22
 Editing Terahir: 29 April 2011 SKILL LAB SISTEM INDERA KHUSUS PEMERIKSAAN FISIS TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROK PENDAHULUAN Pemeriksaan fsis tel ing a, hidung dan tengg orok adalah adalah sua tu pemeriksaan yang digunakan untuk mengetahui ada tid aknya kelainan-kelainan pada telinga, mulai dar i telinga bagian luar sampai telinga dalam yang dapat memberikan gangguan ungsi pendengaran dan keseimbangan ;kelainan-kelainan pada hidung dan tenggorok yang dapat memberik an gangguan penghidu dan pengecapan. Pemeriksaan dilakuk an dengan cara melihat (inspeksi), meraba (palpasi) dan melakukan tes-tes untuk melihat siat dan jenis gangguan pendengaran dan keseimbangan serta gangguan penghidu dan pengecapan INDIKASI Untuk me ngetahui kel ain an-k el ai nan pada teli nga, hi dung dan ten ggo ro k yan g memberi kan gan ggu an penden gar an, kese imb angan, penghidu dan pengecapan TUJUAN PEMBELAJARAN etel ah latih an ke terampilan ini seles ai, dihar apka n maha sis!a sudah mampu mela kukan pemeriks aan fsis teling a, hidun g dan tengg oro kan serta mampu mel ak uk an tes u ng si pend enga ran, kesei mba ng an, penghidu dan pengecapan secara baik dan benar SASARAN PEMBELAJARAN ". #aha sis!a mampu men genal dan men jelas kan alat dan bah an yang akan digunakan dalam pemeriksaan $%$ &. #ahasis!a mampu mempe rsi ap kan pe nderita dalam ran gk a persiapan pemeriksaan fsis telinga, hidung dan tenggorok '. #ahasis!a dapa t melaku kan pemer iksaan pemeriksaan fsis telinga, hidung dan tenggorok tes ungsi pendengaran dan keseimbangan . . #ahasis!a dapat melakukan tes-tes ungsi pendengaran , keseimbangan, penghidu dan pengecapan. . #ah asi s!a dap at mengi nterpretasi has il pemeri ksa an fsi s tel ing a, hi dung da n ten ggo rok serta has il tes ungsi pende nga ran, keseimbangan, penghidu dan pengecapan *. #ahasi s!a ma mp u menent uk an apak ah kel ai nan- kel ai nan yang dit emuk an mer upa ka n ke lai nan kong eni tal , kega nasan, in eks i , trauma atau kelainan degenerati. MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN ". +uk u pa ndu an s kil l lab &. a tar pan duan sk ill l ab  MANUAL THT Page

Manual Tht

  • Upload
    fauzio3

  • View
    250

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 1/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

SKILL LAB SISTEM INDERA KHUSUSPEMERIKSAAN FISIS TELINGA HIDUNG DAN

TENGGOROK 

PENDAHULUAN

Pemeriksaan fsis telinga, hidung dan tenggorok adalah adalahsuatu pemeriksaan yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknyakelainan-kelainan pada telinga, mulai dari telinga bagian luar sampaitelinga dalam yang dapat memberikan gangguan ungsi pendengaran dankeseimbangan ;kelainan-kelainan pada hidung dan tenggorok yang dapatmemberikan gangguan penghidu dan pengecapan. Pemeriksaan dilakukandengan cara melihat (inspeksi), meraba (palpasi) dan melakukan tes-tesuntuk melihat siat dan jenis gangguan pendengaran dan keseimbangan

serta gangguan penghidu dan pengecapan

INDIKASIUntuk mengetahui kelainan-kelainan pada telinga, hidung dan

tenggorok yang memberikan gangguan pendengaran, keseimbangan,penghidu dan pengecapan

TUJUAN PEMBELAJARANetelah latihan keterampilan ini selesai, diharapkan mahasis!a sudahmampu melakukan pemeriksaan fsis telinga, hidung dan tenggorokanserta mampu melakukan tes ungsi pendengaran, keseimbangan,penghidu dan pengecapan secara baik dan benar

SASARAN PEMBELAJARAN". #ahasis!a mampu mengenal dan menjelaskan alat dan bahan yang

akan digunakan dalam pemeriksaan $%$&. #ahasis!a mampu mempersiapkan penderita dalam rangka

persiapan pemeriksaan fsis telinga, hidung dan tenggorok'. #ahasis!a dapat melakukan pemeriksaan pemeriksaan fsis telinga,

hidung dan tenggorok tes ungsi pendengaran dan keseimbangan .. #ahasis!a dapat melakukan tes-tes ungsi pendengaran ,

keseimbangan, penghidu dan pengecapan.. #ahasis!a dapat menginterpretasi hasil pemeriksaan fsis telinga,

hidung dan tenggorok serta hasil tes ungsi pendengaran,keseimbangan, penghidu dan pengecapan

*. #ahasis!a mampu menentukan apakah kelainan-kelainan yangditemukan merupakan kelainan kongenital, keganasan, ineksi ,trauma atau kelainan degenerati.

MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN". +uku panduan skill lab&. atar panduan skill lab

  MANUAL THT Page

Page 2: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 2/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

'. ambarslide cara pemeriksaan fsis $%$ dan tes-tes ungsipendengaran, keseimbangan, penghidu dan pengecapan

. /lat tulis menulis0 pinsil. Pemutaran flm pemeriksaan fsis $%$ dan tes-tes ungsi pendengaran,

keseimbangan, penghidu dan pengecapan

METODE PEMBELAJARAN". emonstrasi dan alih ketrampilan&. iskusi'. atar tilik dengan sistem skor

DESKRIPSI KEGIATAN PEMERIKSAAN TELINGA, HIDUNG DANTENGGOROK 

KEGIATANWAKT

UDESKRIPSI

". Pengantar "1menit Pengantar skill lab

&. Persiapandanpresentasipendahuluan

"menit

a. #engatur posisi duduk mahasis!ab. #empersiapkan modelc. osen memberikan penjelasan hal-hal

yang pentingd. #emberikan kesempatan mahasis!a

untuk bertanyae. emua media dan alat sudah disiapkan. #enjelaskan jalannya skill lab dan

menyampaikan berkumpul kembali untuk

interpretasi hasil melalui audio 2isual. Persiapan

Praktek"

menita. #ahasis!a dibagi dalam beberapa

kelompokb. isampaikan setiap mahasis!ac. iperlukan mentor untuk mengamati

setiap mahasis!ad. iapkan audio 2isual di ruangan

terentu terpisah. Pelaksanaan

pemerik-saan fsis $%$, tesungsipendengaran dankeseimbangan, tesungsipenghidudanpengecapan

*1menit

a. Persiapan penderitab. Persiapan posisi penderitac. #elakukan pemeriksaan fsis telingad. #elakukan tes garpu talae. #elakukan tes kalori. #elakukan tes ungsi penghidu dan

pengecapang. Pembacaan hasilh. 3nterpretasi hasil

. iskusi curah

&1menit

a. /pa yang dirasakan mudah dan yang sulit4b. #ahasis!a menyimpulkan hasil pemerik-

  MANUAL THT Page

Page 3: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 3/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

pendapat saan fsis telinga , tes garpu tala, tes kaloridan tes ungsi penghidu dan pengecapanyang telah dilakukan

c. 3nstruktur menjelaskan apa yang kurang jelas

d. 3nstrukutur menja!ab pertanyaane. 3nstruktur menyimpulkan semua hal

tentang pemeriksaan yang telahdilakukan

 $otal 5aktu "&1menit

PENUNTUN BELAJARPEMERIKSAAN FISIS TELINGA, HIDUNG DAN TENGGOROK 

ebelum melakukan pemeriksaan $%$ ada beberapa hal yang harusdipersiapkan antara lain 0

1. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN/lat dan bahan yang akan digunakan dalam pemeriksaan $%$antara lain 0

- 6ampu kepala- pekulum telinga dengan berbagai ukuran- /plikator kapas- Pinset bayonet dan pinset lurus- 7erumen hook dan cerumen spoon- 8topneumoscope- peculum hidung dengan berbagai ukuran- 7ermin laring dan nasoaring dengan berbagai ukuran- patel lidah- eperangkat garpu tala

- 9apas dan 9asa- 6arutan :edrin " dan &- 6arutan lidokain- /lkohol <1- +etadine- /g=o'- poit "1 cc untuk spooling telinga- /ir hangat yang disesuaikan dengan suhu tubuh- +unsen

2. PEMASANGAN LAMPU KEPALAebelum diletakkan di kepala, ikatan lampu kepala dilonggarkandengan memutar pengunci kearah kiri. Posisi lampu diletakkan tepat

  MANUAL THT Page

Page 4: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 4/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

pada daerah glabella atau sedikit miring kearah mata yang lebihdominant. +ila lampu kepala sudah berada pada posisi yang benar,ikatan lampu dieratkan dengan memutar kunci kearah kanan.Pungunci ikatan lampu kepala harus berada disebelah kanan kepala.>okus cahaya lampu diatur dengan memokuskan cahaya kearah

telapak tangan yang diletakkan kurang lebih '1 cm dari lampukepala. +esar kecilnya ocus cahaya diatur dengan memutarpenutup lampu kepala kearah luar sampai diperoleh ocus cahayalampu yang kecil, bulat dengan tingkat pencahayaan yangmaksimal. iusahakan agar sudut yang dibentuk oleh jatuhnyasumber cahaya kearah obyek yang berjarak kurang lebih '1 cmdengan aksis bola mata, sebesar " derajat

3. POSISI DUDUK ANTARA PEMERIKSA DENGAN PASIENPemeriksa dan pasien masing-masing duduk berhadapan dengan

sedikit menyerong , kedua lutut pemeriksa dirapatkan danditempatkan berdampingan dengan kaki penderita. +ila diperlukanposisi-posisi tertentu penderita dapat diarahkan ke kiri atau kanan.9epala penderita difksasi dengan bantuan seorang pera!at. Padaanak kecil yang belum koperati selain diperlukan fksasi kepala,sebaiknya anak dipangku oleh orang tuanya pada saat dilakukanpemeriksaan. 9edua tangan dipeluk oleh orang tua sementara itu,kaki anak difksasi diantara kedua paha orang tua.

PEMERIKSAAN TELINGA#ula-mula dilakukan inspeksi telinga luar, perhatikan apakah ada

kelainan bentuk telinga, tanda-tanda peradangan, tumor dan secret yangkeluar dari liang telinga. Pengamatan dilakukan pada telinga bagiandepan dan belakang.

etelah mengamati bagian-bagian telinga, lakukan palpasi padatelinga,apakah ada nyeri tekan, nyeri tarik atau tanda-tanda pembesarankelenjar pre dan post aurikuler.

Pemeriksaan auskultasi pada telinga dengan menggunakan stetoskopdapat dilakukan pada kasus-kasus tertentu misalnya pada penderitadengan keluhan tinnitus objekti 

Pemeriksaan liang telinga dan membrane timpani dilakukan dengan

memposisikan liang telinga sedemikian rupa agar diperoleh aksis liangtelinga yang sejajar dengan arah pandang mata sehingga keseluruhanliang telinga sampai permukaan membrane timpani dapat terlihat. Posisiini dapat diperoleh dengan menjepit daun telinga dengan menggunakanibu jari dan jari tengah dan menariknya kearah superior-dorso-lateral danmendorong tragus ke anterior dengan menggunakan jari telunjuk. 7ara inidilakukan dengan tangan kanan bila akan memeriksa telinga kiri dansebaliknya digunakan tangan kiri bila akan memeriksa telinga kanan. Padakasus-kasus dimana kartilago daun telinga agak kaku atau kemiringanliang telinga terlalu ekstrim dapat digunakan bantuan speculum telingayang disesuaikan dengan besarnya diameter liang telinga. pekulum

telinga dipegang dengan menggunakan tangan yang bebas./mati liang telinga dengan seksama apakah ada stenosis atau atresia

  MANUAL THT Page

Page 5: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 5/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

meatal, obstruksi yang disebabkan oleh secret, jaringan ikat, benda asing,serumen obsturan, polip, jaringan granulasi, edema atau urunkel. emuasumbatan ini sebaiknya disingkirkan agar membrane timpani dapatterlihat jelas. iamati pula dinding liang telinga ada atau tidak laserasi

6iang telinga dibersihkan dari secret dari sekret dengan

menggunakan aplikator kapas, bilas telinga atau dengan suction.7ara membuat aplikator kapas yaitu dengan mengambil kapas

secukupnya kemudian aplikator diletakkan ditengah-tengah kapas aturlahletak aplikator sedemikian rupa sehingga ujung aplikator terletak kira-kirapada pertengahan kapas, kapas kemudian dilipat dua sehinggamenyelimuti ujung aplikator dan dijepit dengan ibu jari dan jari telunjuktangan kiri. elanjutnya pangkal aplikator diputar searah dengan putaran jarum jam dengan menggunakan tangan kanan. etelah ujung aplikatordiselimuti kapas lakukan pengecekan apakah ujung aplikator yang tajamtidak melampaui ujung kapas. elanjutnya kapas aplikator dile!atkandiatas api +unsen.. +ila secret terlalu prous dapat digunakan bilasan airhangat yang disesuikan dengan suhu tubuh. +ilasan telinga dilakukandengan menyemprotkan air dari spoit langsung ke dalam telinga. Ujungspoit diarahkan ke dinding atas meatus sehingga diharapkan secret serumen akan dikeluarkan oleh air bilasan yang balik kembali.

Pengamatan terhadap membrane timpani dilakukan denganmemperhatikan permukaan membrane timpani, posisi membrane, !arna,ada tidaknya perorasi, re?eks cahaya, struktur telinga tengah yangterlihat pada permukaan membrane seperti manubrium mallei, prosesusbre2is, plika maleolaris anterior dan posterior

Untuk mengetahui mobilitas membrane timpani digunakanotopneumoskop. +ila akan dilakukan pemeriksaan telinga kanan,speculum otopneumoskop difksasi dengan ibu jari dan jari telunjuk, dauntelinga dijepit dengan menggunakan jari tengah dan jari manis tangankiri, sebaliknya dilakukan bila akan memeriksa telinga kiri. elanjutnyapneumoskop dikembang kempiskan dengan menggunakan tangan kanan.Pada saat pneumoskop dikembang kempiskan, pergerakan membranetimpani dapat diamati melalui speculum otopneumoskop. Pergerakanmembrane timpani dapat pula diamati dengan menyuruh pasienmelakukan #anu2er @alsal2a yaitu dengan menyuruh pasien mengambilnapas dalam, kemudian meniupkan melalui hidung dan mulut yang

tertutup oleh tangan. iharapkan dengan menutup hidung dan mulut,udara tidak dapat keluar melalui hidung dan mulut sehingga terjadipeninggian tekanan udara di dalam nasoaring. elanjutnya akibatpenekanan udara, ostium tuba yang terdapat dalam rongga nasoaringakan terbuka dan udara akan masuk ke dalam ka2um timpani melaluituba auditi2a

PEMERIKSAAN HIDUNG DAN SINUS PARANASALISPemeriksaan hidung dia!ali dengan melakukan inspeksi dan palpasi

hidung bagian luar dan daerah sekitarnya. 3nspeksi dilakukan denganmengamati ada tidaknya kelainan bentuk hidung, tanda-tanda ineksi dan

  MANUAL THT Page

Page 6: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 6/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

sekret yang keluar dari rongga hidung. Palpasi dilakukan denganpenekanan jari-jari telunjuk mulai dari pangkal hidung sampai apeks untukmengetahui ada tidaknya nyeri, massa tumor atau tanda-tanda krepitasi.

Pemeriksaan rongga hidung dilakukan melalui lubang hidung yangdisebut dengan Ahinoskopi anterior dan yang melalui rongga mulut

dengan menggunakan cermin nasoaring yang disebut dengan Ahinoskopiposterior

Rhinoso!i An"#$io$A/ dilakukan dengan menggunakan speculum hidung yang

disesuaikan dengan besarnya lubang hidung. pekulum hidung dipegangdengan tangan yang dominant. pekulum digenggam sedemikian rupasehingga tangkai ba!ah dapat digerakkan bebas dengan menggunakan jari tengah, jari manis dan jari kelingking. Bari telunjuk digunakan sebagaifksasi disekitar hidung. 6idah speculum dimasukkan dengan hati-hati dan

dalam keadaan tertutup ke dalam rongga hidung. i dalam rongga hidunglidah speculum dibuka. Bangan memasukkan lidah speculum terlalu dalamatau membuka lidah speculum terlalu lebar. Pada saat mengeluarkan lidahspeculum dari rongga hidung , lidah speculum dirapatkan tetapi tidakterlalu rapat untuk menghindari terjepitnya bulu-bulu hidung.

/mati struktur yang terdapat di dalam rongga hidung mulai daridasar rongga hidung, konka-konka, meatus dan septum nasi. Perhatikan!arna dan permukaan mukosa rongga hidung, ada tidaknya massa ,benda asing dan secret. truktur yang terlihat pertama kali adalah konkainerior . +ila ingin melihat konka medius dan superior pasien dimintauntuk tengadahkan kepala.

Pada pemeriksaan A/ dapat pula dinilai >enomena Palatum #olleyaitu pergerakan palatum molle pada saat pasien diminta untukmengucapkan huru C i C. Pada !aktu melakukan penilaian enomenapalatum molle usahakan agar arah pandang mata sejajar dengan dasarrongga hidung bagian belakang. Pandangan mata tertuju pada daerahnasoaring sambil mengamati turun naiknya palatum molle pada saatpasien mengucapkan huru C i D . >enomena Palatum #olle akan negati bila terdapat massa di dalam rongga nasoaring yang menghalangipergerakan palatum molle, atau terdapat kelumpuhan otot-otot le2atordan tensor 2elli palatini.

+ila rongga hidung sulit diamati oleh adanya edema mukosa dapatdigunakan tampon kapas eedrin yang dicampur dengan lidokain yangdimasukkan ke dalam rongga hidung untuk mengurangi edema mukosa.

Rhinoso!i Pos"#$io$Pasien diminta untuk membuka mulut tanpa mengeluarkan lidah, "'

dorsal lidah ditekan dengan menggunakan spatel lidah. Bangan melakukanpenekan yang terlalu keras pada lidah atau memasukkan spatel terlalu jauh hingga mengenai dinding aring oleh karena hal ini dapatmerangsang re?eks muntah.

7ermin nasoaring yang sebelumnya telah dilidah apikan,

dimasukkan ke belakang rongga mulut dengan permukaan cerminmenghadap ke atas. iusahakan agar cermin tidak menyentung dinding

  MANUAL THT Page

Page 7: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 7/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

dorsal aring.. Perhatikan struktur rongga nasoaring yang terlihat padacermin.

/mati septum nasi bagian belakang, ujung belakang konka inerior,medius dan superior, adenoid (pada anak), ada tidak secret yang mengalirmelalui meatus. Perhatikan pula struktur lateral rongga nasoaring 0

ostium tuba, torus tubarius, ossa Aossenmullerielama melakukan pemeriksaan pasien diminta tenang dan tetap

bernapas melalui hidung. Pada penderita yang sangat sensiti, dapatdisemprotkan anestesi lokal ke daerah aring sebelum dilakukanpemeriksaan.

PEMERIKSAAN SINUS PARANASALIS3nspeksi dilakukan dengan melihat ada tidaknya pembengkakan pada

!ajah. Pembengkakan dan kemerahan pada pipi, kelopak mata ba!ahmenunjukkan kemungkinan adanya sinusitis maksilaris akut.

Pembengkakan pada kelopak mata atas kemungkinan sinusitis rontalisakut. =yeri tekan pada pipi dan nyeri ketuk pada gigi bagian atasmenunjukkan adanya inusitis maksilaris. =yeri tekan pada medial ataporbita menunjukkan adanya inusitis rontalis. =yeri tekan di daerahkantus medius menunjukkan adanya kemungkinan sinusitis etmoidalis.

PEMERIKSAAN FARINGPenderita diinstruksikan membuka mulut, perhatikan struktur di

dalam ca2um oris mulai dari gigi geligi, palatum, lidah, bukkal. 6ihat adatidaknya kelainan berupa, pembengkakan, hiperemis, massa, ataukelainan congenital.

6akukan penekanan pada lidah secara lembut dengan spatel lidah.Perhatikan struktur arkus anterior dan posterior, tonsil, dinding dorsalaring. eskripsikan kelainan-kelainan yang tampak .

engan menggunakan sarung tangan lakukan palpasi pada daerahmukosa bukkal, dasar lidah dan daerah palatum untuk menilai adanyakelainan-kelainan dalam rongga mulut

PEMERIKSAAN LARINGOSKOPI INDIREK ambil membuka mulut, instruksikan penderita untuk menjulurkan

lidah sejauh mungkin ke depan . etelah dibalut dengan kasa steril lidah

kemudian difksasi diantara ibu jari dan jari tengah . Pasien diinstruksikanuntuk bernaas secara normal9emudian masukkan cermin laring yang sesuai yang sebelumnya

telah dilidah apikan ke dalam oroaring . /rahkan cermin laring ke daerahhipoaring sedemikian rupa hingga tampak struktur di daerah hipoaringyaitu 0 epiglottis, 2alekula, ossa piriormis, plika ariepiglotikka, aritaenoid,plika 2entrikularis dan plika 2ocalis. Penilaian mobilitas plika 2ocalisdengan menyuruh penderita mengucapkan huru i berulang kali.

TES FUNGSI PENDENGARAN/da beberapa tes yang dapat digunakan dalam menilai ungsi

pendengaran. alah satu tes yang biasa digunakan di 9linik adalah $es+isik dan $es arpu $ala. $es ini selain mudah dilakukan, tidak rumit,

  MANUAL THT Page

Page 8: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 8/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

cepat, alat yang dibutuhkan sederhana juga memberikan inormasi yangterpercaya mengenai kualitas dan kuantitas ketulian.

T#s" S%&$& Bisi  $est ini amat penting bagi dokter umum terutama yang bertugas di

puskesmas-puskesmas, dimana peralatan masih sangat terbatas untukkeperluan test pendengaran. Persyaratan yang perlu diingat dalammelakukan test ini ialah 0a.  Ruangan Test . alah satu sisi atau sudut menyudut ruangan harus ada

 jarak sebesar * meter. Auangan harus bebas dari kebisingan. Untukmenghindari gema diruangan dapat ditaruh kayu di dalamnya.

b.  Pemeriksa. ebagai sumber bunyi harus mengucapkan kata-katadengan menggunakan ucapan kata-kata sesudah eEpirasi normal.9ata-kata yang dibisikkan terdiri dari & suku kata (bisyllabic) yangterdiri dari kata-kata sehari-hari. etiap suku kata diucapkan dengan

tekanan yang sama dan antara dua suku kata bisyllabic Cajah #adaP.+.6istD karena telah ditera keseimbangan phonemnya untuk bahasa3ndonesia.

c.  Penderita. $elinga yang akan di test dihadapkan kepada pemeriksa dantelinga yang tidak sedang ditest harus ditutup dengan kapas atau olehtangan si penderita sendiri. Penderita tidak boleh melihat gerakanmulut pemeriksa.

'&$& !#(#$is&&n.ebelum melakukan pemeriksaan penderita harus diberi instruksi

yang jelas misalnya anda akan dibisiki kata-kata dan setiap kata yang

didengar harus diulangi dengan suara keras. 9emudian dilakukan testsebagai berikut 0a. #ula-mula penderita pada jarak * meter dibisiki beberapa kata

bisyllabic. +ila tidak menyahut pemeriksa maju " meter ( meter daripenderita) dan test ini dimulai lagi. +ila masih belum menyahutpemeriksa maju " meter, dan demikian seterusnya sampai penderitadapat mengulangi F kata-kata dari "1 kata-kata yang dibisikkan. Barakdimana penderita dapat menyahut F dari "1 kata diucapkan di sebut jarak pendengaran.

b. 7ara pemeriksaan yang sama dilakukan untuk telinga yang lain sampai

ditemukan satu jarak pendengaran.:2aluasi test.a. * meter - normalb. meter - dalam batas normalc. meter - tuli ringand. ' G & meter - tuli sedange. " meter atau kurang - tuli berat

engan test suara bisik ini dapat dipergunakan untuk memeriksasecara kasar derajat ketulian (kuantitas). +ila sudah berpengalaman testsuara bisik dapat pula secara kasar memeriksa type ketulian misalnya 0

a. $uli kondukti sukar mendengar huru lunak seperti n, m, ! (mejadikatakan becak, gajah dikatakan kaca dan lain-lain).

  MANUAL THT Page

Page 9: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 9/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

b. $uli sensori neural sukar mendengar huru tajam yang umumnyaberrek!ensi tinggi seperti s, sy, c dan lain-lain (cicak dikatakan tidak,kaca dikatakan gajah dan lain-lain).

T#s" G&$!% T&)& $est ini menggunakan seperangkat garpu tala yang terdiri dari

garpu tala dari nada c dengan rek!ensi &1F %H,"1& %H, "&%H,&* %Hdan "&F %H. 9euntungan test garpu tala ialah dapat diperoleh dengancepat gambaran keadaan pendengaran penderita.9ekurangannya ialahtidak dapat ditentukan besarnya intensitas bunyi karena tergantung caramenyentuhkan garpu tala yaitu makin keras sentuhan garpu tala makinkeras pula intensitas yang didengar. entuhan garpu tala harus lunaktetapi masih dapat didengar oleh telinga normal. i poliklinik dapatdilakukan empat macam test garpu tala yaitu 0a. $est garis pendengaran

b. $ets 5eberc. $ets Ainned. $est ch!abach

&. T#s *&$is !#n+#n*&$&n. $ujuan test ini adalah untuk mengetahui batas ba!ah dan batas atasambang pendengaran. $elinga kanan dan kiri diperiksa secaraterpisah.

Cara pemeriksaan.emua garpu tala satu demi satu disentuh secara lunak dan

diletakkan kira-kira &, cm di depan telinga penderita dengan keduakakinya berada pada garis penghubung meatus acusticus eEternuskanan dan kiri. Penderita diinstruksikan untuk mengangkat tangan bilamendengarkan bunyi.+ila penderita mendengar, diberi tanda (I) padarek!ensi yang bersangkutan dan bila tidak mendengar diberi tanda(-) pada rek!ensi yang bersangkutan.

7ontoh hasil pemeriksaan aris pendengaran 09a >rek!ensi 9i- &.1F I- ".1& I- "& I- &* -I "&F -

telinga kanan tidak mendengar rek!ensi &. 1F %H dan ". 1&%Hsedang rek!ensi-rek!ensi lain dapat didengar, telinga kiri tidakmendengar rek!ensi "&F %H dan &* %H, sedangkan rek!ensi-rek!ensi lain dapat didengar.Evaluasi test garis pendengaran. Pada contoh di atas telingakanan batas atasnya menurun berarti telinga kanan menderita tuli

sensorineural. Pada telinga kiri batas ba!ahnya meningkat berartitelinga kiri menderita tuli kondukti.

  MANUAL THT Page

Page 10: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 10/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

. T#s" W##$.Prinsip test ini adalah membandingkan hantaran tulang telinga kiri dankanan. $elinga normal hantaran tulang kiri dan kanan akan sama.

Cara pemeriksaan. arpu tala &* %H atau "& %H yang telah disentuh diletakkanpangkalnya pada dahi atau 2erteE. Penderita ditanyakan apakahmendengar atau tidak. +ila mendengar langsung ditanyakan di telingamana didengar lebih keras. +ila terdengar lebih keras di kanan disebutlateralisasi ke kanan.

5

Evaluasi Tets Weber . +ila terjadi lateralisasi ke kanan maka adabeberapa kemungkinan". $elinga kanan tuli kondukti, kiri normal&. $elinga kanan tuli kondukti, kiri tuli sensory neural'. $elinga kanan normal, kiri tuli sensory neural. 9edua telinga tuli kondukti, kanan lebih berat. 9edua telinga tuli sensory neural, kiri lebih beratengan kata lain test !eber tidak dapat berdiri sendiri oleh karenatidak dapat menegakkan diagnosa secara pasti.

-.T#s" Rinn#.Prinsip test ini adalah membandingkan hantaran tulang dengan

hantaran udara pada satu telinga. Pada telinga normal hantaran udaralebih panjang dari hantaran tulang. Buga pada tuli sensorneuralhantaran udara lebih panjang daripada hantaran tulang. ilain pihakpada tuli kondukti hantaran tulang lebih panjang daripada hantaranudara.Cara pemeriksaan. arpu tala &* %H atau "& %H disentuh secara lunak pada tangan danpangkalnya diletakkan pada planum mastoideum dari telinga yangakan diperiksa. 9epada penderita ditanyakan apakah mendengar dansekaligus di instruksikan agar mengangkat tangan bila sudah tidakmendengar. +ila penderita mengangkat tangan garpu tala dipindahkan

hingga ujung bergetar berada kira-kira ' cm di depan meatus akustikuseksternus dari telinga yang diperiksa. +ila penderita masih mendengardikatakan Ainne (I). +ila tidak mendengar dikatakan Ainne (-)E&)%&si "#s" $inn#. Ainne positi berarti normal atau tuli sensorineural. Ainne negati berarti tuli kondukti.Rinn# N#*&"i/ P&)s%.alam melakukan test rinne harus selalu hati-hati dengan apa yangdikatakan Ainne negati palsu. %al ini terjadi pada tuli sensorineuralyang unilateral dan berat.

Pada !aktu meletakkan garpu tala di Planum mastoideum getarannyadi tangkap oleh telinga yang baik dan tidak di test (cross hearing).

  MANUAL THT Page

Page 11: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 11/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

9emudian setelah garpu tala diletakkan di depan meatus acusticuseEternus getaran tidak terdengar lagi sehingga dikatakan Ainne negati 

 

+.T#s" S-h0&&-h.Prinsip tes ini adalah membandingkan hantaran tulang dari penderitadengan hantaran tulang pemeriksa dengan catatan bah!a telingapemeriksa harus normal.Cara pemeriksaan. arpu tala &* %H atau "& %H yang telah disentuh secara lunakdiletakkan pangkalnya pada planum mastoiedum penderita. 9emudiankepada penderita ditanyakan apakah mendengar, sesudah itusekaligus diinstruksikan agar mengangkat tangannya bila sudah tidakmendengar dengungan. +ila penderita mengangkat tangan garpu talasegera dipindahkan ke planum mastoideum pemeriksa./da & kemungkinan pemeriksa masih mendengar dikatakan sch!abachmemendek atau pemeriksa sudah tidak mendengar lagi. +ilapemeriksa tidak mendengar harus dilakukan cross yaitu garpu talamula-mula diletakkan pada planum mastoideum pemeriksa kemudianbila sudah tidak mendengar lagi garpu tala segera dipindahkan keplanum mastoideum penderita dan ditanyakan apakah penderitamendengar dengungan.+ila penderita tidak mendengar lagi dikatakan sch!abach normal danbila masih mendengar dikatakan sch!abach memanjang.Evaluasi TestSschwabach

". ch!abach memendek berarti pemeriksa masih mendengardengungan dan keadaan ini ditemukan pada tuli sensory neural

&. ch!abach memanjang berarti penderita masih mendengardengungan dan keadaan ini ditemukan pada tuli kondukti 

'. ch!abach normal berarti pemeriksa dan penderita sama-samatidak mendengar dengungan. 9arena telinga pemeriksa normalberarti telinga penderita normal juga.

TES FUNGSI KESEIMBANGAN/da beberapa tes yang dapat digunakan dalam menilai ungsi

keseimbangan. alah satu tes yang biasa digunakan di 9linik adalah $es9alori ederhana. $es ini selain mudah dilakukan, tidak rumit , cepat, alatyang dibutuhkan sederhana juga memberikan inormasi yang terpercayamengenai jenis gangguan keseimbangan. ebelum dilakukan tes,sebaiknya penderita tidak mengkonsumsikan obat-obatan minimal hari.

 Alat yang dibutuhkan- /ir masak, :s batu, $ermometer, poit 1 cc, top!atch

T#s K&)o$i S#+#$h&n&

  MANUAL THT Page

+ R -

  S

Page 12: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 12/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

Pasien dalam posisi baring dengan kepala diele2asi '1 derajat di atasbidang horiHontal. /ir steril sebanyak &1 cc dengan suhu &1 derajatdimasukkan ke dalam liang telinga selama detik. etelah itu penderitamenghadap ke atas dan diinstruksikan untuk tetap membuka mataselama tes dilakukan. =istagmus yang terjadi diamati. 7atat jumlah, lama,

arah dan keluhan yang menyertai nistagmus (mis0 2ertigo, mual, muntahdll). =ormal akan didapatkan nistagmus selama lebih dari & menit danselisih !aktu nistagmus pada kedua labirin tidak lebih dari &1 detik. $es inibermakna bila diidapatkan nistagmus kurang dari J1 detik. %al inididapatkan pada moderat hipoeEcitability (canal paresis) labirin. +iladengan suhu &1 derajat tidak didapatkan respon maka tes ini dilanjutkandengan air suhu "1 derajat atau 1 derajat. +ila pada suhu ini tidakdidapatkan respon, ini menandakan adanya komplit kanal paresis ataukanal paresis berat.

TES FUNGSI PENGHIDU DAN PENGE'APANT#s F%n*si P#n*#-&!&nensibilitas lidah sebagai ungsi pengecapan secara sederhana dapat

diperiksa dengan meletakkan substansi bahan tes yang dilarutkan dalamair pada tempat-tempat tertentu di lidah. +ahan tes yang dianjurkanadalah gula pasir untuk rasa manis, garam untuk rasa asin, jeruk untukrasa asam dan kina untuk rasa pahit. Penderita diinstruksikanmenjulurkan lidah sementara hidung ditutup.

Untuk rasa manis letakkan pada ujung lidah, rasa asam pada keduatepi lidah, rasa asin pada ujung dan tepi lidah, rasa pahit pada belakanglidah. $es dilakukan satu persatu kemudian di catat berapa !aktu yang

dibutuhkan pada saat meletakkan bahan tes sampai terjadi sensasi, catatsensasi yang dirasakan oleh penderita. ebaiknya penderita disuruhberkumur-kumur setiap selesai satu tes sebelum dilanjutkan ke tesberikutnya.

=ilai normal diperoleh bila penderita dapat merasakan sensasi rasamanis 1 detik setelah diletakkan dan mencapai puncaknya dalam !aktu& menit. Untuk sensasi rasa asin sensasi dirasakan pada saat substansidiletakkan dan menurun dalam !aktu & menit. Untuk sensasi asam danpahit nilai normal didapatkan bila penderita merasakan sensasi tersebutdalam & menit. ikatakan %ipogeusia bila sensasi dirasakan setelah &

menit dan /geusia bila penderita tidak merasakan apa-apa.

T#s F%n*si P#n*hi+% Alkohol Snif Test (AST

- angat baik utk skrining

- Penderita diinstruksikan untuk mengendus bau isopropil alkoholdengan mata tertutup.

- 9apas yang telah diberi alkohol didekatkan perlahan-lahan kehidung penderita. imulai kira-kira &1 G '1 cm dari mid sternum.

- =ormosmik 0 dapat menghidu dari jarak K "1 cm

- %iposmik 0 1 G "1 cm ( ", &, ' an cmm 0 berat )

- /nosmik 0 tdk dpt mencium sama sekali

  MANUAL THT Page

Page 13: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 13/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

  MANUAL THT Page

Page 14: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 14/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

PENUNTUN BELAJARPEMERIKSAAN FISIS THT

(digunakan oleh P#s#$"&)

NO. LANGKAH KLINIK KASUS

A. PENGANTAR 1 2 3". Ucapkan salam&. Persilahkan penderita untuk duduk'. engan sopan, tanyakan identitas penderita

(nama,umur,pekerjaan, pendidikan, alamat). #emberikan penjelasan tentang apa yang akan

dilakukan dan manaat perlakuan tersbeut

B. ANAMNESIS 1 2 3". $anyakan tentang 0

• 9eluhan utama yang mendorong penderitaberobat

• 9eluhan lain yang menyertai keluhan utama

• Ai!ayat penyakit terdahulu dan sekarang,ri!ayat berobat, ri!ayat penyakit dalamkeluarga,dll

'. PEMERIKSAAN 1 2 3&. PEMERIKSAAN UMUM

• 9eadaan umum

•  $anda 2ital ($ekanan

darah, nadi, pernapasan, suhu tubuh)'. PEMERIKSAAN FISIS THT 1 2 3a. Belaskan tentang prosedur pemeriksaan kepada

penderita, juga bah!a pemeriksaan ini kadang Gkadang menimbulkan perasaan kha!atir atautidak enak tetapi tidak akan membahyakanpenderita.

b. /tur posisi duduk penderitac. Pasang lampu kepalad. /tur okus lampu kepala

!E"E#$%SAA& TE'$&A

1 2 3a. Ins!#si "#)in*& )%&$.

  MANUAL THT Page

+eri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteriasebagai berikut0". P#$)% !#$&i&n langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar dan

atau tidak sesuai urutannya, atau ada langkah yang tidak dilakukan.&. M&(!%  6angkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai

dengan urutannya, tetapi tidak efsisen'. M&hi$  6angkah-langkah dilakukan dengan benar, sesuai dengan

urutan daan efsien.

Page 15: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 15/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

b. P&)!&si "#)in*& )%&$

•  $ampak menekan dengan jari telunjuktangan kanan pada daerah depan danbelakang telinga untuk menilai adanyakelainan-kelainan pada telinga

• #enarik aurikula untuk menilai ada tidaknyanyeri

c. O"oso!i

• #elakukan pemilihan spekulum telinga yangtepat

• #emegang dan memposisikan daun telingayang akan diperiksa

• #engarahkan sorotan lampu kepala kedalam liang telinga

• #enilai keadaan liang telinga

• #emasukan spekulum telinga ke dalam liangtelinga

• #enilai keadaan gendang telinga

• #engeluarkan spekulum teling dari dalamliang telinga

• #eletakkan alat-alat pemeriksaan ke tempatsemula

!E"E#$%SAA& )$*+& 1 2 3a. Ins!#si hi+%n* )%&$ +&n s# itarnya

b. P&)!&si $ampak menekan dengan jari telunjuk tangankanan pada daerah pangkal hidung, pipi, supraorbitalis dan daerah interkantus untuk menilaiadanya kelainan-kelainan pada hidung dan sinusparanasalis

c. Rinoso!i &n"#$io$

• #elakukan pemilihan spekulum hidung yangtepat

• #emegang dan memasukkan spekulum

hidung ke dalam rongga hidung

• #enilai struktur di dalam rongga hidung

• #elihat enomena Cpalatum molleD

• #engeluarkan spekulum hidung dari ronggahidung

d. Rinoso!i !os"#$io$

• #elakukan pemilihan cermin

nasoaring yang tepat

• #eminta penderita membukamulut

#elakukan penekanan lidah dengan spatellidah

  MANUAL THT Page

Page 16: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 16/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

• #elidah apikan cerminnasoaring sebelum dimasukkan ke dalamoroaring

• #emposisikan cermin nasoaringdi dalam oroaring

• #enilai struktur di dalamnasoaring

• #eletakkan alat-alatpemeriksaan ke tempat semula

e. F&$in*oso!i

• Penderita diinstruksikan membuka mulut

• 6akukan penekanan lidah dengan spatellidah

•  $ampak memperhatikan keadaan ca2um oris

sampai oroaring• engan menggunakan sarung tangan

lakukan palpasi pada daerah mukosa bukkal,dasar lidah dan daerah palatum untuk menilaiadanya kelainan-kelainan dalam rongga mulut

!E"E#$%SAA& 'A#$& ,A#$&L&$in*oso!i in+i$# 

• #elakukan pemilihan cermin laring yangtepat

• 3nstruksikan penderita untuk membuka mulutdan menjulurkan lidah sejauh

• Pegang lidah dengan kasa steril . Pasiendiinstruksikan untuk bernaas secara normal

• #asukkan cermin laring yang telah dilidahapikan ke dalam oroaring .

• Posisikan cermin laring sedemikian rupahingga tampak struktur di daerah hipoaring

• #enilai mobilitas plika 2ocalis denganmenyuruh penderita mengucapkan huru i berulang kali

#eletakkan alat-alat pemeriksaan ke tempatsemula

• /ngkat kedua tangan dari dinding perut ibu

kemudian ambil stetoskop monoaural dengantangan kiri, kemudian tempelkan ujungnyapada dinding perut ibu yang sesuai denganposisi punggung bayi (bagian yangmemanjang dan rata).

  MANUAL THT Page

Page 17: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 17/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

PENUNTUN BELAJARPEMERIKSAAN PENDENGARAN

(digunakan oleh P#s#$"&)

NO. LANGKAH KLINIK KASUSA. TES BISIK 1 2 3 ". #enerangkan cara dan tujuan pemeriksaan&. #empersiapkan alat dan bahan yang akan

digunakan untuk pemeriksaan'. #engatur posisi duduk dengan pasien. engan menggunakan sisa udara ekspirasi

pemeriksa membisikkan beberapa kata bisyllabicpada jarak * meter

. +ila tidak menyahut pemeriksa maju " meter (meter dari penderita) dan test ini dimulai lagi. +ila

masih belum menyahut pemeriksa maju " meter,dan demikian seterusnya sampai penderita dapat

  MANUAL THT Page

+eri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteriasebagai berikut01. P#$)% !#$&i&n langkah-langkah tidak

dilakukan dengan benar dan atau tidak sesuai urutannya, atau adalangkah yang tidak dilakukan.

2. M&(!%  6angkah-langkah dilakukan denganbenar dan sesuai dengan urutannya, tetapi tidak efsisen

3. M&hi$  6an kah-lan kah dilakukan den an

Page 18: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 18/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

mengulangi F kata-kata dari "1 kata-kata yangdibisikkan.

*. 7atat hasil yang diperoleh dan interpretasinya.B. TES GARPU TALA 1 2 3

". #enerangkan cara dan tujuan pemeriksaan&. #empersiapkan alat yang akan digunakan untuk

pemeriksaan'. #engatur posisi duduk dengan pasien

. T#s G&$is P#n+#n*&$&n 1 2 3• etarkan garpu dengan lembut, kemudian

posisikan kira-kira &, G ' cm di depan telingapenderita

• Penderita diinstruksikan untuk mengangkat tangan

bila mendengar bunyi dari garpu tala

• 6akukan mulai dari gapu tala rek!ensi rendah

sampai tinggi•  $es dilakukan pada kedua telinga

• 7atat hasil yang diperoleh kemudian

interpretasikan

. T#s Rinn#

• etarkan garpu tala rek!ensi &* atau "& %H

dengan lembut.

• 6etakkan pada planum mastoid.

• Penderita diinstruksikan untuk mengangkat

tangan bila sudah tidak mendengar bunyi darigarpu tala atau sebaliknya

• Pindahkan garpu tala ke depan telinga yang

sedang diperiksa bila penderita sudah tidakmendengar

•  $es dilakukan pada kedua telinga

• 7atat hasil yang diperoleh kemudian

interpretasikan

. T#s W##$

• etarkan garpu tala rek!ensi &* atau "& %Hdengan lembut.

6etakkan pada dahi atau 2erteE• Penderita diinstruksikan untuk menyebutkan

telinga mana yang lebih jelas mendengar bunyi

• 7atat hasil yang diperoleh kemudian

interpretasikan

4. T#s S-h0&&-h

• etarkan garpu tala rek!ensi &* atau "&%H dengan lembut.

• 6etakkan pada planum mastoid.

• Penderita diinstruksikan untuk mengangkat

tangan bila sudah tidak mendengar bunyidari garpu tala atau sebaliknya

  MANUAL THT Page

Page 19: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 19/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

• Pindahkan garpu tala ke planum mastoidpemeriksa bila penderita sudah tidakmendengar

•  $es dilakukan pada kedua telinga

• 7atat hasil yang diperoleh kemudianinterpretasikan

  MANUAL THT Page

Page 20: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 20/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

PENUNTUN BELAJARPEMERIKSAAN KESEIMBANGAN

(digunakan oleh P#s#$"&)

NO. LANGKAH KLINIK KASUSTES KESEIMBANGAN 1 2 3 ". #enerangkan cara dan tujuan pemeriksaan&. #empersiapkan alat yang akan digunakan untuk

pemeriksaan

'. #engatur posisi pasien

. emprotkan air ke dalam liang telinga selama detik

. 3nstruksikan penderita untuk tidak menutup mataselama tes dilakukan

*. 7atat dan interpretasikan nistagmus yang terjadi(jumlah, lama, arah dan keluhan yang menyertainistagmus)

  MANUAL THT Page

+eri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteriasebagai berikut05. P#$)% !#$&i&n langkah-langkah tidak

dilakukan dengan benar dan atau tidak sesuai urutannya, atau adalangkah yang tidak dilakukan.

. M&(!%  6angkah-langkah dilakukan denganbenar dan sesuai dengan urutannya, tetapi tidak efsisen

. M&hi$  6an kah-lan kah dilakukan den an

Page 21: Manual Tht

7/24/2019 Manual Tht

http://slidepdf.com/reader/full/manual-tht 21/21

 Editing Terahir: 29 April 2011

PENUNTUN BELAJARPEMERIKSAAN PENGHIDU DAN PENGE'APAN

(digunakan oleh P#s#$"&)

NO. LANGKAH KLINIK KASUSTES PENGHIDU 1 2 3

". #enerangkan cara dan tujuan pemeriksaan&. #empersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

untuk pemeriksaan

'. #engatur posisi duduk dengan pasien

. Penderita diinstruksikan untuk menutup mata danlubang hidung yang tidak akan di tes.

. 6etakkan bahan tes di depan mid sternum, kira-kira &1-'1 cm dari lubang hidung yang akan diperiksa.

*. Perlahan-lahan gerakkan bahan tes dari ba!ah ke atasmenuju lubang hidung yang akan diperiksa

<.  $anyakan kepada penderita sensasi bau apa yangdihidu

F. 7atat hasil dan interpretasi

TES PENGE'APAN 1 2 3". #enerangkan cara dan tujuan pemeriksaan

&. #empersiapkan alat yang akan digunakan untukpemeriksaan

'. #engatur posisi duduk dengan pasien

. Penderita diinstruksikan menjulurkan lidah sementarahidung ditutup.

. 6etakkan bahan tes sebagai berikut 0 untuk rasa manisletakkan pada ujung lidah, rasa asam pada kedua tepilidah, rasa asin pada ujung dan tepi lidah, rasa pahitpada belakang lidah.

*. 7atat !aktu yang dibutuhkan pada saat meletakkanbahan tes sampai terjadi sensasi, catat sensasi yangdirasakan oleh penderita.Penderita disuruh berkumur-kumur setiap selesai satutes sebelum dilanjutkan ke tes berikutnya

MANUAL THT Page

+eri nilai untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan kriteriasebagai berikut04. P#$)% !#$&i&n langkah-langkah tidak

dilakukan dengan benar dan atau tidak sesuai urutannya, atau adalangkah yang tidak dilakukan.

6. M&(!%  6angkah-langkah dilakukan denganbenar dan sesuai dengan urutannya, tetapi tidak efsisen

7. M&hi$  6an kah-lan kah dilakukan den an