22
ANALISIS FAKTOR RISIKO MALARIA DI DATARAN TINGGI KECAMATAN BOAWAE DAN DATARAN RENDAH KECAMATAN KEO TENGAH KABUPATEN NAGEKEO TAHUN 2014 Kristina Molo 1 , Dwita Anastasia Deo 2 , Sidarta Sagita 3 1 Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana 2 Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana 3 Departemen IKKOM Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana ABSTRAK Malaria adalah penyakit menular endemik di banyak daerah tropis di dunia, disebabkan oleh protozoa obligat intrasel genus Plasmodium, biasanya ditularkan oleh gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Angka API (Annual Parasite Incidence) di NTT tahun 2012 yaitu 23 per 1000 penduduk menempati urutan ke- 3 Nasional.Puskesmas Keo Tengah Kabupaten Nagekeo angka API 51 per 1000 penduduk tahun 2013, sedangkan Puskesmas Boawae angka API 46 per 1000 penduduk tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian malaria di dataran tinggi Kecamatan Boawae dan dataran rendah Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo Tahun 2014. Jenis penelitian adalah penelitian observasional desain kasus kontrol dengan metode pengambilan sampel adalah simple random sampling.Penelitian dilakukan pada bulan Agustus – September 2014.Jumlah sampel 132 responden terdiri dari 33 kasus dan 33 kontrol pada Desa Kelewae yang berada di dataran tinggi Kecamatan Boawae, 33 kasus dan 33 kontrol pada Desa Mbaenuamuri di dataran rendah kecamatan Keo Tengah. Faktor risiko diidentifikasi menggunakan kuesioner dan observasi dan menghitung nilai OR. Nilai signifikan p < 0,05. Variabel yang memiliki hubungan dengan kejadian malaria pada dataran tinggi Desa Kelewae yaitu kebiasaan berada di luar rumah malam hari (p = 0,041; OR = 2,941; 95% CI= 1,031 – 8,394) sedangkan pada dataran rendah Desa Mbaenuamuri yaitu kerapatan dinding (p =0,049; OR = 0,371; 95% CI = 0,137 – 1,005). Kerapatan dinding berhubungan dengan kejadian malaria di dataran rendah Desa

Manuskrip Publikasi Kristina Molo

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS FAKTOR RISIKO MALARIA DI DATARAN TINGGI KECAMATAN BOAWAE DAN DATARAN RENDAH KECAMATAN KEO TENGAH KABUPATEN NAGEKEO TAHUN 2014

Kristina Molo1, Dwita Anastasia Deo2, Sidarta Sagita31Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana2Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana3Departemen IKKOM Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana

ABSTRAK

Malaria adalah penyakit menular endemik di banyak daerah tropis di dunia, disebabkan oleh protozoa obligat intrasel genus Plasmodium, biasanya ditularkan oleh gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Angka API (Annual Parasite Incidence) di NTT tahun 2012 yaitu 23 per 1000 penduduk menempati urutan ke-3 Nasional.Puskesmas Keo Tengah Kabupaten Nagekeo angka API 51 per 1000 penduduk tahun 2013, sedangkan Puskesmas Boawae angka API 46 per 1000 penduduk tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian malaria di dataran tinggi Kecamatan Boawae dan dataran rendah Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo Tahun 2014. Jenis penelitian adalah penelitian observasional desain kasus kontrol dengan metode pengambilan sampel adalah simple random sampling.Penelitian dilakukan pada bulan Agustus September 2014.Jumlah sampel 132 responden terdiri dari 33 kasus dan 33 kontrol pada Desa Kelewae yang berada di dataran tinggi Kecamatan Boawae, 33 kasus dan 33 kontrol pada Desa Mbaenuamuri di dataran rendah kecamatan Keo Tengah. Faktor risiko diidentifikasi menggunakan kuesioner dan observasi dan menghitung nilai OR. Nilai signifikan p < 0,05. Variabel yang memiliki hubungan dengan kejadian malaria pada dataran tinggi Desa Kelewae yaitu kebiasaan berada di luar rumah malam hari (p = 0,041; OR = 2,941; 95% CI= 1,031 8,394) sedangkan pada dataran rendah Desa Mbaenuamuri yaitu kerapatan dinding (p =0,049; OR = 0,371; 95% CI = 0,137 1,005). Kerapatan dinding berhubungan dengan kejadian malaria di dataran rendah Desa Mbaenuamuri sebagai faktor risiko.Kebiasaan keluar pada malam hari berhubungan dengan kejadian malaria di dataran tinggi Desa Kelewae sebagai faktor risiko.

Kata kunci: Malaria, faktor risiko, keluar malam, kerapatan dinding.

RISKFACTOR ANALYSISOF MALARIAIN HIGHLANDS OF BOAWEA SUBDISTRICTANDLOWLANDS OF CENTRAL KEO SUBDISTRICT2014Kristina Molo1, Dwita Anastasia Deo 2, SidartaSagita 31 Faculty of Medicine, University of Nusa Cendana2.Department of Parasitology, Faculty of Medicine, University of Nusa Cendana3. Department of IKKOM Faculty of Medicine, University of Nusa Cendana

ABSTRACT

Malaria is an endemic infectious disease in that can be found in many tropical regions of the world, caused by the obligate intracellular protozoa of the genus Plasmodium, usually transmitted by the bite of an infected Anopheles mosquito. The numbers of API (Annual Parasite Incidence) in East Nusa Tenggara Province in 2012 is 23 per 1000 population and ranks 3rd Nationally. Community Health Center ofCentral Keo NagekeoDistrict showed the number of API is 51 per 1000 population in 2013, while the number of API in Community Health Center of Boawae is 46 per 1000 population in 2013.The objective of this study was to determine the risk factors on the incidence of malaria in the highlands of Boawea sub-District and and in the lowlands of Central Keo sub-District Nagekeo District 2014.The study was an observational study with case-control design using simple random sampling. The study was conducted in the month of August-September 2014.The number of samples were 132 respondents consisted of 33 cases and 33 controls who lives in Kelewae Village located in the highlands of Boawae sub-District, 33 cases and 33 controls in Mbaenuamuri Village located in lowlands of Central Keo sub-District. Risk factors were identified using questionnaires and observations and calculated the value of OR. Significant value of p 600m dari permukaan laut. Dataran rendah adalah bagain permukaan bumi di daerah yang relatif rata.Kecamatan Boawae memiliki 4 desa yang berada pada ketinggian > 750m diatas permukaan laut. Berdasarkan letak geografisnya Kecamatan Boawae berada di bagian tengah dari wilayah Kabupaten Nagekeo dengan ibukota kecamatan adalah Boawae. Letak wilayah Kecamatan Boawae memiliki iklim tropis, flora yang terdiri dari padang rumput dan hutan belukar, fauna terdiri dari hewan besar, hewan kecil, unggas, binatang melata, dan binatang liar.(6) Kecamatan Keo Tengah memiliki 6 desa yang berada pada ketinggian 0 250m dpl. Kecamatan Keo Tengah yang mewakili dataran rendah Kabupaten Nagekeo merupakan kecamatan yang beriklim tropis. Flora pada Kecamatan Keo Tengah terdiri dari semak belukar dan hutan, sedangkan fauna terdiri dari hewan besar, hewan kecil, unggas, hewan liar, dan binatang berbisa.(7)Berdasarkan hasil pengamatan penulis pada bulan Februari 2014 mengenai kondisi desa di dataran tinggi Kecamatan Boawae yaitu Desa Kelewae, desa ini merupakan desa yang terletak di dataran tinggi yang banyak terdapat kebun cengkeh dan hampir tidak ditemukan lahan persawahan. Masyarakat Desa Kelewae banyak memelihara hewan hewan seperti Sapi, Kerbau, dan Babi. Keadaan rumah masyarakat Desa Kelewae merupakan rumah tanpa kasa, dan tidak memasang kelambu pada kamar tidur dan kebiasaan menggantung pakaian. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor Risiko Malaria di Dataran Tinggi Kecamatan Boawae dan Dataran Rendah Kecamatan Keo Tengah Kabupaten Nagekeo Tahun 2014.METODE PENELITIANJenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian analitik observasional dengan desain kasus-kontrol (Case-control study). Penelitian ini dilakukan di Desa Kelewae Kecamatan Boawae untuk desa di dataran tinggi dan Desa Mbaenuamuri Kecamatan keo Tengah untuk desa di dataran rendah. Waktu penelitian pada bulan Agustus- September tahun 2014 dengan populasi kasus adalah semua orang yang dinyatakan malaria positif dan tercatat sebagai pasien di Puskesmas Boawae, Kecamatan Boawae dan Puskesmas Maunori, Kecamatan Keo Tengah periode Januari sampai dengan Desember 2013, dan bertempat tinggal di Desa Kelewae yang merupakan desa di dataran tinggi Kecamatan Boawae dan Desa Mbaenuamuri yang merupakan desa di dataran rendah Kecamatan Keo Tengah dan populasi kontrol adalah semua orang yang dinyatakan bebas malaria yang bertempat tinggal di Desa Kelewae yang merupakan desa di dataran tinggi Kecamatan Boawae dan Desa Mbaenuamuri yang merupakan desa di dataran rendah Kecamatan Keo Tengah dan tidak tinggal serumah dengan kasus, memiliki usia setara atau selisih 5 tahun, berjenis kelamin sama dengan kasus dan mempunyai faktor risiko sama dengan kelompok kasus. Berdasarkan hasil perhitungan, besar sampel minimal yang dibutuhkan sebanyak 66 kasus (33 kasus di dataran tinggi dan 33 kasus di dataran rendah) dan 66 kontrol (33 kontrol di dataran tinggi dan 33 kontrol di dataran rendah). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah : 1) Bersedia menjadi responden setelah menandatangani penjelasan sebelum persetujuan.2) Bertempat tinggal di Desa Kelewae, merupakan desa dataran tinggi di Kecamatan Boawae dan Desa Mbaenuamuri yang merupakan desa di dataran rendah minimal 1 tahun atau lebih.3) Untuk kelompok kasus tercatat sebagai penderita malaria positif yang dinyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sediaan darah positif di laboratorium puskesmas pada Januari Desember tahun 2013.4) Untuk kelompok kontrol adalah bertempat tinggal di wilayah puskesmas yang sama dengan kasus, dinyatakan bebas menderita malaria, tidak tinggal serumah dengan kelompok kasus, berusia setara atau selisih usia maksimal lima tahun dengan kelompok kasus, dan mempunyai kemungkinan terpajan terhadap faktor risiko yang sama dengan kelompok kasus.Analisis data untuk penelitian ini menggunakan: 1) Analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. 2) Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui besar risiko (Odds Ratio /OR) variabel bebas dengan terikat secara sendiri-sendiri dengan menggunakan uji chi Square sehingga diperoleh nilai X2, 95 % CI dan OR. HASILKarakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Grafik 1.1 Distribusi responden menurut jenis kelamin di dataran rendah

Grafik 1.2 Distribusi responden menurut jenis kelamin di dataran tinggi

Karakteristik Responden Menurut Golongan Umur

Grafik 1.3 Distribusi responden menurut golongan umur di dataran tinggi

Grafik 1.4 Distribusi responden menurut golongan umur di dataran rendah

Karateristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Grafik 1.5 Distribusi responden menurut tingkat pendidikan di dataran rendah

Grafik 1.6 Distribusi responden menurut tingkat pendidikan di dataran tinggi

Distribusi Responden Menurut Jenis Pekerjaan

Grafik 1.7 Distribusi responden menurut jenis pekerjaan di dataran tinggi

Grafik 1.8 Distribusi responden menurut jenis pekerjaan di dataran rendah

Hasil Analisis Univariat di Dataran Tinggi

Grafik 1.9 Hasil analisis univariat di dataran tinggi

Hasil Analisis Univariat Di Dataran Rendah

Grafik 1.10 Hasil analisis univariat di dataran rendah

Hasil Analisis Bivariat di Dataran Tinggi dan Dataran RendahTabel 1.1 Hasil analisis bivariat di dataran tinggi

NoFaktor RisikoKategorikOR95% CIpKesimpulan analisis

1Kerapatan dinding1. Rapat2. Tidak rapat3,4440,641-18,5080,258*Tidak bermakna

2Kawat kasa1. Ada kawat kasa2. Tidak ada kawat kasa0,3120,031-3,1710,613*Tidak bermakna

3Keberadaan plafon1. Ada2. Tidak ada2,1650,790-5,9350,131Tidak bermakna

4Kandang Ternak1. Memenuhi jika 10m2. Tidak memenuhi