51
PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 1 1. DIAGRAM WIRING KONTROL GARDU INDUK 1.1. Dasar-dasar wiring diagram gardu induk. Simbol wiring Sesuai SNI 04-0225-2000 Lambang gambar untuk diagram seperti pada lampiran B untuk diagram arus kuat adalah: No. Lambang Keterangan Atau 2M 220/110V Arus Searah Catatan : Tegangan dapat ditunjukkan disebelah kanan lambang dan jenis sistem disebelah kiri. Contoh : Arus searah, tiga penghantar termasuk kawat tengah, 220V (110V antara setiap penghantar sisi dan kawat tengah). 2M dapat diganti dengan 2 + M. ~ 50Hz 3N 50Hz 400/230V Arus bolak balik Catatan : a. Nilai frekuensi dapat ditambahkan disebelah kanan lambang. b. Tegangan dapat juga ditunjukkan disebelah kanan lambang. c. Jumlah fase dan adanya netral dapat ditunjukkan sebelah kiri lambang. Contoh : Arus bolak balik, 50Hz. Arus bolak balik, fase tiga, dengan netral, 50Hz, 400V (230V tegangan antara fase dengan netral) 3N dapat diganti dengan 3 + N 3N 50Hz /TN-S Arus bolak balik, fase tiga, 50Hz, sistem mempunyai satu titik dibumikan langsung dan netral serta penghantar pengaman terpisah sepanjang jaringan ~ ~ ~

materi wiring

Embed Size (px)

DESCRIPTION

listrik

Citation preview

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 1

    1. DIAGRAM WIRING KONTROL GARDU INDUK

    1.1. Dasar-dasar wiring diagram gardu induk. Simbol wiring

    Sesuai SNI 04-0225-2000 Lambang gambar untuk diagram seperti pada lampiran B untuk diagram arus kuat adalah:

    No.

    Lambang

    Keterangan

    Atau 2M 220/110V

    Arus Searah Catatan : Tegangan dapat ditunjukkan disebelah kanan lambang dan jenis sistem disebelah kiri. Contoh : Arus searah, tiga penghantar termasuk kawat tengah, 220V (110V antara setiap penghantar sisi dan kawat tengah). 2M dapat diganti dengan 2 + M.

    ~ 50Hz

    3N 50Hz 400/230V

    Arus bolak balik Catatan :

    a. Nilai frekuensi dapat ditambahkan disebelah kanan lambang.

    b. Tegangan dapat juga ditunjukkan disebelah kanan lambang.

    c. Jumlah fase dan adanya netral dapat ditunjukkan sebelah kiri lambang.

    Contoh :

    Arus bolak balik, 50Hz. Arus bolak balik, fase tiga, dengan netral, 50Hz, 400V (230V tegangan antara fase dengan netral) 3N dapat diganti dengan 3 + N

    3N 50Hz /TN-S

    Arus bolak balik, fase tiga, 50Hz, sistem mempunyai satu titik dibumikan langsung dan netral serta penghantar pengaman terpisah sepanjang jaringan

    ~

    ~

    ~

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 2

    No.

    Lambang

    Keterangan

    3 110V 2 x 120 mm2 AL 2N 220V 3x50mm2+1x25 mm2

    Penghantar Kelompok penghantar Saluran Kabel Sirkit Catatan:

    a. Jika sebuah garis melambangkan sekelompok penghantar, maka jumlah penghantarnya ditunjukkan dengan menambah garis-garis pendek atau dengan satu garis pendek dan sebuah bilangan.

    Contoh Tiga penghantar (no. 8 dan no. 9) b. Penjelasan tambahan dapat ditunjukkan sebagai berikut: 1). Diatas garis: jenis arus, sistem Distribusi, frequensi dan tegangan. 2). Dibawah garis: jumlah penghantar sirkit diikuti dengan tanda kali dan luas penampang setiap penghantar. Contoh: Sirkit arus searah, 110V, dua penghantar alumunium berpenampang 120 mm2. Sirkit arus searah, 220V (antara penghantar sisi dan kawat tengah 110V), dua penghantar sisi berpenampang 50 mm2 dan kawat tengah 25 mm2.

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 3

    1.2. Kode peralatan (device number)

    Sesuai standar International IEEE C37.2-3-1991 masing-masing diberi kode sebagai berikut:

    Kode No

    Peralatan Jenis Peralatan Fungsi

    1

    Alat Utama

    (Master element)

    Adalah alat untuk mengaktifkan, seperti

    saklar control, relai tegangan, dan lain-

    lain yang digunakan secara langsung

    ataupun melalui peralatan hubung

    sebagai relai proteksi dan relai waktu

    tunda untuk mengaktifkan maupun me-

    non-aktifkan suatu peralatan.

    2

    Relai Waktu Tunda

    Start/Penutup

    (Time-delay starting or

    closing relay )

    Adalah alat yang berfungsi memberikan

    waktu tunda tertentu sebelum ataupun

    sesudah operasi dalam urutan kerja

    peralatan atau sistem relai proteksi,

    kecuali fungsi khusus yang diberikan oleh

    peralatan nomor 48, 62 dan 79 berikut.

    3

    Relai Pengecek /

    Silih Kunci

    (Checking or

    interlocking relay )

    Adalah alat yang bekerja apabila ada

    perubahan kondisi/status pada alat lain,

    (atau bekerja pada kondisi yang telah

    ditentukan), pada rangkaian peralatan

    memberikan urutan kerja memulai,

    berhenti maupun memberikan

    pengecekan kondisi pada peralatan

    tertentu atau kondisi tertentu untuk

    keperluan khusus

    4

    Kontaktor Utama

    (Master contactor)

    Adalah alat yang umumnya dikendalikan

    oleh peralatan nomor 1, dan

    membutuhkan urutan kerja dan peralatan

    proteksi lain, untuk menghubungkan dan

    memutuskan rangkaian kontrol dalam

    rangka mengaktifkan atau me-non-

    aktifkan peralatan atau kondisi operasi

    tertentu, dan memisahkan peralatan

    tersebut dalam kondisi operasi yang tidak

    normal.

    5

    Alat Stop

    (Stopping device)

    Adalah alat yang digunakan untuk

    menghen- tikan peralatan atau

    mengeluarkannya dari kondisi operasi.

    Alat ini dapat digerakkan secara manual

    maupun listrik, namun tidak memiliki

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 4

    fungsi kunci (lock out) elektrik (lihat

    peralatan nomor 86) pada kondisi yang

    tidak normal.

    6 Pemutus Start

    (Starting circuit breaker

    )

    Adalah alat yang fungsinya

    menghubungkan mesin dengan sumber

    tegangan pemulai (start).

    7 Relai Perubahan

    Kenaikan

    (Rate-of-rise relay)

    Adalah relai yang bekerja apabila terjadi

    perubahan kenaikan arus tertentu.

    8 Pemisah Kontrol

    Daya

    (Control power

    disconnecting device )

    Adalah pemisah, seperti saklar pisau,

    pemutus, blok sekering tusuk, yang

    digunakan untuk menghubungkan dan

    memutuskan sumber kontrol daya dari

    dan ke bus control atau peralatan.

    9 Alat Pembalik

    (Reversing device)

    Adalah alat yang digunakan untuk

    membalikkan arah medan magnet mesin

    atau membalikkan fungsi kerja peralatan.

    10 Saklar Urutan

    (Unit sequence switch)

    Adalah alat ayng digunakan untuk

    merubah urutan masuk peralatan, dimana

    peralatan-peralatan tersebut dapat

    dioperasikan maupun dikeluarkan pada

    sistem yang memiliki banyak peralatan

    yang sama.

    11 Alat Multifungsi

    (Multifunction device)

    Adalah alat yang dapat menjalankan lebih

    dari tiga fungsi kerja yang didapat

    dengan menggabungkan beberapa nomor

    peralatan dengan fungsi yang berbeda.

    12 Alat Kecepatan Lebih

    (Overspeed device)

    Adalah alat berfungsi untuk memutuskan

    mesin apabila terjadi kondisi kecepatan

    lebih pada mesin tersebut.

    13 Alat Kecepatan

    Sinkron

    (Synchronous Speed

    device)

    Adalah alat yang bekerja pada kondisi

    kecepatan sinkron mesin, seperti: saklar

    kecepatan sentrifugal, relai frekuensi slip,

    relai tegangan dan relai arus kurang

    maupun jenis peralatan lain dengan

    prinsip kerja yang sama.

    14 Alat Kecepatan

    Kurang

    (Underspeed device)

    Adalah alat yang bekerja pada kondisi

    kecepatan mesin turun dibawah nilai

    tertentu.

    15 Alat Pencocok

    Frekuensi atau

    Adalah alat yang berfungsi mencocokkan

    dan menahan kecepatan atau frekuensi

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 5

    Kecepatan

    (Speed or frequency

    matching device)

    mesin atau sistem supaya tetap sama

    atau mendekati nilai yang sama dengan

    mesin, sumber atau sistem lain.

    16 Belum ditentukan

    17 Saklar Paralel atau

    Pelepas Muatan

    (Shunting or discharge

    switch)

    Adalah alat yang bekerja membuka atau

    menutup rangkaian parallel pada

    peralatan lain (kecuali elemen tahanan),

    seperti medan mesin, armatur mesin,

    kapasitor maupun reaktor.

    Catatan: Hal ini tidak termasuk peralatan

    yang berfungsi untuk kerja paralel seperti

    peralatan nomor 6 dan 42 untuk

    menyalakan mesin, peralatan nomor 73

    yang berfungsi melayani pensaklaran

    resistor.

    18 Alat Percepatan atau

    Perlambatan

    (Accelerating or

    decelerating device)

    Adalah alat yang digunakan untuk

    menutup atau menyebabkan suatu

    rangkaian menjadi tertutup yang

    berfungsi untuk menaikkan atau

    menurunkan kecepatan mesin.

    19 Kontaktor Peralihan

    Mulai-Kerja

    (Starting-to-running

    transition contactor)

    Adalah alat yang bekerja untuk memulai

    atau menyebabkan peralihan otomatis

    pada mesin dari kondisi mulai menjadi

    kerja normal.

    20 Valve Kerja Listrik

    (Electrically Operated

    Valve)

    Adalah alat yang bekerja secara elektrik,

    dikendalikan atau dipantau menggunakan

    aliran fluida air, gas maupun kondisi

    hampa.

    21 Relai Jarak

    (Distance relay)

    Adalah relai yang bekerja pada kondisi

    admitansi, impedansi atau reaktansi naik

    atau turun pada nilai batas tertentu.

    22 Pemutus Kesamaan

    Arus

    (Equalizer circuit)

    Adalah pemutus yang bekerja

    mengendalikan, memutus maupun

    menghubungkan kesamaan atau

    keseimbangan rangkaian arus pada

    medan mesin atau pengaturan peralatan

    di sistem instalasi banyak mesin.

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 6

    23

    Alat Kendali Suhu

    (Temperature control

    device )

    Adalah alat yang berfungsi untuk

    menaikkan atau menurunkan suhu mesin

    atau peralatan atau media lain, pada

    kondisi suhu turun atau naik pada nilai

    batas tertentu.

    24 Relai Volt per Hertz

    (Volts per Hertz Relay)

    Adalah relai yang bekerja apabila rasio

    tegangan terhadap frekuensi melebihi

    nilai batas tertentu. Relai ini memiliki

    karakteristik waktu kerja seketika

    maupun dengan waktu tunda.

    25 Alat Cek Sinkron

    (Synchronizing or

    Synchrocheck Device )

    Adalah alat yang bekerja menghubungkan

    dua sistem AC pada kondisi: frekuensi,

    tegangan dan sudut fasa berada pada

    batasan tertentu, atau menyebabkan dua

    sirkit bekerja secara paralel.

    26 Peralatan Termal

    (Apparatus thermal

    device)

    Adalah alat yang apabila suhu peralatan

    yang diproteksi (selain peralatan yang

    diproteksi oleh peralatan dengan kode

    nomor 46) atau cairan atau media lainnya

    melebihi nilai batas tertentu, atau pada

    kondisi suhu peralatan, atau media

    lainnya turun dibawah nilai batas

    tertentu.

    27 Relai Tegangan

    Kurang

    (Undervoltage relay )

    Adalah relai yang bekerja apabila nilai

    tegangan turun dibawah nilai batas

    tertentu.

    28 Detektor Percikan

    Api

    (Flame detector)

    Adalah alat yang bekerja mendeteksi

    keberadaan percikan api pada peralatan,

    turbin gas atau boiler uap.

    29 Kontaktor Isolasi

    (Isolating contactor)

    Adalah alat yang digunakan untuk

    memperjelas pemisahkan satu rangkaian

    terhadap rangkaian lain untuk tujuan

    operasi emergensi, pemeliharaan maupun

    pengujian.

    30 Relai Pemberitahuan

    (Annunciator relay)

    Adalah relai reset manual yang

    memberikan beberapa indikasi visual saat

    relai proteksi bekerja dan dapat diatur

    untuk memberikan fungsi kunci.

    31 Alat Pemisah Eksitasi

    (Separate excitation

    device)

    Adalah alat yang menghubungkan

    rangkaian seperti: medan paralel dari

    mesin sinkron, pada sumber pada sistem

    dengan eksitasi terpisah pada saat start;

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 7

    atau alat yang menmberikan eksitasi dan

    mengaktifkan rangkaian penyearah daya.

    32 Relai Daya Berarah

    Directional Power

    Relay

    Adalah relai yang bekerja apabila daya

    yang mengalir berubah arahnya terhadap

    nilai batas tertentu atau pada arah yang

    berlawanan, misalnya kondisi motoring

    pada generator saat kehilangan

    penggerak mula.

    33 Saklar Posisi

    Position switch

    Adalah alat yang menghubungkan atau

    memisahkan kontak ketika peralatan

    utama, atau baigan dari peralatan utama

    yang tidak memiliki konde nomor

    peralatan mencapai posisi tertentu.

    34 Alat Urutan Master

    Master Sequence

    Device

    Adalah alat yang menentukan urutan

    kerja peralatan utama selama start, stop

    atau urutan kerja peralatan lain, seperti

    sebuah motor yang mengerjakan skalar

    dengan banyak anak kontak, atau

    peralatan pemrograman, dan computer.

    35 Alat hubung singkat

    cincin slip atau sikat

    kerja

    (Brush-operating or

    slip-ring short-circuiting

    device)

    Adalah alat yang digunakan untuk

    menaikkan, menurunkan atau menggeser

    sikat-sikat mesin;menghubung singkat

    cincin slip.

    36 Alat Polaritas

    Tegangan

    (Polarity or polarizing

    voltage device )

    Adalah alat yang mengerjakan atau

    memberikan perintah kerja dari peralatan

    lain dengan memastikan kesesuaian

    polaritas tegangan peralatan.

    37 Relai Arus Kurang

    atau Daya Kurang

    (Undercurrent or

    underpower relay)

    Adalah alat yang bekerja ketika arus atau

    daya yang mengalir turun dibawah nilai

    batas tertentu.

    38 Alat Proteksi Bearing

    ( Bearing protective

    device )

    Adalah alat yang bekerja apabila suhu

    bearing melebihi atau pada kondisi

    mekanik tidak normal yang berkaitan

    dengan bearing yang mengakibatkan

    kenaikan suhu bearing.

    39 Monitor Kondis

    Mekanik

    ( Mechanical condition

    monitor )

    Adalah alat yang bekerja pada saat

    terjadi ketidaknormalan mekanik (kecuali

    yang berhubungan dengan kondisi

    bearing seperti pada peralatan dengan

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 8

    kode nomor 38), seperti vibrasi

    berlebihan, ekspansi, gocangan, dan

    kegagalan penutup.

    40 Relai Medan

    ( Field relay )

    Adalah alat yang bekerja apabila terjadi

    kondisi arus medan rendah yang tidak

    normal/kegalalan, atau komponen reaktif

    arus armature yang berlebihanpada mesin

    ac yang menunjukkan eksitasi medan

    yang rendah.

    41 Pemutus Medan

    (Field circuit breaker )

    Adalah alat yang menghubungkan atau

    memutuskan medan eksitasi dari mesin.

    42 Pemutus Kerja

    (Running circuit breaker

    )

    Adalah alat yang berfungsi menghubung-

    kan atau memutuskan mesin dengan

    sumbernya pada kondisi kerja atau

    tegangan kerja

    43 Alat Pemindah atau

    Pemilih Manual

    (Manual transfer or

    selector device)

    Adalah alat yang bekerja secara manual

    untuk memindahkan atau memilih

    rangkaian kontrol.

    44 Relai Urutan Start

    (Unit sequence starting

    relay)

    adalah relai yang berfungsi untuk

    mengaktifkan peralatan lain yang siap

    apabila ada kegagalan pada salah satu

    peralatan yang sedang bekerja.

    45 Monitor Kondisi

    Atmosfer

    (Atmospheric condition

    monitor )

    Adalah alat yang bekerja apabila terjadi

    kondisi atmosfer yang tidak normal,

    seperti bara api, ledakan, asap atau api.

    46 Relai Fasa Balik atau

    Arus Fasa Seimbang

    (Reverse-phase or

    phase-balance current

    relay )

    Adalah relai yang bekerja apabila terjadi

    pembalikan urutan fasa arus atau

    ketidakseimbangan arus yang

    menimbulkan urutan negatif diluar nilai

    batas tertentu.

    47 Relai Urutan Fasa

    atau Tegangan Fasa

    Seimbang

    (Phase-sequence or

    phase-balance voltage

    relay)

    Adalah relai yang bekerja apabila urutan

    fasa tegangan sesuai dengan nilai batas

    tertentu, atau ketika terjadi

    ketidakseimbangan tegangan yang

    menimbulkan tegangan urutan negatif.

    48 Relai Urutan kerja Adalah relai yang bekerja mengembalikan

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 9

    Tidak Sempurna

    (Incomplete sequence

    relay )

    peralatan pada kondisi kerja normal,

    menghentikan atau mengunci apabila

    urutan kerja normal tidak selesai dalam

    batas watu tertentu. Apabila alat ini

    digunakan untuk alarm, maka diberikan

    kode nomor 48A (alarm)

    49 Relai Suhu Mesih

    atau Trafo

    (Machine or

    transformer thermal

    relay)

    Adalah relai yang bekerja apabila suhu

    peralatan yang diproteksi melebihi nilai

    batas tertentu.

    50 Relai Instant

    (Instantaneous

    overcurrent relay)

    Adalah relai yang yang bekerja seketika

    pada saat arus yang mengalir melebihi

    nilai batas tertentu.

    51 Relai Arus Lebih

    dengan Waktu Tunda

    (AC time overcurrent

    relay )

    Adalah relai yang bekerja dengan

    karakteristik waktu tunda tertentu

    maupun berlawanan (inverse) apabila

    arus yang mengalir melebihi nilai batas

    tertentu.

    52 Pemutus AC

    (AC circuit breaker)

    Adalah alat yang digunakan untuk

    memutus dan menghubungkan arus baik

    pada keadaan normal maupun tidak

    normal (gangguan).

    53 Relai Eksitasi atau DC

    Generator

    (Exciter or dc generator

    relay)

    Adalah relai yang bekerja memberikan

    medan eksitasi dc mesin pada saat start,

    atau saat tegangan mesin mencapai nilai

    batas tertentu.

    54 Alat Perubahan Gigi

    ( Turning gear engaging

    device )

    Adalah alat yang bekerja secara elektrik

    untuk mengendalikan, mengerjakan, atau

    memonitor fungsi memasukkan (atau

    mengeluarkan) gigi roda pada poros

    mesin.

    55 Relai Faktor Daya

    (Power Factor Relay)

    Adalah relai yang bekerja apabila factor

    daya pada rangkaian AC naik atau turun

    diluar nilai batas tertentu.

    56 Relai Penerapan

    Medan

    (Field application relay)

    Adalah relai yang secara otomatis

    mengendalikan medan eksitasi pada

    motor ac apabila diluar nilai batas

    tertentu.

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 10

    57 Alat Hubung Singkat

    atau Pembumian

    (Short-circuiting or

    grounding device)

    Adalah alat hubung primer yang berfungsi

    untuk menghubung singkat atau

    membumikan rangkaian secara otomatis

    ataupun manual.

    58 Relai Kegagalan

    Penyearah

    (Rectification failure

    relay )

    Adalah relai yang bekerja apabila terjadi

    kegagalan penyearah daya.

    59 Relai Tegangan Lebih

    (Overvoltage relay)

    Adalah relai yang bekerja apabila

    masukan tegangan lebih tinggi dari nilai

    batas tertentu.

    60 Relai Tegangan atau

    Arus Seimbang

    (Voltage or current

    balance relay )

    Adalah relai yang bekerja apabila terjadi

    perbedaan nilai masukan tegangan atau

    arus diantar dua rangkaian.

    61 Saklar Kerapatan

    Sensor

    (Density switch or

    sensor)

    Adalah alat yang bekerja apabila terjadi

    perubahan kerapatan gas diluar nilai

    batas tertentu.

    62 Relai Penyetop

    Waktu Tunda atau

    Pembuka

    (Time-delay stopping or

    opening relay )

    Adalah relai yang bekerja memberikan

    perintah pemadaman, penghentian atau

    pembukaan pada urutan kerja otomatis

    atau sistem relai proteksi.

    63 Saklar Tekanan

    (Pressure switch)

    Adalah saklar yang bekerja apabila terjadi

    perubahan tekanan di luar nilai batas

    tertentu.

    64 Relai Detektor

    Pembumian

    (Ground detector relay)

    Adalah relai yang bekerja apabila terjadi

    kegagalan isolasi terhadap pembumian

    mesin atau peralatan lain, atau sambaran

    balik mesin dc ke pembumian

    65 Governor

    Adalah alat kendali elektrik, atau mekanik

    yang digunakan untuk mengatur aliran

    air, uap atau media lainnya ke penggerak

    mula untuk memulai, mempertahankan

    kecepatan atau pembebanan, atau

    menghentikan.

    66 Notching or jogging

    device.

    Adalah alat yang membatasi jumlah kerja

    peralatan dalam kurun waktu tertentu

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 11

    67 Relai Arus Lebih

    Berarah

    (AC directional

    overcurrent relay)

    Adalah relai yang bekerja apabila arus

    yang mengalir melebihi nilai batas

    tertentu dalam arah tertentu.

    68 Relai Blok

    (Blocking relay )

    Adalah relai yang bekerja memberikan

    perintah blok

    69 Permissive control

    device

    Adalah alat kontrol dua posisi, dimana

    salah satu posisi memberikan perintah

    tutup pemutus, atau memasukkan

    peralatan dalam kondisi bekerja,

    sementara posisi lain mencegah pemutus

    atau peralatan lain untuk bekerja.

    70 Rheostat

    Merupakan resistor variabel yang

    digunakan sebagai tambahan pada

    rangkaian listrik.

    71 Skalar Tingkatan

    (Level switch)

    Adalah saklar yang bekerja pada nilai

    batas tertentu, atau nilai batas perubahan

    tertentu.

    72 Pemutus DC

    (DC Circuit Breaker)

    Adalah pemutus yang digunakan untuk

    menutup atau membuka rangkaian daya

    dc baik pada kondisi normal maupun

    kondisi terganggu atau darurat.

    73 Kontaktor Beban

    Resistor

    (Load-resistor

    contactor)

    Adalah kontaktor yang digunakan untuk

    memparalel atau memasukkan tahapan

    pembatas beban, menggeser atau

    menunjukkan tahanan pada rangkaian

    daya.

    74 Relai Alarm

    (Alarm relay)

    Adalah sebuah relai yang lebih berfungsi

    sebagai alat pemberitahuan, seperti pada

    peralatan dengan kode nomor 30, yang

    digunakan untuk mengerjakan atau

    bekerja bersama dengan peringatan

    visual atau suara.

    75 Mekanisme

    Pengubah Posisi

    ( Position changing

    mechanism )

    Adalah mekanisme yang digunakan untuk

    menggerakkan peralatan utama dari satu

    posisi ke posisi lain, misalkan posisi

    pemutus: dari masuk menjadi keluar.

    76 Relay Arus Lebih DC

    (DC Overcurrent relay

    )

    Adalah relai yang bekerja apabila arus dc

    yang mengalir melebihi nilai batas

    tertentu.

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 12

    77 Alat Telemeter

    (Telemetering device )

    Adalah alat yang yang digunakan untuk

    membangkitkan dan meneruskan ataupun

    menerima sinyal listrik yang

    menunjukkan besaran pengukuran ke

    maupun dari daerah yang jauh dari

    besaran pengukuran yang sebenarnya.

    78 Phase-angle

    measuring or out-of-

    step protective relay.

    Adalah relai yang bekerja apabila sudut

    fasa antara dua tegangan, atau dua arus,

    atau antara tegangan dan arusdi dalam

    nilai batas tertentu.

    79 Penutup Balik AC

    (AC Reclosing relay)

    Adalah relai yang mengatur penutup balik

    otomatis dan kunci pada rangkaian

    pemutus ac.

    80 Saklar Alir

    (Flow switch)

    Adalah sakalr yang bekerja apabila terjadi

    perubahan aliran maupun perubahan

    kecepatan aliran diluar nilai batas

    tertentu.

    81 Relai Frekuensi

    (Frequency relay)

    Adalah relai yang bekerja apabila terjadi

    perubahan atau tingkat perubahan

    frekuensi system diluar nilai batas

    tertentu.

    82 DC Load-measuring

    reclosing relay

    Adalah relai yang mengatur penutup balik

    otomatis rangkaian pemutus dc.

    83 Automatic selective

    control or transfer

    relay

    Adalah relai yang bekerja secara otomatis

    untuk mengatur kerja peralatan supaya

    beroperasi secara otomatis

    84 Operating

    mechanism.

    Adalah mekanisme kerja listrik atau

    mekanisme servo, termasuk kerja motor,

    kumparan, posisi saklar dan lain-lain pada

    peralatan serupa yang tidak dinyatakan

    pada kode nomor peralatan.

    85 Carrier or pilot-wire

    receiver relay.

    Adalah relai yang bekerja atau ditahan

    oleh sinyal arus pada kawat pilot.

    86 Lockout relay

    Adalah relai yang bekerja atau reset

    secara elektrik saat terjadi kondisi tidak

    normal untuk mempertahankan kondisi

    peralatan atau mengeluarkan peralatan

    sampai di-reset.

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 13

    87 Relai Diferensial

    (Differential protective

    relay)

    Adalah relai yang bekerja berdasarkan

    perbedaan besaran listrik yang diukur.

    88 Auxiliary motor or

    motor generator

    Adalah alat yang digunakan untuk

    mengerjakan peralatan tambahan.

    89 Line switch

    Adalah saklar yang digunakan untuk

    memisahkan, memutuskan beban, atau

    mengisolasi rangkaian daya ac atau dc.

    90 Regulating device

    Adalah alat yang digunakan untuk

    mengatur besaran seperti tegangan, arus,

    daya, kecepatan, frekuensi, suhu dan

    beban tetap pada nilai batas tertentu.

    91 Voltage directional

    relay

    Adalah relai yang bekerja apabila

    tegangan yang diukur melebihi nilai batas

    tertentu dalam arah tertentu.

    92 Voltage and power

    directional relay

    Adalah relai yang bekerja menutup dua

    rangkaian apabila perbedaan tegangan

    diantaranya melebihi nilai batas tertentu

    dan memisahkan keduanya apabila aliran

    daya diantaranya melebih nilai batas

    tertentu.

    93 Field-changing

    contactor

    Adalah kontaktor yang bekerja menaikkan

    atau menurunkan, langkah demi langkah,

    nilai medan eksitasi pada mesin.

    94 Tripping or trip-free

    relay

    Adalah relai yang bekerja memberikan

    perintah pemutusan pada pemutus,

    kontaktor atau peralatan.

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 14

    1.3. Rangkaian logic dasar:

    1.3.1 Logic dasar ( AND, OR, NOT, NAND & NOR )

    Rangkaian logic pada dasarnya adalah suatu rangkaian

    digital elektronika yang memanfaatkan pengembangan dan sifat-

    sifat aljabar/algotithma seperti himpunan, hukum asosiatif, hukum

    komunikatif, kaidah kebalikan (inverse), dan hukum distributif.

    Dengan memahami rangkaian logika, maka kita dapat lebih cepat

    mengartikan maksud dari gambar wiring gardu induk.

    Rangkaian logika ini biasanya menghasilkan bilangan biner (

    berupa angka 0 atau 1). Logika 1 (ON) dan logika 0 (OFF),

    tergantung dari persyaratkan gerbang logikanya yang dipenuhi.

    Operasi logika yang sering kita temukan dalam gambar

    skematik yaitu Logic AND, OR, NOT, NOR,dan NAND.

    a) Logic AND

    Inputan pada gerbang AND dapat 2 atau lebih (3, 4, 5, ......

    dst) Simbol gerbang AND seperti gambar-1.3.1

    B A x

    y

    x

    y

    z

    Gbr 1.3.1a) : gerbang AND 2 inputan

    Gbr 1.3.1b) : gerbang AND 3 inputan

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 15

    Operasi AND diwakili oleh tanda dot (.) , ditulis ;

    A = x . y A = xy

    B = x . y . z B = xyz

    Tabel kebenaran logic AND dengan 2 inputan :

    x y A = x . y

    0 0 0

    1 0 0

    0 1 0

    1 1 1

    Tabel kebenaran logic AND dengan 3 inputan :

    B = x . y . z = ( x . y ) . z = x ( y . z ) hukum distributif

    x y z A = x . y B = (x . y)

    . z

    0 0 0 0 0

    1 0 0 0 0

    0 1 0 0 0

    0 0 1 0 0

    1 1 0 1 0

    1 0 1 0 0

    1 1 1 1 1

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 16

    b) Logic OR

    Inputan pada gerbang OR dapat 2 atau lebih (3, 4, 5, ......

    dst)Simbol gerbang OR seperti gambar-2.

    Operasi OR diwakili oleh tanda +, sehingga di tulis ;

    a) A = x + y

    b) B = x + y + z B = (x + y) + z

    Tabel kebenaran logic OR dengan 2 inputan dan 3 inputan :

    x y A = x +

    y

    z B = (x + y)

    + z

    0 0 0 0 0

    1 0 1 0 1

    0 1 1 0 1

    1 1 1 1 1

    c) Logic NOT

    Inputan pada gerbang NOT , disebut juga pembalik

    Simbol gerbang NOT seperti gambar-3.

    A B

    x

    y

    x

    y

    z

    Gbr 1.3.2 a) : gerbang OR, 2 inputan

    Gbr 1.3.2 b) : gerbang OR , 3 inputan

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 17

    Operasi NOT diwakili oleh tanda aksen atau , sehingga di

    tulis ;

    x = x atau x = x

    Jika x = 1 maka akan dihasilkan x = 0

    d) Logic NAND

    Logic ini merupakan gabungan operasi dari gerbang NOT

    dan AND, simbol gerbang NAND seperti gambar-4.

    Operasi NOT diwakili oleh tanda aksen atau , sehingga di

    tulis ;

    F = A . B atau F = AB

    Jika C = A . B F = C

    x atau x

    x

    Gbr 1.3.3 : gerbang NOT

    A

    Gbr1.3.4 : gerbang NAND

    B F = AB

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 18

    Tabel kebenaran NAND

    e) Logic NOR

    Logic ini merupakan gabungan operasi dari gerbang NOT

    dan OR, simbol gerbang NOR seperti gambar-5

    Penulisan gerbang NOR adalah ;

    F = A+ B atau F = AB

    Tabel kebenaran logika NOR

    A B C = A . B F = C

    0 0 0 1

    1 0 0 1

    0 1 0 1

    0 0 1 0

    1 1 0 1

    1 0 1 0

    1 1 1 0

    A B C = A + B F = C

    0 0 0 1

    1 0 1 0

    0 1 1 0

    A

    Gbr 1.3.5 : gerbang NOR

    B F = A + B

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 19

    f) Contoh penerapan rangkaian logika

    Rangkaian logic Operasi DS Line

    Gbr 1.3.6a: Logic DS line

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 20

    Rangkaian logic CB Close

    Gbr 1.3.6b: Logic CB close

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 21

    1.3.2 Penerapan dalam komponen elektronik, kontaktor, pengkabelan

    Dalam penerapan logic tersebut pada rangkaian peralatan yang ada seperti

    dibawah ini:

    a) Logic AND

    Untuk kontaktor dan pengkabelan

    Operasi AND diwakili oleh tanda dot (.) , ditulis ;

    A = x . y A = xy

    B = x . y . z B = xyz

    Artinya apabila kontak x dan y menutup semua maka

    informasi dari titik A akan sampai.

    Untuk Elektronik

    b) Logic OR

    Untuk kontaktor dan pengkabelan

    Inputan pada gerbang OR dapat 2 atau lebih (3, 4, 5, ......

    dst)

    Operasi OR diwakili oleh tanda +, sehingga di tulis ;

    a) A = x + y

    Artinya apabila kontak x atau y salah satu menutup maka

    informasi dari titik A akan sampai

    Untuk Elektronik

    AAX Y

    x

    YA A

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 22

    c) Logic NOT

    Untuk kontaktor dan pengkabelan

    Inputan pada gerbang NOT , disebut juga pembalik

    Operasi NOT diwakili oleh tanda aksen atau , sehingga di

    tulis ;

    x = x atau x = x

    Jika x = 1 maka akan dihasilkan x = 0

    Artinya apabila kontak x bekerja (menutup) maka y akan

    membuka maka informasi dari titik A tidak sampai atau

    sebaliknya.

    Untuk Elektronik

    d) Logic Not OR (NOR)

    Untuk kontaktor dan pengkabelan

    Penulisan gerbang NOR adalah ;

    F = A+ B atau F = AB

    x

    Y

    A A

    AX Y

    Z

    A A

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 23

    Artinya apabila kontak x dan y (menutup) maka z akan

    membuka maka informasi dari titik A tidak sampai atau

    sebaliknya.

    Untuk Elektronik

    e) Logic Not AND (NAND)

    Untuk kontaktor dan pengkabelan

    Operasi NOT diwakili oleh tanda aksen atau , sehingga di

    tulis ;

    F = A . B atau F = AB

    Jika C = A . B F = C

    Artinya apabila kontak x atau y (menutup) maka z akan

    membuka maka informasi dari titik A tidak sampai atau

    sebaliknya.

    Untuk Elektronik

    x

    YA A

    Z

    A A

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 24

    2 : PENGELOMPOKAN WIRING

    2.1. Rangkaian kontrol

    Yang dimaksud wiring kontrol adalah semua rangkaian yang

    berhubungan dengan pengoperasian peralatan gardu induk dari panel

    yang dapat mengontrol, seperti PMT, PMS, OLTC, sesuai dengah

    kaidah-kaidah pengamanan operasi peralatan .

    2.1.1 Kontrol PMT, meliputi :

    Perintah /order close dan open PMT baik secara remote doi

    panel kontrol, supervisory /sistem scada, lokal dari marsaling

    kios PMT untuk pemeliharaan dan sistem interlocking dengan

    PMS line atau PMT lainnya sesuai disaiannya gardu induk.

    Status CB position baik untuk kebutuhan alaram, indikator,

    maupun kebutuhan logic pada panel relay dan scada.

    Rangkaian CB phase not together atau discrepancy

    Supervisi rangkaian trip

    Gbr 2.1.1 : Contoh rangkaian CB discrepancy

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 25

    Gbr 2.1.2 : Contoh rangkaian Trip circuit supervision

    PANEL PROTEKSI

    PANEL LDC

    PANEL PROTEKSI

    PANEL PROTEKSI

    PERALATAN PMT

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 26

    2.1.2. kontrol Pemisah (PMS) Rel/line, dan tanah, meliputi :

    Perintah /order close dan open PMS baik secara remote dari

    panel kontrol, supervisory /sistem scada, lokal dari marsaling

    kios PMT untuk pemeliharaan.

    Rangkaian interlocking PMS dengan PMT sesuai

    disaiannya gardu induk dan sekuriti pengoperasian.

    Status PMS position baik untuk kebutuhan alaram, indikator,

    maupun kebutuhan logic pada panel relay dan scada

    2.1.3. kontrol sinkron, meliputi ;

    Perintah /order untuk mengerjakan relai synchrocheck baik

    secara manual maupun automatis

    Kontrol besaraan synchron (tegangan, frekuensi dan sudut

    fasa)

    Status synchron untuk kebutuhan CB close dan alaram,

    2.1.4. kontrol AVR

    Sensor inputan tegangan dan arus

    Perintah naik/turun (raise & lower) tap changer trafo daya,

    baik secara manual maupun automatis

    Status dan posisi tap untuk kebutuhan indikator panel dan

    alaram,

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 27

    2.2. Rangkaian Metering

    2.2.1 Arus, tegangan, daya, energi

    2.2.2 Meter transaksi

    Gambar Rangkaian Metering (MW, MVar, KV dan Amper.)

    Amper MW MVar Wh terima Wh kirim

    Rangkaian Arus

    Rangkaian Tegangan

    KV

    IRM

    ISM

    ITM

    INM

    Panel Energi

    Transaksi

    D22/2-8

    D22/2-8

    D22/2-8

    D22/2-8

    X281

    2

    1

    3

    4

    URM

    USM

    UTM

    UNMD22/2-8

    D22/2-8

    D22/2-8

    D22/2-8

    X381

    2

    1

    3

    4

    KWh

    Transaksi

    3

    6

    9

    2 5 8 11

    1

    4

    7

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 28

    2.3 Rangkaian Proteksi

    Rangkaian proteksi merupakan rangkaian arus dan tegangan untuk

    kebutuhan relai proteksi. Karena sifatnya sangat penting, maka disain

    rangkaian ini berbeda dengan rangkaian kontrol lainnya, ukuran

    kabel, terminasi, penandaan (pengkodean), warna kabel serta

    penempatan.

    2.3.1 proteksi penghantar

    Rangkaian Arus

    Distance

    Rangkaian Teg Distance

    Rangkaian arus OCR

    Gambar Wiring Rangakaian Arus dan Tegangan untuk Proteksi Penghantar

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 29

    Rangkaian trip dari Distance

    Fasa

    R

    Fasa

    S

    Fasa

    T

    Gambar Rangkaian Tripping dari Distance Relai

    Gambar Rangkaian Tripping dari OCR/GFR Penghantar

    Rangkaian Trip OCR/GFR

    Lock Out

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 30

    2.3.2. Proteksi Trafo

    Gambar Wiring Rangakaian Arus untuk Proteksi Diff, REF, OCR / GFR

    Rangkaian Arus REF

    Rangkaian Arus Diff

    Rangkaian Arus OCR

    Rangkaian Arus OCR

    Gambar Wiring Rangakaian Trip Diff, REF, OCR / GFR ke Lock Out

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 31

    Gambar Wiring Rangakaian Tripping dari Lock Out (86T)

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 32

    2.3.3. Proteksi kopel / busbar/diameter

    a. Kopel

    Gambar Wiring Rangakaian Arus untuk Proteksi OCR / GFR Kopel

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 33

    Gambar Wiring Rangakaian Trip OCR / GFR ke Lock Out

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 34

    Gambar Wiring Rangakaian Trip Kopel dari Lock Out (86C)

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 35

    b. Busbar

    Gambar Wiring Rangakaian Arus untuk Proteksi Diff Busbar

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 36

    Gambar Wiring Rangakaian Trip Diff Busbar

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 37

    2.4. Rangkaian Catu daya

    Rangkaian catu daya gardu induk meliputi rangkaian pembagi

    AC(arus bolak-balik) dan rangkaian pembagi DC (arus searah) untuk

    seluruh kebutuhan operasi gardu induk.

    - Catu daya tegangan searah (220V, 110 V, 48 V, 24V)

    - Catu daya tegangan bolak-balik

    2.4.1. Catu daya tegangan searah

    Khusus untuk rangkaian catu daya tegangan searah meliputi

    rangkaian DC untuk kebutuhan opersional peralatan gardu

    induk seperti PMT, PMS, Relai Proteksi, OLTC dan lain-lain.

    Didalam wiring Gardu induk, setiap penggunaan catu daya

    tegangan searah (DC) harus dibedakan berdasarkan

    fungsinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan

    fungsinya (malfunction) dan untuk

    memudahkan dalam pelacakan/investigasi jika terjadi

    abnormali.

    Pengkodean dalam wiring DC berdasarkan standar

    adalah ;

    KODE FUNGSI PEMAKAIAN

    S +/- Signaling

    110 V dc

    - Signal dan Proses alarm

    - Signal, Indikator dan discrepancy

    - Monitoring status ON-OFF switch

    C +/- Kontol

    110 V dc

    - Proses alarm

    - Kontol interlock

    - Monitoring status ON-OFF switch

    T +/- Trip Relai

    110 Vdc

    - Rangkaian trip-1

    - Rangkaian trip-2

    P +/- Proteksi Trafo & - Proses peralatan proteksi Trafo

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 38

    penghantar

    110 Vdc

    - Proses peralatan proteksi Penghantar

    - Proses peralatan proteksi kapasitor, reaktor

    R +/- Regulator

    DC1 110 V

    - Proses kontor AVR

    B +/- Proteksi Busbar

    Sistem DC1 & DC2 110 V

    - Proses peralatan proteksi busbar-1

    - Proses peralatan proteksi busbar-2

    - Proses peralatan proteksi CBF

    48 +/- Sistem DC1 48V - Proses peralatan telekomunikasi

    - Peralatan PLC

    - Teleproteksi

    48 +/- Sistem DC2 48V - kontol Scada

    Contoh Catu Daya DC 110V untuk Proteksi dan Tripping

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 39

    Contoh Catu Daya DC 110V untuk Alarm dan Signaling

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 40

    Pembagian Catu Daya DC 110V untuk Kontroling

    RE

    LA

    Y B

    OA

    RD

    Ke Panel lain

    110V DC AUXCILIARY

    C1 + / -

    C1 + / -

    C1 + / -

    C1 + / -

    C1 + / -

    X1

    PMT Q51 OHL FEEDER

    PMT Q52

    PMT Q53

    PMT Q51

    FEEDER

    X1

    X1

    X1

    MA

    RS

    HA

    LIN

    G

    KIO

    SK

    PR

    OT

    EC

    TIO

    N

    PA

    NE

    L

    CO

    NT

    RO

    L B

    OA

    RD

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 41

    Catu Daya DC 110V untuk SISTEM KONTROL

    RE

    LA

    Y B

    OA

    RD

    110V DC1

    C11 + / -

    C11 + / -

    C11 + / -

    C11 + / -

    F401

    CUT OFF Q51 & Q53

    FEEDER

    ALARM

    MA

    RS

    HA

    LIN

    G

    KIO

    SK

    PR

    OT

    EC

    TIO

    N

    PA

    NE

    L

    CO

    NT

    RO

    L

    BO

    AR

    D

    C11 + / -

    ALARM

    C14 + / -

    C14 + / -

    C14 + / -

    F404

    FEEDER PANEL

    CUT OFF Q51 PANEL

    CB CLOSE

    ISOLATOR & EARTING SWITCH CONTROL

    S+

    S+

    K271

    K274

    C14 + / -

    C12 + / -

    C13 + / -

    C15 + / -

    CUT OFF Q52

    F401

    F404

    F401

    Q95

    CUT OFF Q51 O/H LINE FEEDER

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 42

    Contoh Catu Daya DC 110V untuk Proteksi Busbar dan CBF

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 43

    3 . KAIDAH-KAIDAH PENGGAMBARAN

    3.1. Klasifikasi Dokumentasi Rangkaian Skematik

    Berdasarkan standar IEC 750 dan DIN 40 719 tentang ketentuan

    mengenai gambar rangkaian skematik; termasuk diagram skematik yang

    menjelaskan prinsip kerja (principle of operation) atau hubungan antar

    terminal (connection links); diagram garis tunggal atau multi fasa, tampilan

    symbol topografis dari masing-masing jenis diagram rangkaian.

    Struktur umum dari empat blok rancangan adalah sebagai berikut:

    Tanda awal

    Terdiri dari huruf (=) , (+), (- ) dan (:) yang mempunyai arti sbb :

    N N A A . A A N N N N

    1 2 4 5 3

    Bagian

    Tanda awal

    Subbagian lain,

    kalsifikasi peralatan, unit

    Karakter

    pembagian

    Penomoran sistem Level tegangan, Fasilitas yang

    lebih tinggi Subbagiannya

    Peralatan, unit

    = + - :

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 44

    Tanda sama dengan (=)

    Menunjukkan rancangan gambar wiring /skematik secara

    keseluruhan atau setiap bay, misalnya :

    =E01 menunjukan gambar bay 150 kV penghantar-1

    =E02 menunjukan gambar bay 150 kV penghantar-2

    =E03 menunjukan gambar bay 150 kV Trafo daya -1

    Tanda plus (+)

    Menunjukkan posisi dimana peralatan berada, misalnya posisi

    kubikel, panel.

    +S01 menunjukan lokasi di Local Control Cubicle (S01)

    +R3 menunjukan lokasi di Protection Panel (R3)

    Tanda min (-)

    adalah penandaan dari bagian peralatan yang menun-jukkan

    elemen tersebut bagian dari peralatan utamanya, misal :

    - K101 menunjukkan anak kontak dari relai bantu K101,

    Tanda titik dua (:)

    Menunjukkan bagian/nomor terminal peralatan terhubung misal:

    -K302 : 2 menunjukan terminal nomor 2 merupakan bagian dari

    peralatan kontaktor K302.

    Kedua bagian tersebut didefinisikan sesuai dengan standar pada

    tabel berikut:

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 45

    Tabel 1 : Huruf untuk penandaan level tegangan pada blok

    rancangan bagian kedua, data posisi abjad pertama (sesuai dengan

    Tabel C7 pada DIN 40 719 bagian 2)

    Huruf Penandaan

    Sistem

    A -

    B > 420 kV

    C 380 kV 420 kV

    D 220 kV 380 kV

    E 110 kV 220 kV

    F 60 kV - 110 kV

    G 45 kV - 60 kV

    H 30 kV - 45 kV

    J 20 kV - 30 kV

    K 10 kV - 20 kV

    L 6 kV - 10 kV

    M 1 kV - 6 kV

    N < 1 kV

    P -

    Q Fasilitas pengukuran dan metering

    Fasilitas dan sistem tidak secara khusus mengacu kepada level tegangan tertentu

    R Fasilitas proteksi

    S -

    T Fasilitas Trafo

    U Fasilitas kontrol, sinyal dan peralatan tambahan (Auxiliary Equipment)

    V -

    W Fasilitas ruang control

    X Fasilitas sentral, misalnya: komputer, sistem alarm

    Y Fasilitas komunikasi

    Z -

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 46

    Tabel 4 : Huruf untuk penandaan aplikasi pada lokasi blok

    rancangan, bagian keempat, data posisi abjad kedua (sesuai dengan

    Tabel C11 pada DIN 40 719 bagian 2)

    Huruf Penandaan

    Arti

    A Kelengkapan (Accessories) Pemutus

    B Multiply, re-position, decouple

    C Kelengkapan trafo instrumentasi

    D Udara bertekanan, hidrolik

    E -

    F -

    G -

    H -

    J Rangkaian control tertutup otomatis

    K -

    L Simulasi jaringan, pilihan tegangan

    M Pengukuran

    N Sistem pelayanan

    P Perekam

    Q Metering

    R Proteksi

    S Sinkron

    T Trafo

    U Tambahan (Auxiliaries)

    V Busbar utama, kedua, dan lain-lain

    W Tampilan, operasi, supervisi

    X Sistem alarm

    Bagian

    Data posisi

    Tanda awal

    = NN AA NN AA NN . AA NN

    1 2 3 4 5 6

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 47

    Untuk penandaan peralatan ditandai dengan tanda (-) dan dibagi

    menjadi tiga bagian dengan urutan berikut:

    Bagian 1 menjelaskan jenis peralatan seperti pada Tabel 5.

    Bagian 2 menunjukkan nomor peralatan. Setiap bagian peralatan

    dipenandaan dengan sebuah bilangan yang terdiri dari satu sampai

    tiga angka.

    bagian 3. Apabila diperlukan untuk dipenandaan fungsi peralatan.

    Berikut adalah huruf abjad data posisinya:

    A fungsi OFF

    E fungsi ON

    L penandaan kawat

    Dalam hal penandaan kawat (L), ketentuan pada penandaan fasa

    adalah LA, LB, LC atau L1, L2, L3

    Bagian

    Angka

    Tanda awal

    - A NNN N A A

    1 2 3

    Jenis

    Fungsi

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 48

    Tabel 5 :Penandaan untuk jenis peralatan sesuai abjad (Tabel -1

    dari DIN 40 719 bag-2)

    Kode Huruf

    Jenis Peralatan

    A Perangkaian, Sub-rangkaian

    B Konversi dari besar non listrik besaran listrik, dan sebaliknya

    C Kapasitor

    D Elemen biner, pelayanan tunda, peralatan penyimpanan

    E Lain-lain

    F Peralatan proteksi

    G Generator, catu daya

    H Sistem sinyal

    J -

    K Relai, kontaktor

    L Induktor, reaktor

    M Motor

    N Elemen analog seperti penguat, kontroler

    P Instrument pengukuran, peralatan pengujian

    Q Peralatan switsing untuk rangkaian daya

    R Resistor

    S Peralatan switsing untuk rangkaian kontrol, selektor

    T Trafo

    U Modulator, konversi besaran listrik ke besaran listrik lain

    V Tabung, semikonduktor

    W Jalar transmisi, kabel, busbar, antena

    X Terminal, stop kontak, stiker

    Y Peralatan mekanik penggerak listrik

    Z Terminasi, filter, limiter, peralatan penyeimbang

    - A NNN N A N

    1 2 3

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 49

    Contoh penggunaan penomoran tersebut diatas sebagai berikut:

    Jenis Peralatan Kode peralata

    n

    Control-discrepanc

    y Switch

    Tombol Kontrol

    Buka Tutup

    Pemutus Tenaga

    PMT Q0 S0 S 0A S0E

    PMT pertama Q01 S01 S 01A S 01E

    PMT kedua Q02 S02 S 02A S 02E

    Sistem Bus I

    Pemisah Bus Q1 S1 S 1A S 1E

    Pemisah Kopel Bus Q10 S10 S 10A S10E

    Pemisah kedua

    Pembagi Bus Q11..14 S1114 S 11A ..14A ;S11E..S14E

    Saklar Pembumian Bus

    Q15..19 S15.19 S15A19A; S15S19E

    Pemisah Tanah

    Pemisah Tanah Q5 S5 S 5A S 5E

    Pemisah Tanah 1 Q51 S51 S51A S 51E

    Pemisah Tanah 2 Q52 S52 S52A S52E

    Pemisah Uji Q6 S6 S6A S6E

    - A NNN N A N

    1 2 3

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 50

    3.2 Penomeran halaman gambar berdasarkan pabrikan

    a. GAMBAR HYUNDAI

    Lembar halaman (sheet) dan Koordinat sheet

    Lembar halaman (Sheet No) di dalam Schematic wiring diagram

    HYUNDAI biasanya terletak dipojok bawah sebelah kanan.

    Contoh :

    = 5.M01 artinya gambar bay 5 group gambar M01 (group control)

    Sheet No 1 /2 artinya lembar ke 1 dan lanjutannya lembar ke 2

    Contoh lain:

    Sheet No.1/4 artinya lembar ke 1 lanjutannya lembar ke 4 ( lembar

    ke 2 dan ke 3 tidak ada)

    Sheet No.6/ artinya lembar ke 6 lanjutannya tidak ada (lembar

    penghabisan) dalam satu group gambar

    Koordinat Sheet

    Didalam Schematic wiring diagram disetiap lembar halaman paling

    pinggir sisi atas / bawah dan kiri / kanan kolom, Pada kolom vertikal

    dituliskan huruf A- G dan kolom Horizontal dituliskan 1-9, kolom-

    kolom tersebut disebut sheet coordinate yang berfungsi untuk

    mencari letak gambar

    CONTROL APARATUS Q50 OCB

    150/20 KV TR

    TULE

    SHEET No 1/2DWG No = 5. M01

    CONTROL APARATUS Q50 OCB

    150/20 KV TR

    TULE

    SHEET No 1/2DWG No = 5. M01

    Judul Gambar

    Lembar ke 2 adalah kelanjutan lembar ke 1

    Lembar ke 1 No group gambar

    Bay No.5

  • PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR PROT/WIRING GI

    Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 51

    Letak gambar

    Contoh 1:

    Pada kontak K1892 tertulis

    K1892

    =6.M02-2

    Artinya coil dari Kontak K1892 terletak di Group gambar M02 pada halaman

    (sheet) no 2 dari gambar bay nomor 6

    Contoh 2:

    Dibawah gambar coil dari relai batu K1891 tertulis sebagai berikut:

    KE 892 Keterangan:

    a 13 14 Tidak dipergunakan

    b 21 22 = 6.T01-2 Dipergunakan terletak di group

    b 31 32 = 6.T01-2 gambar T01 sheet nomor 2

    a 43 44 = 6.T02-2

    a adalah anak kontak normali open

    b adalah anak kontak normali close