3
MELINTAS BATAS SEKTORAL DEMI PENANGGULANGAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN Oleh: Jelfi Pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berkelanjutan membutuh- kan kontribusi dan koordinasi dari berbagai sektor. Namun harus diakui, upaya untuk mengumpulkan berbagai pihak agar mau bekerja bersama un- tuk mencapai tujuan yang sama tidaklah mudah. Tak heran sosok Tiswanda dari Kabupaten Pulang Pisau, Kalimatan Tengah, yang menjadi motor peng- gerak koordinasi antar sektor dan unsur di ma- syarakat membawa angin perubahan di kabupa- ten yang terus terdampak dari kejadian karhutla ini. Tiswanda saat ini menjabat sebagai Asisten II Bidang Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten Pulang Pisau. Selain itu, dia juga menjadi Ketua Tim Pelak- sana Harian Restorasi Gambut Daerah dan Ketua Tim Multipihak Hapakat Lestari. Tentunya dia di- dapuk sebagai ketua bukan tanpa alasan. Pria ber- usia 58 tahun ini selalu menyuarakan aspirasinya dalam forum. Ia juga selalu memastikan bahwa forum yang pendiriannya difasilitasi oleh USAID LESTARI ini berjalan lancar dan mampu menang- kap suara yang beragam dari berbagai pihak. Melalu Forum Multipihak, beragam unsur dalam masyarakat mendapatkan ruang untuk berdialog Bekerja sama dengan USAID LESTARI, Tiswanda mengajak perangkat daerah untuk berkoordi- nasi menyusun Rencana Penanggu- langan Kebakaran Hutan dan Lah- an. Rencana indikatif telah dibuat di akhir tahun 2016 dan rencana definitifnya diselesaikan pada Januari 2017. USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN 1

MELINTAS BATAS SEKTORAL DEMI PENANGGULANGAN KEBAKARAN ... · mendorong agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan tiap dinas terkait karhutla membuat program, rencana kegiatan dan

  • Upload
    dodung

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

MELINTAS BATAS SEKTORAL DEMI PENANGGULANGAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN

USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN

Oleh: Jelfi

Pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berkelanjutan membutuh-kan kontribusi dan koordinasi dari berbagai sektor. Namun harus diakui, upaya untuk mengumpulkan berbagai pihak agar mau bekerja bersama un-tuk mencapai tujuan yang sama tidaklah mudah. Tak heran sosok Tiswanda dari Kabupaten Pulang Pisau, Kalimatan Tengah, yang menjadi motor peng-gerak koordinasi antar sektor dan unsur di ma- syarakat membawa angin perubahan di kabupa- ten yang terus terdampak dari kejadian karhutla ini.

Tiswanda saat ini menjabat sebagai Asisten II Bidang Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten Pulang Pisau. Selain itu, dia juga menjadi Ketua Tim Pelak- sana Harian Restorasi Gambut Daerah dan Ketua Tim Multipihak Hapakat Lestari. Tentunya dia di- dapuk sebagai ketua bukan tanpa alasan. Pria ber- usia 58 tahun ini selalu menyuarakan aspirasinya dalam forum. Ia juga selalu memastikan bahwa forum yang pendiriannya difasilitasi oleh USAID LESTARI ini berjalan lancar dan mampu menang- kap suara yang beragam dari berbagai pihak.

Melalu Forum Multipihak, beragam unsur dalam masyarakat mendapatkan ruang untuk berdialog

Bekerja sama dengan USAID LESTARI, Tiswanda mengajak perangkat daerah untuk berkoordi-nasi menyusun Rencana Penanggu-langan Kebakaran Hutan dan Lah-an. Rencana indikatif telah dibuat di akhir tahun 2016 dan rencana definitifnya diselesaikan pada Januari 2017.

USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN 1

dan merumuskan tujuan bersama. Salah satu aksi yang berhasil dilaksanakan adalah pembentukan Tim 9 yang bertugas mengkaji dan memastikan upaya pembuatan sekat kanal dilakukan dengan proses partisipatif. Pembangunan sekat kanal yang menjadi bagian dari upaya restorasi lahan gam- but bertujuan untuk menahan air di dalam kanal sehingga air akan meresap serta mengisi ruang pori dalam gambut. Dengan kondisi gambut yang lebih lembab, maka risiko kebakaran dapat diper- kecil.

Kehadiran Tiswanda dalam Forum Multipihak memberi energi baru bagi upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Sebelumnya, isu ini kerap diabaikan di tingkat warga hingga di jajaran organisasi perangkat daerah. Setelah Tiswanda bergabung, ia mampu mengangkat usul dan sa- ran yang dihasilkan dalam forum agar didengar oleh Bupati Kabupaten Pulang Pisau, Edy Prato- wo. Bisa dikatakan, forum ini memiliki daya tawar lebih tinggi sejak Tiswanda mengetuainya. Dia mampu mengisi kekosongan fungsi mediator antara warga dengan pemerintah melalui Forum Multipihak Hapakat Lestari.

Adapun di tingkat pemerintahan, Tiswanda berha- sil meningkatkan pemahaman pejabat publik di ba- dan dan dinas akan pentingnya isu karhutla dan lang-kah konkret apa yang dapat ditempuh. Koordina- si antar sektor pemerintah umumnya sangat sulit

dicapai. Namun Tiswanda mampu mendudukkan badan, dinas juga kepolisian dalam berbagai rapat koordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Seringkali Tiswanda menelepon sendiri ber- bagai badan dan dinas agar mereka berkomitmen datang dalam berbagai rapat koordinasi.

Berkat pendekatan personal, Tiswanda berhasil mendorong agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan tiap dinas terkait karhutla membuat program, rencana kegiatan dan mengalokasikan anggaran pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Ia juga merekatkan TNI dan Polri agar bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Sebangau dalam ber- bagai upaya pengendalian kebakaran hutan dan la- han.

Bekerja sama dengan USAID LESTARI, Tiswanda mengajak perangkat daerah untuk berkoordina-si menyusun Rencana Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan. Rencana indikatif telah dibuat di akhir tahun 2016 dan rencana definitifnya dise- lesaikan pada Januari 2017. Rencana Penanggula- ngan Kebakaran Hutan dan Lahan akan memuat perencanaan pencegahan, rencana pemadaman, rencana penanggulangan dampak, dan rencana rehabilitasi dan konstruksi. Dokumen ini nantinya juga direncanakan agar dapat dikeluarkan dalam bentuk Surat Keputusan Bupati Pulang Pisau.

Setelah hampir dua tahun bergerak proaktif me-

USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN 2

Foto: Tiswanda, Ketua Tim Pelaksana Harian Restorasi Gambut Daerah dan Ketua Tim Multipihak Hapakat Lestari.

rekatkan berbagai elemen masyarakat di Pulang Pisau, Tiswanda kian memahami pentingnya koor- dinasi antar pemangku kepentingan baik di masya- rakat, pemerintah maupun sektor swasta. Namun dia juga menyadari bahwa penyadartahuan dan kapasitas tiap sektor ini masih harus terus diting- katkan agar setiap pihak mampu menjadi agen perubahan di sektor masing-masing.

Melalui rapat koordinasi, Tiswanda melihat bahwa komitmen bersama untuk bekerja lintas sektor mu- lai terbangun. Komitmen ini merupakan buah dari upaya Tiswanda yang tak kenal lelah menjadi pe- mantik api semangat. “Koordinasi antar sektor dan fasilitasi dari USAID LESTARI pada akhirnya ber- tujuan agar warga bisa mengolah lahan tanpa mem-bakar, sehingga kebakaran bisa dicegah dan war- ga pun sejahtera,” ujarnya.

Kepedulian Tiswanda pada isu pengelolaan hutan di Pulang Pisau tak bisa dipisahkan dari kondisi lingkungan di mana ia tinggal. Kabupaten Pulang Pi- sau yang memiliki luas 8.887 kilometer persegi memiliki fitur yang didominasi ekosistem rawa gambut. Kebakaran terakhir di kawasan ini pada tahun 2015 adalah satu dari kejadian karhutla de- ngan dampak terbesar yang memaksa Presiden Joko Widodo turun langsung ke lokasi kejadian.

“Kebakaran di tahun 2015 benar-benar memukul kami di Pulang Pisau. Kerugian material dan dampak kesehatan setelah kejadian benar-benar merugikan masyarakat,” ujar Tiswanda, mencoba menjelaskan motivasinya bergabung dengan Forum Multipihak Hapakat Lestari.

USAID LESTARI: CERITA DARI LAPANGAN 3