10
Menginterpretasikan CT-scan kepala CT-scan kepala merupakan pemeriksaan yang sering diminta, terutama jika terdapat cedera otak akut seperti pada trauma atau kecurigaan akan stroke. Dokter junior kadang kesulitan membaca C T scan kepala. Anatomi otak yang komlpeks mungkin tidak dikenali menyebabkankesulitan dalam mengenali dan melokalisir lesi dengan baik. Pada artikel ini pada artikel ini kami mengulas mengenai anatomi otak normal, menjelaskan pendekatan sistematik dalam membaca scan, dan memberikan ilustrasi yang pentig dan lesi patologis paling sering ditemukan. Permintaan CT scan kepala. CT-scan tersedia pada sebagian besar rumah sakit namun merupakan pemeriksaan yang masih cukup mahal dan membawa dosis yang cukup tinggi terhadap radiasi terionisasi. Penggunaan CT-scan dipertimbangkan secara klinis (baik maupun buruk) yang akan mengarahkan diagnosis atau merubah menajemen pasien. “The UK Royal College of Radiologists” mengerluarkan Panduan regular indikasi CT-scan kepala (kotak1), dan kebanyakan departemen readiologi menyarankan dokter untuk mendiskusikan casus equivocal dengan mereka secara langsung. CT-scan kepala biasanya dilakukan tanpa media kontras iodine kecuali jika terdapat kecurigaan adanya infeksi dan tumor. Kotak 1: Indikasi umum dilakukanya CT scan kepala cedera kepala akut Acute stroke (CT scan dilakukan secepat mungkin untuk mengeliminasi adanya intracerebral haemorrhage, meskipun tanda- tanda iskemia belum muncul) Acute subarachnoid haemorrhage Space occupying lesions (SOL, lesi desak ruang)—misalnya , tumour atau abscess (diindikasikan penggunaan kontras untuk meningkatkan hasil scans) Hydrocephalus

Menginterpretasikan CT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Head CT scan

Citation preview

Page 1: Menginterpretasikan CT

Menginterpretasikan CT-scan kepala

CT-scan kepala merupakan pemeriksaan yang sering diminta, terutama jika terdapat cedera otak akut seperti pada trauma atau kecurigaan akan stroke. Dokter junior kadang kesulitan membaca C T scan kepala. Anatomi otak yang komlpeks mungkin tidak dikenali menyebabkankesulitan dalam mengenali dan melokalisir lesi dengan baik. Pada artikel ini pada artikel ini kami mengulas mengenai anatomi otak normal, menjelaskan pendekatan sistematik dalam membaca scan, dan memberikan ilustrasi yang pentig dan lesi patologis paling sering ditemukan.

Permintaan CT scan kepala.CT-scan tersedia pada sebagian besar rumah sakit namun merupakan pemeriksaan yang masih cukup mahal dan membawa dosis yang cukup tinggi terhadap radiasi terionisasi. Penggunaan CT-scan dipertimbangkan secara klinis (baik maupun buruk) yang akan mengarahkan diagnosis atau merubah menajemen pasien. “The UK Royal College of Radiologists” mengerluarkan Panduan regular indikasi CT-scan kepala (kotak1), dan kebanyakan departemen readiologi menyarankan dokter untuk mendiskusikan casus equivocal dengan mereka secara langsung. CT-scan kepala biasanya dilakukan tanpa media kontras iodine kecuali jika terdapat kecurigaan adanya infeksi dan tumor.

Kotak 1: Indikasi umum dilakukanya CT scan kepala cedera kepala akut Acute stroke (CT scan dilakukan secepat mungkin untuk mengeliminasi adanya intracerebral

haemorrhage, meskipun tanda-tanda iskemia belum muncul) Acute subarachnoid haemorrhage Space occupying lesions (SOL, lesi desak ruang)—misalnya , tumour atau abscess (diindikasikan

penggunaan kontras untuk meningkatkan hasil scans) Hydrocephalus

Anatomy OtakOtak ditutupi oleh tengkorak atau yang disebiut sebagai neurocranium, yang melindunginya dari cedera. Neurocranium terdiri dari tulang tengkorak yang tebal dan padat dibagian bawah dan tulang pipih yang membentuk ruang tengkorak dibagian atas. Disekeliling otak terdapat meningen yang menutupi otak, terdiri dari 3 lapisan : dari superficial kebagian profunda, dura mater, arachnoid mater, dan pia mater (gambar 1). Ruang diantara pia mater dan arachnoid disebut sebagai subarachnoid space, yang mengandung cairan cerebrospinal. Pia mater menutupi permukaan, dan arachnoid mater membentang melewati gyri (lekukan otak) membentuk ruangan yang berisi cariran cerebrospinal. Pada region tertentu pia mater dan arachnoid mater terpisah jauh, “cisterns” ini mengandung banyak struktur penting seperti pembuluh darah sirkulus Willis.

Page 2: Menginterpretasikan CT

Gambar 1. Lapisan dari tengkorak, meningen dan otak.

Otak sendiri memiliki 3 komponen utama: cerebrum, cerebellum, dan brainstem (batang otak). Cerebrum memiliki beberapa lobus yang berpasangan termasuk lobus frontal, parietal, temporal, occipital, dan lobus insula yang tersembunyi. Didalam cerebrum, terletak pasangan thalamus dan ganglia basalis (termasuk nucleus caudatus, globus pallidus, dan putamen). Cerebellum terdiri dari cerebellar vermis dibagian tengah hemispheres dikedua bagian sisi dan lobus flocculonodular dibagian bawah. Batang otak terdiri dari (dari bagian rostal ke caudal) otak tengah (midbrain), pons dan medulla oblongata.

Gambar 2. struktur utama otak

dura mater memisahkan otak menjadi beberapa bagian. falx cerebri dan falx cerebelli memisahkan cerebrum dan cerebellum menjadi sisi kiri dan kanan. tentorium cerebelli memisahkan cerebrum, disebelah atas, dari cerebellum dan batang otak disebelah bawah. diaphragma sellae memisahkan cerebrum, sebelah atas, dari pituitary dibawahnya.

Tertanam didalam otak ventricular system, yang mengandung cairan cerebrospinal. Sebagian besar cairan cerebrospinal dibentuk didalam ventrikel. Cairan cerebrospinal mengalir dari ventrikel lateral melalui foramen Monroe, kedalam ventrikel ketiga, melalui cerebral aqueduct yang sempit kedalam foramen ke empat (gambar 3). cairan cerebrospinal yang bersirkulasi sebagian keluar menuju foramen Magendie (medial) dan Foramen Luschka (lateral) dan masuk kedalam ruang subarachnoid sebelum diserap oleh arachnoid granulation.

Page 3: Menginterpretasikan CT

Gambar 3. system ventricular

Memahami potongan dalam CT scan KepalaMengenali struktur anatomis dari CT scan kepala sangat terbantu oleh pengetahuan potongan cross sectional dari otak (gambar 4). Gambar 5 menunjukan lokasi dari potongan yang selalu parallel dengan basis cranium. Bagian kiri dari scan menunjukan bagian kanan dari pasien (analog dengan melihat otak dari bagian bawa, melihat keatas dari arah kaki pasien).

Gambar 4. berbagai potongan cross sectional dari otak dengan karakteristik bentuk tertentu

Saat menilai jaringan otak, ingatlah CT-scan menggunakan sinar X dan memiliki karakteristi yang sama dengan foto polos (plain radiographs). Hounsfield unit (HU) scale yang dinamakan berdasarkan Sir Godfrey Hounsfield yang membantu mengembangkan CT-scan, menjelaskan mengenai radiodensity(kepadatan secara radiologist) (kotak 2). Tulang, kalsifikasi dan kontras akan tampak hyperdense (berwarna putih). Udara, lemak dan cairan cerebrospinal akan tampak hypodense (berwarna hitam). Jaringan otak tampak keabu-abuan (isodense). Darah dapat membingungkan karena akan tampak bervariasi tergantung usianya: perdarahan akut akan tampak hyperdense, perdarahan subakut akan tampak isodense dan perdarahan kronik (beberapa minggu) tampak hypodense.

Page 4: Menginterpretasikan CT

Kotak 2: Hounsfield unit (HU) scale (approximate values) untuk berbagai substansi

-1000 (tampak hitam pada pencitraan CT-scan)—air -90—lemak 0—air/cairan 5— cairan cerebrospinal 30—white matter 40 (tampak abu-abu pada pencitraan CT-scan)—grey matter 50-70—gumpalan darah akut >1000 (tampak putih pada pencitraan CT-scan)—tulang X

Lobus frontal dan temporal dari cerebrum dapat ditemukan dibagian anterior, dan batang otak dan cerebellum dibagian posterior.

Star (bintang)Bentuk bintang dibentuk oleh suprasellar cistern, yang mengandung struktur-struktur penting seperti sirkulus Willis. uncus, bagian paling medial dari lobus temporal membentuk batas lateral dari suprasellar cistern pada potongan ini. Kenali bentuk dari ventrikel ke-empat yang membentuk lowercase “n.”

Happy face (wajah bahagia)Bentuk “mata” di bentuk oleh tanduk frontal dari ventrikel lateral, bentuk “hidung” dibentuk oleh ventrikel ketiga dan bentuk “tersenyum” (“smile,” ) yang menyerupai “u,” dibentuk oleh quadrigeminal plate cistern (sering salah di interpretasikan sebagai ventrikel keempat).

Sad face(wajah sedih)Bentuk “mata” dibentuk oleh tanduk frontal ventrikel lateral yang dipisahkan oleh lapisan tipis septum pellucidum, dan bentuk “sedih/manyun” (“frown”) dibentuk oleh tanduk occipital dari ventrikel lateral.

Worm (bentuk cacing)Ventrikel lateral membentuk “worms.”(bentuk cacing). Sebagai tambahan, falx cerebri dapat terlihat dibagian midline.

Coffee beans Konveksitas (kecembungan ) cerebral membentuk “coffee beans.” Sulci (cekungan ) dan gyri (tonjolan) biasanya tampak, dan sulcus centralis dapat diidentifikasi. Pada pasien yang sudah tua, yang mengalami atrofi cerebral akibat usia, bahkan tampak sangat menonjol. Pada pasien yang lebih tua atau pada pasien yang mengalami peningkatan tekanan intracranial, mungkin tampak kabur.

Page 5: Menginterpretasikan CT

Pendekatan sistematisSaat melaporkan hasil pencitraan pertama-tama haruslah mengkonfirmasi nama pasien, tanggal scan dan jenis pencitraan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam hal-hal penting. Metode yang digunakan disini adalah bekerja dari bagian luar ke bagian dalam, memperhatikan perhatian terutama pada struktur anatomis. Bone windows Perangkat lunak (software) pencitraan di atur menjadi “bone window” (lihat kotak 4 untuk definisi dan gambar 6(A) untuk contoh bone window) untuk mengevaluasi adanya fraktur tengkorak (skull fractures).

Extra-axial (di luar otak) Tampilan pencitraan dikembalian ke mode “brain window,” dan regio antara skull dan otak di survey secara hati-hati untuk mencari adanya lesi extra-axial, seperti perdarahan akut, yang akan tampak hyperdense. Cisterne di lihat, jika tidak tampak maka kemungkinan terjadi perdarahan atau terjadi kompresi akibat adanya herniasi transtentorial(lihat dibawah).

Intra-axial (didalam jaringan otak) Selanjutnyaparenkim otak disurvey untuk mencari space occupying lesions seperti tumor atau abses.

Ventricular systemYang terakhir, perhatikan sistem ventrikular. Perdarahan cenderung mengumpu dibagian tanduk occipita karena gaya gravitasi. Ventrike mungkin akan tampak keci, yang terjadi akibat peningkatan tekanan intrakranial atau tampak besar yang mungkin akibat dari hydrocephalus (lihat dibawah).Saat mendeskripsikan lesi patologis sangat penting untuk melaporkan karakteristik lesi tersebut (misalnya lokasi, ukuran, bentuk dan kepadatanya(densitas)) dan juga fitur tambahanya (seperti “mass effect”). Sebuah lesi dengan “mass effect” dapat mengaburkan/menghiangkan bentuk gyrus dan sucus dari struktur cerebrum sekitarnya. “mass effect” yang kuat dapat menyebabkan herniasi otak melewati kompartemen manapun di otak. Herniasi dari gyrus cingulata melewati falx cerebri (subfalcine herniation) seringkali di deskripsikan sebagai pergeseran garis tengah (midline shift) septum pellucidum. Herniasi Uncur dari lobus temporal melewati tentorium cerebelli (transtentorial herniation) menyebabkan tidak tampaknya struktur suprasellar cistern. Herniasi dari tonsil cerebelar melewati foramen magnum (tonsillar herniation) mengakibatkan adanya desakan dan kompresi batang otak bagian bawah, meskipun hal ini sulit untuk dikenali pada CT-scan.

Page 6: Menginterpretasikan CT

PatologiTrauma Skull fracture Beberapa type dari fraktur tengkorak dapat terjadi: hal ini termasuk fraktur linear sederhana dari tulang pipih kubah tengkorak, dimana tulang yang patah bergeser kedalam dan fraktur dari bagian padat tengkorak dibagian dasarnya. Pada mata yang tidak terlatih, garis sutura dan kanal nutrisi sering disalah artikan sebagai fraktur. Fraktur biasanya asimetris dan kadang berhubungan dengan pembengkakan scalp dan udara intrakranial (tampak seperti noda hitam yang dalam). Opasitas dari sinus paranasal atau udara pada mastoid dapat mengindikasikan adanya fraktur. Gambar 6 menunjukan penekanan fraktur tengkorak dari tulang parietal kiri pada bone window (A) dan rekonstruksi (B). Perlu diperhatikan adanya hematoma scalp parietal dan udara intrakranial.

Gambar 6. CT scan dan rekonstruksi dari fraktur depresi tulang parietal kiri.

Acute extradural haematoma Hematom extradural akut terjadi antara tengkorak dan duramater. Karena hematoma extradural akut terbentuk dari darah segar makan akan tampak sangat hyperdense. Sebagian besar terjadi akibat perdarahan dari arteri meninga media. Tekanan arteri yang tinggi memisahkan dura dari tengkorak., kecuali pada garis sutura, dimana dura menempel pada tulang, sehingga berbentuk biconvex. Gambar 7A menujukan extradural haematoma di sisi sebelah kanan

Page 7: Menginterpretasikan CT

.Gambar 7. CT scan menunjukan perdarahan extra-axial haemorrhage. (A) hematoma extraduralpada sisi kanan. Perhatikan adanya perdarahan intraparenchymal multiple yang terkait (contusio), terutama pada lobus temporal and occipital. (B) haematoma subdural akut disisi kanan. (C) haematoma subdural Bilateral kronik . (D) perdarahan Subarachnoid.

Acute subdural haematoma Hematoma subdural akut terjadi pada ruang potensial antara lapisan duramater dan arakhnoid. Seperti pada hematoma exrtradural hematoma, yang berisi bekuan darah segar dan bersifat hiperdens. Meskipun demikian, tidak seperti pada hamtoma extradural, hematoma subdurula dapat melewati garis sutura dan memiliki bentuk seperti bulan sabit. Gambar 7B menunjukkan hematoma subdural akut pada sisi kanan, berkaitan pula dengan kompresi dari ventrikel lateral kanan dan pergeseran midline otak.

Chronic subdural haematoma

Hematoma subdural kronik terjadi pada ruang potensial antaa duramater dan arachnoid dan memiliki bentuk sepertibulan sabit. Pada gambaran radiologis lesi tampak sebagai lesi hipodens hal ini menunjukkan bekuan darah yang lama. Gambar &C menunjukkan hematoma subdural kronik. Pada sisi kiri tampak lesi lebih luas dibandingkan sisi kanan, dan adanya kemungkinan terjadinya pergeseran midline.

Perdarahan subarachnoidPerdarahan subarachnoid terjadi pada ruang subarachnoid yaitu ruang antara lapisan arachnoid dan piamater, penyebab perdarahn subarkahnoid spontan (non trauma) yang paling sering disebabkan oleh rupturnya aneurisna intracranial, kondisi yang dapat mengancam nyawa. Bekuan darah segar tampak sebagai lesi hiperdens pada ruang subarachnoid, terutama pada sisterna intracranial,karena aneurismabiasanya berasal dari arteri dari sirkulus wilisi. Gambar &D menunjukkan perdarahan subarachnoid dengan darah yang memenuhi sisterna suprasellar dan menyebar ke ruang subarachnoid, termasuk sisterna silvii.

Page 8: Menginterpretasikan CT

Intracerebral haemorrhage

Perdarahan intraserebralPerdarahan intraserebral terjadi pada parenkim otak, dan menghasilkan gambaran hiperdensi (putih) pada jaringan otak. Gambar 8A menunjukkan perdarahan itraserebral akut pada sisi kiri yang dalam disekitar anglia basalis. Lokasi perdarahan ini khas untuk stroke hemoragik. Pada kasus ini tidak tampak berkaitan dengan efek massa dan tidak ada bukti pergeseran midline atau herniasi, meskipun hal ini dapat mungkin terjadi pada perdarahan intraserebral.

Stoke iskemikStroke iskemi akut dapat tidak terdeteksi pada ambaran radiologis hingga lebih dari 12 jam. Hilangnya lapisan substansia