2
 Mengapa Louis Braille Menciptakan Huruf Braille  Dulu, ada seorang pembuat sepatu yang mengajarkan anak laki- lakinya untuk membuat kerajinan sepatu. Pada suatu hari, alat pelubang kulit jatuh dari meja pembuat sepatu itu dan secara tragis membutakan sebelah mata anaknya. arena belum ada pengetahuan dan keahlian kedokteran seperti !aman sekarang, maka anak tersebuat akhirnya kehilangan kedua matanya.  "yahnya memasukkan anaknya yang t elah menjadi buta it u ke sekolah khusus bagi anak tuna netra. Pada masa itu mereka diajar membaca dengan menggunakan balok-balok kayu yang diukir dengan huruf-huruf. Belajar dengan balok-balok kayu semacam itu tentu saja merepotkan dan memerlukan banyak #aktu untuk belajar. $alaupun demikian, anak tukang sepatu tersebut tidak puas hanya belajar membaca. Dia tahu pasti ada cara yang lebih mudah dan lebih baik. %elama bertahun-tahun, dia merancang sistem membaca yang baru bagi orang buta dengan menusukkan bintik-bintik pada kertas. &ntuk mencapai tujuannya, anak pembuat sepatu tersebut menggunakan alat pelubang kulit yang sama dengan pelubang kulit yang telah membutakannya itu. 'ama anak itu adalah Louis Braille.

Mengapa Louis Braille Menciptakan Huruf Braille

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Mengapa Louis Braille Menciptakan Huruf Braille

7/25/2019 Mengapa Louis Braille Menciptakan Huruf Braille

http://slidepdf.com/reader/full/mengapa-louis-braille-menciptakan-huruf-braille 1/1

 

Mengapa Louis Braille Menciptakan Huruf Braille

  Dulu, ada seorang pembuat sepatu yang mengajarkan anak laki-

lakinya untuk membuat kerajinan sepatu. Pada suatu hari, alat

pelubang kulit jatuh dari meja pembuat sepatu itu dan secara tragis

membutakan sebelah mata anaknya. arena belum ada

pengetahuan dan keahlian kedokteran seperti !aman sekarang,

maka anak tersebuat akhirnya kehilangan kedua matanya.

  "yahnya memasukkan anaknya yang telah menjadi buta itu ke

sekolah khusus bagi anak tuna netra. Pada masa itu mereka diajar

membaca dengan menggunakan balok-balok kayu yang diukir

dengan huruf-huruf. Belajar dengan balok-balok kayu semacam itu

tentu saja merepotkan dan memerlukan banyak #aktu untuk belajar.$alaupun demikian, anak tukang sepatu tersebut tidak puas hanya

belajar membaca. Dia tahu pasti ada cara yang lebih mudah dan

lebih baik. %elama bertahun-tahun, dia merancang sistem membaca

yang baru bagi orang buta dengan menusukkan bintik-bintik pada

kertas. &ntuk mencapai tujuannya, anak pembuat sepatu tersebut

menggunakan alat pelubang kulit yang sama dengan pelubang kulit

yang telah membutakannya itu. 'ama anak itu adalah Louis Braille.