Manfaat Sedekah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Manfaat Sedekah

Citation preview

Manfaat SedekahPada dasarnya ada tiga pihak yang mendapatkan manfaat dari sedekah. Pertama, orang yang mengeluarkan sedekah. Kedua, orang yang mendapatkan sedekah. Ketiga, masyarakat yang ada di sekitar orang yang bersedekah. Marilah kita teliti manfaat sedekah tersebut dari tiga sudut pandang.Manfaat Sedekah Bagi Orang Yang MengeluarkannyaSebenarnya manfaat terbesar dari amal sedekah itu bukan orang yang menerimanya, tetapi justru orang yang mengeluarkannya. Orang yang mengeluarkan sedekah mendapatkan banyak manfaat dari sedekahnya. Di antara manfaat sedekah bagi pelakunya adalah sebagai berikut.1. Sebagai Kesempurnaan Iman dan IslamIslam adalah agama yang rahmatan lil alamin yang artinya sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta. Karena itu, Islam bukan hanya mengajarkan bagaimana seorang muslim itu berhubungan dengan Tuhannya. Akan tetapi, islam juga mengajarkan bagaimana berhubungan baik dengan keluarganya, tetangganya, dan masyarakatnya.Rasa empati sosial dalam ajaran agama Islam bukan hanya dalam wacana-wacana kosong yang tanpa aplikasi. Akan tetapi, rasa empati sosial dalam Islam diwujudkan dengan tindakan-tindakan nyata, bukan sekedar pengakuan. Oleh karena itu, orang yang mengaku bertakwa ditantang oleh Allah untuk melakukan perbuatan sebagai bukti keimanan, keislaman, dan ketakwaannya. Jika perbuatan yang diperintahkan tersebut bisa dijalankan dengan baik, maka ia memang pantas disebut mukmin, muslim, dan muttaqin. Dalam Al-quran Allah berfirman:Kitab (Al-Quran) tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. (QS. Al-Baqarah: 2-3).Dalam ayat di atas disebutkan bahwa menafkahkan rejeki adalah termasuk tanda-tanda ketakwaan. Dalam ayat di atas disebutkan menafkahkan sebagian rejeki adalah memberikan sebagian dari harta yang telah direzekikan oleh Tuhan kepada orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.Penjelasan bahwa menafkahkan rejeki termasuk dari ciri-ciri orang yang bertakwa juga dijelaskan oleh Allah di dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 133-134.Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.Dalam ayat di atas menginfakkan harta, yang salah satunya adalah dengan sedekah, adalah ciri pertama orang yang bertakwa. Allah memerintahkan meninfakkan harta bukan saja dalam keadaan senang akan tetapi juga dalam keadaan susah.Untuk bisa menginfakkan harta dalam segala keadaan dan suasana memang bukanlah sesuatu yang mudah. Ada orang yang di saat merasa senang, lega hatinya, dan tentram jiwanya tidak merasa berat untuk menginfakkan hartanya. Apalagi jika ia baru mendapat rejeki yang tidak diduga-duga. Memberikan sebagian hartanya bukanlah sesuatu yang berat. Namun ada pula orang yang merasa ringan untuk bersedekah dalam keadaan sulit. Atau mungkin malah saat nyawa baru sekarat ia baru ingat sedekah. Sementara ketika dalam keadaan sehat ia berat untuk memberikan sebagian hartanya kepada orang-orang yang membutuhkan.Allah memerintahkan kita untuk menginfakkan sebagian rejeki bukan saja di saat dalam keadaan senang namun juga dalam keadaan susah. Masing-masing ada keutamaanya. Orang yang bersedekah saat dirinya dalam keadaan sehat dan mendambakan kekayaan akan memperoleh pahala yang agung. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah disebutkan,Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah lalu berkata, Wahai Rasulullah, sedekah seperti apakah yang pahalanya paling agung? Beliau menjawab, Kamu bersedekah pada saat kamu merasa sehat, merasa sayang kepada harta, takut menjadi fakir, dan mendambakan kekayaan. Janganlah kamu menunda sedekah hingga nyawamu sampai di tenggorokan. Lalu kamu berkata, Untuk si A sekian, untuk si B sekian, dan untuk si C sekian.Sabda Rasulullah di atas mengindikasikan betapa cerdasnya beliau. Beliau mengetahui bahwa saat orang dalam keadaan sehat dan memiliki harta maka ia akan merasa kurang terhadap hartanya tersebut. Meskipun ditangannya ada kekayaan namun hati dan jiwanya masih sangat haus harta dan menginginkan tambahan yang jauh lebih banyak. Orang yang dalam keadaan untuk mengeluarkan sedekah merasa berat. Ia merasa bahwa masih banyak kebutuhan-kebutuhan ekonominya yang harus dicukupi sehingga hal itu akan menjadi penghambat utama saat ia ingin bersedekah.Bersedekah dalam keadaan sangat membutuhkan, terutama pada saat pecekik juga sangat dianjurkan. Di dalam surat Al-Balad Allah berfirman:Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan, tetapi Dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. Tahukah kamu, apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, atau memberi makan pada hari kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau kepada orang miskin yang sangat fakir. (Al-Balad: 10-16).Dalam ayat di atas dijelaskan bahwa memberikan makanan bagi anak yatim dan fakir miskin saat musim pacekik disamakan dengan aqabah. Aqabah adalah jalan yang berliku-liku, licin, dan sukar didaki yang ada di gunung. Artinya bisa memberikan sesuatu di saat diri sendiri sangat membutuhkan adalah sangat sulit. Oleh karena itu Allah menyebut mereka sebagai golongan kanan atau golongan yang berbuat kebajikan.Salah satu rukun Islam adalah membayar zakat. Zakat adalah bagian dari sedekah. Para ulama menamakan zakat sebagai sedekah wajib. Orang yang memiliki kelebihan harta tetapi enggan membayar zakat diancam oleh Allah dengan siksa yang pedih.Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukan kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahanam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu. (QS At-Taubah: 34-35).Begitulah pedihnya azab yang harus diterima oleh orang yang enggan mengeluarkan zakat. Dan jika untuk mengeluarkan zakat. Dan jika untuk mengeluarkan zakat yang hukumnya wajib saja orang sudah enggan apalagi untuk mengeluarkan sedekah sunah.2. Tanda Husnu Zhan kepada AllahSetiap manusia memiliki kecenderung menyukai harta benda. Kecenderungan tersebut mendorongkannya untuk mencari apa yang belum dimiliki dan mempertahankan apa yang sudah ada ditangan. Bahkan kadang manusia melampaui batas sehingga ia mengganggap rejeki yang dimilikinya bukan berasal dari Allah namun dari kerja kerasnya.Orang yang mau mengeluarkan sebagian rejekinya untuk disedekahkan kepada orang lain berarti di dalam dirinya ada husnu zhan (berbaik sangka) kepada Allah. Ada keyakinan di dalam dirinya bahwa Allah akan mengganti sedekah yang dikeluarkannya tersebut dengan sesuatu yang lebih baik. Berbeda dengan orang pelit yang menganggap pintu rejeki itu hanya kerja keras dan kikir kepada orang lain. Ia tidak yakin jika ia mengeluarkan sedekah niscaya Allah akan menggantinya yang lebih baik. Dalam sebuah hadist qudsi disebutkan bahwa Allah berfirman, Aku menurut persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Apabila orang mau berbaik sangka kepada Allah, maka Allah akan memberikan kebaikan kepadanya. Dan jika orang berburuk sangka kepada Allah, prasangka itu akan kembali kepadanya.Karena sedekah bisa menjadi bukti seorang hamba berbaik sangka kepada Allah, maka tidak mengherankan jika Allah juga akan memberikan apa yang lebih baik daripada apa yang disangkanya sehingga sedekah itu tidak akan membuat hartanya berkurang namun justru akan membuat hartanya bertambah. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah.3. Mensyukuri Nikmat AllahHarta adalah salah satu nikmat yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Dan Allah tidak membagi harta kepada semua manusia dengan bagian sama. Ada orang yang mendapatkan bagian yang banyak dan ada yang mendapatkan bagian yang sedikit. Semua itu semata-mata hanya untuk menguji manusia apakah jika ia diberi harta yang banyak akan bersyukur ataukah tidak. Dan apakah jika ia diberi harta sedikit apakah akan bersabar ataukah tidak.Syukur atau yang dalam bahasa Indonesia biasa disebut dengan terima kasih itu tidak semata-mata diucapkan dengan lisan. Akan tetapi harus disertai keyakinan dan perbuatan nyata. Orang yang mengaku bersyukur namun tidak bisa menggunakan nikmat di jalan Allah berarti dia belum bersungguh-sungguh dalam syukur nikmatnya namun hanya pemanis kata belaka.Allah menjamin bagi orang yang mensyukuri nikmat Allah akan diberikan tambahan nikmat. Dan orang yang tidak mensyukuri nikmat Allah, maka ia akan mendapatkan azab yang pedih sebagaimana firman Allah:Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku). Maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (QS Ibrahim: 7).Ayat di atas menjadi jaminan bahwa orang yang mensyukuri nikmat Allah akan mendapatkan tambahan nikmat tersebut. Tambahan itu bisa berupa nikmat materi ataupun nikmat non materi. Nikmat materi bisa dengan hartanya semakin bertambah, proyeknya lancar, dan sebagainya. Sedangkan tambahan yang bersifat non-materi misalnya hartanya bertambah berkah, hatinya tentram walaupun sedikit hartanya, urusannya dimudahkan oleh Allah, dan sebagainya.4. Sebab Memperoleh Cinta Allah Dan Cinta Sesama ManusiaOrang dermawan dicintai dekat kepada Allah, dekat kepada manusia, dekat kepada surga, dan jauh dari neraka. Orang yang pelit jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga, dan dekat kepada neraka.Perintah Allah kepada kita untuk bersedekah sudah sangat jelas, baik yang disebutkan dalam Al-Quran maupun hadist qudsi. Pada hakikatnya orang yang bersedekah menjadi wakil Allah dalam mengasihi hamba-hamba-Nya. Keutamaan-keutamaan dan pahala-pahala sedekah sudah dijelaskan dalam Al-Quran dan hadist. Karena itu, salah satu langkah jitu untuk mendapatkan cinta dan kasih sayang Allah adalah dengan cara mengasih sesama manusia. Dan salah satu cara mengasihi sesama manusia adalah dengan bersedekah kepada mereka.Dikisahkan ada seorang sufi yang bermimpi melihat catatan orang-orang yang mencintai Allah. Namun, sayang ternyata ia tidak mendapatkan namanya tercantum di sana. Kenyataan pahit itu tidak membuatnya putus asa. Ia berkata, Mungkin untuk disebut sebagai orang yang mencintai Allah aku belum pantas. Karena itu, lebih baik aku mencintai sesama manusia saja. Pada malam yang lain ia kembali bermimpi bisa melihat catatan orang-orang yang mencintai sesama manusia saja. Pada malam yang lain ia kembali bermimpi bisa melihat catatan orang-orang yang mencintai Allah. Anehnya, ternyata namanya ada barisan paling atas. Ternyata perbuatan cinta dan kasih sayang kepada sesama manusia bisa menjadikan sebab seseorang dicintai oleh Allah. Pantaslah jika rasulullah bersabda, Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati orang yang lebih tua dari kami dan tidak menyayangi orang yang lebih muda daripada kami. Dalam hadits lain disebutkan, Barang siapa tidak mengasihi maka ia tidak akan dikasihi. Dalam hadits lain disebutkan, Kasihilah yang ada di atas bumi niscaya yang ada di atas langit akan mengasihimu.Selain kecintaan Allah, orang yang suka bersedekah akan mendapatkan kecintaan dari sesama manusia. Sudah menjadi tabiat manusia untuk ingin diperhatikan, dimengerti, dan dibantu. Sedekah adalah salah satu bentuk empati sosial. Orang yang memiliki memberi apa yang dimilikinya kepada orang yang memerlukan. Tidak disangsikan lagi, bahwa setiap orang yang diberi suatu kenikmatan pasti ia akan merasa senang dengan pemberinya. Dengan kita rajin melakukan sedekah, Insya Allah akan menjaga lahir batin kita.5. Mensucikan JiwaCinta dunia adalah kotoran yang menempel dalam jiwa manusia. Salah satu bentuk cinta dunia adalah mencintai harta yang berlebihan. Dalam surat Al Fajr ayat 20 Allah sudah menyindir kita dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan. Dalam ayat yang lain Allah berfirman, Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. (QS Al Humazah: 1-2). Allah juga berfirman, Bermegah-megahan melalaikan kamu, hingga kamu masuk ke liang kubur. (QS At Takasur: 1:2).Sifat bakhil adalah kotoran yang menodai jiwa. Dan kotoran itu harus disucikan. Cara mensucikannya adalah menanam sifat pemurah dengan cara senang bersedekah. Insya Allah dengan rajin sedekah kotoran yang berupa sifat kikir tersebut akan hilang. Dan jika hati dan jiwa sudah bersih, maka kita akan merasa mendapat kelapangan dan kemudahan untuk beribadah kepada Allah.6. Membawa Berkah dan Menyuburkan HartaSedekah bisa membawa berkah bagi harta orang yang melakukannya. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud berkah itu dan apa gunanya? Kata berkah memang sulit dicari padanannya di dalam bahasa Indonesia. Kata yang maknanya dekat dengan berkah adalah manfaat. Orang yang rajin bersedekah hartanya akan penuh berkah, artinya harta itu memberi manfaat bagi kehidupan duni dan akhiratnya.Harta yang memberikan berkah akan membawa ketenangan dan ketentraman dalam hati pemiliknya. Harta yang membawa berkah akan membuat pemiliknya rajin untuk beribadah. Sebaliknya, harta yang kosong dari berkah akan menganggu ketentraman pemiliknya dan membuat pemiliknya enggan beribadah.Sebagai perumpamaan, sebuah sepeda motor yang berkah membawa keselamatan bagi pengemudinya dan motor itu akan selalu digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat dan membuat Allah ridha. Sebaliknya, harta yang tidak berkah tidak akan membawa manfaat bagi pemiliknya atau justru mengantarkan pemiliknya atau justru mengantarkan pemiliknya pada kebinasaan. Harta yang tidak berkah juga cenderung untuk digunakan untuk bermaksiat, bukan untuk beribadah.Selain membawa berkah, sedekah bisa menyuburkan harta seseorang. Ini sesuai dengan janji Allah dalam Al-Quran,Allah memusnahkan Riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. (QS Al-Baqarah: 276).Dalam ayat lain Allah berfirman,Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. (QS. Al Baqarah: 261).Ada banyak orang yang sudah mengalami kejadian luar biasa karena sedekahnya. Insya Allah akan dikemukakan pada pembahasan yang lain.7. Menutup AibSetiap orang memiliki peluang untuk berbuat salah. Hanya Nabi dan Rasul saja yang memiliki sifat mashum (dijaga dari segala dosa). Dan sedekah bisa menutup aib orang yang melakukannya. Dalam sebuah syairnya Imam Syafii berkata,Jika engkau memiliki aib di antara manusiaDan kau ingin aib itu tertutupiMaka tutuplah aib itu dengan sedekahSebab tidak ada orang yang bersedekah dicelaImam Syafii bukan hanya seorang penyair yang bisa melantunkan bait-bait syair yang indah namun beliau juga pelaku dari apa yang dilakukannya. Ketika beliau diberi uang seribu dirham oleh Khalifah Harun Ar Rasyid, beliau membagi-baginya kepada fakir miskin tanpa sisa. Dan beliau tidak pernah diminta oleh seseorang melainkan beliau berikan apa yang diminta orang tersebut.Sedekah bukan hanya menutup aib di dunia namun juga bisa menutup aib manusia di akhirat. Betapa banyak orang yang diselamatkan dari api neraka karena sedekah yang dilakukannya. Bahkan seandainya besok terjadi kiamat, dan kita memiliki sebutir kurma untuk disedekahkan, maka kita harus menyedekahkan kurma tersebut.8. Mendatangkan Pertolongan AllahNasib manusia bisa berubah sewaktu-waktu. Kadang kala sehat dan kadang kala sakit. Kadang bahagia dan kadang sengsara, kadang sakit dan kadang sehat. Bagitulah permainan hidup yang kita jalani sejak kita lahir hingga meninggal dunia.Sedekah bisa menjadi sebab Allah mendatangkan pertolongan kepada kita. Ada orang miskin yang dalam kemiskinannya bersedekah dan sebab sedekahnya itu Allah mengaruniai harta yang melimpah. Ada seorang yang sakit parah hingga dokter menyerah namun karena si sakit rajin bersedekah maka penyakitnya menjadi sembuh. Ia kembali menjadi sehat walfiat.9. Mendapatkan Naungan dari AllahSaat hari kiamat datang manusia dalam keadaan bingung. Udara sangat panas seakan-akan matahari bisa digapai dengan tangan. Peristiwa seperti ini sudah digambarkan oleh Baginda Rasul lebih dari empat belas abad yang lalu. Dan pada zaman ini kita sudah bisa merasakan kebenarnya. Bumi yang semakin lama semakin panas, lapisan ozon semakin tipis dan bahkan sekarang kita terancam oleh global warming (pemanasan global). Semua itu mengindikasikan kebenaran sabda-sabda Rasulullah tentang zaman akhir.Saat manusia dalam kekalutan yang luar biasa dan tidak ada naungan yang bisa diharapkan selain naungan Allah itulah orang yang rajin bersedekah bisa bergembira. Sebab Bagida Rasulullah sudah bersabda, Ada tujuh golongan yang kelak mendapatkan naungan dari Allah pada hari tidak ada naungan selain naungan-Nya. Salah satunya adalah seorang pemuda yang bersedekah dengan tangannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan dengan tangan kanannya.Jadi Allah menjamin orang yang mau bersedekah sirri (yaitu sedekah yang tidak diketahui oleh orang lain) untuk diberi naungan pada hari kiamat. Saat itu sudah tidak ada naungan selain naungan Allah.Manfaat Sedekah Bagi Orang yang MenerimaTidak diragukan lagi pasti orang yang menerima sedekah akan merasakan manfaat dari sedekah yang diterimanya. Manfaat itu bisa bersifat manfaat lahir dan bisa berupa manfaat batin,1. Manfaat LahirSecara lahir orang yang menerima sedekah akan dicukupkan kebutuhannya dan diringankan beban kesulitan hidupnya. Perut yang tadinya merasa lapar bisa menjadi kenyang karena ada orang yang memberinya sedekah. Biaya sekolah yang berat dan tidak terbayarkan bisa menjadi ringan karena ada orang yang mengulurkan tangan memberi sedekah.Sedekah yang bisa dimanfaatkan dengan produktif bisa mengurangi pengangguran. Betapa banyak orang yang menganggur karena PHK bisa berwiraswasta karena uluran tangan orang yang memberikan sedekah. Bahkan bukan saja bisa mencukupi dirinya sendiri tetapi juga menolong orang lain.2. Manfaat BatinSelain manfaat lahir, orang yang mendapatkan sedekah juga mendapatkan manfaat batin. Ia akan merasa terbantu. Akan tumbuh dalam dirinya betapa orang lain memperhatikan dan membantu dirinya. Sedekah yang ia terima bisa menjadi bukti bahwa ia tidak menghadapi segala persoalan ini sendirian. Namun masih banyak saudaranya yang mau berbagi beban derita. Dorongan psikologis ini sangat diperlukan bagi setiap orang.Manfaat Sedekah Bagi Sosial MasyarakatSelain orang yang mengeluarkan sedekah dan orang yang mendapatkan sedekah, masyarakat pun akan mendapatkan manfaat yang besar jika sedekah ini tumbuh subur di masyarakat. Di antara manfaat-manfaat tersebut sebagai berikut.1. Terciptanya Lapangan KerjaDi masyarakat kita sebenarnya banyak orang yang produktif. Yang menjadi kendala mereka hanyalah permodalan. Untuk menurunkan pinjaman dari Bank kadang ada banyak persyaratan administrasi yang sulit dipenuhi. Misalnya, angunan berupa sertifikat tanah atau BPKB motor. Belum lagi bunga bank yang tidak akan pernah kompromi dengan untung laba usaha nasabahnya.Problem-problem permodalan seperti itu sebenarnya bisa teratasi jika kesadaran orang untuk bersedekah itu tinggi. Andaikata para jutawan dan milyarder di negeri ini mau konsisten menyedekahkan hartanya bagi orang yang membutuhkan, niscaya pengangguran bisa dikurangi. Bagi seorang milyarder uang sebanyak satu sampai lima juta amatlah sedikit. Namun bagi orang yang ketrampilan dan terbentur modal, tentu uang sebesar itu akan sangat membantu. Kalau pada akhirnya orang yang dibantu tersebut sukses dalam usahanya hingga memiliki banyak karyawan bukankah akan tercipta banyak lapangan kerja?Dalam sebuah seminar Bu Pamella pernah menceritakan ketika bisnis keluarganya bangkrut dan jatuh miskin, ada orang yang mau mengulurkan zakat kepada mereka. Dari zakat itu, kemudian dikelola menjadi sebuah toko kelontong kecil yang akhirnya menjadi sebuah swalayan, yang bernama Flora. Pada perkembangan bisnis selanjutnya beliau mendirikan Pamella. Hingga saat ini sudah ada tujuh Pamella swalayan. Tentu ini bisa menjadi bukti nyata betapa sedekah bisa menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan mengentaskan kemiskinan.2. Mengurangi Angka KriminalSalah satu sebab seseorang melakukan perbuatan-perbuatan kriminal adalah karena kemiskinan. Karena perut lapar dan tidak ada yang dimakan, maka orang melakukan perbuatan jahat seperti mencuri, merampok, dan sebagainya. Mungkin perbuatan-perbuatan seperti itu pada awalnya hanya sekedar untuk mengganjal perut. Namun lambat laun bisa menjadi profesi yang sulit untuk ditinggalkan.Jika banyak orang yang rajin menyedekahkan hartanya dan sedekah tersebut bisa terdistribusi dengan baik dan benar, insya Allah kemiskinan bisa dientaskan secara bertahap. Jika kemiskinan bisa dientaskan harapannya tingkat kejahatan yang disebabkan kemiskinan bisa diatasi. Jika tingkat kejahatan bisa diminimalisir maka yang mendapatkan keuntungan adalah masyarakat itu sendiri. Insya Allah di sebuah masyarakat yang penduduknya rajin bersedekah akan kecil angka kriminalnya. Dan di sebuah masyarakat yang penduduknya bakhil maka akan tinggi angka kriminalnya.3. Memperkuat Tali Ikatan Keluarga dan Masyarakat.Kaya dan miskin adalah sunatullah yang tidak bisa diubah lagi. Perbedaan itu diciptakan oleh Allah untuk menguji apakah orang kaya mau bersyukur dan orang miskin mau bersabar ataukah tidak.Apabila ternyata dalam suatu masyarakat orang yang kaya mau mensyukuri nikmat yang salah satunya adalah dengan bersedekah, niscaya akan tercipta hubungan harmonis dalam masyarakat tersebut. Dalam kitab Durratun Nashihin disebutkan bahwa tegaknya dunia itu disebutkan karena empat hal. Pertama, ilmu para ulama. Kedua, keadilan para umara (pemimpin). Ketiga, kedermawanan orang-orang kaya. Keempat, kesabaran orang-orang miskin. Apabila keempat hal ini bisa terealisasi insya Allah akan tercipta keamanan dan ketentraman dalam masyarakat tersebut. Tidak akan terjadi kecemburuan sosial menyebabkan rasa iri dan dengki.Sebenarnya adanya perasaan iri dan dengki itu disebabkan karena tidak adanya tali ikatan yang kuat. Orang yang miskin tidak akan iri kepada orang kaya apabila orang kaya tersebut mau berbagi suka kepadanya. Kecemburuan sosial tidak pernah muncul jika antara si kaya dan si miskin mau saling mengenal, memahami, dan saling membantu. Dengan demikian nyatalah bahwa sedekah bisa memperkuat tali hubungan dalam masyarakat.

Tahukah Anda manfaat bersedekah?Manfaat bersedekahmungkin tidak bisa langsung dirasakan oleh pelaku sedekah pada saat dia melakukan sedekah. Bahkan bisa jadi yang dirasakan adalah rasa kehilangan harta. Karena dengan bersedekah, secara kasat mata terlihat seperti membuang sebagian harta yang dimiliki untuk diberikan pada orang lain.Bagi orang yang tidak memiliki keimanan pada Tuhan, mereka tidak melihat manfaat sedekah, kecuali hanya akan menjadikan harta mereka berkurang. Oleh karenanya, mereka tidak pernah mau tergerak hatinya untuk membagikan sedikit keberuntungan yang mereka peroleh, pada pihak lain yang membutuhkan. Sebab, bagi mereka keberuntungan yang dimiliki adalah hasil kerja keras mereka. Sehingga adalah hak mereka untuk tidak membagikannya pada orang lain.Di sisi lain, bagi orang yang memiliki keimanan pada Tuhan, mereka meyakini bahwa ada manfaat sedekah saat mereka melakukannya. Sehingga, ketika ada orang lain yang membutuhkan bantuan mereka tidak perlu berpikir panjang untuk membantunya. Seringkali mereka melupakan untuk memikirkan kondisi diri mereka sendiri dan mengutamakan untuk membantu kesulitan orang lain. Sebab, bagi mereka membantu orang lain termasuk sedekah yang sangat berarti bagi mereka.Manfaat Bersedekah secara UmumPada dasarnya, sedekah adalah sebuah perintah yang berasal dari Tuhan. Dan selalu ada rahasia di balik rahasia yang bisa didapatkan jika kita mengetahui manfaat sedekah ini. Sebab, pada dasarnya sedekah bukan sekedar mendistribusikan harta yang ada pada kita untuk orang lain, namun adalah sebuah pertempuran keikhlasan.Beberapa manfaat sedekah yang secara umum bisa diketahui di antaranya adalah : Menjadikan seseorang tidak terlalu diperbudak oleh harta. Sebab, dengan sedekah menjadikan kita sadar bahwa harta yang kita miliki tidak akan kekal menemani kita. Khususnya, jika kita sudah meninggal. Meningkatkan rasa syukur kita atas kenikmatan dan rejeki yang sudah diberikan Tuhan pada kita. Karena dengan mampu memberikan sedekah, artinya kita memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain. Dan itu adalah sebuah kekayaan tersendiri bagi kita. Meningkatkan kesejahteraan dari orang lain. Dengan sedekah yang kita berikan, diharapkan mampu memberikan manfaat positif bagi penerimanya. Dan dengan sedekah tersebut, diharapkan mampu dijadikan sebaga batu loncatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup si penerima sedekah.Manfaat Bersedekah untuk Masa DepanPada dasarnya, besedekah itu merupakan amalan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bersedekah itu merupakan perbuatan yang bermanfaat untuk semua orang, termasuk diri sendiri dan orang lain. Jika memiliki harta berlebih, berilah harta tersebut kepada yang membutuhkan sebab itu sebenarnya adalah milik mereka.Penulis yakin Anda semua memiliki sesuatu yang sudah tidak digunakan lagi seperti sepatu, pakaian, dan lain sebagainya. Nah, tak ada salahnya Anda memberi harta-harta tak terpakai tersebut kepada orang-orang yang memerlukannya. Berikut ini manfaat sedekah untuk untuk masa depan seseorang. Melipatgandakan rezeki. Apakah Anda sulit mencari dan mendapatkan pekerjaan atau wirausaha? Solusinya adalah sedekah. Sulit memiliki keturunan atau batin tak tenang? Solusinya pun sama, yaitu bersedekahlah. Dengan sedekah, masa depan akan jadi cerah. Apa saja yang kamu nafkahkan, pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu, dan kamu tidak akan dianiayanya (dirugikan).(Q.S. Al-Anfaal: 60) itulah manfaat sedekah untuk masa depan yang disebutkan dalam Surat Al-Anfaal ayat 60. Dalam logika matematika, 1 + 1 = 2. Berbeda dengan sedekah, 1 + 1 = 10. Inilah keajaiban sedekah. Semakin bersyukur dan ikhlas berbagi dengan bersedekah, maka akan semakin kaya. Ini merupakan jaminan dari Allah Swt. Jika kita bersyukur, nikmat kita akan ditambah.Manfaat Bersedekah adalah KemakmuranApakah Anda memiliki dendam luar biasa kepada iblis? Anda ingin menyakiti iblis? Cobalah untuk bersedekah sebab sedekah adalah salah satu amalan yang mampu menyakiti makhluk bernama iblis. Pengetahun tersebut bersumber dari pecakapan antara iblis dan Rasulullah saw.Saat seorang manusia berniat lalu memutuskan untuk sedekah, maka si iblis akan merasa sangat sakit hati. Walaupun bersedekah hanya sedikit, seribu rupiah misalnya, nilainya sama dengan seribu cambukan bagi si iblis. Bila bersedekah dengan menyisihkan beberapa persen dari penghasilan dan dilakukan dengan ikhlas, itu artinya sama saja Anda membelah tubuh iblis menggunakan gergaji.Sementara itu, dalam sejumlah hadis, manfaat sedekah di antaranya adalah sebagai berikut. Harta akan diberi keberkahan. Kehidupan Anda akan disukai. Semua jenis musibah akan menjauh. Sedekah akan jadi hijab antara seseorang dan api neraka.Dalam kesempatan lainnya, Rasulullah pernah berkata,Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.Khalifah Ali juga pernah berpesan,Pancinglah rezeki dengan sedekah.Apakah Anda percaya bahwa bersedekah itu bisa mendatangkan hal-hal berikut? Melipatgandakan atau memperbanyak rezeki berkali-kali lipat, bisa 10 kali, 100 kali, dan bahkan lebih banyak dari itu. Mempermudah segala urusan. Memudahkan mendapat keturunan. Memelihara dan menjaga kesehatan. Memperpanjang umur. Menolak bencana dan musibah atau bala. Membersihkan harta. Membuat seseorang menjadi tak terlalu cinta dengan harta. Allah akan semakin sayang pada Anda. Sedekah adalah pahala dan salah satu pintu surga.Allah Swt., juga berjanji bila ingin usaha kita meraih kesuksesan dan tak ingin rugi, penuhilah dengan tiga syarat. Syarat pertama adalah membaca Al-Quran, kedua menunaikan shalat, dan yang terakhir adalah sedekah (secara diam-diam ataupun diketahui banyak orang.Manfaat Bersedekah - Kematian Bisa DiundurKematian memang rahasia Allah dan tak ada seorang pun yang tahu kapan kematian itu datang menjemputnya. Tapi, ada satu hal yang mampu membuat mati atau kematian menjadi diundur dan ditunda, yaitu kemauan untuk sedekah, berbagi, dan peduli.Seperti yang disebutkan di awal bahwa kematian memang rahasia Allah Swt. Memajukan dan memundurkan kematian merupakan hak Allah. Melalui kalam Rasul-Nya, Nabi Muhammad saw., Allah Swt., memberitahukan bahwa bersedekah itu dapat memanjangkan umur seseorang. Jadi, sedekah itu adalah sebuah amalan yang mampu menunda kematian.Lihatlah di kanan dan kiri Anda. Tengoklah keadaan sekeliling Anda. Jika menemukan ada orang yang kesusahan atau meminta pertolongan, sesungguhnya Anda-lah yang membutuhkan pertolongan. Mungkin saja kesusahan tersebut diciptakan Allah Swt untuk memperpanjang umur seseorang. Jadi, semuanya kembali lagi pada diri masing-masing. Jika bersedia menolong orang yang kesusahan tersebut, Allah Swt., kemungkinan besar memang akan memperpanjang umur Anda.Tak ada seorang pun yang tahu kapan ia akan mati atau ajal menjemput. Tak ada seorang pun yang tahu dalam keadaan seperti apa dirinya meninggal. Dalam hal ini, mengeluarkan sedekah atau bersedekah tidak hanya akan memanjangkan umur, tetapi juga sangat memungkinkan seseorang mati dalam keadaan baik ataukhusnul khatimah.Sedekah itu akan mengundang cintanya Allah. Jika seseorang telah dicintai Allah Swt., tak ada satu masalah pun yang tidak dapat diselesaikan, tak ada satu pun keinginannya yang tak dikabulkan, tak ada dosa yang tak diampuni, serta tak ada nyawa yang dicabut atau diambil dalam keadaan baik (khusnul khatimah).Semoga dengan bersedekah, Allah Swt., berkenan memanjangkan umur sehingga Anda masih memiliki kesempatan memohon ampunan Allah dan mengubah semua kelakuan buruk sekaligus juga mempersiapkan diri mengahadapi kematian.

Manfaat dari berinfaq dan bersedekah ini sangat besar, jadi sangat pentng untuk melakukan program ini,tapi dalam praktiknya banyak yang mengatas namakan orang-orang dan lembaga bantuan yang menerima sedekah, sehingga membuat program ini tidak berjalan baik jika dipikir.Untuk itu seharusnya dalam bersedekah dan berinfaq atau untuk menampung bantuan baik yang bersifat uang ataupun obat-obatan seharusnya dilakukan terhadap satu lembaga saja yang berhak menerima dan menyalurkan sehingga tidak ada penyaluran yang melenceng dalam tujuan utama, yaitu memberantas kemiskinan.Sifat untuk berfoya-foya atau keegoisan individu dalam kehidupan seharusnya sedikit demi sedikit dihilangkan demi untuk melaksanakan program tersebut.dan jika hal bersedekah dan berinfaq ada dalam setiap benak manusia dan dilaksanakan tidak hanya di Indonesia maka tidak ada yang miskin dan kelaparan lagi.Untuk itu kegiatan kebajikan ini hendaknya dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan tidak adanya tindak korupsi di dalamnya sehingga dapat mewujudkan program ini.Dalam kesulitan dan kendala menghadapinya mungkin telah saya jelaskan dan juga memberikan pendapat dalam penanganannya, untuk itu dlam manfaatnya juga sangat banyak, yaitu dari segi kehidupan kemiskinan dapat hilang dan dari individunya sendiri mungkin sifat-sifat buruk hilang satu demi satu dan memiliki sifat pemberi dan saling membantu. Dalam islam sendiri telah di informasikan bahwa 5% dari harta kita adalah hak dari orang yang tidak mampu, untuk itu jika pikiran itu ada dalam benak masing-masing individu maka walaupun mereka sendiri tidak memiliki uang atau hanya mempunyai uang 5000 rupiah dan tetap melakukan sedekah 5% dari uangnya tersebut orang itu tidak hanya mendapatkan ganti rugi dari pemerintah dari hasil terkumpulnya sedekah-sedekah dan infaq itu sendiri, namun juga akan diberikan ganjaran dari ALLAH SWT untuk pahala dari perbuatannya.

Kegiatan bersedekah dan berinfaq adalah kegiatan kecil, namun jika hal kecil dilakukan terus menerus dan banyak orang yang ikut dalam perbuatan itu maka kegiatan itu akan terasa mudah dan tidak terasa, seperti dalam peribahasa juga yang mengartikan bahwa hal kecil jika dilakukan secara terus menerus akan menjadi suatu yang besar, untuk itu kegiatan sedekah sebenarnya bukan suatu kegiatan besar dan tidak pula perlu mengeluarkan biaya besar, jika dalam agama saja diibaratkan hanya 5% dari harta kita jadi untuk apa kita membingungkannya dan takut untuk melakukan hal tersebut, hasilnya sendiri juga dapat kita rasakan bersama. Pajak mungkin sesuatu yang hamper mirip dengan bersedekah dan berinfaq, namun jika saya tadi mengetakan bahwa harus diwajibkan bersedekah dan berinfaq bukan berarti sama halnya dengan pajak, jika pajak itu sifatnya lebih wajib dan jumlah uangnya sendiri besar dan penggunaanya untuk infrastruktur, beda dengan bersedekah dan berinfaq yang jika saya berpendapat untuk mewajibkan, tapi jumlahnya tidak sama besar dengan pajak, dan penggunannya itu sendiri lebih diutamakan dengan langsung kepada orang yang membutuhkan dan tidak dengan lewat infrastruktur. Jadi, pendapat saya adalah dari materi bersedekah dan berinfaq, seharusnya kita memberlakukan system berinfaq dan bersedekah untuk meningkatkan kesejahteraan bersama, jika dilihat dari kenyataannya manfaat dari bersedekah sangat bermanfaat dan kita juga mendapat pahala karena telah menjalankan kewajiban kita dan mendapatkan pula pahala oleh ALLAH SWT.Amien.

Pengertian zakat adalah mengambil sebagian harta dengan ketentuan tertentu untuk diberikan kepada kelompok tertentu. Menurut kewajiban melakukannya, zakat adalah amal ibadah yang wajib dijalankan oleh setiap muslim yang dikenai kewajiban membayar zakat dan diberikan kepada 8 golongan masyarakat. Sedangkan amal sedekah dan infak tidak wajibkan, hanya saja disunnahkan untuk dilakukan umat Islam.Menurut ahli fiqih, pengertian infak adalah semua jenis pembelanjaan seorang muslim untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Sedangkan sedekah adalah bentuk infak yang lebih khusus lagi, yaitu pembelanjaan yang dilakukan di jalan Allah. Bersedekah tidak harus berupa uang. Kita juga dapat melakukannya dengan cara berbagi pikiran yang berguna dan membantu dengan tenaga.Perbedaan zakat, infak dan sedekah yang kedua adalah waktu pembayarannya. Kita dapat berinfak dan bersedekah kapan saja ketika memiliki kemampuan membayarnya. Sedangkan waktu pembayaran zakat hanya boleh dilakukan pada masa-masa tertentu saja. Zakat fitrah wajib dibayarkan selama bulan Ramadhan, lalu zakat maal dibayarkan ketika telah mencapai nisabnya dan dimiliki penuh selama setahun.Zakat, infak dan sedekah merupakan amal ibadah yang memiliki peran penting dalam kesejahteraan umat, menjalin persaudaraan dan mewujudkan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan beramal, khususnya amal zakat, kita juga dapat membersihkan harta kita sehingga kekayaan yang kita miliki menjadi harta yang barokah. Mari berzakat, infak dan sedekah sesuai anjuran agama!

b.Pengertian Infak dan Sedekah.

Infaq asal katanya adalahanfaqayang artinya mengeluarkan sesuatu harta untuk kepentingan sesuatu. Sedangkan menurut istilah syara adalah mengeluarkan sebagaian dari harta atau pendapatan untuk sesuatu kepentingan karena menurutiperintah ajaran agama Islam. Perbedaannya dengan zakat, kalau infak tidak ___________________*) Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN ) Bengkulu / Dosen Fakultas Agama Islam (FAI ) UMB/ Anggota MUI Pripinsi Bengkulu

mengenal nisab dan tidak harus nenunggu masanya sampai satu tahun kepemilikan hartanya itu sebagaimana persyaratan itu ada pada ketentuan zakat.Sedekah asal katanya adaalahshadaqayang artinya benar. Jadi orang yang bersedekah adalah orang yang benar. Dalam terminologi agama Islam orang yang suka bersedekah itu adalah orang yang pengakuan imannya kepada Allah. Pengertian sedekah sesungguhnya sama dengan pengertian infak, perbedaannya sedekah itu lebih luyas dari pada infak; jika infak hanya terkait dengan materi saja, dan tidak terkait dengan non-materi, sedangkansedekah meliputi materi dan non materi. Non-materi itu seperti bacaan takbir, tahmid, tahlil dan sejenisnya.

Apa saja manfaatnya, berikut beberapa diantaranya :1.Amalan yang utamaRasulullah SAW telah bersabda : Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah, Tangan diatas adalah yg memberi dan tangan di bawah adalah yang menerima(HR. Muslim).Artinya jika kita memang mampu, terlebih hidup berkecukupan , alangkah baiknya jika kita selalu menyisihkan sebagian dari rejeki kita untuk disedekahkan kepada yang membutuhkanbisa langsung ke orangnya atau bisa ke badan-badan amal yang anda percaya.atau bisa juga menginfakkannya di masjidjadi beramallah selagi lapangkita tidak akan pernah tahu nasib kita di kemudian hari.Umar Bin Khathtab pernah berkata:Sesungguhnya amalan-amalan itu.saling membanggakan diri satu sama lain, maka sedekahpun berkata (kepada amalan- amalan lainnya),Akulah yang paling utama diantara kalian.2.Melindungi dari bencanaRasulullah SAW pernah bersabda seperti dibawah ini:Obatilah orang sakit diantara kalian dg sedekahImam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan: Sesungguhnya sedekah bisa memberikan pengaruh yang menakjubkan untuk menolak berbagai macam bencana sekalipun pelakunya orang yang fajir (pendosa), zhalim atau bahkan orang kafir, karena Allah SWT akan menghilangkan berbagai macam bencana dengan perantara sedekah tersebut3.Berlipat ganda pahalanyaAllah SWT telah berfirman : Perumpamaan (infak yg dikeluarkan oleh) orang-orang yg menginfakan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yg Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui ( QS.Al-Baqarah:261 )Rasulullah SAW juga bersabda:Barangsiapa bersedekah senilai satu biji kurma yg berasal dari mata pencaharian yg baik ( Allah tidak akan menerima kecuali yg baik )maka sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan tangan kananNya, kemudian dipelihara untuk pemiliknya, sebagaimana seseorang diantara kalian memelihara anak kuda, sehingga sedekah itu menjadi (besar) seperti gunung.4.Dapat menghapus dosa dan kesalahanRasul SAW bersabda:Bersedekahlah kalian, meski hanya dg sebiji kurma. Sebab, sedekah dapat memenuhi kebutuhan orang yang kelaparan, dan memadamkan kesalahan, sebagaimana air memadamkan api.Beliau juga menasehatkan kepada para pedagang:Wahai sekalian pedagang sesungguhnya setan dan dosamenghadiri jual beli kalian, maka sertailah jual beli kalian dengan sedekah.5.Menjadikan harta berkah dan terus berkembang

Allah SWT berfirman:Katakanlah,Sesungguhnya Rabb-ku melapangkan rejeki bagi siapa yg dikehendaki diantara hamba hambaNya dan menyempitkan bagi (siapa yg dikehendaki-Nya).Dan apa yg kamu infakkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rejeki sebaik-baiknya.( QS.Saba:39 )Rasulullah SAW bersabda:Sesungguhnya Allah akan mengembangkan sedekah kurmaatau sepotong makanan dari seorang diantara kalian, sebagaimana seseorang diantara kalian memelihara anak kuda atau anak untanya, sehingga sedekah tersebut menjadi besar seperti bukit Uhud.6.Melapangkan jalan ke surgaDan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yg luasnya seluas langit dan bumi yg di sediakan utk orang-orang yg bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang menginfakkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yg menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang yg berbuat kebajikan.(QS. Ali Imron:133-134)Rasulullah SAW bersabda:Buatlah penghalang antara dirimu dan api neraka walau hanya dg separuh butir kurma.Dari penjelasan ayat diatas dapat disimpulkan bahwa sedekah akan melapangkan jalan ke surga dan menyumbat jalan ke neraka.7.Menjadi bukti keimanan kitaDi dalam sebuah Hadits Rasulullah bersabda:Sedekah adalah menjadi burhan(bukti). (HR.Muslim).Maksudnya, sedekah adalah bukti keimanan pelakunya.Sesungguhnya orang munafik menolak keberadaan sedekah karena tidak meyakininya.Barangsiapa yg mau bersedekah, maka hal itu menunjukkan kebenaran imannya.Rasul SAW juga bersabda:Sifat iman dan kikir tidak akan berkumpul dalam hati seseorang selama-lamanya.8.Membawa keberuntunganAllah SWT berfirman :Dan barang siapa yg dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yg beruntung. (QS. Al Hasyr:9)Dalam ayat lain, Allah juga menegaskan:Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menginfakkan sebahagian harta yg kamu cintai, dan apa saja yg kamu infakkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.( QS.Ali Imran:92)Dari penjelasan ayat diatas dapat disimpulkan bahwa sedekah benar-benar dapat membawa keberuntungan dan akan membuka pintu gerbang semua kebaikan.9.Mendapat naungan di padang MasyarSedekah itu kelak akan menolong pelakunya dari kesengsaraan dalamperjalanan menuju alam akhirat. Rasulullah SAW bersabda:Setiap orang akan berada dibawah naungan sedekahnya, hingga diputuskannya perkara-perkara diantara manusiaDidalam hadits lain Beliau juga bersabda:Naungan seorang mukmin di hari kiamat adalah sedekahnya(Shahih Ibnu Khuzaimah ).10.Pahala yang terus mengalirMengalir ( jariah )tentu mass dan miss semua pernah mendengar atau membaca tentang jariah ini.Bagi yang ingin lebih faham , silahkan klik tautan ini :

Rasul SAW bersabda:Pahala amalan dan kebaikan yg bakal menghampiri seorang mukmin sepeninggalnya.Beliau menyebutkan diantaranya ,(yakni)musyaf yg ia tinggalkan, masjid yg ia bangun, rumah untuk orang yg dalam perjalanan yg ia bangun, sungai yg ia alirkan, atau sedekah yg ia keluarkan dari hartanya dikala sehat dan hidupnya, maka ia akan bakal menghampirinya sepeninggalnya .

Sedekah Tak Selamanya Sunnah

Diriwayatkan dalam sebuah hadist:

Rasulullah Saw adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Quran. Dan kedermawanan Rasulullah Saw melebihi angin yang berhembus. (HR. Bukhari, no.6)

Dan, memang sudah seharusnya kita bersedah karena begitu banyaknya keutamaan sedekah. Diantaranya adalah : 1. Sedekah dapat menghapus dosa. (HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614) 2. Orang yang bersedekah akan mendapatkan naungan di hari akhir.(HR. Bukhari no. 1421) 3. Sedekah memberi keberkahan pada harta. (HR. Muslim, no. 2588) 4. Allah melipatgandakan pahala orang yang bersedekah.(Qs. Al Hadid: 18) 5. Terdapat pintu surga yang hanya dapat dimasuki oleh orang yang bersedekah. (HR. Bukhari no.3666, Muslim no. 1027) 6. Sedekah akan menjadi bukti keimanan seseorang. (HR. Muslim no.223)7. Sedekah dapat membebaskan dari siksa kubur. (HR. Thabrani, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib, 873) 8. Sedekah dapat mencegah pedagang melakukan maksiat dalam jual-beli (HR. Tirmidzi no. 1208, ia berkata: Hasan shahih) 9. Orang yang bersedekah merasakan dada yang lapang dan hati yang bahagia. (HR. Bukhari no. 1443)

Tetapi, tak selalu bersedekah itu dianjurkan. Tak banyak di antara kita yang tahu bahwa sedekah tak selamanya berhukum sunnah. Sedekah bisa menjadi haram dalam kondisi tertentu. Di dalam kitab Nidzom Iqtishody karangan Syekh Taqiyuddin an Nabhani disebutkan bahwa sedekah menjadi haram ketika : a. bersedekah kepada musuh di medan perang yang bisa menguatkan musuh dan mengalahkan kaum muslim ; b. bersedekah yang menyebabkan diri dan keluarga kekurangan (dalam memenuhi kebutuhan pokok/primernya ).

Status pemberian orang yang bersedekah hingga memudhorotkan diri dan keluarganya, dinyatakan rusak (fasad) berdasarkan sabda Nabi Saw

Sebaik-baik sedekah adalah yang diberikan karena kecukupan dan mulailah dari orang yang menjadi tanggunganmu (HR Bukhari, dari Abu Hurairah)

Yang diperkuat dengan sabda beliau Saw di hadist yang lain. Diriwayatkan bahwa Nabi Saw didatangi seseorang yang ingin menyedekahkan hartanya. Lalu ia berkata Ya Rasulullah, ambillah harta ini dariku sebagai sedekah. Namun demi Allah, aku tidak memiliki lagi harta selain ini.. mendengar ini Rasul Saw menolaknya. Lalu beliau didatangi lagi oleh yang lain dengan maksud yang sama. Beliau mengatakan hal yang sama. Kemudian beliau bersabda Ada salah seorang di antara kalian yang sangat bergantung pada hartanya. Dia tidak memiliki harta lain. Dia kemudian menyedekahkannya. Namun setelah itu ia mengemis-ngemis kepada orang lain. Ingatlah, sesungguhnya sedekah itu hanyalah berasal dari orang yang mampu. Ambillah harta yang engkau butuhkan ini. Kami tidak membutuhkannya. Akhirnya orang tersebut mengambil kembali hartanya (HR ad-Darimi)

Hadist di atas jelas sekali menggambarkan bagaimana Rasulullah Saw menolak sedekah dari orang yang sebenarnya belum terpenuhi kebutuhan pokoknya sehingga seharusnya ia (orang tersebut) menerima sedekah bukan memberi sedekah

Islam mengatur, bahwa setiap orang memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan pokoknya (primer) juga keluarga dan kerabat yang menjadi tanggungannya, baru kemudian mendorongnya untuk menyedekahkan hartanya kepada orang lain. Rasulullah Saw bersabda

Mulailah dari dirimu. Karena itu nafkahilah dirimu. Jika ada kelebihan maka berikanlah kepada keluargamu. Jika ada kelebihan, maka berikanlah kepada kerabat dekatmu. Jika masih ada kelebihan terhadap kerabatmu maka demikianlah seterusnya. Begitulah (beliau mengatakan) : mulailah dari yang di depanmu, lalu di sebelah kananmu dan kemudian di sebelah kirimu (HR Muslim).

Hanya perlu dipahami bahwa yang dimaksud dengan kebutuhan pokok menurut syariat adalah berupa tiga hal yaitu sandang/pakaian (HR Ibn Majah), pangan /makanan(QS 2: 233) dan papan/tempat tinggal (QS 65: 6). Adapun selain ke tiga hal tersebut maka termasuk kebutuhan sekunder dan tersier yang tidak harus dipenuhi. Dan syariat juga menentukan bahwa kebutuhan pokok adalah kebutuhan dengan standar layak. Yaitu kebutuhan untuk makan dengan makanan layak sehingga bisa meneruskan hidupnya dan juga dalam keadaan sehat, pakaian layak(sekalipun sederhana) yang bisa menutupi auratnya atau melindungi dirinya dari udara panas dan dingin, serta tempat tinggal layak (sekalipun sederhana) untuk berteduh dari panas dan hujan atau cuaca yang tidak mendukung.

Ini artinya, orang miskin yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya, maka ia tidak boleh menyedekahkan sesuatu yang sangat penting bagi dirinya untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Sebab, sedekah hanya diperintahkan bagi orang yang berkecukupan yaitu orang yang tidak meminta-minta lagi untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Adapun orang yang dia sudah mampu memenuhi kebutuhan primernya, maka ia disunnahkan mengutamakan orang-orang fakir miskin dari pada dirinya meskipun ia sendiri butuh harta tersebut untuk memenuhi kebutuhan sekundernya

Tetapi harus diperhatikan juga bahwa tak seharusnya ketentuan sedekah (yang hanya boleh bagi orang yang mampu sebagaimana dijelaskan sebelumnya) mengakibatkan sedikitnya kaum muslim yang mau bersedekah dengan alasan tak mampu. Padahal, jelas-jelas ia mampu membeli baju bagus, rumah bagus, punya televisi bagus, handphone, laptop, komputer dan lain-lain yang tidak termasuk kebutuhan pokok/dasar. Ia juga memiliki persediaan harta yang cukup untuk membeli makanan untuk hari besok, lusa atau bahkan cukup untuk satu bulan, satu tahun dan seterusnya. Maka orang seperti ini tak hanya sudah memenuhi kebutuhan pokoknya, melainkan sudah pula memenuhi kebutuhan sekunder bahkan tersiernya. Pada orang-orang semacam mereka inilah yang sangat dituntut untuk bersedekah. Mereka wajib menolong kaum muslim yang miskin dan kekurangan sebagaimana sabda Nabi Saw

Siapa saja yang menjadi penduduk suatu daerah, lalu di antara mereka terdapat seseorang yang kelaparan, maka perlindungan Allah SWT terlepas dari mereka (HR Ahmad).

Nabi juga menuturkan suatu hadist berupa hadist qudsi yang diriwayatkan dari Tuhannya

Tidaklah beriman kepadaKu, siapa saja yang tidur kekenyangan, sedangkan tetangga di sampingnya kelaparan dan ia mengetahuinya (HR al Bazzar dari Anas)

Allah SWT juga berfirman

Di dalam harta mereka terdapat hak bagi orang miskin yang meminta-minta dan orang miskin yang tidak meminta-minta (TQS adz-Dzariyat 19)

Walhasil, siapapun kita, ketika kita menyadari bahwa kita termasuk orang-orang yang mampu dalam arti tercukupi kebutuhan pokok/dasar kita, maka kita diseru untuk memperbanyak sedekah (sunah). Adapun sedekah wajib yaitu zakat, hendaknya ditunaikan bagi setiap muslim yang memiliki harta yang sudah mencapai kadar sebagaimana ketentuan zakat yang dibahas khusus di bab zakat di dalam kitab-kitab fikih Islam.

Aneka Bentuk Sedekah

Al-Arbaun an-Nawawiyah, Hadis ke-26

Untuk setiap tulang/sendi manusia harus ada sedekahnya setiap hari yang di dalamnya matahari terbit. Engkau berlaku adil di antara dua orang adalah sedekah. Engkau membantu seseorang di kendaraannya dengan membantu dia naik ke atasnya atau mengangkatkan barangnya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Kata-kata yang baik adalah sedekah. Setiap langkah yang engkau ayunkan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Engkau menyingkirkan duri dari jalanan adalah sedekah (HR al-Bukhari, Muslim, Ahmad dan Ibn Hibban).

Susunan tulang/sendi dan keteraturannya termasuk nikmat Allah SWT yang paling besar kepada hamba-Nya. Untuk setiap tulang/sendi itu perlu ada sedekah yang disedekahkan sebagai ungkapan syukur atas nikmat tersebut. Syukur atas setiap kenikmatan akan ditanyakan oleh Allah pada Hari Kiamat kelak.

Kemudian kamu pasti akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (QS at-Takatsur [102]: 8)

Keharusan bersyukur dengan bersedekah untuk tiap tulang/sendi itudalam riwayat jumlah sendi/tulang manusia ada 360 buahbersifat harian, yakni setiap hari. Rasul saw. menegaskan: setiap hari yang di dalamnya matahari terbit. Lalu bagaimana itu bisa dilakukan?

Rasul saw. memberikan beberapa contohnya dalam hadis ini. Abu Musa al-Asyari juga menceritakan, Rasul saw bersabda:

: : : : : : : :

Setiap Muslim harus bersedekah. Mereka (para sahabat) berkata, Jika ia tidak menemukan apapun (untuk bersedekah)? Nabi saw. bersabda, Hendaknya ia bekerja dengan tangannya sehingga memberi manfaat kepada dirinya dan bisa bersedekah. Mereka berkata, Jika ia tidak bisa atau tidak melakukannya? Nabi bersabda, Hendaknya ia membantu orang yang membutuhkan yang meminta tolong. Mereka berkata, Jika tidak ia lakukan? Nabi bersabda, Hendaknya ia memerintahkan kebaikan, atau Nabi bersabda, kemakrufan. Mereka berkata, Jika tidak ia lakukan? Nabi bersabda, Hendaknya ia menahan diri dari keburukan karena hal demikian ada pahala sedekah bagi dirinya. (HR al-Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menunjukkan, jika seseorang itu tidak bisa bersedekah dengan harta atau perbuatan apapun, cukuplah bagi dirinya meninggalkan keburukan. Para ulama menyebut ini sebagai syukur dalam derajat wajib. Seseorang menjauhi keburukan itu, seperti yang dikatakan oleh al-Hafizh Ibn Rajab, adalah jika dia melakukan kewajiban dan menjauhi keharaman. Sebab, keburukan terbesar adalah meninggalkan kewajiban. Dari sini sebagian ulama mengatakan, syukur itu adalah meninggalkan kemaksiatan. Sebagian yang lain mengatakan syukur itu tidak menggunakan sedikitpun dari nikmat itu untuk bermaksiat. Abu Hazim az-Zahid menyebutkan, syukur seluruh badan adalah dengan menjauhkan diri dari kemaksiatan dan menggunakan badan dalam ketaatan.

Syukur derajat berikutnya adalah syukur yang mustahab. Setelah melaksanakan kewajiban dan meninggalkan keharaman, hamba itu melaksanakan perbuatan-perbuatan sunnah, baik yang berupa perbuatan, ucapan, bersifat finansial dan sebagainya. Itulah yang di antaranya disebutkan oleh Rasul di dalam hadis ke-26 ini, hadis ke-25 dan hadis lainnya.

Rasul saw. memberikan contohjuga dalam hadis ke-25 sebelumnyabermacam-macam kebaikan, yakni ketaatan yang bisa mendatangkan pahala seperti sedekah. Dari situ terlihat bahwa pintu-pintu kebaikan atau sedekah itu sangat luas dan beragam. Karena itu tidak alasan bagi siapapun untuk tidak bisa bersedekah, yaitu melakukan kebaikan dan ketaatan serta mendapatkan pahala seperti sedekah.

Di antara contoh yang disebutkan oleh Nabi saw.: Pertama, berlaku adil di antara manusia. Termasuk di dalamnya memutuskan perkara dan melakukan ishlah dengan adil di antara dua orang yang berselisih.

Kedua, membantu orang lain menaiki kendaraan atau mengangkatkan barangnya ke atas kendaraan. Ini mewakili bentuk kebaikan yang memberi manfaat kepada orang lain, membantunya dalam hal yang dibutuhkan, meringankan kesulitan, dsb. Termasuk di antaranya: menunjuki jalan, membantu memperbaiki sesuatu, memberi utang, membebaskan utang sebagian atau seluruhnya, memberi tangguh, menuntun orang buta atau orang tua, dsb.

Ketiga, dalam bentuk kata-kata yang baik. Termasuk di antaranya, mengucapkan salam, mendoakan, menasihati, amar makruf nahi mungkar, senyum, menampakkan wajah berseri, dan sebagainya.

Keempat, bentuk sedekah yang manfaatnya terbatas pada diri pelaku seperti, berjalan untuk shalat berjamaah, duduk di masjid menunggu shalat, membaca tahlil, takbir, tahmid, tasbih, istighfar, shalawat, membaca al-Quran, mendengarkan kajian, dan sebagainya. Begitu juga dua rakaat shalat dhuha yang dalam satu riwayat dikatakan oleh Nabi saw. bisa memenuhi sedekah untuk semua tulang/sendi pada hari itu.

Kelima, menjauhkan bahaya dari orang lain, seperti menghilangkan duri dari jalanan atau menjauhkan orang dari bahaya lisan dan tangan kita atau orang lain.

Dakwah dan perjuangan agar syariah diterapkan untuk mengatur kehidupan dan semua interaksi di masyarakat memiliki posisi sangat tinggi dalam hal ini. Sebab, penerapannya syariah menjadi kunci pelaksanaan kewajiban lainnya, menghalangi keharaman dan kemaksiatan, mewujudkan manfaat dan hak bagi tiap orang, serta menjauhkan bahaya dan kemadaratan dari individu dan umat. Karena itu, keterlibatan di dalam dakwah dan perjuangan penerapan syariah adalah termasuk bentuk syukur yang paling tinggi.

Matematika Sedekah

Lepas dari motif apapun orang bersedekahentah benar-benar ikhlas tanpa pernah berpikir akan balasan-balasan yang bersifat duniawi, atau karena memang berharap ada balasan real dan langsung sesuai dengan logika matematika sedekah tadi, atau karena memang ada hajat tertentu (seperti ingin segera dapat jodoh, ingin segera punya momongan, ingin segera naik pangkat, ingin segera sembuh dari suatu penyakit, ingin sukses memenangkan order/proyek, ingin maju dalam bisnis, dll)tentu benar bahwa Allah SWT akan membalas amal sedekah kita berlipat ganda (Lihat, misalnya, QS al-Baqarah [2]: 261). Demikian pula yang dijelaskan oleh Baginda Nabi saw. dalam banyak hadisnya.

Lalu salahkah jika kita bersedekah dengan berharap balasan berlipat ganda sebagaimana yang telah Allah SWT janjikan? Tentu tidak. Namun, jika bersedekah sebatas itu, biasanya: Pertama, sedekah yang dikeluarkan hanyalah sebatas untuk mendapatkan balasan yang kita inginkan. Kedua, tak selalu Allah membalas sedekah kita dengan balasan yang bersifat duniawi sesuai dengan logika matematika sedekah di atas, karena boleh jadi balasannya dalam bentuk lain yang tidak kita ketahui (Lihat: Al-Haitsami Majma az-Zawaid, V/282). Ketiga, pada saat Allah SWT memberikan balasan tak sesuai dengan logika matematika sedekah di atas, sangat mungkin kita akan kecewa.

Jadi, mesti bagaimana? Marilah kita simak keteladanan Rasulullah saw. dan para Sahabatnya dalam bersedekah dan berinfak fi sabilillah di bawah ini.

*****

Suatu ketika, Baginda Nabi Muhammad saw. mendapat hadiah harta dari kaum Fadak yang dibawa oleh empat ekor unta. Sebagian harta itu kemudian beliau gunakan untuk bayar utang yang sudah jatuh tempo. Bilal segera beliau tugasi untuk membayarkan utang tersebut, sementara beliau menunggu di masjid.

Setelah seluruh utang itu dibayar, Bilal segera kembali menemui beliau. Baginda Nabi saw. kemudian bertanya, Masih adakah harta yang tersisa?

Ya, masih ada sedikit, jawab Bilal.

Beliau lalu memerintahkan, Bagikanlah harta itu sampai habis hingga aku bisa merasa tenang. Aku tidak akan pulang ke rumah sebelum harta itu dibagikan semuanya.

Bilal pun pergi untuk membagi-bagikan harta yang tersisa kepada fakir miskin. Selepas shalat isya, Baginda Nabi saw. bertanya lagi, Masih adakah harta yang tersisa?

Masih, karena belum ada lagi orang yang memerlukannya, kata Bilal.

Baginda Nabi saw. kembali tidur di masjid. Keesokan harinya, beliau bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama. Lalu dijawab oleh Bilal, Tidak ada, ya Rasulullah. Allah telah memberkati Anda dengan ketenteraman jiwa. Semua harta itu telah habis dibagikan. (Al-Kandahlawi, Fadhil al-Aml, hlm. 576).

Bagaimana dengan Abu Bakar ra.? Semua tahu, Abu Bakar ra. adalah salah seorang Sahabat yang paling banyak berkorban harta untuk kepentingan dakwah dan jihad fi sabilillah. Sejak berhijrah bersama Rasulullah saw., sebagaimana diceritakan oleh Ibn Ishak, dari penuturan Asma ra., Abu Bakar membawa seluruh hartanya sebanyak 6 ribu dirham, tentu untuk keperluan perjuangan Islam.

Tengok pula Utsman bin Affan ra. yang juga terkenal karena pengorbanan hartanya. Dalam Perang Tabuk beliau pernah menyumbangkan 100 ekor unta dengan perlengkapannya (HR Ahmad). Bahkan menurut al-Baihaqi, itu ia lakukan sampai tiga kali sehingga total 300 unta beserta perlengkapannya (Lihat juga: Abu Nuaim, Al-Hilyah, I/59).

Dalam kesempatan lain, Utsman bin Affan pernah menyumbang 10 ribu dinar untuk membantu Pasukan al-Usrah. Jumlah itu setara dengan Rp 14,2 miliar ( 1 dinar = 1.420.000,-, Antam, 20/07/10). Di luar itu, Utsman ra. pernah menyedekahkan lagi 1000 dinar untuk biaya Perang al-Usrah (HR al-Hakim) dan 700 uqyah emas (HR Abu Yala), juga 950 ekor unta dan 50 ekor kuda untuk Perang Tabuk (HR Ibn Asakir).

Tak kalah dengan Utsman ra., Abdurrahman bin Auf pernah menjual tanahnya seharga 40 ribu dinar (kira-kira Rp 56,8 miliar). Seluruh hasil penjualan tanah itu ia bagi-bagikan kepada fakir-miskin, termasuk kepada para istri Nabi saw. (HR al-Hakim). Beliau pun pernah membebaskan sebanyak 30 ribu budak wanita (HR Abu Nuaim).

Pernah suatu saat Abdurrahman bin Auf datang ke Madinah sepulang berdagang dari Syam dengan membawa 700 ekor unta beserta barang-barang hasil dagangannya. Kabar tersebut sampai kepada Baginda Nabi saw. Beliau lalu bersabda, Aku melihat Abdurrahman bin Auf masuk surga dalam keadaan merangkak. Sabda Rasul ini sampai ke telinga Abddurahman bin Auf. Ia lalu berkata, Andai saja aku bisa masuk surga dengan cara berjalan. Seketika, tanpa pikir panjang, ia segera menyedekahkan seluruh unta dan barang-barang hasil dagangannya itu yang baru saja tiba di Madinah (HR Ahmad).

Demikianlah fenomena sedekah Baginda Nabi saw. dan para Sahabat yang mulia di atas. Mereka bersedekah seperti orang yang tak pernah takut miskin. Sebaliknya, mereka jor-joran bersedekah justru karena takut banyaknya harta malah menjadi beban di akhirat. Mereka tak sempat lagi memikirkan tentang balasan yang bakal Allah berikan, apalagi sekadar balasan duniawi berdasarkan matematika sedekah.

Emang Dahsyat Kekuatan Sedekah

Di dalam Al-Quran, Al-Hadits dan atsar shahabah telah disebutkan beberapa keutamaan sedekah dan orang yang melakukannya. Baca dan renungilah secara baik dalil-dalil di bawah ini! Bersedekahlah, dan Anda akan merasakan betapa dahsyatnya kekuatan sedekah!![1]

Sedekah adalah Amal yang Utama

Rasulullah n telah bersabda :

,

Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Tangan di atas adalah yang memberi, dan tangan di bawah adalah yang meminta.[2]

Umar bin Khaththab a pernah berkata :

, :

Sesungguhnya amalan-amalan itu saling membanggakan diri satu sama lain, maka sedekah pun berkata (kepada amalan-amalan lainnya), Akulah yang paling utama di antara kalian.[3]

2. Melindungi dari Bencana

Ingatlah hadits Rasul n di bawah ini, dan sebenarnya hadits inilah yang memercikkan inspirasi kepada saya untuk menulis buku tentang pengobatan sedekah ini :

Obatilah orang sakit di antara kalian dengan sedekah.[4]Sebagian para salaf berpendapat bahwa sedekah bisa menolak bencana dan musibah-musibah, sekalipun pelakunya adalah orang zhalim. Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah v mengatakan, Sesungguhnya sedekah bisa memberikan pengaruh yang menakjubkan untuk menolak berbagai macam bencana sekalipun pelakunya orang yang fajir (pendosa), zhalim, atau bahkan orang kafir, karena Allah l akan menghilangkan berbagai macam bencana dengan perantaraan sedekah tersebut.[5] Ibrahim An-Nakhai juga menegaskan, Para salaf berpandangan bahwa sedekah dapat menghindarkan orang yang zhalim (dari berbagai marabahaya dan kesusahan).[6]

3. Berlipat Ganda Pahalanya

Allah telah berfirman, Perumpamaan (infak yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. (Al-Baqarah [2] : 261)

Rasul n juga bersabda :

, ,

Barangsiapa bersedekah senilai satu biji kurma yang berasal dari mata pencaharian yang baik dan Allah tidak akan menerima kecuali yang baik, maka sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, kemudian dipelihara untuk pemiliknya sebagaimana seseorang di antara kalian memelihara anak kuda, sehingga sedekah itu menjadi (besar) seperti gunung.[7]

Yahya bin Maad berkata, Aku tidak mengetahui adanya sebuah biji yang beratnya sebanding dengan gunung di dunia, kecuali dari biji yang disedekahkan.[8]

4. Menghapus Dosa dan Kesalahan

Rasul n bersabda :

,

Bersedekahlah kalian, meski hanya dengan sebiji kurma. Sebab, sedekah dapat memenuhi kebutuhan orang yang kelaparan, dan memadamkan kesalahan, sebagaimana air mampu memadamkan api.[9]

Beliau n juga pernah memberikan nasihat kepada para pedagang :

, ,

Wahai sekalian pedagang, sesungguhnya setan dan dosa menghadiri jual beli kalian, maka sertailah jual beli kalian dengan sedekah.[10]

5. Menjadikan Harta Berkah dan Berkembang

Bersedekah bisa menjadikan pelakunya memiliki harta yang berlimpah. Maka, jadilah orang kaya, dengan bersedekah. Allah Taala berfirman, Katakanlah, Sesungguhnya Rabbku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan apa saja yang kamu infakkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. (Saba [34] : 39)Rasulullah n bersabda :

Sesungguhnya Allah akan mengembangkan sedekah kurma atau sepotong makanan dari seorang di antara kalian, sebagaimana seorang di antara kalian memelihara anak kuda atau anak untanya, sehingga sedekah tersebut menjadi besar seperti bukit Uhud.[11]

6. Melapangkan Jalan ke Surga, Menyumbat Jalan ke Neraka

Allah berfirman, Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang menginfakkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Ali Imran [3] : 133-134)Rasulullah n bersabda :

Buatlah penghalang antara dirimu dan api neraka walaupun hanya dengan separuh butir kurma.[12]

7. Bukti Kebenaran dan Kekuatan Iman

Di dalam sebuah hadits, Rasulullah n menegaskan :

Sedekah adalah menjadi burhan (bukti).[13]Maksudnya, sedekah adalah bukti keimanan pelakunya. Sesungguhnya orang munafik menolak keberadaan sedekah karena tidak meyakininya. Barangsiapa yang mau bersedekah, maka hal itu menunjukkan kebenaran imannya.[14]

Rasul n juga bersabda :

Sifat kikir dan iman tidak akan berkumpul dalam hati seseorang selama-lamanya.[15]

8. Membawa Keberuntungan dan Merupakan Pintu Gerbang Semua Kebaikan

Allah k telah berfirman, Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Al-Hasyr [59] : 9)

Dalam ayat lain, Allah juga menegaskan, Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menginfakkan sehahagian harta yang kamu cintai, dan apa saja yang kamu infakkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (Ali Imran [3] : 92)

9. Penggemar Sedekah Mendapat Naungan di Mahsyar

Sedekah akan menolong pelakunya dari kesengsaraan dalam perjalanan menuju alam akhirat. Rasulullah n bersabda :

Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya, hingga diputuskannya perkara-perkara di antara manusia.[16]

Di dalam hadits lain, beliau n juga bersabda :

Naungan seorang mukmin di hari kiamat adalah sedekahnya.[17]

10.Pahalanya Mengalir Terus Setelah Mati

Rasululloh SAW. bersabda :

-

Pahala amalan dan kebaikan yang bakal menghampiri seorang mukmin sepeninggalnya -beliau menyebutkan di antaranya, (yakni) mushaf yang ia tinggalkan, masjid yang ia bangun, rumah untuk orang yang dalam perjalanan yang ia bangun, sungai yang ia alirkan, atau sedekah yang ia keluarkan dari hartanya di kala sehat dan hidupnya, maka ia akan bakal menghampirinya sepeninggalnya.[18]11.Menghadiahkan Pahala Sedekah kepada Mayit DisyariatkanMenurut para ulama ahlus sunnah, bahwa sedekah yang kita keluarkan untuk seseorang yang telah meninggal dunia, maka pahalanya akan sampai kepada si mayit. Hal ini merupakan bukti betapa agungnya sedekah dan betapa mulianya orang yang gemar bersedekah. Banyak hadits yang mempertegas masalah ini. Di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah x :

n : , , . :

Bahwasanya ada seseorang yang datang menemui Rasulullah n seraya berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku meninggal secara tiba-tiba dan tidak berwasiat. Aku menduga, sekiranya ia mampu berbicara, tentu ia ingin bersedekah. Apakah ia akan mendapatkan pahala bila aku bersedekah atas nama ibuku? Beliau menjawab, Ya.[19]