127
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL KELOMPOK B DI RA GERHANA ALAUDDIN KECAMATAN TAMALATE KOTA MAKASSAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh: ICA MULIANI 105450001115 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 2020

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODEBERCERITA DENGAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

KELOMPOK B DI RA GERHANA ALAUDDIN KECAMATANTAMALATE KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh GelarSarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia

Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh:

ICA MULIANI

105450001115

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

2020

Page 2: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …
Page 3: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …
Page 4: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …
Page 5: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …
Page 6: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Tidak penting seberapa lambat saya melaju, selagi saya tidak berhenti

(Ica Muliani)

Kuperuntukkan Karya ini untuk:

Kedua orang tuaku, adekku, dan sahabat terhebat,

yang meraih tanganku saat aku terjatuh.

Keikhlasan dan doa merekalah sehingga penulis

dapat mewujudkan harapan menjadi kenyataan.

Page 7: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

ABSTRAK

Ica Muliani.2019.Meningkatkan Kemampuan Menyimak Melalui MetodeBercerita dengan Penggunaan Media Audio Visual Kelompok B di RA GerhanaAlauddin Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Skripsi. Jurusan Pendidikan GuruPendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UniversitasMuhammadiyah Makassar. Pembimbing I Andi Adam dan pembimbing II NurAlim Amri.

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana MeningkatkanKemampuan Menyimak Melalui Metode Bercerita dengan Penggunaan MediaAudio Visual Kelompok B di RA Gerhana Alauddin Kecamatan Tamalate KotaMakassar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Kemampuan MenyimakMelalui Metode Bercerita dengan Penggunaan Media Audio Visual Kelompok Bdi RA Gerhana Alauddin Kecamatan Tamalate Kota Makassar.Jenis penelitian iniadalah penelitian tindakan kelas (Class Action Reaserch) yang terdiri dari duasiklus dimana setiap siklus di laksanakan sebanyak dua kali pertemuan.prosedurpenelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.Subjek penelitian ini adalah Kelompok B di RA Gerhana Alauddin KecamatanTamalate Kota Makassar sebanyak 18 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan menyimakMelalui Metode Bercerita dengan Penggunaan Media Audio Visual Kelompok Bdi RA Gerhana Alauddin Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Peningkatankemampuan menyimak menekankan pada perkembangan bahasa anak yangmeliputi 3 indikator menyimak.mampu melakukan perintah secara sederhana,mampu menjawab pertanyaansecara sederhana (apa, siapa dan dimana),menceritakan kembali apa yang didengarnya dengan kosakata terbatas.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa KemampuanMenyimak Melalui Metode Bercerita dengan Penggunaan Media Audio VisualKelompok B di RA Gerhana Alauddin Kecamatan Tamalate Kota Makassar.Mengalami peningkatan.

Kata kunci : Menyimak, Metode Bercerita, Media Audio Visual

Page 8: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

KATA PENGANTAR

Allah Maha Penyayang dan Pengasih, demikian kata untuk mewakkili

atas segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan henti bertahmid atas

anugerah pada detik waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa dan rasio

pada-Mu, Sang Khalik. Skripsi ini adalah setitik dari deretan berkah-Mu.

Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi

terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. kesempurnaan

bagaikan fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang dari pandangan,

bagai pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menghilang jika didekati.

Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan, tetapi

kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis

kerahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam

dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada kedua orang tua Mustata dan Ma’ani yang telah berjuang,

berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik dan membiayai penulis dalam proses

pencarian ilmu. Kepada saudaraku Fajriatul Koriah, Pipit Anggriani, dan yang

telah berjuang membantu penulis dalam proses pencarian ilmu. Kepada kakak

Sepupu Fikratul Akbar, Fariah, Anita, Nursaedah dan Aburrahman. Demikian

pula, penulis mengucapkan terima kasih kepada para keluarga yang tak hentinya

Page 9: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

memberikan motivasi dan selalu menemaniku dengan candanya, kepada bapak

Andi Adam S.Pd., M.Pd., dan bapak Nur Alim Amri S.Pd., M.Pd., selaku

pembimbing I dan pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan serta

motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada; bapak Prof. Dr.

H. Abd. Rahman Rahim, S.E.,M.M., Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar, bapak Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, dan bapak Tasrif Akib,

S.Pd.,M.Pd., ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat

bagi penulis.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada

Kepala Sekolah, guru RA Gerhana Alauddin, dan Sitti Suriani S.Pd.I selaku guru

kelompok B di TK tersebut yang telah memberikan izin dan bantuan untuk

melakukan penelitian. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada para

sahabat seperjuanganku Afia, Jumriani, Fitri, Ani (Sahabat Hijrah), Rusnaningsih

Arif Munandar, M.Haryanto, Nurdina, Fitriyani, Murni, Suci Anggriani S.Pd,

Nurfadiatu S.T, Ayu Aryani S.Pd, dan Desi Tamsi Putri, yang selalu menemaniku

dalam suka dan duka, teman-teman terkasih serta seluruh rekan mahasiswa

Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Angkatan 2015 atas segala

Page 10: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

kebersamaan, motivasi, saran, dan bantuannya kepada penulis yang telah memberi

pelangi dalam hidupku.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikkan

tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak

akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi

manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin.

Makassar, November 2019

Penulis

Page 11: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN................................................................................. iv

SURAT PERJANJIAN .................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI.................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian............................................................................ 6

D. Manfaat Penilitian .......................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................... 8

A. Kajian Pustaka................................................................................ 8

1. Kemampuan Basaha Anak Usia Dini....................................... 8

a. Aspek-aspek Kemampuan Bahasa ...................................... 8

b. Fungsi bahasa Bagi Anak Usia Dini ................................... 9

Page 12: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

2. Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini ................................. 10

a. Pengertian Kemampuan Menyimak .................................... 10

b. Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini ............................ 11

c. Tujuan Menyimak Anak Usia Dini...................................... 12

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menyimak ................... 14

e. Indikator Kemampuan Menyimak ....................................... 15

3. Metode Bercerita ....................................................................... 16

a. Pengertian Bercerita............................................................. 16

b. Manfaat Metode Bercerita ................................................... 19

c. Tujuan Bercerita .................................................................. 21

4. Media Audio Visual .................................................................. 22

a. Pengertian Media Pembelajaran .......................................... 22

b. Manfaat Media Pembelajaran .............................................. 22

c. Pengertian Audio Visual...................................................... 23

d. Manfaat Audio Visual.......................................................... 24

e. Jenis-jenis Audio Visual ...................................................... 25

f. Langkah-langkah Metode Bercerita .................................... 26

B. Kerangka Pikir................................................................................ 27

C. Hipotesis......................................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 30

A. Jenis Penelitian.............................................................................. 30

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ........................................................ 30

C. Faktor Yang Diselidiki .................................................................. 30

Page 13: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

D. Prosedur Penelitian........................................................................ 31

E. Instrumen Penelitian...................................................................... 37

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 38

G. Teknik Analisis Data..................................................................... 40

H. Indikator Keberhasilan .................................................................. 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 44

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 44

1. Deskripsi Lokasi Penelitian..................................................... 44

2. Motivasi Anak Untuk Menyimak Cerita ................................. 45

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus I................................................ 46

4. Pelaksanaan Tindakan Siklus II .............................................. 57

B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN................................................................ 69

A. Simpulan........................................................................................ 69

B. Saran.............................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 14: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

DAFTAR TABEL

3.1 Kisi-kisi Instrumen Observasi Tingkat Pencapaian Kemampuan menyimak

anak melalui metode cerita ........................................................................................ 37

3.2 Rubrik Penilaian kemampuan Menyimak dalam Perkembangan Bahasa.................... 38

3.3 Kategori Kemampuan Menyimak ................................................................................ 41

4.1 Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Menyimak Siklus I ................................... 53

4.2 Tabel Rekapitulasi Observasi Kemampuan Menyimak Siklus II ................................. 64

Page 15: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

DAFTAR GAMBAR

2.1 Bagan Kerangka Pikir ................................................................................................... 29

3.1 Prosedur Penelitian........................................................................................................ 31

4.1 Gambar Grafik Hasil Kemampuan Menyimak Pada Siklus I ....................................... 54

4.2 Gambar Grafik Hasil Kemampuan Menyimak Pada Siklus II...................................... 64

Page 16: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak usia dini merupakan anak pada rentang usia 0-6 tahun. Pada usia

tersebut sangat menentukan bagi anak mengembangkan seluruh potensi. Anak

usia dini adalah individu unik yang memiliki pola pertumbuhan dan

perkembangan dalam aspek fisik, kognitif,sosial, emosional, kreativitas, Bahasa

dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tahap yang sedang dilalui oleh anak

tersebut. Anak usia juga di sebut usia emas atau golden Age dan setelah

berkembang dengan optimal apabila distimulasi atau diberi rangsangan yang

sesuai dengan tahap perkembangannya.

Pendidikan anak usia dini merupakan periode awal yang paling penting

dan mendasar sepanjang rentang pertumbuhan dan perkembangan kehidupan

manusia. Dan menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan

perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir,

daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan

perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-

tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Anak Usia Dini di Indonesia tertulis pada pasal 28 ayat 1

yang berbunyi “pendidikan anak usia dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir

sampai dengan enam tahun dan merupakan prasyaratan untuk mengikuti

1

Page 17: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

2

pendidikan dasar” , lebih lanjut pada Bab 1, pasal 1, butir 14 dijelaskan di bawah

ini :

‘’Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yangditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yangdilakukan melalui pemberian ransangan pendidikan untuk membantupertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memilikikesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.”

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak

Usia Dini atau biasa disebut STPPA adalah kriteria tentang kemampuan yang

dicapai anak pada seluruh aspek perkembangan dan pertumbuhan, mencakup

aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional,

serta seni dan kreativitas.

Bahasa merupakan lambang bunyi yang melambangkan pikiran, persaan,

serta sikap manusia dalam mengadakan hubungan dengan orang lain. Bahasa anak

adalah bahasa yang di pakai oleh anak untuk menyampaikan keinginan, pikiran,

harapan, permintaan, dan lain-lain untuk kepentingan pribadinya (Suhartono,

2005: 8). Anak pada umumnya memakai bahasa dalam kehidupannya untuk

memenuhi, keinginan individu anak itu sendiri. Bahasa anak usia dini perlu

difasilitasi agar perkembangan bahasanya berkembang secara optimal.

Perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek yang perlu

dikembangkan pada anak usia dini karena bahasa merupakan sarana untuk

berkomunikasi sehingga anak dapat mengekspresikan ide, pikiran, dan

perasaannya kepada orang lain. Perkembangan bahasa anak usia dini terbagi

dalam empat aspek yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dengan

Page 18: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

3

aspek-aspek tersebut seseorang akan lebih mudah untuk melakukan interaksi

dengan sesama sekaligus akan lebih mudah untuk mendapatkan pengetahuan serta

pengalaman-pengalaman baru. Dari keempat aspek tersebut, kemampuan

menyimak merupakan kemampuan paling awal sebelum anak bisa berbicara,

membaca, dan menulis.

Pengertian menyimak menurut Russel & Russell (Henry Guntur Tarigan,

2008: 30) merupakan kegiatan mendengarkan dengan penuh pemahaman dan

perhatian serta apresiasi. Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan

lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta

interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta

memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui

ujaran atau bahasa lisan.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di Kelompok B di RA Gerhana

Alauddin Kecamatan Tamalate Kota Makassar, terlihat bahwa masih terdapat

masalah yang berkaitan dengan rendahnya kemampuan Menyimakpada anak.

Hal itu dapat terlihat dari beberapa indikasi sebagai berikut:1. sebagian

besar anak tidak memperhatikan guru jika guru memberikan pelajaran dimana

terlihat masih banyak anak-anak bercerita dan bermain sendiri ketika guru sedang

menyampaikan materi pelajaran.2. anak kurang merespon pertanyaan yang di

ajukan guru jika pelajaran diberikan.

Pada saat pembelajaran berlangsung, penggunaan metode bercerita belum

secara optimal digunakan guru, dimana strategi dan teknik bercerita belum sesuai

penerapannya. Selama ini guru dalam menyampaikan cerita, masih dalam bentuk

Page 19: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

4

metode ceramah sehingga anak terlihat bosan. Pembelajaran hanya berfokus pada

aspek perkembangan yang lebih menitikberatkan pada aspek perkembangan

kognitif dan motorik halus. Dalam kegiatan menyimak guru hanya menggunakan

gambar yang ada di LKA sebagai media, belum terdapat media yang dapat

digunakan sebagai alat bantu dalam bercerita. Hal ini membuat anak menjadi

lebih memilih berbicara dengan teman sebangkunya daripada melihat gambar

yang ada di LKA. Selain itu motivasi dari diri anak sendiri untuk melakukan

kegiatan pembelajaran juga masih rendah. Hal ini penerapan metode cerita

melalui penggunaan media Audio Visual, yang dimana media audio visual

terdapat dua unsur yaitu unsur gambar dan unsur melihat. cerita yang diambil

haruslah cerita yang terkait dengan dunia anak, kegiatan diusahakan dapat

memberikan perasaan gembira dan lucu. Moeslichatoen, (1996:152) menjelaskan

tentang pengertian metode bercerita.

“Metode bercerita dalam kegiatan pengajaran anak usia dini mempunyaibeberapa manfaat penting bagi pencapaian pendidikan anak usia dini. Bagianak usia dini mendengaran cerita yang menarik yang dekat denganlingkungannya merupakan kegiatan yang mengasikkan. Guru anak usia diniyang terampil bertutur dan kreatif dalam bercerita dapat menggetarkanperasaan anak. Guru dapat memanfaatkan kegiatan bercerita untukmenanamkan kejujuran, keberanian, kesetiaan, keramahan, ketulusan, dansikap-sikap positif lain dalam kehidupan lingkungan keluarga, sekolah dandi luar sekolah.”

Kegiatan bercerita memberikan pengalaman belajar untuk berlatih

mendengarkan. Melalui mendengarkan anak memperoleh bermacam-macam

informasi tentang pengetahuan, nilai, dan sikap untuk di hayatidan di terapkan

dalam kehidupan sehari-hari memberi pengalam belajar dengan menggunakan

metode bercerita memungkinkan anak mengembangkan pengetahuan kognitif,

afektif, maupun psikomotor masing-masing anak. Bila anak terlatih untuk

Page 20: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

5

mendengarkan dengan baik, maka ia akan terlatih untuk menjadi pendengar yang

kreatif dan kritis. Pendengar yang kreatif mampu memberikan pemikiran-

pemikarn yang baru berdasarkan apa yang di dengarkannya. Pendengar yang kritis

mampu menemukan ketidaksesuaian antara apa yang di dengar dengan apa yang

di pahami.

Dari permasalahan di atas, menjadi pendorong utama untuk melakukan

penelitian dengan judul. “ Meningkatkan Kemampuan Menyimak Melalui Metode

Bercerita dengan Penggunaan Media Audio Visual Kelompok B di RA Gerhana

Alauddin Kecamatan Tamalate Kota Makassar”. Alasan peneliti menggunakan

metode Bercerita dengan Penggunaan Media Audio Visual yaitu jenis media ini

Auditif (Mendengar) dan Visual (Melihat), Gambar yang di tampilkan di Audio

Visual dapat menarik perhatian anak sehingga kemampuan Menyimak pada anak

meningkat. Salah satu cara untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dan

memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan dalam kegiatan belajar

mengajar, guru menggunakan model pembelajaran yang inovatif dan

menggunakan media yang lebih kreatif.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah peneliti ini

adalah: “Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Menyimak Melalui Metode

Bercerita dengan penggunaan Media Audio Visual pada anak Kelompok B diRA

Gerhana Alauddin Kecamatan Tamalate Kota Makassar?

Page 21: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

6

C. Tujuan Masalah

Tujuan dari penelitian ini, adalah: “Untuk meningkatkan Kemampuan

Menyimak Melalui Metode Bercerita dengan penggunaan Media Audio Visual

pada anak Kelompok B di RA Gerhana Alauddin Kecamatan Tamalate Kota

Makassar?

D. Manfaat Masalah

1. Manfaat Teoritis

a. untuk menambah referensi, bahan literatur atau pustaka, tentang cara

meningkatkan kemampuan menyimak pada anak TK.

b. untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi mahasiswa dan

memperkaya khazanah penelitian tentang cara meningkatkan

kemampuan menyimak pada anak TK.

2. Manfaat Praktis

a. bagi peserta didik, anak akan lebih baik mendengarkan percakapan

yangdisajikan oleh guru, menambah kemampuan anak untuk

menyimakperkataan orang lain bertambah baik dan anak menjadi senang,

aktif dan kreatif

b. bagi guru, Guru dapat menganalisis masalah dan menemukan

penyebabnya, memperoleh metode yang benar untuk karakteristik anak

usia dini serta meningkatkan kreatifitas guru dalam kegiatan

pembelajaran.

c. Bagi pembaca

d. Bagi peneliti

Page 22: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Kajian Pustaka

1. Kemampuan bahasa anak usia dini

a. Aspek-aspek kemampuan bahasa

Seseorang dapat dikatakan terampil berbahasa dengan baik, apabila orang

itu mampu menguasai beberapa aspek dalam bahasa dengan sama baiknya.

Martini Jamaris (dalam Indah 2017: 13) menyatakan bahwa terdapat beberapa

karakteristik kemampuan bahasa anak usia 5-6 tahun.Beberapa karakteristik

kemampuan bahasa tersebut antara lain:

“Karakteristik kemampuan bahasa a. Sudah dapat mengucapkan lebih dari2.500 kosakata.b.Lingkup kosakata yang dapat diucapkan anakmenyangkut: warna, ukuran, bentuk, rasa, bau, keindahan, kecepatan,suhu, perbedaan, perbandingan, jarak, permukaan (kasar-halus). c. Anakusia 5-6 sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar yangbaik.d.Dapat nerpartisipasi dalam suatu percakapan. Anak sudah dapatmendengarkan orang lain berbicara dan menganggapi pembicaraantersebut.e.Percakapan yang dilakukan oleh anak usia 5-6 tahunmenyangkut berbagai komentarnya terhadap apa yang dilakukan olehdirinya dan orang lai, serta apa yang dilihatnya. Anak pada usia 5-6 tahunsudah dapat melakukan ekspresi diri, menulis, membaca, dan bukanberpuisi.”

Dari karakteristik di atas, maka akan terlihat jelas kemampuan bahasa yang

harus dimiliki anak pada usia tersebut. Setiap anak tumbuh dan kembang secara

berbeda. Ada kemungkinan perkembangan bahasa bisa lebih cepat dari rentang

usia yang di sebutkan atau bahkan lebih lambat dari rentang tersebut. Berbagai

faktor mampu mempengaruhi laju perkembangan bahasa anak, misalnya tingkat

intelegensi bawaan dan paparan interaksi sosial.

7

Page 23: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

8

Nurjamal dkk., (dalam Indah 2017: 13) mengemukakan kemampuan

berbahasa terdiri dari empat aspek yaitu:

“a. Menyimak, merupakan kemampuan yang pertama kali yang dikuasaioleh anak. Anak sudah mulai belajar menyimak sejak dalam kandungan.Proses belajar menyimak terus-menerus dilakukan dengan mendengarkanataupun merekam kata-kata yang didengarnya dalam kehidupan sehari-hari,b.Berbicara, merupakan kemampuan yang harus dikuasai setelah anakbelajar menyimak. Berbicara merupakan salah satu alat komunikasi yangpaling efektif. Anak sebaiknya memperbanyak aktivitas menyimak danmembaca supaya dapat berbicara dengan baik. c.Membaca merupakankemampuan setelah anak belajar menyimak dan berbicara. Menyimak danmembaca merupakan aktivitas yang merupakan kunci dimana anak dapatmendapatkan banyak informasi dan pengetahuan. d. Menulis merupakankemampuan akhir dalam kemampuan berbahasa. Anak akan belajar menulissetelah anak belajar menyimak, berbicara dan membaca. Membaca danmenulis mempunyai hubungan yang sangat erat. Pada saat anak belajarmenulis, secara tidak langsung anak akan belajar membaca.”

1) Menyimak yang di maksud di atas di mana kemampuan yang pertama kali

yang dikuasai oleh anak. Anak sudah mulai belajar menyimak sejak dalam

kandungan. Proses belajar menyimak terus-menerus dilakukan dengan

mendengarkan ataupun merekam kata-kata yang didengarnya dalam

kehidupan sehari-hari. Anak belajar berbicara melalui proses

mendengarkan, tepatnya mengulang ucapan sebuah kata bermakna yang

sederhana. Proses pembelajaran berbahasa mulai dari menyimak sampai

dengan berbicara awal merupakan proses alamiah-universal. Hal itu berarti

bahwa anak mengalami proses pembelajaran menyimak-berbicara dari

orang disekelilingnya.

2) Berbicara merupakan kemampuan yang harus dikuasai setelah anak belajar

menyimak. Berbicara merupakan salah satu alat komunikasi yang paling

efektif. Anak sebaiknya memperbanyak aktivitas menyimak dan membaca

Page 24: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

9

supaya dapat berbicara dengan baik. Selain itu, cara terbaik untuk

mendorong perkembangan bahasa anak-anak adalah menyisihkan waktu

untuk berbicara dengan anak-anak. Anak-anak belajar kata-kata baru dengan

mendengar kata-kata atau pembicaraan orang dewasa atau anak lain.

3) Membaca merupakan kemampuan setelah anak belajar menyimak dan

berbicara. Menyimak dan membaca merupakan aktivitas yang merupakan

kunci dimana anak dapat mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan.

Pengembangan minat dan kebiasaan membaca yang baik harus dimulai

sedini mungkin pada anak-anak.

4) Menulis merupakan kemampuan akhir dalam kemampuan berbahasa. Anak

akan belajar menulis setelah anak belajar menyimak, berbicara dan

membaca. Membaca dan menulis mempunyai hubungan yang sangat erat.

Pada saat anak belajar menulis, secara tidak langsung anak akan belajar

membaca.

b. Fungsi Bahasa Bagi Anak Usia Dini

Dalam membahas fungsi bahasa bagi anak taman kanak-kanak, dapat dilihat

dari beberapa sudut pandang. Hal ini, terutama ditujukan pada fungsi secara

langsung pada anak itu sendiri. Ada beberapa sumber yang telah mencoba

memberikan penjabaran dari fungsi bahasa anak taman kanak-kanak, di antaranya

menurut Depdiknas (2000), fungsi pengembangan bahasa bagi anak prasekolah

adalah:

“Fungsi pengembangan bahasa bagi anak prasekolah a.Sebagai alat untukberkomunikasi dengan lingkungan b.Sebagai alat untuk mengembangkankemampuan inteletual anak c.Sebagai alat untuk mengembangkan eksperi

Page 25: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

10

anak dan d. Sebagai alat untuk menyatakan perasaan dan buah pikirankepada orang lain.”

Dari penjelasan fungsi pengembangan bahasa bagi anak prasekolah yaitu

sebagai alat untuk berkomunikasi dengan lingkungan baik dengan lingkungan

keluarga maupun di masyarakat, selain sebagai alat untuk berkomunikasi fungsi

pengembangan bahasa juga dapat di katakan sebagai alat untuk mengembangkan

kemampuan inteletual anak dan sebagai alat untuk menyatakan perasaan anak

kepada orang lain.

2. Kemampuan Menyimak anak usia dini

a. Pengertian Kemampuan Menyimak

Menurut kamus besar bahasa indonesia (pusat bahasa, 2008) menyimak

adalah mendengarkan (memperlihatkan) baik-baik apa yang di ucapkan atau di

baca orang.

H. G Tarigan dan Djago Tarigan dalam Astawan (2013) menyatakan,

keterampilan berbahasa meliputi empat aspek, yaitu : “a. Keterampilan

mendengar, untuk memahami bahasa yang digunakan secara lisan b.

Keterampilan berbicara, untuk mengungkapkan diri secara lisan c. Keterampilan

membaca, untuk memahami bahasa yang diungkapkan secara tertulis d.

Keterampilan menulis, untuk mengungkapkan diri secara tertulis.”

Keterampilan mendengar (maharah al-istima/listening skill) adalah

kemampuan seseorang dalam mencerna atau memahami kata atau kalimat yang

diajarkan oleh mitra bicara atau media tertentu. Kemampuan ini sebenarnya dapat

dicapai dengan latihan yang terus menerus untuk mendengarkan perbedaan-

perbedaan bunyi unsur-unsur kata (fonem) dengan unsur-unsur lainnya menurut

Page 26: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

11

makraj huruf yangbetul baik langsung dari penutur aslinya (al-nathiq al-ashli)

maupun melalui rekaman.

Menyimak adalah suatu keterampilan yang hingga sekarang agak

diabaikan dan belum mendapat tempat yang sewajarnya dalam pengajaran bahasa.

Masih kurang sekali materi buku teks dan sarana lain, seperti rekaman yang

digunakan untuk menunjang tugas guru dalam pengajaran mendengar untuk

digunakan di Indonesia.

Sebagai salah satu keterampilan reseptif, keterampilan menyimak menjadi

unsur yang harus lebih dahulu dikuasai oleh pelajar. Memang secara alamiah

pertama kali manusia memahami bahasa orang lain lewat pendengaran, maka

dalam pandangan konsep tersebut, keterampilan bahasa Asing yang harus

didahulukan adalah mendengar. Sedangkan membaca adalah kemampuan

memahami yang berkembang pada tahap selanjutnya.

b. Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini

Manyimak ada berbagai macam jenis, namun beberapa jenis tersebut di

bedakan berdasarkan kriteria tertentu, yakni berdasarkan sumber suara,

berdasarkan bahan simak dan berdasarkan pada titik pandang aktivitas menyimak.

Retno,(dalam Sarifah 2018:10), sebagai berikut.

1. Berdasarkan Sumber Suara

Berdasarkan sumber suara yang di simak, dikenal dua jenis nama penyimak,

yaitu intrapersonal listening (menyimak intra pribadi) dan interpersonal listening

(menyimak antar pribadi). Sumber suara yang disimak dapat berasal dari diri kita

sendiri. Ini terjadi disaat seseorang menyendiri merenungkan nasib diri, menyesali

Page 27: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

12

perbuatan sendiri atau berkata-kata dengan diri sendiri. Jenis menyimak yang

seperti inilah yang disebut intrapersonal listening. Sumber suara yang di simak

dapat pula berasal dari diri luar penyimak. Menymak yang seperti inilah yang

paling banyak kita lakukan,misalnya dalam percakapan, diskusi, seminar, dan

sebagainya. Jenis menyimak seperti ni disebut interpersonal listening.

2. Berdasarkan Cara Menyimak

Berdasarkan cara menyimak, dibagi menjadi dua ragam, yakni menyimak

intensif dan ekstensi.

a) Menyimak intensif, menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan

penuh perhatian, ketentuan da ketelitian, sehingga penyimak memahami

secara mendalam.

b) Menyimak ekstensif, menyimak ekstensif adalah proses menyimak yang di

lakuakan dalam kehidupan sehari-hari seperti; menyimak radio, televisi,

percakapan orang dipasar, pengunguman dan sebagainya. Menyimak di

akhiri dengan kegiatan mengungkapkan kembali sesuatu yang di pahami

secara lisan maupun tulis.

c. Tujuan Menyimak Anak Usia Dini

Menyimak merupakan kemampuan bahasa yang bersifat reseptif untuk

memperoleh informasi yang disampaikan secara lisan untuk mencapai suatu

tujuan.Kegiatan menyimak dilakukan dengan tujuan dan maksud tertentu. Logan

dan Shrope (dalam Indah, 2017:20) membagi tujuan menyimak menjadi 8 yaitu :

Page 28: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

13

1. Menyimak untuk belajar

Menyimak untuk belajar yang dimaksudkan adalah menyimak dengan

tujuan utama untuk memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara.

2. Menyimak untuk menikmati

Menyimak untuk menikmati yaitu menyimak dengan penekanan pada

penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan atau yang diperdengarkan

atau dipagelarkan (terutama dalam bidang seni).

3. Menyimak untuk mengevaluasi

Menyimak untuk mengevaluasi yaitu menyimak dengan maksud agar dia

dapat menilai sesuatu yang dia simak (baik-buruk, indah-jelek, tepat-ngawur,

logistak logis, dan lain-lain).

4. Menyimak untuk mengapresiasi

Menyimak untuk mengapresiasi yaitu menyimak agar dapat menikmati

dan menghargai sesuatu yang disimaknya (misalnya, pembicaraan, cerita,

pembacaan puisi, musik dan lagu, dialog, diskusi panel, dan perdebatan).

5. Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-ide

Menyimak dalam hal ini bertujuan agar orang yang menyimak dapat

mengkomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan, ataupun perasaan-perasaan kepada

orang lain dengan lancar dan tepat.

6. Menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi

Menyimak dalam hal ini bertujuan untuk membedakan bunyi-bunyi

dengan tepat, mana unyi yang membedakan arti (distingif), mana bunyi yang tidak

Page 29: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

14

membedakan arti, biasanya ini terlihat nyata pada seseorang yang sedang belajar

bahasa asing yang asyik mendengarkan ujaran pembicara asli (native speaker).

7. Menyimak untuk memecahkan masalah

Menyimak dalam hal ini bertujuan agar dapat memecahkan masalah secara

kreatif dan analisis, sebab dari pembicara, dia mungkin memperoleh banyak

masukan berharga.

8. Menyimak untuk menyakinkan

Menyimak dalam hal ini bertujuan untuk meyakinkan dirinya terhadap

suatu masalah atau pendapat yang selama ini dia ragukan, dengan perkataan lain

dia menyimak secara persuasif.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan menyimak adalah

untuk memperoleh informasi, pengetahuan serta memahami makna komunikasi

yang hendak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran. Namun tujuan yang

bersifat umum tersebut dapat dipecah-pecah menjadi beberapa bagian sesuai

dengan aspek tertentu yang ditekankan.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menyimak

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan menyimak pada

anak adalahfaktor fisik, faktor ini berkaitan dengan telinga anak. Telinga yang

kurang sehat karena penyakit atau ketuaan akan mempengaruhi proses

mendengarkan.Tarigan, (1986: 99-107) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor

yang dapatmempengaruhi keberhasilan menyimak.

“faktor yang dapatmempengaruhi keberhasilan menyimak yaitu faktor fisik,psikologis, pengalaman, sikap, motivasi, jenis kelamin, dan yang lainnya.Telinga yang kurang sehat karena penyakit atau ketuaan akanmempengaruhi proses mendengarkan. Begitu juga bila kita berprasangka

Page 30: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

15

buruk atau kurangnya simpati terhadap pembicara; egois terhadap masalahpribadi; berpandangan sempit terhadap isi pembicaraan; kebosanan ataukejenuhan yang menyebabkan tidak adanya perhatian terhadap pokokpembicaraan; dan sikap tidak senang terhadap pembicara akanmempengaruhi proses mendengarkan”.

Seseorang yang memiliki pengalaman yang luas terhadap isi pembicaraan

dan ditambah dengan penguasaan kosa kata yang lebih akan dapat melakukan

proses mendengarkan dengan baik. Sikap sikap menerima atau sikap menolak

akan mempengaruhi proses menyimak. Orang akan bersikap menerima pada hal-

hal yang menarik dan menguntungkan baginya, tetapi ia akan bersikap menolak

pada hal-hal yang tidak menarik dan tidak menguntungkan baginya. Kedua hal ini

memberi dampak pada pendengar yaitu dampak positif dan negatif. Apabila

seseorang yang memiliki motivasi yang kuat untuk mengerjakan sesuatu, maka

dapat diharapkan hasilnya sangat memuaskan. Begitu pula halnya dengan

mendengarkan. Dalam proses menyimak kita melibatkan sistem penilaian diri.

Bila kita menilai bahwa isi pembicaraan itu berharga bagi kita, maka kita akan

bersemangat mendengarkannya.

e. Indikator Kemampuan Menyimak

MenurutPermen Nomor 146 Tahun 2014 Pengembangan Kurikulum 2013

pendidikan anak usia dini kemampuan menyimak pada anak Taman Kanak-Kanak

adalah sebagai berikut:

1. Anak mampu melakukan perintah secara sederhana anak mampu

2. menjawab pertanyaan secara sederhana (apa, siapa dan dimana)

3. Menceritakan kembali apa yang didengarnya dengan kosakata terbatas

Page 31: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

16

3. Metode Bercerita

a. Pengertian Bercerita

Metode bercerita menurut Moeslichatun dalam Bachtiar S. Bachri (2005:

10) adalah salah satu pemberian pengalaman belajar bagi anak Taman

Kanakkanak melalui cerita yang disampaikan secara lisan.

Menurut Mustakim M. Nur Mustakim (2005: 20) metode bercerita dapat

digunakan untuk mengajarkan daftar informasi yang panjang, terutama untuk

mengingat urutan tertentu dengan menggunakan asosiasi setiap bagian seperti

sebuah rantai. Pendapat lain mengenai pengertian metode bercerita dikemukakan

oleh

Nurbiana Dhieni, dkk., (2005: 6.5), yaitu cara penyampaian atau penyajian

materi pembelajaran secara lisan dalam bentuk cerita dari guru kepada anak didik

Taman Kanak-kanak. Menurut (Novi mulyani, 2016:146). “metode bercerita

adalah suatu kegiatan yang di lakukan seseorang untuk menyampaikan suatu

pesan, informasi atau sebuah dongeng belaka, yang biasa di lakukan secara lisan

atau tertulis”.“ Cara penurutan cerita tersebut dapat dilakukan dengan

menggunakan alat peraga atau tanpa alat peraga”.

Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa metode bercerita

merupakan suatu upaya pemberian pengalaman belajar dari guru kepada anak

melalui cerita yang disampaikan secara lisan agar anak memahami isi pesan atau

informasi yang disampaikan guru.Dalam penelitian ini metode bercerita

digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak salah

satunya kemampuan menyimak.

Page 32: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

17

Adapun beberapa macam tehnik bercerita menurut Moeslichatoen,

(2004:137). yang dapat di pergunakan antara lain guru dapat membaca langsung

dari buku, bercerita dengan menggunakan ilustrasigambar dari buku, dan

menceritakan dongeng,

a. Membaca langsung dari buku cerita

Salah satu teknik bercerita yang umumnya digunakan oleh orang tua

kepada anaknya adalah membacakan buku cerita. Meskipun konvensional, cara ini

masih sangat ampuh untuk membuat anak penasaran dengan isi buku yang

dibaca.Dengan begitu, anak akan termotivasi untuk belajar membaca. Selanjutnya,

anak akan tertarik untuk membaca karena merasa akan menemukan hal-hal baru

dari buku tersebut. Anak akan memiliki memori membaca buku cerita sebagai

suatu pengalaman yang menyenangkan.Kesulitan dari pelaksanaan teknik ini

adalah pencerita kurang bisa berimprovisasi. Biasanya, pencerita dalam hal ini

orang tua atau guru akan sulit mengembangkan cerita karena terpaku pada alur

cerita yang tertulis di buku.Keuntungannya adalah anak memperoleh kosakata

baru dari cerita yang dibacakan. Biasanya, sarana tulis seperti buku memiliki

ragam bahasa yang lebih terstruktur daripada lisan. Kosakata yang dihadirkan

juga lebih formal sehingga menambah pengalaman baru bagi anak.

b. Bercerita dengan Ilustrasi Gambar

Bila cerita yangdisampaikan pada anak TK terlalu panjang dan terinci

dngan menambahkan ilustrasi gambar dari buku yang dapat menarik perhatian

anak, maka tehnik bercerita ini akan berfungsi dengan baik. mendengarkan cerita

Page 33: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

18

tanpa ilustrasi gambar menuntut pemusatan perhatian yang lebih bsar

dibandingkan bila anak mendengarkan cerita dari buku bergambar.

c. Menceritakan Dongeng

Cerita dongeng merupakan bentuk ksenian yang paling lama. Mendoneng

merupakan cara meneruskan warisan budaya dari satu generasi ke generasi yang

berikutnya. Dongeng dapat dipergunakan untuk menyampaikan pesan-psan

kebajikan kepada anak. Oleh karena iyu, seni dongeng perlu dipertahankan dari

kehidupan anak.

d. Bercerita dengan barang-barang di sekitar

Teknik bercerita berikutnya yang cukup mudah, yaitu dengan bantuan

barang-barang disekitar. Misalnya menggunakan sepatu, botol minum, keran cuci

tangan, baju, atau benda benda lainnya yang ada di sekitar anak. Bercerita dengan

bantuan benda-benda sekitar sekaligus mengajarkan kearifan lokal kepada anak

Anda.Manfaat lainnya adalah membiasakan anak untuk hidup dengan teratur dan

mencintai lingkungan. Misalnya, membiasakan anak untuk meletakkan sepatu

pada tempatnya setelah pulang sekolah. Anda dapat berpura-pura menjadi sepatu

yang menangis karena tidak disimpan dengan baik oleh pemiliknya.

Itulah beberapa teknik bercerita yang dapat Anda praktikkan agar anak

tertarik mendengarnya. Sebetulnya, setiap anak pasti senang dengan cerita atau

dongeng.Dongeng memang memiliki manfaat untuk membentuk karakter dan

mental anak. Dengan teknik yang tepat, bukan hanya karakter kuat yang akan

terbentuk, tetapi juga kesan mendalam yang akan terus diingatnya hingga dewasa

kelak.Pada dasarnya, bercerita sangat penting untuk membangun budaya literasi

Page 34: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

19

sejak dini. Artinya, anak tidak hanya dijejali dengan gawai dan televisi setiap hari,

tetapi juga dikenalkan dengan buku. Dengan membiasakan bercerita, anak akan

tertarik untuk membaca, bahkan menuliscerita.

b. Manfaat Metode Bercerita

Metode Bercerita adalah suatu cara untuk menarik perhatian anak biasanya

cerita yang disukai oleh anak. Metode cerita ini biasanya di gunakan di taman

kanak-kanak, salah satu strategi pembelajaran yang dapat memberikan

pengalaman belajar bagi anak.cerita yang di ambil haruslah cerita yang terkait

dengan dunia kehidupan anak, kegiatan diusahakan dapat memberikan perasaan

gembira dan lucu. Moeslichatoen, (1996:152) menjelaskan tentang pengertian

metode bercerita di bawah ini:

“Metode bercerita dalam kegiatan pengajaran anak usia dini mempunyaibeberapa manfaat penting bagi pencapaian pendidikan anak usia dini. Bagianak usia dini mendengaran cerita yang menarik yang dekat denganlingkungannya merupakan kegiatan yang mengasikkan. Guru anak usia diniyang terampil bertutur dan kreatif dalam bercerita dapat menggetarkanperasaan anak. Guru dapat memanfaatkan kegiatan bercerita untukmenanamkan kejujuran, keberanian, kesetiaan, keramahan, ketulusan, dansikap-sikap positif lain dalam kehidupan lingkungan keluarga, sekolah dandi luar sekolah.”

Kegiatan bercerita memberikan pengalaman belajar untuk berlatih

mendengarkan. Melalui mendengarkan anak memperoleh bermacam-macam

informasi tentang pengetahuan, nilai, dan sikap untuk di hayati dan di terapkan

dalam kehidupan sehari-hari memberi pengalam belajar dengan menggunakan

metode bercerita memungkinkan anak mengembangkan pengetahuan kognitif,

afektif, maupun psikomotor masing-masing anak. Bila anak terlatih untuk

mendengarkan dengan baik, maka ia akan terlatih untuk menjadi pendengar yang

Page 35: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

20

kreatif dan kritis. Pendengar yang kreatif mampu memberikan pemikiran-

pemikarn yang baru berdasarkan apa yang di dengarkannya. Pendengar yang kritis

mampu menemukan ketidak sesuaian antara apa yang didengar dengan apa yang

di pahami. Bila menurut anggapannya yang didengar itu salah, maka ia berani

menyatakan dengan adanya kesalahan tersebut. Keberanian menyatakan pendapat

yang berbeda misalnya dalam pernyataan: “saya kalau di rumah tidak begitu bu

guru”. Atau dalam pernyataan “saya kalau mengerjakan begini bu guru”.

Karena kegiatan bercerita itu memberikan pengalam belajar yang unik dan

menarik, serta dapat menggetarkan perasaan, membangkitkan semangat, dan

menimbulkan keasikan tersendiri, maka kegiatan bercerita memungkinkan

pengembangan dimensi perasaan anak TK. Guru yang pandai bertutur dalam

kegiatan bercerita akan menjadikan perasaan anak larut dalam kehidupan

imajinatif dalam cerita tersebut. Ia merasa sedih bila tokoh dalam cerita itu di

sakiti, merasa senang sekali bila ada tokoh lain yang melindungi, yang baik hati,

dan yang suka menolong.

Metode bercerita di pergunakan guru untuk memberikan informasi tentang

kehidupan sosial anak dengan orang-orang yang ada di sekitarnya dengan

bermacam pekerjaan. Orang-orang itu melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan

bermacam pekerjaan: buruk, bedagang, petani, tukang pos, tukang sayur, supir,

tentara, polisi, maka informasi itu dapat memberikan wawasan yang luas tentang

bermacam peran yang di lakukan seseorang dalam masyarakat dan bermacam

layanan jasa yang dapat di berikan kepada anggota masyarakat.

Page 36: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

21

c. Tujuan Kegitan Bercerita

Sesuai dengan penggunaan metode bercerita bagi anak TK yang telah di

kemukakan, kegiatan bercerita merupakan salah satu cara yang tempuh guru untuk

memberikan pengalaman belajar agar anak memperoleh penguasaan isi cerita

yang di sampaikan lebih baik.

Dalam kegiatan bercerita anak di bimbing mengembangkan kemampuan

untuk mendengarkan cerita guru yang bertujuan untuk memberikan informasi atau

menanamkan nilai-nilai sosial, moral, dan keagamaan, pemberian informasi

tentang fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik itu meliputu segala sesuatu

yang ada di sekitar anak, dalam kaitan lingkungan fisik melalui bercerita anak

memperoleh informasi tentang binatang, peristiwa yang terjadi dari lingkungan

anak, bermacam-macam makanan, pakaian, tanaman yang terdapat di halaman

rumah, sekolah, kejadian di rumah dan di jalan. Sedang informasi tentang

lingkungan sosial meliputi: orang yang ada dalam keluarga, di sekolah, dan di

masyarakat.

Bermacam nilai sosial, moral, dan agama dapat di tanam melalu kegiatan

bercerita. Nilai-nilai sosial yang dapat di tanamkan kepada anak TK yakni

bagaimana seharusnya sikap sesorang dalam hidup bersama dengan orang lain.

Dalam hidup bersama orang lain harus di tanamkan sikap saling menghoramti,

saling menhargai hak orang lain, saling membutuhkan, menyadari tanggung jawab

bersama, saling menolong dan sebagainya.

Page 37: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

22

4. Media Audio Visual

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah salah satu komponen pembelajaran yang

memiliki peranan sangat penting dalam menunjang keberhasilan proses belajar

mengajar. Penggunaan media pembelajaran juga dapat memberi rangsangan bagi

siswa untuk terjadinya proses belajar. Pernyataan tersebut diperkuat oleh pendapat

Yusufhadi Miarso (dalam Indah, 2017: 48) yang menyatakan media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan kemampuan sehingga mendorong terjadinya proses

belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.

Rayandra Asyhar (dalam Indah, 2017: 48) menjelaskan tentanng

pengertian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan

atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi

lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses

belajar secara efisien dan efektif.

Dari pendapat diatas dapat simpulkan bahwa media pembelajaran adalah

komponen pembelajaran yang memiliki peranan sangat penting dalam menunjang

keberhasilan proses belajar mengajar, dengan adanya media siswa dapat

merangsang pikiran dan perasaan serta dapat mendorong minta belajar.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran juga mampu memberikan manfaat yang sangat besar

terhadap tercapainya kemampuan-kemampuan belajar anak di TK yang

Page 38: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

23

diharapkan. Adapun manfaat media pembelajaran, diantaranya adalah sebagai

berikut:

1) Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan,

tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan

situasi pembelajaran yang lebih efektif.

2) Media pembelajaran berfungsi mempercepat proses belajar. Hal ini

mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran anak dapat

menangkap bahwa tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat.

3) Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses

pembelajaran. Pada umumnya hasil belajar anak dengan menggunakan

media pembelajaran lebih tahan lama mengendap dalam pikirannya

sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.

c. Pengertian Audio Visual

Media audio visual merupakan kombinasi dari media audio dan media.

visual atau biasa disebut media pandang-dengar. Dengan menggunakan media

audio visual ini maka penyajian isi tema kepada anak akan semakin lengkap dan

optimal. Selain itu, media ini dalam batas-batas tertentu dapat menggantikan

peran dan tugas guru.Dalam hal ini, guru tidak selalu berperan sebagai

penyampaian materi karena penyajian materi bisa diganti oleh media.Peran guru

bisa beralih menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi anak

untuk belajar.Contoh dari media audio visual ini di antaranya program

televisi/Film, video pendidikan atau audio visual gerak dan sebagainya. Ahmad

Husen, 2014

Page 39: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

24

Media audio visual merupakan salah satu jenis media pembelajaran yang

dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

Asyhar (2011: 45) mendefinisikan tentang Media audio visual, Media audiovisualadalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajarandengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satuproses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melaluimedia ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baikpenglihatan maupun pendengaran. Beberapa contoh media audio visualadalah film,video, program TV dan lain-lain.”

Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi

kedua jenis media Auditif (Mendengar) Visual (Melihat). Media audio visual

merupakan sebuah alat bantu yang berarti bahan atau alat yang di pergunakan

dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang di ucapkan dalam

menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.

d. Manfaat Audio Visual

Manfaat audio visual antara lain adalah:a. membantu memberikan konsep

pertama atau kesan yang benar b. mendorong minat c. meningkatkan pengertian

ang lebih baik d. melengkapi sumber belajar yang lain e. menambah variasi

metode mengajar f. menghemat waktu g. meningkatkan keingin tahuan intelektual

h. cenderung mengurangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak perlu membuat

ingatan terhadap pelajaran yang lebih lama i. dapat memberikan konsep baru dari

sesuatu di luar pengalamanbiasa.

Page 40: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

25

e. Jenis-jenis Audio Visual

1. Audio Visual Gerak

media audio visua gerak adalah media intruksional modern yang sesuai

dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi)

karena meliputi penglihatan, pendengarandan gerakan, serta menampilkan unsur

gambar yang bergerak.

2. Film

Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana

frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga

pada layar terlihat gambar itu hidup. Kemampuan film melukiskan gambar hidup

dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya

digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka

dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep

yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu,

dan mempengaruhi sikap.

Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik mamiliki ciri-ciri

sebagi berikut: a). Dapat menarik minat anak; b).Benar dan autentik; c). Up to

date dalam setting, pakaian dan lingkungan; d). Sesuai dengan tingkatan

kematangan audien; e).Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar;f).

Kesatuan dan squence-nya cukup teratur; g). Teknis yang dipergunakan cukup

memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan.

3. Video

Page 41: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

26

Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama

semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan dapat bersifat fakta

(kejadian/ peristiwa penting, berita), maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa

bersifat informatif, edukatif maupun intruksional. Sebagian besar tugas film dapat

digantikan oleh video, namun tidak berarti bahwa video akan menggantikan

kedudukan film. Masing-masing memiliki keterbatasan dan kelebihan sendiri.

f. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Bercerita (dalam Richa Oktari,

2018:1)

1. Tahap persiapan yang dilakukan guru yakni menyiapkan RKH dan

memilih cerita

2. Media yang di gunakan laptop dan speacer

3. Guru menjelaskan pula apa yang harus dilakukan peserta didik selama

menyaksikan program video.

4. Mengamati anak didik dalam menyimak vidio/cerita yang di tampilkan

5. Guru menanyakan kembali kepada anak didik apa isi cerita yang di

tampilkan

Page 42: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

27

B. Kerangka Pikir

Menyimak (mendengar, memperhatikan) mempunyai makna dengan

menangkap bunyi dengan telinga. Sadar atau tidak, kalau ada bunyi maka alat

pendengaran kita akan menangkap atau mendengar bunyi-bunyi tersebut. Kita

mendegar suara itu tanpa unsur kesengajaan, proses mendengar terjadi tanpa

perencanaan tetapi datang secara kebetulan. Bunyi-bunyi yang hadir di telinga itu

mungkin menrik perhatian, mungkin juga tidak. Mendengarkan atau menyimak

merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang di sajikan melalui ujaran.

Menyimak adalah proses mendengarkan dengan penuh perhatian.

Menyima adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan

dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interprestasi untuk

memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna

komunikasi yang telah di sampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa

lisan.

Sebagai salah satu keterampilan reseptif, keterampilan mendengar menjadi

unsur yang harus lebih dahulu dikuasai oleh pelajar. Memang secara alamiah

pertama kali manusia memahami bahasa orang lain lewat pendengaran, maka

dalam pandangan konsep tersebut, keterampilan bahasa Asing yang harus

didahulukan adalah mendengar. Sedangkan membaca adalah kemampuan

memahami yang berkembang pada tahap selanjutnya.

Metode bercerita dalam kegiatan pengajaran anak usia dini mempunyai

beberapa manfaat penting bagi pencapaian tujuan pendidikan anak usia dini. Bagi

anak usia dini mendengarkan cerita yang menarik yang dekat dengan

Page 43: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

28

lingkungannya merupakan kegiatan yang mengasyikkan. Guru anak usia dini yang

terampil bertutur dan kreatif dalam bercerita dapat menggetarkan perasaan anak.

Guru dapat memanfaatkan kegiatan bercerita untuk menanamkan kejujuran,

keberanian, kesetiaan, keramahan, ketulusan, dan sikap-sikap positif lain dalam

kehidupan lingkungan keluarga, sekolah dan di luar sekolah.

Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur

gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi

kedua jenis media Auditif (Mendengar) Visual (Melihat). Kualitas dan kuantitas

materi kemampuan menyimak anak, juga salah satu menjadi pertimbangan guru,

agar materi yang diajarkan dapat di praktekkan sesuai dengan kemampuan anak.

Hal tersebut dapat diberikan lewat bercerita melalui penggunaan media audio

visual dalam mengembangkaan kemampuan menyimak di taman kanak-kanak RA

Gerhana Alauddin Kecamatan, Tamalate Kota Makassar.

Berdasarkan paparan diatas, maka kerangka pikir dalam penelitian ini dapat

di gambarkan sebagai berikut.

Page 44: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

29

Bagan 2.1 kerangka berpikir

C. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis tindakan penelitian ini adalah “melalui Metode Cerita

dengan Penggunaan Media Audio Visual maka kemampuan menyimak anak

meningkat Kelompok B di RA Gerhana Alauddin Kecamatan. Tamalate Kota

Makassar.

Aspek anak

Aspek bahasa anak masihrendah

KemampuanMenyimak anak di RAGerhana AlauddinMeningkat

Indikator

Kelompok B Usia 5-6 Tahun

1. Anak mampu melakukan perintah secara sederhana2. Anak mampu menjawab pertanyaan secara sederhana

(apa, siapa dan di mana)3. Menceritakan kembali apa yang di dengarnya dengan

kosakata terbatas

Langkah-Langkah Penerapan Metode Bercerita

a) Tahap persiapan yang dilakukan guru yakni menyiapkanRKH dan memilih cerita

b) Media yang di gunakan laptop dan speacerc) Guru menjelaskan pula apa yang harus dilakukan peserta

didik selama menyaksikan program video.d) Mengamati anak didik dalam menyimak vidio/cerita yang

di tampilkane) Guru menanyakan kembali kepada anak didik apa isi

cerita yang di tampilkan

Page 45: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitiantindakan

kelas(PTK). Penelitian tindakan kelas adalah suatu prosespenyelidikan ilmiah

dalam bentuk refleksi diri yang melibatkan guru dalamsituasi pendidikan tertentu

dengan tujuan memperbaiki pemahaman dan keadilan tentang situasi atau praktik

pendidikan, memahami tentang praktikyang dilakukan, dan situasi-situasi dimana

praktik itu dilaksanakan (Arifin,2012:98).

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah di RA Gerhana Alauddin kecamatan.

Tamalate, Kota Makassar. Sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian ini

adalah anak kelompok B sebanyak 18 anak.

C. Faktor Yang Di Selidiki

Faktor yang peneliti diselidiki di RA Gerhana Alauddin kecamatan.

Tamalate, Kota Makassar. adalah faktor peningkatan kemampuan

Menyimakdalam melatih Perkembangan Bahasa anak kelompok B, dan

mengamati guru dalam proses pembelajaran (langkah-langkah kegiatan bercerita

dengan penggunaan media audio visual).peneliti mengamati perkembangan

Bahasa anak dalam kegiatan Bercerita melalui penggunaan Media Audio Visual.

30

Page 46: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

31

D. Prosedur penelitian

Penelitian tindakan kelasberasal dari bahasa inggris (ClassAction

Research) yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk

mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu obyek penelitian dikelas

tersebut dirancang dalam dua siklus, sebagai berikut (Kardiawarman,2007:6).

Bagan 3.1 prosedur penelitian oleh Kardiawarmandalam buku penelitian tindakan kelas

PERENCANAN

SIKLUS I

PENGAMATAN

PELAKSANAANREFLEKSI

PERENCANAAN

SIKLUS II

PENGAMATAN

PELAKSANAANREFLEKSI

Page 47: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

32

Siklus 1

1. perencanan

a) Menentukan tema

b) Menyusun RKH

c) Menyiapkan Rubrik penilaian untuk anak dan guru

d) Menyiapkan bahan

e) Menyiapkan alat dokumentasi

2. Pelaksanaan

a) Guru memperlihatkan cerita kepada anak melalui media audio visual

dengan judul cerita yang menarik dan anak mendengar, memperhatikan.

Dan dapat mengikuti cerita sampai selesai.

b) Menginstruksikan kepada anak agar anak mau memperhatikan cerita yang

di tampilkan melalui audio visual sampai selesai

c) Setelah Guru memperlihatkan cerita, guru menyuruh anak untuk

menceritaka kembali apa yang dia dengar

d) Peneliti melakukan Penilaian, pengawasan dan bimbingan

3. Pengamatan

a) Peneliti mengamati dan mencatat perkembangan kemampuan bahasa anak

menyimak (mendengar, memperhatikan) sesuai dengan instrumen

observasi yang telah ditentukan

b) Mencatat data yang diperoleh

c) Melakukan pendokumentasian

Page 48: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

33

d) Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran

4. Refleksi

a) Melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran dan perkembangan

anak, berdasarkan hasil observasi dan pencatatan

b) Mengambil keputusan untuk melakukan siklus ke II untuk melakukan

perbaikan terhadap masalah-masalah yang muncul dan menentukan

langkah tindakan selanjutnya

Siklus II

Alasan mengambil keputusan untuk melalukan siklus ke II yaitu pada awal

siklus ke I anak belum berkembang sesuai harapan, maka dari itu peneliti

melakukan tindakan lanjutan ke siklus ke II.

1.Perencanaan

a) Menentukan tema

b) Menyusun RKH

c) Menyiapkan Rubrik penilaian untuk anak dan guru

d) Menyiapkan bahan

e) Menyiapkan alat dokumentasi

f) Peneliti memberikan motivasi kepada anak, agar anak lebih semangat

2. Pelaksanaan

a) Menginstruksikan kepada anak agar anak mau memperhatikan cerita yang

di tampilkan melalui audio visual sampai selesai.

Page 49: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

34

b) Guru memperlihatkan cerita kepada anak melalui media audio visual

dengan judul cerita yang menarik dan anak mendengar, memperhatikan.

Dan dapat mengikuti cerita sampai selesai.

c) Setelah guru memperlihatkan cerita melalui audio visual,anak mampu

menceritakan kembali cerita dan mampu menjawab pertanyaan dari guru

(menyebutkan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita).

d) Guru dan peneliti membimbing, memotivasi agar anak merasa percaya diri

dan lebih bersemangat dalam mendengarkan cerita (mendengar dan

memperhatikan).

3. Pengamatan

a) Peneliti mengamati dan mencatat perkembangan kemampuan

Menyimakanak sesuai dengan instrumen observasi yang telah ditentukan

b) Mencatat data yang diperoleh

c) Melakukan pendokumentasian

d) Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran

4. Refleksi

Peneliti dan guru melakukan penilaian dan evaluasi hasil pengamatan

dan hasil pencatatan.

Mengambil keputusan bersama untuk melakukan evaluasi terhadap

kemampuan Menyimak anak mengalami peningkatan, sehingga tindakan

diberhentikan padasiklus II.

Penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan Menyimak

anak melalui penggunaan media Audio Visual dimulai dari perencanaan,

Page 50: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

35

pelaksanaan, pengamatan atau observasi, dan refleksi yang selanjutnya disebut

dengan satu siklus. Dengan menggunakan model siklus, apabila dalam awal

pelaksanaan kurang baik hasilnya maka dapat dilakukan tindakan pada siklus

selanjutnya sampai target yang di inginkan tercapai. Langkah-langakah penilaian

yang akan dilakukan melalui 4 tahap, yaitu sebagai berikut:

1. Rencana Tindakan

a) Menentukan tema, sub tema, dan indikator kegiatan pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

b) Membuat Satuan Kegiatan Harian (dengan cerita melalui penggunaan audio

visual)

c) Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi mengenai (cerita melalui

penggunaan audio visual)

d) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang digunakan.

e) Menyiapkan alat dokumentasi.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan panduan perencanaan yang

telah dibuat dan pelaksanaanya bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-

perubahan selama proses pembelajaran berlangsung. Pendidik menggunakan

acuan Rancangan Kegiatan Harian (RKH) yang telah dibuat. Peneliti melakukan

pengamatan terhadap aktivitas anak dalam proses pembelajaran yang berkaitan

dengan Perkembangan Bahasa. Peneliti terlibat langsung dalam kegiatan selama

proses pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan

Page 51: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

36

yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Adapun pelaksanaan yang

dilakukan antara lain:

a) Menyiapkan anak berbaris di depan kelas, kemudian masuk keruang kelas.

b) Kegiatan awal, semua anak diajak duduk melingkar memberi salam dan

berdo’a bersama-sama.

c) Menyanyi dan menanyakan kabar anak.

d) Apersepsi.

e) Guru menjelaskan dan meperlihatkan semua bahan yang akan dipakai dalam

kegiatan cerita melalui penggunaan audio visual)

f) Guru melakukan observasi dan bimbingan kepada anak selama proses

pembelajaran.

g) Setelah selesai, peneliti mendokumentasikan hasil kegiatan anak.

h) Kegiatan akhir, kegiatan ini digunakan untuk bercakap-cakap serta

mendengarkan cerita anak tentang asyiknya kegiatan bercerita di kelas.

i) Penutup, kegiatan ini ditutup dengan berdo’a bersama.

3. Pengamatan

a) Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung

dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Observasi

dilakukan untuk melihat langsung bagaimana kemampuan Menyimak anak

dalam kegiatan cerita melalui penggunaan audio visual pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Kegiatan yang dilakukan antara lain:

a. Peneliti mengamati dan mencatat perkembangan kemampuan kreativitas

anak sesuai dengan instrumen observasi yang telah direncanakan

b. Mencatat data yang diperoleh

Page 52: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

37

c. Melakukan pendokumentasian

Dalam penelitian ini untuk pendokumentasian dan mendukung catatan

kemampuan anak, maka peneliti melakukan pendokumentasian berupa foto.

4. Refleksi

Data yang diperoleh melalui observasi dianalisis kemudian dilaksanakan

refleksi. Refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru dengan

melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Melakukan pengamatanhasil akhiryang di mana anak menceritakan

kembali isi cerita dengan kosakata sederhana dan dengan melakukan

penilaian proses yang terjadi, masalah yang muncul dan segala hal yang

berkaitan dengan tindakan yang dilakukan.

b. Mencari jalan keluar terhadap masalah-masalah yang mungkin terjadi agar

dapat dibuat rencana perbaikan

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik ceklist berupa

mencatat kemampuan menyimak pada anak melalui metode cerita dengan

penggunaan media audio visual.

Tabel 3.1.Kisi-kisi Instrumen Observasi Tingkat Pencapaian Kemampuanmenyimak anak melalui metode cerita dengan penggunaan media audioVisual pada Anak Usia 5-6 Tahun.

Variabel Sub Variabel Indikator

Kemampuan Menyimak

anak

Memahami bahasareseptif mendengar danmelihat

1. Anak mampu menjawabpertanyaan secarasederhana (apa, siapa dandi mana)

Page 53: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

38

Tabel 3.2. Rubrik Penilaian kemampuan Menyimak dalam Perkembangan Bahasa

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan pekerjaan peneliti yang harus dilakukan

dalam kegiatan penelitian, adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan

data yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Teknik Observasi

2. Anak mampu melakukanperintah secara sederhana

3. Menceritakan kembali apayang di dengarnya dengankosakata terbatas

No Kriteria Deskripsi

1 Anak mampu menjawab pertanyaan

secara sederhana (apa, siapa dan di

mana)

Jika anak mampumenjawab pertanyaan-

pertanyaan yang di berikan oleh guru maka

kemampuan Menyimak anak sudah

meningkat. Pertanyaan yang di berikan seperti

menanyakan siapa tokoh-tokoh yang terlibat

dalam cerita yang di tampilkan.

2 Anak mampu melakukan perintah

secara sederhana

Jika anak mau maju ke depan ketika di suruh oleh

guru untuk menceritakan kembali cerita yang

sudah di tampilkan melalui media audio visual

tapi anak malu untuk maju ke depan.

3 Menceritakan kembali apa yang di

dengarnya dengan kosakata terbatas

Jika anakmampu menceritakan kembali cerita

walalupun dengan kosa kata terbatas

Page 54: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

39

Menurut Wardhani dan Wihardhit (2008: 2.23) “menjelaskan bahwa

observasi adalah pengamatandan pencatat secara sistematik terhadap unsur-

unsur yang tampak dalam suatu gejala/gejala-gejala dalam objek penelitian”.

Observasi dilakukan oleh peneliti pada saat kegiatan berlangsung.Menurut

Suharsimi Arikunto (2006: 157) menjelaskan bahwa observasi terdapat dua

jenis meliputi:

1. Observasi non-sistematis adalah yang dilakukan oleh pengamat

dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.

2. Observasi sistematis adalah yang dilakukan pengamat dengan

menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan. Pedoman.

3. observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul

akan diamati. Dalam proses observasi, observasi

(pengamatan)tinggal memberikan tanda atau tally pada kolom

tempat peristiwa muncul sering disebut dengan tanda (sign system).

Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan oleh guru untuk

mendapatkan informasi untuk mendapatkan data-data untuk dapat mengetahui

perkembangan anak dan permasalahan yang dimiliki oleh anak. Observasi yang

dilakukan oleh guru dengan cara mengamati atau pengamatan pada anak didik.

2. Teknik Dokumentasi

Menurut Arikunto (2010:103) “dokumentasi adalah mencari data

mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya”. Metode dokumentasi

yang dilakukan peneliti adalah dengan cara melihat buku hasil belajar siswa dari

Page 55: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

40

awal sekolah sampai ketika akan diteliti, satuan kegiatan harian, foto anak dan

buku penghubung anak.

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran,

perlu dilakuakan analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini digunakan

analisis data deskriptif kualitatif, analisis deskriptif adalah menganalisis data

kuantitatif yang berupa nilai hasil dari belajar anak. Data kualitatif adalah data

yang berupa informasi berbentuk kalimaat yang memberikan gambaran tentang

tingkat pemahaman anak, pandangan atau sikap anak terhadap metode

pembelajaran yang baru, dan partisipasi anak dalam mengikuti pembelajaran.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data dala penelitian tindakan kelas diarahkan untuk mencari dan

menemukan upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa

Sanjaya (2011:106) teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

deskriptif Kualitatif dan deskriptif kuantitatif.

Dari hasil penelitian makadilakukan analisis untuk mengetahui sejauh

mana perkembangan kemampuan Menyimak anak dengan menggunaan metode

bercerita melalui audio visual. Dalam analisis pertama yaitu deskriptif kualitatif

ini akan didapatkan klasifikasi tingkat perkembangan kemampuan anak, yaitu:

1. Belum Berkembang

2. Mulai Berkembang

3. Berkembang Sesuai Harapan

4. Berkembang Sangat Baik

Page 56: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

41

Analisis kedua yaitu deskriptif kuantitatif dimana dari empat klasifikasi

kemampuan diatas dibuat dalam bentuk skor. Skor yang telah dikumpulkan tadi

akan diolah menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P= angka presentase

F= Frekuensi sedang dicari presentasenya

N= jumlah frekuensi/banyaknya individu dari indikator

Sudjono (dalam Isnani 2013:59)

Menurut Yoni (dalam Rosita 2019:57), kemudian data tersebut

dipresentasekan dalam 4 tingkatan yaitu:

1. Kriteria Sangat Baik, yaitu anatara 76%-100%

2. Kriteria Baik, yaitu antara 51%-75%

3. Kriteria Sedang, yaitu antara 26%-50%

4. Kriteria Kurang, yaitu antara 0%-25%

Tabel 3.3. Kriteria Penilaian Keberhasilan Anak

No Kriteria Persentase

1 BB (Belum Berkembang) 0%-25%

2 MB (Mulai Berkembang) 26%-50%

3 BSH (Berkembang Sesuai Harapan) 51%-75%

4 BSB (Berkembang Sangat Baik) 76%-100%

= 100

Page 57: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

42

Keterangan :

1. (BB) artinya Belum Berkembang: bila anak melakukannya harus dengan

bimbingan atau dicontohkan oleh guru;

2. (MB) artinya Mulai Berkembang: bila anak melakukannya masih harus

diingatkan atau dibantu oleh guru;

3. (BSH) artinya Berkembang Sesuai Harapan: bila anak sudah dapat

melakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa harus diingatkan atau

dicontohkan oleh guru;

4. (BSB) artinya Berkembang Sangat Baik: bila anak sudah dapat

melakukannya secara mandiri dan sudah dapat membantu temannya yang

belum mencapai kemampuan sesuai indikator yang diharapkan

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalm penelitian ini adalah apabila ada peningkatan

aktivitas anak dalam mengikuti kegiatan, “Peningkatan Kemampuan

MenyimakAnak Dengan Metode Cerita melalui Penggunaan Media Audio

Visual”dan dalam melatih kemampuan Perkembangan Bahasa. Penelitian ini

dianggap berhasil apabila 76% dari anak kelompok B berkembang sangat baik.

Page 58: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RA Gerhana Alauddin kecamatan tamalate

kota makassar.

RA Gerhana alauddin ini memiliki beberapa ruangan yaitu ruang kantor,

ruang kelas 2, tempat bermain, kamar mandi, dan dapur. Didalam kantor terdapat

lemari dan meja kepala sekolah, sedangkan masing-masing kelas memiliki 10

meja dan 10 kursi, 2 kipas angin, 1 meja guru dan 1 kipas papan tulis. Diluar

ruangan terdapat beberapa mainan yaitu: ayunan, jungkat-jungkit, seluncuran, dan

panjatan.

RA Gerhana alauddin memiliki 4 tenaga kerja yang terdiri dari 3 orang

guru, 1 orang operator, 2 yang merangkap sebagai tenaga kerja serta 1orang

kepala sekolah. Kualifikasi pendidikan kepala sekolah adalah S2 PG PAUD,

sedang tenaga lain memiliki S1 Pendidikan Agama Islam.

Para guru mengajar 32 anak didik yang terbagi 2 kelompok, kelompok A

berjumlah 14 orang anak didik sedangkan kelompok B berjumlah 18 orang anak.

peneliti melakukan tindakan penelitian pada kelompok B beralamatkan di

alauddin kecamatan tamalate kota makassar dengan jumlah 18 orang anak

didik,laki-laki berjumlah 8 sedangkan yang perempuan berjumlah 10 orang anak

didik.

43

Page 59: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

44

Adapun visi misi sekolah RA Gerhana

a. Visi

Mewujudkan Generasi Muslim Berakhlak Mulia, Mandiri, Tampil Cerdas dan

Kreatif

b. Misi

a) Menerapkan Perilaku Islami Dalam Kehidupan Sehari Hari

b) Mengembangkan Kemandirian

c) Melatih Dan Mengembangkan Kecerdasan Anak Dalam Berfikir Dan

Berucap

d) Menyelenggarakan Proses Pembelajaran Yang Kreatif Dan Menyenangkan

2. Motivasi Anak Untuk Menyimak Cerita

Motivasi belajar anak pada siklus 1 dan siklus II yaitu anak sangat antusias

mengikuti pelajaran pada pertemuan pertama dan terakhir tetapi pada pertemuan

pertama masih ada beberapa anak yang belum termotivasi pada kegitan berikutnya

anak sangat antusias. Pada saat siklus II dirubah menjadi sistem igame dengan

sistem ini anak-anak semakin antusias apalagi cerita yang ditampilakan berbeda

setiap pertemuan. Cerita yang ditampilkan seperti cerita sikancil dan pak tani,

malin kundang, kelinci dan kura-kura dan pengembala domba. Ketertarikan anak

dalam menyimak yaitu cerita yang ditampilkan sangat menarik. Pada saat

pelaksanaan tindakan, anak sangat tertarik untuk menyimak cerita, setelah

menyimak cerita anak belomba-lomba maju kedepan untuk menceritakan kembali

cerita yang ditampilkan dan pada saat temannya di depan anak-anak yang lain

ikut menyemangati sambil menunggu giliran.

Page 60: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

45

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Penelitian tindakan ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran setiap

siklus pembelajaran dilakukan dua kali pertemuan.

Adapun langkahlangkah yang harus dilakukan sebelum melaksanakan

penelitian pada silus I.

a) Melakukan koordinasi dengan guru kelas yang bertindak sebagai

kolaborator penelitian dimana guru sebagai pelaksana tindakan

b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

c) Mempersiapkan media atau alat yang akan digunakan dalam penelitian

(Laptop, Speacer)

d) Menyiapkan lembar instrumen, checklist, dan alat dokumentasi.

b. Tahap Pelaksanaan

1. Kegiatan Siklus I Pertemuan Pertama

Kegiatan siklus I pertemuan pertama dilakukan pada hari Rabu

tanggal 20 November 2019 dengan tema Binatang sub tema Serangga.

Jumlah anak pada pertemuan pertama ini sebanyak 15 orang anak, terdiri

dari 7 orang anak laki-laki dan 8 orang anak perempuan. Adapun proses

kegiatan pembelajaran yang dapat kita lihat dalam peningkatan kemampuan

Menyimak dengan media audio visual terlihat pada kegiatan inti yang

berlangsung kurang lebih 45 menit dengan uraian sebagai berikut.

Kegiatan awal yaitu ketika bel masuk berbunyi pada pukul 07.30,

anak berbaris di halaman sekolah. Salah satu anak memimpin untuk

Page 61: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

46

menyiapkan barisan kemudian kembali masuk ke barisan anak melakukan

senam irama yang dipimpin oleh guru dilanjut dengan menyanyi lagu

“Lonceng Berbunyi” dan anak-anak masuk ke kelas. Pada kegiatan awal ini,

di dalam kelas guru mengajak anak untuk berdoa bersama, menyanyi.

Sebelum guru memulai kegiatan, guru melakukan presensi untuk

mengetahui jumlah anak yang berangkat dan tidak. Kemudian guru

melakukan apersepsi kepada anak. Apersepsi dilakukan dengan memberikan

pertanyaan yang berhubungan dengan pengalaman sehari-hari dan dikaitkan

dengan tema pembelajaran yaitu “Binatang” dengan sub tema “Serangga”.

Anak-anak menyampaikan apa yang mereka ketahui serangga. Selanjutnya

guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan pada hari itu

Langkah-langkah guru dalam pelaksanaan pembelajaran; Menyiapkan

media untuk menyiapkan cerita, guru memperlihatkan dan menjelaskan

media dalam kegiatan bercerita pada peserta didik, guru menjelaskan pada

peserta didik bahwa akan menyaksikan program vidio/cerita yang akan

ditampilkan, guru menjelaskan apa yang harus dilakukan peserta didik

selama menyaksikan vidio, mengamati anakdidik dalam menyimak cerita,

guru menanyakan kembali kepada anak apa isi cerita yang ditampilkan.

Kegiatan inti pertama yaitu menyimak cerita “(Semut dan Gajah)

”Kegiatan yang dilakukan anak ketika menyimak cerita adalah

mendengarkan cerita.

Kegiatan kedua setelah anak mendengarkan cerita,guru menyuruh anak

maju kedepan satu persatu untuk menceritakan kembali cerita yang disimak.

Page 62: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

47

Setelah anak mengikuti perintah sederhana dari guru untuk mau maju kedepan,

guru mulai bertanya kepada anak cerita yang di tampilkan tadi, seperti

menanyakan apa, siapa, dan dimana atau tokoh-tokoh yang ada pada cerita

tersebut, walaupun dengan kosakata terbatas. Kegiatan ini dimaksudkan untuk

menstimulasi kemampuan menyimak anak. Media yang akan digunakan dalam

bercerita adalah media audio visual.

Kegiatan penutup anak-anak mencuci tangan kemudian bersiap makan

bekal bersama. Setelah selesai makan bersama, guru melakukan recalling

kegiatan yang sudah dilakukan pada hari itu. Guru memberikan pertanyaan

kepada anak mengenai kegiatan yang telah dilakukan hari itu. Kemudian anak-

anak membereskan alat tulisnya dan bersiap untuk berdoa sebelum pulang.

Sebelum mengucapkan salam, guru memberikan pesan kepada anak-anak

mengenai hal-hal yang harus dilakukan ketika dan setelah pulang sekolah.

Setelah itu guru mengucapkan salam dan satu persatu anak menutup gambar

pada papan presensi, berjabat tangan dengan guru, lalu pulang.

2. Kegiatan Siklus I Pertemuan Kedua

Kegiatan siklus I pertemuan kedua ini dilakukan pada hari Rabu tanggal

21 November 2019 dengan tema Binatang dan Sub Tema Binatang Darat.

Jumlah anak dalam pertemuan kedua ini 14 anak yang terdiri dari 5 laki-laki

dan 9 perempuan . adapun proses kegiatan pembelajaran yang dapat kita lihat

dalam peningkatan kemampuan menyimak dengan media audio visual terlihat

pada kegiatan inti yang berlangsung kurang lebih 45 menit dengan uraian

sebagai berikut.

Page 63: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

48

Kegiatan awal yaitu ketika bel masuk berbunyi pada pukul 07.30, anak

berbaris di halaman sekolah. Salah satu anak memimpin untuk menyiapkan

barisan kemudian kembali masuk ke barisan anak melakukan senam irama

yang dipimpin oleh guru dilanjut dengan menyanyi lagu “Lonceng Berbunyi”

dan anak-anak masuk ke kelas. Pada kegiatan awal ini, di dalam kelas guru

mengajak anak untuk berdoa bersama, menyanyi. Sebelum guru memulai

kegiatan, guru melakukan presensi untuk mengetahui jumlah anak yang

berangkat dan tidak. Kemudian guru melakukan apersepsi kepada anak.

Apersepsi dilakukan dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan

dengan pengalaman sehari-hari dan dikaitkan dengan tema pembelajaran yaitu

“Binatang” dengan sub tema “Binatang Darat”. Anak-anak menyampaikan apa

yang mereka ketahui binatang darat. Selanjutnya guru menjelaskan kegiatan

yang akan dilakukan pada hari itu.

Langkah-langkah guru dalam pelaksanaan pembelajaran; Menyiapkan

media untuk menyiapkan cerita, guru memperlihatkan dan menjelaskan media

dalam kegiatan bercerita pada peserta didik, guru menjelaskan pada peserta

didik bahwa akan menyaksikan program vidio/cerita yang akan ditampilkan,

guru menjelaskan apa yang harus dilakukan peserta didik selama menyaksikan

vidio, mengamati anakdidik dalam menyimak cerita, guru menanyakan

kembali kepada anak apa isi cerita yang ditampilkan.

Page 64: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

49

Kegiatan inti pertama yaitu menyimak cerita “( Kura-kura dan Kelinci)

”Kegiatan yang dilakukan anak ketika menyimak cerita adalah mendengarkan

cerita.

Kegiatan kedua setelah anak mendengarkan cerita,guru menyuruh anak

maju kedepan satu persatu untuk menceritakan kembali cerita yang disimak.

Setelah anak mengikuti perintah sederhana dari guru untuk mau maju kedepan,

guru mulai bertanya kepada anak cerita yang di tampilkan tadi, seperti

menanyakan apa, siapa, dan dimana atau tokoh-tokoh yang ada pada cerita

tersebut, walaupun dengan kosakata terbatas. Kegiatan ini dimaksudkan untuk

menstimulasi kemampuan menyimak anak. Media yang akan digunakan dalam

bercerita adalah media audio visual.

Kegiatan penutup anak-anak mencuci tangan kemudian bersiap makan

bekal bersama. Setelah selesai makan bersama, guru melakukan recalling

kegiatan yang sudah dilakukan pada hari itu. Guru memberikan pertanyaan

kepada anak mengenai kegiatan yang telah dilakukan hari itu. Kemudian anak-

anak membereskan alat tulisnya dan bersiap untuk berdoa sebelum pulang.

Sebelum mengucapkan salam, guru memberikan pesan kepada anak-anak

mengenai hal-hal yang harus dilakukan ketika dan setelah pulang sekolah.

Setelah itu guru mengucapkan salam dan satu persatu anak menutup gambar

pada papan presensi, berjabat tangan dengan guru, lalu pulang.

Page 65: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

50

c. Pengamatan Siklus I

Pada tahap ini, dilakukan observasi pada saat pembelajaran dengan

mengamati hasil dari tindakan yang dilakukan anak dalam pembelajaran

menyimak cerita menggunakan media raudio visual yang meliputi tiga

indikator yaitu anak mampu mengikuti perintah secara sederhana, menjawab

pertanyaan secara sederhana (apa, siapa dan dimana), dan menceritakan

kembali apa yang di dengarnya dengan kosakata terbatas. Fokus pengamatan

pada indikator tersebut telah dijelaskan dalam rubrik penilaian dalam lembar

observasi sehingga memudahkan dalam melakukan penilaian. Dalam observasi

peneliti tidak hanya mengamati anak dalam kegiatan menyimak cerita, peneliti

juga mengamti proses guru dalam mnyiapkan langkah-langkah pelaksanaan

pembelajaran, sehingga memudahkan anak dalam kegiatan mnyimak. Pada

akhir setiap pembelajran peneliti dan guru mengadakan diskusi untuk

mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran pada hari ini. Kegiatan hari ini

menunjukkan bahwa anak-anak antusias mengikuti pembelajaran dengan

media audio visual.

a. Anak mendengarkan penjelasan guru

Pada pertemuan pertama anak mulai antusias saat guru menjelaskan

tentang kegiatan yang akan di lakukan yaitu menyimak cerita dengan

menggunakan media audio visual. Pertemuan selanjutnya, anak juga msih

antusias untuk mendengarkan tentang benda apa yang akan di gunakan.

Namun, terdapat beberapa anak yang kurang memperhatiakan karena sibuk

dengan kegiatannya.

Page 66: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

51

b. Keaktifan anak dalam kegiatan Menyimak

Pada pertemuan pertama,terdapat beberapa anak yang tidak fokus ketika

kegiatan menyimak berlangsung. terdapat pula ada anak yang kurang merespon

pertanyaan yang di ajukan oleh guru. Pada pertemuan selanjutnya dengan

cerita yang menarik anak sudah mulai merespon, namun masih beberapa anak

yang belum sepenuhnya menjawab pertanyaan dari guru dan masih butuh

bimbingan guru agar dapat bercerita didepan dengan kosakata terbatas.

c. Ketertariakan anak dalam menyimak menggunakan media audio visual

Pada saat pelaksanaan tindakan, anak sangat tertarik untuk melaksanakn

kegiatan, saat melakukan kegiatan anak belomba-lomba maju kedepan untuk

menceritakan kembali cerita yang ditampilakan, pada saat temannya di depan

anak-anak yang lain ikut menyemangati.

Hasil Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas anak dalam mengikuti kegiatan

menyimak dengan media audio visual di dalam kelompok B. Unsur yang

diamati dalam Pelaksanaan Siklus I dari pertemuan pertama sampai dengan

pertemuan kedua adalah kemampuan anak mampu melakukan perintah secara

sederhana, menjawab pertanyaan secara sederhana (apa, siapa dan dimana),

dan menceritakan kembali apa yang didengarnya dengan kosakata terbatas.

Dan mengamati pelaksanaan guru dalam pembelajaran, pada siklus ini guru

belum terlalu memperhatikan langkah-langkah pembelajaran, seperti guru tidak

terlalu menjelaskan media dan tema cerita yang akan ditampilkan, sehingga

kemampuan menyimak anak belum mencapai indikator keberhasilan Dengan

Page 67: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

52

menggunakan data dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, maka peneliti

dan guru mampu melihat kemampuan masing-masing anak melalui kegiatan

yang dilakukan pada setiap pelaksanaan penelitian yang telah sesuai dengan

rencana. Hasil observasi digunakan untuk melihat sejauh mana peningkatan

kemampuan menyimak.

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Observasi Kemampuan Menyimak Siklus I

Kriteria Siklus I/ Pertemuan Ke

I II

Jumlah anak Presentase Jumlah anak Presentase

BB 5 33,33% 0 0MB 8 53,33% 4 28,57%BSH 2 13,33% 6 42,85%BSB 0 0 4 28,57%

Hasil observasi siklus I menunjukkan bahwa kemampuan menyimak anak

masih perlu ditingkatkan lagi. Hal ini dapat dilihat pada tabel di atas dapat

diketahui bahwa rata-rata kemampuan menyimak melalui kegiatan bercerita

dengan menggunakan media audio visual pada siklus I pertemuan pertama dengan

kriteria BB sejumlah 5 anak apabila di presentasekan sebesar 33.33%, kriteria

MB sejumlah 8 anak apabila di prosentasekan sebesar 53.33%, kriteria BSH ada 2

anak apabila di prosentasekan sebesar 13.33%. Sedangkan untuk kriteria BSB

belum ada , karena anak belum mencapai pada tahap perkembengen dengan baik.

Sedangkan pada pertemuan kedua kriteria BB tidak ada. Hal itu terlihat

dari anak telah mampu menyimak dengan baik dan pencapaian indikator. Kerteria

Page 68: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

53

MB ada 4 anak atau sekitar 28.57%, kriteria BSH ada 6 anak atau sekitar 42.85%,

dan untuk kriteria BSB ada 4 anak atau 28.57%.

Hasil siklus I dari keseluruhan kemempuan menyimak yang dikembangka

n terlihat bahwa anak yang mendapat skor tertinggi yaitu terdapat 4 orang anak,

dengan skor tertinggi 10,11 dan 12. sedangkan anak yang mendapat skor terendah

adalah 3 orang dengan jumlah skor 7 atau 8.

Merujuk pada tabel rekapitulasi diatas siklus I kemampuan Menyimak pada

siklus I dapat di perjelas dengan grafik sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik Hasil Kemampuan Menyimak Pada Siklus I

d. Refleksi Siklus I

Kegiatan refleksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dan peneliti

setelah melakukan kegiatan menyimak. Kegiatan refleksi dilakukan untuk

mengevaluasi dan memperbaiki kekurang pada siklus sebelumnya dengan

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

BB MB BSH BSB

Pres

ents

e

Tahap Pelaksanaan

PERTEMUAN I

PERTEMUAN II

Page 69: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

54

harapan, dapat memberikan perubahan yang lebih baik dalam melakukan siklus

selanjutnya. Siklus I menyimak menggunakan media audio visual sangat menarik

untuk anak. Anak-anak antusias mencoba untuk melaksanakan perintah dari guru.

Pada pelaksanaan siklus I, meskipun sudah terjadi peningkatan

kemampuan menyimak pada anak, namun belum mencapai indikator keberhasilan

yang diharapkan, sehingga perlu adanya perbaikan agar kemampuan menyimak

anak meningkat sesuai target yang ingin dicapai. Beberapa hal yang kurang dan

perlu diperbaiki antara lain:

a. Anak-anak kurang penasaran terhadap isi cerita.

b. Anak-anak tidak menyimak dengan baik, guru membacakan cerita

hanya 1 kali. Setelah itu guru langsung memberi pertanyaan kepada

anak sehingga anak-anak kesulitan dalam mengingat cerita yang

disimaknya.

c. Guru tidak menjelaskan media dan tema cerita dengan jelas

Hal-hal diatas harus diperbaiki ke arah yang lebih baik pada siklus II.

Untuk mengatasi kebiasaan yang salah dalam menyimak dapat dilakukan dengan

cara memberi penjelasan kepada anak mengenai cara menyimak yang benar.

Berdasarkan kelima hal yang telah dipaparkan di atas, maka akan dilakukan

langkah-langkah berikut untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I::

a. Mengulang cerita minimal 2 kali sebelum anak-anak diminta untuk

bercerita kembali. Hal ini dilakukan agar anak-anak dapat mengingat

dengan baik isi dan alur cerita yang disimaknya.

Page 70: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

55

b. cerita yang ditampilkan haruslah menarik. Hal ini akan membuat anak-

anak semangat untuk menyimak

c. Metode bercerita menggunakan 2 strategi pengembangan kegiatan

bercerita diantaranya penceritaan kembali (reproduksi) dan melanjutkan

sebagian cerita yang telah didengar.

d. Memfokuskan strategi pengembangan kegiatan bercerita hanya pada

penceritaan kembali, sehingga anak-anak dapat dengan mudah

mengungkapkan cerita yang telah disimaknya.

e. Guru melakukan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Pelaksanaan penelitian siklus I telah sesuai dan memperoleh data

kemampuan yang meningkat namun belum sesuai kriteria keberhasilan yang

diharapkan, maka peneliti berlajut pada Siklus II. Dalam pelaksanaan

penelitian ini setiap siklus dilakukan dalam 2 pertemuan. Berikut ini

disampaikan tahap perencanaan pada siklus II antara lain:

1. Melakukan koordinasi dengan guru kelas untuk melaksanakan tindakan

dengan menentukan tema dan Sub Tema yang akan dilakukan dan

tindakan apa yang harus dirubah agar dapat mencapai kriteria yang

tentukan.

2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajran harian (RPPH) yang akan

digunakan dalam penelitian bersama dengan guru kelas.

Page 71: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

56

3. Menyiapkan lembar observasi yang digunakan untuk memperoleh data

selama penelitian.

4. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan

tindakan penlitian.

5. Menyiapkan Langkah-Langkah Kegiatan Media AudioVisual

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

1. Pelaksanaan Siklus II Pertemuan Pertama

Pelaksanaan siklus II pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari senin

25 November 2019 dengan tema Tanaman Sub Tema Sayur. Pada pertemuan

pertama ini jumlah anak yang mengikuti kegiatan yaitu 14 anak yang terdiri

dari 6 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Dalam melaksanakan kegiatan

menyimak sedikit berbeda dengan siklus I, pada siklus I anak menyimak cerita

hanya satu kali. Observasi dalam kegiatan pembelajran telah dilakukan untuk

melihat kemampuan anak dalam mengikuti perintah secara sederhana,

menjawab pertanyaan (apa, siapa dan dimana). Observasi berkaitan dengan tiga

hal akan dilihat pada kegiatan inti yang akan dijabarkan sebagai berikut.

Sebelum masuk kelas anak terlebih dahulu berbaris di luar kelas. Ketika anak-

anak telah semua masuk berada dalam kelas guru terlebih dahulu

melaksanakan apresepsi mengenai tema dan menjelaskan kegiatan apa saja

yang akan dilaksanakan pada hari ini ketika anak-anak paham maka anak

melakukan kegiatan ketika masuk kegiatan inti.

Kegiatan awal yaitu ketika bel masuk berbunyi pada pukul 07.30, anak

berbaris di halaman sekolah. Salah satu anak memimpin untuk menyiapkan

Page 72: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

57

barisan kemudian kembali masuk ke barisan anak melakukan senam irama

yang dipimpin oleh guru dilanjut dengan menyanyi lagu “Lonceng Berbunyi”

dan anak-anak masuk ke kelas. Pada kegiatan awal ini, di dalam kelas guru

mengajak anak untuk berdoa bersama, menyanyi. Sebelum guru memulai

kegiatan, guru melakukan presensi untuk mengetahui jumlah anak yang

berangkat dan tidak. Kemudian guru melakukan apersepsi kepada anak.

Apersepsi dilakukan dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan

dengan pengalaman sehari-hari dan dikaitkan dengan tema pembelajaran yaitu

“Tanaman” dengan sub tema “Sayur”. Anak-anak menyampaikan apa yang

mereka ketahui binatang darat. Selanjutnya guru menjelaskan kegiatan yang

akan dilakukan pada hari itu.

Langkah-langkah guru dalam pelaksanaan pembelajaran; Menyiapkan

media untuk menyiapkan cerita, guru memperlihatkan dan menjelaskan media

dalam kegiatan bercerita pada peserta didik, guru menjelaskan pada peserta

didik bahwa akan menyaksikan program vidio/cerita yang akan ditampilkan,

guru menjelaskan apa yang harus dilakukan peserta didik selama menyaksikan

vidio, mengamati anakdidik dalam menyimak cerita, guru menanyakan

kembali kepada anak apa isi cerita yang ditampilkan.

Kegiatan inti pertama yaitu menyimak cerita “( Sayur yang Bijaksana)

”Kegiatan yang dilakukan anak ketika menyimak cerita adalah mendengarkan

cerita. Kegiatan yang dilakukan anak ketika menyimak cerita adalah

mendengarkan cerita kemudian anak menceritakan kembali cerita yang

didengar. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menstimulasi kemampuan

Page 73: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

58

menyimak anak. Kondisi kelas tiba-tiba menjadi hening ketika guru

menampilkan cerita yang baru dan menarik, terlihat anak-anak lebih tertarik

karena pada siklus ini. Pada siklus ini berbeda dengan siklus yang sebelumnya,

seperti yangdi refleksikan pada siklus I kali ini cerita harus diputar ulang

minimal 2 kali sebelum anak-anak diminta untuk bercerita kembali. Hal ini

dilakukan agar anak-anak dapat mengingat dengan baik isi dan alur cerita yang

disimaknya.

Kegiatan inti kedua selesai menyimak cerita, guru meminta anak untuk

menceritakan kembali cerita yang didengarnya. Ada 12 anak yang mengajukan

dirinya untuk bercerita di depan. Ketika guru meminta untuk bercerita kembali,

12 anak tersebut menceritakan kembali cerita yang disimak dengan kosakata

terbatas. Mereka hanya menceritakan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita.

Anak-anak masih distimulasi guru untuk mengawali bercerita kembali. 2 anak

yang menceritakan kembali cerita yang didngarnya, rata-rata mereka

menggunakan kata-kata tidak berimbuhan misalnya, “sayul yang bijak” yang

seharusnya “sayur yang bijaksana”.

Kegiatan penutup anak-anak mencuci tangan kemudian bersiap makan

bekal bersama. Setelah selesai makan bersama, guru melakukan recalling

kegiatan yang sudah dilakukan pada hari itu. Guru memberikan pertanyaan

kepada anak mengenai kegiatan yang telah dilakukan hari itu. Kemudian anak-

anak membereskan alat tulisnya dan bersiap untuk berdoa sebelum pulang.

Sebelum mengucapkan salam, guru memberikan pesan kepada anak-anak

mengenai hal-hal yang harus dilakukan ketika dan setelah pulang sekolah.

Page 74: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

59

Setelah itu guru mengucapkan salam dan satu persatu anak menutup gambar

pada papan presensi, berjabat tangan dengan guru, lalu pulang.

2. Pelaksanaan Siklus II Pertemuan Kedua

Pelaksanaan siklus II pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari rabu 27

November 2019 dengan tema Tanaman Sub Tema Bunga. Pada pertemuan

kedua ini anak yang mengikuti kegiatan yaitu 15 anak yang terdiri dari 5 anak

laki-laki dan 10 anak perempuan. Dalam melaksanakan kegiatan menyimak

pertemuan kedua ini masih sama dengan pertemuan pertama. Observasi dalam

kegiatan pembelajran telah dilakukan untuk melihat kemampuan anak dalam

mengikuti perintah secara sederhana, menjawab pertanyaan (apa, siapa dan

dimana). Observasi berkaitan dengan tiga hal akan dilihat pada kegiatan inti

yang akan dijabarkan sebagai berikut.

Kegiatan awal yaitu ketika bel masuk berbunyi pada pukul 07.30, anak

berbaris di halaman sekolah. Salah satu anak memimpin untuk menyiapkan

barisan kemudian kembali masuk ke barisan anak melakukan senam irama

yang dipimpin oleh guru dilanjut dengan menyanyi lagu “Lonceng Berbunyi”

dan anak-anak masuk ke kelas. Pada kegiatan awal ini, di dalam kelas guru

mengajak anak untuk berdoa bersama, menyanyi. Sebelum guru memulai

kegiatan, guru melakukan presensi untuk mengetahui jumlah anak yang

berangkat dan tidak. Kemudian guru melakukan apersepsi kepada anak.

Apersepsi dilakukan dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan

dengan pengalaman sehari-hari dan dikaitkan dengan tema pembelajaran yaitu

“Tanaman” dengan sub tema “Bunga”. Anak-anak menyampaikan apa yang

Page 75: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

60

mereka ketahui binatang darat. Selanjutnya guru menjelaskan kegiatan yang

akan dilakukan pada hari itu.

Langkah-langkah guru dalam pelaksanaan pembelajaran; Menyiapkan

media untuk menyiapkan cerita, guru memperlihatkan dan menjelaskan media

dalam kegiatan bercerita pada peserta didik, guru menjelaskan pada peserta

didik bahwa akan menyaksikan program vidio/cerita yang akan ditampilkan,

guru menjelaskan apa yang harus dilakukan peserta didik selama menyaksikan

vidio, mengamati anakdidik dalam menyimak cerita, guru menanyakan

kembali kepada anak apa isi cerita yang ditampilkan.

Kegiatan inti pertama yaitu menyimak cerita “( Mawar yang Sombong )

”Kegiatan yang dilakukan anak ketika menyimak cerita adalah mendengarkan

cerita. Kegiatan yang dilakukan anak ketika menyimak cerita adalah

mendengarkan cerita kemudian anak menceritakan kembali cerita yang

didengar. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menstimulasi kemampuan

menyimak anak. Ketika guru membawa media (laptop dan speacer) anak-anak

tanpa diperintah dahulu secara serentak duduk menghadap guru dengan sikap

baik. Hanya ada 2 anak yang belum bersedia duduk dengan sikap yang baik.

Kegiatan bercerita dimulai dengan guru menggali pengalaman anak dan

mengkaitkannya dengan cerita dalam pembelajaran. Anak-anak mengutarakan

pendapat yang berbeda-beda mengenai cerita yang ditampilkan guru.

Kemudian guru mengulang cerita 2 kali, Hal tersebut dilakukan agar anak-anak

mengingat cerita tersebut.

Page 76: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

61

Kegiatan inti kedua, pada kegiatan ini raeat-rata anak sudah aktif dalam

menyimak, Semua anak antusias menjawab pertanyaan yang diberikan guru

dan anak menjawab dengan kata yang tepat sesuai pertanyaan yang diberikan.

Dari 15 anak, ada 13 anak yang menceritakan kembali cerita yang disimak

secara runtut dan kata-kata yang dipilih sebagian besar sudah sesuai dengan

situasi cerita dengan durasi 9 menit. Sedangkan 2 orang anak hanya bercerita

sebagian yang ditampilkan. Tapi mereka berada dikategori berkembang sesuai

harapan.

Kegiatan penutup anak-anak mencuci tangan kemudian bersiap makan

bekal bersama. Setelah selesai makan bersama, guru melakukan recalling

kegiatan yang sudah dilakukan pada hari itu. Guru memberikan pertanyaan

kepada anak mengenai kegiatan yang telah dilakukan hari itu. Kemudian anak-

anak membereskan alat tulisnya dan bersiap untuk berdoa sebelum pulang.

Sebelum mengucapkan salam, guru memberikan pesan kepada anak-anak

mengenai hal-hal yang harus dilakukan ketika dan setelah pulang sekolah.

Setelah itu guru mengucapkan salam dan satu persatu anak menutup gambar

pada papan presensi, berjabat tangan dengan guru, lalu pulang.

3. Pengamatan Siklus II

Bedarkan pelaksanaan tersebut, peneliti beserta guru kelas melaksnakan

observasi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Dari hasil pengamatan

yang telah dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru kelas terhadap

pelaksanaan tindakan siklus II, di peroleh hasil :

Page 77: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

62

a) Proses belajar

Bedasarkan observasi pada pada siklus II peneliti mengamati proses

peningkatan kemampuan menyimak anak dengan memperhatiakan ha-hal

sebagai berikut:

b) Anak mendengarkan penjelasan guru

Anak semakin antusias saat guru menampilkan cerita yang menarik dan

cerita yang berbeda.

c) Keaktifan anak dalam dalam kegiatan menyimak

d) guru Menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan Pembelajaran menggunakan

media audio visual.

Hasil Pengamatan Siklus II

Hasil pengamatan aktifitas anak dalam mengeikuti kegiatan menyimak

dengan adanya guru menyiapkan langkah-langkah kegiatan menggunakan

media audio visual hal ini menunjukkan bahwa peningkatan unsur yang

diaamati dalam pelaksanaan siklus II masih sama dengan siklus I dari

pertemuan pertama sampai pertemuan kedua adalah mampu melakukan

perintah secara sederhana, mampu menjawab pertanyaan secara sederhana

(apa,siapa dan dimana), dan menceritakan kembali apa yang didengar dengan

kosakata terbatas. Dengan menggunakan data dari hasil observasi yang

dilakukan dimana pada pertemuan pertama kriteria belum berkembang 0%,

kriteria mulai berkembang 14,28%, kriteria berkembang sesuai harapan

terdapat 6 anak atau 42,85 %, dan kriteria berkembang sangat baik terdapat 6

anak atau 42,85 %, pada pertemuan kedua kriteria belum berkembang 0%,

Page 78: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

63

kriteria mulai berkembang 0%, kriteria berkembang sesuai harapan 2 anak atau

13.33% kriteria berkembang sangat baik terdapat 13 anak atau 86,67%. Di

bawah ini akan di tampilkan tabel hasil penelitian siklus II dari pertemuan

pertama sampai pertemuan kedua

Tabel 4.2 Rekapitulasi Observasi Kemampuan Menyimak Siklus II

Kriteria Siklus II/ Pertemuan Ke

I II

Jumlah anak Presentase Jumlah anak Presentase

BB 0 0 0 0MB 2 14,28% 0 0BSH 6 42,85% 2 13,33%

BSB 6 42,85% 13 86,67%

Merujuk dari tabel rekapitulasi di atas siklus II kemampuan menyimak

pada Siklus II dapat di perjelas menggunakan grafik sebagai berikut:

Gambar 4.2 Grafik Hasil Kemampuan Menyimak Pada Siklus II

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

BB MB BSH BSB

Pres

enta

se

Tahap Pelaksanaan

pertemuan I

pertemuan II

Page 79: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

64

4. Refleksi Siklus II

Berdasarkan data yang sudah diperoleh dari observasi pada setiap

pertemuan, kemampuan menyimak anak kelompok B di RA Gerhana

Alauddin, mengalami peningkatan, bukan cuman anak yang mengalami

peningkatan tapi juga guru. Kegiatan refleksi ini dilakukan oleh peneliti dan

guru kelas dengan bekerja sama pada setiap kegiatan pembelajaran. Peneliti

dan guru bekerja sama untuk mendiskusikan kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan pada siklus II. Setelah dilakukan diskusi, peneliti melakukan

perbandingan data yang diperoleh pada pelaksanaan siklus I dan siklus II.

Pada siklus II ini, kegiatan menyimak berjalan dengan lancar. Anak-anak

sangat antusias ketika guru menampilkan cerita dan bersemangat ketika

diminta untuk menyimak serta bercerita kembali. Pada awal tindakan siklus

II, anak-anak terlihat lebih tertarik dengan cerita pada media audio visual

yang digunakan guru. Secara umum suasana kelas dapat dikondisikan. Cerita

yang menarik dan media yang menarik juga menjadi salah satu faktor

pendorong meningkatnya kemampuan menyimak anak, khususnya pada

indikator satu, dua dan tiga, yaitu mampu melakukan perintah secara

sederhana, mampu menjawab (apa, siapa dan dimana) dan menceritakan

kembali cerita yang didengarnya dengan kosakata terbatas.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian tindakan kelas yang

dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklius terdiri dari perencanaan, tindakan &

observasi, refleksi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini berupa hasil dari

Page 80: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

65

tindakan yang diberikan peneliti untuk meningkatkan kemampuan menyimak

anak. Kemampuan menyimak kelompok B di RA Gerhana Alauddin mengalami

peningkatan pada setiap pertemuan dan setiap siklusnya.

Penelitian ini dilakukan selama dua siklus dimana setiap siklus dilakukan

dua kali tindakan. Hasil penelitian tindakan kelas ini akan dijabarkan sebagai

berikut pada pra tindakan kriteria belum berkembang terdapat 8 anak atau

53.33%, kriteria mulai berkembang terdapat 5 anak atau 33.33%, kriteria

berkembang sesuai harapan 2 atau 13.33%, kriteria berkembang sangat baik 0%.

Mengacu hasil pratindakan maka mulailah dilakukan tindakan untuk

meningkatkan kemampuan menyimak.

Siklus I dilakukan selama 2 kali pertemuan dengan hasil penelitian berikut.

Pada siklus I pada pertemuan Pertama kriteria belum berkembang terdapat 5 anak

atau 33.33%. Kriteria mulai berkembang terdapat 8 anak atau 53.33%, kriteria

berkembang sesuai harapan0 2 atau 13.33%, kriteria berkembang sesuai harapan

0%. Pada pertemuan kedua kriteria belum berkembang 0%, kriteria mulai

berkembang terdapat 4 anak atau 28.57%, kriteria berkembang sesuai harapan

terdapat 6 anak atau 42.85%, berkembang sangat baik terdapat 4 anak atau

28.57%.

Pada siklus I sudah menunjukkan adanya peningkatan kemampuan

menyimak namun belum sesuai dengan kriteria yang ditentukan melihat kondisi

yang demikian maka dilaksanakn siklus II dengan hasil penelitian sebagai berikut.

Pada siklus II pada pertemuan Pertama kriteria belum berkembang 0%. Kriteria

mulai berkembang 2 atau 14.85%, kriteria berkembang sesuai harapan terdapat 6

Page 81: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

66

anak atau 42.85%, kriteria berkembang sesuai harapan terdapat 6 anak atau

42.85%,. Pada pertemuan kedua kriteria belum berkembang 0%, kriteria mulai

berkembang 0%, kriteria berkembang sesuai harapan terdapat 2 anak atau 13.33%,

berkembang sangat baik terdapat 13 anak atau 86.67%.

Berdasarkan hasil yang dicapai pada tindakan siklus I dan II, dapat

ditegaskan bahwa peningkatan kemampuan menyimak anak dapat ditingkatkan

dengan metode bercerita salah satunya dengan strategi penceritaan kembali

(reproduksi). Hal ini sesuai dengan pernyataan Muh. Nur Mustakim (2005: 187)

yang menjelaskan beberapa strategi dalam menyampaikan cerita salah satunya

dengan strategi penceritaan kembali. Strategi penceritaan kembali adalah kegiatan

anak setelah memahami cerita dan kemudian menceritakan kembali isi cerita,

dengan menyimak anak dapat memperbanyak informasi dan pengetahuan. Dari

hasil observasi juga terlihat bahwa dengan kegiatan menyimak membantu anak

untuk membayangkan tentang apa yang didengarnya sehingga pada saat guru

menampilkan cerita anak bertanya tentang cerita yang dikaitkan dengan

kehidupan anak sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pernyataan Moeslichatoen,

(1996:152) menjelaskan bahwa metode bercerita dalam kegiatan pengajaran anak

usia dini mempunyai beberapa manfaat penting bagi pencapaian pendidikan anak

usia dini. Bagi anak usia dini mendengaran cerita yang menarik yang dekat

dengan lingkungannya merupakan kegiatan yang mengasikkan. Guru anak usia

dini yang terampil bertutur dan kreatif dalam bercerita dapat menggetarkan

perasaan anak. Guru dapat memanfaatkan kegiatan bercerita untuk menanamkan

Page 82: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

67

kejujuran, keberanian, kesetiaan, keramahan, ketulusan, dan sikap-sikap positif

lain dalam kehidupan lingkungan keluarga, sekolah dan di luar sekolah.

Peneliti menggunakan media pembelajaran berupa media audio visual

dalam kegiatan menyimak pada setiap siklusnya. Hasil yang dicapai dalam

penggunaan media audio visual (Auditif/melihat) dan (Visual/Melihat) media ini

terbukti dapat meningkatkan kemampuan menyimak anak. Karena dengan media

pembelajaran ini, kegiatan pembelajaran menjadi lebih jelas dan mengarahkan

perhatian anak sehingga menimbulkan motivasi belajar yang tinggi. Hal ini di

jelaskan Azhar Arsyad (2011: 26 -27) yang menyatakan bahwa manfaat media

pembelajaran adalah dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi, dapat

meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan

motivasi belajar, dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu, dapat

memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa

dilingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan

guru, masyarakat.

Berdasarkan data hasil penelitian, kemampuan menyimak setiap anak

mengalami peningkatan secara bertahap pada tiap siklusnya. Hasil tersebut

menegaskan bahwa metode bercerita dengan media audio visual dapat dijadikan

salah satu alternatif bagi guru untuk menstimulasi kemampuan menyimak anak

didiknya.

Page 83: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KesimpulanBerdasrkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan dapat

disampaikan bahwa kemampuan menyimak anak kelompok B RA Gerhana

AlauddinKecamatan Tamalate Kota Makassar mampu ditingkatkan dengan media

audio visual. Langkah-langkah dalam proses menyimak yang dilakukan antara

lain anak menyimak cerita yang ditampilkan guru, anak mengerti dan memahami

dengan baik isi cerita. Setelah anak memahami cerita, anak menginterpretasikan

dan mengevaluasi penyampaian guru terhadap cerita dengan anak bercerita

kembali apa yang di dengarnya dengan kosakata terbatas.

Peningkatan kemampuan Menyimak yang terjadi dapat dilihat dari hasil penelitian

pada setiap tahap dilaksanakan oleh peneliti yaitu tahap Pra Tindakan, tahap

Siklus I, dan tahap Siklus II. Penelitian pada siklus I dilaksanakan dengan cara

anak mampu melakukan perintah secara sederhana, mampu menjawab (apa, siapa

dan dimana), dan menceritakan kembali apa yang didengar dengan kosakata

terbatas, dengan menggunakan media Audio visual.

Melihat hasil Penelitian pada siklus II pertemuan ke II maka dapat

diketahui bahwa hasil penelitian menunjukkan kemampuan anak dalam menyimak

pada setiap siklus mengalami peningkatan dan peningkatan pada siklus II ini telah

mencapai kriteria keberhasilan yang ditentukan.

B.Saran

Bedasarkan kesimpulan diatas, peneliti memberikan saran sebagai berikut:

68

Page 84: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

69

1. Bagi Guru Taman Kanak-kanak

Guru dapat memberikan program pengembangan kemampuan menyimak

dengan menggunakan media audio visual atau menyediakan speacer dan

laptop.

2. Bagi Kepala Sekolah

Sekolah perlu menambah beberapa sumber kegiatan yang menarik untuk

anak dan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan mislnya : menyediakan

buku-buku kumpulan cerita, sehingga metode pembelajaran yang ada

dapat lebih bervariatif.

3. Bagi Peneliti

Penelitian selanjutnya di sarankan untuk mengembangkan audio visual

sebagai media untuk meningkatkan kemampuan Menyimak di RA. Selain

itu juga diharapkan dapat mengembangkan kegiatan lain untuk

meningkatkan kemampuan menyimak anak mengingat kemampuan

menyimak merupakan dasar perkembangan ilmu bahasa selanjutnya.

Page 85: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

70

DAFTAR PUSTAKA

Arifin .2012.Metode Penelitian.Jakarta: PT BumiAksra .

Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Pendidikan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Pratik. (Edisi. Revisi)Jakarta: Rineka Cipta

Azhar, Arsyad.2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Depdiknas.2000. Fungsi Pengembangan Bahasa Bagi Anak Prasekolah. Jakarta:Dirjen Pembinaan Taman kanak-kanak dan Sekolah Dasar

Ermalinda.2016. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta

Isnani. 2013. Peningkatan Kemampuan Bahasa Ekspresif Anak Usia 5-6 tahunmelalui Metode Outbond Di Tk Kemala Bhayangkari Kecamatan Ngawenkabupaten Blora, Skripsi (Online), (lib.unes.ac.id.diakses pada 25september 2019).

Indah, 2017. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyimak Melalui MetoeBercerita Dengan Media Ritaton Pada Anak Kelompok B di TK Pertiwijapanan 1 Klaten./Skripsi (Online), Diakses pada tanggal 25 Oktober 2019

Moeslichatoen.1996. Metode Pengajaran di Taman Kanak –Kanak. Jakarta:Rineka Citpa.

Moeslichatoen R. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak.

Muh. Nur Mustakim.2005. Peranan Cerita dalam Pembentukan PerkembanganAnak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat JenderalPerguruan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikandan Ketenagaan Perguruan Tinggi

Musfiroh Tadkiroatun.2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan.Jakarta. Depdiknas

Muliyani, Nova. 2016. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogakarta:Kla imedia

Nurbiana Dhieni, dkk. 2005. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: UniversitasTerbuka

Permen Nomor 146 Tahun 2014. .Pengembangan Kurikulum 2013 pendidikananak usia dini

70

Page 86: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

71

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137,2014.tentang Standar Nasional Pendidikan PAUD. Jakarta :DinasPendidikan.

Richa Oktari, 2011.Penerapan Metode Bercerita Pada Anak Usia 5-6 Tahun diTK Kemala Bayangkari 14./Jurnal (Online), Diakses pada 20 Agustus 2019.

Rosita Irma Tri.2019. peningkatan Kepercayaan Diri Anak Melalui Metode ShowAnd Tell Di Kelompok B2 Raudhatul Athfal Perwanda KemangsenBalongbendo Sidoarjo. Skripsi (Online), (digilib.uinsby.ac.id.di akses 20september 2019).

Sarifah. 2018. Pengaruh Kemampuan Menyimak Melalui Metode BerceritaGambar Pada Anak Taman Kanak-Kanak Yaspiblemoa KecamatanBontolempangan Kabupaten Gowa./Sripsi tidak di terbitkan. UniversitasNegri Makassar

Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Kencana.Suhartono. 2005 . Pengembangan Keterampilan Becara Anak Usia Dini.Jakarta:

Departemen Pendidika N9asional

Suyadi , M. Pd.I.2013. Konsep dasar PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakakarya.

Tadkiroatun Musfiroh. 2008. Cerita untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: Tiara

Wacana

Tarigan, H. G. 2013. Menulis Sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung:Angkasa.

Wardhani, IGAK dan Wihardit, Kuswaya. 2008. Penelitian tindakan Kelas.Jakarta :Unisversitas

71

Page 87: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

LAMPIRANI

Page 88: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

Tabel Hasil Kemampuan Menyimak Anak Siklus I Pertemuan I

NO Nama Anak INDIKATOR Skor

Kriteria

Bahasa Reseptif (Menyimak)

Anak mampumelakukan perintahsecara sederhana

Anak mampu menjawabpertanyaan secarasederhana (Apa, Siapadan dimana)

Menceritakan kembali apayang didengarnya dengankosakata terbatas

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 MuhAbysar

Ataullah

√ √ √ 6 BB

2 MuhammadNaisar

√ √ √ 7 MB

3 Muh SyabilAssyargi

√ √ √ 8 MB

4 AmalulMuqniAlnafi

√ √ √ 9 BSH

5 SitiKhumairahRamadhan

√ √ √ 9 BSH

6 CahyanaAssyfa

√ √ √ 5 BB

7 AdibaKansa

√ √ √ 6 BB

8 AdellaWidi

Farzona

√ √ √ 8 MB

9 LaizaAgiba

√ √ √ 8 MB

10 AdilahSaferaSyam

√ √ √ 6 BB

11 Kamila Bila √ √ √ 8 MB12 Nur Annisa √ √ √ 5 BB

13 Nur AnnisaNur

Anggriani

√ √ √ 6 BB

14 Faiza Reski √ √ √ 6 BB

Page 89: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

Dalam penelitian ini, peneliti membuat kriteria penilaian Kemampuan Menyimak

Anak menjadi empat kriteria dengan skor minimal 4 dan skor maksimal 12.

Adapun kriteria tersebut adalah:

1. Belum berkembang (BB), apabila anak mencapai skor 4-6

2. Mulai berkembang (MB), apabila anak mencapai skor 7-8

3. Berkembang sesuai harapan (BSH), apabila anak mencapai skor 9-10

4. Berkembang sangat Baik (BSB) ,apabila anak mencapai skor 11-12

Rekapitulasi Hasil Observasi siklus 1 pertemuan ke 1 Kemampuan Menyimak

Anak.

Kriteria Siklus I / pertemuan IJumlah Anak Persentase (%)

BSB 0 0

BSH 2 13.33%

MB 8 53.33%

BB 5 33.33%

Ramadhan15 Febrianto √ √ √ 6 BB16 Lathifa √ √ √ 8 MB

17 Muh.Nizam

√ √ √ 7 MB

18 MaryamJamila

√ √ √ 8 MB

Jumlah 0 5 10 0 0 7 8 0 0 13 2 0

Presentase% 0 33.33%

66.67% 0 0 46.67% 60% 0 0 86.67% 13.33% 0

Page 90: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

Tabel Hasil Kemampuan Menyimak Siklus I pertemuan ke II

NO Nama Anak INDIKATOR Skor

Kriteria

Indikator Bahasa Reseptif (Menyimak)

Anak mampumelakukan perintahsecara sederhana

Anak mampu menjawabpertanyaan secarasederhana (Apa, Siapa dandimana)

Menceritakan kembali apayang didengarnya dengankosakata terbatas

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 MuhAbysar

Ataullah

√ √ √ 9 BSH

2 MuhammadNaisar

√ √ √ 11

BSB

3 Muh SyabilAssyargi

8 MB

4 AmalulMuqniAlnafi

√ √ √ 12

BSB

5 SitiKhumairahRamadhan

9 BSH

6 CahyanaAssyfa

√ √ √ 5 BB

7 AdibaKansa

√ √ √ 9 BSH

8 AdellaWidi

Farzona

√ √ √ 8 MB

9 LaizaAgiba

√ √ √ √ 10

BSH

10 AdilahSaferaSyam

√ √ √ 11

BSB

11 Kamila Bila √ √ √ 11

BSB

12 Nur Annisa √ √ √ 9 BSH

13 Nur AnnisaNur

Anggriani

√ √ √ 7 MB

14 Faiza Reski √ √ √ 7 MB

Page 91: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

Dalam penelitian ini, peneliti membuat kriteria penilaian Kemampuan Menyimak

Anak menjadi empat kriteria dengan skor minimal 4 dan skor maksimal 12.

Adapun kriteria tersebut adalah:

1. Belum berkembang (BB), apabila anak mencapai skor 4-6

2. Mulai berkembang (MB), apabila anak mencapai skor 7-8

3. Berkembang sesuai harapan (BSH), apabila anak mencapai skor 9-10

4. Berkembang sangat Baik (BSB) ,apabila anak mencapai skor 11-12

Rekapitulasi Hasil Observasi siklus I pertemuan ke II Kemampuan Menyimak

Anak.

Kriteria Siklus I / pertemuan IIJumlah Anak Persentase (%)

BSB 4 28.57%

BSH 6 42.85%MB 4 28.57%

BB 0 0

Ramadhan15 Febrianto √ √ √ 7 MB16 Lathifa √ √ √ 9 BSH

17 Muh.Nizam

√ √ √ 10

BSH

18 MaryamJamila

√ √ 8 MB

Jumlah 0 0 7 7 0 4 7 3 0 5 8 1

Presentase% 0 0 50% 50% 0 28,57%

50% 21,42%

0 35,71% 57,14% 1,4

Page 92: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

Tabel Hasil Kemampuan Menyimak Siklus II pertemuan ke I

NO Nama Anak INDIKATOR Skor

Kriteria

Indikator Bahasa Reseptif (Menyimak)

Anak mampumelakukanperintah secarasederhana

Anak mampu menjawabpertanyaan secara sederhana(Apa, Siapa dan dimana)

Menceritakan kembali apayang didengarnya dengankosakata terbatas

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 MuhAbysar

Ataullah

√ √ √ 9 BSH

2 MuhammadNaisar

√ √ √ 11

BSB

3 Muh SyabilAssyargi

√ √ √ 9 BSH

4 AmalulMuqniAlnafi

√ √ √ 12

BSB

5 SitiKhumairahRamadhan

√ √ √ 11

BSB

6 CahyanaAssyfa

√ √ √ 8 MB

7 AdibaKansa

√ √ √ 11

BSB

8 AdellaWidi

Farzona

√ √ √ 10

BSH

9 LaizaAgiba

√ √ √ 11

BSB

10 AdilahSaferaSyam

√ √ √ 12

BSB

11 Kamila Bila √ √ √ 11

BSB

12 Nur Annisa √ √ √ 9 BSH

13 Nur AnnisaNur

Anggriani

√ √ √ 9 BSH

14 Faiza Reski √ √ √ 7 MB

Page 93: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

Dalam penelitian ini, peneliti membuat kriteria penilaian Kemampuan Menyimak

Anak menjadi empat kriteria dengan skor minimal 4 dan skor maksimal 12.

Adapun kriteria tersebut adalah:

1. Belum berkembang (BB), apabila anak mencapai skor 4-6

2. Mulai berkembang (MB), apabila anak mencapai skor 7-8

3. Berkembang sesuai harapan (BSH), apabila anak mencapai skor 9-10

4. Berkembang sangat Baik (BSB) ,apabila anak mencapai skor 11-12

Rekapitulasi Hasil Observasi siklus I pertemuan ke I Kemampuan Menyimak

Anak

Kriteria Siklus I / pertemuan IJumlah Anak Persentase (%)

BSB 6 42.85%

BSH 6 42.85%MB 2 14.28%BB 0 0

Ramadhan15 Febrianto √ √ √ 9 BSH16 Lathifa √ √ √ 9 BSH

17 Muh.Nizam

√ √ √ 10

BSH

18 MaryamJamila

√ √ 8 MB

Jumlah 0 0 7 7 0 4 11 2 0 3 6 5

Presentase% 0 0 50%

50% 0 28,57%

78.57%

14.28%

0 21.42% 42.85%

35.72%

Page 94: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

Tabel Hasil Kemampuan Menyimak Anak Siklus II Pertemuan ke II

NO Nama Anak INDIKATOR Skor

Kriteria

Indikator Bahasa Reseptif (Menyimak)

Anak mampumelakukan perintahsecara sederhana

Anak mampu menjawabpertanyaan secara sederhana(Apa, Siapa dan dimana)

Menceritakan kembaliapa yang didengarnyadengan kosakataterbatas

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 MuhAbysar

Ataullah

√ √ √ 11 BSB

2 MuhammadNaisar

√ √ √ 12 BSB

3 Muh SyabilAssyargi

√ √ √ 10 BSH

4 AmalulMuqniAlnafi

√ √ 12 BSB

5 SitiKhumairahRamadhan

√ √ √ 12 BSB

6 CahyanaAssyfa

√ √ √ 11 BSB

7 AdibaKansa

√ √ √ 12 BSB

8 AdellaWidi

Farzona

√ √ √ 10 BSH

9 LaizaAgiba

√ √ √ 11 BSB

10 AdilahSaferaSyam

√ √ √ 12 BSB

11 Kamila Bila √ √ √ 11 BSB12 Nur Annisa √ √ √ 12 BSB

13 Nur AnnisaNur

Anggriani

√ √ √ 12 BSB

14 Faiza Reski √ √ √ 11 BSB

Page 95: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

Dalam penelitian ini, peneliti membuat kriteria penilaian Kemampuan Menyimak

Anak menjadi empat kriteria dengan skor minimal 4 dan skor maksimal 12.

Adapun kriteria tersebut adalah:

1. Belum berkembang (BB), apabila anak mencapai skor 4-6

2. Mulai berkembang (MB), apabila anak mencapai skor 7-8

3. Berkembang sesuai harapan (BSH), apabila anak mencapai skor 9-10

4. Berkembang sangat Baik (BSB) ,apabila anak mencapai skor 11-12

Rekapitulasi Hasil Observasi siklus I pertemuan ke I Kemampuan Menyimak

Anak

Kriteria Siklus II / pertemuan IIJumlah Anak Persentase (%)

BSB 13 86,67%

BSH 2 13.33%MB 0 0BB 0 0

Ramadhan15 Febrianto √ √ √ 12 BSB16 Lathifa √ √ √ 11 BSB

17 Muh.Nizam

√ √ √ 12 BSB

18 MaryamJamila

√ √ √ 12 BSB

Jumlah 0 0 5 10 0 4 1 14 0 0 2 13

Presentase% 0 0 33.33%

66.67%

0 26.67%

6.67% 93.33% 0 0 13.33% 86.67%

Page 96: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

Rubrik Penilaian Anak Dalam Kemampuan Menyimak

Anak mampu melakukan perintah secara sederhana:

1) Anak belum mampu melakukan perintah secara sederhana pada saat melakukan

kegiatan bercerita melalui penggunaan media audio visual walaupun dengan

bantuan guru.

2) Anak mampu melakukan perintah secara sederhana pada saat melakukan

kegiatan bercerita melalui penggunaan media audio visual walaupun dengan

bantuan guru.

3) Anak sudah Anak mampu melakukan perintah secara sederhana pada saat

melakukan kegiatan bercerita melalui penggunaan media audio visual tanpa

bantuan guru.

4) Anak mampu melakukan perintah dari guru dalam kegiatan bercerita melalui

penggunaan media audio visual secara mandiri

Anak mampu menjawab pertanyaan secara sederhana (apa, siapa dan di

mana):

1) Anak belum mampu menjawab pertanyaan secara sederhana (apa, siapa dan di

mana)pada saat melakukan kegiatan bercerita melalui penggunaan media audio

visual walaupun dengan bantuan guru.

2) Anak mampu menjawab pertanyaan secara sederhana (apa, siapa dan di

mana)pada saat melakukan kegiatan bercerita melalui penggunaan media audio

visual walaupun dengan bantuan guru.

3) Anak sudah mampu menjawab pertanyaan secara sederhana (apa, siapa dan di

mana)pada saat melakukan kegiatan bercerita melalui penggunaan media audio

visual tanpa bantuan guru.

4) Anak mampu menjawab pertanyaan (apa, siapa dan di mana)pada saat melakukan

kegiatan bercerita melalui penggunaan media audio visual secara mandiri

Menceritakan kembali apa yang di dengarnya dengan kosakata terbatas

1) Anak belum mampu Menceritakan kembali apa yang di dengarnya pada saat

melakukan kegiatan bercerita melalui penggunaan media audio visual walaupun

dengan bantuan guru.

Page 97: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

2) Anak mampu Menceritakan kembali apa yang di dengarnya pada saat melakukan

kegiatan bercerita melalui penggunaan media audio visual walaupun dengan

bantuan guru.

3) Anak sudah mampu Menceritakan kembali apa yang di dengarnya pada saat

melakukan kegiatan bercerita melalui penggunaan media audio visual tanpa

bantuan guru.

4) Anak mampu Menceritakan kembali apa yang di dengarnya dengan kosakata

terbatas pada saat melakukan kegiatan bercerita melalui penggunaan media audio

visual secara mandiri

Keterangan:

BB : Belum berkembang

MB : Mulai berkembang

BSH : Berkembang sesuai harapan

BSB : Berkembang sangat baik

Page 98: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

LEMBAR OBSERVASI PTK KOMPETENSI GURU

Nama Guru : Sitti Suriani S.Pd.I

Kelompok : B

Kegiatan : Menyimak cerita (Semut dan Gajah)

Hari/Tanggal :Senin, 21 Oktober 2019

Petunjuk : berilah tanda ceklist (√) pada kolom penilaian sesuai denganhasil pengamatan

NoLangkah-langkah

PenilaianKeterangan1 2 3

1 Guru menyiapkan media untukmenyimak cerita

√ Sebelum kegiatanmenyimak di mulai, guruterlebih dahulu menyiapkanmedia Audio visual untukbercerita, medianya terdiridari speacer laptop

2 Guru memperlihatkan danmenjelaskan media danmenyimak cerita pada pesertadidik

√ Guru memperlihatkan danmnjelaskan media yangakan digunakan dalamproses menyimak

3 Guru menjelaskan pada pesertadidik bahwa akan menyaksikanprogram vidio/cerita yang akan ditampilkan

√ Guru menyampaikan judulcerita yang akan ditampilkan pada pesertadidik

4 Guru menjelaskan pula apa yangharus dilakukan peserta didikselama menyaksikan programvideo.

√ Guru menjelaskan kepadaanak apa yang harusdilakukan anak selamaproses kegiatan

5 Mengamati anak didik dalammenyimak vidio/cerita yang ditampilkan

√ Guru dan penelitimengamati anak didikselama proses kegiatanmenyimak berlangsung

6 Guru menanyakan kembalikepada anak didik apa isi ceritayang di tampilkan

√ Setelah kegiatan menyimakselesai Guru menanyakankembali pada anak didik apayang didengarnya.

Jumlah 0 10 3

Presentase% 0 16.66%

50%

Page 99: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Page 100: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

LEMBAR OBSERVASI PTK KOMPETENSI GURU

Nama Guru : Sitti Suriani S.Pd.I

Kelompok : B

Kegiatan : Menyimak cerita (Kura-kura dan Kelinci)

Hari/Tanggal :Kamis, 21 November 2019

Petunjuk : berilah tanda ceklist (√) pada kolom penilaian sesuai denganhasil pengamatan

NoLangkah-langkah

PenilaianKeterangan1 2 3

1 Guru menyiapkan media untukmenyimak cerita

√ Sebelum kegiatanmenyimak di mulai, guruterlebih dahulu menyiapkanmedia Audio visual untukbercerita, medianya terdiridari speacer laptop

2 Guru memperlihatkan danmenjelaskan media danmenyimak cerita pada pesertadidik

√ Guru memperlihatkan danmnjelaskan media yangakan digunakan dalamproses menyimak

3 Guru menjelaskan pada pesertadidik bahwa akan menyaksikanprogram vidio/cerita yang akan ditampilkan

√ Guru menyampaikan judulcerita yang akan ditampilkan pada pesertadidik

4 Guru menjelaskan pula apa yangharus dilakukan peserta didikselama menyaksikan programvideo.

√ Guru menjelaskan kepadaanak apa yang harusdilakukan anak selamaproses kegiatan

5 Mengamati anak didik dalammenyimak vidio/cerita yang ditampilkan

√ Guru dan penelitimengamati anak didikselama proses kegiatanmenyimak berlangsung

6 Guru menanyakan kembalikepada anak didik apa isi ceritayang di tampilkan

√ Setelah kegiatan menyimakselesai Guru menanyakankembali pada anak didik apayang didengarnya.

Jumlah 0 4 12

Presentase% 0 66.66%

200%

Page 101: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Page 102: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

LEMBAR OBSERVASI PTK KOMPETENSI GURU

Nama Guru : Sitti Suriani S.Pd.I

Kelompok : B

Kegiatan : Menyimak cerita (Sayur yang Bijaksana)

Hari/Tanggal :Senin, 25 November 2019

Petunjuk : berilah tanda ceklist (√) pada kolom penilaian sesuai denganhasil pengamatan

NoLangkah-langkah

PenilaianKeterangan1 2 3

1 Guru menyiapkan media untukmenyimak cerita

√ Sebelum kegiatanmenyimak di mulai, guruterlebih dahulu menyiapkanmedia Audio visual untukbercerita, medianya terdiridari speacer laptop

2 Guru memperlihatkan danmenjelaskan media danmenyimak cerita pada pesertadidik

√ Guru memperlihatkan danmnjelaskan media yangakan digunakan dalamproses menyimak

3 Guru menjelaskan pada pesertadidik bahwa akan menyaksikanprogram vidio/cerita yang akan ditampilkan

√ Guru menyampaikan judulcerita yang akan ditampilkan pada pesertadidik

4 Guru menjelaskan pula apa yangharus dilakukan peserta didikselama menyaksikan programvideo.

√ Guru menjelaskan kepadaanak apa yang harusdilakukan anak selamaproses kegiatan

5 Mengamati anak didik dalammenyimak vidio/cerita yang ditampilkan

√ Guru dan penelitimengamati anak didikselama proses kegiatanmenyimak berlangsung

6 Guru menanyakan kembalikepada anak didik apa isi ceritayang di tampilkan

√ Setelah kegiatan menyimakselesai Guru menanyakankembali pada anak didik apayang didengarnya.

Jumlah 0 2 15

Presentase% 0 33,33%

250%

Page 103: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Page 104: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

LEMBAR OBSERVASI PTK KOMPETENSI GURU

Nama Guru : Sitti Suriani S.Pd.I

Kelompok : B

Kegiatan : Menyimak cerita (Mawar yang Sombong)

Hari/Tanggal :Rabu, 27 November 2019

Petunjuk : berilah tanda ceklist (√) pada kolom penilaian sesuai denganhasil pengamatan

NoLangkah-langkah

PenilaianKeterangan1 2 3

1 Guru menyiapkan media untukmenyimak cerita

√ Sebelum kegiatanmenyimak di mulai, guruterlebih dahulu menyiapkanmedia Audio visual untukbercerita, medianya terdiridari speacer laptop

2 Guru memperlihatkan danmenjelaskan media danmenyimak cerita pada pesertadidik

√ Guru memperlihatkan danmnjelaskan media yangakan digunakan dalamproses menyimak

3 Guru menjelaskan pada pesertadidik bahwa akan menyaksikanprogram vidio/cerita yang akan ditampilkan

√ Guru menyampaikan judulcerita yang akan ditampilkan pada pesertadidik

4 Guru menjelaskan pula apa yangharus dilakukan peserta didikselama menyaksikan programvideo.

√ Guru menjelaskan kepadaanak apa yang harusdilakukan anak selamaproses kegiatan

5 Mengamati anak didik dalammenyimak vidio/cerita yang ditampilkan

√ Guru dan penelitimengamati anak didikselama proses kegiatanmenyimak berlangsung

6 Guru menanyakan kembalikepada anak didik apa isi ceritayang di tampilkan

√ Setelah kegiatan menyimakselesai Guru menanyakankembali pada anak didik apayang didengarnya.

Jumlah 0 0 18

Presentase% 0 0% 300%

Page 105: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

Keterangan:

1 : Kurang

2 : Cukup

3 : Baik

Page 106: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

LAMPIRAN

II

Page 107: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RA GERHANA ALAUDDIN

Semester / Minggu ke : I / III

Kelompok / Usia : B / 5-6 Tahun

Tema / Sub Tema : Binatang / serangga

Hari / Tanggal : Rabu, 20 November 2019

Kompetensi Dasar : 1.1-2.2-4.1-3.10-4.10-2.5-2.6-2.7

Materi Kegiatan :

Mempercayai adanya Tuhan melalui Ciptaannya Hafalan surah-surah pendek Tanya jawab tentang Binatang Darat Menyimak cerita yang di tampilkan (Semut Dan Gajah) Mampu melakukan perintah secara sederhana Mampu menjawab pertanyaan secara sederhana (apa,siapa dan dimana) Menceritakan kembali apa yang di dengar dengan kosakata terbatas Menyanyikan lagu Potong bebek angsa

Alat dan Bahan :

Laptop speacer

Proses Kegiatan :

A. Pembukaan Penerapan SOP pembukaan Hafalan doa sehari-hari Hafalan surah-surah pendek Tanya jawab tentang Binatang Darat

B. Inti Menyimak cerita yang di tampilkan (Semut Dan Gajah) Mampu menjawab pertanyaan secara sederhana (apa,siapa dan

dimana)

Page 108: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

Menceritakan kembali apa yang di dengar dengan kosakata terbatas

Page 109: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …
Page 110: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RA GERHANA ALAUDDIN

Semester / Minggu ke : I / III

Kelompok / Usia : B/ 5-6 Tahun

Tema / Sub Tema : Binatang / binatang darat (berkaki empat)

Hari / Tanggal : Kamis, 21 November 2019

Kompetensi Dasar : 1.1-2.2-3.2-4.1-3.10-4.10-2.5-2.6-2.7

Materi Kegiatan :

Mempercayai adanya Tuhan melalui Ciptaannya Hafalan surah-surah pendek Tanya jawab tentang Binatang Darat (berkaki empat) Menyimak cerita yang di tampilkan (Kura-kura dan Kelinci) Mampu melakukan perintah secara sederhana Mampu menjawab pertanyaan secara sederhana (apa,siapa dan dimana) Menceritakan kembali apa yang di dengar dengan kosakata terbatas

Alat dan Bahan :

Laptop speacer

Proses Kegiatan :

A. Pembukaan Penerapan SOP pembukaan Hafalan doa sehari-hari Hafalan surah-surah pendek Menyebutkan nama-nama hewan berkaki empat Menceritakan pengalaman anak tentang bitang berkaki empat

B. Inti Menyimak cerita yang di tampilkan (Kura-kura dan Kelinci) Mampu menjawab pertanyaan secara sederhana (apa,siapa dan

dimana) Menceritakan kembali apa yang di dengar dengan kosakata terbatas

Page 111: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …
Page 112: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)

RA GERHANA ALAUDDIN

Semester / Minggu ke : I / III

Kelompok / Usia : B/ 5-6 Tahun

Tema / Sub Tema :Tanaman/Bunga

Hari / Tanggal : Rabu 27, November 2019

Kompetensi Dasar : 1.1-2.2--4.1-3.10-4.10-2.5-2.6-2.7

Materi Kegiatan :

Mempercayai adanya Tuhan melalui Ciptaannya Hafalan surah-surah pendek Menyebutkan anggota keluarga Menyimak cerita yang di tampilkan (Bunga Mawar Yang Sombong) Mampu melakukan perintah secara sederhana Mampu menjawab pertanyaan secara sederhana (apa,siapa dan dimana) Menceritakan kembali apa yang di dengar dengan kosakata terbatas

Alat dan Bahan :

Laptop speacer

Proses Kegiatan :

A. Pembukaan Penerapan SOP pembukaan Hafalan doa sehari-hari Hafalan surah-surah pendek Menyebutkan anggota keluarga

B. Inti

Page 113: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

Menyimak cerita yang di tampilkan (Bunga Mawar YangSombong)Mampu melakukan perintah secara sederhana

Mampu menjawab pertanyaan secara sederhana (apa,siapa dandimana)

Menceritakan kembali apa yang di dengar dengan kosakata terbatas

Page 114: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …
Page 115: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

LAMPIRAN

III

Page 116: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

DOKUMENTASI PENELITIAN

(Media Pembelajaran)

Siklus I Pertemuan I

Page 117: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

(Kegiatan awal)

Kegiatan Menyimak (Semut dan Gajah)

Page 118: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

(Kegiatan Penutup)

Pertemuan ke II

Page 119: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

(kegiatan Awal)

Kegiatan menyimak (Kura-kura dan Kelinci)

Siklus II

Pertemuan I

Page 120: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

(Kegiatan Awal)

Kegiatan menyimak (Sayur yang Bijaksana)

Pertemuan II

Page 121: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

(Kegiatan Awal)

Kegiatan Menyimak (Bunga Mawar Yang Sombong)

Page 122: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

LAMPIRAN

IV

Page 123: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …
Page 124: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …
Page 125: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …
Page 126: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …
Page 127: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI METODE …

RIWAYAT HIDUP

Ica Muliani. Dilahirkan di Bajo Kabupaten Bima (NTB) pada

tanggal 2 September 1997, dari pasangan Ayahanda Mustata.

dan Ibunda Ma’ani. Penulis masuk sekolah dasar pada tahun

2004 di SDN Sarita Kabupaten Bima (NTB) dan tamat tahun

2009, tamat SMP Negri 6 Soromandi tahun 2012, dan tamat SMA Negri 1

Soromandi tahun 2015. Pada tahun yang sama (2015), penulis melanjutkan pada

program Strata satu (S1) Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia

Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar.