96

Materi BW

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Materi  BW
Page 2: Materi  BW

• Bab I : Hand Tools

• Bab II : Marking

• Bab III : Drilling

• Bab IV : Taping

Page 3: Materi  BW

Hand Tools

• Perkakas tangan telah dirancang, dibuat dan digunakan selama berabad-abad.

• Dalam bab ini kita akan dihadapkan dengan perkakas itu yang biasa ditemukan di bengkel-bengkel mesin.

Page 4: Materi  BW

Hand Tools

• File ( Kikir )• Chisel ( Pahat )• Saw ( Gergaji )• Dll.

Page 5: Materi  BW

File ( Kikir )

• Bagian kikir

• Panjang kikir diukur dari ujung kikir ( point ) hingga pangkal kikir ( heel /shoulder ), tidak termasuk tang. Secara umum panjang kikir dibuat dalam berbagai ukuran.

Page 6: Materi  BW

Jenis-jenis sisi potong kikir

• Single-Cut File

• Double-cut file

• Dreadnought-cut file

Page 7: Materi  BW

Jenis sisi potong kikir

• Single-Cut File

Menghasilkan finishing yang halus, karena tidak dapat mengurangi material dengan cepat seperti double-cut file. Single Cut digunakan untuk draw filing, mengikir di mesin bubut, mengikir kuningan dan metal lunak, menajamkan gergaji dan pada baja lunak.

Page 8: Materi  BW

Jenis sisi potong kikir

• Double-cut file

Mempunyai dua alur pemotongan menyudut yang saling bersilangan. Kikir ini digunakan secara umum seperti mengikir baja lunak dan besi cor.

Page 9: Materi  BW

Jenis sisi potong kikir

• Dreadnought-cut file

Mempunyai gigi kasar yang dibengkokkan dan digunakan untuk memotong logam lunak seperti aluminium, timah hitam dan logam campuran seperti besi putih.

Page 10: Materi  BW

Bentuk-bentuk kikir

• Bentukan kikir pada umumnya sisi tebalnya sedikit taper di ujungnya kira-kira sepanjang sepertiga bagian dari panjang kikir

• Nama kikir biasanya diperoleh dari bentuk potongan kikir itu atau dari jenis pekerjaan yang sering dikerjakan.

Page 11: Materi  BW

10 bentuk kikir

• Flat File • Hand File • Pillar File • Warding File • Millsaw File • Square File • Three Angle File • Round File • Half Round File • Lathe File

Page 12: Materi  BW

Bentuk kikir

• Flat File

Berbentuk segi-empat dalam irisan melintang dan mempunyai lebar serta ketebalan yang cenderung meruncing

Page 13: Materi  BW

Bentuk kikir

• Hand File

Berbentuk segi-empat dalam irisan melintang tetapi memiliki lebar yang paralel dan lebih besar dari pada flat file serta ketebalannya cenderung meruncing dan memiliki satu sisi yang tidak terdapat mata potong. Ini digunakan untuk membuat permukaan yang rata

Page 14: Materi  BW

Bentuk kikir

• Pillar File

Berbentuk seperti Hand File, tetapi lebih halus, lebih tebal dan lebih dangkal alur mata potongnya. Digunakan untuk mengikir alur atau slot dari pasak.

Page 15: Materi  BW

Bentuk kikir

• Warding File

Berbentuk segi-empat dan mempunyai ketebalan yang parallel, tetapi mempunyai bentukan taper pada sisi lebarnya. Digunakan untuk mengikir pasak dan alur pengunci.

Page 16: Materi  BW

Bentuk kikir

• Millsaw File

Bentuknya hampir sama dengan kebanyakan kikir rata, tetapi mempunyai mata potong tunggal (Single Cut) dan tidak terlalu tebal

Page 17: Materi  BW

Bentuk kikir

• Square File

Berbentuk bujur sangkar dan pada umumnya pada ujungnya berbentuk taper. Digunakan untuk mengikir bentukan bujur sangkar atau lobang yang berbentuk kotak serta bentuk-bentuk lain yang memungkinkan.

Page 18: Materi  BW

Bentuk kikir

• Three Angle File

Berbentuk segi tiga sama sisi dan meruncing pada ujungnya serta mempunyai alur gigi kikir double, ini yang membedakan dengan kikir segitiga yang digunakan untuk menajamkan gigi gergaji yang mana mempunyai alur gigi tunggal. Kikir ini digunakan untuk mengikir sudut tajam sebesar 60° atau lebih.

Page 19: Materi  BW

Bentuk kikir

• Round File

Memiliki penampang yang bulat dan alur giginya membentuk spiral serta biasanya meruncing pada ujungnya. Kikir ini digunakan untuk memperbesar lobang yang bulat serta membuat radius dalam, dll.

Page 20: Materi  BW

Bentuk kikir

• Half Round File

Mempunyai bentuk penampang lurus pada satu sisi dan sisi yang lain melengkung (cembung). Digunakan untuk mengikir lobang butat yang relative besar serta bidang cekung.

Page 21: Materi  BW

Bentuk kikir

• Lathe File

Mempunyai gigi pemotong tunggal dan mempunyai sudut yang besar, Kikir ini dapat memakan dengan cepat serta dapat membersihkan diri sendiri karena mempunyai sudut yang besar dan tersedia dalam ukuran panjang 12” dan 14”.

Page 22: Materi  BW

Efek “Belly”• Mengeliminir penyimpangan pada saat proses

hardening

• Memungkinkan kikir itu memotong dengan mudah

Memudahkan dalam membuat permukaan yang rata

Mempermudah dalam mengarahkan saat mengikir permukaan yang tinggi.

Page 23: Materi  BW

Penggunaan kikir• Jika kikir yang kita pilih sudah benar, hasil

dari kwalitas permukaan kikiran tergantung dari cara penggunaan yang benar yang meliputi posisi, cara berdiri dan memegang serta mengontrol kikir tersebut.

• Secara umum dalam mengikir, permukaan benda diletakkan setinggi siku saat kita berdiri dalam melakukan pengikiran karena dengan begitu lengan atas akan menjadi vertical sedangkan lengan bawah menjadi horizontal hal ini bertujuan untuk mendapatkan pengendalian yang baik dan tidak mudah lelah.

• Untuk mengikir dengan gaya yang besar, benda kerja diletakkan sedikit dibawah siku agar didapatkan gaya yang lebih besar pada permukaan benda kerja yang kita kerjakan.

Page 24: Materi  BW

Dua metoda pengkikiran

• Cross-filing

• Draw-filing

Page 25: Materi  BW

Metode Pengkikiran• Cross-filing

Kikir digerakkan menyilang dalam panjang dari benda kerja. Hal ini dapat menghasilkan permukaan yang rata jika kita menggeser sedikit dalam setiap langkah pemakanan.

Posisi berdiri merupakan kunci pokok ketika kita mengikir. Kaki kiri diletakkan didepan dan segaris dengan arah pemakanan dan kaki kanan berada di belakang. Posisi badan dibuat senyaman mungkin dengan berat badan seimbang pada kedua kaki. Posisi menggenggam tangkai kikir juga harus benar yaitu ibu jari diatas dan keempat jari yang lain menangkup dibawahnya.

Page 26: Materi  BW

Metode Pengkikiran• Draw-filing

Draw-filing hanya boleh digunakan sebagai metoda menyelesaikan pekerjaan karena suatu kendala karena metoda ini tidak efisien.

Kikir harus dipegang diantara ibu jari dan keempat jari yang lain pada kedua tangan. Jari telunjuk berada diatas kikir guna untuk memberikan tekanan dan menjaga keseimbangan ke benda kerja dan ibu jari memberikan tekanan maju sedang jari yang lain untuk mendorong kikir mundur.

Kikir harus diletakkan melintang 90 derajat dari arah pemakanan dan pemakanan terjadi saat langkah maju, harus dijaga juga agar kikir tidak bergoyang.

Page 27: Materi  BW

Cara memegang kikir

• Pemegangan untuk pengkikiran berat

Page 28: Materi  BW

Cara memegang kikir

• Pemegangan untuk pengkikiran ringan

Page 29: Materi  BW

Cara memegang kikir

• Pemegangan untuk pengikiran bidang yang luas dan panjang

Page 30: Materi  BW

Merawat KikirUmur pakai dari kikir dapat diperpanjang jika kita benar dalam

cara pemilihan kikir, cara penyimpanan dan cara penggunaannya.

• Jangan menggunakan kikir untuk mengkikir permukaan dari benda casting dan forging, lebih baik digunakan chisel atau batu gerinda.

• Jika mungkin kikir baru hanya digunakan untuk mengkikir permukaan kuningan yang luas, perunggu dan besi tuang dan hindarkan untuk mengkikir permukaan yang sempit.

• Jangan menggunakan kikir dengan gigi kasar untuk mengkikir permukaan dengan arah melintang pada bidang yang sempit.

• Jangan biarkan kikir tergelincir hal ini terutama disebabkan oleh minyak atau tangan yang menyentuh permukaan besi tuang.

• Jangan menekan kikir saat langkah mundur.• Saat penyimpanan Jangan biarkan kikir saling bertumpukan atau

bersinggungan dengan material lain.

Page 31: Materi  BW

Safety

• Jangan pernah menggunakan kikir tanpa handel atau pemegang.

• Yakinkan handel tidak retak atau pecah serta melekat dengan baik.

• Memegang kikir dengan hati-hati, jangan sampai tangan terlepas dari handel pada saat proses pengikiran.

• Jari-jari disekitar kikir dapat terjadi cidera yang disebabkan oleh sudut dari benda kerja atau ragum.

Page 32: Materi  BW

Kikir untuk penggunaan khusus

• Riffler File

• Needle File

Page 33: Materi  BW

Chisel ( Pahat )

• Chisel (Pahat) untuk besi dibuat dari 0.9% carbon tool steel atau alloy tool steel. Pahat ditempa dan dibentuk sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan, kemudian diharden (dikeraskan) dan ditemper untuk mendapatkan kekerasan dan keuletan agar mampu menerima pukulan tetapi sisi potongnya tetap keras.

Page 34: Materi  BW

Jenis-jenis Chisel

• Flat Chisel• Cross-cut Chisel

• Round-nose Chisel

• Diamond-point Chisel

• Side-cutting Chisel

Page 35: Materi  BW

Jenis Chisel

• Flat Chisel

Digunakan untuk membuat permukaan yang rata, meratakan hasil coran dan tempa, memotong bagian yang tipis dari besi, dan untuk banyak keperluan yang lain seperti memotong kepala keling, kepala baut atau mur ketika melakukan pembongkaran mesin.

Page 36: Materi  BW

Jenis Chisel

• Cross-cut Chisel

Digunakan untuk memotong alur pengunci dan alur lain yang menuntut dasar yang rata dan dinding-dinding yang kotak. Untuk mencegah agar pahat tidak terjepit saat digunakan, maka lebar sisi potongnya dibuat lebih lebar daripada lebar pundaknya.

Page 37: Materi  BW

Jenis Chisel

• Round-nose Chisel

Digunakan untuk membuat alur oli pada permukaan bearing dan juga alur-alur yang lain yang menuntut dasar yang berbentuk cekungan.

Page 38: Materi  BW

Jenis Chisel

• Diamond-point Chisel

Digunakan untuk memotong bentukan alur-v dan sudut-sudut tajam seperti menyiapkan permukaan yang retak untuk dilas. Pada bagian sisi potong ditempa berbentuk kotak dan berbentuk taper ke bagian pundaknya. Ujung diamond dibentuk dengan mengerinda miring pada ujungnya.

Page 39: Materi  BW

Jenis Chisel

• Side-cutting Chisel

Penggunaanya hampir sama dengan flat chisel, tetapi hanya mempunyai satu sisi miring pada sisi potongnya. Digunakan untuk memotong rata pada tempat-tempat yang sulit

Page 40: Materi  BW

Sudut-sudut potong chisel

• Sudut potong chisel ini rata-rata sebesar 65°, tetapi mungkin berfariasi antara 55° hingga 85° disesuaikan dengan jenis logam yang dikerjakan. Untuk memotong logam yang lebih keras, dibutuhkan sudut potong dan kekuatan yang besar.

Page 41: Materi  BW

Penggunaan Chisel

• Jika memungkinkan gunakan blok penumpu atau tanggem untuk memegang benda kerja dengan kuat.

• Berdiri didepan benda kerja segaris dengan arah pemotongan dengan kaki kiri didepan kaki kanan dengan jarak kira-kira 200mm dan berat badan usahakan seimbang antara kedua kaki.

• Jika anda tidak kidal, pegang chisel dengan tangan kiri, usahakan dekat dengan kepala untuk memberikan control yang baik dan pandangan yang bebas untuk melihat sisi potong chisel.Genggam chisel sedemikian rupa dengan telunjuk agak longer tetapi ibu jari dan ketiga jari yang lain harus kencang.

• Pegang hammer dengan tangan kanan, dekat dengan ujung dari handel. • Lihat sisi potong chisel dan garis bantuan pada benda kerja.• Buat pukulan dengan mengayunkan hammer membentuk busur dari

bahu kanan menuju kepala chisel dengan perlahan.• Untuk menghasilkan potongan yang bagus, jaga chisel dari goyangan

yang menyebabkan berubahnya sudut pemotongan sehingga akan dihasilkan kedalaman yang seragam.

Page 42: Materi  BW

GergajiBagian-bagian gergaji:

• Hawk Saw Frame.

• Hawk Saw Blade

• Mur Penegang

• Handel.

Page 43: Materi  BW

Hawk Saw Frame

Berfungsi untuk menegangkan Hawk Saw Blade dengan cara mengencangkan Mur Penegang.

Karena fungsinya sebagai penegang, maka frame harus dibuat dari bahan yang kokoh atau kaku.

Ada banyak bentuk dan bahan dalam pembuatan frame ini.

Page 44: Materi  BW

Hawk Saw Blade

Berfungsi sebagai mata potong untuk memotong material.

Pemasangan Hawk Saw Blade pada frame harus memperhatikan arah dari mata potong.

Pemasangan yang benar adalah mata potong menghadap kedepan karena pemotongan dilakukan saat gergaji melakukan langkah maju

Page 45: Materi  BW

Pemilihan Bilah Gergaji ( Hawk Saw Blade )Dalam pemilihan Bilah gergaji ada 2 hal yang perlu diperhatikan yaitu :

• Bahan Bilah Gergaji.

• Jarak Kisar.

Page 46: Materi  BW

Bahan Bilah Gergaji

• Carbon Steel Bilah dari bahan carbon steel ini keras tapi rapuh (mudah

patah) kalau sampai terbengkokkan, hal ini terjadi karena seluruh bagian dari blade dikeraskan (pengerasan menyeluruh).

• High Speed Steel (HSS)

Bilah dari bahan HSS ini lebih keras dari pada carbon steel tetapi mempunyai keuletan yang juga lebih baik dari carbon steel, hal ini karena proses pengerasannya tidak menyeluruh (pengerasan hanya pada mata potong)

Page 47: Materi  BW

Jarak Kisar

• Pemilihan jarak kisar mata potong pada bilah gergaji ini tergantung dari jenis material yang dipotong dan bentuk penampang material yang dipotong.

Page 48: Materi  BW

Kalau dilihat lebih detail, bentuk dari mata potong

gergaji itu dibuat bergelombang atau ziq-zag

• Bertujuan untuk memberikan Free Cutting Action sehingga bilah gergaji tidak terjepit oleh benda kerja sewaktu melakukan proses pemotongan, karena dengan demikian lebar celah yang dihasilkan oleh hasil pemotongan akan lebih lebar dari tebal bilah itu sendiri.

Page 49: Materi  BW

Mur Penegang

Berfungsi untuk mengatur ketegangan dari Blade / Bilah gergaji.

Pada saat gergaji akan dipakai, mur penegang ini harus dikencangkan hingga mencapai ketegangan terentu, sebaliknya pada saat gergaji tidak dipakai dalam jangka waktu yang lama, mur ini harus dikendorkan.

Page 50: Materi  BW

Handel

Berfungsi sebagai pegangan pada saat menggergaji.

Handel ini banyak macamnya dari yang sederhana serupa handel kikir sampai dengan yang bagus dari aluminium casting yang dilapisi karet.

Page 51: Materi  BW

Posisi Pemotongan

• Posisi pemotongan disesuaikan dengan bentuk penampang dari material yang dipotong

Page 52: Materi  BW

Marking

• Marking atau penandaan adalah salah satu penunjang ketelitian dan dapat juga menghindarkan kita dari kesalahan yang fatal.

• Untuk itu kita perlu mengenal peralatan yang biasa dipergunakaan dalam proses marking dan mengerti bagaimana cara menggunakan perlalatan tersebut.

Page 53: Materi  BW

Marking Tools

• Scriber• Dividers• Hermaphrodite Caliper• Trammels• Surface Gauge• Punch• Parallel Block / Strip• V-Block• Square Block• Screw Jack

Page 54: Materi  BW

ScriberScriber atau penggores digunakan untuk membuat garis atau tanda dipermukaan logam dengan cara digores.

Scriber dibuat dari baja yang dikeraskan serta memiliki ujung yang runcing sebagai penggores.

Untuk menajamkan kembali scriber perlu digerinda lalu digosok dengan oilstone.

Dua tipe penggores yaitu straight dan bent scriber.

Tipe bent scriber digunakan untuk menggores lubang atau celah dimana tidak dapat dijangkau oleh tipe straight scriber.

Page 55: Materi  BW

Cara penggunaan Scriber

Page 56: Materi  BW

Dividers

• Dividers atau jangka digunakan untuk membuat lingkaran dan busur, membagi garis dan lingkaran serta memindahkan dimensi dari penggaris ke benda kerja.

Page 57: Materi  BW

Hermaphrodite CalipersDigunakan untuk membuat garis sejajar dari suatu sisi dalam atau luar serta untuk mencari pusat dari suatu benda bulat.

Page 58: Materi  BW

TrammelsPenggunaannya hampir sama seperti jangka tetapi untuk ukuran yang besar dan ujung ujungnya dapat diganti-ganti sesuai keperluan.

Page 59: Materi  BW

Surface GaugeBagian utama dari surface gauge ini adalah dasarnya yang dibuat dari besi cor atau baja yang dikeraskan sebagai tumpuan utama saat menggores.

Page 60: Materi  BW

Dua tipe surface gauge• Round Base surface gauge

• Universal surface gauge

Page 61: Materi  BW

Cara setting surface gauge

Page 62: Materi  BW

Penggunaan surface gauge

Page 63: Materi  BW

Penggunaan surface gauge

Page 64: Materi  BW

Penggunaan surface gauge

Page 65: Materi  BW

Penggunaan surface gauge

Page 66: Materi  BW

PunchJenis-jenis penitik :

• Center Punch

• Prick Punch

• Bell Punch

• Automatic Center punch

Page 67: Materi  BW

Parallel block / strip Parallel block ini dibuat dari baja yang dikeraskan serta memiliki kerataan dan keparalellan yang presisi. Digunakan untuk mengganjal benda kerja agar dapat diletakkan sejajar dengan meja rata sehingga memudahkan langkah marking.

Page 68: Materi  BW

V-Block V-block biasanya dibuat dari besi tuang atau baja yang dikeraskan.

Digunakan untuk setting dan memegang benda silindris agar dapat sejajar dengan meja rata.

Page 69: Materi  BW

Square Block Square block dibuat dari besi tuang dan biasanya dilengkapi dengan alur-alur untuk baut dan memiliki sudut 90°.Digunakan untuk menopang benda kerja agar sejajar atau tegak lurus terhadap permukaan meja rata.

Page 70: Materi  BW

Screw Jack Srew jack digunakan untuk mengganjal benda kerja pada posisi yang diinginkan pada waktu marking. Srew jack ini dapat dengan mudah diatur ketinggiannya dengan cara memutar baut yang ada.

Page 71: Materi  BW

Drilling & Boring

• Drilling adalah proses atau cara menghasilkan lubang bulat pada suatu benda kerja (logam atau bukan logam) dengan menggunakan alat potong yaitu mata bor (twist drill).

• Hasil yang didapat dari proses drilling ini adalah suatu lubang dengan besar diameter sesuai dengan besar diameter bor atau twist drill yang digunakan.

• Proses menghasilkan lubang dapat pula dihasilkan / dilakukan dengan cara yang lain yaitu dengan proses boring ( proses memperbesar lubang ).

Page 72: Materi  BW

Perbedaan antara proses drilling dengan proses boring

Drilling

• Alat potongnya mata bor

• Melobangi dari awal

• Ukuran lubang sesuai dengan ukuran mata bor

• Tanpa alat bantu

Boring

• Alat potongnya pahat

• Dibuat setelah ada lubang awal

• Ukuran lubang dapat diatur atau dirubah

• Dengan alat bantu yaitu boring head

Page 73: Materi  BW

Dasar Kerja Mesin Bor

Mesin bor mempunyai prinsip dasar gerakan yaitu gerakan berputar dari poros utama atau spindle utama dan gerakan penekanan.

Page 74: Materi  BW

Ukuran dari mesin bor ditentukan oleh empat hal yaitu

1. Jarak dari tiang ke poros utama.

2. Besarnya mata bor yang dapat dipasang.

3. Panjang langkah poros utama.

4. Jarak dari permukaan meja ke spindel utama.

Page 75: Materi  BW

Jenis-jenis mesin bor

1. Mesin Bor tiang / Coulomb

a. Dasar

b. Tiang

c. Penggerak utama

d. Spindel

e. Penggerak spindel

f. Meja

Page 76: Materi  BW

Jenis-jenis mesin bor

2. Mesin Bor meja

Page 77: Materi  BW

Jenis-jenis mesin bor

3. Mesin Bor radial

a. Kepala Spindel

b. Lengan

c. Tiang

d. Meja

Page 78: Materi  BW

Jenis-jenis mesin bor

4. Mesin Bor dengan Spindel Ganda

Page 79: Materi  BW

Jenis-jenis mesin bor

5. Mesin Bor bervariasi banyak

a. Mengebor

b. Countersink

c. Reaming

Page 80: Materi  BW

Jenis-jenis mesin bor

6. Mesin Bor dengan Jig

Page 81: Materi  BW

Jenis-jenis mesin bor

7. Mesin Bor Horisontal

a. Spindel Utama

b. Kepala tetap

c. Tiang tegak

d. Tiang tambahan

e. Meja

f. Tiang Borring

Page 82: Materi  BW

Drilling & Boring tools

1. Center TabDigunakan untuk membantu mendapatkan posisi center yang telah ditentukan.Sudut puncak center tab adalah 60° atau 90°Cara penggunaan center tap dengan cara dipasang pada drill chuck lalu diputar sebentar untuk mengetahui kecenteran dari center tab tersebut baru digunakan untuk menepatkan center yang kita inginkan

Page 83: Materi  BW

Drilling & Boring tools

2. NC Drill

Digunakan untuk membuat awalan pada saat memulai membuat lobang.

Sudut puncak NC drill adalah 60° atau 90°

Page 84: Materi  BW

Drilling & Boring tools

3. Twist Drill (Bor)

Digunakan untuk membuat lobang pada benda kerja dengan menggunakan mesin bor.

Page 85: Materi  BW

Drilling & Boring tools

4. Countersink

Digunakan untuk membuat sisi tirus atau konus pada permukaan lubang.

Fungsi: Awalan ulir Tempat kepala baut Menghilangkan chips

Page 86: Materi  BW

Drilling & Boring tools

5. Reamer

Digunakan untuk memperbesar diameter lubang dengan tingkat ketelitian yang tinggi serta kwalitas permukaan yang halus.

Page 87: Materi  BW

Jenis Reamer Hand Reamer Adjustable Hand Reamer Machine Reamer Chucking Reamer Bridge Reamer Morse Taper Socket Reamer Shell Reamer Adjustable Machine Reamer

Page 88: Materi  BW

Drilling & Boring tools

6. Counter Bore

Digunakan untuk membuat lubang yang berundak tetapi dapat juga digunakan untuk meratakan permukaan disekitar lubang (spot facing)

Page 89: Materi  BW

Taping

Taping atau penguliran atau threading adalah suatu proses pembuatan alur yang membentuk spiral dengan jarak tertentu. Jarak puncak dari alur ini disebut PITCH

Penguliran ini dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu:Dengan tangan (Tap dan Sney)Dengan Mesin (Turning, Milling dll)

Page 90: Materi  BW

Tap

Tap adalah suatu alat potong yang digunakan untuk membuat ulir dalam.

Bentuk dari tap ini mirip dengan sebuah baut tetapi pada bagian ulirnya terdapat 3 atau 4 buah alur memanjang yang berfungsi sebagai sisi potong sekaligus sebagai alur pengeluaran chips.

Tap ini biasanya terbuat dari baja kecepatan tinggi / Hight Speed Steel (HSS), tetapi ada juga yang dari baja karbon yang dikeraskan.

Page 91: Materi  BW

Bagian-bagian dari Tap.

Tap terdiri dari beberapa bagian penting

a. Ujung tangkai berbentuk segi empat.

b. Tangkai silindris

c. Alur pengeluaran chips

d. Sisi potong

e. Pointing

a

b

c

d

e

Page 92: Materi  BW

Dalam satu set tap biasanya terdiri dari 3 buah tap yang masing-masing mempunyai ciri yang berbeda, yaitu:

Nomor 1• Ada satu buah tanda

garis atau strip pada tangkainya

• Pointingnya panjang dgn sudut 4˚- 6˚

• Bentuk alur sisi potongnya segitiga terpancung / tumpul.

• Diameternya paling kecil

• Pemakanan ± 55%

Nomor 2• Ada dua buah tanda

garis atau strip pada tangkainya

• Pointingnya sedikit lebih pendek dgn sudut 10˚

• Bentuk alur sisi potongnya sedikit lebih tajam.

• Diameternya lebih besar dari no.1

• Pemakanan ± 25%

Nomor 3• Ada tiga buah tanda

garis atau tidak sama sekali pada tangkainya

• Pointingnya paling pendek dgn sudut 20˚

• Bentuk alur sisi potongnya lancip / segitiga penuh

• Diameternya sama dengan diameter mayor

• Pemakanan ± 20%

Page 93: Materi  BW

Menentukan diameter lubang pengetapan

• Biasanya lubang pengetapan atau diameter pre-drill dapat dilihat dari tabel yang sudah ada karena ulir merupakan standart internasional, tetapi apabila kita tidak mempunyai tabelnya, maka kita dapat menghitung diameter lubang pengetapan berdasarkan prosentase dari ulir yang akan kita buat.

• Prosentase ulir dibuat dengan tujuan supaya proses pengetapan menjadi lebih ringan dan lebih cepat. Selain itu resiko terhadap kerusakan alat potong juga menjadi lebih kecil.

Page 94: Materi  BW

Menentukan diameter lubang pengetapan

Rumus :

Ø lubang = Ø mayor – ( f * P * % )

• Keterangan:Ø mayor : Ø terluar ulir

P : Pitch (jarak puncak ulir)% : Prosentase ulir

f : Faktor ulir metris (M) f = 1.08

Faktor ulir UNC / UNF f = 1.08 Faktor ulir Whitworth (W) f = 1.28 Faktor ulir pipa R/BSP/G f = 1.28

Page 95: Materi  BW

Cara pengetapanUntuk mendapatkan hasil yang baik dalam proses pengetapan,maka cara-cara pengetapanharuslah dilakukan dengan benar. Cara pengetapan adalah sebagai berikut :

• Pasang Tap nomor 1 pada pemegang tap.• Masukkan tap nomor 1 ke lubang pengetapan dalam posisi tegak

lurus. • Putar handel tap sambil ditekan dan jaga posisi tetap tegak lurus.• Setelah terjadi penyayatan, penekanan dikendorkan, cukup diputar

dan selalu jaga ketegaklurusan.• Pemutaran dilakukan secara bolak-balik sehingga chips terpotong

dan tidak menutup alur pengeluaran chips.• Teruskan sampai kedalaman yang ditentukan.• Lanjutkan pengetapan untuk tap nomor 2 dan 3 seperti pada

pengetapan nomor 1.• Periksa ulir dengan menggunakan Plug Thread Gauge.

Page 96: Materi  BW