78
SIFAT FUNGSIONAL TELUR BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telur merupakan bahan pangan yang sempurna yakni merupakan bahan pangan hasil ternak unggas yang memiliki sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna dan begizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya relatif murah. Dalam perkembangannya, telah banyak dilakukan teknik pengolahan telur untuk meningkatkan daya tahan serta kesukaan konsumen selain itu, pemanfaatan telur sebagai bahan pangan tidak hanya melalui pola konsumsi langsung tetapi juga digunakan dalam berbagai produk olahan pangan, misalnya kue, saus, puding, mayonaise, cake, salad, dan lain-lain. Telur dapat berfungsi untuk meningkatkan volume dan memperbaiki kecerahan dan memberi warna kilap pada produk olahan pangan, mengandung nutrisi, dan membentuk tekstur yang halus pada adonan. Selain itu, dalam pengolahan pangan, protein putih telur memberikan sifat sebagai pembentukan busa dan juga mampu mengikat berbagai bahan dasar panggan lain seperti terigu, jagung dan lainnya yang digunakan. Pemanfaatan telur sebagai bahan olahan pagan membutuhkan sifat fungsional yang optimal sehingga dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang optimal pula. Oleh karena itu disusunlah makalah

Materi Penetasan Dan Fedlot

Embed Size (px)

DESCRIPTION

materi penetasan dan fedlot

Citation preview

Page 1: Materi Penetasan Dan Fedlot

SIFAT FUNGSIONAL TELUR

BAB 1 PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Telur merupakan bahan pangan yang sempurna yakni merupakan bahan pangan hasil ternak

unggas yang memiliki sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna dan

begizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya relatif murah.

Dalam perkembangannya, telah banyak dilakukan teknik pengolahan telur untuk meningkatkan

daya tahan serta kesukaan konsumen selain itu, pemanfaatan telur sebagai bahan pangan tidak

hanya melalui pola konsumsi langsung tetapi juga digunakan dalam berbagai produk olahan

pangan, misalnya kue, saus, puding, mayonaise, cake, salad, dan lain-lain.

Telur dapat berfungsi untuk meningkatkan volume dan memperbaiki kecerahan dan memberi

warna kilap pada produk olahan pangan, mengandung nutrisi, dan membentuk tekstur yang halus

pada adonan. Selain itu, dalam pengolahan pangan, protein putih telur memberikan sifat sebagai

pembentukan busa dan juga mampu mengikat berbagai bahan dasar panggan lain seperti terigu,

jagung dan lainnya yang digunakan.

Pemanfaatan telur sebagai bahan olahan pagan membutuhkan sifat fungsional yang optimal

sehingga dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang optimal pula. Oleh karena itu

disusunlah makalah ini untuk mengetahui sifat-sifat fungsional seperti mengenai daya busa putih

telur, daya koagulasi putih telur, daya emulsi kuning telur, dan daya koagulasi putih dan kuning

telur telur sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan telur dalam berbagai produk olahan

pangan

B.     Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa:

1.      Mengetahui sifat-sifat fungsional telur

2.      Mengetahui produk olahan pangan yang dapat dioptimalkan dengan pemanfaatan sifat

fungsional telur.

Page 2: Materi Penetasan Dan Fedlot

BAB II ISI

Page 3: Materi Penetasan Dan Fedlot

Telur adalah bahan pangan protein hewani yang memiliki banyak sifat fungsional yang dapat

dimanfaatkan dalam berbagai produk olahan pagan.  Berikut ini adalah beberapa sifat fungsional

telur yang diperoleh dari beberapa artikel:

1.      Kaya Nutrisi

Telur adalah makanan yang mengandung  semua nutrisi kecuali vitamin C, tetapi memiliki

kandungan protein yang tinggi.

2.      Emulsifikasi

Kuning telur mengandung agen pengemulsi, lesitin, yang bertindak menstabilkan emulsi antara

minyak dan air. Hal ini mencegah campuran minyak dan air dari pemisahan. Lecithin menarik

partikel minyak dan air dan membentuk lapisan tipis di sekitar mereka untuk menjaga mereka

dari menyebar. Ketika membuat mayones, yang licithin telur mengelilingi partikel minyak,

mencegah mereka dari bergabung dan pemakaian minyak. Saus mentega, seperti saus Holland

misalnya, emulsi mentega dalam kombinasi dengan air atau cuka, distabilkan dengan licithin

telur. Dalam pembuatan kue disusun dengan menggunakan metode creaming, kualitas

pengemulsi telur sangat penting untuk memastikan tekstur ringan. Ketika kocok telur

ditambahkan ke mentega krim dan gula, gula larut dalam telur dan telur licithin menstabilkan

emulsi mentega dan air. Udara di dalam emulsi ini. Ketika dipanaskan, udara mengembang untuk

memberikan tekstur yang lebih ringan saat dipanggang.

3.      Kemampuan Berbusa

Buih adalah bentuk dispersi koloida gas dalam cairan.  Apabila putih telur dikocok maka

gelembung udara akan terperangkap dalam albumen cair dan membentuk busa.  Semakin banyak

udara yang terperangkap, busa yang terbentuk semakin kaku dan kehilangan sifat alirnya. 

Kestabilan buih ditentukan oleh kandungan ovomusin (bagian dari komponen putih telur).

Kemudian dari hasil penelitian Siregar (2012) lama penyimpanan telur ayam ras dapat

mengakibatkan meningkatnya daya buih hingga minggu ke-3, baik pada telur yang tidak

dipasteurisasi, pasteurisasi dengan menggunakan  water bath maupun pasteurisasi dengan

Page 4: Materi Penetasan Dan Fedlot

menggunakan  inkubator.  Daya buih tertinggi terdapat pada metode pasteurisasi dengan

menggunakan inkubator dengan lama penyimpanan 3 minggu.

4.      Telur Sebagai koagulasi

Koagulasi merupakan sifat koloid yang bereaksi membentuk gumpalan zat dari cair menjadi

semi padat. Reaksi koagulasi koloid bergabung dengan partikel-partikel koloid secara bersama

membentuk zat dengan massa yang lebih besar. Koagulasi pada telur ditandai dengan kelarutan

atau berubahnya bentuk cairan (sol) menjadi padat (gel).  Perubahan struktur molekul ini dapat

disebabkan oleh pengaruh panas, mekanik, asam, basa, garam, dan perekasi garam lain seperti

urea.  Koagulasi karena pengaruh panas disebabkan pemanasan pada suhu 60-70 0C.  Sifat

koagulasi ini dimiliki oleh putih dan kuning telur.

5.      Kontrol Kristalisasi

Penambahan albumen ke dalam larutan gula dapat mencegah terbentuknya gula (kristal). 

Keberadaan albumen tersebut mencegah penguapan, sehingga mencegah inversi sukrosa

berlebihan.  Sifat telur yang demikian, dapat dimanfaatkan dalam pembuatan gula-gula. 

Penambahan telur ini memberiakan rasa di mulut manis, halus serta selalu basah

6.      Telur sebagai pemberi warna

Sifat ini hanya dimiliki oleh kuning telur.  Pigmen kuning pada telur adalah xantofil, lutein, beta

karoten dan kriptoxantin.  Sifat ini banyak dimanfaatkan pada industri pembuatan es krim,

custard.

7.      Telur sebagai penjernih

Penjernihan merupakan tahap terakhir dalam pembuatan wine yang berperan penting dalam

kualitas wine yang dihasilkan. Warna, flavor dan aroma merupakan indikator dalam tahap

penjernihan. Kejernihan merupakan salah satu kriteria kualitas yang diperlukan pada produk

wine. Adanya partikel-partikel pada suspensi tidak hanya mempengaruhi penampilan wine saja,

tetapi juga mempengaruhi aroma. Senyawa penjernih pada pembuatan wine digunakan untuk

memperbaiki kejernihan, warna, flavor dan stabilitas fisik.

Berdasarkan sifat-sifat fungsional telur, berikut ini ada beberapa hasil olahan telur, yakni:

Page 5: Materi Penetasan Dan Fedlot

1.      Telur sebagai bahan utama: sarikaya, martabak telur, omelet, acar telur, custard,telur asin,

pindang telur, egg rings, eggurt/ yogurt telur, telur asap(egg jerky), the telur.

2.      Telur sebagai bahan campuran: cakes, pie, waffles, bolu, mayonnaise dan lain-lain.

Telur merupakan sumber zat gizi yang baik dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak maupun

dewasa yang aktif. Selain sebagai sumber pangan yang bisa dikonsumsi langsung, telur juga

digunakan sebagai ingredient dalam pengolahan produk pangan, seperti produk bakery. Sebutir

telur sebagai ingredient pangan mempunyai fungsi dalam pembentukan struktur, pembentukan

busa , koagulasi , pengemulsi serta pengental.

Dalam pengolahan pangan. Protein putih telur memberikan sifar pembentukan busa (foaming)

karena mampu memerangkap udara yang masuk dalam matriks protein. Protein telur juga

mampu merubah bentuk fisik telur yang cair menjadi lebih padat dan mengikat berbagai

ingredients pangan lainnya. Sifat gelasi atau pelekatan kuat dari protein memberikan

kekompakan antar ingredients.

Sifat fungsional dalam pengolahan, didasarkan pada sifat kimia protein telur sebagai molekul

yang berbentuk lipatan 3 dimensi. Struktur lipatan 3 dimensi ini yang memberikan sifat

fungsional. Perlakuan fisik selama pengolahan, seperti pemanasan dan pengocokan dapat

menyebabkan struktur lipatan 3 dimensi protein telur terganggu dan terbuka lipatamya. sesama

protein. Ketika protein telur dipanaskan lipatanya akan terbuka dan memanjang sehingga

permukaanya menjadi lebih luas. Fenomena ini disebut denaturasi protein. Dalam kondisi ini,

asam-asam amino menjadi mudah berikatan dengan protein telur lainnya sehingga terbentuk

ikatan baru antar protein yang berbeda. Hal ini menyebabkan protein telur menyatu dan

menggumpal (koagulasi).

Koagulasi merupakan penggumpalan protein yang terjadi akibat adanya perlakuan panas atau

perubahan pH yang mendekati titik isoelektris protein tersebut. Titik isoelektris sendiri diartikan

sebagai nilai pH dimana muatan pada protein samadengan nol. Pada titik ini, protein akan

berkurang kelarutannya dan cenderung berikatan dengan protein lain. Hal ini yang menyebabkan

tekstur telur yang matang lebih kaku dan padat.

Page 6: Materi Penetasan Dan Fedlot

Pengocokan juga dapat membuka lipatan 3 dimensi protein telur. Asam amino yang menyukai

air akan berikatan dengan air yang terdapat dalam telur. Ikatan baru antar protein dan air

menyebakan perubahan struktur Lipatan protein menghasilkan jaringan protein baru yang

memerangkap udara. Putih telur mengandung protein utama yaitu albumin yang bersifat larut air.

Albumin bersifat penstabil antara air dan udara dalam system pangan karena struktur globularnya

dapat membentuk struktur yang kaku saat dikocok. Pengocokan yang kuat menyebakan

terjadinya denaturasi secara sempurna dan putih telur menjadi kaku karena kehilangan sifat

elastisitasnya. Apabila pengocokan dihentikan hingga terbentuk busa lembut maka sifat

elastisitas tetap ada.

Terbentuknya busa (foam) sangat dibutuhkan untuk pengembangan saat pengocokan, udara

masuk dan protein telur membentuk struktur lapisan tipis disekitar udara tersebut sehingga

terbentuk busa. (Murwani,2010)

Selain protein, lemak pada kuning telur memberikan sifat pengemulsi., yaitu membentuk

suspense yang stabil antara dua jenis cairan yang kurang dapat bercampur.

Emulsifier atau zat pengemulsi didefinisikan sebagai senyawa yang mempunyai aktivitas

permukaan (surface-active agents) sehingga dapat menurunkan tegangan permukaan (surface

tension) antara udara-cairan dan cairan-cairan yang terdapat dalam suatu sistem makanan.

Komponen telur didominasi oleh molekul lipoprotein dengan jumlah komponen fosfolipid yang

besar. Lipoprotein dan fosfolipid mempunyai mempunyai gugus polar san non polar sehingga

komponen dalam bahan yang bersifat polar dan tidak polar dapat terdispersi secara homogen

Page 7: Materi Penetasan Dan Fedlot

BAB III KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari berbagai referensi artikel, maka dapat disimpulkan bahwa:

1.    Telur adalah pakan protein hewani yang kaya nutrisi yang baik untuk tubuh.

2.    Telur memiliki beberapa sifat fungsional yakni sebagai bahan pakan kaya nutrisi, sebagai

koagulasi (cairan menjadi padat/gel), pembusa/pembuih (ditentukan oleh kandungan ovomusin),

pemberi warna (xantofil, lutein, beta karoten dan kriptoxantin pada yolk), kontrol kristalisasi

(mencegah terbentuknya gula/kristal), dan sebagai pengemulsi makanan (agen pengemulsi,

lesitin pada yolk).

3.    Pemanfaatan telur sebagai bahan utama yakni pada: sarikaya, martabak telur, omelet, acar telur,

custard,telur asin, pindang telur, egg rings, eggurt/ yogurt telur, telur asap(egg jerky), the telur.

4.    Telur sebagai bahan campuran: cakes, pie, waffles, bolu, mayonnaise dan lain-lain.

Page 8: Materi Penetasan Dan Fedlot

ANIMAL HUSBANDRY UNIVERSITY OF LAMPUNG

Berbagi informasi mengenai perkuliahan Jurusan Peternakan Universitas Lampung

Beranda

  Powered by Translate

Senin, 25 November 2013

ANALISIS KELAYAKAN USAHA

EVALUASI KELAYAKAN USAHA PENYEDIAAN AYAM LAYER ISA BROWN PADA

PETERNAKAN CAHAYA GEMILANG SEJAHTERA

(Tugas Manajemen Usaha Ternak Unggas)

Oleh

Kelompok 1

Nia Yuliyanti 1114141054

Page 9: Materi Penetasan Dan Fedlot

JURUSAN PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2013

I. PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Ayam ras petelur merupakan satu jenis ternak unggas utama yang dibudidayakan oleh

masyarakat Indonesia. Kebutuhan konsumsi telur dalam negeri sebagian besar dipenuhi dari telur

ayam ras. Telur ayam merupakan salah satu komoditas unggulan dalam bidang peternakan.

Kandungan gizi yang terdapat di dalam telur ayam lebih tinggi dibandingkan dengan bahan

makanan sejenis dan harga telur  ayam pun relatif terjangkau sehingga telur  ayam banyak

dikonsumsi oleh masyarakat, terutama anak-anak karena telur  ayam mengandung sumber

protein, vitamin, energi, mineral dan zat gizi lainnya, selain itu telur ayam juga digunakan setiap

harinya.Permintaan telur ayam selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Tingginya

angka konsumsi telur ayam memberi peluang yang sangat bagus untuk dijalani dan bisa

Page 10: Materi Penetasan Dan Fedlot

mendatangkan keuntungan yang besar,  resiko usahanya pun kecil, untuk memulai usaha ini

tidak membutuhkan modal yang terlalu besar, pemeliharaannya juga tidak begitu sulit,  selain itu

tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak dan tidak memerlukan waktu yang begitu lama

untuk setiap kali panen.

Saat ini telah banyak orang yang mendirikan usaha beternak ayam petelur, namun kurang sukses

dan banyak yang merugi. Hal tersebut mungkin disebabkan saat mendirikan usaha tidak

memperhatikan konsep-konsep dasar dalam membentuk usaha, membina serta mengembangkan

usaha, oleh karena itu dalam upaya meningkatkan produktivitas telur maka dibuatlah suatu

bidang usaha yang bergerak dibidang perunggasan terutama sebagai penyedia ayam petelur fase

layer serta evaluasi kelayakan usaha untuk mengetahui apakah renana usaha yang disusun sudah

layak dilaksanakan atau tidak. Penyediaan ayam petelur fase layer ini sangat membantu

peternakan unggas petelur sebagai penyedia ayam siap bertelur sehingga rotasi produksi telur

dapat berlangsung kontinu.

B. Rencana Usaha

Rencana usaha peternakan ini adalah penyediaan ayam petelur fase layer yakni ayam petelur

yang dipelihara sejak doc sampai berumur 20 minggu kemudian dipasarkan. Jenis ayam petelur

yang disediakan adalah ayam petelur strain Isa Brown. Alasan menggunakan Strain Isa Brown

dikarenakan produksi telur strain Isa Brown tinggi, yaitu 300butir/ tahun. Kulit telurnya

berwarna coklat dengan ukuran besar, yaitu dapat mencapai berat sekitar 60 g. Ayam betina

dewasa dapat mencapai berat sekitar 2,3-3,0 kg. Bulu ayam jantan berwarna merah dengan

hiasan berwarna kuning, sedangkan ayam betina berwarna merah.

Pakan yang akan digunakan adalah 521 berbebtuk crumble untuk ayam umur 0-6 minggu atau

fase starter dan pakan 522 berbentuk pellet untuk ayam fase grower yakni umur 6-20 minggu.

Jumlah ternak unggas Isa Brown yang diproduksi adalah 15 ST atau 6000 ekor dengan

pemeliharaan dari umur 0-20 minggu tiap satu kali produksi. Pemeliharaan menggunakan

kandang beralas litter, litter kandang menggunakan sekam dengan ketebalan 10 cm.

Page 11: Materi Penetasan Dan Fedlot

Rencana usaha ini akan dilaksanakan selama 5 tahun dengan tiap tahunnya 2 kali produksi

sehingga selama 5 tahun dilakukan 10 kali produksi. Perkandangan dan tanah menyewa dengan

modal usaha berasal dari pinjaman bank sebesar 50% dengan tingkat suku bunga 2% per bulan

dan modal sendiri sebesar 50%.

II. HARGA INPUT DAN OUTPUT

A.    OUTPUT

1.      Kebutuhan kandang dan  Peralatan Kandang

Nama Barang

Kapasitas

(ekor)

Jumlah

Harga Satuan

(Rp)

Total Harga (Rp)

Penyusutan /thn

Total (Rp)

Sewa Kandang

6000 1 10000000

10000000

sewa 1000000

Chick F. tray

50 120 10000 1200000

10% 120000

Hang. Feeder

25 240 21800 5232000

10% 523200

Tempat minum

20 300 20400 6120000

10% 612000

Page 12: Materi Penetasan Dan Fedlot

Gasolek 1000 6 700000 4200000

10% 420000

Tabung Gas

3000 2 1000000

2000000

10% 200000

Chick guard

1000 6 55000 330000

10% 33000

Tower Air 2 900000 1800000

10% 180000

Selang air 1 100000 100000

30% 30000

Boklam 30 8000 240000

35% 84000

Kabel listrik

60 5000 300000

30% 90000

Tirai Plastik

1 750000 750000

20% 150000

Timbangan 1 120000 120000

20% 24000

Total/tahun (Rp) 3466200

Total per Produksi (1 tahun 2 kali Produksi) 1733100

2.      Kebutuhan Ransum

Page 13: Materi Penetasan Dan Fedlot

Penggunaan Ransum:

a)      Fase starter 1-6 minggu menggunakan pakan 521b)      Fase Grower 6-20 minggu menggunakan pakan 522

Pakan Keb Kg/15 SKHarga

(Rp)/KgTotal (Rp)

521 6888 6850 47182800

522 34356 6900 237056400

Total/Produksi (Rp) 284239200

3.      Sanitasi, Vaksinasi dan obat obatan

JenisSatuan

JumlahHarga Satuan

(Rp)Total (Rp)

DOC ekor 6000 60003600000

0

Desinfektan Paket 1 7000 7000

Vaksin ND Paket 10 19200 192000

Vaksin Gumboro Paket 10 22000 220000

VitastressSachet 30 3000 90000

VitachickSachet 30 2500 75000

Page 14: Materi Penetasan Dan Fedlot

Total (Rp)/produksi3658400

0

4.      Lain lain

Lain lain JumlahHarga Satuan

(Rp)Total (Rp)

Sekam (Karung) 120 1000 120000

Kardus Bekas (alas litter) 70 500 35000

Total (Rp)/produksi 155000

Total Output

Rincian SatuanTotal Harga

(Rp)

A. Biaya Investasi

 Peralatan Kandang 1 set 1733100

B. Biaya Operasional

 Pakan 521 & 522 284239200

 Doc, Vaksinasi, Sanitasi & Obat 1 set 36584000

 Tenaga KerjaRp.400000,00 @ 4 bulan 1600000

 Transportasi 100000

C. Lain lain 155000

Total Outpul/produksi 324411300

Page 15: Materi Penetasan Dan Fedlot

B.     Input

Diasumsikan mortalitas 2 % sehingga,

Jumlah panen              = 6000 ekor - (6000 ekor x 2%)

 = 5880 ekor

Penerimaan SatuanJumlah

Harga Satuan (Rp)

Total (Rp)

Penjualan Pullet Ekor 5880 60000

352800000

Feces + sekam Karung 120 15000 1800000

Total penerimaan per produksi (Rp)3546000

00

III. BIAYA OPERASIONAL

Biaya operasional adalah total biaya yang  dikeluarkan untuk membiayai semua kegiatan  usaha

atau proses produksi baik secara teknis maupun non teknis selama proses produksi berlangsung.

Page 16: Materi Penetasan Dan Fedlot

Diasumsikan dalam 1 tahun terjadi 2 kali produksi dengan waktu produksi 20 minggu (5 bulan)

per produksi dengan selang produksi berikutnya untuk sanitasi kandang 1 bulan. Adapun rincian

biaya operasional dalam usaha penyediaan pullet ayam petelur umur 20 minggu ini adalah

sebagai berikut:

a)   DOC

Harga per ekor DOC strain Isa Brown adalah  Rp.6000,00 per ekor, sehingga untuk

pemeliharaan ternak 15 ST dibutuhkan:

Pemeliharaan 15 ST

=15  x 400 ekor

= 6000 ekor DOC

Total harga pembelian DOC

= Rp.6000,00 x 6000 ekor

=Rp.36.000.000,00

b) Pakan

Fase starter 1-6 minggu menggunakan pakan 521

Fase Grower 6-20 minggu menggunakan pakan 522

Paka

n

Keb Kg/15

SK

Harga

(Rp)/KgTotal (Rp)

521 6888 6850 47182800

522 34356 6900 237056400

Total/Produksi (Rp) 284239200

Page 17: Materi Penetasan Dan Fedlot

c)    Tenaga Kerja

Untuk pemeliharaan 6000 ekor ayam diperlukan tenaga kerja sebanyak 1 orang dengan gaji

Rp.400.000/bulan, Sehingga biaya untuk gaji pekerja yang harus dikeluarkan selama 4

bulan/periode x Rp.400.000 =  Rp.1.600.000

d)   Kandang

Biaya operasional kandang dan peralatannya disajikan dalam tabel berikut ini:

Nama Barang

Kapasitas

(ekor)

Jumlah

Harga Satuan

(Rp)

Total Harga (Rp)

Penyusutan /thn

Total (Rp)

Sewa Kandang

6000 1 10000000

10000000

sewa 1000000

Chick F. tray

50 120 10000 1200000

10% 120000

Hang. Feeder

25 240 21800 5232000

10% 523200

Tempat minum

20 300 20400 6120000

10% 612000

Gasolek 1000 6 700000 4200000

10% 420000

Tabung Gas

3000 2 1000000

2000000

10% 200000

Chick guard

1000 6 55000 330000

10% 33000

Tower Air 2 900000 1800000

10% 180000

Page 18: Materi Penetasan Dan Fedlot

Selang air 1 100000 100000

30% 30000

Boklam 30 8000 240000

35% 84000

Kabel listrik

60 5000 300000

30% 90000

Tirai Plastik

1 750000 750000

20% 150000

Timbangan 1 120000 120000

20% 24000

Total/tahun (Rp) 3466200

Total per Produksi (1 tahun 2 kali Produksi) 1733100

e)        Transportasi

Total biaya yang digunakan untulk pengadan peralatan perkandangan dan pakan diasumsikan

sebesar Rp. 100.000 per 1 kali produksi.

f)    Suku Bunga

Pinjaman bank sebesar 50 % dari output= 50% x Rp. 324.411.300,00 =Rp.162.205.650,00

Selama setahun dilakukan 2 kali produksi sehingga dengan tingkat suku bunga 2% per bulan

maka besarnya pembayaran bunga tiap satu kali produksi sebesar:

= 2% x 6 bulan x Rp.162.205.650,00

= Rp. 19.464.678,00

g)   Biaya Vaksin, Multifitamin dan Desinfektan

JenisSatuan

Jumlah

Harga Satuan (Rp)

Total (Rp)

Desinfektan Paket 1 7000 7000

Page 19: Materi Penetasan Dan Fedlot

Vaksin ND Paket 10 19200 192000

Vaksin Gumboro Paket 10 22000 220000

VitastressSachet 30 3000 90000

VitachickSachet 30 2500 75000

Total (Rp)/produksi 584000

h)     Lain lain

Lain lain Jumlah Harga SatuanTotal (Rp)

Sekam (Karung) 120 1000 120000

Kardus Bekas (alas litter) 70 500 35000

Total (Rp)/produksi 155000

Jadi, Total Biaya Operasional  tiap 1 kali produksi pada usaha ini adalah:

= DOC + Pakan+  Tenaga Kerja + Kandang & peralatan + Transportasi + Suku Bunga+ Biaya

Vaksin, Multifitamin dan Desinfektan + lain lain

= Rp.36.000.000,00 + Rp. 284.239.200,00 + Rp.1.600.000,00 + Rp.1.733.100,00 + Rp.

100.000,00 + Rp. 19.284.678,00 + Rp. 584.000,00 + Rp.155.000,00

= Rp. 343.875.978,00

Page 20: Materi Penetasan Dan Fedlot

IV. HASIL USAHA

Penghasilan dari usaha peternakan ini disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:

Diasumsikan mortalitas 2 % sehingga,

Jumlah panen              = 6000 ekor - (6000 ekor x 2%)

                                    = 5880 ekor

PenerimaanSatuan

Jumlah

Harga Satuan (Rp)

Total (Rp)

Penjualan Pullet Ekor 5880 600003528000

00

Feces + sekamKarung 120 15000 1800000

Total Input/produksi (Rp)3546000

00

Rincian SatuanTotal Harga

(Rp)

A. Biaya Investasi

 Peralatan Kandang 1 set 1733100

Page 21: Materi Penetasan Dan Fedlot

B. Biaya Operasional

 Pakan 521 & 522 284239200

 Doc, Vaksinasi, Sanitasi & Obat 1 set 36584000

 Tenaga KerjaRp.400000,00 @ 4 bulan 1600000

 Transportasi 100000

C. Lain lain 155000

Total Outpul/produksi (Rp) 324411300

Peminjaman 50% X Output    = 50% x Rp. 324.411.300,00 = Rp.162.205.650,00

Suku bunga / produksi            = 2% x 6 bulan x Rp.162.205.650,00

= Rp. 19.464.678,00

Keuntungan kotor                = Rp. 354.600.000,00 – Rp. 324.411.300,00

                                                = Rp. 30.188.700,00

Keuntungan bersih   = Keuntungan kotor –  Suku Bunga

                                    = Rp. 30.188.700,00 – Rp. 19.464.678,00

                                    = Rp. 10.724.022,00

Pelaksanaan usaha selama 5 tahun, tiap tahun memproduksi 2 kali, sehingga jumlah produksi

selama 5 tahun adalah  5 x 2 = 10 kali Produksi.

Pendapatan selama 5 tahun = 10 kali x Rp. 10.724.022,00 = Rp. 107.240.220,00

Keuntungan bersih 5 tahun     = Pendapatan  – Peminjaman Bank

Page 22: Materi Penetasan Dan Fedlot

                                                = Rp. 107.240.220,00–Rp. Rp.162.205.650,00

                                                = Rp.- 54 965.430,00

                                           V. EVALUASI USAHA                

A. Kriteria Discounted

Page 23: Materi Penetasan Dan Fedlot

Kriteria Discounted mengacu pada apa yang akan diperoleh dikemudian hari dan berapa nilainya

sekarang.

1.      Benefit per Cost

 Kelayakan usaha ini didasarkan pada keuntungan dan biaya dengan ukuran tingkat suku bunga

yang berlaku. Bila nilai B/C bernilai > 1 maka usaha layak untuk diteruskan. Bila B/C ratio

bernilai = 1 maka akan tercapai break event point artinya usaha layak untuk dapat diteruskan

atau tidak diteruskan. Tetapi B/C ratio bernilai < 1 maka usaha tidak layak untuk diteruskan,

karena hanya akan mendatangkan kerugian.

Rumus B/C ratio =  Keuntungan/ Total Biaya dengan tingkat suku bunga

= Rp. 10.724.022,00 / Rp.343.875.978,00

=  0,311857259

Berdasarkan perhitungan B/C ratio, diketahui bahwa nilai B/C ratio < 1 sehingga dapat

disimpulkan bahwa usaha ini TIDAK layak untuk diteruskan karena hanya akan mendatangkan

kerugian.

2.      Profit Rate

Profit rate adalah keuntungan absolut yang diperoleh dari selisih total penerimaan (Revenue)

dengan total Cost. Bila nilai yang diperoleh positif maka investasi diteruskan, sedangkan bila

negatif maka investasi ditolak.

∏               = TR – TC

= Rp. 354.600.000,00 – Rp. 324.411.300,00

= Rp. 30.188.700,00

Berdasarkan perhitungan Profit rate dihasilkan nilai positif (+) sehingga investasi DITERIMA.

B.      Kriteria Undisconted

Page 24: Materi Penetasan Dan Fedlot

1.      Margin Efficiyency Capital (MEC)

Margin Efficiyency Capital (MEC) merupakan perbandingan antara keuntungan yang diharapkan

dengan tingkat bunga yang berlaku. Berdasarkan data maka MEC dapat dihitung sebagai berikut:

%Keuntungan                         = (Rp.10.724.022,00/ Rp.321.411.300,00) × 100 %

                                                = 3,305687%

%Tingkat bunga/produksi       = 2% X 6 bulan = 12%

MEC                                       = %keuntungan/%tingkat suku bunga

                                                = 3,305687% / 12%    = 0,2754739

Dari perhitungan dapat diketahui nilai MEC < 1, maka investasi  TIDAK dapat diteruskan.

2.      Ranking by Infestion

Ranking by Infestion merupakan selisih antara keuntungan kotor dengan biaya operasional dan

biaya pemeliharaan. Berdasarkan data diatas maka Ranking by Infestion (RBI) dapat  diketahui

sebagai berikut:

RBI                 =  Rp. 354.600.000,00 – Rp. 321.411.300,00

= Rp. 30.188.700,00

3.       Pay Back Periode

Pay Back Periode merupakan waktu pelunasan investasi oleh net benefit per periode produksi.

Berdasarkan data diatas maka. Diketahui besarnya Pay Back Periode adalah   = Peminjaman

bank/penghasilan bersih

= Rp.162.205.650,00/Rp. 10.724.022,00

= 15

Page 25: Materi Penetasan Dan Fedlot

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa Pay Back Periode untuk pelunasan

investasi oleh net benefit adalah 15 kali produksi atau 7,5 tahun usaha, sehingga bila jangka

waktu usaha 5 tahun belum dapat melunasi seluruh pinjaman bank.

4.      Penerimaan Impas (Break Even Point)

Suatu alat pengukur usaha dimana pada suatu titik waktu tertentu terdapat keseimbangan antara

biaya usaha keseluruhan dengan penerimaan usaha.

Diketahui    C  = Rp. 324.411.300,00

I      = Rp. 354.600.000,00

V    = Biaya operasional

PI        = C : (I-V/I)

=  Rp. 324.411.300,00/ (1 – (Rp. 343.875.978,00/ Rp. 354.600.000,00))

= Rp. 324.411.300,00/ (1 – 0,9697574)

= Rp. 324.411.300,00/ 0,0302426

= Rp. 10.726.968.574,00

Jadi total  penerimaan yang harus diperoleh sampai mencapai titik impas adalah Rp. 10.726.968.574,00

VI. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil asumsi dan perhitungan analisis usaha, maka dapat disimpulkan bahwa:

Page 26: Materi Penetasan Dan Fedlot

1.      Analisis berdasarkan kriteria Discounted diperoleh nilai B/C ratio < 1 sehingga dapat

disimpulkan bahwa usaha ini tidak layak untuk diteruskan karena hanya akan mendatangkan

kerugian sedangkan Profit rate dihasilkan nilai positif (+) sehingga investasi diterima.

2.      Analisis berdasarkan kriteria Undiscounted diperoleh diketahui nilai MEC < 1, maka investasi

TIDAK dapat diteruskan, nilai Ranking by Infestion positif artinya investasi diterima, Pay Back

Periode untuk pelunasan investasi oleh net benefit adalah 15 kali produksi atau 7,5 tahun usaha,

Break Even Point atau penerimaan yang harus diperoleh sampai mencapai titik impas adalah Rp.

10.726.968.574,00

3.      Berdasarkan hasil analisis kelayakan usaha baik pada kriteria Discounted maupun Undiscounted

maka apabila usaha ini mengandalkan 50% modal pada pinjaman di bank dengan bunga 2% per

bulan maka usaha tidak layak diteruskan. Namun apabila tidak memperhitungkan tingka bunga

atau modal sendiri maka usaha ini layak diteruskan karena cukup menguntungkan.

Diposkan oleh Nia Yuliyanti di 08.40.00

Reaksi: 

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

ال�م� ة� ع�ل�يك�م الس� م� ح ك�ات�ه� الله� و�ر� ب�ر� و�Hi,, kawan... terima kasih sudah mengunjungi blog saya..

semoga bisa bermanfaat dan menjalin silahturahmi yang baik...!!

ك�ات�ه� ب�ر� ة� الله� و� م� ح ال�م� و�ر� و�ع�ل�يك�م الس�

Page 27: Materi Penetasan Dan Fedlot

ABOUT ME

Nia Yuliyanti

semangat,,!!!! menjadi yg terbaik dari semua yang baik,,, jika orang lain bisa, maka aku pasti bisa.!!!

Lihat profil lengkapku

Pengikut

Total Tayangan Laman

88569

Digital clock

Daily Calendar�ا �ه�ا ي ي

� �ذين� أ �وا ال �وا آم�ن �ون �قس�ط ق�و�امين� ك ال ه�د�اء� ب �ه ش� ل �و� ل �م� ع�ل�ى و�ل ك �ف�س �ن و أ� �ن أ د�ي �و�ال ين� ال ب �ق�ر� ن� و�األ� �ن� إ �ك +ا ي ي و� غ�ن

� ا أ �ه� ف�قير- و�ل�ى ف�الل� هم�ا أ ع�وا ف�ال� ب �ب �ت �ه�و�ى ت ال

�ن� �وا أ �ع�دل ن� ت �و�وا و�إ �ل و� ت� �ع�رض�وا أ ن� ت �ه� ف�إ �ان� الل م�ا ك �ون� ب �ع�م�ل ا ت ير- ب خ�

"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu hingga kamu menyimpang (dari kebenaran). Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan bersaksi, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala yang kamu kerjakan." (An-Nisaa': 135).

�ا �ه�ا ي ي� �ذين� أ �وا ال �وا آم�ن �ون �قس�ط ق�و�امين� ك ال ه�د�اء� ب �ه ش� ل �و� ل �م� ع�ل�ى و�ل ك �ف�س �ن و أ

� �ن أ د�ي �و�ال ين� ال ب �ق�ر� ن� و�األ� �ن� إ �ك +ا ي ي و� غ�ن� ا أ �ه� ف�قير- و�ل�ى ف�الل

� هم�ا أ ع�وا ف�ال� ب �ب �ت �ه�و�ى ت ال�ن� �وا أ �ع�دل ن� ت �و�وا و�إ �ل و� ت

� �ع�رض�وا أ ن� ت �ه� ف�إ �ان� الل م�ا ك �ون� ب �ع�م�ل ا ت ير- ب خ�

"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu hingga kamu menyimpang (dari kebenaran). Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan bersaksi, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala yang kamu kerjakan." (An-Nisaa': 135).

Page 28: Materi Penetasan Dan Fedlot

�ا �ه�ا ي ي� �ذين� أ �وا ال �وا آم�ن �ون �قس�ط ق�و�امين� ك ال ه�د�اء� ب �ه ش� ل �و� ل �م� ع�ل�ى و�ل ك �ف�س �ن و أ

� �ن أ د�ي �و�ال ين� ال ب �ق�ر� ن� و�األ� �ن� إ �ك +ا ي ي و� غ�ن� ا أ �ه� ف�قير- و�ل�ى ف�الل

� هم�ا أ ع�وا ف�ال� ب �ب �ت �ه�و�ى ت ال�ن� �وا أ �ع�دل ن� ت �و�وا و�إ �ل و� ت

� �ع�رض�وا أ ن� ت �ه� ف�إ �ان� الل م�ا ك �ون� ب �ع�م�ل ا ت ير- ب خ�

"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu hingga kamu menyimpang (dari kebenaran). Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan bersaksi, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala yang kamu kerjakan." (An-Nisaa': 135).

Cari Blog Ini

Share It

My Butterfly

Aku akan terbang dengan membawa keindahan dunia

Mari Bersyukur yukkks....

Allah telah memerintahkan syukur di beberapa tempat dalam Al Qur'an. Seperti dalam firman-Nya;

ت�عب�د�ون� �ي�اه� إ ك�نت�م إ�ن الل�ه� ة� ن�عم� وا ك�ر� و�اش

"Dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah." (QS. An Nahl: 114)

ون� ر� ت�كف� و�ال� ل�ي وا ك�ر� و�اش ك�م �ذك�ر أ ون�ي اذك�ر� ف�

"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (QS. Al Baqarah: 152)

ع�ون� ج� ت�ر �ل�يه� إ ل�ه� وا ك�ر� و�اش و�اعب�د�وه� ق� ز الر1 الل�ه� ند� ع� ابت�غ�وا ف�

Page 29: Materi Penetasan Dan Fedlot

"Maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya lah kamu akan dikembalikan." (QS. Al Ankabut: 17)

Allah telah menggabungkan syukur dengan iman. Dia mengabarkan tidak ada alasan untuk mengadzab hamba-Nya jika mereka bersyukur dan beriman kepada-Nya. Allah Ta'ala berfirman:

ا ع�ل�يم3 ا اك�ر3 ش� الل�ه� و�ك�ان� نت�م �م� آ و� ت�م ك�ر ش� إ�ن ب�ع�ذ�اب�ك�م الل�ه� ع�ل� ي�ف ا م�

"Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui." (QS. An Nisa': 147) Maksudnya: jika kalian melaksanakan dan memenuhi tujuan diciptakannya kalian, yaitu syukur dan iman, bagaimana Aku (Allah) akan menyiksamu?

mawar putih

cintailah duniamu dengan cinta yang putih, jagalah keindahannya dengan menjaganya tetap putih :)

me

peternakan 2011

Page 30: Materi Penetasan Dan Fedlot

ceprat-cepret

My Best Friends-))) kita untuk selamanya!!!!

untuk aku dan kamuAl Qur'an Surat An Nisa Ayat 36

�ى ب �ق�ر� ار ذي ال �ج� ين و�ال اك �م�س� �ام�ى و�ال �ت �ي �ى و�ال ب �ق�ر� ذي ال - و�ب انا ح�س� �ن إ د�ي �و�ال ال - و�ب �ئا ي ه ش� � ب �وا رك �ش� � ت Bه� و�ال � الل �د�وا و�اع�ب- - ف�خ�ورا �اال ت �ان� م�خ� �حب� م�ن ك � ي Bه� ال ن� الل �م� إ �ك �م�ان �ي �ت� أ �ك يل و�م�ا م�ل ب �ن الس� الج�نب و�اب �ب و�الص�احب ب ن �ج� ار ال �ج� و�ال

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh , dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri"

Arsip Blog

▼   2013 (42) o ▼   November (18)

PENGARUH PENGOLAHAN KARBOHIDRAT SISTEM KANDANG POSTAL INI DIAGRAM BAB V. HORMON-HORMON REPRODUKSI SIFAT FUNGSIONAL TELUR ANALISIS KELAYAKAN USAHA EVALUASI KUALITAS SPERMA SEJARAH IB DAN KOLEKSI SEMEN EVALUASI KUALITAS SPERMA GANGGUAN / PENYAKIT REPRODUKSI PENGOLAHAN PROTEIN LAPORAN PEMBUATAN YOGHURT PENETASAN TELUR DI HATCHERY Persamaan dan Perbedaan Penetasan Telur TATA LETAK RUANG DI HATCHERY SISTEM KANDANG CLOSE HOUSE PROSES PEMBUATAN SUSU KENTAL MANIS PENETASAN TELUR TRADISIONAL CONTOH REKORDING SAPI PERAH

Page 31: Materi Penetasan Dan Fedlot

o ►   Oktober (1) o ►   Juni (1) o ►   Mei (1) o ►   April (20) o ►   Januari (1)

►   2012 (42)

Entri Populer

METABOLISME KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LIPID/LEMAK ESTRUS DAN SIKLUS ESTRUS ANATOMI DAN FUNGSI ORGAN REPRODUKSI MAMALIA BETINA SOSIOLOGI PERTANIAN MENGENAI LEMBAGA SOSIAL kebutuhan nutrisi sapi potong FISIOLOGI LAKTASI, PERKEMBANGAN KELENJAR SUSU, MASTITIS,

HISTOLOGI & SITOLOGI KELENJAR SUSU PROSES PEMBUATAN SUSU KENTAL MANIS TABEL PERBEDAAN LEMBAGA DAN ORGANISASI SOSIAL OOGENESIS-DASAR REPRODUKSI TERNAK LAPORAN PEMBUATAN YOGHURT

Ada kesalahan di dalam gadget ini

LMFAOAda kesalahan di dalam gadget ini

PDF ManPTK. Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.

Page 32: Materi Penetasan Dan Fedlot

PENETASAN TELUR TRADISIONAL

PENETASAN TELUR TRADISIONAL

1.        Alat Tetas dengan Menggunakan Panas Matahari dan Gabah

Alat ini sebenarnya sudah lama diterapkan oleh masyarakat Bali untuk menetaskan telur itik.

Matahari merupakan sumber panas yang murah dan di Indonesia hampir selalu tersedia setiap

saat. Penetasan telur dengan sumber panas matahari biasanya menggunakan bahan penahan

panas atau penyimpan panas berupa gabah, sekam padi ataupun serbuk gergaji.

 Jumlah telur tetas yang mampu ditetaskan selama periode penetasan bisa lebih dari 1000 butir,

tergantung besarnya alat yang dipakai. Persentase penetasan memang boleh dikatakan kecil,

hanya berkisar antara 60-70%. Hal ini dipengaruhi faktor tidak terkontrolnya suhu dan

kelembaban udara sehingga kemungkinan besar terserang infeksi jamur atau bakteri dan hanya

tergantung pada sinar matahari. Ruangan tempat penetasan diusahakan berventilasi dan

bercahaya cukup. Pada prinsipnya pengoperasian alat ini sepenuhnya menggunakan tenaga

matahari. Sekam hanya dipakai menyimpan dan menyebarkan panas secara merata pada telur

tetas.

Adapun cara kerjanya adalah seperti berikut.

a.              Membersihkan telur yang lulus seleksi untuk ditetaskan satu persatu dengan lap basah.

b.             Menjemur telur tersebut di panas matahari selama 1-2 jam dengan suhu maksimum pada telur

mencapai 39° C.

c.              Secara paralel jemur juga gabah yang akan dipakai selama 3 jam. Penjemuran sebaiknya

dilakukan pada jam 08.00-11.00. Pemanasan gabah pada hari pertama dilaksanakan satu kali

saja, sedang untuk hari kedua dan seterusnya dilakukan dua kali sehari yaitu pukul 08.00 dan

15.00 dengan lama pemanasan 1-2 jam. Penjemuran gabah menggunakan karung agar mudah

diangkat kembali. Agar diperoleh panas merata, tiap karung diisi 2 kg gabah dan harus dibolak-

balik.Untuk 170 telur perlu 1,5-2 kg gabah.

Page 33: Materi Penetasan Dan Fedlot

d.             Jika pemanasan sudah cukup, telur dan gabah dimasukkan dan disusun dengan rapi dalam

keranjang. Lapisan bawah keranjang diletakkan gabah dengan ketebalan kira-kira melebihi tinggi

telur dan telur disusun tegak diatas gabah. Diatas telur diletakkan kain atau karung lalu ditutup

kembali dengan gabah setebal peletakan gabah dibagian dasar. Kegiatan peletakan gabah telur

diulang ulang hingga keranjang penuh.

e.              Keranjang pengeraman ditutup dengan tutup keranjang. Letakkan keranjang ini dalam kotak

pemeraman yang dasarnya telah diisi gabah.

f.              Isi sela-sela keranjang dengan gabah sampai penuh setinggi keranjang.

g.             Pada hari kedua, semua telur diperiksa dan gabah dipanaskan. Susun gabah pada keranjang dan

masukkan dalam kotak pemeraman.

h.             Pada hari ketiga sampai keenam telur tidak perlu diperiksa, tetapi telur tersebut dibalik balik 3

kali sehari dengan keranjang dan gabah baru, kegiatan ini dilakukan sampai hari keenam belas.

i.               Setelah kematangan dalam keranjang tercapai telur dipindahkan pada rak penetasan.

j.               Pada rak telur ditaruh pada gabah dan ditutupi kain atau karung dan lakukan juga pembalikan

sampai telur menetas.

2.    Mesin Tetas Tradisonal Lampu Minyak

Mesin tetas lampu minyak lebih baik dibanding alat tetas konvensional yang hanya

menggunakan tenaga sinar matahari. Presentase telur tetas yang dapat menetas lebih besar, yaitu 

mencapai 70-80%. Jumlah telur tetas yang dapat ditetaskan oleh mesin tetas ini tergantung dari

ukuran mesin dan ukuran telur tetasnya. Semakin besar ukuran mesin dan semakin kecil ukuran

telur tetas maka akan semakin banyak telur yang dapat ditetaskan. Mesin tetas lampu minyak ini

dapat digunakan untuk menetaskan telur ayam, itik dan puyuh (Paimin, 2006).

Mesin tetas lampu minyak merupakan salah satu alat penetasan buatan yang dirancang

menggunakan lampu minyak sebagai sumber panas untuk ruangan didalam mesin tetas.

Presentase telur tetas yang dapat menetas lebih besar, yaitu  mencapai 70-80%.  Jumlah telur

tetas yang dapat ditetaskan oleh mesin tetas ini tergantung dari ukuran mesin dan ukuran telur

Page 34: Materi Penetasan Dan Fedlot

tetasnya. Jadi untuk mesin tetas ini dapat dirancang sendiri sesuai dengan keinginan dan

kebutuhan dalam menetaskan telur yang dikehendaki.

Mesin tetas lampu minyak dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe lampu bawah dan lampu

samping. Mesin tetas dengan pemanas lampu minyak tanah samping dilengkapi dengan pipa

penyalur udara panas ke dalam mesin tetas sehingga ruang penetasan menjadi panas. Sementara

yang menggunakan lampu bawah, pipa penyalur tidak diperlukan karena panas langsung

menyebar ke mesin tetas.

Page 35: Materi Penetasan Dan Fedlot

a.              Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan mesin tetas lampu minyak ini diantaranya ialah

papan tripleks, kayu reng, kayu kaso, kawat, kaca, paku, termoregulator, seng datar, engsel pintu

kecil, grendel dan lem. Kayu reng dan kaayu kaso untuk pembuatan kerangka mesin tetas. Kawat

digunakan untuk pembuatan rak tempat telur tetas dan rak penampungan anak tetas yang baru

menetas.

Termerogulator sebagai pengontrol suhu dalam ruang mesin tetas dan seng datar untuk

pembuatan pipa pemanas.

Pada pengoperasian mesin tetas ini nantinya diperlukan lampu minyak. Lampu minyak yang

dipilih sebaiknya menggunakan semprong karena nyala apinya bagus, apinya mudah dibesarkan

atau dikecilkan, mudah dibersihkan dan mudah dilakukan penambahan bahan bakar.

b.             Cara Pembuatan Mesin Tetas

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan mesin tetas ini adalah pada kotak atau peti mesin

jangan sampai terdapat kebocoran atau bagian yang tidak tertutup rapat. Mesin yang bocor dapat

berakibat suhu didalam kotak atau peti tidak dapat dipertahankan pada kondisi yang dibutuhkan

telur tetas saat pengoperasiannnya. Hal ini terjadi akibat panas yang ada didalam ruang mesin

tetas akan menerobos ke luar melalui bagian yang bocor. Secara umum mesin tetas ini terdiri dari

beberapa bagian, yaitu pipa seng, termoregulator, peti atau kotak, pintu mesin tetas, rak tempat

telur, rak penampungan anak tetas dan bak air.

c.              Cara Kerja Mesin Tetas

Cara kerja mesin tetas ini diawali dengan pemanasan mesin dari lampu minyak. Perlu

diperhatikan, semprong lampu minyak harus hampir seluruhnya masuk ke dalam pipa seng

sehingga panas akan menyebar ke mesin. Panas tersebut akan menaikkan suhu udara dalam

mesin tetas. Pada saat itu pipa seng tempat lampu minyak tersebut dan pintu mesin tetas harus

Page 36: Materi Penetasan Dan Fedlot

dalam keadaan tertutup. Setelah yakin suhu ruang dalam mesin tetas sudah naik akibat

pemanasan tersebut dan suhu sudah sesuai dengan yang ditentukan, maka termoregulator bisa

langsung diatur. Setelah naik turunnya suhu berjalan dengan baik dan termoregulator sudah

berfungsi dengan baik, selanjutnya pemasukan telur tetas diatur pada rak telur.

Bersamaan dengan  pemasukan rak telur tersebut dapat dimasukkan bak air dan rak

penampungan anak tetas. Rak telur maupun rak penampungan diusahakan dapat keluar masuk

dengan mudah sehingga pembalikkan telur dapat dilakukan dengan mudah. Mengingat incubator

ini sangat sederhana, maka sebelum telur-telur disusun dalam egg tray (rak telur) sebaiknya telur

diberi tanda agar memudahkan mengingatnya . Misalnya bagian bawah diberi tanda "A" dan

bagian atasnya diberi tanda "B".

Langkah pelaksanaan penetasan telur :

a.              Telur yang sudah bersih diletakan pada rak telur dengan sudut 60 derajat, dengan bagian yang

tumpul (rongga udara) di bagian atas, kemudian rak telur dimasukan ke dalam incubator dan

pintu incubator ditutup.

b.             Pertahankan suhu agar konstan (90-103 ° F), dengan kelembaban 55-80%, dan incubator harus

diamati minimal tiga kali sehari dan selama tiga hari pertama dan tiga hari terakhir incubator

tidak boleh dibuka, karena periode ini merupakan periode kritis . Periode kritis pertama (tiga hari

pertama) disebabkan karena perkembangan embrio yang cepat dan besar, disamping konsentrasi

bahan padat dan perubahan material kimiawi juga puncak produksi asam laktat dicapai pada hari

keempat. Sedangkan periode kritis kedua disebabkan oleh karena embrio telah sempurna dan

pergerakan dari embrio untuk mendapatkan posisi yang normal dalam pemecahan krabang telur.

c.              Pemutaran telur dilakukan pada hari ke-3 s/d hari ke-17 dan pada itik pada hari ke-3 s/d hari ke-

25 minimal 2-3 kali sehari, lebih sering lebih baik, dan selania pemutaran telur ini adalah untuk

menyeragamkan suhu pada pemutaran telur dan mencegah agar embrio yang berkembang tidak

menempel pada membran sel . Untuk memudahkan pengontrolan suhu dan kelembaban,

termometer dan hygrometer agar diletakan persis dibelakang kaca pintu mesin tetas . Setelah

Page 37: Materi Penetasan Dan Fedlot

memasuki masa kritis ke-2 (tiga hari terakhir) telur tidak perlu/jangan dibalik, dan alat pembalik

agar dikeluarkan dari rak telur, namun telur tetap dalam posisi miring ( 60 ° ) dengan bagian

yang tumpul/rongga udara ada dibagian atas.

d.             Ventilasi diatur agar udara dalam incubator dapat selalu berganti dengan udara yang segar.

e.              Peneropongan telur (candling) selama penetasan biasanya dilakukan sebanyak 3 kali. Kegunaan

peneropongan ini adalah untuk mengeluarkan telur yang infertile dan embrio yang mati dalam

penetasan setelah dilakukan peneropongan . Telur yang infertil dan embrio yang mati akan

menghasilan gas berbau dan merugikan dalam mesin tetas.

Diposkan oleh Nia Yuliyanti di 08.02.00

Reaksi: 

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

ال�م� ة� ع�ل�يك�م الس� م� ح ك�ات�ه� الله� و�ر� ب�ر� و�Hi,, kawan... terima kasih sudah mengunjungi blog saya..

semoga bisa bermanfaat dan menjalin silahturahmi yang baik...!!

ك�ات�ه� ب�ر� ة� الله� و� م� ح ال�م� و�ر� و�ع�ل�يك�م الس�

ABOUT ME

Nia Yuliyanti

semangat,,!!!! menjadi yg terbaik dari semua yang baik,,, jika orang lain bisa, maka aku pasti bisa.!!!

Lihat profil lengkapku

Page 38: Materi Penetasan Dan Fedlot

Pengikut

Total Tayangan Laman

88573

Digital clock

Daily Calendar�ا �ه�ا ي ي

� �ذين� أ �وا ال �وا آم�ن �ون �قس�ط ق�و�امين� ك ال ه�د�اء� ب �ه ش� ل �و� ل �م� ع�ل�ى و�ل ك �ف�س �ن و أ� �ن أ د�ي �و�ال ين� ال ب �ق�ر� ن� و�األ� �ن� إ �ك +ا ي ي و� غ�ن

� ا أ �ه� ف�قير- و�ل�ى ف�الل� هم�ا أ ع�وا ف�ال� ب �ب �ت �ه�و�ى ت ال

�ن� �وا أ �ع�دل ن� ت �و�وا و�إ �ل و� ت� �ع�رض�وا أ ن� ت �ه� ف�إ �ان� الل م�ا ك �ون� ب �ع�م�ل ا ت ير- ب خ�

"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu hingga kamu menyimpang (dari kebenaran). Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan bersaksi, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala yang kamu kerjakan." (An-Nisaa': 135).

�ا �ه�ا ي ي� �ذين� أ �وا ال �وا آم�ن �ون �قس�ط ق�و�امين� ك ال ه�د�اء� ب �ه ش� ل �و� ل �م� ع�ل�ى و�ل ك �ف�س �ن و أ

� �ن أ د�ي �و�ال ين� ال ب �ق�ر� ن� و�األ� �ن� إ �ك +ا ي ي و� غ�ن� ا أ �ه� ف�قير- و�ل�ى ف�الل

� هم�ا أ ع�وا ف�ال� ب �ب �ت �ه�و�ى ت ال�ن� �وا أ �ع�دل ن� ت �و�وا و�إ �ل و� ت

� �ع�رض�وا أ ن� ت �ه� ف�إ �ان� الل م�ا ك �ون� ب �ع�م�ل ا ت ير- ب خ�

"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu hingga kamu menyimpang (dari kebenaran). Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan bersaksi, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala yang kamu kerjakan." (An-Nisaa': 135).

�ا �ه�ا ي ي� �ذين� أ �وا ال �وا آم�ن �ون �قس�ط ق�و�امين� ك ال ه�د�اء� ب �ه ش� ل �و� ل �م� ع�ل�ى و�ل ك �ف�س �ن و أ

� �ن أ د�ي �و�ال ين� ال ب �ق�ر� ن� و�األ� �ن� إ �ك +ا ي ي و� غ�ن� ا أ �ه� ف�قير- و�ل�ى ف�الل

� هم�ا أ ع�وا ف�ال� ب �ب �ت �ه�و�ى ت ال�ن� �وا أ �ع�دل ن� ت �و�وا و�إ �ل و� ت

� �ع�رض�وا أ ن� ت �ه� ف�إ �ان� الل م�ا ك �ون� ب �ع�م�ل ا ت ير- ب خ�

"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu hingga kamu menyimpang (dari kebenaran). Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan bersaksi, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala yang kamu kerjakan." (An-Nisaa': 135).

Cari Blog Ini

Page 39: Materi Penetasan Dan Fedlot

Share It

My Butterfly

Aku akan terbang dengan membawa keindahan dunia

Mari Bersyukur yukkks....

Allah telah memerintahkan syukur di beberapa tempat dalam Al Qur'an. Seperti dalam firman-Nya;

ت�عب�د�ون� �ي�اه� إ ك�نت�م إ�ن الل�ه� ة� ن�عم� وا ك�ر� و�اش

"Dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah." (QS. An Nahl: 114)

ون� ر� ت�كف� و�ال� ل�ي وا ك�ر� و�اش ك�م �ذك�ر أ ون�ي اذك�ر� ف�

"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (QS. Al Baqarah: 152)

ع�ون� ج� ت�ر �ل�يه� إ ل�ه� وا ك�ر� و�اش و�اعب�د�وه� ق� ز الر1 الل�ه� ند� ع� ابت�غ�وا ف�

"Maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya lah kamu akan dikembalikan." (QS. Al Ankabut: 17)

Allah telah menggabungkan syukur dengan iman. Dia mengabarkan tidak ada alasan untuk mengadzab hamba-Nya jika mereka bersyukur dan beriman kepada-Nya. Allah Ta'ala berfirman:

ا ع�ل�يم3 ا اك�ر3 ش� الل�ه� و�ك�ان� نت�م �م� آ و� ت�م ك�ر ش� إ�ن ب�ع�ذ�اب�ك�م الل�ه� ع�ل� ي�ف ا م�

"Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui." (QS. An Nisa': 147) Maksudnya: jika

Page 40: Materi Penetasan Dan Fedlot

kalian melaksanakan dan memenuhi tujuan diciptakannya kalian, yaitu syukur dan iman, bagaimana Aku (Allah) akan menyiksamu?

mawar putih

cintailah duniamu dengan cinta yang putih, jagalah keindahannya dengan menjaganya tetap putih :)

me

peternakan 2011

ceprat-cepret

My Best Friends-))) kita untuk selamanya!!!!

untuk aku dan kamuAl Qur'an Surat An Nisa Ayat 36

Page 41: Materi Penetasan Dan Fedlot

�ى ب �ق�ر� ار ذي ال �ج� ين و�ال اك �م�س� �ام�ى و�ال �ت �ي �ى و�ال ب �ق�ر� ذي ال - و�ب انا ح�س� �ن إ د�ي �و�ال ال - و�ب �ئا ي ه ش� � ب �وا رك �ش� � ت Bه� و�ال � الل �د�وا و�اع�ب- - ف�خ�ورا �اال ت �ان� م�خ� �حب� م�ن ك � ي Bه� ال ن� الل �م� إ �ك �م�ان �ي �ت� أ �ك يل و�م�ا م�ل ب �ن الس� الج�نب و�اب �ب و�الص�احب ب ن �ج� ار ال �ج� و�ال

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh , dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri"

Arsip Blog

Page 42: Materi Penetasan Dan Fedlot

Persamaan dan Perbedaan Penetasan Telur

Persamaan dan Perbedaan Penetasan Telur

Telur

Ayam

Telur

Kalkun

Telur itik Telur Puyuh

Lama Waktu 21 hari 25-26 hari 28 hari 18 hari

Mulai pemutaran Hari ke 4-

18

Hari ke-4 Hari ke 2 - 14

Frekuensi

Pemutaran

2-6

kali/hari

3-5

kali/hari

6-8 jam

sekali

4x sehari

Berat Telur 40-60gr 70-80gr 60-70gr 10gr

Suhu penetasan 380C 29-370C 380-390C 370C

Prosese

Peneropongan

3 hari 3 hari 3 hari 3 hari

Hentikan

pemutaran

18 hari 25 hari 26-27 hari 15-17hari

Kelembapan

penetasan

60-70%

Umur max 6 hari 5 hari 5 hari 5 hari

Page 43: Materi Penetasan Dan Fedlot

ditetaskan

Persamaan penetasan antara telur ayam kampung, ayam kalkun, puyuh dan itik secara umum

sama yakni perlakuaan yang harus dilakukan saat sebelum proses penetasan seperti penyeleksian

telur bentuk telur, kebersihan kulit telur dari kotoran dengan menggunakan desinfektan, besar

kecilnya telur, keberadaan kantung udara, sex ratio jantan dan betina, dan lama penyimpanan

telur. Menyiapkan mesin tetas baik dari segi kebersihan maupun suhu yang diperlukan serta

sirkulasi udara. Waktu peneropongan telur rata-rata sama yakni mulai hari ke-3.

Perbedaan penetasan antara telur ayam kampung, ayan kalkun, puyuh dan itik terletak pada lama

waktu penetasan yakni pada ayam kampung, ayam kalkun, puyuh, dan itik serta suhu yang

dibutuhkan pada ayam kampung, ayan kalkun, puyuh dan itik. Pemutaran telur tetas masing-

masing telur dihentikan dalam waktu yang berbeda yakni pada ayam kampong, ayam kalkun,

puyuh, dan itik.

PENETASAN TELUR AYAM KAMPUNG

Proses atau Cara Penetasan Telur Ayam Kampung

1. Pemasukan Telur

Pemasukan Telur ke dalam mesin tetas setelah dipastikan  mesin tetas benar-benar siap untuk

dipergunakan, parameter kesiapan mesin tetas adalah  suhu sudah sesuai dengan standard,

kelembapan udara cukup ideal, tidak ada lubang yang akan mengurangi performa mesin tetas

Sebelumnya mesin tetas telah disemprot dengan disinfectant terlebih dahulu. Bersihkan telur-

telur ayam dari berbagai macam kotoran dan bakteri. Telur yang bersih menghindarkan embrio

mati karena bakteri dan mudah untuk diamati perkembangannya. Pengamatan embrio dapat

Page 44: Materi Penetasan Dan Fedlot

dilakukan dengan teropong lampu pijar, pada usia 4 hari embrio yang berkembang akan nampak

seperti akar-akar pohon berwarna merah, sedang embrio yang tidak berkembang atau telur tidak

mengandung bibit ayam akan tampak bening. Selama 3 hari pertama telur didiamkan tanpa perlu

pembalikan hanya suhu di dalam ruangan yang perlu disesuaikan.

2. Pengeraman Telur

Setelah 3 hari sudah bisa dilihat telur-telur yang memiliki benih atau tidak. Telur yang tidak

memiliki benih ayam  perlu disortir karena tidak akan menetas, telur ini masih bisa untuk

dikonsumsi dan masih bisa dijual atau dijadikan makanan.Memasuki hari keempat sampai hari

ke 18 ,  telur perlu dibolak-balik sehari 2 sampai 4 kali,bahkan 6 kali, frekuansi pemutaran telur

akan berpengaruh pada daya tetas telur. Semakin sering akan semakin baik. Pada hari keempat

tersebut telur perlu diangin-anginkan dengan cara membuka tutup mesin penetas selama kurang

lebih 10 sampai dengan 15 menit. Proses mengangin-anginkan telur dilakukan setiap 3 sampai 4

hari sekali sampai hari ke 18. Dalam masa pengeraman ini yang perlu diperhatikan antara lain

suhu yang tetap konstan dan kelembapan udara. Jika kelembapan dirasa kurang bisa

ditambahkan dengan menyemprotkan air hangat ke telur-telur.

3. Masa Menetas

Pada hari ke 18 telur sudah tidak perlu dibolak-balik, diamkan dalam mesin tetas, dan cukup

dikontrol parameter suhu ruangan dan kelembabannya. Setelah hari ke 21 telur ayam sudah

menetas, bahkan di hari ke 20 kemungkinan sudah ada yang menetas. Segera pindahkan anakan

ayam yang menetas ke ruangan lain agar tidak mengganggu telur yang belum menetas. Yang

perlu diperhatikan anak ayam dipindahkan pada ruangan yang memiliki suhu hampir sama

dengan suhu di dalam ruang penetas, seiring dengan bertambahnya usia suhu ruangan perlahan-

lahan diturunkan. Anak ayam yang baru menetas masih menggunakan energi dari makanan

cadangan dari telur, dan sedikit demi sedikit dilatih makan dengan menaburkan makanan di bulu-

bulunya. Setelah cukup kuat anakan ayam siap dijual atau dipelihara.

PENETASAN TELUR ITIK

Hari ke-1

Page 45: Materi Penetasan Dan Fedlot

Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas).

Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses prewarming

terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat.

Ventilasi ditutup rapat, Kontrol suhu (38°C)

Hari ke-2

Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3, Kontrol suhu (38°C)

Hari ke-3

Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan

pembalikan telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu

setiap 8 jam. Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00. Bersamaan

dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena ketelitian

seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang

ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Kalau telur

tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. Peneropongan

telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas. Kontrol suhu (38°C)

dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-4

Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3. Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian.

Kontrol suhu (38°C)

Hari ke-5

Pembalikan telur harian.Ventilasi dibuka ½ bagian, Kontrol suhu (38°C)

Hari ke-6

Pembalikan telur harian.Ventilasi dibuka ¾ bagian,

Hari ke-7

Page 46: Materi Penetasan Dan Fedlot

Pembalikan telur harian. Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio

(hidup atau mati). Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada

salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang

laba-laba semakin jelas.Ventilasi dibuka seluruhnya

Hari ke-8 sampai ke-13

Pembalikan telur harian, Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah

air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-14

Pembalikan telur harian. Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup

atau sudah mati. Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang

terlihat jelas

Hari ke 15 sampai ke-20

Pembalikan telur harian. Kontrol suhu dinaikkan sedikit (38,5-39°C) dan lakukan penambahan

air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-21

Pembalikan telur harian. Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup

dan mati. Embrio mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat

hitam semua.

Hari ke-22 sampai ke-25

Pembalikan telur harian. Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak.

Hari ke-26 sampai ke-27

Page 47: Materi Penetasan Dan Fedlot

Pembalikan telur dihentikan. Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan

(dengan semburan yang paling halus). Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam

hari

Hari ke-28

Telur-telur sudah banyak yang menetas. Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau

ruangan lebih longgar. Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering

atau kering seluruhnya, Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29. Dan setelah

semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk persiapan proses

penetasan berikutnya

Menetaskan Telur Ayam Kalkun Dengan Mesin Tetas

1.      Panaskan mesin tetas paling tidak 24 jam sebelum telur masuk mesin.

2.      Isi bagian bawah mesin dengan air secukupnya untuk memperoleh kelembaban yang sesuai.

3.      Letakkan 2 buah thermometer dalam incubator. Pastikan keduanya berada pada posisi setengah

tinggi telur(kira-kira 1 inchi). Anda bisa memakai gelas plastik yang dipotong untuk

menempatkan termometer

4.      Letakkan sepotong kain di dalam air dan tempelkan salah satu ujungnya menyentuh salah satu

ujung termometer. Termometer ini disebut thermometer  basah, yang akan menjadi patokan kasar

tentang kelembaban didalam mesin, jika kain telah basah sepenuhnya sampai ke termometer.

5.      Pastikan suhu stabil pada posisi 99 derajat  F/ 37 derajat C, dan Termometer basah berada pada

suhu antara 85-100 derajat F / sekitar 29-37 derajat C.

6.      Tandai telur di kedua sisinya (misal dengan “X” dan “O”) dalam posisi telur berbaring. Ini

adalah tanda untuk pembalikan telur, Hingga anda bisa membalik telur tepat 180 derajat.

7.      Letakkan telur dalam mesin secara perlahan. Tempatkan telur dengan tanda yang sama berada

diatas. Selama 25 hari: putar telur sebanyak 3-5 kali sehari. Ini untuk mencegah agar isi telur

tidak menempel pada kulitnya.

Page 48: Materi Penetasan Dan Fedlot

8.      Hari ke 25, hentikan memutar telur. Agar anakan kalkun dapat merubah posisinya dalam posisi

siap menetas. Dalam jangka waktu sekitar 28 hari mereka akan segera menetas. Saat sudah ada

kalkun yang menetas, mereka kemungkinan akan memutar telur lain yang belum menetas.

Putarlah telur yang belum menetas sesuai dengan tanda pada telur lain.

Diposkan oleh Nia Yuliyanti di 08.22.00

Reaksi: 

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: P

Page 49: Materi Penetasan Dan Fedlot

PENETASAN TELUR DI HATCHERY

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Teknologi Penetasan Unggas

Lokasi hatchery harus dipilih ditempat yang sejuk dan tenang. Hatchery harus dijaga dengan

biosecurity yang ketat agar proses produksi dapat optimum. Bioseurity yang dilakukan sebelum

memasuki lokasi breeding farm yang  terdiri dari unit hatchery dan unit farm harus terlebih

dahulu dilakukan penyemprotan atau shower dengan menggunakan desinfektan terhadap orang,

barang maupun kendaraan yang masuk melalui pos security. Penyemprotan menggunakan

desinfektan ini dilakukan untuk mencegah penyakit dari luar masuk ke area hatchery

Prinsip sanitasi dalam unit hatchery terdiri dari 3S yakni sebelum, sedang, dan sesudah  proses

pekerjaan harus higienis atau tersanitasi dengan baik. Sanitasi yang dilakukan sebelum

memasuki gedung unit hatchery dilakukan penyemprotan dan pergantian pakaian. Sedangkan

barang- barang didesinfeksi dikotak bagian luar. Pakaian bekas akan dimasukkan didalam

gentong berisi air desinfektan yang berfungsi membebas hamakan pakaian agar aman digunakan

kembali. Selain itu,  saat akan mendekati/ memasuki gedung harus dilakukan pencelupan kaki

(dipping) di bak yang telah disediakan. Bak tersebut berisi air desinfektan untuk membersihkan

kaki dari kotoran ataupun kontaminasi hama selama perjalanan menuju gedung.

Gedung hatchery merupakan tempat terakhir proses produksi di breeding farm. Gedung ini

terdiri dari ruang terminal, colling room, setter room, hatcher room , wash room, ruang pull

chick, ruang administrasi, dan ruang distribusi. Penempatan ruangan ini menggunakan one way

system sehingga arah angin diatur dari arah yang bersih ke arah yang kotor. Setiap ruangan harus

tersedia kran air, stop kontak listrik,  saluran air untuk drainase, alarm juga diperlukan untuk

memperingatkan jika ada sesuatu yang berbahaya.

Berikut ini adalah ruang-ruang yang terdapat di hatchery:

1)      Ruang terminal

Ruang ini berfungsi sebagai tempat penerimaan telur dari farm serta tempat penyeleksian telur.

Ruang ini dilengkapi dengan lemari fumigasi telur tetas dan exhaust fan. Menurut Ihan (2012)

Page 50: Materi Penetasan Dan Fedlot

fungsi dari exhaust fan  adalah untuk menghisap udara di dalam ruang untuk dibuang ke luar,

dan pada saat bersamaan menarik udara segar di luar ke dalam ruangan.  Seleksi telur tetas

dilakukan berdasarkan bobot  yakni bobot 46—60 gram, telur yang  tidak retak, tidak pecah,

bersih, kulit halus, dan tidak bertotol totol.  Telur yang terlalu kecil bobotnya ≤ 46 gram akan

menghasilkan bobot DOC yang rendah  yakni ≤ 37 gram, sedangkan telur yang terlalu besar akan

menghasilkan double yolk. Sebagaimana menurut Made (2012), bobot telur yang tidak seragam

juga akan menurunkan daya tetas karena pemerataan panas, sirkulasi udara dan perkembangan

embrio menjadi tidak seragam.

Telur yang telah diseleksi diletakkan ke tray setter yang berkapasitas 54 butir dan disusun pada

kereta setter yang memiliki kapasitas 32 deret. Kontrol egg tray dan boks telur dikontrol dengan

buku kontrol, egg tray yang dikirim ke farm dicelupkan dengan desinfektan terlebih dahulu.

2)      Cooling room

Biosekurity yang dilakukan di rungan ini adalah dengan menyediakan bakcuci tangan didekat

pintu masuk yang berisi air desinfektan.  Ruangan ini berfungsi untuk menyimpan telur tetas

selama ± 24 jam sampai menunggu terpenuhinya kuota telur yang diinginkan dan jadwal setting

yang direncanakan.  Suhu ruangan ini memiliki suhu rata-rata 18,30 C  dengan kelembaban 70—

80%  . Ruangan ini dilengkapi dengan termometer untuk mengukur suhu ruangan, higrometer

untuk mengukur kelembaban, ac untuk meratakan hawa dingin, dangan cerobong plastiknya.

Selama telur tetas berada disini emrio akan dorman. Menurut Bagus (2011) telur yang dorman

adalah suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami telur sebagai tanggapan atas suatu keadaan

yang tidak mendukung pertumbuhan normal, keadaan ini dilakukan untuk mencegah

pertumbuhan dini embrio telur sebelum dimasukkan ke mesin setter.

3) Setter room

Ruangan ini dilengkapi dengan exhaus fan untuk sirkulasi udara. Tekanan dalam ruangan setter 

harus positif artinya  udara bersih dan masuk lebih besar dari udara yang keluar. Fumigasi

ruangan setter dengan menggunakan pembersihkan dengan mengeluarkan  PK 250 gram dan

formalin 500 cc selama 15—20 menit. Semua rak, egg bag, dan kereta setter dikeluarkan

kemudian digosok dengan desinfektan. Menurut Santi (2013), penggunaan Formaldehyde secara

luas diperusahaan penetasan telur, karena selain mudah dilakukan, juga mempunyai daya basmi

terhadap mikroba yang tinggi.

4) Hatcher room

Page 51: Materi Penetasan Dan Fedlot

Ruang hatcher ditempati dengan beberapa dengan mesin hatcher dengan kapasitas  90.000 butir

telur tetas dan dilengkapi dengan exhaus fan. Tekanan harus negarif artinya udara yang kotor

keluar lebih besar daripada udara yang masuk. Mesin hatcher dan baki setelah panen dicuci

dengan air bertekanan tinggi kemudian disemprot larutan air dan formalin  20cc/liter kemudian

difumingasi dengan PK 250 gram dan formalin 500 cc selama 15—20 menit.

5) Pull chick room

Kebutukan ruang segar pada ruang pull chick harus sesuai jumlah panen doc/panen dan jumlah

pekerja dengan. Ruangan ini dilengkapi dengan evaporating cooler yang menghembuskan udara

bersih dan dacting evaporating yang menyedot udara kotor dan bulu agar tidak menyebar, pada

dinding ruang pull chick dipasang cooling pad. Menurut Kurtini (2011), ruangan pull chick

berfungsi sebagai tempat pelaksanaan seleksi doc, pemotongan paruh, vaksinasi marek,

pengemasan doc kedalam boks, dan penyimpanan sementara sampai doc dikirim ke pelanggan.

Ventilasi ruang ini harus lancar dengan suhu optimum 22 0C dengan Rh 60%.

6)      Ruang administrasi

Ruang administrasi dilengkapi dengan komputer yang dilengkapi dengan program-program yang

disesuaikan dengan status kerja mesin yang ada. Menurut Kurtini (2011) ruang administrasi

penetasan adalah ruang khusus bagian administrasi proses penetasan, pencatatan telur, anak

ayam, barang-barang dan kepegawaian, dll.

7)      Ruang maintenance

Ruang ini merupakan  ruang untuk perawatan dan penggerak mesin-mesin yang ada di unit

hatchery. Menurut Kurtini (2011) ruang ini selain untuk menyimpan boks yang belum

digunakan, juga untuk menyimpan suku cadang mesin.

Hal- hal yang harus diperhatikan selama pross penetasan yakni:

Sebelum dimasukkan kedalam mesin setter telur harus di masukkan ke dalam ruang pre-heating

untuk mencegah kondensasi dan mencegah penurunan suhu yang terlalu tinggi, penyimpanan di

cooling room selama  6—18 jam. Penempatan telur pada mesin setter disesuaikan dengan kode

kandang, perencanaan, kode  setting dan tanggal setting. Tetur disusun merata dan waktu

dimesin setter 19 hari  dengan suhu 99,5—99,8 oF dengan kelembaban 85 %.

Apabila ada telur yang pecah dimasukkan ke ember khusus berisi larutan desinfektan. Emutaran

dengan 45 0 kekiri kekanan membentuk sudut 90 0 cper jamnya. Turning dilakukan secara

Page 52: Materi Penetasan Dan Fedlot

otomatis dalam mesin seter agar panas merata dan mencegah pelekatan embrio dikerabang telur.

Transfer telur dilaksanakan 19 hari setelah di setter. Lama telur tetas di hatcher selama 2 hari

dengan suhu 98,5—99 oF dan kelembaban 85— 90 %.

Sebelum dimasukkan ke hather dilakukan candling untuk memisahkan telur fertil dan infertil

dengan menggunkan meja kaca yang dibawahnya dilengkapi dengan lampu. Telur yang fertil

diletakkan pada baki hatcher dan yang infertil pada tray khusus.

Saat telur mulai menetas diberi formalin 800cc/mesin agar DOC yangdihasilkan lebih kuning

dan lebih menarik, kegiatan pullchick dilakukan pada hari 21 dan pengeluaran DOC saat  kondisi

5 % masih basah bulu leher, karena apabila terlalu lama di hatcher, DOC akan menglami

dehidrasi, kerdil dan abnormal. Kemudian tray yang berisi DOC yang sudah menetas di bawa ke

ruang panen dan dipindakkan ke boks.

Sisa penetasan berupa kerabang telur, telur yang tidak menetas dibawa ke tempat pembuangan

limbah. Setelah semua kegiatan selesai semua peralatan dibersihkan. DOC yang menetas

diseleksi diruang packing. Seleksi DOC dilakukan berdasarkan kelincahan, bobot tubuh dan

mata jernih.  DOC dengan kualitas jelek seperti kepala kecil, paruh pendek,  tidak punya sayap,

mata satu, dan kerdil, di caling dan tidak layak jual. DOC yang layak jual dipacking dan dikemas

dengan 2 kemasan. Kemasan pertama menggunakan baki plastik berisi 85 ekor yang dipasarkan

ke mitra peternak komersil sedangkan packing karton boks berisi 100 ekor ditamah 2 ekor untuk

resiko transportasi.  Boks kardus berbentuk trapesium dengan sekat pemisah yang membagi

menjadi 4 ruangan.

Apabila dilakukan sexing, maka dilakukan pemisahan jantan dengan betina. DOC jantan bulu

penutup sama panjang dengan bulu primeris sedangkan betina bulu penutup lebih panjang

dibandingkan bulu primer.

Packing diberi label pada kemasan boks  untuk memberi keterangan DOC yang berisi tanggal

DOC menetas, jumlah atau isi kemasan, jaminan bobot atau grad DOC, nama perusahaan dan

galur.

Dari ruangan packing doc dibawa keruangan distribusi. Mobil chick fan harus sudah dibersihkan

dan fumigasi dengan tripel dosis, dilengkapi sekat pembatas dan harus memiliki  ventilasi.

Fungsi sekat pembatas untuk menghindari goncangan terlalu besar saat pengangkutan dan

ventilasi untuk ketersediaan oksigen.

Page 53: Materi Penetasan Dan Fedlot

B.     Perkembangan Embrio Ayam

Telur fertil memperlihatkan perkembangan pembuluh darah. Perkembangan embrio terdiri dari 3

periode, yakni:

1)      Periode Pertama, Pertumbuhan  Organ Dalam

Periode ini berlangsung pada umur 1—5 hari, dengan perkembangan sebagai berikut:

         Hari pertama: pembesaran embrio, menurut Kurtini (2011), pada umur ini embrio belum

terlihat jelas, terjadi perkembangan area pellucida dan area opaca vitellina pada germ spot,

muncul primitive streak dengan poros memanjang dari tubuh embrio, sistem saluran syaraf

sebagai alur syaraf, usus depan, kelompk darah dalam area opaca veitellina serta muncul sel-sel

primordial seks.

         Hari kedua: jantung mulai berdenyut (30 jam setelah inkubasi), pembuluh darah mulai tampak,

cairan amnion mulai tumbuh dengan fungsinya untuk menjaga embrio dari goncangan,

penguapan dan kehancuran.

         Hari ketiga: paruh, kaki, sayap mulai terbentuk begitu pula alantois mulai berfungsi untuk

proses dan mengeluaran sisa metabolisme embrio

         Hari keempat: calon lidah mulai terbentuk. Menurut Kurtini (2011), pada umur ini sistem

vasculer jelas dan mata sudah mulai terlihat dan tampak sebagai bintik gelap yang terletak di

sebelah kanan jantung. Dengan mikroskop otaknnya terbagi menjadi 3 bagian yaitu otak depan,

tengah dan otak belakang.

         Hari kelima: organ reproduksi mulai terbentuk, dengan mikroskop amnion dan allantois sudah

terlihat, proventriculus dan gizzard terbentuk, ekor dan kepala sudah berdekatan sehingga

tampak seperti huruf C.

2)      Periode II,  Pertumbuhan Jaringan Luar

Periode ini berlangsung pada umur 6 sampai 14 hari, perkembangan embrio yang terjadi adalah:

         Hari ke-6: paruh mulai tumbuh, mata nampak menonjol, rongga dada sudah mulai berkembang,

dan jantung sudah membesar

         Hari ke-7: paruh sudah tampak seperti bintik gelap pada dasar mata, otak dan leher mulai

terbentuk, ceca mulai berkembng jari terbentuk dan vicera, gerakan tubuh jelas terlihat

         Hari ke-8: bulu mulai tumbuh, ceca berfungsi, mata embrio sudah terlihat jelas

Page 54: Materi Penetasan Dan Fedlot

         Hari ke-9: bentuk tubuh seperti burung, allantois di sekitar embrio, amnion dan yolk, lipatan

dan pembuluh darahnya sudah bertambah serta jari kakinya ulai terbentuk.

         Hari ke-10: paruh mulai mengeras, sayap sempurna, dan folikel bulu embrio mulai terbentuk.

         Hari ke-11: embrio sudah tampak seperti ayam, embrio semakin besar sehingga yolk semakin

menyusut, paruh sudah jelas terlihat, dinding abdominal dan intestinal terlihat.

         Hari ke-12: embrio semakin besar dan yolk semakin kecil, mata kanan mulai embuka sedikit,

telinga mulai tampak, jari kaki mulai terbentuk dan sudah tampak permulaan pertumbuhan bulu

bagian bawah.

         Hari ke-13: kaki mulai tumbuh dan ukuran allantois mencapai maksimum

         Hari ke 14: Aggota tubuh ayam telah lengkap, bulu hampir menuup seluruh tubuh embrio.

3)      Periode III, Pertumbuhan Membesaran Embio

Periode ini berlangsung pada umur 15 sampai 21 hari, perkembangan embrio yang terjadi adalah:

         Hari ke-15: kaki dan cakar mulai mengeras, kepala sudah mengarah ke bagian tumpul dari telur

         Hari ke-16: allantois lengkap menghilang, sisik, cakar, dan paruh mengeras dan bertanduk.

         Hari ke-17: paruh menghadap keruang udara, Cairan amnion mulai menghilang dan habis pada

hari ke-19

         Hari ke-18:  cairan amnion menghilang, yolk sac siap memasuki tubuh, jari kaki, sayap, dan

bulu berkembang dengan baik

         Hari ke-19: kuning telur masuk keruang embrio dan ruang udara dipecah oleh embrio dengan

paruhnya

         Hari ke-20: kuning telur masuk semua ke dalam perut embrio. Embrio memenuhi ruang telur

dan kulit telur retak

         Hari ke-21: anak ayam menetas, ayam suda membuka kulit telurnya meskipun belum

seluruhnya. Dari keadaan ini biasanya dibutuhkan waktu 12-18 jam untuk dapat keluar dari kulit

telurnya.

Page 55: Materi Penetasan Dan Fedlot

KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dari vidio penetasan dan dari beberapa literatur, maka dapat

dismpulkan bahwa:

1.      Lokasi hatchery harus dipilih ditempat yang sejuk dan tenang.  Hatchery harus dijaga dengan

biosecurity yang ketat dengan  prinsip sanitasi 3S yakni sebelum, sedang, dan sesudah  proses

pekerjaan harus higienis atau tersanitasi dengan baik agar proses produksi dapat optimum.

2.      Gedung ini terdiri dari ruang terminal yakni tempat penerimaan telur, colling room yakni tempat

menyimpan telur tetas sementara,  setter room dan hatcher room  yakni ruang

inkubasi/penetasan telur, wash room, ruang pull chick atau penanganan DOC, ruang

administrasi, dan ruang distribusi.

3.      Perkembangan embrio terdiri dari 3 periode, yakni:

         Periode I pertumbuhan  organ dalam, periode ini berlangsung pada umur 1—5 hari.

         Periode II pertumbuhan jaringan luar, periode ini berlangsung pada umur 6 sampai 14 hari

         Periode III pertumbuhan membesaran embio, periode ini berlangsung pada umur 15 sampai 21

hari

B.     Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan penulis adalah:

1.      Sebelum melakukan penetasan, maka perlu diadakan pemilihan lokasi yang tepat, biosecurity

yang ketat untuk menunjang produksi yang maksimum

2.      Perlunya pemahaman mengenai ruang, perlengkapan, dan fungsi dalam hatchery dan tahapan

pelaksanaan yang harus dilakukan serta perlakuan kusus yang harus diperhatikan.

Page 56: Materi Penetasan Dan Fedlot

3.      Selain itu perlu pengetahuan mengenai penanganan DOC dan perkembangan embrio yang terjadi

selama proses penetasan.