Upload
tova-geograf
View
215
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
FILSAFAT GEOGRAFI
Pertemuan Pertama by Prof.Dr. Sigit Santoso
Teori kerja: pada prinsipnya manusia tidak ingin bekerja namun semua
kebutuhannya ingin terkecukupi
Sifat dasar manusia:
Disarikan dari buku Environmental Science by Daniel D. Chiras
1. Biological imperialism Pada prinsipnya manusia dalam kondisi serakah
2. Frontier mentality Ingin jalan pintas
3. I Versus not I Aku musuh bukan aku
4. Yudo Cristian Beranak pinak
Kebahagiaan >< Kesenangan Pengabdian
A See Saw Theory by James Culliton
Segala sesuatu bisa dibuat seimbang dg cara ditopang dari arah yang berlainan
Seseorang yg ada di dunia hrs bisa mengendalikan jagad gedhe/alam dunia
(makrokosmos) dan jagad cilik/alam hati (mikrokosmos) dilambangkan dalam
Radyo Laksono (simbol keraton Solo).
Bila beban terlalu berat, semua penopang dan tumpuan hancur
3 prasetya SA Hanyokrokusumo yg melahirkan Mataram Islam:
1. Hamemayu hayuning bawono Melestarikan dunia
2. Mangasah mingising budhi Orang harus senantiasa belajar, mengasah
budi
3. Memasuh malaning bhumi Menghilang kejahatan
A see saw theory oleh James Culliton
1. Keseimbangan murni
2. Keseimbangan
Hirarki keseimbangan, tujuan dan objektivitas
Pengertian Filsafat Ilmu
Adalah pengkajian ilmu secara filosofis, yaitu secara menyeluruh, mendasar, dan
spekulatif dan dikaitkan dengan aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologinya.
Dalam buku Yuyun Suria Sumantri mengatakan ilmiah adalah
Jika teruji, maka akan menghasilkan teori baru
Jika tidak teruji, kembali ke kerangka berpikir
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan.
Menurut Winarno Surahmat, masalah adalah suatu kesulitan yang menarik
perhatian manusia untuk dipecahkannya.
Hipotesis ada 2:
Hipotesis kerja (H1)
Hipotesis nihil (H0)
Yang diuji adalah hipotesis nihil, dengan statistik INFERENSIAL
2. Purposes Whole Organization
1. Goals Specific Institution
3. Program Objectives Specific Unit
4. Activity Objectives Each Unit
5. Operational Objectives Day to Day
Harus ada masalahHarus didukung teori
Harus didukung dengan kerangka berpikir
Menghasilkan hipotesis
Diuji dengan data empirikTeruji Tidak Teruji
Ruang Lingkup Filsafat Ilmu
Tiang penyangga utama dari filsafat ilmu ialah: ontologi, epistemologi, dan
aksiologi (Koento Wibisono S.)
Pengertian Ilmu
1. Ilmu adalah cabang pengetahuan yang dihasilkan dengan deducto
hypothetico verificative (secara deduktif dan induktif atau perpaduan antara
rasionalisme dan empirisme) (Jujun S. Suriasumantri, 1986)
2. Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan
berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga
menghasilkan kumpulan pengetahuan sistematis tentang berbagai fenomena
alam dan kemanusiaan (Marx dan Hilix, dalam The Liang Gie, 1992)
Menurut Jujun (1986), suatu karya disebut ilmiah apabila suatu penganalisaan
secara mendalam (diketahui sebab musababnya) dan meluas (diketahui
keterkaitan/hubungan satu masalah dengan masalah lain).
Paham rasional menganggap penelitian berdasarkan pola pikir manusia.
Paham empirisme menganggap penelitian dapat dijelaskan.
Pengetahuan sistematis (runtut) (nb: sistemik=berkesinambungan)
Kuantitatif menggunakan analisis statistik (inferensial)
Kualitatif menggunakan analisis deskriptif kualitatif (ex: analisis komponen,
kategori, interaktif)
Metode penelitian: historis, deskriptif, eksperimen
Rasionalisme (Aliran Filsafat Abad ke-17)
Rasionalisme sangat percaya pada kekuatan akal budi manusia. Menurut kaum
rasionalis, segala sesuatu dapat dan harus dimengerti secara rasional.
Dalam bidang politik, rasionalisme menurut kepemimpinan rasional.
Dalam bidang agama, mereka tidak mau begitu saja menerima bahwa dogma,
yaitu ajaran agama tentang apa saja yang harus dipercaya supaya seseorang
dianggap beragama, dapat begitu saja ditetapkan oleh otoritasi religius.
Dalam bidang ilmu pengetahuan, rasionalisme berpengaruh sangat besar. Ilmu
pengetahuan berkembang sangat pesat pada saat itu.
Rasionalisme mengembangkan metode baru dalam ilmu pengetahuan.
Tokoh rasionalisme: Plato, Rene Descartes, Benedictus Spionoza, dan G.W.
Leibniz)
Empirisme
Aliran empirisme berpendapat bahwa empiri atau pengalaman sumber
pengetahuan. Akal, menurut mereka bukanlah sumber pengetahuan, karena akal
sebenarnya hanya bertugas mengolah bahan-bahan yang diperoleh lewat
pengalaman.
Tokoh: John Locke, George Berkeley, dan David Humme
Pertemuan Ke-3
29-09-12
Problem Keilmuan (Bahm)
Menurut Bahm, problem keilmuan meliputi problem-problem berikut ini:
1. Komunikatif
2. Sikap ilmiah: sikap yang mendekati kebenaran (Jujun)
Peranan Metode
Esensi dari ilmu adalah metode. Ilmu adalah selalu berubah. Teori yang diakui
sekarang, mungkin tidak diakui lagi seratus tahun yang akan datang. Yang tidak
berubah adalah metode. Metode dapat satu dan dapat pula banyak.
Metode Penelitian:
1. Eksperimen
a. Pre eksperimen
b. True eksperimen, ex: perkembangan tanaman padi terhadap tikus
c. Quasi eksperimen, ex: penelitian tentang manusia
2. Deskriptif
a. Korelasi
b. Kasus
c. Kelayakan
3. Historis
Dua Jenis Pengkajian Ilmu
Cara pengkajiannya, ilmu dibagi:
1. Kualitatif, menggunakan nonstatistik
2. Kuantitatif, menggunakan statistik
Perbedaan keduanya terletak pada;
1. Datanya
2. Sifat datanya
3. Peranan hipotesis (dugaan sementara)
a. Hipotesis kerja, nol
b. Hipotesis nihil, alternatif
Diuji dengan statistik inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk
mengambil kesimpulan
4. Peranan statistik
Penelitian kualitatif, instrumennya adalah peneliti sendiri.
Isi dalam validitas kuantitatif:
a. Content validity (validitas isi), uji statistik harus dikonsultasikan
dengan ahlinya
b. Concurrent validity (validitas dibandingkan), dibandingkan dengan
masalah yang sama tetapi yang berbeda scoupe-nya, ex: motivasi di UNS
dengan di UNIBA
c. Predictive validity (validitas perkiraan), diujikan sekarang
kemudian diuji lagi beberapa waktu kedepan
d. Construct validity, validitas dalam membuat instrumen
memerlukan kisi-kisi, contoh kisi-kisi:
No Variabel IndikatorPernyataan
Jumlah+ -
e. Theoretical validity
Isi dalam validitas kualitatif:
a. Triangulasi sumber
b. Triangulasi metode
c. Triangulasi teori
5. Peranan instrumen
6. Sifat proses dan produk
7. Bebas nilai dan interaktif
8. Keterlibatan peneliti (kualitatif)
9. Data digeneralisasi/studi kasus
Data nominal tidak bisa diangkakan, khususnya ini tidak dapat digunakan dalam
rumus statistik, contoh:
1. Jenis kelamin
2. Agama
3. Kecewa, benci, suka, dll
Data ordinal. Contoh: 1, 2, 3, 4, 8, 15, dst
Data interval, cirinya; urut, ajeg
1-2
3-4
5-6
Data rasio, urut, ajeg, diukur dari 0. Contoh: tinggi badan, berat badan, dll
Pertemuan ke-4
5 Oktober 2012
Jujun S. Sumantri menyebut 3 teori kebenaran:
1. Teori koherensi: Pernyataan dianggap benar bila Pernyataan itu koheren
atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya (deduktif).
2. Teori korespondensi: Pernyataan dianggap benar bila Pernyataan itu
berkorespondensi (berhubungan) dengan objek yang dituju oleh Pernyataan
tersebut (induktif).
3. Teori pragmatis: kebenaran suatu Pernyataan diukur dengan kriteris apakah
Pernyataan tersebut fungsional dalam kehidupan praktis atau tidak.
Disamping teori tersebut, Van Peursen menyebut 3 tahap pemikiran manusia
yang berkaitan juga dengan pandangan tentang kebenaran.
1. Tahap mitis. Dalam tahap ini manusia berpikir serba alam dan menyatu
dengan alam. Manusia senantiasa berpikir dan hidup tergantung dengan
alam.
2. Tahap ontologis. Pada tahap ini, manusia tidak tergantung dengan alam,
tetapi mengambil jarak dengan alam. Manusia mampu memberi makna
terhadap alam.
3. Tahap fungsional. Pada tahap ini, cara memandang segala sesuatu dari segi
nilai kegunaan barang sesuatu atau fungsi dari segala sesuatu.
Dalam filsafat jawa, alam digambarkan dalam 8 petunjuk alam (hasta brata):
Orang harus bisa berwatak seperti mendung
Orang harus bisa berwatak seperti bulan
Orang harus bisa berwatak seperti matahari
Orang harus bisa berwatak seperti bumi
Orang harus bisa berwatak seperti air
Prof. Koento WIbisono menyebut 4 teori kebenaran:
1. Materialisme
2. Idealism
3. Pluralism
4. Agnotisisme
Ontologi Ilmu
A. Pengertian
Ontologi adalah bagian dari filsafat ilmu yang menelaah hakikat dan
pengertian dari ilmu. Dalam ontologi, dibahas juga saling keterkaitan antara
ilmu dan pengetahuan (yang lebih luas), antara ilmu satu dan ilmu yang lain,
dan batas-batas atau keterbatasan dari setiap ilmu.
B.
Membuat makalah tentang filosofis dari kearifan lokal jawa yang mengandung
filsafat.
Misal, batik mengandung arti filsafat apa?
Sistematika:
Judul
Pendahuluan/Latar Belakang Masalah
Permasalahan
Pembahasan
Simpulan
Daftar Pustaka
Kertas Kwarto A4
12 Oktober 2012
Natural and artificial environment
Blangkon berbatik api, menandakan pemakainya untuk selalu belajar.
Pemakaian blangkon tidak asal dipakai setiap orang,
KPH
KP
KRH
KRHT Riyo nginggil (menggunakan jebean)
KRT Riyo ngandap
RT
Bre
Lurah
Marak = kunjungan ke keraton oleh putri
Sowan = kunjungan ke keraton oleh putra
Blangkon = destar
19 Oktober 2012