20
14 DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA Dengan SADARI By. Ratna Kholidati, SST.M.Kes

Materi Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari

Embed Size (px)

DESCRIPTION

matr

Citation preview

Page 1: Materi Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari

14

DETEKSI DINI KANKER

PAYUDARA Dengan SADARI

By. Ratna Kholidati,

SST.M.Kes

Page 2: Materi Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari

14

PRODI DIII KEPERAWATAN STIKes HUTAMA ABDI HUSADA

TULUNGAGUNG

PENDAHULUAN

Tingginya jumlah kasus kanker payudara diduga karena perempuan kurang waspada

terhadap perubahan payudaranya, sehingga tak jarang menyebabkan kanker payudara

terdeteksi pada stadium lanjut. Padahal, deteksi dini dan peningkatan kewaspadaan disertai

pengobatan yang sesuai dipercaya dapat menurunkan jumlah kematian karena kanker

payudara.

Kanker payudara pantas dikatakan sebagai penyakit yang menakutkan bagi perempuan. Di

dunia, kanker payudara merupakan penyebab kematian kedua terbanyak setelah kanker paru.

Sementara di Indonesia, jumlah penderita kanker payudara menduduki urutan kedua setelah

kanker serviks (leher rahim).

Tingginya jumlah kasus kanker payudara diduga karena perempuan kurang waspada

terhadap perubahan payudaranya, sehingga tak jarang menyebabkan kanker payudara

terdeteksi pada stadium lanjut. Padahal, deteksi dini dan peningkatan kewaspadaan disertai

pengobatan yang sesuai dipercaya dapat menurunkan jumlah kematian karena kanker

payudara.

Payudara adalah kelenjar yang mampu memproduksi air susu, terdiri dari kumpulan

kelenjar dan jaringan lemak yang terletak di antara kulit dan tulang dada. Benjolan di

payudara merupakan hasil pertumbuhan sel yang berlebihan

Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan

mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak

terkendali.[1]

Pengertian :

Ca. Mamae adl penyakit keganasan yang paling banyak menyerang wanita., disebabkan

karena terjadinya pembelahan sel-sel tubuh secara tidak teratur sehingga pertumbuhan sel

tidak dapat dikendalikan dan akan tumbuh menjadi benjolan tumor (kanker).

Page 3: Materi Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari

14

Kanker payudara terjadi karena adanya pertumbuhan abnormal sel pada payudara.

Organ-organ dan kelenjar dalam tubuh (termasuk payudara) terdiri dari jaringan-jaringan,

berisi sel-sel. Umumnya, pertumbuhan sel normal mengalami pemisahan, dan mati ketika sel

menua sehingga dapat digantikan sel-sel baru. Akan tetapi, ketika sel-sel lama tidak mati, dan

sel-sel baru terus tumbuh (padahal belum diperlukan), jumlah sel yang berlebihan bisa

berkembang tidak terkendali sehingga membentuk tumor. Namun tidak semua tumor

Page 4: Materi Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari

14

merupakan kanker, terutama pada payudara. Ada jenis tumor jinak (non kanker), ada juga

yang ganas (kanker).

Pada perempuan, payudara adalah kelenjar yang mampu memproduksi air susu. Tiap

payudara terdapat dari 15-20 kantung penghasil susu, yang disebut lobes. Tiap kantung

tersebut terdiri dari beberapa kelejar susu (lobules). Seringkali, awal kanker payudara tumbuh

pada kelenjar susu atau lolubes.

Payudara juga terdiri dari pembuluh darah dan aliran getah bening, yang mengalirkan

cairan yang disebut getah bening, melalui tubuh menuju kelenjar (nodes) getah bening

(kumpulan sel sistem imunitas berukuran sebesar kacang polong, berfungsi mencegah

infeksi). Kelenjar getah bening yang letaknya dekat payudara terdapat pada bagian ketiak, di

atas tulang selangka dan di belakang tulang dada.

\

Faktor risiko :

1. Faktor reproduksi:

Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara

adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan

kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah

bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan

umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker

payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan

bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum

menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum

terjadinya perubahan klinis.

2. Penggunaan hormon:

Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari

Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker

payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. Suatu

metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada

pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama

mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause. Sel-

sel yang sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan

degenerasi jinak atau menjadi ganas.

Page 5: Materi Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari

14

3. Penyakit fibrokistik:

Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan

risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit

meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat

hingga 5 kali.

4. Obesitas:

Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker

payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di

negara-negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.

5. Konsumsi lemak:

Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara.

Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan

serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai

59 tahun.

6. Radiasi:

Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan

terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan

disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan

umur saat terjadinya eksposur.

7. Riwayat keluarga dan faktor genetik:

Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang

akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko

keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi

genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila

terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas

untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada

umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara

terjadi di usia 60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun

Page 6: Materi Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari

14

Faktor Genetik

Kanker peyudara dapat terjadi karena adanya beberapa faktor genetik yang diturunkan

dari orangtua kepada anaknya. Faktor genetik yang dimaksud adalah adanya mutasi

pada beberapa gen yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara gen

yang dimaksud adalah beberapa gen yang bersifat onkogen dan gen yang bersifat

mensupresi tumor.

PATOFISIOLOGI

1. Transformasi

Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut

transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi.

a. Fase inisiasi

Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang

memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh

suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi

(penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama

terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut

promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan

fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu

keganasan.

Progesteron, sebuah hormon yang menginduksi ductal side-branching pada

kelenjar payudara dan lobualveologenesis pada sel epitelial payudara, diperkirakan

berperan sebagai aktivator lintasan tumorigenesis pada sel payudara yang diinduksi oleh

karsinogen. Progestin akan menginduksi transkripsi regulator siklus sel berupa siklin D1

untuk disekresi sel epitelial. Sekresi dapat ditingkatkan sekitar 5 hingga 7 kali lipat

dengan stimulasi hormon estrogen,[4] oleh karena estrogen merupakan hormon yang

mengaktivasi ekspresi pencerap progesteron pada sel epitelial.[5] Selain itu, progesteron

juga menginduksi sekresi kalsitonin sel luminal dan morfogenesis kelenjar.[6]

b. Fase promosi

Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah

menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh

promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan

dari sel yang peka dan suatu karsinogen).

Page 7: Materi Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari

14

2. Fase metastasis

Metastasis menuju ke tulang merupakan hal yang kerap terjadi pada kanker

payudara, beberapa diantaranya disertai komplikasi lain seperti simtoma hiperkalsemia,

pathological fractures atau spinal cord compression.[7] Metastasis demikian bersifat

osteolitik, yang berarti bahwa osteoklas hasil induksi sel kanker merupakan mediator

osteolisis dan mempengaruhi diferensiasi dan aktivitas osteoblas serta osteoklas lain

hingga meningkatkan resorpsi tulang.

Tulang merupakan jaringan unik yang terbuat dari matriks protein yang

mengandung kalsium dengan kristal hydroxyappatite sehingga mekanisme yang biasa

digunakan oleh sel kanker untuk membuat ruang pada matriks ekstraselular dengan

penggunaan enzim metaloproteinase matriks tidaklah efektif. Oleh sebab itu, resorpsi

tulang yang memungkinkan invasi neoplastik terjadi akibat interaksi antara sel kanker

payudara dengan sel endotelial yang dimediasi oleh ekspresi VEGF.[7] VEGF merupakan

mitogen angiogenik positif yang bereaksi dengan sel endotelial. Tanpa faktor angiogenik

negatif seperti angiostatin, sel endotelial yang berinteraksi dengan VEGF sel kanker

melalui pencerap VEGFR-1 dan VEGFR-2, akan meluruhkan matriks ekstraselular,

bermigrasi dan membentuk tubulus.

Cairan dari jaringan payudara mengalir melalui aliran getah bening menuju kelenjar

getah bening di bawah ketiak. Karena itu, ketika sel kanker payudara mulai menyebar

(metastatis), lokasi penyebaran pertama yang paling umum adalah pada kelenjar getah bening

Page 8: Materi Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari

14

(terletak di bagian bawah lengan). Nah, jika sel kanker telah menyebar ke bagian tersebut,

akhirnya muncul benjolan. Namun, jika benjolan tersebut tidak terdeteksi, ada kemungkinan

sel kanker telah menyebar hingga ke bagian tubuh lainnya, seperti paru-paru, tulang dan otak.

GEJALA CA MAMAE :

Pada stadium dini; tanpa keluhan, penderita merasa sehat, tidak nyeri, aktivitas normal.

Tanda yang mungkin ada teraba benjolan kecil di payudara

1. Benjolan kecil pada payudara.Benjolan ini biasanya tidak nyeri dan ukuranya kecil.

Tapi lama-lama membesar dan menempel pada kulit serta menimbulkan perubahan

warna pada puting dan atau payudara.

2. Eksema atau erosi pada puting.Selanjutya, kulit atau puting tertarik kedalam

(retraksi), warna pink atau kecoklatan sampai menjadi oedema yang menyebabkan

menjadi seperti kulit jeruk, mengkerut dan menjadi borok. Borok membesar dan

mendalam hingga bisa merusak payudara. Busuk dan berdarah. Ciri-ciri lainnya

adalah terjadinya pendarahan pada puting. Sakit/nyeri bila tumor sudah besar dan

timbul borok. Kemudian timbul pembesaran pada ketiak yaitu kelenjar getah bening,

terjadi pembekakan pada lengan. Kemudian terjadi penyebaran kanker ke seluruh

tubuh.Kanker payudara tingkat lanjut sangat mudah diketahui. Yaitu adanya pada

kulit payudara yang cukup luas, serta ada nodul satelit. Adanya edema pada lengan,

metastase jauh, terjadi ulserasi kulit, edema kulit, kulit terfiksasi. Adanya kelenjar

getah bening aksila.

3. Nipple discharge atau keluarnya cairan.Gejala yang ktiga adalah keluarnya cairan

yang tidak wajar dan spontan dari putih atau yang disebut dengan nipple discharge.

Kenapa cairan ini dikatakan tidak normal, tidak lain karena cairan normal hanya

keluar pada ibu hamil, sedang menyusui atau yang memakai pil kontrasepsi.Ciri

cairan ini, cairan berdarah encer, warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa

dipijit. Keluar dengan terus menerus pada satu payudara. Bagi anda yang mengalami

ciri-ciri ini harus waspada dan segera periksa ke dokter untuk mencegah kanker makin

parah.

Page 9: Materi Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari

14

Pencegahan kanker payudara

1. Pencegahan primer. Merupakan promosi kesehatan yang sehat. Yaitu melalui upaya

menghindarkan diri dari Faktor Risiko diatas serta melakukan pola hidup sehat. Termasuk

juga dengan pemeriksaan payudara sendiri alias SADARI.

2. Pencegahan sekunder dilakukan pada wanita yang memiliki risiko terkena kanker

payudara. Yaitu dengan melakukan deteksi dini dengan via skrining mammografi yang

diklaim memiliki 90% akurat. Skrining berlaku untuk wanita usia 40 tahun keatas, wanita

yang harus rujuk skrining setiap tahun dan wanita normal yang harus rujuk skrining tiap 2

tahun sekali hingga usia 50 tahun. Karena itu, skrining dengan mammografi tetap dapat

dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lain:

Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessement

survey.

Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan mammografi setiap

tahun.

Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50 tahun.

3. Pencegahan tertier dilakukan pada wanita yang positif menderita kanker payudara. Ini

penting untuk meningkatkan kualitas hidup serta mencegah komplikasi penyakit. Bisa

berupa operasi, kemoterapi sitostatika. Pada stadium tertentu hanya berupa simptomatik

dan pengobatan alternatif.

CARA PENCEGAHAN

1. Kesadaran SADARI dilakukan setiap bulan.

2. Berikan ASI pada Bayi.

3. Memberikan ASIpada bayi secara berkala akan mengurangi tingkat hormone tersebut.

Sedangkan kanker payudara berkaitan dengan hormone estrogen.

Page 10: Materi Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari

14

4. jika menemukan gumpalan / benjolan pada payudara segera kedokter.

5. Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga. Menurut penelitian 10

% dari semua kasus kanker payudara adalah factor gen.

6. Perhatikan konsumsi alcohol. Dalam penelitian menyebutkan alcohol meningkatkan

estrogen.

7. Perhatikan BB, obesitas meningkatkan risiko kanker payudara.

8. Olah raga teratur. Penelitian menunjukkan bahwa semakin kurang berolah raga,

semakin tinggi tingkat estrogen dalam tubuh.

9. Kurangi makanan berlemak. Gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat

meningkatkan risiko penyakit.

10. Usia > 50 th lakukan srening payudara teratur. 80% Kanker payudara terjadi pada usia

> 50 th

11. Rileks / hindari stress berat. Menurunkan tingkat stress akan menguntungkan untuk

semua kesehatan secara menyeluruh termasuk risiko kanker payudara.

PENGOBATAN KANKER

a. Mastektomi

Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi (Hirshaut &

Pressman, 1992):

a) Modified Radical Mastectomy,

yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang

selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak.

b) Total (Simple) Mastectomy,

yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak.

c) Radical Mastectomy,

yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara. Biasanya disebut lumpectomy,

yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh

payudara. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya

lumpectomy direkomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm

dan letaknya di pinggir payudara.

b. Radiasi

Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan

menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih

Page 11: Materi Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari

14

tersisa di payudara setelah operasi (Denton, 1996). Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah,

nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit

cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.

c. Kemoterapi

Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau

kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada

payudara, tapi juga di seluruh tubuh (Denton, 1996). Efek dari kemoterapi adalah pasien

mengalami mual dan muntah serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang

diberikan pada saat kemoterapi.

DETEKSI DINI dengan SADARI

SADARI yaitu pemeriksaan yang mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk mengetahui

adanya benjolan atau kelainan payudara lainnya.. Tujuan utama SADARI adalah menemukan

kanker dalam stadium dini sehingga pengobatannya menjadi lebih baik.

Pilihan waktu untuk SADARI adalah antara hari ke-5 dan ke-10 dari siklus haid,

dengan menghitung hari pertama haid sebagai hari 1. Wanita pascamenopause dianjurkan

untuk memeriksa payudaranya pada tiap hari pertama setiap bulan untuk meningkatkan

rutinitas SADARI (Smeltzer dan Bare, 2001).

Page 12: Materi Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari

14

CHEKLISTPEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

NO. LANGKAH-LANGKAHPELAKSANAAN

BENAR SALAH

1.     

        

 

Langkah pertama: a.   Berdirilah di depan cerminb.   Periksa payudara terhadap segala sesuatu yang tidak lazimc.   Perhatikan adanya rabas dari puting susu, keriput, dimpling, atau kulit

yang mengelupas

2.     

        

 

Langkah kedua:a.   Perhatikan dengan baik di depan cermin ketika melipat tangan di

belakang kepala dan menekan tangan ke arah depanb.   Perhatikan setiap perubahan kontur dari payudara

3.     

        

 

Langkah ketiga:a.  Tangan ditekan dengan kuat pada pinggang dan agak membungkuk

ke arah cermin sambil menarik bahu ke arah depanb.  Perhatikan setiap perubahan pada kontur payudara

Beberapa wanita melakukan bagian pemeriksaan be-rikut ketika sedang mandi dengan shower. Jari-jari anda akan meluncur dengan mudah di atas kulit yang ber-sabun, sehingga anda dapat berkonsentrasi dan me-rasakan terhadap setiap perubahan di dalam payudara

Page 13: Materi Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari

14

NO. LANGKAH-LANGKAHPELAKSANAAN

BENAR SALAH

4.     

        

 

Langkah keempat:a.  Angkat lengan kirib.  Gunakan 3 atau 4 jari tangan kanan untuk meraba payudara kiri

dengan kuat, hati-hati, dan menyeluruhc.  Mulailah pada tepi terluar, tekan bagian datar dan jari tangan dalam

lingkaran kecil, bergerak melingkar dengan lambat di sekitar payudara

d.  Secara bertahap lakukan ke arah puting susue.   Pastikanlah untuk melakukannya pada seluruh payudaraf.  Beri perhatian khusus pada area di antara payudara dan di bawah

lengan, termasuk bagian bawah lengan itu sendirig.  Rasakan adanya benjolan atau massa yang tidak lazim di bawah kulit

5.     

        

 

Langkah kelima:a.  Dengan perlahan remas puting susu dan perhatikan terhadap adanya

rabasb. Jika rabas dikeluarkan dari puting susu selama sebulan –yang terjadi

ketika sedang atau tidak melakukan SADARI- temuilah dokterc.  Ulangi pemeriksaan pada payudara kanan

6.     

        

 

Langkah keenam:a.  Langkah 4 dan 5 harus diulangi dengan posisi berbaringb.  Berbaringlah mendatar telentang dengan tangan kiri di bawah kepala

dan sebuah bantal atau handuk yang dilipat di bawah bahu kiri (posisi ini akan mendatarkan payudara dan memudahkan untuk memeriksa)

c. Gunakan gerakan sirkuler yang sama seperti diuraikan di atasd. Ulangi pada payudara kanan

NILAI =   Jumlah poin yang benar x 100% = .....  x  100%  =  ..... %

                     Jumlah semua poin                     21

INDIKATOR KEBERHASILAN =  > 80%

Page 14: Materi Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari

14

Page 15: Materi Deteksi Dini Kanker Payudara Dengan Sadari

14