Upload
anna-andany-lestari
View
283
Download
4
Embed Size (px)
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 1/23
Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
Kortikosteroid bekerja dengan mempengaruhi kecepatan sintesis protein.
Molekulhormon memasuki jaringan melalui membran plasma secara difusi pasif di
jaringantarget, kemudian bereaksi dengan reseptor steroid. Kompleks ini mengalami
perubahanbentuk, lalu bergerak menuju nukleus dan berikatan dengan kromatin. Ikatan
inimenstimulasi transkripsi RNA dan sintesis protein spesifik. Induksi sintesis protein
inimerupakan perantara efek fisiologis steroid. Efek katabolik dari kortikosteroid bisadilihat pada
kulit sebagai gambaran dasar dan sepanjang pen embuhan luka. Konsepn aberguna untuk
memisahkan efek ke dalam sel atau struktur!struktur angbertanggungja"ab pada gambaran
klinis # keratinosik $atropi epidermal, re!epitalisasilambat%, produksi fibrolast mengurangi
kolagen dan bahan dasar $atropi dermal, striae%,efek &askuler keban akan berhubungan dengan
jaringan konektif &askuler$telangiektasis, purpura%, dan kerusakan angiogenesis $pembentukan
jaringan granulasi ang lambat%. Khasiat glukokortikoid adalah sebagai anti radang setempat,
anti!proliferatif, dan imunosupresif. Melalui proses penetrasi, glukokortikoid masuk ke dalaminti
sel!sel lesi, berikatan dengan kromatin gen tertentu, sehingga akti&itas sel!sel tersebutmengalami
perubahan. 'el!sel ini dapat menghasilkan protein baru ang dapatmembentuk atau
menggantikan sel!sel ang tidak berfungsi, menghambat mitosis $anti!proliferatif%, bergantung pada jenis dan stadium proses radang. (lukokotikoid juga dapatmengadakan stabilisasi membran
lisosom, sehingga en)im!en)im ang dapat merusakjaringan tidak dikeluarkan.
(lukokortikoid topikal adalah obat ang paling ban ak dan tersering
dipakai.(lukokortikoid dapat menekan limfosit!limfosit tertentu ang merangsang proses
radang.Ada beberapa faktor ang menguntungkan pemakaiann a aitu *+. alam konsentrasi relatif rendah dapat tercapai efek anti radang ang cukup
memadai.
-. ila pilihan glukokortikoid tepat, pemakaiann a dapat dikatakan aman.
/.0arang terjadi dermatitis kontak alergik maupun toksik.1. an ak kemasan ang dapat dipilih * krem, salep, semprot $spra %, gel, losion,salep berlemak $fatt ointment%.1
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 2/23
Kortikosteroid mengurangi akses dari sejumlah limfosit ke daerah inflamasi didaerah
ang menghasilkan &asokontriksi. 2agositosis dan stabilisasi membran lisosom ang menurun
diakibatkan ketidakmampuan dari sel!sel efektor untuk degranulasi danmelepaskan sejumlah
mediator inflamasi dan juga faktor ang berhubungan dengan efekanti!inflamasi kortikosteroid.
Meskipun demikian, harus digaris ba"ahi di sini bah"akhasiat utama anti radang bersifat
menghambat * tanda!tanda radang untuk sementaradiredakan. 3erlu diingat bah"a pen ebabn a
tidak diberantas, maka bila pengobatandihentikan, pen akit akan kambuh.
Efektifitas kortikosteroid topikal bergantung pada jenis kortikosteroid danpenetrasi.
3otensi kortikosteroid ditentukan berdasarkan kemampuan men ebabkan&asokontriksi pada kulit
he"an percobaan dan pada manusia. 0elas ada hubungan denganstruktur kimia"i. Kortison,
misaln a, tidak berkhasiat secara topikal, karena kortison didalam tubuh mengalami transformasi
menjadi dihidrokortison, sedangkan di kulit tidakmenjadi proses itu. 4idrokortison efektif secara
topikal mulai konsentrasi +5. 'ejaktahun +678, molekul hidrokortison ban ak mengalami
perubahan. 3ada umumn amolekul hidrokortison ang mengandung fluor digolongkan
kortikosteroid poten.3enetrasi perkutan lebih baik apabila ang dipakai adalah &ehikulum ang
bersifattertutup. i antara jenis kemasan ang tersedia aitu krem, gel, lotion, salep,
fatt ointment $paling baik penetrasin a%. Kortikosteroid han a sedikit diabsorpsi
setelahpemberian pada kulit normal, misaln a, kira!kira +5 dari dosis larutan hidrokortison ang
diberikan pada lengan ba"ah &entral diabsorpsi. ibandingkan absorpsi di daerahlengan ba"ah,
hidrokortison diabsorpsi 9,+1 kali ang melalui daerah telapak kaki, 9,8/kali ang melalui
daerah telapak tangan, /,7 kali ang melalui tengkorak kepala, : kali ang melalui dahi, 6 kali
melalui &ul&a, dan 1- kali melalui kulit scrotum. 3enetrasiditingkatkan beberapa kali pada
daerah kulit ang terinfeksi dermatitis atopik # dan padapen akit eksfoliatif berat, seperti
psoriasis eritodermik, tampakn a sedikit sa"ar untukpenetrasi.'ecara keseluruhan, kortikosteroid topikal berhubungan dengan empat hal aitu *
+. &asokontriksi,
-. efek anti!proliferasi,
/. immunosupresan, dan
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 3/23
71. efek anti!inflamasi.
'teroid topikal men ebabkan &asokontriksi pembuluh darah di bagian superfisialdermis,
ang akan mengurangi eritema. Kemampuan untuk men ebabkan &asokontriksiini biasan a
berhubungan dengan potensi anti!inflamasi, dan biasan a &asokontriksi inidigunakan sebagai
suatu tanda untuk mengetahui akti&itas klinik dari suatu agen.$:,8,++%Efek anti!proliferatif
kortikosteroid topikal diperantarai dengan inhibisi dari sintesis danmitosis NA. Kontrol dan
proliferasi seluler merupakan suatu proses kompleks angterdiri dari penurunan dari pengaruh
stimulasi ang telah dinetralisir oleh berbagai faktorinhibitor. 3roses!proses ini mungkin
dipengaruhi oleh kortikosteroid. (lukokortikoid jugadapat mengadakan stabilisasi membran
lisosom, sehingga en)im!en)im ang dapatmerusak jaringan tidak dikeluarkan.Efekti&itas kortisteroid bisa akibat dari sifat immunosupresifn a. Mekanisme ang
terlibat dalam efek ini kurang diketahui. eberapa studi menunjukkan bah"akortikosteroid bisa
men ebabkan pengurangan sel mast pada kulit. 4al ini bisamenjelaskan penggunaan
kortikosteroid topikal pada terapi urtikaria pigmentosa.$/,:,8%Mekanisme sebenarn a dari efek
anti!inflamasi sangat kompleks dan kurang dimengerti. iperca ai bah"a kortikosteroid
menggunakan efek anti!inflamasin a denganmenghibisi pembentukan prostaglandin dan deri&at
lain pada jalur asam arakidonik.Mekanisme lain ang turut memberikan efek anti!inflamasi
kortikosteroid adalahmenghibisi proses fagositosis dan menstabilisasi membran lisosom dari sel!
selfagosit.$/,8,+9%3enggunaan Kortikosteroid Topikal i idang ermatologi
Kortikosteroid topikal dengan potensi kuat belum tentu merupakan obat pilihanuntuk
suatu pen akit kulit. 3erlu diperhatikan bah"a kortikosteroid topikal bersifatpaliatif dan supresif
terhadap pen akit kulit dan bukan merupakan pengobatankausal.$1,+9%.
ermatosis ang responsif dengan kortikosteroid topikal adalah psoriasis,dermatitis atopik, dermatitis kontak, dermatitis seboroik, neurodermatitis sirkumskripta,dermatitis numularis, dermatitis statis, dermatitis &enenata, dermatitis intertriginosa, dandermatitis solaris $fotodermatitis%. $1,+9%.
3ada dermatitis atopik ang pen ebabn a belum diketahui, kortikosteroid dipakaidengan
harapan agar remisi lebih cepat terjadi.$++% ermatosis ang kurang responsifialah lupus
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 4/23
erimatousus diskoid, psoriasis di telapak tangan dan kaki, nekrobiosislipiodika diabetikorum,
&itiligo, granuloma anulare, sarkoidosis, liken planus, pemfigoid,eksantema fikstum.$1%
3ada umumn a dipilih kortikosteroid topikal ang sesuai, aman, efek sampingsedikit
dan harga murah # disamping itu ada beberapa faktor ang perlu dipertimbangkan, aitu jenis
pen akit kulit, jenis &ehikulum, kondisi pen akit, aitu stadium pen akit, luas; tidakn a lesi,
dalam ; dangkaln a lesi, dan lokalisasi lesi. 3erlu juga dipertimbangkanumur penderita.$1,+9%
3ada umumn a dianjurkan pemakaian salep -!/ kali per hari sampai pen akittersebut
sembuh. 3erlu dipertimbangkan adan a gejala takifilaksis. Takifilaksis adalahmenurunn a
respons kulit terhadap glukokortikoid karena pemberian obat ang berulang!ulang # berupa
toleransi akut ang berarti efek &asokontriksin a akan menghilang, setelahdiistirahatkan
beberapa hari efek &asokontriksi akan timbul kembali dan akan menghilanglagi bila pengolesan
obat tetap dilanjutkan.$1%Ada beberapa cara pemakaian dari kortikosteroid topikal, akni * $1,7,++%+.3emakaian kortikosteroid topikal poten tidak dibenarkan pada ba i dan anak.
-.3emakaian kortikosteroid poten orang de"asa han a 19 gram per minggu,sebaikn a jangan lebih
lama dari - minggu. ila lesi sudah membaik, pilihlahsalah satu dari golongan sedang dan bila
perlu diteruskan denganhidrokortison asetat +5.
/. 0angan men angka bah"a kortikosteroid topikal adalah obat mujarab$panacea% untuk semua
dermatosis. Apabila diagnosis suatu dermatosis tidakjelas, jangan pakai kortikosteroid poten
karena hal ini dapat mengaburkanruam khas suatu dermatosis. Tinea dan scabies incognito
adalah tinea danscabies dengan gambaran klinik tidak khas disebabkan pemakaiankortikosteroid.
Kortikosteroid topikal tidak seharusn a dipakai se"aktu hamil kecuali din atakanperlu
atau sesuai oleh dokter untuk "anita ang hamil. 3ercobaan pada he"anmenunjukkan
penggunaan kortikosteroid pada kulit he"an hamil akan men ebabkanabnormalitas pada
pertumbuhan fetus. 3ercobaan pada he"an tidak ada kaitan denganefek pada manusia, tetapi
mungkin ada sedikit resiko apabila steroid ang mencukupi diabsorbsi di kulit memasuki aliran
darah "anita hamil. <leh karena itu, penggunaankortikosteroid topikal pada "aktu hamil harus
dihindari kecuali mendapat nasehat daridokter untuk menggunakann a. egitu juga pada "aktu
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 5/23
men usui, penggunaankortikosteroid topikal harus dihindari dan diperhatikan.$+% Kortikosteroid
juga hati!hatidigunakan pada anak!anak Efek 'ampingEfek samping dapat terjadi apabila * $1,8,6,+9,++,+-%+.3enggunaan kortikosteroid topikal ang lama dan berlebihan.-.3enggunaan kortikosteroid topikal dengan potensi kuat atau sangat kuat atau
penggunaan sangat oklusif.
Efek samping ang tidak diinginkan adalah berhubungan dengan sifatpotensiasin a,
tetapi belum dibuktikan kemungkinan efek samping ang terpisah daripotensi, kecuali mungkin
merujuk kepada supresi dari adrenokortikal sistemik. enganini efek samping han a bisa
dielakkan sama ada dengan bergantung pada steroid anglebih lemah atau mengetahui dengan
pasti tentang cara penggunaan, kapan, dan dimanaharus digunakan jika menggunakan ang lebih
paten.$+/%
'ecara umum efek samping dari kortikosteroid topikal termasuk atrofi, striaeatrofise,
telangiektasis, purpura, dermatosis akneformis, hipertrikosis setempat,hipopigmentasi, dermatitis
peroral.$1,8,6,+9,++,+-%eberapa penulis membagi efek samping kortikosteroid kepada beberapa tingkataitu * $++,+-,+/,+7%
Efek EpidermalIni termasuk *
+.3enipisan epidermal ang disertai dengan peningkatan akti&itas kinetik dermal,suatu penurunan
ketebalan rata!rata lapisan keratosit, dengan pendataran darikon&ulsi dermo!epidermal. Efek ini
bisa dicegah dengan penggunaan tretinointopikal secara konkomitan.-.Inhibisi dari melanosit, suatu keadaan seperti &itiligo, telah ditemukan.Komplikasi ini muncul pada keadaan oklusi steroid atau injeksi steroid intrakutan.Efek ermal
Terjadi penurunan sintesis kolagen dan pengurangan pada substansi dasar.
Inimen ebabkan terbentukn a striae dan keadaan &askulator dermal ang lemah
akanmen ebabkan mudah ruptur jika terjadi trauma atau terpotong. 3endarahan intradermal ang
terjadi akan men ebar dengan cepat untuk menghasilkan suatu blot hemorrhage. Ininantin a
akan terserap dan membentuk jaringan parut stelata, ang terlihat seperti usiakulit prematur.Efek =askular Efek ini termasuk *
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 6/23
+.=asodilatasi ang terfiksasi. Kortikosteroid pada a"aln a men ebabkan&asokontriksi pada pembuluh darah ang kecil di superfisial.
-.2enomena rebound. =asokontriksi ang lama akan men ebabkan pembuluh darah ang kecil
mengalami dilatasi berlebihan, ang bisa mengakibatkan edema,inflamasi lanjut, dan kadang!
kadang pustulasi.6
SALEP 88
komposisiacidum salicylicum 60 mgacidum benzoicum 65 mg
sulfur praecipitatum 60 mgcamphora 30 mgmentholum 25 mgvaselin album ad 1000 mg
indikasi
untuk mengobati penyakit kulit seperti panu,kadas,kurap,kudis.dan kutu air
aturan pakai
oleskan 3 sehari secukupnya pada bagian yang luka dan gatal. sebelumnyadibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu
kontra indikasi
penderita yang hipersensitif terhadap komponen obat
efek samping
bila digunakan terus menerus dapat menimbulkan iritasi,dermatitis,urtikaria
peringatan dan perhatian
obat untuk pemakaian luar, tidak boleh untuk mata. hati!hati penggunaan "angka lama, menyebabkanhipersensitif, misalkan radang kulit. hentikanpemakaian "ika ter"adi iritasi.
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 7/23
#emeriksaan ini dilakukan pada pasien yang dicurigai menderita penyakit yang disebabkan atau berhubungan
dengan infeksi $amur, seperti %
• &inea• #itiriasis 'ersikolor (#anu)• *ermatitis +eboroik• dll
angkah pemeriksaan %
Pengambilan sampel
• -lat alat yang dibutuhkan %
! +kalpel
! #inset
! -lkohol 0/
! apas
! ertas adah yang bersih• ara pengambilan sampel %• 4ersihkan kulit yang akan dikerok dengan kapas alkohol 0/ untuk menghilangkan lemak, debu dan
kotoran lainnya.• eroklah bagian yang aktif dengan skalpel dengan arah dari atas keba ah (cara memegang skalpel harus
miring membentuk sudut 5 dera"at ke atas).• etakkan hasil kerokan kulit pada kertas atau adah
Pembuatan sediaan
• -lat alat yang dibutuhkan %
! aca ob"ek
! aca penutup
! ampu spiritus
!#inset
! eagen yaitu arutan 78 10/ untuk kulit dan kuku, arutan 78 20/ untuk rambut• ara pembuatan sediaan %• &eteskan 1!2 tetes larutan 78 10/ pada kaca ob"ek.• etakkan bahan yang akan diperiksa pada tetesan tersebut dengan menggunakan pinset yang sebelumnya
dibasahi dahulu dengan larutan 78 tersebut. emudian tutup dengan kaca penutup.• 4iarkan 915 menit atau dihangatkan diatas nyala api selama beberapa detik untuk mempercepat proses
lisis
Pemeriksaan
• -lat yang digunakan % :ikroskop•
ara #emeriksaan %• #eriksa sediaan diba ah mikroskop. :ula!mula dengan perbesaran ob"ektif 10 ; kemudian dengan
pembesaran 0 ; untuk mencari adanya hypha dan atau spora, akan tampak gambaran hifa dan spora tergantung
"amur yang menyebabkan penyakitnya, contohnya %
! terlihat gambaran hifa sebagai dua garis se"a"ar terbagi oleh sekat dan bercabang maupun spora berderet
(artrospora) pada &inea (*ermatofitosis)
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 8/23
! terlihat campuran hifa pendek dan spora spora bulat yang dapat berkelompok ( gambaran :eat ball and
spagheti) pada #itiriasis 'ersikolor (panu)
ead more% angkah angkah #emeriksaan 78 pada #asien terinfeksi$amur http% easthomas.blogspot.com 2010 10 langkah!langkah!pemeriksaan!koh!pada.html<i zz1a3ou 75h
Uji tempel (obat)Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Lihat juga: Tes Patch (terbatas elemen)
Uji tempel (obat)
Intervensi
MESH 9+9/-8
Eksim dapat diproduksi oleh faktor-faktor eksogen dan disebut sebagai dermatitis eksogen atau kontak. Ada dua
bentuk eksim kontak: iritasi dan alergi.Dermatitis iritan terjadi setelah paparan kronis terhadap iritasi ringan (misaln a
sabun, deterjen dalam lingkungan basah). !"en#u#i tangan! eksim adalah #ontoh dermatitis iritan diproduksi oleh
paparan kronis sabun dan deterjen karena jarang produk ini menghasilkan reaksi alergi. Dermatitis kontak alergi, di
sisi lain, adalah manifestasi dari reaksi alergi ang diperoleh untuk bahan kimia ang biasan a tidak menghasilkanefek iritan dan bera#un. $ejak dermatitis kontak alergi terjadi dalam persentase ke#il dari populasi, satu orang
mungkin menjadi satu-satun a ang terkena dampak dalam lingkungan, meskipun orang lain ang juga terkena
bahan kimia (s). Untuk mengembangkan reaksi alergi harus ada paparan sebelumn a (s) untuk bahan kimia ang
di#urigai (s). $emakin lama seseorang terkena beberapa bahan kimia ini, semakin besar kemungkinan menjadi
alergi, dan sekali orang menjadi alergi, paparan selanjutn a akan diikuti oleh lebih reaksi e#%ematous parah. Dalam
kasus dermatitis kontak alergi , konsentrasi tinggi atau paparan bahan kimia ang bukan pras arat untuk
menginduksi reaksi seperti haln a dengan dermatitis kontak iritan . Dengan kata lain, paparan kasual untuk kimia (s)
dapat #ukup untuk menimbulkan reaksi kulit jika Anda memiliki dermatitis kontak alergi. $ebuah tes patch adalah
metode ang digunakan untuk menentukan apakah suatu %at tertentu pen ebab
alergi peradangan pada kulit . $etiap indi&idu dengan eksim di#urigai dermatitis kontak alergi dan ' atau dermatitis
atopik dibutuhkan pengujian pat#h.
engujian pat#h ang membantu mengidentifikasi %at mungkin men ebabkan reaksi pada pasien. al ini
dimaksudkan untuk menghasilkan reaksi alergi lokal pada area ke#il punggung Anda di mana bahan kimia
dien#erkan ditanam. *ahan kimia ang termasuk dalam kit tes pat#h adalah pelanggar di sekitar + - persen dari
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 9/23
eksim kontak alergi dan termasuk bahan kimia hadir dalam logam (misaln a nikel), karet, kulit, pe/arna rambut,
formaldehida, lanolin, pe/angi, penga/et dan aditif lainn a.
"ekanisme
$ebuah tes pat#h bergantung pada prinsip reaksi hipersensiti&itas tipe 01 .
2angkah pertama untuk menjadi sensitisasi alergi. 3etika kulit terkena alergen, sel-sel antigen presentasi (A 4) -
juga dikenal sebagai sel 2angerhans atau our Dendriti# Dermal - memakan substansi (phago# to%e) dan istirahat itu
menjadi potongan ke#il. 0ni adalah di mana substansi diakui oleh sel-sel kekebalan di kulit. "ereka kemudian
menempatkan bagian-bagian dari substansi ke permukaan mereka (se#ara teknis memegang bagian dari molekul
pada permukaan dalam kompleks histokompatibilitas utama tipe dua (" 4-00). $etelah ini dilakukan A 4 bergerak
ke ba/ah sistem limfatik ke kelenjar getah bening di mana men ajikan ini bagian dari substansi (apa ang sekarang
kita sebut antigen) ke dalam sel kekebalan tertentu ang disebut 4D5 6 7-sel atau 7-helper sel 7-sel,. jika mengakui
substansi sebagai berbaha a, memperluas dalam jumlah dan mengirimkan lebih dari dirin a sendiri untuk kulit, di
lokasi pajanan antigen. 3etika kulit lagi terkena antigen, memori t-sel di kulit mengenali antigen dan menghasilkan
sitokin (sin al kimia/i) ang men ebabkan lebih 7-sel untuk bermigrasi dari pembuluh darah ini akan memulai
kaskade kompleks imun men ebabkan peradangan kulit, gatal dan ruam ang khas dari dermatitis kontak. $e#ara
umum, dibutuhkan 8 sampai 5 hari untuk respon dalam pengujian pat#h untuk mengembangkan.. 7es pat#h benar-
benar han a induksi dari dermatitis kontak di daerah ke#il.
"enarikn a, ukuran molekul ang diperlukan untuk diambil dan diakui adalah sepuluh kali ukuran dari molekul
terbesar ang dapat mele/ati kulit. 9leh karena itu, kemungkinan bah/a antigen (seperti ikel) ketika telah mele/atikulit, menggabungkan dengan sesuatu ang lain sebelum diakui.
0nterpretasi dari hasil
ara dokter kulit atau ahli alergi akan men elesaikan formulir rekaman pada janji kedua dan ketiga (biasan a 5+ dan
;8' < pemba#aan jam). asil untuk setiap lokasi pengujian di#atat. $atu sistem ang digunakan adalah sebagai
berikut:
egatif (-)
=eaksi iritan (0=)
$amar-samar ' tidak pasti (6'-)
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 10/23
2emahn a positif
(6)
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 11/23
ositif ang kuat (6
6)
=eaksi ekstrim (666)
=eaksi iritan termasuk miliaria (keringat ruam ), folikuler pustula dan membakar seperti reaksi. =eaksi pasti merujuk
ke area merah muda di ba/ah kamar uji. ositif lemah sedikit lebih tinggi merah muda atau merah plak , biasan a
dengan &esi#ulation ringan. ositif kuat >papulo&esi#les> dan reaksi ekstrim telah men ebar kemerahan, gatal parah
dan le#et atau borok .
=ele&ansi ditentukan oleh paparan alergen ang positif (s) dan dinilai sebagai ang pasti, mungkin, mungkin, masa
lalu atau tidak diketahui. Untuk alergen untuk memiliki rele&ansi ang pasti, produk pasien terkena harus diuji dan
juga bersikap positif di samping tes alergen. 3emungkinan akan digunakan untuk menggambarkan bahan alergen
ang positif dalam produk pasien menggunakan ( aitu ?uaternium-@ ang ter#antum dalam krim pelembab ang
digunakan pada situs dermatitis). 0nterpretasi hasil membutuhkan pengalaman ang #ukup dan pelatihan. $ebuah
tes pat#h positif (s), tidak mungkin menjelaskan masalah kulit hadir sejak tes han a menunjukkan bah/a indi&idu
menjadi alergi selama pertemuan dengan kimia (s) di beberapa titik dalam hidup mereka. =ele&ansi, karena itu,
harus ditetapkan dengan menentukan hubungan kasual antara tes positif (s) dan eksim. 3onfirmasi rele&ansi akan
terjadi setelah pasien telah menghindari paparan bahan kimia (s) dan setelah mereka telah memperhatikan bah/a
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 12/23
perbaikan atau pembersihan dermatitis Anda se#ara langsung berkaitan dengan penghindaran ini. asil ini biasan a
terjadi dalam /aktu empat sampai enam minggu setelah menghentikan paparan bahan kimia (s).
ika semua tes pat#h negatif, eksim mungkin bukan karena reaksi alergi terhadap suatu #onta#tant. al ini
dimungkinkan, bagaimanapun, bah/a Anda tidak diuji untuk kimia lainn a (s) ang dapat menghasilkan reaksi alergi
pada kesempatan langka. ika ke#urigaan ang tinggi meskipun pengujian pat#h ang negatif, pen elidikan lebih
lanjut mungkin diperlukan. al ini dapat dibahas dalam e&aluasi akhir dari prosedur tes pat#h.
Histopatologi adalah #abang biologi ang mempelajari kondisi dan fungsi jaringan dalam hubungann a
dengan pen akit . istopatologi sangat penting dalam kaitan dengan diagnosis pen akit karena salah satu
pertimbangan dalam penegakan diagnosis adalah melalui hasil pengamatan terhadap jaringan ang diduga
terganggu.
istopatologi dapat dilakukan dengan mengambil sampel jaringan (misaln a seperti dalam penentuan kanker
pa udara) atau dengan mengamati jaringan setelah kematian terjadi. Dengan membandingkan kondisi jaringan sehat
terhadap jaringan sampel dapat diketahui apakah suatu pen akit ang diduga benar-benar men erang atau tidak.
0lmu ini dipelajari dalam semua bidang patologi , baik manusia , he/an , maupun tumbuhan .
@. emeriksaan laboratorium ang dapat dilakukan :
0gE serum
0gE serum dapat diperiksa dengan metode E20$A. Ditemukan + B pada penderita dermatitis atopikmenunjukkan peningkatan kadar 0gE dalam serum terutama bila disertai gejala atopi ( alergi )
Eosinofil
3adar serum dapat ditemukan dalam serum penderita dermatitis atopik. *erbagai mediatore berperan sebagaikemoatraktan terhadap eosinofil untuk menuju ke tempat peradangan dan kemudian mengeluarkan berbagai%at antara lain "ajor *asi# rotein ("* ). eninggian kadar eosinofil dalam darah terutama pada "* .
7 C-a
3onsentrasi plasma 7 C-a meningkat pada penderita dermatitis atopik dibandingkan penderita asmabronkhial.
$el 7
2imfosit 7 di daerah tepi pada penderita dermatitis atopik mempun ai jumlah absolut ang normal atauberkurang. Dapat diperiksa dengan pemeriksaan imunofluouresensi terlihat aktifitas sel 7-helpermen ebabkan pelepasan sitokin ang berperan pada patogenesis dermatitis atopik.
Uji tusuk
ajanan alergen udara (@ kali konsentrasi) ang dipergunakan untuk tes intradermal ang dapat mema#u
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 13/23
terjadin a hasil positif.emeriksaan biakan dan resistensi kumanemeriksaan dilakukan bila ada infeksi sekunder untuk menentukan jenis mikroorganisme patogen serta
antibiotika ang sesuai. $ampel pemeriksaan diambil dari pus tempat lesi penderita.8. Dermatografisme utih
enggoresan pada kulit normal akan menimbulkan respon, akni : akan tampak garis merah di lokasi penggoresanselama @ menit, selanjutn a menn ebar ke daerah sekitar, kemudian timbul edema setelah beberapa menit.
amun, pada penderita atopik bereaksi lain, garis merah tidak disusul /arna kemerahan, tetapi timbul kepu#atandan tidak timbul edema.
. er#obaan Asetilkolin$untikan se#ara intrakutan solusio asetilkolin @' akan men ebabkan hiperemia pada orang normal. ada orangDermatitis Atopik. akan timbul &asokontriksi, terlihat kepu#atan selama @ jam.
5. er#obaan istaminika histamin fosfat disuntikkan pada lesi penderita Dermatitis Atopik. eritema akan berkurang, jika disuntikkan
parenteral, tampak eritema bertambah pada kulit ang normal.
LABORATORIUM KLINIK: PEMERIKSAAN DARAH (BLOOD ANALYSIS)
PENGAMBILAN SPESIMEN
Alat: pipet, spuit, la !et, t"u# i$uet, %apas al%"&"l '
*a+a&: te#tutup, e#si&, %e#i -, e#la el
.a#a pe -a/ ila :
De0asa: u1u - 1a#i te -a&, /a is
A a%: tu/it, i u 1a#i %a%i a- pi --i#
Da#a& 2e a: 2e a !u iti
A ti%"a-ula :
EDTA (Et&3le e Dia/i e Tet#a A!etate) 4 56 /-7/l
La#uta O8alat 4 ,9 /l7/l +a#a&
PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN METODE SAHLI
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 14/23
P#i sip: H 4 asa/ &e/ati ("le& H.l) 4 0a# a as &e/ati +i a +i -%a +e -asta +a#t
Tu1ua : /e etap%a %a+a# H +l/ +a#a&
Rea-e : la# H.l ,5N, a$ua+est
Alat:
Gelas e#0a# a s - sta +a#t
Ta u - &e/"/ete#
Pe -a+u% +a#i -elas
Pipet Sa&li, pipet Pasteu#
Ke#tas sa#i -
.a#a pe/e#i%saa :
Ta &e/"/ete# +iisi la# H.l ,5N 4 sa/pai ta +a 9
Hisap +a#a& %apile# + - pipet Sa&li s/pi ta +a 9 l
Hapus %ele i&a +a#a& + - %e#tas tisu
Masu%a +a#a& %e+ala/ ta u - &e/"/ete#
Bilas +a#a& +e -a la#uta H.l +i+l/ ta u -
.a#a pe/e#i%saa :
Tu --u ; /e it 4 pe/ e tu%a as< He/ati
Ta/ a& a$ua+est 4 sa/pai 0a# a sa/a +e -a sta +a#t 4 a!a +ala/ -#7+l
Nilai N"#/al:
La%i=la%i: 5> ? 5@ -#7+l
*a ita : 59 ? 5 -#7+l
PEMERIKSAAN HITUNG LEUKOSIT
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 15/23
P#i sip: +a#a& +ie !e#%a +a +i!at +e -a la#uta Tu#% 4 lalu +i&itu - 1u/la&leu%"sit +ala/ 2"lu/e te#te tu
Tu1ua : /e -&itu - 1u/la& le%"sit +ala/ +a#a&
Alat 3- +i-u a%a :
Pipet leu%"sit
Ka/a# &itu - (I/p#"2e+ Neu aue#)
Mi%#"s%"p
."u te# tall3
Rea-e : La#uta Tu#%
.a#a pe/e#i%saa :
Hisap +a#a& EDTA + - pipet le%"sit 4 sa/pai ta +a ,;
Hapus %ele i&a +a#a& + - %e#tas tisu
Hisap la#< Tu#% sa/pai ta +a 55
K"!"% +a#a& +a la#uta 9 ? C /e it
Bua - la# C ? > tetes 4 /asu%a %e+ala/ %a/a# &itu -
Hitu - leu%"sit +e -a /i%#"s!"p 4 lap 5,C,', 4 &asil 8 ;
Nilai N"#/al: ;< ? 5 < 7 //C
PEMERIKSAAN HITUNG ERITROSIT
P#i sip: +a#a& +ie !e#%a +a +i!at +e -a la#uta Ha3e/ 4 lalu +i&itu - 1u/la&e#it#"sit +ala/ 2"lu/e te#te tu
Tu1ua : /e -&itu - 1u/la& e#it#"sit +ala/ +a#a&
Alat 3- +i-u a%a :
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 16/23
Pipet e#it#"sit
Ka/a# &itu - (I/p#"2e+ Neu aue#)
Mi%#"s%"p
."u te# tall3
Rea-e : La#uta Ha3e/
.a#a pe/e#i%saa :
Hisap +a#a& EDTA + - pipet e#it#"sit 4 sa/pai ta +a ,;
Hapus %ele i&a +a#a& + - %e#tas tisu
Hisap la#< Ha3e/ sa/pai ta +a 5 5
K"!"% +a#a& +a la#uta 9 ? C /e it
Bua - la# C ? > tetes 4 /asu%a %e+ala/ %a/a# &itu -
Hitu - leu%"sit +e -a /i%#"s!"p 4 lap A, B, ., D +a E 4 &asil 8 5 <
Nilai N"#/al:
P#ia : >,; ? ;,; 1uta7 //C
*a ita : > ? ; 1uta7 //C
PEMERIKSAAN HITUNG TROMBOSIT
P#i sip: +a#a& +ie !e#%a +a +i!at +e -a la#uta Rees E!&e# 4 lalu +i&itu - 1u/la& t#"/ "sit +ala/ 2"lu/e te#te tu
Tu1ua : /e -&itu - 1u/la& t#"/ "sit +ala/ +a#a&
Alat 3- +i-u a%a :
Pipet e#it#"sit
Ka/a# &itu - (I/p#"2e+ Neu aue#)
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 17/23
Mi%#"s%"p
."u te# tall3
Rea-e : La#uta Rees E!%e#
.a#a pe/e#i%saa :
Hisap +a#a& EDTA + - pipet le%"sit 4 sa/pai ta +a ,;
Hapus %ele i&a +a#a& + - %e#tas tisu
Hisap la#< Rees E!&e# sa/pai ta +a 5 5
K"!"% +a#a& +a la#uta 9 ? C /e it
Bua - la# C ? > tetes 4 /asu%a %e+ala/ %a/a# &itu -
Hitu - t#"/ "sit +e -a /i%#"s!"p 4 lap 5,C,', 4 &asil 8 ;
Nilai N"#/al: 5; < ? > < 7 //C
PEMERIKSAAN LA U ENDAP DARAH (LED)
P#i sip (.a#a *este#-#e ) 4+a#a& EDTA +i+ia/%a +l/ 0a%tu te#te tu, /a%a sel sel+a#a& a%a /e -e +ap
Tu1ua : U tu% /e -eta&ui %e!epata e#it#"sit /e -e +ap +ala/ 0a%tu te#te tu
Alat 3a - +i-u a%a :
Ta u - *este#-#e
Ra% *este#-#e
Pe -&isap
Pe !atat 0a%tu
Pipet e#s%ala
Spuit ;!!
B"t"l %e!il
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 18/23
Rea-e : Nat#iu/ sit#at C,@
.a#a Pe/e#i%saa :
Se+ia%a "t"l 3a - tela& +i e#i ,>!! Na Sit#at C,@
Hisap +a#a& 2e a 5, !! +a /asu%a %e+ala/ "t"l 3- tela& +iisi Na sit#at C,@
.a/pu# ai%= ai%
Hisap !a/pu#a ts %e+l/ ta *este#-#e 4 sa/pai ta +a
Bia#%a pipet te-a% lu#us +ala/ #a% *este#-#e
Ba!a ti --i 3a plas/a sela/a 5 +a 9 1a/
Nilai N"#/al
La%i=la%i : ? 5 //71a/
*a ita : ? 9 //71a/
PEMERIKSAAN HITUNG ENIS LEUKOSIT
P#i sip: te#+apat pe# e+aa +a3a se#ap te#&a+ap Fat asa/
Tu1ua : /e -&itu - 1u/la& tiap=tiap 1e is leu%"sit +ala/ +a#a&
Alat 3a - +i-u a%a :
Mi%#"s%"p
O 3e% -lass
La !et ste#il
Pe !atat 0a%tu
Ra% pe -e!ata
Ra% pe -e#i -
Mi 3a% i/e#si
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 19/23
Ka!a pe --ese#
Pi sil %a!a
Rea-e :
La#uta *#i-&t
La#uta u e# pH ,>
.a#a Pe/e#i%saa
Buat &apusa +a#a& tepi
.at &apusa +e -a la#< *#i-&t 4 9 /e it
Tetesi +e -a la# u e# sa/a a 3a% 4 sela/a ; /e it
Si#a/ +e -a a$ua+est
Ke#i -%a +a a!a +e -a /i%#"s%"p
Ha#-a N"#/al:
E"si " l : 5 ? C
Bas" l : ? 5
Bata - : 9 ?
Se-/e : ; ? '
Li/ "sit : 9 ? >
M" "sit : 9 ? @
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO
P#i sip: a-luti asi sel +a#a& /e#a& +e -a a ti se#u/ te#te tu
Tu1ua : u tu% /e -eta&ui -"l" -a +a#a& sese"#a -
Alat 3a - +ipe#lu%a :
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 20/23
O 3e% -lass
La !et
Kapas al%"&"l
Rea-e :
Se#u/ a ti A, Se#u/ a ti B, Se#u/ a ti AB
.a#a Pe/e#i%saa :
Ta#u& pa+a /asi -=/asi - " 3e% -lass se#u/ a ti A, B +a AB
Tetesi se#u/ +e -a +a#a& +a a+u%
Li&at pe --u/pala 3a - te#1a+i
Hasil:GOL< DARAH ANTI A ANTI BA J =B = JAB J JO = =
*AKTU PERDARAHAN(BLEEDING TIME)
P#i sip :
Iala& pe/e#i%saa te#&a+ap u -si pe/ ulu& +a#a& (%apila#ia) 1u/la& +a u -sit#"/ "sit (e%st#i si% a%t"#)
.a#a Pe/e#i%saa
.upi - teli -a +itusu% pi set 4 +i&itu - sa/pai +a#a& e#&e ti
Ha#-a N"#/al : 5 ? ' /e it
*AKTU PEMBEKUAN(.LOTING TIME)
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 21/23
P#i sip :
De -a pe/e#i%saa 0a%tu pe/ e%ua +apat +ili&at a+a 3a %elai a 7 %e%u#a -a+a#i a%t"# i t#i si%
.a#a pe/e#i%saa
Da#a& +i/asu%a ta u - #ea%si 4 +i&itu - 0a%tu 3a sa/pai e%u
Ha#-a N"#/al : ; ? 5; /e it
PEMERIKSAAN PAPANI.OLAOU SMEAR
P#i sip :
Me +ete%si a+a 3a sel sel -a as pa+a &apusa se%#et 2a-i a 7 se#2i%
.a#a Pe/e#i%saa :
P8 ti+a% "le& i#i-asi 2a-i a, /e/asu%a " at pe#2a-i a, ti+a% !"itus 9> ? >@ 1a/se elu/ 3a
Pe/e#i%saa +ila%u%a +ia ta#a 0a%tu /e s +e -a p"sisi lit"t"/i
De -a spe%ulu/, a/ il pe#/u%aa se#2i% +e -a spatula 4 a&a +i %sasi +l/" 3e% -lass
Hasil:
Kelas 5: ti+a% a+a sel atipi%al7a "#/al
Kelas 9: sel atipi%al, ti+a% te# u%ti /ali- a
Kelas C: +u-aa , tp t+% +isi/pul%a /ali- a
Kelas >: +u-aa %uat /ali- a
Kelas ;: %esi/pula /ali- a
PEMERIKSAAN AMUR
P#i sip :
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 22/23
La#uta KOH 5 atau 9 a%a /elisis%a %ulit, #a/ ut, %u%u se&i --a ila/e -a +u - 1a/u# a%a te#li&at a+a 3a H3p&a atau sp"#a
.a#a pe/e#i%saa : +ili&at +i a0a& /i%#"s%"p
PEMERIKSAAN SEREBRO SPINAL
.ai#a se#e #" spi al +ipe#"le& +a#i lu/ al pu -si pa+a #ua - a ta# lu/ al LC=>atau L>=;<
Te%a a pe#ta/a +iu%u#, %e/u+ia !ai#a +iaspi#asi +a +i/asu%a +ala/ ta u -pe/e#i%saa 3a - ste#il<
Data a alisa !ai#a spi al sa -at pe ti - +ala/ /e +ia- "sa pe 3a%it /e+ullaspi alis +a "ta%
"lu/e :
Ba3i : > ? /l
A a% : @ ? 59 /l
De0asa : 5 ? 5 /l
S el Da#a&Puti& 7 //C Me#a& 7 //C
Ne" atus <5; <;A a% <5 <5De0asa <; <5
.&l"#i+a :
Ne" atus : 5 @ ? 599 //"l 7 l
De0asa : 559 ? 5C //"l 7 l
Glu%"sa :
Ne" atus : 5<5 ? 9<9 //"l 7 l
Ba3i7a a% : C< ? ;< //"l 7 l
7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal
http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 23/23
De0asa : 9<@ ? ><> //"l 7 l
P#"tei T"tal : 5; ? >; /- 7 5 /l
Al u/i : ;9
Alp&a 5 -l" uli : ;
Alp&a 9 -l" uli : 5>
Beta -l" uli : 5
Ga//a -l" uli : 5
RE ERENSI
Ha#pe#, R"+0ell, Ma3es, 5 '', Re2ie0 " P&3si"l"-i!al .&e/ist#3
."l 3, 5 9, Ri -%asa Bi"%i/ia Ha#pe#, Ali& Ba&asa: A+1i D&a#/a, a%a#ta, EG.
*i#a&a+i%usu/a&, 5 @;, Meta "lis/e E e#-i, Ka# "&i+#at +a Lipi+, Ba +u -, ITB
Ha#1asas/ita, 5 , I%&tisa# Bi"%i/ia Dasa# B, a%a#ta, KUI
T"&a, 9 5, Bi"%i/ia, Meta "lis/e Bi"/"le%ul, Ba +u -, Al a eta
P"e+1ia+i, Sup#i3a ti, 9 ', Das#=Dasa# Bi"%i/ia, Ba +u -, UI P#ess