98
Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 1 Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei No Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun) Tujuan/Kebijakan /Strategi Sasaran Wilayah/Kawasan RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan Didorong/Dikendalikan Indikasi Program (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1. Tujuan 1 : Mewujudkan pusat pengembangan ekonomi kelapa sawit dan karet yang berdaya saing internasional dan optimal dengan tetap menjaga pelestarian lingkungan 1.1. Kebijakan 1: 1.Peningkatan nilai tambah komoditas kelapa sawit dan karet 1.1.1 Strategi 1: Meningkatkan intensifikasi perkebunan kelapa sawit dan karet; Zona Budidaya Perkebunan (B4) 1. Kab. Simalungun, meliputi kecamatan: Bandar, Bandar Huluan, Bandar Masilam, Bosar Maligas, Dolok Batunanggar, Dolok Panribuan, Dolok Pardamean, Girsang Sipangan Bolon, Gunung Malela, Gunung Maligas, Hatonduhan, Hutabayu Raja, Jawa Maraja Bah Jambi, Jorlang Hataran, Pane, Panombeian Pane, Pematang Bandar, Pematang Sidamanik, Raya, Siantar, Sidamanik, Tanah Jawa, Ujung Padang. 2. Kabupaten Batubara meliputi kecamatan: Air Putih, Limapuluh, Medang Deras, Sei Balai, Sei Suka, Talawi, Tanjung Tiram. 3. Kabupaten Asahan meliputi kecamatan: Buntu Pane, Kisaran Barat, Meranti, Pulo Bandring, Rawang Panca Arga, Silau Laut Lampiran IX mengenai kawasan andalan, dengan sektor unggulan perkebunan meliputi Pematang Siantar Dsk, Rantau Prapat – Kisaran, Hal 27. PKW Tebing Tinggi, PKW Sidikalang, PKW Pematang Siantar, PKW Rantau Prapat, PKW Kisaran, PKW Gunung Sitoli, PKW Padang Sidempuan, PKW Sibolga, Hal 46 Ranperda. Rencana pengembangan kawasan budidaya perkebunan besar tersebar meliputi Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Batu Bara, Asahan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, dan Pulau Nias. Pasal 40 Kawasan peruntukan perkebunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 huruf c berdasarkan kesesuaian lahannya diarahkan untuk tanaman perkebunan sawit, karet, kakao dan tanaman perkebunan lainnya, dialokasikan pada setiap kecamatan dengan luas 25.957 hektar ( 28,68 % dari luas wilayah kabupaten. Pasal 33 (2) Kawasan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seluas kurang lebih179.817 (seratus tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus tujuh belas) Ha yang tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Kisaran Barat dan Kisaran Timur. Pasal 38 (5)Peruntukan kawasan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dengan luas kurang lebih 195.390 (seratus sembilan puluh lima tiga ratus sembilan puluh) hektar meliputi: a. Kecamatan Raya Kahean; b. Kecamatan Bandar Masilam; c. Kecamatan Bandar; d. Kecamatan Bandar Huluan; e. Kecamatan Pamatang Bandar; f. Kecamatan Dolog Batu Nanggar; g. Kecamatan Tapian Dolog, Siantar; h. Kecamatan Tanah Jawa; i. Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi; j. Kecamatan Huta Bayu Raja; k. Kecamatan Bosar Maligas; l. Kecamatan Ujung Padang; m. Kecamatan Hatonduhan; n. Kecamatan Panribuan; o. Kecamatan Jorlang Hataran; p. Kecamatan Sidamanik; q. Kecamatan Pamatang Sidamanik; r. Kecamatan Raya; s. Kecamatan Silou Kahean; t. Kecamatan Purba; u. Kecamatan Girsang Sipangan Bolon; v. Kecamatan Dolog Pardamean; w. Kecamatan Dolog Silou; x. Kecamatan Pamatang Silimahuta; dan y. Kecamatan Silimakuta. Cat : Didalam RTRW tidak menyebutkan Komoditas yang spesifik (Sawit dan Karet) Pasal 33 (4)Kawasan pertanian perkebunan seluas 415 Hektar sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi : 1. Kelurahan Setia Negara 2. Kelurahan Bah Kapul 3. Kelurahan Gurila 4. Kelurahan Tambun Nabolon 5. Kelurahan Tanjung Tonga 6. Kelurahan Sumber Jaya Cat : Didalam RTRW tidak menyebutkan Komoditas yang spesifik (Sawit dan Karet) Kawasan didorong: Zona B4 Peruntukan Perkebunan Karet dan Sawit. 1. Sebagian Wilayah Kab. Simalungun, meliputi kecamatan: Bandar, Bandar Huluan, Bandar Masilam, Bosar Maligas, Dolok Batunanggar, Dolok Panribuan, Dolok Pardamean, Girsang Sipangan Bolon, Gunung Malela, Gunung Maligas, Hatonduhan, Hutabayu Raja, Jawa Maraja Bah Jambi, Jorlang Hataran, Pane, Panombeian Pane, Pematang Bandar, Pematang Sidamanik, Raya, Siantar, Sidamanik, Tanah Jawa, Ujung Padang. 2. Kabupaten Batubara meliputi kecamatan: Air Putih, Limapuluh, Medang Deras, Sei Balai, Sei Suka, Talawi, Tanjung Tiram. 3. Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan meliputi kecamatan: Buntu Pane, Kisaran Barat, Meranti, Pulo Bandring, Rawang Panca Arga, Silau Laut Definisi: Intensifikasi pertanian adalah suatu usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan yang sudah ada. agar hasil pertanian lebih banyak lagi semacam penambahaan pupuk, pemilihan bibit unggul, salauran air, irigasi, pemberantasan hama dengan baik dll. Indikasi Program terkait dukungan strategis Intensifikasi Pertanian: Sebagian Wilayah Kab. Simalungun, 1. Pengembangan dan peningkatan sungai Bah Bolon, Sungai Kiri, Sungai Sipare-pare 2. Pengembangan dan peningkatan waduk Bah Bolon, Kecamatan Jawa Mahraja Bah Jambi Kabupaten Batubara 1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan sungai Bolon, Silau Bonto, Kiri, Perupuk, Sipare-Pare Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan 1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan sungai Asahan, Sungai Bah Bolon, Sungai Tanjung 2. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan irigasi dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan produksi tanaman pangan khususnya padi, meliputi; 3. Daerah Irigasi Silo Buntu 4. Seluruh Daerah Irigasi (DI) yang menjadi kewenangan provinsi 5. Seluruh Daerah Irigasi (DI) yang menjadi kewenangan kabupaten 6. Pengembangan dan peningkatan prasarana sumber daya air meliputi; 7. Sistem pengendalian banjir sungai asahan 1.1. 2 Strategi 2 : Mengembangkan industri hilir kelapa sawit dan karet; Zona B7.1 kawasan peruntukan industry pengolahan yang berteknologi tinggi, berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan limbah terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei, di Lampiran IX mengenai kawasan andalan, dengan sektor unggulan Industri meliputi Pematang Siantar Dsk, Rantau Prapat – Kisaran, Hal 27. PKW Tebing Tinggi, PKW Sidikalang, PKW Pematang Siantar, PKW Rantau Prapat, PKW Kisaran, PKW Gunung Sitoli, PKW Hal 48-49 Kegiatan industri menengah dan industri besar dilakukan di wilayah yang memiliki potensi dan sesuai lahan meliputi kawasan Mebidangro, Kawasan Pasal 49 Kawasan peruntukan industri pengolahan sebagaimana dimaksud pasal 48, dialokasikan di Kawasan Kuala Tanjung di wilayah Kecamatan Sei Suka, seluas 1.163 hektar ( 1,29 % luas wilayah Pasal 36 (4) Pengembangan industri kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan industri pengolah hasil perkebunan skala kecil yang tersebar di 25 kecamatan. Pasal 41 Kawasan peruntukkan industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf f dengan luas kurang lebih 3.613 (tiga ribu enam ratus tiga belas) hektar meliputi: Pasal 30 (2) Kegiatan industri besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a seluas 211,2 hektar, meliputi: a. Kelurahan Tanjung Tonga; b. Kelurahan Tanjung Kawasan didorong: Zona B7 Peruntukan industry, yakni Kawasan Industri Sei Mangkei, meliputi wilayah Sebagian Kecamatan Bosar Maligas dan sebagian Kecamatan Bandar Indikasi Program terkait dukungan INDUSTRI HILIR, yakni KI KEK Sei Mangkei di Kabupaten Simalungun : 1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan bebas hambatan, meliputi:

Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei. Rencana Terpadu Investasi Infrastruktur Jangka Menengah

Citation preview

Page 1: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 1

Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei

Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan

/Strategi

Sasaran

Wilayah/Kawasan RTRW Nasional

RTR Pulau

Sumatera RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar

Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

1. Tujuan 1 : Mewujudkan pusat pengembangan ekonomi kelapa sawit dan karet yang berdaya saing internasional dan optimal dengan tetap menjaga pelestarian lingkungan

1.1. Kebijakan 1: 1.Peningkatan nilai tambah komoditas kelapa sawit dan karet

1.1.1 Strategi 1: Meningkatkan intensifikasi perkebunan kelapa sawit dan karet;

Zona Budidaya Perkebunan (B4)

1. Kab. Simalungun, meliputi

kecamatan: Bandar, Bandar Huluan, Bandar Masilam, Bosar

Maligas, Dolok Batunanggar, Dolok Panribuan, Dolok Pardamean,

Girsang Sipangan Bolon, Gunung Malela, Gunung Maligas,

Hatonduhan, Hutabayu Raja, Jawa Maraja Bah Jambi, Jorlang

Hataran, Pane, Panombeian Pane, Pematang Bandar, Pematang

Sidamanik, Raya, Siantar, Sidamanik, Tanah Jawa, Ujung Padang.

2. Kabupaten Batubara meliputi kecamatan: Air Putih, Limapuluh,

Medang Deras, Sei Balai, Sei Suka, Talawi, Tanjung Tiram.

3. Kabupaten Asahan meliputi kecamatan: Buntu Pane, Kisaran

Barat, Meranti, Pulo Bandring, Rawang Panca Arga, Silau Laut

Lampiran IX mengenai kawasan andalan, dengan sektor unggulan perkebunan

meliputi Pematang Siantar Dsk, Rantau Prapat – Kisaran,

Hal 27. PKW Tebing Tinggi, PKW Sidikalang, PKW Pematang

Siantar, PKW Rantau Prapat, PKW Kisaran, PKW Gunung Sitoli, PKW

Padang Sidempuan, PKW Sibolga,

Hal 46 Ranperda. Rencana pengembangan kawasan budidaya perkebunan besar

tersebar meliputi Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun,

Batu Bara, Asahan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan,

Mandailing Natal, dan Pulau Nias.

Pasal 40 Kawasan peruntukan perkebunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34

huruf c berdasarkan kesesuaian lahannya diarahkan untuk tanaman perkebunan sawit, karet,

kakao dan tanaman perkebunan lainnya, dialokasikan pada setiap kecamatan dengan luas

25.957 hektar ( 28,68 % dari luas wilayah kabupaten.

Pasal 33 (2) Kawasan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seluas

kurang lebih179.817 (seratus tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus tujuh belas) Ha yang

tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Kisaran Barat dan Kisaran Timur.

Pasal 38 (5)Peruntukan kawasan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

b dengan luas kurang lebih 195.390 (seratus sembilan puluh lima tiga ratus sembilan puluh) hektar

meliputi: a. Kecamatan Raya

Kahean; b. Kecamatan Bandar

Masilam; c. Kecamatan Bandar; d. Kecamatan Bandar

Huluan;

e. Kecamatan Pamatang Bandar;

f. Kecamatan Dolog Batu Nanggar;

g. Kecamatan Tapian Dolog, Siantar;

h. Kecamatan Tanah Jawa;

i. Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi;

j. Kecamatan Huta Bayu Raja;

k. Kecamatan Bosar Maligas;

l. Kecamatan Ujung Padang;

m. Kecamatan Hatonduhan;

n. Kecamatan Panribuan;

o. Kecamatan Jorlang Hataran;

p. Kecamatan Sidamanik;

q. Kecamatan Pamatang Sidamanik;

r. Kecamatan Raya;

s. Kecamatan Silou Kahean;

t. Kecamatan Purba; u. Kecamatan Girsang

Sipangan Bolon;

v. Kecamatan Dolog Pardamean;

w. Kecamatan Dolog Silou;

x. Kecamatan Pamatang Silimahuta; dan

y. Kecamatan Silimakuta.

Cat : Didalam RTRW tidak menyebutkan Komoditas yang spesifik (Sawit dan

Karet)

Pasal 33 (4)Kawasan pertanian perkebunan seluas 415 Hektar sebagaimana yang

dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi :

1. Kelurahan Setia Negara

2. Kelurahan Bah Kapul

3. Kelurahan Gurila 4. Kelurahan Tambun

Nabolon 5. Kelurahan Tanjung

Tonga 6. Kelurahan Sumber

Jaya

Cat : Didalam RTRW tidak menyebutkan Komoditas

yang spesifik (Sawit dan Karet)

Kawasan didorong: Zona B4 Peruntukan Perkebunan Karet dan Sawit.

1. Sebagian Wilayah Kab. Simalungun, meliputi kecamatan: Bandar, Bandar Huluan,

Bandar Masilam, Bosar Maligas, Dolok Batunanggar, Dolok Panribuan, Dolok

Pardamean, Girsang Sipangan Bolon, Gunung Malela, Gunung Maligas, Hatonduhan, Hutabayu

Raja, Jawa Maraja Bah Jambi, Jorlang Hataran, Pane, Panombeian Pane, Pematang Bandar,

Pematang Sidamanik, Raya, Siantar, Sidamanik, Tanah Jawa, Ujung Padang.

2. Kabupaten Batubara

meliputi kecamatan: Air Putih, Limapuluh,

Medang Deras, Sei Balai, Sei Suka, Talawi, Tanjung Tiram.

3. Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan meliputi kecamatan: Buntu Pane, Kisaran

Barat, Meranti, Pulo Bandring, Rawang Panca Arga, Silau Laut

Definisi: Intensifikasi pertanian adalah suatu usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara mengoptimalkan lahan yang sudah ada. agar hasil pertanian lebih banyak lagi semacam penambahaan pupuk, pemilihan bibit unggul, salauran air, irigasi, pemberantasan hama dengan baik dll.

Indikasi Program terkait dukungan strategis Intensifikasi Pertanian:

Sebagian Wilayah Kab. Simalungun, 1. Pengembangan dan

peningkatan sungai Bah

Bolon, Sungai Kiri, Sungai Sipare-pare

2. Pengembangan dan peningkatan waduk Bah

Bolon, Kecamatan Jawa Mahraja Bah Jambi

Kabupaten Batubara 1. Pengembangan,

peningkatan dan

pemantapan sungai Bolon, Silau Bonto, Kiri, Perupuk, Sipare-Pare

Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan 1. Pengembangan,

peningkatan dan

pemantapan sungai Asahan, Sungai Bah Bolon, Sungai Tanjung

2. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan irigasi dalam upaya mempertahankan dan

meningkatkan produksi tanaman pangan khususnya padi, meliputi;

3. Daerah Irigasi Silo Buntu 4. Seluruh Daerah Irigasi (DI)

yang menjadi kewenangan provinsi

5. Seluruh Daerah Irigasi (DI) yang menjadi kewenangan

kabupaten 6. Pengembangan dan

peningkatan prasarana sumber daya air meliputi;

7. Sistem pengendalian banjir sungai asahan

1.1.

2

Strategi 2 : Mengembangkan industri hilir kelapa sawit dan karet;

Zona B7.1 kawasan

peruntukan industry pengolahan yang berteknologi tinggi, berdaya saing, padat

modal, dan pengelolaan limbah terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei, di

Lampiran IX mengenai

kawasan andalan, dengan sektor unggulan Industri meliputi Pematang

Siantar Dsk, Rantau Prapat – Kisaran,

Hal 27.

PKW Tebing Tinggi, PKW Sidikalang, PKW Pematang Siantar, PKW

Rantau Prapat, PKW Kisaran, PKW Gunung Sitoli, PKW

Hal 48-49

Kegiatan industri menengah dan industri besar dilakukan di wilayah yang memiliki

potensi dan sesuai lahan meliputi kawasan Mebidangro, Kawasan

Pasal 49

Kawasan peruntukan industri pengolahan sebagaimana dimaksud pasal 48, dialokasikan di Kawasan Kuala

Tanjung di wilayah Kecamatan Sei Suka, seluas 1.163 hektar ( 1,29 % luas wilayah

Pasal 36

(4) Pengembangan industri kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan industri pengolah

hasil perkebunan skala kecil yang tersebar di 25 kecamatan.

Pasal 41

Kawasan peruntukkan industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf f dengan luas kurang

lebih 3.613 (tiga ribu enam ratus tiga belas) hektar meliputi:

Pasal 30

(2) Kegiatan industri besar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a seluas 211,2 hektar, meliputi:

a. Kelurahan Tanjung Tonga;

b. Kelurahan Tanjung

Kawasan didorong:

Zona B7 Peruntukan industry, yakni Kawasan Industri Sei Mangkei, meliputi wilayah Sebagian

Kecamatan Bosar Maligas dan sebagian Kecamatan Bandar

Indikasi Program terkait dukungan

INDUSTRI HILIR, yakni KI KEK Sei Mangkei di Kabupaten Simalungun : 1. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan bebas hambatan, meliputi:

Page 2: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 2

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar dan Sebagian Wilayah Kecamatan Bosar

Maligas

Padang Sidempuan, PKW Sibolga,

Industri Padang Hilir di Kota Tebing Tinggi; Kawasan Industri Panai Hulu di Kabupaten

Labuhan Batu; Kawasan Industri Bagan Asahan di Kota Tanjung Balai; Kawasan Industri

Lamhotma, Kawasan Industri Tanjung Morawa, Kawasan Industri Medan II, Kawasan Industri

Percut Sei Tuan; Kawasan Industri Medan I, II, Medan Star di Kota Medan; KIM II Paluh

Merbau, Kawasan Industri Tanjung Morawa di Kabupaten Deli Serdang; Pusat Distribusi Regional

Siantar Marihat Pematang Siantar, KI Pematang Siantar di Kota Pematang Siantar; Kawasan Industri

Pangkalan Susu di Kabupaten Langkat; Kawasan Industri Sei Semangke di

Kabupaten Simalungun; Kawasan Industri Martoba di Kota Pematang Siantar;

Kawasan Industri Berbasis Kompetensi, Inti Industri Daerah Sei Tualang Raso Kota

Tanjung Balai; Kawasan Peruntukan Industri di Kabupaten Sidikalang, Dairi; KI Sei Semangke

di Kabupaten Simalungun. KI Pangkalan Susu di Kabupaten Langkat

kabupaten). Cat : Bukan Industri Hilir Sawit dan Karet

Cat : Bukan Industri Hilir Sawit dan Karet

1. Kecamatan Purba; 2. Kecamatan Tapian

Dolog; 3. Kecamatan Siantar;

4. Kecamatan Dolog Batu Nanggar;

5. Kecamatan Bosar Maligas;

6. Kecamatan Bandar; 7. Kecamatan Bandar

Huluan; 8. Kecamatan Bandar

Masilam; 9. Kecamatan Dolog

Silou;

Pinggir; c. Kelurahan

Nagapitu; dan d. Kelurahan Siopat

Suhu (3)Kegiatan peruntukan industri sedang sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) huruf a seluas 102,86 hektar meliputi :

a. Kelurahan Tomuan;

b. Kelurahan Sumber Jaya;

c. Kelurahan Tambun Bolon; dan

d. Kelurahan Tanjung Pinggir.

(4)Kegiatan peruntukan

industri kecil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a meliputi pengembangan kawasan

industri kecil seluas 15 hektar di Kelurahan Setia Negara;

Cat : tidak dijelaskan jenis Komoditas Industri

a. Tebing tinggi, Pematang Siantar – Parapat – Tarutung - Sibolga

b. Tebing Tinggi (Kab Deli Serdang) – Perdagangan (Kab Simalungun) - Kisaran

(Kab Asahan) 2. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

arteri primer (poros/penghubung antar kota), meliputi Tebing tinggi- Pematang Siantar –

Parapat – Balige – Tarutung - Sibolga

3. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan strategis nasional, meliputi ;

a. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi

Jalan Strategis Nasional Ruas Lima Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan

(Kab Simalungun) – Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar)

b. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas

Perdagangan (Kab Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)

4. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor dua (2), meliputi

seluruh ruas dalam wilayah kabupaten simalungun.

a. Tebing Tinggi – Sei Langgei –

Perdagangan – ke arah Limapuluh Kabupaten Batu Bara;

b. Kota Pematang Siantar

– Pamatang Tanah Jawa – Buttu Bayu – ke arah Bandar Pasir Mandoge Kabupaten

Asahan. c. Lubuk Pakam – Saran

Padang – Saribu Dolog – Tiga Runggu – Parik Sabungan – Tanjung

Dolog; d. Kota Pematang Siantar

– Panei Tongah – Pamatang Raya – Tiga

Runggu; e. Saribu Dolog –

Silimakuta Barat – ke arah Merek Kabupaten

Karo; f. Pamatang Raya –

Sindar Raya – ke arah Kota Tebing Tinggi;

g. Pamatang Raya – Nagori Dolog – ke arah

Page 3: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 3

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Dolok Masihul; dan h. Kota Pematang Siantar

– Dolog Marlawan – Perdagangan.

5. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor tiga (3), meliputi

seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.

a. Perdagangan – Simpang Mayang –

Boluk – Hutabayu Raja;

b. Perdagangan – Simpang Mayang –

Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;

c. Simpang Haranggaol – Haranggaol; dan

d. Tebing Tinggi – Sipispis – Sindar Raya – Pamatang Raya – Bittang Mariah – Bah

Bolon – Sipintu Angin – Tigaras.

6. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan kolektor empat (4), meliputi seluruh ruas wilayah kabupaten simalungun.

a. Simpang Nagojor – Nagojor – Hutabayu Raja;

b. Simpang Simarimbun –

Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;

c. Pasar Baru – Ujung Padang – ke arah Sei

Bejangkar Kabupaten Batu Bara;

d. Pamatang Tanah Jawa – Hutabayu Raja;

e. Simpang Dolog Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Naga Jaya – Tugu

Sujono – Pamatang Bandar – ke Pajak Nagori; dan

f. Panombeian –

Parbagotan – Simpang Panei.

7. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:

a. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan massal

b. Terminal tipe B Perdagangan

c. Terminal Barang Perdagangan

d. Terminal Barang/Agro khusus komoditas kelapa sawit (TBS and CPO), kawasan Sei

Mangkei 8. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalur

perkeretapian perkotaan, meliputi:

Page 4: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 4

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

a. Tebing Tinggi - Bandar Tinggi - Perlanaan - Lima Puluh Kab. Batu Bara;

b. Perlanaan – Sei Mangkei – Pematang Siantar.

9. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun perkeretapian perkotaan, meliputi:

a. Stasiun Perlanaan Kecamatan Bandar;

b. Stasiun Bandar Tinggi Kecamatan Bandar

Masilam; c. Stasiun Serbelawan

Kecamatan Dolog Batu Nanggar;

d. Pembangunan stasiun Sei Mangkei di Kecamatan Bosar Maligas dan Purbasari

di Kecamatan Tapian Dolog.

10. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan Bandar udara Simalungun (Perintis) dengan skala pelayanan sekunder dan tersier, di

Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi/Nagojor

11. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan pembangkit energi listrik, meliputi:

a. Pembangunan pembangkit listrik

PLTBM 7.5 MW dan PLTBG 2,2 MW

b. Pembangunan pembangkit listrik

biomassa (PLTB) 20 MW

c. Pembangunan PLTA Silau II (2 x 3.75 MW)

d. Pembangunan PLTM Karai 1 (7,5 MW)

e. Pembangunan PLTM Karai 7 (5,65 MW)

f. Pembangunan PLTM Karai 12 (5 MW)

g. Pembangunan PLTM Karai 13 (8 MW)

12. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan energy, meliputi:

a. Jaringan transmisi

SUTET, SUTT b. Jaringan distribusi

meliputi seluruh wilayah Kabupaten

Simalungun 13. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Gardu Induk

(GI), meliputi : a. Rencana Gardu Induk

(GI) Perdagangan (2 x 60 MVA)

b. Pengembangan, peningkatan dan

Page 5: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 5

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani

Kabupaten Simalungun 14. Pengembangan dan

peningkatan jaringan teresterial dan satelit

15. Pengembangan dan peningkatan STO Perdagangan, Sei Mangkei

16. Pengembangan dan

peningkatan sungai Bah Bolon, Sungai Kiri, Sungai Sipare-pare

17. Pengembangan dan

peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Kiri, DAS Sipare-Pare, DAS Bolon)

18. Pengembangan dan

peningkatan waduk Bah Bolon, Kecamatan Jawa Mahraja Bah Jambi

19. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air baku untuk melayani

Kabupaten Simalungun yang dipasok dari sumur dalam dan mata air (DAS Sipare-Pare DAS Bolon dan DAS

Kiri) 20. Pengembangan dan

peningkatan UP air minum Tirta Lihou

21. Pengembangan dan peningkatan sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer dan

sekunder 22. Pengembangan dan

peningkatan berupa pembangunan IPAL di Kota

Perdagangan 23. Pengembangan dan

peningkatan instalasi pengolahan limbah B3

24. Pengembangan dan peningkatan TPA Regional

1.1. 3

Strategi 3 : Mengembangkan dan meningkatkan keterpaduan prasarana dan sarana industri hilir kelapa sawit dan karet;

Zona B7.1 kawasan peruntukan industry

pengolahan yang berteknologi tinggi, berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan limbah terpadu yakni KI

KEK Sei Mangkei, di Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar dan Sebagian Wilayah

Kecamatan Bosar Maligas

Lampiran IX mengenai kawasan andalan,

dengan sektor unggulan Industri meliputi Pematang Siantar Dsk, Rantau Prapat – Kisaran,

Hal 27. PKW Tebing Tinggi,

PKW Sidikalang, PKW Pematang Siantar, PKW Rantau Prapat, PKW Kisaran, PKW

Gunung Sitoli, PKW Padang Sidempuan, PKW Sibolga,

Sama dengan strategi 2 kebijakan 1

di Kawasan Kuala Tanjung di wilayah Kecamatan Sei Suka

Seluas kurang lebih179.817 (seratus tujuh puluh

sembilan ribu delapan ratus tujuh belas) Ha yang tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan K isaran Barat

dan Kisaran Timur.

Kawasan peruntukkan industri sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 35 huruf f dengan luas kurang lebih 3.613 (tiga ribu enam ratus tiga belas) hektar meliputi:

a. Kecamatan Purba; b. Kecamatan Tapian

Dolog; c. Kecamatan Siantar;

d. Kecamatan Dolog Batu Nanggar;

e. Kecamatan Bosar Maligas;

f. Kecamatan Bandar; g. Kecamatan Bandar

Huluan; h. Kecamatan Bandar

Masilam; i. Kecamatan Dolog

Silou;

Pasal 30 (2) Kegiatan industri besar

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a seluas 211,2 hektar, meliputi: a. Kelurahan Tanjung

Tonga;

b. Kelurahan Tanjung Pinggir;

c. Kelurahan Nagapitu; dan

d. Kelurahan Siopat Suhu

(3)Kegiatan peruntukan

industri sedang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a seluas 102,86 hektar meliputi :

a. Kelurahan Tomuan; b. Kelurahan Sumber

Jaya; c. Kelurahan Tambun

Kawasan didorong Zona B7.1 kawasan

peruntukan industri pengolahan yang berteknologi tinggi, berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan

limbah terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei, di Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar dan

Sebagian Wilayah Kecamatan Bosar Maligas

Indikasi program terkait dukungan kawasan industri hilir kelapa sawit

dan karet, berupa sarana dan prasarana; Sama dengan strategi 1.1.2

Page 6: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 6

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Bolon; dan d. Kelurahan Tanjung

Pinggir.

(4)Kegiatan peruntukan industri kecil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a meliputi

pengembangan kawasan industri kecil seluas 15 hektar di Kelurahan Setia Negara;

1.1. 4

Strategi 4 : Menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik untuk industri hilir kelapa sawit dan karet;

Zona B7.1 kawasan peruntukan industry

pengolahan yang berteknologi tinggi, berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan

limbah terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei, di Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar dan

Sebagian Wilayah Kecamatan Bosar Maligas

Lampiran IX mengenai kawasan andalan,

dengan sektor unggulan Industri meliputi Pematang Siantar Dsk, Rantau

Prapat – Kisaran,

Hal 27. PKW Tebing Tinggi,

PKW Sidikalang, PKW Pematang Siantar, PKW Rantau Prapat,

PKW Kisaran, PKW Gunung Sitoli, PKW Padang Sidempuan, PKW Sibolga,

Sama dengan strategi 2 kebijakan 1

di Kawasan Kuala Tanjung di wilayah Kecamatan Sei Suka

Pasal 36 Seluas kurang lebih179.817

(seratus tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus tujuh belas) Ha yang tersebar di seluruh

kecamatan kecuali Kecamatan K isaran Barat dan Kisaran Timur.

Kawasan peruntukkan industri sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 35 huruf f dengan luas kurang lebih 3.613 (tiga ribu enam ratus tiga belas) hektar

meliputi: a. Kecamatan Purba; b. Kecamatan Tapian

Dolog;

c. Kecamatan Siantar; d. Kecamatan Dolog

Batu Nanggar; e. Kecamatan Bosar

Maligas; f. Kecamatan Bandar; g. Kecamatan Bandar

Huluan;

h. Kecamatan Bandar Masilam;

i. Kecamatan Dolog Silou;

Pasal 30 (2) Kegiatan industri besar

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a seluas 211,2 hektar, meliputi:

a. Kelurahan Tanjung

Tonga; b. Kelurahan Tanjung

Pinggir; c. Kelurahan

Nagapitu; dan d. Kelurahan Siopat

Suhu

(3) Kegiatan peruntukan industri sedang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a seluas 102,86 hektar

meliputi : e. Kelurahan Tomuan; f. Kelurahan Sumber

Jaya;

g. Kelurahan Tambun Bolon; dan

h. Kelurahan Tanjung Pinggir.

(4) Kegiatan peruntukan industri kecil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

huruf a meliputi pengembangan kawasan industri kecil seluas 15 hektar di Kelurahan Setia

Negara;

Kawasan yang dikendalikan

Zona B7.1 kawasan peruntukan industri pengolahan yang berteknologi tinggi,

berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan limbah terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei, di

Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar dan Sebagian Wilayah Kecamatan Bosar Maligas

Indikasi program terkait dukungan iklim investasi yang kondusif.

Artinya suasana yang aman, tertib, patuh hukum dan damai. Tidak ada konflik dan tenteram. Non Infrastruktur, lebih kepada

REGULASI INVESTASI yang jelas dan konsisten (RTR, Fiskal, pertanahan dan insentif lainnya), dan sarana prasarana aparatur

KEPOLISIAN DAN TNI.

1.1.

5

Strategi 5 : Meningkatkan promosi peluang investasi yang menciptakan lapangan kerja.

Kota Pematang Siantar

: 1 Zona B7

Kawasan Peruntukan

Industri 2 Zona B8

Kawasan Pariwisata

3 Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan

Keamanan serta Transportasi

Kabupaten Simalungun

: 1 Zona B1

Kawasan Peruntukan

Hutan Produksi 2 Zona B2

Kawasan Peruntukan

Hutan Rakyat 3 Zona B3

Tidak diatur Tidak diatur Pasal 103

e. pemanfaatan ruang untuk kegiatan ekonomi perkotaan yang berdaya saing, pertahanan, pusat

promosi investasi dan pemasaran, serta pintu gerbang internasional dengan fasilitas

kepabeanan, imigrasi, karantina, dan keamanan; Pasal 9

(8) Menetapkan kawasan strategis nasional meliputi : Kawasan Perkotaan Medan – Binjai – Deli

Serdang – Karo (Mebidangro), Kawasan Danau Toba dan sekitarnya, Kawasan

Taman Nasional Ekosistem Leuser yang berbatasan dengan Provinsi Aceh serta

Kawasan Perbatasan Pulau Kecil Terluar Pulau

Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Kawasan didorong

Kota Pematang Siantar : 1 Zona B7 Kawasan

Peruntukan Industri

2 Zona B8 Kawasan Pariwisata

3 Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial,

Pertahanan dan Keamanan serta Transportasi

Indikasi program terkait dukungan

infrastruktur terhadap sasaran spasial penciptaan lapangan pekerjaan;

Kota Pematang Siantar: 1. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

arteri primer (poros/penghubung antar kota), meliputi:

a. Ruas Jalan Batas Kabupaten Deli

Serdang – Batas Kota Pematang Siantar (15,067 km)

b. Ruas Jalan Ke Medan

(4,526 km) c. Ruas Jalan

Sisingamangaraja (P Siantar) (8,225 km)

d. Ruas Jalan Kota Pematang Siantar – Parapat (38,079 km)

e. Ruas Jalan Ke Parapat

(P Siantar) (5,032 km) 2. Pengembangan,

Page 7: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 7

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kawasan Peruntukan Pertanian

4 Zona B4

Kawasan Peruntukan Perkebunan

5 Zona B5

Kawasan Peruntukan Perikanan

6 Zona B6

Kawasan Peruntukan Pertambangan

7 Zona B7

Kawasan Peruntukan Industri

8 Zona B8

Kawasan Peruntukan Pariwisata

9 Zona B10

Kawasan Peruntukan Peternakan

10 Zona B11

Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan

Keamanan serta Transportasi

Kabupaten Batubara :

1 Zona B1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

2 Zona B3 Kawasan Peruntukan Pertanian

3 Zona B4 Kawasan Peruntukan Perkebunan

4 Zona B5 Kawasan Peruntukan Perikanan

5 Zona B7 Kawasan Peruntukan Industri

6 Zona B8 Kawasan Peruntukan Pariwisata

7 Zona B10

Kawasan Peruntukan Peternakan

8 Zona B11

Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial dan Transportasi

Kabupaten Asahan : 1 Zona B1

Kawasan

Peruntukan Hutan Produksi

Berhala. Cat : Pada RANPERDA RTRW tidak di tetapkan

manfaat /fungsi/tujuan Peraturan Zonasi untuk Kawasan Andalan dimana Kawasan industri

Seimangke telah ditetapkan sebagai Kawasan Andalan Pematang Siantar DSK.

Pasal 9 (9)Menetapkan kawasan andalan nasional meliputi

: Kawasan Perkotaan Metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo (Mebidangro), Kawasan

Pematang Siantar dan Sekitarnya, Kawasan Rantau Prapat – Kisaran, Kawasan Tapanuli dan

Sekitarnya, Kawasan Nias dan Sekitarnya, Kawasan Andalan Laut Lhokseumawe - Medan

dan sekitarnya, Kawasan Andalan Laut Selat Malaka dan Sekitarnya, dan Kawasan Andalan

Laut Nias dan Sekitarnya.

peningkatan dan pemantapan jaringan Jalan Strategis Nasional, meliputi: Ruas Jalan Lingkar

Pematang Siantar (16,3 Km) 3. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

bebas hambatan ruas Kota Tebing Tinggi – Kota Pematangsiantar – Parapat – Sibolga;

4. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan Jalan KP1, meliputinRuas Jalan

Sangnaualuh - batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 1;

5. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 2 (KP2), meliputi seluruh ruas di

wilayah Kota Pematang Siantar.

a. Ruas Jalan Saribudolok Simpang Dua - batas

Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 2;

b. Ruas Jalan Melanton

Siregar – batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 2; dan

6. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 3 (KP3),

meliputi seluruh ruas di wilayah Kota Pematang Siantar. Ruas Jalan Sidamanik – batas

Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 3.

7. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliputi:

a. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan

massal b. Terminal penumpang

tipe A Sarantama c. Terminal penumpang

tipe C di Kelurahan Dwikora

d. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Setia Negara

e. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Siopat Suhu

f. Terminal penumpang

tipe C di Kelurahan Tanjung Pinggir,

g. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan

Nagahuta h. Terminal Regional tipe

Agribisnis Sukadane 8. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalur

Page 8: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 8

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

2 Zona B3 Kawasan Peruntukan Pertanian

3 Zona B4 Kawasan Peruntukan Perkebunan

4 Zona B7 Kawasan Peruntukan Industri

5 Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial,

Pertahanan dan Keamanan Negara serta Transportasi

perkeretapian perkotaan, meliputi Kota Pematang Siantar – Kota Tebing Tinggi – Kota Medan

9. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan kereta api ruas Kota

Pematangsiantar – Perlanaan – Sei Mangkei

10. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan stasiun perkeretapian perkotaan, meliputi: Stasiun Proklamasi

11. Pengembangan stasiun

kereta api khusus barang regional di Kecamatan Siantar Martoba

12. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan pembangkit listrik yang melayani Kota Pematang Siantar meliputi

PLTGU Belawan, PLTG Paya Pasir, PLTG Glugur, PLTU Belawan dan PLTD Titi Kuning

13. Pengembangan sistem prasarana energi lainnya, meliputi :

a. pengembangan

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) pada Sungai Bah Bolon,

b. Pengembangan pembangkit listrik tenaga surya pada lahan pertanian, dan

bioenergi dengan memanfaatkan sampah pertanian pada lokasi kegiatan

agro industri. 14. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan

transmisi tenaga listrik meliputi:

a. Jaringan transmisi SUTT Pematang

Siantar – Sei Mangkei – Kuala Tanjung (150/20 kV)

b. Jaringan distribusi

meliputi seluruh wilayah Kota Pematang Siantar

15. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani Kota Pematang Siantar

berada di Kabupaten Simalungun

16. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan teresterial dan satelit

17. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan STO Kelurahan Proklamasi

Page 9: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 9

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

18. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan Wilayah Sungai Bah Bolon dan CAT

(Cekungan Air Tanah) Medan

19. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan Daerah Aliran Sungai Bah Bolon Lintas Kabupaten, meliputi : Sungai Bah Bolon, Sungai Bah Biak

dan Sungai Bah Sibarambang; dan

20. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan Daerah Aliran Sungai Bah Kapul Lintas Kabupaten, meliputi : Sungai Bah Kapul dan Sigulang-

gulang 21. Pengembangan dan

peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air dari DAS Bah

Bolon dan DAS Bah Kapul 22. Pengembangan dan

peningkatan Jaringan prasarana irigasi primer.

23. Pengembangan dan peningkatan Jaringan prasarana irigasi sekunder

24. Pengembangan dan

peningkatan sistem pengendalian banjir melalui pengembangan tanggul pada Sungai Bah Bolon

25. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air

baku untuk melayani Kota Pematang Siantar yang dipasok dari Sumur Pompa Air Tanah Dalam dan mata

air (DAS Bah Bolon dan DAS Bah Kapul). Mata Air meliputi :

a. Mata air Mual Goit di

Kelurahan Simarimbun;

b. Mata air Sibulak-bulak di Kelurahan

Simarimbun; c. Mata air Pancur Lima

di Kelurahan Setia Negara;

d. Mata air Silumangi di Jalan Marihat Kelurahan Mekar Nauli;

e. Rencana produksi

mata air Bah Sikam di Jalan Bah Kora Kelurahan Pematang Marihat; dan

f. Rencana produksi mata air Aek Nauli.

26. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air baku untuk melayani Kota Pematang Siantar yang

dipasok dari Sumur Pompa Air Tanah Dalam dan mata

Page 10: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 10

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun : 1 Zona B1 Kawasan

Peruntukan Hutan Produksi

2 Zona B2 Kawasan Peruntukan Hutan

Rakyat 3 Zona B3 Kawasan

Peruntukan Pertanian

4 Zona B4 Kawasan Peruntukan

air (DAS Bah Bolon dan DAS Bah Kapul). Sumur Pompa Air Tanah Dalam (ATD):

a. Mata Air Simarito

Kelurahan Martimbang;

b. Jalan Sabang Merauke Kelurahan

Simalungun; c. Jalan Patuan Anggi

Kelurahan Nagapitu; d. Jalan Raya dengan

Kelurahan Simarito; e. Jalan Kertas Kelurahan

Siopat Suhu; f. Simarimbun Dolok

Kelurahan Simarimbun;

g. Nommensen Kelurahan Siopat Suhu;

h. Timbang Galung Kelurahan Simarito;

i. Jalan Jambu Kelurahan Sukamaju;

j. Jalan Bakung Kelurahan Simarito;

k. Batu III Kelurahan Setia Negara; dan

l. Kompleks SMP Negeri I Kelurahan Pahlawan.

27. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan UP air minum Tirta Uli Pematang Siantar

28. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer dan sekunder

29. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan berupa pembangunan IPAL & IPLT

di Kecamatan Siantar Martoba

30. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan instalasi pengolahan limbah B3 di Kecamatan Siantar Selatan.

31. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan TPA di :

a. TPA (Lama) di Kelurahan Tanjung

Pinggir b. TPST dan SPA (Stasiun

Peralihan Antara) di Kelurahan Sukadame

Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun :

1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan bebas hambatan, meliputi:

a. Tebing tinggi, Pematang Siantar – Parapat – Tarutung - Sibolga

b. Tebing Tinggi (Kab Deli Serdang) –

Page 11: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 11

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Perkebunan 5 Zona B5 Kawasan

Peruntukan Perikanan

6 Zona B6 Kawasan Peruntukan Pertambangan

7 Zona B7 Kawasan

Peruntukan Industri 8 Zona B8 Kawasan

Peruntukan Pariwisata

9 Zona B10 Kawasan Peruntukan Peternakan

10 Zona B11 Kawasan

Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan serta

Transportasi

Perdagangan (Kab Simalungun) - Kisaran (Kab Asahan)

2. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri primer (poros/penghubung antar

kota), meliputi: 1. Tebing tinggi-

Pematang Siantar – Parapat – Balige –

Tarutung - Sibolga 2. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan

jalan strategis nasional, meliputi ;

3. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi

Jalan Strategis Nasional Ruas Lima Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan

(Kab Simalungun) – Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar)

4. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas

Perdagangan (Kab Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)

3. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor dua (2), meliputi

seluruh ruas dalam wilayah kabupaten simalungun.

1. Tebing Tinggi – Sei Langgei –

Perdagangan – ke arah Limapuluh Kabupaten Batu Bara;

2. Kota Pematang Siantar

– Pamatang Tanah Jawa – Buttu Bayu – ke arah Bandar Pasir Mandoge Kabupaten

Asahan. 3. Lubuk Pakam – Saran

Padang – Saribu Dolog – Tiga Runggu – Parik

Sabungan – Tanjung Dolog;

4. Kota Pematang Siantar – Panei Tongah – Pamatang Raya – Tiga

Runggu; 5. Saribu Dolog –

Silimakuta Barat – ke arah Merek Kabupaten

Karo; 6. Pamatang Raya –

Sindar Raya – ke arah Kota Tebing Tinggi;

7. Pamatang Raya – Nagori Dolog – ke arah Dolok Masihul; dan

8. Kota Pematang Siantar

– Dolog Marlawan – Perdagangan.

Page 12: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 12

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

4. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor tiga (3), meliputi

seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.

a. Perdagangan –

Simpang Mayang – Boluk – Hutabayu Raja;

b. Perdagangan –

Simpang Mayang – Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;

c. Simpang Haranggaol –

Haranggaol; dan d. Tebing Tinggi –

Sipispis – Sindar Raya – Pamatang Raya –

Bittang Mariah – Bah Bolon – Sipintu Angin – Tigaras.

5. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:

a. Lajur, jalur atau jalan

khusus angkutan massal

b. Terminal tipe B Perdagangan

c. Terminal Barang Perdagangan

d. Terminal Barang/Agro khusus komoditas

kelapa sawit (TBS and CPO), kawasan Sei Mangkei

6. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi:

a. Tebing Tinggi - Bandar Tinggi - Perlanaan - Lima Puluh Kab. Batu Bara;

b. Perlanaan – Sei Mangkei – Pematang Siantar.

7. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun perkeretapian perkotaan, meliputi:

a. Stasiun Perlanaan Kecamatan Bandar;

b. Stasiun Bandar Tinggi Kecamatan Bandar Masilam;

c. Stasiun Serbelawan Kecamatan Dolog Batu Nanggar;

d. Pembangunan stasiun

Sei Mangkei di Kecamatan Bosar Maligas dan Purbasari di Kecamatan Tapian

Dolog. 8. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Bandar udara

Simalungun (Perintis) dengan skala pelayanan

Page 13: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 13

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

sekunder dan tersier, di Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi/Nagojor

9. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan pembangkit energi listrik, meliputi:

a. Pembangunan

pembangkit listrik PLTBM 7.5 MW dan PLTBG 2,2 MW

b. Pembangunan

pembangkit listrik biomassa (PLTB) 20 MW

c. Pembangunan PLTA

Silau II (2 x 3.75 MW) d. Pembangunan PLTM

Karai 1 (7,5 MW) e. Pembangunan PLTM

Karai 7 (5,65 MW) f. Pembangunan PLTM

Karai 12 (5 MW) g. Pembangunan PLTM

Karai 13 (8 MW) 10. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan

energy, meliputi: a. Jaringan transmisi

SUTET, SUTT b. Jaringan distribusi

meliputi seluruh wilayah Kabupaten Simalungun

11. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Gardu Induk (GI), meliputi :

a. Rencana Gardu Induk

(GI) Perdagangan (2 x 60 MVA)

b. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani

Kabupaten Simalungun 12. Pengembangan dan

peningkatan jaringan teresterial dan satelit

13. Pengembangan dan peningkatan STO Perdagangan, Sei Mangkei

14. Pengembangan dan

peningkatan sungai Bah Bolon, Sungai Kiri, Sungai Sipare-pare

15. Pengembangan dan peningkatan Sumur Dalam

dan Mata Air (DAS Kiri, DAS Sipare-Pare, DAS Bolon)

16. Pengembangan dan peningkatan waduk Bah

Bolon, Kecamatan Jawa Mahraja Bah Jambi

17. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air baku untuk melayani Kabupaten Simalungun

yang dipasok dari sumur dalam dan mata air (DAS

Page 14: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 14

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kabupaten Batubara : 1 Zona B1 Kawasan

Peruntukan Hutan

Produksi 2 Zona B3 Kawasan

Peruntukan Pertanian

3 Zona B4 Kawasan Peruntukan Perkebunan

4 Zona B5 Kawasan

Peruntukan Perikanan

5 Zona B7 Kawasan Peruntukan Industri

6 Zona B8 Kawasan Peruntukan Pariwisata

7 Zona B10 Kawasan

Peruntukan Peternakan

8 Zona B11 Kawasan Peruntukan

Ekonomi, Sosial dan Transportasi

Sipare-Pare DAS Bolon dan DAS Kiri)

18. Pengembangan dan peningkatan UP air minum

Tirta Lihou 19. Pengembangan dan

peningkatan sistem jaringan drainase berupa

saluran drainase primer dan sekunder

20. Pengembangan dan peningkatan berupa

pembangunan IPAL di Kota Perdagangan

21. Pengembangan dan peningkatan instalasi

pengolahan limbah B3 22. Pengembangan dan

peningkatan TPA Regional

Kabupaten Batubara : 1. Pengembangan,

peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan arteri (poros/penghubung antar kota), meliputi:

a. Tanjung Balai -

Tanjung Tiram - Lima Puluh - Perupuk - Kuala Tanjung - Tebing Tinggi -

Medan; b. Kuala Tanjung

(Kabupaten Batu Bara) – Indrapura

(Kabupaten Batu Bara) - Sei Mangkei (Kab Simalungun) - Pematang Siantar

(Kota Pematang Siantar).

c. Pembangunan fly over atau under pass

simpang sebidang antara jalana arteri primer dengan jalur kereta api di junction

Lima Puluh dan junction Bandar Tinggi

2. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan strategis nasional, meliputi ;

a. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi

Jalan Strategis Nasional Ruas Lima Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) –

Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar)

b. Peningkatan Fungsi

Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Indrapura – Kuala

Tanjung c. Peningkatan Fungsi

Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis

Nasional Ruas Perdagangan (Kab

Page 15: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 15

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)

3. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan strategis provinsi, meliputi :

a. Peningkatan status

jalan menjadi jalan strategis provinsi Jalan susur pantai timur

b. Jalan Simpang Mayang

– Pasar Baru c. Jalan Simpang Kedai

Siara – Perupuk d. Jalan Sei Bejangkar –

Tanjung Tiram 4. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

kolektor KP2, meliputi seluruh jaringan jalan di wilayah Kabupaten Batu Bara;

a. Lima Puluh - Bts. Simalungun (5,75 Km)

b. Indra Pura (Juction ) - K.Tanjung (16,02 Km)

5. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan

angkutan jalan meliput: a. Lajur, jalur atau jalan

khusus angkutan massal

b. Terminal tipe B Indrapura

c. Terminal Barang di Kuala Tanjung

6. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan,

meliputi: a. Jaringan jalur kereta

api yang merupakan jaringan jalur kereta

api antarkota di Provinsi Sumatera Utara;

b. Rencana jaringan

kereta api baru ke kawasan industri (KEK Sei Mangkei) - Pelabuhan Kuala

Tanjung, KEK Sei Mangkei -Kantong produksi pertanian - Kawasan Industri (KI) Kuala Tanjung;

c. Rencana Pembangunan Rel Kereta Api Kawasan Industri KEK Sei

Mangkei – Stasiun Perlanaan

d. Gunung Bayu - Pelanaan

e. Bandar Tinggi – Indrapura – Kuala Tanjung;

f. Sei Mangkei – Gunung

Bayu – Limapuluh g. Rencana jaringan rel

Page 16: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 16

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

kereta api Kabupaten Simalungun – Perkebunan Sipare-Pare – Pakam Raya –

Pematang Gengkering – Lalang – Kuala Tanjung – Kuala Indah – Gambus Laut –

Perupuk – Dahari Selebar – Masjid Lama – Guntung

7. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan stasiun kereta api, meliputi :

a. Rencana Stasiun KA di

Desa Guntung, Mangkai Lama, Kuala Tanjung, dan Perupuk;

b. Peningkatan fungsi

dan rehabilitas stasiun kereta api eksisting di Stasiun Siajam, Bandar Tinggi, dan Tanjung

Kasau 8. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan fungsi dan

pelayanan Pelabuhan : a. Pelabuhan Kuala

Tanjung sebagai Pelabuhan Utama Hub

b. Pelabuhan Tanjung Tiram sebagai Pengumpan Regional

c. Pelabuhan Pangkalan

Dodek sebagai Pengumpan Regional

d. Pelabuhan Perupuk sebagai Pengumpan

Lokal 9. Pengembangan dan

peningkatan alur pelayaran, meliputi;

a. Alur pelayaran nasional yang menghubungkan pelabuhan Kuala

Tanjung dengan pelabuhan nasional lainnya

b. Alur pelayaran

regional, yang menghubungkan pelabuhan Tanjung Tiram, Pangkalan

Dodek dan Pelabuhan Perupuk ke pelabuhan lainnya

10. Pengembangan dan peningkatan jaringan pipa

jaringan pipa gas yang melintasi Kabupaten Batu Bara, meliputi;

a. Medan – Kuala

Tanjung, jaringan distribusi Medan, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, dan

Asahan b. Duri – Dumai – Medan,

jaringan distribusi Medan, Pematang

Siantar dan Asahan. 11. Pengembangan,

Page 17: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 17

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

peningkatan dan pemantapan pembangkit energi listrik, meliputi Rencana pembangunan

PLTU Kuala Tanjung sebesar 2X112.5 MW di tepi Pantai Desa Kuala Indah (Pulau Gosong Mati).

12. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan energi, meliputi:

a. Jaringan transmisi SUTET, SUTT

b. Jaringan distribusi meliputi seluruh

wilayah Kabupaten Batu Bara

13. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan Gardu Induk (GI), meliputi :

a. Gardu Induk Kuala Tanjung

b. Rencana Gardu Induk (GI) Lima Puluh

c. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani

Kabupaten Batu Bara 14. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan

teresterial dan satelit 15. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan STO di Lima

Puluh dan Air Putih (KI Kuala Tanjung)

16. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan sungai Bolon, Silau Bonto, Kiri, Perupuk, Sipare-Pare

17. Pengembangan dan

peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Silau Bonto, DAS Kiri, DAS Sipare-Pare, DAS Bolon)

18. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air

baku untuk melayani Kabupaten Batu Bara yang dipasok dari sumur dalam dan sungai (DAS Silau Botno, DAS Sipare-Pare DAS

Bolon dan DAS Kiri) 19. Pengembangan dan

peningkatan UP air minum Tirta Silau (Eks Pemkab

Asahan) 20. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan sistem jaringan

drainase berupa saluran drainase primer

21. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan berupa pembangunan IPAL

Page 18: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 18

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Sebagian Wilayah

Kabupaten Asahan : 1 Zona B1 Kawasan

Peruntukan Hutan Produksi

2 Zona B3 Kawasan Peruntukan Pertanian

3 Zona B4 Kawasan

Peruntukan Perkebunan

4 Zona B7 Kawasan Peruntukan Industri

5 Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan

Keamanan Negara serta Transportasi

22. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan instalasi pengolahan limbah B3

23. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan TPA Desa Bogak, TPA Dasar Pasar

Lapan dan TPA Desa Tanah Itam

Sebagian Wilayah Kabupaten

Asahan : 1. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

bebas hambatan, meliputi: Kisaran – Tebing Tinggi, Rantau Prapat – Kisaran

2. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri primer (jalan lintas timur sumatera), meliputi:

Labuan Batu Utara – Asahan – Batu Bara

3. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan kolektor primer 1 (KP1), meliputi: Asahan – Kota Tanjung Balai

4. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 2 (KP2),

meliputi seluruh ruas di wilayah Kabupaten Asahan.

5. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:

a. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan

massal b. Terminal tipe B

Kisaran 6. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi:

a. Pengembangan jaringan Trans Asian Railway meliputi batas NAD – Pangkalan Susu

– Medan – Rantau Prapat;

b. pemantapan jalur kereta api antar kota di pantai timur yang

menghubungkan batas NAD – Medan – Lubuk Pakam – Tebing Tinggi – Kisaran – Rantau

Prapat – batas Riau; c. pengembangan simpul

kereta api di stasiun KA Kelas sedang antar

kota di Kisaran; d. Pembangunan jalur

transportasi kereta api antar Kisaran -

Tanjung Balai. e. Pembangunan Jalur

Page 19: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 19

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

kereta api melalui pesisir utara yang menguhubungkan Kabupaten Batubara

dengan Kabupaten Asahan menuju Pelabuhan Bagan Asahan.

7. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan sarana, prasarana, utilitas pelabuhan

barang, meliputi: Pelabuhan Pengumpul Tanjung Balai Asahan

8. Pengembangan dan

peningkatan jaringan pipa minyak dan gas bumi meliputi : Jaringan pipa gas yang melintasi kab Asahan

9. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan pembangkit energi listrik, meliputi:

a. PLTA Asahan 1 (180 MW)

b. PLTP Simbolon (2 x 55 MW)

c. PLTA Asahan III (174 MW)

10. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan energy, meliputi:

a. Jaringan transmisi SUTET, SUTT

b. Jaringan distribusi meliputi seluruh wilayah Kabupaten Asahan

11. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan Gardu Induk, meliputi:

a. Gardu Induk (GI) Kisaran

b. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani

Kabupaten Asahan 12. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan

teresterial dan satelit 13. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan STO Asahan

14. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan sungai Asahan, Sungai Bah Bolon, Sungai Tanjung

15. Pengembangan dan peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Asahan, DAS Hapal, DAS Sungai

Tanjung) 16. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan irigasi

dalam upaya mempertahankan dan

Page 20: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 20

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

meningkatkan produksi tanaman pangan khususnya padi, meliputi;

a. Daerah Irigasi Silo

Buntu b. Seluruh Daerah Irigasi

(DI) yang menjadi kewenangan provinsi

c. Seluruh Daerah Irigasi (DI) yang menjadi kewenangan kabupaten

17. Pengembangan dan peningkatan prasarana sumber daya air meliputi; Sistem pengendalian banjir

sungai asahan. 18. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan

perpipaan berupa unit air baku untuk melayani Kabupaten Asahan yang dipasok dari sumur dalam

dan sungai (DAS Asahan, DAS Hapal, DAS Sungai Tanjung).

19. Pengembangan dan

peningkatan UP air minum Tirta Asahan.

20. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer.

21. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan berupa pembangunan IPAL& IPLT

22. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan instalasi pengolahan limbah B3.

23. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan TPA Regional di Kecamatan Silau Laut.

1.2. Kebijakan 2: Peningkatan Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup melalui Pencegahan Dampak Negatif Pembangunan yang dapat menimbulkan penurunan fungsi lingkungan

1.2. 1

Strategi 1: Mewujudkan kawasan berfungsi lindung dengan luas paling sedikit 30% dari luas DAS untuk menjaga kelestarian ekosistem;

Zona L1, L2, L3, L4 dan L5 1. DAS Bolon,

meliputi :

a. Kabupaten Simalungun meliputi kecamatan:

Hatonduhan, Dolok Panribuan, Tanah Jawa, Siantar, Bosar Maligas, Jawa

Maraja Bah Jambi, Hutabayu Raja, Gunung Malela, Bandar,

Pematang Bandar, Dolok Pardamean, Sidamanik,

Siantar, Jorlang Hataran, Girsang Sipangan Bolon, Pematang

Sidamanik, Pane, Panombeian

Tidak diatur Pasal 11 (2) Strategi untuk pemertahanan luasan kawasan berfungsi

lindung dan rehabilitasi kawasan berfungsi lindung yang

terdegradasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. mempertahankan

luasan kawasan bervegetasi hutan tetap yang memberikan

perlindungan terhadap kawasan bawahannya; b. menetapkan

kawasan hutan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas

Daerah Aliran Sungai (DAS); dan

DAS tidak diatur hanya mengatur WS saja Pasal 46

(2) Rencana pengembangan pola ruang kawasan lindung geologi meliputi:

b.Kawasan imbuhan air tanah yang memberikan perlindungan terhadap air tanah meliputi: Kab. Karo, Kab Simalungun

Hal 38. 1. Kawasan hutan

lindung menyebar di

wilayah kabupaten

2. Kawasan lahan gambut yang

menyebar di wilayah kabupaten Langkat, Humbang Hasundutan,

Asahan, Labuhan Batu, Tapanuli

Pasal 26 Sempadan sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ditujukan untuk

melindungi sungai/saluran irigasi primer Bah Bolon dari kegiatan yang dapat mengganggu dan/atau

merusak kualitas air sungai/saluran, kondisi fisik pinggir, dan dasar sungai/saluran, dan untuk mencegah serta

mengendalikan terjadinya bahaya luapan banjir.

Pasal 26 (2) Kawasan sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a dengan luasan kurang lebih 4.466 (empat ribu empat ratus enam puluh enam) Ha tersebar di

seluruh kecamatan wilayah Kabupaten

Pasal 29 Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf b, terdiri atas kawasan resapan air, diperuntukkan bagi

daerah-daerah untuk melindungi ketersediaan air bagi mata air, sungai dan danau, terutama di daerah tangkapan air Danau

Toba.

Pasal 23 (2) Kawasan sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a meliputi : a. Sempadan Sungai

Bah Bolon; b. Sempadan Sungai

Sigulang-gulang dan Bah Kapul;

c. Sempadan Sungai Bah Biak; dan

d. Sempadan sungai-

sungai kecil lainnya

(3) Kawasan sekitar mata air sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf b berada pada mata air Sibulak-Bulak, Mata air Simarito, Mata air Pancur Lima dan Mata

air Silumangi, Mata air Bah Sikam dan Mata air Aek Nauli

Kawasan dikendalikan: Zona L1, L2, L3, L4 dan L5. 1. DAS Bolon,

meliputi :

a. Kabupaten Simalungun meliputi kecamatan:

Hatonduhan, Dolok Panribuan, Tanah Jawa, Siantar, Bosar Maligas, Jawa Maraja Bah

Jambi, Hutabayu Raja, Gunung Malela, Bandar, Pematang Bandar,

Dolok Pardamean, Sidamanik, Siantar, Jorlang Hataran, Girsang Sipangan

Bolon, Pematang Sidamanik, Pane, Panombeian Pane,

b. Kabupaten

Batubara, meliputi kecamatan:

Tidak diperlukan dukungan infrastruktur fisik, namun diperlukan REGULASI yang kuat dan konsisten dalam Kebijakan

Tata Ruang, Kehutanan dan Pertanahan.

Page 21: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 21

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Pane, b. Kabupaten

Batubara, meliputi

kecamatan: Limapuluh, Air Putih, Sei Suka, Medang Deras,

c. Kota Pematang Siantar meliputi kecamatan : Siantar Marihat,

Siantar Selatan, Siantar Timur

2. DAS Kiri, meliputi :

a. DAS Kiri, meliputi Kabupaten Asahan , Kecamatan

Kisaran Barat, Rawang Panca Arga, Meranti, Pulo Bandring,

Buntu Pane, b. DAS Kiri meliputi

kabupaten Simalungun

mencakup kecamatan Ujung Padang

c. DAS Kiri meliputi

kabupaten Batubara kecamatan Sei Balai, Tanjung

Tiram, Talawi, Limapuluh

3. DAS Perupuk, meliputi Kabupaten

Batubara, mencakup kecamatan Limapuluh dan

Talawi. 4. DAS Silau Bonto,

meliputi : a. DAS Silau Bonto,

mencakup kabupaten Asahan, meliputi kecamatan

Kisaran Barat, Rawang Panca Arga, Silau Laut, Meranti, Buntu

Pane, Pulo Bandring,

b. DAS Silau Bonto mencakup Kabupaten

Batubara, meliputi kecamatan Tanjung Tiram

5. ``DAS Sipare – Pare, Meliputi Kecamatan Siantar Martoba, Siantar

Timur, Siantar Marihat, Siantar Selatan, Siantar Barat, Siantar

Utara, Siantar Timur (Kota Pematang

c. memulihkan kawasan berfungsi lindung yang terdegradasi

dalam rangka memelihara keseimbangan ekosistem pulau.

Cat : didalam RTR Pulau Sumatera tidak menetapkan WS/DAS

Bah Bolon di Provinsi Sumatera Utara. Pasal 43

(3) Pengembangan pengelolaan, peningkatan fungsi, dan pengendalian

perubahan peruntukan dan/atau fungsi kawasan hutan lindung

yang bervegetasi hutan tetap serta rehabilitasi kawasan hutan

lindung yang terdegradasi sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) huruf a dan huruf b dilakukan pada kawasan hutan

lindung di : Kabupaten Simalungun,

Kabupaten Asahan Pasal 44 (3) Pengendalian

pemanfaatan ruang pada sempadan pantai, sempadan sungai,

dan kawasan sekitar danau atau waduk yang berpotensi

mengganggu dan/atau merusak fungsi sempadan pantai, sempadan

sungai, dan kawasan sekitar danau atau waduk serta pengembangan struktur alami berupa

jenis dan kerapatan tanaman dan/atau struktur buatan di sempadan pantai,

sempadan sungai, dan kawasan sekitar danau atau waduk untuk

mencegah daya rusak air sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) huruf a dan b dilakukan pada:

Tengah, Mandailing Natal.

3. Kawasan resapan air

terletak menyebar di wilayah kabupaten dan

kota, Hal 39 Rencana pengembangan pola ruang kawasan

perlindungan setempat meliputi : a. Kawasan

sempadan pantai

yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota di wilayah pesisir pantai barat

dan pantai timur; b. Kawasan

sempadan sungai besar dan kecil

yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota;

c. Kawasan sekitar

danau/waduk yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota;

d. Kawasan sekitar mata air yang menyebar di wilayah kabupaten dan

kota; e. Kawasan ruang

terbuka hijau kota sebesar 30% dari

luas wilayah kota yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota;

Hal 39. Mengenai RTH, Sempadan Pantai, Sempadan Sungai, Kawasan Sekitar

Danau/Waduk, Kawasan Sekitar Mata Air Hal 40

Rencana pengembangan pola ruang kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya

meliputi : a. Kawasan Pantai

Berhutan Bakau atau hutan mangrove meliputi : di wilayah

Pantai Timur pada pantai utara Kabupaten Langkat, Deli serdang, Serdang

Bedagai, Batubara, Asahan, ke daerah selatan pantai Kabupaten Labuhan

Batu dan Labuhan Batu Utara dan di wilayah Pantai Barat dari pantai selatan

Kabupaten Mandailing Natal,

Limapuluh, Air Putih, Sei Suka, Medang Deras,

c. Kota Pematang

Siantar meliputi kecamatan : Siantar Marihat, Siantar Selatan,

Siantar Timur

2. DAS Kiri, meliputi : a. DAS Kiri, meliputi

Kabupaten Asahan , Kecamatan Kisaran Barat, Rawang Panca

Arga, Meranti, Pulo Bandring, Buntu Pane,

b. DAS Kiri meliputi

kabupaten Simalungun mencakup kecamatan Ujung

Padang c. DAS Kiri meliputi

kabupaten Batubara

kecamatan Sei Balai, Tanjung Tiram, Talawi, Limapuluh

3. DAS Perupuk, meliputi Kabupaten Batubara, mencakup kecamatan Limapuluh

dan Talawi.

4. DAS Silau Bonto, meliputi :

a. DAS Silau Bonto, mencakup kabupaten Asahan, meliputi kecamatan

Kisaran Barat, Rawang Panca Arga, Silau Laut, Meranti, Buntu

Pane, Pulo Bandring,

b. DAS Silau Bonto mencakup

Kabupaten Batubara, meliputi kecamatan Tanjung Tiram

5. DAS Sipare – Pare,

Meliputi : Kecamatan Siantar Martoba, Siantar

Timur, Siantar Marihat, Siantar Selatan, Siantar Barat, Siantar Utara,

Siantar Timur (Kota Pematang Siantar); Kec. Siantar, Panombeian Pane,

Dolok Batunanggar, Gunung Maligas, Bandar Huluan, Gunung Malela, Raya,

Pane, Dolok Pardamean,Bandar

Page 22: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 22

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Siantar); Kec. Siantar, Panombeian Pane, Dolok Batunanggar,

Gunung Maligas, Bandar Huluan, Gunung Malela, Raya, Pane, Dolok

Pardamean,Bandar Masilam, Pematang Bandar (Kab. Simalungun); Kec.

Sei Suka, Medang Deras (Kab Batubara)

Kabupaten Batubara b. sempadan sungai

di: Sungai Asahan, Sungai Asailau, dan Sungai Nantalu di WS

Toba-Asahan (Provinsi Sumatera Utara);

c. kawasan sekitar danau atau waduk di: Kabupaten Simalungun)

Pasal 45 (4) Pengembangan pengelolaan dan

pemertahanan fungsi suaka margasatwa, cagar alam, taman nasional

laut, taman hutan raya, taman wisata alam, dan taman wisata

alam laut (taman wisata perairan) sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan pada: (Kabupaten Tapanuli Utara dan

Kabupaten Asahan) (5) Rehabilitasi dan

pemantapan fungsi kawasan pantai berhutan bakau untuk

perlindungan pantai dari abrasi dan pelestarian biota laut sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf c dilakukan pada kawasan pantai

berhutan bakau di Kabupaten Batubara

Pasal 46 (3) Penetapan zona-zona rawan bencana alam beserta ketentuan

mengenai standar bangunan gedung yang sesuai dengan karateristik, jenis, dan

ancaman bencana, pengendalian perkembangan kawasan budi daya

terbangun di kawasan rawan bencana alam, dan penyelenggaraan

upaya mitigasi dan adaptasi

Tapanuli Tengah serta di daerah ke Kepulauan Nias.

b. Kawasan taman

nasional dan taman hutan Raya meliputi Taman Naional Gunung Leuser di

Langkat, Deli Serdang; Taman Nasional Batang Gadis di Mandailing

Natal, Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten Deli Serdang,

Simalungun, Karo, dan Langkat dan Taman Hutan Kota – Kota Medan di lokasi

eks Bandar Udara Polonia seluas minimal 25 hektar.

c. Kawasan cagar

budaya meliputi : Istana Maimoon, Mesjid Raya, Kediaman Chong A

Fie di Kota Medan, rumah tradisional Lingga Barus Jahe Karo, rumah adat

Pematang Purba di Simalungun, istana Kota Pinang Labuhan Batu utara, Istana

Lima Laras Asahan, Candi Portibi Padang Lawas Utara, makam batu dan permukiman

tradisional di Tomok Pulau Samosir dan rumah adat, rumah tradisional dan tugu

batu di Pulau Nias. d. Pulau-pulau kecil

dengan luasan maksimal 10 km² di

perairan pantai Barat dan di perairan Pantai Timur.

Masilam, Pematang Bandar (Kab. Simalungun); Kec. Sei Suka, Medang

Deras (Kab Batubara)

Page 23: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 23

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

bencana melalui penetapan lokasi dan jalur evakuasi bencana serta

pembangunan sarana pemantauan bencana sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf c dilakukan pada: Kabupaten

Simalungun b. kawasan rawan gelombang pasang di

kawasan sepanjang pesisir pantai Pulau Sumatera dan pulau-pulau kecil di sekitar

Pulau Sumatera. c. kawasan rawan banjir di Kabupaten

Asahan Pasal 47 e. kawasan rawan

abrasi di sepanjang wilayah pesisir Pulau Sumatera.

1.2. 2

Strategi 2: Mempertahankan dan melindungi kawasan lindung yang masih baik;

1. Kabupaten Simalungun. Meliputi Zona

L1, L2, L3, L4 Dan L5. a. Zona L1.1

Hutan

Lindung Meliputi Kecamatan Dolok

Panribuan, Kecamatan Dolok Pardamean,

Kecamatan Girsang Sipangan Bolon,

Kecamatan Hatonduhan, Kecamatan Jorlang

Hataran, Kecamatan Panombeian Pane, Kecamatan

Pematang Sidamanik, Kecamatan Raya. Zona

L1.2 Kawasan Resapan Air, Meliputi : Kecamatan

Bandar, Kecamatan Bandar Huluan,

Kecamatan Bandar Masilam, Kecamatan

Tidak diatur Pasal 11 (2) Strategi untuk pemertahanan luasan

kawasan berfungsi lindung dan rehabilitasi kawasan berfungsi

lindung yang terdegradasi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf a meliputi: a. mempertahankan luasan kawasan bervegetasi hutan

tetap yang memberikan perlindungan terhadap kawasan

bawahannya; b. menetapkan kawasan hutan paling sedikit 30% (tiga

puluh persen) dari luas Daerah Aliran Sungai (DAS); dan c. memulihkan

kawasan berfungsi lindung yang terdegradasi dalam rangka

memelihara keseimbangan ekosistem pulau.

Cat : didalam RTR Pulau Sumatera tidak menetapkan WS/DAS Bah Bolon di Provinsi

Sumatera Utara. Pasal 43 (3) Pengembangan

DAS tidak diatur hanya mengatur WS saja

Pasal 46 (2) Rencana pengembangan pola ruang kawasan lindung

geologi meliputi: b.Kawasan imbuhan air tanah yang memberikan perlindungan terhadap air

tanah meliputi: Kab. Karo, Kab Simalungun Hal 38. 1. Kawasan hutan

lindung menyebar di wilayah kabupaten

2. Kawasan lahan gambut yang menyebar di wilayah

kabupaten Langkat, Humbang Hasundutan, Asahan, Labuhan

Batu, Tapanuli Tengah, Mandailing Natal.

3. Kawasan

resapan air terletak menyebar di wilayah

kabupaten dan kota,

Hal 39 Rencana pengembangan

pola ruang kawasan perlindungan setempat meliputi : a. Kawasan

Kawasan lindung yang masih baik :

a. Kawasan Hutan

Lindung; b. Kawasan Resapan

Air; c. Kawasan Sempadan

Sungai dan Pantai. d. Kawasan Rawan

Banjir; e. Kawasan

pengungsian satwa, terumbu karang dan kawasan koridor bagi jenis satwa

atau biota laut yang dilindungi.

Pasal 25

(3) Sempadan pantai dialokasikan di kawasan sempadan pantai ditetapkan 100 meter dari air pasang

tertinggi ke arah daratan yang masuk dalam wilayah Kecamatan Tanjung Tiram, Talawi, Lima Puluh, Sei Suka, Medang Beras, dengan luas

kurang lebih 18 hektar ( 0,02 % luas wilayah kabupaten). Pasal 26

(1) Sempadan sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ditujukan untuk

melindungi sungai/saluran irigasi primer Bahbolon dari kegiatan yang dapat mengganggu dan/atau

merusak kualitas air sungai/saluran, kondisi fisik pinggir, dan dasar sungai/saluran, dan untuk

Pasal 25 Kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 24 ayat (1) huruf a tersebar di wilayah kabupaten seluas kurang lebih 55.905

(lima puluh lima ribu sembilan ratus lima) Ha meliputi:

a. Kecamatan Aek

Songsongan; b. Kecamatan BP

Mandoge; c. Kecamatan Bandar

Pulau; d. Kecamatan Sei

Kepayang; e. Kecamatan Sei

Kepayang Timur; f. Kecamatan Silau

Laut; dan g. Kecamatan

Tanjung Balai. Pasal 26 (2) Kawasan sempadan sungai sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a dengan luasan kurang lebih 4.466 (empat ribu empat ratus enam puluh

enam) Ha tersebar di seluruh kecamatan wilayah Kabupaten.

(3) Kawasan sempadan pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b termasuk dalam

kawasan hutan lindung yang terdapat disepanjang pesisir utara Kabupaten Asahan dan ditetapkan 100

Pasal 28 Kawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 27 huruf a dengan luas kurang lebih 16.823 (Enam belas ribu delapan ratus dua puluh tiga)

hektar meliputi: a. Kecamatan

Purba; b. Kecamatan

Haranggaol Horisan;

c. Kecamatan Dolog d. Pardamean;

e. Kecamatan Pamatang Sidamanik;

f. Kecamatan

Girsang Sipangan Bolon;

g. Kecamatan Hatonduhan;

h. Kecamatan Dolog Panribuan;

i. Kecamatan PamatangSilimahua;

j. Kecamatan k. Silimakuta; l. Kecamatan Dolog m. Silou;

n. Kecamatan Purba;

o. Kecamatan Silou p. Kahean;

q. Kecamatan Raya r. Kahean, dan s. Kecamatan

Sidamanik.

Pasal 31 Kawasan Konservasi sebagaimana dimaksud

Pasal 23 (2) Kawasan sempadan sungai sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi :

a. Sempadan Sungai Bah

Bolon; b. Sempadan

Sungai Sigulang-gulang dan Bah

Kapul; c. Sempadan

Sungai Bah Biak; dan

d. Sempadan sungai-sungai kecil lainnya

(3) Kawasan sekitar mata air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berada pada mata air Sibulak-Bulak,

Mata air Simarito, Mata air Pancur Lima dan Mata air Silumangi, Mata air Bah Sikam dan Mata air Aek Nauli

(4) Rencana Pengelolaan kawasan perlindungan setempat meliputi :

a. Pembuatan tata batas kawasan lindung;

b. Melakukan

rehabilitasi lahan pada kawasan yang telah rusak;

c. Penanaman

vegetasi/penghijauan pada sempadan mata air dan sempadan sungai

Kawasan dikendalikan: Zona L1, L2, L3, L4 dan L5. 1. Kabupaten

Simalungun. Meliputi Zona L1, L2, L3, L4 Dan L5. a. Zona L1.1

Hutan Lindung Meliputi Kecamatan Dolok

Panribuan, Kecamatan Dolok Pardamean,

Kecamatan Girsang Sipangan Bolon,

Kecamatan Hatonduhan, Kecamatan Jorlang

Hataran, Kecamatan Panombeian Pane, Kecamatan

Pematang Sidamanik, Kecamatan Raya. Zona

L1.2 Kawasan Resapan Air, Meliputi : Kecamatan

Bandar, Kecamatan Bandar Huluan,

Kecamatan Bandar Masilam, Kecamatan

Tidak diperlukan dukungan infrastruktur fisik, namun diperlukan REGULASI yang kuat

dan konsisten dalam Kebijakan Tata Ruang, Kehutanan dan Pertanahan.

Page 24: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 24

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Bosar Maligas, Kecamatan Hatonduhan,

Kecamatan Hutabayu Raja, Kecamatan

Uju Padang. Zona L1.3 Kawasan DAS Ular, DAS

Nalipang, DAS Padang, DAS Sipare-Pare, Dan

DAS Bolon b. Zona L2,

Meliputi L2.1 Sempadan

Sungai : Kecamatan Bandar, Kecamatan

Bandar Huluan, Kecamatan Bandar

Masilam, Kecamatan Bosar Maligas,

Kecamatan Hatonduhan, Kecamatan Hutabayu

Raja, Kecamatan Uju Padang. Zona L2.2

Sempadan Danau Toba, Meliputi : Kecamatan

Dolok Kecamatan Pardamean, Kecamatan

Pematang Si Damanik, Kecamatan Girsang

Sipangan Bolon.

c. Zona L3. L3.1 Kawasan

Pelestarian Alam, Meliputi Kecamatan Bandar, Kecamatan

Dolok Batunaggar, Kecamatan Dolok

Pardamean, Kecamatan Girsang Sipanganbolo

n, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan

Raya. L3.2 Kawasan

pengelolaan, peningkatan fungsi, dan pengendalian perubahan

peruntukan dan/atau fungsi kawasan hutan lindung yang bervegetasi

hutan tetap serta rehabilitasi kawasan hutan lindung yang

terdegradasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

huruf a dan huruf b dilakukan pada kawasan hutan lindung di

: Kabupaten Simalungun, Kabupaten Asahan

Pasal 44 (3) Pengendalian pemanfaatan ruang

pada sempadan pantai, sempadan sungai, dan kawasan sekitar

danau atau waduk yang berpotensi mengganggu

dan/atau merusak fungsi sempadan pantai, sempadan sungai, dan kawasan

sekitar danau atau waduk serta pengembangan struktur alami berupa

jenis dan kerapatan tanaman dan/atau struktur buatan di sempadan pantai,

sempadan sungai, dan kawasan sekitar danau atau waduk untuk

mencegah daya rusak air sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) huruf a dan b dilakukan pada: Kabupaten Batubara

b. sempadan sungai di: Sungai Asahan, Sungai Asailau, dan

Sungai Nantalu di WS Toba-Asahan (Provinsi Sumatera Utara);

c. kawasan sekitar danau atau waduk di: Kabupaten

Simalungun)

sempadan pantai yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota di wilayah

pesisir pantai barat dan pantai timur;

b. Kawasan sempadan sungai

besar dan kecil yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota;

c. Kawasan sekitar danau/waduk yang menyebar di wilayah kabupaten

dan kota; d. Kawasan sekitar

mata air yang menyebar di wilayah

kabupaten dan kota;

e. Kawasan ruang terbuka hijau kota

sebesar 30% dari luas wilayah kota yang menyebar di wilayah kabupaten

dan kota; Hal 39. Mengenai RTH, Sempadan Pantai, Sempadan Sungai,

Kawasan Sekitar Danau/Waduk, Kawasan Sekitar Mata Air

Hal 40 Rencana pengembangan pola ruang kawasan suaka alam, pelestarian

alam, dan cagar budaya meliputi : e. Kawasan Pantai

Berhutan Bakau atau

hutan mangrove meliputi : di wilayah Pantai Timur pada pantai utara

Kabupaten Langkat, Deli serdang, Serdang Bedagai, Batubara, Asahan, ke daerah

selatan pantai Kabupaten Labuhan Batu dan Labuhan Batu Utara dan di

wilayah Pantai Barat dari pantai selatan Kabupaten Mandailing Natal, Tapanuli Tengah

serta di daerah ke Kepulauan Nias.

f. Kawasan taman nasional dan taman

hutan Raya meliputi Taman Naional Gunung Leuser di Langkat, Deli

Serdang; Taman Nasional Batang Gadis di Mandailing Natal, Taman Hutan

Raya Bukit Barisan Kabupaten Deli

mencegah serta mengendalikan terjadinya bahaya luapan banjir.

Pasal 27 Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 23 ayat (3) huruf b terdiri dari Kawasan Hutan Bakau (Mangrove), dialokasikan di

kawasan pesisir, disekitar Tanjung Tiram, Kuala Tanjung, Perupuk, Pangkalan Dodek dan

kawasan pesisir Kabupaten dan muara-muara sungai yang ada dengan luas kurang lebih 332

hektar ( 0,37% dari luas wilayah).serta Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan, Kawasan

permukiman nelayan dan pusat pemerintahan berciri arsitektur Melayu, dialokasikan di Tanjung

Tiram dan Perupuk. Pasal 31 (2) Kawasan rawan bencana

yang ada di Kabupaten berupa kawasan gelombang pasang dan banjir. Kawasan banjir ditemukan di kawasan

hilir yang berada di Kecamatan Lima Puluh dan wilayah pesisir pantai serta sungai. Sedangkan

kawasan gelombang pasang terdapat disepanjang pantai Kecamatan Tanjung Tiram, Talawi, Lima Puluh, Sei

Suka dan Medang Deras.

meter dari titik pasang tertinggi. Pasal 27

Kawasan cagar budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1) huruf c meliputi:

a. Tugu Perjuangan 45 di Sarang Elang Kecamatan Sei Kepayang;

b. Tugu Perjuangan, Makam Tuan Syeikh Abd. Rahman Silau di

Silau Lama Kecamatan Air Joman;

c. Meriam Konu di

Perkebunan Sukaraja Kecamatan Simpang Empat;

d. Patung Raja Nabaruton Sitorus Pane di Kecamatan Buntu Pane;

e. Patung Naga Uhun di Kecamatan Buntu Pane;

f. Patung Raja

Manurung di Kecamatan Buntu Pane;

g. Patung Raja

Imbalo di Kecamatan Buntu Pane;

h. Makam Pak-pak

Kunal di Kecamatan Pulau Rakyat;

i. Makam Raja

Marlampo di Kecamatan Pulau Rakyat;

j. Tugu Perjuangan

Kemerdekaan di Kecamatan Pulau Rakyat;

k. Rumah Tua bekas

mencetak uang kertas di Kecamatan Bandar Pulau;

l. Patung Raja Simargolang di Kecamatan Bandar Pulau;

m. Benteng

pertahanan pantaui Perupuk di Kecamatan B.P Mandoge;

n. Patung Raja Sinurat di Kecamatan B.P Mandoge;

o. Patung Raja Saribum di Kecamatan B.P Mandoge;

p. Patung Raja Anggi Manurung di

dalam Pasal 27 huruf d dengan luas kurang lebih 2.053 (dua ribu liam tiga) hektar, meliputi:

a. kawasan Cagar Alam Tinggi Raja di Nagori Dolog Marawa,

Kecamatan Silou Kahean;

b. kawasan Cagar Alam Simacik

yang berada di Nagori Bawang, Kecamatan Dolog Silou; dan

c. kawasan Cagar Alam Martelu Purba di Kelurahan Tiga

Runggu dan Nagori Purba Tongah, Kecamatan

Purba. Pasal 32 Kawasan pelestarian alam

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf e, meliputi:

a. taman wisata

alam terdiri dari pelestarian alam Tinggi Raja di Nagori Dolog

Marawa, Kecamatan Silou Kahean;

b. kawasan cagar

budaya berupa Rumah Bolon Raja Purba dan Alam di

Kecamatan Purba;

c. kawasan cagar budaya wisata

Rohani di Kecamatan Raya, berupa Gereja Kristen Protestan

Simalungun; dan d. kawasan cagar

alam Batu Gajah di Kecamatan

Dolog Panribuan. Pasal 33 Kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 27 huruf f, meliputi:

a. potensi bencana longsor terdapat

di daerah tangkapan air Danau Toba, daerah

perbatasan Kecamatan Raya dengan Kecamatan Raya

Kahean, Kecamatan Dolog

sebagai ruang terbuka hijau;

d. Pengembangan jalur inspeksi

sempadan Sungai Bah Bolon dan tembok/tanggul penahan daya rusak

air; e. Melakukan

pembebasan lahan pada kawasan

sempadan yang termasuk lahan milik Negara; dan

f. Penataan,

pengamanan dan penertiban pemanfaatan lahan pada sempadan

sungai sesuai peruntukannya.

Pasal 24

(3)RTH Hutan Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi:

a. Kebun Binatang di

Kelurahan Teladan; b. Pengembangan

hutan Kota seluas lebih kurang 376

hektar di Kecamatan Siantar Simarimbun dan Kecamatan Siantar

Martoba

(4) RTH Taman Kota sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) huruf b, meliputi : a. Taman Kota di

Kelurahan Proklamasi

Kecamatan Siantar Barat;

b. Taman Wisata Rindam di

Kelurahan Setia Negara Kecamatan Sitalasari;

c. Pengembangan

Taman Kota seluas lebih kurang 25 hektar di Kelurahan Simarimbun

(5) RTH Taman Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c meliputi taman kelurahan dan taman

kecamatan yang tersebar diseluruh kecamatan pada masing-masing di pusat kecamatan dan

pusat kelurahan. (6) RTH Tempat Pemakaman Umum (TPU) sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf d meliputi :

a. Taman Makam Pahlawan (TMP)

di Kelurahan Pahlawan;

Bosar Maligas, Kecamatan Hatonduhan, Kecamatan

Hutabayu Raja, Kecamatan Uju Padang.

Zona L1.3 Kawasan DAS Ular, DAS Nalipang, DAS

Padang, DAS Sipare-Pare, Dan DAS Bolon

b. Zona L2, Meliputi L2.1 Sempadan Sungai :

Kecamatan Bandar, Kecamatan Bandar

Huluan, Kecamatan Bandar Masilam,

Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan Hatonduhan,

Kecamatan Hutabayu Raja, Kecamatan

Uju Padang. Zona L2.2 Sempadan Danau Toba,

Meliputi : Kecamatan Dolok Kecamatan

Pardamean, Kecamatan Pematang Si Damanik,

Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.

c. Zona L3. L3.1 Kawasan Pelestarian Alam, Meliputi

Kecamatan Bandar, Kecamatan Dolok Batunaggar,

Kecamatan Dolok Pardamean, Kecamatan

Girsang Sipanganbolon, Kecamatan Pematang

Sidamanik, Kecamatan Raya. L3.2 Kawasan

Cagar Budaya, Meliputi

Page 25: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 25

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Cagar Budaya, Meliputi Kecamatan

Raya. L3.3 Kawasan Cagar Alam Meliputi

Kecamatan Dolok Panribuan.

d. Zona L4. L4.1

Kawasan Rawan Tanah Longsor, Meliputi

Kecamatan Raya. L4.2 Kawasan Rawan Banjir,

Meliputi Kecamatan Bosar Maligas,

Kecamatan Bandar, Kecamatan Pematang

Bandar, Kecamatan Dolog Batu Nanggar,

Kecamatan Siantar, Kecamatan Tanah Jawa,

Kecamatan Ujung Padang, Kecamatan

Hutabayu Raja

2. Kabupaten Batu Bara, Meliputi

Zona L1, L2, L3 Dan L4 a. Zona L1.1.

Kawasan

Hutan Lindung, Meliputi : Kecamatan

Limapuluh, Kecamatan Medang Deras,

Kecamatan Sei Balai, Kecamatan Sei Suka, Kecamatan

Talawi, Kecamatan Tanjung Tiram. Zona

L1.2. Kawasan Resapan Sungai,

Meliputi : Kecamatan Air Putih, Kecamatan

Limapuluh, Kecamatan

Pasal 45 (4) Pengembangan pengelolaan dan pemertahanan fungsi

suaka margasatwa, cagar alam, taman nasional laut, taman hutan

raya, taman wisata alam, dan taman wisata alam laut (taman

wisata perairan) sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) huruf b dilakukan pada: (Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten

Asahan) (5) Rehabilitasi dan pemantapan fungsi

kawasan pantai berhutan bakau untuk perlindungan pantai

dari abrasi dan pelestarian biota laut sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) huruf c dilakukan pada kawasan pantai berhutan bakau di

Kabupaten Batubara Pasal 46

(3) Penetapan zona-zona rawan bencana alam beserta ketentuan

mengenai standar bangunan gedung yang sesuai dengan karateristik, jenis, dan

ancaman bencana, pengendalian perkembangan kawasan budi daya

terbangun di kawasan rawan bencana alam, dan penyelenggaraan

upaya mitigasi dan adaptasi bencana melalui penetapan lokasi dan jalur evakuasi

bencana serta pembangunan sarana pemantauan bencana sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b, dan huruf c dilakukan pada:

Kabupaten Simalungun b. kawasan rawan

gelombang pasang di kawasan sepanjang

Serdang, Simalungun, Karo, dan Langkat dan Taman Hutan Kota –

Kota Medan di lokasi eks Bandar Udara Polonia seluas minimal 25 hektar.

g. Kawasan cagar budaya meliputi : Istana Maimoon, Mesjid Raya,

Kediaman Chong A Fie di Kota Medan, rumah tradisional Lingga Barus Jahe

Karo, rumah adat Pematang Purba di Simalungun, istana Kota Pinang Labuhan

Batu utara, Istana Lima Laras Asahan, Candi Portibi Padang Lawas Utara, makam

batu dan permukiman tradisional di Tomok Pulau Samosir dan rumah adat, rumah

tradisional dan tugu batu di Pulau Nias.

h. Pulau-pulau kecil dengan luasan

maksimal 10 km² di perairan pantai Barat dan di perairan Pantai Timur.

Kecamatan B.P Mandoge; dan

q. Patung Raja Napitu di Kecamatan B.P

Mandoge.

Pasal 28 (1) Kawasan rawan

bencana gempa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a. tersebar di seluruh

kecamatan di Kabupaten Asahan. (3) Kawasan rawan

bencana longsor sebagaimna dimaksud pada ayat (1) huruf b tersebar di sebagian di wilayah

Kabupaten meliputi: Kecamatan BP Mandoge; Kecamatan Bandar Pulau; dan Kecamatan Aek

Songsongan. (4) Kawasan rawan bencana banjir sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf c tersebar di wilayah Kabupaten meliputi:

a. Kecamatan Silau Laut;

b. Kecamatan Air Joman;

c. Kecamatan Sei Dadap;

d. Kecamatan Tanjung Balai;

e. Kecamatan Sei Kepayang;

f. Kecamatan Sei Kepayang timur;

g. Kecamatan Sei Kepayang Barat;

h. Kecamatan Sei Kepayang;

i. Kecamatan Simpang Empat;

j. Kecamatan Buntu Pane;

k. Kecamatan Tinggi Raja;

l. Kecamatan Teluk Dalam;

m. Kecamatan Air Batu;

n. Kecamatan Rahuning;

o. Kecamatan Pulau

Rakyat; dan p. Kecamatan Aek

Kuasan.

Silou, Kecamatan Silou Kahean;

b. kawasan rawan banjir terdapat di

Kecamatan Silou Kahean, Raya Kahean, Bandar, Pamatang

Bandar, Dolog Batu Nanggar, Tapian Dolog, Siantar, Bosar

Maligas, Ujung Padang, Hutabayu Raja dan Tanah Jawa;

dan c. kawasan rawan

angin puting beliung terdapat

di Kecamatan Panei, Gunung Malela, Jawa Maraja Bah

Jambi, Tapian Dolog dan Dolog Batu Nanggar;

Pasal 34 Kawasan lindung geologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf g,

berada di daerah tangkapan Danau Toba dan tersebar di kawasan lindung lainnya.

b. TPU Parsoburan di Kelurahan Suka Makmur;

c. TPU di Kelurahan

Nagapita; d. TPU di Kelurahan

Tambun Nabolon; e. TPU di Kelurahan

Kristen; f. TPU Bahagia di

Kelurahan Bantan;

g. TPU Pekuburan Cina di Kelurahan Sumber Jaya;

h. TPU Perkuburan

Cina di Kelurahan Banjar; dan

i. Pengembangan TPU seluas lebih

kurang di Kelurahan Simarimbun, Kelurahan Gurila,

Tanjung Pinggir dan Kelurahan Pondok Sayur.

(8) RTH Sempadan Jalur KA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f selebar 10

meter di kiri dan kanan sempadan rel KA di Kelurahan Melayu, Kelurahan Baru, Kelurahan Merdeka,

Kelurahan Asuhan, Kelurahan Kahean, Kelurahan Nagapitu, Kelurahan Sumber Jaya dan Kelurahan Tambun Bolon

(9) RTH sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf g adalah pada

kawasan sempadan sungai yang meliputi :

a. Sungai Bah Bolon di Kelurahan

Nagahuta, Kelurahan Setia Negara, Kelurahan Aek

Nauli, Kelurahan Sipinggol-pinggol, Kelurahan

Teladan, Kelurahan Toba, Kelurahan Karo, Kelurahan Simalungun,

Kelurahan Proklamasi, Kelurahan Dwikora,

Kelurahan Pahlawan, Kelurahan Tomuan,

Kelurahan Siopat Suhu, Kelurahan Mekar Marihat;

b. Sungai Sigulang-

gulang di Kelurahan Gurila,

Kecamatan Raya. L3.3 Kawasan Cagar Alam

Meliputi Kecamatan Dolok Panribuan.

d. Zona L4. L4.1 Kawasan Rawan Tanah Longsor,

Meliputi Kecamatan Raya. L4.2 Kawasan

Rawan Banjir, Meliputi Kecamatan Bosar Maligas,

Kecamatan Bandar, Kecamatan Pematang

Bandar, Kecamatan Dolog Batu Nanggar,

Kecamatan Siantar, Kecamatan Tanah Jawa,

Kecamatan Ujung Padang, Kecamatan Hutabayu Raja

2. Kabupaten Batu Bara, Meliputi Zona L1, L2, L3 Dan L4

e. Zona L1.1. Kawasan Hutan Lindung,

Meliputi : Kecamatan Limapuluh, Kecamatan

Medang Deras, Kecamatan Sei Balai,

Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Talawi,

Kecamatan Tanjung Tiram. Zona L1.2. Kawasan Resapan

Sungai, Meliputi : Kecamatan Air Putih,

Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Medang

Deras, Kecamatan Sei Balai, Kecamatan Sei

Suka, Kecamatan

Page 26: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 26

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Medang Deras, Kecamatan Sei Balai,

Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Talawi,

Kecamatan Tanjung Tiram. Zona L1.3.

Kawasan Resapan DAS

b. Zona L2.1. Kawasan

Sempadan Sungai, Meliputi : Kecamatan

Air Putih, Kecamatan Limapuluh, Kecamatan

Medang Deras, Kecamatan Sei Balai,

Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Talawi,

Kecamatan Tanjung Tiram. Zona L2.2.

Kawasan Sempadan Pantai, Meliputi :

Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Medang

Deras, Kecamatan Sei Suka, Kecamatan

Tanjung Tiram.

c. Zona L3.1 Kawasan

Pengungsian Satwa Di Kecamatan Sei Suka,

Zona L3.2. Kawasan Pantai Berhutan Bakau

Meliputi : Kecamatan Tanjung Tiram

Kecamatan Air Putih Kecamatan Limapuluhkec

amatan Medang Deras. Zona L3.3 Kawasan

Wisata Bahari,

pesisir pantai Pulau Sumatera dan pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Sumatera.

c. kawasan rawan banjir di Kabupaten Asahan

Pasal 47 e. kawasan rawan abrasi di sepanjang

wilayah pesisir Pulau Sumatera.

Kelurahan Tanjung Pinggir, Kelurahan Bah Sorma, Kelurahan

Tanjung Tonga; c. Sungai

Sibarambang di Kelurahan

Nagahuta; d. Sungai Bah Kapul

di Kelurahan Bah Kapul, Kelurahan

Bane, Kelurahan Tanjung Pinggir, Kelurahan Sukadame,

Kelurahan Sigulang-gulang, Kelurahan Nagapita,

Kelurahan Pondok Sayur;

e. Sungai Bah Biak di Kelurahan

Simarimbun, Kelurahan Tong Marimbun, Kelurahan

Pematang Marihat, Kelurahan Sukaraja,

Kelurahan BP Nauli

f. Sungai-sungai kecil lainnya di

Kelurahan Mekar Marihat, Kelurahan Kristen,

Kelurahan Kebun Sayur, Kelurahan Tomuan, Kelurahan Mekar

Marihat, Kelurahan Pardomuan, Kelurahan Siopat

Suhu, Kelurahan Banjar, Kelurahan Bantan,

Kelurahan Baru, Kelurahan Pardomuan, Kelurahan

Asuhan, Kelurahan Nagapitu, Kelurahan Nagapita,

Kelurahan Sumber Jaya dan Kelurahan Tambun Nabolon

(10) RTH Sempadan Mata Air sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf h adalah

kawasan sempadan mata air yang yang dimanfaatkan dengan vegetasi, di Kelurahan Simarito,

Kelurahan Pematang Marihat, Kelurahan Setia

Talawi, Kecamatan Tanjung Tiram. Zona

L1.3. Kawasan Resapan DAS

a. Zona L2.1. Kawasan

Sempadan Sungai, Meliputi : Kecamatan Air

Putih, Kecamatan Limapuluh, Kecamatan

Medang Deras, Kecamatan Sei Balai,

Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Talawi,

Kecamatan Tanjung Tiram. Zona L2.2. Kawasan

Sempadan Pantai, Meliputi : Kecamatan

Limapuluh, Kecamatan Medang Deras,

Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Tanjung

Tiram. b. Zona L3.1

Kawasan Pengungsian

Satwa Di Kecamatan Sei Suka, Zona L3.2. Kawasan

Pantai Berhutan Bakau Meliputi : Kecamatan

Tanjung Tiram Kecamatan Air Putih Kecamatan

Limapuluhkecamatan Medang Deras. Zona L3.3 Kawasan Wisata Bahari,

Meliputi : Kecamatan Limapuluh, Kecamatan

Talawi, Kecamatan Air Putih. Zona L3.4. Kawasan

Cagar Budaya Dan Ilmu Pengetahuan, Meliputi :

Kecamatan Talawi,

Page 27: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 27

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Meliputi : Kecamatan Limapuluh, Kecamatan

Talawi, Kecamatan Air Putih. Zona L3.4.

Kawasan Cagar Budaya Dan Ilmu Pengetahuan,

Meliputi : Kecamatan Talawi, Kecamatan

Limapuluh, Kecamatan Tanjung Tiram

d. Zona L4.1. Kawasan Rawan Banjir Di Kecamatan

Limapuluh. Zona L4.2. Kawasan Rawan

Gelombang Pasang/Abrasi, Meliputi : Kecamatan

Tanjung Tiram, Kecamatan Talawi,

Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Sei Suka,

Kecamatan Medang Deras

3. Kabupaten

Asahan, meliputi L1, L2, L3, L4 dan L5 a. Zona L1.1.

Kawasan Lindung di kecamatan Silau Laut.

Zona L1.2. Kawasan Resapan Air Sungai

meliputi : Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat,

Kecamatan Meranti, Kecamatan Pulo

Bandring, Kecamatan Rawang Panca Arga,

Kecamatan Silau Laut. Zona L1.3. Kawasan

Resapan DAS Kiri, DAS

Negara, Kelurahan Simarimbun, Kelurahan Mekar Marihat.

(11) RTH Lapangan Olah Raga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf i seluas 4,1 hektar meliputi kawasan

Stadion Sang Naualuh di Kelurahan Merdeka dan Lapangan Bola di Kelurahan Sukamaju.

Pasal 25 (2)Situs budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf

a meliputi : a. Kawasan Makam

Keluarga Raja Siantar di kelurahan

Simalungun Kecamatan Siantar Selatan

b. Kawasan Museum

Simalungun di kelurahan Simalungun Kecamatan Siantar

Selatan

(3) Bangunan bersejarah (heritage) sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:

a. Balai Kota di Kelurahan

Proklamasi; b. Gedung Juang di

Kelurahan Proklamasi;

c. Tugu Taman bunga di Kelurahan Proklamasi;

d. Kawasan Hotel

Bersejarah di Kelurahan Proklamasi;

e. Kawasan Stasiun

Kereta Api di Kelurahan Proklamasi;

f. Kawasan Rumah

Sakit Umum di Kelurahan Simalungun;

g. Bangunan Gereja di

Kelurahan Teladan; h. Bangunan Gereja

Katholik St. Laurentius di Kelurahan Karo;

i. Kawasan Gereja HKBP di Kelurahan Kristen;

j. Kantor Pusat GKPS

di Kelurahan Bane; k. Kantor Pusat Gereja

Pentakosta di Kelurahan Karo;

l. Kantor Pusat Gereja HKI di Kelurahan Pardamean;

m. Kantor Pusat Gereja

GKPI di Kelurahan Kristen;

Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Tanjung Tiram

c. Zona L4.1. Kawasan Rawan Banjir Di Kecamatan

Limapuluh. Zona L4.2. Kawasan Rawan

Gelombang Pasang/Abrasi, Meliputi : Kecamatan

Tanjung Tiram, Kecamatan Talawi,

Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Sei Suka,

Kecamatan Medang Deras

3. Kabupaten Asahan, meliputi

L1, L2, L3, L4 dan L5 d. Zona L1.1.

Kawasan

Lindung di kecamatan Silau Laut. Zona L1.2.

Kawasan Resapan Air Sungai meliputi :

Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat,

Kecamatan Meranti, Kecamatan Pulo Bandring,

Kecamatan Rawang Panca Arga, Kecamatan

Silau Laut. Zona L1.3. Kawasan Resapan DAS

Kiri, DAS Silau Bonto, DAS Toba Asahan.

a. Zona L2.1 Kawasan

Sempadan Sungai, meliputi : Kecamatan

Buntu Pane, Kisaran Barat, Kecamatan Meranti,

Kecamatan Pulo Bandring, Kecamatan Rawang Panca

Arga, Kecamatan

Page 28: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 28

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Silau Bonto, DAS Toba Asahan.

b. Zona L2.1

Kawasan Sempadan Sungai, meliputi :

Kecamatan Buntu Pane, Kisaran Barat, Kecamatan

Meranti, Kecamatan Pulo Bandring,

Kecamatan Rawang Panca Arga, Kecamatan

Silau Laut. Zona L2.2.Kawasan RTH meliputi

: Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat,

Kecamatan Meranti, Kecamatan Pulo

Bandring, Kecamatan Rawang Panca Arga,

Kecamatan Silau Laut.

c. Zona L3.1 Kawasan

cagar Budaya di Kecamatan Buntu Pane dan

Kecamatan Silau Laut.. Zonal L3.2. Kawasan

Wisata Flora dan Fauna di Kecamatan Silau. Zona

L3.3. Kawasan Wisata Belanja

Sepatu di Kecamatan Kisaran Barat.

d. Zona L4.1 Kawasan

rawan tanh longsor, meliputi : Kecamatan

Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat, Kecamatan

Meranti, Kecamatan Pulo Bandring,

Kecamatan Rawang

n. Kawasan Mesjid Raya di Kelurahan Timbanggalung;

o. Patung Dewi Kwan

Im di Kelurahan Tomuan; dan

p. Vihara di Kelurahan Banjar.

Kawasan rawan bencana sebagaimana dimaksud pasal 22 ayat (2) huruf c, terdiri

atas: a. Kawasan rawan

bencana longsor yang meliputi :

Kelurahan Setia Negara, Kelurahan Simarito, Kelurahan Timbang Galung,

Kelurahan Teladan, Kelurahan Simalungun, Kelurahan Tomuan,

Kelurahan Sigulang-gulang, Kelurahan Nagapitu dan Kelurahan Pondok

Sayur. b. Kawasan rawan

bencana banjir yang meliputi : Kelurahan

Proklamasi, Kelurahan Dwikora, Kelurahan Simalungun,

Kelurahan Pahlawan, Kelurahan Baru, Kelurahan Melayu,

Kelurahan Banjar, Kelurahan Siopat suhu, Kelurahan Sukadame,

Kelurahan Sigulang-gulang, Sebagian Kelurahan Sumber Jaya dan sebagian

Kelurahan Tanjung Tonga; dan

c. Kawasan rawan bencana kebakaran

yang meliputi perumahan kepadatan tinggi.

Silau Laut. Zona L2.2.Kawasan RTH meliputi :

Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat,

Kecamatan Meranti, Kecamatan Pulo Bandring,

Kecamatan Rawang Panca Arga, Kecamatan

Silau Laut. b. Zona L3.1

Kawasan cagar Budaya

di Kecamatan Buntu Pane dan Kecamatan

Silau Laut.. Zona L4.1 Kawasan rawan tanh

longsor, meliputi : Kecamatan Buntu Pane,

Kecamatan Kisaran Barat, Kecamatan Meranti,

Kecamatan Pulo Bandring, Kecamatan Rawang Panca

Arga, Kecamatan Silau Laut. Zonal L4.2

Kawasan Rawan Banjir dan Gelombang

Pasang, meliputi :

Zona L5.1 Kawasan Rawan Abrasi, meliputi :

Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat, Kecamatan Meranti, Kecamatan Pulo Bandring,

Kecamatan Rawang Panca Arga, Kecamatan Silau Laut

Page 29: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 29

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Panca Arga, Kecamatan Silau Laut. Zonal L4.2

Kawasan Rawan Banjir dan Gelombang

Pasang, meliputi :

e. Zona L5.1 Kawasan

Rawan Abrasi, meliputi : Kecamatan

Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat, Kecamatan

Meranti, Kecamatan Pulo Bandring,

Kecamatan Rawang Panca Arga, Kecamatan

Silau Laut

1.2.

3

Strategi 3: Mengembalikan fungsi kawasan lindung di dataran tinggi dan dataran rendah yang telah menurun akibat pengembangan kegiatan budi daya untuk menjaga keseimbangan lingkungan;

4. Kabupaten

Simalungun. Meliputi Zona L1, L2, L3, L4 Dan L5.

a. Zona L1.1 Hutan Lindung Meliputi

Kecamatan Dolok Panribuan, Kecamatan

Dolok Pardamean, Kecamatan Girsang

Sipangan Bolon, Kecamatan Hatonduhan,

Kecamatan Jorlang Hataran, Kecamatan

Panombeian Pane, Kecamatan Pematang Sidamanik,

Kecamatan Raya. Zona L1.2 Kawasan Resapan Air,

Meliputi : Kecamatan Bandar, Kecamatan

Bandar Huluan, Kecamatan Bandar

Masilam, Kecamatan Bosar Maligas,

Tidak diatur Pasal 11

(2) Strategi untuk pemertahanan luasan kawasan berfungsi lindung

dan rehabilitasi kawasan berfungsi lindung yang terdegradasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. mempertahankan

luasan kawasan bervegetasi hutan tetap yang memberikan

perlindungan terhadap kawasan bawahannya; b. menetapkan

kawasan hutan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari luas

Daerah Aliran Sungai (DAS); dan c. memulihkan kawasan berfungsi lindung yang

terdegradasi dalam rangka memelihara keseimbangan

ekosistem pulau. Cat : didalam RTR Pulau Sumatera tidak

menetapkan WS/DAS Bah Bolon di Provinsi Sumatera Utara.

Pasal 43 (3) Pengembangan pengelolaan, peningkatan fungsi,

Pasal 46

(2) Rencana pengembangan pola ruang kawasan lindung geologi meliputi:

b.Kawasan imbuhan air tanah yang memberikan perlindungan terhadap air tanah meliputi: Kab.

Karo, Kab Simalungun Hal 38. 4. Kawasan hutan

lindung

menyebar di wilayah kabupaten

5. Kawasan lahan

gambut yang menyebar di wilayah kabupaten Langkat, Humbang

Hasundutan, Asahan, Labuhan Batu, Tapanuli Tengah, Mandailing

Natal. 6. Kawasan

resapan air terletak menyebar di

wilayah kabupaten dan kota,

Hal 39

Rencana pengembangan pola ruang kawasan perlindungan setempat meliputi :

f. Kawasan sempadan pantai yang menyebar di wilayah kabupaten

dan kota di wilayah pesisir pantai barat dan pantai timur;

g. Kawasan

Sama dengan kebijakan 2 strategi 2

Sama dengan kebijakan 2 strategi 2

Sama dengan kebijakan 2 strategi 2

Sama dengan kebijakan 2 strategi 2

Kawasan dikendalikan:

Zona L1, L2, L3, L4 dan L5. Sama dengan strategi 2 kebijakan 2

Tidak diperlukan dukungan

infrastruktur fisik, namun diperlukan REGULASI yang kuat dan konsisten dalam Kebijakan Tata Ruang, Kehutanan dan

Pertanahan. Selain itu program yang dapat disusun dapat berupa program non infrastruktur seperti

Reboisasi, Revitalisasi kawasan berfungsi lindung.

Page 30: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 30

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kecamatan Hatonduhan, Kecamatan Hutabayu

Raja, Kecamatan Uju Padang. Zona L1.3

Kawasan DAS Ular, DAS Nalipang, DAS Padang,

DAS Sipare-Pare, Dan DAS Bolon

b. Zona L2,

Meliputi L2.1 Sempadan Sungai : Kecamatan

Bandar, Kecamatan Bandar Huluan,

Kecamatan Bandar Masilam, Kecamatan

Bosar Maligas, Kecamatan Hatonduhan,

Kecamatan Hutabayu Raja, Kecamatan

Uju Padang. Zona L2.2 Sempadan Danau Toba,

Meliputi : Kecamatan Dolok Kecamatan

Pardamean, Kecamatan Pematang Si Damanik,

Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.

c. Zona L3. L3.1 Kawasan Pelestarian Alam, Meliputi

Kecamatan Bandar, Kecamatan Dolok Batunaggar,

Kecamatan Dolok Pardamean, Kecamatan

Girsang Sipanganbolon, Kecamatan Pematang

Sidamanik, Kecamatan Raya. L3.2 Kawasan

Cagar Budaya,

dan pengendalian perubahan peruntukan dan/atau fungsi kawasan hutan

lindung yang bervegetasi hutan tetap serta rehabilitasi kawasan

hutan lindung yang terdegradasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b dilakukan pada

kawasan hutan lindung di : Kabupaten

Simalungun, Kabupaten Asahan Pasal 44

(3) Pengendalian pemanfaatan ruang pada sempadan pantai,

sempadan sungai, dan kawasan sekitar danau atau waduk yang

berpotensi mengganggu dan/atau merusak fungsi sempadan

pantai, sempadan sungai, dan kawasan sekitar danau atau waduk

serta pengembangan struktur alami berupa jenis dan kerapatan tanaman dan/atau

struktur buatan di sempadan pantai, sempadan sungai, dan kawasan

sekitar danau atau waduk untuk mencegah daya rusak air

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan b dilakukan pada:

Kabupaten Batubara b. sempadan sungai di:

Sungai Asahan, Sungai Asailau, dan Sungai Nantalu di WS Toba-Asahan

(Provinsi Sumatera Utara); c. kawasan sekitar

danau atau waduk di: Kabupaten Simalungun)

Pasal 45 (4) Pengembangan

sempadan sungai besar dan kecilyang menyebar di wilayah

kabupaten dan kota;

h. Kawasan sekitar danau/waduk

yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota;

i. Kawasan sekitar

mata air yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota;

j. Kawasan ruang terbuka hijau kota sebesar 30% dari luas wilayah kota

yang menyebar di wilayah kabupaten dan kota;

Hal 39. Mengenai RTH,

Sempadan Pantai, Sempadan Sungai, Kawasan Sekitar Danau/Waduk,

Kawasan Sekitar Mata Air Hal 40 Rencana pengembangan

pola ruang kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya meliputi :

i. Kawasan Pantai Berhutan Bakau atau hutan mangrove meliputi : di wilayah

Pantai Timur pada pantai utara Kabupaten Langkat, Deli serdang, Serdang

Bedagai, Batubara, Asahan, ke daerah selatan pantai Kabupaten Labuhan

Batu dan Labuhan Batu Utara dan di wilayah Pantai Barat dari pantai selatan

Kabupaten Mandailing Natal, Tapanuli Tengah serta di daerah ke

Kepulauan Nias. j. Kawasan taman

nasional dan taman hutan Raya meliputi Taman Naional

Gunung Leuser di Langkat, Deli Serdang; Taman Nasional Batang

Gadis di Mandailing Natal, Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten Deli

Serdang, Simalungun, Karo, dan Langkat dan Taman Hutan Kota –

Kota Medan di lokasi eks Bandar Udara

Page 31: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 31

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Meliputi Kecamatan Raya. L3.3 Kawasan

Cagar Alam Meliputi Kecamatan Dolok

Panribuan. d. Zona L4. L4.1

Kawasan Rawan Tanah

Longsor, Meliputi Kecamatan Raya. L4.2

Kawasan Rawan Banjir, Meliputi Kecamatan

Bosar Maligas, Kecamatan Bandar,

Kecamatan Pematang Bandar, Kecamatan

Dolog Batu Nanggar, Kecamatan Siantar,

Kecamatan Tanah Jawa, Kecamatan Ujung

Padang, Kecamatan Hutabayu Raja

5. Kabupaten Batu Bara, Meliputi Zona L1, L2, L3 Dan L4

a. Zona L1.1. Kawasan Hutan Lindung,

Meliputi : Kecamatan Limapuluh, Kecamatan

Medang Deras, Kecamatan Sei Balai,

Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Talawi, Kecamatan

Tanjung Tiram. Zona L1.2. Kawasan

Resapan Sungai, Meliputi : Kecamatan

Air Putih, Kecamatan Limapuluh, Kecamatan

Medang Deras,

pengelolaan dan pemertahanan fungsi suaka margasatwa, cagar

alam, taman nasional laut, taman hutan raya, taman wisata alam,

dan taman wisata alam laut (taman wisata perairan)

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan pada: (Kabupaten

Tapanuli Utara dan Kabupaten Asahan)

(5) Rehabilitasi dan pemantapan fungsi kawasan pantai berhutan

bakau untuk perlindungan pantai dari abrasi dan pelestarian biota

laut sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dilakukan pada

kawasan pantai berhutan bakau di Kabupaten Batubara

Pasal 46 (3) Penetapan zona-zona rawan bencana

alam beserta ketentuan mengenai standar bangunan gedung

yang sesuai dengan karateristik, jenis, dan ancaman bencana, pengendalian

perkembangan kawasan budi daya terbangun di kawasan rawan

bencana alam, dan penyelenggaraan upaya mitigasi dan adaptasi

bencana melalui penetapan lokasi dan jalur evakuasi bencana serta pembangunan sarana

pemantauan bencana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,

huruf b, dan huruf c dilakukan pada: Kabupaten Simalungun

b. kawasan rawan gelombang pasang di kawasan sepanjang

pesisir pantai Pulau Sumatera dan pulau-

Polonia seluas minimal 25 hektar.

k. Kawasan cagar budaya meliputi :

Istana Maimoon, Mesjid Raya, Kediaman Chong A Fie di Kota Medan,

rumah tradisional Lingga Barus Jahe Karo, rumah adat Pematang Purba di

Simalungun, istana Kota Pinang Labuhan Batu utara, Istana Lima Laras Asahan,

Candi Portibi Padang Lawas Utara, makam batu dan permukiman tradisional di Tomok

Pulau Samosir dan rumah adat, rumah tradisional dan tugu batu di Pulau Nias.

Pulau-pulau kecil dengan luasan maksimal 10 km² di perairan pantai Barat dan di perairan Pantai

Timur.

Page 32: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 32

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kecamatan Sei Balai, Kecamatan Sei Suka,

Kecamatan Talawi, Kecamatan Tanjung

Tiram. Zona L1.3. Kawasan Resapan DAS

b. Zona L2.1. Kawasan Sempadan Sungai,

Meliputi : Kecamatan Air Putih, Kecamatan

Limapuluh, Kecamatan Medang Deras,

Kecamatan Sei Balai, Kecamatan Sei Suka,

Kecamatan Talawi, Kecamatan Tanjung

Tiram. Zona L2.2. Kawasan Sempadan

Pantai, Meliputi : Kecamatan Limapuluh,

Kecamatan Medang Deras, Kecamatan

Sei Suka, Kecamatan Tanjung Tiram.

c. Zona L3.1 Kawasan Pengungsian Satwa Di

Kecamatan Sei Suka, Zona L3.2. Kawasan

Pantai Berhutan Bakau Meliputi : Kecamatan

Tanjung Tiram Kecamatan Air Putih

Kecamatan Limapuluhkecamatan Medang

Deras. Zona L3.3 Kawasan Wisata Bahari,

Meliputi : Kecamatan

pulau kecil di sekitar Pulau Sumatera. c. kawasan rawan

banjir di Kabupaten Asahan Pasal 47

e. kawasan rawan abrasi di sepanjang wilayah pesisir Pulau Sumatera.

Page 33: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 33

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Limapuluh, Kecamatan Talawi, Kecamatan

Air Putih. Zona L3.4. Kawasan Cagar Budaya

Dan Ilmu Pengetahuan, Meliputi : Kecamatan

Talawi, Kecamatan Limapuluh, Kecamatan

Tanjung Tiram

d. Zona L4.1. Kawasan

Rawan Banjir Di Kecamatan Limapuluh. Zona L4.2.

Kawasan Rawan Gelombang Pasang/Abras

i, Meliputi : Kecamatan Tanjung Tiram,

Kecamatan Talawi, Kecamatan Limapuluh,

Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Medang

Deras 6. Kabupaten

Asahan, meliputi L1, L2,

L3, L4 dan L5 a. Zona L1.1.

Kawasan Lindung di

kecamatan Silau Laut. Zona L1.2. Kawasan

Resapan Air Sungai meliputi : Kecamatan

Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat, Kecamatan Meranti,

Kecamatan Pulo Bandring, Kecamatan

Rawang Panca Arga, Kecamatan Silau Laut.

Zona L1.3. Kawasan Resapan DAS Kiri, DAS

Silau Bonto, DAS Toba

Page 34: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 34

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Asahan. b. Zona L2.1

Kawasan Sempadan

Sungai, meliputi : Kecamatan Buntu Pane,

Kisaran Barat, Kecamatan Meranti, Kecamatan

Pulo Bandring, Kecamatan Rawang

Panca Arga, Kecamatan Silau Laut. Zona

L2.2.Kawasan RTH meliputi : Kecamatan Buntu Pane,

Kecamatan Kisaran Barat, Kecamatan Meranti,

Kecamatan Pulo Bandring, Kecamatan

Rawang Panca Arga, Kecamatan Silau Laut.

c. Zona L3.1 Kawasan cagar Budaya di Kecamatan

Buntu Pane dan Kecamatan Silau Laut..

Zonal L3.2. Kawasan Wisata Flora dan Fauna di

Kecamatan Silau. Zona L3.3. Kawasan

Wisata Belanja Sepatu di Kecamatan

Kisaran Barat. d. Zona L4.1

Kawasan rawan tanh longsor,

meliputi : Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan

Kisaran Barat, Kecamatan Meranti, Kecamatan

Pulo Bandring, Kecamatan Rawang

Panca Arga, Kecamatan

Page 35: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 35

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Silau Laut. Zonal L4.2 Kawasan Rawan Banjir

dan Gelombang Pasang, meliputi :

e. Zona L5.1 Kawasan Rawan Abrasi,

meliputi : Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan

Kisaran Barat, Kecamatan Meranti, Kecamatan

Pulo Bandring, Kecamatan Rawang

Panca Arga, Kecamatan Silau Laut

1.2. 4

Strategi 4: Mencegah dan mengendalikan dampak buruk dari kegiatan kelapa sawit dan karet;

1. Kabupaten Simalungun: Perkebunan

Kelapa Sawit Meliputi, Kecamatan: Bandar, Bandar

Huluan, Bandar Masilam, Bosar Maligas, Dolok Panribuan, Dolok

Pardamean, Gunung Malela, Hatonduhan, Hutabayu Raja,

Jawa Maraja Bah Jambi, Jorlang Hataran, Pane, Panombeian

Pane, Pematang Bandar, Pematang Sidamanik, Siantar,

Sidamanik, Tanah Jawa, Ujung Padang. Perkebunan Karet

meliputi : Kecamatan: Hatonduhan, Tanah Jawa, Siantar, Dolok

Batunanggar, Gunung Maligas, Gunung Malela, Bandar Huluan,

Pematang Bandar, Bosar Maligas, Ujung Padang, Hutabayu Raja,

Jawa Maraja bah Jambi.

2. Kabupaten Batubara:

Perkebunan Karet mencakup kecamatan Limapuluh.

Lampiran IX mengenai kawasan andalan, dengan sektor

unggulan perkebunan meliputi Pematang Siantar Dsk, Rantau Prapat – Kisaran,

Hal 27. PKW Tebing Tinggi, PKW Sidikalang,

PKW Pematang Siantar, PKW Rantau Prapat, PKW Kisaran, PKW

Gunung Sitoli, PKW Padang Sidempuan, PKW Sibolga,

Hal 46 Ranperda. Rencana pengembangan kawasan budidaya

perkebunan besar tersebar meliputi Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang

Bedagai, Simalungun, Batu Bara, Asahan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Tapanuli

Tengah, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, dan Pulau Nias.

Pasal 40 Kawasan peruntukan perkebunan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 34 huruf c berdasarkan kesesuaian lahannya diarahkan untuk tanaman

perkebunan sawit, karet, kakao dan tanaman perkebunan lainnya, dialokasikan pada setiap

kecamatan dengan luas 25.957 hektar ( 28,68 % dari luas wilayah kabupaten.

Pasal 33 (2) Kawasan perkebunan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) seluas kurang lebih179.817 (seratus tujuh puluh sembilan ribu delapan

ratus tujuh belas) Ha yang tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan K isaran Barat

dan Kisaran Timur.

Pasal 38 ayat (5) Peruntukan kawasan perkebunan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b dengan luas kurang lebih 195.390 (seratus sembilan puluh lima tiga ratus

sembilan puluh) hektar meliputi:

a. Kecamatan Raya Kahean;

b. Kecamatan Bandar Masilam;

c. Kecamatan Bandar;

d. Kecamatan Bandar Huluan;

e. Kecamatan Pamatang

Bandar; f. Kecamatan Dolog

Batu Nanggar; g. Kecamatan

Tapian Dolog, Siantar;

h. Kecamatan Tanah Jawa;

i. Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi;

j. Kecamatan Huta Bayu Raja;

k. Kecamatan Bosar Maligas;

l. Kecamatan Ujung Padang;

m. Kecamatan Hatonduhan;

n. Kecamatan Panribuan;

o. Kecamatan Jorlang Hataran;

p. Kecamatan Sidamanik;

q. Kecamatan Pamatang Sidamanik;

r. Kecamatan Raya;

Tidak diatur Kawasan dikendalikan: Zona B4 Peruntukan Perkebunan Karet dan

Sawit

Dampak buruk dari kegiatan kelapa sawit berawal dari perubahan fungsi lahan ke

perkebunan sawit; 1. Meningkatnya CO2 di

atmoster, 2. hilangnya keanekaragaman

hayati dan ekosistem hutan hujan tropis, serta plasma nutfah,

3. hilangnya sejumlah sumber

air, sehingga memicu kekeringan, peningkatan suhu, dan gas rumah kaca yang mendorong terjadinya

bencana alam, 4. berkurangnya kawasan

resapan air, sehingga pada musim hujan akan

mengakibatkan banjir karena lahan tidak mempunyai kemampuan menyerap dan menahan air,

5. kehancuran habitat flora dan fauna yang mengakibatkan konflik antar satwa, maupun konflik satwa dengan

manusia. 6. Akibat habitat yang telah

rusak, hewan tidak lagi memiliki tempat yang cukup untuk hidup dan

berkembang biak. Dukungan infrastruktur terkait dalam upaya mencegah dampak

negatif kegiatan sawit berupa; 1. Dukungan kebijakan tata

hutan yang baik. 2. Sistem monitoring

lingkungan yang konsisten dan kuat.

Terkait dengan kebutuhan air

yang tinggi dalam upaya kegiatan produksi sawit, program infrastruktur yang perlu mendukung berupa sistem

Page 36: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 36

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Perkebunan Sawit mencakup Meliputi Kecamatan: Air

Putih, Limapuluh, Medang Deras, Sei Balai, Sei Suka, Talawi,

Tanjung Tiram

s. Kecamatan Silou Kahean;

t. Kecamatan Purba;

u. Kecamatan Girsang Sipangan Bolon;

v. Kecamatan Dolog

Pardamean; w. Kecamatan Dolog

Silou; x. Kecamatan

Pamatang Silimahuta; dan

y. Kecamatan Silimakuta.

1. Kabupaten

Simalungun: Perkebunan

Kelapa Sawit Meliputi, Kecamatan: Bandar, Bandar Huluan,

Bandar Masilam, Bosar Maligas, Dolok Panribuan, Dolok Pardamean, Gunung

Malela, Hatonduhan, Hutabayu Raja, Jawa Maraja Bah Jambi, Jorlang Hataran,

Pane, Panombeian Pane, Pematang Bandar, Pematang Sidamanik, Siantar,

Sidamanik, Tanah Jawa, Ujung Padang. Perkebunan Karet meliputi :

Kecamatan: Hatonduhan, Tanah Jawa, Siantar, Dolok Batunanggar,

Gunung Maligas, Gunung Malela, Bandar Huluan, Pematang Bandar,

Bosar Maligas, Ujung Padang, Hutabayu Raja, Jawa Maraja bah Jambi.

2. Kabupaten

Batubara: Perkebunan Karet

mencakup kecamatan Limapuluh. Perkebunan Sawit mencakup Meliputi

Kecamatan: Air Putih, Limapuluh, Medang Deras, Sei Balai, Sei Suka, Talawi,

Tanjung Tiram

jaringan sumber daya air. Sedangkan upaya dalam mengatasi limbah dari kegiatan pengolahan berupa sistem

jaringan pengelolaan limbah. Selain itu perlu dijaga konflik air antara kebutuhan perkebunan dan kebutuhan kawasan budidaya

lainnya. Meliputi di; Kabupaten Simalungun: 1. Pengembangan dan

peningkatan sungai Bah

Bolon, Sungai Kiri, Sungai Sipare-pare

2. Pengembangan dan peningkatan Sumur Dalam

dan Mata Air (DAS Kiri, DAS Sipare-Pare, DAS Bolon)

3. Pengembangan dan peningkatan waduk Bah

Bolon, Kecamatan Jawa Mahraja Bah Jambi

4. Pengembangan dan peningkatan instalasi

pengolahan limbah B3 5. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan

perpipaan berupa unit air baku untuk melayani Kabupaten Simalungun yang dipasok dari sumur dalam

dan mata air (DAS Sipare-Pare DAS Bolon dan DAS Kiri)

Wilayah Kabupaten Batu Bara: 1. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan sungai Bolon, Silau Bonto, Kiri, Perupuk, Sipare-Pare

2. Pengembangan dan peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Silau Bonto, DAS Kiri, DAS Sipare-

Pare, DAS Bolon) 3. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air

baku untuk melayani Kabupaten Batu Bara yang dipasok dari sumur dalam dan sungai (DAS Silau

Botno, DAS Sipare-Pare DAS Bolon dan DAS Kiri)

4. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan instalasi pengolahan limbah B3

Page 37: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 37

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

3. Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan: Perkebunan Sawit

mencakup Meliputi Kecamatan Buntu Pane, Kecamatan Kisaran Barat,

Kecamatan Meranti, Kecamatan Pulo Bandring, Kecamatan Rawang Panca Arga,

Kecamatan Silau Laut

Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan 1. Pengembangan,

peningkatan dan

pemantapan sungai Asahan, Sungai Bah Bolon, Sungai Tanjung

2. Pengembangan dan

peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Asahan, DAS Hapal, DAS Sungai Tanjung)

3. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan irigasi dalam upaya

mempertahankan dan meningkatkan produksi tanaman pangan khususnya padi, meliputi;

a. Daerah Irigasi Silo Buntu

b. Seluruh Daerah Irigasi (DI) yang

menjadi kewenangan provinsi

c. Seluruh Daerah

Irigasi (DI) yang menjadi kewenangan kabupaten

4. Pengembangan dan peningkatan prasarana sumber daya air meliputi;

5. Sistem pengendalian banjir

sungai asahan

1.2.

5

Strategi 5: Mengembangkan kawasan penyangga antara kawasan industri dengan kawasan budi daya di sekitarnya.

Sebaiknya diatur dalam

RAPERPRES Pengembangan kawasan Sei Mangke DSK

Sesuai dengan PERMEN PU No 15 Tahun 2012, tentang Pedoman RTR

KSN. Kawasan yang disebut sebagai inti dalam penentuan Zona Pola Ruangnya adalah

Kawasan KEK Sei Mangkei seluas 2002,77 Ha. Sedangkan yang dimaksud dengan

Kawasan Penyangga adalah Kawasan Sekitar KEK Sei Mangkei, yang meliputi ; Seluruh wilayah

Kabupaten Batu Bara; Sebagian wilayah Kabupaten Asahan; Sebagian wilayah

Kabupaten Simalungun; dan Seluruh wilayah Kota Pematang Siantar.

Zona Budidaya di Kota Pematang Siantar;

1. Zona B7 Kawasan Peruntukan Industri

2. Zona B8 Kawasan

Pasal 9

(2) Strategi untuk pelestarian dan peningkatan fungsi dan daya dukung

lingkungan hidup meliputi: e. mengembangkan kegiatan budi daya

tidak terbangun di sekitar kawasan strategis nasional yang berfungsi sebagai

zona penyangga yang memisahkan kawasan lindung dengan kawasan budi

daya terbangun

Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Kawasan didorong:

Meliputi seluruh kawasan budidaya yang meliputi: Zona Budidaya di Kota

Pematang Siantar; 1. Zona B7 Kawasan

Peruntukan Industri 2. Zona B8 Kawasan

Pariwisata 3. Zona B9 Kawasan

Peruntukan Permukiman

4. Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan serta

Transportasi Zona Budidaya di Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun;

1. Zona B1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

2. Zona B2 Kawasan

Peruntukan Hutan Rakyat

3. Zona B3 Kawasan Peruntukan Pertanian

4. Zona B4 Kawasan Peruntukan Perkebunan

5. Zona B5 Kawasan

Peruntukan Perikanan

6. Zona B6 Kawasan Peruntukan

Indikasi program sama dengan

1.1.5

Page 38: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 38

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Pariwisata 3. Zona B9 Kawasan

Peruntukan Permukiman

4. Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial,

Pertahanan dan Keamanan serta Transportasi

Zona Budidaya di Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun;

1. Zona B1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

2. Zona B2 Kawasan

Peruntukan Hutan Rakyat

3. Zona B3 Kawasan Peruntukan

Pertanian 4. Zona B4 Kawasan

Peruntukan Perkebunan

5. Zona B5 Kawasan Peruntukan Perikanan

6. Zona B6 Kawasan

Peruntukan Pertambangan

7. Zona B7 Kawasan Peruntukan

Industri 8. Zona B8 Kawasan

Peruntukan Pariwisata

9. Zona B9 Kawasan Peruntukan Permukiman

10. Zona B10

Kawasan Peruntukan Peternakan

11. Zona B11

Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan

Keamanan serta Transportasi

Zona Budidaya di

Kabupaten Batu Bara; 1. Zona B1 Kawasan

Peruntukan Hutan Produksi

2. Zona B3 Kawasan Peruntukan Pertanian

3. Zona B4 Kawasan

Peruntukan Perkebunan

4. Zona B5 Kawasan Peruntukan

Perikanan 5. Zona B7 Kawasan

Peruntukan Industri

6. Zona B8 Kawasan Peruntukan

Pertambangan 7. Zona B7 Kawasan

Peruntukan Industri 8. Zona B8 Kawasan

Peruntukan Pariwisata

9. Zona B9 Kawasan Peruntukan

Permukiman 10. Zona B10 Kawasan

Peruntukan Peternakan

11. Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan serta

Transportasi Zona Budidaya di Kabupaten Batu Bara;

1. Zona B1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi

2. Zona B3 Kawasan

Peruntukan Pertanian 3. Zona B4 Kawasan

Peruntukan Perkebunan

4. Zona B5 Kawasan Peruntukan Perikanan

5. Zona B7 Kawasan

Peruntukan Industri 6. Zona B8 Kawasan

Peruntukan Pariwisata

7. Rehabilitasi dan pengembangan kawasan fungsi pariwisata

8. Zona B9 Kawasan Peruntukan Permukiman

9. Zona B10 Kawasan

Peruntukan Peternakan

10. Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi,

Sosial dan Transportasi

Zona Budidaya di

Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan; 1. Zona B1 Kawasan

Peruntukan Hutan

Produksi 2. Zona B4 Kawasan

Peruntukan Perkebunan

3. Zona B9 Kawasan

Peruntukan Permukiman

4. Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi,

Sosial, Pertahanan dan Keamanan Negara serta Transportasi

Page 39: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 39

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Pariwisata 7. Rehabilitasi dan

pengembangan kawasan fungsi

pariwisata 8. Zona B9 Kawasan

Peruntukan Permukiman

9. Zona B10 Kawasan Peruntukan Peternakan

10. Zona B11 Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial

dan Transportasi Zona Budidaya di Sebagian Wilayah

Kabupaten Asahan; 1. Zona B1 Kawasan

Peruntukan Hutan Produksi

2. Zona B4 Kawasan Peruntukan Perkebunan

3. Zona B9 Kawasan

Peruntukan Permukiman

4. Zona B11 Kawasan

Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan Negara

serta Transportasi

1.3. Kebijakan 3: Peningkatan Fungsi Pusat Pelayanan Ekonomi dan Sosial yang Merata dan Terpadu

1.3. 1

Strategi 1: Mengembangkan kegiatan perdagangan dan jasa yang terintegrasi dengan pelayanan sekitarnya;

1. Zona B11.4 Kawasan

Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan serta

Transportasi. Kota Pematang Siantar, meliputi Kecamatan

Siantar Utara, Kecamatan Siantar Timur, Kecamatan

Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan

Siantar Marimbun 2. Zona B11.1

Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial,

Pertahanan dan Keamanan serta Transportasi. Kabupaten

Simalungun, meliputi Kecamatan Raya, Kecamatan

Bandar, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kecamatan

Silimahuta 3. Zona B11.1

Tidak diatur Tidak diatur (hanya PKN Saja)

Tidak diatur (fokus kepada industri dan jasa)

Tidak diatur Kabupaten Asahan, meliputi Kecamatan

Kisaran Barat, Kecamatan Rawang Panca Arga

Kabupaten Simalungun, meliputi Kecamatan Raya,

Kecamatan Bandar, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kecamatan Silimahuta

Pasal 28 (2) Pusat perbelanjaan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi :

a. Kecamatan Siantar Utara

b. Kecamatan Siantar Timur

c. Kecamatan Siantar Selatan

d. Kecamatan Siantar Barat

e. Kecamatan Siantar

Marimbun (3) Toko modern sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf b meliputi : a. Kecamatan

Siantar Utara b. Kecamatan

Siantar Timur

c. Kecamatan Siantar Selatan

d. Kecamatan Siantar Barat

e. Kecamatan Siantar Marimbun

f. Kecamatan

Siantar Sitalasari

g. Kecamatan Siantar

Martoba

Kawasan didorong: 1. Zona B11.4 Kawasan

Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan serta Transportasi. Kota

Pematang Siantar, meliputi Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar

Timur, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan

Siantar Marimbun 2. Zona B11.1 Kawasan

Peruntukan Ekonomi, Sosial, Pertahanan

dan Keamanan serta Transportasi. Kabupaten Simalungun, meliputi Kecamatan Raya,

Kecamatan Bandar, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kecamatan

Silimahuta 3. Zona B11.1 Kawasan

Peruntukan Ekonomi, Sosial dan

Transportasi. Kabupaten Batu Bara, meliputi Kecamatan Air Putih,

Kecamatan Lima Puluh, Kecamatan Sei

Sama dengan Indikasi program kebijakan 1 strategi 5

Page 40: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 40

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial dan Transportasi.

Kabupaten Batu Bara, meliputi Kecamatan Air Putih, Kecamatan

Lima Puluh, Kecamatan Sei Suka dan Kecamatan

Tanjung Tiram 4. Zona B11.1

Kawasan Peruntukan

Ekonomi, Sosial, Pertahanan dan Keamanan Negara serta

Transportasi. Kabupaten Asahan, meliputi Kecamatan

Kisaran Barat, Kecamatan Rawang Panca Arga.

(4) Pasar tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meliputi Pasar Regional Agroindustri

Parluasan di Kelurahan Sukadame (5) Pengembangan kawasan

peruntukan perdagangan dan jasa:

a. Pengembangan pasar pusat

jajanan di Kelurahan Simarimbun seluas 5 hektar

b. Pengembangan pasar tradisional di setiap

kecamatan lainnya

Pasal 29 (2) Kawasan peruntukan

perkantoran pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi :

a. Kawasan Balai

Kota dan Sekitarnya di Kelurahan Proklamasi

seluas 11,87 hektar

b. Pengembangan kawasan

perkantoran di Kelurahan Tanjung Pinggir seluas 23,32

hektar c. Pengembangan

kawasan perkantoran di

Kelurahan Setia Negara 32,4 hektar

(3) Kawasan peruntukan perkantoran swasta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b

ditetapkan di Kecamatan Siantar Sitalasari, Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar Timur,

Kecamatan Siantar Selatan, dan Kecamatan Siantar Barat

Suka dan Kecamatan Tanjung Tiram

4. Zona B11.1 Kawasan Peruntukan Ekonomi,

Sosial, Pertahanan dan Keamanan Negara serta Transportasi.

Kabupaten Asahan, meliputi Kecamatan Kisaran Barat, Kecamatan Rawang

Panca Arga.

1.3. 2

Strategi 2: Mengembangkan pusat pendidikan, pelatihan, dan pengembangan kelapa sawit dan karet skala internasional;

1. Kawasan Inti, Zona (B7) Kawasan Industri Sei Mangkei,

meliputi wilayah Sebagian Kecamatan Bosar Maligas dan

sebagian Kecamatan Bandar

2. Kawasan

Pendidikan (Zona B11.2). Kota Pematang Siantar

3. Kawasan Sosial

Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Kawasan didorong: 1. Kawasan Inti, Zona

(B7) Kawasan Industri Sei Mangkei,

meliputi wilayah Sebagian Kecamatan Bosar Maligas dan sebagian Kecamatan

Bandar. Kabupaten Simalungun

2. Kawasan Sosial budaya/Pendidikan

Zona B11.2 di Kecamatan Perdagangan.

Indikasi Program Terkait dalam upaya pengembangan PUSAT pendidikan pelatihan KELAPA SAWIT dan KARET, di Kota

Pematang Siantar, sebagian wilayah Kab Simalungun dan Kabupaten Batu Bara. yakni di Kabupaten Simalungun :

1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan bebas hambatan, meliputi:

a. Tebing tinggi, Pematang Siantar – Parapat – Tarutung - Sibolga

Page 41: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 41

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

budaya/Pendidikan Zona B11.2 di Kecamatan Perdagangan

4. Kawasan Sosial budaya/Pendidikan Zona B11.2 di Indrapura, Kab

Batu Bara

b. Tebing Tinggi (Kab Deli Serdang) – Perdagangan (Kab Simalungun) - Kisaran

(Kab Asahan) 2. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

arteri primer (poros/penghubung antar kota), meliputi Tebing tinggi- Pematang Siantar –

Parapat – Balige – Tarutung - Sibolga

3. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan strategis nasional, meliputi ;

a. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi

Jalan Strategis Nasional Ruas Lima Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan

(Kab Simalungun) – Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar)

b. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas

Perdagangan (Kab Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)

4. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor dua (2), meliputi

seluruh ruas dalam wilayah kabupaten simalungun.

a. Tebing Tinggi – Sei Langgei –

Perdagangan – ke arah Limapuluh Kabupaten Batu Bara;

b. Kota Pematang Siantar

– Pamatang Tanah Jawa – Buttu Bayu – ke arah Bandar Pasir Mandoge Kabupaten

Asahan. c. Lubuk Pakam – Saran

Padang – Saribu Dolog – Tiga Runggu – Parik

Sabungan – Tanjung Dolog;

d. Kota Pematang Siantar – Panei Tongah – Pamatang Raya – Tiga

Runggu; e. Saribu Dolog –

Silimakuta Barat – ke arah Merek Kabupaten

Karo; f. Pamatang Raya –

Sindar Raya – ke arah Kota Tebing Tinggi;

g. Pamatang Raya – Nagori Dolog – ke arah Dolok Masihul; dan

h. Kota Pematang Siantar

– Dolog Marlawan – Perdagangan.

Page 42: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 42

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

5. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor tiga (3), meliputi

seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.

e. Perdagangan – Simpang Mayang –

Boluk – Hutabayu Raja;

f. Perdagangan – Simpang Mayang –

Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;

g. Simpang Haranggaol – Haranggaol; dan

h. Tebing Tinggi – Sipispis – Sindar Raya – Pamatang Raya – Bittang Mariah – Bah

Bolon – Sipintu Angin – Tigaras.

6. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan kolektor empat (4), meliputi seluruh ruas wilayah kabupaten simalungun.

g. Simpang Nagojor – Nagojor – Hutabayu Raja;

h. Simpang Simarimbun –

Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;

i. Pasar Baru – Ujung Padang – ke arah Sei

Bejangkar Kabupaten Batu Bara;

j. Pamatang Tanah Jawa – Hutabayu Raja;

k. Simpang Dolog Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Naga Jaya – Tugu

Sujono – Pamatang Bandar – ke Pajak Nagori; dan

l. Panombeian –

Parbagotan – Simpang Panei.

7. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan lokal primer, meliputi seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.

a. Perdagangan – Simpang Mayang – Boluk – Hutabayu Raja;

b. Perdagangan –

Simpang Mayang – Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;

c. Simpang Haranggaol –

Haranggaol; d. Simpang Nagojor –

Nagojor – Hutabayu Raja;

e. Simpang Simarimbun – Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;

f. Pasar Baru – Ujung

Padang – ke arah Sei Bejangkar Kabupaten

Page 43: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 43

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Batu Bara; g. Pamatang Tanah Jawa

– Hutabayu Raja; h. Simpang Dolog

Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Nagori Jaya – Tugu Sujono – Pamatang

Bandar – ke Pajak Nagori; dan

i. Panombeian – Parbagotan – Simpang

Panei. 8. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan

angkutan jalan meliput: e. Lajur, jalur atau jalan

khusus angkutan massal

f. Terminal tipe B Perdagangan

g. Terminal Barang Perdagangan

h. Terminal Barang/Agro khusus komoditas kelapa sawit (TBS and CPO), kawasan Sei

Mangkei 9. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalur

perkeretapian perkotaan, meliputi:

c. Tebing Tinggi - Bandar Tinggi - Perlanaan -

Lima Puluh Kab. Batu Bara;

d. Perlanaan – Sei Mangkei – Pematang

Siantar. 10. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun

perkeretapian perkotaan, meliputi:

a. Stasiun Perlanaan Kecamatan Bandar;

b. Stasiun Bandar Tinggi Kecamatan Bandar Masilam;

c. Stasiun Serbelawan

Kecamatan Dolog Batu Nanggar;

d. Pembangunan stasiun Sei Mangkei di

Kecamatan Bosar Maligas dan Purbasari di Kecamatan Tapian Dolog.

11. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Bandar udara Simalungun (Perintis) dengan skala pelayanan

sekunder dan tersier, di Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi/Nagojor

12. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan pembangkit energi listrik, meliputi:

a. Pembangunan

pembangkit listrik PLTBM 7.5 MW dan

Page 44: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 44

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

PLTBG 2,2 MW b. Pembangunan

pembangkit listrik biomassa (PLTB) 20

MW c. Pembangunan PLTA

Silau II (2 x 3.75 MW) d. Pembangunan PLTM

Karai 1 (7,5 MW) e. Pembangunan PLTM

Karai 7 (5,65 MW) f. Pembangunan PLTM

Karai 12 (5 MW) g. Pembangunan PLTM

Karai 13 (8 MW) 13. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan energy, meliputi:

a. Jaringan transmisi

SUTET, SUTT b. Jaringan distribusi

meliputi seluruh wilayah Kabupaten

Simalungun 14. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Gardu Induk

(GI), meliputi : a. Rencana Gardu Induk

(GI) Perdagangan (2 x 60 MVA)

b. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu

Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani Kabupaten Simalungun

15. Pengembangan dan

peningkatan jaringan teresterial dan satelit

16. Pengembangan dan peningkatan STO

Perdagangan, Sei Mangkei 17. Pengembangan dan

peningkatan sungai Bah Bolon, Sungai Kiri, Sungai

Sipare-pare 18. Pengembangan dan

peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Kiri, DAS

Sipare-Pare, DAS Bolon) 19. Pengembangan dan

peningkatan waduk Bah Bolon, Kecamatan Jawa

Mahraja Bah Jambi 20. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air

baku untuk melayani Kabupaten Simalungun yang dipasok dari sumur dalam dan mata air (DAS Sipare-

Pare DAS Bolon dan DAS Kiri)

21. Pengembangan dan peningkatan UP air minum

Tirta Lihou 22. Pengembangan dan

peningkatan sistem jaringan drainase berupa saluran

drainase primer dan sekunder

Page 45: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 45

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

3. Kawasan Pendidikan

(Zona B11.2). Kota

Pematang Siantar

23. Pengembangan dan peningkatan berupa pembangunan IPAL di Kota Perdagangan

24. Pengembangan dan peningkatan instalasi pengolahan limbah B3

25. Pengembangan dan

peningkatan TPA Regional Kota Pematang Siantar 1. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri primer (poros/penghubung antar

kota), meliputi: a. Ruas Jalan Batas

Kabupaten Deli Serdang – Batas Kota

Pematang Siantar (15,067 km)

b. Ruas Jalan Ke Medan (4,526 km)

c. Ruas Jalan Sisingamangaraja (P Siantar) (8,225 km)

d. Ruas Jalan Kota

Pematang Siantar – Parapat (38,079 km)

e. Ruas Jalan Ke Parapat (P Siantar) (5,032 km)

2. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan Jalan Strategis Nasional, meliputi

Ruas Jalan Lingkar Pematang Siantar (16,3 Km)

3. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan bebas hambatan ruas Kota Tebing Tinggi – Kota Pematangsiantar – Parapat –

Sibolga; 4. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan Jalan

KP1, meliputi Ruas Jalan Sangnaualuh - batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 1;

5. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 2 (KP2),

meliputi seluruh ruas di wilayah Kota Pematang Siantar.

a. Ruas Jalan Saribudolok Simpang Dua - batas

Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 2;

b. Ruas Jalan Melanton

Siregar – batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 2; dan

6. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 3 (KP3),

meliputi seluruh ruas di wilayah Kota Pematang

Page 46: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 46

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Siantar.Ruas Jalan Sidamanik – batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 3.

7. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliputi:

a. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan massal

b. Terminal penumpang

tipe A Sarantama c. Terminal penumpang

tipe C di Kelurahan Dwikora

d. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Setia Negara

e. Terminal penumpang

tipe C di Kelurahan Siopat Suhu

f. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan

Tanjung Pinggir, g. Terminal penumpang

tipe C di Kelurahan Nagahuta

h. Terminal Regional tipe Agribisnis Sukadane

8. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi Kota Pematang Siantar – Kota Tebing Tinggi

– Kota Medan 9. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan kereta

api ruas Kota Pematangsiantar – Perlanaan – Sei Mangkei

10. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun perkeretapian perkotaan, meliputi: Stasiun Proklamasi

11. Pengembangan stasiun kereta api khusus barang regional di Kecamatan Siantar Martoba

12. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan pembangkit listrik yang melayani Kota

Pematang Siantar meliputi PLTGU Belawan, PLTG Paya Pasir, PLTG Glugur, PLTU Belawan dan PLTD Titi Kuning

13. Pengembangan sistem prasarana energi lainnya, meliputi :

a. pengembangan

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) pada Sungai Bah Bolon,

b. Pengembangan pembangkit listrik tenaga surya pada lahan pertanian, dan

bioenergi dengan memanfaatkan

Page 47: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 47

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

sampah pertanian pada lokasi kegiatan agro industri.

14. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan transmisi tenaga listrik meliputi:

a. Jaringan transmisi SUTT Pematang Siantar – Sei Mangkei – Kuala Tanjung

(150/20 kV) b. Jaringan distribusi

meliputi seluruh wilayah Kota

Pematang Siantar 15. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Gardu Induk

(GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani Kota Pematang Siantar berada di Kabupaten

Simalungun 16. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan

teresterial dan satelit 17. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan STO Kelurahan

Proklamasi 18. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Wilayah Sungai

Bah Bolon dan CAT (Cekungan Air Tanah) Medan

19. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Daerah Aliran Sungai Bah Bolon Lintas Kabupaten, meliputi : Sungai

Bah Bolon, Sungai Bah Biak dan Sungai Bah Sibarambang; dan

20. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Daerah Aliran Sungai Bah Kapul Lintas Kabupaten, meliputi : Sungai

Bah Kapul dan Sigulang-gulang

21. Pengembangan dan peningkatan Sumur Dalam

dan Mata Air dari DAS Bah Bolon dan DAS Bah Kapul

22. Pengembangan dan peningkatan Jaringan prasarana irigasi primer.

23. Pengembangan dan peningkatan Jaringan prasarana irigasi sekunder

24. Pengembangan dan

peningkatan sistem pengendalian banjir melalui pengembangan tanggul pada Sungai Bah Bolon

25. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air

baku untuk melayani Kota Pematang Siantar yang

Page 48: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 48

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

dipasok dari Sumur Pompa Air Tanah Dalam dan mata air (DAS Bah Bolon dan DAS Bah Kapul). Mata Air

meliputi : a. Mata air Mual Goit di

Kelurahan Simarimbun;

b. Mata air Sibulak-bulak di Kelurahan Simarimbun;

c. Mata air Pancur Lima

di Kelurahan Setia Negara;

d. Mata air Silumangi di Jalan Marihat

Kelurahan Mekar Nauli;

e. Rencana produksi mata air Bah Sikam di

Jalan Bah Kora Kelurahan Pematang Marihat; dan

f. Rencana produksi

mata air Aek Nauli. Sumur Pompa Air Tanah Dalam (ATD):

a. Mata Air Simarito

Kelurahan Martimbang;

b. Jalan Sabang Merauke Kelurahan

Simalungun; c. Jalan Patuan Anggi

Kelurahan Nagapitu; d. Jalan Raya dengan

Kelurahan Simarito; e. Jalan Kertas Kelurahan

Siopat Suhu; f. Simarimbun Dolok

Kelurahan Simarimbun;

g. Nommensen Kelurahan Siopat Suhu;

h. Timbang Galung Kelurahan Simarito;

i. Jalan Jambu Kelurahan Sukamaju;

j. Jalan Bakung Kelurahan Simarito;

k. Batu III Kelurahan Setia Negara; dan

l. Kompleks SMP Negeri I Kelurahan Pahlawan.

26. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan UP air minum Tirta Uli Pematang Siantar

27. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan sistem jaringan

drainase berupa saluran drainase primer dan sekunder

28. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan berupa pembangunan IPAL & IPLT di Kecamatan Siantar

Martoba 29. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan instalasi

pengolahan limbah B3 di Kecamatan Siantar Selatan.

Page 49: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 49

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

4. Kawasan Sosial

budaya/Pendidikan Zona B11 di Indrapura, Kab Batu Bara

30. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan TPA di :

a. TPA (Lama) di

Kelurahan Tanjung Pinggir

b. TPST dan SPA (Stasiun Peralihan Antara) di

Kelurahan Sukadame Kab Batu Bara

1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri (poros/penghubung

antar kota), meliputi: a. Tanjung Balai -

Tanjung Tiram - Lima Puluh - Perupuk -

Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Medan;

b. Kuala Tanjung

(Kabupaten Batu Bara) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara) - Sei Mangkei (Kab

Simalungun) - Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar).

c. Pembangunan fly over atau under pass simpang sebidang antara jalana arteri

primer dengan jalur kereta api di junction Lima Puluh dan junction Bandar Tinggi

2. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan strategis nasional, meliputi ;

a. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Lima

Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) – Pematang Siantar

(Kota Pematang Siantar)

b. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi

Jalan Strategis Nasional Ruas Indrapura – Kuala Tanjung

c. Peningkatan Fungsi

Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Perdagangan (Kab

Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)

3. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan strategis provinsi, meliputi :

a. Peningkatan status

jalan menjadi jalan strategis provinsi Jalan

Page 50: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 50

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

susur pantai timur b. Jalan Simpang Mayang

– Pasar Baru c. Jalan Simpang Kedai

Siara – Perupuk d. Jalan Sei Bejangkar –

Tanjung Tiram 4. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor KP2, meliputi seluruh jaringan jalan di

wilayah Kabupaten Batu Bara;

a. Lima Puluh - Bts. Simalungun (5,75 Km)

b. Indra Pura (Juction ) - K.Tanjung (16,02 Km)

5. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor KP3, meliputi ruas Sei Bejangkar - Tj.Tiram

(12,65 Km) 6. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Fungsi Jalan

Lokal Primer, meliputi seluruh ruas yang ada di Kabupaten Batu Bara

7. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:

a. Lajur, jalur atau jalan

khusus angkutan massal

b. Terminal tipe B Indrapura

c. Terminal Barang di Kuala Tanjung

8. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi:

a. Jaringan jalur kereta

api yang merupakan jaringan jalur kereta api antarkota di Provinsi Sumatera

Utara; b. Rencana jaringan

kereta api baru ke kawasan industri (KEK

Sei Mangkei) - Pelabuhan Kuala Tanjung, KEK Sei Mangkei -Kantong produksi pertanian -

Kawasan Industri (KI) Kuala Tanjung;

c. Rencana Pembangunan Rel

Kereta Api Kawasan Industri KEK Sei Mangkei – Stasiun Perlanaan

d. Gunung Bayu - Pelanaan

e. Bandar Tinggi – Indrapura – Kuala

Tanjung; f. Sei Mangkei – Gunung

Page 51: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 51

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Bayu – Limapuluh g. Rencana jaringan rel

kereta api Kabupaten Simalungun –

Perkebunan Sipare-Pare – Pakam Raya – Pematang Gengkering – Lalang – Kuala

Tanjung – Kuala Indah – Gambus Laut – Perupuk – Dahari Selebar – Masjid Lama

– Guntung 9. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan stasiun kereta

api, meliputi : a. Rencana Stasiun KA di

Desa Guntung, Mangkai Lama, Kuala

Tanjung, dan Perupuk; b. Peningkatan fungsi

dan rehabilitas stasiun kereta api eksisting di

Stasiun Siajam, Bandar Tinggi, dan Tanjung Kasau

10. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan fungsi dan pelayanan Pelabuhan : 1. Pelabuhan Kuala

Tanjung sebagai Pelabuhan Utama Hub

2. Pelabuhan Tanjung Tiram sebagai

Pengumpan Regional 3. Pelabuhan Pangkalan

Dodek sebagai Pengumpan Regional

4. Pelabuhan Perupuk sebagai Pengumpan Lokal

11. Pengembangan dan

peningkatan alur pelayaran, meliputi;

a. Alur pelayaran nasional yang

menghubungkan pelabuhan Kuala Tanjung dengan pelabuhan nasional

lainnya b. Alur pelayaran

regional, yang menghubungkan

pelabuhan Tanjung Tiram, Pangkalan Dodek dan Pelabuhan Perupuk ke pelabuhan lainnya

12. Pengembangan dan peningkatan jaringan pipa jaringan pipa gas yang melintasi Kabupaten Batu

Bara, meliputi; a. Medan – Kuala

Tanjung, jaringan distribusi Medan,

Tebing Tinggi, Pematang Siantar, dan Asahan

b. Duri – Dumai – Medan,

jaringan distribusi Medan, Pematang

Page 52: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 52

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Siantar dan Asahan. 13. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan pembangkit

energi listrik, meliput Rencana pembangunan PLTU Kuala Tanjung sebesar 2X112.5 MW di tepi Pantai

Desa Kuala Indah (Pulau Gosong Mati).

14. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan energi, meliputi:

a. Jaringan transmisi SUTET, SUTT

b. Jaringan distribusi meliputi seluruh wilayah Kabupaten Batu Bara

15. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan Gardu Induk (GI), meliputi :

a. Gardu Induk Kuala Tanjung

b. Rencana Gardu Induk (GI) Lima Puluh

c. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu

Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani Kabupaten Batu Bara

16. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan teresterial dan satelit

17. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan STO di Lima Puluh dan Air Putih (KI Kuala Tanjung)

18. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan sungai Bolon, Silau Bonto, Kiri, Perupuk,

Sipare-Pare 19. Pengembangan dan

peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Silau

Bonto, DAS Kiri, DAS Sipare-Pare, DAS Bolon)

20. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air baku untuk melayani Kabupaten Batu Bara yang dipasok dari sumur dalam

dan sungai (DAS Silau Botno, DAS Sipare-Pare DAS Bolon dan DAS Kiri)

21. Pengembangan dan

peningkatan UP air minum Tirta Silau (Eks Pemkab Asahan)

22. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer

23. Pengembangan, peningkatan dan

Page 53: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 53

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

pemantapan berupa pembangunan IPAL

24. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan instalasi pengolahan limbah B3

25. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan TPA Desa Bogak, TPA Dasar Pasar Lapan dan TPA Desa Tanah Itam

1.3. 3

Strategi 3: Mengembangkan pusat industri hilir kelapa sawit dan karet dengan prinsip ekoindustri;

Kawasan Industri Sei Mangkei, meliputi

wilayah Sebagian Kecamatan Bosar Maligas dan sebagian Kecamatan Bandar

Lampiran IX mengenai kawasan andalan,

dengan sektor unggulan perkebunan meliputi Pematang Siantar Dsk, Rantau

Prapat – Kisaran,

Hal 27. PKW Tebing Tinggi,

PKW Sidikalang, PKW Pematang Siantar, PKW Rantau Prapat,

PKW Kisaran, PKW Gunung Sitoli, PKW Padang Sidempuan, PKW Sibolga,

Hal 48-49 Kegiatan industri

menengah dan industri besar dilakukan di wilayah yang memiliki potensi dan sesuai lahan

meliputi kawasan Mebidangro, Kawasan Industri Padang Hilir di Kota Tebing Tinggi;

Kawasan Industri Panai Hulu di Kabupaten Labuhan Batu; Kawasan Industri Bagan Asahan

di Kota Tanjung Balai; Kawasan Industri Lamhotma, Kawasan Industri Tanjung Morawa,

Kawasan Industri Medan II, Kawasan Industri Percut Sei Tuan; Kawasan Industri Medan I, II,

Medan Star di Kota Medan; KIM II Paluh Merbau, Kawasan Industri Tanjung Morawa di

Kabupaten Deli Serdang; Pusat Distribusi Regional Siantar Marihat Pematang

Siantar, KI Pematang Siantar di Kota Pematang Siantar; Kawasan Industri

Pangkalan Susu di Kabupaten Langkat; Kawasan Industri Sei Semangke di

Kabupaten Simalungun;Kawasan Industri Martoba di Kota Pematang

Siantar; Kawasan Industri Berbasis Kompetensi, Inti Industri Daerah Sei Tualang Raso Kota

Tanjung Balai; Kawasan Peruntukan Industri di Kabupaten Sidikalang, Dairi; KI Sei Semangke

di Kabupaten Simalungun. KI Pangkalan Susu di Kabupaten Langkat

Pasal 49 Kawasan peruntukan industri

pengolahan sebagaimana dimaksud pasal 48, dialokasikan di Kawasan Kuala Tanjung di wilayah

Kecamatan Sei Suka, seluas 1.163 hektar ( 1,29 % luas wilayah kabupaten).

Pasal 36 Pasal 36 (4) Pengembangan

industri kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan industri pengolah hasil perkebunan skala kecil

yang tersebar di 25 kecamatan. .

Pasal 41 Kawasan peruntukkan

industri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 huruf f dengan luas kurang lebih 3.613 (tiga ribu enam

ratus tiga belas) hektar meliputi:

a. Kecamatan Purba;

b. Kecamatan Tapian Dolog;

c. Kecamatan Siantar;

d. Kecamatan Dolog Batu Nanggar;

e. Kecamatan

Bosar Maligas; f. Kecamatan

Bandar; g. Kecamatan

Bandar Huluan; h. Kecamatan

Bandar Masilam;

i. Kecamatan Dolog Silou;

Pasal 30 (2) Kegiatan industri besar

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a seluas 211,2 hektar, meliputi:

a. Kelurahan

Tanjung Tonga; b. Kelurahan

Tanjung Pinggir; c. Kelurahan

Nagapitu; dan d. Kelurahan Siopat

Suhu

(3) Kegiatan peruntukan industri sedang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a seluas 102,86 hektar

meliputi : a. Kelurahan

Tomuan; b. Kelurahan

Sumber Jaya; c. Kelurahan

Tambun Bolon; dan

d. Kelurahan Tanjung Pinggir.

(4) Kegiatan peruntukan

industri kecil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a meliputi pengembangan kawasan

industri kecil seluas 15 hektar di Kelurahan Setia Negara;

Kawasan yang didorong meliputi Kawasan, Industri

(B7), Sebagian Wilayah Kab

Simalungun: 1. (B7.1) Kawasan

peruntukan industri pengolahan yang

berteknologi tinggi, berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan limbah

terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei di Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar

dan Sebagian Wilayah Kecamatan Bosar Maligas.

Indikasi Program terkait dukungan PUSAT INDUSTRI HILIR,

yakni di Kabupaten Simalungun : 1. Pengembangan,

peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan bebas hambatan, meliputi:

a. Tebing tinggi, Pematang Siantar –

Parapat – Tarutung - Sibolga

b. Tebing Tinggi (Kab Deli Serdang) –

Perdagangan (Kab Simalungun) - Kisaran (Kab Asahan)

2. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri primer (poros/penghubung antar

kota), meliputi Tebing tinggi- Pematang Siantar – Parapat – Balige – Tarutung - Sibolga

3. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan strategis nasional, meliputi ;

a. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Lima

Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) – Pematang Siantar

(Kota Pematang Siantar)

b. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi

Jalan Strategis Nasional Ruas Perdagangan (Kab Simalungun) – Indrapura (Kabupaten

Batu Bara) 4. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

kolektor dua (2), meliputi seluruh ruas dalam wilayah kabupaten simalungun.

a. Tebing Tinggi – Sei

Langgei – Perdagangan – ke arah Limapuluh Kabupaten Batu Bara;

b. Kota Pematang Siantar – Pamatang Tanah Jawa – Buttu Bayu – ke arah Bandar Pasir

Page 54: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 54

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Mandoge Kabupaten Asahan.

c. Lubuk Pakam – Saran Padang – Saribu Dolog

– Tiga Runggu – Parik Sabungan – Tanjung Dolog;

d. Kota Pematang Siantar

– Panei Tongah – Pamatang Raya – Tiga Runggu;

e. Saribu Dolog –

Silimakuta Barat – ke arah Merek Kabupaten Karo;

f. Pamatang Raya –

Sindar Raya – ke arah Kota Tebing Tinggi;

g. Pamatang Raya – Nagori Dolog – ke arah

Dolok Masihul; dan h. Kota Pematang Siantar

– Dolog Marlawan – Perdagangan.

5. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor tiga (3), meliputi

seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.

a. Perdagangan – Simpang Mayang –

Boluk – Hutabayu Raja;

b. Perdagangan – Simpang Mayang –

Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;

c. Simpang Haranggaol – Haranggaol; dan

d. Tebing Tinggi – Sipispis – Sindar Raya – Pamatang Raya – Bittang Mariah – Bah

Bolon – Sipintu Angin – Tigaras.

6. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan kolektor empat (4), meliputi seluruh ruas wilayah kabupaten simalungun.

a. Simpang Nagojor – Nagojor – Hutabayu Raja;

b. Simpang Simarimbun –

Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;

c. Pasar Baru – Ujung Padang – ke arah Sei Bejangkar Kabupaten

Batu Bara; d. Pamatang Tanah Jawa

– Hutabayu Raja; e. Simpang Dolog

Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Naga Jaya – Tugu Sujono – Pamatang

Bandar – ke Pajak Nagori; dan

f. Panombeian – Parbagotan – Simpang

Panei. 7. Pengembangan,

Page 55: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 55

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan lokal primer, meliputi seluruh ruas jalan di wilayah

kabupaten simalungun. a. Perdagangan –

Simpang Mayang – Boluk – Hutabayu

Raja; b. Perdagangan –

Simpang Mayang – Simpang Pasar Baru –

Pasar Baru; c. Simpang Haranggaol –

Haranggaol; d. Simpang Nagojor –

Nagojor – Hutabayu Raja;

e. Simpang Simarimbun – Sarimatondang – Sait

Buttu – Gorbus; f. Pasar Baru – Ujung

Padang – ke arah Sei Bejangkar Kabupaten

Batu Bara; g. Pamatang Tanah Jawa

– Hutabayu Raja; h. Simpang Dolog

Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Nagori Jaya – Tugu Sujono – Pamatang

Bandar – ke Pajak Nagori; dan

i. Panombeian – Parbagotan – Simpang

Panei. 8. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan

angkutan jalan meliput: a. Lajur, jalur atau jalan

khusus angkutan massal

b. Terminal tipe B Perdagangan

c. Terminal Barang Perdagangan

d. Terminal Barang/Agro khusus komoditas kelapa sawit (TBS and CPO), kawasan Sei

Mangkei 9. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalur

perkeretapian perkotaan, meliputi:

a. Tebing Tinggi - Bandar Tinggi - Perlanaan - Lima Puluh Kab. Batu

Bara; b. Perlanaan – Sei

Mangkei – Pematang Siantar.

10. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun perkeretapian perkotaan,

meliputi: a. Stasiun Perlanaan

Kecamatan Bandar; b. Stasiun Bandar Tinggi

Kecamatan Bandar Masilam;

Page 56: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 56

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

c. Stasiun Serbelawan Kecamatan Dolog Batu Nanggar;

d. Pembangunan stasiun

Sei Mangkei di Kecamatan Bosar Maligas dan Purbasari di Kecamatan Tapian

Dolog. 11. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Bandar udara

Simalungun (Perintis) dengan skala pelayanan sekunder dan tersier, di Kecamatan Jawa Maraja Bah

Jambi/Nagojor 12. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan pembangkit

energi listrik, meliputi: a. Pembangunan

pembangkit listrik PLTBM 7.5 MW dan

PLTBG 2,2 MW b. Pembangunan

pembangkit listrik biomassa (PLTB) 20

MW c. Pembangunan PLTA

Silau II (2 x 3.75 MW) d. Pembangunan PLTM

Karai 1 (7,5 MW) e. Pembangunan PLTM

Karai 7 (5,65 MW) f. Pembangunan PLTM

Karai 12 (5 MW) g. Pembangunan PLTM

Karai 13 (8 MW) 13. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan energy, meliputi:

a. Jaringan transmisi

SUTET, SUTT b. Jaringan distribusi

meliputi seluruh wilayah Kabupaten

Simalungun 14. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Gardu Induk

(GI), meliputi : a. Rencana Gardu Induk

(GI) Perdagangan (2 x 60 MVA)

b. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan

Trafo yang melayani Kabupaten Simalungun

15. Pengembangan dan peningkatan jaringan

teresterial dan satelit 16. Pengembangan dan

peningkatan STO Perdagangan, Sei Mangkei

17. Pengembangan dan peningkatan sungai Bah Bolon, Sungai Kiri, Sungai Sipare-pare

18. Pengembangan dan peningkatan Sumur Dalam

Page 57: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 57

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

dan Mata Air (DAS Kiri, DAS Sipare-Pare, DAS Bolon)

19. Pengembangan dan peningkatan waduk Bah

Bolon, Kecamatan Jawa Mahraja Bah Jambi

20. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan perpipaan berupa unit air baku untuk melayani Kabupaten Simalungun yang

dipasok dari sumur dalam dan mata air (DAS Sipare-Pare DAS Bolon dan DAS Kiri)

21. Pengembangan dan peningkatan UP air minum Tirta Lihou

22. Pengembangan dan

peningkatan sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer dan sekunder

23. Pengembangan dan peningkatan berupa pembangunan IPAL di Kota Perdagangan

24. Pengembangan dan peningkatan instalasi pengolahan limbah B3

25. Pengembangan dan

peningkatan TPA Regional

1.3. 4

Strategi 4: Mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan pelayanan pusat perhubungan nasional;

Pelabuhan Kuala Tanjung di Kecamatan Air Putih

Tidak diatur (Perlu Revisi mengingat telah keluarnya tatanan

kepelabuhanan berdasarkan KP Menhub 414 Tahun 2013)

Pelabuhan Utama Kuala Tanjung, Kecamatan Air Putih

Pasal 20 (2) Pelabuhan pengumpul/nasional

menuju pelabuhan utama/internasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1)

huruf b terdiri atas Pelabuhan Tanjung Balai Asahan dan Pelabuhan Kuala

Tanjung

Pasal 10 (2) Untuk memperkuat pelayanan perkotaan dan

meningkatkan kesatuan wilayah, pengembangan PKWp Kawasan Perkotaan Indrapura dilakukan secara

terpadu dengan kawasan industri dan Pelabuhan Kuala Tanjung, pengembangan kawasan Perupuk sebagai

pusat pemerintahan dan dengan pusat-pusat perkotaan diwilayah Kabupaten dan yang berbatasan.

Tidak diatur Tidak diatur Tidak diatur Kawasan Didorong: Zona B11.6 Kawasan Peruntukan Fungsi

Transportasi Laut, Yakni Pelabuhan Utama Kuala Tanjung, Kecamatan Air Putih

Indikasi Program terkait yakni, Sistem Jaringan Transportasi Laut Nasional yakni :

1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan fungsi dan pelayanan Pelabuhan Kuala

Tanjung sebagai Pelabuhan Utama Hub

1.3. 5

Strategi 5: Meningkatkan keterkaitan antara pusat-pusat bahan baku dan industri;

1. Kawasan Industri, meliputi KI KEK Sei

Mangkei 2. Pusat Pusat Bahan

Baku Meliputi : a. Kabupaten

Simalungun, meliputi Kecamatan Bandar, Kecamatan

Bandar Huluan, Kecamatan Bandar

Masilam, Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan

Dolok Panribuan, Kecamatan Dolok

Pardamean, Kecamatan

Lampiran IX mengenai kawasan andalan,

dengan sektor unggulan perkebunan meliputi Pematang Siantar Dsk, Rantau

Prapat – Kisaran,

Hal 27. PKW Tebing Tinggi,

PKW Sidikalang, PKW Pematang Siantar, PKW Rantau Prapat,

PKW Kisaran, PKW Gunung Sitoli, PKW Padang Sidempuan, PKW Sibolga,

Hal 46 Ranperda. Rencana pengembangan

kawasan budidaya perkebunan besar tersebar meliputi Kabupaten Langkat, Deli

Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Batu Bara, Asahan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, Tapanuli

Tengah, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, dan Pulau Nias.

Pasal 40 Kawasan peruntukan

perkebunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 huruf c berdasarkan kesesuaian lahannya

diarahkan untuk tanaman perkebunan sawit, karet, kakao dan tanaman perkebunan lainnya, dialokasikan pada setiap

kecamatan dengan luas 25.957 hektar ( 28,68 % dari luas wilayah kabupaten.

Pasal 49 Kawasan peruntukan industri pengolahan sebagaimana dimaksud pasal 48,

dialokasikan di Kawasan Kuala Tanjung di wilayah Kecamatan Sei Suka, seluas 1.163 hektar ( 1,29 % luas

wilayah kabupaten).

Pasal 32 (2) Pertanian tanaman

pangan lahan basah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seluas kurang lebih 48.177 (empat puluh

delapan ribu seratus tujuh puluh tujuh) Ha yang tersebar di wilayah Kabupaten meliputi:

a. Kecamatan Aek Kuasan;

b. Kecamatan Aek Ledong;

c. Kecamatan Aek Songsongan;

d. Kecamatan

Air Batu; e. Kecamatan

Air Joman; f. Kecamatan

Bandar Pulau; g. Kecamatan

Pasal 38 (3) Pertanian lahan basah

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dengan luas kurang lebih 48.113 (empat puluh

delapan ribu seratus tiga belas) hektar meliputi:

a. Kecamatan Bandar;

b. Kecamatan

Pamatang Bandar;

c. Kecamatan Bandar

Huluan; d. Kecamatan

Gunung Malela;

e. Kecamatan Hutabayu Raja;

f. Kecamatan

Gunung Maligas;

Pasal 30 (2) Kegiatan industri besar

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a seluas 211,2 hektar, meliputi:

a. Kelurahan

Tanjung Tonga; b. Kelurahan

Tanjung Pinggir;

c. Kelurahan

Nagapitu; dan d. Kelurahan

Siopat Suhu

(3) Kegiatan peruntukan industri sedang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a seluas 102,86 hektar

meliputi : a. Kelurahan

Tomuan; b. Kelurahan

Sumber Jaya; c. Kelurahan

Kawasan didorong: Zona B7 Kawasan

Peruntukan Industri Zona B4 Kawasan Peruntukan Perkebunan

1. Kawasan Industri, meliputi KI KEK Sei Mangkei

2. Pusat Pusat Bahan Baku Meliputi :

a. Kabupaten Simalungun, meliputi Kecamatan

Bandar, Kecamatan Bandar Huluan, Kecamatan

Bandar Masilam, Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan Dolok

Panribuan, Kecamatan Dolok

Indikasi program yang meliputi Sistem Jaringan Transportasi

Darat untuk mengangkut bahan baku (karet dan sawit) dari pusat pusat perkebunan ke kawasan industri besar pengolahan KEK Sei

Mangkei dan industry kecil di kabupaten Simalungun. Sebagian Wilayah Kab

Simalungun: 1. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

bebas hambatan, meliputi: a. Tebing tinggi,

Pematang Siantar – Parapat – Tarutung -

Sibolga b. Tebing Tinggi (Kab

Deli Serdang) – Perdagangan (Kab

Simalungun) - Kisaran (Kab Asahan)

Page 58: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 58

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Gunung Malela, Kecamatan Hatonduhan,

Kecamatan Hutabayu Raja, Kecamatan

Jawa Maraja Bah Jambi, Kecamatan Jorlang

Hataran, Kecamatan Pane, Kecamatan

Panombeian Pane, Kecamatan Pematang

Bandar, Kecamatan Pematang Sidamanik,

Kecamatan Siantar, Kecamatan Sidamanik,

Kecamatan Tanah Jawa, Kecamatan Ujung Padang.

b. Kabupaten Batu Bara di Kecamatan Limapuluh

c. Kabupaten Asahan, meliputi Kecamatan Air

Putih, Kecamatan Limapuluh, Kecamatan

Medang Deras, Kecamatan Sei Balai, Kecamatan Sei

Suka, Kecamatan Talawi, Kecamatan

Tanjung Tiram

Meranti; h. Kecamatan

Pulau Rakyat; i. Kecamatan

Pulo Bandring;

j. Kecamatan Rahuning;

k. Kecamatan Rawang Panca Arga;

l. Kecamatan

Sei Dadap; m. Kecamatan

Sei Kepayang;

n. Kecamatan Sei Kepayang Timur;

o. Kecamatan

Setia Janji; p. Kecamatan

Silau Laut; q. Kecamatan

Simpang Empat;

r. Kecamatan Teluk Dalam;

dan s. Kecamatan

Tinggi Raja.

Pasal 33 (2) Kawasan perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seluas

kurang lebih179.817 (seratus tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus tujuh belas) Ha yang

tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan K isaran Barat dan Kisaran Timur. (Tidak

disebutkan Kecamatannya) Pasal 36

(2) Kawasan peruntukan industri besar/menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) seluas kurang lebih

383 (tiga ratus delapan puluh tiga) Ha meliputi:

a. Kecamatan Simpang

Empat seluas 283 (dua ratus delapan puluh tiga)

Ha; dan b. Kecamatan

Air Joman seluas 100

Ha.

(4) Pengembangan industri kecil sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) merupakan industri pengolah hasil perkebunan skala kecil yang tersebar di

25 kecamatan.

g. Kecamatan Siantar;

h. Kecamatan Jawa Maraja

Bah; i. Kecamatan

Jambi; j. Kecamatan

Tanah Jawa; k. Kecamatan

Hatonduhan; l. Kecamatan

Dolog Panribuan;

m. Kecamatan Jorlang

Hataran; n. Kecamatan

Sidamanik; o. Kecamatan

Panei; p. Kecamatan

Panombeian Panei;

q. Kecamatan Dolog Batu Nanggar;

r. Kecamatan

Raya; s. Kecamatan

Pamatang Sidamanik;

t. Kecamatan Girsang Sipangan Bolon;

u. Kecamatan Tapian Dolog;

v. Kecamatan

Bandar Masilam; dan

w. Kecamatan Ujung

Padang.

Tambun Bolon; dan

d. Kelurahan Tanjung

Pinggir.

(4) Kegiatan peruntukan industri kecil sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) huruf a meliputi pengembangan kawasan industri kecil seluas 15

hektar di Kelurahan Setia Negara;

Pardamean, Kecamatan Gunung Malela, Kecamatan

Hatonduhan, Kecamatan Hutabayu Raja, Kecamatan Jawa

Maraja Bah Jambi, Kecamatan Jorlang Hataran, Kecamatan Pane,

Kecamatan Panombeian Pane, Kecamatan Pematang Bandar,

Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan

Siantar, Kecamatan Sidamanik, Kecamatan Tanah

Jawa, Kecamatan Ujung Padang.

2. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri primer

(poros/penghubung antar kota), meliputi Tebing tinggi- Pematang Siantar – Parapat – Balige – Tarutung

- Sibolga 3. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

strategis nasional, meliputi ; a. Peningkatan Fungsi

Jalan KP2 menjadi Jalan Strategis

Nasional Ruas Lima Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) –

Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar)

b. Peningkatan Fungsi

Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Perdagangan (Kab

Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)

4. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor dua (2), meliputi seluruh ruas dalam wilayah

kabupaten simalungun. a. Tebing Tinggi – Sei

Langgei – Perdagangan – ke

arah Limapuluh Kabupaten Batu Bara;

b. Kota Pematang Siantar – Pamatang Tanah

Jawa – Buttu Bayu – ke arah Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan.

c. Lubuk Pakam – Saran Padang – Saribu Dolog – Tiga Runggu – Parik Sabungan – Tanjung

Dolog; d. Kota Pematang Siantar

– Panei Tongah – Pamatang Raya – Tiga

Runggu; e. Saribu Dolog –

Silimakuta Barat – ke arah Merek Kabupaten Karo;

f. Pamatang Raya – Sindar Raya – ke arah Kota Tebing Tinggi;

g. Pamatang Raya –

Nagori Dolog – ke arah Dolok Masihul; dan

h. Kota Pematang Siantar – Dolog Marlawan –

Perdagangan. 5. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

kolektor tiga (3), meliputi seluruh ruas jalan di wilayah

Page 59: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 59

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

kabupaten simalungun. a. Perdagangan –

Simpang Mayang – Boluk – Hutabayu

Raja; b. Perdagangan –

Simpang Mayang – Simpang Pasar Baru –

Pasar Baru; c. Simpang Haranggaol –

Haranggaol; dan d. Tebing Tinggi –

Sipispis – Sindar Raya – Pamatang Raya – Bittang Mariah – Bah Bolon – Sipintu Angin

– Tigaras. 6. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

kolektor empat (4), meliputi seluruh ruas wilayah kabupaten simalungun.

a. Simpang Nagojor –

Nagojor – Hutabayu Raja;

b. Simpang Simarimbun – Sarimatondang – Sait

Buttu – Gorbus; c. Pasar Baru – Ujung

Padang – ke arah Sei Bejangkar Kabupaten

Batu Bara; d. Pamatang Tanah Jawa

– Hutabayu Raja; e. Simpang Dolog

Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Naga Jaya – Tugu Sujono – Pamatang

Bandar – ke Pajak Nagori; dan

f. Panombeian – Parbagotan – Simpang

Panei. 7. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

lokal primer, meliputi seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.

a. Perdagangan –

Simpang Mayang – Boluk – Hutabayu Raja;

b. Perdagangan –

Simpang Mayang – Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;

c. Simpang Haranggaol – Haranggaol;

d. Simpang Nagojor – Nagojor – Hutabayu Raja;

e. Simpang Simarimbun –

Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;

f. Pasar Baru – Ujung Padang – ke arah Sei

Bejangkar Kabupaten Batu Bara;

g. Pamatang Tanah Jawa – Hutabayu Raja;

h. Simpang Dolog Merangir – Serbelawan

Page 60: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 60

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

b. Kawasan Perkebunan (B4)

Kabupaten Batu Bara di Kecamatan Limapuluh

– Simpang Mangga – Nagori Jaya – Tugu Sujono – Pamatang Bandar – ke Pajak

Nagori; dan i. Panombeian –

Parbagotan – Simpang Panei.

8. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:

a. Terminal Barang/Agro khusus komoditas kelapa sawit (TBS and CPO), kawasan Sei

Mangkei 9. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalur

perkeretapian perkotaan, meliputi:

a. Tebing Tinggi - Bandar Tinggi - Perlanaan -

Lima Puluh Kab. Batu Bara;

b. Perlanaan – Sei Mangkei – Pematang

Siantar. 10. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun

perkeretapian perkotaan, meliputi:

a. Stasiun Perlanaan Kecamatan Bandar;

b. Stasiun Bandar Tinggi Kecamatan Bandar Masilam;

c. Stasiun Serbelawan

Kecamatan Dolog Batu Nanggar;

d. Pembangunan stasiun Sei Mangkei di

Kecamatan Bosar Maligas dan Purbasari di Kecamatan Tapian Dolog.

Wilayah Kabupaten Batu Bara:

1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri (poros/penghubung

antar kota), meliputi: a. Tanjung Balai -

Tanjung Tiram - Lima Puluh - Perupuk - Kuala Tanjung -

Tebing Tinggi - Medan;

b. Kuala Tanjung (Kabupaten Batu Bara)

– Indrapura (Kabupaten Batu Bara) - Sei Mangkei (Kab Simalungun) -

Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar).

c. Pembangunan fly over

atau under pass simpang sebidang

Page 61: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 61

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

antara jalana arteri primer dengan jalur kereta api di junction Lima Puluh dan

junction Bandar Tinggi 2. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

strategis nasional, meliputi ; a. Peningkatan Fungsi

Jalan KP2 menjadi Jalan Strategis

Nasional Ruas Lima Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) –

Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar)

b. Peningkatan Fungsi

Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Indrapura – Kuala

Tanjung c. Peningkatan Fungsi

Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis

Nasional Ruas Perdagangan (Kab Simalungun) – Indrapura (Kabupaten

Batu Bara) 3. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

strategis provinsi, meliputi : a. Peningkatan status

jalan menjadi jalan strategis provinsi Jalan

susur pantai timur b. Jalan Simpang Mayang

– Pasar Baru c. Jalan Simpang Kedai

Siara – Perupuk d. Jalan Sei Bejangkar –

Tanjung Tiram 4. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor KP2, meliputi seluruh jaringan jalan di

wilayah Kabupaten Batu Bara;

a. Lima Puluh - Bts. Simalungun (5,75 Km)

b. Indra Pura (Juction ) - K.Tanjung (16,02 Km)

5. Pengembangan,

peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan kolektor KP3, meliputi ruas Sei Bejangkar - Tj.Tiram (12,65 Km)

6. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:

a. Terminal Barang di Kuala Tanjung

7. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan,

Page 62: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 62

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

c. Kawasan Perkebunan (B4)

Kabupaten Asahan, meliputi Kecamatan Air Putih, Kecamatan

Limapuluh, Kecamatan Medang Deras, Kecamatan Sei

Balai, Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Talawi,

Kecamatan Tanjung Tiram

meliputi: a. Jaringan jalur kereta

api yang merupakan jaringan jalur kereta

api antarkota di Provinsi Sumatera Utara;

b. Rencana jaringan

kereta api baru ke kawasan industri (KEK Sei Mangkei) - Pelabuhan Kuala

Tanjung, KEK Sei Mangkei -Kantong produksi pertanian - Kawasan Industri (KI)

Kuala Tanjung; c. Rencana

Pembangunan Rel Kereta Api Kawasan

Industri KEK Sei Mangkei – Stasiun Perlanaan

d. Gunung Bayu -

Pelanaan e. Bandar Tinggi –

Indrapura – Kuala Tanjung;

f. Sei Mangkei – Gunung Bayu – Limapuluh

g. Rencana jaringan rel kereta api Kabupaten

Simalungun – Perkebunan Sipare-Pare – Pakam Raya – Pematang Gengkering

– Lalang – Kuala Tanjung – Kuala Indah – Gambus Laut – Perupuk – Dahari

Selebar – Masjid Lama – Guntung

8. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan stasiun kereta api, meliputi :

a. Rencana Stasiun KA di Desa Guntung,

Mangkai Lama, Kuala Tanjung, dan Perupuk;

b. Peningkatan fungsi dan rehabilitas stasiun

kereta api eksisting di Stasiun Siajam, Bandar Tinggi, dan Tanjung Kasau

Sebagian Wilayah Kab Asahan:

1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan bebas hambatan, meliputi:

Kisaran – Tebing Tinggi, Rantau Prapat – Kisaran

2. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan arteri primer (jalan lintas timur sumatera), meliputi Labuan Batu Utara – Asahan

– Batu Bara 3. Pengembangan,

Page 63: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 63

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 1 (KP1), meliputi Asahan – Kota

Tanjung Balai 4. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

kolektor primer 2 (KP2), meliputi seluruh ruas di wilayah Kabupaten Asahan.

5. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi:

a. Pengembangan jaringan Trans Asian Railway meliputi batas NAD – Pangkalan Susu

– Medan – Rantau Prapat;

b. pemantapan jalur kereta api antar kota

di pantai timur yang menghubungkan batas NAD – Medan – Lubuk Pakam – Tebing Tinggi

– Kisaran – Rantau Prapat – batas Riau;

c. pengembangan simpul kereta api di stasiun

KA Kelas sedang antar kota di Kisaran;

d. Pembangunan jalur transportasi kereta api

antar Kisaran - Tanjung Balai.

e. Pembangunan Jalur kereta api melalui

pesisir utara yang menguhubungkan Kabupaten Batubara dengan Kabupaten

Asahan menuju Pelabuhan Bagan Asahan.

1.4. Kebijakan 4: Peningkatan Kualitas Jaringan Transportasi, Jaringan Energi, Jaringan Telekomunikasi, dan Jaringan Sumber Daya Air yang Berskala Internasional yang Ekokontruksi

1.4. 1

Strategi 1: Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan transportasi yang terpadu antara jaringan transportasi darat, jaringan transportasi laut, dan jaringan transportasi udara;

1. Infrastruktur Transportasi Darat

(Jalan, Kereta Api), semua kecamatan

yang masuk dalam pengembangan kawasan Sei

Mangkei Dsk

2. Infrastruktur

Transportasi Udara, Kabupaten Simalungun

yang memiliki Bandar Udara

Perintis (Tersier)

Jalan Bebas Hambatan Medan –

Kualanamu – Tebing

Tinggi (I/6)

Kisaran –

Tebing Tinggi (I/6)

Pelabuhan Nasional

Kuala Tanjung (KP 414 Menhub

Tahun 2013)

Jalan Bebas Hambatan

Medan – Kualanam

u – Tebing Tinggi (I/6)

Kisaran – Tebing Tinggi

(I/6) Jaringan Jalur Kereta Api

Lintas

Timur Pulau Sumatera Bagian

Utara Besitang – Medan – Tebing

Tinggi – Kisaran – Rantau Prapat

1. Lampiran III, Tabel Rencana Pengembangan Jaringan Jalan

Nasional Dan Jalan Provinsi.

2. Rencana Pengembangan

Terminal Angkutan Penumpang

3. Terminal Angkutan Barang Provinsi

4. Pengembangan

Pelabuhan Provinsi 5. Pengembangan

Kebandarudaraan

Kota Pematang Siantar: 1. P.Siantar -

Perdagangan

(I/D/I), Jalan K2, Panjang 35,10 Km

2. P.Siantar - Tanah Jawa(I/D/I), Jalan

K2, Panjang 14,40 Km

Pasal 15 (1)Rencana sistem jaringan jalan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 14 ayat (2) huruf a angka 1) berdasarkan klasifikasi fungsinya terdiri dari :

a. Jalan Arteri Primer merupakan bagian jalan Lintas Timur atau jalan nasional yang berfungsi

menghubungkan Kota Medan, Dumai dan Pekanbaru, melalui Perkotaan

Indrapura, Lima Puluh dan Kisaran. Jalan Arteri Primer, direncanakan

sebagai berikut : 1. peningkatan

kondisi jalan dan

melakukan pemeliharaan

Pasal 12 (1) Jaringan jalan dan jembatan sebagaimana yang dimaksud dalam

Pasal11 huruf a meliputi: a. rencana

pembangunan jaringan jalan

bebas hambatan, yaitu jalan bebas hambatan Kisaran – Tebing Tinggi, Rantau

Prapat – Kisaran; b. jaringan jalan

arteri meliputi pembangunan

dan perbaikan ruas jalan Labuan Batu Utara – Asahan –

Batubara; c. jaringan jalan

kolektor primer 1 (satu) meliputi

perbaikan jalan ruas jalan Asahan

Pasal 12 (2) Jaringan arteri primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:

Tebing Tinggi – Purbasari – ke arah Kota Pematang Siantar – Tiga Balata – Tiga Dolog – Parapat – ke

arah Balige Kabupaten Toba Samosir. (3) Jaringan Kolektor 2 sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) huruf b meliputi: a. Tebing Tinggi –

Sei Langgei – Perdagangan –

ke arah Limapuluh Kabupaten Batu Bara;

b. Kota Pematang Siantar – Pamatang Tanah Jawa – Buttu

Bayu – ke arah Bandar Pasir

Pasal 9 (2) Jalan arteri primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a angka 1,

meliputi : a. ruas jalan

Medan – Batas Kabupaten

Simalungun b. ruas jalan

Parapat Simpang Dua – batas

Kabupaten Simalungun

Kawasan yang dikendalikan meliputi Kawasan Permukiman (B9), Industri (B7), Pariwisata (B8),

Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan, dan

Transportasi. Kota Pematang Siantar: 1. (B7.1) Industri Besar,

di Kelurahan Tanjung Tongah; Kelurahan

Tanjung Pinggir; Kelurahan Nagapitu; dan Kelurahan Siopat Suhu.

2. (B7.2) Industri sedang di Kelurahan Tomuan; Kelurahan Sumber Jaya;

Kelurahan Tambun Nabolon; dan Kelurahan Tanjung Pinggir

3. (B7.3) Industri kecil di Kelurahan Setia

Indikasi program yang meliputi Sistem Jaringan Transportasi Darat, Laut dan Udara.

Kota Pematang Siantar: 1. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

arteri primer (poros/penghubung antar kota), meliputi: a. Ruas Jalan Batas

Kabupaten Deli Serdang – Batas Kota Pematang Siantar (15,067 km)

b. Ruas Jalan Ke Medan (4,526 km)

c. Ruas Jalan Sisingamangaraja (P

Siantar) (8,225 km) d. Ruas Jalan Kota

Page 64: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 64

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

3. Infrastruktur Laut, Kabupaten Batu Bara

yang memiliki Pelabuhan Utama Hub

(Utama), Pengumpul dan Pengumpan.

Kabupaten Asahan yang memiliki

pelabuhan pengumpan.

Pelabuhan Nasional Kuala

Tanjung

(Pelabuhan Utama)

3. Terminal A Pematangsiantar (I/A/2)

Kab Simalungun: 1. Kp. Binjai - Bts.

Kab. Asahan, Jalan Arteri Primer,

Panjang 5,937 Km. 2. Seribu Dolok -

Saran Padang (I/D/I), Jalan K2,

Panjang 20,20 Km 3. Saran Padang -

Bts.Sergai(I/D/I), Jalan K2, Panjang

20,0 Km 4. Wts. P.Siantar -

Pematang Raya (I/D/I), Jalan K2,

Panjang 27,0 Km 5. Pematang Raya -

Tiga Runggu (I/D/I), Jalan K2,

Panjang 16,9 Km 6. Bts. Asahan -

Perdagangan (I/D/I), Jalan K2,

Panjang 5,30 Km 7. Tanah Jawa - Bts.

Asahan(I/D/I), Jalan K2, Panjang

16,90 Km. 8. Terminal B

Sosorsaba Parapat (I/B/1)

9. Terminal B Perdagangan (I/B/2)

10. Pelabuhan Udara

Pengumpang Pematang Raya

Kab Batu Bara:

1. Tanjung Kasau – Indrapura, Jalan Arteri Primer, Panjang 10,329 Km

2. Indrapura – Limapuluh (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 15,837 Km

3. Lima Puluh - Sei Bejangkar (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 18,332 Km.

4. Lima Puluh - Bts. Simalungun (I/D/I), Jalan K2, Panjang 5,75 Km

5. Indra Pura (Juction

) - K.Tanjung(I/D/I), Jalan K2, Panjang 16,02 Km

6. Terminal Angkutan Barang Provinsi Kuala Tanjung (I/C/2)

7. Pelabuhan Pengumpang Regional Pangkalan Dodek (I/C/2)

8. Pelabuhan Pengumpang

secara berkala, yang dikelola oleh pemerintah;

2. mengintegrasikan pembangunan jalan kolektor

primer ke jalan arteri primer;

3. membatasi interkoneksi

jalan lokal primer dan arteri primer;

4. menetapkan

ketentuan garis sermpadan bangunan

berkisar 10 – 20 meter, dan

5. menjadi akses utama menuju

terminal regional

– Kota Tanjung Balai;

d. jaringan jalan kole ktor 2 (dua)

meliputi : 1. perbaikan

Ruas Jalan Kisaran –

Simalungun; 2. perbaikan

Ruas Jalan BP Mandoge –

Buntu Pane; dan

e. perbaikan Jalan Toba Samosir –

Pulau Rakyat meliputi :

1. rencana

peningkatan status jalan di ruas Simpang

Membod – Bandar Pulau, Simpang BW – Air Baku;

2. rencana pembangunan jalan alternatif

menuju Kota Tanjung Balai - Pelabuhan Bagan

Asahan; 3. rencana

pembangunan dan

peningkatan Jalan Sei Kepayang Barat –

Labuan Batu Utara;

4. rencana pembanguna

n Jalan Ring Road Aek Kanopan;

5. rencana

pembangunan Jalan Jalur Pantai – Bagan

Asahan; 6. pembanguna

n jalan menuju Pelabuhan

Bagan Asahan dari Simpang Pardomuan

menuju Sei Lama, lanjut ke Pasar II Kecamatan

Air Joman dengan pembangunan satu buah

jembatan Sei Silau 3;

Mandoge Kabupaten Asahan.

c. Lubuk Pakam –

Saran Padang – Saribu Dolog – Tiga Runggu – Parik Sabungan –

Tanjung Dolog; d. Kota Pematang

Siantar – Panei Tongah –

Pamatang Raya – Tiga Runggu;

e. Saribu Dolog – Silimakuta Barat

– ke arah Merek Kabupaten Karo;

f. Pamatang Raya – Sindar Raya – ke

arah Kota Tebing Tinggi;

g. Pamatang Raya – Nagori Dolog –

ke arah Dolok Masihul; dan

h. Kota Pematang Siantar – Dolog

Marlawan – Perdagangan.

(4) Jaringan Kolektor 3 sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf c meliputi: a. Perdagangan –

Simpang Mayang – Boluk –

Hutabayu Raja; b. Perdagangan –

Simpang Mayang – Simpang Pasar

Baru – Pasar Baru;

c. Simpang Haranggaol –

Haranggaol; dan d. Tebing Tinggi –

Sipispis – Sindar Raya – Pamatang

Raya – Bittang Mariah – Bah Bolon – Sipintu Angin – Tigaras.

(5) Jaringan Kolektor 4 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d meliputi:

a. Simpang Nagojor – Nagojor – Hutabayu Raja;

b. Simpang Simarimbun –

Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;

c. Pasar Baru –

Ujung Padang – ke arah Sei Bejangkar Kabupaten Batu

Bara; d. Pamatang Tanah

Jawa – Hutabayu Raja;

e. Simpang Dolog Merangir –

Negara 4. (B7.4) Pergudangan

di Kelurahan Melayu, Kelurahan Tanjung

Pinggir dan Kelurahan Tanjung Tongah

5. (B8.1) Kawasan

pariwisata cagar budaya di Kelurahan Simalungun meliputi kawasan sekitar situs

Budaya Makam Raja Siantar, Museum Simalungun, dan Kawasan bersejarah

pusat pemerintahan di Kelurahan Proklamasi

6. (B8.1) Pariwisata

buatan meliputi : a. Taman Hewan di

Kelurahan Teladan;

b. Pusat jajanan Siantar Square di Kelurahan Simalungun

Kecamatan Siantar Selatan;

c. Kawasan Taman Bunga di

Kelurahan Proklamasi Kecamatan Siantar Barat;

d. Kawasan pemandian di Kelurahan Kahean

Kecamatan Siantar Utara;

e. Kawasan wisata seluas 5 (lima)

hektar di Kelurahan Simarimbun Kecamatan

Siantar Marimbun; dan

f. Pusat jajanan di Kelurahan

Proklamasi Kecamatan Siantar Barat.

7. (B8.2) Pariwisata

alam meliputi Kawasan Pemandian Sibatu-batu Kelurahan Bah Sorma dan kawasan wisata

Rindam di Kelurahan Setia Negara.

8. (B9.1) Kawasan peruntukan

permukiman kepadatan tinggi di Kelurahan Suka Makmur, Kristen,

Toba, Pardamean, Kebun Sayur, Baru, Martoba, Banjar, Proklamasi, Dwi Kora,

Simarito, Timbang Galung, Sipinggol-

Pematang Siantar – Parapat (38,079 km)

e. Ruas Jalan Ke Parapat (P Siantar)

(5,032 km) 2. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan Jalan

Strategis Nasional, meliputi: a. Ruas Jalan Lingkar

Pematang Siantar (16,3 Km)

b. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan bebas

hambatan ruas Kota Tebing Tinggi – Kota Pematangsiantar – Parapat – Sibolga;

3. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan Jalan KP1, meliputi Ruas Jalan

Sangnaualuh - batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 1;

4. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 2 (KP2), meliputi seluruh ruas di

wilayah Kota Pematang Siantar. a. Ruas Jalan

Saribudolok Simpang

Dua - batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 2;

b. Ruas Jalan Melanton Siregar – batas Kabupaten Simalungun sebagai

Kolektor Primer 2; dan

5. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan kolektor primer 3 (KP3), meliputi seluruh ruas di wilayah Kota Pematang

Siantar. Ruas Jalan Sidamanik – batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 3.

6. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri sekunder, meliputi seluruh ruas jalan dalam

wilayah Kota Pematang Siantar. a. Ruas Jalan

Sisingamangaraja;

b. Ruas Jalan Merdeka; c. Ruas Jalan Sutomo; d. Ruas Jalan

Sudirman;

e. Ruas Jalan Gereja; dan

f. Ruas Jalan DI Panjaitan.

7. Pengembangan, peningkatan dan

Page 65: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 65

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Regional Tanjung Tiram (I/C/2)

9. Pelabuhan Pengumpang Lokal

Perupuk (I/D/2) Kab Asahan: 1. Sei Bejangkar - Bts.

Kota Kisaran (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 14,540 Km.

2. Jln. Sudirman (Kisaran) (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 4,365 Km

3. Bts. Kota Kisaran - Sp.Kawat (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 8,762 Km

4. Jln. Ahmad Yani (Kisaran) (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 6,840 Km

5. Sp. Kawat - Bts. L. Batu (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 46,025 Km.

6. Bts.Simalungun – Kisaran(I/D/I), Jalan K2, Panjang 58,40 Km.

7. P.Rakyat - Bandar Pulau - Bts. Tobasa (I/D/I), Jalan K2, Panjang 43,00 Km

8. Terminal A Kisaran (I/A/2)

9. Pelabuhan Pengumpul Bagan

Asahan (I/A/2)

7. rencana Jalur Pantai menuju pelabuhan

Bagan Asahan dengan rute yaitu Bagan

Asahan, Kembilik, Pematang Sungai Baru,

Silo Baru, Silo Bonto, Pematang Pao, Panca

Arga dan Sei Beluru (Tanjung Balai -Silau

Laut); dan 8. peningkatan

dan pembanguna

n Akses Jalan pendukung pelabuhan

melalui Jalan Lingkar Tanjung Balai menuju

Simpang Empat.

Serbelawan – Simpang Mangga – Naga Jaya – Tugu Sujono –

Pamatang Bandar – ke Pajak Nagori; dan

f. Panombeian – Parbagotan – Simpang Panei.

(6)Jaringan lokal primer

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e meliputi:

a. Perdagangan – Simpang Mayang

– Boluk – Hutabayu Raja;

b. Perdagangan – Simpang Mayang

– Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;

c. Simpang

Haranggaol – Haranggaol;

d. Simpang Nagojor – Nagojor –

Hutabayu Raja; e. Simpang

Simarimbun – Sarimatondang –

Sait Buttu – Gorbus;

f. Pasar Baru – Ujung Padang –

ke arah Sei Bejangkar Kabupaten Batu Bara;

g. Pamatang Tanah Jawa – Hutabayu Raja;

h. Simpang Dolog

Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Nagori Jaya –

Tugu Sujono – Pamatang Bandar – ke Pajak Nagori;

dan i. Panombeian –

Parbagotan – Simpang Panei.

(7) Jaringan poros/penghubung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f meliputi: Tebing Tinggi –

Pematangsiantar – Parapat – Balige – Tarutung – Sibolga.

(8) Jaringan jalan bebas hambatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g meliputi

Tebing Tinggi – Pematangsiantar – Parapat – Tarutung – Sibolga

Pasal 17

pingol, Bantan, Bah Sorma, Gurilla, Asuhan

9. (B9.2) Kawasan

peruntukan permukiman kepadatan sedang, di di Kelurahan Tong

Marimbun, Pematang Marihat, Nagahuta, BP Nauli, Tomuan, Pardomuan, Siopat

Suhu, Merdeka, Teladan, Sukadame, Bukit Sofa, Bah Kapul, Setia Negara,

Sigulang-gulang, Kahean, Nagapitu, Nagapita, Pondok Sayur, Tanjung

Pinggir 10. (B9.3) Kawasan

peruntukan permukiman

kepadatan rendah, di Kelurahan Nagahuta,Marihat Jaya, Pematang

Marihat, Sukaraja, Mekar Nauli, Tanjung Pinggir dan Tambun Nabolon, Kelurahan

Simarimbun, Kelurahan Tong Marimbun, Kelurahan Nagahuta, Kelurahan

Setia Negara, Kelurahan Pematang Marihat, Kelurahan Marihat Jaya,

Kelurahan Naga Huta Timur, Kelurahan Suka Makmur dan Kelurahan Gurila

11. (B11.1) Kawasan Peruntukan Stasiun Kereta Api, Kelurahan Tanjung Tonga

12. (B11.2) Kawasan Peruntukan Transportasi Terminal Tipe A (regional)

Kecamatan Siantar Utara.

13. (B11.3) Kawasan Peruntukan

Pendidikan, dan sosial-budaya di Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar Timur,

Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan Siantar

Marimbun 14. (B11.4) Kawasan

Peruntukan Perdagangan dan

Jasa, Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar Timur, Kecamatan

Siantar Selatan, Kecamatan Siantar

pemantapan jaringan jalan kolektor sekunder, meliputi seluruh ruas jalan dalam wilayah Kota Pematang

Siantar. a. Ruas Jalan Seram; b. Ruas Jalan Rajamin

Purba;

c. Ruas Jalan Dahlia; d. Ruas Jalan Kartini; e. Ruas Jalan

Sudirman;

f. Ruas Jalan Merdeka Lapangan Merdeka;

g. Ruas Jalan DR. Sutomo Lapangan

Merdeka; h. Ruas Jalan Ade Irma

Suryani; i. Ruas Jalan

Pendidikan; j. Ruas Jalan Patuan

Anggi; k. Ruas Jalan Setia

Negara; l. Ruas Jalan HOS

Cokroaminoto; m. Ruas Jalan Sibolga;

n. Ruas Jalan Narumonda;

o. Ruas Jalan Pendeta J Sihombing;

p. Ruas Jalan Rakuta Sembiring;

q. Ruas Jalan ABRI Masuk Desa 1981;

dan r. Ruas Jalan Pdt. J.

Wismar Saragih. 8. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliputi: a. Lajur, jalur atau

jalan khusus angkutan massal

b. Terminal penumpang tipe A

Sarantama c. Terminal

penumpang tipe C di Kelurahan Dwikora

d. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Setia Negara

e. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Siopat Suhu

f. Terminal

penumpang tipe C di Kelurahan Tanjung Pinggir,

g. Terminal

penumpang tipe C di Kelurahan Nagahuta

h. Terminal Regional tipe Agribisnis

Sukadane 9. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalur

perkeretapian perkotaan, meliputi Kota Pematang

Page 66: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 66

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

(2) Bandara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas:

a. bandara khusus

Bah Jambi di Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi; dan

b. bandara pengumpan Pamatang Raya di Kecamatan

Raya.

Barat, Kecamatan Siantar Marimbun, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kecamatan

Siantar Martoba

Sebagian Wilayah Kab

Simalungun: 2. (B7.1) Kawasan

peruntukan industri pengolahan yang

berteknologi tinggi, berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan limbah

terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei di Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar

dan Sebagian Wilayah Kecamatan Bosar Maligas.

3. (B7.2) Kawasan

peruntukan industri pengolahan berskala kecil di Kecamatan Pematang Bandar

dan Kecamatan Bandar Haluan.

4. (B8.1) Pengembangan dan

Rehabilitasi fungsi kawasan pariwisata berbasis ekowisata danau didukung

sarana dan prasarana di Kecamatan Dolok Pardamean, Kecamatan Pematang

Sidamanik, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.

5. (B8.2)

Pengembangan penyelenggaraan Kawasan Wisata MICE yang didukung dengan sarana dan

prasarana pariwisata Kecamatan Dolok Pardamean, Kecamatan Pematang

Sidamanik, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.

6. (B9.2) Permukiman

baru (kepadatan sedang) disisi utara KEK Sei Mangkei

7. (B9.3) Permukiman

perkotaan (kepadatan rendah)

Siantar – Kota Tebing Tinggi – Kota Medan

10. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan kereta api ruas Kota Pematangsiantar – Perlanaan – Sei Mangkei

11. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun perkeretapian perkotaan,

meliputi: Stasiun Proklamasi 12. Pengembangan stasiun

kereta api khusus barang regional di Kecamatan

Siantar Martoba Sebagian Wilayah Kab

Simalungun: 1. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

bebas hambatan, meliputi: a. Tebing tinggi,

Pematang Siantar – Parapat – Tarutung -

Sibolga b. Tebing Tinggi (Kab

Deli Serdang) – Perdagangan (Kab

Simalungun) - Kisaran (Kab Asahan)

2. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan arteri primer (poros/penghubung antar kota), meliputi Tebing

tinggi- Pematang Siantar – Parapat – Balige – Tarutung - Sibolga

3. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan strategis nasional, meliputi ;

a. Peningkatan Fungsi

Jalan KP2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Lima Puluh (Kabupaten Batu

Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) – Pematang Siantar (Kota Pematang

Siantar) b. Peningkatan Fungsi

Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas

Perdagangan (Kab Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)

4. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor dua (2), meliputi

seluruh ruas dalam wilayah kabupaten simalungun.

a. Tebing Tinggi – Sei Langgei –

Perdagangan – ke arah Limapuluh

Page 67: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 67

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

dan perdesaan dengan dukungan prasarana dan sarana

8. (B10) Kawasan

peternakan di Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan Gunung Malela,

Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kecamatan Ujung Padang.

9. (B11.1) Kawasan perdagangan dan jasa

10. (B11.2) Kawasan

Terminal B Perdagangan skala lokal dan regional

11. (B11.3) Kawasan

Stasiun Perlanaan; Stasiun Bandar Tinggi; Stasiun Serbelawan dan

Stasiun Sei Mangkei 12. (B11.3) Kawasan

Bandar Udara Simalungun

Kabupaten Batu Bara; b. Kota Pematang Siantar

– Pamatang Tanah Jawa – Buttu Bayu –

ke arah Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan.

c. Lubuk Pakam – Saran

Padang – Saribu Dolog – Tiga Runggu – Parik Sabungan – Tanjung Dolog;

d. Kota Pematang Siantar – Panei Tongah – Pamatang Raya – Tiga Runggu;

e. Saribu Dolog – Silimakuta Barat – ke arah Merek Kabupaten Karo;

f. Pamatang Raya – Sindar Raya – ke arah Kota Tebing Tinggi;

g. Pamatang Raya –

Nagori Dolog – ke arah Dolok Masihul; dan

h. Kota Pematang Siantar – Dolog Marlawan –

Perdagangan. 5. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

kolektor tiga (3), meliputi seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.

a. Perdagangan –

Simpang Mayang – Boluk – Hutabayu Raja;

b. Perdagangan –

Simpang Mayang – Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;

c. Simpang Haranggaol –

Haranggaol; dan d. Tebing Tinggi –

Sipispis – Sindar Raya – Pamatang Raya –

Bittang Mariah – Bah Bolon – Sipintu Angin – Tigaras.

6. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor empat (4), meliputi seluruh ruas wilayah

kabupaten simalungun. a. Simpang Nagojor –

Nagojor – Hutabayu Raja;

b. Simpang Simarimbun –

Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;

c. Pasar Baru – Ujung Padang – ke arah Sei

Bejangkar Kabupaten Batu Bara;

d. Pamatang Tanah Jawa – Hutabayu Raja;

e. Simpang Dolog Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Naga Jaya – Tugu

Sujono – Pamatang Bandar – ke Pajak

Page 68: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 68

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Nagori; dan f. Panombeian –

Parbagotan – Simpang Panei.

7. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan lokal primer, meliputi

seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.

a. Perdagangan – Simpang Mayang –

Boluk – Hutabayu Raja;

b. Perdagangan – Simpang Mayang –

Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;

c. Simpang Haranggaol – Haranggaol;

d. Simpang Nagojor – Nagojor – Hutabayu Raja;

e. Simpang Simarimbun –

Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;

f. Pasar Baru – Ujung Padang – ke arah Sei

Bejangkar Kabupaten Batu Bara;

g. Pamatang Tanah Jawa – Hutabayu Raja;

h. Simpang Dolog Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Nagori Jaya – Tugu

Sujono – Pamatang Bandar – ke Pajak Nagori; dan

i. Panombeian –

Parbagotan – Simpang Panei.

8. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:

a. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan

massal b. Terminal tipe B

Perdagangan c. Terminal Barang

Perdagangan d. Terminal Barang/Agro

khusus komoditas kelapa sawit (TBS and

CPO), kawasan Sei Mangkei

9. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalur

perkeretapian perkotaan, meliputi:

a. Tebing Tinggi - Bandar Tinggi - Perlanaan -

Lima Puluh Kab. Batu Bara;

b. Perlanaan – Sei Mangkei – Pematang

Siantar. 10. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun

perkeretapian perkotaan, meliputi:

Page 69: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 69

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Wilayah Kabupaten Batu Bara: 1. (B7) Kawasan

Industri Pengolahan

Kuala Tanjung (Rencana KEK) di Kecamatan Sei Suka

2. (B8) Kawasan fungsi

pariwisata di Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Limapuluh,

Kecamatan Talawi, Kecamatan Air Putih, Kecamatan Tanjung Tiram.

3. (B9.3) Kawasan permukiman perkotaan dan perdesan (kepadatan

rendah) 4. (B10) Kawasan

peternakan 5. (B11.1) Kawasan

perdagangan dan jasa

6. (B11.2) Kawasan Transportasi meliputi

terminal B Indrapura 7. (B11.3) Kawasan

Terminal Barang/Agro Sei

Mangkei 8. (B11.4) Kawasan

Stasiun KA Mangkai Lama, Kuala Tanjung; Stasiun

Siajam; Staisun Bandar Tinggi dan Stasiun Tanjung Kasau

9. (B11.5) Kawasan Pelabuhan Laut meliputi Pelabuhan utama Kuala

Tanjung; Pelabuhan Tanjung Tiram; Pelabuhan Pangkalan Dodek dan Pelabuhan

Perupuk Serta Desa Lalang.

a. Stasiun Perlanaan Kecamatan Bandar;

b. Stasiun Bandar Tinggi Kecamatan Bandar

Masilam; c. Stasiun Serbelawan

Kecamatan Dolog Batu Nanggar;

d. Pembangunan stasiun Sei Mangkei di Kecamatan Bosar Maligas dan Purbasari

di Kecamatan Tapian Dolog.

11. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan Bandar udara Simalungun (Perintis) dengan skala pelayanan sekunder dan tersier, di

Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi/Nagojor.

Wilayah Kabupaten Batu Bara: 1. Pengembangan,

peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan arteri (poros/penghubung antar kota), meliputi:

a. Tanjung Balai -

Tanjung Tiram - Lima Puluh - Perupuk - Kuala Tanjung - Tebing Tinggi -

Medan; b. Kuala Tanjung

(Kabupaten Batu Bara) – Indrapura

(Kabupaten Batu Bara) - Sei Mangkei (Kab Simalungun) - Pematang Siantar

(Kota Pematang Siantar).

c. Pembangunan fly over atau under pass

simpang sebidang antara jalana arteri primer dengan jalur kereta api di junction

Lima Puluh dan junction Bandar Tinggi

2. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan strategis nasional, meliputi ;

a. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi Jalan Strategis

Nasional Ruas Lima Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) –

Pematang Siantar (Kota Pematang Siantar)

b. Peningkatan Fungsi

Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Indrapura – Kuala

Tanjung c. Peningkatan Fungsi

Page 70: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 70

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Perdagangan (Kab

Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)

3. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan strategis provinsi, meliputi :

a. Peningkatan status

jalan menjadi jalan strategis provinsi Jalan susur pantai timur

b. Jalan Simpang Mayang

– Pasar Baru c. Jalan Simpang Kedai

Siara – Perupuk d. Jalan Sei Bejangkar –

Tanjung Tiram 4. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

kolektor KP2, meliputi seluruh jaringan jalan di wilayah Kabupaten Batu Bara;

a. Lima Puluh - Bts. Simalungun (5,75 Km)

b. Indra Pura (Juction ) - K.Tanjung (16,02 Km)

5. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

kolektor KP3, meliputi ruas Sei Bejangkar - Tj.Tiram (12,65 Km)

6. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Fungsi Jalan Lokal Primer, meliputi seluruh ruas yang ada di

Kabupaten Batu Bara 7. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan

angkutan jalan meliput: a. Lajur, jalur atau jalan

khusus angkutan massal

b. Terminal tipe B Indrapura

c. Terminal Barang di Kuala Tanjung

8. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi:

a. Jaringan jalur kereta api yang merupakan jaringan jalur kereta api antarkota di

Provinsi Sumatera Utara;

b. Rencana jaringan kereta api baru ke

kawasan industri (KEK Sei Mangkei) - Pelabuhan Kuala Tanjung, KEK Sei

Mangkei -Kantong produksi pertanian -

Page 71: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 71

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kawasan Industri (KI) Kuala Tanjung;

c. Rencana Pembangunan Rel

Kereta Api Kawasan Industri KEK Sei Mangkei – Stasiun Perlanaan

d. Gunung Bayu - Pelanaan

e. Bandar Tinggi – Indrapura – Kuala

Tanjung; f. Sei Mangkei – Gunung

Bayu – Limapuluh g. Rencana jaringan rel

kereta api Kabupaten Simalungun – Perkebunan Sipare-Pare – Pakam Raya –

Pematang Gengkering – Lalang – Kuala Tanjung – Kuala Indah – Gambus Laut –

Perupuk – Dahari Selebar – Masjid Lama – Guntung

9. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan stasiun kereta api, meliputi :

a. Rencana Stasiun KA di

Desa Guntung, Mangkai Lama, Kuala Tanjung, dan Perupuk;

b. Peningkatan fungsi

dan rehabilitas stasiun kereta api eksisting di Stasiun Siajam, Bandar Tinggi, dan Tanjung

Kasau 10. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan fungsi dan

pelayanan Pelabuhan : a. Pelabuhan Kuala

Tanjung sebagai Pelabuhan Utama Hub

b. Pelabuhan Tanjung Tiram sebagai Pengumpan Regional

c. Pelabuhan Pangkalan

Dodek sebagai Pengumpan Regional

d. Pelabuhan Perupuk sebagai Pengumpan

Lokal 11. Pengembangan dan

peningkatan alur pelayaran, meliputi;

a. Alur pelayaran

nasional yang menghubungkan pelabuhan Kuala Tanjung dengan

pelabuhan nasional lainnya

b. Alur pelayaran regional, yang

menghubungkan pelabuhan Tanjung Tiram, Pangkalan Dodek dan Pelabuhan

Perupuk ke pelabuhan lainnya

Page 72: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 72

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Sebagian Wilayah Kab

Asahan: 1. (B9.3) Kawasan

peruntukan permukiman

perkotaan dan perdesaan (kepadatan rendah) yang didukung

dengan sarana dan prasarana

2. (B9.3) Kawasan peruntukan

permukiman perkotaan baru (kepadatan rendah) yang didukung

dengan sarana dan prasarana

3. (B11.1) Kawasan Peruntukan

Perdagangan dan Jasa

4. (B11.2) Kawasan peruntukan fungsi

pendidikan, sosial-budaya

5. (B11.3) Kawasan fungsi peruntukan

transportasi Terminal Tipe A Kisaran

6. (B11.4) Kawasan fungsi peruntukan

Pertahanan dan Keamanan TNI AL dan Pelabuhan TNI AL (MAKOLANAL

seluas 100 Ha)

Sebagian Wilayah Kab

Asahan: 1. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

bebas hambatan, meliputi: Kisaran – Tebing Tinggi, Rantau Prapat – Kisaran

2. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri primer (jalan lintas timur sumatera), meliputi

Labuan Batu Utara – Asahan – Batu Bara

3. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan kolektor primer 1 (KP1), meliputi Asahan – Kota Tanjung Balai

4. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 2 (KP2),

meliputi seluruh ruas di wilayah Kabupaten Asahan.

5. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:

a. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan

massal b. Terminal tipe B

Kisaran 6. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi:

a. Pengembangan jaringan Trans Asian Railway meliputi batas NAD – Pangkalan Susu

– Medan – Rantau Prapat;

b. pemantapan jalur kereta api antar kota

di pantai timur yang menghubungkan batas NAD – Medan – Lubuk Pakam – Tebing Tinggi

– Kisaran – Rantau Prapat – batas Riau;

c. pengembangan simpul kereta api di stasiun KA Kelas sedang antar

kota di Kisaran; d. Pembangunan jalur

transportasi kereta api antar Kisaran -

Tanjung Balai. e. Pembangunan Jalur

kereta api melalui pesisir utara yang

menguhubungkan Kabupaten Batubara dengan Kabupaten Asahan menuju

Pelabuhan Bagan Asahan.

Page 73: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 73

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

7. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan sarana, prasarana, utilitas pelabuhan

barang, meliputi Pelabuhan Pengumpul Tanjung Balai Asahan

1.4. 2

Strategi 2 : Meningkatkan keterpaduan pelayanan intermoda dan antarmoda;

Seluruh Jaringan Transportasi Darat,

meliputi Jalan dan terminal penumpang, jalan dan terminal barang. Jaringan Rel

Kereta Api dan Stasiun, Pelabuhan Laut Pengumpan – Pengumpul dan Utama

(Hub), Pelabuhan Udara Perintis – Sekunder/Primer.

Jalan Bebas Hambatan Medan –

Kualanamu – Tebing Tinggi

(I/6) Kisaran –

Tebing

Tinggi (I/6)

Pelabuhan Nasional Kuala

Tanjung (KP 414 Menhub Tahun

2013)

Jalan Bebas Hambatan

Medan – Kualanamu –

Tebing Tinggi (I/6)

Kisaran –

Tebing Tinggi (I/6)

Jaringan Jalur Kereta

Api Lintas

Timur

Pulau Sumatera Bagian Utara

Besitang – Medan – Tebing Tinggi –

Kisaran – Rantau Prapat

Pelabuhan Nasional

Kuala Tanjung (Pelabuha

n Utama)

6. Lampiran III, Tabel Rencana

Pengembangan Jaringan Jalan Nasional Dan Jalan Provinsi.

7. Rencana Pengembangan Terminal Angkutan Penumpang

8. Terminal Angkutan Barang Provinsi

9. Pengembangan Pelabuhan Provinsi

10. Pengembangan Kebandarudaraan

Kota Pematang

Siantar: 4. P.Siantar -

Perdagangan (I/D/I), Jalan K2,

Panjang 35,10 Km 5. P.Siantar - Tanah

Jawa(I/D/I), Jalan K2, Panjang 14,40

Km 6. Terminal A

Pematangsiantar (I/A/2)

Kab Simalungun: 11. Kp. Binjai - Bts.

Kab. Asahan, Jalan

Arteri Primer, Panjang 5,937 Km.

12. Seribu Dolok - Saran Padang

(I/D/I), Jalan K2, Panjang 20,20 Km

13. Saran Padang - Bts.Sergai(I/D/I),

Jalan K2, Panjang 20,0 Km

14. Wts. P.Siantar - Pematang Raya

(I/D/I), Jalan K2, Panjang 27,0 Km

15. Pematang Raya - Tiga Runggu (I/D/I), Jalan K2,

Panjang 16,9 Km 16. Bts. Asahan -

Perdagangan (I/D/I), Jalan K2,

Panjang 5,30 Km 17. Tanah Jawa - Bts.

Asahan(I/D/I), Jalan K2, Panjang

16,90 Km. 18. Terminal B

Sosorsaba Parapat (I/B/1)

19. Terminal B Perdagangan (I/B/2)

20. Pelabuhan Udara

Rencana sistem jaringan jalan dilengkapi dengan simpul

transportasi sebagai titik pergantian moda berupa terminal penumpang dan terminal barang, yaitu :

a. terminal Penumpang Tipe B dialokasikan di kawasan

perkotaan Indrapura, untuk melayani kendaraan umum

angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan/atau

angkutan pedesaan;

b. terminal Penumpang Tipe C

dialokasikan di perkotaan Lima Puluh, Sei Bejangkar dan

Tanjung Tiram untuk melayani kendaraan umum angkutan

pedesaan. Rencana pengembangan pelabuhan di Kabupaten

bertujuan untuk : Peningkatan fungsi dan pelayanan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan

pengumpul yang menyatu dengan kawasan industri. Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung

diintegrasikan ke sistem jaringan jalan dan jaringan kereta api (intermoda)

pembangunan jalan lokal meliputi:

1. Jalan Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu-Wates Kecamatan Air

Batu/Pulahan, menuju Jalan Piasa Ulu Aek Sopang

Kecamatan Tinggi Raja, lanjut menuju Jalan Aek Sopang-Simpang

PIR Sionggang Kecamatan B.P. Mandoge;

2. Jalan Pasar II-

Simpang Pekan Kamis Kecamatan Silau Laut menuju

Desa Pematang Sei Baru Kecamatan Tanjung Balai;

3. Jalan Bagan Asahan-Pematang Sei Baru Kecamatan

Tanjung Balai; 4. Jalan Pulo

Bandring-Sidodadi, Jalan

Suka Damai-Simpang Sumber Agung Kecamatan Setia

Janji, Jalan Simpang Sumber Agung-Silau Maraja, Jalan Sei

Silau Barat- Prapat Janji;

5. Jalan Prapat Janji-Sei

Nadoras, Jalan Sei Nadoras-Silo Jawa, Jalan Silau Jawa-Gotting

Sidodadi/Talun Kernas Kecamatan B.P. Mandoge;

6. Jalan Simpang Loji-Kp. Sabah, Jalana Kp. Sabah-Sei Kopas

Kecamatan B.P. Mandoge;

7. Jalan Suka Makmur-Aek

Nagali; 8. Jalan Aek Nagali-

Simpang Rambung Merah,

Pasal 16 (2)Jaringan kereta api

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a berupa jaringan kereta api yang menghubungkan:

a. Kota Tebing Tinggi – Dolog Merangir – ke arah Kota

Pematang Siantar;

b. Kota Tebing Tinggi – Bandar

Tinggi – Parlanaan – ke arah Lima Puluh Kabupaten Batu

Bara; c. Bandar Tinggi –

Indrapura – Kuala Tanjung

(pelabuhan). d. Perlanaan – Sei

Mangkei – Kota Siantar; dan

e. Kota Tebing Tinggi – Kota Pematang Siantar –

Pamatang Raya – Saribu Dolok – Merek (Rencana pembuatan

jaringan baru provinsi).

Pasal 17

(2) Bandara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas:

a. bandara khusus

Bah Jambi di Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi; dan

b. bandara pengumpan Pamatang Raya di Kecamatan Raya

Kawasan yang didorong meliputi Kawasan

Permukiman (B9), Industri (B7), Pariwisata (B8), Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial Budaya,

Pertahanan dan Keamanan, dan Transportasi. Kota Pematang Siantar:

1. (B7.1) Industri Besar, di Kelurahan Tanjung Tongah; Kelurahan Tanjung Pinggir;

Kelurahan Nagapitu; dan Kelurahan Siopat Suhu.

2. (B7.2) Industri

sedang di Kelurahan Tomuan; Kelurahan Sumber Jaya; Kelurahan Tambun

Nabolon; dan Kelurahan Tanjung Pinggir

3. (B7.3) Industri kecil

di Kelurahan Setia Negara

4. (B7.4) Pergudangan di Kelurahan Melayu,

Kelurahan Tanjung Pinggir dan Kelurahan Tanjung Tongah

5. (B8.1) Kawasan pariwisata cagar budaya di Kelurahan Simalungun meliputi

kawasan sekitar situs Budaya Makam Raja Siantar, Museum Simalungun, dan

Kawasan bersejarah pusat pemerintahan di Kelurahan Proklamasi

6. (B8.1) Pariwisata buatan meliputi : a. Taman Hewan di

Kelurahan Teladan;

b. Pusat jajanan Siantar Square di Kelurahan Simalungun

Kecamatan Siantar Selatan;

c. Kawasan Taman Bunga di

Kelurahan Proklamasi Kecamatan Siantar Barat;

d. Kawasan pemandian di Kelurahan Kahean

Indikasi program yang meliputi Sistem Jaringan Transportasi

Darat, Laut dan Udara.

Kota Pematang Siantar:

1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri primer

(poros/penghubung antar kota), meliputi:

a. Ruas Jalan Batas Kabupaten Deli

Serdang – Batas Kota Pematang Siantar (15,067 km)

b. Ruas Jalan Ke

Medan (4,526 km) c. Ruas Jalan

Sisingamangaraja (P Siantar) (8,225 km)

d. Ruas Jalan Kota Pematang Siantar – Parapat (38,079 km)

e. Ruas Jalan Ke

Parapat (P Siantar) (5,032 km)

2. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan Jalan Strategis Nasional, meliputi:

a. Ruas Jalan Lingkar Pematang Siantar

(16,3 Km) b. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan

jaringan jalan bebas hambatan ruas Kota Tebing Tinggi – Kota Pematangsiantar –

Parapat – Sibolga; 3. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan Jalan KP1, meliputi Ruas Jalan

Sangnaualuh - batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 1;

4. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 2 (KP2), meliputi seluruh ruas di

wilayah Kota Pematang Siantar.

a. Ruas Jalan Saribudolok Simpang Dua - batas

Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 2;

b. Ruas Jalan Melanton

Page 74: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 74

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Pengumpang Pematang Raya

Kab Batu Bara:

10. Tanjung Kasau – Indrapura, Jalan Arteri Primer, Panjang 10,329 Km

11. Indrapura – Limapuluh (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 15,837 Km

12. Lima Puluh - Sei Bejangkar (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 18,332 Km.

13. Lima Puluh - Bts. Simalungun (I/D/I), Jalan K2, Panjang 5,75 Km

14. Indra Pura (Juction ) - K.Tanjung(I/D/I), Jalan K2, Panjang

16,02 Km 15. Terminal Angkutan

Barang Provinsi Kuala Tanjung

(I/C/2) 16. Pelabuhan

Pengumpang Regional Pangkalan

Dodek (I/C/2) 17. Pelabuhan

Pengumpang Regional Tanjung

Tiram (I/C/2) 18. Pelabuhan

Pengumpang Lokal Perupuk (I/D/2)

Kab Asahan: 10. Sei Bejangkar - Bts.

Kota Kisaran

(I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 14,540 Km.

11. Jln. Sudirman

(Kisaran) (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 4,365 Km

12. Bts. Kota Kisaran -

Sp.Kawat (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 8,762 Km

13. Jln. Ahmad Yani

(Kisaran) (I/A/1), Jalan Arteri Primer, Panjang 6,840 Km

14. Sp. Kawat - Bts. L. Batu (I/A/1), Jalan

Arteri Primer, Panjang 46,025 Km.

15. Bts.Simalungun – Kisaran(I/D/I),

Jalan K2, Panjang 58,40 Km.

16. P.Rakyat - Bandar Pulau - Bts. Tobasa

(I/D/I), Jalan K2, Panjang 43,00 Km

17. Terminal A Kisaran (I/A/2)

18. Pelabuhan Pengumpul Bagan

Jalan Simpang Rambung MerahGonting Malaha, Jalan

Buntu Maraja (Simpang Aek Simondul)-Lobu Rappa

9. Kecamatan Bandar Pulau;

Kecamatan Siantar Utara;

e. Kawasan wisata seluas 5 (lima)

hektar di Kelurahan Simarimbun Kecamatan

Siantar Marimbun; dan

f. Pusat jajanan di Kelurahan

Proklamasi Kecamatan Siantar Barat.

7. (B8.2) Pariwisata

alam meliputi Kawasan Pemandian Sibatu-batu Kelurahan Bah Sorma

dan kawasan wisata Rindam di Kelurahan Setia Negara.

8. (B9.1) Kawasan

peruntukan permukiman kepadatan tinggi di Kelurahan Suka

Makmur, Kristen, Toba, Pardamean, Kebun Sayur, Baru, Martoba, Banjar,

Proklamasi, Dwi Kora, Simarito, Timbang Galung, Sipinggol-pingol, Bantan, Bah

Sorma, Gurilla, Asuhan

9. (B9.2) Kawasan peruntukan

permukiman kepadatan sedang, di di Kelurahan Tong Marimbun, Pematang

Marihat, Nagahuta, BP Nauli, Tomuan, Pardomuan, Siopat Suhu, Merdeka,

Teladan, Sukadame, Bukit Sofa, Bah Kapul, Setia Negara, Sigulang-gulang,

Kahean, Nagapitu, Nagapita, Pondok Sayur, Tanjung Pinggir

10. (B9.3) Kawasan peruntukan permukiman kepadatan rendah, di Kelurahan

Nagahuta,Marihat Jaya, Pematang Marihat, Sukaraja, Mekar Nauli, Tanjung

Pinggir dan Tambun Nabolon, Kelurahan Simarimbun, Kelurahan Tong

Marimbun, Kelurahan Nagahuta, Kelurahan Setia Negara, Kelurahan Pematang

Marihat, Kelurahan Marihat Jaya,

Siregar – batas Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 2; dan

5. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 3 (KP3),

meliputi seluruh ruas di wilayah Kota Pematang Siantar. Ruas Jalan Sidamanik – batas

Kabupaten Simalungun sebagai Kolektor Primer 3.

6. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan arteri sekunder, meliputi seluruh ruas jalan dalam wilayah Kota Pematang

Siantar. a. Ruas Jalan

Sisingamangaraja; b. Ruas Jalan Merdeka;

c. Ruas Jalan Sutomo; d. Ruas Jalan Sudirman; e. Ruas Jalan Gereja; dan f. Ruas Jalan DI

Panjaitan. 7. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

kolektor sekunder, meliputi seluruh ruas jalan dalam wilayah Kota Pematang Siantar.

a. Ruas Jalan Seram; b. Ruas Jalan Rajamin

Purba; c. Ruas Jalan Dahlia;

d. Ruas Jalan Kartini; e. Ruas Jalan Sudirman; f. Ruas Jalan Merdeka

Lapangan Merdeka;

g. Ruas Jalan DR. Sutomo Lapangan Merdeka;

h. Ruas Jalan Ade Irma

Suryani; i. Ruas Jalan Pendidikan; j. Ruas Jalan Patuan

Anggi;

k. Ruas Jalan Setia Negara;

l. Ruas Jalan HOS Cokroaminoto;

m. Ruas Jalan Sibolga; n. Ruas Jalan

Narumonda; o. Ruas Jalan Pendeta J

Sihombing;

p. Ruas Jalan Rakuta Sembiring;

q. Ruas Jalan ABRI Masuk Desa 1981; dan

r. Ruas Jalan Pdt. J. Wismar Saragih.

8. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliputi:

a. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan

massal b. Terminal penumpang

Page 75: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 75

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Asahan (I/A/2)

Kelurahan Naga Huta Timur, Kelurahan Suka Makmur dan Kelurahan Gurila

11. (B11.1) Kawasan Peruntukan Stasiun Kereta Api, Kelurahan Tanjung Tonga

12. (B11.2) Kawasan Peruntukan Transportasi Terminal Tipe A (regional)

Kecamatan Siantar Utara.

13. (B11.3) Kawasan Peruntukan

Pendidikan, dan sosial-budaya di Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan

Siantar Timur, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat,

Kecamatan Siantar Marimbun

14. (B11.4) Kawasan Peruntukan

Perdagangan dan Jasa, Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar

Timur, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan

Siantar Marimbun, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kecamatan Siantar Martoba

Sebagian Wilayah Kab

Simalungun: 1. (B7.1) Kawasan

peruntukan industri pengolahan yang

berteknologi tinggi, berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan limbah

terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei di Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar

dan Sebagian Wilayah Kecamatan Bosar Maligas.

2. (B7.2) Kawasan peruntukan industri

pengolahan berskala kecil di Kecamatan Pematang Bandar dan Kecamatan

Bandar Haluan. 3. (B8.1)

Pengembangan dan Rehabilitasi fungsi

kawasan pariwisata berbasis ekowisata danau didukung sarana dan prasarana

di Kecamatan Dolok Pardamean,

tipe A Sarantama c. Terminal penumpang

tipe C di Kelurahan Dwikora

d. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan Setia Negara

e. Terminal penumpang

tipe C di Kelurahan Siopat Suhu

f. Terminal penumpang tipe C di Kelurahan

Tanjung Pinggir, g. Terminal penumpang

tipe C di Kelurahan Nagahuta

h. Terminal Regional tipe Agribisnis Sukadane

9. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi Kota Pematang Siantar – Kota Tebing Tinggi

– Kota Medan 10. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan kereta

api ruas Kota Pematangsiantar – Perlanaan – Sei Mangkei

11. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun perkeretapian perkotaan, meliputi: Stasiun Proklamasi

12. Pengembangan stasiun kereta api khusus barang regional di Kecamatan Siantar Martoba

Sebagian Wilayah Kab

Simalungun: 1. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

bebas hambatan, meliputi: a. Tebing tinggi,

Pematang Siantar – Parapat – Tarutung -

Sibolga b. Tebing Tinggi (Kab

Deli Serdang) – Perdagangan (Kab

Simalungun) - Kisaran (Kab Asahan)

2. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

arteri primer (poros/penghubung antar kota), meliputi Tebing tinggi- Pematang Siantar –

Parapat – Balige – Tarutung - Sibolga

3. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan strategis nasional, meliputi ;

a. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi

Jalan Strategis Nasional Ruas Lima

Page 76: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 76

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.

4. (B8.2) Pengembangan penyelenggaraan Kawasan Wisata

MICE yang didukung dengan sarana dan prasarana pariwisata Kecamatan Dolok

Pardamean, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan Girsang

Sipangan Bolon. 5. (B9.2) Permukiman

baru (kepadatan sedang) disisi utara

KEK Sei Mangkei 6. (B9.3) Permukiman

perkotaan (kepadatan rendah)

dan perdesaan dengan dukungan prasarana dan sarana

7. (B10) Kawasan

peternakan di Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan Gunung Malela,

Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kecamatan Ujung Padang.

8. (B11.1) Kawasan perdagangan dan jasa

9. (B11.2) Kawasan

Terminal B Perdagangan skala lokal dan regional

10. (B11.3) Kawasan

Stasiun Perlanaan; Stasiun Bandar Tinggi; Stasiun Serbelawan dan

Stasiun Sei Mangkei 11. (B11.3) Kawasan

Bandar Udara Simalungun

Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) – Pematang Siantar

(Kota Pematang Siantar)

b. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi

Jalan Strategis Nasional Ruas Perdagangan (Kab Simalungun) –

Indrapura (Kabupaten Batu Bara)

4. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan kolektor dua (2), meliputi seluruh ruas dalam wilayah kabupaten simalungun.

a. Tebing Tinggi – Sei Langgei – Perdagangan – ke arah Limapuluh

Kabupaten Batu Bara; b. Kota Pematang Siantar

– Pamatang Tanah Jawa – Buttu Bayu –

ke arah Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan.

c. Lubuk Pakam – Saran

Padang – Saribu Dolog – Tiga Runggu – Parik Sabungan – Tanjung Dolog;

d. Kota Pematang Siantar – Panei Tongah – Pamatang Raya – Tiga Runggu;

e. Saribu Dolog – Silimakuta Barat – ke arah Merek Kabupaten Karo;

f. Pamatang Raya – Sindar Raya – ke arah Kota Tebing Tinggi;

g. Pamatang Raya –

Nagori Dolog – ke arah Dolok Masihul; dan

h. Kota Pematang Siantar – Dolog Marlawan –

Perdagangan. 5. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

kolektor tiga (3), meliputi seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.

a. Perdagangan – Simpang Mayang –

Boluk – Hutabayu Raja;

b. Perdagangan – Simpang Mayang –

Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;

c. Simpang Haranggaol – Haranggaol; dan

d. Tebing Tinggi – Sipispis – Sindar Raya – Pamatang Raya – Bittang Mariah – Bah

Bolon – Sipintu Angin – Tigaras.

Page 77: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 77

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

6. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor empat (4), meliputi

seluruh ruas wilayah kabupaten simalungun.

a. Simpang Nagojor – Nagojor – Hutabayu

Raja; b. Simpang Simarimbun –

Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;

c. Pasar Baru – Ujung Padang – ke arah Sei Bejangkar Kabupaten Batu Bara;

d. Pamatang Tanah Jawa – Hutabayu Raja;

e. Simpang Dolog Merangir – Serbelawan

– Simpang Mangga – Naga Jaya – Tugu Sujono – Pamatang Bandar – ke Pajak

Nagori; dan f. Panombeian –

Parbagotan – Simpang Panei.

7. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan lokal primer, meliputi

seluruh ruas jalan di wilayah kabupaten simalungun.

a. Perdagangan – Simpang Mayang –

Boluk – Hutabayu Raja;

b. Perdagangan – Simpang Mayang –

Simpang Pasar Baru – Pasar Baru;

c. Simpang Haranggaol – Haranggaol;

d. Simpang Nagojor – Nagojor – Hutabayu Raja;

e. Simpang Simarimbun –

Sarimatondang – Sait Buttu – Gorbus;

f. Pasar Baru – Ujung Padang – ke arah Sei

Bejangkar Kabupaten Batu Bara;

g. Pamatang Tanah Jawa – Hutabayu Raja;

h. Simpang Dolog Merangir – Serbelawan – Simpang Mangga – Nagori Jaya – Tugu Sujono – Pamatang

Bandar – ke Pajak Nagori; dan

i. Panombeian – Parbagotan – Simpang

Panei. 8. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan

angkutan jalan meliput: a. Lajur, jalur atau jalan

khusus angkutan massal

b. Terminal tipe B Perdagangan

Page 78: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 78

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Wilayah Kabupaten Batu Bara: 1. (B7) Kawasan

Industri Pengolahan Kuala Tanjung (Rencana KEK) di Kecamatan Sei Suka

2. (B8) Kawasan fungsi pariwisata di Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Limapuluh,

Kecamatan Talawi, Kecamatan Air Putih, Kecamatan Tanjung Tiram.

3. (B9.3) Kawasan permukiman perkotaan dan perdesan (kepadatan

rendah) 4. (B10) Kawasan

peternakan 5. (B11.1) Kawasan

perdagangan dan jasa

c. Terminal Barang Perdagangan

d. Terminal Barang/Agro khusus komoditas

kelapa sawit (TBS and CPO), kawasan Sei Mangkei

9. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi:

c. Tebing Tinggi - Bandar Tinggi - Perlanaan - Lima Puluh Kab. Batu Bara;

d. Perlanaan – Sei Mangkei – Pematang Siantar.

10. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan stasiun perkeretapian perkotaan, meliputi:

a. Stasiun Perlanaan Kecamatan Bandar;

b. Stasiun Bandar Tinggi Kecamatan Bandar

Masilam; c. Stasiun Serbelawan

Kecamatan Dolog Batu Nanggar;

d. Pembangunan stasiun Sei Mangkei di Kecamatan Bosar Maligas dan Purbasari

di Kecamatan Tapian Dolog.

11. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan Bandar udara Simalungun (Perintis) dengan skala pelayanan sekunder dan tersier, di

Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi/Nagojor.

Wilayah Kabupaten Batu Bara: 1. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri (poros/penghubung antar kota), meliputi:

a. Tanjung Balai - Tanjung Tiram - Lima Puluh - Perupuk - Kuala Tanjung - Tebing Tinggi -

Medan; b. Kuala Tanjung

(Kabupaten Batu Bara) – Indrapura

(Kabupaten Batu Bara) - Sei Mangkei (Kab Simalungun) - Pematang Siantar

(Kota Pematang Siantar).

c. Pembangunan fly over atau under pass

simpang sebidang antara jalana arteri

Page 79: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 79

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

6. (B11.2) Kawasan Transportasi meliputi terminal B Indrapura

7. (B11.3) Kawasan

Terminal Barang/Agro Sei Mangkei

8. (B11.4) Kawasan

Stasiun KA Mangkai Lama, Kuala Tanjung; Stasiun Siajam; Staisun

Bandar Tinggi dan Stasiun Tanjung Kasau

9. (B11.5) Kawasan

Pelabuhan Laut meliputi Pelabuhan utama Kuala Tanjung; Pelabuhan

Tanjung Tiram; Pelabuhan Pangkalan Dodek dan Pelabuhan Perupuk Serta Desa

Lalang.

primer dengan jalur kereta api di junction Lima Puluh dan junction Bandar Tinggi

2. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan strategis nasional, meliputi ;

a. Peningkatan Fungsi Jalan KP2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas Lima

Puluh (Kabupaten Batu Bara) – Perdagangan (Kab Simalungun) – Pematang Siantar

(Kota Pematang Siantar)

b. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi

Jalan Strategis Nasional Ruas Indrapura – Kuala Tanjung

c. Peningkatan Fungsi Jalan KP 2 menjadi Jalan Strategis Nasional Ruas

Perdagangan (Kab Simalungun) – Indrapura (Kabupaten Batu Bara)

Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan strategis provinsi, meliputi :

a. Peningkatan status

jalan menjadi jalan strategis provinsi Jalan susur pantai timur

b. Jalan Simpang Mayang

– Pasar Baru c. Jalan Simpang Kedai

Siara – Perupuk d. Jalan Sei Bejangkar –

Tanjung Tiram 3. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

kolektor KP2, meliputi seluruh jaringan jalan di wilayah Kabupaten Batu Bara;

c. Lima Puluh - Bts. Simalungun (5,75 Km)

d. Indra Pura (Juction ) - K.Tanjung (16,02 Km)

4. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor KP3, meliputi ruas

Sei Bejangkar - Tj.Tiram (12,65 Km)

5. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan Fungsi Jalan Lokal Primer, meliputi seluruh ruas yang ada di Kabupaten Batu Bara

6. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:

a. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan

Page 80: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 80

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

massal b. Terminal tipe B

Indrapura c. Terminal Barang di

Kuala Tanjung 7. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalur

perkeretapian perkotaan, meliputi:

a. Jaringan jalur kereta api yang merupakan

jaringan jalur kereta api antarkota di Provinsi Sumatera Utara;

b. Rencana jaringan kereta api baru ke kawasan industri (KEK Sei Mangkei) -

Pelabuhan Kuala Tanjung, KEK Sei Mangkei -Kantong produksi pertanian -

Kawasan Industri (KI) Kuala Tanjung;

c. Rencana Pembangunan Rel

Kereta Api Kawasan Industri KEK Sei Mangkei – Stasiun Perlanaan

d. Gunung Bayu - Pelanaan

e. Bandar Tinggi – Indrapura – Kuala

Tanjung; f. Sei Mangkei – Gunung

Bayu – Limapuluh g. Rencana jaringan rel

kereta api Kabupaten Simalungun – Perkebunan Sipare-Pare – Pakam Raya –

Pematang Gengkering – Lalang – Kuala Tanjung – Kuala Indah – Gambus Laut –

Perupuk – Dahari Selebar – Masjid Lama – Guntung

8. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan stasiun kereta api, meliputi :

a. Rencana Stasiun KA di

Desa Guntung, Mangkai Lama, Kuala Tanjung, dan Perupuk;

b. Peningkatan fungsi dan rehabilitas stasiun

kereta api eksisting di Stasiun Siajam, Bandar Tinggi, dan Tanjung Kasau

9. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan fungsi dan pelayanan Pelabuhan :

a. Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Pelabuhan Utama Hub

b. Pelabuhan Tanjung

Tiram sebagai Pengumpan Regional

Page 81: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 81

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Sebagian Wilayah Kab

Asahan: 1. (B9.3) Kawasan

peruntukan permukiman

perkotaan dan perdesaan (kepadatan rendah) yang didukung

dengan sarana dan prasarana

2. (B9.3) Kawasan peruntukan

permukiman perkotaan baru (kepadatan rendah) yang didukung

dengan sarana dan prasarana

3. (B11.1) Kawasan Peruntukan

Perdagangan dan Jasa

4. (B11.2) Kawasan peruntukan fungsi

pendidikan, sosial-budaya

5. (B11.3) Kawasan fungsi peruntukan

transportasi Terminal Tipe A Kisaran

6. (B11.4) Kawasan fungsi peruntukan Pertahanan dan

Keamanan TNI AL dan Pelabuhan TNI AL (MAKOLANAL seluas 100 Ha)

c. Pelabuhan Pangkalan Dodek sebagai Pengumpan Regional

d. Pelabuhan Perupuk

sebagai Pengumpan Lokal

10. Pengembangan dan peningkatan alur pelayaran,

meliputi; a. Alur pelayaran

nasional yang menghubungkan

pelabuhan Kuala Tanjung dengan pelabuhan nasional lainnya

b. Alur pelayaran regional, yang menghubungkan pelabuhan Tanjung

Tiram, Pangkalan Dodek dan Pelabuhan Perupuk ke pelabuhan lainnya

Sebagian Wilayah Kab

Asahan: 1. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan

bebas hambatan, meliputi: Kisaran – Tebing Tinggi, Rantau Prapat – Kisaran

2. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan jalan arteri primer (jalan lintas timur sumatera), meliputi

Labuan Batu Utara – Asahan – Batu Bara

3. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalan kolektor primer 1 (KP1), meliputi Asahan – Kota Tanjung Balai

4. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan jalan kolektor primer 2 (KP2),

meliputi seluruh ruas di wilayah Kabupaten Asahan.

5. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan lalu lintas dan angkutan jalan meliput:

a. Lajur, jalur atau jalan khusus angkutan massal

b. Terminal tipe B Kisaran

6. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan jaringan jalur perkeretapian perkotaan, meliputi:

a. Pengembangan

jaringan Trans Asian Railway meliputi batas NAD – Pangkalan Susu – Medan – Rantau

Prapat; b. pemantapan jalur

Page 82: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 82

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

kereta api antar kota di pantai timur yang menghubungkan batas NAD – Medan – Lubuk

Pakam – Tebing Tinggi – Kisaran – Rantau Prapat – batas Riau;

c. pengembangan simpul

kereta api di stasiun KA Kelas sedang antar kota di Kisaran;

d. Pembangunan jalur

transportasi kereta api antar Kisaran - Tanjung Balai.

e. Pembangunan Jalur

kereta api melalui pesisir utara yang menguhubungkan Kabupaten Batubara

dengan Kabupaten Asahan menuju Pelabuhan Bagan Asahan.

7. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan sarana, prasarana, utilitas pelabuhan

barang, meliputi Pelabuhan Pengumpul Tanjung Balai Asahan

1.4. 3

Strategi 3: Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan energi listrik, minyak, dan gas bumi untuk memenuhi kegiatan industri kelapa sawit dan karet serta masyarakat;

Jaringan energy minyak dan gas yang melintasi

Kabupaten Asahan, Simalungun, Kota Pematang Siantar dan Batu Bara

Tidak diatur Tidak diatur Lampiran VIII – XIII 1. Pengembangan

Pembangkit Listrik yang telah ada dan baru.

Kab Batu Bara: 1. PLTU Kuala Tanjung

(I-IV/2), 225 MW

Kab Simalungun: 1. PLTMH Bah Kulistik

(I-IV/2) 2. PLTMH Bah

Hapeson (I-IV/2) 3. PLTMH Bah

Partamburan (I-IV/2)

4. PLTMH Bah Kaliat (I-IV/2)

5. PLTMH Bah Parjalapang (I-IV/2)

6. PLTMH Bah Bolut (I-IV/2)

Pasal 20

(1)Sistem interkoneksi energi listrik PLN Ranting Tanjung Tiram sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2)

merupakan sistem interkoneksi eksisting yang melayani kawasan perkotaan dan perdesaan di sebagian

wilayah Kabupaten. (3)Untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus

meningkat di masa depan direncanakan pembangunan pembangkit listrik PLTU sebesar 3 X 135 MWH di

lokasi tepi Pantai Desa Kuala Indah (Pulau Gosong Mati) sebagai bagian dari Program Nasional

Pembangkit Listrik 10.000 MW

Pasal 62 f. pembangunan PLTA di

Kecamatan Aek Songsongan beserta instalasi baru dan pengoperasian instalasi

penyaluran listrik yang terdiri atas :

1. Rencana Jaringan

Distribusi 20 (dua puluh) KV yang melintasi wilayah

Kabupaten meliputi: a. Kecamatan

BP

Mandoge; b. Kecamatan

Bandar Pulau;

c. Kecamatan Aek Songsongan;

d. Kecamatan

Pulau Rakyat;

e. Kecamatan Rahuning;

f. Kecamatan Air Batu;

g. Kecamatan Teluk

Dalam; h. Kecamatan

Simpang Empat;

i. Kecamatan Kisaran Barat;

j. Kecamatan

Pasal 19 (3)Pengembangan energi

alternatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b berupa pembangkit listrik tenaga bayu (angin),

meliputi: a. Kecamatan Dolog

Pardamean; b. Kecamatan

Purba; c. Kecamatan

Haranggaol Horisan;

d. Kecamatan Silimakuta;

e. Kecamatan Pamatang

Sidamanik; f. Kecamatan

Girsang Sipangan Bolon; dan

g. Kecamatan Pamatang Silimahuta.

Pasal 12 (4) Jaringan distribusi listrik

yang dimaksud pada ayat (1) huruf d meliputi jaringan listrik dari Gardu Induk melalui jaringan jalan arteri

dan kolektor yang melalui kelurahan Siopat Suhu, Kelurahan Pahlawan, Kelurahan Dwikora,

Kelurahan Proklamasi, Kelurahan Merdeka, Kelurahan Asuhan, Kelurahan Nagapitu,

Kelurahan Sumber Jaya dan Kelurahan Tambun Nabolon (5) Depo bahan bakar minyak

yang dimaksud pada ayat (1) huruf e meliputi Depo Bahan Bakar di Kelurahan Banjar Kecamatan Siantar Barat

Kawasan yang didorong meliputi Kawasan

Permukiman (B9), Industri (B7), Pariwisata (B8), Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial Budaya,

Pertahanan dan Keamanan, dan Transportasi. Kota Pematang Siantar:

1. (B7.1) Industri Besar, di Kelurahan Tanjung Tongah; Kelurahan Tanjung Pinggir;

Kelurahan Nagapitu; dan Kelurahan Siopat Suhu.

2. (B7.2) Industri

sedang di Kelurahan Tomuan; Kelurahan Sumber Jaya; Kelurahan Tambun

Nabolon; dan Kelurahan Tanjung Pinggir

3. (B7.3) Industri kecil di Kelurahan Setia

Negara 4. (B7.4) Pergudangan

di Kelurahan Melayu, Kelurahan Tanjung

Pinggir dan Kelurahan Tanjung Tongah

5. (B8.1) Kawasan

pariwisata cagar budaya di Kelurahan Simalungun meliputi kawasan sekitar situs

Budaya Makam Raja Siantar, Museum Simalungun, dan Kawasan bersejarah

Indikasi program berupa system jaringan energi, listrik dan gas.

Kota Pematang Siantar:

1. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan pembangkit listrik yang melayani Kota

Pematang Siantar meliputi PLTGU Belawan, PLTG Paya Pasir, PLTG Glugur, PLTU Belawan dan PLTD Titi

Kuning 2. Pengembangan sistem

prasarana energi lainnya, meliputi :

a. pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) pada Sungai Bah Bolon,

b. Pengembangan pembangkit listrik tenaga surya pada lahan pertanian, dan

bioenergi dengan memanfaatkan sampah pertanian pada lokasi kegiatan

agro industri. 3. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan

transmisi tenaga listrik meliputi: a. Jaringan transmisi

SUTT Pematang

Page 83: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 83

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kisaran Timur; dan

k. Kecamatan Meranti.

2. Rencana Jaringan Distribusi 150 (seratus lima

pul,uh) KV yang melintasi Kecamatan BP Mandoge;

3. Rencana Jaringan Distribusi 275 (dua ratus tujuh puluh lima) KV

yang melintasi wilayah kecamatan meliputi:

a. Kecamatan Aek Ledong;

b. Kecamatan

Aek Kuasan;

c. Kecamatan Pulau

Rakyat; d. Kecamatan

Air Batu; e. Kecamatan

Teluk Dalam;

f. Kecamatan Tinggi Raja;

g. Kecamatan Buntu Pane; dan

h. Kecamatan

Pulo Bandring.

4. Rencana Jaringan Distribusi 500 KV

yang melintasi wilayah kecamatan meliputi:

a. Kecamatan Sei Kepayang;

b. Kecamatan

Simpang Empat;

c. Kecamatan Kisaran

Barat; d. Kecamatan

Kisaran Timur; dan

e. Kecamatan

Meranti.

pusat pemerintahan di Kelurahan Proklamasi

6. (B8.1) Pariwisata

buatan meliputi : a. Taman Hewan di

Kelurahan Teladan;

b. Pusat jajanan Siantar Square di Kelurahan Simalungun

Kecamatan Siantar Selatan;

c. Kawasan Taman Bunga di

Kelurahan Proklamasi Kecamatan Siantar Barat;

d. Kawasan pemandian di Kelurahan Kahean

Kecamatan Siantar Utara;

e. Kawasan wisata seluas 5 (lima)

hektar di Kelurahan Simarimbun Kecamatan

Siantar Marimbun; dan

f. Pusat jajanan di Kelurahan

Proklamasi Kecamatan Siantar Barat.

7. (B8.2) Pariwisata

alam meliputi Kawasan Pemandian Sibatu-batu Kelurahan Bah Sorma

dan kawasan wisata Rindam di Kelurahan Setia Negara.

8. (B9.1) Kawasan

peruntukan permukiman kepadatan tinggi di Kelurahan Suka

Makmur, Kristen, Toba, Pardamean, Kebun Sayur, Baru, Martoba, Banjar,

Proklamasi, Dwi Kora, Simarito, Timbang Galung, Sipinggol-pingol, Bantan, Bah Sorma, Gurilla,

Asuhan 9. (B9.2) Kawasan

peruntukan permukiman

kepadatan sedang, di di Kelurahan Tong Marimbun, Pematang Marihat, Nagahuta,

BP Nauli, Tomuan, Pardomuan, Siopat Suhu, Merdeka, Teladan, Sukadame,

Bukit Sofa, Bah Kapul, Setia Negara,

Siantar – Sei Mangkei – Kuala Tanjung (150/20 kV)

b. Jaringan distribusi

meliputi seluruh wilayah Kota Pematang Siantar

4. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani

Kota Pematang Siantar berada di Kabupaten Simalungun.

Page 84: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 84

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Sigulang-gulang, Kahean, Nagapitu, Nagapita, Pondok Sayur, Tanjung

Pinggir 10. (B9.3) Kawasan

peruntukan permukiman

kepadatan rendah, di Kelurahan Nagahuta,Marihat Jaya, Pematang

Marihat, Sukaraja, Mekar Nauli, Tanjung Pinggir dan Tambun Nabolon, Kelurahan

Simarimbun, Kelurahan Tong Marimbun, Kelurahan Nagahuta, Kelurahan

Setia Negara, Kelurahan Pematang Marihat, Kelurahan Marihat Jaya,

Kelurahan Naga Huta Timur, Kelurahan Suka Makmur dan Kelurahan Gurila

11. (B11.1) Kawasan Peruntukan Stasiun Kereta Api, Kelurahan Tanjung Tonga

12. (B11.2) Kawasan Peruntukan Transportasi Terminal Tipe A (regional)

Kecamatan Siantar Utara.

13. (B11.3) Kawasan Peruntukan

Pendidikan, dan sosial-budaya di Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan

Siantar Timur, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat,

Kecamatan Siantar Marimbun

14. (B11.4) Kawasan Peruntukan

Perdagangan dan Jasa, Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar

Timur, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan Siantar Marimbun,

Kecamatan Siantar Sitalasari, Kecamatan Siantar Martoba

Sebagian Wilayah Kab Simalungun: 1. (B7.1) Kawasan

peruntukan industri pengolahan yang berteknologi tinggi, berdaya saing, padat

modal, dan pengelolaan limbah

Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun: 1. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan pembangkit energi listrik, meliput: a. Pembangunan

pembangkit listrik PLTBM 7.5 MW dan

Page 85: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 85

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei di Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar

dan Sebagian Wilayah Kecamatan Bosar Maligas.

2. (B7.2) Kawasan

peruntukan industri pengolahan berskala kecil di Kecamatan Pematang Bandar

dan Kecamatan Bandar Haluan.

3. (B8.1) Pengembangan dan

Rehabilitasi fungsi kawasan pariwisata berbasis ekowisata danau didukung

sarana dan prasarana di Kecamatan Dolok Pardamean, Kecamatan Pematang

Sidamanik, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.

4. (B8.2)

Pengembangan penyelenggaraan Kawasan Wisata MICE yang didukung

dengan sarana dan prasarana pariwisata Kecamatan Dolok Pardamean,

Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.

5. (B9.2) Permukiman baru (kepadatan sedang) disisi utara KEK Sei Mangkei

6. (B9.3) Permukiman perkotaan (kepadatan rendah) dan perdesaan

dengan dukungan prasarana dan sarana

7. (B10) Kawasan peternakan di

Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan Gunung Malela, Kecamatan Jawa

Maraja Bah Jambi, Kecamatan Ujung Padang.

8. (B11.1) Kawasan perdagangan dan

jasa 9. (B11.2) Kawasan

Terminal B Perdagangan skala

lokal dan regional 10. (B11.3) Kawasan

Stasiun Perlanaan; Stasiun Bandar

Tinggi; Stasiun Serbelawan dan Stasiun Sei Mangkei

11. (B11.3) Kawasan

Bandar Udara Simalungun

PLTBG 2,2 MW b. Pembangunan

pembangkit listrik biomassa (PLTB) 20

MW c. Pembangunan PLTA

Silau II (2 x 3.75 MW)

d. Pembangunan PLTM Karai 1 (7,5 MW)

e. Pembangunan PLTM Karai 7 (5,65 MW)

f. Pembangunan PLTM Karai 12 (5 MW)

g. Pembangunan PLTM Karai 13 (8 MW)

2. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan energy, meliputi:

a. Jaringan transmisi SUTET, SUTT

b. Jaringan distribusi meliputi seluruh

wilayah Kabupaten Simalungun

3. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan Gardu Induk (GI), meliputi : a. Rencana Gardu

Induk (GI)

Perdagangan (2 x 60 MVA)

b. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani

Kabupaten Simalungun

Page 86: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 86

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Wilayah Kabupaten Batu Bara:

1. (B7) Kawasan Industri Pengolahan Kuala Tanjung (Rencana KEK) di

Kecamatan Sei Suka 2. (B8) Kawasan fungsi

pariwisata di Kecamatan Sei Suka,

Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Talawi, Kecamatan Air Putih,

Kecamatan Tanjung Tiram.

3. (B9.3) Kawasan permukiman

perkotaan dan perdesan (kepadatan rendah)

4. (B10) Kawasan

peternakan 5. (B11.1) Kawasan

perdagangan dan jasa

6. (B11.2) Kawasan Transportasi meliputi terminal B Indrapura

7. (B11.3) Kawasan

Terminal Barang/Agro Sei Mangkei

8. (B11.4) Kawasan

Stasiun KA Mangkai Lama, Kuala Tanjung; Stasiun Siajam; Staisun

Bandar Tinggi dan Stasiun Tanjung Kasau

9. (B11.5) Kawasan

Pelabuhan Laut meliputi Pelabuhan utama Kuala Tanjung; Pelabuhan

Tanjung Tiram; Pelabuhan Pangkalan Dodek dan Pelabuhan Perupuk Serta Desa

Lalang.

Sebagian Wilayah Kab Asahan: 7. (B9.3) Kawasan

peruntukan permukiman perkotaan dan perdesaan

(kepadatan rendah) yang didukung dengan sarana dan prasarana

8. (B9.3) Kawasan peruntukan

Wilayah Kabupaten Batu Bara:

1. Pengembangan dan peningkatan jaringan pipa jaringan pipa gas yang melintasi Kabupaten Batu

Bara, meliputi; a. Medan – Kuala

Tanjung, jaringan distribusi Medan,

Tebing Tinggi, Pematang Siantar, dan Asahan

b. Duri – Dumai –

Medan, jaringan distribusi Medan, Pematang Siantar dan Asahan.

2. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan pembangkit energi listrik, meliput:

a. Rencana pembangunan PLTU Kuala Tanjung sebesar 2X112.5 MW

di tepi Pantai Desa Kuala Indah (Pulau Gosong Mati).

3. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan energi, meliputi: a. Jaringan transmisi

SUTET, SUTT b. Jaringan distribusi

meliputi seluruh wilayah Kabupaten

Batu Bara 4. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Gardu Induk

(GI), meliputi : a. Gardu Induk Kuala

Tanjung b. Rencana Gardu

Induk (GI) Lima Puluh

5. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani Kabupaten Batu Bara.

Sebagian Wilayah Kab Asahan: 1. Pengembangan dan

peningkatan jaringan pipa minyak dan gas bumi meliputi Jaringan pipa gas yang melintasi kab Asahan

2. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan pembangkit energi listrik, meliput:

a. PLTA Asahan 1 (180 MW)

Page 87: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 87

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

permukiman perkotaan baru (kepadatan rendah) yang didukung

dengan sarana dan prasarana

9. (B11.1) Kawasan Peruntukan

Perdagangan dan Jasa

10. (B11.2) Kawasan peruntukan fungsi

pendidikan, sosial-budaya

11. (B11.3) Kawasan fungsi peruntukan

transportasi Terminal Tipe A Kisaran

12. (B11.4) Kawasan fungsi peruntukan

Pertahanan dan Keamanan TNI AL dan Pelabuhan TNI AL (MAKOLANAL

seluas 100 Ha)

b. PLTP Simbolon (2 x 55 MW)

c. PLTA Asahan III (174 MW)

3. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan jaringan energy, meliputi:

a. Jaringan transmisi SUTET, SUTT

b. Jaringan distribusi meliputi seluruh

wilayah Kabupaten Asahan

4. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan Gardu Induk, meliputi Gardu Induk (GI) Kisaran

5. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Gardu Induk (GI), Gardu Distribusi (GD) dan Trafo yang melayani

Kabupaten Asahan

1.4. 4

Strategi 4: Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan telekomunikasi di seluruh kawasan;

Jaringan telekomunikasi teresterial dan satelit di seluruh kecamatan

Tidak diatur Tidak diatur Jaringan telekomunikasi pada provinsi : 1. Rehabilitasi dan

Pengembangan

Jaringan Terestrial di Wilayah Provinsi Sumatera Utara

2. Pemantapan dan

pengembangan sistem jaringan teresterial Kabupaten dan

nirkabel kabupaten di Jaringan pusat pelayanan wilayah pantai timur dan

pantai barat. 3. Pemanfaatan

jaringan terestrial sistem nirkabel

Kabupatenel dengan penutupan wilayah blankspot di Wilayah berbukit,

pegunungan atau wilayah terpencil di Sumatera Utara.

4. Pemantapan dan

Pengembangan Menara Bersama Telekomunikasi di Kawasan perkotaan, daerah komersil,

dan blankspot jaringan wilayah perdesaan.

5. Penataan dan

Pengelolaan lokasi BTS di jaringan pusat pelayanan wilayah pantai timur

dan pantai barat

Pasal 21 pengembangan pelayanan telekomunikasi dan teknologi informasi untuk mendukung

pengembangan Kawasan Industri Kuala Tangjung, Kawasan Industri pengolahan perikanan di Tanjung Tiram,

Kawasan Pusat Pemerintahan di Perupuk dan Kawasan Perdagangan dan Jasa di

Kawasan perkotaan Indrapura dan Lima Puluh.

Pasal 61 Program Pengembangan Sistem Jaringan Telekomunikasi meliputi:

a. peningkatan sistem jaringan kabel primer dan sekunder

menggunakan kabel bawah tanah di kabupaten;

b. pengembangan sistem kabel udara dari rumah boks

telepon pembagi ke rumah/bangunan dengan sistem

bawah tanah di kabupaten;

c. peningkatan luas daerah pelayanan

di kabupaten; d. peningkatan

kualitas pelayanan

jaringan telepon di kabupaten;

e. pengembangan jaringan telepon dengan sistem

bawah tanah di kabupaten;

f. pembangunan instalasi baru

dan pengoperasian instalasi telekomunikasi di

kabupaten; g. pembangunan

Base Transmitter Station (BTS)

terpadu di kabupaten;

h. pengembangan sarana

Pasal 20 Sistem jaringan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18

huruf b terdiri atas: a. peningkatan

layanan jaringan telekomunikasi baik

berkabel ataupun nir-kabel untuk kepentingan komunikasi dan

internet; b. penambahan

telepon umum, wartel dan warnet

di pusat permukiman perdesaan, baik dengan jaringan

kabel dan nir kabel; c. pembangunan

stasiun-stasiun komunikasi nir-

kabel di wilayah-wilayah yang tak terjangkau sinyal; dan

d. mengoptimalkan pemanfaatan jaringan komunikasi nir-kabel di kawasan perkotaan

dan perdesaan, serta penataan menara komunikasi melalui

pembangunan menara terpadu.

(tidak disebutkan

kecamatanny)

Pasal 13 (2) Jaringan kabel sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a meliputi

a. Pengembangan jaringan telekomunikasi kabel secara merata

di seluruh kecamatan.

b. Stasion Telepon Otomatis (STO)

meliputi STO di Kelurahan Proklamasi

Kawasan yang didorong meliputi Kawasan Permukiman (B9), Industri (B7), Pariwisata (B8),

Kawasan Peruntukan Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan, dan

Transportasi. Kota Pematang Siantar: 1. (B7.1) Industri Besar,

di Kelurahan Tanjung

Tongah; Kelurahan Tanjung Pinggir; Kelurahan Nagapitu; dan Kelurahan Siopat

Suhu. 2. (B7.2) Industri

sedang di Kelurahan Tomuan; Kelurahan

Sumber Jaya; Kelurahan Tambun Nabolon; dan Kelurahan Tanjung

Pinggir 3. (B7.3) Industri kecil

di Kelurahan Setia Negara

4. (B7.4) Pergudangan di Kelurahan Melayu, Kelurahan Tanjung Pinggir dan Kelurahan Tanjung

Tongah 5. (B8.1) Kawasan

pariwisata cagar budaya di Kelurahan

Simalungun meliputi kawasan sekitar situs Budaya Makam Raja Siantar, Museum

Simalungun, dan Kawasan bersejarah pusat pemerintahan di Kelurahan

Proklamasi 6. (B8.1) Pariwisata

buatan meliputi : a. Taman Hewan di

Indikasi Program Sistem Jaringan Telekomunikasi, meliputi di

Kota Pematang Siantar: 1. Pengembangan,

peningkatan dan

pemantapan jaringan teresterial dan satelit

2. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan STO Kelurahan Proklamasi

Page 88: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 88

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

komunikasi berbasis multimedia di lokasi strategis;

dan i. pengembangan

jaringan komunikasi

lainnya di kabupaten. (Tidak disebutkan Kecamatannya)

Kelurahan Teladan;

b. Pusat jajanan Siantar Square di

Kelurahan Simalungun Kecamatan Siantar Selatan;

c. Kawasan Taman Bunga di Kelurahan Proklamasi

Kecamatan Siantar Barat;

d. Kawasan pemandian di

Kelurahan Kahean Kecamatan Siantar Utara;

e. Kawasan wisata seluas 5 (lima) hektar di Kelurahan

Simarimbun Kecamatan Siantar Marimbun; dan

f. Pusat jajanan di Kelurahan Proklamasi Kecamatan

Siantar Barat. 7. (B8.2) Pariwisata

alam meliputi Kawasan Pemandian

Sibatu-batu Kelurahan Bah Sorma dan kawasan wisata Rindam di Kelurahan

Setia Negara. 8. (B9.1) Kawasan

peruntukan permukiman

kepadatan tinggi di Kelurahan Suka Makmur, Kristen, Toba, Pardamean,

Kebun Sayur, Baru, Martoba, Banjar, Proklamasi, Dwi Kora, Simarito, Timbang

Galung, Sipinggol-pingol, Bantan, Bah Sorma, Gurilla, Asuhan

9. (B9.2) Kawasan peruntukan permukiman kepadatan sedang, di di Kelurahan Tong

Marimbun, Pematang Marihat, Nagahuta, BP Nauli, Tomuan, Pardomuan, Siopat

Suhu, Merdeka, Teladan, Sukadame, Bukit Sofa, Bah Kapul, Setia Negara,

Sigulang-gulang, Kahean, Nagapitu, Nagapita, Pondok Sayur, Tanjung

Pinggir 10. (B9.3) Kawasan

Page 89: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 89

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

peruntukan permukiman kepadatan rendah, di Kelurahan

Nagahuta,Marihat Jaya, Pematang Marihat, Sukaraja, Mekar Nauli, Tanjung

Pinggir dan Tambun Nabolon, Kelurahan Simarimbun, Kelurahan Tong

Marimbun, Kelurahan Nagahuta, Kelurahan Setia Negara, Kelurahan Pematang

Marihat, Kelurahan Marihat Jaya, Kelurahan Naga Huta Timur, Kelurahan

Suka Makmur dan Kelurahan Gurila

11. (B11.1) Kawasan Peruntukan Stasiun

Kereta Api, Kelurahan Tanjung Tonga

12. (B11.2) Kawasan Peruntukan

Transportasi Terminal Tipe A (regional) Kecamatan Siantar Utara.

13. (B11.3) Kawasan Peruntukan Pendidikan, dan sosial-budaya di

Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar Timur, Kecamatan Siantar

Selatan, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan Siantar Marimbun

14. (B11.4) Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa, Kecamatan

Siantar Utara, Kecamatan Siantar Timur, Kecamatan Siantar Selatan,

Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan Siantar Marimbun, Kecamatan Siantar

Sitalasari, Kecamatan Siantar Martoba

Kab Simalungun:

1. (B7.1) Kawasan peruntukan industri pengolahan yang berteknologi tinggi,

berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan limbah terpadu yakni KI KEK

Sei Mangkei di Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar dan Sebagian

Wilayah Kecamatan Bosar Maligas.

Sebagian Wilayah Kabupaten

Simalungun: 1. Pengembangan dan

peningkatan jaringan teresterial dan satelit

2. Pengembangan dan peningkatan STO Perdagangan, Sei Mangkei

Page 90: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 90

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

2. (B7.2) Kawasan peruntukan industri pengolahan berskala kecil di Kecamatan

Pematang Bandar dan Kecamatan Bandar Haluan.

3. (B8.1)

Pengembangan dan Rehabilitasi fungsi kawasan pariwisata berbasis ekowisata

danau didukung sarana dan prasarana di Kecamatan Dolok Pardamean,

Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.

4. (B8.2) Pengembangan penyelenggaraan Kawasan Wisata

MICE yang didukung dengan sarana dan prasarana pariwisata Kecamatan Dolok

Pardamean, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan Girsang

Sipangan Bolon. 5. (B9.2) Permukiman

baru (kepadatan sedang) disisi utara

KEK Sei Mangkei 6. (B9.3) Permukiman

perkotaan (kepadatan rendah)

dan perdesaan dengan dukungan prasarana dan sarana

7. (B10) Kawasan

peternakan di Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan Gunung Malela,

Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kecamatan Ujung Padang.

8. (B11.1) Kawasan perdagangan dan jasa

9. (B11.2) Kawasan

Terminal B Perdagangan skala lokal dan regional

10. (B11.3) Kawasan Stasiun Perlanaan;

Stasiun Bandar Tinggi; Stasiun Serbelawan dan Stasiun Sei Mangkei

11. (B11.3) Kawasan Bandar Udara Simalungun

Kab Batu Bara: 1. (B7) Kawasan

Industri Pengolahan Kuala Tanjung

(Rencana KEK) di Kecamatan Sei Suka

Kabupaten Batu Bara: 1. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan

teresterial dan satelit 2. Pengembangan,

Page 91: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 91

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

2. (B8) Kawasan fungsi pariwisata di Kecamatan Sei Suka, Kecamatan

Limapuluh, Kecamatan Talawi, Kecamatan Air Putih, Kecamatan Tanjung

Tiram. 3. (B9.3) Kawasan

permukiman perkotaan dan

perdesan (kepadatan rendah)

4. (B10) Kawasan peternakan

5. (B11.1) Kawasan perdagangan dan jasa

6. (B11.2) Kawasan

Transportasi meliputi terminal B Indrapura

7. (B11.3) Kawasan Terminal

Barang/Agro Sei Mangkei

8. (B11.4) Kawasan Stasiun KA Mangkai

Lama, Kuala Tanjung; Stasiun Siajam; Staisun Bandar Tinggi dan

Stasiun Tanjung Kasau

9. (B11.5) Kawasan Pelabuhan Laut

meliputi Pelabuhan utama Kuala Tanjung; Pelabuhan Tanjung Tiram;

Pelabuhan Pangkalan Dodek dan Pelabuhan Perupuk Serta Desa Lalang.

Sebagian Wilayah Kab Asahan: 1. (B9.3) Kawasan

peruntukan permukiman perkotaan dan perdesaan

(kepadatan rendah) yang didukung dengan sarana dan prasarana

2. (B9.3) Kawasan peruntukan permukiman perkotaan baru (kepadatan rendah)

yang didukung dengan sarana dan prasarana

3. (B11.1) Kawasan

Peruntukan Perdagangan dan Jasa

4. (B11.2) Kawasan

peruntukan fungsi pendidikan, sosial-budaya

5. (B11.3) Kawasan

fungsi peruntukan transportasi Terminal

peningkatan dan pemantapan STO di Lima Puluh dan Air Putih (KI Kuala Tanjung)

Sebagian Wilayah Kab Asahan: 1. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan jaringan teresterial dan satelit

2. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan STO Asahan

Page 92: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 92

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Tipe A Kisaran 6. (B11.4) Kawasan

fungsi peruntukan Pertahanan dan

Keamanan TNI AL dan Pelabuhan TNI AL (MAKOLANAL seluas 100 Ha)

1.4.

5

Strategi 5: Meningkatkan pengelolaan wilayah sungai berbasis daerah aliran sungai secara terpadu untuk menjaga konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air;

Seluruh DAS yang

meliputi DAS Hapal, DAS Sungai Tanjung, DAS Asahan, DAS Sipare-Pare, DAS Bolon,

DAS Kiri, DAS Ular, DAS Nalipang, DAS Padang, dan DAS Silau Bonto

Wilayah Sungai,

meliputi : Belawan –

Ular –

Padang (I-IV/A/1)

Toba –

Asahan (IIV/A/1)

Batang Angkola –

Batang Gadis (I-IV/A/1)

Tidak diatur Pengembangan Wilayah

Sungai (WS) Provinsi Sumatera Utara. WS Strategis Nasional 1. WS BELAWAN –

ULAR – PADANG (I-IV/A/1)

2. S. Deli – DAS Belawan

3. S. Percut – DAS Deli 4. S. Belumai – DAS

Percut 5. S. Serdang – DAS

Bt Kuis 6. S. Sei Ular – DAS

Belumai 7. S. Belutu – DAS

Ular 8. S. Padang – DAS

Sialang Buah 9. S. Martebing - DAS

Padang 10. S. Kenang 11. S. Bedagai WS Strategis Nasional

1. WS TOBA – ASAHAN (I-IV/A/1)

2. Danau Toba - DAS

Danau Toba 3. S. Asahan – DAS

Asahan 4. S. Tanjung

5. S. Suka 6. S. Silau

Pasal 26

Sempadan sungai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ditujukan untuk melindungi sungai/saluran

irigasi primer Bahbolon dari kegiatan yang dapat mengganggu dan/atau merusak kualitas air

sungai/saluran, kondisi fisik pinggir, dan dasar sungai/saluran, dan untuk mencegah serta

mengendalikan terjadinya bahaya luapan banjir.

Pasal 26

(2) Kawasan sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dengan luasan

kurang lebih 4.466 (empat ribu empat ratus enam puluh enam) Ha tersebar di seluruh kecamatan

wilayah Kabupaten

Pasal 29

Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 27 huruf b, terdiri atas kawasan resapan air, diperuntukkan bagi daerah-daerah untuk

melindungi ketersediaan air bagi mata air, sungai dan danau, terutama di daerah tangkapan air Danau

Toba.

Pasal 23

(2) Kawasan sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi :

a. Sempadan Sungai Bah Bolon;

b. Sempadan

Sungai Sigulang-gulang dan Bah Kapul;

c. Sempadan

Sungai Bah Biak; dan

d. Sempadan sungai-sungai

kecil lainnya

Kawasan yang didorong

dan dikendalikan meliputi Zona Lindung dan Zona Budidaya.

Kawasan Lindung dan Budidaya di Kota Pematang Siantar.

Kawasan Lindung dan Budidaya di sebagian wilayah Kabupaten

Simalungun.

Kawasan Lindung dan

Budidaya di wilayah Kabupaten Batu Bara.

Indikasi Program Sistem Jaringan

Air,

Program di Wilayah Kota Pematang Siantar; 1. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Wilayah Sungai Bah Bolon dan CAT (Cekungan Air Tanah)

Medan 2. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Daerah Aliran

Sungai Bah Bolon Lintas Kabupaten, meliputi : Sungai Bah Bolon, Sungai Bah Biak dan Sungai Bah

Sibarambang; dan 3. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan Daerah Aliran

Sungai Bah Kapul Lintas Kabupaten, meliputi : Sungai Bah Kapul dan Sigulang-gulang

4. Pengembangan dan peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air dari DAS Bah Bolon dan DAS Bah Kapul

Program di Sebagian Wilayah Kabupaten Simalungun; 1. Pengembangan dan

peningkatan sungai Bah Bolon, Sungai Kiri, Sungai Sipare-pare

2. Pengembangan dan

peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Kiri, DAS Sipare-Pare, DAS Bolon)

3. Pengembangan dan

peningkatan waduk Bah Bolon, Kecamatan Jawa Mahraja Bah Jambi

Program di Wilayah

Kabupaten Batu Bara; 1. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan sungai Bolon,

Silau Bonto, Kiri, Perupuk, Sipare-Pare

2. Pengembangan dan peningkatan Sumur Dalam

dan Mata Air (DAS Silau Bonto, DAS Kiri, DAS Sipare-Pare, DAS Bolon)

Program di Sebagian Wilayah Kabupaten Asahan; 1. Pengembangan,

peningkatan dan

Page 93: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 93

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

pemantapan sungai Asahan, Sungai Bah Bolon, Sungai Tanjung

2. Pengembangan dan

peningkatan Sumur Dalam dan Mata Air (DAS Asahan, DAS Hapal, DAS Sungai Tanjung)

1.4. 6

Strategi 6: Meningkatkan kualitas dan jangkauan sistem pengelolaan air minum, sistem pengelolaan sampah, dan sistem pelayanan air limbah terpadu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Meliputi SPAM, TPA, dan IPAL/IPLT

Tidak diatur Tidak diatur Pasal 22 (5)Rencana TPA (tempat

pemrosesan akhir) dialokasikan di Desa Bogak Kecamatan Talawi, Desa Pasar Lapan Kecamatan

Indrapura, dan Desa Tanah Itam Ulu Kecamatan Lima Puluh dengan sistem Sanitary

Landfil, yang merujuk pada undang-undang nomor 18/2008, tentang persampahan

Pasal 60 Program pengembangan

sistem jaringan air minum meliputi :

a. peningkatan pelayanan sistem

distribusi perpipaan; b. pembangunan

sistem baru untuk melayani daerah

yang belum terlayani;

c. peningkatan kapasitas produksi

PDAM dan menurunkan kehilangan air;

d. perbaikan dan

rehabilitasi terhadap kapasitas sistem transmisi dan distribusi;

e. peningkatan cakupan pelayanan air minum pedesaan;

f. identifikasi, perlindungan dan penggunaan secara optimal mata air

terutama daerah pedesaan;

g. Identifikasi, perlindungan dan

penggunaan secara optimal mata air terutama daerah pedesaan;

h. pengembangan sumber air untuk pengembangan industri di

kawasan peruntukan industri;

i. pengembangan kemitraan dengan

pihak swasta atau masyarakat dalam memperluas wilayah pelayanan dan peningkatan

kualitas pelayanan air minum di daerah-daerah yang belum terlayani

PDAM dan air minum perdesaan; dan

j. perbaikan jaringan

pipa air minum yang ada secara bertahap dan meningkatkan

manajemen operasi dan pemeliharaan pelayanan air minum di daerah-

Pasal 25 Pengembangan air minum

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf c dilakukan dengan cara :

a. perluasan jaringan

air bersih dan menambah kapasitas air bersih; dan

b. menggunakan sumur bor dan air permukaan yang ada untuk daerah

nagori/perdesaan.

Pasal 24

Pengembangan sistem air limbah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf b dilakukan dengan

cara pengembangan sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal dengan lokasi di seluruh

industri skala menengah ke atas dan perkotaan. Pasal 23

(3)TPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi Kecamatan Bandar,

Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kecamatan Raya, Kecamatan Silimakuta,

Kecamatan Dolok Batu Nanggar dan Kecamatan Panombean Panei dengan menggunakan sistem

Sanitary Landfill.

Pasal 16 (2) Penyediaan air minum

sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a meliputi :

a. Mata air, meliputi: Mata air Mual Goit

di Kelurahan Simarimbun; Mata air Sibulak-bulak di Kelurahan

Simarimbun;Mata air Pancur Lima di Kelurahan Setia Negara;

Mata air Silumangi di Jalan Marihat Kelurahan Mekar

Marihat; Rencana produksi mata air Bah Sikam di Jalan Bah Korah

Kelurahan Pematang Marihat; dan Rencana produksi

mata air Aek Nauli

b. Sumur pompa air

tanah dalam, meliputi : Pompa Mata Air Simarito di

Kelurahan Martimbang; Pompa Jalan Sabang Merauke

di Kelurahan Simalungun; Pompa Jalan Patuan Anggi di

Kelurahan Nagapitu; Pompa Jalan Raya dengan di

Kelurahan Simarito; Pompa Jalan Kertas di Kelurahan Siopat Suhu; Pompa

Simarimbun Dolok di Kelurahan Simarimbun;

Pompa Nomensen di Kelurahan Siopat Suhu; Pompa

Timbang Galung di Kelurahan Simarito; Pompa Jalan Jambu;

Pompa Jalan Bah Rahu; Pompa Jalan Bakung; Pompa Batu III;

Kawasan yang dikendalikan meliputi

Kawasan Permukiman (B9), Industri (B7), Pariwisata (B8), Kawasan Peruntukan Ekonomi,

Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan, dan Transportasi. Kota Pematang Siantar:

1. (B7.1) Industri Besar, di Kelurahan Tanjung Tongah; Kelurahan Tanjung Pinggir;

Kelurahan Nagapitu; dan Kelurahan Siopat Suhu.

2. (B7.2) Industri

sedang di Kelurahan Tomuan; Kelurahan Sumber Jaya; Kelurahan Tambun

Nabolon; dan Kelurahan Tanjung Pinggir

3. (B7.3) Industri kecil

di Kelurahan Setia Negara

4. (B7.4) Pergudangan di Kelurahan Melayu,

Kelurahan Tanjung Pinggir dan Kelurahan Tanjung Tongah

5. (B8.1) Kawasan pariwisata cagar budaya di Kelurahan Simalungun meliputi

kawasan sekitar situs Budaya Makam Raja Siantar, Museum Simalungun, dan

Kawasan bersejarah pusat pemerintahan di Kelurahan Proklamasi

6. (B8.1) Pariwisata buatan meliputi : a. Taman Hewan di

Kelurahan Teladan;

b. Pusat jajanan Siantar Square di Kelurahan Simalungun

Kecamatan Siantar Selatan;

c. Kawasan Taman Bunga di

Kelurahan Proklamasi Kecamatan Siantar Barat;

d. Kawasan pemandian di Kelurahan Kahean

Indikasi program yang meliputi Jaringan Air Bersih, Jaringan

Persampahan, Jaringan Pengelolaan Limbah dan Sanitasi atau yang disebut Sistem Jaringan Perkotaan.

Program di Kota Pematang

Siantar: 1. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan UP air minum

Tirta Uli Pematang Siantar 2. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan sistem jaringan

drainase berupa saluran drainase primer dan sekunder

3. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan berupa pembangunan IPAL & IPLT di Kota Pematang Siantar

4. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan instalasi pengolahan limbah B3

5. Pengembangan, peningkatan dan pemantapan TPA di : a. TPA (Lama) Tanjung

Pinggir b. Rencana TPA Tanjung

Tonga

Page 94: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 94

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

daerah terlayani air minum.

(tidak disebutkan

Kecamatannya)

Pasal 63 Program pengembangan

sistem jaringan persampahan meliputi:

a. penyusunan studi kelayakan

perluasan TPA; b. penyusunan studi

kelayakan dan perencanaan

penyediaan TPA Regional;

c. pengembangan sistem

pengelolaan sampah; dan

d. pengembangan pengelolaan

sampah dengan konsep minimisasi, penggunaan

kembali, daur ulang, dan pemanfaatan kembali dengan

menekankan pada program pengomposan, daur ulang, dan

waste to energy. Pasal 64 (1) Program Pengembangan

Sistem jaringan Air Limbah dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) meliputi :

a. pengembangan fasilitas pengelolaan limbah B3 di

Kawasan Industri;

b. pembangunan IPAL industri

terpusat; c. pengembangan

penyaluran limbah domestik

dengan sistem setempat (on site system);

d. peningkatan pelayanan

melalui penambahan sarana MCK dan sarana peyedotan

tinja; e. pengetatan

pembangunan IPAL individual;

f. penerapan secara ketat effluent standard air limbah

sesuai peraturan dan baku mutu;

dan Pompa Kompleks SMP Negeri I.

(3) Reservoir penampung air minum sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b dengan kapasitas tampung

sebesar lebih kurang 10.500 meter kubik, meliputi :

a. Reservoir di Kelurahan

Simarimbun dengan kapasitas tampung 1.500 meter kubik, meliputi :

pembangunan reservoir Kelurahan Bukit Sofa

pembangunan reservoir Kelurahan Pondok Sayur

pembangunan reservoir Kelurahan Tanjung Tonga;

pembangunan reservoir Kelurahan Naga Huta; dan

pembangunan reservoir Kelurahan Merdeka

Pasal 17 (2) Sistem air limbah domestik sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) huruf a meliputi :

a. Sistem setempat komunal di

perumahan kepadatan tinggi

b. Sistem perpipaan terpusat di kawasan

pusat kota dimana pembuangan air limbahnya dilakukan secara

kolektif melalui jaringan pengumpul dan diolah, serta dibuang secara

terpusat c. Sistem setempat

individual melalui pengolahan dan pembuangan air

limbah setempat dan dikembangkan pada kawasan-kawasan yang

belum memiliki sistem terpusat

d. Pengembangan Instalasi

Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) di Kelurahan Siantar Martoba

Pasal 18

Kecamatan Siantar Utara;

e. Kawasan wisata seluas 5 (lima)

hektar di Kelurahan Simarimbun Kecamatan

Siantar Marimbun; dan

f. Pusat jajanan di Kelurahan

Proklamasi Kecamatan Siantar Barat.

7. (B8.2) Pariwisata

alam meliputi Kawasan Pemandian Sibatu-batu Kelurahan Bah Sorma

dan kawasan wisata Rindam di Kelurahan Setia Negara.

8. (B9.1) Kawasan

peruntukan permukiman kepadatan tinggi di Kelurahan Suka

Makmur, Kristen, Toba, Pardamean, Kebun Sayur, Baru, Martoba, Banjar,

Proklamasi, Dwi Kora, Simarito, Timbang Galung, Sipinggol-pingol, Bantan, Bah

Sorma, Gurilla, Asuhan

9. (B9.2) Kawasan peruntukan

permukiman kepadatan sedang, di di Kelurahan Tong Marimbun, Pematang

Marihat, Nagahuta, BP Nauli, Tomuan, Pardomuan, Siopat Suhu, Merdeka,

Teladan, Sukadame, Bukit Sofa, Bah Kapul, Setia Negara, Sigulang-gulang,

Kahean, Nagapitu, Nagapita, Pondok Sayur, Tanjung Pinggir

10. (B9.3) Kawasan peruntukan permukiman kepadatan rendah, di Kelurahan

Nagahuta,Marihat Jaya, Pematang Marihat, Sukaraja, Mekar Nauli, Tanjung

Pinggir dan Tambun Nabolon, Kelurahan Simarimbun, Kelurahan Tong

Marimbun, Kelurahan Nagahuta, Kelurahan Setia Negara, Kelurahan Pematang

Marihat, Kelurahan Marihat Jaya,

Page 95: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 95

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

g. penerapan secara ketat effluent standard air buangan

domestik sesuai peraturan dan baku mutu; dan

h. pemisahan

saluran limbah dengan drainase.

(2) Program pengembangan sistem pengolahan limbah

domestik meliputi: a. pembangunan

jamban umum dan MCK d

aerah pedesaan dan daerah padat penduduk ;

b. studi dan

pengembangan sistem pengelolaan limbah domestik

secara off site; c. peningkatan

kesadaran masyarakat

untuk membangun MCK; dan

d. memperketat

izin pembangunan kawasan permukiman baru

yang wajib memiliki sistem penyaluran air limbah domestik.

(2) Tempat Penampungan Sementara (TPS) sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a

ditetapkan pada setiap unit lingkungan perumahan dan pusat-pusat kegiatan yang tersebar di seluruh

kelurahan. (3) Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) huruf b, meliputi:

a. Kerjasama pengelolaan TPA

Regional bersama Kabupaten Simalungun yang berada di

Kabupaten Simalungun seluas lebih kurang 30 hektar;

b. Pengembangan TPA di Kelurahan Gurilla Kecamatan

Siantar Sitalasari seluas lebih kurang 3,3 hektar;

c. Peningkatan TPA di

Lahan eks PTPN III di Kelurahan Tanjung Pinggir Kecamatan

Siantar Martoba seluas lebih kurang 5 hektar.

Kelurahan Naga Huta Timur, Kelurahan Suka Makmur dan Kelurahan Gurila

11. (B11.1) Kawasan Peruntukan Stasiun Kereta Api, Kelurahan Tanjung Tonga

12. (B11.2) Kawasan Peruntukan Transportasi Terminal Tipe A (regional)

Kecamatan Siantar Utara.

13. (B11.3) Kawasan Peruntukan

Pendidikan, dan sosial-budaya di Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan

Siantar Timur, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat,

Kecamatan Siantar Marimbun

14. (B11.4) Kawasan Peruntukan

Perdagangan dan Jasa, Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar

Timur, Kecamatan Siantar Selatan, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan

Siantar Marimbun, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kecamatan Siantar Martoba

Kab Simalungun: 1. (B7.1) Kawasan

peruntukan industri pengolahan yang

berteknologi tinggi, berdaya saing, padat modal, dan pengelolaan limbah

terpadu yakni KI KEK Sei Mangkei di Sebagian Wilayah Kecamatan Bandar

dan Sebagian Wilayah Kecamatan Bosar Maligas.

2. (B7.2) Kawasan peruntukan industri

pengolahan berskala kecil di Kecamatan Pematang Bandar dan Kecamatan

Bandar Haluan. 3. (B8.1)

Pengembangan dan Rehabilitasi fungsi

kawasan pariwisata berbasis ekowisata danau didukung sarana dan prasarana

di Kecamatan Dolok Pardamean,

Program di Kabupaten Simalungun: 1. Pengembangan dan

peningkatan UP air minum

Tirta Lihou 2. Pengembangan dan

peningkatan sistem jaringan drainase berupa saluran

drainase primer dan sekunder

3. Pengembangan dan peningkatan berupa

pembangunan IPAL di Kota Perdagangan

4. Pengembangan dan peningkatan instalasi pengolahan limbah B3

5. Pengembangan dan peningkatan TPA Regional

Page 96: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 96

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.

4. (B8.2) Pengembangan penyelenggaraan Kawasan Wisata

MICE yang didukung dengan sarana dan prasarana pariwisata Kecamatan Dolok

Pardamean, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kecamatan Girsang

Sipangan Bolon. 5. (B9.2) Permukiman

baru (kepadatan sedang) disisi utara

KEK Sei Mangkei 6. (B9.3) Permukiman

perkotaan (kepadatan rendah)

dan perdesaan dengan dukungan prasarana dan sarana

7. (B10) Kawasan

peternakan di Kecamatan Bosar Maligas, Kecamatan Gunung Malela,

Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Kecamatan Ujung Padang.

8. (B11.1) Kawasan perdagangan dan jasa

9. (B11.2) Kawasan

Terminal B Perdagangan skala lokal dan regional

10. (B11.3) Kawasan

Stasiun Perlanaan; Stasiun Bandar Tinggi; Stasiun Serbelawan dan

Stasiun Sei Mangkei 11. (B11.3) Kawasan

Bandar Udara Simalungun

Kab Batu Bara: 1. (B7) Kawasan

Industri Pengolahan

Kuala Tanjung (Rencana KEK) di Kecamatan Sei Suka

2. (B8) Kawasan fungsi pariwisata di

Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Limapuluh, Kecamatan Talawi,

Kecamatan Air Putih, Kecamatan Tanjung Tiram.

3. (B9.3) Kawasan

permukiman perkotaan dan perdesan (kepadatan rendah)

4. (B10) Kawasan peternakan

Program di Kabupaten Batu Bara: 1. Pengembangan dan

peningkatan UP air minum Tirta Silau (Eks Pemkab Asahan)

2. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan sistem jaringan drainase berupa saluran drainase primer

3. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan berupa pembangunan IPAL

4. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan instalasi pengolahan limbah B3

5. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan TPA Desa

Page 97: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 97

No

Arahan Spasial Pengembangan

Kawasan Sei Mangkei

Arahan Spasial Terkait Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Identifikasi Sasaran Wilayah (5 Tahun)

Tujuan/Kebijakan/Strategi

Sasaran Wilayah/Kawasan

RTRW Nasional RTR Pulau Sumatera

RTRW Provinsi Kabupaten Batubara Kabupaten Asahan Kabupaten Simalungun Kota Pematang Siantar Kawasan

Didorong/Dikendalikan Indikasi Program

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

5. (B11.1) Kawasan perdagangan dan jasa

6. (B11.2) Kawasan

Transportasi meliputi terminal B Indrapura

7. (B11.3) Kawasan Terminal

Barang/Agro Sei Mangkei

8. (B11.4) Kawasan Stasiun KA Mangkai

Lama, Kuala Tanjung; Stasiun Siajam; Staisun Bandar Tinggi dan

Stasiun Tanjung Kasau

9. (B11.5) Kawasan Pelabuhan Laut

meliputi Pelabuhan utama Kuala Tanjung; Pelabuhan Tanjung Tiram;

Pelabuhan Pangkalan Dodek dan Pelabuhan Perupuk Serta Desa Lalang.

Sebagian Wilayah Kab Asahan: 1. (B9.3) Kawasan

peruntukan permukiman perkotaan dan perdesaan

(kepadatan rendah) yang didukung dengan sarana dan prasarana

2. (B9.3) Kawasan peruntukan permukiman perkotaan baru

(kepadatan rendah) yang didukung dengan sarana dan prasarana

3. (B11.1) Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa

4. (B11.2) Kawasan peruntukan fungsi pendidikan, sosial-budaya

5. (B11.3) Kawasan fungsi peruntukan transportasi Terminal Tipe A Kisaran

6. (B11.4) Kawasan

fungsi peruntukan Pertahanan dan Keamanan TNI AL dan Pelabuhan TNI

AL (MAKOLANAL seluas 100 Ha)

Bogak, TPA Dasar Pasar Lapan dan TPA Desa Tanah Itam

Program di Kabupaten Asahan : 1. Pengembangan dan

peningkatan UP air minum Tirta Asahan

2. Pengembangan, peningkatan dan

pemantapan system jaringan drainase berupa saluran drainase primer

3. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan berupa pembangunan IPAL & IPLT

4. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan instalasi pengolahan limbah B3

5. Pengembangan,

peningkatan dan pemantapan TPA Regional di Kecamatan Silau Laut

Page 98: Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei

Laporan Antara Matrik 1 Arahan Spasial Pengembangan Kawasan Sei Mangkei Dsk

Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SUMUT, SULUT-GORONTALO-SULTENG, RIAU-KEPRI, KSN PBPB SABANG, dan KSN PACANGSANAK) serta KAWASAN SEI MANGKEI DAN SEKITARNYA |Hal 98

Dampak negatif yang terungkap dari aktivitas perkebunan kelapa sawit

diantaranya (Disarikan dari berbagai sumber, melalui google.com):

1. Persoalan tata ruang, dimana monokultur, homogenitas dan overloads

konversi. Hilangnya keaneka ragaman hayati ini akan memicu kerentanan

kondisi alam berupa menurunnya kualitas lahan disertai erosi, hama dan

penyakit.

2. Pembukaan lahan sering kali dilakukan dengan cara tebang habis dan land

clearing dengan cara pembakaran demi efesiensi biaya dan waktu.

3. Kerakusan unsur hara dan air tanaman monokultur seperti sawit, dimana

dalam satu hari satu batang pohon sawit bisa menyerap 12 liter (hasil

peneliti lingkungan dari Universitas Riau) T. Ariful Amri MSc Pekanbaru/

Riau Online). Di samping itu pertumbuhan kelapa sawit mesti dirangsang

oleh berbagai macam zat fertilizer sejenis pestisida dan bahan kimia lainnya.

4. Munculnya hama migran baru yang sangat ganas karena jenis hama baru ini

akan mencari habitat baru akibat kompetisi yang keras dengan fauna

lainnya. Ini disebabkan karena keterbatasan lahan dan jenis tanaman akibat

monokulturasi.

5. Pencemaran yang diakibatkan oleh asap hasil dari pembukaan lahan dengan

cara pembakaran dan pembuangan limbah, merupakan cara-cara

perkebunan yang meracuni makhluk hidup dalam jangka waktu yang lama.

Hal ini semakin merajalela karena sangat terbatasnya lembaga (ornop)

kemanusiaan yang melakukan kegiatan tanggap darurat kebakaran hutan

dan penanganan Limbah.

6. Terjadinya konflik horiziontal dan vertikal akibat masuknya perkebunan

kelapa sawit. sebut saja konflik antar warga yang menolak dan menerima

masuknya perkebunan sawit dan bentrokan yang terjadi antara masyarakat

dengan aparat pemerintah akibat sistem perijinan perkebunan sawit.

7. Selanjutnya, praktek konversi hutan alam untuk pembangunan perkebunan

kelapa sawit seringkali menjadi penyebab utama bencana alam seperti banjir

dan tanah longsor

8. Dampak negatif terhadap lingkungan menjadi bertambah serius karena

dalam prakteknya pembangunan perkebunan kelapa sawit tidak hanya

terjadi pada kawasan hutan konversi, melainkan juga dibangun pada

kawasan hutan produksi, hutan lindung, dan bahkan di kawasan konservasi

yang memiliki ekosistem yang unik dan mempunyai nilai keanekaragaman

hayati yang tinggi (Manurung, 2000; Potter and Lee, 1998).