22
MANAJEMEN SMK I. LATAR BELAKANG Bahwa perkembangan pendidikan selalu tidak lepas dari perubahan yang terjadi di masyarakat, sehingga pendidikan harus mengikuti apa yang sedang bekembang dan terjadi. Kita tahu bahwa perkembangan pada masyarakat industri terjadi sangat cepat, karena dengan majunya dibidang teknologi industri, maka tak heran bila pasar kerja yang dibutuhkan adalah tenaga-tenaga yang mampu mengoprasikan teknologi industri tersebut, jangan heran bila out put pendidikan tidak dapat terserap oleh dunia usaha/.industri, bila pendidikan tidak mengikuti perubahan yang terjadi pada dunia usaha/industri. Pada masa sekarang pasar kerja dibutuhkan tenaga yang trampil, mempunyai ethos kerja, dan profesional, karena dunia usaha/industri secara ekonomi tidak mau menanggung beban biaya yang tinggi dalam menyiapkan tenaga kerja , sebab akibatnya nantiya dunia usaha tidak berjalan secara efisien yang berakibat merugikan. Sebenarnya pada pasar kerja disana banyak dibutuhkan tenaga kerja untuk memasuki dunia industri akan tetapi out put pendidikan ternyata ketrampilannya tidak sesuai dengan kebutuhan tersebut maka akhirnya hasil pendidikan tidak terserap pada pasar kerja. Untuk itu dunia pendidikan harus mau melihat apa yang dibutuhkan oleh pasar kerja sehingga link and match.akan terwujud. Gambaran keberhasilan sekolah kejuruan dapat kita lihat berapa banyak terserapnya lulusanannya pada dunia kerja. Karena sekolah kejuruan bertujuan untuk mempersiapkan anak didik dalam memasuki ke dunia kerja dengan mempunyai sikap professional. Untuk mweujudkan semua itu kita harus membuat konsep yang matang untuk mengembangakan sekolah kejuruan khususnya di Banjarnegara.

MANAJEMEN SMK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Majanemen merupakan salah satu unsur penting dalam mengembangkan suatu lembaga menjadi lebih baik...

Citation preview

Page 1: MANAJEMEN SMK

MANAJEMEN SMK

I. LATAR BELAKANG

Bahwa perkembangan pendidikan selalu tidak lepas dari perubahan yang terjadi di masyarakat, sehingga pendidikan harus mengikuti apa yang sedang bekembang dan terjadi.

Kita tahu bahwa perkembangan pada masyarakat industri terjadi sangat cepat, karena dengan majunya dibidang teknologi industri, maka tak heran bila pasar kerja yang dibutuhkan adalah tenaga-tenaga yang mampu mengoprasikan teknologi industri tersebut, jangan heran bila out put pendidikan tidak dapat terserap oleh dunia usaha/.industri, bila pendidikan tidak mengikuti perubahan yang terjadi pada dunia usaha/industri.

Pada masa sekarang pasar kerja dibutuhkan tenaga yang trampil, mempunyai ethos kerja, dan profesional, karena dunia usaha/industri secara ekonomi tidak mau menanggung beban biaya yang tinggi dalam menyiapkan tenaga kerja , sebab akibatnya nantiya dunia usaha tidak berjalan secara efisien yang berakibat merugikan.

Sebenarnya pada pasar kerja disana banyak dibutuhkan tenaga kerja untuk memasuki dunia industri akan tetapi out put pendidikan ternyata ketrampilannya tidak sesuai dengan kebutuhan tersebut maka akhirnya hasil pendidikan tidak terserap pada pasar kerja. Untuk itu dunia pendidikan harus mau melihat apa yang dibutuhkan oleh pasar kerja sehingga link and match.akan terwujud.

Gambaran keberhasilan sekolah kejuruan dapat kita lihat berapa banyak terserapnya lulusanannya pada dunia kerja. Karena sekolah kejuruan bertujuan untuk mempersiapkan anak didik dalam memasuki ke dunia kerja dengan mempunyai sikap professional.

Untuk mweujudkan semua itu kita harus membuat konsep yang matang untuk mengembangakan sekolah kejuruan khususnya di Banjarnegara.

II. DASAR PEMIKIRAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ?

Pada UU Sistim Pendidikan National No. 2 Tahun 1989 pasal 11 ;

Ayat (1),yaitu , Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan akademik, pendidikan professional.

Ayat (3) yaitu ,Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapakan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang tertentu. Pada UU Sistim Pendidikan National No. 2 Tahun 1989 pasal 15 ;

Ayat (1) yaitu, Pendidikanb menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbale balik dengan lingkungan social, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemapuan lebih lanjut dalam dunia kerja datu pendidikan tinggi.

Page 2: MANAJEMEN SMK

Ayat (2) yaitu, Pendidikan menengah terdiri atas pendidika umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidika kedinasan, pendidikan keagamaan.

Dari dasar diatas bahwa sekolah kejuruan pada jenjang tingkat menengah disebut dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan dalam pelaksanaan diatur dengan Kep. Mendiknas No. 0490/U/1992, yaitu tetang Sekolah Menengah Kejuruan.

III. TUJUAN PENDIDIKAN DI SMK.

Sedang tujuan peididikan di SMK, berdasar Peraturan Pemerintah No. 1489/U/1992, pada pasal 2, ayat (1) yaitu :

1. Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi dan/atau meluakan pendidikan dasar ; 2. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitarnya ; 3. Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan, teknologi, dan Kesenian ; 4. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional.

Dengan melihat tujuan diatas maka sekolah kejuruan memiliki posisi yang sangat strategis dalam memepersiapakan sumber daya manusia Indonesia sebagai angkatan kerja, apalagi di masa sekarang dengan memasukinya era pasar bebas pada tahun 2003, dimana pasar kerja sekarang sudah tanpa batas, artinya dunia industri dapat menyerap tenaga kerja dari berbagai negara. Disini letak peranan dari Sekolah Menengah Kejuruan untuk mempersiapkan peserta didiknya dengan berbagai ketrampilan yang dibutuhkan oleh dunia industri, agar dapat bersaing pada percaturan dunia internasional.

BAB IIPERMASALAHAN

Jika kita melihat dari tujuan Sekolah Kejuruan tersebut diatas tentunya kita mempunyai tugas untuk mempersiapkan peserta didik yang trampil sesuai dengan kebutuhan pada dunia kerja. Sekarang sudahkan sekolah kejuruan tersebut dapat memenuhi dari kebutuhan dunia kerja.

Sebenarnya kita sangat prihatin pada padangan mayarakat terhadap sekolah kejuruan, karena sekolah kejuruan dianggap sebagai sekolah nomor dua, setelah sekolah menengah umum, pendapat ini dicuplik dari saudara Muchlas Samani pada makalahnya yang disampaikan dalam diskusi di Pusat penelitian Kebijaksanaan Balitbang Depdiknas, di Jakarta, tanggal 23 Oktober 2000 yang lalu.

Jika memang benar sekolah kejuruan adalah sekolah kelas dua, kenapa sampai seperti itu, inilah yang sangat menarik yang perlu kita kaji. Bagaimana merubah padangan masyarakat terhadap sekolah kejuruan terutama di Kab. Banjarnegara, agar meraka tidak harus menyekolahkan anaknya ke sekolah mene*ngah umum bagi anaknya yang nantinya setelah lulus akan memasuki mdunia kerja.

Dari permasalahan tersebut, kita harus segera mengambil langkah-langkah kongkrit agar pamor sekolah menengah kejuruan di masyarakat dapat naik dan pemahaman masyarakat

Page 3: MANAJEMEN SMK

terhadap sekolah menengah kejuruan secara semestinya sebagai sekolah yang mempersiapkan peserta didiknya untuk memasuki dunia kerja pada tingkat menengah

Dalam pengembangan sekolah kejuruan ada berapa hal yang harus di dilakukan yaitu antara lain :

1. Menentukan apa visinya2. Bagaimana misinya3. Bagaimanakah Kurikulumnya 4. Bagiamana manajmen kepala sekolahnya5. Bagaimanakah penyelengaraan kegiatan belajar mengajarnya6. Bagaimanakah fasilitas pendukungnya7. Bagaimanakah pelaksanaan praktek kerja industrinya (on job training)8. Bagaimanakah pemberdayaan unit produksinya9. Bagaimanakah pemasaran lulusanya agar terserap pada dunia kerja.

Delapan kunci yang harus kita wujudkan, untuk itu perlu adanya strategi dan langakah-llangah yang harus dipersiapkan.

BAB IIIPENGEMBANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Sekolah Menengah Kejuruan sebagai bagian dari Pendidikan Menengah bertujuan menyiapkan siswa/lulusanya untuk :

1. Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional. 2. Mampu memilih karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri.3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang. 4. Menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.

Untuk dapat mewujudkan semua itu tidaklah mudah, kita harus merencanakan- nya dengan cermat agar setiap langkah dalam pengembangan sekolah menengah kejuruan dapat arah yang pasti, dengan target ketercapaiannya realistis.

I. MISI :

Langkah pertama yaitu merumuskan misi yang akan dijadikan sebagai pijakan dalam mengelola sekolah menengah kejuruan, disini akan tergambar bagai mana produk/out put dari sekolah menengah kejuruan nantinya.

”Mempersiapkan para lulusannya untuk menjadi Tenaga Kerja Tingkat Menengah yang cerdas, taqwa, dan terampil, mempunyai budaya tertib, budaya bersih dan budaya kerja yang tinggi, berjiwa wirausaha sebagai prasyarat guna mengisi kebutuhan tenaga kerja, baik masa

Page 4: MANAJEMEN SMK

kini maupun masa yang akan datang.”

III. VISI :

Untuk dapat merealisasi dari misi diatas, hasur kita rumuskan visi kedepanya yaitu target yang akan kita kerjakan dan implementasikan dalam mengelola sekolah menengah kejuruan, sehingga dalam mengorganisir dan memanage semua sumber daya yang ada pada sekolah tersebut dapat berjalan sesuai dengan visi yang telah kita rumuskan.

Menjadi Sekolah Unggulan, meliputi :

Inisiatif dan inovasi warga sekolahnya tinggi.Dapat mengikuti perkembangan IPTEK, serta mampu berkomunikasi dengan baik.Efektifitas pelaksanaan KBM-nya tinggi.Aktivitas warga sekolahnya tinggi.Lulusannya dicari dan dibutuhkan masyarakat

III. KURIKULUM

Jika kita melihat perkembangan pendidikan di Indonesia, maka salah satu yang perlu kita cermati yaitu pendidikan sekolah menengah kejuruan, sebagai salah satu tingkat sekolah yang mempersiapkan lulusannya mempunyai ketrampilan sesuai dengan kejuruan yang dipelajarinya,

Kita tahu bahwa perkembangan pendidikan selalu tidak lepas dari perubahan yang terjadi dimasyarakat, sehingga pendidikan harus mengikuti apa yang sedang bekembang dan terjadi.

Perkembangan pada masyarakat industri terjadi sangat cepat, karena dengan majunya dibidang teknologi industri, maka tak heran bila pasar kerja yang dibutuhkan adalah tenaga-tenaga yang mampu mengoprasikan teknologi industri tersebut, jangan heran bila out put pendidikan tidak dapat terserap oleh dunia usaha/.industri, bila pendidikan tidak mengikuti perubahan yang terjadi pada dunia usaha/industri.

Pada masa sekarang pasar kerja dibutuhkan tenaga yang trampil, mempunyai ethos kerja, dan profesional, karena dunia usaha/industri secara ekonomi tidak mau menanggung beban biaya yang tinggi dalam menyiapkan tenaga kerja , sebab akibatnya nantiya dunia usaha tidak berjalan secara efisien yang berakibat merugikan.

Dengan melihat tuntutan dari dunia kerja, maka sekolah menengah kejuruan sebagai salah satu mesin untuk memproduksi lulusan yang memenuhi standar ketrampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja harus mau mengadakan perubahan yang mengarah pada kebutuhan dunia industri.

Sebenarnya pada pasar kerja disana banyak dibutuhkan tenaga kerja untuk memasuki dunia industri akan tetapi out put pendidikan ternyata ketrampilannya tidak sesuai dengan kebutuhan tersebut maka akhirnya hasil pendidikan tidak terserap pada pasar kerja. Untuk itu dunia pendidikan harus mau melihat apa yang dibutuhkan oleh pasar kerja sehingga link and match.akan terwujud.

Melihat bahwa keberhasilan sekolah kejuruan adalah apabila banyak lulusannya terserap oleh

Page 5: MANAJEMEN SMK

dunia industri/kerja dan keterserapan tersebut tidak lepas dari penguasaan ketrampilan dan ethos kerja dai lulusanny setalah masuk pada dunia insustri/kerja diakui keberadaanya.

Untuk itu peserta didik perlu dipersipakan betul-betul sebelum memasuki dunia industri/kerja. Salah satu komponen yang sangat menentukan keberhasilan tersebut adalah kurikulum.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mangajar 9UU SPN No. 2 Th. 1989, Pasa; 1. ayat 9).

Saat ini kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan disusun sedemikian rupa fleksibelnya menyesuaikan dengan perkembangan pada dunia industri/kerja sebagai pemakai tenaga keraja. Kurikulum SMK dirancang untuk menjawab semua tantangan yang terjadi pada pasar kerja, disini menggunakan pendekatan Competencies Based Curriculum (CBC) dan Broad Based Curriculum (BBC) yang memiliki daya suai tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum ini telah melalui proses validasi dengan pihak dunia usaha/industri sebagi pengguna (User), yaitu melalui kelompok bidang keahlian (KBK) ditingkat MPKN.

Secara umum dikelompokkan dalam 7 kelompok yaitu ; Binis dan Manajemen, Teknologi dan Industri, Pertanian dan Kehutanan, Kesejahteraan Masyarakat, Pariwisata, Seni dan Kerajinan, dan kurikulum SMK itu sendiri dapat dibagi dalam tiga kelompok sesuai dengan Pasal 21, ayat 2 Kep. Mendikdub No. 0490/U/1992, yaitu :

1. Normatif yaitu berpesan dalam pembentukan watak menusia Indonesia2. Adaptif berperan dalam penanaman dasar dan kemepuan profil3. Produktif berperan dalam pemebekalan ketrampilan produkrtif.

Dengan sistem pembelajaran menggunakan sistem semester sehingga memungkinkan waktu belajar lebih lama dan beban pembelajaran dalam setahun untuk tingkat I sebayak 2000 jam, tingkat II sebanyak 2000 jam, dan tingkat III sebanyak 1800 jam, sehingga apabila satu tahun ada 40 minggu maka setiap minggu beban belajarnya kurang lebih 50 jam.

Ciri yang menonjol disini yaitu untuk semua bidang keahlian ada program diklat komputer dan kewirausahaan, dimana pada diklat kewirausahaan dirancang terstruktur tetapi lebih menonjolkan pada pengalaman empiris peserta didik (learnign by experience dan learning by doing), diklat Komputer yaitu untuk membekali peserta dididik dengan ketrampilan mengaprasikan teknologi komputer sesuai dengan paket keahlian yang dipelajarinya, dan kemampuanya dalam komunikasi jaringan internet.

Pada kurikulum ini peran dunia usaha/industri besar sekali karena pembelajran menggunakan sistem Dual Based Program yaitu pembelajaran diselenggarakan disekolah dan didunia usaha/industri, oleh karena itu sekolah diharuskan melakukan analisis profil/sub profil dan analisis jenis-jenis pekerjaan yang ada pada dunia kerja, dengan demikian kesenjangan antara SMK dengan dunia usaha/industri dapat ditekan serendah mungkin, sekolah diharapkan betul-betul dapat melaksanakan program kurikulum secara taat azas agar dapat menjawab tantangan zaman secara cepat.

Page 6: MANAJEMEN SMK

Kurikulim SMK sekarang dengan pendekatan sbb:

1. Broad Base Curriculum, yaitu : a. Cakupan bidang keahlian yang memungkinkan fleksibilitas menghadapi masa depan yang penuh dengan kemungkinan perubahan. b. b. Memberikan dasar ilmu pengetahuan dan teknologi yang betul-betul dasar bagi pengembangan selanjutnya. c. c. Memberikan ketrampilan dasar secara mendasar, dengan teknik kerja yang hemat, sebagai dasar pengembangan profesi.

2. Competensi Based Curriculum, yaitu : a. Berdasar paket-paket program. b. Setiap paket program mengacu pada pencapaian kompetensi tertentu. c. Setiap kompetensi memakaiacuan kriteria terstruktur.

3. Mastery Learning (Belajar Tuntas), yaitu : a. Setiap siswa harus menguasai kompetensi setiap satuan pengajaran sampai tuntas. b. Siswa tidak diperkenankan beranjak kesatuan pekerjaan/pelajaran berikut, sebelum tugas yang sedang dikerjakan selesai secara tuntas. c. Pengajaran siswa dilayani secara individual. d. Siswa yang belum menyelesaikan pekerjaan/pelajaran dalam waktu yang ditentukan, diberi pelajaran pengulangan (remidial).

4. Budaya Kerja.Yaitu suatu pendekatan untuk membiasakan kegaitan siswa di sekolah menyerupai kebiasaan orang bekerja di dunia usaha/industri. Proses pembiasaan ini, merupakan bagain program pendidikan, mempersipakan siswa memasuki dunia kerja.

5. Key Competencies (Kompetensi Kunci). berfungis untuk meningkatkan keunggulan melalui :a. Kemampuan berpikir logis melalui penguasaan matematika dan ilmu pengetahuan.b. Kemampuan berkomunikasi melalui penguasaan bahasa. c. Kemampuan bekerja sama dengan orang lain (team building/team work).d. Kemampuan penguasaan teknologi, termasuk penguasaan komputer.e. Kemampuan mengorganisasikan pekerjaan.

6. Unit Produksi, berfungis dan berperan :a. Menjadi “Means”(alat) untuk menuntun sekolah berwawasan bisnis.b. Menuntun sekolah berorientasi pasar, peduli pada pesaing mutu, selera dan waktu pemasok.c. Melengkapi dan menjadi tempat praktek kerja industri sebagai bagian dari program PSG.d. Memberikan penghasilan, menambah kesejahteraan pihak-pihak terkait.

IV. MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH

Maju mundurnya sebuah sekolah ditentukan sekali oleh bagaimana kiprah Kepala Sekolah dalam mengelola sekolah tersebut, karena Kepala sekolah berkedudukan sebagai top manager atau pimpinan (leader) dalam lembaga tersebut. Dalam deskripsi wawasan wiyata mandala bahwa Kepala Sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dilingkungan sekolahnya. Berdasar pasal 8 Kep Mendikbud No. 0490/U/92, ayat 1, seorang Kepala Sekolah bertanggung jawab atas :

Page 7: MANAJEMEN SMK

1. Penyelenggaraan kegiatan pendidikan yang meliputi ;a. penyusunan program kerja sekolah.b. pengaturan kegiatan proses belajar mengajar dan hasil berlajar serta bimbingan penyuluhan. c. menyusun RAPBS.2. Pembinaan kepada siswa3. Pelaksanaan bimbingan dan penilaian bagi guru dan tenaga kependidikan lainya. 4. Menyelenggarakan administrasi sekolah yang meliputi administrasi ketenagaan, keuangan, kesiswaan, perlengkapan dan kurikulum. 5. Perencanaan pengembangan, pendayagunaan dan pemeliharaan saran dan prasarana.6. Pelaksanaan hubungan sekolah dengan lingkungan dan atau masyarakat.

Indikator Keberhasilan.

Untuk melihat keberhasilan seorang Kepala Sekolah dalam menjalankan tugasnya dapat kita lihat dari indicator keberhasilan seorang Kepala Sekolah, yang antara lain yaitu :

1. Sebagai pimpinan, harus mempunyai ; a. Kepribadian yang matang dan menarik dalam kehidupan sehari-hari disekolah, sehingga dapat menjadi pusat perhatian dari semua unsur yang ada di Sekolah, b. Mempunyai kemampuan untuk memotivasi bawahan atau rekan sekerja dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas, c. Mempunyai kemampuan dalam mengambil keputusan secara tepat pada saat-saat yang dibutuhkan, d. Dapat berkomunikasi dengan semua pihak dalam berbagai kalangan terutama dengan para pembantunya dalam mengkomunikasikan program-programnya secara tepat, e. Mampu mendelegasikan wewenang secara tepat pada para pembantunya dalam rangka penyelesaian pekerjaan.

2. Sebagai manajer, harus memahami visi dan misi dari tujuan yang akan dicapai oleh Sekolah, melalui pendekatan manajerial yang baik, yaitu; a. mampu menyusun rencana kerja atau program yang akan diwujudkan dalam jangka panjang dan jangka menengah serta jangka pendek, dengan menentukan skala prioritas dari tiap item program, program disusun secara logis dengan target pencapaian yang jelas, b. dapat memilih pembantunya secara tepat the right man on the right place dalam artian menempatkan pembantunya sesuai dengan prestasi dan kemampuan yang dituntut dalam rangka pelaksanaan program-program tersebut, c. langkah selanjutnya yaitu menggerakan para pembantunya dengan menggunakan kebijaksanaan, instruksi, petunjuk, keputusan-keputusan yang jelas dan mudah dipahami oleh pembantunya, d. agar pelaksanaan program tercapai sesuai dengan denga target maka perlu diawasi, dikontrol, di evaluasi hasilnya sebagai bahan tindak lanjut program selanjutnya.

3. Sebagai wira usaha, seorang Kepala Sekolah harus mempunyai jiwa wira usaha yaitu : a. Sebagai bisnisman atau entre preunership yaitu dalam menjalankan sebuah sekolah seakan-akan sedang menjalankan sebuah usaha dengan mengembangkan penawaran dan permintaan, maka sekolah harus dapat menawarkan keunggulan-keunggulan yang dimuliki dengan didukung fasilitas yang memadai sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk menyekolahkan anaknya pada sekolah tersebut, tentunya Kepala Sekolah harus mempunyai cakrawala yang luas dalam memahami berbagai permasalahan yang timbul karena kamajuan dimasyarkat, mempunyai kemampuan berpikir kritis, bertindak efektif dan efisien atau berdaya guna dapat mengambil peluang-peluang yang tepat sebagai terobosan untuk kemajuan sekolah, dengan langkah pasti, teliti, rasional, sehingga tercipta profesionalisma dalam mengelola sebuah sekolah, dengan ditunjukan mencuatnya keberhasilan dimasyarakat

Page 8: MANAJEMEN SMK

dan keberhasilan ini merupakan unggulan dari sekolah tersebut, sebagai contoh : sekolah dapat berprestasi sebagai peraih nilai tertinggi, sebagai juara dibidang oleh raga, menonjol fasilitas sekolahnya seperti meiliki komputer, mesin ketik, labolatorium bahasa inggris, dll, dan hendaknya keberhasilan yang dicapai sekolah jangan hanya dinikmati oleh lingkungan sekolah saja tetapi merambah kemasyarakat sekitarnya, dan ini oleh serang Kepala Sekolah dapat dimanfaatkan keberhasilan tersebut sebagai momen ajang untuk promosi sekolah baik melalui radio, televisi, koran, majalah, tabloid, film, dll, agar masyarakat tahu akan keberadaan dari sekolah tersebut, b. Selanjutnya hal yang lebih penting yaitu seorang Kepala Sekolah harus mempunyai keberanian untuk membuat manuver-manuver dalam bidang pendidikan agar kredibilitasnya diakui oleh masyarakat, c. Hendaknya dalam mengelola sekolah mengarah pada bentuk sekolah yang mandiri.

4. Sebagai pencipta iklim kerja, Sekolah dapat berjalan sesuai dengan fungsinya jika unsur-unsur yang ada didalamnya dapat digerakan dengan sebaik-baiknya, akan tetapi untuk dapat bergerak sesuai dengan yang kita harapkan tidaklah semudah yang kita banyangkan, maka seorang Kepala Sekolah harus dapat menciptakan iklim kerja yang sejuk dan kondusif, sehingga suasana kerja akan harmonis, disini seorang Kepala Sekolah harus mempunyai kewibawaan akan tetapi tidak ditakuti oleh bawahannya sehingga suasana kerja akan terjalin keakraban tatapi tetap disegani.

5. Sebagai pendidik, mampu memberikan keteladanan dan menjadi panutan dalam kesehariannya bagi semua unsur yang ada dalam Sekolah, mampu memberikan bimbingan dan pembinaan pada anak buahnya yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas, berperan sebagai tempat untuk berkonsultasi mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi akan buahnya dan membantu mencarikan jalan keluar dengan bijaksana, mempunyai kemampuan untuk menilai terhadap pelaksanaan tugas dan prestasi yang dicapai oleh anak buahnya guna sebagai dasar pengembangan prestasi, dalam rangka promosi dan mutasi bawahannya. 6. Sebagai supervisor, dari segi etimologi supervisor berasal dari bahasa latin yaitu super yang bearti mempunyai kelebihan dan visor yaitu mengawasi, jadi supervisor berarti sebagai kegiatan pengawasan dari seorang atasan kepada bawahan, seorang Kepala Sekolah harus mampu melaksanakan tugas sebagai supervisor yang baik untuk melakukan supervisi pada bawahannya.

V. KEGIATAN PROSES BELAJAR MENGAJAR.

Proses kegiatan belajar mengajar yaitu proses berintraksinya antara peserta didik dengan guru baik dalam ruang kelas, ruang praktek, bengkel, maupun lainya tempat berlangsungnya proses pentransferan ilmu pengetahunan dan tekonlologi dari guru kepada peserta didik.

Kegiatan belajar mengajar yaitu bertemunya antara guru dan peserta didik, pada sekolah menengah kejuruan kegiatan belajar mengajarnya lebih menekankan pada praktek agar penguasaan ketrampilan dapat terwujud, untuk itu ada beberapa faktor-faktor yang harus dipersiapakan antara lain yaitu :

a. Guru harus menyusun program dan menentukas strategi pembelajaran yaitu dengan mengidentifikasi ketrampilan/kompetensi yang akan dicapai, serta mempersiapakan bahan dan alat yang akan digunakan dalam pembelajaran tersebutb. Guru yang betul-betul memahami tuntutan yang ada pada kurikulum baik materi pembelajaran maupun ketrampilannya, jika perlu guru harus magang pada dunia

Page 9: MANAJEMEN SMK

usaha/industri, c. Peserta didik/Siswa dikondisikan dalam suasana menyenangkan sehingga secara spikologis siap untuk menerima materi pembelajaran. d. Sarana dan prasarana penunjang proses pembelajaran harus betul-betul dipersiapkan agar peserta didik dapat praktek ketrampilan dengan peralatan atau mesin-mesin yang tesdia sesuai dengan kondisi yang ada pada dunia usaha/industri, e. Proses Belajar Mengajar harus disusun dalam suasana yang kondusif dan menggairahkan baik bagi gurunya maupun peserta didiknya, sehingga proses pembelajaran 70 % praktek dan maksimal 30 % teori tercapai, dan pelaksanaanya disekolah dan didunia usaha/industri.f. Setiap akhir penyelesaian dari kompetensi/sub kompetensi haru diukur dengan baik singga akan dapat terlihat tingkat ketuntasan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran pada pendidikan latihan, ini sebagai dasar untuk menentukan apakah peserta didik dapat melajutkan ke kompetensi berijutnya atau harus mengulang pada kompetensi sebelumnya.

VI. SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana pada sekolah kejuruan sangat menentukan sekali terhadap keberhasilan dalam memproses out put/tamatanya, karena peralatan praktek yang jumlahnya memadai dengan spesifikasi sesuai dengan pekembangan ada pada dunia industri, seperti untuk kelompon binis dan manajemen peralatan yang minimal ada yaitu satu ruang mesin ketik manual, satu ruang mensin tik elelctronic, satu ruang mesin-mesin bisnis seperti cash register, labeling, timbangan harga, calculator, card machine, aiphone, dan bilang memungkikan dilengkapi dengan labolatorium bahasa, ruang komputer dengan jaringan internet.

Sarannya yaitu tersedianya bahan-bahan praktek agar kegiatan praktek dapat berjalan sesuai dengan kompetensi yang harus diukasai.

VII. UNIT PRODUKSI

Pada sekolah menengah kejuruan, unit produksi salah satu bagian yang tidak boleh terabaikan karena unit produksi mempunyati tujuan sbb:

1. Memberikan kesempatan kepada siswa dan guru mengerjakan pekerjaan prakrtek yanb beorientasi pada pasar.2. Mendorong Siswa dan guru dalam hal pengembangan wawasan ekonomi dan kewiraswataan.3. Memperoleh tambahan dana bagi penyelenggaraan pendidikan.4. Meningkatkan kreativitas Siswa dan guru.

Kegiatan unit produksi meliputi kegiatan sbb:

1. Mengorientasikan kegaitan belajar Siswa pada jeins pekerjaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa yang layak untuk dijual.2. Mengorientasikan kegaitan penginakatan kemampuan guru di SMK pada jenis pekerjaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa yang layak dijual.3. Mengusahakan kegiatan praktek Siswa di dunia kerja.4. Mengusahakan kegitan magang bagi guru di dunia kerja5. Melaksanakan kegiatan perawatan dan perbaikan saran dan prasarana pendidikan di SDMK dengan prinsip swakelola.6. Menyelenggarakan kegiatan pelatihan yang dapat memeberikan imbalan jasa bagi SMK.

Page 10: MANAJEMEN SMK

7. Melaksanakan kegaitan kerjasama produksi, pemasaran dan promosi.8. Melaksanakan kegaitan pelayanan kepada masyarakat umum dengan mendayagunakan sumberdaya di sekolah yang sekaligus dapat memeberikan pemasukann dana bagi sekolah.

Aplikasi kegiatan unit produksi dapat berupa kegaitan.

1. Praktek door to door, yaitu praktek pemasaran suatu produk pada masyarakat, ini kerja sama dengan dunia industri seperti Avon, Happy Mie, kemudian apabila siswa dapat mencapai omzet tertentu akan mendapatkan sertifikat ketrampialan pemasaran.2. Praktek kewirausahaan dengan membuatan proposal untuk memproduksi suatu barang mulai dari perencanaan, membuatan, pembungkusan samapi pemarasan barang, dan analisa hasil penjualan, yang sudah dipraktekkan yaitu membuat fried chiken, Bakso, Dawet dll.3. Secara berkelompok siswa praktek membuat barang yang nantinya pemasarannya diditipkan koperasi sekolah.

VII. PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Dasar dalam penyelenggaraan praktek kerja industri diatur dengan Keputusan Mendikbud No. 323/U/1997, tetang Penyelengaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) pada Sekolah Menengah Kejuruan.

Pengertian PSG yaitu penyelengaraan pendidikan yang dilaksanakan disekolah dan di DU/DI.

Bahwa dalam penyelengaraan pendidikan pada SMK, lain dengan SMU karena SMK nantinya tamatannya diharapkan dapat memasuki ke dunia kerja, oleh karena itu kita perlu mempersiapkan tamatannya sesuai dengan tuntutan pada DU/DI, Dunia Industri sebagai Institusi Pasangan sangat penting peranannya, bahwa dunia industri diberi kesempatan dengan sekolah untuk menyusun kurikulum proses pembelajaran bersama-sama agar nantinya komptentensi yang dikuasai oleh peserta didik dapat sesuai dengan harapan pada DU/DI (link and Match).Program PSG ini meliputi keseluruhan program Sekolah mulai dari tingkat satu sampai terakhir dengan tujuan sbb:

1. Menghasilkan tanaga kerja yang memiliki keahlian profesional.2. Memperoleh keterkaitan dan kesepadanan (Linkk and Match) antara sekolah dan dunia kerja3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan penelitian tenaga kerja yang berkualitas profesional.4. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.

Berpijak dari tujuan diatas maka kita perlu menentukan langkah-langkah terprogram untuk mempersiapkan kegiatan PSG agar dengan hasil yang optimal, langkah-langkah yang perlu mendapat perhatian antara lain yaitu:

1. Harus memiliki Kepala sekolah yang berkemampuan menejerial yang handal dengan indikator sbb:a. Mampu membina hubungan baik dengan dunia usaha/dunia industri.b. Mampu menggerakan sumber daya manusia yang ada disekolah c. Mampu memasyarakatkan konsepsi dan misi Sistem Ganda pada SMG baik disekolah,

Page 11: MANAJEMEN SMK

dunia usaha/dunia industri,maupun2. Menyusun program kerjayang,jelas tentang rencana pelaksanaan PSG sebagai bahan kajian serta pertimbangan pihak Dunia Usaha/Industri yang akan diajak bekerjasama.3. Memantapkan ikatan kerjasama antar SMK yang bersangkutan dengan Dunia Usaha/ Industri pasangannya, sehingga dapat menjamin kelangsungan penyelengggaraan PSG.4. Menyusun program pengajaran bersama Dunia Usaha/Industri pasangannya berdasarkan kurikulum yang berlaku, dengan hasil berupa kesepakatan tentang kesepadanan, yang antara lain berupa.

a. Jenis dan tingkat keahlian yang akan dilatihkan sesuai dengan standar profesi.b. Adanya standar Pendidikan dan pelatihan yang antara lain yaitu :

1) Lamanya waktu yang di perlukan pendidikan dan latihan.2) Pembagian tempat pelaksanaan pelatihan pada Dunia Usaha / Industri.3) Model penyelenggaraan yang akan diterapkan.4) Sistem pembibingan yang akan di lakukan.5) Sistem pengujian ketrampilan / Uji kompetensi.6) Sertifikasi.7) Jumlah peserta/daya tampung.8) Layanan / fasilitas yang di peroleh peserta.9) dll.

c. Menyiapkan tenaga yang akan terlibatdalam pelaksanaan kepada masyarakat umum dan instansi terkait.d. Memiliki program kerja yang jelas tentang pelaksanaa n PSG.e. Telah melakukan rintisan kerja sama dengan dunia usaha/industri untuk menyepakati pelaksanaan PSG.

5. Memiliki Majelis Sekolah yang dapat di jadikan wadah untuk menggalang kerja sama dalam pelaksanaan PSG.6. Memiliki pokja PSG.7. Memiliki data kesiapan guru yang dapat mendukung pelaksanaan PSG.8. Memiliki data yang akurat tentang potensi Dunia Usaha / Industri yang dapat di optimalkan untuk mendukung pelaksanaan PSG, yang meliputi ha-hal sbb:

a. Bidang usaha / industri.b. Daya tampung untuk menerima peserta.c. Sumber daya yang dapat di manfaatkan.d. Bentuk kerja sama yang dilakukan.

9. Fasilitas praktek Dasar Kejuruan untuk mempersiapkan ketrampilan bagi peserta PSG.10. Memiliki unit produksi yang dapat mendukung praktek keahlian kejuruan.

Selanjutnya jika indicator dia tas dapat di wujudkan maka kita tinggal menentukan langkah – langkah pelaksanaannya, yaitu yang harus di tempuh sbb:

a. Melaksanakan PSG sesuai dengan program yang telah di tentukan b. Monitor jalanan kegiatan peserta PSG dan evaluasi pelaksanaannya.c. Setelah selesai melaporkan kegiatan PSG tersebut .

Page 12: MANAJEMEN SMK

Adapun hal-hal yang perlu di laksanakan dalam menyelenggarakan PSG , yaitu:

1. Kegiatan persiapan administrasi yang meliputi kegiatan sbb:

a. Pengirima surat permintaan /permohonan tempat PSG pada dunia usaha / Industri.b. Setelah kita mendapatkan institusi tempat untuk PSG selanjutnya yaitu mempersiapkan perangkat berkah PSG yang antara lain yaitu:

1) Surat Tugas2) Tata Tertib PSG3) Agenda Kegiatan PSG4) Daftar Hadir Peserta PSG5) Daftar Nilai PSGc. Setelah kegiatan PSG selesai , maka segerta membuat surat ucapan terima kasih.

2. Menyelenggarakan kegiatan pembelkalan bagi peserta PSG , yang antara lain berisi materi sbb:

a. Tata tertib PSGb. Motivasi ethos kerjac. Etika perkantorand. Maksud dan tujuan PSG

3. Pemberangkatan PSG pada dunia usaha / I ndustri.4. Selama peserta sedang melaksanaka PSG pada Dunia Usaha / Industri maka pihak sekolah menunjuk guru yang mempunyai kemampuan terutama guru kejuruan untuk melakukan monitoring, pada para peserta PSG pada Dunia Usaha/Industri.5. Setelah selesai maka pihak sekolah bersama dengan Dunia Usaha/Industrimelalui majelis sekolah menyusun soal untuk mengadakan ujui kompetensi, untuk di ujikan pada peserta PSG .6. Dari hasi uji kompetensi maka bagi yang berhasil akan mendapatkan sertifikat kompetenmsi yang berisi keahlian yang telah di capai ole peserta PSG, sertifikat ini di buat oleh majelis sekolah.

Bahwa uji kompetensi melibatkan berbagai pihak salah satunya yaitu majelis sekolah, karena majelis sekolah merupakan kebutuhan mutlak bagi SMK yang menyelenggarakan PSG , majelis sekolah adalah organisasi yang mewakili dunia usaha dan industri menjadi pasangan SMK dalam melaksanakan PSG.Pimpinan sekolah yaitu meliputi kepala sekolah, wakasek, ketua jurusan/rumpun, pokja PSG, harus berani melihat dari sisi positif, bahwa kehadiran dan peranan majelis sekolah adalah untuk membantu peningkatan mutu pedidikan pada sekolah SMK, jangan dilihat dari sisi negatifnya bahwa majelis sekolah merepotkan kegiatan sekolah, akan tetapi sekolah harus dapat memberdayakan majelis sekolah dengan sebaik baiknya.

Majelis sekolah pada dasarnya berperan sebagai organisasi yang ikut melakukan kebijaksanaan dan keberhasilan PSG,mempunyai tugas sbb:

1. Menjadi mitra sekolah menengah kejuruan dalam meendekati dan mengajak ndunia usaha/industri agar bersedia menjadi pandangan sekolah menengah kejuruan dalam pelaksanaan PSG.

Page 13: MANAJEMEN SMK

2. Menjadi mitra sekolah kejuruan dan penandatanganan naskah kerjasama pelaksanaan PSG .3. Memonitor pelaksanaan PSG baik sekolah kejuruan maupun didunia usaha/industri.4. Memotifasi sekolah menengah kejuruan di dunia usaha/industri dalam pelaksanaan PSG.5. Membentuk tim uji kopentensi/profesi.6. Memasyarakatkan PSG.

Dengan terbentuknya majelisn sekolah, maka sekolah tinggal memanfaatkan dan mengaktifkan kegiatan sehingga pendidikan nantinya tidak ketinggalan lagi dengan perkembangan yang sangat pesat di dunia usaha/industri, sehingga nantinya hasil/tamatan tidak lagi kesulitan dalam memasuki dunia kerja, apabila sekarang sekolah sudah mempunyai lembaga penyaluran tenaga kerja aitu bursa kerja khusus.

Majelis sekolah merupakan sarana untuk memajukan sekolah dengan adanya satu langkah dan saling mengisi antar sekolah dengan majelis sekolah, dengan melalui kegiatan PSG yang terprogram secara matang, dan searah serta kesinambungan, maka akan menghasilkan tamatan berkualitas dan profesional.

VIII. KESISWAAN

Kegiatan kesiswaan melitputi kegiatan sbb:

1. Penerimaan siswa baru.Sebagai langkah awal dari semua kegiatan yaitu prose penerimaan siswa baru, pada sekolah kejuruan ini sangat penting karena kita harus mempersiapkan siswa dengan menyeleksi calon siswa yang mempunyai bakat dan minat untuk mengikuti pendidikan di sekolah menengah kejuruan.

2. Kegiatan kesiswaan.a. Menyusun program pembinaan kesiswaan yang jelas dengan target yang resional.b. Menginventarisir kegiatan kesiswaan antara lain kegaitan kepramukaan, musik, seni tari, theater, palang merah remaja, volley ball, basket, sepak bola, LKIR, majalah dinding, kerokhanian, dll.

X. ADMINISTRASI SEKOLAH

Adminstrasi sekolah ditata sebaik mungkin karena karena kegaitan adminstrai sebagai kegiatan proses pendokumentasian dari segala kegaitan sekolah, oleh karena itu saran prasarana pendukung kegaitan adminstrasi harus memadai, seperti adanya almari arsip yang dokumennya tertata rapih sehingga memudahkan dapam pencarian dokumen, fasilitas komputer untuk menyimpan dokumen-dokumen dalam bentuk file sehingga sewaktu-waktu dapat diedit dengan data yang up to date, dalam kegiatan adminstrai harus didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas artiya mempunyai tenaga administrasi yang mempuni. Adapu kegaitan adminstrai sekolah meliputi :1. Adminstrasi persuratan2. Adminstrasi kesiswaan3. Adminstrasi keuangan4. Adminstrasi perlengkapan5. Adminstrasi penggajian6. Adminstrasi pengajaran

Page 14: MANAJEMEN SMK

XI. BURSA KERJA KHUSUS

Bagian yang tidak kalah pentingnya yaitu pemasaran tamatan/lulusan pada dunia industri, langkah yang dilakukan yaitu memberdayakan bursa kerja khusus (BKK) yang berfungsi sebagai wadah untuk memasarakan lulusan. Adapun kegiata BKK antara lain yaitu :

1. Menginvetarisir tamatanya yang berminat untuk memasuki dunia kerja.2. Memberikan bekal pada tamatannya yang akan memasuki dunia kerja bekerjasama dengan Kasi Ketenagakerjaan dari Dispenduk bersama dengan PJTKI.3. Menawarkan tamantanya pada dunia industri pada perusahaan-perusahaan besar, seperti PT Homron, PT MST, PT Sanyo, PT Garmen Sari Ungaran, PT P&J, PT Sambung, dll.4. Menyelenggarakan seleksi pada tamatanya untuk memasuki dunia kerja atau masuk kerpusahaan.5. Memonitor pada tamtannya yang sudah bekerja pada dunia industri.

BAB IVPENUTUP

Bahwa mengelola sebuah sekolah menengah kejuruan adalah sebuah seni, karena banyak hal yang harus dilakukan untuk membuat terbosan-terbosan agar sekolah menengah kejuruan akan mendapatkan kesan yang positip di hati masyarakat sehingga tidak akan ada pandangan lagi bahwa sekolah menengah kejuruan sbagai sekolah kelas dua.

Demikian malah ini menguraikan sekelumit bagaimana sebuah sekolah menengah kejuruan harus berdiiri tegak dengan eksistensi yang meyakinkan masyarakat, ditengah maraknya sekolah menengah umum.

Pada makalah ini kami simpulkan sbb:

Page 15: MANAJEMEN SMK

Dalam pengelolaan sekolah menengah kejuruan ada faktor-faktor yang harus ditangani secara serius dan penuh kesungguhan, yaitu antara lain :

1. Visi dan Misinya2. Kurikulumnya 3. Manajmen kepala sekolahnya4. Penyelengaraan kegiatan belajar mengajarnya5. Fasilitas pendukung yaitu saran dan prasarannya6. Pelaksanaan praktek kerja industrinya (on job training)7. Pemberdayaan unit produksinya8. Pemasaran lulusanya agar terserap pada dunia kerja, memalui bursa kerja Khususnya.

Jika hal tersebut diatas dapat terlaksana dengan baik maka sekolah menengah kerjuruan tidak lagi menjadi sekolah kelas dua, tapi justru sekolah yang akan banyak dicarai masyarakat, karena pada era pasar bebas ini jelas tenaga kerja yang trampil yang akan memasuki dunia industri.

Diposkan oleh Azis di 06.54