75
Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi Jawa Tengah 2009. BUKU PEMBELAJARAN FIQIH Oleh KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Embed Size (px)

DESCRIPTION

q

Citation preview

Page 1: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

BUKU PEMBELAJARAN

FIQIH

Oleh

KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

Page 2: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

PEMBELAJARAN KE 5

SHALAT JUM’AT

DAN

SHALAT JENAZAH

Standar Kompetensi :

1.Melaksanakan tata cara shalat wajib selain shalat lima waktu

Kompetensi Dasar :

1. 1.Menjelaskan ketentuan shalat dan khotbah Jum‟at

1.2. Mempraktikkan khotbah dan shalat Jum,at

1.3. Menjelaskan ketentuan shalat jenazah

1.4. Menghafal bacaan – bacaan shalat jenazah.

1.5. Mempraktekkan shalat jenazah

Page 3: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

a. TANBIH.

ادةا ا ا ض ا ا ا ا ا ا اج عةا اىا اج عةا ز ا ىا اج عةا عا نصتاغفرااها اب ءاثمض

ض ما ( ا داث)ثالثةا

Artinya : siapa yang berwudhu lalu mrmbaikkan wudhunya itu

kemudian dia pergi berjum‟at, lalu mendengarkan khutbah dengan

diam maka diampuni baginya dosanya antara hari jum‟at ini dengan

hari jum‟at yang lalu dan ditambah tiga hari lagi.(Al-Hadits)

b. IFTITAH

Setiap orang Islam yang sudah memenuhi ketentuan dalam

shalat jum‟at , wajib baginya melaksanakan shalat jum‟at. Shalat

jum‟at merupakan salah satu shalat yang wajib dilaksanakan selain

shalat fardhu lima waktu.

Shalat jum‟at oleh umat Islam biasa dipahami sebagai

pengganti shalat dhuhur. Pendapat ini muncul karena shalat jum‟at

dilaksdanakan pada waktu shalat dhuhur.

A. SHALAT DAN KHUTBAH JUM’AT

Dalam pokok bahasan ini akan dibahas ketentuan ketentuan

shalat dan khotbah Jum‟at meliputi : pengertian shalat Jum‟at dan

hukumnya, syarat wajib dan sahnya shalat Jum‟at, rukun shalat jum‟at,

sunah shalat Jum‟at, dan ketentuan-ketentuan khotbah Jum‟at.

1. Pengertian Shalat Jum'at dan Hukumnya

Shalat Jum'at adalah shalat wajib dua rakaat yang dilakukan sesudah

khotbah pada waktu dhuhur di hari Jum'at. Dengan demikian shalat Jum'at

hanya sekali dalam seminggu. Shalat Jum'at hukumnya fardu ain bagi setiap

muslim laki-iaki yang sudah dewasa, berakal sehat, merdeka, dan tidak

Page 4: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

sedang musafir. Firman Allah dalam S. Al-Jumu‟ah ( 62 ) ayat 9 sebagai

berikut :

ا ا ا اا اا ا ا ا ا اا ا اا ا

ا اا ا ااااا

Artinya :

Wahai orang-orang yang beriman apabila telah diseru untuk melaksanakan

shalat pada hari Jum'at, maka bersegeralah kamu mengingat Allah dan

tinggalkanlah jual beli.

Dalam hadits Rosulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari

Tariq ibnu Syihab dijelaskan bahwa Shalat Jum'at tidak wajib bagi wanita,

anak-anak. hamba sahaya, orang sakit, dan orang-orang yang sedang dalam

perjalanan (musyafir).

Hadits Rasulullah saw tersebut adalah :

Artinya : Jum'at itu hak yang wajib dikerjakan oleh setiap orang Islam

dengan berjamaah, kecuali empat golongan yaitu hamba sahaya,

perempuan, anak-anak, dan orang-orang musyafir.

2. Syarat Wajib dan Sah Shalat Jum'at

Syarat-syarat shalat Jum'at meliputi syarat wajib dan syarat sah shalat.

Kedua syarat itu harus diketahui dan dipahami setiap muslim.

a. Syarat Wajib Shalat Jum'at

Shalat Jum'at wajib dilakukan apabila memenuhi persyaratan sebagai

berikut:

1) Islam, orang yang bukan Islam tidak wajib shalat Jum'at;

2) Balig (dewasa), tidak wajib shalat Jum'at bagi anak-anak;

3) Sehat akal, orang gila tidak wajib;

4) Laki-laki, perempuan tidak wajib;

Page 5: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

5) Sehat badan, tidak wajib bagi orang yang sakit;

6) Bermukim (tidak sedang bepergian), musafir tidak wajib.

b. Syarat Sah Shalat Jum'at

Untuk mendirikan shalat Jum'at, harus terpenuhi syarat sah sebagai

berikut:

1) dilaksanakan di tempat-tempat yang sudah tetap

2) dilaksanakan secara berjamaah, sedangkan jumlah jamaah tidak ada

ketentuan dari Rasulullah saw.;

3) dilaksanakan pada waktu shalat Dhuhur, sebagaimana yang dilakukan

Rasulullah saw. sebagaimana disabdakan Rosulullah SAW yang

bunyinya sebagai berikut:

Artinya :

Rasulullah saw. shalat Jum'at ketika matahari telah tergelincir. (H.R.al-

Bukhari dari Anas Ibn Malik )

4) shalat Jum'at diawali dengan dua khotbah.

Dalam sebuah hadits, diriwayatkan sebagai oleh Muslim sebagai

berikut:

ق اما ا اثمض اما ااج عةاق ا جطبا ها ا لضما ارا.ع ا اب اع راق الاك ا ارا الا اهللاصلضىاهللااعل

ا اها لما

Artinya :

Dari lbnu Umar berknta, " Rasulullah saw. berkhotbah pada hari Jum'at

sambil berdiri kemudian duduk kemudian berdiri. (H.R. Muslim: 1420).

3. Rukun Shalat Jum'at

Page 6: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Rukun shalat Jum'at sama dengan rukun shalat fardu. Rukun shalat

Jum'at adalah sebagai berikut :

1) khatib (lazimnya sekaligus menjadi imam),

2) jamaah Jum'at,

3) dua khotbah atau khotbah dua kali dan duduk di antara keduanya, dan

4) shalat dua rakaat (shalat Jum'at) dengan berjamaah.

4. Sunah Shalat Jum'at

Beberapa hal yang disunahkan bagi orang yang akan melaksanakan

shalat Jum'at, antara lain:

a. mandi sebelum berangkat ke masjid,

b. memakai pakaian yang paling bagus (jika ada), dan

c. memakai harum-haruman (kecuali bagi wanita).

d. bersiwak atau sikat gigi

Rasulullah saw bersabda :

Artinya :Sepantasnyalah tiap muslim itu mandi dan berharum-haruman

serta menggosok gigi pada hari Jum'at. (H.R. Ahmad dari Syaikh:21998).

c. Tidak makan dan tidak tidur siang dulu kecuali setelah shalat jumat.

Hal-hal yang disunahkan tersebut menunjukkan bahwa shalat Jum'at

hendaknya dilaksanakan secara tertib, bersih, dan rapi sehingga sedap

dipandang mata. Selain itu, pelaksanaan ibadah dalam suasana yang baik

seperti itu dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Dengan

demikian, amalan sunah dapat berfungsi sebagai sarana dakwah Islamiah.

5. Ketentuan Khotbah Jum'at

Pembahasan ketentuan khotbah Jum'at meliputi pengertian khotbah

Jum'at, syarat dan rukun khotbah Jum'at; adab ketika khotbah sedang

berlangsung; beberapa hal yang membatalkan shalat Jum'at dan pahala

shalat Jum'at.

Page 7: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

a. Pengertian Khotbah Jum'at

Khotbah Jum'at adalah pidato tentang ajaran agama Islam sebagai

rangkaian shalat Jum'at. Khotbah Jum'at dilaksanakan sebelum shalat

Jum'at.

b. Syarat dan Rukun Khotbah Jum'at

Khotbah Jum'at dilakukan sebelum shalat dikerjakan. Khotbah

Jum‟at baru dianggap sah apabila syarat dan rukunnya terpenuhi.

1) Syarat khotbah Jum'at

Syarat khotbah Jum'at, antara lain:

a) khatib harus suci dari hadats dan najis,

b) khatib harus menutup aurat,

c) khotbah dimulai setelah masuk waktu shalat Dhuhur,

d) khotbah dilakukan dengan berdiri (jika mampu),

e) khatib duduk sejenak antara dua khotbah, dan

f) suara khatib terdengar oleh jamaah.

2) Rukun Khotbah Jum'at

Rukun khotbah Jum'at yang harus dipenuhi bagi seorang khatib adalah

sebagai berikut:

a) Khatib harus mengucapkan tahmid (puji-pujian kepada Allah swt.).

b) Khatib harus mengucapkan solawat atas Nabi Muhammad saw.

c) Khatib harus mengucapkan dua kalimah syahadat. Rasulullah saw.

bersabda

Artinya :

Setiap khotbah yang tidak dibaca syahadat di dalamnya bagaikan

tangan yang terpotong. (H.R. Abu Dawud dari Abu Hurairah: 4201).

d) Khatib berwasiat untuk jamaah tentang ketakwaan dan hal yang

dipandang perlu sesuai kondisi jamaah.

Page 8: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

e) Khatib membaca ayat Al-Qur'an pada salah satu khotbah.

f) Khatib berdoa yang ditujukan kepada muslimin dan muslimat yang

berisi permohonan ampun atas segala dosa.

c. Adab ketika Khotbah Sedang Berlangsung

Selama khotbah berlangsung, jamaah hendaknya bersikap sebagai

berikut:

l) Jamaah tenang mendengarkan khotbah dan duduk menghadap ke arah

kiblat.

الي ي ا ه ه ل ا ا ي ذ ل حذ ه ه ي ذ ذ ي ال ا ل ذ ا ا ل ذ ل ذ ذ ه .( هي ني حي ةي .ي) ا ذ اذحاذ

Artinya :

Ketika Rasulullah saw. berdiri di atas mimbar, para sahabat

menghadapkan wajahnya ke arah beliau. (H.R. Ibnu Majjah dari Adiyy

ibn Sabit dari Ayahnya: 1126).

2) Jamaah tidak berbicara selama khotbah berlangsung. Jamaah yang

berbicara saat khotbah berlangsung dapat merusak ibadahnya sendiri

dan juga memperoleh dosa karena mengganggu jamaah lain yang

hendak mendengarkan khotbah.

Rasulullah saw. bersabda:

Artinya :

Apabila engkau berkata kepada kawanmu pada hari Jum,at dengan

kata-kata "diamlah", sedangkan saat itu khatib sedang berkhotbah

maka sungguh engkau “laga” (sia-sia) shalat Jum'at. (H.R. al-Bukhari

dari Abu Hurairah: 882).

3) Jamaah berdoa atau membaca istigfar saat khatib duduk di antara dua

khotbah. Waktu di antara dua khotbah adalah waktu ijabah (waktu yang

Page 9: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

banyak dikabulkannya doa saat itu). Sebelum duduk, biasanya khatib

mengucapkan

Artinya :

Mohonlah ampun kepada Allah, sesungguhnya Dia Maha Pengampun

lagi Maha Penyayang.

Atau

Artinya :

Katakanlah! "Wahai Rabb-ku! Ampuni dan kasihilah (aku)! Engkau

sebaik-baik yang menyayangi.”

d. Beberapa Hal yang Membatalkan Shalat Jum'at dan Pahala Shalat

Jum'at

Yang membatalkan shalat Jum'at adalah semua yang membatalkan

shalat fardu. Yang membatalkan pahala shalat Jum'at (saat khotbah

berlangsung) adalah sebagai berikut:

1) bercakap-cakap antara sesama jamaah;

2) mengingatkan atau menegur jamaah lain yang sedang bercakap-cakap.

Rasulullah saw. bersabda :

Artinya :

Barang siapa berbicara pada hari Jum'at, sedangkan imam berkhotbah

maka dia bagaikan himar yang membawa kitab, sedangkan orang yang

Page 10: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

mengucapkan kata-kata " diamlah" maka tidak dianggap Jum'at. (H.R.

Ahmad, Ibnu Syaibah, Bazar, dan Tabrani).

Khotbah Jum'at adalah rangkaian dari shalat Jum'at. Oleh karena itu,

tidak sah apabila shalat Jum'at tidak diawali dengan khotbah Jum'at.

Itulah sebabnya, Rasulullah saw. menyatakan bahwa orang yang

berbicara atau memperingatkan orang yang bercakap-cakap saat

khotbah berlangsung dinyatakan tidak ada shalat Jum'at baginya.

Dengan kata lain, shalat Jum'at yang dilakukan tidak diperhitungkan

sehingga tidak mendapatkan pahala dari sisi Allah swt.

6. Praktik Khotbah dan Shalat Jum'at

Setelah memahami ketentuan-ketentuan shalat Jum'at dan khotbahnya,

praktikkan bersama teman-temanmu khotbah dan shalat Jum'at dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Persiapan

Untuk melakukan praktik khotbah dan shalat Jum'at, perlu melakukan

persiapan sebagai berikut:

a. musyawarahkan terlebih dahulu bersama teman-temanmu sial yang

hendak menjadi imam dan khatib;

b. calon khatib dan imam hendaknya menyusun khotbah secara singkat,

yang penting memenuhi rukun dan syaratnya;

c. karena hanya latihan, khatib cukup memakai pakaian seragam sekolah

(jika latihannya di sekolah);

d. khatib harus siap mental agar tegar di atas mimbar;

e. pilihlah petugas adzan.

2. Pelaksanaan

Untuk praktik khotbah dan shalat Jum'at, perlu melaksanakan hal-hal berikut:

a. Setelah selesai persiapan, muazin segera mengumandangkan adzan

sebagai pertanda dimulainya pelaksanaan khotbah.

Page 11: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

b. Khatib melakukan khotbah sesuai syariat dan rukun.

c. Khatib mengakhiri khotbah kedua dengan bacaan doa untuk kaum

muslimin dan muslimat.

d. Khatib memimpin shalat Jum'at dua rakaat setelah berakhirnya khotbah

Jum'at.

TUGAS SISWA DI MADRASAH

1. Coba kalian urutan pelaksanaan khutbah jum‟at ?

2. Coba kalian praktekkan cara melaksanakan shalat jum‟at dan khutbahnya

?

Rangkuman

1.Shalat jumat adalah shalat wajib dua rekaat yang dilakukan pada waktu

dhuhur pada hari jumat.

2 hukum shalat jumat adalah fardhu ain bagi laki laki dan sunah bagi

perempuan

3 Syarat Wajib Shalat Jum'at ( Islam, Balig Sehat akal,; Laki-laki, perempuan

tidak wajib;Sehat badan, Bermukim

4 syarat Sah Shalat Jum'at

1) dilaksanakan di tempat-tempat yang sudah tetap

2) dilaksanakan secara berjamaah, sedangkan jumlah jamaah tidak ada

ketentuan

3) dilaksanakan pada waktu shalat Dhuhur, sebagaimana yang dilakukan

Rasulullah saw

4) shalat Jum'at diawali dengan dua khotbah.

5 Rukun Shalat Jum'at (khatib ,jamaah Jum'at, dua khotbah atau khotbah dua

kali dan duduk di antara keduanya, danshalat dua rakaat (shalat Jum'at)

dengan berjamaah.

6. Sunah Shalat Jum'at ( mandi sebelum berangkat ke masjid,

memakai pakaian yang paling bagus (jika ada), dan memakai harum-

haruman (kecuali bagi wanita). . bersiwak atau sikat gigi

Page 12: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Kamus Kecil

Fardhu ain (kewajiban atas individu/pribadi)

Musyafir ( Orang yang dalam perjalanan jauh)

Khotib (orang yang melakukan kutbah)

Ijabah (waktu yang utama untuk berdoa)

Jumhur ulma ( mayoritas ulama )

B. SHALAT JENAZAH

a. IFTITAH

Dalam ketentuan hukum Islam, seorang muslim yang meninggal dunia

maka hukum fardu kifayah atas orang-orang muslim yang masih hidup untuk

menyelenggarakan empat perkara. Salah satu diantaranya adalah menyalatkan

jenazah. Bagaimana ketentuan shalat Jenazah? Perhatikan uraian materi

berikut ini

1) Pengertian dan Hukum Shalat Jenazah

Shalat Jenazah adalah shalat yang dilakukan ooleh kaum moslimin

terhadap saudaranya sesame muslim yang meninggal dunia dengan syarat

Page 13: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

dan rukun tertentu. Shalat Jenazah dilakukan tanpa rukuk dan sujud.

Jumhur ulama (mayoritas ulama) sepakat bahwa menyalatkan jenazah

muslim hukumnya fardu kifayah. Maksudnya, apabila sudah ada salah satu

muslim atau muslimah yang menyalatkan, orang lain yang tidak ikut

menyalatkan bebas dari kewajiban, tidak berdosa.

Akan tetapi, jika tidak ada seorangpun yang menyalatkanya, semua

muslim dan muslimah di lingkungan jenazah tersebut berdosa. Menyalatkan

jenazah orang yang ingkar kepada Allah swt. Adalah haram hukumnya. Allah

swt. berfirman:

ا ا اا اا اا ا ا اا ا ا ا ا ا ا

اااا

Artinya :

Dan janganlah engkau (Muhammad) melaksanakan shalat untuk seseorang

yang mati di antara mereka (orang-orang munafik), selama-lamanya dan

janganlah engkau berdiri (mendoakan) di atas kuburnya. Sesungguhnya

mereka ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya, dan mereka mati dalam

keadaan fasik. (Q.S. at-Taubah/9: 84).

Nabi Ibrahim a.s. pernah mendoakan Ayahnya (Azar) yang meninggal

dalam keadaan kafir dan musyrik. Semasa hidupnya, Azar bekerja sebagai

pembuat patung yang disembah masyarakat pada saat itu (termasuk Raja

Namrud). Nabi Ibrahim a.s. pernah berjanji akan memohonkan maaf

Ayahnya. Setelah Ayahnya meninggal, Nabi Ibrahim a.s. menepati janjinya.

Namun, Allah swt. melarang karena Azar menjadi musuh Allah swt. Atas

peristiwa tersebut, Nabi Ibrahim a.s. berhenti mendoakannya (Q.S. at-

Taubah/9: ll4).

2) Syarat dan Rukun Shalat Jenazah

Page 14: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Shalat Jenazah adalah salah satu bentuk ibadah dalam Islam. Oleh

sebab itu, pelaksanaannya harus memenuhi syarat dan rukun yang telah

ditetapkan oleh Rasulullah saw.

a. Syarat Shalat Jenazah

Syarat shalat Jenazah adalah hal-hal yang harus dipenuhi dalam

melaksanakan shalat jenazah. Jika tidak terpenuhinya syarat tersebut,

menyebabkan shalatnya tidak sah. Adapun syarat-syarat shalat Jenazah

adalah :

1) Suci badan, pakaian, dan tempat shalat dari hadats dan najis serta

menutup aurat dan menghadap kiblat, sebagaimana shalat biasa;

2) Shalat dilakukan sesudah jenazah selesai dimandikan dan dikafani;

3) Jenazah ditaruh di depan orang yang shalat, kecuali apabila shalat

Ghaib.

b. Rukun Shalat Jenazah

Rukun shalat Jenazah adalah sesuatu yang harus dikerjakan secara

berurutan dalam shalat Jenazah. Jika tidak dipenuhi salah satu rukun

shalat jenazah tersebut menyebabkan tidak syah shalatnya (tidak

dianggap menyalatkan jenazah). Adapun rukun shalat Jenazah adalah

sebagai berikut:

1) niat (cukup dalam hati),

2) berdiri jika mampu,

3) membaca takbir empat kali,

4) membaca al-Fatihah dan selawat atas Nabi Muhammad saw. dan

5) membaca doa untuk jenazah.

6) Membaca salam

3) Shalat Ghaib

Shalat Gaib adalah shalat Jenazah yang jenazahnya tidak berada di

depan/ ditempat shalat atau sudah dikubur. Rasulullah saw. pernah

melaksanakan shalat Gaib, sebagaimana dijelaskan dalam riwayat berikut:

Page 15: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

ها خرجابهماأاىا ا صلضىا ما اضذيا تا ا ا ا ج ش ها لضمانعىاالنض سا انض ار لاهللااعل رةاأ ض ع اأبىاهر

ر تا راأرابعا كب ا(ر ها اج عة) كبض

Artinya : Dari Abu Hurairah R.A. berkata : "Nabi SAW mengumumkan

wafatnya Najashi (Raja Habsyi) kepada khalayak ramai pada ia wafat.

Mereka pergi bersama menuju lapangan. Maka dibariskannya para

sahabatnya, dan disholatkannya dengan empat kali takbir." (Al Jama'ah)

2). Bacaan-Bacaan Shalat Jenazah

Shalat Jenazah dapat dilakukan terhadap satu jenazah atau lebih.

Demikian juga halnya, orang yang menyalatkan jenazahpun boleh sendirian

atau berjamaah. Seorang jenazah atau lebih boleh dishalatkan berulang kali

(misalnya secara bergantian).

Setelah terpenuhi semua syarat, hendaknya orang yang akan

menyalatkan jenazah berdiri menghadap jenazah. Apabila jenazahnya laki-laki,

hendaknya imam berdiri di dekat kepalanya. Apabila jenazahnya perempuan,

hendaknya imam berdiri di dekat pinggangnya, sementara itu, para makmum

berdiri di belakang imam.

Setelah imam dan makmum menempatkan diri pada posisi yang benar,

shalat Jenazah dimulai dengan urutan dan bacaan shalat Jenazah sebagai

berikut:

1. Takbir pertama (takbiratul ihram) diteruskan membaca al-Fatihah.

Bacaan Al Fatihah sebagai berikut :

اا ا اااا اا ا اااا ا ااااا

اااااا ا ا اااا ا ا اااا ا

ا ا ا ا ا اا ااااا

2. Takbir kedua diteruskan membaca selawat Nabi Muhammad saw.

Adapun bacaan shalawat nabi adalah sebagai berikut :

Page 16: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Artinya:

Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad beserta keluarganya,

sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada Nabi lbrahim beserta

keluarganya. Berilah berkah kepada Nabi Muhammad beserta keluarganya,

sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan

keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha mulia.

3. Takbir ketiga, diteruskan membaca doa berikut untuk jenazah.

Artinya

Ya Allah, ampunilah dia, kasihilah dia, maafkanlah dia, hapuskanlah segala

dosanya dan jadikanlah janah sebagai tempat pembaringan. Ya Allah,

janganlah Engkau halangi kami atas pahalanya, janganlah Engkau fitnah

kami setelah kepergiannya, ampunilah kami dan dia.

4. Takbir keempat diteruskan membaca salam.

Artinya:

Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah senantiasa dilimpahkan

kepada kamu sekalian.

Perlu anda ketahui !

1. Doa untuk jenazah boleh dibaca setelah takbir ketiga saja, boleh pula

ditambah setelah takbir keempat (sebelum salam).

Page 17: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

2. Bacaan doa jenazah bermacam-macam. Selain doa jenazah di atas, boleh

juga membaca doa berikut.

Artinya:

Ya Allah, ampunilah dia, sayangilah dia, maafkanlah dia hapuslah dosanya,

muliakanlah tempatnya, luaskanlah tempat masuknya, bersihkanlah dia

dengan air, es, dan embun. Bersihkan dia dari segala dosa sebagaimana

kain putih yang dibersihkan dari kotoran. Buatkanlah ia ganti sebuah rumah

yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari

keluarganya (di dunia). Masukkanlah dia ke janah dan selamatkanlah dia dari

fitnah kubur dan siksa nar.

3. Dhamir (kata ganti) "هم " dalam doa shalat Jenazah berlaku untuk semua

jenazah, baik laki-laki maupun perempuan.

4. Apabila disesuaikan dengan jenazahnya, damir diganti sebagai berikut:

berlaku untuk jenazah laki-laki seorang : ه

berlaku untuk jenazah laki-laki banyak (campur antara laki-laki dan : هما

perempuan)

berlaku untuk jenazah perempuan seorang : ه

3). Praktik Shalat Jenazah

Setelah memahami tata cara shalat Jenazah tersebut, praktikkan shalat

Jenazah bersama teman-temanmu dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Page 18: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

1. menyiapkan boneka atau gambar jenazah di atas meja di tempat kamu

shalat Jenazah;

2. memilih salah seorang dari kamu untuk menjadi imam, beberapa orang

menjadi makmum, dan tiga orang menjadi pengamat;

3. imam berdiri di dekat kepala jenazah (anggap jenazahnya lelaki);

4. melakukan shalat jenazah sekali saja. Shalat yang kedua, imam berdiri di

dekat pinggang Jenazah (anggap saja jenazahnya perempuan);

5. mulailah shalat Jenazah sesuai ketentuan di atas;

6. pengamat memerhatikan secara cermat kesalahan-kesalahan yang terjadi,

kemudian mendiskusikannya setelah selesai shalat;

7. untuk lebih baiknya, shalat Jenazah diulangi oleh tim pengamat.

Sementara itu, teman-teman yang semula menyalatkan beralih tugas

menjadi pengamat;

8. mintalah petunjuk kepada gurumu jika mendapatkan kesulitan.

Fathani tergolong anak yang rajin dan tekun. la selalu

memerhatikan dengan sungguh-sungguh semua pelajaran.

Pada mulanya ia belum tahu pelaksanaan shalat Jum'at.

Setelah mengetahui manfaat shalat Jum'at, ia rajin

menjalankan bersama ayah dan ibunya. Ia memerhatikan

khotbah baik-baik. Akhirnya, ia memperoleh tambahan ilmu

sehingga cepat mengamalkan suatu perbuatan menurut

sunah Rasulullah saw.

Rangkuman

Page 19: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

1 Shalat jenazah adalah shalat yang dilakukan oleh seseorang muslim kepada

saudaranya yang meninggal dunia jika jenazahnya tidak ada di tempatnya

adalah shalat ghoib

2.hukum shalat jenazah adalah fardhu kifayah

3 Syarat Shalat Jenazah: Suci badan, pakaian, dan tempat shalat dari hadats

dan najis serta menutup aurat dan menghadap kiblat,Shalat dilakukan

sesudah jenazah selesai dimandikan dan dikafani;Jenazah ditaruh di depan

orang yang shalat, kecuali apabila shalat Ghaib.

4.Rukun Shalat Jenazah niat, berdiri jika mampu,membaca takbir empat kali,

membaca al-Fatihah dan selawat atas Nabi Muhammad saw. Dan membaca

doa untuk jenazah.Membaca salam

C.Uji kompetensi

a. Tugas Siswa dimadrasah

1. Cobalah kalian praktekkan shalat jenazah didepan kelas !

2. Cobalah kalian hafalkan do‟a dalam shalat jenazah !

b. Tes Afektif.

Berilah tanda V sesuai dengan kegiatan yang pernah kalian

lakukan !

NO Pernyataan Kebiasaan Alasan

selalu sering jarang Tidak

pernah

1. Setiap hari jum‟at saya

mengerjakan shalat

jum‟at dengan khusuk

dan khidmad

2. Untuk

menyempurnakan

ibadah shalat jum‟at

saya tiba dimasjid

Page 20: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

sebelum khatib mulai

berkhutbah /naik

mimbar.

3. Sebelum pergi kemasjid

untuk shalat jum‟at

terlebih dahulu saya

mandi, potong kuku,

memakai wangi-

wangian dan baju yang

bagus dan suci.

4. Ketika ada saudara

muslim yang meninggal

saya ikut menyolatkan

5. Dalam melakukan

shalat jenazah, saya

membaca do‟a shalat

jenazah

dengan benar.

.

B. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang

paling benar!

Hukum melaksanakan shalat Jum'at bagi wanita adalah ....

a. mubah c. makruh

b. fardu/wajib d. haram

2. Telah masuk waktu dhuhur termasuk ... shalat Jum'at.

a. rukun c. syarat sahnya

b. sunah d. kesempurnaan

3. Berikut ini yang tidak termasuk sunah shalat Jum'at ialah ....

a. memakai harum-haruman

Page 21: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

b. mandi terlebih dahulu

c. berangkat dan pulang lewat jalan yang berbeda

d. duduk menghadap kiblat/khatib

4. Membaca dua kalimah syahadat termasuk... khotbah.

a. rukun

b. sunah

c. kesempurnaan

d. keutamaan

5. Berdoa untuk kaum muslimin dan muslimat dilakukan pada ....

a. awal khotbah

b. pertengahan khotbah

c. akhir khotbah

d. awal dan akhir khotbah

6. Hukum menyalatkan jenazah orang kafir dan musyrik adalah ....

a. mubah c. makruh

b. haram d. mandub

7. Shalat Gaib adalah shalat Jenazah yang ,...

a. jenazahnya sudah dikubur

b. jenazahnya sulit dilihat

c. jenazahnya dirahasiakan

d. jenazahnya tidak ada di depan orang yang menyalatkan

8. Ahmad tidak berdosa karena tidak menyalatkan jenazah tetangganya yang

muslim apabila ....

a. belum kenal dengan jenazahnya.

b. sudah ada yang menyalatkannya

c. jenazahnya perempuan

d. tidak mendapat izin keluarganya

9. Imam shalat Jenazah berdiri di dekat kepala jenazah apabila ....

a. jenazahnya lelaki

b. jenazahnya hanya seorang

c. jenazahnya masih anak-anak

Page 22: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

d. jenazahnya keluarga sendiri

10. Takbir sebanyak empat kali termasuk ………..

a. rukun shalat jenazah

b. sunah shalat jenazah

c. wajib shalat Jenazah

d. keutamaan shalat Jenazah

II Isilah titik titik di bawah ini dengan benar dan tepat

1. Sholat jumat terdiri dari …. rakaat

2. Hukum shalat jumat bagi laki laki adalah….

3. Orang yang berkutbah disebut….

4. Bercakap cakap di saat kutbah di baca hukumnya…

5. Pak hadi ketika akan berangkat shalat jumat benar benar disiapkan

mandi memakai wangi wangian karena perbuatan tersebut termasuk…

6. Shalat jenazah yang jenazahnya tidak ada di tempatnya disebut…

7. Posisi imam ketika menshalatkan jenazah laki laki adalah…..

8. Setelah takbir kedua dalam shalat jenazah membaca…..

9. Shalat jenazah terdiri dari ……. Takbir

10. Hukum menshalatkan jenazah non muslim adalah

III. Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan tepat!

l. Ditujukan kepada siapakah panggilan pada Surah al-Jumu‟ah Ayat 9?

2. Sebutkan dua adab atau tatakrama saat khotbah berlangsung!

3. Sebutkan dua manfaat dilaksanakannya shalat Jum‟at!

4. Sebutkan urut-urutan tata cara shalat Jenazah!

5. Tulis do‟a dalam shalat jenazah setelah melakukan takbir keempat?

Page 23: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Pembelajaran ke 6

SHALAT JAMA’, QASHAR , JAMA’ QASHAR

DAN

SHALAT DALAM KEADAAN DARURAT

Standar Kompetensi

Melaksanakan tata cara shalat jamak, qasar, jamak qasar, dan shalat dalam

keadaan darurat

Kompetensi Dasar

1. Menjelaskan ketentuan shalat jamak, qashar, dan jamak qashar

2. Mempraktikkan shalat jamak, qashar, dan jamak qashar

Page 24: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

3. Menjelaskan ketentuan shalat dalam keadaan darurat ketika sedang sakit dan

di kendaraan

4. Mempraktikkan shalat dalam keadaan darurat ketika sedang sakit dan di

kendaraan

a. TANBIH

ا ا ا ااااا

Artinya :. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya. (Q.S. Al Baqoroh/2 : 286)

b. IFTITAH

Shalat Jamak dan Qasar merupakan suatu keringanan (rukhsah) yang

diberikan Allah swt. kepada setiap umat Islam yang sedang kesulitan dalam

menjalankan ibadah shalat, seperti seseorang terancam jiwanya, hartanya, atau

kehormatannya. Untuk mengetahui lebih jauh pembahasan mengenai shalat

Jamak dan Qasar serta shalat dalam keadaan darurat, ikuti pembahasan materi

berikut ini.

A. Shalat Jamak, Qasar, dan Jamak Qasar

Pembahasan ketentuan shalat Jamak, Qasar, dan Jamak Qasar meliputi

pengertian shalat Jamak dan Qasar; macam-macam shalat Jamak; shalat yang

boleh dijamak dan diqasar; syarat shalat Jamak dan asar.

1. Pengertian Shalat Jamak dan Qasar

Secara bahasa, jamak artinya mengumpulkan, sedangkan menurut

istilah syariat Islam, shalat Jamak adalah mengumpulkan dua shalat fardu yang

dilakukan secara berurutan dalam satu waktu. Misalnya, pada pukul 13.00

Page 25: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Ahmad melaksanakan shalat Dhuhur, kemudian setelah salam langsung

mengerjakan shalat Asar.

Shalat Jamak merupakan keringanan yang diperbolehkan, kecuali

menjamak shalat Dhuhur dan shalat Asar di Arafah dan menjamak shalat

Maghrib dengan shalat Isya pada malam hari di Muzdalifah. Menjamak shalat di

kedua tempat tersebut merupakan ketetapan baku yang tidak memiliki pilihan

lain (wajib). Hal itu didasarkan pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh

Muslim yang menyatakan bahwa Rasulullah saw. mengerjakan shalat Dhuhur

dan shalat Asar di Arafah dengan satu adzan dan dua ikamah. Ketika beliau

tiba di Muzdalifah, beliau mengerjakan shalat Maghrib dan shalat Isya dengan

satu adzan dan dua ikamah.

Adapun hukum melaksanakan shalat Jamak adalah mubah (boleh) bagi

orang yang dalam perjalanan dan mencukupi syarat-syaratnya.

Shalat Jamak pernah dilaksanakan Rasulullah sarv. seperti dijelaskan

dalam hadits berikut.

Artinya :

Dari Muaz bahwasanyaNabi Muhammad saw. dalam Perang Tabuk apabila

beliau berangkat sebelum tergelincir matahari, beliau mengakhirkan shalat

Dhuhur sehingga beliau kumpulkan pada shalat Asar (beliau shalat Dhuhur dan

Asar pada waktu Asar). Jika beliau berangkat sesudah tergelincir matahari,

beliau melaksanakan shalat Dhuhur dan shalat Asar sefuiligus, kemudian beliau

berjalan. Jiknbeliau berangkat sebelum Maghrib, beliau mengakhirkan shalat

Maghrib sehingga beliau mengerjakan shalat Maghrib beserta Isya; dan jika

Page 26: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

beliau berangkat sesudahwaktu Maghrib, beliau menyegerakan shalat Isya dan

beliau shalat Isya beserta Maghrib. (H.R. Ahmad: 21080 dan Abu Dawud: 1031

dan at-Tirmizi: 508).

Sedangkan Qasar artinya meringkas atau memendekkan. Shalat Qasar

ialah melaksanakan (shalat fardu) dengan cara meringkas jumlah rakaatnya

dari empat rakaat menjadi dua rakaat. Shalat yang dapat diqasar adalah shalat

Dhuhur, Asar, dan Isya. Sementara itu, shalat Maghrib tetap tiga rakaat dan

shalat Subuh juga tetap dua rakaat. DIsyariatkannya mengqasar shalat

termasuk rukhsah (keringanan), sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah

swt. berikut.

ا ا ا ا ا ا اا اا اا اا ا ا ا

اا ا ا ا ا ااااا

Artinya :

Dan apabila kamu bepergian di bumi, maka tidaklah berdosa kamu meng-qasar

shalat, jika kamu takut diserang orang kafir .... (Q.S. an Nisa'/4: 101)

2. Macam-Macam Shalat Jamak

Shalat Jamak dibagi menjadi dua macam, yaitu shalat Jamak Takdim dan

shalat Jamak Takhir.

a. Shalat Jamak Takdim adalah mengerjakan shalat Dhuhur dan shalat Asar

pada awal waktu shalat Dhuhur atau mengerjakan shalat Maghrib dan shalat

Isya pada awal waktu shalat Isya.

b. Shalat Jamak Takhir adalah shalat Dhuhur dan shalatAsar dikerjakan pada

waktu shalatAsar atau shalat Maghrib dan shalat Isya dikerjakan pada waktu

shalat Isya.

3. Shalat yang Boleh Dijamak dan Diqasar

Menurut sunah Rasulullah saw., shalat yang boleh dijamak ialah shalat

Dhuhur dengan shalat Asar dan shalat Maghrib dengan shalat Isya. Shalat

Page 27: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Subuh tidak boleh dijamak sehingga shalat Subuh harus dilaksanakan secara

terpisah dari shalat lain. Jadi, shalat Subuh tetap dilaksanakan pada waktunya.

Adapun shalat yang boleh diqasar adalah shalat yang jumlah rakaatnya

empat. Dengan demikian. shalat maghrib dan Subuh tidak boleh diqasar. Shalat

Maghrib dan Subuh tetap dilakukan tiga rakaat dan dua rakaat.

4. Syarat Shalat Jamak dan Qasar

Setiap oleng Islam diperbolehkan menjamak shalat apabila terpenuhi

syarat sebagai berikut

a. Sebagai Musafir atau Sedang Bepergian

b. Dalam Keadaan Tertentu, seperti Turun Hujan Lebat

c. Keadaan Sakit

d. Ada Keperluan Penting Lainnya

Sungguhpun Islam memberi keringanan dalam pelaksanaan shalat fardhu

sebagaimana di atas, hendaknya kita tidak mempermudah untuk menjamak

atau mengqasar shalat jika tidak ada alasan yang dapat dibenarkan.

Mengenai syarat sah mengqasar shalat, para ulama berbeda paham. Tidak

kurang dari dua puluh pendapat dalam hal ini. Sementara itu, ada ulama

yang menetapkan bahwa diperbolehkannya mengqasar shalat ialah jika

bepergiannya sejauh tiga mil lebih. Adapun jalan yang paling selamat dalam

hal mengqasar shalat ialah mengembalikan masalah ini pada Al Qur‟an Surat

An Nisa‟ ayat 110 :

ا اا ا ا ا اا اا ا.………ا

Artinya : “Dan apabila kamu bepergian di bumi, maka tidaklah berdosa kamu

mengqasar shalat,....” (Q.S. an-Nisa'/4 : 101)

Ayat tersebut tidak menjelaskan tentang jarak bepergian. Sebab itu, kiranya

kita dapat mengambil kebijakan sendiri dalam hal ini.

Syarat sah mengqasar shalat adalah sebagai berikut.

Page 28: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

1) Shalat Qasar boleh dilakukan bagi mereka yang dalam perjalanan

sebagaimana

2) Jarak perjalanan adalah jarak yang membolehkan qasar (80,6 Km).

3) Perjalanan yang dilakukan bukan unruk maksiat.

5. Praktik Shalat Jamak, Qasar, dan Jamak Qasar

Cara mempraktikkan shalat Jamak, Qashar. dan Jamak Qashar adalah sebagai

berikut.

1. Shalat Jamak

Shalat Jamak dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu shalat Jamak

Takdim dan shalat Jamak Takhir.

a. Cara Melaksanakan Shalat Jamak Takdim

1) Shalat Dhuhur dan shalat Asar dikerjakan pada waktu shalat Dhuhur.

Mula-mula kita mengerjakan shalat Dhuhur empat rakaat. Pada saat

itu juga, kita berniat akan melaksanakan shalat Asar pada waktu shalat

Dhuhur. Setelah mengerjakan shalat Dhuhur, kita membaca ikamah,

diteruskan mengerjakan shalat Asar empat rakaat.

2) Shalat Maghrib dan shalat Isya dikerjakan pada waktu shalat Maghrib.

Mula-mula kita mengerjakan shalat Maghrib tiga rakaat. Pada saat itu

juga, kita berniat akan melaksanakan shalat Isya pada waktu shalat

Maghrib. Setelah selesai mengerjakan shalat Maghrib, kita menyerukan

ikamah, lalu mengerjakan shalat Isya sebanyak empat rakaat.

b. Cara Melaksanakan Shalat Jamak Takhir

1) Shalat Dhuhur dan shalat Asar dikerjakan pada waktu shalat Asar.

Ketika masih dalam waktu shalat Dhuhur, kita berniat bahwa shalat

Dhuhur akan dikerjakan pada waktu shalat Asar. Setelah masuk waktu

shalat Asar, kita mengerjakan shalat Dhuhur sebanyak empatrakaat.

Selesai shalat Dhuhur, kita menyerukan ikamah dan langsung

mengerjakan shalat Asar.

2) Shalat Maghrib dan shalat Isya dikerjakan pada waktu shalat Isya.

Page 29: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Ketika masih dalam waktu shalat Maghrib, kita berniat mengerjakan

shalat Maghrib pada waktu shalat Isya (Jamak Takhir). Setelah masuk

waktu shalat Isya, kita mengerjakan shalat Maghrib tiga rakaat,

kemudian menyerukan ikamah dan terus mengerjakan shalat Isya

empat rakaat.

Dalam menjamak shalat, baik shalat Jamak Takdim maupun shalat

Jamak Takhir, di antara kedua shalat tersebut tidak boleh disela

dengan zikir karena shalat tersebut seakan-akan satu shalat.

2. Shalat Qashar

Shalat Qashar adalah meringkas bilangan rakaatdalam shalat fardu, dari

empat rakaat diringkas menjadi dua rakaat. Oleh karena itu, shalat fardu

yang jumlah rakaatnya kurang dari empat rakaat tidak boleh diqasar, seperti

shalat Maghrib dan shalat Subuh.

Bagaimana cara melakukan shalat Qashar?

Perhatikan uraian berikut!

a. Jika yang diqashar shalat Dhuhur, caranya adalah berniat untuk

mengerjakan shalat Zuhut dengan qasar. Bacaan dan gerakannya seperti

shalat Dhuhur, yang berbeda hanya niat.

b. Jika yang diqasar shalat Asar, caranya seperti mengqasar shalat Dhuhur,

yang berbeda hanya niat.

c. Jika yang diqasar shalat Isya, cara mengerjakannya pun sama seperti

mengqasar shalat Dhuhur, baik bacaannya maupun gerakannya, yang

berbeda hanya niat.

3. Shalat Jamak Qashar

Shalat Jamak Qashar adalah dua shalat fardu yang dikerjakan secara

berurutan dalam satu waktu dan jumlah rakaatnya diringkas. Apabila

dikerjakan pada waktu shalat yang awal, disebut shalat Jamak Qashar

Takdim. Apabila dikerjakan pada waktu shalat yang akhir, disebut shalat

Jamak Qashar Takhir.

Page 30: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

a. Shalat Jamak Takdim dengan Qashar

1) Shalat Dhuhur dan Asar

Cara mengerjakannya, yaitu shalat Dhuhur dua rakaat kemudian

dilanjutkan shalat Asar dua rakaat. Shalat Dhuhur dan Asar ini dikerjakan

pada waktu dhuhur. Bacaan dari gerakannya seperti shalat Dhuhur dan

Asar, yang berbeda hanya niatnya.

2) Shalat Maghrib dan Isya

Cara mengerjakannya, yaitu shalat Maghrib dahulu tiga rakaat, kemudian

dilanjutkan shalat Isya dua rakaat. Salam Maghrib dan Isya ini dikerjakan

pada waktu maghrib. Bacaan dan gerakannya seperti shalat Maghrib dan

Isya yang biasa kita terjakan, yang berbeda hanya niatnya.

b. Shalat Jamak Takhir dengan Qashar

Shalat Jamak Takhir dengan qasar adalah shalat Dhuhur dan Asar. Cara

mengerjakannya adalah shalat Dhuhur dahulu dua rakaat, kemudian

dilanjutkan shalatAsar dua rakaat. Shalat Dhuhur

danAsar ini dikerjakan pada waktu asar. Gerakan dan bacaannya seperti

shalat Dhuhur dan Asar yang biasa kita kerjakan, yang berbeda hanya

niatnya.

Contoh. ; Hasna pergi ke Bandung untuk silaturahmi ke tempat saudara.

Ia berangkat dari rumah pukul 7.00 dan tiba di Bandung pukul 17.00

dengan mengendarai mobil pribadi. Dalam perjalanan panjangnya, Hasna

tentu harus memenuhi kewajibannya untuk shalat Dhuhur dan Asar.

Bolehkah Hasna mengerjakan shalat Jamak Takdim atau Takhir?

TUGAS SISWA (DI SEKOLAH)

a.Coba kalian praktekkan shalat jama‟ dan qashar, bersama teman-

temanmu dikelas (berjama‟ah)!

b. Coba kalian praktekkan shalat secara jama‟ qashar (secara munfarid) !

Rangkuman

Page 31: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

1.jamak secara bahasa artinya mengumpulkan, sedangkan menurut istilah

syariat Islam, shalat Jamak adalah mengumpulkan dua shalat fardu yang

dilakukan secara berurutan dalam satu waktu

2 Shalat Jamak dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu shalat Jamak

Takdim dan shalat Jamak Takhir.

3.Shalat Qashar adalah meringkas bilangan rakaat dalam shalat fardu, dari

empat rakaat diringkas menjadi dua rakaat

4 sedangkan shalat jamak dan qosor adalah shalay yang dikumpulkan dan

diringkas.

Kamus Kecil

Rukhsah (keringana Allah )

Mubah (boleh )

Jamak (mengumpulkan)

Qosor (meringkas )

B. Ketentuan Shalat dalam Keadaan Darurat

a. IFTITAH

Page 32: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Perintah shalat wajib lima waktu berlaku untuk semua orang mukalaf,

termasuk mereka yang sakit selama ingatannya masih ada. Orang yang sakit

mungkin mengalami kesulitan dalam pelaksanaan shalat. Oleh sebab itu, Allah

swt. dan rasul-Nya memberikan keringanan, sesuai dengan kondisi masing-

masing. Begitu pentingnya shalat dalam Islam sehingga dalam keadaan

bagaimanapun, seseorang tidak diperkenankan meninggalkan salah wajib

meskipun dalam keadaan sakit, naik kendaraan, atau perang.

1.Shalat dalam Keadaan Sakit

a. Tata Cara Bersuci Bagi Orang Sakit

Orang yang akan mengerjakan shalat harus suci dari hadats dan najis.

Bersuci dari najis bagi orang yang sakit tidaklah menjadi masalah sebab

semua yang merawat orang sakit dapat melakukannya. Akan tetapi,

bersuci dari hadats seringkali orang yang merawatnya tidak mengerti apa

yang harus mereka lakukan. Untuk lebih jelasnya, cara bersuci bagi orang

sakit adalah sebagai berikut:

1) Cara Berwudhu

Apabila orang sakit itu masih mampu menggunakan air, wudhu dapat

dilakukan sambil duduk di tempat tidak dengan dibantu perawatnya.

Apabila sudah tidak mampu menggerakkan anggota tubuhnya, orang

sakit dapat diwudhukan oleh orang lain.

2) Tayamum

Apabila orang yang sakit tidak sanggup menggunakan air (menurut

pertimbangan dokter). wudhu boleh digantikan dengan tayamum, baik

sebagai pengganti wudhu maupu pengganti mandi.

b. Tata Cara Shalat bagi Orang Sakit

Perintah shalat lima waktu berlaku untuk orang mukalaf termasuk orang

sakit selama ingatannya masih ada. Orang yang sakit biasanya

mengalami kesulitan dalam melaksanakan salah Oleh karena itu, Allah

Page 33: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

swt. dan Rasul-Nya memberikan keringanan, sesuai dengan kondisi

masing-masing. Tata cara shalat bagi orang yang sakit dapat dilakukan

dengan cara duduk berbaring (tidur miring), dan telentang.

1) Cara Shalat dengan Duduk

Orang sakit yang shalat dengan duduk, duduknya adalah duduk iftirasy

(duduk antara dua sujud) atau menurut kemampuannya. Adapun

bacaan dalam shalat, seperti niat, takbiratul ihrarn, bacaan doa iftitah,

bacaan Surah al-Fatihah, bacaan surah selain al-Fatihah, rukuk, sujud,

dan seterusnya sama dengan shalat sambil berdiri. Gerakan rukuk

cukup dilakukan dengan membungkukkan badan sekadarnya. Iktidal

dilakukan dengan duduk lalu sujud sebagaimana biasa, sedangkan

duduk di antara dua sujud sama. Selanjutnya, duduk tasyahud akhir

dilakukan dengan duduk tawaruk. Gerakan dan bacaan salamnya sama

dengan shalat biasa.

2) Cara Shalat dengan Berbaring (Tidur Miring)

Apabila seseorang yang sakit mengerjakan shalat dengan berbaring,

hendaklah ia berbaring ke sebelah kanan dengan menghadap kiblat.

Bagi orang Indonesia yang berada di sebelah timur Ka'bah, shalat

dilakukan dengan membujur kearah utara sehingga kaki berada di

sebelah selatan.

Semua bacaan shalat dengan berbaring sama dengan bacaan shalat

sambil berdiri. Adapun gerakan dalam shalat, seperti rukuk, iktidal,

sujud, dan seterusnya cukup memberikan Isyarat dengan kepalanya

atau kedipan mata.

3) Cara Shalat dengan Telentang

Apabila seseorang sakit dan mengerjakan shalat dengan telentang,

hendaklah kedua kakinya dihadapkan ke arah kiblat. Jika

memungkinkan, kepalanya diberi bantal agar mukanya dapat

menghadap ke arah kiblat. Dengan demikian, ia tidur dengan kepala

berada di sebelah timur dan kaki di sebelah barat.

Page 34: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Bacaan dalam shalat telentang sama dengan shalat sambil berdiri.

Gerakan dalam shalatnya sama dengan gerakan shalat sambil

berbaring (tidur miring). Jika seseorang yang mengerjakan shalat

dengan telentang sudah tidak mampu lagi untuk memberikan Isyarat,

baginya tidak wajib melakukan apa-apa.

2. Shalat dalam Kendaraan

Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam kaitannya dengan shalat dalam

kendaraan, yaitu tata cara bersuci dan praktik shalat dalam kendaraan.

a. Tata Cara Bersuci dalam Kendaraan

Apabila kamu sedang dalam kendaraan (naik bus misalnya) dan tidak ada

kesempatan untuk turun mengambil air wudhu, lakukan tayamum. Tepukkan

kedua tanganmu pada dinding kendaraan atau kursi bagian belakang yang

ada di depanmu. Usapkan sekali untuk wajah dan teruskan (tidak usah

menepukkan tangan lagi) kedua telapak tanganmu bagian luar sampai

pergelangan tangan.

b. Praktik Shalat dalam Kendaraan

Setelah selesai tayamum,lakukan shalat dengan cara sebagai berikut.

1) Apabila tidak mungkin melakukan shalat dengan berdiri (karena takut

terjatuh dan sebagainya), lakukanlah shalat dengan duduk di tempat

dudukmu.

2) Apabila tidak mungkin dapat rukuk dan sujud sebagai mestinya, lakukan

dengan Isyarat saja.

Agar tidak terganggu oleh orang-orang yang berada di atau kirimu, beri tahu

kepada mereka bahwa engkau mengerjakan shalat.

Apabila perjalanan cukup jauh, engkau dapat melakukan shalat dengan cara

menjamak atau mengqasarnya.

Usahakan agar pada waktu takbiratulihram engkau dapat menghadap kiblat.

Jika tidak dapat (misalnya kendaraan terus menuju ke arah timur. utara, dan

selatan), niatkan di dalam hatimu bahwa engkau menghadap kiblat.

Page 35: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Gerakan salam tetap dilakukan ke kanan dahulu, walaupun saat dikendaraan

tidak menghadap ke arah barat.

c. Praktik Shalat dalam Keadaan Darurat

1. Shalat dalam Keadaan Sakit

Praktikkan shalat dalam keadaan sakit dengan ketentuan-ketentuan sebagai

berikut!

a. Tentukan siapa yang akan mendemonstrasikan terlebih dahulu, siapa pula

yang menjadi pengamatnya.

b. Demonstran memperagakan terlebih dahulu tatacara shalat dalam

keadaan sakit, sedangkan pengamat memerhatikan dengan sungguh-

sungguh.

c. Selesai mendemonstrasikan shalat, bicarakan benar atau salahnya.

d. Mintalah bimbingan gurumu apabila menjumpai kesulitan!

2. Shalat dalam Kendaraan

Praktikkan bersama teman-temanmu di sekolah dengan ketentuan-ketentuan

sebagai berikut.

a. Tentukan siapa di antara kamu yang memperagakan shalat, siapa pula

yang menjadi pengamatnya.

b. Anggaplah kamu sedang bepergian jauh. Gunakan kursi sebagai ganti

kursi kendaraan. Sementara itu, di kursi sebelah kanan dan kirimu diisi

teman-temanmu sebagai ganti penumpang lain.

c. Lakukan tayamum dengan menebakkan telapak tangan pada kursi di

depanmu jika kamu sedang bepergian jauh.

d. Beritahukan kepada teman di kanan dan kirimu yang berperan sebagai

penumpang lain agar tidak terganggu shalatmu.

e. Tim pengamat memperhatikan dan mengingat-ingat kesalahan yang

terjadi saat pratik shalat. Kemudian, bahaslah bersama-sama setelah

selesai shalat.

Page 36: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Nilai budi pekerti :

Iqbal adalah siswa MTs, pada liburan akhir semester ia pergi berkunjung

kesaudaranya yang berada di Jakarta, dengan menggunakan kendaraan umum

bis, dalam perjalanan yanhg sudah memasuki waktu shalat subuh , bis belum

berhenti karena belum sampai tujuan, kemudian Iqbal melakukan tayamum dan

nmelakukan shalat subuh dengan posisi duduk. Karena shalat subuh adalah

shalat yang tidak bias dijama‟ . Sebagai seorang muslim yang tahu akan

kewajiban Iqbal tidak meninggalkan shalat subuh , walaupun dalam kendaraan

sekalipun.

Rangkuman

1 dalam kondisi apapun sesorang muslim tidak boleh meninggalkan shalat

termasuk dalam keaddan darurat,misalnya sakit, naik kendaraan umum

ataupun perang

2.Allah telah memberikan keringanan jika tidak mampu shalat dengan berdiri

maka dengan duduk,jika tidak mampu duduk dengan berbaring,jika tidak

mampu berbaring dengan terlentang jika tidak mampu berbaring dengan

isyarat.

3.termasuk ketika berpergian boleh dilakukan shalat diatas kendaraan

UJI KOMPETENSI:

a. TUGAS SISWA DI MADRASAH

1.Coba kalian praktekkan shalat dalam keadaan sakit yang tidak mampu

berdiri !

2.Cobalah kalian praktekkan shalat didalam kendaraan bus atau kerta api !

Page 37: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

b.Tes afektif ( sikap)

Berilah tanda V pada kolom S (Setuju) jika kamu setuju dengan pernyaaan

pada kolom sebelah kiri, dan pada TS (Tidak setuju) jika kamu tidak setuju !

NO PERISTIWA S (Setuju) TS (Tidak

Setuju)

1. Afifah pulang dari rumah kakeknya di

Sumatra, sesampai dirumah ia

melaksanakan shalat jama‟ashar dhuhur

karena sudah jam 5 sore.

2. Pak Sholeh sedang sakit, sampai tidak bisa

berdiri, untuk melaksanakan shalat, Pak

Shaleh melakukannya dengan cara

berbaring

3. Ilham bermain dengan teman-temannya

sampai pukul 18.00 WIB, padahal ia belum

melaksanakan shalat. Lalu Ilham

menjama‟shalat ashar dan magrib.

4. Bu Laela seorang pedagang, setiap hari ia

berangkat pukul 03.00 pagi . Ia

melaksankan shalat subuh didalam bus

dengan duduk ketika sudah tiba waktu

shalat subuh.

5. Adi dan Ayahnya pergi ke Jakarta dengan

naik kereta api, ketika tiba waktu isya‟ tiba,

ia dan ayahnya mengqoshor shalat magrib

dan isya‟

6 Ahmad bermain sepeda mengelilingi

kampung hampir 90 km sehingga ahmad

menjamak shalat dhuhur dan asar.

Page 38: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

7 Kakek bertahun tahun sakit jompo sehingga

kakek diberikan rukhsoh untuk

meninggalkan shalat

8 Tahun ajaran baru MTs mengadakan study

tour ke bandung berangkat dari sekolah jam

15.00 Wib sebelum berangkat kamu

menjamak takdim asar dan mahrib.

9 Dari perjalanan semarang suarabaya

ditempuh selama 6 jam padahal kamu

berangkat jam 10.00 WIB sehingga harus

menjamak dhuhur dan asar diwaktu asar

jamak takhir

10 Jika sakit tidak sanggup menggunakan air

wudhu boleh digantikan tayamum

SOAL

A. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c atau d didepan jawaban

yang paling benar !

1. Diperbolehkannya menjamak shalat merupakan ... dalam syariat Islam.

a. takhasus

b. khusus

c. rukhsah

d. qisas

2. Ketentuan shalat secara jamak hanya berlaku dalam ...

a. shalat fardu saja

b. shalat wajib dan sunah

c. bepergian saja

d. bagi orang tertentu saja

3. Arti jamak menurut bahasa adalah …

a. mengumpulkan

b. meringkas

c. memisahkan

Page 39: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

d. menyatukan

4. Menjamak shalat Dhuhur dan shalat Asar dilaksanakan pada waktu shalat

Dhuhur disebut shalat....

a. Jamak Takdim

b. Jamak Takhir

c. Jamak Qasar

d. Jamak Takdim Qasar

5. Pukul 18.15 Ahmad melakukan shalat Maghrib, kemudian diteruskan dengan

shalat Isya masing-masing 3 dan 4 rakaat. Shalat Ahmad disebut shalat ....

a. Jamak

b. Jamak Takdim

c. Takhir

d. Jamak Takhir

6. Keringanan dalam melaksanakan shalat berlaku bagi ....

a. semua keadaan

b. orang yang tahu

c. semua manusia tanpa kecuali

d. orang yang sedang dalam kesulitan

7. Keringanan yang diberikan Allah swt. dinamakan ....

a. rukhsah

b. khusus

c. ringkas

d. sunah

8. Keringanan dalam pelaksanaan shalat sebagai bukti ....

a. keluwesan ajaran Islam

b. keluasan ajaran Islam

c. kedalaman ajaran Islam

d. kelengkapan ajaran Islarn

9. Ibadah yang sama sekali tidak boleh ditinggalkan adalah ....

a. shalat wajib

b. puasa sunah

c. haji

d. zakat harta

Page 40: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

10. Orang yang shalat di dalam pesawat terbang, arah kiblat menghadap ....

a. mengikuti arah pesawat

b. ke timur

c. ke selatan

d. ke barat

II Isilah titik dibawah ini dengan benar dan tepat

1.pak anwar akan menjelaskan kepada santrinya tentang shalat jamak,jamak

menurut istilah adalah….

2 hukum melakukan shalat jamak adalah….

3. meringkas atau memendekkan shalat 4 rekaat menjadi 2 rekaat disebut…

4 mengerjakan shalat dhuhur dan asar dilaksaakn pada waktu dhuhur disebut

jamak..

5.mengerjakan sahalt mahrib dan isa‟ dilaksanakan pada waktu isa‟ disebut

jamak…

6 shalat adalah keharusan yang dilakukan oleh setiap muslim jika tida mampu

berdiri dengan….

7.shalat yang tidak dapat di qosor adalah….

8 buatkan contoh tata cara sholat jamak dan qosor takhir….

9.jika tidak mampu sholat duduk maka dengan berbaring bagaiman tata

caranya…

10.jika perjalanan jauh dalam kendaraan umum tidak ada kesempatan untuk

berwudhu maka bertayamumlah caranya…

III. Jawablah pertanyaan berikut secara jelas dan singkat

1. Jelaskan pengertian shalat Jamak menurut syariat Islaml

2 Sebutkan syarat sah shalat Jamak!

3. apakah perbedaan antara jamak dan qosor ?

4. Untuk siapa saja ketentuan shalat Qasar itu berlaku?

5. Selain dalam hal bersuci, masih ada lagi keringanan dalam Islam.

Kemukakan keringanan ajaran Islam dalam hal shalat bagi orang sakit!

Page 41: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

LATIHAN SOAL MID SEMESTER

A. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a, b, c atau d didepan jawaban

yang paling benar !

1. Suci dari hadats dan najis termasuk ... khotbah.

a. syarat sahnya

b. rukun

c. keutamaan

d. kesempurnaan

2. Pada waktu khatib duduk di antara dua khotbah, jamaah hendaknya . ...

a. membaca selawat Nabi saw.

b. membaca istigfar

c. membaca Al-Qur'an walau satu surah

d. segera bangun dari tidurnya

3. Jika orang-orang yang tidak terkena kewajiban shalat Jum'at menghadiri

shalat Jum'at dan shalat bersama imam, hukumnya ... dan ia tidak perlu lagi

shalat Dhuhur.

a. sah

b. mubah

c. makruh

d. sunah

Page 42: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

4.

Terjemahan yang benar dari sabda Rasulullah saw. berikut adalah ....

a. Barang siapa mendapatkan satu rakaat shalat, ia telah mendapatkan

shalat semuanya (Muttafaq 'Alaih)

b. Shalat Jum'at itu wajib bagi orang yang mendengar adzan

c. Barang siapa tidak mendapatkan satu rakaat, ia harus mengulangi shalat

semuanya

d. Shalat Jum'at itu tidak wajib bagi anak-anak, wanita, dan musafir

5. Rasulullah saw. bersabda:

artinya....

a. shalat Jum'at itu wajib bagi orang yang mendengar adzan

b. shalat Jum'at wajib bagi orang yang tidak bepergian

c. shalat Jum'at tidak wajib bagi orang yang sakit

d. shalat Jum'at sunah bagi wanita yang mengerjakannya

6. Nabi Ibrahim a.s. pernah memohonkan ampun kepada Allah untuk ayahnya

yang mati dalam keadaan kafir karena ....

a. beliau ingin berbakti kepadanya

b. ia yang melahirkan Nabi Ibrahim a.s.

c. beliau terlanjur janji kepadanya

d. ayah harus dihormati

7. Nabi Ibrahim a.s. berhenti mendoakan ayahnya setelah diberitahu Allah

bahwa....

a. doanya tidak mungkin dikabulkan

b. Azar hidup pada zaman Raja Namrud

c. Azar menjadi musuh Allah swt.

d. Azar pembuat patung

8. Dalam shalat Jenazah, setelah takbir kedua kemudian membaca ....

a. al-Fatihah

b. selawat Nabi saw.

Page 43: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

c. doa iftitah

d. doa untuk jenazah

9. Berikut ini yang termasuk doa shalat Jenazah adalah ....

10. Berikut ini yang bukan termasuk syarat sah shalat Jenazah adalah ....

a. berdiri (jika mampu)

b. menghadap kiblat

c. badan suci dari hadats dan naiis

d. telah tiba waktu shalat

11. Shalat yang dapat diqasar adalah shalat ....

a. Dhuhur dan Asar

b. Isya dan Maghrib

c. yang jumlah rakaatnya empat

d. yang jumlah rakaatnya lebih dari dua

12.Shalat Dhuhur dan Asar apabila diqasar dilakukan dengan ....

a. dua rakaat, dua rakaat

b. tiga rakaat, dua rakaat

c. empat rakaat, dua rakaat

d. lima rakaat, dua rakaat

13. Shalat yang tidak boleh dijamak dan tidak boleh diqasar ialah ...

a. Maghrib

b. Asar dan Maghrib

c. Maghrib dan Isya

d. Maghrib dan Subuh

14. Bagi orang yang bepergian jauh, mengqasar shalat hukumnya ....

a. wajib ain

b. mubah

c. wajib kifayah

Page 44: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

d. sunah

15. Berikut ini yang bukan merupakan syarat sah shalat Qasar adalah ....

a. perjalanan yang dilakukan bukan untuk maksiat (terlarang)

b. perjalanan itu berjarak jauh (perjalanan sehari semalam)

c. shalat yang boleh diqasar adalah shalat yang jumlah rakaatnya empat

d. tidak berniat shalat Qasar pada waktu takbiratulihram

16. Jika seseorang mengerjakan shalat dengan berbaring, hendaklah ia

berbaring ke ....

a. sebelah kanan

b. sebelah kiri

c. arah tenggaru

d. arah timur

17. Kemudahan yang diberikan Allah swt. kepada hamba-Nya dalam

melaksanakan shalat ketika sakit, dalam perjalanan, dan perang

diterangkan dalam Surah ....

a. al-Baqarah: 68

b. al-Anfal: 58

c. al-Hajj: 78

d. al-Md'idah: 871

18. Jika seseorang mengerjakan shalat dengan telentang sudah tidak mampu

lagi untuk memberikan Isyarat, baginya ....

a. tidak wajib melakukan apa pun juga

b. minta orang lain untuk menyalatkan

c. minta bantuan orang lain menggerakkan sebagian tubuhnya

d. berteriak minta tolons

19. Jika seseorang shalat sambil duduk duduknya hendaklah ....

a. duduk tawaruk

b. duduk iftirasy

c. duduk santai

d. duduk bersila

20. Cara shalat dengan berbaring, gerakan rukuk, iktidal, dan sujud cukup

memberikan Isyarat dengan ....

a. kepala atau kedipan mata

b. kaki digerakkan

c. tangan

Page 45: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

d. mulut

B. Jawablah pertanyaan berikut secara singkat dan tepat!

1. Sebutkan tiga rukun shalat jum‟at ?

2. Apa sebab shalat jum‟at mempunyai nilai-nilai syi‟ar dalam Islam ?

3. Sebutkan hokum menyalatkan jenazah? jelaskan ?

4. Sebutkan alas an diperbolehkannya menjama‟ shalat ?

5. Bagaimana cara menghadap kiblat bagi orang yang shalat diatas kendaraan ?

Page 46: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

PEMBELAJARAN KE 7

MACAM-MACAM SHALAT SUNAH

GAMBAR ORANG SHALAT

Standar Kompetensi

Melaksanakan tata cara shalat sunah mu‟akad dan ghairu mu‟akad

Kompetensi Dasar

1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan shalat sunah mu‟akad

2. Menjelaskan macam-macam shalat sunah mu‟akad.

3. Mempraktekkan shalat sunah mu‟akad

4. Menjelaskan ketentuan shalat sunah ghoiru mu‟akad.

5. Menjelaskan macam-macam shalat sunah ghairu mu‟akad.

6. mempraktekkan shalat sunah ghoiru mu‟akad

Page 47: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

TANBIH

ها ةانب ا ا ك مابه اك باهللاا نض اا ا لض كماأ ر ركتا

ا(ر ها اك)

Artinya : “Telah aku tinggalkan untuk kalian dua macam, yang tidak

akan sesat setelah berpegang pada keduanya, yaitu kitab Allah (Al-

Qur‟an) dan sunnahku (Al-Haditst)

IFTITAH

Kita sering melihat di masjid-masjid atau musholla orang-orang melakukan

shalat sunah sebelum dan sesudah mengerjakan shalat fardu yang dilakukan

dengan dua rakaat terus salam. Shalat sunah yang demikian dalam istilah

syariat Islam ialah shalat rowatib. Shalat sunah ada dua macam yaitu shalat

sunah mu‟akad dan shalat sunah ghairu mu‟akad . Yang termasuk shalat

sunah mu‟akad antara lain : shalat rawatib, sholat sunah lail, shalat sunah

idain, tahiyatul masjid dan shalat dhuha.

A.Sholat rowatib

a. Pengertian Shalat Rawatib

Yaitu: shalat sunah yang dikerjakan mengiringi shalat fardu lima waktu.

Baik yang dilakukan sebelumnya (qabliyah) maupun sesudahnya

(ba‟diyah).

b. Macam shalat Sunah Rowatib

Shalat Sunah Rowatib itu ada dua macam :

a. Shalat Sunah Rowatib Muakkad yaitu shalat sunah rowatib yang sangat

di anjurkan atau sangat penting.

b. Shalat Sunah Rowatib Ghairu muakkad yaitu shalat sunah rowatib yang

kurang dianjurkan atau kurang di pentingkan.

Dalil dalil shalat sunah rowatib

Haditst Nabi SAW. :

Page 48: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

اهللااعنه اق لا هرا:اع اعبداهللااب اع رار اقبلا اظ ها لضماركع فظتاع ار لاهللااصلضىاهللااعل

اقبلا اغد ة ابعدا اعش ءا ركع ابعدا ا غربا ركع هرا ركع ابعدا اظ ا(ر ها ابخ رى).ا ركع

Artinya : “Dari Abdullah bin umar dia berkata : Saya ingat dari rasululllah

mengerjakan shalat sunah dua rakaat sebelum dhuhur, dua rakaat sesudah

zhuhur, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua

rakaat sebelum subuh. ” (HR. Bukhari)

ها لضما اهللااعنه اق اتا عتار لاهللااصلضىاهللااعل ار بةار لهابنتا ف ا ب ا م ن ا ا إم :اع ا م

ا ىا ةا الضابنىاهللااب را ر ع اغ ا ط اعشرتاركعة ما ثن ا ا ع اىاكل صلىاهللض ق لا ا اعبدا لما

ةا اا(ر ها لم) اجنض

Artinya : “ Dari umi Habibah Romlah binti Abi Subyan RA berkata : Saya

telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : tiada orang muslim yang

shalat sunah karena Allah pada tiap hari dua belas rakaat, melainkan Allah

akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga. (HR. Muslim)

c. Bilangan shalat Sunah Rowatib

1. Bilangan shalat sunah rowatib muakkadada 10 rakaat yaitu :

a. Dua rakaat sebelum zhuhur

b. Dua rakaat sesudah zhuhur

c. Dua rakaat sesudah maghrib

d. Dua rakaat sesudah Isya‟

e. Dua rakaat sebelum subuh

2. Bilangan shalat Sunah Rowatib Ghairu muakkad 10 rakaat yaitu :

a. Dua rakaat sebelum zhuhur, sehingga menjadi 4 rakaat (yang dua

sunah muakkad) .

b. Dua rakaat sesudah zhuhur, sehingga menjadi 4 rakaat (yang dua

sunah muakkad) .

c. Empat rakaat sebelum asar.

d. Dua rakaat sebelum maghrib.

d. Mempraktekkan shalat Sunah Rowatib :

Page 49: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Perlu disadari bahwa shalat sunah rowatib itu sangat besar pahalanya, baik

yang muakkad maupun yang ghairu muakkad. Bahkan shalat rowatib dapat

berfungsi sebagai penyempurna kekurangan-kekurangan pada shalat fardu.

Oleh karena itu, kita harus membiasakan supaya kita mampu

melaksanakan dengan shalat fardu lima waktu.

B. Shalat Sunah Malam (Lail)

Pada saat bulan Romadhon, kita selalu melaksanakan shalat tarawih dan

shalat witir, malamnya sering kali shalat tahajud, hajat dan lainnya.

1. Pengertian Shalat Malam

Shalat sunah malam adalah salah sunah yang dikerjakan pada malam hari

sesudah shalat Isya sampai sebelum fajar. Sering disebut shalat Qiyamul

lail. Firman Allah SWT dalam surat Al-Isra‟ 79:

۩ بعثكاربكا ق ا د ااضكاع ىاأ ا دابهان لة لا هجض ا الض

Artinya : Dan sebagian malam hari hendaklah kamu mengerjakan shalat

tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan tuhanmu

mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS. Al-Isra : 79)

Haditst Nabi SAW :

الما ه ا ان سا ش ا ض ع ما صل الر ما,ا ةاب الما, طع اطض ما دخلا اجنض لا انض سان ر ها) صل اب الض

اا( ا كما ب ا جها ا ر ذى

Artinya: “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makan,

hubungi semua kerabat, dan shalatlah di waktu malam di kala orang-orang

sedang, pasti kamu akan masuk dalam syurga dengan selamat sejahtera. ”

(HR. Bukhari, Ibnu Majah dan Tirmidzi).

ها لضما ةا:اق لار لاهللااصلضىاهللااعل الةابعدا افر لا اصض

لا اا(ر ها لم)صالاةا اض

Page 50: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Artinya : Rosulullah SAW. telah bersabda : shalat yang paling utama

sesudah shalat fardu adalah shalat malam. (H. R Muslim)

2. Waktu mengerjakanya

Shalat malam di kerjakan setelah Isya hingga terbit fajar. Lebih utama pada

sepertiga malam yang terakhir .

3. Syarat dan rukun shalat malam

Syarat dan rukun sholat malam ketentuannya sama dengan shalat-shalat

yang lainnya.

4. Macam shalat malam dan bilangan rakaatnya

a. Shalat tahajjud yaitu shalat malam sesudah bangun dari tidur,

bilangannya paling sedikit 2 rakaat, bisa berjamaah.

b. Shalat Tarawih yaitu shalat yang dikerjakan pada malam bulan

Ramadhan, bilangan rakaatnya ada yang 8 rakaat ada pula yang 20

rakaat.

(Dalil hal 72)

c. Shalat witir yaitu shalat malam yan bilangan rakaatnya ganjil. Paling

sedikit satu rakaat dan paling banyak sebelas. Yang pertengahan di

kerjakan 3 rakaat. Shalat ini bisa sendiri maupun berjama‟ah. (dalil hal 73

atas)

1. Keutamaan shalat sunah malam

a. Diberikan kedudukan yang mulia.

b. Menentramkan jiwa.

c. Do‟anya terkabul.

d.diberikan pahala.

e.Dimasukkan ke dalam syurga.

2. Membiasakan shalat malam

Page 51: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Mengingat fadlilah yang begitu besar dan pahala shalat sunah malam sangat

besar, maka dianjurkan untuk mengerjakannya pada tiap-tiap malam,

terutama shalat tahajud dan witir.

Rasulullah bersabda :

(ي فقاعله).ا جعل ا خراصال كما ر

Artinya : “Jadikanlah witir sebagai akhir dari shalat malammu” (HR. Bukhari-

Muslim)

ا ناأصل ا(ر ها ابخ رى)صل اك ارأ

Artinya : “ Shalatlah sebagaimana melihat aku shalat (H.R. Muslim)

UJI KOMPETENSI

1. Jelaskan apa yang dimaksud shalat malam atau lail !

2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam shalat lail !

3. Ada berapa jumlah raka‟at shalat tarawih?

4. Sebutkan dan jelaskan keutamaan shalat lail!

5. Sebutkan dalil naqli yang menganjurkan shalat lail!

C. Shalat Sunah ‘Id (Shalat Hari Raya)

Setahun dua kali umat Islam merayakan hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha

(sholat „idain), melaksanakan shalat sunah 2 rakaat yang diselenggarakan baik

di masjid-masjid, musholla, maupun lapangan. Shalat „id adalah shalat yang

dilakukan karena datangnya hari raya. Shalat „id hukumnya sunah muakkad.

shalat „id itu utamanya dikerjakan secara berjamaah, baik di masjid maupun di

tanah lapang, shalat „id dilaksanakan sebelum khotbah hari raya dimulai.

Firman Allah dalam surat Al-Kautsar : 1-2

اش نؤكاه ا ألب را۩ا ااربكا ن را۩اإ ض ن كا اك ثرا۩ا صل آاأعط إنض

Page 52: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Artinya : “Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang

banyak, maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah” (QS. Al-

Kautsar :1-2)

اهللااعنهاق لا اهللاا:اع ا ب اعبض سار ها لضما أب ابكرا عث ار دا عار لاهللااصلضىاهللااعل شهدتا اع

صل اقبلا اخطبةا اا(ر ها ابخ ريا ا لم)عنهماكلهماك ن ا

Artinya : “Dari Ibnu Abbas RA. : Aku hadir pada saat shalat dari raya beserta

Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar, dan Ustman RA. Kesemuanya

melaksanakan shalat sebelum khotbah. ” (HR. Bukhori Muslim)

ها لضما خرجا اع قا ا بضا ذ تا اخ را:ا رار لاهللااصلضىاهللااعل ىا افطرا أل ىاأ ان

ا(ر ها ابخ ريا ا لم)

Artinya :

“Rasulullah SAW. Telah memerintahkan kami pada hari raya Idul Fitri dan Idul

Adha, agar kami membawa gadis yang masih subur (belum menopaus) , yang

sedang haid dan yang memakai cadar (tutup) ke tempat shalat hari raya. ” (HR.

Bukhori Muslim)

Macam shalat ‘Id dan Waktu Pelaksanaannya

a. Shalat hari raya Idul Fitri adalah shalat hari raya yang dikerjakan pada

tanggal 1 syawal.

b. Shalat hari raya Idul Adha adalah shalat hari raya yang dikerjakan pada

tanggal 10 dzulhijjah.

Waktu Mengerjakannya

Shalat „Id dilaksanakan pada pagi hari setelah matahari terbit sekitar pukul 07.

00 sampai selesai. Sesudah shalat „Id dilaksanakan khotbah „Id. Rasulullah

bersabda :

اقبلا اخطبةا د صل ا اع ها لضما أب ابكرا ع را ار لاهللااصلضىاهللااعل اا(ر ها اج عة).اك

Artinya : “Adalah Rasulullah SAW. Abu Bakar, Umar melakukan sembahyang

hari raya sebelum berkhotbah” (HR. Jamaah)

Page 53: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Tata cara shalat ‘Id

Dalam mengerjakan shalat „id itu sama saja ucapan dan gerakannya dengan

shalat yang lain. Hanya ada beberapa perbedaan yang disunahkan dalam

mengerjakan shalat „id :

a. Sesudah takbiratul ikhram pada rakaat pertama membaca takbir sebanyak 7

kali dan pada rakaat kedua membaca takbir 5 kali. Di sela-sela takbir

membaca tasbih

ا الاإاهاإالضاهللاا هللااأكبرا ب اهللاا ا داهللض

b. Pada saat takbir mengangkat tangan

c. Pada rakaat pertama membaca al-fatihah dan membaca surah al-a‟la dan

rakaat kedua surah Al-Ghasyiyah

ها لضما ا ماربكا ألعلىا اهلاأ كا:اك ار لاهللااصلضىاهللااعل ا ىا اج عةاب ب د قرأا ىا اع ر ها).ا

ا.ا( ا لم

Artinya: Adalah Rasulullah pada shalat „idayni dan Shalat Jum‟at membaca

Surat Sabbihisma Rabbikal A‟la dan Hal Ataka Haditsul Ghasiyah (HR.

Muslim) .

d. Imam hendaklah menyaringkan bacaannya

e. Tidak diadakan adzan dan iqamah

f. Tidak diadakan shalat Qabliyah dan Ba‟diyah

Hal-hal yang disunatkan sebelum dan sesudah shalat ‘Id :

a. Sebelum berangkat shalat disunahkan mandi

b. Memakai pakaian yang paling baik/yang baru

c. Memakai harum-haruman

d. Pada saat Idul Fitri sebelum berangkat makan terlebih dahulu, dan

sebaliknya pada hari raya Idul Adha makan setelah shalat.

رجعا ؤكلا ضىا ما ان راالا طعما ما افطرا ضىا خرجا ها لضماالا اصلضىاهللااعل ب .ا(ر هاأ د).اك ا انض

Page 54: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Artinya: Adalah Rasululllah SAW: tidak berangkat shalat pada hari raya Idul

Fitri kecuali sudah makan pagi dan pada hari raya Idul Adha beliau makan

sesudah shalat. (HR. Ahmad)

e. Waktu berangkat berbeda jalan dengan waktu pulang

f. Pada hari raya Idul Fitri hendaklah mengumandangkan takbir sejak terbenam

matahari tanggal 1 syawal sampai dengan diselenggarakan shalat „id. Pada

saat hari raya Qurban dikumandangkan takbir sejak subuh hari arafah

sampai dengan shalat „id dan pada setiap habis shalat pada hari tasyriq,

tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Uji Kompetensi

( 15 pilihan ganda)

1. Jelaskan pengertian shalat hari raya (‟id)!

2. Sebutkan dalil yang menganjurkan shalat hari raya (‟id)!

3. Apa hukum melaksanakan shalat hari raya (‟id)?

4. Kapan kita dianjurkan melaksanakan shalat hari raya (‟id)?

5. Sebutkan minimal 5 hal yang disunahkan dalam shalat hari raya(‟id)!

D. Shalat Dhuha

Shalat dhuha adalah shalat yang dilaksanakan pada waktu dhuha. Waktu

dhuha yaitu Matahari naik agak tinggi kira-kira sepenggalah atau antara sekitar

jam tujuh sampai dengan sebelum waktu shalat dhuhur.

Shalat dhuha itu hukumnya sunnah muakkad (sangat ditekankan), yaitu

pahalanya amat besar dan sangat banyak fadhilahnya. Bersabda Rasulullah

SAW:

اهللااعنهاق لا رةار ا:اع اأبىاهر اشهرا ركع ض ما اكل ماثالثةاأ ها لضمابص لاصلضىاهللااعل أ ص نىاخل

ىا أ اأ راقبلاأ اأرقدا .اا(ر ها ابخ ريا ا لم).ا ا

Artinya: "Dari Abi Hurairah radhiyallah „anhu berkata: kekasihku Rasulullah

SAW berpesan kepadaku saya supaya berpuasa tiga hari pada setiap bulan,

shalat dhuha dua raka‟at dan shalat witir sebelum tidur." (HR. Bukhari - Muslim)

Page 55: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

اق لا ار لاهللااصلضىاهللااعلها لمض ا فصلا نه ا:اأ ض قاع اكل ضصدض هاأ ا ا ثالثا بةا فصلاعل ىا لن ا

ر قاذاكا ط ا:الاهللا؟اق لا{صدقةاق ا ا ا اضذىا قا إ اام ر هاع ا اطض نج اا د نه اأ ا اشض خ ةا ىا ا جدا انض

ىا جزئاعنكا درا ركعةا ا ق ا.اا(ر هاأ دا أب اد د)

Artinya:

Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda dalam tubuh manusia itu ada 360

ruas tulang, ia harus bersedekah dengan ruas tulang itu. Para sahabat

bertanya? Siapa yang mampu melaksanakan itu Ya Rasulullah? Beliau

menjawab: dahak yang ada di masjid lalu dibersihkan atau menyingkirkan

gangguan dari jalan itu berarti sedekah atau sekiranya kuasa cukuplah diganti

dengan mengerjakan shalat dhuha.

(HR. Ahmad dan Abu Dawud) .

Bilangan Rakaat Shalat Dhuha

Shalat dhuha itu paling sedikitnya di laksanakan 2 rakat yang petengahan 4

rakaat. Boleh 8 rakaat dan paling banyak 12 rakaat. Rasulullah SAW. Bersabda

:

ها لضما اصلضىاهللااعل ب دا شؤهللا:اك ا انض ز ىا ربعاركع تا صلىا ا اا(ر ها دا لما جه).ا

Artinya : “ adalah rasulullah SAW. shalat dhuha 4 rakaat dan beliau

menambahkanya beberapa rakaat yang dikehendaki oleh Allah” (HR. Ahmad,

Muslim, Ibnu Majjah)

ا.ا.ا.ا اركع لضما اكل اركع تا ىاث ن اا(ر ها ب اد د) ا ض

Artinya : “ Shalat dhuha itu sebanyak 8 rakaat dan tiap-tiap dua rakaat salam”

(HR. Abu Daud)

ها لضما ةا:اق لار لاهللااصلىاهللااعل ابنىاهللاااهاقصر ا ىا اجنض ىا ثن ىاعشرةاركعة ر ها) اصلضىا ا

ا( ا ر ذىا ب ا اجه

Artinya : “Rasulullah SAW. Bersabda : barangsiapa mengerjakan shalat dhuha

dua belas rakaat Allah akan membuatkan istana di surga” (HR. Tirmidzi dan

ibnu Majjah)

Page 56: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Tata cara mengerjakan shalat dhuha

Shalat dhuha itu cara mengerjakannya baik ucapan maupun gerakannya

sama saja dengan shalat biasa : cara mengerjakanya secara munfarid (sendiri-

sendiri) tidak disunahkan berjama‟ah. Lebih utama surat yang dibaca pada

rakaat pertama setelah surat al Fatihah adalah As Syams dan rakaat kedua

surat Ad Dhuha. Bila mengerjakan lebih dari dari dua rakaat, surat yang dibaca

adalah Al Kafirun dan Al Ikhlas.

Do’a Shalat Dhuha :

كا اقدرةاقدر كا اع ةاع كا تاق ض ءا بكا ابه ءابه بكا اج لاج اكا اق ض ا ا ا ض ا ا.ا الضهمض الضهمض

رها ا رها اك ا ر ا طه ءا نزاها اك ا ىا الرضا ؤخرجها اك ا عشر ا ك ارزقىا ىا ا ض

ها ر ا ب ركااىا رها اك اكث ال ا كث بها اك اقل د ا قر كا.اك ابع ا ابكا به ابكا ج ااكا ق ض ب ق

ا ل تاعب دكا اصض نا ا ما.ا قدر كا عص كا دا علىا اها ص بها ل دن ا م صلضىاهللااعلىا

ا ا اع ا ارب .ا ا داهللض

ا

Artinya : “ Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha itu waktu engkau. Cahaya

cemerlang, keindahan, kekuatan, kekuasaan, penjagaan semua itu adalah hak

yang ada pada engkau. Ya Allah, bilamana rizqi itu di langit maka turunkanlah,

apabila di dalam bumi maka keluarkanlah, bilamana sukar maka mudahkanlah,

bilamana haram maka jadikanlah suci, dan apabila jauh maka dekatkanlah,

apabila sedikit maka perbanyaklah, dan apabila banyak maka berikanlah

berkah, dengan hak engkau di waktu dhuha, cahaya, cemerlang, keindahan,

kekuatan, kekuasaan dan penjagaan Engkau, anugerahkan kepadaku seperti

apa-apa yang telah Engkau berikan kepada para hamba Engkau yang sholeh-

sholeh”.

KETERANGAN

Page 57: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Alangkah baiknya jika kita mau melaksanakan shalat dhuha mengingat

keutamaan shalat dhuha, dan pahala besar bagi hambanya, rizqi yang luas

akan diturunkan oleh Allah kepada kita, jika dengan niat ikhlas karena Allah

ta‟ala.

E. Shalat Sunah Tahiyyatul Masjid

1. Pengertian sholat tahiyyatul masjid :

Shalat tahiyyatul masjid adalah shalat sunah yang dilaksanakan ketika

memasuki masjid untuk menghormati masjid.

Shalat tahiyyatul masjid itu sebanyak 2 rakaat, waktu pelaksanaannya ketika

masuk masjid. Adapun syarat maupun rukunnya seperti sholat-sholat yang lain.

Sabda Rasulullah SAW. :

ها لضما ا:اع ا باق دةاق لار لاهللااصلضىاهللااعل صلىاركع جلسا ضىا ر ها) ذ ادخلا دكما ا جدا الا

اا( لم

Artinya : “Dari Abi Qotadah ra.: Rasulullah SAW. Bersabda: apabila salahا

seorang kamu masuk ke masjid, maka hendaklah ia jangan ia duduk, sebelum

sembahyang dua rakaat. ” (HR. Muslim)

اهللااعنهاق لا ا:اع اج برار اركع ها لضما ه ا ىا ا جدا ق لاصل اصلضىاهللااعل ب تا انض ر ها).ا

ا.ا( ابخ رىا ا لم

Artinya : “dari Jabir RA. berkata: saya datang kepada Nabi SAW. yang sedang

di masjid, maka Nabi SAW. berkata kepada saya shalatlah dua rakaat. ” (HR.

Bukhari Muslim).

2. Tata cara shalat tahiyyatul masjid

Tata cara shalat tahiyyatul masjid sama dengan shalat-shalat yang lain baik

ucapan maupun gerakannya. Ketika memasuki masjid bertepatan dengan

adzan sedang dikumandangkan maka seyogyanya tetap berdiri mendengarkan

adzan sampai selesai setelah itu baru dilakukan shalat tahiyatul masjid. Doa

ketika memasuki masjid:

Page 58: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

ا

ا ااىاأب بار كاا دا الضهمض ا لماعلىا ض ب ماهللاا الضهمضاصل

Artinya: “ dengan nama Allah Ya Allah limpahkanlah rahmat dan salam pada

Muhammad Ya Allah bukalah kepadaku pintu rahmat.

3.Tata cara I’tikaf dan pengertiannya:

Pengertian I’tikaf:

I‟tikaf adalah berdiam diri di masjid karena Allah. Masjid adalah tempat

sujud dan tempat beribadah kepada Allah. Oleh karena itu agar setiap orang

untuk shalat ketika memasuki masjid dan melaksanakan ibadah-ibadah yang

lain.

Tata cara I’tikaf:

1. Niat I‟tikaf

2. Tidak berhadats besar seperti junub, haidh dan nifas.

3. Berada di masjid.

Dalil tentang I’tikaf:

Potongan Firman Allah surat Al-Baqarah : 187:

ا ن ماع كف ا ىا ا جدا . الا ب شر اه ض

Artinya: . . . dan janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri‟tikaf

dalam mesjid.(Q.S. Al-Baqarah :187 ).

Sabda Rasulullah SAW:

اهللااعنه ا ا ض ها:اع اع بشةار را أل خرا ار ا ىض ع كفا اعش ها لضماك ا اصلضىاهللااعل ب ا انض أ ض

ا ع كفاأز جهابعدها ا.اا(ر ها ابخ رىا ا لم).اهللاا ع اىاثمض

Artinya: dari AIsyah ra. Berkata: adalah Rasululllah SAW melakukan I‟tikaf pada

malam-malam yang sepuluh hari akhir bulan Romadhon hingga wafat kemudian

dilanjutkan kelakuan itu oleh istri-istrinya sepeninggal Nabi Muhammad SAW.

ا ها ع كفاعشر ض ما ل ض اك ا اع ما اذىاقبضا ار اعشرةاأ ع كفا ىاكل ها لضما اصلضىاهللااعل ب ك ا انض

اا(ر ها ابخ رى).

Page 59: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Artinya: Adalah Rasulullah SAW beri‟tikaf pada setiap bulan Romadhon sepuluh

hari dan pada tahun dimana beliau meninggal beri‟tikaf dua puluh hari. (HR.

Bukhari) .

4. Hikmah Shalat Sunnah

1. Shalat sunnah adalah ibadah shalat yang berupa anjuran hikmah dan

manfaatnya untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang ada dalam shalat

fardhu, misalnya shalat rowatib.

2. Dalam shalat sunnah lail atau tahajjud insya Allah derajat bagi orang yang

mengerjakannya ditempatkan pada tempat yang terpuji dan digolongkan pada

tempat orarng-orang muttaqin serta memperloleh ketentrraman hidup lahir dan

batin.

3. Mengerjakan shalat dhuha memperoleh keutamaan yang besar dan merupakan

pengganti kebaikan yang tidak dapat dijalankan serta mempermudah dan

barokah rizki.

4. Shalat tarawih dapat melebur dosa-dosa yang telah lewat dan dapat

menyemarakkan malam Romadhon sebagai qiyamul lail.

5. Shalat idayni yang merupakan shalat tahunan umat Islam ini dapat melebur

dosa-dosa daan dapat mempererat tali ukhuwah Islamiyah juga dapat

menambah syiar Islam dan dapat menguatkan keimanan.

6. Shalat tahiyatul masjid dapat menambah semarak dan memakmurkan masjid

lebih-lebih sebagai remaja manakala berdiam diri di masjid dengan membaca

Al-Qur‟an dan majlis ta‟lim merupakan nilai tambah dan pahala yang besar.

UJI KOMPETENSI

1.Tugas siswa dimadrasah

a. Coba kalian praktekkan shalat rawatib sebelum dhuhur ?

b.Coba kalian praktekkan shalat tahajud !

c. Praktekkan cara melakukan shalat ‟idul Adha bersama teman-

temanmu !

Page 60: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

d. Cobalah kalian praktekkan shalat dhuha !

2.TES AFEKTIF

Berilah tanda S (setuju ) atau ( tidak setuju ) dalam kolom yang tersedia

pada pernyataan berikut !

NO KEJADIAN / PERISTIWA S(setuju) TS(tdk stj)

1. Ketika masuk masjid Sa‟roni melaksanakan

shalat

Sunah dua raka‟at

2. Dahlan senang mengumandangkan azan

dhuhur di

Madrasahnya, ketika imam belum datang ia

selalu

Shalat sunah 2 raka‟at sebelum dhuhur.

3. Mu‟id selalu shalat jama‟ah maghrib di masjid

dekat rumahnya,namun ketika imam belum tiba

ia bermain-main hingga suasana begitu ramai.

4. Saat istirahat pertama tiba siswa MTs

melaksanakan

Shalat dhuha.

5. Zaenab selalu bangun pada 1/3 malam yang

akhir,

Ia rajin shalat tahajud.

6. Ani dan adiknya memilih melaksanakan shalat

tarawih berjama‟ah dirumah setalah lewat

tengah malam.

7. Pak Toha berangkat untuk menunaikan shalat

‟Idul

Page 61: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Adha bersama keluarganya, mereka menempuh

jalan

yang berbeda antara berangkat dan pulangnya.

8. Umar selalu berjama‟ah shalat subuh di masjid

sebelah rumahnya. Sesudah shalat subuh ia

masih melaksanakan shalat sunah 2 raka‟at.

9. Pada bulan Ramadhan Adi dan adik nya tidak

pernah

Mengerjakan shalat tarawih.

10. Tono tidak pernah mau bangun pagi sehingga

shalat

subuhnya selalu terlambat,apa lagi shalat lail tak

pernah ia kerjakan.

II Isilah titik titik dibawah ini dengan benar dan tepat !

1. Apa yang dimaksud shalat dhuha...

2. Kapan kita dianjurkan melaksanakan shalat dhuha...

3. Sebutkan dalil naqli yang menganjurkan shalat dhuha…

4. Sebutkan dan jelaskan manfaat shalat dhuha bagi yang melaksanakannya...

5. Berapa jumlah raka‟at shalat dhuha?dan apa hukum melaksanakannya....

6. Apa yang kamu ketahui tentang shalat tahiyyatul masjid.....

7. Sebutkan dalil naqli yang menganjurkan shalat tahiyyatul masjid....

8. Apa hukum shalat tahiyyatul masjid…..

9. Apa yang anda ketahui tentang I‟tikaf....

10. Sebutkan dalil naqli yang menganjurkan kita untuk I‟tikaf.....

UJIAN KENAIKAN KELAS (UKK )

Page 62: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

1. Shalat wajib sebagai pengganti shalat wajib dhuhur yang dilakukan pada jumat adalah … a. Shalat jama‟ b. Shalat qasshar c. Shalat jumat d. Shalat dhuha

2. Hokum melakukan shalat jumat bagi alaki-laki adalah …

a. Fardhu „ain b. Fardhu kifayah c. Sunnah muakad d. Sunnah ghoiru muakad

3. Syarat yang harus di penuhi dalam melaksanakan shalat jumat, jika salah satu

saja dari syarat tersebut tidak terpenuhi, maka shalat jumat dinyatakan tidak syah. Adalah pengertian dari … a. Syarat syah shalat jumat b. Syarat wajib shalat jumat c. Syarat shalat jumat d. Pengertian shalat jumat

4. Sebelum kita berangkat ke masjid untuk melaksanakan shalat jumat, alangkah

baiknya jika melaksanakan sunah-sunah dalam shalat jumat, berikut ini yang tidak termasuk sunah dalam melaksanakan shalat jumat yaitu … a. Mandi untuk pergi shalat jumat b. Berhias dengan memakai pakaian yang sebaik-baiknya c. Memakai wangi-wangian d. Makan terlebih dahulu

5. Di bawah ini adalah orang-orang yang harus melaksanakan shalat jumat …

a. Laki-laki yang merdeka b. Perempuan yang sehat c. Laki-laki dan perempuan d. Hamba sahaya

6. Urutan rukun khutbah jumat yang benar adalah…

a. Mengucapkan syahadad, membaca shalawat nabi dan membaca hamdalah b. Membaca hamdalah, membaca shalawat nabi dan mengucapkan syahadad c. Membaca hamdalah, mengucapkan syahadad dan membaca shalawat nabi d. Membaca basmalah, syahadad dan shalawat

7. Hukum melaksanakan shalat jenazah adalah …

a. Fardhu kifayah b. Fardhu „ain c. Sunnah muakad

Page 63: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

d. Sunnah ghaoiru makad

8. Takbir dalam shalat jenazah adalah … a. 3 b. 4 c. 5 d. 6

9. Shalawat atas nabi dibaca setelah melakukan takbir yang ke …

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

10. Shalat jenazah yang dilakukan apabila jenazahnya tidak ada di tempat adalah

… a. Shalat mayat b. Shalat ghaib c. Shalat sunnah d. Shalat jenazah

11. Yang tidak termasuk rukun shalat jenazah adalah ……

a. Niat. b. Mendo‟akan mayat. c. Memandikan mayat. d. Memberi salam.

12. Orang sedang bepergian jauh boleh mengerjakan dua shalat fardhu dalam

satu waktu dengan mengumpulkan keduanya adalah pengertian dari …

a. Shalat Jama‟. b. Shalat Qashar. c. Shalat Jama‟ Qashar. d. Shalat Qashar jama‟.

13. Shalat yang bisa diqashar adalah shalat …

a. Dhuhur. b. Maghrib. c. Subuh. d. Sunah.

14. Orang boleh mengqashar shalat apa bila yang dilakukan adalah …

a. Perjalanan maksiat. b. Belum mencapai 80,64 km. c. Perjalanan untuk beribadah ( haji ). d. Perjalanan apa saja.

Page 64: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

15. Mengumpulkan dua shalat fardhu dengan cara mendahulukan waktu shalat

kedua disebut … a. Shalat Jama‟ Taqdim. b. Shalat jama‟ Ta‟khir. c. Shalat Qashar. d. Shalat Jama‟ Qashar.

16. Shalat yang diringkas bilangan rakaatnya, yang mestinya empat rakaat

menjadi dua rakaat adalah pengertian … a. Shalat jama‟. b. Shalat Qashar. c. Shalat Jama‟ Qashar. d. Shalat qashar Jama‟.

17. Berikut ini adalah syarat melekukan shalat Qashar,kecuali …

a. Shalat yang bilangan rakaatnya empat. b. Berniat Qashar sewaktu takbiratul ihram. c. Merupakan shalat ada‟an. d. Dilaksanakan pada waktu siang hari.

18. Shalat yang dalam memenuhi sebagian rukun dan tata caranya disesuaikan

dengan keadaan yang diperoleh karena keterpaksaan yang dibenarkan oleh syari‟ah merupakan pengertian dari …

a. Shalat dalam keadaan darurat. b. Shalat Jama‟. c. Shalat Qashar. d. Shalat Rawatib.

19. Jika seseorang tidak mampu untuk melaksanakan shalat dengan berdiri, maka

boleh melakukan shalat dengan cara … a. Duduk. b. Berbaring. c. Berdiri. d. Telentang.

20. Gerakan shalat pada waktu shalat dengan berbaring adalah dengan …

a. Isyarat. b. Gerakan kepala. c. Gerakan tangan. d. Gerakan kaki.

21. Shalat sunah yang menyertai shalat fardhu adalah …

a. Shalat tahiyatul masjid. b. Shalat rawatib. c. Shalat tarawih.

Page 65: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

d. Shalat witir.

22. Shalat rawatib yang dilakukan sesudah shalat dhuhur jumlah rekaatnya adalah ……..

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

23. Waktu mengerjakan shalat tahajud adalah ………………

a. Setelah shalat isya‟ sampai jam 12.00 malam. b. Setelah shalat maghrib sampai terbit fajar. c. Setelah shalat isa‟ sampai terbit fajar. d. Setelah jam 12 .00 malam sampai terbit fajar.

24. Shalat sunah yang dilaksanakan pada malam hari dengan jumlah bilangan

rakaat ganjil disebut …………… a. Shalat witir b. Shalat tarawih c. Shalat tahajud d. Shalat rawatib

25. Shalat tarawih dilaksanakan pada malam bulan ……………

a. Syawal b. Sya‟ban c. Dzulhijjah d. Ramadhan

26. Shalat „idain adalah shalat ……………

a. Hari raya idul fitri b. Hari raya idul adha c. Hari raya haji d. Hari raya idul fitri dan idul adha.

27. Shalat hari raya „idul adha dilaksanakan pada tanggal ………………

a. 1 syawal b. 10 Muharram c. 10 Dzulhijjah d. 1 Dzulhijjah.

28. Shalat sunah yang waktu mlaksanakannyasejak matahari terbit setinggi

tombak sampai sebelum matahari tergelincir ke barat adalah shalat sunah ………………

a. Rawatib b. Dhuha c. Witir

Page 66: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

d. Gerhana e.

29. Berikut ini adalah sunah-sunah yang dilakukan ketika kita hendak melaksanakan shalat „iedul fitri, kecuali …………..

a. Mandi, berhias memakai pakaian yang terbaik dan memakai wangi-wangian.

b. Makan terlebih dahulu sebelum pergi melaksanakan shalat „ied. c. Memakai pakaian yang paling baik. d. Berangkat dan pulang melalui jalan yang sama.

30. Shalat sunah dua rekaat untuk menghormati masjid yang dikerjakan ketika

masuk masjid sebelum duduk, disebut ………….. a. Shalat rawatib b. Shalat tahiyatul masjid c. Shalat witir. d. Shalat tarawih.

31. Bediam diri didalam masjid sebagai ibadah sunah yang dikerjakan setiap

waktu, disebu ……………. a. I‟tikaf b. Iftiham c. Istisqo‟ d. Istiqomah.

32. Waktu yang dilarang untuk melaksanakan shalat sunah adalah ………….

a. Setelah Shalat magrib b. Setelah shalat dhuhur c. Setelah shalat isya‟ d. Setelah shalat subuh.

33. Pada rakaat pertama pada shalat „ied kita membaca takbir sebanyak ……..

a. 3 kali b. 5 kali c. 7 kali d. 9 kali

34. Waktu yang paling baik untuk melaksankan shalat tahajud adalah ……………

a. Sepertiga malam yang pertama b. Sepertiga malam yang kedua. c. Sepertiga malam terakhir. d. Sepertiga setelah shalat isya‟

35. Berikut ini adalah hikmah melaksanakan shalat sunah, kecuali …………

a.Menutup kekurangan-kekurangan shalat fardhu. b. Ditempatkan pada tempat yang terpuji. c. Memperoleh ketentraman hidup lahir dan batin

Page 67: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

d. Menghabiskan waktu. B. Isilah titik dibawah ini dengan jawaban yang benar ! 1. Waktu melaksanakan shalat jenazah adalah …………. 2. Shalat sunah rawatib yang dilaksanakan sesudah shalat fardhu disebut

…………. 3. Shalat lail adalah shalat yang dilakukan pada waktu ………….. 4. Jumlah rakaat shalat sunah tahiyatul masjid adalah …………….. 5. Khutbah merupakan ……….. shalat jum‟at. 6. Shalat yang tidak dapat diqashar adalah …………. 7. Bacaan setelah takbir pertama pada shalat jenazah adalah …………. 8. Mngumpulkan dua shalat fardhu dengan cara mengakhirkan shalat yang

pertama disebut ……… 9. Orang yang shalat dengan berbaring, maka gerakan-gerakan shalatnya

dilakukan dengan cara ………. 10.Waktu yang sangat dianjurkan untuk beri‟tikaf adalah ……………. C. Jawablah pertnyaaan dibawah ini dengan jawaban yang benar ! 1. Sebutka rukun shalat jenazah ? 2. Ada berapakah shalat jama‟ ? 3. Sebutkan 3 shalat rawatib yang termasuk sunah rawatib mu‟akad ? 4. Bagaimana tata cara beri‟tikaf di masjid? 5. Tulislah do‟a yang dibaca setelah takbir keempat pada shalat jenazah ?

Page 68: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Lembar Praktek Shalat Rowatib

Nama :

Kelas :

Kelompok :

No. Absen :

NO KEGIATAN

PELAKSANAAN

KETERANGAN BENAR

BELUM

BENAR

TIDAK

BENAR

1 Niat

2 Takbiratul Ikhram

3 Do'a Iftitah

4 Surat Al-Fatihah

5 Surat/Ayat Al-Qur'an

6 Rukuk

7 Bacaan Rukuk

8 I'tidad

9 Bacaan I'tidal

10 Sujud

11 Bacaan Sujud

12 Duduk Diantara dua sujud

13

Bacaan duduk diantara dua

sujud

14 Duduk Iftirasy

15 Bacaan Tasyahud Awal

16 Duduk Tawaruk

17 Bacaan Tasyahud Akhir

18 Salam Pertama

19 Salam Kedua

20 Do'a

Page 69: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Lembar Praktek Shalat Tahajjud

Nama :

Kelas :

Kelompok :

No. Absen :

NO KEGIATAN

PELAKSANAAN

KETERANGAN BENAR

BELUM

BENAR

TIDAK

BENAR

1 Niat

2 Takbiratul Ikhram

3 Do'a Iftitah

4 Surat Al-Fatihah

5 Surat/Ayat Al-Qur'an

6 Rukuk

7 Bacaan Rukuk

8 I'tidad

9 Bacaan I'tidal

10 Sujud

11 Bacaan Sujud

12 Duduk Diantara dua sujud

13

Bacaan duduk diantara dua

sujud

14 Duduk Iftirasy

15 Bacaan Tasyahud Awal

16 Duduk Tawaruk

17 Bacaan Tasyahud Akhir

18 Salam Pertama

19 Salam Kedua

20 Do'a

Page 70: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Lembar Praktek Tarawih

Nama :

Kelas :

Kelompok :

No. Absen :

NO KEGIATAN

PELAKSANAAN

KETERANGAN BENAR

BELUM

BENAR

TIDAK

BENAR

1 Niat

2 Takbiratul Ikhram

3 Do'a Iftitah

4 Surat Al-Fatihah

5 Surat/Ayat Al-Qur'an

6 Rukuk

7 Bacaan Rukuk

8 I'tidad

9 Bacaan I'tidal

10 Sujud

11 Bacaan Sujud

12 Duduk Diantara dua sujud

13

Bacaan duduk diantara dua

sujud

14 Duduk Iftirasy

15 Bacaan Tasyahud Awal

16 Duduk Tawaruk

17 Bacaan Tasyahud Akhir

18 Salam Pertama

19 Salam Kedua

20 Do'a

Page 71: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Lembar Praktek Witir

Nama :

Kelas :

Kelompok :

No. Absen :

NO KEGIATAN

PELAKSANAAN

KETERANGAN BENAR

BELUM

BENAR

TIDAK

BENAR

1 Niat

2 Takbiratul Ikhram

3 Do'a Iftitah

4 Surat Al-Fatihah

5 Surat/Ayat Al-Qur'an

6 Rukuk

7 Bacaan Rukuk

8 I'tidad

9 Bacaan I'tidal

10 Sujud

11 Bacaan Sujud

12 Duduk Diantara dua sujud

13

Bacaan duduk diantara dua

sujud

14 Duduk Iftirasy

15 Bacaan Tasyahud Awal

16 Duduk Tawaruk

17 Bacaan Tasyahud Akhir

18 Salam Pertama

19 Salam Kedua

20 Do'a

Page 72: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Lembar Praktek ‘idain

Nama :

Kelas :

Kelompok :

No. Absen :

NO KEGIATAN

PELAKSANAAN

KETERANGAN BENAR

BELUM

BENAR

TIDAK

BENAR

1 Niat

2 Takbiratul Ikhram

3 Do'a Iftitah

4 Surat Al-Fatihah

5 Surat/Ayat Al-Qur'an

6 Rukuk

7 Bacaan Rukuk

8 I'tidad

9 Bacaan I'tidal

10 Sujud

11 Bacaan Sujud

12 Duduk Diantara dua sujud

13

Bacaan duduk diantara dua

sujud

14 Duduk Iftirasy

15 Bacaan Tasyahud Awal

16 Duduk Tawaruk

17 Bacaan Tasyahud Akhir

18 Salam Pertama

19 Salam Kedua

20 Do'a

Page 73: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Lembar Praktek Shalat Dhuha

Nama :

Kelas :

Kelompok :

No. Absen :

NO KEGIATAN

PELAKSANAAN

KETERANGAN BENAR

BELUM

BENAR

TIDAK

BENAR

1 Niat

2 Takbiratul Ikhram

3 Do'a Iftitah

4 Surat Al-Fatihah

5 Surat/Ayat Al-Qur'an

6 Rukuk

7 Bacaan Rukuk

8 I'tidad

9 Bacaan I'tidal

10 Sujud

11 Bacaan Sujud

12 Duduk Diantara dua sujud

13

Bacaan duduk diantara dua

sujud

14 Duduk Iftirasy

15 Bacaan Tasyahud Awal

16 Duduk Tawaruk

17 Bacaan Tasyahud Akhir

18 Salam Pertama

19 Salam Kedua

20 Do'a

Page 74: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Lembar Praktek Shalat Tahiyyatul Masjid

Nama :

Kelas :

Kelompok :

No. Absen :

NO KEGIATAN

PELAKSANAAN

KETERANGAN

BENAR

BELUM

BENAR

TIDAK

BENAR

1 Niat

2 Takbiratul Ikhram

3 Do'a Iftitah

4 Surat Al-Fatihah

5 Surat/Ayat Al-Qur'an

6 Rukuk

7 Bacaan Rukuk

8 I'tidad

9 Bacaan I'tidal

10 Sujud

11 Bacaan Sujud

12 Duduk Diantara dua sujud

13

Bacaan duduk diantara dua

sujud

14 Duduk Iftirasy

15 Bacaan Tasyahud Awal

16 Duduk Tawaruk

17 Bacaan Tasyahud Akhir

18 Salam Pertama

19 Salam Kedua

20 Do'a

Page 75: Materi Fiqih Kelas VII Semester Genap

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi

Jawa Tengah 2009.

Latihan Soal

1. Sebutkan 10 raka‟at shalat rowatib muakkad!

2. Apa manfaat dari melaksanakan shalat sunah rowatib?

3. Berapa jumlah raka‟at shalat tahajjud, tarawih dan witir?

4. Sebutkan keutamaan melaksanakan shalat sunah malam (lail)!

5. Apa yang kamu ketahui tentang shalat „idain?

6. Apa perbedaan antara shalat hari raya Idhul Fitri dengan hari raya Idhul

Adha?

7. Kapan waktu dhuha itu tiba?

8. Shalat dhuha dikerjakan secara munfarid, apa yang anda ketahui tentang

munfarid?

9. Jelaskan batasan mengumandangkan taqdir pada shalat Id?

10. Apa keutamaan i‟tikaf?