16

Mendidik Anak Pra Aqil Baligh - s3.amazonaws.com fileNur Aynun Penerbit PT Elex Media Komputindo Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh Panduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun )

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Mendidik Anak Pra Aqil Baligh - s3.amazonaws.com fileNur Aynun Penerbit PT Elex Media Komputindo Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh Panduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun )
Page 2: Mendidik Anak Pra Aqil Baligh - s3.amazonaws.com fileNur Aynun Penerbit PT Elex Media Komputindo Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh Panduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun )

Mendidik Anak Pra-Aqil BalighPanduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun)

Page 3: Mendidik Anak Pra Aqil Baligh - s3.amazonaws.com fileNur Aynun Penerbit PT Elex Media Komputindo Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh Panduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun )

Sanksi Pelanggaran Pasal 113

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

tentang Hak Cipta

(1) SeiapOrangyangdengantanpahakmelakukanpelanggaranhakekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana

penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling

banyakRp100.000.000(seratusjutarupiah).(2) SeiapOrangyangdengantanpahakdan/atautanpaizinPencipta

atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi

Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) hurufc, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan SecaraKomersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (iga)tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00(limaratusjutarupiah).

(3) SeiapOrangyangdengantanpahakdan/atautanpaizinPenciptaatau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi

Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) hurufa, hurufb,hurufe,dan/atauhurufguntukPenggunaanSecaraKomer sial di pidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat)

tahundan/ataupidanadendapalingbanyakRp1.000.000.000,00(satumiliarrupiah).

(4) SeiapOrangyangmemenuhiunsursebagaimanadimaksudpadaayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana de ngan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau

pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliarrupiah).

Page 4: Mendidik Anak Pra Aqil Baligh - s3.amazonaws.com fileNur Aynun Penerbit PT Elex Media Komputindo Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh Panduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun )

Nur Aynun

Penerbit PT Elex Media Komputindo

Mendidik Anak Pra-Aqil BalighPanduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun)

Page 5: Mendidik Anak Pra Aqil Baligh - s3.amazonaws.com fileNur Aynun Penerbit PT Elex Media Komputindo Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh Panduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun )

Mendidik Anak Pra-Aqil BalighPanduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7–10 Tahun)

NurAynun©2018,PTElexMediaKompuindo,Jakarta

Hak cipta dilindungi undang-undang

Diterbitkan pertama kali oleh

PenerbitPTElexMediaKompuindoKompas-Gramedia,AnggotaIKAPI,Jakarta

718101152

ISBN: 978-602-04-7787-9

Dilarangkerasmenerjemahkan,memfotokopi,ataumemperbanyaksebagianatauseluruhisibukuinitanpaizintertulisdaripenerbit.

DicetakolehPercetakanPTGramedia,Jakarta

Isi di luar tanggung jawab percetakan

Page 6: Mendidik Anak Pra Aqil Baligh - s3.amazonaws.com fileNur Aynun Penerbit PT Elex Media Komputindo Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh Panduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun )

Persembahan v

UcapanTerimaKasih vii

Prolog: Bagaimana Masa Depan Anak-Anak Kita? ix

Bab I Persiapan Menjadi Orangtua 1

Mengapa Harus Menentukan Tujuan 1

BekalyangperluDipersiapkan 7

TanggungJawabMendidikAnak 12

RUANGEVALUASI 19

Bab II Fase Pening Pra-Aqil-Baligh 23

Sebelum Memasuki Fase Pra-Aqil Baligh 23

Memasuki Usia Pra-Aqil Baligh 32

CaraMemengaruhiAkaldanJiwaAnakdiFasePra-AqilBaligh 44

DAfTAr isi

Page 7: Mendidik Anak Pra Aqil Baligh - s3.amazonaws.com fileNur Aynun Penerbit PT Elex Media Komputindo Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh Panduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun )

PersiaPan Menjadi

Orangtua

BAB I

“Kita idak akan bingung melangkah, jika tahu ke mana arah tujuan melangkah.” (Anonim)

Mengapa Harus Menentukan Tujuan

LIBURAN BERSAMA KELUARGA

Anak-anak sangat gembira saat Pak Andi memberi tahu

akan membawa mereka jalan-jalan pada libur semester

kali ini. Tapi Pak Andi belum memutuskan mau berlibur ke

mana. Mendengar kata liburan saja sudah cukup membuat

anak-anak gembira. Sebenarnya banyak tugas kantor yang

harus diselesaikan Pak Andi, tapi melihat tetangga- tetangga

mereka sudah banyak yang berencana akan berlibur ke luar

kota, maka keluarga Pak Andi tidak mau ketinggalan.

Page 8: Mendidik Anak Pra Aqil Baligh - s3.amazonaws.com fileNur Aynun Penerbit PT Elex Media Komputindo Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh Panduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun )

Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh

2

Semua perbekalan sudah disiapkan Ibu. Anak-anak de ngan

senang hati memasukkan perbekalan ke dalam mobil, mu-

lai dari makanan, baju ganti dan tidak ketinggalan baju

renang kalau-kalau nanti akan berenang di water park.

Sudah beberapa tempat wisata yang mereka lewati tapi

selalu saja ada salah satu anggota keluarga yang tidak

setuju. Akhirnya pergi lagi mencari tempat lain kalau-kalau

ada tempat yang lebih seru dan semua anggota keluarga

setuju. Begitu seterusnya hingga akhirnya seharian mereka

hanya mutar-mutar di jalan tanpa jelas mau ke mana.

Semua merasa kelelahan dan kesal, bekal makanan su-

dah habis, mata sudah mengantuk, terlebih Pak Andi yang

akhirnya marah-marah pada anak-anak karena merasa

waktunya jadi terbuang sia-sia.

Sering sekali kita hidup dan melakukan banyak hal hanya ka­

rena latah ikut­ikutan. Apa yang sudah biasa dan lazim dilaku­

kan banyak orang, kita pun ikut melakukan hal yang sama. Kita

lupa memikirkan hakikat melakukan sesuatu itu untuk apa, kita

langsung saja ingin ikut melakukannya. Seperi kisah Pak Andi di atas, mereka memilih pergi berlibur karena melihat semua orang

menghabiskan masa liburan dengan jalan­jalan, tapi sayang me­

reka seperinya idak tahu apa sebenarnya hakikat dari liburan. Kita seolah-olah sudah sangat paham bahwa berlibur ya berari jalan-jalan. Karena idak tahu apa makna liburan, kita jadi ter-lupa menentukan tujuan ingin berlibur ke mana. Tidak ada

peren canaan yang matang karena tujuan belum tahu mau ke

Page 9: Mendidik Anak Pra Aqil Baligh - s3.amazonaws.com fileNur Aynun Penerbit PT Elex Media Komputindo Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh Panduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun )

Bab I: Persiapan Menjadi Orangtua

3

mana dan hasilnya adalah kita kelelahan di tengah jalan, waktu

terbuang sia­sia, perbekalan habis dan uang juga habis. Liburan

yang diharapkan dapat memberikan energi posiif malah men­

jadi sebaliknya. Liburan menjadi suasana yang idak nyaman dan membawa energi negaif.

Apakah seperi itu juga kita memaknai sebuah pernikahan? Saat usia telah beranjak dewasa, orangtua cemas kita pun ikut

cemas karena jodoh idak kunjung datang. Tetangga-tetanga mulai usil kenapa kita belum menikah padahal usia sudah mu­

lai beranjak kepala iga, kita jadi idak tenang. Kita sibuk meng-ubah penampilan, mempercanik wajah, mencari kerja dengan harapan persiapan itu akan menjadikan kita layak dan siap untuk

menikah. Kita sibuk melakukan pendekatan ke beberapa orang

dengan harapan mungkin dia adalah salah satu jodoh bagi kita.

Bila tujuan kita menikah hanya untuk menghilangkan sta­

tus lajang, agar orangtua tenang, agar tetangga idak usil atau asal kita telah bersama dengan pujaan hai, ya memang per-siapan sebatas kebutuhan hidup dan penampilan isik itu sudah cukup.

Apakah sesederhana itu kita mempersiapkan pernikahan? Kita mungkin sudah banyak mendengar kisah­kisah orang yang

menikah kemudian cerai, atau seringnya berbeda pendapat dan

egois mempertahankan pendapatnya yang kemudian menjadi

penyebab pertengkaran. Tapi mungkin kita hanya sebatas pri­

hain, tahu dan juga pasi idak berharap itu terjadi pada kita, dan mungkin merasa nani kita mampu melaluinya sembari berujar dalam hai badai pasi berlalu, seiap rumah tangga pasi ada masalah, asal kita tetap cinta rumah tangga kita akan bisa

tetap bertahan. Apakah cinta modal utama pernikahan?

Page 10: Mendidik Anak Pra Aqil Baligh - s3.amazonaws.com fileNur Aynun Penerbit PT Elex Media Komputindo Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh Panduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun )

Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh

4

Kalau memang hanya cinta yang menjadi modal utama sebuah

pernikahan, betapa banyak kita dengar pasangan yang telah

pacaran bertahun­tahun karena merasa saling cinta dan telah

saling kenal, tapi di tahun kedua atau keiga pernikahan malah kandas di tengah jalan. Banyak sekali kasus perceraian yang

terjadi pada pasangan yang sebenarnya sudah saling mengenal

bertahun­tahun. Atas dasar cinta yang menyala­nyala mereka

melangsungkan pernikahan. Dan cinta yang menyala­nyala itu

ternyata mudah sekali padam hanya karena iupan angin se poi-sepoi, bukan angin badai yang dahsyat. Di mana letak kesalahan­

nya? Di saat cinta idak lagi mampu menyelesaikan sebuah per­

masalahan, kita bingung.

Kita sendiri pun idak tahu apa sebenarnya yang kita inginkan dari pernikahan, bagaimana mungkin kita bisa meraih sukses dari

pernikahan? Kalau kita sendiri masih idak tahu apa tujuan kita menikah, mau dibawa ke mana biduk rumah tangga kita, mau

jadi apa kelak anak-anak kita, mau seperi apa kita mengisi hari-hari di rumah tangga kita. Kita bingung, kita hanya sibuk memikir­

kan makan, pakaian, rumah, mobil dan segala urusan duniawi

lainnya. Kita sibuk mengumpul uang dengan alasan cinta pada

istri dan anak­anak. Agar masa depan tercapai dan anak­anak

bisa sekolah yang inggi. Dangkal sekali kita mengarikan tujuan pernikahan. Kita masih gamang saat ditanya apa makna sukses

sebuah rumah tangga.

Sukses adalah mendapatkan apa yang kita inginkan, jika yang

kita inginkan saja idak kita ketahui, bagaimana akan mencapai-nya? Untuk itu pening bagi kita menemukan apa yang sebe­

narnya kita inginkan. Sebenarnya kita semua pasi punya tujuan, minimal tujuan­tujuan kecil yang selalu menyertai kita dalam

Page 11: Mendidik Anak Pra Aqil Baligh - s3.amazonaws.com fileNur Aynun Penerbit PT Elex Media Komputindo Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh Panduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun )

Bab I: Persiapan Menjadi Orangtua

5

kehidupan sehari-hari. Lalu bagaimana dengan tujuan besar? Tujuan besarlah yang akan membuat kita lebih bersemangat

untuk hidup dan lebih berari menjalani hidup. Sebesar apa kita menentukan tujuan pernikahan sebesar itu pula kita berupaya

menyiapkan perbekalan, sebesar itu pulalah upaya kita menyele­

saikan permasalahan. Semakin kita perbesar tujuan kita semakin

kecil pula permasalahan-permasalah yang mungkin akan imbul seiring perjalanan kita mengayuh bahtera rumah tangga.

Kita bisa cek di Google dengan key word ‘Penyebab utama per­

ceraian di Indonesia’, kita mungkin akan tercengang dibuatnya.

Karena rata­rata yang menjadi penyebab orang bercerai itu hanya

karena masalah sepele, kalau bukan karena masalah ekonomi ya

paling karena jeleknya komunikasi. Bukan karena alasan yang luar

bisa dan besar, misal karena pasangan berpindah agama.

Jadi menjadi sangat pening dan menjadi hal pertama yang harus kita persiapan dalam menikah adalah menetapkan tujuan.

Kalau kita sudah tahu apa tujuan kita menikah, kita akan tahu

bagaimana menyiapkan bekal, siapa yang akan kita bawa sebagai

pasangan kita dalam mencapai tujuan tersebut. Syarat pasangan

yang kita pilih pasi akan lebih ketat. Bila tujuan kita menikah adalah dalam rangka ibadah tentu syarat yang kita utamakan

juga yang sesuai dengan syarat yang ditetapkan oleh Allah Swt.,

dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw. Agar pernikahan

yang niatnya sebagai ibadah bisa kita laksanakan dengan sebaik­

baiknya. Agar antara suami dan istri bisa saling support untuk

mencapai tujuan pernikahan yang hakiki, yaitu menjadikan

pernikahan sebagai ibadah untuk mencetak generasi penerus

risalah Rasulullah shalallahu aalaihi wassallam dan mencari

ridha Allah subhanahu wata’ala.

Page 12: Mendidik Anak Pra Aqil Baligh - s3.amazonaws.com fileNur Aynun Penerbit PT Elex Media Komputindo Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh Panduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun )

Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh

6

Memilih pasangan hidup itu idak boleh main-main tapi harus penuh keseriusan, “ahh, ya sudahlah dia saja daripada idak nikah”

pernahkah berpikir seperi itu? Semoga idak sampai seperi itu ya. Menikah bukan perkara main­main, ini soal tanggung jawab se­

bagai hamba Allah. Tanggung jawab untuk mendidik anak sudah di­

bebankan pada ayahnya meski anak belum lahir ke dunia, di mulai

dari saat memilih ibu yang baik bagi anak­anaknya. Hakikat per­

nikahan adalah meneruskan keturunan, meski bukan itu satu­satu­

nya tujuan, tapi menikah berari harus siap dengan konse kuensi untuk mendidik keturunan agar sadar apa perannya sebagai makhluk

ciptaan Allah, “Tidak Aku ciptakan jin manusia kecuali untuk beriba-dah kepada-Ku” (Qs. Adz­Dzariyat: 11). Di tangan orang t ualah per­

tama kali tanggung jawab itu dipikulkan agar manusia sadar bahwa

manusia diciptakan sebagai hamba di muka bumi ini.

Saat anak pertama kali lahir ke dunia, suara yang pertama kali

diperdengarkan adalah suara azan, ini sangat besar maknanya

bagi hidup manusia, agar anak tahu bahwa kita hidup di dunia

ini hanya untuk Allah. Tapi karena azan di telinga anak sering

sekali dipandang sebagai ritual biasa yang idak berbekas dalam sanu bari oleh sebagian orang, ya akhirnya hanya sekadar azan

dan idak memberikan efek apa-apa bagi kehidupannya yang akan datang. Oleh karena itu sangat pening bagi kita memilih pa sangan hidup yang sesuai dengan visi dan misi hidup kita. Agar

kita sama­sama saling menguatkan untuk selalu berada di jalur

yang telah Allah gariskan.

”Orang mengawini perempuan karena empat (perkara), karena hartanya, karena keturunannya, karena kecanikannya, atau karena agamanya. Oleh karena itu, carilah perempuan yang mempunyai agama (karena kalau idak) binasalah kedua tanganmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Page 13: Mendidik Anak Pra Aqil Baligh - s3.amazonaws.com fileNur Aynun Penerbit PT Elex Media Komputindo Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh Panduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun )

Bab I: Persiapan Menjadi Orangtua

7

Prioritas utama dalam memilih pasangan hendaklah dilihat dari pancaran jiwa dan pikiran seseorang, hal ini terlihat dari

baik nya akidah dan akhlaknya. Bukan karena pandangan duniawi

semata, seperi canik atau tampannya atau karena keturunan orang terpandang atau kaya. Bila yang kita cari hanya lah ukuran

dunia, maka dunia ini akan hancur, kecanikan akan hilang dan harta atau kedudukan bisa saja lenyap. Tapi pancaran ke­

canikan jiwa akan kekal meski wajah sudah idak lagi canik, usia idak lagi muda, walau uang sedang idak lagi ada. Orang yang ber akhlak baik dan berakidah lurus akan tenteram dipan­

dang mata, di saat badai datang menghadang pasangan yang

saleh atau salehah bukan menjadi penambah masalah tapi

bisa me ngurangi masalah, dan inilah yang seharusnya kita cari.

Pernikahan kita semata-mata bertujuan ibadah kepada Allah Swt., agar bisa menghasilkan anak-anak yang saleh, bermanfaat bagi sesama dan menjadi keluarga yang berkekalan hingga ke

surga. Aamiin ya Allah…

Bekal yang Perlu Dipersiapkan

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah

dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah

diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah

kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa

yang kamu kerjakan.” (QS. A-Hasyr: 18)

Page 14: Mendidik Anak Pra Aqil Baligh - s3.amazonaws.com fileNur Aynun Penerbit PT Elex Media Komputindo Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh Panduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun )

Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh

8

Banyak orang yang memutuskan untuk berjalan tapi sering hanya

semangat untuk melakukan perjalanannya saja, sibuk menikmai pemandangan dan lupa bawa bekal. Perjalanan yang panjang bila tanpa bekal, rentan akan mengalami kelelahan. Lelah isik maupun mental.

Siapa pun kita pasi semua berharap untuk mendapatkan ke­

bahagiaan, begitu juga saat kita memasuki gerbang per nikahan.

Tapi kebahagiaan idak akan kita dapatkan kalau idak kita usahakan. Usaha kita untuk mendapatkan bahagia bisa kita laku­

kan dengan mempersiapkan bekal jauh sebelum kita menikah.

Bekal itulah yang kelak akan men­supply jiwa kita agar tetap ber­

tahan dalam seiap ujian yang pasi akan datang menghampiri. Karena idak ada pernikahan yang tanpa permasalahan. Saat pernikahan mudah goyah seiap menghadapi masalah, sesung­

guhnya bukan masalahnya yang terlalu banyak, tapi bekal kita­

lah yang idak cukup untuk menyelesaikan masalah itu.

Lalu bekal apa yang harus kita persiapkan? Apalagi kalau bu­

kan ilmu. Betapa banyak ilmu yang tersebar di dunia ini, yang

semuanya ingin untuk kita kuasai. Tapi dari sekian banyak ilmu

yang harus kita kuasi kita hanya memiliki jatah waktu hanya

24 jam dalam sehari. Kita pasi mengalami kekurangan waktu kalau kita rakus mau menguasai semua ilmu yang ada di dunia

ini. Lalu bagaimana caranya agar waktu kita efekif dan eisien dalam menambah ilmu. Agar ilmu tersebut dapat membantu

kita meng gapai segala yang kita harapkan dan bisa memuluskan

kebutuhan kita di dunia dan di akhirat. Begitu banyak hal yang

harus kita pelajari sebagai bekal kita untuk mengarungi dunia ini,

kita harus tahu mana yang wajib untuk kita dahulukan dan mana

yang sunah. Kita harus perhaikan main of priority, ilmu apa yang

harus kita jadikan sebagai prioritas utama.

Page 15: Mendidik Anak Pra Aqil Baligh - s3.amazonaws.com fileNur Aynun Penerbit PT Elex Media Komputindo Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh Panduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun )

tentang Penulis

Nur Aynun, lahir di Tapanuli Utara 26 Februari 1982. Lulusan S1 jurusan Psikologi dari UIN Suska Pekanbaru Riau. Memiliki dua orang putri yang bernama Azizah Fakhira Azka (8 tahun) dan

Rayhana Syakira Athaya (5 tahun). Istri dari Syamsul Anwar ini

adalah anak ketujuh dari tujuh bersaudara dari pasangan (alm.)

Elmo Rahmat Aritonang dan (alm.) Haniyah Simorangkir. Saat ini

berdomisili sementara di Bogor. Meski hanya di rumah, penulis

tetap ingin menjalankan moto hidupnya “Bermanfaat bagi orang lain” dengan cara menyalurkannya lewat tulisan dan memberi­

kan pembinaan keislaman bagi ibu-ibu dan remaja. Tulisan iksi dan noniksi yang sudah dipublikasikan di antaranya: Cerpen Elegi

Cinta Bunga (Tabloid Gagasan, Riau, 2003), cerpen Cerita Cinta

(Tabloid Gagasan, Riau 2003), dalam antologi cerpen Panggil

Aku Ibu (Senayan Abadi. Publ, Jkt 2004), Cerpen Aku Menu-

lis, Mak (Sabili, 2006), cerpen Lakon yang Isimewa (Majalah

Budaya Riau, Sagang, 2007), cerpen Puisi Kekasih (Majalah bu­

daya Riau, Sagang 2007), buku antologi noniksi Bangga Menjadi

Ibu (Bitread 2017), buku antologi noniksi Ramadhan Kareem

(Bitread 2017), buku antologi noniksi Dear Ayah dan Bunda

Page 16: Mendidik Anak Pra Aqil Baligh - s3.amazonaws.com fileNur Aynun Penerbit PT Elex Media Komputindo Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh Panduan Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh (7−10 Tahun )

Mendidik Anak Pra-Aqil Baligh

218

(Maera 2017), buku antologi noniksi Perahu Cinta Itu adalah Ke-

luarga (Wonderful publishing 2018), dan beberapa buku antologi lainnya yang akan terbit. Penulis juga sudah menyiapkan bebera­

pa naskah buku lain yang insya Allah akan diterbitkan. Yang ingin berkenalan atau mengirim kriik dan saran dengan penulis bisa melalui e­mail [email protected]. Silakan berkunjung ke

blog pribadinya www.aynunummuazka.blogspot.com atau Face­

book htps://www.facebook.com/ainun.azka.