76
BAB I AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis. Hongren, dkk. menjabarkan sebagai berikut: Accounting is the information system that measures business activity: processes the information the information, into reports, and communication the result to decision makers. ….bahwa akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur kegiatan bisnis, kemudian memproses informasi tersebut menjadi laporan- laporan dan mengkomunikasikan hasil-hasil laporan kepada para pengambil keputusan. (Hongren 2005: 4) Selanjutnya Hongren juga menyebutkan bahwa akuntansi adalah”bahasa bisnis”. Semakin anda memahami bahasa tersebut, maka akan menjadi semakin baik keputusan-keputusan yang akan diambil, dan akan semakin baik dapat mengelola keuangan. Produk utama dari akuntansi adalah sejumlah dokumen yang disebut dengan laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan posisi keuangan dari suatu bisnis. Dr. Mardiasmo mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, peringkasan dan pelaporan. Transaksi-transaksi keuangan suatu organisasi dengan cara-cara tertentu yang sistematis, serta penafsiran terhadap hasilnya (Mardiasmo: 2000). 1

Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ANALISIS KEUNGAN

Citation preview

Page 1: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

BAB I

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi

Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis. Hongren, dkk. menjabarkan sebagai

berikut:

Accounting is the information system that measures business activity: processes the information the

information, into reports, and communication the result to decision makers.

….bahwa akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur kegiatan bisnis, kemudian memproses

informasi tersebut menjadi laporan-laporan dan mengkomunikasikan hasil-hasil laporan kepada para

pengambil keputusan. (Hongren 2005: 4)

Selanjutnya Hongren juga menyebutkan bahwa akuntansi adalah”bahasa bisnis”. Semakin anda

memahami bahasa tersebut, maka akan menjadi semakin baik keputusan-keputusan yang akan

diambil, dan akan semakin baik dapat mengelola keuangan.

Produk utama dari akuntansi adalah sejumlah dokumen yang disebut dengan laporan keuangan.

Laporan keuangan adalah laporan posisi keuangan dari suatu bisnis.

Dr. Mardiasmo mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, peringkasan dan

pelaporan. Transaksi-transaksi keuangan suatu organisasi dengan cara-cara tertentu yang sistematis,

serta penafsiran terhadap hasilnya (Mardiasmo: 2000).

B. Pihak yang Berkepentingan

Siapakah para pengambil keputusan yang berkepentingan dengan laporan keuangan?

Mereka adalah para stakeholder perusahaan yang terdiri dari:

1. Pemegang saham

2. Kreditur dan kreditur prospektif

3. Rekanan

1

Page 2: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

4. Manajer

5. Lembaga pemerintah (Pajak dan Depnaker)

6. Karyawan

7. Lembaga non profit

Pemakai Laporan Keuangan

Para stakeholder yang berkepentingan dengan laporan keuangan

1. Investor

Para penanaman modal beresiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan risiko yang

melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka memerlukan

informasi untuk membantu mereka untuk mengambil keputusan apakah membeli, menahan atau

menjual investasi tersebut. Di samping itu para pemegang saham juga berkepentingan dengan

informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar

dividen.

2. Karyawan

Karyawan dan kelompok yang mewakili mereka, berkepentingan dengan informasi mengenai

stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga berkepentingan dengan informasi yang

memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa,

manfaat pensiun serta kesempatan kerja.

3. Pemberi pinjaman

Pemberi pinajaman berkepentingan dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka

untuk mengambil keputusan berkaitan dengan apakah penjamin serta bunganya, dapat dibayar

pada saat jatuh tempo.

4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Para pemasok dan kredotor usaha lainnya berkepentingan dengan informasi yang memungkinkan

mereka untuk mengambil keputusan, apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh

tempo.

2

Page 3: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

5. Pelanggan

Para pelangggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan,

terutama bila mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung pada

perusahaan.

6. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan

alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga

membutuhkan informasi untuk mengukur aktivitas aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan

pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statisik pendapatan nasional dan statistik pendapatan

lainnya.

7. Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dengan berbagai cara. Misalnya perusahaan

dapat memberikan kontibusi pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang

diperkerjakan dan perlindungan kepada penanaman modal domestik. Laporan keuangan dapat

membantu masyarakat dengan meyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan

terakhir kemakmuran perusahaan serta menyelesaikan aktivitasnya.

(Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, 2002, p 2 - 3)

C. Prinsip-prinsip Akuntansi

Para penyusun laporan keuangan, diharuskan mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang

lazim, di Amerika Serikat disebut dengan Generally Accepted Accounting Principle (GAAP),

sedangkan di Indonesia disebut dengan Prinsip Akuntnasi Indonesia yang disusun oleh Ikatan

Akuntan Indonesia. Prinsip-prinsip akuntansi yang lazim serta peraturan-peraturan dari badan-

badan/lembaga-lembaga yang berwenang. Di Indonesia hal tersebut diatur dalam Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia 1 April 2002. Sedangkan di

Amerika Serikat badan yang mengatur disebut dengan Financial Accounting Board (FASB).

3

Page 4: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

D. Konsep Dasar Akuntansi

Sebenarnya banyak konsep-konsep dasar akuntansi, tetapi Warren, dkk. hanya

mengungkapkan 4 konsep dasar yang terpenting (Warren 2005: 13), yaitu:

1. Konsep entitas (Entity Concept)

2. Knsep biaya (Cost Concept)

3. Konsep obyektivitas (Objectivity concept)

4. Konsep unit pengukuran (Unit of measurement concept)

Ad. 1. Konsep Entitas

Organisasi bisnis dipandang sebagai suatu entitas atau kesatuan yang terpisah dari para

miliknya, para kreditur, atau stakeholder yang lainnya. Petugas akuntansi dari sebuah

perusahaan perorangan hanya akan mencatat kegiatan-kegiatan finansial dari bisnisnya,

bukan kegiatan pribadi, properti maupun hutang-hutang perusahaan dan pemilik perusahaan.

Ad. 2. Konsep Biaya

Akuntansi akan mencatat nilai suatu aset pada saat terjadinya transaksi, sesuai dengan harga

perolehan pada saat itu.

Ad. 3. Konsep Obyektivitas

Catatan akuntansi dan laporan-laporan keuangan harus didasarkan pada bukti-bukti yang

obyektif. Pada transaksi antara penjual dan pembeli keduanya akan mencari harga yang

terbaik, hanya harga terakhir saat transaksi yang obyektif untuk tujuan akuntansi.

Ad. 4. Konsep Unit Pengukuran

Konsep ini mempersyaratkan bahwa data ekonomi tersebut disajikan dalam satuan uang

yang berlaku. Uang adalah unit pengukuran yang umum untuk laporan data keuangan serta

laporan-laporan.

4

Page 5: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

E. Kaidah Laporan Keuangan

Sedangkan menurut persyratan Standar Akuntansi Keuangan nomor 1 (revisi 1998) dari

Ikatan Akuntansi Keuangan Indonesia, berlaku adanya pertimbangan menyeluruh laporan keuangan

yang mencangkup:

1. Pertimbangan secara wajar

2. Kebijakan akuntansi

3. Kelangsungan usaha

4. Dasar akrual

5. Konsistensi penyajian

6. Materialitas dan agregasi

7. Saling hapus (offsettig)

8. Informasi komparatif

Persyaratan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) berkaitan dengan laporan keuangan,

dipersyaratkan untuk memenuhi kaidah-kaidah sebagai berikut:

1. Penyajian secara wajar (obyectivity)

Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, perubahan

akhir dan arus kas perusahaan dengan menerapkan PSAK secara benar disertai pengungkapan

informasi yang relevan.

2. Kebijakan akuntansi

Manajemen harus menerapkan kebijakan akuntansi yang jelas, agar laporan keuangan memenuhi

ketentuan-ketentuan yang lazim, untuk memastikan bahwa laporan keuangan menyajikan

informasi yang memenuhi syarat.

a. Relevan terhadap kebutuhan para stakeholder untuk pengambilan keputusan.

b. Dapat diandalkan, dengan pengertian:

1) Mecerminkan kejujuran penyajian laporan keuangan.

2) Menggambarkan substansi ekonomi dari suattu kejadian atau transaksi.

5

Page 6: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

3) Netral, yaitu tidak berpihak.

4) Mencerminkan kehati-hatian, dan

5) Mencangkup semua hal yang material.

c. Kelangsungan usaha (continuity of activities)

Laporan keuangan harus disusun berdasrkan asumsi kelangsungan usaha.

d. Dasar akrual (acrual basis)

Laporan keuangan harus disusun atas dasar waktu, kecuali laporan arus kas.

e. Konsistensi penyajian (consistency)

Penyajian dan klarifikasi perkiraan-perkiraan (pos-pos) dalam laporan keuangan antar

periode harus konsisten.

f. Materialitas (materiality)

Perkiraan-perkiraan (pos-pos) yang material disajikan terpisah dalam laporan keuangan,

sedangkan yang tidak material dapat digabungkan dengan jumlah yang mempunyai sifat

ataupun fungsi yang sejenis.

g. Saling hapus (offsetting)

Aktiva, kewajiban, pos-pos penghasilan, dan beban disajikan secara terpisah, kecuali saling

hapus yang diperkenankan dalam Persyaratan Standar Akuntansi Indonesia (PSAK).

h. Informasi komparatif (comparative information)

Informasi kuantitatif harus diungkapkan secara komparatif dengan periode sebelumnya.

Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan periode sebelumnya

perlu diungkapkan kembali bilamana relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode

berjalan (IAI: PSAK No. 1: 1998).

6

Page 7: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

F. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan umum laporan keuangan, adalah memberi informasi tentang posisi keuangan,

kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan

dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi, serta menunjukkan pertanggungjawaban

(stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada meraka.

Untuk tujuan tersebut, serta laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang

meliputi:

a. Aktiva

b. Kewajiban

c. Ekuitas

d. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian; dan

e. Arus kas (IAI: PSAK No. 1: 1998).

Komponen Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagi berikut:

a. Neraca

b. Laporan laba rugi

c. Laporan perubahan ekuitas

d. Laporan arus kas, dan

e. Catatan atas laporan keuangan.

G. Neraca

Di dalam menyajikan laporan neraca, perusahaan harus memperhatikan kaidah-kaidah

sebagai berkut:

1. Perkiraan-perkiraan aktiva harus disajikan sedemikian rupa, sehingga aktiva lancar harus

dipisahkan dari aktiva tidak lancar, demikian pula dengan perkiraan. Perkiraan kewajiban harus

dipisahkan kelompok kewajiban jangka panjang.

2. Perkiraan aktica lancar harus disajikan menurut urutan likuiditasnya, sadangkan kewajiban

disajikan menurut urutan jatuh temponya.

7

Page 8: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

3. Aktiva lancar terdiri atas:

a. Aktiva yang diperkirakan akan dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dijual atau

dipergunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan, atau

b. Aktiva yang dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan

akan dapat direalisasikan dalam jangka waktu satu tahun dari tanggal neraca; atau

c. Aktiva berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi.

4. Aktiva tidak termasuk butir 3 di atas, diklarifikasikan sebagai aktiva tidak lancar atau aktiva

tetap.

5. Kewajiban jangka pendek terdiri dari:

a. Kewajiban yang diperkirakan akan dapat diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal

operasi perusahaan, atau

b. Kewajiabn yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun dari tanggal neraca.

6. Aktiva tidak termasuk dalam kategori butir 5 di atas, diklarifikasikan sebagai kewajiban jangka

panjang.

7. Neraca harus disajikan sedemikan rupa sehingga menonjolkan berbagai unsur posisi keuangan

yang diperlukan untuk penyajian secara wajar. Paling sedikit neraca harus mencakup perkiraan-

perkiraan (pas-pas).

a. Aktiva berwujud

b. Aktiva tidak berwujud

c. Aktiva keuangan

d. Investasi

e. Persediaan

f. Pihutang niaga dan pihutang lainnya

g. Kas dan setara kas

h. Hutang niaga dan hutang lainnya

i. Kewajiban yang diperkirakan

j. Kewajiban berbunga jangka panjang

k. Hak minoritas

l. Modal saham dan pos ekuisitas lainnya.

8. Perusahaan perlu mengungkapkan hal-hal berikut pada neraca ataupun pada catatan atas laporan

keuangan:

8

Page 9: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

a. Untuk setiap jenis saham

1) Jumlah saham modal yang diotorisasikan

2) Jumlah saham yang diterbitkan dan disetor perusahaan

3) Nilai nominal saham.

4) Resume perusahaan jumlah saham yang beredar.

5) Hak, keistimewaan, serta pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham.

6) Saham perusahaan yang dikuasai oleh perusahaan itu sendiri atau oleh anak perusahaan

atau perusahaan asosiasi, dan

7) Saham yang dicadangkan antuk hak opsi atau kontrak penjualan.

b. Penjelasan mengenai sifat dan tujuan pos cadangan dalam ekuisitas

c. Penjelasan apakah deviden yang diusulkan namun secara resmi belum disetujui untuk

dibayarkan telah diakui atau belum diakui sebagai kewajiban, dan

d. Jumlah deviden saham preveren kumulatif yang belum diakui.

9. Untuk perusahaan yang modalnya tidak berbagi dalam saham, seperti misalnya persekutuan

(firma) perlu diungkapkan informasi yang setara dengan persyaratan atau kaidah pelaporan

tersebut diatas, dengan memperhatikan perubahan dalam suatu periode setiap jenis penyertaan

serta hak, keistimewaan maupun pembatasan yang melekat pada setiap penyertaan.

H. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi perusahaan atau juga disebut sebagai laporan pendapatan dan biaya suatu

periode akuntansi perlu untuk mengungkapkan berbagai unsur kinerja keuangan yang diperlukan

untuk dapat melaporkan pendapatan dan biaya secara wajar. Laporan laba rugi paling sedikit

mencakup perkiraan-perkiraan (pas-pas) sebagai berikut:

1. Pendapatan

2. Laba rugi usaha

3. Beban pinjaman

4. Bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi

5. Beban pajak

6. Laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan

7. Pos luar biasa

8. Hak minoritas dan

9

Page 10: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

9. Laba dan rugi bersih untuk periode berjalan.

Untuk lebih rinci dapat dilihat pada PSAK No. 1. Penyajian laporan keuangan (revisi 1998), Ikatan

Akuntansi Indonesia pp 1. 14 – 1:17.

3. Aktivitas Pendanaan

Penyajian secara terpisah arus kas yang timbul dari kegiatan pendanaan dimaksudkan

untuk dapat memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal

perusahaan. Diantaranya adalah:

a. Penerimaan kas dan emisi saham atau instrumen modal lainnya.

b. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk meanarik atau menebus saham perusahaan.

c. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya.

d. Perusahaan pinjaman.

e. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha, untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkitan

dengan sewa guna usaha pembiayaan.

untuk lebih detail dapat dilihat PSAK No. 2 Laporan Arus Kas, Komite Prinsip Akuntansi

Indonesia, IAI, 1994.

10

Page 11: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Daftar Bacaan

1. Carl S. Warren, James M. Reene, Philiph E. Fees, Accounting, 21st edition, Thomson South

Western, 2005.

2. Ikatan Akuntansi Indonesia, Pernyataan Laporan Keuangan, Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan, Penerbit Salemba Empat, 2002.

3. Hongren Charles T., Walter Harrison & Linda Smith Bamber, Accounting, 6th edition, Pearson

Prentice Hall, 2005.

4. Dr. Mardiasmo, Akuntansi Keuangan Dasar, Edisi 3, BPFE Yogyakarta, 2000.

11

Page 12: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

BAB II

PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

A. KESEIMBANGAN ADALAH SUNATULLAH

Allah menciptakan dunia seisinya ini dengan keseimbangan yang sempurna. Seperti yang

tertuang pada ayat suci Al-Qur’an juga terkandung adanya keseimbangan, yaitu sifat-sifat antonym.

Al Hayat dan Al Maut 145 kali

Al Naf (manfaat) dan Al Mudhorroh (Mudharrat) 50 kali

Al Har (panas) dan Al Bard (dingin) 4 kali

Al Shahliat (kebijakan) dan Al Sayyi’at (keburukan) 167 kali

Al Rabbah (emas) dan Al Raghbah (harap) 8 kali

Al Kufr (kekufuran) dan Al Iman (iman) 17 kali

Kufr (kekafuran) dan Iman (iman) 8 kali

(Imam Murbilari : 213)

Mekanisme keseimbangan tersebut te;ah mengilhami adanya akidah mekanisme Tata Buku

Berpasangan

B. Mekanisme Tata Buku Berpasangan

Mekanisme pembukuan menggunakan suatu kaidah tata buku berpasangan atau “double

entry bookkeeping”. Landasan ini dapat kita runtut dari manuskrip awal akuntansi, yaitu pada karya

tulis Lucas Paciolo pada buku “Summa”, yaitu pada Bab “Tractatus de Computis et Scriptorio”

tahun 1474 di Venetia.1

Secara sederhana setiap transaksi dapat mengikuti kaidah tata buku berpasangan melalui apa yang

disebut dengan Persamaan Akuntansi

1 Drs. Suhardi Sigit “Pengantar Akuntansi” 1970. P. 3

12

Aktiva = Pasiva

Page 13: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu

dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.

Pasiva adalah sumber dari mana aktiva perusahaan dibiayai.

Pasiva terdiri dari dua golongan yaitu:

Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul sebagai akibat dari peristiwa masa

lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang

mengandung manfaat ekonomi.

Ekuitas adalah hak residental atas aktiva perusahaan setelah dikurangi dengan semua kewajiban.2

Sehingga persamaan dasar menjadi sebagai berikut:

Dari persamaan dasar tersebut, maka dibuatlah kaidah-kaidah tata buku berpasangan.

Perubahan-perubahan keuangan apapun harus dicatat secara berpasangan, sehingga keseimbangan

akan tetap selalu ada. Contoh perubahan dapat digambarkan sebagai berikut:

AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS

1. Bertambah Bertambah Tetap

2. Bertambah Tetap Bertambah

3. Berkurang Bertambah Tetap

4. Berkurang Tetap Berkurang

5. Tetap Bertambah Berkurang

6. Tetap Berkurang bertambah

Penjelasan:

1. Aktiva bertambah, diimbangai kewajiban bertambah sedangkan ekuisitas tetap. Contoh

transakasi: perusahaan membeli perlengkapan secara kredit; aktiva dicatat diimbangi dengan pos

kewajiban yang bertambah.

2 IAI “Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan” Komite PAI, 7 September 1994 P. 9.

13

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

Page 14: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

2. Aktiva bertambah, diimbangi dengan ekuitas yang bertambah, sementara kewajiban tetap.

Contoh transaksi: perusahaan menambah fasilitas pabrik dibelanjai dengan pengeluaran saham;

aktiva dicatat bertambah diimbangi dengan pos ekuisitas yang bertambah.

3. Aktiva berkurang, diimbangi dengan kewajiban yang berkurang, sedangkan ekuisitas tetap.

Contoh transaksi: perusahaan hutang dagang; aktiva lancer (berupa kas) berkurang diimbangi

dengan kewajiban yang berkurang.

4. Aktiva berkurang diimbangi dengan ekuitas yang berkurang, sementara kewajiban tetap. Contoh

transaksi: perusahaan kembali membeli saham yang beredar; aktiva kas berkurang diimbangi

pengurangan pada saham yang beredar.

5. Aktiva tidak mengalami perubahan diimbangi dengan kewajiban yang bertambah dan ekuitas

yang berkurang. Contoh transaksi: perusahaan yang merestrukturisasikan modal yaitu dengan

mengubah sebagian modal saham menjadi obligasi, aktiva tidak mengalami perubahan, namum

kewajiban berupa hutang bertambah, sedangkan ekuitas berupa modal saham mengalami

pengurangan.

6. Aktiva tidak mengalami perubahan, namun kewajiban berkurang sementara akuitas bertambah.

Contoh transaksi: perusahaan yang merestrukturisasikan modal, yaitu dengan melunasi hutang

jangka panjang dengan menambah penyertaan baru; sehingga aktiva tidak mengalami perubahan

sementara hutang/kewajiban berkurang dan modal/ekuitas mengalami penambahan.

C. Aplikasi Persamaan Dasar Akuntansi 1

Persamaan Dasar Akuntansi

1. dr. Andi, dr. Budi dan drg. Chitrabersepakat untuk membuka praktek bersama pada klinik

keluarga. Masing-masing menyertakan modal penyertaan sebesar Rp. 20 juta tunai.

2. Dibayar kontrak ruang praktek sebesar Rp. 30 juta untuk periode 2 tahun.

3. Dibeli perlengkapan klinik seharga Rp. 10 juta dan baru dibayar Rp. 6 juta.

4. Dibeli persediaan keperluan klinik seharga Rp. 5 juta baru dibayar Rp. 2 juta.

5. Dibeli sebuah komputer sebesar Rp. 5 juta tunai.

14

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

Page 15: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Aplikasi pencatatan transaksi dengan persamaan dasar antara lain:

NO. TRANSAKSI AKTIVA KEWAJIBAN EKUITAS

1. Setoran modal dr.

Andi Rp. 20 juta,

dr. Budi Rp. 20

juta, dan drg.

Chitra Rp. 20

juta.

Kas Rp. 60 juta - Modal Andi 20

Modal Budi 20

Modal Chitra 20

2. Membayar

persekot sewa Rp.

30 juta

Kas Rp. 30 juta

Persekot sewa Rp. 30

juta

- Modal ABC 60

3. Membeli

perlengkapan

klinik Rp. 10 juta,

baru dibayar Rp.

6 juta

Pelengkapan Rp.10 juta

Persekot sewa Rp. 30

juta

Kas Rp. 24 juta.

Hutang Rp. 4 juta Modal ABC 60

4. Membeli

persediaan

perlengkapan

klinik Rp. 5 juta

baru dibayar Rp.

2 juta

Pem. Kep. Klinik Rp. 5

juta

Perlengkapan Rp. 10

juta.

Pers. Sewa Rp. 30 juta.

Kas Rp. 22 juta.

Hutang Rp. 7 juta Modal ABC 60

5. Membeli

komputer Rp. 5

juta tunai

Komputer Rp. 5 juta

Pem. Kep. Klinik Rp. 5

juta

Perlengkapan Rp. 10

juta.

Pers. Sewa Rp. 30 juta.

Kas Rp. 17 juta.

Hutang Rp. 7 juta Modal ABC 60

15

Page 16: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Dari pencatatan transaksi keuangan tersebut dapat dikembangkan suatu kaidah, yaitu:

Aktiva bila bertambah akan didebit,bila berkurang akan dikredit.

Kewajiban bila bertambah akan dikredit, bila berkurang akan didebit.

Ekuitas bila bertambah akan dikredit, bila berkurang akan didebit.

Dengan demikian maka persamaan dari akuntansi dapat dikaitkan dengan kaidah pencatatan sebagai

berikut:

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

+ - - + - +

Transaksi-transaksi tersebut merupakan transaksi statis, karena belum menunjukkan dinamika

perusahaan sebagai suatu bisnis.pos-pos yang tersangkut masih merupakan pos-pos riil,yaitu pos-

pos pembentuk laporan neraca atau posisi keuangan perusahaan. Pada awalnya neraca perusahaan

adalah:

Neraca Klinik ABCTgl 1/1/2010

Kas Rp. 60 juta Kewajiban -

Modal ABC Rp. 60 juta

Rp. 60 juta Rp. 60 juta

Setelah terjadi 5 transaksi, maka neraca mengalami perubahan komposisi menjadi:

Kas Rp. 17 juta Kewajiban Rp. 7 juta

Pers. Keperluan klinik Rp. 5 juta Modal ABC Rp. 60 juta

Persekot sewa Rp. 30 juta

Perlengkapan Rp. 10 juta

Komputer Rp. 5 juta

Rp. 67 juta Rp. 67 juta

16

Page 17: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Pos Riil dan Nominal

Pos-pos transaksi keuangan dapat dibagi menjadi 2 golongan utama yaitu:

1. Golongan Pos Riil

2. Golongan Pos Nominal

1. Golongan pos-pos transaksi riil, adalah golongan pos yang statis, yaitu komponen-komponen

yang masuk ke laporan neraca yang terdiri dari tiga kelompok utama:

a. Pos-pos aktiva

b. Pos-pos kewajiban

c. Pos-pos ekuitas

2. Golongan pos-pos transaksi nominal, adalah golongan pos-pos yang dinamis komponen-

komponen yang masuk ke laporan laba rugi yang terdiri dari dua kelompok utama:

a. Pos-pos penghasilan

b. Pos-pos beban

Penghasilan (Income)

Adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau

penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak

berasal dari kontribusi penanaman modal.

Beban (Expenses)

Adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar

atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang

tidak menyangkut pembagian kepada penanaman modal.

Dengan demikian maka persamaan dasar akuntansi berubah menjadi:

Aktiva + Beban = Kewajiban + Ekuitas + Penghasilan

+ - + - - + - + - +

17

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas + Penghasilan - Beban

Page 18: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Dengan kaidah pencatatan sebagai berikut:

No. Pos Bertambah Berkurang

1. Aktiva Didebit Dikredit

2. Beban Didebit Dikredit

3. Kewajiban Dikredit Didebit

4. Ekuitas Dikredit Didebit

5. Penghasilan Dikredit Didebit

Lanjutan Contoh Transaksi

(selama satu semester dari 1 Januati s/d 30 Juni 2010)

6. Diterima pendapatan dari layanan dokter dengan rincian sebagai berikut (Rp. 000)

Bulan dr. Andi dr. Budhi drg. Chitra Total

Februari Rp. 5.250 Rp. 4.900 Rp. 4.500 Rp. 14.600

Maret Rp. 5.100 Rp. 4.750 Rp. 4.450 Rp. 14.300

April Rp. 4.900 Rp. 4.600 Rp. 4.250 Rp. 13.750

Mei Rp. 5.350 Rp. 5.050 Rp. 4.750 Rp. 15.150

Juni Rp. 5.200 Rp. 4.850 Rp. 4.900 Rp. 14.950

Total Rp. 15.800 Rp. 24.150 Rp. 22.850 Rp. 72.800

7. Dibayarkan medical fee pada masing-masing partner yaitu:

dr. Andhi Rp. 12.900.000

dr. Budhi Rp. 12.095.000

dr. Chithia Rp. 11.450.000

8. Dibayarkan penggandaan bahan keperluan klinik Rp. 7.500.000 baru dibayarkan Rp. 6.000.000

9. Dibayar upah dan gaji karyawan Rp. 7.500.000

10. Dibayar hutang niaga Rp. 7.000.000

11. Dibayar listrik, air, dan telepon Rp. 2.500.000

12. Dibeli perabot ruang tangga Rp. 10.000.000 baru dibayar Rp. 6.000.000

13. Diterima fee dari apotek untuk semester I Rp. 15.000.000

14. Dibayar bonus Rp. 8.000.000

18

Page 19: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

TABEL 1.

19

Page 20: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Neraca Sisa

30/6/2010

Pos PerkiraanNraca Sisa

Debet Kredit

Kas 31.400 -

Persediaan keperluan klinik 12.500 -

Persekot sewa 30.000 -

Perabot 20.000 -

Computer 5.000 -

Medical fee 36.400 -

Upah dan gaji 7.500 -

Listrik/air/telp 2.500 -

Bonus 8.000 -

Penghasilan layanan medik - 72.800

Fee apotik - 15.000

Utang - 5.500

Modal A - 20.000

Modal B - 20.000

Modal B - 20.000

153.300 153.500

Agar informasi keuangan dapat bermanfaat untuk keperluan pengambilkan keputusan, maka pos-

pos yang ada harus bersihkan dari pos-pos yang bersifat campuran ataupun sementara. Tujuannya

adalah untuk mengelompokkan ke dalam dua golongan pos, yaitu

1. Pos riil (aktiva, hutang, modal)

2. Pos nominal (penghasilan biaya)

20

Page 21: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

1. Persekot sewa Rp. 30.000.000 berlaku untuk 24 bulan yang telah dijalani ada 6 bulan.

Disesuaikan:

Pos (lama) persekot sewa Rp. 22..500.000 (pos riil)

Pos (baru) biaya sewa Rp. 7.500.000 (pos nominal)

2. Persediaan keperluan klinik Rp. 12.500.000, pada tanggal 30 Juni 2010 besarnya nilai

persediaan keperluan klinik tinggal Rp. 2.000.000, dengan demikian:

Pos (lama) persediaan keperluan klinik Rp. 2.000.000 (riil), sedangkan biaya pemakaian

persediaan keperluan klinik Rp. 10.500.000,- (nominal)

3. Beban penyusutan aktiva ditetapkan 20% per tahun

Penyusutan 6 bulan 10%

Pos (baru) penyusutan aktiva tetap Rp. 2.500.000 (nominal)

Pos (baru) cadangan penyusutan aktiva Rp. 2.500.000 (riil)

4. Biaya gaji yang masih terutang pada tanggal 30 Juni 2010 adalah Rp. 500.000

Pos (lama) gaji/upah Rp. 8.000.000 (nominal)

Pos (baru) gaji terutang Rp. 500.000 (riil)

5. Beban pajak 2010 s/d 30 Juni 2010 yang belum dibayar adalah Rp. 5.000.000

Pos (baru) pajak Rp. 5.000.000 (nominal)

Pos (baru) pajak terutang Rp. 5.000.000 (riil)

21

Page 22: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Neraca Sisa

Setelah Penyesuaian (Rp. 000)

22

Pos Perkiraan Debet Kredit

Kas 31.400 -

Persediaan keperluan klinik 12.500 -

Persekot sewa 30.000 -

Perabot 20.000 -

Computer 5.000 -

Medical fee 36.400 -

Upah dan gaji 7.500 -

Listrik/air/telp 2.500 -

Bonus 8.000 -

Penghantar layanan medik - 72.800

Fee apotik - 15.000

Utang - 5.500

Modal A - 20.000

Modal B - 20.000

Modal C - 20.000

Sewa klinik 7.500 -

Pemakaian keperluan klinik 10.500 -

Penyusutan A.T. 2.500 -

Cadangan penyusutan A.T. 2.500

Gaji yang terutang - 500

Pajak 5.000 -

Pajak yang terutang - 5.000

161.300 161.300

Page 23: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Dari hasil penyesuaian tersebut maka dapat disusun laporan keuangan yang informative untuk pengguna laporan.

1. Laporan pendapatan dan biaya 1/1-30/6/2010 (000)Pendapatan pelayanan medik Rp. 72.800Pendapatan fee apotik Rp. 15.000Jumlah pendapatan Rp. 87.800

Biaya operasional:Sewa klinik Rp. 7.500Pemakaian per. kep. Klinik Rp. 10.000Medical fee Rp. 36.400Upah dan gaji Rp. 8.000Listrik, air dan telpon Rp. 2.500Bonus Rp. 8.000Pajak Rp. 5.000Penyusutan A.T Rp. 2.500

Rp. 80.400Saldo laba Rp. 7.400

23

Page 24: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

D. PROSES DAUR AKUNTANSI

1. Pembuatan Jurnal

2. Pendataan ke Pos Buku Besar

3. Pembuatan neraca sisa

4. Penyesuaian

5. Neraca sisa setelah penyesuaian

6. Laporan pendapatan dan biaya

7. Laporan perubahan modal

8. Laporan neraca

24

Page 25: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

1. Pembuatan Jurnal

(Rp. 000)

No. Uraian D K1. Kas Rp. 60.000

- Modal Adhi Rp. 20.000- Modal Bidhi Rp. 20.000- Modal Chitra Rp. 20.000

2. Persekot sewa ruang praktik Rp. 30.000- Kas Rp. 30.000

3. Perlengkapan klinik Rp. 10.000- Kas Rp. 6.000- Hutang Rp. 4.000

4. Persediaan keperluan klinik Rp. 5.000- Kas Rp. 2.000- Hutang Rp. 3.000

5. Komputer Rp. 5.000- Kas Rp. 5.000

6. Kas Rp. 72.800- Pendapatan layanan medik Rp. 72. 800

7. Medical Fee Rp. 36.400- Kas Rp. 36.400

8. Persediaan keperluan klinik Rp. 7.500- Kas Rp. 6.000- Hutang niaga Rp. 1.500

9. Upah dan gaji Rp. 7.500- kas Rp. 7.500

10. Hutang Niaga Rp. 7.000- kas Rp. 7.000

11. Listrik, air, telepon Rp. 2.500- kas Rp. 2.500

12. Perabot rumah tangga Rp. 10.000- kas Rp. 6.000- hutang niaga Rp. 4.000

13. Kas Rp. 15.000- fee apotik Rp. 15.000

14. Bonus Rp. 8.000- kas Rp. 8.000

25

Page 26: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

2. Buku Besar

(Rp. 000)

Kas

(1) 60.000 (2) 30.000(6) 72.800 (3) 6.000

(13) 15.000 (4) 5.000(5) 5.000(7) 36.400(8) 6.000(9) 7.500(10) 7.000(11) 2.500(12) 6.000(13) 8.000

116.000

Persekot Sewa

(2) 30.000

Hutang Niaga

(10) 7.000

Komputer

(5) 5.000

Upah Dan Gaji

(9) 7.500

Listrik, Air, dan Telepon

(11) 2.500

Bonus

(14) 8.000

Modal dr. Andi

(1) 20.000

26

Page 27: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Modal dr. Budhi

(1) 20.000

Modal drg. Chitra

(1) 20.000(2) 10.000

(12) 10.000

Persediaan Keperluan Kimia

(3) 5.000(8) 7.500

Pendapatan Layanan Medik

(6) 72.800

Medical Fee

(7) 36.400

Pendapatan Fee Apotik

(13) 15.000

3. NERACA SISA 30 JUNI 2010

Neraca Sisa 30/6/2010D K

Kas 31.400Persediaan keperluan klinik 12.500Persekot sewa 30.000Perabot 20.000Computer 5.000Modal Andhi 20.000Modal Budhi 20.000Modal Chitra 20.000Utang niaga 5.500Medical fee 36.400Upah dan gaji 7.500Listrik, air dan telepon 2.500Bonus 8.000Penghasilan layanan medic 72.800

27

Page 28: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Pendapatan fee apotik 15.000153.350 153.350

4. Jurnal Adjusment 30/6/2010

1. Sewa klinik Rp. 7.500

- Persekot sewa Rp. 7.500

2. Pemakaian keperluan klinik Rp. 10.500

- Persekot kep. Klinik Rp. 10.500

3. Penyusutan perabot + komputer Rp. 2.500

- Cad. Peny. Perabot dan kom. Rp. 2.500

4. Gaji upah Rp. 500

- Gaji terutang Rp. 500

5. Pajak Rp. 5.000

- Pajak terutang Rp. 5.000

28

Page 29: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Tabel 3.

29

Page 30: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

6. PERHITUNGAN RUGI & LABA

1/1 – 30/6/2010 (Rp. 000)

Pendapatan:

Penghasilan layanan medik Rp. 72.800

Pendapatan fee apotik Rp. 15.000

Total pendapatan Rp. 87.800

Biaya operasional:

Medical fee Rp. 36.400

Upah dan gaji Rp. 8.000

Listrik, air, dan telp Rp. 2.500

Bonus Rp. 8.000

Sewa klinik Rp. 7.500

Pemakaian keperluan klinik Rp. 10.500

Penyusutan perabot dan komp. Rp. 2.500

Pajak Rp. 5.000

Total biaya operasional Rp. 86.400

Laba operasional Rp. 7.400

7. Klinik A, B, C

Laporan Perubahan Modal

Modal awal

Modal dr. Andhi Rp. 20.000

Modal dr. Budhi Rp. 20.000

Modal drg. Chitra Rp. 20.000

Laba yang dibayar Rp. 6.000

Bayar laba dr. Andhi Rp. 2.000

Bayar laba dr. Budhi Rp. 2.000

Bayar laba drg. Chitra Rp. 2.000

Modal akhir

Modal dr. Andhi Rp. 22.000

30

Page 31: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Modal dr. Budhi Rp. 22.000

Modal drg. Chitra Rp. 22.000

8. Klinik A, B, C

Neraca 30/6/2010 (Rp.000)

Kas 31.400 Utang niaga 5.500Persediaan Kep. klinik 3.000 Gaji terutang 500Persekot sewa 22.500 Pajak terutang 5.000Perabot 20.000 11.000Komputer 5.000

25.000 Modal dr. Andi 22.000Cadangan lainnya (2.500) Modal dr. Budhi 22.000

22.500 Modal dr. Chitra 22.000Cadangan 1.400

67.40078.400 78.400

31

Page 32: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

BAB III

SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN

A. Daur Akuntansi Keuangan

Suatu siklus akuntansi terdiri dari:

1. Pembuatan jurnal

2. Pemindahan ke pos buku besar

3. Pembuatan neraca sisa

4. Jurnal penyesuaian

5. Neraca lajur

6. Perhitungan rugi dan laba (pendapatan dan biaya)

7. Laporan penambahan ekuitas

8. Neraca

B. Pencatatan Tranaksi Ke Dalam Jurnal

Jurnal adalah sebuah catatan kronologi dari transaksi-transaksi keuangan sebuah unit usaha

yang berdiri sendiri sebagai sebuah entitas. Proses pencatatan tersebut meliputi langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasikan transaksi dari dokumen-dokumen pendukung yang menyertai transaksi

keuangan., seperti misalnya permintaan barang, order pembelian, faktur, laporan

penerimaan barang, slip pembayaran medical fee, bukti setor bank, dls.

b. Melakukan analisis berkaitan dengan pos-pos yang dipengaruhi oleh transaksi-transaksi

keuangan tersebut dan mengklasifikasikan berdasar kelompok maupun jenisnya (kelompok

pos riil, yaitu jenis aktiva, hutang, modal, kelompok pos nominal, yaitu penghasilan dan

modal).

c. Menentukan apakah masing-masing pos tersebut akan mengalami penambahan atau

pengurangan (dengan memperhatikan kaidah persamaan akuntansi, pada sisten tata buku

berpasangan).

d. menetapkan apakah harus melakukan pendebitan dan atau pengkreditan pos-pos.

32

Page 33: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

e. mencatat transaksi keuangan tersebut pada buku jurnal disertai dengan penjelasan singkat.

Sisi debit harus ditulis terlebih dahulu, baru kemudian sisi kreditnya.

Anatomi buku jurnal terdiri dari:

1. Tanggal transaksi

2. Nama pos yang didebitkan (ditulis lebih ke kiri)

3. Nama pos yang dikreditkan (di tulis lebih ke kanan)

4. Nilai rupiah (pada sisi debit)

5. Nilai rupiah (pada sisi kredit)

Contoh buku jurnal:

JURNAL Halaman 5

Tanggal Pos dan Keterangan Re

f

Debit Kredit

Maret 15 Kas Rp. 1.000.000

Penjualan Rp. 1.000.000

Penjualan tunai

f. Referensi silang, yang akan menunjukkan ke pos nomor berapa angka tersebut nanti akan

dipindahkan.

C. Pemindahan Dari Buku Jurnal Ke Pos Dalam Buku Besar

Buku jurnal yaitu pada kolom referensi silang sebenarnya mempunyai fungsi perintah, yaitu

perintah untuk memindahkan angka-angka jurnal, ke pos-pos yang ada pada buku besar.

Selama kolom referensi silang tersebut masih kosong berarti angkanya masih belum

dipindahkan pada pos buku besar. Bila kolom tersebut telah diisi dengan nomor pos tertentu

pada buku besar menandakan bahwa angka pada jurnal tersebut telah dipindahkan ke nomor

pos pada buku besar.

Ilustrasi:

JURNAL Halaman 5

Tanggal Pos dan Keterangan Re Debit Kredit

33

Page 34: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

f

Maret 15 Kas 10 Rp. 1.000.000

Penjualan 15 Rp. 1.000.000

Penjualan tunai

BUKU BESAR

KAS #10

Rp. 1.000.000

PENJUALAN #15

Rp. 1.000.000

Anatomi Pos Pada Buku Besar

Sisi debit:

1. Tanggal transaksi

2. Nama pos yang didebit

3. Referensi untuk mencatat dipindahkan dari buku jurnal halaman berapa

4. Jumlah rupiah dari transaksi keuangan.

Sisi kredit, sama dengan sisi debit.

#10Debit KAS Kredit

Tanggal Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah

D. NERACA SISA

Neraca sisa adalah seluruh daftar dari semua pos dengan nilai sisanya. Neraca sisa adalah suatu

mekanisme pengujian ketepatan pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yang telah terjadi

dan telah dicatat apakah jumlah pada sisi kredit seimbang dengan jumlah yang tercantum pada

sisi debit jika jumlah tersebut ternyata tidak seimbang, jelas telah terjadi kesalahan.

34

Page 35: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Alat bantu komputer akan banyak membantu didalam proses pencatatan ini. Sekalipun

demikian komputer tidak menjamin akan kebenaran materiil maupun kebenaran formal dari

pencatatan transaksi keuangan karena kesalahn didalam posting dapat menunjukkan angka yang

seimbang, tetapi pos yang terkait dapat keliru.

Contoh Neraca Sisa:

(Rp. 000)

No. PosNeraca Sisa

Debet Kredit

Kas 75.000

Pihutang 105.000

Barang dagangan 250.000

Utang niaga 150.000

Modal, Agung 250.000

Laba ditahan 30.000

430.000 430.000

E. JURNAL PENYESUAIAN

Seperti yang telah didiskusikan dimuka pos-pos pada buku besar dapat diklarifikasikan

menjadi:

1. Kelompok pos-pos riil, yang terdiri dari 3 golongan, yaitu:

a. Golongan pos-pos aktiva

Yaitu kekayaan yang dimiliki oleh entitas, baik yang berupa kekayaan lancar, seperti

misalnya:

1) Kas

2) Pihutang niaga

3) Persediaan barang

4) Uang muka

Maupun kekayaan tetap, seperti misalnya:

1) Tanah

35

Page 36: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

2) Gedung dan bangunan

3) Perlengkapan

4) Pabrik dan sarana pengolahan

5) Alat transportasi

6) dls.

b. Golongan pos-pos kewajiban

Yaitu terdiri dari kewajiban-kewajiban jangka pendek (yang harus diselesaikan dalam

periode satu tahun kedepan) misalnya:

1) Hutang niaga

2) Hutang pajak

3) Hutang gaji

4) Penghasilan yang diterima dimuka

5) Uang muka dari pelanggan

6) Dls.

Maupun kewajiban-kewajiban jangka panjang, misalnya:

1) Hutang bank jangka panjang

2) Hutang obligasi

3) Hutang hipotik

c. Golongan pos-pos ekuitas

Yaitu modal serta saldo/rugi pada tanggal laporan

Ketiga golongan pos-pos riil tersebut diatas adalah merupakan komponen pembentuk neraca.

NERACA

Tanggal 31 Desember 2010

KEWAJIBAN (hutang)

AKTIVA EKUITAS (modal)

2. Kelompok pos-pos nominal, terdiri dari:

a. Golongan pos-pos biaya, diantaranya adalah

36

Page 37: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

1) Medical fee

2) Pemakaian persediaan kebutuhan klinik

3) Biaya listrik, air, dan telepon

4) Biaya upah dan gaji

5) Biaya cleaning service

6) Biaya keamanan

7) Pajak

8) Dls

b. Golongan pos-pos penghasilan, diantaranya adalah:

1) Penghasilan dari pelayanan medis

2) Pendapatan fee apotik

3) Pendapatan lain-lain

4) dls

Kedua golongan pos-pos nominal tersebut adalah komponen pembentuk laporan perhitungan

rugi dan laba.

Jurnal penyesuaian dimaksudkan untuk membersihkan pos-pos dalam buku besar yang

masih tercampur, yaitu antara pos-pos yang riil dengan yang nominal. Dengan penyesuaian

ini maka pos-pos neraca sisa yang ada telah bersih sehingga dapat jelas diklasifikasikan

termasuk pos-pos riil ataukah pos-pos nominal. Dengan demikian maka pembuatan laporan

rugi dan laba maupun penyusunan neraca tidak akan mengalami kesulitan.

Fungsi jurnal penyesuaian adalah

1. Untuk menghitung pendapatan-pendapatan suatu periode tertentu, serta menghitung

biaya-biaya suatu periode tertentu dengan tepat.

2. Untuk memperbarui pos-pos aktiva, kewajiban dan ekuisitas, selanjutnya mencerminkan

nilai yang tepat.

Ayat-ayat jurnal penyesuaian dapat dibagi kedalam lima kategori yaitu:

1. Beban yang dibayar dimuka

2. Penyusutan

37

Page 38: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

3. Beban yang terutang

4. Pendapatan yang diterima

5. Pendapatan yang belum diterima

Ad. 1. Beban Yang Diterima Di Bayar Dimuka

Contoh bebab yang dibayar dimuka adalah pembayaran kontrak sewa. Sebenarnya beban

sewa akan berjalan sesuai dengan berjalannya waktu. Hal tersebutdapat terjadi pada sewa

bulanan, yang bisa dibayar biasanya sebulan kedepan. Tetapi dengan persaingan yang

semakin meningkat serta harga sewa yag cenderung naik, maka sewa bulana telah berubah

menjadi tahunan. Bahkan bisa mencapai lima tahun. Dengan kontrak jangka panjang ini,

maka untuk pembayaran kontrak sewa misalnya untuk dua tahun, berarti kita harus

membayar sekaligus biaya sewa untuk 24 bulan. Dalam hal ini nilai kontrak selama dua

tahun kebelakang tersebut dapat kita anggap sebagai persekot sewa, yang termasuk

kekayaan yang nilainya akan semakin kecil dengan berjalannya waktu.

Misalnya kontrak sewa 2 tahun sebesar Rp. 2.400.000 pada bulan Januari 2010. Pada akhir

tahun 2010. Besarnya persekot sewa Rp. 2.400.000 telah menurun menjadi hanya Rp.

1.200.000.

Penyesuaian: 30 Juni 2010

persekot sewaRp. 1.200.000

(riil) ke neraca

Rp 2.400.000

Persekot sewa (pos riil)

Sewa Rp. 1.200.000

(nominal) ke R/L.

Jurnal penyesuaian:

Biaya sewa Rp. 1.200.000

-) persekot sewa Rp. 1.200.000

38

Page 39: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Ad. 2. Penyusutan Aktiva Tetap

Aktiva tetap adalah aktiva yang berumur panjang seperti misalnya tanah, perabot, mesin-

mesin, bangunan yang dipergunakan di dalam operasi usaha dengan berjalannya waktu maka

aktiva tetap akan menjadi semakin menurun kegunaannya (kecuali tanah).

Penurunan kegunaan ini merupakan beban bagi suatu entitas. Proses tersebut disebut sebagai

penyusutan. Konsep yang melandasi akuntansi untuk aktiva tetap dan penyusutan ini sama

dengan konsep untuk beban dibayar dimuka.

Misalnya sebuah rumah sakit membeli sebuah mobil ambulance seharga Rp. 250 juta, mobil

tersebut diperkirakan mempunyai masa kegunaan ekonomis selama 5 tahun dengan nilai

residu sebesar Rp. 50 juta. Maka nilai yang disusutkan adalah Rp. 250 juta – Rp. 50 juta =

Rp. 200 juta dalam periode 5 tahun sehingga penyusutan tahunan adalah sebesar Rp. 40 juta.

Jurnal penyusutan:

Penyusutan ambulance Rp. 40 juta.

-) cadangan peny. Ambulance Rp. 40 juta.

Perjanjian dalam neraca

NERACA

................................................................................... ....................................................

Ambulance Rp. 250 juta

Cadangan peny. Ambulance Rp. 40 juta

Rp. 210 juta

Ad. 3. Beban Yang Terutang

Yaitu suatu kewajiban yang berasal dari beban yang telah diakui atau telah terjadi dalam

suatu entitas, tetapi belum dibayar. Peristiwa ini terjadi dikarenakan diberlakukannya dasar

waktu dalam proses akuntansi keuangan, sehingga beban apapun yang terjadi pada suatu

periode, harus menjadi beban periode tersebut, sekalipun beban tersebut belum dibayar

sepenuhnya.

Misalnya adalah gaji yang terutang.

39

Page 40: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Pada saat suatu entitas melakukan penutupan baku pada tanggal 31 Desember kebetulan

jatuh pada hari Jum’at padahal gaji bagian pabrik dibayarkan tiap hari sabtu. Sehigga gaji

bagian pabrik pada hari Senin s/d Jumat (tanggal 27 Desember s/d 31 Desember 2010) sudah

dilaksanakan oleh para pekerja pabrik, tetapi belum dibayar.

Gaji (pada neraca sisa) Rp. 21.500.000 belum mencantumkan beban gaji/upah karyawan

pabrik dari Senin tanggal 27 Desember s/d Jum’at 31 Desember 2010 belum dihitung

misalnya Rp. 2.250.000

Jurnal penyesuaian:

Gaji dan upah Rp. 2.250.000

-) gaji yang terutang Rp. 2.250.000

31/12/2010

Gaji/upah gaji dan upah

Rp. 21.500.000 Rp. 23.750.000

Riil nominal ke R/L

Gaji terutang gaji terutang

Rp. 2.250.000 Rp. 2.250.000

Riil riil ke neraca

Ad. 4. Pendapatan yang Diterima, Dimuka

Perusahaan dineraca sisa 1/1/2010 mencatat penghasilan sewa untuk periode 2 tahun (1/1/2010,

1/1/2012) sebesar Rp. 1.200.000.

Dicatat pada pos penghasilan diterima dimuka K Rp. 1.200.000 pada tanggal 31 desember 2010

(1/1/2011). Yang telah menjadi penghasilan adalah Rp. 600.000

Jurnal penyesuaian:

31/12/2010

Penghasilan diterima dimuka

40

Page 41: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Penghasilan yang diterima dimuka riil Rp. 1.200.000 Rp 600.000 riil ke neraca

1/1/2010

Penghasilan Rp. 600.000

(nominal) ke R/L

Ad. 5. Pendapatan yang Belum Diterima

Misalnya penghasilan bunga obligasi.

Dari obligasi yang nominalnya sebesar Rp. 40 juta akan diperoleh penghasilan bunga sebesar 6%

setahun atau Rp. 2, 4 juta yang akan diterima setahun 2 kali, yaitu pada tanggal 1 Maret dan 1

September telah diterima penghasilan bunga sebesar Rp. 1.600.000 sedangkan pada tutup buku

tanggal 31 Desember 2010 penghasilan yang sudah menjadi hak adalah Rp. 800.000 (bulan

September, Oktober, November, dan Desember) tetapi belum dibayar.

Jurnal penyesuaian:

31/12/2010

Penghasilan bunga Rp. 2.400.000

Nominal masuk R/L

Sept Okt Nov Des

Pihutang bunga obligasi Rp. 800.000

Riil masuk neraca

F. NERACA LAJUR

Yaitu suatu dokumen yang berkolom yang dibuat untuk membantu memindahkan data dari neraca

sisa ke dalam laporan keuangan yang lengkap. Neraca lajur adalah suatu metode yang sistematis

untuk menghitung dan merancang data untuk laporan keuangan. Neraca lajur akan membantu untuk

mengidentifikasikan pos-pos apa saja yang perlu untuk disesuaikan dengan cara menyusun seluruh

pos-pos perkiraan yang telah disesuaikan dengan cara menyusun seluruh pos-pos perkiraan dan nilai

sisa yang belum disesuaikan.

41

Page 42: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Neraca lajur akan membantu proses penutupan dengan menyusun semua nilai sisa dari pos-pos

perkiraan yang telah disesuaikan (kolom 5 dan 6). Pada kolom ini seluruh pos perkiraan secara jelas

dapat deklasifikasikan kedalam golongan pos-pos riil (aktiva, hutang dan modal) serat golongan

pos-pos nominal (biaya dan pendapatan).

Anatomi neraca lajur nampak sebagai berikut:

NERACA LAJUR

No.Pos-Pos

Perkiraan

Neraca. Sisa PenyesuaianNeraca Sisa

penyesuaianR/L Neraca

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

D K D K D K D K D K

FILTER

R/L NOMINAL

(7) (8)

Pos riil BIAYA PENDAPATAN Pos NERACA Nominal (9) (10) AKTIVA HUTANG+MODAL

Setelah melewati filter:

1. Kelompok pos biaya masuk kolom 7 laporan R/L

2. Kelompok pos pendapatan masuk kolom 8

3. Kelompok pos aktiva masuk kolom 9 neraca

4. Kelompok pos hutang + modal masuk kolom 10

42

AKTIVA HUTANG MODAL BIAYA PENGHASILAN

Page 43: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

G. PERHITUNGAN RUGI DAN LABA

Laporan perhitungan rugi dan laba menghimpun angka-angka pada kolom 7 dan 8 dari neraca lajur

yaitu mempertemukan antara pos-pos pendapatan dan pos-pos biaya

H. LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Laporan ini memperhatikan hasil akhir dari laporan rugi dan laba serta rincian distribusinya, serta

pengaruhnya terhadap modal.

I. LAPORAN NERACA

Laporan neraca menghimpun angka-angka pada kolom 9 dan 10 dari neraca lajur, yaitu

menghimpun pos-pos aktiva serta pos-pos hutang dan modal.

43

Page 44: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

LATIHAN PROSES AKUNTANSI (MANUAL)

Kebijakan umum dan keuangan semester II 2010 klinik A, B, C

1. Akan dinegosiasikan perpanjangan kontrak untuk dua tahun, di kompensasikan dengan biaya

renovasi klnik dengan biaya Rp. 30 juta.

2. Dalam renovasi tersebut akan dibuka konter apotik/toko obat.

3. Ruang tunggu akan dilengkapi semacam playground, agar anak-anak merasa nyaman,

investasi Rp. 10 juta.

4. Pengadaan sarana komputer untuk rekammedik dengan investasi Rp. 10 juta.

5. Akan dinegosiasikan kredit profesi sebesar Rp. 40 juta untuk pendanaan perkembangan.

Transaksi selama 1 Juli 2010 s/d 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan pelayanan medik:

Bulan dr. A dr. B drg. C Total

Juli Rp. 4.750.000 Rp. 4.100.000 Rp. 3.750.000 Rp. 12.600.000

Agustus Rp. 4.600.000 Rp. 4.250.000 Rp. 3.600.000 Rp. 12.450.000

September Rp. 4.500.000 Rp. 4.150.000 Rp. 3.500.000 Rp. 12.150.000

Oktober Rp. 4.300.000 Rp. 4.000.000 Rp. 3.400.000 Rp. 11.700.000

November Rp. 4.800.000 Rp. 4.200.000 Rp. 3.500.000 Rp. 12.500.000

Desember Rp. 5.000.000 Rp. 4.300.000 Rp. 3.700.000 Rp. 13.000.000

Rp.27.950.000 Rp.25.000.000 Rp.21.450.000 Rp. 74.400.000

2. Medical fee Rp. 13.975.000, Rp. 12.500.000, Rp. 10.725.000, Rp. 37.200.000, 50%

penghasilan.

44

Page 45: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

3. Fee apotik Rp. 18.000.000

4. Pembelian persediaan keperluan selama periode tersebut Rp. 15.000.000 dan Rp. 12.000.000

telah dibayar, selebihnya hutang.

5. Ditandatagani kesepakatan untuk perpanjangan kontrak dengan merenovasi klinik sebesar

Rp. 30 juta yang akan dibayarkan melalui kredit bank a/n klinik ABC

6. Pengadaan sarana informatika sebesar Rp. 10 juta dibayarkan melalui kredit bank a/n klinik

ABC

7. Perlengkapan ruang tunggu sebesar Rp. 10 juta baru dibayar Rp. 5 juta.

8. Pembayaran hutang sebesar Rp. 6.000.000 dan hutang gaji Rp. 500.000

9. Pembayaran gaji dan upah Rp. 100.000.000

10. Dibayar hutang pajak sebesar Rp. 5.000.000

11. Dibayar langganan listrik, air, telepon Rp. 3.000.000

12. Dibayar kontrak cleaning service Rp. 3.000.000

13. Jasa keamanan Rp. 1.800.000

14. Bonus Rp. 6.500.000

Buatlah:

1. Jurnal

2. Buku besar

3. Neraca sisa

4. Penyesuaian

5. Neraca lajur

6. Perhitungan R/L

7. Perubahan modal

8. Neraca

9. Analisis sumber dan penempatan dana

10. Laporan arus kas.

45

Page 46: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

ILUSTRASI PROSES AKUNTANSI

Pindahkan neraca sisa 30 Juni 2010 pada pos-pos perkiraan pada buku besar 1 Juli 2010

(Rp. 000)

No. Pos-pos PerkiraanNeraca Sisa

Debet Kredit

1. Kas Rp. 31.400 -

2. Persediaan keperluan klinik Rp. 2.000 -

3. Persekot sewa Rp. 22.500 -

4. Perlengkapan Rp. 20.000 -

5. Komputer Rp. 5.000 -

6. Cadangan penyusutan aktiva - Rp. 2.500

7. Hutang niaga - Rp. 2.500

8. Gaji terutang - Rp. 500

9. Pajak terutang - Rp. 5.000

10. Modal dr. Andi - Rp.22.000

11. Modal dr. Budhi - Rp.22.000

12. Modal dr. Chitra - Rp. 1.400

Rp. 78.400 Rp.78.400

46

Page 47: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

1. JURNAL

No. Keterangan Debet Kredit

1. Kas Rp. 74.400

-) Pendapatan Layanan Medik Rp. 74.400

2. Medical Fee Rp. 37.200

-) Kas Rp. 37.200

3. Kas Rp. 18.000

-) Fee apotik Rp. 18.000

4. Persediaan keperluan klinik Rp. 15.000

-) Hutang Niaga Rp. 3.000

-) Kas Rp. 12.000

5. Persekot sewa Rp. 30.000

-) Hutang Bank Rp. 30.000

6. Komputer Rp. 10.000

-) Hutang Bank Rp. 10.000

7. Perabot Rp. 10.000

-) Kas Rp. 5.000

-) Hutang Niaga Rp. 5.000

8. Hutang Niaga Rp. 5.500

Hutang Gaji Rp. 500

-) Kas Rp. 6.000

9. Gaji Dan Upah Rp. 10.000

-) Kas Rp. 10.000

10. Pajak Terutang Rp. 5.000

-) Kas Rp. 5.000

11. Listrik, Air, Telepon Rp. 3.000

- ) Kas Rp. 3.000

12. Cleaning Service Rp. 3.000

-) Kas Rp. 3.000

47

Page 48: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

13. Jasa Keamanan Rp. 1.800

-) Kas Rp. 1.800

14. Bonus Rp. 6.500

-) Kas Rp. 6.500

2. BUKU BESAR

KAS

31.400 (2) 37.200(1) 74.400 (4) 12.000(2) 18.000 (7) 5.000

(8) 6.000(9) 10.000(10) 5.000(11) 3.000(12) 3.000(13) 1.800(14) 6.500

Persediaan Keperluan Klinik(4) 3.000

15.000

Persekot Sewa(5) 22.500

30.000

Perabot (7) 20.000

10.000

Komputer (6) 5.000

10.000

Cadangan Penyusutan Aktiva2.500

Pendapatan Layanan Medis74.400

48

Page 49: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Gaji dan Upah(9) 10.000

Listrik, Air, dan Telepon(11) 3.000

Cleaning Service (12) 3.000

Hutang Niaga (8) 5.500 (1) 5.500

(7) 3.0005.000

Gaji Terutang(8) 500 500

Pajak Terutang(10) 5.000 5.000

Modal Andhi22.000

Modal Budhi22.000

Modal Chitra22.000

Cadangan Modal1.400

Medical Fee(3) 37.200

Fee Apotik(3) 18.000

49

Page 50: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Hutang Bank(5 ) 30.000(6 ) 10.000

Jasa Keamanan(13 ) 1.800

Bonus (14 ) 6.500

3. NERACA SISA

(Rp.000)

50

Pos-pos perkiraanNeraca Sisa

D KKas 34.300

Persediaan keperluan klinik 17.000

Pesekot sewa 52.500

Perabot 30.000

Komputer 15.000

Cadangan penyusutan aktiva 2.500

Hutang niaga 8.000

Modal A 22.000

Modal B 22.000

Modal C 22.000

Cadangan modal 1.400

Pendapatan layanan medik 74.400

Gaji dan upah 10.000

Medical fee 37.200

Fee apotik 18.000

Hutang bank 40.000

Listrik, air, telepon 3.000

Cleaning service 3.000

Jasa keamanan 1.800

Bonus 6.500

210.300 210.300

Page 51: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Data adjustmen 31/12/2010:

1. Penyusutan sama dengan 30/6/2010

2. Persediaan keperluan klinik pada tanggal 31/12/2010 adalah sebesar Rp. 8.000.000

3. Gaji yang terutang Rp. 1.000.000

4. Sewa klinik Rp. 7.500.000

5. Pajak terutang Rp. 6.000.000

6. Biaya bunga terutang Rp. 1.500.000

4. JURNAL ADJUSTMENT

1. Penyusutan aktiva tetap Rp. 2.500.000

-) cadangan A.T Rp. 2.500.000

2. Pemakaian keperluan klinik Rp. 9.000.000

-) persediaan keperluan klinik Rp. 9.000.000

3. Gaji dan upah Rp. 1.000.000

-) gaji terutang Rp. 1.000.000

4. Sewa klinik Rp. 7.500.000

-) persekot sewa Rp. 7.500.000

5. Pajak Rp. 6.000.000

-) pajak terutang Rp. 6.000.000

6. Biaya bunga Rp. 1.500.000

-) bunga terutang Rp. 1.500.000

51

Page 52: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Tabel 4

52

Page 53: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

6. PERHITUNGAN RUGI/LABA

Pendapatan:1. Pendapatan layanan medik 74.4002. Pendapatan fee apotik 18.000

Total pendapatan 92.400Biaya operasional:Gaji dan upah 11.000Medical fee 37.200Listrik, air, telepon 3.000Clening service 3.000Jasa keamanan 1.800Bonus 6.500Penyusutan A.T. 2.500Pemakaian keperluan klinik 9.000Sewa klinik 7.500Pajak 6.000Biaya-biaya 1.500

89.000Laba operasional 3.400

7. LAPORAN PERUBAHAN MODAL

Modal Awal: A 22.000 B 22.000 C 22.000

Pembagian Surplus: A 1.000 B 1.000 C 1.000

Modal Akhir: A 23.000 B 23.000 C 23.000

Cadangan awal 1.400

53

Page 54: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Tambahan cadangan 4001.800

8.

KLINIK A, B, CNERACA 31/12/2010

Aktiva lancar: Hutang Jangka Pendek:

Kas 34.300 Hutang niaga 80.000

Persediaan keperluan klinik 8.000 Hutang gaji 1.000

Perabot sewa 45.000 Hutang pajak 6.000

∑ aktiva lancar 87.300 Hutang bunga 1.500

Aktiva tetap: 16.500

Perabot 30.000 Hutang Jangka Panjang:

komputer 15.000 Hutang bank 40.000

45.000 56.000

Cadangan penyusutan 5.000 Modal dan cadangan:

40.000 Modal A 23.000

Modal B 23.000

Modal C 23.000

Cadangan Modal 1.800

70.800

TOTAL AKTIVA 127.300 TOTAL PASIVA 127.300

54

Page 55: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

9. ANALISIS SUMBER DAN PENEMPATAN DANA

31 Des 2010 30 Juni 2010 Sumber Penempata

n

Kas 31.400 34.400 - 2.900

Persediaan keperluan klinik 2.000 8.000 - 6.000

Persekot sewa 22.500 45.000 - 22.500

Aktiva tidak tetap 22.500 40.000 - 17.500

Hutang niaga 5.500 8.000 2.500 -

Gaji terutang 500 1.000 500 -

Sewa terutang - 1.500 1.500 -

Pajak terutang 5.000 6.000 1.000 -

Modal A 22.000 23.000 1.000 -

Modal B 22.000 23.000 1.000 -

Modal C 22.000 23.000 1.000 -

Cadangan Modal 1.400 1.800 400 -

Hutang - 40.000 40.000 -

48.900 48.900

Penempatan dana selama 30 Juni s/d 31 Desember 2010 Rp. 48,9 juta.

Sumber pendanaan terbesar dari kredit bank Rp. 40 juta.

Sedangkan sumber kedua dari hutang niaga Rp. 2.5 juta.

Sedangkan penempatan dana terbesar adalah Rp. 22, 5 juta.

Aktiva tetap Rp. 17, 5 juta.

Keperluan klinik Rp. 6 juta.

55

Page 56: Materi Pak Aris s. Suparman Repaired

Kas Rp. 2,9 juta.

10. LAPORAN ARUS KAS

Kas awal 31.400

+ Pendapatan dari pelayanan medik 74.400

Pendapatan dari fee apotik 18.000

92.000

- Pengeluaran kas 123.800

1. Medical fee 37.200

2. Pembayaran tunai 12.000

3. Pembayaran kas pembelian perabot 5.000

4. Pembayaran gaji terutang 500

Pembayaran hutang niaga 5.500

6.000

5. Pembayaran gaji dan upah 10.000

6. Pembayaran pajak terutang 5.000

7. Pembayaran listrik, air, dan telepon 3.000

8. Pembayaran cleaning service 1.800

9. Pembayaran bonus 6.500

Sisa kas 89.000

34.000

Non cash cost: - Penyusutan- Sewa klinik

56