11
FILSAFAT GEOGRAFI Pertemuan Pertama by Prof.Dr. Sigit Santoso Teori kerja: pada prinsipnya manusia tidak ingin bekerja namun semua kebutuhannya ingin terkecukupi Sifat dasar manusia: Disarikan dari buku Environmental Science by Daniel D. Chiras 1. Biological imperialism Pada prinsipnya manusia dalam kondisi serakah 2. Frontier mentality Ingin jalan pintas 3. I Versus not I Aku musuh bukan aku 4. Yudo Cristian Beranak pinak Kebahagiaan >< Kesenangan Pengabdian A See Saw Theory by James Culliton Segala sesuatu bisa dibuat seimbang dg cara ditopang dari arah yang berlainan Seseorang yg ada di dunia hrs bisa mengendalikan jagad gedhe/alam dunia (makrokosmos) dan jagad cilik/alam hati (mikrokosmos) dilambangkan dalam Radyo Laksono (simbol keraton Solo). Bila beban terlalu berat, semua penopang dan tumpuan hancur 3 prasetya SA Hanyokrokusumo yg melahirkan Mataram Islam: 1. Hamemayu hayuning bawono Melestarikan dunia 2. Mangasah mingising budhi Orang harus senantiasa belajar, mengasah budi 3. Memasuh malaning bhumi Menghilang kejahatan A see saw theory oleh James Culliton 1. Keseimbangan murni

Materi Filsafat Geografi Sigit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Materi Filsafat Geografi Sigit

FILSAFAT GEOGRAFI

Pertemuan Pertama by Prof.Dr. Sigit Santoso

Teori kerja: pada prinsipnya manusia tidak ingin bekerja namun semua

kebutuhannya ingin terkecukupi

Sifat dasar manusia:

Disarikan dari buku Environmental Science by Daniel D. Chiras

1. Biological imperialism Pada prinsipnya manusia dalam kondisi serakah

2. Frontier mentality Ingin jalan pintas

3. I Versus not I Aku musuh bukan aku

4. Yudo Cristian Beranak pinak

Kebahagiaan >< Kesenangan Pengabdian

A See Saw Theory by James Culliton

Segala sesuatu bisa dibuat seimbang dg cara ditopang dari arah yang berlainan

Seseorang yg ada di dunia hrs bisa mengendalikan jagad gedhe/alam dunia

(makrokosmos) dan jagad cilik/alam hati (mikrokosmos) dilambangkan dalam

Radyo Laksono (simbol keraton Solo).

Bila beban terlalu berat, semua penopang dan tumpuan hancur

3 prasetya SA Hanyokrokusumo yg melahirkan Mataram Islam:

1. Hamemayu hayuning bawono Melestarikan dunia

2. Mangasah mingising budhi Orang harus senantiasa belajar, mengasah

budi

3. Memasuh malaning bhumi Menghilang kejahatan

A see saw theory oleh James Culliton

1. Keseimbangan murni

2. Keseimbangan

Page 2: Materi Filsafat Geografi Sigit

Hirarki keseimbangan, tujuan dan objektivitas

Pengertian Filsafat Ilmu

Adalah pengkajian ilmu secara filosofis, yaitu secara menyeluruh, mendasar, dan

spekulatif dan dikaitkan dengan aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologinya.

Dalam buku Yuyun Suria Sumantri mengatakan ilmiah adalah

Jika teruji, maka akan menghasilkan teori baru

Jika tidak teruji, kembali ke kerangka berpikir

Masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan.

Menurut Winarno Surahmat, masalah adalah suatu kesulitan yang menarik

perhatian manusia untuk dipecahkannya.

Hipotesis ada 2:

Hipotesis kerja (H1)

Hipotesis nihil (H0)

Yang diuji adalah hipotesis nihil, dengan statistik INFERENSIAL

2. Purposes Whole Organization

1. Goals Specific Institution

3. Program Objectives Specific Unit

4. Activity Objectives Each Unit

5. Operational Objectives Day to Day

Harus ada masalahHarus didukung teori

Harus didukung dengan kerangka berpikir

Menghasilkan hipotesis

Diuji dengan data empirikTeruji Tidak Teruji

Page 3: Materi Filsafat Geografi Sigit

Ruang Lingkup Filsafat Ilmu

Tiang penyangga utama dari filsafat ilmu ialah: ontologi, epistemologi, dan

aksiologi (Koento Wibisono S.)

Pengertian Ilmu

1. Ilmu adalah cabang pengetahuan yang dihasilkan dengan deducto

hypothetico verificative (secara deduktif dan induktif atau perpaduan antara

rasionalisme dan empirisme) (Jujun S. Suriasumantri, 1986)

2. Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan

berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga

menghasilkan kumpulan pengetahuan sistematis tentang berbagai fenomena

alam dan kemanusiaan (Marx dan Hilix, dalam The Liang Gie, 1992)

Menurut Jujun (1986), suatu karya disebut ilmiah apabila suatu penganalisaan

secara mendalam (diketahui sebab musababnya) dan meluas (diketahui

keterkaitan/hubungan satu masalah dengan masalah lain).

Paham rasional menganggap penelitian berdasarkan pola pikir manusia.

Paham empirisme menganggap penelitian dapat dijelaskan.

Pengetahuan sistematis (runtut) (nb: sistemik=berkesinambungan)

Kuantitatif menggunakan analisis statistik (inferensial)

Kualitatif menggunakan analisis deskriptif kualitatif (ex: analisis komponen,

kategori, interaktif)

Metode penelitian: historis, deskriptif, eksperimen

Rasionalisme (Aliran Filsafat Abad ke-17)

Rasionalisme sangat percaya pada kekuatan akal budi manusia. Menurut kaum

rasionalis, segala sesuatu dapat dan harus dimengerti secara rasional.

Dalam bidang politik, rasionalisme menurut kepemimpinan rasional.

Dalam bidang agama, mereka tidak mau begitu saja menerima bahwa dogma,

yaitu ajaran agama tentang apa saja yang harus dipercaya supaya seseorang

dianggap beragama, dapat begitu saja ditetapkan oleh otoritasi religius.

Dalam bidang ilmu pengetahuan, rasionalisme berpengaruh sangat besar. Ilmu

pengetahuan berkembang sangat pesat pada saat itu.

Rasionalisme mengembangkan metode baru dalam ilmu pengetahuan.

Page 4: Materi Filsafat Geografi Sigit

Tokoh rasionalisme: Plato, Rene Descartes, Benedictus Spionoza, dan G.W.

Leibniz)

Empirisme

Aliran empirisme berpendapat bahwa empiri atau pengalaman sumber

pengetahuan. Akal, menurut mereka bukanlah sumber pengetahuan, karena akal

sebenarnya hanya bertugas mengolah bahan-bahan yang diperoleh lewat

pengalaman.

Tokoh: John Locke, George Berkeley, dan David Humme

Pertemuan Ke-3

29-09-12

Problem Keilmuan (Bahm)

Menurut Bahm, problem keilmuan meliputi problem-problem berikut ini:

1. Komunikatif

2. Sikap ilmiah: sikap yang mendekati kebenaran (Jujun)

Peranan Metode

Esensi dari ilmu adalah metode. Ilmu adalah selalu berubah. Teori yang diakui

sekarang, mungkin tidak diakui lagi seratus tahun yang akan datang. Yang tidak

berubah adalah metode. Metode dapat satu dan dapat pula banyak.

Metode Penelitian:

1. Eksperimen

a. Pre eksperimen

b. True eksperimen, ex: perkembangan tanaman padi terhadap tikus

c. Quasi eksperimen, ex: penelitian tentang manusia

2. Deskriptif

a. Korelasi

b. Kasus

c. Kelayakan

3. Historis

Dua Jenis Pengkajian Ilmu

Page 5: Materi Filsafat Geografi Sigit

Cara pengkajiannya, ilmu dibagi:

1. Kualitatif, menggunakan nonstatistik

2. Kuantitatif, menggunakan statistik

Perbedaan keduanya terletak pada;

1. Datanya

2. Sifat datanya

3. Peranan hipotesis (dugaan sementara)

a. Hipotesis kerja, nol

b. Hipotesis nihil, alternatif

Diuji dengan statistik inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk

mengambil kesimpulan

4. Peranan statistik

Penelitian kualitatif, instrumennya adalah peneliti sendiri.

Isi dalam validitas kuantitatif:

a. Content validity (validitas isi), uji statistik harus dikonsultasikan

dengan ahlinya

b. Concurrent validity (validitas dibandingkan), dibandingkan dengan

masalah yang sama tetapi yang berbeda scoupe-nya, ex: motivasi di UNS

dengan di UNIBA

c. Predictive validity (validitas perkiraan), diujikan sekarang

kemudian diuji lagi beberapa waktu kedepan

d. Construct validity, validitas dalam membuat instrumen

memerlukan kisi-kisi, contoh kisi-kisi:

No Variabel IndikatorPernyataan

Jumlah+ -

e. Theoretical validity

Isi dalam validitas kualitatif:

a. Triangulasi sumber

b. Triangulasi metode

c. Triangulasi teori

5. Peranan instrumen

6. Sifat proses dan produk

7. Bebas nilai dan interaktif

Page 6: Materi Filsafat Geografi Sigit

8. Keterlibatan peneliti (kualitatif)

9. Data digeneralisasi/studi kasus

Data nominal tidak bisa diangkakan, khususnya ini tidak dapat digunakan dalam

rumus statistik, contoh:

1. Jenis kelamin

2. Agama

3. Kecewa, benci, suka, dll

Data ordinal. Contoh: 1, 2, 3, 4, 8, 15, dst

Data interval, cirinya; urut, ajeg

1-2

3-4

5-6

Data rasio, urut, ajeg, diukur dari 0. Contoh: tinggi badan, berat badan, dll

Pertemuan ke-4

5 Oktober 2012

Jujun S. Sumantri menyebut 3 teori kebenaran:

1. Teori koherensi: Pernyataan dianggap benar bila Pernyataan itu koheren

atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya (deduktif).

2. Teori korespondensi: Pernyataan dianggap benar bila Pernyataan itu

berkorespondensi (berhubungan) dengan objek yang dituju oleh Pernyataan

tersebut (induktif).

3. Teori pragmatis: kebenaran suatu Pernyataan diukur dengan kriteris apakah

Pernyataan tersebut fungsional dalam kehidupan praktis atau tidak.

Disamping teori tersebut, Van Peursen menyebut 3 tahap pemikiran manusia

yang berkaitan juga dengan pandangan tentang kebenaran.

1. Tahap mitis. Dalam tahap ini manusia berpikir serba alam dan menyatu

dengan alam. Manusia senantiasa berpikir dan hidup tergantung dengan

alam.

2. Tahap ontologis. Pada tahap ini, manusia tidak tergantung dengan alam,

tetapi mengambil jarak dengan alam. Manusia mampu memberi makna

terhadap alam.

3. Tahap fungsional. Pada tahap ini, cara memandang segala sesuatu dari segi

nilai kegunaan barang sesuatu atau fungsi dari segala sesuatu.

Page 7: Materi Filsafat Geografi Sigit

Dalam filsafat jawa, alam digambarkan dalam 8 petunjuk alam (hasta brata):

Orang harus bisa berwatak seperti mendung

Orang harus bisa berwatak seperti bulan

Orang harus bisa berwatak seperti matahari

Orang harus bisa berwatak seperti bumi

Orang harus bisa berwatak seperti air

Prof. Koento WIbisono menyebut 4 teori kebenaran:

1. Materialisme

2. Idealism

3. Pluralism

4. Agnotisisme

Ontologi Ilmu

A. Pengertian

Ontologi adalah bagian dari filsafat ilmu yang menelaah hakikat dan

pengertian dari ilmu. Dalam ontologi, dibahas juga saling keterkaitan antara

ilmu dan pengetahuan (yang lebih luas), antara ilmu satu dan ilmu yang lain,

dan batas-batas atau keterbatasan dari setiap ilmu.

B.

Membuat makalah tentang filosofis dari kearifan lokal jawa yang mengandung

filsafat.

Misal, batik mengandung arti filsafat apa?

Sistematika:

Judul

Pendahuluan/Latar Belakang Masalah

Permasalahan

Pembahasan

Simpulan

Daftar Pustaka

Kertas Kwarto A4

Page 8: Materi Filsafat Geografi Sigit

12 Oktober 2012

Natural and artificial environment

Blangkon berbatik api, menandakan pemakainya untuk selalu belajar.

Pemakaian blangkon tidak asal dipakai setiap orang,

KPH

KP

KRH

KRHT Riyo nginggil (menggunakan jebean)

KRT Riyo ngandap

RT

Bre

Lurah

Marak = kunjungan ke keraton oleh putri

Sowan = kunjungan ke keraton oleh putra

Blangkon = destar

19 Oktober 2012