7
MATRIKS MIKROORGANISME PATOGEN JENIS Vibrio cholerae disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Terapan oleh: Mar’atush Sholihah Romadhoni 0402515025

MATRIKS Vibrio Cholerae

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Deskripsi Mikroorganisme Patogen Klasifikasi ilmiahKingdom : BacteriaFilum : ProteobacteriaKelas : Gamma ProteobacteriaOrdo : VibrionalesFamili : VibrionaceaeGenus : VibrioSpesies : Vibrio cholerae Gambar 1. Habitat:Habitat alami di perairan yang terkontaminasi dengan feces, dapat mengkontaminasi makanan-makanan laut seperti ikan.Ciri Morfologi:• Termasuk bakteri gram negatif• Berbentuk batang bengkok seperti koma• Memiliki flagel polar berjumlah satu (monotrik)• Tidak membentuk spora.Ciri Fisiologi:• Bersifat fakultatif anaerob.• Suhu optimum pertumbuhannya berkisar 18 – 37oC.• Tumbuh baik pada media yang kaya dengan garam mineral, aspargin sebagai sumber karbon dan nitrogen.• Media biakan yang biasa digunakan di laboratorium berupa agar Thiosulfate-citrate-bile-sucrose (TCBS)• Tumbuh pada pH basa (8,5 – 9,5) optimumnya pada pH 7,0• Cepat mati pada kondisi asam. Patogenesis• Bakteri ini menyebabkan penyakit kolera.• Toksin yang dilepaskan adalah enterotoksin (toksin kolera)• Patogen terhadap manusia• Seseorang dengan asam lambung yang normal memerlukan sebanyak 1010 atau lebih Vibrio cholerae dalam air agar dapat menginfeksi.• Jika mediatornya makanan, maka hanya diperlukan sebanyak 102 – 104 organisme Vibrio cholerae.• Beberapa keadaan yang dapat menurunkan kadar asam dalam lambung dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi Vibrio cholerae• Bakteri ini menempel pada mikrovili permukaan sel epitel usus.Mekanisme ENTEROTOKSIN• Pada tiap molekul enterotoksin terdiri dari 5 sub unit B (binding), dan 1 sub unit A (active). Sub unit A ini memiliki 2 komponen A1 dan A2.• Enterotoksin berikatan dengan reseptor ganglion pada permukaan enterocytes melalui 5 sub unit B. • Komponen sub unit A2 mempercepat masuknya enterotoksin ke sel dan komponen sub unit A1 bertugas meningkatkan aktivitas adenil siklase, akibatnya produksi cyclic AMP meningkat yang menyebabkan meningkatnya sekresi cairan mencapai 20 liter per hari “watery diarrhea”, pada kasus berat dengan gejala dehidrasi, syok, gangguan elektrolit dan kematian.• Bakteri Vibrio Cholerae akan mengeluarkan enterotoksin atau racunnya di saluran usus sehingga terjadinya diare yang dapat berakibat pada kehilangan banyak cairan tubuh atau dehidrasi.Jika dehidrasi tidak segera ditangani atau mendapatkan penanganan yang tepat dapat berlanjut ke arah hipovolemik dan asidosis metabolik sampai akhirnya menyebabkan kematian.• Hipovolemik merupakan kondisi medis atau bedah di mana terjadi kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ. Sedangkan asidosis metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadarbikarbonat dalam darah.Cara Penularannya• melalui air• melalaui feses (manusia) yang mengandung bakteri tersebut. • makanan, terutama jenis ikan• sanitasi yang buruk • Pengobatan menggunakan rempah alami dapat dilakukan dengan ekstrak jeringau (Acorus calamus L), karena menurut penelitian Antara, dkk (2008) membuktikian bahwa tanaman jeringau mengandung senyawa antibakteri berupa minyak atsiri, etanol. Penelitian Anisah, dkk (2014) menunjukkan bahwa senyawa metabolit sekunder berupa Flavonoid yang terdapat pada ekstrak rimpang jeringau juga berperan dalam menghambat pertumbuhan bakteri pathogen. Selain itu ekstrak jaringau juga bersifat asam dengan pH berkisar antara 4,02-4,95, sehingga ikut berkontribusi terhadap kemampuan ekstrak jeringau dalam menghambat Vibrio cholerae.• Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Alfi (2013), bunga cengkeh dapat digunakan untuk mengobati sakit kolera. Alfi mengatakan bahwa bunga cengkeh dapat memperkuat lendir usus dan lambung serta dapa menambah jumlah sel darah putih. Penelitian Andries dkk (2014) membuktikan bahwa kandungan minyak atisiri pada bunga cengkeh mengandung senyawa antibakteri berupa eugenol. • Lemon dapa

Citation preview

Page 1: MATRIKS Vibrio Cholerae

MATRIKS MIKROORGANISME PATOGEN JENIS

Vibrio choleraedisusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Mikrobiologi Terapan

oleh:Mar’atush Sholihah Romadhoni

0402515025

PENDIDIKAN IPA KONSENTRASI PENDIDIKAN BIOLOGIPROGRAM PASCASARJANA UNNES

TAHUN 2015

Page 2: MATRIKS Vibrio Cholerae

Deskripsi Mikroorganisme Patogen Jenis Vibrio cholerae

Nama MikroorganismeKarakteristik

MikroorganismePatogenitas

Pengobatan dengan Rempah Alami

Vibrio cholerae

Klasifikasi ilmiahKingdom : BacteriaFilum       : ProteobacteriaKelas        : Gamma ProteobacteriaOrdo        : VibrionalesFamili     : VibrionaceaeGenus     : VibrioSpesies    : Vibrio cholerae

Gambar 1.

Habitat:Habitat alami di perairan yang terkontaminasi dengan feces, dapat mengkontaminasi makanan-makanan laut seperti ikan.

Ciri Morfologi: Termasuk bakteri gram

negatif Berbentuk batang

bengkok seperti koma Memiliki flagel polar

berjumlah satu (monotrik)

Tidak membentuk spora.

Ciri Fisiologi: Bersifat fakultatif

anaerob. Suhu optimum

pertumbuhannya berkisar 18 – 37oC.

Tumbuh baik pada media yang kaya dengan garam mineral, aspargin sebagai sumber karbon dan

Patogenesis Bakteri ini menyebabkan penyakit kolera. Toksin yang dilepaskan adalah

enterotoksin (toksin kolera) Patogen terhadap manusia Seseorang dengan asam lambung yang

normal memerlukan sebanyak 1010 atau lebih Vibrio cholerae dalam air agar dapat menginfeksi.

Jika mediatornya makanan, maka hanya diperlukan sebanyak 102 – 104 organisme Vibrio cholerae.

Beberapa keadaan yang dapat menurunkan kadar asam dalam lambung dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi Vibrio cholerae

Bakteri ini menempel pada mikrovili permukaan sel epitel usus.

Mekanisme ENTEROTOKSIN Pada tiap molekul enterotoksin terdiri

dari 5 sub unit B (binding), dan 1 sub unit A (active). Sub unit A ini memiliki 2 komponen A1 dan A2.

Enterotoksin berikatan dengan reseptor

Pengobatan menggunakan rempah alami dapat dilakukan dengan ekstrak jeringau (Acorus calamus L), karena menurut penelitian Antara, dkk (2008) membuktikian bahwa tanaman jeringau mengandung senyawa antibakteri berupa minyak atsiri, etanol. Penelitian Anisah, dkk (2014) menunjukkan bahwa senyawa metabolit sekunder berupa Flavonoid yang terdapat pada ekstrak rimpang jeringau juga berperan dalam menghambat pertumbuhan bakteri pathogen. Selain itu ekstrak jaringau juga bersifat asam dengan pH berkisar antara 4,02-4,95, sehingga ikut berkontribusi terhadap kemampuan ekstrak jeringau dalam menghambat Vibrio cholerae.

Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Alfi (2013), bunga cengkeh dapat digunakan untuk

Page 3: MATRIKS Vibrio Cholerae

Nama MikroorganismeKarakteristik

MikroorganismePatogenitas

Pengobatan dengan Rempah Alami

nitrogen. Media biakan yang biasa

digunakan di laboratorium berupa agar Thiosulfate-citrate-bile-sucrose (TCBS)

Tumbuh pada pH basa (8,5 – 9,5) optimumnya pada pH 7,0

Cepat mati pada kondisi asam.

ganglion pada permukaan enterocytes melalui 5 sub unit B.

Komponen sub unit A2 mempercepat masuknya enterotoksin ke sel dan komponen sub unit A1 bertugas meningkatkan aktivitas adenil siklase, akibatnya produksi cyclic AMP meningkat yang menyebabkan meningkatnya sekresi cairan mencapai 20 liter per hari “watery diarrhea”, pada kasus berat dengan gejala dehidrasi, syok, gangguan elektrolit dan kematian.

Bakteri Vibrio Cholerae akan mengeluarkan enterotoksin atau racunnya di saluran usus sehingga terjadinya diare yang dapat berakibat pada kehilangan banyak cairan tubuh atau dehidrasi.Jika dehidrasi tidak segera ditangani atau mendapatkan penanganan yang tepat dapat berlanjut ke arah hipovolemik dan asidosis metabolik sampai akhirnya menyebabkan kematian.

Hipovolemik merupakan kondisi medis atau bedah di mana terjadi kehilangan cairan dengan cepat yang berakhir pada kegagalan beberapa organ. Sedangkan

mengobati sakit kolera. Alfi mengatakan bahwa bunga cengkeh dapat memperkuat lendir usus dan lambung serta dapa menambah jumlah sel darah putih. Penelitian Andries dkk (2014) membuktikan bahwa kandungan minyak atisiri pada bunga cengkeh mengandung senyawa antibakteri berupa eugenol.

Lemon dapat dimanfaatkan untuk membunuh bakteri Vibrio cholerae, karena pH asam yang terkandung dalam buah tersebut.

Page 4: MATRIKS Vibrio Cholerae

Nama MikroorganismeKarakteristik

MikroorganismePatogenitas

Pengobatan dengan Rempah Alami

asidosis metabolik adalah keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadarbikarbonat dalam darah.

Cara Penularannya melalui air melalaui feses (manusia) yang

mengandung bakteri tersebut. makanan, terutama jenis ikan sanitasi yang buruk

DAFTAR PUSTAKA:

Alfi. 2013. Ramuan Obat Dari Cengkeh: Sembuhkan Kolera dan Radang Lambung. Online at http://www.vemale.com/topik/tanaman-obat/42555-ramuan-obat-dari-cengkeh-sembuhkan-kolera-dan-radang-lambung.html (diunduh tanggal 14 Oktober 2015)

Andries J, Paulina NG, dan Aurelia S. 2014. UJI EFEK ANTI BAKTERI EKSTRAK BUNGA CENGKEH TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans SECARA IN VITRO. Jurnal e-GiGi (eG), Volume 2, Nomor 2, Juli-Desember 2014

Anisah, Siti K, dan Ari HY. 2014. Aktivitas antibakteri ekstrak rimpang Jeringau (Acorus calamus L.) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Protobiont Vol 3 (3): 1 – 5.

Antara NS, Ni WN, dan Ida BJUD. 2008. Aktivitas Penghambatan Ekstrak Jangu (Accorus calamus L.) terhadap Pertumbuhan Eschericia coli dan Vibrio cholerae. Jurnal Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia 2008 (PIT-PERMI 2008). 21 – 23 Agustus 2008, Purwokerto.