Materi Dasar-dasar Agronomi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    1/39

    materi dasar-dasar agronomi

    Senin, 27 September 2010

    materi dasar-dasar agronomi

    BAB I

    PENDAHULUAN

    PENGERTIAN DAN LINGKUP AGRONOMI

    I.1 Pengertian

    Agronomi dapat diistilahkan sebagai produksitanaman, dan diartikan suatu usaha pengelolaan tanaman

    dan lingkungannya untuk memperoleh hasil sesuai tujuan.

    Ada dua tujuan, yaitu memaksimalkan output atau

    meminimalkan input agar kelestarian lahan tetap terjaga.

    Pada awal kehidupan manusia di bumi, hanya hidup

    Join this site

    w ith Google Friend Connect

    Members (2)

    Already a member? Sign in

    Pengikut

    2010(1)

    September(1)

    materi dasar-dasar agronomi

    Arsip Blog

    Mengenai Saya

    Share 0 More Next Blog [email protected] Dashboard Sign Out

    http://labschool-materidasar-dasaragronomi.blogspot.com/2010/09/materi-dasar-dasar-agronomi.htmlhttp://www.blogger.com/http://labschool-materidasar-dasaragronomi.blogspot.com/logout?d=http://www.blogger.com/logout-redirect.g?blogID%3D5394421273019703706http://www.blogger.com/homehttp://www.blogger.com/next-blog?navBar=true&blogID=5394421273019703706http://labschool-materidasar-dasaragronomi.blogspot.com/2010/09/materi-dasar-dasar-agronomi.htmlhttp://labschool-materidasar-dasaragronomi.blogspot.com/2010_09_01_archive.htmlhttp://labschool-materidasar-dasaragronomi.blogspot.com/search?updated-min=2010-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2011-01-01T00:00:00-08:00&max-results=1http://fp.uns.ac.id/~hamasains/Agronomi-link1.htmhttp://labschool-materidasar-dasaragronomi.blogspot.com/2010/09/materi-dasar-dasar-agronomi.html
  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    2/39

    dari mencari makan dari hasil hutan secara langsung.

    Perkembangan berikutnya, semakin banyak anggota

    kelompoknya, lalu ada tempat untuk menetap dan mulai

    bercocok tanam di lahan sekitar tempat tinggalnya dan

    mulai memelihara ternak dan terbentuklah pekarangan.

    Setelah itu, berkembang untuk membuka lahan di

    hutan untuk bercocok tanam, sehingga hanya dapat

    ditanami beberapa tahun lalu pindah tempat, sering dikenal

    dengan lahan berpindah.

    Semakin bertambahnya penduduk, sistem-sistem

    tersebut tidak dapat dipertahankan, lalu berusaha untuk

    tetap mempertahankan tingkat kesuburan tanahnya dan

    mulai dikenal teknik budidaya (agronomi).

    Ketidakseimbangan penambahan jumlah penduduk

    dibanding penambahan hasil pangan menjadi persoalan

    yang dipelajari oleh bidang Agronomi. Antara lain usahanya

    dengan perluasan lahan, penggunaan varietas unggul,

    peningkatan manajemen dalam berbagai tindak agronomi

    dan pelaksanaanya.

    I.2 Lingkup Agronomi

    Sejak dari bidang pemuliaan, sampai pengelolaan

    tanaman dan hal sangat luas, sejak benih tumbuh sampai

    pengelolaan lingkungannya.

    labschool

    Himpunan ini

    bertujuan untuk

    mempererat tali

    silaturahmi antar sesama alumni,

    guru dan para siswa/i MAL

    Lihat profil lengkapku

    http://www.blogger.com/profile/03930947135107134568http://www.blogger.com/profile/03930947135107134568
  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    3/39

    BAB II

    TANAMAN PERTANIAN, PENGERTIAN PERTANIAN

    PERKEMBANGAN PERTANIAN , DEFINISI

    AGRONOMI

    DAN SISTEM PERTANIAN DI INDONESIA

    II.1 Tanaman Pertanian

    Tanaman sebagai penghasil bahan pangan, bahan

    sandang, bahan bangunan, bahan bakar dan lain-lain.

    Tanaman pertanian dalam arti luas adalah segala

    tanaman yang digunakan oleh manusia untuk tujuan

    apapun (Setyati, 1982)Sehingga mempunyai makna, yang berguna secara

    ekonomi maupun kehidupan manusia. Jumlah spesies

    sangat banyak 1000 -2000. Kira-kira 10 % penting di

    perdagangan dunia.

    Khusus untuk penghasil pangan lada 15 spesies.

    II.2 Pengertian Pertanian

    Salah satu sektor perekonomian adalah pertanian, yang

    merupakan penerapan akal dan karya manusia melalui

    pengendalian proses produksi biologis tumbuh-tumbuhan

    dan hewan, sehingga lebih bermanfaat bagi manusia.

    http://fp.uns.ac.id/~hamasains/Pertanian-link1.htmhttp://fp.uns.ac.id/~hamasains/KETAHANANPANGAN1.htm
  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    4/39

    Tanaman dapat diibaratkan sebagai pabrik primer

    karena dengan memakai bahan dasar langsung dari a1am

    dapat menghasilkan bahan organik yang bermanfaat bagi

    manusia baik langsung maupun tidak langsung.

    II.3 Perkembangan PertanianPerkembangan pertanian berhubungan erat dengan

    perkembangan dari setiap kondisi masyarakatnya.

    Contoh:

    1. Primitif masih dengan sistem berburu dengan

    mengumpulkan hasil hutan.

    2. Masyarakat yang sudah lebih maju misalnya

    didapatkannya api berpengaruh terhadap

    perkembangan pertanian.

    3. Setelah mengenal manajemen sederhana, juga

    berpengaruh dalam usaha peningkatan kualitas

    tanaman dan hewan, dimulai dari penjinakan, seleksi

    dan sampai ke adaptasi.

    II.4 Definisi dan Pengertian Agronomi

    Sadjad (1976) Agronomi sebagai cabang ilmu-ilmu

    pertanian yang mencakup pengelolaan lapang produksi dan

    menghasilkan produksi maksimum.

    Setyati (1982) Ilmu Agronomi merupakan ilmu yang

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    5/39

    mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan

    lingkungannya untuk memperoleh produksi maksimum.

    Produksi maksimum bermaknabaik

    kuantitatifmaupun kualitatif.

    Pengelolaan dilakukan pada berbagai tingkatan dari

    sederhana sampai maju, dan pada saatnya tingkat

    efektivitas dan efisiensi temyata dipengaruhi oleh tingkat

    budaya manusianya.

    II.5 Sistem Pertanian di Indonesia

    Berdasar tingkat efisiensi teknologi yang diterapkan,

    ada beberapa sistem :

    1. Sistem ladang : belum berkembang, pengelolaan

    sangat sedikit, produktivitasnya tergantung

    lapisan humus awal.

    2. Sistem tegal pekarangan : di lahan kering ,

    pengelolaannya masih rendah ,

    terdapat tanaman campuran, baik tahunan

    maupun musiman.3. Sistem Sawah : teknik budidaya tinggi , sistem

    pengelolaan yang sudah

    baik (tanah , air dan tanaman), stabilitas

    kesuburannya lebih baik.

    4. Sistem perkebunan : khusus tanaman perkebunan

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    6/39

    yang menghasilkan bahan-bahan yang dapat

    diekspor, tingkat manajemen sudah maju.

    BAB III

    PANGAN DAN KEBUTUHAN MANUSIA

    III.1 Pengertian Pangan

    Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari

    sumber hayati dan air , baik yang diolah maupun tidak

    diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman

    bagi konsumi manusia, termasuk bahan tambahan pangan,bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam

    proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan

    makanan atau minuman ( UU RI No. 7 th.1996 tentang

    Pangan ). Dan gizi pangan adalah zat atau senyawa yang

    terdapat dalam pangan yang terdiri atas karbohidrat,

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    7/39

    protein, lemak, vitamin, dan mineral serta tanamannya yang

    bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.

    Bagi tumbuhan, pangan disintesis sendiri dengan

    energisinar matahari, mikro organisme hanya memerlukan

    sumber energi yang sederhana. Untuk hewan memerlukan

    pangan antara lain berupa tanaman dalam bentuk molekul

    yang komplek.

    Kekurangan pangan, dapat menimbulkan akibat yang

    sulit ditoleransi, terutama pada anak-anak balita sehingga

    masalah pangan menjadi sangat penting dan menentukan

    tingkat kesehatan (fisik, mental, sosial).

    Kekurangan pangan di Indonesia muncul dalam

    bentuk: (1) Kekurangan kalori-protein (KKP); (2)

    Kekurangan vitamin A; (3) Gondok endemik dan

    kretinin; (4) Anemia gizi (kekurangan zat besi).

    Kekurangan pangan dan gizi, terutama pada balita

    dapat menurunkan kualitas manusianya, sehingga kualitas

    SDM dapat sangat terbatas.

    Kebijakan pemerintah yang semula dengan programB1MAS, INMAS, INSUS, kemudian SUPRA INSUS ;

    Peningkatan nilai gizi konsumsi pangan melalui pogram

    perbaikan menu makanan rakyat (PMMR) serta

    penganekaragaman bahan makanan yang bergizi.

    Setelah adanya UU RI No. 7 th.1996 tentang Pangan,

    http://fp.uns.ac.id/~hamasains/Malnutrisi%20Kini%20Bagaikan%20Bom%20Waktu.htm
  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    8/39

    Pemerintah mengenai pangan dicanangkan dengan program

    ketahanan pangan yang mempunyai makna : Suatu kondisi

    terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin

    dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun

    mutunya, aman merata dan terjangkau.

    III.2 Kebutuhan Kalori Bagi ManusiaGizi pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat

    dalam pangan yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak,

    vitamin dan mineral serta turunannya yang bermanfaat bagi

    pertumbuhan dan kesehatan manusia.

    Kebutuhan pangan bagi manusia, sebetulnya sukar

    ditentukan dan sangat tergantung pemilihan bahan jumlah

    dan kondisinya.

    Tingkat efisiensi dalam tubuh sangat tergantung

    komposisi, sistem pencernaan, ukuran tubuh, jenis

    pekerjaan, umur juga tingkat kesehatan manusianya.

    Di Indonesia saat ini menetapkan ketahanan pangan

    sebagai programnya yang bertujuan : (1) Menjamin

    ketersediaan pangan dan nutrisi dalam jumlah dan mutuyang dibutuhkan; (2) Harga terjangkau bagi setiap keluarga;

    (3) Dengan memperhatikan pendapatan petani, peternak

    dan nelayan.

    Kebutuhan manusia akan menu pangan tergantung

    antara lain pada umur, misalnya: (1) Balita membutuhkan

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    9/39

    menu yang berkualitas tinggi dengan kuantitas yang cukup;

    (2) Manusia usia efektif memerlukan menu berkualitas

    cukup dengan kuantitas sesuai dengan pekerjaannya; (3)

    Manula kebutuhan menu disesuaikan kondisinya.

    Visi program ketahanan pangan: (1) Ketersediaan

    pangan yang cukup, merata, aman, dan terjangkau; (2)Optimasi sumber daya domestik melalui intensifikasi,

    ekstensifikasi, diversifikasi, dan rehabilitasi; (3) Pengolahan

    pangan (agroindustri) agar pendapatan meningkat; (4)

    Sistem distribusi pangan; (5) Keanekaragaman pangan; (6)

    Taraf hidup meningkat.

    Program BIMAS, INMAS, INSUS, SUPRA INSUS dan

    yang terakhir SUPRA INSUS + CORPORATE FARMING

    telah berhasil mewujudkan swasembada beras tahun 1984

    namun mengalami fluktuasi sampai dewasa ini.

    Penyebab fluktuasi tersebut antara lain: (1) Iklim; (2)

    Organisme Pengganggu Tanaman (OPT); (3) Bencana alam;

    (4) Krisis moneter; (5) Lahan produktif yang menurun; (6)

    Penerapan teknik budidaya yang belum ramah lingkungan;(7) Seringkali kurang adanya keperpihakan pada petani.

    Permasalahan umum y ang dihadapi antara lain: (1) Jumlah pe nduduk masih

    meningkat; (2) Masih ada alih fungsi tanah produktif di Jawa; (3) Bergesernya

    konsumsi dari beras ke no n beras; (4) Tuntutan kualitas dan kuantitas lebih besar;

    (5) Rusaknya keseimbangan hayati; (6) Makin menye mpitnya areal hutan terutama

    di Jawa.

    http://fp.uns.ac.id/~hamasains/KETAHANANPANGAN1.htm
  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    10/39

    BAB IV

    ENERGI DAN PRODUKSI PERTANIAN

    Pertanian pada dasamya berhubungan dengan

    perubahan energi matahari ke dalam bentuk bahan pangan

    maupun serat.

    IV.1 Penggunaan energi untuk kegiatan tanamanEnergi matahari merupakan sumber utama

    hubungannnya dengan pertumbuhan tanaman, sembilan

    puluh persen bahan kering tanaman pertanian berasal dari

    perubahan carbon melalui proses fotosintesis yang

    tergantung cahaya.

    Belakangan ini banyak ahli biologi yang mencoba

    menghitung produktivitas tanaman dengan memperhatikan

    penangkapan energi matahari dan pengubahannya ke energi

    kimia melalui proses fotosintesis.

    Bahan dan hasil akhir proses fotosintesis ditulis

    sebagai berikut:

    (energi cahaya 673.000 kalori + klorofil)

    6 CO2+ 12 H2O

    C6H12O6+ 6 O2+ 6 H2O

    Energi cahaya matahari yang digunakan berasal dari

    panjang gelombang 0,4 - 0,7 mikron.

    Efisiensi fotosintesis dipengaruhi oleh laju

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    11/39

    fotosintesis.Laju fotosintesis akan meningkat dengan meningkatnya cahaya sampai batas-batas

    tertentu, walaupun laju fotosintesis meningkat dengan meningkatnya intensitas

    cahaya, tetapi peningkatannya lambat sehingga efisiensi penangkapan cahaya

    menurun. Apabila intensitas cahaya tinggi secara relatif lebih banyak cahaya tegak

    yang dipantulkan oleh daun-daun. Masuknya cahaya ke tajuk tanaman dipengaruhi

    oleh sudut datangnya sinar dan susunan daun, tajuk yang ideal untuk distribusi

    cahaya mempunyai susunan daun merata, pada bagian atas tajuk mempunyai daun-

    daun lebih tegak dan lebih kecil sedang daun-daun bawah tersusun secara

    horizontal.

    IV.2 Konsep aliran energi dalam pertanian

    Dengan menganggap tanaman sebagai alat penangkap,

    perubah dan penyimpan energi, maka timbul usaha

    menaikkan efisiensi dan produktivitas tanaman.

    Didaerah yang padat tanaman, beberapa faktor

    lingkungan segera menjadi berkurang, cahaya, kelembaban

    tanah dan unsur hara. Hal ini merupakan faktor pembatas

    dalam pertanian, pemupukan merupakan salah satu cara

    yang baik untuk meningkatkan produksi.

    Efisiensi pertanian dapat diperoleh dengan pcrbaikan

    tanaman melalui pemuliaan tanaman.

    Salah satu usaha untuk memperluas alat penangkap

    energi dengan memperpanjang musim tanam misalnya

    menggunakan rumah kaca untuk tanaman yang

    memungkinkan input teknologi dan modal besar seperti

    tanaman hortikultura di daerah iklim sedang.

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    12/39

    Usaha mempengaruhi laju fotosintesis dengan cara

    pertukaran CO2antara dedaunan dan atmosfer di

    sekitarnya. Di wilayah yang sebelumnya angin kurang

    diperhatikan, hasil jagung dapat ditingkatkan bila barisan

    tanaman diarahkan tegak lurus arah angin, sehingga pucuk

    tanaman tertiup angin dan terjadi perputaran dan

    pencampuran udara.

    BAB V

    STRUKTUR MORFOLOGI DAN FUNGSI TANAMAN

    Tanaman biasanya terdiri dari bagian akar yangberada di bawah permukaan

    tanah dan pucuk (shoot) yang berada di atas tanah.

    V.1 Akar

    Akar biasanya 1/3 berat kering seluruh tubuh

    tanaman. Akar beradaptasi untuk tugasnya yaitu absorbsi,

    pengukuhan tegaknya tanaman dan tempat penyimpan.

    Percabangan akar komplek dan tidak teratur karena tidak

    berbuku serta permukaannya luas.

    Bila akar primer menjadi akar utama disebut akar

    tunggang dan bila akar primer berhenti tumbuh digantikan

    akar adventif membentuk akar serabut. Umumnya tanaman

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    13/39

    dengan sistem akar serabut, berakar dangkal dan peka

    terhadap kekeringan tetapi responnya cepat terhadap variasi

    pemupukan.

    Spesies tanaman tertentu akarnya membesar dan

    berdaging sebagai hasil penyimpan pangan dalam bentuk

    pati dan gula.V.2 Pucuk

    Pucuk (Shoot) merupakan sumbu tengah dengan

    embelan-embelan. Batang (sumbu tengah)yang menyokong

    dedaunan yang menghasilkan pangan

    dan menghubungkan akar yang mengabsorbsiair dan hara.

    Bentuk tanaman tegak dan batang kaku yang memiliki

    satu titik tumbuh aktif dianggap bentuk normal, sedang

    bentuk lain dianggap penyimpangan. Modittkasi batang, hal

    ini sangat berbeda dari morfologi aslinya, tetapi struktumya

    masih seperti batang yaitu memiliki buku, daun (atau

    struktur seperti sisik dan berfungsi dalam pengangkutan

    dan penyimpanan, modifikasi batang diatas tanah (crown,

    spur) dan dibawah tanah ( bulb, corn, rhizome, tuber, dsb).Banyak modifikasi ini berisi sejumlah cadangan makanan

    yang penting untuk pembiakan

    tanaman.

    Kuncup (tunas = bud) yaitu batang yang bersifat

    embrionik. Kuncup merupakan sumber potensial bagi

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    14/39

    pertumbuhan selanjutnya. Kuncup dapat menghasilkan

    daun, bunga atau keduanya disebut kuncup daun, kuncup

    bunga dan keduanya.

    Daun pada tanaman tingkat tinggi merupakan alat

    fotosintesis, lembaran daun merupakan embelan pipih pada

    batang sehingga memperluas permukaan untuk absorbsicahaya. Struktur anatomi sistem pembuluh dalam daun

    terdiri dan urat daun yang bercabang-cabang, percabangan

    urat daun pada dikotyl seperti jala sedang pada monokotyl

    sejajar.

    Bunga menunjukkan baik struktur maupun ukurannya.

    Sepal (calyx) yaitu kelopak bunga yang menutupi bunga

    sewaktu masih kuncup. Petal (Corolla) yaitu mahkota bunga.

    Stamen yaitu alat reproduksi jantan tersusun dari

    anther yang berisi tepung sari. Tepung sari dewasa

    dikeluarkan lewat dinding anther yang pecah.Pistil (terdiri dari satu atau beberapa carpel ) yaitu alat reproduksi betina, biasanya

    mengandung ovule dan ovary yang mendukung style yang pucuknya membesar

    disebut stigma. Ovule akan berkembang menjadi biji sedang ovary dewasa menjadi

    buah.

    Bunga yang terdiri dari Sepal, Petal, Stamen dan Fistil

    disebut bunga lengkap.

    Buah secara botani menunjukkan ovary dewasa dan

    bagian lain dari bunga yang berhubungan dengannya.

    Pengelompokkan buah dapat menurut jumlah, dinding ovary

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    15/39

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    16/39

    integument terdiferensiasi menjadi testa.

    Kebanyakan biji mengandung suplai makanan yang

    berasal dari jaringan endosperm (jagung) dan pada yang

    lain kotiledon bertindak sebagaialat penyimpan makanan.

    Perkecambahan biji menunjukkan perubahan

    pertumbuhan terkekang menjadi pertumbuhan aktif.

    BAB VI

    PERTUMBUHAN , PERKEMBANGAN TANAMAN

    DAN FAKTOR LINGKUNGAN

    IV.1 Pertumbuhan Tanaman

    Pertumbuhan menunjukkan pertambahan ukuran danberat kering yang tidak dapat balik yang mencerminkan

    pertambahan protoplasma mungkin karena ukuran dan

    jumlahnya bertambah.

    Pertambahan protoplasma melalui reaksi dimana air,

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    17/39

    C02, dan garam-garaman

    organik dirubah menjadi bahan hidup yang mencakup;

    pembentukan karbohidrat (proses tbtosintesis), pengisapan

    dan gerakan air dan hara (proses absorbs dan translokasi),

    penyusunan perombakan protein dan lemak dari elemen C

    dari persenyawaan organik (proses metabolisme) dan tenagakimia yang dibutuhkan didapat dari respirasi.

    IV.2 Perkembangan Tanaman

    Perkembangan mencakup diferensiasi sel dan

    ditunjukkan oleh perubahan yang lebih tinggi menyangkut

    spesialisasi anatomi dan fisiologi.

    Perkembangan dari tanaman bersel banyak, terlaksana

    dengan proses mitosis, sel-sel tertentu berperan dalam

    mengatur diferensiasi, pengaturan ini berlangsung dengan

    media "utusan kimia" yang ditunjukkan oleh pengatur

    pertumbuhan.

    Pengatur pertumbuhan adalah zat organik yang

    keaktifannya jauh berlipat seperti hormon yang dikenal

    adalah auksin, giberelin, dan citokinin. Perpanjangan sel,contoh dari diferensiasi anatomi yang secara langsung

    dipengaruhi oleh konsentrasi auksis, fototropisme,

    pembengkokan ke arah cahaya dari kecambah akibat

    penyebaran auxin yang tidak merata dan penghambatan

    sintesa auxin pada titik tumbuh oleh cahaya. Dominasi

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    18/39

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    19/39

    Pembelahan sel, memerlukan karbohidrat dalam jumlah besar, karena dinding

    sel terbentuk dari selulosa dan protoplasmanya dari gula. Pembelahan sel terjadi

    dalam jaringan merismatis pada titik tumbuh batang daun ujung akar dan kambium.

    Perpanjangan sel terjadi pada pembesaran sel, proses

    ini membutuhkan; (1) Pemberian air; (2) Hormon untuk

    merentangkan dinding sel; (3) Tersedianyagula.

    Fase reproduktif: terjadi pada pembentukan dan

    perkembangan kuncup bunga, buah dan biji atau pada

    pembesaran dan pendewasaan struktur penyimpan

    makanan.

    Fase ini berhubungan dengan proses: (l) Pembelahan

    sel relatif sedikit; (2) Pendewasaan jaringan; (3)

    Penebalan serabut; (4) Pembentukan hormon untuk

    perkembangan kuncup bunga; (5) Perkembangan kuncup

    bunga, buah dan biji serta alat penyimpan; (6)

    Pembentukan koloid hidrofilik.

    Fase reproduktif ini memerlukan suplai karbohidrat,

    sehingga karbohidrat yang digunakan untuk perkembangan

    akar, batang, dan daun sebagian disisakan untuk

    perkembangan bunga, buah danbiji serta alat penyimpan.Perimbangan rase vegetatif, reproduktif dan tipe

    pertumbuhan.

    Umumnya semua tanaman memerlukan dominansi

    dari fase vegetatif selama tahap semai. Setelah tahap ini,

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    20/39

    dapat dibedakan ke dalam 3 kelompok:

    a. Tanaman berbatang basah yang memerlukan

    dominansi fase vegetatif

    selama tahap pertama hidupnya dan dominansi fase

    reproduktif selama

    masa akhir hidupnya.b. Tanaman berbatang basah yang tidak memerlukan

    dominansi dari kedua

    kedua fase vegetatif maupun reproduktif

    c. Tanaman berkayu yang memeriukan dominansi fase

    vegetatif selama

    tahap pertama tiap musim dan dominansi fase

    reproduktif selama bagian

    akhir musim.

    IV.4 Faktor Lingkungan Dalam Kehidupan Tanaman

    Beberapa faktor lingkungan yang berpengaruh pada

    pertumbuhan dan perkembangan tanaman ialah faktor

    tanah, suhu, dan cahaya.

    Peranan tanah tergantung pada kondisi mineral organik,bahan organik tanah, organisme tanah, atmosfer tanah dan

    air tanah. Dalam hal ini tingkat kesuburan tanah (kimiawi,

    fisik, dan biologis) sangat menentukan pertumbuhan,

    perkembangan dan produksi tanaman.

    Peranan suhu sebagai pengendali proses-proses fisik dan

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    21/39

    kimiawi yang selanjutnya akan mengendalikan reaksi biologi

    dalam tubuh tanaman. Misalnya suhu menentukan laju

    difusi dari gas dan zat cair dalam tanaman. Kecepatan

    reaksi kimia sangat dipengaruhi suhu, suhu makin tingg

    dalam batas tertentu reaksi makin cepat. Disamping itu

    suhu juga berpengaruh pada kestabilan sistem enzim. Cahaya matahari sebagai sumber energi primer di muka

    bumi, sangat menentukan kehidupan dan produksi

    tanaman. Pengaruh cahaya tergantung mutu berdasarkan

    panjang gelombang (antara panjang gelombang 0,4 0,7

    milimikron). Sebagai sumber energi pengaruh cahaya

    ditentukan oleh intensitas cahaya maupun lama penyinaran

    (panjang hari). Reaksi cahaya dari tanaman (fotosintesis,

    fototropisme, dan fotoperiodisitas) didasarkan atas reaksi

    fotokimia yang dilaksanakan oleh sistem pigmen spesifik.

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    22/39

    BAB VII

    PEMBIAKAN TANAMAN

    Tanaman perlu pembiakan dalam rangka

    mempertahankan jenisnya dan peningkatan produksinya.

    Ada dua cara pembiakan tanaman ialah: (1) Secara

    generatif/reproduktif (secara kawin) dengan menggunakan

    benih (biji yang memenuhi persyaratan sebagai bahan

    tanaman; (2) Secara vegetatif (secara tak kawin) dengan

    menggunakan organ vegetatif.

    VII.1 Pembiakan Generatif

    Pembentukan biji melalui proses penyerbukan

    (jatuhnya tepung sari pada kepala putik) kemudiandilanjutkan dengan pembuahan (peleburan antara gamet

    jantan dari tepung sari dan gamet betina dari putik).

    Dalam kontek agronomi, benih sebagai bahan tanaman

    merupakan biji yang diproduksi, diproses, dan diuji dengan

    metode standar sehingga memenuhi persyaratan sebgai

    bahan tanaman. Peran teknologi benih (merupakan

    rangkaian kegiatan sejak produksi, pemanenan,

    pengeringan, pengolahan/prosesing, pengujian sampai

    dengan sertifikasi benih) sangat strategis dalam rangka

    penyediaan benih bermutu dalam jumlah dan saat yang

    dibutuhkan.

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    23/39

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    24/39

    atas berupa mata tunas), susuan (saat penyambungan

    batang bawah dan atas masih pada tanaman masing-

    masing.

    Salah satu keuntungan penyusuan tanaman adalah

    tingkat keberhasilannya lebih tinggi. Dibandingkan pada

    grafting dan okulasi. Disamping itu daya adaptasitanaman batang atas dapat lebih luas. Dibanding tanda

    batang bawah spesies tanaman lain. Apabila dalam

    budidaya tanaman ada kesulitan dalam menggunakan benih

    dan berbagai cara perbanyakan vegetatif, maka penggunaan

    bibit dari kultur jaringan dianggap jalan keluar yang perlu

    ditempuh.

    BAB VIII

    TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN

    Agronomi merupakan istilah yang tidak asing lagI di

    bidang pertanian. Istilah itu belakangan ini diartikan

    sebagai usaha dalam membudidayakan tanaman-tanaman

    pertanian atau sering disebut dengan budidaya pertanian.

    Dalam membudidayakan tanaman yang di dasar ialah

    produksi yang tinggi baik mutu maupun jumlahnya.Dalam rangka mendapatkan produksi tinggi (jumlah dan mutu) perlu penerapan

    yang dikenal dengan panca usaha tani yang meliputi: (1) penyediaan bahan tanaman

    (benih/bibit) bermutu tinggi yang berasal dari klon/kultiv ar unggul; (2) pengolahan

    h ( ) i ( ) k ( ) li d

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    25/39

    tanah; (3) pengairan; (4) pemupukan; (5) perlindungan tanaman.

    VIII.1 Penyediaan Bahan Tanaman Bermutu Tinggi

    Bahan tanam (benih/bibit yang bermutu tinggi)

    sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil panen yang

    tinggi. Bahan tanam merupakan suatu awal keberhasilan

    suatu proses produksi. Tidak ada gunanya kita memupuk,

    menyiangi dan menyiram apabila bahan tanamannya tidak

    bermutu tidak akan dapat diperoleh hasil panen yang

    maksimum.

    Benih yang berkualitas adalah yang mempunyai sifat-

    sifat antara lain tingkat kemurnian genetik dan fisik yang

    tinggi, sehat dan kadar air aman dalam penyimpanan.

    Kultivar unggul diperoleh dengan cara seleksi mutasimaupun persilangan antara tetua yang mempunyai sift-sifat

    genetik unggul.

    Penggunaan kultivar unggul introduksi dari luar

    negeri, perlu diperhatikan masalah adaptasinya. Yang ideal

    sifat-sifat unggul dari luar negeri dikombinasikan sifat

    unggul nasional/lokal, akan memperkaya plasma nutfah di

    dalam negeri.

    Pemanfaatan kultivar unggul lokal yang sudah teruji

    daya adaptasinya, akan mendukung pelestarian dan

    pengembangan plasma nutfah dan merupakan salah satu

    faktor pendukung terwujudnya pertanian berkelanjutan.

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    26/39

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    27/39

    makin mendukung kelestarian kesuburan tanah disamping

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    28/39

    makin mendukung kelestarian kesuburan tanah disamping

    lebih menghemat biaya dan waktu.

    VIII.3 Pengairan Pengairan mengandung arti memanfaatkan dan

    menambah sumber air dalam tingkat tersedia bagi

    kehidupan tanaman. Apabila air terdapat berlebihan dalam

    tanah maka perlu dilakukan pembuangan (drainase), agar

    tidak mengganggu kehidupan tanaman.

    Pengairan pada tanaman dapat dilakukan dengan cara:

    (1) Pengairan di atas tanah; (2) Pengairan di dalam tanah

    (sub irrigation); (3) Pengairan denagn penyemprotan

    (sprinkler irrigation); dan (4) Pengairan tetes (drip

    irrigation).

    Pengairan permukaan menggunakan selokan dengan

    aliran lambat agar tidak terjadi erosi berat. Penggenangan

    kontur dilakukan bila tanah cukup kemiringannya, sehingga

    terjadi genangan yang bertingkat tingginya karena dibatasi

    dengan galengan yang bertahap dan teratur. Laju pemberian

    air hendaknya berkesinambungan dengan bagian tanah yang

    dapat menyerapnya, oleh karenanya frekuensi pengairan

    akan efektif bila diberikan sebelum kelembaban tanah

    menjadi penghambat pertumbuhan tanaman

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    29/39

    menjadi penghambat pertumbuhan tanaman.

    Dalam keadaan tanah kering maka pemberian air

    dapat berjumlah lebih banyak dibanding pada tanah basah.

    Tanah yang memperoleh air pengairan, maka air dapat

    masuk ke dalam tanah (inflitrasi) dan air dapat lalu lewat

    tanah itu (perkolasi). Dalam air pengairan dikenal istilah airbebas yaitu air yang tidak diikat dan lalu dengan bebas

    kebawah karena gaya gravitasi. Bila sebagian air tetap

    didalam pori-pori tanah maka disebut air kapiler yang

    terikat dalam pori tersebut oleh tekanan permukaan dan

    daya adesinya. Air kapiler dan air bebas ini keduanya dapat

    dipergunakan oleh tanaman. Penggunaan air tersebut juga

    tergantung dari banyaknya akar, dan laju pengambilan air

    meningkat dengan makin meningkatnya kekeringan.

    Mengingat makin terbatasnya sumber air, maka

    langkah-langkah penghematan (peningkatan keefisienan)

    penggunaan air dalam budidaya tanaman, perlu dilakukan

    secara simultan dan terus menerus. Langkah-langkah

    tersebut antara lain melalui pergiliran tanaman (padi dan

    palawija/sayuran di lahan sawah), pemanfaatan mulsa

    (diutamakan mulsa organik) di laahn kering pada musim

    kemarau, sistem tanpa olah tanah (TOT) di akhir musim

    hujan, pemanfaatan air tanah, penerapan pengairan tetes,

    dll. Dengan langkah-langkah tersebut kelestarian sunber

    daya alam air akan lebih terjamin

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    30/39

    daya alam air akan lebih terjamin.

    VIII.4 Pemupukan

    Tujuan pemupukan adalah meningkatkan pertumbuhan

    dan mutu hasil tanaman. Pemupukan diberikan pada saat

    tanaman menunjukkan sejumlah kebutuhan unsur hara agar

    diperoleh keefisienan yang maksimal. Pemberian pupuk padat dilakukan dengan cara ditugal,

    disebar di atas tanah atau di sebelah tanaman, sedangkan

    pemberian pupuk daun.

    Dengan cara menyemprotkan pada daun, bersama air

    disemprotkan sebagai perlakuan tambahan. Pemupukan

    secara disebar mempunyai kelemahan bahwa pupuk mudah

    menguap ataupun terikat dalam tanah. Sebenarnya tanah

    merupakan sumber unsur-unsur hara. Suatu hasil yang

    tinggi dari tanaman akan mengangkut keluar unsur lebih

    banyak daripada tanaman yang berdaya hasil rendah.

    Unsur-unsur esensial yaitu unsur penting bila

    ditiadakan maka pertumbuhan tanaman dapat terhenti.

    Pada saat kekurangan nampak gejala defisiensi, dan fungsi

    unsur tertentu tidak dapat digantikan oleh unsur lain. Unsur

    esensial makro ialah unsur penting yang dibutuhkan

    tanaman dalam jumlah banyak agar siklus hidupnya tidak

    terhenti seperti N, P, K, Ca, Mg, H dan O, sedangkan unsur

    esensial mikro ialah

    unsur penting yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    31/39

    unsur penting yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah

    sedikit agar siklus hidupnya tidak terhenti, meliputu Fe, Mn,

    Zn, Cu, Cl, Mo dan B.

    Konsekuensi penggunaan kultivar unggul berpotensi

    hasil tinggi (terutama kultivar manja) adalah pemberian

    pupuk dalam jumlah banyak. Apabila yang digunakan pupukanorganik dan diberikan terus-menerus tanpa diimbangi

    pupuk organik, maka akan menyebabkan kerusakan fisik

    dan keseimbangan hayati tanah. Kesehatan dan

    produktivitas tanah cenderung menurun sehingga menjadi

    kendala terwujudnya pertanian berkelanjutan.

    Dalam rangka melestarikan kesuburan tanah (kimiawi,

    fisik dan hayati) dan mencegah pencemaran air tanah, makasistem pemupukan hayati perlu ditingkatkan dan

    dikembangkan karena efeknya yang ramah lingkungan.

    Pendekatannya dengan pemanfaatan input lokal (pupuk

    kandang, pupuk hijau, pupuk kompos, pupuk kascing, pupuk

    guano, dll) dan input luar yang ramah lingkungan misalnya

    pemanfaatan bakteri Rhizobium (pada kacang-kacangan),

    cendawan Micoriza (pada padi-padian) dan pupuk organik

    cair.

    Peletakan Pupuk

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    32/39

    energi cahaya matahari, CO2, O2, ruang hidup) disertai zat

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    33/39

    g y , 2, 2, g p)

    allelopati yang dikeluarkannya, sangat menentukan tingkat

    produksi dalam jumlah maupun mutu. Tingkat dampak

    gangguan pada tanaman sejak yang paling ringan berupa

    hambatan pertumbuhan/perkembangan, penurunan produk

    (jumlah dan mutu), kerusakan fatal sehingga gagal panen(ledakan hama tikus di era enam puluhan dan hama wereng

    di era tahun tujuh puluhan pada tanaman padi) bahkan

    kematian total tanaman (ledakan hama kutu loncat pada

    lamtoro local di era tahun delapan puluhan).

    Kejadian tersebut di atas minimal suatu ilustrasi

    tentang besarnya tingkat gangguan pada keseimbangan

    hayati di alam, sehingga populasi musuh alam (antara lain

    predator dan parasit) sudah tidak seimbang lagi dengan

    populasi hama-hama tersebut di atas. Kondisi tersebut

    dipicu terutama oleh penggunaan pestisida kimia murni

    yang tidak terkendali, sehingga pencemaran atmosfer akan

    menekan kehidupan musuh-musuh alami hama.

    Beberapa cara pengendalian organisme penggangguyang dikenal antara lain: (1) Cara teknik budidaya

    dititikberatkan pengurangan populasi musuh alami

    (menghilangkan tanaman/bagian yang terserang, pergiliran

    tanaman, pengaturan populasi tanaman, karantina

    tanaman/tumbuhan, tanaman campuran); (2) Cara fisik

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    34/39

    / , p ;

    (menghilangkan binatang hama dari tanaman, pencabutan

    gulma, penggunaan zat penarik, penggunaan penangkap

    hama, perlakuan panas untuk penyebab penyakit); (3) Cara

    hayati (pemanfaatan predator dan parasit, penggunaan

    tanaman resisten, pemanfaatan binatang pengusir hama);(4) Cara kimiawi dengan pestisida kimia murni di satu sisi

    positifnya adalah efek lebih cepat tampak dan praktis dalam

    penanganan. Tetapi aplikasi yang tidak tepat (takaran, cara,

    intensitas dan saat) justru dampak negatifnya akan

    dirasakan jangka panjang dalam bentuk pencemaran

    (atmosfer, tanah dan air), residu pada produk tanaman,

    keracunan pada manusia dan hewan, resistensi pada hamadan penyebab penyakit. Cara pengendalian inilah yang

    sangat mengancam kelestarian sumber daya alam

    keseimbangan hayat di alam. Penggunaan cara kimia

    tersebut sebaiknya dilakukan apabila cara lain yang lebih

    ramah lingkungan kurang berhasil. Penggunaan dan

    pengembangan pestisida hayat dianggap dapat menutup

    kelemahan pestisida kimia murni.

    Budidaya tanaman ganda

    1. Multiple Cropping

    Penanaman lebih dari jenis tanaman pada sebidang

    tanah yang sama dalam satu tahun, yang termasuk dalam

    sistem tanaman ganda yaitu Inter Cropping, Mixed

    http://fp.uns.ac.id/~hamasains/tanaman-ganda.htm
  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    35/39

    Cropping dan Relay Cropping.

    a. Inter Cropping

    Penanaman serentak dua atau lebih jenis tanaman

    dalam barisan berselang-seling pada sebidang tanah yang

    sama. Sebagai contoh tumpang sari antara Sorghum dantanaman kacang tunggak dan antara tanaman ubi kayu dan

    jagung atau kacang tanah.

    b. Mixed Cropping

    Penanaman dua atau lebih jenis tanaman secara

    serentak dan bercampur pada sebidang lahan yang sama.

    Sistem tanam campuran lebih banyak diterapkan dalam

    usaha pengendalian hama dan penyabab penyakit.c. Relay Cropping

    Penanaman sisipan adalah penanaman suatu jenis

    tanaman kedalam pertanaman yang ada sebelum tanaman

    yang ada tersebut dipanen, atau dengan istilah lain suatu

    bentuk tumpang sari dimana tidak semua jenis tanaman

    ditanam pada waktu yang sama.

    Sebagai contoh : padi gogo dan jagung ditanam

    bersamaan kemudian ubi kayu ditanam sebagai tanaman

    sela satu belan atau lebih sesudahnya.

    2. Sequantial Cropping

    Penanaman lebih dari satu jenis tanaman pada

    sebidang lahan dalam satu tahun, dimana tanaman kedua

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    36/39

    ditanam setelah tanaman pertama dipanen. Demikian juga

    kalau ada tanaman ketiga, tanaman ditanam setelah

    tanaman kedua dipanen.

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    37/39

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    38/39

  • 8/13/2019 Materi Dasar-dasar Agronomi

    39/39