97
 SEJARAH ISLAM PROSES ISLAMISASI DI INDONESIA A. WAKTU KEDATANGAN 1. ABAD KE-7 M ( ABAD 1 H)  Berita Cina (Dinasti T’ -ang) : Orang  Ta-shih (orang Arab) mengurungkan niatnya menyerang Holing (Ratu Shima) tahun 674 karena pemerintahannya keras. Embrio (Fatimah binti maemun. )1082. 2. ABAD KE-13 M (Samudera)

MATERI Sejarah Islam

Embed Size (px)

Citation preview

SEJARAH ISLAM

PROSES ISLAMISASI DI INDONESIA

A. WAKTU KEDATANGAN

1. ABAD KE-7 M ( ABAD 1 H) Berita Cina (Dinasti T-ang) : Orang Ta-shih (orang Arab) mengurungkan niatnya menyerang Holing (Ratu Shima) tahun 674 karena pemerintahannya keras.Embrio (Fatimah binti maemun. )1082.

2. ABAD KE-13 M (Samudera) Akibat runtuhnya Dinasti Abbasiyah oleh Hulagu Tahun 1258 Berita Marco Polo Tahun 1292 Nisan Kubur Sultan Malik as Saleh tahun 1297

3. Abad ke-7 s.d. abad ke-13 Kedatangan dan terbentuknya masyarakat muslim disebabkan arus penyebaran d. an kedatangan ajaran Tasawuf.

B. Tahapan Proses islamisasi

1. Abad ke-7 M (Masa Sriwijaya) : abad permulaan kedatangan dan hubungan pedagang muslim dengan sebagian kecil daerah di Indonesia melalui selat Malaka.2. Abad ke-7 s.d abad ke-13 : Proses penyebaran 3. Abad ke-13 dan seterusnya : Proses Pengembangan ke daerah daerah lain dan terbentuk kerajaan.

C. GOLONGAN PEMBAWA ISLAM

1. Orang Arab : mendasarkan pada Berita Cina2. Orang Gujarat India : mendasarkan pada pendapat Snouck Hurgronje Cerita Populer tentang Nabi lebih dekat dengan cerita di India (Syiah di India) Nisan Malik as Saleh dan Nisan-nisan yang lain yang terbuat dari pualam dibuat dari Cambay Gujarat.

3. Orang Benggala : pendapat SQ Fatimah mendasarkan pada berita Tome Pires serta aliran Tasawuf yang masuk ke Indonesia (SUMA ORIENTAL)

D. Saluran Islamisasi

1. Perdagangan Interaksi antara pedagang Islam dengan pedagang Muslim nusantara Dipesisir pantai Utara Jawa banyak didatangi oleh orang Persi, Arab, Gujarat, Bengali, Malaya, dll yang kebanyakan muslim. Dipercepat situasi kondisi politik kerajaan yang mengalami kekacauan Para pedagang muslim menetap di perkampungan sendiri yang namanya pekojan

2. Perkawinan Pedagang tersebut kebanyakan kaya dan kadang pandai. Adapula yang menjadi penguasa pelabuhan Syahbandar sehingga menarik wanita lokal (bangsawan dan biasa). Pedagang banyak yang tidak membawa istri kemudian menikah dengan menggunkan hukun islam. Dengan perkawinan komunitasnya semakin luas, sehingga islam menyebar ke berbagai daerah. Islam menyebar dengan cepat bila istrinya dari keluarga saudagar, ulama, atau bangsawan.

3. Tasawuf Mereka adalah para pengembara Setelah jatuhnya kekhalifan Bahgdad tahun 1258, Islam terpecah ada yang Islam Arab, Islam Persia, dan Islam Turki. Pada masa ini Sufi menjadi institusi yang stabil dan disiplin. Mereka beralfiliasi derngan kelompok pedagang dan pengrajin. Afiliasi ini memungkinkan mereka melakukan perjalanan dari pusat muslim ke feri-feri pada abad ke-11 Jatuhnya kekahlifan Abbasiyah pada abad ke-11 mendorong munculnya lembaga non politik. Mereka mengembara mengbnagkan Islam. Eksodus ini selain di Bahgdad juga di Persia Islam yang datang ke nusantara adalah islam kaum sufi yang cendrung tasawuf Membentuk kehidupan sosial : antara abad ke-13 s.d. ke-18 Mereka berinteraksi dengan saudagar dan serikat tukang kerajinan Mahir dengan soal magis dan memadukan anasir kebudayaan pra islam dengan islam. Keunggulan dalam kebajikan dan kekuatan magis. Tokohnya Hamzah Fansuri, Syeh Lemah abang, Syamsudin, Sunan Panggung Mereka mengajarkan teosofi sinkretik yang kompleks, mereka menguasai ilmu magis dan memiliki kekuatan untuk meyembuhkan. Mereka mempunyai kontinuitas dengan masa silam dan menggunkana kebudayaan pra islam dalm konteks islam Mereka kawin dengan puteri bangsawan

4. Pendidikan Pesantren / pondok Pesantren Sunan Ampel (raden Rahmat) di Ampel Denta Surabaya. Pesantren Sunan Giri

5. Kesenian Seni Bangunan : Masjid Kuno Demak, Sendang Duwur Agung di Kasepuhan Cirebon, Masjid Agung Banten, dll Seni Pahat atau Ukir : Mihrab dengan lengkung pola kalamakara, ukiran pola teratai. Seni Tari Gamelan pada saat Seni Musik Sekaten (Maulid Nabi)Debus, Wayang, Seni Sastra: Primbon yang disusun oleh sunan Bonang, Hikayat-hikayat, dll.

6. Saluran PolitikDi Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat memeluk islam setelah rajanya memeluk islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya islam di daerah ini. Baik di Sumatera dan Jawa maupun di Indonesia bagian Timur, demi kepentingan politik, kerajaan islam memerangi kerajaan non islam. Kemenangan kerajaan islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan islam masuk islam.

Beberapa kerajaan islam antara lain1. Kerajaan pasai2. Aceh Darussalam3. Kerajaan Demak4. Kerajaan Pajang5. Kerajaan Mataram6. Kerajaan Cirebon7. Kerajaan Banten8. Kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan9. Kutai di Kalimantan Timur10. Maluku11. Sulawesi (Gowa-Tallo, Bone, wajo, Soppeng, Luwu).

Pola pembentukan Budaya dalam Proses pembentukan negara / Kerajaan Islam1. Pola Samudera PasaiDari negara Segmenter ke negara yang terpusat. Kerajaan ini awalnya tidak berhadapan dengan negara yang belum ditundukkan dan diislamkan dari pedalaman tapi harus menyelesaikan pertentangn politik dan keluarga yang berkepenjangan. Sebagai pusat penyebaran agama. Samodera pasai memiliki kebebasan budaya untuk memformulasikan struktur dan sistem kekuasaannya yang mencerminkan gambaran tentang dirinya.2. Pola Sulawesi SelatanPola islamisasi melalui konvesi kraton atau pusat kekuasaan. Pola ini didahului oleh kerajaan islam di Malaka. Pola islamisasi berlangsung dalam struktur negara yang memiliki basis legitimasi geneologis.konversi agama menunjukkan kemampuan raja. Penguasa terhindar dari penghinaan rakyatnya dalam masalah kenegaraan. Islam tidak mengubab desa menjadi suatu bentuk baru dari organisasi kekuasaan seperti yang terjadi di Samudera Pasai, Konversi agama dijalankan tetapi pusat kekuasaan telah ada lebih dahulu. 3. Pola JawaDi Jawa, Islam mendapatkan suatu sistem politik dan struktur kekuasaan yang telah mapan berpusat di Majapahit. Ketika posisi raja lemah, para pedagang di pesisir mendapat peluang untuk menjauhkan diri dari kekuasaan raja. Mereka tidak hanya masuk islam juga membangun pusat politik yang independen. Demak akhirnya menjadi kerajaan menggantikan Majapahit. Demak tidak hanya menjadi hegemoni politik tetapi menjadi jembatan penyeberangan islam yang paling penting di Jawa. Tidak seperti pola pasai, islam mendorong pembentukan negara yang supra desa, juga tidak seperti Gowa-Tallo, kraton yang diislamkan, di Jawa tampil sebagai penantang untuk kemudian mengambil alih kekuasaan yang ada. Jadi yang tampil adalah suatu dilema kultural dari orang baru didalam bangunan politik yang lama. Pola Aceh dan sulawesi merupakan pola pembentukan tradisi yang integratif. Islam mengalami pembumian yang konsptual dan struktural. Di Jawa, Demak tidak saja harus menghadapi masalahn legitimasi politik, tetapi juga panggilan kultural untuk kontinuitas. Tanpa itu dia tidak pernah diakui sebagai kraton pusat. Konsep kekuasan yang lama yang lama harus tetap berlaku. Raja menjadi pusat kekuasaan dan pusat alam semesta. Gelar susuhunan dan panatagama mencerminkan ke arah tersebut. Hegemoni politik jawa bergeser dari pesisir ke pedalaman. Perpindahan kraton menyebabkan tiga lembaga utama : Kraton sebagai pusat kekuasaan, pasar-Pesantren sebagai pusat keagamaan terpisah. Untuk memantapkan diri sebagai hegemoni politik, pasar dan pesantren di perangi.

Menurut Azyumardi Azra:1. Tempat asal kedatangan2. Para pembawa3. Waktu kedatangan

Tempat asal Kedatangan1. Sarjana Belanda Pijnapel memandang islam dari Benua India (Malabar dan Gujarat), bukan dari Persia atau Arab2. Snouck Hurgronye : setelah Islam di Benua India (india Selatan), Mereka menjadi perantara antara Timur Tengah dengan nusantara. Lalu disusul oleh orang Arab yang bergelar sayyid dan syarif yang merupakan keturunan nabi. Pada abad ke-123. Moquette (Belanda) : Islam Nusantara dari Gujarat mendasrkan pada batu nisan di pasai 1428 M yang mirip dengan maulana malik Assalih di Gresik tahun 1419 yang sama dengan di Cambay Gujarat. Yang didukung oleh banyak sarjana (Kern, Winsted, Bousquet, Vlekke, Gonda, Shrieke, Hall)4. Fatimi memandang batu nisan di atas bentuk dan gaya batu nisan mirip batu nisan di Bengal, termasuk batu nisan Siti Fatimah di Leran Gresik 1082 M5. Tetapi islam di Bengal itu bermahzab hanafi, padahal di nusantara bermahzab syafiii.6. Teori Marrison menyebut kalau Islam dari dari Gujarat atau Bengal, padahal pada masa Islamisasi di Samudera Pasai raja pertama wafat 1297, raja beragama Hindu. Baru 1 tahun kemudian 1298 Gujarat dan Cambay ditaklukkan kerjaan Islam. Dia menyebut Islam dari Coromandel akhir abad ke13. 7. Pendapat Marrison ini mendukung Arnold yang menyebut dari Coromandel dan Malabar karena ada persamaan mahzab fiqih yaitu syafii. Selain Coromandel dan Malabar, Islam datang dari Arab abad ke-7 dan ke-8 M. Mendasarkan pasa sumber Cina yang meneybut pedagang Arab menjadi pemimpin pemukiman Arab di pesisir pantai sumatera ( Sriwijaya). 8. Teori Arab didukung oleh Crawfurd, Nieman, dan de Hollander dan didukung oleh Hikayat Raja-Raja Pasai.

Penyebar islam di Jawa adalah Maulana Malik As Ibrahim di pesisri utara Jawa dan yang membujuk juga raja Majapahit Vikramawardhana. Selain itu ada Raden Rahmat Putra seorang Dai Arab di Campa (Sunan Ampel) yang dipandang sebagai pemimpjn wali songo.

Menurut Azra :1, Islam dibawa langsung dari Arabia2. Islam diperkenalkan oleh para guru dan penyiar profesional3. Mula-mula yang masuk adalah penguasa4. Penyebar Islam pada abad ke-12 dan ke-13.

Ringkasan buku pendukung sejarah Islam

1. Dr. Badri Yatim, M.A. 1993. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : PT. RajaGrafindo persada

A. KEDATANGAN ISLAM DI INDONESIAPedagang pedagang muslim asal Arab ,Persia ,dan India sampai ke kepulauan Indonesia untuk berdagang sejak abad ke 7M. Tahun 674 M, ada koloni Arab di Barus,barat laut Sumatra (J.C Van Leur).Masa dinasti Tang (abad ke 9-10) orang-orang Ta-Shih sudah ada di Kanton dan Sumatra. Ta-Shih adalah sebutan untuk orang Arab dan Persia yang sudah menjadi muslim (berita Cina)Perdagangan Internasional di wilayah Asia dibagi menjadi tiga kelompok yaitu Bani Umayah di wilayah Asia bagian barat,Cina oleh dinasti Tang di wilayah Asia bagian timur,dan Sriwijaya di wilayah bagian tenggara.Dari berbagai macam informasi tersebut,belum ada informasi mengenai penduduk pribumi yang masuk Islam. Mereka (pera pedagang muslim) dimungkinkan hanya menunggu saat yang tepat (angin) untuk pergi berlayar kembali. Baru pada sekitar abad 13 M terdapat adanya masyarakat muslim di Samudra Pasai,Perak, Palembang. Sedangakan di Jawa adanya Islam dimulai sejak ditemukan makam Fatimah Binti Maimun di Leran,Gresik tahun 1082 M dan makam Islam di Tralaya.Fase perkembangan Islam di Indonesia :1. singgahnya pedagang-pedagang Islam di pelabuhan-pelabuhan nusantara (sumber berita Cina)2. komunitas Islam di beberapa daerah kepulauan nusantara (sumber berita Cina dan makam Islam)3. berdirinya kerajaan Islam

B. KONDISI DAN SITUASI POLITIK KERAJAAN-KERAJAAN DI INDONESIAMasuknya Islam ke daerah-daerah di Indonesia tidak dalam waktu yang sama. Barawal dari Kerajaan Sriwijaya pada abad ke 7-10 M meluaskan wilayahnya yang meliputi selat Malaka yang merupakan kunci bagi pelayaran dan perdagangan Internasional. Akhir abad ke 12 Sriwijaya memasuki masa kemundurannya. Ekspedisi pamalayu yang dilakukan oleh kerajaan singasari mempercepat kemundurannya. Daerah-daerah yang dikuasai Sriwijaya berlahan mulai melepaskan diri. Hal ini dimanfaatkan oleh pedagan Islam untuk politik dan perdagangan. Mereka mendukung kerajaan Samudra Pasai di Aceh. Karena kekacauan dan perebutan kekuasaan maka kerajaan Singasari dan penerusnya Majapahit tidak dapat mengontrol daerah Melayu dan Malaka sehingga selat Malaka berkembang baik dibawah kerajaan Samudra Pasai yang mencapai puncaknya pada abad 16 M. Di kerajaan Majapahit mencapai puncaknya pada saat pemerintahan Haayam Wuruk dan Gajah Mada berkuasa. Namun,setelah keduanya meninggal kerajaan menjadi tidak stabil sampai tahun 1468 M mendapat sebuan dari Kediri dan nama Majapahit tidak terdengar lagiC. MUNCULNYA PEMUKIMAN-PEMUKIMAN MUSLIM DI KOTA-KOTA PESISIRMenjelang abad ke 13 M di pesisir Aceh sudah adaperkampungan muslim. Oleh karena itu,kerajaan Islam pertama berada di Aceh. Diduga sudah ada islamisasi di wilayah tersebut. Sementara itu proses islamisasi di Jawa sedah ada sekitar abad ke 11 M. Buktinya adalah banyak ditemukan nisan di Trowulan,Troloyo dan Gresik. Islam di Jawa pada mulanya menyebar selama periode merosotnya Hindu-Budha. Islam menyebar ke pesisir Jawa melalui hubungan perdagangan. Islam datang ke Maluku abad ke 14 M sedangkan di Kutai dan sekiranya Islamisasi terjadi sekitar tahun 1575 M. Sementara itu raja-raja Gowa dan Tallo masuk Islam pada tanggal 22 September 1605 M

D. SALURAN DAN CARA-CARA ISLAMISASI DI INDONESIA1. Saluran PerdaganganPada abad ke 7 hingga 16 M para pedagang muslim sudah mulai gencar dalam perdagangan di wilayah Asia. Saluran Islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan (pemilik kapal dan saham)2. Saluran perkawinanPara pedagang muslim menempati perekonomian yang baik dibanding masyarakat pribumi. Oleh karena itu,kebanyakan puteri-puteri masyarakat pribumi tertarik ingin menjadi istri saudagar islam. Sebelum menikah mereka akan di islamkan terlebih dahulu. Saluran islam melaui perkawinan ini sangat menguntungkan apabila saudagar muslim menikah dengan anak raja atau bangsawan karena mereka akan memepercepat proses Islamisasi.3. Saluran TasawufDalam hal ini,para sufi mengajarkan hal-hal yang mempunyai persamaan degan masyarakat pribumi masa pra-Islam sehingga agama baru ini dapat mudah diterima.4. Saluran PendidikanDalam saluran pendidikan banyak didirikan pesantren. Di pesantren itu anak-anak di didik untuk menjadi guru agama,kiyai,dan ulama yang setelah lulus akan berdakwah di daerahnya masing-masing.5. Saluran KesenianIslamisasi yang paling terkenal melalui kesenian ini adalah wayang oleh Sunan Kalijaga. Beliau menyisipkan ajaran Islam di setiap pementasannya dan meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat.6. Saluran PolitikDalam hal ini raja-raja sangat berperan penting dalam prosesi Islamisasi begitu juga kerajaan Islam yang berperang melawan kerajaan non-islam. Kerajaan yang menang akan meminta kerajaan yang kalah untuk masuk Islam.

E. KERAJAAN-KARAJAAN ISLAM SEBELUM PENJAJAHAN BELANDA

1. Samudera Pasai

Berdiri abad ke 13 dengan raja pertamanya Malik al-Shaleh buktinya adalah nisan kubur yang terbuat dari batu granit asal Samudera Pasai. Berdasarkan berita Cina dan pendapat Ibn Batutah kerajaan Samudera Pasai ketika itu merupakan pusat studi agama Islam dan tempat berkumpul ulama-ulama dari berbagai negeri Islam untuk mendiskusikan berbagai masalah keagamaan dan keduniaan. Kehidupan perkonomiannya berasal dari perdagangan dan pelayaran yang menghasilkan pajak yang besar. Kerajaan Samudera Pasai berlangsung sampai 1524 M dan ditaklukan oleh Portugis,selanjutnya kerajaan Samudera Pasai berada dibawah pengaruh kesultanan Aceh, Ali Mughyatsyah.

2. Aceh DarussalamKerajaan Acehberdiri menjelang keruntuhan Samudera Pasai. Sebagaimana tercatat dalam sejarah, pada tahun 1360 M, Samudera Pasai ditaklukkan oleh Majapahit, dan sejak saat itu, kerajaan Pasai terus mengalami kemudunduran. Diperkirakan, menjelang berakhirnya abad ke-14 M, kerajaan Aceh Darussalam telah berdiri dengan penguasa pertama Sultan Ali Mughayat Syah yang dinobatkan pada Ahad, 1 Jumadil Awal 913 H (1511 M) . Pada tahun 1524 M, Mughayat Syah berhasil menaklukkan Pasai, dan sejak saat itu, menjadi satu-satunya kerajaan yang memiliki pengaruh besar di kawasan tersebut. Bisa dikatakan bahwa, sebenarnya kerajaan Aceh ini merupakan kelanjutan dari Samudera Pasai untuk membangkitkan dan meraih kembali kegemilangan kebudayaan Aceh yang pernah dicapai sebelumnya.Pada awalnya, wilayah kerajaan Aceh ini hanya mencakup Banda Aceh dan Aceh Besar yang dipimpin oleh ayah Ali Mughayat Syah. Ketika Mughayat Syah naih tahta menggantikan ayahnya, ia berhasil memperkuat kekuatan dan mempersatukan wilayah Aceh dalam kekuasaannya, termasuk menaklukkan kerajaan Pasai. Saat itu, sekitar tahun 1511 M, kerajaan-kerajaan kecil yang terdapat di Aceh dan pesisir timur Sumatera seperti Peurelak (di Aceh Timur), Pedir (di Pidie), Daya (Aceh Barat Daya) dan Aru (di Sumatera Utara) sudah berada di bawah pengaruh kolonial Portugis. Mughayat Syah dikenal sangat anti pada Portugis, karena itu, untuk menghambat pengaruh Portugis, kerajaan-kerajaan kecil tersebut kemudian ia taklukkan dan masukkan ke dalam wilayah kerajaannya. Sejak saat itu, kerajaan Aceh lebih dikenal dengan nama Aceh Darussalam dengan wilayah yang luas, hasil dari penaklukan kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya.Sejarah mencatat bahwa, usaha Mughayat Syah untuk mengusir Portugis dari seluruh bumi Aceh dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil yang sudah berada di bawah Portugis berjalan lancar. Secara berurutan, Portugis yang berada di daerah Daya ia gempur dan berhasil ia kalahkan. Ketika Portugis mundur ke Pidie, Mughayat juga menggempur Pidie, sehingga Portugis terpaksa mundur ke Pasai. Mughayat kemudian melanjutkan gempurannya dan berhasil merebut benteng Portugis di Pasai.Kemenangan yang berturut-turut ini membawa keuntungan yang luar biasa, terutama dari aspek persenjataan. Portugis yang kewalahan menghadapi serangan Aceh banyak meninggalkan persenjataan, karena memang tidak sempat mereka bawa dalam gerak mundur pasukan. Senjata-senjata inilah yang digunakan kembali oleh pasukan Mughayat untuk menggempur Portugis.Ketika benteng di Pasai telah dikuasai Aceh, Portugis mundur ke Peurelak. Namun, Mughayat Syah tidak memberikan kesempatan sama sekali pada Portugis. Peurelak kemudian juga diserang, sehingga Portugis mundur ke Aru. Tak berapa lama, Aru juga berhasil direbut oleh Aceh hingga akhirnya Portugis mundur ke Malaka. Dengan kekuatan besar, Aceh kemudian melanjutkan serangan untuk mengejar Portugis ke Malaka dan Malaka berhasil direbut. Portugis melarikan diri ke Goa, India. Seiring dengan itu, Aceh melanjutkan ekspansinya dengan menaklukkan Johor, Pahang dan Pattani. Dengan keberhasilan serangan ini, wilayah kerajaan Aceh Darussalam mencakup hampir separuh wilayah pulau Sumatera, sebagian Semenanjung Malaya hingga Pattani.Demikianlah, walaupun masa kepemimpinan Mughayat Syah relatif singkat, hanya sampai tahun 1528 M, namun ia berhasil membangun kerajaan Aceh yang besar dan kokoh. Ali Mughayat Syah juga meletakkan dasar-dasar politik luar negeri kerajaan Aceh Darussalam, yaitu: Mencukupi kebutuhan sendiri, sehingga tidak bergantung pada pihak luar. Menjalin persahabatan yang lebih erat dengan kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Bersikap waspada terhadap negara kolonial Barat. Menerima bantuan tenaga ahli dari pihak luar. Menjalankan dakwah Islam ke seluruh kawasan nusantara.Sepeninggal Mughayat Syah, dasar-dasar kebijakan politik ini tetap dijalankan oleh penggantinya.Dalam sejarahnya, Aceh Darussalam mencapai masa kejayaan di masa Sultan Iskandar Muda Johan Pahlawan Meukuta Alam (1590-1636). Pada masa itu, Aceh merupakan salah satu pusat perdagangan yang sangat ramai di Asia Tenggara. Kerajaan Aceh pada masa itu juga memiliki hubungan diplomatik dengan dinasti Usmani di Turki, Inggris dan Belanda. Pada masa Iskandar Muda, Aceh pernah mengirim utusan ke Turki Usmani dengan membawa hadiah. Kunjungan ini diterima oleh Khalifah Turki Usmani dan ia mengirim hadiah balasan berupa sebuah meriam dan penasehat militer untuk membantu memperkuat angkatan perang Aceh.Hubungan dengan Perancis juga terjalin dengan baik. Pada masa itu, Perancis pernah mengirim utusannya ke Aceh dengan membawa hadiah sebuah cermin yang sangat berharga. Namun, cermin ini ternyata pecah dalam perjalanan menuju Aceh. Hadiah cermin ini tampaknya berkaitan dengan kegemaran Sultan Iskandar Muda pada benda-benda berharga. Saat itu, Iskandar Muda merupakan satu-satunya raja Melayu yang memiliki Balee Ceureumeen (Aula Kaca) di istananya yang megah, Istana Dalam Darud Dunya. Konon, menurut utusan Perancis tersebut, luas istana Aceh saat itu tak kurang dari dua kilometer. Di dalam istana tersebut, juga terdapat ruang besar yang disebut Medan Khayali dan Medan Khaerani yang mampu menampung 300 ekor pasukan gajah, dan aliran sungai Krueng yang telah dipindahkan dari lokasi asal alirannya.KetikaIskandar Mudameninggal dunia tahun 1636 M, yang naik sebagai penggantinya adalahSultan Iskandar Thani Ala al-Din Mughayat Syah(1636-1641M). Di masa kekuasaan Iskandar Thani, Aceh masih berhasil mempertahankan masa kejayaannya. Penerus berikutnya adalah Sri Ratu Safi al-Din Taj al-Alam (1641-1675 M), putri Iskandar Muda dan permaisuri Iskandar Thani. Hingga tahun 1699 M, Aceh secara berturut-turut dipimpin oleh empat orang ratu. Di masa ini, kerajaan Aceh sudah mulai memasuki era kemundurannya. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya konflik internal di Aceh, yang disebabkan penolakan para ulama Wujudiyah terhadap pemimpin perempuan. Para ulama Wujudiyah saat itu berpandangan bahwa, hukum Islam tidak membolehkan seorang perempuan menjadi pemimpin bagi laki-laki. Kemudian terjadi konspirasi antara para hartawan danuleebalang, dan dijustifikasi oleh pendapat para ulama yang akhirnya berhasil memakzulkan Ratu Kamalat Syah. Sejak saat itu, berakhirlah era sultanah di Aceh.Memasuki paruh kedua abad ke-18, Aceh mulai terlibat konflik dengan Belanda dan Inggris yang memuncak pada abad ke-19. Pada akhir abad ke-18 tersebut, wilayah kekuasaan Aceh di Semenanjung Malaya, yaitu Kedah dan Pulau Pinang dirampas oleh Inggris. Pada tahun 1871 M, Belanda mulai mengancam Aceh atas restu dari Inggris, dan pada 26 Maret 1873 M, Belanda secara resmi menyatakan perang terhadap Aceh. Dalam perang tersebut, Belanda gagal menaklukkan Aceh. Pada tahun 1883, 1892 dan 1893 M, perang kembali meletus, namun, lagi-lagi Belanda gagal merebut Aceh. Pada saat itu, Belanda sebenarnya telah putus asa untuk merebut Aceh, hingga akhirnya, Snouck Hurgronye, seorang sarjana dari Universitas Leiden, menyarankan kepada pemerintahnya agar mengubah fokus serangan, dari sultan ke ulama. Menurutnya, tulang punggung perlawanan rakyat Aceh adalah para ulama, bukan sultan. Oleh sebab itu, untuk melumpuhkan perlawanan rakyat Aceh, maka serangan harus diarahkan kepada para ulama. Saran ini kemudian diikuti oleh pemerintah Belanda dengan menyerang basis-basis para ulama, sehingga banyak masjid dan madrasah yang dibakar Belanda.Saran Snouck Hurgronye membuahkan hasil: Belanda akhirnya sukses menaklukkan Aceh. J.B. van Heutsz, sang panglima militer, kemudian diangkat sebagai gubernur Aceh. Pada tahun 1903, kerajaan Aceh berakhir seiring dengan menyerahnya Sultan M. Dawud kepada Belanda. Pada tahun 1904, hampir seluruh Aceh telah direbut oleh Belanda. Walaupun demikian, sebenarnya Aceh tidak pernah tunduk sepenuhnya pada Belanda. Perlawanan yang dipimpin oleh tokoh-tokoh masyarakat tetap berlangsung. Sebagai catatan, selama perang Aceh, Belanda telah kehilangan empat orang jenderalnya yaitu: Mayor Jenderal J.H.R Kohler, Mayor Jenderal J.L.J.H. Pel, Demmeni dan Jenderal J.J.K. De Moulin.

F. TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI JAWA

1. Kerajaan Demak

Kerajaan Demakadalah kerajaanIslamterbesar di pantai utara Jawa ("Pasisir"). Menurut tradisi Jawa, Demak sebelumnya merupakan keadipatian(kadipaten) dari kerajaanMajapahit, dan tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam dipulau JawadanIndonesiapada umumnya.Kerajaan Demak tidak berumur panjang dan segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Pada tahun1568, kekuasaan Demak beralih keKerajaan Pajangyang didirikan olehJaka Tingkir. Salah satu peninggalan bersejarah Kerajaan Demak ialahMesjid Agung Demak, yang menurut tradisi didirikan olehWalisongo.Lokasi keraton Demak, yang pada masa itu berada di tepi laut, berada di kampung Bintara (dibaca "Bintoro" dalambahasa Jawa), saat ini telah menjadi kotaDemakdiJawa Tengah. Sebutan kerajaan pada periode ketika beribukota di sana dikenal sebagaiDemak Bintara. Pada masa raja ke-4 ibukota dipindahkan ke Prawata (dibaca "Prawoto") dan untuk periode ini kerajaan disebutDemak Prawata.Pada saat kerajaan Majapahit mengalami masa surut, secara praktis wilayah-wilayah kekuasaannya mulai memisahkan diri. Wilayah-wilayah yang terbagi menjadi kadipaten-kadipaten tersebut saling serang, saling mengklaim sebagai pewaris tahta Majapahit.Demak didirikan di perapat terakhir abad ke-15, kemungkinan besar oleh seorang Tionghoa Muslim bernamaCek Ko-po[1]. Kemungkinan besar puteranya adalah orang yang olehTom PiresdalamSuma Oriental-nya dijuluki "Pate Rodim", mungkin dimaksudkan "Badruddin" atau "Kamaruddin" dan meninggal sekitar tahun 1504.Putera atau adik Rodim, yang bernamaTrengganabertahta dari tahun1505sampai 1518, kemudian dari tahun 1521 sampai 1546. Di antara kedua masa ini yang bertahta adalah iparnya, raja Yunus dariJepara.Tradisi Jawa menceritakan bahwa pada masa itu, arus kekuasaan mengerucut pada dua adipati,[rujukan?]yaitu Raden Patah danKi Ageng Pengging. Sementara Raden Patah mendapat dukungan dariWalisongo,Ki Ageng Penggingmendapat dukungan dariSyekh Siti Jenar.Demak di bawahPati Unusadalah Demak yang berwawasannusantara. Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai kerajaan maritim yang besar. Pada masa kepemimpinannya, Demak merasa terancam dengan pendudukan Portugis diMalaka. Dengan adanyaPortugisdi Malaka, kehancuran pelabuhan-pelabuhan Nusantara tinggal menunggu waktu.Trengganaberjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bawahnya, Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti merebutSunda KelapadariPajajaranserta menghalau tentaraPortugisyang akan mendarat di sana (1527), Tuban (1527), Madiun (1529), Surabaya dan Pasuruan (1527), Malang (1545), danBlambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa (1527, 1546). Panglima perangDemakwaktu itu adalahFatahillah, pemuda asalPasai(Sumatera), yang juga menjadi menantu rajaTrenggana. Trenggana meninggal pada tahun1546dalam sebuah pertempuran menaklukkanPasuruan, dan kemudian digantikan olehSunan PrawotoSuksesi ke tangan Sunan Prawoto tidak berlangsung mulus. Penunjukannya sebagai sunan ditentang oleh adik Trenggana, yaituPangeran Sekar Seda Lepen. Dalam penumpasan pemberontakan, Pangeran Sekar Seda Lepen akhirnya terbunuh. Akan tetapi, pada tahun 1561 Sunan Prawoto beserta keluarganya dihabisi oleh suruhanArya Penangsang, putera Pangeran Sekar Seda Lepen. Arya Penangsang kemudian menjadi penguasa tahta Demak. Suruhan Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Hadiri, adipatiJepara, dan hal ini menyebabkan adipati-adipati di bawah Demak memusuhiArya Penangsang, salah satunya adalah Adipati Pengging.Arya Penangsang akhirnya berhasil dibunuh dalam peperangan olehSutawijaya, anak angkatJoko Tingkir. Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan kePajang, dan di sana ia mendirikanKerajaan Pajang.

2. Kerajaan PajangPajang merupakan daerah pengging bekas kerajaan Majapahit. Jaka Tingkir adalah anak dari Kebo Kenanga atau Ki Ageng Pengging. Ki Ageng Pengging adalah bupati di Pengging. Setelah Demak terjadi perang saudara dan Jaka Tingkir lah yang menjadi peredam konflik sebagai pihak ke-3. Setelah kematian Prawoto dan Kalinyamat. Jaka Tingkir menyuruh Ki Ageng Panjawi, Ki Ageng Pemanahan, Ngabei Loring Pasar, dan Juru Martani untuk menyerang Arya Penangsang. Dengan kemenangan tersebut lalu berpindahlah kekuasaan Demak ke Pajang yang dipimpin oleh Jaka Tingkir atau Adiwijaya. Kemudian Ki Ageng Panjawi mendapat kekuasaan di Jepara. Sedangkan Ki Ageng Pemanahan mendapat tanah Mataram yang kelak menjadi penguasa setelah runtuhnyaPajang.Kerajaan Pajangyang dipimpin oleh Adiwijaya berjalan lancar awalnya.Tapi keadaan berubah setelah Ki Ageng Pemanahan yang diberi kekuasaan di tanah Mataram meninggal pada tahun 1575 dan kekuasaan ditanah Mataram digantikan oleh anaknya yaitu Sutawijaya atau Ngabei Loring Pasar.Sultan Pajangtelah memberi hak otonomi kepada Mataram. Tetapi dengan syarat tiap tahun harus sobo kePajangdengan membawa upeti.Pembangunan benteng dilakukan di Mataram oleh perintah dari Sutawijaya. Dengan sibuk mendirikan benteng, ia lupa sobo kePajang. Sutawijaya memang segan untuk tunduk padaPajang, tapi dia masih takut pada Adiwijaya. Ki Juru Martani membujuk agar Sutawijaya mau sobo kePajang. Tapi Sutawijaya tidak memperdulikannya, bahkan Sutawijaya memerintahkan rakyat Mataram untuk mencegat orang-orang Kedu dan Bagelan yang membawa upeti untuk Pajang. Malah Sutawijaya yang menerima upeti dan mengajak mereka berpesta. Mendengar hal tersebut, Adiwijaya merasa marah dan beliau mengirimkan Ki Wilamarta dan Wuragil untuk memanggil Sutawijaya dengan pesan agar Sutawijaya berhenti makan minum dan mencukur rambutnya. Tapi dengan bengalnya Sutawijaya menjawab katakana pada sultan Pajang bahwa aku masih doyan makan dan minum, tentang perintah cukur, katakana bahwa rambut itu tumbuh sendiri. Tentang sobo, katakana bahwa saya akan datang menghadap!. Adiwijaya merasa sangat marah pada sikap Sutawijaya, tapi hal ini tidak membuat Adiwijaya berniat langsung menggempur Mataram. Lalu dipihak lain Raden Pabelan, putra bupati Mayang ketahuan mesum dengan putri sekar kedaton. Lalu mendapat hukuman mati dan dibuang ke Semarang. Mendengar hal tersebut Sutawijaya tidak terima bahwa iparnya akan dihukum mati. Lalu Sutawijaya mwngirimkan pasukan untuk mencegat dan membawa pulang Raden Pabelan.Adiwijaya murka terhadap tindakan Sutawijaya, perang harus dilakukan, Mataram akan digempur oleh Pajang tahun 1582. Tetapi pasukanPajangyang dipimpin Adiwijaya terhenti di Prambanan karena Adiwijaya sakit. Pasukan diperintahkan pulang ke Pajang, tetapi di buntuti oleh Sutawijaya dan pasukannya. Akhirnya mereka semua dihancurkan. Selepas Adiwijaya sakit, lalu sultan Adiwijaya meninggal. Dan kembali terjadi keributan tahta, pangeran Benowo yang merupakan putra Adiwijaya mungkin bisa menjadi sultan, tapi dia hanyalah putra dari selir atas perkawinannya dengan putri Trenggana, Adiwijaya memiliki seorang putri yang dinikahi oleh adipati Demak.Atas usulan dari Sunan Kudus, adipati Demak mendapat tahta atas Demak. Sedangkan Benowo menjadi adipati Jipang. Benowo merasa diperlakukan tidak adil, dia meminta bantuan kepada Sutawijaya untuk menyerang adipati Demak sehingga kekuasaanPajangada pada tangannya. Sutawijaya mengiyakan dengan perjanjian antara mereka berdua yaitu semua hak dari Benowo akan diberikan kepada Sutawijaya. Akhirnya adipati Demak dapat diringkus dan dipulangkan ke Demak. Mulai saat itu Pajang mengalami kekosongan kekuasaan, Sutawijaya yang berhak atasPajangtidak mau menetap diPajangkarena dia juga sudah memiliki keraton sendiri di Mataram.AkhirnyaPajangditinggalkan dan tidak diurusi lagi, Benowo menjadi bawahan dari Sutawijaya. Dan Sutawijaya menjadi sultan di Mataram. Mataram merdeka dan menjadi kasultanan yang berdaulat pada tahun 1586 dengan sultannya yaitu Sutawijaya dengan gelar Senopti Ing alaga Saidin Panatagama atau kadang disebut Panembahan Senopati. BerakhirlahPajangdan dimulainya pemerintahan Mataram Islam.

G. Tiga Pembentukan Budaya1. Pola Samudera PasaiLahirnya Samudera Pasai berlangsng melalui perubahan dari negara yang segmenter ke negara yang terpusat. Sejak awal perkembangannya, Samudera Pasai menunjukkan banyak pertanda dari pembentukan suatu negara baru. Kerajaan ini tidak saha berhadapan dengan golongan-golongan yang belum ditundukkan dari wilayah pedalaman, tetapi juga harus menyelesaikan pertentangan politik serta pertentangan keluarga yang berkepanjangan. Dalam proses perkembangannya menjadi negara terpusat, Samudera Pasai juga menjadi pusat pengajaran agama terus berlanjut walaupun kemudian kedudukan ekonmi dan politiknya menyusut.Dengan pola tersebut, Samudera Pasai memiliki kebebasan budaya untuk memformulasikan struktur dan sistem kekuasaan, yang mencerminkan gambaran tentang dirinya. Pola yang sama dapat pula disaksikan pada proses terbentuknya kerajaan Aceh Darussalam.

2. Pola Sulawesi SelatanPola ini adalah pola islamisasi melalui konversi keraton atau pusat kekuasaan. Dalam sejarah Islam di Asia Tenggara, pola ini didahului oleh berdirinya kerajaan Islam Malaka. Proses Islamisasi berlangsung dalam suatu struktur negara yang telah memiliki basis legitimasi geneologis. Konversi agama menunjukkan kemampuan raja. Penguasa terhindar dari penghinaan rakyatnya dalam masalah kenegaraan.Pola Islamisasi melalui konversi keraton atau pusat kekuasaan seperti itu, di Indonesia terjadi juga di Sulawesi Selatan, Maluku dan Banjarmasin. Tidak seperti Samudera Pasai, islamisasi di Gowa-Tallo, Ternate, Banjarmasin dan sebagainya yang mempunyai pola yang sama, tidak memberi landasan bagi pembentukan negara. Islam tidak mengubah suatu bentuk baru dari organisasi kekuasaan, seperti yang terjadi di samudera Pasai. Konversi agama dijalankan, tetapi pusat kekuasaan telah ada lebih dahulu3. Pola JawaDi jawa, Islam mendapatkan suatu sistem politik dan struktur kekuasaan yang telah lama mapan, berpusat di keraton pusat Mahapahit. Sebenarnya komunita pedagang muslim mendapat tempat dalam pusat-pusat politik abad ke-11. Komunitas itu makin membesar pada abad ke-14. Ketika posisi raja melemah, para saudagar kaya di berbagai kadipaten di wilayah pesisir mendapat peluang besar untuk menjauhkan diri dari kekuasaan raja. Mereka kemudian tidak hanya masuk Islam tetapi juga membangun pusat-pusat politik yang independen. Setelah keraton pusat menjadi goyah, keraton-keraton kecil mulai bersaing untuk menggantikan kedudukannya. Demak akhirnya berhasil menggantikan Majapahit. Dengan posisi baru ini, Demak tidak saja menjadi pemegang hegemoni politik, tetapi juga menjadi jembatan penyebarangan Islam yang paling penting di Jawa.Walaupun mencapai keberhasilan politik dengan cepat, Demak tidak saja harus menghadapi legimitasi politik, tetapi juga panggilan kultural untuk kontinuitas. Dilema kultural dari dominasi politik Islam di dalam suasana tradisi Siwa-Budhistik telah jauh menukik ke dalam kesadaran. Hal itu akan jelas ketika keraton dipindahkan Jaka Tingkir ke Pajang di pedalaman dan semakin jelas ketika Mataram berhasil menggantikan kedudukan Pajang pada tahun 1588.Tidak seperti pola Samudera Pasai, Islam mendorong pembentukan negara yang supra-desa, juga tidak seperti Gowa-Tallo, keraton yang diislamkan. Di Jawa Islam tampil sebagai penantang, untuk kemudian mengambil alih kekuasaan yang ada. Jadi, yang tampil adalah suatu dilema kultural dari orang baru di dalam bangunan politik lama.

KESIMPULANSetelah Islam datang ke Indonesia banyak perubahan-perubahan yang terjadi terutama bagi rakyat yang menengah ke bawah. Mereka lebih di hargai dan tidak tertindas lagi karena Islam tidak mengenal sistem kasta, karena semua masyarakat memiliki derajat yang sama.Islam juga membawa perubahan-perubahan baik di bidang politik, ekonomi dan agama. Islam juga bisa mempersatukan seluruh masyarakat Indonesia untuk melawan dan memgusir para penjajah.

2. Prof. Dr. Hasanu Simon. 2008. Misteri Syekh Siti Jenar Peran Wali Songo Dalam Mengislamkan Tanah Jawa. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Jawa Sebelum Islam

Sebelum kedatangan orang India di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, penduduk di kepulauan Nusantara masih memeluk agama Animisme dan Dinamisme. Lalu, dengan datangnya orang India itu maka agama Hindu mulai diperkenalkan. Agama Hindu lahir di India sekitar 500-600 tahun SM. Karena merupakan agama penguasa dan nilai-nilai baru yang biasanya selalu dianggap lebih modern dibanding dengan nilai-nilai yang ada, maka ajaran Hindu cepat diikuti oleh masyarakat. Berbeda dengan Animisme dan Dinamisme, agama Hindu telah mengenal Tuhan yang disebut Trimurti, yang dilukiskan dengan kekuatan Brahma, Syiwa dan Wishnu. Perbedaan lainnya adalah, didalam agama Hindu dikenal berbagai tingkatan kasta yang menyatakan derajat seseorang. Dengan adanya kasta tersebut, pada umumnya orang Jawa asli enggan untuk masuk agama Hindu, karena mereka dimasukkan kedalam kasta Sudra. Kasta Brahmana dan Kesatria ditempatai oleh orang India, atau penduduk asli yang setelah beberapa abad kemudian menjadi penguasa atau pemuka agama Hindu. Karena adanya sistem kasta itu maka agama Animisme dan Dinamisme, yang kemudian disebut agama Jawa, masih tetap bertahan dengan jumlah pengikut yang cukup banyak.Dengan berdirinya kerajaan Buddha di Sumatera, yaitu Sriwijaya yang berkembang di bawah pengaruh China, agama Buddha juga masuk ke pulau Jawa. Pada abad ke-10 agama baru ini merupakan pesaing yang cukup berat bagi agama Hindu. Orang Jawa banyak yang tertarik dengan agama Buddha karena tidak mengenal kasta seperti agama Hindu. Akan tetapi dengan masuknya agama Buddha pertentangan dalam kehidupan beragama justru semakin seru. Malahan di antara sekte agama Hindu sendiri juga ada pertentangan yang sengit.Menurut catatan ahli sejarah, Agama Islam masuk ke Pulau Jawa sekitar abad XI Masehi yang dibawa oleh para pedagang dari Arab dan disebarkan Muballigh dari Pasai (Aceh Utara). Tetapi sebagian lagi dariahli sejarahmengatakan, bahwa agama Islam masuk ke Indonesia yang pertama adalah di Pulau Jawa. Karena pada tahun 929 - 949 M, masa kekuasaan Prabu Sindok, para saudagar dari Pulau Jawa sudah banyak yang berlayar sampai ke Baghdad. Demikian juga para pedagang dari Persia dan Gujarat sudah ada yang datang ke Indonesia.Dikatakan lebih dahuludi pulau Jawa, karena ditemukan satu bukti pada batu nisan seorangwanita Islamyang bernama Fatimah Binti Maimun, yang dimakamkan di Desa Leran Gresik, tertulis wafatnya tahun 475 H atau tahun 1082 Masehi. Sedangkan mula-mula Islam masuk Sumatera yang dibawa oleh Syaikh Abdullah Arif dan Syaikh Burhanudin Al - Kamil yang akhirnya beliau wafat di Kunta pada tahun 610 H atau 1214 H.Adapun yang didatangi pertama olehIslam di Pulau Jawayaitu di daerah-daerah pesisir utara Jawa Timur. Agama yang nampak perkembangannya di pulau Jawa Itu, sejak datangnya Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang kemudian menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa Timur. Untuk perkembangan selanjutnya ditingkatkan oleh adanya para Wali yang terhimpun dalam nama "WALI SANGA" (Wali Sembilan) sehingga meluaslah Islam ke seluruh tanah Jawa..Seperti di Jawa Barat dipelopori oleh Sunan Gunung Jati dan Fatahillah yang berhasil meng - Islamkan Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Juga halnya di Jawa Tengah ditangani oleh Sunan Kudus dan Sunan Kalijaga. Dan untuk wilayah Jawa Timur diteruskan oleh Sunan Ampel dan Sunan Giri.

3. Poeponegoro, Marwati Joened dan Notosusanto, Nugroho (editor). 1993. Sejarah Nasional Indonesia. Jilid III. Jakarta: Depdikbud.

A. SITUASI SERTA KONDISI POLITIK MASA KEDATANGAN ISLAMSriwijaya mengembangkan kekuasaannya sekitar abad 7 & 8 selat Malaka sudah dilalui pedagang muslim dalam pelayaran ke Asia Tenggara & Asia Timur. Tang ( Berita cina) menyebutkan bahwa diduga pada abad 7 dan 8 masyarakat muslim telah ada,baik di Kanton maupun di daerah sumatera. Perkembangan pelayaran dan perdagangn yang bersifat internasional antara negeri di Asia bagian barat dan timur disebabkan oleh kegiatan kerajaan Islam di bawah Banu Umayyah di bagian barat serta kerajaan Sriwijaya di Asia Tenggara.Usaha-usaha kerajaan Sriwijaya dalam meluaskan kekuasaannya ke daerah Semenanjung Malaka sampai Kedah dapat dihubungkan dengan bukti-bukti prasasti Ligor 775. Berita Cina dan Arab abad ke- 8 sampai ke- 10. Tetapi pada abad 9 pula terjadi pemberontakan petani-petani Cina Selatan terhadap kekuasaan Tang masa pemerintahan Kaisat Hi-Tsung(878-889) di mana orang muslim turut serta akibatnya banyak orang muslim yang dibunuh, dan mereka mencari perlindungan ke Kedah,maka bagi kaum muslim berarti telah melakukan kegiatan Politik , kegiatan mereka mempunyai akibat bagi kerajaan Tang dan Sriwijaya. Sriwijaya yang kekuasaannya sampai Kedah melindungi orang-orang muslim tersebut. Syed Naguib al-Attas mengatakan bahwa orang Muslim yang diperkirakan sejak abad 7 telah memiliki perkampungan di Kantin menunjukan kegembiraannya menyaksikan derajat keagamaan yang tinggi dan otonomi pemerintahan dimana mereka menjalin organisasi masyarakat nya di Kedah dan di Palembang.Sriwijaya abad ke 7 sampai 12 masih menunjukan kemajuannya di bidang ekonomi dan politik sejak akhir abad 12 mulai terlihat mundur. Tanda-tanda kemunduran Sriwijaya dibidang perdagangan dapat dihubungkan dengan berita Chou Ku-Fei tahun 1178, dalam Ling-wai-tai-ta yang menceritakan bahwa barang-barang di Sriwijaya mahal,karena hasil alam Sriwijaya sudah tidak banyak tersedia, pemungutan cukai yang tinggi dan lain sebagainya. Kemunduran Sriwijaya dipercepat dengan usaha kerajaan Singasari yang mulai mengadakan ekspedisi pamalayu pada tahun 1275. Pengiriman arca Amoghapaca sebagai perlambang ayah raja Kertanegara sekitar tahun 1286 merupakan pengukuhan kerajaan melayu di SumateraKerajaan selanjutnya yang menyatakan dirinya sebagai kerajaan bercorak islam ialah Samudera-Pasai di pesisir timur laut Aceh,kabupaten Lhok Seumawe( sekarang Aceh Utara). Diperkirakan muncul pada abad 13 sebagai kerajaan Islam, diduga hasil dari Islamisasi didaerah-daerah pantai yang pernah disinggahi pedagang Muslim sejak abad 7. Daerah lain yang diperkirakan masyarakatnya sudah banyak memeluk Islam adalah Perlak hal ini di jelaskan melalui berita Marco Polo ( 1292). Kerajaan samudera-Pasai makin berkembang di bidang politik dan perdagangan serta pelayaran. Hubungan dengan Malaka makin ramai sehingga di Malaka sendiri sejak abad ke 14 timbul masyarakat muslim. Perkembangan masyarakat muslim di Malaka makin meluas dan abad 15 muncul pusat kerajaan Islam . perkembangan kerajaan islam tersebut jelas berhubungan dengan keruntuhan Sriwijaya, selain akibat dari ekspansi pamalayu Singasari Majapahit ,juga karena ekspansi cina Kubilai-Khan (abad 13) dan masa pemerintahan dinasiti Ming (abad 14) di daerah Asia Tenggara. Berdasarkan berita dari Tome Pires (1512-1515) dalam Suma Oriental dapat diketahui daerah- daerah di pesisir Sumatera Utara dan timur Selat Malaka,yakni daerah Aceh sampai Palembang. Pertama-tama Islam datang ke Jawa tidak dapat diketahui dengan pasti, Batu nisan kubur Fatimah binti Maimun di Leran (Gresik) 475 H (1082 M) menjadi bukti yang konkrit akan kedatangan Islam di Jawa. Namun belum ada keterangan yang pasti akan islamisasi di Jawa Timur. Akhir abad ke 13 ketika Majapahit mencapai puncak kebesarannya bukti islamisasi dapat diketahui lebih banyak,berdasarkan penemuan beberapa puluh nisan kubur di Troloyo,Trowulan dan Gresik. Pertumbuhan masyarakat muslim di sekitar Majapahit berhubungan erat dengan perkembangan pelayaran dan perdagangan yang dilakukan orang muslim yang mempunyai kekuasaan ekonomi dan politik di Samudera-Pasai dan Malaka. Proses islamisasi hingga mencapai bentuk kekuasaan politik seperti munculnya Demak dipercepat akibat kelemahan dari kerajaan Majapahit,yang disebabkan oleh perang saudara guna memperebutkan kekuasaan dalam keluarga kerajaan. Kedatangan dan penyebaran Islam di Pulau Jawa mempunyai Aspek-aspek ekonomi,politik dan sosial budaya,sebagaimana telah dikatakan bahwa karena situasi dan kondisi politik di Majapahit yang lemah karena perpecahan dan peperangan di kalangan keluarga kerajaan maka penyebaran Islam makin dipercepat. Perkembangan ekonomi dan politik mempunyai tujuannya sendiri,dan melalui bupati-bupati pesisir yang memeluk agama islam maka agama menjadi kekuatan baru dalam proses perkembangan masyarakat. J.C Van Leur berpendapat bahwa karena pertentangang antara keluarga bangsawan dengan kekuasaan pusat majapahit serta aspirasi-aspirasi keluarga bangsawan yang ingin berkuasa sendiri-sendiri atas negara maka Islamisasi menjadi alat politik. Pada masa pemerintahan Marhum di Ternate datanglah seorang raja dari Jawa bernama Maulana Husyn yang menunjukkan kemahiran menulis hurus arab,hal tersebut menarik hati Mahrum dan orang-orang di Maluku dan meminta pada Maulana untuk mengakarkan huruf indah tersebut sebaliknya Maulana meminta pada penduduk Maluku jangan hanya mempelajari huruf yang indah nya saja namun juga diharuskan mempelajari agama Islam,demikianlah peranan Husyn dalam islamisasi di Maluku. Selanjutnya raja Ternate yang dianggap benar-benar memeluk agama Islam adalah Zainal Abidin( 1486-1500),ia sendiri mendapat ajaran agama tersebut dari madrasah Giri. Berbeda dengan islamisasi Jawa di Maluku persebaran Islam banyak melalui Perdagangan,Dawah dan juga perkawinan. Situasi politik di daerah Kalimantan Selatan menjelang masa kedatangan Islam dapat kita ketahui dari hikayat banjar. Pangeran Samudera minta bantuan kerajaan demak dengan perjanjian untuk menganut agama Islam beserta rakyatnya. Berbeda dengan Kutai dan sekitarnya Islamisasi diperkirakan terjadi sekitar tahun 1575.Kesimpulan Pada umumnya dapat ditarik kesimpulan,bahwa kedatangan Islam dan cara menyebarkannya kepada golongan bangsawan dan rakyat umumnya,ialah dengan cara damai melalui perdagangan dan dakwah oleh mubaligh-mubaligh atau orang alim. Kemudian apabila situasi polotik di suatu kerajaan mengalami kekacauan dan kelemahan disebabkan perebutan kekuasaan di kalangan keluarga raja-raja yang menghendaki kekuasaan itu,mereka berhubungan dengan pedagang-pedagang muslim yang posisi ekonominya kuat karena peguasaan pelayaran di lautan dan perdagangan. Apabila telah terwujud kerajaan islam maka mereka melancarkan serangan terhadapkan kerajaan bukan Islam. Hal ini bukan semata-mata karena masalah agama nya,melainkan dorongan politik untuk menguasai kerajaan-kerajaan sekitarnya.Agama pada mulanya digunakan untuk memperkuat diri dalam menghadapi pihak-pihak yang bukan Islam,terutama yang mengancam keadaan politik dan ekonomi. Salah satu contih adalah persekutuan kerajaan Islam dalam menghadapi portugis dan belanda dan kekuatan-kekuatan lain yang berusaha memonopoli pelayaran dan perdagangan yang dapat merugikan kerajaan Islam. Namun persamaan agama juga belum menjamin tidak terjadinya konflik dan permusuhan anatara sesama muslim.

B. SITUASI DAN KONDISI SOSIAL BUDAYAMasa kedatangan Islam masyarakat pedalaman masih belum banyak mengalami jenis-jenis percampuran suku bangsa/budaya lain seperti Arab,india, dan Eropa. Berbeda dengan masyarakat Pesisir menunjukkan budaya yang lebih berkembang. Dari berita Tome Pires kita dapat mengetahui bahwa telah banyak kerajaan di Sumatera yang bercorak Islam dan juga belum untuk itu sering disebut sebagai Cafre. Tome Pires menyebutkan bahwa di Banda sepanjang Pantai terdapat pedagang-pedagang muslim tapi daerah pedalaman banyak yang menganut berhala mereka tidak memiliki kerajaan namun desa yang dipimpin oleh seorang Cabila. Antonio Galvao memperkuat dengan mengatakan bahwa di Maluku setiap tempat merdeka dengan daerah dan batasnya sendiri.penduduk hidup bersama dan diperintah tetua yang lebih baik.J.C. Van Leur menekankan hal-hal yang penting diantara budaya bangsa Indonesia sebelum pengaruh hindu yaitu mengenai organisasi politik,pertanian dengan irigasi,pelayaran,dan pengolahan logam. Dari adanya pertanian yang menggunakan irigasi dan sistem administrasi yang berhubungan dengannya muncullah negara-negara Patrimonial-birokratis dalam ukuran lebih besar atau kecil dan saat yang sama muncul organisasi desa yang sangat berkembang dengan keluarga sbagai intinya,orang tua dsa sbagai pengawas terhadap tanah-tanah,dan kepala-kepala patrimonial.Dari pelayaran dan perdagangan dapat diketahui adanya struktur sosial,hubungan dengan yang lain,adanya pengolahan logam di desa yang benar-benar teratur dibawah kewibawaan yang stabil menghasilkan kerajinan-kerajinan. Meskipun sebelum Islam masuk k Indonesia agama hindu dan budha lebih dulu ada,namun pengaruhnya sangat tipis sekali. Masalah bahasa yang digunakan sangat bermacam-macam untuk pulau jawa ada Jawa kuno,sunda kuno dan daerah sumatera menggunakan bahasa melayu dan lain-lain. KesimpulanPenjelasan diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa sebelum islam masuk indonsia, Bangsa indonesia telah memiliki kebudayaan sendiri seperti birokrasi,kepmimpinan, irigasi dan pertanian serta bahasa yang hingga saat ini digunakan yakni bahasa melayu sebagai asal bahasa indinesia,meskipun Hindu dan budha lebih dahulu merambah ke Indonesia,namun untuk masalah budaya nya hanya berpengaruh dalam kerajaan-kerajaan besar saja yang mnganut agama tersebut,bahkan hanya bersifat pelapis halus semata.

3. Masa perkembangan islam di Indonesia pada zaman kerajaan pase dan perlakBangsa arab yang dikenal bukan saja sebagai pengembara di darat tetapi juga sebagai bangsa pelaut. Hal itu tidak mengherankan apabila dilihat dari letak negerinya yang dikelilingi lauatan, yaitu laut tengah laut merah, Samudera Indonesia, dan Teluk Persi. Dalam hikayat lama dikisahkan bahwa Nabi Sulaiman Alaihis Salam senantiasa saja menjadikan orang-orang arab sebagai awak kapalnya. Raja Iskandar Zulkarnain, orang-orang Arab utara yang terkenal dengan nama bangsa Tunisia 9sekarang libanon dan suriah), demikian juga oaring arab selatan sejak dulu sebagai pelaut yang berani dan cakap.Setelah datang zaman islam mereka juga menjadikan lautan sarana perhubungan dalam usaha dawah, menyebarkan islam ke Afrika Utara, ke India, dan Tiongkok. Karena Indonesia terletak pada garis lintas arab-india-tiongkok, denagan sendirinya Islam di dawahkan juga di Nusantara kita. Sedangkan di tiongkok yang dizaman sangat jauh mrekapun sanggup mengarungi samudera besar dengan kapal-kapal layarnya yang perkasa, tak lain tak bukan karena mereka bangsa pelaut.Orang-orang Eropa dikala itu tidak sanggup membayangkan betapa anggapan nenek moyang terhadap pelaut. Ketika orang-orang Islam meluaskan kekuasaan pengaruhnya kesana, dan disusul dikemudian hari oleh serbuan orang-orang Mongol. Samapai dengan abad pertengahan orang-orang Eropa masih belum memahami arti lautan dan pelayaran di laut luas. Tidak sedemikian halnya dengan orang Arab , mereka juga bangsa pelaut. Oleh sebab itu ketika Muawiyah I memperkokohkan kedaulatan Bani Umayyah pada tahun 41Hijriyah atau 662 Masehi, tidaklah sulit baginya membangun angkatan laut dengan armada niaganya.Pelayaran di laut bagi orang Arab setelah zaman Islam memegang kedudukan sangat penting. Mereka belayar ke timur untuk berdangang sambil berdawah atau sambil berdagang. Sepajang pesisr pulau Sumatra menjadi ramai dikunjungi pedangang-pedagang Arab, India, dan tiongkokyang merangkap sebagi muballigh dan merangkap sebagai pedagang. Di waktu yang bersamaan , Nusantara kita terutama Sumatra juga menjadi jalur hubungan pengembangan agama Hindu dan Budha antara India dan Tiongkok. Sumatara dan malaka (kini Malaysia) merupakan daerah persinggahan penganjur-penganjur Hindhu dan Budha, lalu menyusul pulau Jawa. Dapat dibayangkan betapa pentingnya masa itu, suatu pengembangan agama-agama sedang berlangsung.Sriwijaya sebuah Kerajaan Hindhu-melayu di Sumatra berdiri sejak abad ke-7 hingga 13 masehi , daerah pengaruhnya terutama di Palembang, jambi dan beberapa Bandar di selat malaka. Pajajaran ketika itu belum ada. Kerajaan pajajaran itu di jawa barat baru berdiri pada abad 14 masehi.Masyarakat islam mulai terbentuk dibeberapa tempat, pada umumnya terletak di daerah pantai, kekuasaan sriwijaya seperti Aceh lebih mudah membentuk masyarakat Islam dari pada daerah lainya. Pengaruh hindhu-budha terbilang kuat, apalgi di daerah kekuasan sriwijaya.Proses pembentukkan masyarakat islam menjadi suatu kekuasaan kerajaan islam agaknya menempuh masa yang panjang. menurut penyelidikan sejarah: maka malik al-saleh ialah sultan pertama di sumatera utara yang meninggal menurut tulisan nisanya pada tahun 1297. Marco polo yang berkunjung ke Sumatra pada tahun 1292 mengenal Negara samudera, sedangkan perlak waktu ialah satu-satunya Negara islam.Berkuasanya sultan Al-Malik Ibrahim Ibnu Mahdum yakni 14 tahun, maka sultan memulai berkuasa pada tahun 1009 masehi. Sebuah kerajaan Islam di Sumatra. Nama kerajaan tak lain tak bukan ialah Kerajaan Pase. Sebab nama sultan al-malik Ibrahim ibnu mahdum maupun Al-Malik Al-Saleh, keduanya dikenal dalam sejarah sebagai raja-raja Kerajaan Islam di Pase. Nama pase kadang-kadang ditulis pula dengan nama samudera atau disatukan dalam sebutan kerajaan samudera pase.Zaman kedatangan Agama Islam ke Indonesia hingga berdirinya sebuah atau dua buah kerajaan Islam terbentang suatu jarak waktu yang pajang sekali. Abad ke-8 masehi sebagai tahun kedatangan islam dan abad ke-10 sebagai tahun berdirinya Pase. Dalam jarak yang sangat lama ini 2 abad lamanya, dawah islam telah berjalan dengan amat sabarnya. Karena pengaruh dan kekuasaan Sriwijaya atas daerah pantai selat Malaka, karena persaingan antara maballigh-maballigh Islam dengan pengembang-pengembang Hidhu-budha berlangsung dalam suasana penuh kedamaian dan ramah.Islam di kembangkan secara damai tanpa kekerasan. Muballigh-muballigh tidak mempunyai tujuan lain kecuali hendak menyampaikan suatu kebenaran, mengajak orang banyak untuk berkelakuan baik dan menjauhi perbuatan cemar serta jahat. Islam telah menunjukkan jalan lurus yang hag.Kondisi Islam yang membudaya dalam kehidupan bangsa Indonesia, akhirnya melahirkan suatu kerajaan islam yang kuat dan sentausa pase. Kerajaan pase berumur 435 tahun dengan 18 oarang sultan-sultanya, yaitu sultan malik Ibrahim ibnu Mahmud yang memerimntah pada tahun 388 hijriyah sampai dengan raja pase yang penghabisan sultan al-malik sabar syah yang mengakhiri jabatan pada tahun 823 hijriyah.Ahli-ahli sejarah telah sepakat bahwa Pase sebuah Kerajaan Islam yang pertama di Indonesia. Tetap pada waktu yang hampir bersamaan berdiri pula di pantai utara Sumatra sebuah Kerajaan Islam Perlak. Muballigh-muballigh Islam mengembangkan dawah menyebar dari pase dan perlak ke berbagai penjuru Nusantara. Malaka salah satu sasaran Dawah mereka, sampai pada tahun 1414 masehi paramesywara raja malaka diambil menantu sultan pase. Dialah sultan malaka pertama yang memeluk agama islam dan bermadzhab syafii. malaka menjadi Bandar dagang terbesar di asia tenggara. Sultan yang telah berganti agama dari hindhu-budha ke islam mengganti namanya menjadi iskandar syah. Agama islam bermadzah syafiI atau ahlus sunnah wal jamaah di kembangkan dari pase ke malaka lalu memasuki jawa. Lambing sriwijaya tidak dihapus, sebabnya maka sultan Muhammad syah yang mulai kekuasaanya pada tahun 1424 memakai gelar sri maharaja untuk memperlihatkan ia adalah pewaris raja saelendra dari sriwijaya.

Kerajaan demak. Dialah sultan malaka pertama yang memeluk agama islam dan bermadzhab syafii. malaka menjadi Bandar dagang terbesar di asia tenggara. Sultan yang telah berganti agama dari hindhu-budha ke islam mengganti namanya menjadi iskandar syah. Agama islam bermadzah syafiI atau ahlus sunnah wal jamaah di kembangkan dari pase ke malaka lalu memasuki jawa.D. Dialah sultan malaka pertama yang memeluk agama islam dan bermadzhab syafii. malaka menjadi Bandar dagang terbesar di asia tenggara. Sultan yang telah berganti agama dari hindhu-budha ke islam mengganti namanya menjadi iskandar syah. Agama islam bermadzah syafiI atau ahlus sunnah wal jamaah di kembangkan dari pase ke malaka lalu memasuki jawa.i atas sudah di uraikan di pantai barat laut pulau Sumatera telah diketemukan sekelompok perkampungan oaring-orang Arab pada tahun 684 Masehi. Ahli sejarah bangsa Indonesia ada yang menduga denagan sangat kuat bahwa tempat itu ialah kota kecil yang bernama baros di sumatera Utara yang diketemukan pada abad 16 masehi, lahir dari seorang penyair dan ahli tashawwuf terkenal bernama hamzah al fansuri.Perkampungan Arab di pantai barat laut Sumatera menimbulkan kesimpulan bahwa orang-orang Arab yang mukim disan itu pasti orang-orang yang beragama Islam, mereka melakukan dawah. Perkampungan Arab diketemukan dizaman Yazid bin Muawiyah memegang suatu kekuasaan Daulah Bani Umayyah yang terkenal sangat memusuhi kerabat Ali Bin Abi Thalib, masuklah di akal apabila banyak orang dari kalangan alawiyyin melarikan diri dari Mekkah-Madinah untuk menetap di benua Tmur, ke pantai Gujarat India dan pantai-pantai barat laut Sumatera. Orang-orang Arab yang membuat perkampungan di pantai barat laut sumatera tentulah orang-orang islam dan para muballigh Islam yang melakukan dawah sambil berdagang atau pedagang sambil berdawah. Di dalam Al-quran surat Al-Quraisy menyebutkan disebabkan karena kebiasaan orang-orang Quraisy ialah kebiasaan meraka berpergian pada musim dingin dan musim panas ( untuk urusan perdagangan).Ada dua macam sumber berita yang menerangkan apabila Agama islam mula-mula datang ke Jawa. Sumber barat dan Sumber timur. Sumber barat berasal dari penulis Dr. B.J.O. Schrieke dalam bukunya Het Boek van Bonang yang menerangkan bahwa Islam mula pertama masuk ke Jawa pada tahun 1416 masehi. Sedangkan sumber kedua berasal dari Sayid Alwi bin Thahir Al Haddah Mufti kerajaan johor (Malaysia-pen) dalam bukubya sejarah perkembangan Islam di Timur Jauh. Dalam bahasa Arab yang diterjemahkan oleh Dhiya Shahab Jakarta 1957, yang menyebutkan datangnya dua orang muballigh bernama Mahmud Ishaq dan pamanya yang bernama Maulana Malik Ibrahim yang wafat dan kuburanya terletak di gresik.Agama islam datang ke pulau Jawa dari Pase atau Perlak baik langsung maupun melaui malaka, kedatangan maulana malik Ibrahim dijadikan patokan sebagai saat kedatangan Islam, maka islam di Jawa datang buat pertam kali pada tahun 1399 masehi.Para Islam masuk ke jawa pada sangat kerajaan Demak belum berdiri. Selama proses agama Islam dalam perjalan sejarah memperlihatkan kepada kita bahwa Agama Islam memasuki suatu daerah, jauh-jauh hari sebelum daerah itu berdiri kerajaan Islam. penduduk dibawah kekuasaan raja-raja hindhu-budha. Umat Islam dalam jangkau waktu sangat panjang berangsur-angsur berkembang dengan pesat dan terbentuklah kelompok-kelompok kecil masyarakat islam, baru setelah melai proses sejarah berdirilah kerajaan islam.Betapa lembut hati serta kebijaksana para muballigh dalam menanam dan mengembangkan Islam di kalangan penduduk Jawa yang masih tebal dengan pengaruh kepercayan lama, dapat kita saksikan banyak peninggalan yang masih tersisa, seperti seni dan budaya peninggalan pengaruh agama hidhu maupun budha yang masih melekat di hati penduduk hampir tidak di usik atau di rubah, masuknya unsure-unsur islam Gamelan dan Wayang kulit dibiarkan jaln sebagaimana seharusnya, akan tetapi diberikan penghayatan yang berlandaskan aqidah atau keyakinan serta hikmah Islam. Lakon didalam pewayangan dimasukkan sifat yang sangat mulia. Gaya arsitektur Masjid pun tidak ada yang diubah atau diganti arsitektur dari arab , akan tetapi biarkan berjalan menyerupai gaya arsitektur pagoda atau candi.Berbicara tentang wayang kulit, para muballigh membiarkan plot atau rencana cerita Mahabarata yang ada namun disispkan unsure-unsur kaedah aqidah dan akhlak qurkarimah menurut ajaran islam, agar tidak terasa sesuatu yang dipaksakan. Untuk memasukan mengenai rukun islam yang kelima, muballigh mengunakan metode dengan jalan meng-orangkan tokoh-tokoh pandawa lima, seperti Pandawa untuk Syahadat, Bima atau Werkudara untuk Shalat, Arjuna untuk Zakat, Nakula-Sadewa untuk puasa Ramadhan dan naek haji. Kisah-kisah pewayangan dijadikan media untuk mengajarkan ilmu Tashawuf mengenai Thariqat atau laku-utama, tentang hakikat atausajatining laku, syariat atau lakuning urip, ibadah atau lakuning mane,mbahan dan lain sebagainya.Konon oleh penggubahnya ialah Sunan Kalijaga yang hidup pada tahun 1478 telah menjadikan wayang kulit sebagai media penerangan atau dawah dan tokoh rohani atau riyadlah dengan menampilkan tokoh-tokoh perwayangan yang menjadi faforit rakyat.yang di hadapi adalah rakyat atau orang-oarang yang beragama hidhu-budha maka sengaja oleh sunan kalijaga dicurahkan unsure-unsur tasawuf dan akhlaqulkarimah. Kepercayan kebatinan sangatlah penting tetapi dalm agam islam arti Beragama (islam) kebatianan kuaranglah penting. Kawula majapahit yang telah diberikan ilmu kebatinan hidup dalam kegelimpanagan alam kepercayaan hindhu-budha, raja-raja majaphit memerintahkan para pendeta dan wikuuntuk mengintegrasikan ajaran agama hidhu-budha menajadi satu agama , maka arti beragama bagi mereka adalah membiasakan diri dalam olahing laku utomo piwulang atau ajaran pendeta bersumber dari kepercayan terhadap sang Hyang Widi.Kalimah-syahadah atau syahadatin yang dikisahkan pada tokoh puntadewa atau samiaji sebagai saudara tertua dari pandawa, bahwa Kalimah SYAHADAH ADALAH rukun islam yang pertama. Dicertikan sifat-sifat Puntadewa sebagai raja (Syahadat adalah laksana raja Rukun-islam) yang memiliki sikap berbudhi bowo leksono, berbudi luhur dengan kewibawaannya melindungi rakyat. Seorang raja yang arif bijaksana, adil dalam ucapan dan perbuatan. Kalimah Syahadah sebagai pemimpin dari Rukun islam. Puntadewa tidak bisa mati karena ia memiliki jimat (azimat) kalimosodo (kalimah-syahadah). Selalu unggul dalam setiap perjuangan hidup dan senatiasa member apa saja yang dibutuhkan orang banyak.Shalat lima waktu adalah Rukun islam yang ke-2, tokohnya Pandwa yang nomor 2, Bima atau Wekudara. Dalam kisahnya Wekudara adalah penegak pandawa, ia tetap berdiri karena tidak bisa duduk, tidurpun konon menurut ki Dalang. Shalat Lima waktu sampai kapanpun tetap di tegakkan. Tugas penegak agama Islam. Nabi besar Muhammad Sallahu allaihi wasalam bersabda: shalat lima waktu adalah penegak Agama islam. Sipa yang menjalankan sholat itu adalah penegak agama islam jika orang yang tidak melaksanakan sholat ia adalah orang yang merobohkan agama islam. Werkudara bersikap amt demokratis, memperlakukan orang tanpa membeda-bedakan kedudukan dan pangkatnya.Zakat sebagai rukun Islam yang ke-3 tokoh saudara dari Pandawa yang ketiga bernama Arjuna. Dalam perwayangan Arjuna disebut sebagai lelanang jagat, yaitu lelaki pilihan. Ia mempesonakan semua orang yng mendambakan cintanya, ialah lelaki kampium sedunio, ia juga tidak terkalahkan oleh siapapun. Agam islam menganjurkan ummat manusia untuk berzakat, memberikan hasil hartanya yang sedikit melimpah ataupun melimpah untuk diberikan pda oaring yang tidak mampu.Puasa ramadhan dan haji, sebagai rukun islam yang ke-4 dan ke-5. Tokoh kembar Nakula- Sadewa. Puasa ramadhan dan Hji tidak semua orang bisa mengerjakannya, hanya waktu tertentu saja orang bisa mengerjakan, hanya setiap bulan ramdhan untuk puasa dan haji setiap hari haji pada bulan-bulan dzulhijjah itu bagiorang yang mampu atau memiliki uang yang sangat banyak. Inilah rukun islam yang harus dikerjakan bagi ummat manusia khususnya agama islam.Para pembesar Majapahit sudah terlanjur keenakan dalm hidup yang mewah dan tidak memikirkan negaranya lagi. Matilah keinginan didalam mensejahterakan rakyatnya. Jiwanya telah leyap karena adanya rasa malas untuk membangun sebuah Negara.Raden patah, seorang pangeran Mjapit yang lahir pada tahun 1455, ia tidak tinggal diam melihat sri kertabumi ayahnya, ketidak dalm kebinggunagn serta ketakuatan menhadapi huru-hara dan pemberontakan yang di pimpin dalam setana keraton dalam menentang tahtanya di majapahit.Negaranya harus diselamatkan , akhirnya ia pindah alih kepimpinan Negara dan memindahkan pusat pemerintahan di pantai utara jawa, di Demak atau bintoro. Yang menyadari bahwa keadaan dan situasi tidak eksitensis didalm mempertahankan majapahit. Ia harus membangun Negara baru untuk mensejahterakan nusantara Indonesia. Ia mengambil islam sebagai dasar kerajan demak. Demak berdiri sebagai kerajaan baru, demak berdiri sebagai penerus kerajaan majapahit. Raden Fatah pun sekarang memakai gelar sebagai sultan Al-Fattah Alamsyah Akbar, Raja Demak atau Bintoro ialah Cikal bakal yng menurunkan raja-raja di Jawa hingga Sekarang yang memakai gelar Sultan atau Sunan (jogja dan solo).Ayahandanya, Sri Kertabhumi tidak tidak dibunuh melainkan dibawa ke demak untuk diselamatkan dari kemungkinan korban pembunuhan-gelap oleh komplototan yang dendam. Majapahit juga tidak di hancurkan dan dibiarkan hidup dibawah lindungan Demak. Kerajaan Demak telah berdiri namun majapahit masih hidup sebagai wilayah protektorat Demak dibawah penguasa Girindrawardhana yang beragam budha dan hidhu. Demikian pula Kerajaan Demak tetap hidup dan sri Kertabumi tetap hidup di kerjaan demak dan tidak dipaksa untuk menukar agama.Demak berdiri sebagai lambing kemenangan kekuatan baru yang bergelora yaitu kekuatan Islam, sedangkan Majapahit sebagai lambang peradaban lama yang rapuh dan terpecah-pecah. Suatu imbangan kekuatan antara yang baru dan sedang naik dengan kekuatan lama yang mengalami lunglai dan sedang meluncur turun.Kekayaan majapahit tidak di jarah-rayah untuk diangkut Demak. Konon menurut sumber sejarah menyebutkan bahwa kerajaan majapahit yang bawa kekayaanya ke Demak sebanyak tujuh karung yang diangkut menggunakan tujuh ekor kuda, yang di bawa keris, tombak, lembing pusaka kebesaran majapahit.Sejarah kerajaan demak tidak luput dari peranan para Wali. Peranan mereka demikian menonjol disebabkan karena mereka memegang peranan pentingb dalam perjalan peristiwa kerajan islam. Wali songgo sangat popular dikalangan rakyat Indonesia hingga sekarang ketenaranya di dalam memberikan pengarahan serta corak pemerintahan kerajaan demak. Wali Songo berarti Sembilan oaring wali.

4. Isa, Abdul Qadir. 2005. Hakekat Tasawuf. Jakarta: Qisthi PressPendahuluanTasawuf kebanyakan berkonsentrasi kepada dunia batin manusia dan berhubungan dengan ajaran agama yang berkaitan dengan makna dan efek-efeknya terhadap ruh dan batin manusia, dan arena itu bersifat abstrak. Semua ajarannya sama sekali tidak bertentangan dengan Al-Quran dan sunnah, karena keduanya merupakan sumber utama ajaran tasawuf. Selain kedua sumber itu, tasawuf juga mengambil dari ijtihad para ulama terdahulu.Mendefinisikan tasawuf dengan nama-nama yang berbeda, seperti ilmu kebenaran esoteris, ilmu misteri, ilmu keadaan dan makam spiritual manusia atau ilmu inisiasi, bukan berarti bahwa tasawuf itu sepenuhnya berbeda dengan ilmu-ilmu agama lainnya. Definisi-definisi itu adalah hasil dari pengalaman syarih selama berabad-abad oleh orang-orang yang berlainan tabiat dan tempramen.Dengan tasawuf manusia dapat mendalami sisi kerohaniannya, melalui jihad melawan nafsu kedirian, melalui uzlah atau khalwat, doa dan dzikir, pengendalian diri dan introspeksi diri, maka hijab dimensi batin dari eksistensi akan tersibak, dan sebagai akibatnya manusia akan memperoleh keyakinan yang jauh lebih kuat tentang kebenaran dari semua prinsip iman.1. PENGERTIAN / DEFINISI TASAWUFAdapun tentang definisi tasawuf itu sendiri, terdapatbeberapa pendapat yang dikemukakan oleh sejumlah tokoh dalam tasawuf. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :Zakaria al-Anshari berkata, Tasawuf adalan ilmu yang dengannya diketahui tentang pembersihan jiwa, perbaikan budi pekerti serta pembangunan lahit dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi.Ahmad Zaruq berkata, Tasawuf adalah ilmu yang bertujuan untuk memperbaiki hati dan memfokuskannya hanya untuk Allah semata.Imam Junaid berkata, Tasawuf adalah berskhlak luhur dan meninggalkan semua akhlak tercela.Ibnu Ujaibah berkata, tasawuf adalah ilmu yang dengannya diketahui cara untuk mencapai Allah, membersihkan batin dari semua akhlak tercela dan menghiasinya dengan beragam akhlak terpuji. Awal dari tasawuf adalah ilmu, tengahnya adalah amal dan akhirnya adalah karunia.Dalam buku Qawa` id at-Tashawwuf, Ahmad Zaruq mengatakan bahwa kata tasawuf telah didefinisikan dan ditafsirkan dari berbagai aspek, sehingga mencapai sekitar dua ribu definisi. Semua itu disebabkan karena ketulusan untuk menghadapkan diri kepeda Allah, yang dapat dicapai dengan berbagai cara.

2. ASAL KATA TASAWUFTerdapat beragam pendapat mengenai asal kata tasawuf. Ada yang mengatakan bahwa kata tasawuf berasal dari kata shufah (kain dari bulu). Dinamakan demikian karena kepasrahan seorang sufi kepada Allah ibarat kain wol yang dibentangkan.Ada yang berpendapat bahwa kata tasawuf berasal dari kata shifah (sifat). Sebab, seorang sufi adalah orang yang menghiasi diri dengan segala sifat terpuji dan meninggalkan setiap sifat tercela.Ada yang berpendapat bahwa kata tasawuf berasal dari kata shuffah (shufah). Sebab, seorang sufi mengikuti ahli shufah dalam sifat yang telah ditetapkan oleh Allah bagi mereka. Dan ahli shufah adalah generasi pertama kalangan sufi. Potret kehidupan mereka dalam menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan telah menjadi teladan utama bagi generasi sufi pada masa-masa berikutnya.3. CIRI-CIRI UMUM TASAWUFKarena sulitnya memberian definisi yang lengkap tentang tasawuf, maka Abu Al-Wafa Al-Ganimi At-Taftazani (peneliti tasawuf), ia merumuskan 5 ciri umum tasawuf, yaitu :1. Memiliki nilai moral2. Pemenuhan fana (sima) dalam realisasi mutlak3. Pengetahuan intutif langsung4. Timbulnya rasa kebahagiaan sebagaikarunia Allah SWT dalam diri sufi karena tercapainya maqamat.5. Penggunaan simbol-simbol pengungkapan yang biasanya mengandung pengertian harfiah dan tersirat.4. TUJUAN TASAWUFIbnu khaldun berpendapat bahwa Tasawuf adalah bagian dari ajaran islam yang bertujuan agar seseorang tekun beribadah dan memutuskan hubungan selain Allah, hanya menghadap Allah semata, menolak hiasan-hiasan duniawi, serta membenci sesuatu yang memperdaya manusia, kenikmatan harta dan kemewahannya, dan menyendiri menuju jalan Allah dalam Khalwat dan ibadah.

Nyatalah ilmu tasawuf semata-mata bertujuan sebagai sarana kesempurnaan ibadah bagi seorang hamba terhadap Tuhan-NYA. Agar tujuan ibadah itu menjadi benar-benar sebagai ibadah (hakikat ibadah), maka seseorang harus memutuskan hubungan dengan selain Allah. Artinya, segala sesuatu itu disandarkan kepada Allah, jangan disandarkan pada makhluk. Jangan mengharap apapun kepada manusia. Jalan yang ditempuh selain itu adalah seseorang harus berhati-hati dalam menyikapi permainan hidup yang membuat seseorang menjadi binasa (menderita). Harta benda dan kemewahan merupakan bagian dari permainan hidup yang pada umumnya justru mencelakakan pemiliknya. Dengan menempuh jalan sufi, diharapkan orang tidak diperdaya oleh harta benda tetapi dia mampu memanfaatkan sebagaimana dicontohkan Rosulullah. Bukankah Rosulullah memanfaatkan seluruh hartanya untuk suatu yang lebih bermanfaat bagi umat manusia, yaitu perkembangan dan perjuangan islam. Sekarang umat islam di seluruh dunia menikmati hasil dari pengorbanannya itu.Di dalam tasawuf dikenal juga dengan uzlah, artinya memisahkan diri atau nyepi. Sebagaian ulama berpendapat yang dimaksud yang dinamakan uzlah tidak harus nyepi ke dalam gua, pergi ke atas bukit atau hutan yang lebat. Namun uzlah juga dapat diartikan sebagai pemisahan diri dan proteksi dari keadaan social yang pada umumnya bermaksiat. Beruzlah artinya tidak ikut terlarut dalam kemaksiatan.Pengertian tasawuf dapatlah disederhanakan, yaitu untuk menyucikan jiwa danpendekatan diri kepada Allah SWT. Dua hal ini tidak dapat dipisahkan. Jika dijabarkan secara terperinci, maka lahirlah apa yang disebut dengan teori atau ajaran tasawuf.

5. SUFISufi adalah istilah yang digunakan untuk nama orang yang menganut dan mengamalkan ajaran tasawuf. Ada juga yang menyebutnya sofi (khususnya orang Persia atau Turki). Istilah sufi didefinisikan bermacam-macam, diantaranya : Seorang sufi adalah pengembara di jalan Allah yang mampu menyucikan dirinya dan mendapatkan cahaya batin atau pencerahan spiritual Sufi adalah tentara Allah yang sederhana, yang dipilih oleh Allah Yang Maha Kuasa untuk Diri-Nya sendiri dan dibebaskan dari pengaruh jiwa rendahnya, dari godaan setan Sufi adalah pengembara menuju gurun kerendahan hati, bebas dari kekeruhan jiwa dan semua jenis kekotoran manisiawi untuk merealisasikan esensinya sebagai makhluk surgawiOrang pertama yang disebut sufi dalam sejarah islam adalah Abu Hasim Al-Kufi, seorang zahid besar dimasanya. Abu Hasim meninggal 150 tahun setelah hijrah, yang berarti kata sufi dipakai pada abad kedua hijrah atau setelah generasi para sahabat dan penerusnya.Para sufi dibagi menjadi dua golongan berkenaan dengan jalan yang mereka lalui : kategori pertama adalah orang-orang yang memprioritaskan pengetahuan dan berusaha mencapai tujuannya melalui pengetahuan tentang Allah. Sedangkan kategori kedua terdiri dari orang-orang yang mengikuti jalan kerinduan, ekstansi dan penyingkapan spiritual.Kaum sufi membagi manusia menjadi tiga golongan : Golongan pertama adalah orang-orang yang mereka sebut manusia sempurna yang telah mencapai tujuannya. Golongan ini dibagi menjadi dua sub-kelompok, yaitu Nabi dan manusia sempurna yang mencapai Sang Kebenaran dengan mengikuti jejak para nabi. Golongan kedua dinamakan pemula. Mereka juga terbagi menjadi dua sub-kelompok. Pertama adalah orang-orang yang sepenuhnya meninggalkan dunia, tanpa memperdulikan akhirat, hanya mencari Allah semata. Yang kedua terdiri dari para salik yang tujuannya memasuki surge dan tidak sepenuhnya meninggalkan kesenangan dunia yang sah dan sesui syariat. Sedangkan untuk golongan ketiga, karena tujuan mereka hanya demi kemudahan dan kenyamanan hidup di dunia ini, maka kaum sufi menyebut mereka orang-orang yang tergantung atau berdiam takni orang yang sangat menyukai dunia. Mereka itu jahat, kelompok orang yang tidak beruntung, yang menurut Al-Quran adalah golongan yang berada di sisi kiri,yang buta dan tuli.Beberapa sufi menyebut ketiga kelompok itu dengan sebutan lain, yakni yang pertama adalah yang paling utama atau orang-orang yang dekat dengan Tuhan, yang kedua adalah orang-orang yang berada di sisi kanan, dan terakhir adalah orang-orang yang berada di sisi kiri.I. KESIMPULANJadi kesimpulan dari semua uraian diatas yaitu tasawuf mengajarkan cara untuk menyucikan diri, meningkatkan akhlak dan untuk mencapai kebahagiaan abadi. Tasawuf bertujuan untuk menyucikan jiwa dan pendekatan diri kepada Allah SWT.

5. Abu Mujahid . 2012. Sejarah Salafi Di Indonesia. Bandung: Toobagus PublishingSEJARAH SALAFIIstilah Salafi di Indonesia sekarang ternyata mempunyai arti arti yang berbeda dengan istilah salafi yang pernah dikenal masyarakat kita puluhan tahun silam. Istilah salafi dapat diartikan dengan salafisme atau gerakan reformisme islam.Dilihat dari jenis kajian , sejarah tentang kelompok salafi di Indonesia tergolong sebagai kajian sejarah kotemporer. Dalam disiplin sejarah, kajian ini rentan tercebur dalam sifat subjektif berlebih. 1. Islam Di IndonesiaIndonesia adalah negara yang besar didunia ini. Disebelah utara berbatasan dengan benua Asia, ditimur berbatasan dengan Papua Nugini, sebelah selatan Benua Australia, dan sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia. Dengan ruang geografis tersebut, sepanjang sejarah, Indonesia justru menjadi salah satu negara di dunia yang paling sering dipengaruhi budaya2 yang datang dari luar wilayahnya. Dari caatatan tertua, pengaruh India dan Cina termasuk dua pengaruh luar yang pertama kali masuk. Sementara budaya tersebut belum mempengaruhi Indonesia secara penuh, Islam telah masuk ke beberapa wilayah di Nusantara dan mulai memngaruhi masyarakat. Dan islam mlai diterima oleh masyarakat yang ada.Peradaban Barat yang pertama kali datang dan masuk ialah datang dari benua Eropa, berlayar ke Nusantara lewat kapal2 dagang bangsa Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris. Sebagai utusan2 dagang di Nusantara mereka berinteraksi pertama kali dengan masyarakat setempat sebagai ara pedagang yang menginginkan barang dagangan untuk dijual kembali di negeri masing2. Pengaruh barat masuk kedalam masyarakat kita jauh sebelum mereka menerima islam sepenuhnya.meskipun pada akhirnya dapat diterima oleh masyarakat, namun tidak jarang serangkaian konfli banyak terjadi pada masyarakat yang dipengaruhi.2. Islam Masuk Ke NusantaraMeskipun paling banyak dipeluk, agama Islam masih belum dapat dipastikan awal kali masuk ke Indonesia. Para peneliti dan pengamat sejarah Indonesia masih berhenti pada beberapa pendapat tentang itu. Sebagia mereka membawa bukti2 yang lebih kuat, namun hal itu belum cukup untuk diterima secara meyakinkan.Pendapat pertama adalah pendapat yang mengatakan bahwa Islam di Indonesia dibawa masuk oleh orang2 dari jairah Arab atau bahkan dari Makkah pada abad ke-7 M, pada abad pertama hijriah. Selain itu berdasarkan catatan orang2 cina, orang2 Arab ternyata telah berlayar mencapai Cina untuk urusan perdagangan pada abad ke-7 M. Dalam perjalanan itulah mereka singgah di kepulauan Nusantara dan mengenalkan Islam ke masyarakat kita. Pendapat kedua adalah Hoesen Djajadiningrat. Dikenal sebagai orang indonesia pertama yang mempertahankan disertasi di Unversitas Leiden, Belanda, pada 1913, ia berpendapat Islam pertama masuk ke Indonesia berasal dari Persia. Alasanya adalah peringatan 10 Muharram atau hari Asyura sebagai hari kematian Husein bin Ali bin Abi Thalib yang ada di Indonesia berasal dari dari perayaan kaum Syiah di Persia. Selain itu menurut Djajadiningrat, pengaruh2 bahasa persia di sejumlah bahasa daerah di Indonesia memperkuat pendapatnya tersebut. Pendapat ketiga adalahpendapat bahwa Islam dibawa dan disebarkan di Indonesia oleh orang2 Cina. Para penyebar itu sebagaimana disimpulkan Residen Poortman, salah satu seorang pegawai Belanda pada masa pemerintahan kolonial Belanda dulu. Poortman memulai penelitiannya terhadap naskah Babad Tanah Jawi dan Serat Kanda pada 1928. Ia juga meneliti naskah2 kuno Cina yang tersimpan di klenteng2 cina di Cirebon, Semarang, dan Batavia. Hasil penelitiannya akhirnya disimpan di Gedung Arsip Negara Belanda di Den Haag, Belanda. Pendapat keempat adalah pendapat yang mengatakan bahwa Islam pertama kali masuk ke Indonesia dibawaoleh pedagang2 dari Gujarat pada abad ke-12 M. Pendapat ini dikemukakan oleh Snouck Hurgronje, seorang penasehat di bidang bahasa2 timur dan hukum Islam untuk pemerintah kolonial Belanda. Pendapat kelima adalah pendapat S.Q. Fatimin. Menurutnya Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh orang2 dari Bangladesh. Nisan2 dan kuburan2 yang ada Aceh dan Gresik, sebagaimana ditunjukan Moquette, justru lebih mirip dengan dengan bentuk nisan2 kuburan yang ada di Banggala, sekitar Bangladesh sekarang. selain itu tak kalah penting , pengaruh2 Islam di Benggala justru banyak ditemui dalam Islam yang berkembang di Nusantara.Pendapat keenam adalah pendapat ang menyatakan bahwa Islam dibawa ke Indonesia oleh orang2 yang berasal dari pantai Coromandel, India Selatan. Pendapat ini adalah pendapat G.E Marrison. Menurut dia pada abad ke 13 M, Gujarat waktu itu memang masih berupa kerajaan Hindu namun di pandai Coromandel Islam telah berkembang disana. Orang2 yang yang membawa Islam ke Nusantara adalah para Sufi. Mereka menyebarkan Islam dengan pendekatan tasawuf pada akhir abad ke 13M. Dengan perbedan pendapat semacam itu, adalah mungkin jika cara paling aman bagi banyak orang untuk memilih berpendapat bahwa Islam telah masuk ke wilayah Nusantara sebelum abad 13 M. 3. Kerajaan Islam Dan Bangsa EropaBanyak peneliti sejarah menyimpulkan bahwa komunitas2 muslim yang pertama kali menetap adalah para pedagang yang memiliki kepentingan berdagang dngan penduduk setempat. Ada 2 pola interaksi yang terjadi ketika Islam diterima oleh masyarakat setempat. Pertama, masyarakat setempat berinteraksi dengan orang2 luar yang membawa Islam itu dan kemudian memeluk Islam.Kedua, orang2 luar membawa islam itu menetap di tengah masyarakat setempat. Mereka menikah dengan wanita2 setempat dan mengikuti kebiasan2 setempat, sehingga mereka menjadi bagian langsung dari masyarakat setempat. Islam masuk ke Nusantara tidak melalui kekerasan, seperti penaklukan atau penyerangan. Islam berkembang di Nusantara sebagai agama perkotaan.dari satu kota menyebar ke kota lain. Setelah itu menyebar ke masyarakat pedalaman. Para emeluk islam pertama di Nusantara ditak memiliki kekuasaan politis. Mereka hanya merupakan minoritas yang dinamis. Mereka memiliki kebanggaan lebih dihadapan pola2 kehidupan bergaya Hindu-Buddha yang masih dominan. Bisa dikatakan , kerajaan2 Islam di Nusantara tumbuh hampir seiring dengan kemunculan bangsa2 Eropa untuk kepentingan perdagangan. Dari perdagangan, perseteruan melebar ke masalah agama. Selama itu meletus berbagai bentrokan bersenjata antara Islam dan Kristen di Nusantara. Di Sumatera dan sekitarnya, kerajaan Islam yang pertama kali muncul adalah Kerajaan Malaka. Kerajaan ini sudah muncul sejak paruh kedua abad ke15 M. Bangsa portugis berhasil merebut pengaruh disana baru pada paruh pertama abad ke 16 M. Tahun 1511 menjadi tahun peneklukan Malaka oleh bangsa portugis.Kemudian muncul kerajaan Aceh. Pusat kekuasaan mereka terletak di Aceh dan Sumatera utara sekarang. Njauh ke selatan n, muncul pula setelah itu kerajaan Minagkabau, Jambi, Palembang. Masing2 kerajaan itu berdiri sendiri, menghadapi dominasi kekuatan kaum portugis dan perusahaan dagang Belanda dalam perdagangan di wilayah Sumatera dan sekitarnya.Menariknya, keadan semacam itu juga muncul di jawa. Keruntuhan kerajaan2 Hindu-Buddha mendorong kemunculan kerajaan Islam di Jawa. Di belah timur Jawa muncul kerajaan Demak, Pajang dan Mataram Islam. Di belah Barat Jawa , muncul kerajaan cirebon , Banten, masing2 kerajaan itu melawan perusahaan dagang Belanda yang berpusat di Sunda-Kelapa.Semua kerajaan2 Islam yang ada di Nusantara pada akhirnya menghadapi pengaruh2 yang datang dari Eropa baik dengan bangsa portugis , Belanda atau Ingris yang sempat menduduki beberapa tempat penting di Nusantara. Dengan keadaan semacam itu, kerajaan2 Islam mengalami kekalahan budayatermasuk juga kekalahan politik. Bangsa2 eropa pertama kali datang ke Nusantara dengan tujuan perdagangan. Mereka mencapai nusantara untuk daerah2 produsen untuk pasaran masyarakat Eropa. Ketika itu kepentingan agama, penyebaran agama kristen menempati tempat ketiga dalam kepentingan mereka setelah kepentingan dagang dan politik.Bangsa ortugis sudah lebih dulu mencapai nusantara sebelum Belanda. Mereka berniat memonopoli sumber daya alam setempat. Dikota2 pesisir jawa itulah bangsa Belanda menanam pengaruh. Mereka dengan kongsi dagang VOC ingin memonopoli perdagangan dari tangan bangsa portugis. Merebut monopoli perdagangan seperti memaksa mereka untuk turut campur dalam politik kerajaan2 islam setempat. Bahkan ada kalanya kepentingan portugis dan belanda mewuud dalam persekutuan masing2 deangan dua kerajaan Islam yang keetulan sedang bertikai. Sejarah mencatat bahwa bangsa Belanda lebih lama dan luas berdiam di Nusantara. Bermula dari kepentingan dagang, kemudaian mendirikan pemerintahan kolonial yang berada di bawah tanggung jawab menteri Daerah Jajahan di Belanda.Di beberapa tempat muncul perlawanan2 dari penduduk setempat. Banyak di antaranya dapat mudah ditumpas. Akan tetapi ada perlawanan2 yang sempat membuat pemerintah Hindia-Belanda kewalahan.Para pemimpin2 perlawanan itu hampir selalu menggunakan Islam sebagai ideologi perlawanan. Mereka mempertentangkan kembali Islam-Kafir dan menggunakan jihad sebagai alasan perlawanan mereka. Penderitaan yang lama mendorong dan menjadi alasan kuat untuk melekukan perlawanan. Perlawanan yang dilancarkan oleh pangeran Diponegoro meski menggunakan Islam sebagai ideologi perlawan, berangkat dari kepentingan pribadi yang dilanggar. Untuk meraih pengikut yang banyak, ia menjadikan Islam sebagai ideologi perlawanan mereka. Bagi pemerintahan Hindia-Belanda, perlawanan itu atau yang disebut perang Jawa , menyadarkan mereka tentang bahaya Islam sebagai ideologi perlawanan. Meletus pula pada waktu itu adalah perlawanan dari gerakan Padri di Sumatera Barat. Menjadikan Islam yang sempurna sebagai tujuan politik, mereka melawan kaum adat dan tradisi setempat. Pertikaian itu pun meluas hingga menjadi perlawanan antara mereka dan pemerintah Hindia-Belanda.

4. Awal mula berkembangnya Modernisme Islam IndonesiaAda beberapa orang murid Syaikh Ahmad Khatib di tanah suci pulang ke Minangkabau, yaitu Muhammad Jamil Jambek, Muhammad Thaib Umar, Abdullah Ahmad, dan Abdulkarim Amrullah. Untuk menyebarkan pemikirannya, maka timbul niat di kalangan mereka berempat untuk menerbitkan majalah di Minangkabau yaitu majalah Al-Munir. Majalah ini menjadi majalah modernisasi Islam yang pertama di Indonesia.Selama lima tahun usianya majalah Al-Munir beredar di seluruh Indonesia, terutama di Sumatera dan Jawa. Artikel-artikel majalah ini mengeritik praktek-praktek keagamaan yang tidak sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah Nabi serta menganjurkan umat Islam menata metode dan sarana pendidikan. Tidaklah mengherankan jika daerah Minangkabau mempelopori sekolah-sekolah agama yang menerapkan sistem kurikulum modern. Pada tahun 1909 Abdullah Ahmad mendirikan Sekolah Adabiyah di Padang, lalu Abdulkarim Amrullah mendirikan Surau Jembatan Besi tahun 1914 di Padang Panjang. Setahun kemudian Padang Panjang juga memiliki Sekolah Diniyah Putri yang didirikan oleh Zainuddin Labai (18901924) dan adiknya, Rahmah al-Yunusiyah (19001969). Kemudian Surau Jembatan Besi bergabung dengan Surau Parabek, yang didirikan tahun 1908 oleh Ibrahim Musa, menghasilkan sekolah Sumatera Thawalib tahun 1918.

6. Dr . Azyumardi Azra . Jaringan Islam, Timur Tengah Dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVII Jaringan Islam, Timur Tengah Dan Kepulauan Nusantara Abad XVII Dan XVIIIKajian tentang transmisi dan penyebaran gagasan pembaruan islam, khususnya pada masa menjelang ekspansi kekuasaan eropa dalam abad ke 17 sampai 18, sejarah social intelektual islam pada periode ini sangat sedikit dikaji , kebanyakan perhatian diberikan kepada sejarah politik muslim. Dalam studi ini saya akan mengungkapkan bahwa abad ke 17 dan ke 18 merupakan salah satu masa yang paling dinamis dalam sejarah intelektual kaum muslim. Sumber dinamika islam dalam abad ke 17 dan ke 18 adalah jaringan ulama yang terutama berpusat di mekah dan madinah. Dalam kaitan dengan ibadah haji, mendorong sejumlah besar guru dan penuntut ilmu dari berbagai wilayah dunia muslim dating dan bermukim disana, pada gilirannya menciptakan semacam jaringan keilmuan yang menghasilkan wacana ilmiah yang unik. Dari berbagai wilayah dunia muslim, membawa tradisi keilmuan kemkkah dan madinah. Bahkan islam dinusantara dianggap bukan islam yang sebenarnya karena bercampur dengan budaya local islam dinusantara berbeda dengan islam ditimur tengah, tradisi islam dinusantara tidak mempunyai kaitan islam ditimur tengah jelas merupakan kekeliruan amat fatal. Keliru menggap hubungan antar islam dinusantara dengan timur tengah lebih bersifat politis ketimbang keagamaan. Setidaknya sejak abad ke 17 hungan diantar kedua wilayah muslim ini umumnya bersifat keagamaan dan keilmuan, hubungan politik antar berbagai kerajaan muslim dinusantara, misalnya denagan dinasti Ustmani.

Kedatangan Islam Dan Hubungan Nusantara Dengan Timur TengahHubungan antara Nusantara dengan Timur Tengah melibatkan sejarah yang begitu panjang, yang dapat dilacak sampai ke masa yang sangat tua (antiquity). Kontak yang paling awal antara kedua wilayah ini khususnya berkaitan dengan perdagangan, bahkan bermula sejak masa Phunisia dan Saba.Memang, hubungan antara keduanya pada masa beberapa waktu sebelum kedatangan Islam dan masa awal Islam terutama merupakan hasil dari perdagangan Arab dan Persia dengan Dinasti Cina. Agaknya, kapal-kapal Arab dan Persia yang datang ke Cina melakukan pengembangan pula di Nusantara jauh sebelum Islam menjadi nyata di bagian manapun di Nusantara.Tapi disini kita tidak akan membahas hubungan dagang diantara kedua wilayah ini pada masa pra-Islam, tetapi akan memusatkan perhatian pada berbagai macam kontak dan hubungan bukan hanya perdagangan setelah kebangkitan Islam di Timur Tengah.Pengenalan dan penyebaran Islam di pesisir pantai anak Benua India terbukti merangsang tidak hanya hubungan dagang antara Timur Tengah dengan Nusantara, tetapi juga berbagai bentuk hubungan dan pertukaran (exchanges) keagamaan, sosial, politik, dan kebudayaan.

Timur Tengah,Cina, dan NusantaraRiwayat-riwayat yang paling awal tentang hubungan antara Timur Tengah dengan Nusantara diberikan sumber-sumber Cina dan Arab. Bahwa terdapat banyak riwayat tentang Nusantara ditulis sejarawan Arab semacam al-Yaqubi, Abu Zayd atau al-Maududi, tetapi mereka kebanyakannya berdasarkan pada cerita-cerita para pelayar Arab yang lebih tertarik pada hal-hal yang aneh daripada kondisi riil bagian-bagian Nusantara yang mereka singgahi. Untungnya, para pengembara lebih belakang yang paling terkenal diantara mereka adalah Ibn Bathuthah meninggalkan deskripsi yang dipandang jauh lebih akurat dan autentik, meski sejumlah nama tempat yang mereka sebut di Nusantara sulit diidentifikasi. Mempertimbangkan tingginya intensitas hubungan antara muslim Timur Tengah dengan Timur Jauh, dan mengingat terdapatnya pemukiman-pemukiman muslim di Cina, wajar mengasumsikan bahwa muslim Timur Tengah cukup mengetahui tentang Nusantara. Cukup wajar pula menyatakan, muslim Timur Tengah ini menjadikan pelabuhan-pelabuhan tertentu di Nusantara sebagai tempat persinggahan. Dan ini disokong oleh riwayat-riwayat berikut. Kehadiran muslim Timur Tengah kebanyakan Arab dan Persia di Nusantara pada masa-masa awal ini pertama kali disebutkan oleh agamawan dan pengembara terkenal Cina, I-Tsing, ketika ia pada 51/671, dengan menumpang kapal Arab dan Persia dari Kanton berlabuh di pelabuhan di Muara Sungai Bhoga (atau Sribhoga, atau Sribuza, sekarang Musi). Sribuza, sebagaimana diketahui, telah diidentifikasi banyak sarjana modern sebagai Palembang, ibukota kerajaan Budha Sriwijaya.Kerajaan Sribuza atau Sriwijaya (atau sering juga diidentikkan dengan Zabaj), atau yang disebut sumber-sumber Arab sebagai al-Mamkalat al-Maharaja (kerajaan Raja di Raja), atau yang disebut Shih-li fa-shih atau san-fo chi dalam sumber-sumber Cina, mulai menanjak pada paruh kedua abad ke-7 yang kekuasaannya malang melintang hampir di seluruh Sumatra, semenanjung Malaya, dan Jawa sampai lima abad kemudian. Dalam kebanyakan periode ini, kerajaan Sriwijaya memainkan peran penting sebagai perant