Upload
terra-drew-chelski
View
101
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
heeee
Citation preview
ANGGARAN KOMPREHENSIF
Muniya Alteza
Konsep Anggaran Komprehensif
Pengertian:
Anggaran yang disusun secara lengkap sebagai alat
bantu manajemen dalam mengembangkan
perencanaan terpadu di seluruh kegiatan perusahaan.
Persyaratan anggaran komprehensif:
1. Manajer telah menentukan pokok-pokok kebijakan
(rencana) jangka panjang
2. Manajer telah menetapkan pentahapan realisasi
rencana jangka panjang ke dalam rencana jangka
pendek secara berkesinambungan
Komponen Anggaran Komprehensif
I. Substantive Plan, meliputi:
Tujuan umum perusahaan
Tujuan khusus perusahaan
Strategi perusahaan
Penentuan asumsi dasar
II. Financial Plan, terdiri dari:
A. Anggaran jangka panjang, meliputi:
Penjualan, biaya dan laba
Penentuan besarnya modal
Penentuan tambahan modal
Perkiraan aliran dana
Perkiraan kebutuhan tenaga kerja
Komponen Anggaran Komprehensif-Lanj.
B. Anggaran tahunan, meliputi:
1. Anggaran operasional, terdiri dari:
a. Anggaran proyeksi rugi laba
b. Anggaran pembantu laporan rugi laba, terdiri dari:
i. Anggaran penjualan
ii. Anggaran produksi
iii. Anggaran biaya distribusi
iv. Anggaran biaya umum dan administrasi
v. Anggaran jenis penjatahan, mencakup:
Anggaran iklan dan promosi
Anggaran penelitian
Anggaran pemeliharaan dan lain-lain
Anggaran pendapatan dan pengeluaran lain-lain
Komponen Anggaran Komprehensif-Lanj.
2. Anggaran finansial, mencakup:
a. Anggaran neraca
b. Anggaran pembantu neraca, terdiri dari:
Anggaran kas
Anggaran piutang
Anggaran persediaan
Anggaran perubahan aktiva tetap
Anggaran utang
Anggaran perubahan modal sendiri
Anggaran penyusutan aktiva tetap dan lain-lain
Komponen Anggaran Komprehensif-Lanj.
III. Anggaran Variabel
IV. Data statistik pembantu, terdiri dari:
a. Analisis break-even (cost profit volume)
b. Standar biaya
V. Laporan Intern, meliputi:
a. Laporan statistik
b. Laporan khusus
c. Laporan hasil pelaksanaan
Anggaran
Penjualan
Anggaran
Produksi
Anggaran
TKL
Anggaran
Kas
Anggaran
Neraca
Anggaran
Biaya Penjualan &
Administrasi
Anggaran
Persediaan
Akhir
Anggaran
Bahan
Baku Langsung
Anggaran
Overhead Pabrik
Anggaran
Modal
Anggaran
Laporan Rugi
Laba
Anggaran
Laporan
Perubahan Posisi
Keuangan
Ramalan Penjualan
Jk. Panjang
Contoh Master Budget
Perusahaan industri A memproduksi barang X dan Y. barang
tersebut dijual di daerah P dan Q. Bahan yang dipergunakan adalah
A, B, dan C. Rencana produksi kebutuhan barang disusun sbb
Rencana penjualan barang X di kota P 18.000 unit dan di kota Q
9.000 unit. Rencana penjualan barang Y di kota P 50.000 unit dan
di kota Q 20.000 unit. Harga per unit barang X Rp25.000,00 dan
barang Y Rp14.500,00
Persediaan bahan (menggunakan FIFO):
Persediaan
Awal
Harga
(,00)
Persediaan
Akhir
Harga
(,00)
Bahan A 3.000 unit Rp 2.400 4.000 unit Rp 2.400
Bahan B 6.000 unit Rp 800 7.500 unit Rp 800
Bahan C 5.000 unit Rp 650 6.000 unit Rp 650
Produk jadi X 500 unit Rp 17.500 800 unit Rp 19.000
Produk jadi Y 900 unit Rp 12.000 600 unit Rp 13.000
Contoh Master Budget-Lanjutan
Keperluan bahan tiap unit barang yang diproduksi (standard usage
rate/ SUR):
Barang X membutuhkan bahan A=2, B=3
Barang Y membutuhkan bahan B=1, C=2
Taksiran biaya bahan A=Rp2.400,00,B=Rp800,00 dan C=Rp650,00
Taksiran biaya tenaga kerja langsung per unit
Barang X (,00) Barang Y(,00)
Departemen Pemotongan Rp 4.000 Rp 3.500
Departemen Finishing Rp 6.500 Rp 3.500
Contoh Master Budget-Lanjutan
Anggaran biaya overhead per unit:
Biaya-biaya:
Distribusi Rp110.000.000,00 (termasuk biaya non cash
Rp20.000.000,00). Administrasi Rp65.000.000,00 (termasuk non
cash Rp13.000.000,00).
Kelebihan biaya lain-lain di atas pendapatan lain-lain (non cash)
Rp4.137.000,00.
Rata-rata tarif pajak penghasilan 30%.
Saldo awal laba ditahan Rp132.000.000,00
Dividen yang direncanakan akan dibayar selama tahun depan
Rp65.000.000,00
Barang X (,00) Barang Y(,00)
Departemen Pemotongan Rp 1.400 Rp 1.200
Departemen Finishing Rp 900 Rp 850
Rencana penerimaan kas
a. Penjualan tunai Rp1.125.000.000,00
b. Penerimaan piutang Rp565.000.000,00
c. Pendapatan lain-lain Rp325.000,00
d. Pinjaman dari bank Rp21.300.000,00
e. Penjualan saham treasuri Rp19.500.000,00
Rencana pengeluaran kas
a. Utang (anggap semua bahan dibeli kredit) Rp120.000.000,00.
b. Penambahan modal Rp27.500.000,00
c. Akrual dan penangguhan Rp12.000.000,00
d. Biaya lain-lain Rp5.000.000,00
e. Pembayaran wesel jangka panjang Rp32.000.000,00
Saldo awal kas Rp800.000.000,00
Biaya non cash dalam anggaran biaya overhead Rp22.300.000,00
Contoh Master Budget-Lanjutan
Buatlah anggaran berikut dengan informasi yang ada:
1. Anggaran penjualan menurut produk dan daerah
2. Anggaran produksi menurut produk
3. Anggaran bahan baku langsung dalam unit menurut bahan dan
produk
4. Anggaran pembelian menurut bahan
5. Anggaran harga pokok bahan baku
6. Skedul persediaan awal dan akhir
7. Anggaran tenaga kerja langsung menurut produk dan departemen
8. Anggaran biaya overhead yang dibebankan menurut produk dan
departemen
9. Ringkasan harga pokok produksi dan penjualan
10.Ringkasan laba rugi
11.Ringkasan laporan laba ditahan yang direncanakan
12.Ringkasan rencana kas
Contoh Master Budget-Lanjutan
1. Anggaran penjualan menurut produk dan daerah
2. Anggaran produksi menurut produk
Daerah
penjualan
Barang X Barang Y
Unit Harga Jumlah
(000)
Unit Harga Jumlah
(000)
Total
(000)
Keterangan Barang X Barang Y
1. Anggaran penjualan menurut produk dan daerah
2. Anggaran produksi menurut produk
Daerah
penjualan
Barang X Barang Y
Unit Harga Jumlah
(000)
Unit Harga Jumlah
(000)
Total
(000)
Daerah P 18.000 25.000 450.000 50.000 14.500 725.000 1.175.000
Daerah Q 9.000 25.000 225.000 20.000 14.500 290.000 515.000
27.000 675.000 70.000 1.015.000 1.690.000
Keterangan Barang X Barang Y
Rencana penjualan 27.000 70.000
Persediaan akhir (+) 800 600
Jumlah 27.800 70.600
Persediaan awal (-) 500 900
Rencana produksi 27.300 69.700
3. Anggaran kebutuhan bahan baku langsung dalam unit menurut bahan
dan produk
4. Anggaran pembelian bahan baku menurut bahan
Barang ProduksiBahan A Bahan B Bahan C
SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan
X
Y
Keterangan Bahan A Bahan B Bahan C
Keperluan
Persediaan Akhir (+)
Bahan yang tersedia
Persediaan Awal (-)
Rencana Pembelian
Harga per unit
Nilai Pembelian
3. Anggaran kebutuhan bahan baku langsung dalam unit menurut bahan
dan produk
4. Anggaran pembelian bahan baku menurut bahan
Barang ProduksiBahan A Bahan B Bahan C
SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan
X 27.300 2 54.600 3 81.900 -
Y 69.700 - - 1 69.700 2 139.400
54.600 151.600 139.400
Keterangan Bahan A Bahan B Bahan C
Keperluan
Persediaan Akhir (+)
54.600
4.000
151.600
7.500
139.400
6.000
Bahan yang tersedia
Persediaan Awal (-)
58.600
3.000
159.100
6.000
145.400
5.000
Rencana Pembelian
Harga per unit
55.600
2.400
153.100
800
140.400
650
Nilai Pembelian 133.440.000 122.480.000 91.260.000
5. Anggaran harga pokok bahan baku
Bahan
Barang X Barang Y Total
Q P Total
(000)
Q P Total
(000)
Q Rp
A
B
C
5. Anggaran harga pokok bahan baku
Ba-
han
Barang X Barang Y Total
Q P Total
(000)
Q P Total
(000)
Q Rp
A 54.600 2.400 131.040 - - - 54.600 131.040.000
B 81.900 800 65.520 69.700 800 55.760 151.600 121.280.000
C - - 139.400 650 90.610 139.400 90.610.000
- 196.560 - 146.370 342.930.000
Dari Anggaran Kebutuhan Bahan
Baku Langsung
6. Skedul persediaan awal dan akhir
Elemen Persediaan Awal Persediaan Akhir
Bahan Q P Total Q P Total
A
B
C
Sub total
Prod. dlm
proses
Produk
jadi
Barang X
Barang Y
Sub Total
Total
6. Skedul persediaan awal dan akhir
Elemen Persediaan Awal Persediaan Akhir
Bahan Q P Total Q P Total
A 3.000 2.400 7.200.000 4.000 2.400 9.600.000
B 6.000 800 4.800.000 7.500 800 6.000.000
C 5.000 650 3.250.000 6.000 650 3.900.000
Sub total 15.250.000 19.500.000
Prod. dlm
proses
Produk jadi
Barang X 500 17.500 8.750.000 800 19.000 15.200.000
Barang Y 900 12.000 10.800.000 600 13.000 7.800.000
Sub Total 19.550.000 23.000.000
Total 34.800.000 42.500.000
7. Anggaran tenaga kerja langsung menurut produk dan departemen
8. Anggaran biaya overhead menurut produk dan departemen
Barang Produksi
Departemen
Pemotongan
Departemen
Finishing Jumlah
Tarif Total Tarif Total
X
Y
Barang Produksi
Departemen
Pemotongan
Departemen
Finishing Jumlah
Tarif Total Tarif Total
X
Y
7. Anggaran tenaga kerja langsung menurut produk dan departemen
8. Anggaran biaya overhead menurut produk dan departemen
Barang Produksi
Departemen
Pemotongan
Departemen
Finishing Jumlah
Tarif Total Tarif Total
X 27.300 4.000 109.200.000 6.500 177.450.000 286.650.000
Y 69.700 3.500 243.950.000 3.500 243.950.000 487.900.000
353.150.000 421.400.000 774.550.000
Barang Produksi
Departemen
Pemotongan
Departemen
Finishing Jumlah
Tarif Total Tarif Total
X 27.300 1.400 38.220.000 900 24.570.000 62.790.000
Y 69.700 1.200 83.640.000 850 59.245.000 142.885.000
121.860.000 83.815.000 205.675.000
Dari Anggaran Produksi
9. Ringkasan harga pokok produksi dan penjualan
Keterangan Barang X Barang Y Jumlah
Harga Pokok Produksi
Bahan
A
B
C
Sub Total
Tenaga kerja langsung
Dep. Pemotongan
Dep. Finishing
Sub Total
Biaya overhead pabrik
Dep. Pemotongan
Dep. Finishing
Sub Total
Total Harga Pokok Produksi
Persediaan Awal (+)
Produk tersedia unt. Dijual
Persediaan Akhir (-)
Harga Pokok Penjualan
9. Ringkasan harga pokok produksi dan penjualan
Keterangan Barang X Barang Y Jumlah
Harga Pokok Produksi
Bahan
A
B
C
Rp 131.040.000
Rp 65.520.000 Rp 55.760.000
Rp 90.610.000
Rp 131.040.000
Rp 121.280.000
Rp 90.610.000
Sub Total Rp 196.560.000 Rp 146.370.000 Rp 342.930.000
Tenaga kerja langsung
Dep. Pemotongan
Dep. Finishing
Rp 109.200.000
Rp 177.450.000
Rp 243.950.000
Rp 243.950.000
Rp 353.150.000
Rp 421.400.000
Sub Total Rp 286.650.000 Rp 487.900.000 Rp 774.550.000
Biaya overhead pabrik
Dep. Pemotongan
Dep. Finishing
Rp 38.220.000
Rp 24.570.000
Rp 83.640.000
Rp 59.245.000
Rp 121.860.000
Rp 83.815.000
Sub Total Rp 62.790.000 Rp 142.885.000 Rp 205.675.000
Total Harga Pokok Produksi
Persediaan Awal (+)
Rp 546.000.000
Rp 8.750.000
Rp 777.155.000
Rp 10.800.000
Rp1.323.155.000
Rp 19.550,000
Produk tersedia unt. Dijual
Persediaan Akhir (-)
Rp 554.750.000
Rp 15.200.000
Rp 787.955.000
Rp 7.800.000
Rp1.342.705.000
Rp 23.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp 539.550.000 Rp 780.155.000 Rp1.319.705.000
10. Ringkasan laba rugi
Keterangan Jumlah (,00) Barang X (,00) Barang Y (,00)
Penjualan
Daerah P
Daerah Q
Sub Total
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
(-) Biaya-biaya
Biaya administrasi
Biaya distribusi
Total biaya operasi
Laba operasi
(-) Biaya lain-lain di atas
pendapatan lain-lain
Laba perusahaan sebelum
pajak
Pajak penghasilan 30%
Laba setelah pajak
10. Ringkasan laba rugi
Keterangan Jumlah (,00) Barang X (,00) Barang Y (,00)
Penjualan
Daerah P
Daerah Q
Rp1.175.000.000
Rp 515.000.000
Rp 450.000.000
Rp 225.000.000
Rp 725.000.000
Rp 290.000.000
Sub Total
Harga Pokok Penjualan
Rp1.690.000.000
Rp1.319.705.000
Rp 675.000.000
Rp 539.550.000
Rp1.015.000.000
Rp 780.155.000
Laba Kotor
(-) Biaya-biaya
Biaya administrasi
Rp65.000.000,00
Biaya distribusi
Rp110.000.000,00
Total biaya operasi
Rp 370.295.000
Rp 175.000.000
Rp 135.450.000 Rp 234.845.000
Laba operasi
(-) Biaya lain-lain di atas
pendapatan lain-lain
Rp 195.295.000
Rp 4.137.000
Laba perusahaan sebelum pajak
Pajak penghasilan 30%
Rp 191.158.000
Rp 57.347.400
Laba setelah pajak Rp 133.810.600
11. Ringkasan laporan laba ditahan yang direncanakan
Saldo Awal
Laba Setelah Pajak
Jumlah
Pembayaran Dividen
Saldo Akhir
11. Ringkasan laporan laba ditahan yang direncanakan
Saldo Awal
Laba Setelah Pajak
Rp 132.000.000
133.810.600
Jumlah
Pembayaran Dividen
Rp 265.810.600
Rp 65.000.000
Saldo Akhir Rp 200.810.600
12. Ringkasan rencana kas
Saldo Awal
Penerimaan
Pinjaman bank
Penjualan tunai
Piutang
Pendapatan lain
Penjualan saham
Jumlah uang tersedia
Pengeluaran
Utang (bahan)
Upah TKL
BOP
Penambahan modal
Akrual dan penangguhan
Biaya lain
Pajak
Wesel
Dividen
Biaya distribusi
Biaya administrasi
Saldo Kas
12. Ringkasan rencana kas
Saldo Awal Rp 800.000.000
Penerimaan
Pinjaman bank
Penjualan tunai
Piutang
Pendapatan lain
Penjualan saham
Rp 21.300.000
Rp 1.125.000.000
Rp 565.000.000
Rp 325.000
Rp 19.500.000 Rp 1.731.125.000
Jumlah uang tersedia Rp 2.531.125.000
Pengeluaran
Utang (bahan)
Upah TKL
BOP
Penambahan modal
Akrual dan penangguhan
Biaya lain
Pajak
Wesel
Dividen
Biaya distribusi
Biaya administrasi
Rp 120.000.000
Rp 774.550.000
Rp 183.375.000
Rp 27.500.000
Rp 12.000.000
Rp 5.000.000
Rp 57.347.400
Rp 32.000.000
Rp 65.000.000
Rp 90.000.000
Rp 52.000.000
(205.675.000-22.300.000)
non cash
(Rp 1.418.772.400)
Saldo Kas Rp 1.112.352.600