25
Manajemen Risiko Risk Management Prima Master Bank 1/25 Penerapan manajemen risiko dilakukan dengan menetapkan kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang diatur dalam 4 (empat) kerangka dasar, yaitu : 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi 2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit 3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko 4. Sistem pengendalian internal yang menyeluruh Bank secara berkala mengevaluasi dan mengembangkan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, dengan tujuan untuk penyempurnaan penerapan manajemen risiko. Selain kebijakan dan prosedur manajemen risiko, Bank juga menetapkan kebijakan limit Risk Appetite dan Risk Tolerance yang berlaku untuk membatasi risiko yang dapat diterima oleh Bank, menetapkan batasan risiko dan pengendalian dengan harapan tidak menimbulkan kerugian bagi Bank. Bank telah memiliki Komite Pemantau Risiko, Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, sehingga memudahkan bank menjalankan fungsi manajemen risiko secara terpadu dan terkoordinir untuk mengatisipasi timbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan pihak independen. Komite Manajemen Risiko beranggotakan Direktur Kepatuhan, Direktur Komersial, beberapa pejabat eksekutif dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Sejalan dengan ketentuan yang berlaku, sampai saat ini Bank mengelola 8 (delapan) jenis risiko yaitu : risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko stratejik dan risiko reputasi. Pengungkapan permodalan serta pengungkapan eksposur risiko dan penerapan manajemen risiko bank, meliputi aspek- aspek : PERMODALAN a. Manajemen permodalan Bank digunakan untuk mempertahankan posisi modal yang dipersyaratkan, sehingga dapat mendukung Rencana Bisnis Bank, serta sebagai sarana mitigasi atas risiko yang timbul. Bank juga memiliki stress test berdasarkan skenario tertentu yang digunakan dalam menentukan kebutuhan dana baik dalam kondisi normal maupun dengan skenario terburuk. b. Peringkat komposit Profil Risiko Bank mencerminkan kondisi yang sehat. Berdasarkan ketentuan dari regulator, modal minimum Bank yang harus disediakan sesuai dengan Profil Risiko tersebut adalah 9% - 10% dari ATMR dan saat ini Bank memiliki rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) sebesar 15,38%. Application of risk management is done by setting the risk management policies and procedures set out in 4 (four) basic framework, namely : 1. The active supervision of the Board of Commissioners and Board of Directors. 2. The Adequacy of policies, procedures and limits 3. The Adequacy of identification, measurement, monitoring and control of risk and risk management information system 4. The overall system of internal control A bank periodically evaluates and develops policies and procedures that have been established, with the aim of improvement of risk management. In addition to risk management policies and procedures, the Bank also establishes a policy limit of Risk Appetite and Risk Tolerance applies to limit the risk that is acceptable to the Bank , set risk limits and controls with no expectation to incur losses for the Bank . A Bank has a Risk Oversight Committee, Risk Management Committee and the Risk Management Unit, making it easier for the bank's risk management function in an integrated and coordinated to anticipate the onset of risk in line with the improving performance of the Bank. Risk Monitoring Committee consists of the Commissioner of Banks and independent parties . The Risk Management Committee consists of the Director of Compliance , Commercial Director, executive officials and Risk Management Unit . In line with the applicable regulations, a Bank manages eight (8 ) types of risk up to now, namely : credit risk , liquidity risk, market risk, operational risk, compliance risk, legal risk, strategic risk and reputation risk . Capital disclosure and the disclosure of risk exposures and risk management of banks, cover the following aspects : CAPITAL a. The Bank capital management is used to maintain the required capital position, so as to support the Bank's business plan, as well as a means of mitigating the above risks arising. Banks also have the stress test based on specific scenarios used in determining funding requirements both under normal conditions and with a worst-case scenario. b. The Composite rating reflects the Bank's Risk Profile healthy condition. Under the terms of the regulators , the Bank's minimum capital to be provided in accordance with the risk profile is 9% - 10% of risk weighted assets and current Bank has capital adequacy ratio ( CAR ) of 15.38 %.

Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 1/25

Penerapan manajemen risiko dilakukan dengan menetapkan kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang diatur dalam 4 (empat) kerangka dasar, yaitu : 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi 2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit 3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran,

pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko

4. Sistem pengendalian internal yang menyeluruh Bank secara berkala mengevaluasi dan mengembangkan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, dengan tujuan untuk penyempurnaan penerapan manajemen risiko. Selain kebijakan dan prosedur manajemen risiko, Bank juga menetapkan kebijakan limit Risk Appetite dan Risk Tolerance yang berlaku untuk membatasi risiko yang dapat diterima oleh Bank, menetapkan batasan risiko dan pengendalian dengan harapan tidak menimbulkan kerugian bagi Bank. Bank telah memiliki Komite Pemantau Risiko, Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, sehingga memudahkan bank menjalankan fungsi manajemen risiko secara terpadu dan terkoordinir untuk mengatisipasi timbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan pihak independen. Komite Manajemen Risiko beranggotakan Direktur Kepatuhan, Direktur Komersial, beberapa pejabat eksekutif dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Sejalan dengan ketentuan yang berlaku, sampai saat ini Bank mengelola 8 (delapan) jenis risiko yaitu : risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko kepatuhan, risiko hukum, risiko stratejik dan risiko reputasi. Pengungkapan permodalan serta pengungkapan eksposur risiko dan penerapan manajemen risiko bank, meliputi aspek-aspek : PERMODALAN a. Manajemen permodalan Bank digunakan untuk

mempertahankan posisi modal yang dipersyaratkan, sehingga dapat mendukung Rencana Bisnis Bank, serta sebagai sarana mitigasi atas risiko yang timbul. Bank juga memiliki stress test berdasarkan skenario tertentu yang digunakan dalam menentukan kebutuhan dana baik dalam kondisi normal maupun dengan skenario terburuk.

b. Peringkat komposit Profil Risiko Bank mencerminkan kondisi yang sehat. Berdasarkan ketentuan dari regulator, modal minimum Bank yang harus disediakan sesuai dengan Profil Risiko tersebut adalah 9% - 10% dari ATMR dan saat ini Bank memiliki rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) sebesar 15,38%.

Application of risk management is done by setting the risk management policies and procedures set out in 4 (four) basic framework, namely : 1. The active supervision of the Board of Commissioners and

Board of Directors. 2. The Adequacy of policies, procedures and limits 3. The Adequacy of identification, measurement, monitoring

and control of risk and risk management information system 4. The overall system of internal control A bank periodically evaluates and develops policies and procedures that have been established, with the aim of improvement of risk management. In addition to risk management policies and procedures, the Bank also establishes a policy limit of Risk Appetite and Risk Tolerance applies to limit the risk that is acceptable to the Bank , set risk limits and controls with no expectation to incur losses for the Bank . A Bank has a Risk Oversight Committee, Risk Management Committee and the Risk Management Unit, making it easier for the bank's risk management function in an integrated and coordinated to anticipate the onset of risk in line with the improving performance of the Bank. Risk Monitoring Committee consists of the Commissioner of Banks and independent parties . The Risk Management Committee consists of the Director of Compliance , Commercial Director, executive officials and Risk Management Unit . In line with the applicable regulations, a Bank manages eight (8 ) types of risk up to now, namely : credit risk , liquidity risk, market risk, operational risk, compliance risk, legal risk, strategic risk and reputation risk . Capital disclosure and the disclosure of risk exposures and risk management of banks, cover the following aspects : CAPITAL a. The Bank capital management is used to maintain the

required capital position, so as to support the Bank's business plan, as well as a means of mitigating the above risks arising. Banks also have the stress test based on specific scenarios used in determining funding requirements both under normal conditions and with a worst-case scenario.

b. The Composite rating reflects the Bank's Risk Profile healthy condition. Under the terms of the regulators , the Bank's minimum capital to be provided in accordance with the risk profile is 9% - 10% of risk weighted assets and current Bank has capital adequacy ratio ( CAR ) of 15.38 %.

Page 2: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 2/25

Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum

Bank Konsolidasi (1) (2) (3) (4)I KOMPONEN MODAL

A Modal Inti 213,612 213,6121 Modal disetor 200,000 200,0002 Cadangan Tambahan Modal 13,612 13,6123 Modal Inovatif4 Faktor Pengurang Modal Inti5 Kepentingan Non Pengendali

B Modal Pelengkap 14,509 14,5091 1 Level Atas (Upper Tier 2) 14,509 14,5092 2 Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti3 3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap

C Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Eksposur SekuritisasiD Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)E Modal Pelengkap Tambahan Yang Dialokasikan Untuk Mengantisipasi Risiko Pasar

II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B - C) 228,121 228,121III TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP,DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN

YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A + B - C + E)

IV ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT 1,382,008 1,382,008 V ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL 101,364 101,364VI ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR A Metode Standar B Model InternalVII RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT,RISIKO

OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR [III : (IV + V + VI)]15.38% 15.38%

KOMPONEN MODAL31 Desember 2013

(Dalam Jutaan Rupiah)

Page 3: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 3/25

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

Penerapan Manajemen Risiko dalam Bank telah dilakukan cukup efektif dan menyeluruh, proses penerapan manajemen risiko mulai dari identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko telah dijalankan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR). SKMR berada dibawah Direktur Kepatuhan, bersifat independen dan tidak terlibat dalam operasional serta tidak memiliki kewenangan bisnis. Dalam melakukan proses penerapan manajemen risiko, SKMR bekerjasama dengan seluruh risk taking unit serta Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dalam pengawasan risiko.

Bank memantau dan mengendalikan risiko melalui profil risiko, serta menetapkan limit risiko, baik secara keseluruhan, per jenis risiko maupun per aktivitas fungsional tertentu yang memiliki eksposur risiko. Profil risiko dari Bank selalu dipantau agar tidak melebihi limit dan masuk dalam risk appetite Bank. Pemantauan dan pengendalian yang dimaksud juga melibatkan jajaran organisasi mulai dari Dewan Komisaris, Direksi maupun setiap Unit Kerja terkait. Dewan Komisaris juga ikut memantau proses manajemen risiko melalui Komite Pemantau Risiko yang melakukan evaluasi pelaksanaan kinerja Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko, serta merekomendasikan perbaikan. Selain hal hal diatas, secara periodik Bank melakukan sosialisasi kesadaran risiko bagi seluruh karyawan untuk meningkatkan pemahaman maupun kemampuan karyawan dalam mengidentifikasi dan memitigasi kemungkinan risiko yang timbul.

PENGELOLAAN RISIKO Pengelolaan risiko terdiri dari 8 (delapan) risiko yang terdiri dari : 1. Risiko Kredit Risiko kredit merupakan risiko kerugian akibat

kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dapat timbul dari berbagai aktivitas fungsional Bank seperti perkreditan (pembiayaan), aktivitas tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance).

Pengelolaan risiko kredit dalam Bank dilakukan dengan melakukan kajian sektor ekonomi dari seluruh kredit yang diberikan, sehingga dapat menghindari risiko konsentrasi kredit pada sektor tertentu serta mampu untuk memitigasikan risiko kredit terhadap sektor ekonomi yang memiliki potensi eksposur besar. Pengelolaan risiko kredit dalam Bank juga dilakukan dengan melakukan proses analisa kredit atas potensi risiko yang timbul melalui proses Compliant Internal Control Self Assessment dan Credit Risk Rating, sehingga akan di dapat nilai risiko atas kredit yang diajukan, sebagai pertimbangan bagi komite kredit untuk mengambil keputusan atas kredit yang diajukan.

APPLICATION OF RISK MANAGEMENT The Application of Risk Management in Banks have done quite effective and thorough risk management process starting from the identification, measurement, monitoring and risk control which has been carried out by the Risk Management Unit (SKMR). SKMR under the Director of Compliance , is independent and does not involve in the operations of a business and does not have the authority. In the process of risk management, in cooperation with SKMR entire risk taking unit and Internal Audit (Internal Audit) in risk oversight. A bank monitor and controlls risk through risk profiles, and establishes risk limits, either as a whole, per type of risk or per specific functional activities that have a risk exposure. The risk profile of the Bank is always monitored so as not to exceed the limit and into the Bank's risk appetite. Monitoring and controlling is also involved within the organization ranging from the Board of Commissioners, the Board of Directors and any related Work Unit. BOC also monitors the risk management process through the Risk Oversight Committee to evaluate the performance of the implementation of the Risk Management Unit and Risk Management Committee, and recommend improvements. In addition to the above , the Bank periodically disseminate risk awareness for all employees to increase employee understanding of an ability to identify and mitigate possible risks arising. RISK MANAGEMENT a Risk management consists of 8 ( eight ) risk namely : 1. Credit Risk

A Credit risk is the risk of loss due to the failure of counterparties (counterparties) to meet its obligations . The Credit risk can arise from a variety of functional activities such as bank credit (financing), treasury activities, investment and trade finance (trade finance). The Management of credit risk in the Bank is done with a review of the entire economic sector loans, so as to avoid the risk of credit concentration in a particular sector and is able to mitigate the credit risk of the economic sector that has great potential exposures. The Management of credit risk in the Bank is also done by performing credit analysis process over the potential risks that arise through the process of Compliant Internal Control Self Assessment and Credit Risk Rating, so it will be able to value the credit risk proposed, as the consideration for the credit committee to take decisions on credit proposed.

Page 4: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 4/25

Pengelolaan risiko kredit dalam Bank diterapkan dengan tujuan untuk mengidentifikasi jenis risiko kredit yang melekat dalam operasional perbankan, memitigasikan potensi dampak risiko yang timbul, meningkatkan ekspansi kredit yang sehat agar terhindar dari penurunan kualitas kredit (Non Performing Loan / NPL) bahkan terhindar dari kerugian yang diakibatkan oleh kredit macet.

Bank telah menetapkan kebijakan limit risiko kredit, yang meliputi Limit NPL, Konsentrasi Kredit, Pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dan Agunan serta pertumbuhan kredit. Limit risiko kredit ditentukan, dengan tujuan agar Bank mampu mengelola pertumbuhan kredit secara efektif tanpa mengabaikan potensi risiko yang timbul. Limit risiko kredit yang telah ditentukan berfungsi sebagai early warning signal, sehingga ketika kredit yang diberikan masih sesuai dengan risk appetite yang telah ditentukan, Bank masih dalam kondisi sehat, tetapi ketika kredit yang diberikan telah mencapai risk tolerance yang telah ditentukan Bank, maka Bank harus mengambil langkah mitigasi atas potensi risiko yang dapat terjadi.

CKPN kredit adalah penyisihan yang dibentuk apabila nilai tercatat kredit setelah penurunan nilai, kurang dari nilai tercatat awal. CKPN individual dibentuk untuk kredit yang diberikan dengan status tunggakan maksimal 90 hari untuk jenis kredit yang bersifat angsuran dan overdraft ≥ 60 hr untuk jenis kredit rekening koran, serta memenuhi salah satu kriteria dibawah ini : a. Kredit yang secara individual memiliki nilai

signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai.

b. Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan dan memiliki bukti obyektif penurunan nilai.

CKPN kolektif dibentuk untuk kredit yang diberikan dengan status tunggakan kurang dari 90 hari untuk jenis kredit yang bersifat angsuran dan overdraft ≥ 60 hr untuk jenis kredit rekening koran, serta memenuhi salah satu kriteria dibawah ini : a. Kredit yang secara individual memiliki nilai

signifikan dan tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai.

b. Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan dan tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai.

Salah satu langkah mitigasi risiko kredit, Bank mewajibkan debitur memberikan agunan yang marketable dalam pengajuan permohonan kredit. Jenis agunan yang diterima Bank antara lain cash collateral, aktiva tetap, mesin dan kendaraan bermotor.

The Bank's credit risk management is applied in order to identify the type of credit risk inherent in banking operations, mitigates the potential impact of risks that arise , increase healthy credit expansion in order to avoid a decline in credit quality (non-performing loans/NPL) even avoid losses caused by bad credit . The Bank has established a policy of credit risk limits , which includes limits credit risk, concentration of credit , of Lending Lending Limit (LLL) , Allowance for Impairment Losses (Allowance for impairment) and Collateral and credit growth. The Credit risk limits are determined , with the aim that the Bank is able to effectively manage credit growth without ignoring the potential risks arising. The Credit risk limits have been determined to function as an early warning signal , so that when the loans are still in accordance with the risk appetite that has been determined , the Bank is still in good health, but when the loans have reached a predetermined risk tolerance Bank, the Bank must take mitigation of potential risks that may occur . The Credit of impairment provision is established allowance if the carrying value after impairment, the carrying value is less than the beginning. The individuall impairment provision is formed for loans with a maximum of 90 days delinquent status for types of installment loans and overdraft are ≥ 60 hr for the type of credit checking account, and meet one of the criteria below:

a. The loans which individually have significant value and

objective evidence of impairment.

b. The Loans which individually have no significant value and objective evidence of impairment.

The collective impairment provision is formed to loans is given with arrears status of less than 90 days for this type of installment credit and overdraft are ≥ 60 days for the type of credit checking account, and meets one of the criteria below : a. The loans which individually have significant value and

no objective evidence of impairment.

b. The loans which individually have no significant value and no objective evidence of impairment.

One of the credit risk mitigation, the Bank requires the borrowers providing collateral that is marketable in the filing of the loan application. Types of collateral received by the Bank include cash collateral, fixed assets, machinery and motor vehicles.

Page 5: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 5/25

2. Risiko Pasar Secara umum risiko pasar adalah risiko pada posisi

neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Bank seperti kegiatan tresuri dan kegiatan investasi dalam bentuk surat berharga. Saat ini Bank hanya terekspos risiko pasar yang terkait dengan suku bunga. Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan terhadap posisi instrumen keuangan dalam trading book maupun banking book. Risiko suku bunga dalam trading book dihitung dengan metode standar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Risiko suku bunga dalam banking book dikelola dengan melakukan analisa repricing gap antara Risk Sensitive Assets (RSA) dan Risk Sensitive Liabilities (RSL). Analisa dilakukan untuk mengukur sensitivitas pendapatan bunga bersih atas pergerakan suku bunga.

Bank melakukan stress testing secara berkala, terutama dalam pemenuhan indikator penilaian dalam profil risiko pasar. Stress test berguna untuk mengidentifikasikan kejadian yang berdampak cukup besar dan mengevaluasi kemampuan Bank dalam menutup kerugian atas dampak yang ditimbulkan. Stress test juga berguna untuk memitigasikan risiko serta memelihara kecukupan modal.

3. Risiko Operasional Risiko operasional merupakan risiko akibat

ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan menimbulkan potensi kesempatan yang tidakberhasil diraih untuk memperoleh keuntungan.

Risiko operasional dapat melekat di setiap aktivitas Bank, yakni melekat pada aktivitas perkreditan, tresuri dan investasi, operasional dan jasa, pembiayaan perdagangan, pendanaan dan instrumen utang, teknologi sistem informasi dan sistem informasi manajemen serta pengelolaan sumber daya manusia.

Bank telah menetapkan kebijakan dan prosedur dalam pengelolaan risiko operasional. Pengelolaan risiko operasional Bank dilakukan melalui self assessment dari risk taking unit yang secara berkala diserahkan kepada SKMR. Self assessment yang telah disampaikan digunakan sebagai perbandingan dalam penilaian profil risiko Bank. Self assessment yang dilakukan oleh masing-masing risk taking unit merupakan salah satu sarana penerapan budaya sadar risiko dalam aktivitas operasional Bank.

2. Market Risk In general, the market risk is the risk on balance sheet and off balance sheet positions, including derivative transactions, due to overall changes in market conditions, including the risk of price changes in the option. Among others a market risk containes in the functional activity of the Bank as treasury activities and investment activities in the form of securities.

Currently a bank is only exposed to market risk associated with interest rates. The Interest rate risk management is done on the position of financial instruments in the trading book and the banking book. The Interest rate risk in the trading book is calculated by standard methods in accordance with the provisions of the applicable Bank Indonesia. Interest rate risk in the banking book is managed by analyzing the repricing gap between Risk Sensitive Assets (RSA) and Risk Sensitive Liabilities (RSL). Analysis was conducted to measure the sensitivity of net interest income over interest rate movements. A bank conducts periodic stress testing, especially in the indicators in the assessment of market risk profile. Stress tests are useful to identify events that impact large enough to evaluate the ability of the Bank to cover losses on impact. Stress tests are also useful to mitigate risk and maintain capital adequacy.

3. Operational Risk

An Operational risk is the risk due to insufficient and/or failed internal processes, human error , system failure and/or the presence of an external event affecting the operations of the Bank. The Operational risk can lead to financial loss directly or indirectly and pose a potential opportunity which is unsuccessful to be achieved. An Operational risks to get the profit inherents in any activity to the Bank, which is attached to the activity of lending, treasury and investment, operations and services, trade finance, funding and debt instruments, information systems technology and management information systems and human resource management. The Bank has established the policies and the procedures in the management of operational risk. The risk management of bank operation is done through a self-assessment of risk taking units which are periodically submitted to SKMR. Self-assessment that was submitted is used as a comparison in the assessment of the risk profile of the Bank. Self assessment performed by each unit of risk taking is one of the means of applying a risk awareness culture within the Bank's operational activities.

Page 6: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 6/25

Kerugian yang telah diperkirakan dalam risiko operasional telah dibebankan dalam komponen pricing asset, sedangkan kerugian operasional yang tidak diperhitungkan telah diantisipasi dengan modal melalui perhitungan ATMR risiko operasional. Sebagai bentuk mitigasi atas potensi risiko operasional, Bank melakukan pengukuran risiko operasional melalui indikator yang melekat dalam perhitungan profil risiko Bank. Indikator dalam profil risiko Bank disesuaikan dengan limit yang telah ditetapkan oleh Bank. Bank telah menetapkan risk appetite yang digunakan sebagai limit risiko yang mampu diterima oleh Bank dan menetapkan risk tolerance sebagai batas limit yang dapat merugikan Bank, sehingga Bank mampu mengambil tindakan untuk mencegah potensi kerugian risiko operasional.

Salah satu bentuk risiko operasional adalah fraud, baik yang disebabkan dari internal maupun eksternal. Bank telah menyusun kebijakan dan prosedur penerapan strategi anti fraud. Dalam penerapan anti fraud, Bank telah membentuk Fungsi Anti Fraud, dan menunjuk Anti Fraud Officer yang bertugas untuk menindaklanjuti indikasi adanya fraud. Guna mendukung penerapan strategi anti fraud, Bank telah mengikutsertakan pejabat anti fraud dalam pelatihan yang terkait dengan penerapan anti fraud dan akan melakukan sosialisasi strategi anti fraud kepada seluruh karyawan.

4. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko akibat

ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Risiko likuiditas melekat pada aktivitas fungsional perkreditan, aktivitas tresuri dan kegiatan hubungan koresponden dengan Bank lain.

Pemantauan likuiditas Bank dilakukan secara harian guna memastikan kecukupan dana dan dilaporkan oleh bagian Tresuri yang mengelola aliran dana masuk dan keluar, posisi aset likuid primer serta rasio likuiditas Bank. Bagian Tresuri juga mengawasi posisi primary reserve dan secondary reserve untuk memastikan kecukupan likuiditas Bank, sehingga tidak mengganggu aktivitas Bank terutama dalam melakukan proses kliring. Pemantauan atas Gap Likuiditas juga dilakukan oleh SKMR dengan melakukan analisa Standardized Gap Report berdasarkan sisa waktu sampai dengan jatuh tempo.

Bank telah membuat stress test likuiditas yang digunakan sebagai indikator untuk memantau likuiditas Bank, yang dilakukan secara berkala dengan membuat beberapa skenario untuk menguji kekuatan Bank ketika dalam keadaan likuiditas normal, rendah maupun tinggi. Stress Test likuiditas Bank juga digunakan sebagai bantuan dalam mengambil keputusan untuk mengelola keuangan Bank, sehingga Bank tidak kelebihan maupun kekurangan likuiditas sehingga kondisi likuiditas Bank menjadi lebih optimal dan stabil.

The losses which have been estimated in the operational risk component has been charged in the pricing of assets, while operating loss which is not taken into account has been anticipated by capital through the calculation of operational risk RWA. As the shape of the potential mitigation of operational risk, the Bank does the operational risk measurement through indicators that are inherent in the calculation of the Bank's risk profile. The Indicators in the Bank's risk profile are adjusted to the limit set by the Bank. The Bank has set a risk appetite that is used as a risk limit that is able to be accepted by the Bank and establishes the risk tolerance as the limit which can be detrimental to the Bank, so the Bank is able to take action to prevent potential losses of operational risk. One form of operational risk is fraud, whether it is caused by internal or external resulting. a bank has developed policies and procedures for the implementation of anti- fraud strategy. In the application of the anti- fraud , the Bank has established a Function of Anti Fraud and Anti- Fraud Officer appointed duty to follow up on indications of fraud. To support the implementation of anti- fraud strategy, the Bank has included anti- fraud officers in training related to the implementation of anti- fraud and will disseminate anti- fraud strategy to all employees.

4. Liquidity Risk A liquidity risk is the risk due to the inability of the Bank to meet its maturing obligations from cash flow funding sources and/or of high quality liquid assets that can be pledged, without disturbing the activities and financial condition of the Bank. The liquidity risk inherents in the activity of lending, treasury activities and events correspondent relationship with another bank. A bank liquidity monitoring is done on a daily basis in order to ensure sufficient funds and reported by the Treasury which manages part of the flow of funds in and out, the position of primary liquid assets and liquidity ratios. Part Treasury also oversees primary position and secondary reserves to ensure adequate liquidity, so it does not interfere with the activity of the Bank, especially in the process of clearing . The Liquidity Gap monitoring was also conducted by the Standardized SKMR by analyzing the Gap Report based on the remaining period to maturity. The Bank has made a liquidity stress test which is used as an indicator to monitor the Bank's liquidity, which is done periodically to make several scenarios to test the strength of bank liquidity when in a state of normal, low or high. Stress Test Bank liquidity is also used as an aid in making decisions to manage financial condition, so that no excess or shortage of bank liquidity so that the liquidity conditions become more optimal and stable.

Page 7: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 7/25

Bank telah menetapkan kebijakan dan prosedur limit risiko likuiditas. Melalui profil risiko Bank, SKMR melakukan pemantauan risiko likuiditas agar sesuai dengan risk appetite dan segera menginformasikan kepada pihak terkait untuk melakukan mitigasi ketika risiko likuiditas telah mencapai risk tolerance Bank.

5. Risiko Hukum Risiko Hukum adalah risiko yang disebabkan oleh

adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

Dalam penerapan manajemen risiko hukum, SKMR

dapat bekerja sama dengan bagian legal di kantor pusat untuk melakukan review maupun evaluasi atas setiap kebijakan maupun perjanjian dengan pihak ketiga sehingga kebijakan maupun pasal-pasal dalam perjanjian dengan pihak ketiga dapat terhindar dari potensi risiko hukum. Bank juga melakukan pendokumentasian penggunaan best practice maupun mendokumentasikan penyelesaian setiap permasalahan hukum yang pernah terjadi dengan menggunakan undang-undang yang berlaku sebagai acuan atau dasar penyelesaian Bank ketika mengalami masalah yang sama.

Mitigasi potensi kerugian risiko hukum juga dilakukan

dengan melakukan pemeliharaan atas dokumen pendukung terkait perjanjian yang dibuat dengan pihak ketiga sehingga dapat menghindari adanya potensi kerugian ketika terjadi adanya gugatan dari pihak yang bersangkutan serta meminimalkan risiko hukum yang mungkin terjadi.

Bank juga telah menetapkan kebijakan dan prosedur

limit risiko hukum. Melalui profil risiko Bank, SKMR melakukan pemantauan indikator risiko hukum agar sesuai dengan risk appetite dan segera menginformasikan kepada pihak terkait untuk melakukan mitigasi ketika risiko hukum sampai pada batas risk tolerance Bank. Disamping itu juga mengamati potensi terjadinya risiko hukum terkait produk-produk layanan Bank melakukan review atas syarat dan ketentuan yang diberlakukan kepada nasabah.

6. Risiko Stratejik Risiko stratejik merupakan risiko yang terjadi akibat

ketidaktepatan dalam pengambilan dan atau pelaksanaan keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Risiko stratejik berhubungan dengan keputusan jangka panjang Bank yang tertuang dalam rencana bisnis Bank maupun terhadap suatu strategi Bank yang baru diterapkan untuk mengembangkan bisnis Bank.

The Bank has established the policies and the procedures limit liquidity risk. Through the Bank's risk profile, SKMR monitoring the risk liquidity to match the risk appetite and immediately informs the relevant parties in order to mitigate liquidity risk when it has reached the Bank's risk tolerance. 5. Legal Risk

A legal risk is the risk caused by the weakness of the juridical aspect, which is partly due to the demands of law, the absence of legislation that supports or weaknesses such as non-compliance with the terms of the engagement contract validity and binding collateral is not perfect. In the application of legal risk management, SKMR can cooperate with the legal section at the central office to conduct a review and evaluation of all policies and agreements with third parties so that policy and the clauses in agreements with third parties can avoid the potential legal risks. The Bank also makes the document of the use of best practices and the document of the completion of any legal issues that have occurred with the use of the applicable law as a reference or base settlement bank when experiencing the same problem. The mitigation of potential legal risk losses is also done by performing maintenance on the supporting documents related to the agreement made with third parties so that they can avoid any potential losses in the event of any appeal of the parties concerned and to minimize legal risks that may occur . The Bank also has established the policies and the procedures also limiting the legal risks. Through the Bank's risk profile, SKMR monitors the indicator of the legal risk to conform with the risk appetite and immediately informs the relevant parties to mitigate legal risks when it comes to the Bank's risk tolerance limits. Besides, it also observes the potential legal risks related the products of bank services to review based on the terms and conditions applied to customers.

6 . Strategic Risk

A strategic risk is the risk that occurs as a result of inaccuracies in the making and or the implementation of strategic decisions and failure to anticipate changes in the business environment. The Strategic risk is associated with the Bank's long- term decisions which contain in the business plan of the bank or the bank's new strategy which is applied to develop the Bank's business.

Page 8: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 8/25

Dalam penerapan manajemen risiko stratejik, SKMR melakukan pemantauan risiko stratejik dengan membandingkan pencapaian yang telah dilakukan Bank terhadap Rencana Bisnis Bank (RBB). Hasil perbandingan RBB dengan realisasi dituangkan dalam indikator penilaian profil risiko Bank, sehingga SKMR mampu mereview maupun mengevaluasi atas rencana yang tertuang dalam RBB serta memberikan kajian tersebut baik kepada Direksi secara langsung maupun melalui Komite Manajemen Risiko. Bank telah menetapkan kebijakan dan prosedur limit risiko stratejik. Melalui indikator profil risiko stratejik, SKMR dapat memantau risiko stratejik agar sesuai dengan risk appetite Bank dan segera menginformasikan kepada pihak terkait untuk melakukan mitigasi ketika risiko stratejik sampai pada batas risk tolerance Bank.

7. Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan

Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan melekat pada peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku, antara lain ketentuan kewajiban pemenuhan modal minimum sesuai dengan profil risiko, Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Kualitas Aktiva Produktif (KAP), penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan ketentuan lainnya. Dalam penerapan manajemen risiko kepatuhan, SKMR melakukan pemantauan risiko kepatuhan melalui indikator dari profil risiko kepatuhan, meliputi jumlah maupun frekuensi pelanggaran yang dilakukan Bank, jenis pelanggaran atau ketidakpatuhan Bank, signifikansi tindak lanjut Bank atas ketidakpatuhan tersebut serta pelanggaran atas ketentuan transaksi keuangan tertentu. SKMR juga bekerja sama dengan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) untuk melakukan pemantauan atas peraturan maupun kebijakan regulator yang baru, sehingga Bank tidak tertinggal informasi maupun kewajiban atas pemenuhan peraturan dan kebijakan regulator yang baru. SKK juga bertanggung jawab terhadap penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT) di Bank. Bank telah menetapkan kebijakan dan prosedur limit risiko kepatuhan. Melalui indikator profil risiko kepatuhan, SKMR dapat memantau risiko kepatuhan Bank agar sesuai dengan risk appetite Bank dan segera menginformasikan kepada pihak terkait untuk melakukan mitigasi ketika risiko kepatuhan sampai pada batas risk tolerance Bank.

In the application of strategic risk management, the strategic risk SKMR monitors by comparing the achievements that have been made to the Bank's Business Plan (RBB). The result of RBB comparison with actual results is outlined in the Bank's risk profile assessment indicators , so SKMR capable of reviewing and evaluating the above plans which are contained in the Business Plan and gives a good review to the Board directly or through the Risk Management Committee . The Bank has established policies and procedures limit strategic risk. Through the strategic risk profile indicators, SKMR can monitor strategic risk to match the Bank's risk appetite and immediately inform the relevant parties to mitigate when strategic risk achieves the Bank's risk tolerance limits.

7. Compliance Risk

A compliance risk is the risk that causes the Bank not to comply with or implement legislation and other applicable regulations. Compliance risk inherents in the laws and regulations, including the provisions of the minimum capital obligations in accordance with the risk profile, Lending Limit (LLL), Assets Quality (KAP), the implementation of Good Corporate Governance (GCG) and other provisions. In compliance risk management, compliance risk SKMR monitors through the indicators of compliance risk profile, including the number and frequency of violations committed by the Bank, the type of violation or noncompliance Bank, the significance of the follow-up of the bank for non-compliance and violation of the provision of certain financial transactions. SKMR also works closely with the Compliance Unit (SKK) to monitor the legislation and new regulatory policies, so that the Bank is not lagging information nor liability for regulatory compliance and new regulatory policies. SKK is also responsible for the implementation of Anti-Money Laundering and combating the Financing of Terrorism (AML & PPT) in the Bank. The Bank has established the policies and the procedures of compliance risk limits. Through the indicators of compliance risk profiles can monitor the compliance risk SKMR Bank to conform to the Bank's risk appetite and immediately inform the relevant parties in order to mitigate compliance risk as to the Bank's risk tolerance limits.

Page 9: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 9/25

8. Risiko Reputasi Risiko reputasi merupakan risiko yang terjadi akibat

menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Bank melakukan pengukuran risiko reputasi dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Bank memantau risiko reputasi secara berkala dengan memperhatikan pengalaman kerugian di masa lalu akibat risiko reputasi serta memperhatikan indikator risiko reputasi saat ini. Indikator risiko reputasi dalam profil risiko Bank, lebih memperhatikan dan memantau berita yang berkaitan dengan reputasi Bank. Indikator risiko reputasi Bank lebih fokus pada pengaruh kredibilitas pemilik dan Bank, etika bisnis Bank yang berkaitan dengan transparansi informasi keuangan, SDM Bank, pemasaran produk / jasa Bank, penggunaan hak atas kekayaan intelektual, kerjasama dengan stakeholder lainnya, serta adanya frekuensi maupun materialitas eksposur pemberitaan negatif Bank serta keluhan nasabah.

Bank telah menetapkan kebijakan dan prosedur limit

risiko reputasi. Melalui indikator profil risiko reputasi, SKMR dapat memantau risiko reputasi Bank agar sesuai dengan risk appetite Bank dan segera menginformasikan kepada pihak terkait untuk melakukan mitigasi ketika indikator risiko reputasi sampai pada batas risk tolerance Bank.

Bank telah memiliki prosedur penanganan pengaduan

nasabah yang meliputi kebijakan, prosedur, unit kerja yang melakukan pemantauan dan pelaporan sesuai ketentuan.

SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO Sesuai dengan PBI no. 12/7/PBI/2010 tanggal 19 April 2010 tentang Perubahan Atas PBI No.11/19/ PBI/2009 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Pengurus dan Pejabat Bank, selama tahun 2013 secara bertahap Bank telah mengikutsertakan pengurus dan pejabat yang diwajibkan untuk mengikuti uji kompetensi sesuai dengan level jabatan yang bersangkutan termasuk juga penyegarannya. Hal ini merupakan salah satu komitmen Bank untuk meningkatkan kompetensi pengurus dan pejabat Bank terhadap pemahaman risiko, sehingga penerapan manajemen risiko pada semua lini Bank dapat berjalan secara efektif. PROFIL RISIKO Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 13/01/PBI/2011 tanggal 05 Januari 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesa No. 13/24/DPNP/ tanggal 25 Oktober 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, maka Bank memperhatikan cakupan penilaian penerapan manajemen risiko melalui profil risiko Bank baik penilaian inherent risk maupun penilaian kualitas penerapan manajemen risiko serta menyesuaikan setiap indikator penilaian sesuai dengan peraturan yang baru dengan menggunakan konsep Risk Based Bank Rating (RBBR).

8 . Reputation Risk

The Reputation risk is the risk that occurs due to decrease the levels of stakeholder confidence that come from the negative perceptions of the Bank. A bank measures the reputation risk with the qualitative and quantitative approaches. A bank regularly monitors the risk reputation by taking into account the past experience losses due the reputation risk and reputation risk indicators of attention today. The Indicator of reputation risk in the Bank's risk profile, more attention and monitoring news relating to the Bank's reputation . Bank reputation risk indicators focuses on the influence of the owner 's credibility and the Bank, the Bank's business ethics relating to the transparency of financial information, SDM Bank, the marketing of products/services of the Bank, the use of intellectual property rights, cooperation with other stakeholders, as well as the frequency and exposure reporting materiality Bank and negative customer complaint. The Bank has established the policies and the procedures at reputation risk limits. Through the profile indicator reputation risk, reputation risk SKMR Bank can monitor to match the Bank's risk appetite and immediately inform the relevant parties to mitigate reputation risk as an indicator to the Bank's risk tolerance limits. The Bank has a customer complaints handling procedure which includes policies, procedures, work unit monitoring and reporting in accordance with.

RISK MANAGEMENT CERTIFICATION In accordance with Regulation no. 12/7/PBI/2010 dated 19 April 2010 on the Amendment of Regulation No.11/19 / PBI/2009 on Certification of Risk Management for Managers and Officers of the Bank , during the year 2013 gradually Bank has included the management and officers are required to follow the test level of competence in accordance with the relevant positions including refreshing. This is one of the Bank's commitment to improve the competence of management and officers of the Bank to the understanding of the risks , so that the application of risk management in all lines of the Bank can run effectively . RISK PROFILE In accordance with Bank Indonesia Regulation. 13/01/PBI/2011 dated January 5, 2011 on the Assessment of Commercial Banks and Bank Circular No. Indonesa. 13/24/DPNP / dated October 25, 2011 concerning the Commercial Banks, a bank pays attention to the scope of risk management assessment through better risk profile inherent risk assessment and assessment of the quality of risk management and assessment customizes every indicator in accordance with the new regulations by bank using the concept of Risk Based Rating (RBBR).

Page 10: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 10/25

DAFTAR TABEL MANAJEMEN RISIKO Tabel 1 Pengungkapan Kuantitatif struktur permodalan Bank Umum Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - bank secara Individual Tabel 2.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - bank

secara Individual Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - bank secara

Individual Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - bank secara

Individual Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - bank

secara Individual Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - bank

secara Individual Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala

Peringkat – bank secara Individual Tabel 3.2.a. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif Tabel 3.2.b.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - bank secara

Individual Tabel 3.2.c.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - bank

secara Individual Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah

Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - bank secara Individual Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - bank secara

Individual Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi

Rekening Administratif Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan

Pihak Lawan Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan

Setelmen Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar Tabel 7.2.a Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal (Value at

Risk/VaR) – bank secara Individual Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - bank secara Individual Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - bank secara Individual

Page 11: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 11/25

Tabe

l 2.1

.a P

engu

ngka

pan

Tagi

han

Bers

ih B

erda

sark

an W

ilaya

h - B

ank

seca

ra In

divid

ual

(Dal

am J

utaa

n Ru

piah

)

Wila

yah

1W

ilaya

h 2

Wila

yah

3ds

t.To

tal

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1Ta

giha

n Ke

pada

Pem

erin

tah

356,

149

356,

149.

002

Tagi

han

Kepa

da E

ntita

s Se

ktor

Pub

lik0.

003

Tagi

han

Kepa

da B

ank

Pem

bang

unan

Mul

tilate

ral d

an L

em

baga

Inte

rnas

iona

l0.

004

Tagi

han

Kepa

da B

ank

24,8

7224

,872

.00

5Kr

edit

Bera

gun

Rum

ah T

ingg

al13

,516

043

,111

56,6

27.0

06

Kred

it Be

ragu

n Pr

oper

ti Ko

mer

sial

2,87

70

16,2

9819

,175

.00

7Kr

edit

Pega

wai/P

ensiu

nan

00

00.

008

Tagi

han

Kepa

da U

saha

Mikr

o, U

saha

Kec

il dan

Por

tofo

lio R

itel

217,

616

2,21

556

4,44

078

4,27

1.00

9Ta

giha

n ke

pada

Kor

pora

si64

,079

130,

589

534,

964

729,

632.

0010

Tagi

han

yang

Tel

ah J

atuh

Tem

po0.

0011

Aset

Lai

nnya

0.00

12Ek

spos

ur d

i Uni

t Usa

ha S

yaria

h (a

pabi

la a

da)

0.00

Tot

al65

4,23

713

2,80

41,

183,

685

1,97

0,72

6.00

31 D

esem

ber 2

013

Tagi

han

Bers

ih Be

rdas

arka

n W

ilaya

hNo

.Ka

tego

ri Po

rtofo

lio

Page 12: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 12/25

Page 13: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 13/25

Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual

(Dalam Jutaan Rupiah)

No. Sektor EkonomiTagihan Kepada

Pemerintah

Tagihan Kepada

Entitas Sektor Publik

Tagihan Kepada Bank Pembangunan

Multilateral dan Lembaga

Internasional

Tagihan Kepada Bank

Kredit Beragun Rumah Tinggal

(37)

Kredit Beragun Properti

Komersial (42)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)31 Desember 2013

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 0 0

2 Perikanan 5,595 0

3 Pertambangan dan Penggalian 0 0

4 Industri pengolahan 14,867 0

5 Listrik, Gas dan Air 0 0

6 Konstruksi 0 0

7 Perdagangan besar dan eceran 7,987 12,858

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 438 0

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 293 0

10 Perantara keuangan 0 0

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 1,896 1,600

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

0 0

13 Jasa pendidikan 0 0

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 2,494 0

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

1,440 272

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 0 0

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya 0 0

18 Bukan Lapangan Usaha 0 0

19 Kegiatan yang belum jelas batasannya 21,616 4,446

20 Lainnya 356,149

Total 356,149 0 0 0 56,626 19,176

Page 14: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 14/25

Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual

(Dalam Jutaan Rupiah)

No. Sektor Ekonomi

Kredit Pegawai

/Pensiunan (40)

Tagihan Kepada Usaha Mikro,

Usaha Kecil dan Portofolio Ritel

(36)

Tagihan kepada

Korporasi (35)

Tagihan yang Telah

Jatuh Tempo

Aset Lainnya

Eksposur di Unit Usaha

Syariah (apabila ada)

(1) (2) (9) (10) (11) (12) (13) (14)31 Desember 2013

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 0 2,362 158

2 Perikanan 0 698 0

3 Pertambangan dan Penggalian 0 24,024 3,128

4 Industri pengolahan 0 156,068 146,082

5 Listrik, Gas dan Air 0 5,032 1,250

6 Konstruksi 0 50,589 137,947

7 Perdagangan besar dan eceran 0 350,930 288,538

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 0 6,834 12,562

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 0 96,599 35,800

10 Perantara keuangan 0 1,423 0

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 0 27,035 43,469

12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib

0 0 0

13 Jasa pendidikan 0 1,400 2,660

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0 3,905 1,129

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya

0 29,089 41,743

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 0 616 0

17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya 0 0 0

18 Bukan Lapangan Usaha 0 0 0

19 Kegiatan yang belum jelas batasannya 0 27,664 15,166

20 Lainnya 107,570

Total 0 784,268 729,632 0 107,570

Page 15: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 15/25

Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual(Dalam Jutaan Rupiah)

Wilayah 1 Wilayah 2 Wilayah 3 dst. Total(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Tagihan 298,089 132,804 1,158,8122 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired )

a. Belum jatuh tempo b. Telah jatuh tempo

3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual 11,217 374 4,1994 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif 287 24 1,0795 Tagihan yang dihapus buku

No. Wilayah31 Desember 2013

Keterangan

Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual

(Dalam Jutaan Rupiah)

Belum Jatuh

Telah jatuh

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)Posisi Tanggal Laporan

1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 2,520 0 02 Perikanan 6,293 0 03 Pertambangan dan Penggalian 27,152 2,776 04 Industri pengolahan 317,017 2,915 2225 Listrik, Gas dan Air 6,283 572 06 Konstruksi 188,536 878 07 Perdagangan besar dan eceran 660,314 5,679 2678 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 19,833 0 889 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 132,693 1,611 45610 Perantara keuangan 1,423 0 011 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 74,000 0 012 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib 0 0 013 Jasa pendidikan 4,060 0 114 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 7,529 0 215 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan 72,544 374 35216 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 616 0 217 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya 0 0 018 Kegiatan yang belum jelas batasannya 2,737 0 019 Bukan Lapangan Usaha 0 0 020 Lainnya 66,155 986 1

Total 1,589,705 0 0 15,791 1,391

No.

Tagihan yang dihapus buku

Tagihan yang Mengalami

Penurunan Nilai

Cadangan kerugian penurunan nilai

(CKPN) - Individual

Cadangan kerugian penurunan nilai

(CKPN) - Kolektif Sektor Ekonomi Tagihan

Page 16: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 16/25

Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual

(Dalam Jutaan Rupiah)

CKPN Individual CKPN Kolektif(1) (2) (3) (4)

1 Saldo awal CKPN 11,556 2,036

2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)

2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan 4,235 2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan 645

3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada peride berjalan

4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan

Saldo akhir CKPN 15,791 1,391

Keterangan No.31 Desember 2013

Page 17: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 17/25

Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual

(Dalam Jutaan Rupiah)

Standard and Poor's AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-

Moody's Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3PT. Fitch Ratings Indonesia AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn)

PT ICRA Indonesia [Idr]AAA [Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr] A+ s.d [Idr]A- [Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB- PT Pemeringkat Efek Indonesia idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB-

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1 Tagihan Kepada 2 Tagihan Kepada 3 Tagihan Kepada 4 Tagihan Kepada 5 Kredit Beragun 6 Kredit Beragun 7 Kredit 8 Tagihan Kepada 9 Tagihan kepada 10 Tagihan yang Telah 11 Aset Lainnya12 Eksposur di Unit

TOTAL

31 Desember 2013Tagihan Bersih

Peringkat Jangka Panjang Lembaga Pemeringkat

Kategori PortofolioNo.

(Dalam Jutaan Rupiah)

BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3

BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)[Idr]BB+ s.d [Idr]BB- [Idr]B+ s.d [Idr]B- Kurang dari [Idr]B- [Idr]A1+ s.d [Idr]A1 [Idr]A2+ s.d [Idr]A2 [Idr]A3+ s.d [Idr] A3 Kurang dari [Idr]A3

id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4 (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

31 Desember 2013Tagihan Bersih

Peringkat Jangka Panjang Peringkat Jangka Pendek

TotalTanpa Peringkat

Page 18: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 18/25

Tabel 3.2.a. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif

(Dalam Jutaan Rupiah)

< 1 Tahun> 1 Tahun -< 5

Tahun> 5

Tahun

BANK SECARA INDIVIDUAL1 Suku Bunga2 Nilai Tukar3 Lainnya

TOTAL BANK SECARA KONSOLIDASI

1 Suku Bunga2 Nilai Tukar3 Saham4 Emas5 Logam selain Emas6 Lainnya

TOTAL

31 Desember 2013

No Variabel yang MendasariNotional Amount Tagihan

Bersih setelah MRK

MRK

Tagihan Bersih

sebelum MRK

Kewajiban Derivatif

Tagihan Derivatif

Page 19: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 19/25

Tabel 3.2.b.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Repo - Bank secara Individual

(Dalam Jutaan Rupiah)

Nilai Wajar SSB Repo

Kewajiban Repo

Tagihan Bersih

ATMR

(1) (2) (3) (4) (5) (6)1 Tagihan Kepada Pemerintah2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional4 Tagihan Kepada Bank5 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel6 Tagihan kepada Korporasi7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada)

Total

Kategori PortofolioNo.

31 Desember 2013

Tabel 3.2.c.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual

(Dalam Jutaan Rupiah)

Tagihan Bersih

Nilai MRK Tagihan Bersih setelah MRK

ATMR setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5) (6)1 Tagihan Kepada Pemerintah 356,149 0 356,149 02 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 03 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 0 0 04 Tagihan Kepada Bank 24,874 19,899 4,975 4,9755 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 774,073 193,518 580,555 539,0206 Tagihan kepada Korporasi 729,376 0 729,376 704,9247 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 0 0 0

Total

31 Desember 2013

No. Kategori Portofolio

Page 20: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 20/25

Tabe

l 4.1

.a. P

engu

ngka

pan

Tagi

han

Bers

ih B

erda

sark

an

Bobo

t Ris

iko

Set

elah

Mem

perh

itung

kan

Dam

pak

Miti

gasi

Ris

iko

Kre

dit -

Ban

k se

cara

Indi

vidu

al(D

alam

Jut

aan

Rup

iah)

0%20

%35

%40

%45

%50

%75

%10

0%15

0%La

inny

a(1

)(2

)(3

)(4

)(5

)(6

)(7

)(8

)(9

)(1

0)(1

1)(1

2)(1

3)(1

4)A

Eks

posu

r Ner

aca

1Ta

giha

n K

epad

a Pe

mer

inta

h35

6,14

92

Tagi

han

Kep

ada

Entit

as S

ekto

r Pub

lik0

3Ta

giha

n K

epad

a Ba

nk P

emba

ngun

an M

ultil

ater

al d

an L

emba

ga In

tern

asio

nal

04

Tagi

han

Kep

ada

Bank

24,8

745

Kre

dit B

erag

un R

umah

Tin

ggal

56,8

546

Kre

dit B

erag

un P

rope

rti K

omer

sial

19,2

517

Kre

dit P

egaw

ai/P

ensi

unan

08

Tagi

han

Kep

ada

Usa

ha M

ikro

, Usa

ha K

ecil

dan

Por

tofo

lio R

itel

55,3

8071

8,69

39

Tagi

han

kepa

da K

orpo

rasi

24,4

5270

4,92

410

Tagi

han

yang

Tel

ah J

atuh

Tem

po0

11As

et L

ainn

ya10

7,57

012

Eks

posu

r di U

nit U

saha

Sya

riah

(apa

bila

ada

)0

Tota

l Eks

posu

r Ner

aca

435,

981

00

00

00

00

1,63

2,16

6B

Eks

posu

r Kew

ajib

an K

omitm

en/K

ontin

jens

i pd

Tran

saks

i Rek

enin

g Ad

min

istra

tif1

Tagi

han

Kep

ada

Pem

erin

tah

02

Tagi

han

Kep

ada

Entit

as S

ekto

r Pub

lik0

3Ta

giha

n K

epad

a Ba

nk P

emba

ngun

an M

ultil

ater

al d

an L

em

baga

Inte

rnas

iona

l0

4Ta

giha

n K

epad

a Ba

nk0

5K

redi

t Ber

agun

Rum

ah T

ingg

al0

6K

redi

t Ber

agun

Pro

perti

Kom

ersi

al0

7K

redi

t Peg

awai

/Pen

siun

an0

8Ta

giha

n K

epad

a U

saha

Mik

ro, U

saha

Kec

il da

n P

orto

folio

Rite

l0

17,7

419

Tagi

han

kepa

da K

orpo

rasi

010

Tagi

han

yang

Tel

ah J

atuh

Tem

po0

11E

kspo

sur d

i Uni

t Usa

ha S

yaria

h (a

pabi

la a

da)

0To

tal E

kspo

sur T

RA0

00

00

00

00

17,7

41C

Eks

posu

r aki

bat K

egag

alan

Pih

ak L

awan

(Cou

nter

par

ty C

redi

t Ris

k)1

Tagi

han

Kep

ada

Pem

erin

tah

02

Tagi

han

Kep

ada

Entit

as S

ekto

r Pub

lik0

3Ta

giha

n K

epad

a Ba

nk P

emba

ngun

an M

ultil

ater

al d

an L

emba

ga In

tern

asio

nal

04

Tagi

han

Kep

ada

Bank

05

Tagi

han

Kep

ada

Usa

ha M

ikro

, Usa

ha K

ecil

dan

Por

tof

olio

Rite

l0

6Ta

giha

n ke

pada

Kor

pora

si0

7E

kspo

sur d

i Uni

t Usa

ha S

yaria

h (a

pabi

la a

da)

0To

tal E

kspo

sur C

ount

erpa

rty

Cre

dit R

isk

00

00

00

00

00

No.

Kat

egor

i Por

tofo

lio T

agih

an B

ersi

h Se

tela

h M

empe

rhitu

ngka

n D

ampa

k M

itigas

i Ris

iko

Kred

itPo

sisi

Tan

ggal

Lap

oran

ATM

RBe

ban

Mod

al

Page 21: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 21/25

Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual

(Dalam Jutaan Rupiah)

No. Kategori PortofolioTagihan Bersih

Agunan GaransiAsuransi Kredit

LainnyaBagian Yang

Tidak Dijamin

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)(8) = (3)-

[(4)+(5)+(6) +(7)]

A Eksposur Neraca1 Tagihan Kepada Pemerintah 356,149 356,149 02 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 03 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga 0 04 Tagihan Kepada Bank 24,874 24,8745 Kredit Beragun Rumah Tinggal 56,854 56,8546 Kredit Beragun Properti Komersial 19,251 19,2517 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 08 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 774,073 55,380 718,6939 Tagihan kepada Korporasi 729,376 24,452 704,92410 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 0 011 Aset Lainnya 107,570 107,57012 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 0

Total Eksposur Neraca 2,068,147 435,981 0 0 0 1,632,1660

1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 02 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 03 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga

Internasional0 0

4 Tagihan Kepada Bank 0 05 Kredit Beragun Rumah Tinggal 0 06 Kredit Beragun Properti Komersial 0 07 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 08 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 17,741 17,7419 Tagihan kepada Korporasi 0 010 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 0 011 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 17,741 17,741

Total Eksposur Rekening Administratif 35,482 0 0 0 0 35,4820

1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 02 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 03 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga

Internasional0 0

4 Tagihan Kepada Bank 0 05 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 0 06 Tagihan kepada Korporasi 0 07 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) 0 0

Total Eksposur Counterparty Credit Risk 0 0 0 0 0 0Total (A+B+C) 2,103,629 435,981 0 0 0 1,667,648

C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

31 Desember 2013Bagian Yang Dijamin Dengan

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif

Page 22: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 22/25

Perhitungan ATMR Risiko Kredit Pendekatan Standar - Bank secara IndividualTabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca

(Dalam Jutaan Rupiah)

Tagihan Bersih

ATMR Sebelum MRK

ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)1 Tagihan Kepada Pemerintah 356,149 0 02 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 03 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 0 0 04 Tagihan Kepada Bank 24,874 4,975 4,9755 Kredit Beragun Rumah Tinggal 56,854 22,410 22,4106 Kredit Beragun Properti Komersial 19,251 19,251 19,2517 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 08 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 774,073 580,555 539,0209 Tagihan kepada Korporasi 729,376 729,376 704,92410 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 0 0 011 Aset Lainnya 107,570 0 78,123

TOTAL 2,068,147 1,356,567 1,368,703

31 Desember 2013

Kategori PortofolioNo

Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif

(Dalam Jutaan Rupiah)

Tagihan Bersih

ATMR Sebelum MRK

ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 02 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 03 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 0 0 04 Tagihan Kepada Bank 0 0 05 Kredit Beragun Rumah Tinggal 0 0 06 Kredit Beragun Properti Komersial 0 0 07 Kredit Pegawai/Pensiunan 0 0 08 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 17,741 13,305 13,3059 Tagihan kepada Korporasi 0 0 010 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 0 0 0

TOTAL 17,741 13,305 13,305

No Kategori Portofolio

31 Desember 2013

Page 23: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 23/25

Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan

(Counterparty Credit Risk)

(Dalam Jutaan Rupiah)

Tagihan Bersih ATMR

Sebelum MRKATMR

Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan Kepada Pemerintah 0 0 0

2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 0 0 0

3 Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional 0 0 0

4 Tagihan Kepada Bank 0 0 0

8 Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 0 0 0

9 Tagihan kepada Korporasi 0 0 0

TOTAL 0 0 0

No Kategori Portofolio

31 Desember 2013

Tabel 6.1.4. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Setelmen

(settlement risk)

(Dalam Jutaan Rupiah)

Nilai Eksposur Faktor Pengurang Modal

ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)1 Delivery versus payment

a. Beban Modal 8% (5-15 hari)

b. Beban Modal 50% (16-30 hari)

c. Beban Modal 75% (31-45 hari)

d. Beban Modal 100% (lebih dari 45 hari)

2 Non-delivery versus payment

TOTAL

31 Desember 2013No Jenis Transaksi

Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran

(Dalam Jutaan Rupiah)31 Desember 2013 31 Desember 2012

TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 1,382,008 1,163,287TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL 2,228 5,175

Page 24: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 24/25

Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar

(Dalam Jutaan Rupiah)

Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR

(1) (2) (3) (4) (5) (6)1 1 Risiko Suku Bunga

a. Risiko Spesifik

b. Risiko Umum

2 2 Risiko Nilai Tukar

3 3 Risiko Ekuitas *)

4 4 Risiko Komoditas *)

5 5 Risiko Option

No. Jenis Risiko

31 Desember 2013

Bank Konsolidasi

Tabel 7.2.a Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal (Value at Risk/VaR) - Bank

secara Individual

(Dalam Jutaan Rupiah)

VaR Rata-rata Var Maksimum Var Minimum Var akhire Pero de

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Risiko Suku Bunga

2 Risiko Nilai Tukar

3 Risiko Option

Total

Jenis Risiko

31 Desember 2013

No.

Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual

(Dalam Jutaan Rupiah)

Pendapatan Bruto (Rata-rata 3tahun

terakhir)

Beban Modal

ATMR

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pendekatan Indikator Dasar

Total

31 Desember 2013

No. Pendekatan Yang Digunakan

Page 25: Manajemen Risiko Risk Management - · PDF filetimbulnya risiko sejalan dengan meningkatkan kinerja Bank. Komite Pemantau Risiko beranggotakan Komisaris Bank dan ... (Internal Audit)

Manajemen Risiko Risk Management

Prima Master Bank 25/25

Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual

(Dalam Jutaan Rupiah)

< 1 bulan > 1 bln s.d. 3 bln

> 3 bln s.d. 6 bln

>6 bln s.d.12 bln

> 12 bulan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

I NERACA A Aset

1 Kas 35,107 35,1072 Penempatan pada Bank Indonesia 352,598 146,453 34,661 38,428 133,0563 Penempatan pada bank lain 22,871 20,000 2,8714 Surat Berharga 3,551 3,5515 Kredit yang diberikan 1,589,705 223,880 222,555 326,854 326,882 489,534

6 Tagihan lainnya 0

7 Lain-lain 10,517 0 7,827 1,727 845 118 Total Aset 2,014,349 425,440 230,382 363,242 366,155 629,130

B. Kewajiban1 Dana Pihak Ketiga 1,667,916 1,330,743 200,712 33,455 3,976 99,030

2 Kewajiban pada Bank Indonesia 03 Kewajiban pada bank lain 145,353 126,490 4,249 14,614 0 0

4 Surat Berharga yang Diterbitkan 05 Pinjaman yang Diterima 0

6 Kewajiban lainnya 0

7 Lain-lain 35,244 0 16,479 890 836 17,039

Total Kewajiban 1,848,513 1,457,233 221,440 48,959 4,812 116,069

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca 165,836 -1,031,793 8,942 314,283 361,343 513,061II REKENING ADMINISTRATIF A. Tagihan Rekening Administratif

1 1. Komitmen 02 2. Kontijensi 4,132 4,132

Total Tagihan Rekening Administratif 4,132 0 4,132 0 0 0

B. Kewajiban Rekening Administratif1 1. Komitmen 283,691 49,160 54,048 89,567 87,941 2,975

2 2. Kontijensi 22,923 22,923

Total Kewajiban Rekening Administratif 306,614 49,160 76,971 89,567 87,941 2,975

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif -302,482 -49,160 -72,839 -89,567 -87,941 -2,975

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] -136,646 -1,080,953 -63,897 224,716 273,402 510,086

Selisih Kumulatif

Pos-posNoJatuh Tempo

31 Desember 2013

Saldo