Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Now to Him who is able to do far more abundantly beyond all that we ask or think,
according to the power that works within us.
“BEYOND” adalah tema Gereja di tahun 2020. Melalui tema tahunan “Beyond”,
Gereja mengajak seluruh Jemaat untuk bersama-sama menggali dan memahami
kebenaran Alkitab tentang kerinduan Tuhan bagi umatNya untuk bisa menjadi
dampak within and beyond the local church.
Selama tahun 2020 kita bersama-sama akan belajar:
Love Beyond Measure — Mengenal, mensyukuri dan menikmati kasih Tuhan
yang tak ada batasnya.
Power Beyond our Strength — Mengenal, mengalami dan menghidupi Kuasa
Tuhan yang mampu mengerjakan hal-hal yang besar di luar kemampuan kita.
Impact Beyond Church Walls — Mengenal, meresponi dan menghidupi
panggilan Tuhan dengan perbuatan nyata melalui evangelism, social impacts,
Helping Hands, and Heart for the House.
Kiranya tema 2020 ini akan memberkati dan memberikan wawasan baru bagi
Jemaat. Firman Tuhan senantiasa menjadi panduan dalam hidup kita di tahun 2020,
dan juga di tahun-tahun mendatang. Tuhan memberkati.
Gembala Jemaat,
Ps. Samuel Tahir
STOP WAITING FOR THE RIGHT TIME, STEP OUT WITH GOD
Minggu, 01 Maret 2020
STEP OUT WITH GOD
Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa
senantiasa melihat awan tidak akan menuai.
Pengkhotbah 11:4
Pernahkah Anda merasakan dorongan Roh Kudus untuk melakukan sesuatu,
tetapi Anda tetap ragu-ragu? Seringkali kita mencari pembenaran untuk menunda
taat pada perintah Tuhan. Kita merasa belum berkecukupan sehingga belum bisa
memberi, belum cukup layak atau terampil untuk bisa tergabung dalam pelayanan,
dan menunggu waktu yang “tepat” untuk memberitakan kebaikan Tuhan. Kita
merasa rendah diri dan pasti ada orang lain yang lebih mampu.
Tokoh-tokoh ini sukarela dipakai Tuhan menjadi alatNya. Tuhan tidak melihat
kemampuan kita, tetapi kesediaan kita; dan ketika kita taat menerima panggilan-
Nya, maka Dia yang akan memperbesar kapasitas kita sesuai dengan pelayanan
kita masing-masing.
Marilah kita tidak menunggu hingga kehidupan kita menjadi lebih baik atau
lebih terampil untuk melayani Tuhan. Tuhan rindu memakai kita dengan segala
kekurangan kita dan bagaimanapun keadaan kita saat ini. Bagian kita adalah rela
untuk dipakai sebagai bejanaNya, maka Tuhan yang akan melakukan bagianNya
untuk memperlengkapi kita.
Ketika menyeberangi sungai Yordan, bangsa Israel harus melangkah dahulu
sebelum air berhenti mengalir.
Paulus tidak menunggu lama untuk memberitakan Injil. Ia tidak terjebak
dalam rasa bersalah di mana dia pernah menganiaya pengikut Kristus.
Daud tidak menunggu badannya menjadi tinggi besar dan hebat sebelum
dia melawan Goliat.
1.
2.
3.
DO IT FOR PURPOSE, NOT FOR PROOF
Senin, 02 Maret 2020
BEYOND OUR FEELINGS
Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya.
Ia mau, untuk kita hidup di dalamnya.
Efesus 2:10
Dalam perjalanan kita melayani Tuhan, kita dapat menjumpai beberapa sikap
hati yang mungkin menjadi penghalang bagi kita untuk bertumbuh:
Wrong Self-Image: Cara pandang terhadap diri kita dapat menciptakan
realita yang bertentangan dengan identitas kita yang sesungguhnya di
dalam Tuhan, di mana Tuhan melihat akhir dari awal kehidupan kita. Tuhan
sebagai Pencipta kita telah menetapkan tujuanNya bagi hidup kita. Ia ingin
memakai kita tanpa melihat kesalahan maupun kondisi serta masa lalu kita.
Comparison: Tuhan telah mempersiapkan pekerjaan baik untuk setiap
dari kita, sesuatu yang spesifik dan unik. Seperti dalam Efesus 2:10, Tuhan
rindu kita menghidupi panggilan kita, bukan panggilan orang lain. Ketika
kita membandingkan diri dan keadaan kita dengan orang lain, kita dapat
kehilangan arah dan tujuan hidup kita.
Pressure To Perform: Kita perlu secara berkala mengevaluasi motivasi kita
dalam pelayanan. Apakah kita melayani untuk menyenangkan manusia atau
Tuhan? Pelayanan kita adalah untuk Tuhan dan bukan manusia. Bahkan Yesus
tidak dapat menyenangkan hati semua orang. Pressure to perform datangnya
bukan dari Tuhan karena bagi Tuhan, kita sudah spesial dan berharga.
1.
2.
3.
Jawab semak duri itu kepada pohon-pohon itu: jika kamu sungguh-
sungguh mau mengurapi aku menjadi raja atas kamu, datanglah
berlindung di bawah naunganku: tetapi jika tidak, biarlah api keluar dari
semak duri dan memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung
Libanon.
Hakim-hakim 9:15
Selasa, 03 Maret 2020
PLEASE GOD, NOT PEOPLE
Ada seorang anak muda yang mengetahui bahwa ia mengidap kanker getah
bening di malam ulang tahunnya, latar belakang kepercayaan keluarganya bukan-
lah orang percaya. Anak muda ini mengikuti proses kemoterapi hingga 6 kali, yang
ternyata harus ada tambahan kemo 2 kali lagi untuk penuntasan sel kanker yang
ada. Dalam masa sisa kemo terakhir, akhirnya anak ini mengizinkan Tuhan masuk
dalam kehidupannya. Tuhan melawat dan mengubah kehidupannya menjadi lebih
baik.
Hingga akhirnya Tuhan menyatakan kemuliaan atas anak muda itu, pemulihan
terjadi dan sel kankernya dinyatakan mati, serta Ia berhasil lulus kuliah tepat waktu.
Anak muda ini memberikan hidupnya kepada Tuhan untuk menyatakan kasih Tuhan
lebih lagi ke sekelilingnya melalui banyak hal, dan talenta yang sudah Tuhan berikan
padanya.
Tuhan menyatakan kasihNya, melalui setiap orang percaya yang rindu untuk
menyerahkan hidup sepenuhnya untuk Tuhan. Menyerahkan hidup untuk Tuhan
tidaklah harus menjadi seorang full timer gereja atau menjadi seorang pendeta,
tapi mendedikasikan apapun yang kita lakukan semua untuk Kemuliaan Tuhan di
mana kita melakukannya secara excellent dan yang terbaik.
Tuhan bisa memakai semak duri untuk menyatakan KasihNya. Tuhan tidak
melihat status, akan tetapi Dia menginginkan kerelaan kita untuk terus dipakai,
bertumbuh dan berbuah.
GOD DIDN’T MAKE YOU TO BE WHAT OTHER PEOPLE WANT YOU TO BE
Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau
telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.
Kejadian 32:28
Rabu, 04 Maret 2020
LEMAH MENJADI KUAT
Tahukah anda dengan tokoh Yakub? Yakub adalah anak kedua dari Ishak dan
terkenal karena menipu kakaknya Esau untuk mendapatkan hak kesulungan. Yakub
hidup dengan penuh ketakutan, bahkan sampai saat ia sudah berkeluarga karena
Esau sangat membenci Yakub.
Hal ini terus berlangsung sampai akhirnya Yakub mengalami perjumpaan
pribadi dengan Tuhan di sungai Yabok. Di situ Tuhan membangkitkan kembali rasa
percaya diri Yakub dan mengubah namanya menjadi Israel. Yakub yang tadinya
tidak berani untuk bertemu dengan Esau akhirnya datang dan sujud meminta maaf
di hadapan kakaknya. Kehidupan Yakub setelah peristiwa itu berubah drastis dari
seorang pengecut menjadi seorang pemberani dan bapak dari ke dua belas suku
Israel, serta hidupnya menjadi sangat diberkati.
Hal yang dialami Yakub mungkin juga pernah kita alami, berkali-kali dihantui
oleh masa lalu atau label negatif yang diberikan oleh orang-orang di sekitar kita.
Tetapi Tuhan selalu mempunyai rencana yang sangat indah untuk anak-anakNya. Ia
mau kita semua bertumbuh secara maksimal.
Terkadang kita sering berpikir tidak mungkin kita memiliki masa depan yang
cerah, tetapi Tuhan berkata sebaliknya. Ia dapat mengubah seluruh masa lalu dan
label-label negatif menjadi sesuatu yang indah.
Ingat! Tuhan tidak pernah merencanakan kecelakaan untuk anak-anakNya,
tetapi masa depan yang penuh dengan pengharapan.
KUASA DIA MENGUBAHKAN YANG LEMAH MENJADI KUAT
SEGALA SESUATU DIMULAI DARI RESPON KITA SENDIRI
Kamis, 05 Maret 2020
LEBIH DARI PEMENANG
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu
jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian
terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan
itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan
utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
Yakobus 1:2-4
Setiap dari kita memiliki musim kehidupan yang berbeda-beda. Ada musim
ketika kita menghadapi masalah yang sangat besar, ada juga musim saat semuanya
baik-baik saja. Tetapi satu hal yang pasti adalah ketika menghadapi masalah, kita
harus memahami bahwa inilah momen Tuhan membentuk iman dan karakter kita.
Permasalahan yang kita lewati tidak hanya berakhir di diri kita sendiri. Dengan
berhasil melewati suatu masalah di suatu musim kehidupan, kapasitas kita akan
diperbesar sehingga dapat membantu orang yang sedang menghadapi masalah
seperti yang kita alami.
Contohnya, ketika sedang sekolah, kita memiliki masalah tugas sekolah atau
teman-teman yang tidak menyenangkan. Kemudian, kita beranjak ke kehidupan
pekerjaan. Namun, karena kita sudah berhasil melewati zaman sekolah dengan
berbagai masalahnya, hal yang kita pelajari ketika kita masih di sekolah dapat mem-
bantu dan menjadi berkat bagi mereka yang sedang menjalani kehidupan sekolah.
Teruslah ingat bahwa setiap hal yang kita lewati di dalam kehidupan kita,
tidak hanya berhenti sebagai pembentukan diri kita menjadi orang yang lebih baik,
tetapi juga membantu untuk menjadi dampak dan memperlengkapi orang lain.
Segala sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan kita tidak pernah berakhir di diri
kita sendiri. Tetapi semuanya dimulai dari diri kita sendiri.
Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepadaNya karena orang banyak
itu, lalu mereka membuka atap yang di atasNya; sesudah terbuka mereka
menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
Markus 2:4
Jumat, 06 Maret 2020
PORSI LEBIH
Tuhan Yesus melewati suatu kota seperti yang biasa Ia lakukan dan banyak yang
datang mengerumuniNya. Namun, dari antara orang banyak itu, ada empat orang
yang membawa seorang yang lumpuh untuk bertemu dengan Yesus melalui cara
yang unik, yaitu melewati atap rumah seseorang yang tidak mereka kenal. Di saat
orang lumpuh akhirnya berada di hadapan Tuhan, Tuhan melihat iman keempat
orang tersebut dan Tuhan mengampuni dosa dari orang lumpuh karena perbuatan
mereka.
Seringkali kita terjebak di dalam rutinitas kehidupan dan melupakan tujuan
utama (higher purpose) dari apa yang Tuhan sudah berikan untuk kita. Keempat
orang tersebut melihat keramaian dan mungkin berpikir bahwa tidak mungkin bisa
melewati orang banyak. Bahkan, mereka bisa saja memilih untuk tidak melakukan
apapun dan hanya menikmati berkat Tuhan sendiri. Tetapi karena mereka mengerti
mengenai higher purpose – bahwa hidup bukanlah untuk mereka sendiri tapi untuk
membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan – mereka rela untuk mengambil resiko dan lang-
kah lebih dalam tindakan mereka bagi kepentingan temannya yang sakit.
Saat kita menemukan higher purpose dalam hidup, tantangan selanjutnya
adalah untuk rela melepas kenyamanan dan mengambil langkah lebih untuk mem-
bawa jiwa-jiwa kepada Tuhan. Maukah kita mengambil porsi lebih untuk melayani
Tuhan dan melayani orang-orang yang Tuhan percayakan di sekeliling kita?
KNOW YOUR HIGHER PURPOSE TO HAVE A STRONG FOUNDATION IN LIFE
Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kakiNya,
lalu membasahi kakiNya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan
rambutnya, kemudian ia mencium kakiNya dan meminyakinya dengan
minyak wangi itu.
Lukas 7:38
“SO HERE IT IS, MY ALABASTER HEART. I’M KEEPING NOTHING BACKFROM WHO YOU ARE” (ALABASTER HEART — BETHEL)
Sabtu, 07 Maret 2020
TUHAN YANG LAYAKKAN KU!
Banyak dari kita merasa kita harus harus menjadi sempurna dulu sebelum
mulai melayani. Tanpa disadari, standar yang kita buat seringkali menghalangi
kita dalam memulai melayani, di mana seharusnya kita melihat standar Tuhan. Kita
berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki diri kita sebelum berkata ‘YA’ terhadap
pelayanan.
Ayat di atas berbicara mengenai sikap hati wanita berdosa yang mengurapi
kaki Yesus dengan minyak. Wanita ini membawa Alabaster Jar berisi minyak yang
sangat mahal. Dia memilih untuk memberikan kepada Yesus yang terbaik yang dia
miliki. Di saat orang-orang menganggap sia-sia perbuatan wanita tersebut, Yesus
berkata bahwa sesungguhnya wanita itu telah banyak berbuat kasih.
Walaupun wanita ini tahu dia tidak layak, dia tersungkur di kaki Yesus. Dia
memilih untuk mempersembahkan yang terbaik; semua yang dia miliki tanpa
mempedulikan perkataan orang lain. Mengapa? Karena dia mengerti bahwa Tuhan
yang dia sembah adalah Tuhan yang penuh kasih, Tuhanlah yang melayakkan dia
untuk melayani dengan membawa persembahan di hadapanNya.
Tuhan tidak pernah meminta anak-anakNya untuk menjadi sempurna terlebih
dahulu. Sikap hati wanita berdosa ini semua berdasar dari kasih Allah yang ia terima
terlebih dahulu. Bukan lagi masalah BISA, tetapi apakah kita RELA mempersem-
bahkan kasih kita kepada Tuhan yang telah melayakkan dan mengasihi kita lebih
dahulu?
Ia, yang tidak menyayangkan AnakNya sendiri, tetapi yang
menyerahkanNya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak
mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
Roma 8:32
DI DALAM YESUS, SEGALA SESUATU TELAH DI BERIKAN BAGI KITA
Minggu, 08 Maret 2020
PEMBERIAN TERBESAR
Dalam beberapa dekade terakhir ini, dunia dikejutkan dengan hadirnya
orang-orang terkaya dunia yang mendonasikan harta mereka untuk kemanusiaan,
pendidikan, riset, dll. Sebut saja Bill Gates telah mendonasikan hartanya lebih dari
Rp 500 triliun, Warren Buffet lebih dari Rp 600 triliun, Michael Bloomberg lebih dari
Rp 100 triliun. Sepanjang sejarah kita juga bisa mengumpulkan ratusan nama dari
orang-orang dermawan yang telah memberikan harta mereka untuk menjadikan
dunia kita menjadi lebih baik.
Tanpa disadari kita melupakan satu Pribadi yang memberikan harta kesayangan
yang paling berharga, yaitu Putera TunggalNya sendiri bagi keselamatan dunia.
Allah di dalam Yesus Kristus bukan sekedar memberikan harta seperti yang telah
dilakukan banyak orang dermawan yang kita kenal. Tetapi Dia telah memberikan
segala sesuatu yang diperlukan untuk keselamatan dunia melalui Yesus Kristus.
Ketika kita menyadari akan apa yang telah Allah kerjakan bagi kita, maka kita
akan memiliki cara pandang yang benar tentang diri. Kita akan melihat bahwa diri
kita pribadi yang begitu berharga, yang begitu dikasihi oleh Allah. Sehingga, kasih
yang melimpah dari Allah mampu kita bagikan bagi orang lain.
Dengan kebenaran ini, kita juga tidak akan menjadi kuatir ketika musim
kehidupan silih berganti datang di dalam hidup kita, karena kita sadar bahwa kita
lebih dari sekedar dicintai Allah.
Michael Jordan, pemain basket legendaris asal Amerika Serikat, menceritakan
pengalaman karirnya sebagai pemain basket profesional.
Ia berkata, “Lebih dari 3.000 kali saya diberi kepercayaan untuk menyarangkan
bola ke jaring lawan namun saya gagal melakukannya. Saya diberi 26 kali keper-
cayaan oleh tim saya untuk melakukan tembakan terakhir pada saat pertandingan
final dan saya pun gagal. Lebih dari 300 kali saya berkontribusi dalam kekalahan
tim saya Chicago Bulls. Tetapi dari semua kegagalan dalam sepanjang karir saya,
tidak membuat saya patah semangat dan menyerah. Mungkin karena itu saya masih
dijuluki sebagai pemain terhebat sepanjang masa.”
Pelatih club di mana Jordan bermain mampu melihat potensi besar, sehingga
selalu memberikan kesempatan untuk tetap bermain. Terlebih lagi Tuhan ketika
memandang setiap kehidupan kita. Ribuan kali kita gagal menggenapi rencanaNya,
tetapi kasih Allah yang sempurna tetap memberikan kita kesempatan untuk selalu
bangkit dan mencoba lagi. Bahkan kasih yang Allah nyatakan bukan sekedar mem-
berikan kita kesempatan, tetapi kasih itu memberikan kita kemampuan untuk hidup
di dalam rencanaNya.
Kasih yang telah Allah nyatakan lebih dari cukup untuk mengubahkan hidup
kita. Kasih itu juga memampukan kita untuk melupakan setiap kegagalan yang
pernah kita alami, sehingga kita bisa bangkit untuk hidup bagi kerajaanNya. Mari
responi kasihNya yang besar kepada kita!
Ia (Kasih) menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan
segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
1 Korintus 13:7
KASIH MERUPAKAN SEBUAH KEPUTUSAN YANG MAMPUMENGUBAHKAN KEHIDUPAN
Senin, 09 Maret 2020
KASIH YANG MENGUBAHKAN
Di sebuah kebun binatang, hiduplah seekor gajah dewasa bernama Jojo.
Tingginya 3,5 meter, panjang 8 meter, dan bobot 6 ton. Jika hidup di alam bebas,
gajah seperti Jojo mampu berlari dengan kecepatan 24 km/jam dan mengangkat
beban 500 kg. Selain kuat dan cepat, gajah juga pintar. Itu sebabnya gajah mudah
dilatih untuk pertunjukan-pertunjukan sirkus.
Untuk mengendalikan seekor gajah, tidak membutuhkan penanganan spesial.
Gajah-gajah biasanya hanya dikurung di sebuah kandang besi biasa atau hanya
diikat dengan seutas tali biasa. Meski demikian, jarang sekali gajah, apalagi yang
sudah lama dikurung, mengamuk dan berusaha melarikan diri. Padahal sebenarnya
gajah memiliki kemampuan untuk itu. Mengapa?
Saat pertama kali diikat, tentu mereka berusaha melawan sekuat tenaga. Tapi
saat itu, mereka masih kecil dan lemah, sementara tali yang mengikatnya terlalu
kuat. Akhirnya, gajah-gajah itu terkondisi bahwa mereka tak akan mampu mem-
bebaskan diri. Sehingga mereka berhenti berusaha, walaupun sudah bertumbuh
besar dan kuat.
Seringkali kita bersikap seperti gajah yang sudah diikat sejak kecil. Kita
memiliki kemampuan yang besar, tetapi selalu merasa kecil dan lemah. Sebenar-
nya, saat kita merasa lemah dan menyerah, kita sedang tidak percaya kepada
Tuhan. Ingat identitas kita di dalam Kristus yaitu sebagai ciptaan yang segambar
dan serupa dengan Allah.
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut
gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya
mereka.
Kejadian 1:27
KNOW YOUR WORTH! HAVE FAITH IN YOUR ABILITIES!AND USE YOUR TALENT FOR GOD’S GLORY
Selasa, 10 Maret 2020
I BELIEVE I CAN FLY!
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab
kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari
Allah dan mengenal Allah.
1 Yohanes 4:7
CHRIST IS ENOUGH FOR ME
Rabu, 11 Maret 2020
KASIH MENGALAHKAN KEMUSTAHILAN
BBC News tahun 2012 pernah memuat sebuah artikel tentang dokumen pribadi
yang pernah ditulis oleh Martin Luther King Jr., yaitu tulisan tangannya sendiri yang
ditulis dari dalam penjara. Tulisan tersebut berbunyi “Love is the greatest force in
the universe. It is the heartbeat of the moral cosmos. He who loves is a participant
in the being of God.”
Martin Luther King Jr., yang juga adalah seorang pendeta dari gereja Baptis,
telah memberikan kepada kita sebuah warisan yang berharga tentang kasih. Per-
juangannya untuk membela hak sipil terutama berkaitan tentang persamaan hak
warga kulit hitam, mendapatkan perlawanan yang sangat berat bahkan hingga
dimasukan ke dalam penjara. Meskipun begitu, Martin Luther sadar bahwa kasih
adalah kekuatan yang mampu mengubah setiap keadaan bahkan dalam kondisi
paling sulit sekalipun.
Apa yang telah Marthin Luther King Jr. lakukan mengingatkan kita akan kasih
yang telah dinyatakan bagi setiap kita yang percaya. Allah di dalam kasihNya tidak
memurkai kita yang berdosa. Kita yang dahulu merupakan seteru Allah, tetapi di
dalam kasih Allah yang besar, kita diangkat menjadi anak-anakNya.
Kasih Allah yang dinyatakan bagi kita, lebih dari cukup untuk mengubahkan
setiap keadaan sehingga kita boleh melihat jika kita boleh ada hari ini, itu karena
kasih Allah yang besar.
Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat
memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya
kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala
pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh
kepenuhan Allah.
Efesus 3:18-19
LEMBARAN HIDUP ORANG PERCAYA ADALAH CORETAN KASIH ALLAH
Kamis, 12 Maret 2020
DIA TULISKAN KASIHNYA
Haaretz merupakan surat kabar paling tua yang ada di negara Israel. Pada
bulan September 2019, Haaretz memuat sebuah artikel tentang kota Emaus, kota
yang juga pernah dicatat di dalam Lukas 24:13-35. Dalam artikel tersebut, dican-
tumkan bahwa arkeolog Israel menemukan tembok berumur sekitar 2.200 tahun
di daerah Kiryat Yearim, yang diduga kuat merupakan peninggalan kota Emaus.
Semua tokoh, tempat dan peristiwa yang tercatat di dalam Alkitab benar-benar ada
dan dapat dibuktikan secara historis.
Sebelum penemuan-penemuan dalam Alkitab bisa dibuktikan secara historis,
kita orang percaya telah dikaruniakan iman untuk percaya. Itu adalah anugerah
terbesar dari Allah bagi kita, yaitu kita dimampukan untuk percaya sekalipun tidak
melihat. Itulah yang dijelaskan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus, bahwa
kita dapat mengenal kasih Allah yang melampaui segala pengetahuan.
Dari temuan-temuan tersebut, orang yang belum dikaruniai iman seperti kita
juga boleh melihat betapa hebatnya kasih Allah itu. Dunia bisa melihat bahwa Allah
yang begitu besar, hadir di dalam sejarah umat manusia, sehingga mereka juga
merasakan kasihNya. Tetapi, bukan hanya temuan-temuan arkeologis saja yang
menyatakan kebesaran kasih Allah. Kita sebagai orang-orang yang percaya, harus
bisa menjadi sarana di mana dunia boleh melihat bahwa kasih Allah telah dinya-
takan di tengah dunia melalui kasih kita dalam tindakan nyata.
LAYANILAH SEORANG AKAN YANG LAIN OLEH KASIH(Galatia 5:13)
Jumat, 13 Maret 2020
MELAYANI BUKAN UNTUK DILAYANI
Kemudian Ia (Yesus) menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan
mulai membasuh kaki murid-muridNya.
Yohanes 13:5
Saat berbicara tentang melayani, kita diingatkan akan peristiwa yang Yesus
lakukan di malam Perjamuan Terakhir bersama murid-muridNya. Malam tersebut,
Yesus dengan segala kerendahan hati membasuh kaki setiap murid-muridNya.
Yesus melakukan hal tersebut bukan untuk menarik hati atau agar dilihat baik oleh
murid-muridNya. Melainkan, Dia melakukan hal tersebut untuk memberi teladan
kepada murid-muridNya supaya bisa melayani satu terhadap yang lain.
Sangatlah penting untuk terus mengingat bahwa Tuhan memanggil kita untuk
saling melayani. Menyadari dan mengingat apa yang Yesus ajarkan kepada murid-
muridNya membantu kita untuk terus fokus kepada Dia di dalam segala pelayanan
kita. Karena terkadang, di saat kita melakukan yang terbaik, orang belum tentu
menyadarinya. Tetapi haruslah diingat, bahwa Tuhan melihat segala hal yang kita
perbuat, melihat hati dari setiap kita yang setia. Saat kita taat dengan panggilan
Tuhan untuk melayani sesama, ini akan membantu untuk dapat melayani dengan
tulus dan rendah hati.
Marilah kita terus mengejar sikap seperti Yesus yang merendahkan diriNya dan
melayani setiap umatNya. Dan berdoa agar kita terus diberikan pengertian dalam
hati kita, untuk bisa menjalani panggilan yang sudah Tuhan berikan kepada kita
untuk melayaniNya dan sesama.
Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang
seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia
berangkat.
Matius 25:15
KEMBANGKAN TALENTA YANG SUDAH TUHAN BERIKAN,BUKAN UNTUK DIRI KITA SENDIRI, TAPI UNTUK KEMULIAAN NAMANYA
Sabtu, 14 Maret 2020
SESUAI KEMAMPUAN
Perumpamaan tentang talenta membantu kita mengerti apa yang Tuhan Yesus
harapkan dalam kehidupan kita. Tuhan bukan hanya menciptakan kita sempurna,
tapi Ia juga memberikan setiap kita kemampuan atau talenta di dalam hidup kita.
Dan bagaimana kita menggunakan kemampuan atau talenta yang sudah Tuhan
berikan itu menentukan kualitas hidup kita.
Dari perumpamaan tentang talenta, kita belajar bahwa Tuhan memberikan
talenta/kemampuan yang berbeda-beda kepada setiap kita. Ada yang Tuhan
berikan kemampuan untuk melakukan banyak hal, ada juga yang mungkin hanya
bisa melakukan beberapa hal saja dalam hidupnya. Tapi yang harus kita garis bawahi
adalah Tuhan memberikan talenta menurut kesanggupan kita masing-masing.
Ketika Tuhan memberikan kita kemampuan, Dia mau agar kita menggunakannya
dengan bijaksana. Dari ayat Firman Tuhan hari ini, kita melihat bahwa ada satu
orang yang diberikan satu talenta dan ia hanya menyembunyikan talenta itu. Ia
tidak menggunakan dan mengembangkan talenta yang sudah tuannya berikan.
Akhirnya tuannya mengambil talentanya dan mencampakkan orang itu ke dalam
kegelapan yang paling gelap.
Tuhan rindu kita juga mengembangkan talenta/kemampuan yang sudah Tuhan
berikan dalam hidup kita. Salah satu cara mengambangkan talenta yang sudah
Tuhan berikan adalah dengan cara kita mengambil bagian di dalam pelayanan,
sehingga kita bisa terus bertumbuh dan berbuah banyak.
Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh
tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
1 Petrus 4:10
KITA SEDANG MELAYANI KRISTUS KETIKA KITA MELAYANI SESAMA
Minggu, 15 Maret 2020
SERVE OTHERS
Tuhan sudah memberikan kepada setiap kita talenta, karunia, dan kemampuan
yang berbeda dan unik. Kalau kita pikir bahwa kemampuan yang kita miliki saat ini
hanya untuk memperkaya diri kita, itu salah besar. Tuhan memberikan talenta dan
kemampuan agar kita dapat saling melengkapi dan menjadi berkat bagi orang lain.
Begitu juga sebaliknya, talenta atau kemampuan yang Tuhan berikan kepada orang
lain juga untuk memberkati dan melengkapi kita.
Kita ini adalah bagian dari anggota Tubuh Kristus, dan tidak ada bagian yang
paling besar atau kecil di hadapan Tuhan. Semuanya mempunyai peranan yang ber-
beda-beda dengan tujuan untuk melayani Tuhan.
Ketika Tuhan memberikan kita suatu kemampuan atau talenta, Tuhan mau agar
kita menggunakan dan mengembangkannya. Sama seperti otot pada tubuh kita,
jika kita melatihnya dan menggunakannya, maka akan bertumbuh. Jika kita tidak
pernah melatihnya, maka massa otot dalam tubuh akan menurun. Jika kita memiliki
talenta atau kemampuan tapi kita takut atau malas menggunakannya, maka kita
akan kehilangan kemampuan atau talenta itu. Tapi jika kita menggunakan talenta
itu dengan bijak, Tuhan akan memberikan dan mempercayakan lebih lagi kepada
kita.
Jadi, apakah sudah menggunakan talenta yang kita miliki untuk melengkapi
dan melayani sesama? Atau kita hanya menggunakan talenta yang sudah Tuhan
berikan untuk mencari keuntungan sendiri?
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuhNya di kayu salib, supaya
kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran.
1 Petrus 2:24
KRISTUS MENANGGUNG DOSA DAN HUKUMAN AKIBAT DOSA KITAAGAR KITA MENIKMATI PENGAMPUNAN DARI ALLAH
Senin, 16 Maret 2020
PENGORBANAN TERBESAR
Tujuan dari kematian Kristus adalah untuk menggantikan kita, supaya kita dapat
dipisahkan sepenuhnya dari kesalahan, kuasa dan pengaruh dosa. Kematian Kristus
menanggung dosa dan hukuman kita, membuka jalan sehingga kita layak untuk
kembali kepada Allah dan menerima kasih karunia untuk hidup benar di hadapan-
Nya. Petrus menggunakan kata “sembuh” dalam hubungan dengan keselamatan
dengan segala berkatnya.
Seorang penginjil India, Sundar Singh, menulis tentang kebakaran hutan di
pegunungan Himalaya yang ia saksikan ketika sedang melakukan perjalanan. Saat
banyak orang berusaha memadamkan api, ada sekelompok orang yang meman-
dangi sebuah pohon yang dahan-dahannya mulai dijalari api. Seekor induk burung
dengan panik terbang berputar-putar di atas pohon. Induk burung itu mencicit
kebingungan, seakan-akan mencari pertolongan bagi anak-anaknya yang masih di
dalam sarang. Ketika sarang mulai terbakar, induk burung itu tidak terbang men-
jauh. Sebaliknya, ia justru menukik ke bawah dan melindungi anak-anaknya dengan
sayapnya. Dalam sekejap, ia beserta anak-anaknya hangus menjadi abu.
Lalu Singh berkata kepada orang-orang di dekatnya: “Kita baru saja melihat
hal yang luar biasa. Allah menciptakan burung yang memiliki kasih dan pengabdian
begitu besar sehingga rela memberikan nyawanya untuk melindungi anak-anaknya.
Kasih seperti itulah yang membuat Tuhan turun dari Sorga dan menjadi manusia.
Kasih itu membuatNya rela mati demi kita semua.”
Sebab itu, sesungguhnya, Aku ini akan membujuk dia, dan membawa dia ke
padang gurun, dan berbicara menenangkan hatinya.
Hosea 2:13
TAK ADA SEORANG PUN YANG MENCINTAI KITA SEPERTI KRISTUS MENCINTAI KITA
Selasa, 17 Maret 2020
KASIH YANG TIDAK MASUK AKAL
Pada akhir drama karya Marc Connely yang berjudul Green Pastures, Hezdrel
tua mengatakan bahwa ia tidak takut mati sebab ia percaya kepada Allahnya Hosea.
Lalu, Tuhan bertanya apakah yang ia maksudkan adalah Allahnya Musa. Hezdrel
menjawab tidak, dan menjelaskan bahwa ia melihat Tuhannya Hosea sebagai Tuhan
yang penuh dengan belas kasih dan tidak menakutkan.
Keyakinan Hezdrel didasarkan pada sebuah kisah nyata zaman dahulu. Sebuah
kisah tentang cinta tak berbalas, cinta tanpa pamrih yang diberikan Hosea kepada
Gomer yang tidak setia. Gomer berulang kali menyeleweng sehingga menghancur-
kan hati Hosea. Namun, Hosea tidak pernah berhenti mencintainya.
Lalu, Gomer dibuang ke tempat yang sangat gelap. Mungkin saat itu Gomer
dalam keadaan yang letih, merasa tak berguna, sakit, sedih, dan tidak memiliki apa-
apa. Yang tersisa hanyalah cinta Hosea.
Hubungan antara Hosea dan Gomer menggambarkan hubungan antara Allah
dan bangsa Israel. Meskipun Israel tidak setia dan menderita karenanya, Tuhan
tetap mengejarnya dan berbicara dengan lembut.
Kisah pernikahan Hosea dan Gomer merupakan gambaran kasih Tuhan kepada
kita. Tuhan dengan api cinta yang menyala-nyala mengejar kita, merindukan kita
menjadi kekasihNya. Apa kita tetap memilih menjauh dari Tuhan? Ada hubungan
yang begitu intim dan mesra yang Tuhan telah siapkan bagi kita. Mari kita sambut
cintaNya dalam hidup kita.
Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan
ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barang siapa
takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
1 Yohanes 4:18
KITA TIDAK TAKUT AKAN PENGHAKIMAN ALLAHAPABILA KITA MENGENAL KASIHNYA YANG MENGAMPUNI
Rabu, 18 Maret 2020
KASIH YANG SEMPURNA
“Ketakutan” yang dimaksud Yohanes dalam ayat di atas adalah ketakutan akan
penghakiman. Tetapi, kita tak perlu takut lagi sebab “sekarang tidak ada penghu-
kuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Roma 8:1). Kasih sempurna
Allah telah mengenyahkan ketakutan.
Seorang bijak pernah menulis: “Ketika kasih hadir, ketakutan pun lenyap.”
Banyak orang Kristen yang tersiksa oleh perasaan ragu, tak berharga, dan penuh
dosa. Mereka berpikir harus berbuat sesuatu agar lebih dikasihi Allah. Namun,
Yohanes menulis: “Karena sama seperti Dia (Yesus), kita juga ada di dalam dunia
ini” (1 Yohanes 4:17). Artinya: bila Yesus meyakini kasih Bapa, demikian juga kita
memiliki keyakinan yang sama, bahwa Bapa mengasihi kita dengan kasih sempurna.
Kristus telah menyelesaikan tugas penebusan bagi kita di kayu Salib, maka
semua hukuman atas dosa-dosa kita yang percaya padaNya telah berlalu dan diha-
pus selamanya. Kini kita tidak lagi berada di bawah hukuman.
Kita dipegang erat oleh kasih Allah dan ditentukan untuk menikmati perseku-
tuan abadi denganNya. Bukan karena usaha kita, tetapi karena segala sesuatu yang
telah dilakukanNya bagi kita. Firman Tuhan menegaskan “Inilah kasih itu: Bukan
kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan telah
mengutus AnakNya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (1 Yohanes 4:10).
Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau
ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan
puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu
sampai ia menemukannya?
Lukas 15:4
ALLAH MENGASIHI KITA SEOLAH-OLAH SETIAP KITA ADALAH ANAK SATU-SATUNYA
Kamis, 19 Maret 2020
SEMUA ANAK KESAYANGAN
Waktu hendak pulang, setiap gembala menghitung jumlah domba-dombanya
untuk memastikan bahwa tidak ada yang hilang. Apabila ada yang hilang, maka dia
langsung berangkat mencarinya. Pergi mencari, kata depan (Yunani: epi) berarti
gigih dan berhasil.
Seorang sosiolog menulis buku tentang berbagai kesulitan perkembangan
anak di keluarga. Ia mewawancarai seorang ibu yang memiliki 13 anak. Setelah
mengajukan beberapa pertanyaan, ia bertanya lagi: “Apakah semua anak patut
mendapatkan kasih serta perhatian penuh dan tidak terbagi dari seorang ibu?”
“Tentu,” jawab ibu itu. “Anak manakah yang paling Anda kasihi?” tanyanya,
berharap mendapat jawaban yang bertentangan dengan pernyataan tadi.
Ibu itu menjawab: “Anak yang sedang sakit sampai ia sembuh, dan anak yang
pergi sampai ia pulang.”
Jawaban ibu tersebut mengingatkan kita pada gembala yang meninggalkan
99 dombanya untuk mencari seekor domba yang hilang, wanita yang mencari
sekeping mata uang, dan bapa yang berpesta ketika anaknya yang durhaka memu-
tuskan pulang (Lukas 15:4-24).
Allah memiliki kasih lebih dari cukup untuk diberikan kepada semua orang.
Selain itu, mereka yang “baik” dan tidak “tersesat” juga menerima kasih Bapa sama
banyaknya dengan mereka yang diberi perhatian khusus (Lukas 15:31).
Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak
akan meninggalkan engkau.
Ibrani 13:5
SEKALIPUN AYAHKU DAN IBUKU MENINGGALKAN AKU,NAMUN TUHAN MENYAMBUT AKU
(Mazmur 27:10)
Jumat, 20 Maret 2020
PRIBADI YANG PALING SETIA
Meyakini bahwa Tuhan menyertai kita setiap saat, saat menangis atau tertawa,
itu hampir tidak masuk akal.
Kadang kita mempertanyakan janji-janji Tuhan saat menghadapi masa sulit,
namun selama ribuan tahun janji Tuhan sudah terbukti selalu digenapi. Abraham,
Musa, Rahab, Yosua, Samuel, Daud, Ester, Daniel adalah beberapa tokoh Alkitab
yang mengalami penggenapan janji-janji Tuhan. Janji Tuhan terbukti benar dalam
hidup mereka. Namun, bagaimana kita tahu bahwa janji Tuhan juga benar bagi
hidup kita?
Tuhan Yesus berjanji: “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu.
Aku datang kembali kepadamu” (Yohanes 14:18). Kristus berjanji akan datang untuk
kedua kalinya menjemput orang yang percaya kepadaNya, dan Dia telah memberi-
kan Roh Kudus agar kita tidak merasa ditinggalkan olehNya: “Tetapi Penghibur,
yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan
mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua
yang telah Kukatakan kepadamu” (Yohanes 14:26). Jadi Roh Tuhan selalu menyertai
kita saat ini, sekalipun tak seorang pun bersama kita.
Mungkin janji tersebut kelihatannya terlalu tinggi dan tampak mustahil. Namun,
jangan abaikan janji Tuhan. Saat Anda sedih, takut, menghadapi pergumulan dan
pencobaan, tak ada janji yang lebih indah selain: “Aku sekali-kali tidak akan mem-
biarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”
Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita,
sehingga kita disebut anak-anak Allah.
1 Yohanes 3:1
KASIH ALLAH NYATA DALAM HIDUP KITA SETIAP HARI
Sabtu, 21 Maret 2020
TOLAK UKUR KASIH ALLAH
Sakit dan tidak kunjung sembuh walau sudah berdoa dan berobat ke dokter
membuat Pak Rody berpikir bahwa Allah tidak mengasihinya lagi.
Satu-satunya cara terpercaya untuk mengetahui bahwa Allah mengasihi kita
adalah dengan memikirkan apa yang dilakukanNya untuk menyelamatkan kita!
Alkitab mengatakan: “Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh
karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8).
Relasi manusia dengan Allah terjadi karena kasih Allah yang dianugerahkan
pada manusia. Kasih itu membuat kita layak disebut anak-anak Allah.
Kasih Allah dinyatakan kepada semua orang melalui pengorbanan Yesus
Kristus di kayu salib (Yohanes 3:16). Orang yang percaya kepada Yesus Kristus dan
menyambut kasih itu, diberi hak untuk menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1:12).
Selanjutnya, kita harus rela dibentuk menjadi semakin serupa dengan Kristus.
Bukan berarti kita kehilangan kepribadian kita, lalu diganti dengan kepribadian
dan karakter yang Allah berikan pada kita. Bukan demikian! Kita tetap menjadi diri
kita sendiri, tetapi karakter dan natur kita akan disempurnakan ke dalam gambaran
kesempurnaan Kristus.
Meski Allah mengasihi kita berdasarkan inisiatifNya sendiri, hendaknya kita
terus berkomitmen berjalan di dalam kebenaran, dalam setiap aspek hidup kita.
Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: “Tuhan
mengenal siapa kepunyaanNya”.
2 Timotius 2:19
ALLAH MENGENAL KITA LEBIH DARI SIAPAPUN KARENA KITA ADALAH MILIK KESAYANGANNYA
Minggu, 22 Maret 2020
PRIBADI YANG PALING MENGENAL KITA
Orang-orang percaya dimeteraikan oleh Allah sendiri sebagai yang dikenal dan
dipilihNya. Metafora “meterai” digunakan untuk menandai sebuah bangunan yang
dimiliki seseorang.
Burung laut Arktika yang disebut Guillemot tinggal di lereng-lereng pantai
yang berbatu-batu. Ribuan burung tersebut tinggal secara berkelompok di wilayah
yang sempit. Karena tinggal berkelompok, para betina meletakkan telurnya secara
berjejer sehingga telur-telur tersebut membentuk garis panjang. Yang sungguh
mengagumkan adalah, setiap betina dapat mengenali telur miliknya. Penelitian
memperlihatkan bahwa apabila sebuah telur dipindahkan cukup jauh, pemiliknya
akan menemukan dan membawanya kembali ke posisi semula.
Bapa di Sorga tentu lebih mengenal masing-masing anakNya. Dia mengenal
setiap pemikiran, emosi, dan keputusan yang kita buat. Dia senantiasa memberikan
perhatian secara khusus hidup kita setiap hari. Karena menyadari kenyataan agung
ini, maka pemazmur berseru dengan penuh kekaguman: “Terlalu ajaib bagiku
pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya” (Mazmur 139:6).
Hal seperti ini tidak hanya mendorong kita untuk mengangkat pujian, tetapi
hal ini juga memberikan penghiburan yang besar bagi kita. Kristus pun memberi-
tahukan kepada murid-muridNya bahwa Bapa mengetahui jika ada burung pipit
yang jatuh ke tanah (Matius 10:29). Manusia jauh lebih berharga dan mulia daripada
burung, maka anak-anak Allah boleh merasa yakin bahwa Bapa Surgawi senantiasa
memperhatikan mereka.
Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi
berlimpah-limpah.
Roma 5:20
ALLAH MENYATAKAN KASIH KARUNIA KEPADA MANUSIA YANG SEBENARNYA TIDAK PANTAS MENERIMANYA
Senin, 23 Maret 2020
MERESPONI KASIH KARUNIA
Melalui Yesus Kristus kita menerima dan mengambil kelimpahan kasih karunia
dan anugerah kebenaran. Aliran kasih karunia dan kebenaran itu lebih dalam dan
lebih lebar dari pada aliran kesalahan kita.
Pada tahun 1700-an, John Newton pergi berlayar bersama ayahnya dengan
sebuah kapal dagang. Tak lama setelah ayahnya pensiun, Newton terpaksa bekerja di
sebuah kapal perang. Akan tetapi, karena menghadapi kondisi yang tak tertahankan,
ia pun melarikan diri, kemudian memohon agar dipindahkan ke sebuah kapal budak
yang akan segera berlayar ke Afrika.
Kemudian, Newton tanpa perasaan melakukan perdagangan manusia, dan
akhirnya ia menjadi kapten kapal budaknya sendiri. Akan tetapi, pada tanggal 10 Mei
1748, hidupnya mengalami perubahan untuk selamanya. Kapalnya mengalami badai
yang hebat dan menakutkan. Ketika hampir tenggelam, Newton berteriak,“Tuhan,
kasihanilah kami!”
Malam itu di kabinnya, Newton mulai merenungkan belas kasih Allah. Melalui
iman akan pengorbanan Kristus untuknya, Newton dapat mengalami kasih karunia
Allah yang luar biasa secara pribadi. Akhirnya, ia meninggalkan bisnis perdagangan
budak dan memasuki pelayanan Kristiani. Ia menjadi seorang pengkhotbah Injil,
tapi kemudian justru lebih dikenang karena lagu “Amazing Grace”, yang merupakan
ekspresinya akan kebesaran kasih karunia Tuhan
Mari terus tinggal dalam kebesaran kasih karunia Tuhan, inilah keputusan yang
harus terus kita ambil selama hidup kita.
Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal
harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya;
dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Yohanes 12:1-3
ORANG YANG BENAR-BENAR MENGASIHI KRISTUS PASTI BERSEDIA MENYERAHKAN SEGALA YANG TERBAIK
DARI YANG MEREKA MILIKI BAGI DIA
Selasa, 24 Maret 2020
PERSEMBAHAN TERBAIK
Penghormatan khusus yang ditunjukkan Maria kepada Tuhan Yesus, lebih dari
yang lainnya, yaitu dengan mengurapi kaki Kristus dengan minyak yang harum.
Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, yang
selama ini mungkin sengaja ia simpan untuk keperluannya sendiri. Akan tetapi,
kematian dan kebangkitan saudaranya, yaitu Lazarus, membuat Maria tidak lagi
mementingkan pemakaian barang-barang mahal seperti itu bagi dirinya sendiri,
dan dengan minyak inilah dia mengurapi kaki Tuhan Yesus.
Untuk menunjukkan penyembahan yang sungguh kepada Kristus dan
merendahkan dirinya sendiri, Maria menyeka kaki Tuhan Yesus dengan rambutnya.
Tindakan Maria tersebut disaksikan oleh semua orang yang hadir di sana, sebab
bau minyak semerbak memenuhi rumah tersebut.
Jelas sekali Maria melakukan hal ini sebagai tanda kasihnya terhadap Kristus,
yang telah menunjukkan terlebih dahulu kasihNya terhadap dia dan keluarganya.
Oleh karena itulah, Maria pun rela mengorbankan hartanya, bahkan begitu tulus
mencari kesempatan untuk melakukan hal itu, padahal kebanyakan orang justru
lebih sering menghindar dari kesempatan seperti itu. Jika Maria memiliki sesuatu
yang lebih berharga dari minyak narwastu miliknya, maka pastilah ia akan me-
nyerahkannya demi menghormati Kristus.
Kristus layak menerima penghormatan yang tertinggi dari kita karena kasihNya
yang besar kepada kita.
...tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa
kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah
patung emas yang tuanku dirikan itu.
Daniel 3:18
WORSHIP ISN’T FOR YOU. IT’S FOR GOD! (Rick Warren)
Rabu, 25 Maret 2020
TUHAN YANG LAYAK DISEMBAH
Kitab Daniel, khususnya di pasal 1-3, memberikan sebuah pelajaran yang
sangat berharga, yaitu tentang pentingnya berdiri teguh dalam penyembahan kita
kepada Allah yang sejati.
Raja Nebukadnezar memerintahkan seluruh negeri untuk menyembah sebuah
patung emas yang dibangunnya. Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang takut Allah
tegas menolak perintah Nebukadnezar:
“...Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: “....
Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, mereka akan melepaskan
kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi
seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan
memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku diri-
kan itu” (Daniel 3:17-18).
Sadrakh, Mesakh dan Abednego memutuskan tidak menyembah dan memuja
dewa Nebukadnezar karena mereka mengenal kebenaran yaitu Firman Allah yang
melarang penyembahan berhala (Keluaran 20).
Berhala adalah apapun juga yang mengambil tempat Allah, disetarakan
dengan Allah, dihargai sama/lebih dari Allah, atau yang menghalangi kita dan
orang lain datang menyembah/beribadah kepada Allah.
Allah dan FirmanNya harus mendapatkan kasih, kesetiaan, ketaatan,
kepercayaan kita, tempat yang terutama dan penentu dalam hidup kita, lebih dari
segala sesuatu dan lebih dari siapapun juga. Itulah surrender dalam hidup kita. Itu-
lah true worship yang dimaksud Rasul Paulus (Roma 12:1).
Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah
melihat bintangNya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.
Matius 2:2
YOU DISCOVER YOUR IDENTITY AND PURPOSE THROUGH A RELATIONSHIP WITH JESUS CHRIST (The Purpose Driven Life)
Kamis, 26 Maret 2020
HANYA MENYEMBAH TUHAN
Yang paling banyak dipakai untuk kata worship di Perjanjian Baru adalah
proskuneo (Yunani), yang artinya mencium tangan seorang atau bersujud bahkan
sampai kening menyentuh tanah untuk menyatakan penghormatan yang luar biasa.
Kata proskuneo digunakan di Matius 2:1-2 saat orang-orang majus datang
menyembah Bayi Yesus:
“Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja
Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-
tanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah
melihat bintangNya di Timur dan kami datang untuk menyembah/proskuneo/wor-
ship Dia.”
Banyak pakar teologi mengkaitkan proskuneo dengan “kuon” (anjing), yang
menggambarkan seekor anjing menjilat-jilat tangan tuannya.
Dalam Perjanjian Lama Septuaginta, penyembahan semacam ini hanya
digunakan untuk Allah Yahweh, bukan kepada dewa-dewa atau illah-illah lain.
Seperti seekor anjing yang polos mengasihi dan selalu merindukan tuannya,
sangat bergairah dengan segala ekspresinya saat memandang dan menyentuh
tuannya, demikianlah seharusnya sikap hati kita kepada Kristus.
Marilah kita dengan tulus dan polos selalu mencintai, memuja dan merindukan
Tuhan sepenuh hati.
Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada
di dalam Dia.
Kolose 1:17
YOU WERE MADE BY GOD AND FOR GOD AND UNTIL YOU UNDERSTAND THAT, LIFE WILL NEVER MAKE SENSE. (Rick Warren)
Jumat, 27 Maret 2020
KRISTUS SANG PENGUASA TUNGGAL
Karya penciptaan alam semesta dan semua hukum alam ada dalam Kristus,
oleh, melalui dan untuk Kristus. Oleh karena itu, hanya Dia Sang Pencipta dan
Perancang Agung layak menerima penyembahan kita.
Rasul Paulus menulis dalam Kolose 1:16-17, “Karena di dalam Dialah telah dicip-
takan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan
yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun
penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu
dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.”
“Segala sesuatu” diciptakan dan ada di dalam/oleh Kristus tanpa terkecuali,
baik hal-hal yang nampak maupun yang tak nampak oleh mata manusia, yang di
bumi maupun yang di luar bumi.
“Diciptakan” dalam bahasa aslinya menggunakan kata “katizo” yang di
dalam Perjanjian Lama selalu digunakan untuk menggambarkan Allah menciptakan
sesuatu dari yang tidak ada.
“Singgasana, kerajaan, pemerintah, penguasa” menunjukkan simbol-
simbol dan hirarki kekuasaan. Para teolog memperkirakan ayat-ayat ini terutama
menunjuk dan menantang penyembahan malaikat yang terjadi di Kolose. Kristus
sungguh layak menerima segala penyembahan kita selamanya.
Rasul Paulus mengajarkan bahwa semua pekerjaan adalah suatu pelayanan
kepada Tuhan. Kita harus bekerja seakan-akan Kristus adalah majikan kita,
dengan mengetahui bahwa semua pekerjaan yang diperbuat “untuk Tuhan” kelak
akan mendapat upahnya.
R.G LeTourneau memberitahu majalah Forbes, “Saya melakukan dua hal.
Pertama adalah mendesain mesin, menyalakannya dan melihat mesin itu bekerja.
Yang kedua adalah menyalakan kuasa Injil dan melihatnya bekerja dalam kehidupan
orang lain.”
R.G LeTourneau melakukan pekerjaan itu dengan baik. Pada saat kematiannya,
ia memiliki sekitar 200 hak paten. Salah satu penggerak bumi raksasanya, memiliki
berat 200.000 pon untuk memotong 35 pohon di sebuah hutan, serta menjatuhkan
pohon yang memiliki diameter 5 kaki dan menelannya.
Selain memberikan 90% dari penghasilannya untuk pekerjaan Tuhan, R.G
LeTourneau juga berkomitmen untuk terbang kemanapun memberitakan tentang
Yesus Kristus. Ia juga merupakan satu-satunya orang yang pernah menjadi Presiden
dari Komite Internasional Pengusaha Kristen dan Gideons Internasional pada saat
bersamaan.
Dengan mempersembahkan kehidupan kepada Tuhan, maka pekerjaan dan
pelayanan akan dilakukan semuanya untuk kemuliaan Tuhan. Tanpa membeda-
bedakan, semuanya harus dilakukan dengan sebaik mungkin seperti melakukannya
untuk Tuhan.
Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Kolose 3:23
PENYEMBAHAN YANG SEJATI ADALAH HIDUP YANG BERORIENTASI HANYA KEPADA KRISTUS
Sabtu, 28 Maret 2020
PERBUATLAH DENGAN SEGENAP HATIMU
...segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
Kolose 1:16
THE LORD WILL NOT SHARE HIS GLORY WITH ANOTHER. BUT YOU’RE NOT ANOTHER. (Bill Johnson)
Minggu, 29 Maret 2020
HANYA UNTUK DIA
Kristus adalah wujud sejati Allah Israel, yang dinyatakan kepada manusia untuk
dikenal dan disembah sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat.
Rasul Paulus dalam Kolose 1:15-17 menjelaskan: “Ia adalah gambar” (“eikon”)
Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang
ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan...”
Rasul Paulus menjelaskan bahwa Kristus adalah “eikon” Allah.
“Eikon” artinya tampilan atau representasi gambar seseorang, persis seperti
wujud yang dapat kita lihat pada cermin, koin/uang atau patung.
“Eikon” juga menggambarkan sesuatu unsur yang tidak nampak, dan memani-
festasikan sesuatu yang tidak kelihatan.
“Eikon” bukan saja menampilkan kemiripan, “eikon” memanifestasikan sesuatu
secara nyata.
Demikianlah Yesus Kristus adalah wujud sejati Allah yang sepenuhnya. Kristus
menampilkan seluruh sifat Allah – Maha Kuasa, Maha Kudus, Maha Hadir – semua
atribut Allah yang kekal.
“Eikon” adalah asal kata bahasa Inggris “icon” yang kita kenal hari ini.
Kami menyembah dan mencintai Engkau Kristus, Allah yang sejati.
Tuhan Yesus sajalah yang empunya bumi serta segala isinya. KekuasaanNya
mutlak atas semua makhluk dan seluruh alam semesta adalah kepunyaanNya, dan
ada dalam genggaman tanganNya.
Yang paling kecil di bumi tidak luput dari perhatianNya, dan yang terbesar di
bumi seperti kokohnya gunung-gunung ada di bawah kuasaNya. Kekuatan apa saja
yang ada dan pada makhluk apapun semuanya berasal dari Allah dan dipakai untuk
kemuliaan NamaNya.
Laut kepunyaanNya, sebab Dialah yang menjadikannya, mengumpulkan airnya
dan menetapkan garis-garis pantainya. Darat, meskipun diberikan kepada anak-
anak manusia, adalah kepunyaanNya juga. Darat kepunyaanNya, sebab tangan-
Nyalah yang membentuknya. Karena Dia Pencipta segala sesuatu, maka Dialah
Pemilik atas segalanya.
Tuhan Yesus adalah Allah yang besar, Tuhan yang berdaulat atas segala
sesuatu. Ia besar dan oleh sebab itu Ia sangat terpuji. Dia tak terbatas dan Maha
Besar dan memiliki segala kesempurnaan di dalam diriNya. Dia adalah Raja yang
mengatasi segala allah. Ia sanggup melakukan apa yang tidak dapat dilakukan oleh
manusia atau allah lain.
Masih ragukah anda bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat?
Sudahkah Kristus menjadi Penguasa Tunggal di keluargamu? Di pekerjaanmu? Di
studimu? Di hidupmu?
Keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab
di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
Kisah Para Rasul 4:12
SEGALA BANGSA YANG KAU JADIKAN AKAN DATANG SUJUD MENYEMBAH DI HADAPANMU, YA TUHAN,
DAN AKAN MEMULIAKAN NAMAMU. (Mazmur 86:9)
Senin, 30 Maret 2020
PENGUASA TUNGGAL ATAS ALAM SEMESTA
Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.
Yohanes 20:29
SAAT ANDA DATANG KE HADIRAT TUHAN, SEMUA AGENDA HANYA KEPADA DIA
Selasa, 31 Maret 2020
YA TUHANKU DAN ALLAHKU!
Banyak orang dalam hatinya sudah bertekad tidak akan percaya kepada Kristus
yang hidup, tapi Thomas hatinya tulus dan sangat terbuka untuk percaya.
Dalam Yohanes 20:27-29 tercatat:
“Kemudian Ia (Kristus) berkata kepada Thomas: “Taruhlah jarimu di sini dan
lihatlah tanganKu, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambungKu dan
jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah. Thomas menjawab Dia:
“Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat
Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun
percaya.”
Saat Kristus menegur, Thomas langsung bertobat dan menyembah. Ia tidak
berdalih dan tidak lagi menuntut seperti awalnya.
Kristus berbicara dan menasehati Thomas secara pribadi, dan Thomas men-
jawab langsung kepada Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!”
Thomas mengakui keTuhanan Kristus, bahkan penyembahannya menjadi
bagian dari dasar iman Kristen sepanjang zaman, yang adalah bahwa Yesus Kristus
adalah Tuhan dan Allah.
Pada zaman ini kita tidak lagi melihat Kristus secara lahiriah. Tapi kita adalah
orang-orang yang percaya pada Kristus yang bangkit, karena karya Roh Kudus
dalam hati kita. Kristus berkata, “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun
percaya.”