Upload
tiar-pandapotan-purba
View
197
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei. Rencana Terpadu Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
Citation preview
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 1
Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei
Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan
/Strategi
Sasaran
Wilayah/Kawasan RTRW Nasional
RTR Pulau
Sumatera RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar
Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1. Tujuan 1 : Mewujudkan pusat pengembangan ekonomi kelapa sawit dan karet yang berdaya saing internasional dan optimal dengan tetap menjaga pelestarian lingkungan
1.1. Kebijakan 1: 1.Peningkatan nilai tambah komoditas kelapa sawit dan karet
1.1.1 Strategi 1: Meningkatkan intensifikasi perkebunan kelapa sawit dan karet;
Zona Budidaya Perkebunan (B4)
1. Kab. Simalungun, meliputi
kecamatan: Bandar, Bandar Huluan, Bandar Masilam, Bosar
Maligas, Dolok Batunanggar, Dolok Panribuan, Dolok Pardamean,
Girsang Sipangan Bolon, Gunung Malela, Gunung Maligas,
Hatonduhan, Hutabayu Raja, Jawa Maraja Bah Jambi, Jorlang
Hataran, Pane, Panombeian Pane, Pematang Bandar, Pematang
Sidamanik, Raya, Siantar, Sidamanik, Tanah Jawa, Ujung Padang.
2. Kabupaten Batubara meliputi kecamatan: Air Putih, Limapuluh,
Medang Deras, Sei Balai, Sei Suka, Talawi, Tanjung Tiram.
3. Kabupaten Asahan meliputi kecamatan: Buntu Pane, Kisaran
Barat, Meranti, Pulo Bandring, Rawang Panca Arga, Silau Laut
Lampiran IX mengenai kawasan andalan, dengan sektor unggulan perkebunan
meliputi Pematang Siantar Dsk, Rantau Prapat – Kisaran,
Hal 27. PKW Tebing Tinggi, PKW Sidikalang, PKW Pematang
Siantar, PKW Rantau Prapat, PKW Kisaran, PKW Gunung Sitoli, PKW
Padang Sidempuan, PKW Sibolga,
Hal 46 Ranperda. Rencana pengembangan kawasan budidaya perkebunan besar
tersebar meliputi Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun,
Batu Bara, Asahan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan,
Mandailing Natal, dan Pulau Nias.
Pasal 40 Kawasan peruntukan perkebunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34
huruf c berdasarkan kesesuaian lahannya diarahkan untuk tanaman perkebunan sawit, karet,
kakao dan tanaman perkebunan lainnya, dialokasikan pada setiap kecamatan dengan luas
25.957 hektar ( 28,68 % dari luas wilayah kabupaten.
Pasal 33 (2) Kawasan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seluas
kurang lebih179.817 (seratus tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus tujuh belas) Ha yang
tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Kisaran Barat dan Kisaran Timur.
Pasal 38 (5)Peruntukan kawasan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b dengan luas kurang lebih 195.390 (seratus sembilan puluh lima tiga ratus sembilan puluh) hektar
meliputi: a. Kecamatan Raya
Kahean; b. Kecamatan Bandar
Masilam; c. Kecamatan Bandar; d. Kecamatan Bandar
Huluan;
e. Kecamatan Pamatang Bandar;
f. Kecamatan Dolog Batu Nanggar;
g. Kecamatan Tapian Dolog, Siantar;
h. Kecamatan Tanah Jawa;
i. Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi;
j. Kecamatan Huta Bayu Raja;
k. Kecamatan Bosar Maligas;
l. Kecamatan Ujung Padang;
m. Kecamatan Hatonduhan;
n. Kecamatan Panribuan;
o. Kecamatan Jorlang Hataran;
p. Kecamatan Sidamanik;
q. Kecamatan Pamatang Sidamanik;
r. Kecamatan Raya;
s. Kecamatan Silou Kahean;
t. Kecamatan Purba; u. Kecamatan Girsang
Sipangan Bolon;
v. Kecamatan Dolog Pardamean;
w. Kecamatan Dolog Silou;
x. Kecamatan Pamatang Silimahuta; dan
y. Kecamatan Silimakuta.
Cat : Didalam RTRW tidak menyebutkan Komoditas yang spesifik (Sawit dan
Karet)
Pasal 33 (4)Kawasan pertanian perkebunan seluas 415 Hektar sebagaimana yang
dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi :
1. Kelurahan Setia Negara
2. Kelurahan Bah Kapul
3. Kelurahan Gurila 4. Kelurahan Tambun
Nabolon 5. Kelurahan Tanjung
Tonga 6. Kelurahan Sumber
Jaya
Cat : Didalam RTRW tidak menyebutkan Komoditas
yang spesifik (Sawit dan Karet)
Kawasan didorong: Zona B4 Peruntukan Perkebunan Karet dan Sawit.
1. Sebagian Wilayah Kab. Simalungun, meliputi kecamatan: Bandar, Bandar Huluan,
Bandar Masilam, Bosar Maligas, Dolok Batunanggar, Dolok Panribuan, Dolok
Pardamean, Girsang Sipangan Bolon, Gunung Malela, Gunung Maligas, Hatonduhan, Hutabayu
Raja, Jawa Maraja Bah Jambi, Jorlang Hataran, Pane, Panombeian Pane, Pematang Bandar,
Pematang Sidamanik, Raya, Siantar, Sidamanik, Tanah Jawa, Ujung Padang.
2. Kabupaten Batubara
meliputi kecamatan: Air Putih, Limapuluh,
Medang Deras, Sei Balai, Sei Suka, Talawi, Tanjung Tiram.
3. Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan meliputi kecamatan: Buntu Pane, Kisaran
Barat, Meranti, Pulo Bandring, Rawang Panca Arga, Silau Laut
Definisi: Intensifikasi pertanian adalah suatu usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan yang sudah ada. agar hasil pertanian lebih banyak lagi semacam penambahaan pupuk, pemilihan bibit unggul, salauran air, irigasi, pemberantasan hama dengan baik dll.
Indikasi Program terkait dukungan strategis Intensifikasi Pertanian:
Sebagian Wilayah Kab. Simalungun, 1. Pengembangan dan
peningkatan sungai Bah
Bolon, Sungai Kiri, Sungai Sipare-pare
2. Pengembangan dan peningkatan waduk Bah
Bolon, Kecamatan Jawa Mahraja Bah Jambi
Kabupaten Batubara 1. Pengembangan,
peningkatan dan
pemantapan sungai Bolon, Silau Bonto, Kiri, Perupuk, Sipare-Pare
Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan 1. Pengembangan,
peningkatan dan
pemantapan sungai Asahan, Sungai Bah Bolon, Sungai Tanjung
2. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan irigasi dalam upaya mempertahankan dan
meningkatkan produksi tanaman pangan khususnya padi, meliputi;
3. Daerah Irigasi Silo Buntu 4. Seluruh Daerah Irigasi (DI)
yang menjadi kewenangan provinsi
5. Seluruh Daerah Irigasi (DI) yang menjadi kewenangan
kabupaten 6. Pengembangan dan
peningkatan prasarana sumber daya air meliputi;
7. Sistem pengendalian banjir sungai asahan
1.1.
2
Strategi 2 : Mengembangkan industri hilir kelapa sawit dan karet;
Zona B7.1 kawasan
peruntukan industry pengolahan yang berteknologi tinggi, berdaya saing, padat
modal, dan pengelolaan limbah terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei, di
Lampiran IX mengenai
kawasan andalan, dengan sektor unggulan Industri meliputi Pematang
Siantar Dsk, Rantau Prapat – Kisaran,
Hal 27.
PKW Tebing Tinggi, PKW Sidikalang, PKW Pematang Siantar, PKW
Rantau Prapat, PKW Kisaran, PKW Gunung Sitoli, PKW
Hal 48-49
Kegiatan industri menengah dan industri besar dilakukan di wilayah yang memiliki
potensi dan sesuai lahan meliputi kawasan Mebidangro, Kawasan
Pasal 49
Kawasan peruntukan industri pengolahan sebagaimana dimaksud pasal 48, dialokasikan di Kawasan Kuala
Tanjung di wilayah Kecamatan Sei Suka, seluas 1.163 hektar ( 1,29 % luas wilayah
Pasal 36
(4) Pengembangan industri kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan industri pengolah
hasil perkebunan skala kecil yang tersebar di 25 kecamatan.
Pasal 41
Kawasan peruntukkan industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf f dengan luas kurang
lebih 3.613 (tiga ribu enam ratus tiga belas) hektar meliputi:
Pasal 30
(2) Kegiatan industri besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a seluas 211,2 hektar, meliputi:
a. Kelurahan Tanjung Tonga;
b. Kelurahan Tanjung
Kawasan didorong:
Zona B7 Peruntukan industry, yakni Kawasan Industri Sei Mangkei, meliputi wilayah Sebagian
Kecamatan Bosar Maligas dan sebagian Kecamatan Bandar
Indikasi Program terkait dukungan
INDUSTRI HILIR, yakni KI KEK Sei Mangkei di Kabupaten Simalungun : 1. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan bebas hambatan, meliputi:
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 2
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar dan Sebagian Wilayah Kecamatan Bosar
Maligas
Padang Sidempuan, PKW Sibolga,
Industri Padang Hilir di Kota Tebing Tinggi; Kawasan Industri Panai Hulu di Kabupaten
Labuhan Batu; Kawasan Industri Bagan Asahan di Kota Tanjung Balai; Kawasan Industri
Lamhotma, Kawasan Industri Tanjung Morawa, Kawasan Industri Medan II, Kawasan Industri
Percut Sei Tuan; Kawasan Industri Medan I, II, Medan Star di Kota Medan; KIM II Paluh
Merbau, Kawasan Industri Tanjung Morawa di Kabupaten Deli Serdang; Pusat Distribusi Regional
Siantar Marihat Pematang Siantar, KI Pematang Siantar di Kota Pematang Siantar; Kawasan Industri
Pangkalan Susu di Kabupaten Langkat; Kawasan Industri Sei Semangke di
Kabupaten Simalungun; Kawasan Industri Martoba di Kota Pematang Siantar;
Kawasan Industri Berbasis Kompetensi, Inti Industri Daerah Sei Tualang Raso Kota
Tanjung Balai; Kawasan Peruntukan Industri di Kabupaten Sidikalang, Dairi; KI Sei Semangke
di Kabupaten Simalungun. KI Pangkalan Susu di Kabupaten Langkat
kabupaten). Cat : Bukan Industri Hilir Sawit dan Karet
Cat : Bukan Industri Hilir Sawit dan Karet
1. Kecamatan Purba; 2. Kecamatan Tapian
Dolog; 3. Kecamatan Siantar;
4. Kecamatan Dolog Batu Nanggar;
5. Kecamatan Bosar Maligas;
6. Kecamatan Bandar; 7. Kecamatan Bandar
Huluan; 8. Kecamatan Bandar
Masilam; 9. Kecamatan Dolog
Silou;
Pinggir; c. Kelurahan
Nagapitu; dan d. Kelurahan Siopat
Suhu (3)Kegiatan peruntukan industri sedang sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) huruf a seluas 102,86 hektar meliputi :
a. Kelurahan Tomuan;
b. Kelurahan Sumber Jaya;
c. Kelurahan Tambun Bolon; dan
d. Kelurahan Tanjung Pinggir.
(4)Kegiatan peruntukan
industri kecil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a meliputi pengembangan kawasan
industri kecil seluas 15 hektar di Kelurahan Setia Negara;
Cat : tidak dijelaskan jenis Komoditas Industri
a. Tebing tinggi, Pematang Siantar – Parapat – Tarutung - Sibolga
b. Tebing Tinggi (Kab Deli Serdang) – Perdagangan (Kab Simalungun) - Kisaran
(Kab Asahan) 2. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
arteri primer (poros/penghubung antar kota), meliputi Tebing tinggi- Pematang Siantar –
Parapat – Balige – Tarutung - Sibolga
3. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan strategis nasional, meliputi ;
a. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi
Jalan Strategis Nasional Ruas Lima Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan
(Kab Simalungun) – Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar)
b. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas
Perdagangan (Kab Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)
4. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor dua (2), meliputi
seluruh ruas dalam wilayah kabupaten simalungun.
a. Tebing Tinggi – Sei Langgei –
Perdagangan – ke arah Limapuluh Kabupaten Batu Bara;
b. Kota Pematang Siantar
– Pamatang Tanah Jawa – Buttu Bayu – ke arah Bandar Pasir Mandoge Kabupaten
Asahan. c. Lubuk Pakam – Saran
Padang – Saribu Dolog – Tiga Runggu – Parik Sabungan – Tanjung
Dolog; d. Kota Pematang Siantar
– Panei Tongah – Pamatang Raya – Tiga
Runggu; e. Saribu Dolog –
Silimakuta Barat – ke arah Merek Kabupaten
Karo; f. Pamatang Raya –
Sindar Raya – ke arah Kota Tebing Tinggi;
g. Pamatang Raya – Nagori Dolog – ke arah
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 3
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Dolok Masihul; dan h. Kota Pematang Siantar
– Dolog Marlawan – Perdagangan.
5. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor tiga (3), meliputi
seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.
a. Perdagangan – Simpang Mayang –
Boluk – Hutabayu Raja;
b. Perdagangan – Simpang Mayang –
Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;
c. Simpang Haranggaol – Haranggaol; dan
d. Tebing Tinggi – Sipispis – Sindar Raya – Pamatang Raya – Bittang Mariah – Bah
Bolon – Sipintu Angin – Tigaras.
6. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan kolektor empat (4), meliputi seluruh ruas wilayah kabupaten simalungun.
a. Simpang Nagojor – Nagojor – Hutabayu Raja;
b. Simpang Simarimbun –
Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;
c. Pasar Baru – Ujung Padang – ke arah Sei
Bejangkar Kabupaten Batu Bara;
d. Pamatang Tanah Jawa – Hutabayu Raja;
e. Simpang Dolog Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Naga Jaya – Tugu
Sujono – Pamatang Bandar – ke Pajak Nagori; dan
f. Panombeian –
Parbagotan – Simpang Panei.
7. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:
a. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan massal
b. Terminal tipe B Perdagangan
c. Terminal Barang Perdagangan
d. Terminal Barang/Agro khusus komoditas kelapa sawit (TBS and CPO), kawasan Sei
Mangkei 8. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalur
perkeretapian perkotaan, meliputi:
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 4
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
a. Tebing Tinggi - Bandar Tinggi - Perlanaan - Lima Puluh Kab. Batu Bara;
b. Perlanaan – Sei Mangkei – Pematang Siantar.
9. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun perkeretapian perkotaan, meliputi:
a. Stasiun Perlanaan Kecamatan Bandar;
b. Stasiun Bandar Tinggi Kecamatan Bandar
Masilam; c. Stasiun Serbelawan
Kecamatan Dolog Batu Nanggar;
d. Pembangunan stasiun Sei Mangkei di Kecamatan Bosar Maligas dan Purbasari
di Kecamatan Tapian Dolog.
10. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan Bandar udara Simalungun (Perintis) dengan skala pelayanan sekunder dan tersier, di
Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi/Nagojor
11. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan pembangkit energi listrik, meliputi:
a. Pembangunan pembangkit listrik
PLTBM 7.5 MW dan PLTBG 2,2 MW
b. Pembangunan pembangkit listrik
biomassa (PLTB) 20 MW
c. Pembangunan PLTA Silau II (2 x 3.75 MW)
d. Pembangunan PLTM Karai 1 (7,5 MW)
e. Pembangunan PLTM Karai 7 (5,65 MW)
f. Pembangunan PLTM Karai 12 (5 MW)
g. Pembangunan PLTM Karai 13 (8 MW)
12. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan energy, meliputi:
a. Jaringan transmisi
SUTET, SUTT b. Jaringan distribusi
meliputi seluruh wilayah Kabupaten
Simalungun 13. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Gardu Induk
(GI), meliputi : a. Rencana Gardu Induk
(GI) Perdagangan (2 x 60 MVA)
b. Pengembangan, peningkatan dan
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 5
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani
Kabupaten Simalungun 14. Pengembangan dan
peningkatan jaringan teresterial dan satelit
15. Pengembangan dan peningkatan STO Perdagangan, Sei Mangkei
16. Pengembangan dan
peningkatan sungai Bah Bolon, Sungai Kiri, Sungai Sipare-pare
17. Pengembangan dan
peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Kiri, DAS Sipare-Pare, DAS Bolon)
18. Pengembangan dan
peningkatan waduk Bah Bolon, Kecamatan Jawa Mahraja Bah Jambi
19. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air baku untuk melayani
Kabupaten Simalungun yang dipasok dari sumur dalam dan mata air (DAS Sipare-Pare DAS Bolon dan DAS
Kiri) 20. Pengembangan dan
peningkatan UP air minum Tirta Lihou
21. Pengembangan dan peningkatan sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer dan
sekunder 22. Pengembangan dan
peningkatan berupa pembangunan IPAL di Kota
Perdagangan 23. Pengembangan dan
peningkatan instalasi pengolahan limbah B3
24. Pengembangan dan peningkatan TPA Regional
1.1. 3
Strategi 3 : Mengembangkan dan meningkatkan keterpaduan prasarana dan sarana industri hilir kelapa sawit dan karet;
Zona B7.1 kawasan peruntukan industry
pengolahan yang berteknologi tinggi, berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan limbah terpadu yakni KI
KEK Sei Mangkei, di Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar dan Sebagian Wilayah
Kecamatan Bosar Maligas
Lampiran IX mengenai kawasan andalan,
dengan sektor unggulan Industri meliputi Pematang Siantar Dsk, Rantau Prapat – Kisaran,
Hal 27. PKW Tebing Tinggi,
PKW Sidikalang, PKW Pematang Siantar, PKW Rantau Prapat, PKW Kisaran, PKW
Gunung Sitoli, PKW Padang Sidempuan, PKW Sibolga,
Sama dengan strategi 2 kebijakan 1
di Kawasan Kuala Tanjung di wilayah Kecamatan Sei Suka
Seluas kurang lebih179.817 (seratus tujuh puluh
sembilan ribu delapan ratus tujuh belas) Ha yang tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan K isaran Barat
dan Kisaran Timur.
Kawasan peruntukkan industri sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 35 huruf f dengan luas kurang lebih 3.613 (tiga ribu enam ratus tiga belas) hektar meliputi:
a. Kecamatan Purba; b. Kecamatan Tapian
Dolog; c. Kecamatan Siantar;
d. Kecamatan Dolog Batu Nanggar;
e. Kecamatan Bosar Maligas;
f. Kecamatan Bandar; g. Kecamatan Bandar
Huluan; h. Kecamatan Bandar
Masilam; i. Kecamatan Dolog
Silou;
Pasal 30 (2) Kegiatan industri besar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a seluas 211,2 hektar, meliputi: a. Kelurahan Tanjung
Tonga;
b. Kelurahan Tanjung Pinggir;
c. Kelurahan Nagapitu; dan
d. Kelurahan Siopat Suhu
(3)Kegiatan peruntukan
industri sedang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a seluas 102,86 hektar meliputi :
a. Kelurahan Tomuan; b. Kelurahan Sumber
Jaya; c. Kelurahan Tambun
Kawasan didorong Zona B7.1 kawasan
peruntukan industri pengolahan yang berteknologi tinggi, berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan
limbah terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei, di Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar dan
Sebagian Wilayah Kecamatan Bosar Maligas
Indikasi program terkait dukungan kawasan industri hilir kelapa sawit
dan karet, berupa sarana dan prasarana; Sama dengan strategi 1.1.2
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 6
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Bolon; dan d. Kelurahan Tanjung
Pinggir.
(4)Kegiatan peruntukan industri kecil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a meliputi
pengembangan kawasan industri kecil seluas 15 hektar di Kelurahan Setia Negara;
1.1. 4
Strategi 4 : Menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik untuk industri hilir kelapa sawit dan karet;
Zona B7.1 kawasan peruntukan industry
pengolahan yang berteknologi tinggi, berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan
limbah terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei, di Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar dan
Sebagian Wilayah Kecamatan Bosar Maligas
Lampiran IX mengenai kawasan andalan,
dengan sektor unggulan Industri meliputi Pematang Siantar Dsk, Rantau
Prapat – Kisaran,
Hal 27. PKW Tebing Tinggi,
PKW Sidikalang, PKW Pematang Siantar, PKW Rantau Prapat,
PKW Kisaran, PKW Gunung Sitoli, PKW Padang Sidempuan, PKW Sibolga,
Sama dengan strategi 2 kebijakan 1
di Kawasan Kuala Tanjung di wilayah Kecamatan Sei Suka
Pasal 36 Seluas kurang lebih179.817
(seratus tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus tujuh belas) Ha yang tersebar di seluruh
kecamatan kecuali Kecamatan K isaran Barat dan Kisaran Timur.
Kawasan peruntukkan industri sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 35 huruf f dengan luas kurang lebih 3.613 (tiga ribu enam ratus tiga belas) hektar
meliputi: a. Kecamatan Purba; b. Kecamatan Tapian
Dolog;
c. Kecamatan Siantar; d. Kecamatan Dolog
Batu Nanggar; e. Kecamatan Bosar
Maligas; f. Kecamatan Bandar; g. Kecamatan Bandar
Huluan;
h. Kecamatan Bandar Masilam;
i. Kecamatan Dolog Silou;
Pasal 30 (2) Kegiatan industri besar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a seluas 211,2 hektar, meliputi:
a. Kelurahan Tanjung
Tonga; b. Kelurahan Tanjung
Pinggir; c. Kelurahan
Nagapitu; dan d. Kelurahan Siopat
Suhu
(3) Kegiatan peruntukan industri sedang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a seluas 102,86 hektar
meliputi : e. Kelurahan Tomuan; f. Kelurahan Sumber
Jaya;
g. Kelurahan Tambun Bolon; dan
h. Kelurahan Tanjung Pinggir.
(4) Kegiatan peruntukan industri kecil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
huruf a meliputi pengembangan kawasan industri kecil seluas 15 hektar di Kelurahan Setia
Negara;
Kawasan yang dikendalikan
Zona B7.1 kawasan peruntukan industri pengolahan yang berteknologi tinggi,
berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan limbah terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei, di
Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar dan Sebagian Wilayah Kecamatan Bosar Maligas
Indikasi program terkait dukungan iklim investasi yang kondusif.
Artinya suasana yang aman, tertib, patuh hukum dan damai. Tidak ada konflik dan tenteram. Non Infrastruktur, lebih kepada
REGULASI INVESTASI yang jelas dan konsisten (RTR, Fiskal, pertanahan dan insentif lainnya), dan sarana prasarana aparatur
KEPOLISIAN DAN TNI.
1.1.
5
Strategi 5 : Meningkatkan promosi peluang investasi yang menciptakan lapangan kerja.
Kota Pematang Siantar
: 1 Zona B7
Kawasan Peruntukan
Industri 2 Zona B8
Kawasan Pariwisata
3 Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan
Keamanan serta Transportasi
Kabupaten Simalungun
: 1 Zona B1
Kawasan Peruntukan
Hutan Produksi 2 Zona B2
Kawasan Peruntukan
Hutan Rakyat 3 Zona B3
Tidak diatur Tidak diatur Pasal 103
e. pemanfaatan ruang untuk kegiatan ekonomi perkotaan yang berdaya saing, pertahanan, pusat
promosi investasi dan pemasaran, serta pintu gerbang internasional dengan fasilitas
kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan; Pasal 9
(8) Menetapkan kawasan strategis nasional meliputi : Kawasan Perkotaan Medan – Binjai – Deli
Serdang – Karo (Mebidangro), Kawasan Danau Toba dan sekitarnya, Kawasan
Taman Nasional Ekosistem Leuser yang berbatasan dengan Provinsi Aceh serta
Kawasan Perbatasan Pulau Kecil Terluar Pulau
Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Kawasan didorong
Kota Pematang Siantar : 1 Zona B7 Kawasan
Peruntukan Industri
2 Zona B8 Kawasan Pariwisata
3 Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial,
Pertahanan dan Keamanan serta Transportasi
Indikasi program terkait dukungan
infrastruktur terhadap sasaran spasial penciptaan lapangan pekerjaan;
Kota Pematang Siantar: 1. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
arteri primer (poros/penghubung antar kota), meliputi:
a. Ruas Jalan Batas Kabupaten Deli
Serdang – Batas Kota Pematang Siantar (15,067 km)
b. Ruas Jalan Ke Medan
(4,526 km) c. Ruas Jalan
Sisingamangaraja (P Siantar) (8,225 km)
d. Ruas Jalan Kota Pematang Siantar – Parapat (38,079 km)
e. Ruas Jalan Ke Parapat
(P Siantar) (5,032 km) 2. Pengembangan,
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 7
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kawasan Peruntukan Pertanian
4 Zona B4
Kawasan Peruntukan Perkebunan
5 Zona B5
Kawasan Peruntukan Perikanan
6 Zona B6
Kawasan Peruntukan Pertambangan
7 Zona B7
Kawasan Peruntukan Industri
8 Zona B8
Kawasan Peruntukan Pariwisata
9 Zona B10
Kawasan Peruntukan Peternakan
10 Zona B11
Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan
Keamanan serta Transportasi
Kabupaten Batubara :
1 Zona B1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
2 Zona B3 Kawasan Peruntukan Pertanian
3 Zona B4 Kawasan Peruntukan Perkebunan
4 Zona B5 Kawasan Peruntukan Perikanan
5 Zona B7 Kawasan Peruntukan Industri
6 Zona B8 Kawasan Peruntukan Pariwisata
7 Zona B10
Kawasan Peruntukan Peternakan
8 Zona B11
Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial dan Transportasi
Kabupaten Asahan : 1 Zona B1
Kawasan
Peruntukan Hutan Produksi
Berhala. Cat : Pada RANPERDA RTRW tidak di tetapkan
manfaat /fungsi/tujuan Peraturan Zonasi untuk Kawasan Andalan dimana Kawasan industri
Seimangke telah ditetapkan sebagai Kawasan Andalan Pematang Siantar DSK.
Pasal 9 (9)Menetapkan kawasan andalan nasional meliputi
: Kawasan Perkotaan Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro), Kawasan
Pematang Siantar dan Sekitarnya, Kawasan Rantau Prapat – Kisaran, Kawasan Tapanuli dan
Sekitarnya, Kawasan Nias dan Sekitarnya, Kawasan Andalan Laut Lhokseumawe - Medan
dan sekitarnya, Kawasan Andalan Laut Selat Malaka dan Sekitarnya, dan Kawasan Andalan
Laut Nias dan Sekitarnya.
peningkatan dan pemantapan jaringan Jalan Strategis Nasional, meliputi: Ruas Jalan Lingkar
Pematang Siantar (16,3 Km) 3. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
bebas hambatan ruas Kota Tebing Tinggi – Kota Pematangsiantar – Parapat – Sibolga;
4. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan Jalan KP1, meliputinRuas Jalan
Sangnaualuh - batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 1;
5. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 2 (KP2), meliputi seluruh ruas di
wilayah Kota Pematang Siantar.
a. Ruas Jalan Saribudolok Simpang Dua - batas
Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 2;
b. Ruas Jalan Melanton
Siregar – batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 2; dan
6. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 3 (KP3),
meliputi seluruh ruas di wilayah Kota Pematang Siantar. Ruas Jalan Sidamanik – batas
Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 3.
7. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliputi:
a. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan
massal b. Terminal penumpang
tipe A Sarantama c. Terminal penumpang
tipe C di Kelurahan Dwikora
d. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Setia Negara
e. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Siopat Suhu
f. Terminal penumpang
tipe C di Kelurahan Tanjung Pinggir,
g. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan
Nagahuta h. Terminal Regional tipe
Agribisnis Sukadane 8. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalur
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 8
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2 Zona B3 Kawasan Peruntukan Pertanian
3 Zona B4 Kawasan Peruntukan Perkebunan
4 Zona B7 Kawasan Peruntukan Industri
5 Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial,
Pertahanan dan Keamanan Negara serta Transportasi
perkeretapian perkotaan, meliputi Kota Pematang Siantar – Kota Tebing Tinggi – Kota Medan
9. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan kereta api ruas Kota
Pematangsiantar – Perlanaan – Sei Mangkei
10. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan stasiun perkeretapian perkotaan, meliputi: Stasiun Proklamasi
11. Pengembangan stasiun
kereta api khusus barang regional di Kecamatan Siantar Martoba
12. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan pembangkit listrik yang melayani Kota Pematang Siantar meliputi
PLTGU Belawan, PLTG Paya Pasir, PLTG Glugur, PLTU Belawan dan PLTD Titi Kuning
13. Pengembangan sistem prasarana energi lainnya, meliputi :
a. pengembangan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) pada Sungai Bah Bolon,
b. Pengembangan pembangkit listrik tenaga surya pada lahan pertanian, dan
bioenergi dengan memanfaatkan sampah pertanian pada lokasi kegiatan
agro industri. 14. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan
transmisi tenaga listrik meliputi:
a. Jaringan transmisi SUTT Pematang
Siantar – Sei Mangkei – Kuala Tanjung (150/20 kV)
b. Jaringan distribusi
meliputi seluruh wilayah Kota Pematang Siantar
15. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani Kota Pematang Siantar
berada di Kabupaten Simalungun
16. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan teresterial dan satelit
17. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan STO Kelurahan Proklamasi
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 9
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
18. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan Wilayah Sungai Bah Bolon dan CAT
(Cekungan Air Tanah) Medan
19. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan Daerah Aliran Sungai Bah Bolon Lintas Kabupaten, meliputi : Sungai Bah Bolon, Sungai Bah Biak
dan Sungai Bah Sibarambang; dan
20. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan Daerah Aliran Sungai Bah Kapul Lintas Kabupaten, meliputi : Sungai Bah Kapul dan Sigulang-
gulang 21. Pengembangan dan
peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air dari DAS Bah
Bolon dan DAS Bah Kapul 22. Pengembangan dan
peningkatan Jaringan prasarana irigasi primer.
23. Pengembangan dan peningkatan Jaringan prasarana irigasi sekunder
24. Pengembangan dan
peningkatan sistem pengendalian banjir melalui pengembangan tanggul pada Sungai Bah Bolon
25. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air
baku untuk melayani Kota Pematang Siantar yang dipasok dari Sumur Pompa Air Tanah Dalam dan mata
air (DAS Bah Bolon dan DAS Bah Kapul). Mata Air meliputi :
a. Mata air Mual Goit di
Kelurahan Simarimbun;
b. Mata air Sibulak-bulak di Kelurahan
Simarimbun; c. Mata air Pancur Lima
di Kelurahan Setia Negara;
d. Mata air Silumangi di Jalan Marihat Kelurahan Mekar Nauli;
e. Rencana produksi
mata air Bah Sikam di Jalan Bah Kora Kelurahan Pematang Marihat; dan
f. Rencana produksi mata air Aek Nauli.
26. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air baku untuk melayani Kota Pematang Siantar yang
dipasok dari Sumur Pompa Air Tanah Dalam dan mata
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 10
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun : 1 Zona B1 Kawasan
Peruntukan Hutan Produksi
2 Zona B2 Kawasan Peruntukan Hutan
Rakyat 3 Zona B3 Kawasan
Peruntukan Pertanian
4 Zona B4 Kawasan Peruntukan
air (DAS Bah Bolon dan DAS Bah Kapul). Sumur Pompa Air Tanah Dalam (ATD):
a. Mata Air Simarito
Kelurahan Martimbang;
b. Jalan Sabang Merauke Kelurahan
Simalungun; c. Jalan Patuan Anggi
Kelurahan Nagapitu; d. Jalan Raya dengan
Kelurahan Simarito; e. Jalan Kertas Kelurahan
Siopat Suhu; f. Simarimbun Dolok
Kelurahan Simarimbun;
g. Nommensen Kelurahan Siopat Suhu;
h. Timbang Galung Kelurahan Simarito;
i. Jalan Jambu Kelurahan Sukamaju;
j. Jalan Bakung Kelurahan Simarito;
k. Batu III Kelurahan Setia Negara; dan
l. Kompleks SMP Negeri I Kelurahan Pahlawan.
27. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan UP air minum Tirta Uli Pematang Siantar
28. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer dan sekunder
29. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan berupa pembangunan IPAL & IPLT
di Kecamatan Siantar Martoba
30. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan instalasi pengolahan limbah B3 di Kecamatan Siantar Selatan.
31. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan TPA di :
a. TPA (Lama) di Kelurahan Tanjung
Pinggir b. TPST dan SPA (Stasiun
Peralihan Antara) di Kelurahan Sukadame
Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun :
1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan bebas hambatan, meliputi:
a. Tebing tinggi, Pematang Siantar – Parapat – Tarutung - Sibolga
b. Tebing Tinggi (Kab Deli Serdang) –
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 11
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Perkebunan 5 Zona B5 Kawasan
Peruntukan Perikanan
6 Zona B6 Kawasan Peruntukan Pertambangan
7 Zona B7 Kawasan
Peruntukan Industri 8 Zona B8 Kawasan
Peruntukan Pariwisata
9 Zona B10 Kawasan Peruntukan Peternakan
10 Zona B11 Kawasan
Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan serta
Transportasi
Perdagangan (Kab Simalungun) - Kisaran (Kab Asahan)
2. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri primer (poros/penghubung antar
kota), meliputi: 1. Tebing tinggi-
Pematang Siantar – Parapat – Balige –
Tarutung - Sibolga 2. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan
jalan strategis nasional, meliputi ;
3. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi
Jalan Strategis Nasional Ruas Lima Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan
(Kab Simalungun) – Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar)
4. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas
Perdagangan (Kab Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)
3. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor dua (2), meliputi
seluruh ruas dalam wilayah kabupaten simalungun.
1. Tebing Tinggi – Sei Langgei –
Perdagangan – ke arah Limapuluh Kabupaten Batu Bara;
2. Kota Pematang Siantar
– Pamatang Tanah Jawa – Buttu Bayu – ke arah Bandar Pasir Mandoge Kabupaten
Asahan. 3. Lubuk Pakam – Saran
Padang – Saribu Dolog – Tiga Runggu – Parik
Sabungan – Tanjung Dolog;
4. Kota Pematang Siantar – Panei Tongah – Pamatang Raya – Tiga
Runggu; 5. Saribu Dolog –
Silimakuta Barat – ke arah Merek Kabupaten
Karo; 6. Pamatang Raya –
Sindar Raya – ke arah Kota Tebing Tinggi;
7. Pamatang Raya – Nagori Dolog – ke arah Dolok Masihul; dan
8. Kota Pematang Siantar
– Dolog Marlawan – Perdagangan.
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 12
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
4. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor tiga (3), meliputi
seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.
a. Perdagangan –
Simpang Mayang – Boluk – Hutabayu Raja;
b. Perdagangan –
Simpang Mayang – Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;
c. Simpang Haranggaol –
Haranggaol; dan d. Tebing Tinggi –
Sipispis – Sindar Raya – Pamatang Raya –
Bittang Mariah – Bah Bolon – Sipintu Angin – Tigaras.
5. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:
a. Lajur, jalur atau jalan
khusus angkutan massal
b. Terminal tipe B Perdagangan
c. Terminal Barang Perdagangan
d. Terminal Barang/Agro khusus komoditas
kelapa sawit (TBS and CPO), kawasan Sei Mangkei
6. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi:
a. Tebing Tinggi - Bandar Tinggi - Perlanaan - Lima Puluh Kab. Batu Bara;
b. Perlanaan – Sei Mangkei – Pematang Siantar.
7. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun perkeretapian perkotaan, meliputi:
a. Stasiun Perlanaan Kecamatan Bandar;
b. Stasiun Bandar Tinggi Kecamatan Bandar Masilam;
c. Stasiun Serbelawan Kecamatan Dolog Batu Nanggar;
d. Pembangunan stasiun
Sei Mangkei di Kecamatan Bosar Maligas dan Purbasari di Kecamatan Tapian
Dolog. 8. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Bandar udara
Simalungun (Perintis) dengan skala pelayanan
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 13
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
sekunder dan tersier, di Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi/Nagojor
9. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan pembangkit energi listrik, meliputi:
a. Pembangunan
pembangkit listrik PLTBM 7.5 MW dan PLTBG 2,2 MW
b. Pembangunan
pembangkit listrik biomassa (PLTB) 20 MW
c. Pembangunan PLTA
Silau II (2 x 3.75 MW) d. Pembangunan PLTM
Karai 1 (7,5 MW) e. Pembangunan PLTM
Karai 7 (5,65 MW) f. Pembangunan PLTM
Karai 12 (5 MW) g. Pembangunan PLTM
Karai 13 (8 MW) 10. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan
energy, meliputi: a. Jaringan transmisi
SUTET, SUTT b. Jaringan distribusi
meliputi seluruh wilayah Kabupaten Simalungun
11. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Gardu Induk (GI), meliputi :
a. Rencana Gardu Induk
(GI) Perdagangan (2 x 60 MVA)
b. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani
Kabupaten Simalungun 12. Pengembangan dan
peningkatan jaringan teresterial dan satelit
13. Pengembangan dan peningkatan STO Perdagangan, Sei Mangkei
14. Pengembangan dan
peningkatan sungai Bah Bolon, Sungai Kiri, Sungai Sipare-pare
15. Pengembangan dan peningkatan Sumur Dalam
dan Mata Air (DAS Kiri, DAS Sipare-Pare, DAS Bolon)
16. Pengembangan dan peningkatan waduk Bah
Bolon, Kecamatan Jawa Mahraja Bah Jambi
17. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air baku untuk melayani Kabupaten Simalungun
yang dipasok dari sumur dalam dan mata air (DAS
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 14
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kabupaten Batubara : 1 Zona B1 Kawasan
Peruntukan Hutan
Produksi 2 Zona B3 Kawasan
Peruntukan Pertanian
3 Zona B4 Kawasan Peruntukan Perkebunan
4 Zona B5 Kawasan
Peruntukan Perikanan
5 Zona B7 Kawasan Peruntukan Industri
6 Zona B8 Kawasan Peruntukan Pariwisata
7 Zona B10 Kawasan
Peruntukan Peternakan
8 Zona B11 Kawasan Peruntukan
Ekonomi, Sosial dan Transportasi
Sipare-Pare DAS Bolon dan DAS Kiri)
18. Pengembangan dan peningkatan UP air minum
Tirta Lihou 19. Pengembangan dan
peningkatan sistem jaringan drainase berupa
saluran drainase primer dan sekunder
20. Pengembangan dan peningkatan berupa
pembangunan IPAL di Kota Perdagangan
21. Pengembangan dan peningkatan instalasi
pengolahan limbah B3 22. Pengembangan dan
peningkatan TPA Regional
Kabupaten Batubara : 1. Pengembangan,
peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan arteri (poros/penghubung antar kota), meliputi:
a. Tanjung Balai -
Tanjung Tiram - Lima Puluh - Perupuk - Kuala Tanjung - Tebing Tinggi -
Medan; b. Kuala Tanjung
(Kabupaten Batu Bara) – Indrapura
(Kabupaten Batu Bara) - Sei Mangkei (Kab Simalungun) - Pematang Siantar
(Kota Pematang Siantar).
c. Pembangunan fly over atau under pass
simpang sebidang antara jalana arteri primer dengan jalur kereta api di junction
Lima Puluh dan junction Bandar Tinggi
2. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan strategis nasional, meliputi ;
a. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi
Jalan Strategis Nasional Ruas Lima Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) –
Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar)
b. Peningkatan Fungsi
Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Indrapura – Kuala
Tanjung c. Peningkatan Fungsi
Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis
Nasional Ruas Perdagangan (Kab
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 15
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)
3. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan strategis provinsi, meliputi :
a. Peningkatan status
jalan menjadi jalan strategis provinsi Jalan susur pantai timur
b. Jalan Simpang Mayang
– Pasar Baru c. Jalan Simpang Kedai
Siara – Perupuk d. Jalan Sei Bejangkar –
Tanjung Tiram 4. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
kolektor KP2, meliputi seluruh jaringan jalan di wilayah Kabupaten Batu Bara;
a. Lima Puluh - Bts. Simalungun (5,75 Km)
b. Indra Pura (Juction ) - K.Tanjung (16,02 Km)
5. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan
angkutan jalan meliput: a. Lajur, jalur atau jalan
khusus angkutan massal
b. Terminal tipe B Indrapura
c. Terminal Barang di Kuala Tanjung
6. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan,
meliputi: a. Jaringan jalur kereta
api yang merupakan jaringan jalur kereta
api antarkota di Provinsi Sumatera Utara;
b. Rencana jaringan
kereta api baru ke kawasan industri (KEK Sei Mangkei) - Pelabuhan Kuala
Tanjung, KEK Sei Mangkei -Kantong produksi pertanian - Kawasan Industri (KI) Kuala Tanjung;
c. Rencana Pembangunan Rel Kereta Api Kawasan Industri KEK Sei
Mangkei – Stasiun Perlanaan
d. Gunung Bayu - Pelanaan
e. Bandar Tinggi – Indrapura – Kuala Tanjung;
f. Sei Mangkei – Gunung
Bayu – Limapuluh g. Rencana jaringan rel
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 16
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
kereta api Kabupaten Simalungun – Perkebunan Sipare-Pare – Pakam Raya –
Pematang Gengkering – Lalang – Kuala Tanjung – Kuala Indah – Gambus Laut –
Perupuk – Dahari Selebar – Masjid Lama – Guntung
7. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan stasiun kereta api, meliputi :
a. Rencana Stasiun KA di
Desa Guntung, Mangkai Lama, Kuala Tanjung, dan Perupuk;
b. Peningkatan fungsi
dan rehabilitas stasiun kereta api eksisting di Stasiun Siajam, Bandar Tinggi, dan Tanjung
Kasau 8. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan fungsi dan
pelayanan Pelabuhan : a. Pelabuhan Kuala
Tanjung sebagai Pelabuhan Utama Hub
b. Pelabuhan Tanjung Tiram sebagai Pengumpan Regional
c. Pelabuhan Pangkalan
Dodek sebagai Pengumpan Regional
d. Pelabuhan Perupuk sebagai Pengumpan
Lokal 9. Pengembangan dan
peningkatan alur pelayaran, meliputi;
a. Alur pelayaran nasional yang menghubungkan pelabuhan Kuala
Tanjung dengan pelabuhan nasional lainnya
b. Alur pelayaran
regional, yang menghubungkan pelabuhan Tanjung Tiram, Pangkalan
Dodek dan Pelabuhan Perupuk ke pelabuhan lainnya
10. Pengembangan dan peningkatan jaringan pipa
jaringan pipa gas yang melintasi Kabupaten Batu Bara, meliputi;
a. Medan – Kuala
Tanjung, jaringan distribusi Medan, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, dan
Asahan b. Duri – Dumai – Medan,
jaringan distribusi Medan, Pematang
Siantar dan Asahan. 11. Pengembangan,
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 17
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
peningkatan dan pemantapan pembangkit energi listrik, meliputi Rencana pembangunan
PLTU Kuala Tanjung sebesar 2X112.5 MW di tepi Pantai Desa Kuala Indah (Pulau Gosong Mati).
12. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan energi, meliputi:
a. Jaringan transmisi SUTET, SUTT
b. Jaringan distribusi meliputi seluruh
wilayah Kabupaten Batu Bara
13. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan Gardu Induk (GI), meliputi :
a. Gardu Induk Kuala Tanjung
b. Rencana Gardu Induk (GI) Lima Puluh
c. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani
Kabupaten Batu Bara 14. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan
teresterial dan satelit 15. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan STO di Lima
Puluh dan Air Putih (KI Kuala Tanjung)
16. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan sungai Bolon, Silau Bonto, Kiri, Perupuk, Sipare-Pare
17. Pengembangan dan
peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Silau Bonto, DAS Kiri, DAS Sipare-Pare, DAS Bolon)
18. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air
baku untuk melayani Kabupaten Batu Bara yang dipasok dari sumur dalam dan sungai (DAS Silau Botno, DAS Sipare-Pare DAS
Bolon dan DAS Kiri) 19. Pengembangan dan
peningkatan UP air minum Tirta Silau (Eks Pemkab
Asahan) 20. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan sistem jaringan
drainase berupa saluran drainase primer
21. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan berupa pembangunan IPAL
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 18
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Sebagian Wilayah
Kabupaten Asahan : 1 Zona B1 Kawasan
Peruntukan Hutan Produksi
2 Zona B3 Kawasan Peruntukan Pertanian
3 Zona B4 Kawasan
Peruntukan Perkebunan
4 Zona B7 Kawasan Peruntukan Industri
5 Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan
Keamanan Negara serta Transportasi
22. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan instalasi pengolahan limbah B3
23. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan TPA Desa Bogak, TPA Dasar Pasar
Lapan dan TPA Desa Tanah Itam
Sebagian Wilayah Kabupaten
Asahan : 1. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
bebas hambatan, meliputi: Kisaran – Tebing Tinggi, Rantau Prapat – Kisaran
2. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri primer (jalan lintas timur sumatera), meliputi:
Labuan Batu Utara – Asahan – Batu Bara
3. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan kolektor primer 1 (KP1), meliputi: Asahan – Kota Tanjung Balai
4. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 2 (KP2),
meliputi seluruh ruas di wilayah Kabupaten Asahan.
5. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:
a. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan
massal b. Terminal tipe B
Kisaran 6. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi:
a. Pengembangan jaringan Trans Asian Railway meliputi batas NAD – Pangkalan Susu
– Medan – Rantau Prapat;
b. pemantapan jalur kereta api antar kota di pantai timur yang
menghubungkan batas NAD – Medan – Lubuk Pakam – Tebing Tinggi – Kisaran – Rantau
Prapat – batas Riau; c. pengembangan simpul
kereta api di stasiun KA Kelas sedang antar
kota di Kisaran; d. Pembangunan jalur
transportasi kereta api antar Kisaran -
Tanjung Balai. e. Pembangunan Jalur
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 19
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
kereta api melalui pesisir utara yang menguhubungkan Kabupaten Batubara
dengan Kabupaten Asahan menuju Pelabuhan Bagan Asahan.
7. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan sarana, prasarana, utilitas pelabuhan
barang, meliputi: Pelabuhan Pengumpul Tanjung Balai Asahan
8. Pengembangan dan
peningkatan jaringan pipa minyak dan gas bumi meliputi : Jaringan pipa gas yang melintasi kab Asahan
9. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan pembangkit energi listrik, meliputi:
a. PLTA Asahan 1 (180 MW)
b. PLTP Simbolon (2 x 55 MW)
c. PLTA Asahan III (174 MW)
10. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan energy, meliputi:
a. Jaringan transmisi SUTET, SUTT
b. Jaringan distribusi meliputi seluruh wilayah Kabupaten Asahan
11. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan Gardu Induk, meliputi:
a. Gardu Induk (GI) Kisaran
b. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani
Kabupaten Asahan 12. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan
teresterial dan satelit 13. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan STO Asahan
14. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan sungai Asahan, Sungai Bah Bolon, Sungai Tanjung
15. Pengembangan dan peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Asahan, DAS Hapal, DAS Sungai
Tanjung) 16. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan irigasi
dalam upaya mempertahankan dan
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 20
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
meningkatkan produksi tanaman pangan khususnya padi, meliputi;
a. Daerah Irigasi Silo
Buntu b. Seluruh Daerah Irigasi
(DI) yang menjadi kewenangan provinsi
c. Seluruh Daerah Irigasi (DI) yang menjadi kewenangan kabupaten
17. Pengembangan dan peningkatan prasarana sumber daya air meliputi; Sistem pengendalian banjir
sungai asahan. 18. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan
perpipaan berupa unit air baku untuk melayani Kabupaten Asahan yang dipasok dari sumur dalam
dan sungai (DAS Asahan, DAS Hapal, DAS Sungai Tanjung).
19. Pengembangan dan
peningkatan UP air minum Tirta Asahan.
20. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer.
21. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan berupa pembangunan IPAL& IPLT
22. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan instalasi pengolahan limbah B3.
23. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan TPA Regional di Kecamatan Silau Laut.
1.2. Kebijakan 2: Peningkatan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup melalui Pencegahan Dampak Negatif Pembangunan yang dapat menimbulkan penurunan fungsi lingkungan
1.2. 1
Strategi 1: Mewujudkan kawasan berfungsi lindung dengan luas paling sedikit 30% dari luas DAS untuk menjaga kelestarian ekosistem;
Zona L1, L2, L3, L4 dan L5 1. DAS Bolon,
meliputi :
a. Kabupaten Simalungun meliputi kecamatan:
Hatonduhan, Dolok Panribuan, Tanah Jawa, Siantar, Bosar Maligas, Jawa
Maraja Bah Jambi, Hutabayu Raja, Gunung Malela, Bandar,
Pematang Bandar, Dolok Pardamean, Sidamanik,
Siantar, Jorlang Hataran, Girsang Sipangan Bolon, Pematang
Sidamanik, Pane, Panombeian
Tidak diatur Pasal 11 (2) Strategi untuk pemertahanan luasan kawasan berfungsi
lindung dan rehabilitasi kawasan berfungsi lindung yang
terdegradasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. mempertahankan
luasan kawasan bervegetasi hutan tetap yang memberikan
perlindungan terhadap kawasan bawahannya; b. menetapkan
kawasan hutan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas
Daerah Aliran Sungai (DAS); dan
DAS tidak diatur hanya mengatur WS saja Pasal 46
(2) Rencana pengembangan pola ruang kawasan lindung geologi meliputi:
b.Kawasan imbuhan air tanah yang memberikan perlindungan terhadap air tanah meliputi: Kab. Karo, Kab Simalungun
Hal 38. 1. Kawasan hutan
lindung menyebar di
wilayah kabupaten
2. Kawasan lahan gambut yang
menyebar di wilayah kabupaten Langkat, Humbang Hasundutan,
Asahan, Labuhan Batu, Tapanuli
Pasal 26 Sempadan sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ditujukan untuk
melindungi sungai/saluran irigasi primer Bah Bolon dari kegiatan yang dapat mengganggu dan/atau
merusak kualitas air sungai/saluran, kondisi fisik pinggir, dan dasar sungai/saluran, dan untuk mencegah serta
mengendalikan terjadinya bahaya luapan banjir.
Pasal 26 (2) Kawasan sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dengan luasan kurang lebih 4.466 (empat ribu empat ratus enam puluh enam) Ha tersebar di
seluruh kecamatan wilayah Kabupaten
Pasal 29 Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf b, terdiri atas kawasan resapan air, diperuntukkan bagi
daerah-daerah untuk melindungi ketersediaan air bagi mata air, sungai dan danau, terutama di daerah tangkapan air Danau
Toba.
Pasal 23 (2) Kawasan sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a meliputi : a. Sempadan Sungai
Bah Bolon; b. Sempadan Sungai
Sigulang-gulang dan Bah Kapul;
c. Sempadan Sungai Bah Biak; dan
d. Sempadan sungai-
sungai kecil lainnya
(3) Kawasan sekitar mata air sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b berada pada mata air Sibulak-Bulak, Mata air Simarito, Mata air Pancur Lima dan Mata
air Silumangi, Mata air Bah Sikam dan Mata air Aek Nauli
Kawasan dikendalikan: Zona L1, L2, L3, L4 dan L5. 1. DAS Bolon,
meliputi :
a. Kabupaten Simalungun meliputi kecamatan:
Hatonduhan, Dolok Panribuan, Tanah Jawa, Siantar, Bosar Maligas, Jawa Maraja Bah
Jambi, Hutabayu Raja, Gunung Malela, Bandar, Pematang Bandar,
Dolok Pardamean, Sidamanik, Siantar, Jorlang Hataran, Girsang Sipangan
Bolon, Pematang Sidamanik, Pane, Panombeian Pane,
b. Kabupaten
Batubara, meliputi kecamatan:
Tidak diperlukan dukungan infrastruktur fisik, namun diperlukan REGULASI yang kuat dan konsisten dalam Kebijakan
Tata Ruang, Kehutanan dan Pertanahan.
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 21
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Pane, b. Kabupaten
Batubara, meliputi
kecamatan: Limapuluh, Air Putih, Sei Suka, Medang Deras,
c. Kota Pematang Siantar meliputi kecamatan : Siantar Marihat,
Siantar Selatan, Siantar Timur
2. DAS Kiri, meliputi :
a. DAS Kiri, meliputi Kabupaten Asahan , Kecamatan
Kisaran Barat, Rawang Panca Arga, Meranti, Pulo Bandring,
Buntu Pane, b. DAS Kiri meliputi
kabupaten Simalungun
mencakup kecamatan Ujung Padang
c. DAS Kiri meliputi
kabupaten Batubara kecamatan Sei Balai, Tanjung
Tiram, Talawi, Limapuluh
3. DAS Perupuk, meliputi Kabupaten
Batubara, mencakup kecamatan Limapuluh dan
Talawi. 4. DAS Silau Bonto,
meliputi : a. DAS Silau Bonto,
mencakup kabupaten Asahan, meliputi kecamatan
Kisaran Barat, Rawang Panca Arga, Silau Laut, Meranti, Buntu
Pane, Pulo Bandring,
b. DAS Silau Bonto mencakup Kabupaten
Batubara, meliputi kecamatan Tanjung Tiram
5. ``DAS Sipare – Pare, Meliputi Kecamatan Siantar Martoba, Siantar
Timur, Siantar Marihat, Siantar Selatan, Siantar Barat, Siantar
Utara, Siantar Timur (Kota Pematang
c. memulihkan kawasan berfungsi lindung yang terdegradasi
dalam rangka memelihara keseimbangan ekosistem pulau.
Cat : didalam RTR Pulau Sumatera tidak menetapkan WS/DAS
Bah Bolon di Provinsi Sumatera Utara. Pasal 43
(3) Pengembangan pengelolaan, peningkatan fungsi, dan pengendalian
perubahan peruntukan dan/atau fungsi kawasan hutan lindung
yang bervegetasi hutan tetap serta rehabilitasi kawasan hutan
lindung yang terdegradasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf a dan huruf b dilakukan pada kawasan hutan
lindung di : Kabupaten Simalungun,
Kabupaten Asahan Pasal 44 (3) Pengendalian
pemanfaatan ruang pada sempadan pantai, sempadan sungai,
dan kawasan sekitar danau atau waduk yang berpotensi
mengganggu dan/atau merusak fungsi sempadan pantai, sempadan
sungai, dan kawasan sekitar danau atau waduk serta pengembangan struktur alami berupa
jenis dan kerapatan tanaman dan/atau struktur buatan di sempadan pantai,
sempadan sungai, dan kawasan sekitar danau atau waduk untuk
mencegah daya rusak air sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf a dan b dilakukan pada:
Tengah, Mandailing Natal.
3. Kawasan resapan air
terletak menyebar di wilayah kabupaten dan
kota, Hal 39 Rencana pengembangan pola ruang kawasan
perlindungan setempat meliputi : a. Kawasan
sempadan pantai
yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota di wilayah pesisir pantai barat
dan pantai timur; b. Kawasan
sempadan sungai besar dan kecil
yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota;
c. Kawasan sekitar
danau/waduk yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota;
d. Kawasan sekitar mata air yang menyebar di wilayah kabupaten dan
kota; e. Kawasan ruang
terbuka hijau kota sebesar 30% dari
luas wilayah kota yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota;
Hal 39. Mengenai RTH, Sempadan Pantai, Sempadan Sungai, Kawasan Sekitar
Danau/Waduk, Kawasan Sekitar Mata Air Hal 40
Rencana pengembangan pola ruang kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya
meliputi : a. Kawasan Pantai
Berhutan Bakau atau hutan mangrove meliputi : di wilayah
Pantai Timur pada pantai utara Kabupaten Langkat, Deli serdang, Serdang
Bedagai, Batubara, Asahan, ke daerah selatan pantai Kabupaten Labuhan
Batu dan Labuhan Batu Utara dan di wilayah Pantai Barat dari pantai selatan
Kabupaten Mandailing Natal,
Limapuluh, Air Putih, Sei Suka, Medang Deras,
c. Kota Pematang
Siantar meliputi kecamatan : Siantar Marihat, Siantar Selatan,
Siantar Timur
2. DAS Kiri, meliputi : a. DAS Kiri, meliputi
Kabupaten Asahan , Kecamatan Kisaran Barat, Rawang Panca
Arga, Meranti, Pulo Bandring, Buntu Pane,
b. DAS Kiri meliputi
kabupaten Simalungun mencakup kecamatan Ujung
Padang c. DAS Kiri meliputi
kabupaten Batubara
kecamatan Sei Balai, Tanjung Tiram, Talawi, Limapuluh
3. DAS Perupuk, meliputi Kabupaten Batubara, mencakup kecamatan Limapuluh
dan Talawi.
4. DAS Silau Bonto, meliputi :
a. DAS Silau Bonto, mencakup kabupaten Asahan, meliputi kecamatan
Kisaran Barat, Rawang Panca Arga, Silau Laut, Meranti, Buntu
Pane, Pulo Bandring,
b. DAS Silau Bonto mencakup
Kabupaten Batubara, meliputi kecamatan Tanjung Tiram
5. DAS Sipare – Pare,
Meliputi : Kecamatan Siantar Martoba, Siantar
Timur, Siantar Marihat, Siantar Selatan, Siantar Barat, Siantar Utara,
Siantar Timur (Kota Pematang Siantar); Kec. Siantar, Panombeian Pane,
Dolok Batunanggar, Gunung Maligas, Bandar Huluan, Gunung Malela, Raya,
Pane, Dolok Pardamean,Bandar
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 22
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Siantar); Kec. Siantar, Panombeian Pane, Dolok Batunanggar,
Gunung Maligas, Bandar Huluan, Gunung Malela, Raya, Pane, Dolok
Pardamean,Bandar Masilam, Pematang Bandar (Kab. Simalungun); Kec.
Sei Suka, Medang Deras (Kab Batubara)
Kabupaten Batubara b. sempadan sungai
di: Sungai Asahan, Sungai Asailau, dan Sungai Nantalu di WS
Toba-Asahan (Provinsi Sumatera Utara);
c. kawasan sekitar danau atau waduk di: Kabupaten Simalungun)
Pasal 45 (4) Pengembangan pengelolaan dan
pemertahanan fungsi suaka margasatwa, cagar alam, taman nasional
laut, taman hutan raya, taman wisata alam, dan taman wisata
alam laut (taman wisata perairan) sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan pada: (Kabupaten Tapanuli Utara dan
Kabupaten Asahan) (5) Rehabilitasi dan
pemantapan fungsi kawasan pantai berhutan bakau untuk
perlindungan pantai dari abrasi dan pelestarian biota laut sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf c dilakukan pada kawasan pantai
berhutan bakau di Kabupaten Batubara
Pasal 46 (3) Penetapan zona-zona rawan bencana alam beserta ketentuan
mengenai standar bangunan gedung yang sesuai dengan karateristik, jenis, dan
ancaman bencana, pengendalian perkembangan kawasan budi daya
terbangun di kawasan rawan bencana alam, dan penyelenggaraan
upaya mitigasi dan adaptasi
Tapanuli Tengah serta di daerah ke Kepulauan Nias.
b. Kawasan taman
nasional dan taman hutan Raya meliputi Taman Naional Gunung Leuser di
Langkat, Deli Serdang; Taman Nasional Batang Gadis di Mandailing
Natal, Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten Deli Serdang,
Simalungun, Karo, dan Langkat dan Taman Hutan Kota – Kota Medan di lokasi
eks Bandar Udara Polonia seluas minimal 25 hektar.
c. Kawasan cagar
budaya meliputi : Istana Maimoon, Mesjid Raya, Kediaman Chong A
Fie di Kota Medan, rumah tradisional Lingga Barus Jahe Karo, rumah adat
Pematang Purba di Simalungun, istana Kota Pinang Labuhan Batu utara, Istana
Lima Laras Asahan, Candi Portibi Padang Lawas Utara, makam batu dan permukiman
tradisional di Tomok Pulau Samosir dan rumah adat, rumah tradisional dan tugu
batu di Pulau Nias. d. Pulau-pulau kecil
dengan luasan maksimal 10 km² di
perairan pantai Barat dan di perairan Pantai Timur.
Masilam, Pematang Bandar (Kab. Simalungun); Kec. Sei Suka, Medang
Deras (Kab Batubara)
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 23
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
bencana melalui penetapan lokasi dan jalur evakuasi bencana serta
pembangunan sarana pemantauan bencana sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf c dilakukan pada: Kabupaten
Simalungun b. kawasan rawan gelombang pasang di
kawasan sepanjang pesisir pantai Pulau Sumatera dan pulau-pulau kecil di sekitar
Pulau Sumatera. c. kawasan rawan banjir di Kabupaten
Asahan Pasal 47 e. kawasan rawan
abrasi di sepanjang wilayah pesisir Pulau Sumatera.
1.2. 2
Strategi 2: Mempertahankan dan melindungi kawasan lindung yang masih baik;
1. Kabupaten Simalungun. Meliputi Zona
L1, L2, L3, L4 Dan L5. a. Zona L1.1
Hutan
Lindung Meliputi Kecamatan Dolok
Panribuan, Kecamatan Dolok Pardamean,
Kecamatan Girsang Sipangan Bolon,
Kecamatan Hatonduhan, Kecamatan Jorlang
Hataran, Kecamatan Panombeian Pane, Kecamatan
Pematang Sidamanik, Kecamatan Raya. Zona
L1.2 Kawasan Resapan Air, Meliputi : Kecamatan
Bandar, Kecamatan Bandar Huluan,
Kecamatan Bandar Masilam, Kecamatan
Tidak diatur Pasal 11 (2) Strategi untuk pemertahanan luasan
kawasan berfungsi lindung dan rehabilitasi kawasan berfungsi
lindung yang terdegradasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a meliputi: a. mempertahankan luasan kawasan bervegetasi hutan
tetap yang memberikan perlindungan terhadap kawasan
bawahannya; b. menetapkan kawasan hutan paling sedikit 30% (tiga
puluh persen) dari luas Daerah Aliran Sungai (DAS); dan c. memulihkan
kawasan berfungsi lindung yang terdegradasi dalam rangka
memelihara keseimbangan ekosistem pulau.
Cat : didalam RTR Pulau Sumatera tidak menetapkan WS/DAS Bah Bolon di Provinsi
Sumatera Utara. Pasal 43 (3) Pengembangan
DAS tidak diatur hanya mengatur WS saja
Pasal 46 (2) Rencana pengembangan pola ruang kawasan lindung
geologi meliputi: b.Kawasan imbuhan air tanah yang memberikan perlindungan terhadap air
tanah meliputi: Kab. Karo, Kab Simalungun Hal 38. 1. Kawasan hutan
lindung menyebar di wilayah kabupaten
2. Kawasan lahan gambut yang menyebar di wilayah
kabupaten Langkat, Humbang Hasundutan, Asahan, Labuhan
Batu, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal.
3. Kawasan
resapan air terletak menyebar di wilayah
kabupaten dan kota,
Hal 39 Rencana pengembangan
pola ruang kawasan perlindungan setempat meliputi : a. Kawasan
Kawasan lindung yang masih baik :
a. Kawasan Hutan
Lindung; b. Kawasan Resapan
Air; c. Kawasan Sempadan
Sungai dan Pantai. d. Kawasan Rawan
Banjir; e. Kawasan
pengungsian satwa, terumbu karang dan kawasan koridor bagi jenis satwa
atau biota laut yang dilindungi.
Pasal 25
(3) Sempadan pantai dialokasikan di kawasan sempadan pantai ditetapkan 100 meter dari air pasang
tertinggi ke arah daratan yang masuk dalam wilayah Kecamatan Tanjung Tiram, Talawi, Lima Puluh, Sei Suka, Medang Beras, dengan luas
kurang lebih 18 hektar ( 0,02 % luas wilayah kabupaten). Pasal 26
(1) Sempadan sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ditujukan untuk
melindungi sungai/saluran irigasi primer Bahbolon dari kegiatan yang dapat mengganggu dan/atau
merusak kualitas air sungai/saluran, kondisi fisik pinggir, dan dasar sungai/saluran, dan untuk
Pasal 25 Kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 24 ayat (1) huruf a tersebar di wilayah kabupaten seluas kurang lebih 55.905
(lima puluh lima ribu sembilan ratus lima) Ha meliputi:
a. Kecamatan Aek
Songsongan; b. Kecamatan BP
Mandoge; c. Kecamatan Bandar
Pulau; d. Kecamatan Sei
Kepayang; e. Kecamatan Sei
Kepayang Timur; f. Kecamatan Silau
Laut; dan g. Kecamatan
Tanjung Balai. Pasal 26 (2) Kawasan sempadan sungai sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dengan luasan kurang lebih 4.466 (empat ribu empat ratus enam puluh
enam) Ha tersebar di seluruh kecamatan wilayah Kabupaten.
(3) Kawasan sempadan pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b termasuk dalam
kawasan hutan lindung yang terdapat disepanjang pesisir utara Kabupaten Asahan dan ditetapkan 100
Pasal 28 Kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 27 huruf a dengan luas kurang lebih 16.823 (Enam belas ribu delapan ratus dua puluh tiga)
hektar meliputi: a. Kecamatan
Purba; b. Kecamatan
Haranggaol Horisan;
c. Kecamatan Dolog d. Pardamean;
e. Kecamatan Pamatang Sidamanik;
f. Kecamatan
Girsang Sipangan Bolon;
g. Kecamatan Hatonduhan;
h. Kecamatan Dolog Panribuan;
i. Kecamatan PamatangSilimahua;
j. Kecamatan k. Silimakuta; l. Kecamatan Dolog m. Silou;
n. Kecamatan Purba;
o. Kecamatan Silou p. Kahean;
q. Kecamatan Raya r. Kahean, dan s. Kecamatan
Sidamanik.
Pasal 31 Kawasan Konservasi sebagaimana dimaksud
Pasal 23 (2) Kawasan sempadan sungai sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi :
a. Sempadan Sungai Bah
Bolon; b. Sempadan
Sungai Sigulang-gulang dan Bah
Kapul; c. Sempadan
Sungai Bah Biak; dan
d. Sempadan sungai-sungai kecil lainnya
(3) Kawasan sekitar mata air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berada pada mata air Sibulak-Bulak,
Mata air Simarito, Mata air Pancur Lima dan Mata air Silumangi, Mata air Bah Sikam dan Mata air Aek Nauli
(4) Rencana Pengelolaan kawasan perlindungan setempat meliputi :
a. Pembuatan tata batas kawasan lindung;
b. Melakukan
rehabilitasi lahan pada kawasan yang telah rusak;
c. Penanaman
vegetasi/penghijauan pada sempadan mata air dan sempadan sungai
Kawasan dikendalikan: Zona L1, L2, L3, L4 dan L5. 1. Kabupaten
Simalungun. Meliputi Zona L1, L2, L3, L4 Dan L5. a. Zona L1.1
Hutan Lindung Meliputi Kecamatan Dolok
Panribuan, Kecamatan Dolok Pardamean,
Kecamatan Girsang Sipangan Bolon,
Kecamatan Hatonduhan, Kecamatan Jorlang
Hataran, Kecamatan Panombeian Pane, Kecamatan
Pematang Sidamanik, Kecamatan Raya. Zona
L1.2 Kawasan Resapan Air, Meliputi : Kecamatan
Bandar, Kecamatan Bandar Huluan,
Kecamatan Bandar Masilam, Kecamatan
Tidak diperlukan dukungan infrastruktur fisik, namun diperlukan REGULASI yang kuat
dan konsisten dalam Kebijakan Tata Ruang, Kehutanan dan Pertanahan.
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 24
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Bosar Maligas, Kecamatan Hatonduhan,
Kecamatan Hutabayu Raja, Kecamatan
Uju Padang. Zona L1.3 Kawasan DAS Ular, DAS
Nalipang, DAS Padang, DAS Sipare-Pare, Dan
DAS Bolon b. Zona L2,
Meliputi L2.1 Sempadan
Sungai : Kecamatan Bandar, Kecamatan
Bandar Huluan, Kecamatan Bandar
Masilam, Kecamatan Bosar Maligas,
Kecamatan Hatonduhan, Kecamatan Hutabayu
Raja, Kecamatan Uju Padang. Zona L2.2
Sempadan Danau Toba, Meliputi : Kecamatan
Dolok Kecamatan Pardamean, Kecamatan
Pematang Si Damanik, Kecamatan Girsang
Sipangan Bolon.
c. Zona L3. L3.1 Kawasan
Pelestarian Alam, Meliputi Kecamatan Bandar, Kecamatan
Dolok Batunaggar, Kecamatan Dolok
Pardamean, Kecamatan Girsang Sipanganbolo
n, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan
Raya. L3.2 Kawasan
pengelolaan, peningkatan fungsi, dan pengendalian perubahan
peruntukan dan/atau fungsi kawasan hutan lindung yang bervegetasi
hutan tetap serta rehabilitasi kawasan hutan lindung yang
terdegradasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a dan huruf b dilakukan pada kawasan hutan lindung di
: Kabupaten Simalungun, Kabupaten Asahan
Pasal 44 (3) Pengendalian pemanfaatan ruang
pada sempadan pantai, sempadan sungai, dan kawasan sekitar
danau atau waduk yang berpotensi mengganggu
dan/atau merusak fungsi sempadan pantai, sempadan sungai, dan kawasan
sekitar danau atau waduk serta pengembangan struktur alami berupa
jenis dan kerapatan tanaman dan/atau struktur buatan di sempadan pantai,
sempadan sungai, dan kawasan sekitar danau atau waduk untuk
mencegah daya rusak air sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf a dan b dilakukan pada: Kabupaten Batubara
b. sempadan sungai di: Sungai Asahan, Sungai Asailau, dan
Sungai Nantalu di WS Toba-Asahan (Provinsi Sumatera Utara);
c. kawasan sekitar danau atau waduk di: Kabupaten
Simalungun)
sempadan pantai yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota di wilayah
pesisir pantai barat dan pantai timur;
b. Kawasan sempadan sungai
besar dan kecil yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota;
c. Kawasan sekitar danau/waduk yang menyebar di wilayah kabupaten
dan kota; d. Kawasan sekitar
mata air yang menyebar di wilayah
kabupaten dan kota;
e. Kawasan ruang terbuka hijau kota
sebesar 30% dari luas wilayah kota yang menyebar di wilayah kabupaten
dan kota; Hal 39. Mengenai RTH, Sempadan Pantai, Sempadan Sungai,
Kawasan Sekitar Danau/Waduk, Kawasan Sekitar Mata Air
Hal 40 Rencana pengembangan pola ruang kawasan suaka alam, pelestarian
alam, dan cagar budaya meliputi : e. Kawasan Pantai
Berhutan Bakau atau
hutan mangrove meliputi : di wilayah Pantai Timur pada pantai utara
Kabupaten Langkat, Deli serdang, Serdang Bedagai, Batubara, Asahan, ke daerah
selatan pantai Kabupaten Labuhan Batu dan Labuhan Batu Utara dan di
wilayah Pantai Barat dari pantai selatan Kabupaten Mandailing Natal, Tapanuli Tengah
serta di daerah ke Kepulauan Nias.
f. Kawasan taman nasional dan taman
hutan Raya meliputi Taman Naional Gunung Leuser di Langkat, Deli
Serdang; Taman Nasional Batang Gadis di Mandailing Natal, Taman Hutan
Raya Bukit Barisan Kabupaten Deli
mencegah serta mengendalikan terjadinya bahaya luapan banjir.
Pasal 27 Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 ayat (3) huruf b terdiri dari Kawasan Hutan Bakau (Mangrove), dialokasikan di
kawasan pesisir, disekitar Tanjung Tiram, Kuala Tanjung, Perupuk, Pangkalan Dodek dan
kawasan pesisir Kabupaten dan muara-muara sungai yang ada dengan luas kurang lebih 332
hektar ( 0,37% dari luas wilayah).serta Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan, Kawasan
permukiman nelayan dan pusat pemerintahan berciri arsitektur Melayu, dialokasikan di Tanjung
Tiram dan Perupuk. Pasal 31 (2) Kawasan rawan bencana
yang ada di Kabupaten berupa kawasan gelombang pasang dan banjir. Kawasan banjir ditemukan di kawasan
hilir yang berada di Kecamatan Lima Puluh dan wilayah pesisir pantai serta sungai. Sedangkan
kawasan gelombang pasang terdapat disepanjang pantai Kecamatan Tanjung Tiram, Talawi, Lima Puluh, Sei
Suka dan Medang Deras.
meter dari titik pasang tertinggi. Pasal 27
Kawasan cagar budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) huruf c meliputi:
a. Tugu Perjuangan 45 di Sarang Elang Kecamatan Sei Kepayang;
b. Tugu Perjuangan, Makam Tuan Syeikh Abd. Rahman Silau di
Silau Lama Kecamatan Air Joman;
c. Meriam Konu di
Perkebunan Sukaraja Kecamatan Simpang Empat;
d. Patung Raja Nabaruton Sitorus Pane di Kecamatan Buntu Pane;
e. Patung Naga Uhun di Kecamatan Buntu Pane;
f. Patung Raja
Manurung di Kecamatan Buntu Pane;
g. Patung Raja
Imbalo di Kecamatan Buntu Pane;
h. Makam Pak-pak
Kunal di Kecamatan Pulau Rakyat;
i. Makam Raja
Marlampo di Kecamatan Pulau Rakyat;
j. Tugu Perjuangan
Kemerdekaan di Kecamatan Pulau Rakyat;
k. Rumah Tua bekas
mencetak uang kertas di Kecamatan Bandar Pulau;
l. Patung Raja Simargolang di Kecamatan Bandar Pulau;
m. Benteng
pertahanan pantaui Perupuk di Kecamatan B.P Mandoge;
n. Patung Raja Sinurat di Kecamatan B.P Mandoge;
o. Patung Raja Saribum di Kecamatan B.P Mandoge;
p. Patung Raja Anggi Manurung di
dalam Pasal 27 huruf d dengan luas kurang lebih 2.053 (dua ribu liam tiga) hektar, meliputi:
a. kawasan Cagar Alam Tinggi Raja di Nagori Dolog Marawa,
Kecamatan Silou Kahean;
b. kawasan Cagar Alam Simacik
yang berada di Nagori Bawang, Kecamatan Dolog Silou; dan
c. kawasan Cagar Alam Martelu Purba di Kelurahan Tiga
Runggu dan Nagori Purba Tongah, Kecamatan
Purba. Pasal 32 Kawasan pelestarian alam
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf e, meliputi:
a. taman wisata
alam terdiri dari pelestarian alam Tinggi Raja di Nagori Dolog
Marawa, Kecamatan Silou Kahean;
b. kawasan cagar
budaya berupa Rumah Bolon Raja Purba dan Alam di
Kecamatan Purba;
c. kawasan cagar budaya wisata
Rohani di Kecamatan Raya, berupa Gereja Kristen Protestan
Simalungun; dan d. kawasan cagar
alam Batu Gajah di Kecamatan
Dolog Panribuan. Pasal 33 Kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 27 huruf f, meliputi:
a. potensi bencana longsor terdapat
di daerah tangkapan air Danau Toba, daerah
perbatasan Kecamatan Raya dengan Kecamatan Raya
Kahean, Kecamatan Dolog
sebagai ruang terbuka hijau;
d. Pengembangan jalur inspeksi
sempadan Sungai Bah Bolon dan tembok/tanggul penahan daya rusak
air; e. Melakukan
pembebasan lahan pada kawasan
sempadan yang termasuk lahan milik Negara; dan
f. Penataan,
pengamanan dan penertiban pemanfaatan lahan pada sempadan
sungai sesuai peruntukannya.
Pasal 24
(3)RTH Hutan Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi:
a. Kebun Binatang di
Kelurahan Teladan; b. Pengembangan
hutan Kota seluas lebih kurang 376
hektar di Kecamatan Siantar Simarimbun dan Kecamatan Siantar
Martoba
(4) RTH Taman Kota sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b, meliputi : a. Taman Kota di
Kelurahan Proklamasi
Kecamatan Siantar Barat;
b. Taman Wisata Rindam di
Kelurahan Setia Negara Kecamatan Sitalasari;
c. Pengembangan
Taman Kota seluas lebih kurang 25 hektar di Kelurahan Simarimbun
(5) RTH Taman Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c meliputi taman kelurahan dan taman
kecamatan yang tersebar diseluruh kecamatan pada masing-masing di pusat kecamatan dan
pusat kelurahan. (6) RTH Tempat Pemakaman Umum (TPU) sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf d meliputi :
a. Taman Makam Pahlawan (TMP)
di Kelurahan Pahlawan;
Bosar Maligas, Kecamatan Hatonduhan, Kecamatan
Hutabayu Raja, Kecamatan Uju Padang.
Zona L1.3 Kawasan DAS Ular, DAS Nalipang, DAS
Padang, DAS Sipare-Pare, Dan DAS Bolon
b. Zona L2, Meliputi L2.1 Sempadan Sungai :
Kecamatan Bandar, Kecamatan Bandar
Huluan, Kecamatan Bandar Masilam,
Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan Hatonduhan,
Kecamatan Hutabayu Raja, Kecamatan
Uju Padang. Zona L2.2 Sempadan Danau Toba,
Meliputi : Kecamatan Dolok Kecamatan
Pardamean, Kecamatan Pematang Si Damanik,
Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
c. Zona L3. L3.1 Kawasan Pelestarian Alam, Meliputi
Kecamatan Bandar, Kecamatan Dolok Batunaggar,
Kecamatan Dolok Pardamean, Kecamatan
Girsang Sipanganbolon, Kecamatan Pematang
Sidamanik, Kecamatan Raya. L3.2 Kawasan
Cagar Budaya, Meliputi
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 25
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Cagar Budaya, Meliputi Kecamatan
Raya. L3.3 Kawasan Cagar Alam Meliputi
Kecamatan Dolok Panribuan.
d. Zona L4. L4.1
Kawasan Rawan Tanah Longsor, Meliputi
Kecamatan Raya. L4.2 Kawasan Rawan Banjir,
Meliputi Kecamatan Bosar Maligas,
Kecamatan Bandar, Kecamatan Pematang
Bandar, Kecamatan Dolog Batu Nanggar,
Kecamatan Siantar, Kecamatan Tanah Jawa,
Kecamatan Ujung Padang, Kecamatan
Hutabayu Raja
2. Kabupaten Batu Bara, Meliputi
Zona L1, L2, L3 Dan L4 a. Zona L1.1.
Kawasan
Hutan Lindung, Meliputi : Kecamatan
Limapuluh, Kecamatan Medang Deras,
Kecamatan Sei Balai, Kecamatan Sei Suka, Kecamatan
Talawi, Kecamatan Tanjung Tiram. Zona
L1.2. Kawasan Resapan Sungai,
Meliputi : Kecamatan Air Putih, Kecamatan
Limapuluh, Kecamatan
Pasal 45 (4) Pengembangan pengelolaan dan pemertahanan fungsi
suaka margasatwa, cagar alam, taman nasional laut, taman hutan
raya, taman wisata alam, dan taman wisata alam laut (taman
wisata perairan) sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf b dilakukan pada: (Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten
Asahan) (5) Rehabilitasi dan pemantapan fungsi
kawasan pantai berhutan bakau untuk perlindungan pantai
dari abrasi dan pelestarian biota laut sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf c dilakukan pada kawasan pantai berhutan bakau di
Kabupaten Batubara Pasal 46
(3) Penetapan zona-zona rawan bencana alam beserta ketentuan
mengenai standar bangunan gedung yang sesuai dengan karateristik, jenis, dan
ancaman bencana, pengendalian perkembangan kawasan budi daya
terbangun di kawasan rawan bencana alam, dan penyelenggaraan
upaya mitigasi dan adaptasi bencana melalui penetapan lokasi dan jalur evakuasi
bencana serta pembangunan sarana pemantauan bencana sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf c dilakukan pada:
Kabupaten Simalungun b. kawasan rawan
gelombang pasang di kawasan sepanjang
Serdang, Simalungun, Karo, dan Langkat dan Taman Hutan Kota –
Kota Medan di lokasi eks Bandar Udara Polonia seluas minimal 25 hektar.
g. Kawasan cagar budaya meliputi : Istana Maimoon, Mesjid Raya,
Kediaman Chong A Fie di Kota Medan, rumah tradisional Lingga Barus Jahe
Karo, rumah adat Pematang Purba di Simalungun, istana Kota Pinang Labuhan
Batu utara, Istana Lima Laras Asahan, Candi Portibi Padang Lawas Utara, makam
batu dan permukiman tradisional di Tomok Pulau Samosir dan rumah adat, rumah
tradisional dan tugu batu di Pulau Nias.
h. Pulau-pulau kecil dengan luasan
maksimal 10 km² di perairan pantai Barat dan di perairan Pantai Timur.
Kecamatan B.P Mandoge; dan
q. Patung Raja Napitu di Kecamatan B.P
Mandoge.
Pasal 28 (1) Kawasan rawan
bencana gempa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a. tersebar di seluruh
kecamatan di Kabupaten Asahan. (3) Kawasan rawan
bencana longsor sebagaimna dimaksud pada ayat (1) huruf b tersebar di sebagian di wilayah
Kabupaten meliputi: Kecamatan BP Mandoge; Kecamatan Bandar Pulau; dan Kecamatan Aek
Songsongan. (4) Kawasan rawan bencana banjir sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c tersebar di wilayah Kabupaten meliputi:
a. Kecamatan Silau Laut;
b. Kecamatan Air Joman;
c. Kecamatan Sei Dadap;
d. Kecamatan Tanjung Balai;
e. Kecamatan Sei Kepayang;
f. Kecamatan Sei Kepayang timur;
g. Kecamatan Sei Kepayang Barat;
h. Kecamatan Sei Kepayang;
i. Kecamatan Simpang Empat;
j. Kecamatan Buntu Pane;
k. Kecamatan Tinggi Raja;
l. Kecamatan Teluk Dalam;
m. Kecamatan Air Batu;
n. Kecamatan Rahuning;
o. Kecamatan Pulau
Rakyat; dan p. Kecamatan Aek
Kuasan.
Silou, Kecamatan Silou Kahean;
b. kawasan rawan banjir terdapat di
Kecamatan Silou Kahean, Raya Kahean, Bandar, Pamatang
Bandar, Dolog Batu Nanggar, Tapian Dolog, Siantar, Bosar
Maligas, Ujung Padang, Hutabayu Raja dan Tanah Jawa;
dan c. kawasan rawan
angin puting beliung terdapat
di Kecamatan Panei, Gunung Malela, Jawa Maraja Bah
Jambi, Tapian Dolog dan Dolog Batu Nanggar;
Pasal 34 Kawasan lindung geologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf g,
berada di daerah tangkapan Danau Toba dan tersebar di kawasan lindung lainnya.
b. TPU Parsoburan di Kelurahan Suka Makmur;
c. TPU di Kelurahan
Nagapita; d. TPU di Kelurahan
Tambun Nabolon; e. TPU di Kelurahan
Kristen; f. TPU Bahagia di
Kelurahan Bantan;
g. TPU Pekuburan Cina di Kelurahan Sumber Jaya;
h. TPU Perkuburan
Cina di Kelurahan Banjar; dan
i. Pengembangan TPU seluas lebih
kurang di Kelurahan Simarimbun, Kelurahan Gurila,
Tanjung Pinggir dan Kelurahan Pondok Sayur.
(8) RTH Sempadan Jalur KA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f selebar 10
meter di kiri dan kanan sempadan rel KA di Kelurahan Melayu, Kelurahan Baru, Kelurahan Merdeka,
Kelurahan Asuhan, Kelurahan Kahean, Kelurahan Nagapitu, Kelurahan Sumber Jaya dan Kelurahan Tambun Bolon
(9) RTH sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf g adalah pada
kawasan sempadan sungai yang meliputi :
a. Sungai Bah Bolon di Kelurahan
Nagahuta, Kelurahan Setia Negara, Kelurahan Aek
Nauli, Kelurahan Sipinggol-pinggol, Kelurahan
Teladan, Kelurahan Toba, Kelurahan Karo, Kelurahan Simalungun,
Kelurahan Proklamasi, Kelurahan Dwikora,
Kelurahan Pahlawan, Kelurahan Tomuan,
Kelurahan Siopat Suhu, Kelurahan Mekar Marihat;
b. Sungai Sigulang-
gulang di Kelurahan Gurila,
Kecamatan Raya. L3.3 Kawasan Cagar Alam
Meliputi Kecamatan Dolok Panribuan.
d. Zona L4. L4.1 Kawasan Rawan Tanah Longsor,
Meliputi Kecamatan Raya. L4.2 Kawasan
Rawan Banjir, Meliputi Kecamatan Bosar Maligas,
Kecamatan Bandar, Kecamatan Pematang
Bandar, Kecamatan Dolog Batu Nanggar,
Kecamatan Siantar, Kecamatan Tanah Jawa,
Kecamatan Ujung Padang, Kecamatan Hutabayu Raja
2. Kabupaten Batu Bara, Meliputi Zona L1, L2, L3 Dan L4
e. Zona L1.1. Kawasan Hutan Lindung,
Meliputi : Kecamatan Limapuluh, Kecamatan
Medang Deras, Kecamatan Sei Balai,
Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Talawi,
Kecamatan Tanjung Tiram. Zona L1.2. Kawasan Resapan
Sungai, Meliputi : Kecamatan Air Putih,
Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Medang
Deras, Kecamatan Sei Balai, Kecamatan Sei
Suka, Kecamatan
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 26
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Medang Deras, Kecamatan Sei Balai,
Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Talawi,
Kecamatan Tanjung Tiram. Zona L1.3.
Kawasan Resapan DAS
b. Zona L2.1. Kawasan
Sempadan Sungai, Meliputi : Kecamatan
Air Putih, Kecamatan Limapuluh, Kecamatan
Medang Deras, Kecamatan Sei Balai,
Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Talawi,
Kecamatan Tanjung Tiram. Zona L2.2.
Kawasan Sempadan Pantai, Meliputi :
Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Medang
Deras, Kecamatan Sei Suka, Kecamatan
Tanjung Tiram.
c. Zona L3.1 Kawasan
Pengungsian Satwa Di Kecamatan Sei Suka,
Zona L3.2. Kawasan Pantai Berhutan Bakau
Meliputi : Kecamatan Tanjung Tiram
Kecamatan Air Putih Kecamatan Limapuluhkec
amatan Medang Deras. Zona L3.3 Kawasan
Wisata Bahari,
pesisir pantai Pulau Sumatera dan pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Sumatera.
c. kawasan rawan banjir di Kabupaten Asahan
Pasal 47 e. kawasan rawan abrasi di sepanjang
wilayah pesisir Pulau Sumatera.
Kelurahan Tanjung Pinggir, Kelurahan Bah Sorma, Kelurahan
Tanjung Tonga; c. Sungai
Sibarambang di Kelurahan
Nagahuta; d. Sungai Bah Kapul
di Kelurahan Bah Kapul, Kelurahan
Bane, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kelurahan Sukadame,
Kelurahan Sigulang-gulang, Kelurahan Nagapita,
Kelurahan Pondok Sayur;
e. Sungai Bah Biak di Kelurahan
Simarimbun, Kelurahan Tong Marimbun, Kelurahan
Pematang Marihat, Kelurahan Sukaraja,
Kelurahan BP Nauli
f. Sungai-sungai kecil lainnya di
Kelurahan Mekar Marihat, Kelurahan Kristen,
Kelurahan Kebun Sayur, Kelurahan Tomuan, Kelurahan Mekar
Marihat, Kelurahan Pardomuan, Kelurahan Siopat
Suhu, Kelurahan Banjar, Kelurahan Bantan,
Kelurahan Baru, Kelurahan Pardomuan, Kelurahan
Asuhan, Kelurahan Nagapitu, Kelurahan Nagapita,
Kelurahan Sumber Jaya dan Kelurahan Tambun Nabolon
(10) RTH Sempadan Mata Air sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf h adalah
kawasan sempadan mata air yang yang dimanfaatkan dengan vegetasi, di Kelurahan Simarito,
Kelurahan Pematang Marihat, Kelurahan Setia
Talawi, Kecamatan Tanjung Tiram. Zona
L1.3. Kawasan Resapan DAS
a. Zona L2.1. Kawasan
Sempadan Sungai, Meliputi : Kecamatan Air
Putih, Kecamatan Limapuluh, Kecamatan
Medang Deras, Kecamatan Sei Balai,
Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Talawi,
Kecamatan Tanjung Tiram. Zona L2.2. Kawasan
Sempadan Pantai, Meliputi : Kecamatan
Limapuluh, Kecamatan Medang Deras,
Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Tanjung
Tiram. b. Zona L3.1
Kawasan Pengungsian
Satwa Di Kecamatan Sei Suka, Zona L3.2. Kawasan
Pantai Berhutan Bakau Meliputi : Kecamatan
Tanjung Tiram Kecamatan Air Putih Kecamatan
Limapuluhkecamatan Medang Deras. Zona L3.3 Kawasan Wisata Bahari,
Meliputi : Kecamatan Limapuluh, Kecamatan
Talawi, Kecamatan Air Putih. Zona L3.4. Kawasan
Cagar Budaya Dan Ilmu Pengetahuan, Meliputi :
Kecamatan Talawi,
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 27
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Meliputi : Kecamatan Limapuluh, Kecamatan
Talawi, Kecamatan Air Putih. Zona L3.4.
Kawasan Cagar Budaya Dan Ilmu Pengetahuan,
Meliputi : Kecamatan Talawi, Kecamatan
Limapuluh, Kecamatan Tanjung Tiram
d. Zona L4.1. Kawasan Rawan Banjir Di Kecamatan
Limapuluh. Zona L4.2. Kawasan Rawan
Gelombang Pasang/Abrasi, Meliputi : Kecamatan
Tanjung Tiram, Kecamatan Talawi,
Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Sei Suka,
Kecamatan Medang Deras
3. Kabupaten
Asahan, meliputi L1, L2, L3, L4 dan L5 a. Zona L1.1.
Kawasan Lindung di kecamatan Silau Laut.
Zona L1.2. Kawasan Resapan Air Sungai
meliputi : Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat,
Kecamatan Meranti, Kecamatan Pulo
Bandring, Kecamatan Rawang Panca Arga,
Kecamatan Silau Laut. Zona L1.3. Kawasan
Resapan DAS Kiri, DAS
Negara, Kelurahan Simarimbun, Kelurahan Mekar Marihat.
(11) RTH Lapangan Olah Raga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf i seluas 4,1 hektar meliputi kawasan
Stadion Sang Naualuh di Kelurahan Merdeka dan Lapangan Bola di Kelurahan Sukamaju.
Pasal 25 (2)Situs budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a meliputi : a. Kawasan Makam
Keluarga Raja Siantar di kelurahan
Simalungun Kecamatan Siantar Selatan
b. Kawasan Museum
Simalungun di kelurahan Simalungun Kecamatan Siantar
Selatan
(3) Bangunan bersejarah (heritage) sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. Balai Kota di Kelurahan
Proklamasi; b. Gedung Juang di
Kelurahan Proklamasi;
c. Tugu Taman bunga di Kelurahan Proklamasi;
d. Kawasan Hotel
Bersejarah di Kelurahan Proklamasi;
e. Kawasan Stasiun
Kereta Api di Kelurahan Proklamasi;
f. Kawasan Rumah
Sakit Umum di Kelurahan Simalungun;
g. Bangunan Gereja di
Kelurahan Teladan; h. Bangunan Gereja
Katholik St. Laurentius di Kelurahan Karo;
i. Kawasan Gereja HKBP di Kelurahan Kristen;
j. Kantor Pusat GKPS
di Kelurahan Bane; k. Kantor Pusat Gereja
Pentakosta di Kelurahan Karo;
l. Kantor Pusat Gereja HKI di Kelurahan Pardamean;
m. Kantor Pusat Gereja
GKPI di Kelurahan Kristen;
Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Tanjung Tiram
c. Zona L4.1. Kawasan Rawan Banjir Di Kecamatan
Limapuluh. Zona L4.2. Kawasan Rawan
Gelombang Pasang/Abrasi, Meliputi : Kecamatan
Tanjung Tiram, Kecamatan Talawi,
Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Sei Suka,
Kecamatan Medang Deras
3. Kabupaten Asahan, meliputi
L1, L2, L3, L4 dan L5 d. Zona L1.1.
Kawasan
Lindung di kecamatan Silau Laut. Zona L1.2.
Kawasan Resapan Air Sungai meliputi :
Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat,
Kecamatan Meranti, Kecamatan Pulo Bandring,
Kecamatan Rawang Panca Arga, Kecamatan
Silau Laut. Zona L1.3. Kawasan Resapan DAS
Kiri, DAS Silau Bonto, DAS Toba Asahan.
a. Zona L2.1 Kawasan
Sempadan Sungai, meliputi : Kecamatan
Buntu Pane, Kisaran Barat, Kecamatan Meranti,
Kecamatan Pulo Bandring, Kecamatan Rawang Panca
Arga, Kecamatan
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 28
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Silau Bonto, DAS Toba Asahan.
b. Zona L2.1
Kawasan Sempadan Sungai, meliputi :
Kecamatan Buntu Pane, Kisaran Barat, Kecamatan
Meranti, Kecamatan Pulo Bandring,
Kecamatan Rawang Panca Arga, Kecamatan
Silau Laut. Zona L2.2.Kawasan RTH meliputi
: Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat,
Kecamatan Meranti, Kecamatan Pulo
Bandring, Kecamatan Rawang Panca Arga,
Kecamatan Silau Laut.
c. Zona L3.1 Kawasan
cagar Budaya di Kecamatan Buntu Pane dan
Kecamatan Silau Laut.. Zonal L3.2. Kawasan
Wisata Flora dan Fauna di Kecamatan Silau. Zona
L3.3. Kawasan Wisata Belanja
Sepatu di Kecamatan Kisaran Barat.
d. Zona L4.1 Kawasan
rawan tanh longsor, meliputi : Kecamatan
Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat, Kecamatan
Meranti, Kecamatan Pulo Bandring,
Kecamatan Rawang
n. Kawasan Mesjid Raya di Kelurahan Timbanggalung;
o. Patung Dewi Kwan
Im di Kelurahan Tomuan; dan
p. Vihara di Kelurahan Banjar.
Kawasan rawan bencana sebagaimana dimaksud pasal 22 ayat (2) huruf c, terdiri
atas: a. Kawasan rawan
bencana longsor yang meliputi :
Kelurahan Setia Negara, Kelurahan Simarito, Kelurahan Timbang Galung,
Kelurahan Teladan, Kelurahan Simalungun, Kelurahan Tomuan,
Kelurahan Sigulang-gulang, Kelurahan Nagapitu dan Kelurahan Pondok
Sayur. b. Kawasan rawan
bencana banjir yang meliputi : Kelurahan
Proklamasi, Kelurahan Dwikora, Kelurahan Simalungun,
Kelurahan Pahlawan, Kelurahan Baru, Kelurahan Melayu,
Kelurahan Banjar, Kelurahan Siopat suhu, Kelurahan Sukadame,
Kelurahan Sigulang-gulang, Sebagian Kelurahan Sumber Jaya dan sebagian
Kelurahan Tanjung Tonga; dan
c. Kawasan rawan bencana kebakaran
yang meliputi perumahan kepadatan tinggi.
Silau Laut. Zona L2.2.Kawasan RTH meliputi :
Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat,
Kecamatan Meranti, Kecamatan Pulo Bandring,
Kecamatan Rawang Panca Arga, Kecamatan
Silau Laut. b. Zona L3.1
Kawasan cagar Budaya
di Kecamatan Buntu Pane dan Kecamatan
Silau Laut.. Zona L4.1 Kawasan rawan tanh
longsor, meliputi : Kecamatan Buntu Pane,
Kecamatan Kisaran Barat, Kecamatan Meranti,
Kecamatan Pulo Bandring, Kecamatan Rawang Panca
Arga, Kecamatan Silau Laut. Zonal L4.2
Kawasan Rawan Banjir dan Gelombang
Pasang, meliputi :
Zona L5.1 Kawasan Rawan Abrasi, meliputi :
Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat, Kecamatan Meranti, Kecamatan Pulo Bandring,
Kecamatan Rawang Panca Arga, Kecamatan Silau Laut
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 29
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Panca Arga, Kecamatan Silau Laut. Zonal L4.2
Kawasan Rawan Banjir dan Gelombang
Pasang, meliputi :
e. Zona L5.1 Kawasan
Rawan Abrasi, meliputi : Kecamatan
Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat, Kecamatan
Meranti, Kecamatan Pulo Bandring,
Kecamatan Rawang Panca Arga, Kecamatan
Silau Laut
1.2.
3
Strategi 3: Mengembalikan fungsi kawasan lindung di dataran tinggi dan dataran rendah yang telah menurun akibat pengembangan kegiatan budi daya untuk menjaga keseimbangan lingkungan;
4. Kabupaten
Simalungun. Meliputi Zona L1, L2, L3, L4 Dan L5.
a. Zona L1.1 Hutan Lindung Meliputi
Kecamatan Dolok Panribuan, Kecamatan
Dolok Pardamean, Kecamatan Girsang
Sipangan Bolon, Kecamatan Hatonduhan,
Kecamatan Jorlang Hataran, Kecamatan
Panombeian Pane, Kecamatan Pematang Sidamanik,
Kecamatan Raya. Zona L1.2 Kawasan Resapan Air,
Meliputi : Kecamatan Bandar, Kecamatan
Bandar Huluan, Kecamatan Bandar
Masilam, Kecamatan Bosar Maligas,
Tidak diatur Pasal 11
(2) Strategi untuk pemertahanan luasan kawasan berfungsi lindung
dan rehabilitasi kawasan berfungsi lindung yang terdegradasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. mempertahankan
luasan kawasan bervegetasi hutan tetap yang memberikan
perlindungan terhadap kawasan bawahannya; b. menetapkan
kawasan hutan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas
Daerah Aliran Sungai (DAS); dan c. memulihkan kawasan berfungsi lindung yang
terdegradasi dalam rangka memelihara keseimbangan
ekosistem pulau. Cat : didalam RTR Pulau Sumatera tidak
menetapkan WS/DAS Bah Bolon di Provinsi Sumatera Utara.
Pasal 43 (3) Pengembangan pengelolaan, peningkatan fungsi,
Pasal 46
(2) Rencana pengembangan pola ruang kawasan lindung geologi meliputi:
b.Kawasan imbuhan air tanah yang memberikan perlindungan terhadap air tanah meliputi: Kab.
Karo, Kab Simalungun Hal 38. 4. Kawasan hutan
lindung
menyebar di wilayah kabupaten
5. Kawasan lahan
gambut yang menyebar di wilayah kabupaten Langkat, Humbang
Hasundutan, Asahan, Labuhan Batu, Tapanuli Tengah, Mandailing
Natal. 6. Kawasan
resapan air terletak menyebar di
wilayah kabupaten dan kota,
Hal 39
Rencana pengembangan pola ruang kawasan perlindungan setempat meliputi :
f. Kawasan sempadan pantai yang menyebar di wilayah kabupaten
dan kota di wilayah pesisir pantai barat dan pantai timur;
g. Kawasan
Sama dengan kebijakan 2 strategi 2
Sama dengan kebijakan 2 strategi 2
Sama dengan kebijakan 2 strategi 2
Sama dengan kebijakan 2 strategi 2
Kawasan dikendalikan:
Zona L1, L2, L3, L4 dan L5. Sama dengan strategi 2 kebijakan 2
Tidak diperlukan dukungan
infrastruktur fisik, namun diperlukan REGULASI yang kuat dan konsisten dalam Kebijakan Tata Ruang, Kehutanan dan
Pertanahan. Selain itu program yang dapat disusun dapat berupa program non infrastruktur seperti
Reboisasi, Revitalisasi kawasan berfungsi lindung.
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 30
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kecamatan Hatonduhan, Kecamatan Hutabayu
Raja, Kecamatan Uju Padang. Zona L1.3
Kawasan DAS Ular, DAS Nalipang, DAS Padang,
DAS Sipare-Pare, Dan DAS Bolon
b. Zona L2,
Meliputi L2.1 Sempadan Sungai : Kecamatan
Bandar, Kecamatan Bandar Huluan,
Kecamatan Bandar Masilam, Kecamatan
Bosar Maligas, Kecamatan Hatonduhan,
Kecamatan Hutabayu Raja, Kecamatan
Uju Padang. Zona L2.2 Sempadan Danau Toba,
Meliputi : Kecamatan Dolok Kecamatan
Pardamean, Kecamatan Pematang Si Damanik,
Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
c. Zona L3. L3.1 Kawasan Pelestarian Alam, Meliputi
Kecamatan Bandar, Kecamatan Dolok Batunaggar,
Kecamatan Dolok Pardamean, Kecamatan
Girsang Sipanganbolon, Kecamatan Pematang
Sidamanik, Kecamatan Raya. L3.2 Kawasan
Cagar Budaya,
dan pengendalian perubahan peruntukan dan/atau fungsi kawasan hutan
lindung yang bervegetasi hutan tetap serta rehabilitasi kawasan
hutan lindung yang terdegradasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b dilakukan pada
kawasan hutan lindung di : Kabupaten
Simalungun, Kabupaten Asahan Pasal 44
(3) Pengendalian pemanfaatan ruang pada sempadan pantai,
sempadan sungai, dan kawasan sekitar danau atau waduk yang
berpotensi mengganggu dan/atau merusak fungsi sempadan
pantai, sempadan sungai, dan kawasan sekitar danau atau waduk
serta pengembangan struktur alami berupa jenis dan kerapatan tanaman dan/atau
struktur buatan di sempadan pantai, sempadan sungai, dan kawasan
sekitar danau atau waduk untuk mencegah daya rusak air
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan b dilakukan pada:
Kabupaten Batubara b. sempadan sungai di:
Sungai Asahan, Sungai Asailau, dan Sungai Nantalu di WS Toba-Asahan
(Provinsi Sumatera Utara); c. kawasan sekitar
danau atau waduk di: Kabupaten Simalungun)
Pasal 45 (4) Pengembangan
sempadan sungai besar dan kecilyang menyebar di wilayah
kabupaten dan kota;
h. Kawasan sekitar danau/waduk
yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota;
i. Kawasan sekitar
mata air yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota;
j. Kawasan ruang terbuka hijau kota sebesar 30% dari luas wilayah kota
yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota;
Hal 39. Mengenai RTH,
Sempadan Pantai, Sempadan Sungai, Kawasan Sekitar Danau/Waduk,
Kawasan Sekitar Mata Air Hal 40 Rencana pengembangan
pola ruang kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya meliputi :
i. Kawasan Pantai Berhutan Bakau atau hutan mangrove meliputi : di wilayah
Pantai Timur pada pantai utara Kabupaten Langkat, Deli serdang, Serdang
Bedagai, Batubara, Asahan, ke daerah selatan pantai Kabupaten Labuhan
Batu dan Labuhan Batu Utara dan di wilayah Pantai Barat dari pantai selatan
Kabupaten Mandailing Natal, Tapanuli Tengah serta di daerah ke
Kepulauan Nias. j. Kawasan taman
nasional dan taman hutan Raya meliputi Taman Naional
Gunung Leuser di Langkat, Deli Serdang; Taman Nasional Batang
Gadis di Mandailing Natal, Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten Deli
Serdang, Simalungun, Karo, dan Langkat dan Taman Hutan Kota –
Kota Medan di lokasi eks Bandar Udara
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 31
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Meliputi Kecamatan Raya. L3.3 Kawasan
Cagar Alam Meliputi Kecamatan Dolok
Panribuan. d. Zona L4. L4.1
Kawasan Rawan Tanah
Longsor, Meliputi Kecamatan Raya. L4.2
Kawasan Rawan Banjir, Meliputi Kecamatan
Bosar Maligas, Kecamatan Bandar,
Kecamatan Pematang Bandar, Kecamatan
Dolog Batu Nanggar, Kecamatan Siantar,
Kecamatan Tanah Jawa, Kecamatan Ujung
Padang, Kecamatan Hutabayu Raja
5. Kabupaten Batu Bara, Meliputi Zona L1, L2, L3 Dan L4
a. Zona L1.1. Kawasan Hutan Lindung,
Meliputi : Kecamatan Limapuluh, Kecamatan
Medang Deras, Kecamatan Sei Balai,
Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Talawi, Kecamatan
Tanjung Tiram. Zona L1.2. Kawasan
Resapan Sungai, Meliputi : Kecamatan
Air Putih, Kecamatan Limapuluh, Kecamatan
Medang Deras,
pengelolaan dan pemertahanan fungsi suaka margasatwa, cagar
alam, taman nasional laut, taman hutan raya, taman wisata alam,
dan taman wisata alam laut (taman wisata perairan)
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan pada: (Kabupaten
Tapanuli Utara dan Kabupaten Asahan)
(5) Rehabilitasi dan pemantapan fungsi kawasan pantai berhutan
bakau untuk perlindungan pantai dari abrasi dan pelestarian biota
laut sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dilakukan pada
kawasan pantai berhutan bakau di Kabupaten Batubara
Pasal 46 (3) Penetapan zona-zona rawan bencana
alam beserta ketentuan mengenai standar bangunan gedung
yang sesuai dengan karateristik, jenis, dan ancaman bencana, pengendalian
perkembangan kawasan budi daya terbangun di kawasan rawan
bencana alam, dan penyelenggaraan upaya mitigasi dan adaptasi
bencana melalui penetapan lokasi dan jalur evakuasi bencana serta pembangunan sarana
pemantauan bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,
huruf b, dan huruf c dilakukan pada: Kabupaten Simalungun
b. kawasan rawan gelombang pasang di kawasan sepanjang
pesisir pantai Pulau Sumatera dan pulau-
Polonia seluas minimal 25 hektar.
k. Kawasan cagar budaya meliputi :
Istana Maimoon, Mesjid Raya, Kediaman Chong A Fie di Kota Medan,
rumah tradisional Lingga Barus Jahe Karo, rumah adat Pematang Purba di
Simalungun, istana Kota Pinang Labuhan Batu utara, Istana Lima Laras Asahan,
Candi Portibi Padang Lawas Utara, makam batu dan permukiman tradisional di Tomok
Pulau Samosir dan rumah adat, rumah tradisional dan tugu batu di Pulau Nias.
Pulau-pulau kecil dengan luasan maksimal 10 km² di perairan pantai Barat dan di perairan Pantai
Timur.
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 32
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kecamatan Sei Balai, Kecamatan Sei Suka,
Kecamatan Talawi, Kecamatan Tanjung
Tiram. Zona L1.3. Kawasan Resapan DAS
b. Zona L2.1. Kawasan Sempadan Sungai,
Meliputi : Kecamatan Air Putih, Kecamatan
Limapuluh, Kecamatan Medang Deras,
Kecamatan Sei Balai, Kecamatan Sei Suka,
Kecamatan Talawi, Kecamatan Tanjung
Tiram. Zona L2.2. Kawasan Sempadan
Pantai, Meliputi : Kecamatan Limapuluh,
Kecamatan Medang Deras, Kecamatan
Sei Suka, Kecamatan Tanjung Tiram.
c. Zona L3.1 Kawasan Pengungsian Satwa Di
Kecamatan Sei Suka, Zona L3.2. Kawasan
Pantai Berhutan Bakau Meliputi : Kecamatan
Tanjung Tiram Kecamatan Air Putih
Kecamatan Limapuluhkecamatan Medang
Deras. Zona L3.3 Kawasan Wisata Bahari,
Meliputi : Kecamatan
pulau kecil di sekitar Pulau Sumatera. c. kawasan rawan
banjir di Kabupaten Asahan Pasal 47
e. kawasan rawan abrasi di sepanjang wilayah pesisir Pulau Sumatera.
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 33
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Limapuluh, Kecamatan Talawi, Kecamatan
Air Putih. Zona L3.4. Kawasan Cagar Budaya
Dan Ilmu Pengetahuan, Meliputi : Kecamatan
Talawi, Kecamatan Limapuluh, Kecamatan
Tanjung Tiram
d. Zona L4.1. Kawasan
Rawan Banjir Di Kecamatan Limapuluh. Zona L4.2.
Kawasan Rawan Gelombang Pasang/Abras
i, Meliputi : Kecamatan Tanjung Tiram,
Kecamatan Talawi, Kecamatan Limapuluh,
Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Medang
Deras 6. Kabupaten
Asahan, meliputi L1, L2,
L3, L4 dan L5 a. Zona L1.1.
Kawasan Lindung di
kecamatan Silau Laut. Zona L1.2. Kawasan
Resapan Air Sungai meliputi : Kecamatan
Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat, Kecamatan Meranti,
Kecamatan Pulo Bandring, Kecamatan
Rawang Panca Arga, Kecamatan Silau Laut.
Zona L1.3. Kawasan Resapan DAS Kiri, DAS
Silau Bonto, DAS Toba
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 34
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Asahan. b. Zona L2.1
Kawasan Sempadan
Sungai, meliputi : Kecamatan Buntu Pane,
Kisaran Barat, Kecamatan Meranti, Kecamatan
Pulo Bandring, Kecamatan Rawang
Panca Arga, Kecamatan Silau Laut. Zona
L2.2.Kawasan RTH meliputi : Kecamatan Buntu Pane,
Kecamatan Kisaran Barat, Kecamatan Meranti,
Kecamatan Pulo Bandring, Kecamatan
Rawang Panca Arga, Kecamatan Silau Laut.
c. Zona L3.1 Kawasan cagar Budaya di Kecamatan
Buntu Pane dan Kecamatan Silau Laut..
Zonal L3.2. Kawasan Wisata Flora dan Fauna di
Kecamatan Silau. Zona L3.3. Kawasan
Wisata Belanja Sepatu di Kecamatan
Kisaran Barat. d. Zona L4.1
Kawasan rawan tanh longsor,
meliputi : Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan
Kisaran Barat, Kecamatan Meranti, Kecamatan
Pulo Bandring, Kecamatan Rawang
Panca Arga, Kecamatan
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 35
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Silau Laut. Zonal L4.2 Kawasan Rawan Banjir
dan Gelombang Pasang, meliputi :
e. Zona L5.1 Kawasan Rawan Abrasi,
meliputi : Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan
Kisaran Barat, Kecamatan Meranti, Kecamatan
Pulo Bandring, Kecamatan Rawang
Panca Arga, Kecamatan Silau Laut
1.2. 4
Strategi 4: Mencegah dan mengendalikan dampak buruk dari kegiatan kelapa sawit dan karet;
1. Kabupaten Simalungun: Perkebunan
Kelapa Sawit Meliputi, Kecamatan: Bandar, Bandar
Huluan, Bandar Masilam, Bosar Maligas, Dolok Panribuan, Dolok
Pardamean, Gunung Malela, Hatonduhan, Hutabayu Raja,
Jawa Maraja Bah Jambi, Jorlang Hataran, Pane, Panombeian
Pane, Pematang Bandar, Pematang Sidamanik, Siantar,
Sidamanik, Tanah Jawa, Ujung Padang. Perkebunan Karet
meliputi : Kecamatan: Hatonduhan, Tanah Jawa, Siantar, Dolok
Batunanggar, Gunung Maligas, Gunung Malela, Bandar Huluan,
Pematang Bandar, Bosar Maligas, Ujung Padang, Hutabayu Raja,
Jawa Maraja bah Jambi.
2. Kabupaten Batubara:
Perkebunan Karet mencakup kecamatan Limapuluh.
Lampiran IX mengenai kawasan andalan, dengan sektor
unggulan perkebunan meliputi Pematang Siantar Dsk, Rantau Prapat – Kisaran,
Hal 27. PKW Tebing Tinggi, PKW Sidikalang,
PKW Pematang Siantar, PKW Rantau Prapat, PKW Kisaran, PKW
Gunung Sitoli, PKW Padang Sidempuan, PKW Sibolga,
Hal 46 Ranperda. Rencana pengembangan kawasan budidaya
perkebunan besar tersebar meliputi Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang
Bedagai, Simalungun, Batu Bara, Asahan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Tapanuli
Tengah, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, dan Pulau Nias.
Pasal 40 Kawasan peruntukan perkebunan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 34 huruf c berdasarkan kesesuaian lahannya diarahkan untuk tanaman
perkebunan sawit, karet, kakao dan tanaman perkebunan lainnya, dialokasikan pada setiap
kecamatan dengan luas 25.957 hektar ( 28,68 % dari luas wilayah kabupaten.
Pasal 33 (2) Kawasan perkebunan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) seluas kurang lebih179.817 (seratus tujuh puluh sembilan ribu delapan
ratus tujuh belas) Ha yang tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan K isaran Barat
dan Kisaran Timur.
Pasal 38 ayat (5) Peruntukan kawasan perkebunan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dengan luas kurang lebih 195.390 (seratus sembilan puluh lima tiga ratus
sembilan puluh) hektar meliputi:
a. Kecamatan Raya Kahean;
b. Kecamatan Bandar Masilam;
c. Kecamatan Bandar;
d. Kecamatan Bandar Huluan;
e. Kecamatan Pamatang
Bandar; f. Kecamatan Dolog
Batu Nanggar; g. Kecamatan
Tapian Dolog, Siantar;
h. Kecamatan Tanah Jawa;
i. Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi;
j. Kecamatan Huta Bayu Raja;
k. Kecamatan Bosar Maligas;
l. Kecamatan Ujung Padang;
m. Kecamatan Hatonduhan;
n. Kecamatan Panribuan;
o. Kecamatan Jorlang Hataran;
p. Kecamatan Sidamanik;
q. Kecamatan Pamatang Sidamanik;
r. Kecamatan Raya;
Tidak diatur Kawasan dikendalikan: Zona B4 Peruntukan Perkebunan Karet dan
Sawit
Dampak buruk dari kegiatan kelapa sawit berawal dari perubahan fungsi lahan ke
perkebunan sawit; 1. Meningkatnya CO2 di
atmoster, 2. hilangnya keanekaragaman
hayati dan ekosistem hutan hujan tropis, serta plasma nutfah,
3. hilangnya sejumlah sumber
air, sehingga memicu kekeringan, peningkatan suhu, dan gas rumah kaca yang mendorong terjadinya
bencana alam, 4. berkurangnya kawasan
resapan air, sehingga pada musim hujan akan
mengakibatkan banjir karena lahan tidak mempunyai kemampuan menyerap dan menahan air,
5. kehancuran habitat flora dan fauna yang mengakibatkan konflik antar satwa, maupun konflik satwa dengan
manusia. 6. Akibat habitat yang telah
rusak, hewan tidak lagi memiliki tempat yang cukup untuk hidup dan
berkembang biak. Dukungan infrastruktur terkait dalam upaya mencegah dampak
negatif kegiatan sawit berupa; 1. Dukungan kebijakan tata
hutan yang baik. 2. Sistem monitoring
lingkungan yang konsisten dan kuat.
Terkait dengan kebutuhan air
yang tinggi dalam upaya kegiatan produksi sawit, program infrastruktur yang perlu mendukung berupa sistem
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 36
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Perkebunan Sawit mencakup Meliputi Kecamatan: Air
Putih, Limapuluh, Medang Deras, Sei Balai, Sei Suka, Talawi,
Tanjung Tiram
s. Kecamatan Silou Kahean;
t. Kecamatan Purba;
u. Kecamatan Girsang Sipangan Bolon;
v. Kecamatan Dolog
Pardamean; w. Kecamatan Dolog
Silou; x. Kecamatan
Pamatang Silimahuta; dan
y. Kecamatan Silimakuta.
1. Kabupaten
Simalungun: Perkebunan
Kelapa Sawit Meliputi, Kecamatan: Bandar, Bandar Huluan,
Bandar Masilam, Bosar Maligas, Dolok Panribuan, Dolok Pardamean, Gunung
Malela, Hatonduhan, Hutabayu Raja, Jawa Maraja Bah Jambi, Jorlang Hataran,
Pane, Panombeian Pane, Pematang Bandar, Pematang Sidamanik, Siantar,
Sidamanik, Tanah Jawa, Ujung Padang. Perkebunan Karet meliputi :
Kecamatan: Hatonduhan, Tanah Jawa, Siantar, Dolok Batunanggar,
Gunung Maligas, Gunung Malela, Bandar Huluan, Pematang Bandar,
Bosar Maligas, Ujung Padang, Hutabayu Raja, Jawa Maraja bah Jambi.
2. Kabupaten
Batubara: Perkebunan Karet
mencakup kecamatan Limapuluh. Perkebunan Sawit mencakup Meliputi
Kecamatan: Air Putih, Limapuluh, Medang Deras, Sei Balai, Sei Suka, Talawi,
Tanjung Tiram
jaringan sumber daya air. Sedangkan upaya dalam mengatasi limbah dari kegiatan pengolahan berupa sistem
jaringan pengelolaan limbah. Selain itu perlu dijaga konflik air antara kebutuhan perkebunan dan kebutuhan kawasan budidaya
lainnya. Meliputi di; Kabupaten Simalungun: 1. Pengembangan dan
peningkatan sungai Bah
Bolon, Sungai Kiri, Sungai Sipare-pare
2. Pengembangan dan peningkatan Sumur Dalam
dan Mata Air (DAS Kiri, DAS Sipare-Pare, DAS Bolon)
3. Pengembangan dan peningkatan waduk Bah
Bolon, Kecamatan Jawa Mahraja Bah Jambi
4. Pengembangan dan peningkatan instalasi
pengolahan limbah B3 5. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan
perpipaan berupa unit air baku untuk melayani Kabupaten Simalungun yang dipasok dari sumur dalam
dan mata air (DAS Sipare-Pare DAS Bolon dan DAS Kiri)
Wilayah Kabupaten Batu Bara: 1. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan sungai Bolon, Silau Bonto, Kiri, Perupuk, Sipare-Pare
2. Pengembangan dan peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Silau Bonto, DAS Kiri, DAS Sipare-
Pare, DAS Bolon) 3. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air
baku untuk melayani Kabupaten Batu Bara yang dipasok dari sumur dalam dan sungai (DAS Silau
Botno, DAS Sipare-Pare DAS Bolon dan DAS Kiri)
4. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan instalasi pengolahan limbah B3
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 37
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3. Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan: Perkebunan Sawit
mencakup Meliputi Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat,
Kecamatan Meranti, Kecamatan Pulo Bandring, Kecamatan Rawang Panca Arga,
Kecamatan Silau Laut
Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan 1. Pengembangan,
peningkatan dan
pemantapan sungai Asahan, Sungai Bah Bolon, Sungai Tanjung
2. Pengembangan dan
peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Asahan, DAS Hapal, DAS Sungai Tanjung)
3. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan irigasi dalam upaya
mempertahankan dan meningkatkan produksi tanaman pangan khususnya padi, meliputi;
a. Daerah Irigasi Silo Buntu
b. Seluruh Daerah Irigasi (DI) yang
menjadi kewenangan provinsi
c. Seluruh Daerah
Irigasi (DI) yang menjadi kewenangan kabupaten
4. Pengembangan dan peningkatan prasarana sumber daya air meliputi;
5. Sistem pengendalian banjir
sungai asahan
1.2.
5
Strategi 5: Mengembangkan kawasan penyangga antara kawasan industri dengan kawasan budi daya di sekitarnya.
Sebaiknya diatur dalam
RAPERPRES Pengembangan kawasan Sei Mangke DSK
Sesuai dengan PERMEN PU No 15 Tahun 2012, tentang Pedoman RTR
KSN. Kawasan yang disebut sebagai inti dalam penentuan Zona Pola Ruangnya adalah
Kawasan KEK Sei Mangkei seluas 2002,77 Ha. Sedangkan yang dimaksud dengan
Kawasan Penyangga adalah Kawasan Sekitar KEK Sei Mangkei, yang meliputi ; Seluruh wilayah
Kabupaten Batu Bara; Sebagian wilayah Kabupaten Asahan; Sebagian wilayah
Kabupaten Simalungun; dan Seluruh wilayah Kota Pematang Siantar.
Zona Budidaya di Kota Pematang Siantar;
1. Zona B7 Kawasan Peruntukan Industri
2. Zona B8 Kawasan
Pasal 9
(2) Strategi untuk pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung
lingkungan hidup meliputi: e. mengembangkan kegiatan budi daya
tidak terbangun di sekitar kawasan strategis nasional yang berfungsi sebagai
zona penyangga yang memisahkan kawasan lindung dengan kawasan budi
daya terbangun
Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Kawasan didorong:
Meliputi seluruh kawasan budidaya yang meliputi: Zona Budidaya di Kota
Pematang Siantar; 1. Zona B7 Kawasan
Peruntukan Industri 2. Zona B8 Kawasan
Pariwisata 3. Zona B9 Kawasan
Peruntukan Permukiman
4. Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan serta
Transportasi Zona Budidaya di Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun;
1. Zona B1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
2. Zona B2 Kawasan
Peruntukan Hutan Rakyat
3. Zona B3 Kawasan Peruntukan Pertanian
4. Zona B4 Kawasan Peruntukan Perkebunan
5. Zona B5 Kawasan
Peruntukan Perikanan
6. Zona B6 Kawasan Peruntukan
Indikasi program sama dengan
1.1.5
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 38
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Pariwisata 3. Zona B9 Kawasan
Peruntukan Permukiman
4. Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial,
Pertahanan dan Keamanan serta Transportasi
Zona Budidaya di Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun;
1. Zona B1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
2. Zona B2 Kawasan
Peruntukan Hutan Rakyat
3. Zona B3 Kawasan Peruntukan
Pertanian 4. Zona B4 Kawasan
Peruntukan Perkebunan
5. Zona B5 Kawasan Peruntukan Perikanan
6. Zona B6 Kawasan
Peruntukan Pertambangan
7. Zona B7 Kawasan Peruntukan
Industri 8. Zona B8 Kawasan
Peruntukan Pariwisata
9. Zona B9 Kawasan Peruntukan Permukiman
10. Zona B10
Kawasan Peruntukan Peternakan
11. Zona B11
Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan
Keamanan serta Transportasi
Zona Budidaya di
Kabupaten Batu Bara; 1. Zona B1 Kawasan
Peruntukan Hutan Produksi
2. Zona B3 Kawasan Peruntukan Pertanian
3. Zona B4 Kawasan
Peruntukan Perkebunan
4. Zona B5 Kawasan Peruntukan
Perikanan 5. Zona B7 Kawasan
Peruntukan Industri
6. Zona B8 Kawasan Peruntukan
Pertambangan 7. Zona B7 Kawasan
Peruntukan Industri 8. Zona B8 Kawasan
Peruntukan Pariwisata
9. Zona B9 Kawasan Peruntukan
Permukiman 10. Zona B10 Kawasan
Peruntukan Peternakan
11. Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan serta
Transportasi Zona Budidaya di Kabupaten Batu Bara;
1. Zona B1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
2. Zona B3 Kawasan
Peruntukan Pertanian 3. Zona B4 Kawasan
Peruntukan Perkebunan
4. Zona B5 Kawasan Peruntukan Perikanan
5. Zona B7 Kawasan
Peruntukan Industri 6. Zona B8 Kawasan
Peruntukan Pariwisata
7. Rehabilitasi dan pengembangan kawasan fungsi pariwisata
8. Zona B9 Kawasan Peruntukan Permukiman
9. Zona B10 Kawasan
Peruntukan Peternakan
10. Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi,
Sosial dan Transportasi
Zona Budidaya di
Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan; 1. Zona B1 Kawasan
Peruntukan Hutan
Produksi 2. Zona B4 Kawasan
Peruntukan Perkebunan
3. Zona B9 Kawasan
Peruntukan Permukiman
4. Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi,
Sosial, Pertahanan dan Keamanan Negara serta Transportasi
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 39
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Pariwisata 7. Rehabilitasi dan
pengembangan kawasan fungsi
pariwisata 8. Zona B9 Kawasan
Peruntukan Permukiman
9. Zona B10 Kawasan Peruntukan Peternakan
10. Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial
dan Transportasi Zona Budidaya di Sebagian Wilayah
Kabupaten Asahan; 1. Zona B1 Kawasan
Peruntukan Hutan Produksi
2. Zona B4 Kawasan Peruntukan Perkebunan
3. Zona B9 Kawasan
Peruntukan Permukiman
4. Zona B11 Kawasan
Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan Negara
serta Transportasi
1.3. Kebijakan 3: Peningkatan Fungsi Pusat Pelayanan Ekonomi dan Sosial yang Merata dan Terpadu
1.3. 1
Strategi 1: Mengembangkan kegiatan perdagangan dan jasa yang terintegrasi dengan pelayanan sekitarnya;
1. Zona B11.4 Kawasan
Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan serta
Transportasi. Kota Pematang Siantar, meliputi Kecamatan
Siantar Utara, Kecamatan Siantar Timur, Kecamatan
Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan
Siantar Marimbun 2. Zona B11.1
Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial,
Pertahanan dan Keamanan serta Transportasi. Kabupaten
Simalungun, meliputi Kecamatan Raya, Kecamatan
Bandar, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kecamatan
Silimahuta 3. Zona B11.1
Tidak diatur Tidak diatur (hanya PKN Saja)
Tidak diatur (fokus kepada industri dan jasa)
Tidak diatur Kabupaten Asahan, meliputi Kecamatan
Kisaran Barat, Kecamatan Rawang Panca Arga
Kabupaten Simalungun, meliputi Kecamatan Raya,
Kecamatan Bandar, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kecamatan Silimahuta
Pasal 28 (2) Pusat perbelanjaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi :
a. Kecamatan Siantar Utara
b. Kecamatan Siantar Timur
c. Kecamatan Siantar Selatan
d. Kecamatan Siantar Barat
e. Kecamatan Siantar
Marimbun (3) Toko modern sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b meliputi : a. Kecamatan
Siantar Utara b. Kecamatan
Siantar Timur
c. Kecamatan Siantar Selatan
d. Kecamatan Siantar Barat
e. Kecamatan Siantar Marimbun
f. Kecamatan
Siantar Sitalasari
g. Kecamatan Siantar
Martoba
Kawasan didorong: 1. Zona B11.4 Kawasan
Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan serta Transportasi. Kota
Pematang Siantar, meliputi Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar
Timur, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan
Siantar Marimbun 2. Zona B11.1 Kawasan
Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan
dan Keamanan serta Transportasi. Kabupaten Simalungun, meliputi Kecamatan Raya,
Kecamatan Bandar, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kecamatan
Silimahuta 3. Zona B11.1 Kawasan
Peruntukan Ekonomi, Sosial dan
Transportasi. Kabupaten Batu Bara, meliputi Kecamatan Air Putih,
Kecamatan Lima Puluh, Kecamatan Sei
Sama dengan Indikasi program kebijakan 1 strategi 5
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 40
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial dan Transportasi.
Kabupaten Batu Bara, meliputi Kecamatan Air Putih, Kecamatan
Lima Puluh, Kecamatan Sei Suka dan Kecamatan
Tanjung Tiram 4. Zona B11.1
Kawasan Peruntukan
Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan Negara serta
Transportasi. Kabupaten Asahan, meliputi Kecamatan
Kisaran Barat, Kecamatan Rawang Panca Arga.
(4) Pasar tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi Pasar Regional Agroindustri
Parluasan di Kelurahan Sukadame (5) Pengembangan kawasan
peruntukan perdagangan dan jasa:
a. Pengembangan pasar pusat
jajanan di Kelurahan Simarimbun seluas 5 hektar
b. Pengembangan pasar tradisional di setiap
kecamatan lainnya
Pasal 29 (2) Kawasan peruntukan
perkantoran pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi :
a. Kawasan Balai
Kota dan Sekitarnya di Kelurahan Proklamasi
seluas 11,87 hektar
b. Pengembangan kawasan
perkantoran di Kelurahan Tanjung Pinggir seluas 23,32
hektar c. Pengembangan
kawasan perkantoran di
Kelurahan Setia Negara 32,4 hektar
(3) Kawasan peruntukan perkantoran swasta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b
ditetapkan di Kecamatan Siantar Sitalasari, Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar Timur,
Kecamatan Siantar Selatan, dan Kecamatan Siantar Barat
Suka dan Kecamatan Tanjung Tiram
4. Zona B11.1 Kawasan Peruntukan Ekonomi,
Sosial, Pertahanan dan Keamanan Negara serta Transportasi.
Kabupaten Asahan, meliputi Kecamatan Kisaran Barat, Kecamatan Rawang
Panca Arga.
1.3. 2
Strategi 2: Mengembangkan pusat pendidikan, pelatihan, dan pengembangan kelapa sawit dan karet skala internasional;
1. Kawasan Inti, Zona (B7) Kawasan Industri Sei Mangkei,
meliputi wilayah Sebagian Kecamatan Bosar Maligas dan
sebagian Kecamatan Bandar
2. Kawasan
Pendidikan (Zona B11.2). Kota Pematang Siantar
3. Kawasan Sosial
Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Kawasan didorong: 1. Kawasan Inti, Zona
(B7) Kawasan Industri Sei Mangkei,
meliputi wilayah Sebagian Kecamatan Bosar Maligas dan sebagian Kecamatan
Bandar. Kabupaten Simalungun
2. Kawasan Sosial budaya/Pendidikan
Zona B11.2 di Kecamatan Perdagangan.
Indikasi Program Terkait dalam upaya pengembangan PUSAT pendidikan pelatihan KELAPA SAWIT dan KARET, di Kota
Pematang Siantar, sebagian wilayah Kab Simalungun dan Kabupaten Batu Bara. yakni di Kabupaten Simalungun :
1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan bebas hambatan, meliputi:
a. Tebing tinggi, Pematang Siantar – Parapat – Tarutung - Sibolga
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 41
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
budaya/Pendidikan Zona B11.2 di Kecamatan Perdagangan
4. Kawasan Sosial budaya/Pendidikan Zona B11.2 di Indrapura, Kab
Batu Bara
b. Tebing Tinggi (Kab Deli Serdang) – Perdagangan (Kab Simalungun) - Kisaran
(Kab Asahan) 2. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
arteri primer (poros/penghubung antar kota), meliputi Tebing tinggi- Pematang Siantar –
Parapat – Balige – Tarutung - Sibolga
3. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan strategis nasional, meliputi ;
a. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi
Jalan Strategis Nasional Ruas Lima Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan
(Kab Simalungun) – Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar)
b. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas
Perdagangan (Kab Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)
4. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor dua (2), meliputi
seluruh ruas dalam wilayah kabupaten simalungun.
a. Tebing Tinggi – Sei Langgei –
Perdagangan – ke arah Limapuluh Kabupaten Batu Bara;
b. Kota Pematang Siantar
– Pamatang Tanah Jawa – Buttu Bayu – ke arah Bandar Pasir Mandoge Kabupaten
Asahan. c. Lubuk Pakam – Saran
Padang – Saribu Dolog – Tiga Runggu – Parik
Sabungan – Tanjung Dolog;
d. Kota Pematang Siantar – Panei Tongah – Pamatang Raya – Tiga
Runggu; e. Saribu Dolog –
Silimakuta Barat – ke arah Merek Kabupaten
Karo; f. Pamatang Raya –
Sindar Raya – ke arah Kota Tebing Tinggi;
g. Pamatang Raya – Nagori Dolog – ke arah Dolok Masihul; dan
h. Kota Pematang Siantar
– Dolog Marlawan – Perdagangan.
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 42
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor tiga (3), meliputi
seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.
e. Perdagangan – Simpang Mayang –
Boluk – Hutabayu Raja;
f. Perdagangan – Simpang Mayang –
Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;
g. Simpang Haranggaol – Haranggaol; dan
h. Tebing Tinggi – Sipispis – Sindar Raya – Pamatang Raya – Bittang Mariah – Bah
Bolon – Sipintu Angin – Tigaras.
6. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan kolektor empat (4), meliputi seluruh ruas wilayah kabupaten simalungun.
g. Simpang Nagojor – Nagojor – Hutabayu Raja;
h. Simpang Simarimbun –
Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;
i. Pasar Baru – Ujung Padang – ke arah Sei
Bejangkar Kabupaten Batu Bara;
j. Pamatang Tanah Jawa – Hutabayu Raja;
k. Simpang Dolog Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Naga Jaya – Tugu
Sujono – Pamatang Bandar – ke Pajak Nagori; dan
l. Panombeian –
Parbagotan – Simpang Panei.
7. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan lokal primer, meliputi seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.
a. Perdagangan – Simpang Mayang – Boluk – Hutabayu Raja;
b. Perdagangan –
Simpang Mayang – Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;
c. Simpang Haranggaol –
Haranggaol; d. Simpang Nagojor –
Nagojor – Hutabayu Raja;
e. Simpang Simarimbun – Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;
f. Pasar Baru – Ujung
Padang – ke arah Sei Bejangkar Kabupaten
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 43
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Batu Bara; g. Pamatang Tanah Jawa
– Hutabayu Raja; h. Simpang Dolog
Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Nagori Jaya – Tugu Sujono – Pamatang
Bandar – ke Pajak Nagori; dan
i. Panombeian – Parbagotan – Simpang
Panei. 8. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan
angkutan jalan meliput: e. Lajur, jalur atau jalan
khusus angkutan massal
f. Terminal tipe B Perdagangan
g. Terminal Barang Perdagangan
h. Terminal Barang/Agro khusus komoditas kelapa sawit (TBS and CPO), kawasan Sei
Mangkei 9. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalur
perkeretapian perkotaan, meliputi:
c. Tebing Tinggi - Bandar Tinggi - Perlanaan -
Lima Puluh Kab. Batu Bara;
d. Perlanaan – Sei Mangkei – Pematang
Siantar. 10. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun
perkeretapian perkotaan, meliputi:
a. Stasiun Perlanaan Kecamatan Bandar;
b. Stasiun Bandar Tinggi Kecamatan Bandar Masilam;
c. Stasiun Serbelawan
Kecamatan Dolog Batu Nanggar;
d. Pembangunan stasiun Sei Mangkei di
Kecamatan Bosar Maligas dan Purbasari di Kecamatan Tapian Dolog.
11. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Bandar udara Simalungun (Perintis) dengan skala pelayanan
sekunder dan tersier, di Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi/Nagojor
12. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan pembangkit energi listrik, meliputi:
a. Pembangunan
pembangkit listrik PLTBM 7.5 MW dan
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 44
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
PLTBG 2,2 MW b. Pembangunan
pembangkit listrik biomassa (PLTB) 20
MW c. Pembangunan PLTA
Silau II (2 x 3.75 MW) d. Pembangunan PLTM
Karai 1 (7,5 MW) e. Pembangunan PLTM
Karai 7 (5,65 MW) f. Pembangunan PLTM
Karai 12 (5 MW) g. Pembangunan PLTM
Karai 13 (8 MW) 13. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan energy, meliputi:
a. Jaringan transmisi
SUTET, SUTT b. Jaringan distribusi
meliputi seluruh wilayah Kabupaten
Simalungun 14. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Gardu Induk
(GI), meliputi : a. Rencana Gardu Induk
(GI) Perdagangan (2 x 60 MVA)
b. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu
Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani Kabupaten Simalungun
15. Pengembangan dan
peningkatan jaringan teresterial dan satelit
16. Pengembangan dan peningkatan STO
Perdagangan, Sei Mangkei 17. Pengembangan dan
peningkatan sungai Bah Bolon, Sungai Kiri, Sungai
Sipare-pare 18. Pengembangan dan
peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Kiri, DAS
Sipare-Pare, DAS Bolon) 19. Pengembangan dan
peningkatan waduk Bah Bolon, Kecamatan Jawa
Mahraja Bah Jambi 20. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air
baku untuk melayani Kabupaten Simalungun yang dipasok dari sumur dalam dan mata air (DAS Sipare-
Pare DAS Bolon dan DAS Kiri)
21. Pengembangan dan peningkatan UP air minum
Tirta Lihou 22. Pengembangan dan
peningkatan sistem jaringan drainase berupa saluran
drainase primer dan sekunder
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 45
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3. Kawasan Pendidikan
(Zona B11.2). Kota
Pematang Siantar
23. Pengembangan dan peningkatan berupa pembangunan IPAL di Kota Perdagangan
24. Pengembangan dan peningkatan instalasi pengolahan limbah B3
25. Pengembangan dan
peningkatan TPA Regional Kota Pematang Siantar 1. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri primer (poros/penghubung antar
kota), meliputi: a. Ruas Jalan Batas
Kabupaten Deli Serdang – Batas Kota
Pematang Siantar (15,067 km)
b. Ruas Jalan Ke Medan (4,526 km)
c. Ruas Jalan Sisingamangaraja (P Siantar) (8,225 km)
d. Ruas Jalan Kota
Pematang Siantar – Parapat (38,079 km)
e. Ruas Jalan Ke Parapat (P Siantar) (5,032 km)
2. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan Jalan Strategis Nasional, meliputi
Ruas Jalan Lingkar Pematang Siantar (16,3 Km)
3. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan bebas hambatan ruas Kota Tebing Tinggi – Kota Pematangsiantar – Parapat –
Sibolga; 4. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan Jalan
KP1, meliputi Ruas Jalan Sangnaualuh - batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 1;
5. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 2 (KP2),
meliputi seluruh ruas di wilayah Kota Pematang Siantar.
a. Ruas Jalan Saribudolok Simpang Dua - batas
Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 2;
b. Ruas Jalan Melanton
Siregar – batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 2; dan
6. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 3 (KP3),
meliputi seluruh ruas di wilayah Kota Pematang
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 46
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Siantar.Ruas Jalan Sidamanik – batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 3.
7. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliputi:
a. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan massal
b. Terminal penumpang
tipe A Sarantama c. Terminal penumpang
tipe C di Kelurahan Dwikora
d. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Setia Negara
e. Terminal penumpang
tipe C di Kelurahan Siopat Suhu
f. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan
Tanjung Pinggir, g. Terminal penumpang
tipe C di Kelurahan Nagahuta
h. Terminal Regional tipe Agribisnis Sukadane
8. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi Kota Pematang Siantar – Kota Tebing Tinggi
– Kota Medan 9. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan kereta
api ruas Kota Pematangsiantar – Perlanaan – Sei Mangkei
10. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun perkeretapian perkotaan, meliputi: Stasiun Proklamasi
11. Pengembangan stasiun kereta api khusus barang regional di Kecamatan Siantar Martoba
12. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan pembangkit listrik yang melayani Kota
Pematang Siantar meliputi PLTGU Belawan, PLTG Paya Pasir, PLTG Glugur, PLTU Belawan dan PLTD Titi Kuning
13. Pengembangan sistem prasarana energi lainnya, meliputi :
a. pengembangan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) pada Sungai Bah Bolon,
b. Pengembangan pembangkit listrik tenaga surya pada lahan pertanian, dan
bioenergi dengan memanfaatkan
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 47
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
sampah pertanian pada lokasi kegiatan agro industri.
14. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan transmisi tenaga listrik meliputi:
a. Jaringan transmisi SUTT Pematang Siantar – Sei Mangkei – Kuala Tanjung
(150/20 kV) b. Jaringan distribusi
meliputi seluruh wilayah Kota
Pematang Siantar 15. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Gardu Induk
(GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani Kota Pematang Siantar berada di Kabupaten
Simalungun 16. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan
teresterial dan satelit 17. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan STO Kelurahan
Proklamasi 18. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Wilayah Sungai
Bah Bolon dan CAT (Cekungan Air Tanah) Medan
19. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Daerah Aliran Sungai Bah Bolon Lintas Kabupaten, meliputi : Sungai
Bah Bolon, Sungai Bah Biak dan Sungai Bah Sibarambang; dan
20. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Daerah Aliran Sungai Bah Kapul Lintas Kabupaten, meliputi : Sungai
Bah Kapul dan Sigulang-gulang
21. Pengembangan dan peningkatan Sumur Dalam
dan Mata Air dari DAS Bah Bolon dan DAS Bah Kapul
22. Pengembangan dan peningkatan Jaringan prasarana irigasi primer.
23. Pengembangan dan peningkatan Jaringan prasarana irigasi sekunder
24. Pengembangan dan
peningkatan sistem pengendalian banjir melalui pengembangan tanggul pada Sungai Bah Bolon
25. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air
baku untuk melayani Kota Pematang Siantar yang
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 48
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
dipasok dari Sumur Pompa Air Tanah Dalam dan mata air (DAS Bah Bolon dan DAS Bah Kapul). Mata Air
meliputi : a. Mata air Mual Goit di
Kelurahan Simarimbun;
b. Mata air Sibulak-bulak di Kelurahan Simarimbun;
c. Mata air Pancur Lima
di Kelurahan Setia Negara;
d. Mata air Silumangi di Jalan Marihat
Kelurahan Mekar Nauli;
e. Rencana produksi mata air Bah Sikam di
Jalan Bah Kora Kelurahan Pematang Marihat; dan
f. Rencana produksi
mata air Aek Nauli. Sumur Pompa Air Tanah Dalam (ATD):
a. Mata Air Simarito
Kelurahan Martimbang;
b. Jalan Sabang Merauke Kelurahan
Simalungun; c. Jalan Patuan Anggi
Kelurahan Nagapitu; d. Jalan Raya dengan
Kelurahan Simarito; e. Jalan Kertas Kelurahan
Siopat Suhu; f. Simarimbun Dolok
Kelurahan Simarimbun;
g. Nommensen Kelurahan Siopat Suhu;
h. Timbang Galung Kelurahan Simarito;
i. Jalan Jambu Kelurahan Sukamaju;
j. Jalan Bakung Kelurahan Simarito;
k. Batu III Kelurahan Setia Negara; dan
l. Kompleks SMP Negeri I Kelurahan Pahlawan.
26. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan UP air minum Tirta Uli Pematang Siantar
27. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan sistem jaringan
drainase berupa saluran drainase primer dan sekunder
28. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan berupa pembangunan IPAL & IPLT di Kecamatan Siantar
Martoba 29. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan instalasi
pengolahan limbah B3 di Kecamatan Siantar Selatan.
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 49
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
4. Kawasan Sosial
budaya/Pendidikan Zona B11 di Indrapura, Kab Batu Bara
30. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan TPA di :
a. TPA (Lama) di
Kelurahan Tanjung Pinggir
b. TPST dan SPA (Stasiun Peralihan Antara) di
Kelurahan Sukadame Kab Batu Bara
1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri (poros/penghubung
antar kota), meliputi: a. Tanjung Balai -
Tanjung Tiram - Lima Puluh - Perupuk -
Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Medan;
b. Kuala Tanjung
(Kabupaten Batu Bara) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara) - Sei Mangkei (Kab
Simalungun) - Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar).
c. Pembangunan fly over atau under pass simpang sebidang antara jalana arteri
primer dengan jalur kereta api di junction Lima Puluh dan junction Bandar Tinggi
2. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan strategis nasional, meliputi ;
a. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Lima
Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) – Pematang Siantar
(Kota Pematang Siantar)
b. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi
Jalan Strategis Nasional Ruas Indrapura – Kuala Tanjung
c. Peningkatan Fungsi
Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Perdagangan (Kab
Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)
3. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan strategis provinsi, meliputi :
a. Peningkatan status
jalan menjadi jalan strategis provinsi Jalan
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 50
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
susur pantai timur b. Jalan Simpang Mayang
– Pasar Baru c. Jalan Simpang Kedai
Siara – Perupuk d. Jalan Sei Bejangkar –
Tanjung Tiram 4. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor KP2, meliputi seluruh jaringan jalan di
wilayah Kabupaten Batu Bara;
a. Lima Puluh - Bts. Simalungun (5,75 Km)
b. Indra Pura (Juction ) - K.Tanjung (16,02 Km)
5. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor KP3, meliputi ruas Sei Bejangkar - Tj.Tiram
(12,65 Km) 6. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Fungsi Jalan
Lokal Primer, meliputi seluruh ruas yang ada di Kabupaten Batu Bara
7. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:
a. Lajur, jalur atau jalan
khusus angkutan massal
b. Terminal tipe B Indrapura
c. Terminal Barang di Kuala Tanjung
8. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi:
a. Jaringan jalur kereta
api yang merupakan jaringan jalur kereta api antarkota di Provinsi Sumatera
Utara; b. Rencana jaringan
kereta api baru ke kawasan industri (KEK
Sei Mangkei) - Pelabuhan Kuala Tanjung, KEK Sei Mangkei -Kantong produksi pertanian -
Kawasan Industri (KI) Kuala Tanjung;
c. Rencana Pembangunan Rel
Kereta Api Kawasan Industri KEK Sei Mangkei – Stasiun Perlanaan
d. Gunung Bayu - Pelanaan
e. Bandar Tinggi – Indrapura – Kuala
Tanjung; f. Sei Mangkei – Gunung
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 51
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Bayu – Limapuluh g. Rencana jaringan rel
kereta api Kabupaten Simalungun –
Perkebunan Sipare-Pare – Pakam Raya – Pematang Gengkering – Lalang – Kuala
Tanjung – Kuala Indah – Gambus Laut – Perupuk – Dahari Selebar – Masjid Lama
– Guntung 9. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan stasiun kereta
api, meliputi : a. Rencana Stasiun KA di
Desa Guntung, Mangkai Lama, Kuala
Tanjung, dan Perupuk; b. Peningkatan fungsi
dan rehabilitas stasiun kereta api eksisting di
Stasiun Siajam, Bandar Tinggi, dan Tanjung Kasau
10. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan fungsi dan pelayanan Pelabuhan : 1. Pelabuhan Kuala
Tanjung sebagai Pelabuhan Utama Hub
2. Pelabuhan Tanjung Tiram sebagai
Pengumpan Regional 3. Pelabuhan Pangkalan
Dodek sebagai Pengumpan Regional
4. Pelabuhan Perupuk sebagai Pengumpan Lokal
11. Pengembangan dan
peningkatan alur pelayaran, meliputi;
a. Alur pelayaran nasional yang
menghubungkan pelabuhan Kuala Tanjung dengan pelabuhan nasional
lainnya b. Alur pelayaran
regional, yang menghubungkan
pelabuhan Tanjung Tiram, Pangkalan Dodek dan Pelabuhan Perupuk ke pelabuhan lainnya
12. Pengembangan dan peningkatan jaringan pipa jaringan pipa gas yang melintasi Kabupaten Batu
Bara, meliputi; a. Medan – Kuala
Tanjung, jaringan distribusi Medan,
Tebing Tinggi, Pematang Siantar, dan Asahan
b. Duri – Dumai – Medan,
jaringan distribusi Medan, Pematang
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 52
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Siantar dan Asahan. 13. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan pembangkit
energi listrik, meliput Rencana pembangunan PLTU Kuala Tanjung sebesar 2X112.5 MW di tepi Pantai
Desa Kuala Indah (Pulau Gosong Mati).
14. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan energi, meliputi:
a. Jaringan transmisi SUTET, SUTT
b. Jaringan distribusi meliputi seluruh wilayah Kabupaten Batu Bara
15. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan Gardu Induk (GI), meliputi :
a. Gardu Induk Kuala Tanjung
b. Rencana Gardu Induk (GI) Lima Puluh
c. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu
Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani Kabupaten Batu Bara
16. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan teresterial dan satelit
17. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan STO di Lima Puluh dan Air Putih (KI Kuala Tanjung)
18. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan sungai Bolon, Silau Bonto, Kiri, Perupuk,
Sipare-Pare 19. Pengembangan dan
peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Silau
Bonto, DAS Kiri, DAS Sipare-Pare, DAS Bolon)
20. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air baku untuk melayani Kabupaten Batu Bara yang dipasok dari sumur dalam
dan sungai (DAS Silau Botno, DAS Sipare-Pare DAS Bolon dan DAS Kiri)
21. Pengembangan dan
peningkatan UP air minum Tirta Silau (Eks Pemkab Asahan)
22. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer
23. Pengembangan, peningkatan dan
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 53
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
pemantapan berupa pembangunan IPAL
24. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan instalasi pengolahan limbah B3
25. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan TPA Desa Bogak, TPA Dasar Pasar Lapan dan TPA Desa Tanah Itam
1.3. 3
Strategi 3: Mengembangkan pusat industri hilir kelapa sawit dan karet dengan prinsip ekoindustri;
Kawasan Industri Sei Mangkei, meliputi
wilayah Sebagian Kecamatan Bosar Maligas dan sebagian Kecamatan Bandar
Lampiran IX mengenai kawasan andalan,
dengan sektor unggulan perkebunan meliputi Pematang Siantar Dsk, Rantau
Prapat – Kisaran,
Hal 27. PKW Tebing Tinggi,
PKW Sidikalang, PKW Pematang Siantar, PKW Rantau Prapat,
PKW Kisaran, PKW Gunung Sitoli, PKW Padang Sidempuan, PKW Sibolga,
Hal 48-49 Kegiatan industri
menengah dan industri besar dilakukan di wilayah yang memiliki potensi dan sesuai lahan
meliputi kawasan Mebidangro, Kawasan Industri Padang Hilir di Kota Tebing Tinggi;
Kawasan Industri Panai Hulu di Kabupaten Labuhan Batu; Kawasan Industri Bagan Asahan
di Kota Tanjung Balai; Kawasan Industri Lamhotma, Kawasan Industri Tanjung Morawa,
Kawasan Industri Medan II, Kawasan Industri Percut Sei Tuan; Kawasan Industri Medan I, II,
Medan Star di Kota Medan; KIM II Paluh Merbau, Kawasan Industri Tanjung Morawa di
Kabupaten Deli Serdang; Pusat Distribusi Regional Siantar Marihat Pematang
Siantar, KI Pematang Siantar di Kota Pematang Siantar; Kawasan Industri
Pangkalan Susu di Kabupaten Langkat; Kawasan Industri Sei Semangke di
Kabupaten Simalungun;Kawasan Industri Martoba di Kota Pematang
Siantar; Kawasan Industri Berbasis Kompetensi, Inti Industri Daerah Sei Tualang Raso Kota
Tanjung Balai; Kawasan Peruntukan Industri di Kabupaten Sidikalang, Dairi; KI Sei Semangke
di Kabupaten Simalungun. KI Pangkalan Susu di Kabupaten Langkat
Pasal 49 Kawasan peruntukan industri
pengolahan sebagaimana dimaksud pasal 48, dialokasikan di Kawasan Kuala Tanjung di wilayah
Kecamatan Sei Suka, seluas 1.163 hektar ( 1,29 % luas wilayah kabupaten).
Pasal 36 Pasal 36 (4) Pengembangan
industri kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan industri pengolah hasil perkebunan skala kecil
yang tersebar di 25 kecamatan. .
Pasal 41 Kawasan peruntukkan
industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf f dengan luas kurang lebih 3.613 (tiga ribu enam
ratus tiga belas) hektar meliputi:
a. Kecamatan Purba;
b. Kecamatan Tapian Dolog;
c. Kecamatan Siantar;
d. Kecamatan Dolog Batu Nanggar;
e. Kecamatan
Bosar Maligas; f. Kecamatan
Bandar; g. Kecamatan
Bandar Huluan; h. Kecamatan
Bandar Masilam;
i. Kecamatan Dolog Silou;
Pasal 30 (2) Kegiatan industri besar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a seluas 211,2 hektar, meliputi:
a. Kelurahan
Tanjung Tonga; b. Kelurahan
Tanjung Pinggir; c. Kelurahan
Nagapitu; dan d. Kelurahan Siopat
Suhu
(3) Kegiatan peruntukan industri sedang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a seluas 102,86 hektar
meliputi : a. Kelurahan
Tomuan; b. Kelurahan
Sumber Jaya; c. Kelurahan
Tambun Bolon; dan
d. Kelurahan Tanjung Pinggir.
(4) Kegiatan peruntukan
industri kecil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a meliputi pengembangan kawasan
industri kecil seluas 15 hektar di Kelurahan Setia Negara;
Kawasan yang didorong meliputi Kawasan, Industri
(B7), Sebagian Wilayah Kab
Simalungun: 1. (B7.1) Kawasan
peruntukan industri pengolahan yang
berteknologi tinggi, berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan limbah
terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei di Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar
dan Sebagian Wilayah Kecamatan Bosar Maligas.
Indikasi Program terkait dukungan PUSAT INDUSTRI HILIR,
yakni di Kabupaten Simalungun : 1. Pengembangan,
peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan bebas hambatan, meliputi:
a. Tebing tinggi, Pematang Siantar –
Parapat – Tarutung - Sibolga
b. Tebing Tinggi (Kab Deli Serdang) –
Perdagangan (Kab Simalungun) - Kisaran (Kab Asahan)
2. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri primer (poros/penghubung antar
kota), meliputi Tebing tinggi- Pematang Siantar – Parapat – Balige – Tarutung - Sibolga
3. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan strategis nasional, meliputi ;
a. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Lima
Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) – Pematang Siantar
(Kota Pematang Siantar)
b. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi
Jalan Strategis Nasional Ruas Perdagangan (Kab Simalungun) – Indrapura (Kabupaten
Batu Bara) 4. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
kolektor dua (2), meliputi seluruh ruas dalam wilayah kabupaten simalungun.
a. Tebing Tinggi – Sei
Langgei – Perdagangan – ke arah Limapuluh Kabupaten Batu Bara;
b. Kota Pematang Siantar – Pamatang Tanah Jawa – Buttu Bayu – ke arah Bandar Pasir
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 54
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Mandoge Kabupaten Asahan.
c. Lubuk Pakam – Saran Padang – Saribu Dolog
– Tiga Runggu – Parik Sabungan – Tanjung Dolog;
d. Kota Pematang Siantar
– Panei Tongah – Pamatang Raya – Tiga Runggu;
e. Saribu Dolog –
Silimakuta Barat – ke arah Merek Kabupaten Karo;
f. Pamatang Raya –
Sindar Raya – ke arah Kota Tebing Tinggi;
g. Pamatang Raya – Nagori Dolog – ke arah
Dolok Masihul; dan h. Kota Pematang Siantar
– Dolog Marlawan – Perdagangan.
5. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor tiga (3), meliputi
seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.
a. Perdagangan – Simpang Mayang –
Boluk – Hutabayu Raja;
b. Perdagangan – Simpang Mayang –
Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;
c. Simpang Haranggaol – Haranggaol; dan
d. Tebing Tinggi – Sipispis – Sindar Raya – Pamatang Raya – Bittang Mariah – Bah
Bolon – Sipintu Angin – Tigaras.
6. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan kolektor empat (4), meliputi seluruh ruas wilayah kabupaten simalungun.
a. Simpang Nagojor – Nagojor – Hutabayu Raja;
b. Simpang Simarimbun –
Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;
c. Pasar Baru – Ujung Padang – ke arah Sei Bejangkar Kabupaten
Batu Bara; d. Pamatang Tanah Jawa
– Hutabayu Raja; e. Simpang Dolog
Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Naga Jaya – Tugu Sujono – Pamatang
Bandar – ke Pajak Nagori; dan
f. Panombeian – Parbagotan – Simpang
Panei. 7. Pengembangan,
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 55
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan lokal primer, meliputi seluruh ruas jalan di wilayah
kabupaten simalungun. a. Perdagangan –
Simpang Mayang – Boluk – Hutabayu
Raja; b. Perdagangan –
Simpang Mayang – Simpang Pasar Baru –
Pasar Baru; c. Simpang Haranggaol –
Haranggaol; d. Simpang Nagojor –
Nagojor – Hutabayu Raja;
e. Simpang Simarimbun – Sarimatondang – Sait
Buttu – Gorbus; f. Pasar Baru – Ujung
Padang – ke arah Sei Bejangkar Kabupaten
Batu Bara; g. Pamatang Tanah Jawa
– Hutabayu Raja; h. Simpang Dolog
Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Nagori Jaya – Tugu Sujono – Pamatang
Bandar – ke Pajak Nagori; dan
i. Panombeian – Parbagotan – Simpang
Panei. 8. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan
angkutan jalan meliput: a. Lajur, jalur atau jalan
khusus angkutan massal
b. Terminal tipe B Perdagangan
c. Terminal Barang Perdagangan
d. Terminal Barang/Agro khusus komoditas kelapa sawit (TBS and CPO), kawasan Sei
Mangkei 9. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalur
perkeretapian perkotaan, meliputi:
a. Tebing Tinggi - Bandar Tinggi - Perlanaan - Lima Puluh Kab. Batu
Bara; b. Perlanaan – Sei
Mangkei – Pematang Siantar.
10. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun perkeretapian perkotaan,
meliputi: a. Stasiun Perlanaan
Kecamatan Bandar; b. Stasiun Bandar Tinggi
Kecamatan Bandar Masilam;
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 56
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
c. Stasiun Serbelawan Kecamatan Dolog Batu Nanggar;
d. Pembangunan stasiun
Sei Mangkei di Kecamatan Bosar Maligas dan Purbasari di Kecamatan Tapian
Dolog. 11. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Bandar udara
Simalungun (Perintis) dengan skala pelayanan sekunder dan tersier, di Kecamatan Jawa Maraja Bah
Jambi/Nagojor 12. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan pembangkit
energi listrik, meliputi: a. Pembangunan
pembangkit listrik PLTBM 7.5 MW dan
PLTBG 2,2 MW b. Pembangunan
pembangkit listrik biomassa (PLTB) 20
MW c. Pembangunan PLTA
Silau II (2 x 3.75 MW) d. Pembangunan PLTM
Karai 1 (7,5 MW) e. Pembangunan PLTM
Karai 7 (5,65 MW) f. Pembangunan PLTM
Karai 12 (5 MW) g. Pembangunan PLTM
Karai 13 (8 MW) 13. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan energy, meliputi:
a. Jaringan transmisi
SUTET, SUTT b. Jaringan distribusi
meliputi seluruh wilayah Kabupaten
Simalungun 14. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Gardu Induk
(GI), meliputi : a. Rencana Gardu Induk
(GI) Perdagangan (2 x 60 MVA)
b. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan
Trafo yang melayani Kabupaten Simalungun
15. Pengembangan dan peningkatan jaringan
teresterial dan satelit 16. Pengembangan dan
peningkatan STO Perdagangan, Sei Mangkei
17. Pengembangan dan peningkatan sungai Bah Bolon, Sungai Kiri, Sungai Sipare-pare
18. Pengembangan dan peningkatan Sumur Dalam
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 57
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
dan Mata Air (DAS Kiri, DAS Sipare-Pare, DAS Bolon)
19. Pengembangan dan peningkatan waduk Bah
Bolon, Kecamatan Jawa Mahraja Bah Jambi
20. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air baku untuk melayani Kabupaten Simalungun yang
dipasok dari sumur dalam dan mata air (DAS Sipare-Pare DAS Bolon dan DAS Kiri)
21. Pengembangan dan peningkatan UP air minum Tirta Lihou
22. Pengembangan dan
peningkatan sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer dan sekunder
23. Pengembangan dan peningkatan berupa pembangunan IPAL di Kota Perdagangan
24. Pengembangan dan peningkatan instalasi pengolahan limbah B3
25. Pengembangan dan
peningkatan TPA Regional
1.3. 4
Strategi 4: Mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan pelayanan pusat perhubungan nasional;
Pelabuhan Kuala Tanjung di Kecamatan Air Putih
Tidak diatur (Perlu Revisi mengingat telah keluarnya tatanan
kepelabuhanan berdasarkan KP Menhub 414 Tahun 2013)
Pelabuhan Utama Kuala Tanjung, Kecamatan Air Putih
Pasal 20 (2) Pelabuhan pengumpul/nasional
menuju pelabuhan utama/internasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1)
huruf b terdiri atas Pelabuhan Tanjung Balai Asahan dan Pelabuhan Kuala
Tanjung
Pasal 10 (2) Untuk memperkuat pelayanan perkotaan dan
meningkatkan kesatuan wilayah, pengembangan PKWp Kawasan Perkotaan Indrapura dilakukan secara
terpadu dengan kawasan industri dan Pelabuhan Kuala Tanjung, pengembangan kawasan Perupuk sebagai
pusat pemerintahan dan dengan pusat-pusat perkotaan diwilayah Kabupaten dan yang berbatasan.
Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Kawasan Didorong: Zona B11.6 Kawasan Peruntukan Fungsi
Transportasi Laut, Yakni Pelabuhan Utama Kuala Tanjung, Kecamatan Air Putih
Indikasi Program terkait yakni, Sistem Jaringan Transportasi Laut Nasional yakni :
1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan fungsi dan pelayanan Pelabuhan Kuala
Tanjung sebagai Pelabuhan Utama Hub
1.3. 5
Strategi 5: Meningkatkan keterkaitan antara pusat-pusat bahan baku dan industri;
1. Kawasan Industri, meliputi KI KEK Sei
Mangkei 2. Pusat Pusat Bahan
Baku Meliputi : a. Kabupaten
Simalungun, meliputi Kecamatan Bandar, Kecamatan
Bandar Huluan, Kecamatan Bandar
Masilam, Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan
Dolok Panribuan, Kecamatan Dolok
Pardamean, Kecamatan
Lampiran IX mengenai kawasan andalan,
dengan sektor unggulan perkebunan meliputi Pematang Siantar Dsk, Rantau
Prapat – Kisaran,
Hal 27. PKW Tebing Tinggi,
PKW Sidikalang, PKW Pematang Siantar, PKW Rantau Prapat,
PKW Kisaran, PKW Gunung Sitoli, PKW Padang Sidempuan, PKW Sibolga,
Hal 46 Ranperda. Rencana pengembangan
kawasan budidaya perkebunan besar tersebar meliputi Kabupaten Langkat, Deli
Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Batu Bara, Asahan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Tapanuli
Tengah, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, dan Pulau Nias.
Pasal 40 Kawasan peruntukan
perkebunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 huruf c berdasarkan kesesuaian lahannya
diarahkan untuk tanaman perkebunan sawit, karet, kakao dan tanaman perkebunan lainnya, dialokasikan pada setiap
kecamatan dengan luas 25.957 hektar ( 28,68 % dari luas wilayah kabupaten.
Pasal 49 Kawasan peruntukan industri pengolahan sebagaimana dimaksud pasal 48,
dialokasikan di Kawasan Kuala Tanjung di wilayah Kecamatan Sei Suka, seluas 1.163 hektar ( 1,29 % luas
wilayah kabupaten).
Pasal 32 (2) Pertanian tanaman
pangan lahan basah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seluas kurang lebih 48.177 (empat puluh
delapan ribu seratus tujuh puluh tujuh) Ha yang tersebar di wilayah Kabupaten meliputi:
a. Kecamatan Aek Kuasan;
b. Kecamatan Aek Ledong;
c. Kecamatan Aek Songsongan;
d. Kecamatan
Air Batu; e. Kecamatan
Air Joman; f. Kecamatan
Bandar Pulau; g. Kecamatan
Pasal 38 (3) Pertanian lahan basah
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dengan luas kurang lebih 48.113 (empat puluh
delapan ribu seratus tiga belas) hektar meliputi:
a. Kecamatan Bandar;
b. Kecamatan
Pamatang Bandar;
c. Kecamatan Bandar
Huluan; d. Kecamatan
Gunung Malela;
e. Kecamatan Hutabayu Raja;
f. Kecamatan
Gunung Maligas;
Pasal 30 (2) Kegiatan industri besar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a seluas 211,2 hektar, meliputi:
a. Kelurahan
Tanjung Tonga; b. Kelurahan
Tanjung Pinggir;
c. Kelurahan
Nagapitu; dan d. Kelurahan
Siopat Suhu
(3) Kegiatan peruntukan industri sedang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a seluas 102,86 hektar
meliputi : a. Kelurahan
Tomuan; b. Kelurahan
Sumber Jaya; c. Kelurahan
Kawasan didorong: Zona B7 Kawasan
Peruntukan Industri Zona B4 Kawasan Peruntukan Perkebunan
1. Kawasan Industri, meliputi KI KEK Sei Mangkei
2. Pusat Pusat Bahan Baku Meliputi :
a. Kabupaten Simalungun, meliputi Kecamatan
Bandar, Kecamatan Bandar Huluan, Kecamatan
Bandar Masilam, Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan Dolok
Panribuan, Kecamatan Dolok
Indikasi program yang meliputi Sistem Jaringan Transportasi
Darat untuk mengangkut bahan baku (karet dan sawit) dari pusat pusat perkebunan ke kawasan industri besar pengolahan KEK Sei
Mangkei dan industry kecil di kabupaten Simalungun. Sebagian Wilayah Kab
Simalungun: 1. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
bebas hambatan, meliputi: a. Tebing tinggi,
Pematang Siantar – Parapat – Tarutung -
Sibolga b. Tebing Tinggi (Kab
Deli Serdang) – Perdagangan (Kab
Simalungun) - Kisaran (Kab Asahan)
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 58
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Gunung Malela, Kecamatan Hatonduhan,
Kecamatan Hutabayu Raja, Kecamatan
Jawa Maraja Bah Jambi, Kecamatan Jorlang
Hataran, Kecamatan Pane, Kecamatan
Panombeian Pane, Kecamatan Pematang
Bandar, Kecamatan Pematang Sidamanik,
Kecamatan Siantar, Kecamatan Sidamanik,
Kecamatan Tanah Jawa, Kecamatan Ujung Padang.
b. Kabupaten Batu Bara di Kecamatan Limapuluh
c. Kabupaten Asahan, meliputi Kecamatan Air
Putih, Kecamatan Limapuluh, Kecamatan
Medang Deras, Kecamatan Sei Balai, Kecamatan Sei
Suka, Kecamatan Talawi, Kecamatan
Tanjung Tiram
Meranti; h. Kecamatan
Pulau Rakyat; i. Kecamatan
Pulo Bandring;
j. Kecamatan Rahuning;
k. Kecamatan Rawang Panca Arga;
l. Kecamatan
Sei Dadap; m. Kecamatan
Sei Kepayang;
n. Kecamatan Sei Kepayang Timur;
o. Kecamatan
Setia Janji; p. Kecamatan
Silau Laut; q. Kecamatan
Simpang Empat;
r. Kecamatan Teluk Dalam;
dan s. Kecamatan
Tinggi Raja.
Pasal 33 (2) Kawasan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seluas
kurang lebih179.817 (seratus tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus tujuh belas) Ha yang
tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan K isaran Barat dan Kisaran Timur. (Tidak
disebutkan Kecamatannya) Pasal 36
(2) Kawasan peruntukan industri besar/menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seluas kurang lebih
383 (tiga ratus delapan puluh tiga) Ha meliputi:
a. Kecamatan Simpang
Empat seluas 283 (dua ratus delapan puluh tiga)
Ha; dan b. Kecamatan
Air Joman seluas 100
Ha.
(4) Pengembangan industri kecil sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan industri pengolah hasil perkebunan skala kecil yang tersebar di
25 kecamatan.
g. Kecamatan Siantar;
h. Kecamatan Jawa Maraja
Bah; i. Kecamatan
Jambi; j. Kecamatan
Tanah Jawa; k. Kecamatan
Hatonduhan; l. Kecamatan
Dolog Panribuan;
m. Kecamatan Jorlang
Hataran; n. Kecamatan
Sidamanik; o. Kecamatan
Panei; p. Kecamatan
Panombeian Panei;
q. Kecamatan Dolog Batu Nanggar;
r. Kecamatan
Raya; s. Kecamatan
Pamatang Sidamanik;
t. Kecamatan Girsang Sipangan Bolon;
u. Kecamatan Tapian Dolog;
v. Kecamatan
Bandar Masilam; dan
w. Kecamatan Ujung
Padang.
Tambun Bolon; dan
d. Kelurahan Tanjung
Pinggir.
(4) Kegiatan peruntukan industri kecil sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) huruf a meliputi pengembangan kawasan industri kecil seluas 15
hektar di Kelurahan Setia Negara;
Pardamean, Kecamatan Gunung Malela, Kecamatan
Hatonduhan, Kecamatan Hutabayu Raja, Kecamatan Jawa
Maraja Bah Jambi, Kecamatan Jorlang Hataran, Kecamatan Pane,
Kecamatan Panombeian Pane, Kecamatan Pematang Bandar,
Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan
Siantar, Kecamatan Sidamanik, Kecamatan Tanah
Jawa, Kecamatan Ujung Padang.
2. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri primer
(poros/penghubung antar kota), meliputi Tebing tinggi- Pematang Siantar – Parapat – Balige – Tarutung
- Sibolga 3. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
strategis nasional, meliputi ; a. Peningkatan Fungsi
Jalan KP2 menjadi Jalan Strategis
Nasional Ruas Lima Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) –
Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar)
b. Peningkatan Fungsi
Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Perdagangan (Kab
Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)
4. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor dua (2), meliputi seluruh ruas dalam wilayah
kabupaten simalungun. a. Tebing Tinggi – Sei
Langgei – Perdagangan – ke
arah Limapuluh Kabupaten Batu Bara;
b. Kota Pematang Siantar – Pamatang Tanah
Jawa – Buttu Bayu – ke arah Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan.
c. Lubuk Pakam – Saran Padang – Saribu Dolog – Tiga Runggu – Parik Sabungan – Tanjung
Dolog; d. Kota Pematang Siantar
– Panei Tongah – Pamatang Raya – Tiga
Runggu; e. Saribu Dolog –
Silimakuta Barat – ke arah Merek Kabupaten Karo;
f. Pamatang Raya – Sindar Raya – ke arah Kota Tebing Tinggi;
g. Pamatang Raya –
Nagori Dolog – ke arah Dolok Masihul; dan
h. Kota Pematang Siantar – Dolog Marlawan –
Perdagangan. 5. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
kolektor tiga (3), meliputi seluruh ruas jalan di wilayah
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 59
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
kabupaten simalungun. a. Perdagangan –
Simpang Mayang – Boluk – Hutabayu
Raja; b. Perdagangan –
Simpang Mayang – Simpang Pasar Baru –
Pasar Baru; c. Simpang Haranggaol –
Haranggaol; dan d. Tebing Tinggi –
Sipispis – Sindar Raya – Pamatang Raya – Bittang Mariah – Bah Bolon – Sipintu Angin
– Tigaras. 6. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
kolektor empat (4), meliputi seluruh ruas wilayah kabupaten simalungun.
a. Simpang Nagojor –
Nagojor – Hutabayu Raja;
b. Simpang Simarimbun – Sarimatondang – Sait
Buttu – Gorbus; c. Pasar Baru – Ujung
Padang – ke arah Sei Bejangkar Kabupaten
Batu Bara; d. Pamatang Tanah Jawa
– Hutabayu Raja; e. Simpang Dolog
Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Naga Jaya – Tugu Sujono – Pamatang
Bandar – ke Pajak Nagori; dan
f. Panombeian – Parbagotan – Simpang
Panei. 7. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
lokal primer, meliputi seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.
a. Perdagangan –
Simpang Mayang – Boluk – Hutabayu Raja;
b. Perdagangan –
Simpang Mayang – Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;
c. Simpang Haranggaol – Haranggaol;
d. Simpang Nagojor – Nagojor – Hutabayu Raja;
e. Simpang Simarimbun –
Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;
f. Pasar Baru – Ujung Padang – ke arah Sei
Bejangkar Kabupaten Batu Bara;
g. Pamatang Tanah Jawa – Hutabayu Raja;
h. Simpang Dolog Merangir – Serbelawan
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 60
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
b. Kawasan Perkebunan (B4)
Kabupaten Batu Bara di Kecamatan Limapuluh
– Simpang Mangga – Nagori Jaya – Tugu Sujono – Pamatang Bandar – ke Pajak
Nagori; dan i. Panombeian –
Parbagotan – Simpang Panei.
8. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:
a. Terminal Barang/Agro khusus komoditas kelapa sawit (TBS and CPO), kawasan Sei
Mangkei 9. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalur
perkeretapian perkotaan, meliputi:
a. Tebing Tinggi - Bandar Tinggi - Perlanaan -
Lima Puluh Kab. Batu Bara;
b. Perlanaan – Sei Mangkei – Pematang
Siantar. 10. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun
perkeretapian perkotaan, meliputi:
a. Stasiun Perlanaan Kecamatan Bandar;
b. Stasiun Bandar Tinggi Kecamatan Bandar Masilam;
c. Stasiun Serbelawan
Kecamatan Dolog Batu Nanggar;
d. Pembangunan stasiun Sei Mangkei di
Kecamatan Bosar Maligas dan Purbasari di Kecamatan Tapian Dolog.
Wilayah Kabupaten Batu Bara:
1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri (poros/penghubung
antar kota), meliputi: a. Tanjung Balai -
Tanjung Tiram - Lima Puluh - Perupuk - Kuala Tanjung -
Tebing Tinggi - Medan;
b. Kuala Tanjung (Kabupaten Batu Bara)
– Indrapura (Kabupaten Batu Bara) - Sei Mangkei (Kab Simalungun) -
Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar).
c. Pembangunan fly over
atau under pass simpang sebidang
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 61
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
antara jalana arteri primer dengan jalur kereta api di junction Lima Puluh dan
junction Bandar Tinggi 2. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
strategis nasional, meliputi ; a. Peningkatan Fungsi
Jalan KP2 menjadi Jalan Strategis
Nasional Ruas Lima Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) –
Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar)
b. Peningkatan Fungsi
Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Indrapura – Kuala
Tanjung c. Peningkatan Fungsi
Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis
Nasional Ruas Perdagangan (Kab Simalungun) – Indrapura (Kabupaten
Batu Bara) 3. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
strategis provinsi, meliputi : a. Peningkatan status
jalan menjadi jalan strategis provinsi Jalan
susur pantai timur b. Jalan Simpang Mayang
– Pasar Baru c. Jalan Simpang Kedai
Siara – Perupuk d. Jalan Sei Bejangkar –
Tanjung Tiram 4. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor KP2, meliputi seluruh jaringan jalan di
wilayah Kabupaten Batu Bara;
a. Lima Puluh - Bts. Simalungun (5,75 Km)
b. Indra Pura (Juction ) - K.Tanjung (16,02 Km)
5. Pengembangan,
peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan kolektor KP3, meliputi ruas Sei Bejangkar - Tj.Tiram (12,65 Km)
6. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:
a. Terminal Barang di Kuala Tanjung
7. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan,
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 62
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
c. Kawasan Perkebunan (B4)
Kabupaten Asahan, meliputi Kecamatan Air Putih, Kecamatan
Limapuluh, Kecamatan Medang Deras, Kecamatan Sei
Balai, Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Talawi,
Kecamatan Tanjung Tiram
meliputi: a. Jaringan jalur kereta
api yang merupakan jaringan jalur kereta
api antarkota di Provinsi Sumatera Utara;
b. Rencana jaringan
kereta api baru ke kawasan industri (KEK Sei Mangkei) - Pelabuhan Kuala
Tanjung, KEK Sei Mangkei -Kantong produksi pertanian - Kawasan Industri (KI)
Kuala Tanjung; c. Rencana
Pembangunan Rel Kereta Api Kawasan
Industri KEK Sei Mangkei – Stasiun Perlanaan
d. Gunung Bayu -
Pelanaan e. Bandar Tinggi –
Indrapura – Kuala Tanjung;
f. Sei Mangkei – Gunung Bayu – Limapuluh
g. Rencana jaringan rel kereta api Kabupaten
Simalungun – Perkebunan Sipare-Pare – Pakam Raya – Pematang Gengkering
– Lalang – Kuala Tanjung – Kuala Indah – Gambus Laut – Perupuk – Dahari
Selebar – Masjid Lama – Guntung
8. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan stasiun kereta api, meliputi :
a. Rencana Stasiun KA di Desa Guntung,
Mangkai Lama, Kuala Tanjung, dan Perupuk;
b. Peningkatan fungsi dan rehabilitas stasiun
kereta api eksisting di Stasiun Siajam, Bandar Tinggi, dan Tanjung Kasau
Sebagian Wilayah Kab Asahan:
1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan bebas hambatan, meliputi:
Kisaran – Tebing Tinggi, Rantau Prapat – Kisaran
2. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan arteri primer (jalan lintas timur sumatera), meliputi Labuan Batu Utara – Asahan
– Batu Bara 3. Pengembangan,
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 63
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 1 (KP1), meliputi Asahan – Kota
Tanjung Balai 4. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
kolektor primer 2 (KP2), meliputi seluruh ruas di wilayah Kabupaten Asahan.
5. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi:
a. Pengembangan jaringan Trans Asian Railway meliputi batas NAD – Pangkalan Susu
– Medan – Rantau Prapat;
b. pemantapan jalur kereta api antar kota
di pantai timur yang menghubungkan batas NAD – Medan – Lubuk Pakam – Tebing Tinggi
– Kisaran – Rantau Prapat – batas Riau;
c. pengembangan simpul kereta api di stasiun
KA Kelas sedang antar kota di Kisaran;
d. Pembangunan jalur transportasi kereta api
antar Kisaran - Tanjung Balai.
e. Pembangunan Jalur kereta api melalui
pesisir utara yang menguhubungkan Kabupaten Batubara dengan Kabupaten
Asahan menuju Pelabuhan Bagan Asahan.
1.4. Kebijakan 4: Peningkatan Kualitas Jaringan Transportasi, Jaringan Energi, Jaringan Telekomunikasi, dan Jaringan Sumber Daya Air yang Berskala Internasional yang Ekokontruksi
1.4. 1
Strategi 1: Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan transportasi yang terpadu antara jaringan transportasi darat, jaringan transportasi laut, dan jaringan transportasi udara;
1. Infrastruktur Transportasi Darat
(Jalan, Kereta Api), semua kecamatan
yang masuk dalam pengembangan kawasan Sei
Mangkei Dsk
2. Infrastruktur
Transportasi Udara, Kabupaten Simalungun
yang memiliki Bandar Udara
Perintis (Tersier)
Jalan Bebas Hambatan Medan –
Kualanamu – Tebing
Tinggi (I/6)
Kisaran –
Tebing Tinggi (I/6)
Pelabuhan Nasional
Kuala Tanjung (KP 414 Menhub
Tahun 2013)
Jalan Bebas Hambatan
Medan – Kualanam
u – Tebing Tinggi (I/6)
Kisaran – Tebing Tinggi
(I/6) Jaringan Jalur Kereta Api
Lintas
Timur Pulau Sumatera Bagian
Utara Besitang – Medan – Tebing
Tinggi – Kisaran – Rantau Prapat
1. Lampiran III, Tabel Rencana Pengembangan Jaringan Jalan
Nasional Dan Jalan Provinsi.
2. Rencana Pengembangan
Terminal Angkutan Penumpang
3. Terminal Angkutan Barang Provinsi
4. Pengembangan
Pelabuhan Provinsi 5. Pengembangan
Kebandarudaraan
Kota Pematang Siantar: 1. P.Siantar -
Perdagangan
(I/D/I), Jalan K2, Panjang 35,10 Km
2. P.Siantar - Tanah Jawa(I/D/I), Jalan
K2, Panjang 14,40 Km
Pasal 15 (1)Rencana sistem jaringan jalan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 ayat (2) huruf a angka 1) berdasarkan klasifikasi fungsinya terdiri dari :
a. Jalan Arteri Primer merupakan bagian jalan Lintas Timur atau jalan nasional yang berfungsi
menghubungkan Kota Medan, Dumai dan Pekanbaru, melalui Perkotaan
Indrapura, Lima Puluh dan Kisaran. Jalan Arteri Primer, direncanakan
sebagai berikut : 1. peningkatan
kondisi jalan dan
melakukan pemeliharaan
Pasal 12 (1) Jaringan jalan dan jembatan sebagaimana yang dimaksud dalam
Pasal11 huruf a meliputi: a. rencana
pembangunan jaringan jalan
bebas hambatan, yaitu jalan bebas hambatan Kisaran – Tebing Tinggi, Rantau
Prapat – Kisaran; b. jaringan jalan
arteri meliputi pembangunan
dan perbaikan ruas jalan Labuan Batu Utara – Asahan –
Batubara; c. jaringan jalan
kolektor primer 1 (satu) meliputi
perbaikan jalan ruas jalan Asahan
Pasal 12 (2) Jaringan arteri primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
Tebing Tinggi – Purbasari – ke arah Kota Pematang Siantar – Tiga Balata – Tiga Dolog – Parapat – ke
arah Balige Kabupaten Toba Samosir. (3) Jaringan Kolektor 2 sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf b meliputi: a. Tebing Tinggi –
Sei Langgei – Perdagangan –
ke arah Limapuluh Kabupaten Batu Bara;
b. Kota Pematang Siantar – Pamatang Tanah Jawa – Buttu
Bayu – ke arah Bandar Pasir
Pasal 9 (2) Jalan arteri primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 1,
meliputi : a. ruas jalan
Medan – Batas Kabupaten
Simalungun b. ruas jalan
Parapat Simpang Dua – batas
Kabupaten Simalungun
Kawasan yang dikendalikan meliputi Kawasan Permukiman (B9), Industri (B7), Pariwisata (B8),
Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan, dan
Transportasi. Kota Pematang Siantar: 1. (B7.1) Industri Besar,
di Kelurahan Tanjung Tongah; Kelurahan
Tanjung Pinggir; Kelurahan Nagapitu; dan Kelurahan Siopat Suhu.
2. (B7.2) Industri sedang di Kelurahan Tomuan; Kelurahan Sumber Jaya;
Kelurahan Tambun Nabolon; dan Kelurahan Tanjung Pinggir
3. (B7.3) Industri kecil di Kelurahan Setia
Indikasi program yang meliputi Sistem Jaringan Transportasi Darat, Laut dan Udara.
Kota Pematang Siantar: 1. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
arteri primer (poros/penghubung antar kota), meliputi: a. Ruas Jalan Batas
Kabupaten Deli Serdang – Batas Kota Pematang Siantar (15,067 km)
b. Ruas Jalan Ke Medan (4,526 km)
c. Ruas Jalan Sisingamangaraja (P
Siantar) (8,225 km) d. Ruas Jalan Kota
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 64
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
3. Infrastruktur Laut, Kabupaten Batu Bara
yang memiliki Pelabuhan Utama Hub
(Utama), Pengumpul dan Pengumpan.
Kabupaten Asahan yang memiliki
pelabuhan pengumpan.
Pelabuhan Nasional Kuala
Tanjung
(Pelabuhan Utama)
3. Terminal A Pematangsiantar (I/A/2)
Kab Simalungun: 1. Kp. Binjai - Bts.
Kab. Asahan, Jalan Arteri Primer,
Panjang 5,937 Km. 2. Seribu Dolok -
Saran Padang (I/D/I), Jalan K2,
Panjang 20,20 Km 3. Saran Padang -
Bts.Sergai(I/D/I), Jalan K2, Panjang
20,0 Km 4. Wts. P.Siantar -
Pematang Raya (I/D/I), Jalan K2,
Panjang 27,0 Km 5. Pematang Raya -
Tiga Runggu (I/D/I), Jalan K2,
Panjang 16,9 Km 6. Bts. Asahan -
Perdagangan (I/D/I), Jalan K2,
Panjang 5,30 Km 7. Tanah Jawa - Bts.
Asahan(I/D/I), Jalan K2, Panjang
16,90 Km. 8. Terminal B
Sosorsaba Parapat (I/B/1)
9. Terminal B Perdagangan (I/B/2)
10. Pelabuhan Udara
Pengumpang Pematang Raya
Kab Batu Bara:
1. Tanjung Kasau – Indrapura, Jalan Arteri Primer, Panjang 10,329 Km
2. Indrapura – Limapuluh (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 15,837 Km
3. Lima Puluh - Sei Bejangkar (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 18,332 Km.
4. Lima Puluh - Bts. Simalungun (I/D/I), Jalan K2, Panjang 5,75 Km
5. Indra Pura (Juction
) - K.Tanjung(I/D/I), Jalan K2, Panjang 16,02 Km
6. Terminal Angkutan Barang Provinsi Kuala Tanjung (I/C/2)
7. Pelabuhan Pengumpang Regional Pangkalan Dodek (I/C/2)
8. Pelabuhan Pengumpang
secara berkala, yang dikelola oleh pemerintah;
2. mengintegrasikan pembangunan jalan kolektor
primer ke jalan arteri primer;
3. membatasi interkoneksi
jalan lokal primer dan arteri primer;
4. menetapkan
ketentuan garis sermpadan bangunan
berkisar 10 – 20 meter, dan
5. menjadi akses utama menuju
terminal regional
– Kota Tanjung Balai;
d. jaringan jalan kole ktor 2 (dua)
meliputi : 1. perbaikan
Ruas Jalan Kisaran –
Simalungun; 2. perbaikan
Ruas Jalan BP Mandoge –
Buntu Pane; dan
e. perbaikan Jalan Toba Samosir –
Pulau Rakyat meliputi :
1. rencana
peningkatan status jalan di ruas Simpang
Membod – Bandar Pulau, Simpang BW – Air Baku;
2. rencana pembangunan jalan alternatif
menuju Kota Tanjung Balai - Pelabuhan Bagan
Asahan; 3. rencana
pembangunan dan
peningkatan Jalan Sei Kepayang Barat –
Labuan Batu Utara;
4. rencana pembanguna
n Jalan Ring Road Aek Kanopan;
5. rencana
pembangunan Jalan Jalur Pantai – Bagan
Asahan; 6. pembanguna
n jalan menuju Pelabuhan
Bagan Asahan dari Simpang Pardomuan
menuju Sei Lama, lanjut ke Pasar II Kecamatan
Air Joman dengan pembangunan satu buah
jembatan Sei Silau 3;
Mandoge Kabupaten Asahan.
c. Lubuk Pakam –
Saran Padang – Saribu Dolog – Tiga Runggu – Parik Sabungan –
Tanjung Dolog; d. Kota Pematang
Siantar – Panei Tongah –
Pamatang Raya – Tiga Runggu;
e. Saribu Dolog – Silimakuta Barat
– ke arah Merek Kabupaten Karo;
f. Pamatang Raya – Sindar Raya – ke
arah Kota Tebing Tinggi;
g. Pamatang Raya – Nagori Dolog –
ke arah Dolok Masihul; dan
h. Kota Pematang Siantar – Dolog
Marlawan – Perdagangan.
(4) Jaringan Kolektor 3 sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c meliputi: a. Perdagangan –
Simpang Mayang – Boluk –
Hutabayu Raja; b. Perdagangan –
Simpang Mayang – Simpang Pasar
Baru – Pasar Baru;
c. Simpang Haranggaol –
Haranggaol; dan d. Tebing Tinggi –
Sipispis – Sindar Raya – Pamatang
Raya – Bittang Mariah – Bah Bolon – Sipintu Angin – Tigaras.
(5) Jaringan Kolektor 4 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d meliputi:
a. Simpang Nagojor – Nagojor – Hutabayu Raja;
b. Simpang Simarimbun –
Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;
c. Pasar Baru –
Ujung Padang – ke arah Sei Bejangkar Kabupaten Batu
Bara; d. Pamatang Tanah
Jawa – Hutabayu Raja;
e. Simpang Dolog Merangir –
Negara 4. (B7.4) Pergudangan
di Kelurahan Melayu, Kelurahan Tanjung
Pinggir dan Kelurahan Tanjung Tongah
5. (B8.1) Kawasan
pariwisata cagar budaya di Kelurahan Simalungun meliputi kawasan sekitar situs
Budaya Makam Raja Siantar, Museum Simalungun, dan Kawasan bersejarah
pusat pemerintahan di Kelurahan Proklamasi
6. (B8.1) Pariwisata
buatan meliputi : a. Taman Hewan di
Kelurahan Teladan;
b. Pusat jajanan Siantar Square di Kelurahan Simalungun
Kecamatan Siantar Selatan;
c. Kawasan Taman Bunga di
Kelurahan Proklamasi Kecamatan Siantar Barat;
d. Kawasan pemandian di Kelurahan Kahean
Kecamatan Siantar Utara;
e. Kawasan wisata seluas 5 (lima)
hektar di Kelurahan Simarimbun Kecamatan
Siantar Marimbun; dan
f. Pusat jajanan di Kelurahan
Proklamasi Kecamatan Siantar Barat.
7. (B8.2) Pariwisata
alam meliputi Kawasan Pemandian Sibatu-batu Kelurahan Bah Sorma dan kawasan wisata
Rindam di Kelurahan Setia Negara.
8. (B9.1) Kawasan peruntukan
permukiman kepadatan tinggi di Kelurahan Suka Makmur, Kristen,
Toba, Pardamean, Kebun Sayur, Baru, Martoba, Banjar, Proklamasi, Dwi Kora,
Simarito, Timbang Galung, Sipinggol-
Pematang Siantar – Parapat (38,079 km)
e. Ruas Jalan Ke Parapat (P Siantar)
(5,032 km) 2. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan Jalan
Strategis Nasional, meliputi: a. Ruas Jalan Lingkar
Pematang Siantar (16,3 Km)
b. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan bebas
hambatan ruas Kota Tebing Tinggi – Kota Pematangsiantar – Parapat – Sibolga;
3. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan Jalan KP1, meliputi Ruas Jalan
Sangnaualuh - batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 1;
4. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 2 (KP2), meliputi seluruh ruas di
wilayah Kota Pematang Siantar. a. Ruas Jalan
Saribudolok Simpang
Dua - batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 2;
b. Ruas Jalan Melanton Siregar – batas Kabupaten Simalungun sebagai
Kolektor Primer 2; dan
5. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan kolektor primer 3 (KP3), meliputi seluruh ruas di wilayah Kota Pematang
Siantar. Ruas Jalan Sidamanik – batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 3.
6. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri sekunder, meliputi seluruh ruas jalan dalam
wilayah Kota Pematang Siantar. a. Ruas Jalan
Sisingamangaraja;
b. Ruas Jalan Merdeka; c. Ruas Jalan Sutomo; d. Ruas Jalan
Sudirman;
e. Ruas Jalan Gereja; dan
f. Ruas Jalan DI Panjaitan.
7. Pengembangan, peningkatan dan
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 65
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Regional Tanjung Tiram (I/C/2)
9. Pelabuhan Pengumpang Lokal
Perupuk (I/D/2) Kab Asahan: 1. Sei Bejangkar - Bts.
Kota Kisaran (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 14,540 Km.
2. Jln. Sudirman (Kisaran) (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 4,365 Km
3. Bts. Kota Kisaran - Sp.Kawat (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 8,762 Km
4. Jln. Ahmad Yani (Kisaran) (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 6,840 Km
5. Sp. Kawat - Bts. L. Batu (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 46,025 Km.
6. Bts.Simalungun – Kisaran(I/D/I), Jalan K2, Panjang 58,40 Km.
7. P.Rakyat - Bandar Pulau - Bts. Tobasa (I/D/I), Jalan K2, Panjang 43,00 Km
8. Terminal A Kisaran (I/A/2)
9. Pelabuhan Pengumpul Bagan
Asahan (I/A/2)
7. rencana Jalur Pantai menuju pelabuhan
Bagan Asahan dengan rute yaitu Bagan
Asahan, Kembilik, Pematang Sungai Baru,
Silo Baru, Silo Bonto, Pematang Pao, Panca
Arga dan Sei Beluru (Tanjung Balai -Silau
Laut); dan 8. peningkatan
dan pembanguna
n Akses Jalan pendukung pelabuhan
melalui Jalan Lingkar Tanjung Balai menuju
Simpang Empat.
Serbelawan – Simpang Mangga – Naga Jaya – Tugu Sujono –
Pamatang Bandar – ke Pajak Nagori; dan
f. Panombeian – Parbagotan – Simpang Panei.
(6)Jaringan lokal primer
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e meliputi:
a. Perdagangan – Simpang Mayang
– Boluk – Hutabayu Raja;
b. Perdagangan – Simpang Mayang
– Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;
c. Simpang
Haranggaol – Haranggaol;
d. Simpang Nagojor – Nagojor –
Hutabayu Raja; e. Simpang
Simarimbun – Sarimatondang –
Sait Buttu – Gorbus;
f. Pasar Baru – Ujung Padang –
ke arah Sei Bejangkar Kabupaten Batu Bara;
g. Pamatang Tanah Jawa – Hutabayu Raja;
h. Simpang Dolog
Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Nagori Jaya –
Tugu Sujono – Pamatang Bandar – ke Pajak Nagori;
dan i. Panombeian –
Parbagotan – Simpang Panei.
(7) Jaringan poros/penghubung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f meliputi: Tebing Tinggi –
Pematangsiantar – Parapat – Balige – Tarutung – Sibolga.
(8) Jaringan jalan bebas hambatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g meliputi
Tebing Tinggi – Pematangsiantar – Parapat – Tarutung – Sibolga
Pasal 17
pingol, Bantan, Bah Sorma, Gurilla, Asuhan
9. (B9.2) Kawasan
peruntukan permukiman kepadatan sedang, di di Kelurahan Tong
Marimbun, Pematang Marihat, Nagahuta, BP Nauli, Tomuan, Pardomuan, Siopat
Suhu, Merdeka, Teladan, Sukadame, Bukit Sofa, Bah Kapul, Setia Negara,
Sigulang-gulang, Kahean, Nagapitu, Nagapita, Pondok Sayur, Tanjung
Pinggir 10. (B9.3) Kawasan
peruntukan permukiman
kepadatan rendah, di Kelurahan Nagahuta,Marihat Jaya, Pematang
Marihat, Sukaraja, Mekar Nauli, Tanjung Pinggir dan Tambun Nabolon, Kelurahan
Simarimbun, Kelurahan Tong Marimbun, Kelurahan Nagahuta, Kelurahan
Setia Negara, Kelurahan Pematang Marihat, Kelurahan Marihat Jaya,
Kelurahan Naga Huta Timur, Kelurahan Suka Makmur dan Kelurahan Gurila
11. (B11.1) Kawasan Peruntukan Stasiun Kereta Api, Kelurahan Tanjung Tonga
12. (B11.2) Kawasan Peruntukan Transportasi Terminal Tipe A (regional)
Kecamatan Siantar Utara.
13. (B11.3) Kawasan Peruntukan
Pendidikan, dan sosial-budaya di Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar Timur,
Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan Siantar
Marimbun 14. (B11.4) Kawasan
Peruntukan Perdagangan dan
Jasa, Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar Timur, Kecamatan
Siantar Selatan, Kecamatan Siantar
pemantapan jaringan jalan kolektor sekunder, meliputi seluruh ruas jalan dalam wilayah Kota Pematang
Siantar. a. Ruas Jalan Seram; b. Ruas Jalan Rajamin
Purba;
c. Ruas Jalan Dahlia; d. Ruas Jalan Kartini; e. Ruas Jalan
Sudirman;
f. Ruas Jalan Merdeka Lapangan Merdeka;
g. Ruas Jalan DR. Sutomo Lapangan
Merdeka; h. Ruas Jalan Ade Irma
Suryani; i. Ruas Jalan
Pendidikan; j. Ruas Jalan Patuan
Anggi; k. Ruas Jalan Setia
Negara; l. Ruas Jalan HOS
Cokroaminoto; m. Ruas Jalan Sibolga;
n. Ruas Jalan Narumonda;
o. Ruas Jalan Pendeta J Sihombing;
p. Ruas Jalan Rakuta Sembiring;
q. Ruas Jalan ABRI Masuk Desa 1981;
dan r. Ruas Jalan Pdt. J.
Wismar Saragih. 8. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliputi: a. Lajur, jalur atau
jalan khusus angkutan massal
b. Terminal penumpang tipe A
Sarantama c. Terminal
penumpang tipe C di Kelurahan Dwikora
d. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Setia Negara
e. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Siopat Suhu
f. Terminal
penumpang tipe C di Kelurahan Tanjung Pinggir,
g. Terminal
penumpang tipe C di Kelurahan Nagahuta
h. Terminal Regional tipe Agribisnis
Sukadane 9. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalur
perkeretapian perkotaan, meliputi Kota Pematang
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 66
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
(2) Bandara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas:
a. bandara khusus
Bah Jambi di Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi; dan
b. bandara pengumpan Pamatang Raya di Kecamatan
Raya.
Barat, Kecamatan Siantar Marimbun, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kecamatan
Siantar Martoba
Sebagian Wilayah Kab
Simalungun: 2. (B7.1) Kawasan
peruntukan industri pengolahan yang
berteknologi tinggi, berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan limbah
terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei di Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar
dan Sebagian Wilayah Kecamatan Bosar Maligas.
3. (B7.2) Kawasan
peruntukan industri pengolahan berskala kecil di Kecamatan Pematang Bandar
dan Kecamatan Bandar Haluan.
4. (B8.1) Pengembangan dan
Rehabilitasi fungsi kawasan pariwisata berbasis ekowisata danau didukung
sarana dan prasarana di Kecamatan Dolok Pardamean, Kecamatan Pematang
Sidamanik, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
5. (B8.2)
Pengembangan penyelenggaraan Kawasan Wisata MICE yang didukung dengan sarana dan
prasarana pariwisata Kecamatan Dolok Pardamean, Kecamatan Pematang
Sidamanik, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
6. (B9.2) Permukiman
baru (kepadatan sedang) disisi utara KEK Sei Mangkei
7. (B9.3) Permukiman
perkotaan (kepadatan rendah)
Siantar – Kota Tebing Tinggi – Kota Medan
10. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan kereta api ruas Kota Pematangsiantar – Perlanaan – Sei Mangkei
11. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun perkeretapian perkotaan,
meliputi: Stasiun Proklamasi 12. Pengembangan stasiun
kereta api khusus barang regional di Kecamatan
Siantar Martoba Sebagian Wilayah Kab
Simalungun: 1. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
bebas hambatan, meliputi: a. Tebing tinggi,
Pematang Siantar – Parapat – Tarutung -
Sibolga b. Tebing Tinggi (Kab
Deli Serdang) – Perdagangan (Kab
Simalungun) - Kisaran (Kab Asahan)
2. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan arteri primer (poros/penghubung antar kota), meliputi Tebing
tinggi- Pematang Siantar – Parapat – Balige – Tarutung - Sibolga
3. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan strategis nasional, meliputi ;
a. Peningkatan Fungsi
Jalan KP2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Lima Puluh (Kabupaten Batu
Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) – Pematang Siantar (Kota Pematang
Siantar) b. Peningkatan Fungsi
Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas
Perdagangan (Kab Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)
4. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor dua (2), meliputi
seluruh ruas dalam wilayah kabupaten simalungun.
a. Tebing Tinggi – Sei Langgei –
Perdagangan – ke arah Limapuluh
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 67
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
dan perdesaan dengan dukungan prasarana dan sarana
8. (B10) Kawasan
peternakan di Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan Gunung Malela,
Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kecamatan Ujung Padang.
9. (B11.1) Kawasan perdagangan dan jasa
10. (B11.2) Kawasan
Terminal B Perdagangan skala lokal dan regional
11. (B11.3) Kawasan
Stasiun Perlanaan; Stasiun Bandar Tinggi; Stasiun Serbelawan dan
Stasiun Sei Mangkei 12. (B11.3) Kawasan
Bandar Udara Simalungun
Kabupaten Batu Bara; b. Kota Pematang Siantar
– Pamatang Tanah Jawa – Buttu Bayu –
ke arah Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan.
c. Lubuk Pakam – Saran
Padang – Saribu Dolog – Tiga Runggu – Parik Sabungan – Tanjung Dolog;
d. Kota Pematang Siantar – Panei Tongah – Pamatang Raya – Tiga Runggu;
e. Saribu Dolog – Silimakuta Barat – ke arah Merek Kabupaten Karo;
f. Pamatang Raya – Sindar Raya – ke arah Kota Tebing Tinggi;
g. Pamatang Raya –
Nagori Dolog – ke arah Dolok Masihul; dan
h. Kota Pematang Siantar – Dolog Marlawan –
Perdagangan. 5. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
kolektor tiga (3), meliputi seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.
a. Perdagangan –
Simpang Mayang – Boluk – Hutabayu Raja;
b. Perdagangan –
Simpang Mayang – Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;
c. Simpang Haranggaol –
Haranggaol; dan d. Tebing Tinggi –
Sipispis – Sindar Raya – Pamatang Raya –
Bittang Mariah – Bah Bolon – Sipintu Angin – Tigaras.
6. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor empat (4), meliputi seluruh ruas wilayah
kabupaten simalungun. a. Simpang Nagojor –
Nagojor – Hutabayu Raja;
b. Simpang Simarimbun –
Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;
c. Pasar Baru – Ujung Padang – ke arah Sei
Bejangkar Kabupaten Batu Bara;
d. Pamatang Tanah Jawa – Hutabayu Raja;
e. Simpang Dolog Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Naga Jaya – Tugu
Sujono – Pamatang Bandar – ke Pajak
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 68
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Nagori; dan f. Panombeian –
Parbagotan – Simpang Panei.
7. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan lokal primer, meliputi
seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.
a. Perdagangan – Simpang Mayang –
Boluk – Hutabayu Raja;
b. Perdagangan – Simpang Mayang –
Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;
c. Simpang Haranggaol – Haranggaol;
d. Simpang Nagojor – Nagojor – Hutabayu Raja;
e. Simpang Simarimbun –
Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;
f. Pasar Baru – Ujung Padang – ke arah Sei
Bejangkar Kabupaten Batu Bara;
g. Pamatang Tanah Jawa – Hutabayu Raja;
h. Simpang Dolog Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Nagori Jaya – Tugu
Sujono – Pamatang Bandar – ke Pajak Nagori; dan
i. Panombeian –
Parbagotan – Simpang Panei.
8. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:
a. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan
massal b. Terminal tipe B
Perdagangan c. Terminal Barang
Perdagangan d. Terminal Barang/Agro
khusus komoditas kelapa sawit (TBS and
CPO), kawasan Sei Mangkei
9. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalur
perkeretapian perkotaan, meliputi:
a. Tebing Tinggi - Bandar Tinggi - Perlanaan -
Lima Puluh Kab. Batu Bara;
b. Perlanaan – Sei Mangkei – Pematang
Siantar. 10. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun
perkeretapian perkotaan, meliputi:
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 69
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Wilayah Kabupaten Batu Bara: 1. (B7) Kawasan
Industri Pengolahan
Kuala Tanjung (Rencana KEK) di Kecamatan Sei Suka
2. (B8) Kawasan fungsi
pariwisata di Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Limapuluh,
Kecamatan Talawi, Kecamatan Air Putih, Kecamatan Tanjung Tiram.
3. (B9.3) Kawasan permukiman perkotaan dan perdesan (kepadatan
rendah) 4. (B10) Kawasan
peternakan 5. (B11.1) Kawasan
perdagangan dan jasa
6. (B11.2) Kawasan Transportasi meliputi
terminal B Indrapura 7. (B11.3) Kawasan
Terminal Barang/Agro Sei
Mangkei 8. (B11.4) Kawasan
Stasiun KA Mangkai Lama, Kuala Tanjung; Stasiun
Siajam; Staisun Bandar Tinggi dan Stasiun Tanjung Kasau
9. (B11.5) Kawasan Pelabuhan Laut meliputi Pelabuhan utama Kuala
Tanjung; Pelabuhan Tanjung Tiram; Pelabuhan Pangkalan Dodek dan Pelabuhan
Perupuk Serta Desa Lalang.
a. Stasiun Perlanaan Kecamatan Bandar;
b. Stasiun Bandar Tinggi Kecamatan Bandar
Masilam; c. Stasiun Serbelawan
Kecamatan Dolog Batu Nanggar;
d. Pembangunan stasiun Sei Mangkei di Kecamatan Bosar Maligas dan Purbasari
di Kecamatan Tapian Dolog.
11. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan Bandar udara Simalungun (Perintis) dengan skala pelayanan sekunder dan tersier, di
Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi/Nagojor.
Wilayah Kabupaten Batu Bara: 1. Pengembangan,
peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan arteri (poros/penghubung antar kota), meliputi:
a. Tanjung Balai -
Tanjung Tiram - Lima Puluh - Perupuk - Kuala Tanjung - Tebing Tinggi -
Medan; b. Kuala Tanjung
(Kabupaten Batu Bara) – Indrapura
(Kabupaten Batu Bara) - Sei Mangkei (Kab Simalungun) - Pematang Siantar
(Kota Pematang Siantar).
c. Pembangunan fly over atau under pass
simpang sebidang antara jalana arteri primer dengan jalur kereta api di junction
Lima Puluh dan junction Bandar Tinggi
2. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan strategis nasional, meliputi ;
a. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi Jalan Strategis
Nasional Ruas Lima Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) –
Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar)
b. Peningkatan Fungsi
Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Indrapura – Kuala
Tanjung c. Peningkatan Fungsi
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 70
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Perdagangan (Kab
Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)
3. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan strategis provinsi, meliputi :
a. Peningkatan status
jalan menjadi jalan strategis provinsi Jalan susur pantai timur
b. Jalan Simpang Mayang
– Pasar Baru c. Jalan Simpang Kedai
Siara – Perupuk d. Jalan Sei Bejangkar –
Tanjung Tiram 4. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
kolektor KP2, meliputi seluruh jaringan jalan di wilayah Kabupaten Batu Bara;
a. Lima Puluh - Bts. Simalungun (5,75 Km)
b. Indra Pura (Juction ) - K.Tanjung (16,02 Km)
5. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
kolektor KP3, meliputi ruas Sei Bejangkar - Tj.Tiram (12,65 Km)
6. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Fungsi Jalan Lokal Primer, meliputi seluruh ruas yang ada di
Kabupaten Batu Bara 7. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan
angkutan jalan meliput: a. Lajur, jalur atau jalan
khusus angkutan massal
b. Terminal tipe B Indrapura
c. Terminal Barang di Kuala Tanjung
8. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi:
a. Jaringan jalur kereta api yang merupakan jaringan jalur kereta api antarkota di
Provinsi Sumatera Utara;
b. Rencana jaringan kereta api baru ke
kawasan industri (KEK Sei Mangkei) - Pelabuhan Kuala Tanjung, KEK Sei
Mangkei -Kantong produksi pertanian -
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 71
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kawasan Industri (KI) Kuala Tanjung;
c. Rencana Pembangunan Rel
Kereta Api Kawasan Industri KEK Sei Mangkei – Stasiun Perlanaan
d. Gunung Bayu - Pelanaan
e. Bandar Tinggi – Indrapura – Kuala
Tanjung; f. Sei Mangkei – Gunung
Bayu – Limapuluh g. Rencana jaringan rel
kereta api Kabupaten Simalungun – Perkebunan Sipare-Pare – Pakam Raya –
Pematang Gengkering – Lalang – Kuala Tanjung – Kuala Indah – Gambus Laut –
Perupuk – Dahari Selebar – Masjid Lama – Guntung
9. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan stasiun kereta api, meliputi :
a. Rencana Stasiun KA di
Desa Guntung, Mangkai Lama, Kuala Tanjung, dan Perupuk;
b. Peningkatan fungsi
dan rehabilitas stasiun kereta api eksisting di Stasiun Siajam, Bandar Tinggi, dan Tanjung
Kasau 10. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan fungsi dan
pelayanan Pelabuhan : a. Pelabuhan Kuala
Tanjung sebagai Pelabuhan Utama Hub
b. Pelabuhan Tanjung Tiram sebagai Pengumpan Regional
c. Pelabuhan Pangkalan
Dodek sebagai Pengumpan Regional
d. Pelabuhan Perupuk sebagai Pengumpan
Lokal 11. Pengembangan dan
peningkatan alur pelayaran, meliputi;
a. Alur pelayaran
nasional yang menghubungkan pelabuhan Kuala Tanjung dengan
pelabuhan nasional lainnya
b. Alur pelayaran regional, yang
menghubungkan pelabuhan Tanjung Tiram, Pangkalan Dodek dan Pelabuhan
Perupuk ke pelabuhan lainnya
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 72
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Sebagian Wilayah Kab
Asahan: 1. (B9.3) Kawasan
peruntukan permukiman
perkotaan dan perdesaan (kepadatan rendah) yang didukung
dengan sarana dan prasarana
2. (B9.3) Kawasan peruntukan
permukiman perkotaan baru (kepadatan rendah) yang didukung
dengan sarana dan prasarana
3. (B11.1) Kawasan Peruntukan
Perdagangan dan Jasa
4. (B11.2) Kawasan peruntukan fungsi
pendidikan, sosial-budaya
5. (B11.3) Kawasan fungsi peruntukan
transportasi Terminal Tipe A Kisaran
6. (B11.4) Kawasan fungsi peruntukan
Pertahanan dan Keamanan TNI AL dan Pelabuhan TNI AL (MAKOLANAL
seluas 100 Ha)
Sebagian Wilayah Kab
Asahan: 1. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
bebas hambatan, meliputi: Kisaran – Tebing Tinggi, Rantau Prapat – Kisaran
2. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri primer (jalan lintas timur sumatera), meliputi
Labuan Batu Utara – Asahan – Batu Bara
3. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan kolektor primer 1 (KP1), meliputi Asahan – Kota Tanjung Balai
4. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 2 (KP2),
meliputi seluruh ruas di wilayah Kabupaten Asahan.
5. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:
a. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan
massal b. Terminal tipe B
Kisaran 6. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi:
a. Pengembangan jaringan Trans Asian Railway meliputi batas NAD – Pangkalan Susu
– Medan – Rantau Prapat;
b. pemantapan jalur kereta api antar kota
di pantai timur yang menghubungkan batas NAD – Medan – Lubuk Pakam – Tebing Tinggi
– Kisaran – Rantau Prapat – batas Riau;
c. pengembangan simpul kereta api di stasiun KA Kelas sedang antar
kota di Kisaran; d. Pembangunan jalur
transportasi kereta api antar Kisaran -
Tanjung Balai. e. Pembangunan Jalur
kereta api melalui pesisir utara yang
menguhubungkan Kabupaten Batubara dengan Kabupaten Asahan menuju
Pelabuhan Bagan Asahan.
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 73
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
7. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan sarana, prasarana, utilitas pelabuhan
barang, meliputi Pelabuhan Pengumpul Tanjung Balai Asahan
1.4. 2
Strategi 2 : Meningkatkan keterpaduan pelayanan intermoda dan antarmoda;
Seluruh Jaringan Transportasi Darat,
meliputi Jalan dan terminal penumpang, jalan dan terminal barang. Jaringan Rel
Kereta Api dan Stasiun, Pelabuhan Laut Pengumpan – Pengumpul dan Utama
(Hub), Pelabuhan Udara Perintis – Sekunder/Primer.
Jalan Bebas Hambatan Medan –
Kualanamu – Tebing Tinggi
(I/6) Kisaran –
Tebing
Tinggi (I/6)
Pelabuhan Nasional Kuala
Tanjung (KP 414 Menhub Tahun
2013)
Jalan Bebas Hambatan
Medan – Kualanamu –
Tebing Tinggi (I/6)
Kisaran –
Tebing Tinggi (I/6)
Jaringan Jalur Kereta
Api Lintas
Timur
Pulau Sumatera Bagian Utara
Besitang – Medan – Tebing Tinggi –
Kisaran – Rantau Prapat
Pelabuhan Nasional
Kuala Tanjung (Pelabuha
n Utama)
6. Lampiran III, Tabel Rencana
Pengembangan Jaringan Jalan Nasional Dan Jalan Provinsi.
7. Rencana Pengembangan Terminal Angkutan Penumpang
8. Terminal Angkutan Barang Provinsi
9. Pengembangan Pelabuhan Provinsi
10. Pengembangan Kebandarudaraan
Kota Pematang
Siantar: 4. P.Siantar -
Perdagangan (I/D/I), Jalan K2,
Panjang 35,10 Km 5. P.Siantar - Tanah
Jawa(I/D/I), Jalan K2, Panjang 14,40
Km 6. Terminal A
Pematangsiantar (I/A/2)
Kab Simalungun: 11. Kp. Binjai - Bts.
Kab. Asahan, Jalan
Arteri Primer, Panjang 5,937 Km.
12. Seribu Dolok - Saran Padang
(I/D/I), Jalan K2, Panjang 20,20 Km
13. Saran Padang - Bts.Sergai(I/D/I),
Jalan K2, Panjang 20,0 Km
14. Wts. P.Siantar - Pematang Raya
(I/D/I), Jalan K2, Panjang 27,0 Km
15. Pematang Raya - Tiga Runggu (I/D/I), Jalan K2,
Panjang 16,9 Km 16. Bts. Asahan -
Perdagangan (I/D/I), Jalan K2,
Panjang 5,30 Km 17. Tanah Jawa - Bts.
Asahan(I/D/I), Jalan K2, Panjang
16,90 Km. 18. Terminal B
Sosorsaba Parapat (I/B/1)
19. Terminal B Perdagangan (I/B/2)
20. Pelabuhan Udara
Rencana sistem jaringan jalan dilengkapi dengan simpul
transportasi sebagai titik pergantian moda berupa terminal penumpang dan terminal barang, yaitu :
a. terminal Penumpang Tipe B dialokasikan di kawasan
perkotaan Indrapura, untuk melayani kendaraan umum
angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau
angkutan pedesaan;
b. terminal Penumpang Tipe C
dialokasikan di perkotaan Lima Puluh, Sei Bejangkar dan
Tanjung Tiram untuk melayani kendaraan umum angkutan
pedesaan. Rencana pengembangan pelabuhan di Kabupaten
bertujuan untuk : Peningkatan fungsi dan pelayanan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan
pengumpul yang menyatu dengan kawasan industri. Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung
diintegrasikan ke sistem jaringan jalan dan jaringan kereta api (intermoda)
pembangunan jalan lokal meliputi:
1. Jalan Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu-Wates Kecamatan Air
Batu/Pulahan, menuju Jalan Piasa Ulu Aek Sopang
Kecamatan Tinggi Raja, lanjut menuju Jalan Aek Sopang-Simpang
PIR Sionggang Kecamatan B.P. Mandoge;
2. Jalan Pasar II-
Simpang Pekan Kamis Kecamatan Silau Laut menuju
Desa Pematang Sei Baru Kecamatan Tanjung Balai;
3. Jalan Bagan Asahan-Pematang Sei Baru Kecamatan
Tanjung Balai; 4. Jalan Pulo
Bandring-Sidodadi, Jalan
Suka Damai-Simpang Sumber Agung Kecamatan Setia
Janji, Jalan Simpang Sumber Agung-Silau Maraja, Jalan Sei
Silau Barat- Prapat Janji;
5. Jalan Prapat Janji-Sei
Nadoras, Jalan Sei Nadoras-Silo Jawa, Jalan Silau Jawa-Gotting
Sidodadi/Talun Kernas Kecamatan B.P. Mandoge;
6. Jalan Simpang Loji-Kp. Sabah, Jalana Kp. Sabah-Sei Kopas
Kecamatan B.P. Mandoge;
7. Jalan Suka Makmur-Aek
Nagali; 8. Jalan Aek Nagali-
Simpang Rambung Merah,
Pasal 16 (2)Jaringan kereta api
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a berupa jaringan kereta api yang menghubungkan:
a. Kota Tebing Tinggi – Dolog Merangir – ke arah Kota
Pematang Siantar;
b. Kota Tebing Tinggi – Bandar
Tinggi – Parlanaan – ke arah Lima Puluh Kabupaten Batu
Bara; c. Bandar Tinggi –
Indrapura – Kuala Tanjung
(pelabuhan). d. Perlanaan – Sei
Mangkei – Kota Siantar; dan
e. Kota Tebing Tinggi – Kota Pematang Siantar –
Pamatang Raya – Saribu Dolok – Merek (Rencana pembuatan
jaringan baru provinsi).
Pasal 17
(2) Bandara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas:
a. bandara khusus
Bah Jambi di Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi; dan
b. bandara pengumpan Pamatang Raya di Kecamatan Raya
Kawasan yang didorong meliputi Kawasan
Permukiman (B9), Industri (B7), Pariwisata (B8), Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial Budaya,
Pertahanan dan Keamanan, dan Transportasi. Kota Pematang Siantar:
1. (B7.1) Industri Besar, di Kelurahan Tanjung Tongah; Kelurahan Tanjung Pinggir;
Kelurahan Nagapitu; dan Kelurahan Siopat Suhu.
2. (B7.2) Industri
sedang di Kelurahan Tomuan; Kelurahan Sumber Jaya; Kelurahan Tambun
Nabolon; dan Kelurahan Tanjung Pinggir
3. (B7.3) Industri kecil
di Kelurahan Setia Negara
4. (B7.4) Pergudangan di Kelurahan Melayu,
Kelurahan Tanjung Pinggir dan Kelurahan Tanjung Tongah
5. (B8.1) Kawasan pariwisata cagar budaya di Kelurahan Simalungun meliputi
kawasan sekitar situs Budaya Makam Raja Siantar, Museum Simalungun, dan
Kawasan bersejarah pusat pemerintahan di Kelurahan Proklamasi
6. (B8.1) Pariwisata buatan meliputi : a. Taman Hewan di
Kelurahan Teladan;
b. Pusat jajanan Siantar Square di Kelurahan Simalungun
Kecamatan Siantar Selatan;
c. Kawasan Taman Bunga di
Kelurahan Proklamasi Kecamatan Siantar Barat;
d. Kawasan pemandian di Kelurahan Kahean
Indikasi program yang meliputi Sistem Jaringan Transportasi
Darat, Laut dan Udara.
Kota Pematang Siantar:
1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri primer
(poros/penghubung antar kota), meliputi:
a. Ruas Jalan Batas Kabupaten Deli
Serdang – Batas Kota Pematang Siantar (15,067 km)
b. Ruas Jalan Ke
Medan (4,526 km) c. Ruas Jalan
Sisingamangaraja (P Siantar) (8,225 km)
d. Ruas Jalan Kota Pematang Siantar – Parapat (38,079 km)
e. Ruas Jalan Ke
Parapat (P Siantar) (5,032 km)
2. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan Jalan Strategis Nasional, meliputi:
a. Ruas Jalan Lingkar Pematang Siantar
(16,3 Km) b. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan
jaringan jalan bebas hambatan ruas Kota Tebing Tinggi – Kota Pematangsiantar –
Parapat – Sibolga; 3. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan Jalan KP1, meliputi Ruas Jalan
Sangnaualuh - batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 1;
4. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 2 (KP2), meliputi seluruh ruas di
wilayah Kota Pematang Siantar.
a. Ruas Jalan Saribudolok Simpang Dua - batas
Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 2;
b. Ruas Jalan Melanton
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 74
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Pengumpang Pematang Raya
Kab Batu Bara:
10. Tanjung Kasau – Indrapura, Jalan Arteri Primer, Panjang 10,329 Km
11. Indrapura – Limapuluh (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 15,837 Km
12. Lima Puluh - Sei Bejangkar (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 18,332 Km.
13. Lima Puluh - Bts. Simalungun (I/D/I), Jalan K2, Panjang 5,75 Km
14. Indra Pura (Juction ) - K.Tanjung(I/D/I), Jalan K2, Panjang
16,02 Km 15. Terminal Angkutan
Barang Provinsi Kuala Tanjung
(I/C/2) 16. Pelabuhan
Pengumpang Regional Pangkalan
Dodek (I/C/2) 17. Pelabuhan
Pengumpang Regional Tanjung
Tiram (I/C/2) 18. Pelabuhan
Pengumpang Lokal Perupuk (I/D/2)
Kab Asahan: 10. Sei Bejangkar - Bts.
Kota Kisaran
(I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 14,540 Km.
11. Jln. Sudirman
(Kisaran) (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 4,365 Km
12. Bts. Kota Kisaran -
Sp.Kawat (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 8,762 Km
13. Jln. Ahmad Yani
(Kisaran) (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 6,840 Km
14. Sp. Kawat - Bts. L. Batu (I/A/1), Jalan
Arteri Primer, Panjang 46,025 Km.
15. Bts.Simalungun – Kisaran(I/D/I),
Jalan K2, Panjang 58,40 Km.
16. P.Rakyat - Bandar Pulau - Bts. Tobasa
(I/D/I), Jalan K2, Panjang 43,00 Km
17. Terminal A Kisaran (I/A/2)
18. Pelabuhan Pengumpul Bagan
Jalan Simpang Rambung MerahGonting Malaha, Jalan
Buntu Maraja (Simpang Aek Simondul)-Lobu Rappa
9. Kecamatan Bandar Pulau;
Kecamatan Siantar Utara;
e. Kawasan wisata seluas 5 (lima)
hektar di Kelurahan Simarimbun Kecamatan
Siantar Marimbun; dan
f. Pusat jajanan di Kelurahan
Proklamasi Kecamatan Siantar Barat.
7. (B8.2) Pariwisata
alam meliputi Kawasan Pemandian Sibatu-batu Kelurahan Bah Sorma
dan kawasan wisata Rindam di Kelurahan Setia Negara.
8. (B9.1) Kawasan
peruntukan permukiman kepadatan tinggi di Kelurahan Suka
Makmur, Kristen, Toba, Pardamean, Kebun Sayur, Baru, Martoba, Banjar,
Proklamasi, Dwi Kora, Simarito, Timbang Galung, Sipinggol-pingol, Bantan, Bah
Sorma, Gurilla, Asuhan
9. (B9.2) Kawasan peruntukan
permukiman kepadatan sedang, di di Kelurahan Tong Marimbun, Pematang
Marihat, Nagahuta, BP Nauli, Tomuan, Pardomuan, Siopat Suhu, Merdeka,
Teladan, Sukadame, Bukit Sofa, Bah Kapul, Setia Negara, Sigulang-gulang,
Kahean, Nagapitu, Nagapita, Pondok Sayur, Tanjung Pinggir
10. (B9.3) Kawasan peruntukan permukiman kepadatan rendah, di Kelurahan
Nagahuta,Marihat Jaya, Pematang Marihat, Sukaraja, Mekar Nauli, Tanjung
Pinggir dan Tambun Nabolon, Kelurahan Simarimbun, Kelurahan Tong
Marimbun, Kelurahan Nagahuta, Kelurahan Setia Negara, Kelurahan Pematang
Marihat, Kelurahan Marihat Jaya,
Siregar – batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 2; dan
5. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 3 (KP3),
meliputi seluruh ruas di wilayah Kota Pematang Siantar. Ruas Jalan Sidamanik – batas
Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 3.
6. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan arteri sekunder, meliputi seluruh ruas jalan dalam wilayah Kota Pematang
Siantar. a. Ruas Jalan
Sisingamangaraja; b. Ruas Jalan Merdeka;
c. Ruas Jalan Sutomo; d. Ruas Jalan Sudirman; e. Ruas Jalan Gereja; dan f. Ruas Jalan DI
Panjaitan. 7. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
kolektor sekunder, meliputi seluruh ruas jalan dalam wilayah Kota Pematang Siantar.
a. Ruas Jalan Seram; b. Ruas Jalan Rajamin
Purba; c. Ruas Jalan Dahlia;
d. Ruas Jalan Kartini; e. Ruas Jalan Sudirman; f. Ruas Jalan Merdeka
Lapangan Merdeka;
g. Ruas Jalan DR. Sutomo Lapangan Merdeka;
h. Ruas Jalan Ade Irma
Suryani; i. Ruas Jalan Pendidikan; j. Ruas Jalan Patuan
Anggi;
k. Ruas Jalan Setia Negara;
l. Ruas Jalan HOS Cokroaminoto;
m. Ruas Jalan Sibolga; n. Ruas Jalan
Narumonda; o. Ruas Jalan Pendeta J
Sihombing;
p. Ruas Jalan Rakuta Sembiring;
q. Ruas Jalan ABRI Masuk Desa 1981; dan
r. Ruas Jalan Pdt. J. Wismar Saragih.
8. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliputi:
a. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan
massal b. Terminal penumpang
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 75
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Asahan (I/A/2)
Kelurahan Naga Huta Timur, Kelurahan Suka Makmur dan Kelurahan Gurila
11. (B11.1) Kawasan Peruntukan Stasiun Kereta Api, Kelurahan Tanjung Tonga
12. (B11.2) Kawasan Peruntukan Transportasi Terminal Tipe A (regional)
Kecamatan Siantar Utara.
13. (B11.3) Kawasan Peruntukan
Pendidikan, dan sosial-budaya di Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan
Siantar Timur, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat,
Kecamatan Siantar Marimbun
14. (B11.4) Kawasan Peruntukan
Perdagangan dan Jasa, Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar
Timur, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan
Siantar Marimbun, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kecamatan Siantar Martoba
Sebagian Wilayah Kab
Simalungun: 1. (B7.1) Kawasan
peruntukan industri pengolahan yang
berteknologi tinggi, berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan limbah
terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei di Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar
dan Sebagian Wilayah Kecamatan Bosar Maligas.
2. (B7.2) Kawasan peruntukan industri
pengolahan berskala kecil di Kecamatan Pematang Bandar dan Kecamatan
Bandar Haluan. 3. (B8.1)
Pengembangan dan Rehabilitasi fungsi
kawasan pariwisata berbasis ekowisata danau didukung sarana dan prasarana
di Kecamatan Dolok Pardamean,
tipe A Sarantama c. Terminal penumpang
tipe C di Kelurahan Dwikora
d. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Setia Negara
e. Terminal penumpang
tipe C di Kelurahan Siopat Suhu
f. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan
Tanjung Pinggir, g. Terminal penumpang
tipe C di Kelurahan Nagahuta
h. Terminal Regional tipe Agribisnis Sukadane
9. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi Kota Pematang Siantar – Kota Tebing Tinggi
– Kota Medan 10. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan kereta
api ruas Kota Pematangsiantar – Perlanaan – Sei Mangkei
11. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun perkeretapian perkotaan, meliputi: Stasiun Proklamasi
12. Pengembangan stasiun kereta api khusus barang regional di Kecamatan Siantar Martoba
Sebagian Wilayah Kab
Simalungun: 1. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
bebas hambatan, meliputi: a. Tebing tinggi,
Pematang Siantar – Parapat – Tarutung -
Sibolga b. Tebing Tinggi (Kab
Deli Serdang) – Perdagangan (Kab
Simalungun) - Kisaran (Kab Asahan)
2. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
arteri primer (poros/penghubung antar kota), meliputi Tebing tinggi- Pematang Siantar –
Parapat – Balige – Tarutung - Sibolga
3. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan strategis nasional, meliputi ;
a. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi
Jalan Strategis Nasional Ruas Lima
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 76
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
4. (B8.2) Pengembangan penyelenggaraan Kawasan Wisata
MICE yang didukung dengan sarana dan prasarana pariwisata Kecamatan Dolok
Pardamean, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan Girsang
Sipangan Bolon. 5. (B9.2) Permukiman
baru (kepadatan sedang) disisi utara
KEK Sei Mangkei 6. (B9.3) Permukiman
perkotaan (kepadatan rendah)
dan perdesaan dengan dukungan prasarana dan sarana
7. (B10) Kawasan
peternakan di Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan Gunung Malela,
Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kecamatan Ujung Padang.
8. (B11.1) Kawasan perdagangan dan jasa
9. (B11.2) Kawasan
Terminal B Perdagangan skala lokal dan regional
10. (B11.3) Kawasan
Stasiun Perlanaan; Stasiun Bandar Tinggi; Stasiun Serbelawan dan
Stasiun Sei Mangkei 11. (B11.3) Kawasan
Bandar Udara Simalungun
Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) – Pematang Siantar
(Kota Pematang Siantar)
b. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi
Jalan Strategis Nasional Ruas Perdagangan (Kab Simalungun) –
Indrapura (Kabupaten Batu Bara)
4. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan kolektor dua (2), meliputi seluruh ruas dalam wilayah kabupaten simalungun.
a. Tebing Tinggi – Sei Langgei – Perdagangan – ke arah Limapuluh
Kabupaten Batu Bara; b. Kota Pematang Siantar
– Pamatang Tanah Jawa – Buttu Bayu –
ke arah Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan.
c. Lubuk Pakam – Saran
Padang – Saribu Dolog – Tiga Runggu – Parik Sabungan – Tanjung Dolog;
d. Kota Pematang Siantar – Panei Tongah – Pamatang Raya – Tiga Runggu;
e. Saribu Dolog – Silimakuta Barat – ke arah Merek Kabupaten Karo;
f. Pamatang Raya – Sindar Raya – ke arah Kota Tebing Tinggi;
g. Pamatang Raya –
Nagori Dolog – ke arah Dolok Masihul; dan
h. Kota Pematang Siantar – Dolog Marlawan –
Perdagangan. 5. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
kolektor tiga (3), meliputi seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.
a. Perdagangan – Simpang Mayang –
Boluk – Hutabayu Raja;
b. Perdagangan – Simpang Mayang –
Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;
c. Simpang Haranggaol – Haranggaol; dan
d. Tebing Tinggi – Sipispis – Sindar Raya – Pamatang Raya – Bittang Mariah – Bah
Bolon – Sipintu Angin – Tigaras.
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 77
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
6. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor empat (4), meliputi
seluruh ruas wilayah kabupaten simalungun.
a. Simpang Nagojor – Nagojor – Hutabayu
Raja; b. Simpang Simarimbun –
Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;
c. Pasar Baru – Ujung Padang – ke arah Sei Bejangkar Kabupaten Batu Bara;
d. Pamatang Tanah Jawa – Hutabayu Raja;
e. Simpang Dolog Merangir – Serbelawan
– Simpang Mangga – Naga Jaya – Tugu Sujono – Pamatang Bandar – ke Pajak
Nagori; dan f. Panombeian –
Parbagotan – Simpang Panei.
7. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan lokal primer, meliputi
seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.
a. Perdagangan – Simpang Mayang –
Boluk – Hutabayu Raja;
b. Perdagangan – Simpang Mayang –
Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;
c. Simpang Haranggaol – Haranggaol;
d. Simpang Nagojor – Nagojor – Hutabayu Raja;
e. Simpang Simarimbun –
Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;
f. Pasar Baru – Ujung Padang – ke arah Sei
Bejangkar Kabupaten Batu Bara;
g. Pamatang Tanah Jawa – Hutabayu Raja;
h. Simpang Dolog Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Nagori Jaya – Tugu Sujono – Pamatang
Bandar – ke Pajak Nagori; dan
i. Panombeian – Parbagotan – Simpang
Panei. 8. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan
angkutan jalan meliput: a. Lajur, jalur atau jalan
khusus angkutan massal
b. Terminal tipe B Perdagangan
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 78
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Wilayah Kabupaten Batu Bara: 1. (B7) Kawasan
Industri Pengolahan Kuala Tanjung (Rencana KEK) di Kecamatan Sei Suka
2. (B8) Kawasan fungsi pariwisata di Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Limapuluh,
Kecamatan Talawi, Kecamatan Air Putih, Kecamatan Tanjung Tiram.
3. (B9.3) Kawasan permukiman perkotaan dan perdesan (kepadatan
rendah) 4. (B10) Kawasan
peternakan 5. (B11.1) Kawasan
perdagangan dan jasa
c. Terminal Barang Perdagangan
d. Terminal Barang/Agro khusus komoditas
kelapa sawit (TBS and CPO), kawasan Sei Mangkei
9. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi:
c. Tebing Tinggi - Bandar Tinggi - Perlanaan - Lima Puluh Kab. Batu Bara;
d. Perlanaan – Sei Mangkei – Pematang Siantar.
10. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun perkeretapian perkotaan, meliputi:
a. Stasiun Perlanaan Kecamatan Bandar;
b. Stasiun Bandar Tinggi Kecamatan Bandar
Masilam; c. Stasiun Serbelawan
Kecamatan Dolog Batu Nanggar;
d. Pembangunan stasiun Sei Mangkei di Kecamatan Bosar Maligas dan Purbasari
di Kecamatan Tapian Dolog.
11. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan Bandar udara Simalungun (Perintis) dengan skala pelayanan sekunder dan tersier, di
Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi/Nagojor.
Wilayah Kabupaten Batu Bara: 1. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri (poros/penghubung antar kota), meliputi:
a. Tanjung Balai - Tanjung Tiram - Lima Puluh - Perupuk - Kuala Tanjung - Tebing Tinggi -
Medan; b. Kuala Tanjung
(Kabupaten Batu Bara) – Indrapura
(Kabupaten Batu Bara) - Sei Mangkei (Kab Simalungun) - Pematang Siantar
(Kota Pematang Siantar).
c. Pembangunan fly over atau under pass
simpang sebidang antara jalana arteri
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 79
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
6. (B11.2) Kawasan Transportasi meliputi terminal B Indrapura
7. (B11.3) Kawasan
Terminal Barang/Agro Sei Mangkei
8. (B11.4) Kawasan
Stasiun KA Mangkai Lama, Kuala Tanjung; Stasiun Siajam; Staisun
Bandar Tinggi dan Stasiun Tanjung Kasau
9. (B11.5) Kawasan
Pelabuhan Laut meliputi Pelabuhan utama Kuala Tanjung; Pelabuhan
Tanjung Tiram; Pelabuhan Pangkalan Dodek dan Pelabuhan Perupuk Serta Desa
Lalang.
primer dengan jalur kereta api di junction Lima Puluh dan junction Bandar Tinggi
2. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan strategis nasional, meliputi ;
a. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Lima
Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) – Pematang Siantar
(Kota Pematang Siantar)
b. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi
Jalan Strategis Nasional Ruas Indrapura – Kuala Tanjung
c. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas
Perdagangan (Kab Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)
Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan strategis provinsi, meliputi :
a. Peningkatan status
jalan menjadi jalan strategis provinsi Jalan susur pantai timur
b. Jalan Simpang Mayang
– Pasar Baru c. Jalan Simpang Kedai
Siara – Perupuk d. Jalan Sei Bejangkar –
Tanjung Tiram 3. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
kolektor KP2, meliputi seluruh jaringan jalan di wilayah Kabupaten Batu Bara;
c. Lima Puluh - Bts. Simalungun (5,75 Km)
d. Indra Pura (Juction ) - K.Tanjung (16,02 Km)
4. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor KP3, meliputi ruas
Sei Bejangkar - Tj.Tiram (12,65 Km)
5. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan Fungsi Jalan Lokal Primer, meliputi seluruh ruas yang ada di Kabupaten Batu Bara
6. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:
a. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 80
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
massal b. Terminal tipe B
Indrapura c. Terminal Barang di
Kuala Tanjung 7. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalur
perkeretapian perkotaan, meliputi:
a. Jaringan jalur kereta api yang merupakan
jaringan jalur kereta api antarkota di Provinsi Sumatera Utara;
b. Rencana jaringan kereta api baru ke kawasan industri (KEK Sei Mangkei) -
Pelabuhan Kuala Tanjung, KEK Sei Mangkei -Kantong produksi pertanian -
Kawasan Industri (KI) Kuala Tanjung;
c. Rencana Pembangunan Rel
Kereta Api Kawasan Industri KEK Sei Mangkei – Stasiun Perlanaan
d. Gunung Bayu - Pelanaan
e. Bandar Tinggi – Indrapura – Kuala
Tanjung; f. Sei Mangkei – Gunung
Bayu – Limapuluh g. Rencana jaringan rel
kereta api Kabupaten Simalungun – Perkebunan Sipare-Pare – Pakam Raya –
Pematang Gengkering – Lalang – Kuala Tanjung – Kuala Indah – Gambus Laut –
Perupuk – Dahari Selebar – Masjid Lama – Guntung
8. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan stasiun kereta api, meliputi :
a. Rencana Stasiun KA di
Desa Guntung, Mangkai Lama, Kuala Tanjung, dan Perupuk;
b. Peningkatan fungsi dan rehabilitas stasiun
kereta api eksisting di Stasiun Siajam, Bandar Tinggi, dan Tanjung Kasau
9. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan fungsi dan pelayanan Pelabuhan :
a. Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Pelabuhan Utama Hub
b. Pelabuhan Tanjung
Tiram sebagai Pengumpan Regional
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 81
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Sebagian Wilayah Kab
Asahan: 1. (B9.3) Kawasan
peruntukan permukiman
perkotaan dan perdesaan (kepadatan rendah) yang didukung
dengan sarana dan prasarana
2. (B9.3) Kawasan peruntukan
permukiman perkotaan baru (kepadatan rendah) yang didukung
dengan sarana dan prasarana
3. (B11.1) Kawasan Peruntukan
Perdagangan dan Jasa
4. (B11.2) Kawasan peruntukan fungsi
pendidikan, sosial-budaya
5. (B11.3) Kawasan fungsi peruntukan
transportasi Terminal Tipe A Kisaran
6. (B11.4) Kawasan fungsi peruntukan Pertahanan dan
Keamanan TNI AL dan Pelabuhan TNI AL (MAKOLANAL seluas 100 Ha)
c. Pelabuhan Pangkalan Dodek sebagai Pengumpan Regional
d. Pelabuhan Perupuk
sebagai Pengumpan Lokal
10. Pengembangan dan peningkatan alur pelayaran,
meliputi; a. Alur pelayaran
nasional yang menghubungkan
pelabuhan Kuala Tanjung dengan pelabuhan nasional lainnya
b. Alur pelayaran regional, yang menghubungkan pelabuhan Tanjung
Tiram, Pangkalan Dodek dan Pelabuhan Perupuk ke pelabuhan lainnya
Sebagian Wilayah Kab
Asahan: 1. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan
bebas hambatan, meliputi: Kisaran – Tebing Tinggi, Rantau Prapat – Kisaran
2. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri primer (jalan lintas timur sumatera), meliputi
Labuan Batu Utara – Asahan – Batu Bara
3. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalan kolektor primer 1 (KP1), meliputi Asahan – Kota Tanjung Balai
4. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 2 (KP2),
meliputi seluruh ruas di wilayah Kabupaten Asahan.
5. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:
a. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan massal
b. Terminal tipe B Kisaran
6. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi:
a. Pengembangan
jaringan Trans Asian Railway meliputi batas NAD – Pangkalan Susu – Medan – Rantau
Prapat; b. pemantapan jalur
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 82
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
kereta api antar kota di pantai timur yang menghubungkan batas NAD – Medan – Lubuk
Pakam – Tebing Tinggi – Kisaran – Rantau Prapat – batas Riau;
c. pengembangan simpul
kereta api di stasiun KA Kelas sedang antar kota di Kisaran;
d. Pembangunan jalur
transportasi kereta api antar Kisaran - Tanjung Balai.
e. Pembangunan Jalur
kereta api melalui pesisir utara yang menguhubungkan Kabupaten Batubara
dengan Kabupaten Asahan menuju Pelabuhan Bagan Asahan.
7. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan sarana, prasarana, utilitas pelabuhan
barang, meliputi Pelabuhan Pengumpul Tanjung Balai Asahan
1.4. 3
Strategi 3: Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan energi listrik, minyak, dan gas bumi untuk memenuhi kegiatan industri kelapa sawit dan karet serta masyarakat;
Jaringan energy minyak dan gas yang melintasi
Kabupaten Asahan, Simalungun, Kota Pematang Siantar dan Batu Bara
Tidak diatur Tidak diatur Lampiran VIII – XIII 1. Pengembangan
Pembangkit Listrik yang telah ada dan baru.
Kab Batu Bara: 1. PLTU Kuala Tanjung
(I-IV/2), 225 MW
Kab Simalungun: 1. PLTMH Bah Kulistik
(I-IV/2) 2. PLTMH Bah
Hapeson (I-IV/2) 3. PLTMH Bah
Partamburan (I-IV/2)
4. PLTMH Bah Kaliat (I-IV/2)
5. PLTMH Bah Parjalapang (I-IV/2)
6. PLTMH Bah Bolut (I-IV/2)
Pasal 20
(1)Sistem interkoneksi energi listrik PLN Ranting Tanjung Tiram sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2)
merupakan sistem interkoneksi eksisting yang melayani kawasan perkotaan dan perdesaan di sebagian
wilayah Kabupaten. (3)Untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus
meningkat di masa depan direncanakan pembangunan pembangkit listrik PLTU sebesar 3 X 135 MWH di
lokasi tepi Pantai Desa Kuala Indah (Pulau Gosong Mati) sebagai bagian dari Program Nasional
Pembangkit Listrik 10.000 MW
Pasal 62 f. pembangunan PLTA di
Kecamatan Aek Songsongan beserta instalasi baru dan pengoperasian instalasi
penyaluran listrik yang terdiri atas :
1. Rencana Jaringan
Distribusi 20 (dua puluh) KV yang melintasi wilayah
Kabupaten meliputi: a. Kecamatan
BP
Mandoge; b. Kecamatan
Bandar Pulau;
c. Kecamatan Aek Songsongan;
d. Kecamatan
Pulau Rakyat;
e. Kecamatan Rahuning;
f. Kecamatan Air Batu;
g. Kecamatan Teluk
Dalam; h. Kecamatan
Simpang Empat;
i. Kecamatan Kisaran Barat;
j. Kecamatan
Pasal 19 (3)Pengembangan energi
alternatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berupa pembangkit listrik tenaga bayu (angin),
meliputi: a. Kecamatan Dolog
Pardamean; b. Kecamatan
Purba; c. Kecamatan
Haranggaol Horisan;
d. Kecamatan Silimakuta;
e. Kecamatan Pamatang
Sidamanik; f. Kecamatan
Girsang Sipangan Bolon; dan
g. Kecamatan Pamatang Silimahuta.
Pasal 12 (4) Jaringan distribusi listrik
yang dimaksud pada ayat (1) huruf d meliputi jaringan listrik dari Gardu Induk melalui jaringan jalan arteri
dan kolektor yang melalui kelurahan Siopat Suhu, Kelurahan Pahlawan, Kelurahan Dwikora,
Kelurahan Proklamasi, Kelurahan Merdeka, Kelurahan Asuhan, Kelurahan Nagapitu,
Kelurahan Sumber Jaya dan Kelurahan Tambun Nabolon (5) Depo bahan bakar minyak
yang dimaksud pada ayat (1) huruf e meliputi Depo Bahan Bakar di Kelurahan Banjar Kecamatan Siantar Barat
Kawasan yang didorong meliputi Kawasan
Permukiman (B9), Industri (B7), Pariwisata (B8), Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial Budaya,
Pertahanan dan Keamanan, dan Transportasi. Kota Pematang Siantar:
1. (B7.1) Industri Besar, di Kelurahan Tanjung Tongah; Kelurahan Tanjung Pinggir;
Kelurahan Nagapitu; dan Kelurahan Siopat Suhu.
2. (B7.2) Industri
sedang di Kelurahan Tomuan; Kelurahan Sumber Jaya; Kelurahan Tambun
Nabolon; dan Kelurahan Tanjung Pinggir
3. (B7.3) Industri kecil di Kelurahan Setia
Negara 4. (B7.4) Pergudangan
di Kelurahan Melayu, Kelurahan Tanjung
Pinggir dan Kelurahan Tanjung Tongah
5. (B8.1) Kawasan
pariwisata cagar budaya di Kelurahan Simalungun meliputi kawasan sekitar situs
Budaya Makam Raja Siantar, Museum Simalungun, dan Kawasan bersejarah
Indikasi program berupa system jaringan energi, listrik dan gas.
Kota Pematang Siantar:
1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan pembangkit listrik yang melayani Kota
Pematang Siantar meliputi PLTGU Belawan, PLTG Paya Pasir, PLTG Glugur, PLTU Belawan dan PLTD Titi
Kuning 2. Pengembangan sistem
prasarana energi lainnya, meliputi :
a. pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) pada Sungai Bah Bolon,
b. Pengembangan pembangkit listrik tenaga surya pada lahan pertanian, dan
bioenergi dengan memanfaatkan sampah pertanian pada lokasi kegiatan
agro industri. 3. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan
transmisi tenaga listrik meliputi: a. Jaringan transmisi
SUTT Pematang
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 83
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kisaran Timur; dan
k. Kecamatan Meranti.
2. Rencana Jaringan Distribusi 150 (seratus lima
pul,uh) KV yang melintasi Kecamatan BP Mandoge;
3. Rencana Jaringan Distribusi 275 (dua ratus tujuh puluh lima) KV
yang melintasi wilayah kecamatan meliputi:
a. Kecamatan Aek Ledong;
b. Kecamatan
Aek Kuasan;
c. Kecamatan Pulau
Rakyat; d. Kecamatan
Air Batu; e. Kecamatan
Teluk Dalam;
f. Kecamatan Tinggi Raja;
g. Kecamatan Buntu Pane; dan
h. Kecamatan
Pulo Bandring.
4. Rencana Jaringan Distribusi 500 KV
yang melintasi wilayah kecamatan meliputi:
a. Kecamatan Sei Kepayang;
b. Kecamatan
Simpang Empat;
c. Kecamatan Kisaran
Barat; d. Kecamatan
Kisaran Timur; dan
e. Kecamatan
Meranti.
pusat pemerintahan di Kelurahan Proklamasi
6. (B8.1) Pariwisata
buatan meliputi : a. Taman Hewan di
Kelurahan Teladan;
b. Pusat jajanan Siantar Square di Kelurahan Simalungun
Kecamatan Siantar Selatan;
c. Kawasan Taman Bunga di
Kelurahan Proklamasi Kecamatan Siantar Barat;
d. Kawasan pemandian di Kelurahan Kahean
Kecamatan Siantar Utara;
e. Kawasan wisata seluas 5 (lima)
hektar di Kelurahan Simarimbun Kecamatan
Siantar Marimbun; dan
f. Pusat jajanan di Kelurahan
Proklamasi Kecamatan Siantar Barat.
7. (B8.2) Pariwisata
alam meliputi Kawasan Pemandian Sibatu-batu Kelurahan Bah Sorma
dan kawasan wisata Rindam di Kelurahan Setia Negara.
8. (B9.1) Kawasan
peruntukan permukiman kepadatan tinggi di Kelurahan Suka
Makmur, Kristen, Toba, Pardamean, Kebun Sayur, Baru, Martoba, Banjar,
Proklamasi, Dwi Kora, Simarito, Timbang Galung, Sipinggol-pingol, Bantan, Bah Sorma, Gurilla,
Asuhan 9. (B9.2) Kawasan
peruntukan permukiman
kepadatan sedang, di di Kelurahan Tong Marimbun, Pematang Marihat, Nagahuta,
BP Nauli, Tomuan, Pardomuan, Siopat Suhu, Merdeka, Teladan, Sukadame,
Bukit Sofa, Bah Kapul, Setia Negara,
Siantar – Sei Mangkei – Kuala Tanjung (150/20 kV)
b. Jaringan distribusi
meliputi seluruh wilayah Kota Pematang Siantar
4. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani
Kota Pematang Siantar berada di Kabupaten Simalungun.
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 84
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Sigulang-gulang, Kahean, Nagapitu, Nagapita, Pondok Sayur, Tanjung
Pinggir 10. (B9.3) Kawasan
peruntukan permukiman
kepadatan rendah, di Kelurahan Nagahuta,Marihat Jaya, Pematang
Marihat, Sukaraja, Mekar Nauli, Tanjung Pinggir dan Tambun Nabolon, Kelurahan
Simarimbun, Kelurahan Tong Marimbun, Kelurahan Nagahuta, Kelurahan
Setia Negara, Kelurahan Pematang Marihat, Kelurahan Marihat Jaya,
Kelurahan Naga Huta Timur, Kelurahan Suka Makmur dan Kelurahan Gurila
11. (B11.1) Kawasan Peruntukan Stasiun Kereta Api, Kelurahan Tanjung Tonga
12. (B11.2) Kawasan Peruntukan Transportasi Terminal Tipe A (regional)
Kecamatan Siantar Utara.
13. (B11.3) Kawasan Peruntukan
Pendidikan, dan sosial-budaya di Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan
Siantar Timur, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat,
Kecamatan Siantar Marimbun
14. (B11.4) Kawasan Peruntukan
Perdagangan dan Jasa, Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar
Timur, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan Siantar Marimbun,
Kecamatan Siantar Sitalasari, Kecamatan Siantar Martoba
Sebagian Wilayah Kab Simalungun: 1. (B7.1) Kawasan
peruntukan industri pengolahan yang berteknologi tinggi, berdaya saing, padat
modal, dan pengelolaan limbah
Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun: 1. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan pembangkit energi listrik, meliput: a. Pembangunan
pembangkit listrik PLTBM 7.5 MW dan
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 85
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei di Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar
dan Sebagian Wilayah Kecamatan Bosar Maligas.
2. (B7.2) Kawasan
peruntukan industri pengolahan berskala kecil di Kecamatan Pematang Bandar
dan Kecamatan Bandar Haluan.
3. (B8.1) Pengembangan dan
Rehabilitasi fungsi kawasan pariwisata berbasis ekowisata danau didukung
sarana dan prasarana di Kecamatan Dolok Pardamean, Kecamatan Pematang
Sidamanik, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
4. (B8.2)
Pengembangan penyelenggaraan Kawasan Wisata MICE yang didukung
dengan sarana dan prasarana pariwisata Kecamatan Dolok Pardamean,
Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
5. (B9.2) Permukiman baru (kepadatan sedang) disisi utara KEK Sei Mangkei
6. (B9.3) Permukiman perkotaan (kepadatan rendah) dan perdesaan
dengan dukungan prasarana dan sarana
7. (B10) Kawasan peternakan di
Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan Gunung Malela, Kecamatan Jawa
Maraja Bah Jambi, Kecamatan Ujung Padang.
8. (B11.1) Kawasan perdagangan dan
jasa 9. (B11.2) Kawasan
Terminal B Perdagangan skala
lokal dan regional 10. (B11.3) Kawasan
Stasiun Perlanaan; Stasiun Bandar
Tinggi; Stasiun Serbelawan dan Stasiun Sei Mangkei
11. (B11.3) Kawasan
Bandar Udara Simalungun
PLTBG 2,2 MW b. Pembangunan
pembangkit listrik biomassa (PLTB) 20
MW c. Pembangunan PLTA
Silau II (2 x 3.75 MW)
d. Pembangunan PLTM Karai 1 (7,5 MW)
e. Pembangunan PLTM Karai 7 (5,65 MW)
f. Pembangunan PLTM Karai 12 (5 MW)
g. Pembangunan PLTM Karai 13 (8 MW)
2. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan energy, meliputi:
a. Jaringan transmisi SUTET, SUTT
b. Jaringan distribusi meliputi seluruh
wilayah Kabupaten Simalungun
3. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan Gardu Induk (GI), meliputi : a. Rencana Gardu
Induk (GI)
Perdagangan (2 x 60 MVA)
b. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani
Kabupaten Simalungun
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 86
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Wilayah Kabupaten Batu Bara:
1. (B7) Kawasan Industri Pengolahan Kuala Tanjung (Rencana KEK) di
Kecamatan Sei Suka 2. (B8) Kawasan fungsi
pariwisata di Kecamatan Sei Suka,
Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Talawi, Kecamatan Air Putih,
Kecamatan Tanjung Tiram.
3. (B9.3) Kawasan permukiman
perkotaan dan perdesan (kepadatan rendah)
4. (B10) Kawasan
peternakan 5. (B11.1) Kawasan
perdagangan dan jasa
6. (B11.2) Kawasan Transportasi meliputi terminal B Indrapura
7. (B11.3) Kawasan
Terminal Barang/Agro Sei Mangkei
8. (B11.4) Kawasan
Stasiun KA Mangkai Lama, Kuala Tanjung; Stasiun Siajam; Staisun
Bandar Tinggi dan Stasiun Tanjung Kasau
9. (B11.5) Kawasan
Pelabuhan Laut meliputi Pelabuhan utama Kuala Tanjung; Pelabuhan
Tanjung Tiram; Pelabuhan Pangkalan Dodek dan Pelabuhan Perupuk Serta Desa
Lalang.
Sebagian Wilayah Kab Asahan: 7. (B9.3) Kawasan
peruntukan permukiman perkotaan dan perdesaan
(kepadatan rendah) yang didukung dengan sarana dan prasarana
8. (B9.3) Kawasan peruntukan
Wilayah Kabupaten Batu Bara:
1. Pengembangan dan peningkatan jaringan pipa jaringan pipa gas yang melintasi Kabupaten Batu
Bara, meliputi; a. Medan – Kuala
Tanjung, jaringan distribusi Medan,
Tebing Tinggi, Pematang Siantar, dan Asahan
b. Duri – Dumai –
Medan, jaringan distribusi Medan, Pematang Siantar dan Asahan.
2. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan pembangkit energi listrik, meliput:
a. Rencana pembangunan PLTU Kuala Tanjung sebesar 2X112.5 MW
di tepi Pantai Desa Kuala Indah (Pulau Gosong Mati).
3. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan energi, meliputi: a. Jaringan transmisi
SUTET, SUTT b. Jaringan distribusi
meliputi seluruh wilayah Kabupaten
Batu Bara 4. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Gardu Induk
(GI), meliputi : a. Gardu Induk Kuala
Tanjung b. Rencana Gardu
Induk (GI) Lima Puluh
5. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani Kabupaten Batu Bara.
Sebagian Wilayah Kab Asahan: 1. Pengembangan dan
peningkatan jaringan pipa minyak dan gas bumi meliputi Jaringan pipa gas yang melintasi kab Asahan
2. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan pembangkit energi listrik, meliput:
a. PLTA Asahan 1 (180 MW)
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 87
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
permukiman perkotaan baru (kepadatan rendah) yang didukung
dengan sarana dan prasarana
9. (B11.1) Kawasan Peruntukan
Perdagangan dan Jasa
10. (B11.2) Kawasan peruntukan fungsi
pendidikan, sosial-budaya
11. (B11.3) Kawasan fungsi peruntukan
transportasi Terminal Tipe A Kisaran
12. (B11.4) Kawasan fungsi peruntukan
Pertahanan dan Keamanan TNI AL dan Pelabuhan TNI AL (MAKOLANAL
seluas 100 Ha)
b. PLTP Simbolon (2 x 55 MW)
c. PLTA Asahan III (174 MW)
3. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan energy, meliputi:
a. Jaringan transmisi SUTET, SUTT
b. Jaringan distribusi meliputi seluruh
wilayah Kabupaten Asahan
4. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan Gardu Induk, meliputi Gardu Induk (GI) Kisaran
5. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani
Kabupaten Asahan
1.4. 4
Strategi 4: Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan telekomunikasi di seluruh kawasan;
Jaringan telekomunikasi teresterial dan satelit di seluruh kecamatan
Tidak diatur Tidak diatur Jaringan telekomunikasi pada provinsi : 1. Rehabilitasi dan
Pengembangan
Jaringan Terestrial di Wilayah Provinsi Sumatera Utara
2. Pemantapan dan
pengembangan sistem jaringan teresterial Kabupaten dan
nirkabel kabupaten di Jaringan pusat pelayanan wilayah pantai timur dan
pantai barat. 3. Pemanfaatan
jaringan terestrial sistem nirkabel
Kabupatenel dengan penutupan wilayah blankspot di Wilayah berbukit,
pegunungan atau wilayah terpencil di Sumatera Utara.
4. Pemantapan dan
Pengembangan Menara Bersama Telekomunikasi di Kawasan perkotaan, daerah komersil,
dan blankspot jaringan wilayah perdesaan.
5. Penataan dan
Pengelolaan lokasi BTS di jaringan pusat pelayanan wilayah pantai timur
dan pantai barat
Pasal 21 pengembangan pelayanan telekomunikasi dan teknologi informasi untuk mendukung
pengembangan Kawasan Industri Kuala Tangjung, Kawasan Industri pengolahan perikanan di Tanjung Tiram,
Kawasan Pusat Pemerintahan di Perupuk dan Kawasan Perdagangan dan Jasa di
Kawasan perkotaan Indrapura dan Lima Puluh.
Pasal 61 Program Pengembangan Sistem Jaringan Telekomunikasi meliputi:
a. peningkatan sistem jaringan kabel primer dan sekunder
menggunakan kabel bawah tanah di kabupaten;
b. pengembangan sistem kabel udara dari rumah boks
telepon pembagi ke rumah/bangunan dengan sistem
bawah tanah di kabupaten;
c. peningkatan luas daerah pelayanan
di kabupaten; d. peningkatan
kualitas pelayanan
jaringan telepon di kabupaten;
e. pengembangan jaringan telepon dengan sistem
bawah tanah di kabupaten;
f. pembangunan instalasi baru
dan pengoperasian instalasi telekomunikasi di
kabupaten; g. pembangunan
Base Transmitter Station (BTS)
terpadu di kabupaten;
h. pengembangan sarana
Pasal 20 Sistem jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18
huruf b terdiri atas: a. peningkatan
layanan jaringan telekomunikasi baik
berkabel ataupun nir-kabel untuk kepentingan komunikasi dan
internet; b. penambahan
telepon umum, wartel dan warnet
di pusat permukiman perdesaan, baik dengan jaringan
kabel dan nir kabel; c. pembangunan
stasiun-stasiun komunikasi nir-
kabel di wilayah-wilayah yang tak terjangkau sinyal; dan
d. mengoptimalkan pemanfaatan jaringan komunikasi nir-kabel di kawasan perkotaan
dan perdesaan, serta penataan menara komunikasi melalui
pembangunan menara terpadu.
(tidak disebutkan
kecamatanny)
Pasal 13 (2) Jaringan kabel sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a meliputi
a. Pengembangan jaringan telekomunikasi kabel secara merata
di seluruh kecamatan.
b. Stasion Telepon Otomatis (STO)
meliputi STO di Kelurahan Proklamasi
Kawasan yang didorong meliputi Kawasan Permukiman (B9), Industri (B7), Pariwisata (B8),
Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan, dan
Transportasi. Kota Pematang Siantar: 1. (B7.1) Industri Besar,
di Kelurahan Tanjung
Tongah; Kelurahan Tanjung Pinggir; Kelurahan Nagapitu; dan Kelurahan Siopat
Suhu. 2. (B7.2) Industri
sedang di Kelurahan Tomuan; Kelurahan
Sumber Jaya; Kelurahan Tambun Nabolon; dan Kelurahan Tanjung
Pinggir 3. (B7.3) Industri kecil
di Kelurahan Setia Negara
4. (B7.4) Pergudangan di Kelurahan Melayu, Kelurahan Tanjung Pinggir dan Kelurahan Tanjung
Tongah 5. (B8.1) Kawasan
pariwisata cagar budaya di Kelurahan
Simalungun meliputi kawasan sekitar situs Budaya Makam Raja Siantar, Museum
Simalungun, dan Kawasan bersejarah pusat pemerintahan di Kelurahan
Proklamasi 6. (B8.1) Pariwisata
buatan meliputi : a. Taman Hewan di
Indikasi Program Sistem Jaringan Telekomunikasi, meliputi di
Kota Pematang Siantar: 1. Pengembangan,
peningkatan dan
pemantapan jaringan teresterial dan satelit
2. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan STO Kelurahan Proklamasi
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 88
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
komunikasi berbasis multimedia di lokasi strategis;
dan i. pengembangan
jaringan komunikasi
lainnya di kabupaten. (Tidak disebutkan Kecamatannya)
Kelurahan Teladan;
b. Pusat jajanan Siantar Square di
Kelurahan Simalungun Kecamatan Siantar Selatan;
c. Kawasan Taman Bunga di Kelurahan Proklamasi
Kecamatan Siantar Barat;
d. Kawasan pemandian di
Kelurahan Kahean Kecamatan Siantar Utara;
e. Kawasan wisata seluas 5 (lima) hektar di Kelurahan
Simarimbun Kecamatan Siantar Marimbun; dan
f. Pusat jajanan di Kelurahan Proklamasi Kecamatan
Siantar Barat. 7. (B8.2) Pariwisata
alam meliputi Kawasan Pemandian
Sibatu-batu Kelurahan Bah Sorma dan kawasan wisata Rindam di Kelurahan
Setia Negara. 8. (B9.1) Kawasan
peruntukan permukiman
kepadatan tinggi di Kelurahan Suka Makmur, Kristen, Toba, Pardamean,
Kebun Sayur, Baru, Martoba, Banjar, Proklamasi, Dwi Kora, Simarito, Timbang
Galung, Sipinggol-pingol, Bantan, Bah Sorma, Gurilla, Asuhan
9. (B9.2) Kawasan peruntukan permukiman kepadatan sedang, di di Kelurahan Tong
Marimbun, Pematang Marihat, Nagahuta, BP Nauli, Tomuan, Pardomuan, Siopat
Suhu, Merdeka, Teladan, Sukadame, Bukit Sofa, Bah Kapul, Setia Negara,
Sigulang-gulang, Kahean, Nagapitu, Nagapita, Pondok Sayur, Tanjung
Pinggir 10. (B9.3) Kawasan
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 89
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
peruntukan permukiman kepadatan rendah, di Kelurahan
Nagahuta,Marihat Jaya, Pematang Marihat, Sukaraja, Mekar Nauli, Tanjung
Pinggir dan Tambun Nabolon, Kelurahan Simarimbun, Kelurahan Tong
Marimbun, Kelurahan Nagahuta, Kelurahan Setia Negara, Kelurahan Pematang
Marihat, Kelurahan Marihat Jaya, Kelurahan Naga Huta Timur, Kelurahan
Suka Makmur dan Kelurahan Gurila
11. (B11.1) Kawasan Peruntukan Stasiun
Kereta Api, Kelurahan Tanjung Tonga
12. (B11.2) Kawasan Peruntukan
Transportasi Terminal Tipe A (regional) Kecamatan Siantar Utara.
13. (B11.3) Kawasan Peruntukan Pendidikan, dan sosial-budaya di
Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar Timur, Kecamatan Siantar
Selatan, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan Siantar Marimbun
14. (B11.4) Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa, Kecamatan
Siantar Utara, Kecamatan Siantar Timur, Kecamatan Siantar Selatan,
Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan Siantar Marimbun, Kecamatan Siantar
Sitalasari, Kecamatan Siantar Martoba
Kab Simalungun:
1. (B7.1) Kawasan peruntukan industri pengolahan yang berteknologi tinggi,
berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan limbah terpadu yakni KI KEK
Sei Mangkei di Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar dan Sebagian
Wilayah Kecamatan Bosar Maligas.
Sebagian Wilayah Kabupaten
Simalungun: 1. Pengembangan dan
peningkatan jaringan teresterial dan satelit
2. Pengembangan dan peningkatan STO Perdagangan, Sei Mangkei
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 90
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2. (B7.2) Kawasan peruntukan industri pengolahan berskala kecil di Kecamatan
Pematang Bandar dan Kecamatan Bandar Haluan.
3. (B8.1)
Pengembangan dan Rehabilitasi fungsi kawasan pariwisata berbasis ekowisata
danau didukung sarana dan prasarana di Kecamatan Dolok Pardamean,
Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
4. (B8.2) Pengembangan penyelenggaraan Kawasan Wisata
MICE yang didukung dengan sarana dan prasarana pariwisata Kecamatan Dolok
Pardamean, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan Girsang
Sipangan Bolon. 5. (B9.2) Permukiman
baru (kepadatan sedang) disisi utara
KEK Sei Mangkei 6. (B9.3) Permukiman
perkotaan (kepadatan rendah)
dan perdesaan dengan dukungan prasarana dan sarana
7. (B10) Kawasan
peternakan di Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan Gunung Malela,
Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kecamatan Ujung Padang.
8. (B11.1) Kawasan perdagangan dan jasa
9. (B11.2) Kawasan
Terminal B Perdagangan skala lokal dan regional
10. (B11.3) Kawasan Stasiun Perlanaan;
Stasiun Bandar Tinggi; Stasiun Serbelawan dan Stasiun Sei Mangkei
11. (B11.3) Kawasan Bandar Udara Simalungun
Kab Batu Bara: 1. (B7) Kawasan
Industri Pengolahan Kuala Tanjung
(Rencana KEK) di Kecamatan Sei Suka
Kabupaten Batu Bara: 1. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan
teresterial dan satelit 2. Pengembangan,
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 91
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
2. (B8) Kawasan fungsi pariwisata di Kecamatan Sei Suka, Kecamatan
Limapuluh, Kecamatan Talawi, Kecamatan Air Putih, Kecamatan Tanjung
Tiram. 3. (B9.3) Kawasan
permukiman perkotaan dan
perdesan (kepadatan rendah)
4. (B10) Kawasan peternakan
5. (B11.1) Kawasan perdagangan dan jasa
6. (B11.2) Kawasan
Transportasi meliputi terminal B Indrapura
7. (B11.3) Kawasan Terminal
Barang/Agro Sei Mangkei
8. (B11.4) Kawasan Stasiun KA Mangkai
Lama, Kuala Tanjung; Stasiun Siajam; Staisun Bandar Tinggi dan
Stasiun Tanjung Kasau
9. (B11.5) Kawasan Pelabuhan Laut
meliputi Pelabuhan utama Kuala Tanjung; Pelabuhan Tanjung Tiram;
Pelabuhan Pangkalan Dodek dan Pelabuhan Perupuk Serta Desa Lalang.
Sebagian Wilayah Kab Asahan: 1. (B9.3) Kawasan
peruntukan permukiman perkotaan dan perdesaan
(kepadatan rendah) yang didukung dengan sarana dan prasarana
2. (B9.3) Kawasan peruntukan permukiman perkotaan baru (kepadatan rendah)
yang didukung dengan sarana dan prasarana
3. (B11.1) Kawasan
Peruntukan Perdagangan dan Jasa
4. (B11.2) Kawasan
peruntukan fungsi pendidikan, sosial-budaya
5. (B11.3) Kawasan
fungsi peruntukan transportasi Terminal
peningkatan dan pemantapan STO di Lima Puluh dan Air Putih (KI Kuala Tanjung)
Sebagian Wilayah Kab Asahan: 1. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan jaringan teresterial dan satelit
2. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan STO Asahan
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 92
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Tipe A Kisaran 6. (B11.4) Kawasan
fungsi peruntukan Pertahanan dan
Keamanan TNI AL dan Pelabuhan TNI AL (MAKOLANAL seluas 100 Ha)
1.4.
5
Strategi 5: Meningkatkan pengelolaan wilayah sungai berbasis daerah aliran sungai secara terpadu untuk menjaga konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air;
Seluruh DAS yang
meliputi DAS Hapal, DAS Sungai Tanjung, DAS Asahan, DAS Sipare-Pare, DAS Bolon,
DAS Kiri, DAS Ular, DAS Nalipang, DAS Padang, dan DAS Silau Bonto
Wilayah Sungai,
meliputi : Belawan –
Ular –
Padang (I-IV/A/1)
Toba –
Asahan (IIV/A/1)
Batang Angkola –
Batang Gadis (I-IV/A/1)
Tidak diatur Pengembangan Wilayah
Sungai (WS) Provinsi Sumatera Utara. WS Strategis Nasional 1. WS BELAWAN –
ULAR – PADANG (I-IV/A/1)
2. S. Deli – DAS Belawan
3. S. Percut – DAS Deli 4. S. Belumai – DAS
Percut 5. S. Serdang – DAS
Bt Kuis 6. S. Sei Ular – DAS
Belumai 7. S. Belutu – DAS
Ular 8. S. Padang – DAS
Sialang Buah 9. S. Martebing - DAS
Padang 10. S. Kenang 11. S. Bedagai WS Strategis Nasional
1. WS TOBA – ASAHAN (I-IV/A/1)
2. Danau Toba - DAS
Danau Toba 3. S. Asahan – DAS
Asahan 4. S. Tanjung
5. S. Suka 6. S. Silau
Pasal 26
Sempadan sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ditujukan untuk melindungi sungai/saluran
irigasi primer Bahbolon dari kegiatan yang dapat mengganggu dan/atau merusak kualitas air
sungai/saluran, kondisi fisik pinggir, dan dasar sungai/saluran, dan untuk mencegah serta
mengendalikan terjadinya bahaya luapan banjir.
Pasal 26
(2) Kawasan sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dengan luasan
kurang lebih 4.466 (empat ribu empat ratus enam puluh enam) Ha tersebar di seluruh kecamatan
wilayah Kabupaten
Pasal 29
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 27 huruf b, terdiri atas kawasan resapan air, diperuntukkan bagi daerah-daerah untuk
melindungi ketersediaan air bagi mata air, sungai dan danau, terutama di daerah tangkapan air Danau
Toba.
Pasal 23
(2) Kawasan sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi :
a. Sempadan Sungai Bah Bolon;
b. Sempadan
Sungai Sigulang-gulang dan Bah Kapul;
c. Sempadan
Sungai Bah Biak; dan
d. Sempadan sungai-sungai
kecil lainnya
Kawasan yang didorong
dan dikendalikan meliputi Zona Lindung dan Zona Budidaya.
Kawasan Lindung dan Budidaya di Kota Pematang Siantar.
Kawasan Lindung dan Budidaya di sebagian wilayah Kabupaten
Simalungun.
Kawasan Lindung dan
Budidaya di wilayah Kabupaten Batu Bara.
Indikasi Program Sistem Jaringan
Air,
Program di Wilayah Kota Pematang Siantar; 1. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Wilayah Sungai Bah Bolon dan CAT (Cekungan Air Tanah)
Medan 2. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Daerah Aliran
Sungai Bah Bolon Lintas Kabupaten, meliputi : Sungai Bah Bolon, Sungai Bah Biak dan Sungai Bah
Sibarambang; dan 3. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan Daerah Aliran
Sungai Bah Kapul Lintas Kabupaten, meliputi : Sungai Bah Kapul dan Sigulang-gulang
4. Pengembangan dan peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air dari DAS Bah Bolon dan DAS Bah Kapul
Program di Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun; 1. Pengembangan dan
peningkatan sungai Bah Bolon, Sungai Kiri, Sungai Sipare-pare
2. Pengembangan dan
peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Kiri, DAS Sipare-Pare, DAS Bolon)
3. Pengembangan dan
peningkatan waduk Bah Bolon, Kecamatan Jawa Mahraja Bah Jambi
Program di Wilayah
Kabupaten Batu Bara; 1. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan sungai Bolon,
Silau Bonto, Kiri, Perupuk, Sipare-Pare
2. Pengembangan dan peningkatan Sumur Dalam
dan Mata Air (DAS Silau Bonto, DAS Kiri, DAS Sipare-Pare, DAS Bolon)
Program di Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan; 1. Pengembangan,
peningkatan dan
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 93
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
pemantapan sungai Asahan, Sungai Bah Bolon, Sungai Tanjung
2. Pengembangan dan
peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Asahan, DAS Hapal, DAS Sungai Tanjung)
1.4. 6
Strategi 6: Meningkatkan kualitas dan jangkauan sistem pengelolaan air minum, sistem pengelolaan sampah, dan sistem pelayanan air limbah terpadu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Meliputi SPAM, TPA, dan IPAL/IPLT
Tidak diatur Tidak diatur Pasal 22 (5)Rencana TPA (tempat
pemrosesan akhir) dialokasikan di Desa Bogak Kecamatan Talawi, Desa Pasar Lapan Kecamatan
Indrapura, dan Desa Tanah Itam Ulu Kecamatan Lima Puluh dengan sistem Sanitary
Landfil, yang merujuk pada undang-undang nomor 18/2008, tentang persampahan
Pasal 60 Program pengembangan
sistem jaringan air minum meliputi :
a. peningkatan pelayanan sistem
distribusi perpipaan; b. pembangunan
sistem baru untuk melayani daerah
yang belum terlayani;
c. peningkatan kapasitas produksi
PDAM dan menurunkan kehilangan air;
d. perbaikan dan
rehabilitasi terhadap kapasitas sistem transmisi dan distribusi;
e. peningkatan cakupan pelayanan air minum pedesaan;
f. identifikasi, perlindungan dan penggunaan secara optimal mata air
terutama daerah pedesaan;
g. Identifikasi, perlindungan dan
penggunaan secara optimal mata air terutama daerah pedesaan;
h. pengembangan sumber air untuk pengembangan industri di
kawasan peruntukan industri;
i. pengembangan kemitraan dengan
pihak swasta atau masyarakat dalam memperluas wilayah pelayanan dan peningkatan
kualitas pelayanan air minum di daerah-daerah yang belum terlayani
PDAM dan air minum perdesaan; dan
j. perbaikan jaringan
pipa air minum yang ada secara bertahap dan meningkatkan
manajemen operasi dan pemeliharaan pelayanan air minum di daerah-
Pasal 25 Pengembangan air minum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf c dilakukan dengan cara :
a. perluasan jaringan
air bersih dan menambah kapasitas air bersih; dan
b. menggunakan sumur bor dan air permukaan yang ada untuk daerah
nagori/perdesaan.
Pasal 24
Pengembangan sistem air limbah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf b dilakukan dengan
cara pengembangan sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal dengan lokasi di seluruh
industri skala menengah ke atas dan perkotaan. Pasal 23
(3)TPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi Kecamatan Bandar,
Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kecamatan Raya, Kecamatan Silimakuta,
Kecamatan Dolok Batu Nanggar dan Kecamatan Panombean Panei dengan menggunakan sistem
Sanitary Landfill.
Pasal 16 (2) Penyediaan air minum
sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a meliputi :
a. Mata air, meliputi: Mata air Mual Goit
di Kelurahan Simarimbun; Mata air Sibulak-bulak di Kelurahan
Simarimbun;Mata air Pancur Lima di Kelurahan Setia Negara;
Mata air Silumangi di Jalan Marihat Kelurahan Mekar
Marihat; Rencana produksi mata air Bah Sikam di Jalan Bah Korah
Kelurahan Pematang Marihat; dan Rencana produksi
mata air Aek Nauli
b. Sumur pompa air
tanah dalam, meliputi : Pompa Mata Air Simarito di
Kelurahan Martimbang; Pompa Jalan Sabang Merauke
di Kelurahan Simalungun; Pompa Jalan Patuan Anggi di
Kelurahan Nagapitu; Pompa Jalan Raya dengan di
Kelurahan Simarito; Pompa Jalan Kertas di Kelurahan Siopat Suhu; Pompa
Simarimbun Dolok di Kelurahan Simarimbun;
Pompa Nomensen di Kelurahan Siopat Suhu; Pompa
Timbang Galung di Kelurahan Simarito; Pompa Jalan Jambu;
Pompa Jalan Bah Rahu; Pompa Jalan Bakung; Pompa Batu III;
Kawasan yang dikendalikan meliputi
Kawasan Permukiman (B9), Industri (B7), Pariwisata (B8), Kawasan Peruntukan Ekonomi,
Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan, dan Transportasi. Kota Pematang Siantar:
1. (B7.1) Industri Besar, di Kelurahan Tanjung Tongah; Kelurahan Tanjung Pinggir;
Kelurahan Nagapitu; dan Kelurahan Siopat Suhu.
2. (B7.2) Industri
sedang di Kelurahan Tomuan; Kelurahan Sumber Jaya; Kelurahan Tambun
Nabolon; dan Kelurahan Tanjung Pinggir
3. (B7.3) Industri kecil
di Kelurahan Setia Negara
4. (B7.4) Pergudangan di Kelurahan Melayu,
Kelurahan Tanjung Pinggir dan Kelurahan Tanjung Tongah
5. (B8.1) Kawasan pariwisata cagar budaya di Kelurahan Simalungun meliputi
kawasan sekitar situs Budaya Makam Raja Siantar, Museum Simalungun, dan
Kawasan bersejarah pusat pemerintahan di Kelurahan Proklamasi
6. (B8.1) Pariwisata buatan meliputi : a. Taman Hewan di
Kelurahan Teladan;
b. Pusat jajanan Siantar Square di Kelurahan Simalungun
Kecamatan Siantar Selatan;
c. Kawasan Taman Bunga di
Kelurahan Proklamasi Kecamatan Siantar Barat;
d. Kawasan pemandian di Kelurahan Kahean
Indikasi program yang meliputi Jaringan Air Bersih, Jaringan
Persampahan, Jaringan Pengelolaan Limbah dan Sanitasi atau yang disebut Sistem Jaringan Perkotaan.
Program di Kota Pematang
Siantar: 1. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan UP air minum
Tirta Uli Pematang Siantar 2. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan sistem jaringan
drainase berupa saluran drainase primer dan sekunder
3. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan berupa pembangunan IPAL & IPLT di Kota Pematang Siantar
4. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan instalasi pengolahan limbah B3
5. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan TPA di : a. TPA (Lama) Tanjung
Pinggir b. Rencana TPA Tanjung
Tonga
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 94
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
daerah terlayani air minum.
(tidak disebutkan
Kecamatannya)
Pasal 63 Program pengembangan
sistem jaringan persampahan meliputi:
a. penyusunan studi kelayakan
perluasan TPA; b. penyusunan studi
kelayakan dan perencanaan
penyediaan TPA Regional;
c. pengembangan sistem
pengelolaan sampah; dan
d. pengembangan pengelolaan
sampah dengan konsep minimisasi, penggunaan
kembali, daur ulang, dan pemanfaatan kembali dengan
menekankan pada program pengomposan, daur ulang, dan
waste to energy. Pasal 64 (1) Program Pengembangan
Sistem jaringan Air Limbah dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) meliputi :
a. pengembangan fasilitas pengelolaan limbah B3 di
Kawasan Industri;
b. pembangunan IPAL industri
terpusat; c. pengembangan
penyaluran limbah domestik
dengan sistem setempat (on site system);
d. peningkatan pelayanan
melalui penambahan sarana MCK dan sarana peyedotan
tinja; e. pengetatan
pembangunan IPAL individual;
f. penerapan secara ketat effluent standard air limbah
sesuai peraturan dan baku mutu;
dan Pompa Kompleks SMP Negeri I.
(3) Reservoir penampung air minum sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b dengan kapasitas tampung
sebesar lebih kurang 10.500 meter kubik, meliputi :
a. Reservoir di Kelurahan
Simarimbun dengan kapasitas tampung 1.500 meter kubik, meliputi :
pembangunan reservoir Kelurahan Bukit Sofa
pembangunan reservoir Kelurahan Pondok Sayur
pembangunan reservoir Kelurahan Tanjung Tonga;
pembangunan reservoir Kelurahan Naga Huta; dan
pembangunan reservoir Kelurahan Merdeka
Pasal 17 (2) Sistem air limbah domestik sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) huruf a meliputi :
a. Sistem setempat komunal di
perumahan kepadatan tinggi
b. Sistem perpipaan terpusat di kawasan
pusat kota dimana pembuangan air limbahnya dilakukan secara
kolektif melalui jaringan pengumpul dan diolah, serta dibuang secara
terpusat c. Sistem setempat
individual melalui pengolahan dan pembuangan air
limbah setempat dan dikembangkan pada kawasan-kawasan yang
belum memiliki sistem terpusat
d. Pengembangan Instalasi
Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) di Kelurahan Siantar Martoba
Pasal 18
Kecamatan Siantar Utara;
e. Kawasan wisata seluas 5 (lima)
hektar di Kelurahan Simarimbun Kecamatan
Siantar Marimbun; dan
f. Pusat jajanan di Kelurahan
Proklamasi Kecamatan Siantar Barat.
7. (B8.2) Pariwisata
alam meliputi Kawasan Pemandian Sibatu-batu Kelurahan Bah Sorma
dan kawasan wisata Rindam di Kelurahan Setia Negara.
8. (B9.1) Kawasan
peruntukan permukiman kepadatan tinggi di Kelurahan Suka
Makmur, Kristen, Toba, Pardamean, Kebun Sayur, Baru, Martoba, Banjar,
Proklamasi, Dwi Kora, Simarito, Timbang Galung, Sipinggol-pingol, Bantan, Bah
Sorma, Gurilla, Asuhan
9. (B9.2) Kawasan peruntukan
permukiman kepadatan sedang, di di Kelurahan Tong Marimbun, Pematang
Marihat, Nagahuta, BP Nauli, Tomuan, Pardomuan, Siopat Suhu, Merdeka,
Teladan, Sukadame, Bukit Sofa, Bah Kapul, Setia Negara, Sigulang-gulang,
Kahean, Nagapitu, Nagapita, Pondok Sayur, Tanjung Pinggir
10. (B9.3) Kawasan peruntukan permukiman kepadatan rendah, di Kelurahan
Nagahuta,Marihat Jaya, Pematang Marihat, Sukaraja, Mekar Nauli, Tanjung
Pinggir dan Tambun Nabolon, Kelurahan Simarimbun, Kelurahan Tong
Marimbun, Kelurahan Nagahuta, Kelurahan Setia Negara, Kelurahan Pematang
Marihat, Kelurahan Marihat Jaya,
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 95
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
g. penerapan secara ketat effluent standard air buangan
domestik sesuai peraturan dan baku mutu; dan
h. pemisahan
saluran limbah dengan drainase.
(2) Program pengembangan sistem pengolahan limbah
domestik meliputi: a. pembangunan
jamban umum dan MCK d
aerah pedesaan dan daerah padat penduduk ;
b. studi dan
pengembangan sistem pengelolaan limbah domestik
secara off site; c. peningkatan
kesadaran masyarakat
untuk membangun MCK; dan
d. memperketat
izin pembangunan kawasan permukiman baru
yang wajib memiliki sistem penyaluran air limbah domestik.
(2) Tempat Penampungan Sementara (TPS) sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a
ditetapkan pada setiap unit lingkungan perumahan dan pusat-pusat kegiatan yang tersebar di seluruh
kelurahan. (3) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) huruf b, meliputi:
a. Kerjasama pengelolaan TPA
Regional bersama Kabupaten Simalungun yang berada di
Kabupaten Simalungun seluas lebih kurang 30 hektar;
b. Pengembangan TPA di Kelurahan Gurilla Kecamatan
Siantar Sitalasari seluas lebih kurang 3,3 hektar;
c. Peningkatan TPA di
Lahan eks PTPN III di Kelurahan Tanjung Pinggir Kecamatan
Siantar Martoba seluas lebih kurang 5 hektar.
Kelurahan Naga Huta Timur, Kelurahan Suka Makmur dan Kelurahan Gurila
11. (B11.1) Kawasan Peruntukan Stasiun Kereta Api, Kelurahan Tanjung Tonga
12. (B11.2) Kawasan Peruntukan Transportasi Terminal Tipe A (regional)
Kecamatan Siantar Utara.
13. (B11.3) Kawasan Peruntukan
Pendidikan, dan sosial-budaya di Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan
Siantar Timur, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat,
Kecamatan Siantar Marimbun
14. (B11.4) Kawasan Peruntukan
Perdagangan dan Jasa, Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar
Timur, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan
Siantar Marimbun, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kecamatan Siantar Martoba
Kab Simalungun: 1. (B7.1) Kawasan
peruntukan industri pengolahan yang
berteknologi tinggi, berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan limbah
terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei di Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar
dan Sebagian Wilayah Kecamatan Bosar Maligas.
2. (B7.2) Kawasan peruntukan industri
pengolahan berskala kecil di Kecamatan Pematang Bandar dan Kecamatan
Bandar Haluan. 3. (B8.1)
Pengembangan dan Rehabilitasi fungsi
kawasan pariwisata berbasis ekowisata danau didukung sarana dan prasarana
di Kecamatan Dolok Pardamean,
Program di Kabupaten Simalungun: 1. Pengembangan dan
peningkatan UP air minum
Tirta Lihou 2. Pengembangan dan
peningkatan sistem jaringan drainase berupa saluran
drainase primer dan sekunder
3. Pengembangan dan peningkatan berupa
pembangunan IPAL di Kota Perdagangan
4. Pengembangan dan peningkatan instalasi pengolahan limbah B3
5. Pengembangan dan peningkatan TPA Regional
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 96
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
4. (B8.2) Pengembangan penyelenggaraan Kawasan Wisata
MICE yang didukung dengan sarana dan prasarana pariwisata Kecamatan Dolok
Pardamean, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan Girsang
Sipangan Bolon. 5. (B9.2) Permukiman
baru (kepadatan sedang) disisi utara
KEK Sei Mangkei 6. (B9.3) Permukiman
perkotaan (kepadatan rendah)
dan perdesaan dengan dukungan prasarana dan sarana
7. (B10) Kawasan
peternakan di Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan Gunung Malela,
Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kecamatan Ujung Padang.
8. (B11.1) Kawasan perdagangan dan jasa
9. (B11.2) Kawasan
Terminal B Perdagangan skala lokal dan regional
10. (B11.3) Kawasan
Stasiun Perlanaan; Stasiun Bandar Tinggi; Stasiun Serbelawan dan
Stasiun Sei Mangkei 11. (B11.3) Kawasan
Bandar Udara Simalungun
Kab Batu Bara: 1. (B7) Kawasan
Industri Pengolahan
Kuala Tanjung (Rencana KEK) di Kecamatan Sei Suka
2. (B8) Kawasan fungsi pariwisata di
Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Talawi,
Kecamatan Air Putih, Kecamatan Tanjung Tiram.
3. (B9.3) Kawasan
permukiman perkotaan dan perdesan (kepadatan rendah)
4. (B10) Kawasan peternakan
Program di Kabupaten Batu Bara: 1. Pengembangan dan
peningkatan UP air minum Tirta Silau (Eks Pemkab Asahan)
2. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer
3. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan berupa pembangunan IPAL
4. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan instalasi pengolahan limbah B3
5. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan TPA Desa
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 97
No
Arahan Spasial Pengembangan
Kawasan Sei Mangkei
Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)
Tujuan/Kebijakan/Strategi
Sasaran Wilayah/Kawasan
RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan
Didorong/Dikendalikan Indikasi Program
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
5. (B11.1) Kawasan perdagangan dan jasa
6. (B11.2) Kawasan
Transportasi meliputi terminal B Indrapura
7. (B11.3) Kawasan Terminal
Barang/Agro Sei Mangkei
8. (B11.4) Kawasan Stasiun KA Mangkai
Lama, Kuala Tanjung; Stasiun Siajam; Staisun Bandar Tinggi dan
Stasiun Tanjung Kasau
9. (B11.5) Kawasan Pelabuhan Laut
meliputi Pelabuhan utama Kuala Tanjung; Pelabuhan Tanjung Tiram;
Pelabuhan Pangkalan Dodek dan Pelabuhan Perupuk Serta Desa Lalang.
Sebagian Wilayah Kab Asahan: 1. (B9.3) Kawasan
peruntukan permukiman perkotaan dan perdesaan
(kepadatan rendah) yang didukung dengan sarana dan prasarana
2. (B9.3) Kawasan peruntukan permukiman perkotaan baru
(kepadatan rendah) yang didukung dengan sarana dan prasarana
3. (B11.1) Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa
4. (B11.2) Kawasan peruntukan fungsi pendidikan, sosial-budaya
5. (B11.3) Kawasan fungsi peruntukan transportasi Terminal Tipe A Kisaran
6. (B11.4) Kawasan
fungsi peruntukan Pertahanan dan Keamanan TNI AL dan Pelabuhan TNI
AL (MAKOLANAL seluas 100 Ha)
Bogak, TPA Dasar Pasar Lapan dan TPA Desa Tanah Itam
Program di Kabupaten Asahan : 1. Pengembangan dan
peningkatan UP air minum Tirta Asahan
2. Pengembangan, peningkatan dan
pemantapan system jaringan drainase berupa saluran drainase primer
3. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan berupa pembangunan IPAL & IPLT
4. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan instalasi pengolahan limbah B3
5. Pengembangan,
peningkatan dan pemantapan TPA Regional di Kecamatan Silau Laut
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk
Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 98
Dampak negatif yang terungkap dari aktivitas perkebunan kelapa sawit
diantaranya (Disarikan dari berbagai sumber, melalui google.com):
1. Persoalan tata ruang, dimana monokultur, homogenitas dan overloads
konversi. Hilangnya keaneka ragaman hayati ini akan memicu kerentanan
kondisi alam berupa menurunnya kualitas lahan disertai erosi, hama dan
penyakit.
2. Pembukaan lahan sering kali dilakukan dengan cara tebang habis dan land
clearing dengan cara pembakaran demi efesiensi biaya dan waktu.
3. Kerakusan unsur hara dan air tanaman monokultur seperti sawit, dimana
dalam satu hari satu batang pohon sawit bisa menyerap 12 liter (hasil
peneliti lingkungan dari Universitas Riau) T. Ariful Amri MSc Pekanbaru/
Riau Online). Di samping itu pertumbuhan kelapa sawit mesti dirangsang
oleh berbagai macam zat fertilizer sejenis pestisida dan bahan kimia lainnya.
4. Munculnya hama migran baru yang sangat ganas karena jenis hama baru ini
akan mencari habitat baru akibat kompetisi yang keras dengan fauna
lainnya. Ini disebabkan karena keterbatasan lahan dan jenis tanaman akibat
monokulturasi.
5. Pencemaran yang diakibatkan oleh asap hasil dari pembukaan lahan dengan
cara pembakaran dan pembuangan limbah, merupakan cara-cara
perkebunan yang meracuni makhluk hidup dalam jangka waktu yang lama.
Hal ini semakin merajalela karena sangat terbatasnya lembaga (ornop)
kemanusiaan yang melakukan kegiatan tanggap darurat kebakaran hutan
dan penanganan Limbah.
6. Terjadinya konflik horiziontal dan vertikal akibat masuknya perkebunan
kelapa sawit. sebut saja konflik antar warga yang menolak dan menerima
masuknya perkebunan sawit dan bentrokan yang terjadi antara masyarakat
dengan aparat pemerintah akibat sistem perijinan perkebunan sawit.
7. Selanjutnya, praktek konversi hutan alam untuk pembangunan perkebunan
kelapa sawit seringkali menjadi penyebab utama bencana alam seperti banjir
dan tanah longsor
8. Dampak negatif terhadap lingkungan menjadi bertambah serius karena
dalam prakteknya pembangunan perkebunan kelapa sawit tidak hanya
terjadi pada kawasan hutan konversi, melainkan juga dibangun pada
kawasan hutan produksi, hutan lindung, dan bahkan di kawasan konservasi
yang memiliki ekosistem yang unik dan mempunyai nilai keanekaragaman
hayati yang tinggi (Manurung, 2000; Potter and Lee, 1998).