214
1 MATA KULIAH MATA KULIAH FILSAFAT ILMU FILSAFAT ILMU

MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

  • Upload
    lamthuy

  • View
    261

  • Download
    9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

11

MATA KULIAH MATA KULIAH FILSAFAT ILMUFILSAFAT ILMU

Page 2: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

22

MENGAPA HARUS BELAJAR MENGAPA HARUS BELAJAR FILSAFAT?FILSAFAT?

Untuk mengetahui sejak kapan Untuk mengetahui sejak kapan munculnya ilmu pengetahuanmunculnya ilmu pengetahuan

Agar mampu berpikir sistematis, kritis Agar mampu berpikir sistematis, kritis untuk memperoleh kebenaran.untuk memperoleh kebenaran.

Page 3: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

33

PENGERTIAN FILSAFATPENGERTIAN FILSAFAT

1.1. Dari sisi kebahasaanDari sisi kebahasaan Kata filsafat berasal dari bahasa Kata filsafat berasal dari bahasa

Yunani, yaitu philosophia. Philo=Yunani, yaitu philosophia. Philo=cintacinta Sophia= Sophia= kebijaksanaan/kebenaran. Jadi kebijaksanaan/kebenaran. Jadi philosophia adalah orang yang philosophia adalah orang yang mencintai kebenaran, sehingga mencintai kebenaran, sehingga berupaya memperoleh dan memilikinya.berupaya memperoleh dan memilikinya.

Page 4: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

44

lanjutanlanjutan

Kata philosophia ditransformasikan ke Kata philosophia ditransformasikan ke berbagai bahasa. Dalam bahsa arab berbagai bahasa. Dalam bahsa arab disebut disebut falsafahfalsafah. Dalam bahsa . Dalam bahsa Indonesia disebut Indonesia disebut falsafat/filsafatfalsafat/filsafat. . Dalam bahsa Belanda dan Jerman Dalam bahsa Belanda dan Jerman disebut disebut Philosophie.Philosophie.

Page 5: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

55

lanjutanlanjutan

Dari sisi filsafat sebagai ilmuDari sisi filsafat sebagai ilmu Plato, fisuf besar Yunani mengatakan, Plato, fisuf besar Yunani mengatakan,

filsafat adalah ilmu pengetahuan yang filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mencapai kebenaran yang asli, berusaha mencapai kebenaran yang asli, karena kebenaran mutlak di tangan karena kebenaran mutlak di tangan TuhanTuhan. Atau dengan singkat dikatakan . Atau dengan singkat dikatakan pengetahuan tentang segala yang ada.pengetahuan tentang segala yang ada.

Page 6: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

66

lanjutanlanjutan

Aristoteles, murid Plato mengatakan, Aristoteles, murid Plato mengatakan, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu matafisika, logika, dalamnya ilmu matafisika, logika, retorika, politik, sosial budaya dan retorika, politik, sosial budaya dan estetika.estetika.

Page 7: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

77

Alfarabi, Filsuf besar muslim dengan Alfarabi, Filsuf besar muslim dengan gelar Aristoteles ke 2, mengatakangelar Aristoteles ke 2, mengatakan Filsafat adalah pengetahuann tentang Filsafat adalah pengetahuann tentang yang ada menurut hakikatnya yang yang ada menurut hakikatnya yang sebenarnyasebenarnya..

Page 8: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

88

lanjutanlanjutan Immanuel Kant, Filsuf barat dengan Immanuel Kant, Filsuf barat dengan

gelar raksasa pemikir Eropa, gelar raksasa pemikir Eropa, mengatakan filsafat adalah ilmu mengatakan filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan:dalamnya empat persoalan:

Page 9: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

99

lanjutanlanjutan

1. apa dapat kita ketahui, dijawab oleh 1. apa dapat kita ketahui, dijawab oleh metafisika metafisika

2. apa yang boleh kita kerjakan, 2. apa yang boleh kita kerjakan, dijawab oleh etikadijawab oleh etika

3. apa yang dinamakan manusia, 3. apa yang dinamakan manusia, dijawab oleh antropologi.dijawab oleh antropologi.

4. sampai dimana harapan kita, 4. sampai dimana harapan kita, dijawab oleh agama.dijawab oleh agama.

Page 10: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

1010

lanjutanlanjutan Hasbullah Bakry, Hasbullah Bakry, filsafat adalah ilmu filsafat adalah ilmu

yang menyelidiki segala sesuatu dengan yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ketuhanan, alam mendalam mengenai Ketuhanan, alam semesta, dan manusia sehingga dapat semesta, dan manusia sehingga dapat melahirkan pengetahuan tentang melahirkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang bagaimana hakikatnya sejauh yang dicapai manusia.dicapai manusia.

Page 11: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

1111

lanjutanlanjutan

3. Filsafat dari sisi benda3. Filsafat dari sisi benda Titus dkk, mengajukan dua pengertian Titus dkk, mengajukan dua pengertian

filsafat.filsafat. - filsafat adalah sekumpulan problem- - filsafat adalah sekumpulan problem-

problem yang langsung dan mendapat problem yang langsung dan mendapat perhatian dari manusia yang dicarikan perhatian dari manusia yang dicarikan jawabannya oleh ahli filsafat.jawabannya oleh ahli filsafat.

Page 12: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

1212

lanjutanlanjutan

Filsafat adalah sekumpulan Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan sikap dan kepercayaan terhapadap kehidupan dan alam terhapadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara yang biasanya diterima secara tidaktidak kritis. kritis.

Page 13: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

1313

lanjutanlanjutan4. Filsafat sebagai suatu aktifitas4. Filsafat sebagai suatu aktifitas Filsafat adalah sebagai suatu proses berpikir Filsafat adalah sebagai suatu proses berpikir

untuk memperoleh jawaban-jawaban dari untuk memperoleh jawaban-jawaban dari berbagai problem.berbagai problem.

Titus dkk, memberikan 3 pengertian filsafat sbg Titus dkk, memberikan 3 pengertian filsafat sbg aktifitas:aktifitas:

- Filsafat adlah suatu proses kritik atau pemikiran - Filsafat adlah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan diri dari sikap yang terhadap kepercayaan diri dari sikap yang sangat kita junjung tinggi.sangat kita junjung tinggi.

Page 14: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

1414

lanjutanlanjutan

- Filsafat adalah sebagai analisi logis dari Filsafat adalah sebagai analisi logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep.dan konsep.

- Filsafat adalah suatu usaha untuk Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh gambaran keseluruhanmemperoleh gambaran keseluruhan

Page 15: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

1515

BERDASARKAN KONSEP DAN TEORI BERDASARKAN KONSEP DAN TEORI TERSEBUT PROSES BERFILSAFAT TERSEBUT PROSES BERFILSAFAT TERSEBUT MELALUI EMPAT TAHAPTERSEBUT MELALUI EMPAT TAHAP

1.1. LOGIS, yaitu berpikir dengan menggunakan LOGIS, yaitu berpikir dengan menggunakan logika (undang-undang berpikir) yaitu melalui logika (undang-undang berpikir) yaitu melalui tiga tahap; tiga tahap; pemahaman, keputusan dan pemahaman, keputusan dan argumentasiargumentasi

contoh;:contoh;:- Alam berubah-ubah (premis minor)Alam berubah-ubah (premis minor)- Setiap berubah-ubah baru (premis mayor)Setiap berubah-ubah baru (premis mayor)- Alam baru (simpulan)Alam baru (simpulan)

Page 16: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

1616

lanjutanlanjutan

2. SISTEMATIS, yaitu berpikir melalui alur yang 2. SISTEMATIS, yaitu berpikir melalui alur yang sistemik sehingga ditemukan adanya koheren sistemik sehingga ditemukan adanya koheren (saling runtut), diantara satu pertanyaan (saling runtut), diantara satu pertanyaan dengan pertanyaan lainnya.dengan pertanyaan lainnya.

3. RADIKAL, berpikir sampai kepada akar 3. RADIKAL, berpikir sampai kepada akar masalah.masalah.

4. UNIVERSAL, berpikir secara umum bukan 4. UNIVERSAL, berpikir secara umum bukan khusus. Disini perbedaannya khusus. Disini perbedaannya ilmu berpikir ilmu berpikir secara khusus, filsafat berpikir secara umum.secara khusus, filsafat berpikir secara umum.

Page 17: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

1717

SEJARAH TIMBULNYA SEJARAH TIMBULNYA FILSAFATFILSAFAT

KAPAN MUNCULNYA FILSAFAT?KAPAN MUNCULNYA FILSAFAT? Filsafat muncul sejak manusia ada dan sejak Filsafat muncul sejak manusia ada dan sejak

adanya pembicaraan manusia. Maka sejarah adanya pembicaraan manusia. Maka sejarah lahirnya filsafat dimana-mana Yunani, India, lahirnya filsafat dimana-mana Yunani, India, Persia. Karena filsafat memiliki kualifikasi Persia. Karena filsafat memiliki kualifikasi tertentu, maka lahirnya filsafat diidentikan tertentu, maka lahirnya filsafat diidentikan dengan Yunani. Hal ini sesuai dengan karakter dengan Yunani. Hal ini sesuai dengan karakter orang yunani ialah orang yunani ialah Rasional Rasional

Page 18: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

1818

APA YANG MENYEBABKAN APA YANG MENYEBABKAN LAHIRNYA FILSAFAT?LAHIRNYA FILSAFAT?

1.1. PERTENTANGAN ANTARA MITOS DAN PERTENTANGAN ANTARA MITOS DAN LOGOSLOGOS

Dikalangan masyarakat Yunani dikenal Dikalangan masyarakat Yunani dikenal adanya mitos, sebagai suatu keyakinan lama adanya mitos, sebagai suatu keyakinan lama yang berkembang dengan pesat misalnya yang berkembang dengan pesat misalnya mite kosmologi yang melukiskan kejadian mite kosmologi yang melukiskan kejadian alam.alam. Lama-lama mitos hilang dikalahkan Lama-lama mitos hilang dikalahkan oleh logos, maka oleh logos, maka logos penyebab pertama logos penyebab pertama lahirnya filsafat.lahirnya filsafat.

Page 19: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

1919

lanjutanlanjutan

2. RASA INGIN TAHU2. RASA INGIN TAHU Karena mite hanya bersifat dongeng Karena mite hanya bersifat dongeng

belaka, maka orang mulai berpikir belaka, maka orang mulai berpikir rasional, untuk mencari jawaban-jawaban rasional, untuk mencari jawaban-jawaban yang logis. Keingintahuan terhadap alam yang logis. Keingintahuan terhadap alam semesta, keingintahuan terhadap semesta, keingintahuan terhadap penciptanya dsb.penciptanya dsb.

Page 20: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

2020

lanjutanlanjutan

3. RASA KAGUM3. RASA KAGUM Menurut Plato, filsafat lahir adanya Menurut Plato, filsafat lahir adanya

kekaguman manusia tentang dunia dan kekaguman manusia tentang dunia dan lingkungannya. Para filsuf atas lingkungannya. Para filsuf atas kekagumannya mencoba merumuskan kekagumannya mencoba merumuskan asal mula alam semesta.asal mula alam semesta.

Thales Thales bapak filsafat Yunani, mengatakan bapak filsafat Yunani, mengatakan alam semesta alam semesta berasal dari air.berasal dari air.

Page 21: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

2121

lanjutanlanjutan AnaximandrosAnaximandros, alam berasal dari , alam berasal dari

apairon (api)apairon (api) Democrios, Democrios, alam berasalalam berasal dari atom dari atom Empedokles, Empedokles, alam berasalalam berasal dari empat dari empat

unsur; air, api, angin, tanah.unsur; air, api, angin, tanah.4. PERKEMBANGAN KESUSASTRAAN4. PERKEMBANGAN KESUSASTRAAN Faktor lain yang menyebakan lahirnya Faktor lain yang menyebakan lahirnya

filsafat adalah kesusastraan. filsafat adalah kesusastraan.

Page 22: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

2222

KARAKTERISTIK FILSAFATKARAKTERISTIK FILSAFAT

1.1. SKEPTISIS SKEPTISIS Skeptisis adalah keraguan terhadap suatu Skeptisis adalah keraguan terhadap suatu

kebenaran sebelum mendapat argumen kebenaran sebelum mendapat argumen yang kuat terhadap kebenaran tersebut. yang kuat terhadap kebenaran tersebut. Dikelompokan;Dikelompokan;

-bersifat Gradasi , dari ragu ke yakin-bersifat Gradasi , dari ragu ke yakin -bersifat degradasi, dari yakin ke ragu-bersifat degradasi, dari yakin ke ragu -bertahan sophisme, terus menurus ragu.-bertahan sophisme, terus menurus ragu.

Page 23: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

2323

Lanjutan Lanjutan Sifat gradasi diungkapkan oleh RENE Sifat gradasi diungkapkan oleh RENE

DECARTES Filsuf Prancis DECARTES Filsuf Prancis cagito ergo sumcagito ergo sum (saya berpikir maka saya ada)(saya berpikir maka saya ada)2.KOMUNALISME2.KOMUNALISME Hasil pemikiran filsafat dimiliki masyarakat Hasil pemikiran filsafat dimiliki masyarakat

umum tidak memandang ras, kelas, ekonomi, umum tidak memandang ras, kelas, ekonomi, dan keyakinan. Misalnya hasil pemikiran dan keyakinan. Misalnya hasil pemikiran Yunani bermanfaat untuk orang Eropa, Asia Yunani bermanfaat untuk orang Eropa, Asia Afrika dsb.Afrika dsb.

Page 24: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

2424

lanjutanlanjutan3. DISENTERESTEDNESS3. DISENTERESTEDNESS YANG BERASAL DARI KATA YANG BERASAL DARI KATA INTEREST, INTEREST,

yaitu suatu kegiatan filsafat yang tidak yaitu suatu kegiatan filsafat yang tidak dimotivasi untuk suatu kepentingan tertentu.dimotivasi untuk suatu kepentingan tertentu.

4. UNIVERSALISME4. UNIVERSALISME Filsafat bersifat umum, berati filsafat adalah Filsafat bersifat umum, berati filsafat adalah

hak seluruh umat manusia secara umum atau hak seluruh umat manusia secara umum atau sifatnya internasional. Semua umat manusia sifatnya internasional. Semua umat manusia berhak mengadakan kajian filsafat.berhak mengadakan kajian filsafat.

Page 25: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

2525

APA GUNANYA FILSAFAT BAGI APA GUNANYA FILSAFAT BAGI MANUSIA?MANUSIA?

Filsafat mampu memberikan Filsafat mampu memberikan pemahaman yang menyeluruh pemahaman yang menyeluruh (general) terhadap suatu wujud (general) terhadap suatu wujud (ontologi) sekaligus memberikan (ontologi) sekaligus memberikan konsep kebenaran konsep kebenaran

( justifikasi) terhadap wujud tersebut. ( justifikasi) terhadap wujud tersebut. Dengan kebenaran manusia akan Dengan kebenaran manusia akan bertindak bijaksana (wesdom)bertindak bijaksana (wesdom)

Page 26: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

2626

lanjutanlanjutan Filsafat dapat memberikan kepuasan Filsafat dapat memberikan kepuasan

bagi filsuf/seseorang karena bagi filsuf/seseorang karena kemampuannya dalam kemampuannya dalam menggambarkan problem kehidupan menggambarkan problem kehidupan yang sedang dan akan dihadapi sesuai yang sedang dan akan dihadapi sesuai dengan leluasan pemahamannya.dengan leluasan pemahamannya.

Plato mengatakan, berpikir dan memikirkan itu suatu Plato mengatakan, berpikir dan memikirkan itu suatu kenikmatan yang luar biasa dan kebahagian yang paling kenikmatan yang luar biasa dan kebahagian yang paling berharga.berharga.

Page 27: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

2727

lanjutanlanjutan Filsafat dapat dijadikan sebagai bahan Filsafat dapat dijadikan sebagai bahan

pijakan untuk merubah dunia.pijakan untuk merubah dunia. Karl Marx mengatakan, Karl Marx mengatakan, filsafat tidak filsafat tidak

hanya hanya menjelaskan pada hanya hanya menjelaskan pada dunia(interferd the world) melainkan juga dunia(interferd the world) melainkan juga merubahnya.merubahnya.

Page 28: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

2828

PROBLEMATIKA FILSAFATPROBLEMATIKA FILSAFAT Secara Umum terbagi menjadi tiga;Secara Umum terbagi menjadi tiga;1.1. ONTOLOGI, yaitu mengkaji hakikat ONTOLOGI, yaitu mengkaji hakikat

segala sesuatu, terbagi 2:segala sesuatu, terbagi 2: 1. Kualitas;1. Kualitas; - Monisme, asal lam terdiri dari satu - Monisme, asal lam terdiri dari satu

unsur (mono=satu). unsur (mono=satu). ThalesThales dari air, dari air, AnaximandrosAnaximandros dari apairon, Anaximenes dari apairon, Anaximenes dari udara, dari udara, DemocritosDemocritos dari tanah. dari tanah.

Page 29: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

2929

lanjutanlanjutan

- Dualisme, yang mengatakan alam Dualisme, yang mengatakan alam semesta terdiri dari dua unsur yaitu semesta terdiri dari dua unsur yaitu materi dan rohmateri dan roh. Tokohnya . Tokohnya AnaxagorasAnaxagoras dan dan Aristolteles.Aristolteles.

- Pluralisme, alam semesta terdiri dari Pluralisme, alam semesta terdiri dari empat unsur; air, angin, api, tanah.empat unsur; air, angin, api, tanah. Tokohnya Tokohnya Empedokles, Leukippos.Empedokles, Leukippos.

Page 30: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

3030

lanjutanlanjutan 2. Kualitas2. Kualitas Pandangan ini membicarakan bagaimana Pandangan ini membicarakan bagaimana

alam berproses, dalam kaitannya muncul 4 alam berproses, dalam kaitannya muncul 4 teori:teori:

-Mekanisme, yang mengatakan bahwa segala -Mekanisme, yang mengatakan bahwa segala sesuatu berproses secara mekanik.sesuatu berproses secara mekanik.

-Teleologi, mengatakan bahwa segala sesuatu yang -Teleologi, mengatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam raya berproses menuju suatu terjadi di alam raya berproses menuju suatu tujuan, yaitu Tuhan.tujuan, yaitu Tuhan.

Page 31: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

3131

-Determinisme, kejadian di alam iniberproses -Determinisme, kejadian di alam iniberproses melalui suatu ketentuan yang telah melalui suatu ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya, baik oleh hukum ditetapkan sebelumnya, baik oleh hukum alam maupun oleh Tuhanalam maupun oleh Tuhan

-Indeterminisme, segala kejadian di alam ini -Indeterminisme, segala kejadian di alam ini berlangsung secara bebas, tanpa kendali berlangsung secara bebas, tanpa kendali tertentu dari Tuhan atau kekuatannya.tertentu dari Tuhan atau kekuatannya.

Page 32: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

3232

PROBLEM FILSAFATPROBLEM FILSAFAT

2. EPISTEMOLOGI, membicarakan 2 hal;2. EPISTEMOLOGI, membicarakan 2 hal; a. Hakikat pengetahuan, muncul 2 a. Hakikat pengetahuan, muncul 2

pandangan;pandangan; - - realismerealisme, yaitu pengetahuan manusia riil , yaitu pengetahuan manusia riil

adanya dalam kehidupan.adanya dalam kehidupan. - - idealisme,idealisme, yaitu hakikat ilmu pengetahuan yaitu hakikat ilmu pengetahuan

tidak terdapat dalam dunia riil, melainkan tidak terdapat dalam dunia riil, melainkan konsep ideal atau dunia ide-ide.konsep ideal atau dunia ide-ide.

Page 33: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

3333

lanjutanlanjutan

b. Sumber Pengetahuan, muncul 3 pandangan;b. Sumber Pengetahuan, muncul 3 pandangan;- rasionalisme,rasionalisme, mengatakan bahwa sumber mengatakan bahwa sumber

pengetahuan muncul dari rasio (akal) manusia.pengetahuan muncul dari rasio (akal) manusia.- Empirisme,Empirisme, sumber pengetahuan adalah sumber pengetahuan adalah

indera manusia. indera manusia. - Kritisme,Kritisme, pengetahuan manusia bersumber pengetahuan manusia bersumber

dari luar diri manusia, yaitu Tuhan.dari luar diri manusia, yaitu Tuhan.

Page 34: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

3434

PROBLEM FILSAFATPROBLEM FILSAFAT3. 3. AXIOLOGI, TERBAGI MENJADI 6 AXIOLOGI, TERBAGI MENJADI 6

PANDANGAN;PANDANGAN;a.a. naturalisme, yang menyatakan ukuran naturalisme, yang menyatakan ukuran

baik buruk ialah sesuai tidaknya baik buruk ialah sesuai tidaknya perbuatan tersebut sesuai dengan perbuatan tersebut sesuai dengan fitrah (natura) manusia.fitrah (natura) manusia.

b.b. Hedonisme, yang menyatakan bahwa Hedonisme, yang menyatakan bahwa ukuran baik buruk ialah sejauh mana ukuran baik buruk ialah sejauh mana suatu perbuatan mendatangkan suatu perbuatan mendatangkan kenikmatan (hedone) bagi manusia.kenikmatan (hedone) bagi manusia.

Page 35: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

3535

lanjutanlanjutan

a.a. Vitalisme, ukuran baik buruk Vitalisme, ukuran baik buruk ditentukan oleh sejauh mana suatu ditentukan oleh sejauh mana suatu perbuatan tersebut dapat mendorong perbuatan tersebut dapat mendorong manusia untuk hidup lebih maju.manusia untuk hidup lebih maju.

b.b. Ultitarianisme, Ukuran baik buruk Ultitarianisme, Ukuran baik buruk ditentukan oleh ada tidaknya suatu ditentukan oleh ada tidaknya suatu perbuatan mendatangkan manfaat perbuatan mendatangkan manfaat bagi manusia.bagi manusia.

Page 36: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

3636

lanjutanlanjutane. Idealisme, ukuran baik buruk ditentukan oleh e. Idealisme, ukuran baik buruk ditentukan oleh

sesuai tidaknya sesuatu perbuatan dengan sesuai tidaknya sesuatu perbuatan dengan konsep ideal (rancang bangun) pikiran konsep ideal (rancang bangun) pikiran manusia.manusia.

f. Teologis, baik buruknya suatu perbuatan f. Teologis, baik buruknya suatu perbuatan ditentukan oleh sesuai tidaknya suatu ditentukan oleh sesuai tidaknya suatu perbuatan dengan ketentuan agama perbuatan dengan ketentuan agama (teos=Tuhan, agama)(teos=Tuhan, agama)

Page 37: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

3737

lanjutanlanjutan

Berdasarkan uraian problematika di Berdasarkan uraian problematika di atas kebenaran itu bersifat relatif atas kebenaran itu bersifat relatif tergantung pada latar belakang tergantung pada latar belakang pendidikan, sosial, budaya, agama pendidikan, sosial, budaya, agama dan sebagainya.dan sebagainya.

Page 38: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

3838

BAGAIMANA HUBUNGAN BAGAIMANA HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT, DAN ILMU, FILSAFAT, DAN AGAMAAGAMA

Ilmu adalah sistem dari berbagai Ilmu adalah sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing pengetahuan yang masing-masing mengenai suatu pengalaman tertentu mengenai suatu pengalaman tertentu yang disusun melalui sistem tertentu, yang disusun melalui sistem tertentu, sehingga menjadi suatu kesatuan.sehingga menjadi suatu kesatuan.

Menuurut Harsojo, ilmu terdiri dari tiga Menuurut Harsojo, ilmu terdiri dari tiga kesimpulan, yaitu;kesimpulan, yaitu;

Page 39: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

3939

lanjutanlanjutan

1.1. Merupakan akumulasi pengetahuan Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematikan yang disistematikan

2.2. Suatu pendekatan/metode pendekatan Suatu pendekatan/metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris, yaitu terhadap seluruh dunia empiris, yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indra dapat diamati oleh panca indra manusia, danmanusia, dan

Page 40: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

4040

lanjutanlanjutan

1.1. Suatu cara yang mengijinkan Suatu cara yang mengijinkan kepada ahli-ahli lainnya untuk kepada ahli-ahli lainnya untuk menyatakan suatu proporsi. menyatakan suatu proporsi.

Page 41: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

4141

lanjutanlanjutan Filsafat menurut Plato dan Al Faraby; Filsafat menurut Plato dan Al Faraby;

filsafat adalah pengetahuan tentang filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada.segala yang ada.

AGAMAAGAMA Terdapat perbedaan pengertian agama Terdapat perbedaan pengertian agama

dikalangan tokoh agama. Hal ini dikalangan tokoh agama. Hal ini disebabkan oleh perbedaan bidik disebabkan oleh perbedaan bidik terhadap agama.terhadap agama.

Page 42: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

4242

lanjutanlanjutan Agama diartikan secara praktis, adalah Agama diartikan secara praktis, adalah

suatu keyakinan akan adanya suatu keyakinan akan adanya aturan/jalan hidup aturan/jalan hidup (way of life)(way of life) yang yang bersumber dari suatu kekuatan yang bersumber dari suatu kekuatan yang absolut (Tuhan).absolut (Tuhan).

Agama memiliki empat perangkat sbb:Agama memiliki empat perangkat sbb:1.1. Adanya pengatur (Tuhan) sebagai Adanya pengatur (Tuhan) sebagai

kebenaran yang pertama dan terakhir.kebenaran yang pertama dan terakhir.

Page 43: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

4343

lanjutanlanjutan

2. adanya aturan (code hukum) yang harus 2. adanya aturan (code hukum) yang harus dipahami yang termaktub dalam kitab dipahami yang termaktub dalam kitab suci dan kebenarannya bersifat ansolut.suci dan kebenarannya bersifat ansolut.

3. Adanya seorang nabi sebagai pembawa 3. Adanya seorang nabi sebagai pembawa aturan hukum.aturan hukum.

4. Adanya komunitas (manusia) sebagai 4. Adanya komunitas (manusia) sebagai pelaksana aturan yang bersumber dari pelaksana aturan yang bersumber dari Tuhan.Tuhan.

Page 44: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

4444

HUBUNGAN ILMU, HUBUNGAN ILMU, FILSAFAT DAN AGAMAFILSAFAT DAN AGAMA

ILMU, mencari kebenaran dengan cara ILMU, mencari kebenaran dengan cara penyelidikan (riset) sesuai dengan penyelidikan (riset) sesuai dengan eksistensinya yang berhubungan eksistensinya yang berhubungan dengan alam empiris.Dalam penyelidikan dengan alam empiris.Dalam penyelidikan ilmu selalu mencari hukum ilmu selalu mencari hukum sebab akibat. sebab akibat. Sebagai hukum sebab akibat maka Sebagai hukum sebab akibat maka kebenaranya pasti ada.kebenaranya pasti ada.

Page 45: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

4545

lanjutanlanjutan

ILSAFAT, karena selalu berhadapan ILSAFAT, karena selalu berhadapan denga alam empiris, (metafisika, ghaib) denga alam empiris, (metafisika, ghaib) maka ia komit dengan organon (alatnya) maka ia komit dengan organon (alatnya) yaitu logika. Cara kerjanya selalu diawali yaitu logika. Cara kerjanya selalu diawali dengan pertanyaan apa…. Berpikir logis, dengan pertanyaan apa…. Berpikir logis, sistematis, radikal, dan universal.sistematis, radikal, dan universal.

Page 46: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

4646

lanjutanlanjutan

AGAMA, menemukan konsep AGAMA, menemukan konsep kebenaran bersumber pada wahyu, kebenaran bersumber pada wahyu, kebenarannya bersifat mutlak, kebenarannya bersifat mutlak, absolut sebagiai kebenaran absolut sebagiai kebenaran tertinggi.tertinggi.

Page 47: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

4747

Ilmu kebenarannya bersifat empiris, Ilmu kebenarannya bersifat empiris, filsafat kebenarannya bersifat spekulatif filsafat kebenarannya bersifat spekulatif (berdasrkan nalar dan logika), keduanya (berdasrkan nalar dan logika), keduanya bersifat nisbi. Agama kebenarannya bersifat nisbi. Agama kebenarannya bersifat absolut mutlak, dalam bersifat absolut mutlak, dalam penentuannya semua perlu perumusanpenentuannya semua perlu perumusan

Page 48: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

4848

lanjutanlanjutan Hubungan ilmu filsafat dan agama, Albert Hubungan ilmu filsafat dan agama, Albert

Einstein menagatakan dengan singkat’Einstein menagatakan dengan singkat’ ““science with out is blind, religion with out science with out is blind, religion with out

science is blame” Ilmu tanpa agama science is blame” Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh.buta, agama tanpa ilmu lumpuh.

Page 49: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

4949

BAGAIMANAKAH BAGAIMANAKAH KATEGORI MANUSIA ITU?KATEGORI MANUSIA ITU?

1.1. MANUSIA ADA YANG TIDAK TAHU DALAM MANUSIA ADA YANG TIDAK TAHU DALAM KETIDAKAHUANNYAKETIDAKAHUANNYA

2.2. MANUSIA TIDAK TAHU DALAM MANUSIA TIDAK TAHU DALAM KETAHUANNYAKETAHUANNYA

3.3. MANUSIA TAHU AKAN MANUSIA TAHU AKAN KETIDAKTAHUANNYAKETIDAKTAHUANNYA

4.4. MANUSIA TAHU AKAN KETAHUANNYAMANUSIA TAHU AKAN KETAHUANNYAKategori manakah yang paling baik?Kategori manakah yang paling baik?

Page 50: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

5050

Manusia adalah akhluk ciptaan Tuhan yang Manusia adalah akhluk ciptaan Tuhan yang tercanggih. Memiliki banyak kelebihan tercanggih. Memiliki banyak kelebihan dibanding dengan makhluk lain terutama dibanding dengan makhluk lain terutama akalnya.akalnya.

Memiliki rasa ingin tahu, maka Memiliki rasa ingin tahu, maka diaktuakisasikan dalam bentuk bertanya.diaktuakisasikan dalam bentuk bertanya.

Melalui rasio maka manusia memberikan Melalui rasio maka manusia memberikan jawaban terhadap aneka pertanyaanjawaban terhadap aneka pertanyaan

Manusia bertanya, manusia pula menjawabManusia bertanya, manusia pula menjawab Manusialah yang benar-benar bereksistensi Manusialah yang benar-benar bereksistensi

karena memiliki kesadaran dan otonomi karena memiliki kesadaran dan otonomi dirinya.dirinya.

Page 51: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

5151

LanjutanLanjutan

DENGAN KATA LAINDENGAN KATA LAIN Malalui akalnya manusia mampu menyamai Malalui akalnya manusia mampu menyamai

makhluk lain.makhluk lain. Burung terbang tinggi, manusia tefrbang Burung terbang tinggi, manusia tefrbang

dengan pesawat ciptaannya.dengan pesawat ciptaannya. Angsa bisa berenang ke ujung pulau, manusia Angsa bisa berenang ke ujung pulau, manusia

berenang dengan kapal Feri ciptaannya.berenang dengan kapal Feri ciptaannya. Ikan mampu menembus dasar lautan, manusia Ikan mampu menembus dasar lautan, manusia

menembus lautan dengan kapal selam menembus lautan dengan kapal selam ciptaannya.ciptaannya.

Page 52: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

5252

APAKAH SETIAP MANUSIA MAMPU APAKAH SETIAP MANUSIA MAMPU BERFILSAFAT? Tidak juga. BERFILSAFAT? Tidak juga. Rule of the Rule of the game ( ada aturan mainnya)game ( ada aturan mainnya)

Berpikir logis, sistematis, radikal, dan Berpikir logis, sistematis, radikal, dan universal.universal.

Dengan mengindahkan ke empat aturan Dengan mengindahkan ke empat aturan main tersebut, maka Anda bisa menjadi main tersebut, maka Anda bisa menjadi seorang filsufseorang filsuf

Page 53: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

5353

LAHIRNYA ILMU PENGETAHUANLAHIRNYA ILMU PENGETAHUAN SEJAK KAPAN LAHIRNYA ILMU SEJAK KAPAN LAHIRNYA ILMU PENGETAHUAN?PENGETAHUAN?

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang tercanggih.yang tercanggih.

Dengan akalnya manusia mampu. Dengan akalnya manusia mampu. berpikir, dengan pikirannya memperoleh berpikir, dengan pikirannya memperoleh pengetahuan, dengan pengetahuannya pengetahuan, dengan pengetahuannya manusia memiliki ilmu, dengan ilmunya manusia memiliki ilmu, dengan ilmunya manusia mampu berpikir rasional, logis manusia mampu berpikir rasional, logis dan sistematis. dan sistematis.

Page 54: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

5454

JADI PENGETAHUAN LAHIR SEJAK JADI PENGETAHUAN LAHIR SEJAK MANUSIA ITU ADA MANUSIA ITU ADA SEJAK MANUSIA BERPIKIRSEJAK MANUSIA BERPIKIRSEJAK MANUSIA BERINTERAKSI SEJAK MANUSIA BERINTERAKSI DENGAN ALAMDENGAN ALAM

Page 55: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

5555

BAGAIMANA HUBUNGAN (ILMU BAGAIMANA HUBUNGAN (ILMU PENGETAHUAN DENGAN FILSAFAT?PENGETAHUAN DENGAN FILSAFAT?

Pengetahuan bagian dari kajian filsafat ilmu, Pengetahuan bagian dari kajian filsafat ilmu, pengetahuan lahir sejak adanya peradaban pengetahuan lahir sejak adanya peradaban manusia dan berkembang pesat sesuai manusia dan berkembang pesat sesuai dengan budayanya.dengan budayanya.

Pengetahuan lahir dari aktivitasPengetahuan lahir dari aktivitas Aktivitas memerlukan metodeAktivitas memerlukan metode Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu. Ilmu dan pengetahuan tidak bisa dipisahkan. Ilmu dan pengetahuan tidak bisa dipisahkan.

Page 56: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

5656

lanjutanlanjutan

Aktivitas memerlukan metodeAktivitas memerlukan metode Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu.Pengetahuan melahirkan ilmu-ilmu. Ilmu dan pengetahuan tidak bisa Ilmu dan pengetahuan tidak bisa

dipisahkan. dipisahkan.

Page 57: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

5757

AKTIVITAS

PENGETAHUANMETODE

ILMU

SIKLUS ILMUSIKLUS ILMU

Page 58: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

5858

PENGERTIAN ILMU PENGERTIAN ILMU SEBAGAI PENGETAHUANSEBAGAI PENGETAHUAN

Dari segi maknanya pengertian ilmu Dari segi maknanya pengertian ilmu sekurang-kurangnya merujuk tiga hal:sekurang-kurangnya merujuk tiga hal:

Pengetahuan Pengetahuan AktivitasAktivitasmetodemetode

Page 59: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

5959

Pengertian UmumPengertian Umum Ilmu adalah sesuatu kumpulan Ilmu adalah sesuatu kumpulan

yang sistematis dari pengetahuan.yang sistematis dari pengetahuan. Ilmu berarti semua pengetahuan Ilmu berarti semua pengetahuan

yang dihimpun dengan perantara yang dihimpun dengan perantara metode ilmiah (John G. Kemeny).metode ilmiah (John G. Kemeny).

Page 60: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

6060

lanjutanlanjutan Menurut Norman Campbell :Menurut Norman Campbell : Ilmu adalah suatu kumpulan pengetahuan Ilmu adalah suatu kumpulan pengetahuan

yang berguna dan praktis dan suatu yang berguna dan praktis dan suatu metode untuk memperoleh pengetahuanmetode untuk memperoleh pengetahuan

Ilmu tidak bersangkutan dengan Ilmu tidak bersangkutan dengan kehidupan praktis dan tidak dapat kehidupan praktis dan tidak dapat mempengaruhinya kecuali dalam cara mempengaruhinya kecuali dalam cara yang paling tak langsung, baik kebaikan yang paling tak langsung, baik kebaikan atau keburukan.atau keburukan.

Page 61: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

6161

SIMPULANSIMPULAN Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang

rasional dan kognitif dengan berbagai metode rasional dan kognitif dengan berbagai metode berupa aneka prosedur dan tata langkah berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga menghasilkan kumpulan sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman, kemasyarakatan atau gejala kealaman, kemasyarakatan atau keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh pemahaman, memberikan memperoleh pemahaman, memberikan penjelasan, ataupun melakukan penerapan.penjelasan, ataupun melakukan penerapan.

Page 62: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

6262

LANJUTANLANJUTANILMU SEBAGAI RANGKAIAN AKTIVITAS ILMU SEBAGAI RANGKAIAN AKTIVITAS MANUSIA:MANUSIA:

1.1. Rasional: proses pemikiran yang Rasional: proses pemikiran yang berpegang pada kaidah-kaidah logikaberpegang pada kaidah-kaidah logika

2.2. Kognitif : proses mengetahui dan Kognitif : proses mengetahui dan memperoleh pengetahuanmemperoleh pengetahuan

Page 63: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

6363

lanjutanlanjutan

1.1. Teologis: Teologis: mencapai kebenaran memperoleh mencapai kebenaran memperoleh

pemahamanpemahaman Memberi penjelasanMemberi penjelasan Meakukan penerapan dengan peramalan Meakukan penerapan dengan peramalan

atau pengendalianatau pengendalian

Page 64: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

6464

ILMU SEBAGAI METODE ILMU SEBAGAI METODE ILMIAHILMIAH

ANALISIS ANALISIS (analysis)(analysis) PEMERIAN PEMERIAN (description)(description) PENGUKURAN PENGUKURAN (measurement)(measurement) PERBANDINGAN PERBANDINGAN (comparison)(comparison) SURVAI SURVAI (survey)(survey)

Page 65: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

6565

Pengelompokan Pengelompokan PengetahuanPengetahuan

Menurut Bertrand Russell, pengetahuan Menurut Bertrand Russell, pengetahuan dibedakan menjadi 2:dibedakan menjadi 2:

1. Pengetahuan mengenai fakta-fakta 1. Pengetahuan mengenai fakta-fakta (knowledge of facts)(knowledge of facts)

2. Pengetahuan mengenai hubungan 2. Pengetahuan mengenai hubungan umum antara fakta umum antara fakta (knowledge of (knowledge of general connection berween facts)general connection berween facts)

Page 66: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

6666

Ledger Wood membagi Ledger Wood membagi pengetahuan menjadi:pengetahuan menjadi:

1.Non inferential Apprehension1.Non inferential Apprehension; ; pengetahuan nonpenyimpulan yang pengetahuan nonpenyimpulan yang merupakan pengenalan terhadap merupakan pengenalan terhadap benda, orang, atau sifat tertentu.benda, orang, atau sifat tertentu.

Page 67: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

6767

Bentuknya: Bentuknya: Perception ;pengenalan objek diluar diri Perception ;pengenalan objek diluar diri

seseorangseseorang Introspection; pengenalan terhadap Introspection; pengenalan terhadap

dirinya sendiri dengan segenap dirinya sendiri dengan segenap kemampuan, kemampuan, pikiran kehendak, dan pikiran kehendak, dan perasaanperasaan

Page 68: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

6868

LanjutanLanjutan

2. Inferential Knowledge, meliputi;2. Inferential Knowledge, meliputi; Knowledge of other selves;Knowledge of other selves; pengetahuan pengetahuan

mengenai diri orang lain.mengenai diri orang lain. Historical knowledge;Historical knowledge; pengetahuan pengetahuan

menyangkut masa lampau.menyangkut masa lampau. Scientific knowledge;Scientific knowledge; pengetahuan pengetahuan

ilmiah.ilmiah.

Page 69: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

6969

George KlubertanzGeorge Klubertanz Pengetahuan langsung berdasarkan Pengetahuan langsung berdasarkan

pengenalannya terhadap objek-objek pengenalannya terhadap objek-objek pengalaman.pengalaman.

Pengetahuan kemanusian Pengetahuan kemanusian (humanistic (humanistic knowledge)knowledge) yang diperoleh karena mempelajari yang diperoleh karena mempelajari

Pengetahuan Ilmiah Pengetahuan Ilmiah (scientific knowledge)(scientific knowledge) berdasarkan azas-azas yang cocok dan dapat berdasarkan azas-azas yang cocok dan dapat membuktikan kesimpulannya kebenaran.membuktikan kesimpulannya kebenaran.

Page 70: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

7070

lanjutanlanjutan

Pengetahuan Ilmiah Pengetahuan Ilmiah (scientific (scientific knowledge)knowledge) berdasarkan azas-azas berdasarkan azas-azas yang cocok dan dapat yang cocok dan dapat membuktikan kesimpulannya membuktikan kesimpulannya kebenaran.kebenaran.

Page 71: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

7171

HAKIKAT PENGETAHUANHAKIKAT PENGETAHUAN Darimanakah hakikat pengetahuan itu?Darimanakah hakikat pengetahuan itu?1.1. Realisme;Realisme; pengetahuan manusia riil pengetahuan manusia riil

adanya dari kehidupan.adanya dari kehidupan.2.2. Idealisme;Idealisme; pengetahuan tidak terdapat pengetahuan tidak terdapat

dalam dunia riil melainkan hanya dalam dalam dunia riil melainkan hanya dalam dunia konsep ideal atau dunia ide-ide.dunia konsep ideal atau dunia ide-ide.

Page 72: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

7272

Dari manakah sumber Dari manakah sumber pengetahuan manusia?pengetahuan manusia?

1.1. Rasionalisme;Rasionalisme; sumber pengetahuan sumber pengetahuan berasal dari rasio (akal) manusia.berasal dari rasio (akal) manusia.

2.2. Empirisme;Empirisme; sumber pengetahuan sumber pengetahuan adalah indra manusia (empiri)adalah indra manusia (empiri)

3.3. Kritisisme/transidentalisme;Kritisisme/transidentalisme; pengetahuan manusia bersumber dari pengetahuan manusia bersumber dari luar diri manusia, yaitu Tuhan.luar diri manusia, yaitu Tuhan.

Page 73: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

7373

PENGETAHUAN SEBAGAI DASAR PENGETAHUAN SEBAGAI DASAR TEORITIS TEORITIS YANG MELAHIRKAN YANG MELAHIRKAN PENGETAHUAN ILMIAHPENGETAHUAN ILMIAH

CAKUPAN PENGETAHUAN ILMIAH:CAKUPAN PENGETAHUAN ILMIAH: 1. Jenis sasaran1. Jenis sasaran 2. Bentuk-bentuk pernyataan2. Bentuk-bentuk pernyataan 3. Ragam-ragam proposisi3. Ragam-ragam proposisi 4. Ciri-ciri pokok4. Ciri-ciri pokok 5. Pembagian sistematis5. Pembagian sistematis

Page 74: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

7474

LanjutanLanjutan

Jenis sasaran Pengetahuan Ilmiah:Jenis sasaran Pengetahuan Ilmiah: Objek material; fenomena di dunia Objek material; fenomena di dunia

ini yang ditelaah oleh ilmuini yang ditelaah oleh ilmu Objek formal; pusat perhatian Objek formal; pusat perhatian

penelaahan ilmuwan terhadap penelaahan ilmuwan terhadap fenomena itu.fenomena itu.

Page 75: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

7575

lanjutanlanjutanOBJEK MATERIAL PENGETAHUAN ILMIAH OBJEK MATERIAL PENGETAHUAN ILMIAH

DIKELOMPOKAN MENJADI 6:DIKELOMPOKAN MENJADI 6: IDE ABSTRAKIDE ABSTRAK BENDA FISIKBENDA FISIK JASAD HIDUP JASAD HIDUP GEJALA ROHANIGEJALA ROHANI PERISTIWA SOSIALPERISTIWA SOSIAL PROSES TANDAPROSES TANDA

Page 76: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

7676

OBJEK MATERIALOBJEK MATERIAL

KONSEP GUNUNG MERAPI, BURUNG, KONSEP GUNUNG MERAPI, BURUNG, INGATAN DSTINGATAN DST

DITELAAH BERDASARKAN OBJEK FORMALDITELAAH BERDASARKAN OBJEK FORMAL

Page 77: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

7777

TELAAH OBJEK FORMALTELAAH OBJEK FORMAL

MANUSIAMANUSIA BIOLOGIBIOLOGI PSIKOLOGIPSIKOLOGI

FILSAFAT KODRATIFILSAFAT KODRATI

OBJEK TELAAH OBJEK TELAAH FORMALFORMAL

Page 78: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

7878

SEPERTI APA BENTUK SEPERTI APA BENTUK PENGETAHUAN ILMIAH PENGETAHUAN ILMIAH ITU?ITU?1.1. DESKRIPTIFDESKRIPTIF

2.2. PRESKRIPSIPRESKRIPSI

•ANATOMIANATOMI•GEOGRAFGEOGRAFII•UKURANUKURAN•AZAS-AZASAZAS-AZAS•PETUNJUKPETUNJUK•PROSEDURPROSEDUR

Page 79: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

7979

LANJUTANLANJUTAN

3. EKSPOSISI POLA3. EKSPOSISI POLA

SOSIOLOGISOSIOLOGI POLA-POLA POLA-POLA

BUDAYABUDAYA ANTROPOLOGIANTROPOLOGI PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN

BUDAYABUDAYA

Page 80: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

8080

LANJUTANLANJUTAN

4. 4. REKONTRUKSI REKONTRUKSI HISTORISHISTORIS

HISTORIOGRAFIHISTORIOGRAFI PURBAKALAPURBAKALA PALEONTOLOGIPALEONTOLOGI

Page 81: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

8181

PROPOSISI ILMU PROPOSISI ILMU PENGETAHUANPENGETAHUAN

1. AZAS ILMIAH1. AZAS ILMIAH

MENGANDUNG MENGANDUNG KEBENARAN UMUMKEBENARAN UMUM

BERDASARKAN BERDASARKAN FAKTA YANG FAKTA YANG TELAH DIAMATITELAH DIAMATI

ILMU SOSIALILMU SOSIAL

Page 82: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

8282

LANJUTANLANJUTAN2. KAIDAH ILMIAH2. KAIDAH ILMIAH

Mengungkapkan Mengungkapkan keajegan atau hubungan keajegan atau hubungan tertib yang dapat tertib yang dapat diperiksa kebenarannya diperiksa kebenarannya diantara fenomena diantara fenomena secara umum berlaku secara umum berlaku pula untuk berbagai pula untuk berbagai fenomena yang sejenis.fenomena yang sejenis.

Boyle, Newton, PascalBoyle, Newton, Pascal

Page 83: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

8383

LANJUTANLANJUTAN 3. TEORI ILMIAH3. TEORI ILMIAH Kemampuan Kemampuan

proposisi yang proposisi yang saling berkaitan saling berkaitan secara logis untuk secara logis untuk memberi penjelasan memberi penjelasan mengenai mengenai sejumlah fenomena.sejumlah fenomena.

Teori DarwinTeori Darwin

Kau lahir darikuKau lahir darikubodohbodoh

Page 84: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

8484

lanjutanlanjutan

Teori; sekumpulam proposisi yang Teori; sekumpulam proposisi yang mencakup konsep-konsep tertentu mencakup konsep-konsep tertentu yang saling berhubunganyang saling berhubungan

Page 85: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

8585

APA MANFAAT DAN PERANAN APA MANFAAT DAN PERANAN TEORI?TEORI?

Mensistematiskan dan menyususn data Mensistematiskan dan menyususn data maupun pemikiran tentang data sehingga maupun pemikiran tentang data sehingga tercapai pertalian yang logis diantara tercapai pertalian yang logis diantara aneka data yang semula kacau balau. aneka data yang semula kacau balau. Jadi teori berfungsi sebagai kerangka, Jadi teori berfungsi sebagai kerangka, pedoman, bagan sistematisasi atau pedoman, bagan sistematisasi atau sistem acuan.sistem acuan.

Page 86: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

8686

lanjutanlanjutan Memberikan skema atau rencana Memberikan skema atau rencana

sementara mengenai medan yang sementara mengenai medan yang semula belum dipetakan sehingga semula belum dipetakan sehingga terdapat suatu orientasiterdapat suatu orientasi

Menunjukkan atau menyarankan arah-Menunjukkan atau menyarankan arah-arah untuk penyelidikan lebih lanjut. arah untuk penyelidikan lebih lanjut.

Page 87: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

8787

PEMBAGIAN ILMU PEMBAGIAN ILMU PENGETAHUAN PENGETAHUAN Ilmu Pengetahuan dibedakan atas:Ilmu Pengetahuan dibedakan atas:1.1. Ilmu Pengetahuan Sosial (social science); Ilmu Pengetahuan Sosial (social science);

membahas hubungan manusia sebagai membahas hubungan manusia sebagai makhluk sosial.makhluk sosial.

a. Psikologi; ilmu pengetahuan yang a. Psikologi; ilmu pengetahuan yang mempelajari proses mental dan tingkah laku.mempelajari proses mental dan tingkah laku.

b. Pendidikan; suatu perlakuan atau nproses b. Pendidikan; suatu perlakuan atau nproses latihan yang terarah dan sistematis meneju latihan yang terarah dan sistematis meneju ke suatu tujuan.ke suatu tujuan.

Page 88: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

8888

LanjutanLanjutan

c. c. Antropologi; suatu ilmu pengetahuan yang Antropologi; suatu ilmu pengetahuan yang pempelajari asal-usul dan perkembangan pempelajari asal-usul dan perkembangan jasmani, sosial, kebudayaan serta tingkah jasmani, sosial, kebudayaan serta tingkah laku manusia.laku manusia.

d. Etnologi; studi antropologi dari aspek d. Etnologi; studi antropologi dari aspek sistem sosio ekonomi dan pewarisan sistem sosio ekonomi dan pewarisan kebudayaan terutama keaslian, kebudayaan terutama keaslian, perkembangan dan perubuhan dalam perkembangan dan perubuhan dalam masyarakat primitif.masyarakat primitif.

Page 89: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

8989

LanjutanLanjutan

e. Sejarah; suatu pencataan peristiwa – e. Sejarah; suatu pencataan peristiwa – peristiwa yang telah terjadi pada suatu peristiwa yang telah terjadi pada suatu bangsa, negara atau individu.bangsa, negara atau individu.

f. Ekonomi; ilmu penghetahuan yang f. Ekonomi; ilmu penghetahuan yang berhubungan dengan produksi, tukar berhubungan dengan produksi, tukar menukar barang produksi, pengelolaan menukar barang produksi, pengelolaan dalam lingkup rumah tangga, dalam lingkup rumah tangga, perusahaan atau negara.perusahaan atau negara.

Page 90: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

9090

LanjutanLanjutan

g. Sosiologi; suatu studi tingkah laku sosial, g. Sosiologi; suatu studi tingkah laku sosial, terutama asal-usul organisasi, institusi dan terutama asal-usul organisasi, institusi dan perkembangan masyarakat manusia.perkembangan masyarakat manusia.

2. Ilmu Pengetahuan Alam; yang membahas 2. Ilmu Pengetahuan Alam; yang membahas alam semesta dengan segala isinya, ilmu ini alam semesta dengan segala isinya, ilmu ini terbagi atas:terbagi atas:

a. Fisika (physics); suatu kajian tentang benda a. Fisika (physics); suatu kajian tentang benda mati dari aspek wujud dengan perubahan yang mati dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat sementara.bersifat sementara.

Page 91: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

9191

lanjutanlanjutanb. b. Kimia (chemistry); mempelajari benda hidup Kimia (chemistry); mempelajari benda hidup

dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan perubahan-perubahan yang bersifat tetap; perubahan-perubahan yang bersifat tetap;

Kimia secara garis besar dibagi menjadi:Kimia secara garis besar dibagi menjadi: Kimia anorganikKimia anorganik Kimia organikKimia organikc. Biologi (biological science); ilmu pengetahuan c. Biologi (biological science); ilmu pengetahuan

yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-yang mempelajari makhluk hidup dan gejala-gejalanya.gejalanya.

Page 92: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

9292

lanjutanlanjutan Cabang-cabang biologi:Cabang-cabang biologi:1.1. Botani; mempelajari seluk beluk Botani; mempelajari seluk beluk

tumbuhantumbuhan2.2. Zoologi; mempelajari hewanZoologi; mempelajari hewan3.3. Anatomi; mempelajari strukur dalam Anatomi; mempelajari strukur dalam

makhluk hidupmakhluk hidup4.4. Fisiologi; studi tentang fungsi tubuhFisiologi; studi tentang fungsi tubuh

Page 93: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

9393

5. Sitologi; studi tentang sel secara 5. Sitologi; studi tentang sel secara mendalammendalam

6. Sitologi; studi tentang jaringan tubuh 6. Sitologi; studi tentang jaringan tubuh atau organ makhluk hidupatau organ makhluk hidup

7. Palaentologi:studi tentang makhluk 7. Palaentologi:studi tentang makhluk masa lampau yang kebanyakan masa lampau yang kebanyakan hanya berupa fosilhanya berupa fosil

Page 94: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

9494

lanjutanlanjutan3. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (earth 3. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (earth

science and space)science and space)a.a. Geologi; studi tentang struktur bumiGeologi; studi tentang struktur bumi Petrologi membahas batu-batuanPetrologi membahas batu-batuan Vulkanologi, membahas gempa bumiVulkanologi, membahas gempa bumi Mineralogi, membahas bahan Mineralogi, membahas bahan

mineral/bahan galianmineral/bahan galian Kristalografi, membahas bentuk-bentuk Kristalografi, membahas bentuk-bentuk

kristal dari mineral.kristal dari mineral.

Page 95: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

9595

lanjutanlanjutan

b. Astronomi; suatu ilmu pengetahuan b. Astronomi; suatu ilmu pengetahuan yang membahas benda-benda ruang yang membahas benda-benda ruang angkasa dan alam semesta.angkasa dan alam semesta.

b. Geografi; ilmu pengetahuan tentang b. Geografi; ilmu pengetahuan tentang muka bumi dan produk ekonomi muka bumi dan produk ekonomi sehubungan dengan makhluk hidup sehubungan dengan makhluk hidup terutama manusia. terutama manusia.

Page 96: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

9696

ILMU PENGETAHUAN ILMU PENGETAHUAN BERDASARKAN KURUN BERDASARKAN KURUN WAKTUNYAWAKTUNYA

ILMU PENGETAHUAN ILMU PENGETAHUAN KONVENSIONALKONVENSIONAL

ILMU PENGETAHUAN MODERNILMU PENGETAHUAN MODERN

Page 97: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

9797

LanjutanLanjutan Ilmu penetahuan konvensional Ilmu penetahuan konvensional

mengedepankan mengedepankan mitosmitos, daripada , daripada logos.logos. Ilmu pengetahuan modern Ilmu pengetahuan modern

mengutamakan rasio, akal sehingga mengutamakan rasio, akal sehingga segala sesuatu harus bersifat rasional. segala sesuatu harus bersifat rasional. Mengedepankan Mengedepankan logos logos daripada daripada mitos.mitos.

Page 98: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

9898

PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN PENGETAHUAN MODERNPENGETAHUAN MODERN

Konsep atau teori Pengetahuan modern Konsep atau teori Pengetahuan modern berkembang berabad-abad, sejak manusia berkembang berabad-abad, sejak manusia mempelajari alam semesta. mempelajari alam semesta. ThalesThales sebagai sebagai Bapak ilmu pengetahuan, Bapak ilmu pengetahuan, AristotelesAristoteles, , Scorattes Scorattes sampai ke generasi sampai ke generasi Newton.Newton.

Berdasarkan pemikiran manusia pengetahuan Berdasarkan pemikiran manusia pengetahuan terus berkembang hingga melahirkan teori-terus berkembang hingga melahirkan teori-

teori dan wujud untuk kepentingan umat teori dan wujud untuk kepentingan umat manusia. manusia.

Page 99: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

9999

lanjutanlanjutan

Berdasarkan pemikiran manusia Berdasarkan pemikiran manusia pengetahuan terus berkembang hingga pengetahuan terus berkembang hingga melahirkan teori-teori dan wujud untuk melahirkan teori-teori dan wujud untuk

kepentingan umat manusia. kepentingan umat manusia.

Page 100: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

100100

lanjutanlanjutan Aristoteles berpendapat, berdasarkan Aristoteles berpendapat, berdasarkan

pengamatan bebnda-benda hidup itu pengamatan bebnda-benda hidup itu mungkin dapat timbul dari benda tak mungkin dapat timbul dari benda tak hidup. Contoh cacing berasal dari hidup. Contoh cacing berasal dari lumpur, ulat berasal dari daging yang lumpur, ulat berasal dari daging yang membusuk dan lain lain.membusuk dan lain lain.

Page 101: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

101101

ILMU PENGETAHUAN ILMU PENGETAHUAN ABAD KE-13ABAD KE-13

TOKOH; NIKOLAS KOPERNIKUSTOKOH; NIKOLAS KOPERNIKUS Berkebangsaan Polandia yang Berkebangsaan Polandia yang

mencetuskan revolusi dunia ilmu.mencetuskan revolusi dunia ilmu. Teorinya menyatakan bahwa matahari Teorinya menyatakan bahwa matahari

merupakan pusat tata surya yang diedari merupakan pusat tata surya yang diedari oleh bumi serta planet lainnya. oleh bumi serta planet lainnya.

Page 102: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

102102

ILMU PENGETAHUAN ILMU PENGETAHUAN ABAD KE-16ABAD KE-16

TOKOH; SIR ISAAC NEWTONTOKOH; SIR ISAAC NEWTON Berkebangsaan Inggris yang Berkebangsaan Inggris yang

mencetuskan hukum gravitasi mencetuskan hukum gravitasi bumi,pencipta teleskop cermin.bumi,pencipta teleskop cermin.

Teorinya sangat mempengaruhi alam Teorinya sangat mempengaruhi alam pikiran abad-18pikiran abad-18

Page 103: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

103103

lanjutanlanjutan Perkembangan ilmu pengetahuan abad Perkembangan ilmu pengetahuan abad

18, 19 melahirkan ilmu ilmu yang sangat 18, 19 melahirkan ilmu ilmu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan umat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia.manusia.

Thomas Alpha Edison, dengan lampu Thomas Alpha Edison, dengan lampu listriknyalistriknya

Albert Enstain dengan teori atomnyaAlbert Enstain dengan teori atomnya

Page 104: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

104104

PUNCAK PENGETAHUANPUNCAK PENGETAHUAN DI ABAD 20 DI ABAD 20

Para ilmuwan memanfatkan materi dan Para ilmuwan memanfatkan materi dan energi. Materi merupakan benda energi. Materi merupakan benda sedangkan energi yang memiliki sedangkan energi yang memiliki kekuatan. kekuatan.

Materi merupakan benda-benda hasil Materi merupakan benda-benda hasil olahan olahan

Page 105: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

105105

lanjutanlanjutan Dalam kehidupan modrn penggunaan Dalam kehidupan modrn penggunaan

energi semakin meluas.energi semakin meluas. Energi berwujud dalam berbagai bentuk; Energi berwujud dalam berbagai bentuk;

cahaya, kimia, panas, gerak, nuklir dan cahaya, kimia, panas, gerak, nuklir dan sebagainya.sebagainya.

Page 106: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

106106

TERIMA KASIHTERIMA KASIHSELAMAT BELAJARSELAMAT BELAJAR

Page 107: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

107107

REFERENSIREFERENSI Nasution, HB. 2001. Nasution, HB. 2001. Filsafat Umum.Filsafat Umum.

Jakarta :Gaya Media PratamaJakarta :Gaya Media Pratama Haryono Imam. 1994. Haryono Imam. 1994. Filsafat Ilmu Filsafat Ilmu

Pengetahuan.Pengetahuan. Jakarta : Gramedia Jakarta : Gramedia The Lian Gie. 1991. The Lian Gie. 1991. Pengantar Filsafat Pengantar Filsafat

Ilmu.Ilmu. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta : Liberty

Page 108: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

108108

Page 109: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

109109

Bab 3Bab 3

Filsafat dan Ilmu dalam SejarahFilsafat dan Ilmu dalam Sejarah

Page 110: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

110110

Orientasi SejarahOrientasi Sejarah

Hubungan SejarahHubungan Sejarah• Filsafat dan ilmu di dalam filsafat ilmu berhubungan dengan sejarah baratFilsafat dan ilmu di dalam filsafat ilmu berhubungan dengan sejarah barat• Berpusat di Eropa, terutama Eropa BaratBerpusat di Eropa, terutama Eropa Barat

Pembabakan SejarahPembabakan Sejarah• Sejarah dibagi ke dalam sejumlah babak, dari zaman dahulu sampai Sejarah dibagi ke dalam sejumlah babak, dari zaman dahulu sampai

sekarangsekarang• Pembabakan sejarah mengikuti pembabakan yang lazim di sejarah EropaPembabakan sejarah mengikuti pembabakan yang lazim di sejarah Eropa

Filsafat dan IlmuFilsafat dan Ilmu• Di dalam sejarah ini, filsafat dan ilmu tidak diuraikan secara terpisahDi dalam sejarah ini, filsafat dan ilmu tidak diuraikan secara terpisah

Page 111: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

111111

Pembabakan ZamanPembabakan Zaman

Zaman KunoZaman Kunosebelum abad ke-5 sMsebelum abad ke-5 sM

Zaman Yunani KunoZaman Yunani Kunoabad ke-5 sM sampai abad ke-1 sMabad ke-5 sM sampai abad ke-1 sM

Zaman RomawiZaman Romawiabad ke-1 sM sampai abad ke-5abad ke-1 sM sampai abad ke-5

Zaman Gelap (Dark Ages)Zaman Gelap (Dark Ages)abad ke-5 sampai abad ke-10abad ke-5 sampai abad ke-10

Zaman Pertengahan (Medieval)Zaman Pertengahan (Medieval)abad ke-10 sampai abad ke-15abad ke-10 sampai abad ke-15

Zaman Kebangkitan (Rennaissance)Zaman Kebangkitan (Rennaissance)abad ke-15 sampai abad ke-18abad ke-15 sampai abad ke-18

Zaman ModernZaman Modernabad ke-18 sampai sekarangabad ke-18 sampai sekarang

Page 112: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

112112

Zaman KunoZaman KunoSebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM

Keteraturan Alam (Louis de Broglie)Keteraturan Alam (Louis de Broglie)• Gembala Chaldea di Mesopotamia memperhatikan gejala di langit Gembala Chaldea di Mesopotamia memperhatikan gejala di langit

terutama di malam hariterutama di malam hari• Gerak benda langit teratur sehingga mereka yakin akan keteraturan Gerak benda langit teratur sehingga mereka yakin akan keteraturan

alamalam• Muncul pengetahuan astronomi termasuk kalender bulan dan muncul Muncul pengetahuan astronomi termasuk kalender bulan dan muncul

ilmuilmu• Mereka juga mengenal musim, sehingga satu tahun terdiri atas 12 Mereka juga mengenal musim, sehingga satu tahun terdiri atas 12

bulan (tidak tepat)bulan (tidak tepat)

Keteraturan Alam (Dennis Gabor)Keteraturan Alam (Dennis Gabor)• Manusia percaya bahwa ada keteraturan pada dasar gelaja alamManusia percaya bahwa ada keteraturan pada dasar gelaja alam• Keteraturan ini layak dinyatakan melalui logikaKeteraturan ini layak dinyatakan melalui logika• Kepercayaan ini melahirkan ilmuKepercayaan ini melahirkan ilmu

Page 113: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

113113

THE HISTORY OF SCIENCETHE HISTORY OF SCIENCE On the simplest level, science is knowledge of the world of nature. On the simplest level, science is knowledge of the world of nature. There are many regularities in nature that mankind has had to There are many regularities in nature that mankind has had to recognize for survival since the emergence of Homo Sapiens as a recognize for survival since the emergence of Homo Sapiens as a species. The Sun and the Moon periodically repeat their movements. species. The Sun and the Moon periodically repeat their movements. Some motions, like the daily “motions” of the Sun, are simple to Some motions, like the daily “motions” of the Sun, are simple to observe; others, like the annual “motion” of the Sun, are far more observe; others, like the annual “motion” of the Sun, are far more difficult. Both motions correlate with important terrestial events. Day difficult. Both motions correlate with important terrestial events. Day and night provide the basic rhythm of human existence; the seasons and night provide the basic rhythm of human existence; the seasons determine the migration of animals upon which human depended for determine the migration of animals upon which human depended for millennia for survival. With the invention of agriculture, the seasons millennia for survival. With the invention of agriculture, the seasons became even more crucial, for failure to recognize the proper time for became even more crucial, for failure to recognize the proper time for planting could lead to starvation. Science defined simply as knowledge planting could lead to starvation. Science defined simply as knowledge of natural processes is universal among mankind, and it has existed of natural processes is universal among mankind, and it has existed since the dawn of human existence.since the dawn of human existence. The mere recognition of regularities does not exhaust the full The mere recognition of regularities does not exhaust the full meaning, however. In the first place, regularities may be simply meaning, however. In the first place, regularities may be simply constructs of the human mind. Humans leap to conclusions; the mind constructs of the human mind. Humans leap to conclusions; the mind cannot tolerate chaos, so it constructs regularities even when none cannot tolerate chaos, so it constructs regularities even when none objectively exists. Thus, for example, one of the objectively exists. Thus, for example, one of the

Page 114: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

114114

astronomical “laws” of the Middle Ages was that the appearance of astronomical “laws” of the Middle Ages was that the appearance of comets presaged a great upheaval, as the Norman Conquest of Britain comets presaged a great upheaval, as the Norman Conquest of Britain followed the comet of 1066. True regularities must be established by followed the comet of 1066. True regularities must be established by detached examinations of data. Science, therefore, must employ a detached examinations of data. Science, therefore, must employ a certain degree of skepticism to prevent premature generalization.certain degree of skepticism to prevent premature generalization. Regularities, even when expressed mathematically as laws of Regularities, even when expressed mathematically as laws of nature, are not fully satisfactory to everyone. Some insist that genuine nature, are not fully satisfactory to everyone. Some insist that genuine understanding demand explanations of the causes of the laws, but it is understanding demand explanations of the causes of the laws, but it is in the realm of causation that there is the greatest disagreement. in the realm of causation that there is the greatest disagreement. Modern quantum mechanics, for example, has given up the quest for Modern quantum mechanics, for example, has given up the quest for causation and today rests only on mathematical expression . Modern causation and today rests only on mathematical expression . Modern biology, on the other hand, thrives on causal chains that permit the biology, on the other hand, thrives on causal chains that permit the understanding of physiological and evolutionary processes in terms of understanding of physiological and evolutionary processes in terms of the physical activities of entities such as molecules, cells, and the physical activities of entities such as molecules, cells, and organism. But even if causation and explanation are admitted as organism. But even if causation and explanation are admitted as necessary, there is little argument on the kinds of causes that are necessary, there is little argument on the kinds of causes that are permissible, or possible in science. If the history of science is to make permissible, or possible in science. If the history of science is to make any sense whatsoever it is necessary to deal with the past on its own any sense whatsoever it is necessary to deal with the past on its own terms, and the fact in that for most of the history of science natural terms, and the fact in that for most of the history of science natural philosophers appealed to causes thatphilosophers appealed to causes that

Page 115: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

115115

would be summarily rejected by modern scientists. Spiritual and divine would be summarily rejected by modern scientists. Spiritual and divine forces were accepted as both real and necessary until the end of 18forces were accepted as both real and necessary until the end of 18 thth century and, in areas such as biology, deep into the 19century and, in areas such as biology, deep into the 19 thth century as century as well.well. Certain conventions governed the appeal to God or the gods or the Certain conventions governed the appeal to God or the gods or the spirits, it was held, could not be completely arbitrary in their actions; spirits, it was held, could not be completely arbitrary in their actions; otherwise the proper response would be propitiation, not rational otherwise the proper response would be propitiation, not rational investigation. But since the deity or deities were themselves rational, or investigation. But since the deity or deities were themselves rational, or bound by rational principles, it was possible for humans to uncover the bound by rational principles, it was possible for humans to uncover the rational order of the world. Faith in the world could actually stimulate rational order of the world. Faith in the world could actually stimulate original scientific work. Kepler’s laws, Newton’s absolute space, and original scientific work. Kepler’s laws, Newton’s absolute space, and Einstein’s rejection of the probabilistic nature of quantum mechanics Einstein’s rejection of the probabilistic nature of quantum mechanics were all based on theological, not scientific, assumptions. For sensitive were all based on theological, not scientific, assumptions. For sensitive interpreters of phenomena, the ultimate intelligibility of nature has interpreters of phenomena, the ultimate intelligibility of nature has seemed to demand some rational guiding spirit. A notable expression seemed to demand some rational guiding spirit. A notable expression on this idea is Einstein’s statement that the wonder is not that mankind on this idea is Einstein’s statement that the wonder is not that mankind comprehends the world, but that the world is comprehensible.comprehends the world, but that the world is comprehensible. Science, then is to be considered in this article as knowledge of Science, then is to be considered in this article as knowledge of natural regularities that is subjected to some degree of skeptical vigour natural regularities that is subjected to some degree of skeptical vigour and explained by rati-and explained by rati-

Page 116: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

116116

onal causes. One final caution is necessary. Nature is known only onal causes. One final caution is necessary. Nature is known only through the senses, of which sight, touch, and hearing are the through the senses, of which sight, touch, and hearing are the dominant ones, and the human notion of reality is skewed toward dominant ones, and the human notion of reality is skewed toward objects of these senses. The invention of such instruments as the objects of these senses. The invention of such instruments as the telescope, the microscope, and the Geiger counter has brought an telescope, the microscope, and the Geiger counter has brought an ever-increasing range of phenomena with the scope of the senses. ever-increasing range of phenomena with the scope of the senses. Thus, scientific knowledge of the world is only partial, and progress Thus, scientific knowledge of the world is only partial, and progress of science follows the ability of humans to make phenomena of science follows the ability of humans to make phenomena perceivable.perceivable.

Page 117: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

117117

Zaman KunoZaman KunoSebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM

Keteraturan Alam (di Mesir Kuno)Keteraturan Alam (di Mesir Kuno)• Sungai Nil banjir setiap tahun secara teratur menghapus batas Sungai Nil banjir setiap tahun secara teratur menghapus batas

tanah sehingga lahir ilmu ukur untuk menemukan kembali batas itutanah sehingga lahir ilmu ukur untuk menemukan kembali batas itu• Ilmu ukur digunakan juga untuk membuat piramidaIlmu ukur digunakan juga untuk membuat piramida• Secara teratur, gerak naik bintang sothis (sirius) sinkron dengan Secara teratur, gerak naik bintang sothis (sirius) sinkron dengan

siklus banjir sungai Nil, dan berlangsung setahun sekalisiklus banjir sungai Nil, dan berlangsung setahun sekali• Muncul pengetahuan astronomi dan kalender matahari di samping Muncul pengetahuan astronomi dan kalender matahari di samping

kalender bulankalender bulan

Keteraturan Alam (di Yunani Kuno)Keteraturan Alam (di Yunani Kuno)• Pengetahuan dari Mesopotamia dan Mesir Kuno masuk ke Yunani Pengetahuan dari Mesopotamia dan Mesir Kuno masuk ke Yunani

KunoKuno

Page 118: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

118118

Zaman KunoZaman KunoSebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM

Keteraturan Alam (di Romawi Kuno)Keteraturan Alam (di Romawi Kuno)• Sebelum Romawi menjadi negara adikuasa (abad ke-1 sM), mereka Sebelum Romawi menjadi negara adikuasa (abad ke-1 sM), mereka

juga menerima kalender dari Yunani Kunojuga menerima kalender dari Yunani Kuno• Romawi menyusun kalender matahari yang berubah-ubah yang Romawi menyusun kalender matahari yang berubah-ubah yang

kemudian distandardisasi oleh Julius Ceaserkemudian distandardisasi oleh Julius Ceaser• Kalender inilah yang kemudian menjadi kalender internasional yang Kalender inilah yang kemudian menjadi kalender internasional yang

kita pergunakan sekarang (disempurnakan oleh Paus Gregorius)kita pergunakan sekarang (disempurnakan oleh Paus Gregorius)

Keteraturan Alam (Kalender)Keteraturan Alam (Kalender)• Salah satu pengetahuan astronomi (mungkin tertua) yang Salah satu pengetahuan astronomi (mungkin tertua) yang

dilahirkan oleh keteraturan alam adalah kalenderdilahirkan oleh keteraturan alam adalah kalender• Di samping astronomi, muncul pula pengetahuan lain yang Di samping astronomi, muncul pula pengetahuan lain yang

dikenal sebagai astrologidikenal sebagai astrologi

Page 119: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

119119

LUNAR CALENDARLUNAR CALENDAR

Any dating system based on a year consisting of synodic monthsAny dating system based on a year consisting of synodic months——i.e.i.e. complete cycles of phases of the Moon. In every solar year (or year complete cycles of phases of the Moon. In every solar year (or year of the seasons), there are about 12.37 synodic months. Therefore, if a of the seasons), there are about 12.37 synodic months. Therefore, if a lunar-year calendar is to be kept in step with the seasonal year, a periodic lunar-year calendar is to be kept in step with the seasonal year, a periodic intercalation (addition) of days is necessary.intercalation (addition) of days is necessary.

The Sumerians were probably the first to develop a calendar The Sumerians were probably the first to develop a calendar based entirely on the recurrence of lunar phases. Each Sumero-based entirely on the recurrence of lunar phases. Each Sumero-Babylonian month began on the first day of visibility of the new Moon. Babylonian month began on the first day of visibility of the new Moon. Although an intercalary month was used periodically, intercalations were Although an intercalary month was used periodically, intercalations were haphazard, inserted when the royal astrologers realized that the calendar haphazard, inserted when the royal astrologers realized that the calendar had fallen severely out of step with the seasons. Starting about 380 BC, had fallen severely out of step with the seasons. Starting about 380 BC, however, fixed rules regarding intercalations were established, providing however, fixed rules regarding intercalations were established, providing for the distribution of seven intercalary months at designated intervals over for the distribution of seven intercalary months at designated intervals over 19-year periods. Greek astronomers also devised rules for intercalations 19-year periods. Greek astronomers also devised rules for intercalations to coordinate the lunar and solar years. It is likely that the Roman to coordinate the lunar and solar years. It is likely that the Roman republican calendar was based on the lunar calendar of the Greeks.republican calendar was based on the lunar calendar of the Greeks.

Page 120: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

120120

Lunar calendars remain in use among certain religious groups Lunar calendars remain in use among certain religious groups today. The Jewish calendar, which supposedly dates from 3,760 and today. The Jewish calendar, which supposedly dates from 3,760 and three months before the Christian Era (BCE) is one example. The three months before the Christian Era (BCE) is one example. The Jewish religious year begins in autumn and consists of 12 months Jewish religious year begins in autumn and consists of 12 months alternating between 30 and 29 days. It allows for a periodic leap year alternating between 30 and 29 days. It allows for a periodic leap year and an intercalary month. Another lunar calendar, the Muslim, dates and an intercalary month. Another lunar calendar, the Muslim, dates from the Hegira—July 15, AD 622, the day on which sthe prophet from the Hegira—July 15, AD 622, the day on which sthe prophet Muhammad began his migration from Mecca to Medina. It makes no Muhammad began his migration from Mecca to Medina. It makes no effort to keep calendric and seasonal years together.effort to keep calendric and seasonal years together.

SOLAR CALENDARSOLAR CALENDARAny dating system based on the seasonal year of approximately Any dating system based on the seasonal year of approximately

365365¼ days, the time it takes the earth to revolve once around the Sun. ¼ days, the time it takes the earth to revolve once around the Sun. The Egyptians appear to have been the first to develop a solar calendar, The Egyptians appear to have been the first to develop a solar calendar, using as a fixed point the annual sunrise reappearance of the Dog Starusing as a fixed point the annual sunrise reappearance of the Dog Star—Sirius, or Sothis--in the eastern sky, which coincided with the annual —Sirius, or Sothis--in the eastern sky, which coincided with the annual flooding of the Nile. They constructed a calendar of 365 days, consisting flooding of the Nile. They constructed a calendar of 365 days, consisting of 12 of 12

Page 121: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

121121

months of 30 days each, with a 5 days added at the year’s end. The months of 30 days each, with a 5 days added at the year’s end. The Egyptian’s failure to account for the extra fraction of a day, Egyptian’s failure to account for the extra fraction of a day, however, caused their calendar to drift gradually into error.however, caused their calendar to drift gradually into error.

Ptolemy III Euergetes of Egypt, in the Decree of Canopus Ptolemy III Euergetes of Egypt, in the Decree of Canopus (237 BC), introduced an extra day every four years to the basic (237 BC), introduced an extra day every four years to the basic 365-day calendar (this practice also having been introduced in the 365-day calendar (this practice also having been introduced in the Seleucid calendar adopted in 312 BC). In the Roman Republic, Seleucid calendar adopted in 312 BC). In the Roman Republic, Julius Ceaser in 45 BC replaced the confused Roman Republican Julius Ceaser in 45 BC replaced the confused Roman Republican calendar. Which probably was based on the lunar calendar of the calendar. Which probably was based on the lunar calendar of the Greeks, with the Julian calendar. The Julian calendar assigned 30 Greeks, with the Julian calendar. The Julian calendar assigned 30 or 31 days to 11 months but fewer to February; it allowed for a leap or 31 days to 11 months but fewer to February; it allowed for a leap year every four years. The Julian calendar, however, made the year every four years. The Julian calendar, however, made the solar year slightly too long by adding a full quarter of day annually—solar year slightly too long by adding a full quarter of day annually—the solar year actually runs 365.2422 days. By mid-16the solar year actually runs 365.2422 days. By mid-16thth century the century the extra time had resulted in an accumulated error of about 10 days. extra time had resulted in an accumulated error of about 10 days. To correct this error, Pope Gregory XIII instituted the Gregorian To correct this error, Pope Gregory XIII instituted the Gregorian calendar in 1582, dropping October 5-14 that year and omitting leap calendar in 1582, dropping October 5-14 that year and omitting leap years when they fell on centurial years not divisible by 400—years when they fell on centurial years not divisible by 400—e.g., e.g., 1700, 1800, 1900. 1700, 1800, 1900.

Page 122: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

122122

Penanggalan Romawi mula-mula hanya 10 bulan, dari Martius sampai December. Oleh Penanggalan Romawi mula-mula hanya 10 bulan, dari Martius sampai December. Oleh kaisar Romawi ke-2, ditambah 2 bulan pada musim dingin sehingga menjadikaisar Romawi ke-2, ditambah 2 bulan pada musim dingin sehingga menjadi

MartiusMartiusAprilisAprilisMaiusMaiusJuniusJuniusQuintilis (Julius)Quintilis (Julius)Sextilis (Augustus)Sextilis (Augustus)SeptemberSeptemberOctoberOctoberNovemberNovemberDecemberDecemberJanuariusJanuariusFebruariusFebruarius

Karena ada upacara pada bulan Januarius, maka kemudian awal tahun digeser ke Karena ada upacara pada bulan Januarius, maka kemudian awal tahun digeser ke JanuariusJanuarius

Page 123: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

123123

Pada tahun ke-45 sebelum Masehi, penanggalan Romawai cukup Pada tahun ke-45 sebelum Masehi, penanggalan Romawai cukup kacau. Julius Ceaser minta Sosigenes membenahi kalender.kacau. Julius Ceaser minta Sosigenes membenahi kalender.

Dasar pembenahan adalah 365 ¼ hari setahun sehingga setahun Dasar pembenahan adalah 365 ¼ hari setahun sehingga setahun 365 hari dan interkalasi 4 tahun sekali dengan 366 hari. Dimulai tahun 365 hari dan interkalasi 4 tahun sekali dengan 366 hari. Dimulai tahun 44 sebelum Masehi sehingga tahun 45 sM menjadi 400 hari lebih.44 sebelum Masehi sehingga tahun 45 sM menjadi 400 hari lebih.

Senat menghormati Julius Ceaser dan mengganti Quintilis menjadi Senat menghormati Julius Ceaser dan mengganti Quintilis menjadi Julius. Pada tahun 4 sM, Senat menghormati Augustus Ceaser dan Julius. Pada tahun 4 sM, Senat menghormati Augustus Ceaser dan mengganti Sextilis menjadi Augustus. Bulan Julius dan Augustus mengganti Sextilis menjadi Augustus. Bulan Julius dan Augustus dibuat sama 31 hari.dibuat sama 31 hari.

Ternyata setahun mengandung 365 ¼ hari kurang sedikit sehingga Ternyata setahun mengandung 365 ¼ hari kurang sedikit sehingga kelebihan. Pada abad ke-16 kelebihan sampai 10 hari. Agar cocok kelebihan. Pada abad ke-16 kelebihan sampai 10 hari. Agar cocok pada tahun 1527, 10 hari itu dihilangkan pada bulan Oktober (tanggal pada tahun 1527, 10 hari itu dihilangkan pada bulan Oktober (tanggal 5 lompat ke 15) dan selanjutnya setiap 400 tahun dikurangi 3 hari 5 lompat ke 15) dan selanjutnya setiap 400 tahun dikurangi 3 hari pada tahun ratusan.pada tahun ratusan.

Page 124: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

124124

PenanggalanPenanggalan

MasehiMasehi : 1 – 1 – 2000: 1 – 1 – 2000 HijrahHijrah : 24 Ramadhan 1420: 24 Ramadhan 1420 JawaJawa : 24 Pasa 1932: 24 Pasa 1932 YahudiYahudi : 5761: 5761 KoptikKoptik : 1717: 1717 EthiopiaEthiopia : 1993: 1993 PersiaPersia : 1379: 1379 HinduHindu : 5101: 5101 KonghucuKonghucu : 25 – 11 – 2550: 25 – 11 – 2550 JepangJepang : 1 – 1 – 2660: 1 – 1 – 2660 RomawiRomawi : 2753: 2753 ThailandThailand : 1 – 1 - 2543: 1 – 1 - 2543

Page 125: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

125125

TANGGAL JULIAN DI DALAM KOMPUTERTANGGAL JULIAN DI DALAM KOMPUTER Oleh Dali S. NagaOleh Dali S. Naga Abstract. Database management systems uses Julian date in calculating calendar days. To understand Julian date, we have to trace it into the history of our calendar. Our calendar is based on the movement of the moon and the sun. Intercalations and cycles are needed to come back to the previous positions of the Abstract. Database management systems uses Julian date in calculating calendar days. To understand Julian date, we have to trace it into the history of our calendar. Our calendar is based on the movement of the moon and the sun. Intercalations and cycles are needed to come back to the previous positions of the

moon and the sun. One of the intercalation and system of cycle is Julian date. Julian date begins from 1 January 4713, B.C. moon and the sun. One of the intercalation and system of cycle is Julian date. Julian date begins from 1 January 4713, B.C. Di dalam komputer, seperti pada program manajemen basis data, tanggal yang digunakan adalah tanggal Julian. Apa sebenarnya tanggal Julian itu? Untuk itu, kita perlu menelaah sejarah kalender yang sekarang kita gunakan. Namun, sebelumnya, kita perlu membedakan dua hal yakni kalender dan era. Tanggal kita Di dalam komputer, seperti pada program manajemen basis data, tanggal yang digunakan adalah tanggal Julian. Apa sebenarnya tanggal Julian itu? Untuk itu, kita perlu menelaah sejarah kalender yang sekarang kita gunakan. Namun, sebelumnya, kita perlu membedakan dua hal yakni kalender dan era. Tanggal kita

2 April, hari Rabu, jam 12.00 adalah kalender, tetapi tahun kita 2003 adalah era. Gabungan mereka, kalender dan era Masehi menghasilkan tanggal 2 April 2003.2 April, hari Rabu, jam 12.00 adalah kalender, tetapi tahun kita 2003 adalah era. Gabungan mereka, kalender dan era Masehi menghasilkan tanggal 2 April 2003. Era MasehiEra Masehi Era yang digunakan pada penanggalan kita adalah era Masehi, di samping era lain seperti era Hijrah, era Saka, dan era Konghucu. Era Masehi dihitung sejak kelahiran Yesus. Sekalipun demikian, pada waktu kelahiran Yesus, belum ada era Masehi. Era Masehi baru kemudian disusun dan diusulkan oleh seorang Era yang digunakan pada penanggalan kita adalah era Masehi, di samping era lain seperti era Hijrah, era Saka, dan era Konghucu. Era Masehi dihitung sejak kelahiran Yesus. Sekalipun demikian, pada waktu kelahiran Yesus, belum ada era Masehi. Era Masehi baru kemudian disusun dan diusulkan oleh seorang

rahib bernama Denys le Petit pada tahun 532 Masehi. Pada waktu itu, Denys mencoba menghitung mundur untuk menemukan tanggal lahir Yesus. Menurut hasil hitung Denys, Yesus lahir pada tanggal 25 Desember, 532 tahun lalu. Dengan demikian, Denys menetapkan bahwa era Masehi dimulai pada hari Sabtu, tanggal 1 Januari 532 rahib bernama Denys le Petit pada tahun 532 Masehi. Pada waktu itu, Denys mencoba menghitung mundur untuk menemukan tanggal lahir Yesus. Menurut hasil hitung Denys, Yesus lahir pada tanggal 25 Desember, 532 tahun lalu. Dengan demikian, Denys menetapkan bahwa era Masehi dimulai pada hari Sabtu, tanggal 1 Januari 532 tahun sebelumnya.tahun sebelumnya.

Walaupun Denys le Petit telah menciptakan era Masehi pada tahun 532, namun era Masehi baru dipakai di Barat setelah tiga atau empat abad kemudian. Dengan demikian, era Masehi baru ada di dalam pemakaian pada abad ke-9 atau ke-10. Sebelum abad ke-9 atau ke-10, belum ada penggunaan era Masehi. Walaupun Denys le Petit telah menciptakan era Masehi pada tahun 532, namun era Masehi baru dipakai di Barat setelah tiga atau empat abad kemudian. Dengan demikian, era Masehi baru ada di dalam pemakaian pada abad ke-9 atau ke-10. Sebelum abad ke-9 atau ke-10, belum ada penggunaan era Masehi. Selanjutnya, era Masehi tidak mengenal tahun 0. Di dalam perhitungan mundur, hanya ada tahun 1 Masehi dan tahun 1 sebelum Masehi.Selanjutnya, era Masehi tidak mengenal tahun 0. Di dalam perhitungan mundur, hanya ada tahun 1 Masehi dan tahun 1 sebelum Masehi.

KalenderKalender Kini kita beralih ke kalender. Di dalam kalender, kita mengenal hari. Kapan suatu hari dimulai? Ternyata banyak caranya. Ada orang yang menghitungnya sejak subuh ke subuh, ada orang yang menghitungnya sejak senja ke senja, ada orang yang menghitungnya sejak tengah hari ke tengah hari. Orang Romawi Kini kita beralih ke kalender. Di dalam kalender, kita mengenal hari. Kapan suatu hari dimulai? Ternyata banyak caranya. Ada orang yang menghitungnya sejak subuh ke subuh, ada orang yang menghitungnya sejak senja ke senja, ada orang yang menghitungnya sejak tengah hari ke tengah hari. Orang Romawi

kuno menghitungnya dari tengah malam ke tengah malam. Tradisi Romawi inilah yang kita gunakan sekarang pada kalender kita yakni hari kita dimulai sejak tengah malam ke tengah malam berikutnya.kuno menghitungnya dari tengah malam ke tengah malam. Tradisi Romawi inilah yang kita gunakan sekarang pada kalender kita yakni hari kita dimulai sejak tengah malam ke tengah malam berikutnya. Sehari dibagi menjadi 24 jam berasal dari zaman kuno yakni dari zaman Babylonia. Mereka menggunakan bilangan Sumeria yakni bilangan yang berbasis 60. Dari basis 60 inilah ditemukan bilangan 12 yang masing-masing digunakan untuk siang dan untuk malam sehingga sehari menjadi 2 x 12 jam = 24 jam. Hal ini Sehari dibagi menjadi 24 jam berasal dari zaman kuno yakni dari zaman Babylonia. Mereka menggunakan bilangan Sumeria yakni bilangan yang berbasis 60. Dari basis 60 inilah ditemukan bilangan 12 yang masing-masing digunakan untuk siang dan untuk malam sehingga sehari menjadi 2 x 12 jam = 24 jam. Hal ini

pun diterima di mana-mana. Hari kita pada saat ini juga terdiri atas 2 x 12 jam = 24 jam. Satu jam sebanyak 60 menit dan satu menit sebanyak 60 detik juga berasal dari bilangan berbasis enam puluh (sexagesimal) yang digunakan oleh orang Sumeria.pun diterima di mana-mana. Hari kita pada saat ini juga terdiri atas 2 x 12 jam = 24 jam. Satu jam sebanyak 60 menit dan satu menit sebanyak 60 detik juga berasal dari bilangan berbasis enam puluh (sexagesimal) yang digunakan oleh orang Sumeria. Siklus Minggu kita yang 7 hari panjangnya berasal dari Babylonia dan Yahudi. Di Afrika Barat, siklus itu adalah 4 hari; di Asia Tengah dan juga di Jawa dikenal siklus 5 hari; Mesir kuno mengenal siklus 10 hari; dan Romawi kuno mengenal siklus 8 hari. Diduga bahwa siklus 7 hari berasal dari penanggalan bulan yakni Siklus Minggu kita yang 7 hari panjangnya berasal dari Babylonia dan Yahudi. Di Afrika Barat, siklus itu adalah 4 hari; di Asia Tengah dan juga di Jawa dikenal siklus 5 hari; Mesir kuno mengenal siklus 10 hari; dan Romawi kuno mengenal siklus 8 hari. Diduga bahwa siklus 7 hari berasal dari penanggalan bulan yakni

waktu selama seperempat bulan. Pengguaan siklus 7 hari di dalam kalender kita didasarkan atas dekrit Kaisar Constantine I dan dimulai pada tahun 321 dengan hari Minggu sebagai hari pertama. Di dalam dekrit Kaisar Constantine I itu, hari Minggu dinyatakan sebagai hari libur. Dan libur Minggu itu masih terus kita gunakan sampai waktu selama seperempat bulan. Pengguaan siklus 7 hari di dalam kalender kita didasarkan atas dekrit Kaisar Constantine I dan dimulai pada tahun 321 dengan hari Minggu sebagai hari pertama. Di dalam dekrit Kaisar Constantine I itu, hari Minggu dinyatakan sebagai hari libur. Dan libur Minggu itu masih terus kita gunakan sampai sekarang.sekarang.

Bulan merupakan satu bagian dari kalender. Perhitungan bulan dilakukan melalui fasa bulan. Perhitungan bulan menimbulkan masalah karena satu bulan terdiri atas 29 hari lebih sekian jam, pada hal jumlah hari di dalam bulan adalah bulat. Demikian pula dengan tahun. Satu tahun matahari terdiri atas 365 hari lebih Bulan merupakan satu bagian dari kalender. Perhitungan bulan dilakukan melalui fasa bulan. Perhitungan bulan menimbulkan masalah karena satu bulan terdiri atas 29 hari lebih sekian jam, pada hal jumlah hari di dalam bulan adalah bulat. Demikian pula dengan tahun. Satu tahun matahari terdiri atas 365 hari lebih sekian jam, pada hal jumlah hari di dalam setahun adalah bulat. Akibatnya, pada ulang bulan, kedudukan bulan tidak tepat sama seperti kedudukannya pada bulan lalu. Pada ulang tahun, kedudukan matahari tidak tepat sama seperti kedudukannya pada tahun lalu.sekian jam, pada hal jumlah hari di dalam setahun adalah bulat. Akibatnya, pada ulang bulan, kedudukan bulan tidak tepat sama seperti kedudukannya pada bulan lalu. Pada ulang tahun, kedudukan matahari tidak tepat sama seperti kedudukannya pada tahun lalu.

Untuk menyelesaikan masalah sekian jam yang lebih pada setiap bulan dan pada setiap tahun, maka pada bulan dan tahun tertentu diberikan tambahan hari. Hal ini dikenal sebagai interkalasi. Interkalasi merupakan hal yang cukup rumit di dalam kalender. Tidak mudah untuk menemukan interikalasi yang menyebabkan kedudukan bulan Untuk menyelesaikan masalah sekian jam yang lebih pada setiap bulan dan pada setiap tahun, maka pada bulan dan tahun tertentu diberikan tambahan hari. Hal ini dikenal sebagai interkalasi. Interkalasi merupakan hal yang cukup rumit di dalam kalender. Tidak mudah untuk menemukan interikalasi yang menyebabkan kedudukan bulan atau matahari tepat kembali sama seperti pada waktu sebelumnya.atau matahari tepat kembali sama seperti pada waktu sebelumnya.

Kalender RomawiKalender Romawi Kita tinggalkan dulu interkalasi ini dan menengok ke sejarah kalender kita. Kalender kita berasal dari kalender Romawi kuno. Konon kabarnya, kalender Romawi kuno ditetapkan oleh raja pertamanya pada abad ke-7 atau ke-8 sebelum Masehi. Pada ketentuan raja Romulus ini, awal tahun dimulai pada bulan Martius Kita tinggalkan dulu interkalasi ini dan menengok ke sejarah kalender kita. Kalender kita berasal dari kalender Romawi kuno. Konon kabarnya, kalender Romawi kuno ditetapkan oleh raja pertamanya pada abad ke-7 atau ke-8 sebelum Masehi. Pada ketentuan raja Romulus ini, awal tahun dimulai pada bulan Martius

dan diakhiri pada bulan December (desi = 10). Panjang tahun adalah 10 bulan. Setiap bulan terdiri atas 30 atau 31 hari sehingga di dalam setahun terdapat 304 hari. Setelah itu terdapat celah musim dingin yang tidak ada kalendernya.dan diakhiri pada bulan December (desi = 10). Panjang tahun adalah 10 bulan. Setiap bulan terdiri atas 30 atau 31 hari sehingga di dalam setahun terdapat 304 hari. Setelah itu terdapat celah musim dingin yang tidak ada kalendernya. Raja kedua Numa Pompilius membagi celah musim dingin itu menjadi dua bulan yakni bulan Januarius dan Februarius. Dua bulan tambahan sebanyak 50 hari ini diletakkan di akhir tahun sehingga di dalam setahun terdapat 354 hari. Kemudian pada bulan Januarius ditambahkan satu hari lagi sehingga di dalam Raja kedua Numa Pompilius membagi celah musim dingin itu menjadi dua bulan yakni bulan Januarius dan Februarius. Dua bulan tambahan sebanyak 50 hari ini diletakkan di akhir tahun sehingga di dalam setahun terdapat 354 hari. Kemudian pada bulan Januarius ditambahkan satu hari lagi sehingga di dalam

setahun terdapat 355 hari. setahun terdapat 355 hari. Raja kelima Tarquinius Priscus (616 – 579 sM) adalah orang Etruscan. Kalender diubah menjadi kalender republik. Pada kalender republik ini, Februarius 28 hari; Martius, Maius, Julius (waktu itu masih bernama Quintilis), dan October, masing-masing 31 hari; serta Januarius, Aprilis, Junius, Augustus (waktu itu masih bernama Sextilis), Raja kelima Tarquinius Priscus (616 – 579 sM) adalah orang Etruscan. Kalender diubah menjadi kalender republik. Pada kalender republik ini, Februarius 28 hari; Martius, Maius, Julius (waktu itu masih bernama Quintilis), dan October, masing-masing 31 hari; serta Januarius, Aprilis, Junius, Augustus (waktu itu masih bernama Sextilis),

dan December, masing-masing 29 hari. Di dalam setahun terdapat 355 hari. Raja ini juga memindahkan awal tahun ke bulan Januarius namun pada tahun 510 sM, melalui pengusiran orang Estrucan, awal tahun dikembalikan ke bulan Maret.dan December, masing-masing 29 hari. Di dalam setahun terdapat 355 hari. Raja ini juga memindahkan awal tahun ke bulan Januarius namun pada tahun 510 sM, melalui pengusiran orang Estrucan, awal tahun dikembalikan ke bulan Maret. Pada setiap akhir tahun, orang Romawi melakukan pembayaran upah. Sering upah berkenaan dengan pekerjaan di dalam musim yang dipengaruhi oleh kedudukan matahari. Namun dengan 355 hari setahun, kedudukan matahari bergeser dari akhir tahun ke akhir tahun. Karena itu orang Romawi menambahkan 22 dan 23 hari selang-Pada setiap akhir tahun, orang Romawi melakukan pembayaran upah. Sering upah berkenaan dengan pekerjaan di dalam musim yang dipengaruhi oleh kedudukan matahari. Namun dengan 355 hari setahun, kedudukan matahari bergeser dari akhir tahun ke akhir tahun. Karena itu orang Romawi menambahkan 22 dan 23 hari selang-

seling pada setiap dua tahun, dan tambahan diselipkan di antara tanggal 23 dan 24 Februarius. Dengan demikian, setiap empat tahun terdapat 1465 hari atau rerata di dalam setahun terdapat 366,25 hari. seling pada setiap dua tahun, dan tambahan diselipkan di antara tanggal 23 dan 24 Februarius. Dengan demikian, setiap empat tahun terdapat 1465 hari atau rerata di dalam setahun terdapat 366,25 hari. Julius Ceaser memanggil Sosigenes untuk membenahi kalender. Sosigenes menggunakan tahun dengan 365,25 hari. Pada tahun 46 sM, Sosigenes menambah 67 hari ke dalam kalender sehingga pada tahun itu terdapat 445 hari. Mulai tahun 45 sM, Romawi menggunakan kalender baru yakni tahun dimulai pada tanggal 1 Januarius. Julius Ceaser memanggil Sosigenes untuk membenahi kalender. Sosigenes menggunakan tahun dengan 365,25 hari. Pada tahun 46 sM, Sosigenes menambah 67 hari ke dalam kalender sehingga pada tahun itu terdapat 445 hari. Mulai tahun 45 sM, Romawi menggunakan kalender baru yakni tahun dimulai pada tanggal 1 Januarius.

Bulan Januarius, Martius, Maius, Quintilis (Juli), September, November terdiri atas 31 hari. Bulan Aprilis, Junius, Sextilis (Agustus), October, dan December terdiri atas 30 hari. Bulan Februarius terdiri atas 29 hari. Di dalam setahun terdapat 365 hari. Dan setiap empat tahun, di antara tanggal 23 dan 24 Februari ditambah satu hari.Bulan Januarius, Martius, Maius, Quintilis (Juli), September, November terdiri atas 31 hari. Bulan Aprilis, Junius, Sextilis (Agustus), October, dan December terdiri atas 30 hari. Bulan Februarius terdiri atas 29 hari. Di dalam setahun terdapat 365 hari. Dan setiap empat tahun, di antara tanggal 23 dan 24 Februari ditambah satu hari. Pada tahun 44 sM, Senat Romawi mengusulkan bulan Quintilis diubah menjadi Julius untuk menghormati Julius Caesar serta pada tahun 8 sM, Senat mengusulkan bulan Sextilis diubah menjadi Augustus untuk menghormati Augustus Caesar. Kedua kaisar ini harus sama besarnya sehingga bulan Julius dan Augustus masing-masing Pada tahun 44 sM, Senat Romawi mengusulkan bulan Quintilis diubah menjadi Julius untuk menghormati Julius Caesar serta pada tahun 8 sM, Senat mengusulkan bulan Sextilis diubah menjadi Augustus untuk menghormati Augustus Caesar. Kedua kaisar ini harus sama besarnya sehingga bulan Julius dan Augustus masing-masing

harus terdiri atas 31 hari. Satu hari tambahan pada bulan Agustus diambil dari bulan Februarius sehingga bulan Februarius berkurang menjadi 28 hari. Karena terdapat berturut-turut Julius, Augustus, September sebesar 31 hari, maka diadakan perubahan. Dengan perubahan itu, September dan November terdiri atas 30 hari serta harus terdiri atas 31 hari. Satu hari tambahan pada bulan Agustus diambil dari bulan Februarius sehingga bulan Februarius berkurang menjadi 28 hari. Karena terdapat berturut-turut Julius, Augustus, September sebesar 31 hari, maka diadakan perubahan. Dengan perubahan itu, September dan November terdiri atas 30 hari serta October dan December menjadi 31 hari. Di dalam setahun terdapat 365 hari. Dan setiap empat tahun, bulan Februarius terdiri atas 29 hari.October dan December menjadi 31 hari. Di dalam setahun terdapat 365 hari. Dan setiap empat tahun, bulan Februarius terdiri atas 29 hari.

Ternyata penambahan satu hari di dalam empat tahun adalah terlalu banyak. Satu tahun tropis terdiri atas 365,242199 hari sehingga setelah lebih dari 15 abad, kelebihan itu menjadi sepuluh hari. Pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII memangkas kalender sebanyak 10 hari sehingga setelah tanggal 4 October, besoknya menjadi tanggal Ternyata penambahan satu hari di dalam empat tahun adalah terlalu banyak. Satu tahun tropis terdiri atas 365,242199 hari sehingga setelah lebih dari 15 abad, kelebihan itu menjadi sepuluh hari. Pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII memangkas kalender sebanyak 10 hari sehingga setelah tanggal 4 October, besoknya menjadi tanggal 15 October. Selain itu, setiap empat abad, dikurangi 3 hari. Pengurangan ini ditempuh dengan menghilangkan tahun kabisat pada tahun ratusan yang tidak habis dibagi empat ratus. Ini berarti tahun 1700, 1800, dan 1900 bukan tahun kabisat tetapi tahun 1600 dan 2000 adalah tahun kabisat.15 October. Selain itu, setiap empat abad, dikurangi 3 hari. Pengurangan ini ditempuh dengan menghilangkan tahun kabisat pada tahun ratusan yang tidak habis dibagi empat ratus. Ini berarti tahun 1700, 1800, dan 1900 bukan tahun kabisat tetapi tahun 1600 dan 2000 adalah tahun kabisat.

Interkalasi dan Tanggal JulianInterkalasi dan Tanggal Julian Kini kita kembali ke interkalasi. Interkalasi berusaha menambah hari agar keadaan fasa bulan atau kedudukan matahari kembali ke keadaan sebelumnya. Bersama itu muncul bermacam aturan interkalasi, yang satu lebih tepat dari yang lainnya. Waktu di antara interkalasi dikenal sebagai siklus. Dengan demikian, kita mengenal sejumlah Kini kita kembali ke interkalasi. Interkalasi berusaha menambah hari agar keadaan fasa bulan atau kedudukan matahari kembali ke keadaan sebelumnya. Bersama itu muncul bermacam aturan interkalasi, yang satu lebih tepat dari yang lainnya. Waktu di antara interkalasi dikenal sebagai siklus. Dengan demikian, kita mengenal sejumlah

siklus. Selain siklus dua bulanan yang menghasilkan bulan dengan 29 dan 30 hari, kita mengenal juga siklus Sothic setiap empat tahun, yakni tahun kabisat dengan menambah satu hari pada bulan Februari. siklus. Selain siklus dua bulanan yang menghasilkan bulan dengan 29 dan 30 hari, kita mengenal juga siklus Sothic setiap empat tahun, yakni tahun kabisat dengan menambah satu hari pada bulan Februari. Di Yunani kuno ada siklus octaëteris sepanjang 8 tahun. Ada siklus Metonik (dari Meton, 432 sM) sepanjang 19 tahun. Ada siklus Callippus sepanjang 76 tahun, dan ada siklus Hipparchus sepanjang 304 tahun. Ada juga siklus indiction sepanjang 15 tahun, serta ada siklus dominik sepanjang 28 tahun. Siklus yang dijadikan judul tulisan Di Yunani kuno ada siklus octaëteris sepanjang 8 tahun. Ada siklus Metonik (dari Meton, 432 sM) sepanjang 19 tahun. Ada siklus Callippus sepanjang 76 tahun, dan ada siklus Hipparchus sepanjang 304 tahun. Ada juga siklus indiction sepanjang 15 tahun, serta ada siklus dominik sepanjang 28 tahun. Siklus yang dijadikan judul tulisan

ini adalah siklus Julian dan dikenal sebagai tanggal Julian yang digunakan di dalam komputer kita.ini adalah siklus Julian dan dikenal sebagai tanggal Julian yang digunakan di dalam komputer kita. Pada tahun 1583, Joseph Justus Scaliger (1540-1609) mencari siklus yang akurat. Untuk itu, ia menggabungkan siklus Metonik, siklus indiction, dan siklus dominik menjadi satu. Kemudian ia menamakan siklus ini menurut nama ayahnya Julius Caesar Scaliger (1484-1558) sehingga siklus ini dikenal sebagai siklus Julian. Panjang siklus Pada tahun 1583, Joseph Justus Scaliger (1540-1609) mencari siklus yang akurat. Untuk itu, ia menggabungkan siklus Metonik, siklus indiction, dan siklus dominik menjadi satu. Kemudian ia menamakan siklus ini menurut nama ayahnya Julius Caesar Scaliger (1484-1558) sehingga siklus ini dikenal sebagai siklus Julian. Panjang siklus

Julian adalah 19 x 15 x 28 = 7980 tahun. Kemudian ia mencari saat pada masa lampau ketika ketiga siklus ini bertemu. Titik temu itu jatuh pada tahun 4713 sebelum Masehi. Karena itu, tanggal Julian dihitung mulai pada tengah hari, hari Senin, tanggal 1 Januari 4713 sM. Julian adalah 19 x 15 x 28 = 7980 tahun. Kemudian ia mencari saat pada masa lampau ketika ketiga siklus ini bertemu. Titik temu itu jatuh pada tahun 4713 sebelum Masehi. Karena itu, tanggal Julian dihitung mulai pada tengah hari, hari Senin, tanggal 1 Januari 4713 sM. Tanggal setelah itu dihitung sebagai tanggal Julian. Dengan cara ini, tengah hari tanggal 21 November 1967 adalah tanggal Julian 2.439.816. Dan tengah hari tanggal 2 April 2003 adalah tanggal Julian 2.452.732. Tanggal inilah yang dicatat di dalam program komputer seperti terdapat di dalam program manajemen basis data. Setelah Tanggal setelah itu dihitung sebagai tanggal Julian. Dengan cara ini, tengah hari tanggal 21 November 1967 adalah tanggal Julian 2.439.816. Dan tengah hari tanggal 2 April 2003 adalah tanggal Julian 2.452.732. Tanggal inilah yang dicatat di dalam program komputer seperti terdapat di dalam program manajemen basis data. Setelah

7980 tahun, siklus pertama dari siklus Julian akan berakhir. Siklus Julian pertama itu akan berakhir pada tengah hari, hari Senin, tanggal 1 Januari 3268. Sekiranya kita ingin menghitung tahun dengan tahun 4713 sebelum Masehi sebagai tahun 1 maka tahun 2003 ini menjadi tahun 6716.7980 tahun, siklus pertama dari siklus Julian akan berakhir. Siklus Julian pertama itu akan berakhir pada tengah hari, hari Senin, tanggal 1 Januari 3268. Sekiranya kita ingin menghitung tahun dengan tahun 4713 sebelum Masehi sebagai tahun 1 maka tahun 2003 ini menjadi tahun 6716. Itulah penjelasan tentang tanggal Julian yang digunakan di dalam program komputer ketika komputer menghitung kalender. Ada sejumlah kemudahan yang dihasilkan oleh tanggal Julian ini. Karena tanggal Julian berurutan tanpa terputus, maka perhitungan waktu di antara dua tanggal dapat dihitung dengan mudah. Dua tanggal berbeda, Itulah penjelasan tentang tanggal Julian yang digunakan di dalam program komputer ketika komputer menghitung kalender. Ada sejumlah kemudahan yang dihasilkan oleh tanggal Julian ini. Karena tanggal Julian berurutan tanpa terputus, maka perhitungan waktu di antara dua tanggal dapat dihitung dengan mudah. Dua tanggal berbeda,

masing-masing diubah ke dalam tanggal Julian dan selisih di antara kedua tanggal Julian itu merupakan selisih waktu di antara kedua tanggal yang berbeda itu.masing-masing diubah ke dalam tanggal Julian dan selisih di antara kedua tanggal Julian itu merupakan selisih waktu di antara kedua tanggal yang berbeda itu. Rumus Konversi Tanggal JulianRumus Konversi Tanggal Julian Banyak orang berusaha menyusun rumus untuk mengubah tanggal kita ke dalam tanggal Julian dan sebagainya. Dari rumus itu, dapat dibuat program komputer sehingga konversi tanggal dapat dilakukan melalui program komputer di komputer. Karena tanggal kita menggunakan kalender Paus Gregorius, maka Banyak orang berusaha menyusun rumus untuk mengubah tanggal kita ke dalam tanggal Julian dan sebagainya. Dari rumus itu, dapat dibuat program komputer sehingga konversi tanggal dapat dilakukan melalui program komputer di komputer. Karena tanggal kita menggunakan kalender Paus Gregorius, maka

konversi itu terjadi di antara tanggal Gregorius ke tanggal Julian dan sebaliknya. Di sini, tanggal Gregorius disingkat menjadi TG serta tanggal Julian disingkat menjadi TJ. konversi itu terjadi di antara tanggal Gregorius ke tanggal Julian dan sebaliknya. Di sini, tanggal Gregorius disingkat menjadi TG serta tanggal Julian disingkat menjadi TJ. TG mengenal hari (H), bulan (B), dan tahun (TG) sedangkan TJ hanya mengenal hari yang dapat dinyatakan dengan TJ saja. Kalau jam diperhitungkan maka jam dapat dinyatakan dengan J. Dari Scienceworld.Wolfram.com di internet, kita menemukan beberapa rumus konversi. Satu di antaranya adalah konversi dari TG mengenal hari (H), bulan (B), dan tahun (TG) sedangkan TJ hanya mengenal hari yang dapat dinyatakan dengan TJ saja. Kalau jam diperhitungkan maka jam dapat dinyatakan dengan J. Dari Scienceworld.Wolfram.com di internet, kita menemukan beberapa rumus konversi. Satu di antaranya adalah konversi dari

TG ke TJ untuk masa tahun 1901 sampai 2099. Untuk jangka waktu di antara tahun-tahun itu, rumus konversi dapat diringkas menjadi sebagai berikut.TG ke TJ untuk masa tahun 1901 sampai 2099. Untuk jangka waktu di antara tahun-tahun itu, rumus konversi dapat diringkas menjadi sebagai berikut. TJ = 367T – INT(7(TG + INT((M + 9)/12))/4) + INT (275B/9) + 17210132,5 + J/24TJ = 367T – INT(7(TG + INT((M + 9)/12))/4) + INT (275B/9) + 17210132,5 + J/24 Angka setengah pada 17210132,5 muncul karena TG menghitung hari dari tengah malam sedangkan TJ menghitungnya dari tengah hari.Angka setengah pada 17210132,5 muncul karena TG menghitung hari dari tengah malam sedangkan TJ menghitungnya dari tengah hari. Dalam bentuk program komputer, konversi itu dapat diturunkan dari bentuk berikut ini.Dalam bentuk program komputer, konversi itu dapat diturunkan dari bentuk berikut ini. Dari TG ke TJDari TG ke TJ Z = 0,99999Z = 0,99999 W = INT((B – 14)/12 + Z)W = INT((B – 14)/12 + Z) TJ = INT(1461 x (TG + 4800 + W)/4)TJ = INT(1461 x (TG + 4800 + W)/4) M = 367 x (B – 2 – W/12)/12M = 367 x (B – 2 – W/12)/12 Jika M < 0 maka B = B + ZJika M < 0 maka B = B + Z M = INT(M)M = INT(M) TJ = TJ + MTJ = TJ + M M = INT(INT(3 x (TG + 4900 + W)/100/4)M = INT(INT(3 x (TG + 4900 + W)/100/4) TJ = TJ + H – 32075 – MTJ = TJ + H – 32075 – M Dari TJ ke TGDari TJ ke TG W = TJ + 68569W = TJ + 68569 R = INT(4 x W/146097)R = INT(4 x W/146097) W = W – INT((146097 x R + 3)/4)W = W – INT((146097 x R + 3)/4) TG = INT(4000 x (W + 1)/1461001TG = INT(4000 x (W + 1)/1461001 W = W – INT(1461 x TG/4) + 31W = W – INT(1461 x TG/4) + 31 B = INT(80 x W/2447)B = INT(80 x W/2447) H = W – INT(2447 x B)/80)H = W – INT(2447 x B)/80) W = INT(B/11)W = INT(B/11) B = B + 2 – 12 x WB = B + 2 – 12 x W TG = 100 x (R – 49) + TG + WTG = 100 x (R – 49) + TG + W TG adalah hari (H), bulan (B), tahun (TG)TG adalah hari (H), bulan (B), tahun (TG) Dengan rumus dan program ini, kita dapat melakukan konversi dua arah, dari tanggal Gregorius ke tanggal Julian serta dari tanggal Julian ke tanggal Gregorius. Satu hal yang perlu kita perhatikan yakni jam dimulainya suatu tanggal. Pada tanggal Gregorius, awal hari dimulai pada tengah malam sedangkan pada Dengan rumus dan program ini, kita dapat melakukan konversi dua arah, dari tanggal Gregorius ke tanggal Julian serta dari tanggal Julian ke tanggal Gregorius. Satu hal yang perlu kita perhatikan yakni jam dimulainya suatu tanggal. Pada tanggal Gregorius, awal hari dimulai pada tengah malam sedangkan pada

tanggal Julian, awal hari dimulai pada tengah hari.tanggal Julian, awal hari dimulai pada tengah hari. Daftar BacaanDaftar Bacaan Encyclopedia AmericanaEncyclopedia Americana The Encyclopedia BritannicaThe Encyclopedia Britannica Rugg, Tom and Phil Feldman. Rugg, Tom and Phil Feldman. 32 Basic Programs for the Apple Computer.32 Basic Programs for the Apple Computer. Beaverton, Oregon: Dilithium Press, 1981 Beaverton, Oregon: Dilithium Press, 1981 Wolfram. Wolfram. http://http://scienceworld.wolfram.com/astronomy/JulianDate.htmlscienceworld.wolfram.com/astronomy/JulianDate.html

Page 126: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

126126

Page 127: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

127127

Page 128: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

128128

Tanggal Julian (tahun 1583 oleh Joseph Justus Scaliger)Tanggal Julian (tahun 1583 oleh Joseph Justus Scaliger)

Menggabungkan tiga siklus interkalasiMenggabungkan tiga siklus interkalasi

19 x 15 x 28 = 7980 tahun19 x 15 x 28 = 7980 tahun

Titik temu terakhir pada tahun 4713 sMTitik temu terakhir pada tahun 4713 sM

Patokan tanggaln Julian 1 Januari 4713 sM sebagai tanggal 1 Patokan tanggaln Julian 1 Januari 4713 sM sebagai tanggal 1 (dimulai tengah hari)(dimulai tengah hari)

2 Oktober 2004 = 2 454 1782 Oktober 2004 = 2 454 178

Page 129: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

129129

Zaman KunoZaman KunoSebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM

Keteraturan Alam (Ramuan Bahan)Keteraturan Alam (Ramuan Bahan)• Keteraturan alam lainnya terdapat pada ramuan bahan (material, Keteraturan alam lainnya terdapat pada ramuan bahan (material,

logam, obat)logam, obat)• Mereka menjadi ilmu bahan dan farmasiMereka menjadi ilmu bahan dan farmasi• Di samping ilmu bahan dan farmasi, terdapat pula ramuan Di samping ilmu bahan dan farmasi, terdapat pula ramuan

bercampur kepercayaan dan mistik yang dikenal sebagai alkemibercampur kepercayaan dan mistik yang dikenal sebagai alkemi

Keteraturan Alam (Pengobatan)Keteraturan Alam (Pengobatan)• Keteraturan alam juga terdapat pada pengobatan orang sakitKeteraturan alam juga terdapat pada pengobatan orang sakit• Mereka menjadi tabib dan dukunMereka menjadi tabib dan dukun• Di samping itu, terdapat pula kepercayaan dan mistik yang dikenal Di samping itu, terdapat pula kepercayaan dan mistik yang dikenal

sebagai tenung sebagai tenung

Page 130: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

130130

Zaman KunoZaman KunoSebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM

Keteraturan Alam (Pertukangan)Keteraturan Alam (Pertukangan)• Keteraturan alam lainnya adalah pembuatan alatKeteraturan alam lainnya adalah pembuatan alat• Mereka dikenal sebagai pertukanganMereka dikenal sebagai pertukangan• Salah satu kegiatan arkeologi adalah mencari karya pertukangan Salah satu kegiatan arkeologi adalah mencari karya pertukangan

pada zaman purbakalapada zaman purbakala

TenungTenung• Merupakan kekuatan gaib yang dapat menyembuhkan atau Merupakan kekuatan gaib yang dapat menyembuhkan atau

menyakitkan orangmenyakitkan orang• Sekalipun tidak ada dasar ilmiahnya, sampai sekarang pun, Sekalipun tidak ada dasar ilmiahnya, sampai sekarang pun,

kalangan tertentu masih percaya akan kekuatan tenung (guna-kalangan tertentu masih percaya akan kekuatan tenung (guna-guna)guna)

Page 131: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

131131

Zaman KunoZaman KunoSebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM

AstrologiAstrologi• Di samping astronomi, muncul juga pengetahuan lain yang dikenal Di samping astronomi, muncul juga pengetahuan lain yang dikenal

sebagai astrologisebagai astrologi• Menurut astrologi, dunia bintang-bintang adalah makrokosmos dan Menurut astrologi, dunia bintang-bintang adalah makrokosmos dan

dunia manusia adalah mikrokosmosdunia manusia adalah mikrokosmos• Mikrokosmos adalah refleksi dari makrokosmos sehingga nasib Mikrokosmos adalah refleksi dari makrokosmos sehingga nasib

manusia dapat diramal dari gejala bintang-bintang di langitmanusia dapat diramal dari gejala bintang-bintang di langit• Jam dan tanggal lahir menjadi patokan untuk ramalan nasib manusiaJam dan tanggal lahir menjadi patokan untuk ramalan nasib manusia

Peranan AstrologiPeranan Astrologi• Peranan astrologi melampau batas zaman kunoPeranan astrologi melampau batas zaman kuno• Sampai sekarang pun masih muncul ramalan astrologi di dalam Sampai sekarang pun masih muncul ramalan astrologi di dalam

majalahmajalah

Page 132: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

132132

ASTROLOGYASTROLOGY

Astrology is the type of divination that consists in interpreting the Astrology is the type of divination that consists in interpreting the influence of planets and the stars on earthly affairs in order ot predict influence of planets and the stars on earthly affairs in order ot predict the destinies of individuals, groups, or nations. At times regarded as the destinies of individuals, groups, or nations. At times regarded as science, astrology has exerted an extensive or a peripheral influence science, astrology has exerted an extensive or a peripheral influence in many civilizations, both ancient and modern. Astrology has also in many civilizations, both ancient and modern. Astrology has also been defined as a pseudoscience and considered to diametrically been defined as a pseudoscience and considered to diametrically opposed to the theories and findings of modern science.opposed to the theories and findings of modern science.Astrology originated in Mesopotamia, perhaps in the 3rd millenium Astrology originated in Mesopotamia, perhaps in the 3rd millenium BC, but attained its full development in the Western world much later, BC, but attained its full development in the Western world much later, within the orbit of Greek civilization of the Hellenistic period. It spread within the orbit of Greek civilization of the Hellenistic period. It spread to India in its older Mesopotamian form. Islamic culture absorbed it as to India in its older Mesopotamian form. Islamic culture absorbed it as part of the Greek heritage; and in the Middle Ages, when Western part of the Greek heritage; and in the Middle Ages, when Western Europe was strongly affected by Islamic science, European astrology Europe was strongly affected by Islamic science, European astrology also felt the influence of the Orient.also felt the influence of the Orient.The Egyptian also contributed though less The Egyptian also contributed though less

Page 133: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

133133

directly, to the rise of astrology. They constructed a calendar, containing directly, to the rise of astrology. They constructed a calendar, containing 12 months of 30 days each with five days added at the end of the year, 12 months of 30 days each with five days added at the end of the year, that was subsequently taken over by the Greeks as a standard of that was subsequently taken over by the Greeks as a standard of reference for astronomical observations. In order that the starry sky reference for astronomical observations. In order that the starry sky might serve them as a clock, the Egyptians selected a successian of 36 might serve them as a clock, the Egyptians selected a successian of 36 bright stars whose risings were separated from each other by intervals bright stars whose risings were separated from each other by intervals of 10 days. Each of these stars, called of 10 days. Each of these stars, called decansdecans by Latin writers, was by Latin writers, was conceived of as a spirit with power over the period of time for which it conceived of as a spirit with power over the period of time for which it served; they later centered the zodiac as subdivisions of its 12 signs.served; they later centered the zodiac as subdivisions of its 12 signs.

In pre-Imperial China, the belief in an intelligible cosmic order, In pre-Imperial China, the belief in an intelligible cosmic order, comprehended aspects of which would permit influences on correlated comprehended aspects of which would permit influences on correlated incomprehended aspects, found expression in correlation charts that incomprehended aspects, found expression in correlation charts that juxtaposed natural phenomena with the activities and the fate of man. juxtaposed natural phenomena with the activities and the fate of man. The transition from the belief to a truly astrological belief in the direct The transition from the belief to a truly astrological belief in the direct influence of the stars on human affairs was slow, and numerous influence of the stars on human affairs was slow, and numerous systems of observation and strains of lore developed. When Western systems of observation and strains of lore developed. When Western astronomy and astrology became known in China through Arabic astronomy and astrology became known in China through Arabic influence ininfluence in

Page 134: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

134134

Mongol times, their data were also integrated into the Chinese Mongol times, their data were also integrated into the Chinese astrological corpus. In the later centuries of Imperial China it was astrological corpus. In the later centuries of Imperial China it was universal practice to have a horoscope case for each newborn child universal practice to have a horoscope case for each newborn child and at all decisive junctures in life.and at all decisive junctures in life.

Once established in the classical world, the astrological Once established in the classical world, the astrological conception of causation invaded the sciences; particularly medicine conception of causation invaded the sciences; particularly medicine and allied disciplines. The Stoics, espousing the doctrine of a universal and allied disciplines. The Stoics, espousing the doctrine of a universal “sympathy’ linking microcosm of man with the macrocosm of nature, “sympathy’ linking microcosm of man with the macrocosm of nature, found in astrology a virtual map of such a universe.found in astrology a virtual map of such a universe.

Greek astrology was slow to be absorbed by the Romans, who Greek astrology was slow to be absorbed by the Romans, who had their own native methods of divination, but by the times of had their own native methods of divination, but by the times of Augustus, the art had resumed its original role as a royal prerogative. Augustus, the art had resumed its original role as a royal prerogative. Attempts to stress its influence on the populace met repeatedly with Attempts to stress its influence on the populace met repeatedly with failure.failure.

Throughout pagan antiquity the words astronomy and astrology Throughout pagan antiquity the words astronomy and astrology had been synonymous; in the first Christian centuries the modern had been synonymous; in the first Christian centuries the modern distinction between astronomy, the science of stars, began to appear. distinction between astronomy, the science of stars, began to appear. As against the omnipotence of the stars, Christianity As against the omnipotence of the stars, Christianity

Page 135: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

135135

taught the omnipotence of their Creator. To the determinism of taught the omnipotence of their Creator. To the determinism of astrology Christianity opposed the freedom of the will. But within astrology Christianity opposed the freedom of the will. But within these limits the astrological worldview was accepted. To reject it these limits the astrological worldview was accepted. To reject it would have been to reject the whole heritage of classical culture, would have been to reject the whole heritage of classical culture, which had assumed an astrological complexion. Even at the centre of which had assumed an astrological complexion. Even at the centre of Christian history, Persian magi were reported to have followed a Christian history, Persian magi were reported to have followed a celestial omen to the scene of the Nativity.celestial omen to the scene of the Nativity.

Although various Christian councils condemned astrology the Although various Christian councils condemned astrology the belief in the worldview it implies was not seriously shaken. In the late belief in the worldview it implies was not seriously shaken. In the late European Middle Ages, a number of universities, among them Paris, European Middle Ages, a number of universities, among them Paris, Padua, Bologna, and Florence, had chairs of astrology. The revival Padua, Bologna, and Florence, had chairs of astrology. The revival of ancient studies by the humanists only encouraged this interest, of ancient studies by the humanists only encouraged this interest, which persisted into the Renaissance and even into the Reformation.which persisted into the Renaissance and even into the Reformation.

It was Copernican revolution of the 16th century that dealt It was Copernican revolution of the 16th century that dealt with the geocentric worldview of astrology its shattering blow. As a with the geocentric worldview of astrology its shattering blow. As a popular pastime or superstition, however, astrology continued into popular pastime or superstition, however, astrology continued into modern times to engage the attention of millions of people.modern times to engage the attention of millions of people.

Page 136: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

136136

Zaman KunoZaman KunoSebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM

AlkemiAlkemi• Di samping ramuan bahan secara alamiah, muncul kepercayaan Di samping ramuan bahan secara alamiah, muncul kepercayaan

dan mistik berkenaan dengan ramuan bahan itudan mistik berkenaan dengan ramuan bahan itu• Ramuan dengan kepercayaan seperti ini dikenal sebagai alkemiRamuan dengan kepercayaan seperti ini dikenal sebagai alkemi• Alkemi bertujuan untuk membuat emas dari bahan murah serta Alkemi bertujuan untuk membuat emas dari bahan murah serta

membuat obat panjang umur yang membuat orang tidak matimembuat obat panjang umur yang membuat orang tidak mati• Ada alkemi yang hanya rajin menulis melalui sandi rahasia serta Ada alkemi yang hanya rajin menulis melalui sandi rahasia serta

ada alkemi yang rajin meramu bahanada alkemi yang rajin meramu bahan

Peranan AlkemiPeranan Alkemi• Peranan alkemi melampaui batas zaman kunoPeranan alkemi melampaui batas zaman kuno• Mereka baru hilang pada zaman modern (abad ke-18 dan ke-19)Mereka baru hilang pada zaman modern (abad ke-18 dan ke-19)

Page 137: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

137137

Zaman KunoZaman KunoSebelum Abad ke-5 sMSebelum Abad ke-5 sM

Asas Determinisme UniversalAsas Determinisme Universal• Ada keteraturan alam yang ditemukan oleh manusiaAda keteraturan alam yang ditemukan oleh manusia• Ada kepastian tentang keteraturan alam ituAda kepastian tentang keteraturan alam itu• Mereka menjadi suatu asas yakni asas determinisme universalMereka menjadi suatu asas yakni asas determinisme universal• Asas ini dikenal sejak Zaman Kuno dan terus berlangsung sampai Asas ini dikenal sejak Zaman Kuno dan terus berlangsung sampai

sekarrangsekarrang• Asas determinisme universal menjadi dasar untuk menemukan dan Asas determinisme universal menjadi dasar untuk menemukan dan

mengembangkan ilmumengembangkan ilmu

Asas IndeterminismeAsas Indeterminisme• Dikenal sebagai uncertainty principle, ditemukan oleh Heisenberg Dikenal sebagai uncertainty principle, ditemukan oleh Heisenberg

pada tahun 1928pada tahun 1928• Bertentangan dengan asas determinisme universal, tetapi hanya Bertentangan dengan asas determinisme universal, tetapi hanya

berlaku di fisika partikel subatomik dan dalam ukuran yang sangat berlaku di fisika partikel subatomik dan dalam ukuran yang sangat kecilkecil

Page 138: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

138138

Zaman Yunani KunoZaman Yunani Kuno5 sM sampai 1 sM5 sM sampai 1 sM

Kebudayaan YunaniKebudayaan Yunani• Zaman ini merupakan zaman emas Yunani KunoZaman ini merupakan zaman emas Yunani Kuno• Budaya berkembang ke arah kecendekiaanBudaya berkembang ke arah kecendekiaan• Sekalipun Yunani Kuno mengenal dewa dan dewi, pemikiran Sekalipun Yunani Kuno mengenal dewa dan dewi, pemikiran

mereka tidak melibatkan dewa dewi itumereka tidak melibatkan dewa dewi itu• Di zaman itu lahir filsafat dan demokrasi dan sangat berpengaruh Di zaman itu lahir filsafat dan demokrasi dan sangat berpengaruh

terhadap kebudayaan barat sampai sekarangterhadap kebudayaan barat sampai sekarang

BabakanBabakan• Zaman pra-SokratesZaman pra-Sokrates• Zaman SokratesZaman Sokrates• Zaman pasca-SokratesZaman pasca-Sokrates

Page 139: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

139139

Zaman Yunani KunoZaman Yunani Kuno5 sM sampai 1 sM5 sM sampai 1 sM

Zaman Pra-SokratesZaman Pra-Sokrates• Ada tiga pemikiran besar pada zaman itu yang dibicarakan di sini:Ada tiga pemikiran besar pada zaman itu yang dibicarakan di sini:• Unsur dasar pembentuk alam dan bentuk alamUnsur dasar pembentuk alam dan bentuk alam• Alam tunggal dan alam jamakAlam tunggal dan alam jamak• Realitas bilanganRealitas bilangan

Zaman Sokrates (Sokrates, Plato, Aristoteles)Zaman Sokrates (Sokrates, Plato, Aristoteles)• DialogDialog• Metafisika dan epistemologiMetafisika dan epistemologi• LogikaLogika• Etika dan estetikaEtika dan estetika

Zaman Pasca-SokratesZaman Pasca-Sokrates• Stoik, Epikurus, Cynics, dan SkeptikStoik, Epikurus, Cynics, dan Skeptik

Page 140: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

140140

GreeceGreeceGreece, officially called Hellenic Republic (Greek: Greece, officially called Hellenic Republic (Greek: ΕλληνικήΕλληνική ΔημοκρατίαΔημοκρατία Eliniki Eliniki Dhimokratia), is a country in the southeast of Europe on the southern tip of the Dhimokratia), is a country in the southeast of Europe on the southern tip of the Balkan peninsula.Balkan peninsula.The historical name of Greece in Greek is The historical name of Greece in Greek is ΈλλάςΈλλάς Ellas. This name is also written Ellas. This name is also written Hellas in English, following the ancient Greek pronunciation. More commonly, it Hellas in English, following the ancient Greek pronunciation. More commonly, it is called is called ΕλλάδαΕλλάδα Elladha in modern Greek. The mythical ancestor of the Greek is Elladha in modern Greek. The mythical ancestor of the Greek is the eponymous Hellen.the eponymous Hellen.The name of Greece in European languages (English:The name of Greece in European languages (English: Greece Greece, French: , French: GrèceGrèce, , Portuguese: Portuguese: GréciGrécia, Spanish and Italian: a, Spanish and Italian: GreciaGrecia, German: , German: GriechenlandGriechenland, , Russian: Russian: ГрецияГреция, etc) comes from a different root: , etc) comes from a different root: ΓραικόςΓραικός GraikGraikόόss (via Latin (via Latin GraecusGraecus) which according to Aristotle was an ancient name of the Greeks. On ) which according to Aristotle was an ancient name of the Greeks. On the other hand, the name of Greece in some Middle Eastern and Eastern the other hand, the name of Greece in some Middle Eastern and Eastern languages (Turkish: languages (Turkish: YunanistanYunanistan, Arabic (tulisan Arab Yunan), Hebrew (tulisan , Arabic (tulisan Arab Yunan), Hebrew (tulisan Hebrew), ancient Persian: Hebrew), ancient Persian: YaunáYauná, Indian Pali: , Indian Pali: YonaYona, Malay and Indonesian: , Malay and Indonesian: YunaniYunani) derives from the Greek toponym ) derives from the Greek toponym ΊωνίαΊωνία Iōnia Iōnia. Norwegian is one of the . Norwegian is one of the few languages apart from Greek in which the name few languages apart from Greek in which the name HellasHellas predominates. predominates.

Page 141: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

141141

THE HELLENISTIC WORLDTHE HELLENISTIC WORLD The history of the Greek-speaking world in antiquity may be divided The history of the Greek-speaking world in antiquity may be divided into three periods: that of the free City States, which was brought to an into three periods: that of the free City States, which was brought to an end by Philip and Alexander; that of the Macedonian domination, of which end by Philip and Alexander; that of the Macedonian domination, of which the last remnant was extinguished by the Roman annexation of Egypt the last remnant was extinguished by the Roman annexation of Egypt after the death of Cleopatra; and finally that of the Roman Empire. Of after the death of Cleopatra; and finally that of the Roman Empire. Of these three periods, the first is characterized by freedom and disorder, these three periods, the first is characterized by freedom and disorder, and the second by subjection and disorder, the third by subjection and and the second by subjection and disorder, the third by subjection and order.order. The second of these periods is known as the Hellenistic age. In The second of these periods is known as the Hellenistic age. In science and mathematics, the work done during this period is the best science and mathematics, the work done during this period is the best ever achieved by the Greeks. In philosophy, it includes the foundation of ever achieved by the Greeks. In philosophy, it includes the foundation of the Epicurean and Stoic schools, and also of scepticism as a definitely the Epicurean and Stoic schools, and also of scepticism as a definitely formulated doctrine; it is therefore still important philosophically, though formulated doctrine; it is therefore still important philosophically, though less so than the period of Plato and Aristotle. After the third century BC, less so than the period of Plato and Aristotle. After the third century BC, there is nothing really new in Greek philosophy until the Neoplatonists in there is nothing really new in Greek philosophy until the Neoplatonists in the third century AD. But meanwhile the Roman world was being the third century AD. But meanwhile the Roman world was being prepared for the victory of Christianity. ...prepared for the victory of Christianity. ... After Alexander’s death, there was an attempt to preserve the unity of After Alexander’s death, there was an attempt to preserve the unity of his empire. But of his two sons,his empire. But of his two sons,

Page 142: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

142142

one was an infant and the other was not yet born. Each had one was an infant and the other was not yet born. Each had supporters, but in the resultant civil war both were thrust aside. In the supporters, but in the resultant civil war both were thrust aside. In the end, his empire was divided between the families of three generals, of end, his empire was divided between the families of three generals, of whom, roughly speaking one obtained the European, one the African, whom, roughly speaking one obtained the European, one the African, and one the Asiatic parts of Alexander’s possessions. The European and one the Asiatic parts of Alexander’s possessions. The European part fell ultimately to Antigonus’s descendants; Ptolemy, who obtained part fell ultimately to Antigonus’s descendants; Ptolemy, who obtained Egypt, made Alexandria his capital; Seleucus, who obtained Asia after Egypt, made Alexandria his capital; Seleucus, who obtained Asia after many wars, was too busy with campaigns to have a fixed capital, but at many wars, was too busy with campaigns to have a fixed capital, but at later times Antioch was the chief city of his dynasty. …later times Antioch was the chief city of his dynasty. … From the point of view of Hellenistic culture, the most brilliant From the point of view of Hellenistic culture, the most brilliant success of the third century BC was the city of Alexandria. Egypt was success of the third century BC was the city of Alexandria. Egypt was less exposed to war than the European and Asiatic parts of the less exposed to war than the European and Asiatic parts of the Macedonian domain, and Alexandria was in extraordinarily favoured Macedonian domain, and Alexandria was in extraordinarily favoured position for commerce. The Ptolemies were patrons of learning, and position for commerce. The Ptolemies were patrons of learning, and attracted to their capital many of the best men of the age. Mathematics attracted to their capital many of the best men of the age. Mathematics became, and remained until the fall of Rome, mainly Alexandrian … became, and remained until the fall of Rome, mainly Alexandrian … [from Bertrand Russell, [from Bertrand Russell, History of Western PhilosophyHistory of Western Philosophy]]

Page 143: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

143143

Unsur Dasar AlamUnsur Dasar Alam• Menurut Thales dari Miletus (± 624 sM - ± 546 sM) adalah airMenurut Thales dari Miletus (± 624 sM - ± 546 sM) adalah air• Menurut Anaximenes (± 570 sM - ± 500 sM) adalah udaraMenurut Anaximenes (± 570 sM - ± 500 sM) adalah udara• Menurut Xenophanes (± 570 sM - ± 480 sM) adalah tanahMenurut Xenophanes (± 570 sM - ± 480 sM) adalah tanah• Menurut Heraklitus (± 540 sM - ± 475 sM) adalah apiMenurut Heraklitus (± 540 sM - ± 475 sM) adalah api• Menurut Empedokles (± 490 sM - ± 430 sM) adalah kombinasi Menurut Empedokles (± 490 sM - ± 430 sM) adalah kombinasi

dari air, udara, tanah, dan apidari air, udara, tanah, dan api

Sifat Dasar UnsurSifat Dasar Unsur• panas dan dinginpanas dan dingin• kering dan basahkering dan basah

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: Unsur AlamPra-Sokrates: Unsur Alam

Page 144: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

144144

THALES OF MILETUSTHALES OF MILETUS

Thales of Miletus (fl. 6Thales of Miletus (fl. 6 thth century BC), philosopher remembered for century BC), philosopher remembered for his cosmology based on water as the essence of all matter. his cosmology based on water as the essence of all matter. According to the Greek thinker Apollodorus, he was born in 624; According to the Greek thinker Apollodorus, he was born in 624; the Greek historian Diogenes Laeritus placed his death in the 58the Greek historian Diogenes Laeritus placed his death in the 58 thth Olympiad (548-545) at the age of 78.Olympiad (548-545) at the age of 78.No writings by Thales survive, and no contemporary sources exist; No writings by Thales survive, and no contemporary sources exist; thus, his achievement are difficult to assess. Inclusion of his thus, his achievement are difficult to assess. Inclusion of his name in the canon of legendary Seven Wise Men led to his name in the canon of legendary Seven Wise Men led to his idealization, and numerous acts and sayings, many of them no idealization, and numerous acts and sayings, many of them no doubt spurious, were attributed to him. According to Herodotus, doubt spurious, were attributed to him. According to Herodotus, Thales was a practical statesman who advocated the federation of Thales was a practical statesman who advocated the federation of Ionian cities of the Aegian region. The Greek scholar Callimachus Ionian cities of the Aegian region. The Greek scholar Callimachus recorded a traditional belief that Thales advised navigators to recorded a traditional belief that Thales advised navigators to steer by the Little Bear (Ursa Minor) rather than by the Great Bear steer by the Little Bear (Ursa Minor) rather than by the Great Bear (Ursa Major), both prominent constellation in the north.(Ursa Major), both prominent constellation in the north.

Page 145: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

145145

He is also said to have used his knowledge of geometry to measure He is also said to have used his knowledge of geometry to measure the Egyptian pyramids and to calculate the distance from the shore of the Egyptian pyramids and to calculate the distance from the shore of ships at sea. Although such stories are probably apocryphal, they ships at sea. Although such stories are probably apocryphal, they illustrate Thales’ reputation. The Greek writer Xenophanes claimed illustrate Thales’ reputation. The Greek writer Xenophanes claimed that Thales predicted the solar eclipse that stopped the battle that Thales predicted the solar eclipse that stopped the battle between the Lydian Alyattes and the Median Cyaxares, evidently on between the Lydian Alyattes and the Median Cyaxares, evidently on May 48, 585. Modern scholars believe, however, that he could not May 48, 585. Modern scholars believe, however, that he could not possibly have had the knowledge to predict accurately either the possibly have had the knowledge to predict accurately either the locality or the character of an eclipse. Thus, his feat was apparently locality or the character of an eclipse. Thus, his feat was apparently isolated and only approximate; Herodotus spoke of his foretelling the isolated and only approximate; Herodotus spoke of his foretelling the year only. That the eclipse was nearly total and occurred during a year only. That the eclipse was nearly total and occurred during a crucial battle probably contributed considerably to his exaggerated crucial battle probably contributed considerably to his exaggerated reputation as an astronomer.reputation as an astronomer.

In geometry Thales has been credited with the discovery of In geometry Thales has been credited with the discovery of five theorems: (1) that a circle is bisected by its diameter, (2) that five theorems: (1) that a circle is bisected by its diameter, (2) that angles at the base of a triangle having two sides of equal length are angles at the base of a triangle having two sides of equal length are equal, (3) the opposite angles of intersecting straight lines are equal, equal, (3) the opposite angles of intersecting straight lines are equal, (4) that the angle inscribed in a semicircle is a right angle, and (5) (4) that the angle inscribed in a semicircle is a right angle, and (5) that a triangle is determined if its base and the angles relative to the that a triangle is determined if its base and the angles relative to the base are given. His mathematical achievements are difficult o base are given. His mathematical achievements are difficult o assess, however, because of the ancient practice of crediting assess, however, because of the ancient practice of crediting particular discoveries to men with a general reputation for wisdom.particular discoveries to men with a general reputation for wisdom.

Page 146: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

146146

The claim that Thales was the founder of a European The claim that Thales was the founder of a European philosophy rests primarily on Aristotle, who wrote that Thales was philosophy rests primarily on Aristotle, who wrote that Thales was the first to suggest a single material substratum for the universe—the first to suggest a single material substratum for the universe—namely, water, or moisture. Even though Thales as philosopher namely, water, or moisture. Even though Thales as philosopher renounced mythology, his choice of water as the fundamental renounced mythology, his choice of water as the fundamental building block of matter had its precedent in tradition. A likely building block of matter had its precedent in tradition. A likely consideration in this choice was the seeming motion that water consideration in this choice was the seeming motion that water exhibits, as seen in its ability to become vapour; for what changes exhibits, as seen in its ability to become vapour; for what changes or moves itself was thought by the Greeks to be close to life itself. or moves itself was thought by the Greeks to be close to life itself. To Thales the entire universe is a living organism, nourished by To Thales the entire universe is a living organism, nourished by exhalations from water.exhalations from water.

Thales’ significance lies in his choice of water as the Thales’ significance lies in his choice of water as the essential substance than in his attempt to explain nature by the essential substance than in his attempt to explain nature by the simplification of phenomena and in his search for causes within simplification of phenomena and in his search for causes within nature itself rather than in the caprices of anthropomorphic gods. nature itself rather than in the caprices of anthropomorphic gods. Like his successors Anaximander and Anaximenes, Thales is Like his successors Anaximander and Anaximenes, Thales is important in bridging the worlds of myth and reason.important in bridging the worlds of myth and reason.

Page 147: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

147147

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: Unsur AlamPra-Sokrates: Unsur Alam

Letak UnsurLetak Unsur• TanahTanah

di tengah alam, benda jatuh karena kembali ke letak asaldi tengah alam, benda jatuh karena kembali ke letak asal• AirAir

di tepi tanah, air keluar dari tanah melalui mata air karena kembali ke letak di tepi tanah, air keluar dari tanah melalui mata air karena kembali ke letak asalasal

• udaraudaradi tepi air, udara di dalam air bergelembung naik karena kembali ke letak asaldi tepi air, udara di dalam air bergelembung naik karena kembali ke letak asal

• apiapidi tepi udara, dalam bentuk kilat di langitdi tepi udara, dalam bentuk kilat di langit

• Unsur kelima (quintessential)Unsur kelima (quintessential)unsur pembentuk benda langit, unsur sempurna unsur pembentuk benda langit, unsur sempurna

Page 148: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

148148

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: Unsur AlamPra-Sokrates: Unsur Alam

Sifat UnsurSifat Unsurtanahtanah kering dinginkering dinginairair basah dinginbasah dinginudaraudara basah panasbasah panasapiapi kering panaskering panas

BendaBendaBenda merupakan kombinasi dari keempat unsur beserta sifat merekaBenda merupakan kombinasi dari keempat unsur beserta sifat mereka

AsumsiAsumsiUnsur alam beserta sifatnya ini dijadikan asumsi di dalam Unsur alam beserta sifatnya ini dijadikan asumsi di dalam pengetahuan kemudianpengetahuan kemudian

Page 149: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

149149

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: Unsur AlamPra-Sokrates: Unsur Alam

U n s u r d asar p em b en tu k a lam d an s ifa t m ereka

tanah (kering dan dingin)

air (basah dan dingin)

udara (basah dan panas)

api (kering dan panas)

quintessential (unsur kelim a)

Page 150: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

150150

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: Unsur AlamPra-Sokrates: Unsur Alam

Bentuk AlamBentuk Alam• Menurut Anaximander (± 610 sM - ± 546 sM) dari Miletus langit berentuk Menurut Anaximander (± 610 sM - ± 546 sM) dari Miletus langit berentuk

bola serta permukaan bumi melengkung dan berbentuk silinder dengan bola serta permukaan bumi melengkung dan berbentuk silinder dengan sumbu timur-baratsumbu timur-barat

• Menurut Anaximenes dari Miletus, bumi berbentuk meja bundar (cakram)Menurut Anaximenes dari Miletus, bumi berbentuk meja bundar (cakram)• Menurut Pythagoras, bumi berbentuk bolaMenurut Pythagoras, bumi berbentuk bola

AlamAlam• alam terdiri atas substansi dan bentukalam terdiri atas substansi dan bentuk

Peta Zaman KunoPeta Zaman Kuno• Timur (orient) terletak di atasTimur (orient) terletak di atas• Membaca peta, perlu mencari letak timur duluMembaca peta, perlu mencari letak timur dulu• Pencarian letak timur (orient) adalah orientasiPencarian letak timur (orient) adalah orientasi

Page 151: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

151151

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: Wujud AlamPra-Sokrates: Wujud Alam

Paham Alam Tunggal (Monisme)Paham Alam Tunggal (Monisme)• Realitas alam adalah tunggal walaupun tampak jamakRealitas alam adalah tunggal walaupun tampak jamak• Tidak ada celahTidak ada celah• Tidak terbagiTidak terbagi• Tiada gerakan (statis)Tiada gerakan (statis)• Penganut: perguruan Elea yang dipimpin oleh ParmenidesPenganut: perguruan Elea yang dipimpin oleh Parmenides

Page 152: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

152152

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: Wujud AlamPra-Sokrates: Wujud Alam

Paham Alam Jamak (Pluralisme)Paham Alam Jamak (Pluralisme)• Realitas alam adalah jamah (banyak)Realitas alam adalah jamah (banyak)• Ada celahAda celah• TerbagiTerbagi• Ada gerakan (dinamis)Ada gerakan (dinamis)• Penganut: Heraklitus dan EmpedoklesPenganut: Heraklitus dan Empedokles

Page 153: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

153153

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: Wujud AlamPra-Sokrates: Wujud Alam

Perguruan EleaPerguruan Elea• Dipimpin oleh ParmenidesDipimpin oleh Parmenides• Pengikut terkenal adalah Zeno dari EleaPengikut terkenal adalah Zeno dari Elea• Menganut alam tunggal (monisme)Menganut alam tunggal (monisme)

HeraklitusHeraklitus• Mengagumi api yang bergerak dan air yang mengalirMengagumi api yang bergerak dan air yang mengalir• Ucapan terkenal “panta rhei = semua mengalir”Ucapan terkenal “panta rhei = semua mengalir”• Menganut alam jamakMenganut alam jamak

EmpedoklesEmpedokles• Substansi alam terus bergerak, berpadu melalui kasih, dan bercerai melalui Substansi alam terus bergerak, berpadu melalui kasih, dan bercerai melalui

benci, berulang-ulang terjadi secara periodikbenci, berulang-ulang terjadi secara periodik• Menganut alam jamakMenganut alam jamak

Page 154: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

154154

PARMENIDESPARMENIDESParmenides (b. c. 515 BC), Greek philosopher of Elea in Parmenides (b. c. 515 BC), Greek philosopher of Elea in

southern Italy who founded Eleaticism, one of the leading per-southern Italy who founded Eleaticism, one of the leading per-Socratic schools of Greek thought. His general teaching has been Socratic schools of Greek thought. His general teaching has been diligently reconstructed from the few surviving fragments of his diligently reconstructed from the few surviving fragments of his principal work, a lengthy three-part verse composition titled principal work, a lengthy three-part verse composition titled On On Nature.Nature.

Parmenides held that the multiplicity of existing things, their Parmenides held that the multiplicity of existing things, their changing forms and motion, are but an appearance of a single changing forms and motion, are but an appearance of a single eternal reality (“Being”), thus giving rise to the Parmenidian principle eternal reality (“Being”), thus giving rise to the Parmenidian principle that “all is one.” From this concept of Being, he went on to say that that “all is one.” From this concept of Being, he went on to say that all claims of change or or bob-Being are illogical. Because he all claims of change or or bob-Being are illogical. Because he introduced the method of basing claims about appearances on a introduced the method of basing claims about appearances on a logical concept of Being, he is considered one of the founders of logical concept of Being, he is considered one of the founders of metaphysics.metaphysics.

Plato’s dialogue the Plato’s dialogue the ParmenidesParmenides deals with his thought. An deals with his thought. An English translation of his work was edited by L. Taran (1965). English translation of his work was edited by L. Taran (1965).

Page 155: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

155155

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: Wujud AlamPra-Sokrates: Wujud Alam

Paradoks ZenoParadoks Zeno• Zeno dari Elea (penganut paham alam tunggal) membantah Zeno dari Elea (penganut paham alam tunggal) membantah

paham alam jamak melalui empat paradokspaham alam jamak melalui empat paradoks• Paradoks dikotomiParadoks dikotomi• Paradoks AchillesParadoks Achilles• Paradoks panahParadoks panah• Paradoks stadionParadoks stadion

CaraCara• Menggunakan paham alam jamak (terbagi) dan menunjukkan Menggunakan paham alam jamak (terbagi) dan menunjukkan

ketidaklogisanketidaklogisan

Page 156: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

156156

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: Wujud AlamPra-Sokrates: Wujud Alam

Paradoks DikotomiParadoks Dikotomi• Dari titik A bergerak menuju ke titik BDari titik A bergerak menuju ke titik B• Kalau jarak ini terbagi (paham jamak) maka jalan itu dibagi Kalau jarak ini terbagi (paham jamak) maka jalan itu dibagi

duadua• Setelah tiba di tengah jalan, sisa jalan dibagi dua lagiSetelah tiba di tengah jalan, sisa jalan dibagi dua lagi• Setelah mencapai titik tengahnya, sisa jalan dibagi dua lagiSetelah mencapai titik tengahnya, sisa jalan dibagi dua lagi• Demikian seterusnya, sehingga kita tidak mungkin tiba di B Demikian seterusnya, sehingga kita tidak mungkin tiba di B

A B

Page 157: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

157157

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: Wujud AlamPra-Sokrates: Wujud Alam

Paradoks AchillesParadoks Achilles• Achilles adalah dewa Yunani yang larinya tercepat; kura-kura Achilles adalah dewa Yunani yang larinya tercepat; kura-kura

adalah hewan yang jalannya paling lambatadalah hewan yang jalannya paling lambat• Achilles ingin menyusul kura-kura yang sudah lebih dahulu Achilles ingin menyusul kura-kura yang sudah lebih dahulu

berjalanberjalan• Setiap kali Achilles tiba ke tempat kura-kura, sang kura-kura Setiap kali Achilles tiba ke tempat kura-kura, sang kura-kura

sudah maju sedikitsudah maju sedikit• Demikian seterusnya, sehingga Achilles tidak mungkin Demikian seterusnya, sehingga Achilles tidak mungkin

melewati kura-kuramelewati kura-kura• Bahkan menurut paradoks dikotomi, Achilles tidak mungkin Bahkan menurut paradoks dikotomi, Achilles tidak mungkin

mencapai tempat kura-kuramencapai tempat kura-kuraAchilles Kura-kura

Page 158: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

158158

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: Wujud AlamPra-Sokrates: Wujud Alam

Teori AtomTeori Atom• Leucippus dan Democritos muncul dengan teori atom ( a tomos Leucippus dan Democritos muncul dengan teori atom ( a tomos

= tidak terpenggal)= tidak terpenggal)• Menurut mereka segala sesuatu memiliki bagian terkecil berupa Menurut mereka segala sesuatu memiliki bagian terkecil berupa

atomatom• Segala sesuatu itu meliputi benda dan bukan benda (berbeda Segala sesuatu itu meliputi benda dan bukan benda (berbeda

dengan atom unsur di kimia) dengan atom unsur di kimia) • Benda: kayu, batu, air; bukan benda: api, jiwa, perasaan, pikiranBenda: kayu, batu, air; bukan benda: api, jiwa, perasaan, pikiran• Ada atom kasar seperti atom api; ada atom halus (eidola) seperti Ada atom kasar seperti atom api; ada atom halus (eidola) seperti

atom jiwa (psyche)atom jiwa (psyche)• Pemenggalan sesuatu akan terhenti pada atomPemenggalan sesuatu akan terhenti pada atom• Tampaknya teori atom ini dapat menjawab paradoks ZenoTampaknya teori atom ini dapat menjawab paradoks Zeno

Page 159: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

159159

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: BilanganPra-Sokrates: Bilangan

Perguruan PythagorasPerguruan Pythagoras• Kita mengenal dalil Pythagoras di geometri (sebelum Pythagoras, Kita mengenal dalil Pythagoras di geometri (sebelum Pythagoras,

dalil ini sudah dikenal)dalil ini sudah dikenal)• Sebenarnya, banyak hal yang dikemukakan oleh Perguruan Sebenarnya, banyak hal yang dikemukakan oleh Perguruan

Pythagoras, dan kesemuanya berkenaan dengan bilanganPythagoras, dan kesemuanya berkenaan dengan bilangan

Paham PythagorasPaham Pythagoras• Segala sesuatu duduk di atas bilangan dan dapat dinyatakan Segala sesuatu duduk di atas bilangan dan dapat dinyatakan

dalam bilangandalam bilangan• Perguruan Pythagoras menemukan berbagai sifat bilanganPerguruan Pythagoras menemukan berbagai sifat bilangan• Tugas ahli filsafat, menurut perguruan Pythagoras, adalah Tugas ahli filsafat, menurut perguruan Pythagoras, adalah

mencari bilangan itumencari bilangan itu

Page 160: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

160160

PYTHAGOREAN PHILOSOPHYPYTHAGOREAN PHILOSOPHY

Although much of the tradition about Pythagorean philosophy is Although much of the tradition about Pythagorean philosophy is confused because of dissensions within the school and on account of confused because of dissensions within the school and on account of intermixture of later speculation with earlier doctrine, yet some of the intermixture of later speculation with earlier doctrine, yet some of the chief principles are quite clear. Pythagoras’s discoveries in musical chief principles are quite clear. Pythagoras’s discoveries in musical theory, such as that the basic musical harmonies depend on very theory, such as that the basic musical harmonies depend on very simple numerical ratios between the dimensions of the instruments simple numerical ratios between the dimensions of the instruments (such as strings, pipes, disks) producing them, let him interpret the (such as strings, pipes, disks) producing them, let him interpret the world as a whole through numbers. The discovery was the basis for the world as a whole through numbers. The discovery was the basis for the Pythagorean theory of numbers, of which the systematic study induced Pythagorean theory of numbers, of which the systematic study induced the intense Pythagorean devotion to mathematics and the subsequent the intense Pythagorean devotion to mathematics and the subsequent development of this science by Greek scientists. Pythagoras taught that development of this science by Greek scientists. Pythagoras taught that number is the fundamental part of the world’s framework. According to number is the fundamental part of the world’s framework. According to his theory that the dominant note of the universe are proportion, order, his theory that the dominant note of the universe are proportion, order, and harmony. All three are expressible by numerical relations. and harmony. All three are expressible by numerical relations. Pythagoreans thus considered that the universe’s essential character is Pythagoreans thus considered that the universe’s essential character is number, but they went beyond this by asserting that the world is made number, but they went beyond this by asserting that the world is made of numbers—a doctrine that is the core of Pythagorean of numbers—a doctrine that is the core of Pythagorean

Page 161: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

161161

philosophy. In preaching this principle the Pythagoreans both philosophy. In preaching this principle the Pythagoreans both propounded several semi mystical speculations and discovered propounded several semi mystical speculations and discovered more scientific truths.more scientific truths.

On the speculative side occurs the celebrated Pythagorean On the speculative side occurs the celebrated Pythagorean table of opposites, derived from their proposition that the universe table of opposites, derived from their proposition that the universe is composed of pairs of contradictories. The pairs are 10 in is composed of pairs of contradictories. The pairs are 10 in number: (1) limited and unlimited; (2) odd and even; (3) one and number: (1) limited and unlimited; (2) odd and even; (3) one and many; (4) right and left; (5) masculine and feminine; (6) rest and many; (4) right and left; (5) masculine and feminine; (6) rest and motion; (7) straight and crooked; (8) light and darkness; (9) good motion; (7) straight and crooked; (8) light and darkness; (9) good and evil; (10) square and oblong. Though this theory may not be so and evil; (10) square and oblong. Though this theory may not be so fantastic as it appears, the Pythagorean development of numbers fantastic as it appears, the Pythagorean development of numbers was quite arbitrary in the following proposition. The number 1 is the was quite arbitrary in the following proposition. The number 1 is the point, 2 is the line, 3 is the plane, 4 is the solid, 5 is physical point, 2 is the line, 3 is the plane, 4 is the solid, 5 is physical qualities, 6 is animation, 7 is intelligence and health, 8 is love, qualities, 6 is animation, 7 is intelligence and health, 8 is love, friendship, wisdom. Identification of different numbers with different friendship, wisdom. Identification of different numbers with different things exemplifies no principle. The Pythagoreans themselves things exemplifies no principle. The Pythagoreans themselves disagreed on what number should be assigned to what things. disagreed on what number should be assigned to what things. Thus, since justice is that which returns equal for equal, the only Thus, since justice is that which returns equal for equal, the only numbers which do this are square numbers; thus 4 equals 2 into 2 numbers which do this are square numbers; thus 4 equals 2 into 2 and so returns equal for and so returns equal for

Page 162: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

162162

for equal; thus 4 must be justice. But since 9 is equally square of 3, 9 for equal; thus 4 must be justice. But since 9 is equally square of 3, 9 also can represent justice. Such speculation seems sterile, save to also can represent justice. Such speculation seems sterile, save to numerologists.numerologists.

Among the Pythagorean achievements in science were:Among the Pythagorean achievements in science were:(1) The Pythagorean theorem, reliably reported to have been (1) The Pythagorean theorem, reliably reported to have been

discovered by Pythagoras, to whose speculation was owed also, quite discovered by Pythagoras, to whose speculation was owed also, quite probably, most of the first book of Euclid’s probably, most of the first book of Euclid’s Stoicheaia (Elements) Stoicheaia (Elements) on on geometry.geometry.

(2) By 500 BC the earth sphericity was proclaimed by (2) By 500 BC the earth sphericity was proclaimed by Pythagoreans, who were among the first, if not the first, to teach it.Pythagoreans, who were among the first, if not the first, to teach it.

(3) Hippasus (fl. 450 BC) discovered incommensurability and (3) Hippasus (fl. 450 BC) discovered incommensurability and elaborated a theory of proportions applicable to incommensurables. elaborated a theory of proportions applicable to incommensurables.

(4) By 400 BC the Pythagoreans taught the theory that the (4) By 400 BC the Pythagoreans taught the theory that the earth, sun, and moon, planets, and fixed stars revolve around a central earth, sun, and moon, planets, and fixed stars revolve around a central fire—a denial of the earlier and later geocentric view of the universe fire—a denial of the earlier and later geocentric view of the universe and an anticipation of Nicolaus Copernicus’ heliocentric hypothesis and an anticipation of Nicolaus Copernicus’ heliocentric hypothesis announced in 1543. From this theory theyannounced in 1543. From this theory they

Page 163: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

163163

developed the doctrine of the music of the spheres, which lasted developed the doctrine of the music of the spheres, which lasted into modern times.into modern times. (5) Archytas of Tarentum (fl. 360 BC) developed a very (5) Archytas of Tarentum (fl. 360 BC) developed a very advanced theory of acoustics and founded mechanics.advanced theory of acoustics and founded mechanics. (6) At an undetermined date Pythagoreans developed the theory (6) At an undetermined date Pythagoreans developed the theory of mathematical “means” and they also invented the theory of of mathematical “means” and they also invented the theory of polygonal numbers.polygonal numbers. Pythagorean ethics consisted in ascetics practice. Happiness Pythagorean ethics consisted in ascetics practice. Happiness was the perfection of the soul’s virtue, which was a kind of was the perfection of the soul’s virtue, which was a kind of harmony. The process of purification of the soul was accomplished harmony. The process of purification of the soul was accomplished by metemorsychosis, the transmigration of the soul, a theory by metemorsychosis, the transmigration of the soul, a theory imported by Pythagoreans from the Orient and one of their most imported by Pythagoreans from the Orient and one of their most characteristic dogmas.characteristic dogmas.

Page 164: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

164164

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: BilanganPra-Sokrates: Bilangan

HarmoniHarmoni• Pythagoras menemukan bahwa nada dapat dinyatakan Pythagoras menemukan bahwa nada dapat dinyatakan

dengan rasio panjang kawat yang menghasilkan nada (1 : dengan rasio panjang kawat yang menghasilkan nada (1 : ¾ : 2/3 : ½ ) atau (12 : 9 : 8: 6) ¾ : 2/3 : ½ ) atau (12 : 9 : 8: 6)

• oktaf (diaspason) 12 : 6; fourth (diatessaron) 8 : 6; fifth oktaf (diaspason) 12 : 6; fourth (diatessaron) 8 : 6; fifth (diapente) 12 : 8 (diapente) 12 : 8

• Rasio ini dinamakan harmoniRasio ini dinamakan harmoni• Menurut mereka, jarak benda langit ke bumi juga memiliki Menurut mereka, jarak benda langit ke bumi juga memiliki

rasio harmonis (music of the sphere)rasio harmonis (music of the sphere)• Menurut mereka, tubuh manusia sehat memiliki tone yang Menurut mereka, tubuh manusia sehat memiliki tone yang

harmonis; sakit berarti tone tidak harmonis lagi, diobati dengan harmonis; sakit berarti tone tidak harmonis lagi, diobati dengan tonikumtonikum

Page 165: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

165165

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: BilanganPra-Sokrates: Bilangan

Arti BilanganArti Bilangan1 = titik; penalaran1 = titik; penalaran2 = garis; pendapat2 = garis; pendapat3 = bidang3 = bidang4 = bentuk ruang; keadilan4 = bentuk ruang; keadilan5 = kualitas fisik; perkawinan5 = kualitas fisik; perkawinan6 = animasi; semangat6 = animasi; semangat7 = inteligensi; kesehatan7 = inteligensi; kesehatan8 = cinta; persahabatan; kearifan8 = cinta; persahabatan; kearifan9 = keadilan9 = keadilan

Genap GanjilGenap Ganjil• Bilangan genap (artios) tidak disukai karena mudah terbagi/pecahBilangan genap (artios) tidak disukai karena mudah terbagi/pecah• Bilangan ganjil (perissos) disukai karena tidak mudah terbagi/pecahBilangan ganjil (perissos) disukai karena tidak mudah terbagi/pecah

Page 166: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

166166

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: BilanganPra-Sokrates: Bilangan

Bilangan 10Bilangan 10Bilangan 10 adalah ideal karena 1 + 2 + 3 +4 = 10Bilangan 10 adalah ideal karena 1 + 2 + 3 +4 = 10

Ada 10 pasang lawananAda 10 pasang lawanan terbatas lawan tak terbatasterbatas lawan tak terbatas ganjil lawan genapganjil lawan genap satu lawan banyaksatu lawan banyak kanan lawan kirikanan lawan kiri lelaki lawan perempuanlelaki lawan perempuan diam lawan gerakdiam lawan gerak lurus lawan bengkoklurus lawan bengkok terang lawan gelapterang lawan gelap baik lawan jahatbaik lawan jahat bujur sangkar lawan lonjongbujur sangkar lawan lonjong

Page 167: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

167167

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: BilanganPra-Sokrates: Bilangan

Bilangan dan GambarBilangan dan Gambar• Bilangan bulat = bilangan segi tigaBilangan bulat = bilangan segi tiga• Bilangan ganjil = bilangan bujur sangkarBilangan ganjil = bilangan bujur sangkar• Bilangan genap = bilangan persegi panjangBilangan genap = bilangan persegi panjang• Bilangan segi limaBilangan segi lima• Bilangan kubikBilangan kubik

Number and FigureNumber and Figure• Di dalam bahasa Inggris figure dapat diartikan number atau bilangan; rupanya Di dalam bahasa Inggris figure dapat diartikan number atau bilangan; rupanya

dari sinidari sini

Bilangan IrasionalBilangan Irasional• Bilangan Bilangan 2, 2, 3 membingungkan perguruan ini karena tidak dapat dinyatakan 3 membingungkan perguruan ini karena tidak dapat dinyatakan

sebagai rasio dua bilangan bulatsebagai rasio dua bilangan bulat

Page 168: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

168168

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: BilanganPra-Sokrates: Bilangan

BILANGAN SEGITIGA 1 = 11 + 2 = 3

1 + 2 + 3 = 61 + 2 + 3 + 4 = 10

...

BILANGANBUJUR SANGKAR 1 = 12

1 + 3 = 22

1 + 3 + 5 = 32

1 + 3 + 5 + 7 = 42

...

BILANGANPERSEGI PANJANG

2 = 2 X 12 + 4 = 3 X 2

2 + 4 + 6 = 4 X 32 + 4 + 6 + 8 = 5 X 4

...

1 3 6 10

1 4 9 16

2 6 12 20

BILANGAN KUBIK1 = 13

1 + 7 = 23

1 + 7 + 19 = 33

1 + 7 + 19 + 37 = 43

...

BILANGAN`SEGILIMA

1 = 11 + 4 = 5

1 + 4 + 7 = 121 + 4 + 7 + 10 = 22

...1 5 12 22

1 8 27

Page 169: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

169169

THE SQUARE ROOT OF TWOTHE SQUARE ROOT OF TWO The square root of 2, which was the first irrational to be discovered, The square root of 2, which was the first irrational to be discovered, was known to the early Pythagoreans, and ingenious methods of was known to the early Pythagoreans, and ingenious methods of approximating to its value was discovered. The best was as follows: Form approximating to its value was discovered. The best was as follows: Form two columns of numbers, which we will call the two columns of numbers, which we will call the aa’s and the ’s and the bb’s; each ’s; each starts with 1. The next starts with 1. The next aa, at each stage, is formed by adding the last , at each stage, is formed by adding the last aa and and bb already obtained; the next already obtained; the next b b is formed by adding twice the previous is formed by adding twice the previous a a to the previous to the previous bb. The first 6 pairs so obtained are (1,1), (2,3), (5,7), . The first 6 pairs so obtained are (1,1), (2,3), (5,7), (12,17), (29,41), (70,99). In each pair, 2a2(12,17), (29,41), (70,99). In each pair, 2a2bb22 is 1 or is 1 or 1. Thus 1. Thus b/ab/a is nearly is nearly the square root of two, and at each fresh step it gets nearer. For instance, the square root of two, and at each fresh step it gets nearer. For instance, the reader may satisfy himself that the square of 99/70 is very nearly the reader may satisfy himself that the square of 99/70 is very nearly equal to 2. [from Bertrand Russell, equal to 2. [from Bertrand Russell, History of Western PhilosophyHistory of Western Philosophy]]

(a, b), (a’, b’), …(a, b), (a’, b’), …

a’ = a + ba’ = a + bb’ = 2a +bb’ = 2a +b = b/a = b/a

Page 170: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

170170

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: BilanganPra-Sokrates: Bilangan

Sifat BilanganSifat BilanganBilangan sempurnaBilangan sempurna jumlah faktor = bilanganjumlah faktor = bilangan mis. 1 + 2 + 3 = 6mis. 1 + 2 + 3 = 6 1 + 2 + 4 + 7 + 14 = 281 + 2 + 4 + 7 + 14 = 28

Bilangan berkekurangan Bilangan berkekurangan jumlah faktor < bilanganjumlah faktor < bilangan mis. 1 + 2 + 4 < 8mis. 1 + 2 + 4 < 8

Bilangan berlimpahanBilangan berlimpahan jumlah faktor > bilanganjumlah faktor > bilangan mis. 1 + 2 + 3 + 4 + 6 > 12mis. 1 + 2 + 3 + 4 + 6 > 12

Bilangan bersahabatBilangan bersahabat jumlah faktor bilangan = bilangan sahabatnyajumlah faktor bilangan = bilangan sahabatnya mis. 1+2+4+5+10+11+20+22+44+55+110=284mis. 1+2+4+5+10+11+20+22+44+55+110=284 1+2+4+71+142=2201+2+4+71+142=220

Page 171: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

171171

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPra-Sokrates: ProtagorasPra-Sokrates: Protagoras

Protagoras (c. 500 sM)Protagoras (c. 500 sM)• Menyatakan dirinya sebagai sophistMenyatakan dirinya sebagai sophist• Tidak mendirikan perguruan, menerima bayaran dari jasa Tidak mendirikan perguruan, menerima bayaran dari jasa

mengajarmengajar

UkuranUkuran• Menurut Protagoras, manusia adalah ukuran dari semua benda, Menurut Protagoras, manusia adalah ukuran dari semua benda,

tentang benda yang ada dan tentang benda yang tidak adatentang benda yang ada dan tentang benda yang tidak ada• Akibatnya, menurut orang yang satu, benda adalah seperti ini, Akibatnya, menurut orang yang satu, benda adalah seperti ini,

tetapi menurut orang yang lain, bisa lain lagitetapi menurut orang yang lain, bisa lain lagi

Baik dan benarBaik dan benar• Sesuatu bisa lebih baik tetapi belum tentu lebih benarSesuatu bisa lebih baik tetapi belum tentu lebih benar

Page 172: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

172172

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoSokrates Sokrates

PerguruanPerguruan• Sokrates adalah guru dari PlatoSokrates adalah guru dari Plato• Plato adalah guru dari AristotelesPlato adalah guru dari Aristoteles• Sokrates, Plato, Aristoteles adalah tiga ahli filsafat yang terkenal dari Sokrates, Plato, Aristoteles adalah tiga ahli filsafat yang terkenal dari

zaman Yunani Kunozaman Yunani Kuno• Setelah Aristoteles, Yunani ditaklukkan oleh Alexander, dan mengalami Setelah Aristoteles, Yunani ditaklukkan oleh Alexander, dan mengalami

kemundurankemunduran

Kegiatan Sokrates (± 470 sM - 399 sM)Kegiatan Sokrates (± 470 sM - 399 sM)• Memiliki perguruanMemiliki perguruan• Tidak menulis buku; karyanya terdapat di dalam tulisan PlatoTidak menulis buku; karyanya terdapat di dalam tulisan Plato• Ikut dalam politik sehingga dihukum mati pada tahun 399 sMIkut dalam politik sehingga dihukum mati pada tahun 399 sM• Merintis metoda dialogMerintis metoda dialog• Filsafat moral dan hipotesisFilsafat moral dan hipotesis

Page 173: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

173173

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPlatoPlato

PerguruanPerguruan• Memberi pelajaran di taman Akademon di pinggir kota AthenaMemberi pelajaran di taman Akademon di pinggir kota Athena• Dikenal sebagai Perguruan Akademia (asal usul dari kata Dikenal sebagai Perguruan Akademia (asal usul dari kata

akademik) dari 387 sM sampai 529akademik) dari 387 sM sampai 529

Perguruan AkademiaPerguruan Akademia• Akademia tua oleh Plato (387 sM), diteruskan oleh pengikutnya Akademia tua oleh Plato (387 sM), diteruskan oleh pengikutnya

(dan kemanakan) Speusippus, Xenokrates dari Khalkedon, (dan kemanakan) Speusippus, Xenokrates dari Khalkedon, Polemon dari Athena, KratesPolemon dari Athena, Krates

• Akademia pertengahan diteruskan oleh Arkesilaus (316 - 241 Akademia pertengahan diteruskan oleh Arkesilaus (316 - 241 sM)sM)

• Akademia baru oleh Kameades (214?sM - 129 sM)Akademia baru oleh Kameades (214?sM - 129 sM)• Dibubarkan oleh Kaisar Justinian pada tahun 529Dibubarkan oleh Kaisar Justinian pada tahun 529

Page 174: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

174174

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPlatoPlato

Kegiatan Plato (± 427 sM - ± 347 sM)Kegiatan Plato (± 427 sM - ± 347 sM)• Meninggalkan banyak karya; paling terkenal adalah “Dialogue”Meninggalkan banyak karya; paling terkenal adalah “Dialogue”• Merintis teori bentuk (form, ide) yakni bentuk umum (universal) dari Merintis teori bentuk (form, ide) yakni bentuk umum (universal) dari

sesuatu seperti kursi, biru, buku, pohonsesuatu seperti kursi, biru, buku, pohon• Diduga bahwa bentuk umum ini ada di dalam ide, maka dikenal juga Diduga bahwa bentuk umum ini ada di dalam ide, maka dikenal juga

sebagai idesebagai ide• Berkarya juga di bidang epistemologi, logika, etika, hukum, metoda Berkarya juga di bidang epistemologi, logika, etika, hukum, metoda

dialektika (dialog)dialektika (dialog)

Paham tentang PengetahuanPaham tentang Pengetahuan• Menganut paham tunggal dari Parmenides, terutama tentang Menganut paham tunggal dari Parmenides, terutama tentang

ketidakubahan pengetahuanketidakubahan pengetahuan• Benda berubah tetapi bentuk tidak berubah; pengetahuan harus Benda berubah tetapi bentuk tidak berubah; pengetahuan harus

melalui bentuk atau ide yang tidak berubahmelalui bentuk atau ide yang tidak berubah

Page 175: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

175175

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoAristotelesAristoteles

PerguruanPerguruan• Memberi pelajaran sambil berjalan-jalan (peripatetik) di taman LyceumMemberi pelajaran sambil berjalan-jalan (peripatetik) di taman Lyceum• Dikenal sebagai Perguruan LyceumDikenal sebagai Perguruan Lyceum• Karena mengajar sambil berjalan-jalan, anggota perguruan ini dikenal Karena mengajar sambil berjalan-jalan, anggota perguruan ini dikenal

sebagai Peripatetiksebagai Peripatetik• Pernah memberi pelajaran kepada anak Raja yang kemudian menjadi Pernah memberi pelajaran kepada anak Raja yang kemudian menjadi

Alexander AgungAlexander Agung

Kegiatan Aristoteles (384 sM - 322 sM)Kegiatan Aristoteles (384 sM - 322 sM)• Meninggalkan banyak sekali karyaMeninggalkan banyak sekali karya• Merintis logika, terutama silogismeMerintis logika, terutama silogisme• Merintis kategori: substansi, kuantitas, kualitas, relasi, tempat, waktu, Merintis kategori: substansi, kuantitas, kualitas, relasi, tempat, waktu,

posisi, status, aksi, kepasifan (terkena aksi)posisi, status, aksi, kepasifan (terkena aksi)• Terkenal dengan metoda induksi dan deduksi, serta teleologiTerkenal dengan metoda induksi dan deduksi, serta teleologi

Page 176: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

176176

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoAristotelesAristoteles

Kegiatan IlmiahKegiatan Ilmiah• Sebagai anak dokter, ia banyak menelaah alam terutama biologi Sebagai anak dokter, ia banyak menelaah alam terutama biologi

dan psikologidan psikologi• Tidak sepaham dengan Plato tentang bentuk (ide); Plato bentuk Tidak sepaham dengan Plato tentang bentuk (ide); Plato bentuk

sebelum materi, Aristotles bentuk di dalam materisebelum materi, Aristotles bentuk di dalam materi

Bidang Karya AristotelesBidang Karya Aristoteles• Dari karya yang masih dapat ditemukan, karya Aristoteles dapat Dari karya yang masih dapat ditemukan, karya Aristoteles dapat

dikelompokkan ke dalam beberapa bidangdikelompokkan ke dalam beberapa bidang• Filsafat teoretik atau spekulatif (teologi, fisik, metafisika, Filsafat teoretik atau spekulatif (teologi, fisik, metafisika,

biopsikologi)biopsikologi)• Filsafat Praktis (etika dan ilmu politik)Filsafat Praktis (etika dan ilmu politik)• Filsafat Produktif (retorika, estetika, kritik sastra)Filsafat Produktif (retorika, estetika, kritik sastra)

Page 177: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

177177

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoAristotelesAristoteles

Karya AristotelesKarya AristotelesLogika di dalam OrganonLogika di dalam Organon kategori, tentang interpretasi, prior analyticskategori, tentang interpretasi, prior analytics posterior analytics, topik, sophistical refutationsposterior analytics, topik, sophistical refutations

Filsafat AlamFilsafat Alam tentang langit (meteorologi)tentang langit (meteorologi) fisika (materi dan bentuk atau form)fisika (materi dan bentuk atau form) tentang unsur (tanah, air, udara, api)tentang unsur (tanah, air, udara, api) astronomi, geografi, kimia, biologiastronomi, geografi, kimia, biologi

PsikologiPsikologi raga dan jiwa (materi dan bentuk)raga dan jiwa (materi dan bentuk) pikiranpikiran

MetafisikaMetafisikaEtika dan PolitikEtika dan PolitikSeni dan RetorikaSeni dan Retorika

Page 178: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

178178

CATEGORYCATEGORY Category, in logic, a term used to denote the several most general or Category, in logic, a term used to denote the several most general or highest types of thought forms of entities, or to denote any distinction highest types of thought forms of entities, or to denote any distinction such that, if a form or entity belonging to one category is substituted into such that, if a form or entity belonging to one category is substituted into a statement in place of one belonging to another a nonsensical assertion a statement in place of one belonging to another a nonsensical assertion must result.must result. The term was used by Aristotle to denote a predicate type; The term was used by Aristotle to denote a predicate type; i.e., i.e., the the many things that may be said (or predicated) of a given subject fall into many things that may be said (or predicated) of a given subject fall into classes—such as quantities, substances, relations, and states—which classes—such as quantities, substances, relations, and states—which Aristotle called categories. To the Greeks, the clarification of predicate Aristotle called categories. To the Greeks, the clarification of predicate categories helped resolve questions that seemed to be paradoxes. In the categories helped resolve questions that seemed to be paradoxes. In the course of a year or so, for example, Socrates could cease to be taller course of a year or so, for example, Socrates could cease to be taller and come to be shorter than Alcibiades; so he is not now what he was at and come to be shorter than Alcibiades; so he is not now what he was at an earlier date. Yet he does not cease to be human being. One may an earlier date. Yet he does not cease to be human being. One may wonder how he can not be what he used to be (taller) and still be what wonder how he can not be what he used to be (taller) and still be what he used to be (a human being). The answer is that the categories are he used to be (a human being). The answer is that the categories are different: a change of relation is not a change of substance.different: a change of relation is not a change of substance. Though the Stoics, philosophers of ancient Greece, had recognized Though the Stoics, philosophers of ancient Greece, had recognized only 4 “most generic” notions, Aristotle’s 10 categories were treated only 4 “most generic” notions, Aristotle’s 10 categories were treated throughout thethroughout the

Page 179: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

179179

Middle Ages as though they were definitive. In a commentary on Aristotle’s Middle Ages as though they were definitive. In a commentary on Aristotle’s Categoriae Categoriae ((CategoriesCategories), the Neoplatonist Prophyry set the stage for the entire ), the Neoplatonist Prophyry set the stage for the entire medieval controversy over universals, or general abstract terms (medieval controversy over universals, or general abstract terms (seesee Nominalism), and he thus posed the issues that any theory of categories must Nominalism), and he thus posed the issues that any theory of categories must resolve.resolve. In the 18In the 18thth century Immanuel Kant revived the term category to designate century Immanuel Kant revived the term category to designate the different types of judgments or ways in which logical propositions function. the different types of judgments or ways in which logical propositions function. It should thus be clear that, whereas Kant retained the Aristotelian term It should thus be clear that, whereas Kant retained the Aristotelian term “category” and even some of the subterms, such as “quality,” “quantity,” and “category” and even some of the subterms, such as “quality,” “quantity,” and “relation,” his distinctions were different from those of Aristotle. For Aristotle, for “relation,” his distinctions were different from those of Aristotle. For Aristotle, for example, “quality” referred to such predicates as “white” or “sweet,” whereas example, “quality” referred to such predicates as “white” or “sweet,” whereas for Kant it designated the distinction between affirmative and negative.for Kant it designated the distinction between affirmative and negative. After Kant, G.W.F Hegel arranged many categories in a dialectical structure After Kant, G.W.F Hegel arranged many categories in a dialectical structure of ascending triads and thus initiated the modern tendency to regard them as of ascending triads and thus initiated the modern tendency to regard them as many and as comprising the basic principles of a logical and/or metaphysical many and as comprising the basic principles of a logical and/or metaphysical system; thus, for Hegel the categories encompassed both form and content. system; thus, for Hegel the categories encompassed both form and content. Early in the 20Early in the 20thth century, Bertrand Russell, faced with a “contradiction” in the century, Bertrand Russell, faced with a “contradiction” in the foundations of mathematics, developed the theory of types, which foundations of mathematics, developed the theory of types, which distinguished different levels of language and held that the levels should not be distinguished different levels of language and held that the levels should not be intermixed .intermixed . Meanwhile, Charles Sanders Peirce, an American logician and Pragmatist, Meanwhile, Charles Sanders Peirce, an American logician and Pragmatist, arguing from Kant’s categories, proposed aarguing from Kant’s categories, proposed a

Page 180: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

180180

reduced list of categories. He defended the view that there can be three and reduced list of categories. He defended the view that there can be three and only three types of predicates: “firstness,” that of “pure possibility”; only three types of predicates: “firstness,” that of “pure possibility”; “secondness,” that of “actual existence”; and “thirdness,” that of “real “secondness,” that of “actual existence”; and “thirdness,” that of “real generality.” Clearly, if universals belong to the category of thirdness, then generality.” Clearly, if universals belong to the category of thirdness, then the Nominalist, who urges that universals have no existence (the the Nominalist, who urges that universals have no existence (the secondness category) is confusing categories and, by the definition of secondness category) is confusing categories and, by the definition of “category,” is making a nonsensical statement. Such misjudgments, made “category,” is making a nonsensical statement. Such misjudgments, made famous as “category-mistakes” by Gilbert Ryle, a mind 20famous as “category-mistakes” by Gilbert Ryle, a mind 20 thth-century Oxford -century Oxford Analytical philosopher, have played an important role in recent linguistic Analytical philosopher, have played an important role in recent linguistic philosophy, which, with the proliferation of categories, has applied this philosophy, which, with the proliferation of categories, has applied this critique, with powerful therapeutic effect, to philosophical discourse.critique, with powerful therapeutic effect, to philosophical discourse. Stanislaw Lesniewski (1886-1939), a Polish logician, and Rudolf Carnap Stanislaw Lesniewski (1886-1939), a Polish logician, and Rudolf Carnap (1891-1970), a German-American semanticist, distinguished between (1891-1970), a German-American semanticist, distinguished between syntactical categories (dealing with the interrelations of concepts) and syntactical categories (dealing with the interrelations of concepts) and semantical categories (dealing with concepts and referents). Distinctions semantical categories (dealing with concepts and referents). Distinctions akin to those of Aristotle are thus apt to be described today as semantical, akin to those of Aristotle are thus apt to be described today as semantical, as distinctions between kinds and modes of significance rather than kinds of as distinctions between kinds and modes of significance rather than kinds of linguistic expressions or of things or happenings. P.F. Strawson, another linguistic expressions or of things or happenings. P.F. Strawson, another Oxford philosopher, discussed the implications of category theory for a Oxford philosopher, discussed the implications of category theory for a descriptive metaphysics.descriptive metaphysics.

Page 181: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

181181

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoAristotelesAristoteles

Metoda Induksi dan DeduksiMetoda Induksi dan Deduksi• Dari AristotelesDari Aristoteles• Induksi: dari observasi ke penjelasan (teori)Induksi: dari observasi ke penjelasan (teori)• Deduksi: dari teori ke konklusi sesuatuDeduksi: dari teori ke konklusi sesuatu

SebabSebab• Ada material cause (bahan pembuat)Ada material cause (bahan pembuat)• Ada formal cause (bentuk buatan)Ada formal cause (bentuk buatan)• Ada efficient cause (pengerjaan pembuatan)Ada efficient cause (pengerjaan pembuatan)• Ada final cause (niatan pembuatan)Ada final cause (niatan pembuatan)

Page 182: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

182182

CAUSECAUSE Cause, in the philosophy of Aristotle, is a special generic term referring to Cause, in the philosophy of Aristotle, is a special generic term referring to the four principles through which one arrives at knowledge of any entity. In the four principles through which one arrives at knowledge of any entity. In distinguishing between the material, formal, efficient, and final causes of a distinguishing between the material, formal, efficient, and final causes of a substance, Aristotle attempted to take into account everything necessary to substance, Aristotle attempted to take into account everything necessary to produce it.produce it. Background. The theories of the pre-Socratic philosophers postulated the Background. The theories of the pre-Socratic philosophers postulated the elements from which all things were formed: earth, air, fire, and water. This elements from which all things were formed: earth, air, fire, and water. This view corresponds somewhat to Aristotle’s concept of a material cause; view corresponds somewhat to Aristotle’s concept of a material cause; however, it was too limited to account for an ordered cosmos and its however, it was too limited to account for an ordered cosmos and its intelligibility.intelligibility. Plato’s concept of the causes of things in part resembles Aristotle’s formal Plato’s concept of the causes of things in part resembles Aristotle’s formal cause. Plato made the mistake of treating the essences of entities (the cause. Plato made the mistake of treating the essences of entities (the Platonic Forms or Ideas) as though they were substances in their own right.Platonic Forms or Ideas) as though they were substances in their own right. The Four Causes. Aristotle found unacceptable Plato’s view that the The Four Causes. Aristotle found unacceptable Plato’s view that the essence of entities reside in a separate realm of Forms. He attempted to essence of entities reside in a separate realm of Forms. He attempted to describe the existence of all things in terms of the things themselves, without describe the existence of all things in terms of the things themselves, without postulating a special metaphysical realm. According to Aristotelian analysis, postulating a special metaphysical realm. According to Aristotelian analysis, all material things (sensible substances) are composed of matter and form. all material things (sensible substances) are composed of matter and form. Matter, or the Matter, or the material cause, material cause, is the “stuff” is the “stuff”

Page 183: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

183183

of which a thing is made—brick is the material cause of a house. It is of which a thing is made—brick is the material cause of a house. It is important to note here that “matter” is a relative term for Aristotle; by important to note here that “matter” is a relative term for Aristotle; by it he means the materials of a thing relative to the structure that holds it he means the materials of a thing relative to the structure that holds them together. Thus, the elements are the material cause of organs; them together. Thus, the elements are the material cause of organs; tissues are the material cause of the living body.tissues are the material cause of the living body. The form of an entity, either its “shape” or its structural plan, is its The form of an entity, either its “shape” or its structural plan, is its formal causeformal cause. The blueprint, or the actual structure of a house, are . The blueprint, or the actual structure of a house, are the formal causes of the house. The formal and material causes are the formal causes of the house. The formal and material causes are generally inseparable for Aristotle—each requires the other.generally inseparable for Aristotle—each requires the other. Although each individual entity is a composite of matter and form, Although each individual entity is a composite of matter and form, these two categories do not sufficiently account for why things are these two categories do not sufficiently account for why things are what they are. There must be an agent or force that imposes the form what they are. There must be an agent or force that imposes the form on the matter. That something is Aristotle’s on the matter. That something is Aristotle’s sufficient causesufficient cause, the , the vis a vis a tergotergo, or “push from behind.” The builder of a house (or the builder in , or “push from behind.” The builder of a house (or the builder in the act of building) is the efficient cause of the house. This cause the act of building) is the efficient cause of the house. This cause most closely corresponds to the ordinary meaning of “cause” today.most closely corresponds to the ordinary meaning of “cause” today. Just as the “push from behind” pushes the substance Just as the “push from behind” pushes the substance

Page 184: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

184184

to change in a specific direction, that direction is predetermined by to change in a specific direction, that direction is predetermined by the the vis a frontevis a fronte, or “pull from the front”: the entelechy, or , or “pull from the front”: the entelechy, or final final cause.cause. This cause is the end, purpose, or goal at which the This cause is the end, purpose, or goal at which the process of change aims and terminates. The final cause of a house process of change aims and terminates. The final cause of a house might be “being comfortable to live in.”might be “being comfortable to live in.” Present-Day Implications. The Aristotelian account of causation Present-Day Implications. The Aristotelian account of causation is not generally used in modern analysis of cause, which is is not generally used in modern analysis of cause, which is interested in clarifying statements concerning cause in ordinary interested in clarifying statements concerning cause in ordinary and scientific discourse. However, the subject of final causes and scientific discourse. However, the subject of final causes (teleological explanation) is still vigorously discussed, particularly in (teleological explanation) is still vigorously discussed, particularly in the life and social sciences.the life and social sciences.

Page 185: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

185185

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoAristotelesAristoteles

Aristoteles tentang AlamAristoteles tentang Alam• Alam di bawah bulan (sublunar) terdiri atas tanah (berat), air, udara, Alam di bawah bulan (sublunar) terdiri atas tanah (berat), air, udara,

dan api (ringan). Alam di atas bulan terbuat dari unsur kelima dan api (ringan). Alam di atas bulan terbuat dari unsur kelima (quintessential) yang sempurna(quintessential) yang sempurna

• Gerakan di bawah bulan adalah lurus; gerakan di atas bulan adalah Gerakan di bawah bulan adalah lurus; gerakan di atas bulan adalah melingkarmelingkar

• Penggerak di alam adalah benda langit dan angin serta hewan dan Penggerak di alam adalah benda langit dan angin serta hewan dan manusiamanusia

• Pertumbuhan terjadi karena adalah prinsip internal yang merupakan Pertumbuhan terjadi karena adalah prinsip internal yang merupakan potensipotensi

• Tidak mungkin ada hampaTidak mungkin ada hampa• Pandangan Aristoteles diadopsi oleh katedral sehingga sukar dibantah. Pandangan Aristoteles diadopsi oleh katedral sehingga sukar dibantah.

Ketika dibantah oleh ilmuwan zaman kebangkitan, terjadi kontradiksi Ketika dibantah oleh ilmuwan zaman kebangkitan, terjadi kontradiksi

Page 186: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

186186

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPasca-AristotelesPasca-Aristoteles

Zaman Pasca-ArsitotelesZaman Pasca-Arsitoteles• Yunani Kuno dikuasai oleh Alexander Agung dan mengalami Yunani Kuno dikuasai oleh Alexander Agung dan mengalami

kemunduran, serta terus mundur pada masa pasca-Alexander Agungkemunduran, serta terus mundur pada masa pasca-Alexander Agung• Ada empat paham dogmatis pada zaman itu, Stoik, Epikurus, Skeptik, Ada empat paham dogmatis pada zaman itu, Stoik, Epikurus, Skeptik,

CynicsCynics

Paham StoikPaham Stoik• Dasar kebahagiaan adalah hidup dalam kecocokan dengan diri sendiri Dasar kebahagiaan adalah hidup dalam kecocokan dengan diri sendiri

(kemudian dengan alam)(kemudian dengan alam)• Kebaikan sejati adalah kebajikan dan bukan harta; dasar kebajikan Kebaikan sejati adalah kebajikan dan bukan harta; dasar kebajikan

adalah kontrol diriadalah kontrol diri

Paham EpikurusPaham Epikurus• Hal terpenting di dalam kehidupan adalah kesenangan (pleasurre)Hal terpenting di dalam kehidupan adalah kesenangan (pleasurre)

Page 187: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

187187

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPengetahuan Matematika dan AlamPengetahuan Matematika dan Alam

MatematikaMatematika• Matematika cukup maju melalui tokoh seperti Euclides, Eratosthenes, Pythagoras, Matematika cukup maju melalui tokoh seperti Euclides, Eratosthenes, Pythagoras,

ApolloniusApollonius

PengobatanPengobatan• Tokoh terkenal di bidang pengobatan mencakup Hippocrates, Galen (zaman Romawi)Tokoh terkenal di bidang pengobatan mencakup Hippocrates, Galen (zaman Romawi)

FisikaFisika• Tokoh terkenal di bidang fisika mencakup Archimedes (gaya timbul, pengungkit, katrol)Tokoh terkenal di bidang fisika mencakup Archimedes (gaya timbul, pengungkit, katrol)

AtronomiAtronomi• Tokoh di bidang ini Aristarchus, Hipparchus, Sosigenes, Ptolemaeus (zaman Romawi)Tokoh di bidang ini Aristarchus, Hipparchus, Sosigenes, Ptolemaeus (zaman Romawi)

Page 188: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

188188

Zaman Yunani KunoZaman Yunani KunoPendidikanPendidikan

Pendidikan SophistPendidikan Sophist• Pendidikan tinggi (belum ada universsitas) berlangsung tanpa Pendidikan tinggi (belum ada universsitas) berlangsung tanpa

perguruan dengan para sophist sebagai guruperguruan dengan para sophist sebagai guru

Perguruan PhilosopherPerguruan Philosopher• Para philosopher seperti Sokrates, Plato, dan Aristoteles sebagai guru; Para philosopher seperti Sokrates, Plato, dan Aristoteles sebagai guru;

mereka membentuk perguruan mereka membentuk perguruan

Pendidikan AnakPendidikan Anak• Anak belajar pada waktu senggangAnak belajar pada waktu senggang• Dalam bahasa Yunani, waktu senggang adalah “skhole,” dan Dalam bahasa Yunani, waktu senggang adalah “skhole,” dan

daripadanya lahir kata sekolahdaripadanya lahir kata sekolah• Guru adalah paidagogos yakni budak tua yang sudah berpengalaman Guru adalah paidagogos yakni budak tua yang sudah berpengalaman

dan dipercayadan dipercaya

Page 189: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

189189

Zaman RomawiZaman RomawiAbad ke-1 sM - Abad ke-5Abad ke-1 sM - Abad ke-5

Karateristik ZamanKarateristik Zaman• Romawi menjadi besar pada abad ke-1 sM dengan Romawi menjadi besar pada abad ke-1 sM dengan

menaklukkan Yunani, Eropa, Asia Barat, dan Afrika Utara menaklukkan Yunani, Eropa, Asia Barat, dan Afrika Utara • Tokoh terkenal: Julius Ceaser, Augustus CeaserTokoh terkenal: Julius Ceaser, Augustus Ceaser• Lebih tertarik kepada peperangan, memerintah, hukum, Lebih tertarik kepada peperangan, memerintah, hukum,

daripada kepada filsafatdaripada kepada filsafat• Membiarkan filsafat diteruskan oleh orang Yunani, sehingga Membiarkan filsafat diteruskan oleh orang Yunani, sehingga

perguruan Akademia dapat terus hidupperguruan Akademia dapat terus hidup• Mula-mula bukan nasrani, tetapi kemudian menjadi nasrani (di Mula-mula bukan nasrani, tetapi kemudian menjadi nasrani (di

mulai dari Romawi Timur)mulai dari Romawi Timur)• Dengan alasan bukan nasrani, Perguruan Akademia ditutup Dengan alasan bukan nasrani, Perguruan Akademia ditutup

oleh Kaisar Justinian pada tahun 529oleh Kaisar Justinian pada tahun 529

Page 190: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

190190

Zaman RomawiZaman RomawiAbad ke-1 sM - Abad ke-5Abad ke-1 sM - Abad ke-5

Runtuhnya RomawiRuntuhnya Romawi• Romawi diserang oleh Goth dari Utara serta oleh VandalsRomawi diserang oleh Goth dari Utara serta oleh Vandals• Pada akhir abad ke-4, Romawi pecah menjadi Romawi Barat Pada akhir abad ke-4, Romawi pecah menjadi Romawi Barat

(di Roma) dan Romawi Timur (di Konstantinopel)(di Roma) dan Romawi Timur (di Konstantinopel)• Romawi Barat runtuh pada abad ke-5Romawi Barat runtuh pada abad ke-5• Romawi Timur dapat bertahan sampai tahun 1475 namun Romawi Timur dapat bertahan sampai tahun 1475 namun

mereka lebih dikenal sebagai Byzantium daripada sebagai mereka lebih dikenal sebagai Byzantium daripada sebagai RomawiRomawi

• Di sini, Zaman Romawi diakhiri dengan runtuhnya Romawi Di sini, Zaman Romawi diakhiri dengan runtuhnya Romawi BaratBarat

• Dengan demikian, Zaman Romawi adalah dari abad ke-1 sM Dengan demikian, Zaman Romawi adalah dari abad ke-1 sM sampai abad ke-5sampai abad ke-5

Page 191: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

191191

Zaman RomawiZaman RomawiFilsafat dan IlmuFilsafat dan Ilmu

FilsafatFilsafat• Diteruskan oleh orang YunaniDiteruskan oleh orang Yunani• Mereka meneruskan filsafat dari zaman Yunani KunoMereka meneruskan filsafat dari zaman Yunani Kuno• Mereka dikenal sebagai Neo-Pythagoras, Neo-Plato, Neo-Mereka dikenal sebagai Neo-Pythagoras, Neo-Plato, Neo-

AristotelesAristoteles

AstronomiAstronomi• Pada waktu itu, Claudius Ptolemaeus mengemukakan paham Pada waktu itu, Claudius Ptolemaeus mengemukakan paham

geosentris (benda langit beredar mengelilingi bumi)geosentris (benda langit beredar mengelilingi bumi)• Asumsi ini cocok dengan anggapan bahwa manusia adalah pusat Asumsi ini cocok dengan anggapan bahwa manusia adalah pusat

alam dan dianut oleh katedral (gereja)alam dan dianut oleh katedral (gereja)• Asumsi ini bertahan sampai Zaman KebangkitanAsumsi ini bertahan sampai Zaman Kebangkitan

Page 192: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

192192

Zaman RomawiZaman RomawiFilsafat dan IlmuFilsafat dan Ilmu

KalenderKalender• Julius Ceaser menugaskan Sosigenes menstandarkan kalenderJulius Ceaser menugaskan Sosigenes menstandarkan kalender• Sebelum menggunakan kalender baru, tahun terakhir Sebelum menggunakan kalender baru, tahun terakhir

berlangsung selama 445 hariberlangsung selama 445 hari• Kalender ini yang kita gunakan sekarang (pada abad ke-15 Kalender ini yang kita gunakan sekarang (pada abad ke-15

dikoreksi oleh Paus Gregorius) dengan mengurangi tiga hari dikoreksi oleh Paus Gregorius) dengan mengurangi tiga hari pada setiap empat abad; ketika diterapkan, terjadi lompatan 10 pada setiap empat abad; ketika diterapkan, terjadi lompatan 10 harihari

IlmuIlmu• Sebagian ilmu diteruskan oleh orang Yunani dan sebagian lagi Sebagian ilmu diteruskan oleh orang Yunani dan sebagian lagi

oleh orang Romawioleh orang Romawi• Tokoh terkenal pada waktu itu: Ptolemaeus (astronomi), Tokoh terkenal pada waktu itu: Ptolemaeus (astronomi),

Sosigenes (astronomi), Galen, Celsus (medik), Vitruvius Sosigenes (astronomi), Galen, Celsus (medik), Vitruvius (arsitek), Diophantus, Pappus, Hypatia (matematika)(arsitek), Diophantus, Pappus, Hypatia (matematika)

Page 193: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

193193

Zaman RomawiZaman RomawiKarya Karya

Karya Zaman RomawiKarya Zaman Romawi• Banyak karya peninggalan zaman iniBanyak karya peninggalan zaman ini• Karya arsitektur melalui bangunan besar yang reruntuhannya masih Karya arsitektur melalui bangunan besar yang reruntuhannya masih

tampak sampai sekarangtampak sampai sekarang• Karya di bidang jalan untuk transportasi yang menghubungkan banyak Karya di bidang jalan untuk transportasi yang menghubungkan banyak

daerahdaerah• Karya akuadak di bidang penyaluran air ke kota RomaKarya akuadak di bidang penyaluran air ke kota Roma• Karya di bidang bahan (logam dan nonlogam)Karya di bidang bahan (logam dan nonlogam)

Kegiatan di Luar IlmuKegiatan di Luar Ilmu• AstrologiAstrologi• AlkemiAlkemi• Tenung dan witchcraftTenung dan witchcraft

Page 194: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

194194

Zaman RomawiZaman RomawiAlkemiAlkemi

KemunculanKemunculan• Berkembang sekitar tahun 100 di Alexandria, MesirBerkembang sekitar tahun 100 di Alexandria, Mesir• Gabungan dari beberapa sumberGabungan dari beberapa sumber

Filsafat Yunani KunoFilsafat Yunani Kuno Tukang MesirTukang Mesir Astrologi MesopotamiaAstrologi Mesopotamia

Filsafat Yunani KunoFilsafat Yunani Kuno• Semua bahan terbuat dari kombinasi panas, dingin, kering, dan basahSemua bahan terbuat dari kombinasi panas, dingin, kering, dan basah• Kombinasi ini membentuk tanah (kering dingin), air (basah dingin), Kombinasi ini membentuk tanah (kering dingin), air (basah dingin),

udara (basah panas) dan api (kering panas)udara (basah panas) dan api (kering panas)• Benda lain terdiri atas kombinasi merekaBenda lain terdiri atas kombinasi mereka

Page 195: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

195195

Zaman RomawiZaman RomawiAlkemiAlkemi

Pertukangan MesirPertukangan Mesir• Mereka mahir di dalam pembuatan logam dan bahan warnaMereka mahir di dalam pembuatan logam dan bahan warna• Mengetahui bahwa bahan dapat berubahMengetahui bahwa bahan dapat berubah• Bahan yang sempurna dan langka adalah emasBahan yang sempurna dan langka adalah emas

Astrologi MesopotamiaAstrologi Mesopotamia• Logam berkaitan dengan planet (makrokosmos)Logam berkaitan dengan planet (makrokosmos)• Planet berkaitan dengan kehidupan manusia (mikrokosmos), Planet berkaitan dengan kehidupan manusia (mikrokosmos),

hewan, dan tumbuhan yang bisa lahir, tumbuh, sakit, dan matihewan, dan tumbuhan yang bisa lahir, tumbuh, sakit, dan mati• Logam dapat lahir, tumbuh, sakit, dan matiLogam dapat lahir, tumbuh, sakit, dan mati• Karena itu, logam dapat disempurnakanKarena itu, logam dapat disempurnakan• Emas adalah logam sempurnaEmas adalah logam sempurna

Page 196: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

196196

Zaman RomawiZaman RomawiAlkemiAlkemi

Kegiatan AlkemiKegiatan Alkemi• Meramu berbagai bahan dengan harapan menghasilkan emas dari Meramu berbagai bahan dengan harapan menghasilkan emas dari

bahan murahbahan murah• Membuat catatan yang dirahasiakan (emas tidak akan berharga Membuat catatan yang dirahasiakan (emas tidak akan berharga

lagi kalau rahasia membuatnya dari bahan murah diketahui orang lagi kalau rahasia membuatnya dari bahan murah diketahui orang lain)lain)

Eksoterik dan EsoterikEksoterik dan Esoterik• Pada abad keempat, alkemi pecah menjadi kelompok eksoterik Pada abad keempat, alkemi pecah menjadi kelompok eksoterik

dan esoterikdan esoterik• Eksoterik terus meramu bahan di laboratorium merekaEksoterik terus meramu bahan di laboratorium mereka• Esoterik hanya menuliskannya dengan sandi rahasiaEsoterik hanya menuliskannya dengan sandi rahasia• Eksoterik melemah dan esoterik menguat sehingga alkemi penuh Eksoterik melemah dan esoterik menguat sehingga alkemi penuh

dengan mistikdengan mistik

Page 197: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

197197

Zaman GelapZaman GelapAbad ke-5 sampai Abad ke-10Abad ke-5 sampai Abad ke-10

Karakteristik ZamanKarakteristik Zaman• Berlangsung setelah keruntuhan Romawi (Barat) pada abad Berlangsung setelah keruntuhan Romawi (Barat) pada abad

ke-5 karena serangan Goth dan Vandalke-5 karena serangan Goth dan Vandal• Penyerangan Goth dan Vandal berlangsung secara Penyerangan Goth dan Vandal berlangsung secara

barbarismebarbarisme• Terjadi kemunduran di bidang ekonomi dan demofrafiTerjadi kemunduran di bidang ekonomi dan demofrafi• Terlalu sedikit dokumen yang ditemukan (survive) untuk Terlalu sedikit dokumen yang ditemukan (survive) untuk

menceriterakan keadaan pada waktu itu, sehingga muncul menceriterakan keadaan pada waktu itu, sehingga muncul istilah Zaman Gelap (Dark Ages)istilah Zaman Gelap (Dark Ages)

• Pada zaman itu, Arab bangkit dan memiliki pusat Pada zaman itu, Arab bangkit dan memiliki pusat kecendekiaan di Baghdad (Sultan Harun Al-Rasyid) dan di kecendekiaan di Baghdad (Sultan Harun Al-Rasyid) dan di Cordoba (Spanyol)Cordoba (Spanyol)

Page 198: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

198198

Zaman GelapZaman GelapCendekiawan ArabCendekiawan Arab

Sultan Harun Al-RasyidSultan Harun Al-Rasyid• Mula-mula penguasa adalah kalifat Umayyad dan kemudian diganti Mula-mula penguasa adalah kalifat Umayyad dan kemudian diganti

oleh Kalifat Abbasidoleh Kalifat Abbasid• Kalifat Abbasid memindahkan pusat pemerintahan dari Damaskus ke Kalifat Abbasid memindahkan pusat pemerintahan dari Damaskus ke

BaghdadBaghdad• Kalifat Abbasid mencapai puncaknya pada Sultan Harun Al-Rasyid Kalifat Abbasid mencapai puncaknya pada Sultan Harun Al-Rasyid

yang mengumpulkan para cendekiawanyang mengumpulkan para cendekiawan• Para cendekiawan ini mempelajari ajaran Plato dan Aristitoles serta Para cendekiawan ini mempelajari ajaran Plato dan Aristitoles serta

ajaran dari India dan Cinaajaran dari India dan Cina

Setelah Sultan Harun Al-RasyidSetelah Sultan Harun Al-Rasyid• Kekuasaan kalifat terpecah-pecahKekuasaan kalifat terpecah-pecah• Setelah abad ke-12, tidak lagi muncul cendekiawan penerusSetelah abad ke-12, tidak lagi muncul cendekiawan penerus

Page 199: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

199199

Zaman GelapZaman GelapCendekiawan ArabCendekiawan Arab

Cendekiawan ArabCendekiawan Arab• Arab bangkit setelah bangkitnya Islam pada abad ke-7Arab bangkit setelah bangkitnya Islam pada abad ke-7• Cendekiawan ini berpusat di Baghdad dan di CordobaCendekiawan ini berpusat di Baghdad dan di Cordoba• Mereka menerjemahkan karya Yunani Kuno ke dalam bahasa Mereka menerjemahkan karya Yunani Kuno ke dalam bahasa

ArabArab• Mereka juga menyerap kebudayaan dari India dan dari CinaMereka juga menyerap kebudayaan dari India dan dari Cina• Terjemahan ini menyebabkan banyak karya Yunani Kuno Terjemahan ini menyebabkan banyak karya Yunani Kuno

tidak sampai hilangtidak sampai hilang• Setelah Zaman Gelap, terjemahan bahasa Arab ini Setelah Zaman Gelap, terjemahan bahasa Arab ini

diterjemahkan lagi ke dalam bahasa Latin oleh cendekiawan diterjemahkan lagi ke dalam bahasa Latin oleh cendekiawan EropaEropa

Page 200: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

200200

Zaman GelapZaman GelapCendekiawan ArabCendekiawan Arab

Cendekiawan di Bidang FilsafatCendekiawan di Bidang FilsafatAl-Kindi ( - 867)Al-Kindi ( - 867)Ar-Razi (± 865 - 925)Ar-Razi (± 865 - 925)Al-Farabi (± 870 - 950)Al-Farabi (± 870 - 950)Ibn-Sina (980 - 1037)Ibn-Sina (980 - 1037)Al-Ghazali (1058 - 1111) TeologiAl-Ghazali (1058 - 1111) TeologiIbn-Rushdi (1126 - 1198) TeologiIbn-Rushdi (1126 - 1198) Teologi

Cendekiawan di Bidang IlmuCendekiawan di Bidang IlmuIbn-Hayyam Ibn-Hayyam : alkemi, kimia: alkemi, kimiaAl-KhwarizmiAl-Khwarizmi : aljabar: aljabarAl-RaziAl-Razi : pengobatan: pengobatanAl-BattaniAl-Battani : astronomi: astronomiIbn-SaniIbn-Sani : fisika, pengobatan: fisika, pengobatanAl-ZarkaliAl-Zarkali : astronomi, geografi: astronomi, geografiAl-HaythamAl-Haytham : optika, matematika: optika, matematika

Page 201: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

201201

Zaman GelapZaman GelapAbad ke-5 sampai Abad ke-10Abad ke-5 sampai Abad ke-10

Akhir Cendekiawan ArabAkhir Cendekiawan Arab• Setelah tahun 1100, cendekiawan Arab terus berkurang (tidak ada Setelah tahun 1100, cendekiawan Arab terus berkurang (tidak ada

penerus)penerus)

AlkemiAlkemi• Arab juga meneruskan kegiatan alkemiArab juga meneruskan kegiatan alkemi• Mereka memadukan alkemi dari Yunani dengan alkemi dari Cina (dari Mereka memadukan alkemi dari Yunani dengan alkemi dari Cina (dari

Taoisme)Taoisme)• Kelompok eksoterik menguat lagi sehingga kedua-duanya esoterik dan Kelompok eksoterik menguat lagi sehingga kedua-duanya esoterik dan

eksoterik sama kuatnyaeksoterik sama kuatnya• Dari kegiatan mereka ditemukan bahan alkali caustik (soda alkali)Dari kegiatan mereka ditemukan bahan alkali caustik (soda alkali)

Zaman PertengahanZaman Pertengahan• Zaman Gelap disusul oleh Zaman Pertengahan (Medieval) pada abad ke-Zaman Gelap disusul oleh Zaman Pertengahan (Medieval) pada abad ke-

10 10

Page 202: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

202202

Zaman GelapZaman GelapAbad ke-5 sampai Abad ke-10Abad ke-5 sampai Abad ke-10

Akhir Cendekiawan ArabAkhir Cendekiawan Arab• Setelah tahun 1100, cendekiawan Arab terus berkurang (tidak ada Setelah tahun 1100, cendekiawan Arab terus berkurang (tidak ada

penerus)penerus)

AlkemiAlkemi• Arab juga meneruskan kegiatan alkemiArab juga meneruskan kegiatan alkemi• Mereka memadukan alkemi dari Yunani dengan alkemi dari Cina Mereka memadukan alkemi dari Yunani dengan alkemi dari Cina

(dari Taoisme)(dari Taoisme)• Kelompok eksoterik menguat lagi sehingga kedua-duanya esoterik Kelompok eksoterik menguat lagi sehingga kedua-duanya esoterik

dan eksoterik sama kuatnyadan eksoterik sama kuatnya• Dari kegiatan mereka ditemukan bahan alkali caustik (soda alkali)Dari kegiatan mereka ditemukan bahan alkali caustik (soda alkali)

Zaman PertengahanZaman Pertengahan• Zaman Gelap disusul oleh Zaman Pertengahan (Medieval) pada Zaman Gelap disusul oleh Zaman Pertengahan (Medieval) pada

abad ke-10 abad ke-10

Page 203: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

203203

Zaman PertengahanZaman PertengahanAbad ke-10 sampai Abad ke-15Abad ke-10 sampai Abad ke-15

Karakteristik ZamanKarakteristik Zaman• Kehidupan di Eropa relatif lebih tenangKehidupan di Eropa relatif lebih tenang• Kegairahan belajar mulai bangkit lagi. Mulai ada pendidikan di Kegairahan belajar mulai bangkit lagi. Mulai ada pendidikan di

luar katedralluar katedral• Karya Yunani dan Arab diterjemahkan dari bahasa Arab ke Karya Yunani dan Arab diterjemahkan dari bahasa Arab ke

bahasa Latin terutama oleh orang Yahudibahasa Latin terutama oleh orang Yahudi• Perhatian kepada filsafat tararah ke metafisika dan bahkan Perhatian kepada filsafat tararah ke metafisika dan bahkan

diperdebatkandiperdebatkan• Filsafat digunakan untuk menjustifikasi agamaFilsafat digunakan untuk menjustifikasi agama• Universitas dengan istilah universitas mulai muncul pada zaman Universitas dengan istilah universitas mulai muncul pada zaman

iniini• Metoda induktif mulai digunakan di dalam pencarian pengetahuanMetoda induktif mulai digunakan di dalam pencarian pengetahuan

Page 204: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

204204

Zaman PertengahanZaman PertengahanFilsafat MetafisikaFilsafat Metafisika

Aliran FilsafatAliran Filsafat• Sejak zaman Yunani Kuno sudah ada perbedaan aliran di bidang metafisikaSejak zaman Yunani Kuno sudah ada perbedaan aliran di bidang metafisika• Pada zaman pertengahan, setiap aliran mengemukakan argumentasi Pada zaman pertengahan, setiap aliran mengemukakan argumentasi

masing-masingmasing-masing• Ada yang berpegang kepada Plato serta ada yang berpegang kepada Ada yang berpegang kepada Plato serta ada yang berpegang kepada

Aristoteles Aristoteles

PerdebatanPerdebatan• Ada kalanya, aliran berbeda saling berdebat Ada kalanya, aliran berbeda saling berdebat • Argumentasi cukup marak pada abad ke-12 sampai ke-14; Universitas Argumentasi cukup marak pada abad ke-12 sampai ke-14; Universitas

juga mempelajari esensi universal pada filsafatjuga mempelajari esensi universal pada filsafat• Dari zaman ke zaman terjadi pergeseran anutan dari satu aliran ke aliran Dari zaman ke zaman terjadi pergeseran anutan dari satu aliran ke aliran

lainnya lainnya

Page 205: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

205205

Zaman PertengahanZaman PertengahanStudium dan UniversitasStudium dan Universitas

StudiumStudium• Bermunculan studium yakni tempat orang mempelajari bidang Bermunculan studium yakni tempat orang mempelajari bidang

pengetahuan tertentu di bawah pengajarpengetahuan tertentu di bawah pengajar• Ada tiga studium yang sangat terkenal yakni studium di Salerno Ada tiga studium yang sangat terkenal yakni studium di Salerno

(medik), Bologna (hukum dan teologi), dan Paris (seni dan (medik), Bologna (hukum dan teologi), dan Paris (seni dan teologi); semacam program studi sekarangteologi); semacam program studi sekarang

Studium GeneraleStudium Generale• Studium generale adalah studium yang terbuka untuk semua Studium generale adalah studium yang terbuka untuk semua

pelajar (dari berbagai negeri)pelajar (dari berbagai negeri)• Jadi generale di sini berarti terbuka untuk semua jenis pelajarJadi generale di sini berarti terbuka untuk semua jenis pelajar• Biasanya studium yang terkenal berbentuk studium generaleBiasanya studium yang terkenal berbentuk studium generale

Page 206: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

206206

Zaman PertengahanZaman PertengahanStudium dan UunivesitasStudium dan Uunivesitas

Docendi, Doctor, MagisterDocendi, Doctor, Magister• Pengajaran di studium dilakukan melalui docendi (menggurui)Pengajaran di studium dilakukan melalui docendi (menggurui)• Kemudian pengajar dibekali lisensi mengajar oleh katedral Kemudian pengajar dibekali lisensi mengajar oleh katedral

atau kaisar berupa atau kaisar berupa licentiae docendilicentiae docendi dan dan ius ubique docendiius ubique docendi (berhak mengajar di mana-mana)(berhak mengajar di mana-mana)

• Pelaksana docendi adalah doctor sehingga arti doctor adalah Pelaksana docendi adalah doctor sehingga arti doctor adalah pemberi docendi atau gurupemberi docendi atau guru

• Pengajar juga dikenal sebagai magister yang artinya juga Pengajar juga dikenal sebagai magister yang artinya juga guruguru

• Doctor dan magister adalah sejajar. Ada jenis studium yang Doctor dan magister adalah sejajar. Ada jenis studium yang menggunakan istilah doctor dan ada yang menggunakan menggunakan istilah doctor dan ada yang menggunakan istilah magisteristilah magister

Page 207: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

207207

Zaman PertengahanZaman PertengahanStudium dan UniversitasStudium dan Universitas

LegereLegere• Jarang ada buku sehingga buku hanya dimiliki oleh para pengajarJarang ada buku sehingga buku hanya dimiliki oleh para pengajar• Pengajaran berlangsung melalui pembacaan (legere, lectus) oleh Pengajaran berlangsung melalui pembacaan (legere, lectus) oleh

pengajar dan pelajar mencatatnyapengajar dan pelajar mencatatnya• Pengajar yang membaca dikenal sebagai lektor yakni mereka yang Pengajar yang membaca dikenal sebagai lektor yakni mereka yang

membaca (sekarang dikenal sebagai lektor)membaca (sekarang dikenal sebagai lektor)• Ada juga commentatio (komentar) dan summa (ringkasan)Ada juga commentatio (komentar) dan summa (ringkasan)

Disputatio dan TesisDisputatio dan Tesis• Sewaktu-waktu ada disputatio yakni perdebatanSewaktu-waktu ada disputatio yakni perdebatan• Di dalam disputatio, ada yang mendudukkan atau menempatkan Di dalam disputatio, ada yang mendudukkan atau menempatkan

(thesis) pemikiran yang perlu dipertahankannya terhadap (thesis) pemikiran yang perlu dipertahankannya terhadap sanggahansanggahan

• Secara harfiah, thesis berarti mendudukkan atau menempatkan Secara harfiah, thesis berarti mendudukkan atau menempatkan

Page 208: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

208208

Zaman PertengahanZaman PertengahanStudium dan UniversitasStudium dan Universitas

Tujuan BelajarTujuan Belajar• Tujuan belajar di studium adalah untuk menjadi doctor atau Tujuan belajar di studium adalah untuk menjadi doctor atau

magister dengan hak mengajar (dengan semua hak yang magister dengan hak mengajar (dengan semua hak yang berkenaan dengan jabatannya)berkenaan dengan jabatannya)

Gelar Gelar • Kecuali hukum, medik, dan teologi, semua lainnya adalah Kecuali hukum, medik, dan teologi, semua lainnya adalah

filsasat, sehingga gelar lulusan menjadi PhDfilsasat, sehingga gelar lulusan menjadi PhD• Lulusan medik adalah MD dan luluan hukum LLD (bukan PhD)Lulusan medik adalah MD dan luluan hukum LLD (bukan PhD)

PakaianPakaian• Di Oxford dan Cambridge, toga adalah pakaian sehari-hari (kini Di Oxford dan Cambridge, toga adalah pakaian sehari-hari (kini

dipakai pada upacara saja)dipakai pada upacara saja)

Page 209: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

209209

Zaman PertengahanZaman PertengahanStudium dan UniversitasStudium dan Universitas

Universitas ScholariumUniversitas Scholarium• Dalam bahasa Latin, universitas berarti organisasi atau Dalam bahasa Latin, universitas berarti organisasi atau

korporasikorporasi• Karena mahasiswa luar kota di Bologna mengalami sejumlah Karena mahasiswa luar kota di Bologna mengalami sejumlah

kesulitan (pemondokan, makan), pada tahun ± 1158, mereka kesulitan (pemondokan, makan), pada tahun ± 1158, mereka membentuk universitas scholarium (korporasi pelajar)membentuk universitas scholarium (korporasi pelajar)

• Mahasiswa berasal dari setiap negeri membentuk consiliarii Mahasiswa berasal dari setiap negeri membentuk consiliarii masing-masingmasing-masing

• Mereka mengangkat rector scholarium (rektor pelajar) untuk Mereka mengangkat rector scholarium (rektor pelajar) untuk menentukan kurikulum dan upah pengajarmenentukan kurikulum dan upah pengajar

• Dari Bologna, model universitas scholarium menyebar ke Dari Bologna, model universitas scholarium menyebar ke Padua, Roma, Montpellier, Salamanca, Perancis bagian Padua, Roma, Montpellier, Salamanca, Perancis bagian selatan (umumnya di Eropa selatan) selatan (umumnya di Eropa selatan)

Page 210: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

210210

Zaman PertengahanZaman PertengahanStudium dan UniversitasStudium dan Universitas

Universitas MagistrorumUniversitas Magistrorum• Di Paris, universitas dibentuk oleh para magister menjadi Di Paris, universitas dibentuk oleh para magister menjadi

universitas magistrorum (korporasi pengajar)universitas magistrorum (korporasi pengajar)• Pimpinan dan organisasi universitas dipegang oleh para magisterPimpinan dan organisasi universitas dipegang oleh para magister• Model universitas magistrorum menyebar ke Oxford, Cambridge, Model universitas magistrorum menyebar ke Oxford, Cambridge,

dan Eropa utara (dan ke jajahan mereka)dan Eropa utara (dan ke jajahan mereka)

CessatioCessatio• Cessastio adalah berhenti (mogok). Cessatio terjadi kalau timbul Cessastio adalah berhenti (mogok). Cessatio terjadi kalau timbul

masalah seriusmasalah serius• Pada tahun 1229, terjadi cessatio di Universitas Paris selama Pada tahun 1229, terjadi cessatio di Universitas Paris selama

hampir dua tahun. Banyak magister dan pelajar pergi ke Oxfordhampir dua tahun. Banyak magister dan pelajar pergi ke Oxford

Page 211: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

211211

Zaman PertengahanZaman PertengahanStudium dan UniversitasStudium dan Universitas

Tradisi di Universitas ParisTradisi di Universitas Paris• Metoda ajar belajar: collatio (kuliah) dan lectio (penjelasan)Metoda ajar belajar: collatio (kuliah) dan lectio (penjelasan)• Masa kuliah: Masa kuliah:

1. St Remi (Okt) - Lent, dan 1. St Remi (Okt) - Lent, dan 2. Easter - St. Pierre (29 Juni)2. Easter - St. Pierre (29 Juni)

• Lulusan: di bawah magister adalah determinatio (baccaulaureate) Lulusan: di bawah magister adalah determinatio (baccaulaureate) dengan hak mengajar di bawah supervisi magisterdengan hak mengajar di bawah supervisi magister

Upacara di Universitas ParisUpacara di Universitas Paris• Di Paris terdapat upacara wisuda berupa pidato pengukuhan Di Paris terdapat upacara wisuda berupa pidato pengukuhan

(sekarang: untuk guru besar), duduk di kursi magister dan (sekarang: untuk guru besar), duduk di kursi magister dan memakai topi magister memakai topi magister

Page 212: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

212212

Zaman PertengahanZaman PertengahanStudium dan UniversitasStudium dan Universitas

Pembentukan Universitas BaruPembentukan Universitas Baru• Mula-mula reputasi universitas bergantung kepada namanya Mula-mula reputasi universitas bergantung kepada namanya

yang terkenalyang terkenal• Pengajar dari universitas kurang terkenal yang pindah ke Pengajar dari universitas kurang terkenal yang pindah ke

universitas lebih terkenal sering harus menempuh ujian duluuniversitas lebih terkenal sering harus menempuh ujian dulu• Kaisar atau raja ingin mendirikan universitas. Agar memiliki Kaisar atau raja ingin mendirikan universitas. Agar memiliki

reputasi, pendiriannya dilakukan melalui keputusan kaisar atau reputasi, pendiriannya dilakukan melalui keputusan kaisar atau rajaraja

• Sering terjadi bahwa kaisar atau raja sendiri yang menjadi Sering terjadi bahwa kaisar atau raja sendiri yang menjadi kepala dari universitas itu dan menjabat sebagai chancellorkepala dari universitas itu dan menjabat sebagai chancellor

• Dengan demikian, orang yang sehari-hari mengepalai Dengan demikian, orang yang sehari-hari mengepalai universitas menjadi vice chancellor. Di sejumlah universitas, universitas menjadi vice chancellor. Di sejumlah universitas, tradisi ini masih berlaku sampai sekarangtradisi ini masih berlaku sampai sekarang

Page 213: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

213213

Zaman PertengahanZaman PertengahanMetoda Deduktif dan InduktifMetoda Deduktif dan Induktif

Metoda DeduktifMetoda Deduktif• Dimulai dari yang telah diketahui (premis), melalui penalaran, Dimulai dari yang telah diketahui (premis), melalui penalaran,

mencapai konklusimencapai konklusi• Metoda ini digemari karena argumentasinya sangat kuat dan lagi Metoda ini digemari karena argumentasinya sangat kuat dan lagi

pula mereka tidak usah melakukan kegiatan manual (kegiatan pula mereka tidak usah melakukan kegiatan manual (kegiatan manual dilakukan oleh para budak)manual dilakukan oleh para budak)

AsumsiAsumsi• Kelemahan metoda deduktif terletak pada kasus ketika yang Kelemahan metoda deduktif terletak pada kasus ketika yang

diketahui itu (premis) tidak adadiketahui itu (premis) tidak ada• Diciptakan asumsi untuk dijadikan yang diketahui itu yakni dijadikan Diciptakan asumsi untuk dijadikan yang diketahui itu yakni dijadikan

premis premis• Asumsi tidak diuji, terserah mau diterima atau tidakAsumsi tidak diuji, terserah mau diterima atau tidak

Page 214: MATA KULIAH FILSAFAT ILMU · PPT file · Web view · 2011-03-03mata kuliah filsafat ilmu

214214

Zaman PertengahanZaman PertengahanMetoda Deduktif dan InduktifMetoda Deduktif dan Induktif

Belantara AsumsiBelantara Asumsi• Karena banyak hal tidak memiliki atau menemukan premis, maka Karena banyak hal tidak memiliki atau menemukan premis, maka

asumsi bermunculan tanpa kendaliasumsi bermunculan tanpa kendali• Hal yang sama dapat diterangkan melalui asumsi yang berbeda-bedaHal yang sama dapat diterangkan melalui asumsi yang berbeda-beda

Parsimoni (Pisau Cukur Ockham)Parsimoni (Pisau Cukur Ockham)• William Ockham mempopulerkan kegiatan untuk hanya memilih William Ockham mempopulerkan kegiatan untuk hanya memilih

argumentasi yang paling sederhana untuk diterima dan yang lainnya argumentasi yang paling sederhana untuk diterima dan yang lainnya ditolak (seperti dicukur)ditolak (seperti dicukur)

• Prinsip untuk hanya menerima argumentasi yang paling sederhana Prinsip untuk hanya menerima argumentasi yang paling sederhana dikenal sebagai parsimoni atau pisau cukur Ockhamdikenal sebagai parsimoni atau pisau cukur Ockham

• Parsimoni berlaku sampai sekarangParsimoni berlaku sampai sekarang