23
Mekanisme Kerja Kortikosteroid To pikal Kort ik oste roid be kerj a de ngan mempengar uhi ke cepa ta n si nt es is pr ot ei n. Mole kulh or mo n me ma suki ja ri ngan me la lui me mbran pl as ma secara di fusi pa si f di  jaringantarget, kemudian bereaksi dengan reseptor steroid. Kompleks ini mengalami  perubahanbentuk, lalu bergerak menuju nukleus dan berikatan dengan kromatin. Ikatan ini mensti mul asi tra nskrip si RNA dan sin tes is protei n spe si fik . Induks i sin tes is protei n inimerupakan perantara efek fisiologis steroid. Efek katabolik d ari kortikosteroid bisadilihat pada kul it sebagai gambar an das ar dan sep anj ang pen embu han luka . Kon sepnab erg una unt uk memisahkan efek ke dalam sel atau struktur!struktur angbertanggungja"ab pada gambaran kli nis # ker ati nos ik $at ropi epi dermal, re! epi tal isa sil ambat% , produksi fib rol ast mengur angi kolagen dan bahan dasar $atropi dermal, striae%,efek &askuler kebanakan berhubungan dengan  jaringan konektif &askuler$telangiektasis, purpura%, dan kerusakan angiogenesis $pembentukan  jaringan granulasiang lambat%. Khasiat glukokortikoid adalah sebagai anti radang setempat, anti!proliferatif, dan imunosupresif. Melalui proses penetrasi, glukokortikoid masuk ke dalaminti sel!sel lesi, berikatan dengan kromatin gen tertentu, sehingga akti&itas sel!sel tersebutmengalami  perubahan. 'el!sel ini dapat menghasilkan protein baru ang dapatmembentuk atau menggantikan sel!sel ang tidak berfun gsi, menghambat mitosis $anti !prol iferatif%, berga ntung  pada jenis dan stadium proses radang. (lukokotikoid juga dapa tmengadakan stabilisasi membran lisosom, sehingga en)im!en)im ang dapat merusakjaringan tidak dikeluarkan. (luko kortiko id topikal ad alah obat ang paling ban ak dan tersering dipakai .(l ukok ort ikoid dapat menekan limfos it! limfos it ter tent u ang mer angsang proses radang.Ada beberapa faktor ang menguntungkan pemakaianna aitu * +.alam konsentrasi relatif rendah dapat tercapai efek anti radang ang cukup memadai. -.ila pilihan glukokortikoid tepat, pemakaianna dapat dikatakan aman. /.0arang terjadi dermatitis kontak alergik maupun toksik. 1.anak kemasan ang dapat dipilih * krem, salep, semprot $spra%, gel, losion, salep berlemak $fatt ointment%. 1

Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

Embed Size (px)

Citation preview

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 1/23

Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

Kortikosteroid bekerja dengan mempengaruhi kecepatan sintesis protein.

Molekulhormon memasuki jaringan melalui membran plasma secara difusi pasif di

jaringantarget, kemudian bereaksi dengan reseptor steroid. Kompleks ini mengalami

perubahanbentuk, lalu bergerak menuju nukleus dan berikatan dengan kromatin. Ikatan

inimenstimulasi transkripsi RNA dan sintesis protein spesifik. Induksi sintesis protein

inimerupakan perantara efek fisiologis steroid. Efek katabolik dari kortikosteroid bisadilihat pada

kulit sebagai gambaran dasar dan sepanjang pen embuhan luka. Konsepn aberguna untuk

memisahkan efek ke dalam sel atau struktur!struktur angbertanggungja"ab pada gambaran

klinis # keratinosik $atropi epidermal, re!epitalisasilambat%, produksi fibrolast mengurangi

kolagen dan bahan dasar $atropi dermal, striae%,efek &askuler keban akan berhubungan dengan

jaringan konektif &askuler$telangiektasis, purpura%, dan kerusakan angiogenesis $pembentukan

jaringan granulasi ang lambat%. Khasiat glukokortikoid adalah sebagai anti radang setempat,

anti!proliferatif, dan imunosupresif. Melalui proses penetrasi, glukokortikoid masuk ke dalaminti

sel!sel lesi, berikatan dengan kromatin gen tertentu, sehingga akti&itas sel!sel tersebutmengalami

perubahan. 'el!sel ini dapat menghasilkan protein baru ang dapatmembentuk atau

menggantikan sel!sel ang tidak berfungsi, menghambat mitosis $anti!proliferatif%, bergantung pada jenis dan stadium proses radang. (lukokotikoid juga dapatmengadakan stabilisasi membran

lisosom, sehingga en)im!en)im ang dapat merusakjaringan tidak dikeluarkan.

(lukokortikoid topikal adalah obat ang paling ban ak dan tersering

dipakai.(lukokortikoid dapat menekan limfosit!limfosit tertentu ang merangsang proses

radang.Ada beberapa faktor ang menguntungkan pemakaiann a aitu *+. alam konsentrasi relatif rendah dapat tercapai efek anti radang ang cukup

memadai.

-. ila pilihan glukokortikoid tepat, pemakaiann a dapat dikatakan aman.

/.0arang terjadi dermatitis kontak alergik maupun toksik.1. an ak kemasan ang dapat dipilih * krem, salep, semprot $spra %, gel, losion,salep berlemak $fatt ointment%.1

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 2/23

Kortikosteroid mengurangi akses dari sejumlah limfosit ke daerah inflamasi didaerah

ang menghasilkan &asokontriksi. 2agositosis dan stabilisasi membran lisosom ang menurun

diakibatkan ketidakmampuan dari sel!sel efektor untuk degranulasi danmelepaskan sejumlah

mediator inflamasi dan juga faktor ang berhubungan dengan efekanti!inflamasi kortikosteroid.

Meskipun demikian, harus digaris ba"ahi di sini bah"akhasiat utama anti radang bersifat

menghambat * tanda!tanda radang untuk sementaradiredakan. 3erlu diingat bah"a pen ebabn a

tidak diberantas, maka bila pengobatandihentikan, pen akit akan kambuh.

Efektifitas kortikosteroid topikal bergantung pada jenis kortikosteroid danpenetrasi.

3otensi kortikosteroid ditentukan berdasarkan kemampuan men ebabkan&asokontriksi pada kulit

he"an percobaan dan pada manusia. 0elas ada hubungan denganstruktur kimia"i. Kortison,

misaln a, tidak berkhasiat secara topikal, karena kortison didalam tubuh mengalami transformasi

menjadi dihidrokortison, sedangkan di kulit tidakmenjadi proses itu. 4idrokortison efektif secara

topikal mulai konsentrasi +5. 'ejaktahun +678, molekul hidrokortison ban ak mengalami

perubahan. 3ada umumn amolekul hidrokortison ang mengandung fluor digolongkan

kortikosteroid poten.3enetrasi perkutan lebih baik apabila ang dipakai adalah &ehikulum ang

bersifattertutup. i antara jenis kemasan ang tersedia aitu krem, gel, lotion, salep,

fatt ointment $paling baik penetrasin a%. Kortikosteroid han a sedikit diabsorpsi

setelahpemberian pada kulit normal, misaln a, kira!kira +5 dari dosis larutan hidrokortison ang

diberikan pada lengan ba"ah &entral diabsorpsi. ibandingkan absorpsi di daerahlengan ba"ah,

hidrokortison diabsorpsi 9,+1 kali ang melalui daerah telapak kaki, 9,8/kali ang melalui

daerah telapak tangan, /,7 kali ang melalui tengkorak kepala, : kali ang melalui dahi, 6 kali

melalui &ul&a, dan 1- kali melalui kulit scrotum. 3enetrasiditingkatkan beberapa kali pada

daerah kulit ang terinfeksi dermatitis atopik # dan padapen akit eksfoliatif berat, seperti

psoriasis eritodermik, tampakn a sedikit sa"ar untukpenetrasi.'ecara keseluruhan, kortikosteroid topikal berhubungan dengan empat hal aitu *

+. &asokontriksi,

-. efek anti!proliferasi,

/. immunosupresan, dan

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 3/23

71. efek anti!inflamasi.

'teroid topikal men ebabkan &asokontriksi pembuluh darah di bagian superfisialdermis,

ang akan mengurangi eritema. Kemampuan untuk men ebabkan &asokontriksiini biasan a

berhubungan dengan potensi anti!inflamasi, dan biasan a &asokontriksi inidigunakan sebagai

suatu tanda untuk mengetahui akti&itas klinik dari suatu agen.$:,8,++%Efek anti!proliferatif

kortikosteroid topikal diperantarai dengan inhibisi dari sintesis danmitosis NA. Kontrol dan

proliferasi seluler merupakan suatu proses kompleks angterdiri dari penurunan dari pengaruh

stimulasi ang telah dinetralisir oleh berbagai faktorinhibitor. 3roses!proses ini mungkin

dipengaruhi oleh kortikosteroid. (lukokortikoid jugadapat mengadakan stabilisasi membran

lisosom, sehingga en)im!en)im ang dapatmerusak jaringan tidak dikeluarkan.Efekti&itas kortisteroid bisa akibat dari sifat immunosupresifn a. Mekanisme ang

terlibat dalam efek ini kurang diketahui. eberapa studi menunjukkan bah"akortikosteroid bisa

men ebabkan pengurangan sel mast pada kulit. 4al ini bisamenjelaskan penggunaan

kortikosteroid topikal pada terapi urtikaria pigmentosa.$/,:,8%Mekanisme sebenarn a dari efek

anti!inflamasi sangat kompleks dan kurang dimengerti. iperca ai bah"a kortikosteroid

menggunakan efek anti!inflamasin a denganmenghibisi pembentukan prostaglandin dan deri&at

lain pada jalur asam arakidonik.Mekanisme lain ang turut memberikan efek anti!inflamasi

kortikosteroid adalahmenghibisi proses fagositosis dan menstabilisasi membran lisosom dari sel!

selfagosit.$/,8,+9%3enggunaan Kortikosteroid Topikal i idang ermatologi

Kortikosteroid topikal dengan potensi kuat belum tentu merupakan obat pilihanuntuk

suatu pen akit kulit. 3erlu diperhatikan bah"a kortikosteroid topikal bersifatpaliatif dan supresif

terhadap pen akit kulit dan bukan merupakan pengobatankausal.$1,+9%.

ermatosis ang responsif dengan kortikosteroid topikal adalah psoriasis,dermatitis atopik, dermatitis kontak, dermatitis seboroik, neurodermatitis sirkumskripta,dermatitis numularis, dermatitis statis, dermatitis &enenata, dermatitis intertriginosa, dandermatitis solaris $fotodermatitis%. $1,+9%.

3ada dermatitis atopik ang pen ebabn a belum diketahui, kortikosteroid dipakaidengan

harapan agar remisi lebih cepat terjadi.$++% ermatosis ang kurang responsifialah lupus

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 4/23

erimatousus diskoid, psoriasis di telapak tangan dan kaki, nekrobiosislipiodika diabetikorum,

&itiligo, granuloma anulare, sarkoidosis, liken planus, pemfigoid,eksantema fikstum.$1%

3ada umumn a dipilih kortikosteroid topikal ang sesuai, aman, efek sampingsedikit

dan harga murah # disamping itu ada beberapa faktor ang perlu dipertimbangkan, aitu jenis

pen akit kulit, jenis &ehikulum, kondisi pen akit, aitu stadium pen akit, luas; tidakn a lesi,

dalam ; dangkaln a lesi, dan lokalisasi lesi. 3erlu juga dipertimbangkanumur penderita.$1,+9%

3ada umumn a dianjurkan pemakaian salep -!/ kali per hari sampai pen akittersebut

sembuh. 3erlu dipertimbangkan adan a gejala takifilaksis. Takifilaksis adalahmenurunn a

respons kulit terhadap glukokortikoid karena pemberian obat ang berulang!ulang # berupa

toleransi akut ang berarti efek &asokontriksin a akan menghilang, setelahdiistirahatkan

beberapa hari efek &asokontriksi akan timbul kembali dan akan menghilanglagi bila pengolesan

obat tetap dilanjutkan.$1%Ada beberapa cara pemakaian dari kortikosteroid topikal, akni * $1,7,++%+.3emakaian kortikosteroid topikal poten tidak dibenarkan pada ba i dan anak.

-.3emakaian kortikosteroid poten orang de"asa han a 19 gram per minggu,sebaikn a jangan lebih

lama dari - minggu. ila lesi sudah membaik, pilihlahsalah satu dari golongan sedang dan bila

perlu diteruskan denganhidrokortison asetat +5.

/. 0angan men angka bah"a kortikosteroid topikal adalah obat mujarab$panacea% untuk semua

dermatosis. Apabila diagnosis suatu dermatosis tidakjelas, jangan pakai kortikosteroid poten

karena hal ini dapat mengaburkanruam khas suatu dermatosis. Tinea dan scabies incognito

adalah tinea danscabies dengan gambaran klinik tidak khas disebabkan pemakaiankortikosteroid.

Kortikosteroid topikal tidak seharusn a dipakai se"aktu hamil kecuali din atakanperlu

atau sesuai oleh dokter untuk "anita ang hamil. 3ercobaan pada he"anmenunjukkan

penggunaan kortikosteroid pada kulit he"an hamil akan men ebabkanabnormalitas pada

pertumbuhan fetus. 3ercobaan pada he"an tidak ada kaitan denganefek pada manusia, tetapi

mungkin ada sedikit resiko apabila steroid ang mencukupi diabsorbsi di kulit memasuki aliran

darah "anita hamil. <leh karena itu, penggunaankortikosteroid topikal pada "aktu hamil harus

dihindari kecuali mendapat nasehat daridokter untuk menggunakann a. egitu juga pada "aktu

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 5/23

men usui, penggunaankortikosteroid topikal harus dihindari dan diperhatikan.$+% Kortikosteroid

juga hati!hatidigunakan pada anak!anak Efek 'ampingEfek samping dapat terjadi apabila * $1,8,6,+9,++,+-%+.3enggunaan kortikosteroid topikal ang lama dan berlebihan.-.3enggunaan kortikosteroid topikal dengan potensi kuat atau sangat kuat atau

penggunaan sangat oklusif.

Efek samping ang tidak diinginkan adalah berhubungan dengan sifatpotensiasin a,

tetapi belum dibuktikan kemungkinan efek samping ang terpisah daripotensi, kecuali mungkin

merujuk kepada supresi dari adrenokortikal sistemik. enganini efek samping han a bisa

dielakkan sama ada dengan bergantung pada steroid anglebih lemah atau mengetahui dengan

pasti tentang cara penggunaan, kapan, dan dimanaharus digunakan jika menggunakan ang lebih

paten.$+/%

'ecara umum efek samping dari kortikosteroid topikal termasuk atrofi, striaeatrofise,

telangiektasis, purpura, dermatosis akneformis, hipertrikosis setempat,hipopigmentasi, dermatitis

peroral.$1,8,6,+9,++,+-%eberapa penulis membagi efek samping kortikosteroid kepada beberapa tingkataitu * $++,+-,+/,+7%

Efek EpidermalIni termasuk *

+.3enipisan epidermal ang disertai dengan peningkatan akti&itas kinetik dermal,suatu penurunan

ketebalan rata!rata lapisan keratosit, dengan pendataran darikon&ulsi dermo!epidermal. Efek ini

bisa dicegah dengan penggunaan tretinointopikal secara konkomitan.-.Inhibisi dari melanosit, suatu keadaan seperti &itiligo, telah ditemukan.Komplikasi ini muncul pada keadaan oklusi steroid atau injeksi steroid intrakutan.Efek ermal

Terjadi penurunan sintesis kolagen dan pengurangan pada substansi dasar.

Inimen ebabkan terbentukn a striae dan keadaan &askulator dermal ang lemah

akanmen ebabkan mudah ruptur jika terjadi trauma atau terpotong. 3endarahan intradermal ang

terjadi akan men ebar dengan cepat untuk menghasilkan suatu blot hemorrhage. Ininantin a

akan terserap dan membentuk jaringan parut stelata, ang terlihat seperti usiakulit prematur.Efek =askular Efek ini termasuk *

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 6/23

+.=asodilatasi ang terfiksasi. Kortikosteroid pada a"aln a men ebabkan&asokontriksi pada pembuluh darah ang kecil di superfisial.

-.2enomena rebound. =asokontriksi ang lama akan men ebabkan pembuluh darah ang kecil

mengalami dilatasi berlebihan, ang bisa mengakibatkan edema,inflamasi lanjut, dan kadang!

kadang pustulasi.6

SALEP 88

komposisiacidum salicylicum 60 mgacidum benzoicum 65 mg

sulfur praecipitatum 60 mgcamphora 30 mgmentholum 25 mgvaselin album ad 1000 mg

indikasi

untuk mengobati penyakit kulit seperti panu,kadas,kurap,kudis.dan kutu air

aturan pakai

oleskan 3 sehari secukupnya pada bagian yang luka dan gatal. sebelumnyadibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu

kontra indikasi

penderita yang hipersensitif terhadap komponen obat

efek samping

bila digunakan terus menerus dapat menimbulkan iritasi,dermatitis,urtikaria

peringatan dan perhatian

obat untuk pemakaian luar, tidak boleh untuk mata. hati!hati penggunaan "angka lama, menyebabkanhipersensitif, misalkan radang kulit. hentikanpemakaian "ika ter"adi iritasi.

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 7/23

#emeriksaan ini dilakukan pada pasien yang dicurigai menderita penyakit yang disebabkan atau berhubungan

dengan infeksi $amur, seperti %

• &inea• #itiriasis 'ersikolor (#anu)• *ermatitis +eboroik• dll

angkah pemeriksaan %

Pengambilan sampel

• -lat alat yang dibutuhkan %

! +kalpel

! #inset

! -lkohol 0/

! apas

! ertas adah yang bersih• ara pengambilan sampel %• 4ersihkan kulit yang akan dikerok dengan kapas alkohol 0/ untuk menghilangkan lemak, debu dan

kotoran lainnya.• eroklah bagian yang aktif dengan skalpel dengan arah dari atas keba ah (cara memegang skalpel harus

miring membentuk sudut 5 dera"at ke atas).• etakkan hasil kerokan kulit pada kertas atau adah

Pembuatan sediaan

• -lat alat yang dibutuhkan %

! aca ob"ek

! aca penutup

! ampu spiritus

!#inset

! eagen yaitu arutan 78 10/ untuk kulit dan kuku, arutan 78 20/ untuk rambut• ara pembuatan sediaan %• &eteskan 1!2 tetes larutan 78 10/ pada kaca ob"ek.• etakkan bahan yang akan diperiksa pada tetesan tersebut dengan menggunakan pinset yang sebelumnya

dibasahi dahulu dengan larutan 78 tersebut. emudian tutup dengan kaca penutup.• 4iarkan 915 menit atau dihangatkan diatas nyala api selama beberapa detik untuk mempercepat proses

lisis

Pemeriksaan

• -lat yang digunakan % :ikroskop•

ara #emeriksaan %• #eriksa sediaan diba ah mikroskop. :ula!mula dengan perbesaran ob"ektif 10 ; kemudian dengan

pembesaran 0 ; untuk mencari adanya hypha dan atau spora, akan tampak gambaran hifa dan spora tergantung

"amur yang menyebabkan penyakitnya, contohnya %

! terlihat gambaran hifa sebagai dua garis se"a"ar terbagi oleh sekat dan bercabang maupun spora berderet

(artrospora) pada &inea (*ermatofitosis)

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 8/23

! terlihat campuran hifa pendek dan spora spora bulat yang dapat berkelompok ( gambaran :eat ball and

spagheti) pada #itiriasis 'ersikolor (panu)

ead more% angkah angkah #emeriksaan 78 pada #asien terinfeksi$amur http% easthomas.blogspot.com 2010 10 langkah!langkah!pemeriksaan!koh!pada.html<i zz1a3ou 75h

Uji tempel (obat)Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Lihat juga: Tes Patch (terbatas elemen)

Uji tempel (obat)

Intervensi

MESH 9+9/-8

Eksim dapat diproduksi oleh faktor-faktor eksogen dan disebut sebagai dermatitis eksogen atau kontak. Ada dua

bentuk eksim kontak: iritasi dan alergi.Dermatitis iritan terjadi setelah paparan kronis terhadap iritasi ringan (misaln a

sabun, deterjen dalam lingkungan basah). !"en#u#i tangan! eksim adalah #ontoh dermatitis iritan diproduksi oleh

paparan kronis sabun dan deterjen karena jarang produk ini menghasilkan reaksi alergi. Dermatitis kontak alergi, di

sisi lain, adalah manifestasi dari reaksi alergi ang diperoleh untuk bahan kimia ang biasan a tidak menghasilkanefek iritan dan bera#un. $ejak dermatitis kontak alergi terjadi dalam persentase ke#il dari populasi, satu orang

mungkin menjadi satu-satun a ang terkena dampak dalam lingkungan, meskipun orang lain ang juga terkena

bahan kimia (s). Untuk mengembangkan reaksi alergi harus ada paparan sebelumn a (s) untuk bahan kimia ang

di#urigai (s). $emakin lama seseorang terkena beberapa bahan kimia ini, semakin besar kemungkinan menjadi

alergi, dan sekali orang menjadi alergi, paparan selanjutn a akan diikuti oleh lebih reaksi e#%ematous parah. Dalam

kasus dermatitis kontak alergi , konsentrasi tinggi atau paparan bahan kimia ang bukan pras arat untuk

menginduksi reaksi seperti haln a dengan dermatitis kontak iritan . Dengan kata lain, paparan kasual untuk kimia (s)

dapat #ukup untuk menimbulkan reaksi kulit jika Anda memiliki dermatitis kontak alergi. $ebuah tes patch adalah

metode ang digunakan untuk menentukan apakah suatu %at tertentu pen ebab

alergi peradangan pada kulit . $etiap indi&idu dengan eksim di#urigai dermatitis kontak alergi dan ' atau dermatitis

atopik dibutuhkan pengujian pat#h.

engujian pat#h ang membantu mengidentifikasi %at mungkin men ebabkan reaksi pada pasien. al ini

dimaksudkan untuk menghasilkan reaksi alergi lokal pada area ke#il punggung Anda di mana bahan kimia

dien#erkan ditanam. *ahan kimia ang termasuk dalam kit tes pat#h adalah pelanggar di sekitar + - persen dari

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 9/23

eksim kontak alergi dan termasuk bahan kimia hadir dalam logam (misaln a nikel), karet, kulit, pe/arna rambut,

formaldehida, lanolin, pe/angi, penga/et dan aditif lainn a.

"ekanisme

$ebuah tes pat#h bergantung pada prinsip reaksi hipersensiti&itas tipe 01 .

2angkah pertama untuk menjadi sensitisasi alergi. 3etika kulit terkena alergen, sel-sel antigen presentasi (A 4) -

juga dikenal sebagai sel 2angerhans atau our Dendriti# Dermal - memakan substansi (phago# to%e) dan istirahat itu

menjadi potongan ke#il. 0ni adalah di mana substansi diakui oleh sel-sel kekebalan di kulit. "ereka kemudian

menempatkan bagian-bagian dari substansi ke permukaan mereka (se#ara teknis memegang bagian dari molekul

pada permukaan dalam kompleks histokompatibilitas utama tipe dua (" 4-00). $etelah ini dilakukan A 4 bergerak

ke ba/ah sistem limfatik ke kelenjar getah bening di mana men ajikan ini bagian dari substansi (apa ang sekarang

kita sebut antigen) ke dalam sel kekebalan tertentu ang disebut 4D5 6 7-sel atau 7-helper sel 7-sel,. jika mengakui

substansi sebagai berbaha a, memperluas dalam jumlah dan mengirimkan lebih dari dirin a sendiri untuk kulit, di

lokasi pajanan antigen. 3etika kulit lagi terkena antigen, memori t-sel di kulit mengenali antigen dan menghasilkan

sitokin (sin al kimia/i) ang men ebabkan lebih 7-sel untuk bermigrasi dari pembuluh darah ini akan memulai

kaskade kompleks imun men ebabkan peradangan kulit, gatal dan ruam ang khas dari dermatitis kontak. $e#ara

umum, dibutuhkan 8 sampai 5 hari untuk respon dalam pengujian pat#h untuk mengembangkan.. 7es pat#h benar-

benar han a induksi dari dermatitis kontak di daerah ke#il.

"enarikn a, ukuran molekul ang diperlukan untuk diambil dan diakui adalah sepuluh kali ukuran dari molekul

terbesar ang dapat mele/ati kulit. 9leh karena itu, kemungkinan bah/a antigen (seperti ikel) ketika telah mele/atikulit, menggabungkan dengan sesuatu ang lain sebelum diakui.

0nterpretasi dari hasil

ara dokter kulit atau ahli alergi akan men elesaikan formulir rekaman pada janji kedua dan ketiga (biasan a 5+ dan

;8' < pemba#aan jam). asil untuk setiap lokasi pengujian di#atat. $atu sistem ang digunakan adalah sebagai

berikut:

egatif (-)

=eaksi iritan (0=)

$amar-samar ' tidak pasti (6'-)

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 10/23

2emahn a positif

(6)

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 11/23

ositif ang kuat (6

6)

=eaksi ekstrim (666)

=eaksi iritan termasuk miliaria (keringat ruam ), folikuler pustula dan membakar seperti reaksi. =eaksi pasti merujuk

ke area merah muda di ba/ah kamar uji. ositif lemah sedikit lebih tinggi merah muda atau merah plak , biasan a

dengan &esi#ulation ringan. ositif kuat >papulo&esi#les> dan reaksi ekstrim telah men ebar kemerahan, gatal parah

dan le#et atau borok .

=ele&ansi ditentukan oleh paparan alergen ang positif (s) dan dinilai sebagai ang pasti, mungkin, mungkin, masa

lalu atau tidak diketahui. Untuk alergen untuk memiliki rele&ansi ang pasti, produk pasien terkena harus diuji dan

juga bersikap positif di samping tes alergen. 3emungkinan akan digunakan untuk menggambarkan bahan alergen

ang positif dalam produk pasien menggunakan ( aitu ?uaternium-@ ang ter#antum dalam krim pelembab ang

digunakan pada situs dermatitis). 0nterpretasi hasil membutuhkan pengalaman ang #ukup dan pelatihan. $ebuah

tes pat#h positif (s), tidak mungkin menjelaskan masalah kulit hadir sejak tes han a menunjukkan bah/a indi&idu

menjadi alergi selama pertemuan dengan kimia (s) di beberapa titik dalam hidup mereka. =ele&ansi, karena itu,

harus ditetapkan dengan menentukan hubungan kasual antara tes positif (s) dan eksim. 3onfirmasi rele&ansi akan

terjadi setelah pasien telah menghindari paparan bahan kimia (s) dan setelah mereka telah memperhatikan bah/a

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 12/23

perbaikan atau pembersihan dermatitis Anda se#ara langsung berkaitan dengan penghindaran ini. asil ini biasan a

terjadi dalam /aktu empat sampai enam minggu setelah menghentikan paparan bahan kimia (s).

ika semua tes pat#h negatif, eksim mungkin bukan karena reaksi alergi terhadap suatu #onta#tant. al ini

dimungkinkan, bagaimanapun, bah/a Anda tidak diuji untuk kimia lainn a (s) ang dapat menghasilkan reaksi alergi

pada kesempatan langka. ika ke#urigaan ang tinggi meskipun pengujian pat#h ang negatif, pen elidikan lebih

lanjut mungkin diperlukan. al ini dapat dibahas dalam e&aluasi akhir dari prosedur tes pat#h.

Histopatologi adalah #abang biologi ang mempelajari kondisi dan fungsi jaringan dalam hubungann a

dengan pen akit . istopatologi sangat penting dalam kaitan dengan diagnosis pen akit karena salah satu

pertimbangan dalam penegakan diagnosis adalah melalui hasil pengamatan terhadap jaringan ang diduga

terganggu.

istopatologi dapat dilakukan dengan mengambil sampel jaringan (misaln a seperti dalam penentuan kanker

pa udara) atau dengan mengamati jaringan setelah kematian terjadi. Dengan membandingkan kondisi jaringan sehat

terhadap jaringan sampel dapat diketahui apakah suatu pen akit ang diduga benar-benar men erang atau tidak.

0lmu ini dipelajari dalam semua bidang patologi , baik manusia , he/an , maupun tumbuhan .

@. emeriksaan laboratorium ang dapat dilakukan :

0gE serum

0gE serum dapat diperiksa dengan metode E20$A. Ditemukan + B pada penderita dermatitis atopikmenunjukkan peningkatan kadar 0gE dalam serum terutama bila disertai gejala atopi ( alergi )

Eosinofil

3adar serum dapat ditemukan dalam serum penderita dermatitis atopik. *erbagai mediatore berperan sebagaikemoatraktan terhadap eosinofil untuk menuju ke tempat peradangan dan kemudian mengeluarkan berbagai%at antara lain "ajor *asi# rotein ("* ). eninggian kadar eosinofil dalam darah terutama pada "* .

7 C-a

3onsentrasi plasma 7 C-a meningkat pada penderita dermatitis atopik dibandingkan penderita asmabronkhial.

$el 7

2imfosit 7 di daerah tepi pada penderita dermatitis atopik mempun ai jumlah absolut ang normal atauberkurang. Dapat diperiksa dengan pemeriksaan imunofluouresensi terlihat aktifitas sel 7-helpermen ebabkan pelepasan sitokin ang berperan pada patogenesis dermatitis atopik.

Uji tusuk

ajanan alergen udara (@ kali konsentrasi) ang dipergunakan untuk tes intradermal ang dapat mema#u

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 13/23

terjadin a hasil positif.emeriksaan biakan dan resistensi kumanemeriksaan dilakukan bila ada infeksi sekunder untuk menentukan jenis mikroorganisme patogen serta

antibiotika ang sesuai. $ampel pemeriksaan diambil dari pus tempat lesi penderita.8. Dermatografisme utih

enggoresan pada kulit normal akan menimbulkan respon, akni : akan tampak garis merah di lokasi penggoresanselama @ menit, selanjutn a menn ebar ke daerah sekitar, kemudian timbul edema setelah beberapa menit.

amun, pada penderita atopik bereaksi lain, garis merah tidak disusul /arna kemerahan, tetapi timbul kepu#atandan tidak timbul edema.

. er#obaan Asetilkolin$untikan se#ara intrakutan solusio asetilkolin @' akan men ebabkan hiperemia pada orang normal. ada orangDermatitis Atopik. akan timbul &asokontriksi, terlihat kepu#atan selama @ jam.

5. er#obaan istaminika histamin fosfat disuntikkan pada lesi penderita Dermatitis Atopik. eritema akan berkurang, jika disuntikkan

parenteral, tampak eritema bertambah pada kulit ang normal.

LABORATORIUM KLINIK: PEMERIKSAAN DARAH (BLOOD ANALYSIS)

PENGAMBILAN SPESIMEN

Alat: pipet, spuit, la !et, t"u# i$uet, %apas al%"&"l '

*a+a&: te#tutup, e#si&, %e#i -, e#la el

.a#a pe -a/ ila :

De0asa: u1u - 1a#i te -a&, /a is

A a%: tu/it, i u 1a#i %a%i a- pi --i#

Da#a& 2e a: 2e a !u iti

A ti%"a-ula :

EDTA (Et&3le e Dia/i e Tet#a A!etate) 4 56 /-7/l

La#uta O8alat 4 ,9 /l7/l +a#a&

PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN METODE SAHLI

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 14/23

P#i sip: H 4 asa/ &e/ati ("le& H.l) 4 0a# a as &e/ati +i a +i -%a +e -asta +a#t

Tu1ua : /e etap%a %a+a# H +l/ +a#a&

Rea-e : la# H.l ,5N, a$ua+est

Alat:

Gelas e#0a# a s - sta +a#t

Ta u - &e/"/ete#

Pe -a+u% +a#i -elas

Pipet Sa&li, pipet Pasteu#

Ke#tas sa#i -

.a#a pe/e#i%saa :

Ta &e/"/ete# +iisi la# H.l ,5N 4 sa/pai ta +a 9

Hisap +a#a& %apile# + - pipet Sa&li s/pi ta +a 9 l

Hapus %ele i&a +a#a& + - %e#tas tisu

Masu%a +a#a& %e+ala/ ta u - &e/"/ete#

Bilas +a#a& +e -a la#uta H.l +i+l/ ta u -

.a#a pe/e#i%saa :

Tu --u ; /e it 4 pe/ e tu%a as< He/ati

Ta/ a& a$ua+est 4 sa/pai 0a# a sa/a +e -a sta +a#t 4 a!a +ala/ -#7+l

Nilai N"#/al:

La%i=la%i: 5> ? 5@ -#7+l

*a ita : 59 ? 5 -#7+l

PEMERIKSAAN HITUNG LEUKOSIT

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 15/23

P#i sip: +a#a& +ie !e#%a +a +i!at +e -a la#uta Tu#% 4 lalu +i&itu - 1u/la&leu%"sit +ala/ 2"lu/e te#te tu

Tu1ua : /e -&itu - 1u/la& le%"sit +ala/ +a#a&

Alat 3- +i-u a%a :

Pipet leu%"sit

Ka/a# &itu - (I/p#"2e+ Neu aue#)

Mi%#"s%"p

."u te# tall3

Rea-e : La#uta Tu#%

.a#a pe/e#i%saa :

Hisap +a#a& EDTA + - pipet le%"sit 4 sa/pai ta +a ,;

Hapus %ele i&a +a#a& + - %e#tas tisu

Hisap la#< Tu#% sa/pai ta +a 55

K"!"% +a#a& +a la#uta 9 ? C /e it

Bua - la# C ? > tetes 4 /asu%a %e+ala/ %a/a# &itu -

Hitu - leu%"sit +e -a /i%#"s!"p 4 lap 5,C,', 4 &asil 8 ;

Nilai N"#/al: ;< ? 5 < 7 //C

PEMERIKSAAN HITUNG ERITROSIT

P#i sip: +a#a& +ie !e#%a +a +i!at +e -a la#uta Ha3e/ 4 lalu +i&itu - 1u/la&e#it#"sit +ala/ 2"lu/e te#te tu

Tu1ua : /e -&itu - 1u/la& e#it#"sit +ala/ +a#a&

Alat 3- +i-u a%a :

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 16/23

Pipet e#it#"sit

Ka/a# &itu - (I/p#"2e+ Neu aue#)

Mi%#"s%"p

."u te# tall3

Rea-e : La#uta Ha3e/

.a#a pe/e#i%saa :

Hisap +a#a& EDTA + - pipet e#it#"sit 4 sa/pai ta +a ,;

Hapus %ele i&a +a#a& + - %e#tas tisu

Hisap la#< Ha3e/ sa/pai ta +a 5 5

K"!"% +a#a& +a la#uta 9 ? C /e it

Bua - la# C ? > tetes 4 /asu%a %e+ala/ %a/a# &itu -

Hitu - leu%"sit +e -a /i%#"s!"p 4 lap A, B, ., D +a E 4 &asil 8 5 <

Nilai N"#/al:

P#ia : >,; ? ;,; 1uta7 //C

*a ita : > ? ; 1uta7 //C

PEMERIKSAAN HITUNG TROMBOSIT

P#i sip: +a#a& +ie !e#%a +a +i!at +e -a la#uta Rees E!&e# 4 lalu +i&itu - 1u/la& t#"/ "sit +ala/ 2"lu/e te#te tu

Tu1ua : /e -&itu - 1u/la& t#"/ "sit +ala/ +a#a&

Alat 3- +i-u a%a :

Pipet e#it#"sit

Ka/a# &itu - (I/p#"2e+ Neu aue#)

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 17/23

Mi%#"s%"p

."u te# tall3

Rea-e : La#uta Rees E!%e#

.a#a pe/e#i%saa :

Hisap +a#a& EDTA + - pipet le%"sit 4 sa/pai ta +a ,;

Hapus %ele i&a +a#a& + - %e#tas tisu

Hisap la#< Rees E!&e# sa/pai ta +a 5 5

K"!"% +a#a& +a la#uta 9 ? C /e it

Bua - la# C ? > tetes 4 /asu%a %e+ala/ %a/a# &itu -

Hitu - t#"/ "sit +e -a /i%#"s!"p 4 lap 5,C,', 4 &asil 8 ;

Nilai N"#/al: 5; < ? > < 7 //C

PEMERIKSAAN LA U ENDAP DARAH (LED)

P#i sip (.a#a *este#-#e ) 4+a#a& EDTA +i+ia/%a +l/ 0a%tu te#te tu, /a%a sel sel+a#a& a%a /e -e +ap

Tu1ua : U tu% /e -eta&ui %e!epata e#it#"sit /e -e +ap +ala/ 0a%tu te#te tu

Alat 3a - +i-u a%a :

Ta u - *este#-#e

Ra% *este#-#e

Pe -&isap

Pe !atat 0a%tu

Pipet e#s%ala

Spuit ;!!

B"t"l %e!il

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 18/23

Rea-e : Nat#iu/ sit#at C,@

.a#a Pe/e#i%saa :

Se+ia%a "t"l 3a - tela& +i e#i ,>!! Na Sit#at C,@

Hisap +a#a& 2e a 5, !! +a /asu%a %e+ala/ "t"l 3- tela& +iisi Na sit#at C,@

.a/pu# ai%= ai%

Hisap !a/pu#a ts %e+l/ ta *este#-#e 4 sa/pai ta +a

Bia#%a pipet te-a% lu#us +ala/ #a% *este#-#e

Ba!a ti --i 3a plas/a sela/a 5 +a 9 1a/

Nilai N"#/al

La%i=la%i : ? 5 //71a/

*a ita : ? 9 //71a/

PEMERIKSAAN HITUNG ENIS LEUKOSIT

P#i sip: te#+apat pe# e+aa +a3a se#ap te#&a+ap Fat asa/

Tu1ua : /e -&itu - 1u/la& tiap=tiap 1e is leu%"sit +ala/ +a#a&

Alat 3a - +i-u a%a :

Mi%#"s%"p

O 3e% -lass

La !et ste#il

Pe !atat 0a%tu

Ra% pe -e!ata

Ra% pe -e#i -

Mi 3a% i/e#si

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 19/23

Ka!a pe --ese#

Pi sil %a!a

Rea-e :

La#uta *#i-&t

La#uta u e# pH ,>

.a#a Pe/e#i%saa

Buat &apusa +a#a& tepi

.at &apusa +e -a la#< *#i-&t 4 9 /e it

Tetesi +e -a la# u e# sa/a a 3a% 4 sela/a ; /e it

Si#a/ +e -a a$ua+est

Ke#i -%a +a a!a +e -a /i%#"s%"p

Ha#-a N"#/al:

E"si " l : 5 ? C

Bas" l : ? 5

Bata - : 9 ?

Se-/e : ; ? '

Li/ "sit : 9 ? >

M" "sit : 9 ? @

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH ABO

P#i sip: a-luti asi sel +a#a& /e#a& +e -a a ti se#u/ te#te tu

Tu1ua : u tu% /e -eta&ui -"l" -a +a#a& sese"#a -

Alat 3a - +ipe#lu%a :

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 20/23

O 3e% -lass

La !et

Kapas al%"&"l

Rea-e :

Se#u/ a ti A, Se#u/ a ti B, Se#u/ a ti AB

.a#a Pe/e#i%saa :

Ta#u& pa+a /asi -=/asi - " 3e% -lass se#u/ a ti A, B +a AB

Tetesi se#u/ +e -a +a#a& +a a+u%

Li&at pe --u/pala 3a - te#1a+i

Hasil:GOL< DARAH ANTI A ANTI BA J =B = JAB J JO = =

*AKTU PERDARAHAN(BLEEDING TIME)

P#i sip :

Iala& pe/e#i%saa te#&a+ap u -si pe/ ulu& +a#a& (%apila#ia) 1u/la& +a u -sit#"/ "sit (e%st#i si% a%t"#)

.a#a Pe/e#i%saa

.upi - teli -a +itusu% pi set 4 +i&itu - sa/pai +a#a& e#&e ti

Ha#-a N"#/al : 5 ? ' /e it

*AKTU PEMBEKUAN(.LOTING TIME)

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 21/23

P#i sip :

De -a pe/e#i%saa 0a%tu pe/ e%ua +apat +ili&at a+a 3a %elai a 7 %e%u#a -a+a#i a%t"# i t#i si%

.a#a pe/e#i%saa

Da#a& +i/asu%a ta u - #ea%si 4 +i&itu - 0a%tu 3a sa/pai e%u

Ha#-a N"#/al : ; ? 5; /e it

PEMERIKSAAN PAPANI.OLAOU SMEAR

P#i sip :

Me +ete%si a+a 3a sel sel -a as pa+a &apusa se%#et 2a-i a 7 se#2i%

.a#a Pe/e#i%saa :

P8 ti+a% "le& i#i-asi 2a-i a, /e/asu%a " at pe#2a-i a, ti+a% !"itus 9> ? >@ 1a/se elu/ 3a

Pe/e#i%saa +ila%u%a +ia ta#a 0a%tu /e s +e -a p"sisi lit"t"/i

De -a spe%ulu/, a/ il pe#/u%aa se#2i% +e -a spatula 4 a&a +i %sasi +l/" 3e% -lass

Hasil:

Kelas 5: ti+a% a+a sel atipi%al7a "#/al

Kelas 9: sel atipi%al, ti+a% te# u%ti /ali- a

Kelas C: +u-aa , tp t+% +isi/pul%a /ali- a

Kelas >: +u-aa %uat /ali- a

Kelas ;: %esi/pula /ali- a

PEMERIKSAAN AMUR

P#i sip :

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 22/23

La#uta KOH 5 atau 9 a%a /elisis%a %ulit, #a/ ut, %u%u se&i --a ila/e -a +u - 1a/u# a%a te#li&at a+a 3a H3p&a atau sp"#a

.a#a pe/e#i%saa : +ili&at +i a0a& /i%#"s%"p

PEMERIKSAAN SEREBRO SPINAL

.ai#a se#e #" spi al +ipe#"le& +a#i lu/ al pu -si pa+a #ua - a ta# lu/ al LC=>atau L>=;<

Te%a a pe#ta/a +iu%u#, %e/u+ia !ai#a +iaspi#asi +a +i/asu%a +ala/ ta u -pe/e#i%saa 3a - ste#il<

Data a alisa !ai#a spi al sa -at pe ti - +ala/ /e +ia- "sa pe 3a%it /e+ullaspi alis +a "ta%

"lu/e :

Ba3i : > ? /l

A a% : @ ? 59 /l

De0asa : 5 ? 5 /l

S el Da#a&Puti& 7 //C Me#a& 7 //C

Ne" atus <5; <;A a% <5 <5De0asa <; <5

.&l"#i+a :

Ne" atus : 5 @ ? 599 //"l 7 l

De0asa : 559 ? 5C //"l 7 l

Glu%"sa :

Ne" atus : 5<5 ? 9<9 //"l 7 l

Ba3i7a a% : C< ? ;< //"l 7 l

7/21/2019 Mekanisme Kerja Kortikosteroid Topikal

http://slidepdf.com/reader/full/mekanisme-kerja-kortikosteroid-topikal 23/23

De0asa : 9<@ ? ><> //"l 7 l

P#"tei T"tal : 5; ? >; /- 7 5 /l

Al u/i : ;9

Alp&a 5 -l" uli : ;

Alp&a 9 -l" uli : 5>

Beta -l" uli : 5

Ga//a -l" uli : 5

RE ERENSI

Ha#pe#, R"+0ell, Ma3es, 5 '', Re2ie0 " P&3si"l"-i!al .&e/ist#3

."l 3, 5 9, Ri -%asa Bi"%i/ia Ha#pe#, Ali& Ba&asa: A+1i D&a#/a, a%a#ta, EG.

*i#a&a+i%usu/a&, 5 @;, Meta "lis/e E e#-i, Ka# "&i+#at +a Lipi+, Ba +u -, ITB

Ha#1asas/ita, 5 , I%&tisa# Bi"%i/ia Dasa# B, a%a#ta, KUI

T"&a, 9 5, Bi"%i/ia, Meta "lis/e Bi"/"le%ul, Ba +u -, Al a eta

P"e+1ia+i, Sup#i3a ti, 9 ', Das#=Dasa# Bi"%i/ia, Ba +u -, UI P#ess