14
I. Latar Belakang Matahari merupakan sumber energi paling besar dan yang pertama di Bumi. Matahari merupakan salah satu bintang di alam. Posisinya juga sebagai sumber energi bagi planet- planet yang mengitarinya dalam tata surya. Manusia pun tentunya sangat bergantung pada matahari khusunya sinar dan energi matahari. Energi matahari merambat ke segala arah tak terkecuali ke Bumi dalam gelombang elektronmagnetik yang juga merupakan sumber energi utama bagi seluruh tumbuhan dan makhluk hidup lainnya. Energi matahari juga menjadikan keseimbangan siklus peredaran angina, musim, persebaran populasi, iklim, dan lain-lain. Energi dari matahari merupakan syarat terjadinya foto sintesis (secara alami) bagi seluruh tumbuhan. Tumbuhan di konsumsi oleh konsumen tingkat selanjutnya, secara tidak langsung energy tersebut berpindah dari satu makhluk ke makhluk lain. Konsumen akan mati dan di uraikan oleh decomposer. Energi yang terdapat pada masing-masing makhluk berpindah-pindah antar satu dan lainnya. Begitu pula hingga pada tingkat decomposer dan sampai pada tumbuhan kembali. Energi ini pun memiliki siklus tertentu. Selain itu energy matahari juga banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan-kebutuhan lain seperti panel surya, menjemur pakaian atau makanan, dan lain-lain. Namun, sejauhmanakah pengetahuan kita mengenai matahari? Dalam makalah ini akan dibahas mengenai peran matahari dan mekanisme fotosisntesis, serta siklus energy dan kekelan energi. Dengan demikian pengetahuan kita mengenai matahari bertambah atau mengingat kembali jika kita pernah mempelajarinya II. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah peran matahari sebagai sumber energy? 2. Bagaimanakah mekanisme Fotosintesis Sebagai Produsen Tingkat 1? 3. Bagaimanakah contoh siklus energi dan kekekalan energi? III. Tujuan 1. Mahasiswa mampu menjelaskan peran matahari sebagai sumber energy. 2. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme Fotosintesis Sebagai Produsen Tingkat 1. 3. Mahasiswa mampu menjelaskan beberapa contoh siklus energi dan kekekalan energi.

Matahari Sebagai Sumber Energi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Fisika Lingkungan

Citation preview

  • I. Latar Belakang

    Matahari merupakan sumber energi paling besar dan yang pertama di Bumi. Matahari

    merupakan salah satu bintang di alam. Posisinya juga sebagai sumber energi bagi planet-

    planet yang mengitarinya dalam tata surya. Manusia pun tentunya sangat bergantung pada

    matahari khusunya sinar dan energi matahari. Energi matahari merambat ke segala arah tak

    terkecuali ke Bumi dalam gelombang elektronmagnetik yang juga merupakan sumber energi

    utama bagi seluruh tumbuhan dan makhluk hidup lainnya. Energi matahari juga menjadikan

    keseimbangan siklus peredaran angina, musim, persebaran populasi, iklim, dan lain-lain.

    Energi dari matahari merupakan syarat terjadinya foto sintesis (secara alami) bagi

    seluruh tumbuhan. Tumbuhan di konsumsi oleh konsumen tingkat selanjutnya, secara tidak

    langsung energy tersebut berpindah dari satu makhluk ke makhluk lain. Konsumen akan

    mati dan di uraikan oleh decomposer. Energi yang terdapat pada masing-masing makhluk

    berpindah-pindah antar satu dan lainnya. Begitu pula hingga pada tingkat decomposer dan

    sampai pada tumbuhan kembali. Energi ini pun memiliki siklus tertentu. Selain itu energy

    matahari juga banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan-kebutuhan lain seperti panel surya,

    menjemur pakaian atau makanan, dan lain-lain.

    Namun, sejauhmanakah pengetahuan kita mengenai matahari? Dalam makalah ini

    akan dibahas mengenai peran matahari dan mekanisme fotosisntesis, serta siklus energy dan

    kekelan energi. Dengan demikian pengetahuan kita mengenai matahari bertambah atau

    mengingat kembali jika kita pernah mempelajarinya

    II. Rumusan Masalah

    1. Bagaimanakah peran matahari sebagai sumber energy?

    2. Bagaimanakah mekanisme Fotosintesis Sebagai Produsen Tingkat 1?

    3. Bagaimanakah contoh siklus energi dan kekekalan energi?

    III. Tujuan

    1. Mahasiswa mampu menjelaskan peran matahari sebagai sumber energy.

    2. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme Fotosintesis Sebagai Produsen Tingkat 1.

    3. Mahasiswa mampu menjelaskan beberapa contoh siklus energi dan kekekalan energi.

  • A. Matahari Sebagai Sumber Energi

    Matahari merupakan suatu bola gas yang pijar dan juga merupakan bintang terdekat ke

    planet kita, Bumi. Matahari yang memiliki pananas ribuan bahkan jutaan Kelvin dan

    intensitas cahaya yang melimpah ruah menjadi sumber energi utama dan paling pokok

    dalam kehidupan manusia. Matahari mempunyai fungsi dan manfaat yang sangat penting

    bagi bumi. Energi pancaran matahari telah membuat bumi tetap hangat bagi kehidupan,

    membuat udara dan air di bumi bersirkulasi, membuat tumbuhan berfotosintesis, dan banyak

    hal lainnya.

    Matahari juga merupakan sumber energi (sinar panas) terbesar di bumi. Energi yang

    terkandung dalam batu bara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.

    Matahari juga mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya

    siang dan malam, tahun serta mengontrol planet-planet lainnya. Tanpa matahari, sulit

    dibayangkan kalau akan ada kehidupan di bumi. Karena berkat adanya sinar matahari, dunia

    ini menjadi hidup karena sinar matahari memberikan energi pada semua mahluk bumi.

    Pemanfaatan sumber energi matahari sudah digunakan orang sejak dahulu. Panas Matahari

    biasa digunakan untuk mengeringkan cucian, mengeringkan hasil bumi, pertanian dan masih

    banyak lagi.

    Matahari adalah sember energi terbentuknya lapisan ozon. Lapisan ozon adalah

    lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 - 48 km (12 - 30 mil) di atas permukaan Bumi yang

    mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan

    terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen.

    Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-

    molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil. Ozon

    adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara

    berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk

    kesehatan kita semua.

    Matahari merupakan sumber energi pembentukan awan yang merupakan dasar dari

    pembentukan hujan di atmofser. Matahari menguapkan air yang ada di Bumi atau dapat juga

    disebut evapotranspirasi. Evapotranspirasi merupakan gabungan peristiwa evaporasi dan

    transpirasi, kedua proses ini merupakan perubahan air menjadi uap air sebagai hasil

  • pemanasan oleh matahari dari permukaan bumi ke atmosfer. Evaporasi terjadi pada sungai,

    danau, laut, waduk dan permukaan tanah Transpirasi terjadi pada tanaman melalui sel-sel

    stomata. Matahari merupakan faktor tertinggi dalam terjadinya proses evapotranspirasi,

    yaitu sekitar 95% proses terjadinya evapotranspirasi terjadi dengan bantuan matahari.

    Dari proses evapotranspirasi inilah yang akhirnya akan berubah menjadi uap air, dari

    uap air tersebut akan membentuk awan. Lama-kelamaan awan tersebut berkumpul di

    atmosfer, dan membentuk hujan. Hujan merupakan peristiwa yang penting bagi sumber

    kehidupan. Pembagian air keseluruh wilayah permukaan di Bumi dapat dilakukan dengan

    adanya peristiwa hujan.

    Berfungsinya matahari sebagai sumber energi dan penggerak utama rantai makanan

    adalah bentuk keteraturan alam dalam menunjang kehidupan manusia.

    B. Mekanisme Fotosintesis Sebagai Produsen Tingkat 1

    Fotosintesis (dari bahasa Yunani - [fto-], "cahaya," dan [snthesis],

    menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses biokimia pembentukan zat

    makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung

    zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain

    yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis

    dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya

    matahari.

    Salah satu unsur yang harus dipenuhi dalam fotosintesis adalah cahaya matahari.

    Energi cahaya matahari akan diserap oleh zat hijau daun (klorofil). Bersama dengan

    kandungan air dan mineral dari dalam tanah, semua unsur akan diolah untuk menghasilkan

    energi dan oksigen. Hidupnya tumbuhan hijau pada akhirnya merupakan pergerakan utama

    bekerjasamanya rantai makanan. Hal inilah yang pada akhirnya menjadikan energi matahari

    sebagai sumber kehidupan di bumi.

    Gambaran yang paling logis terkait dengan matahari sebagai sumber energi utama

    adalah proses fotosintesis pada tumbuhan yang melibatkan sinar matahari sebagai energi

    yang dibutuhkan. Jika tumbuhan tidak berfotosintesis, maka kehidupan tidak akan berlanjut

    mengingat sumber makanan bagi herbivora tidak akan tersedia. Sebagai akibatnya, karnivora

  • dan omnivora pun tidak akan mendapatkan sumber makanan lagi. Tumbuhan membersihkan

    udara, menjaga suhu bumi tetap konstan, dan menjaga keseimbangan proporsi gas-gas di

    atmosfer.

    Oksigen yang kita hirup di udara dihasilkan oleh tumbuhan. Bagian penting dari

    makanan kita juga disediakan oleh tumbuhan. Setiap tahun, seluruh tumbuhan di muka bumi

    dapat menghasilkan zat-zat atau bahan-bahan sebanyak 200 miliar ton. Berbeda dari sel

    manusia dan hewan, sel tumbuhan dan organisme berklorofil dapat memanfaatkan langsung

    energi matahari. Tumbuhan dan organisme berklorofil mengubah energi matahari menjadi

    energi kimia dan menyimpannya sebagai

    nutrisi dengan cara yang sangat khusus.

    Proses ini disebut "fotosintesis".

    Fotosintesis merupakan proses

    biologi yang dilakukan tanaman dan

    organisme berklorofil untuk menunjang

    proses hidupnya yakni dengan

    memproduksi gula (karbohidrat) pada

    tumbuhan hijau dengan bantuan energi

    sinar matahari, yang melalui sel-sel yang

    ber-respirasi, energi tersebut akan

    dikonversi menjadi energi ATP sehingga

    dapat digunakan bagi pertumbuhannya.

    Reaksi umum dari proses fotosintesis adalah :

    6 H2O + 6 CO2 C6H12O6 + 6 O

    2

    Cahaya Proses fotosintesis adalah reaksi yang hanya akan terjadi dengan keberadaan

    sinar matahari, baik kualitas maupun kuantitasnya. Hasil dari fotosintesis seperti yang sudah

    tersebut di atas adalah C6H12O6 atau dengan sebutan umum yaitu gula (karbohidrat).

    Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang dapat memengaruhi

    secara langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang tidak memengaruhi secara

    langsung seperti terganggunya beberapa fungsi organ yang penting bagi proses

    fotosintesis.[1] Proses fotosintesis sebenarnya peka terhadap beberapa kondisi lingkungan

  • meliputi kehadiran cahaya Matahari, suhu lingkungan, konsentrasi karbondioksida (CO2).[1]

    Faktor lingkungan tersebut dikenal juga sebagai faktor pembatas dan berpengaruh secara

    langsung bagi laju fotosintesis.[61]

    Faktor pembatas tersebut dapat mencegah laju fotosintesis mencapai kondisi

    optimum meskipun kondisi lain untuk fotosintesis telah ditingkatkan, inilah sebabnya faktor-

    faktor pembatas tersebut sangat memengaruhi laju fotosintesis yaitu dengan mengendalikan

    laju optimum fotosintesis.[61] Selain itu, faktor-faktor seperti translokasi karbohidrat, umur

    daun, serta ketersediaan nutrisi memengaruhi fungsi organ yang penting pada fotosintesis

    sehingga secara tidak langsung ikut memengaruhi laju fotosintesis.[62]

    Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis[62]:

    1. Intensitas cahaya. Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.

    2. Konsentrasi karbon dioksida. Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin

    banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan

    fotosintesis.

    3. Suhu. Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada

    suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan

    meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.

    4. Kadar air. Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup,

    menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.

    5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis). Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat

    berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan

    sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.

    6. Tahap pertumbuhan. Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi

    pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini

    mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan

    makanan untuk tumbuh.

  • C. Beberapa Contoh Siklus Energi Dan Kekekalan Energi

    Sumber gambar: http://alternativeenergyatunc.files.wordpress.com/2010/10/bioenergy-cycle-med2.jpg

    Pada siklus ini lebih ditekankan pada perputaran energi yang terjadi diantara

    komponen ekosistem. Siklus energi ini diawali dari energi matahari yang ditangkap oleh

    produsen, kemudian terus berputar tiada henti pada konsumen dan semua komponen

    ekosistem yang. hal ini karena menurut hukum termodinamika bahwa energi dapat berubah

    bentuk, tidak dapat dimusnahkan serta diciptakan. Perubahan bentuk energi inn dikenal

    dengan istilah transformasi energi.

    Aliran energi di alam atau ekosistem tunduk kepada hukum-hukum termodinamika

    tersebut. Dengan proses fotosintesis energi cahaya matahari ditangkap oleh tumbuhan, dan

    diubah menjadi energi kimia atau makanan yang disimpan di dalam tubuh tumbuhan.

    Proses aliran energi berlangsung dengan adanya proses rantai makanan. Tumbuhan

    dimakan oleh herbivora, dengan demikian energi makanan dari tumbuhan mengalir masuk

  • ke tubuh herbivora. Herbivora dimakan oleh karnivora, sehingga energi makanan dari

    herbivora masuk ke tubuh karnivora.

    Di alam rantai

    makanan itu tidak sederhana,

    tetapi ada banyak, satu

    dengan yang lain saling

    terkait atau berhubungan

    sehingga membentuk jaring-

    jaring makanan. Organisme-

    organisme yang memperoleh

    energi makanan dari

    tumbuhan dengan jumlah

    langkah yang sama

    dimasukkan ke dalam aras

    trofik yang sama. Makin

    tinggi aras trofiknya, makin tinggi pula efisiensi ekologinya.

    Energi memasuki sebagian besar ekosistem dalam bentuk cahaya matahari yang kemudian

    diubah oleh organisme autotrof menjadi energi kimia. Energi tersebut kemudian diteruskan ke

    organisme heterotrof dalam bentuk senyawa-senyawa organik. Proses ini terjadi melalui

    peristiwa makan dan dimakan yang terjadi di dalam rantai makanan.

    a. Pola-Pola Interaksi

    Untuk memenuhi kebutuhannya akan makanan, setiap organisme melakukan interaksi tertentu

    dengan organisme lain. Pola-pola interaksi yang terjadi dapat berupa persaingan (kompetisi),

    pemangsaan (predasi), dan kerjasama (simbiosis). Persaingan atau kompetisi terjadi di antara

    beberapa organisme yang membutuhkan bahan makanan yang sama.

    Pada tingkat di atasnya yaitu konsumen primer (konsumen yang mengonsumsi produsen secara

    langsung), juga terjadi persaingan yaitu dalam mendapatkan tumbuhan. Selain antarprodusen dan

    antarkonsumen primer, antarkonsumen, kompetisi memperoleh nutrisi sekunder bahkan sampai

    pengurai atau detritivorpun juga melakukan kompetisi. Kompetisi bisa terjadi antara individu

  • satu dengan individulainnya dalam satu populasi. Selain melakukan persaingan, beberapa

    organisme mendapatkan makanan dengan memangsa organisme lain.nnnnnnnnnn

    Contohnya adalah singa yang memakan kijang atau rusa Pola interaksi semacam ini disebut

    predasi. Organisme yang memakan organisme lain disebut predator atau pemangsa, sedangkan

    organisme yang dimakan disebut prey atau mangsa.

    Beberapa makhluk hidup dapat hidup berdampingan tanpa melakukan kompetisi atau predasi.

    Pola interaksi seperti ini disebut simbiosis, dan organisme yang melakukannya disebut simbion.

    Simbiosis antara dua jenis makhluk hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu simbiosis

    utualisme, komensalisme, dan parasitisme.

    Simbiosis mutualisme adalah hubungan simbiosis yang saling menguntungkan. Contohnya

    adalah pada simbiosis antara burung jalak dan rusa. Burung tersebut memperoleh keuntungan

    dengan memakan kutu yang ada di tubuh rusa. Sebaliknya, rusa juga memperoleh keuntungan

    karena kutu ditubuhnya menjadi bersih.

    Simbiosis komensalisme adalah hubungan simbiosis yang hanya menguntungkan salah satu

    simbion, tetapi simbion yang lainnya tidak merasa dirugikan. Contoh bentuk simbiosis ini adalah

    yang terjadi antara ikan remora dengan ikan hiu. Dengan hidup bersama ikan hiu, ikan remora

    akan terlindungi dari pemangsa dan juga mendapatkan makanan dari serpihan serpihan kulit hiu.

    Sedangkan ikan hiu sendiri tidak merasa dirugikan dengan kehadiran ikan remora.

    Simbiosis parasitisme adalah simbiosis yang terjadi antara dua simbion yang salah satunya

    dirugikan. Contohnya antara benalu dan pohon yang ditumpanginya. Benalu mendapatkan

    makanan dengan menyerap air dan garam

    mineral atau hasil fotosintesis pohon yang

    ditumpanginya. Organisme yang hidup

    menempel dan mengambil makanan dari

    organisme yang ditempelinya disebut

    parasit, sedangkan organisme yang menjadi

    tempat hidup parasit disebut inang atau

    hospes.

  • b. Rantai Makanan dan Piramida Ekologi

    Proses makan dan dimakan yang diikuti perpindahan energi dari satu organisme ke organisme

    lain dalam tingkatan tertentu disebut rantai makanan (food chain). Tingkatan dalam rantai

    makanan disebut juga trofik. Tingkat trofik yang secara mendasar mendukung tingkatan lainnya

    dalam suatu ekosistem terdiri dari organisme autotrof yang berperan sebagai produsen primer.

    Produsen primer meliputi tumbuhan, alga, dan banyak spesies bakteri.

    Produsen primer utama pada sebagian besar ekosistem terrestrial adalah tumbuhan. Konsumen

    tingkat I merupakan organisme herbivora. Konsumen primer ini akan dimakan oleh tingkat trofik

    selanjutnya, yaitu konsumen sekunder atau konsumen tingkat II yang sebagian besar berupa

    organisme karnivora. Konsumen sekunder ini akhirnya akan dimakan oleh konsumen tersier atau

    konsumen tingkat III. Beberapa ekosistem bahkan memiliki tingkat trofik yang lebih tinggi lagi.

    Beberapa konsumen, detritivora, mendapatkan energinya dengan memakan detritus. Detritus

    adalah sisa-sisa organisme yang mati, misalnya feses, daun yang gugur, dan bangkai dari semua

    tingkat trofik. Detritus ini akan mengembalikan senyawa-senyawa organik kembali ke tanah

    menjadi senyawa-senyawa anorganik sehingga dapat dimanfaatkan kembali oleh organisme

    autotrof. Proses dekomposisi menjadi proses yang vital karena membuat siklus energi dapat

    berlangsung terus-menerus.

    Hubungan antar-rantai makanan tersebut membentuk susunan yang lebih kompleks, disebut

    jaring-jaring makanan (food web).

    Berdasarkan komponen tingkat trofiknya, rantai makanan dibedakan menjadi dua, yaitu rantai

    makanan perumput dan rantai makanan detritus.

    Rantai makanan perumput merupakan rantai makanan yang diawali dari tumbuhan pada trofik

    awalnya. Contohnya tumbuhan dimakan belalang, belalang dimakan burung, burung dimakan

    ular, dan ular dimakan burung elang.

    Sedangkan rantai makanan detritus tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritus

    sebagai trofik awalnya. Contoh rantai makanan detritus adalah seresah atau dedaunan dimakan

    cacing tanah, cacing tanah dimakan ikan, dan ikan dimakan manusia.

    Secara sederhana, piramida ekologi didefenisikan sebagai jumlah berat juga energi yang dimulai

    dari tingkatan produsen hingga konsumen puncak. Piramida ekologi ini memiliki manfaat dan

  • fungsi yakni memperlihatkan perbandingan di antara tingkatan yang satu dengan tingkatan

    lainnya.

    Piramida ekologi berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi 3, yaitu piramida jumlah, piramida

    biomassa, dan piramida energi. Masing-masing tipe memiliki kelemahan dan kelebihan dalam

    menggambarkan hubungan antara struktur dan fungsi trofiknya.

    1. Piramida Jumlah Individu

    Tipe ini menunjukkan jumlah relatif organisme pada suatu area dengan melihat hubungan antara

    predator dan mangsanya. Jumlah organisme dihitung dalam satuan luas area tertentu. Di dalam

    piramida jumlah semakin tinggi tingkat trofik organisme semakin sedikit jumlahnya di

    lingkungan.

    Piramida jumlah individu

    Produsen memiliki jumlah paling banyak di

    lingkungan. Produsen berada di tingkat paling

    bawah. Jumlah produsen lebih banyak dari

    konsumen primer. Konsumen primer

    ditempatkan di atas produsen. Dan konsumen

    sekunder ditempatkan di atas konsumen primer

    karena jumlah konsumen primer lebih banyak

    dari konsumen skunder.

    Piramida jumlah memiliki kelemahan dan kelebihan dalam penyusunannya. Adapun kelemahan

    dan kelebihan piramida jumlah adalah sebagai berikut.

    Kelebihan : data pembuatan piramida jumlah individu relatif mudah dikumpulkan. Penyusunan

    piramida jumlah menjadi lebih cepat selesai.

    Kelemahan : Piramida tipe ini disusun berdasarkan jumlah organismenya tanpa memperhatikan

    ukuran tubuhnya. Pada area tertentu terutama di wilayah teresterial (darat) seringkali bentuk

    piramida tipe ini menjadi aneh.

  • Contoh kasus, jumlah produsen pada suatu area tercatat hanya 2 buah pohon besar. Jumlah

    pohon tersebut memang sedikit tetapi peran pohon sebagai produsen memenuhi kebutuhaan

    rantai makanan di lokasi tersebut. Jumlah pohon yang lebih sedikit dari konsumen membuat

    bagian dasar piramida mengecil.

    2. Piramida Biomassa

    Biomassa adalah taksiran massa organisme (biomassa) yang mewakili tiap tingkat trofik pada

    waktu tertentu. Ukuran yang digunakan biasanya menggunakan gram per satuan luas (gr/m2

    atau kg/ha). Piramida biomassa dibuat berdasarkan massa total populasi organisme pada suatu

    waktu. Cara ini dianggap lebih baik dalam menggambarkan hubungan tingkat trofik komponen

    biotis daripada piramida jumlah.

    Piramida biomassa

    Produsen ditempatkan di dasar piramida

    karena total massa produsen paling besar

    diantara komponen biotis lainnya. Total

    massa konsumen primer lebih besar dari

    konsumen sekunder sehingga konsumen

    primer ditempatkan di atas produsen.

    Konsumen puncak berada di puncak

    piramida karena total massa keringnya

    paling kecil diantara komponen biotis lain.

  • Piramida biomassa juga memiliki kelemahan dan kelebihan dalam penyusunannya. Adapun

    kelemahan dan kelebihan piramida biomassa adalah sebagai berikut.

    Kelebihan : mampu menunjukkan hubungan kuantitatif massa organisme (biomassa) dalam

    suatu ekosistem. Hubungan ini tidak bisa diamati ketika menggunakan piramida jumlah.

    Kelemahan : piramida tipe ini disusun dengan memperhatikan ukuran tubuh organisme. Pada

    area akuatis (perairan) bentuk piramida biomassa menjadi terbalik. Produsen di area akuatis

    didominasi oleh kelompok alga dan fitoplankton. Jumlah produsen ekosistem akuatis memang

    berlimpah tetapi total biomassanya tidak mampu melebihi total biomassa konsumen I yang

    terdiri dari kelompok ikan-ikan kecil dan udang-udangan. Biomassa konsumen II yang terdiri dai

    ikan-ikan besar juga melebihi konsumen I. Kondisi ini bila digambarkan akan membentuk

    piramida yang terbalik.

    3. Piramida Energi

    Piramida energi adalah piramida ekologi yang disusun dalam satuan kalori untuk

    menggambarkan distribusi energi pada setiap tingkatan trofik dalam rantai makanan. Piramida

    energi menggunakan faktor waktu untuk menggambarkan banyaknya organisme yang dihasilkan

    dalam satuan waktu tertentu.

    Piramida energi

  • Piramida energi juga memiliki kelemahan dan kelebihan dalam penyusunannya. Adapun

    kelemahan dan kelebihan piramida energi adalah sebagai berikut.

    Kelebihan : piramida energi adalah piramida ekologi yang paling ideal diantara jenis piramida

    ekologi yang lain. Bentuk piramida energi tidak dipengaruhi oleh ukuran suatu organisme dan

    kecepatan metabolisme individu.

    Kelemahan : tiap organisme yang ditetapkan hanya diperuntukkan untuk satu tingkat trofik.

    Padahal untuk beberapa organisme, tingkat trofik dapat bervariasi sesuai dengan apa yang

    dimakannya.

  • Daftar Pustaka

    Anonim. Tanpa tahun. Energi Matahari.

    http://www.greenpeace.org/seasia/id/campaigns/perubahan-iklim-global/Energi-

    Bersih/Energi_matahari (8 September 2014)

    Anonim. Tanpa tahun. Matahari Sebagaiu Sumber Energi.

    http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/33041560/matahari_sebagai_sumber_e

    nergi.docx?AWSAccessKeyId=AKIAJ56TQJRTWSMTNPEA&Expires=1410142278&Si

    gnature=CIpzoitaoa5R6iPujGixYVW6TBM%3D (8 September 2014)

    Cahya, Maria. 2014. Mekanisme Siklus Energi dan Fotosintesis.

    http://mariamasihidup.blogspot.com/2014/04/mekanisme-siklus-energi-dan-

    fotosintesis.html (8 September 2014)

    Fauzani, Wawin. 2009. Teori Siklus Energi Yang Berputar. http://netsains.net/2009/12/teori-

    siklus-energi-yang-berputar (9 September 2014)

    Juliantara, Ketut. 2009. Biologi Fisika Mekanisme Energi yang Memengaruhi terjadinya suhu

    Daun. http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/17/biologi-fisika-mekanisme-energi-yang-

    mempengaruhi-terjadinya-suhu-daun-39121.html (8 September 2014)

    Muharror, Syamil. 2014. Bedakan Pengertian Arus Energi Dan Siklus Energi Dengan Jelas.

    http://brainly.co.id/tugas/113877 (8 September 2014)

    Naibaho, Naibaho. 2011. Siklus Energi. http://climateforyou.wordpress.com/2011/05/13/siklus-

    energi (9 September 2014)

    Wikipedia. Tanpa tahun. Fotosintesis. http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis (8 September

    2014)

    Yahya, Dede. 2011. Makalah Matahari Sebagai Sumber Energi.

    http://belajar.dedeyahya.web.id/2011/07/makalah-matahari-sebagai-sumber-energi.html (8

    September 2014)