Kumpeh Ilir Kabupaten Muaro Jambi. Subyek penelitian ini siswa
kelas VI yang berjumlah 14 orang siswa terdiri dari 5 orang laki laki dan 9
orang siswa perempuan. Sekolah Dasar Negeri Nomor 103 / IX Londerang
terdiri dari enam ruang kelas 1 ruang kantor, 1 gedung perpustakaan, WC dan
3 perumahan guru.
b. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian ini direncanakan terdiri dari 3 siklus, yaitu siklus I,
siklus II, dan siklus III. Siklus II adalah refleksi dari siklus I dan siklus III
refleksi dari siklus II. Keputusan refleksi diambil berdasarkan hasil evaluasi
dan observasi yang telah dilaksanakan pada siklus beriktunya dan ditetapkan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Tahapan dari 3 siklus tersebut antara lain :
Siklus I
Pada siklus I ini dialkukan pada 1 kali pertemuan pertama . pada
pertemuan pertama guru memberikan persepsi dan motivasi dengan cara
memberikan memperlihatkan media / alat yang digunakan guru untuk
menyampaikan informasi yang dimaksud.
Siklus II
Pada siklus ini guru dan siswa bekerjasama. Guru meminta siswa
secara bergantian untuk mempraktekkan langsung / memegang langsung
media gambar / alat yang digunakan untuk menambah informasi dan
pengetahuan siswa, dengan memegang, melihat, meraba dan meneliti
langsung melalui media yang dipakai guru. Siklus ke II ini dilakukan pada
pertemuan ke II yaitu minggu II.
13
SIklus III
Pada pertemuan ke III guru memberikan tugas latihan pribadi
kepada siwsa kemudian guru memperhatikan siswa dalam mengerjakan
tugas latihannya. Yaitu : keseriusan anak / siswa dsalam menyelesaikan
tugas latihan. Guru memberikan tugas kelompok, guru memperhatikan
kekompakan dan keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas kelompok
terutama konsentrasi siswa.
Perencanaan.
Pada tahap perencanaan ini diambil dari data awal pada materi
sekaligus pratindakan, menerapkan materi pelajaran sesuai dengan KTSP
SDN NO. 103 / Londerang tahun ajaran 2010.
Di dalam perencanaan tindakan yang harus dilakukan adalah :
1. menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran.(RPP).
2. menyediakan alat peraga / media pembelajaran sesuai dengan materi
pembelajaran.
3. melakukan monitoring.
4. memberikan test evaluasi.
5. menganalisis hasil evaluasi.
Pelaksanaan tindakan
Di dalam pelaksanaannya yaitu :
1. Pendahuluan / kegiatan awal.
memberikan motivasi dengan memerplihatkan dan menggunakan media
yang menarik seperti gambar / grafis, media tiga dimensi, media proyeksi
diam, dan lingkungan.
2. Kegiatan inti
Guru bersama siswa meneliti, memberikan masukan / gagasan pemikiran
dari siswa sebagai bahan masukan melalui Tanya jawab dengan
mengamati media yang dipakai guru sebagai bahan informasi / perantara
dari apa yang akan disampaikan.
14
3. Kegiatan akhir
Guru memberikan tugas latihan pribadi serta tugas kelompok kepada siswa
kemudian guru mengawasi / memperhatikan keseriusan siswa / konsentrasi
siswa dalam mengerjakan tugas tersebut. Setelah itu guru memberikan
pujian kepada siswa yang baik dalam mengerjakan latihan / tugas yang
diberikan oleh guru.
Observasi
Pemantauan proses belajar mengajar dilakukan untuk mengamati
aktivitas siswa sebagai berikut :
1. Perhatian terhadap penjelasan guru.
2. Serius dan aktif bertanya
3. Aktif menjawab pertanyaan
4. Memberikan komentar terhadap jawaban teman
5. Kerjasamanya dengan teman
6. Aktif mengerjakan soal latihan
7. Siswa yang terlambat masuk kelas
8. Siswa yang sering keluar masuk saat pembelajaran berlangsung.
9. Siswa yang malas mengerjakan tugas.
10. Siswa yang izin keluar
11. Siswa yang suka mengganggu teman.
Data ini diambil melalui pengamatan langsung pada saat proses
belajar mengajar berlangsung pada setiap siklus / pertemuan dengan
menggunakan lembar observasi. Lembar observasi yang menunjukkan
banyakknya siswa melakukan aktivitas yang positif dan negative.
3.2.4. Refleksi.
Refleksi merupakn kegiatan belajar mengajar yang telah mengalami
perubahan dari kegiatan belajar sebelumnya yang dianggap dapat lebih
meningkatkan hasil belajar siswa di siklus yang sebelumnnya. Keputusan
15
refleksi diambil berdasarkan hasil evaluasi dan observasi yang telah
dilakukan pada siklus sebelumnya.
3.2.5. Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan dikelas VI SDN No. 103 / IX Londerang
pada setiap hari senin yaitu mulai tanggal 1 Maret 2010, 8 Maret 2010, 15
Maret 2010. minggu pertama bulan Maret sampai minggu ketiga bulan
Maret. Penelitian ini diseesuaikan dengan jam pelajaran matematika pada
kelas VI SDN No. 103 / Londerang agar tidak mengganggu jam mata
pelajaran lainnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Sardiman, Interaksi dan motivasi belajar mengajar
Nurhadi, Pendekatan konstekstual (contextual teaching and learning), Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Direktorat PLP, 2002.
Angkowo, Robertus dan Kosasih A.2007. Optimalisasi Media Pembelajaran,
Jakarta : Grasindo.
Heinrich. 1996. Media Pembelajaran, mempengaruhi Minat dan Motivasi Anak
Dalam Belajar. Jakarta : Grasindo.
Corei dan Clark C.1988. Alat Bantu Pembelajaran sebagai Motivator Anak Untuk
Belajar Lebih Giat. Jakarta : Grasindo.
DJumanta Ely. 2007. Matematika SLTP. Jakarta : Multi Trust
Winata Putra, US.2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas
Terbuka.
17
LAMPIRAN
LEMBAR OBSERVASI
LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN
Model Belajar BERMUTU
Mata Pelajaran / Topik : MTK /
Kelas / Sekolah : VI / SDN No. 103 / IX Londerang
Nama Pengajar SRI PURWANI, A.Ma
TAHAP / ASPEK INDIKATOR HASIL OBSERVASI
KEGIATAN AWAL
Apersepsi dan
motivasi
1. Apa yang dilakukan
guru untuk menggali
pengetahuan awal atau
memotivasi siswa
2. Bagaimana respons
siswa? Apakah siswa
bertanya tentang sesuatu
masalah terkait dengan
apa yang disajikan guru
pada kegiatan awal?
Guru melaksanakan
Apersepsi dengan
melakukan Tanya jawab
dengan dibantu alat peraga
gambar
Siswa menjawab
pertanyaan guru dan
melakukan pertanyaan
kembali
KEGIATAN INTI
Materi ajar :
3. Apakah guru
memberikan penjelasan
umum tentang bahan
ajar atau prosedur
kegiatan yang harus
dilakukan oleh siswa?
4. Bagaimana keterkaitan
Guru memberikan
penjelasan secara umum
Siswa meneliti langsung
objek pembelajarannya
Dengan dibantumedia/alat
pembelajaran
Saling berhubungan,siswa
18
antara pembelajaran
dengan realita
kehidupan, lingkungan
dan pengetahuan
lainnya?
belajar secara teori dan
praktek langsung
dilapangan
Pengelolaan sumber
belajar / media
5. Apakah guru terampil
dalam memanfaatkan
dan mampu
memanipulasi media
pembelajaran?
6. Bagaimana interaksi
siswa dengan sumber
belajar/media
Iya , guru terampil
Saling mendukung,siswa
terampil
Saling mendukung, siswa
tertarik
Strategi
Pembelajaran
7. Apakah proses
pembelajaran
dilaksanakan dengan
strategi yang sesuai
secara lancer?
8. Apakah siswa dapat
mengikuti alur kegiatan
belajar?
9. Bagaimana cara guru
memberikan arahan
yang mendorong siswa
untuk bertanya, berpikir
dan berkegiatan?
10. Apakah siswa aktif
melakukan kegiatan
fisik dan mental
(berpikir)? Berapa
banyak siswa yang aktif
belajar?
Iya
Iya
Dengan melibatkan
langsung secara nyata di
lapangan sehingga siswa
berinteraksi dengan baik
Iya, 12 orang siswa yang
aktif
19
KEGIATAN
PENUTUP
Penguatan /
Konsolidasi
11. Bagaimana cara guru
memberikan penguatan,
dengan mereviu,
merangkum atau
menyimpulkan?
12. Apakah guru memberi
tugas rumah untuk
remidi atau penguatan?
Dengan menekankan kata
kata penting, memberikan
penekanan yang jelas pada
kata / kalimat yang penting
dan tidak menggunakan
kalimat yang sulit
dimengerti
Iya, PR soal 1 - 5
EVALUASI 13. Bagaimana cara guru
melakukan evaluasi
pembelajaran
14. Bagaimana ketuntasan
belajar siswa?
Dengan melihat siswa
mengerjakan latihan dengan
baik, dan hasil.
Baik, cukup baik.
KOMENTAR Keterlaksanaan scenario pembelajaran (berdasarkan RPP)
PENGAMAT Pelajaran berharga yang dapat dipetik oleh pengamat :
Lain lain : Siswa sangat termotivasi dan tertarik dalam
proses belajar jika media yang digunakan sesuai dengan
materi pembelajaran
20 April 2010
Observer,
WINA SUTARI AMa
20
LAMPIRAN RPP I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : MATEMATIKAKelas / Semester : VI / IPertemuan ke - : Pertama Alokasi waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam
pemecahan masalah
I. Kompetensi Dasar : Menggunakan sifat sifat operasi hitung bilangan bulat
dalam pemecahan masalah
II. Indikator :
1. Memberikan contoh bilangan bulat
2. Memberikan definisi bilangan bulat
III. Tujuan Pembelajaran :
1. Memberikan contoh bilangan bulat
2. Memberikan definisi bilangan bulat
3. Menentukan letak bilangan bulat dalam garis
bilangan
IV. Materi Ajar : Operasi hitung bilangan bulat
V. Metode pembelajaran : Games, diskusi
VI. Langkah – langkah pembelajaran :
Kegiatan awal
Melakukan permainan berhitung bilangan bulat dari 1 – 60 dengan cara zig
zag.
Kegiatan Inti
a. Melakukan permainan (games) mengenai bilangan bulat, diskusi
memberi contoh besaran sehari hari yang menggunakan bilangan positif
dan negative, serta menganalisis dan menyimpulkan definisi bilangan
bulat.
21
b. Melakukan percobaan dan observasi dengan menggunakan garis
bilangan, pengamatan, analsis data dan diskusi untuk dapat menentukan
letak bilangan bulat dan garis bilangan.
Kegiatan akhir
a. Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang proses dan hasil belajar.
b. Siswa diberi tugas mengerjakan soal soal latihan.
VII. Alat / Sumber belajar :
a. Buku pelajaran matematika untuk sekolah dasar kelas 6 M.Khafid, Sutati
Erlangga
b. Matematika SD untuk kelas VI Zaini, M Sani dan siti M. Amin 6A Esis
c. Matematika progesif teks utama SD kelas 6 Munawati Fitriyah Widya
Utama
VIII. Penilaian
a. Teknik : tes
b. Bentuk : lisan dan tulisan
c. Instrument : contoh angka – angka yang terbuat dari kayu serta
gambar angka – angka
Contoh : 1. Coba kalian simpulkan definisi bilangan bulat.
2. Lengkapilah garis bilangan berikut !
Mengetahui, Tanjung Pauh, …..
Kepala Sekolah, Guru Kelas
Maryoto, Spd Sri Purwani
NIP 131934851 NIP 198610282010012006
22
… … … -36 -24 -12 0 12
LAMPIRAN RPP II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : MATEMATIKAKelas / Semester : VI / IPertemuan ke - : KeduaAlokasi waktu : 2 x 35 menit
Standar Kompetensi : Melakukan operasi hitung bilangan bulat dalam
pemecahan masalah
I. Kompetensi Dasar : Menggunakan sifat sifat operasi hitung termasuk
operasi campuran, FBK, dan KPK
II. Indikator :
Menyatakan sebuah besaran sehari – hari yang
menggunakan bilangan positif dan negative
III. Tujuan Pembelajaran :
Menyatakan sebuah besaran sehari – hari yang
menggunakan bilangan positif dan negative
IV. Materi Ajar : Operasi hitung bilangan bulat
V. Metode pembelajaran : Observasi dan diskusi
VI. Langkah – langkah pembelajaran :
Kegiatan awal
Motivasi dan apersepsi
Kegiatan Inti
a. Memberikan contoh besaran sehari – hari yang menggunakan bilangan
positif dan negatif
b. Melakukan diskusi tentang contoh – contoh yang sudah dikemukakan oleh
siswa.
Kegiatan akhir
a. Siswa dan guru mengadakan refleksi tentang proses dan hasil belajar.
b. Siswa diberi tugas mengerjakan soal soal latihan.
VII. Alat / Sumber belajar :
23
a. Buku pelajaran matematika untuk sekolah dasar kelas 6 M.Khafid, Sutati
Erlangga
b. Matematika SD untuk kelas VI Zaini, M Sani dan siti M. Amin 6A Esis
c. Matematika progesif teks utama SD kelas 6 Munawati Fitriyah Widya
Utama
d. Kegiatan sehari hari yang relevan.
VIII. Penilaian
a. Teknik : tes
b. Bentuk : essay
c. Instrument : contoh tuliskan kegiatan kalian selama satu hari yang
melibatkan bilangan negative!
Mengetahui, Tanjung Pauh, ………………..
Kepala Sekolah, Guru Kelas
Maryoto, Spd Sri Purwani
NIP 131934851 NIP 198610282010012006
24