24
...COGNITIVE SCIENCE PERKEMBANGAN COGNITIVE... Matrissya Hermita

Matrissya Hermitamatrissya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/40413/cogscience.pdf · 2. Preoperational Period (2 tahun ... seiring$dengan$perkembangan$kogni7f$anak$"$ ... dan$terorganisir$seiring$dengan$pertambahan$usia

  • Upload
    hadat

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

...COGNITIVE SCIENCE !PERKEMBANGAN COGNITIVE...!

Matrissya Hermita

Jean Piaget

Knowledge

§  proses à hubungan antara orang yang mengetahui dengan objek yang diketahuinya

§  Dibangun secara aktif dengan memilih dan menginterpretasikan informasi dari lingkungan

§  kecenderungan berprasangka di mana pengalaman dipilah melalui pemahaman t e r k i n i d a n s e j a l a n d e n g a n perkembangan kognisi à dinamis

§  skema (schemes) à proses adaptasi dengan lingkungan dikendalikan oleh organisasi mental à perilaku

§  Hipotesa Piaget: Bayi lahir dengan skema awal yang disebut dengan refleks à membentuk skema à Pola interaksi tertentu.

§  Menurut Piaget, cara terbaik untuk memahami sifat

dasar pik i ran orang dewasa adalah dengan mempelajari aktivitas mental dari peristiwa kelahiran, mengamati bagaimana perkembangannya dan perubahan-perubahan dalam adaptasinya dengan lingkungan

Tiga hal utama dalam teori Piaget: 1. Structure

A set of cognitive operations for behaving in certain ways

2.  Function Organization & adaptation

3. Content Behavior / action

Organization §  Kecenderungan untuk berpikir yang terdiri atas sistem-

sistem yang mana bagiannya digabungkan menjadi bentuk keseluruhan

•  Integration of knowledge into system à menjadi semakin akurat karena selalu dihubungkan dengan realita-realita yang ada à sifatnya logis dan masuk akal

Adaptation §  Adjustment to new information about the environment §  Kecenderungan bawaan setiap organisme untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan §  Interaksi antara individu dengan lingkungan

Adaptasi  ____________  Asimilasi  dan  Akomodasi  

Equilibrium  /  Equilibration  

Tendency  to  seek  stable  balance    among  cognitive  elements  

Komplementer  

Asimilasi àTaking in new information and incorporating it into existing cognitive structures Akomodasi àChanges in a cognitive structure to include new information

1.  Sensory Period Stadium 1 (lahir – 1 bulan): Modification of Reflexes Refleks sebagai sejumlah skema tingkah laku seperti menghisap, meraih atau memegang dan sebagainya Stadium 2 (1 bulan – 4 bulan): Primary Circulation Reactions Modifikasi stadium 1 atas dasar pengalaman à koordinasi mata

dan tangan yang tertuju pada diri sendiri seperti bermain-main dengan jari-jari kakinya sendiri

Stadium 3 (4bulan – 8 bulan): Secondary Circular Reactions Mengikuti objek dengan mata à fiksasi bila gerakan objek berhenti

Tahapan  Perkembangan  Kognitif  Anak  

Stadium 4 (8 bulan – 12 bulan): Coordination of Secondary Schemes

Mencoba memegang objek dengan tangan dan melihat objek sampai menghilang dari pandangan mata. Mencoba mencari terus

objek di tempat ditemukan meskipun ia melihat kalau objek tersebut dipindah

Stadium 5 (12 bulan – 18 bulan): Tertiary Circular Reactions Trial & error yang sifatnya aktif. Mencari objek di tempat terakhir menghilang. Stadium 6 (18 bulan – 24 bulan): Invention of New Means Through Mental Combinations

Permulaan berpikir. Mulai membayangkan sesuatu yang tidak nampak sebagai sesuatu yang ada.

2. Preoperational Period (2 tahun – 7 tahun) Semiotic Function à Mulai penguasaan bahasa yang sistematik. Permainan simbolis. Perilaku imitasi juga mulai tampak. Egocentrism à Belum mampu berbagi. Rigidity of Thought à Bila dikonfrontasikan dengan situasi multidimensional tetap hanya akan berpusat pada satu dimensi saja à mengabaikan dimensi-dimensi lain dan hubungan antar dimensi. Semilogical Reasoning à Belum mampu berpikir ke arah kebalikannya. Limited Social Cognition à Keterbatasan berpikir secara sosial

3. Concrete Operational Period (7 tahun – 11 tahun) Conservation Berhubungan dengan pertanyaan bagaimana anak memperoleh pengertian bahwa sifat-sifat tertentu suatu objek akan sama meskipun terjadi transformasi pada objek tersebut

Class-Inclusion atau Classification Membuat kategorisasi kelas-kelas à percobaan balok beda bentuk dan warna & percobaan jumlah kucing dan anjing Relation atau Seriation Kemampuan untuk merangkai secara bersama-sama suatu seri elemen menurut beberapa hubungan yang mendasarinya. Bisa menghubungkan banyak hal atau dimensi.

4. Formal Operational Period (11 tahun – 15 tahun) Scientific Method Berpikir secara teoritis à melakukan analisa terhadap masalah à strategi penyelesaian Hypothetical Reasoning Percobaan kombinasi percampuran warna pada cairan di gelas à berpikir secara teoritis à matriks dalam bayangan à perilaku problem solving

1.  Suatu tahap adalah struktur keseluruhan dalam suatu tahap keseimbangan

2.  Setiap tahap berasal dari tahap sebelumnya, menggabungkan dan mentransformasikan tahap tersebut dan bersiap untuk tahap selanjutnya

3.  Tahapan terdiri atas urutan-urutan yang tidak berbeda

4. Tahapan tersebut bersifat universal 5. Setiap tahapan mencakup coming-into-being and being

Lev  Vygotsky  

§  The  Mozart  of  Psychology  from  Rusia  

§  kri7k  terhadap  teori  Piaget  §  Perbedaan  dengan  Piaget:         P i a g e t   à   p e r k em b a n g a n  mempersiapkan  belajar  

   Vigotsky  à  belajar  mempersiapkan  perkembangan  

§  Seorang kontekstualist à perilaku seseorang ada karena situasi tertentu atau konteks-konteks keseluruhan yang ada pada saat perilaku terjadi

§  Kenapa harus sesuai konteks? Karena tidak mungkin seseorang bereaksi atau berperilaku terlepas dari konteks à pengetahuan yang ada berasal dari luar atau dari orang lain

§  Yang menjadi konteks: Mikro à anak – orang tua Makro à unit di luar orang tua Ekso à lingkungan sekolah dan kerja Meso à bangsa dan negara

Interaksionis-­‐Interaksionis  Sosial  §  Kebutuhan  untuk  berkomunikasi  dengan  orang  lain  merupakan  suatu  kecenderungan  alamiah  pada  anak-­‐anak  

§  Peneli7an  Susan  Goldin-­‐Meadow  (1982)  à  anak-­‐anak  tuli  memiliki  kebutuhan  berkomunikasi  yang  sangat  kuat  sehingga  kemudian  mengembangkan  bahasa  syarat  dari  diri  mereka  sendiri  semenjak  dini  

§  Awalnya  hanya  gerakan-­‐gerakan  khusus  sederhana  seperti  tanda-­‐tanda  untuk  makan  

§  Setelah  4  tahun  à  mengembangkan  pola  gerak  isyarat  yang  kompleks  sehingga  paralel  dengan  pola-­‐pola  kata  pada  anak-­‐anak  yang  tidak  tuli  à  unik  dan  tidak  meniru  ibunya  

The Sensory Register §  Stase  pertama  pemerolehan  informasi  §  Jika  orang  dewasa  mengingat  hal  lebih  banyak  dari  anak  itu  karena  orang  dewasa  melakukan  strategi  khusus  sedangkan  anak  7dak

Perkembangan Keterampilan Memperoleh Informasi  

Perhatian Selektif §  Anak-­‐anak  kurang  dapat  mengontrol  perha7an  mereka  à  mudah  kacau  dan  kurang  fleksibel  dalam  menentukan  mana  informasi  yang  relevan  dan  7dak

Perhatian terhadap Wajah §  Ada  kecenderungan  pemberian  makna  yang  meningkat  pada  bagian  wajah  yang  dilihat  bayi  seiring  dengan  perkembangan  kogni7f  anak  à  mulai  dari  bagian  tertentu  saja  kemudian  mata  (ibu)  memiliki  posisi  yang  lebih  bermakna  (mata  =  nilai  sosial  pen7ng  dalam  interaksi  sosial)

Rehearsal §  Semakin  tua  usia  anak  maka  ia  akan  semakin  

menunjukkan  primary  effect  (efek  item  urutan  pertama)  à  anak  yang  lebih  tua  dapat  mengingat  lebih  baik  dibandingkan  akan  yang  lebih  muda  (eksperimen  daOar  kata-­‐kata  à  item  awal  diingat  lebih  sering  dibanding  item  ditengah)  

§  Strategi  mengingat  anak-­‐anak  akan  semakin  membaik  dan  terorganisir  seiring  dengan  pertambahan  usia

Short-Term Memory (Working Memory)  

Organisasi §  Keberadaan  faktor  lain  selain  rehearsal  dalam  usaha  perkembangan  keterampilan  memori  à  mengingat  item-­‐item  kata  yang  berhubungan  lebih  baik  daripada  yang  7dak  berhubungan  (mulai  memanfaatkan  sifat  kategori  s7muli)

Struktur Pengetahuan dan Memori §  Peneli7an  Mandler  à  tata  bahasa  (grammar)  à  cerita  

memiliki  “suatu  struktur  yang  mendasari  penyusunan  bahwa  komponen  se0ng,  di  mana  pelaku  utama  dan  latar  belakang  diperkenalkan  diiku7  oleh  suatu  episode  yang  memiliki  kerangka  plot  cerita”  à  se7ap  episode  memiliki  beberapa  jenis  permulaan,  kejadian  di  mana  pelaku  utama  memberikan  reaksi  

§  Anak-­‐anak  pada  usia  yang  sangat  muda  dapat  menemukan  skema  cerita  dengan  cukup  baik

Kognisi “Higher-Order” pada Anak-Anak

Karena  keterbatasan  sistem  gudang  memori  maka  manusia  menyimpan  segala  konsep  dalam    bentuk  prototype  (bentuk  dasar)  à  eksperimen    Ross  (1980)  menjelaskan  bahwa  bayi  sudah    dapat  membedakan  mainan  antara  mebel  dan    apel  dengan  perbandingan  “baru”  dan  “lama”

Pembentukan Prototipe pada Anak-Anak

....  to  be  continued  …