22
Mencegah Bahaya Radikalisme ISIS di Kalangan Pelajar Negara Islam Irak dan Syam ( the Islamic State of Iraq and Syria) juga dikenal sebagai Negara Islam atau ISIS adalah sebuah negara dan kelompok militan jihad yang tidak diakui di Irak dan Suriah. Kelompok ini dalam bentuk aslinya terdiri dari dan didukung oleh berbagai kelompok pemberontak Sunni, termasuk organisasi- organisasi pendahulunya seperti Dewan Syura Mujahidin dan Al-Qaeda di Irak (AQI), termasuk kelompok pemberontak Jaysh al-Fatiheen, Jund al-Sahaba, Katbiyan Ansar Al-Tawhid wal Sunnah dan Jeish al-Taiifa al- Mansoura, dan sejumlah suku Irak yang mengaku Sunni. ISIS dikenal karena memiliki interpretasi atau tafsir yang keras pada Islam dan kekerasan brutal seperti bom bunuh diri, dan menjarah bank. Target serangan ISIS diarahkan terutama terhadap Muslim Syiah dan Kristen. Pemberontak di Irak dan Suriah ini telah menewaskan ribuan orang. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan lebih dari 2.400 warga Irak yang mayoritas warga sipil tewas sepanjang Juni 2014. Jumlah korban tewas ini merupakan yang terburuk dari aksi kekerasan di Irak dalam beberapa tahun terakhir. Aksi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ini telah menyebabkan tak 1

Mencegah Bahaya Radikalisme ISIS Di Kalangan Pelajar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah mengenai bahaya radikalisme isis di kalangan para pelajar

Citation preview

Page 1: Mencegah Bahaya Radikalisme ISIS Di Kalangan Pelajar

Mencegah Bahaya Radikalisme ISIS di

Kalangan Pelajar

Negara Islam Irak dan Syam ( the Islamic State of Iraq and Syria) juga

dikenal sebagai Negara Islam atau ISIS adalah sebuah negara dan kelompok

militan jihad yang tidak diakui di Irak dan Suriah. Kelompok ini dalam bentuk

aslinya terdiri dari dan didukung oleh berbagai kelompok pemberontak Sunni,

termasuk organisasi-organisasi pendahulunya seperti Dewan Syura Mujahidin dan

Al-Qaeda di Irak (AQI), termasuk kelompok pemberontak Jaysh al-Fatiheen, Jund

al-Sahaba, Katbiyan Ansar Al-Tawhid wal Sunnah dan Jeish al-Taiifa al-

Mansoura, dan sejumlah suku Irak yang mengaku Sunni. ISIS dikenal karena

memiliki interpretasi atau tafsir yang keras pada Islam dan kekerasan brutal

seperti bom bunuh diri, dan menjarah bank. Target serangan ISIS diarahkan

terutama terhadap Muslim Syiah dan Kristen. Pemberontak di Irak dan Suriah ini

telah menewaskan ribuan orang. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan

lebih dari 2.400 warga Irak yang mayoritas warga sipil tewas sepanjang Juni

2014. Jumlah korban tewas ini merupakan yang terburuk dari aksi kekerasan di

Irak dalam beberapa tahun terakhir. Aksi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ini

telah menyebabkan tak kurang dari 30.000 warga kota kecil di timur Suriah harus

mengungsi.

Tokoh Sentral di Balik Militan ISIS adalah Abu Bakar al-Baghdadi. Di

bawah kepemimpinannya, ISIS menyatakan diri untuk bergabung dengan Front Al

Nusra, kelompok yang menyatakan diri sebagai satu-satunya afiliasi Al-Qaidah di

Suriah. ISIS memiliki hubungan dekat dengan Al-Qaeda hingga tahun 2014.

Namun karena misi berbelok dari misi perjuangan nasional dengan menciptakan

perang sektarian di Irak dan Suriah dan penggunaan aksi-aksi kekerasan, Al-

Qaidah lalu tidak mengakui kelompok ini sebagai bagian darinya lagi. Abu Bakar

al-Baghdadi bahkan bersumpah untuk memimpin penaklukan Roma, yaitu ibukota

agama Nasrani-Katolik, tepatnya Kota Vatikan yang terletak di tengah kota Roma,

Italia. Pemimpin militan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi ini juga menyerukan umat

1

Page 2: Mencegah Bahaya Radikalisme ISIS Di Kalangan Pelajar

Islam untuk tunduk kepadanya. Setelah sebelumnya menjelaskan tentang

pengertian ISIS, mengungkapkan sosok  sang pemimpinnya, yaitu Abu Bakr Al

Baghdadi. Tanggal 5 Juli lalu, Abu Bakr al-Baghdadi, yang dikenal di antara para

pendukungnya sebagai Khalifah Ibrahim, untuk pertama kalinya memperlihatkan

wajahnya pada khotbah hari Jumat di Mosul, Irak. Sebelumnya beberapa fotonya

memang dibocorkan. Namun, Baghdadi tidak tampil di muka umum selama empat

tahun sejak menjadi pemimpin ISIS -sebelumnya bernama Negara Islami Jihadis

Irak- yang sekarang menjadi Negara Islam.

ISIS sebelumnya adalah bagian dari Al-Qaidah. Sempat menyatakan diri

bergabung dengan Front Al Nusra, kelompok yang menyatakan diri sebagai satu-

satunya afiliasi Al-Qaidah di Suriah. Namun karena metode ISIS dianggap

bertentangan dengan Al-Qaidah lantaran telah berbelok dari misi perjuangan

nasional dengan menciptakan perang sektarian di Irak dan Suriah, ISIS dianggap

tidak lagi sejalan dengan Al-Qaidah. Sebagai balasannya, Front Al-Nusra lalu

melancarkan serangan perlawanan terhadap ISIS guna merebut kembali kontrol

atas Abu Kamal, wilayah timur Suriah yang berbatasan dengan Irak. Namun

karena kebrutalan dan ambisi dari ISIS yang tidak segan melakukan penyiksaan

bahkan pembunuhan terhadap para penentangnya, ISIS bisa menguasai sebagian

besar wilayah Irak.

Bahkan dibawah kepemimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi ISIS

mendeklarasikan Negara Islam di sepanjang Irak dan Suriah dan juga menyatakan

Al-Baghdadi akan menjadi pemimpin bagi umat muslim di seluruh dunia.

Gerakan revolusi yang mulanya mempunyai misi mulia untuk menggulingkan

rezim otoriter ini berubah menjadi tragedi. ISIS menjadi sebuah kekuatan baru

yang siap melancarkan perlawanan sengit terhadap rezim yang berkuasa yang

dianggap tidak mampu mengemban misi terbentuknya negara Islam. Ironisnya,

mereka mengabsahkan kekerasan untuk menindas kaum minoritas dan menyerang

rezim yang tidak sejalan dengan paradigma negara Islam. Kesadisan dan

kebrutalan kelompok teror ISIS membuat dunia terperangah.

2

Page 3: Mencegah Bahaya Radikalisme ISIS Di Kalangan Pelajar

Problem utama muncul di titik ini adalah mereka menggunakan

informasi palsu yang sangat masif untuk membuktikan dosa Assad. Misalnya, foto

korban pembantaian tentara AS di Irak, atau video kekerasan di Jordan, disebut

sebagai korban kekejaman Assad. Media-media berlabel Islam bergandengan

tangan dengan media mainstream menyebarluaskan foto-foto palsu mengerikan

yang menimbulkan histeria kaum Sunni yang mengira saudara seakidah mereka

dibantai oleh kaum Syiah. Narasi anti-Syiah ini berhasil membuat puluhan hingga

ratusan ribu Muslim dari berbagai penjuru dunia berbondong-bondong datang ke

Suriah untuk berjihad.

Bulan April 2013 menjadi titik balik dari Perang Suriah. Saat itu, dua

kelompok bersenjata yang sama-sama lahir dari rahim Al Qaeda, mulai berseteru.

Abu Bakr al-Baghdadi (pemimpin Al Qaida Irak) menyatukan perjuangan di Irak

dengan Suriah, dengan membentuk Negara Islam Irak-Suriah (ISIS). Deklarasi ini

ditentang oleh kelompok Jabhah Al Nusra pimpinan Al Julani. Lalu, dimulailah

pertikaian di antara kedua kubu, mereka mengafirkan dan saling bantai dengan

cara-cara mengerikan menggorok leher atau membakar kepala terpenggal.

Mereka dulu menolak melihat konflik dari sudut pandang yang lebih

luas. Misalnya, aspek geopolitik dan sikap frontal Suriah terhadap Israel.

Sebagaimana terdokumentasi dengan jelas, Suriah selama ini justru pendukung

utama perjuangan Hamas. Khaled Mashal selama bertahun-tahun berkantor di

Damaskus dan mendapatkan perlindungan keamanan penuh. Oleh UNHCR,

Suriah pun tercatat sebagai negara pemberi pelayanan terbaik kepada pengungsi

Palestina. Dan kini, ketika kebrutalan ISIS tidak bisa lagi dicarikan justifikasi

relijiusnya, para pendukung mujahidin itu pun menyerukan teori konspirasi “ISIS

adalah buatan AS dan Israel. Wilayah Barat memang diam-diam mendukung ISIS.

Daerah kekuasaan ISIS yang disimbolkan dengan warna merah di atas

terbagi menjadi 16 wilayah administrasi, dengan rincian sebagai berikut:

3

Page 4: Mencegah Bahaya Radikalisme ISIS Di Kalangan Pelajar

1. Daerah kekuasaan ISIS di Irak:

a) Wilayah Selatan

b) Wilayah Diyala

c) Wilayah Baghdad

d) Wilayah Kirkuk

e) Wilayah Salahuddin

f) Wilayah Anbar

g) Wilayah Ninewa

2. Daerah kekuasaan ISIS di Suriah:

a) Wilayah Al Barakah (Hasaka)

b) Wilayah Al Kheir (Deir al Zour)

c) Wilayah Al Raqqah

d) Wilayah Al Badiya

e) Wilayah Halab (Aleppo)

f) Wilayah Idlib

g) Wilayah Hama

h) Wilayah Damaskus

i) Wilayah Pesisir (Al Sahel)

Sebelumnya, ISIS telah menyerbu Kota Fallujah dan menguasai wilayah

cukup luas di tepi Aleppo di Suriah barat. Dalam bertempur, ISIS menggunakan

taktik brutal yang ekstrem, terutama setelah komandan perang dipegang

pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri. Karena menguasai kota-kota di kedua

4

Page 5: Mencegah Bahaya Radikalisme ISIS Di Kalangan Pelajar

sisi perbatasan Suriah-Irak, pasukan ISIS dengan cepat mampu memindahkan

senjata yang disita dari Mosul ke Suriah. Senjata-senjata, termasuk humvee,

senapan, rudal, dan amunisi, jelas menambah kemampuan tempur gerilyawan

ISIS. Sebaliknya, kota-kota yang dikuasai ISIS di Suriah tetap bergolak. ISIS

mendapat perlawanan dari kelompok pejuang Syuriah lainnya seperti Jabhat An

Nusrah, Jabhah Islamiyah, Ahrar AS Syam, dan lain-lain. Untuk meredakan

konflik antarkelompok pejuang Suriah, para ulama yang dianggap netral

kemudian menggelar inisiatif untuk membentuk Mahkamah Syariah. Tetapi

inisiatif ini ditolak ISIS. Bahkan ISIS menganggap kaum yang berseberangan

dengannya sebagai takfiri alias kafir. Sebaliknya, pejuang di Suriah menganggap

ISIS sebagai kelompok khawarij. Akibatnya, para ulama membagi konflik di

Suriah menjadi 3 pertentangan aliran, yaitu Syiah (kubu Presiden Bashar Assad),

kelompok khawarij (ISIS), dan kelompok ahlussunnah waljamaah (kelompok

pejuang Syuriah seperti Jabhat An Nusra, Ahrar As Syam, dan Jabhah Islamiyah).

ISIS muncul dari ideologi Ikhwanul Muslimin, kelompok Islam pertama

di dunia pada tahun 1920-an di Mesir. ISIS mengikuti ekstrim anti-Barat yang

menurutnya sebagai penafsiran Islam, mempromosikan kekerasan agama dan

menganggap mereka yang tidak setuju dengan tafsirannya sebagai kafir dan

murtad. Secara bersamaan, ISIS (sekarang IS) bertujuan untuk mendirikan negara

Islam Salafi yang berorientasi di Irak, Suriah dan bagian lain dari Syam. Ideologi

ISIS berasal dari cabang Islam modern yang bertujuan untuk kembali ke masa-

masa awal Islam, menolak "inovasi" dalam agama yang mereka percaya telah

"korup" dari semangat aslinya. Mereka mengutuk kekhalifahan terakhir dan

kekaisaran Utsmaniyah (Ottoman Empire; sekarang Republik Turki) karena

menyimpang dari apa yang mereka sebut sebagai Islam murni dan karenanya telah

berusaha untuk membangun kekhalifahan sendiri. Namun, ada beberapa

komentator Sunni, Zaid Hamid, misalnya, dan bahkan Salafi dan mufti jihad

seperti Adnan al-Aroor dan Abu Basir al-Tartusi, yang mengatakan bahwa ISIS

dan kelompok teroris yang terkait tidak mempresentasikan Sunni sama sekali, tapi

menuduh Khawarij bidah yang melayani agenda kekaisaran anti-Islam. Salafi

5

Page 6: Mencegah Bahaya Radikalisme ISIS Di Kalangan Pelajar

seperti ISIS percaya bahwa hanya otoritas yang sah dapat melakukan

kepemimpinan jihad, dan bahwa prioritas pertama atas pertempuran di daerah

lain, seperti berperang melawan negara-negara non-Muslim, adalah sebagai

pemurnian masyarakat Islam.

Sebuah studi dari 200 dokumen -surat pribadi, laporan pengeluaran dan

daftar nama- diambil dari keanggotaan Al-Qaeda di Irak dan Negara Islam Irak

yang dilakukan oleh RAND Corporation pada tahun 2014. Ditemukan bahwa dari

tahun 2005 sampai 2010, sumbangan dari luar hanya sebesar 5% dari anggaran

operasional kelompok, dengan sisanya dibesarkan di Irak. Dalam periode waktu

yang diteliti, pos-pos yang diperlukan untuk mengirim hingga 20% adalah

pendapatan hasil dari penculikan, pemerasan dan kegiatan lainnya ke tingkat

berikutnya dari pemimpin kelompok itu. Komandan tingkat tertinggi kemudian

akan mendistribusikan dana untuk pos-pos provinsi atau lokal yang sedang dalam

kesulitan atau membutuhkan uang untuk melakukan serangan. Catatan

menunjukkan bahwa Negara Islam Irak tergantung pada uang tunai anggota dari

Mosul, yang kepemimpinan digunakan untuk menyediakan dana tambahan untuk

berjuang secara militan di Diyala, Salahuddin dan Baghdad. Pada pertengahan

2014, intelijen Irak mengorek informasi dari operasi ISIS yang mengungkapkan

bahwa organisasi memiliki aset senilai US $ 2 miliar, menjadikannya kelompok

jihad terkaya di dunia. Sekitar tiga perempat dari jumlah ini dikatakan diwakili

oleh aset yang disita setelah kelompok mengambil Mosul pada bulan Juni 2014,

termasuk mungkin US $ 429.000.000 dijarah dari bank sentral Mosul, serta jutaan

tambahan dan sejumlah besar emas batangan yang dicuri dari bank lain di Mosul.

Perkembangan ISIS di Indonesia sudah merajalela. ISIS sudah banyak

menghasut warga Indonesia dengan janji – janji manis tetapi palsu tipu dayanya.

Contohnya bila ada yang mau bergabung dengan ISIS ia akan mendapatkan

Umroh secara gratis, diberikan uang yang banyak, atau harta yang berlimpah. Ini

merupakan taktik ISIS mencari banyak anggota agar pasukannya bertambah kuat.

ISIS tak memandang anak – anak maupun orang tua semuanya tetap dihasut.

Terkadang masyarakat tidak mau mengikuti paham tersebut, maka dipaksalah

6

Page 7: Mencegah Bahaya Radikalisme ISIS Di Kalangan Pelajar

agar mengikuti paham tersebut. Jika tidak, konsekuensinya akan diperlakukan

tidak manusiawi. Tetapi di Indonesia sudah ditindak lanjuti dengan pengawasan

dan pengamanan yang ketat oleh lembaga – lembaga yang kuat. Contohnya Polisi,

Tentara, Densus 88/Antiteror, Brimob dan masih banyak lagi. Di seluruh wilayah

Indonesia harus mewaspadai adanya serangan kelompok radikalisme ini. Banyak

sekali kasus yang ditemukan oleh kejahatan ISIS.

Pakar Terorisme dari Internasional Crisis Group Sidney Jones

mengatakan propaganda ideologi ISIS masih berpotensi masuk ke Indonesia

melalui narapidana di Lembaga Permasyarakatan Pulau Nusakambangan.

Menurut informasi Liputan Islam, ba'iat kepada ISIS ditunjukkan pertama kalinya

pada bulan Februari 2014, yang merupakan imbas dari jatuhnya kota Fallujah di

Irak ke tangan ISIS. Kemudian ISIS mengumumkan Islamic Emirat

(kepemimpinan Islam) pada bulan Januari 2014. Seperti dilansir Shotussalam,

bertempat di Jakarta, ratusan orang yang tergabung dalam Forum Aktifis Syariat

Islam (FAKSI) menggelar multaqod da’awi mendukung Daulah Islamiyyah di

Iraq dan Syam (ISIS) di masjid Fathullah Universitas Negeri Jakarta (UIN) pada

Sabtu malam (08/02/14). Dengan semangat dan penuh euforia kemenangan

mereka hadir dari ibu kota Jakarta dan sekitarnya untuk membacakan deklarasi

dukungan kepada ISIS dan siap berbai’at kepada Amirul Mukminin ISIS, Syaikh

Abu Bakar al-Baghadadi.

Sebulan kemudian, secara terbuka kelompok ini melakukan deklarasi

baiat di Bundaran HI, Jakarta. Dalam acara yang bertajuk “Tabligh Akbar

Menyongsong Kehadiran Khilafah ‘Ala Minhajin Nubuwwah; Support &

Solidarity for ISIS”, kelompok ini melakukan baiat (janji setia) kepada Al-

Baghdadi dan mendukung sepenuhnya “Sang Khalifah.” Abu Bakar Ba’asyir,

mantan pemimpin JI yang mendirikan JAT, pada 14 Juli 2014 menyatakan

dukungannya terhadap ISIS dihadapan para petinggi JAT dan keluarganya pekan

lalu di Lembaga Permasyarakatan Nusa Kambangan, Jawa Tengah.

7

Page 8: Mencegah Bahaya Radikalisme ISIS Di Kalangan Pelajar

Seperti yang diketahui bersama, Ba’asyir tengah mendekam di penjara

untuk menjalani hukuman 15 tahun penjara atas keterlibatannya dalam gerakan

terorisme. Kemudian Ba'asyir melakukan baiat di LP Nusakambangan kepada

Abu Bakr al-Baghdadi. Kehadiran Bendera ISIS di CFD Solo dan Aksi Peduli

Palestina. Menjelang bulan puasa ,pada tanggal 15 Juni 2014, Car Free Day Solo

digegerkan dengan kehadiran kelompok sekelompok orang dengan atribut bendera

hitam ala ISIS, yang menganggu jalannya sebuah pentas musik, bertindak anarkis

kepada pengunjung dan menimbulkan keresahan warga. Mereka membubarkan

acara, memukul, dan meludahi. Dari penuturan saksi mata yang berada di tempat

tersebut, kelompok ini juga sempat mengadakan semacam acara baris-berbaris di

sudut jalan.

Pada pertengahan Juli 2014, Lebih dari seribuan orang berkerumun di

sebuah masjid di Solo Baru (Kabupaten Sukoharjo) untuk menghadiri majelis doa

yang diselenggarakan Forum Daulah Islam. Setelah berdoa, para hadirin langsung

menyatakan dukungan publiknya untuk ISIS, serta mengaku siap pergi ke Irak dan

Suriah. Afif Abdul Majid, yang menyelenggarakan pertemuan itu, menjelaskan

bahwa “tidak semua yang hadir setuju untuk dibaiat, namun setidaknya

separuhnya meminta untuk ‘dibaiat’ untuk mendukung misi tersebut.” Ia

menambahkan bahwa dalam beberapa minggu mendatang, “baiat” semacam itu

juga akan digelar di Malang (Jawa Timur). Pada hari Sabtu, 19 Juli 2014, telah

digelar acara sosialisasi Daulah Khilafah Islamiyah ala ISIS ini bertempat di

Makassar. Acara tersebut dilangsungkan di Masjid Ridho Jalan Pajjaiyang Daya

Makasar. Hadir sebagai pembicara adalah Ustadz Muh Basri Lc, dan bersama

peserta, ia melakukan baiat kepada pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi. Pada

hari Minggu, tanggal 20 Juli 2014 di Masjid Ibnu Sina, Jalan Veteran (Barat

Matos), Malang, mulai pukul 14.00 WIB hingga Maghrib (buka puasa bersama)

dilakukan sosialisasi untuk mendukung tegaknya khilafah Daulah Islam Irak dan

Suriah atau ISIS.

Bom Bali I adalah pengalaman pahit, dimana biayanya didapat dari

dukungan Al-Qaeda dan pelakunya adalah alumnus pelatihan di Afghanistan.

8

Page 9: Mencegah Bahaya Radikalisme ISIS Di Kalangan Pelajar

Memang ada informasi dari beberapa yang baru kembali dari Irak, mereka kecewa

setelah melihat ISIS melakukan tindakan yang diluar ketentuan Islam dan justru

banyak dimusuhi kelompok pemberontak lainnya. Dipandang perlu pendalaman

informasi yang disampaikan oleh Snowden karena nilainya sangat penting.

Informasi sangat berharga karena dia mantan agen NSA dan CIA, hingga

informasi intelijennya bernilai cukup tinggi. Apabila memang betul ISIS bentukan

badan intelijen Israel, AS dan Inggris, berarti kelompok Islam di Indonesia yang

pro ISIS tanpa mereka ketahui adalah pendukung Israel. Sementara banyak

masyarakat Indonesia selama ini mendukung Palestina. Inilah bukti sebuah

permainan intelijen, yang apabila tidak difahami oleh orang awam akan

menyesatkan.

Mewaspadai masuknya jaringan ISIS, Polda Bali membentuk satuan

tugas (satgas). Kewaspadaan tersebut dilatarbelakangi indikasi penyebaran paham

radikalisme melalui ceramah keagamaan atau pengajian. Meski Bali bukan target

utama penyebaran paham radikalisme seperti ISIS, tapi tak menutup hasil

kemungkinan akan masuk ke Bali. Dari hasul monitoring polisi, beberapa

kelompok dari Malang dan Jember, datang kemudian melakukan pengajian di

Bali. Dari ceramah yang diberikan itu ternyata mengarah paham radikalisme.

Polda Bali terus melakukan pemantauan dan bila terbukti, maka akan dilakukan

tindakan. Kemungkinan selalu ada jaringan ISIS masuk Bali. Sedangkan tiga

satgas tangkal ISIS yang dibentuk masing – masing Satgas Penyelidikan, Satgas

Kontra Radikalisme, dan Satgas Deradikalisasi, satgas dibawah tanggung jawab

Direktorat Intelijen Keamanan. Ketiganya memiliki perannya masing – masing.

Satgas Penyelidikan melakukan pemetaan daerah yang berpotensi disusupi

jaringan ISIS. Satgas Kontra Radikalisme, memblokir situs – situs dan buku

berkaitan dengan radikalisme. Satgas ini juga melakukan sosialisasi dan

penyuluhan ke sekolah – sekolah tentang bahaya dan jaringan ISIS, termasuk pola

perekrutan. Sedangkan satgas Deradikalisasi melakukan penindakan hukum dan

rehabilitasi terhadap kelompok – kelompok yang sudah dipetakan berpotensi

jaringan ISIS. Rehabilitasi melibatkan MUI, Dewan Masjid, Departemen Agama,

9

Page 10: Mencegah Bahaya Radikalisme ISIS Di Kalangan Pelajar

dan Kesbangpolinmas, untuk mengubah keyakinan mengenai ajaran ISIS. Untuk

itu, Kombes Hery Wiyanto mengimbau masyarakat supaya melapor ke polisi bila

di lingkungan tempat tinggal ditemukan kelompok yang melakukan kegiatan

keagamaan secara tertutup atau tidak umumnya dilakukan umat islam.

Menghimbau desa adat supaya rutin melaksanakan razia terhadap penduduk

mendatang sehingga Bali mempunyai daya cegah dan daya tangkal terhadap ISIS.

ISIS bisa berkembang dimana saja. Melalui celah terkecil pun mereka

mampu memengaruhi setiap masyarakat di dunia. Salah satunya pelajar sekolah.

Mereka mengelabui para pelajar dengan rayuan akan hadiah yang diterima saat

bergabung dengan kelompok radikalisme ini. Indonesia tidak akan memberikan

hal itu terjadi. Setiap sekolah akan memberikan pelajaran budi pekerti maupun

jalan kebenaran untuk siswa – siswinya. Dengan kata lain, para pelajar harus

mampu melawan radikalisme ISIS di Indonesia. Dari tingkat TK, SD, SMP, SMA

maupun Mahasiswa harus mampu menghilangkan ISIS dan embel – embelnya

dari Indonesia. Cara yang mampu para pelajar menghilangkan pengaruh ISIS

antara lain :

1. Percaya akan adanya Tuhan. Setiap agama mengajarkan kebaikan tentang

adanya kemahakuasaan beliau. Anutlah agama yang menurut kita baik untuk

kehidupan yang kita jalani. Jangan mempelajari paham – paham yang

menyeleweng dari ajaran agama. Setiap agama percaya bahwa Tuhan hanya

ada satu. Inilah yang akan menguatkan imam dan taqwa sehingga tidak akan

cepat terpengaruh ISIS.

2. Selalu berpedoman pada Ideologi Pancasila dan UUD 1945. Pancasila

mengajarkan kebaikan disetiap sila-nya. Di sekolah maka kita akan diajarkan

pada pelajaran PPKn. Didalam pasal – pasal UUD 1945 menegaskan dan

mengatur supaya setiap masyarakat Indonesia dibimbing agar kehidupan

terjaga oleh aturan yang mampu melindungi masyarakatnya. Para pelajar

harus menaati peraturan yang telah diberlakukan.

3. Pengenalan dan penerapan pendidikan multikultural. Pendidikan

multikultural pada dasarnya adalah konsep dan praktek pendidikan yang

10

Page 11: Mencegah Bahaya Radikalisme ISIS Di Kalangan Pelajar

mengedepankan nilai-nilai persamaan tanpa melihat perbedaan latar belakang

budaya, sosial-ekonomi, etnis, agama, gender, dan lain-lain. Semua orang

memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh hak pendidikan. Dengan

penerapan pendidikan multikultural, diharapkan semangat eksklusif dan

merasa benar sendiri sebagai penyebab terjadinya konflik bisa dihindari.

Seorang multukulturalis sejati adalah pribadi yang selalu bersikap toleran,

menghargai tanpa dia sendiri kehilangan identitasnya. Kalau tujuan akhir

pendidikan adalah perubahan perilaku dan sikap serta kualitas seseorang.

Diorientasikan untuk menanamkan empati, simpati dan solidaritas terhadap

sesama. Dengan demikian, dalam hal ini, semua materi buku-buku yang

diajarkannya tentunya harus menyentuh tentang isu pluralitas.

4. Dalam waktu luang , para pelajar bisa membuat gerakan anti ISIS. Para

pelajar akan memberikan informasi kepada seluruh masyarakat untuk tidak

mendekati ISIS. Para pelajar bisa membuat spanduk anti ISIS, pamphlet, atau

selebaran untuk dibagikan. Dari sanalah masyarakat akan menghindari dan

tidak akan mengikuti paham dari ISIS.

5. Memperkokoh persatuan dan kesatuan di Indonesia. Para pelajar bisa

melaksanakan persatuan dan kesatuan dalam lingkungan sekolah dengan cara

saling menghormati terutama dengan guru, saling membantu sesame teman

dan warga sekolah, melakukan hal – hal kebaikan seperti belajar dengan baik,

menaati peraturan, tidak melakukan hal yang diluar kewajiban pelajar seperti

menjadi berandal, tidak merokok, tidak bolos sekolah, tidak tawuran karena

ini merupakan pemecah belah hubungan baik antara pelajar dan tidak

mengikuti paham radikalisme.

6. Memperdalam rasa Nasionalisme dan Patriotisme dari dalam diri. Ini

digunakan untuk rasa cinta kita terhadap Tanah Air Indonesia. Sebagai

pelajar rasa patriotisme muncul dengan cara belajar dengan baik, membuat

tugas dari guru, dan meneruskan cita – cita para pahlawan. Sebagai rasa

Nasionalisme dalam pelajar kita menggunakan produk dalam negeri seperti

alat – alat sekolah yang dibuat oleh Indonesia.

11

Page 12: Mencegah Bahaya Radikalisme ISIS Di Kalangan Pelajar

7. Meraih prestasi akademik maupun non akademik. Jika kita memiliki prestasi

akademik kita tidak mudah terpengaruh oleh paham ISIS karena ilmu yang

kita miliki. Jika kita memiliki prestasi non akademik kita bisa memakai

“skill” atau ketrampilan yang kita miliki untuk mengusir paham ISIS tersebut.

8. Secara internal, Polres sudah membentuk satgas untuk mencegah dan deteksi

dini perkembangan paham ISIS. Secara eksternal, memberikan pemahaman

tentang bahaya ISIS, berkoordinasi dengan komunitas intelijen daerah, tokoh

agama dan masyarakat. Spanduk cegah ISIS juga dipasang disetiap masjid.

Untuk menyelamatkan generasi muda dari paham radikal tersebut, Kapolres

memerintahakan Kasat Lantas dan Binmas rutin masuk ke sekolah – sekolah

untuk memberikan pemahaman kepada siswa bahwa ISIS itu sangat

berbahaya. Ia berharap jangan sampai ada yang terjebak janji manis penyebar

paham radikal tersebut. Karena pelajar dan anak muda jiwanya masih labil

sehingga rentan dan mudah sekali disusupi paham ini. Orang tua dan para

guru juga harus benar – benar mengawasi anak – anaknya jangan sampai

memilih jalan yang salah.

9. Peran guru, orang tua, dan lembaga masyarakat sangat penting bagi para

pelajar. Karena para pelajar akan mengikuti atau mencontoh sikap – sikap

orang yang paling didekatinya. Jika sikap mereka benar maka generasi pelajar

di Indonesia akan menuju jalan yang baik.

Dari cara – cara diatas para pelajar bisa melaksanakannya dari sekarang.

Cara tersebut dapat memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia dari

ancaman berbagai radikalisme seperti ISIS ini. Para pelajar tidak perlu takut pada

paham ISIS ini. Jika kita bisa melawan dengan prestasi atau kemampuan yang kita

miliki pasti mereka akan bisa kita lawan. Para pelajar harus berusaha dan mampu

bekerja sama dengan lembaga – lembaga keamanan dan pertahanan negara,

contohnya polisi dan tentara. Para pelajar bisa melaporkan jika ada gerak – gerik

yang aneh dari sekitar lingkungan sekitar. Bisa jadi itu sudah dimasuki oleh ISIS

atau masyarakat yang sudah termasuk dalam anggota ISIS. Ini sangat membantu

mempermudah Negara dalam mengetahui penyebaran ISIS. Jika semua para

12

Page 13: Mencegah Bahaya Radikalisme ISIS Di Kalangan Pelajar

pelajar bisa menumbuhkan sikap seperti itu, maka cepat musnahlah para anggota

ISIS yang sangat kejam itu.

Paham ideologi ISIS itu melakukan tindak kekerasan. Ini sangat merusak

moral bangsa yang telah tergabung dengan ISIS. Jangan sampai Indonesia seperti

itu. Sebagai pelajar, seharusnya patuh dengan ideologi Pancasila. Sila – sila

Pancasila sangat berpengaruh baik dengan sikap dan moral bangsa. Perbuatan

baik, membuat Negara saling asah, asih, asuh, berbhinneka tunggal ika, dan tidak

ada perang seperti Negara lain. Negara lain berperang karena tidak adanya

toleransi terutama beragama. Di Indonesia sangat diutamakan toleransi itu.

Biasanya dalam suatu kelas di sekolah ada terdapat perbedaan agama. Tetapi kita

tidak mementingkan urusan itu. Para pelajar tetap belajar bersama, bermain,

bergaul, tanpa berpikir soal itu. Semakin kita bisa bersatu dengan teman berbeda

budaya, semakin kuat langkah dan tekad kita untuk mengusir paham dan anggota

ISIS. Persatuan dan kesatuan adalah hal yang harus dimiliki setiap orang. Karena

persatuan dan kesatuan adalah alat utama untuk melakukan tujuan yang ingin kita

capai.

Mencegah memang lebih tepat dari mengobati. Slogan ini memang

sangat tepat untuk kita menghilangkan debu – debu ISIS dari Negara Indonesia

kalau bisa di dunia. Kegiatan mencegah tidak akan merangsang kembali

tumbuhnya budaya radikalisme tersebut. Dari sejak dinilah kita diberi pelajaran

terkait tentang bahayanya ISIS itu. Jika tidak, ini bisa memengaruhi mental anak –

anak yang masih labil. Anak – anak jiwanya masih gampang terpengaruh hal

positif maupun negatif. Hal ini lah yang harus kita cegah dari sekarang. Kita beri

pendidikan agama dan budhi pekerti, PPKn, dan nasihat – nasihat untuk

kedepannya. Bukan anak – anak saja, tetapi seluruh masyarakat juga kita harus

cegah. Dengan kegiatan mencegah ini, kita pasti bisa menghilangkan ISIS dari

Tanah Air yang tercinta.

Yang paling terpenting para pelajar percaya terhadap Tuhan, selalu patuh

pada nasihat orang tua dan guru, patuh pada Undang – Undang yang ditetapkan,

menumbuhkan rasa Patriotisme dan Nasionalisme dari dalam diri sendiri, dan jadi

anak yang bisa membanggakan Indonesia dari prestasi – prestasi yang kita

13

Page 14: Mencegah Bahaya Radikalisme ISIS Di Kalangan Pelajar

peroleh. Jangan membuat para pejuang sedih sudah susah payah memperjuangkan

Indonesia, dan saat ini adalah tugas kita sebagai generasi penerus bangsa yang

baik. Mari kita jaga, cintai, sayangi, dan lindungi Tanah Air Indonesia, karena

disanalah kita dilahirkan, menjadi warga Negara, dan sampai akhir hayat selalu

kita perjuangkan. Berantas ISIS!.

14