Masyarakat Dan Kebudayaan Individu,Keluarga Dan Masyarakat

5/19/2018 Masyarakat Dan Kebudayaan Individu,Keluarga Dan Masyarakat

1/17

I. MASYARAKAT DAN

KEBUDAYAANII. INDIVIDU,KELUARGA DAN

MASYARAKAT

ARDIANSYAHINDASNAH


2/17

1. MASYARAKAT DAN KEBUDAYAA1.1 PENDEKATAN TEORITIS DALAM MEMPELAJARI MASYARAKAT

SELO SOEMARJAN BAPAK SOSIOLOGI INDONESIA (1989) MENJELASKAN BAHWA ADA D

THEORY YANG DAPAT DIJADIKAN PISAU ANALISIS UNTUK MEMPELAJARI MASYARAKAT

TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN TEORI KONFLIK. MENURUT BELIAU SUDUT PEN

YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN UTAMA ADALAH SEBUAH PENDEKATAN YANG SAN

BERPENGARUH DI KALANGAN AHLI SOSISOLOGI YAITU PENDEKATAN YANG MENGANGG

MASYARAKAT PADA DASARNYA TERINTEGRASI DI ATAS DASAR KATA SEPAKAT PARA AN

AKAN NILAI-NILAI KEMASYARAKATAN TERTENTU ATAU GENERAL AGREMENTS YANG MEKEMAMPUAN MENGATASI PERBEDAAAN-PERBEDAAN PENDAPAT DAN KEPENTINGAN D

ANGGOTA MASYARAKAT. PENDEKATAN INI MEMANDANG BAHWA MASYARAKAT SEBAGA

SISTEM SECARA FUNGSIONAL TERINTEGRASI KE DALAM SUATU BENTUK EQUILIBRIUM

KARENA SIFATNYA YANG DEMIKIAN ALIRAN PEMIKIRAN INI DISEBUT DENGAN ISTILAH

INTERGRATION APPROACH ATAU EQUILIBRIUM APPROACH ATAU LEBIH DIKENAL STRUC

FUNCTIONA APPROACH (TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL/ FUNGSIONAL STRUKTURA


3/17

MENURUT SELO SOEMARJAN, (1989) PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL YANG TEL

DIKEMBANGKAN OLEH PARSON DAN PARA PENGIKUTNYA DAPAT DIKAJI DENGAN MELALU

ANGGAPAN DASAR YAITU SEBAGAI BERIKUT :

1. MASYARAKT HARUS DILIHAT SEBAGAI SEBUAH SISTEM DARIPADA BAGIAN-BAGIAN Y

BERHUBUNGAN SATU SAMA LAIN. DENGAN DEMIKIAN HUBUNGAN PENGARUH MEMP

ANTARA BAGIAN-BAGIAN TERSEBUT ADALAH BERSIFAT GANDA DAN TIMBAL BALIK.

2. SEKALIPUN INTEGRASI SOSIAL TIDAK PERNAH DAPAT DICAPAI DENGAN SEMPURNA

FUNDAMENTAL SISTEM SOSIAL SELALU CENDERUNG BERGERAK KE ARAH EQUILIBR

BERSIFT DINAMIS ; MENANGGAPI PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG DATANG DARI LUA

KECENDERUNG MEMELIHARA AGAR PERUBAHAN YANG TERJADI DI DALAM SISTEM S

AKIBATNYA HANYA AKAN MENCAPAI DERAJAT YAG MINIMAL.

3. PERUBAHAN-PERUBAHAN DALAM SISTEM SOSIAL PADA UMUMNYA TERJADI SECARA

MELALUI PENYESUAIAN-PENYESUAIAN DAN TIDAK SECARA REVOLUSINER. PERUBAYAG TERJADI SECARA DRASTIS PADA UMUMNYA HANYA MENGENAI BENTUK LUARNY

SEDANGKAN UNSUR-UNSUR SOSIAL BUDAYA YANG MENJADI BANGUNAN DASARNYA

MENGALAMI PERUBAHAN.

4. PADA DASARNYA PERUBAHAN SOSIAL TIMBUL ATAU TERJADI MELALUI TIGA MACAM

YAITU PENYESUAIAN-PENYESUAIAN YANG DILAKUKAN OLEH SISTEM SOSIAL TERSE

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG DATANG DARI LUAR, PERTUMBUHAN MELALUI PRO

STRUKTUR FUNGSIONAL, SERTA PENEMUAN-PENEMUAN BARU OLEH ANGGOTA MAS5. FAKTOR YANG PALING PENTING YANG MEMILIKI DAYA MENGINTEGRASIKAN SUATU S


4/17

DARI ANGGAPAN DASAR YANG MENYATAKAN BAHWA SISTEM SOSIAL

KECENDRUNGAN UNTUK MENCAPAI STABLITAS/ EQUILIBRIM DI ATAS

KONSENSUS ANGGOTA MASYARAKAT AKAN NILAI-NILAI UMUM TERTE

MENGAKIBATKAN PARA PENGANUTNYA PENDEKATAN FUNGSIONAL

STRUKTURAL KEMUDIAN MENGANGGAP BAHWA DISFUNGSI, KETEGA

KETEGANGAN, PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN SOSIAL YANG

MENGAKIBATKAN TERJADINYA PERUBAHAN-PERUBAHAN KEMASYAR

DALAM BENTUK TUMBUHNYA DIFERENSIASI SOSIAL YANG SEMAKIN

ADALAH AKIBAT DARI PENGARUS FAKTOR-FAKTOR YANG DATANG DA


5/17

ANGGAPAN-ANGGAPAN SEMACAM ITU MENGABAIKAN KENYATAN-KENYATA

SEBAGAI BERIKUT :

1. SETIAP STRUKTUR SOSIAL DIDALAM DIRINYA SENDIRI MENGANDUNG KONFLIK DAN KONTRADIKSI-KONTRADIKSI YANG BERSIFAT INTERNAL

GILIRANNYA JUSTRU MENJADI SUMBER BAGI TERJADINYA PERUBAHAN

PERUBAHAN SOSIAL.

2. REAKSI DARI SISTEM SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN YANG AKAN DAT

LUAR SELALU BERSIFAT ADJUSTIF DAN DIDALAM WAKTU YANG PANJA

JUGA MENGALAMI KONFLIK-KONFLIK SOSIAL YANG BERSIFAT VISIOUS

3. PRUBAHAN-PRUBAHAN SOSIAL TIDAK SELALU TERJADI SECARA GRADMELALUI PENYESUAIAN YANG LUNAK, AKAN TETAPI JUGA TERJADI SEC

REVOLUSIONER.

4. OLEH KARENA MENGABAIKAN KENYATAAN-KENYATAAN ITULAH MAKA

PENDEKATAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DIPANDANG OLEH BANYAK P

SOSIOLOGI SEBAGAI PENDEKATAN YANG BERSIFAT REAKSIONER DAN

KURANG MAMPU MENGANALISIS MASALAH-MASALAH PERUBAHAN

KEMASYARAKAAN.


6/17

PENGABAIAN YANG TERJADI OLEH PARA PENGANUT STRUKTURAL FUNGS

JUSTRU MENJADI PUSAT ANALISIS OLEH PARA PENGANUT PENDEKATAN K

(CONFLICT APPROACH). PANDANGAN PENDEKATAN KONFLIK BERPANGKAL

ANGGAPAN DASAR SEBAGAI BERIKUT :

1. SETIAP MASYARAKAT SENANTIASA BERADA DALAM PROSES PERUBAHTIDAK PERNAH BERAKHIR ATAU PERUBAHAN SOSIAL MERUPAKAN GEJ

MELEKAT DI DALAM SETIAP MASYARAKAT.

2. SETIAP MASYARAKAT MENGANDUNG KONFLIK-KONFLIK DALAM DIRINY

UNSUR DI DALAM MASYARAKAT MEMBERIKAN SUMBANGAN BAGI TERJ

DISINTEGRASI DAN PERUBAHAN SOSIAL.

3. SETIAP MASYARAKAT TERINTEGRASI DI ATAS PENGUASAAN ATAU DOM

SEJUMLAH ORANG ATAS SEJUMLAH ORANG YANG LAIN.

SUATU HAL YANG KURANG DIPERHATIKAN OLEH PARA PENGANUT PENDEK

STRUKTUR FUNGSIONAL BAHWA PERUBAHAN SOSIAL MERUPAKAN GEJALA

MELEKAT DALAM KEHIDUPAN SETIAP MASYARAKAT MALAHAN DIANGGAP B

DALAM FAKTOR-FAKTOR YANG ADA DI MASYARAKAT ITU SENDIRI. PERUBA

TIMBUL DARI KENYATAAN AKAN ADANYA UNSUR-UNSUR YANG SALING BER


7/17

1.2 MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

MASYARAKAT ADALAH KUMPULAN MANUSIA YANG HIDUP DALAM SUATU WIL

TERTENTU, MEMPUNYAI ATURAN DAN TUJUAN YANG SAMA. MASYARAKAT TI

DIPISAHKAN DARI MANUSIA KARENA HANYA MANUSIA SAJA YANG HIDUP

BERMASYARAKAT, SEBALIKNYA MANUSIA PUN TIDAK DAPAT DIPISAHKAN DA

MASYARAKAT. SESEORANG MANUSIA TIDAK PERNAH MENGALAMI HIDUPBERMASYARAKAT TIDAK DAPAT MENUNAIKAN BAKAT-BAKAT KEMANUSIAANN

MENCAPAI KEBUDAYAAN ATAU DENGAN KATA LAIN DIMANA ORANG HIDUP

BERMASYARAKAT AKAN MUNCUL KEBUDAYAAN. OLEH SEBAB ITU ANTARA M

DAN KEBUDAYAAN DIIBARATKAN SEPERTI MATA UANG YANG MEMPUNYAI DU

YANG BERARTI BAHWA KEBUDAYAAN LAHIR DI TENGAH-TENGAH MASYARAK

TIDAK ADA MASYARAKAT DAN TIDAK ADA MASYARAKAT YANG TIDAK MEMPU

KEBUDAYAAN MESKIPUN IA MASYARAKAT TERBELAKANG (PRIMITIF). MASYARAKAT TERBENTUK MELALUI CARA SENGAJA ATAU DIPAKSAKAN (COE

MISALNYA SUATU MASYARAKAT ATAU NEGARA DIBENTUK SECARA SENGAJA

MASYARAKAT PENGUNGSI DIBENTUK SECARA SENGAJA. ADA JUGA MASYAR

TERBENTUK DENGAN SENDIRINYA SEPERTI SUATU SUKU BANGSA, MASYAR

TERASING, MASYARAKAT PETANI DAN LAIN SEBAGAINYA. DISAMPING ITU JU

MASYARAKAT TERBENTUK KARENA ADANYA KEYAKINAN ATAU KEPERCAYAA

SEHINGGA DIKENAL MASYARAKAT MUSLIM, NASRANI, BUDHIS, DAN HINDU.


8/17

DI DALAM SUATU MASYARAKAT SENANTIASA TERJADI INTERAKSI DAN FAKTOR-FAKTOR

TERJADINYA PROSES INTERAKSI SOSIAL TERSEBUT ADALAH FAKTOR SUGESTI, IMITAS

DAN SIMPATI. SEDANGKAN SYARAT TERJADINYA INTERKASI SOSIAL ADALAH KONTAK S

SOCIAL) DAN KOMUNIKASI SOSIAL (SOCIAL COMMUNICATION). ADAPUN BENTUK INTER

ANTARA LAIN KERJASAMA (COOPERATION), KOMPETISI (COMPETITION) PERTENTANGA

AKOMODASI (ACCOMODATION

). SEDANGKAN BENTUK KONTAK SOSIAL DAPAT ORANG PORANG PERORANGAN DENGAN KELOMPOK DAN KELOMPOK DENGAN KELOMPOK.

DARI SUDUT SOSIOLOGI KEBUDAYAAN MEMPUNYAI ARTI YANG LUAS YAITU MELIPUTU S

CIPTA, KARSA RASA DAN KARYA MANUSIA BAIK YANG MATERIAL (SIFAT KEBENDAAN) MA

MATERIAL (KEROHANIAN). KEBUDAYAAN MATERIA ADALAH HASIL CIPTA YANG BERWUJU

ATAU BARANG-BARANG ATAU ALAT PENGOLAHAN ALAM SEPERTI GEDUNG, PARIK, JALA

KOMUNIKASI, MESIN DAN SEBAGAINYA. SEDANGKAN KEBUDAYAAN NON MATERIAL ADA

KARSA YANG BERWUJUD KEBIASAAN, ADAT ISTIADAT, KESUSILAAN, ILMU PENGETAHUA

KEAGAMAAN.

PARSUDI SUPARLAN (1982) MEMBERIKAN DEFINISI TENTANG KEBUDAYAAN SEAGAI KES

PENGETAHUAN MANUSIA SEBAGAI MAHKLUK SOSIAL YANG DIGUNAKAN UNTUK

MENGINTERPRESTASIKAN DAN MEMAHAMI LINGKUNGAN YANG DIHADAPI DAN UNTUK

SERTA MENDORONG TERWUJUDNYA KELAKUAN. LEBIH LANJUT PARSUDI SUPARLAN ME

BAHWA YANG TERMASUK KEBUDAYAAN HANYA MENCAKUP PENGETAHUAN ATAU IDE AT

SAJA SEDANGKAN KELAKUAN DAN HASIL KELAKUAN DAN HASIL KELAKUAN TIDAK TER

KEBUDAYAAN HANYA SAJA ANTARA KEBUDAYAAN (SATUAN IDE) DENGAN KELAKUAN DA

KELAKUAN SALING BERKAITAN DAN SALING MEMPENGARUHI DALAM KEGIATAN KEHIDUSATUAN IDE HANYA ADA DI DALAM PIKIRAN MANUSIA DAN TIDAK BISA DILIHAT SEMENTA


9/17

KOENTJARANINGRAT (1986) MERUMUSKAN 3 WUJUD KEBUDAYAAN. WUJU

PERTAMA ADALAH IDE, GAGASAN, NILAI-NILAI, NORMA, PERATURAN. IDE S

ABSTRAK, TAK DAPAT DIRABA, LOKASI ADA DI DALAM KEPALA MASING-MA

WUJUD KEBUDAYAAN DIATAS MEMPUNYAI KEGUNAAN BAGI MANUSIA DA

MASYARAKAT TERUTAMA DALAM MENGHADAPI KEKUATAN ALAM, KEKUAT

DALAM MASYARAKAT SENDIRI YANG TIDAK SELALU BAIK BAGI MASYARAK

KEBUDAYAAN YANG MERUPAKAN HASIL KARYA RASA CIPTA

DAN KARSA DAPAT MELINDUNGI MANUSIA DARI ANCAMAN DAN BENCANA

SELAIN ITU, KEBUDAYAAN DAPAT DIMANFAATKAN MANUSIA UNTUK MANG

HUBUNGAN SESAMA ANGGOTA MASYARAKAT DAN SEBAGAI WADAH BAG

DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, TANPA KEBUDAYAAN MANUSI TIDA

MEMBENTUK PERADABAN KARENA PERADABAN ADALAH PUNCAK DARI

KEBUDAYAAN MANUSIA.


10/17

PALING SEDIKIT AD TIGA MACAM BENTUK BAGAIMANA KEBUDAYAN DAPAT D

MANUSIA SERTA DITERIMA SEBAGAI MILIKNYA (AWAN MUTTAKIN, 1998). PER

KEBUDAYAAN DIPEROLEH MANUSIA LEWAT PENGALAMAN HIDUP DALAM

MENGHADAPAI LINGKUNGANNYA, RANGSANGAN LINGKUNGAN, TERUTAMA

ASPEK-ASPEK FISIK, BAIK YANG NON-HAYATI MAUPUN YANG HAYATI DI LUAMANUSIA. KEDUA, KEBUDAYAAN DIPEROLEH MANUSIA LEWAT PENGALAMA

HIDUPNYA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL, SUMBER STIMULUS, TERUTAMA BER

UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN SOSIAL SEBAGAI KONSEKUENSI DARI BERBA

BENTUK HUBUNGAN SOSIAL DALAM BENTUK INTERAKSI, INTERDEPENDEN

ADAPTASI, IMITASI, SOSIALISASI, IDENTIFIKASI, DAN SEJENISNYA. KETIGA,

KEBUDAYAAN DIPEROLEH MELALAUI KOMUNIKASI SIMBOLIK SEPERTI DENGBENDA, MANUSIA, TINDAKAN, UCAPAN, GERAK TUBUH, PERISTIWA YANG M

MAKNA; KHUSUSNYA BAGI YANG BELAJAR, MAKNA-MAKNA TERSEBUT DIDE

OLEH KEBUDAYAAN DIMANA DALAM PROSES PENERIMAAN PENGETAHUAN

KOMUNIKASI SIMBOLIK INI, PETUJUK-PETUNJUK ATAU PETUAH-PETUAH LEB

DITEKANKAN DARIPADA PENGALAMAN DARI ISI SI PENERIMA PESAN ITU SE


11/17

1.3 STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA

MASYARAKT DIKATEGORIKAN SEBAGAI MASYARAKAT YANG PLURALIS ATAU MAJEMUK D

BERBAGAI SEGI. ADA DUA SUDUT PANDANG YANG DAPAT DIJADIKAN SEBAGI ALAT ANAL

MENGETAHUI KEMAJEMUKAN MASYARAKAT INDONESIA. PERTAMA DARI SISI HORIZONTA

PEMAHAMAN INI DIDASARKAN KEPADA FAKTA YANG MENUNJUKKAN ADANYA SATUAN S

KERAGAMANNYA DICIRIKAN OLEH PERBEDAAN SUKU, AGAMA, BAHASA, ADAT ISTIADAT,PERBEDAAN UNSUR-UNSUR KEDAERAHAN. PERBEDAAN INI TIDAK DIUKUR DARI SEGI K

DARI UNSUR-UNSUR YANG MEMBUAT KERAGAMAN TERSEBUT TERJADI DALAM MASYA

INDONESIA. SEBAGAI CONTOH PRBEDAAN BAHASA DAERAH YANG DIANUT OLEH SATU M

INDONESIA TIDAK DIARTIKAN SEBAGAI LEBIH BAIKNYA BAHASA DAERAH LAIN DARI MAS

ATAU TRADISI MASYARAKT BATAK LEBIH BAIK DARI TRADISI MASYARAKAT PAPUA.

KEDUA, DILIHAT DARI SISI VERTIKAL DIMANA PEMAHAMAN INI DIDASARKAN PADA PERB

PERBEDAAN YANG BERSIFAT VERTIKAL. ARTINYA PERBEDAAN DARI UNSUR YANG MEMBKERAGAMAN TERSEBUT DAPAT DIUKUR BERDASARKAN KUALITAS ATAU KADARNYA.

ADA DAERAH YANG MEMILIKI SUMBER KEKAYAAN ALAM YANG MELIMPAH DAN ADA PULA

MEMILIKI SUMBER DAYA KEKAYAAN ALAM YANG MISKIN. ADA DAERAH YANG MEMILIKI S

MANUSIA YANG BERKUALITAS, SEBALIKNYA ADA DAERAH YANG KURANG MEMILIKI SUM

MANUSIA YANG BERKUALITAS.


12/17

NASIKUN (1989) MENJELASKAN SIFAT-SIFAT DASAR DARI MASYARAKAT MAJEMUK ADALAH SEBAGA

1. ADANYA SEGMENTASI KELOMPOK-KELOMPOK YANG MEMILIKI SUB KEBUDAYAAN YANG BERBEDENGAN LAINNYA.

2. STRUKTUR SOSIALNYA TERPILAH KE DALAM LEMBAGA-LEMBAGA DIMANA ANTARA LEMBAGA SA

LAINNYA MEMILIKI HUBUNGAN YANG NON KOMPLEMENTER.

3. TIDAK BERKEMBANGNYA CONSENSUS (KESEPAKATAN BERSAMA) TERHADAP NILAI-NILAI DASA

ANGGOTA MASYARAKAT YANG BERSANGKUTAN.

4. INTERGRASI SOSIAL TERJADI KARENA ADANYA FUNGIS PELAKSANAAN.

5. DIANTARA KELOMPOK YANG SATU DENGAN LAINNYA RAWAN KONFLIK ATAU SANGAT RAWAN UN

TERJADINYA PERTENTANGAN.

6. TERJADINYA DOMINASI POLITIK DARI KELOMPOK TERTENTU TERHADAP KELOMPOK-KELOMPO


13/17

KEMAJEMUKAN MASYARAKAT INDONESIA DAPAT JUGA DIANALISIS DARI SEG

FAKTOR ATAU LATAR BELAKANG HISTORIS DIMANA MASYARAKAT INDONESIA

DAHULUNYA TERDIRI DARI KELOMPOK-KELOMPOK YANG BERIMIGRASI DARI

UTARA YANG TERJADI PADA MASA PREHISTORIS, YANG MENYEBAR KE DAER

KAWASAN KEPULAUAN INDONESIA, ADA YANG MENUJU DAERAH SELATAN NE

ZEALAND DAN AUSTRALIA BBAHKAN ADA YANG SAMPAI KE AFRIKA DI MADAG

KEDUA, FAKTOR EKOLOGIS YAITU ADANYA ASPEK GEOGRAFIS YANG BERBED

DITEMPATI OLEH PARA IMIGRAN PENDATANG TADI YANG AKAN MENGALAMI

PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN YANG BERBEDA-BEDA PULA SEHINGGA T

ADANYA UNSUR EKTERNAL YANG MEMPENGARUHINYA KARENA DAERAHNYA

TERISOLISASI SATU DENGAN LAINNYA.

KETIGA FAKTOR PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA BAIK YANG DATANG DARI LING

SENDIRI MAUPUN LINGKUNGAN LUAR. SEPERTI MASUKNYA PENGARUH DAR

BARAT CINA, INDIA, ARAB DAN PERSIA, PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU, BUD

ISLAM SERTA KEDATANGAN BANGSA BARAT. SEMUANYA ITU MENIMBULKAN

KERAGAMAN DARI BERBAGAI SISI YAG AKHIRNYA MELAHIRKAN SEBUAH MAS

YANG BERSIFAT MAJEMUK.


14/17

II. INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARA

2.1 HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU DENGAN KELUARGA

MANUSIA MERUPAKAN MAKHLUK INDIVIDU SEKALIGUS SEBAGAI MAKHLU

SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU BERARTI MAKHLUK YANG TIDAK DAPAT DIBA

TIDAK DAPAT DIPISAHKAN ANTARA JIWA DAN RAGA. PARA AHLI PSIKOLOGI

MENGATAKAN BAHWA MANUSIA ITU MERUPAKAN SUATU KESATUAN JIWA R

KEGIATANNYA SEBAGAI KESELUUHAN. SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU IA AKAMENGALAMI KEGEMBIRAAN ATAU KEKECEWAAN YANG TERPAUT KEPADA J

RAGANYA. DALAM KEGEMBIRAAN MANUSIA BISA MERASAKAN SESUATU K

KARENA MEMPUNYAI PANCAINDERA SEPERTI MATA. TEGASNYA BILA KITA M

SESUATU TIDAK HANYA MATA SAJA YANG MENIKMATINYA MELAINKAN SEL

YANG BERKAITAN DENGAN MINAT, PERHATIAN, MOTIVASI YANG BERADA D

KITA.


15/17

KENYATAAN MENUNJUKKAN KEPADA KITA BAHWA INDIVIDU BERKEMBANG SEJALAN DEN

CIRI KHAS KEPRIBADIANNYA MESKIPUN TERDAPAT ADA PENGARUH LINGKUNGAN DIMAN

BERADA. INDIVIDU UNTUK BISA MANDIRI IA MELALUI SUATU PROSES. PROSES PERTAMA

DIALAMAI INDIVIDU ADALAH KETIKA IA BERADA DI KELUARGANYA. LINGKUNGAN KELUAR

MEMPUNYAI PERANAN YANG BEGITU BESAR UNTUK TERBENTUK KEPRIBADIAN MANDIR

SETIAP INDIVIDU. BEGITU BESARNYA PENGARUH KELUARGA SEHINGGA PARA AHLI MENG

BAHWA KELUARGA ADALAH PELETAK BATU PERTAMA KEPRIBADIAN SESEORANG, BILA DKELUARGA ITU TERJALIN KOMUNIKASI YANG HARMONIS MAKA DIHARAPKAN INDIVIDU IT

MEMPUNYAI KEPRIBADIAN YANG MATANG DAN TAHAN UJI DARI TERPAAN YANG DATANG

DIRINYA. SEBALIKNYA BILA DALAM KELUARGA ITU TIDAK TERCIPTA HUBUNGAN YANG HA

DIANTARA SESAMA ANGGOTA KELUARGA BESAR KEMUNGKINAN AKAN TERJADI KEPRIBA

MENYIMPANG BAHKAN MENIMBULKAN POTENSI UNTUK TERJADINYA PENYIMPANGAN TE

NORMA-NORMA YANG ADA DALAM MASYARAKAT.

OLEH SEBAB ITU, KELUARGA MEMPUNYAI MAKAN YANG BERARTI BAGI SETIAP INDIVIDU

ADALAH KELOMPOK PRIMER YANG PENTING DI DALAM MASYARAKAT. KELUARGA MERUP

SEBUAH KELOMPOK YANG TERBENTUK DARI ADANYA PERHUBUNGAN ANTARA LAKI-LAK

PEREMPUAN MELALUI JALINAN PERKAWINAN. HUBUNGAN ITU BISA BERLANGSUNG SEU

ATAU BERLANGSUNG DALAM WAKTU YANG SINGKAT SAJA. ADA YANG BERBENTUK MON

POLIGAMI. PERKAWINAN INI, ADA PULA YANG BERBETUK INODOGAMI YAITU KAWIN DI DA

GOLONGAN SENDIRI DAN ADA PULA YANG BERBENTUK EXOGAMI YAITU KAWIN DILUAR G

SENDIRI, YANG KEDUA-DUANYA MEMPUNYAI DAMPAK POSITIF ATAUPUN NEGATIF.


16/17

2.2 HUBUNGAN ANTARA KELUARGA DAN MASYARAKAT

DI DALAM BEBERAPA MASYARAKAT, KETURUNAN DAPAT DILIHAT DARI GARIS LAKI-LAKI (PATR

SEPERTI PADA MASYARAKAT BATAK DAN ADAPULA DARI GARIS KETURUNAN PEREMPUAN (MA

SEPERTI DI MINANGKABAU. BAIK MASYARAKAT YANG BERSIFAT PATRILINEAL MAUPUN MATRI

MEMPUNYAI ATURAN MASING-MASING DALAM MENJALANI KEHIDUPAN MEREKA. DISINI LETAK

MASYARAKAT SEBAGAI SATUAN KESATUAN YANG TERDIRI DARI BERBAGAI JENIS KELUARGA.

DISEBUT DENGAN NUCLEAR FAMILIY YAITU KELUARGA INTI YANG TERDIRI DARI AYAH, IBU DA

KEBANYAKAN DIANUT OLEH KELUARGA EROPA DAN AMERIKA. SEDANGKAN YANG KEDUA EXT

YAITU KELUARGA LUAS DIMANA DI DALAMNYA TIDAK HANYA TERDAPAT AYAH, IBU, ANAK TAPI

SAUDARA LAKI-LAKI, SAUDARA PEREMPUAN, SAUDARA SEPUPU, KAKEK DAN NENEK YANG BA

OLEH KELUARGA-KELUARGA DI INDONESIA.

MAKNA KELUARGA BAGI MASYARAKAT SANGATLAH PENTING TERUTAMA DALAM MENJAGA KELANGSUNGA

BUDAYA YANG AD DI DALAM MASYARAKT ITU. KARENA DI DALAM KELUARGA TERJADI PROSES TRASFORM

BUDAYA YANG DIWARISKAN KEPADA ANAK-ANAK SEBAGAI GENERASI PENERUS. DALAM ARTI SEMPIT MAS

SEKELOMPOK MANUSIA YANG DIBATASI OLEH ASPEK-ASPEK TERTENTU SEPERTI TERITORIAL, GOLONGAN

SEBAGAINYA. SEDANGKAN MASYARAKAT DALAM ARTI LUAS ADALAH KESELURUHAN HUBUNGAN-HUBUNGBERSAMA YANG TIDAK DIBATASI OLEH LINGKUNGAN, BANGSA, ETNIS DAN SEBAGAINYA.

BEBERAPA DEFENISI DIKEMUKAKAN OLEH PARA AHLI TENTANG MASYARAKAT SEPERTI R.LINTONG MENYA

MASYARAKAT ADALAH SETIAP KELOMPOK MANUSIA YANG TELAH CUKUP LAMA HIDUP DAN BEKERJASAMA

MEREKA ITU DAPAT MENGORGANISIR DIRINYA DAN BERPIKIR TENTANG DIRINYA SEBAGAI SATU KESATUAN

BATAS-BATAS TERTENTU. J.I.GILLIN DAN J.P GILLIN DALAM SOEJONO SOEKANTO (1986) MENGATAKAN BAH

ADALAH KELOMPOK MANUSIA YANG TERSEBAR DAN MEMPUNYAI KEBIASAAN, TRADISI, SIKAP, PERASAAN

BERSAMA. SEORANG AHLI SOSIOLOGI SR STEINMETZ MEMBERIKAN DEFENISI BAHWA MASYARAKAT ADA

MANUSIA YANG TERBESAR, YANG MELIPUTI PENGELOMPOKAN-PENGELOMPOKAN MANUSIA YANG LABIH K

MEMPUNYAI PERHUBUNGAN ERAT DAN TERATUR.


17/17

MANUSIA TIDAK MUNGKIN HIDUP SENDIRI KARENA SECARA KODRATNYA MAN

ADALAH MAKHLUK INDIVIDU SEKALIGUS MAKHLUK SOSIAL YANG BERKEINGI

HIDUP BERSAMA DAN SALING BERINTERAKSI SATU DENGAN LAINNYA SEHING

TERBENTUK SUATU MASYARAKAT. FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN MA

HIDUP BERSAMA KARENA ADANYA DORONGAN MENCARI MAKAN, DORONGAN

MEMPERTAHANKAN DIRI DAN DORONGAN UNTUK MELANGSUNGKAN KETUR

SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL INDIVIDU ATAU MANUSIA AKAN BERHUBUNGAN D

ALAM SEKITARNYA KHUSUSNYA MASYARAKAT. DENGAN SADAR MEREKA BER

BERTINGKAHLAKU DAN BERBUAT DENGAN INDIVIDU LAINNYA SEHINGGA LAM

KELAMAAN MENJADI SEBUAH KELOMPOK BESAR YANG KITA NAMAKAN MASYJADI ANTAR INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT TERDAPAT HUBUNGAN Y

SEKALI. SUATU MASYARAKAT TERCIPTANYA KARENA ADANYA HUBUNGAN ANT

INDIVIDU DENGAN INDIVIDU LAIN YANG MEMBENTUK KELOMPOK-KELOMPOK

KELOMPOK YANG PALING KECIL DALAM MASYARAKAT DISEBUT KELUARGA, Y

AKHIRNYA MENCIPTAKAN SUATU KESATUAN SEBAGAI SEBUAH MASYARAKAT

Documents

Masyarakat Dan Kebudayaan Individu,Keluarga Dan Masyarakat