52
Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

© Hak Cipta 2013 ICTA Universitat Autònoma de Barcelona (ICTA UAB).Diterbitkan dan diperbanyak sebagai hasil penelitian untuk dikembalikan kepada masyarakat.Penelitian dibiaya oleh ERC Starting Grant (FP7-261971-LEK) kepada V. Reyes-García.Foto-foto: S. Hadiwijaya, A. Meiviana, T. NapitupuluPenata letak: A. DarmawanFoto sampul: Fajar di Desa Long Ranau (S. Hadiwijaya)

Citation preview

Page 1: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Page 2: Mengenal huruf bersama Punan Tubu
Page 3: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Sopian Hadiwijaya

Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Page 4: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

© Hak Cipta 2013 ICTA Universitat Autònoma de Barcelona (ICTA UAB). Diterbitkan dan diperbanyak sebagai hasil penelitian untuk dikembalikan kepada masyarakat. Penelitian dibiaya oleh ERC Starting Grant (FP7-261971-LEK) kepada V. Reyes-García.

Foto-foto: S. Hadiwijaya, A. Meiviana, T. Napitupulu Penata letak: A. DarmawanFoto sampul: Fajar di Desa Long Ranau (S. Hadiwijaya)

The quick brown fox jumps over the lazy dog

Page 5: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Kata pengantar

Dengan gembira kami persembahkan buku “Mengenal Huruf Bersama Punan Tubu”. Lewat buku ini, kami mengajak anak-anak untuk mengenal huruf lewat keseharian budaya masyarakat Punan Tubu, Kecamatan Tubu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur.

Buku ini adalah bentuk ucapan terima kasih kami kepada seluruh masyarakat di desa Long Ranau, Long Nyau, Long Pada, Rian Tubu, dan Long Titi. Khususnya kepada masyarakat di Long Ranau dan Long Nyau yang selama 15 bulan telah menerima kami dengan tangan terbuka dan mengijinkan kami hidup bersama-sama mereka. Buku ini adalah bagian dari penelitian Sifat Adaptif dari Budaya. Sebuah Analisis Budaya atas Manfaat dari Pengetahuan Tradisional Lingkungan Suku Pribumi yang dipimpin oleh Dr. Victoria Reyes-García dari Institut Ilmu Lingkungan dan Teknologi Lingkungan Universitat Autònoma de Barcelona (ICTA –UAB) dengan dukungan dari Starting Grantof the European Research Council.

Secara khusus kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Layang Martin, Martin Laing, Agus Laing, Akai Ilun, Bai Akai yang ikut serta membantu pembuatan buku ini. Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Muliyadi, SH (Camat Sungai Tubu) dan Bapak Libun Ayu (Ketua Adat Besar Punan Kabupaten Malinau) yang telah mendukung penerbitan buku ini.

Akhir kata, kami menyadari bahwa buku ini jauh dari sempurna, bukanlah sesuatu yang mudah menuliskan kebahasaaan Punan Tubu. Namun besar harapan kami jika buku ini ikut mendorong kesenangan membaca dan kebanggaan terhadap kebudayaan Punan.

Long Ranau, 29 Juni 2013Maximilien GuèzeSopian HadiwijayaTezza NapitupuluPeneliti ICTA-UAB

Page 6: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Pengantar dari Camat Sungai TubuTidak sedikit pengetahuan tradisional masyarakat pribumi suku Punan yang terancam punah bahkan hilang akibat kemajuan dan modernisasi dewasa ini. Pengetahuan yang dahulu adalah modal hidup untuk mendapatkan aneka hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup sejak ratusan tahun yang lalu.

Secara demografi masyarakat suku Punan selalu tumbuh dan berkembang, baik kuantitas maupun kualitas. Pertumbuhan penduduk (demografi) menimbulkan terjadinya pertumbuhan kebutuhan yang mendasar yaitu pangan, papan dan sandang (ekonomi), yang mendorong upaya suku Punan memenuhi tuntutan pertumbuhan ekonominya, yang tidak lain adalah dengan peningkatan kemampuan akal dan intelektual suku Punan serta kebudayaan.

Dulu masyarakat pribumi (suku Punan) Sungai Tubu masih sangat terbatas banyaknya, sedangkan sumber daya alam yang dijamin oleh alam lingkungan dapat dikatakan melimpah pada waktu itu. Kebutuhan terpenuhi dengan cara meramu buah-buahan, umbi-umbian, ikan dan binatang buruan lainnya, mereka berpindah-pindah dari satu kawasan ke kawasan lain sesuai dengan ketersediaan bahan makanan yang dapat mereka ramu. Mereka digolongkan ke dalam masyarakat peramu sederhana (simple food gathering economics). Bahkan pada waktu itu, suku Punan telah memanfaatkan akal dan budaya mereka dalam memenuhi tuntutan kebutuhan dan tantangan alam lingkungan yang menyediakan sumberdaya serta menjadi ruang hidup mereka.

Pengetahuan tradisional masyarakat pribumi (suku Punan) Sungai Tubu dapat membantu peningkatan kualitas hidup, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan menerapkan teknologi pengelolaan hutan sederhana yang telah dikenal, dipakai, dan dipelihara secara turun-temurun. Kemampuan tersebut tidak terlepas dari ketergantungan masyarakat itu sendiri akan kesinambungan pasokan, manfaat dan produk hutan dalam berbagai bentuk guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Karena itu saya menyambut baik penelitian yang dilakukan ICTA Universitat Autònoma de Barcelona (ICTA-UAB) ini yang berjudul Sifat Adaptif dari Budaya. Sebuah Analisis Budaya atas Manfaat dari Pengetahuan Tradisional Lingkungan Suku Pribumi. Saya percaya bahwa penelitian ini akan berfungsi untuk menginformasikan pengetahuan tradisional masyarakat pribumi (suku Punan) Sungai Tubu dan mampu menumbuhkan kebanggaan terhadap identitas masyarakat Punan Sungai Tubu, serta untuk membantu pihak luar untuk mengerti dan menghargai budaya masyarakat pribumi (suku Punan) Sungai Tubu. Saya juga percaya buku “Mengenal huruf bersama Punan Tubu” dapat mengenalkan anak-anak suku Punan kepada budaya tradisional seperti praktek berburu, mengumpulkan buah dan sayur dari hutan, dan lainnya.

Long Pada, 18 Juli 2013Muliyadi, SHCamat Sungai Tubu

Page 7: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Pengantar dari Lembaga Adat Besar Dayak PunanKomposisi penduduk sebuah daerah apalagi sebuah negri dimanapun, selalu ditandai dengan kemajemukan. Demikian halnya Republik Indonesia, yang sesungguhnya adalah bentang bersama berbagai etnik termasuk di dalamnya masyarakat di Kabupaten Malinau.

Buku “Mengenal Huruf Bersama Punan Tubu” yang sekarang ada di tangan para pembaca adalah bagian dari pikiran para peneliti Universitat Autònoma de Barcelona yang telah menyediakan waktu untuk mempelajari kebudayaan tradisional dan persoalannya, khususnya kebudayaan Dayak Punan, di tengah kemajemukan suku bangsa. Apresiasi setinggi-tingginya saya sampaikan kepada para peneliti yang telah melakukan penelitian di Sungai Tubu.

Atas prakarsa, jerih payah dan sumbang pikir para penulis, buku ini dapat diterbitkan. Melalui buku ini, kita dapat melihat betapa kaya potensi bangsa. Kesadaran ini merupakan sikap berkebangsaan yang patut dimiliki oleh semua anak negeri. Budaya adalah modal penting yang tidak bisa diabaikan dalam upaya membangun budaya nasional berjati diri dan tanggap atas perubahan zaman terutama dalam pemikiran, semangat dan integritas. Namun budaya lokal tidak akan dikenal dan disadari makna pentingnya apabila tidak digali, diteliti, dikaji dan dipublikasikan. Publikasi yang diterbitkan ini adalah sumbangan kepada upaya pembangunan nasional yang tidak lepas dari akar budayanya.

Atas nama Lembaga Adat Besar Dayak Punan Kabupaten Malinau dan masyarkat Sungai Tubu, saya mengucapkan terima kasih sekaligus juga penghargaan dan dukungan kepada upaya penulis serta penerbit yang berkarya. Buku ini merupakan sumbangan berharga bagi masyarakat Dayak Punan Kabupaten Malinau secara umum, secara khusus bagi masyarakat Sungai Tubu. Untuk dapat bersama-sama mengangkat harkat dan martabat masyarakat adat Dayak Punan. Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi?

Semoga Tuhan menolong dan menyertai kita semua.

Respen Tubu, 1 Juli 2013Libun AyuKetua Lembaga Adat Besar Dayak Punan

Page 8: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

8 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Mengenal huruf

docou buah durian

teke’lapbunglon

foto

auhanjing

bavui babi

cerbeh cabai

A-a B-b C-c

D-d E-e F-f

Page 9: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

9

nggah giram

kelevoui buah kelevoui

G-g H-h I-i J-j

K-k L-l M-m

nupo’menumbuk

jema aren gelora

muruk duduk

itu’ atap daun

lepau’ buah lempesu

haung terawi/topi tani

N-n

Page 10: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

10 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

riu buah riu

O-o P-p Q-q

R-r S-s T-t

sopian tofu’tebu

oka loreiakar lorei

pangin buah asem payang

huruf q

Page 11: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

11

max youayam

tezza

upit sumpit

vaitbuah vait

weirotan

U-u V-v W-w

X-x Y-y Z-z

Page 12: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

12 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Membunyikan huruf

aruk perahu

aruka r u k

a ruka r u k

aruk

k a à ka

k u à ku

r a à ra

r u à ru

a r à ar

a k à ak

a k u à aku

u r a à ura

u k a à uka

k a r à kar

r a k à rak

r u k à ruk

ku ra àkura

ru ka à ruka

ka ru à karu

ak ur à akur

ar uk à aruk

ur ak à urak

a…… a…… a…… a…… k…… k…… k…… k…… u…… u…… u…… u……

k berteman dengan a jadi kak berteman dengan u jadi ku

Huruf punya bunyi berbeda

Page 13: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

13

auh anjing auha u ha uha u hauh

pare/pareipadi

parep a r epa repar ep a r e

you ayam

youy o uyo uy o uyou

docou durian

docoud o c o udo co udo coud o c o udocou

pelah terap

pelahp e l a hpe lahp e l a h

urucan nanas

urucanu r u c a nu ru canuru can

Mari belajar mengeja!

Page 14: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

14 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Latihan mengeja. Isilah titik yang ada.

L E F U

L E F ...

L E ... ...

L ... ... ...

... ... ... ...

T O F U

T O F ...

T O ... ...

T ... ... ...

... ... ... ...

P U K A T

P U K A ...

P U K ... ...

P U ... ... ...

P ... ... ... ...

... ... ... ... ...

Page 15: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

15

U N G E I

U N G E ...

U N G ... ...

U N ... ... ...

U ... ... ... ...

... ... ... ... ...

B A C O U

B A C O ...

B A C ... ...

B A ... ... ...

B ... ... ... ...

... ... ... ... ...

T A P A N

T A P A ...

T A P ... ...

T A ... ... ...

T ... ... ... ...

... ... ... ... ...

Page 16: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

16 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Mengenal diri dan lingkungan

Page 17: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

bua´ buah

ku`ung biji

oka akar

lavun bunga

daun daun

betang batang

17

Tubuh manusia

tuningtelinga

ukut kaki

utok kepala metan

mata

urung hidung

kucu tangan

va mulut

betukan perut

Bagian-bagiantumbuhan

Lihatlah sama-sama punya mata, telinga, hidung, mulut, tangan, kaki, tapi tidak ada

manusia yang sama.

Tumbuhan adalah sumber kehidupan kita, karena tumbuhan memberikan buah-buahan untuk kita makan. Selain

itu tumbuhan menghasilkan udara untuk bernafas dan membantu tanah menyimpan air yang kita perlukan.

Page 18: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

18 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

lah beruk tubuh monyet

utok kepala

pi´ lengan

bulun bulu

ukui ekor

ukut kaki

Page 19: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

19

lefu seng atap seng

owa teras/kaki lima

liding dinding

Bagian bagian rumah

betamen jendela

ocan tangga

Page 20: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

20 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Menjodohkan gambar dan kata dengan memberikan tanda panah.

berat wei tikar rotan

kalong bekang

haung terawi/topi tani

itu’ atap daun

alu’ unan lung alu dan lesung

Page 21: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

21

Menjodohkan gambar dan kata dengan memberikan tanda panah.

ingen bakul

upit sumpit

lading bujak

tapan tampih

ugen parang

metap bah untuk menampi

beras

de’ mengauh untuk berburu

lu´ parei untuk menaruh

padi

lun ngetop untuk

memotong

temen rin nyovu dipakai

dengan ditiup

Page 22: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

22 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Mengenal keterampilan suku Punan Tubu

Halo teman teman!

Namaku Ekmon.

Aku suku Punan dari Long Ranau, Kecamatan Tubu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur.

Setelah belajar membaca ayo berjalan-jalan mengenal keterampilan di daerah asalku.

Mari kita mulai!

Page 23: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

23

Desaku terletak di pedalaman Kalimantan. Kami membutuhkan banyak keterampilan untuk bertahan hidup. Mari kita belajar beberapa keterampilan itu.

Page 24: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

24 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

berburude’ mengauh

Berburu adalah kegiatan utama para pemuda di desaku. Ada banyak sekali jenis binatang yang ada di daerahku

yaitu seperti telau (kijang), payou (kijang), bavui (babi), megah (tupai),

owei, berbagai jenis monyet, dan masih banyak lagi jenis hewan lainnya.

Nyupit

Senjata yang digunakan adalah sumpit, jenis senjata ini

membutuhkan racun yang dioleskan di ujung anak panah untuk bisa

membunuh binatang buruan.

MengauhAuh artinya anjing, senjata utama

yang digunakan jenis berburu ini adalah anjing pengejar dan disertai bujak untuk membunuh

binatang hasil tangkapan anjing.

Nyelapang Selapang berarti senapan,

sekarang ini senapan lebih sering digunakan untuk berburu karena dianggap lebih mudah, bukan hanya untuk berburu binatang

besar, tapi juga untuk berburu burung.

Nyilu

Yaitu berburu pada malam hari, tujuan berburu pada malam hari

adalah untuk menangkap binatang yang biasanya sering keluar pada malam hari. Selain itu, binatang

yang aktif pada siang hari dalam keadaan tertidur sehingga

mudah ditangkap.

Istilah dalam berburu

Page 25: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

25

upit sumpit

ajat anjat

lading bujak

selapang kebih senjata angin

Sumpit digunakan dengan cara

ditiup. Kekuatan utama dari sumpit ini adalah racun

yang ditempelkan di ujung anak

panah.

Terbuat dari rotan.

Digunakan untuk membawa

buah hutan atau daging babi hasil buruan.

Senjata modern ini lebih sering

digunakan karena mudah

dan dapat menembak

burung yang tinggi.

Terbuat dari kayu sepanjang 1,5 meter. Bujak

dan sumpit digabungkan dalam satu

alat. Seringkali digunakan untuk berburu babi.

Perlengkapan dalam berburu

ugen parang

Untuk memotong hasil buruan.

Page 26: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

26 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Keterampilan lain dalam berburu adalah nacom, yaitu cara membuat racun sumpit dari getah tacom.

lung dahan tanaman lung

tacom getah tacom

Tumbuhan liar yang tumbuh di hutan ini

memiliki getah berwarna

putih, dan akan

mengeras dan berwarna

seperti arang setelah diasapi

selama satu malam.

Tumbuhan mirip keladi ini memiliki

aroma akar yang cukup keras dan dapat

ditemukan di daerah hutan.

Page 27: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

27

Membuat racun sumpit

meyei tacom

lemiruh copik peligan

Proses pengasapan

tacom

Proses memeras bagian batang

pohon lung untuk diambil

airnya

Proses penyampuran tacom dan air

dahan lung

Proses pengolesan tacom pada langa’

(anak sumpit) kemudian

dikeringkan di dekat api

321 4

Page 28: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

28 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

mena' umoh berladang Mena’ umoh (membuka ladang) di gunung tidaklah sama dengan ladang

yang ada di sawah pada umumnya yang memerlukan banyak air. Untuk membuka ladang di gunung, ada beberapa proses yang harus

dilakukan sebelum tanah siap ditanami padi. Mari kita lihat!

Di daerah kami, untuk membuka ladang cukup sulit dan diperlukan

kegigihan yang cukup tinggi karena lahan yang tersedia hanya

di daerah hutan.

Nevong. Menebang

pohon pohon besar yang

ada di lahan tersebut.

Netu da`an/mepong.

Memotong dahan dari hasil

tebasan dan tebangan pohon.

Nindau umoh. Mencari lahan

yang subur.

Lahan siap ditanami

benih padi.

Nutung. Membakar kayu dan dahan

yang telah ditebang setelah ditunggu kering kira kira

selama 2 minggu.

Medirik. Menebas lahan yang telah

dipilih.

Page 29: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

29

kiro’ alu’ unan lung tapan ingen tubong

Terbuat dari besi dan kayu.

Digunakan untuk memetik.

Terbuat dari rotan. Digunakan untuk menaruh padi

pada saat memetik di ladang.

Terbuat dari kulit kayu. Berukuran besar karena

digunakan untuk menyimpan hasil

panen padi.

Terbuat dari kayu. Digunakan untuk

menumbuk.

Terbuat dari rotan. Digunakan untuk menampih

beras.

Alat untuk berladang

Page 30: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

30 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

nugan

ngaek navau navang

Bagaimana padi ditanam sampai masak!

nugan atau yang sering kita sebut

nunggal yaitu menanam benih padi, proses ini biasanya dilakukan oleh dua orang, satu sebagai pembuat lubang dan

diikuti oleh yang lainnya sebagai

penaruh benih padi.

Navau yaitu membersihkan ladang dari

gangguan rumput liar yang dapat

mengganggu kesuburan padi.

Navang yaitu proses memanen

padi dengan menggunakan

kiro disertai ingen sebagai tempat padi sementara.

Ngaek yaitu proses menginjak

padi untuk memisahkan padi dari tangkainya.

Page 31: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

31

nupo’

ngelou pare/nawi’

nyeri’

Ngelou pare/nawi’ yaitu

proses menjemur padi agar padi kering dan awet waktu disimpan juga agar tidak rusak pada saat

ditumbuk.Nupo’ yaitu proses menumbuk padi

dengan menggunakan alu dan lung untuk memisahkan padi

dari kulitnya.

Nyeri’ yaitu proses menampi beras untuk

membersihkannya dari ampas setelah ditumbuk.

Page 32: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

32 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

menyam berat menganyam tikar

Anyaman rotan adalah karya seni yang dikerjakan oleh masyarakat

di daerah kami, ada berbagai macam hasil rotan yang dapat kami ciptakan.

Mari kita lihat bersama-sama…

ha’kugen parang iyuh

Dalam hal ini, parang digunakan

hanya untuk mengambil rotan

di hutan.

Terbuat dari paku besi dan kayu seukuran genggaman tangan yang

digunakan untuk mengeratkan

anyaman rotan.

Pisau kecil seukuran telunjuk digunakan untuk mengarut rotan.

Bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan anyaman rotan batik.

Page 33: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

33

kahut/kenauot

doun a’iu

kuren tungku besi tabau tanah hitam

Digunakan untuk menghilangkan sisi tajam pada rotan. Terbuat

dari kepala senter aluminium bekas yang dilubangi dengan paku.

Tungku ini disebut juga tungku Belanda oleh

masyarakat kami karena merupakan peninggalan

Belanda yang masih tersisa di daerah kami.

Tungku jenis ini tidak lagi dijual di pasar.

Tabau adalah tanah yang

digunakan untuk perwarnaan wei.

A’iu adalah tumbuhan liar yang hanya bisa ditemukan di daerah

hutan. Selain a’iu, ada juga jenis daun lain

yang bisa digunakan sebagai bahan untuk menghitamkan rotan yaitu daun ivou dan daun ram bowang.

Page 34: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

34 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

dela’ wei

miang nyeleti’ ngelou wei

Yuk membuat anyaman rotan!

Kedua adalah nyeleti’ yaitu

membersihkan bagian kasar kulit

rotan dengan cara digosokkan

dengan rotan lain.

Pertama mari mengambil rotan di hutan. Rotan bisa ditemukan

di dataran tinggi hutan atau di daerah

pinggiran sungai sesuai dengan jenis rotannya.

Lalu ngelou wei yaitu menjemur rotan setelah melalui proses

nyeleti’.

Keempat adalah miang yaitu

membelah rotan dan mengambil

bagian kulit yang dibutuhkan.

Page 35: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

35

mega menyam

ngahut/ngenauot

melit nyaha’k

Berikutnya adalah mega

yaitu menipiskan rotan setelah

dibelah.

Selanjutnya adalah ngahut/ngenauot yaitu menghilangkan bagian tajam rotan setelah

ditipiskan, alat yang digunakan adalah kahut.

Melit yaitu menghaluskan kembali yang telah dikahut

menggunakan iyuh.

Berikutnya adalah menyam,

yaitu proses menganyam rotan.

Dan yang terakhir

adalah nyaha'k yaitu proses mengeratkan

hasil anyaman.

Page 36: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

36 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

dela’ tabau

tabau

doun a’iu

wang wei alat dari rotan

Nabau adalah proses memberi warna hitam pada rotan.

Penduduk di daerahku menggunakan bahan alami yaitu tanah dan daun yang bisa menghasilkan warna hitam pekat.

Untuk lebih jelasnya mari kita lihat prosesnya!

Bahan yang digunakan:

Gambar ini adalah contoh hasil kerajinan rotan di daerah kami, yaitu bakul, bekang, anjat, penampi, tikar,

dan masih banyak lagi.

Mengambil tabau, tanah seperti ini biasanya sering

ditemukan di tebing-tebing

kecil pinggir sungai.

Page 37: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

37

tanok wei melut ngu’uk/mu’uk

Ini adalah contoh hasil penghitaman rotan dengan menggunakan tanah liat (tabau) yang dicampur dengan daun a’iu setelah dimasak selama 3 hari.

Melut adalah proses

menggosokkan tanah pada

seluruh bagian rotan sebelum

dibungkus dengan daun a’iu.

Tanok wei artinya merebus rotan,

proses ini adalah proses terakhir

dari nabau, yaitu merebus rotan selama 3 hari untuk

menghasilkan warna rotan yang gelap.

Ngu’uk adalah membungkus rotan dengan

daun a’iu.

Page 38: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

38 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Coba lihat gambar dan ingat kembali bagaimana mena’ wei, lalu beri nomer pada kolom.

1 ...

......

...

...

Page 39: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

39

Coba lihat gambar, padi sedang diapakan ya? Yuk, kita tulis.

ngelou

...... ...... ......

...... ......

Page 40: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

40 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Apakah teman-teman tahu benda apa ini? Lihat gambar!

Ini ingen

Terbuat dari ……

Tempat menaruh

……

Ini lading

Terbuat dari …… dan ……

Digunakan untuk ……

Ini aruk

Terbuat dari ……

Digunakan untuk ……

Ini pukat

Terbuat dari ……

Digunakan untuk ……

Ini tubong

Terbuat dari ……

Tempat untuk ……

Ini itu

Terbuat dari ……

Digunakan untuk ……

Page 41: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

41

1. Siapakah aku?• Aku memiliki badan

bulat dan panjang

• Lebar badanku seukuran genggangan tangan

• Di ujung kepalaku terpasang pisau yang sangat tajam

• Dan aku digunakan untuk berburu

................................

2. Siapakah aku?• Bentukku bulat

dan besar

• Aku terbuat dari kulit kayu

• Pada musim panen, semua orang membuat aku

• Dan aku digunakan untuk menyimpan hasil panen beras

................................

3. Siapakah aku?• Aku bertubuh

panjang dan sangat kuat

• Aku hanya bisa ditemukan di hutan

• Aku digunakan untuk membuat banyak benda bermanfaat seperti kalong, ajat, berat

................................

4. Siapakah aku?• Bentukku besar

dan memanjang

• Aku sering dibuat pada saat panen hampir tiba

• Aku terbuat dari rotan

• Dan aku digunakan untuk menjemur padi

................................

Tebak, siapakah aku?

Page 42: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

42 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

5. Siapakah aku?• Bentukku bulat

dan unik

• Ukuran badanku tidak besar dan juga tidak kecil

• Aku terbuat dari daun silat dan sedikit ikatan rotan

• Aku digunakan untuk melindungi orang dari panas matahari

• Dan aku digunakan di kepala

................................

6. Siapakah aku?• Badanku berukuran

panjang dan besar

• Aku terbuat dari kayu

• Orang menggunakan motor dan dayung untuk menggerakkanku

• Aku digunakan untuk mengangkut barang atau orang

• Dan aku hanya bisa digunakan di atas air

................................

7. Siapakah aku?• Aku adalah benda

yang sangat penting bagi manusia

• Aku berukuran sangat besar

• Bagian utama dari tubuhku adalah dinding, atap dan lantai

• Dan aku digunakan sebagai tempat tinggal

................................

8. Siapakah aku?• Aku adalah benda

yang terbuat dari besi dan sedikit dahan kayu kecil

• Aku berukuran sangat kecil sehingga bisa digenggam pada saat digunakan

• Aku memiliki mata yang cukup tajam, tapi aku hanya bisa memotong dahan yang berukuran kecil

• Dan aku digunakan untuk memotong dahan padi pada saat panen

................................

Page 43: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

43

1

2 2 3 3

4 4

5 5 6

6

7

8

9 9 10

10

Teka-Teki Silang

Page 44: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

44 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

6

7

Soal teka-teki silang. Isilah sesuai dengan gambar dengan menggunakan Bahasa Punan.

Mendatar1 2

54

108 9

3

Page 45: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

45

Menurun6 7

1 2

5

4

108 9

3

Page 46: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

46 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Hari yang IstimewaHai teman-teman,

ketemu lagi denganku Ekmon. Aku berumur sepuluh tahun,

dan sekarang duduk di kelas dua SD. Aku anak Punan dari Sungai Tubu. Di Sungai Tubu ada lima

desa suku Punan, termasuk desaku. Desa kami jauh

di pedalaman Kalimantan, sangat jauh dari keramaian kota. Kami senang tinggal

di sini.

Hari ini adalah hari yang istimewa, karena hari ini sekolah libur dan aku bisa menemani Bapak berburu di hutan. Aku sekolah di Long Pada, perlu satu hari berjalan kaki untuk sampai di desaku Long Ranau. Karena aku tinggal di Long Pada, maka aku tidak bisa menemani Bapak berburu kecuali waktu libur sekolah. Desa kami tidak seperti di kota yang segala sesuatu bisa dibeli.

Di sini, hutanlah yang menyediakan makanan untuk kami. Untuk berburu, Bapak aku menggunakan banyak macam senjata seperti sumpit, bujak, anjing, tapi sudah lama sekali Bapak tidak menggunakan sumpitnya. Mungkin itu karena dia punya senapan baru yang mudah digunakan untuk berburu.

Untuk hari ini, aku dan Bapak akan menggunakan bujak dan anjing untuk berburu babi hutan. Aku merasa sangat gembira tetapi juga sedikit takut karena Bapak biasanya berburu jauh di dalam hutan…. Semoga aku bisa mengikutinya.

Hari ini Ibu memasak pagi sekali menyiapkan makanan, yaitu ubi dan daun ubi. Kadang-kadang kami tidak bisa makan daging selama beberapa hari karena binatang buruan sudah semakin berkurang. Setelah selesai memasak, Ibu pergi

Page 47: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

47

ke rumah tetangga mengobrol, kami bersiap-siap untuk berangkat. Aku akan membawa anjat, yaitu tas punggung yang terbuat dari rotan, siapa tahu aku menemukan buah birai di jalan…. Kakakku Laing juga ikut dengan kami, dia berumur enam belas tahun, dia telah lulus SMP, dan dia sudah bisa berburu sendirian.

Kami berangkat! Bapak memanggil anjing dengan bersiul kepada mereka. Dia berjalan dengan cepat…. Sebentar lagi kami masuk hutan rimba. Aku suka hutan karena udaranya lebih segar, aku juga suka pohon-pohon raksasa di hutan yang membuat aku merasa sangat kecil. Kami menelusuri jalan yang menuju Sungai Karek dan melewati beberapa ladang, dan sekarang kami sudah sampai di ladang Pamanku. Ladangnya besar sekali dan sebentar lagi siap untuk dipanen. Aku ingat bahwa tahun ini hampir semua orang di desa pergi ke ladang Pamanku untuk bergotong royong menebas lahan ladangnya. Kami menyebutnya mabih. Setelah menebas, Paman dan Bibi menebang pohon pohon di lahan ladang sebelum membakarnya untuk bisa ditanami benih padi. Lihat, padi di ladang mereka sudah tinggi!

Sekarang kami menelusuri Sungai Karek dan memasuki hutan lagi. Oh, aku bisa melihat sarang lebah madu di dahan pohon lalou! Bisakah kita ambil madunya? Kata Bapak orang dulu bisa memanjat pohon tersebut dan mengumpulkan madu, mereka menggunakan rotan sebagai alat bantú memanjat. Tapi sekarang tidak ada yang berani memanjatnya, hanya empat orang yang masih berani melakukannya di desa sebelah, Desa Long Nyau.

Kami telah melewati beberapa lembah dan kaki aku mulai merasa letih! Bau apa ini? Mmh, ini pasti buah docou…. Sekarang ini adalah musim buah. Dimana mereka? Di sini satu! Aku memakan buah pertama yang aku temukan, kemudian mengumpulkan beberapa buah untuk dibawa pulang.

Page 48: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

48 Mengenal huruf bersama Punan Tubu

Tiba tiba anjing anjing mulai menggonggong, ada sekumpulan babi hutan di sana, aku yakin mereka tertarik oleh bau buah docou. Gawat! Salah satu anjing kami diserang oleh babi tapi aku tidak bisa melihatnya. Bapak dan Laing telah berlari ke sana, aku mencoba mengejar secepat yang aku bisa… aku tiba pas pada saat bapak membujak babi yang sangat besar, sementara itu babi babi yang lain kabur! Aku sedikit kecewa tetapi

juga senang karena malam ini kami memiliki banyak makanan! Salah satu anjing terbaik kami digigit oleh babi hutan dan banyak mengeluarkan darah. Mungkin Kakek aku akan menyembuhkannya dengan tumbuhan obat yang dia ketahui….

Bagaimana kita akan membawa babi yang sangat besar ini? Dengan menggunakan parangnya, Bapak memotong kepala babi itu, Laing bertugas memikul kepala babi dipundaknya sementara bapak akan membawa bagian tubuh lainnya. Dan aku…. Mmm anjat aku sudah penuh oleh docou.

Perjalanan pulang sangatlah melelahkan, buahnya sangat berat, tapi dengan memikirkan rasanya yang sangat enak membuat aku semakin bersemangat.

“Bavui…. !!!!”, beberapa anak sudah berteriak ketika kami mendekati desa.

Mereka senang karena akan makan daging hari ini. Di desa kami, ketika seorang pemburu memperoleh babi, seluruh desa bisa meminta padanya, inilah cara kami berbagi!

Page 49: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

49

Aku sangat letih ketika sampai di rumah, Ibuku sedang menganyam tikar rotan sebagai persiapan musim panen. Ketika melihat aku tiba dengan banyak buah docou, dia tersenyum. Dan kakak perempuan aku, Upok, berlari ke arah aku untuk mengambil docou. Kemarin waktu kakaku pergi ke hutan, dia membawa pulang buah torai di dekat ladang. Dia bercerita bahwa dia sendiri memanjat pohon untuk memperoleh lebih banyak buah.

Badai besar sedang mendekat, langit semakin gelap dan aku bisa mendengar sambaran petir. Dengan cepat orang-orang berdatangan ke rumah kami untuk meminta daging babi.

Setelah mandi di sungai, aku mengunjungi rumah Kakek membawakan daging buat mereka, ketika aku tiba, Kakek sedang di belakang rumah menyiapkan racun untuk sumpitnya, dia menjelaskan bahwa pagi ini dia pergi ke hutan dan mengumpulkan beberapa jenis tumbuhan untuk membuat racun, salah satunya bernama tacom. Dia lalu menumbuk semua bahan yang telah dikumpulkan sehingga berbentuk cairan kental yang kemudian dioleskan di ujung panah. Aku terkesan karena racun ini bisa membunuh dengan sangat cepat.

Hujan mulai turun. Di Kalimantan, hujan sering turun di sore hari, tidak pasti kapan musim kemarau terjadi, walau kadang hujan tidak turun sampai lebih dari satu minggu.

Kami duduk bersama dengan Nenek di rumahnya sambil menunggu hujan reda. Nenek mulai bercerita mengenai masa lalunya, “Ketika aku masih kecil, orang Punan dulu sangat berbeda dengan orang Punan sekarang ini. Dulu, semua orang tidak memiliki rumah untuk menetap seperti sekarang. Aku masih ingat kami biasa pindah dari satu tempat ke tempat lain di hutan, mengikuti keberadaan

buah-buah hutan dan babi. Namanya pergi muvut…. Pada saat itu kami belum mengenal obat-obatan modern. Kalau sakit, kami pakai tumbuhan dari hutan untuk mengobati, sama seperti yang Kakekmu kadang-kadang gunakan sekarang ini…. Desa belum ada pada saat itu, kami mengumpulkan bahan-bahan seperti rotan, damar, gaharu untuk ditukar dengan barang kepada orang Kenyah”.

Hari semakin gelap, Ibu memanggilku untuk makan! Anak-anak lain masih bermain-main, tapi aku memilih untuk memakan hasil buruan kami! Gelap mulai menyelimuti hari, dan aku berharap semoga malam ini kami bisa menonton TV di rumah Pak Guru, dan menutup hari istimewaku.

Page 50: Mengenal huruf bersama Punan Tubu
Page 51: Mengenal huruf bersama Punan Tubu
Page 52: Mengenal huruf bersama Punan Tubu

"Mereka senang karena akan makan daging hari ini. Di desa kami, ketika seorang pemburu memperoleh babi, seluruh desa bisa meminta padanya, inilah cara kami berbagi!" - Ekmon, pemburu muda Punan Tubu