8
Hampir 96% janin berada dalam uterus dengan presentasi kepala dan pada presentasi kepala ini ditemukan ± 58% ubun- ubun kecil terletak di kiri depan, ± 23% di kanan depan, ± 11% di kanan belakang, ±8% di kiri belakang. Keadaan ini mungkin disebabkan terisinya ruangan di sebelah kiri belakang oleh kolon sigmoid dan rektum.Menjadi pertanyaan mengapa janin dengan persentase yang tinggi berada dalam uterus dengan presentasi kepala? Keadaan ini mungkin di sebabkan karena kepala relatif besar dan lebih berat. Mungkin pula bentuk uterus sedemikian rupa, yang lebih luas, sedangkan kepala berada di bawah, di ruangan yang lebih sempit. Ini stereometrik kepala janin dan ruang panggul harus panggul harus benar-benar di pahami. Seperti telah di jelaskan terdahulu 3 faktor penting yang memegang peranan pada persalinan, ialah: 1. Kekuatan-kekuatan yang ada pada ibu eperti kekuatan his dan kekuatan mengedan; 2. Keadaan jalan lahir; dan 3. Janinya sendiri.

Mekanisme Persalinan Normal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mekanisme persalinan normal

Citation preview

Page 1: Mekanisme Persalinan Normal

Hampir 96% janin berada dalam uterus dengan presentasi kepala dan pada presentasi

kepala ini ditemukan ± 58% ubun-ubun kecil terletak di kiri depan, ± 23% di kanan depan, ±

11% di kanan belakang, ±8% di kiri belakang. Keadaan ini mungkin disebabkan terisinya

ruangan di sebelah kiri belakang oleh kolon sigmoid dan rektum.Menjadi pertanyaan

mengapa janin dengan persentase yang tinggi berada dalam uterus dengan presentasi kepala?

Keadaan ini mungkin di sebabkan karena kepala relatif besar dan lebih berat. Mungkin pula

bentuk uterus sedemikian rupa, yang lebih luas, sedangkan kepala berada di bawah, di

ruangan yang lebih sempit. Ini stereometrik kepala janin dan ruang panggul harus panggul

harus benar-benar di pahami.

Seperti telah di jelaskan terdahulu 3 faktor penting yang memegang peranan pada

persalinan, ialah: 1. Kekuatan-kekuatan yang ada pada ibu eperti kekuatan his dan kekuatan

mengedan; 2. Keadaan jalan lahir; dan 3. Janinya sendiri.

Page 2: Mekanisme Persalinan Normal
Page 3: Mekanisme Persalinan Normal

His adalah slah satu kekuatan pada ibu – seperti di jelaskan – yang menyebabkan serviks

membuka dan mendorong janin ke bawah. Pada presentasi kepala, bila his sudah cukup kuat,

kepala akan turun dan mulai masuk ke dalam rongga panggul.

Masuknya kepala melintasi pitu atas panggul dapat dalam keadaan sinklitismus, ialah

bila arah sumbu keapala janin tegak lurus dengan bidang pintu atas panggul. Dapat pula

kepala masuk dalam keadaan asinklitismus, yaitu arah sumbu kepala janin miring dengan

bidang pintu atas panggul. Asinklitismus anterior menurut Naegele ialah apabila arah sumbu

kepala membuat sudut lancip ke depan dengan pintu atas panggul. Dapat pula asinklitismus

posterior menurut Litzman; keadaan adalah sebaliknya dari asinklitismus anterior.

Keadaan asinklitismus anterior lebih menguntungkan daripada mekanisme turunnya

kepala dengan asinklitismus posterior karena ruangan pelvis didaerah posterior adalah lebih

luas di bandingkan dengan ruangan pelvis di daerah anterior. Hal asinklitismus penting,

apabila daya akomodasi panggul agak terbatas.

Akibat sumbu kepala janin yang ekstrensik atau tidak simetris, dengan sumbu lebih

mendekati suboksiput, maka tahanan oleh jaringan di bawahnya terhadap kepala yang akan

menurun, menyebabkan bahwa kepala mengadakan fleksi di dalam rongga panggul menurut

hukum koppel: a kali b = c kali d. Pergeseran di titik B lebih besar dari di titik A.

Page 4: Mekanisme Persalinan Normal

Dengan fleksi kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran yang paling kecil,

yakni dengan diameter suboksipitobregmatikus (9,5 cm) dan dengan sirkumferensia

suboksipitobregmatikus (32 cm). Sampai di dasar panggul kepala janin berada di dalam

keadaan fleksi maksimal. Kepala yang sedang turun menemui diafragma pelvis yang berjalan

Page 5: Mekanisme Persalinan Normal

dari belakang atas ke bawah depan. Akibat kombinasi elastisitas diafragma pelvis dan

tekanan intrauterin di sebabkan oleh his yang berulang-ulang, kepala mengadakan rotasi, di

sebut pula putaran paksi dalam. Di dalam hal mengadakan rotasi ubun-ubun kecil akan

berputar ke arah depan, sehingga di dasar panggul ubun-ubun kecil berada di bawah simfisis.

Sesudah kepala janin sampai di dasar panggul dan ubun-ubun kecil di bawah simfisis, maka

dengan suboksiput sebagai hipomoklion, kepala mengadakan gerakn defleksi untuk dapat di

lahirkan. Pada tiap his vulva lebih membuka dan kepala janin makin tampak. Perineum

menjadi makin lebar dan tipis, anus membuka dinding rektum. Dengan kekuatan his bersama

dengan mengedan, berturut-turut tampak bregma,dahi,muka dan akhirnya dagu. Sesudah

kepala lahir, kepala segera mengadakan rotasi, yang di sebut putaran paksi luar.

Putaran paksi luar ini ialah gerakan kembali sebelum putaran paksi dalam terjadi,

untuk menyesuaikan kedudukan kepala dengan punggung anak. Bahu melintasi pintu atas

panggul dalam keadaan miring. Di dalam rongga panggul bahu akan menyesuaikan diri

dengan bentuk panggul yang di laluinya, sehingga di dasar panggul , apabila kepala telah di

lahirkan, bahu akan berada dalam posisi depan belakang. Selanjutnya di lahirkan bahu depan

terlebih dahulubaru kemudian bahu belakang. Demikian pula di lahirkan trokanter depan

terlebih dahulu, baru kemudian trokanter belakang. Kemudian, bayi lahir seluruhnya.

Bila mekanisme partus yang fisiologik ini di pahami dengan sungguh-sungguh, maka

pada hal-hal yang meyimpang dapat segera di lakukan koreksi secara manual jika mungkin,

sehingga tindakan-tindakan operatif tidak perlu di kerjakan.

Apabila bayi telah lahir, segera jalan napas di bersihkan. Tali pusat di jepit di antara 2

cunam pada jarak 5 dan 10 cm. Kemudian, di gunting di antara kedua cunam tersebut, lalu di

ikat. Tunggul tali pusat di beri anti-septika. Umumnya bila telah lahir lengkap, bayi segera

akan menarik napas dan menagis.

Page 6: Mekanisme Persalinan Normal

Resuatasi dengan jalan membersihkan dan mengisap lendir pada jalan napas harus

segera di kerjakan. Pula cairan di dalam lambung hendaknya di isap untuk mencegahnya

masuk ke paru-paru ketika bayi muntah dan muntahnya terisap masuk ke paru-parunya.

Page 7: Mekanisme Persalinan Normal

Bila bayi telah lahir, uterus mengecil. Partus berada dalma kala III (kala uri). Walaupun bayi

telah lahir, kala uri ini tidak kalah pentingnya dari pada kala I dan II. Kematianibu karena

perdarahan pada kala uri tidak jarang terjadi sebab pimpinan kala III kurang cermat di

kerjakan. Seperti telah di kemukakan, segera setelah bayi lahir, his mempunyai amplitudo

yang kira-kira sama tingginya hanya frekuensinya berkurang. Akibat his ini, uterus akan

mengecil, sehingga perlekatan plasenta dengan dinding uterus akan terlepas. Melepasnya

plasenta dari dinding uterus ini dapat di mulai dari 1) tengah ( sentral menurut Schultze); 2)

pinggir ( marginal menurut Mathews – Duncan); 3) kombinasi 1 dan 2. Yang terbanyak ialah

yang menurut Schultze. Umumnya kala III berlansgung selama 6 sampai 15 menit. Tinggi

fundus uteri setelah kala III kira-kira 2 jari di bawah pusat.